TIGA MACAM DAYA PADA SEGITIGA DAYA LISTRIK 3 PHASE

Tiga Jenis Daya pada segitiga Daya listrik AC 3 phase.
3 macam daya listrik
Dalam kehidupan kita sehari-hari kita pastinya acapkali mendengar istilah besaran daya yaitu Watt.
Seperti misalnya daya listrik yang terpasang pada instalasi tempat tinggal kita, terdapat yg memiliki daya 900 Watt, 1300 Watt, 220 Watt dan seterusnya.
Instalasi listrik perumahan warga dalam umumnya menggunakan listrik 1 phase menggunakan tegangan 220 volt AC, Pada instalasi listrik 1 Phase.
Listrik 1 Phase hanya memiliki satu jenis Daya listrik, yaitu Daya konkret.
Daya yg terdapat pada listrik 1 Phase hanya mempunyai satu jenis satuan yaitu Watt.
Namun tidak sama halnya dalam Instalasi Listrik 3 Phase, dalam listrik 3 Phase masih ada 3 (3) macam daya listrik.

Hal ini terjadi karena instalasi listrik tiga Phase mempunyai aneka macam faktor yang dapat menyebabkan kerugian-kerugian daya.
Faktor Daya pada Instalasi listrik 1 Phase memiliki nilai 1,00, sang karena itulah Daya Semu dalam listrik 1 phase sama menggunakan Daya Nyata.
Daya Nyata (W)= Daya Semu (VA) x Cosphi.
Karena Nilai Cosphi pada listrik 1 Phase nilainya 1, maka Daya yang terdapat hanya Daya Nyata (Watt).
Berbeda menggunakan Faktor daya atau Cosphi dalam instalasi listrik tiga (3) Phase.
Listrik tiga Phase memiliki nilai Faktor daya pada bawah 1,00.
Maka :
Daya Nyata = Daya semu x Cosphi
Dari rumus diatas dapat kita lihat bahwa bila Nilai cosphi mendekati nilai 1,00 maka semakin akbar Daya Nyata atau Daya Aktif yg dapat kita pakai.
Hal yang mensugesti tinggi rendahnya nilai Cosphi merupakan seberapa akbar Daya Reaktif yg didapatkan dalam instalasi listrik 3 phase tadi.
Daya reaktif sendiri dihasilkan berdasarkan seberapa banya alat-alat listrik yang membuat daya harmonik yg digunakan, daya Harmonik inilah yang menyebabkan kerugian-kerugian Daya.

Tiga jenis daya pada instalasi listrik tiga Phase

  • Daya semu pada satuan VA (VoltAmpere)
Daya Nyata dalam satuan W (Watt)Daya Reaktif dalam satuan VAR (VoltAmpere Reaktif)
  • Daya Semu
Pada Instalasi listrik tiga Phase, kita mengenal tiga (3) macam Daya, keliru satunya adalah Daya Semu.
Daya semu atau pada bahasa inggris diklaim menggunakan Apparent Power.
Daya semu Adalah Daya yang didapatkan berdasarkan perhitungan-perhitungan listrik sebelum dibebani menggunakan beban-beban listrik.
Daya Semu (VA) dihasilkan dari output perhitungan Rumus yaitu, daya sama dengan Tegangan (V) dikali Arus (A).
P = V x I
Daya semu biasa diklaim juga dengan Daya Total, atau daya yang tertulis pada Nameplate suatu indera listrik atau pembangkit listrik (Generator).
  • Daya Nyata
Pada Instalasi listrik 3 (3) Phase, Jenis Daya yang kedua merupakan Daya Aktif.
Daya Aktif Adalah Daya sebenarnya yg bisa kita pakai atau gunakan serta umumnya daya aktif nilainya lebih rendah dibandingkan dengan Daya semu.
Daya Aktif didapatkan dari output perkalian Daya Semu menggunakan Faktor daya (Cosphi).
Daya Aktif akan mengalami penurunan nilai yg diakibatkan adanya beban-beban listrik yang membentuk daya reaktif.
Contoh beban/alat listrik yang membuat daya reaktif/daya harmoni.

Peralatan listrik yang membuat Daya Harmonik :

  • Electromotor
  • Travo laslistrik
  • Transformator
  • Inverter
  • UPS

  • Daya reaktif
Daya selanjutnya yang terdapat dalam instalasi listrik 3 Phase merupakan Daya Reaktif.
Rumus menghitung Daya Reaktif (KVAr)
Daya Reaktif Adalah daya yg menyebabkan terjadinya kerugian-kerugian daya, atau daya yang mengakibatkan terjadinya penurunan nilai faktor daya (Cosphi).
Besar kecilnya daya reaktif tergantung dalam seberapa poly indera-indera listrik yg membuat daya Reaktif.
3 macam daya listrik
Berikut gambar segitiga Daya :

Faktor daya (Cosphi)

Faktor daya atau faktor kerja merupakan perbandingan antara daya aktif (watt) menggunakan daya semu/daya total (VA).
Atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu/daya total (lihat gambar 1).
Daya reaktif yang tinggi akan mengakibatkan sudut cosphi semakin akbar, serta akibatnya faktor daya akan sebagai lebih rendah.
Faktor daya selalu lebih kecil atau sama menggunakan satu.
Secara perhitungan, bila nilai Cosphi merupakan 1,00. Maka akbar nilai Daya Aktif akan sama menggunakan nilai Daya Semu.
Faktor daya yang rendah akan mengakibatkan aneka macam kerugian daya, lantaran akan mengakibatkan arus beban tinggi.
Menghitung kebutuhan Kapasitor Bank buat pemugaran Faktor Daya
Cara yg umumnya dilakukan buat memperbaiki Faktor Daya yg rendah adalah menggunakan memasang Capasitor Bank dalam Instalasi Listrik 3 Phase tersebut.
Rangkaian serta pemasangan Capasitor Bank pada listrik 3phase
Contoh perhitungan dua sistem instalasi listrik 3 Phase yg mempunyai akbar tegangan serta arus yang sama namun memiliki faktor daya yang tidak sinkron, maka akan memiliki Daya Aktif yang tidak selaras:
1. Suatu instalasi mempunyai tegangan 380 volt serta arus 100 ampere, cosphi 0,9. Maka :
P = V x I x Cosphi x √3
P = 380 x 100 x 0,9 x 1,73
P = 59.166 Watt
2. Suatu instalasi memiliki tegangan 380 volt dan arus 100 ampere, cosphi 0,8. Maka :
P = V x I x Cosphi x √3
P = 380 x 100 x 0,8 x 1,73
P = 52.592 Watt
Semakin rendah nilai faktor daya (Cosphi) semakin rendah nilai daya aktif yg dihasilkan suatu instalasi listrik
3 macam daya listrik
Semoga Artikel mengenai pengenalan 3 (tiga) jenis daya dan segitiga daya dalam instalasi listrik 3 (tiga) phase ini bisa menaruh pengetahuan bagi kita semua.
Semoga bermanfaat !
CARA FLEXI
dikutip menurut berbagai sumber

TIGA MACAM DAYA PADA SEGITIGA DAYA LISTRIK 3 PHASE

Tiga Jenis Daya dalam segitiga Daya listrik AC tiga phase.
3 macam daya listrik
Dalam kehidupan kita sehari-hari kita pastinya acapkali mendengar istilah besaran daya yaitu Watt.
Seperti misalnya daya listrik yg terpasang di instalasi rumah kita, ada yg memiliki daya 900 Watt, 1300 Watt, 220 Watt serta seterusnya.
Instalasi listrik perumahan warga pada biasanya memakai listrik 1 phase menggunakan tegangan 220 volt AC, Pada instalasi listrik 1 Phase.
Listrik 1 Phase hanya mempunyai satu jenis Daya listrik, yaitu Daya nyata.
Daya yang masih ada pada listrik 1 Phase hanya mempunyai satu jenis satuan yaitu Watt.
Namun tidak sinkron halnya dalam Instalasi Listrik 3 Phase, pada listrik 3 Phase masih ada tiga (tiga) macam daya listrik.

Hal ini terjadi karena instalasi listrik 3 Phase memiliki berbagai faktor yang bisa mengakibatkan kerugian-kerugian daya.
Faktor Daya pada Instalasi listrik 1 Phase mempunyai nilai 1,00, oleh karena itulah Daya Semu dalam listrik 1 phase sama menggunakan Daya Nyata.
Daya Nyata (W)= Daya Semu (VA) x Cosphi.
Karena Nilai Cosphi dalam listrik 1 Phase nilainya 1, maka Daya yang terdapat hanya Daya Nyata (Watt).
Berbeda dengan Faktor daya atau Cosphi pada instalasi listrik tiga (3) Phase.
Listrik tiga Phase mempunyai nilai Faktor daya di bawah 1,00.
Maka :
Daya Nyata = Daya semu x Cosphi
Dari rumus diatas dapat kita lihat bahwa apabila Nilai cosphi mendekati nilai 1,00 maka semakin akbar Daya Nyata atau Daya Aktif yg bisa kita gunakan.
Hal yang mensugesti tinggi rendahnya nilai Cosphi adalah seberapa akbar Daya Reaktif yang dihasilkan pada instalasi listrik tiga phase tersebut.
Daya reaktif sendiri didapatkan dari seberapa banya peralatan listrik yang membuat daya harmonik yg dipakai, daya Harmonik inilah yang mengakibatkan kerugian-kerugian Daya.

Tiga jenis daya pada instalasi listrik tiga Phase

  • Daya semu pada satuan VA (VoltAmpere)
Daya Nyata pada satuan W (Watt)Daya Reaktif pada satuan VAR (VoltAmpere Reaktif)
  • Daya Semu
Pada Instalasi listrik tiga Phase, kita mengenal 3 (tiga) macam Daya, galat satunya adalah Daya Semu.
Daya semu atau dalam bahasa inggris disebut menggunakan Apparent Power.
Daya semu Adalah Daya yg dihasilkan menurut perhitungan-perhitungan listrik sebelum dibebani dengan beban-beban listrik.
Daya Semu (VA) didapatkan menurut hasil perhitungan Rumus yaitu, daya sama dengan Tegangan (V) dikali Arus (A).
P = V x I
Daya semu biasa disebut juga menggunakan Daya Total, atau daya yg tertulis pada Nameplate suatu alat listrik atau pembangkit listrik (Generator).
  • Daya Nyata
Pada Instalasi listrik 3 (3) Phase, Jenis Daya yang kedua merupakan Daya Aktif.
Daya Aktif Adalah Daya sebenarnya yang mampu kita pakai atau gunakan dan umumnya daya aktif nilainya lebih rendah dibandingkan dengan Daya semu.
Daya Aktif dihasilkan menurut hasil perkalian Daya Semu menggunakan Faktor daya (Cosphi).
Daya Aktif akan mengalami penurunan nilai yg diakibatkan adanya beban-beban listrik yg membentuk daya reaktif.
Contoh beban/indera listrik yg membuat daya reaktif/daya harmoni.

