MENGHITUNG KEBUTUHAN CAPASITOR BANK PADA INSTALASI LISTRIK 3 PHASE

Berapa banyak kapasitor Bank yg diharapkan untuk Perbaikan Faktor daya?
Pada Instalasi listrik tiga Phase, memiliki tiga (tiga) macam daya. Yaitu Daya Semu, Daya Aktif serta Daya reaktif.
Untuk mendapatkan Daya Aktif semaksimal mungkin, tentunya kita wajib memperbaiki faktor daya atau daya reaktif pada instalasi listrik tadi.
Berbagai alat listrik yang mempunyai daya harmonik, seperti Electro motor, Inverter, Travo las,Lampu mercury dan lainnya akan menaruh dampak terhadap tingginya kerugian-kerugian daya pada instalasi listrik.
Faktor daya yg paling baik adalah 1,00. Sehingga bisa pada dapat Daya Aktif yg mendekati atau sama dengan daya semu.
Faktor daya menggunakan nilai 1,00, artinya Nilai Daya Semu sama dengan Nilai Daya Aktif, atau tidak masih ada kerugian-kerugian daya.
Namun buat mencapai Faktor daya dengan nilai 1,00 adalah suatu hal yang terbilang nir bisa tercapai, maka umumnya Faktor daya yang paling baik ditetapkan sebanyak antara 0,85 sampai 0,95.
Baca juga: Menghitung porto tagihan listrik Industri
Faktor daya akan mengalami penurunan yg diakibatkan oleh aneka macam peralatan listrik dengan daya harmonik yang tinggi atau Impedansi.

Beberapa peralatan listrik yg membentuk Daya Harmonik:
  • Inverter
  • Motor Listrik (Electro motor)
  • Travo Las ( Electric Welding)
  • UPS (Uninterruptible Power Supply)
  • Bola Lampu Mercury non Ballast
  • dll

Salah satu cara buat meminimalkan kerugian daya dalam instalasi listrik tiga phase merupakan menggunakan sebisa mungkin meminimalkan penggunaan peralatan listrik yg membuat daya harmonik.
Selain cara tersebut, kita juga dapat memperbaiki faktor daya yaitu menggunakan memberi donasi daya, yg umumnya dipakai buat menaruh bantuan daya adalah Capasitor Bank.
Capasitor Bank bekerja dengan memberikan donasi daya atau supply daya buat beban dalam instalasi listrik yang ada.
Rangkaian dan cara pemasangan Capasitor Bank
Karena itulah, Capasitor Bank pula sering dianggap berfungsi menjadi perbaikan faktor daya pada suatu instalasi listrik 3 Phase.
Lalu bagaimana menentukan besaran Capasitor yg akan kita pasang pada suatu instalasi listrik 3 Phase?
Untuk dapat menentukan besaran daya Capasitor Bank yg akan kita gunakan, terlebih dahulu kita harus mengenal 3 macam daya pada instalasi listrik 3 Phase.
Segitiga Daya listrik 3phase
1. Daya Semu
Daya yang tertulis dalam suatu pembangkit listrik, daya semu dihasilkan dari hasil teori perhitungan menggunakan satuan Volt Ampere (VA).
2. Daya Aktif
Daya yg didapatkan berdasarkan hasil perhitungan daya Semu dikalikan dengan Faktor daya, daya Aktif mempunyai satuan Watt (W)
3. Daya Reaktif
Daya reaktif merupakan daya yang terpakai menjadi energi pembangkitan flux magnetik sehingga muncul magnetisasi serta daya ini dikembalikan ke sistem karena dampak induksi elektromagnetik itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya adalah beban (kebutuhan) pada suatu sistim energi listrik.
Daya Reaktif memiliki satuan Volt Ampere Reaktif (Var).
Oleh karenanya buat dapat memperbaiki faktor daya suatu instalasi listrik 3 Phase, maka terlebih dahulu kita harus menghitung berapa akbar daya reaktif dalam instalasi listrik tadi.
Bagaimana cara mengetahui daya reaktif sebagai akibatnya didapat nilai besaran Kapasitor Bank yg dibutuhkan ?

