PENGERTIAN MODAL DAN STRUKTUR MODAL

Pengertian Modal dan Struktur Modal 
Modal merupakan hak atau bagian yg dimiliki oleh pemilik perusahaan pada pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yg ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya (Munawir,2001).

Modal dalam dasarnya terbagi atas 2 bagian yaitu kapital Aktif (Debet) dan modal Pasif (Kredit).
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara kapital asing dan kapital sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang juga pada jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas keuntungan ditahan dan sanggup juga menggunakan penyertaan kepemilikan perusahaan.

Struktur Modal adalah masalah penting pada pengambilan keputusan tentang pembelanjaan perusahaan. Untuk mengukur Struktur Modal tersebut maka dapat digunakan beberapa Teori yg mengungkapkan Struktur Modal pada suatu Perusahaan.

Teori Struktur Modal
1. Teori Pendekatan Tradisional
Pendekatan Tradisional berpendapat akan adanya struktur kapital yg optimal. Artinya Struktur Modal mempunyai impak terhadap Nilai Perusahaan, dimana Struktur Modal bisa berubah-ubah supaya bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal.

2. Teori Pendekatan Modigliani serta Miller
Dalam teori ini berpendapat bahwa Struktur Modal nir mempengaruhi Perusahaan. Dalam hal ini sudah dimasukkan faktor pajak. Sehingga nilai Perusahaan menggunakan hutang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai perusahan tanpa hutang, Kenaikan tersebut dikarenakan adanya penghematan pajak.

3. Teori Trade-Off pada Struktur Modal
Dalam fenomena, terdapat hal-hal yg membuat perusahaan nir sanggup memakai hutang sebanyak banyaknya. Suatu hal yg terpenting merupakan dengan semakin tingginya hutang, akan semakin tinggi kemungkinan kebangkrutan. Biaya kebangkrutan tersebut mampu relatif signifikan. Biaya tadi terdiri menurut dua (2) hal, yaitu :

a. Biaya Langsung
Yaitu, porto yg dikeluarkan untuk membayar porto administrasi, atau porto lainnya yang sejenis.

b. Biaya Tidak Langsung
Yaitu, porto yang terjadi karena dalam kondisi kebangkrutan, perusahaan lain atau pihak lain tidak mau berhubungan dengan perusahaan secara normal. Misalnya Suplier nir akan mau memasok barang karena mengkwatirkan kemungkinan nir akan membayar.

Biaya lain dari peningkatan hutang merupakan meningkatnya biaya keagenan antara pemegang hutang menggunakan pemegang saham akan meningkat, lantaran potensi kerugian yg dialami sang pemegang hutang akan menaikkan pengawasan terhadap perusahaan. Pengawasan sanggup dilakukan pada bentuk biaya biaya monitoring (Persyaratan yg lebih ketat) serta bisa dalam bentuk kenaikan taraf bunga

4. Teori Pecking Order
Teori Trade-Off mempunyai implikasi bahwa manager akan berfikir pada kerangka trade-off antara penghematan pajak dan porto kebangkrutan pada penentuan Struktur Modal. Dalam kenyataan realitas nampaknya sporadis manager keuangan yg berfikir demikian.

Secara khusus, perusahaan mempunyai urutan-urutan prefensi dalam penggunaan dana. Skenario urutan pada Teori Pecking Order merupakan menjadi berikut :
a. Perusahaan menentukan pandangan internal. Dana internal tersebut diperoleh menurut laba (laba) yg dihasilkan berdasarkan aktivitas perusahaan.
b. Perusahaan menhitung target rasio pembayaran berdasarkan dalam asumsi kesempatan investasi.
c. Karena kebijakan deviden yang kontinu, digabung dengan fluktuasi laba serta kesempatan investasi yg nir bisa diprediksi, akan menyebabkan aliran kas yang diterima sang perusahaan akan lebih akbar dibandingkan dengan pengeluaran investasi dalam saat waktu eksklusif dan akan lebih kecil pada ketika yg lain.
d. Apabila padangan eksternal diperlukan, perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yang paling kondusif terlebih dulu. Perusahaan akan memulai dengan hutang, lalu menggunakan surat berharga adonan seperti obligasi konvertibel, serta lalu barangkali saham sebagai pilihan terakhir.