Peralatan listrik yg membentuk Daya Harmonik :

  • Electromotor
  • Travo laslistrik
  • Transformator
  • Inverter
  • UPS

  • Daya reaktif
Daya selanjutnya yang terdapat dalam instalasi listrik 3 Phase merupakan Daya Reaktif.
Rumus menghitung Daya Reaktif (KVAr)
Daya Reaktif Adalah daya yg mengakibatkan terjadinya kerugian-kerugian daya, atau daya yang mengakibatkan terjadinya penurunan nilai faktor daya (Cosphi).
Besar kecilnya daya reaktif tergantung dalam seberapa banyak indera-alat listrik yg membuat daya Reaktif.
3 macam daya listrik
Berikut gambar segitiga Daya :

Faktor daya (Cosphi)

Faktor daya atau faktor kerja adalah perbandingan antara daya aktif (watt) menggunakan daya semu/daya total (VA).
Atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu/daya total (lihat gambar 1).
Daya reaktif yg tinggi akan mengakibatkan sudut cosphi semakin akbar, dan akibatnya faktor daya akan sebagai lebih rendah.
Faktor daya selalu lebih mini atau sama dengan satu.
Secara perhitungan, jika nilai Cosphi adalah 1,00. Maka akbar nilai Daya Aktif akan sama menggunakan nilai Daya Semu.
Faktor daya yg rendah akan menyebabkan banyak sekali kerugian daya, karena akan mengakibatkan arus beban tinggi.
Menghitung kebutuhan Kapasitor Bank buat perbaikan Faktor Daya
Cara yang umumnya dilakukan buat memperbaiki Faktor Daya yang rendah adalah dengan memasang Capasitor Bank pada Instalasi Listrik tiga Phase tadi.
Rangkaian dan pemasangan Capasitor Bank pada listrik 3phase
Contoh perhitungan dua sistem instalasi listrik tiga Phase yang mempunyai besar tegangan dan arus yg sama namun mempunyai faktor daya yg tidak selaras, maka akan memiliki Daya Aktif yg tidak sinkron:
1. Suatu instalasi mempunyai tegangan 380 volt serta arus 100 ampere, cosphi 0,9. Maka :
P = V x I x Cosphi x √3
P = 380 x 100 x 0,9 x 1,73
P = 59.166 Watt
2. Suatu instalasi memiliki tegangan 380 volt dan arus 100 ampere, cosphi 0,8. Maka :
P = V x I x Cosphi x √3
P = 380 x 100 x 0,8 x 1,73
P = 52.592 Watt
Semakin rendah nilai faktor daya (Cosphi) semakin rendah nilai daya aktif yg didapatkan suatu instalasi listrik
3 macam daya listrik
Semoga Artikel mengenai sosialisasi tiga (3) jenis daya serta segitiga daya dalam instalasi listrik 3 (tiga) phase ini dapat memberikan pengetahuan bagi kita seluruh.
Semoga bermanfaat !
CARA FLEXI
dikutip menurut berbagai asal

MENGHITUNG KEBUTUHAN CAPASITOR BANK PADA INSTALASI LISTRIK 3 PHASE

Berapa banyak kapasitor Bank yg diharapkan untuk Perbaikan Faktor daya?
Pada Instalasi listrik tiga Phase, memiliki tiga (tiga) macam daya. Yaitu Daya Semu, Daya Aktif serta Daya reaktif.
Untuk mendapatkan Daya Aktif semaksimal mungkin, tentunya kita wajib memperbaiki faktor daya atau daya reaktif pada instalasi listrik tadi.
Berbagai alat listrik yang mempunyai daya harmonik, seperti Electro motor, Inverter, Travo las,Lampu mercury dan lainnya akan menaruh dampak terhadap tingginya kerugian-kerugian daya pada instalasi listrik.
Faktor daya yg paling baik adalah 1,00. Sehingga bisa pada dapat Daya Aktif yg mendekati atau sama dengan daya semu.
Faktor daya menggunakan nilai 1,00, artinya Nilai Daya Semu sama dengan Nilai Daya Aktif, atau tidak masih ada kerugian-kerugian daya.
Namun buat mencapai Faktor daya dengan nilai 1,00 adalah suatu hal yang terbilang nir bisa tercapai, maka umumnya Faktor daya yang paling baik ditetapkan sebanyak antara 0,85 sampai 0,95.
Baca juga: Menghitung porto tagihan listrik Industri
Faktor daya akan mengalami penurunan yg diakibatkan oleh aneka macam peralatan listrik dengan daya harmonik yang tinggi atau Impedansi.

Beberapa peralatan listrik yg membentuk Daya Harmonik:
  • Inverter
  • Motor Listrik (Electro motor)
  • Travo Las ( Electric Welding)
  • UPS (Uninterruptible Power Supply)
  • Bola Lampu Mercury non Ballast
  • dll

Salah satu cara buat meminimalkan kerugian daya dalam instalasi listrik tiga phase merupakan menggunakan sebisa mungkin meminimalkan penggunaan peralatan listrik yg membuat daya harmonik.
Selain cara tersebut, kita juga dapat memperbaiki faktor daya yaitu menggunakan memberi donasi daya, yg umumnya dipakai buat menaruh bantuan daya adalah Capasitor Bank.
Capasitor Bank bekerja dengan memberikan donasi daya atau supply daya buat beban dalam instalasi listrik yang ada.
Rangkaian dan cara pemasangan Capasitor Bank
Karena itulah, Capasitor Bank pula sering dianggap berfungsi menjadi perbaikan faktor daya pada suatu instalasi listrik 3 Phase.
Lalu bagaimana menentukan besaran Capasitor yg akan kita pasang pada suatu instalasi listrik 3 Phase?
Untuk dapat menentukan besaran daya Capasitor Bank yg akan kita gunakan, terlebih dahulu kita harus mengenal 3 macam daya pada instalasi listrik 3 Phase.
Segitiga Daya listrik 3phase
1. Daya Semu
Daya yang tertulis dalam suatu pembangkit listrik, daya semu dihasilkan dari hasil teori perhitungan menggunakan satuan Volt Ampere (VA).
2. Daya Aktif
Daya yg didapatkan berdasarkan hasil perhitungan daya Semu dikalikan dengan Faktor daya, daya Aktif mempunyai satuan Watt (W)
3. Daya Reaktif
Daya reaktif merupakan daya yang terpakai menjadi energi pembangkitan flux magnetik sehingga muncul magnetisasi serta daya ini dikembalikan ke sistem karena dampak induksi elektromagnetik itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya adalah beban (kebutuhan) pada suatu sistim energi listrik.
Daya Reaktif memiliki satuan Volt Ampere Reaktif (Var).
Oleh karenanya buat dapat memperbaiki faktor daya suatu instalasi listrik 3 Phase, maka terlebih dahulu kita harus menghitung berapa akbar daya reaktif dalam instalasi listrik tadi.
Bagaimana cara mengetahui daya reaktif sebagai akibatnya didapat nilai besaran Kapasitor Bank yg dibutuhkan ?

Rumus Menghitung Kebutuhan Capasitor Bank

Qc = Q1 - Q2
Qc = Daya Reaktif Capasitor Bank yg dibutuhkan
Q1 = Daya Reaktif sebelum perbaikan
Q2 = Daya Reaktif yg ingin dicapai
Untuk lebih jelasnya, kita dapat melihat contoh perhitungan kebutuhan kapasitor bank berikut adalah:
Contoh Perhitungan Kebutuhan Kapasitor Bank
Suatu Pabrik memakai Listrik dengan Daya Terpasang sebanyak 1000KVA, pada waktu pabrik tadi beroperasi dengan beban zenit, Cosphi terukur sebanyak 0,75.
Berapa kebutuhan Capasitor Bank yang harus dipasang buat memperbaiki Faktor Daya (Cosphi) menjadi 0,95?
Menghitung Daya Reaktif (Q1) sebelum perbaikan
Q = √S² - P²
Q = Daya Reaktif
S = Daya terpasang atau Daya semu (KVA)
P = Daya Aktif (KW)
Diketahui:
S = 1000KVA
P = 1000KVA x 0,75 = 750KW
Q1 = √S² - P²
Q1 = √1000² - 750²
Q1 = √437.500
Q1 = 661,4KVAr
Maka diketahui Q1 merupakan sebanyak 661,4KVAr
Menghitung Daya Reaktif (Q2) menggunakan nilai cosphi yg ingin dicapai
Untuk dapat memperbaiki Faktor daya, kita wajib memilih seberapa akbar Faktor daya yg ingin kita capai, sebagai model: kita ingin memperbaiki faktor daya dari nilai 0,75 menjadi 0,95.
Q = √S² - P²
Q = Daya Reaktif
S = Daya semu (Daya konkret sebelum perbaikan)
P = Daya aktif (Daya konkret sebelum perbaikan x Cosphi yg ingin dicapai)
Diketahui:
P = 750KW
S = 750KW : 0,95 = 789,4KVA
Q2 = √S² - P²
Q = √789,4² - 750²
Q = √623.152,36 - 562.500
Q = √60.652,36
Q = 246,2KVAr
Maka diketahui bahwa Q2 merupakan sebanyak 246,dua KVAr
Menghitung Kebutuhan Capasitor Bank
Qc = Q1 - Q2
Qc = 661,4KVAr - 246,2KVAr
Qc = 415,2KVar
Maka diketahui bahwa buat memperbaiki Faktor Daya suatu instalasi listrik dengan Daya Terpasang sebesar 1000KVA, menurut yang semula cosphi 0,75 menjadi 0,95 dibutuhkan pemasangan Capasitor Bank menggunakan nilai 415,2KVAr.
Jika Capasitor yang tersedia pada pasaran memiliki nilai 50 Kvar, maka kita dapat menggunakan Capasitor Bank berukuran 50Kvar sebesar 9 buah (9 Step).
Dengan menggunakan langkah-langkah serta perhitungan diatas, kita bisa memilih seberapa besar Kapasitor Bank yang kita butuhkan buat mendapatkan Faktor daya yg diinginkan.
Semoga artikel ini bisa memberikan tambahan pengetahuan yg bermanfaat buat kita semua !
CARA FLEXI
dikutip menurut aneka macam asal

MENGHITUNG TOTAL DAYA REAKTIF KVAR

Cara Sederhana Menghitung Total daya Reaktif yang dihasilkan menurut berbagai peralatan listrik pada instalasi listrik tiga fasa
Bagaimana cara menghitung Total Daya reaktif?
Seperti misalnya, Pada Tarif dasar Listrik buat industri, ada biaya yg dikenakan buat kelebihan pemakaian Daya reaktif (KVArh), kemudian bagaimana cara mengetahui akbar Daya reaktif yang dihasilkan?
Sangat krusial bagi kita buat mengetahui seberapa besar daya Reaktif yg didapatkan menurut aneka macam alat-alat listrik yang kita gunakan dalam instalasi listrik 3 fasa.
Khususnya pada global Industri, yg umumnya menggunakan Listrik 3 fasa dengan tegangan 380Volt, Besarnya Daya Reaktif wajib diketahui serta selanjutnya dilakukan pemugaran untuk mengurangi akbar Total Daya reaktif yang terjadi.
Baca pula: Cara menghitung Biaya tagihan Listrik buat Industri
Daya Reaktif adalah Daya yang dihasilkan menurut aneka macam peralatan listrik yg menghasilkan induksi magnetik serta membentuk Daya harmonik.
Daya Reaktif tak jarang juga diklaim menggunakan Kerugian Daya.

