PENGERTIAN PROMOSI MENURUT PARA AHLI
Pengertian Promosi Menurut Para Ahli
Promosi merupakan arus fakta atau persuasi satu arah yang bisa mengarahkan organisasi atau seseorang buat membangun transaksi antara pembeli dan penjual.
Promosi merupakan aktivitas terakhir menurut marketing mix yang sangat penting lantaran sekarang ini kebanyakan pasar lebih poly bersifat pasar pembeli pada mana keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena itu pembeli merupakan raja. Para produsen aneka macam barang bersaing buat merebut hati pembeli supaya tertarik dan mau membeli barang yg dijualnya. Pada dasarnya keputusan membeli sangat ditentukan oleh motif-motif pertimbangan secara emosional, misalnya : merasa bangga, sugesti, angan-angan serta sebagainya. Namun mampu jua pembeli membeli secara rasional misalnya: karena mempertimbangkan riwatnya, ekonomisnya, segi kepraktisan, harganya, pengangkutannya dan sebagainya. Dalam promosi masih ada beberapa aktivitas yang dilakukan, pada biasanya ada 4 kegiatan yg biasa dilakukan yaitu:
a. Periklanan.
b. Personal selling.
c. Promosi penjualan.
d. Publisitas serta humas.
a. Periklanan (Advertensi)
Periklanan merupakan keliru satu bentuk kegiatan promosi yg seringkali dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu menggunakan sejumlah porto misalnya iklan melalui media masa, perusahaan iklan, forum non keuntungan, individu-individu yang menciptakan poster dan sebagainya. Periklanan dilakukan buat memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang baru atau yg tidak terjangkau sang salesman maupun personal selling. Periklanan seringkali dilakukan baik melalui surat liputan, radio dan TV, pos pribadi atau bahkan melalui biro periklanan.
b. Personal selling
Personal selling adalah kegiatan promosi yg dilakukan antar individu yang seringkali bertemu muka yang ditujukan buat membangun, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan interaksi pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Proses personal selling merupakan menjadi berikut:
Pelayanan setelah penjualan
Nichles : “Principles of marketing” Prentice Hall 1978.
c. Promosi penjualan
Promosi penjualan merupakan keliru satu bentuk aktivitas kenaikan pangkat menggunakan memakai alat peraga seperti: Peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya.
d. Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang diberikan nir dalam bentuk iklan namun berupa informasi. Biasanya lembaga yang dipublisitaskan nir mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa merugikan jikalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan kejelekannya
4. Saluran Distribusi ( Place )
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen bisa menggunakan mudah memperoleh suatu produk.
1. Pengertian Saluran Distribusi.
Definisi berdasarkan Philip Kotler mengenai distribusi merupakan : “The various the company undertakes to make the product accessible and available to sasaran customer”. Berbagai aktivitas yg dilakukan perusahaan buat membuat produknya gampang diperoleh serta tersedia buat konsumen target. Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi memiliki peranan yg sangat penting pada membantu perusahaan memastikan produknya, lantaran tujuan menurut distribusi adalah menyediakan barang serta jasa yang diperlukan serta diinginkan oleh konsumen dalam waktu dan tempat yg tepat.
2. Pemilihan saluran distribusi
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang dipakai buat memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran mengenai bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat dipengaruhi tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi dalam saat bersamaan. Saluran distribusi dapat ditinjau menjadi deretan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat pada proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa wajib bisa mencari agen serta lokasi buat menjangkau populasi yang beredar luas. Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai pembuat buat menyalurkan barang hasil produksinya pada konsumen, baik sampai berpindahnya hak (penguasaan) hingga menggunakan pemindahan barang juga hanya pemindahan hak kepemilikannya saja. Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal menjadi berikut:
a. Sifat pembeli, misalnya kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.
b. Sifat produk.
c. Sifat perantara.
d. Sifat pesaing
e. Sifat perusahaan, serta sebagainya Sifat pembeli sangat mensugesti keputusan pembuat dalam memilih saluran distribusi yang dipakai. Sebagai misalnya, jikalau jumlah pembeli hanya, frekuensi pembelian dalam jumlah yg kecil-kecil maka akan menciptakan pembuat cenderung memilih saluran distribusi yang panjang.
Demikian jua sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang nir kalah pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak, bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat berdasarkan segi konsumen, harganya dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan yg penting jua.
