MACAMMACAM METODE SAMPLING DALAM PENELITIAN


Dalam penelitian, metode sampling sangatlah bermanfaat buat sejumlah populasi yg banyak (umumnya lebih berdasarkan 100). Daripada merogoh semua populasi buat diteliti, akan lebih berguna menurut segi ketika maupun porto bila peneliti memakai teknik pengambilan sampel.

Banyak peneliti, khususnya para mahasiswa, kesulitan menetapkan teknik pengambilan sampel buat penelitian mereka. Untuk itulah, pengetahuan mengenai bagaimana usahakan sampel penelitian diambil sangatlah perlu diketahui para mahasiswa (maupun guru) yang dituntut untuk melaksanakan sebuah penelitian. Sampling dikenal beberapa teknik, diantaranya:
SIMPLE SAMPLING
a. Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling).
Proses pengambilan sampel dilakukan menggunakan memberi kesempatan yg sama pada setiap anggota populasi buat menjadi anggota sampel. Jadi disini proses menentukan sejumlah sampel n berdasarkan populasi N yg dilakukan secara random. Ada 2 cara yg dikenal yaitu memakai Cointoss atau Random Numbers. Jika jumlah populasi sedikit, sanggup dilakukan dengan cara mengundi "Cointoss". Namun bila populasinya akbar, perlu dipakai label "Random Numbers" yang prosedurnya merupakan sebagai berikut:
  • Misalnya populasi berjumlah 300 (N=300). 
  • Tentukan angka setiap unit populasi (berdasarkan 1 s/d 300 = 3 digit/kolom). 
  • Tentukan besar sampel yang akan diambil. (Misalnya 75 atau 25 %) 
  • Tentukan skema penggunaan label secara acak numbers. (misalnya dimulai menurut tiga kolom pertama serta baris pertama) menggunakan memakai tabel secara acak numbers, tentukan unit mana yg terpilih, sebanyak sampel yang diharapkan, yaitu menggunakan mengurutkan nomor -nomor pada 3 kolom pertama, berdasarkan atas ke bawah, setiap nomor ≤ 300, adalah angka sampel yang diambil (100, 175, 243, 101), jika ada nomor ≥ 300, nir diambil menjadi sampel (N = 300). Apabila pada lembar pertama jumlah sampel belum mencukupi, lanjutkan kelembaran berikutnya, dan seterusnya. Jika ada angka yg serupa dijumpai, di ambil hanya satu, karena setiap orang hanya memiliki 1 nomor identifikasi. 
Keuntungan menggunakan cara penarikan sampel ini, bahwa Prosedur estimasi mudah serta sederhana. Sedangkan Kerugianya akan Membutuhkan daftar semua anggota populasi, Sampel mungkin beredar dalam wilayah yg luas, sehingga porto transportasi besar .

b. Sampel Random Sistematik (Systematic Random Sampling)
Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke .K" berdasarkan titik awal yg dipilih secara secara acak, dimana: K = N (Jumlah anggota populasi) N (jumlah anggota sampel). Misalnya, setiap pasien yang ke tiga yg berobat ke suatu Rumah Sakit, diambil sebagai sampel (pasien No. 3,6,9,15) dan seterusnya. Cara ini digunakan Bila ada sedikit Stratifikasi Pada populasi. Keuntungana Perencanan serta penggunaanya mudah, Sampel tersebar di daerah populasi. Sedangkan Kerugianya Membutuhkan daftar populasi.

GRUP SAMPLING
1. MULTIPLE (MULTITAGE) SAMPLING 
Pengambilan sampel menggunakan lebih dari satu teknik probability sampling. Misalnya, memakai metodestratified sampling pada termin pertama lalu metodesimple secara acak sampling pada tahap ke 2 serta seterusnya hingga mencapai sampel yang diinginkan.
2. QUOTA SAMPLING
Quota sampling memilki pola yg hampir sama menggunakan stratified sampling. Peneliti, pertama-tama, memilahkan populasi dalam beberapa katagori. Selanjutnya, ditetapkan jumlah sampel pada masing-masing katagori tadi. Sebagai contoh, peneliti hendak mengetahui persepsi pelanggan suatu perpustakaan daerah tentang kinerja pelayanan perpustakaan tadi. Peneliti lalu mengelompokan pelanggan dari jenjang pendidikan, misal: PT, SLTA, SLTP, dan SD. Dari masing-masing katagori tadi selanjutnya ditetapkan sampel sejumlah 20, 10,10, serta 10. Hal yg membedakan quota sampling berdasarkan stratified sampling merupakan langkah sesudah quota tersebut ditetapkan. Pada quota sampling, sampel dipilih dengan cara haphazard.
Quota sampling sebenarnya perbaikan berdasarkan teknik haphazard sampling, lantaran perbedaan sampel pada populasi dikenali terlebih dahulu. Namun, lantaran teknik pemilihan sampel masih memakai haphazard pula, maka teknik ini tetap nir bisa digunakan buat menggeneralisasi karakteristik suatu populasi.

3. PURPOSIVE SAMPLING
Teknik ini memakai judgment menurut para pakar pada menentukan sampel atau pemilihan sampel menurut pertimbangan-pertimbangan eksklusif sesuai tujuan penelitian.

Menurut Neuman (1997) terdapat tiga situasi yang memungkinkan penggunaan teknik ini. Pertama, buat menentukan sampel-sampel unik yang sangat informative. Contoh, peneliti ingin melakukan kajian majalah dengan menggunakan analisis isi (content analyses) buat menerima tema-tema budaya. Peneliti kemudian menentukan woman’s magazinesebagai sampel lantaran majalah tadi sudah menjadi demam isu setting.
Kedua, buat menentukan sampel dari populasi yang anggotanya sulit dijangkau. Contoh, penelitian mengenai prostitusi. Sangat sulit bagi peneliti buat menentukan sampel secara secara acak. Oleh karenanya, peneliti dapat memilih sampel dari warta yg sangat subyektif serta warta berdasarkan para ahli (mis, polisi dan organisasi social yang berhubungan dengan prostitusi).
Ketiga, buat mengidentifikasi tipe-tipe eksklusif dari sejumlah sampel buat kepentingan in-depth investigation. Tujuan penelitian adalah buat mendapatkan pemahaman yg mendalam menurut sampel-sampel tersebut.
Pemilihan sekelompok subjek pada purposive sampling, didasarkan atas karakteristik-ciri tertentu yg dilihat memiliki sangkut paut yg erat dengan populasi yg diketahui sebelumnya. Dengan istilah lain, unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria eksklusif yang diterapkan dari tujuan penelitian. Misalnya, suatu penelitiantentang rapikan tertib kemudian lintas pada sebuah kota. Sampel yg digunakan hanya diambil pada antara pemilik kendaraan bermotor yang tercatat pada kepolisian atau kepada pemilik SIM. Pengumpulan data yg dilakukan pada unit sampling tertentu, nir termasuik pengendaraan yg mungkin bukan pemilik kendaraan bermotor atau mungkin nir memiliki SIM.

Lebih lanjut buat memilih sampel perlu memperhatikan sifat serta penyebaran populasi. Berkenaan menggunakan hal itu, dikenalkan beberapa kemingkinan pada menetpkan sampel dari suatu populaswi, yaitu sebagai berikut.

a. Sampel proposional
Sampel proposional menunjuk pada perbandingan penarikan sampel menurut beberapa subpopulasi yang nir sama jumlahnya. Dengan istilah lain, unit sampel pada setiap subsampel sebanding jumlahnya menggunakan nilai sampling dalam setiap subpopulasi. Misalnya, penelitian menggunakan memakai murid SMA Negeri menjadi unit sampling yg tetrdiri dari 3000 murid SMA Negeri dan 1500 STM Negeri.dengan demikian, perbandingan subpopulasi adalah 2: 1. Berdasarkan populasi itu akan diambil sebesar 150 siswa. Sesuai dengan proporsi setiap subpopulasi, maka wajib diambil sebanyak 100 anak didik SMA Negeri serta 50 siswa STM Negeri sebagai sampel.

b. Sampel area
Sampel ini mempunyai kesamaan dengan asampel proporsional. Perbedaannya terletak pada populasi yang ditetapkan dari daerah penyebaran populasi yg hendak diteliti. Petrbandingan besarnta suibpopulasi menurut wilayah penelitian dijadikan dasar dalam menentukan berukuran setiap subsampel. Misalnya, penelitian memakai pengajar SMP Negeri sebagai uniu sampling yg beredar dilima kabupaten. Setiap kebupaten memiliki populasi pengajar sebesar 500, 400, 300, 200, dan 100. Melihat populasi seperti itu, maka perbandingannya dalah 5 : 4 : tiga : dua : 1. Jumlah sampel yg akan diambil sebanyak 50, 40, 30, 20, serta 10 orang guru.

