PENGERTIAN SALURAN PEMASARAN DAN JENISJENIS SALURAN PEMASARAN

Pengertian Saluran Pemasaran Dan Jenis-Jenis Saluran Pemasaran
Pemasaran output pertanian merupakan suatu aktivitas yang bertujuan buat menaikkan dan menyebarkan kegiatan pemasaran suatu produk, kita wajib mempertimbangkan saluran pemasaran yang bisa dipakai buat menyalurkan produk menurut pembuat ke konsumen. Menurut Philip Khotler (1996) mengemukakan bahwa saluran pemasaran merupakan serangkaian organisasi yg saling tergantung serta terlibat pada proses menjadikan suatu produk atau jasa siap buat digunakan atau di konsumsi.

Sedangkan dari Basu Swastha (1999) saluran pemasaran adalah saluran yg dipakai oleh pembuat buat menyalurkan barang tersebut dari pembuat hingga kekonsumen atau pemakai industry.

Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa saluran pemasaran merupakan serangkaian organisasi yg saling tergantung dalam rangka proses penyaluran barang berdasarkan pembuat kepada konsumen.

suatu barang bisa berpindah melalui beberapa tangan sejak berdasarkan penghasil hingga kepada konsumen. Ada beberapa saluran distribusi yang dapat digunakan buat menyalurkan barang-barang yg ada.

Jenis saluran distribusi dapat diklasifikasikan menjadi berikut :
a. Saluran distribusi pribadi, Saluran ini adalah saluran distribusi yg paling sederhana dan paling rendah yakni saluran distribusi berdasarkan produsen ke konsumen tanpa amenggunakan mediator. Disni penghasil bisa menjual barangnya melalui pos atau mendangi eksklusif tempat tinggal konsumen, saluran ini sanggup pula diberi kata saluran nol tingkat (zero stage chanel).

b. Saluran disrtibusi yg menggunakan satu mediator yakni melibatkan produsen serta pengecer. Disini pengecer besar eksklusif membeli barang kepada produsen, kemudian menjualnya eksklusif pada konsumen. Saluran ini biasa diklaim dengan saluran satu taraf (one stage chanel).

c. Saluran distribusi yang menggunakan 2 gerombolan pedagang besar dan pengecer, saluran distrinusi ini merupakan saluran yang poly dipakai sang produsen. Disini penghasil hanya melayani penjualan pada jumlah besar pada pedagang akbar saja, nir menjual pada pengecer pembelian sang pengecer dilayani oleh pedagang akbar serta pembelian sang konsumen hanya dilayani oleh pengecer saja. Saluran distribusi semacam ini disebut pula saluran distribusi 2 taraf (two stage chanel).

d. Saluran distribusi yang memakai 3 pedagang mediator. Dalam hal ini penghasil memilih agen menjadi perantara buat menyalurkan barangnya pada pedagang akbar yang lalu menjualnya pada took-toko kecil. Saluran distribusi seperti ini dikenal pula dengan kata saluran distribusi 3 tingkat (three stage chanel), Philip Kotler (1996).

Beberapa Fungsi Dalam Proses Pemasaran Hasil Pertanian 
Dalam proses pemasaran, hasil pertanian terdapat beberapa fungsi yg wajib ditampung sang pihak produsen dan elemen-elemen terlibat dalam penyaluran yang seringkali funsi-fungsi ini mengakibatkan masalah yg wajib diperlukan sang penghasil juga elemen-elemen yang terlibat dalam rantai pemesaran. Fungsi-fungsi tadi terdiri berdasarkan :
a. Pembelian dan pengumpulan ini merupakan fungsi ysng bersangkutan dengan pemendihan atau mempunyai sejumlah barang yg dimaksudkan sebagai persedian produksi atau buat mencukupi kebutuhan. Dalam menganalisa pembelian ini terdapat beberapa tindakan yg wajib diperhatikan yaitu penatapan kebutuhan, pencarian asal kebutuhan, negosiasi harga serta transaksi resmi.

b. Penjualan dan penyebaran ini merupakan aktivitas buat mencari dan mengusahakan supaya barang-barang yg sudah diproduksi atau dimiliki bisa dipasarkan secara menguntungkan.

c. Pengangkutan serta transportasi, merupakan suatu fungsi yg berarti memindahkan suatu produk menurut asal penghasilanya ke pasar atau konsumen dalam saat eksklusif yang sempurna disesuaikan dengan kebutuhan serta kepentingan pasar atau konsumen. Jadi transportasi menciptakan kegunaan tempat dan kegunaan ketika.

d. Menyimpan produk (storage), fungsi ini merupakan fungsi yang hampir ditemukan pada setiap lembaga pemasaran, ini adalah suatu pengumpulan sementara produk sebelum dipasarkan.

e. Pengolahan produk, pada tataniaga pemasaran disini bukan pengolahan bentuk, ukuran luar dan sebagainya, namun berupa penyortiran produk-produk tersebut.

f. Pendanaan atau pembiayaan (financing), yaitu penyediaan sejumlah uang guna suatu transaksi jual beli produk.

g. Resiko, merupakan fungsi yg bersangkutan dengan kerugian yang timbul akibat kurang matangnya pertimbangan pada pembuatan planning.

h. Keterangan pasar, yaitu fungsi pencarian berita tentang pasar yang diperlukan buat penyusunan kebijakan pemasaran produk, Mubyarto (1997)

Pengertian Margin Pemasaran dan Faktor Yang Mempengaruhi
Mergin pemasaran adalah disparitas antara harga yg diterima sang petani penghasil dengan harga yang harus dibayarkan oleh konsumen akhir. Besar kecilnya disparitas harga ditingkat konsumen akhir akan dipengaruhi sang:poly forum pemasaran yang ikut dalam proses pemasaran, panjang atau pendeknya saluran yang dilewati dan jeda pasar, Nurlan F (1986).

Menurut Khol serta Uhl dalam Astin Akitasan (2004) mendefinisikan marjin pemasaran merupakan rasio antara nilai tambah yang diperoleh pelaku pemasaran eksklusif dan harga yang dibayarkan sang konsumen.

Sementara itu Downey serta Trocke (1981) margin pemasaran merupakan disparitas antara harga penjualan produk pada dua tahapan yg berurutan pada saluran distribusi pemasaran produk yang bersangkutan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa margin pemasaran merupakan disparitas atau selisih antara harga penjualan yang diterima setiap lembaga pemasaran pada 2 tahapan yg berurutan pada saluran pemasaran mulai menurut pembuat sampai pada konsumen akhir.

Ada beberapa faktor yg mensugesti besarnya kecilnya margin rapikan pemasaran diantaranya banyaknya lembaga yg terlibat pada proses pemasaran produk tersebut, atau panjang produk yg dilewati buat mencapai pasar.

Menurut Rashit dan Caudry dalam Basirun dkk (1991) mengumumkan bahwa ada dua unsur yg mensugesti margin pemasaran , yaitu:1) porto yang dikeluarkan buat menjalankan fungsi rapikan niaga seperti mengumpulan, pengolahan, penyimpanan, pengepakan, pengangkutan dan lain-lain, dua) akbar keuntungan dari pasar-pasar mediator atau keuntungan pedagang perantara. Selanjutnya Buse dan Brandow pada Basirun dkk (1991) telah melakukan penelitian mengenai hubungan antara volume, biaya serta harga terdapat margin menggunakan memakai ordinary square regrestion. Dimana berdasarkan hasil ketiga variable yg diteliti menerangkan impak yg signifikan terhadap margin tata niaga pemasaran.

1. Kajian Empirik
Penelitian terdahulu yang relevan menggunakan penelitian ini adalah penelitian yg dilakukan oleh Wa Ode Astuti (2006) dengan judul”Analisis Pemasaran Rumput Laut Di Kecamatan Kulisusu Kabupaten Muna”. Dengan menggunakan analalisis marjin pemasaran. Hasil penelitian ini menerangkan bahwa marjin pemasaran rumput laut pada kecamatan kulisusu kabupaten muna sangat akbar. 

Penelitian lain yang dilakukan oleh Yusri (2007) menggunakan judul”Studi Pendapatan Kakao Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka”. Dengan menggunakan analisis π = TR –TC dimana π merupakan Pendapatan Bersih, TR= Total Revenue (Pendapatan Kotor), TC= Total Cost (Totaol Biaya). Hasil penelitian ini menerangkan bahwa tingkat pendapatan higienis yang diperoleh petani kakao sinkron kriteria yang ditetapkan BPS, tergolong warga berpendapatan tinggi.

2. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teoritis pada atas, maka kerangka pikir yang mendasari penelitian ini adalah bahwa budidaya rumput bahari yg dilakukan petani rumput laut pada Desa Wawoncusu Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton dimaksudkan buat memperoleh produksi, pendapatan dan menyebutkan pemasaran. 

Dimana ketiga (produksi, pendapatan dan pemasaran) variable diatas akan dianalisis menggunakan alat analisis deskptif buat menjawab permasalahan yg dikemukakan sehingga bisa memberikan konklusi serta rekomendasi peningkatan pendapatan buat kesejateraan petani rumput laut di Desa Wawoncusu Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton. Untuk detail dapat dilihat pada skema kerangka pikir penelitian di bawah ini:

Gambar Skema Kerangka Pikir Penelitian

3. Hipotesis
Berdasarkan rumusan kasus di atas, maka penelitian ini merumuskan hipotesisi menjadi berikut:
1. Diduga bahwa produksi serta pendapatan petani rumput bahari di Desa Wawoncusu Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton nisbi besar .
2. Diduga bahwa pemasaran rumput bahari yang terdapat pada Desa Wawoncusu Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton memakai saluran distribusi langsung dan saluran distribusi satu taraf.

PENGERTIAN SALURAN PEMASARAN DAN JENISJENIS SALURAN PEMASARAN

Pengertian Saluran Pemasaran Dan Jenis-Jenis Saluran Pemasaran
Pemasaran hasil pertanian merupakan suatu aktivitas yang bertujuan buat menaikkan serta berbagi kegiatan pemasaran suatu produk, kita harus mempertimbangkan saluran pemasaran yang dapat digunakan buat menyalurkan produk berdasarkan pembuat ke konsumen. Menurut Philip Khotler (1996) mengemukakan bahwa saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yg saling tergantung dan terlibat pada proses menjadikan suatu produk atau jasa siap buat dipakai atau di konsumsi.

Sedangkan dari Basu Swastha (1999) saluran pemasaran adalah saluran yang dipakai oleh penghasil buat menyalurkan barang tadi dari pembuat sampai kekonsumen atau pemakai industry.

Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa saluran pemasaran merupakan serangkaian organisasi yg saling tergantung pada rangka proses penyaluran barang berdasarkan produsen kepada konsumen.

suatu barang bisa berpindah melalui beberapa tangan sejak menurut pembuat hingga kepada konsumen. Ada beberapa saluran distribusi yang bisa dipakai buat menyalurkan barang-barang yang terdapat.

Jenis saluran distribusi bisa diklasifikasikan menjadi berikut :
a. Saluran distribusi langsung, Saluran ini adalah saluran distribusi yang paling sederhana serta paling rendah yakni saluran distribusi menurut pembuat ke konsumen tanpa amenggunakan mediator. Disni produsen dapat menjual barangnya melalui pos atau mendangi pribadi rumah konsumen, saluran ini bisa jua diberi istilah saluran nol taraf (zero stage chanel).

b. Saluran disrtibusi yg menggunakan satu mediator yakni melibatkan produsen serta pengecer. Disini pengecer akbar eksklusif membeli barang kepada produsen, lalu menjualnya pribadi kepada konsumen. Saluran ini biasa diklaim dengan saluran satu taraf (one stage chanel).

c. Saluran distribusi yang menggunakan dua grup pedagang akbar dan pengecer, saluran distrinusi ini merupakan saluran yang poly dipakai oleh penghasil. Disini produsen hanya melayani penjualan pada jumlah besar pada pedagang besar saja, nir menjual kepada pengecer pembelian sang pengecer dilayani sang pedagang besar serta pembelian oleh konsumen hanya dilayani sang pengecer saja. Saluran distribusi semacam ini diklaim juga saluran distribusi 2 tingkat (two stage chanel).

d. Saluran distribusi yg menggunakan tiga pedagang perantara. Dalam hal ini produsen memilih agen menjadi mediator buat menyalurkan barangnya pada pedagang besar yang kemudian menjualnya pada took-toko mini . Saluran distribusi seperti ini dikenal pula menggunakan kata saluran distribusi tiga taraf (three stage chanel), Philip Kotler (1996).