Teori Pecking Order ini bisa mengungkapkan mengapa perusahaan yang mempunyai taraf laba yg lebih tinggi justru mempunyai taraf hutang yg lebih mini .

5. Teori Asimetri Informasi dan Signaling
Teori ini berkata bahwa dalam pihak pihak yang berkaitan menggunakan perusahaan nir memiliki berita yang sama tentang prospek dan resiko perusahaan. Pihak tertentu memiliki kabar yg lebih menurut pihak lainnya.

Teori ini terdiri berdasarkan Teori :
a. Myers serta Majluf
Menurut Teori ini ada asimetri warta antara manger dengan pihak luar. Manager mempunyai fakta yg lebih lengkap tentang syarat perusahaan dibandingan pihak luar.

b. Signaling
Mengembangkan model dimana struktur modal (penggunaan hutang) adalah signal yang disampaikan oleh manager ke pasar. Apabila manager mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karena itu ingin agar saham tersebut semakin tinggi, dia ingin megkomunikasikan hal tersebut pada investor. Manager bisa menggunakan hutang lebih banyak sebagai signal yg lebih credible. Karena perusahaan yg menaikkan hutang bisa dicermati menjadi perusahaan yang konfiden dengan prospek perusahaan pada masa mendatang. Investor diharapkan akan menangkap signal tersebut, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yg baik.

PENGERTIAN MODAL DAN STRUKTUR MODAL

Pengertian Modal dan Struktur Modal 
Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan pada pos kapital (kapital saham), laba atau laba yg ditahan atau kelebihan aktiva yg dimiliki perusahaan terhadap semua utangnya (Munawir,2001).

Modal dalam dasarnya terbagi atas 2 bagian yaitu kapital Aktif (Debet) dan kapital Pasif (Kredit).
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara kapital asing serta kapital sendiri. Modal asing diartikan pada hal ini adalah hutang baik jangka panjang juga dalam jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas laba ditahan dan sanggup juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan.

Struktur Modal adalah masalah penting dalam pengambilan keputusan tentang pembelanjaan perusahaan. Untuk mengukur Struktur Modal tadi maka bisa dipakai beberapa Teori yg menyebutkan Struktur Modal dalam suatu Perusahaan.

Teori Struktur Modal
1. Teori Pendekatan Tradisional
Pendekatan Tradisional beropini akan adanya struktur modal yg optimal. Artinya Struktur Modal memiliki pengaruh terhadap Nilai Perusahaan, dimana Struktur Modal dapat berubah-ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yg optimal.

2. Teori Pendekatan Modigliani serta Miller
Dalam teori ini beropini bahwa Struktur Modal tidak mensugesti Perusahaan. Dalam hal ini sudah dimasukkan faktor pajak. Sehingga nilai Perusahaan menggunakan hutang lebih tinggi dibandingkan menggunakan nilai perusahan tanpa hutang, Kenaikan tersebut dikarenakan adanya penghematan pajak.

3. Teori Trade-Off dalam Struktur Modal
Dalam fenomena, terdapat hal-hal yg membuat perusahaan tidak mampu menggunakan hutang sebesar banyaknya. Suatu hal yg terpenting adalah dengan semakin tingginya hutang, akan meningkat kemungkinan kebangkrutan. Biaya kebangkrutan tersebut bisa cukup signifikan. Biaya tadi terdiri menurut 2 (2) hal, yaitu :

a. Biaya Langsung
Yaitu, biaya yg dimuntahkan buat membayar biaya administrasi, atau biaya lainnya yang sejenis.

b. Biaya Tidak Langsung
Yaitu, porto yang terjadi lantaran dalam syarat kebangkrutan, perusahaan lain atau pihak lain tidak mau herbi perusahaan secara normal. Misalnya Suplier nir akan mau memasok barang lantaran mengkwatirkan kemungkinan nir akan membayar.

