PENGERTIAN SALURAN PEMASARAN DAN JENISJENIS SALURAN PEMASARAN

Pengertian Saluran Pemasaran Dan Jenis-Jenis Saluran Pemasaran
Pemasaran hasil pertanian merupakan suatu aktivitas yang bertujuan buat menaikkan serta berbagi kegiatan pemasaran suatu produk, kita harus mempertimbangkan saluran pemasaran yang dapat digunakan buat menyalurkan produk berdasarkan pembuat ke konsumen. Menurut Philip Khotler (1996) mengemukakan bahwa saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yg saling tergantung dan terlibat pada proses menjadikan suatu produk atau jasa siap buat dipakai atau di konsumsi.

Sedangkan dari Basu Swastha (1999) saluran pemasaran adalah saluran yang dipakai oleh penghasil buat menyalurkan barang tadi dari pembuat sampai kekonsumen atau pemakai industry.

Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa saluran pemasaran merupakan serangkaian organisasi yg saling tergantung pada rangka proses penyaluran barang berdasarkan produsen kepada konsumen.

suatu barang bisa berpindah melalui beberapa tangan sejak menurut pembuat hingga kepada konsumen. Ada beberapa saluran distribusi yang bisa dipakai buat menyalurkan barang-barang yang terdapat.

Jenis saluran distribusi bisa diklasifikasikan menjadi berikut :
a. Saluran distribusi langsung, Saluran ini adalah saluran distribusi yang paling sederhana serta paling rendah yakni saluran distribusi menurut pembuat ke konsumen tanpa amenggunakan mediator. Disni produsen dapat menjual barangnya melalui pos atau mendangi pribadi rumah konsumen, saluran ini bisa jua diberi istilah saluran nol taraf (zero stage chanel).

b. Saluran disrtibusi yg menggunakan satu mediator yakni melibatkan produsen serta pengecer. Disini pengecer akbar eksklusif membeli barang kepada produsen, lalu menjualnya pribadi kepada konsumen. Saluran ini biasa diklaim dengan saluran satu taraf (one stage chanel).

c. Saluran distribusi yang menggunakan dua grup pedagang akbar dan pengecer, saluran distrinusi ini merupakan saluran yang poly dipakai oleh penghasil. Disini produsen hanya melayani penjualan pada jumlah besar pada pedagang besar saja, nir menjual kepada pengecer pembelian sang pengecer dilayani sang pedagang besar serta pembelian oleh konsumen hanya dilayani sang pengecer saja. Saluran distribusi semacam ini diklaim juga saluran distribusi 2 tingkat (two stage chanel).

d. Saluran distribusi yg menggunakan tiga pedagang perantara. Dalam hal ini produsen memilih agen menjadi mediator buat menyalurkan barangnya pada pedagang besar yang kemudian menjualnya pada took-toko mini . Saluran distribusi seperti ini dikenal pula menggunakan kata saluran distribusi tiga taraf (three stage chanel), Philip Kotler (1996).

Beberapa Fungsi Dalam Proses Pemasaran Hasil Pertanian 
Dalam proses pemasaran, output pertanian terdapat beberapa fungsi yang harus ditampung oleh pihak pembuat dan elemen-elemen terlibat dalam penyaluran yang acapkali funsi-fungsi ini menimbulkan perkara yg wajib dibutuhkan oleh produsen maupun elemen-elemen yang terlibat dalam rantai pemesaran. Fungsi-fungsi tersebut terdiri berdasarkan :
a. Pembelian serta pengumpulan ini merupakan fungsi ysng bersangkutan menggunakan pemendihan atau mempunyai sejumlah barang yg dimaksudkan sebagai persedian produksi atau buat mencukupi kebutuhan. Dalam menganalisa pembelian ini ada beberapa tindakan yg harus diperhatikan yaitu penatapan kebutuhan, pencarian sumber kebutuhan, negosiasi harga dan transaksi resmi.

b. Penjualan serta penyebaran ini adalah aktivitas buat mencari serta mengusahakan agar barang-barang yg sudah diproduksi atau dimiliki bisa dipasarkan secara menguntungkan.

c. Pengangkutan serta transportasi, merupakan suatu fungsi yg berarti memindahkan suatu produk menurut asal penghasilanya ke pasar atau konsumen pada waktu tertentu yg tepat diubahsuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan pasar atau konsumen. Jadi transportasi membentuk kegunaan tempat serta kegunaan ketika.

d. Menyimpan produk (storage), fungsi ini adalah fungsi yang hampir ditemukan dalam setiap forum pemasaran, ini merupakan suatu pengumpulan sementara produk sebelum dipasarkan.

e. Pengolahan produk, dalam tataniaga pemasaran disini bukan pengolahan bentuk, berukuran luar dan sebagainya, tetapi berupa penyortiran produk-produk tersebut.

f. Pendanaan atau pembiayaan (financing), yaitu penyediaan sejumlah uang guna suatu transaksi jual beli produk.

g. Resiko, adalah fungsi yang bersangkutan menggunakan kerugian yg muncul akibat kurang matangnya pertimbangan dalam pembuatan rencana.

h. Keterangan pasar, yaitu fungsi pencarian liputan mengenai pasar yg diharapkan buat penyusunan kebijakan pemasaran produk, Mubyarto (1997)

Pengertian Margin Pemasaran dan Faktor Yang Mempengaruhi
Mergin pemasaran adalah perbedaan antara harga yg diterima sang petani penghasil dengan harga yang harus dibayarkan sang konsumen akhir. Besar kecilnya perbedaan harga ditingkat konsumen akhir akan dipengaruhi sang:banyak forum pemasaran yang ikut pada proses pemasaran, panjang atau pendeknya saluran yang dilalui dan jeda pasar, Nurlan F (1986).

Menurut Khol serta Uhl pada Astin Akitasan (2004) mendefinisikan marjin pemasaran merupakan rasio antara nilai tambah yg diperoleh pelaku pemasaran eksklusif dan harga yang dibayarkan oleh konsumen.

Sementara itu Downey dan Trocke (1981) margin pemasaran merupakan perbedaan antara harga penjualan produk pada 2 tahapan yang berurutan pada saluran distribusi pemasaran produk yg bersangkutan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa margin pemasaran adalah disparitas atau selisih antara harga penjualan yang diterima setiap forum pemasaran dalam dua tahapan yang berurutan pada saluran pemasaran mulai dari produsen sampai pada konsumen akhir.

Ada beberapa faktor yg mensugesti besarnya kecilnya margin rapikan pemasaran antara lain banyaknya forum yg terlibat dalam proses pemasaran produk tersebut, atau panjang produk yg dilalui buat mencapai pasar.

Menurut Rashit dan Caudry dalam Basirun dkk (1991) mengumumkan bahwa ada dua unsur yang menghipnotis margin pemasaran , yaitu:1) porto yang dimuntahkan buat menjalankan fungsi tata niaga seperti mengumpulan, pengolahan, penyimpanan, pengepakan, pengangkutan dan lain-lain, dua) akbar keuntungan menurut pasar-pasar mediator atau keuntungan pedagang mediator. Selanjutnya Buse serta Brandow pada Basirun dkk (1991) sudah melakukan penelitian tentang hubungan antara volume, porto dan harga masih ada margin menggunakan memakai ordinary square regrestion. Dimana dari output ketiga variable yang diteliti memperlihatkan dampak yg signifikan terhadap margin rapikan niaga pemasaran.

1. Kajian Empirik
Penelitian terdahulu yg relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Wa Ode Astuti (2006) dengan judul”Analisis Pemasaran Rumput Laut Di Kecamatan Kulisusu Kabupaten Muna”. Dengan menggunakan analalisis marjin pemasaran. Hasil penelitian ini menampakan bahwa marjin pemasaran rumput laut pada kecamatan kulisusu kabupaten muna sangat besar . 

Penelitian lain yg dilakukan sang Yusri (2007) menggunakan judul”Studi Pendapatan Kakao Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka”. Dengan memakai analisis π = TR –TC dimana π merupakan Pendapatan Bersih, TR= Total Revenue (Pendapatan Kotor), TC= Total Cost (Totaol Biaya). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendapatan bersih yg diperoleh petani kakao sinkron kriteria yang ditetapkan BPS, tergolong warga berpendapatan tinggi.

2. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teoritis pada atas, maka kerangka pikir yang mendasari penelitian ini adalah bahwa budidaya rumput bahari yang dilakukan petani rumput laut pada Desa Wawoncusu Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton dimaksudkan buat memperoleh produksi, pendapatan serta mengungkapkan pemasaran. 

Dimana ketiga (produksi, pendapatan dan pemasaran) variable diatas akan dianalisis menggunakan alat analisis deskptif buat menjawab perseteruan yg dikemukakan sebagai akibatnya bisa memberikan kesimpulan serta rekomendasi peningkatan pendapatan untuk kesejateraan petani rumput bahari pada Desa Wawoncusu Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton. Untuk lebih jelasnya bisa dipandang dalam skema kerangka pikir penelitian di bawah ini:

Gambar Skema Kerangka Pikir Penelitian

3. Hipotesis
Berdasarkan rumusan kasus pada atas, maka penelitian ini merumuskan hipotesisi menjadi berikut:
1. Diduga bahwa produksi dan pendapatan petani rumput bahari pada Desa Wawoncusu Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton nisbi besar .
2. Diduga bahwa pemasaran rumput laut yang terdapat di Desa Wawoncusu Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton memakai saluran distribusi pribadi serta saluran distribusi satu taraf.

