TES DAYA TAHAN JANTUNG DAN PARUPARU DENGAN LARI 2.400 M 24 KM

Cara flexi---Warga belajar dan siswa sekalian, pada pembahasan materi pembelajaran Pendidikan jasmani serta Kesehatan (Penjaskes) berikut adalah tentang cara melakukan Tes daya tahan jantung dan paru-paru menggunakan melakukan lari 2.400 meter atau 2,4 Kilometer dengan metode Cooper berikut adalah:

1. Tujuan
Mengukur kemampuan dan kesanggupan kerja fisik seorang. Metode ini mengukur saat tempuh yg diperlukan untuk lari 2.400 meter atau 2,4 Kilometer.

2. Persyaratan Peserta:
a. Usia di atas 13 tahun
b. Berbadan sehat dinyatakan oleh dokter
c. Telah mempersiapkan diri ikut tes ini
d. Memakai sandang olah raga yang sinkron.

3. Petugas :
a. 1 (satu) orang pemberi aba-aba keberangkatan
b. Beberapa orang pencatat waktu
c. Beberapa orang pengawas lapangan
d. Petugas keamanan
e. Petugas kesehatan
f. Penghubung
g. Pembantu umum

*)buat petugas pencatat waktu jumlahnya diubahsuaikan dengan kebutuhan baik jumlah peserta maupun lokasi yang wajib dilalui.

4. Sarana :
a. Lintasan/jalur jalan datar menggunakan jarak dua.400 meter atau dua,4 Kilometer dan terdapat lanjutan bebas
b. Master stop watch/stop watch atau pengukur saat lain yg bisa mengukur jam, mnt, detik
c. Bendera start
d. Nomor dada
e. Formulir dan alat tulis.

Prasarana penunjang bila memungkinkan buat disediakan:
- Meja tulis
- Ruang ganti
- Ruang istirahat
- Obat-obatan

5. Persyaratan pelaksanaan
a. Sebaiknya pagi hari serta tes ini dilaksanakan tidak melewati pukul 11.00
b. Tes dilaksanakan di lintasan yg rata dengan jarak tempuh 2.400 meter/ 2,4 Km
c. Tes dilakukan menggunakan cara berlari secepat mungkin, apabila tidak bertenaga berlari terus menerus dapat diselingi dengan jalan kaki kemudian belari balik .
d. Selama tes berlangsung peserta tidak boleh berhenti/istirahat, makan/minum

6. Pelaksanaan
a. Sikap awal rombongan peserta tes yang sudah menggunakan nomor dada diberangkatkan dari belakang garis start
b. Gerakan siap, peserta bersiap akan/untuk berlari. 
c. Abab-aba "Ya", peserta mulai berlari sampai menempuh 2.400 meter/ 2,4 Km. 
d. Pencatatan : Yang dicatat merupakan ketika dalam ketika peserta sudah masuk finish. Dalam satua mnt serta dtk.

7. Evaluasi
Untuk mengetahui pembagian terstruktur mengenai kesejukan jasmani, ketika tempuh orang tersebut dicocokan menggunakan Tabel Norma yang berlaku dari gerombolan umur dan jenis kelamin. Jika nir bisa menuntaskan/menempuh jeda 2.400 meter/ dua,4 Km  berarti tes dinyatakan gagal.

Demikian cara melakukan Tes daya tahan jantung dan paru-paru dengan melakukan lari dua.400 meter atau dua,4 Kilometer dengan metode Cooper yg sahih menurut Penjaskes. Semoga bermanfaat buat bahan belajar pendidikan jasmani serta kesehatan kita. Terimakasih.




Sumber : dirangkum serta disarikan menggunakan perubahan seperlunya menurut kitab : "Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda" Pusat Kesegaran Jasmani serta Rekreasi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Jakarta. Tahun 2006.

