PENGERTIAN LITERASI LENGKAP HASIL SEMINAR PEMBUDAYAAN KEGEMARAN MEMBACA
Cara flexi----Literasi secara etimologi dari berdasarkan bahasa latin Littera yg mempunyai pengertian melibatkan sistem goresan pena yang menyertainya. Literasi adalah hak asasi manusia yg fundamental dan pondasi buat belajar sepanjang hayat. Hal ini penting sepenuhnya buat pembangunan sosial dan manusia dalam kemampuannya buat mengubah kehidupan (UNESCO, 2015). Sebagai ulasan lebih lanjut dalam goresan pena ini, akan menaruh pengertian literasi atau arti literasi secara sempit dan luas berdasarkan para ahli.
Pengertian Literasi
Literasi adalah suatu bentuk kemampuan yang dimiliki seorang buat menulis, membaca serta menganalisis kenyataan sosial dengan ilmu pengetahuan yg mendalam. Sedangkan pengertian budaya literasi adalah melakukan norma berfikir yang disertai dengan proses membaca, menulis, hingga akhirnya apa yg dilakukan pada segala proses aktivitas literasi akan membangun karya konkret yang bermanfaat bagi rakyat.
Literasi ini sangatlah krusial buat dilakukan, karena menggunakan literasi ilmu pengetahuan akan lebih diketahui fungsi serta manfaat yg diberikan. Tanpa adanya literasi apa yg dituliskan oleh seseorang akan menjadi ambigu serta hanya dianggap sebagai opini semata (tanpa dasar). Selengkapnya, baca; Pengertian Opini, Jenis serta Struktur Teks Opini Lengkap
Jenis-Jenis Literasi
Adapun dilihat pada bentuknya, jenis dan macam literasi ini sendiri antara lain merupakan sebagai berikut;
Literasi Dasar
Jenis pertama adalah literasi dasar yg mampu diartikan menjadi bentuk literasi rakyat dan masyarakat umum dengan di dapatkannya menurut proses belajar memabaca, menulis, serta menghitung jumlah rumus tertentu buat merampungkan masalah-masalah.
Literasi Perpusataan
Macam ke 2 adalah literasi perpusatakaan yg mampu dilakukan secara mendalam pada sebuah artikel ilmiah buat memperjelas serta menemukan teori-teori yang mendukung. Litarsi ini tinggatannya lebih tinggi dibandingkan dengan tindakan literasi dasar.
Literasi Sains
Jenis kedua merupakan bentuk literasi sains. Pengertian literasi sains adalah suatu penggambaran literasi pada masyarakat dengan diperoleh berdasarkan bentuk-bentuk ilmu sains, menggunakan mengunakan pendekatan serta kajian pada pendidikan.
Pengertian Literasi berdasarkan Para Ahli
Pengertian Literasi adalah kemampuan seseorang pada mengolah serta tahu warta saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sinkron dengan tantangan zaman. Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca serta menulis. Saat ini, kata Literasi sudah mulai dipakai pada arti yg lebih luas. Dan sudah merambah pada praktik kultural yg berkaitan menggunakan duduk perkara sosial serta politik.
Definisi baru berdasarkan literasi menunjukkan kerangka berpikir baru pada upaya memaknai literasi dan pembelajaran nya. Kini ungkapan literasi memiliki banyak variasi, misalnya Literasi media, literasi personal komputer , literasi sains, literasi sekolah, serta lain sebagainya. Hakikat ber-literasi secara kritis pada warga demokratis diringkas dalam 5 verba: memahami, melibati, memakai, menganalisis, serta mentransformasi teks. Kesemuanya merujuk pada kompetensi atau kemampuan yang lebih dari sekedar kemampuan membaca dan menulis.
Sedangkan pengertian para ahli mengenai arti literasi diantaranya sebagai berikut;
Goody (1999)
Menurutnya, pengertian literasi pada arti sempit adalah kemampuan buat membaca dan menulis yg dilakukan seseorang dalam menggambar fenomana sosial secara ilmiah. Bisa pada manfaatnya dengan mencantumkan sumber pusata yg relefan dalam sebuah penelitian. Selengkapnya, baca; Pengertian Penelitian, Kegunaan, Syarat, Cara Berfikir, serta Sikapnya Menurut Ahli
Alberta (2009)
Menurutnya, arti literasi bukan hanya sekedar kemampuan buat membaca serta menulis namun menambah pengetahuan, keterampilan serta kemampuan yg dapat menciptakan seorang mempunyai kepandaian kritis, mampu memecahkan masalah dalam berbagai konteks, mampu berkomunikasi secara efektif dan sanggup membuatkan potensi serta berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat).