PENGERTIAN SALURAN PEMASARAN DAN JENISJENIS SALURAN PEMASARAN

Pengertian Saluran Pemasaran Dan Jenis-Jenis Saluran Pemasaran
Pemasaran output pertanian merupakan suatu aktivitas yang bertujuan buat menaikkan dan menyebarkan kegiatan pemasaran suatu produk, kita wajib mempertimbangkan saluran pemasaran yang bisa dipakai buat menyalurkan produk menurut pembuat ke konsumen. Menurut Philip Khotler (1996) mengemukakan bahwa saluran pemasaran merupakan serangkaian organisasi yg saling tergantung serta terlibat pada proses menjadikan suatu produk atau jasa siap buat digunakan atau di konsumsi.

Sedangkan dari Basu Swastha (1999) saluran pemasaran adalah saluran yg dipakai oleh pembuat buat menyalurkan barang tersebut dari pembuat hingga kekonsumen atau pemakai industry.

Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa saluran pemasaran merupakan serangkaian organisasi yg saling tergantung dalam rangka proses penyaluran barang berdasarkan pembuat kepada konsumen.

suatu barang bisa berpindah melalui beberapa tangan sejak berdasarkan penghasil hingga kepada konsumen. Ada beberapa saluran distribusi yang dapat digunakan buat menyalurkan barang-barang yg ada.

Jenis saluran distribusi dapat diklasifikasikan menjadi berikut :
a. Saluran distribusi pribadi, Saluran ini adalah saluran distribusi yg paling sederhana dan paling rendah yakni saluran distribusi berdasarkan produsen ke konsumen tanpa amenggunakan mediator. Disni penghasil bisa menjual barangnya melalui pos atau mendangi eksklusif tempat tinggal konsumen, saluran ini sanggup pula diberi kata saluran nol tingkat (zero stage chanel).

b. Saluran disrtibusi yg menggunakan satu mediator yakni melibatkan produsen serta pengecer. Disini pengecer besar eksklusif membeli barang kepada produsen, kemudian menjualnya eksklusif pada konsumen. Saluran ini biasa diklaim dengan saluran satu taraf (one stage chanel).

c. Saluran distribusi yang menggunakan 2 gerombolan pedagang besar dan pengecer, saluran distrinusi ini merupakan saluran yang poly dipakai sang produsen. Disini penghasil hanya melayani penjualan pada jumlah besar pada pedagang akbar saja, nir menjual pada pengecer pembelian sang pengecer dilayani oleh pedagang akbar serta pembelian sang konsumen hanya dilayani oleh pengecer saja. Saluran distribusi semacam ini disebut pula saluran distribusi 2 taraf (two stage chanel).

d. Saluran distribusi yang memakai 3 pedagang mediator. Dalam hal ini penghasil memilih agen menjadi perantara buat menyalurkan barangnya pada pedagang akbar yang lalu menjualnya pada took-toko kecil. Saluran distribusi seperti ini dikenal pula dengan kata saluran distribusi 3 tingkat (three stage chanel), Philip Kotler (1996).

Beberapa Fungsi Dalam Proses Pemasaran Hasil Pertanian 
Dalam proses pemasaran, hasil pertanian terdapat beberapa fungsi yg wajib ditampung sang pihak produsen dan elemen-elemen terlibat dalam penyaluran yang seringkali funsi-fungsi ini mengakibatkan masalah yg wajib diperlukan sang penghasil juga elemen-elemen yang terlibat dalam rantai pemesaran. Fungsi-fungsi tadi terdiri berdasarkan :
a. Pembelian dan pengumpulan ini merupakan fungsi ysng bersangkutan dengan pemendihan atau mempunyai sejumlah barang yg dimaksudkan sebagai persedian produksi atau buat mencukupi kebutuhan. Dalam menganalisa pembelian ini terdapat beberapa tindakan yg wajib diperhatikan yaitu penatapan kebutuhan, pencarian asal kebutuhan, negosiasi harga serta transaksi resmi.

b. Penjualan dan penyebaran ini merupakan aktivitas buat mencari dan mengusahakan supaya barang-barang yg sudah diproduksi atau dimiliki bisa dipasarkan secara menguntungkan.

c. Pengangkutan serta transportasi, merupakan suatu fungsi yg berarti memindahkan suatu produk menurut asal penghasilanya ke pasar atau konsumen dalam saat eksklusif yang sempurna disesuaikan dengan kebutuhan serta kepentingan pasar atau konsumen. Jadi transportasi menciptakan kegunaan tempat dan kegunaan ketika.

d. Menyimpan produk (storage), fungsi ini merupakan fungsi yang hampir ditemukan pada setiap lembaga pemasaran, ini adalah suatu pengumpulan sementara produk sebelum dipasarkan.

e. Pengolahan produk, pada tataniaga pemasaran disini bukan pengolahan bentuk, ukuran luar dan sebagainya, namun berupa penyortiran produk-produk tersebut.

f. Pendanaan atau pembiayaan (financing), yaitu penyediaan sejumlah uang guna suatu transaksi jual beli produk.

g. Resiko, merupakan fungsi yg bersangkutan dengan kerugian yang timbul akibat kurang matangnya pertimbangan pada pembuatan planning.

h. Keterangan pasar, yaitu fungsi pencarian berita tentang pasar yang diperlukan buat penyusunan kebijakan pemasaran produk, Mubyarto (1997)

Pengertian Margin Pemasaran dan Faktor Yang Mempengaruhi
Mergin pemasaran adalah disparitas antara harga yg diterima sang petani penghasil dengan harga yang harus dibayarkan oleh konsumen akhir. Besar kecilnya disparitas harga ditingkat konsumen akhir akan dipengaruhi sang:poly forum pemasaran yang ikut dalam proses pemasaran, panjang atau pendeknya saluran yang dilewati dan jeda pasar, Nurlan F (1986).

Menurut Khol serta Uhl dalam Astin Akitasan (2004) mendefinisikan marjin pemasaran merupakan rasio antara nilai tambah yang diperoleh pelaku pemasaran eksklusif dan harga yang dibayarkan sang konsumen.

Sementara itu Downey serta Trocke (1981) margin pemasaran merupakan disparitas antara harga penjualan produk pada dua tahapan yg berurutan pada saluran distribusi pemasaran produk yang bersangkutan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa margin pemasaran merupakan disparitas atau selisih antara harga penjualan yang diterima setiap lembaga pemasaran pada 2 tahapan yg berurutan pada saluran pemasaran mulai menurut pembuat sampai pada konsumen akhir.

Ada beberapa faktor yg mensugesti besarnya kecilnya margin rapikan pemasaran diantaranya banyaknya lembaga yg terlibat pada proses pemasaran produk tersebut, atau panjang produk yg dilewati buat mencapai pasar.

Menurut Rashit dan Caudry dalam Basirun dkk (1991) mengumumkan bahwa ada dua unsur yg mensugesti margin pemasaran , yaitu:1) porto yang dikeluarkan buat menjalankan fungsi rapikan niaga seperti mengumpulan, pengolahan, penyimpanan, pengepakan, pengangkutan dan lain-lain, dua) akbar keuntungan dari pasar-pasar mediator atau keuntungan pedagang perantara. Selanjutnya Buse dan Brandow pada Basirun dkk (1991) telah melakukan penelitian mengenai hubungan antara volume, biaya serta harga terdapat margin menggunakan memakai ordinary square regrestion. Dimana berdasarkan hasil ketiga variable yg diteliti menerangkan impak yg signifikan terhadap margin tata niaga pemasaran.

1. Kajian Empirik
Penelitian terdahulu yang relevan menggunakan penelitian ini adalah penelitian yg dilakukan oleh Wa Ode Astuti (2006) dengan judul”Analisis Pemasaran Rumput Laut Di Kecamatan Kulisusu Kabupaten Muna”. Dengan menggunakan analalisis marjin pemasaran. Hasil penelitian ini menerangkan bahwa marjin pemasaran rumput laut pada kecamatan kulisusu kabupaten muna sangat akbar. 

Penelitian lain yang dilakukan oleh Yusri (2007) menggunakan judul”Studi Pendapatan Kakao Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka”. Dengan menggunakan analisis π = TR –TC dimana π merupakan Pendapatan Bersih, TR= Total Revenue (Pendapatan Kotor), TC= Total Cost (Totaol Biaya). Hasil penelitian ini menerangkan bahwa tingkat pendapatan higienis yang diperoleh petani kakao sinkron kriteria yang ditetapkan BPS, tergolong warga berpendapatan tinggi.

2. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teoritis pada atas, maka kerangka pikir yang mendasari penelitian ini adalah bahwa budidaya rumput bahari yg dilakukan petani rumput laut pada Desa Wawoncusu Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton dimaksudkan buat memperoleh produksi, pendapatan dan menyebutkan pemasaran. 

Dimana ketiga (produksi, pendapatan dan pemasaran) variable diatas akan dianalisis menggunakan alat analisis deskptif buat menjawab permasalahan yg dikemukakan sehingga bisa memberikan konklusi serta rekomendasi peningkatan pendapatan buat kesejateraan petani rumput laut di Desa Wawoncusu Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton. Untuk detail dapat dilihat pada skema kerangka pikir penelitian di bawah ini:

Gambar Skema Kerangka Pikir Penelitian

3. Hipotesis
Berdasarkan rumusan kasus di atas, maka penelitian ini merumuskan hipotesisi menjadi berikut:
1. Diduga bahwa produksi serta pendapatan petani rumput bahari di Desa Wawoncusu Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton nisbi besar .
2. Diduga bahwa pemasaran rumput bahari yang terdapat pada Desa Wawoncusu Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton memakai saluran distribusi langsung dan saluran distribusi satu taraf.

