PENGERTIAN MODAL DAN STRUKTUR MODAL

Pengertian Modal dan Struktur Modal 
Modal merupakan hak atau bagian yg dimiliki oleh pemilik perusahaan pada pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yg ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya (Munawir,2001).

Modal dalam dasarnya terbagi atas 2 bagian yaitu kapital Aktif (Debet) dan modal Pasif (Kredit).
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara kapital asing dan kapital sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang juga pada jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas keuntungan ditahan dan sanggup juga menggunakan penyertaan kepemilikan perusahaan.

Struktur Modal adalah masalah penting pada pengambilan keputusan tentang pembelanjaan perusahaan. Untuk mengukur Struktur Modal tersebut maka dapat digunakan beberapa Teori yg mengungkapkan Struktur Modal pada suatu Perusahaan.

Teori Struktur Modal
1. Teori Pendekatan Tradisional
Pendekatan Tradisional berpendapat akan adanya struktur kapital yg optimal. Artinya Struktur Modal mempunyai impak terhadap Nilai Perusahaan, dimana Struktur Modal bisa berubah-ubah supaya bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal.

2. Teori Pendekatan Modigliani serta Miller
Dalam teori ini berpendapat bahwa Struktur Modal nir mempengaruhi Perusahaan. Dalam hal ini sudah dimasukkan faktor pajak. Sehingga nilai Perusahaan menggunakan hutang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai perusahan tanpa hutang, Kenaikan tersebut dikarenakan adanya penghematan pajak.

3. Teori Trade-Off pada Struktur Modal
Dalam fenomena, terdapat hal-hal yg membuat perusahaan nir sanggup memakai hutang sebanyak banyaknya. Suatu hal yg terpenting merupakan dengan semakin tingginya hutang, akan semakin tinggi kemungkinan kebangkrutan. Biaya kebangkrutan tersebut mampu relatif signifikan. Biaya tadi terdiri menurut dua (2) hal, yaitu :

a. Biaya Langsung
Yaitu, porto yg dikeluarkan untuk membayar porto administrasi, atau porto lainnya yang sejenis.

b. Biaya Tidak Langsung
Yaitu, porto yang terjadi karena dalam kondisi kebangkrutan, perusahaan lain atau pihak lain tidak mau berhubungan dengan perusahaan secara normal. Misalnya Suplier nir akan mau memasok barang karena mengkwatirkan kemungkinan nir akan membayar.

Biaya lain dari peningkatan hutang merupakan meningkatnya biaya keagenan antara pemegang hutang menggunakan pemegang saham akan meningkat, lantaran potensi kerugian yg dialami sang pemegang hutang akan menaikkan pengawasan terhadap perusahaan. Pengawasan sanggup dilakukan pada bentuk biaya biaya monitoring (Persyaratan yg lebih ketat) serta bisa dalam bentuk kenaikan taraf bunga

4. Teori Pecking Order
Teori Trade-Off mempunyai implikasi bahwa manager akan berfikir pada kerangka trade-off antara penghematan pajak dan porto kebangkrutan pada penentuan Struktur Modal. Dalam kenyataan realitas nampaknya sporadis manager keuangan yg berfikir demikian.

Secara khusus, perusahaan mempunyai urutan-urutan prefensi dalam penggunaan dana. Skenario urutan pada Teori Pecking Order merupakan menjadi berikut :
a. Perusahaan menentukan pandangan internal. Dana internal tersebut diperoleh menurut laba (laba) yg dihasilkan berdasarkan aktivitas perusahaan.
b. Perusahaan menhitung target rasio pembayaran berdasarkan dalam asumsi kesempatan investasi.
c. Karena kebijakan deviden yang kontinu, digabung dengan fluktuasi laba serta kesempatan investasi yg nir bisa diprediksi, akan menyebabkan aliran kas yang diterima sang perusahaan akan lebih akbar dibandingkan dengan pengeluaran investasi dalam saat waktu eksklusif dan akan lebih kecil pada ketika yg lain.
d. Apabila padangan eksternal diperlukan, perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yang paling kondusif terlebih dulu. Perusahaan akan memulai dengan hutang, lalu menggunakan surat berharga adonan seperti obligasi konvertibel, serta lalu barangkali saham sebagai pilihan terakhir.

Teori Pecking Order ini bisa mengungkapkan mengapa perusahaan yang mempunyai taraf laba yg lebih tinggi justru mempunyai taraf hutang yg lebih mini .

5. Teori Asimetri Informasi dan Signaling
Teori ini berkata bahwa dalam pihak pihak yang berkaitan menggunakan perusahaan nir memiliki berita yang sama tentang prospek dan resiko perusahaan. Pihak tertentu memiliki kabar yg lebih menurut pihak lainnya.

Teori ini terdiri berdasarkan Teori :
a. Myers serta Majluf
Menurut Teori ini ada asimetri warta antara manger dengan pihak luar. Manager mempunyai fakta yg lebih lengkap tentang syarat perusahaan dibandingan pihak luar.

b. Signaling
Mengembangkan model dimana struktur modal (penggunaan hutang) adalah signal yang disampaikan oleh manager ke pasar. Apabila manager mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karena itu ingin agar saham tersebut semakin tinggi, dia ingin megkomunikasikan hal tersebut pada investor. Manager bisa menggunakan hutang lebih banyak sebagai signal yg lebih credible. Karena perusahaan yg menaikkan hutang bisa dicermati menjadi perusahaan yang konfiden dengan prospek perusahaan pada masa mendatang. Investor diharapkan akan menangkap signal tersebut, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yg baik.

PENGERTIAN MODAL DAN STRUKTUR MODAL

Pengertian Modal dan Struktur Modal 
Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan pada pos kapital (kapital saham), laba atau laba yg ditahan atau kelebihan aktiva yg dimiliki perusahaan terhadap semua utangnya (Munawir,2001).

Modal dalam dasarnya terbagi atas 2 bagian yaitu kapital Aktif (Debet) dan kapital Pasif (Kredit).
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara kapital asing serta kapital sendiri. Modal asing diartikan pada hal ini adalah hutang baik jangka panjang juga dalam jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas laba ditahan dan sanggup juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan.

Struktur Modal adalah masalah penting dalam pengambilan keputusan tentang pembelanjaan perusahaan. Untuk mengukur Struktur Modal tadi maka bisa dipakai beberapa Teori yg menyebutkan Struktur Modal dalam suatu Perusahaan.

Teori Struktur Modal
1. Teori Pendekatan Tradisional
Pendekatan Tradisional beropini akan adanya struktur modal yg optimal. Artinya Struktur Modal memiliki pengaruh terhadap Nilai Perusahaan, dimana Struktur Modal dapat berubah-ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yg optimal.

2. Teori Pendekatan Modigliani serta Miller
Dalam teori ini beropini bahwa Struktur Modal tidak mensugesti Perusahaan. Dalam hal ini sudah dimasukkan faktor pajak. Sehingga nilai Perusahaan menggunakan hutang lebih tinggi dibandingkan menggunakan nilai perusahan tanpa hutang, Kenaikan tersebut dikarenakan adanya penghematan pajak.

3. Teori Trade-Off dalam Struktur Modal
Dalam fenomena, terdapat hal-hal yg membuat perusahaan tidak mampu menggunakan hutang sebesar banyaknya. Suatu hal yg terpenting adalah dengan semakin tingginya hutang, akan meningkat kemungkinan kebangkrutan. Biaya kebangkrutan tersebut bisa cukup signifikan. Biaya tadi terdiri menurut 2 (2) hal, yaitu :

a. Biaya Langsung
Yaitu, biaya yg dimuntahkan buat membayar biaya administrasi, atau biaya lainnya yang sejenis.

b. Biaya Tidak Langsung
Yaitu, porto yang terjadi lantaran dalam syarat kebangkrutan, perusahaan lain atau pihak lain tidak mau herbi perusahaan secara normal. Misalnya Suplier nir akan mau memasok barang lantaran mengkwatirkan kemungkinan nir akan membayar.

Biaya lain menurut peningkatan hutang adalah meningkatnya biaya keagenan antara pemegang hutang dengan pemegang saham akan semakin tinggi, karena potensi kerugian yg dialami oleh pemegang hutang akan menaikkan supervisi terhadap perusahaan. Pengawasan sanggup dilakukan dalam bentuk biaya biaya monitoring (Persyaratan yg lebih ketat) dan mampu pada bentuk kenaikan tingkat bunga

4. Teori Pecking Order
Teori Trade-Off memiliki implikasi bahwa manager akan berfikir dalam kerangka trade-off antara penghematan pajak serta porto kebangkrutan dalam penentuan Struktur Modal. Dalam fenomena realitas nampaknya jarang manager keuangan yg berfikir demikian.

Secara spesifik, perusahaan memiliki urutan-urutan prefensi dalam penggunaan dana. Skenario urutan pada Teori Pecking Order adalah menjadi berikut :
a. Perusahaan memilih pandangan internal. Dana internal tadi diperoleh dari keuntungan (laba) yg didapatkan menurut aktivitas perusahaan.
b. Perusahaan menhitung target rasio pembayaran didasarkan pada perkiraan kesempatan investasi.
c. Karena kebijakan deviden yang kontinu, digabung dengan fluktuasi keuntungan serta kesempatan investasi yang nir bisa diprediksi, akan menyebabkan genre kas yg diterima sang perusahaan akan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran investasi dalam ketika ketika tertentu dan akan lebih kecil dalam waktu yang lain.
d. Apabila padangan eksternal dibutuhkan, perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yg paling kondusif terlebih dulu. Perusahaan akan memulai menggunakan hutang, lalu dengan surat berharga adonan seperti obligasi konvertibel, dan kemudian barangkali saham menjadi pilihan terakhir.

