PENGERTIAN SENI DAN SENI RUPA JENISJENIS KARYA SENI RUPA

Manusia nir mampu lepas berdasarkan seni, karena seni merupakan keliru satu kebudayaan yang mengandung nilai estetika. Sedangkan setiap manusia menyukai estetika. Melalui seni orang bisa memperoleh kenikmatan secara batiniah.

Tidak ada yg bisa memastikan kapan seni mulai dikenal manusia. Namun, jejak-jejak peninggalan manusia dari masa lampau menerangkan bahwa seni tumbuh dan berkembang sejajar menggunakan perkembangan insan.

Menurut Ensiklopedia Indonesia, pengertian seni adalah penciptaan segala hal atau benda yg lantaran estetika bentuknya orang senang melihat atau mendengarnya. Tetapi tidak seluruh estetika (keindahan) itu selalu bernilai seni (artistik), lantaran kenyataannya nir semua yang indah itu bernilai seni. Banyak keindahan keindahan yang tidak termasuk dalam karya seni.

Keindahan seni adalah estetika yg diciptakan insan. Keindahan di luar kreasi insan nir termasuk estetika yang bernilai seni, contohnya estetika pantai di Bali, estetika Gunung Bromo, serta keindahan seekor burung merak. Jadi, seni adalah kreasi manusia yang mempunyai keindahan.

Bermacam jenis seni, diantaranya seni tari, seni musik, seni teater, dan seni rupa. Seni rupa merupakan hasil karya ciptaan insan, baik berbentuk 2 dimensi maupun tiga dimensi yang mengandung atau memiliki nilai estetika yang diwujudkan dalam bentuk rupa.

Seni rupa dipandang dari segi fungsinya dibagi menjadi dua gerombolan sebagai berikut.

  1. Seni rupa murni (fine art), yaitu karya seni yang hanya buat dinikmati nilai keindahannya saja. Karya seni ini bertujuan buat memenuhi kebutuhan batiniah. Seni rupa murni banyak ditemukan pada cabang seni grafika, seni lukis, dan seni patung.
  2. Seni rupa terapan (applied art), yaitu seni rupa yang mempunyai nilai kegunaan (fungsional) sekaligus memiliki nilai seni. Karya seni ini bertujuan buat memenuhi kebutuhan mudah atau memenuhi kebutuhan seharihari secara materi, misalnya furnitur, tekstil, serta keramik.

Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa terapan bisa digolongkan sebagai dua, yaitu sebagai berikut.

  1. Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra), Karya seni rupa terapan 2 dimensi, yaitu karya seni rupa yang mempunyai berukuran panjang serta lebar dan hanya sanggup dipandang menurut satu arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.
  2.  Karya seni rupa terapan 3 dimensi (trimatra), Karya seni rupa terapan 3 dimensi, yaitu karya seni rupa yg bisa ditinjau menurut segala arah dan memiliki volume (ruang). Misalnya, rumah norma, senjata tradisional misalnya rencong dan pedang, dan patung.

Jenis-Jenis Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat

Hasil karya seni rupa terapan setiap wilayah tidak sama. Setiap daerah mempunyai karakteristik khas masing masing. Benda benda seni rupa terapan yang didapatkan di berbagai wilayah, di antaranya sebagai berikut.

1. Kerajinan batik
Sejarah batik di Nusantara berkaitan dengan perkembangan Kerajaan Majapahit serta kerajaan sesudahnya. Kain batik dibuat menggunakan cara melukis dengan memakai canting dan kuas pada atas kain dengan bahan lilin yg dipanaskan. Hasil proses membatik tersebut dinamakan batik tulis.

Daerah-daerah penghasil batik pada Nusantara, antara lain sebagai berikut.

a. Jawa Tengah dan Yogyakarta
Jawa Tengah adalah daerah produsen kain batik terbesar di Nusantara. Batik Jawa Tengah mempunyai corak yang khas dan sarat dengan filosofi. Daerah produsen batik di Jawa Tengah yg paling menonjol adalah Pekalongan, Solo, serta Semarang. Pusat produsen kain batik populer lainnya merupakan Yogyakarta.

1) Batik Yogyakarta dan Solo (Surakarta)
Sejarah batik Yogyakarta adalah pengembangan dari batik Solo. Hubungan berdasarkan kedua daerah tersebut sangat erat. Batik Yogyakarta serta Solo sarat filosofi serta lebih banyak didominasi warna cokelat dan biru tua. Ada sekitar 4.000 motif batik Yogyakarta, yang cukup populer, di antaranya merupakan motif parang, babon angrem, dan wahyu tumurun. Motif batik Solo, antara lain sidomukti, sidoluruh, dan lereng

2) Batik Pekalongan dan Semarang
Batik Pekalongan mempunyai ciri pesisir menggunakan corak ragam hias alami. Corak ragam hiasnya banyak menerima dampak dari Cina yang dinamis serta kaya akan warna. Batik Pekalongan banyak didominasi rona cerah, hijau, kuning, merah, dan merah muda, dan didominasi motif bunga (buketan). Batik Semarang poly didominasi rona cokelat, kuning, hijau, dan hitam menggunakan motif alam, misalnya bunga, dedaunan, serta burung.

b. Jawa Timur
Jawa Timur termasuk daerah pembuat batik, diantaranya Madura, Tulungagung, Pacitan, Ponorogo, Mojokerto, Tuban, serta lain-lain. Batik Madura mengandalkan corak bunga yg unik menggunakan pola daun-daunan. Di daerah ini masih ada beberapa motif batik tertua, yaitu ramok, sebar jagab, rumput laut, okel, dan panji lintrik. Warna yg digunakan kebanyakan diambil dari bahan alam menggunakan warna yang mencolok.
Batik Tulungagung berwarna sogan (cokelat) serta biru tua dengan motif Lung (tumbuhan) dan bunga. Untuk batik Tuban, yang relatif dikenal adalah batik gedog yang berciri khas golongan batik pesisir. Motif ini didominasi motif burung dan bunga. Sedangkan batik Banyuwangi lebih dikenal dengan motif batik gajah uling, menggunakan dasar kain berwarna putih.

c. Jawa Barat
Daerah produsen batik di Jawa Barat, diantaranya Cirebon dan Tasikmalaya. Batik Cirebon memiliki kekhasan sendiri, yaitu motif mega mendung yg kaya akan rona seperti cokelat, ungu, biru, hijau, merah, serta hitam. Batik Tasikmalaya yang sangat terkenal merupakan batik sarian yang adalah gugusan beberapa motif adonan menurut motif kumeli, rereng, burung, kupu-kupu, serta bunga.
Batik tulis spesial Tasikmalaya banyak memakai rona dasar merah, kuning, ungu, biru, hijau, dan
sogan. Motifnya lebih poly natural (alam).

d. Bali
Daerah penghasil batik di Bali, antara lain Gianyar dan Denpasar. Corak batik Bali banyak kesamaan
gaya menggunakan batik di Jawa. Tetapi batik Bali menggunakan warna-rona yg lebih cerah.

e. Sumatra
Daerah pembuat batik Sumatra diantaranya Padang (Sumatra Barat) dan Jambi. Padang populer dengan batik tanah liek. Bahan pewarna batik Sumatra umumnya dari menurut bahan-bahan alami, termasuk akar-akaran yang dicampur tanah liat sebagai akibatnya memiliki ciri spesial tersendiri.

f. Kalimantan
Salah satu penghasil batik populer di Kalimantan merupakan Banjarmasin (Kalimantan Timur). Kain batik yg digunakan adalah berjenis santung,katun, sutra, yuyur, dan satin. Batik
Banjarmasin mempunyai motif yang bervariatif serta banyak mengambil objek alam. Motif-motif batik Banjar,antara lain berbentuk irisan daun pudak, daun bayam, serta fungi mini .

2. Kerajinan ukir
Kerajinan ukir pada Nusantara, diantaranya berupa seni ukir kayu dan seni ukir logam. Daerah-wilayah produsen kerajinan ukir kayu di Nusantara, pada antaranya adalah Jepara, Cirebon, Bali, Kalimantan, Papua, Madura, dan Sumatra.
Kerajinan ukir logam terbuat berdasarkan perak, tembaga, emas,serta kuningan. Proses pembuatan kerajinan logam banyak menggunakan teknik cetak atau cor, tempa, toreh, dan penyepuhan. Daerah produsen kerajinan logam di Nusantara, antara lain Jawa Tengah dan Yogyakarta.

3. Kerajinan anyaman
Anyaman banyak kita jumpai, baik berupa benda gunakan maupun benda hias. Anyaman dibentuk dari bahan alami dan bahan sintetis. Bahan-bahan alami yang digunakan, diantaranya bambu, rotan, daun mendong, serta janur.
Bahan-bahan sintetis yg digunakan, antara lain plastik, pita, dan kertas. Daerah pembuat kerajinan
anyaman, antara lain Bali, Kudus, Kedu, Tasikmalaya,dan Tangerang.

4. Kerajinan topeng
Topeng merupakan hasil karya seni kerajinan yg mampu digunakan buat keperluan perlengkapan tari serta hiasan. Kerajinan topeng umumnya dibuat dari bahan kayu. Daerah penghasil kerajinan topeng di Nusantara, diantaranya Yogyakarta, Cirebon, Bali, Surakarta, dan Bandung. Setiap daerah mempunyai karakteristik spesial topeng yang tidak sama.

