PENGERTIAN DAN DEFINISI SISTEM INFORMASI

Pengertian Dan Definisi Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sekumpulan hardware, perangkat lunak, brainware, mekanisme dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral buat memasak data sebagai liputan yang berguna guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.

Sistem Informasi adalah satu Kesatuan data olahan yg terintegrasi serta saling melengkapi yg membentuk output baik pada bentuk gambar, suara juga goresan pena.

Sistem Informasi merupakan Proses yg menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, serta menyebarkan kabar buat kepentingan tertentu; kebanyakan SI dikomputerisasi.

Sistem kabar adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yg mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan membentuk suatu kabar dalam suatu bidang eksklusif. Dalam sistem berita diperlukannya pembagian terstruktur mengenai alur warta, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu berita sang pengguna berita. Kriteria berdasarkan sistem kabar antara lain, fleksibel, efektif serta efisien.

Sistem liputan adalah perpaduan antara sub-sub sistem yg salaing bekerjasama yg membangun suatu komponen yg didalamnya mencakup input-proses-hasil yang berhubungan dengan pengolaan fakta (data yg sudah dioleh sehingga lebih bermanfaat bagi user).

Suatu sistem liputan (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen menurut orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung serta memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu usaha termasuk mendukung memecahkan soal serta kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna yg berpengalaman pada bidangnya.

Jenis-jenis Sistem Informasi 
Sistem informasi dikembangkan buat tujuan yg berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan usaha. Sistem liputan dapat dibagi sebagai beberapa bagian :

1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS merupakan sistem informasi yang terkomputerisasi yg dikembangkan buat memproses data pada jumlah akbar buat transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi mampu berinteraksi menggunakan lingkungan eksternal. Data yang didapatkan sang TPS bisa dipandang atau digunakan sang manajer.

2. Office Automation Systems (OAS) serta Knowledge Work Systems (KWS)
OAS serta KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yg umumnya nir membentuk pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis keterangan sedemikian rupa buat mentransformasikan data atau memanipulasikannya menggunakan cara-cara eksklusif sebelum menyebarkannya secara holistik dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS misalnya word processing, spreadsheets, electronic scheduling, serta komunikasi melalui voice mail, email dan video conferencing.

KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur serta doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru serta memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau warga .

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas berdasarkan TPS, termasuk analisis keputusan dan penghasil keputusan. SIM membuat warta yg digunakan untuk membuat keputusan, dan pula dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi usaha yg sudah terkomputerisasi (basis data).

4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama menggunakan SIM lantaran memakai basis data sebagai asal data. DSS bermula berdasarkan SIM lantaran menekankan dalam fungsi mendukung produsen keputusan diseluruh termin-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap kewenangan tertentu penghasil keputusan.

5. Sistem Ahli/Sistem Pakar (Expert System) serta Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI)
AI dimaksudkan buat mengembangkan mesin-mesin yg berfungsi secara cerdas. Dua cara buat melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya buat berfikir melalui masalah hingga kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI buat menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna usaha. Sistem ahli (pula dianggap knowledge-based systems) secara efektif menangkap serta menggunakan pengetahuan seorang ahli buat merampungkan perkara yg dialami pada suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu kasus spesifik. Komponen dasar sistem pakar adalah knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna menggunakan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.

6. Group Decision Support Systems (GDSS) serta Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila grup, perlu bekerja beserta-sama buat menciptakan keputusan semi-terstruktur serta tak terstruktur, maka group Decision support systems menciptakan suatu solusi. GDSS dimaksudkan buat membawa gerombolan bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, survey, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yg meliputi pendukung aplikasi yg disebut dengan “groupware” buat kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.

7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung dalam berita yg dihasilkan TPS serta SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya menggunakan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di loka-tempat yang mampu diakses seperti tempat kerja.

PENGERTIAN DAN DEFINISI SISTEM INFORMASI

Pengertian Dan Definisi Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sekumpulan hardware, software, brainware, mekanisme serta atau aturan yg diorganisasikan secara integral buat memasak data menjadi fakta yang bermanfaat guna memecahkan kasus serta pengambilan keputusan.

Sistem Informasi merupakan satu Kesatuan data olahan yang terintegrasi serta saling melengkapi yang membentuk hasil baik dalam bentuk gambar, bunyi juga tulisan.

Sistem Informasi adalah Proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, serta mengembangkan berita buat kepentingan eksklusif; kebanyakan SI dikomputerisasi.

Sistem berita merupakan sekumpulan komponen pembentuk sistem yg mempunyai keterkaitan antara satu komponen menggunakan komponen lainnya yg bertujuan membuat suatu keterangan dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem kabar diperlukannya penjabaran alur keterangan, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu berita sang pengguna informasi. Kriteria berdasarkan sistem berita diantaranya, fleksibel, efektif serta efisien.

Sistem keterangan merupakan perpaduan antara sub-sub sistem yang salaing bekerjasama yg membangun suatu komponen yang didalamnya meliputi input-proses-output yg herbi pengolaan informasi (data yang sudah dioleh sehingga lebih berguna bagi user).

Suatu sistem liputan (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yg berinteraksi mendukung serta memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna yg berpengalaman di bidangnya.

Jenis-jenis Sistem Informasi 
Sistem keterangan dikembangkan untuk tujuan yg bhineka, tergantung dalam kebutuhan usaha. Sistem fakta bisa dibagi menjadi beberapa bagian :

1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS merupakan sistem berita yg terkomputerisasi yg dikembangkan buat memproses data pada jumlah besar buat transaksi bisnis rutin misalnya daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yg memungkinkan organisasi mampu berinteraksi menggunakan lingkungan eksternal. Data yang didapatkan sang TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.

2. Office Automation Systems (OAS) serta Knowledge Work Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja dalam level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yg umumnya tidak membangun pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis liputan sedemikian rupa buat mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara eksklusif sebelum menyebarkannya secara keseluruhan menggunakan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS misalnya word processing, spreadsheets, electronic scheduling, serta komunikasi melalui voice mail, email serta video conferencing.

KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur serta doktor menggunakan membantu membangun pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM nir menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yg lebih luas berdasarkan TPS, termasuk analisis keputusan serta pembuat keputusan. SIM membuat informasi yg dipakai buat membuat keputusan, dan juga bisa membatu menyatukan beberapa fungsi berita usaha yang sudah terkomputerisasi (basis data).

4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena memakai basis data sebagai asal data. DSS bermula menurut SIM lantaran menekankan dalam fungsi mendukung penghasil keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap kewenangan eksklusif penghasil keputusan.

5. Sistem Ahli/Sistem Pakar (Expert System) serta Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI)
AI dimaksudkan buat berbagi mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI merupakan memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya buat berfikir melalui duduk perkara hingga kesimpulan logiknya. Sistem pakar memakai pendekatan-pendekatan pemikiran AI buat menyelesaikan kasus dan memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem pakar (pula disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan memakai pengetahuan seseorang ahli buat menuntaskan perkara yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli merupakan knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yg menghubungkan pengguna menggunakan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur serta anatarmuka pengguna.

6. Group Decision Support Systems (GDSS) serta Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila gerombolan , perlu bekerja beserta-sama buat menciptakan keputusan semi-terstruktur serta tidak terstruktur, maka class Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan buat membawa grup bersama-sama menyelesaikan kasus dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, berita umum, konsultasi serta skenario. Kadang-kadang GDSS dianggap dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yg disebut menggunakan “groupware” buat kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.

7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yg didapatkan TPS serta SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yg mampu diakses misalnya tempat kerja.

KONSEP DASAR MANAJEMEN DAN MANAJEMEN ORGANISASI BISNIS

Konsep Dasar Manajemen Dan Manajemen Organisasi Bisnis
Organisasi Dan Manajemen
Kata "manajemen" tampaknya telah begitu sering kita dengar. Manajemen erat kaitannya dengan konsep organisasi. Sehubungan dengan hat tersebut, maka ada baiknya kita tahu dulu pengertian dari organisasi. Menurut Griffin (2002), organisasi merupakan a group of people working together in a structured and coordinated fashion to achieve a set of goals. Organisasi merupakan sekelompok orang yg bekerja sama pada struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan eksklusif. Atau menggunakan bahasa lain, penulis mendefinisikan organisasi menjadi sekumpulan orang atau grup yang memiliki tujuan eksklusif dan berupaya buat mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerja sama.

Berbagai organisasi memiliki tujuan yang bhineka, tergantung pada jenis organisasinya. Organisasi politik, social, usaha dll. Khusuanya organisasi bisnis bertujuan buat memperoleh profit. Sekalipun nir semua organisasi usaha bertujuan buat profit, namun profit merupakan salah satu tujuan yg ingin dicapai oleh organisasi usaha pada mana pun. Jika tujuan berdasarkan usaha adalah profit, maka organisasi bisnis merupakan sekumpulan orang atau grup yg mempunyai tujuan buat meraih profit dalam kegiatan bisnisnya, sebagai akibatnya mereka berupaya buat mewujudkan tujuannya tadi melalui kolaborasi pada dalam organisasi tersebut. Bagaimana kerja sama bisa dilakukan ketika karakter orang-orang atau grup orang yang terdapat pada dalam organisasi sangat berbeda-beda, didorong oleh motif yg berbeda-beda, dan berlatar belakang yang berbeda-beda pula? Selain orang-orang yang berbeda-beda, organisasi jua terdiri dari banyak sekali asal daya yang dimilikinya, contohnya peralatan, perlengkapan, dan lain-lain. Griffin mengemukakan bahwa paling tidak organisasi mempunyai berbagai sumber daya, misalnya asal daya manusia (human resources), sumber daya alam (natural resources), sumber daya dana (financial resources) atau keuangan (funds), dan asal daya informasi (infor­mational resources). Bagaimana keseluruhan asal daya tersebut bisa dikelola melalui kerja sama berdasarkan orang-orang yg tidak selaras sebagai akibatnya tujuan organisasi dapat dicapai? Di sinilah kiprah menurut manajemen dibutuhkan. Manajemen dibutuhkan waktu masih ada sekumpulan orang-orang (yg pada umumnya mempunyai ciri perbedaan) dan sejumlah asal daya yang wajib dikelola supaya tujuan sebuah organisasi dapat tercapai.

Pentingnya Manajemen
Manajemen dibutuhkan oleh seluruh organisasi, karena tanpa ma­najemen, seluruh bisnis akan sia-sia serta pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada 3 alasan utama diperlukannya manajemen :

Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan buat menca­pai tujuan organisasi dan pribadi. 
Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang sa­ling bertentangan. Manajemen diharapkan untuk menjaga ke­seimbangan antara tujuan-tujuan, target-sasaran dan aktivitas-aktivitas yg saling bertentangan dari pihak-pihak yg berke­pentingan dalam organisasi, misalnya pemilik serta karyawan, ma­upun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, perkumpulan kerja, assosiasi perdagangan, rakyat serta pemerintah. 
Untuk mencapai efisiensi don efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur menggunakan banyak cara yang tidak sama. Salah satu cara yg generik adalah efisiensi dan efektivitas. 

Efisiensi dan Efektivitas
Dua konsepsi utama buat mengukur prestasi kerja (perfor­mance) manajemen adalah efisiensi dan efektivitas. Efisiensi merupakan kemampuan buat menuntaskan suatu pekerjaan menggunakan sahih. Ini adalah konsep matematik, atau merupakan perhitungan ratio antara keluaran (hasil) serta masukan (input). Seorang manajer efi­sien merupakan seorang yg mencapai keluaran yang lebih tinggi (output, produktivitas, performance) dibanding masukan-masukan (energi kerja, bahan, uang, mesin, serta waktu) yg dipakai. Dengan istilah lain, manajer yg dapat meminimumkan biaya penggunaan sumber daya-sumber daya buat mencapai keluaran yang sudah dipengaruhi dianggap manajer yang efisien. Atau kebalikannya, manajer diklaim efi­sien bila dapat memaksimumkan keluaran menggunakan jumlah masukan yang terbatas.

Efektivitas adalah kemampuan buat menentukan tujuan yang sempurna atau alat-alat yg sempurna untuk pencapaian tujuan yg telah ditetapkan. Dengan istilah lain, seseorang manajer efektif bisa menentukan pekerjaan yg wajib dilakukan atau metoda (cara) yang tepat buat mencapai tujuan.

Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektivitas merupakan mela­kukan pekerjaan yang benar (doing the right things) , sedang efisiensi adalah melakukan pekerjaan menggunakan benar (doing things right). Bagi para manajer, pertanyaan yang paling krusial adalah- bukan bagai­mana melakukan pekerjaan menggunakan benar, namun bagaimana menemu­kan pekerjaan yg benar buat dilakukan, dan memusatkan sumber daya serta bisnis dalam pekerjaan tadi. Seorang manajer yg ber­sikeras buat menghasilkan hanya kendaraan beroda empat-kendaraan beroda empat akbar, sedang permin­taan rakyat justru ditujukan pada mobil-kendaraan beroda empat kecil adalah ma­najer yang nir efektif, walaupun produksi mobil-mobil besar terse­but dilakukan menggunakan efisien.

Definisi Manajemen
Mary Parker Follett mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menuntaskan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang­-orang lain buat melaksanakan berbagai tugas yg mungkin diperlu­kan, atau berarti dengan nir melakukan tugas-tugas itu sendiri.

Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang dipakai secara konsisten sang seluruh orang. Pembahasan kita akan dimulai dengan definisi yg lebih kompleks serta mencakup aspek-aspek krusial pengelolaan, misalnya yg dikemukakan sang Stoner menjadi berikut :

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, peng­arahan serta supervisi bisnis-usaha para anggota organisasi dan penggunaan asal daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Dari definisi diatas terlihat bahwa Stoner telah memakai istilah proses, bukan seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi Suatu proses merupakan cara sistematis buat melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan menjadi proses karena semua manajer, tanpa memperdulikan kecakapan atau ketrampilan khusus mereka, wajib melaksanakan aktivitas-kegiatan eksklusif yang saling berkaitan un­tuk mencapai tujuan-tujuan yg mereka inginkan.

Akhirnya, definisi yg kita gunakan menyatakan bahwa mana­jemen melibatkan pencapaian "tujuan-tujuan organisasi yg telah ditetapkan" (stated goals). Ini mengandung arti bahwa para manajer organisasi apapun berupaya buat mencapai banyak sekali output akhir spe­sifik. Hasil-output akhir ini tentu saja unik bagi masing-masing organisa­si. Bagaimanapun jua, apapun tujuan yang sudah ditetapkan organi­sasi tertentu, manajemen adalah proses dengan mana tujuan­tujuan dicapai.