Rumus Menghitung Kebutuhan Capasitor Bank

Qc = Q1 - Q2
Qc = Daya Reaktif Capasitor Bank yg dibutuhkan
Q1 = Daya Reaktif sebelum perbaikan
Q2 = Daya Reaktif yg ingin dicapai
Untuk lebih jelasnya, kita dapat melihat contoh perhitungan kebutuhan kapasitor bank berikut adalah:
Contoh Perhitungan Kebutuhan Kapasitor Bank
Suatu Pabrik memakai Listrik dengan Daya Terpasang sebanyak 1000KVA, pada waktu pabrik tadi beroperasi dengan beban zenit, Cosphi terukur sebanyak 0,75.
Berapa kebutuhan Capasitor Bank yang harus dipasang buat memperbaiki Faktor Daya (Cosphi) menjadi 0,95?
Menghitung Daya Reaktif (Q1) sebelum perbaikan
Q = √S² - P²
Q = Daya Reaktif
S = Daya terpasang atau Daya semu (KVA)
P = Daya Aktif (KW)
Diketahui:
S = 1000KVA
P = 1000KVA x 0,75 = 750KW
Q1 = √S² - P²
Q1 = √1000² - 750²
Q1 = √437.500
Q1 = 661,4KVAr
Maka diketahui Q1 merupakan sebanyak 661,4KVAr
Menghitung Daya Reaktif (Q2) menggunakan nilai cosphi yg ingin dicapai
Untuk dapat memperbaiki Faktor daya, kita wajib memilih seberapa akbar Faktor daya yg ingin kita capai, sebagai model: kita ingin memperbaiki faktor daya dari nilai 0,75 menjadi 0,95.
Q = √S² - P²
Q = Daya Reaktif
S = Daya semu (Daya konkret sebelum perbaikan)
P = Daya aktif (Daya konkret sebelum perbaikan x Cosphi yg ingin dicapai)
Diketahui:
P = 750KW
S = 750KW : 0,95 = 789,4KVA
Q2 = √S² - P²
Q = √789,4² - 750²
Q = √623.152,36 - 562.500
Q = √60.652,36
Q = 246,2KVAr
Maka diketahui bahwa Q2 merupakan sebanyak 246,dua KVAr
Menghitung Kebutuhan Capasitor Bank
Qc = Q1 - Q2
Qc = 661,4KVAr - 246,2KVAr
Qc = 415,2KVar
Maka diketahui bahwa buat memperbaiki Faktor Daya suatu instalasi listrik dengan Daya Terpasang sebesar 1000KVA, menurut yang semula cosphi 0,75 menjadi 0,95 dibutuhkan pemasangan Capasitor Bank menggunakan nilai 415,2KVAr.
Jika Capasitor yang tersedia pada pasaran memiliki nilai 50 Kvar, maka kita dapat menggunakan Capasitor Bank berukuran 50Kvar sebesar 9 buah (9 Step).
Dengan menggunakan langkah-langkah serta perhitungan diatas, kita bisa memilih seberapa besar Kapasitor Bank yang kita butuhkan buat mendapatkan Faktor daya yg diinginkan.
Semoga artikel ini bisa memberikan tambahan pengetahuan yg bermanfaat buat kita semua !
CARA FLEXI
dikutip menurut aneka macam asal

MENGHITUNG KEBUTUHAN CAPASITOR BANK PADA INSTALASI LISTRIK 3 PHASE

Berapa poly kapasitor Bank yg diharapkan untuk Perbaikan Faktor daya?
Pada Instalasi listrik 3 Phase, memiliki tiga (tiga) macam daya. Yaitu Daya Semu, Daya Aktif dan Daya reaktif.
Untuk menerima Daya Aktif semaksimal mungkin, tentunya kita wajib memperbaiki faktor daya atau daya reaktif dalam instalasi listrik tadi.
Berbagai alat listrik yang memiliki daya harmonik, misalnya Electro motor, Inverter, Travo las,Lampu mercury dan lainnya akan memberikan imbas terhadap tingginya kerugian-kerugian daya dalam instalasi listrik.
Faktor daya yg paling baik merupakan 1,00. Sehingga bisa di dapat Daya Aktif yang mendekati atau sama menggunakan daya semu.
Faktor daya menggunakan nilai 1,00, adalah Nilai Daya Semu sama menggunakan Nilai Daya Aktif, atau tidak masih ada kerugian-kerugian daya.
Namun buat mencapai Faktor daya menggunakan nilai 1,00 adalah suatu hal yang terbilang nir bisa tercapai, maka umumnya Faktor daya yang paling baik ditetapkan sebesar antara 0,85 sampai 0,95.
Baca jua: Menghitung biaya tagihan listrik Industri
Faktor daya akan mengalami penurunan yg diakibatkan sang aneka macam peralatan listrik dengan daya harmonik yg tinggi atau Impedansi.

