CARA MEMBANTU SISWA BERMASALAH DAN BIMBINGAN KONSELING

Cara flexi----Di sekolah kita menemukan terdapat beberapa murid yg bermasalah, beragam kasus dan tipe perilaku yang terjadi. Hal ini pada sebabkan sang banyak sekali faktor terkait kehidupan serta lingkungan murid yg bersangkutan. Permasalah siswa ini memang harus kita tangani, lantaran menyangkut dengan  hasil belajar serta pembelajarannya di sekolah. Siswa yg mempunyai perkara dan tidak teratasi, akan terganggu serta mengalami penurunan pada kemampuan belajarnya. Karenanya sangat perlu kita upayakan bantuan yg sifatnya bimbingan terhadap pemecahan masalah anak didik tersebut.


Dalam upaya membantu murid kita mengatasi masalahnya, termasuk perilaku bermasalah dan merubahnya menggunakan perilaku yang efektif, mengharuskan adanya keterampilan khusus menurut para pengajar kita.

PENGERTIAN LITERASI LENGKAP HASIL SEMINAR PEMBUDAYAAN KEGEMARAN MEMBACA


Cara flexi----Literasi secara etimologi dari berdasarkan bahasa latin Littera yg mempunyai pengertian melibatkan sistem goresan pena yang menyertainya. Literasi adalah hak asasi manusia yg fundamental dan pondasi buat belajar sepanjang hayat. Hal ini penting sepenuhnya buat pembangunan sosial dan manusia dalam kemampuannya buat mengubah kehidupan (UNESCO, 2015). Sebagai ulasan lebih lanjut dalam goresan pena ini, akan menaruh pengertian literasi atau arti literasi secara sempit dan luas berdasarkan para ahli.

Pengertian Literasi

Literasi adalah suatu bentuk kemampuan yang dimiliki seorang buat menulis, membaca serta menganalisis kenyataan sosial dengan ilmu pengetahuan yg mendalam. Sedangkan pengertian budaya literasi adalah melakukan norma berfikir yang disertai dengan proses membaca, menulis, hingga akhirnya apa yg dilakukan pada segala proses aktivitas literasi akan membangun karya konkret yang bermanfaat bagi rakyat.

Literasi ini sangatlah krusial buat dilakukan, karena menggunakan literasi ilmu pengetahuan akan lebih diketahui fungsi serta manfaat yg diberikan. Tanpa adanya literasi apa yg dituliskan oleh seseorang akan menjadi ambigu serta hanya dianggap sebagai opini semata (tanpa dasar). Selengkapnya, baca; Pengertian Opini, Jenis serta Struktur Teks Opini Lengkap


Jenis-Jenis Literasi

Adapun dilihat pada bentuknya, jenis dan macam literasi ini sendiri antara lain merupakan sebagai berikut;

Literasi Dasar

Jenis pertama adalah literasi dasar yg mampu diartikan menjadi bentuk literasi rakyat dan masyarakat umum dengan di dapatkannya menurut proses belajar memabaca, menulis, serta menghitung jumlah rumus tertentu buat merampungkan masalah-masalah.
Literasi Perpusataan

Macam ke 2 adalah literasi perpusatakaan yg mampu dilakukan secara mendalam pada sebuah artikel ilmiah buat memperjelas serta menemukan teori-teori yang mendukung. Litarsi ini tinggatannya lebih tinggi dibandingkan dengan tindakan literasi dasar. 

Literasi Sains

Jenis kedua merupakan bentuk literasi sains. Pengertian literasi sains adalah suatu penggambaran literasi  pada masyarakat dengan diperoleh berdasarkan bentuk-bentuk ilmu sains, menggunakan mengunakan pendekatan serta kajian pada pendidikan.


Pengertian Literasi berdasarkan Para Ahli

Pengertian Literasi adalah kemampuan seseorang pada mengolah serta tahu warta saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sinkron dengan tantangan zaman. Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca serta menulis. Saat ini, kata Literasi sudah mulai dipakai pada arti yg lebih luas. Dan sudah merambah pada praktik kultural yg berkaitan menggunakan duduk perkara sosial serta politik.

Definisi baru berdasarkan literasi menunjukkan kerangka berpikir baru pada upaya memaknai literasi dan pembelajaran nya. Kini ungkapan literasi memiliki banyak variasi, misalnya Literasi media, literasi personal komputer , literasi sains, literasi sekolah, serta lain sebagainya. Hakikat ber-literasi secara kritis pada warga demokratis diringkas dalam 5 verba: memahami, melibati, memakai, menganalisis, serta mentransformasi teks. Kesemuanya merujuk pada kompetensi atau kemampuan yang lebih dari sekedar kemampuan membaca dan menulis.

Sedangkan pengertian para ahli mengenai arti literasi diantaranya sebagai berikut;

Goody (1999)

Menurutnya, pengertian literasi pada arti sempit adalah kemampuan buat membaca dan menulis yg dilakukan seseorang dalam menggambar fenomana sosial secara ilmiah. Bisa pada manfaatnya dengan mencantumkan sumber pusata yg relefan dalam sebuah penelitian. Selengkapnya, baca; Pengertian Penelitian, Kegunaan, Syarat, Cara Berfikir, serta Sikapnya Menurut Ahli

Alberta (2009)

Menurutnya, arti literasi bukan hanya sekedar kemampuan buat membaca serta menulis namun menambah pengetahuan, keterampilan serta kemampuan yg dapat menciptakan seorang mempunyai kepandaian kritis, mampu memecahkan masalah dalam berbagai konteks, mampu berkomunikasi secara efektif dan sanggup membuatkan potensi serta berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat).

Kern (2000)

Menurut Kern, Pada dasarnya terdapat tujuh prinsip pendidikan yang dipergunakan para ilmuan buat memperjelas literasi. Prinsip ini sendiri diantaranya: literasi melibatkan interpretasi, kerja sama, konvensi,pengetahuan kultural, pemecahan masalah, releksi serta refleksi diri, dan penggunaan bahasa.

Cordon (2003)

Mengungkapkan, definisi literasi merupakan asal ilmu pengetahuan yang menyenangkan yang sanggup membentuk imajinasi ilmuan lainnya buat menjelajah dunia serta ilmu pengetahuan secara luas berdasarkan dalam refrensi yg memberi arti.

Wells (1987)

Berpendapat bahwa pengertian literasi merupakan umenyatakan masih ada empat tingkatan pada literasi yaitu: literasi performatif (literacy performative), literasi fungsional (literacy functional). Literasi kabar (Literacy informational) dan literasi epistemik (literacy epictemic).

Jeanne R et al (2007)

Menurutnya, bahwa ada tiga tahapan yang bisa diamati pada perkembangan literasi seseorang. Perkembangan ini muncul lantaran faktor motivasi instrinsik peserta didik yaitu: memilih membaca dan menulis, menemukan kesenangan pada melakukan aktivitas yang berkaitan menggunakan literasi, sadar menerapkan pengetahuan buat lebih pada memahami serta menulis teks.

Irene dan Gay (2001)

Mengatakan bahwa nilai-nilai literasi yg berkualitas tergambar dari ketika siswa berhasil menerapkan apa yang telah mereka pelajari dan dituangkan kedalam goresan pena mereka sendiri. Siswa secara eksklusif dalam mengenal dunia pendidikan sudah tahu kata ini.
National Literacy Forum (2014)

Menyatakan bahwa ada empat  cara yg harus dilakukan dalam membangun literasi yg universal yaitu: meningkatkan kemampuan bahasa semenjak dini pada rumah serta dalam pendidikan non formal, lebih  mengefektifkan pembelajaran yg dapat menumbuhkan keterampilan membaca serta menulis di sekolah.

Seperti menggunakan adanya akses buat membaca serta acara yang membuat anak merasa bahagia melakukan aktivitas literasi, membangun kerjasama antara sekolah, lingkungan, keluarga serta lingkungan kerja untuk dapat mendukung budaya literasi.

NAEYC (1998)

Menurutnya, literasi adalah suatu aktivitas yang mampu mendorong anak-anak berkembang sebagai pembaca dan penulis sebagai akibatnya hal ini sangat membutuhkan interaksi dengan seorang yg menguasai literasi.