Atas dasar uraian diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa dalam dasarnya manajemen bisa didefinisikan menjadi bekerja dengan orang-orang buat memilih, menginterpretasikan serta mencapai tujuan-tujuan organisasi menggunakan pelaksanaan fungsi-fungsi perenca­naan (rencana), pengorganisasian (organizing), penyusunan persona­lia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) serta pengawasan (controlling).

Masalah identifikasi dan definisi manajemen memang merupa­kan kasus yg sulit. Dan sampai sekarang nir ada persetujuan universal mengenai definisi manajemen. Bahkan telah terjadi banyak perdebatan bertahun-tahun hanya buat mengungkapkan bagaima­na manajemen dapat diklasifikasikan. Banyak penulis menyetujui bahwa manajemen meliputi berbagai tingkat ketrampilan, tetapi pada lain pihak juga perilaku yang bhineka. Untuk lebih memper­jelas pengertian manajemen akan dibicarakan topik-topik berikut ini .
1. Manajemen sebagai ilmu dan seni
2. Manajemen sebagai profesi

Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni
Luther Gulick mendefinisikan manajemen menjadi suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secarasistematis buat tahu mengapa serta bagaimana insan bekerja beserta buat mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kerrianusiaan. 4) Menurut Gulick manajemen sudah memenuhi persyaratan untuk diklaim bidang ilmu pengetahuan, karena sudah pada­pelajari buat waktu yg lama serta telah diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori. Teori-teori ini masih terlalu generik dan subyektif. Namun teori manajemen selalu diuji dalam praktek, sebagai akibatnya manaje­men menjadi ilmu akan terus berkembang.

Hubungan antara teori serta praktek manajemen bisa dijelas­kan pada gambar 1.3. Dari gambar dapat disimpulkan bahwa praktek manajemen seharusnya selalu didasarkan atas prinsip-prinsip teori. Hubungan tadi adalah praktek → mengakibatkan suatu te­ori → membuat prinsip-prinsip yang akan sebagai kai­dah-kaidah dasar pengembangan kegiatan manajemen dalam praktek.

Manajemen merupakan ilmu pengetahuan juga pada artian bahwa manajemen memerlukan disiplin ilmu-ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya; misal, ilmu ekonomi, statistik, akuntansi, dan sebagainya. Bidang-bidang ilmu ini dapat kita pelajari secara univer­sal. 

Gambar  Teori dan praktek manajemen merupakan saling tergantung satu dengan yg lain.

Manajemen bukan hanya merupakan ilmu atau seni, tetapi kom­binasi dari keduanya. Kombinasi ini nir pada proporsi yg permanen namun dalam proporsi yg bermaCam-macam. Pada umumnya para manajer efektif mempergunakan pendekatan ilmiah pada penghasil­an keputusan, apalagi menggunakan perkembangan peralatan komputer. Di lain pihak dalam banyak aspek perencanaan, kepemimpinan, komunikasi, serta segala sesuatu yang menyangkut unsur manusia, ha­gaimanapun manajer wajib pula menggunakan pendekatan artistik (seni ).

Manajemen Sebagai Profesi
Banyak usaha telah dilakukan buat mengklasifikasikan manaje­men sebagai suatu profesi. Edgar H. Schein telah menguraikan karak­teristik-ciri atau kriteria-kriteria buat memilih sesuatu menjadi profesi yg bisa diperinci berikut :
  • Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip­prinsip generik. Adanya pendidikan, kursus-kursus dan pro­gr-acara latihan formal menerangkan bahwa terdapat prinsip-prinsip manajemen tertentu yg bisa diandalkan. 
  • Para profesional menerima status mereka lantaran menca­pai standar prestasi kerja tertentu, bukan lantaran favoritis­me atau karena suku bangsa atau agamanya dan kriteria politik atau sosial lainnya. 
  • Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang bertenaga, dengan disiplin buat mereka yg menjadi kliennya. 
Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen merupakan serangkaian kegiatan yg dijalankan pada manajemen menurut fungsinya masing-masing serta mengikuti satu tahapan-tahapan eksklusif pada pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana diterangkan sang Nickels, McHugh and McHugh (1997), terdiri menurut empat fungsi, yaitu:
  • Perencanaan atau Planning, yaitu proses yg menyangkut upaya yang dilaku­kan buat mengantisipasi kesamaan pada masa yang akan tiba dan penentuan taktik dan strategi yang sempurna buat mewujudkan sasaran dan tujuan organisasi. 
Menetapkan tujuan serta sasaran bisnis 
Merumuskan strategi untuk mcncapai tujuan serta target usaha tadi 
Menentukan sumber-sumber daya yg diharapkan 
Menetapkan standar/indicator keberhasilan pada pencapaian tujuan serta target usaha 

  • Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yg menyangkut bagaimana taktik dan taktik yg sudah dirumuskan pada perencanaan dirancang pada sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa seluruh pihak dalam orga­nisasi sanggup bekerja secara efektif serta efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
  • Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan sang seluruh pihak pada organisasi serta proses memotivasi supaya seluruh pihak tadi bisa menjalankan tanggung jawabnya menggunakan penuh kesadaran serta produktivitas yang tinggi.
  • Pengendalian dan Pengawasan atau Controlling, yaitu proses yg dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian aktivitas yg telah direncanakan, di­organisasikan, serta diimplementasikan bisa berjalan sinkron dengan sasaran yg diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi pada lingkungan global usaha yg dihadapi.
Beberapa literatur mengemukakan pengertian yg tidak selaras, tetapi mempunyai esensi yg sama. Misalnya saja, Griffin mengemukakan bahwa fungsi-fungsi manajemen adalah perencanaan (rencana), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), serta pengawasan (controlling). Griffin tidak sama pada hal leading, pada mana Griffin ber­tnaksud buat mengemukakan bahwa kepemimpinan memiliki impak kuat supaya kegiatan manajemen bisa dilaksanakan menggunakan baik. Pendapat Griffin ini sejalan menggunakan James AF Stoner yang menempatkan fungsi leading sebagai ganti dari directing. 

Selain planing, organizing, directing, dan controlling, Sekalipun para pakar manajemen tadi memiliki disparitas pandangan dalam melihat fungsi-fungsi manajemen, akan tetapi esensinya permanen sama, bahwa:
Manajemen terdiri menurut banyak sekali proses yang terdiri menurut tahapan-tahapan eksklusif yang berfungsi buat mencapai tujuan organisasi. 

Setiap tahapan mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam pencapaian tujuan organisasi. 

KONSEP DASAR MANAJEMEN DAN MANAJEMEN ORGANISASI BISNIS

Konsep Dasar Manajemen Dan Manajemen Organisasi Bisnis
Organisasi Dan Manajemen
Kata "manajemen" sepertinya telah begitu sering kita dengar. Manajemen erat kaitannya menggunakan konsep organisasi. Sehubungan dengan hat tersebut, maka terdapat baiknya kita tahu dulu pengertian berdasarkan organisasi. Menurut Griffin (2002), organisasi adalah a group of people working together in a structured and coordinated fashion to achieve a set of goals. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur serta koordinasi eksklusif pada mencapai serangkaian tujuan eksklusif. Atau dengan bahasa lain, penulis mendefinisikan organisasi sebagai sekumpulan orang atau grup yg memiliki tujuan tertentu dan berupaya buat mewujudkan tujuannya tersebut melalui kolaborasi.

Berbagai organisasi mempunyai tujuan yang bhineka, tergantung pada jenis organisasinya. Organisasi politik, social, bisnis dll. Khusuanya organisasi usaha bertujuan buat memperoleh profit. Sekalipun nir semua organisasi bisnis bertujuan buat profit, tetapi profit adalah keliru satu tujuan yang ingin dicapai sang organisasi bisnis di mana pun. Apabila tujuan berdasarkan bisnis merupakan profit, maka organisasi usaha adalah sekumpulan orang atau grup yg mempunyai tujuan untuk meraih profit pada aktivitas bisnisnya, sebagai akibatnya mereka berupaya buat mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerja sama di dalam organisasi tadi. Bagaimana kerja sama dapat dilakukan saat karakter orang-orang atau gerombolan orang yg ada pada dalam organisasi sangat berbeda-beda, didorong oleh motif yang bhineka, serta berlatar belakang yg berbeda-beda juga? Selain orang-orang yang bhineka, organisasi pula terdiri menurut aneka macam sumber daya yg dimilikinya, contohnya alat-alat, perlengkapan, dan lain-lain. Griffin mengemukakan bahwa paling tidak organisasi mempunyai banyak sekali sumber daya, misalnya sumber daya manusia (human resources), asal daya alam (natural resources), asal daya dana (financial resources) atau keuangan (funds), dan asal daya fakta (infor­mational resources). Bagaimana keseluruhan asal daya tadi dapat dikelola melalui kerja sama berdasarkan orang-orang yang tidak sama sebagai akibatnya tujuan organisasi dapat dicapai? Di sinilah peran dari manajemen dibutuhkan. Manajemen dibutuhkan saat masih ada sekumpulan orang-orang (yg dalam umumnya memiliki karakteristik disparitas) dan sejumlah asal daya yg wajib dikelola agar tujuan sebuah organisasi bisa tercapai.

Pentingnya Manajemen
Manajemen diperlukan oleh seluruh organisasi, karena tanpa ma­najemen, semua bisnis akan sia-sia serta pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada 3 alasan utama diperlukannya manajemen :

Untuk mencapai tujuan. Manajemen diperlukan buat menca­pai tujuan organisasi serta eksklusif. 
Untuk menjaga ekuilibrium pada antara tujuan-tujuan yang sa­ling bertentangan. Manajemen dibutuhkan buat menjaga ke­seimbangan antara tujuan-tujuan, target-target dan aktivitas-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berke­pentingan pada organisasi, seperti pemilik dan karyawan, ma­upun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, perkumpulan kerja, assosiasi perdagangan, rakyat dan pemerintah. 
Untuk mencapai efisiensi don efektivitas. Suatu kerja organisasi bisa diukur dengan poly cara yg tidak selaras. Salah satu cara yang generik adalah efisiensi serta efektivitas. 

Efisiensi serta Efektivitas
Dua konsepsi primer buat mengukur prestasi kerja (perfor­mance) manajemen adalah efisiensi serta efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan buat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan sahih. Ini adalah konsep matematik, atau merupakan perhitungan ratio antara keluaran (hasil) dan masukan (input). Seorang manajer efi­sien merupakan seorang yang mencapai keluaran yang lebih tinggi (hasil, produktivitas, performance) dibanding masukan-masukan (energi kerja, bahan, uang, mesin, dan saat) yg digunakan. Dengan istilah lain, manajer yang dapat meminimumkan biaya penggunaan sumber daya-asal daya buat mencapai keluaran yang telah dipengaruhi disebut manajer yang efisien. Atau kebalikannya, manajer dianggap efi­sien jika bisa memaksimumkan keluaran dengan jumlah masukan yang terbatas.

Efektivitas adalah kemampuan buat menentukan tujuan yg sempurna atau alat-alat yang tepat buat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan istilah lain, seseorang manajer efektif bisa menentukan pekerjaan yang harus dilakukan atau metoda (cara) yg sempurna buat mencapai tujuan.

Menurut pakar manajemen Peter Drucker efektivitas merupakan mela­kukan pekerjaan yang sahih (doing the right things) , sedang efisiensi merupakan melakukan pekerjaan menggunakan benar (doing things right). Bagi para manajer, pertanyaan yg paling penting adalah- bukan bagai­mana melakukan pekerjaan dengan sahih, tetapi bagaimana menemu­kan pekerjaan yg benar buat dilakukan, serta memusatkan sumber daya serta bisnis pada pekerjaan tadi. Seorang manajer yang ber­sikeras untuk memproduksi hanya kendaraan beroda empat-kendaraan beroda empat besar , sedang permin­taan masyarakat justru ditujukan pada kendaraan beroda empat-kendaraan beroda empat mini adalah ma­najer yang tidak efektif, walaupun produksi kendaraan beroda empat-kendaraan beroda empat besar terse­but dilakukan dengan efisien.

Definisi Manajemen
Mary Parker Follett mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menuntaskan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang­-orang lain buat melaksanakan aneka macam tugas yang mungkin diperlu­kan, atau berarti menggunakan nir melakukan tugas-tugas itu sendiri.

Pengertian manajemen begitu luas, sehingga pada kenyataannya tidak terdapat definisi yang digunakan secara konsisten sang seluruh orang. Pembahasan kita akan dimulai menggunakan definisi yang lebih kompleks dan meliputi aspek-aspek krusial pengelolaan, seperti yang dikemukakan sang Stoner menjadi berikut :

Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, peng­arahan serta pengawasan bisnis-usaha para anggota organisasi serta penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yg sudah ditetapkan.

Dari definisi diatas terlihat bahwa Stoner telah menggunakan kata proses, bukan seni. Mengartikan manajemen menjadi seni mengandung arti bahwa hal itu merupakan kemampuan atau ketrampilan pribadi Suatu proses merupakan cara sistematis buat melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses lantaran seluruh manajer, tanpa memperdulikan kecakapan atau ketrampilan khusus mereka, wajib melaksanakan kegiatan-kegiatan eksklusif yg saling berkaitan un­tuk mencapai tujuan-tujuan yang mereka inginkan.

Akhirnya, definisi yang kita gunakan menyatakan bahwa mana­jemen melibatkan pencapaian "tujuan-tujuan organisasi yg telah ditetapkan" (stated goals). Ini mengandung arti bahwa para manajer organisasi apapun berupaya buat mencapai banyak sekali hasil akhir spe­sifik. Hasil-output akhir ini tentu saja unik bagi masing-masing organisa­si. Bagaimanapun juga, apapun tujuan yang sudah ditetapkan organi­sasi tertentu, manajemen adalah proses dengan mana tujuan­tujuan dicapai.

Atas dasar uraian diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa dalam dasarnya manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja menggunakan orang-orang buat memilih, menginterpretasikan serta mencapai tujuan-tujuan organisasi menggunakan aplikasi fungsi-fungsi perenca­naan (rencana), pengorganisasian (organizing), penyusunan persona­lia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) serta pengawasan (controlling).