TES DAYA TAHAN JANTUNG DAN PARUPARU DENGAN JALAN CEPAT 4.800 M

Cara flexi---Warga belajar serta murid sekalian, pada pembahasan materi pembelajaran Pendidikan jasmani serta Kesehatan (Penjaskes) ini dia tentang cara melakukan Tes daya tahan jantung serta paru-paru dengan melakukan jalan cepat 4.800 meter menggunakan metode Cooper berikut ini:

1. Tujuan
Mengukur kemampuan serta kesanggupan kerja fisik seorang. Metode ini mengukur waktu tempuh yg diharapkan buat jalan cepat sejauh 4.800 meter.

2. Persyaratan Peserta:
a. Usia di atas 13 tahun
b. Berbadan sehat dinyatakan oleh dokter
c. Telah mempersiapkan diri ikut tes ini
d. Memakai pakaian olah raga yang sesuai.

3. Petugas :
a. 1 (satu) orang pemberi aba-aba keberangkatan
b. Beberapa orang pencatat waktu
c. Beberapa orang pengawas lapangan
d. Petugas keamanan
e. Petugas kesehatan
f. Penghubung
g. Pembantu umum.

*)buat petugas pencatat saat jumlahnya diubahsuaikan dengan kebutuhan baik jumlah peserta maupun lokasi yg wajib dilewati.

4. Sarana :
a. Lintasan/jalur jalan datar menggunakan jeda 4.800 meter dan terdapat lanjutan bebas
b. Master stop watch/stop watch atau pengukur waktu lain yg dapat mengukur jam, mnt, detik
c. Bendera start
d. Nomor dada
e. Formulir dan indera tulis.

Prasarana penunjang jika memungkinkan untuk disediakan:
- Meja tulis
- Ruang ganti
- Ruang istirahat
- Obat-obatan

5. Persyaratan pelaksanaan
a. Sebaiknya pagi hari dan tes ini dilaksanakan nir melewati pukul 11.00
b. Tes dilaksanakan di lintasan yang homogen dengan jarak tempuh 4.800 meter
c. Tes dilakukan dengan cara berjalan secepat mungkin, namun tidak boleh berlari.
d. Selama tes berlangsung peserta nir boleh berhenti/istirahat makan/minum

6. Pelaksanaan
a. Sikap awal rombongan peserta tes yang telah menggunakan angka dada diberangkatkan dari belakang garis start
b. Gerakan siap, peserta bersiap akan/buat berjalan cepat. Abab-aba "Ya", peserta mulai jalan cepat sampai menempuh 4.800 meter. 
c. Pencatatan :
Yang dicatat adalah waktu pada waktu peserta telah masuk finish. Dalam satua mnt dan dtk.

7. Evaluasi
Untuk mengetahui klasifikasi kesejukan jasmani, ketika tempuh orang tersebut dicocokan menggunakan Tabel Norma yang berlaku menurut grup umur serta jenis kelamin. Apabila nir bisa menyelesaikan/menempuh jarak 4.800 meter berarti tes dinyatakan gagal.

Demikian cara melakukan Tes daya tahan jantung dan paru-paru menggunakan melakukan jalan cepat 4.800 meter menggunakan metode Cooper yang sahih dari Penjaskes. Semoga bermanfaat untuk bahan belajar pendidikan jasmani serta kesehatan kita. Terimakasih.




Sumber : dirangkum serta disarikan dengan perubahan seperlunya dari buku : "Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda" Pusat Kesegaran Jasmani serta Rekreasi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Jakarta. Tahun 2006.

CARA MENGUKUR DENYUT NADI YANG BENAR DALAM PENJASKES

Cara flexi---Warga belajar dan murid sekalian, dalam pembahasan materi pembelajaran Pendidikan jasmani serta Kesehatan (Penjaskes) berikut adalah tentang cara mengukur denyut nadi, yg kita lakukan baik sebelum melakukan olahraga juga setelah berolahraga. Pada dasarnya denyut nadi dapat dipakai menjadi tolak ukur syarat jantung. Jadi, penting buat diketahui. Denyut nadi merupakan frekuenssis irama denyut/detak jantung yg bisa dipalpasi (diraba) pada bagian atas kulit pada loka-loka tertentu. Frekuensi denyut nadi dalam umumnya sama menggunakan frekuensi denyut/detak jantung.

