BAGAIMANA CARA MENGHITUNG DAYA LISTRIK

Dua cara Perhitungan Daya Listrik
Bagaimana menghitung akbar daya listrik yang terpakai?
Dalam ilmu tentang listrik, terutama listrik AC arus bolak balik , baik itu listrik 1 Phase maupun Listrik 3 Phase, kita mengenal beberapa kata seperti, Tegangan, Arus, serta Daya listrik.
Kita mengenal kata Daya listrik pada ilmu kelistrikan yg memiliki satuan Watt serta dilambangkan dengan P (Power).
Dua cara perhitungan daya listrik
Daya listrik disimbolkan dengan P (Power) pada satuan Watt
Untuk dapat mengetahui seberapa besar Daya listrik dalam suatu instalasi listrik sangatlah krusial, karena dalam instalasi listrik pada rumah kita, yang dihitung dalam pemakaian listrik atau berapa tagihan yang harus kita bayar adalah berapa besar Daya listrik yang terpakai.

Apa yg dimaksud dengan daya listrik?
Definisi Daya listrik
Daya listrik didefinisikan menjadi laju hantaran tenaga listrik dalam rangkaian listrik.
Satuan SI daya listrik merupakan watt yg menyatakan banyaknya energi listrik yang mengalir per satuan waktu (joule/dtk).
Daya merupakan banyaknya beban listrik yang terpakai dalam suatu Instalasi Listrik dengan satuan Watt.
Instalasi listrik yang poly kita pakai merupakan Listrik AC 1 Phase dan tiga phase.
Instalasi listrik yg biasa kita gunakan dibagi sebagai dua jenis instalasi listrik, yaitu :
  • Instalasi Listrik 1 (satu) phase
  • Instalasi Listrik 3 (tiga) phase

Instalasi Listrik 1 (satu) Phase
Instalasi listrik 1 phase merupakan Instalasi listrik yg memakai 3 jenis kabel, dengan tegangan antara phase serta netral 110 Volt atau 220 Volt.
3 (Tiga) jenis kabel pada listrik AC 1 phase yaitu, kabel Phase, kabel netral serta kabel grounding (Arde)
Instalasi Listrik tiga (3) Phase
Instalasi listrik tiga Phase merupakan instalasi listrik yg memiliki 5 (kabel), yaitu tiga (3) kabel buat Phase R,S,T , Kabel Netral dan kabel Arde (Grounding).
Tegangan listrik antara Phase menggunakan Phase yang berbeda dalam instalasi listrik tiga Phase masing-masing merupakan 380/415 Volt.
Dan tegangan listrik antara keliru satu Phase menggunakan Netral adalah 220 Volt.
Biasa juga instalasi listrik tiga phase mempunyai 4 kabel (ditambah dengan Netral) dengan tegangan antara Phase serta Netral adalah 220 Volt.

Rumus menghitung Daya listrik 1 Phase serta tiga Phase


Perhitungan Daya Instalasi Listrik 1 Phase
P = V x I x Cos phi
  • P = Power atau Daya pada satuan Watt
  • V = Voltage atau Tegangan pada satuan Volt
  • I = Intensitas atau Arus pada satuan Ampere
  • Cos phi = Cos phi dalam listrik satu Phase adalah 1
Karena Cosphi dalam Instalasi listrik 1 Phase merupakan satu, maka rumus yang biasa digunakan buat menghitung Daya listrik pada instalasi listrik 1 Phase, sebagai :
P = V x I
Contoh Perhitungan Daya listrik 1 fasa:
Suatu Instalasi listrik 1 Phase dengan tegangan 220 V, serta dialiri arus sebesar 2 Ampere, maka daya dalam Instalasi listrik tadi adalah :
P = V x I
P= 220 Volt x 2 Ampere
P = 440 VA, atau sama menggunakan 440 Watt
Perhitungan Daya Instalasi Listrik tiga Phase
P = V x I x Cos Phi x √3
  • P = Power atau Daya pada satuan Watt
  • V = Voltage atau Tegangan pada satuan Volt
  • I = Intensitas atau Arus pada satuan Ampere

Contoh Perhitungan Daya Listrik tiga fasa:
Suatu Instalasi Listrik 3 Phase dengan tegangan 380 Volt, Arus terukur adalah 30 Ampere buat tiap Phase, Cos phi dalam Instalasi listrik tersebut terukur 0,85, maka daya yang terpakai merupakan :
P = V x I x Cos phi x √3
P = 380 Volt x 30 Amp x 0,85 x 1,73
P = 16763,7 Watt
Cos phi mampu di sebut pula dengan Faktor daya atau kerugian daya yang disebabkan beban-beban yg memiliki daya harmonik.
Nilai cos phi yg paling baik merupakan 1 (tidak mempunyai kerugian daya) buat instalasi listrik 1 Phase umumnya mempunyai cos phi yang baik menggunakan nilai 1.
Sedangkan buat instalasi tiga Phase mempunyai cos phi bervariasi tergantung seberapa banyak beban menggunakan daya harmonik yang ditanggung instalasi tadi.
Namun usahakan dalam suatu Instalasi listrik 3 phase memiliki nilai Cosphi yang berkisar antara 0,85-0,95.
Dua cara perhitungan daya listrik
Semoga artikel mengenai daya listrik ini bisa menaruh tambahan pengetahuan yang berguna buat kita seluruh !
CARA FLEXI

BAGAIMANA CARA MENGHITUNG DAYA LISTRIK

Dua cara Perhitungan Daya Listrik
Bagaimana menghitung besar daya listrik yang terpakai?
Dalam ilmu tentang listrik, terutama listrik AC arus bolak kembali, baik itu listrik 1 Phase juga Listrik 3 Phase, kita mengenal beberapa istilah seperti, Tegangan, Arus, serta Daya listrik.
Kita mengenal kata Daya listrik pada ilmu kelistrikan yang memiliki satuan Watt serta dilambangkan dengan P (Power).
Dua cara perhitungan daya listrik
Daya listrik disimbolkan dengan P (Power) pada satuan Watt
Untuk bisa mengetahui seberapa akbar Daya listrik pada suatu instalasi listrik sangatlah penting, lantaran pada instalasi listrik di rumah kita, yg dihitung dalam pemakaian listrik atau berapa tagihan yg harus kita bayar adalah berapa besar Daya listrik yang terpakai.

Apa yang dimaksud menggunakan daya listrik?
Definisi Daya listrik
Daya listrik didefinisikan menjadi laju hantaran tenaga listrik dalam rangkaian listrik.
Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yg mengalir per satuan waktu (joule/dtk).
Daya adalah banyaknya beban listrik yg terpakai pada suatu Instalasi Listrik dengan satuan Watt.
Instalasi listrik yang poly kita pakai adalah Listrik AC 1 Phase serta tiga phase.
Instalasi listrik yg biasa kita gunakan dibagi sebagai 2 jenis instalasi listrik, yaitu :
  • Instalasi Listrik 1 (satu) phase
  • Instalasi Listrik 3 (3) phase

Instalasi Listrik 1 (satu) Phase
Instalasi listrik 1 phase merupakan Instalasi listrik yg memakai tiga jenis kabel, menggunakan tegangan antara phase serta netral 110 Volt atau 220 Volt.
3 (Tiga) jenis kabel dalam listrik AC 1 phase yaitu, kabel Phase, kabel netral serta kabel grounding (Arde)
Instalasi Listrik 3 (3) Phase
Instalasi listrik tiga Phase adalah instalasi listrik yang memiliki lima (kabel), yaitu 3 (tiga) kabel untuk Phase R,S,T , Kabel Netral dan kabel Arde (Grounding).
Tegangan listrik antara Phase dengan Phase yang tidak selaras dalam instalasi listrik tiga Phase masing-masing merupakan 380/415 Volt.
Dan tegangan listrik antara keliru satu Phase dengan Netral adalah 220 Volt.
Biasa pula instalasi listrik tiga phase memiliki 4 kabel (ditambah menggunakan Netral) dengan tegangan antara Phase dan Netral merupakan 220 Volt.

Rumus menghitung Daya listrik 1 Phase serta tiga Phase


Perhitungan Daya Instalasi Listrik 1 Phase
P = V x I x Cos phi
  • P = Power atau Daya dalam satuan Watt
  • V = Voltage atau Tegangan pada satuan Volt
  • I = Intensitas atau Arus pada satuan Ampere
  • Cos phi = Cos phi pada listrik satu Phase adalah 1
Karena Cosphi pada Instalasi listrik 1 Phase merupakan satu, maka rumus yang biasa dipakai untuk menghitung Daya listrik pada instalasi listrik 1 Phase, sebagai :
P = V x I
Contoh Perhitungan Daya listrik 1 fasa:
Suatu Instalasi listrik 1 Phase menggunakan tegangan 220 V, dan dialiri arus sebanyak 2 Ampere, maka daya pada Instalasi listrik tersebut merupakan :
P = V x I
P= 220 Volt x dua Ampere
P = 440 VA, atau sama dengan 440 Watt
Perhitungan Daya Instalasi Listrik 3 Phase
P = V x I x Cos Phi x √3
  • P = Power atau Daya dalam satuan Watt
  • V = Voltage atau Tegangan pada satuan Volt
  • I = Intensitas atau Arus pada satuan Ampere

Contoh Perhitungan Daya Listrik 3 fasa:
Suatu Instalasi Listrik 3 Phase menggunakan tegangan 380 Volt, Arus terukur adalah 30 Ampere buat tiap Phase, Cos phi pada Instalasi listrik tersebut terukur 0,85, maka daya yang terpakai merupakan :
P = V x I x Cos phi x √3
P = 380 Volt x 30 Amp x 0,85 x 1,73
P = 16763,7 Watt
Cos phi bisa di sebut jua menggunakan Faktor daya atau kerugian daya yg ditimbulkan beban-beban yg mempunyai daya harmonik.
Nilai cos phi yg paling baik merupakan 1 (tidak memiliki kerugian daya) untuk instalasi listrik 1 Phase biasanya mempunyai cos phi yg baik dengan nilai 1.
Sedangkan buat instalasi 3 Phase memiliki cos phi bervariasi tergantung seberapa poly beban menggunakan daya harmonik yang ditanggung instalasi tadi.
Namun sebaiknya pada suatu Instalasi listrik tiga phase mempunyai nilai Cosphi yang berkisar antara 0,85-0,95.
Dua cara perhitungan daya listrik
Semoga artikel mengenai daya listrik ini bisa memberikan tambahan pengetahuan yg bermanfaat buat kita seluruh !
CARA FLEXI

CARA MENGHITUNG BIAYA PEMAKAIAN LISTRIK INDUSTRI

Bagaimana cara menghitung biaya pemakaian listrik buat Industri, dengan sistem instalasi listrik 3 phase tegangan 380 Volt (Phase-Phase) / 220 Volt (Phase-Netral)?
Pada postingan sebelumnya kita telah membahas tentang bagaimana cara Menghitung Tagihan listrik sebulan, khususnya buat pemakaian listrik Rumah tangga.
Pada kesempatan kali ini, kita akan coba membahas bagaimana cara menghitung tagihan listrik perbulan buat pemakaian listrik Industri, yg memakai tegangan 380volt listrik 3phase.
Berbeda dengan perhitungan pemakaian listrik rumah tangga (tegangan 220Volt / 1phase), Untuk bisa menghitung pemakaian listrik industri menggunakan tegangan 380volt / 3phase, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui terlebih dahulu, antara lain:
  • Total kebutuhan daya listrik (KW), Untuk menentukan akbar Daya Terpasang
  • Daya terpasang (KVA)
  • Lama pemakaian listrik (Jam) pada Waktu Beban Puncak (WBP)
  • Lama pemakaian listrik (Jam) Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)
  • Faktor perbandingan harga WBP menggunakan LWBP
  • Perhitungan KWH meter
  • Faktor perkalian CT dalam KWH meter
  • Faktor daya (Cosphi)
  • Total Daya reaktif (KVArh)
Baca pula: Perbedaan satuan KVA, KW, KVAr, KWH
Untuk detail, kita akan coba menciptakan model perhitungan porto tagihan listrik buat industri, berikut ini.