5. Kerajinan tenun
Tenun adalah hasil kerajinan tradisional yg dibuat menggunakan teknik serta indera spesifik. Kerajinan tenun banyak masih ada pada Kalimantan, Minangkabau, Sumatra Utara, NTT, NTB, Lampung, Flores, Sulawesi, serta Palembang. Motif yg dibuat pun berlainan pada setiap wilayah. Berbagai motif tenun dari Palembang, diantaranya mawar Jepang, anggun anggun, bintang berantai, nago besaung, serta bunga cino.
Ada dua jenis tenun, yaitu tenun ikat serta tenun songket. Keduanya tidak sama pada teknik serta bahan yang dipakai. Berbeda dengan tenun ikat, pada songket mendapat tambahan benang emas yang diletakkan dengan teknik tusuk serta cukit.

6. Kerajinan wayang
Wayang merupakan budaya asli Nusantara, yang ceritanya berasal berdasarkan budaya Hindu India. Wayang dibentuk buat seni pertunjukan sekaligus sebagai hiasan.jenis wayang terdiri atas wayang kulit yg terbuat berdasarkan kulit kerbau serta wayang golek yang terbuat berdasarkan kayu.
Daerah penghasil kerajinan wayang, di antaranya Bali, Yogyakarta, serta Surakarta.

7. Kerajinan keramik
Keramik merupakan hasil karya seni kerajinan yang berbahan dasar menurut tanah. Hasil kerajinan keramik sangat majemuk, seperti vas bunga, guci, mangkuk, cangkir, dan lain-lain. Daerah produsen kerajinan keramik yg terkenal pada Nusantara, pada antaranya Kasongan (Yogyakarta), Sompok, dan Mayong (Jepara).


Apresiasi Keunikan Gagasan Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
Taraf apresiasi rakyat terhadap karya seni perlu ditingkatkan pemahamannya melalui aneka macam aktivitas dan pendidikan seni. Apresiasi (bahasa Inggris appreciate) merupakan menghargai atau menilai. Bagi murid, pelajaran apresiasi sangat penting untuk menumbuhkan kepekaan estetis, menumbuhkan kreativitas, belajar menghargai karya seni, dan melatih murid buat menumbuhkan kecintaan dan
keaktifan dalam banyak sekali kegiatan seni.

Apresiasi muncul sehabis melihat dan mengamati aneka macam bentuk karya seni yang diciptakan, termasuk karya seni rupa terapan wilayah setempat. Kegiatan apresiasi dapat berupa apresiasi aktif serta apresiasi pasif. Seorang seniman yang aktif berkarya mampu dikatakan melakukan apresiasi aktif, sedangkan warga yg bertindak menjadi pengagum atau pengamat karya seni digolongkan dalam apresiasi pasif.

Seni rupa terapan wilayah setempat menggunakan segenap keunikan gagasannya patut mendapatkan apresiasi, baik secara aktif juga pasif. Gagasan (ilham kreatif) tersebut merupakan awal proses penciptaan karya seni, termasuk karya seni rupa terapan daerah setempat yang diciptakan menurut nilai guna tanpa mengesampingkan nilai seni.
Dalam penciptaan karya seni tadi, masing-masing wilayah memiliki keunikan atau kekhasan tersendiri, baik dalam teknik maupun ketersediaan bahan yg terdapat di sekitarnya.

Teknik yang dipakai dalam pembuatan karya seni rupa terapan daerah setempat kebanyakan masih tradisional dan dibuat menggunakan keterampilan tangan. Misalnya, buat membuat keramik, seorang pengrajin keramik cukup memakai teknik putar dengan menggunakan indera yang terbuat dari kayu. Pengrajin ukir kayu cukup menggunakan indera pahat sederhana buat mengukir. Teknik pembuatan karya seni rupa terapan daerah setempat terdiri atas karya seni rupa terapan dua dimensi serta tiga dimensi.

1. Dua dimensi
Teknik pembuatan karya seni rupa terapan daerah setempat menggunakan wujud dua dimensi, diantaranya menjadi berikut.

a. Teknik kerajinan kain batik
Teknik membatik telah mengalami perkembangan tanpa meninggalkan teknik usang yg sudah diwariskan secara turun-temurun. Teknik batik yang kita kenal di Nusantara, diantaranya sebagai berikut.

  1. Batik tulis, yaitu batik yg dibentuk menggunakan teknik menggambar motif di atas kain memakai canting. Canting merupakan indera spesifik untuk menggambar motif batik di atas kain yg berisi cairan lilin atau malam panas buat menutup bagianbagian eksklusif sinkron menggunakan pola yang dibentuk. Batik tulis memiliki keunggulan nilai seni dibandingkan dengan batik yang lain.
  2. Batik cap, yaitu batik yang dibentuk menggunakan menggunakan teknik cap (stempel), umumnya dibuat berdasarkan tembaga serta ditambahkan malam (cairan lilin panas).
  3. Batik sablon, yaitu batik yang dibentuk menggunakan menggunakan klise (hand printing). Motif batik yang sudah dibuat kemudian dibuat klise lalu dicetak.
  4. Batik printing, yaitu batik yang dibentuk dengan teknik printing atau menggunakan indera mesin. Teknik pembuatannya mirip menggunakan batik sablon.
  5. Batik lukis, yaitu batik yg dibentuk dengan teknik melukiskan eksklusif pada atas kain. Alat yg dipakai dan motif yg dibentuk pun lebih bebas.

b. Teknik kerajinan wayang kulit
Wayang kulit dibuat dengan teknik pahat dan sungging (digambar) menggunakan bahan cat serta indera sederhana. Desain wayang kulit dibentuk sesuai menggunakan pakem yang telah ditetapkan dari warisan nenek moyang.

c. Teknik kerajinan kain tenun
Kain tenun dibentuk dengan cara memintal benang sedikit demi sedikit menggunakan alat tenun, hingga menjadi kain dengan ragam hias yg latif. Alat tenun terbuat dari kayu atau bambu.

d. Teknik kerajinan sulaman atau bordir
Sulaman atau bordir dibuat menggunakan menggunakan mesin jahit atau dengan teknik tusuk jarum.

2. Tiga dimensi
Teknik pembuatan karya seni rupa terapan wilayah setempat menggunakan wujud tiga dimensi, antara lain menjadi berikut.

a. Teknik cetak (cor tuang)
Teknik cetak untuk pembuatan karya seni terapan, yaitu tuang berulang (bivalve)serta masukkan sekali pakai (a cire perdue). Teknik bivalvemenggunakan 2 jenis cetakan yang terbuat menurut batu, gips, serta semen yg bisa dipakai berulang-ulang sinkron kebutuhan. Teknik bivalvesering dipakai untuk mencetak benda-benda sederhana yg nir terlalu rumit pembuatannya. Sedangkan teknik a cire perduebiasanya memakai benda berdasarkan logam (tembaga, besi) yg bentuk dan hiasannya lebih rumit.

b. Teknik pahat/ukir
Teknik ini dipakai buat memahat, menggores, menoreh, serta membentuk pola bagian atas benda.
Bahan-bahan yang bisa diukir atau dipahat, antara lain kayu, batu, atau bahan lain yang homogen. Alat yang dipakai untuk mengukir merupakan tatah (pahat ukir) yang terbuat dari besi atau baja. Hasil karya seni menurut pahat ukir, diantaranya masih ada dalam alat-alat kebutuhan tempat tinggal tangga, misalnya kursi, meja, lemari, serta hiasan dinding.

c. Teknik tempa
Teknik tempa umumnya digunakan buat menciptakan benda-benda menurut logam (besi, baja, serta kuningan). Logam terlebih dahulu dipanaskan di perapian spesifik lalu ditempa (dibentuk) sinkron keinginan. Contoh benda-benda tradisional menurut hasil teknik tempa adalah aneka senjata tradisional serta benda-benda perhiasan.

d. Teknik anyaman
Hasil karya seni rupa terapan yg menggunakan teknik anyaman, misalnya tikar, topi, tas, kipas, dan
benda-benda hiasan lainnya. Bahan yg digunakan buat menciptakan anyaman terdiri atas bahan alam,
seperti rotan, bambu, serat kayu, dan eceng gondok

Ringkasan
  • Seni rupa merupakan hasil karya ciptaan manusia, baik berbentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang mengandung atau memiliki nilai keindahan dan diwujudkan dalam bentuk rupa.
  • Seni rupa dilihat menurut segi fungsi dibagi sebagai 2 gerombolan , yaitu seni rupa murni serta seni rupa terapan.
  • Karya seni rupa terapan berdasarkan wujud fisiknya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu karya seni rupa terapan 2 dimensi (dwimatra) dan karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimarta).
  • Seni rupa terapan daerah setempat menggunakan segenap keunikan gagasannya patut menerima apresiasi, baik secara aktif maupun pasif.
  • Teknik pembuatan karya seni dua dimensi memakai teknik batik, pahat dan sungging, pintal, dan tusuk jarum. Teknik karya seni 3 dimensi menggunakan teknik cetak, pahat atau ukir, tempa, serta anyaman

PENGERTIAN KHAT DAN KALIGRAFI



Pengertian khat merupakan seni menulis indah. Pengertian kaligrafi jua seni menulis indah. Khat adalah bahasa Arab. Kaligrafi adalah saduran berdasarkan bahasa Yunani. Di Indonesia, seni menulis latif huruf alfabet Arab lebih seringkali dianggap 'seni kaligrafi'. Sedangkan kata 'khat' dipakai buat menyebut jenis jenis  tulisan indah. Santri saya seringkali mengajukan pertanyaan 'kaligrafi ini menggunakan jenis khat apa'..? . Maka jawabnya, khat naskhi, khat tsultsi, khat farisi, serta seterusnya.
Sedangkan postingan postingan pada blog ini lebih poly menggunakan istilah 'kaligrafi' daripada khat. Lantaran google mengenali khat menjadi tanaman terlarang, sebagai akibatnya sebisa mungkin kata kunci itu dihilangkan. Jika tidak, konten blog ini akan bermasalah. Maka aku terpaksa menyebut : kaligrafi naskhi, kaligrafi tsuluts, kaligrafi Farisi serta seterusnya.
Tulisan kali ini bermaksud merangkumkan balik pengertian kaligrafi serta khat, berdasarkan berbagai asal.