Beberapa Fungsi Dalam Proses Pemasaran Hasil Pertanian 
Dalam proses pemasaran, output pertanian terdapat beberapa fungsi yang harus ditampung oleh pihak pembuat dan elemen-elemen terlibat dalam penyaluran yang acapkali funsi-fungsi ini menimbulkan perkara yg wajib dibutuhkan oleh produsen maupun elemen-elemen yang terlibat dalam rantai pemesaran. Fungsi-fungsi tersebut terdiri berdasarkan :
a. Pembelian serta pengumpulan ini merupakan fungsi ysng bersangkutan menggunakan pemendihan atau mempunyai sejumlah barang yg dimaksudkan sebagai persedian produksi atau buat mencukupi kebutuhan. Dalam menganalisa pembelian ini ada beberapa tindakan yg harus diperhatikan yaitu penatapan kebutuhan, pencarian sumber kebutuhan, negosiasi harga dan transaksi resmi.

b. Penjualan serta penyebaran ini adalah aktivitas buat mencari serta mengusahakan agar barang-barang yg sudah diproduksi atau dimiliki bisa dipasarkan secara menguntungkan.

c. Pengangkutan serta transportasi, merupakan suatu fungsi yg berarti memindahkan suatu produk menurut asal penghasilanya ke pasar atau konsumen pada waktu tertentu yg tepat diubahsuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan pasar atau konsumen. Jadi transportasi membentuk kegunaan tempat serta kegunaan ketika.

d. Menyimpan produk (storage), fungsi ini adalah fungsi yang hampir ditemukan dalam setiap forum pemasaran, ini merupakan suatu pengumpulan sementara produk sebelum dipasarkan.

e. Pengolahan produk, dalam tataniaga pemasaran disini bukan pengolahan bentuk, berukuran luar dan sebagainya, tetapi berupa penyortiran produk-produk tersebut.

f. Pendanaan atau pembiayaan (financing), yaitu penyediaan sejumlah uang guna suatu transaksi jual beli produk.

g. Resiko, adalah fungsi yang bersangkutan menggunakan kerugian yg muncul akibat kurang matangnya pertimbangan dalam pembuatan rencana.

h. Keterangan pasar, yaitu fungsi pencarian liputan mengenai pasar yg diharapkan buat penyusunan kebijakan pemasaran produk, Mubyarto (1997)

Pengertian Margin Pemasaran dan Faktor Yang Mempengaruhi
Mergin pemasaran adalah perbedaan antara harga yg diterima sang petani penghasil dengan harga yang harus dibayarkan sang konsumen akhir. Besar kecilnya perbedaan harga ditingkat konsumen akhir akan dipengaruhi sang:banyak forum pemasaran yang ikut pada proses pemasaran, panjang atau pendeknya saluran yang dilalui dan jeda pasar, Nurlan F (1986).

Menurut Khol serta Uhl pada Astin Akitasan (2004) mendefinisikan marjin pemasaran merupakan rasio antara nilai tambah yg diperoleh pelaku pemasaran eksklusif dan harga yang dibayarkan oleh konsumen.

Sementara itu Downey dan Trocke (1981) margin pemasaran merupakan perbedaan antara harga penjualan produk pada 2 tahapan yang berurutan pada saluran distribusi pemasaran produk yg bersangkutan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa margin pemasaran adalah disparitas atau selisih antara harga penjualan yang diterima setiap forum pemasaran dalam dua tahapan yang berurutan pada saluran pemasaran mulai dari produsen sampai pada konsumen akhir.

Ada beberapa faktor yg mensugesti besarnya kecilnya margin rapikan pemasaran antara lain banyaknya forum yg terlibat dalam proses pemasaran produk tersebut, atau panjang produk yg dilalui buat mencapai pasar.

Menurut Rashit dan Caudry dalam Basirun dkk (1991) mengumumkan bahwa ada dua unsur yang menghipnotis margin pemasaran , yaitu:1) porto yang dimuntahkan buat menjalankan fungsi tata niaga seperti mengumpulan, pengolahan, penyimpanan, pengepakan, pengangkutan dan lain-lain, dua) akbar keuntungan menurut pasar-pasar mediator atau keuntungan pedagang mediator. Selanjutnya Buse serta Brandow pada Basirun dkk (1991) sudah melakukan penelitian tentang hubungan antara volume, porto dan harga masih ada margin menggunakan memakai ordinary square regrestion. Dimana dari output ketiga variable yang diteliti memperlihatkan dampak yg signifikan terhadap margin rapikan niaga pemasaran.

1. Kajian Empirik
Penelitian terdahulu yg relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Wa Ode Astuti (2006) dengan judul”Analisis Pemasaran Rumput Laut Di Kecamatan Kulisusu Kabupaten Muna”. Dengan menggunakan analalisis marjin pemasaran. Hasil penelitian ini menampakan bahwa marjin pemasaran rumput laut pada kecamatan kulisusu kabupaten muna sangat besar . 

Penelitian lain yg dilakukan sang Yusri (2007) menggunakan judul”Studi Pendapatan Kakao Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka”. Dengan memakai analisis π = TR –TC dimana π merupakan Pendapatan Bersih, TR= Total Revenue (Pendapatan Kotor), TC= Total Cost (Totaol Biaya). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendapatan bersih yg diperoleh petani kakao sinkron kriteria yang ditetapkan BPS, tergolong warga berpendapatan tinggi.

2. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teoritis pada atas, maka kerangka pikir yang mendasari penelitian ini adalah bahwa budidaya rumput bahari yang dilakukan petani rumput laut pada Desa Wawoncusu Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton dimaksudkan buat memperoleh produksi, pendapatan serta mengungkapkan pemasaran. 

Dimana ketiga (produksi, pendapatan dan pemasaran) variable diatas akan dianalisis menggunakan alat analisis deskptif buat menjawab perseteruan yg dikemukakan sebagai akibatnya bisa memberikan kesimpulan serta rekomendasi peningkatan pendapatan untuk kesejateraan petani rumput bahari pada Desa Wawoncusu Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton. Untuk lebih jelasnya bisa dipandang dalam skema kerangka pikir penelitian di bawah ini:

Gambar Skema Kerangka Pikir Penelitian

3. Hipotesis
Berdasarkan rumusan kasus pada atas, maka penelitian ini merumuskan hipotesisi menjadi berikut:
1. Diduga bahwa produksi dan pendapatan petani rumput bahari pada Desa Wawoncusu Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton nisbi besar .
2. Diduga bahwa pemasaran rumput laut yang terdapat di Desa Wawoncusu Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton memakai saluran distribusi pribadi serta saluran distribusi satu taraf.

STRATEGI DAN PERENCANAAN UNTUK MEMULAI USAHA

Strategi Dan Perencanaan Untuk Memulai Usaha
Dalam era perdagangan bebas seperti saat sekarang ini, perkara daya saing dan keunggulan saing merupakan isu kunci serta sekaligus menjadi tantangan yang tidak ringan bagi bangsa serta rakyat Indonesia. Salah satu ujud nyata tantangan globalisasi dalam produksi misalnya kita dituntut agar produk Indonesia sanggup bersaing terhadap produk luar yg masuk ke Indonesia. Ataupun pada pasar internasional produksi kita didefinisikan (bukan penyedia barang murah bersubsidi) tidak saja akan membuat murah produk yang dihasilkan namun juga akan membangun produk Indonesia yg mempunyai keunggulan kompetitif (competitive advantages). 

Dalam pasar global yg semakin terbuka, kasus daya saing akan menghadapi tantangan yg tidak ringan, maka tanpa dibekali kemampuan serta keunggulan saing yg tinggi niscaya produk suatu negara, termasuk produk Indonesia, nir akan mampu menembus pasar internasional. Bahkan masuknya produk impor bisa mengancam posisi pasar domestik. Dengan kata lain, pada pasar yang bersaing, keunggulan kompetitif (competitive advantages) adalah faktor penentu dalam menaikkan kinerja perusahaan. Oleh karenanya, upaya menaikkan daya saing dan menciptakan keunggulan kompetitif bagi produk Indonesia nir dapat ditunda-tunda lagi serta sudah selayaknya menjadi perhatian aneka macam kalangan, bukan saja bagi para pelaku usaha itu sendiri namun pula bagi aparat birokrasi, aneka macam organisasi dan anggota rakyat yang adalah lingkungan kerja menurut aktivitas bisnis korporasi (usaha corporate).

Globalisasi ekonomi pada awal abad 21 merupakan suatu proses aktivitas ekonomi serta perdagangan, di mana negara-negara pada semua global sebagai satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Perwujudan konkret berdasarkan globalisasi ekonomi antara lain terjadi pada bentuk-bentuk berikut: Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di aneka macam negara, dengan sasaran agar porto produksi menjadi lebih rendah. Globalisasi pembiayaan, perusahaan global memiliki akses buat memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun pribadi) di seluruh negara di dunia. Globalisasi energi kerja, maka human movement akan semakin gampang dan bebas. Globalisasi jaringan kabar, rakyat suatu negara menggunakan gampang serta cepat menerima berita dari negara-negara pada global karena kemajuan teknologi. Globalisasi perdagangan, terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan aneka macam kendala nontarif. Dengan demikian aktivitas perdagangan serta persaingan menjadi semakin ketat serta fair. Bahkan, transaksi sebagai semakin cepat karena "less papers/documents" dalam perdagangan, tetapi dapat mempergunakan jaringan teknologi telekomunikasi yg semakin canggih. 

Pada aktivitas usaha korporasi (bisnis corporate) pada atas dapat dikatakan bahwa globalisasi menunjuk pada meningkatnya ketergantungan ekonomi antarnegara melalui peningkatan volume dan keragaman transaksi antarnegara (cross-border transactions) pada bentuk barang dan jasa, aliran dana internasional (international capital flows), konvoi tenaga kerja (human movement) serta penyebaran teknologi informasi yang cepat. Sehingga secara sederhana dapat dikemukakan bahwa globalisasi secara hampir pasti sudah merupakan galat satu kekuatan yg menaruh efek terhadap bangsa, masyarakat, kehidupan insan, lingkungan kerja serta kegiatan bisnis corporate di Indonesia. Kekuatan ekonomi global menyebabkan usaha korporasi, termasuk partikelir, BUMN/BUMD ataupun koperasi, perlu melakukan tinjauan ulang terhadap struktur serta taktik bisnis dan melandaskan strategi manajemennya menggunakan basis entrepreneurship, cost efficiency dan competitive advantages.