Berbagai peralatan listrik yang menghasilkan Daya reaktif, antara lain:
  • Elektro Motor
  • Trafo Las
  • Inverter
  • Lampu mercury non Ballast
  • UPS
  • Dan lainnya

Semakin Banyak penggunaan peralatan listrik yang menghasilkan daya Harmonik, akan semakin besar daya reaktif yg didapatkan, Hal ini akan menyebabkan semakin rendahnya faktor daya (Cosphi) dalam instalasi listrik tersebut.
Ada 3 macam Daya pada instalasi listrik 3fasa, yaitu:
  • Daya Semu (KVA)
  • Daya Aktif (KW)
  • Daya Reaktif (KVAr)

Penjelasan mengenai 3 jenis Daya
Besarnya daya reaktif akan memilih seberapa akbar daya Aktif yg didapatkan, semakin akbar daya reaktif akan menyebabkan Daya Aktif yg didapatkan semakin mini dibandingkan dengan Daya Semu.
Faktor Daya (Cosphi) merupakan Perbandingan Besar daya Aktif (KW) menggunakan Daya Semu (KVA)
Perbandingan antara besar Daya Aktif menggunakan Daya semu inilah yg disebut menggunakan faktor daya (Cosphi).
Kondisi yg terbaik merupakan apabila Daya reaktif dalam instalasi listrik merupakan 0 KVAr, maka faktor dayanya merupakan 1, sehingga besar daya Aktif adalah sama dengan Daya Semu.
Namun tentunya hal ini tidak mungkin terjadi, lantaran aneka macam peralatan listrik yg dipakai dalam instalasi listrik tiga fasa akan membentuk Daya harmonik serta tentunya menimbulkan Daya reaktif.
Namun, sebisa mungkin Daya reaktif yang didapatkan wajib diminimalkan, buat menerima faktor daya (Cosphi) minimal lebih akbar menurut 0,85.
Cosphi >0,85
Seperti halnya bila suatu industri memakai Listrik berdasarkan PLN, semakin rendah faktor daya maka akan semakin besar tagihan listrik yang harus dibayar sang pihak industri tadi kepada PLN.
Oleh lantaran itulah Pihak PLN hanya akan mengenakan biaya kelebihan Daya Reaktif (KVArh) apabila faktor daya (Cosphi) instalasi listrik suatu Industri lebih kecil menurut 0,85.
Untuk menghindari biaya listrik industri yang semakin melonjak, maka faktor daya listrik suatu industri harus diperbaiki serta diperlukan lebih akbar menurut 0,85.
Cara buat memperbaiki faktor daya tadi adalah menggunakan memasang Capasitor Bank dalam instalasi listrik tadi. Cara memasang Capasitor Bank dalam listrik 3fasa
Namun untuk melakukan perbaikan faktor daya, terlebih dahulu kita harus mengetahui seberapa besar Daya reaktif yg didapatkan.
Cara menghitung kebutuhan Capasitor Bank dalam listrik tiga fasa
Bagaimana Cara menghitung Total Daya Reaktif yang dihasilkan dalam suatu Instalasi listrik tiga fasa?
Untuk mengetahui seberapa besar Daya Reaktif, kita dapat memakai cara sederhana perhitungan Daya Reaktif Berikut ini:

Rumus Sederhana menghitung Total Daya reaktif suatu Instalasi listrik tiga fasa


Rumus menghitung Daya Reaktif:
Q = √S² - P²
Q: Daya Reaktif (KVAr)
S: Daya Semu (KVA)
P: Daya Aktif (KW)
Untuk detail, kita akan coba membuat model perhitungan Daya Reaktif suatu instalasi listrik tiga phase.
Contoh Perhitungan Total daya Reaktif
Sebuah Pabrik yg menggunakan instalasi listrik tiga phase buat mengoperasikan aneka macam alat-alat listrik dan mesin produksinya.
Listrik yang digunakan dalam Pabrik tadi dari dari Listrik PLN, dengan daya terpasang sebanyak 250KVA, tegangan 380Volt, Faktor Daya (Cosphi) sebanyak 0,80 (Pengukuran Faktor Daya (Cosphi) dilakukan Saat pabrik tersebut beroperasi dengan beban zenit).
Diketahui:
S = 250KVA
P = 250KVA x 0,80 =200KW
Berapa Daya Reaktif instalasi listrik Tersebut?
Q = √S² - P²
Q = √250² - 200²
Q = √62.500 - 40.000
Q = √22.500
Q = 150KVAr
Dari perhitungan diatas didapat bahwa pada suatu instalasi listrik 3fasa menggunakan Daya terpasang sebesar 250KVA, Faktor Daya 0,80, Daya Reaktif sebanyak 150KVAr.
Perbaikan Faktor Daya
Karena Faktor Daya yg ingin dicapai adalah harus lebih besar menurut 0,85, agar kualitas daya menjadi lebih baik dan menghindari porto tambahan tagihan listrik yang ditimbulkan berdasarkan kerugian daya tadi, maka penyelesaiannya merupakan memasang Kapasitor Bank dalam Instalasi listrik Pabrik tersebut.
Berapa kebutuhan KVAr Capasitor Bank yang harus dipasang supaya faktor daya yang sebelumnya hanya 0,80 bisa diperbaiki sebagai 0,90?
Rumus menghitung kebutuhan Capasitor Bank
Qc = Q1 - Q2
Qc = Daya Reaktif Kapasitor Bank yang dibutuhkan
Q1 = Daya Reaktif sebelum perbaikan
Q2 = Daya Reaktif yg ingin dicapai
Setelah kita mengetahui besar Daya Reaktif (Q1) yang dihasilkan adalah 150KVAr, selanjutnya buat melakukan pemugaran Faktor Daya menurut yg sebelumnya hanya 0,80, dan ingin kita perbaiki menjadi 0,90. Kita harus melakukan perhitungan Daya reaktif (Q2) apabila Faktor Dayanya menjadi 0,90.
Menghitung Daya Reaktif yang ingin dicapai (Q2)
Diketahui:
P = 200KW
Cosphi yang ingin dicapai adalah 0,90
Maka S = 200KW : 0,90
S = 222,22 KVA
Berapa Daya Reaktif jika Cosphi diperbaiki sebagai 0,90?
Q = √S² - P²
Q = √222,22² - 200²
Q = √49.381,7 - 40.000
Q = √9.381,7
Q = 96,85KVAr
Maka, bisa dihitung Kebutuhan Capasitor Bank buat memperbaiki faktor daya yg sebelumnya 0,80 menjadi 0,90 merupakan:
Qc = Q1 - Q2
Qc = 150KVAr - 96,85KVAr
Qc = 53,15KVAr
Setelah kita lakukan perhitungan didapat bahwa untuk memperbaiki Faktor Daya yg sebelumnya 0,80 sebagai 0,90 dalam instalasi listrik pabrik tadi, diperlukan Kapasitor Bank sebesar 53,15KVAr.
Selanjutnya, buat memperbaikinya kita dapat memasang Capasitor Bank yang nilainya sesuai dengan Total Daya Reaktif tadi.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

MENGHITUNG TOTAL DAYA REAKTIF KVAR

Cara Sederhana Menghitung Total daya Reaktif yang dihasilkan dari aneka macam peralatan listrik pada instalasi listrik tiga fasa
Bagaimana cara menghitung Total Daya reaktif?
Seperti contohnya, Pada Tarif dasar Listrik buat industri, terdapat porto yg dikenakan buat kelebihan pemakaian Daya reaktif (KVArh), kemudian bagaimana cara mengetahui besar Daya reaktif yg didapatkan?
Sangat penting bagi kita buat mengetahui seberapa besar daya Reaktif yg didapatkan menurut banyak sekali alat-alat listrik yang kita gunakan pada instalasi listrik tiga fasa.
Khususnya di dunia Industri, yg umumnya memakai Listrik 3 fasa menggunakan tegangan 380Volt, Besarnya Daya Reaktif wajib diketahui dan selanjutnya dilakukan perbaikan buat mengurangi besar Total Daya reaktif yg terjadi.
Baca juga: Cara menghitung Biaya tagihan Listrik buat Industri
Daya Reaktif merupakan Daya yg dihasilkan berdasarkan aneka macam alat-alat listrik yg membuat induksi magnetik dan membuat Daya harmonik.
Daya Reaktif seringkali jua disebut dengan Kerugian Daya.

Berbagai peralatan listrik yg menghasilkan Daya reaktif, antara lain:
  • Elektro Motor
  • Trafo Las
  • Inverter
  • Lampu mercury non Ballast
  • UPS
  • Dan lainnya

Semakin Banyak penggunaan peralatan listrik yang membentuk daya Harmonik, akan semakin akbar daya reaktif yang didapatkan, Hal ini akan mengakibatkan semakin rendahnya faktor daya (Cosphi) dalam instalasi listrik tersebut.
Ada tiga macam Daya pada instalasi listrik 3fasa, yaitu:
  • Daya Semu (KVA)
  • Daya Aktif (KW)
  • Daya Reaktif (KVAr)

