JENISJENIS SAMPEL DALAM PENELITIAN SISWA ATAU MAHASISWA

Cara flexi--Para mahasiswa juga siswa yg ingin melakukan penelitian, berikut adalah merupakan rangkaian menurut metode penelitian yg sudah kita bahas terdahulu, kali ini akan kita bahas tentang jenis-jenis Sampel dan bagaimana teknik penarikan sampel itu. Teknik penarikan sampel pada dasarnya sangat memilih hasil suatu penelitian. Apabila teknik yang digunakan nir tepat maka penelitian tersebut dapat dipertanyakan serta mungkin kebermaknaannya akan hilang. Untuk menghindari hal ini maka pengetahuan tentang jenis sampel sangat diperlukan lantaran masing-masing jenis sampel memiliki mekanisme yag tidak sinkron. Secara umum sampel dapat digolongkan sebagai dua jenis yakni sampel probabilitas dan sampel nonprobabilitas, yg bisa dijelaskan sebagai berikut :
1. Sampel Probabilitas
Sampel probabilitas adalah himpunan unit atau elemen observasi yg dipilih sedemikian rupa sebagai akibatnya unit atau elemen pada populasi tadi mempunyai peluang yg sama (yang diketahui atau terpilih. Adapun jenis-jenis sampel probabilitas adalah :
a. Sampel acak sederhana
b. Sampel rambang berlapis
c. Sampel acak klaster
d. Sampel rambang dua tahap
2. Sampel Non Probabilitas
Arti Sampel Non Probabilitas adalah bahwa anggota populasi tidak diberi kesempatan atau peluang yang sama buat dijadikan atau dipilih sebagai anggota sampel. Peneliti menentukan sampel hanya dengan memakai pertimbangan tertentu. Beberapa sampel yang termasuk kategori sampel nonprobabilitas adalah:
a. Sampel sistematis
b. Sampel purposif
c. Sampel Kuota
Terlepas dari aspek lain yg memiliki donasi terhadap mutu suatu penelitian, kerepresentatifan sampel yg digunakan adalah faktor kritikal. Secara ekstrim dapat dikatakan bahwa suatu penelitian nir akan punya arti jika sampel yang digunakan nir representatif. (Baca tentang "Sampel yang Representatif" pada sini  !!).
Demikian ringkasan tentang Jenis-jenis sampel pada metode penelitian, semoga bermanfaat, terimakasih, selamat meneliti. 

CARA PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH KTI


Cara Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) - Karya tulis ilmiah merupakan karangan yg berisi gagasan ilmiah yg tersaji secara ilmiah dan menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. 

Karya tulis ilmiah mengusung perseteruan keilmuan. Materi yg dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa output kajian ilmiah maupun output-hasil penelitian yang disajikan dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam goresan pena ilmiah.

Secara lebih singkat, karya tulis ilmiah adalah karangan yg menyajikan berita generik yg bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis dengan metodologi yg sahih. Dalam Karya Tulis Ilmiah 

Metode penelitian merupakan metode buat membuat goresan pena yang mendeskripsikan rancangan penelitian, meliputi mekanisme atau langkah-langkah yg harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, dan menggunakan cara apa data tadi diperoleh dan diolah/dianalisis.




METODE PENELITIAN DALAM KARYA TULIS ILMIAH (KTI)



Secara garis akbar metode dalam penelitian KTI terbagi menjadi metode penelitan Kuantitatif dan Metode Penelitian Kualitatif, detail dapat dipandang dalam tabel berikut :





A. Metode Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang memakai analisis data bersifat kuantitatif/statistik buat menguji hipotesis yg sudah ditetapkan. Biasanya metode penelitian kuantitatif dipakai buat meneliti populasi atau sampel tertentu yang mana teknik pengambilan sampel tersebut dilakukan secara acak. Sedangkan cara buat mengumpulkan data dalam penelitian kuantitatif merupakan dengan menggunakan instrumen penelitian.
Aksioma atau pandangan dasar dalam penelitian kuantitatif mencakup sifat realitas, interaksi peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, serta peranan nilai. Sifat empiris dalam penelitan kuantitatif harus dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, dan terukur. Hubungan peneliti dengan yg diteliti harus bersifat independen agar terbangun objektivitas yg tinggi. Kemudian hubungan variabel satu menggunakan variabel yang lainnya pada penelitian yang menggunakan metode kuantitatif akan membentuk hubungan sebab akibat. Metode penelitain kuantitatif kemungkinan besar akan menciptakan generalisasi serta cenderung bebas nilai karena data yang dihasilkan cenderung objektif.

A.1 Metode Kuantitatif Experiment: TRUE EXPERIMENT
Dikatakan true experiment (eksperimen yang sebenarnya/benar -betul) karena pada desain ini peneliti bisa mengontrol semua variabel luar yg menghipnotis jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) bisa sebagai tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen juga menjadi grup kontrol diambil secara secara acak (rambang) berdasarkan populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol serta sampel yang dipilih secara random.

A.dua Metode Kuantitatif Experiment: QUASI EXPERIMENT

Bentuk desain eksperimen ini adalah pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini memiliki gerombolan kontrol, tetapi nir bisa berfungsi sepenuhnya buat mengontrol variabel-variabel luar yg mensugesti aplikasi eksperimen.

A.tiga Metode Kuantitatif Experiment: SUBJEK TUNGGAL

Penelitian menggunakan subjek tunggal adalah penelitian eksperimen yang dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar efek dari suatu perlakuan (treatment) yg diberikan pada subjek secara berulang-ulang pada waktu eksklusif.

Penelitian subjek tunggal merupakan penelitian yg dilakukan untuk mengkaji konduite individu secara mendalam dan berkelanjutan. Sehingga penelitian menggunakan subjek tunggal menjadi bagian yang nir terpisahkan dari analisis tingkah laku . Strategi penelitian yang dikembangkan pada penelitian subjek tunggal tadi buat mendokumentasikan  perubahan tingkah laku subjek secara individual.


Penelitian subjek tunggal dilakukan waktu terdapat kelainan perilaku dari individu di luar kebiasaan. Kelainan perilaku tadi terjadi secara konsisten serta mengakibatkan tidak baik, sebagai akibatnya dilakukanlah penelitian buat mempelajari perilaku subjek. Dalam penelitian subjek tunggal dikenal istilah target behavior yg merupakan target sasaran untuk diteliti perilakunya. Perilaku yg diteliti tadi mencakup pikiran perasaan atau perbuatan yg bisa dicatat  dan diukur.


A.4 Metode Kuantitatif Non Experiment : DESKRIPTIF
Menurut Whitney (1960),  metode deskriptif merupakan pencarian liputan dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari perkara-kasus dalam rakyat, dan tata cara yg berlaku pada rakyat dan situasi-situasi eksklusif, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan, dan proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh berdasarkan suatu fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yg berusaha mendeskripsikan objek atau subjek yang diteliti sinkron menggunakan apa adanya (Best, 1982:119).

A.4 Metode Kuantitatif Non Experiment : KOMPARATIF
Metode Komparatif adalah metode yang dipakai pada penelitian yang diarahkan buat mengetahui apakah antara 2 variable ada disparitas pada suatu aspek yg diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi berdasarkan peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, menggunakan mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari disparitas variable yg diteliti.

A.lima Metode Kuantitatif Non Experiment : KORELASI
Metode Korelasi merupakan suatu penelitian yg dilakukan untuk mendeskripsikan 2 atau lebih liputan-berita dan sifat-sifat objek yang di teliti. Penelitian dilakukan buat membandingkan persamaan dan disparitas dua atau lebih keterangan tersebut menurut kerangka pemikiran tertentu.

A.6 Metode Kuantitatif Non Experiment : SURVEI
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei merupakan satu bentuk teknik penelitian di mana warta dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yg dipakai sebagai kategori generik penelitian yang menggunakan berita umum serta wawancara”, sedangkan berdasarkan Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau mulut”.

A.7 Metode Kuantitatif Non Experiment : Ex Post facto
Metode Ex post Facto merupakan metode yg digunakan dalam penelitian yg meneliti interaksi karena akibat yang tidak dimanipulasi sang peneliti. Adanya hubungan karena akibat berdasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable eksklusif menyebabkan variable tertentu.

B. Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang dipakai buat meneliti syarat objek yang alamiah dimana peneliti adalah instrumen kunci. Pengambilan sampel buat penelitian yang memakai metode kualitatif dilakukan secara purposive dan snowball. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi kemudian dianalisis secara induktif. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna menurut pada generalisasi.

Aksioma atau pandangan dasar dalam penelitian kualitatif terdiri dari hal yg sama menggunakan kuantitatif namun memiliki perbedaan sifat. Dalam metode kualitatif, sifat realitas ditinjau mempunyai ambiguitas, menyeluruh, bergerak maju, dan merupakan output konstruksi dan pemahaman. Hubungan peneliti menggunakan yg diteliti terjalin secara interaktif, tujuannya merupakan buat memperoleh makna berdasarkan pengumpulan data. Hubungan antarvaribel pada metode penelitian kualitatif merupakan interaksi timbal kembali atau interaktif. Dalam penelitian kualitatif, umumnya generalisasi hanya mungkin terbentuk pada ikatan konteks serta saat eksklusif. Hasil penelitian umumnya terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti serta asal data.

B1. Metode Kualitatif Interaktif : ETNOGRAFI
Menurut Miles & Hubberman seperti yg dikutip sang Lodico, Spaulding & Voegtle pada bukunya Methods in Educational Research From Theory to Practice, disebutkan bahwa etnografi dari menurut bahasa Yunani ethos serta graphos. Yang berarti tulisan mengenai grup budaya. Sedangkan Menurut Le Clompte dan Schensul etnografi adalah metode penelitian yang berguna buat menemukan pengetahuan yang terdapat atau terkandung pada suatu budaya atau komunitas tertentu.

B2. Metode Kualitatif Interaktif : FENOMENOLOGIS
Istilah fenomenologis asal berdasarkan bahasa Yunani, yaitu phainomenon (penampakkan diri) serta logos (nalar). Ilmu mengenai penampakan berarti ilmu mengenai apa yg menampakkan diri dalam pengalaman subjek. Donny Gahrial Adian dalam buku Pengantar Fenomenologi menjelaskan bahwa fenomenologis adalah sebuah studi mengenai kenyataan-fenomena atau apa saja yg tampak. Dengan kata lain fenomenologi adalah mendapatkan penerangan tentang empiris yang tampak.

B3. Metode Kualitatif Interaktif : STUDI KASUS
Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi perkara merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi masalah sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian dalam suatu kasus secara intensif dan rinci.

B4. Metode Kualitatif Interaktif : TEORI DASAR
Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni merupakan penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yg sebelumnya belum pernah diketahui.

B5. Metode Kualitatif Interaktif : STUDI KRITIS
Metode Studi kritis merupakan metode yang digunakan dalam penelitian yg berkembang berdasarkan teori kritis, feminis, ras serta pascamodern yang bertolak berdasarkan asumsi bahwa pengetahuan bersifat subjektif. Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras, suku bangsa, jenis kelamin dan lain-lain. Peneliti feminis umumnya memusatkan perhatiannya dalam perkara jender, ras, sedangkan peneliti pascamodern memusatkan dalam institusi sosial serta kemasyarakatan.

B6. Metode Kualitatif Non Interaktif : ANALISIS KONSEP
Menurut Peter Salim dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990:61) analisis merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) buat menerima informasi yang sempurna (berasal-usul, karena, penyebab, sebenarnya, serta sebagainya)”.

Sedangkan pengertian konsep dari Woodruf  adalah suatu gagasan/wangsit yang relatif paripurna serta bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yg asal berdasarkan cara seseorang menciptakan pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (sehabis melakukan persepsi terhadap objek/benda).