Menghitung Biaya Pemakaian Listrik Industri

Contoh perhitungan:
Pada suatu industri yang menggunakan Listrik berdasarkan PLN buat kebutuhan berbagai peralatan listriknya, adapun listrik yang dipakai merupakan listrik 3 phase menggunakan Tegangan 380Volt / 220Volt, dengan rincian kebutuhan daya berbagai alat-alat listrik yang dipakai menjadi berikut:
Total Kebutuhan Daya:
  • 1 unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 75KW
  • 2 unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 30KW
  • 1 Unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 15KW
  • 1 unit elektro motor 3 phase 380 volt daya 7,5 kw
  • 1 unit Heater tiga phase 380 Volt daya 22KW
  • 1 unit Blower 3phase 380 Volt daya 18KW
  • Lampu mercury 250watt sebanyak 30 butir (10 buah / phase), total dua,5kw
Total kebutuhan daya = 75kw + (dua x 30kw) + 15kw + 7,5kw + 22kw + 18kw + 2,5kw.
Total kebutuhan Daya: 200KW
Daya Terpasang
Dari perhitungan Total daya banyak sekali alat-alat listrik yg dipakai industri tadi diatas, bisa dijadikan sebagai acuan buat menentukan Daya Terpasang berdasarkan PLN.
Karena Total kebutuhan daya pada industri tadi merupakan sebesar 200KW, maka Daya yg terpasang pada Industri tadi termasuk pada Golongan Tarif I3/TM (Daya diatas 200KVA), menggunakan memakai sebuah Trafo menggunakan daya 250KVA.
Daya terpasang > Kebutuhan Daya
Daya terpasang adalah diatas 200KVA dan termasuk dalam Golongan Tarif I3/TM.
Lama Pemakaian Daya listrik
Karena Industri tersebut beroperasi selama 12 jam menurut mulai pukul 08.00-20.00 setiap harinya, Maka dapat dihitung lama pemakaian listrik merupakan sebagai berikut:
  • Lama pemakaian listrik dalam Waktu Beban Puncak (WBP)
Waktu beban puncak ditetapkan berdasarkan mulai jam 17.00 hingga dengan 20.00 atau selama tiga Jam.
Lama pemakaian listrik dalam Waktu Beban Puncak (WBP) selama sebulan, menjadi:
3 Jam x 30 Hari = 90 Jam/bulan.
  • Lama Pemakaian listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)
Lama pemakaian listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) selama sebulam, menjadi:
(12 jam - tiga jam) x 30 Hari = 270 jam/bulan.
Faktor perbandingan harga WBP serta LWBP (K)
Faktor perbandingan harga WBP serta LWBP (K) disesuaikan dengan karakteristik beban sistem kelistrikan yang digunakan, dan hal ini ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan PT.pln
Nilai perbandingannya (K) antara 1,4 s/d 2
Contoh perhitungan: Dalam hal ini kita anggap Listrik industri tadi dikenakan perbandingan harga saat pemakaian Waktu Beban Puncak (WBP) sebanyak 1,4.
K = 1,4.
Perhitungan KWH Meter
Perhitungan KWH meter buat mengetahui jumlah pemakaian atau KWH sebulan dalam instalasi listrik 3 phase/ 380volt, berbeda dengan perhitungan KWH meter pada listrik 1 phase misalnya yang biasa terpasang pada rumah-rumah.
KWH meter yg biasa kita gunakan di rumah, kita dapat mengetahui jumlah pemakaian KWH sebulan hanya menggunakan mengurangkan Angka KWH Akhir dengan Angka KWH Awal.
Namun untuk menghitung total pemakaian KWH sebulan dalam KWH meter Instalasi listrik tiga phase, menggunakan perhitungan:
(KWH Akhir - KWH Awal) x Faktor perkalian CT

Faktor Perkalian CT pada KWH meter 3 phase
Sebagai model: Jika Pada instalasi listrik Industri tersebut dipasang KWH-Meter 3phase, menggunakan menggunakan Ratio CT sebesar 500/lima, atau Faktor perkaliannya adalah 500 : lima = 100.
Berbeda menggunakan KWH Meter yang biasa dipakai buat instalasi listrik tempat tinggal tangga, KWH meter tiga phase dengan daya yang cukup besar biasanya wajib menggunakan faktor perkalian menurut CT yang terpasang.
Jika CT yang terpasang pada KWHmeter adalah 500/5, ini berarti setiap 500 Ampere daya yg terukur maka CT akan mengirimkan sinyal arus sebesar lima Ampere ke KWH meter.
Ukuran CT yg dipakai dalam KWH meter 3phase sebagai faktor perkalian buat menghitung total KWH yang terpakai.
Contoh perhitungan:
Pada KWH meter yg terpasang pada industri tadi tercatat data KWH awal serta KWH Akhir selama sebulan adalah menjadi berikut:
  • KWH awal : 00000
  • KWH akhir : 00540
  • Total Pemakaian (KWH): (KWH akhir - KWH awal) x Faktor perkalian (CT)
  • Total Pemakaian (KWH): (00540 - 00000) x 100
  • Total Pemakaian (KWH): 54.000 KWH/bulan
Dengan pembagian beban WBP dan LWBP, menjadi berikut:
  • Beban WBP = (54.000 kwh : 12 jam) x tiga Jam = 13.500 kwh/bulan
  • Beban LWBP = (54.000 kwh : 12 jam) x 9 Jam = 40.500 kwh/bulan

Faktor Daya (Cosphi)
Faktor Daya (Cosphi) merupakan nilai perbandingan antara Daya Semu (KVA) menggunakan Daya Aktif (KW).
Semakin baik faktor daya pada instalasi listrik tiga phase maka nilai Daya Aktif semakin mendekati nilai daya semu.
Penjelasan mengenai Daya Semu, Daya Aktif dan Daya reaktif
Jika suatu instalasi listrik memiliki nilai faktor daya (cosphi) = 1, maka nilai daya aktif sama menggunakan nilai daya semu.
Jika Cosphi = 1,00. Maka Daya aktif (KW) = Daya Semu (KVA)
Faktor daya (Cosphi) ditentukan sang seberapa akbar Daya reaktif yg dihasilkan oleh instalasi listrik tersebut, serta daya reaktif ini asal berdasarkan pemakaian banyak sekali alat-indera listrik yg menghasilkan induksi atau daya harmonik.
Semakin poly jumlah pemakaian peralatan listrik yang membuat daya harmonik, maka Daya reaktif yang didapatkan akan semakin besar .Semakin akbar daya reaktif yg dihasilkan maka semakin rendah nilai faktor daya (Cosphi) pada instalasi listrik tadi.
Pada perhitungan Tagihan listrik buat industri, apabila faktor daya yg didapatkan lebih rendah berdasarkan 0,85. Maka akan terjadi penambahan biaya yg dihitung dari daya reaktif yang didapatkan.
Untuk menghindari meningkatnya porto tagihan listrik buat industri, maka faktor daya wajib diupayakan lebih besar menurut 0,85, cara buat memperbaiki faktor daya adalah menggunakan memasang Capasitor Bank pada instalasi listrik tersebut.
Cara menghitung kebutuhan Kapasitor Bank
Contoh perhitungan: Faktor daya dalam listrik Industri tadi merupakan 0.90, nilai faktor daya diperbaiki menggunakan memakai Capasitor Bank, sebagai akibatnya perusahaan tadi nir dikenakan biaya kelebihan daya reaktif (KVArh).
Cara memasang Capasitor Bank dan rangkaiannya
Total Daya Reaktif (KVArh)
Jika suatu instalasi listrik 3phase memiliki faktor daya dibawah 0,85 maka akan dikenakan biaya kelebihan pemakaian daya reaktif yang nilainya buat golongan tarif I3, adalah sebesar:
Biaya kelebihan Daya reaktif buat Golongan Tarif I3 = Rp.1.114,74/KVArh.

Contoh perhitungan: Karena instalasi listrik pada industri tersebut memiliki faktor daya 0,90 atau lebih akbar dari 0,85. Maka tidak dikenakan porto kelebihan pemakaian daya reaktif (KVArh).
Total Biaya Pemakaian Listrik
Total Biaya Pemakaian Listrik untuk Industri Golongan Tarif I3 tersebut, adalah menjadi berikut:
  • Biaya Beban
Biaya Beban = Rp. 0 (Biaya beban dikenakan bila Lama pemakaian kurang menurut 40 Jam/bulan)
  • Total Biaya WBP + LWBP
Biaya Pemakaian Waktu Beban Puncak (WBP):
K x KWH x Rp.1.035,78
1,4 x 13.500kwh x Rp.1.035,78 = Rp.19.576.242
Biaya Pemakaian Luar Waktu Beban Puncak (LWBP):
Kwh x Rp.1.035,78
40.500kwh x Rp.1.035,78 = Rp.41.949.090
Total Biaya Pemakaian Listrik: Rp.19.576.242 + Rp.41.949.090 = Rp.61.525.332
  • KVArh
Biaya pemakaian Daya Reaktif (KVArh) = Rp.0 (Dikenakan porto KVArh bila Faktor daya dibawah 0,85).
  • PPJ
Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ): tiga% x Rp.61.525.332 = Rp.1.845.759,96
  • Materai
Biaya Materai: Rp.6.000
Total biaya keseluruhan yg harus dibayar sang Industri tersebut, merupakan: Rp.63.377.091,96
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

CARA MENGHITUNG BIAYA PEMAKAIAN LISTRIK INDUSTRI

Bagaimana cara menghitung porto pemakaian listrik buat Industri, menggunakan sistem instalasi listrik 3 phase tegangan 380 Volt (Phase-Phase) / 220 Volt (Phase-Netral)?
Pada postingan sebelumnya kita telah membahas mengenai bagaimana cara Menghitung Tagihan listrik sebulan, khususnya untuk pemakaian listrik Rumah tangga.
Pada kesempatan kali ini, kita akan coba membahas bagaimana cara menghitung tagihan listrik perbulan untuk pemakaian listrik Industri, yang memakai tegangan 380volt listrik 3phase.
Berbeda menggunakan perhitungan pemakaian listrik tempat tinggal tangga (tegangan 220Volt / 1phase), Untuk bisa menghitung pemakaian listrik industri dengan tegangan 380volt / 3phase, ada beberapa hal yg perlu kita ketahui terlebih dahulu, diantaranya:
  • Total kebutuhan daya listrik (KW), Untuk memilih akbar Daya Terpasang
  • Daya terpasang (KVA)
  • Lama pemakaian listrik (Jam) pada Waktu Beban Puncak (WBP)
  • Lama pemakaian listrik (Jam) Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)
  • Faktor perbandingan harga WBP dengan LWBP
  • Perhitungan KWH meter
  • Faktor perkalian CT pada KWH meter
  • Faktor daya (Cosphi)
  • Total Daya reaktif (KVArh)
Baca jua: Perbedaan satuan KVA, KW, KVAr, KWH
Untuk detail, kita akan coba menciptakan model perhitungan porto tagihan listrik buat industri, ini dia.