PENGERTIAN PROMOSI MENURUT PARA AHLI

Pengertian Promosi Menurut Para Ahli
Promosi merupakan arus fakta atau persuasi satu arah yang bisa mengarahkan organisasi atau seseorang buat membangun transaksi antara pembeli dan penjual.

Promosi merupakan aktivitas terakhir menurut marketing mix yang sangat penting lantaran sekarang ini kebanyakan pasar lebih poly bersifat pasar pembeli pada mana keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena itu pembeli merupakan raja. Para produsen aneka macam barang bersaing buat merebut hati pembeli supaya tertarik dan mau membeli barang yg dijualnya. Pada dasarnya keputusan membeli sangat ditentukan oleh motif-motif pertimbangan secara emosional, misalnya : merasa bangga, sugesti, angan-angan serta sebagainya. Namun mampu jua pembeli membeli secara rasional misalnya: karena mempertimbangkan riwatnya, ekonomisnya, segi kepraktisan, harganya, pengangkutannya dan sebagainya. Dalam promosi masih ada beberapa aktivitas yang dilakukan, pada biasanya ada 4 kegiatan yg biasa dilakukan yaitu:
a. Periklanan.
b. Personal selling.
c. Promosi penjualan.
d. Publisitas serta humas.

a. Periklanan (Advertensi)
Periklanan merupakan keliru satu bentuk kegiatan promosi yg seringkali dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu menggunakan sejumlah porto misalnya iklan melalui media masa, perusahaan iklan, forum non keuntungan, individu-individu yang menciptakan poster dan sebagainya. Periklanan dilakukan buat memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang baru atau yg tidak terjangkau sang salesman maupun personal selling. Periklanan seringkali dilakukan baik melalui surat liputan, radio dan TV, pos pribadi atau bahkan melalui biro periklanan.

b. Personal selling
Personal selling adalah kegiatan promosi yg dilakukan antar individu yang seringkali bertemu muka yang ditujukan buat membangun, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan interaksi pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

Proses personal selling merupakan menjadi berikut:

Pelayanan setelah penjualan
Nichles : “Principles of marketing” Prentice Hall 1978.

c. Promosi penjualan
Promosi penjualan merupakan keliru satu bentuk aktivitas kenaikan pangkat menggunakan memakai alat peraga seperti: Peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya.

d. Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang diberikan nir dalam bentuk iklan namun berupa informasi. Biasanya lembaga yang dipublisitaskan nir mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa merugikan jikalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan kejelekannya

4. Saluran Distribusi ( Place )
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen bisa menggunakan mudah memperoleh suatu produk.

1. Pengertian Saluran Distribusi.
Definisi berdasarkan Philip Kotler mengenai distribusi merupakan : “The various the company undertakes to make the product accessible and available to sasaran customer”. Berbagai aktivitas yg dilakukan perusahaan buat membuat produknya gampang diperoleh serta tersedia buat konsumen target. Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi memiliki peranan yg sangat penting pada membantu perusahaan memastikan produknya, lantaran tujuan menurut distribusi adalah menyediakan barang serta jasa yang diperlukan serta diinginkan oleh konsumen dalam waktu dan tempat yg tepat.

2. Pemilihan saluran distribusi
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang dipakai buat memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran mengenai bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat dipengaruhi tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi dalam saat bersamaan. Saluran distribusi dapat ditinjau menjadi deretan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat pada proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa wajib bisa mencari agen serta lokasi buat menjangkau populasi yang beredar luas. Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai pembuat buat menyalurkan barang hasil produksinya pada konsumen, baik sampai berpindahnya hak (penguasaan) hingga menggunakan pemindahan barang juga hanya pemindahan hak kepemilikannya saja. Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal menjadi berikut:
a. Sifat pembeli, misalnya kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.
b. Sifat produk.
c. Sifat perantara.
d. Sifat pesaing
e. Sifat perusahaan, serta sebagainya Sifat pembeli sangat mensugesti keputusan pembuat dalam memilih saluran distribusi yang dipakai. Sebagai misalnya, jikalau jumlah pembeli hanya, frekuensi pembelian dalam jumlah yg kecil-kecil maka akan menciptakan pembuat cenderung memilih saluran distribusi yang panjang.

Demikian jua sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang nir kalah pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak, bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat berdasarkan segi konsumen, harganya dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan yg penting jua.

Demikian jua masalah sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju serta sebagainya menjadi faktor yg krusial pada memilih saluran distribusi yang akan digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu menggunakan tujuan supaya barang yg ditawarkan sampai pada konsumen industry juga konsumen akhir. 4.tiga Alternatif pemilihan saluran distribusi. Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping mempertimbangkan faktor-faktor pada atas perusahaan pula perlu mengetahui unsure apa saja yg sebenarnya juga mensugesti pemilihan saluran distribusi, diantaranya:

a. Tipe mediator. Perantara pada kenyataannya jua melakukan beberapa macam fungsi pemasaran misalnya penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian dan sebagainya. Kalau fungsi pemasaran yang dilakukan perantara ternyata lebih efisien disbanding dengan jika fungsi pemasaran dilakukan sang produsen maka pembuat yg bersangkutan umumnya memasukan mediator kedalam saluran distribusi yang dipilihnya.

Pada dasarnya ada 3 jenis mediator yaitu : 
1. Pedagang (Wholesaler) adalah mediator yang secara konkret memiliki barang dagangan serta melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang pada dagangkan pada jumlah volume penjualan yang akbar sebagai akibatnya pedagang akbar ini biasanya hanya melayani pembelian pada jumlah yang banyak atau menggunakan istilah lain nir melayani kosumen akhir yang membeli buat memenuhi kebutuhan pribadinnya (atau besifat non-usaha). 

2. Pengecer (retailer) merupakan mediator yg bekerjasama langsung dengan konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan eksklusif maupun konsumen industri. Kalau digambarkan saaluran distribusi tadi merupakan menjadi berikut 

3. Agen, Agen merupakan mediator yg ketiga, agen memiliki perbedaan baik menggunakan pedagang besar mupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada masalah hak kepemilikan barang yang dijualnya. Kalau pedagang besar dan pengecer mempunyai hak milik dalam barang yang dijual maka jikalau dalam agen sebaliknya. Biarpun menjadi agen mereka mampu menjual dalam partai besar tetapi permanen hak miliknya terdapat pada produsennya memasukan agen dan eksklusif ke konsumen akhir. 

b. Jumlah Perantara. Kalau dicermati berdasarkan jumlah perantara, ini menyangkut untuk tingkat penyebaran pasar yang diinginkan sang penghasil. Dengan mempertimbangkan jumlah mediator/penyalur maka produsen mempunyai 3 jenis kebijaksanaan alternative pemakaian saluran distribusi, yaitu: 
1. Distribusi Insentif. Kebijaksanaan yang digunakan perusahaan dengan jalan menggunakan sebanyak mungkin penyalur atau pengecer buat mencapai menggunakan cepat kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan segera. Biasanya kebijaksanaan ini dilakukan jikalau penghasil menjual barang-barang konsumsi homogen, konvinen atau kebutuhan pokok sehari-hari.
2. Distribusi selektif. Distribusi yang dipilih produsen menggunakan hanya memakai beberapa perantara saja, buat memudahkan supervisi terhadap penyalur. Distribusi ini digunakan buat memasarkan barang-barang baru, barang khas juga barang industri jenis peralatan ekstra. Sehingga dalam pemakaian saluran distribusi ini produsen berusaha memilih berapa penyalur yg sahih-sahih baik serta bisa melaksanakan fungsi pemasaran. 
3. Distribusi eksklusif. Distribusi yg dipilih pembuat menggunakan hanya memilih satu mediator saja dalam wilayah geografis tertentu. Hal ini dipakai buat supervisi yg lebih intensif dan mendorong semangat penyalur agar agresif dalam melaksanakan fungsi pemasarannya. Distribusi ini dipakai pembuat produsen barang-barang yang nisbi mahal/berat. Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti misalnya keuangan (finance), teori Marketing mix pula terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal jua kata 7P dimana 3P yg selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis kitab Seth Godin, misalnya, pula menunjukkan teori P baru yaitu Purple Cow.[1] Perencanaan saluran distribusi dilakukan dengan maksud buat memperlancar penyaluran produk agar hingga pada konsumen. Dengan aktivitas distribusi ini dibutuhkan dapat mempermudah konsumen untuk memperoleh produk setiap waktu. Kecepatan serta ketepatan menurut saluran distribusi yang dilakukan sang perusahaan akan sangat membantu konsumen pada menerima produk perusahaan, hal ini supaya bisa menaikkan gambaran keberadaan produk serta perusahaan itu sendiri.

PENGERTIAN PROMOSI MENURUT PARA AHLI

Pengertian Promosi Menurut Para Ahli
Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat mengarahkan organisasi atau seseorang buat menciptakan transaksi antara pembeli serta penjual.