Kern (2000)
Menurut Kern, Pada dasarnya terdapat tujuh prinsip pendidikan yang dipergunakan para ilmuan buat memperjelas literasi. Prinsip ini sendiri diantaranya: literasi melibatkan interpretasi, kerja sama, konvensi,pengetahuan kultural, pemecahan masalah, releksi serta refleksi diri, dan penggunaan bahasa.
Cordon (2003)
Mengungkapkan, definisi literasi merupakan asal ilmu pengetahuan yang menyenangkan yang sanggup membentuk imajinasi ilmuan lainnya buat menjelajah dunia serta ilmu pengetahuan secara luas berdasarkan dalam refrensi yg memberi arti.
Wells (1987)
Berpendapat bahwa pengertian literasi merupakan umenyatakan masih ada empat tingkatan pada literasi yaitu: literasi performatif (literacy performative), literasi fungsional (literacy functional). Literasi kabar (Literacy informational) dan literasi epistemik (literacy epictemic).
Jeanne R et al (2007)
Menurutnya, bahwa ada tiga tahapan yang bisa diamati pada perkembangan literasi seseorang. Perkembangan ini muncul lantaran faktor motivasi instrinsik peserta didik yaitu: memilih membaca dan menulis, menemukan kesenangan pada melakukan aktivitas yang berkaitan menggunakan literasi, sadar menerapkan pengetahuan buat lebih pada memahami serta menulis teks.
Irene dan Gay (2001)
Mengatakan bahwa nilai-nilai literasi yg berkualitas tergambar dari ketika siswa berhasil menerapkan apa yang telah mereka pelajari dan dituangkan kedalam goresan pena mereka sendiri. Siswa secara eksklusif dalam mengenal dunia pendidikan sudah tahu kata ini.
National Literacy Forum (2014)
Menyatakan bahwa ada empat cara yg harus dilakukan dalam membangun literasi yg universal yaitu: meningkatkan kemampuan bahasa semenjak dini pada rumah serta dalam pendidikan non formal, lebih mengefektifkan pembelajaran yg dapat menumbuhkan keterampilan membaca serta menulis di sekolah.
Seperti menggunakan adanya akses buat membaca serta acara yang membuat anak merasa bahagia melakukan aktivitas literasi, membangun kerjasama antara sekolah, lingkungan, keluarga serta lingkungan kerja untuk dapat mendukung budaya literasi.
NAEYC (1998)
Menurutnya, literasi adalah suatu aktivitas yang mampu mendorong anak-anak berkembang sebagai pembaca dan penulis sebagai akibatnya hal ini sangat membutuhkan interaksi dengan seorang yg menguasai literasi.
Dari 9 pengertian literasi dari para pakar diatas bisa dikatakan apabila dalam menumbuhkan motivasi anak buat menyayangi kegiatan literasi diperlukan dukungan pendidik pada hal ini pengajar, orangtua dan masyarakat yang berkolaborasi menjadi satu.
Hal ini sejajalan dengan Schelling (2003) yg menyatakan pendidik wajib menjadi semakin sadar akan pentingnya memberikan motivasi keaksaraan, khususnya yg berkaitan dengan kemajuan anak didik pada membuatkan taraf tinggi kemahiran literasi mereka.
Menurut kamus online Merriam-Webster, Literasi dari menurut kata latin ‘literature‘ dan bahasa inggris ‘letter‘. Literasi merupakan kualitas atau kemampuan melek alfabet /aksara yg di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis. Tetapi lebih menurut itu, makna literasi pula meliputi melek visual yg artinya “kemampuan buat mengenali serta memahami pandangan baru-ilham yg disampaikan secara visual (adegan, video, gambar).”