c. Sampel ganda
Penarikan ganda tau sampel kembar dilakukan menggunakan maksud menanggulangi kemungkinan sampel minimum yg diperlukan tidak masuk seluruhnya. Untuk itu, jumlah atau berukuran sampel ditetapkan dua kali lebih baik berdasarkan yg ditetapkan. Penentuan sampel sebesar dua kali lipat itu akan dilakukan terutama bila indera pengumpulan data yg dipergunakan merupakan kuistioner atau angket yg dikkirim melalui pos. Menggunakan mengirim 2 set kuisioner dalam dua unit sampling yg mempunyai persamaan, maka dapat dibutuhkan salah satu pada antaranya akan dikembalikan sehuingga jumlah atau ukuran sampel yg sudah ditetapkan terpenuhi.

d. Sampel majemuk
Sampel beragam ini m,erupakan perluasan dari sampel ganda. Pengambilan sampel yang dilakukan lebih dari 2 kali lipat, tetap mempunyai kesamaan dengan unit sampling yang pertama. Dengan sampel majemuk ini kemungkinan masuknya data sebesar jumlah sampel yg sudah ditetapkan nir diraguikan lagi. Penarikan sampel majemuk hanya dapat dilakukan jika jumlah populasi cukup besar
4. PORPOTIONAL SAMPLING
Probabilitas pengambilan sampel sebanding menggunakan berukuran sampling bahwa sampel dipilih secara proporsional dengan ukuran total populasi. Ini adalah bentuk multistage sampling pada termin pertama dan kemudian random sampling pada termin ke 2, tapi jumlah sampel sebanding menggunakan berukuran populasi.

JENISJENIS SAMPEL DALAM PENELITIAN SISWA ATAU MAHASISWA

Cara flexi--Para mahasiswa juga siswa yg ingin melakukan penelitian, berikut adalah merupakan rangkaian menurut metode penelitian yg sudah kita bahas terdahulu, kali ini akan kita bahas tentang jenis-jenis Sampel dan bagaimana teknik penarikan sampel itu. Teknik penarikan sampel pada dasarnya sangat memilih hasil suatu penelitian. Apabila teknik yang digunakan nir tepat maka penelitian tersebut dapat dipertanyakan serta mungkin kebermaknaannya akan hilang. Untuk menghindari hal ini maka pengetahuan tentang jenis sampel sangat diperlukan lantaran masing-masing jenis sampel memiliki mekanisme yag tidak sinkron. Secara umum sampel dapat digolongkan sebagai dua jenis yakni sampel probabilitas dan sampel nonprobabilitas, yg bisa dijelaskan sebagai berikut :
1. Sampel Probabilitas
Sampel probabilitas adalah himpunan unit atau elemen observasi yg dipilih sedemikian rupa sebagai akibatnya unit atau elemen pada populasi tadi mempunyai peluang yg sama (yang diketahui atau terpilih. Adapun jenis-jenis sampel probabilitas adalah :
a. Sampel acak sederhana
b. Sampel rambang berlapis
c. Sampel acak klaster
d. Sampel rambang dua tahap
2. Sampel Non Probabilitas
Arti Sampel Non Probabilitas adalah bahwa anggota populasi tidak diberi kesempatan atau peluang yang sama buat dijadikan atau dipilih sebagai anggota sampel. Peneliti menentukan sampel hanya dengan memakai pertimbangan tertentu. Beberapa sampel yang termasuk kategori sampel nonprobabilitas adalah:
a. Sampel sistematis
b. Sampel purposif
c. Sampel Kuota
Terlepas dari aspek lain yg memiliki donasi terhadap mutu suatu penelitian, kerepresentatifan sampel yg digunakan adalah faktor kritikal. Secara ekstrim dapat dikatakan bahwa suatu penelitian nir akan punya arti jika sampel yang digunakan nir representatif. (Baca tentang "Sampel yang Representatif" pada sini  !!).
Demikian ringkasan tentang Jenis-jenis sampel pada metode penelitian, semoga bermanfaat, terimakasih, selamat meneliti. 

PENGERTIAN PENELITIAN MENURUT PARA AHLI

Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli
Menurut Nur Indrianto dan Supomo pada kitab “Metode Penelitian Bisnis” (2002, p.16), penelitian adalah refleksi dari hasrat buat mengetahui sesuatu berupa liputan – liputan atau kenyataan alam. Penelitian pada dasarnya adalah penyelidikan yang sistematis menggunakan tujuan buat memperoleh pengetahuan yang berguna buat menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari.

Menurut Sugiyono (2006, p.1), Penelitian adalah cara ilmiah buat mendapatkan data dengan tujuan serta kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti aktivitas penelitian itu menurut dalam karakteristik - ciri keilmuan yaitu rational (lumrah), Empiris (bisa diamati oleh alat manusia), dan sistematis (menggunakan langkah - langkah eksklusif yg bersifat logis). Secara generik, penelitian dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu:

1. Penelitian dasar (basic research)
Penelitian dasar adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian serta keingintahuan terhadap output suatu kegiatan. Hasil menurut penelitian dasar merupakan pengetahuan generik dan pengertian - pengertian tentang alam serta hukum - hukumnya.

2. Penelitian terapan (applied research)
Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan monoton terhadap suatu perkara menggunakan tujuan buat dipakai menggunakan segera untuk keperluan tertentu. Hasil penelitian nir perlu sebagai suatu inovasi baru, namun merupakan pelaksanaan baru menurut penelitian yg sudah terdapat.

Paradigma Penelitian
Menurut Sugiyono (2005, p.37), Paradigma penelitian adalah pola pikir yg menunjukkan interaksi antara variabel yang akan diteliti yg sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan perkara yg perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan buat merumuskan hipotesis, dan statistik yg akan dipakai. 

Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2006, p38) Variabel merupakan segala sesuatu yg berbentuk apa saja yang ditetapkan sang peneliti buat dipelajari sebagai akibatnya diperoleh informasi mengenai hal tadi, lalu ditarik konklusi. Adapun tipe - tipe menurut variabel, yakni :

1. Variabel Independen (bebas)
Adalah sebuah variabel yang mensugesti atau yg sebagai karena perubahannya atau timbulnya suatu variabel dependen.

2. Variabel Dependen (terikat)
Adalah sebuah variabel yang ditentukan atau yg sebagai dampak, karena adanya variabel bebas. Variabel bisa sebagai fokus utama dalam perhatian suatu penelitian. Dengan kata lain, variabel terikat adalah variabel primer yg berakibat variabel ini sebuah faktor yg wajib diteliti. Tujuan dari peneliti adalah buat mengerti serta mengungkapkan variabel terikat ini.

Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi
Menurut Sugiyono (2004, p72) populasi adalah daerah generalisasi yang terdiri menurut objek atau subjek yang mempunyai kualitas serta ciri tertentu yang diterapkan sang peneliti buat dipelajari serta kemudian ditarik konklusi. Jadi populasi bukan hanya orang, namun juga objek dan benda – benda alam yg lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh ciri atau sifat yang memiliki sang subjek atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan dan Staf dalam PT. Aneka Tambang, Tbk sejumlah 2460 karyawan yang diseleksi melalui Tes CPNS maupun seleksi spesifik bagi energi ahli yg dibutuhkan.

Sampel
Menurut Sugiyono (pada bukunya “Metodologi Penelitian Administrasi” ,2004, p73) merupakan bagian dari jumlah serta ciri yg dimiliki oleh populasi tadi. Jika populasi besar , peneliti nir mungkin mempelajari seluruh yg terdapat dalam populasi. Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.105), sampel yang baik umumnya mempunyai beberapa karakteristik. Karakteristik yg dimaksud mencakup:
a. Sampel yang baik memungkinkan peneliti buat merogoh keputusan yg herbi besaran sampel buat memperoleh jawaban yg dihendaki.
b. Sampel yang baik mengidentifikasikan probabilitas menurut setiap unit analisis buat sebagai sampel.
c. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung akurasi serta impak (misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada hrus melakukan sensus.
d. Sampel yg baik memungkinkan peneliti menghitung derajat agama yang diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun berdasarkan sampel statistik.

Teknik Sampling Penelitian
Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.111), yang dimaksud menggunakan teknik sampling merupakan cara pengambilan sampel. Menurut Sugiyono (2004, p74), teknik sampling dikelompokkan menjadi dua (2) yaitu, Probability Sampling serta Nonprobability Sampling, tetapi pada penelitian ini, hanya akan memakai teknik pengambilan sample dengan probability sampling yaitu sample secara acak samplig dimana pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara rambang tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi.