Penjelasan mengenai tiga jenis Daya
Besarnya daya reaktif akan menentukan seberapa akbar daya Aktif yg didapatkan, semakin besar daya reaktif akan mengakibatkan Daya Aktif yg didapatkan semakin kecil dibandingkan dengan Daya Semu.
Faktor Daya (Cosphi) adalah Perbandingan Besar daya Aktif (KW) menggunakan Daya Semu (KVA)
Perbandingan antara besar Daya Aktif menggunakan Daya semu inilah yg diklaim menggunakan faktor daya (Cosphi).
Kondisi yg terbaik merupakan apabila Daya reaktif dalam instalasi listrik merupakan 0 KVAr, maka faktor dayanya adalah 1, sebagai akibatnya besar daya Aktif merupakan sama menggunakan Daya Semu.
Namun tentunya hal ini tidak mungkin terjadi, lantaran berbagai peralatan listrik yg dipakai pada instalasi listrik 3 fasa akan membuat Daya harmonik dan tentunya mengakibatkan Daya reaktif.
Namun, sebisa mungkin Daya reaktif yg didapatkan wajib diminimalkan, buat mendapatkan faktor daya (Cosphi) minimal lebih besar dari 0,85.
Cosphi >0,85
Seperti halnya bila suatu industri menggunakan Listrik dari PLN, semakin rendah faktor daya maka akan semakin akbar tagihan listrik yang wajib dibayar oleh pihak industri tadi pada PLN.
Oleh karena itulah Pihak PLN hanya akan mengenakan porto kelebihan Daya Reaktif (KVArh) apabila faktor daya (Cosphi) instalasi listrik suatu Industri lebih kecil berdasarkan 0,85.
Untuk menghindari biaya listrik industri yg semakin melonjak, maka faktor daya listrik suatu industri harus diperbaiki dan diharapkan lebih besar menurut 0,85.
Cara buat memperbaiki faktor daya tadi adalah menggunakan memasang Capasitor Bank pada instalasi listrik tadi. Cara memasang Capasitor Bank dalam listrik 3fasa
Namun buat melakukan pemugaran faktor daya, terlebih dahulu kita wajib mengetahui seberapa besar Daya reaktif yang dihasilkan.
Cara menghitung kebutuhan Capasitor Bank dalam listrik tiga fasa
Bagaimana Cara menghitung Total Daya Reaktif yang dihasilkan dalam suatu Instalasi listrik 3 fasa?
Untuk mengetahui seberapa besar Daya Reaktif, kita bisa memakai cara sederhana perhitungan Daya Reaktif Berikut ini:

Rumus Sederhana menghitung Total Daya reaktif suatu Instalasi listrik 3 fasa


Rumus menghitung Daya Reaktif:
Q = √S² - P²
Q: Daya Reaktif (KVAr)
S: Daya Semu (KVA)
P: Daya Aktif (KW)
Untuk detail, kita akan coba membuat model perhitungan Daya Reaktif suatu instalasi listrik tiga phase.
Contoh Perhitungan Total daya Reaktif
Sebuah Pabrik yang memakai instalasi listrik 3 phase untuk mengoperasikan banyak sekali peralatan listrik serta mesin produksinya.
Listrik yang digunakan pada Pabrik tadi asal berdasarkan Listrik PLN, dengan daya terpasang sebanyak 250KVA, tegangan 380Volt, Faktor Daya (Cosphi) sebesar 0,80 (Pengukuran Faktor Daya (Cosphi) dilakukan Saat pabrik tadi beroperasi dengan beban zenit).
Diketahui:
S = 250KVA
P = 250KVA x 0,80 =200KW
Berapa Daya Reaktif instalasi listrik Tersebut?
Q = √S² - P²
Q = √250² - 200²
Q = √62.500 - 40.000
Q = √22.500
Q = 150KVAr
Dari perhitungan diatas didapat bahwa pada suatu instalasi listrik 3fasa dengan Daya terpasang sebesar 250KVA, Faktor Daya 0,80, Daya Reaktif sebesar 150KVAr.
Perbaikan Faktor Daya
Karena Faktor Daya yang ingin dicapai adalah wajib lebih akbar berdasarkan 0,85, supaya kualitas daya menjadi lebih baik serta menghindari porto tambahan tagihan listrik yg disebabkan menurut kerugian daya tersebut, maka penyelesaiannya merupakan memasang Kapasitor Bank dalam Instalasi listrik Pabrik tersebut.
Berapa kebutuhan KVAr Capasitor Bank yg wajib dipasang agar faktor daya yg sebelumnya hanya 0,80 bisa diperbaiki menjadi 0,90?
Rumus menghitung kebutuhan Capasitor Bank
Qc = Q1 - Q2
Qc = Daya Reaktif Kapasitor Bank yg dibutuhkan
Q1 = Daya Reaktif sebelum perbaikan
Q2 = Daya Reaktif yang ingin dicapai
Setelah kita mengetahui besar Daya Reaktif (Q1) yang didapatkan merupakan 150KVAr, selanjutnya buat melakukan pemugaran Faktor Daya dari yg sebelumnya hanya 0,80, serta ingin kita perbaiki sebagai 0,90. Kita wajib melakukan perhitungan Daya reaktif (Q2) jika Faktor Dayanya menjadi 0,90.
Menghitung Daya Reaktif yang ingin dicapai (Q2)
Diketahui:
P = 200KW
Cosphi yg ingin dicapai merupakan 0,90
Maka S = 200KW : 0,90
S = 222,22 KVA
Berapa Daya Reaktif bila Cosphi diperbaiki sebagai 0,90?
Q = √S² - P²
Q = √222,22² - 200²
Q = √49.381,7 - 40.000
Q = √9.381,7
Q = 96,85KVAr
Maka, bisa dihitung Kebutuhan Capasitor Bank buat memperbaiki faktor daya yg sebelumnya 0,80 sebagai 0,90 merupakan:
Qc = Q1 - Q2
Qc = 150KVAr - 96,85KVAr
Qc = 53,15KVAr
Setelah kita lakukan perhitungan didapat bahwa buat memperbaiki Faktor Daya yang sebelumnya 0,80 sebagai 0,90 pada instalasi listrik pabrik tersebut, dibutuhkan Kapasitor Bank sebesar 53,15KVAr.
Selanjutnya, buat memperbaikinya kita bisa memasang Capasitor Bank yg nilainya sesuai dengan Total Daya Reaktif tadi.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

BERAPA BANYAK ALAT LISTRIK ATAU ELEKTRONIK YANG DAPAT DIGUNAKAN DIRUMAH

Menghitung seberapa banyak Alat Listrik yg dapat dinyalakan atau dipakai dirumah, sinkron dengan Daya Listrik terpasang
Daftar Ukuran Daya (Watt) berbagai Peralatan Listrik dan Elektronik di rumah
Artikel ini aku buat, buat memberikan sedikit gambaran kepada anda yang ingin mengetahui mengenai besaran Daya aneka macam peralatan Listrik yg biasa digunakan sehari-hari pada rumah, dan seberapa poly Alat Listrik yang bisa dipakai disesuaikan dengan Daya Listrik 450Watt, 900Watt, 1300Watt, 2200Watt, dan sebagainya.
Berbagai pertanyaan tentang besaran Daya menurut berbagai Alat Listrik yg digunakan sehari-hari, diantaranya:
  • Daya Listrik pada tempat tinggal saya 900Watt, relatif gak buat nyalain AC ½PK, dan Televisi 32 Inci?
  • MCB dirumah saya acapkali Jepret, apalagi jika saya nyalain AC serta Setrika bersamaan, kenapa ya?
  • Daya Listrik pada rumah saya 2200 watt, trus digunakan buat nyalain AC ½PK, Lampu 36Watt sebanyak lima butir, Pompa Air, Kulkas, Mesin Cuci, Microwave, Tapi MCBnya acapkali trip, kenapa ya?

Dan aneka macam pertanyaan lainnya mengenai Daya Listrik serta penggunaan Alat listrik atau Elektronik pada rumah.
Baca pula: Daftar Peralatan Listrik yang paling akbar tagihan listriknya
Sebenarnya Beberapa pertanyaan ini dapat dijawab menggunakan melihat Spesifikasi Daya (watt) pada sebuah Alat listrik, dan menjumlahkan banyak sekali alat listrik yang dinyalakan bersamaan, serta Hasilnya tinggal dibandingkan dengan Total Daya Listrik yang terpasang pada rumah kita.
Daftar besaran Daya (Watt) berbagai Peralatan Listrik serta Elektronik yang biasa kita gunakan pada rumah.
Dan, yg perlu diingat merupakan jangan menggunakan aneka macam Alat listrik dengan Total Daya yang melebihi berdasarkan Daya Listrik terpasang di tempat tinggal anda, lantaran akan menyebabkan MCB dirumah anda jepret (Trip).
Baca pula: Berbagai penyebab MCB Jepret, serta solusinya

Berapa poly indera listrik yang bisa kita pakai, menggunakan Daya Listrik terpasang sebanyak 450Watt, 900Watt, 1300Watt, 2200Watt, dan seterusnya?
Bukankah satuan Daya Listrik PLN menggunakan satuan VA, bukan Watt?
Benar, satuan Daya Listrik PLN adalah VA, misalnya 450VA, 900VA, 1300VA, 2200VA, dan sebagainya, Tetapi, perbedaan daya menggunakan satuan VA dan Watt umumnya lebih signifikan dalam Instalasi listrik 3 Phase, lantaran banyaknya alat listrik yg bersifat Induksi serta mengakibatkan menurunkan nilai Faktor Daya.
Baca pula: Mengenal Satuan VA, Watt, KVA, KW, KWH, KVAr
Sedangkan buat Instalasi Listrik 1 Phase, yg biasa dipakai pada tempat tinggal -tempat tinggal , tidak terlalu poly memakai Alat Listrik yg bersifat Induksi sebagai akibatnya faktor daya nir terlalu banyak berubah, dan permanen mendekati nilai 1,00, sehingga perbandingan satuan VA dan Watt hampir sama atau mendekati.
Oleh karenanya, daya listrik yg terpasang di rumah seringkali diklaim dengan satuan 450Watt, 900Watt, 1300Watt, serta seterusnya.

Berapa poly Alat Listrik atau Elektronik yg bisa dipakai pada rumah?