Teori Pecking Order ini mampu mengungkapkan mengapa perusahaan yg memiliki taraf keuntungan yang lebih tinggi justru mempunyai taraf hutang yg lebih mini .

5. Teori Asimetri Informasi serta Signaling
Teori ini mengatakan bahwa dalam pihak pihak yg berkaitan dengan perusahaan nir memiliki informasi yang sama tentang prospek dan resiko perusahaan. Pihak eksklusif memiliki keterangan yang lebih menurut pihak lainnya.

Teori ini terdiri dari Teori :
a. Myers dan Majluf
Menurut Teori ini terdapat asimetri kabar antara manger dengan pihak luar. Manager memiliki warta yang lebih lengkap tentang syarat perusahaan dibandingan pihak luar.

b. Signaling
Mengembangkan model dimana struktur kapital (penggunaan hutang) adalah signal yang disampaikan oleh manager ke pasar. Apabila manager mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, serta karena itu ingin supaya saham tadi meningkat, beliau ingin megkomunikasikan hal tadi pada investor. Manager bisa memakai hutang lebih banyak sebagai signal yang lebih credible. Karena perusahaan yg mempertinggi hutang sanggup dipandang menjadi perusahaan yang konfiden dengan prospek perusahaan pada masa mendatang. Investor dibutuhkan akan menangkap signal tadi, signal bahwa perusahaan memiliki prospek yg baik.

PENGERTIAN MODAL DAN STRUKTUR MODAL

Pengertian Modal Dan Struktur Modal
Modal merupakan hak atau bagian yg dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yg ditahan atau kelebihan aktiva yg dimiliki perusahaan terhadap semua utangnya (Munawir,2001).

Modal dalam dasarnya terbagi atas dua bagian yaitu kapital Aktif (Debet) dan modal Pasif (Kredit).
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing serta kapital sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang juga dalam jangka pendek. Sedangkan kapital sendiri sanggup terbagi atas laba ditahan serta bisa juga menggunakan penyertaan kepemilikan perusahaan.

Struktur Modal adalah perkara penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Untuk mengukur Struktur Modal tadi maka dapat digunakan beberapa Teori yg menyebutkan Struktur Modal pada suatu Perusahaan.

Teori Struktur Modal
Teori Pendekatan Tradisional
Pendekatan Tradisional beropini akan adanya struktur kapital yg optimal. Artinya Struktur Modal mempunyai pengaruh terhadap Nilai Perusahaan, dimana Struktur Modal dapat berubah-ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yg optimal.

Teori Pendekatan Modigliani dan Miller
Dalam teori ini beropini bahwa Struktur Modal tidak menghipnotis Perusahaan. Dalam hal ini telah dimasukkan faktor pajak. Sehingga nilai Perusahaan menggunakan hutang lebih tinggi dibandingkan menggunakan nilai perusahan tanpa hutang, Kenaikan tadi dikarenakan adanya penghematan pajak.

Teori Trade-Off pada Struktur Modal
Dalam kenyataan, terdapat hal-hal yg membuat perusahaan nir mampu menggunakan hutang sebesar banyaknya. Suatu hal yang terpenting merupakan menggunakan semakin tingginya hutang, akan semakin tinggi kemungkinan kebangkrutan. Biaya kebangkrutan tersebut sanggup cukup signifikan. Biaya tersebut terdiri berdasarkan dua (2) hal, yaitu :

a. Biaya Langsung
Yaitu, biaya yg dikeluarkan buat membayar biaya administrasi, atau porto lainnya yg sejenis.

b. Biaya Tidak Langsung
Yaitu, porto yang terjadi lantaran dalam kondisi kebangkrutan, perusahaan lain atau pihak lain nir mau berhubungan dengan perusahaan secara normal. Misalnya Suplier nir akan mau memasok barang lantaran mengkwatirkan kemungkinan nir akan membayar.

Biaya lain berdasarkan peningkatan hutang adalah meningkatnya biaya keagenan antara pemegang hutang menggunakan pemegang saham akan semakin tinggi, karena potensi kerugian yg dialami oleh pemegang hutang akan menaikkan pengawasan terhadap perusahaan. Pengawasan sanggup dilakukan pada bentuk biaya biaya monitoring (Persyaratan yang lebih ketat) serta bisa dalam bentuk kenaikan tingkat bunga

Teori Pecking Order
Teori Trade-Off memiliki implikasi bahwa manager akan berfikir pada kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya kebangkrutan pada penentuan Struktur Modal. Dalam kenyataan realitas nampaknya sporadis manager keuangan yang berfikir demikian.

Secara spesifik, perusahaan memiliki urutan-urutan prefensi pada penggunaan dana. Skenario urutan dalam Teori Pecking Order adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan menentukan pandangan internal. Dana internal tadi diperoleh dari laba (laba) yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan.
b. Perusahaan menhitung target rasio pembayaran berdasarkan pada asumsi kesempatan investasi.
c. Karena kebijakan deviden yg kontinu, digabung dengan fluktuasi keuntungan serta kesempatan investasi yang tidak mampu diprediksi, akan mengakibatkan aliran kas yang diterima oleh perusahaan akan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran investasi dalam waktu saat tertentu dan akan lebih kecil pada waktu yang lain.
d. Jika padangan eksternal diharapkan, perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yg paling aman terlebih dulu. Perusahaan akan memulai menggunakan hutang, kemudian dengan surat berharga adonan misalnya obligasi konvertibel, dan kemudian barangkali saham menjadi pilihan terakhir.

Teori Pecking Order ini bisa menyebutkan mengapa perusahaan yg mempunyai taraf laba yang lebih tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang lebih kecil.

Teori Asimetri Informasi serta Signaling
Teori ini berkata bahwa pada pihak pihak yang berkaitan menggunakan perusahaan tidak memiliki liputan yang sama tentang prospek dan resiko perusahaan. Pihak eksklusif memiliki warta yg lebih menurut pihak lainnya.

Teori ini terdiri dari Teori :
a. Myers dan Majluf
Menurut Teori ini terdapat asimetri berita antara manger menggunakan pihak luar. Manager memiliki kabar yg lebih lengkap mengenai kondisi perusahaan dibandingan pihak luar.

b. Signaling
Mengembangkan model dimana struktur kapital (penggunaan hutang) merupakan signal yang disampaikan sang manager ke pasar. Apabila manager mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karenanya ingin agar saham tadi meningkat, beliau ingin megkomunikasikan hal tadi pada investor. Manager bisa menggunakan hutang lebih banyak sebagai signal yg lebih credible. Karena perusahaan yg menaikkan hutang sanggup dilihat sebagai perusahaan yang yakin menggunakan prospek perusahaan di masa mendatang. Investor diharapkan akan menangkap signal tadi, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik.

Teori Lainnya
Pendekatan Teori Keagenan (Agency Approach)
Menurut pendekatan ini, struktur kapital disusun buat mengurangi permasalahan antar aneka macam gerombolan kepentingan. Pertarunga antara pemegang saham dengan manager adalah konsep free-cash flow. Ada kesamaan manager ingin menunda asal daya sehingga mempunyai control atas asal daya tadi. Hutang sanggup dianggap sebagai cara buat mengurangi perseteruan leagenan free cash flow. Jika perusahaan memakai hutang, maka manager akan dipaksa buat mengeluarkan kas dari perusahaan buat membayar bunga.

Pendekatan Interaksi Produk
Teori ini berangkat berdasarkan teori organisasi industri dan nisbi baru, dibandingkan menggunakan teori lainnya. Ada dua kategori dalam pendekatan ini, yaitu Strategi serta Menjelaskan hubungan antara Struktur Modal dengan karakteristik produk atau input.

Konteks atas Pengendalian Perusahaan 
Beberapa penemuan pendekatan ini merupakan perusahaan yang sebagai sasaran (pada pengambilalihan) akan meningkatkan tingkat hutangnya, berhubungan dengan kemungkinan sukses tender offer (penawaran terbuka dalam proses pengamalihan bisnis).

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL
Ada beberapa faktor yg bisa mempengaruhi Struktur Modal antara lain :

Struktur Aktiva (Tangibility)
Kebanyakan perusahaan industri yg sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva permanen , akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari kapital yang permanent yaitu kapital sendiri, sedangkan hutang bersifat pelengkap. Perusahaan yg semakin akbar aktivanya terdiri menurut aktiva lancer akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana menggunakan utang. Hal ini menerangkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaan.

Growth Opportunity
Yaitu kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi dalam hal-hal yang menguntungkan. Teori Agency menggambarkan interaksi yang negative antara Growth Opprtunity dan leverage. Perusahaan menggunakan tingkat leverage yg tinggi cenderung akan melewatkan kesempatan pada berinvestasi pada kesempatan investasi yang menguntungkan.

Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Perusahaan akbar cenderung akan melakukan diversifikasi usaha lebih poly berdasarkan dalam perusahaan kecil. Oleh karenanya kemungkinan kegagalan pada menjalankan usaha atau kebangkrutan akan lebih mini . Ukuran perusahaan seringkali dijadikan indicator bagi kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, dimana perusahaan pada berukuran lebih besar dilihat lebih sanggup menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya.

Profitabiltas
Teori Pecking Order mengungkapkan bahwa perusahaan lebih menyukai internal funding. Perusahaan dengan frofitalitas yg tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih banyak menurut pada perusahaan dengan profitalitas rendah.

Perusahaan dengan taraf pengembalian yg tinggi investasi memakai utang yg relative mini (Bringham & Houston, 2001).

Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan buat membiayai sebagian akbar kebutuhan pendanaan menggunakan dana yang dihasilkan secara internal. Hal ini menampakan bahwa profitalitas berpengaruh terhadap struktur kapital perusahaan.

Semakin tinggi keuntungan yg diperoleh berarti semakin rendah utang.