Probability sampling, adalah teknik sampling yg memberikan peluang yg sama bagi setiap unsur (anggota) populasi buat dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan Simple random sampling Dikatakan simple (sederhana) lantaran pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Menurut Mudrajad Kuncoro (2003, pp.112), prinsip pemilihan sample pada desain ini merupakan setiap eleman pada populasi mempunyai kesempatan yg sama untuk dipilih. Prosedur pemilihan secara acak sederhana ini sebagai berikut Davis & Cosenza (1993, pp.227-231):
○ Tentukan populasi penelitian dan dapatkan unit pemilihan sampel
○ Tentukan besar sample yg dikehendaki
○ Ambil sampel secara rambang berdasarkan unit pemilihan sampel

Menurut Mudrajat (2003, p.112), Ada beberapa kelebihan menurut pemilihan random Sederhana, diantaranya:
○ Prosedur pemilihan sampel sangat mudah
○ Unit pemilihan sampel hanya satu macam
○ Kesalahan penjabaran bisa dihindarkan
○ Cukup menggunakan citra garis akbar dari populasi
○ Merupakan desain sampel yang paling sederhana dan mudah

Ukuran Sampel
Jumlah anggota sample tak jarang dinyatakan dengan ukuran samplel. Jumlah sampel yang 100 % (seratus %) mewakili populasi adalah sama menggunakan jumlah anggota populasi itu sendiri. Dalam penentuan jumlah sampel dari populasi diperlukan tingkat kesalahan 1 % (satu persen), 5 % (lima %) serta 10 % (sepuluh persen). Rumus buat menghitung berukuran sampel menurut populasi yang diketahui jumlahnya adalah menjadi berikut :

ג2.N.P. Q
s =

d2(N-1) +ג2.P.Q


ג2Dengandk =1,tarafkesalahan1 %, 5 %, 10 %
P =Q =0,lima.D =0,05.S =jumlahsampel.

Skala Likert
Menurut Sugiyono (2004, p86), skala likert dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang energi atau kenyataan sosial. Sedangkan Menurut Sugiyono (2004, p86), Kebaikan tipe likert merupakan variabel yg akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan menjadi titik tolak buat menyusun item- item instrumen yg didapat berupa pernyataan – pertanyaan. Untuk keperluan nilai, sebagai berikut :
UntukJawaban:

A. SangatSetuju                      diberiskor       5

B.setuju                                  diberiskor       4

C.kurang Setuju                     diberiskor       3

D. TidakSetuju                        diberiskor       2

E.sangatTidakSetuju           diberiskor       1

Kuesioner
Menurut Arikunto (2002, p128), Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dipakai buat memperoleh keterangan menurut responden pada arti laporan mengenai pribadinya atau hal – hal yang dia ketahui.

Tujuan utama menurut penyusunan informasi lapangan merupakan :
1. Merupakan fakta yg relevan dengan tujuan informasi lapangan.
2. Memberikan urutan pertanyaan yang logis serta terarah dalam utama problem kepada responden
3. Memberikan format baku pencatatan keterangan, pendapat serta sikap
4. Memudahkan pengolahan data.

Menurut Sugiyono (2004, p135) informasi lapangan merupakan teknik pengukuran data yang dilakukan menggunakan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden buat dan 1/2 terbuka. Namun dalam penelitian ini memakai “Pertanyaan Tertutup, yaitu pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan, sebagai akibatnya responden bisa pribadi memilih buat menjawab pertanyaan yang diberikan”.

Analisis Data Penelitian
Deskripsi Data Penelitian
Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.173), ada dua penjabaran metode numerik yg tersedia buat mendeskriptifkan data kuantitatif, yaitu:

(1). Ukuran kecenderungan sentral (central tendency)
Adalah suatu berukuran yang mengukur tendensi suatu himpunan data yg mengelompok atau memusat pada nilai numeric tertentu. Ada 3 metode mengukur tendensi sentral, yaitu: homogen-rata, median, dan modus. Berikut akan diuraikan ketiga macam metode ukuran kecenderungan sentral:

a. Rata-rata
Rata-homogen hitung adalah suatu himpunan data kuantitatif yg menjumlahkan semua data dibagi banyaknya data yang ada.

∑X
X = 

N




Gambar Rumus Rata-rata

Sumber:Mudrajat(2003, p.173)

Keterangan: ∑X  =Penjumlahtiapdataatautotalskor

N     =Banyaknyadatayangada

Menurut Mudrajat (2003, p.175), Keakuratan penggunaan rata-homogen tergantung berdasarkan 2 faktor, yaitu:
○ Ukuran sampel, semakin besar sampel, semakin akurat estimasi homogen-rata populasi
○ Variabilitas menurut data yang kita miliki. Semakin banyak variasi data, semakin berkurang akurasi estimasi rata-rata.

b. Median
Median adalah angka tengah yang diperoleh jika data disusun berdasarkan nilai terendah hingga nilai tertinggi. Menghitung median menggunakan cara:
○ Jika jumlah observasi (n) ganjil , maka median diperoleh dari angka tengah
○ Bila jumlah observasi (n) genap, maka median diperoleh menurut homogen-homogen antara dua angka.

c. Modus
Modus adalah nilai yang paling tak jarang muncul, atau frekuensinya paling tinggi. Dengan istilah lain, modus memberitahuakn di mana data cenderung terkonsentrasi.

(dua). Ukuran Variabilitas Atau Penyimpangan
Menurut Mudrajat (2003, p.175), Ukuran variabilitas merupakan suatu berukuran yg mengatur sebaran data. Lantaran yang diukur merupakan seberapa jauh data menyimpang dari rata-ratanya, maka ukuran variabilitas acapkali diklaim menjadi ukuran penyimpangan. Ukuran Variabilitas yang seringkali dipakai merupakan skewness, range dan deviasi standar. Berikut ini akan diuraikan masing- masing metode:

○ Kecondongan (Skewness)
Adalah ukuran bentuk atau derajat simetris distribusi data. Kecondongan distribusi suatu data dapat dihitung menggunakan:

Rata-homogen- Modus
Skewness =  

Deviasistandar




Gambar Rumus skewness

Sumber: Mudrajat(2003,p.173)


○ Range (Rentang)
Adalah selisih antara nilai terbesar serta nilai terkecil dari suatu himpunan data. Semakin akbar nilai rentang, maka semakin tinggi penyimpangan data menurut nilai rata-ratanya.
Rentang=X max– X min

Xmax=Nilaiterbesar

Xmin=Nilaiterkecil


Gambar Rumus range

Sumber: Sudjana,MetodeStatistika(Tarsito,Bandung 1996, p.93)


Skor Total didapat dengan memakai rumus sebagai berikut:
∑X      =X1+X2+….. +Xn

Xi        =Skorrespondenke-i

N         =JumlahResponden



Gambar Rumus Skor Total

Sumber:Sudjana, MetodeStatistika (Tarsito,Bandung1996,p.93)


Bila nilai baku deviasi relatif akbar berarti data yg dipakai sebaran atau variabilitasnya tinggi. Jika nilai deviasi baku relative mini , ialah data yang dipakai mengelompok di seputar nilai rata- ratanya serta penyimpangannya kecil.

Distribusi Frekuensi Skor
PerhitunganJumlahKelas(K );AturanSturgess :


K =1 +3,3 Logn

PerhitunganPanjangKelas:




RentangSkor
Panjang Skor =   

JumlahKelas

PENGERTIAN PENELITIAN KUALITATIF MENURUT PARA AHLI

Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Para Ahli
Metode penelitian kualitatif tak jarang disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan dalam kondisi yang alamiah (natural setting) diklaim pula sebagai metode etnographi, karena dalam awalnya metode ini banyak dipakai buat penelitian bidang antropologi budaya, disebut pula sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul serta analisisnya lebih bersifat kualitatif.

Penelitian kualtatif adalah penelitian yang nir menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun perkiraan dasar serta aturan berpikir yang akan dipakai pada penelitian. Penelitian kualitatif adalah penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak memakai angka pada mengumpulkan data serta pada memberikan penafsiran terhadap hasilnya.

Bogdan serta taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai mekanisme penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa istilah-istilah tertulis atau verbal dari orang-orang serta konduite yg dapat diamati. Sedangkan kirk serta miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu pada ilmu pengtahuan sosial yg secara mendasar bergantung dalam pengamatan dalam insan pada kawasannya sendiri serta berhubungan dengan orang-orang tadi dalam bahasannya serta dalam peristilahannya.

Metodologi penelitian adalah sesuatu yg berusaha membahas konsep teoristik aneka macam metode, kelebihan serta kelemahan-kelemahannya yang dalam karya ilmiah dilanjutkan menggunakan pemilihan metode yanng akan dipakai. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih dalam uraian filosofis dan teoritisnya. Oleh karenanya penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung akibat melekat pada dalam diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu yg melandasi aneka macam metodologi penelitian yang ada. Maka berdasarkan itu dengan mengetahui metodologi penelitian yang digunakan, filsafat ilmu dan kajian teoritisnya, kelemahan dan kelebihannya diharapkan akan mampu memberikan kesesuaian metodologi menggunakan fokus kasus penelitian.