Pengertian al-khat


Khat, kitabah, tahrir, raqm, satr, zubur, adalah beberapa istilah dalam bahasa Arab yg memiliki makna sama yaitu tulisan. 
Khat, semula memilih pada satu jenis ilmu kuna yang disebut ilmu raml, yaitu tabrakan tabrakan diatas pasir. Pada masa kemudian, goresan goresana diatas pasir dipakai buat mengambil keputusan atau melihat nasib. Semula ilmu ini digunakan sang Nabiyullah Idris buat menyebutkan wahyu Allah. Rasulullah SAW mengisyaratkan hal ini dalam sabdanya :
كَانَ نَــــبِيٌّ مِنَ اْلأَنْـــــبِياَءِ يَخُـــطُّ فَـــمَنْ وَافَــقَ خَطُّهُ فَــــــذَاكَ 
(dulu ada seorang nabi diantara nabi nabi terdahulu yang menoreh (yakhuttu) diatas pasir. Siapa yg cocok garisnya, maka keputusan itu untuknya)

Torehan diatas pasir ini diklaim khat. Belakangan, cara ini lebih poly dipakai oleh para dukun buat meramal.
Kemudian khat digunakan buat arti menulis. Ibnu Khaldun menyampaikan :
رسم وأشكال حرفية تدل على الكلمات المسموعة الدالة على ما في النفس
(gambar dan bentuk huruf yang menunjukkan atas kata istilah yg didengar, yang merupakan ungkapan atas apa yang tersimpat dihati)

Qalqasyandi dalam kitab Subhul A'sya berkata : 
Khat menerangkan pada lafadz, serta lafadz menunjukkan isi hati. Khat memperlihatkan makna diam. Ia sanggup mengirimkan pesan pada orang yg melihatnya meskipun dia membisu terpaku.
Karena khat juga merupakan ungkapan jiwa, maka dia ditulis mengikuti syarat kejiwaan si penulis. Ditangan orang orang berjiwa seni, tulis menulis menemukan keindahannya. Kemudian dia sebagai sebuah seni tersendiri. Sedangkan tulis menulis buat dokumentasi, komunikasi dan ilmu pengetahuan, dianggap "kitabah". Arti khat menjadi seni menulis latif diisyaratkan oleh Rasulullah pada hadis Ummu Salamah yg diriwayatkan oleh Ad-Dailami dalam Musnad Firdausnya :
الْخَـــطُّ الْحَـــسَـنُ يَـزِيْـدُ الْحَـقَّ وُضُــــوْحاً
(khat yg rupawan akan menambah kebenaran sebagai semakin jelas)


Arti Kitabah


Kitabah merupakan pula menulis. Namun dia mempunyai arti lebih khusus, yaitu penulisan buat tujuan dokumentasi, surat menyurat, dan ilmu pengetahuan . Kitabah lazimnya ditulis diatas kertas dengan indera pena, dimana kertas kertas itu kemudian dihimpun satu sama lain. Lantaran itulah buku disebut "al-buku". Dengan demikian antara khat dan kitabah memiliki disparitas menjadi berikut 
  1. Khat digunakan buat mengungkapkan pesan singkat, padat, jelas melalui bentuk bentuk huruf yang ditulis sedemikian rupa. Sedangkan kitabah digunaan buat menyampaikan pesan terperinci melalui makna tanpa memperhatikan bentuk tulisan. 
  2. Khat memperhatikan detail bentuk huruf, dan kreasinya sedangkan kitabah hanya fokus pada pemilihan kata buat mengungkapkan isi fikiran.
 

Arti Rasam


Adapun rasam, maka beliau merupakan sarana buat membicarakan pesan menggunakan bentuk bentuk yg lebih luasdan majemuk, tidak mesti alfabet alfabet . Bisa jua berupa nomor angka, simbol simbol, serta bentuk bentuk lain. Rasam kita sebut dengan "gambar".
Maka, dari pengertian pengertian diatas, kata "khat" merupakan yg paling pantas buat disinonimkan menggunakan kaligrafi yaitu seni menulis indah.

Arti Kaligrafi


Kaligrafi merupakan seni rupa yg berkaitan dengan menulis. Berasal dari bahasa Yunani : kallos (καλλι) yang artinya keindahan serta grafos  γραφος  yg artinya "menulis"  (wikipedia). Menurut Oxford Dictionaries diambil menurut bahasa Yunani Kalligraphia, dari kata kallos (beauty) serta graphein (to write). Kemudian buat orang yg menulis, mereka menyebutnya "kalligraphos" yg artinya : person who writes beautifully (orang yang menulis bagus)


Secara gampangan, kaligrafi merupakan seni menulis indah menggunakan tangan. Sebenarnya kaligrafi tidak sekedar menulis indah. Kaligrafi adalah sejumlah kemampuan (skill) dalam menulis serta merangkai simbol simbol (huruf alfabet ) pada keserasian dan harmony. Seseorang yg sanggup menulis diatas kitab tulis menggunakan indah serta rapi tidak dianggap kaligrafi.  Namun, bila ia mampu mengirim pesan pesan tertentu dengan menuliskan huruf alfabet   dalam bentuk yg serasi dan kreatif, baru diklaim kaligrafi. Kaligrafi itu menyenangkan bagi yang menulis serta bagi yang menyaksikan.

Kaligrafi adalah seni universal. Setiap peradaban mempunyai bagian pada bidang kaligrafi. Ada kaligrafi latin, kaligrafi china, kaligrafi arab dan lain lain. Hanya saja, kaligrafi Arab memang lebih superior dab dominan, sebagai akibatnya istilah kaligrafi secar mutlaq menunjuk dalam kaligrafi Arab. 

Ada baiknya kita berkenalan menggunakan seni kaligrafi yang ada didunia. Berikut ini beberapa antara lain :

Kaligrafi Latin

Adalah seni menulis latif dalah simbol simbol atau alfabet huruf latin. Pena yang dipakai pada menulis kaligrafi latin merupakan pena yg berpelatuk datar. 
Ada beberapa gaya kaligrafi latin antara lain Kaligrafi Roman, Kaligrafi Gothic, dan Kaligrafi Italic.




Gaya Italic



Gaya Gothic



Gaya Roman



Kaligrafi China

Kaligrafi China diklaim shūfǎ (書法)  .  


Kaligrafi China mempunyai berasal sejarah yg sangat bertenaga, dan memberi pengaruh akbar pada sejarah kaligrafi dalam umumnya. Tehnik pembuatan tinta, dan kertas ditemukan semenjak usang oelh bangsa China serta sudah mensugesti peradaban manusia hingga kini . 

Kaligrafi ini ditulis memakai kuas dengan taraf kesulitan yg tinggi kecuali bagi yang sudah mahir. 

Tintanya memakai jelaga hitam yg masih diproduksi sampai sekarang. Bahkan para kaligrafer Arab poly yg menggunakan tinta China atau tinta bak lantaran hasilnya sangat hitam dan terdapat perbedaan makna mengkilat dan tahan usang. Jangan coba coba menumpahkan tinta China ke baju karena akan sangat sulit menghilangkannya. 

Gaya kaligrafi yg paling seringkali ditemui merupakan gaya cap (zhuanshu), gaya resmi (lishu),  gaya balok (kaishu), gaya kursif; karakter yang ditulis secara cepat dengan goresan-goresan yg kontiniu (caoshu) serta gaya berjalan (xingshu) --(asal : //www.mandarin-one.com/.)







Kaligrafi Arab


Tidak hiperbola bila saya katakan, bahwa kaligrafi Arab merupakan yang paling superior serta secara umum dikuasai pada global seni tulis menulis. Bahkan istilah kaligrafi sendiri, hampir hampir sebagai label kaligrafi Arab. Kaligrafi Arab membutuhkan lebih poly skill pada menguasainya. 

Baca Juga : Hamid Al-Amidi Rais Kaligrafer Islam


Belajar kaligrafi latin nir sesulit kaligrafi Arab. Bukan bermaksud mengecilkan, tetapi saya mampu menguasai kaligrafi latin pada sehari buat gaya italic. Namun buat menguasai kaligrafi Arab, contohnya khat Tsuluts, baru belajar menulis huruf alifnya saja, saya telah mutung. Kaligrafi China saya belum mencobanya, tapi kelihatannya sulit.