Menghitung Biaya Pemakaian Listrik Industri

Contoh perhitungan:
Pada suatu industri yg memakai Listrik menurut PLN buat kebutuhan berbagai alat-alat listriknya, adapun listrik yg dipakai merupakan listrik 3 phase dengan Tegangan 380Volt / 220Volt, dengan rincian kebutuhan daya banyak sekali peralatan listrik yg dipakai menjadi berikut:
Total Kebutuhan Daya:
  • 1 unit Elektro motor 3 phase 380 Volt daya 75KW
  • 2 unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 30KW
  • 1 Unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 15KW
  • 1 unit elektronik motor 3 phase 380 volt daya 7,5 kw
  • 1 unit Heater 3 phase 380 Volt daya 22KW
  • 1 unit Blower 3phase 380 Volt daya 18KW
  • Lampu mercury 250watt sebesar 30 buah (10 butir / phase), total dua,5kw
Total kebutuhan daya = 75kw + (dua x 30kw) + 15kw + 7,5kw + 22kw + 18kw + 2,5kw.
Total kebutuhan Daya: 200KW
Daya Terpasang
Dari perhitungan Total daya banyak sekali alat-alat listrik yang digunakan industri tadi diatas, dapat dijadikan menjadi acuan untuk memilih Daya Terpasang berdasarkan PLN.
Karena Total kebutuhan daya dalam industri tersebut merupakan sebesar 200KW, maka Daya yang terpasang dalam Industri tadi termasuk pada Golongan Tarif I3/TM (Daya diatas 200KVA), menggunakan menggunakan sebuah Trafo dengan daya 250KVA.
Daya terpasang > Kebutuhan Daya
Daya terpasang merupakan diatas 200KVA serta termasuk pada Golongan Tarif I3/TM.
Lama Pemakaian Daya listrik
Karena Industri tadi beroperasi selama 12 jam menurut mulai pukul 08.00-20.00 setiap harinya, Maka bisa dihitung usang pemakaian listrik adalah sebagai berikut:
  • Lama pemakaian listrik dalam Waktu Beban Puncak (WBP)
Waktu beban zenit ditetapkan berdasarkan mulai jam 17.00 sampai dengan 20.00 atau selama tiga Jam.
Lama pemakaian listrik dalam Waktu Beban Puncak (WBP) selama sebulan, menjadi:
3 Jam x 30 Hari = 90 Jam/bulan.
  • Lama Pemakaian listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)
Lama pemakaian listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) selama sebulam, sebagai:
(12 jam - 3 jam) x 30 Hari = 270 jam/bulan.
Faktor perbandingan harga WBP serta LWBP (K)
Faktor perbandingan harga WBP serta LWBP (K) disesuaikan dengan karakteristik beban sistem kelistrikan yang digunakan, dan hal ini ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan PT.pln
Nilai perbandingannya (K) antara 1,4 s/d 2
Contoh perhitungan: Dalam hal ini kita anggap Listrik industri tersebut dikenakan perbandingan harga waktu pemakaian Waktu Beban Puncak (WBP) sebesar 1,4.
K = 1,4.
Perhitungan KWH Meter
Perhitungan KWH meter untuk mengetahui jumlah pemakaian atau KWH sebulan dalam instalasi listrik tiga phase/ 380volt, tidak selaras dengan perhitungan KWH meter pada listrik 1 phase seperti yg biasa terpasang pada rumah-rumah.
KWH meter yg biasa kita gunakan pada rumah, kita bisa mengetahui jumlah pemakaian KWH sebulan hanya menggunakan mengurangkan Angka KWH Akhir menggunakan Angka KWH Awal.
Namun buat menghitung total pemakaian KWH sebulan dalam KWH meter Instalasi listrik tiga phase, memakai perhitungan:
(KWH Akhir - KWH Awal) x Faktor perkalian CT

Faktor Perkalian CT pada KWH meter tiga phase
Sebagai contoh: apabila Pada instalasi listrik Industri tersebut dipasang KWH-Meter 3phase, dengan memakai Ratio CT sebanyak 500/lima, atau Faktor perkaliannya merupakan 500 : lima = 100.
Berbeda menggunakan KWH Meter yg biasa dipakai buat instalasi listrik rumah tangga, KWH meter tiga phase dengan daya yg cukup akbar umumnya harus menggunakan faktor perkalian menurut CT yang terpasang.
Jika CT yang terpasang pada KWHmeter merupakan 500/lima, ini berarti setiap 500 Ampere daya yg terukur maka CT akan mengirimkan sinyal arus sebesar lima Ampere ke KWH meter.
Ukuran CT yg dipakai dalam KWH meter 3phase sebagai faktor perkalian untuk menghitung total KWH yang terpakai.
Contoh perhitungan:
Pada KWH meter yg terpasang dalam industri tadi tercatat data KWH awal dan KWH Akhir selama sebulan adalah sebagai berikut:
  • KWH awal : 00000
  • KWH akhir : 00540
  • Total Pemakaian (KWH): (KWH akhir - KWH awal) x Faktor perkalian (CT)
  • Total Pemakaian (KWH): (00540 - 00000) x 100
  • Total Pemakaian (KWH): 54.000 KWH/bulan
Dengan pembagian beban WBP serta LWBP, menjadi berikut:
  • Beban WBP = (54.000 kwh : 12 jam) x 3 Jam = 13.500 kwh/bulan
  • Beban LWBP = (54.000 kwh : 12 jam) x 9 Jam = 40.500 kwh/bulan

Faktor Daya (Cosphi)
Faktor Daya (Cosphi) merupakan nilai perbandingan antara Daya Semu (KVA) menggunakan Daya Aktif (KW).
Semakin baik faktor daya dalam instalasi listrik 3 phase maka nilai Daya Aktif semakin mendekati nilai daya semu.
Penjelasan mengenai Daya Semu, Daya Aktif dan Daya reaktif
Jika suatu instalasi listrik memiliki nilai faktor daya (cosphi) = 1, maka nilai daya aktif sama menggunakan nilai daya semu.
Jika Cosphi = 1,00. Maka Daya aktif (KW) = Daya Semu (KVA)
Faktor daya (Cosphi) dipengaruhi oleh seberapa besar Daya reaktif yg didapatkan oleh instalasi listrik tersebut, dan daya reaktif ini berasal berdasarkan pemakaian aneka macam alat-alat listrik yang membuat induksi atau daya harmonik.
Semakin poly jumlah pemakaian peralatan listrik yang membuat daya harmonik, maka Daya reaktif yg dihasilkan akan semakin akbar.Semakin akbar daya reaktif yang dihasilkan maka semakin rendah nilai faktor daya (Cosphi) pada instalasi listrik tadi.
Pada perhitungan Tagihan listrik buat industri, apabila faktor daya yang dihasilkan lebih rendah menurut 0,85. Maka akan terjadi penambahan porto yg dihitung berdasarkan daya reaktif yang dihasilkan.
Untuk menghindari meningkatnya biaya tagihan listrik buat industri, maka faktor daya harus diupayakan lebih besar dari 0,85, cara buat memperbaiki faktor daya merupakan menggunakan memasang Capasitor Bank pada instalasi listrik tadi.
Cara menghitung kebutuhan Kapasitor Bank
Contoh perhitungan: Faktor daya pada listrik Industri tersebut adalah 0.90, nilai faktor daya diperbaiki dengan memakai Capasitor Bank, sehingga perusahaan tersebut nir dikenakan biaya kelebihan daya reaktif (KVArh).
Cara memasang Capasitor Bank dan rangkaiannya
Total Daya Reaktif (KVArh)
Jika suatu instalasi listrik 3phase memiliki faktor daya dibawah 0,85 maka akan dikenakan porto kelebihan pemakaian daya reaktif yang nilainya buat golongan tarif I3, adalah sebanyak:
Biaya kelebihan Daya reaktif buat Golongan Tarif I3 = Rp.1.114,74/KVArh.

Contoh perhitungan: Lantaran instalasi listrik pada industri tadi mempunyai faktor daya 0,90 atau lebih akbar menurut 0,85. Maka nir dikenakan biaya kelebihan pemakaian daya reaktif (KVArh).
Total Biaya Pemakaian Listrik
Total Biaya Pemakaian Listrik untuk Industri Golongan Tarif I3 tersebut, adalah sebagai berikut:
  • Biaya Beban
Biaya Beban = Rp. 0 (Biaya beban dikenakan bila Lama pemakaian kurang dari 40 Jam/bulan)
  • Total Biaya WBP + LWBP
Biaya Pemakaian Waktu Beban Puncak (WBP):
K x KWH x Rp.1.035,78
1,4 x 13.500kwh x Rp.1.035,78 = Rp.19.576.242
Biaya Pemakaian Luar Waktu Beban Puncak (LWBP):
Kwh x Rp.1.035,78
40.500kwh x Rp.1.035,78 = Rp.41.949.090
Total Biaya Pemakaian Listrik: Rp.19.576.242 + Rp.41.949.090 = Rp.61.525.332
  • KVArh
Biaya pemakaian Daya Reaktif (KVArh) = Rp.0 (Dikenakan biaya KVArh bila Faktor daya dibawah 0,85).
  • PPJ
Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ): 3% x Rp.61.525.332 = Rp.1.845.759,96
  • Materai
Biaya Materai: Rp.6.000
Total biaya keseluruhan yang wajib dibayar oleh Industri tadi, adalah: Rp.63.377.091,96
Semoga berguna!
CARA FLEXI

CARA MENGHITUNG TAGIHAN LISTRIK SEBULAN

Untuk anda yang ingin mengetahui cara menghitung tagihan listrik sebulan
Bagi kita yang memakai listrik menurut PLN (Perusahaan Listrik Negara), pasti sudah tidak asing dengan yg namanya Meteran (KWH meter).
Alat ini sebenarnya memiliki fungsi buat menghitung pemakaian daya listrik terpakai dalam satuan Kilowatt per Hours (KWH).
Kilowatt per Hours Atau pada bahasa Indonesia berapa pemakaian daya listrik dalam satuan seribu watt (KW) pada setiap jam (Hours).
Berapa sebenarnya pemakaian listrik anda sebulan?
Mungkin selama ini sebagian menurut anda belum mengetahui cara menghitung tagihan listrik sebulan.
Untuk anda yg ingin mengetahui bagaimana cara menghitung pemakaian daya listrik yang anda pakai selama sebulan, berikut kita akan menaruh cara menghitungnya.
Baca jua: Menghitung Tagihan Listrik buat Industri
Agar sehabis anda mengetahui total pemakaian listrik anda selama sebulan, anda akan mengetahui berapa kira-kira tagihan listrik anda sebulan.
Cara menurunkan tagihan listrik

Menghitung Tagihan Listrik sebulan

Disini kita coba berbagi bagaimana cara menghitung tagihan listrik perbulan:
  • Untuk dapat menghitung berapa pemakaian listrik anda sebulan, pertama anda harus mencatat alat-alat listrik apa saja yg anda pakai.
  • Catat juga berapa besar daya listrik dari masing-masing peralatan listrik tersebut pada satuan Watt. Biasanya besar daya listrik telah tertera dalam masing-masing peralatan listrik yang kita miliki.
  • Lalu anda jua harus mencatat berapa usang kira-kira peralatan listrik tersebut anda nyalakan dalam satuan jam.