Promosi adalah aktivitas terakhir dari marketing mix yg sangat krusial karena sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat ditentukan sang konsumen. Oleh karenanya pembeli merupakan raja. Para pembuat berbagai barang bersaing untuk merebut hati pembeli supaya tertarik serta mau membeli barang yg dijualnya. Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi sang motif-motif pertimbangan secara emosional, misalnya : merasa bangga, sugesti, angan-angan dan sebagainya. Tetapi bisa pula pembeli membeli secara rasional seperti: karena mempertimbangkan riwatnya, ekonomisnya, segi kepraktisan, harganya, pengangkutannya dan sebagainya. Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yg dilakukan, pada umumnya ada 4 kegiatan yang biasa dilakukan yaitu:
a. Periklanan.
b. Personal selling.
c. Promosi penjualan.
d. Publisitas dan humas.

a. Periklanan (Advertensi)
Periklanan merupakan keliru satu bentuk aktivitas promosi yang seringkali dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu menggunakan sejumlah biaya misalnya iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non keuntungan, individu-individu yg menciptakan poster serta sebagainya. Periklanan dilakukan buat memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yg baru atau yang tidak terjangkau sang salesman juga personal selling. Periklanan acapkali dilakukan baik melalui surat informasi, radio dan TV, pos eksklusif atau bahkan melalui biro periklanan.

b. Personal selling
Personal selling merupakan aktivitas kenaikan pangkat yg dilakukan antar individu yg sering bertemu muka yg ditujukan buat membangun, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan interaksi pertukaran yang saling menguntungkan ke 2 belah pihak.

Proses personal selling adalah sebagai berikut:

Pelayanan sesudah penjualan
Nichles : “Principles of marketing” Prentice Hall 1978.

c. Promosi penjualan
Promosi penjualan merupakan keliru satu bentuk aktivitas promosi dengan memakai indera peraga misalnya: Peragaan, pameran, demonstrasi, hibah, contoh barang serta sebagainya.

d. Publisitas
Publisitas merupakan aktivitas kenaikan pangkat yang hampir sama dengan periklanan yaitu melalui media masa tetapi keterangan yang diberikan nir dalam bentuk iklan namun berupa kabar. Biasanya forum yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun namun mampu merugikan jika lembaga yg dipublisitaskan diberitakan kejelekannya

4. Saluran Distribusi ( Place )
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia pada sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat menggunakan mudah memperoleh suatu produk.

1. Pengertian Saluran Distribusi.
Definisi berdasarkan Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai aktivitas yg dilakukan perusahaan buat membuat produknya gampang diperoleh serta tersedia buat konsumen target. Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi memiliki peranan yg sangat krusial dalam membantu perusahaan memastikan produknya, lantaran tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yg dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen dalam ketika dan tempat yang sempurna.

2. Pemilihan saluran distribusi
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yg digunakan buat menaruh jasa pada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau membicarakan jasa pada pelanggan serta dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat dipengaruhi tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada waktu bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan buat digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa wajib dapat mencari agen dan lokasi buat menjangkau populasi yang tersebar luas. Saluran distribusi merupakan saluran yg digunakan pembuat buat menyalurkan barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak (dominasi) sampai menggunakan pemindahan barang juga hanya pemindahan hak kepemilikannya saja. Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sifat pembeli, misalnya norma membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.
b. Sifat produk.
c. Sifat perantara.
d. Sifat pesaing
e. Sifat perusahaan, dan sebagainya Sifat pembeli sangat mensugesti keputusan pembuat dalam menentukan saluran distribusi yg dipakai. Sebagai contohnya, bila jumlah pembeli hanya, frekuensi pembelian pada jumlah yg mini -mini maka akan menciptakan produsen cenderung memilih saluran distribusi yang panjang.

Demikian jua sifat produk pula merupakan pertimbangan pembuat yg nir kalah pentingnya. Misalnya, apakah barang tadi gampang rusak atau nir, bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dicermati menurut segi konsumen, harganya serta sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan yang krusial pula.

Demikian jua perkara sifat mediator, perusahaan, pesaing, pasar yg dituju dan sebagainya sebagai faktor yg krusial dalam memilih saluran distribusi yg akan digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan tujuan agar barang yg ditawarkan sampai pada konsumen industry maupun konsumen akhir. 4.3 Alternatif pemilihan saluran distribusi. Untuk menggunakan saluran distribusi tertentu di samping mempertimbangkan faktor-faktor pada atas perusahaan jua perlu mengetahui unsure apa saja yg sebenarnya jua mensugesti pemilihan saluran distribusi, antara lain:

a. Tipe mediator. Perantara pada kenyataannya juga melakukan beberapa macam fungsi pemasaran seperti penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian dan sebagainya. Kalau fungsi pemasaran yang dilakukan perantara ternyata lebih efisien disbanding menggunakan jika fungsi pemasaran dilakukan sang produsen maka produsen yg bersangkutan umumnya memasukan mediator kedalam saluran distribusi yg dipilihnya.

Pada dasarnya ada tiga jenis mediator yaitu : 
1. Pedagang (Wholesaler) adalah mediator yang secara konkret memiliki barang dagangan serta melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang di dagangkan dalam jumlah volume penjualan yang besar sebagai akibatnya pedagang besar ini biasanya hanya melayani pembelian pada jumlah yg banyak atau menggunakan kata lain nir melayani kosumen akhir yang membeli buat memenuhi kebutuhan pribadinnya (atau besifat non-usaha). 

2. Pengecer (retailer) merupakan mediator yang berafiliasi pribadi dengan konsumen akhir baik konsumen buat keperluan pribadi maupun konsumen industri. Kalau digambarkan saaluran distribusi tersebut merupakan menjadi berikut 

3. Agen, Agen merupakan mediator yg ketiga, agen memiliki disparitas baik menggunakan pedagang akbar mupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada perkara hak kepemilikan barang yg dijualnya. Kalau pedagang akbar dan pengecer memiliki hak milik dalam barang yang dijual maka kalau pada agen kebalikannya. Biarpun menjadi agen mereka mampu menjual pada partai besar tetapi tetap hak miliknya ada pada produsennya memasukan agen serta langsung ke konsumen akhir. 

b. Jumlah Perantara. Kalau dilihat dari jumlah mediator, ini menyangkut buat taraf penyebaran pasar yang diinginkan oleh produsen. Dengan mempertimbangkan jumlah perantara/penyalur maka produsen memiliki 3 jenis kebijaksanaan alternative pemakaian saluran distribusi, yaitu: 
1. Distribusi Insentif. Kebijaksanaan yg digunakan perusahaan dengan jalan menggunakan sebesar mungkin penyalur atau pengecer buat mencapai dengan cepat kebutuhan konsumen bisa terpenuhi menggunakan segera. Biasanya kebijaksanaan ini dilakukan jikalau pembuat menjual barang-barang konsumsi homogen, konvinen atau kebutuhan utama sehari-hari.
2. Distribusi selektif. Distribusi yg dipilih produsen dengan hanya menggunakan beberapa perantara saja, buat memudahkan pengawasan terhadap penyalur. Distribusi ini digunakan buat memasarkan barang-barang baru, barang spesial juga barang industri jenis alat-alat ekstra. Sehingga dalam pemakaian saluran distribusi ini pembuat berusaha menentukan berapa penyalur yang benar-sahih baik dan sanggup melaksanakan fungsi pemasaran. 
3. Distribusi tertentu. Distribusi yang dipilih pembuat menggunakan hanya menentukan satu mediator saja pada wilayah geografis eksklusif. Hal ini dipakai buat supervisi yang lebih intensif serta mendorong semangat penyalur agar militan pada melaksanakan fungsi pemasarannya. Distribusi ini dipakai pembuat penghasil barang-barang yang nisbi mahal/berat. Lantaran pemasaran bukanlah ilmu pasti misalnya keuangan (finance), teori Marketing mix juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga kata 7P dimana 3P yang selanjutnya merupakan People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, pula memberikan teori P baru yaitu Purple Cow.[1] Perencanaan saluran distribusi dilakukan dengan maksud buat memperlancar penyaluran produk agar sampai pada konsumen. Dengan aktivitas distribusi ini diharapkan dapat mempermudah konsumen buat memperoleh produk setiap saat. Kecepatan serta ketepatan berdasarkan saluran distribusi yg dilakukan sang perusahaan akan sangat membantu konsumen dalam menerima produk perusahaan, hal ini supaya dapat menaikkan citra eksistensi produk dan perusahaan itu sendiri.

MANAJEMEN PEMASARAN KONSEP DAN STRATEGI

Manajemen Pemasaran Konsep Dan Strategi 
Pengertian Manajemen Strategis
Definisi manajemen strategi dari David (2006 : 6) adalah sebagai seni serta ilmu buat memformulasikan, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi bisa mencapai tujuannya. Seperti tersirat pada definisi, manajemen strategis berfokus dalam mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produk/operasi, penelitian serta pengembangan, serta sistem keterangan computer buat mencapai tujuan organisasi.

Selanjutnya Pearce serta Robinson (2008 : lima) mendefinisikan Manajemen strategis menjadi satu set keputusan dan tindakan yg membentuk formulasi dan impelementasi planning yg dirancang buat meraih tujuan suatu perusahaan/organisasi.

Perencanaan adalah tindakan awal dalam aktifitas manajerial setiap organisasi. Perencanaan strategis merupakan instrumen kepemimpinan serta suatu proses. Sebagai suatu proses, beliau memilih apa yang dikehendaki suatu organisasi dimasa depan dan bagaimana usaha mencapainya. Seperti yang ditegaskan sang Steiss yg disadur sang Salusu (2006 : 500) bahwa perencanaan strategis sebagai komponen menurut manajemen strategis bertugas untuk memperjelas tujuan serta sasaran, memilih banyak sekali kebijaksanaan, terutama dalam memperoleh dan mengalokasikan sumber daya dan membangun suatu panduan pada menerjemahkan kebijaksanaan organiasi.