Dari 9 pengertian literasi dari para pakar diatas bisa dikatakan apabila dalam menumbuhkan motivasi anak buat menyayangi kegiatan literasi diperlukan dukungan pendidik pada hal ini pengajar, orangtua dan masyarakat yang berkolaborasi menjadi satu.

Hal ini sejajalan dengan Schelling (2003) yg menyatakan pendidik wajib menjadi semakin sadar akan pentingnya memberikan motivasi keaksaraan, khususnya yg berkaitan dengan kemajuan anak didik pada membuatkan taraf tinggi kemahiran literasi mereka.

Menurut kamus online Merriam-Webster, Literasi dari menurut kata latin ‘literature‘ dan bahasa inggris ‘letter‘. Literasi merupakan kualitas atau kemampuan melek alfabet /aksara yg di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis. Tetapi lebih menurut itu, makna literasi pula meliputi melek visual yg artinya “kemampuan buat mengenali serta memahami pandangan baru-ilham yg disampaikan secara visual (adegan, video, gambar).”

National Institute for Literacy, mendefinisikan Literasi sebagai “kemampuan individu buat membaca, menulis, berbicara, menghitung serta memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, famili dan rakyat.” Definisi ini memaknai Literasi menurut perspektif yg lebih kontekstual. Dari definisi ini terkandung makna bahwa definisi Literasi tergantung pada keterampilan yang diharapkan dalam lingkungan tertentu.

Education Development Center (EDC) menyatakan bahwa Literasi lebih menurut sekedar kemampuan baca tulis. Tetapi lebih menurut itu, Literasi merupakan kemampuan individu buat menggunakan segenap potensi dan skill yg dimiliki pada hidupnya. Dengan pemahaman bahwa literasi mencakup kemampuan membaca istilah dan membaca dunia.

Menurut UNESCO, pemahaman orang tentang makna literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya, serta juga pengalaman. Pemahaman yg paling umum menurut literasi merupakan seperangkat keterampilan nyata – khususnya keterampilan kognitif membaca serta menulis – yg terlepas menurut konteks pada mana keterampilan itu diperoleh serta dari siapa memperolehnya.

UNESCO menjelaskan bahwa kemampuan literasi adalah hak setiap orang serta adalah dasar untuk belajar sepanjang hayat. Kemampuan literasi bisa memberdayakan dan menaikkan kualitas individu, keluarga, masyarakat. Lantaran sifatnya yg “multiple Effect” atau bisa menaruh impak buat ranah yg sangat luas, kemampuan literasi membantu memberantas kemiskinan, mengurangi nomor kematian anak, pertumbuhan penduduk, serta menjamin pembangunan berkelanjutan, dan terwujudnya perdamaian. Buta alfabet , bagaimanapun, merupakan kendala buat kualitas hidup yg lebih baik.
Tujuh Dimensi Pengertian Literasi



Literasi mempunyai tujuh dimensi yang berurusan menggunakan penggunaan bahasa.

1.dimensi geografis mencakup wilayah lokal, nasional, regional, dan internasional. Literasi ini bergantung pada taraf pendidikan dan jejaring sosial.

2. Dimensi bidang mencakup pendidikan, komunikasi, administrasi, hiburan, militer, dan lain sebagainya. Literasi ini mencirikan tingkat kualitas bangsa dibidang pendidikan, komunikasi, militer, serta lain sebagainya.

3. Dimensi ketrampilan mencakup membaca, menulis, menghitung, dan berbicara. Literasi ini bersifat individu dicermati berdasarkan sepertinya aktivitas membaca, menulis, menghitung, dan berbicara. Dalam teradisi orang barat, ada 3 ketrampilan 3R yg lazim diutamakan seperti reading, writing, serta arithmetic.

4. Dimensi fungsi, literasi buat memecahkan persoalan, mendapatkan pekerjaan, mencapai tujuan, berbagi pengetahuan, dan berbagi potensi diri.

5. Dimensi media, (teks, cetak, visual, digital) sesuai dengan perkembangan teknologi yg sangat pesat, begitu juga teknologi pada media literasi.

6. Dimensi jumlah, kemampuan ini tumbuh karena proses pendidikanyang berkualitas tinggi. Literasi misalnya halnya kemampuan berkomunikasi bersifat relative.

7. Dimensi bahasa, (etnis, lokal, internasional) literasi singular dan plural, hal ini yg berakibat monolingual, bilingual, dan multilingual. Ketika seorang menulis serta berlitersi dengan bahasa dearah, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maka dia disebut seorang yang multilingual.

Literasi, Bahasa, dan Pendidikan

Seseorang melek huruf (mampu baca-tulis) sanggup tahu seluruh bentuk komunikasi yg lain. Implikasi berdasarkan kemampuan literasi yg dia miliki ialah dalam pikirannya. Literasi melibatkan berbagai dasar-dasar kompleks tentang bahasa seperti fonologi (melibatkan kemampuan buat mendengar dan menginterpretasikan bunyi), arti istilah, tata bahasa dan kelancaran dalam setidaknya satu bahasa komunikasi. Keterampilan ini memilih taraf yang dicapai sang seseorang individu.

Literasi memang tidak bisa dilepaskan berdasarkan bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi jika dia sudah memperoleh kemampuan dasar berbahasa yaitu membaca serta menulis. Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca-tulis merupakan pintu utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. Dan cara yg digunakan buat memperoleh literasi adalah melalui PENDIDIKAN.

Pendidikan dan kemampuan literasi merupakan 2 hal yg sangat krusial pada hidup kita. Kemajuan suatu negara secara langsung tergantung dalam taraf melek huruf di negara tersebut. Orang berpendidikan diharapkan buat melakukan tugasnya dengan baik.

Secara historis, Menurut Prof. Dr. Tarwotjo M.sc sebagaimana dikutip oleh Asul Wiyanto dalam pengantar bukunya yg berjudul “Terampil Menulis Paragraf”, produk menurut kegiatan Literasi berupa tulisan, adalah sebuah warisan intelektual yang nir akan kita temukan pada zaman prasejarah. Dengan kata lain, apabila nir terdapat tulisan, sama saja kita berada di zaman prasejarah. Tulisan merupakan bentuk rekaman sejarah yg dapat diwariskan menurut generari ke generasi, bahkan sampai berabad-abad lamanya.

Literasi, Tulisan dan Pendidikan

Sebagai aktivitas Literasi, menulis adalah sebuah aktivitas menyampaikan ilham atau gagasan secara tertulis. Orang yang melakukan kegiatan menulis disebut dengan penulis. Sedangkan hasil aktivitas menulis tersebut dinamakan goresan pena. Sejarah mencatat bahwa yang sebagai benang merah antara zaman pra-sejarah menggunakan zaman sejarah adalah goresan pena. Zaman pra-sejarah adalah zaman di mana saat itu belum ada goresan pena, sebagai akibatnya segala peristiwa dan kenyataan yg terjadi kala itu nir bisa diketahui sang generasi selanjutnya. Ditemukannya goresan pena sebagai bukti adanya peradaban Literasi di masa lampau adalah babak baru dimulainya zaman sejarah.

Tulisan merupakan bukti dari jejak rekam sejarah peradaban insan yg berupa insiden, pengalaman, pengetahuan, pemikiran, dan ilmu pengetahuan. Tulisan bisa menembus dan menelusuri lorong-lorong ruang serta waktu pada masa lampau. Seandainya saja di zaman ini tidak ada lagu goresan pena atau orang yang mau menulis, pasti kita akan pulang ke zaman pra-sejarah. Tetapi fakta nya, justru peradaban kita ketika ini bisa dikatakan sebagai peradaban goresan pena atau peradaban teks. Terbukti menurut banjir kabar yg kita terima setiap hari dari banyak sekali media baik cetak maupun elektro, sebagian besar berbentuk teks atau goresan pena. Singkat istilah, tulisan sudah mengisi seluruh ruang kehidupan manusia terbaru di era globalisasi seperti waktu ini.