Masalah identifikasi dan definisi manajemen memang merupa­kan kasus yang sulit. Dan sampai sekarang nir terdapat persetujuan universal mengenai definisi manajemen. Bahkan telah terjadi banyak perdebatan bertahun-tahun hanya buat menjelaskan bagaima­na manajemen bisa diklasifikasikan. Banyak penulis menyetujui bahwa manajemen meliputi banyak sekali taraf ketrampilan, tetapi di lain pihak pula sikap yang berbeda-beda. Untuk lebih memper­kentara pengertian manajemen akan dibicarakan topik-topik berikut ini .
1. Manajemen sebagai ilmu dan seni
2. Manajemen menjadi profesi

Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni
Luther Gulick mendefinisikan manajemen menjadi suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secarasistematis buat memahami mengapa serta bagaimana insan bekerja bersama buat mencapai tujuan serta membuat sistem kerjasama ini lebih berguna bagi kerrianusiaan. 4) Menurut Gulick manajemen telah memenuhi persyaratan buat disebut bidang ilmu pengetahuan, lantaran sudah pada­pelajari buat waktu yang lama dan sudah diorganisasi sebagai suatu rangkaian teori. Teori-teori ini masih terlalu generik serta subyektif. Namun teori manajemen selalu diuji pada praktek, sehingga manaje­men sebagai ilmu akan terus berkembang.

Hubungan antara teori dan praktek manajemen dapat dijelas­kan dalam gambar 1.3. Dari gambar dapat disimpulkan bahwa praktek manajemen seharusnya selalu berdasarkan atas prinsip-prinsip teori. Hubungan tersebut adalah praktek → menyebabkan suatu te­ori → membuat prinsip-prinsip yg akan sebagai kai­dah-kaidah dasar pengembangan aktivitas manajemen dalam praktek.

Manajemen merupakan ilmu pengetahuan jua pada artian bahwa manajemen memerlukan disiplin ilmu-ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya; misal, ilmu ekonomi, statistik, akuntansi, serta sebagainya. Bidang-bidang ilmu ini dapat kita pelajari secara univer­sal. 

Gambar  Teori serta praktek manajemen adalah saling tergantung satu menggunakan yang lain.

Manajemen bukan hanya adalah ilmu atau seni, namun kom­binasi berdasarkan keduanya. Kombinasi ini nir dalam proporsi yg permanen namun pada proporsi yg bermaCam-macam. Pada umumnya para manajer efektif mempergunakan pendekatan ilmiah pada pembuat­an keputusan, apalagi dengan perkembangan alat-alat komputer. Di lain pihak dalam poly aspek perencanaan, kepemimpinan, komunikasi, dan segala sesuatu yang menyangkut unsur insan, ha­gaimanapun manajer wajib jua memakai pendekatan artistik (seni ).

Manajemen Sebagai Profesi
Banyak bisnis telah dilakukan buat mengklasifikasikan manaje­men sebagai suatu profesi. Edgar H. Schein sudah menguraikan karak­teristik-ciri atau kriteria-kriteria buat menentukan sesuatu sebagai profesi yg bisa diperinci berikut :
  • Para profesional menciptakan keputusan atas dasar prinsip­prinsip umum. Adanya pendidikan, kursus-kursus serta pro­gr-program latihan formal menerangkan bahwa terdapat prinsip-prinsip manajemen eksklusif yang dapat diandalkan. 
  • Para profesional menerima status mereka karena menca­pai standar prestasi kerja tertentu, bukan lantaran favoritis­me atau lantaran suku bangsa atau agamanya dan kriteria politik atau sosial lainnya. 
  • Para profesional wajib ditentukan oleh suatu kode etik yg bertenaga, menggunakan disiplin buat mereka yg menjadi kliennya. 
Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen merupakan serangkaian kegiatan yg dijalankan pada manajemen dari fungsinya masing-masing serta mengikuti satu tahapan-tahapan eksklusif pada pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana diterangkan oleh Nickels, McHugh and McHugh (1997), terdiri menurut empat fungsi, yaitu:
  • Perencanaan atau Planning, yaitu proses yg menyangkut upaya yang dilaku­kan buat mengantisipasi kesamaan pada masa yang akan datang dan penentuan strategi serta taktik yang tepat buat mewujudkan target serta tujuan organisasi. 
Menetapkan tujuan serta target usaha 
Merumuskan taktik buat mcncapai tujuan dan target bisnis tadi 
Menentukan asal-sumber daya yg dibutuhkan 
Menetapkan baku/indicator keberhasilan pada pencapaian tujuan dan sasaran bisnis 

  • Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yg menyangkut bagaimana taktik dan taktik yg sudah dirumuskan pada perencanaan dirancang dalam sebuah struktur organisasi yg tepat serta andal, sistem serta lingkungan organisasi yg aman, serta sanggup memastikan bahwa seluruh pihak dalam orga­nisasi bisa bekerja secara efektif serta efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
  • Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi program supaya bisa dijalankan oleh seluruh pihak pada organisasi dan proses memotivasi supaya seluruh pihak tersebut bisa menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh pencerahan dan produktivitas yang tinggi.
  • Pengendalian dan Pengawasan atau Controlling, yaitu proses yang dilakukan buat memastikan seluruh rangkaian aktivitas yang telah direncanakan, di­organisasikan, serta diimplementasikan sanggup berjalan sesuai menggunakan target yg diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia usaha yang dihadapi.
Beberapa literatur mengemukakan pengertian yg tidak selaras, namun mempunyai esensi yang sama. Misalnya saja, Griffin mengemukakan bahwa fungsi-fungsi manajemen adalah perencanaan (rencana), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling). Griffin tidak selaras pada hal leading, di mana Griffin ber­tnaksud buat mengemukakan bahwa kepemimpinan memiliki dampak bertenaga agar aktivitas manajemen dapat dilaksanakan dengan baik. Pendapat Griffin ini sejalan menggunakan James AF Stoner yang menempatkan fungsi leading sebagai ganti berdasarkan directing. 

Selain planing, organizing, directing, serta controlling, Sekalipun para pakar manajemen tadi mempunyai disparitas pandangan dalam melihat fungsi-fungsi manajemen, akan namun esensinya permanen sama, bahwa:
Manajemen terdiri dari aneka macam proses yg terdiri berdasarkan tahapan-tahapan eksklusif yang berfungsi buat mencapai tujuan organisasi. 

Setiap tahapan memiliki keterkaitan satu sama lain pada pencapaian tujuan organisasi. 

PENGERTIAN DAN ISTILAHISTILAH DALAM SISTEM MANAGEMEN LINGKUNGAN

Pengertian Dan Istilah-Istilah Dalam Sistem Managemen Lingkungan
Sejalan dengan meningkatnya perhatian terhadap pemugaran mutu lingkungan, Organisasi-organisasi dengan berbagai jenis dan ukuran makin menaikkan perhatian mereka dalam efek lingkungan berdasarkan kegiatan, produk dan jasanya. Kinerja lingkungan berdasarkan suatu organisasi semakin penting bagi pihak terkait pada lingkungan internal juga eksternal. Untuk mencapai kinerja lingkungan yang baik dibutuhkan komitmen organisasi buat melakukan pendekatan yg sistematik dan penyempurnaan yang berkelanjutan dalam suatu sistem manajemen lingkungan (EMS). 

Sistem Manajemen lingkungan dikembangkan buat memberikan pedoman dasar agar aktivitas usaha senantiasa akrab lingkungan. Kondisi lingkungan yg memburuk dampak kegiatan manusia (yg pada gilirannya akan menghambat tempat hayati beserta) sudah waktunya buat dikendalikan. Hal ini bisa memperlihatkan bahwa sistem pengelolaan lingkungan yg kentara dan terintegrasi, misalnya penerapan ISO14001 tidak hanya akan mendorong perbaikan lingkungan organisasi, tetapi jua menaikkan pemahaman lingkungan yang lebih baik. 

Pemerintah, industri serta warga dalam biasanya, menyadari bahwa dunia nir bisa berjalan tanpa memakai asal daya. Namun, yg jadi konflik adalah siapa yang berhak mendapat tanggung jawab buat memberikan tanggapan atau respon yang diharapkan terhadap kelangsungan lingkungan. 

Hal ini memberitahuakn adanya tantangan bahwa secara holistik rakyat telah membentuk budaya yg sinkron dan mengakui bahwa lingkungan tidak memiliki kapasitas yang besar untuk mempertahankan pembangunan global. Oleh karena itu di perlukan pendekatan yang lebih radikal dalam penggunaan dan pengelolaan asal daya alam jika rakyat ingin tetap untuk bertahan hayati dalam jangka panjang. 

Organisasi dengan jelas memiliki peran dalam pengembangan teknologi dan penemuan, yaitu kiprah buat tetap mempertahankan kiprahnya pada pengembangan dan inovasi, mempertahankan operasi usaha buat jangka panjang yang akan mengurangi limbah serta memakai sumber daya alam lebih efisien. 

I.1 Definisi serta Istilah Sistem Manajemen Lingkungan
a. Pengertian Sistem Informasi
Data adalah bahan pokok untuk suatu kabar. Perbedaan informasi serta data sangat nisbi tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu warta bagi level manajemen tertentu mampu sebagai data bagi manajemen level pada atasnya, atau kebalikannya. Informasi merupakan data yg sudah diproses sebagai bentuk yg mempunyai arti bagi penerima serta bisa berupa warta yang berupa suatu nilai yang bermanfaat. Jadi buat mendapatkan liputan perlu adanya proses transformasi data. Merupakan raw material buat suatu warta. Perbedaan kabar dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu liputan bagi level manajemen eksklusif sanggup menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau kebalikannya.

Sistem Informasi merupakan suatu sistem terintegrasi yg bisa menyediakan keterangan yang berguna bagi penggunanya. Selain itu, sistem liputan memiliki definisi yg lain yaitu sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin yang bertujuan buat menyediakan berita guna mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.

b. Sistem Manajemen Lingkungan
Dampak Lingkungan merupakan setiap perubahan yg terjadi dalam lingkungan, baik menguntukan atau merugikan sebagian atau seluruhnya yg diakibatkan sang kegiatan organisasi produk serta jasa. Sedangkan Sistem Managemen Lingkungan merupakan bagian menurut holistik sistem managemen yang melingkupi struktur organisasi, tujuan, tanggungjawab, aplikasi prosedur, sumberdaya, buat berbagi, mengimplementasikan, mencapai, mengevaluasi, dan memelihara kebijakan lingkungan.

Upaya Peningkatan Mutu Lingkungan Dalam Mencapai Keberhasilan Organisasi :
  • Komitmen adalah suatu keadaan dimana manajemen puncak menyepakati serta mendukung sasaran yg ditetapkan pada organisasi pada memanajemen lingkungan yg ada. 
  • Methodology merupakan penggunaan teknik dan indera yang memadai bagi peningkatan mutu lingkungan. 
  • Sadar Lingkungan diimplementasikan dalam partisipasi oleh seluruh karyawan bagi keberhasilan mutu lingkungan. 
  • Pelatihan dilakukan dengan melakukan pembinaan terpola dilaksanakan buat menumbuhkan sadar lingkungan. 
  • Perencanaan merupakan proses dimana manajemen zenit harus membuatkan ide serta prinsip-prinsip manajemen lingkungan. 
I.2 Ciri-Ciri Sistem Managemen Lingkungan
a. Bersifat bergerak maju dan selalu berkembang
b. Melibatkan banyak orang
c. Adanya ketergantungan menurut setiap komponen yang ada
d. Terintegrasi dalam sistem keterangan organisasi
e. Adanya konsistensi dalam aktivitas serta perilaku
f. Terdapat standar operasi pada melaksanaan managemennya
g. Mencerminkan visi jangka panjang dan jangka pendek 

I. 3 Bentuk Sistem Manajemen Lingkungan
Program-acara lingkungan pada Indonesia didesain buat dapat memenuhi keperluan masa kini serta bisa dikembangkan lebih lanjut buat keperluan masa yang akan tiba. Program ini juga buat mengakomodasikan adanya perubahan situasi dan kondisi baik Nasional juga Internasional. Program-acara Lingkungan pada Indonesia yang dikoordinasikan sang Bapedal meliputi :
1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
2. Program Kali Bersih (PROKASIH).
3. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya serta Beracun (B3)
4. ADIPURA
5. Produksi Bersih (PRODUKSIH)
6. Program Penilaian Kinerja Lingkungan (PROPER)
7. Pengembangan Audit Lingkungan
8. Pengendalian Dampak Skala Kecil
9. Pengendalian Kerusakan Lingkungan
10. Pengendalian Pencemaran Kerja
11. Pengendalian Pencemaran Laut dan Pesisir
12. Pembinaan Laboratorium Lingkungan
13. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan
14. Ekolabel
15. Sistem Informasi Bapedal
16. Pengembangan Instrumen-instrumen Ekonomi

Ekolabel 
Sistem Manajemen lingkungan dikembangkan buat menaruh pedoman dasar supaya kegiatan usaha senantiasa akrab lingkungan. Kondisi lingkungan yang memburuk akibat kegiatan manusia (yang dalam gilirannya akan Mengganggu tempat hidup bersama) sudah waktunya buat dikendalikan. Jaminan bahwa suatu aktivitas bisnis sudah dikelola secara akrab lingkungan dapat ditunjukkan melalui adanya Sertifikat atau Label Lingkungan. Dalam hal ini ISO sudah membutihkan bahwa Sistem Sertifikasi sanggup memberikan stabilisasi tata kerja pada upaya meraih hasil yang konsisten. Oleh karenanya ISO-14000 Seri memberikan panduan pengelolaan lingkungan bagi aktivitas usaha.

Ekolabel diartikan sebagai kegiatan pemberian label yg berupa simbol, atribut atau bentuk lain terhadap suatu produk dan jasa. Label ini akan menaruh jaminan kepada konsumen bahwa produk/jasa yang dikonsumsi tadi telah melalui proses yang memperhatikan kaidah-kaidah pengelolaan lingkungan. 

Secara umum, tujuan Sertifikasi Ekolabel bisa berupa :
1. Meningkatkan kepedulian konsumen terhadap interaksi industri dan lingkungan hidup
2. Meningkatkan kualitas lingkungan global
3. Meningkatkan pangsa pasar/daya saing produk
4. Mempromosikan acara pengelolaan lingkungan/pengelolaan hutan lestari
5. Meningkatkan keyakinan penerimaan konsumen
6. Menunjukkan bahwa manajemen hutan yg baik bisa melestarikan produksi,ekologi serta sosial.