Manfaat Manajemen Strategis
Perencanaan menjadi salah satu fungsi menurut manajemen yang pertama mempunyai peranan yang sangat penting. Dengan perencanaan yg rupawan, sebuah organisasi akan memiliki arah dan langkah yg kentara.

Dengan menggunakan manajemen strategis sebagai suatu kerangka kerja untuk menyelsesaikan setiap perkara strategis di pada organisasi, maka para pemimpin organisasi diajak buat berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik. Ada beberapa manfaat yg diperoleh organisasi jika menerapkan manajemen strategis, yaitu :
1) Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju
2) Membantu organisasi mengikuti keadaan pada perubahan-perubahan yg terjadi
3) Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4) Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi pada lingkungan yang semkin beresiko
5) Aktifitas pembuatan taktik akan menaikkan kemampuan organisasi buat mencegah keluarnya perkara dimasa mendatang
6) Keterlibatan karyawan/anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka dalam tahap pelaksanaannya
7) Aktifitas tumpang tindih akan dikurangi
8) Keengganan buat berubah dari karyawan/anggota organisasi akan dapat dikurangi

Analisis Lingkungan Eksternal
Menurut Porter yang dikutip oleh Umar (2005) Lingkungan eksternal dibagi kedalam 2 katagori yaitu lingkungan makro serta lingkungan industri. Penjelasan ke 2 katagori eksternal yakni menjadi berikut :

1) Lingkungan Makro
Elemen-elemen yang terdapat pada lingkungan ini memberikan dampak yg nir langsung pada perusahaan. Elemen-elemen yg perlu diperhatikan adalah menjadi berikut :

a) Elemen Perekonomian
Perekonomian berkaitan dengan bagaimana orang atau bangsa menghasilkan, mendistribusikan, dan mengonsumsi berbagai barang serta jasa. Perusahaan perlu memperhatikan sejauh mana perekonomian bisa menghipnotis perusahaan/organisasi berdasarkan segi upah tenaga kerja, inflasi, perpajakan, pengangguran, serta harga barang yg dikelola.

b) Elemen Politik serta Legal
Situasi politik, perpolitikan, serta perkara sah sangat terkait menggunakan keberlangsungan perusahaan buat jangka panjang. Situasi perpolitikan yang kondusif menaruh ketenangan bagi para organisasi/pelaku bisnis.

c) Elemen Sosial-Budaya
Kondisi sosial yang dimaksud merupakan misalnya syarat demografi, perilaku, gaya hayati, tata cara istiadat, serta norma dari orang-orang eksternal perusahaan. Begitupula dari kondisi budaya seperti ekologis, demografis, religious, pendidikan dan etnis.

d) Elemen Lingkungan Teknologi
Ilmu serta pengetahuan manusia terus berkembang dari waktu ke saat. Ini menciptakan teknologi juga berkembang pesat. Teknologi tidak hanya mencakup penemuan-inovasi yg baru saja, namun jua meliputi cara-cara pelaksanaanya atau metode-metode baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan, merupakan teknologi menaruh suatu citra yang luas mencakup mendesain, membentuk, dan mendistribusikan.

2) Lingkungan Industri
Aspek lingkungan industri akan lebih menunjuk dalam aspek persaingan pada-mana usaha perusahaan berada. 

a) Ancaman Pelaku Bisnis Baru
Masuknya perusahaan menjadi pendatang baru akan menyebabkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada.

b) Ancaman Produk Substitusi
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam industri eksklusif akan bersaing pula menggunakan produk pengganti.

c) Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli
Pembeli ini umumnya mampu memaksa perusahaan buat menurunkan harga atau menuntut mempertinggi kualitas produk/jasa, dan mengadu perusahaan dengan kompetitornya.

d) Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok
Bila pemasok memiliki daya tawar yang semakin kuat, maka semakin kurang menarik industrinya.

e) Persaingan Dalam Industri

Persaingan dalam industri akan menghipnotis kebijakan serta kinerja perusahaan. Dalam situasi persaingan yang oligopoly, perusahaan memiliki kekuatan yang relatif akbar buat mensugesti pasar. Sedangkan dalam pasar persaingan sempurna umumnya akan memaksa perusahaan sebagai follower termasuk pada hal harga produk.

Analisis Lingkungan Internal
Secara garis akbar, aspek-aspek lingkungan internal perusahaan yg hendaknya diamati bisa ditinjau menurut beberapa pendekatan, yakni sebagai berikut :

1) Pendekatan Fungsional
Pada pendekatan ini, pegkatagorian analisis internal seringkali diarahkan pada pasar dan pemasaran, kondisi keuangan dan akunting, produksi, asal daya manusia, dan struktur organisasi serta manajemen.

2) Pendekatan Rantai Nilai (Value Chains)
Analisis dengan pendekatan Rantai Nilai didasarkan dalam serangkaian kegiatan yang berurutan menurut sekumpulan kegiatan nilai (value activities) yang dilaksanakan buat mendesain, menghasilkan, memasarkan, mengirimkan, dan mendukung produk dan jasa mereka dalam perusahaan yang terdiri berdasarkan satu SBU saja.

Analisis SWOT
Menurut David (2006), buat menganalisis penentuan taktik sebagai jelas, ada sembilan macam matriks yang bisa dipakai yakni menjadi berikut :
a. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)
b. Matriks Internal Factor Evalution (IFE)
c. Matriks Competitive Profile (CP)
d. Matriks SWOT
e. Matriks Strategic Position and Action Evalution (SPACE)
f. Matriks Internal-Exsternal (IE)
g. Matriks Boston Consulting Group (BCG)
h. Matriks Grand Strategy
i. Matriks Quantitative Strategies Planning (QSP)

Pengertian Pemasaran 
Definisi pemasaran dari Gitosudarmo (2001 : 1) merupakan suatu aktivitas yg mengusahakan agar produknya yg dipasarkan dapat diterima dan disenangi oleh pasar.

Kemudian berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Stanton yg disadur sang Swastha (2001 : 6), pemasaran adalah sistem keseluruhan pada aktivitas bisnis yg ditujukan buat merencanakan, memilih harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang serta jasa yg dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada juga pembeli potensial.

Pengertian Manajemen Pemasaran
Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler (2000 : 9), manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan aplikasi konsepsi, penentuan harga, kenaikan pangkat serta distribusi barang, jasa serta gagasan buat membangun pertukaran dengan kelompok target yang memenuhi tujuan pelanggan serta organisasi.

Bauran Pemasaran
Menurut Kotler (2000), Bauran pemasaran merupakan suatu perangkat pemasaran yg bisa dipakai oleh perusahaan dalam mencapai tujuan pemasaran pada sasaran pasarnya.

Bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau aktivitas yg merupakan inti menurut sistem pemasaran perusahaan yaitu product, price, promotion, place, disingkat menjadi 4P.
1) Product (produk)
2) Price (harga)
3) Promotion (kenaikan pangkat )
4) Place (loka/saluran distribusi)

Strategi Pemasaran
Berikut taktik pemasaran menurut unsur-unsur bauran pemasaran merupakan menjadi berikut :

1) Strategi produk
Dalam bahasan ini akan diuraikan proses pengembangan dan pemasaran produk-produk baru dihubungkan menggunakan tujuh tahap daur hidup suatu produk. Ketujuh termin siklus hidup produk tersebut adalah :

a) Membangkitkan dan menyaring konsep atau gagasan
Produk-produk baru dimulai berdasarkan gagasan atau konsep. Tahap pertama pada mengembangkan produk baru meliputi membangkitkan dan menyarig konsep atau gagasan.

b) Perencanaan serta pengembangan produk
Dalam tahap ini mencakup penilaian yg lebih mendalam, perencanaan, dan pengembangan konsep produk yg lolos berdasarkan proses penyaringan konsep atau gagasan.

c) Uji pemasaran atau stimulasi pasar
Dalam tahapan ini, reaksi konsumen terhadap produk diselidiki. Produk-produk diuji pasar pada wilayah tertentu buat menentukan potensi penjualannya. Uji pasar ini berdasarkan pada sampel mini dari sebagian rakyat konsumen potensial.

d) Tahap komersialisasi atau pengenalan
Tahap ini adalah tahap akhir dari proses pengembangan produk baru serta adalah termin awal dari daur hayati produk. Sasaran primer dalam produk ini adalah menciptakan konsumen mengetahui produk tersebut serta mencoba membelinya.

e) Tahap pertumbuhan pasar
Dalam tahap pertumbuhan, penjualan produk mulai meningkat secara cepat serta produk tadi mulai member sedikit laba. Pasar semakin luas disebabkan semakin meningkatnya pembelian ulang sang pembeli sebelumnya dan pembeli-pembeli baru pada jumlah akbar yang ditentukan sang para pembeli sebelumnya.

f) Tahap kejenuhan atau kedewasaan
Dalam tahap kejenuhan, pertumbuhan penjualan mulai berkurang atau melambat dan semakin usang semakin mendekati pertumbuhan nol. Kebanyakan konsumen yg pernah melakukan pembelian produk mungkin akan melanjutkan pembelian produk tadi, atau mungkin mulai mencoba produk merek lainnya.

g) Tahap penurunan atau penghapusan produk
Dalam tahap ini, pasar produk nir normal lagi serta penjualan mulai turun secara cepat atau drastis. Dalam tahap ini produk mungkin dapat dihapus atau tidak diproduksi lagi.