Dalam global pendidikan khususnya, goresan pena absolut diharapkan. Buku-buku pelajaran juga buku bacaan yg lainnya merupakan wahana buat belajar para siswa pada forum-forum sekolah mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Tanpa goresan pena dan membaca, proses transformasi ilmu pengetahuan nir akan sanggup berjalan. Hal ini memberitahuakn betapa pentingnya goresan pena, budaya membaca, dan menulis di kalangan masyarakat. Oleh karenanya, kita harus terus berupaya mendorong serta membimbing para generasi muda termasuk pelajar serta mahasiswa untuk membudayakan kegiatan Literasi.


Demikianlah ulasan tentang pengertian literasi, semoga dengan adanya pemahaman lebih mengenai literasi ini dapat menaruh wawasan sekaligus pengetahuan bagi setiap pembaca yang sedang mencari referensi tentang arti literasi. Trimakasih.

Sumber: Dirangkum dari Materi Diskusi/Seminar Literasi Safari Gerakan Nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca pada Propinsi serta Kabupaten Kota. Puspenas Tahun 2018

Referensi:
//www.unesco.org/new/en/education/themes/education-building-blocks/literacy/
//www.unesco.org/education/GMR2006/full/chapt6_eng.pdf
//www.edc.org/newsroom/articles/what_literacy
//ezinearticles.com/?The-Need-For-Literacy&id=6945882

PENJELASAN TENTANG TATA NILAI BUDAYA KERJA KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BERIKUT GAMBAR BANERNYA

Cara flexi----Tata Nilai Budaya kerja di Kementrian Pendidikan serta Kebudayaan, Menjadi Pegawai negeri maupun honorer pada instansi-instansi pemerintah merupakan suatu kebanggaan tersendiri, hal ini tentunya harus diimbangi menggunakan tata nilai budaya kerja yg baik. Tata nilai budaya kerja dari lingkungan kementerian pendidikan serta kebudayaan ini dapat jua di jadikan patokan bagi pegawai baik honorer maupu PNS yang berada di satuan kerjanya, misalnya guru serta tenga kependidikan juga harus dapat mempraktekkanya dengan baik. Salah satunya yaitu, memiliki integritas yang baik, kreatif serta inovatif, inisiatif, pembelajar, menjungjung meritrokasi, terlibat aktif dan bekerja tanpa pamrih. Berikut ulasan dan penerangan mengenai Tata Nilai Budaya Kerja pada Kementrian Pendidikan serta Kebudayaan termasuk baner dan gambarnya, ulasan secara terang pada bawah ini. 

Tata Nilai Budaya Kerja - Informasi rapikan nilai budaya kerja Kementrian Pendidikan serta Kebudayaan ini sudah disampaikan langsung lewat page resmi menurut kemendikbud. Ada 7 (tujuh) utama rapikan nilai budaya kerja krusial yang harus dijadikan patokan/ pedoman pada bekerja yaitu galat satu klasifikasi umumnya yaitu mempunyai keselarasan antara pikiran, perkataan serta perbuatan; Menjadi seorang yang kreatif serta inovatif; Memiliki kemampuan untuk mampu inisiatif; Selalu mengembangkan kompetensi serta profesionalismenya; Menjunjung tinggi keadilan; Selalu berpartisipasi dan setiap kegiatan dan bekerja menggunakan lapang dada ikhlas dan penuh dedikasi. 

Baner Tata Nilai Budaya Kerja Kemendikbud





TATA NILAI BUDAYA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

1. Memiliki Integritas 

Keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Indikator positifnya yaitu Konsisten serta teguh pada menjungjung tinggi nilai-nilai kebenaran; Jujur dalam segala tindakan; Menghindari benturan kepentingan; Berpikir positif, arif, serta bijaksana dalam melaksanakan tugas serta fungsi; mematuhi peraturan perundang-undangan yg berlaku; 

Sedangkan Indikator perilaku negatif yg wajib dihindari merupakan Melakukan tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN); melanggar sumpah serta janji pegawai/jabatan; melakukan perbuatan rekayasa atau manipulasi; menerima pemberian (gratifikasi) daam bentuk apapun pada luar ketentuan

Contoh Perilaku Positif: Berani membicarakan pendapat bila terjadi hal yg menyimpang; melakukan bepergian dinas/workshop sinkron menggunakan durasi kebutuhan organisasi; melaksanakan pengadaan barang dan jasa sinkron ketentuan yang berlaku; masuk kerja dengan sempurna waktu; menggunakan seragam sesuai ketentuan.

Contoh Perilaku negatif; Membuat laporan pengeluaran fiktif; mengajak keluarga menggunakan menggunakan porto bepergian dinas; mengutip porto pada luar tarif yang berlaku; menerima hadiah dari vendor/hotel/rakyat.

2. Kreatif serta Inovatif

Memiliki daya cipta; mempunyai kemampuan buat membangun hal baru yang tidak sama menurut yang sudah terdapat atau yang sudah dikenal sebelumnya. Indikator positifnya yaitu mempunyai pola pikir, cara pandang serta pendekatan yg variatif terhadap setiap pertarungan, dan sanggup membuat karya baru; selalu melakukan penyempurnaan serta perbaikan terpola serta berkelanjuran; bersikap terbuka dalam menerima inspirasi-inspirasi baru yang konstruktif; berani mengambil terobosan dan solusi pada memecahkan masalah; memanfaatkan teknologi keterangan serta komunikasi dalam bekerja secara efektif dan efisien

Adapun Indikator negatifnya yaitu merasa cepat puas menggunakan hasil yg dicapai; bersikap tertutup terhadap ide-pandangan baru pengembangan; serta monoton

Contoh Prilaku Positifnya yaitu Membuat SOP yang dapat mempercepat proses kerja; membuat notulensi kedap secara pribadi menggunakan laptop; mendengarkan pendpat peserta kedap secara bijak; mendistribusikan surat secara paperless; menggunakan sosial media pada melayani serta berkomunikasi baik menggunakan warga maupun kalangan internal.


Adapun contoh prilaku negatifya yaitu nir melakukan penilaian pekerjaan buat pengembangan selanjutnya; menggunakan pola kerja yg sama/rutin; menyusul acara kerja yang sama menggunakan tahun sebelumnya. 

3. Inisiatif
Kemampuan seorang untuk bertindak melebihi yg diharapkan atau yg dituntut dari pekerjaan. Adapun indikator positifnya yaitu Responsif melayani kebutuhan stakeholder; bersikap agresif terhadap kebutuhan organisasi; memilik dorongan untuk mengidentifikasi perkara atau peluang dan sanggup mengambil tindakan konkret buat merampungkan masalah; 

Adapun indikator negatifnya yaitu Hanya mengerjakan tugas yang diminta sang atasan; mencari suara terbanyak, berlindung dari kegagalan, beragumentasi bahwa apa yang ada lakukan sudah disetujui sang semua anggota team.

4. Pembelajar

Selalu berusaha buat membuatkan kompetensi profesionalisme. Adapun indikator positifnya yaitu Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman; mengambil pesan tersirat serta mengakibatkan pelajaran atas setiap kesalahan; membuatkan pengetahuan/pengalaman dengan rekan kerja.

Adapun indikator negatifnya yaitu tidak memanfaatkan ketika dengan baik; enggan mempelajari hal yg baru; malas bekerja/bertanya/berdikusi.

Contoh prilaku positifnya yaitu Mengikuti seminar/pelatihan/workshop menggunakan antusias; melakkan introspeksi terhadap diri sendiri; menciptakan resume pelatihan serta mengirimkan kepada rekan kerja; berdikusi baik formal/informal terkait acara kerja.

Contoh prilaku negatifnya yaitu Malas membaca buku; tidak mengikuti training secara penuh; Malas menghadiri undangan sosialisasi acara kerja menurut K/L lain. 

5. Menjungjung Meritokrasi

Menjungjung tinggi keadilan dalam anugerah penghargaan bagi karyawan yang kompeten. Adapun indikator positifnya yaitu Berkompetisi secara profesional; menaruh kesempatan yg setara pada membuatkan kompetensi pegawai; menaruh penghargaan serta sanksi secara proporsional sinkron kinerja; nir sewenang-wenang; nir mementingkan diri sendiri.