Salah satu upaya menciptakan keunggulan bersaing dalam situasi pasar bisnis yg sangat bergerak maju misalnya sekarang ini merupakan melakukan eksploitasi teknologi kabar. Pendayagunaan teknologi warta (TI) memegang peranan yg sangat penting pada menjamin kelancaran dan optimisasi layanan ke pelanggan serta menaikkan kinerja suatu perusahaan. Ada sejumlah faktor penting yg menghipnotis pentingnya peranan pendayagunaan TI dalam suatu perusahaan, seperti meningkatnya popularitas web, pertumbuhan komputasi pervasive, serta hadirnya model bisnis baru. Akibatnya, kini perusahaan mempunyai kesempatan lebih luas pada sisi penawaran dan layanan bagi pelanggannya. Dan, makin besarnya peluang yg dimiliki setiap perusahaan, tentu menciptakan tantangannya semakin berat. Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan contoh usaha yg sempurna dan solusi manajemen teknologi yang sanggup mendayagunakan semua aset teknologi secara baik dan membantu perusahaan secara cepat pada menjawab kebutuhan bisnis serta pasar yang terus berkembang. 

Tulisan singkat ini mencoba mengungkap eksploitasi teknologi keterangan buat mencapai keunggulan bisnis perusahaan.

Teknologi Informasi menjadi Aplikasi Iptek
Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), waktu ini merupakan istilah kunci bagi keberhasilan pembangunan suatu bangsa maupun suatu perusahaan. Perjalanan sejarah serta pengalaman beberapa negara, ternyata penemuan teknologi adalah galat satu aspek yg memiliki daya dongkrak (leverage) yang sangat tinggi bagi daya saing suatu bangsa. Hal ini memberitahuakn adanya pergeseran yang akbar dalam paradigma pembangunan suatu negara, yang semula hanya mengandalkan sumber daya alam sebagai tumpuan pembangunan, berubah sebagai asal daya insan serta sumber daya iptek. Beberapa negara maju bahkan telah lama membuahkan iptek menjadi penghela primer dalam pembangunan bangsanya. Konsep “knowledge base economy” (KBE atau ekonomi berbasis pengetahuan/EBP) adalah konsep yg mencerminkan syarat tersebut. Saat ini konsep EBP banyak dikembangkan pada negara-negara maju, yg pada pada dasarnya menekankan betapa sangat berperannya teknologi serta berita dalam pembangunan suatu bangsa.

Pada dasarnya galat satu kunci keberhasilan suatu bangsa menerapkan penemuan teknologi dalam pembangunannya merupakan adanya dukungan sistem kelembagaan penemuan-difusi yg telah mapan. Antar satu forum dengan lembaga lainnya saling bersinergi, sebagai akibatnya tercipta jejaring kerjasama yg saling mengisi buat membentuk penemuan yg sahih-sahih mampu menaikkan daya saing bangsa dalam persaingan global.

Dalam dalam itu, buat mengantisipasi persaingan antar bangsa yg semakin ketat, secara sah formal Bangsa Indonesia telah memiliki landasan bertenaga untuk mendayagunakan Iptek dalam kehidupan berbangsa, yakni Pasal 31 Ayat 5 UUD 45 hasil Amandemen ke 4. Lebih jauh lagi, sejak tahun 2002 Indonesia telah mempunyai UU No 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek (Sinasiptek).

Tujuan menurut pembuatan UU tadi merupakan buat memperkuat daya dukung iptek bagi keperluan meningkatkan kecepatan pencapaian tujuan negara serta menaikkan daya saing serta kemandirian pada pergaulan antar bangsa. Kelembagaan serta jejaring kerja antar forum iptek merupakan aspek yg diatur dalam undang-undang tersebut. 

Dalam UU no 18 tahun 2002, kelembagaan iptek terdiri atas unsur perguruan tinggi, lembaga litbang, badan usaha, serta lembaga penunjang. Lembaga litbang menjadi galat satu unsur kelembagaan pada Sinasiptek berfungsi menumbuhkan kemampuan pemajuan iptek. Lembaga litbang bertanggung jawab mencari aneka macam penemuan (invention) di bidang iptek dan menggali potensi pendayagunannya. Lembaga litbang bisa berupa organisasi yg berdiri sendiri, atau bagian dari organisasi pemerintah, pemerintah wilayah, perguruan tinggi, badan bisnis, forum penunjang, dan organisasi masyarakat. Untuk memadukan sinergisme kerja aneka macam unsur kelembagaan iptek, Undang-undang tadi menjelaskan mengenai jaringan Sinasiptek. Jaringan tadi berfungsi buat membangun jalinan interaksi interaktif yg memadukan unsur-unsur kelembagaan iptek dalam menghasilkan kinerja dan manfaat lebih besar dibandingkan apabila masing-masing unsur kelembagaan berjalan secara indvidual-sendiri. Untuk membuatkan jaringan tersebut seluruh elemen Sinasiptek wajib mengusahakan kemitraan pada interaksi yang saling mengisi, melengkapi, memperkuat, dan menghindarkan terjadinya tumpang tindih yg adalah pemborosan.

Dalam suatu perusahaan keliru satu tantangan yang lazim dihadapi perusahaan pada pengelolaan teknologi merupakan kurangnya asal daya. Banyak perusahaan harus mengelola sistem TI menggunakan keterampilan, asal daya, dan aturan yang terbatas. Terbatasnya jumlah sumber daya insan (SDM) serta tingginya taraf turn-over SDM membuat perusahaan kewalahan pada mengantisipasi kebutuhan pasar dengan kemajuan teknologi yg begitu bergerak maju. Solusi manajemen yang sempurna diharapkan nir hanya buat mengelola asal daya TI, akan tetapi jua wajib memberikan keterangan yang mudah dipahami serta digunakan dalam lingkungan multiplatform. Dengan demikian, keterampilan sumber daya manusia bisa dioptimalkan buat melakukan pemikiran analitis serta strategis yg tujuan akhirnya merupakan menaikkan kinerja perusahaan. Sebagai contoh, sebuah solusi manajemen yang baik sanggup menunjukkan titik-titik lemah pada sebuah jaringan personal komputer , misalnya komputer yang berkinerja rendah. Dengan kemampuan ini, pengguna tak perlu menyelidiki/menguji secara manual, satu-per-satu, setiap komponen jaringannya. 

E-Business serta E-Commerce Bentuk Optimisasi Layanan ke Pelanggan
Salah satu bentuk pendayagunaan teknologi informasi buat keunggulan bersaing adalah perwujudan pemanfaatan keunggulan teknologi informasi buat pelayanan ke pelanggan. Dalam kaitannya dengan pelanggan, solusi manajemen TI akan menjamin optimisasi (kondisi terbaik) layanan usaha ke pelanggan. Bentuk solusi manajemen ini harus menyediakan perangkat yg efektif serta terintegrasi buat mengelola infrastruktur teknologi. Di samping memiliki infrastruktur yg reliabel, solusi manajemen TI jua wajib bisa membantu perusahaan mengimplementasikan pendekatan inovatif terhadap bisnis serta memanfaatkan aset teknologi untuk menaikkan kinerja melalui pilihan aplikasi usaha strategis yang luas.

Bentuk konkret pelaksanaan teknologi liputan dalam usaha yang akhir-akhir ini banyak ditulis dan dibahas mengenai e-business baik pada media cetak juga elektronika, sebut saja Fortune, The Economist, Asian Business. Kalau beberapa ketika yang kemudian Amerika serta negara-negara pada Eropa demam internet, sekarang gilirannya di Asia, bahkan Indonesia. Internet sudah sebagai bagian menurut gaya hayati baru. Gelombang fakta yg dapat diakses menggunakan media ini berpengaruh akbar pada semua bidang, termasuk bidang ekonomi serta bisnis. Bahkan bidang ini masih ada kehadiran banyak sekali kata baru sebut saja, e-commerce, e-business, e-PR, e-marketing dan lain-lain. 

Pengertian berdasarkan beberapa istilah antara lain : Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian menurut Electronic Business (bisnis yg dilakukan dengan memakai electronic transmission), oleh para ahli serta pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya berdasarkan terminologi E-Commerce (Perniagaan Elektronik). Secara umum e-commerce dapat didefinisikan menjadi segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) menggunakan menggunakan media elektronika. Jelas, selain menurut yang sudah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tadi merupakan bagian berdasarkan kegiatan usaha. Kesimpulan: "e-commerce is a part of e-business". E-PR (Electronic Public Relations) atau humas melalui elektronik adalah bagian berdasarkan E-Marketing (Pemasaran Elektronik), karena E-Marketing membawahi seluruh jenis komunikasi pemasaran online. E-PR merupakan penerapan dari perangkat ICT (Information and Communication Technologies) buat keperluan public relations. Praktisi E-PR wajib seseorang yang handal pada berselancar di global maya serta tahu ke mana saja mereka harus berselancar buat membangun merk. E-PR merupakan satu-satunya cara buat membentuk merk pada global yang tidak kasat yaitu dunia maya mengingat internet sudah menghadirkan dunia maya pada samping dunia konkret.

Internet poly disadari para perilaku bisnis menjadi keliru satu tool (indera) buat mengembangkan usaha pada masa depan. Bahkan Indonesia diproyeksikan sebagai galat satu kawasan e-business primer pada daerah Asia buat masa mendatang. Banyak konglomerat Indonesia yang memilih buat terjun ke global e-business, seperti Eka Tjipta, James Riady, Peter Gonta, Grup Bakrie dan masih ada yg lainnya. Nah, bagaimana dari penuturan para ahli serta pimpinan perusahaan mengenai e-business tersebut?

Para pakar membuatkan pengalaman dan kegunaan e-business yg dibahas berdasarkan banyak sekali segi. Berbagai situs internet yang kian hari makin semarak adalah galat satu modal buat terjun ke e-business. Sebab menggunakan adanya e-business orang dapat bertransaksi pribadi dengan jangkauan dunia. Selain peluang pertumbuhan yg dicapai perusahaan sebagai lebih besar , perusahaan berarti melakukan lompatan jauh ke depan berbisnis tanpa batas wilayah. Di samping itu, e-business memungkinkan para perusahaan menjalin kerjasama dengan aneka macam perusahaan pada semua global dan dapat secara langsung menggunakan buyer melalui cara yang lebih cepat serta efisien dan ekonomis porto.

Menurut Paulus Bambang, Direktur AGIT, terjun ke e-business adalah konsekuensi logis kondisi masa depan. Lain halnya dengan Dicky Iskandar Di Nata (Business.htm), Presdir Jaring Data Informasi (JDI), beliau cenderung mengungkap data mengenai para pengguna Internet yg tentunya akan sebagai pangsa pasar yg berkaitan dengan e-business itu sendiri. Menurutnya sekarang masih ada 176.000 pelanggan perorangan, 4200 perusahaan dan diperkirakan terdapat 850.000 – 1 juta pengguna Internet. Para pengguna internet dalam umumnya terkonsentrasi di Jabotabek yg jumlahnya lebih kurang 50%, selebihnya di 5 kota akbar di Indonesia. Sedangkan akses Internet kebanyakan dilakukan berdasarkan kantor, diperkirakan mencapai 50% dan selebihnya dilakukan berdasarkan tempat tinggal serta warnet. Lebih rinci dia menyebutkan masih ada lebih kurang 37% pengguna internet tidak pernah melakukan transaksi, sang karena tidak mempunyai kartu kredit, selebihnya lantaran kasus security. Ia juga menambahkan bahwa e-business pada umumnya masih dalam termin awal development. Untuk memperoleh laba aporisma, tentunya dengan adanya Internet akan menjadi nilai tambah yang relatif berarti bagi dunia usaha di tanah air. Lantaran Internet merupakan platform komunikasi menggunakan laju pertumbuhan yang paling tinggi sejak ditemukannya telepon. Internet membentuk beragam tingkat komunikasi secara elektro antar institusi/organisasi tanpa batas. Internet merupakan “low cost delivery mechanism” buat content maupun aplikasi.