Ekolabel dalam dunia perdagangan dapat dipersamakan jua dengan standart produk berdasarkan :
Harga produk yg tinggi lumrah diberikan terhadap produk yang prosesnya ramah lingkungan. Harga yg tinggi ini dibutuhkan dapat menaruh dorongan atau insentif bagi penghasil yang melakukan pengelolaan lingkungan. Apabila kondisi tersebut terjadi, ekolabel sebagai standart benar benar bisa menaruh nilai ekonomi bagi pembuat, sehingga pengelolaan hutan lestari dapat diwujudkan secara efektif. 
Standart produk berguna buat dapat memasuki pasar. Dalam hal ini standart produk akan menaruh efek terhadap peningkatan kiprah produk terhadap pasar 

ISO-14000 memiliki beberapa seri, yaitu : 
  • ISO 14001 : Sistem Manajemen Lingkungan 
  • ISO 14010 – 14015 : Audit Lingkungan 
  • ISO 14020 – 14024 : Label Lingkungan 
  • ISO 14031 : Evaluasi Kinerja Lingkungan 
  • ISO 14040 – 14044 : Assessment/Analisa Berkelanjutan 
  • ISO 14060 : Aspek Lingkungan menurut Produk 
Beberapa pengertian ISO- 14000 diantaranya :

ISO-14000 : 
Semua Sistem Manajemen Lingkungan yang dapat menaruh agunan (bukti) kepada pembuat dan konsumen, bahwa menggunakan menerapkan sistem tersebut produk yang dihasilkan/dikonsumsi, limbah, produk bekas pakai ataupun layanannya telah melalui suatu proses yg memperhatikan kaidah-kaidah atau upaya-upaya pengelolaan lingkungan.

ISO-14001, SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Bagian berdasarkan seri ISO-14000 yg adalah suatu sistem yang mengorganisasikan Kebijakan Lingkungan, perencanaan, implementasi, pemeriksaan, tindakan koreksi serta tinjauan manajemen perusahaan pada melaksanakan aktivitas pengelolaan lingkungan sehingga tercapai perbaikan lingkungan yg bersifat terus menerus atau berkesinambungan

ISO-14010 s/d 14015, AUDIT LINGKUNGAN
Suatu alat manajemen buat menguji efektifitas atau kinerja perusahaan dalam melaksanakan aktivitas pengelolaan lingkungan dengan menggunakan kriteria audit yang disepakati, didokumentasikan serta hasilnya dikomunikasikan pada klien.

I. 4 Keuntungan perusahaan yg menerapkan ISO menjadi satu bentuk EMS :
1. Perlindungan lingkungan
a) Mengurangi/meminilisasi limbah
b) Mengoptimalisasi sumber daya alam
c) Membantu mengatasi gosip info lingkungan

2. Dasar Persaingan Yang Setara
ISO-14000 akan mengurangi sekecil mungkin timbulnya perbedaan disparitas pembiayaan lingkungan sang karena perbedaan sistem/geografi.

3. Kesesuaian Terhadap Peraturan-peraturan Yang Ada
Dengan memakai Sertifikat ISO-14000 dalam pengelolaan lingkungan terbuka kesempatan kemampuan telusuran dan kesesuaian dokumen-dokumen dalam mendukung peraturan yang ada.

4. Terbentuknya Sistem Manajemen Yang Efektif
Dengan adanya bermacam-macam tuntutan terhadap perusahaan mengenai pengelolaan lingkungan hidup, sistem manajemen lingkungan akan menciptakan pengelolaan lebih efektif dan mampu berkecimpung dalam dunia percaturan Internasional

5. Memiliki Kekuatan Pasar
a. Mampu memasuki pasar dengan produk ramah lingkungan
b. Meningkatkan peran pasar (Market Share)
c. Memenuhi persyaratan pelanggan
d. Membuka peluang investasi

6. Pengurangan Biaya
Dasar utama pada fokus biaya merupakan mengurangi penanganan bahan kimia dan residu-sisa/limbah lainnya. Lebih sedikit bahan kimia/limbah, akan semakin sedikit porto serta meningkat taraf mutu air/tanah. Dengan ISO-14000 yg kesemuanya berdasarkan penggunaan standart, maka diperlukan semakin mini peluang menyimpangnya operasi. Biaya-porto yang dapat dikurangi mencakup :
a) Biaya-biaya kesalahan
b) Biaya operasional yg terakumulasi
c) Biaya taksiran

7. Pengurangan Kerugian
“Sistem” akan melindungi atau meminimumkan dampak ke lingkungan, serta pula meminimumkan dampak jelek bagi karyawan, pengurangan luka dan penyakit bila perusahaan mengadopsi sistem manajemen lingkungan ISO-14000

8. Meningkatkan Hubungan Masyarakat
Dalam “Gall-up” pool 1994, didapat bahwa masyarakat di 24 negara (industri & sedang berkembang) mempertimbangkan perlindungan lingkungan lebih krusial dari pada pertumbuhan ekonomi. Apabila perusahaan berbagi acara pengelolaan lingkungan, ini berarti menyebarkan interaksi kemasyarakatan

9. Mengembangkan Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan
Dengan dimilikinya sertifikat ISO-14001, pelanggan akan merasa lebih kondusif dan lingkungannya terlindungi. Hal ini akan meyakinkan pelanggan bahwa pemasok peduli lingkungan dan memiliki dokumen yg sinkron buat mendukung pernyataan tersebut.

10. Mengembangkan Perhatian Manajemen Yang Lebih Tinggi
Di ketika yg lalu, departemen lingkungan dipandang oleh beberapa perusahaan menjadi kegiatan pemborosan porto. Menggunakan ISO-14000 departemen lingkungan dilihat positif serta merupakan konponen krusial dalam perusahaan. Keseluruhan proses pada mencapai tunjangan profesi ISO-14000 akan merangsang manajemen lebih berkembang dan lebih menghargai pengelolaan lingkungan.

PENGERTIAN DAN ISTILAHISTILAH DALAM SISTEM MANAGEMEN LINGKUNGAN

Pengertian Dan Istilah-Istilah Dalam Sistem Managemen Lingkungan
Sejalan menggunakan meningkatnya perhatian terhadap perbaikan mutu lingkungan, Organisasi-organisasi dengan banyak sekali jenis dan ukuran makin mempertinggi perhatian mereka pada efek lingkungan berdasarkan aktivitas, produk serta jasanya. Kinerja lingkungan berdasarkan suatu organisasi semakin krusial bagi pihak terkait pada lingkungan internal maupun eksternal. Untuk mencapai kinerja lingkungan yg baik diharapkan komitmen organisasi buat melakukan pendekatan yang sistematik dan penyempurnaan yang berkelanjutan dalam suatu sistem manajemen lingkungan (EMS). 

Sistem Manajemen lingkungan dikembangkan buat memberikan pedoman dasar agar aktivitas usaha senantiasa akrab lingkungan. Kondisi lingkungan yang memburuk dampak kegiatan insan (yang pada gilirannya akan merusak loka hidup beserta) telah waktunya buat dikendalikan. Hal ini dapat menampakan bahwa sistem pengelolaan lingkungan yang jelas dan terintegrasi, seperti penerapan ISO14001 nir hanya akan mendorong pemugaran lingkungan organisasi, tetapi pula menaikkan pemahaman lingkungan yang lebih baik. 

Pemerintah, industri serta rakyat dalam umumnya, menyadari bahwa global nir sanggup berjalan tanpa menggunakan asal daya. Tetapi, yang jadi permasalahan adalah siapa yang berhak menerima tanggung jawab buat memberikan tanggapan atau respon yang dibutuhkan terhadap kelangsungan lingkungan. 

Hal ini menerangkan adanya tantangan bahwa secara holistik rakyat telah membentuk budaya yg sinkron serta mengakui bahwa lingkungan nir memiliki kapasitas yg akbar buat mempertahankan pembangunan global. Oleh karenanya pada perlukan pendekatan yang lebih radikal pada penggunaan dan pengelolaan asal daya alam bila warga ingin tetap buat bertahan hidup pada jangka panjang. 

Organisasi menggunakan kentara mempunyai kiprah pada pengembangan teknologi serta inovasi, yaitu peran buat permanen mempertahankan kiprahnya dalam pengembangan serta penemuan, mempertahankan operasi bisnis untuk jangka panjang yang akan mengurangi limbah dan memakai sumber daya alam lebih efisien. 

I.1 Definisi serta Istilah Sistem Manajemen Lingkungan
a. Pengertian Sistem Informasi
Data merupakan bahan pokok buat suatu liputan. Perbedaan fakta dan data sangat nisbi tergantung dalam nilai gunanya bagi manajemen yg memerlukan. Suatu keterangan bagi level manajemen eksklusif sanggup sebagai data bagi manajemen level di atasnya, atau kebalikannya. Informasi adalah data yg telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa liputan yang berupa suatu nilai yang bermanfaat. Jadi buat menerima berita perlu adanya proses transformasi data. Adalah raw material buat suatu warta. Perbedaan liputan dan data sangat nisbi tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu warta bagi level manajemen eksklusif sanggup menjadi data bagi manajemen level pada atasnya, atau kebalikannya.

Sistem Informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang bisa menyediakan berita yg berguna bagi penggunanya. Selain itu, sistem liputan mempunyai definisi yang lain yaitu sebuah sistem terintegrasi atau sistem insan-mesin yang bertujuan buat menyediakan berita guna mendukung operasi, manajemen pada suatu organisasi.

b. Sistem Manajemen Lingkungan
Dampak Lingkungan merupakan setiap perubahan yg terjadi dalam lingkungan, baik menguntukan atau merugikan sebagian atau seluruhnya yg diakibatkan sang kegiatan organisasi produk serta jasa. Sedangkan Sistem Managemen Lingkungan merupakan bagian berdasarkan keseluruhan sistem managemen yang melingkupi struktur organisasi, tujuan, tanggungjawab, aplikasi mekanisme, sumberdaya, buat mengembangkan, mengimplementasikan, mencapai, mengevaluasi, serta memelihara kebijakan lingkungan.

Upaya Peningkatan Mutu Lingkungan Dalam Mencapai Keberhasilan Organisasi :
  • Komitmen merupakan suatu keadaan dimana manajemen puncak menyepakati dan mendukung target yg ditetapkan dalam organisasi dalam memanajemen lingkungan yang ada. 
  • Methodology merupakan penggunaan teknik serta alat yang memadai bagi peningkatan mutu lingkungan. 
  • Sadar Lingkungan diimplementasikan dalam partisipasi oleh semua karyawan bagi keberhasilan mutu lingkungan. 
  • Pelatihan dilakukan menggunakan melakukan pembinaan bersiklus dilaksanakan untuk menumbuhkan sadar lingkungan. 
  • Perencanaan adalah proses dimana manajemen zenit harus menyebarkan ilham dan prinsip-prinsip manajemen lingkungan. 
I.2 Ciri-Ciri Sistem Managemen Lingkungan
a. Bersifat dinamis serta selalu berkembang
b. Melibatkan banyak orang
c. Adanya ketergantungan dari setiap komponen yang ada
d. Terintegrasi pada sistem liputan organisasi
e. Adanya konsistensi pada aktivitas serta perilaku
f. Terdapat standar operasi dalam melaksanaan managemennya
g. Mencerminkan visi jangka panjang serta jangka pendek 

I. Tiga Bentuk Sistem Manajemen Lingkungan
Program-program lingkungan pada Indonesia dibuat buat dapat memenuhi keperluan masa kini serta dapat dikembangkan lebih lanjut buat keperluan masa yang akan tiba. Program ini jua untuk mengakomodasikan adanya perubahan situasi serta syarat baik Nasional maupun Internasional. Program-program Lingkungan di Indonesia yang dikoordinasikan sang Bapedal meliputi :
1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
2. Program Kali Bersih (PROKASIH).
3. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya serta Beracun (B3)
4. ADIPURA
5. Produksi Bersih (PRODUKSIH)
6. Program Penilaian Kinerja Lingkungan (PROPER)
7. Pengembangan Audit Lingkungan
8. Pengendalian Dampak Skala Kecil
9. Pengendalian Kerusakan Lingkungan
10. Pengendalian Pencemaran Kerja
11. Pengendalian Pencemaran Laut dan Pesisir
12. Pembinaan Laboratorium Lingkungan
13. Pengembangan Sumber Daya Manusia serta di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan
14. Ekolabel
15. Sistem Informasi Bapedal
16. Pengembangan Instrumen-instrumen Ekonomi

Ekolabel 
Sistem Manajemen lingkungan dikembangkan buat menaruh panduan dasar supaya kegiatan bisnis senantiasa akrab lingkungan. Kondisi lingkungan yg memburuk akibat aktivitas manusia (yang pada gilirannya akan Mengganggu loka hidup beserta) telah waktunya buat dikendalikan. Jaminan bahwa suatu kegiatan usaha sudah dikelola secara akrab lingkungan dapat ditunjukkan melalui adanya Sertifikat atau Label Lingkungan. Dalam hal ini ISO telah membutihkan bahwa Sistem Sertifikasi mampu memberikan stabilisasi rapikan kerja pada upaya meraih hasil yg konsisten. Oleh karenanya ISO-14000 Seri memberikan pedoman pengelolaan lingkungan bagi kegiatan bisnis.

Ekolabel diartikan menjadi kegiatan pemberian label yg berupa simbol, atribut atau bentuk lain terhadap suatu produk serta jasa. Label ini akan menaruh agunan pada konsumen bahwa produk/jasa yg dikonsumsi tadi telah melalui proses yg memperhatikan kaidah-kaidah pengelolaan lingkungan. 

Secara umum, tujuan Sertifikasi Ekolabel bisa berupa :
1. Meningkatkan kepedulian konsumen terhadap interaksi industri serta lingkungan hidup
2. Meningkatkan kualitas lingkungan global
3. Meningkatkan pangsa pasar/daya saing produk
4. Mempromosikan acara pengelolaan lingkungan/pengelolaan hutan lestari
5. Meningkatkan keyakinan penerimaan konsumen
6. Menunjukkan bahwa manajemen hutan yg baik dapat melestarikan produksi,ekologi serta sosial.