National Institute for Literacy, mendefinisikan Literasi sebagai “kemampuan individu buat membaca, menulis, berbicara, menghitung serta memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, famili dan rakyat.” Definisi ini memaknai Literasi menurut perspektif yg lebih kontekstual. Dari definisi ini terkandung makna bahwa definisi Literasi tergantung pada keterampilan yang diharapkan dalam lingkungan tertentu.
Education Development Center (EDC) menyatakan bahwa Literasi lebih menurut sekedar kemampuan baca tulis. Tetapi lebih menurut itu, Literasi merupakan kemampuan individu buat menggunakan segenap potensi dan skill yg dimiliki pada hidupnya. Dengan pemahaman bahwa literasi mencakup kemampuan membaca istilah dan membaca dunia.
Menurut UNESCO, pemahaman orang tentang makna literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya, serta juga pengalaman. Pemahaman yg paling umum menurut literasi merupakan seperangkat keterampilan nyata – khususnya keterampilan kognitif membaca serta menulis – yg terlepas menurut konteks pada mana keterampilan itu diperoleh serta dari siapa memperolehnya.
UNESCO menjelaskan bahwa kemampuan literasi adalah hak setiap orang serta adalah dasar untuk belajar sepanjang hayat. Kemampuan literasi bisa memberdayakan dan menaikkan kualitas individu, keluarga, masyarakat. Lantaran sifatnya yg “multiple Effect” atau bisa menaruh impak buat ranah yg sangat luas, kemampuan literasi membantu memberantas kemiskinan, mengurangi nomor kematian anak, pertumbuhan penduduk, serta menjamin pembangunan berkelanjutan, dan terwujudnya perdamaian. Buta alfabet , bagaimanapun, merupakan kendala buat kualitas hidup yg lebih baik.
Tujuh Dimensi Pengertian Literasi
Literasi mempunyai tujuh dimensi yang berurusan menggunakan penggunaan bahasa.
1.dimensi geografis mencakup wilayah lokal, nasional, regional, dan internasional. Literasi ini bergantung pada taraf pendidikan dan jejaring sosial.
2. Dimensi bidang mencakup pendidikan, komunikasi, administrasi, hiburan, militer, dan lain sebagainya. Literasi ini mencirikan tingkat kualitas bangsa dibidang pendidikan, komunikasi, militer, serta lain sebagainya.
3. Dimensi ketrampilan mencakup membaca, menulis, menghitung, dan berbicara. Literasi ini bersifat individu dicermati berdasarkan sepertinya aktivitas membaca, menulis, menghitung, dan berbicara. Dalam teradisi orang barat, ada 3 ketrampilan 3R yg lazim diutamakan seperti reading, writing, serta arithmetic.
4. Dimensi fungsi, literasi buat memecahkan persoalan, mendapatkan pekerjaan, mencapai tujuan, berbagi pengetahuan, dan berbagi potensi diri.
5. Dimensi media, (teks, cetak, visual, digital) sesuai dengan perkembangan teknologi yg sangat pesat, begitu juga teknologi pada media literasi.
6. Dimensi jumlah, kemampuan ini tumbuh karena proses pendidikanyang berkualitas tinggi. Literasi misalnya halnya kemampuan berkomunikasi bersifat relative.
7. Dimensi bahasa, (etnis, lokal, internasional) literasi singular dan plural, hal ini yg berakibat monolingual, bilingual, dan multilingual. Ketika seorang menulis serta berlitersi dengan bahasa dearah, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maka dia disebut seorang yang multilingual.
Literasi, Bahasa, dan Pendidikan
Seseorang melek huruf (mampu baca-tulis) sanggup tahu seluruh bentuk komunikasi yg lain. Implikasi berdasarkan kemampuan literasi yg dia miliki ialah dalam pikirannya. Literasi melibatkan berbagai dasar-dasar kompleks tentang bahasa seperti fonologi (melibatkan kemampuan buat mendengar dan menginterpretasikan bunyi), arti istilah, tata bahasa dan kelancaran dalam setidaknya satu bahasa komunikasi. Keterampilan ini memilih taraf yang dicapai sang seseorang individu.