Setelah kita menerima data berdasarkan beberapa hal diatas, selanjutnya kita mulai melakukan perhitungan.
Apa saja Peralatan Listrik yang digunakan
Sebagai model :
Jika pada rumah kita mempunyai berbagai alat-alat listrik terpasang, diantaranya:
  • Lampu buat penjelasan sebesar 10 buah Lampu dengan daya masing-masing 30 watt
  • Pendingin ruangan (AC) sebesar dua unit menggunakan daya masing-masing 1 PK (1 pk = 1 energi kuda, sama menggunakan 750 watt).
  • 1 set Televisi serta digital parabola sebesar 100 watt.
  • 1 unit setrika 300 watt.
  • 1 unit mesin cuci 350 watt.
  • 1 unit Lemari es 300 watt.

Lama Pemakaian Alat-indera listrik
Rincian usang pemakaian masing-masing alat listrik dalam satu hari:
  • 10 butir Lampu menyala menurut jam 18.00 sampai dengan 06.00, berarti lama pemakaian merupakan: 12jam
Maka total kwh 10 butir lampu merupakan: 10 butir x 30 watt x 12 jam = 360 watt
  • 2 butir pendingin ruangan (AC) menyala dari jam 12.00 sampai menggunakan 24.00, berarti usang pemakaian merupakan : 12jam
Maka total kwh dua unit pendingin ruangan (AC) merupakan: 2 unit x 750 watt x 12 jam =18.000 watt
Cara menghitung kebutuhan AC
  • Televisi serta digital parabola menyala menurut jam 06.00 hingga dengan 22.00, berarti usang pemakaian merupakan : 16jam
Maka total kwh televisi dan digital parabola merupakan: 1 set x 100 watt x 16 jam = 1.600 watt
  • Setrika dipakai setiap hari selama 2 jam
Maka total kwh setrika merupakan: 1 unit x 300 watt x dua jam = 600 watt
  • Mesin cuci dipakai setiap hari selama 2 jam
Maka total kwh mesin cuci merupakan: 1 unit x 350 watt x 2 jam = 700 watt
  • Lemasi es menyala sepanjang hari , atau selama 24 jam
Maka total kwh lemari es merupakan: 1 unit x 300 watt x 24 = 7200 watt
Total daya listrik yg kita gunakan setiap harinya merupakan:
360 watt + 18.000 watt + 1.600 watt + 600 watt + 700 watt + 7200 watt = 28.460 watt.
Karena nilai daya listrik total yang kita butuhkan adalah pada satuan KW (1.000 Watt), maka Untuk menerima nilai KWH , maka output total daya diatas wajib dibagi 1000.
Maka 28.460 watt dibagi 1000 sama menggunakan 28,46 KW
Jika indera listrik dan lama pemakaian indera listrik kita sesuai menggunakan model perhitungan diatas, maka Sekarang kita telah menerima hasilnya, bahwa pemakaian daya listrik kita setiap hari adalah 28,46 KWH
Dengan data diatas kita bisa menghitung berapa rupiah tagihan listrik anda dengan mengkalikan total KWH menggunakan TDL (Tarif dasar listrik) yg terpasang.
Jika Tarif dasar listrik dengan daya 1300 watt adalah Rp.1410, maka porto tagihan listrik anda sehari adalah : 28,46 kwh x Rp 1410 = Rp 40.128,6 perhari.
Setelah kita menerima pemakaian KWH selama satu hari, kini kita tinggal mengalikan menggunakan berapa hari pada sebulan.
Jika sebulan merupakan 30 Hari, maka porto listrik sehari tersebut dikali dengan 30 Hari.
Jika dalam sebulan pemakaian listrik anda sinkron atau sama dengan perhitungan pemakaian setiap harinya, maka tagihan listrik anda sebulan merupakan:
Rp 40.128,6 x 30 hari = Rp 1.203.858
Anda sanggup melakukan perhitungan pemakaian listrik anda sendiri, diubahsuaikan dengan langkah-langkah diatas.
Dengan mencatat pemakaian indera-indera listrik anda masing-masing setiap harinya lalu dikalikan dengan satu bulan.
Jika anda ingin mengurangi tagihan listrik anda setiap bulannya, maka mulailah berhemat menggunakan menggunakan berbagai alat-alat listrik dengan bijak dan sesuai menggunakan keperluan.
Demikian artikel tentang cara menghitung tagihan listrik anda sebulan.
Dengan mengetahui cara menghitung tagihan listrik perbulan, anda bisa mengetahui seberapa akbar tagihan listrik anda sebulan dan berusaha buat mengontrolnya dengan menghemat pemakaian indera-alat listrik.
Semoga artikel ini dapat berguna !
CARA FLEXI

CARA MENGHITUNG TAGIHAN LISTRIK SEBULAN

Untuk anda yang ingin mengetahui cara menghitung tagihan listrik sebulan
Bagi kita yang menggunakan listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara), niscaya sudah tidak asing menggunakan yg namanya Meteran (KWH meter).
Alat ini sebenarnya memiliki fungsi buat menghitung pemakaian daya listrik terpakai dalam satuan Kilowatt per Hours (KWH).
Kilowatt per Hours Atau pada bahasa Indonesia berapa pemakaian daya listrik dalam satuan seribu watt (KW) dalam setiap jam (Hours).
Berapa sebenarnya pemakaian listrik anda sebulan?
Mungkin selama ini sebagian dari anda belum mengetahui cara menghitung tagihan listrik sebulan.
Untuk anda yg ingin mengetahui bagaimana cara menghitung pemakaian daya listrik yg anda gunakan selama sebulan, berikut kita akan menaruh cara menghitungnya.
Baca pula: Menghitung Tagihan Listrik buat Industri
Agar sehabis anda mengetahui total pemakaian listrik anda selama sebulan, anda akan mengetahui berapa kira-kira tagihan listrik anda sebulan.
Cara menurunkan tagihan listrik

Menghitung Tagihan Listrik sebulan

Disini kita coba menyebarkan bagaimana cara menghitung tagihan listrik perbulan:
  • Untuk bisa menghitung berapa pemakaian listrik anda sebulan, pertama anda wajib mencatat peralatan listrik apa saja yg anda gunakan.
  • Catat jua berapa besar daya listrik berdasarkan masing-masing alat-alat listrik tersebut pada satuan Watt. Biasanya besar daya listrik sudah tertera dalam masing-masing alat-alat listrik yang kita miliki.
  • Lalu anda juga wajib mencatat berapa lama kira-kira alat-alat listrik tersebut anda nyalakan pada satuan jam.

Setelah kita mendapatkan data berdasarkan beberapa hal diatas, selanjutnya kita mulai melakukan perhitungan.
Apa saja Peralatan Listrik yg digunakan
Sebagai contoh :
Jika pada rumah kita memiliki banyak sekali alat-alat listrik terpasang, antara lain:
  • Lampu buat penjelasan sebesar 10 butir Lampu dengan daya masing-masing 30 watt
  • Pendingin ruangan (AC) sebanyak 2 unit menggunakan daya masing-masing 1 PK (1 pk = 1 energi kuda, sama menggunakan 750 watt).
  • 1 set Televisi dan digital parabola sebesar 100 watt.
  • 1 unit setrika 300 watt.
  • 1 unit mesin cuci 350 watt.
  • 1 unit Lemari es 300 watt.

Lama Pemakaian Alat-indera listrik
Rincian usang pemakaian masing-masing indera listrik dalam satu hari:
  • 10 buah Lampu menyala dari jam 18.00 sampai dengan 06.00, berarti usang pemakaian merupakan: 12jam
Maka total kwh 10 butir lampu merupakan: 10 buah x 30 watt x 12 jam = 360 watt
  • 2 butir pendingin ruangan (AC) menyala berdasarkan jam 12.00 hingga dengan 24.00, berarti usang pemakaian adalah : 12jam
Maka total kwh 2 unit pendingin ruangan (AC) merupakan: 2 unit x 750 watt x 12 jam =18.000 watt
Cara menghitung kebutuhan AC
  • Televisi serta digital parabola menyala menurut jam 06.00 sampai dengan 22.00, berarti usang pemakaian adalah : 16jam
Maka total kwh televisi serta digital parabola adalah: 1 set x 100 watt x 16 jam = 1.600 watt
  • Setrika dipakai setiap hari selama 2 jam
Maka total kwh setrika merupakan: 1 unit x 300 watt x 2 jam = 600 watt
  • Mesin cuci dipakai setiap hari selama 2 jam
Maka total kwh mesin cuci adalah: 1 unit x 350 watt x 2 jam = 700 watt
  • Lemasi es menyala sepanjang hari , atau selama 24 jam
Maka total kwh lemari es merupakan: 1 unit x 300 watt x 24 = 7200 watt
Total daya listrik yg kita pakai setiap harinya merupakan:
360 watt + 18.000 watt + 1.600 watt + 600 watt + 700 watt + 7200 watt = 28.460 watt.
Karena nilai daya listrik total yg kita butuhkan merupakan pada satuan KW (1.000 Watt), maka Untuk mendapatkan nilai KWH , maka hasil total daya diatas wajib dibagi 1000.
Maka 28.460 watt dibagi 1000 sama dengan 28,46 KW
Jika alat listrik dan usang pemakaian alat listrik kita sinkron menggunakan contoh perhitungan diatas, maka Sekarang kita telah mendapatkan hasilnya, bahwa pemakaian daya listrik kita setiap hari merupakan 28,46 KWH
Dengan data diatas kita bisa menghitung berapa rupiah tagihan listrik anda menggunakan mengkalikan total KWH menggunakan TDL (Tarif dasar listrik) yang terpasang.
Jika Tarif dasar listrik menggunakan daya 1300 watt merupakan Rp.1410, maka biaya tagihan listrik anda sehari merupakan : 28,46 kwh x Rp 1410 = Rp 40.128,6 perhari.
Setelah kita mendapatkan pemakaian KWH selama satu hari, sekarang kita tinggal mengalikan dengan berapa hari dalam sebulan.
Jika sebulan adalah 30 Hari, maka biaya listrik sehari tersebut dikali dengan 30 Hari.
Jika pada sebulan pemakaian listrik anda sinkron atau sama menggunakan perhitungan pemakaian setiap harinya, maka tagihan listrik anda sebulan merupakan:
Rp 40.128,6 x 30 hari = Rp 1.203.858
Anda bisa melakukan perhitungan pemakaian listrik anda sendiri, diadaptasi menggunakan langkah-langkah diatas.
Dengan mencatat pemakaian indera-alat listrik anda masing-masing setiap harinya kemudian dikalikan menggunakan satu bulan.
Jika anda ingin mengurangi tagihan listrik anda setiap bulannya, maka mulailah berhemat menggunakan memakai aneka macam peralatan listrik dengan bijak serta sinkron menggunakan keperluan.
Demikian artikel tentang cara menghitung tagihan listrik anda sebulan.
Dengan mengetahui cara menghitung tagihan listrik perbulan, anda dapat mengetahui seberapa besar tagihan listrik anda sebulan dan berusaha buat mengontrolnya menggunakan menghemat pemakaian indera-alat listrik.
Semoga artikel ini bisa berguna !
CARA FLEXI