Objek penelitian kualitatif merupakan seluruh bidang/aspek kehidupan insan, yakni insan serta segala sesuatu yg dipengaruhi insan. Objek itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan menggunakan aspek/bidang kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi, agama dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan pada kalimat, yang pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (logika) yang bersifat kritik, analitik/sintetik serta tuntas.

Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam berpikir, tentang interaksi datta yg satu menggunakan data yg lain dan konteksnya pada masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannya penelitian kualitatif:
  1. Untuk menanggulangi banyaknya fakta yg hilanng misalnya yang dialami oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yg terdapat pada data dapat diungkap.
  2. Untuk menanggulangi kesamaan menggali data empiris dengan tujuan pertanda kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif misalnya dalam penelitian kuantitatif.
  3. Untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, misalnya pada penelitian kuantitatif, padahal perseteruan serta variabel dalam masalah sosial sangat kompleks.
  4. Untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti pada penelitian kuantitatif yang memakai pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yg ada dari data.
Perbedaan Penelititan Kualitatif Dan Kuantitatif
Perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif menurut suharsini arikunto
Penelitian kuantitatif
Penelitian kualitatif
1.kejelasan unsur: tujuan, pendekatan, subjek sumber data telah mantap dan rinci semenjak awal.


2.langkah penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun.
3.dapat menggunakan sampel serta hasil penelitiannya diberlakukan buat populasi.






4.hipotesis: (jika memang perlu)
a.mengajukan hipotesis yg akan diuji pada penelitian
b.hipotesis memilih output yang diramalkan........A priori


5.desain: dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang dibutuhkan.


6.pengumpulan data: aktivitas pada pengumpulan data memungkinkan buat diwakilkan.
7.analisis data: dilakukan selesainya semua data terkumpul
1.kejelasan unsur: subjek sampel, asal data tidak mantap serta rinci, masih fleksibel, muncul serta berkembangnya sambil jalan (emergent).
2.langkah penelitian: baru diketahui menggunakan mantap dan kentara selesainya penelitian selesai.
3.tidak bisa menggunakan pendekatan populasi dan sampel. Dengan kata lain, pada penelitian kualitatif nir dikenal istilah populasi serta sampel. Istilah yang dipakai merupakan setting. Hasil penelitian hanya berlaku bagi setting yg bersangkutan.
4.hipotesis:
a.tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, namun dapat lahir selama penelitian berlangsung ......tentotif
b.hasil penelitian terbuka
5.desain: desain penelitiannya merupakan fleksibel menggunakan langkah dan hasil yg nir dapat dippastikan sebelumnya.

6.pengumpulan data: aktivitas pengumpulan data selalu wajib dilakukan sendiri oleh peneliti
7.analisis data: dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.

Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif berdasarkan hamid potilima
Penelitian kualitatif
Penelitian kuantitatif
1.satuan-satuan individual tidak dipilah-pilah pada variabel-variabel

2.tidak ada konsep sampel


3.data dalam bentuk narasi atau angka
4.analisis data dijadikan bukti buat mendukung kebenaran berdasarkan hipotesa yang dibuat

5.instrumen penelitian adalah diri sendiri
1.satuan individu digolongkan ke pada variabel-variabel menggunakan karakteristik eksklusif sinkron kepentingan panalitian.
2.lantaran besarnya populasi maka dalam penelitian kuantitatif digunakan sampel
3.data dalam bentuk angka

4.analisis data dijadikan verifikasi yg dapat digunakan buat mendapat atau menolak hiipotesa yang dibuat
5.instrumen penelitian merupakan kuisioner

Perbedaan istilah dalam pengujian keabsahan data antara metode kualitatif dan kuantitatif 
Aspek
Metode kualitatif
Metode kuantitatif
1.nilai kebenaran
2.penerapan

3.konsistensi
4.netralisasi
Validitas internal
Validitas eksternal/ generalisasi
Reliabilitas
Objektivitas
Kreadibilitas (credibility)
Transferability/ keteralihan

Auditability dependability
Confirmability (bisa di konfirmasi)

Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif 
Dari output penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil dari mensintesakan pendapatnya Bogdan serta Biklen (1982:27-30) dengan Lincoln dan Guba (1985:39-44) terdapat sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:
  1. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau dalam konteks dari suatu keutuhan (enity)
  2. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau menggunakan donasi orang lain
  3. Penelitian kualitatif memakai metode kualitatif
  4. penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif
  5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang asal menurut data
  6. Penelitian kualitatif mengumpulkan data naratif (kata-istilah, gambar) bukan angka-angka
  7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil
  8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul menjadi perkara dalam penelitian
  9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yg lazim dipakai dalam penelitian klasik
  10. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus diubahsuaikan menggunakan fenomena lapangan (bersifat sementara)
  11. Penelitian kualitatif menghendaki supaya pengertian dan hasil interpretasi yg diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yg dijadikan asal data.
Ciri-karakteristik penelitian kualitatif:
  1. Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung
  2. Manusia adalah alat (instrumen) utama pengumpulan data
  3. Analisis data dilakukan secara induktif
  4. Penelitian bersifat naratif analitik (data berupa istilah-kata, gambar, konduite) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/ nomor statistik
  5. Tekana penalitian berada pada proses, penelitian kualitatif lebih poly mementingkan segi proses daripada output.
  6. Pembatasan penelitian berdasarkan fokus
  7. Perencanaan bersifat lentur serta terbuka
  8. Hasil penelitian adalah kesepakatan bersama
  9. Pembentukan teori dari dari dasar
  10. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif
  11. Teknik sampling cenderung bersifat purposive
  12. Penelitian bersifat menyeluruh (holistik)
  13. Makna sebagai perhatian utama penelitian
Karakteristik penelitian kualitatif:
1) Latar alamiah
  • Penelitian kualitatif melakukan penelitian dalam latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan
  • Peneliti memasuki dan melibatkan sebagian waktunya pada sekolah, famili, tetangga serta lokasi lainnya buat meneliti maslaah pendidikan atau sosiologi
2) Manusia menjadi indera (instrumen)
Peneliti/ dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.

3) Metode kualitatif
  • Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan fenomena ganda
  • Menyajikan secara langsung hakikat interaksi antara peneliti serta responden
  • Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri menggunakan banyak penyamaan dampak beserta serta terhadap pola-pola nilai yg dihadapi
4) Analisis data secara induktif
  • Proses induktif lebih dapat menemukan fenomena-fenomena ganda sebagian yg terdapat pada data
  • Lebih dapatmenguraikan latar secara penuh serta dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan kepada suatu latar lainnya
  • Analisis induktif lebih bisa menemukan efek beserta yg mempertajam hubungan-hubungan
  • Dapat memperhitunngkan nilai-nilai secara eksplisit sehingga bagian berdasarkan struktur analitik
5) Teori menurut dasar 
6) Deskriptif
7) Lebih mementingkan proses daripada hasil
8) Adanya batas yg ditentukan sang fokus
9) Adanya kriteria spesifik buat keabsahan data
10) Desain yg bersifat sementara

Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif mempunyai susunan langkah-langkah menjadi berikut:
1. Memilih masalah
2. Studi pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan hipotesis
5. Menentukan pendekatan
6. Menentukan variabel serta asal data
7. Menentukan dan menyusun instrumen
8. Mengumpulkan data
9. Analisis data
10. Menarik kesimpulan
11. Menulis laporan

Teknik Pengumpulan Data
Berbagai cara pengumpulan data buat penellitian kualitatif terus berkembang, namun demikian pada dasarnya terdapat empat cara yang mendasar buat mengumpulkan kabar yaitu:

1. Observasi
Observasi yaitu tindakan yg merupakan penafsiran menurut teori (karl popper). Namun pada penelitian, dalam ketika memasuki ruang kelas menggunakan maksud mengobservasi, sebaiknya meninggalkan teori-teori buat menjustifikasi sebuah teori atau menyanggah. Observasi merupakan tindakan atau proses pengambilan berita melalui media pengamatan.

Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yg berkaitan menggunakan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, saat, insiden, tujuan dan perasaan.

Observasi yg paling efektif adlaah melengkapinya menggunakan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yg disusun berisi item-item tentang insiden atau tingkah laku yg digambarkan akan terjadi.