Risiko Bisnis 
Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan pada melaksanakan pendanaan eksternal, sehingga secara teori akan berpengaruh negative terhadap leverage perusahaan.

PENGERTIAN MODAL DAN STRUKTUR MODAL

Pengertian Modal Dan Struktur Modal
Modal merupakan hak atau bagian yg dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (kapital saham), laba atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yg dimiliki perusahaan terhadap semua utangnya (Munawir,2001).

Modal pada dasarnya terbagi atas 2 bagian yaitu kapital Aktif (Debet) serta modal Pasif (Kredit).
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang juga dalam jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas keuntungan ditahan serta mampu juga menggunakan penyertaan kepemilikan perusahaan.

Struktur Modal merupakan masalah penting pada pengambilan keputusan tentang pembelanjaan perusahaan. Untuk mengukur Struktur Modal tadi maka bisa digunakan beberapa Teori yg menjelaskan Struktur Modal dalam suatu Perusahaan.

Teori Struktur Modal
Teori Pendekatan Tradisional
Pendekatan Tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yg optimal. Artinya Struktur Modal memiliki imbas terhadap Nilai Perusahaan, dimana Struktur Modal dapat berubah-ubah supaya sanggup diperoleh nilai perusahaan yg optimal.

Teori Pendekatan Modigliani serta Miller
Dalam teori ini berpendapat bahwa Struktur Modal tidak mempengaruhi Perusahaan. Dalam hal ini sudah dimasukkan faktor pajak. Sehingga nilai Perusahaan dengan hutang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai perusahan tanpa hutang, Kenaikan tadi dikarenakan adanya penghematan pajak.

Teori Trade-Off dalam Struktur Modal
Dalam kenyataan, ada hal-hal yang menciptakan perusahaan tidak bisa memakai hutang sebanyak banyaknya. Suatu hal yg terpenting merupakan menggunakan semakin tingginya hutang, akan meningkat kemungkinan kebangkrutan. Biaya kebangkrutan tersebut sanggup cukup signifikan. Biaya tersebut terdiri dari 2 (2) hal, yaitu :

a. Biaya Langsung
Yaitu, biaya yg dimuntahkan buat membayar porto administrasi, atau biaya lainnya yang homogen.

b. Biaya Tidak Langsung
Yaitu, porto yg terjadi karena pada syarat kebangkrutan, perusahaan lain atau pihak lain nir mau herbi perusahaan secara normal. Misalnya Suplier nir akan mau memasok barang lantaran mengkwatirkan kemungkinan nir akan membayar.

Biaya lain menurut peningkatan hutang adalah meningkatnya porto keagenan antara pemegang hutang menggunakan pemegang saham akan meningkat, karena potensi kerugian yg dialami sang pemegang hutang akan menaikkan pengawasan terhadap perusahaan. Pengawasan mampu dilakukan dalam bentuk porto porto monitoring (Persyaratan yang lebih ketat) dan bisa dalam bentuk kenaikan tingkat bunga

Teori Pecking Order
Teori Trade-Off memiliki implikasi bahwa manager akan berfikir pada kerangka trade-off antara penghematan pajak serta porto kebangkrutan dalam penentuan Struktur Modal. Dalam kenyataan empiris nampaknya jarang manager keuangan yg berfikir demikian.

Secara spesifik, perusahaan mempunyai urutan-urutan prefensi pada penggunaan dana. Skenario urutan pada Teori Pecking Order merupakan menjadi berikut :
a. Perusahaan menentukan pandangan internal. Dana internal tadi diperoleh dari laba (keuntungan) yg didapatkan berdasarkan aktivitas perusahaan.
b. Perusahaan menhitung target rasio pembayaran didasarkan dalam asumsi kesempatan investasi.
c. Lantaran kebijakan deviden yang kontinu, digabung menggunakan fluktuasi laba dan kesempatan investasi yg nir mampu diprediksi, akan mengakibatkan aliran kas yg diterima sang perusahaan akan lebih besar dibandingkan menggunakan pengeluaran investasi pada waktu waktu tertentu serta akan lebih mini dalam waktu yg lain.
d. Jika padangan eksternal diperlukan, perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yg paling aman terlebih dulu. Perusahaan akan memulai menggunakan hutang, lalu dengan surat berharga campuran seperti obligasi konvertibel, serta kemudian barangkali saham menjadi pilihan terakhir.

Teori Pecking Order ini mampu menjelaskan mengapa perusahaan yang memiliki taraf keuntungan yg lebih tinggi justru mempunyai taraf hutang yang lebih kecil.

Teori Asimetri Informasi dan Signaling
Teori ini berkata bahwa dalam pihak pihak yg berkaitan dengan perusahaan tidak mempunyai berita yang sama tentang prospek dan resiko perusahaan. Pihak eksklusif mempunyai keterangan yg lebih menurut pihak lainnya.

Teori ini terdiri dari Teori :
a. Myers serta Majluf
Menurut Teori ini terdapat asimetri kabar antara manger dengan pihak luar. Manager memiliki berita yang lebih lengkap tentang kondisi perusahaan dibandingan pihak luar.

b. Signaling
Mengembangkan model dimana struktur kapital (penggunaan hutang) merupakan signal yg disampaikan sang manager ke pasar. Apabila manager memiliki keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karenanya ingin agar saham tadi semakin tinggi, ia ingin megkomunikasikan hal tadi kepada investor. Manager sanggup memakai hutang lebih poly sebagai signal yang lebih credible. Karena perusahaan yang mempertinggi hutang mampu dilihat menjadi perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa mendatang. Investor diharapkan akan menangkap signal tersebut, signal bahwa perusahaan memiliki prospek yg baik.

Teori Lainnya
Pendekatan Teori Keagenan (Agency Approach)
Menurut pendekatan ini, struktur kapital disusun untuk mengurangi permasalahan antar banyak sekali grup kepentingan. Permasalahan antara pemegang saham menggunakan manager merupakan konsep free-cash flow. Ada kecenderungan manager ingin menahan asal daya sehingga memiliki control atas asal daya tadi. Hutang sanggup dianggap sebagai cara buat mengurangi permasalahan leagenan free cash flow. Jika perusahaan memakai hutang, maka manager akan dipaksa buat mengeluarkan kas dari perusahaan buat membayar bunga.

Pendekatan Interaksi Produk
Teori ini berangkat berdasarkan teori organisasi industri serta nisbi baru, dibandingkan dengan teori lainnya. Ada dua kategori pada pendekatan ini, yaitu Strategi serta Menjelaskan interaksi antara Struktur Modal dengan karakteristik produk atau input.

Konteks atas Pengendalian Perusahaan 
Beberapa penemuan pendekatan ini merupakan perusahaan yang sebagai sasaran (pada pengambilalihan) akan meningkatkan tingkat hutangnya, berhubungan dengan kemungkinan sukses tender offer (penawaran terbuka dalam proses pengamalihan usaha).

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Struktur Modal diantaranya :

Struktur Aktiva (Tangibility)
Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian akbar modalnya tertanam dalam aktiva permanen , akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari kapital yang permanent yaitu modal sendiri, sedangkan hutang bersifat pelengkap. Perusahaan yang semakin akbar aktivanya terdiri menurut aktiva lancer akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan utang. Hal ini menunjukkan adanya imbas struktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaan.

Growth Opportunity
Yaitu kesempatan perusahaan buat melakukan investasi pada hal-hal yg menguntungkan. Teori Agency menggambarkan interaksi yang negative antara Growth Opprtunity serta leverage. Perusahaan dengan tingkat leverage yg tinggi cenderung akan melewatkan kesempatan pada berinvestasi pada kesempatan investasi yang menguntungkan.

Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Perusahaan akbar cenderung akan melakukan diversifikasi bisnis lebih poly dari pada perusahaan kecil. Oleh karenanya kemungkinan kegagalan dalam menjalankan usaha atau kebangkrutan akan lebih mini . Ukuran perusahaan tak jarang dijadikan indicator bagi kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, dimana perusahaan pada berukuran lebih besar dicermati lebih bisa menghadapi krisis pada menjalankan usahanya.

Profitabiltas
Teori Pecking Order mengungkapkan bahwa perusahaan lebih menyukai internal funding. Perusahaan menggunakan frofitalitas yang tinggi tentu mempunyai dana internal yg lebih poly berdasarkan dalam perusahaan dengan profitalitas rendah.

Perusahaan menggunakan taraf pengembalian yang tinggi investasi menggunakan utang yang relative kecil (Bringham & Houston, 2001).

Tingkat pengembalian yg tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan menggunakan dana yg dihasilkan secara internal. Hal ini menampakan bahwa profitalitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.

Semakin tinggi laba yg diperoleh berarti semakin rendah utang.

Risiko Bisnis 
Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan pendanaan eksternal, sehingga secara teori akan berpengaruh negative terhadap leverage perusahaan.

PENGERTIAN RENTABILITAS MENURUT TOKOHNYA

Pengertian Rentabilitas Menurut Tokohnya
Rentabilitas suatu perusahaan menampakan perbandingan antara labadengan aktiva atau kapital yg membuat keuntungan tadi. Dengan istilah lain, rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan buat membentuk keuntungan selama periode eksklusif.

Rentabilitas ekonomi merupakan cara yang tepat untuk mengetahui tentang efesien tidaknya perusahaan dalam menggunakan modal yg ada. Analisis Rentabilitas Ekonomi menekankan dalam kemungkinan penggunaan dana. Analisis ini menyatakan bahwa dana bisa digunakan jikalau taraf bunga dana tersebut lebih mini menurut rentabilitas ekonomi yg mungkin diperoleh lantaran penggunaan hutang tersebut. Analisis rentabilitas ekonomi juga digunakan buat pertanda peningkatan resiko karena penggunaan dana yang makin besar . Untuk perusahaan, perhitungan rentabilitas ekonominya merupakan perbandingan antara dana yg dimuntahkan dan bunga menggunakan modal sendiri dan kapital asing yang dipergunakan buat menghasilkan keuntungan dan dinyatakan dalam persentase.