Beberapa alat-alat listrik yg menghasilkan Daya Harmonik:
  • Inverter
  • Motor Listrik (Electro motor)
  • Travo Las ( Electric Welding)
  • UPS (Uninterruptible Power Supply)
  • Bola Lampu Mercury non Ballast
  • dll

Salah satu cara buat meminimalkan kerugian daya pada instalasi listrik tiga phase adalah dengan sebisa mungkin meminimalkan penggunaan alat-alat listrik yang menghasilkan daya harmonik.
Selain cara tadi, kita jua bisa memperbaiki faktor daya yaitu dengan memberi donasi daya, yg biasanya digunakan buat memberikan donasi daya adalah Capasitor Bank.
Capasitor Bank bekerja menggunakan memberikan donasi daya atau supply daya buat beban dalam instalasi listrik yang ada.
Rangkaian dan cara pemasangan Capasitor Bank
Karena itulah, Capasitor Bank pula seringkali dianggap berfungsi menjadi pemugaran faktor daya dalam suatu instalasi listrik tiga Phase.
Lalu bagaimana memilih besaran Capasitor yang akan kita pasang pada suatu instalasi listrik tiga Phase?
Untuk bisa memilih besaran daya Capasitor Bank yg akan kita pakai, terlebih dahulu kita wajib mengenal tiga macam daya dalam instalasi listrik 3 Phase.
Segitiga Daya listrik 3phase
1. Daya Semu
Daya yg tertulis dalam suatu pembangkit listrik, daya semu dihasilkan berdasarkan output teori perhitungan menggunakan satuan Volt Ampere (VA).
2. Daya Aktif
Daya yg dihasilkan berdasarkan output perhitungan daya Semu dikalikan menggunakan Faktor daya, daya Aktif mempunyai satuan Watt (W)
tiga. Daya Reaktif
Daya reaktif adalah daya yg terpakai sebagai energi pembangkitan flux magnetik sebagai akibatnya ada magnetisasi dan daya ini dikembalikan ke sistem karena efek induksi elektromagnetik itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya adalah beban (kebutuhan) pada suatu sistim energi listrik.
Daya Reaktif mempunyai satuan Volt Ampere Reaktif (Var).
Oleh karenanya buat dapat memperbaiki faktor daya suatu instalasi listrik tiga Phase, maka terlebih dahulu kita wajib menghitung berapa akbar daya reaktif dalam instalasi listrik tersebut.
Bagaimana cara mengetahui daya reaktif sebagai akibatnya didapat nilai besaran Kapasitor Bank yg diharapkan ?