Biaya lain menurut peningkatan hutang adalah meningkatnya biaya keagenan antara pemegang hutang dengan pemegang saham akan semakin tinggi, karena potensi kerugian yg dialami oleh pemegang hutang akan menaikkan supervisi terhadap perusahaan. Pengawasan sanggup dilakukan dalam bentuk biaya biaya monitoring (Persyaratan yg lebih ketat) dan mampu pada bentuk kenaikan tingkat bunga

4. Teori Pecking Order
Teori Trade-Off memiliki implikasi bahwa manager akan berfikir dalam kerangka trade-off antara penghematan pajak serta porto kebangkrutan dalam penentuan Struktur Modal. Dalam fenomena realitas nampaknya jarang manager keuangan yg berfikir demikian.

Secara spesifik, perusahaan memiliki urutan-urutan prefensi dalam penggunaan dana. Skenario urutan pada Teori Pecking Order adalah menjadi berikut :
a. Perusahaan memilih pandangan internal. Dana internal tadi diperoleh dari keuntungan (laba) yg didapatkan menurut aktivitas perusahaan.
b. Perusahaan menhitung target rasio pembayaran didasarkan pada perkiraan kesempatan investasi.
c. Karena kebijakan deviden yang kontinu, digabung dengan fluktuasi keuntungan serta kesempatan investasi yang nir bisa diprediksi, akan menyebabkan genre kas yg diterima sang perusahaan akan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran investasi dalam ketika ketika tertentu dan akan lebih kecil dalam waktu yang lain.
d. Apabila padangan eksternal dibutuhkan, perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yg paling kondusif terlebih dulu. Perusahaan akan memulai menggunakan hutang, lalu dengan surat berharga adonan seperti obligasi konvertibel, dan kemudian barangkali saham menjadi pilihan terakhir.

Teori Pecking Order ini mampu mengungkapkan mengapa perusahaan yg memiliki taraf keuntungan yang lebih tinggi justru mempunyai taraf hutang yg lebih mini .

5. Teori Asimetri Informasi serta Signaling
Teori ini mengatakan bahwa dalam pihak pihak yg berkaitan dengan perusahaan nir memiliki informasi yang sama tentang prospek dan resiko perusahaan. Pihak eksklusif memiliki keterangan yang lebih menurut pihak lainnya.

Teori ini terdiri dari Teori :
a. Myers dan Majluf
Menurut Teori ini terdapat asimetri kabar antara manger dengan pihak luar. Manager memiliki warta yang lebih lengkap tentang syarat perusahaan dibandingan pihak luar.

b. Signaling
Mengembangkan model dimana struktur kapital (penggunaan hutang) adalah signal yang disampaikan oleh manager ke pasar. Apabila manager mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, serta karena itu ingin supaya saham tadi meningkat, beliau ingin megkomunikasikan hal tadi pada investor. Manager bisa memakai hutang lebih banyak sebagai signal yang lebih credible. Karena perusahaan yg mempertinggi hutang sanggup dipandang menjadi perusahaan yang konfiden dengan prospek perusahaan pada masa mendatang. Investor dibutuhkan akan menangkap signal tadi, signal bahwa perusahaan memiliki prospek yg baik.

PENGERTIAN MODAL DAN STRUKTUR MODAL

Pengertian Modal Dan Struktur Modal
Modal merupakan hak atau bagian yg dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (kapital saham), laba atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yg dimiliki perusahaan terhadap semua utangnya (Munawir,2001).

Modal pada dasarnya terbagi atas 2 bagian yaitu kapital Aktif (Debet) serta modal Pasif (Kredit).
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang juga dalam jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas keuntungan ditahan serta mampu juga menggunakan penyertaan kepemilikan perusahaan.

Struktur Modal merupakan masalah penting pada pengambilan keputusan tentang pembelanjaan perusahaan. Untuk mengukur Struktur Modal tadi maka bisa digunakan beberapa Teori yg menjelaskan Struktur Modal dalam suatu Perusahaan.

Teori Struktur Modal
Teori Pendekatan Tradisional
Pendekatan Tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yg optimal. Artinya Struktur Modal memiliki imbas terhadap Nilai Perusahaan, dimana Struktur Modal dapat berubah-ubah supaya sanggup diperoleh nilai perusahaan yg optimal.

Teori Pendekatan Modigliani serta Miller
Dalam teori ini berpendapat bahwa Struktur Modal tidak mempengaruhi Perusahaan. Dalam hal ini sudah dimasukkan faktor pajak. Sehingga nilai Perusahaan dengan hutang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai perusahan tanpa hutang, Kenaikan tadi dikarenakan adanya penghematan pajak.