Ekolabel pada global perdagangan dapat dipersamakan juga menggunakan standart produk menurut :
Harga produk yg tinggi lumrah diberikan terhadap produk yg prosesnya ramah lingkungan. Harga yg tinggi ini diharapkan bisa memberikan dorongan atau insentif bagi produsen yg melakukan pengelolaan lingkungan. Apabila kondisi tadi terjadi, ekolabel sebagai standart sahih benar dapat menaruh nilai ekonomi bagi pembuat, sebagai akibatnya pengelolaan hutan lestari bisa diwujudkan secara efektif. 
Standart produk bermanfaat untuk dapat memasuki pasar. Dalam hal ini standart produk akan menaruh imbas terhadap peningkatan peran produk terhadap pasar 

ISO-14000 memiliki beberapa seri, yaitu : 
  • ISO 14001 : Sistem Manajemen Lingkungan 
  • ISO 14010 – 14015 : Audit Lingkungan 
  • ISO 14020 – 14024 : Label Lingkungan 
  • ISO 14031 : Evaluasi Kinerja Lingkungan 
  • ISO 14040 – 14044 : Assessment/Analisa Berkelanjutan 
  • ISO 14060 : Aspek Lingkungan menurut Produk 
Beberapa pengertian ISO- 14000 diantaranya :

ISO-14000 : 
Semua Sistem Manajemen Lingkungan yg bisa menaruh agunan (bukti) kepada pembuat dan konsumen, bahwa menggunakan menerapkan sistem tadi produk yang dihasilkan/dikonsumsi, limbah, produk bekas pakai ataupun layanannya telah melalui suatu proses yang memperhatikan kaidah-kaidah atau upaya-upaya pengelolaan lingkungan.

ISO-14001, SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Bagian dari seri ISO-14000 yang adalah suatu sistem yg mengorganisasikan Kebijakan Lingkungan, perencanaan, implementasi, inspeksi, tindakan koreksi dan tinjauan manajemen perusahaan pada melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan sehingga tercapai pemugaran lingkungan yang bersifat terus menerus atau berkesinambungan

ISO-14010 s/d 14015, AUDIT LINGKUNGAN
Suatu indera manajemen buat menguji efektifitas atau kinerja perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan dengan memakai kriteria audit yg disepakati, didokumentasikan dan hasilnya dikomunikasikan pada klien.

I. 4 Keuntungan perusahaan yang menerapkan ISO sebagai satu bentuk EMS :
1. Perlindungan lingkungan
a) Mengurangi/meminilisasi limbah
b) Mengoptimalisasi asal daya alam
c) Membantu mengatasi isu gosip lingkungan

2. Dasar Persaingan Yang Setara
ISO-14000 akan mengurangi sekecil mungkin timbulnya perbedaan disparitas pembiayaan lingkungan sang karena perbedaan sistem/geografi.

3. Kesesuaian Terhadap Peraturan-peraturan Yang Ada
Dengan memakai Sertifikat ISO-14000 pada pengelolaan lingkungan terbuka kesempatan kemampuan telusuran serta kesesuaian dokumen-dokumen pada mendukung peraturan yang terdapat.

4. Terbentuknya Sistem Manajemen Yang Efektif
Dengan adanya bermacam-macam tuntutan terhadap perusahaan mengenai pengelolaan lingkungan hidup, sistem manajemen lingkungan akan membuat pengelolaan lebih efektif serta bisa bergerak pada dunia percaturan Internasional

5. Memiliki Kekuatan Pasar
a. Mampu memasuki pasar dengan produk ramah lingkungan
b. Meningkatkan kiprah pasar (Market Share)
c. Memenuhi persyaratan pelanggan
d. Membuka peluang investasi

6. Pengurangan Biaya
Dasar primer pada penekanan biaya adalah mengurangi penanganan bahan kimia dan residu-residu/limbah lainnya. Lebih sedikit bahan kimia/limbah, akan semakin sedikit biaya dan meningkat tingkat mutu air/tanah. Dengan ISO-14000 yang kesemuanya berdasarkan penggunaan standart, maka diperlukan semakin mini peluang menyimpangnya operasi. Biaya-porto yg bisa dikurangi meliputi :
a) Biaya-biaya kesalahan
b) Biaya operasional yg terakumulasi
c) Biaya taksiran

7. Pengurangan Kerugian
“Sistem” akan melindungi atau meminimumkan akibat ke lingkungan, dan jua meminimumkan akibat jelek bagi karyawan, pengurangan luka dan penyakit jika perusahaan mengadopsi sistem manajemen lingkungan ISO-14000

8. Meningkatkan Hubungan Masyarakat
Dalam “Gall-up” pool 1994, didapat bahwa warga di 24 negara (industri & sedang berkembang) mempertimbangkan proteksi lingkungan lebih penting dari dalam pertumbuhan ekonomi. Apabila perusahaan berbagi program pengelolaan lingkungan, ini berarti mengembangkan interaksi kemasyarakatan

9. Mengembangkan Kepercayaan serta Kepuasan Pelanggan
Dengan dimilikinya sertifikat ISO-14001, pelanggan akan merasa lebih kondusif serta lingkungannya terlindungi. Hal ini akan meyakinkan pelanggan bahwa pemasok peduli lingkungan dan mempunyai dokumen yang sinkron untuk mendukung pernyataan tadi.

10. Mengembangkan Perhatian Manajemen Yang Lebih Tinggi
Di ketika yang lalu, departemen lingkungan dipandang sang beberapa perusahaan menjadi kegiatan pemborosan porto. Menggunakan ISO-14000 departemen lingkungan dipandang positif dan adalah konponen krusial dalam perusahaan. Keseluruhan proses dalam mencapai tunjangan profesi ISO-14000 akan merangsang manajemen lebih berkembang serta lebih menghargai pengelolaan lingkungan.

PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

Perencanaan Dan Pembangunan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem 
Sistem merupakan sekumpulan elemen yg saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan buat mencapai suatu tujuan eksklusif. Jika pada suatu sistem terdapat elemen yang nir menaruh manfaat atau donasi terhadap tercapainya tujuan, maka elemen tadi bukanlah bagian menurut sistem. 

Elemen Sistem
Beberapa elemen yg membangun sebuah sistem, yaitu :
  • Tujuan 
  • Masukan 
  • Keluaran 
  • Proses 
  • Mekanisme Pengendalian 
  • Umpan Balik 
Selain itu sistem juga berinteraksi menggunakan lingkungan yg sedikit atau banyak ikut mensugesti sistem tersebut. Antara sistem serta lingkungan dibatasi sang batas sistem (boundary). Gambar 3.1 menampakan interaksi antar elemen dalam sistem serta hubungannya menggunakan lingkungan.

Tujuan
Tujuan dari suatu sistem mampu hanya satu atau poly. Tujuan inilah yg sebagai motivator bagi sistem dan sekaligus mengarahkan sistem. Tanpa tujuan sistem sebagai tidak terarah dan terkendali. Tujuan antara sistem satu menggunakan sistem yang lain bhineka.

Masukan
Masukan (input) merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya sebagai bahan untuk diproses.

Gambar Sistem, elemen sistem serta lingkungan

Proses
Proses adalah bagian yang melakukan perubahan atau transfromasi menurut masukan sebagai keluaran yang bermanfaat.

Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil berdasarkan pemrosesan. Keluaran mempunyai nilai lebih (value added) berdasarkan masukannya.

Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik 
Mekanisme pengendalian (control mechanism) dapat diwujudkan dengan adanya umpan kembali (feed back) yang menganalisa keluaran apakah sudah memenuhi tujuan. Hal ini digunakan buat mengendalikan baik masukan maupun proses agar membuat keluaran yang sinkron tujuan. 

Klasifikasi Sistem
a. Sistem Abstrak serta Sistem Fisik
Sistem tak berbentuk (Abstract System) adalah sistem yg berisi gagasan atau konsep, contohnya sistem teologi yg membahas mengenai interaksi manusia dengan Tuhan. 

Sistem fisik (Physical System) adlah sistem yg secara fisik bisa dipandang, misalnya sistem personal komputer . 

b. Sistem Deterministik serta Sistem Probabilistik
Sistem deterministik (Deterministic System) merupakan suatu sistem yg operasinya bisa diprediksi secara tepat, contohnya sistem komputer.

Sistem probablistik (Probabilistic System) adalah sistem yg nir bisa diramal menggunakan niscaya lantaran mengandung unsure probabilitas, misalnya sistem persediaan.

c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup (Closed System) merupakan sistem yang tidak bertukar materi, fakta, atau energi menggunakan lingkungan. Dengan istilah lain sistem ini tidak berinteraksi menggunakan lingkungan.

Sistem terbuka (Open System) merupakan sistem yang berhubungan dengan lingkungan serta ditentukan lingkungan.

d. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah (Natural System) adalah sistem yg terjadi lantaran alam (tidak dibuat sang manusia), contohnya sistem tata matahari.

Sistem buatan manusia (Human Made System) adalah sistem yg sengaja dibuat sang insan, misalnya sistem personal komputer .

Konsep Dasar Sistem Informasi
Data lawan Informasi
Data Nilai/value yang turut merepresentasikan pelukisan menurut suatu objek atau kejadian (event). Data adalah bentuk yg belum dapat memberikan manfaat yg besar bagi penerimanya, sebagai akibatnya perlu suatu contoh yg nantinya akan dikelompokkan serta diproses buat membuat warta. Sebagai contoh data adalah :
a. Laporan penjualan penjualan setiap salesman, yang berfungsi buat menaruh besarnya komisi dan bonus.
b. Laporan penjualan setiap daerah, yg berfungsi buat aplikasi kenaikan pangkat serta periklanan.
c. Laporan penjualan setiap jenis barang, yg berfungsi buat mengontrol persediaan barang serta buat mengevaluasi barang yg nir atau kurang laku terjual.

Informasi
Merupakan output pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih bermanfaat serta lebih berarti bagi penerimannya dan digunakan buat pengambilan keputusan.

Pengolahan Data (Data Processing)
Adalah masa atau waktu yang dipakai buat menggambarkan perubahan bentuk data sebagai liputan yang memiliki kegunaan. Beberapa aktivitas yg dilakukan dalam pengolahan data merupakan:

a. Data Input
1. Recording transaction data ke sebuah pengolahan data medium (contoh, punching number ke pada kalkulator).
2. Coding transaction data ke pada bentuk lain (contoh, converting atribut kelamin female ke alfabet F).
3. Storing data or information buat pengambilan keputusan (potential information for future).

b. Data Transformation
1. Calculating, operasi aritmatik terhadap data field.
2. Summarizing, proses akumulasi beberapa data (model, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari dalam seminggu sebagai nilai total jam kerja perminggu).
3. Classifying data group-class tertentu :
a) Categorizing data kedalam class berdasar karakteristrik tertentu (contoh, pengelompokkan data mahasiswa berdasar semester aktif). 
b) Sorting data kedalam bentuk yang berurutan (model, pengurutan angka induk karyawan secara ascending).
c) Merging buat 2 atau lebih set data berdasar kriteria eksklusif (menggabungkan data penjualan bulan Januari, Februari serta Maret kedalam class triwulanan).
d) Matching data berdasar harapan pengguna terhadap group data (contoh, memilih semua karyawan yg total pendapatannya lebih berdasarkan 15 juta pertahun).

c. Information Output
1. Displaying result, menampilkan fakta yang diharapkan pemakai melalui monitor atau cetakan.
2. Reproducing, penyimpanan data yg dipakai untuk pemakai lain yg membutuhkan. 
3. Telecommunicating, penyimpanan data secara elektro melalui saluran komunikasi.
Gambar mendeskripsikan skema proses primer dan fungsi dari pengolahan data.


Gambar Skema proses primer serta fungsi dari pengolahan data.

Sistem Informasi
Sistem Informasi (SI)
Suatu sistem dalam suatu organisasi yang adalah kombinasi dari orang-orang fasilitas, teknologi, media, prosedur-mekanisme serta pengendalian buat mendapatkan jalur komunikasi krusial, serta menyediakan suatu dasar keterangan untuk pengambilan keputusan.

Gambar Definisi Sistem Informasi

Kualitas Informasi
Kualitas warta (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan tiga hal, yaitu :
1. Relevan (relevancy)
Berarti fakta wajib menaruh manfaat bagi pemakainya. Relevansi warta buat tiap-tiap orang satu dengan yg lainnya tidak sinkron. Misalnya keterangan tentang karena-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan merupakan kurang relevan dan akan lebih relevan jika ditujukan kepada ahli teknik perusahaan

2. Akurat (accuracy)
Informasi harus bebas menurut kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan wajib jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber fakta (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data orisinil tadi. Komponen seksama :

Completeness (kelengkapan)
Berarti liputan yg dihasilkan atau diharapkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila keterangan yg dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sebagai akibatnya akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu perkara menggunakan baik.
· Correctness (kebenaran)
· Security (keamanan)

3. Tepat saat (timeliness)
Informasi yg dihasilkan atau diharapkan nir boleh terlambat (lama ). Informasi yang usang nir memiliki nilai yg baik, sehingga jikalau digunakan menjadi dasar pada pengambilan keputusan akan mengakibatkan fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu fakta, sehingga kecepatan buat menerima, memasak serta mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi modern. 
4. Ekonomis (Economy)
5. Efisien (Efficiency)
6. Dapat dianggap (Reliability)

Komponen Sistem Informasi
Dalam sistem informasi masih ada kompenen-komponen seperti :
· Perangkat keras (Hardware)
Mencakup piranti-piranti fisik seperti computer, printer, dan peripheral.

· Perangkat lunak (Software)
Sekumpulan instruksi yang memungkinkan piranti keras buat melakukan pemrosesan data.

· Prosedur
Sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yg dikehendaki.

· Manusia
Semua pihak yg bertanggung jawab pada pengembangan sistem keterangan, pemrosesan serta penggunaan sistem informasi.B dalam pengembangan sistem n pembangkitan keluaran yg dikehendaki.) yang menganalisa keluaran apak

· Basis Data (Database)
Sekumpulan table, hubungan yang herbi penyimpanan data.

· Jaringan Komputer dan Komunikasi Data
Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses sang sejumlah pemakai. 

Sistem Design
IDEF0
IDEF0 (Integration DEFinition language 0) merupakan bahasa pemodelan yang memakai gambar dengan disertai penjelasan yg komprehensif buat menjelaskan tahapan/ metodologi pengembangan dari suatu sistem. Sistem dimodelkan sebagai deretan fungsi-fungsi yg saling berkaitan satu menggunakan yang lain buat menciptakan suatu fungsi primer. Fungsi-fungsi tersebut menjelaskan apa yg dikerjakan oleh sistem, sebagai akibatnya apa saja yang mengontrol, memproses, diproses, dan dihasilkan oleh sistem tadi bisa diketahui.