Rumus Menghitung Kebutuhan Capasitor Bank

Qc = Q1 - Q2
Qc = Daya Reaktif Capasitor Bank yang dibutuhkan
Q1 = Daya Reaktif sebelum perbaikan
Q2 = Daya Reaktif yang ingin dicapai
Untuk lebih jelasnya, kita bisa melihat model perhitungan kebutuhan kapasitor bank ini dia:
Contoh Perhitungan Kebutuhan Kapasitor Bank
Suatu Pabrik memakai Listrik dengan Daya Terpasang sebesar 1000KVA, pada ketika pabrik tersebut beroperasi menggunakan beban zenit, Cosphi terukur sebanyak 0,75.
Berapa kebutuhan Capasitor Bank yang wajib dipasang untuk memperbaiki Faktor Daya (Cosphi) menjadi 0,95?
Menghitung Daya Reaktif (Q1) sebelum perbaikan
Q = √S² - P²
Q = Daya Reaktif
S = Daya terpasang atau Daya semu (KVA)
P = Daya Aktif (KW)
Diketahui:
S = 1000KVA
P = 1000KVA x 0,75 = 750KW
Q1 = √S² - P²
Q1 = √1000² - 750²
Q1 = √437.500
Q1 = 661,4KVAr
Maka diketahui Q1 adalah sebanyak 661,4KVAr
Menghitung Daya Reaktif (Q2) dengan nilai cosphi yg ingin dicapai
Untuk bisa memperbaiki Faktor daya, kita harus menentukan seberapa akbar Faktor daya yang ingin kita capai, sebagai model: kita ingin memperbaiki faktor daya berdasarkan nilai 0,75 sebagai 0,95.
Q = √S² - P²
Q = Daya Reaktif
S = Daya semu (Daya nyata sebelum perbaikan)
P = Daya aktif (Daya konkret sebelum pemugaran x Cosphi yang ingin dicapai)
Diketahui:
P = 750KW
S = 750KW : 0,95 = 789,4KVA
Q2 = √S² - P²
Q = √789,4² - 750²
Q = √623.152,36 - 562.500
Q = √60.652,36
Q = 246,2KVAr
Maka diketahui bahwa Q2 adalah sebanyak 246,2 KVAr
Menghitung Kebutuhan Capasitor Bank
Qc = Q1 - Q2
Qc = 661,4KVAr - 246,2KVAr
Qc = 415,2KVar
Maka diketahui bahwa buat memperbaiki Faktor Daya suatu instalasi listrik dengan Daya Terpasang sebanyak 1000KVA, dari yang semula cosphi 0,75 menjadi 0,95 diperlukan pemasangan Capasitor Bank menggunakan nilai 415,2KVAr.
Jika Capasitor yg tersedia di pasaran memiliki nilai 50 Kvar, maka kita dapat memakai Capasitor Bank ukuran 50Kvar sebanyak 9 buah (9 Step).
Dengan memakai langkah-langkah serta perhitungan diatas, kita dapat memilih seberapa akbar Kapasitor Bank yg kita butuhkan untuk menerima Faktor daya yang diinginkan.
Semoga artikel ini dapat menaruh tambahan pengetahuan yang berguna buat kita semua !
CARA FLEXI
dikutip dari berbagai asal

WIRING DAN PENJELASAN SISTEM STARTING MOTOR LISTRIK 3 PHASE

Beberapa sistem atau cara starting elektronik motor
Electro motor adalah suatu alat yang memakai tenaga listrik serta mengubahnya sebagai tenaga mobilitas dengan prinsip induksi magnetik.
Pengenalan Sistem Starting Electro motor
Electro motor memiliki banyak sekali jenis serta ukuran.
Dilihat menurut asal tegangan listriknya, electro motor dibagi sebagai dua jenis, yaitu:
  • Electro motor arus bolak-balik (AC - Alternating Current)
  • Electro motor arus searah (DC - Direct Current)