Teori Trade-Off dalam Struktur Modal
Dalam kenyataan, ada hal-hal yang menciptakan perusahaan tidak bisa memakai hutang sebanyak banyaknya. Suatu hal yg terpenting merupakan menggunakan semakin tingginya hutang, akan meningkat kemungkinan kebangkrutan. Biaya kebangkrutan tersebut sanggup cukup signifikan. Biaya tersebut terdiri dari 2 (2) hal, yaitu :

a. Biaya Langsung
Yaitu, biaya yg dimuntahkan buat membayar porto administrasi, atau biaya lainnya yang homogen.

b. Biaya Tidak Langsung
Yaitu, porto yg terjadi karena pada syarat kebangkrutan, perusahaan lain atau pihak lain nir mau herbi perusahaan secara normal. Misalnya Suplier nir akan mau memasok barang lantaran mengkwatirkan kemungkinan nir akan membayar.

Biaya lain menurut peningkatan hutang adalah meningkatnya porto keagenan antara pemegang hutang menggunakan pemegang saham akan meningkat, karena potensi kerugian yg dialami sang pemegang hutang akan menaikkan pengawasan terhadap perusahaan. Pengawasan mampu dilakukan dalam bentuk porto porto monitoring (Persyaratan yang lebih ketat) dan bisa dalam bentuk kenaikan tingkat bunga

Teori Pecking Order
Teori Trade-Off memiliki implikasi bahwa manager akan berfikir pada kerangka trade-off antara penghematan pajak serta porto kebangkrutan dalam penentuan Struktur Modal. Dalam kenyataan empiris nampaknya jarang manager keuangan yg berfikir demikian.

Secara spesifik, perusahaan mempunyai urutan-urutan prefensi pada penggunaan dana. Skenario urutan pada Teori Pecking Order merupakan menjadi berikut :
a. Perusahaan menentukan pandangan internal. Dana internal tadi diperoleh dari laba (keuntungan) yg didapatkan berdasarkan aktivitas perusahaan.
b. Perusahaan menhitung target rasio pembayaran didasarkan dalam asumsi kesempatan investasi.
c. Lantaran kebijakan deviden yang kontinu, digabung menggunakan fluktuasi laba dan kesempatan investasi yg nir mampu diprediksi, akan mengakibatkan aliran kas yg diterima sang perusahaan akan lebih besar dibandingkan menggunakan pengeluaran investasi pada waktu waktu tertentu serta akan lebih mini dalam waktu yg lain.
d. Jika padangan eksternal diperlukan, perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yg paling aman terlebih dulu. Perusahaan akan memulai menggunakan hutang, lalu dengan surat berharga campuran seperti obligasi konvertibel, serta kemudian barangkali saham menjadi pilihan terakhir.

Teori Pecking Order ini mampu menjelaskan mengapa perusahaan yang memiliki taraf keuntungan yg lebih tinggi justru mempunyai taraf hutang yang lebih kecil.

Teori Asimetri Informasi dan Signaling
Teori ini berkata bahwa dalam pihak pihak yg berkaitan dengan perusahaan tidak mempunyai berita yang sama tentang prospek dan resiko perusahaan. Pihak eksklusif mempunyai keterangan yg lebih menurut pihak lainnya.

Teori ini terdiri dari Teori :
a. Myers serta Majluf
Menurut Teori ini terdapat asimetri kabar antara manger dengan pihak luar. Manager memiliki berita yang lebih lengkap tentang kondisi perusahaan dibandingan pihak luar.

b. Signaling
Mengembangkan model dimana struktur kapital (penggunaan hutang) merupakan signal yg disampaikan sang manager ke pasar. Apabila manager memiliki keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karenanya ingin agar saham tadi semakin tinggi, ia ingin megkomunikasikan hal tadi kepada investor. Manager sanggup memakai hutang lebih poly sebagai signal yang lebih credible. Karena perusahaan yang mempertinggi hutang mampu dilihat menjadi perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa mendatang. Investor diharapkan akan menangkap signal tersebut, signal bahwa perusahaan memiliki prospek yg baik.