Berikut ini merupakan cara mengukur serta mengetahui denyut nadi/frekuensi detak jantung yang benar sbb:

1. Tempat meraba denyut nadi

Denyut nadi bisa dipalpasi pada beberapa loka contohnya:
a. Di pergelangan tangan bagian depan sebelah atas pangkal mak jari tangan (ar. Radialis)
b. Di leher sebelah kiri/kanan depan otot sterno cleido mastoidues (ar. Carolis)
c. Di dada sebelah kiri, tepat pada apex jantung (ar. Temparalis)
d. Di pelipis. Baik dalam pelipis kiri ataupun dalam pelipis kanan.

2. Hal-hal yang dapat diperiksa dalam denyut nadi adalah:

a. Frekuensinya (berapa denyut per mnt)
b. Isinya
c. Irama teratur/ tidak
-  Frekuensi Nadi akan meningkat bila kerja jantung meningkat
- Jika kita berlatih maka dengan sendirinya frekuensi denyut nadi akan semakin cepat hingga batas tertentu sesuai menggunakan beratnya latihan yang dilakukan.
- Setelah latihan terselesaikan, frekuensi nadi akan turun lagi.
- Orang yg berlatih nadi istirahatnya lebih lambat dibandingkan menggunakan orang yang tidak berlatih


3. Cara menghitung denyut nadi

a. Nadi dihitung selama 6 dtk dikalikan 10 atau 
b. Nadi dihitung selama 10 dtk dikalikan 6 atau
c. Nadi dihitung selama 15 detik dikalikan 4 atau
d. Nadi dihitung selama 30 dtk dikalikan 2

Disamping cara manual tadi, juga ada alat buat mengukur denyut nadi yg disebut "Pulse Meter", yaitu Alat elektronik yg bisa dipakai buat mengukur frekuensi nadi setiap dtk. Alat ini sangat gampang penggunaannya.

4. Denyut Nadi yang perlu diketahui:

a. Nadi Basal (bangun tidur, sebelum turun menurut loka tidur)
b. Nadi Istirahat (nadi waktu tidak bekerja)
c. Nadi latihan (nadi waktu latihan)
d. Nadi Pemulihan (nadi selesainya selesai latihan)

Menghitung sendiri denyut nadi kita menggunakan cara meraba pada bagian tempat meraba seperti dijelaskan diatas.

Pada orang dewasa normal, denyut nadi ketika istirahat berkisar antara: 60 - 80 denyut setiap menitnya.

Demikian cara mengukur dan mengetahui denyut nadi/frekuensi detak jantung yang benar berdasarkan Penjaskes. Semoga berguna untuk bahan belajar pendidikan jasmani dan kesehatan. Terimakasih.


Sumber : dirangkum serta disarikan menggunakan perubahan seperlunya berdasarkan kitab : "Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda" Pusat Kesegaran Jasmani serta Rekreasi Departemen Pendidikan Kebudayaan, Jakarta. Tahun 2006.