Hal lain yg diperkirakan akan tumbuh fertile merupakan Application Service Provider (ASP), yg adalah komponen penting berdasarkan “jaringan ekonomi baru” ini, yaitu sebagai fasilitator mutasi proses usaha pada dalam internet (Extended Enterprise). Perkembangan Web Based Software memungkinkan distribusi serta management penggunaan aplikasi pada multiple users menurut data center melalui “wide area network”. Ada beberapa alasan kenapa ASP akan tumbuh fertile ?. Pertama, lantaran porto investasi packaged software yg tinggi bagi skala usaha kecil serta menengah pada Indonesia. Kedua, keterbatasan Sumber Daya Manusia dalam bidang TI buat implementasi dan pemeliharaan pelaksanaan serta software. Ketiga, lantaran tingginya porto investasi buat membangun infrastruktur IT dan maintenance. 

Pemanfaatan lain yg pula relatif menonjol dalam ASP Internet Banking, khususnya industri perbankan. Tanpa dukungan ASP internet banking sistem pembayaran dan settlement yang memadai maka e-business nir akan berkembang bahkan lebih banyak keraguan. Apa manfaat perbankan memakai ASP ?. Entry ke dunia e-business bagi perbankan nasional, memperkecil biaya intermediasi, wahana marketing, pergeseran dari traditional branch banking (yg nisbi mahal) ke future net banking, dan menghantarkan servis perbankan tak terbatas pada mana nasabah berada.

Sementara itu, AB Susanto, Direktur JCG antara lain mengungkapkan tujuh prinsip dalam e-business, yakni sine qua non saling pengertian di antara para customer, perusahaan wajib memandang bahwa dengan memakai internet akan mendatangkan keuntungan yang lebih banyak, para pemegang jabatan di perusahaan menyukai kepastian laba yg asal menurut e-business, para pemegang jabatan pada perusahaan dapat memanfaatkan kesempatan yang terbuka, perusahaan dan pemegang jabatan di perusahaan berani menciptakan hal-hal yg mendatangkan laba, perusahaan wajib mengantisipasi serta lebih proaktif supaya tetap eksis serta sigap terhadap para pesaing baru, serta nir hanya menguntungkan programnya saja. Selain itu, diperlukan faktor pendukung pada membangun strategi e-business, yaitu menciptakan sebuah strategi team e-business yg efektif, memilih keperluan customer, menganalisis arus dan potensial pesaing yg strategis, melakukan studi serta identifikasi terhadap nilai tambah customer, merevisi serta mengevaluasi strategi e-business setiap waktu, melakukan seleksi taktik secara optimal, dan mengimplementasikan hal-hal tadi dalam tindakan nyata. 

Untuk membuat perusahaan mampu memanfaatkan sepenuhnya potensi e-business serta meraih keuntungan menurut e-business, solusi yg digunakan juga wajib menyediakan perangkat buat mempertinggi keamanan, reliabilitas, dan ketersediaan pelaksanaan e-commerce serta sistem yg mendasarinya seperti customer relationship management (CRM) serta supply chain management (SCM).

Kriteria Penerapan E-Business pada Perusahaan
Salah satu alasan perusahaan menerapkan e-business merupakan efisiensi. Kriteria evaluasi efisiensi dapat berdasarkan dalam analisis internal perusahaan buat melihat penerapan e-business terhadap kemampuan perusahaan menaikkan revenue serta menurunkan porto operasional. Adapun kriteria seberapa jauh perusahaan telah menerapkan e-business ditinjau berdasarkan beberapa indikator dan selesainya diperoleh data maka perlu dilakukan penilaian menggunakan melakukan pembobotan dari beberapa indikator yg ada. Beberapa kriteria yg ditetapkan merupakan sebagai berikut: 

1. Customer Value
Yang dimaksud customer value adalah nilai-nilai yang diterima sang konsumen dipandang menurut seluruh aspek nilai-nilai perusahaan yang melekat pada produk dan atau jasa yang diberikan kepada konsumen. Pemahaman ini berdasarkan juga pada pengertian yg disebutkan oleh Phillip Kotler (1999) yg menyatakan, ‘Total customer value is the bundle of benefits customer expect from a given product or service.’ 

Nilai-nilai yg diterima konsumen adalah berbagai benefit dalam bentuk menjadi berikut: 
a. Product Value: Konsumen memperoleh produk yang berkualitas sesuai menggunakan yang diperlukan.
b. Service Value: Konsumen memperoleh jasa yang berkualitas sinkron menggunakan yang dibutuhkan.
c. Personnel Value: Konsumen memperoleh layanan yg memuaskan berdasarkan karyawan perusahaan.
d. Image Value: Citra perusahaan yg menjadi bahan pertimbangan customer dalam menentukan suatu pembelian produk/jasa.

2. Proses Efisiensi
Melihat proses efisiensi suatu perusahaan pada aneka macam bidang industri akan sangat bervariasi. Proses efisiensi sendiri didefinisikan menjadi kemampuan perusahaan untuk mengoptimalisasi rasio input terhadap output. Pendekatan umum yg bisa digunakan buat menilai efisiensi merupakan dengan melihat kinerja keuangan. Proses efisiensi suatu perusahaan dapat ditinjau menurut rasio antara sales serta total jumlah karyawan. Rasio ini setidaknya mendeskripsikan efisiensi secara umum pada perusahaan, meskipun belum memberikan citra secara spesifik efisiensi secara mendetail.

3. Inovasi
Inovasi pada bidang teknologi berita di perusahaan dinilai berdasarkan jenis dan frekuensi penerapan inspirasi atau gagasan baru dalam proses bisnis maupun yg berafiliasi langsung dengan produk atau jasa yang diberikan. Inovasi ini dipengaruhi dalam hitungan satu tahun terakhir.

4. Human Resources
Sumber daya insan dalam konteks evaluasi aplikasi e-business di suatu perusahaan merupakan asal daya manusia pada perusahaan yg dapat menunjang serta mendukung taktik perusahaan dalam menerapkan e-business. Beberapa hal yg dievaluasi adalah:
a. Persentase karyawan yang memiliki kemampuan menggunakan personal komputer terhadap total jumlah karyawan.
b. Banyaknya pelatihan buat mempertinggi kemampuan karyawan pada bidang teknologi warta yang diberikan perusahaan pada jangka waktu satu tahun.
c. Persyaratan minimum kemampuan/keahlian pada bidang teknologi fakta bagi karyawan yang akan masuk perusahaan.
5. Komitmen manajemen terhadap pengembangan teknologi informasi

Komitmen ini mampu dipandang menurut jumlah investasi yg ditanamkan buat pengembangan e-business pada perusahaan. Komitmen manajemen dalam penilaian ini diartikan menjadi besarnya perhatian manajemen perusahaan terhadap penerapan e-business perusahaan dipandang dari besarnya investasi pada bidang teknologi fakta.

6. Penggunaan Internet
Tingkat penggunaan internet buat menunjang implementasi e-business di perusahaan pula adalah salah satu indikator aplikasi e-business. Pendekatan ini dilakukan menggunakan melihat: 
a. Perbandingan penggunaan personal address dengan domain perusahaan terhadap total jumlah karyawan.
b. Tersedianya situs perusahaan.
c. Tersedianya transaksi usaha melalui internet.

Beberapa contoh perusahaan yg telah sangat maju pada pelaksanaan teknologi fakta pada Indonesia dan perusahaan-perusahaan tadi termasuk unggul dalam penerapan teknologi keterangan serta performance perusahaan tadi pula relatif baik serta sebagai pemenang E-Company Award 2002 (Sumber : Warta Ekonomi, 30 Oktober 2002) :

1. Kategori Retail: PT Matahari Putra Prima Tbk. 
Perombakan struktur bisnis dan manajemen dilakukan Lippo buat memperbaiki kinerja usaha PT Matahari Putra Prima Tbk. Lewat implementasi e-commerce B2B (Business to Business), perusahaan dengan 77 department store serta 64 supermarket ini berharap bisa menuju bisnis yang lebih efisien. . Untuk itu, perombakan pun dilakukan pada hubungan peritel ini menggunakan para pemasoknya. Caranya, menggunakan mempertinggi kinerja implementasi sistem e-commerce B2B (business to business) yang telah go live sejak tahun 1999 lalu. Saat ini, Matahari tercatat sudah bekerjasama secara elektronis menggunakan pemasok besarnya misalnya Martha Tilaar, Mustika Ratu, dan Nestle. Lewat sebuah gateway yang didirikan sang PT Indosatcom Adimarga, banyak sekali sistem menurut pemasok diintegrasikan dalam sebuah jaringan. Yang diatur merupakan alur berita menurut pemasok ke Matahari pada kaitan menggunakan pengadaan barang yang dibutuhkan sang konsumen. Yang jelas, ketika ini, menggunakan bergabung kepada gateway Indosatcom, para pemasok Matahari sanggup memangkas biaya administrasi pengadaan barang sebesar 50%. Angka ini dari menurut berkurangnya biaya pengiriman faks, pengarsipan, dan entry data. Jelasnya, jikalau sebelumnya porto pengurusan per dokumen mencapai Rp5.694, maka sehabis e-commerce B2B diterapkan, ongkosnya cuma Rp2.854 per dokumen.

2. Kategori Manufacturing: PT Unilever Indonesia Tbk.
Untuk mempertahankan dominasinya pada pasar consumer goods, PT Unilever Indonesia Tbk. Mengandalkan kemampuannya melakukan inovasi. Untuk menaikkan laba, Unilever menetapkan memanfaatkan jaringan internet pada memperoleh pasokan bahan standar.

Hadir pada Indonesia dari tahun 1933, penguasaan produk-produk PT Unilever Indonesia Tbk. Pada pasar consumer goods kian sulit tergoyahkan sang para kompetitornya. Bahkan cengkeraman usaha Unilever justru makin bertenaga serta kian menggurita. Unilever kini telah menghasilkan 400 macam produk dan hampir seluruhnya merupakan produk-produk pemimpin pasar. Sulit cita rasanya menjumpai orang yang tak mengenal produk Unilever, mulai menurut deterjen bubuk Rinso, pasta gigi Pepsodent, sampo Sunsilk, sabun Lux, sampai margarin Blue Band.

Bahkan terakhir Unilever berupaya menggandeng Texchem Resources Berhad Malaysia buat mendirikan perusahaan patungan bernama PT Technopia Lever. Perusahaan ini nantinya akan berkiprah di bidang pengembangan dan distribusi produk kesehatan, seperti obat nyamuk bakar, pembasmi serangga, serta oil spray. Bagi tempat kerja pusat Unilever yang berada pada Belanda, anak usahanya yang berada pada Indonesia ini memang terhitung menjadi penyumbang pendapatan Unilever yang akbar.

3. Kategori Telecommunication: PT Telkom Seluler (Telkomsel)
Dalam rangka menaruh kepuasan Pelanggan Berbasis TI, perluasan dan inovasi yang terus-menerus dilakukan sebagai kunci keberhasilan Telkomsel buat menjadi perusahaan operator angka satu di Indonesia. Tidak puas hanya sebagai jago kandang di negeri sendiri, maka Tekomsel pun berambisi menjadi yang terbaik di tempat Asia.

Menjadi perusahaan operator seluler yang terbaik di Asia adalah galat satu misi yg diemban sang Telkomsel. Misi itu pulalah yang menjadikan perusahaan yg berdiri pada 26 Mei 1995 ini makin getoll buat terus mempertinggi kualitas layanan, infrastruktur, dan teknologi yang dimilikinya. Komitmen mengenai hadiah layanan yg prima ini sepertinya terpancar dari para pucuk pimpinan Telkomsel yg menggunakan 'legowo' berjanji akan mendapat masukan berupa keluhan atau usulan berdasarkan para konsumennya. 'Selain bersifat terbuka, hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana supaya kami bisa menerjemahkan harapan dan kebutuhan pelanggan.

Demi kepuasan pelanggan pulalah maka Telkomsel tidak henti-hentinya berinovasi membentuk layanan-layanan baru. Di antaranya, customer care by online (caroline), billing and customer care system (bianca), supervision network performance (superman), serta aneka kabar tagihan (anita). Meskipun layanan yang ditawarkan kelihatannya sederhana, tetapi hal itu membutuhkan kemampuan dan kesiapan sistem teknologi kabar (TI) yang kuat.