Selain itu, elektro motor pula terbagi dengan banyak sekali daya (power) sinkron menggunakan kebutuhan penggunaannya.
Semakin akbar daya (HP / KW) elektro motor atau motor listrik, akan semakin akbar energi gerak atau torsi yg dihasilkannya.
Beberapa ukuran elektro motor dicermati dari daya atau power , diantaranya:
Dari mulai yang daya kecil 1/2 Hp, 3 Hp, 5 Hp, 10 Hp, 15 Hp, 25 Hp, 60 Hp sampai yg akbar dayanya melebihi 300 Hp.
Untuk menampakan besaran daya yg dibutuhkan Elektro motor, umumnya memakai satuan daya Horse power atau HP.
Adapun daya 1 Hp sama dengan lebih kurang 746 watt, biasa dibulatkan menjadi 0,75 Kw (750 Watt).
Pengenalan Sistem Starting Electro motor
1 HP = 746 Watt
Semakin akbar daya suatu elektronik motor tentu akan semakin besar jua arus listrik yg diperlukan buat mengoperasikan elektro motor tadi.
Terutama ketika elektro motor starting , ketika elektronika motor dioperasikan, arus startingnya sanggup mencapai 4 hingga 7 kali arus nominal elektronika motor tadi.
Elektro motor akan membentuk lonjakan arus listrik sebanyak 4 s/d 7 kali Arus normal elektronika motor tadi saat pertama kali diberi tegangan listrik (Starting).
Arus Starting Elektro motor mampu mencapai 7 kali Arus Maksimal Elektro motor
Bisa kita bayangkan seberapa akbar lonjakan arus yang didapatkan waktu starting elektro motor.
Sebagai contoh:
Jika sebuah Elektro motor atau Motor listrik tiga phase menggunakan daya sebesar 15 HP. Dioperasikan menggunakan tegangan 380 volt dan cosphi 0,8.
Berapa akbar arus lonjakan elektronika motor tadi ketika starting ?
Daya Elektro motor = 15 Hp
Daya listrik biasa disimbolkan dengan P atau Power.
Rumus daya motor listrik tiga phase adalah:
P = V x I x cosphi x √3
  • P = Power atau Daya pada satuan Watt
  • V = Voltage atau tegangan dalam satuan Volt
  • I = Intensity atau Arus pada satuan Ampere
Karena daya motor listrik masih dalam satuan HP, maka kita harus ubah ke pada satuan Watt, yakni:
15 HP = 15 x 746 Watt = 11.190 Watt
Maka, buat menghitung besar Arus Maksimal elektronika motor tadi, merupakan:
P = V x I x Cosphi x√3
11.190 Watt = 380 V x I x 0,8 x 1,73
11.190 Watt = 525,92 x I
I = 11.190 Watt / 525,92
I = 21,27 Ampere.
Maka didapat Arus aporisma motor tersebut merupakan: 21,27 Ampere.
Jika lonjakan arus saat elektronika motor tersebut starting adalah 7 kali arus aporisma, maka:
7 x 21,27 = 148,89 ampere.
Lonjakan Arus ketika starting elektronik motor dengan daya 15 HP adalah sebesar 148,89 Ampere, serta lonjakan arus ini akan terjadi dalam waktu yg singkat, lalu setelah putaran normal dicapai maka akbar arus akan kembali normal.
Untuk mengatasi lonjakan arus starting elektronika motor, maka diperlukan sistem starting yg sesuai supaya lonjakan arus tersebut bisa diminimalkan sekecil mungkin.
Oleh karena itu dibutuhkan sistem starting yang berbeda-beda pula untuk mengoperasikan suatu electro motor dicermati berdasarkan akbar dayanya.

Beberapa sistem Starting Elektro Motor

Ada beberapa cara atau sistem starting elektro motor yang biasa digunakan, diantaranya:
  • Direct On Line atau D.O.L
  • Star Delta
  • Auto Transformer
  • Soft Starter
  • Inverter

Di bawah ini bisa kita lihat penerangan singkat berdasarkan beberapa sistem starting elektronik motor diatas dilengkapi menggunakan Wiring buat masing-masing sistem starting elektronika motor.
Berikut beberapa jenis sistem starting electro motor serta Gambar Wiring:
Wiring buat rangkaian sistem starting elektro motor