CARA KERJA DAN FUNGSI KAWAT GIGI

Cara flexi---Kawat gigi atau yang sering dianggap "behel" pada bahasa Inggris: dental braces adalah keliru satu alat yang digunakan buat mengatur serta meratakan gigi yg kurang baik posisinya. Menurut jenisnya, bracket (bagian yang menempel) pada dawai gigi buat tujuan estetis atau kosmetik terdapat yang mampu dilihat dan tidak mampu dipandang. Ada yg bersifat permanen ialah tidak bisa dilepas dan dipasang, kemudian terdapat juga yg bersifat sanggup dilepas serta dipasang. Mekanismenya yaitu dia mengatur, mendorong dan menunda pergerakan gigi sinkron posisi serta arah yang telah dipengaruhi dokter pakar gigi yang bersangkutan.
Oh ya,.. Terdapat hal krusial yang wajib diperhatikan tentang Behel-dawai gigi, sekarang poly ditemukan pemasangan dawai gigi atau behel yg nir sesuai menggunakan baku kedokteran gigi. Banyak behel gigi yang sifatnya hanya sebagai hiasan dan variasi semata yang sebenarnya bisa berbahaya merusak gigi kita. Behel-dawai gigi murah yang poly tersebar dipasaran, banyak yg mengandung bahan-bahan yg tidak cocok bagi kesehatan gigi dan verbal, karena itu berhati-hatilah dalam memilih dan memakai Behel-kawat gigi ini. 
Cara Kerja Kawat Gigi
Kawat gigi bekerja dengan menerapkan tekanan terus-menerus selama satu periode buat secara sedikit demi sedikit membarui gigi ke arah tertentu. Kebanyakan pasien menggunakan kawat gigi selama satu atau dua tahun. Beberapa orang mungkin hanya perlu memakai selama beberapa bulan, dan sebagian lainnya mungkin harus terus memakainya sampai lebih dari dua tahun. Sepanjang saat tersebut, kunjungan ke dokter gigi atau ahli ortodonti perlu dilakukan secara terjadwal buat penyesuaian dan pencucian karang gigi.
Setelah dawai gigi dilepas, Anda harus secara teratur memeriksakan diri. Gigi Anda bisa bergeser sedikit dengan berlalunya saat, tetapi  biasanya tidak hingga memerlukan perawatan ortodonti lebih lanjut. Untuk mengurangi  pergeseran  alami ini, Anda mungkin disarankan buat menggunakan pelawan (retainer) selama enam bulan dan lalu relatif hanya di malam hari saat tidur. Penahan/retainer adalah kawat gigi lepasan yang biasanya terbuat berdasarkan karet atau plastik bening dan kawat yang menutupi bagian atas luar gigi.
Pemakaian kawat gigi termasuk bagian berdasarkan tindakan perawatan dalam bidang kedokteran / kesehatan gigi. Karena itu tindakan ini wajib punya alasan medis. Pemakaian dawai gigi dimaksudkan buat merapikan gigi yg letaknya tidak beraturan.


Fungsi Kawat Gigi
1. Kawat gigi sanggup membantu mencegah tumbuhnya gigi di posisi yang keliru. Gigi yg galat posisi bisa mensugesti gusi, karena nantinya gusi akan sebagai lemah sehingga gigi sebagai mudah copot.
2. Kawat gigi pula berguna untuk memperbaiki pengucapan seorang yang terhambat lantaran syarat gigi yang keliru, mengurangi sakit dalam rahang dampak syarat gigi yang buruk serta buat merapikan gigi.
3. Kawat dan karet yang terdapat tetap menaruh tekanan dalam gigi dibagian tertentu, sebagai akibatnya tulang akan tumbuh untuk mendukung gigi ke posisi yg benar. Alias merapikan gigi.
Demikian cara kerja dan fungsi kawat gigi semoga berguna buat menambah pengetahuan kalian, terutama yang ingin memasang behel-dawai gigi, terimakasih.

CEDERA OLAHRAGA PENYEBAB DAN CARA MENGATASINYA

Cara flexi---Warga belajar serta siswa sekalian, pada pembelajaran olahraga (penjaskes) kita akan melakukan beberapa praktik aktivitas olahraga yg bermanfaat buat kesehatan tubuh kita, namun satu hal penting yg harus diperhatikan adalah masalah keselamatan agar terhindar menurut cedera olahraga yang dapat terjadi sewaktu-saat karena salah dalam melakukan gerakan ataupun posisi tubuh kita. Berikut ini kita akan bahas secara ringkas tentang cara mengatasi cedera olahraga serta pertolongan pertama yg dapat dilakukan pada cedera olahraga tadi.

Cedera Olahraga

Apa itu cedera olahraga? Cedera olahraga adalah  segala bentuk ruda paksa atau syok menjadi akibat berolahraga.

Mengapa terjadi Cedera olahraga? Cedera olahraga terjadi lantaran ketidak mampuan jaringan (otot, persendian, tendon, serta kulit) serta organ tubuh lainnya pada menerima beban latihan dalam saat berolahraga.