4. Kategori Transportation & Distribution: PT Birotika Semesta (DHL)
Lebih 50% berdasarkan total pengiriman DHL Indonesia dilakukan menggunakan cara otomatis. Dengan bekal sebuah scanner genggam, para kurir DHL membantu pelanggan melacak bepergian kirimannya. Ini bagian paling nyata menurut proses DHL memasuki ranah e-commerce.

Scanner serta bukan pistol. Itulah 'senjata genggam' paling terkini yg harus dimiliki sang ujung tombak berdasarkan perusahaan pengiriman barang misalnya PT Birotika Semesta (DHL). Di perusahaan ini, sebuah scanner yg digenggam sang petugas/kurir DHL sebagai titik awal perjalanan sebuah paket kiriman, sekaligus membuat paket tersebut berada pada jangkauan pemantauan pengirimnya. 

Setiap sorotan scanner yg dilakukan petugas/kurir DHL dalam tahap demi termin pengiriman merupakan fakta berharga bagi pengirimnya. Di pada scanner itu data dihimpun dan masuk ke back end system DHL dan terus ke sistem besar (service center). Dengan warta inilah mereka bisa menandai lokasi paket kirimannya.

5. Kategori Finance: Bank Central Asia Tbk.
Sebuah bank yg bersandarkan diri dalam TI. Strategi BCA terus membangun delivery channel dengan TI yang memegang peranan krusial boleh dikatakan sukses. Ia boleh dibilang berhasil tetap sebagai bank swasta ritel terbesar pada Indonesia. 

Pada 21 Februari 1957, di sentra perniagaan Jakarta berdirilah sebuah bank bernama Bank Central Asia NV. Dalam perjalanan sejarahnya, Bank Central Asia (BCA) yg kemudian menjadi sebuah bank publik ini terus mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Anggapan ini mampu dikatakan tidaklah berlebihan saat BCA berhasil membuktikannya melalui peningkatan total asetnya yang mencapai Rp53,36 triliun dalam akhir 1997. Angka ini meningkat hampir 50% menurut total aset pada tahun 1996. Walaupun dalam tahun 1998 total aset BCA sempat turun saat insiden rush nasabah menderanya, tetapi hingga Juli 2002, nilai aset BCA terus membengkak sebagai Rp104,229 triliun. Saat ini selain telah berhasil menciptakan jaringan ATM terbesar pada Indonesia, BCA kini jua berhasil meluncurkan layanan internet banking dan mobile banking.

Keberhasilan Pemberdayaan TI serta Prospeknya
Pemberdayaan/pendayagunaan teknologi adalah kebutuhan yang dimiliki dan harus dipenuhi sang seluruh perusahaan, baik perusahaan besar maupun mini buat memiliki daya saing yang kompetitif. Untuk perusahaan kecil diharapkan solusi manajemen TI menggunakan ketentuan antara lain: (1) mempunyai kemampuan buat mengelola pelaksanaan, sistem, jaringan, serta internet tanpa mengganggu roda perusahaan yg telah berjalan lancar; (dua) Ada agama (accountability) terhadap semua pihak yang terlibat; (3) Ada ketangguhan pada menghadapi perubahan yg cepat. 

Untuk mendukung keberhasilan dalam pengelolaan teknologi informasi wajib didukung oleh empat pilar, yaitu: 
  1. Sistem manajemen menaruh solusi bagi perusahaan buat mempermudah pengorganisasian seluruh asal TI yang beredar buat dikelola secara terpusat; 
  2. Storage manajemen adalah solusi yg memungkinkan pelanggan buat menaikkan, mengakses, membagi, serta memproteksi aset informasinya. Pengelolaan storage menjadi penting lantaran keberhasilan pada pada pasar global nir hanya berkaitan dengan kualitas produk, tetapi pula seberapa cepat pelanggan dan pemasok dapat memperoleh berita. Storage manajemen menciptakan perusahaan mempunyai kesiapan buat mengimplementasikan, mengelola, dan melindungi infrastruktur kabar untuk memasuki pasar global. Dengan revolusi web dan dinamisnya perkembangan e-business saat ini, ketersediaan fakta sebagai satu mission critical bagi suatu bisnis buat dapat terus bersaing serta dapat cepat menjawab kebutuhan pasar; 
  3. Sistem keamanan adalah solusi keamanan yg sanggup memecahkan kasus keamanan yang timbul menurut e-business, menggunakan menaruh solusi pengelolaan keamanan yang terpusat; 
  4. Pervasive manajemen. Tantangan bagi CIO (Chief Information Officer) waktu ini adalah menciptakan suatu sistem yg telah ada buat memfasilitasi pengelolaan perangkat, baik yang tradisional maupun nontradisional. Pervasive manajemen merupakan suatu solusi yang dapat menciptakan, memberikan, dan mengelola secara cepat serta sempurna kebutuhan layanan perangkat berkiprah dengan seluruh perkembangannya. 

Kondisi ketika ini dan masa-masa mendatang, para analis memprediksikan bahwa pengelolaan teknologi adalah kunci keberhasilan pada transformasi e-business. Oleh karena itu bila sebuah perusahaan tidak melakukan hal tadi akan kalah bersaing menggunakan para pesaingnya (kompetitornya). Untuk itu pengelolaan teknologi sudah adalah suatu keharusan bagi setiap perusahaan buat dapat meraih keunggulan yg kompetitif. 

Semakin konvergennya perkembangan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi dewasa ini, telah menyebabkan semakin beragamnya pula aneka jasa-jasa (features) fasilitas telekomunikasi yg terdapat, serta semakin canggihnya produk-produk teknologi berita yang sanggup mengintegrasikan semua media warta. Di tengah globalisasi komunikasi yg semakin terpadu (global communication network) dengan semakin populernya Internet seakan telah membuat global semakin menciut (shrinking the world) dan semakin memudarkan batas-batas negara berikut kedaulatan serta tatanan masyarakatnya. Ironisnya, dinamika rakyat Indonesia yg masih baru tumbuh serta berkembang sebagai warga industri serta masyarakat Informasi, seolah masih tampak prematur buat mengiringi perkembangan teknologi tadi. Tentunya jika hal ini dibiarkan berlarut-larut maka kita tidak akan lagi bisa bersaing dengan negara-negara tetangga. 

Pemanfaatan ICT serta e-Business akan semakin berkembang pada Indonesia yg mempunyai penduduk 220 juta jiwa lebih serta hal ini merupakan pasar yg sangat atraktif bagi para pengusaha. Mereka, tentunya, membutuhkan aneka macam perangkat ICT buat mendukung kelangsungan bisnisnya di Indonesia, seperti telepon, faksimili juga internet. Perangkat ini bukan hanya buat menjual dan membeli, tapi pula buat melayani pelanggan dan melakukan kerja sama dengan kawan usaha masing-masing Selain itu, menjadi negara kepulauan terbesar di dunia, interaksi antar penduduk yang beredar di aneka macam pulau paling efisien dengan memanfaatkan ICT. Walau perkembangannya tidak sepesat negara-negara Asia lainnya, misalnya Korea Selatan dan RRCina, ICT dan e-Business di Indonesia tetap akan berkembang serta semakin menghipnotis kehidupan personal dan usaha. Apabila dicermati sebagai pasar, tentu saja Indonesia sangat menarik. Indonesia mempunyai keunggulan komparatif pada hal jumlah penduduk. Sementara itu, sarana dan prasarana telekomunikasi yang ada masih jauh dari memadai. Dengan jumlah di atas 200 juta jiwa, densitas telepon saluran tetap pada sini hanya berkisar antara 3-4% dari total penduduknya. Faktor lain yang juga bisa mendorong pertumbuhan itu merupakan kian banyaknya jumlah kalangan terdidik di Indonesia. Tentu saja, semakin besarnya jumlah kalangan ini akan semakin menaikkan intensitas penggunaan ICT pada Indonesia. Karenanya, Indonesia jua tidak boleh melupakan faktor pendidikan pada konteks ini. Ini krusial apabila Indonesia ingin berperan menjadi pengembang dan pembuat. Bukan hanya menjadi pengguna. Pemerintah serta kalangan swasta harus mendukung upaya edukasi dalam bidang ini.

PENGELOLAAN BISNIS DALAM ERA GLOBALISASI

Pengelolaan Bisnis Dalam Era Globalisasi 
Berkembangnya zaman menciptakan poly hal datang yg semakin membaik. Salah satu contohnya merupakan kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Berkembangnya ilmu pengetahuan diiringi dengan teknologi yang semakin membooming untuk melakukan riset-riset penelitian. Teknologi yg digunakan tidak hanya sekedar alat elektro dan internet yang telah tidak asing lagi bagi kita. Pengolahan data, penyimpanan serta pengarsipan data serta penyampaian kabar mulai berkembang lebih baik. Jika dahulu orang harus membukukannya dengan poly kesalahan dalam pencatatan serta penghitungan, maka sekarang menggunakan adanya teknologi, semua pekerjaan bisa dilakukan satu kali tulis menggunakan applikasi komputer untuk mengerjakannya.

Teknologi yang berkembang tidak hanya menggerakkan dan menolong bidang pengolahan data, namun jua menggerakkan pebisnis pada menjalankan usahanya. Pengarsipan data, penjurnalan, produktivitas serta pemasaran menjadi bagian besar pada teknologi ketika ini. Social network menjadi loka penstimulus untuk menarik perhatian konsumen. Penyampaian fakta seputar produk melalui facebook, twitter, plurk, BBM (BlackBerry Messager) rupanya lebih berkembang cepat dibanding pemasaran melalui koran dan pamflet. Teknologi pemasaran semacam ini jauh lebih murah dibanding juka kita wajib membuat baiho dan pamflet buat menyebarkan informasi produk. Dunia pendidikan juga mulai mengikuti perkembangan teknologi ketika ini. Posting mata pelajaran dan mata kuliah dalam blog pengajar sebagai ekspresi dominan waktu ini. Siswa didik hanya tinggal mengunduh serta membacanya tanpa wajib mem-fotocopy materi ajar dari pengajar.

Berdasarkan latar belakang sebagaimana terurai diatas yang menyebutkan bagaimana teknologi digunakan pada kegiatan usaha, tempat kerja, dan pendidikan. Dalam makalah yang berjudul “Teknologi Informasi serta E-commerce” akan mengungkapkan mengenai pengetahuan teknologi keterangan.

Perbedaan Data, Informasi, dan Pengetahuan
a. Data
Data adalah galat satu hal utama yg dikaji dalam kasus Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data sanggup berujut suatu keadaan, gambar, suara, alfabet , angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya. Data merupakan bahan mentah dari liputan.

Data mendeskripsikan sebuah representasi fakta yg tersusun secara terstruktur, dengan istilah lain bahwa “Generally, data represent a structured codification of single primary entities, as well as of transactions involving two or more primary entities”. (Vercellis, 2009: 6). Selain deskripsi dari sebuah liputan, data bisa pula merepresentasikan suatu objek sebagaimana dikemukakan sang Wawan serta Munir (2006: 1) bahwa “Data adalah nilai yang merepresentasikan deskripsi berdasarkan suatu objek atau kejadian (event) “

Dengan demikian bisa dijelaskan kembali bahwa data adalah keterangan-fakta, perkiraan, atau pendapat yg belum mempunyai makna yang dapat dimanfaatkan. Ada beberapa metode yg bisa digunakan untuk pengumpulan data, yaitu :

1. Pengamatan Langsung
Dalam metode ini kita mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang sedang kita teliti. Adapula kelebihan pada metode ini merupakan data yang dikumpulkan lebih kompleks, teliti, serta cermat. 