Metode observasi dibedakan sebagai:
a. Observasi biasa
Menurut prof. Parsudi suparlan, dalam observasi biasa si peneliti tidak boleh terlibat pada interaksi emosi pelaku yang menjadi target penelitian

b. Observasi terkendali
Menurut prof. Parsudi suparlan, para pelaku yang akan diamati dan dikondisi-syarat yang ada dalam tempat kegiatan. Pelaku diamati serta dikendalikan si peneliti

c. Observasi terlibat
Menurut prof. Parsudi suparlan, observasi terlibat merupakan teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam kehidupan berdasarkan warga yg pada teliti buat dapat melihat serta tahu gejala yg ada, sesuai maknanya menggunakan yang diberikan dipahami oleh para masyarakat yang ditelitinya. Kegiatan observasi terlibat bukan hanya mengamati tanda-tanda yg ada pada warga yang diteliti, tetapi juga melakukan wawancara, mendengarkan, memahamidan dalam batas-batas tertentu mengikuuti kegiatan yang dilakukan sang rakyat yang diteliti.

Keterlibatan peneliti bisa dibedakan menjadi empatkelompok yaitu:
  • Keterlibatan pasif: peneliti tidak terlibat pada kegiatan yg dilakukan oleh pelaku yang diamati dan nir terjadi interaksi sosial menggunakan pelaku yg diamati
  • Keterlibatan setengah-setengah: peneliti mengambil sesuatu kedudukan yang berada dalam dua hubungan struktural yang berbeda, yaitu antara struktur yg menjadi wadah bagi kegiatan yg diamati serta struktur dimana pelaku menjadi pendukung
  • Keterlibatan aktif: peneliti ikut mengerjakan apa yang dilakukan para pelaku yg diamati dalam kehidupan sehari-hari
  • Keterlibatan penuh/ lengkap: jika aktivitas peneliti sudah sebagai bagian menurut kehidupan pelaku yang diamati.
Hal-hal yg wajib diperhatikan dalam melakukan observasi:
  • Memperhatikan fokus penelitian, kegiatan apa yg wajib diamati apakah yang umum atau yg spesifik.
  • Menentukan kriteria yang diobservasi, menggunakan terlebih dahulu mendiskusikan ukuran-ukuran apa yg akan digunakan.
Fase-fase pada observasi:
  • Pertemuan perencanaan
  • Observasi kelas
  • Diskusi balikan
Ada banyak sekali keterbatasan observasi, yaitu menjadi berikut:
  • Banyak kejadian yang tidak bisa dicapai menggunakan observasi pribadi, misalnya kehidupan pribadi seorang yang sangat rahasia
  • Bila mengetahui bahwa dirinya diteliti, para observer mungkin menggunakan maksud-maksud eksklusif dengan sengaja berusaha menyebabkan kesan yg menyenangkan atau kebalikannya pada observer.
  • Timbul kejadian yang tidak selalu bisa diramalkan sebagai akibatnya observer dapat hadir buat mengobservasi peristiwa itu. Jika penelitian dilakukan terhadap typical behavior, menunggu timbulnya behavior yg dibutuhkan itu secara impulsif kerapkali memakan waktu yang panjang serta sangat membosankan.
  • Tugas observasi sebagai terganggu pada saat-waktu ada peristiwa yang nir terduga-duga, misalnya keadaan cuaca.
  • Terbatasi oleh lamanya kelangsungan suatu kejadian
Kelebihan observasi:
a) Merupakan metode yang dapat langsung digunakan buat meneliti bermacam-macam tanda-tanda. Banyak aspek tingkah laris insan yang hanya bisa diteliti melalui observasi eksklusif.
b) Untuk subjek yang diteliti, observasi ini lebih sedikit tuntutannya, orang-orang yg selalu sibukpun mungkin nir berkeberatan buat diamat-amati, walau dia mungkin keberatan menjawab kuesioner.
c) Memungkinkkan pencatatan yg serempak dengan terjadinya sesuatu gejala.
d) Tidak tergantung kepada self-report
e) Dengan metode observasi, peneliti bisa memperoleh pandangan yg keseluruhan/ menyeluruh terhadap responden yang diteliti
f) Peneliti dapat menggunakan variasi pendekatan termasuk pendekatan inductive discovery (yaitu pengamatan yang mendasarkan kepada insiden khusus mendalam serta realistik serta merefleksikan keadaan responden)
g) Peneliti dapat melihat hal-hal yg nir bisa diungkap menggunakan teknik lain termasuk perilaku biasa
h) Peneliti bisa mengetahui dan melaporkan apa adanya mengenai perilaku responden yang biasa juga diluar konteks pertarungan yang hendak diteliti.

Hambatan-kendala dalam pengamatan asal menurut 2sumber, yaitu:
a. Hambatan berdasarkan dalam, termasuk diantaranya:
  • Kurangnya persiapan apa yang dilakukan sebelum berinteraksi menggunakan responden
  • Perasaan terasing menurut peneliti terhadap responden
  • Kurang bisanya peneliti beradaptasi menggunakan kegiatan, kebiasaan,serta rapikan cara hayati responden
  • Tidak bisa memanfaatkan peran informan pada lapangan.

b. Hambatan yang asal dari luar, antara lain:
  • Peneliti larut menggunakan responden serta kehilangan arah tentang informasi apa yang perlu diambil berdasarkan hubungan dengan responden
  • Peneliti nir dapat mengidentifikasi tanda-tanda yg diinginkan lantaran adanya aturan yg wajib ditaati di lapangan
  • Minimnya perlengkapan yang dimiliki peneliti dalam melakukan observasi di lapangan

2. Wawancara
Wawancara yaitu rendezvous yg pribadi direncanakan antara pewawancara serta yang diwawancarai buat menaruh/ menerima kabar eksklusif. Menurut Moleong (1988:148) wawancra adalah aktivitas dialog menggunakan maksud tertentu yg dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai.

Wawancara merupakan pertanyaan yang dilakukan secara mulut kepada orang-orang yang dianggap bisa memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang ditinjau perlu. Ada 3 teknik wawancara yaitu:
  • Wawancara baku serta terjadwal
  • Wawancara baku serta nir terjadwal
  • Wawancara tidak baku

Beberapa hal yg harus diperhatikan supaya wawancara berlangsung efektik:
¨ Bersikaplah sebagai pewawancara yg simpatik, yang berperhatian dan pendengar baik, nir berperan terlalu aktif, buat memberitahuakn bahwa anda menghargai pendapat anak
¨ Bersikaplah netral pada relevansinya dengan pelajaran
¨ Bersikaplah damai, nir terburu-buru atau ragu-ragu serta anak akan memperlihatkan sikap yg sama.
¨ Secara khusus perhatikan bahasa yg anda gunakan buat wawancara

Ada beberapa bentuk wawancara:
  • Wawancara terstruktur yaitu bila pewawancara sudah mempersiapkan bahan wawancara terrlebih dahulu
  • Wawancara nir terstruktur yaitu apabila prakarsa pemilihan topik bahasan diambil oleh orang yang di wawancarai
  • Wawancara semi terstruktur yaitu bentuk wawancara yg sudah dipersiapkan, akan tetapi memberikan keleluasaan kepada responden untuk menerangkan relatif panjang mungkin nir eksklusif ke penekanan bahasan/ pertanyaan, atau mungkin mengajukan topik bahasan sendiri selam wawancara berlangsung.

3. Dokumen
Menurut Goetz dan Le compte (1984), dokumen yang menyangkut para partisipan penelitian akan menyedeikan kerangka bagi data yang fundamental, yang termasuk didalamnya:
a. Koleksi serta analisis kitab teks
b. Kurikulum dan panduan pelaksanaannya
c. Arsip penerimaan murid baru
d. Catatan rapat
e. Catatan mengenai siswa
f. Rencana pelajran serta catatan guru
g. Hasil karya siswa
h. Kumpulan dokumen pemerintah
i. Koleksi file pengajar berupa buku harian, catatan peristiwa penting (logs) serta kenang-kenangan menurut siswa angkatan lama

Macam-macam dokumen dari Elliot (1991:78):
  • Silabi serta rencana pembelajaran
  • Laporan diskusi-diskusi mengenai kurikulum
  • Berbagai macam ujian dan tes
  • Laporan rapat
  • Laporan tugas siswa
  • Bagian-bagian dari buku teks yang dipakai pada pembelajaran
  • Contoh essay yg ditulis siswa
4. Triangulasi
Merupakan teknik pengumpulan data dan asal data yang telah terdapat, tujuan berdasarkan triangulasi bukan buat mencari kebenaran mengenai beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yg sudah ditemukan.

Validitas Dan Reliabilitas
Validitas alat ukur diselidiki menggunakan (1) akal (2) statistik validitas terdapat macam-macam yaitu validitas isi, validitas prediktif dan validitas construct (konstruk)

1. Validitas isi
Dengan validitas isi dimaksud bahwa isi/bahan yg diuji atau dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelaksanaan, pengalaman serta latar belakang orang yang diuji.

Validitas diperoleh menggunakan menagadakan sampling yang baik, yakni memilih item-item yang representatif menurut holistik bahan yg berkenaan dengan hal yg mengenai bahan pelajaran mungkin tidka sukar dicapai. Kesulitan menggunakan validitas isi artinya pilihanitem dilakukan secara subjektif yakni berdasarkan akal si peneliti.