Dari 2 definisi tersebut bisa simpulkan bahwa definisi metode analisis konsep merupakan penelitian yg memfokuskan kepada suatu konsep yang telah terdapat sebelumnya, agar bisa di fahami, digambarkan, dijelaskan dan implementasinya pada lapangan.


B7. Metode Kualitatif Non Interaktif : ANALISIS SEJARAH
Metode analisis sejarah atau penelitian historis dari Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen, 1990 : 411 dalam Yatim Riyanto, 1996: 22 dalam Nurul Zuriah, 2005: 51 adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan pada masa kemudian. Penelitian ini mencoba merenkonstruksi apa yg terjadi dalam masa yg kemudian selengkap serta seakurat mungkin, serta umumnya menyebutkan mengapa hal itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis supaya mampu menggambarkan, menyebutkan, serta memahami aktivitas atau peristiwa yg terjadi beberapa waktu lalu.


Sumber : Materi diklat KTI

Semoga bermanfaat...


METODE PENELITIAN SUATU PENDIDIKAN PROPOSAL

Metode Penelitian Suatu Pendidikan Proposal 
A. Jenis serta Pendekatan Penelitian
penelitian merupakan usaha secara sistematis buat mencari pemecahan terhadap problem-problem yg bagi manusia mengganggu (plage) serta menuntut pemikiran.

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field study research) yg bermaksud mempelajari secara intensif mengenai latar belakang keadaan kini serta hubungan suatu sosial, individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat.

Dalam hal ini, penelitian yg gunakan sang peneliti yaitu lebih kepada penelitian yang bersifat diskriptif (descriptive research) pada artian suatu penelitian yang lebih memprioritaskan pada citra insiden-insiden yg ada yg berlangsung dalam saat ini atau saat yang lampau.

Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan dalam fareabel-fareabel bebas tetapi menerangkan kondisi apa adanya. Memberi sebuah citra tentang suatu individu, keadaan, tanda-tanda, atau grup tertentu, penelitian ini bertujuan buat mengetahui kabar mengenai Implementasi ajaran islam dalam mengembangkan intelektual, emosional serta spiritual quotient murid pada MTs Irsyadul Ibad Dempo barat Pasean Pamekasan tahun pelajaran 2010/2011.

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif, yang bermaksud buat memahami fenomena mengenai apa yg dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, pandangan, motivasi, tindakan sehari hari, secara keseluruhan serta menggunakan metode pelukisan dalam bentuk kata-istilah serta bahasa (naratif) dalam suatu konteks spesifik yang alamiah serta dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Pendekatan ini dipakai lantaran data yang diperoleh adalah data deskriptif yang berupa istilah-istilah tertulis serta verbal berdasarkan orang-orang serta berupa dokumen atau perilaku yang diamati.

Secara garis besar penelitian ini menggunakan 2 metode yaitu metode interview serta pengamatan atau observasi. Peneliti melakukan interview atau wawancara buat memperoleh data lalu dilanjutkan dengan pengamatan sehingga dihasilkan data yg akurat. Data yg didapatkan dari wawancara serta pengamatan ditelaah dan dikaji secara mendalam, diverifikasi dan ahirnya diuraikan konklusi. 

B. Kehadiran Peneliti
Dalam hal ini, kehadiran peneliti dalam penelitian ini bertindak sebagai pencari pengumpul data yang lalu data tadi dianalisis. Peneliti hadir eksklusif dalam rangka menghimpun data, peneliti menemui secara lansung pihak-pihak yang mungkin bisa menaruh fakta atau data misalnya halnya ketua sekolah, guru BP, pengajar pengajar yang memegang mata pelajaran kepercayaan serta beberapa murid MTs. Irsyadul Ibad Dempo barat Pasean Pamekasan menjadi sampel buat memperoleh data keadaan murid. Dalam melakukan penelitian peneliti bertindak menjadi pengamat penuh serta keadaan atau status peneliti diketahui sang informan.

Kehadiran peneliti dilokasi penelitian sangat memilih keabsahan serta kevalidan data dalam penelitian yang ilmiah, hal ini wajib dilaksanakan semaksimal mungkin walaupun harus mengorbankan saat, materi, serta sarana-sarana lain bahkan peneliti melakukan perpanjangan kehadiran ditempat penelitian untuk memperoleh data atau informasi-fakta yang sahih-benar valid.

C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs. Irsyadul Ibad Dempo barat Pasean Pamekasan yg adalah galat satu berdasarkan beberapa lembaga yang berada di Desa Dempo barat Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan yg berada pada bawah naungan Lembaga Pendidikan Sosial dan Dakwah Al-Miftah (LPSD Al-Miftah). Lembaga tadi waktu ini berada dibawah pimpinan generasi pertama dari pendiri Lembaga Pendidikan Sosial dan Dakwah Al-Miftah (LPSD Al Miftah) Dempo barat Pasean Pamekasan.

Secara giografis forum tadi berada diwilayah pedesaan yg lumayan relatif jauh berdasarkan sentra kecamatan serta adalah suatu kawasan yang rawan pendidikan. Suasana kehidupan masyarakat pedesaan sangat ramah, sopan serta juga memiliki nilai tanggung jawab terhadap sebuah pendidikan lebih-lebih pendidikan yg berbasis keagamaan, sebagai akibatnya pendidikan bisa terealisasi dan teroptimalkan dengan baik.

MTs. Irsyadul Ibad Dempo barat Pasean Pamekasan adalah keliru satu forum didirikan pada tahun 1999 yang dianggap maju dibandingkan MTs. Lain yang seumuran yang berada dikecamatan Pasean. Hal ini terbukti secara kuantitas MTs. Irsyadul Ibad Dempo barat Pasean Pamekasan menampung siswa lebih poly menurut pada MTs. Lain yg seumuran, hal ini juga yang menyebabkan peneliti tertarik buat melakukan penelitian dilembaga ini, peneliti bermaksud menimba pengalaman tentang Pendidikan Agama Islam yang diterapkan di lembaga tadi, meliputi nilai-nilai ajaran islam yg pada implementasikan khususnya yg berkaitan dengan perkembangan Intelektual, emosional dan spiritual qoutient siswa, bagaimana cara pengimplementasiannya dan apa saja yang didapatkan.

Adapun fasilitas dan wahana dilembaga ini secara generik masih belum memadai dan kurang kondusif. Keadaan lokasi atau gedung yg berkumpul dengan lembaga lain yg sama-sama berada pada bawah naungan Lembaga Pendidikan Sosial serta Dakwah Al-Miftah (LPSD Al-Miftah) akan mengganggu ketenangan murid pada belajar walaupun pihak forum sudah berusaha mengatasi hal ini semaksimal mungkin namun hal itu belum bisa memberikan pelayanan aporisma terhadap anak didik.

D. Sumber Data
alam hal ini Arikonto membagi data sebagai tiga grup akbar yg pertama yaitu person atau asal data yang berupa yang memilik kompetensi terhadap masalah yang diteliti, yang kedua yaitu place atau loka dan alat yg dipakai pada penelitian, atau kinerja serta aktifitas yg terdapat di dalamnya dang yang ketiga yaitu paper atau data yg bersumber berdasarkan dokumen.

Dalam penelitian ini penulis lebih poly memakai sumber data yang berupa person atau responden menjadi informan.

Informan merupakan orang yg dimanfaatkan buat memberikan berita mengenai situasi dan kondisi latar penelitian. Untuk menentukan informan dalam penelitian ini memakai teknik dan tujuan-tujuan eksklusif (purposive sampling), dengan cara bola salju (snow ball) yaitu menelusuri terus data yg diperlukan buat menjawab pertanyaan yang terdapat.

Informan pada penelitian ini dibedakan menjadi :

1. Informan Kunci (Key Informan)
Informan kunci dalam penelitian ini adalah pengajar-pengajar materi Pendidikan Agama Islam.

2. Informan Pendukung
Informan pendukung dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Kepala Sekolah
b. Pengajar BP
c. Sebagian siswa kelas VIII terdapat 20 siswa

Selain informan pendukng penulis juga menggunakan asal data yang berupa place atau paper untuk mendukung data yang bersumber menurut person atau responden. Setelah memperoleh data berdasarkan informan peneliti melakukan memberchek atau pencocokan data yang didapatkan berdasarkan beberapa sumber sehingga data lebih valid serta lebih objektif.

E. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan atau memperoleh data, memakai beberapa mekanisme yaitu :

1. Observasi
Observasi merupakan suatu studi yang disengaja serta sistematis mengenai keadaan atau fenomena-kenyataan sosial dan tanda-tanda-gejala psikis menggunakan jalan mengamati serta mencatat.

Teknik observasi pada penelitian adalah cara yg digunakan buat menerima keterangan objek yg diteliti. Notoatmojo (2002) mengungkapkan bahwa observasi dalam penelitian merupakan suatu hal perbuatan jiwa secara aktif serta penuh perhatian buat menyadari adanya rangsangan pengindraan yang dilanjutkan menggunakan adanya pengamatan.

Metode ini dipakai buat memperoleh data mengenai :
a. Gambaran umum mengenai keadaan sekolah.
b. Gambaran tentang pengimplementasian ajaran islam khususnya dalam menyebarkan Intelektual, Emosional dan Spiritual Quotient siswa

2. Interview/Wawancara
Interview adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti buat menerima liputan-kabar lisan melalui bercakap-cakap serta berhadapan dengan orang yg bisa memberikan liputan pada si peneliti

Disamping itu juga Wawancara adalah suatu teknik yg dipakai buat mengumpulkan data menggunakan cara bercakap-cakap, bersua muka dengan responden (face to face) wawancara adalah percakapan duabelah pihak dangan maksud tertentu. Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi antara peneliti dengan responden.

Jenis wawancara yang dipakai adalah wawancara yang bebas terpimpin, karena sekalipun wawancara dilakukan secara bebas namun telah dibatasi oleh struktur pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.

Wawancara dilakukan buat memperoleh data menjadi berikut :
a. Tujuan Implementasi Ajaran Islam dalam Mengembangkan Intelektual, Emosional serta Spiritual Quotient Siswa.
b. Bentuk-bentuk Implementasi Ajaran Islam dalam Mengembangkan Intelektual, Emosional serta Spiritual Quotient Siswa
c. Nilai-nilai Ajaran Islam yang hendak diimplementasikan kepada siswa
d. Nilai-nilai apa saja yg timbul dan dirasakan oleh murid.

3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan melihat serta menilik data-data tertulis yang ada dalam kitab , majalah, dokumen, surat-surat, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.

Selain itu Dokumentasi merupakan suatu cara buat memperoleh data yg berkenaan dengan hal-hal yang bersifat dokumenter, seperti kondisi sekolah, dan fasilitas-fasilitas yg dimiliki, jumlah siswa, jumlah pengajar, kalender pendidikan dan hal-hal penting lainnya yang mendukung terhadap kelengkapan data.

Metode ini dipakai buat memperoleh data mengenai :
a. Kondisi dan Gambaran Umum tentang MTs. Irsyadul Ibad Dempo Barat Pasean Pamekasan
b. Keadaan Pengajar, Karyawan, dan Siswa.
c. Sarana serta Fasilitas Sekolah.

F. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakaukan semenjak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, serta sesudah seleasai dilapangan. Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan “Analisis sudah mulai sejak merumuskan dan menyebutkan perkara, sebelum terjun ke lapangan , serta berlangsung terus hingga penulisan hasil penelitian.

Data yang sudah terhimpun kemudian diklarifikasikan buat dianalisa dengan memakai pendekatan analisa induktif, yaitu berangkat berdasarkan fakta-informasi yg khusus, insiden-insiden yang konkrit, lalu menurut warta-kabar dan insiden-peristiwa yang spesifik konkrit itu ditarik generalisasi-generalisasi yang memiliki sifat umum.