Sedangkan metode ini kekurangannya yaitu :
a. Daerah untuk mendapatkan data tidak luas.
b. Dalam mengumpulkan data dana yg digunakan mahal.
c. Pengumpulan data nir bisa dilakukan apabila poly hal yg harus diselidiki.

2. Wawancara
Pada metode wawancara ini kita mengadakan wawancara kepada objek / orang yg bersangkutan tentang hal yg kita amati. 

Kelebihan pada metode ini yaitu :
a. Data yang dikumpulkan cukup teliti.
b. Daerah pengumpulan data sanggup luas.
c. Dapat diwakilkan orang lain.

Kekurangan pada metode ini yaitu :
a. Biaya yg digunakan mahal.
b. Kalau diwakilkan, nir akan dapat mengetahui sasaran penelitian.

3. Perkiraan 
Dalam hal ini koresponden diminta untuk memberikan berita yg dibutuhkan. Oleh karenanya koresponden kepentingan dimungkinkan kualitas data dapat terabaikan serta sehingga keakuratannya sulit untuk dipertanggung jawabkan. Sedangakan metode asumsi ini juga memiliki kelebihan, yaitu :
a. Biaya yang dipakai relatif murah.
b. Daerah pengumpulan data sanggup luas.

4. Daftar Pertanyaan
Di metode daftar petanyaan ini, kita menunjukkan daftar pertanyaan atau informasi lapangan buat diisi responden, kemudian setelah diisi lengkap dikumpulkan lagi. 

Kelebihan pada metode ini yaitu :
a. Porto yg digunakan nisbi murah.
b.data yg terkumpul lebih cepat.

Sedangkan kekurangan pada metode ini merupakan kadang responden tidak mengembalikan daftar pertanyaan.

b. Pengolahan Data
Menurut George Therry, pengolahan data merupakan serangkain operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau output yang diinginkan. Penanganan keterangan atau pengolahan data terdiri berdasarkan enam unsur yaitu :

1. Pengindraan / sensing
Mengadakan pengamatan terhadap objek yg akan kita teliti serta tentang apa saja yang terdapat dalam pengamatan kita.

2. Pengumpulan / Komplikasi
Mengadakan pengumpulan data menurut output pengamatan yg telah kita lakukan. Agar pengumpulan yg kita lakukan dapat sistematis, kita wajib terlebih dahulu mengklasifikasi data yg terdapat.

3. Pengolahan / Komputasi
Mengadakan pengolahan data yang sudah kita kumpulkan.

4. Penyajian
Informasi tersebut disajikan kepada orang yg akan mengambil keputusan. Dalam penyajian tadi yang ditekankan merupakan kesederhanaan agar tidak membingungkan orang yang mengambil keputusan.

5. Penghantaran Transmisi
Dilakukan apabila orang membutuhkan fakta berada pada loka yang jauh.

6. Penanganan Informasi
Informasi perlu disimpan buat mengembalikan keputusan karena pada pengembalikan keputusan tidak hanya dilakukan dalam masa sekarang, tetapi jua masa yg lalu serta akan tiba.

c. Informasi
Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerima serta berguna pada pengambilan keputusan baik buat ketika ini maupun yang akan datang. Data yang telah terdapat dikemas serta diolah sedemikian rupa sehingga sebagai sebuah berita yg bermanfaat. Berikut merupakan definisi liputan menurut aneka macam asal.

Informasi merupakan suatu output berdasarkan pemrosesan data menjadi sesuatu yang bermakna bagi yg menerimanya, sebagaimana dikemukakan sang Vercellis (2009: 7) “Information is the outcome of extraction and processing activities carried out on data, and it appears meaningful for those who receive it in a specific domain.” Selain adalah output berdasarkan pengolahan data, warta pula menggambarkan sebuah peristiwa, sebagaimana dikemukakan oleh Wawan serta Munir (2006: 1) bahwa “Informasi merupakan hasil berdasarkan pengolahan data dalam suatu bentuk yang menggambarkan suatu peristiwa-kejadian (event) yg nyata (fact) dengan lebih berguna serta lebih berarti.”

Dengan demikian keterangan bisa dijelaskan balik menjadi data yg telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerima dan berguna dalam pengambilan keputusan baik buat waktu ini juga yang akan datang.

Untuk membuat kabar yg sempurna dan akurat perlu dilakukan pengolahan data terlebih dahulu. Informasi yang didapatkan personal komputer dapat kita lihat melalui monitor atau yang tercetak dalam kertas melalui printer. Informasi dalam pengolahan data ini bisa berupa goresan pena, gambar, grafik, suara, angka maupun simbol-simbol.

Syarat-kondisi kabar yg baik dan lengkap merupakan adanya ketersediaan kabar, bahasa yang mudah dipahami, relevan, mengandung berita yg bermanfaat, informasi tersaji tepat ketika atau update, kehandalan (dapat dijadikan acuan), seksama (benar adanya atau nir mengarang), serta konsisten ( tidak berubah-ubah).

Informasi memiliki beberapa ciri, yaitu:

1. Benar atau galat 
Ini dapat herbi realita atau nir. Bila penerima keterangan yang salah mempercayai, akibatnya sama misalnya yang benar.

2. Baru 
Informasi yg didapat baru dan segar bagi penerimanya. Para penerima kabar sering kali merasa jenuh jika keterangan yg disediakan selalu sama dengan yang lalu serta nir ada perubahan sama sekali.

3. Tambahan 
Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas warta yg salah atau palsu sebelumnya.

4. Penegasan
Informasi dapat mempertegas liputan yg telah ada. Ini masih bermanfaat karena menaikkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tadi.

Informasi dapat dikatakan baik jika mempunyai ciri sebagai berikut:

1. Information must be pertinent
Informasi harus berhubungan. Pernyataan fakta wajib herbi urusan dan masalah yang penting bagi penerima keterangan (orang yg membutuhkan berita tadi).

2. Information must be accurate
Informasi wajib bebas berdasarkan kesalahan-kesalahan dan tidak mempunyai bias atau menyesatkan. Informasi yg didapatkan wajib mencerminkan maksudnya. Keakuratan liputan acapkali bergantung dalam keadaan.

3. Information must be timely
Informasi sine qua non ketika diharapkan. Informasi yg datang pada penerima nir boleh terlambat. Informasi yg sudah lama tidak akan mempunyai nilai lagi karena fakta adalah landasan di pada pengambilan keputusan.

4. Relevan
Informasi tadi mempunyai manfaat buat pemakainya. Relevansi warta buat tiap-tiap orang yang satu menggunakan yang lainnya niscaya tidak sinkron.

d. Siklus Informasi.
Proses menghasilkan berita wajib melalui tahapan-tahapan yg dilakukan komputer sebagai teknologi warta. Tahapan-tahapan tersebut terdiri atas Input - Proses - Output yg diklaim menjadi siklus proses kabar. Artinya, apabila termin sudah sampai dalam output maka output tadi dapat dijadikan input kembali. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa kabar yang didapatkan dapat juga dijadikan data kembali menjadi input untuk diproses selanjutnya.

Siklus pemrosesan data serta informasi

e. Knowledge (Pengetahuan)
Dalam menjalankan aktivitasnya, manusia selalu memakai pengetahuan. Dengan pengetahuan insan dapat menentukan langkah terbaik apa saja yg harus dilakukan pada memilih suatu keputusan. Berikut adalah pembahasan definisi pengetahuan berdaskan aneka macam sumber.

Pengetahuan sebenarnya merupakan sebuah informasi juga yg merupakan hasil dari pengolahan data. Vercellis (2009: 7) memandang bahwa suatu liputan dikatakan pengetahuan apabila bisa dipakai pada pengambilan keputusan sebagaimana dikemukakan bahwa :

“Information is transformed into knowledge when it is used to make decisions and develop the corresponding actions. Therefore, we can think of knowledge as consisting of information put to work into a specific domain, enhanced by the experience and competence of decision makers in tackling and solving complex problems .”

Dalam kutipan tadi di atas juga disebutkan bahwa selain liputan, hal yg dibutuhkan dalam sebuah pengetahuan merupakan pengalaman dan kompetensi berdasarkan seorang pemegang keputusan. Sejalan dengan hal tersebut, Hendrik (2003: 1) mengemukakan bahwa “pengetahuan merupakan data dan fakta yg digabung menggunakan kemampuan, bisikan hati, pengalaman, gagasan, motivasi menurut sumber yang kompeten.”

Dengan demikian pengetahuan bisa dijelaskan pulang sebagai formasi menurut data serta keterangan yang bertemu dengan kompetensi dan pengalaman seseorang buat menindaklanjuti data dan informasi yang terdapat sehingga bisa dikembangkan buat pengambilan suatu keputusan. Tidak seperti informasi yang hanya bersifat memberi memahami, pengetahuan harus bisa digunakan buat proses pengambilan keputusan.

Pengetahuan seorang ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya:

1. Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan rapikan laku seorang atau grup dan jua usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran serta training, maka kentara dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan insan.

2. Media
Media yg secara khusus dibuat untuk mencapai rakyat yang sangat luas. Jadi model berdasarkan media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah.

3. Informasi
Pengertian informasi dari Oxford English Dictionary, adalah "that of which one is apprised or told: intelligence, news". Kamus lain menyatakan bahwa kabar merupakan sesuatu yg bisa diketahui, namun ada pula yang menekankan kabar menjadi transfer pengetahuan. Selain itu kata liputan juga mempunyai arti yg lain sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi fakta yang mengartikannya menjadi suatu teknik buat mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisa, dan membuatkan liputan menggunakan tujuan tertentu. Sedangkan kabar sendiri meliputi data, teks, gambar, suara, kode, acara personal komputer , basis data. Adanya disparitas definisi berita dikarenakan pada hakekatnya keterangan nir bisa diuraikan (intangible), sedangkan warta itu dijumpai pada kehidupan sehari-hari, yg diperoleh menurut data dan pengamatan terhadap dunia kurang lebih kita serta diteruskan melalui komunikasi.

Teknologi Informasi
Teknologi Informasi (TI), atau pada bahasa Inggris dikenal menggunakan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang mengungkapkan teknologi apa pun yg membantu insan dalam menciptakan, mengganti, menyimpan, mengomunikasikan serta/atau membuatkan liputan. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi buat data, suara, serta video. Contoh berdasarkan Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, namun juga telepon, TV, alat-alat tempat tinggal tangga elektro, serta peranti genggam terbaru (misalnya ponsel).

Pengolahan, penyimpanan serta penyebaran vokal, informasi bergambar, teks dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi. Istilah pada pengertian modern pertama kali muncul pada sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard Business Review, pada mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar bahwa "teknologi baru belum mempunyai nama tunggal yg didirikan. Kita akan menyebutnya teknologi fakta (TI)." Beberapa bidang terbaru yang timbul sebagai teknologi fakta adalah generasi berikutnya teknologi web, bioinformatika, ''Cloud Computing'', sistem fakta dunia, Skala besar basis pengetahuan dan lain-lain.

Ada 6 Fungsi menurut Teknologi Informasi:
1. Menangkap (Capture), Mengkompilasikan catatan - catatan rinci menurut kegiatan - aktivitas. Misalnya menerima inputan dari keyboard, scanner, mic, dsb.
2. Mengolah (Processing), Mengolah/memproses data masukan yang diterima buat sebagai fakta. Pengolahan/pemrosesan data dapat berupa mengkonversi(mengganti data ke bentuk lain), menganalisis (analisa syarat), menghitung (kalkulasi), mensintesis (penggabungan) segala bantuk data dan kabar.
3. Menghasilkan (Generating), Menghasilkan atau mengorganisasikan berita ke dalam bentuk yang bermanfaat. Misalnya laporan-laporan, table, grafik, dsb.
4. Menyimpan (Storage) ,Merekam atau menyimpan data serta informasi dalam suatu media yang dapat dipakai buat keperluan lainnya. Misalnya : simpan ke harddisk, tape, disket, CD, dsb.
5. Mencari kembali (Rertrival), menelusuri, mendapat balik liputan atau mengkopi (Copy) data serta liputan yg telah tersimpan. Misalnya mencari balik supplier yang telah lunas, dsb.
6. Mentransmisi (Transmission), Mengirim data serta fakta menurut suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan komputer. Misalnya mengirimkan data penjualan menurut user A ke user lainnya, dsb.