Teori Lainnya
Pendekatan Teori Keagenan (Agency Approach)
Menurut pendekatan ini, struktur kapital disusun untuk mengurangi permasalahan antar banyak sekali grup kepentingan. Permasalahan antara pemegang saham menggunakan manager merupakan konsep free-cash flow. Ada kecenderungan manager ingin menahan asal daya sehingga memiliki control atas asal daya tadi. Hutang sanggup dianggap sebagai cara buat mengurangi permasalahan leagenan free cash flow. Jika perusahaan memakai hutang, maka manager akan dipaksa buat mengeluarkan kas dari perusahaan buat membayar bunga.

Pendekatan Interaksi Produk
Teori ini berangkat berdasarkan teori organisasi industri serta nisbi baru, dibandingkan dengan teori lainnya. Ada dua kategori pada pendekatan ini, yaitu Strategi serta Menjelaskan interaksi antara Struktur Modal dengan karakteristik produk atau input.

Konteks atas Pengendalian Perusahaan 
Beberapa penemuan pendekatan ini merupakan perusahaan yang sebagai sasaran (pada pengambilalihan) akan meningkatkan tingkat hutangnya, berhubungan dengan kemungkinan sukses tender offer (penawaran terbuka dalam proses pengamalihan usaha).

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Struktur Modal diantaranya :

Struktur Aktiva (Tangibility)
Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian akbar modalnya tertanam dalam aktiva permanen , akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari kapital yang permanent yaitu modal sendiri, sedangkan hutang bersifat pelengkap. Perusahaan yang semakin akbar aktivanya terdiri menurut aktiva lancer akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan utang. Hal ini menunjukkan adanya imbas struktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaan.

Growth Opportunity
Yaitu kesempatan perusahaan buat melakukan investasi pada hal-hal yg menguntungkan. Teori Agency menggambarkan interaksi yang negative antara Growth Opprtunity serta leverage. Perusahaan dengan tingkat leverage yg tinggi cenderung akan melewatkan kesempatan pada berinvestasi pada kesempatan investasi yang menguntungkan.

Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Perusahaan akbar cenderung akan melakukan diversifikasi bisnis lebih poly dari pada perusahaan kecil. Oleh karenanya kemungkinan kegagalan dalam menjalankan usaha atau kebangkrutan akan lebih mini . Ukuran perusahaan tak jarang dijadikan indicator bagi kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, dimana perusahaan pada berukuran lebih besar dicermati lebih bisa menghadapi krisis pada menjalankan usahanya.

Profitabiltas
Teori Pecking Order mengungkapkan bahwa perusahaan lebih menyukai internal funding. Perusahaan menggunakan frofitalitas yang tinggi tentu mempunyai dana internal yg lebih poly berdasarkan dalam perusahaan dengan profitalitas rendah.

Perusahaan menggunakan taraf pengembalian yang tinggi investasi menggunakan utang yang relative kecil (Bringham & Houston, 2001).

Tingkat pengembalian yg tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan menggunakan dana yg dihasilkan secara internal. Hal ini menampakan bahwa profitalitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.

Semakin tinggi laba yg diperoleh berarti semakin rendah utang.

Risiko Bisnis 
Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan pendanaan eksternal, sehingga secara teori akan berpengaruh negative terhadap leverage perusahaan.

PENGERTIAN MODAL DAN STRUKTUR MODAL

Pengertian Modal Dan Struktur Modal
Modal merupakan hak atau bagian yg dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yg ditahan atau kelebihan aktiva yg dimiliki perusahaan terhadap semua utangnya (Munawir,2001).

Modal dalam dasarnya terbagi atas dua bagian yaitu kapital Aktif (Debet) dan modal Pasif (Kredit).
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing serta kapital sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang juga dalam jangka pendek. Sedangkan kapital sendiri sanggup terbagi atas laba ditahan serta bisa juga menggunakan penyertaan kepemilikan perusahaan.

Struktur Modal adalah perkara penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Untuk mengukur Struktur Modal tadi maka dapat digunakan beberapa Teori yg menyebutkan Struktur Modal pada suatu Perusahaan.