Untuk menaruh sedikit gambaran tentang seberapa poly Alat Listrik yang bisa dinyalakan sinkron dengan Daya Listrik terpasang, ini dia beberapa misalnya.
Seberapa poly Alat Listrik yg bisa dinyalakan buat Daya 450VA?
Untuk Daya Listrik 450Watt (450Va), waktu ini memang sudah tidak tersedia lagi buat pemasangan baru, tetapi terdapat Pemasangan lama yg memakai Daya Listrik 450Watt.
Daya 450Va, Jika dipakai buat penjelasan, maka bisa digunakan buat menyalakan Lampu 36Watt sebanyak 12 Buah.
Jika anda ingin menyetrika, maka peralatan Listrik serta Elektronik lainnya perlu dipadamkan, karena daya setrika Listrik relatif akbar, rata-homogen dayanya 300Watt, serta sisanya dapat digunakan buat beberapa lampu saja.
Begitu jua dengan Mesin Cuci, rata-rata memiliki daya sebanyak 300Watt, serta jika Mesin Cuci dinyalakan maka Alat listrik lainnya perlu dipadamkan, sisanya masih dapat menyalakan lampu saja.
Daya Listrik 450Va sanggup dipakai buat nyalakan AC, gak?
Masih Bisa, buat AC ½PK, (daya AC ½PK lebih kurang 375Watt), tetapi sangat Pas-pasan, serta tentunya seluruh Alat listrik lainnya harus dipadamkan.
Jadi kesimpulannya adalah, Daya Listrik 450Va ini memang sangat pas-pasan
Seberapa poly Alat Listrik yang bisa dinyalakan buat Daya 900VA?
Setelah Daya Listrik 450VA nir tersedia lagi, pilihan selanjutnya merupakan memakai Daya Listrik 900Va.
Daya Listrik 900VA ini bisa dipakai untuk menyalakan beberapa Alat Listrik sekaligus, seperti contohnya:
Menyetrika, sembari menyalakan Televisi, dan menyalakan Mesin Cuci. (Setrika 300Watt + TV 130Watt + Mesin Cuci 300Watt = 730Watt), serta sisanya masih bisa menyalakan beberapa Lampu saja.
Dapat menyalakan Kipas angin (100Watt), mesin cuci (300Watt), Dispenser biasa (150Watt), Televisi (130Watt), Kulkas (100Watt), dengan Total 780Watt.
Atau dapat dipakai buat menyalakan AC ½PK(375Watt), Televisi (130Watt) dan Mesin Cuci (300Watt).
Jadi kesimpulannya, Daya Listrik 900Va ini relatif lumayan serta bisa memenuhi kebutuhan indera listrik kita sehari-hari.
Seberapa poly Alat Listrik yg bisa dinyalakan buat Daya 1300VA?
Sekarang Daya Listrik 1300Va menjadi pilihan yg banyak digunakan pada rumah-rumah, dan tentunya daya listrik ini bisa dipakai buat aneka macam Alat Listrik atau Elektronik sekaligus.
Misalnya, anda dapat menyalakan AC 1PK, Mesin Cuci, Setrika sekaligus
Atau anda bisa menyalakan AC ½PK, Dispenser, Televisi, Mesin Cuci, Setrika, sekaligus.
Namun bila digunakan buat Microwave yg biasanya memakai paling kecil Daya 600W, bahkan ada yang mencapa 1000Watt, tentu daya Listrik 1300VA ini sebagai pas-pasan.
Mungkin selanjutnya apabila anda mempunyai aneka macam Alat listrik, misalnya Microwave, Dispenser, Blender, Mixer, Kipas Angin, AC, Setrika, dan lainnya, dan anda ingin menggunakannya sekaligus, maka Daya Listrik yang lebih besar , misalnya Daya 2200Va, dapat memenuhi kebutuhan anda.
Berbagai Peralatan Listrik serta Elektronik yg anda pakai pada tempat tinggal , tentu memiliki besaran Daya (watt) yang bhineka.
Berikut model Daftar besaran daya (Watt) beberapa alat-alat Listrik dan Elektronik yg biasa kita gunakan di tempat tinggal .
  • Televisi LED 21 Inci daya 68Watt
  • Televisi LED 32 Inci daya 130Watt
  • Televisi LED 42 Inci daya 160Watt
  • Kulkas 1 Pintu kap.200L daya 70Watt
  • Kulkas dua Pintu kap.200L daya 100Watt
  • Mesin cuci 8kg Top Loading 1 Tabung & dua Tabung, daya 300Watt
  • Mesin cuci 6kg Top Loading 1 Tabung & 2 Tabung, daya 250Watt
  • Blender daya 130Watt
  • Setrika Listrik, daya 300Watt
  • Pompa Air, daya 250Watt
  • AC 1/2 PK, daya 375Watt
  • Lampu TL 36Watt, 18Watt
  • Lampu Hemat Energi 18Watt, 26Watt
  • Kipas Angin, daya 100Watt

"Data daya Listrik (Watt) dari berbagai Alat listrik dan Elektronik diatas hanyalah contoh, tentunya akan memiliki disparitas sesuai menggunakan ukuran, jenis, contoh atau merek Alat Listrik masing-masing"
Namun yang perlu diperhatikan disini adalah, Periksa Daya (Watt) menurut aneka macam Alat Listrik yang anda pakai dirumah, lalu coba hitung dan jumlahkan Alat Listrik yang ingin anda nyalakan secara bersamaan, apakah Daya Listrik yg anda miliki masih cukup, atau telah berlebihan?, Jika berlebihan tentunya akan menyebabkan MCB dirumah anda jepret (Trip).
Dan, semakin besar daya listrik yg anda pakai, tentunya akan semakin besar pula Tagihan Listrik yang wajib anda bayar setiap bulannya.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

MENGHITUNG KEBUTUHAN CAPASITOR BANK PADA INSTALASI LISTRIK 3 PHASE

Berapa poly kapasitor Bank yg diharapkan untuk Perbaikan Faktor daya?
Pada Instalasi listrik 3 Phase, memiliki tiga (tiga) macam daya. Yaitu Daya Semu, Daya Aktif dan Daya reaktif.
Untuk menerima Daya Aktif semaksimal mungkin, tentunya kita wajib memperbaiki faktor daya atau daya reaktif dalam instalasi listrik tadi.
Berbagai alat listrik yang memiliki daya harmonik, misalnya Electro motor, Inverter, Travo las,Lampu mercury dan lainnya akan memberikan imbas terhadap tingginya kerugian-kerugian daya dalam instalasi listrik.
Faktor daya yg paling baik merupakan 1,00. Sehingga bisa di dapat Daya Aktif yang mendekati atau sama menggunakan daya semu.
Faktor daya menggunakan nilai 1,00, adalah Nilai Daya Semu sama menggunakan Nilai Daya Aktif, atau tidak masih ada kerugian-kerugian daya.
Namun buat mencapai Faktor daya menggunakan nilai 1,00 adalah suatu hal yang terbilang nir bisa tercapai, maka umumnya Faktor daya yang paling baik ditetapkan sebesar antara 0,85 sampai 0,95.
Baca jua: Menghitung biaya tagihan listrik Industri
Faktor daya akan mengalami penurunan yg diakibatkan sang aneka macam peralatan listrik dengan daya harmonik yg tinggi atau Impedansi.

Beberapa alat-alat listrik yg menghasilkan Daya Harmonik:
  • Inverter
  • Motor Listrik (Electro motor)
  • Travo Las ( Electric Welding)
  • UPS (Uninterruptible Power Supply)
  • Bola Lampu Mercury non Ballast
  • dll

Salah satu cara buat meminimalkan kerugian daya pada instalasi listrik tiga phase adalah dengan sebisa mungkin meminimalkan penggunaan alat-alat listrik yang menghasilkan daya harmonik.
Selain cara tadi, kita jua bisa memperbaiki faktor daya yaitu dengan memberi donasi daya, yg biasanya digunakan buat memberikan donasi daya adalah Capasitor Bank.
Capasitor Bank bekerja menggunakan memberikan donasi daya atau supply daya buat beban dalam instalasi listrik yang ada.
Rangkaian dan cara pemasangan Capasitor Bank
Karena itulah, Capasitor Bank pula seringkali dianggap berfungsi menjadi pemugaran faktor daya dalam suatu instalasi listrik tiga Phase.
Lalu bagaimana memilih besaran Capasitor yang akan kita pasang pada suatu instalasi listrik tiga Phase?
Untuk bisa memilih besaran daya Capasitor Bank yg akan kita pakai, terlebih dahulu kita wajib mengenal tiga macam daya dalam instalasi listrik 3 Phase.
Segitiga Daya listrik 3phase
1. Daya Semu
Daya yg tertulis dalam suatu pembangkit listrik, daya semu dihasilkan berdasarkan output teori perhitungan menggunakan satuan Volt Ampere (VA).
2. Daya Aktif
Daya yg dihasilkan berdasarkan output perhitungan daya Semu dikalikan menggunakan Faktor daya, daya Aktif mempunyai satuan Watt (W)
tiga. Daya Reaktif
Daya reaktif adalah daya yg terpakai sebagai energi pembangkitan flux magnetik sebagai akibatnya ada magnetisasi dan daya ini dikembalikan ke sistem karena efek induksi elektromagnetik itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya adalah beban (kebutuhan) pada suatu sistim energi listrik.
Daya Reaktif mempunyai satuan Volt Ampere Reaktif (Var).
Oleh karenanya buat dapat memperbaiki faktor daya suatu instalasi listrik tiga Phase, maka terlebih dahulu kita wajib menghitung berapa akbar daya reaktif dalam instalasi listrik tersebut.
Bagaimana cara mengetahui daya reaktif sebagai akibatnya didapat nilai besaran Kapasitor Bank yg diharapkan ?

Rumus Menghitung Kebutuhan Capasitor Bank

Qc = Q1 - Q2
Qc = Daya Reaktif Capasitor Bank yang dibutuhkan
Q1 = Daya Reaktif sebelum perbaikan
Q2 = Daya Reaktif yang ingin dicapai
Untuk lebih jelasnya, kita bisa melihat model perhitungan kebutuhan kapasitor bank ini dia:
Contoh Perhitungan Kebutuhan Kapasitor Bank
Suatu Pabrik memakai Listrik dengan Daya Terpasang sebesar 1000KVA, pada ketika pabrik tersebut beroperasi menggunakan beban zenit, Cosphi terukur sebanyak 0,75.
Berapa kebutuhan Capasitor Bank yang wajib dipasang untuk memperbaiki Faktor Daya (Cosphi) menjadi 0,95?
Menghitung Daya Reaktif (Q1) sebelum perbaikan
Q = √S² - P²
Q = Daya Reaktif
S = Daya terpasang atau Daya semu (KVA)
P = Daya Aktif (KW)
Diketahui:
S = 1000KVA
P = 1000KVA x 0,75 = 750KW
Q1 = √S² - P²
Q1 = √1000² - 750²
Q1 = √437.500
Q1 = 661,4KVAr
Maka diketahui Q1 adalah sebanyak 661,4KVAr
Menghitung Daya Reaktif (Q2) dengan nilai cosphi yg ingin dicapai
Untuk bisa memperbaiki Faktor daya, kita harus menentukan seberapa akbar Faktor daya yang ingin kita capai, sebagai model: kita ingin memperbaiki faktor daya berdasarkan nilai 0,75 sebagai 0,95.
Q = √S² - P²
Q = Daya Reaktif
S = Daya semu (Daya nyata sebelum perbaikan)
P = Daya aktif (Daya konkret sebelum pemugaran x Cosphi yang ingin dicapai)
Diketahui:
P = 750KW
S = 750KW : 0,95 = 789,4KVA
Q2 = √S² - P²
Q = √789,4² - 750²
Q = √623.152,36 - 562.500
Q = √60.652,36
Q = 246,2KVAr
Maka diketahui bahwa Q2 adalah sebanyak 246,2 KVAr
Menghitung Kebutuhan Capasitor Bank
Qc = Q1 - Q2
Qc = 661,4KVAr - 246,2KVAr
Qc = 415,2KVar
Maka diketahui bahwa buat memperbaiki Faktor Daya suatu instalasi listrik dengan Daya Terpasang sebanyak 1000KVA, dari yang semula cosphi 0,75 menjadi 0,95 diperlukan pemasangan Capasitor Bank menggunakan nilai 415,2KVAr.
Jika Capasitor yg tersedia di pasaran memiliki nilai 50 Kvar, maka kita dapat memakai Capasitor Bank ukuran 50Kvar sebanyak 9 buah (9 Step).
Dengan memakai langkah-langkah serta perhitungan diatas, kita dapat memilih seberapa akbar Kapasitor Bank yg kita butuhkan untuk menerima Faktor daya yang diinginkan.
Semoga artikel ini dapat menaruh tambahan pengetahuan yang berguna buat kita semua !
CARA FLEXI
dikutip dari berbagai asal