Selanjutnya memakai analisa data yang dikembangkan oleh Miles serta Huberman, menggunakan 3 jenis kegiatan, yaitu; reduksi data, penyajian data, serta penarikan konklusi/pembuktian menjadi sesuatu yang jalin menjalin pada waktu sebelum, selama, dan selesainya pengumpulan data pada bentuk yg sejajar. 

Alur pertama adalah reduksi data, adalah kegiatan pemilihan, pemilahan, penyederhanaan dan transformasi data kasar yg berasal dari lapangan. Reduksi data berlangsung selama proses penelitian hingga tersusunnya laporan akhir penelitian. Sejak termin ini analisa data sudah dilaksanakan lantaran reduksi data pula adalah bagian yg tak terpisahkan dari analisis data.

Alur kedua merupakan penyajian data yang merupakan sekumpulan informasi yang tersusun dalam teks naratif. Penyusunan fakta tadi dilakukan secara sistematis dalam bentuk tema-tema pembahasan sehingga mudah difahami makna yang terkandung pada dalamnya.

Alur ketiga merupakan menarik kesimpulan atau verifikasi dari seluruh perpaduan makna setiap kategori, peneliti berusaha mencari makna esensial dari setiap tema yg disajikan dalam teks naratif yg berupa penekanan penelitian. Selanjutnya ditarik kesimpulan untuk masing-masing penekanan tadi, namun pada suatu kerangka yang sifatnya komprehensif.

Ilustrasi berdasarkan mekanisme di atas merupakan pertama, peneliti mengadakan pengumpulan data di lapangan menggunakan menggunakan panduan yang sudah disiapkan sebelumnya. Pada saat itulah dilakukan pencatatan dan tanya jawab dengan informan. Dari fakta yg diterima tadi acapkali memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru, baik dalam waktu wawancara berlangsung juga telah berakhir atau disebut proses wawancara mendata.

Setelah data dilacak, diperdalam serta diuji kebenarannya, selanjutnya dicari maknanya berdasarkan kajian kritik yang dipakai, dengan cara pemilihan, pemilahan, dan penganalisaan data. Langkah selanjutnya data ditransformasikan dan disusun secara tematik dalam bentuk teks naratif sesuai menggunakan karakter masing-masing. Terakhir, dicari makna yg paling esensial menurut masing-masing tema berupa fokus penelitian yang dituangkan dalam kesimpulan

G. Pengecekan Keabsahan Temuan
Hasil data atau temuan selama aplikasi penelitian berlangsung krusial buat diuji validitas dan kehandalannya, buat menandakan bahawa output penelitiansesuai dengan warta serta realita yang ada.

Uji dapat dipercaya atau kepercayaan terhadap data output penelitian kualitatif diantaranya dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi menggunakan sahabat sejawat, analisis kasus negative serta membercheck.

Dalam hal ini peneliti akan menggunakan teknik perpanjangan pengamatan lantaran dengan perpanjangan pengamatan ini berarti telah menambah keakraban antara peneliti dengan narasumber, sebagai akibatnya antara narasumber menggunakan peneliti semakin terbuka dan cenderung transparan serta nir akan terdapat yang ditutup-tutupi lagi, dari itu Validitas data akan semakin kuat, lebih lanjut pada menguji kredibilitas data peneliti memfokuskan dalam data yang sudah diperoleh, apakah data yang sudah diperoleh sesudah dicek kembali kelapangan Valid atau nir, berubah atau nir, jika selesainya dicek kembali kelapangan data telah benar berarti data tersebut kredibel maka perpanjangan pengamatan bisa diakhiri.

Untuk pertanda apakah peneliti melakukan uji kredibelitas melalui perpanjang pengamatan atau nir, maka akan lebih baik bila dibuktikan menggunakan adanya surat fakta perpanjangan, selanjutnya surat liputan tadi dilampirkan dalam laporan penelitian

H. Tahap-Tahap Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan penelitian noneksperimental dengan menggabungkan dua macam rancangan yang terdapat didalamnya, yaitu rancangan berita umum deskriptif serta rancangan analitik. Rancangan berita umum diskriptif merupakan racangan yg bertujuan buat melakukan eksplorasi terhadap sebuah kenyataan baik yg berupa faktor juga resiko juga efeknya. Sedangkan rancangan analitik merupakan rancangan yg mencoba menggali bagaimana serta mengapa sebuah fenomena dapat terjadi.

2. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
a. Tahap Pralapangan
Dalam tahapan ini ada enam kegiatan yang harus dilakukan ditambah dengan satu pertimbangan yang perlu dipahami, yaitu etika penelitian lapangan. Kegiatan serta pertimbangan tadi diuraikan berikut adalah:
1) Menyusun Rancangan Penelitian
2) Memilih Lapangan Penelitian
3) Mengurus Perizinan
4) Menjajaki dan Menilai Keadaan Lapangan 
5) Memilih dan Memanfaatkan Informan
6) Menyiapkan Perlengkapan Penelitan
7) Persoalan Etika Penelitian

b. Tahap Pekerjaan Lapangan
1) Memahami Latar Penelitian serta Persiapan Diri
a) Pembatasan Latar serta Peneliti
b) Penampilan
c) Pengenalan Hubungan Peneliti Di Lapangan
d) Jumlah Waktu Penelitian

2) Memasuki Lapangan
a) Keakraban Lapangan
b) Mempelajari Bahasa
c) Peranan Peneliti

3) Berperan Serta Sambil Mengumpulkan Data
a) Mengarahkan Batas Penelitian
b) Mencatat Data
c) Analisis pada Lapangan

METODE PENELITIAN SUATU PENDIDIKAN PROPOSAL

Metode Penelitian Suatu Pendidikan Proposal 
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
penelitian merupakan bisnis secara sistematis buat mencari pemecahan terhadap problem-persoalan yg bagi manusia mengganggu (plage) serta menuntut pemikiran.

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field study research) yang bermaksud menilik secara intensif mengenai latar belakang keadaan kini serta hubungan suatu sosial, individu, grup, forum, dan rakyat.

Dalam hal ini, penelitian yang pakai sang peneliti yaitu lebih pada penelitian yang bersifat diskriptif (descriptive research) pada artian suatu penelitian yang lebih memprioritaskan dalam citra insiden-kejadian yang terdapat yang berlangsung dalam ketika ini atau saat yang lampau.

Penelitian ini nir mengadakan manipulasi atau pengubahan pada fareabel-fareabel bebas namun menunjukan kondisi apa adanya. Memberi sebuah gambaran tentang suatu individu, keadaan, tanda-tanda, atau grup tertentu, penelitian ini bertujuan buat mengetahui warta tentang Implementasi ajaran islam pada menyebarkan intelektual, emosional dan spiritual quotient siswa di MTs Irsyadul Ibad Dempo barat Pasean Pamekasan tahun pelajaran 2010/2011.

Pendekatan yg digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif, yg bermaksud buat tahu fenomena mengenai apa yang dialami sang subyek penelitian, contohnya konduite, persepsi, pandangan, motivasi, tindakan sehari hari, secara keseluruhan dan dengan metode deskripsi dalam bentuk kata-istilah dan bahasa (naratif) dalam suatu konteks spesifik yg alamiah dan menggunakan memanfaatkan banyak sekali metode alamiah. Pendekatan ini dipakai karena data yang diperoleh merupakan data naratif yang berupa kata-kata tertulis serta mulut berdasarkan orang-orang dan berupa dokumen atau perilaku yg diamati.

Secara garis akbar penelitian ini menggunakan 2 metode yaitu metode interview dan pengamatan atau observasi. Peneliti melakukan interview atau wawancara untuk memperoleh data lalu dilanjutkan menggunakan pengamatan sebagai akibatnya didapatkan data yang akurat. Data yg dihasilkan menurut wawancara serta pengamatan ditelaah serta dikaji secara mendalam, diverifikasi serta ahirnya diuraikan kesimpulan. 

B. Kehadiran Peneliti
Dalam hal ini, kehadiran peneliti pada penelitian ini bertindak menjadi pencari pengumpul data yg kemudian data tersebut dianalisis. Peneliti hadir eksklusif pada rangka menghimpun data, peneliti menemui secara lansung pihak-pihak yg mungkin mampu memberikan kabar atau data misalnya halnya kepala sekolah, pengajar BP, guru guru yg memegang mata pelajaran agama dan beberapa murid MTs. Irsyadul Ibad Dempo barat Pasean Pamekasan sebagai sampel buat memperoleh data keadaan anak didik. Dalam melakukan penelitian peneliti bertindak menjadi pengamat penuh serta keadaan atau status peneliti diketahui sang informan.

Kehadiran peneliti dilokasi penelitian sangat memilih keabsahan dan kevalidan data pada penelitian yang ilmiah, hal ini wajib dilaksanakan semaksimal mungkin walaupun wajib mengorbankan ketika, materi, dan sarana-sarana lain bahkan peneliti melakukan perpanjangan kehadiran ditempat penelitian buat memperoleh data atau liputan-informasi yg benar-benar valid.

C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs. Irsyadul Ibad Dempo barat Pasean Pamekasan yg merupakan salah satu menurut beberapa lembaga yg berada di Desa Dempo barat Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan yg berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Sosial serta Dakwah Al-Miftah (LPSD Al-Miftah). Lembaga tersebut waktu ini berada dibawah pimpinan generasi pertama berdasarkan pendiri Lembaga Pendidikan Sosial serta Dakwah Al-Miftah (LPSD Al Miftah) Dempo barat Pasean Pamekasan.

Secara giografis lembaga tadi berada diwilayah pedesaan yg lumayan relatif jauh dari pusat kecamatan serta merupakan suatu tempat yg rawan pendidikan. Suasana kehidupan rakyat pedesaan sangat ramah, sopan dan juga memiliki nilai tanggung jawab terhadap sebuah pendidikan lebih-lebih pendidikan yang berbasis keagamaan, sehingga pendidikan bisa terealisasi serta teroptimalkan dengan baik.

MTs. Irsyadul Ibad Dempo barat Pasean Pamekasan adalah salah satu lembaga didirikan pada tahun 1999 yg dipercaya maju dibandingkan MTs. Lain yg seumuran yg berada dikecamatan Pasean. Hal ini terbukti secara kuantitas MTs. Irsyadul Ibad Dempo barat Pasean Pamekasan menampung siswa lebih banyak dari dalam MTs. Lain yang seumuran, hal ini pula yg menyebabkan peneliti tertarik buat melakukan penelitian dilembaga ini, peneliti bermaksud menimba pengalaman tentang Pendidikan Agama Islam yg diterapkan di forum tadi, mencakup nilai-nilai ajaran islam yg pada implementasikan khususnya yang berkaitan menggunakan perkembangan Intelektual, emosional dan spiritual qoutient siswa, bagaimana cara pengimplementasiannya serta apa saja yg dihasilkan.

Adapun fasilitas serta sarana dilembaga ini secara generik masih belum memadai serta kurang aman. Keadaan lokasi atau gedung yg berkumpul menggunakan lembaga lain yg sama-sama berada pada bawah naungan Lembaga Pendidikan Sosial dan Dakwah Al-Miftah (LPSD Al-Miftah) akan mengganggu kenyamanan siswa dalam belajar walaupun pihak lembaga sudah berusaha mengatasi hal ini semaksimal mungkin tetapi hal itu belum mampu memberikan pelayanan aporisma terhadap murid.

D. Sumber Data
alam hal ini Arikonto membagi data menjadi tiga grup besar yg pertama yaitu person atau asal data yang berupa yg memilik kompetensi terhadap perkara yang diteliti, yang kedua yaitu place atau tempat serta indera yg digunakan dalam penelitian, atau kinerja dan aktifitas yang ada di dalamnya dang yang ketiga yaitu paper atau data yang bersumber menurut dokumen.