Kaligrafi Arab ditulis menggunakan memakai pena yg dipotong miring. Tingkat kemiringan rabat pena akan membentuk gaya goresan pena yg berbeda beda. Berikut ini beberapa jenis kaligrafi Arab : 

PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR IBD

Pengertian Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yg diharapkan dapat membcrikan pengetahuan dasar dan pengcrtian umum mengenai konsep-konsep yg dikembangkan buat mempelajari perkara-masalah serta kebudayaan.

Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal menurut istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri asal menurut bahasa Latin Humanus yg bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan memeriksa The Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya serta lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan menggunakan kasus nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar. Manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities di samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yg lain menjadi manusia itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic Humanities) menjadi satu matakuliah tidaklah identik menggunakan The Humanities (yang disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan Budaya).

Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pe­ngetahuan yg mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun bisa dibagi-bagi lagi ke pada banyak sekali bidang kahlian lain, misalnya seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, merupakan usaha yg dibutuhkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan buat menyelidiki masalah-perkara insan serta kebudayaan. Masalah-perkara ini bisa didekati menggunakan memakai pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan banyak sekali disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan memakai masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasa! Menurut ber­bagai bidang pengetahuan budaya untuk menyebarkan wawasan pemikiran serta kepekaan pada mempelajari masalah-perkara manusia dan kebudayaan.

Dengan perkataan lain dapatlah dikatakan bahwa selesainya mendapat matakuliah IBD ini, mahasiswa dibutuhkan memperlihatkan:
a. Minat dan kebiasaan mengusut apa-apa yang terjadi pada sekitarnya serta diluar lingkungannya, menelaah apa yg dikcrjakan sendiri dan mengapa.
b. Kesadaran akan pola-pola nilai yg dianutnya dan bagaimana hubungan nilai-nilai ini menggunakan cara hidupnya sehari-hari.
c. Keberanian moral buat mempertahankan nilai-nilai yang dirasakannya sudah bisa diterimanya menggunakan penuh tanggung jawab dan scbaliknya mcnolak nilai-nilai yg tidak dapat dibenarkan.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar (IBD).
Sebagaimana dikemukakan pada atas, penyajian Ilmu Budaya Dasar (IBD) nir lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pe­ngetahuan dasar serta pengertian umum tentang konsep-konsep yg dikem-bftngkan buat menelaah msalah-perkara insan dan kebudayaan, Dengan demikian jelas bahwa matakuliah ini tidak dimaksudkan buat mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang keahlian (disiplin) yg termasuk. Dalam pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai keliru satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran dan kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yg menyangkut orang lain dan alam sekitar­nya, juga yg menyangkut dirinya sendiri.

Dan bahwa pada rakyat yang berkabung semakin Cepat serta rumit ini, mahasiswa wajib mcngalami pergeseran nilai-nilai yg , mungkin sekali bisa membuatnya masa terbelakang atau putus harapan, suatu sikap yang tidak selayaknya dimiliki sang seseorang terpelajar. Bagaimanapun jua, mahasiswa adalah orang-orang belia yang sedang mengusut cara menaruh tanggapan dan evaluasi terhadap apa saja yg terjadi atas dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya. Sudah barang tentu ia perlu dibimbing buat menemukan cara terbaik yg sinkron menggunakan dirinya sendiri tanpa harus mengorbankan rakyat serta alam sekitarnya. Secara nir pribadi Budaya Dasar akan membantu mereka buat mencapai tujuan-tujuan tadi.

Berpijak berdasarkan hal pada atas, tujuan matakuliah Ilmu Budaya Dasar adalah untuk berbagi kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa bisa menjadi lebih halus. Untuk bidag menjangkau tujuan tadi pada atas, dibutuhkan Ilmu Budaya Dasar bisa:
a. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sebagai akibatnya mereka akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yg baru, terutama buat kepentingan profesi mereka.
b. Memberi kesempatan dalam mahasiswa buat bisa memperluas pandangan mereka tcntang masalah humanisme dan budaya, dan menyebarkan daya kritis mercka tcrhadap persoalan-problem yg mcnyangkut kedua hal tadi.
c. Mcngusahakan supaya mahasiswa sebagai caion pcmimpin bangsa serta ncgara, serta ahli dalatn bidang disiplin masing-masing, nir jatuh ke pada sifat-sifat kedaerahan serta pengkotaan disiplin yg ketat. Usaha ini tcrjadi karcna ruang lingkup pendidikan kita amat serta condong mem-buat manusia spcsialis yg berpandangan kurang luas. Matakuliah ini berusaha menambah kcmampuan mahasiswa buat menanggapi nilai-nilai serta masalah pada masyarakat lingkungan mereka khususnya dan perkara seria nilai-nilai umumnya tanpa terlalu terikat sang disiplin mereka.
d. Mcngusahakan wahana komunikasi para akademisi, agar mercka lebih mampu bcrdialog satu sama lain. Dengan mcmiliki satu bekal yg sama, para akademisi dibutuhkan dapat lebih lancar berkomunikasi. Kalau cara berkomunikasi ini selanjutnya akan lebih memperlancar pclaksanaan pembangunan dalam bcrbagai bidang keahlian. Mcskipun spcsialisasi sangat krusial, spcsialisasi yang terlalu sempit akan membuat global scorang mahasiswa/sarjana sebagai tcrlalu sempit. Masyarakat yang pcrcaya dalam pentingnya modcrnisasi tidak akan bisa memanfaat-kan sccara penuh sarjana-sarjana demikian, scbab proses modcrnisasi mcmerlukan orang yang bcrpandangan luas.

Secara umum tujuan IBD adalah Pembentukan dan pengembangan keperibadian dan ekspansi wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai banyak sekali tanda-tanda yg terdapat serta timbul dalam lingkungan, khususnya tanda-tanda-gejala berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, supaya daya tanggap, persepsi serta penalaran berkenaan menggunakan lingkungan budaya bisa diperluas. Apabila diperinci, maka tujuan pengajaran llmu Budaya Dasar itu adalah:
1. Lebih peka dan terbuka terhadap kasus humanisme serta budaya, scrta lebih bertanggung jawab terhadap perkara-kasus tersebut.
2. Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain buat lebih gampang menyesuaikan diri.
3. Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hayati pada masyarakat, hormat menghormati dan simpati dalam nilai-nilai yang hidup dalam rakyat.
4. Mengembangkan daya kritis tcrhadap pcrsoalan kemanusiaan dan kebudayaan.
5. Memiliki latarbelakang pengetahuan yang relatif luas mengenai kebudayaan Indonesia.
6. Menimbulkan minat buat mendalaminya.
7. Mcndukung dan mcngcmbangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.
8. Tidak terjerumus pada sifat kedaarahan serta pengkotakan disiplin ilmu.
9. Menambahkan kemampuan mahasiswa buat mcnanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam rakyat Indonesia dan dunia tanpa terpikat sang disiplin mereka.
10. Mempunyai kecenderungan bahan pembicaraan, tempat berpijak tentang perkara humanisme dan kebudayaan.
11. Terjalin hubungan antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih positif dan komunikatif.
12. Menjembatani para sarjana yang tidak sama keahliannya pada bertugas menghadapi masalah kemanusiaan serta budaya.
13. Memperlancar aplikasi pembangunan pada berbagai bidang yg ditangani oleh berbagai cendekiawan.
14. Agar bisa memenuhi tuntutan rakyat yang sedang menciptakan.
15. Agar bisa memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dharma pendidikan.

Dari kerangka tujuan yg telah dikemukakan tersebut diatas, dua perkara utama biasa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk memilih ruang lingkup kajian matakuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD). Kedua kasus pokok tersebut artinya :
a. Berbagai aspek kehidupan yg seluruhnya mcrupakan ungkapan masalah humanisme serta budaya yg dapal didekati dengan menggunakan pe­ngetahuan budaya (The Humanities), baik berdasarkan segi masing-masing keah­lian (disiplin) di pada pengetahuan budaya, juga sccara campuran (anlar bidang) bcrbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b. Hakekat insan yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya pada kebudayaan masing-masing zaman.

Proses budaya menjadi kemapanan Emosional
Dari Basic Cultural , akan bisa diketahui kemapanan emosi dan sosialnya. Dan ini akan berpengaruh secara langsung maupun tidak pribadi menggunakan tata cara kebiasaan hidupnya sehari-hari pada interaksinya (pergaulan) dengan insan lain, imbas lain yg disebabkan secara individu merupakan ketrampilan yang diperoleh menurut hubungan yg terjadi monoton tersebut, sebagai akibatnya mampu inheren dalam diri individu itu selama-lamanya. Seperti suara pepatah “ Lain lading lain belalang-lain lubuk lain jua Ikannya “ adalah disuatu loka akan beda cara dan kebiasaanya sehari-hari menggunakan tempat lain.

Bidang ilmu yang dibawanya kelak juga akan ditentukan oleh budaya serta adapt istiadat yg telah melekat pada dirinya.