CARA MENGHITUNG BIAYA PEMAKAIAN LISTRIK INDUSTRI

Bagaimana cara menghitung porto pemakaian listrik buat Industri, menggunakan sistem instalasi listrik 3 phase tegangan 380 Volt (Phase-Phase) / 220 Volt (Phase-Netral)?
Pada postingan sebelumnya kita telah membahas mengenai bagaimana cara Menghitung Tagihan listrik sebulan, khususnya untuk pemakaian listrik Rumah tangga.
Pada kesempatan kali ini, kita akan coba membahas bagaimana cara menghitung tagihan listrik perbulan untuk pemakaian listrik Industri, yang memakai tegangan 380volt listrik 3phase.
Berbeda menggunakan perhitungan pemakaian listrik tempat tinggal tangga (tegangan 220Volt / 1phase), Untuk bisa menghitung pemakaian listrik industri dengan tegangan 380volt / 3phase, ada beberapa hal yg perlu kita ketahui terlebih dahulu, diantaranya:
  • Total kebutuhan daya listrik (KW), Untuk memilih akbar Daya Terpasang
  • Daya terpasang (KVA)
  • Lama pemakaian listrik (Jam) pada Waktu Beban Puncak (WBP)
  • Lama pemakaian listrik (Jam) Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)
  • Faktor perbandingan harga WBP dengan LWBP
  • Perhitungan KWH meter
  • Faktor perkalian CT pada KWH meter
  • Faktor daya (Cosphi)
  • Total Daya reaktif (KVArh)
Baca jua: Perbedaan satuan KVA, KW, KVAr, KWH
Untuk detail, kita akan coba menciptakan model perhitungan porto tagihan listrik buat industri, ini dia.

Menghitung Biaya Pemakaian Listrik Industri

Contoh perhitungan:
Pada suatu industri yg memakai Listrik menurut PLN buat kebutuhan berbagai alat-alat listriknya, adapun listrik yg dipakai merupakan listrik 3 phase dengan Tegangan 380Volt / 220Volt, dengan rincian kebutuhan daya banyak sekali peralatan listrik yg dipakai menjadi berikut:
Total Kebutuhan Daya:
  • 1 unit Elektro motor 3 phase 380 Volt daya 75KW
  • 2 unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 30KW
  • 1 Unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 15KW
  • 1 unit elektronik motor 3 phase 380 volt daya 7,5 kw
  • 1 unit Heater 3 phase 380 Volt daya 22KW
  • 1 unit Blower 3phase 380 Volt daya 18KW
  • Lampu mercury 250watt sebesar 30 buah (10 butir / phase), total dua,5kw
Total kebutuhan daya = 75kw + (dua x 30kw) + 15kw + 7,5kw + 22kw + 18kw + 2,5kw.
Total kebutuhan Daya: 200KW
Daya Terpasang
Dari perhitungan Total daya banyak sekali alat-alat listrik yang digunakan industri tadi diatas, dapat dijadikan menjadi acuan untuk memilih Daya Terpasang berdasarkan PLN.
Karena Total kebutuhan daya dalam industri tersebut merupakan sebesar 200KW, maka Daya yang terpasang dalam Industri tadi termasuk pada Golongan Tarif I3/TM (Daya diatas 200KVA), menggunakan menggunakan sebuah Trafo dengan daya 250KVA.
Daya terpasang > Kebutuhan Daya
Daya terpasang merupakan diatas 200KVA serta termasuk pada Golongan Tarif I3/TM.
Lama Pemakaian Daya listrik
Karena Industri tadi beroperasi selama 12 jam menurut mulai pukul 08.00-20.00 setiap harinya, Maka bisa dihitung usang pemakaian listrik adalah sebagai berikut:
  • Lama pemakaian listrik dalam Waktu Beban Puncak (WBP)
Waktu beban zenit ditetapkan berdasarkan mulai jam 17.00 sampai dengan 20.00 atau selama tiga Jam.
Lama pemakaian listrik dalam Waktu Beban Puncak (WBP) selama sebulan, menjadi:
3 Jam x 30 Hari = 90 Jam/bulan.
  • Lama Pemakaian listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)
Lama pemakaian listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) selama sebulam, sebagai:
(12 jam - 3 jam) x 30 Hari = 270 jam/bulan.
Faktor perbandingan harga WBP serta LWBP (K)
Faktor perbandingan harga WBP serta LWBP (K) disesuaikan dengan karakteristik beban sistem kelistrikan yang digunakan, dan hal ini ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan PT.pln
Nilai perbandingannya (K) antara 1,4 s/d 2
Contoh perhitungan: Dalam hal ini kita anggap Listrik industri tersebut dikenakan perbandingan harga waktu pemakaian Waktu Beban Puncak (WBP) sebesar 1,4.
K = 1,4.
Perhitungan KWH Meter
Perhitungan KWH meter untuk mengetahui jumlah pemakaian atau KWH sebulan dalam instalasi listrik tiga phase/ 380volt, tidak selaras dengan perhitungan KWH meter pada listrik 1 phase seperti yg biasa terpasang pada rumah-rumah.
KWH meter yg biasa kita gunakan pada rumah, kita bisa mengetahui jumlah pemakaian KWH sebulan hanya menggunakan mengurangkan Angka KWH Akhir menggunakan Angka KWH Awal.
Namun buat menghitung total pemakaian KWH sebulan dalam KWH meter Instalasi listrik tiga phase, memakai perhitungan:
(KWH Akhir - KWH Awal) x Faktor perkalian CT

Faktor Perkalian CT pada KWH meter tiga phase
Sebagai contoh: apabila Pada instalasi listrik Industri tersebut dipasang KWH-Meter 3phase, dengan memakai Ratio CT sebanyak 500/lima, atau Faktor perkaliannya merupakan 500 : lima = 100.
Berbeda menggunakan KWH Meter yg biasa dipakai buat instalasi listrik rumah tangga, KWH meter tiga phase dengan daya yg cukup akbar umumnya harus menggunakan faktor perkalian menurut CT yang terpasang.
Jika CT yang terpasang pada KWHmeter merupakan 500/lima, ini berarti setiap 500 Ampere daya yg terukur maka CT akan mengirimkan sinyal arus sebesar lima Ampere ke KWH meter.
Ukuran CT yg dipakai dalam KWH meter 3phase sebagai faktor perkalian untuk menghitung total KWH yang terpakai.
Contoh perhitungan:
Pada KWH meter yg terpasang dalam industri tadi tercatat data KWH awal dan KWH Akhir selama sebulan adalah sebagai berikut:
  • KWH awal : 00000
  • KWH akhir : 00540
  • Total Pemakaian (KWH): (KWH akhir - KWH awal) x Faktor perkalian (CT)
  • Total Pemakaian (KWH): (00540 - 00000) x 100
  • Total Pemakaian (KWH): 54.000 KWH/bulan
Dengan pembagian beban WBP serta LWBP, menjadi berikut:
  • Beban WBP = (54.000 kwh : 12 jam) x 3 Jam = 13.500 kwh/bulan
  • Beban LWBP = (54.000 kwh : 12 jam) x 9 Jam = 40.500 kwh/bulan

Faktor Daya (Cosphi)
Faktor Daya (Cosphi) merupakan nilai perbandingan antara Daya Semu (KVA) menggunakan Daya Aktif (KW).
Semakin baik faktor daya dalam instalasi listrik 3 phase maka nilai Daya Aktif semakin mendekati nilai daya semu.
Penjelasan mengenai Daya Semu, Daya Aktif dan Daya reaktif
Jika suatu instalasi listrik memiliki nilai faktor daya (cosphi) = 1, maka nilai daya aktif sama menggunakan nilai daya semu.
Jika Cosphi = 1,00. Maka Daya aktif (KW) = Daya Semu (KVA)
Faktor daya (Cosphi) dipengaruhi oleh seberapa besar Daya reaktif yg didapatkan oleh instalasi listrik tersebut, dan daya reaktif ini berasal berdasarkan pemakaian aneka macam alat-alat listrik yang membuat induksi atau daya harmonik.
Semakin poly jumlah pemakaian peralatan listrik yang membuat daya harmonik, maka Daya reaktif yg dihasilkan akan semakin akbar.Semakin akbar daya reaktif yang dihasilkan maka semakin rendah nilai faktor daya (Cosphi) pada instalasi listrik tadi.
Pada perhitungan Tagihan listrik buat industri, apabila faktor daya yang dihasilkan lebih rendah menurut 0,85. Maka akan terjadi penambahan porto yg dihitung berdasarkan daya reaktif yang dihasilkan.
Untuk menghindari meningkatnya biaya tagihan listrik buat industri, maka faktor daya harus diupayakan lebih besar dari 0,85, cara buat memperbaiki faktor daya merupakan menggunakan memasang Capasitor Bank pada instalasi listrik tadi.
Cara menghitung kebutuhan Kapasitor Bank
Contoh perhitungan: Faktor daya pada listrik Industri tersebut adalah 0.90, nilai faktor daya diperbaiki dengan memakai Capasitor Bank, sehingga perusahaan tersebut nir dikenakan biaya kelebihan daya reaktif (KVArh).
Cara memasang Capasitor Bank dan rangkaiannya
Total Daya Reaktif (KVArh)
Jika suatu instalasi listrik 3phase memiliki faktor daya dibawah 0,85 maka akan dikenakan porto kelebihan pemakaian daya reaktif yang nilainya buat golongan tarif I3, adalah sebanyak:
Biaya kelebihan Daya reaktif buat Golongan Tarif I3 = Rp.1.114,74/KVArh.