Bentuk Cedera olahraga

Ada beberapa bentuk cedera yg dapat terjadi waktu kita berolahraga antara lain :
  1. Strain: Kerusakan yg terjadi pada otot dan atau tendon lantaran penggunaan/peregangan yang berlebihan
  2. Sprain: kerusakan yg terjadi pada ligamen lantaran peregangan yg hiperbola. Sprain derajat ringan biasa dianggap keseleo.
  3. Contusio: kerusakan yang terjadi pada jaringan lunak lantaran benturan pribadi pada otot atau ligamen. Jika disertai dengan perdarahan diklaim hematoma (memar).
  4. Dislocation: pergeseran letak sendi dari temapt yg seharusnya disertai menggunakan kerusakan kapsul sendi dan ligamen yg mengelilinginya.
  5. Fracture: terputusnya kontinuitas tulang serta atau tulang rawan baik komplit maupun tidak komplit.
  6. Muscle cramp (keram otot): kelainan dalam otot akibat gangguan aliran darah
  7. Heat Exhaustion (sengatan panas); kelelahan akibat sengatan panas. Jika nir segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah otak (heat stroke)
  8. Luka adalah hilangnya diskontinuitas jaringan yg menyebabkan terpaparnya jaringan menggunakan global luar (contohnya: laserisasi, maserasi, ekskoriasi dll).
Penatalaksanaan Cedera Otot/sendi (Benturan, Regangan, Robekan)

Penatalaksanaan Cedera Otot/sendi (Benturan, Regangan, Robekan) ini dapat dilakukan dengan mengacu pada konsep RICE (Rest, Ice, Compress, Evaluation)


1. Rest (Istirahat); 
Setiap cedera perlu saat buat penyembuhan, khusus wilayah yang cedera harus diistirahatkan penuh hingga sembuh.

2. Ice (Es)
  • Kompres daerah cedera dengan es
  • Hancurkan es batu sebagai rabat kecil, bungkus dengan plastik, lapisi dengan kain tipis yg dibasahi, lalu tempelkan dalam daerah yang cedera
  • Lakukan kompres es selama 15-20 mnt setiap 1-dua jam.
3. Compress (Balut Tekan)
Balut area cedera menggunakan pembalut elastis (elastic bandage).

4. Evaluation
Angkat daerah cedera labih tinggi menurut dada/ jantung. 

RICE dilakukan selama 24-48 jam pertama sejak terjadinya cedera. Setelah itu bisa dilakukan kombinasi kompres dingin dan hangat buat memperbaiki vaskularisasi jaringan yg cedera.


 Penatalaksanaan Kram Otot
  • Rest (Istirahat)
  • Naikan anggota tubuh yang kram, cari posisi yg nyaman dan rileks buat melakukan terapi 
  • REgangkan otot yang kram ke arah yg antagonis buat menjangkau otot tersebut
  • Lakukan pemijatan otot yg kram menggunakan perlahan ke arah jantung guan melancarkan genre darah
  • Oleskan penghangat (balsem dsb) buat membantu melancarkan genre dan predaran darah.
Bagaimana membedakan kram otot menggunakan Robekan/Regangan (Strain) Otot?
  1. Amati proses cedera, strain otot umumnya lantaran benturan atau tarikan otot yang mendadak waktu latihan, sedangkan kram umumnya ada mendadak tanpa adanya benturan.
  2. Bila meragukan, cobalah tes menggunakan meregangkan otot ke arah yg antagonis misalnya ketika terapi kram. Bila otot tadi kram maka akan terasa lebih nyaman, sebaliknya bila otot tadi robek maka akan semakin sakit.
Pertolongan Henti Jantung serta Nafas/CPR (Cardio Pumonary Resuscitation
Salah satu hal patal yg terjadi waktu berolahraga adalah terjadinya henti jantung atau agresi jantung mendadak lantaran terlalu keras atau kesalahan berolahraga. Banyak kasus-kasus yang terjadi pada agresi jantung mendadak ini diwaktu melakukan olahraga. Apabila hal ini terjadi dalam galat satu rekan atau orang di dekat kita, jangan panik lakukan segera beberapa hal ini dia :
  1. Segera panggil petugas medis atau ambulan/bantuan
  2. Periksa pencerahan pasien
  3. Lakukan ABC (Airway, Breathing, Circulation
A = Airway ; 
Tengadahkan pasien, naikan dagu, luruskan jalan nafas, periksa apakah ada sumbatan.