MENGHITUNG SATUAN WATT MENJADI KWH

Bagaimana Cara Menghitung Satuan Watt menjadi satuan KWH? Berikut penerangan dan contoh perhitungannya
Satu KWH itu berapa watt?
Berapa Watt dalam satu KWH?
Mungkin sebagian dari kita pernah bertanya berapa Watt sebenarnya yg dianggap menggunakan 1 KWH?, Atau Berapa poly daya listrik (Watt) yang digunakan untuk menerima 1 KWH tersebut?
Pertanyaan ini mungkin didasari lantaran perhitungan tagihan listrik yg harus kita bayar setiap bulannya dihitung dalam satuan KWH, sedangkan aneka macam peralatan listrik yang kita gunakan di rumah semuanya dalam satuan Watt, dan tidak terdapat yg satuannya KWH.
Baca jua: Perbedaan Satuan KW, KWH, KVA, KVAr

Bagaimana cara menghitung satuan daya listrik Watt menjadi KWH?


Berapa Watt sebenarnya 1 Kwh tersebut?
KWH
Satuan KWH merupakan singkatan berdasarkan Kilo Watt Hour, atau pada bahasa indonesia berarti 1000 Watt Jam.
KWH terdiri dari 2 hal krusial yaitu:
  • KW atau Kilowatt yg berarti Pemakaian daya listrik dalam satuan Seribu Watt (1000Watt)
  • H atau Hour yg berarti lamanya pemakaian dalam satuan Jam.

Pengertian Seribu Watt Jam (Kilo Watt Hour) disini adalah:
Total daya listrik berdasarkan aneka macam peralatan listrik yg kita gunakan dalam satuan kilowatt (seribu watt) dalam rentang saat satu jam.
KWH: Banyaknya Daya Listrik yang kita gunakan pada satuan Kilowatt, dalam rentang Waktu satuan Jam.
Contoh 1 KWH: Jika suatu alat-alat listrik yang mempunyai Daya sebesar 1000Watt (1 KW) dinyalakan selama satu Jam, maka akan menghasilkan 1 KWH.
Watt
Watt merupakan satuan Daya Listrik (Power) yg dibutuhkan berbagai peralatan listrik yang kita pakai.
Sebagai model:
  • Setrika listrik menggunakan Daya 300Watt, ini berarti setrika listrik tadi mengkonsumsi daya listrik sebesar 300Watt waktu dinyalakan.
  • Lampu neon dengan daya 36Watt, ini berarti waktu lampu neon tadi kita nyalakan, maka daya listrik yang terpakai adalah sebanyak 36Watt buat 1 buah Lampu.

Lalu 1 Kwh berapa Watt?
1 Kwh itu merupakan penggunaan banyak sekali alat-alat listrik dengan akbar daya dalam satuan Kilowatt (KW), yg dinyalakan pada ketika tertentu pada satuan jam (Hour).
Jadi bila pertanyaannya 1 KWH berapa watt, belum bisa dijawab jika belum diketahui berapa lama pemakaiannya (Jam).
Oleh karena itu, untuk dapat menghitung 1 KWH itu berapa Watt, maka satu hal lagi yg harus diketahui terlebih dahulu, yaitu: Berapa Lama Pemakaiannya?
Menghitung besar Daya listrik (Watt)
Sebagai Contoh:
Jika diketahui bahwa Meteran Listrik kita bertambah 1 KWH, dan Lama pemakaian alat-alat listrik adalah 10 Jam, Berapa Watt Peralatan listrik yg digunakan?
Daya Listrik (Watt) = (KWH : Jam) x 1000
Diketahui:
Penambahan KWH dalam meteran listrik sebanyak 1 KWH
Lama pemakaian peralatan listrik merupakan 10 Jam
Daya Listrik (Watt) = (KWH : Jam) x 1000
Daya Listrik (Watt) = (1 KWH : 10 Jam) x 1000
Daya Listrik (Watt) = 0,1 KW x 1000
Daya Listrik (Watt) yg digunakan adalah: 100 Watt.
Berarti suatu peralatan listrik yg memiliki Daya sebanyak 100 Watt, apabila dinyalakan selama 10 Jam, maka akan membentuk 1 KWH.
Menghitung Banyaknya Pemakaian daya (KWH)
Sebagai model:
Sebuah Setrika Listrik dengan daya 300Watt, Setrika listrik tadi dinyalakan selama dua jam setiap harinya, Berapa KWH pemakaian setrika listrik tadi?
KWH = (Watt x Jam) : 1000
Diketahui:
Setrika listrik mempunyai daya sebesar 300 Watt
Lama pemakaian merupakan 2 Jam
KWH = (Watt x Jam) : 1.000
KWH = (300Watt x dua Jam) : 1.000
KWH = 600 : 1000
KWH = 0,6 KWH
Berarti, apabila sebuah setrika listrik dengan daya 300Watt dinyalakan selama 2 jam, maka pemakaian KWH setrika tersebut adalah 0,6 KWH.
Menghitung Lama Pemakaian Listrik (Jam)
Sebagai model:
Pemakaian suatu peralatan listrik dengan Daya sebesar 250Watt, mengakibatkan pemakaian pada KWH meter bertambah sebanyak 1 KWH, Berapa Jam Alat listrik tadi dinyalakan?
Lama Pemakaian (Jam) = KWH : (Watt : 1000)
Lama Pemakaian = KWH : (Watt : 1000)
Lama Pemakaian = 1 KWH : (250Watt : 1000)
Lama Pemakaian = 1 KWH : 0,25KW
Lama Pemakaian = 4 Jam
Berarti apabila suatu peralatan listrik dengan daya 250Watt, membentuk 1 KWH, maka lama pemakaian alat listrik tadi merupakan 4 Jam.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

MENGHITUNG SATUAN WATT MENJADI KWH

Bagaimana Cara Menghitung Satuan Watt menjadi satuan KWH? Berikut penjelasan dan model perhitungannya
Satu KWH itu berapa watt?
Berapa Watt dalam satu KWH?
Mungkin sebagian menurut kita pernah bertanya berapa Watt sebenarnya yang disebut dengan 1 KWH?, Atau Berapa poly daya listrik (Watt) yang dipakai buat menerima 1 KWH tersebut?
Pertanyaan ini mungkin didasari lantaran perhitungan tagihan listrik yang wajib kita bayar setiap bulannya dihitung pada satuan KWH, sedangkan banyak sekali alat-alat listrik yang kita gunakan pada rumah semuanya dalam satuan Watt, dan tidak terdapat yg satuannya KWH.
Baca jua: Perbedaan Satuan KW, KWH, KVA, KVAr

Bagaimana cara menghitung satuan daya listrik Watt sebagai KWH?


Berapa Watt sebenarnya 1 Kwh tersebut?
KWH
Satuan KWH merupakan singkatan menurut Kilo Watt Hour, atau pada bahasa indonesia berarti 1000 Watt Jam.
KWH terdiri menurut 2 hal krusial yaitu:
  • KW atau Kilowatt yang berarti Pemakaian daya listrik pada satuan Seribu Watt (1000Watt)
  • H atau Hour yang berarti lamanya pemakaian pada satuan Jam.

Pengertian Seribu Watt Jam (Kilo Watt Hour) disini adalah:
Total daya listrik menurut banyak sekali peralatan listrik yang kita pakai pada satuan kilowatt (seribu watt) pada rentang ketika satu jam.
KWH: Banyaknya Daya Listrik yg kita pakai pada satuan Kilowatt, pada rentang Waktu satuan Jam.
Contoh 1 KWH: Jika suatu peralatan listrik yang memiliki Daya sebesar 1000Watt (1 KW) dinyalakan selama satu Jam, maka akan membentuk 1 KWH.
Watt
Watt merupakan satuan Daya Listrik (Power) yg dibutuhkan banyak sekali alat-alat listrik yang kita pakai.
Sebagai contoh:
  • Setrika listrik dengan Daya 300Watt, ini berarti setrika listrik tadi mengkonsumsi daya listrik sebanyak 300Watt saat dinyalakan.
  • Lampu neon dengan daya 36Watt, ini berarti waktu lampu neon tadi kita nyalakan, maka daya listrik yang terpakai merupakan sebesar 36Watt untuk 1 buah Lampu.