Adapun indikator negatifnya yaitu menduduki jabatan yang tidak sesuai dengan kompetensinya; mendapatkan promosi hanya karena kedekatan/primordialisme.

Contoh Prilaku positifnya yaitu Mendorong rekan kerja mengikuti seleksi terbuka; menaruh penlaian SKP secara obyektif; menaruh peluang kepada pegawai untuk berbagi kompetensi; menghindari subordinat terhadap perbedaan etnis, ras, kepercayaan dan usia; menutup kabar buat pengembangan karir pegawai lain

Contoh prilaku negatifnya merupakan melakukan praktik nepotisme dalam melantik pegawai; melakukan seleksi pegawai tidak berdasar pada kompetensi

6. Terlibat Aktif

Senantiasa berpartisipasi pada setiap kegiatan. Indikator positifnya yaitu terlibat pribadi pada setiap kegiatan untuk mendukung visi serta misi Kementerian; menaruh dukungan pada rekan kerja. Adapun Indikator negatifnya yaitu Tidak peduli menggunakan aktifitas lingkungan kurang lebih (apatis) dan bersifat pasif, menunggu perintah. 

Contoh konduite positifnya yaitu mengikuti peringatan upacara hari akbar nasional; mengikuti upacara bendera; bersosialisasi dengan masyarakat buat menciptakan public trust; menjadi atasan, menaruh teladan bagi bawahannya; menjadi bawahan, loyal serta disiplin terhadap setiap tugas yg diberikan.

Adapun Indikator negatifnya yaitu Malas buat mematikan AC, kmputer dan perangkat elektro lainnya yg nir digunakan; Mengisi form aktifitas harisn sehabis diminta. 

7. Tanpa Pamrih

Bekerja dengan lapang dada nrimo dan penuh dedikasi. Indikator positifnya yaitu Penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaan; rela membantu pekerjaan rekan kerja lainnya; menampakan sikap 4S (Senyum, sapa, sopan serta santun). Adapun indikator negatifnya yaitu melakukan pekerjaan menggunakan terpaksa; berburuk sangka terhadap rekan kerja.

Contoh prilaku positifnya yaitu; Bekerja sinkron menggunakan SKP yang direncanakan; mengantar tamu yg berkunjung ke kantor menggunakan hati yg nrimo; saling menghormati antar sesama pegawai. Adapun contoh perilaku negatifnya yaitu merampungkan pekerjaan tanpa cek serta ricek; sulit menjalin kerjasama menggunakan rekan kerja dalam mencari solusi terbaik.


Sumber dan Gambar:
//www.kemdikbud.go.id/
//sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/halaman/css/v2/images/banner/tata_nilai_budaya_kerja.jpg

INILAH ALASAN PERLUNYA PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA PPBN UNTUK MASYARAKAT


Cara flexi---Warga belajar dan anak didik sekalian, menjadi rakyat negara kita perlu tahu dan menumbuhkan semangat buat membela Negara. Semangat bela negara menjadi perwujudan nasionalisme merupakan hal yg absolut diperlukan, karena membela negara serta bangsa ini merupakan kewajiban seluruh rakyat yg merupakan bagian dari seluruh masyarakat negara Indonesia. Dalam perjalanan sejarah "Nusantara", pada Indonesia sejak kurun waktu 2000 tahun tercatat hanya tiga negara kesatuan yang dapat tegak berdiri di bumi Nusantara merupakan Sriwijaya, Majapahit dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebinnekaan budaya dan syarat geografisnya tadi, menciptakan bangsa Indonesia gampang di pecah belah. Dengan kata lain, secara fisik - geografis serta sosial budaya Negara Indonesia "Nusantara" rawan perpecahan.

Kenyataannya, penjajahan itu bisa mengakibatkan kebodohan serta penderitaan, serta hal ini yang pada awal abad XX mendorong tumbuhnya semangat kebangsaan. Kebangkitan Nasional ini ditandai dengan lahirnya gerakan Budi Utomo dalam tahun 1908. Peristiwa Sumpah Pemuda yg diikrarkan dalam tanggal 28 Oktober 1928 merupakan tonggak sejarah yang sangat krusial. Sumpah tadi adalah perwujudan perilaku serta tekad bangsa Indonesia buat manunggal dalam wadah negara, bangsa dan bahasa Indonesia. "Satu tanah air menandakan satu kesatuan geografis, satu bangsa menerangkan satu kesatuan politik, serta satu bahasa pertanda satu kesatuan sosial budaya". Tekad ini mewujudkan perjuangan yg akhirnya melahirkan Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia dalam tanggal 17 Agustus 1945. Kendatipun kita telah merdeka, pengalaman pertanda bahwa kemerdekaan nir membebaskan bangsa Indonesia seutuhnya berdasarkan berbagai ancaman, tantangan, kendala dan gangguan (ATHG). Dari sejarah usaha bangsa, Anda mengetahui adanya pencaplokan (serangan) Belanda, berbagai pemberontakan, penghianatan, dan penyelewengan terhadap negara kesatuan Republik Indonesia. 

Sejarah kita sudah memberikan pelajaran berharga pada warga Indonesia menjadi bangsa, bahwa ATHG tidak hanya datang berdasarkan luar melainkan juga menurut dalam tumbuh bangsa Indonesia sendiri.

Untuk menghadapi ATHG yang membahayakan kelangsungan hayati bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia, perlu dikerahkan segenap kemampuan, kekuatan, dan potensi yang ada dalam bangsa Indonesia yg terwujud menjadi kesadaran berkemampuan bela negara. Lantaran itu semua warga negara semenjak dini perlu dibekali dengan kemampuan tersebut melalui Pendidikan pendahuluan bela negara (PPBN). PPBN ini bertujuan buat :
1. Meningkatkan kecintaan dalam tanah air;
2. Meningkatkan pencerahan berbansa serta bernegara;
3. Meningkatkan keyakinan Pancasila menjadi ideologi bangsa;
4. Meningkatkan pencerahan bela negara;
5. Mengembangkan kemampuan awal bela negara.

Maksud bela negara ini adalah tekad, sikap, semangat, dan tindakan rakyat negara dalam upaya menjaga, memlihara, serta mempertahankan kelangsungan hayati bangsa dan negara. Tekada upaya ini nir hanya terbatas dalam wujud usaha mengangkat sejata, melainkan meliputi semua wujud gagasan, perilaku, dan perbuatan pengabdian melalui bidang masing-masing pada kehidupan berbangsa dan bernegara pada mencapai tujuan Nasional.

Demikianlah Warga belajar serta murid sekalian tentang perlunya pendidikan pendahuluan Bela Negara (PPBN) buat rakyat, semoga berguna buat menambah wawasan kita tentang perlunya  pendidikan bela negara serta pendidikan Kewarganegaraan yg sudah kita pelajari pada hari-hari sebelumnya. Terimakasih.

PENGERTIAN UMUM DAN CARA MUDAH MELAKUKAN SAMADHIMEDITASI


Cara flexi---Kita sering mendengar kata meditasi, apakah itu meditasi? Apakah sama menggunakan Samadhi dan bagaimana melakukannya? Itulah yg sering menjadi pertanyaan poly orang. Meditasi secara generik bisa diartikan menjadi suatu daya pemusatan bathin ke arah percaya pada Tuhan untuk tujuan kesempurnaan hayati manusia baik rokhaniah maupun jasmaniah.

Menurut pengertiannya pada (//id.wikipedia.org/). Meditasi, terkadang diklaim jua semadhi, merupakan praktik relaksasi yang melibatkan divestasi pikiran menurut seluruh hal yg menarik, membebani, maupun mencemaskan pada hayati kita sehari-hari. Makna harfiah meditasi adalah kegiatan mengunyah-unyah atau membolak-balik pada pikiran, memikirkan, merenungkan. Arti definisinya, meditasi merupakan aktivitas mental terstruktur, dilakukan selama jangka waktu eksklusif, buat menganalisis, menarik konklusi, dan mengambil langkah-langkah lebih lanjut buat menyikapi, memilih tindakan atau penyelesaian perkara langsung, hayati, dan perilaku.