Building blocks merupakan komponen penyusun system yang digambarkan dalam contoh. Building blocks terdapat 2 macam, yaitu:
a. Aktivitas, yaitu komponen suatu sistem yang menjalankan atau melakukan suatu tindakan .
b. ICOM, yaitu komponen suatu sistem yang dipergunakan oleh suatu aktivitas.

ICOM terdiri dari :
1. Input : sesuatu yg ditransformasikan oleh suatu aktivitas.
2. Control : sesuatu yang memilih bagaimana suatu aktivitas terjadi tetapi nir ditransformasikan olehnya.
3. Output : sesuatu yg dihasilkan oleh aktivitas
4. Mechanism : orang, fasilitas, mesin, atau lainnya yg menjalankan kegiatan. 

IDEF0 memandang suatu sistem sebagai sesuatu yg terdiri menurut formasi kegiatan yang memakai ICOM – ICOM buat mewujudkan tugas – tugasnya. Aktivitas dan ICOM adalah komponen penyusun sistem yang harus diidentifikasi pada pembentukan model. Dengan kata lain, model dari suatu sisten dengan memakai metode IDEF0 merupakan merupakan pengambaran kegiatan dan ICOM suatu sistem.

Secara holistik aktivitas dan ICOM digambarkan pada gambar

Gambar  Building Blocks pada IDEF0

Gambar Decomposition pada IDEF0

Penggambaran contoh dalam IDEF0 dilakukan secara bertingkat (hirarkis) mulai berdasarkan aktivitas umum hingga rinciannya.pada taraf tertinggi dianggap Context Page yg berisi satu aktivitas yang menunjukkan seluruh sistem menjadi satu kegiatan serta memberitahuakn juga interface sistem dengan lingkungannya. Context Diagram juga biasa disebut Diagram A0 atau Parent Diagram. 

Pada strata berikutnya dibuat Decomposition Page atau Child Diagram yang merupakan rincian lebih jauh dari sistem. Setiap pembagian terstruktur mengenai pada Decomposition Page dinamakan Diagram A1,Diagram A2, Diagram A3, … Diagram A11, Diagram A22, dan seterusnya. Setiap ICOM yang timbul dalam suatu Parent Diagram akan dirinci pada child diagram. Child Diagram akan terus dibuat hingga strata di mana proses berbentuk prosedur pemecahan pengerjaan aktivitas tadi.

Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah notasi grafis pada pemodelan data konseptual yang menggambarkan interaksi antara penyimpanan. ERD dipakai untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji contoh menggunakan mengabaikan proses yang wajib dilakukan.

ERD menggunakan sejumlah notasi serta symbol untuk mendeskripsikan struktur serta interaksi antar data, ada 3 macam symbol yg digunakan, yaitu:
Entiti : merupakan suatu objek yg dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai pada konteks sistem yg akan dibentuk.
Atribut : Entiti mempunyai elemen yg dianggap dengan atribut, dan berfungsi mendeskiripsikan karakter entiti.
Relationship : Hubungan ; misalnya halnya entity maka pada hubunganpun harus dibedakan antara interaksi atau bentuk interaksi antar entity menggunakan isi dari hubungan itu sendiri. 

Jenis-jenis hubungan
Satu ke satu (1:1) 
Contoh, diagram yg memberitahuakn bahwa tiap pekerja mempunyai satu kantor yang khas.
Satu ke banyak (1:B) 
Contoh, seseorang dokter yg menangani poly pasien, tetapi tiap pasien hanya boleh dirawat sang satu dokter
Banyak ke Banyak (B:B) 
Entitas mempunyai interaksi yg banyak dalam satu atau 2 arah. Contoh, murid bisa mengikuti poly jenis kursus dan kursus jug bisa diikuti oleh banyak anak didik.

Gambar menggambar hubungan yg terjadi pada Entity Relationship Diagram.

Gambar  Hubungan antar Entitas

Basis Data
Kumpulan berdasarkan item data yg saling berafiliasi satu menggunakan yang lainnya yang diorganisasikan dari sebuah skema atau struktur eksklusif, tersimpan pada hardware personal komputer serta menggunakan software buat melakukan manipulasi buat kegunaan tertentu.

Peran basis data dalam SI
Salah satu komponen dalam sistem kabar, karena merupakan dasar dalam menyediakan pada berita 
Menentukan kualitas informasi: akurat, tepat dalam waktunya dan relevan. Informasi bisa dikatakan bernilai bila keuntungannya lebih efektif dinadingkan menggunakan porto buat mendapatkannya. 
Mengurangi duplikasi data 
Hubungan data dapat ditingkatkan 
Mengurangi pemborosan tempat simpanan diluar/fisik 

Database Management System (DBMS)
DBMS adalah aplikasi yg memungkinkan para pemakai menciptakan, memelihara, mengontrol dan mengakses basis data dengan cara yg efektif dan efisien. DBMS juga dapat mengakomodir berbagai macam pemakai yg mempunyai kebutuhan akses yang bhineka. Administrator Basis Data (DBA atau Database Administrator) merupakan orang yang bertanggungjawab terhadap manajemen basis data.

Hubungan antara pemakai menggunakan database digambarkan seperti gambar berikut. Hubungan tersebut bisa dilakukan menggunakan dua cara yaitu :
1. Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query language)
2. Dengan memakai acara pelaksanaan yang telah dibuat.

Gambar  Data Base Management System

Arsitektur Basis Data
Arsitektur basis data dimaksudkan buat menciptakan abstraksi terhadap basis data. Tujuannya adalah agar DBMS dapat diakses secara efisien tanpa mengharuskan pemakai memahami lebih jelasnya tentang cara data disimpan dan dipelihara. ANSI-SPARC (American National Standard Institute Standard Planning And Requirement Committee) mendefinisikan arsitektur 3 level yaitu;
1. Level eksternal
2. Level konseptual
3. Level internal

Level eksternal merupakan level yg berafiliasi langsung menggunakan pemakai. Pemakai hanya cukup mengetahui struktur data sederhana agar bisa mengakses basis data tanpa wajib mengetahui detail mengenai atribut data (misal, ukuran data, jenis data dll) 

Level konseptual menjabarkan data apa yang disimpan dan basis data serta jua menjabarkan hubungan-interaksi antar data. Level ini biasa digunakan sang administrator basis data.

Level internal adalah level yg berafiliasi langsung menggunakan basis data. Dan menjabarkan bagaimana data disimpan pada sebuah basis data. Level ini berurusan menggunakan dengan diantaranya :
· Alokasi ruang penyimpanan data serta indeks
· Deskripsi rekaman dalam penyimpanan
· Kompresi data dan teknik enkripsi

Contoh ketiga level tersebut terdapat dalam gambar 
Level eksternal, pemakai melihat tabel dan tabel. Tabel berisi data: NIP, nama, masakerja, dan gaji sedangkan tabel  berisi mengenai data: NIP, nama, alamat, serta notelp. Pada level konseptual dua butir tabel ini saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Pada level eksternal data dalam tabel-tabel tadi disimpan dalam bentuk-bentuk yang lebih logis serta berupa bentuk fisik. Sebagai contoh tabel  akan dibentuk dan field-field yang berada didalamnya ditentukan tipe datanya create table pegawai(NIP int, nama varchar, masakerja int, gaji int; 

Gambar Arsitektur Basisdata

Struktur Basis Data
Model data merupakan sekumpulan konsep terintegrasi yang digunakan buat menjabarkan data, hubungan antardata dan kekangan terhadap data yang digunakan buat menjaga konsistensi. 

Struktur basisdata yg umum dalam ketika ini merupakan:
1. Struktur basisdata hierarkis
2. Struktur basisdata jaringan
3. Struktur basisdata relasional
4. Strukutur basisdata berbasis objek

Struktur Basisdata Hierarkis
Seringkali dijabarkan dalam bentuk pohon terbalik. Dalam model ini dikenal adanya orang tua dan anak. Terdapat suatu interaksi di mana setiap anak hanya boleh mempunyai satu orang tua, sedangkan orangtua dapat mempunyai poly anak. Struktur basisdata hierarkis bisa dipandang dalam gambar 2.9. Simpul tertinggi disebut menjadi akar nir memiliki bapak. Masalah primer struktur DBMS hierarkis terletak dalam ketidakpraktisan dalam menyatakan interaksi M:M (many to many) mengingat satu anak tidak boleh mempunyai lebih dari satu bapak. Dapat dipandang bahwa mahasiswa yg sama dan merogoh mata kuliah lain harus dituliskan lebih dari satu kali. 

Gambar Struktur Basisdata Hierarkis

Struktur Basisdata Jaringan
Struktur data jaringan menyerupai struktur data hierarkis, namun terdapat disparitas yaitu:
  • Tidak mengenal akar
  • Setiap anak boleh mempunyai lebih menurut satu orang tua
Gambar menampakan model struktur basisdata jaringan. Struktur data jaringan mengatasi perkara interaksi M:M tetapi penanganannya jauh lebih kompleks buat skala data yg lebih akbar lagi.

Gambar Struktur Basisdata Jaringan

Struktur Basisdata Relasional
Model data ini memakai sekumpulan tabel bedimensi dua, menggunakan masing-masing tabel tersusun atas sejumlah baris dan kolom. Kolom didefinisikan sebagai satu satuan data terkecil dalam sebuah table yang memiliki makna.

Setiap tabel dalam database relational memiliki kunci primer (primary key). Primary key dapat tersusun dari sebuah field atau beberapa field pada suatu tabel. Primary key berperan menjadi bukti diri yang unik (tidak kembar berdasarkan masing-masing baris data). Selain primary key, terdapat jua kunci tamu (foreign key atau secondary index) yg berperan menjadi penghubung primary key pada tabel satu menggunakan tabel yang lain. Secara garis besar primary key berfungsi buat mencegah duplikasi record dalam field yang sama, lantaran primary key digunakan sebagai surat keterangan dalam suatu tabel. 

Sedangkan foreign key/secondary index digunakan buat keperluan berikut :
  • Sebagai cara lain buat menerima buat mendapatkan urutan dalam tabel.
  • Sebagai kunci penghubung pada relasi data atau table lain menggunakan table tersebutsebagai tabase relational ikut :
  • Mempercepat proses pencarian suatu data.
Logika menurut proses pencarian data memakai secondary index adalah bahwa sebenarnya waktu suatu index sudah ditetapkan dalam suatu tabel maka seluruh data pada field tersebut sudah disusun secara urut sesuai urutan index tadi. Sehingga bila terjadi pencarian suatu data maka wajib menghubungi index tesebut terlebih dahulu sebagai akibatnya pencarian bisa dilakukan menggunakan urut sebagai akibatnya menghasilkan proses pencarian yg lebih cepat.edangkan ey digunakan sebagai referensi pada suatu tabel.

Gambar Struktur Basisdata Relational 

Struktur Basis Data Berbasis Objek (Object Oriented Database)
Merupakan tanggapan terhadap perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek yg menekankan pada objek, atribut dan metode. Berbeda dengan 3 struktur database yg sudah dibicarakan pada depan, struktur data ini mengemas data dan fungsi buat mengakses data (metode) ke dalam bentuk objek. Saat ini sudah dikembangkan metode baru yang menggabungkan antara struktur data relational menggunakan object oriented database atau yang dikenal menggunakan OORDBMS (Object Oriented Relational Database Management System)

Bahasa Basis Data
DBMS mempunyai tiga macam bahasa yang dipakai buat mengelola, mengorganisasikan serta memanipulasi data, yaitu :

1. Bahasa Definisi Data (Data Definition Language atau DDL)
Adalah perintah-perintah yg dipakai buat mendefinisikan jenis data yg akan dibentuk (bisa berupa angka atau alfabet ), cara rekanan data, validasi data dan lain lain. DDL terdiri menurut pernyataan-pernyataan SQL buat membentuk (CREATE), memodifikasi (ALTER) juga menghapus (DROP) objek-objek basis data.

2. Bahasa Manipulasi Data (Data Manipulation Language atau DML)
Data yang telah dibuat atau didefinisikan akan dilakukan beberapa pengerjaan seperti disaring, dipilih buat ditampilkan bahkan dimanipulasi. DML terdiri menurut pernyataan-pernyataan SQL buat menambah (INSERT), menghapus (DELETE), mengupdate (UPDATE) juga buat menerima balik (SELECT) data yg tersimpan.

3. Bahasa Kontrol Data (Data Control Language)
Adalah perintah yg digunakan buat mendefinisikan hak akses (privileges) yg diberikan pada pengguna basis data. DCL terdiri dari pernyataan-pernyataan SQL buat hadiah hak akses (GRANT) atau pencabutan hak akses (REVOKE).

Normalisasi
Merupakan sebuah teknik dalam logical design sebuah basis data, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membangun struktur rekanan yang baik (tanpa redundansi).

Tahap-termin normalisasi adalah ;
1.  NF
  • Mendefinisikan atribut kunci
  • Tidak adanya group berulang
  • Semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut kunci
2.  NF
  • Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu
  • Sudah nir terdapat ketergantungan parsial, pada mana semua field hanya tergantung dalam sebagian field kunci
3.  NF
  • Sudah nir ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung pada field bukan kunci)
  • Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung dalam field bukan kunci lainnya)
Pengertian Sistem
Pengertian sistem tergantung pada latar belakang cara pandang orang yang mencoba mendefinisikannya. Menurut aturan, sistem dicermati menjadi gugusan aturan-anggaran yg membatasi, baik sang kapasitas sistem itu sendiri juga lingkungan di mana sistem itu berada, buat mengklaim keserasian dan keadilan. Menurut rekayasa, sistem dilihat menjadi proses masukan (input) yang ditransformasikan sebagai keluaran (output) eksklusif. Menurut umum , sistem dilihat sebagai cara atau metode untuk mencapai suatu tujuan.

Secara garis besar sistem bisa didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja menurut mekanisme-prosedur yang saling bekerjasama, berkumpul bersama-sama buat melakukan suatu aktivitas atau buat merampungkan suatu sasaran eksklusif. 

Selain definisi pada atas, sistem jua dapat diartikan sebagai jalinan menurut berbagai bagian yang saling berinteraksi. Sistem ditandai dengan adanya masukan (input) serta keluaran (hasil). 