Dalam penelitian ini penulis lebih poly memakai sumber data yg berupa person atau responden menjadi informan.

Informan adalah orang yg dimanfaatkan buat menaruh liputan tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Untuk menentukan informan pada penelitian ini memakai teknik dan tujuan-tujuan eksklusif (purposive sampling), dengan cara bola salju (snow ball) yaitu menelusuri terus data yg diharapkan buat menjawab pertanyaan yang ada.

Informan dalam penelitian ini dibedakan menjadi :

1. Informan Kunci (Key Informan)
Informan kunci dalam penelitian ini merupakan pengajar-guru materi Pendidikan Agama Islam.

2. Informan Pendukung
Informan pendukung pada penelitian ini terdiri dari :
a. Kepala Sekolah
b. Pengajar BP
c. Sebagian siswa kelas VIII terdapat 20 siswa

Selain informan pendukng penulis jua menggunakan sumber data yang berupa place atau paper buat mendukung data yg bersumber dari person atau responden. Setelah memperoleh data dari informan peneliti melakukan memberchek atau pencocokan data yang didapatkan menurut beberapa asal sehingga data lebih valid dan lebih objektif.

E. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan atau memperoleh data, menggunakan beberapa prosedur yaitu :

1. Observasi
Observasi adalah suatu studi yang disengaja dan sistematis mengenai keadaan atau kenyataan-kenyataan sosial dan tanda-tanda-gejala psikis dengan jalan mengamati serta mencatat.

Teknik observasi pada penelitian adalah cara yang dipakai buat menerima fakta objek yang diteliti. Notoatmojo (2002) menyampaikan bahwa observasi pada penelitian adalah suatu hal perbuatan jiwa secara aktif serta penuh perhatian buat menyadari adanya rangsangan pengindraan yg dilanjutkan dengan adanya pengamatan.

Metode ini digunakan buat memperoleh data mengenai :
a. Gambaran umum mengenai keadaan sekolah.
b. Gambaran tentang pengimplementasian ajaran islam khususnya dalam berbagi Intelektual, Emosional dan Spiritual Quotient siswa

2. Interview/Wawancara
Interview merupakan teknik pengumpulan data yg digunakan peneliti buat menerima berita-fakta verbal melalui bercakap-cakap serta berhadapan menggunakan orang yg bisa menaruh fakta pada si peneliti

Disamping itu pula Wawancara adalah suatu teknik yg digunakan buat mengumpulkan data menggunakan cara bercakap-cakap, bersua muka menggunakan responden (face to face) wawancara adalah dialog duabelah pihak dangan maksud eksklusif. Wawancara adalah suatu proses interaksi serta komunikasi antara peneliti menggunakan responden.

Jenis wawancara yg digunakan merupakan wawancara yang bebas terpimpin, karena sekalipun wawancara dilakukan secara bebas namun telah dibatasi sang struktur pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.

Wawancara dilakukan buat memperoleh data menjadi berikut :
a. Tujuan Implementasi Ajaran Islam dalam Mengembangkan Intelektual, Emosional serta Spiritual Quotient Siswa.
b. Bentuk-bentuk Implementasi Ajaran Islam pada Mengembangkan Intelektual, Emosional dan Spiritual Quotient Siswa
c. Nilai-nilai Ajaran Islam yg hendak diimplementasikan kepada siswa
d. Nilai-nilai apa saja yang muncul dan dirasakan sang siswa.

3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data menggunakan melihat serta memeriksa data-data tertulis yang ada dalam buku, majalah, dokumen, surat-surat, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.

Selain itu Dokumentasi adalah suatu cara untuk memperoleh data yang berkenaan dengan hal-hal yang bersifat dokumenter, seperti syarat sekolah, serta fasilitas-fasilitas yang dimiliki, jumlah siswa, jumlah guru, kalender pendidikan dan hal-hal penting lainnya yg mendukung terhadap kelengkapan data.

Metode ini digunakan buat memperoleh data mengenai :
a. Kondisi serta Gambaran Umum mengenai MTs. Irsyadul Ibad Dempo Barat Pasean Pamekasan
b. Keadaan Pengajar, Karyawan, serta Siswa.
c. Sarana dan Fasilitas Sekolah.

F. Analisis Data
Analisis data pada penelitian kualitatif dilakaukan semenjak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan selesainya seleasai dilapangan. Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan “Analisis telah mulai semenjak merumuskan dan menyebutkan kasus, sebelum terjun ke lapangan , serta berlangsung terus sampai penulisan output penelitian.

Data yang sudah terhimpun lalu diklarifikasikan untuk dianalisa dengan memakai pendekatan analisa induktif, yaitu berangkat menurut informasi-berita yang spesifik, peristiwa-insiden yang konkrit, lalu dari berita-informasi dan insiden-peristiwa yang spesifik konkrit itu ditarik generalisasi-generalisasi yg mempunyai sifat generik.

Selanjutnya menggunakan analisa data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman, dengan 3 jenis kegiatan, yaitu; reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan/verifikasi menjadi sesuatu yg jalin menjalin pada waktu sebelum, selama, dan selesainya pengumpulan data dalam bentuk yg sejajar. 

Alur pertama merupakan reduksi data, adalah aktivitas pemilihan, pemilahan, penyederhanaan serta transformasi data kasar yang asal dari lapangan. Reduksi data berlangsung selama proses penelitian sampai tersusunnya laporan akhir penelitian. Sejak tahap ini analisa data sudah dilaksanakan karena reduksi data pula merupakan bagian yang tidak terpisahkan berdasarkan analisis data.

Alur ke 2 adalah penyajian data yg adalah sekumpulan keterangan yg tersusun dalam teks naratif. Penyusunan informasi tersebut dilakukan secara sistematis pada bentuk tema-tema pembahasan sehingga gampang difahami makna yang terkandung di dalamnya.

Alur ketiga merupakan menarik kesimpulan atau verifikasi menurut semua formasi makna setiap kategori, peneliti berusaha mencari makna esensial dari setiap tema yang tersaji dalam teks naratif yg berupa penekanan penelitian. Selanjutnya ditarik konklusi buat masing-masing fokus tersebut, tetapi pada suatu kerangka yg sifatnya komprehensif.

Ilustrasi berdasarkan prosedur di atas adalah pertama, peneliti mengadakan pengumpulan data di lapangan menggunakan memakai pedoman yg telah disiapkan sebelumnya. Pada waktu itulah dilakukan pencatatan serta tanya jawab menggunakan informan. Dari informasi yang diterima tersebut seringkali memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru, baik dalam ketika wawancara berlangsung maupun telah berakhir atau diklaim proses wawancara mendata.

Setelah data dilacak, diperdalam serta diuji kebenarannya, selanjutnya dicari maknanya menurut kajian kritik yg digunakan, menggunakan cara pemilihan, pemilahan, dan penganalisaan data. Langkah selanjutnya data ditransformasikan serta disusun secara tematik pada bentuk teks deskriptif sinkron menggunakan karakter masing-masing. Terakhir, dicari makna yang paling esensial dari masing-masing tema berupa fokus penelitian yg dituangkan dalam kesimpulan

G. Pengecekan Keabsahan Temuan
Hasil data atau temuan selama aplikasi penelitian berlangsung krusial buat diuji validitas serta kehandalannya, buat mengambarkan bahawa hasil penelitiansesuai menggunakan liputan dan realita yg ada.

Uji dapat dipercaya atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif diantaranya dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan pada penelitian, triangulasi, diskusi menggunakan sahabat sejawat, analisis masalah negative serta membercheck.

Dalam hal ini peneliti akan menggunakan teknik perpanjangan pengamatan lantaran menggunakan perpanjangan pengamatan ini berarti telah menambah keakraban antara peneliti dengan narasumber, sebagai akibatnya antara narasumber menggunakan peneliti semakin terbuka serta cenderung transparan serta tidak akan ada yg ditutup-tutupi lagi, berdasarkan itu Validitas data akan semakin bertenaga, lebih lanjut dalam menguji dapat dipercaya data peneliti memfokuskan dalam data yang sudah diperoleh, apakah data yang telah diperoleh selesainya dicek balik kelapangan Valid atau tidak, berubah atau nir, bila setelah dicek kembali kelapangan data telah benar berarti data tersebut andal maka perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.

Untuk menandakan apakah peneliti melakukan uji kredibelitas melalui perpanjang pengamatan atau tidak, maka akan lebih baik bila dibuktikan menggunakan adanya surat liputan perpanjangan, selanjutnya surat keterangan tadi dilampirkan pada laporan penelitian

H. Tahap-Tahap Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memakai rancangan penelitian noneksperimental menggunakan menggabungkan dua macam rancangan yang terdapat didalamnya, yaitu rancangan informasi lapangan deskriptif dan rancangan analitik. Rancangan informasi lapangan diskriptif adalah racangan yg bertujuan buat melakukan eksplorasi terhadap sebuah fenomena baik yg berupa faktor juga resiko maupun efeknya. Sedangkan rancangan analitik merupakan rancangan yg mencoba menggali bagaimana serta mengapa sebuah kenyataan bisa terjadi.

2. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
a. Tahap Pralapangan
Dalam tahapan ini terdapat enam aktivitas yang harus dilakukan ditambah menggunakan satu pertimbangan yang perlu dipahami, yaitu etika penelitian lapangan. Kegiatan dan pertimbangan tadi diuraikan berikut adalah:
1) Menyusun Rancangan Penelitian
2) Memilih Lapangan Penelitian
3) Mengurus Perizinan
4) Menjajaki serta Menilai Keadaan Lapangan 
5) Memilih serta Memanfaatkan Informan
6) Menyiapkan Perlengkapan Penelitan
7) Persoalan Etika Penelitian

b. Tahap Pekerjaan Lapangan
1) Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri
a) Pembatasan Latar serta Peneliti
b) Penampilan
c) Pengenalan Hubungan Peneliti Di Lapangan
d) Jumlah Waktu Penelitian

2) Memasuki Lapangan
a) Keakraban Lapangan
b) Mempelajari Bahasa
c) Peranan Peneliti

3) Berperan Serta Sambil Mengumpulkan Data
a) Mengarahkan Batas Penelitian
b) Mencatat Data
c) Analisis pada Lapangan

PENGERTIAN PERSEPSI MENURUT PARA AHLI

Pengertian Persepsi Menurut Para Ahli
Persepsi merupakan pengalaman mengenai suatu objek, insiden, atau interaksi-interaksi yang diperoleh menggunakan menyimpulkan fakta serta menafsirkan pesan. Persepsi artinya memberikan makna pada stimulasi inderawi (sensory stimuli). 

Persepsi merupakan proses internal yg kita lakukan buat memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan menurut lingkungan eksternal. Persepsi mencakup : Penginderaan (sensasi) melalui indera-indera alat kita (indera perasa, indera peraba, indera pencium, alat pengecap serta indera pendengar), Semua alat itu memiliki andil bagi berlangsungnya komunikasi manusia. Atensi atau perhatian adalah pemprosesan secara sadar sejumlah kecil warta dari sejumlah mini liputan yg tersedia. Informasi yang dihasilkan dari penginderaan, ingatan dan proses kognitif lainnya. Interpretasi adalah proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicara yang tidak bisa menggunakan symbol-simbol yg sama, baik secara stimulant (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal menjadi interpretasi berurutan), (Joyce Marcella Laurens, 2004 : 58). Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan menjadi berikut : objek menyebabkan stimulus dan stimulus tentang alat indera (reseptor). Proses ini merupajan proses fisik. Stimulus yg diterima sang alat alat diteruskan oleh saraf sensorik ke otak. Proses ini merupakan proses psikologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai sentra kesadaran sehingga individu menyadari apa yg dipandang, apa yg didengar atau apa yg diraba. Proses ini merupakan proses terakhir menurut persepsi serta adalah persepsi yg sebenarnya. 