Contoh perhitungan: Lantaran instalasi listrik pada industri tadi mempunyai faktor daya 0,90 atau lebih akbar menurut 0,85. Maka nir dikenakan biaya kelebihan pemakaian daya reaktif (KVArh).
Total Biaya Pemakaian Listrik
Total Biaya Pemakaian Listrik untuk Industri Golongan Tarif I3 tersebut, adalah sebagai berikut:
  • Biaya Beban
Biaya Beban = Rp. 0 (Biaya beban dikenakan bila Lama pemakaian kurang dari 40 Jam/bulan)
  • Total Biaya WBP + LWBP
Biaya Pemakaian Waktu Beban Puncak (WBP):
K x KWH x Rp.1.035,78
1,4 x 13.500kwh x Rp.1.035,78 = Rp.19.576.242
Biaya Pemakaian Luar Waktu Beban Puncak (LWBP):
Kwh x Rp.1.035,78
40.500kwh x Rp.1.035,78 = Rp.41.949.090
Total Biaya Pemakaian Listrik: Rp.19.576.242 + Rp.41.949.090 = Rp.61.525.332
  • KVArh
Biaya pemakaian Daya Reaktif (KVArh) = Rp.0 (Dikenakan biaya KVArh bila Faktor daya dibawah 0,85).
  • PPJ
Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ): 3% x Rp.61.525.332 = Rp.1.845.759,96
  • Materai
Biaya Materai: Rp.6.000
Total biaya keseluruhan yang wajib dibayar oleh Industri tadi, adalah: Rp.63.377.091,96
Semoga berguna!
CARA FLEXI

PERBEDAAN SATUAN KW KVA KWH KVAR DAN PENJELASANNYA

Apa yg dimaksud dengan KVA, KW, Watt, KWH, KVar, dan apa perbedaannya?
Mungkin kita pernah menjumpai satuan listrik yang terkadang tertulis dengan memakai Watt, KW, atau KVA.
Dan hal ini sering sebagai pertanyaan bagi kita, apa sih sebenarnya beda satuan KW dengan KVA, dan 1 kw itu berapa KVA, atau mungkin sebaliknya 1 KVA berapa KW?
Selain itu,kita pula acapkali mendengar kata KWH, Lalu pertanyaannya, 1 KWH itu berapa Watt, atau 1 Kw itu berapa KWH?
Untuk menjawab aneka macam pertanyaan tadi, berikut penjelasan mengenai apa yang dimaksud menggunakan KVA, KW, Watt, KWH, Kvar, serta apa perbedaannya.

Apa yang dimaksud menggunakan KVA, KW, KVAr, serta KWH?

Dalam ilmu kelistrikan 3 phase, dikenal 3 macam Daya listrik yg biasa pula diklaim menggunakan segitiga Daya, yaitu:
  1. Daya Semu (KVA)
  2. Daya Aktif (KW)
  3. Daya Reaktif (KVar)

KVA
KVA singkatan berdasarkan Kilo Volt Ampere, buat daya listrik yg tidak terlalu besar biasanya cukup dengan memakai satuan daya listrik VA (Volt Ampere).
1 KVA = 1000 VA

KVA merupakan satuan daya listrik yg didapat berdasarkan output perhitungan rumus daya, atau biasa juga diklaim dengan Daya Nominal (daya yg tertulis).
KVA = Daya Semu
Besaran Daya dalam satuan KVA belum adalah daya sebenarnya, sebagai akibatnya Total Daya pada satuan KVA disebut dengan daya Semu.
KW
KW merupakan singkatan berdasarkan Kilo watt, buat satuan daya listrik yang nilainya lebih mini cukup dengan memakai satuan W (Watt).
Baca pula: Sejarah satuan Watt, KW, HP, PK, PS dan penjelasannya
1 KW = 1000 Watt

KW merupakan satuan daya listrik yang didapat dari hasil perkalian Daya semu (KVA) dengan faktor daya (Cosphi).
KW = KVA x Cosphi
Besaran daya dalam satuan KW adalah besaran daya yg sebenarnya, sebagai akibatnya daya pada satuan KW biasa diklaim menggunakan Daya Aktif (KW).
Terkadang muncul pertanyaan, 1 KW berapa KVA?
Untuk mengetahui hasilnya, maka harus diketahui berapa nilai Cosphi atau Faktor daya instalasi atau alat listrik tersebut.
Untuk nilai cosphi = 1, maka 1 KVA sama menggunakan 1 KW.
KVAr
KVAr adalah singkatan berdasarkan Kilo Volt Ampere Reaktif, atau pada satuan yg lebih kecil biasa memakai satuan Var (Volt Ampere Reaktif).
1 KVAr = 1000 Var
KVAr ini adalah satuan daya reaktif, yg menyatakan seberapa akbar daya reaktif yg dihasilkan dari banyak sekali alat-alat listrik yg dipakai, semakin besar Daya reaktif akan berdampak semakin akbar kerugian atau selisih antara Daya semu menggunakan daya Nyata akan semakin akbar.
KWH
KWH adalah singkatan menurut Kilo Watt Hour.
KWH merupakan satuan yg menyatakan seberapa besar daya listrik yang terpakai dalam satu jam, dengan besaran daya listriknya merupakan Kilo watt.
1 KWH adalah pemakaian Alat listrik menggunakan daya sebanyak 1000 Watt (1 KW) pada satu jam.
1 KWH = 1000Watt pada 1 jam
Jadi jika pertanyaannya adalah 1 KWH itu berapa Watt?
Tentu nir ada jawabannya, karena buat menjawab pertanyaan ini wajib diketahui dulu berapa daya listrik serta berapa usang dipakai.
Apakah 1000 Watt = 1 KWH?
Belum tentu, apabila suatu indera listrik dengan daya listrik sebesar 1KW (1000Watt) digunakan dalam 1 Jam, maka hasilnya adalah 1 KWH, namun bila daya 1000Watt digunakan selama 0,lima Jam, maka hasilnya merupakan 0,lima KWH.
Jadi, buat mengetahui nilai KWH maka dua hal yang harus kita ketahui yakni, besar daya listrik serta usang pemakaiannya.
Penjelasan:
1KW berapa KVA
Sebagai contoh, bila suatu pembangkit listrik tertulis daya sebanyak 250KVA, menggunakan nilai Cosphi sebesar 0,8, berapa KW pembangkit listrik tadi?
  • KW = KVA x Cosphi
  • KW = 250KVA x 0,8
  • KW = 200.

Jadi sebuah genset yg tertulis 250KVA hanya mempunyai kemampuan aporisma daya sebanyak 200KW.
1 KWH berapa KW
Sebagai model, suatu indera listrik sebesar 500watt dinyalakan selama 2jam, berapa KWH?
  • 500Watt = 0,5KW
  • KWH = KW x Lama pemakaian (Jam)
  • KWH = 0,5KW x dua jam
  • KWH = 1

Jadi suatu indera listrik dengan daya sebanyak 500Watt (0,5KW) dinyalakan selama 2 jam, maka nilai KWHnya merupakan sebesar 1 KWH.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

PERBEDAAN SATUAN KW KVA KWH KVAR DAN PENJELASANNYA

Apa yang dimaksud dengan KVA, KW, Watt, KWH, KVar, serta apa perbedaannya?
Mungkin kita pernah menjumpai satuan listrik yang terkadang tertulis menggunakan menggunakan Watt, KW, atau KVA.
Dan hal ini sering menjadi pertanyaan bagi kita, apa sih sebenarnya beda satuan KW dengan KVA, dan 1 kw itu berapa KVA, atau mungkin kebalikannya 1 KVA berapa KW?
Selain itu,kita jua sering mendengar kata KWH, Lalu pertanyaannya, 1 KWH itu berapa Watt, atau 1 Kw itu berapa KWH?
Untuk menjawab aneka macam pertanyaan tersebut, berikut penerangan mengenai apa yg dimaksud menggunakan KVA, KW, Watt, KWH, Kvar, serta apa perbedaannya.

Apa yang dimaksud dengan KVA, KW, KVAr, serta KWH?

Dalam ilmu kelistrikan 3 phase, dikenal 3 macam Daya listrik yg biasa jua dianggap dengan segitiga Daya, yaitu:
  1. Daya Semu (KVA)
  2. Daya Aktif (KW)
  3. Daya Reaktif (KVar)

KVA
KVA singkatan menurut Kilo Volt Ampere, buat daya listrik yg tidak terlalu akbar biasanya cukup menggunakan memakai satuan daya listrik VA (Volt Ampere).
1 KVA = 1000 VA

KVA adalah satuan daya listrik yg didapat dari output perhitungan rumus daya, atau biasa jua dianggap dengan Daya Nominal (daya yang tertulis).
KVA = Daya Semu
Besaran Daya dalam satuan KVA belum merupakan daya sebenarnya, sehingga Total Daya dalam satuan KVA dianggap menggunakan daya Semu.
KW
KW adalah singkatan menurut Kilo watt, buat satuan daya listrik yg nilainya lebih kecil cukup dengan menggunakan satuan W (Watt).
Baca juga: Sejarah satuan Watt, KW, HP, PK, PS dan penjelasannya
1 KW = 1000 Watt

KW merupakan satuan daya listrik yg didapat menurut hasil perkalian Daya semu (KVA) menggunakan faktor daya (Cosphi).
KW = KVA x Cosphi
Besaran daya dalam satuan KW merupakan besaran daya yg sebenarnya, sebagai akibatnya daya dalam satuan KW biasa diklaim dengan Daya Aktif (KW).
Terkadang muncul pertanyaan, 1 KW berapa KVA?
Untuk mengetahui hasilnya, maka harus diketahui berapa nilai Cosphi atau Faktor daya instalasi atau indera listrik tadi.
Untuk nilai cosphi = 1, maka 1 KVA sama menggunakan 1 KW.
KVAr
KVAr adalah singkatan dari Kilo Volt Ampere Reaktif, atau dalam satuan yang lebih kecil biasa memakai satuan Var (Volt Ampere Reaktif).
1 KVAr = 1000 Var
KVAr ini merupakan satuan daya reaktif, yg menyatakan seberapa akbar daya reaktif yg didapatkan berdasarkan banyak sekali peralatan listrik yang digunakan, semakin akbar Daya reaktif akan berdampak semakin akbar kerugian atau selisih antara Daya semu menggunakan daya Nyata akan semakin besar .
KWH
KWH merupakan singkatan menurut Kilo Watt Hour.
KWH adalah satuan yang menyatakan seberapa akbar daya listrik yg terpakai pada satu jam, menggunakan besaran daya listriknya adalah Kilo watt.
1 KWH merupakan pemakaian Alat listrik dengan daya sebesar 1000 Watt (1 KW) dalam satu jam.
1 KWH = 1000Watt dalam 1 jam
Jadi jika pertanyaannya merupakan 1 KWH itu berapa Watt?
Tentu tidak ada jawabannya, lantaran buat menjawab pertanyaan ini wajib diketahui dulu berapa daya listrik serta berapa usang dipakai.
Apakah 1000 Watt = 1 KWH?
Belum tentu, apabila suatu alat listrik menggunakan daya listrik sebanyak 1KW (1000Watt) digunakan pada 1 Jam, maka hasilnya adalah 1 KWH, namun apabila daya 1000Watt dipakai selama 0,5 Jam, maka hasilnya adalah 0,lima KWH.
Jadi, buat mengetahui nilai KWH maka 2 hal yg harus kita ketahui yakni, besar daya listrik serta usang pemakaiannya.
Penjelasan:
1KW berapa KVA
Sebagai model, bila suatu pembangkit listrik tertulis daya sebesar 250KVA, dengan nilai Cosphi sebesar 0,8, berapa KW pembangkit listrik tadi?
  • KW = KVA x Cosphi
  • KW = 250KVA x 0,8
  • KW = 200.