Rentabilitas adalah kemampuan dalam menghasilkan laba, baik dengan menggunakan data eksternal maupun dengan data internal. Dari ke 2 pernyataan tadi dapat diambil konklusi, bahwa rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu yg dinyatakan dalam prosentase. Rentabilitas suatu koperasi diukur menggunakan kesuksesan koperasi serta kemampuan menggunakan aktiva yang produktif. Dengan demikian rentabilitas suatu koperasi bisa diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau modal koperasi tersebut.

Salah satu berukuran utama keberhasilan manajemen pada mengelola perusahaan adalah rentabilitas. Rentabilitas menurut Sutrisno (2003 : 18) bahwa : “Rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan pada membuat keuntungan dengan semua modal yang bekerja didalamnya.

Semua modal yang bekerja di dalam perusahaan merupakan modal sendiri serta kapital asing, oleh karena itu buat mengukur besarnya rentabilitas (Sutrisno, 2003 : lima) merupakan :
                                      Laba
Rentabilitas     =       --------------- x 100%
                                 Total Modal
Pengertian lain mengenai rentabilitas dikemukakan jua sang Alma (2000 : 247) yang menyatakan bahwa pengertian rentabilitas mencakup 2 hal yaitu :
1. Rentabilitas badan bisnis adalah perbandingan antara pendapatan perusahaan dengan kekayaan yang ada. Pendapatan ini artinya pendapatan netto sehabis dikurangi pajak.
2. Rentabilitas perusahaan artinya perbandingan antara pendapatan perusahaan dengan kekayaan yg digunakan pada perusahaan. Ada dua jenis kekayaan yg terpakai dalam perusahaan, yaitu kekayaan sendiri serta kekayaan atas pinjaman.

Sedangkan pengertian Rentabilitas Ekonomi dari Husnan (2004:73) adalah : “ Rasio yang mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan karena output operasi yg diukur maka dipergunakan laba sebelum bunga dan pajak “

Rentabilitas ekonomi menurut Riyanto (2001:36), Bahwa : “ Rentabilitas Ekonomi merupakan perbandingan antara keuntungan usaha dengan modal sendiri serta kapital asing yang dipakai buat menghasilkan laba tersebut dandinyatakan pada persentase “.

Demikian jua pandangan mengenai keuntungan adalah sebagai hasil kerjasama antara kapital sendiri dengan kapital asing. Pandangan lain menyatakan bahwa laba merupakan hasil berdasarkan kapital sendiri dikurangi modal asing. 

Pandangan yang pertama mengakibatkan pengertian rentabilitas ekonomi, atau return on investment, yaitu perbandingan antara :
1. Laba yang diperoleh pada perusahaan sebelum dikurangi pajak dan bunga modal asing.
2. Modal asing ditambah modal sendiri yang terpakai dalam perusahaan.

Pandangan kedua menyebabkan pengertian rentabilitas modal sendiri atau return on equity, yaitu perbandingan antara keuntungan dikurangi pajak dan bunga modal asing menggunakan kekayaan sendiri yg terpakai pada perusahaan.

Perhitungan rentabilitas sering dipakai menjadi alat pengukur buat mengetahui apakah perusahaan sudah efisien menggunakan modalnya. Untuk mengukur ini, maka rentabilitas perusahaan dapat dibandingkan dari waktu tahun yg kemudian dan tahun kini atau bisa juga dibandingkan dengan bisnis sejenis lainnya.

Menurut Riyanto (2001:36) faktor-faktor yang menghipnotis rate of return (Rentabilitas) adalah: 

1. Volume penjualan 
Salah satu indikator buat mengetahui kemajuan suatu perusahaan merupakan penjualan. Dengan semakin bertambahnya penjualan maka akan menaikan volume pendapatan yang diperoleh perusahaan sebagai akibatnya biaya -biaya akan tertutup jua. Hal ini mendorong perusahaan buat mengefektifkan modal buat berbagi usahanya. 

2. Efisiensi penggunaan biaya  
Modal yang diperoleh perusahaan buat mengembangkan usahanya wajib dipelihara dan dipertanggungjawabkan secara terbuka. Dengan kata lain penggunaan modal harus dipakai buat bisnis yg tepat dengan pengeluaran yang hemat sebagai akibatnya keberhasilan usaha akan tercapai secara nir pribadi jua akan mempengaruhi tingkat rentabilitas. 

3. Profit margin 
Profit margin adalah laba yang diperbandingkan dengan penjualan. Profit margin dipakai buat mengukur tingkat laba yang bisa dicapai sang perusahaan berkaitan dengan penjualan perusahaan. 

4. Struktur kapital perusahaan 
Struktur kapital adalah pembiayaan pembelanjaan tetap perusahaan yang terutama dalam hutang jangka panjang, saham preferen serta modal saham biasa, namun nir termasuk hutang jangka pendek.

Adapun beberapa cara buat menaikkan rentabilitas perusahaan diantaranya seperti :
1. Menaikkan profit margin yaitu menggunakan jalan mengusahakan kenaikan net sales lebih besar daripada kenaikan operating expenses.
2. Menaikkan profit margin dengan mengusahakan penurunan sales menggunakan harapan hal ini disertai dengan turunnya operating expenses yang jauh lebih besar .
3. Menaikkan turnover of operating assets yaitu menggunakan mengusahakan kenaikan net sales yg jauh lebih akbar daripada kenaikan operating assets.
4. Menaikkan turnover of operating assets dengan menurunkan net sales menggunakan harapan operating assets dapat diturunkan lebih poly.
5. Menaikkan profit margin serta sekaligus turnover of operating assets yaitu mengusahakan kenaikan profit margin dan sekaligus turnover of operating assets.

Jenis-Jenis Rentabilitas
a. Rentabilitas Ekonomi
Menurut Riyanto (2001:36) mengemukakan bahwa : ”Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara laba usaha menggunakan kapital sendiri dan modal asing yang dipergunakan buat menghasilkan keuntungan tadi dan dinyatakan dalam persentase”. Sedangkan Munawir (2007:33) menyatakan bahwa ”rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha menggunakan semua kapital yg digunakan (kapital asing dan kapital sendiri)”.

Dalam perhitungan rentabilitas ekonomi laba yg dihitung hanyalah laba yg asal berdasarkan operasi perusahaan yang biasa diklaim keuntungan usaha. Dengan demikian maka laba yang diperoleh berdasarkan bisnis diluar perusahaan seperti deviden, nir diperhitungkan dalam menghitung rentabilitas ekonomi.

Rentabilitas = Profit Margin x Operating Assets Turnover Rentabilitas ekonomi dapat dihitung menggunakan memakai rumus, Munawir (2007 : 33) :
    Laba Usaha                   Penjualan Bersih                 
  ------------------- x            ----------------------- x 100 %
 Penjualan Bersih               Modal Usaha


Laba Usaha
----------------- x 100persen
Modal Usaha
Rentabilitas ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini merupakan faktor yg mensugesti tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi :
1. Operating profit margin, yaitu perbandingan antara keuntungan operasi dengan penjualan bersih yang dinyatakan dalam persentase. Dimana meningkat profit margin maka semakin tinggi rentabilitas ekonomi
2. Total assets turn over (perputaran total aktiva), yaitu kecepatan berputarnya aktiva usaha pada suatu periode eksklusif yang diperoleh dengan membandingkan penjualan dengan total aktiva. Dimana meningkat perputaran aktiva maka meningkat rentabilitas ekonomi perusahaan.

Untuk bisa menaikkan rentabilitas irit atau earning power menurut suatu perusahaan, maka faktor-faktor yang menghipnotis earning power merupakan menjadi berikut :

1. Profit margin
Profit margin merupakan perbandingan antara net operating income menggunakan sales atau penjualan bersih dan dinyatakan pada persentase.

2. Turnover operating asset (taraf perputaran kapital bisnis)
Yaitu dengan cara membandingkan antara net sales atau penjualan bersih dengan operating asset atau modal bisnis.

Dengan dasar kedua faktor di atas, maka secara matematis bisa diketahui besarnya rentabilitas ekonomis yaitu hasil kali antara profit margin serta turnover of operating assets. Apabila ingin memperbesar rentabilitas hemat dengan memperbesar profit margin, ini berarti interaksi dengan usaha untuk menaikkan efisiensi pada bidang produksi, penjualan dan pembenahan administrasi. Sedangkan buat memperbesar rentabilitas ekonomis dengan memperbessar turnover of operating assets, dan herbi kebihaksanaan investasi dana dalam aneka macam aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap.

b. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik kapital sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan keuntungan tersebut dilain pihak (Riyanto, 2001:44). Munawir (2007:33) menyatakan bahwa “rentabilitas modal sendiri merupakan perbandingan antara keuntungan yang tersedia buat pemilik perusahaan menggunakan jumlah modal sendiri yang dimasukan oleh pemilik perusahaan tersebut”.

Dalam perhitungan rentabilitas kapital sendiri hal ini yg wajib dicari merupakan besarnya laba bersih dan jumlah kapital sendiri. Jadi rumusan dari rentabilitas modal sendiri adalah :
                              Laba Bersih
Rentabilitas  =     -------------------------   x 100 %
                         Jumlah Modal Sendiri
Dalam penelitian ini yang dipakai adalah rentabilitas ekonomi. Dimana dari rumusan tadi akan membuat rasio dalam bentuk prosentase. Apabila rasio yang dihasilkan berdasarkan analisis tersebut menampakan prosentase yg lebih akbar berdasarkan standar yang dipengaruhi maka usaha dari perusahaan tersebut selama periode itu berjalan menggunakan baik. Tetapi sebaliknya jika nomor rasio yg dihasilkan lebih mini berdasarkan baku yang sudah ditentukan maka perusahaan tersebut selama periode itu nir bisa memanfaatkan modalnya menggunakan baik.