Dampak yang diberikan berdasarkan teknologi keterangan diantaranya:

Dampak Positif:
1. Informasi yang disampaikan lebih up to date dan seksama karena prosesnya cepat
2. Kemudahan memperoleh kabar yang ada di internet sebagai akibatnya insan memahami apa saja yg terjadi.
3. Media pertukaran data, menggunakan memakai email, newsgroup, ftp serta www (world wide web / jaringan situs-situs web) para pengguna internet di semua global bisa saling bertukar berita dengan cepat dan murah.
4. Dengan internet bisa menghemat porto dan energi yang dimuntahkan bila dibandingkan menggunakan bertukar keterangan melalui pos surat.
5. Komunikasi jeda jauh pun menjadi sangat cepat dan simpel.
6. Kemudahan bertransaksi serta berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga nir perlu pulang menuju ke tempat penawaran/penjualan.
7. Bisa dipakai menjadi huma fakta buat bidang pendidikan, kebudayaan, serta lain-lain.

Dampak Negatif:

1. Penipuan
Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun nir luput menurut agresi penipu. Cara yg terbaik merupakan tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi kabar yg Anda dapatkan pada penyedia kabar tadi.

2. Pornografi
Anggapan yg menyampaikan bahwa internet identik menggunakan pornografi, memang nir galat. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yg sanggup mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.

3. Perjudian
Dengan jaringan yg tersedia, para penjudi nir perlu pulang ke tempat spesifik untuk memenuhi keinginannya.

4. Violence and Gore
Kekejaman dan kesadisan pula poly ditampilkan. Lantaran segi usaha dan isi pada global internet nir terbatas, galat satunya dengan menampilkan hal-hal yg bersifat tabu.

5. Carding
Pembajakan kode kartu kredit yang dilakakukan para penjahat saat pengguna sedang memakai transaksi online(real time).

Hubungan Teknologi Informasi, Keunggulan Daya Saing dan Profitabilitas
Sistem keterangan manajemen (SIM) merupakan sebuah fungsi menurut perusahaan yg mengawasi pemakaian, penggunaan, serta pengelolaan teknologi kabar, yang termasuk di dalamnya adalah komputer serta telekomunikasi. Selama lebih dari lima puluh tahun fungsi tadi menjadi lebih jelas bahwa teknologi semacam ini bisa mengakibatkan pergeseran nilai-nilai perusahaan. System pendukung pengambilan keputusan dan pelaksanaan pemakai, yg menaikkan proses pembuatan keptusan, yang akan membuka kesempatan buat bisa menaikkan pendapatan serta mengurangi beban. System pemrosesan data secara tradisional telah merampingkan proses perusahaan yang sudah terdapat, menciptakan perusahaan menjadi lebih efisien. System liputan intern, yg memungkinkan beberapa pemakai buat menggunakan fakta secara bersamaan, telah menaikkan efisiensi serta mebuka kesempatan perusahaan yg tadinya tampak tidak mungkin dilaksanakan. System antar-organisasi, yg mengijikan fakta buat dibagi bersama melintasi batas organisasi, menaikkan efisiensi transaksi serta akan menaikkan interaksi antara pemasok serta pelanggan. System tersebut juga menaruh jalan dalam pengembangan saluran distribusi yang baru. Sumbangan ini hanya sebagian mini menurut kemampuan teknologi warta buat menaikkan nilai perusahaan. 


Lima Aplikasi Teknologi Informasi yg Digunakan Oleh Perusahaan Untuk Membangun Keunggulan Daya Saing
Dewasa ini komputer bukanlah barang yang asing bagi kita serta perusahaan. Komputer merupakan aset yg bernilai dan krusial bagi perusahaan bisnis. Berikut ini akan dijelaskan mengenai aneka macam kapabilitas personal komputer dan aplikasi bisnis yang biasa digunakan.

Kapabilitas komputer
Komputer sebenarnya memiliki kapabilitas/kemampuan yg nir terbatas. Teknologi personal komputer berubah dengan cepat serta hal-hal baru ditemukan hampir setiap hari. Perangkat keras dan lunak personal komputer ketika ini bisa memuaskan setiap kebutuhan usaha. Kebutuhan-kebutuhan di antaranya adalah: pemroses kata (word processing), lembar kerja (spreadsheets), grafik, serta desktop publishing.

1) Pemroses kata
Yang dimaksud menggunakan pemroses istilah (word processing) merupakan membuat dokumen tertulis menggunakan sebuah komputer. Dokumen tertulis tadi dapat berupa surat, laporan, informasi, memo, serta kitab . Beberapa program word processing melakukan fungsi seperti mengusut ejaan dan tata bahasa, menyarankan kata lain, dan menyisipkan grafik seperti garis, kotak, diagram, serta gambaran.

2) Lembar Kerja
Banyak perusahaan memakai software komputer buat membuat kitab akbar akuntansi elektronik sebagai lembar kerja. Seorang manajer atau akuntan bisa menggunakan lembar kerja terkomputerisasi buat mengorganisasikan data ke pada baris, kolom, serta menghasilkan perhitungan matematika. Perangkat lunak lembar kerja dapat dipakai buat menghasilkan neraca, membuatkan proyeksi penjualan, dan memperkirakan profit.

3) Grafik
Program komputer jua bisa menerjemahkan data ke pada grafik atau gambar. Grafik komputer bermanfaat buat menampilkan warta keuangan dan menciptakan perbandingan antara perusahaan atau kinerja dalam tahun-tahun yg tidak sinkron. Grafik menambah kejelasan serta perhatian dan secara ekstrem bermanfaat baik pada laporan tertulis maupun presentasi berkaitan dengan mulut.

4) Desktop Publishing
Komputer pula bisa dipakai buat membuat bahan cetakan berkualitas tinggi. Dengan software desktop publishing, memungkinkan seorang atau perusahaan membentuk laporan, brosur, dan laporan bersiklus yg berkualitas tinggi dengan harga lebih murah daripada dicetakkan ke percetakan.

Aplikasi Bisnis
Dalam global bisnis Teknologi Informasi serta Komunikasi dimanfaatkan buat perdagangan secara elektronika atau dikenal menjadi E-Commerce. E-Commerce merupakan perdagangan memakai jaringan komunikasi internet.

Semua bidang kehidupan waktu ini telah tidak sanggup lagi dipisahkan menggunakan pengunaan perangkat TI, adapun kiprah TI dalam bidang bisnis merupakan:

1. E-Banking
Kita liat dari susunan katanya saja, e = elektro dan banking . Artinya sangat luas yaitu kegiatan perbankan yg dijalankan melalui media elektro, misalnya ATM. Internet banking jua dalam lingkup itu, hanya saja lebih spesifik dan diistilahkan internet banking. Sedangkan yg memakai mobile device misalnya via HP dikenal menggunakan m-banking yg termasuk jenis e-banking pula. E-banking didefinisikan sebagai penghantaran otomatis jasa serta produk bank secara langsung pada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif. E-Banking mencakup sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, buat mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan keterangan produk serta jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk internet. Nasabah dapat mengakses e-banking melalui piranti pintar elektronika misalnya personal komputer /PC, PDA, ATM, atau telepon.

2. E-Commerce
Perdagangan elektro atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektro misalnya internet atau televisi, www, atau jaringan personal komputer lainnya. E-dagang bisa melibatkan transfer dana elektronika, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi berita melihat kegiatan e-dagang ini sebagai pelaksanaan serta penerapan berdasarkan e-bisnis (e-business) yg berkaitan dengan transaksi komersial, misalnya: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektro (electronic data interchange /EDI), dll.

E-dagang atau e-commerce merupakan bagian berdasarkan e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan namun mencakup juga pengkolaborasian kawan usaha, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang jua memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektro (e-mail), serta bentuk teknologi non komputer yg lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan indera pembayaran untuk e-dagang ini.

E-dagang pertama kali diperkenalkan dalam tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronika dipakai buat tujuan kenaikan pangkat dan periklanan di suatu laman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga Alaihi Salam$12,dua milyar dalam 2003. Menurut laporan yang lain dalam bulan Oktober 2006, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai 1/4 trilyun dolar US pada tahun 2011.

3. M- Dagang
M-dagang atau M-Commerce (Mobile-Commerce, mCommerce) merupakan sistem perdagangan elektronika (e-Commerce) dengan memakai peralatan portabel/mobile misalnya: telepon genggam, telepon pintar, PDA, notebook, serta lain-lain. Pada waktu pengguna komputer berpindah berdasarkan satu loka ke loka lain (sewaktu berada dalam kendaraan beroda empat, misalnya), pengguna komputer tersebut bisa melakukan transaksi jual beli produk pada Internet menggunakan menggunakan sistem m-dagang ini. Selain m-dagang, istilah lain yg sering dipakai adalah m-bisnis (Mobile Business atau m-business).

Dasarnya, m-dagang adalah campuran berdasarkan perdagangan elektronik (e-dagang) menggunakan mobile computing. Bisa dikatakan bahwa m-dagang ini merupakan e-dagang yang berada dalam lingkungan nirkabel. Seperti halnya e-dagang dalam biasanya, penggunaan m-dagang mampu ditransaksikan melalui Internet, jaringan komunikasi pribadi, kartu pintar, serta infrastruktur lainnya. M-dagang membuka peluang buat menaruh layanan baru bagi customer yang telah terdapat, serta untuk menarik customer baru.

4. L-dagang atau L-Commerce
L-dagang atau L-Commerce (Location based-Commerce) adalah sistem perdagangan elektro (e-Commerce) yg menekankan pada pencarian kabar yg dihasilkan sang peralatan GPS (Global Positioning Systems) dan satelit. Berbeda menggunakan m-dagang yg lebih menekankan dalam aspek pemakaian peralatan mobile, maka L-dagang sanggup memakai baik peralatan mobile juga personal komputer jenis desktop.

Salah satu model yg sering dijumpai pada L-dagang merupakan pencarian warta mengenai letak restoran yang terdekat dengan loka pengguna Internet tersebut berada. Contoh lain dari L-dagang merupakan sistem penelusuran paket pengiriman barang yang dikirim lewat perusahaan UPS atau Federal Express pada Amerika Serikat. Namun sekarang, L-dagang pula telah mulai dipakai buat melihat waktu kedatangan bis kota secara sempurna pada suatu halte bis tertentu, yang sangat berguna pada waktu musim dingin yg mencekam tiba.

Di bidang usaha baik perdagangan barang juga jasa komputer peranan teknologi keterangan akan sangat penting buat kegiatan transaksi baik rutin, periodik, juga insidental serta menyediakan banyak fakta menggunakan cepat dan sempurna.

5. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (Management Information System – MIS), merupakan sistem warta yang telah banyak diterapkan pada perusahaan yang beranjak pada bidang perdagangan barang dan jasa baik dalam perusahaan akbar, menengah, atau perusahaan mini . SIM dapat diterapkan dalam semua taraf atau level manajemen yg ada yaitu manajemen taraf atas (top management), manajemen tingkat menengah (middle management), serta manajemen taraf bawah (lower management).