Jadi sebuah genset yang tertulis 250KVA hanya mempunyai kemampuan aporisma daya sebesar 200KW.
1 KWH berapa KW
Sebagai model, suatu alat listrik sebesar 500watt dinyalakan selama 2jam, berapa KWH?
  • 500Watt = 0,5KW
  • KWH = KW x Lama pemakaian (Jam)
  • KWH = 0,5KW x 2 jam
  • KWH = 1

Jadi suatu alat listrik dengan daya sebanyak 500Watt (0,5KW) dinyalakan selama dua jam, maka nilai KWHnya merupakan sebesar 1 KWH.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

PENJELASAN LENGKAP TENTANG SATUAN DAYA LISTRIK WATT KW HP PK DAN SEJARAHNYA

KW (Kilowatt), HP (Horse Power), PK (Paar den Kraft) serta PS (PferderStaerke)
Pada alat-alat listrik yg biasa kita pakai sehari-hari, kita niscaya pernah menjumpai keterangan bahwa suatu indera listrik tadi mempunyai besaran daya dalam satuan Watt.
Seperti contoh, contohnya alat listrik setrika, biasanya memakai daya listrik sebesar 300 watt, atau sebuah lampu penerangan yang kita pakai memiliki berbagai macam akbar daya, ada lampu lima watt, 18 watt, 26 watt dan lainnya.
Baca jua: Penjelasan satuan KW, KVA, KWH, KVAr
Dari beberapa contoh peralatan listrik diatas, kita dapat mengetahui seberapa besar daya listrik yang diharapkan atau yg dikonsumsi oleh suatu peralatan listrik, yaitu menggunakan melihat besaran daya Watt dalam alat-alat listrik tersebut.
Namun terkadang, dalam beberapa peralatan listrik nir kita temukan besaran daya berapa Watt, bagaimana mengetahui besaran Wattnya?
Seperti halnya pada sebuah pendingin ruangan atau AC (Air Conditioner), umumnya nir kita jumpai warta berapa akbar daya dalam satuan Watt, yang terdapat dalam suatu pendingin ruangan atau AC (air conditioner) adalah besaran tegangan (volt), besaran arus listrik dalam satuan ampere (amp), serta satuan PK.
Sebenarnya apabila kita telah mengetahui tegangan listrik (Volt) serta Arus listrik (Ampere) berdasarkan suatu alat-alat listrik, kita sudah mampu mengetahui berapa daya listrik atau berapa Watt yang diperlukan atau dipakai oleh peralatan listrik tadi.
Baca jua: 3 macam Daya Listrik
Bagaimana caranya?, Caranya adalah dengan memakai rumus daya listrik , yaitu:
Rumus daya listrik 1 phase (220 Volt)
P = V x I
  • P merupakan Power atau daya listrik pada satuan Watt
  • V adalah Voltage atau tegangan listrik dalam satuan Volt
  • I merupakan Intensitas atau Arus listrik dalam satuan Ampere

Contoh menghitung daya:
Jika dalam sebuah pendingin ruangan atau AC (Air conditioner) tertulis data bahwa tegangan listrik yg dipakai merupakan 220 Volt, dan Arus listriknya adalah 1,7 Ampere.
maka daya listriknya merupakan:
  • P = V x I
  • P = 220 Volt x 1,7 Ampere
  • P = 374 Watt.

maka didapat bahwa daya listrik yg diperlukan buat AC (Air conditioner) tadi adalah 374 Watt.

Penjelasan mengenai satuan Watt, KW, HP, PK, PS

Namun jika kita ingin mengenal serta mengetahui apa sebenarnya yg dimaksud menggunakan satuan daya PK yg biasa kita dengar buat menyatakan besaran daya sebuah pendingin ruangan atau AC (Air conditioner), kita mampu mengetahuinya melalui penjelasan berikut ini.
Pasti kita lebih tak jarang mendengar kata PK, dalam suatu pendingin ruangan atau AC (Air conditioner), AC (air conditioner) dengan besaran ½ PK, 1 PK, dua PK, serta lainnya.
Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan PK pada pendingin ruangan atau AC, serta apakah terdapat hubungannya menggunakan daya listrik (Watt)?

Pengertian satuan PK
PK merupakan singkatan menurut bahasa Belanda yaitu Paar den Kraft, yang ialah daya kuda.
Daya kuda jika pada satuan daya bahasa inggrisnya merupakan Horse Power atau HP.
Sedangkan 1 HP (Horse Power) adalah sama menggunakan 745,7 watt, atau 0,7457 KW.
1 PK = 1HP = 745,7Watt
1 HP (Horse Power) = 745,7 Watt
1 KW (1000 Watt) merupakan sama dengan 1,34 HP
Karena 1 PK sama dengan 1 HP, maka 1 PK sama menggunakan 745,7 watt.
Nah, kini kita sudah mengetahui bahwa satuan PK yang tak jarang kita dengar dan biasa dipakai buat satuan daya suatu pendingin ruangan atau AC (Air Conditioner), sebenarnya merupakan termasuk galat satu satuan besaran daya listrik, serta dapat kita konversikan kedalam satuan Watt.
Lalu , ada pertanyaan lagi, Kenapa satu HP (Horse Power) itu sama dengan 745,7 watt?
Sejarah satuan HP (Horse Power)
Satuan daya dengan menggunakan satuan HP (Horse power) biasa digunakan untuk satuan daya pada electro motor listrik, pada mesin-mesin diesel, serta lainnya.
Satuan daya menggunakan menggunakan energi kuda, daya kuda atau Horse Power (HP), berawal berdasarkan seseorang ilmuwan penemu mesin uap yaitu James Watt.
Dahulu, Seiring dengan produksi Mesin uap yang dikembangkan sang James Watt, dan buat lebih berbagi pemasaran mesin uapnya, James watt melakukan perbandingan antara energi mesin uap yang diproduksinya menggunakan Tenaga kuda.
Kenapa mesin uap dibandingkan dengan energi kuda?
Pada masa itu, rakyat dalam umumnya memakai tenaga kuda sebagai alat penggerak, baik buat kendaraan, mesin-mesin pabrik serta lainnya.
Agar warga menjadi calon konsumen mau membeli mesin uap yg diproduksi sang James Watt, maka James Watt melakukan percobaan buat dapat mengetahui berapa tenaga menurut mesin uap yg diproduksinya apabila dibandingkan dengan tenaga kuda.
Dengan demikian para masyarakat sebagai calon konsumen bisa menghitung seberapa akbar laba yg akan mereka dapatkan, apabila energi kuda yang biasa mereka pakai digantikan menggunakan menggunakan Mesin uap.
James Watt ketika itu menghitung bahwa seekor kuda bisa memutar sebuah alat mesin penggilingan sebesar 144 kali pada satu jam atau dua,4 kali pada satu menit.
Radius dari roda yg berputar adalah 12 kaki, sebagai akibatnya kuda berkiprah sejauh 2.4 x 2pi x 12 kaki pada satu menit.
James Watt konfiden bahwa satu kuda bisa menarik dengan gaya 180 pound, berdasarkan data perhitungan ini, didapatkan hasil bahwa:

Hasil 32.572 kaki-pound / mnt dibulatkan sebagai 33.000 kaki-pound / mnt.
1 HP (Tenaga Kuda) = 33000 kaki-pound/mnt (745,7Watt)
Daya kuda mekanis (mechanical horse power) adalah nilai yg besarnya setara dengan 550 kaki-pound per dtk atau 33000 kaki-pound per menit atau setara dengan 745.7 Watt.
Definisi Horse Power, Daya kuda atau energi kuda
Horse Power atau daya kuda merupakan termasuk galat satu satuan besaran buat pengukuran daya yang dalam umumnya setara dengan 735.lima sampai 745.7 watt.
Dahulu , istilah Horse power atau daya kuda banyak digunakan untuk membandingkan kekuatan antara daya mesin uap dengan daya tarik seekor kuda.
Setelah itu, satuan ini dipakai pula buat mengukur daya keluaran dari mesin diesel, piston, turbin, motor listrik, serta mesin lainnya.
Berbagai definisi atau arti Horse Power (HP) dicermati menurut penggunaannya, antara lain:
Horse Power, daya kuda mekanik.
Mechanical Horse Power atau daya kuda mekanik merupakan nilai daya yang besarannya sama dengan 550 kaki/detik, atau sama dengan 33.000 kaki-pound/mnt.
33.000 kaki-pound / mnt sama dengan 745.7 Watt.
Horse Power, daya kuda Metrik.
Dalam satuan metrik, satu daya kuda atau satu Horse Power (HP) sama menggunakan,
75 kgf-m / dtk. Nilai ini setara menggunakan 735,499 Watt.
Daya kuda Boiler atau Boiler Horse Power.
Satuan daya kuda boiler digunakan buat mengukur kemampuan suatu Boiler uap.
Nilai satuan daya kuda boiler sama menggunakan daya yang diperlukan buat membarui air menjadi uap sebanyak 34,lima pound air dalam suhu 212 derajat Fahrenheit. Nilainya merupakan 9809,lima Watt.
Satuan daya kuda atau HP (Horse Power) dalam Motor listrik.
Satuan daya kuda atau Horse Power (HP) yg biasa digunakan buat menyatakan besaran daya pada sebuah elektro motor listrik merupakan merupakan daya yg diperlukan elektromotor tersebut (Daya Output).
Dan nilai satu daya kuda atau Horse Power, 1 HP pada elektronika motor sama menggunakan 746 Watt.
Namun buat elektromotor listrik yg diproduksi berdasarkan benua eropa menggunakan baku CE (Continental European) menggunakan dua satuan HP (Horse Power).
1 HP dalam Elektromotor yang memiliki standar Continental European (CE) biasa pula menggunakan nilai 735 Watt.
PS (PferderStaerke)
Mungkin juga kita pernah mendengar satuan dengan kata PS, lalu apa yg dimaksud dengan satuan PS, serta berapa besaran nilai dayanya jika diubah ke dalam satuan daya Watt.
Satu lagi satuan daya yg juga acapkali kita gunakan yaitu PS (PferderStaerke).
PS adalah singkatan dari bahasa Jerman yaitu: PferderStarke
PferderStarke apabila diartikan adalah sama jua dengan energi kuda, daya kuda, Horse Power (HP).
1 PS = 1 Metrik HP = 735,3Watt
Definisinya sama menggunakan 1 metrik Horse power (HP), yang nilainya sama dengan 735,3 Watt.
Satuan daya menggunakan menggunakan istilah PS (PferderStarke) biasa digunakan buat menentukan kekuatan daya suatu Mobil, Truk, kendaraan, mesin-mesin diesel, serta lainnya
Demikianlah penerangan tentang satuan daya listrik dalam satuan Watt, KW (KiloWatt), HP (Horse Power), PK (Paar den Kraft), DK (Daya Kuda), PS (PferderStaerke) yg acapkali kita dengar pada kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian kita sanggup memahami 1 KW berapa HP, atau 1 HP berapa Watt, 1 PK berapa HP, serta kebalikannya.
Semoga berguna !
CARA FLEXI
dikutip dari aneka macam asal