Maka seringkali kita saksikan, sebuah konduite sosial yang menyimpang dari istiadat kebiasaan yang lazim, Dan itu terjadi 1 orang berdasarkan 10 orang yg lain yang mempunyai perilaku yang tidak selaras. Tetapi kita tidak mampu menjustifikasi atau menghakimi tindakan beliau keliru, lantaran kenyataan yang terjadi dalam diri seseorang asal berdasarkan insiden yang ditimbulkan sebelumnya.sikap-perilaku tersebut merupakan :
1. Angkuh
2. Sombong
3. Mau menang Sendiri
4. Egois
5. Sektarian
6. Acuh tak acuh

Sikap-sikap tadi akan terbawa dalam ketika mereka mempunyai kepandaian atau pengetahuan, sebagai akibatnya akan menjadi lain manakala ilmu tersebut digunakan dalam hal-hal yg jelek.

Ada ad interim orang yg menyampaikan bahwa perilaku yang tidak selaras akan membawa efek kemajuan pada hidupnya, namun dilain pihak terdapat yg menyampaikan sebaliknya, yaitu membawa kehancuran dalam dirinya. Yang terbaik adalah keselarasan yaitu membentuk sikap yg selaras serta sesuai menggunakan norma-norma yang terdapat pada rakyat. Dari kumpulan orang yang mempunyai langsung yang baik serta ilmu yg dimiliki, akan berguna bagi umat insan.

Berkesenian bisa membangun perilaku dan eksklusif yg baik, hal ini bisa dilakukan apabila seseorang tahu proses sebuah penciptaan karya seni, dimana berdasarkan awalnya ada proses : “ CIPTA – RASA – KARSA “
1. CIPTA : Adalah sebuah proses perenungan yg dilakukan menggunakan kontemplasi, yang pada hal ini berdasarkan menurut kedalaman ilmu seorang dari olah batin, pengetahuan, wawasan dan ketajaman bisikan hati seseorang hingga tercipta sebuah karya seni.
2. RASA : Setelah proses pertama terselesaikan, maka selanjutnya berdasarkan output penciptaan sampai membentuk karya seni tersebut sebelum di edarkan atau diinformasikan dalam orang lain, dirasakan terlebih dahulu sang oleh pembuatnya. Dari proses ini terjadi gugusan antara pikiran serta perasaan sehingga terjadi dialog yg lalu mampu memutuskan layak serta tidaknya karya ini ditampilkan.
3. KARSA : sehabis terselesaikan pada proses pengkombinasian tadi, maka lalu dilakukan proses tahapan terakhir yaitu mengkarsakan atau memvisualisasikan dalam bentuk gerakan, lukisan, goresan pena atau bentuk lain yang diinginkan.

Proses – proses tahapan tadi terjadi begitu cepat, tergantung berdasarkan kemampuan seseorang dalam memadukan segala potensi yang dimilikinya.

PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI

Pengertian Dan Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli 
1. Pengertian Manajemen 
Dalam suatu forum atau instansi baik yang besar juga yang mini diperlukan adanya sistem manajemen, agar tujuan dari forum atau instansi tadi dapat tercapai dengan baik. Untuk itu peranan manajemen sangat krusial khususnya manajemen kepegawaian, yg memegang peranan dalam memilih, mengatur dan menuntaskan perkara yang ada pada kepegawaian. Sebelum mengetahui apa yang dimaksud menggunakan manajemen kepegawaian, terlebih dahulu harus mengetahui pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen adalah suatu kerangka kerja yg terdiri menurut aneka macam bagian atau komponen yang secara keseluruhan saling berkaitan yang diorganisasikan sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan beserta. Menurut pendapat Mary Parker Follet yg dikutip sang Alfonsus Sirait dalam bukunya yg berjudul “Manajemen” mendefinisikan pengertian manajemen, bahwa: 

“Manajemen merupakan merupakan seni buat melaksanakan sesuatu pekerjaan melalui orang lain, menggunakan memakai sumber-asal daya buat mencapai tujuan yang ditetapkan”. (Sirait,1991:8).

Pada dasarnya kemampuan insan itu terbatas (fisik, pengetahuan, saat serta perhatian) sedangkan kebutuhannya tidak terbatas. Usaha buat memenuhi kebutuhan, terfokusnya kemampuan dalam melakukan suatu pekerjaan yang mendorong buat membagi pekerjaan, tugas serta tanggung jawab. Manajemen berasal menurut istilah to manage yg artinya mengatur. 

Menurut Malayu SP. Hasibuan, dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia mendefinisikan manajemen merupakan menjadi berikut :

“Manajemen merupakan ilmu serta seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya insan serta asal-sumber lainnya secara efektif dan efisien buat mencapai tujuan tertentu”. (Hasibuan,1996:259).

Pandangan yang sama tentang pengertian manajemen jua dikemukakan sang George R. Terry, pada bukunya Principles of Management yang dikutip oleh Soewarno Handayaningrat, dalam bukunya yg berjudul “Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen”, menaruh definisi manajemen menjadi berikut :

“Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating and controlling utility in each both science and art followed in order to accomplish predermined objectives”. (manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas: perencanaan, pengorganisasian, penggerak aplikasi dan pengawasan, menggunakan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar bisa merampungkan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya). (Soewarno,1994:20).

Fungsi Manajemen 
Fungsi manajemen seperti yg dikemukakan oleh John F. Mee yang dikutip oleh Soewarno Handayaningrat, pada bukunya “Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen”.(Soewarno,1996:26), yang memakai pendekatan fungsi dari manajemen (dengan akronim POMCO) yaitu :

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses pemikiran yg matang buat dilakukan dimasa yang akan dating menggunakan memilih aktivitas-kegiatannya. 

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah seluruh proses pengelompokkan orang-orang, peralatan, aktivitas, tugas, kewenangan dan tanggung jawab, sehingga merupakan organisasi yang bisa digerakan secara keseluruhan dalam rangka tercapainya tujuan yang ditentukan.

3. Pemberian Motivasi (Motivating)
Pemberian motivasi merupakan proses pemberian motif (dorongan) pada para karyawan buat bekerja lebih bergairah, sebagai akibatnya mereka menggunakan sadar mau bekerja demi tercapainya tujuan organisasi secara berhasil guna dan berdaya guna.

4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses pengamatan terhadap aplikasi semua kegiatan organisasi buat menjamin supaya seluruh pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan planning yg sudah ditentukan sebelumnya.

Fungsi manajemen juga didefinisikan oleh Oey Liang Lee pada bukunya Malayu SP. Hasibuan merupakan menjadi berikut : 
1. Perencanaan (Planning);
2. Pengorgnisasian (Organizing);
3. Pengarahan (Actuating);
4. Pengkoordinasian (Coordinating);
5. Pengontrolan (Controlling);
(Hasibuan,1996:39). 

Berdasarkan uraian serta definisi-definisi yg sudah dikemukakan oleh para ahli diatas, bisa disimpulkan bahwa manajemen ternyata memiliki prinsip-prinsip. Adapun prinsip-prinsip manajemen tadi digolongkan dalam 14 (emapat belas) bagian, hal ini dikemukakan sang Henry Fayol yang dikutip sang Malayu SP. Hasibuan dalam bukunya “Manajemen Dasar Pengertian serta Masalah” menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Division of Work (asas pembagian kerja); merupakan pembagian kerja yg spesialisasi sangat diperlukan guna memperoleh efisiensi pada mencapai tujuan secara berhasil guna dan berdaya guna.
2. Authority and Responsibility (asas kewenangan dan tanggung jawab); ialah adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab antara atasan dan bawahan.
3. Discipline (asas disiplin); artinya semua perjanjian, peraturan yg telah ditetapkan, perintah atasan harus dihormati, dipatuhi serta dilaksanakan sepenuhnya.
4. Unity of Command (asas kesatuan perintah); artinya ada yang diperintah serta terdapat yg memerintah serta yg diberi perintah bertanggung jawab pada yang memerintah.
5. Unity of Direction (kesatuan arah).
6. Subordination of Individual interest into General Interest; adalah setiap orang pada organisasi wajib mengutamakan kepentingan beserta (organisasi), diatas kepentingan langsung.
7. Remuneration of Personnel (gaji/penggajian); artinya honor dan jaminan-agunan sosial wajib adil, lumrah dan berimbang dengan kebutuhan.
8. Centralization (sentralisasi/pemusatan); merupakan kewenangan itu dipusatkan atau dibagi-bagikan tanpa mengabaikan siatuasi yg luas. Pemusatan ini sifatnya pada arti nisbi, belum diklaim absolut.
9. Scalar chain (susunan organisasi); merupakan perintah wajib berjenjang dari jabatan tertinggi ke jabatan terendah menggunakan cara berurutan.
10. Order (keteraturan); adalah keteraturan serta ketertiban dalam suatu penempatan.
11. Equity (persamaan/keadilan); ialah berlaku adil terhadap semua pegawai dalam anugerah gaji dan jaminan sosial, pekerjaan serta sanksi.
12. Inisiative.
13. Stability of tenure (stabilitas pegawai)
14. Esprit de Corps (kecintaan terhadap kesatuan). (Hasibuan,1996:10-12).