Di perusahaan dagang seperti department store, sudah digunakan mesin cash register (mesin kasir) yang dilengkapi dengan kendali komputer sehingga mesin tadi bisa dikendalikan sang pihak manajer hanya berdasarkan ruang kerjanya secara cepat dan tepat, buat scanning barcode kode barang dagangan, menghitung laba rugi, inventaris, dan sebagainya.

Di bidang perbankan, galat satu solusi sistem keterangan perbankan telah diperkenalkan sang perusahaan besar misalnya Hewlett-Packard (HP), yang bekerja sama dengan Infosys telah memperkenalkan solusi core banking, yang diklaim Finacle pada bank-bank pada Indonesia. Finacle memberikan solusi bagi bank yg ingin melakukan up-grade terhadap sistem yang sudah mereka miliki. Dengan memakai Finacle, up-grade sistem sanggup dilaksanakan dengan resiko investasi juga kegagalan migrasi yg rendah. Ini penting bagi bank-bank supaya sanggup menghadapi daur bisnis yg selalu berubah. Dengan solusi terpadu ini – berupa aplikasi serta hardware, jaringan, sistem integrasi, dan opsi consulting serta outsourcing – bank pula akan memiliki nilai tambah sebagai akibatnya menjadi lebih kompetitif.

Perkembangan teknologi liputan sudah mempengaruhi kebijakan serta strategi dunia bisnis perbankan yang selanjutnya lebih mendorong penemuan serta persaingan di bidang layanan terutama jasa layanan pembayaran melalui bank. Inovasi jasa layanan perbankan yang berbasis teknologi tersebut terus berkembang mengikuti pola kebutuhan nasabah bank. Transaksi perbankan berbasis elektronik, termasuk internet dan menggunakan handphone merupakan bentuk perkembangan penyedia jasa layanan bank yg menaruh peluang usaha baru bagi bank yg membuahkan dalam perubahan taktik bisnis perbankan, berdasarkan yg berbasis manusia (tradisional) menjadi berbasis teknologi liputan yg lebih efisien serta praktis bagi bank. Pada perusahaan jasa seperti perbankan personal komputer dipakai untuk menghitung bunga secara otomatis, transaksi on-line, ATM, serta sebagianya.

Komputer jua banyak digunakan buat proses akuntansi, melakukan analisis keuangan, neraca, laba-rugi, serta sebagainya. Bahkan ada beberapa software yang secara spesifik disediakan buat operasi akuntansi. Di bidang perhotelan komputer digunakan buat memilih jumlah serta jenis kamar yang telah terisi dan masih kosong. Bahkan waktu ini pada penjualan pertokoan kecil, usaha mini dan menengah (UKM), apotek dan beragam usaha kecil lainnya pula telah poly memakai personal komputer .

Perangkat Keras serta Lunak Teknologi Informasi serta E-commerce dan Perkembangannya
1. Perangkat Keras/Hardware
Perangkat Keras adalah peralatan-peralatan fisik yang menunjang berdirinya sebuah komputer. Secara umum perangkat keras sistem personal komputer terdiri menurut keyboard (papan ketik), monitor (layar), CPU, dan Printer.

Perangkat keras buat pengolahan data personal komputer terdiri menurut atas perlengkapan yg mengerjakan fungsi berikut:
1) Penyimpanan data 
2) Memasukkan data dalam komputer
3) Komputasi, pengendalian, serta penyimpanan primer 
4) Keluaran serta komputer

2. Perangkat Lunak/Software
Perangkat Lunak merupakan suatu program yang dibentuk oleh produsen program buat menjalankan perangkat keras komputer. Perangkat Lunak adalah acara yg berisi perpaduan instruksi untuk melakukan proses pengolahan data. Software menjadi penghubung antara insan menjadi pengguna dengan perangkat keras komputer, berfungsi menerjemahkan bahasa manusia ke pada bahasa mesin sehingga perangkat keras komputer tahu cita-cita pengguna serta menjalankan instruksi yg diberikan serta selanjutnya menaruh output yang diinginkan sang insan tadi. Perangkat lunak personal komputer berfungsi buat mengidentifikasi acara, menyiapkan aplikasi program sehingga tata kerja semua perangkat komputer terkontrol, mengatur serta menciptakan pekerjaan lebih efisien.

Elemen Perangkat Lunak:
a. Sistem Operasi (Operating System)
Sistem Operasi yaitu program yang berfungsi buat mengendalikan sistem kerja yang mendasar sehingga mengatur kerja media input, hasil, tabel pengkodean, memori, penjadwalan prosesor, dan lain-lain. Sistem operasi berfungsi sebagai penghubung antara manusia menggunakan perangkat keras dan software yg akan dipakai. Contoh : PC-DOS, MS Windows.

b. Alat Bantu (Utility)
Utility merupakan elemen dari sistem perangkat lunak yg bertugas mengerjakan pekerjaan minor pada hal pengoperasian mesin misalnya mempersiapkan pemakaian media disk, menciptakan duplikat disk/file, menciptakan/menghapus perlindungan suatu sistem software, memperbaiki bagian file yang rusak, serta menguji kebenaran kerja komputer. Contoh: Winzip, Antivirus.

c. Bahasa (Language)
Elemen ini dipakai menjadi pengatur komunikasi antara komputer menggunakan peralatannya, antarkomputer, atau antara komputer dengan manusia. Setiap bahasa yang dibentuk mempunyai tujuan eksklusif sehingga tidak dapat seorangpun secara asal-asalan memilih bahasa yang akan digunakan buat menangani pelaksanaan yang dikehendakinya. Ada 3 level bahasa pemrograman, yaitu :
1) Bahasa Tingkat Rendah (low level language)
Bahasa ini diklaim pula bahasa mesin (assembler), dimana pengkodean bahasanya memakai kode nomor 0 dan 1.
2) Bahasa Tingkat Tinggi (high level language)

Bahasa ini termasuk dalam bahasa pemrograman yang gampang dipelajari oleh pengguna personal komputer karena menggunakan bahasa Inggris. Contohnya : ASIC, COBOL, PASCAL, FORTRAN.

3) Bahasa Generasi Ke-4 (4 GL)
Bahasa pemrograman 4 GL (Fourth Generation Language) adalah bahasa yg berorientasi dalam objek yg disebut Object Oriented Programming (OOP). Contoh perangkat lunak ini adalah : Visual Basic, Delphi.

d. Program Paket (package program)
Elemen ini bertujuan menyediakan berbagai fungsi yg siap buat digunakan. Di Indonesia saat ini, pemakaian paket sangatlah menonjol. Hal tadi dikarenakan simpel serta gampang pemakaiannya. Contoh : Pengolah kata (wordprocessor). Program paket ini mengakibatkan komputer dapat berfungsi sebagai mesin ketik elektronik yg sangat sophisticated. Jenis berdasarkan pengolahan istilah yang cukup populer diantaranya merupakan wordstar.

e. Program Aplikasi (application acara)
Elemen perangkat lunak ini mengakibatkan sistem pelaksanaan yang siap digunakan pada aplikasi eksklusif. Contoh : printshop, dapat digunakan buat menciptakan kartu-kartu, kop surat, serta label.

3. E-Commerce
Electronic commerce (EC) merupakan konsep baru yang mampu digambarkan menjadi proses jual beli barang atau jasa dalam World Wide Web Internet (Shim, Qureshi, Siegel, Siegel, 2000) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa serta keterangan melalui jaringan liputan termasuk Internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000).

Kalakota dan Whinston (1997) mendefinisikan EC berdasarkan beberapa perespektif berikut : 
Dari perspektif komunikasi, EC merupakan pengiriman kabar, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan personal komputer atau sarana elektronik lainnya.

Dari perspektif proses usaha, EC merupakan pelaksanaan teknologi menuju otomatisasi transaksi serta genre kerja perusahaan.

Dari perspektif layanan, EC adalah satu alat yg memenuhi asa perusahaan, konsumen, serta manajemen pada memangkas service cost waktu menaikkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.

Dari perspektif online, EC kepasitas jual beli produk dan liputan pada Internet serta jasa online lainnya.

Kemampuan buat membandingkan dan membeli produk dalam internet mengubah praktik usaha banyak perusahaan. E-Commerce menjanjikan efek yang sangat akbar buat setiap industri. Dunia bisnis memakai internet buat melakukan pembelian barang. Keuntungan internet dalam konsumen sangat banyak dan konkret. Kemampuan buat mencari produk serta membandingkan harganya menjadi sangat mudah. Konsumen tidak perlu pergi ke toko buat menerima informasi tentang produk serta harga suatu barang tertentu. 

Perusahaan jua munggunakan keuntungan menurut kenaikan penggunaan internet pada bidang bisnis eceran. Pengusaha eceran bisa meraih pasar yg lebih luas tanpa perlu melakukan investasi menggunakan membangun toko secara tradisional. Sebagai tambahan, pengusaha eceran yang sudah online mampu menghasilkan pendapatan lainnya selain penjualan barang. Pengusaha eceran yg telah online menerima laba menurut penjualan iklan, ongkos sewa, serta penjualan database pelanggan. Berikut ini adalah beberapa industri yg telah mengalami perubahan :
1. Perjalanan Tiket. Penerbangan bisa dibeli dengan bonus yang sangat tinggi melalui beberapa pengecer online. Terlebih wisatawan bisa menyelidiki tujuan wisata, memesan kamar hotel, dan menyewa kendaraan beroda empat, kesemuanya pada beberapa menit pada personal komputer .
2. Komputer dan aksesori. Para konsumen sangat menyukai pembelian online yg menunjang teknologi. Paket personal komputer , perlengkapan tambahan, dan aplikasi bisa dibeli melalui media online. 
3. Produk pakaian. Beberapa pengecer telah dapat mencapai penjualan baju dengan baik melalui situs. Mereka bisa memberikan harga yang lebih murah dan banyak sekali contoh yang lebih trendy.

Klasifikasi E-commerce:
1. Business-to-business (B2B)
Kebanyakan E-Commerce yang diterapkan ketika ini adalah tipe B2B. E-Commerce tipe ini mencakup transaksi IOS yang digambarkan tadi serta transaksi antar organisasi yg dilakukan di electronic market. Contohnya Wal-Mart dengan Warner-Lambert.

2. Business-to-consumer (B2C)
Ini adalah transaksi eceran menggunakan pembeli perorangan. Pembeli khas di Amazon.com merupakan seorang konsumen, atau seorang pelanggan. Contoh yang lain, contohnya Barnes & Nobles, Cisco, Dell, Compaq dan sebagainya. 

3. Consumer-to-business (C2B)
Termasuk ke pada kategori ini merupakan perseorangan yg menjual produk-produk atau layanan ke organisasi, serta perseorangan yg mencari penjual, berinteraksi menggunakan mereka, serta menyepakati suatu transaksi.

4. Consumer-to-consumer (C2C)
Dalam kategori ini, seorang konsumen menjual secara pribadi ke konsumen lainnya. Contohnya adalah ketika ada perorangan yg melakukan penjualan di classified ads (contohnya,www.classified2000.com) dan menjual properti rumah hunian, mobil, serta sebagainya. Mengiklankan jasa eksklusif di internet serta menjual pengetahuan dan keahlian merupakan contoh lain C2C. Sejumlah situs pelelangan memungkinkan perorangan buat memasukkan item-item supaya disertakan pada pelelangan. Akhirnya, poly perseorangan yang memakai intranet serta jaringan organisasi buat mengiklankan item-item yang akan dijual atau juga memberikan aneka jasa. Contoh lain yg terkenal adalah eBay.com, yaitu perusahaan lelang. 

5. Nonbusiness E-Commerce
Dewasa ini makin banyak jumlah forum non-bisnis seperti lembaga akademis, organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi sosial, serta forum-lembaga pemerintahan yang menggunakan aneka macam tipe E-Commerce untuk mengurangi porto (misalnya, memperbaiki purchasing) atau buat menaikkan operasi dan layanan publik.