Lalu 1 Kwh berapa Watt?
1 Kwh itu adalah penggunaan berbagai alat-alat listrik dengan akbar daya pada satuan Kilowatt (KW), yang dinyalakan pada saat eksklusif dalam satuan jam (Hour).
Jadi kalau pertanyaannya 1 KWH berapa watt, belum bisa dijawab apabila belum diketahui berapa lama pemakaiannya (Jam).
Oleh karena itu, buat bisa menghitung 1 KWH itu berapa Watt, maka satu hal lagi yang harus diketahui terlebih dahulu, yaitu: Berapa Lama Pemakaiannya?
Menghitung akbar Daya listrik (Watt)
Sebagai Contoh:
Jika diketahui bahwa Meteran Listrik kita bertambah 1 KWH, serta Lama pemakaian peralatan listrik adalah 10 Jam, Berapa Watt Peralatan listrik yg dipakai?
Daya Listrik (Watt) = (KWH : Jam) x 1000
Diketahui:
Penambahan KWH dalam meteran listrik sebanyak 1 KWH
Lama pemakaian peralatan listrik adalah 10 Jam
Daya Listrik (Watt) = (KWH : Jam) x 1000
Daya Listrik (Watt) = (1 KWH : 10 Jam) x 1000
Daya Listrik (Watt) = 0,1 KW x 1000
Daya Listrik (Watt) yang digunakan adalah: 100 Watt.
Berarti suatu peralatan listrik yang mempunyai Daya sebesar 100 Watt, apabila dinyalakan selama 10 Jam, maka akan membuat 1 KWH.
Menghitung Banyaknya Pemakaian daya (KWH)
Sebagai contoh:
Sebuah Setrika Listrik dengan daya 300Watt, Setrika listrik tersebut dinyalakan selama 2 jam setiap harinya, Berapa KWH pemakaian setrika listrik tadi?
KWH = (Watt x Jam) : 1000
Diketahui:
Setrika listrik mempunyai daya sebanyak 300 Watt
Lama pemakaian merupakan dua Jam
KWH = (Watt x Jam) : 1.000
KWH = (300Watt x dua Jam) : 1.000
KWH = 600 : 1000
KWH = 0,6 KWH
Berarti, Jika sebuah setrika listrik dengan daya 300Watt dinyalakan selama 2 jam, maka pemakaian KWH setrika tadi merupakan 0,6 KWH.
Menghitung Lama Pemakaian Listrik (Jam)
Sebagai contoh:
Pemakaian suatu alat-alat listrik menggunakan Daya sebesar 250Watt, menyebabkan pemakaian pada KWH meter bertambah sebanyak 1 KWH, Berapa Jam Alat listrik tersebut dinyalakan?
Lama Pemakaian (Jam) = KWH : (Watt : 1000)
Lama Pemakaian = KWH : (Watt : 1000)
Lama Pemakaian = 1 KWH : (250Watt : 1000)
Lama Pemakaian = 1 KWH : 0,25KW
Lama Pemakaian = 4 Jam
Berarti Jika suatu peralatan listrik dengan daya 250Watt, menghasilkan 1 KWH, maka usang pemakaian indera listrik tadi adalah 4 Jam.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

MENGHITUNG TOTAL DAYA REAKTIF KVAR

Cara Sederhana Menghitung Total daya Reaktif yang dihasilkan menurut berbagai peralatan listrik pada instalasi listrik tiga fasa
Bagaimana cara menghitung Total Daya reaktif?
Seperti misalnya, Pada Tarif dasar Listrik buat industri, ada biaya yg dikenakan buat kelebihan pemakaian Daya reaktif (KVArh), kemudian bagaimana cara mengetahui akbar Daya reaktif yang dihasilkan?
Sangat krusial bagi kita buat mengetahui seberapa besar daya Reaktif yg didapatkan menurut aneka macam alat-alat listrik yang kita gunakan dalam instalasi listrik 3 fasa.
Khususnya pada global Industri, yg umumnya menggunakan Listrik 3 fasa dengan tegangan 380Volt, Besarnya Daya Reaktif wajib diketahui serta selanjutnya dilakukan pemugaran untuk mengurangi akbar Total Daya reaktif yang terjadi.
Baca pula: Cara menghitung Biaya tagihan Listrik buat Industri
Daya Reaktif adalah Daya yang dihasilkan menurut aneka macam peralatan listrik yg menghasilkan induksi magnetik serta membentuk Daya harmonik.
Daya Reaktif tak jarang juga diklaim menggunakan Kerugian Daya.

Berbagai peralatan listrik yang menghasilkan Daya reaktif, antara lain:
  • Elektro Motor
  • Trafo Las
  • Inverter
  • Lampu mercury non Ballast
  • UPS
  • Dan lainnya

Semakin Banyak penggunaan peralatan listrik yang menghasilkan daya Harmonik, akan semakin besar daya reaktif yg didapatkan, Hal ini akan menyebabkan semakin rendahnya faktor daya (Cosphi) dalam instalasi listrik tersebut.
Ada 3 macam Daya pada instalasi listrik 3fasa, yaitu:
  • Daya Semu (KVA)
  • Daya Aktif (KW)
  • Daya Reaktif (KVAr)

Penjelasan mengenai 3 jenis Daya
Besarnya daya reaktif akan memilih seberapa akbar daya Aktif yg didapatkan, semakin akbar daya reaktif akan menyebabkan Daya Aktif yg didapatkan semakin mini dibandingkan dengan Daya Semu.
Faktor Daya (Cosphi) merupakan Perbandingan Besar daya Aktif (KW) menggunakan Daya Semu (KVA)
Perbandingan antara besar Daya Aktif menggunakan Daya semu inilah yg disebut menggunakan faktor daya (Cosphi).
Kondisi yg terbaik merupakan apabila Daya reaktif dalam instalasi listrik merupakan 0 KVAr, maka faktor dayanya merupakan 1, sehingga besar daya Aktif adalah sama dengan Daya Semu.
Namun tentunya hal ini tidak mungkin terjadi, lantaran aneka macam peralatan listrik yg dipakai dalam instalasi listrik tiga fasa akan membentuk Daya harmonik serta tentunya menimbulkan Daya reaktif.
Namun, sebisa mungkin Daya reaktif yang didapatkan wajib diminimalkan, buat menerima faktor daya (Cosphi) minimal lebih akbar menurut 0,85.
Cosphi >0,85
Seperti halnya bila suatu industri memakai Listrik berdasarkan PLN, semakin rendah faktor daya maka akan semakin besar tagihan listrik yang harus dibayar sang pihak industri tadi kepada PLN.
Oleh lantaran itulah Pihak PLN hanya akan mengenakan biaya kelebihan Daya Reaktif (KVArh) apabila faktor daya (Cosphi) instalasi listrik suatu Industri lebih kecil menurut 0,85.
Untuk menghindari biaya listrik industri yang semakin melonjak, maka faktor daya listrik suatu industri harus diperbaiki serta diperlukan lebih akbar menurut 0,85.
Cara buat memperbaiki faktor daya tadi adalah menggunakan memasang Capasitor Bank dalam instalasi listrik tadi. Cara memasang Capasitor Bank dalam listrik 3fasa
Namun untuk melakukan perbaikan faktor daya, terlebih dahulu kita harus mengetahui seberapa besar Daya reaktif yg didapatkan.
Cara menghitung kebutuhan Capasitor Bank dalam listrik tiga fasa
Bagaimana Cara menghitung Total Daya Reaktif yang dihasilkan dalam suatu Instalasi listrik tiga fasa?
Untuk mengetahui seberapa besar Daya Reaktif, kita dapat memakai cara sederhana perhitungan Daya Reaktif Berikut ini:

Rumus Sederhana menghitung Total Daya reaktif suatu Instalasi listrik tiga fasa


Rumus menghitung Daya Reaktif:
Q = √S² - P²
Q: Daya Reaktif (KVAr)
S: Daya Semu (KVA)
P: Daya Aktif (KW)
Untuk detail, kita akan coba membuat model perhitungan Daya Reaktif suatu instalasi listrik tiga phase.
Contoh Perhitungan Total daya Reaktif
Sebuah Pabrik yg menggunakan instalasi listrik tiga phase buat mengoperasikan aneka macam alat-alat listrik dan mesin produksinya.
Listrik yang digunakan dalam Pabrik tadi dari dari Listrik PLN, dengan daya terpasang sebanyak 250KVA, tegangan 380Volt, Faktor Daya (Cosphi) sebanyak 0,80 (Pengukuran Faktor Daya (Cosphi) dilakukan Saat pabrik tersebut beroperasi dengan beban zenit).
Diketahui:
S = 250KVA
P = 250KVA x 0,80 =200KW
Berapa Daya Reaktif instalasi listrik Tersebut?
Q = √S² - P²
Q = √250² - 200²
Q = √62.500 - 40.000
Q = √22.500
Q = 150KVAr
Dari perhitungan diatas didapat bahwa pada suatu instalasi listrik 3fasa menggunakan Daya terpasang sebesar 250KVA, Faktor Daya 0,80, Daya Reaktif sebanyak 150KVAr.
Perbaikan Faktor Daya
Karena Faktor Daya yg ingin dicapai adalah harus lebih besar menurut 0,85, agar kualitas daya menjadi lebih baik dan menghindari porto tambahan tagihan listrik yang ditimbulkan berdasarkan kerugian daya tadi, maka penyelesaiannya merupakan memasang Kapasitor Bank dalam Instalasi listrik Pabrik tersebut.
Berapa kebutuhan KVAr Capasitor Bank yang harus dipasang supaya faktor daya yang sebelumnya hanya 0,80 bisa diperbaiki sebagai 0,90?
Rumus menghitung kebutuhan Capasitor Bank
Qc = Q1 - Q2
Qc = Daya Reaktif Kapasitor Bank yang dibutuhkan
Q1 = Daya Reaktif sebelum perbaikan
Q2 = Daya Reaktif yg ingin dicapai
Setelah kita mengetahui besar Daya Reaktif (Q1) yang dihasilkan adalah 150KVAr, selanjutnya buat melakukan pemugaran Faktor Daya menurut yg sebelumnya hanya 0,80, dan ingin kita perbaiki menjadi 0,90. Kita harus melakukan perhitungan Daya reaktif (Q2) apabila Faktor Dayanya menjadi 0,90.
Menghitung Daya Reaktif yang ingin dicapai (Q2)
Diketahui:
P = 200KW
Cosphi yang ingin dicapai adalah 0,90
Maka S = 200KW : 0,90
S = 222,22 KVA
Berapa Daya Reaktif jika Cosphi diperbaiki sebagai 0,90?
Q = √S² - P²
Q = √222,22² - 200²
Q = √49.381,7 - 40.000
Q = √9.381,7
Q = 96,85KVAr
Maka, bisa dihitung Kebutuhan Capasitor Bank buat memperbaiki faktor daya yg sebelumnya 0,80 menjadi 0,90 merupakan:
Qc = Q1 - Q2
Qc = 150KVAr - 96,85KVAr
Qc = 53,15KVAr
Setelah kita lakukan perhitungan didapat bahwa untuk memperbaiki Faktor Daya yg sebelumnya 0,80 sebagai 0,90 dalam instalasi listrik pabrik tadi, diperlukan Kapasitor Bank sebesar 53,15KVAr.
Selanjutnya, buat memperbaikinya kita dapat memasang Capasitor Bank yang nilainya sesuai dengan Total Daya Reaktif tadi.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

MENGHITUNG TOTAL DAYA REAKTIF KVAR

Cara Sederhana Menghitung Total daya Reaktif yang dihasilkan dari aneka macam peralatan listrik pada instalasi listrik tiga fasa
Bagaimana cara menghitung Total Daya reaktif?
Seperti contohnya, Pada Tarif dasar Listrik buat industri, terdapat porto yg dikenakan buat kelebihan pemakaian Daya reaktif (KVArh), kemudian bagaimana cara mengetahui besar Daya reaktif yg didapatkan?
Sangat penting bagi kita buat mengetahui seberapa besar daya Reaktif yg didapatkan menurut banyak sekali alat-alat listrik yang kita gunakan pada instalasi listrik tiga fasa.
Khususnya di dunia Industri, yg umumnya memakai Listrik 3 fasa menggunakan tegangan 380Volt, Besarnya Daya Reaktif wajib diketahui dan selanjutnya dilakukan perbaikan buat mengurangi besar Total Daya reaktif yg terjadi.
Baca juga: Cara menghitung Biaya tagihan Listrik buat Industri
Daya Reaktif merupakan Daya yg dihasilkan berdasarkan aneka macam alat-alat listrik yg membuat induksi magnetik dan membuat Daya harmonik.
Daya Reaktif seringkali jua disebut dengan Kerugian Daya.

