PENGERTIAN DAN DEFINISI SISTEM INFORMASI
Pengertian Dan Definisi Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sekumpulan hardware, perangkat lunak, brainware, mekanisme dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral buat memasak data sebagai liputan yang berguna guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
Sistem Informasi adalah satu Kesatuan data olahan yg terintegrasi serta saling melengkapi yg membentuk output baik pada bentuk gambar, suara juga goresan pena.
Sistem Informasi merupakan Proses yg menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, serta menyebarkan kabar buat kepentingan tertentu; kebanyakan SI dikomputerisasi.
Sistem kabar adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yg mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan membentuk suatu kabar dalam suatu bidang eksklusif. Dalam sistem berita diperlukannya pembagian terstruktur mengenai alur warta, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu berita sang pengguna berita. Kriteria berdasarkan sistem kabar antara lain, fleksibel, efektif serta efisien.
Sistem liputan adalah perpaduan antara sub-sub sistem yg salaing bekerjasama yg membangun suatu komponen yg didalamnya mencakup input-proses-hasil yang berhubungan dengan pengolaan fakta (data yg sudah dioleh sehingga lebih bermanfaat bagi user).
Suatu sistem liputan (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen menurut orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung serta memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu usaha termasuk mendukung memecahkan soal serta kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna yg berpengalaman pada bidangnya.
Jenis-jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dikembangkan buat tujuan yg berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan usaha. Sistem liputan dapat dibagi sebagai beberapa bagian :
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS merupakan sistem informasi yang terkomputerisasi yg dikembangkan buat memproses data pada jumlah akbar buat transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi mampu berinteraksi menggunakan lingkungan eksternal. Data yang didapatkan sang TPS bisa dipandang atau digunakan sang manajer.
2. Office Automation Systems (OAS) serta Knowledge Work Systems (KWS)
OAS serta KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yg umumnya nir membentuk pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis keterangan sedemikian rupa buat mentransformasikan data atau memanipulasikannya menggunakan cara-cara eksklusif sebelum menyebarkannya secara holistik dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS misalnya word processing, spreadsheets, electronic scheduling, serta komunikasi melalui voice mail, email dan video conferencing.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur serta doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru serta memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau warga .
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas berdasarkan TPS, termasuk analisis keputusan dan penghasil keputusan. SIM membuat warta yg digunakan untuk membuat keputusan, dan pula dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi usaha yg sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama menggunakan SIM lantaran memakai basis data sebagai asal data. DSS bermula berdasarkan SIM lantaran menekankan dalam fungsi mendukung produsen keputusan diseluruh termin-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap kewenangan tertentu penghasil keputusan.
5. Sistem Ahli/Sistem Pakar (Expert System) serta Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI)
AI dimaksudkan buat mengembangkan mesin-mesin yg berfungsi secara cerdas. Dua cara buat melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya buat berfikir melalui masalah hingga kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI buat menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna usaha. Sistem ahli (pula dianggap knowledge-based systems) secara efektif menangkap serta menggunakan pengetahuan seorang ahli buat merampungkan perkara yg dialami pada suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu kasus spesifik. Komponen dasar sistem pakar adalah knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna menggunakan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.
6. Group Decision Support Systems (GDSS) serta Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila grup, perlu bekerja beserta-sama buat menciptakan keputusan semi-terstruktur serta tak terstruktur, maka group Decision support systems menciptakan suatu solusi. GDSS dimaksudkan buat membawa gerombolan bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, survey, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yg meliputi pendukung aplikasi yg disebut dengan “groupware” buat kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung dalam berita yg dihasilkan TPS serta SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya menggunakan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di loka-tempat yang mampu diakses seperti tempat kerja.
Comments
Post a Comment