B = Breathing ;
Periksa nafas, cek hembusan nafas, lihat apakah dada naik turun, Bila nir terdapat nafas, lakukan pernafasan 2 kali berdasarkan verbal sampai paru-paru mengembang. Dua nafas donasi tiap 5-6 dtk.

C = Circulation
Periksa nadi, cek dalam leher atau pergelangan tangan. Bila tidak terdapat denyutan maka lakukan pemompaan dalam dada (antara 2 puting) sebanyak 30 kali.

1 Sirkulasi = 2 nafas bantuan + Kompres Jantung

Pertolongan Cedera Kepala (Penurunan Kesadaran)
  • Periksa pencerahan si korban
  • Periksa nadi serta nafas
  • Bila ada henti jantung dan nafas lakukan CPR
  • Beri donasi oksigen dan infus cairan RL apabila tersedia
  • Pasangkan penyangga leher (sanggup memakai kertas yang tebal)
  • Hati-hati dalam mengangkat korban, posisi tulang belakang sebisa mungkin tidak berubah (sanggup memakai alas yg keras/papan)
  • Kirim ke rumah sakit terdekat. 

Dehidrasi serta Cedera olahraga
Dalam berolahraga kita disarankan untuk lebih poly mengkonsumsi air putih, lantaran dehidrasi ternyata bisa berpengaruh terhadap kondisi kita, bahkan bisa menyebabkan beberapa kerusakan yg tentunya bisa menyebabkan cedera pada berolahraga. Berikut beberapa penerangan ringkas serta  tips buat mengatasi kehilangan cairan tubuh ini;
  1. Dehidrasi bisa menyebabkan kerusakan sel-sel tubuh termasuk sel otak
  2. Sebelum latihan disarankan untuk  mengkonsumsi kurang lebih 1 gelas air putih tiap 15 mnt buat mencegah dehidrasi
  3. Pada latihan-latihan olahraga berat serta terus menerus selama lebih menurut 1,5 jam disarankan buat Minum isotonik.
  4. Hindari minum kopi, teh, coklat serta soda karena akan memicu produksi urin sebagai akibatnya mempermudah terjadi dehidrasi
  5. Tidak dianjurkan buat mengkonsumsi minuman suplemen tenaga yang mengandung kafein sebelum latihan
  6. Jangan minum yg panas selesainya berlatih karena akan mengganggu metobolisme tubuh
  7. Minuman sejuk lebih dianjurkan lantaran lebih mudah diserap oleh tubuh.
Demikian pembahasan secara ringkas mengenai cedera olahraga, penyebab serta cara mengatasinya, semoga bisa bermanfaat buat menambah pengetahuan rakyat belajar dan siswa sekalian pada pendidikan kesehatan dan jasmani (penjaskes), teruslah berolahraga agar badan kita selalu kuat dan sehat, lantaran misalnya yg diungkapkan pada pepatah bahwa dalam tubuh yang bertenaga terdapat jiwa yg sehat. Salam olahraga. Sukses selalu Indonesia.