2. Validitas prediktif
Dengan validitas prediktif pada maksudkan adanaya kesesuaian antara ramalan (prediksi) mengenai kelakuan seseorang menggunakan kelakuannya yang konkret.

3. Validitas konstruk
Digunakan jika kita sangsikan apakah gejala yang dites hanya mengandung satu dimensi, bila ternyata gejala itu mengandung lebih menurut satu dimensi, maka validitas itu dapat diragukan. Keuntungan validitas konstruk kita mengetahui komponen-komponen sikap/sifat yang diukur dengan tes itu.

Validitas adalah derajad ketepatan antara data yg terjadi dalam objek penelitian menggunakan data yg dapat dilaporkan sang peneliti. Jadi data yg valid merupakan data yg nir berbeda antara data yg dilaporkan sang peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

Validitas dibedakan menjadi:
  • Validitas internal: berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian menggunakan output yang dicapai.
  • Validitas eksternal: berkenaan menggunakan derajat akurasi apakah output penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada objek penelitian.
Reliabilitas
Berkenaan dengan derajat konsistensi serta stabilitas data atau temuan. Suatu data dikatakan reliabel apabila 2 atau lebih peneliti pada objek yang sama atau peneliti sama dalam saat yanng tidak sama akan menghasilkan data yg sama atau sekelompok data jika dipecah sebagai 2 sebagai data yg nir tidak sama. Suatu data yg reliabel akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid.

Suatu indera pengukur dikatakan reliable jika indera itu dalam mengukru suatu gejala dalam ketika yg berlainan senantiasa memberitahuakn hasil yg sama. Jadi indera yanng reliable secara konsisten memberi output berukuran yang sama. Reliabilitas merupakan syarat mutlak buat menentukan dampak variabel yang satu terhadap variabel yangsatu lagi. Reliabilitas juga adalah kondisi bagi validitas satu tes, tes yg nir reliable menggunakan sendirinya nir valid.

Pengujian validitas serta reliabilitas
Dalam uji keabsahan data mencakup::
1) Uji kredibilitas
Uji dapat dipercaya data atau kepercayaan terhadap data output penelitian dapat dilakukan menggunakan;
  • Perpanjangan pengamatan
  • Meningkatkan ketekunan
  • Triagulasi (pengecekan data menurut berbagai sumber menggunakan berbagai cara dan banyak sekali waktu)
  • Analisis kasus negatif
  • Menggunakan bahan referensi
  • Mengadakan member check (proses pengecekan data yg diperoleh peneliti pada pemberi data). 
Tujuan menurut member check adalah supaya kabar yang diperoleh serta digunakan pada penulisan laporan sesuai dengan apa yanng dimaksud asal data atau informan.

2) Pengujian transferability
Transferability merupakan validitas eksternal

3) Pengujian depenability
Dilakukan denga melakukan audit terhadap holistik proses penelitian.

4) Pengujian konfirmability
  • Uji konfirmability seperti menggunakan uji depenobility, sehingga pengujian bisa dilakukan secara bersamaan.
  • Uji konfirmability berarti menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses yg dilakukan.

PENGERTIAN PENELITIAN KUALITATIF MENURUT PARA AHLI

Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Para Ahli
Metode penelitian kualitatif acapkali diklaim sebagai metode penelitian naturalistik lantaran penelitiannya dilakukan pada syarat yang alamiah (natural setting) diklaim juga menjadi metode etnographi, lantaran dalam awalnya metode ini banyak dipakai buat penelitian bidang antropologi budaya, diklaim jua menjadi metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.

Penelitian kualtatif adalah penelitian yg nir memakai contoh-contoh matematik, statistik atau personal komputer . Proses penelitian dimulai dengan menyusun perkiraan dasar serta anggaran berpikir yg akan digunakan pada penelitian. Penelitian kualitatif adalah penelitiian yg pada kegiatannya peneliti tidak memakai nomor pada mengumpulkan data dan pada menaruh penafsiran terhadap hasilnya.

Bogdan serta taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yg menghasilkan data naratif berupa istilah-kata tertulis atau mulut dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan kirk serta miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengtahuan sosial yang secara mendasar bergantung pada pengamatan dalam insan pada kawasannya sendiri dan herbi orang-orang tadi pada bahasannya serta pada peristilahannya.

Metodologi penelitian adalah sesuatu yg berusaha membahas konsep teoristik banyak sekali metode, kelebihan dan kelemahan-kelemahannya yang pada karya ilmiah dilanjutkan menggunakan pemilihan metode yanng akan dipakai. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis aplikasi lapangan sedangkan metodologi lebih pada uraian filosofis dan teoritisnya. Oleh karena itu penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung implikasi melekat di pada diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu yg melandasi aneka macam metodologi penelitian yang terdapat. Maka menurut itu menggunakan mengetahui metodologi penelitian yang dipakai, filsafat ilmu serta kajian teoritisnya, kelemahan dan kelebihannya diperlukan akan mampu memberikan kesesuaian metodologi dengan fokus masalah penelitian.

Objek penelitian kualitatif merupakan semua bidang/aspek kehidupan manusia, yakni manusia dan segala sesuatu yang ditentukan insan. Objek itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan dengan aspek/bidang kehidupannya yang dianggap ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi, kepercayaan dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam kalimat, yg pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (akal) yang bersifat kritik, analitik/sintetik dan tuntas.

Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan pada berpikir, tentang interaksi datta yang satu menggunakan data yg lain dan konteksnya pada perkara yg akan diungkapkan. Beberapa alasan tentang maksud dilakukannya penelitian kualitatif:
  1. Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng misalnya yang dialami oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yg ada pada data dapat diungkap.
  2. Untuk menanggulangi kecenderungan menggali data realitas menggunakan tujuan menandakan kebenaran hipotesis dari berpikir deduktif seperti dalam penelitian kuantitatif.
  3. Untuk menanggulangi kesamaan restriksi variabel yg sebelumnya, seperti dalam penelitian kuantitatif, padahal konflik serta variabel pada kasus sosial sangat kompleks.
  4. Untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti pada penelitian kuantitatif yang memakai pengukuran enumirasi (perhitungan) realitas, padahal inti sebenarnya berada dalam konsep-konsep yg muncul berdasarkan data.
Perbedaan Penelititan Kualitatif Dan Kuantitatif
Perbedaan penelitian kuantitatif serta penelitian kualitatif menurut suharsini arikunto
Penelitian kuantitatif
Penelitian kualitatif
1.kejelasan unsur: tujuan, pendekatan, subjek sumber data telah mantap dan rinci semenjak awal.


2.langkah penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang saat persiapan disusun.
3.dapat menggunakan sampel dan output penelitiannya diberlakukan buat populasi.






4.hipotesis: (jika memang perlu)
a.mengajukan hipotesis yang akan diuji pada penelitian
b.hipotesis memilih output yg diramalkan........A priori


5.desain: pada desain kentara langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan.


6.pengumpulan data: kegiatan pada pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan.
7.analisis data: dilakukan setelah seluruh data terkumpul
1.kejelasan unsur: subjek sampel, sumber data tidak mantap serta rinci, masih fleksibel, muncul serta berkembangnya sambil jalan (emergent).
2.langkah penelitian: baru diketahui menggunakan mantap serta jelas sesudah penelitian terselesaikan.
3.tidak dapat memakai pendekatan populasi serta sampel. Dengan kata lain, pada penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yg digunakan adalah setting. Hasil penelitian hanya berlaku bagi setting yg bersangkutan.
4.hipotesis:
a.tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung ......tentotif
b.hasil penelitian terbuka
5.desain: desain penelitiannya adalah fleksibel menggunakan langkah dan output yg nir dapat dippastikan sebelumnya.

6.pengumpulan data: kegiatan pengumpulan data selalu wajib dilakukan sendiri sang peneliti
7.analisis data: dilakukan bersamaan menggunakan pengumpulan data.