Respon menjadi akibat dari persepsi dapat diambil sang individu menggunakan berbagai macam bentuk. Stimulus mana yang akan mendapatkan respon dari individu tergantung dalam perhatian individu yang bersangkutan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi adalah hasil sebuah proses seleksi, organisasi serta interpretasi (citra) yang terstimuli oleh objek melalui indera-alat manusia. 

Masyarakat
Ahli sosiologi menyampaikan, suatu masyarakat bisa dikatakan bila anggota-anggota suatu kelompok, bisa hayati beserta sedemikian rupa sebagai akibatnya mencicipi bahwa gerombolan tadi bisa memenuhi kepentingan- kepentingan hidup yg primer pada suatu daerah yang eksklusif (Soekanto, 1990 : 162).

Adapun ciri-ciri warga merupakan menjadi berikut : terdiri dari beberapa individu serta gerombolan , memiliki loka tinggal dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya, hidup berkelompok dan saling berhubungan, mempunyai mata pencaharian buat kelangsungan hidupnya, dan terdapat sebuah pembagian kerja serta memiliki kepercayaan didalamnya.

Komunikasi Massa
Komunikasi massa diadopsi menurut istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan berdasarkan mass media communication (komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yg menggunakan media massa atau komunikasi yg mass mediated. Istilah mass communications atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) menjadi kependekan dari media of communication (Susanto, 1974). Menurut Nurudin (2003:1) komunikasi massa merupakan studi ilmiah tentang media massa bersama pesan yang didapatkan pembaca atau pendengar atau penonton yang akan coba diraihnya serta efeknya terhadap mereka.

Kata massa dalam komunikasi massa bisa diartikan lebih dari sekedar “orang banyak” sebagaimana orang-orang yang sedang mengerumuni penjual obat ditrotoar atau sedang beserta-sama berhenti menanti pintu lintasan kereta api dibuka. Massa disini bukan sekedar orang poly disuatu lokasi yang sama. Massa disini kita artikan sebagai “Meliputi semua orang yg sebagai sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang dalam ujung lain menurut saluran” (Berlo, 1960). Massa mengandung pengertian orang poly. Mereka nir harus berada dilokasi tertentu yang sama. Mereka bisa tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan bisa memperoleh pesan-pesan komunikasi yg sama. 

Pengertian komunikasi massa berdasarkan Mulyana adalah ‘komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat informasi, majalah) atau elektro (radio, televise) yg dikelola oleh suatu forum atau orang yang tersebar dibanyak loka, anonim dan heterogen”. Pesan-pesannya bersifat generik, disampaikan secara serempak dan selintas (khususnya media elektro). (Mulyana, 2001 : 75).

Nurudin dalam bukunya yang berjudul pengantar komunikasi massa menyebutkan fungsi-fungsi komunikasi massa yaitu : kabar, persuasif, transmisi budaya, komunikasi massa mempunyai fungsi supervisi, dan hubungan. 

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang memakai media massa baik cetak atau elektro dan berisi pesan-pesan yang disampaikan secara serempak serta selintas.

Media Massa
Media massa sendiri merupakan “kependekan” dari media komunikasi massa. Media massa lahir buat menjembatani komunikasi antar massa. Massa merupakan masyarakat luas yg tidak sejenis, tetapi saling bergantung satu sama lain. Ketergantungan antar massa sebagai penyebab lahirnya media yg bisa menyalurkan impian, gagasan dan kepentingan masing-masing supaya diketahui dan dipahami sang orang lain (Pareno, 2005 : 7)

Media yang dimaksud pada proses komunikasi massa, yaitu media massa yg memiliki ciri khas, memiliki kemampuan buat memikat perhatian khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instantaneous). 

Menurut Hafied Cangara (2006 : 122) pada Pengantar Ilmu Komunikasi, media massa merupakan alat yg dipakai pada penyampaian pesan dari asal kepada khalayak (penerima) menggunakan menggunakan indera-alat komunikasi mekanis misalnya surat informasi, film, radio, serta televisi.

Sebagai indera buat berbagi kabar serta sebagai indera kontrol sosial media mempunyai kegunaannya. (Efendy, 2005 : 149) idealisme yg melekat kepada media dijabarkan pada aplikasi manfaatnya, selain menyiarkan fakta jua mendidik, menghibur dan mempengaruhi.

Dapat disimpulkan bahwa media massa merupakan pesan-pesan dari asal kepada khalayak (menerima) komunikasi mekanis misalnya televisi, radio, surat informasi, majalah, tabloid, buku, film, internet, dan lain-lain.

Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah aktivitas yg fundamental bagi insan sebagai makhluk sosial. Setiap proses komunikasi diawali menggunakan adanya stimulus yang masuk dalam diri individu yang ditangkap melalui panca indera. Stimulus diolah di otak dengan pengetahuan, pengalaman, selera, serta iman yg dimiliki individu. Stimulus tersebut mengalami proses intelektual menjadi kabar. Adapun berita yg sudah dikomunikasikan disebut sebagai pesan.

Schramm berkata bahwa buat berlangsungnya suatu kegiatan komunikasi, minimal diharapkan tiga komponen yaitu source, message, serta destination atau komunikator, pesan, komunikan.

Dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi merupakan proses pemberian atau penyampaian pesan berdasarkan komunikator (program acara reality show “Catatan Si Olga”) pada komunikan (warga yg menonton acara program reality show “Catatan Si Olga”) serta effect yg akan ditimbulkan sesudah menyaksikan tayangan tersebut.

Televisi
Televisi berasal berdasarkan 2 istilah yg berbeda asalnya, yaitu tele (bahasa yunani) yang berarti jauh, dan visi (videre asal dari bahasa latin) yg berarti penglihatan. Dengan demikian televisi yang pada bahasa inggrisnya television diartikan menjadi melihat jauh. Melihat jauh disini diartikan dengan gambar dan bunyi yang diproduksi pada suatu tempat (studio televisi) dapat ditinjau dari loka lain melalui sebuah penerima.

Pengertian televisi menurut Effendy pada kitab kamus komunikasi, (2003 : 361) merupakan media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar serta indera pendengaran suara, baik melalui dawai juga secara elektromagnetik tanpa kawat. 

Televisi mempunyai 3 fungsi, yakni fungsi penerangan, pendidikan serta hiburan (Effendy 1993, 93).
Dapat disimpulkan bahwa televisi merupakan media yang bisa melihat berdasarkan jauh. Melihat berdasarkan jauh disini diartikan menggunakan gambar serta suara yang diproduksi disuatu tempat (studio televisi) dan dapat dipandang dari tempat lain melalui sebuah penerima (televisi set).

Format Acara Televisi 
Televisi menjadi keliru satu media komunikasi mempunyai berbagai ragam bentuk tayangan dengan format yg berlainan. Kajian tentang format program televisi disertai menggunakan penelitian agar ada dasar yang kuat digunakan peneliti pada dikategorikan tayangan “Catatan Si Olga” pada salah satu format atau program acara televisi.

Menurut Alvin Toffler, berbagai jenis format atau program acara televisi jumlahnya sangat poly dan jenisnya, diantaranya : acara warta (news), acara hiburan (non news), music, pertunjukkan, dan sport.

Program program yang dijadikan pada objek penelitian ini merupakan “Catatan Si Olga”. Melihat menurut format dan isi tayangan menurut pendapat Alvin Toffler, maka format ini bisa dikategorikan menjadi format dalam gameshow khususnya termasuk dalam reality show. Dikatakan sebagai format reality show karena dari berdasarkan isi tayangan, mengisahkan realitas sosial kehidupan warga yaitu mengisahkan tentang kalangan menengah kebawah (penghasilan).

Program Reality Show
Reality show merupakan salah satu gendre dalam program televisi. Dalam Nirmala (2007), dijelaskan bahwa reality show berasal menurut kata televisi realitas, yaitu acara televisi yg menyajikan situasi yang dramatis atau lucu namun tidak memakai naskah, merupakan kejadian yang sebenarnya (walau terkadang direncanakan), serta mengutamakan orang biasa menurut dalam aktor profesional. 

Dengan istilah lain, reality show adalah suatu jenis acara televisi yg menayangkan kehidupan seorang dalam dunia nyata, bukan menampilkan tokoh ‘buatan’ yang diperankan oleh seseorang aktor atau aktris. Hal ini sinkron dengan yg dikemukakan Reiss serta Wiltz (2004) bahwa ciri reality television/reality show merupakan orang biasa (bukan aktor) menjadi karakter utama dalam acara tadi. 

Dapat disimpulkan bahwa reality show ialah program yg menayangkan suatu realita kehidupan sosial tanpa dibentuk-buat serta berdasarkan kisah nyata yg mana pada kehidupan sosial warga memiliki perbedaan berdasarkan status sosialnya.

S-O-R Theory (Teori S-O-R)
Teori S-O-R menjadi singkatan menurut Stimulus – Organism – Response ini semula asal berdasarkan psikologi. Kalau lalu sebagai pula teori komunikasi, tidak mengherankan, lantaran objek material menurut psikologi serta ilmu komunikasi merupakan sama, yaitu insan yg jiwanya meliputi komponen-komponen : perilaku, opini, konduite, kognisi, afeksi dan konasi.

Menurut stimulus response ini, efek yang disebabkan merupakan reaksi spesifik terhadap stimulus spesifik, sehingga seseorang dapat mengharapkan serta memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

Jadi unsur-unsur pada contoh ini adalah :
a. Pesan (Stimulus, S)
b. Komunikasi (Organism, O)
c. Efek (Response, R)

Individual Differences Theory (Teori Perbedaan Individual)
Nama teori yang diketengahkan oleh Melvin D. Defleur (Uchjana 2003 : 275) ini lengkapnya adalah “Individual Differences Theory of Mass Communication Effect”. Jadi teori ini menelaah disparitas-perbedaan di antara individu-individu sebagai target media massa waktu mereka diterpa sehingga menimbulkan impak-efek eksklusif. 

Menurut teori ini individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran media massa secara selektif, menaruh perhatian pada pesan-pesan, terutama bila berkaitan dengan kepentingannya, konsisten menggunakan perilaku-sikapnya, sinkron menggunakan kepercayaannya yang didukung sang nilai-nilainya. Tanggapannya terhadap pesan-pesan tadi diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi, efek media massa pada khalayak massa itu tidak seragam, melainkan beragam ditimbulkan secara individual tidak sinkron satu sama lain dalam struktur kejiwaannya.

Oleh karena terdapat disparitas individual dalam setiap langsung anggota khalayak, maka secara alamiah bisa diduga akan ada efek yang bervariasi sesuai dengan disparitas individual itu.

Metode Penelitian
Metode pada artikel ini adalah naratif kualitatif
Hasil Penelitian 
Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya, bahwa yg menjadi penekanan penelitian ini adalah Persepsi Msyarakat mengenai Program Acara Reality Show “Catatan Si Olga” di Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda menggunakan beberapa indikator menurut penelitian yg telah dikemukakan sang penulis pada bab sebelumnya. Maka berikut dibawah ini bisa dipandang mengenai penyajian data yg telah diperoleh pada lapangan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan sang penulis, Persepsi Masyarakat mencakup :

Persepsi
Dalam mempersepsikan sesuatu, perlu diperhatikan hal-hal yang melibatkan persepsi yakni sensai (penginderan), attention (perhatian). Ekspektasi, motivasi serta memori.

Berdasarkan output penelitian yg dilakukan dalam rakyat Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda bisa disimpulkan bahwa acara “Catatan Si Olga” mempunyai nilai yang bermanfaat bagi penonton/audiens yg melihatnya, karena acara tersebut real adalah hal tadi konkret terjadi disekeliling kita. Dari persepsi rakyat bahwa tayangan ini bisa membuat orang lain tersentuh hatinya menggunakan melihat keadaan rakyat yang nir sanggup yang serba kekurangan buat bertahan hidup. 