Sumber Gambar : Google

INILAH CARA DAN MANFAAT OLAHRAGA BERJALAN KAKI UNTUK KESEHATAN

Cara flexi---Warga belajar dan anak didik sekalian, apakah Pergi ke sekolah tadi terdapat diantara kalian yg berjalan kaki? Jangan memalukan serta genggsi, lantaran jalan kaki itu sangat cantik dan berguna. Jalan kaki merupakan olahraga yang mudah, murah, kondusif serta memiliki risiko cidera lebih kecil. Jadi, bagi kalian yang tidak sempat dan belum mempunyai waktu yang khusus buat berolahraga, jalan kaki adalah pilihan terbaik.
Manfaat Berjalan Kaki
Dari hasil beberapa penelitian yang telah dilakukan para ahli kesehatan serta kebugaran, ternyata terdapat beberapa manfaat jalan kaki yg akan kita rasakan terutama untuk kesehatan tubuh kita, antara lain :
  1. Memperkuat otot jantung dan meningkatkan kapasitas jantung
  2. Meningkatkan genre darah ke otak serta memperbaiki fungsi otak
  3. Mengendalikan berat badan sehingga menurunkan resiko terjadinya obesitas
  4. Menurunkan kolesterol LDL (Low Densiity Lipoprotein) serta menaikkan HDL (High Density Lipoprotein)
  5. Mengurangi resiko dan mengendalikan penyakit Diabetes Mellitus (DM) Tipe II
  6. Menguatkan tulang serta sendi dan mengurangi resiko osteoporosis dan memperbaiki ekuilibrium tubuh
  7. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
  8. Mengurangi stres serta depresi, membuat tidur lebih baik, memperbaiki suasana hati dan mengurangi tertekan.

Berat badan Jarak ketika dan Pembakaran kalori
Jumlah kalori yg dibakar waktu berjalan kaki sangat tergantung Berat badan serta kecepatan (ketika) yg ditempuh. Berikut daftar Berat badan Jarak ketika dan Pembakaran kalori yang terjadi ketika kita melakukan olahraga jalan kaki.


Butuh berapa Langkah setiap Hari ?

Masing-masing individu pada melakukan mobilitas jalan yg baik serta menyehatkan badan sangat tergantung berapa langkah yang mereka lakukan. Kebutuhan langkah kaki bhineka tergantung syarat kesehatan yang ingin dicapai sang masing-masing orang.

  1. Untuk kesehatan jangka panjang serta mengurangi risiko penyakit kronis diharapkan 10.000 langkah setiap hari (+/-30 Menit)
  2. Untuk mengurangi Berat Badan dibutuhkan 12.000 - 15.000 langkah setiap hari. (>45 Menit s/d 60 Menit)
  3. Jika kita ingin misalnya olahraga senam atau aerobik yang sukses, langkah permanen yang dibutuhkan adalah tiga.000 langkah setiap hari.

 Kapan saat yg sempurna buat aktifitas jalan kaki diklaim olahraga?
Sebenarnya Tidak ada waktu spesifik yang dibutuhkan buat aktivitas olahraga jalan kaki ini. Yg terpenting aktivitas ini dilakukan secara kontinyu minimal tiga s.D 5 x seminggu. Mulailah secara bertahap: mulai berdasarkan seminggu sekali, seminggu dua kali, seminggu 3 kali, hingga nantinya mampu dilakukan setiap hari.
Untuk Latihan Jantung
Zona latihan : 60-80% menurut DNM
DNM (Dnyut Nadi Maksimal) = 220 - umur
Misalnya : usia 40 tahun
Maka DNM nya: 220-40 = 180
Maka Zona latihan merupakan : 108 - 144 dnp
*) 60% x 180 = 108 dnp (denyut nadi permenit)
*) 80% x 180 = 144 dnp (denyut nadi permenit).
Untuk menurunkan Berat Badan
Zona latihan : 60 - 70% DNM, menggunakan saat lebih berdasarkan 30 mnt (makin lama ketika latihan makin poly lemak yang dibakar).
Tips khusus supaya olahraga jalan kaki lebih efektif
1. Pemanasan dan Peregangan
sebelum melakukan aktivitas olahraga berjalan kaki alangkah baiknya apabila dilakukan pemanasan serta peregangan dengan rambu-rambu seperti berikut adalah :
  • Lakukang pemanasan dan peregangan sekitar 5 - 10 menit 
  • Otot diregangkan selama 8 - 10 detik
  • Napas misalnya biasa
  • Jangan disentak dan jangan hingga melakukan gerakan yang menyebabkan rasa sakit