Demikian jua masalah sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju serta sebagainya menjadi faktor yg krusial pada memilih saluran distribusi yang akan digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu menggunakan tujuan supaya barang yg ditawarkan sampai pada konsumen industry juga konsumen akhir. 4.tiga Alternatif pemilihan saluran distribusi. Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping mempertimbangkan faktor-faktor pada atas perusahaan pula perlu mengetahui unsure apa saja yg sebenarnya juga mensugesti pemilihan saluran distribusi, diantaranya:
a. Tipe mediator. Perantara pada kenyataannya jua melakukan beberapa macam fungsi pemasaran misalnya penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian dan sebagainya. Kalau fungsi pemasaran yang dilakukan perantara ternyata lebih efisien disbanding dengan jika fungsi pemasaran dilakukan sang produsen maka pembuat yg bersangkutan umumnya memasukan mediator kedalam saluran distribusi yang dipilihnya.
Pada dasarnya ada 3 jenis mediator yaitu :
1. Pedagang (Wholesaler) adalah mediator yang secara konkret memiliki barang dagangan serta melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang pada dagangkan pada jumlah volume penjualan yang akbar sebagai akibatnya pedagang akbar ini biasanya hanya melayani pembelian pada jumlah yang banyak atau menggunakan istilah lain nir melayani kosumen akhir yang membeli buat memenuhi kebutuhan pribadinnya (atau besifat non-usaha).
2. Pengecer (retailer) merupakan mediator yg bekerjasama langsung dengan konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan eksklusif maupun konsumen industri. Kalau digambarkan saaluran distribusi tadi merupakan menjadi berikut
3. Agen, Agen merupakan mediator yg ketiga, agen memiliki perbedaan baik menggunakan pedagang besar mupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada masalah hak kepemilikan barang yang dijualnya. Kalau pedagang besar dan pengecer mempunyai hak milik dalam barang yang dijual maka jikalau dalam agen sebaliknya. Biarpun menjadi agen mereka mampu menjual dalam partai besar tetapi permanen hak miliknya terdapat pada produsennya memasukan agen dan eksklusif ke konsumen akhir.
b. Jumlah Perantara. Kalau dicermati berdasarkan jumlah perantara, ini menyangkut untuk tingkat penyebaran pasar yang diinginkan sang penghasil. Dengan mempertimbangkan jumlah mediator/penyalur maka produsen mempunyai 3 jenis kebijaksanaan alternative pemakaian saluran distribusi, yaitu:
1. Distribusi Insentif. Kebijaksanaan yang digunakan perusahaan dengan jalan menggunakan sebanyak mungkin penyalur atau pengecer buat mencapai menggunakan cepat kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan segera. Biasanya kebijaksanaan ini dilakukan jikalau penghasil menjual barang-barang konsumsi homogen, konvinen atau kebutuhan pokok sehari-hari.
2. Distribusi selektif. Distribusi yang dipilih produsen menggunakan hanya memakai beberapa perantara saja, buat memudahkan supervisi terhadap penyalur. Distribusi ini digunakan buat memasarkan barang-barang baru, barang khas juga barang industri jenis peralatan ekstra. Sehingga dalam pemakaian saluran distribusi ini produsen berusaha memilih berapa penyalur yg sahih-sahih baik serta bisa melaksanakan fungsi pemasaran.
3. Distribusi eksklusif. Distribusi yg dipilih pembuat menggunakan hanya memilih satu mediator saja dalam wilayah geografis tertentu. Hal ini dipakai buat supervisi yg lebih intensif dan mendorong semangat penyalur agar agresif dalam melaksanakan fungsi pemasarannya. Distribusi ini dipakai pembuat produsen barang-barang yang nisbi mahal/berat. Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti misalnya keuangan (finance), teori Marketing mix pula terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal jua kata 7P dimana 3P yg selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis kitab Seth Godin, misalnya, pula menunjukkan teori P baru yaitu Purple Cow.[1] Perencanaan saluran distribusi dilakukan dengan maksud buat memperlancar penyaluran produk agar hingga pada konsumen. Dengan aktivitas distribusi ini dibutuhkan dapat mempermudah konsumen untuk memperoleh produk setiap waktu. Kecepatan serta ketepatan menurut saluran distribusi yang dilakukan sang perusahaan akan sangat membantu konsumen pada menerima produk perusahaan, hal ini supaya bisa menaikkan gambaran keberadaan produk serta perusahaan itu sendiri.