Berbagai peralatan listrik yg menghasilkan Daya reaktif, antara lain:
  • Elektro Motor
  • Trafo Las
  • Inverter
  • Lampu mercury non Ballast
  • UPS
  • Dan lainnya

Semakin Banyak penggunaan peralatan listrik yang membentuk daya Harmonik, akan semakin akbar daya reaktif yang didapatkan, Hal ini akan mengakibatkan semakin rendahnya faktor daya (Cosphi) dalam instalasi listrik tersebut.
Ada tiga macam Daya pada instalasi listrik 3fasa, yaitu:
  • Daya Semu (KVA)
  • Daya Aktif (KW)
  • Daya Reaktif (KVAr)

Penjelasan mengenai tiga jenis Daya
Besarnya daya reaktif akan menentukan seberapa akbar daya Aktif yg didapatkan, semakin besar daya reaktif akan mengakibatkan Daya Aktif yg didapatkan semakin kecil dibandingkan dengan Daya Semu.
Faktor Daya (Cosphi) adalah Perbandingan Besar daya Aktif (KW) menggunakan Daya Semu (KVA)
Perbandingan antara besar Daya Aktif menggunakan Daya semu inilah yg diklaim menggunakan faktor daya (Cosphi).
Kondisi yg terbaik merupakan apabila Daya reaktif dalam instalasi listrik merupakan 0 KVAr, maka faktor dayanya adalah 1, sebagai akibatnya besar daya Aktif merupakan sama menggunakan Daya Semu.
Namun tentunya hal ini tidak mungkin terjadi, lantaran berbagai peralatan listrik yg dipakai pada instalasi listrik 3 fasa akan membuat Daya harmonik dan tentunya mengakibatkan Daya reaktif.
Namun, sebisa mungkin Daya reaktif yg didapatkan wajib diminimalkan, buat mendapatkan faktor daya (Cosphi) minimal lebih besar dari 0,85.
Cosphi >0,85
Seperti halnya bila suatu industri menggunakan Listrik dari PLN, semakin rendah faktor daya maka akan semakin akbar tagihan listrik yang wajib dibayar oleh pihak industri tadi pada PLN.
Oleh karena itulah Pihak PLN hanya akan mengenakan porto kelebihan Daya Reaktif (KVArh) apabila faktor daya (Cosphi) instalasi listrik suatu Industri lebih kecil berdasarkan 0,85.
Untuk menghindari biaya listrik industri yg semakin melonjak, maka faktor daya listrik suatu industri harus diperbaiki dan diharapkan lebih besar menurut 0,85.
Cara buat memperbaiki faktor daya tadi adalah menggunakan memasang Capasitor Bank pada instalasi listrik tadi. Cara memasang Capasitor Bank dalam listrik 3fasa
Namun buat melakukan pemugaran faktor daya, terlebih dahulu kita wajib mengetahui seberapa besar Daya reaktif yang dihasilkan.
Cara menghitung kebutuhan Capasitor Bank dalam listrik tiga fasa
Bagaimana Cara menghitung Total Daya Reaktif yang dihasilkan dalam suatu Instalasi listrik 3 fasa?
Untuk mengetahui seberapa besar Daya Reaktif, kita bisa memakai cara sederhana perhitungan Daya Reaktif Berikut ini:

Rumus Sederhana menghitung Total Daya reaktif suatu Instalasi listrik 3 fasa


Rumus menghitung Daya Reaktif:
Q = √S² - P²
Q: Daya Reaktif (KVAr)
S: Daya Semu (KVA)
P: Daya Aktif (KW)
Untuk detail, kita akan coba membuat model perhitungan Daya Reaktif suatu instalasi listrik tiga phase.
Contoh Perhitungan Total daya Reaktif
Sebuah Pabrik yang memakai instalasi listrik 3 phase untuk mengoperasikan banyak sekali peralatan listrik serta mesin produksinya.
Listrik yang digunakan pada Pabrik tadi asal berdasarkan Listrik PLN, dengan daya terpasang sebanyak 250KVA, tegangan 380Volt, Faktor Daya (Cosphi) sebesar 0,80 (Pengukuran Faktor Daya (Cosphi) dilakukan Saat pabrik tadi beroperasi dengan beban zenit).
Diketahui:
S = 250KVA
P = 250KVA x 0,80 =200KW
Berapa Daya Reaktif instalasi listrik Tersebut?
Q = √S² - P²
Q = √250² - 200²
Q = √62.500 - 40.000
Q = √22.500
Q = 150KVAr
Dari perhitungan diatas didapat bahwa pada suatu instalasi listrik 3fasa dengan Daya terpasang sebesar 250KVA, Faktor Daya 0,80, Daya Reaktif sebesar 150KVAr.
Perbaikan Faktor Daya
Karena Faktor Daya yang ingin dicapai adalah wajib lebih akbar berdasarkan 0,85, supaya kualitas daya menjadi lebih baik serta menghindari porto tambahan tagihan listrik yg disebabkan menurut kerugian daya tersebut, maka penyelesaiannya merupakan memasang Kapasitor Bank dalam Instalasi listrik Pabrik tersebut.
Berapa kebutuhan KVAr Capasitor Bank yg wajib dipasang agar faktor daya yg sebelumnya hanya 0,80 bisa diperbaiki menjadi 0,90?
Rumus menghitung kebutuhan Capasitor Bank
Qc = Q1 - Q2
Qc = Daya Reaktif Kapasitor Bank yg dibutuhkan
Q1 = Daya Reaktif sebelum perbaikan
Q2 = Daya Reaktif yang ingin dicapai
Setelah kita mengetahui besar Daya Reaktif (Q1) yang didapatkan merupakan 150KVAr, selanjutnya buat melakukan pemugaran Faktor Daya dari yg sebelumnya hanya 0,80, serta ingin kita perbaiki sebagai 0,90. Kita wajib melakukan perhitungan Daya reaktif (Q2) jika Faktor Dayanya menjadi 0,90.
Menghitung Daya Reaktif yang ingin dicapai (Q2)
Diketahui:
P = 200KW
Cosphi yg ingin dicapai merupakan 0,90
Maka S = 200KW : 0,90
S = 222,22 KVA
Berapa Daya Reaktif bila Cosphi diperbaiki sebagai 0,90?
Q = √S² - P²
Q = √222,22² - 200²
Q = √49.381,7 - 40.000
Q = √9.381,7
Q = 96,85KVAr
Maka, bisa dihitung Kebutuhan Capasitor Bank buat memperbaiki faktor daya yg sebelumnya 0,80 sebagai 0,90 merupakan:
Qc = Q1 - Q2
Qc = 150KVAr - 96,85KVAr
Qc = 53,15KVAr
Setelah kita lakukan perhitungan didapat bahwa buat memperbaiki Faktor Daya yang sebelumnya 0,80 sebagai 0,90 pada instalasi listrik pabrik tersebut, dibutuhkan Kapasitor Bank sebesar 53,15KVAr.
Selanjutnya, buat memperbaikinya kita bisa memasang Capasitor Bank yg nilainya sesuai dengan Total Daya Reaktif tadi.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

CARA TERBAIK MENURUNKAN TAGIHAN LISTRIK

Solusi buat menurunkan porto tagihan listrik yg membengkak
cara terbaik menurunkan tagihan listrik
Listrik memang mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat akbar pada kehidupan kita sehari-hari.
Kita memakai tenaga listrik buat mengolah, mencuci, menonton Televisi, mendengarkan musik, mendinginkan ruangan, mendinginkan kuliner serta masih poly lagi yang lainnya.
Seiring menggunakan banyaknya alat listrik yang kita pakai, ini akan berdampak terhadap melonjaknya tagihan listrik yang harus kita bayarkan selama sebulan.
Ditambah lagi porto tarif dasar listrik yang selalu mengalami kenaikan.
Besarnya tagihan listrik kita setiap bulannya sebagai suatu perkara yang wajib kita atasi, serta segera memikirkan cara buat menurunkan porto pengeluaran buat tagihan listrik ini.
Untuk melakukan penghematan pemakaian listrik, Ada baiknya kita terlebih dahulu belajar buat mengetahui bagaimana cara menghitung tagihan listrik sebulan.
Dengan mengetahui cara menghitung tagihan listrik sebulan, kita mampu tahu indera listrik mana yang paling besar porto listriknya.
Ada beberapa cara buat menurunkan tagihan listrik setiap bulan yang terus membengkak, sesudah kita mengetahui cara menghitung tagihan listrik sebulan, selanjutnya kita mampu melakukan beberapa hal buat menghemat pemakaian listrik, ini dia.
cara terbaik menurunkan tagihan listrik