Disamping itu prinsip-prinsip manajemen juga dikemukakan oleh F.W. Taylor yang dikutip sang H. Malayu S.P. Hasibuan pada bukunya “Manajemen Dasar Pengertian serta Masalah”, bahwa prinsip-prinsip manajemen merupakan : 
  • Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik. 
  • Pemilihan serta pengembangan para pegawai. 
  • Usaha buat menghubungkan dan mempersatukan metode kerja yang terbaik menurut para pegawai yg terpilih serta yang terlatih. 
  • Kerja sama yg serasi antara atasan dan bawahan, mencakup pembagian kerja serta tanggung jawab atasan untuk merencanakan pekerjaan. (Hasibuan,1996:7). 
Pengertian Kepegawaian 
Istilah kepegawaian berasal menurut kata pegawai yg ialah merupakan orang yg melakukan pekerjaan menggunakan menerima imbalan jasa berupa honor dan tunjangan dari pemerintah. Unsur manusia sebagai pegawai maka tujuan badan (wadah yang sudah ditentukan) kemungkinan akbar akan tercapai sebagaimana yg diharapkan. Pegawai inilah yg mengerjakan segala pekerjaan atau aktivitas-aktivitas penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan. 

Jadi yang dimaksud menggunakan kepegawaian adalah segala aktivitas yg menyangkut duduk perkara pegawai mulai menurut penerimaan pegawai sampai dalam pelepasan pegawai pada rangka menjalani masa pensiun buat pulang ke masyarakat setelah menjalankan tugasnya, dalam hal ini sebagai pegawai yg menjalankan tugasnya menggunakan sebaik-baiknya.

Pengertian Manajemen Kepegawaian 
Manajemen kepegawaian lazim dianggap personel management atau rapikan personalia atau training, sebab walaupun istilah-kata tersebut nampaknya tidak selaras tetapi pengertiannya sama. M. Manullang mendefinisikan tentang pengertian manajemen kepegawaian pada bukunya yg berjudul “Dasar-Dasar Manajemen”, bahwa manajemen kepegawaian merupakan :

“Manajemen kepegawaian (personnel management) adalah seni dan ilmu perencanaan, pelaksanaan dan pengontrolan energi kerja buat tercapainya tujuan yg sudah dipengaruhi terlebih dahulu menggunakan adanya kepuasan hati dalam diri para pegawai”. (Manullang,1962:11).

Dari definisi tadi bisa disimpulkan bahwa manajemen kepegawaian bertugas untuk melaksanakan kegiatan-aktivitas yg secara garis akbar sudah dipengaruhi sang administrator dengan menitik beratkan dalam usaha-usaha buat :
1. Mendapatkan energi-tenaga pegawai yang cakap dan mampu bekerja dari kebutuhan instansi/forum, organisasi.
2. Menggerakan mereka buat tercapainya tujuan.
3. Memelihara dan membuatkan kecakapan dan kemampuan pegawai buat mendapatkan prestasi kerja yang sebaik-baiknya.

Fungsi Manajemen Kepegawaian 
Fungsi adalah sesuatu yang harus dijalankan sebagai bagian atau sumbangan kepada organisasi (wadah yang telah dipengaruhi) secara keseluruhan atau bagian yg eksklusif serta adalah kegiatan-kegiatan utama. Seperti diketahui bahwa general management memiliki fungs-fungsi yang perlu dilaksanakan dalam setiap organisasi, demikian pula manajemen kepegawaian. Fungsi utama daripada manajemen kepegawaian adalah memperkembangkan kebijaksanaan-kebijaksanaan serta pedoman-pedoman kerja yg menyeluruh agar dapat dipergunakan hingga pedoman pelaksanaan oleh badan/lembaga organisasi pelaksananya. Fungsi manajemen kepegawaian jua adalah suatu tugas-tugas primer yang harus dilaksanakan untuk menyelenggarakan keseluruhan aktivitas-aktivitas pada bidang kepegawaian.

Jadi pada manajemen kepegawaian sine qua non pembagian tanggung jawab yang jelas, tegas serta sempurna sehingga acara yg sudah ditetapkan bisa berjalan suatu sistem, agar seluruh pegawai bekerja dan menjalankan tugasnya menggunakan sebaik-baiknya.

Tujuan Manajemen Kepegawaian 
Segenap proses kegiatan manajemen kepegawaian dalam suatu organisasi tertentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utamanya adalah buat mengurus segala sesuatu yang herbi masalah kepegawaian. 

Tujuan dari pelaksanaan manajemen kepegawaian merupakan buat mengklaim terlaksananya pembangunan yg ditangani sang pemerintah antara lain yaitu buat : 
  • Meningkatkan agunan kepastian hukum hak atas pegawai. 
  • Meningkatkan pelayanan administrasi kepegawaian kepada rakyat. 
  • Meningkatkan kinerja aparatur. 
Disamping itu tujuan manajemen kepegawaian merupakan dua, yaitu production minded dan people minded atau menggunakan kata lain efisiensi (daya guna) serta collaboration (kolaborasi).

PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR IBD

Pengertian Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Secara sederhana IBD merupakan pengetahuan yg diperlukan dapat membcrikan pengetahuan dasar serta pengcrtian umum tentang konsep-konsep yg dikembangkan buat mempelajari perkara-perkara dan kebudayaan.

Istilah IBD dikembangkan pada Indonesia menjadi pengganti kata Basic Humanities yang dari berdasarkan istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun kata Humanities itu sendiri dari menurut bahasa Latin Humanus yang mampu diartikan manusiawi, berbudaya serta halus (fefined). Dengan memeriksa The Humanities diandaikan seorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian mampu dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia menjadi homo humanus atau manusia berbudaya. Agar. Insan bisa sebagai humanus, mereka wajib mempelajari ilmu yaitu The Humanities di samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yg lain sebagai insan itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities (yg disalin ke pada bahasa Indonesia sebagai: Pengetahuan Budaya).

Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pe­ngetahuan yg mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke pada banyak sekali bidang kahlian lain, misalnya seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa serta lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, merupakan usaha yang diperlukan dapat menaruh pengetahuan dasar dan pengertian generik tentang konsep-konsep yg dikembangkan buat menelaah perkara-masalah insan serta kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati dengan memakai pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara adonan banyak sekali disiplin pada pengetahuan budaya ataupun menggunakan memakai masing-masing keahlian pada pada pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar memakai pengertian-pengertian yang berasa! Dari ber­bagai bidang pengetahuan budaya buat membuatkan wawasan pemikiran serta kepekaan pada menelaah kasus-masalah manusia serta kebudayaan.

Dengan perkataan lain dapatlah dikatakan bahwa selesainya menerima matakuliah IBD ini, mahasiswa dibutuhkan menerangkan:
a. Minat dan norma menyelidiki apa-apa yang terjadi pada sekitarnya dan diluar lingkungannya, mengkaji apa yg dikcrjakan sendiri serta mengapa.
b. Kesadaran akan pola-pola nilai yg dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
c. Keberanian moral buat mempertahankan nilai-nilai yang dirasakannya telah bisa diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan scbaliknya mcnolak nilai-nilai yang tidak bisa dibenarkan.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar (IBD).
Sebagaimana dikemukakan pada atas, penyajian Ilmu Budaya Dasar (IBD) tidak lain adalah usaha yg diharapkan bisa menaruh pe­ngetahuan dasar dan pengertian generik tentang konsep-konsep yang dikem-bftngkan untuk menelaah msalah-perkara insan dan kebudayaan, Dengan demikian kentara bahwa matakuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seseorang pakar dalam galat satu bidang keahlian (disiplin) yg termasuk. Dalam pengetahuan budaya, akan namun Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai galat satu usaha membuatkan kepribadian mahasiswa menggunakan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam kurang lebih­nya, maupun yg menyangkut dirinya sendiri.

Dan bahwa pada rakyat yang berkabung semakin Cepat dan rumit ini, mahasiswa harus mcngalami pergeseran nilai-nilai yang , mungkin sekali bisa membuatnya masa kolot atau putus harapan, suatu sikap yang nir selayaknya dimiliki sang seorang terpelajar. Bagaimanapun pula, mahasiswa merupakan orang-orang muda yg sedang mempelajari cara menaruh tanggapan serta evaluasi terhadap apa saja yg terjadi atas dirinya sendiri serta rakyat sekitarnya. Sudah barang tentu ia perlu dibimbing untuk menemukan cara terbaik yang sinkron menggunakan dirinya sendiri tanpa wajib mengorbankan rakyat serta alam sekitarnya. Secara nir eksklusif Budaya Dasar akan membantu mereka buat mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Berpijak menurut hal pada atas, tujuan matakuliah Ilmu Budaya Dasar adalah buat membuatkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan menggunakan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Untuk bidag menjangkau tujuan tersebut pada atas, diharapkan Ilmu Budaya Dasar dapat:
a. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka akan lebih gampang menyesuaikan diri menggunakan lingkungan yg baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
b. Memberi kesempatan pada mahasiswa buat dapat memperluas pandangan mereka tcntang perkara kemanusiaan dan budaya, serta mengembangkan daya kritis mercka tcrhadap duduk perkara-persoalan yang mcnyangkut ke 2 hal tadi.
c. Mcngusahakan supaya mahasiswa menjadi caion pcmimpin bangsa dan ncgara, serta pakar dalatn bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan serta pengkotaan disiplin yg ketat. Usaha ini tcrjadi karcna ruang lingkup pendidikan kita amat dan condong mem-buat manusia spcsialis yang berpandangan kurang luas. Matakuliah ini berusaha menambah kcmampuan mahasiswa buat menanggapi nilai-nilai serta perkara pada warga lingkungan mereka khususnya dan perkara seria nilai-nilai umumnya tanpa terlalu terikat oleh disiplin mereka.
d. Mcngusahakan sarana komunikasi para akademisi, supaya mercka lebih mampu bcrdialog satu sama lain. Dengan mcmiliki satu bekal yg sama, para akademisi dibutuhkan bisa lebih lancar berkomunikasi. Kalau cara berkomunikasi ini selanjutnya akan lebih memperlancar pclaksanaan pembangunan pada bcrbagai bidang keahlian. Mcskipun spcsialisasi sangat krusial, spcsialisasi yg terlalu sempit akan menciptakan dunia scorang mahasiswa/sarjana menjadi tcrlalu sempit. Masyarakat yg pcrcaya dalam pentingnya modcrnisasi nir akan dapat memanfaat-kan sccara penuh sarjana-sarjana demikian, scbab proses modcrnisasi mcmerlukan orang yg bcrpandangan luas.