Dengan kata lain, meditasi melepaskan kita menurut penderitaan pemikiran baik serta tidak baik yang sangat subjektif yang secara proporsional bekerjasama langsung dengan kelekatan kita terhadap pikiran dan penilaian tertentu.kita mulai paham bahwa hidup merupakan serangkaian pemikiran, penilaian, dan divestasi subjektif yang tiada habisnya yang secara intuitif mulai kita lepaskan.[3] Dalam keadaan pikiran yg bebas menurut kegiatan berpikir, ternyata manusia tidak tewas, nir juga kelenger, serta tetap sadar.

Guru terbaik untuk meditasi merupakan pengalaman.tidak terdapat pengajar, seminar, atau kitab -buku meditasi yang dapat mengajarkan secara pasti bagaimana seharusnya kita melakukan hayati bermeditasi.

Setiap orang dapat secara bebas memberikan nilai-nilai tersendiri tentang arti meditasi bagi kehidupannya. Oleh karena hanya dengan mempraktikkan semadi pada hidup, orang mampu merasakan manfaat suatu perjalanan semadi. Ada poly arti tentang semadi, pada antaranya adalah:
  • Jalan untuk masuk pada pencerahan jiwa.
  • Jalan buat introspeksi diri.
  • Jalan buat berkomunikasi dengan oleh pencipta.
  • Jalan buat membarui hayati.
  • Jalan buat meraih ketenangan batin.


Berbagai cara serta metode meditasi dikembangkan manusia pada banyak sekali bangsa semenjak ribuan tahun yang lalu, sebagian akbar semata-mata buat mencari "penjelasan bathin" dan ketentraman jiwa.

Meditasi yang pada bahasa Sansekerta dikenal menggunakan istilah Samadhi yang lalu sang bangsa kita dianggap "semadi". Hampir seperti menggunakan pengertian ini pada kalangan Jawa dahulu kala (sebeum masuknya kepercayaan Islam sekitar abad ke-15) sudah gemar menjalankan "tapa brata", sebagian menggunakan cara ekstrim yaitu meninggalkan kehidupan duniawi menggunakan mengucilkan diri pada loka sunyi (di gua, zenit gunung). Di kalangan kejawen sampai kini "laku tapa brata" masih bertenaga berakar sebagai ilmu yg dikagumi, walaupun hanya untuk difahami serta bukan dipraktekkan.

Meditasi atau Samadhi yang tekenal di global adalah cara yg dari berdasarkan India berdasarkan kalangan ajarang Buddhis, yang lalu jua dikebangkan sang kalangan Theosofi pada banyak sekali negara. Praktinya sih dianggap menggunakan Yoga yang dilakukan menggunakan teknik serta cara-cara eksklusif - Baca pula Yoga pada sini!! 

Menurut mereka, meditasi adalah suatu cara buat membuatkan bathin menuju taraf kesempurnaan yg selanjutnya menjadi dasar berdasarkan kebijaksanaan. Latihan meditasi dengan memusatkan fikiran pada pernafasan di sebut Anapanasati, Dengan metoda ini fikiran tetap terjaga dengan baik serta senantiasa terkontrol, menggunakan demikian menjadikan jasmani dan rokhani selalu jenih serta segar. Juga daya fikir bertambah kuat serta tajam, membawa pada kecerdasan otak.

Melalui latihn secara kontinyu, akan berakibat juga ketenangan serta ketentraman jiwa, kedamian hati. Fikiran menjadi bersatu, yg berarti fikiran akan selalu manunggal dengan nafas.

Dalam latihan meditasi lanjutannya merupakan pengendalian fikiran serta pengamatan segenap anggota tubuh (detak jantung, urat nadi, panca indera serta lain-lain)

Dengan pengamatan secara sadar pada meditasi tadi akan menambah kesadarannya bahwa tubuh jasamani itu hanya terdiri berdasarkan gugusan unsur-unsur air, api, angin serta tanah. 

Manusia beranggapan bahwa tubuh adalah "milik langsung". Akan tetapi sesungguhnya tubuh jasmani hanyalah adalah adonan empat unsur, jadi bukan milik pribadi yg abadi. Karena dalam saatnya usia ringkih jasmani itu tidak akan berfungsi lagi (mati).

Bilamana fikiran sudah menyadari akan kenyataan itu, maka asumsi bahwa "aku gagah", "saya budiman"' "saya miskin" serta sebagainya akan terhapus. Dirinya akan terbebas berdasarkan sang Aku, dan sang saya yang tadinya melekat dalam sifat duniawi kini sudah semakin tinggi sebagai suatu pribadi yg percaya kepada Yang Maha Kuasa.

Dengan cara demikian insan akan terbebas menurut penderitaan, nir lekat dalam duniawi, tidak terdapat bedanya baginya kaya atau miskin. Keberadaannya di dunia dianggapnya hanya sebagai "kewajiban" kodrat Ilahiah yg wajib dilaluinya ad interim waktu. Selanjutnya akan timbullah jalan menuju "nirwana", keadaan yg bebas berdasarkan penderitaan dak kelekatan duniawi.

Fikiran rendah yang memikirkan duniawi akan berhenti, walaupun masih menjalankan kewajiban hidup (bekerja, berumah-tangga dan sebagainya). Keserakahan, nafsu amarah dan kebodohan akan lenyap, yg akhirnya hanya terdapat satu bentuk fikiran saja, yaitu fikiran kudus. Inilah yang dinamakan dengan "Melaksanakan Meditasi".

Berikut merupakan beberapa tips sederhana dan gampang mengenai bagaimana cara untuk memulai meditasi. Kegiatan meditasi ini dibutuhkan dapat menaruh manfaat bagi pengembangan diri, baik secara fisik maupun fisikis

1. Sikap

Apakah anda duduk pada kursi atau bersila di lantai, pastikan bahwa tulang belakang serta ketua anda pada posisi tegak. Jika anda membungkuk, pikiran anda akan melayang. Pikiran dan tubuh saling terkait. Jika tubuh anda seimbang, pikiran anda pula akan seimbang. Untuk semakin menguatkan, bayangkan bahwa kepala anda menyentuh langit.

2. Mata

Coba serta jaga mata anda tetap terbuka. Membuka mata memungkinkan anda buat menjadi lebih hadir. Turunkan mata serta biarkan pandangan anda menjadi lembut. Apabila anda menutup mata, anda akan lebih mungkin buat menjauh dari pikiran. Namun, penting buat melakukan apa yang nyaman bagi anda. Beberapa orang mencicipi menggunakan menutup mata akan jauh lebih efektif dalam meditasi. Ada baiknya buat bereksperimen dan melihat apa yang terasa paling baik buat anda.

3. Fokus

Dalam kesadaran biasa, kita hampir nir pernah mencicipi kehadiran. Misalnya, kadang-kadang kita mengendarai mobil secara autopilot ketika sedang sibuk menggunakan pikiran kita. Tiba-datang kita sudah tiba pada tempat tujuan dan tidak ingat apa-apa tentang mengemudi!

Jadi, meditasi adalah cara yg indah untuk membentuk hayati kita. Apabila nir, kita akan kehilangan sebagian dari pengalaman meditasi lantaran kita sedang berada di tempat lain dalam pikiran kita! Mari kita lihat apa yg kita fokuskan. Dalam kehidupan biasa, kita cenderung buat menyamakan penekanan menggunakan konsentrasi. Itu misalnya sinar cahaya yang terkonsentrasi. Tetapi pada meditasi, pikiran semacam itu justru nir membantu. Itu terlalu tajam serta cenderung menciptakan kita cepat terganggu. Untuk fokus dalam meditasi berarti memperhatikan menggunakan lembut buat apa pun yg anda tempatkan pada sentra kesadaran. Disarankan buat menggunakan napas menjadi penekanan. Ini seperti sebuah pintu yang menghubungkan alam ‘dalam’ dan ‘luar’. Pengajar Zen Toni Packer mengatakan:

“Perhatian tiba entah dari mana. Ia tidak memiliki penyebab. Ia nir milik siapa pun.”