Menurunkan tagihan listrik


Mencabut steker indera listrik yg tidak dipakai
Banyak orang yang membiarkan steker selalu melekat pada stop kontak, seperti charger ponsel, televisi, digital parabola, Kipas angin dan aneka macam alat-alat listrik lainnya.
Meskipun banyak sekali peralatan listrik tadi sebenarnya sedang tidak atau belum digunakan.
Padahal, Jika alat-alat listrik memang sedang tidak digunakan sebaiknya cabut steker indera listrik tersebut menurut stop hubungan, serta colokkan pulang jika ingin dipakai.
Karena meskipun sedang nir dipakai, alat listrik yg masih tersambung ke stop kontak atau asal listrik, masih mempunyai kemungkinan mengkonsumsi tenaga serta daya listrik.
Dengan kata lain akan terdapat biaya listrik yg wajib anda bayar, ketika indera listrik tersambung ke asal listrik, meski sedang nir digunakan.
Cara Ini terbukti efektif buat mengatasi tagihan listrik perbulan yang membengkak.
Memilih ukuran indera listrik sesuai kebutuhan
Berbagai macam indera listrik yang kita pakai, seperti Mesin cuci, pendingin ruangan, lemari es, lampu penerangn serta alat listrik lainnya.
Apakah berukuran dayanya sudah sinkron menggunakan ukuran kebutuhan kita secara efektif serta efisien ?
Atau bisa jadi indera-indera listrik yang kita miliki ternyata terlalu besar kapasitasnya atau mempunyai ukuran yang berlebihan sehingga hal ini sudah termasuk suatu pemborosan daya listrik.
Sebagai model :
Mesin cuci yg kita butuhkan sebenarnya relatif dengan berukuran 7 kg, namun kita menggunakan mesin cuci dengan ukuran 10 kg.
Hal ini tentunya akan menyebabkan daya listrik terpakai sebagai lebih besar serta mengakibatkan tagihan listrik melonjak.
Bagaimana menggunakan pendingin ruangan (AC) yang kita miliki?
Apakah telah sesuai menggunakan kebutuhan ukuran ruangan ?
Air conditioner merupakan keliru satu Alat listrik yang menyebabkan tagihan listrik kita melonjak, sang karenanya sangat krusial bagi kita mengetahui bagaimana cara menghitung kebutuhan Air conditioner sesuai dengan berukuran ruangannya.
Menentukan daya listrik yang sesuai dengan kebutuhan, adalah cara yang efektif Agar pemakaian listrik menjadi lebih hemat serta efisien.
AC Berapa PK yg anda butuhkan?
Matikan alat listrik yg tidak perlu
Cara ini terbukti sangat efektif buat mencegah membengkaknya tagihan listrik setiap bulan.
Gunakan alat listrik hanya jika dibutuhkan, matikan lampu-lampu yang tidak perlu, matikan pendingin ruangan apabila ruangan kosong, serta lainnya.
Sebisa mungkin gunakan Alat-alat listrik yang sudah dilengkapi dengan sistem deteksi, atau sistem otomatis.
Seperti halnya Produk AC yang dapat mendeteksi eksistensi orang pada pada ruangan, bila ruangan tersebut sedang nir terdapat penghuninya, maka AC tadi akan secara otomatis padam.
Tentunya cara ini sangat tepat dan efektif buat menurunkan tagihan listrik.
Mengatur jadwal buat mencuci dan menyetrika pakaian
Sebagai model : Maksimalkan pemakaian mesin cuci.
Jika pakaian yg akan dicuci masih sedikit, jangan pribadi menyalakan mesin cuci buat mencuci sandang tadi.
Alangkah baiknya menciptakan jadwal mencuci menggunakan baik, supaya mesin cuci tidak dinyalakan berulang-ulang.
Mesin cuci yang menyala berulang-ulang mengakibatkan pemakaian listrik semakin tinggi.
Begitu jua halnya menggunakan setrika, buat jadwal yang sempurna buat menyetrika sandang, supaya pemakaian lebih efektif serta efisien.
Cara ini sangat efektif buat menurunkan tagihan listrik anda.
Gunakan Produk Peralatan listrik yang terbaru
Cara yg satu ini mungkin nir dengan mudah dapat kita lakukan, lantaran membutuhkan pengeluaran tambahan jika wajib mengganti peralatan listrik kita yg usang menggunakan peralatan listrik yang keluaran terkini.
Namun cara ini terbukti keliru satu cara yg efektif buat menurunkan tagihan listrik anda setiap bulannya.
Anda bisa mulai menciptakan aturan buat membarui Peralatan listrik anda yg telah usang menggunakan yg baru.
Kenapa alat-alat listrik produk usang wajib diganti dengan yg baru ?
Peralatan listrik yang telah bertahun-tahun kita gunakan , umumnya kinerja indera listrik tersebut akan mengalami penurunan efisiensi, serta akan membutuhkan daya listrik yg lebih akbar.
Disamping itu aneka macam perkembangan teknologi dalam aneka macam alat listrik waktu ini sudah mengutamakan penghematan daya listrik dibandingkan menggunakan produk perlatan listrik yang sebelumnya.
Dengan melakukan cara-cara diatas, kita mampu melakukan penghematan porto yg kita keluarkan buat membayar tagihan listrik setiap bulannya.
Disamping itu alat-indera listrik yg kita gunakan pula akan semakin awet serta tahan usang.
Demikianlah artikel mengenai beberapa cara menghemat pemakaian listrik buat mengatasi tagihan listrik yg membengkak.
Semoga dapat memberikan tambahan pengetahuan yg bermanfaat !
CARA FLEXI

CARA TERBAIK MENURUNKAN TAGIHAN LISTRIK

Solusi untuk menurunkan porto tagihan listrik yang membengkak
cara terbaik menurunkan tagihan listrik
Listrik memang mempunyai fungsi serta manfaat yang sangat akbar pada kehidupan kita sehari-hari.
Kita menggunakan energi listrik buat mengolah, mencuci, menonton Televisi, mendengarkan musik, mendinginkan ruangan, mendinginkan kuliner serta masih poly lagi yang lainnya.
Seiring dengan banyaknya alat listrik yang kita pakai, ini akan berdampak terhadap melonjaknya tagihan listrik yg wajib kita bayarkan selama sebulan.
Ditambah lagi biaya tarif dasar listrik yg selalu mengalami kenaikan.
Besarnya tagihan listrik kita setiap bulannya sebagai suatu perkara yg wajib kita atasi, dan segera memikirkan cara buat menurunkan biaya pengeluaran buat tagihan listrik ini.
Untuk melakukan penghematan pemakaian listrik, Ada baiknya kita terlebih dahulu belajar buat mengetahui bagaimana cara menghitung tagihan listrik sebulan.
Dengan mengetahui cara menghitung tagihan listrik sebulan, kita sanggup tahu indera listrik mana yg paling besar biaya listriknya.
Ada beberapa cara buat menurunkan tagihan listrik setiap bulan yg terus membengkak, sehabis kita mengetahui cara menghitung tagihan listrik sebulan, selanjutnya kita mampu melakukan beberapa hal buat berhemat pemakaian listrik, berikut ini.
cara terbaik menurunkan tagihan listrik

Menurunkan tagihan listrik


Mencabut steker alat listrik yang nir dipakai
Banyak orang yang membiarkan steker selalu menempel pada stop kontak, misalnya charger ponsel, televisi, digital parabola, Kipas angin serta aneka macam peralatan listrik lainnya.
Meskipun aneka macam peralatan listrik tadi sebenarnya sedang nir atau belum digunakan.
Padahal, Jika alat-alat listrik memang sedang tidak digunakan usahakan cabut steker indera listrik tadi menurut stop hubungan, dan colokkan kembali apabila ingin dipakai.
Karena meskipun sedang nir dipakai, alat listrik yg masih tersambung ke stop hubungan atau asal listrik, masih memiliki kemungkinan mengkonsumsi energi dan daya listrik.
Dengan kata lain akan ada biaya listrik yang wajib anda bayar, saat alat listrik tersambung ke asal listrik, meski sedang tidak digunakan.
Cara Ini terbukti efektif untuk mengatasi tagihan listrik perbulan yg membengkak.
Memilih berukuran alat listrik sesuai kebutuhan
Berbagai macam alat listrik yg kita gunakan, misalnya Mesin cuci, pendingin ruangan, lemari es, lampu penerangn serta alat listrik lainnya.
Apakah berukuran dayanya telah sinkron dengan berukuran kebutuhan kita secara efektif serta efisien ?
Atau sanggup jadi indera-indera listrik yang kita miliki ternyata terlalu akbar kapasitasnya atau memiliki ukuran yang berlebihan sebagai akibatnya hal ini telah termasuk suatu pemborosan daya listrik.
Sebagai model :
Mesin cuci yg kita butuhkan sebenarnya relatif menggunakan ukuran 7 kg, namun kita menggunakan mesin cuci dengan ukuran 10 kg.
Hal ini tentunya akan mengakibatkan daya listrik terpakai sebagai lebih besar dan mengakibatkan tagihan listrik melonjak.
Bagaimana dengan pendingin ruangan (AC) yang kita miliki?
Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan berukuran ruangan ?
Air conditioner merupakan salah satu Alat listrik yg mengakibatkan tagihan listrik kita melonjak, oleh karena itu sangat krusial bagi kita mengetahui bagaimana cara menghitung kebutuhan Air conditioner sinkron menggunakan ukuran ruangannya.
Menentukan daya listrik yang sinkron menggunakan kebutuhan, merupakan cara yang efektif Agar pemakaian listrik sebagai lebih irit dan efisien.
AC Berapa PK yg anda butuhkan?
Matikan alat listrik yang nir perlu
Cara ini terbukti sangat efektif buat mencegah membengkaknya tagihan listrik setiap bulan.
Gunakan alat listrik hanya apabila diharapkan, matikan lampu-lampu yg tidak perlu, matikan pendingin ruangan jika ruangan kosong, serta lainnya.
Sebisa mungkin pakai Alat-indera listrik yang telah dilengkapi menggunakan sistem deteksi, atau sistem otomatis.
Seperti halnya Produk AC yang dapat mendeteksi keberadaan orang pada dalam ruangan, bila ruangan tadi sedang nir terdapat penghuninya, maka AC tadi akan secara otomatis padam.
Tentunya cara ini sangat sempurna dan efektif buat menurunkan tagihan listrik.
Mengatur jadwal untuk mencuci serta menyetrika pakaian
Sebagai contoh : Maksimalkan pemakaian mesin cuci.
Jika pakaian yang akan dicuci masih sedikit, jangan langsung menyalakan mesin cuci buat mencuci sandang tadi.
Alangkah baiknya membuat jadwal mencuci menggunakan baik, supaya mesin cuci nir dinyalakan berulang-ulang.
Mesin cuci yang menyala berulang-ulang mengakibatkan pemakaian listrik semakin tinggi.
Begitu juga halnya dengan setrika, buat jadwal yg tepat buat menyetrika sandang, supaya pemakaian lebih efektif serta efisien.
Cara ini sangat efektif buat menurunkan tagihan listrik anda.
Gunakan Produk Peralatan listrik yg terbaru
Cara yang satu ini mungkin tidak dengan gampang dapat kita lakukan, lantaran membutuhkan pengeluaran tambahan jika harus mengganti peralatan listrik kita yang lama menggunakan peralatan listrik yang keluaran terkini.
Namun cara ini terbukti galat satu cara yang efektif buat menurunkan tagihan listrik anda setiap bulannya.
Anda sanggup mulai membuat aturan untuk mengubah Peralatan listrik anda yg sudah usang dengan yg baru.
Kenapa alat-alat listrik produk usang harus diganti dengan yg baru ?
Peralatan listrik yang sudah bertahun-tahun kita gunakan , umumnya kinerja alat listrik tadi akan mengalami penurunan efisiensi, dan akan membutuhkan daya listrik yg lebih besar .
Disamping itu banyak sekali perkembangan teknologi pada banyak sekali alat listrik ketika ini sudah mengutamakan penghematan daya listrik dibandingkan dengan produk perlatan listrik yang sebelumnya.
Dengan melakukan cara-cara diatas, kita bisa melakukan penghematan porto yang kita keluarkan buat membayar tagihan listrik setiap bulannya.
Disamping itu alat-indera listrik yang kita gunakan jua akan semakin awet serta tahan lama .
Demikianlah artikel mengenai beberapa cara berhemat pemakaian listrik buat mengatasi tagihan listrik yg membengkak.
Semoga bisa menaruh tambahan pengetahuan yg bermanfaat !
CARA FLEXI