Faktor- faktor penentu tinggi rendahnya rentabilitas kapital sendiri adalah :

1. Rentabilitas Ekonomi
Tingkat rentabilitas ekonomi dapat mempengaruhi rentabilitas kapital sendiri, dalam hal ini dapat dicermati pada unsur yang berhubungan dengan rentabilitas kapital sendiri. Menurut Riyanto (2001:36), rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara laba dengan kapital sendiri dan modal pinjaman yang digunakan buat membuat laba tersebut serta dinyatakan pada persentase. Maka, jelas rentabilitas ekonomi memiliki hubungan erat menggunakan rentabilitas kapital sendiri mengingat akbar kecilnya laba atau keuntungan menjadi hak para pemilik modal. 

2. Tingkat bunga modal pinjaman
Laba yang diperhitungkan didalam menghitung rentabilitas modal sendiri adalah laba higienis, yaitu laba kotor sesudah dikurangi bunga kapital pinjaman serta pajak perseroan. Semakin tinggi tingkat bunga modal pinjaman yang harus dibayar, berarti akan memeperkecil laba yg menjadi bagian pemilik kapital sendiri.

3. Tingkat pajak pendapatan
Penghasilan kena pajak dihitung menggunakan mengurangi seluruh porto, termasuk penyusutan serta bunga dari pendapatan kotornya. Semakin tinggi tingkat pajak yg ditentukan pemerintah, maka akan memperkecil keuntungan yang sebagai hak bagi pemilik serta sebaliknya. Hal ini menyebabkan rentabilitas kapital sendiri terpengaruh.

PENGERTIAN RENTABILITAS MENURUT TOKOHNYA

Pengertian Rentabilitas Menurut Tokohnya
Rentabilitas suatu perusahaan memberitahuakn perbandingan antara labadengan aktiva atau kapital yang membentuk keuntungan tadi. Dengan istilah lain, rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan buat membuat keuntungan selama periode tertentu.

Rentabilitas ekonomi merupakan cara yg tepat buat mengetahui mengenai efesien tidaknya perusahaan pada menggunakan kapital yang ada. Analisis Rentabilitas Ekonomi menekankan dalam kemungkinan penggunaan dana. Analisis ini menyatakan bahwa dana bisa digunakan kalau taraf bunga dana tersebut lebih kecil dari rentabilitas ekonomi yang mungkin diperoleh karena penggunaan hutang tersebut. Analisis rentabilitas ekonomi juga digunakan untuk mengambarkan peningkatan resiko karena penggunaan dana yang makin akbar. Untuk perusahaan, perhitungan rentabilitas ekonominya adalah perbandingan antara dana yang dikeluarkan serta bunga dengan modal sendiri dan modal asing yg dipergunakan buat membuat keuntungan dan dinyatakan dalam persentase.

Rentabilitas adalah kemampuan dalam membentuk keuntungan, baik dengan menggunakan data eksternal maupun dengan data internal. Dari kedua pernyataan tersebut bisa diambil kesimpulan, bahwa rentabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam membentuk keuntungan selama periode tertentu yg dinyatakan dalam prosentase. Rentabilitas suatu koperasi diukur dengan kesuksesan koperasi serta kemampuan memakai aktiva yang produktif. Dengan demikian rentabilitas suatu koperasi bisa diketahui menggunakan membandingkan antara laba yg diperoleh pada suatu periode dengan jumlah aktiva atau kapital koperasi tersebut.

Salah satu berukuran primer keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan merupakan rentabilitas. Rentabilitas dari Sutrisno (2003 : 18) bahwa : “Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam membentuk keuntungan dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya.

Semua kapital yg bekerja pada dalam perusahaan merupakan modal sendiri dan kapital asing, oleh karena itu buat mengukur besarnya rentabilitas (Sutrisno, 2003 : 5) adalah :
                                      Laba
Rentabilitas     =       --------------- x 100%
                                 Total Modal
Pengertian lain mengenai rentabilitas dikemukakan jua oleh Alma (2000 : 247) yang menyatakan bahwa pengertian rentabilitas mencakup dua hal yaitu :
1. Rentabilitas badan bisnis ialah perbandingan antara pendapatan perusahaan menggunakan kekayaan yg terdapat. Pendapatan ini artinya pendapatan netto selesainya dikurangi pajak.
2. Rentabilitas perusahaan merupakan perbandingan antara pendapatan perusahaan menggunakan kekayaan yg digunakan dalam perusahaan. Ada 2 jenis kekayaan yg terpakai dalam perusahaan, yaitu kekayaan sendiri dan kekayaan atas pinjaman.

Sedangkan pengertian Rentabilitas Ekonomi dari Husnan (2004:73) merupakan : “ Rasio yg mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan karena output operasi yg diukur maka digunakan laba sebelum bunga dan pajak “

Rentabilitas ekonomi berdasarkan Riyanto (2001:36), Bahwa : “ Rentabilitas Ekonomi adalah perbandingan antara keuntungan usaha dengan modal sendiri dan kapital asing yang dipakai buat membentuk laba tersebut dandinyatakan pada persentase “.

Demikian juga pandangan tentang laba merupakan sebagai output kerjasama antara kapital sendiri menggunakan kapital asing. Pandangan lain menyatakan bahwa laba merupakan output berdasarkan modal sendiri dikurangi modal asing. 

Pandangan yang pertama menyebabkan pengertian rentabilitas ekonomi, atau return on investment, yaitu perbandingan antara :
1. Laba yang diperoleh pada perusahaan sebelum dikurangi pajak dan bunga modal asing.
2. Modal asing ditambah kapital sendiri yg terpakai dalam perusahaan.

Pandangan ke 2 mengakibatkan pengertian rentabilitas modal sendiri atau return on equity, yaitu perbandingan antara keuntungan dikurangi pajak serta bunga kapital asing dengan kekayaan sendiri yg terpakai pada perusahaan.

Perhitungan rentabilitas tak jarang dipakai sebagai alat pengukur buat mengetahui apakah perusahaan telah efisien menggunakan modalnya. Untuk mengukur ini, maka rentabilitas perusahaan bisa dibandingkan dari waktu tahun yang kemudian serta tahun sekarang atau dapat juga dibandingkan dengan bisnis homogen lainnya.

Menurut Riyanto (2001:36) faktor-faktor yg mensugesti rate of return (Rentabilitas) adalah: 

1. Volume penjualan 
Salah satu indikator buat mengetahui kemajuan suatu perusahaan merupakan penjualan. Dengan semakin bertambahnya penjualan maka akan menaikan volume pendapatan yang diperoleh perusahaan sehingga porto-biaya akan tertutup jua. Hal ini mendorong perusahaan buat mengefektifkan modal buat mengembangkan usahanya. 

2. Efisiensi penggunaan porto 
Modal yang diperoleh perusahaan buat mengembangkan usahanya wajib dipelihara serta dipertanggungjawabkan secara terbuka. Dengan kata lain penggunaan modal harus dipakai buat usaha yg sempurna menggunakan pengeluaran yg hemat sebagai akibatnya keberhasilan bisnis akan tercapai secara tidak pribadi pula akan menghipnotis taraf rentabilitas. 

3. Profit margin 
Profit margin merupakan laba yang diperbandingkan menggunakan penjualan. Profit margin dipakai buat mengukur taraf laba yang dapat dicapai oleh perusahaan berkaitan dengan penjualan perusahaan. 

4. Struktur modal perusahaan 
Struktur kapital adalah pembiayaan pembelanjaan tetap perusahaan yg terutama pada hutang jangka panjang, saham preferen serta modal saham biasa, tetapi nir termasuk hutang jangka pendek.

Adapun beberapa cara buat menaikkan rentabilitas perusahaan antara lain seperti :
1. Menaikkan profit margin yaitu dengan jalan mengusahakan kenaikan net sales lebih besar daripada kenaikan operating expenses.
2. Menaikkan profit margin menggunakan mengusahakan penurunan sales menggunakan harapan hal ini disertai menggunakan turunnya operating expenses yg jauh lebih besar .
3. Menaikkan turnover of operating assets yaitu dengan mengusahakan kenaikan net sales yg jauh lebih besar daripada kenaikan operating assets.
4. Menaikkan turnover of operating assets menggunakan menurunkan net sales dengan asa operating assets bisa diturunkan lebih banyak.
5. Menaikkan profit margin serta sekaligus turnover of operating assets yaitu mengusahakan kenaikan profit margin serta sekaligus turnover of operating assets.

Jenis-Jenis Rentabilitas
a. Rentabilitas Ekonomi
Menurut Riyanto (2001:36) mengemukakan bahwa : ”Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha menggunakan modal sendiri serta kapital asing yang dipergunakan buat menghasilkan laba tadi serta dinyatakan pada persentase”. Sedangkan Munawir (2007:33) menyatakan bahwa ”rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha menggunakan semua modal yg dipakai (kapital asing serta kapital sendiri)”.

Dalam perhitungan rentabilitas ekonomi keuntungan yang dihitung hanyalah keuntungan yg berasal dari operasi perusahaan yang biasa dianggap laba bisnis. Dengan demikian maka laba yg diperoleh dari usaha diluar perusahaan seperti deviden, tidak diperhitungkan pada menghitung rentabilitas ekonomi.