3. Nafas

Memperhatikan nafas adalah cara yg baik buat menjangkarkan diri anda pada ketika ini.

Perhatikan nafas anda waktu mengalir masuk dan keluar. Tidak perlu buat mengatur nafas – hanya membiarkannya secara alami.

4. Menghitung Nafas Anda

Jika anda mengalami kesulitan melakukannya, anda dapat mencoba menghitung nafas – yang merupakan latihan meditasi kuno. Pada hembusan nafas anda, di pada hati menghitung “satu”, kemudian “dua”, sampai “empat”. Kemudian balik ke “satu”. Setiap kali anda melihat pikiran anda sudah menyimpang jauh atau anda menemukan diri anda telah menghitung sampai “tigapuluh 3” misalkan, segera kembali ke “satu”. Dengan cara ini, “satu” misalnya pergi ke tempat tinggal pada ketika sekarang. Ada baiknya buat balik tanpa melirik ke belakang.

5. Pikiran

Ketika anda terganggu oleh pikiran, secara perlahan abaikan mereka pergi menggunakan cara pulang fokus dalam nafas anda. Jangan mencoba menghentikan pikiran, ini hanya akan membuat anda merasa gelisah. Bayangkan bahwa mereka merupakan tamu tidak diundang di depan pintu anda: mengakui kehadiran mereka serta dengan sopan meminta mereka untuk pulang meninggalkan. Kemudian berikan perhatian lembut dalam nafas anda.

6. Emosi

Sulit buat menuntaskan meditasi bila anda sedang berjuang menggunakan emosi yg bertenaga. Hal ini karena beberapa emosi cenderung buat berkembang biak dan menjalar pada pikiran. Terutama rasa marah, membuat malu serta takut yang akan membuat cerita berulang-ulang dalam pikiran. Emosi-emosi tersebut menciptakan kita terus melihat peristiwa-peristiwa pada masa lalu serta takut melihat masa depan menggunakan perandaian yg dimulai dengan, “Bagaimana bila …”

Cara buat mengatasi emosi yang kuat pada meditasi merupakan menggunakan penekanan pada perasaan tubuh yg menyertai emosi. Sebagai contoh, ini bisa berupa ikatan yang kuat menurut ketakutan di sekitar dada atau bergolak panas kemarahan pada dalam perut. Lepaskan pengalaman-pengalaman tadi dan pulang fokus pada tubuh anda. Dengan cara ini anda menghormati emosi anda, tetapi tidak menjadi terjerat pada pengalaman tadi.

7. Keheningan

Hening adalah penyembuhan. Ada poly ‘meditasi musik’ pada lebih kurang, akan tetapi tidak terdapat yang mengalahkan keheningan. Musik atau bunyi dalam rekaman hanya bisikan-bisikan pada pikiran anda. Ketika kita duduk diam, kita benar-sahih mendapatkan pengalaman apa yang sedang ada pada pikiran kita. Ada kemantapan serta ketenangan yang asal menurut duduk dalam keheningan.

8. Lama Meditasi

Mulailah dengan 10 mnt serta hanya duduk lebih lama jika anda merasa bahwa itu terlalu pendek. Jangan memaksakan diri untuk bermeditasi lebih lama bila anda nir siap buat melakukan itu. Pada waktunya, anda mungkin ingin memperpanjang meditasi anda sampai 25 mnt. Yang terpenting adalah lamanya tadi memungkinkan anda buat menyelesaikan pikiran anda tanpa menyebabkan terlalu poly tekanan pada tubuh anda, dan hindari setiap ‘keharusan’. Beberapa orang menikmati duduk selama satu jam pada suatu saat, ad interim yang lain menemukan bahwa mereka nir sanggup duduk lebih lama berdasarkan 10 mnt. Lakukan apa yang terasa sempurna buat anda!

9. Tempat

Sangat baik jika anda menciptakan loka spesifik buat duduk. Anda bahkan dapat menciptakan sebuah kuil atau sebuah altar yg mampu anda hadapi ketika anda duduk pada meditasi. Anda mungkin ingin menempatkan lilin pada altar dan benda-benda yg memiliki arti bagi anda. Akan terasa latif apabila anda menemukan objek buat altar anda waktu anda bermeditasi. Mungkin anda menemukan batu-batu, atau kerang, atau bunga yang ‘berbicara’ kepada anda.

10. Kenikmatan

Yang tidak kalah krusial dari semua merupakan menikmati meditasi. Anda mungkin ingin mencoba duduk dengan sedikit senyum. Jadilah baik pada diri sendiri. Mulailah duduk bermeditasi sementara waktu setiap hari. Ini membantu buat membangun norma anda sehari-hari.

Demikian tentang pengertian generik serta cara gampang melakukan meditasi-atau-samadhi, semoga bermanfaat. Terimakasih.

Sumber: Dirangkum menurut banyak sekali sumber :
Source:
- //id.wikipedia.org/wiki/Meditasi
- //studybuddhism.com/id/kepercayaan -buddha-sehari-hari/apa-itu/apa-itu-meditas
- //www.davidpurba.com/pengertian-meditasi-makna-meditasi-tujuan-meditasi
- //www.akuinginsukses.com/bagaimana-melakukan-meditasi-10-tips-penting/

ENTREPRENEURSHIP ATAU KEWIRAUSAHAAN

Cara flexi---Warga belajar dan anak didik sekalian, bagi anda yang telah lulus serta siap mandiri dengan bekerja pada berbagai bidang bisnis serta jasa. Salah satu alternatif buat mencapai sukses adalah menggunakan menjadi seorang wirausaha atau Entreprenurship.  Apa itu Entreprenurship? Berikuti ini akan kita ulas sedikit sebagai bahan pengetahuan dan pemahaman Warga belajar dan siswa sekalian sebelum terjun kedunia usaha dan sebagai seseorang ENTREPRENEURSHIP ATAU KEWIRAUSAHAAN.

Beberapa pandangan para pakar berikut ini menaruh citra dalam kita tentang apa serta bagaimana kewirausahaan atau Entreprenurship itu;  

James M. Higgins pada bukunya The Management Challenge (1994), menguraikan: secara historis, kewirausahaan dianggap sebagai keliru satu fungsi ekonomi. Di awal abad ke-18, Richard Catillon mengobservasi bahwa seorang wirausaha adalah seorang yg menanggung resiko pembelian serta penjualan. Ahli ekonomi Adam Smith serta Jean Baptiste Say menyampaikan, bahwa seorang wirausaha adalah seseorang yang menyatukan faktor-faktor produksi. Selanjutnya pakar ekonomi Austria, Joseph Schumpeter (1883 - 1950) menambahkan penemuan dan pemanfaatan peluang sebagai bagian menurut aktivitas wirausaha.

Beberapa ahli teori manajemen menyampaikan, bahwa kewirausahaan adalah kehebatan pada pembentukan perusahaan baru yg di dalamnya mengandung pemanfaatan peluang serta penghasilan risiko serta melakukan perubahan.

Menurut William H. Sahlman, sanggup saja seorang wirausaha nir melakukan pembelian juga penjualan, tidak pula menyatukan faktor-faktor produksi, beliau bukan seseorang inovator namun seseorang peniru. Ia tidak mempunya usaha sendiri namun menata usaha orang lain yang didalamnya mengandung upaya pemanfaatan peluan dan pengambilan risiko.

Jose Carlos Jarillo-Mossi mendefinisikan, kewirausaan menjadi "seorang yg merasakan adanya peluang, mengejar peluang-peluang yg sinkron dengan situasi dirinya; serta yang percaya bahwa kesuksesan adalah suatu hal yg mampu dicapai".