Sensasi
Berdasarkan penelitian, sensasi disini ditunjukkan pada audiens yg pernah menonton acara reality show “Catatan Si Olga”, sebagai akibatnya audiens dapat mengetahui alur cerita yang terdapat pada program tadi sesuai menggunakan apa yang mereka ketahui. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menampakan bahwa audiens dapat menggambarkan acara reality show “Catatan Si Olga” sinkron dengan apa yang mereka lihat pada tayangan tersebut.

Attention 
Berdasarkan penelitian, perhatian disini merupakan proses pemusatan atau konsentrasi dalam audiens terhadap suatu objek yang mereka lihat dalam hal ini merupakan tayangan program acara reality show “Catatan Si Olga”. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa Olga menjadi pembawa program dalam tayangan tersebut menggunakan pembawaannya yang bisa membuat orang lain terharu melihatnya, membuat acara ini menarik buat ditayangkan.

Ekspektasi
Berdasarkan penelitian, ekspektasi pada acara acara reality show ”Catatan Si Olga” bertujuan untuk memberikan makna kehidupan yg bermanfaat bagi audiens supaya penonton sanggup merasakan kesusahan hidup orang lain. Dari output penelitian yg sudah dilakukan memperlihatkan bahwa program reality show “Catatan Si Olga” ini selain memberikan makna yg positif dengan memberikan sejumlah warta tentang kehidupan rakyat yang nir bisa, jua berfungsi sebagai wadah buat beramal melalui sedekah yang diberikan kepada warga yg menonton acara tersebut seperti dana, sembako, pakaian serta lain-lain melalui media telekomunikasi menggunakan asa bisa meringankan beban mereka. 

Motivasi
Berdasarkan penelitian, motivasi pada program program reality show “Catatan Si Olga” bertujuan buat memotivasi para penonton agar pada memenuhi kebutuhan hidupnya perlu mempunyai sikap pekerja keras sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi dan nir bergantung pada orang lain seperti meminta-minta (pengemis) diberbagai tempat. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan menerangkan bahwa acara ini menaruh pesan-pesan moral dimana dalam tayangan tadi mengajarkan kita buat melihat bagaimana kehidupan orang lain yang permanen sanggup bertahan hayati pada keterbatasan mereka. Acara ini memberikan imbas yang positif bagi siapapun yg melihat sebagai akibatnya acara ini menarik buat ditayangkan.

Memori
Berdasarkan penelitian, memori pada acara program reality show “Catatan Si Olga” bertujuan agar audiens bisa mengingat-jangan lupa pulang apa saja yg disajikan dari program itu sehingga mereka bisa mempersepsikan bagaimana isi tayangan tadi. Dari hasil penelitian yg telah dilakukan pertanda bahwa dalam mempersepsikan sesuatu atau menanggapi sesuatu, kita harus melihat program ini bukan hanya sekali perlu namun perlu adanya perulangan sebagai akibatnya kita bisa tahu alur cerita program tersebut.

Model S-O-R
Stimulus
Dalam reality show “Catatan Si Olga” pada Antv, setelah menerima stimulus atau pesan yg berupa warta atau pesan tersebut maka dengan perhatian, pengertian dan penerimaan dari berlangsungnya proses komunikasi, komunikan menaruh efek yg terakhir menurut keterangan yang disampaikan. Kemampuan komunikan pada memahami liputan dalam reality show “Catatan Si Olga” akan bisa membawa perubahan kepada diri komunikan. Berdasarkan penelitian yg telah dilakukan pertanda bahwa isi atau pesan dalam program tadi dapat menaruh rangsangan bagi penonton sebagai akibatnya bisa mempersepsikan isi program secara keselurahan.

Organism
Komunikan pada reality show “Catatan Si Olga” di Antv ini yakni penonton atau audiens yang menonton acara tersebut (rakyat Kelurahan Gunung Lingai yang dijumpai dan pernah menonton acara tersebut). Berdasarkan penelitian yg telah dilakukan membuktikan bahwa setiap komunikan pada memberikan persepsinya masing-masing tidak sama tergantung menurut pemaknaan mereka melihat isi program tadi.

Respons
Respons penonton atau audiens yg menonton acara reality show “Catatan Si Olga” akan mengakibatkan reaksi tergantung menurut stimulus yg mereka terima. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pertanda bahwa isi acara tadi bisa menaruh impak positif bagi auidens yg menonton acara tadi serta memiliki rasa ingin membantu dan peduli terhadap sesama. 

Penelitian ini bertujuan buat mengetahui persepsi warga mengenai Program Acara Reality Show “Catatan Si Olga” di Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda. Jumlah sampel yg dipakai pada penelitian ini berjumlah 6 orang yg sesuai dengan kriteria-kriteria penelitian pada daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda. 

Jumlah pertanyaan yang dipakai dalam wawancara penelitian ini berjumlah 11 pertanyaan. Pada penelitian ini perkara yg akan dibahas merupakan persepsi warga tentang Program Acara Reality Show “Catatan Si Olga” di Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.

Dari hasil penelitian yang sudah tersaji sebelumnya, dapat diketahui bahwa pada hubungannya dengan media dan persepsi, pengamatan, tanggapan dan evaluasi terhadap apa yg didengar, dicermati serta dirasakan oleh panca indra, lalu menaruh makna mengenai apa yg sudah sebagai kesimpulan berdasarkan pesan yang diterima. Penilaian atau tanggapan itu, bisa bersifat baik atau jelek sesuai menggunakan pesan yang diterima. Hal tersebut sesuai menggunakan pernyataan yang dinyatakan Jalaluddin Rakhmat pada kitab psikologi komunikasi (2009) persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan keterangan serta menafsirkan pesan (Rakhmat, 2009).

Berdasarkan teori perbedaan individual (individual differences theory), memberitahuakn bahwa dalam dasarnya setiap individu dalam mendapat stimuli atau informasi, mereka mempunyai penilaian yang bhineka dalam menanggapi rangsangan tadi. Hal ini ditimbulkan lantaran setiap individu memiliki karakter yang tidak sinkron satu menggunakan yang lain. Pada program acara reality show “Catatan Si Olga” ini, rakyat Gunung Lingai yg menjadi sampel dalam penelitian ini mengungkapkan tanggapannya yang masing-masing mempunyai evaluasi yg nir sama dalam stimuli yg sama yakni informasi serta hiburan yang diberikan oleh program tersebut. Banyak masyarakat yang menduga bahwa program tadi baik buat ditayangkan dan dikonsumsi sang penonton tetapi terdapat juga yg menganggap bahwa acara itu biasa saja karena sudah menjadi hal yg biasa serta sering dijumpai oleh masyarakat dilingkungan sekitar tempat mereka tinggal.

Menurut teori Gestalt, jika kita mempersepsikan sesuatu, kita mempersepsinya sebagai suatu holistik, kita tidak hanya melihat bagian-bagiannya lalu menghimpunnya. Begitu jua persepsi masyarakat tentang acara program reality show “Catatan Si Olga”, rakyat Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda tidak sanggup hanya mempersepsikan sebagian menurut yg mereka ketahui saja, nir hanya isi acara tetapi persepsi yang bersifat holistik, barulah didapat persepsi yg sesungguhnya mengenai program program reality show “Catatan Si Olga pada Antv. Dari hasil penelitian serta pengamatan yang peneliti lakukan pada 6 responden yang telah menonton program acara reality show “Catatan Si Olga” pada Antv secara holistik menunjukkan bahwa persepsi pada masyarakat Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda Cukup Baik terhadap acara tadi sebagai media informasi dan hiburan. 

Analisis Kritis
Segi Acara
Berdasarkan output penelitian secara holistik, bisa diperoleh gambaran yakni dicermati menurut segi acara acara, acara reality show “Catatan Si Olga” di Antv memiliki konsep yang memadukan antara reality dan lawak. Berdasarkan data yang diperoleh dari media internet (www.ratting_catatansiolga.htm), menerangkan bahwa acara program reality show “Catatan Si Olga” merupakan program program menggunakan rating ke-2 urutan tertinggi di antara program program yang dimiliki Antv. Hal ini berarti program program tadi dapat dikatakan menarik sinkron ratting yg disandang sang program tersebut. Acara reality show ”Catatan Si Olga” yang diproduserin oleh Suwandi bersama tim kreatif yakni tim PIDI Project menaruh imbas yang berguna, baik menurut segi rakyat yg dibantu Olga dalam program tersebut serta rakyat yang menonton tayangan itu. Banyak program reality show yg pernah hadir sebelum reality show “Catatan Si Olga ini” yang mengemas sebuah pesan yg sama, namun formasi antara lawak dan reality show baru tayangan ini yg mempunyai variasi penayangan yang tidak sama berdasarkan reality show yg lainnya.

Segi Persepsi Masyarakat
Setelah penulis melakukan penelitian dalam masyarakat di daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda, bisa disimpulkan bahwa tanggapan mereka selesainya mereka menonton program tersebut sudah relatif baik. Acara reality show “Catatan Si Olga” sebagai salah satu kebutuhan masyarakat yakni dalam hal liputan serta hiburan pada penonton. Selain itu, acara ini memberikan stimuli atau pesan yg diterima oleh penonton kemudian diproses sehingga menghasilkan interpretasi yg berbeda-beda. Seseorang memiliki rasa ingin tahu, dari proses tadi seorang dapat mempersepsikan stimuli yang beliau tangkap, oleh karenanya pada hal ini rakyat mengerti, menata dan menduga serta tahu stimuli yg diterima berdasarkan acara tersebut. Dalam pemilihan program, seorang sanggup menilai serta menyeleksi program-acara yang baik serta menaruh pesan yang berguna bagi penikmat acara televisi. Acara tadi bisa diterima sang masyarakat menjadi kebutuhan akan fakta serta hiburan mereka lantaran mengandung nilai humanisme yg baik bagi kelangsungan hidup mereka dan berdasarkan program tadi bisa memberikan citra hayati orang lain yang mengalami kesusahan serta umumnya hal tadi terjadi disekeliling kita. Acara tadi sangat memotivasi dan poly pesan-pesan moral yang berisikan nilai-nilai kemanusiaan yang mana setiap kehidupan warga perlu adanya saling bantu serta saling membuatkan terhadap mereka yang kesusahan. Sebagian yg telah menonton acara tadi mencicipi bahwa hati dapat tersentuh bila melihat program itu bukan saja orang yg nir bisa yg dibantu dalam acara tersebut namun rakyat yang mempunyai penyakit yg membutuhkan porto yang relatif banyak, sedangkan adapun yg menyampaikan bahwa sehabis melihat acara itu, nir ada perubahan yang begitu berarti atau bisa dikatakan hal tadi biasa-biasa saja dan hal tersebut tergantung siapa saja yg melihat, menilai serta memaknai isi tayangan tersebut.

PENGERTIAN PERSEPSI MENURUT PARA AHLI

Pengertian Persepsi Menurut Para Ahli
Persepsi adalah pengalaman tentang suatu objek, peristiwa, atau interaksi-hubungan yg diperoleh menggunakan menyimpulkan kabar dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah menaruh makna dalam stimulasi inderawi (sensory stimuli). 