Rentabilitas = Profit Margin x Operating Assets Turnover Rentabilitas ekonomi bisa dihitung dengan menggunakan rumus, Munawir (2007 : 33) :
    Laba Usaha                   Penjualan Bersih                 
  ------------------- x            ----------------------- x 100 %
 Penjualan Bersih               Modal Usaha


Laba Usaha
----------------- x 100%
Modal Usaha
Rentabilitas ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini merupakan faktor yg mempengaruhi tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi :
1. Operating profit margin, yaitu perbandingan antara laba operasi menggunakan penjualan higienis yg dinyatakan pada persentase. Dimana semakin tinggi profit margin maka semakin tinggi rentabilitas ekonomi
2. Total assets turn over (perputaran total aktiva), yaitu kecepatan berputarnya aktiva bisnis pada suatu periode eksklusif yang diperoleh dengan membandingkan penjualan dengan total aktiva. Dimana meningkat perputaran aktiva maka meningkat rentabilitas ekonomi perusahaan.

Untuk bisa mempertinggi rentabilitas ekonomis atau earning power dari suatu perusahaan, maka faktor-faktor yang menghipnotis earning power adalah menjadi berikut :

1. Profit margin
Profit margin adalah perbandingan antara net operating income menggunakan sales atau penjualan bersih serta dinyatakan pada persentase.

2. Turnover operating asset (tingkat perputaran modal bisnis)
Yaitu menggunakan cara membandingkan antara net sales atau penjualan higienis dengan operating asset atau kapital usaha.

Dengan dasar ke 2 faktor di atas, maka secara matematis dapat diketahui besarnya rentabilitas hemat yaitu hasil kali antara profit margin serta turnover of operating assets. Jika ingin memperbesar rentabilitas hemat dengan memperbesar profit margin, ini berarti hubungan menggunakan bisnis buat meningkatkan efisiensi pada bidang produksi, penjualan serta pembenahan administrasi. Sedangkan buat memperbesar rentabilitas hemat dengan memperbessar turnover of operating assets, dan berhubungan dengan kebihaksanaan investasi dana pada banyak sekali aktiva, baik aktiva lancar juga aktiva tetap.

b. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yg tersedia bagi pemilik kapital sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yg membentuk laba tadi dilain pihak (Riyanto, 2001:44). Munawir (2007:33) menyatakan bahwa “rentabilitas kapital sendiri adalah perbandingan antara keuntungan yg tersedia untuk pemilik perusahaan menggunakan jumlah kapital sendiri yang dimasukan sang pemilik perusahaan tersebut”.

Dalam perhitungan rentabilitas modal sendiri hal ini yang harus dicari ialah besarnya laba higienis serta jumlah kapital sendiri. Jadi rumusan menurut rentabilitas modal sendiri artinya :
                              Laba Bersih
Rentabilitas  =     -------------------------   x 100 %
                         Jumlah Modal Sendiri
Dalam penelitian ini yang digunakan merupakan rentabilitas ekonomi. Dimana dari rumusan tersebut akan membuat rasio pada bentuk prosentase. Apabila rasio yg dihasilkan menurut analisis tadi menampakan prosentase yg lebih besar dari standar yang ditentukan maka usaha berdasarkan perusahaan tadi selama periode itu berjalan menggunakan baik. Tetapi kebalikannya bila nomor rasio yang dihasilkan lebih kecil berdasarkan standar yang telah dipengaruhi maka perusahaan tersebut selama periode itu tidak dapat memanfaatkan modalnya dengan baik.

Faktor- faktor penentu tinggi rendahnya rentabilitas kapital sendiri merupakan :

1. Rentabilitas Ekonomi
Tingkat rentabilitas ekonomi bisa mempengaruhi rentabilitas modal sendiri, dalam hal ini dapat dipandang pada unsur yang berhubungan dengan rentabilitas kapital sendiri. Menurut Riyanto (2001:36), rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara keuntungan dengan modal sendiri dan kapital pinjaman yg dipergunakan buat membentuk laba tadi dan dinyatakan pada persentase. Maka, kentara rentabilitas ekonomi memiliki hubungan erat menggunakan rentabilitas kapital sendiri mengingat besar kecilnya laba atau laba menjadi hak para pemilik kapital. 

2. Tingkat bunga modal pinjaman
Laba yang diperhitungkan didalam menghitung rentabilitas modal sendiri merupakan laba higienis, yaitu laba kotor sehabis dikurangi bunga kapital pinjaman dan pajak perseroan. Semakin tinggi taraf bunga modal pinjaman yg wajib dibayar, berarti akan memeperkecil keuntungan yang sebagai bagian pemilik kapital sendiri.

3. Tingkat pajak pendapatan
Penghasilan kena pajak dihitung dengan mengurangi semua porto, termasuk penyusutan dan bunga dari pendapatan kotornya. Semakin tinggi taraf pajak yg ditentukan pemerintah, maka akan memperkecil laba yang menjadi hak bagi pemilik serta kebalikannya. Hal ini mengakibatkan rentabilitas modal sendiri terpengaruh.

PENGERTIAN RENTABILITAS MENURUT AHLI

Pengertian Rentabilitas Menurut Ahli
Rentabilitas suatu perusahaan menampakan perbandingan antara labadengan aktiva atau kapital yg menghasilkan laba tadi. Dengan istilah lain, rentabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan buat membuat keuntungan selama periode eksklusif.

Rentabilitas ekonomi merupakan cara yg tepat buat mengetahui tentang efesien tidaknya perusahaan pada menggunakan modal yg ada. Analisis Rentabilitas Ekonomi menekankan pada kemungkinan penggunaan dana. Analisis ini menyatakan bahwa dana sanggup digunakan kalau tingkat bunga dana tadi lebih mini menurut rentabilitas ekonomi yang mungkin diperoleh lantaran penggunaan hutang tersebut. Analisis rentabilitas ekonomi pula dipergunakan buat membuktikan peningkatan resiko karena penggunaan dana yang makin akbar. Untuk perusahaan, perhitungan rentabilitas ekonominya merupakan perbandingan antara dana yang dimuntahkan dan bunga dengan modal sendiri serta modal asing yang digunakan buat membuat keuntungan dan dinyatakan dalam persentase.

Rentabilitas adalah kemampuan dalam membentuk laba, baik menggunakan memakai data eksternal maupun menggunakan data internal. Dari ke 2 pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam membentuk laba selama periode eksklusif yg dinyatakan pada prosentase. Rentabilitas suatu koperasi diukur menggunakan kesuksesan koperasi dan kemampuan memakai aktiva yg produktif. Dengan demikian rentabilitas suatu koperasi bisa diketahui menggunakan membandingkan antara laba yang diperoleh pada suatu periode dengan jumlah aktiva atau kapital koperasi tersebut.

Salah satu berukuran utama keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan merupakan rentabilitas. Rentabilitas dari Sutrisno (2003 : 18) bahwa : “Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan pada menghasilkan laba dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya.

Semua modal yg bekerja pada dalam perusahaan adalah modal sendiri dan kapital asing, sang karena itu buat mengukur besarnya rentabilitas (Sutrisno, 2003 : 5) adalah :
                                      Laba
Rentabilitas     =        ----------------  x 100persen
                                 Total Modal
Pengertian lain mengenai rentabilitas dikemukakan juga oleh Alma (2000 : 247) yang menyatakan bahwa pengertian rentabilitas mencakup dua hal yaitu :
1. Rentabilitas badan usaha ialah perbandingan antara pendapatan perusahaan dengan kekayaan yg terdapat. Pendapatan ini merupakan pendapatan netto sehabis dikurangi pajak.

2. Rentabilitas perusahaan ialah perbandingan antara pendapatan perusahaan dengan kekayaan yg digunakan pada perusahaan. Ada 2 jenis kekayaan yang terpakai pada perusahaan, yaitu kekayaan sendiri dan kekayaan atas pinjaman.

Sedangkan pengertian Rentabilitas Ekonomi dari Husnan (2004:73) merupakan : “ Rasio yang mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba berdasarkan operasi perusahaan karena hasil operasi yg diukur maka digunakan keuntungan sebelum bunga serta pajak “

Rentabilitas ekonomi dari Riyanto (2001:36), Bahwa : “ Rentabilitas Ekonomi adalah perbandingan antara keuntungan usaha menggunakan kapital sendiri serta modal asing yang dipakai buat membuat keuntungan tersebut dandinyatakan pada persentase “.

Demikian pula pandangan mengenai keuntungan merupakan sebagai output kerjasama antara modal sendiri dengan modal asing. Pandangan lain menyatakan bahwa laba adalah hasil berdasarkan modal sendiri dikurangi kapital asing. 

Pandangan yg pertama mengakibatkan pengertian rentabilitas ekonomi, atau return on investment, yaitu perbandingan antara :
1. Laba yang diperoleh pada perusahaan sebelum dikurangi pajak dan bunga kapital asing.
2. Modal asing ditambah kapital sendiri yg terpakai pada perusahaan.

Pandangan ke 2 mengakibatkan pengertian rentabilitas kapital sendiri atau return on equity, yaitu perbandingan antara keuntungan dikurangi pajak dan bunga modal asing dengan kekayaan sendiri yang terpakai dalam perusahaan.

Perhitungan rentabilitas sering dipakai sebagai indera pengukur buat mengetahui apakah perusahaan telah efisien menggunakan modalnya. Untuk mengukur ini, maka rentabilitas perusahaan bisa dibandingkan berdasarkan ketika tahun yang kemudian serta tahun kini atau bisa jua dibandingkan dengan usaha homogen lainnya.

Menurut Riyanto (2001:36) faktor-faktor yg mempengaruhi rate of return (Rentabilitas) merupakan: 

1. Volume penjualan 
Salah satu indikator buat mengetahui kemajuan suatu perusahaan merupakan penjualan. Dengan semakin bertambahnya penjualan maka akan menaikan volume pendapatan yang diperoleh perusahaan sehingga biaya -biaya akan tertutup pula. Hal ini mendorong perusahaan buat mengefektifkan kapital buat membuatkan usahanya. 