Secara umum tujuan IBD merupakan Pembentukan dan pengembangan keperibadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan serta pemikiran mengenai banyak sekali gejala yg terdapat serta timbul dalam lingkungan, khususnya tanda-tanda-tanda-tanda berkenaan menggunakan kebudayaan dan kemanusiaan, supaya daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas. Jika diperinci, maka tujuan pengajaran llmu Budaya Dasar itu merupakan:
1. Lebih peka dan terbuka terhadap kasus humanisme dan budaya, scrta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-kasus tersebut.
2. Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain buat lebih mudah beradaptasi.
3. Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam warga , hormat menghormati dan simpati pada nilai-nilai yang hayati pada masyarakat.
4. Mengembangkan daya kritis tcrhadap pcrsoalan humanisme dan kebudayaan.
5. Memiliki latarbelakang pengetahuan yg relatif luas mengenai kebudayaan Indonesia.
6. Menimbulkan minat buat mendalaminya.
7. Mcndukung serta mcngcmbangkan kebudayaan sendiri menggunakan kreatif.
8. Tidak terjerumus kepada sifat kedaarahan dan pengkotakan disiplin ilmu.
9. Menambahkan kemampuan mahasiswa buat mcnanggapi kasus nilai-nilai budaya pada warga Indonesia dan dunia tanpa terpikat sang disiplin mereka.
10. Mempunyai kesamaan bahan pembicaraan, loka berpijak mengenai masalah humanisme serta kebudayaan.
11. Terjalin interaksi antara cendekiawan yang tidak sinkron keahlian agar lebih positif dan komunikatif.
12. Menjembatani para sarjana yg berbeda keahliannya pada bertugas menghadapi kasus humanisme serta budaya.
13. Memperlancar pelaksanaan pembangunan pada berbagai bidang yang ditangani oleh aneka macam cendekiawan.
14. Agar bisa memenuhi tuntutan rakyat yg sedang menciptakan.
15. Agar sanggup memenuhi tuntutan berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dharma pendidikan.

Dari kerangka tujuan yang sudah dikemukakan tersebut diatas, dua kasus pokok biasa dipakai menjadi bahan pertimbangan buat memilih ruang lingkup kajian matakuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD). Kedua masalah utama tersebut ialah :
a. Berbagai aspek kehidupan yg seluruhnya mcrupakan ungkapan masalah kemanusiaan serta budaya yg dapal didekati dengan memakai pe­ngetahuan budaya (The Humanities), baik berdasarkan segi masing-masing keah­lian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun sccara adonan (anlar bidang) bcrbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b. Hakekat insan yang satu atau universal, akan tetapi yg beraneka ragam perwujudannya pada kebudayaan masing-masing zaman.

Proses budaya sebagai kemapanan Emosional
Dari Basic Cultural , akan bisa diketahui kemapanan emosi serta sosialnya. Dan ini akan berpengaruh secara langsung juga tidak langsung dengan tata cara kebiasaan hidupnya sehari-hari dalam interaksinya (pergaulan) dengan manusia lain, pengaruh lain yg ditimbulkan secara individu adalah ketrampilan yg diperoleh berdasarkan interaksi yang terjadi terus-menerus tersebut, sehingga sanggup melekat dalam diri individu itu selama-lamanya. Seperti suara pepatah “ Lain lading lain belalang-lain lubuk lain jua Ikannya “ artinya disuatu tempat akan beda cara dan kebiasaanya sehari-hari dengan loka lain.

Bidang ilmu yang dibawanya kelak jua akan dipengaruhi oleh budaya dan adapt adat yg sudah melekat pada dirinya.

Maka seringkali kita saksikan, sebuah perilaku sosial yg menyimpang menurut adat kebiasaan yg lazim, Dan itu terjadi 1 orang dari 10 orang yg lain yang memiliki sikap yang berbeda. Tetapi kita nir sanggup menjustifikasi atau menghakimi tindakan beliau galat, karena kenyataan yg terjadi pada diri seorang berasal berdasarkan insiden yang ditimbulkan sebelumnya.sikap-perilaku tersebut adalah :
1. Angkuh
2. Sombong
3. Mau menang Sendiri
4. Egois
5. Sektarian
6. Acuh tak acuh

Sikap-perilaku tadi akan terbawa pada waktu mereka memiliki kemampuan berpikir atau pengetahuan, sehingga akan sebagai lain manakala ilmu tadi digunakan dalam hal-hal yang tidak baik.

Ada sementara orang yg mengungkapkan bahwa sikap yang tidak selaras akan membawa dampak kemajuan pada hidupnya, namun dilain pihak terdapat yang mengatakan sebaliknya, yaitu membawa kehancuran pada dirinya. Yang terbaik merupakan keselarasan yaitu membangun perilaku yg selaras serta sinkron menggunakan kebiasaan-norma yg terdapat di masyarakat. Dari kumpulan orang yg memiliki langsung yg baik dan ilmu yg dimiliki, akan bermanfaat bagi umat manusia.

Berkesenian bisa membangun sikap serta eksklusif yg baik, hal ini dapat dilakukan jika seseorang tahu proses sebuah penciptaan karya seni, dimana dari awalnya terdapat proses : “ CIPTA – RASA – KARSA “
1. CIPTA : Adalah sebuah proses perenungan yg dilakukan menggunakan kontemplasi, yang dalam hal ini didasarkan berdasarkan kedalaman ilmu seorang menurut olah batin, pengetahuan, wawasan serta ketajaman bisikan hati seseorang hingga tercipta sebuah karya seni.
2. RASA : Setelah proses pertama selesai, maka selanjutnya berdasarkan output penciptaan sampai membentuk karya seni tersebut sebelum di edarkan atau diinformasikan dalam orang lain, dirasakan terlebih dahulu sang sang pembuatnya. Dari proses ini terjadi gugusan antara pikiran serta perasaan sehingga terjadi obrolan yg lalu bisa memutuskan layak serta tidaknya karya ini ditampilkan.
3. KARSA : sehabis terselesaikan dalam proses pengkombinasian tersebut, maka kemudian dilakukan proses tahapan terakhir yaitu mengkarsakan atau memvisualisasikan pada bentuk gerakan, lukisan, tulisan atau bentuk lain yang diinginkan.

Proses – proses tahapan tersebut terjadi begitu cepat, tergantung menurut kemampuan seorang dalam memadukan segala potensi yang dimilikinya.

PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI

Pengertian Dan Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli 
1. Pengertian Manajemen 
Dalam suatu forum atau instansi baik yg akbar juga yg kecil dibutuhkan adanya sistem manajemen, supaya tujuan berdasarkan forum atau instansi tadi dapat tercapai menggunakan baik. Untuk itu peranan manajemen sangat penting khususnya manajemen kepegawaian, yang memegang peranan dalam menentukan, mengatur dan merampungkan perkara yg terdapat dalam kepegawaian. Sebelum mengetahui apa yang dimaksud menggunakan manajemen kepegawaian, terlebih dahulu wajib mengetahui pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen merupakan suatu kerangka kerja yg terdiri dari berbagai bagian atau komponen yang secara keseluruhan saling berkaitan yg diorganisasikan sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan beserta. Menurut pendapat Mary Parker Follet yang dikutip sang Alfonsus Sirait pada bukunya yg berjudul “Manajemen” mendefinisikan pengertian manajemen, bahwa: 

“Manajemen adalah adalah seni buat melaksanakan sesuatu pekerjaan melalui orang lain, menggunakan memakai sumber-sumber daya buat mencapai tujuan yg ditetapkan”. (Sirait,1991:8).

Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas (fisik, pengetahuan, ketika dan perhatian) sedangkan kebutuhannya tidak terbatas. Usaha untuk memenuhi kebutuhan, terfokusnya kemampuan dalam melakukan suatu pekerjaan yang mendorong buat membagi pekerjaan, tugas serta tanggung jawab. Manajemen dari dari istilah to manage yg merupakan mengatur. 

Menurut Malayu SP. Hasibuan, pada bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia mendefinisikan manajemen merupakan sebagai berikut :

“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan asal-asal lainnya secara efektif dan efisien buat mencapai tujuan eksklusif”. (Hasibuan,1996:259).