Dengan demikian sistem dapat berupa kesatuan yg terdiri atas jaringan kerja kausal dari bagian-bagian yang saling bergantungan. Pilihan terhadap interaksi antara tiap-tiap bagian ini akan dipengaruhi sang tujuan khusus menurut sistem. Singkatnya, sistem merupakan perpaduan objek-objek yg saling berinteraksi serta bekerja beserta-sama untuk mencapai tujuan eksklusif pada lingkungan yg kompleks. Objek yg dimaksudkan di sini merupakan bagian-bagian dari sistem, misalnya input, proses, output, pengendalian umpan pulang, dan batasan-batasan, dimana setiap bagian ini mempunyai beberapa nilai atau harga yang bersama-sama mendeskripsikan keadaan sistem dalam suatu ketika eksklusif. Interaksi ini menghasilkan suatu ikatan antar objek-objek pada proses sistem, antara sistem serta subsistem, sebagai akibatnya didapatkan suatu konduite sistem tertentu. Setiap perilaku mengarah pada suatu performansi (unjuk kerja) yg mengendalikan serta mengarahkan sistem pada suatu tingkat prestasi tertentu. 

Unsur Utama Sistem 
Semua definisi tentang sistem meliputi tujuh unsur utama yg masih ada dalam sistem, yaitu :

1. Komponen Sistem (Components)
Komponen berdasarkan sistem nir wajib merupakan benda-benda fisik. Komponen tersebut dapat berupa benda abstrak, seperti informasi, numerical variabel seperti biaya , serta lainnya. Suatu komponen dikatakan mempunyai arti apabila terdapat satu atau lebih atribut padanya pada ketika eksklusif. Komponen yg sama bisa mempunyai arti yang tidak sama apabila komponen tadi terdapat pada sistem yg lain dan atau atribut yg lain padanya yg turut diperhitungkan.

2. Hubungan Sistem (Relationship)
Setiap sistem memiliki hubungan baik satu atau beberapa sistem lainnya. Dalam arti setiap sistem wajib berinteraksi satu dengan lainnya. Biasanya penjelasan tentang sistem dapat pula dibentuk hingga pada level-level yang lebih rinci, sebagai akibatnya sistem tak jarang dijelaskan menjadi sistem yang mengandung subsistem-subsistem yg saling berinteraksi. Subsistem-subsistem ini sendiri pula dicermati menjadi sistem-sistem yg lebih rendah tingkatannya yang pula mempunyai subsistem-subsistem sendiri yg jua saling berinteraksi, serta demikian seterusnya.

3. Aktivitas Sistem (Activities or Transformation Process)
Aktivitas pada sini adalah aspek kepentingan primer dari oleh analis. Kegiatan dari sistem ini umumnya merupakan tranformasi menurut input sebagai output. Aktivitas ini merupakan sebuah proses yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan. 

4. Lingkungan Sistem (Environment)
Merupakan aneka macam macam aspek yang bisa mensugesti kegiatan sistem serta tidak secara signifikan terpengaruh sang sistem yang ada tadi. Lingkungan sistem ini lebih dipandang sebagai bagian di luar sistem, bukan sebagai bagian sistem itu sendiri. Unsur ini menaruh input terhadap sistem yg terdapat serta menerima output menurut sistem tersebut. 

5. Masukan Sistem (Input)
Input adalah sesuatu yg diperlukan sang sistem untuk berfungsi yang diproduksi oleh lingkungan sistem. Input ini dapat berupa bahan mentah, fakta, ataupun konstrain yang menentukan standar kualitas suatu hasil. 

6. Keluaran Sistem (Output)
Adalah hasil berdasarkan tenaga yang telah diolah serta diklasifikasikan menjadi keluaran yg berguna. Keluaran pada sini nir selalu berpengaruh secara signifikan terhadap environment system yg terdapat, meskipun hasil ini didapatkan oleh input sistem yang berasal menurut environment system. Interaksi-intrakasi yang terjadi pada dalam suatu sistem terkadang memungkinkan bahwa hasil menurut beberapa subsistem bisa menjadi input bagi subsistem-subsistem yang lain.

7. Sasaran Sistem (Special Interest of the Observer)
Setiap sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran. Sasaran sistem adalah tujuan yg hendak dicapai menggunakan adanya sistem tadi. 

Sistem Informasi
Pada hakekatnya manusia yg bekerja secara bersamaan dalam sebuah organisasi, secara tidak langsung mereka bekerja menjadi sebuah sistem. Jenis apapun pekerjaan itu apakah itu pembelian, penjualan, transportasi, pengiriman serta lain sebagainya. Secara alami sistem keterangan dihasilkan menurut insan yg bekerja dengan insan. 

Sistem keterangan dapat diartikan menjadi berikut:
Sistem berita adalah perpaduan berdasarkan insan, data, proses, tampilan keterangan, dan teknologi fakta yang saling berinteraksi buat perkembangan sebuah operasi berdasarkan hari ke hari serta mendukung aktivitas pemecahan kasus dan pengambilan keputusan yang dibutuhkan sang pihak manajemen maupun pengguna sistem tadi. 

Sistem kabar (SI) bisa didefinisikan menjadi perpaduan elemen yg saling bekerjasama satu sama lain yg membangun satu kesatuan buat mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan dan mendistribusikan keterangan. Dengan kata lain, SI adalah kesatuan elemen-elemen yg saling berinteraksi secara sistematis dan teratur buat membentuk serta membangun aliran berita yg akan mendukung pembuatan keputusan serta melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan. 

Pada ketika ini, poly organisasi menduga sistem informasi dan teknologi informasi menjadi bagian yang krusial pada persaingan. Kebanyakan organisasi bisnis menyadari bahwa semua pekerjanya harus berpartisipasi dalam pengembangan sistem keterangan itu sendiri.

Struktur Bangunan Sistem Informasi (Information System Building Blocks)
Dalam membangun sebuah sistem informasi, terdapat beberapa penekanan utama yang harus diperhatikan, diantaranya merupakan :
  • Fokus dalam sumber daya insan (people)
  • Fokus pada data
  • Fokus pada proses
  • Fokus dalam interface
  • Fokus pada pembangunan sistem
Gambar pada bawah ini menggambarkan secara garis besar mengenai bagaimana membangun sebuah sistem liputan serta siapa saja yg dilibatkan dalam pembangunan sistem warta.

Gambar System Infotmation Building Blocks
Sumber: Jeffery, L Whitten “System Analysis and Design Method 5th Edition”, 2002

Fokus Pada Manusia (Focus on People)
Secara garis besar arsitektur sistem informasi menyediakan pondasi bagi pengorganisasian aneka macam macam komponen berdasarkan sistem warta yg akan dibangun. Kita dapat memulainya berdasarkan perspektif sistem itu sendiri. Setiap orang mempunyai perspektif yang tidak sama satu menggunakan yg lain mengenai sebuah sistem warta. Manajer, pengguna (user), dan seorang ahli teknik lainnya kita menyebutnya sebagai system stakeholder. Ada beberapa macam system stakeholder yaitu:

1. Pemilik Sistem (System Owner) 
Pemilik sistem melakukan pembayaran terhadap pembangunan serta pemeliharaan sistem, menentukan prioritas berdasarkan sistem dan memilih anggaran-anggaran yg akan dipakai dalam sistem tersebut. Pada beberapa kasus pemilik sanggup saja sekaligus sebagai pengguna (user). Seperti yg terlihat pada gambar, system owners cenderung tertarik dalam bagaimana nantinya sistem yg akan dibuat ini menaruh keuntungan pada bisnisnya. Apakah tujuan dari sistem tersebut? Apakah sasaran dari sistem tadi? Berapa porto yg dikeluarkan pada pembuatan sistem itu? Berapa biaya yang dimuntahkan jika sistem itu beroperasi? Apakah semua porto yg dikeluarkan bisa mengimbangi keuntungan yang didapat? 

2. Pengguna Sistem (System Users) 
Adalah orang yg umumnya mengoperasikan sistem tadi buat menyelesaikan pekerjaan. Pengguna mendefinisikan spesifikasi kebutuhan dan ekspektasi performa berdasarkan sistem yg akan dibangun. Tidak misalnya system owners, system users nir terlalu memperhatikan biaya dan laba menurut sistem tersebut. Seperti pada gambar, mereka lebih memperhatikan kemampuan berdasarkan sistem tadi terhadap bisnis mereka. Terdapat tiga jenis system users, yaitu:
a. Internal Users
b. External Users
c. Remote and Mobile Users

3. Desainer Sistem (System Designer) 
Adalah seorang ahli teknik yang mendesain sistem agar sinkron menggunakan kebutuhan dan permintaan pengguna. Pada beberapa perkara desainer juga merupakan pembagun sistem. Pada gambar, desainer sistem lebih tertarik dalam pemilihan teknologi informasi yang akan digunakan serta desain menurut sistem itu sendiri dalam batasan teknologi yg telah dipilih. Pada waktu ini, desainer sistem lebih memfokuskan diri dalam kemampuan teknikal seperti basis data, network, user interface, ataupun software. 

4. Pembangun Sistem (System Builder) 
Adalah seorang ahli yang mentransfer sistem dalam sebuah operasi. Pembangun sistem ini membangun sistem warta yang dari spesifikasi desain yg telah dibentuk oleh desainer sistem. Biasanya pembangun sistem itu adalah programmer, baik itu application programmer, systems programmer, database programmer, network administrators, serta microcomputer aplikasi specialist.

5. Analis Sistem (System Analysts) 
Adalah fasilitator pembangunan sistem keterangan menggunakan permanen menjembatani komunikasi antara pemilik, pengguna, desainer serta pembangun sistem. Seperti yg terlihat pada gambar, system analyst wajib berinteraksi dengan semua system stakeholders karena system analyst wajib mampu menjembatani seluruh bagian berdasarkan system stakeholders. Terdapat enam langkah yang wajib dilakukan oleh analis sistem, antara lain:
a. Mengidentifikasi pertarungan yang ada
b. Menganalisa dan mengerti perseteruan tersebut
c. Mengidentifikasi kebutuhan buat menerima solusi
d. Mengidentifikasi alternatif solusi dan menentukan langkah-langkah yg diperlukan
e. Mendesain serta mengimplementasikan solusi yg terbaik
f. Mengevaluasi hasilnya. 
6. Vendor dan Konsultan 

Adalah fasilitator penjualan hardware, software serta pelayanan terhadap korporasi yang bersangkutan. Vendor dan konsultan pada sini bukan lagi hanya merupakan pemain pada luar sistem, tetapi juga telah sebagai partner bagi usaha yg dijalankan. 

Fokus Pada Data (Focus on Data)
Seperti halnya istilah sistem fakta dan sistem kabar manajemen, pemakaian istilah data serta informasipun seringkali kali dibaurkan. Secara konseptual data dan warta memiliki arti yang tidak selaras. Data merupakan istilah jamak berdasarkan datum yg berarti gambar­an tentang warta, statistik dan lain sebagainya, yang belum mempunyai “makna”. Sedangkan keterangan didefinisikan menjadi kumpulan berdasarkan berita, statistik dan lain-lain yg memiliki “makna”. Jadi yang membedakan data berdasarkan warta merupakan makna yang dikandungnya. Oleh karena itu nir heran jikalau pemakaian kata data serta fakta tak jarang kali dipertukarkan.

Untuk lebih memperjelas disparitas data serta informasi kita lihat definisi menjadi berikut:

Data adalah informasi dasar mengenai sebuah organisasi juga transaksi bisnis. Kebanyakan data mempunyai makna yg terbatas dan hanya berguna untuk diri mereka sendiri. 

Informasi adalah data yang didapatkan serta diorganisasikan melalui suatu proses dan memiliki maksud tertentu bagi yang menggunakannya. 

Setelah tahu disparitas data dan warta di atas, dalam membangun sebuah sistem kabar sangat penting buat mengetahui mengenai perancangan skema basis data (database) yang pada dalamnya terdapat beberapa pemahaman krusial sebagai berikut:

1) Basis Data
Basis data adalah komponen terpenting pada pembangunan Sistem Informasi, lantaran basis data adalah tempat buat menampung serta mengorganisasikan semua data yg ada pada sistem, sehingga bisa dieksplorasi buat menyusun berita-keterangan pada banyak sekali bentuk. Basis data merupakan himpunan grup data yg saling berkaitan. Data tadi diorganisasikan sedemikian rupa agar nir terjadi duplikasi yang tidak perlu, sehingga bisa diolah atau dieksplorasi secara cepat serta gampang buat membuat keterangan.

2) Entitas
Sebuah entitas merupakan gugusan atau satu kesatuan data yg mempunyai ciri yang sama. Entitas merupakan individu yg mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yg lain. Sekelompok entitas yg homogen dan berada pada lingkup yang sama membentuk sebuah Himpunan Entitas (Entitas Set). Sederhananya, entitas menunjuk dalam individu suatu objek, sedang Himpunan Entitas menunjuk pada rumpun (Family) dari individu tersebut. Seseorang memang dapat menjadi sebuah entitas, tapi bisa berada dalam Himpunan Entitas yg tidak sama dengan seseorang yg lain. Entitas sanggup berupa nama orang, loka, benda atau peristiwa. Sebagai model dalam bidang manufaktur, yang termasuk entitas adalah suplier, bahan baku, pengadaan serta pengeluaran bahan baku. Sedang himpunan entitas contohnya suplier dan entitas semua nama suplier, bahan baku menggunakan seluruh nama bahan standar dan sebagainya. Entitas terkadang diklaim tipe entitas atau kelas entitas, dapat menyatakan kejadian, atau objek. 

3) Atribut 
Atribut adalah item data yang menjadi bagian menurut menurut suatu entitas. Istilah lain menurut atribut merupakan properti yang dimiliki sang sebuah entitas. 

4) Atribut Kunci (Primary Key)
Beberapa atribut mempunyai sifat, bahwa menggunakan mengetahui nilai yg diberikan sang sebagian atribut berdasarkan entitas tertentu, dapat diidentifikasikan nilai-nilai yg terkandung pada atribut-atribut lain pada entitas yg sama. Elemen penentu pada atas disebut menjadi atribut kunci.