Persepsi adalah proses internal yg kita lakukan untuk menentukan, mengevaluasi serta mengorganisasikan rangsangan menurut lingkungan eksternal. Persepsi meliputi : Penginderaan (sensasi) melalui indera-alat indera kita (indera perasa, alat peraba, indera pencium, indera pengecap serta alat pendengar), Semua indera itu memiliki andil bagi berlangsungnya komunikasi manusia. Atensi atau perhatian merupakan pemprosesan secara sadar sejumlah mini keterangan dari sejumlah mini informasi yg tersedia. Informasi yg didapatkan berdasarkan penginderaan, ingatan dan proses kognitif lainnya. Interpretasi merupakan proses komunikasi melalui verbal atau gerakan antara dua atau lebih pembicara yg tak dapat menggunakan symbol-simbol yang sama, baik secara stimulant (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan), (Joyce Marcella Laurens, 2004 : 58). Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut : objek menimbulkan stimulus serta stimulus tentang indera alat (reseptor). Proses ini merupajan proses fisik. Stimulus yg diterima oleh alat indera diteruskan oleh saraf sensorik ke otak. Proses ini merupakan proses psikologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai sentra kesadaran sebagai akibatnya individu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar atau apa yang diraba. Proses ini merupakan proses terakhir menurut persepsi dan merupakan persepsi yang sebenarnya. 

Respon sebagai dampak dari persepsi dapat diambil sang individu dengan banyak sekali macam bentuk. Stimulus mana yang akan mendapatkan respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan. Dapat ditarik konklusi bahwa persepsi merupakan hasil sebuah proses seleksi, organisasi serta interpretasi (gambaran) yang terstimuli sang objek melalui alat-alat insan. 

Masyarakat
Ahli sosiologi berkata, suatu warga bisa dikatakan bila anggota-anggota suatu kelompok, bisa hayati beserta sedemikian rupa sebagai akibatnya mencicipi bahwa grup tadi bisa memenuhi kepentingan- kepentingan hidup yg utama pada suatu wilayah yang tertentu (Soekanto, 1990 : 162).

Adapun karakteristik-karakteristik warga adalah sebagai berikut : terdiri berdasarkan beberapa individu serta gerombolan , memiliki loka tinggal serta memenuhi kebutuhan hayati lainnya, hidup berkelompok serta saling bekerjasama, memiliki mata pencaharian buat kelangsungan hidupnya, serta masih ada sebuah pembagian kerja dan memiliki agama didalamnya.

Komunikasi Massa
Komunikasi massa diadopsi menurut kata bahasa Inggris, mass communication, menjadi kependekan berdasarkan mass media communication (komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yg memakai media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communications atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) menjadi kependekan menurut media of communication (Susanto, 1974). Menurut Nurudin (2003:1) komunikasi massa merupakan studi ilmiah mengenai media massa beserta pesan yg dihasilkan pembaca atau pendengar atau penonton yang akan coba diraihnya dan efeknya terhadap mereka.

Kata massa pada komunikasi massa dapat diartikan lebih menurut sekedar “orang poly” sebagaimana orang-orang yang sedang mengerumuni penjual obat ditrotoar atau sedang beserta-sama berhenti menanti pintu lintasan kereta api dibuka. Massa disini bukan sekedar orang banyak disuatu lokasi yg sama. Massa disini kita artikan menjadi “Meliputi semua orang yang sebagai target alat-alat komunikasi massa atau orang dalam ujung lain berdasarkan saluran” (Berlo, 1960). Massa mengandung pengertian orang poly. Mereka tidak harus berada dilokasi eksklusif yg sama. Mereka dapat tersebar atau terpencar pada banyak sekali lokasi, yg dalam saat yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. 

Pengertian komunikasi massa berdasarkan Mulyana merupakan ‘komunikasi yg memakai media massa, baik cetak (surat berita, majalah) atau elektronik (radio, televise) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang beredar dibanyak loka, anonim serta heterogen”. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara serempak dan selintas (khususnya media elektro). (Mulyana, 2001 : 75).

Nurudin pada bukunya yg berjudul pengantar komunikasi massa menjelaskan fungsi-fungsi komunikasi massa yaitu : kabar, persuasif, transmisi budaya, komunikasi massa mempunyai fungsi supervisi, dan hubungan. 

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang memakai media massa baik cetak atau elektronika serta berisi pesan-pesan yg disampaikan secara serempak serta selintas.

Media Massa
Media massa sendiri adalah “kependekan” berdasarkan media komunikasi massa. Media massa lahir buat menjembatani komunikasi antar massa. Massa merupakan rakyat luas yg heterogen, namun saling bergantung satu sama lain. Ketergantungan antar massa sebagai penyebab lahirnya media yang sanggup menyalurkan asa, gagasan serta kepentingan masing-masing supaya diketahui serta dipahami oleh orang lain (Pareno, 2005 : 7)

Media yg dimaksud pada proses komunikasi massa, yaitu media massa yg mempunyai karakteristik spesial , memiliki kemampuan buat memikat perhatian khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instantaneous). 

Menurut Hafied Cangara (2006 : 122) dalam Pengantar Ilmu Komunikasi, media massa merupakan indera yang digunakan pada penyampaian pesan berdasarkan sumber kepada khalayak (penerima) menggunakan memakai alat-alat komunikasi mekanis seperti surat liputan, film, radio, dan televisi.

Sebagai alat buat menyebarkan informasi serta menjadi alat kontrol sosial media mempunyai manfaatnya. (Efendy, 2005 : 149) idealisme yg inheren kepada media dijabarkan dalam pelaksanaan manfaatnya, selain menyiarkan kabar juga mendidik, menghibur dan menghipnotis.

Dapat disimpulkan bahwa media massa merupakan pesan-pesan berdasarkan sumber kepada khalayak (menerima) komunikasi mekanis misalnya televisi, radio, surat kabar, majalah, tabloid, buku, film, internet, serta lain-lain.

Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah aktivitas yang mendasar bagi insan sebagai makhluk sosial. Setiap proses komunikasi diawali dengan adanya stimulus yg masuk dalam diri individu yg ditangkap melalui panca indera. Stimulus diolah pada otak dengan pengetahuan, pengalaman, selera, serta iman yg dimiliki individu. Stimulus tersebut mengalami proses intelektual sebagai keterangan. Adapun keterangan yang telah dikomunikasikan diklaim menjadi pesan.

Schramm mengatakan bahwa buat berlangsungnya suatu aktivitas komunikasi, minimal diperlukan 3 komponen yaitu source, message, serta destination atau komunikator, pesan, komunikan.

Dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi adalah proses anugerah atau penyampaian pesan dari komunikator (acara program reality show “Catatan Si Olga”) pada komunikan (warga yang menonton acara acara reality show “Catatan Si Olga”) serta effect yang akan ditimbulkan sehabis menyaksikan tayangan tersebut.

Televisi
Televisi asal berdasarkan 2 kata yg tidak sama asalnya, yaitu tele (bahasa yunani) yang berarti jauh, serta visi (videre asal menurut bahasa latin) yang berarti penglihatan. Dengan demikian televisi yang dalam bahasa inggrisnya television diartikan menjadi melihat jauh. Melihat jauh disini diartikan menggunakan gambar serta bunyi yg diproduksi di suatu loka (studio televisi) bisa dicermati dari loka lain melalui sebuah penerima.

Pengertian televisi dari Effendy dalam kitab kamus komunikasi, (2003 : 361) adalah media komunikasi jeda jauh menggunakan penayangan gambar dan indera pendengaran bunyi, baik melalui dawai maupun secara elektromagnetik tanpa dawai. 

Televisi mempunyai 3 fungsi, yakni fungsi penerangan, pendidikan serta hiburan (Effendy 1993, 93).
Dapat disimpulkan bahwa televisi adalah media yg bisa melihat berdasarkan jauh. Melihat berdasarkan jauh disini diartikan dengan gambar dan bunyi yang diproduksi disuatu tempat (studio televisi) serta bisa dilihat dari loka lain melalui sebuah penerima (televisi set).

Format Acara Televisi 
Televisi sebagai keliru satu media komunikasi memiliki aneka macam ragam bentuk tayangan dengan format yang berlainan. Kajian mengenai format acara televisi disertai menggunakan penelitian agar ada dasar yg kuat digunakan peneliti dalam mengkategorikan tayangan “Catatan Si Olga” pada keliru satu format atau acara acara televisi.

Menurut Alvin Toffler, banyak sekali jenis format atau acara acara televisi jumlahnya sangat poly serta jenisnya, antara lain : program liputan (news), program hiburan (non news), music, pertunjukkan, dan sport.

Program program yg dijadikan pada objek penelitian ini merupakan “Catatan Si Olga”. Melihat menurut format dan isi tayangan dari pendapat Alvin Toffler, maka format ini bisa dikategorikan sebagai format dalam gameshow khususnya termasuk pada reality show. Dikatakan sebagai format reality show karena berdasarkan menurut isi tayangan, mengisahkan empiris sosial kehidupan warga yaitu mengisahkan tentang kalangan menengah kebawah (penghasilan).

Program Reality Show
Reality show merupakan salah satu gendre pada acara televisi. Dalam Nirmala (2007), dijelaskan bahwa reality show berasal berdasarkan istilah televisi empiris, yaitu acara televisi yg menyajikan situasi yg dramatis atau lucu namun nir menggunakan naskah, adalah kejadian yang sebenarnya (walau terkadang direncanakan), serta mengutamakan orang biasa dari dalam aktor profesional. 

Dengan kata lain, reality show adalah suatu jenis program televisi yang menayangkan kehidupan seorang pada global nyata, bukan menampilkan tokoh ‘protesis’ yg diperankan oleh seorang aktor atau aktris. Hal ini sesuai menggunakan yang dikemukakan Reiss dan Wiltz (2004) bahwa ciri reality television/reality show merupakan orang biasa (bukan aktor) menjadi karakter utama dalam acara tadi. 

Dapat disimpulkan bahwa reality show adalah program yg menayangkan suatu realita kehidupan sosial tanpa dibuat-buat dan berdasarkan kisah konkret yang mana dalam kehidupan sosial rakyat memiliki perbedaan berdasarkan status sosialnya.

S-O-R Theory (Teori S-O-R)
Teori S-O-R menjadi singkatan berdasarkan Stimulus – Organism – Response ini semula dari dari psikologi. Kalau kemudian sebagai juga teori komunikasi, tidak mengherankan, lantaran objek material menurut psikologi serta ilmu komunikasi adalah sama, yaitu insan yg jiwanya mencakup komponen-komponen : perilaku, opini, perilaku, kognisi, afeksi serta konasi.

Menurut stimulus response ini, efek yang disebabkan merupakan reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sebagai akibatnya seorang bisa mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

Jadi unsur-unsur dalam contoh ini adalah :
a. Pesan (Stimulus, S)
b. Komunikasi (Organism, O)
c. Efek (Response, R)

Individual Differences Theory (Teori Perbedaan Individual)
Nama teori yang diketengahkan oleh Melvin D. Defleur (Uchjana 2003 : 275) ini lengkapnya merupakan “Individual Differences Theory of Mass Communication Effect”. Jadi teori ini mempelajari perbedaan-disparitas di antara individu-individu sebagai sasaran media massa waktu mereka diterpa sebagai akibatnya menimbulkan dampak-pengaruh tertentu. 

Menurut teori ini individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran media massa secara selektif, memberikan perhatian pada pesan-pesan, terutama jika berkaitan menggunakan kepentingannya, konsisten dengan perilaku-sikapnya, sinkron dengan kepercayaannya yg didukung oleh nilai-nilainya. Tanggapannya terhadap pesan-pesan tadi diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi, pengaruh media massa pada khalayak massa itu nir seragam, melainkan beragam disebabkan secara individual tidak selaras satu sama lain dalam struktur kejiwaannya.

Oleh karena masih ada perbedaan individual pada setiap eksklusif anggota khalayak, maka secara alamiah bisa diduga akan muncul pengaruh yg bervariasi sesuai menggunakan disparitas individual itu.