Direct On Line (DOL)
Pengenalan Sistem Starting Electro motor
Sistem starter Direct On Line atau DOL merupakan Sistem starting elektronik motor yang paling sederhana, serta biasa dipakai buat elektro motor yang memiliki daya lebih kecil berdasarkan 5,lima Kw (< 5,5 KW).
Rangkaian Direct On Line atau DOL buat motor listrik < lima,lima KW
Star Delta
Pengenalan Sistem Starting Electro motor
Sistem starting elektro motor dengan rangkaian Star Delta berfungsi untuk mengurangi lonjakan arus waktu electro motor dihidupkan.
Dengan menggunakan rangkaian gulungan Star buat pertama kali start, kemudian beberapa waktu berpindah menggunakan rangkaian gulungan Delta dalam electro motor.
Biasa dipakai buat Electro motor menggunakan daya sekitar 5,lima kw sampai 22 kw. Tergantung dengan penggunaan electro motor tadi.
Rangkaian Star Delta buat Elektro motor 5,5 KW s/d 22 KW
Auto Transformer
Pengenalan Sistem Starting Electro motor
Sistem starting elektronika motor dengan rangkaian Auto Transformer berfungsi buat megurangi lonjakan-lonjakan arus dengan perpindahan rangkaian beberapa langkah / Step.
Dengan menggunakan Voltage Transformer menjadi pengasut tegangan sebelum pada supplai ke electro motor.
Sistem starting electro motor menggunakan auto transformer akan lebih efisien buat mengurangi lonjakan arus dibanding menggunakan sistem starting Direct On Line atau Star Delta.
Biasa digunakan buat electro motor dengan akbar daya 22 kw sampai dengan 150 kw. Disesuaikan pula dengan penggunaan electro motor tadi.
Rangkaian Auto transformer buat Elektro motor 22 KW s/d 150 KW
Soft starter
Pengenalan Sistem Starting Electro motor
Rangkain starting motor listrik menggunakan memakai sistem Soft starter digunakan buat mengatur/ memperhalus start dari elektrik motor.
Prisip kerjanya adalah dengan mengatur tegangan yang masuk ke motor.
Pertama-tama motor hanya diberikan tegangan yang rendah sehingga arus dan torsi pun jua rendah.
Pada level ini motor hanya sekedar berkecimpung perlahan serta tidak menimbulkan kejutan.
Selanjutnya tegangan akan dinaikan secara bertahap sampai tegangan normal dicapai dan motor akan berputar menggunakan dengan syarat RPM atau putaran normal.
Inverter atau VFD (Variable Frequency Drives)
Pengenalan Sistem Starting Electro motor
Inverter atau VFD (Variable Frequency Drives) sering dianggap juga menggunakan VSD (Variable Speed Drive.
Inverter Terdiri menurut 2 bagian utama yaitu:
  • Bagian pertama adalah penyearah tegangan berdasarkan AC(Arus bolak-pulang) menjadi DC (Direct Current)
  • Bagian ke 2 adalah mengembalikan dari DC (Direct Current) ke tegangan AC(Arus bolak-balik ) dengan nilai frequency yang diinginkan.

Perubahan nilai Frequency pada asal tegangan listrik elektronik motor akan mengubah kecepatan (RPM) electro motor tersebut. Semakin mini nilai Frequency akan semakin rendah putaran (RPM) suatu electro motor.
Apa hubungan Frekwensi menggunakan RPM atau putaran elektro motor ?
Rumus RPM atau putaran Motor listrik merupakan:
N = Frekwensi x 120
Pole

Dari rumus diatas bisa kita lihat bahwa, semakin kecil frekwensi tentu semakin rendah jua putaran sebuah elektronika motor.
Prinsip kerja inverter yg sedehana merupakan:
  • Tegangan yang masuk menurut asal menggunakan frequency 50 Hz dialirkan ke board Rectifier atau penyearah DC, serta ditampung ke bank capacitor.
  • Tegangan DC kemudian diumpankan ke board inverter untuk dijadikan AC balik menggunakan frekuensi sinkron kebutuhan.
  • Jadi dari DC ke AC yg komponen utamanya adalah Semiconduktor aktif seperti IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor). Dengan memakai frekuensi carrier (mampu hingga 20 kHz), tegangan DC dicacah serta dimodulasi sehingga keluar tegangan dan frekuensi yg diinginkan.

Dari beberapa sistem starting electro motor yg ada, sistem starting dengan Inverter merupakan yg paling baik untuk meredam lonjakan arus waktu start.
Pengenalan Sistem Starting Electro motor
Semoga bermanfaat !
CARA FLEXI

WIRING DAN PENJELASAN SISTEM STARTING MOTOR LISTRIK 3 PHASE

Beberapa sistem atau cara starting elektro motor
Electro motor adalah suatu alat yang memakai tenaga listrik dan mengubahnya sebagai energi gerak menggunakan prinsip induksi magnetik.
Pengenalan Sistem Starting Electro motor
Electro motor mempunyai banyak sekali jenis serta ukuran.
Dilihat berdasarkan sumber tegangan listriknya, electro motor dibagi sebagai 2 jenis, yaitu:
  • Electro motor arus bolak-balik (AC - Alternating Current)
  • Electro motor arus searah (DC - Direct Current)