2) Strategi harga
Terdapat tiga hal penting yang menghipnotis strategi harga yaitu sebagai berikut:
a) Karakteristik konsumen
b) Karakteristik perusahaan
c). Karakteristik persaingan
3) Strategi saluran distribusi

Pilihan pasar, segmentasi pasar, serta sasaran pasar sangat terkait menggunakan saluran distribusi. Dalam saluran pribadi, pabrikasi atau perusahaan menjual secara pribadi kepada pemakai akhir. Dalam saluran nir langsung, pabrik atau perusahaan menggunakan satu atau lebih mediator buat menjual produk ke pemakai akhir. Jenis-jenis mediator pemasaran, yaitu :
a) Perantara
b) Agen
c) Perwakilan perusahaan
d) Pedagang besar
e) Pengecer
f) Pedagang perantara
g) Agen penjualan
h) Distributor atau perantara
i) Dealer
j) Pemborong
4) Strategi promosi
a) Periklanan
b) Promosi penjualan
c) Publisitas
d) Penjualan personal

MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Manfaat Teknologi Informasi Dalam Mendukung Komunikasi Dalam Organisasi
Pengertian Komunikasi
Istilah manajemen komunikasi merupakan nisbi baru. Komunikasi itu sendiri bukan adalah bagian penting dari perbendaharaan ka_ ta manajemen sampai akhir tahun 1940-an serta permulaan 1950-an. Namun, sejalan dengan organisasi sebagai semakin."sadar manusia" dalam pendekatan interaksi manusiawi (lihat bab tiga) serta sejalan de­ngan para ahli konduite mulai menerapkan penelitian-penelitian me­reka pada organisasi, komunikasi menjadi bagian penting yang diper­hatikan manajemen. Bagaimanapun jua, komunikasi tetap merupa­kan alat-alat (tool) manajemen yg dibuat buat mencapai tu­juan serta nir dievaluasi atas dasar output akhir pada komunikasi itu sen­diri.

Komunikasi merupakan proses pemindahan pengertian pada ben­tuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tadi melibatkan lebih dari sekedar istilah-istilah yang pada­gunakan pada dialog, namun juga aktualisasi diri paras, intonasi, ti­tik putus vokal serta sebagainya. Dan perpindahan yg efektif me­merlukan nir hanya transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengi­rimkan informasi serta menerimanya sangat tergantung dalam ketrampilan­ketrampilan tertentu (membaca, menulis, mendengar, berbicara dan lain-lain) buat menciptakan sukses pertukaran fakta.

Komunikasi, menjadi suatu proses dengan mana orang-orang ber­maksud menaruh pengertian-pengertian melalui pengiringan be­rita secara simbolis, bisa menghubungkan para anggota berbag~ sa­tuan organisasi yang tidak sama dan bidang yang tidak sama pula, sebagai akibatnya seringkali dianggap rantai pertukaran fakta. Konsep ini mempunyai unsur-unsur : 
1. Suatu aktivitas buat menciptakan seseorang mengerti, 
2. Suatu sarana pengaliran berita serta 
3. Suatu sistem bagi ter­jalinnya komunikasi pada antara individu-individu. 

Pandangan tradisional tentang komunikasi sudah banyak diubah oleh perkembangan teknologi, yaitu bahwa komunikasi nir hanya terjadi antara dua atau lebih individu, tetapi meliputi juga komunikasi antara orang­-orang serta mesin-mesin, dan bahkan antara mesin dengan mesin lain­.

Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) mendefinisikan komunikasi sebagai the process by which people attempt to share meaning via the transmission of symbolic messages. Komunikasi adalah proses di mana seseorang berusaha untuk memberikan pengertian atau pesan pada orang lain melalui pesan simbolis. Komunikasi sanggup dilakukan secara eksklusif maupun nir langsung, menggunakan memakai banyak sekali media komunikasi yang tersedia. Komunikasi langsung berarti komunikasi disampaikan tanpa penggunaan mediator atau mediator, sedangkan komunikasi tidak pribadi berarti sebaliknya. 

Berdasarkan pengertian di atas, maka komunikasi mempunyai beberapa elemen krusial, yaitu:
  • Komunikasi melibatkan orang-orang, sehingga komunikasi yg efektif terkait dengan bagaimana orang-orang bisa berinteraksi satu sama lain secara lebih efektif. 
  • Komunikasi berarti terjadinya menyebarkan informasi atau anugerah fakta mau­pun pengertian (sharing meaning), sehingga supaya anugerah informasi juga pengertian ini dapat terjadi, maka pihak-pihak yg berkomunikasi perlu me­nyadari serta mengerti berbagai kata atau pengertian yg mereka pakai pada melakukan komunikasi. Apabila nir, maka kemungkinan terjadinya galat persepsi dalam komunikasi sangat tinggi. 
  • Komunikasi melibatkan simbol-simbol, yg berarti komunikasi bisa berupa bahasa tubuh, suara, huruf, angka, dan lain-lain sebagai bentuk simbolis dari komunikasi yang dilakukan. 
Proses Terjadinya Komunikasi
Bagaimana sesungguhnya komunikasi terjadi? Gambar berikut ini menyebutkan tentang proses komunikasi.

Suatu sistem komunikasi organisasi mencerminkan berbagai macam individu menggunakan latar belakang, pendidikan, agama, ke­budayaan, keadaan jiwa, dan kebutuhan yang bhineka. Tetapi apabila individu-individu dalam organisasi berkomunikasi, apa yang pada­perbuat ? Berikut ini akan dibahas contoh komunikasi dasar agar da­pat dipahami mengapa komunikasi sering gagal dan kegiatan-aktivitas yang perlu diambil manajer untuk menaikkan efektifitas komu­nikasi.

Model Komunikasi Antar Pribadi
Model proses komunikasi yg paling sederhana merupakan sebagai berikut :

Pengirim →→ Berita →→ Penerima

Model ini memperlihatkan tiga (3) unsur esensi komunikasi. Bila keliru satu unsur hilang, komunikasi nir bisa berlangsung. Sebagai con­toh, seorang bisa mengirimkan keterangan, tetapi bila nir ada yang menerima atau mendengar, komunikasi tidak terjadi.

Meskipun modelnya sederhana, proses komunikasi merupakan kom­pleks. Sebagai satu gambaran kompleksnya proses komunikasi adalah "telephone", di mana pengirim mengungkapkan suatu keterangan, namun penerima mungkin mendengar atau menerima fakta bukan yg pada­maksudkan pengirim.

Model proses komunikasi yg lebih terang, menggunakan unsur­unsur penting yang terlibat pada komunikasi antara serta pada antara para anggota organisasi, bisa digambarkan pada Gambar dibawah ini.

Sumber (source). Sumber atau pengirim berita memainkan langkah pertama dalam proses komunikasi. Sumber mengendalikan macam keterangan yang dikirim, susunan yang digunakan, serta sering saluran me­lalui mana informasi dikirimkan. Dalam organisasi, asal adalah pihak yang memiliki kebutuhan serta hasrat buat mengkomu­nikasikan sesuatu gagasan, pemikiran, fakta, serta sebagainya, ke­pada pihak lain.

Pengubahan warta ke dalam sandi/kode (encoding). Langkah ke 2 ini encoding the message megubah fakta ke pada berbagai bentuk simbol-simbol mulut atau nonverbal yg mampu memindah­kan pengertian, seperti kata-istilah pencakapan atau tulisan, nomor , ge­rakan, ataupun aktivitas.

Dari beberapa simbol yg tersedia, pengirim keterangan menye­leksi salah satu yang akan bisa memenuhi kebutuhan khusus. Pe­ngirim fakta seharusnya nir hanya memikirkan apa yg akan pada­katakan namun pula bagaimana hal itu akan tersaji supaya pengaruh yg diinginkan menurut penerima terpenuhi. Jadi, informasi wajib disesuai­kan dengan taraf pemahaman, kepentingan dan kebutuhan pene­rima buat mencapai konsekuensi-konsekuensi yang diinginkan. Simbol-simbol harus diseleksi atas dasar pemahaman yg akan di­peroleh menurut pendengar atau pembaca. Kesamaan pengertian ini pen­ting, lantaran ketidaksamaan pengertian akan menyebabkan salah ko­munikasi.

Pengiriman kabar (transmitting the message). Langkah ketiga men­cerminkan pilihan komunikator terhadap media atau "saluran distri­busi". Komunikasi verbal mungkin disampaikan melalui banyak sekali sa­luran - telephone, mesin pendikte, orang atau videotape. Hal ini mungkin dilakukan secara langsung atau dalam rendezvous gerombolan dengan banyak orang. Dalam kenyataannya, keliru satu keputusan krusial yang wajib dibuat pengirim merupakan pada penentuan saluran yang sempurna atau sesuai bagi pengiriman keterangan eksklusif.

Manfaat komunikasi mulut, orang per orang, adalah kesempatan buat berinteraksi antara sumber serta penerima, memungkinkan ko­munikasi nonverbal (gerakan tubuh, intonasi suara, dan lain-lain), di sampaikannya fakta secara cepat, dan memungkinkan umpan ba­lik diperoleh segera.

Sedangkan komunikasi tertulis dapat disampaikan melalui salur­an-saluran seperti memo, surat, laporan, catatan, bulletin dewan di­rektur, manual perusahaan, serta surat liputan. Komunikasi tulisan mempunyai manfaat dalam hal penvediaan laporan atau dokumen untuk kepentingan di waktu mendatang.