James M. Higgins berkata jua, hal utama yg membedakan para wirausaha menggunakan para manajer lainnya terletak pada pendekatan mereka terhadap pemecahan perkara. Para wirausaha bukan hanya memecahkan perkara atau bereaksi terhadap masalah; melainkan juga mencari peluang. Wirausaha merupakan para pengambil risiko. Pandangan mengenai kewirausahaan seperti itu dikemukakan oleh Peter Drucker pada tahun 1964, yang mengindikasikan, "supaya asal daya membawa output, maka asal daya tadi harus dialokasikan dalam lingkup pemanfaatan peluang, bukan dialokasikan pada kasus lain yang tidak terdapat kaitannya dengan pengembangan sumber daya insan. Pemanfaatan peluang adalah suatu definisi yg sempurna dari kewirausahaan." Di tahun 1974, Drucker mengatakan, "Seorang wirausaha wajib mengalokasikan asal daya berdasarkan bidang-bidang yang memberikan hasil rendah atau menurun ke bidang-bidang yang memberikan hasil tinggi atau meningkat."

Wirausaha jua harus mulai dan menata perubahan. Mereka menciptakan perubahan pada segala aspek dari fungsi-fungsi organisasi pemasaran, keuangan operasional, asal daya manusia, serta keterangan. Menurut Drucker "Para wirausaha selalu mencari perubahan, menanggapi masaaah tadi serta menggunakan banyak sekali peluang."

Beberapa penulis mengenai kewirausahaan telah berusaha mengidentifikasi karakteristik-ciri para wirausaha. Di antaranya paling acapkali diungkapkan adalah adanya kebutuhan untuk mencapai sesuatu (achievement), adanya kebutuhan akan kontrol, orientasi intuitif serta kecendrungan buat mengambil risiko. Salah satu alasan utama mengapa sebagai seorang wirausaha adalah buat memacu swatantra yang berkelanjutan.

Konsultan manajemen serta dosen Fakultas ekonomi Universitas Indonesia, Heru Sutojo dalam suatu diskusi tentang "kewirausahaan pada koperasi" berkata, bahwa semangat entrepreneur yang selalu memacu kreativitas bisa adalah natural talent, bakat alamiah yg diturunkan atau diwariskan tetapi sanggup jua dibentuk, dipelajari atau ditentukan sang lingkungan.

Namun demikian, apakah talenta tersebut diturunkan atau dipelajari, Entreprenurship selalu mempunyai ciri yg bisa menunda serta menyebarkan diri secara sempurna guna.

H. Leibenstein mendefinisikan entrepreneur menjadi seseorang atau grup individu yg mempunyai karakter:
- sanggup menggandengka peluang-peluang sebagai pasar;
- bisa memperbaiki kelemahan pasar
- sanggup menjadi seseorang input compelementer;
- bisa menciptakan atau memperluas time bending dan input transforming entities.

Menurut Gary Hamel serta Aime Heene pada bukunya Competence Based Competition, 1994, terdapat poly cara buat mengkategorikan core competencies. Namun dalam hakekatnya core competencies bisa mengkategorikan kedalam tiga golong akbar yaitu: market-access competencies (pengelolaan pengembangan merek, penjualan serta pemasaran, distribusi serta logistik, donasi teknis, dan keahlian-keahlian lainnya yang membantu perusahaan menjalin interaksi yg akrab menggunakan pelanggannya); integrity-related competencies (misalnya kasus kualitas, manajemen waktu, manajemen persediaan just-in-time, serta sebagainya yang memungkinkan perusahaan buat beroperasi secara lebih cepat, fleksibel, atau dapat diandalkan dibandingkan dengan para pesaingnya); dna functionality-related competencies (keahlian-keahlian yang memungkinkan perusahaan membuat barang atau jasa menggunakan fungsi-fungsi unik, yg mempunyai nilai lebih yg kentara dimata konsumen).

Seorang wirausaha yg akan berhasil di masa mendatang merupakan mereka yang memperhatikan kekuatan-kekuatan intinya (core competencies) dam memacu persaingan berpijak pada kemampuan (competing on capabilities). Juga memperhatikan apa yg dikatakan dengan expenditionary marketing, yang mana memacu kreativitas pada dalam pemasaran untuk meraih competitive space atau ruangan buat bersaing.


Istilah kewirausahaan yg masuk pada kamus bisnis dalam tahun 1980-an memiliki definisi yang bhineka. Ada dua pendekatan yg digunakan di dalam mendefinisikan kewirausahaan, yaitu pendekatan fungsional dan pendekatan kewirausahaan sisi penawaran (sumber psikologis dan sosiologis).

Howard H. Stevenson, Presiden Harvard Business School, menyampaikan bahwa tak satupun menurut kedua pendekatan pada atas yg cukup menyebutkan teori kewirausahaan. Menurut Stevenson, kewirausahaan merupakan suatu pola tingkah laris manajerial yang terpadu. Kewirausahaan adalah merupakan suatu pola tingkah laku manajerial yg terpadu. Kewirausahaan adalah upaya pemanfaatan peluang-peluang yang tersedia tanpa mengabaikan sumber daya yang dimilikinya. Kewirausaan tidak sinkron menggunakan suatu fungsi ekonomi. Kewirausahaan juga lebih dari sekedar perpaduan tingkah laku individu. Selanjutnya, Howard H. Stevenson, mengatakan bahwa pola tingkah laku manajerial yang terpadu tadi bisi dipandang pada enam praktek usaha yaitu:
1. Orientasi strategis
2. Komitmen terhadap peluang yg ada
3. Komitmen terhadap sumber daya
4. Pengawasan asal daya
5. Konsep manajemen
6. Kebijakan balas jasa.

Dari keenam karakteristik di atas, dihasilkan dua bentuk pelaku bisnis menggunakan corak yang tidak selaras, yaitu apa yg diklaim:
  1. Promotor, yaitu orang yang percaya akan kemampuan yg dimilikinya buat menangkap peluang yang ada tanpa menghiraukan sumber daya yg dimilikinya.
  2. Trustee, yaitu orang yang lebih menekankan penggunaan asal daya yg sudah dimilikinya secara efisien.
Kewirausahaan adalah sebuah pola berdasarkan tingkah laris manajerial yg terpadu yg terletak di antara promotor serta trustee. Pola tingkah laku lainnya yg terletak antara penganjur serta trustee merupakan tingkah laku administratif. Stevenson menyebutkan pula perbedaan antara tingkah laris kewirausahaan dan tingkah laku administratif. Menurut Stevenson, kita wajib tahu faktor-faktor yg mendorong kita ke dalam pola tingkah laku kewirausahaan serta faktor-faktor yang akan mendorong kita ke pada pola tingkah laku administratif. Diungkapkannya jua, bahwa tingkah laku kewirausahaan akan memampukan kita mencapai dan memelihara vitalitas perusahaan jangka panjang.

Demikian rangkuman dan ulasan mengenai ENTREPRENEURSHIP ATAU KEWIRAUSAHAAN, semoga bahan pembelajaran ini dapat bermanfaat untuk para anak didik dan warga belajar yg ingin memasuki dunia kerja serta global wirausaha yang sesungguhnya. Terimakasih.

Source: 
Refensi:
Covey, Stephen R; The Seven Habits of Hinghly Effective People, Simon and Scuster, 1993.
Hamel, Gary and Aime Heene (editor); Competence Based Competition, New York, John Willey and Swons, 1994.
Hamelm Gari and C.K Pahalad; Strategic Intent, Harvard Business Review Paerback, Boston, Harvard University Press, 1991.
Henry, Jane and Daand David Walker; Managing Innovation, London, Sage Puclication Ltd, 1992.
Higgins, James M, The Management Challenge (scond edition), New York, Maxwell Macmillan, 1994.
Kao, Jhon J; Entrepreneurship, Creativity and Orgnization, Text, Cases and Reading, New Jersey, Pretice-hall Inc, 1989.
__________; The Entrepreneurship, (Harvard Business School), New Jersey, Pretice-hall Inc, 1991.
Sutojo, Heru; Mengembangkan Entrepreneurship dalam Koperasi, (makalah yang disampaikan pada Diskusi Panel yang diselenggarakan sang majalah Warta Koperasi pada Jakarta lepas 20 Februari 1993). 