Pandangan yg sama tentang pengertian manajemen jua dikemukakan sang George R. Terry, dalam bukunya Principles of Management yg dikutip oleh Soewarno Handayaningrat, pada bukunya yg berjudul “Pengantar Studi Ilmu Administrasi serta Manajemen”, memberikan definisi manajemen sebagai berikut :

“Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating and controlling utility in each both science and art followed in order to accomplish predermined objectives”. (manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas: perencanaan, pengorganisasian, penggerak pelaksanaan serta supervisi, menggunakan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar bisa menyelesaikan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya). (Soewarno,1994:20).

Fungsi Manajemen 
Fungsi manajemen seperti yang dikemukakan oleh John F. Mee yang dikutip oleh Soewarno Handayaningrat, dalam bukunya “Pengantar Studi Ilmu Administrasi serta Manajemen”.(Soewarno,1996:26), yang menggunakan pendekatan fungsi dari manajemen (dengan akronim POMCO) yaitu :

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan proses pemikiran yg matang buat dilakukan dimasa yang akan dating menggunakan menentukan aktivitas-kegiatannya. 

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah seluruh proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, aktivitas, tugas, kewenangan dan tanggung jawab, sebagai akibatnya adalah organisasi yang bisa digerakan secara holistik dalam rangka tercapainya tujuan yg ditentukan.

3. Pemberian Motivasi (Motivating)
Pemberian motivasi adalah proses hadiah motif (dorongan) pada para karyawan buat bekerja lebih bergairah, sehingga mereka dengan sadar mau bekerja demi tercapainya tujuan organisasi secara berhasil guna serta berdaya guna.

4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses pengamatan terhadap aplikasi seluruh aktivitas organisasi buat mengklaim agar seluruh pekerjaan bisa berjalan sesuai menggunakan rencana yang sudah ditentukan sebelumnya.

Fungsi manajemen jua didefinisikan sang Oey Liang Lee pada bukunya Malayu SP. Hasibuan adalah menjadi berikut : 
1. Perencanaan (Planning);
2. Pengorgnisasian (Organizing);
3. Pengarahan (Actuating);
4. Pengkoordinasian (Coordinating);
5. Pengontrolan (Controlling);
(Hasibuan,1996:39). 

Berdasarkan uraian serta definisi-definisi yg sudah dikemukakan oleh para ahli diatas, bisa disimpulkan bahwa manajemen ternyata mempunyai prinsip-prinsip. Adapun prinsip-prinsip manajemen tadi digolongkan dalam 14 (emapat belas) bagian, hal ini dikemukakan oleh Henry Fayol yang dikutip sang Malayu SP. Hasibuan dalam bukunya “Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah” dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Division of Work (asas pembagian kerja); merupakan pembagian kerja yg spesialisasi sangat diperlukan guna memperoleh efisiensi dalam mencapai tujuan secara berhasil guna dan berdaya guna.
2. Authority and Responsibility (asas kewenangan serta tanggung jawab); merupakan adanya pembagian kewenangan dan tanggung jawab antara atasan serta bawahan.
3. Discipline (asas disiplin); ialah semua perjanjian, peraturan yg sudah ditetapkan, perintah atasan harus dihormati, dipatuhi serta dilaksanakan sepenuhnya.
4. Unity of Command (asas kesatuan perintah); merupakan terdapat yg diperintah dan ada yang memerintah dan yang diberi perintah bertanggung jawab pada yang memerintah.
5. Unity of Direction (kesatuan arah).
6. Subordination of Individual interest into General Interest; ialah setiap orang dalam organisasi harus mengutamakan kepentingan bersama (organisasi), diatas kepentingan langsung.
7. Remuneration of Personnel (gaji/penggajian); merupakan gaji serta agunan-jaminan sosial harus adil, lumrah dan berimbang dengan kebutuhan.
8. Centralization (sentralisasi/pemusatan); adalah kewenangan itu dipusatkan atau dibagi-bagikan tanpa mengabaikan siatuasi yg luas. Pemusatan ini sifatnya dalam arti relatif, belum diklaim absolut.
9. Scalar chain (susunan organisasi); ialah perintah wajib berjenjang menurut jabatan tertinggi ke jabatan terendah dengan cara berurutan.
10. Order (keteraturan); merupakan keteraturan dan ketertiban pada suatu penempatan.
11. Equity (persamaan/keadilan); adalah berlaku adil terhadap seluruh pegawai dalam pemberian honor dan agunan sosial, pekerjaan dan hukuman.
12. Inisiative.
13. Stability of tenure (stabilitas pegawai)
14. Esprit de Corps (kecintaan terhadap kesatuan). (Hasibuan,1996:10-12).

Disamping itu prinsip-prinsip manajemen juga dikemukakan sang F.W. Taylor yg dikutip sang H. Malayu S.P. Hasibuan pada bukunya “Manajemen Dasar Pengertian serta Masalah”, bahwa prinsip-prinsip manajemen adalah : 
  • Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik. 
  • Pemilihan dan pengembangan para pegawai. 
  • Usaha untuk menghubungkan serta mempersatukan metode kerja yang terbaik dari para pegawai yang terpilih serta yg terlatih. 
  • Kerja sama yang harmonis antara atasan serta bawahan, mencakup pembagian kerja dan tanggung jawab atasan buat merencanakan pekerjaan. (Hasibuan,1996:7). 
Pengertian Kepegawaian 
Istilah kepegawaian berasal menurut kata pegawai yg adalah merupakan orang yang melakukan pekerjaan menggunakan menerima imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan menurut pemerintah. Unsur insan sebagai pegawai maka tujuan badan (wadah yg telah ditentukan) kemungkinan akbar akan tercapai sebagaimana yang diperlukan. Pegawai inilah yg mengerjakan segala pekerjaan atau aktivitas-aktivitas penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan. 

Jadi yg dimaksud menggunakan kepegawaian merupakan segala kegiatan yang menyangkut duduk perkara pegawai mulai berdasarkan penerimaan pegawai sampai dalam divestasi pegawai dalam rangka menjalani masa pensiun buat pulang ke rakyat sehabis menjalankan tugasnya, dalam hal ini menjadi pegawai yang menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

Pengertian Manajemen Kepegawaian 
Manajemen kepegawaian lazim diklaim personel management atau rapikan personalia atau pelatihan, karena walaupun istilah-kata tersebut nampaknya tidak selaras tetapi pengertiannya sama. M. Manullang mendefinisikan tentang pengertian manajemen kepegawaian pada bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar Manajemen”, bahwa manajemen kepegawaian adalah :

“Manajemen kepegawaian (personnel management) merupakan seni serta ilmu perencanaan, aplikasi serta pengontrolan energi kerja buat tercapainya tujuan yang sudah ditentukan terlebih dahulu dengan adanya kepuasan hati dalam diri para pegawai”. (Manullang,1962:11).

Dari definisi tadi bisa disimpulkan bahwa manajemen kepegawaian bertugas untuk melaksanakan kegiatan-aktivitas yang secara garis besar telah dipengaruhi oleh administrator menggunakan menitik beratkan dalam bisnis-bisnis buat :
1. Mendapatkan tenaga-energi pegawai yg cakap serta bisa bekerja berdasarkan kebutuhan instansi/lembaga, organisasi.
2. Menggerakan mereka buat tercapainya tujuan.
3. Memelihara dan mengembangkan kecakapan serta kemampuan pegawai buat menerima prestasi kerja yg sebaik-baiknya.

Fungsi Manajemen Kepegawaian 
Fungsi merupakan sesuatu yg wajib dijalankan sebagai bagian atau sumbangan pada organisasi (wadah yang sudah ditentukan) secara keseluruhan atau bagian yg tertentu serta merupakan kegiatan-aktivitas utama. Seperti diketahui bahwa general management memiliki fungs-fungsi yang perlu dilaksanakan dalam setiap organisasi, demikian juga manajemen kepegawaian. Fungsi primer daripada manajemen kepegawaian adalah memperkembangkan kebijaksanaan-kebijaksanaan serta panduan-pedoman kerja yg menyeluruh supaya bisa digunakan hingga pedoman aplikasi sang badan/forum organisasi pelaksananya. Fungsi manajemen kepegawaian jua merupakan suatu tugas-tugas primer yang harus dilaksanakan buat menyelenggarakan holistik aktivitas-aktivitas di bidang kepegawaian.

Jadi dalam manajemen kepegawaian sine qua non pembagian tanggung jawab yang jelas, tegas dan tepat sehingga program yang sudah ditetapkan dapat berjalan suatu sistem, supaya semua pegawai bekerja dan menjalankan tugasnya menggunakan sebaik-baiknya.

Tujuan Manajemen Kepegawaian 
Segenap proses aktivitas manajemen kepegawaian dalam suatu organisasi tertentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utamanya adalah buat mengurus segala sesuatu yang herbi perkara kepegawaian. 

Tujuan dari aplikasi manajemen kepegawaian adalah buat menjamin terlaksananya pembangunan yg ditangani sang pemerintah diantaranya yaitu buat : 
  • Meningkatkan jaminan kepastian hukum hak atas pegawai. 
  • Meningkatkan pelayanan administrasi kepegawaian pada masyarakat. 
  • Meningkatkan kinerja aparatur. 
Disamping itu tujuan manajemen kepegawaian merupakan dua, yaitu production minded dan people minded atau menggunakan istilah lain efisiensi (daya guna) serta collaboration (kolaborasi).