2. Efisiensi penggunaan porto 
Modal yang diperoleh perusahaan buat berbagi usahanya harus dipelihara dan dipertanggungjawabkan secara terbuka. Dengan kata lain penggunaan modal wajib dipakai buat usaha yang sempurna dengan pengeluaran yg hemat sehingga keberhasilan bisnis akan tercapai secara tidak pribadi juga akan mensugesti tingkat rentabilitas. 

3. Profit margin 
Profit margin merupakan laba yg diperbandingkan dengan penjualan. Profit margin dipakai buat mengukur taraf keuntungan yang dapat dicapai sang perusahaan berkaitan dengan penjualan perusahaan. 

4. Struktur kapital perusahaan 
Struktur modal merupakan pembiayaan pembelanjaan permanen perusahaan yg terutama pada hutang jangka panjang, saham preferen dan modal saham biasa, tetapi tidak termasuk hutang jangka pendek.

Adapun beberapa cara untuk meningkatkan rentabilitas perusahaan antara lain seperti :
1. Menaikkan profit margin yaitu dengan jalan mengusahakan kenaikan net sales lebih besar daripada kenaikan operating expenses.
2. Menaikkan profit margin dengan mengusahakan penurunan sales menggunakan harapan hal ini disertai menggunakan turunnya operating expenses yg jauh lebih besar .
3. Menaikkan turnover of operating assets yaitu menggunakan mengusahakan kenaikan net sales yang jauh lebih akbar daripada kenaikan operating assets.
4. Menaikkan turnover of operating assets dengan menurunkan net sales menggunakan harapan operating assets bisa diturunkan lebih banyak.
5. Menaikkan profit margin dan sekaligus turnover of operating assets yaitu mengusahakan kenaikan profit margin serta sekaligus turnover of operating assets.

Jenis-Jenis Rentabilitas
a. Rentabilitas Ekonomi
Menurut Riyanto (2001:36) mengemukakan bahwa : ”Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri serta modal asing yang dipergunakan buat membentuk laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase”. Sedangkan Munawir (2007:33) menyatakan bahwa ”rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara keuntungan bisnis menggunakan seluruh kapital yg dipakai (kapital asing serta modal sendiri)”.

Dalam perhitungan rentabilitas ekonomi keuntungan yg dihitung hanyalah keuntungan yg dari menurut operasi perusahaan yang biasa diklaim laba usaha. Dengan demikian maka keuntungan yang diperoleh menurut bisnis diluar perusahaan misalnya deviden, tidak diperhitungkan dalam menghitung rentabilitas ekonomi.

Rentabilitas = Profit Margin x Operating Assets Turnover Rentabilitas ekonomi dapat dihitung menggunakan memakai rumus, Munawir (2007 : 33) :
    Laba Usaha                   Penjualan Bersih                 
   -------------------      x      -------------------------   x 100 %
 PenjualanBersih               Modal Usaha


Laba Usaha
------------------    x 100%
Modal Usaha

Rentabilitas ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini adalah faktor yang menghipnotis tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi :
1. Operating profit margin, yaitu perbandingan antara laba operasi menggunakan penjualan higienis yg dinyatakan dalam persentase. Dimana meningkat profit margin maka meningkat rentabilitas ekonomi
2. Total assets turn over (perputaran total aktiva), yaitu kecepatan berputarnya aktiva bisnis dalam suatu periode eksklusif yang diperoleh menggunakan membandingkan penjualan menggunakan total aktiva. Dimana semakin tinggi perputaran aktiva maka semakin tinggi rentabilitas ekonomi perusahaan.

Untuk dapat menaikkan rentabilitas ekonomis atau earning power dari suatu perusahaan, maka faktor-faktor yg mempengaruhi earning power merupakan menjadi berikut :

1. Profit margin
Profit margin merupakan perbandingan antara net operating income menggunakan sales atau penjualan bersih dan dinyatakan pada persentase.

2. Turnover operating asset (tingkat perputaran modal bisnis)
Yaitu dengan cara membandingkan antara net sales atau penjualan higienis dengan operating asset atau modal bisnis.

Dengan dasar kedua faktor di atas, maka secara matematis dapat diketahui besarnya rentabilitas ekonomis yaitu hasil kali antara profit margin dan turnover of operating assets. Jika ingin memperbesar rentabilitas hemat dengan memperbesar profit margin, ini berarti interaksi menggunakan bisnis buat meningkatkan efisiensi pada bidang produksi, penjualan dan pembenahan administrasi. Sedangkan buat memperbesar rentabilitas hemat menggunakan memperbessar turnover of operating assets, serta herbi kebihaksanaan investasi dana dalam aneka macam aktiva, baik aktiva lancar juga aktiva tetap.

b. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri merupakan perbandingan antara jumlah keuntungan yg tersedia bagi pemilik kapital sendiri disatu pihak dengan jumlah kapital sendiri yg membentuk laba tadi dilain pihak (Riyanto, 2001:44). Munawir (2007:33) menyatakan bahwa “rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara laba yg tersedia buat pemilik perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang dimasukan sang pemilik perusahaan tersebut”.

Dalam perhitungan rentabilitas modal sendiri hal ini yg wajib dicari ialah besarnya laba higienis serta jumlah kapital sendiri. Jadi rumusan dari rentabilitas modal sendiri ialah :
                              Laba Bersih
Rentabilitas =     ----------------------      x 100 %
                         Jumlah Modal Sendiri
Dalam penelitian ini yg dipakai adalah rentabilitas ekonomi. Dimana berdasarkan rumusan tersebut akan menghasilkan rasio dalam bentuk prosentase. Apabila rasio yg dihasilkan menurut analisis tersebut menunjukkan prosentase yang lebih akbar berdasarkan standar yg ditentukan maka bisnis dari perusahaan tersebut selama periode itu berjalan menggunakan baik. Namun kebalikannya jika angka rasio yg dihasilkan lebih mini berdasarkan standar yg sudah ditentukan maka perusahaan tersebut selama periode itu tidak dapat memanfaatkan modalnya dengan baik.

Faktor- faktor penentu tinggi rendahnya rentabilitas kapital sendiri adalah :

1. Rentabilitas Ekonomi
Tingkat rentabilitas ekonomi bisa mensugesti rentabilitas modal sendiri, dalam hal ini dapat ditinjau dalam unsur yang herbi rentabilitas modal sendiri. Menurut Riyanto (2001:36), rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba dengan modal sendiri dan modal pinjaman yg digunakan buat menghasilkan keuntungan tersebut serta dinyatakan dalam persentase. Maka, kentara rentabilitas ekonomi memiliki hubungan erat dengan rentabilitas kapital sendiri mengingat besar kecilnya laba atau laba sebagai hak para pemilik modal. 

2. Tingkat bunga kapital pinjaman
Laba yg diperhitungkan didalam menghitung rentabilitas kapital sendiri adalah laba higienis, yaitu laba kotor selesainya dikurangi bunga modal pinjaman dan pajak perseroan. Semakin tinggi tingkat bunga modal pinjaman yang wajib dibayar, berarti akan memeperkecil laba yg menjadi bagian pemilik modal sendiri.

3. Tingkat pajak pendapatan
Penghasilan kena pajak dihitung dengan mengurangi seluruh porto, termasuk penyusutan serta bunga dari pendapatan kotornya. Semakin tinggi taraf pajak yg dipengaruhi pemerintah, maka akan memperkecil keuntungan yang menjadi hak bagi pemilik dan kebalikannya. Hal ini menyebabkan rentabilitas modal sendiri terpengaruh.

Tinjauan Empirik
Sebagai acuan dari penilitian ini dikemukakan juga penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu :

Faqih Nabhan (2001) melakukan penelitian terhadap impak leverage keuangan terhadap retur saham, pertumbuhan penjualan dan keuntungan operasi perusahaan go public yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta. Adapun jumlah sampel dari penelitian tersebut sebanyak 173 perusahaan dari populasi 281 perusahaan. Dalam penelitiannya Faqih Nabhan menampakan bahwa tidak ada efek yang berarti Leverage keuangan terhadap perubahan return harga saham, akan tetapi pada variabel terikat yg lain yaitu pertumbuhan penjualan, leverage keuangan berpengaruh positif signifikan. Sedangkan terhadap keuntungan operasi kembali Leverage keuangan berpengaruh negatif signifikan.

Nur Asida (2006) pula melakukan penelitian mengenai Leverage keuangan terhadap laba atas kapital sendiri (ROE) pada PT. Semen Tonasa. Penelitian tersebut memakai data laporan keuangan PT. Semen Tonasa Kab. Pangkep periode 2000 – 2004. Dari penelitian ini memberitahuakn bahwa Leverage keuangan menurut perusahaan ternyata memilik pengaruh negatif terhadap keuntungan atas modal sendiri dari PT. Semen Tonasa Kab. Pangkep.

Jaidin Ali (2007) melakukan penelitian mengenai leverage keuangan juga, Ali Jaidin meneliti tentang analisis Leverage Keuangan pada PT. Sepatu BATA, dalam penelitian ini Ali Jaidin memakai data laporan keuangan PT. Sepatu BATA tahun 1999 – 2000. Selanjutnya, Ali Jaidin mengemukakan bahwa setiap 1% perubahan EBIT akan mengakibatkan perubahan EPS sebesar dua,36% dengan arah yg sama.