CARA MEMBUAT DAN MENDAPATKAN SIM SURAT IZIN MENGEMUDI

Cara flexi---Warga belajar serta anak didik sekalian, bagi kalian yg sudah berusia 17 tahun ke atas dan mengendarai sepeda motor harus memiliki SIM atau Surat Izin Mengemudi yg diterbitkan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Untuk memiliki SIM kita wajib mengajukan permohonan dan memenuhi kondisi serta juga mengikuti mekanisme Penerbitan Surat Izin Mengemudi Baru yang telah ditetapkan. Nah berikut adalah buat tahu mengenai cara membuat dan mendapatkan SIM, kita ulas secara ringkas mengenai pengertian SIM dan proses Mekanisme Penerbitan SIM tadi menjadi berikut :  


Pengertian SIM (Surat Izin Mengemudi)

SIM (Surat Izin Mengemudi) merupakan bukti pendaftaran serta identifikasi yg diberikan oleh Polisi Republik Indonesia pada seseorang yg sudah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani serta rohani, tahu peraturan lalu lintas dan trampil mengemudikan tunggangan bermotor.


Dasar Hukum serta fungsi SIM

Dasar Hukum SIM
Undang-undang Nomor 2 tahun 2002
- Pasal 14 ayat (1) b
- Pasal 15 ayat (dua) c
Pasal 77 Undang-undang Nomor 22 tahun 2009.

Setiap Pengemudi kendaraan bermotor harus mempunyai SIM

Pasal 77 (1) Nomor 22 tahun 2009 dijelaskan "Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yg dikemudikan."

Perhatian : "Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di jalan yang nir mempunyai Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1) dipidana menggunakan pidana kurungan paling usang 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah). (Pasal 281 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009).


Fungsi SIM

Sebagai bukti kompetensi mengemudi
Sebagai pendaftaran Pengemudi Kendaraan Bermotor yang memuat informasi bukti diri lengkap Pengemudi
Sebagai sarana mendukung kegiatan penyelidikan, penyelidikan serta identifikasi forensik kepolisian.


Penggunaan Golongan SIM (Pasal 80 UU No.22 Tahun 2009)

GOL. SIM A
Golongan SIM A buat Ranmor (tunggangan bermotor) menggunakan berat yang diperbolehkan tidak lebih berdasarkan 3.500 kg.

GOL. SIM BI
Golongan SIM BI buat Ranmor (kendaraan bermotor) menggunakan berat yang diperbolehkan lebih berdasarkan tiga.500 kg.

GOLONGAN SIM B II
Golongan SIM B II buat Ranmor (tunggangan bermotor) yg memakai kereta tempelan dengan yg diperbolehkan lebih berdasarkan 1.000 kg.

GOLONGAN SIM C
Golongan SIM C Untuk mengemudikan sepeda motor

GOLONGAN SIM D
Golongan SIM D buat Ranmor (tunggangan bermotor) spesifik bagi penyandang stigma.



Persyaratan Pemohon SIM (Pasal 80 UU No.22 Tahun 2009)

1. Permohonan Tertulis
2. Bisa Baca Tulis
3. Memiliki Pengetahuan peraturan lalu lintas jalan serta teknik dasar tunggangan bermotor
4. Batas usia :
- 17 Tahun buat SIM Golongan A, C & D
- 20 Tahun buat SIM Golongan B I
- 21 Tahun buat SIM Golongan B II 


Persyaratan Pemohonan Peningkatan SIM (Pasal 83 No.22 Tahun 2009).

SIM A Telah 12 Bulan untuk SIM BI/SIM A Umum
SIM BI / AU  Telah 12 Bulan buat SIM BII/SIM BI Umum
SIM BII / BIU  Telah 12 Bulan buat SIM BII Umumum



SIM Dapat dicabut (Pasal 314 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009).

Selain pidana penjara, kurungan, atau hukuman, pelaku tindak pidana Lalu lintas bisa dijatuhi pidana tambahan berupa pencabutan Surat Izin Mengemudi atau ganti kerugian yang diakibatkan sang tindak pidana lalu lintas.


Prosedur Penerbitan Surat Izin Mengemudi Baru A, B I, B II, C dan D

Adapun Prosedur Penerbitan Surat Izin Mengemudi Baru A, B I, B II, C dan D dapat ditinjau dalam gambar diagram mekanisme ini dia:




Ujian Keterampilan Mengemudi / Ujian praktek:

Dalam ujian keterampilan mengemudi dan ujian praktek mengemudi, ada beberapa langkah dan prosedure yang harus dilakukan Pemohon SIM. Seperti contoh gambar ujian praktik Pembuatan SIM pada bawah ini :




Sumber/Gambar: Mekanisme Penerbitan SIM (Surat Ijin Mengemudi) Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Korps Lalu Lintas.

TES DAYA TAHAN JANTUNG DAN PARUPARU DENGAN LARI 2.400 M 24 KM

Cara flexi---Warga belajar dan siswa sekalian, pada pembahasan materi pembelajaran Pendidikan jasmani serta Kesehatan (Penjaskes) berikut adalah tentang cara melakukan Tes daya tahan jantung dan paru-paru menggunakan melakukan lari 2.400 meter atau 2,4 Kilometer dengan metode Cooper berikut adalah:

1. Tujuan
Mengukur kemampuan dan kesanggupan kerja fisik seorang. Metode ini mengukur saat tempuh yg diperlukan untuk lari 2.400 meter atau 2,4 Kilometer.

2. Persyaratan Peserta:
a. Usia di atas 13 tahun
b. Berbadan sehat dinyatakan oleh dokter
c. Telah mempersiapkan diri ikut tes ini
d. Memakai sandang olah raga yang sinkron.

3. Petugas :
a. 1 (satu) orang pemberi aba-aba keberangkatan
b. Beberapa orang pencatat waktu
c. Beberapa orang pengawas lapangan
d. Petugas keamanan
e. Petugas kesehatan
f. Penghubung
g. Pembantu umum

*)buat petugas pencatat waktu jumlahnya diubahsuaikan dengan kebutuhan baik jumlah peserta maupun lokasi yang wajib dilalui.

4. Sarana :
a. Lintasan/jalur jalan datar menggunakan jarak dua.400 meter atau dua,4 Kilometer dan terdapat lanjutan bebas
b. Master stop watch/stop watch atau pengukur saat lain yg bisa mengukur jam, mnt, detik
c. Bendera start
d. Nomor dada
e. Formulir dan alat tulis.

Prasarana penunjang bila memungkinkan buat disediakan:
- Meja tulis
- Ruang ganti
- Ruang istirahat
- Obat-obatan

5. Persyaratan pelaksanaan
a. Sebaiknya pagi hari serta tes ini dilaksanakan tidak melewati pukul 11.00
b. Tes dilaksanakan di lintasan yg rata dengan jarak tempuh 2.400 meter/ 2,4 Km
c. Tes dilakukan menggunakan cara berlari secepat mungkin, apabila tidak bertenaga berlari terus menerus dapat diselingi dengan jalan kaki kemudian belari balik .
d. Selama tes berlangsung peserta tidak boleh berhenti/istirahat, makan/minum

6. Pelaksanaan
a. Sikap awal rombongan peserta tes yang sudah menggunakan nomor dada diberangkatkan dari belakang garis start
b. Gerakan siap, peserta bersiap akan/untuk berlari. 
c. Abab-aba "Ya", peserta mulai berlari sampai menempuh 2.400 meter/ 2,4 Km. 
d. Pencatatan : Yang dicatat merupakan ketika dalam ketika peserta sudah masuk finish. Dalam satua mnt serta dtk.

7. Evaluasi
Untuk mengetahui pembagian terstruktur mengenai kesejukan jasmani, ketika tempuh orang tersebut dicocokan menggunakan Tabel Norma yang berlaku dari gerombolan umur dan jenis kelamin. Jika nir bisa menuntaskan/menempuh jeda 2.400 meter/ dua,4 Km  berarti tes dinyatakan gagal.

Demikian cara melakukan Tes daya tahan jantung dan paru-paru dengan melakukan lari dua.400 meter atau dua,4 Kilometer dengan metode Cooper yg sahih menurut Penjaskes. Semoga bermanfaat buat bahan belajar pendidikan jasmani serta kesehatan kita. Terimakasih.




Sumber : dirangkum serta disarikan menggunakan perubahan seperlunya menurut kitab : "Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda" Pusat Kesegaran Jasmani serta Rekreasi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Jakarta. Tahun 2006.