Selain itu, elektronik motor jua terbagi dengan berbagai daya (power) sinkron menggunakan kebutuhan penggunaannya.
Semakin besar daya (HP / KW) elektronika motor atau motor listrik, akan semakin besar energi gerak atau torsi yg dihasilkannya.
Beberapa berukuran elektro motor ditinjau berdasarkan daya atau power , diantaranya:
Dari mulai yg daya mini 1/dua Hp, tiga Hp, 5 Hp, 10 Hp, 15 Hp, 25 Hp, 60 Hp sampai yang besar dayanya melebihi 300 Hp.
Untuk menerangkan besaran daya yg diharapkan Elektro motor, umumnya memakai satuan daya Horse power atau HP.
Adapun daya 1 Hp sama menggunakan sekitar 746 watt, biasa dibulatkan menjadi 0,75 Kw (750 Watt).
Pengenalan Sistem Starting Electro motor
1 HP = 746 Watt
Semakin besar daya suatu elektronika motor tentu akan semakin akbar pula arus listrik yg diharapkan untuk mengoperasikan elektronika motor tersebut.
Terutama ketika elektronika motor starting , waktu elektro motor dioperasikan, arus startingnya sanggup mencapai 4 hingga 7 kali arus nominal elektronika motor tersebut.
Elektro motor akan membuat lonjakan arus listrik sebesar 4 s/d 7 kali Arus normal elektro motor tadi ketika pertama kali diberi tegangan listrik (Starting).
Arus Starting Elektro motor sanggup mencapai 7 kali Arus Maksimal Elektro motor
Bisa kita bayangkan seberapa akbar lonjakan arus yang dihasilkan saat starting elektro motor.
Sebagai contoh:
Jika sebuah Elektro motor atau Motor listrik 3 phase dengan daya sebanyak 15 HP. Dioperasikan dengan tegangan 380 volt serta cosphi 0,8.
Berapa besar arus lonjakan elektronik motor tersebut waktu starting ?
Daya Elektro motor = 15 Hp
Daya listrik biasa disimbolkan menggunakan P atau Power.
Rumus daya motor listrik tiga phase merupakan:
P = V x I x cosphi x √3
  • P = Power atau Daya pada satuan Watt
  • V = Voltage atau tegangan dalam satuan Volt
  • I = Intensity atau Arus dalam satuan Ampere
Karena daya motor listrik masih dalam satuan HP, maka kita wajib ubah ke dalam satuan Watt, yakni:
15 HP = 15 x 746 Watt = 11.190 Watt
Maka, untuk menghitung besar Arus Maksimal elektro motor tadi, adalah:
P = V x I x Cosphi x√3
11.190 Watt = 380 V x I x 0,8 x 1,73
11.190 Watt = 525,92 x I
I = 11.190 Watt / 525,92
I = 21,27 Ampere.
Maka didapat Arus maksimal motor tadi adalah: 21,27 Ampere.
Jika lonjakan arus ketika elektronik motor tersebut starting merupakan 7 kali arus maksimal , maka:
7 x 21,27 = 148,89 ampere.
Lonjakan Arus waktu starting elektronik motor menggunakan daya 15 HP adalah sebesar 148,89 Ampere, dan lonjakan arus ini akan terjadi dalam ketika yang singkat, kemudian sesudah putaran normal dicapai maka akbar arus akan pulang normal.
Untuk mengatasi lonjakan arus starting elektro motor, maka diperlukan sistem starting yang sinkron supaya lonjakan arus tersebut bisa diminimalkan sekecil mungkin.
Oleh karenanya diharapkan sistem starting yang bhineka juga buat mengoperasikan suatu electro motor dicermati menurut besar dayanya.

Beberapa sistem Starting Elektro Motor

Ada beberapa cara atau sistem starting elektronika motor yang biasa digunakan, antara lain:
  • Direct On Line atau D.O.L
  • Star Delta
  • Auto Transformer
  • Soft Starter
  • Inverter

Di bawah ini bisa kita lihat penjelasan singkat menurut beberapa sistem starting elektronika motor diatas dilengkapi dengan Wiring buat masing-masing sistem starting elektronika motor.
Berikut beberapa jenis sistem starting electro motor serta Gambar Wiring:
Wiring buat rangkaian sistem starting elektro motor