Kerangka Pikir
PT. Panconin Cipta Perkasa adalah adalah perusahaan yg berkecimpung pada bidang jasa konstruksi, dimana dalam menjalankan kegiatan usahanya maka perusahaan perlu memperhatikan financial leverage, yakni kemampuan perusahaan dalam memakai aktiva atau dana yg memiliki beban menggunakan tujuan buat memperbesar tingkat penghasilan (return) bagi pemilik perusahaan, hal ini perlu dilakukan sang perusahaan mengingat sebagai perusahaan konstruksi maka perusahaan perlu melakukan analisis rasio leverage, karena sangat berpengaruh terhadap rentabilitas perusahaan atau kemampuan perusahaan dalam membuat keuntungan atau laba, dimana rentabilitas perusahaan terdiri atas 2 bagian yakni : rentabilitas perusahaan dan rentabilitas modal sendiri, hal ini dimaksudkan supaya bisa dijadikan menjadi alat pengambilan keputusan keuangan perusahaan. Untuk detail akan disajikan kerangka pikir melalui skema berikut adalah :

Gambar Kerangka Pikir

Hipotesis
Mengacu pada masalah utama yang dikemukakan sebelumnya, sebagai jawaban ad interim yang bisa penulis simpulkan adalah : "Diduga bahwa financial leverage dan operating leverage yg diterapkan sang PT. Panconin Cipta Perkasa memiliki dampak yang positif serta signifikan terhadap rentabilitas perusahaan."

Analisis Rentabilitas
Rentabilitas perusahaan menerangkan perbandingan antara laba dengan modal dalam aktivitas perusahaan menjadi perusahaan general kontraktor. Oleh lantaran itulah buat melihat bagaimana perkembangan rentabilitas kapital selama 5 tahun terakhir maka diharapkan analisis rentabilitas.

Dalam kaitannya dengan uraian tadi di atas, maka rentabilitas kapital sendiri bisa dipengaruhi melalui perhitungan dibawah ini :

1. Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas ekonomi merupakan analisis yg digunakan buat mengukur efisiensi penggunaan kapital di pada perusahaan menggunakan menggunakan rumus :
               EBIT
      --------------------- x 100 %
              Total aktiva 

Berdasarkan formulasi tersebut di atas, maka besarnya rentabilitas ekonomis selama tahun 2006 s/d 2011 bisa ditinjau melalui perhitungan dibawah ini :

a. Tahun 2007
Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2007 bisa ditentukan menjadi berikut :
2.763.196.380
RE  2007 = --------------------    x 100 %
13.713.133.340
               = 20,15%

b. Tahun 2008
Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2008 dapat ditentukan sebagai berikut :
3.274.122.545
RE  2008 =  -----------------------  x 100  %
14.732.837.330        
               = 22,22%

c. Tahun 2009
Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2009 bisa ditentukan sebagai berikut :
3.951.090.170
RE  2009 =  ----------------------    x 100 %
15.800.303.275
               =  25,01 %

d. Tahun 2010
Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2010 bisa ditentukan menjadi berikut :
                       tiga.291.627.950
RE  2009   =  ---------------------   x100  %
 15.504.745.620
               =  21,23 %
e. Tahun 2011
Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2011 bisa ditentukan :
                     dua.859.763.040
RE  2010   =  ------------------     x 100  %
14.192.372.400
               =  20,15persen
2. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri yaitu suatu analisis buat mengetahui kemampuan perusahaan dengan kapital sendiri yg bekerja pada dalamnya buat menghasilkan laba dengan rumus :
                     E A T
    ---------------------------------- x 100 %
       Jumlah ModalSendiri
Adapun besarnya rentabilitas kapital sendiri selama tahun 2007 s/d tahun 2011 bisa ditinjau melalui perhitungan dibawah ini :

a. Tahun 2007
Besarnya rentabilitas kapital sendiri selama tahun 2007 dapat ditentukan sebagai berikut :
                              1.743.310.675
   RMS 2007   =   ---------------------  x 100 %
5.271.570.775
                     = 33,07 %
b. Tahun 2008
Besarnya rentabilitas kapital sendiri selama tahun 2008 bisa ditentukan menjadi berikut :
          2.146.497.715
   RMS 2008   =  --------------------   x 100 %
          5.774.619.215
                     = 37,17 %
c. Tahun 2009
Besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2009 dapat ditentukan sebagai berikut :
                            2.609.223.730
   RMS 2009   =  --------------------      x 100persen
          6.466.871.180
                     =  40,35 %

d. Tahun 2010
Besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2010 bisa ditentukan menjadi berikut :
                           2.084.133.720
   RMS 2010    = --------------------    x 100%
 6.041.781.170
                     =  34,50persen

e. Tahun 2011
Besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2011 dapat ditentukan menjadi berikut :
                          1.685.230.380
   RMS 2011   = -------------------    x 100 %
5.753.922.080
                      =  29,29persen
Untuk lebih jelasnya dapat tersaji output perhitungan rentabilitas perusahaan buat dapat dicermati dalam tabel berikut adalah :

Tabel  PT. Panconin Cipta Perkasa pada Makassar Hasil Perhitungan Rentabilitas Perusahaan Tahun 2007-2011
Tahun
Rentabilitas Ekonomi (%)
Rentabilitas Modal Sendiri (%)
Rata-rata Rentabilitas Perusahaan (%)
2007
20,15
33,07
26,61
2008
22,22
37,17
29,70
2009
25,01
40,35
32,68
2010
21,23
34,50
27,86
2011
20,15
29,29
24,72
Sumber : Hasil olahan data, 2012

Berdasarkan tabel  yakni hasil pertumbuhan rentabilitas perusahaan yg menunjukkan bahwa untuk tahun 2007-2009 mengalami kenaikan yang disebabkan karena keuntungan operasional semakin tinggi sedangkan dalam tahun 2010 s/d 2011 mengalami penurunan yg ditimbulkan karena laba bisnis perusahaan mengalami penurunan.

Analisis Regresi dan Korelasi
Analisis regresi serta korelasi digunakan buat mengukur impak serta interaksi antara financial leverage (DFL) dan operating leverage (DOL) terhadap rentabilitas perusahaan. Namun sebelumnya akan disajikan data regresi yg dapat dicermati pada tabel  yaitu menjadi berikut :

Tabel Data Regresi Financial Leverage dan Operating Leverage dengan Rentabilitas Perusahaan Tahun 2007-2011
Tahun
Financial Leverage (DFL)
Operating Leverage (DOL)
Rentabilitas Perusahaan
Rata-rata
RE
RMS
2007
1,67
1,0
20,15
33,07
26,61
2008
1,25
1,57
22,22
37,17
29,70
2009
0,97
1,33
25,01
40,35
32,68
2010
1,21
-1,47
21,23
34,50
27,86
2011
1,46
-1,96
20,15
29,29
24,72
Sumber : Hasil olahan data, 2012

Berdasarkan tabel  yakni data regresi antara financial leverage serta operating leverage terhadap rentabilitas perusahaan yg menunjukkan financial leverage dan operating leverage menggunakan rentabilitas perusahaan dan financial leverage (DFL) meningkat buat setiap tahun namun operating leverage buat tahun 2007-2009 semakin tinggi, tetapi tahun 2010-2011 menurun. Sedangkan ditinjau menurut rentabilitas perusahaan nampak buat dua tahun terakhir (tahun 2010 serta 2011) meningkat. Oleh lantaran itulah perlu dilakukan pengujian regresi yaitu sebagai berikut :

Tabel Hasil Olahan Data Regresi Financial Leverage (DFL) serta Operating Leverage (DOL) menggunakan Rentabilitas Perusahaan
Model
Unstandardized Coefficient
Standart Coefficient
(Beta)
t hitung
Sig
B
Std Error
Constant
39,055




DFL
-8,256
1,19
-0,723
-6,942
0,020
DOL
1,015
0,19
-0,559
5,362
0,033
    R             = 0,989                                F hit = 46,585
    R square = 0,979                                Sig   = 0,021
Sumber : Data diolah, 2012


Berdasarkan tabel 4.9 yakni hasil olahan data regresi diperoleh persamaan regresi yaitu menjadi berikut :
Y = 39,055 – 8,256 X1 + 1,015 X2
Dari output tersebut diatas yg memberitahuakn bahwa pengaruh antara financial leverage dengan rentabilitas perusahaan yg memberitahuakn ada impak yg negatif dengan rentabilitas perusahaan. Dimana dengan adanya peningkatan financial leverage akan bisa menyebabkan rentabilitas perusahaan menurun sebesar 8,256%. Sedangkan ditinjau dari output uji parsial, nampak bahwa menggunakan nilai sig sebanyak 0,020 < 0,05, karena nilai sig < 0,05 berarti terdapat impak yg signifikan antara financial leverage dengan rentabilitas perusahaan. Faktor yg menyebabkan adanya kenaikan DFL (Financial Leverage) sebagai akibatnya rentabilitas perusahaan menurun, sebab menggunakan adanya kenaikan modal pinjaman akan berdampak terhadap peningkatan beban bunga yang dalam gilirannya akan mengurangi laba bersih sehabis pajak.

Kemudian dicermati dari output uji regresi antara operating leverage (DOL) menggunakan rentabilitas perusahaan nampak bahwa antara operating leverage (DOL) menggunakan rentabilitas perusahaan memiliki pengaruh yg positif. Dimana meningkat operating leverage maka rentabilitas perusahaan meningkat, sedangkan dilihat menurut output uji parsial terlihat nilai sig 0,033 < 0,05 berarti ada dampak yang signifikan antara operating leverage dengan rentabilitas perusahaan.

Selanjutnya dipandang dari nilai r yaitu sebanyak 0,989 yang ialah bahwa financial leverage serta operating leverage mempunyai hubungan yg kuat menggunakan rentabilitas perusahaan. Sedangkan nilai R2 = 0,979 yang adalah bahwa 97,9% variabel financial leverage serta operating leverage sanggup menyebutkan variasi naik atau turunnya nilai rentabilitas perusahaan. Sedangkan sisanya sebesar (100 – 97,9 = 2,1%) dijelaskan oleh variabel lain pada luar model yg diteliti. Dari output uji serempak (uji F) yg dilakukan ternyata F hitung = 46,585 serta sig 0,021 yang berarti bahwa masih ada pengaruh secara bersama-sama / serempak financial leverage dan operating leverage terhadap rentabilitas perusahaan.