Perbedaan penelitian kuantitatif serta kualitatif berdasarkan hamid potilima
Penelitian kualitatif
Penelitian kuantitatif
1.satuan-satuan individual tidak dipilah-pilah pada variabel-variabel

2.tidak terdapat konsep sampel


3.data dalam bentuk narasi atau angka
4.analisis data dijadikan bukti untuk mendukung kebenaran berdasarkan hipotesa yang dibuat

5.instrumen penelitian adalah diri sendiri
1.satuan individu digolongkan ke dalam variabel-variabel menggunakan karakteristik tertentu sinkron kepentingan panalitian.
2.karena besarnya populasi maka dalam penelitian kuantitatif digunakan sampel
3.data dalam bentuk angka

4.analisis data dijadikan pembuktian yg dapat digunakan buat menerima atau menolak hiipotesa yang dibuat
5.instrumen penelitian adalah kuisioner

Perbedaan istilah pada pengujian keabsahan data antara metode kualitatif serta kuantitatif 
Aspek
Metode kualitatif
Metode kuantitatif
1.nilai kebenaran
2.penerapan

3.konsistensi
4.netralisasi
Validitas internal
Validitas eksternal/ generalisasi
Reliabilitas
Objektivitas
Kreadibilitas (credibility)
Transferability/ keteralihan

Auditability dependability
Confirmability (bisa di konfirmasi)

Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif 
Dari hasil penelaahan pustaka yg dilakukan Moleong atas output menurut mensintesakan pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982:27-30) dengan Lincoln serta Guba (1985:39-44) terdapat sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:
  1. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks berdasarkan suatu keutuhan (enity)
  2. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan donasi orang lain
  3. Penelitian kualitatif memakai metode kualitatif
  4. penelitian kualitatif memakai analisis data secara induktif
  5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang berasal dari data
  6. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (istilah-istilah, gambar) bukan angka-angka
  7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil
  8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas pada penelitiannya atas dasar penekanan yg timbul sebagai perkara dalam penelitian
  9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas pada versi lain dibandingkan menggunakan yang lazim dipakai pada penelitian klasik
  10. Penelitian kualitatif menyusun desain yg secara terus menerus diadaptasi dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara)
  11. Penelitian kualitatif menghendaki supaya pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati sang insan yang dijadikan asal data.
Ciri-karakteristik penelitian kualitatif:
  1. Lingkungan alamiah menjadi asal data langsung
  2. Manusia merupakan alat (instrumen) primer pengumpulan data
  3. Analisis data dilakukan secara induktif
  4. Penelitian bersifat deskriptif analitik (data berupa istilah-istilah, gambar, perilaku) nir dituangkan pada bentuk bilangan/ nomor statistik
  5. Tekana penalitian berada pada proses, penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses daripada output.
  6. Pembatasan penelitian berdasarkan fokus
  7. Perencanaan bersifat lentur dan terbuka
  8. Hasil penelitian merupakan konvensi bersama
  9. Pembentukan teori berasal berdasarkan dasar
  10. Pendekatan penelitian memakai metode kualitatif
  11. Teknik sampling cenderung bersifat purposive
  12. Penelitian bersifat menyeluruh (keseluruhan)
  13. Makna sebagai perhatian utama penelitian
Karakteristik penelitian kualitatif:
1) Latar alamiah
  • Penelitian kualitatif melakukan penelitian dalam latar alamiah atau dalam konteks berdasarkan suatu keutuhan
  • Peneliti memasuki serta melibatkan sebagian waktunya di sekolah, keluarga, tetangga serta lokasi lainnya buat meneliti maslaah pendidikan atau sosiologi
2) Manusia sebagai alat (instrumen)
Peneliti/ dengan bantuan orang lain adalah indera pengumpul data utama.

3) Metode kualitatif
  • Menyesuaikan metode kualitatif lebih gampang bila berhadapan menggunakan fenomena ganda
  • Menyajikan secara pribadi hakikat interaksi antara peneliti serta responden
  • Metode ini lebih peka serta lebih bisa menyesuaikan diri dengan poly penyamaan pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
4) Analisis data secara induktif
  • Proses induktif lebih bisa menemukan fenomena-fenomena ganda sebagian yg terdapat dalam data
  • Lebih dapatmenguraikan latar secara penuh serta bisa menciptakan keputusan-keputusan tentang bisa-tidaknya pengalihan kepada suatu latar lainnya
  • Analisis induktif lebih bisa menemukan efek bersama yg mempertajam interaksi-hubungan
  • Dapat memperhitunngkan nilai-nilai secara eksplisit sehingga bagian berdasarkan struktur analitik
5) Teori menurut dasar 
6) Deskriptif
7) Lebih mementingkan proses daripada hasil
8) Adanya batas yg dipengaruhi sang fokus
9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data
10) Desain yang bersifat sementara

Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif mempunyai susunan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memilih masalah
2. Studi pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan hipotesis
5. Menentukan pendekatan
6. Menentukan variabel dan asal data
7. Menentukan serta menyusun instrumen
8. Mengumpulkan data
9. Analisis data
10. Menarik kesimpulan
11. Menulis laporan

Teknik Pengumpulan Data
Berbagai cara pengumpulan data buat penellitian kualitatif terus berkembang, namun demikian dalam dasarnya ada empat cara yang fundamental buat mengumpulkan informasi yaitu:

1. Observasi
Observasi yaitu tindakan yang adalah penafsiran dari teori (karl popper). Tetapi pada penelitian, dalam waktu memasuki ruang kelas dengan maksud mengobservasi, sebaiknya meninggalkan teori-teori buat menjustifikasi sebuah teori atau menyanggah. Observasi adalah tindakan atau proses pengambilan berita melalui media pengamatan.

Observasi yaitu teknik pengumpulan yg mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan menggunakan ruang, loka, pelaku, kegiatan, waktu, insiden, tujuan dan perasaan.

Observasi yg paling efektif adlaah melengkapinya menggunakan format atau blangko pengamatan menjadi instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang insiden atau tingkah laris yg digambarkan akan terjadi.

Metode observasi dibedakan menjadi:
a. Observasi biasa
Menurut prof. Parsudi suparlan, pada observasi biasa si peneliti tidak boleh terlibat pada interaksi emosi pelaku yg menjadi target penelitian

b. Observasi terkendali
Menurut prof. Parsudi suparlan, para pelaku yg akan diamati serta dikondisi-kondisi yg ada dalam loka kegiatan. Pelaku diamati dan dikendalikan si peneliti

c. Observasi terlibat
Menurut prof. Parsudi suparlan, observasi terlibat merupakan teknik pengumpulan data yg mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam kehidupan menurut rakyat yang pada teliti buat dapat melihat dan tahu gejala yang ada, sinkron maknanya dengan yang diberikan dipahami sang para warga yg ditelitinya. Kegiatan observasi terlibat bukan hanya mengamati tanda-tanda yg terdapat pada masyarakat yang diteliti, namun jua melakukan wawancara, mendengarkan, memahamidan pada batas-batas tertentu mengikuuti kegiatan yg dilakukan oleh warga yang diteliti.

Keterlibatan peneliti dapat dibedakan menjadi empatkelompok yaitu:
  • Keterlibatan pasif: peneliti nir terlibat pada aktivitas yang dilakukan oleh pelaku yang diamati serta tidak terjadi interaksi sosial menggunakan pelaku yang diamati
  • Keterlibatan setengah-1/2: peneliti merogoh sesuatu kedudukan yg berada dalam 2 hubungan struktural yang tidak sinkron, yaitu antara struktur yg menjadi wadah bagi aktivitas yang diamati serta struktur dimana pelaku sebagai pendukung
  • Keterlibatan aktif: peneliti ikut mengerjakan apa yang dilakukan para pelaku yang diamati dalam kehidupan sehari-hari
  • Keterlibatan penuh/ lengkap: apabila kegiatan peneliti sudah menjadi bagian dari kehidupan pelaku yg diamati.
Hal-hal yg wajib diperhatikan dalam melakukan observasi:
  • Memperhatikan fokus penelitian, aktivitas apa yg wajib diamati apakah yang generik atau yang spesifik.
  • Menentukan kriteria yang diobservasi, dengan terlebih dahulu mendiskusikan berukuran-berukuran apa yg akan digunakan.
Fase-fase pada observasi:
  • Pertemuan perencanaan
  • Observasi kelas
  • Diskusi balikan
Ada aneka macam keterbatasan observasi, yaitu menjadi berikut:
  • Banyak peristiwa yang tidak dapat dicapai dengan observasi eksklusif, misalnya kehidupan eksklusif seseorang yang sangat rahasia
  • Bila mengetahui bahwa dirinya diteliti, para observer mungkin menggunakan maksud-maksud eksklusif dengan sengaja berusaha menimbulkan kesan yang menyenangkan atau kebalikannya dalam observer.
  • Timbul insiden yg nir selalu bisa diramalkan sehingga observer dapat hadir buat mengobservasi peristiwa itu. Apabila penelitian dilakukan terhadap typical behavior, menunggu timbulnya behavior yang diperlukan itu secara spontan kerapkali memakan ketika yang panjang serta sangat membosankan.
  • Tugas observasi menjadi terganggu pada waktu-ketika terdapat peristiwa yang nir terduga-duga, contohnya keadaan cuaca.
  • Terbatasi sang lamanya kelangsungan suatu kejadian
Kelebihan observasi:
a) Merupakan metode yang bisa pribadi dipakai buat meneliti bermacam-macam tanda-tanda. Banyak aspek tingkah laku insan yg hanya bisa diteliti melalui observasi pribadi.
b) Untuk subjek yang diteliti, observasi ini lebih sedikit tuntutannya, orang-orang yang selalu sibukpun mungkin nir berkeberatan buat diamat-amati, walau beliau mungkin keberatan menjawab kuesioner.
c) Memungkinkkan pencatatan yang serempak menggunakan terjadinya sesuatu gejala.
d) Tidak tergantung pada self-report
e) Dengan metode observasi, peneliti dapat memperoleh pandangan yang keseluruhan/ menyeluruh terhadap responden yg diteliti
f) Peneliti bisa memakai variasi pendekatan termasuk pendekatan inductive discovery (yaitu pengamatan yang mendasarkan pada insiden spesifik mendalam dan realistik dan merefleksikan keadaan responden)
g) Peneliti dapat melihat hal-hal yang tidak dapat diungkap dengan teknik lain termasuk konduite biasa
h) Peneliti dapat mengetahui dan melaporkan apa adanya tentang konduite responden yang biasa maupun diluar konteks permasalahan yg hendak diteliti.