Literasi memang tidak bisa dilepaskan berdasarkan bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi jika dia sudah memperoleh kemampuan dasar berbahasa yaitu membaca serta menulis. Jadi, makna dasar literasi sebagai kemampuan baca-tulis merupakan pintu utama bagi pengembangan makna literasi secara lebih luas. Dan cara yg digunakan buat memperoleh literasi adalah melalui PENDIDIKAN.
Pendidikan dan kemampuan literasi merupakan 2 hal yg sangat krusial pada hidup kita. Kemajuan suatu negara secara langsung tergantung dalam taraf melek huruf di negara tersebut. Orang berpendidikan diharapkan buat melakukan tugasnya dengan baik.
Secara historis, Menurut Prof. Dr. Tarwotjo M.sc sebagaimana dikutip oleh Asul Wiyanto dalam pengantar bukunya yg berjudul “Terampil Menulis Paragraf”, produk menurut kegiatan Literasi berupa tulisan, adalah sebuah warisan intelektual yang nir akan kita temukan pada zaman prasejarah. Dengan kata lain, apabila nir terdapat tulisan, sama saja kita berada di zaman prasejarah. Tulisan merupakan bentuk rekaman sejarah yg dapat diwariskan menurut generari ke generasi, bahkan sampai berabad-abad lamanya.
Literasi, Tulisan dan Pendidikan
Sebagai aktivitas Literasi, menulis adalah sebuah aktivitas menyampaikan ilham atau gagasan secara tertulis. Orang yang melakukan kegiatan menulis disebut dengan penulis. Sedangkan hasil aktivitas menulis tersebut dinamakan goresan pena. Sejarah mencatat bahwa yang sebagai benang merah antara zaman pra-sejarah menggunakan zaman sejarah adalah goresan pena. Zaman pra-sejarah adalah zaman di mana saat itu belum ada goresan pena, sebagai akibatnya segala peristiwa dan kenyataan yg terjadi kala itu nir bisa diketahui sang generasi selanjutnya. Ditemukannya goresan pena sebagai bukti adanya peradaban Literasi di masa lampau adalah babak baru dimulainya zaman sejarah.
Tulisan merupakan bukti dari jejak rekam sejarah peradaban insan yg berupa insiden, pengalaman, pengetahuan, pemikiran, dan ilmu pengetahuan. Tulisan bisa menembus dan menelusuri lorong-lorong ruang serta waktu pada masa lampau. Seandainya saja di zaman ini tidak ada lagu goresan pena atau orang yang mau menulis, pasti kita akan pulang ke zaman pra-sejarah. Tetapi fakta nya, justru peradaban kita ketika ini bisa dikatakan sebagai peradaban goresan pena atau peradaban teks. Terbukti menurut banjir kabar yg kita terima setiap hari dari banyak sekali media baik cetak maupun elektro, sebagian besar berbentuk teks atau goresan pena. Singkat istilah, tulisan sudah mengisi seluruh ruang kehidupan manusia terbaru di era globalisasi seperti waktu ini.
Dalam global pendidikan khususnya, goresan pena absolut diharapkan. Buku-buku pelajaran juga buku bacaan yg lainnya merupakan wahana buat belajar para siswa pada forum-forum sekolah mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Tanpa goresan pena dan membaca, proses transformasi ilmu pengetahuan nir akan sanggup berjalan. Hal ini memberitahuakn betapa pentingnya goresan pena, budaya membaca, dan menulis di kalangan masyarakat. Oleh karenanya, kita harus terus berupaya mendorong serta membimbing para generasi muda termasuk pelajar serta mahasiswa untuk membudayakan kegiatan Literasi.
Demikianlah ulasan tentang pengertian literasi, semoga dengan adanya pemahaman lebih mengenai literasi ini dapat menaruh wawasan sekaligus pengetahuan bagi setiap pembaca yang sedang mencari referensi tentang arti literasi. Trimakasih.
Sumber: Dirangkum dari Materi Diskusi/Seminar Literasi Safari Gerakan Nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca pada Propinsi serta Kabupaten Kota. Puspenas Tahun 2018
Referensi:
//www.unesco.org/new/en/education/themes/education-building-blocks/literacy/
//www.unesco.org/education/GMR2006/full/chapt6_eng.pdf
//www.edc.org/newsroom/articles/what_literacy
//ezinearticles.com/?The-Need-For-Literacy&id=6945882
Comments
Post a Comment