2. Peralatan olahraga
  • Pakailah sandang menurut bahan kaos yang tipis yg mempunyai sirkulasi udara dan menyerap keringat, jangan menggunakan jaket/trainingspak panas.
  • Pakailah Sepatu olahraga yang sinkron buat jalan kaki atau joging
  • Gunakan topi serta kacamata gelap, jika harus berolahraga dilakukan di outdoor (luar) dan cuaca panas.  
3. Makan serta Minum
  • Makan adalah 1 jam sebelum latihan, dianjurkan makan menu ringan
  • Minumlah 200 cc sebelum latihan serta 250 cc setiap 20 menit
  • Bila cuaca panas serta kegiatan latihan dibawah terik surya, dianjurkan munum lebih banyak air putih. 
4. Cara Berjalan yg Baik dan Benar
  • Badan tegak
  • kepala tegak
  • perut ditarik
  • lengan diayun secara alamiah kedepan serta ke belakang
  • langkah normal (1 km = 10 - 11 mnt)
  • Telapak kaki jatuh serta pada tumit bagian luar
  • Nafas diatur sesuai kecepatan dan intensitas latihan
  • Otot yg secara umum dikuasai adalah betis serta benturan yang diterima telapak kaki 1 - 1,5 x BB (Berat Badan)
Demikian manfaat serta cara olahraga berjalan kaki yang baik dan sahih buat kesehatan tubuh kita, semoga bermanfaat, terimakasih, selamat berolah raga.

MENGENAL SYS DIA DAN PULSE DALAM ALAT PENGUKUR TEKANAN DARAH

Cara flexi---Pertanyaan yg seringkali kita ajukan saat kita memeriksakan tekanan darah kita merupakan Berapa Sys Dia dan Pulse Normal?

Jika Anda menggunakan Sphygmomanometer atau Tensi-Tensimeter-Alat-Ukur-Tekanan-Darah khususnya tensi digital, maka ada tiga parameter yang umumnya tertera dalam layar, yaitu Sys, Dia, dan Pulse.


Pertanyaan selanjutnya Apa maksud berdasarkan ketiga parameter tersebut?

Ketiga parameter,  baik Sys, Dia, atau Pulse memiliki pengertian tersendiri sebagaj berikut ;

1. Sys

Sys merupakan singkatan berdasarkan Systole (dibaca sistol). Ejaan Indonesianya merupakan Sistole. Parameter ini memberitahuakn tekanan darah ketika jantung berdetak atau waktu jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Pada fase ini, tekanan darah mencapai puncaknya.



2. Dia

Dia merupakan singkatan menurut Diastole (dibaca diastol). Parameter ini memberitahuakn tekanan darah waktu jantung istirahat pada antara 2 denyutan. Tekanan darah dalam diastole memperlihatkan angka yang lebih rendah daripada systole. Pada fase diastole, jantung mulai terisi darah serta ketika penuh akan memompa isinya keluar.

Systole serta Diastole terjadi bergantian, terus menerus sepanjang manusia masih hidup.

Perlu diketahui bahwa jantung terdiri dari serabut otot, seperti halnya otot lengan. Oleh karena itu, dalam penderita waktu tekanan systole sangat tinggi dan terjadi terus menerus misalnya dalam penyakit tekanan darah tinggi, maka otot jantung akan mengembang. Dokter umumnya mengatakan bahwa jantung bengkak.


3. Pulse

Pulse diartikan sebagai jumlah denyutan jantung atau berapa kali jantung berdetak selama satu mnt.

Berapakah Sys, Dia, Pulse yg normal?

Sys normal merupakan 120 mmHg atau di bawahnya sedikit. Nilai antara 120-139 menerangkan keadaan cenderung hipertensi, akan tetapi belum hipertensi, sedangkan nilai pada atas 140 mmHg dikategorikan sebagai hipertensi.

Dia normal adalah 80 mmHg atau di bawahnya sedikit. Nilai antara 80-89 menampakan kondisi cenderung hipertensi (prehipertensi), sedangkan nilai 90 mmHg ke atas mengkategorikan sebagai hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Pulse yang normal merupakan berkisar antara 60-100 kali per mnt. Nilai di atasnya disebut takikardi serta nilai pada bawahnya disebut bradikardi.

Demikian mengenai Sys, Dia, Pulse, dalam indera pengukur tekanan darah. Semoga bermanfaat. Terimakasih.