Metode Penelitian
Metode dalam artikel ini merupakan naratif kualitatif
Hasil Penelitian 
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa yg sebagai penekanan penelitian ini adalah Persepsi Msyarakat tentang Program Acara Reality Show “Catatan Si Olga” pada Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda menggunakan beberapa indikator berdasarkan penelitian yang sudah dikemukakan sang penulis pada bab sebelumnya. Maka berikut dibawah ini bisa dipandang tentang penyajian data yang sudah diperoleh di lapangan dari hasil penelitian yg telah dilakukan sang penulis, Persepsi Masyarakat mencakup :

Persepsi
Dalam mempersepsikan sesuatu, perlu diperhatikan hal-hal yg melibatkan persepsi yakni sensai (penginderan), attention (perhatian). Ekspektasi, motivasi serta memori.

Berdasarkan output penelitian yg dilakukan pada rakyat Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda dapat disimpulkan bahwa acara “Catatan Si Olga” mempunyai nilai yang berguna bagi penonton/audiens yang melihatnya, karena program tersebut real artinya hal tadi konkret terjadi disekeliling kita. Dari persepsi masyarakat bahwa tayangan ini bisa membuat orang lain tersentuh hatinya menggunakan melihat keadaan warga yg tidak bisa yg serba kekurangan buat bertahan hidup. 

Sensasi
Berdasarkan penelitian, sensasi disini ditunjukkan kepada audiens yang pernah menonton acara reality show “Catatan Si Olga”, sebagai akibatnya audiens dapat mengetahui alur cerita yang terdapat pada acara tersebut sesuai menggunakan apa yang mereka ketahui. Berdasarkan output penelitian yg sudah dilakukan menunjukkan bahwa audiens bisa mendeskripsikan program reality show “Catatan Si Olga” sinkron dengan apa yg mereka lihat dalam tayangan tadi.

Attention 
Berdasarkan penelitian, perhatian disini merupakan proses pemusatan atau konsentrasi pada audiens terhadap suatu objek yg mereka lihat dalam hal ini merupakan tayangan acara acara reality show “Catatan Si Olga”. Dari output wawancara yang sudah dilakukan menampakan bahwa Olga sebagai pembawa acara dalam tayangan tadi menggunakan pembawaannya yg bisa membuat orang lain terharu melihatnya, membuat acara ini menarik buat ditayangkan.

Ekspektasi
Berdasarkan penelitian, ekspektasi pada acara program reality show ”Catatan Si Olga” bertujuan buat menaruh makna kehidupan yg bermanfaat bagi audiens agar penonton bisa mencicipi kesusahan hidup orang lain. Dari hasil penelitian yg telah dilakukan memperlihatkan bahwa acara reality show “Catatan Si Olga” ini selain memberikan makna yang positif dengan menaruh sejumlah berita mengenai kehidupan masyarakat yg tidak sanggup, juga berfungsi menjadi wadah buat beramal melalui sedekah yg diberikan pada rakyat yang menonton acara tadi misalnya dana, sembako, sandang serta lain-lain melalui media telekomunikasi menggunakan asa dapat meringankan beban mereka. 

Motivasi
Berdasarkan penelitian, motivasi pada program acara reality show “Catatan Si Olga” bertujuan buat memotivasi para penonton agar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya perlu memiliki perilaku pekerja keras sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi serta nir bergantung kepada orang lain misalnya meminta-minta (pengemis) diberbagai loka. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa acara ini menaruh pesan-pesan moral dimana dalam tayangan tadi mengajarkan kita buat melihat bagaimana kehidupan orang lain yang permanen sanggup bertahan hayati dalam keterbatasan mereka. Acara ini menaruh efek yg positif bagi siapapun yang melihat sehingga program ini menarik buat ditayangkan.

Memori
Berdasarkan penelitian, memori dalam acara acara reality show “Catatan Si Olga” bertujuan supaya audiens bisa mengingat-jangan lupa kembali apa saja yang disajikan dari program itu sebagai akibatnya mereka dapat mempersepsikan bagaimana isi tayangan tersebut. Dari output penelitian yang sudah dilakukan menandakan bahwa pada mempersepsikan sesuatu atau menanggapi sesuatu, kita wajib melihat acara ini bukan hanya sekali perlu namun perlu adanya perulangan sebagai akibatnya kita dapat tahu alur cerita acara tadi.

Model S-O-R
Stimulus
Dalam reality show “Catatan Si Olga” di Antv, setelah menerima stimulus atau pesan yg berupa keterangan atau pesan tadi maka menggunakan perhatian, pengertian serta penerimaan menurut berlangsungnya proses komunikasi, komunikan memberikan dampak yang terakhir berdasarkan informasi yang disampaikan. Kemampuan komunikan pada tahu fakta pada reality show “Catatan Si Olga” akan dapat membawa perubahan kepada diri komunikan. Berdasarkan penelitian yg sudah dilakukan mengambarkan bahwa isi atau pesan dalam program tadi dapat memberikan rangsangan bagi penonton sebagai akibatnya bisa mempersepsikan isi program secara keselurahan.

Organism
Komunikan dalam reality show “Catatan Si Olga” di Antv ini yakni penonton atau audiens yg menonton program tersebut (rakyat Kelurahan Gunung Lingai yg dijumpai serta pernah menonton acara tersebut). Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan mengambarkan bahwa setiap komunikan pada menaruh persepsinya masing-masing berbeda tergantung dari pemaknaan mereka melihat isi program tadi.

Respons
Respons penonton atau audiens yg menonton acara reality show “Catatan Si Olga” akan menimbulkan reaksi tergantung dari stimulus yg mereka terima. Berdasarkan penelitian yg telah dilakukan membuktikan bahwa isi acara tersebut bisa memberikan pengaruh positif bagi auidens yg menonton program tadi serta mempunyai rasa ingin membantu serta peduli terhadap sesama. 

Penelitian ini bertujuan buat mengetahui persepsi rakyat tentang Program Acara Reality Show “Catatan Si Olga” pada Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 6 orang yg sinkron dengan kriteria-kriteria penelitian pada daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda. 

Jumlah pertanyaan yg dipakai dalam wawancara penelitian ini berjumlah 11 pertanyaan. Pada penelitian ini kasus yg akan dibahas merupakan persepsi warga tentang Program Acara Reality Show “Catatan Si Olga” di Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.

Dari hasil penelitian yg sudah tersaji sebelumnya, dapat diketahui bahwa pada hubungannya dengan media dan persepsi, pengamatan, tanggapan dan penilaian terhadap apa yang didengar, dipandang dan dirasakan sang panca indra, lalu memberikan makna tentang apa yg sudah sebagai konklusi menurut pesan yg diterima. Penilaian atau tanggapan itu, mampu bersifat baik atau tidak baik sesuai dengan pesan yg diterima. Hal tadi sesuai menggunakan pernyataan yang dinyatakan Jalaluddin Rakhmat dalam kitab psikologi komunikasi (2009) persepsi merupakan pengalaman tentang objek, insiden atau interaksi-hubungan yg diperoleh menggunakan menyimpulkan keterangan dan menafsirkan pesan (Rakhmat, 2009).

Berdasarkan teori disparitas individual (individual differences theory), menerangkan bahwa pada dasarnya setiap individu dalam mendapat stimuli atau warta, mereka mempunyai penilaian yang berbeda-beda pada menanggapi rangsangan tersebut. Hal ini ditimbulkan karena setiap individu mempunyai karakter yg tidak sinkron satu menggunakan yg lain. Pada program program reality show “Catatan Si Olga” ini, masyarakat Gunung Lingai yang menjadi sampel pada penelitian ini mengungkapkan tanggapannya yg masing-masing mempunyai evaluasi yg tidak sama dalam stimuli yang sama yakni informasi dan hiburan yg diberikan sang program tersebut. Banyak warga yg menduga bahwa acara tersebut baik buat ditayangkan dan dikonsumsi oleh penonton namun terdapat jua yang menduga bahwa program itu biasa saja lantaran sudah sebagai hal yang biasa serta tak jarang dijumpai sang warga dilingkungan sekitar loka mereka tinggal.

Menurut teori Gestalt, apabila kita mempersepsikan sesuatu, kita mempersepsinya menjadi suatu keseluruhan, kita tidak hanya melihat bagian-bagiannya kemudian menghimpunnya. Begitu juga persepsi masyarakat tentang acara acara reality show “Catatan Si Olga”, masyarakat Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda nir sanggup hanya mempersepsikan sebagian berdasarkan yg mereka ketahui saja, tidak hanya isi program namun persepsi yg bersifat holistik, barulah didapat persepsi yg sesungguhnya mengenai acara acara reality show “Catatan Si Olga di Antv. Dari hasil penelitian serta pengamatan yg peneliti lakukan pada 6 responden yg sudah menonton program program reality show “Catatan Si Olga” di Antv secara holistik menerangkan bahwa persepsi pada rakyat Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda Cukup Baik terhadap program tersebut sebagai media fakta serta hiburan. 

Analisis Kritis
Segi Acara
Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, dapat diperoleh citra yakni ditinjau menurut segi program program, acara reality show “Catatan Si Olga” pada Antv mempunyai konsep yg memadukan antara reality dan komedi. Berdasarkan data yang diperoleh menurut media internet (www.ratting_catatansiolga.htm), menampakan bahwa program acara reality show “Catatan Si Olga” adalah program acara menggunakan rating ke-dua urutan tertinggi pada antara program program yang dimiliki Antv. Hal ini berarti acara acara tadi bisa dikatakan menarik sinkron ratting yg disandang oleh acara tadi. Acara reality show ”Catatan Si Olga” yg diproduserin sang Suwandi beserta tim kreatif yakni tim PIDI Project menaruh dampak yang berguna, baik menurut segi rakyat yg dibantu Olga dalam acara tersebut serta warga yang menonton tayangan itu. Banyak acara reality show yang pernah hadir sebelum reality show “Catatan Si Olga ini” yg mengemas sebuah pesan yg sama, namun deretan antara lawak serta reality show baru tayangan ini yang mempunyai variasi penayangan yg tidak sama dari reality show yang lainnya.

Segi Persepsi Masyarakat
Setelah penulis melakukan penelitian pada rakyat pada wilayah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda, dapat disimpulkan bahwa tanggapan mereka selesainya mereka menonton acara tersebut sudah cukup baik. Acara reality show “Catatan Si Olga” menjadi salah satu kebutuhan warga yakni dalam hal berita serta hiburan pada penonton. Selain itu, acara ini memberikan stimuli atau pesan yang diterima oleh penonton lalu diproses sehingga menghasilkan interpretasi yang bhineka. Seseorang mempunyai rasa ingin tahu, dari proses tadi seorang dapat mempersepsikan stimuli yg beliau tangkap, oleh karenanya dalam hal ini masyarakat mengerti, menata serta menduga dan tahu stimuli yg diterima menurut program tadi. Dalam pemilihan program, seseorang sanggup menilai serta menyeleksi program-acara yang baik serta menaruh pesan yang berguna bagi penikmat program televisi. Acara tadi dapat diterima sang warga menjadi kebutuhan akan liputan serta hiburan mereka lantaran mengandung nilai kemanusiaan yg baik bagi kelangsungan hayati mereka serta menurut acara tadi bisa menaruh gambaran hidup orang lain yg mengalami kesusahan serta umumnya hal tadi terjadi disekeliling kita. Acara tadi sangat memotivasi serta banyak pesan-pesan moral yang berisikan nilai-nilai humanisme yg mana setiap kehidupan masyarakat perlu adanya saling bantu dan saling berbagi terhadap mereka yang kesusahan. Sebagian yg telah menonton acara tersebut merasakan bahwa hati dapat tersentuh bila melihat program itu bukan saja orang yg nir mampu yang dibantu pada program tersebut namun masyarakat yg mempunyai penyakit yang membutuhkan biaya yang relatif banyak, sedangkan adapun yang berkata bahwa selesainya melihat acara itu, nir terdapat perubahan yang begitu berarti atau bisa dikatakan hal tadi biasa-biasa saja serta hal tadi tergantung siapa saja yg melihat, menilai dan memaknai isi tayangan tadi.