Dalam sebuah entitas, dimungkinkan adanya lebih dari satu atribut kunci, yang secara unik dapat mengidentifikasikan sebuah entitas. Data atribut-atribut kunci ini adalah suatu calon (candidates key) buat menjadi atribut kunci primer. Pemilihan elemen kata kunci ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

5) Atribut Tamu (Foreign key)
Merupakan atribut yg berasal dari entitas lain yg berada pada suatu entitas tertentu, atau pointer record file yg tidak selaras berdasarkan sebuah database. Atribut tamu merupakan penghubung antar entitas satu menggunakan entitas lainnya. 

6) Relasi 
Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang asal daris himpunan entitas yang tidak sama. 

Fokus Pada Proses (Focus on Process)
Dalam perancangan sebuah sistem warta masih ada beberapa indera pengembangan sistem yang dapat dipakai buat merancang sebuah skema aktivitas atau proses dalam sistem tadi. Untuk itu diperlukan adanya sebuah indera pengembangan sistem yang berorientasi dalam proses dalam merancang sebuah sistem kabar. Ada beberapa macam alat pengembangan sistem yg berorientasi pada proses, diantaranya adalah seperti yang akan dijelaskan pada bawah ini.

a. Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks adalah pola penggambaran yang berfungsi buat memberitahuakn hubungan SI tadi menggunakan lingkungan pada mana sistem tersebut ditempatkan. Dan buat memilih jangkauan berdasarkan sistem. 

Dalam penggambaran itu, sistem dipercaya sebagai sebuah objek yg nir dijelaskan secara rinci karena yg ditekankan adalah interaksi sistem dengan lingkungan yg akan mengaksesnya.

Dalam pembentukan diagram konteks, ada beberapa hal yg perlu diperhatikan :
1. Kelompok pemakai, baik pihak internal atau eksternal perusahaan, serta departemen yg terkait. Di mana sistem itu akan dipakai, harus diidentifikasi secara rinci serta jangan sampai terdapat yang terlewatkan.
2. Kemungkinan kejadian-kejadian yg akan terjadi dalam penggunaan sistem wajib diidentifikasi secara lengkap.
3. Arah anak panah yg menerangkan genre data jangan sampai terbalik supaya dapat memberikan pemahaman yang sahih terhadap seluruh proses sistem yang akan dibentuk.
4. Setiap insiden digambarkan dalam bentuk tekstual yg sederhana serta mudah dipahami sang penghasil sistem.

Dalam DFD masih ada beberapa komponen penting yaitu : 
1. Proses, digambarkan pada bentuk persegi panjang bersudut tumpul (bentuk Gane dan Sarson) yang menyatakan proses atau bagaimana tugas dikerjakan. Pada umumnya, proses didefinisikan dengan kata tunggal atau kalimat sederhana seperti bisa ditinjau pada gambar berikut . 

Gambar  Contoh Proses

2. Agen Eksternal (external agent), digambarkan menggunakan persegi empat (bentuk Gane serta Sarson) yg mendefinisikan orang, unit organisasi, sistem lain, atau organisasi lain, yg berada di luar lingkup proyek itu namun berinteraksi menggunakan sistem. Gambar berikut memperlihatkan contoh agen eksternal. 

Gambar Contoh Agen Eksternal

3. Aliran data, adalah komunikasi antara proses serta lingkungan sistem. Komponen ini digambarkan dengan menggunakan anak panah menuju ke/berdasarkan proses. Aliran data menurut data store ke proses menandakan bahwa data tersebut akan pada-”baca” buat tujuan eksklusif. Sedangkan genre data menurut proses menuju data store menandakan bahwa data akan dibentuk, dihilangkan, atau diperbarui. Gambar  berikut memperlihatkan contoh aliran data. 

Gambar Contoh Aliran data berdasarkan dan ke Data store

4. Data Store, sebagian besar sistem kabar mengcapture data untuk digunakan kemudian. Data tersebut disimpan dalam data store, simbol akhir pada diagram genre data. Simbol tersebut dinyatakan dengan kotak open-end (bentuk Gane dan Sarson). Data store adalah “inventori” data. Sinonimnya antara lain arsip dan database. Gambar  berikut memberitahuakn model data store. 

Gambar Contoh Data Store

b. Use Case List atau Event Response
Use Case List atau Event Responsedisusun buat mengidentifikasi dan memilih response yg wajib disediakan sang sistem apabila terjadi sebuah event. Event adalah bagian menurut unit logical yg wajib diselesaikan secara keseluruhan. Dalam arti event ini dipacu oleh sebuah input yg lalu baru akan berakhir apabila sebuah proses sudah memberikan output. Pada beberapa situasi, event pula disebut juga sebagai transaksi.

c. Hierarcy plus Input-Output-Prosess (HIPO)
HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output) merupakan alat dokumentasi program yang dikembangkan serta didukung sang IBM. Tetapi kini HIPO juga sudah poly digunakan menjadi indera bantu buat merancang serta mendokumentasikan daur pengembangan sistem.

HIPO sudah didesain serta dikembangkan buat mendeskripsikan struktur bertingkat guna tahu fungsi menurut modul-modul suatu sistem. HIPO jua dibuat buat mendeskripsikan modul-modul yg wajib diselesaikan oleh pemrogram. HIPO nir dipakai buat memperlihatkan instruksi-instruksi acara yg akan dipakai, disamping itu HIPO menyediakan penerangan yang lengkap terhadap input yg akan dipakai, proses yg akan dilakukan dan hasil yg diinginkan.

Fokus Pada Tampilan (Focus on Interface)
Sistem informasi wajib didesain sedemikian rupa pada hal interface dengan tujuan supaya sistem tersebut dapat dengan gampang dipahami sang pengguna sistem serta pemakai berita. Selain itu sistem pula harus didesain supaya mempunyai compatibility dengan sistem lainnya yang dibutuhkan.

Dalam merancang interface pada sistem liputan masih ada beberapa aspek sudut pandang dari stakeholder system yg dipertimbangkan diantaranya:

· Sudut pandang pemilik sistem
Kebanyakan pemilik sistem nir tertarik tentang bagai mana data mentah itu terdapat, namun lebih tertarik pada bagai mana sebuah sistem kabar dapat menambahkan pengetahuan yang baru (Bussiness Knowledge) yg didalamnya menyangkut akurasi serta berita yang relevan.

· Sudut pandang pengguna sistem
Data yg merepresentasikan kebutuhan pengguna baik itu pada hal enitas, atribut, hubungan antar data dan aturan-aturan yang berlaku pada sistem tersebut.

· Sudut pandang desainer sistem
Setelah pengguna mengutarakan kebutuhannya akan data, selanjutnya desainer sistem menerjemahkan data-data tersebut kedalam sebuah skema database.

· Sudut pandang pembangun sistem
Mengaplikasikan skema database ke pada bahasa pemrograman.

Normalisasi
Normalisasi dapat didefinisikan menjadi upaya pemodelan basis data menurut bentuk yang interaksi datanya nir terstruktur ke bentuk basis data yang lebih terstruktur serta jelas hubungannya menggunakan data lainnya. Proses normalisasi dilakukan dengan memecah relasi menjadi dua atau lebih relasi yg lebih kecil dengan jumlah atribut yang lebih kecil juga sampai menjadi bentuk normal. 

Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada rekanan-rekanan pada basis data serta wajib dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada level-level normalisasi. Beberapa level yg biasa dipakai pada normalisasi adalah :

a. Bentuk Tidak Normal 
Bentuk ini adalah perpaduan data yg akan pada rekam, tidak terdapat keharusan mengikuti format eksklusif, sebagai akibatnya masih ada kemungkinan data tadi nir lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sinkron dengan waktu melakukan input.

b. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form / 1-NF)
Langkah pertama menurut proses normalisasi merupakan mentransformasikan ke dalam bentuk tabel 2 dimensi. Perpotongan antara baris serta kolom hanya memuat satu nilai data, nir boleh terdapat pengulangan nilai dalam perpotongan antara baris serta kolom.

Bentuk normal pertama mempunyai karakteristik yaitu setiap data dibentuk dalam flat arsip, data dibentuk pada satu demi satu record dan nilai menurut field-field berupa ”atomic value” (bagian yang masih mempunyai sifat induknya, jika dipecah lagi maka beliau nir memiliki sifat induknya), tidak terdapat set atribut yg berulang atau atribut bernilai ganda, tiap field hanya memiliki satu pengertian, bukan gugusan data yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan pula bukanlah pecahan kata-kata sehingga adalah lain.

c. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2-NF)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama, atribut bukan kunci (atribut yang bukan merupakan bagian kunci primer) haruslah bergantung sepenuhnya secara fungsi dalam kunci primer (primary key). Sehingga buat menciptakan normal kedua haruslah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field wajib unik dan bisa mewakili atribut lain yg sebagai anggotanya.

Setiap relasi bentuk normal kedua pula termasuk pada bentuk normal pertama, kebalikannya relasi pada bentuk normal pertama belum tentu termasuk dalam bentuk normal kedua.

d. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / tiga-NF)
Relasi dikatakan mempunyai bentuk normal ketiga yaitu bila telah berada pada bentuk normal kedua, dan setiap atribut bukan kunci nir memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer 

System Development Process
Menurut Jeffery, L Whitten dalam System Analysis and Design Methode 5th Edition, System Development Process (2002) adalah sekumpulan kegiatan, metode dan alat-alat yg diperlukan sang stakeholder system pada menciptakan dan memelihara sistem. 

Adapun fasa aktivitas tadi dibagi dalam tujuh langkah dasar yaitu:

1. Investigasi Awal (Preliminary Investigation)
Tujuan dari pemeriksaan awal ada 2, yg pertama menjawab pertanyaan “Apakah laba yang didapat dari pembangunan sistem yang bersangkutan?” Untuk menjawab pertanyaan ini wajib mendefinisikan permasalahan secara jelas, peluang keberhasilan, petunjuk yg menjadi pemicu adanya proyek. Kedua, fasa ini juga harus membuat Project Charter, yaitu berupa membentuk perencanaan kegiatan, identifikasi awal kebutuhan serta batasan pada sistem, pihak yg berpartisipasi dalam proyek, porto yang diperlukan dan jadwal.

2. Tahap Analisis Perseteruan (Problem Analysis)
Pada fasa ini diidentifikasi sistem yang telah terdapat sekarang, baik itu dari segi proses-proses genre fakta yg ada, entitas yg terlibat, dokumen-dokumen menurut genre warta. Pada tahap ini akan digambarkan secara garis akbar sistem yang terdapat kini buat selanjutnya dianalisis permasalahan serta kelemahannya, lalu ditindaklanjuti pada bagian perancangan sebagai bagian yg akan diperbaiki. Di sini tim pembangun sistem diperlukan mengetahui secara lebih detail tentang apa yg menjadi penyebab diadakannya pembangunan sistem menggunakan menjawab pertanyaan “Apakah laba perbaikan sistem ini akan melebihi porto yang diharapkan dalam perbaikan sistem?”

3. Tahap Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)
Sebelum melangkah lebih jauh dalam termin desain sistem, terlebih dahulu harus mengetahui apa yang harus dilakukan sang sistem yg akan dibangun, bukan bagaimana sistem tadi wajib melakukan sesuatu. Dengan demikian akan bisa didefinisikan apa yang dibutuhkan sang sistem. Secara esensial, tujuan berdasarkan analisis kebutuhan sistem merupakan untuk mengidentifikasikan data, proses dan interface yang diperlukan pada sistem yg akan dibangun.

4. Tahap Analisis Keputusan (Decision Analysis)
Pada tahapan sebelumya, yaitu tahap analisis kebutuhan mungkin saja terdapat poly cara lain buat mendesain sistem infomasi yang akan dibangun. Untuk itu pada fasa ini terdapat beberapa pertanyaan yaitu:
  • Berapa poly sistem yg harus terkomputerisasi?
  • Haruskah kita membeli software atau menciptakan sendiri?
  • Apakah sistem hanya terbatas pada jaringan internal, atau berbasis WEB?
  • Apa jenis teknologi warta yg tepat digunakan dalam pelaksanaan yg akan dibuat?
5. Tahap Perancangan Sistem
Tujuan berdasarkan termin ini merupakan buat mentransformasikan kebutuhan sistem ke dalam desain sinkron spesifikasi yang dibutuhkan oleh termin pembangunan sistem. Dengan kata lain tahap ini mengalamatkan pada bagaimana teknologi yang akan diterapkan pada sistem yg baru. Desain membutuhkan wangsit serta pendapat berdasarkan berbagai pihak, terutama stakeholder menurut sistem itu sendiri. Pada tahap ini desainer mengimplementasikan target sistem yg telah ditetapkan pada tahapan sebelumnya. 

6. Tahap Pembangunan (Construction)
Merupakan implementasi berdasarkan desain yg telah dibuat ke pada bahasa pemrograman. Pada tahapan ini tim proyek harus menyusun database, aplikasi dan interface menurut sistem menggunakan menggunakan bahasa pemrograman misalnya Visual Basic, Java, C++, atau Delphi.

7. Tahap Implementasi 
Merupakan termin peralihan berdasarkan sistem usang ke sistem baru. Pada tahapan ini tim pembangun sistem wajib memastikan apakah sistem yg baru berjalan menggunakan baik. 

Pada tahapan ini terdapat banyak kegiatan yg dilakukan, diantaranya :

a. Pemrograman serta pengujian.
Pemrograman merupakan aktivitas pembuatan program atau sederetan instruksi yang digunakan untuk mengatur personal komputer supaya bekerja sinkron dengan maksud masing-masing instruksi. Setiap program menjalani pengujian secara individual buat memastikan bahwa program bebas berdasarkan kesalahan.
b. Instalasi perangkat keras dan software.
c. Konversi
Konversi adalah tahapan yang dipakai buat mengoperasikan sistem baru pada rangka menggantikan sistem yang lama .
d. Pelatihan pada pemakai.
e. Dokumentasi.

Dokumentasi adalah hal yg sangat penting dilakukan lantaran akan menjadi acuan pada tahapan operasi dan pemeliharaan. Pada tahapan implementasi, dokumentasi yg dibuat bisa dibagi menjadi 3 jenis, pertama, dokumentasi operasi yg meliputi jadwal pengoperasian, cara pengoperasian peralatan, faktor-faktor keamanan, serta masa berlakunya suatu berkas. Kedua, dokumentasi pengembangan yang menjabarkan sistem secara lengkap, mencakup pelukisan sistem, bentuk keluaran, bentuk masukan, bentuk basis data, bagan alir program, serta output pengujian. Ketiga, dokumentasi pemakai yg berisi petunjuk buat menggunakan masing-masing acara dan pula mencakup materi training