Agar komunikasi lebih efisien dan efektif manajer perlu mem­pertimbangkan penentuan media atau saluran yang ada. Sebagai con­toh, ucapan "selamat pagi" nir perlu ditulis dalam bentuk memo, sebaliknya hadiah pesanan sebaiknya ditulis dengan bentuk me­mo.

Penerimaan keterangan. Langkah keempat adalah penerimaan kabar sang pihak penerima. Pada dasanya, orang-orang mendapat informasi melalui ke lima pancaindera mereka penglihatan, indera pendengaran, lidah, perabaan dan penciuman. Pengiriman warta belum lengkap atau ti­dak terjadi bila suatu pihak-belum menerima warta. Banyak Komuni­kasi penting gagal lantaran seorang tidak pernah menerima berita.

Pengartian atau penterjemahan kembali liputan (decoding). Langkah kelima proses komunikasi merupakan decoding. Hal ini menyangkut pe­ngartian simbol-simbol oleh penerima. Proses ini ditentukan oleh la­tar belakang, kebudayaan, pendidikan, lingkungan, praduga, serta gangguan pada sekitarnya. Selalu terdapat kemungkinan bahwa kabar berdasarkan sumber, saat diartikan oleh penerima, akan menghasilkan pengerti­an yg jauh tidak selaras dengan yg dimaksud oleh pengirim. Jadi, pe­nerima mempunyai tanggung jawab akbar buat efektifitas komuni­kasi, dalam hal komunikasi dua arah. Manajer dan bawahan bisa berperan baik sebagai asal maupun penerima pada suatu interak­si. Berbagai macam interaksi bisa dilakukan dengan ruang lingkup, taraf kepentingan dan periode saat yg bhineka.

Umpan balik (feedback). Setelah keterangan diterima serta diterjemahkan, penerima mungkin mengungkapkan liputan balasan yang ditujukan ke­pada pengirim mula-mula atau orang lain. Jadi, komunikasi merupakan proses yang berkesinambungan serta tak pernah berakhir. Seseorang berkomunikasi, penerima menanggapinya melalui komunikasi selan­jutnya menggunakan pengirim atau orang lain, dan seterusnya. Tanggapan ini diklaim umpan kembali.

Manajemen bisa mendistribusikan suatu bulletin yang berisi kebijaksanaan baru kepada grup-penyelia, tetapi sampai terdapat tanggapan pada bentuk pertanyaan, persetujuan, komentar atau konduite atau hingga sudah adanya pengujian buat melihat apakahkebijaksanaan dijalankan atau nir, manajemen nir akan memahami se­berapa efektif penyataan tersebut.

Komunikasi Organisasi
Semua faktor yg dibahas pada model proses komunikasi di atas, bisa pula diterapkan dalam komunikasi pada organisasi. Kom­munikasi efektif di mana saja, menyangkut penyampaian berita dari seorang kepada orang lain secara akurat. Hanya bedanya efektifi­tas komunikasi dalam organisasi pdipengaruhi oleh beberapa faktor spesifik. Raymond V. Lesikar telah menguraikan 4 (empat) faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikasi organisasi, yaitu saluran komunikasi formal, struktur organisasi, spesialisasi iabatan serta apa yg disebut Lesikar menjadi "pemilikan berita". 

Saluran komunikasi formal mensugesti efektifitas komuni­kasi pada dua cara. Pertama, keterangan saluran formal semakin mele­bar sesuai perkembangan serta pertumbuhan organisasi. Sebagai con­toh, komunikasi efektif umumnya semakin sulit dicapai pada organi­sasi yg akbar menggunakan cabang-cabang yg menyebar. Kedua, saluran komunikasi formal dapat menghambat genre liputan antar taraf­tingkat organisasi. Sebagai contoh, karyawan lini perakitan hampir selalu akan mengkomunikasikan perkara-masalah dalam penyelia (mandor) mereka serta bukan dalam manajer pabrik. Keterbatasan ini mempunyai kebaikan (misalnya menghindarkan manajer atas berdasarkan ke­banjiran informasi), namun juga memiliki kelemahan (seperti meng­hindarkan manajer atas berdasarkan warta yg seharusnya mereka per­oleh).

Struktur kewenangan organisasi mempunyai imbas yang sama terhadap efektifitas organisasi. Perbedaan kekuasaan dan kedudukan (status) dalam organisasi akan memilih pihak-pihak yang berko­munikasi dengan seseorang serta isi serta ketepatan komunikasi. Seba­gai model, dialog antara direktur perusahaan dengan karyawan akan dibatasi formalitas serta kesopanan, sehingga nir terdapat pihak yg berkehendak untuk menyampaikan sesuatu yg krusial.

Spesialisasi jabatan umumnya akan mempermudah komunikasi dalam grup-grup yg tidak sinkron. Para anggota suatu kelom­pok kerja yang sama akan cenderung berkomunikasi dengan kata, tujuan, tugas, ketika, serta gaya yang sama. Komunikasi antara kelom­pok-grup yg sangat tidak sinkron akan cenderung di hambat.

Pemilikan fakta berarti bahwa individu-individu mempu­nyai kabar khusus serta pengetahuan tentang pekerjaan-pekerjaan mereka. Sebagai contoh, manajer produk akan mempunyai penga­matan yang lebih tajam dalam perumusan taktik-taktik pemasar­an, ketua departemen mungkin memiliki cara tertentu yg efek­tif buat menangani konflik pada antara para bawahannya. Individu­individu yang mempunyai keterangan-warta spesifik ini bisa ber­fungsi lebih efektif daripada lainnya, dan banyak pada antara mereka yang tidak bersedia membagikan berita tersebut kepada yg lain.

Jaringan komunikasi pada organisasi. Organisasi bisa merancang jaringan atau struktur komunikasi dalam aneka macam cara. Jaringan ko­munikasi mungkin dirancang kaku, misalnya bahwa karyawan dihentikan berkomunikasi dengan siapapun kecuali atasannya eksklusif. Jaringan semacam ini umumnya dimaksudkan buat menghindarkan manajer atas berdasarkan keterangan berlebihan yg nir perlu serta menjaga kekuasa­an serta statusnya. Sebaliknya, jaringan mungkin dibuat lebih be­bas, pada mana individu-individu dapat berkomunikasi dengan setiap orang dalam setiap tingkat. Jaringan seperti ini dipakai jika aliran komunikasi yg lebih bebas sangat dibutuhkan, misalnya dalam depar­temen riset.

Ada 4 (empat) macam jaringan komunikasi, misalnya terlihat da­lam gambar diatas. Dalam jaringan "lingkaran" ; sebagai contoh, B ha­nya bisa berkomunikasi dengan A serta C. Untuk berkomunikasi de­ngan E, B wajib melalui A atau melalui C dan D. Pola "rantai" me­nunjukkan dua bawahan (A serta E) yang melapor pada atasan me­reka (B dan D), yg selanjutnya sang B serta D dilaporkan ke C. Pa­da jaringan "bintang"; C bisa berkomunikasi eksklusif dengan A, B, D serta E, walaupun mereka ini tidak bisa berkomunikasi langsung satu sama lain. Sebagai model, empat tenaga penjual (A, B, D, E) melapor ke manajer cabang (C). Sedangkan jaringan "huruf Y" ; sanggup masih ada dalam bagian sekretariat di mana surat-surat diteri­ma oleh E, disortir sang D serta distribusikan oleh C.

Jaringan "huruf Y" dan "bintang" merupakan komunikasi yang ter­pusat, menggunakan C dalam posisi sentra. Komunikasi yang disentralisasi ini lebih efektif buat merampungkan kasus-masalah rutin dan nir kompleks, lantaran lebih cepat serta lebih akurat. Tetapi jika kasus­nya kompleks, jaringan "bundar" dan "rantai" yang didesentrali­sasi, akan lebih cepat serta akurat penyelesaiannya. Kepuasan anggota gerombolan jua cenderung lebih tinggi pada jaringan jaringan yg didesentralisasi.

SALURAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Pemahaman yang lebih baik mengenai komunikasi organisasi da­pat diperoleh dengan mengusut arah-arah dasar gerakannya yang tampak dengan terbentuknya saluran-saluran komunikasi. Saluran­saluran komunikasi formal dipengaruhi oleh struktur organisasi atau ditunjukkan oleh banyak sekali sarana formal lainnya, tipe saluran-saluran dasar komunikasi terdapat­lah vertikal, lateral serta diagonal.

Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal terdiri atas komunikasi ke atas serta ke ba­wah sesuai rantai perintah. Komunikasi ke bawah (downward com­munication) dimulai menurut manajemen puncak lalu mengalir ke bawah melalui tingkatan-tingkatan manajemen hingga ke karyawan lini serta personalia paling bawah. Maksud primer komunikasi ke ba­wah merupakan buat memberi pengarahan, fakta, instruksi, nase­hat/saran dan evaluasi pada bawahan serta menaruh informa­si kepada para anggota organisasi mengenai tujuan serta kebijaksanaan organisasi.

Berita-berita ke bawah bisa berbentuk goresan pena maupun mulut, dan umumnya disampaikan melalui memo, laporan atau dokumen lain­nya, bulletin, pertemuan atau rapat, dan dialog serta melalui in­teraksi orang per orang atau grup-kelompok kecil. Manajemen seharusnya nir hanya memusatkan perhatiannya pada usaha komu­nikasi ke bawah, tetapi juga komunikasi ke atas.

Fungsi utama komunikasi ke atas (upward communication) terdapat­lah buat mensuplai informasi kepada strata manajemen atas ten­tang apa yang terjadi pada tingkatan bawah. Tipe komunikasi ini mencakup laporan-laporan periodik, penjelasan, gagasan, dan permin­taan buat diberikan keputusan. Hal ini dapat dilihat menjadi da­ta atau berita umpan balik bagi manajemen atas.