Hambatan-hambatan dalam pengamatan dari berdasarkan 2sumber, yaitu:
a. Hambatan menurut pada, termasuk diantaranya:
  • Kurangnya persiapan apa yang dilakukan sebelum berinteraksi dengan responden
  • Perasaan terasing dari peneliti terhadap responden
  • Kurang bisanya peneliti menyesuaikan diri menggunakan aktivitas, kebiasaan,serta tata cara hidup responden
  • Tidak bisa memanfaatkan peran informan pada lapangan.

b. Hambatan yg dari dari luar, antara lain:
  • Peneliti larut menggunakan responden dan kehilangan arah mengenai liputan apa yg perlu diambil berdasarkan interaksi dengan responden
  • Peneliti nir bisa mengidentifikasi tanda-tanda yg diinginkan karena adanya aturan yg harus ditaati pada lapangan
  • Minimnya perlengkapan yang dimiliki peneliti dalam melakukan observasi pada lapangan

2. Wawancara
Wawancara yaitu rendezvous yang pribadi direncanakan antara pewawancara dan yg diwawancarai buat memberikan/ menerima keterangan tertentu. Menurut Moleong (1988:148) wawancra adalah aktivitas dialog dengan maksud tertentu yg dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan yg diwawancarai.

Wawancara merupakan pertanyaan yang dilakukan secara lisan kepada orang-orang yang dianggap bisa memberikan liputan atau penerangan hal-hal yg dilihat perlu. Ada 3 teknik wawancara yaitu:
  • Wawancara baku serta terjadwal
  • Wawancara standar dan tidak terjadwal
  • Wawancara tidak baku

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar wawancara berlangsung efektik:
¨ Bersikaplah sebagai pewawancara yg simpatik, yg berperhatian serta pendengar baik, tidak berperan terlalu aktif, untuk memberitahuakn bahwa anda menghargai pendapat anak
¨ Bersikaplah netral pada relevansinya menggunakan pelajaran
¨ Bersikaplah damai, nir terburu-buru atau ragu-ragu serta anak akan menerangkan sikap yang sama.
¨ Secara khusus perhatikan bahasa yang anda pakai buat wawancara

Ada beberapa bentuk wawancara:
  • Wawancara terstruktur yaitu jika pewawancara sudah mempersiapkan bahan wawancara terrlebih dahulu
  • Wawancara nir terstruktur yaitu jika prakarsa pemilihan topik bahasan diambil oleh orang yang di wawancarai
  • Wawancara semi terstruktur yaitu bentuk wawancara yang telah dipersiapkan, akan namun menaruh keleluasaan pada responden buat menerangkan relatif panjang mungkin tidak langsung ke penekanan bahasan/ pertanyaan, atau mungkin mengajukan topik bahasan sendiri selam wawancara berlangsung.

3. Dokumen
Menurut Goetz dan Le compte (1984), dokumen yg menyangkut para partisipan penelitian akan menyedeikan kerangka bagi data yang fundamental, yg termasuk didalamnya:
a. Koleksi dan analisis buku teks
b. Kurikulum dan pedoman pelaksanaannya
c. Arsip penerimaan siswa baru
d. Catatan rapat
e. Catatan mengenai siswa
f. Rencana pelajran dan catatan guru
g. Hasil karya siswa
h. Kumpulan dokumen pemerintah
i. Koleksi arsip pengajar berupa buku harian, catatan insiden krusial (logs) dan kenang-kenangan menurut anak didik angkatan lama

Macam-macam dokumen menurut Elliot (1991:78):
  • Silabi serta rencana pembelajaran
  • Laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum
  • Berbagai macam ujian dan tes
  • Laporan rapat
  • Laporan tugas siswa
  • Bagian-bagian berdasarkan kitab teks yang digunakan pada pembelajaran
  • Contoh essay yang ditulis siswa
4. Triangulasi
Merupakan teknik pengumpulan data dan asal data yang telah ada, tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran mengenai beberapa kenyataan, namun lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

Validitas Dan Reliabilitas
Validitas indera ukur diselidiki menggunakan (1) akal (2) statistik validitas terdapat macam-macam yaitu validitas isi, validitas prediktif dan validitas construct (konstruk)

1. Validitas isi
Dengan validitas isi dimaksud bahwa isi/bahan yg diuji atau dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelaksanaan, pengalaman dan latar belakang orang yg diuji.

Validitas diperoleh menggunakan menagadakan sampling yang baik, yakni menentukan item-item yang representatif berdasarkan keseluruhan bahan yang berkenaan dengan hal yg tentang bahan pelajaran mungkin tidka sukar dicapai. Kesulitan dengan validitas isi merupakan pilihanitem dilakukan secara subjektif yakni dari logika si peneliti.

2. Validitas prediktif
Dengan validitas prediktif di maksudkan adanaya kesesuaian antara ramalan (prediksi) mengenai kelakuan seseorang dengan kelakuannya yang konkret.

3. Validitas konstruk
Digunakan jika kita sangsikan apakah gejala yg dites hanya mengandung satu dimensi, bila ternyata tanda-tanda itu mengandung lebih berdasarkan satu dimensi, maka validitas itu bisa diragukan. Keuntungan validitas konstruk kita mengetahui komponen-komponen sikap/sifat yg diukur menggunakan tes itu.

Validitas adalah derajad ketepatan antara data yg terjadi dalam objek penelitian menggunakan data yang bisa dilaporkan sang peneliti. Jadi data yg valid merupakan data yg tidak tidak sinkron antara data yang dilaporkan sang peneliti menggunakan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

Validitas dibedakan menjadi:
  • Validitas internal: berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian menggunakan hasil yang dicapai.
  • Validitas eksternal: berkenaan menggunakan derajat akurasi apakah output penelitian bisa digeneralisasikan atau diterapkan pada objek penelitian.
Reliabilitas
Berkenaan menggunakan derajat konsistensi serta stabilitas data atau temuan. Suatu data dikatakan reliabel bila dua atau lebih peneliti pada objek yang sama atau peneliti sama dalam saat yanng tidak selaras akan membentuk data yang sama atau sekelompok data bila dipecah sebagai 2 menjadi data yang nir tidak sinkron. Suatu data yg reliabel akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid.

Suatu alat pengukur dikatakan reliable apabila alat itu pada mengukru suatu gejala dalam waktu yang berlainan senantiasa memperlihatkan hasil yg sama. Jadi alat yanng reliable secara konsisten memberi output ukuran yg sama. Reliabilitas adalah syarat absolut buat menentukan efek variabel yg satu terhadap variabel yangsatu lagi. Reliabilitas jua merupakan syarat bagi validitas satu tes, tes yang nir reliable dengan sendirinya tidak valid.

Pengujian validitas serta reliabilitas
Dalam uji keabsahan data mencakup::
1) Uji kredibilitas
Uji kredibilitas data atau agama terhadap data output penelitian dapat dilakukan menggunakan;
  • Perpanjangan pengamatan
  • Meningkatkan ketekunan
  • Triagulasi (pengecekan data dari aneka macam sumber menggunakan berbagai cara serta banyak sekali ketika)
  • Analisis perkara negatif
  • Menggunakan bahan referensi
  • Mengadakan member check (proses pengecekan data yang diperoleh peneliti pada pemberi data). 
Tujuan dari member check merupakan agar berita yang diperoleh dan dipakai dalam penulisan laporan sinkron dengan apa yanng dimaksud asal data atau informan.

2) Pengujian transferability
Transferability adalah validitas eksternal

3) Pengujian depenability
Dilakukan denga melakukan audit terhadap holistik proses penelitian.

4) Pengujian konfirmability
  • Uji konfirmability seperti dengan uji depenobility, sebagai akibatnya pengujian dapat dilakukan secara bersamaan.
  • Uji konfirmability berarti menguji output penelitian dikaitkan dengan proses yg dilakukan.