Direct On Line (DOL)
Pengenalan Sistem Starting Electro motor
Sistem starter Direct On Line atau DOL adalah Sistem starting elektronik motor yg paling sederhana, serta biasa dipakai buat elektronik motor yg memiliki daya lebih kecil menurut lima,lima Kw (< lima,5 KW).
Rangkaian Direct On Line atau DOL untuk motor listrik < 5,lima KW
Star Delta
Pengenalan Sistem Starting Electro motor
Sistem starting elektronika motor dengan rangkaian Star Delta berfungsi buat mengurangi lonjakan arus saat electro motor dihidupkan.
Dengan menggunakan rangkaian gulungan Star buat pertama kali start, kemudian beberapa saat berpindah menggunakan rangkaian gulungan Delta dalam electro motor.
Biasa digunakan buat Electro motor menggunakan daya sekitar lima,lima kw sampai 22 kw. Tergantung dengan penggunaan electro motor tersebut.
Rangkaian Star Delta buat Elektro motor 5,5 KW s/d 22 KW
Auto Transformer
Pengenalan Sistem Starting Electro motor
Sistem starting elektro motor menggunakan rangkaian Auto Transformer berfungsi buat megurangi lonjakan-lonjakan arus menggunakan perpindahan rangkaian beberapa langkah / Step.
Dengan memakai Voltage Transformer sebagai pengasut tegangan sebelum pada supplai ke electro motor.
Sistem starting electro motor menggunakan auto transformer akan lebih efisien buat mengurangi lonjakan arus dibanding dengan sistem starting Direct On Line atau Star Delta.
Biasa dipakai buat electro motor dengan besar daya 22 kw hingga dengan 150 kw. Disesuaikan jua menggunakan penggunaan electro motor tersebut.
Rangkaian Auto transformer buat Elektro motor 22 KW s/d 150 KW
Soft starter
Pengenalan Sistem Starting Electro motor
Rangkain starting motor listrik menggunakan menggunakan sistem Soft starter dipergunakan buat mengatur/ memperhalus start menurut elektrik motor.
Prisip kerjanya merupakan menggunakan mengatur tegangan yg masuk ke motor.
Pertama-tama motor hanya diberikan tegangan yg rendah sehingga arus serta torsi pun jua rendah.
Pada level ini motor hanya sekedar berkecimpung perlahan serta nir mengakibatkan kejutan.
Selanjutnya tegangan akan dinaikan secara sedikit demi sedikit hingga tegangan normal dicapai dan motor akan berputar menggunakan dengan syarat RPM atau putaran normal.
Inverter atau VFD (Variable Frequency Drives)
Pengenalan Sistem Starting Electro motor
Inverter atau VFD (Variable Frequency Drives) seringkali dianggap pula menggunakan VSD (Variable Speed Drive.
Inverter Terdiri menurut 2 bagian utama yaitu:
  • Bagian pertama merupakan penyearah tegangan berdasarkan AC(Arus bolak-pulang) menjadi DC (Direct Current)
  • Bagian ke 2 merupakan mengembalikan menurut DC (Direct Current) ke tegangan AC(Arus bolak-pulang) dengan nilai frequency yg diinginkan.

Perubahan nilai Frequency pada sumber tegangan listrik elektronika motor akan mengubah kecepatan (RPM) electro motor tadi. Semakin mini nilai Frequency akan semakin rendah putaran (RPM) suatu electro motor.
Apa hubungan Frekwensi dengan RPM atau putaran elektronik motor ?
Rumus RPM atau putaran Motor listrik adalah:
N = Frekwensi x 120
Pole

Dari rumus diatas dapat kita lihat bahwa, semakin mini frekwensi tentu semakin rendah juga putaran sebuah elektronik motor.
Prinsip kerja inverter yg sedehana merupakan:
  • Tegangan yang masuk dari sumber dengan frequency 50 Hz dialirkan ke board Rectifier atau penyearah DC, serta ditampung ke bank capacitor.
  • Tegangan DC kemudian diumpankan ke board inverter buat dijadikan AC balik dengan frekuensi sesuai kebutuhan.
  • Jadi berdasarkan DC ke AC yang komponen utamanya adalah Semiconduktor aktif seperti IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor). Dengan menggunakan frekuensi carrier (mampu sampai 20 kHz), tegangan DC dicacah dan dimodulasi sebagai akibatnya keluar tegangan dan frekuensi yang diinginkan.

Dari beberapa sistem starting electro motor yg terdapat, sistem starting dengan Inverter adalah yg paling baik buat meredam lonjakan arus saat start.
Pengenalan Sistem Starting Electro motor
Semoga berguna !
CARA FLEXI