Bentuk-bentuk komunikasi misalnya kebijaksanaan "pintu terbu­ka", sistem komunikasi informal, kuesioner perilaku, dewan manajemen­karyawan, atau sistem inspektur jenderal didesain buat memudah­kan komunikasi ke atas ke manajemen puncak .

Komunikasi Lateral atau Horizontal
Komunikasi lateral atau horizontal meliputi hal-hal berikut adalah :
1. Komunikasi pada antara para anggota dalam grup kerja yang sama.
2. Komunikasi yang terjadi antara dan pada antara departemen-de­partemen dalam tingkatan organisasi yang sama.

Bentuk komunikasi ini dalam dasarnya bersifat koordinatif, dan adalah output dari konsep spesialisasi organisasi. Sehingga komu­nikasi ini dibuat guna mempermudah koordinasi serta penanganan kasus. Komunikasi lateral, selain membantu koordinasi aktivitas­kegiatan lateral, pula menghindarkan prosedur pemecahan perkara yang lambat.

Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yg memotong secara menyilang diagonal rantai perintah organisasi. Hal ini acapkali terjadi sebagai hasil hubungan-interaksi departemen lini dan staf. Seperti telah dibahas dalam bab 10 bahwa hubungan-interaksi yg terdapat antara personalia lini dan staf dapat bhineka, yang akan membentuk beberapa komunikasi diagonal yg bhineka jua.

PERANAN KOMUNIKASI INFORMAL
Pembahasan genre-genre komunikasi di atas merupakan berkenaan menggunakan yg dianggap komunikasi "formal", sebagai saluran penyam­paian informasi yang dibuat manajer organisasi buat memudahkan hubungan pekerjaan. Komunikasi informal, bagaimanapun juga, ada­lah jua bagian penting genre komunikasi organisasi. Bentuk komuni­kasi ini timbul menggunakan banyak sekali maksud, yg mencakup antara lain :
1. Pemuasan kebutuhan-kebutuhan manusiawi, seperti kebutuhan buat herbi orang lain.
2. Perlawanan terhadap pengaruh-efek yang terus-menerus atau membosankan.
3. Pemenuhan keinginan buat menghipnotis perilaku orang lain. 
4. Pelayanan menjadi sumber berita hubungan pekerjaan yg tidak disediakan saluran-saluran komunikasi formal.

Tipe komunikasi informal yang paling terkenal merupakan 'grapevme " (mendengar sesuatu bukan berdasarkan asal resmi, namun dari desas­desus, liputan angin atau "slentingan"). Sistem komunikasi "grapevme" cenderung dipercaya menghambat atau merugikan, lantaran nir sporadis terjadi penyebaran informasinya nir sempurna, tidak lengkap dan me­nyimpang. Selain itu, desas-desus cenderung bersifat membakar, nir sinkron dengan fenomena, lebih bersifat emosional daripada logika, dan kadang-kadang dirahasiakan menurut anggota yg memiliki we­wenang manajerial lebih tinggi. 

Di lain pihak, komunikasi "grapevme" memiliki peranan fungsional menjadi alat komunikasi tambahan bagi organisasi. Banyak penelitian yang mengambarkan bahwa komunikasi "grapevme" lebih cepat, lebih seksama dan lebih efektif dalam menyalurkan liputan. Manajer bisa mempergunakan komunikasi ini menggunakan warta yg sengaja "dibocorkan".

Manajer wajib menyadari bahwa komunikasi informal dan ter­utama "grapevme" tidak dapat dihilangkan. Bahkan, sebaiknya ma­najer perlu memahami dan memakai "grapevme" sebagai peleng­kap komunikasi formal. Peran galat komunikasi ini dapat diminimal­kan menggunakan merancang saluran komunikasi formal yg baik, dan me­nyebarkan keterangan dengan cepat dan sempurna.

EFEKTIVITAS KOMUNIIKASI
Berbagai pennyebab timbulnya kasus-perkara komunikasi dan betapa sulitnya mencapai komunikasi efektif telah dibahas di atas. Sekarang akan dibicarakan banyak sekali cara dengan mana para manajer bisa menaikkan efektivitas komunikasi. Teknik-teknik ini dalam dasarnya merupakan cara-cara buat mengatasi kesulitan-kesulitan yang tersaji sebelumnya.

Kesadaran Akan Kebutuhan Komunikasi Efektif
Karena berbagai kendala organisasional dan antar pribadi, komunikasi efektif nir bisa dilaiarkan terjadi begitu saja. Mana­jer' wajib memainkan peranan penting dalam proses komunikasi, pada mana hanya menggunakan cara itu kemudian dapat diambil langkah-langkah buat menaikkan efektivitas komunikasi.

Pentingnya komunikasi mengakibatkan poly perusahaan besar menggunakan para "ahli komunikasi". Para seorang ahli komunikasi ini membantu pemugaran komunikasi menggunakan bantuannya pada para penyelia memecahkan perkara-perkara komunikasi internal; penen­tuan taktik komunikasi perusahaan sehubungan dengan "layoffs", penutupan pabrik atau relokasi, serta terminasi; dan pengukuran kua­litas kegiatan-aktivitas komunikasi, melalui interview (wawancara) atau berita umum.

Penggunaan Umpan - Balik
Peralatan krusial pengembangan komunikasi lainnya adalah penggunaan umpan pulang keterangan-fakta yang dikirim. Komunikasi dua arah ini memungkinkan proses komunikasi berjalarn lebih efektif. Para manajer bisa melakukan paling sedikit 2. Hal buat mendo­rong umpan balik serta menggunakannya secara efektif. Manajer dapat membentuk lingkungan yang mendorong umpan kembali, dan menda­patkan umpan balik melalui aktivitas mereka sendiri.

Cara manajer berkcmunikasi dengan para bawahannya bisa memilih jumlah umpan kembali yg akan mereka terima. Di sam­ping itu, tipe komunikasi yang dipakai serta lingkungan komunika­si krusial dalam penentuan umpan kembali macam apa yang akan dida­patkannya. Dalam hal ini manajer perlu memainkan peranan aktif dalam pengadaan umpan balik tersebut. Sebagai model, sehabis menaruh penugasan suatu pekerjaan manajer dapat bertanya, "Apakah saudara mengerti ?" atau "Apakah saudara memiliki pertanyaan ?" atau "Apakah terdapat yg belum saya jelaskan ?" Tetapi pertanyaan-pertanyaan itu tidak mendorong timbulnya jawaban ja­waban, sebagai akibatnya pendekatan yg lebih langsung dapat dilakukan de­ngan mengatakan :"Pekerjaan ini merupakan krusial; karena itu pahami sahih setiap langkah, laporkan kepada saya apa yang akan saudara lakukan".

Di lain pihak, para manajer perlu secara aktif mencari umpan pulang. Manajemen partisipatif dan komunikasi tatap muka merupa­kan cara-cara yang dapat digunakan buat menaikkan efektifi­tas komunikasi melalui penggunaan umpan kembali.

Menjadi Komunikator yg Lebih Efektif
Teknik-teknik komurikasi yang tidak baik mengganggu poly ma­najer, misalnya ha.lnya mengganggu interaksi mereka dengan para ba­wahannya pada luar pekerjaan. Oleh karenanya, latihan-latihan dalam penulisan serta penyampaian fakta secara mulut perlu dilakukan un­tuk meningkatkan pemahaman akan simbol-simbol, penggunaan ba­hasa, pengutaraan yg sempurna dan kepekaan terhadap latar belakang penerima kabar.

Salah satu alat-alat yang dipakai secara efektif oleh para psi­kolog, pembimbing, dan orang-orang yang profesinya memerlukan pemahaman yg mendalam tentang klien mereka, yaitu active listen­ing,bisa dipergunakan untuk berbagi dimensi baru ke­trampilan manajemen para manajer. Prinsip dasar peralatan ini ada­lah penggunaan reflective statements (pernyataan balik ) oleh pende­ngar. Bagaimanapun pula, posisi kunci para manajer dalam proses ko­munikasi, membuat kebutuhan mendesak bagi pengembangan diri untuk menjadi komunikator yg lebih efektif.

Pedoman Komunikasi yang Baik
American Management Associations (AMA) sudah menyusun se­jumlah prinsip-prinsip komunikasi yang diklaim "the Ten Command­ments of Good Communication" (sepuluh pedoman komunikasi yang baik). Pedoman-pedoman ini disusun buat mempertinggi efektifitas komunikasi organisasi, yang secara ringkas merupakan menjadi berikut:
1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomu­nikasikan.
2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
3. Pertimbangkan keadaan phisik serta insan holistik kapan saja komunikasi akan dilakukan.
4. Konsultasikan menggunakan pihak-pihak lain, bila perlu, dalam peren­canaan komunikasi.
5. Perhatikan tekanan nada dan aktualisasi diri lainnya sesuai isi dasar kabar selama berkomunikasi.
6. Ambil kesempatan, jika ada, buat menerima segala se­suatu yang membantu atau umpan kembali.
7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yg sudah dilakukan.
8. Perhatikan konsistensi komunikasi.
9. Tindakan atau perbuatan wajib mendorong komunikasi.
10. Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi nir hanya buat dimengerti tetapi buat mengerti.

Prinsip-prinsip komunikasi AMA ini menaruh kepada para manajer panduan buat menaikkan efektifitas komunikasi.