Teori Struktur Modal
Teori Pendekatan Tradisional
Pendekatan Tradisional beropini akan adanya struktur kapital yg optimal. Artinya Struktur Modal mempunyai pengaruh terhadap Nilai Perusahaan, dimana Struktur Modal dapat berubah-ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yg optimal.

Teori Pendekatan Modigliani dan Miller
Dalam teori ini beropini bahwa Struktur Modal tidak menghipnotis Perusahaan. Dalam hal ini telah dimasukkan faktor pajak. Sehingga nilai Perusahaan menggunakan hutang lebih tinggi dibandingkan menggunakan nilai perusahan tanpa hutang, Kenaikan tadi dikarenakan adanya penghematan pajak.

Teori Trade-Off pada Struktur Modal
Dalam kenyataan, terdapat hal-hal yg membuat perusahaan nir mampu menggunakan hutang sebesar banyaknya. Suatu hal yang terpenting merupakan menggunakan semakin tingginya hutang, akan semakin tinggi kemungkinan kebangkrutan. Biaya kebangkrutan tersebut sanggup cukup signifikan. Biaya tersebut terdiri berdasarkan dua (2) hal, yaitu :

a. Biaya Langsung
Yaitu, biaya yg dikeluarkan buat membayar biaya administrasi, atau porto lainnya yg sejenis.

b. Biaya Tidak Langsung
Yaitu, porto yang terjadi lantaran dalam kondisi kebangkrutan, perusahaan lain atau pihak lain nir mau berhubungan dengan perusahaan secara normal. Misalnya Suplier nir akan mau memasok barang lantaran mengkwatirkan kemungkinan nir akan membayar.

Biaya lain berdasarkan peningkatan hutang adalah meningkatnya biaya keagenan antara pemegang hutang menggunakan pemegang saham akan semakin tinggi, karena potensi kerugian yg dialami oleh pemegang hutang akan menaikkan pengawasan terhadap perusahaan. Pengawasan sanggup dilakukan pada bentuk biaya biaya monitoring (Persyaratan yang lebih ketat) serta bisa dalam bentuk kenaikan tingkat bunga

Teori Pecking Order
Teori Trade-Off memiliki implikasi bahwa manager akan berfikir pada kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya kebangkrutan pada penentuan Struktur Modal. Dalam kenyataan realitas nampaknya sporadis manager keuangan yang berfikir demikian.

Secara spesifik, perusahaan memiliki urutan-urutan prefensi pada penggunaan dana. Skenario urutan dalam Teori Pecking Order adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan menentukan pandangan internal. Dana internal tadi diperoleh dari laba (laba) yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan.
b. Perusahaan menhitung target rasio pembayaran berdasarkan pada asumsi kesempatan investasi.
c. Karena kebijakan deviden yg kontinu, digabung dengan fluktuasi keuntungan serta kesempatan investasi yang tidak mampu diprediksi, akan mengakibatkan aliran kas yang diterima oleh perusahaan akan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran investasi dalam waktu saat tertentu dan akan lebih kecil pada waktu yang lain.
d. Jika padangan eksternal diharapkan, perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yg paling aman terlebih dulu. Perusahaan akan memulai menggunakan hutang, kemudian dengan surat berharga adonan misalnya obligasi konvertibel, dan kemudian barangkali saham menjadi pilihan terakhir.

Teori Pecking Order ini bisa menyebutkan mengapa perusahaan yg mempunyai taraf laba yang lebih tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang lebih kecil.

Teori Asimetri Informasi serta Signaling
Teori ini berkata bahwa pada pihak pihak yang berkaitan menggunakan perusahaan tidak memiliki liputan yang sama tentang prospek dan resiko perusahaan. Pihak eksklusif memiliki warta yg lebih menurut pihak lainnya.

Teori ini terdiri dari Teori :
a. Myers dan Majluf
Menurut Teori ini terdapat asimetri berita antara manger menggunakan pihak luar. Manager memiliki kabar yg lebih lengkap mengenai kondisi perusahaan dibandingan pihak luar.

b. Signaling
Mengembangkan model dimana struktur kapital (penggunaan hutang) merupakan signal yang disampaikan sang manager ke pasar. Apabila manager mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karenanya ingin agar saham tadi meningkat, beliau ingin megkomunikasikan hal tadi pada investor. Manager bisa menggunakan hutang lebih banyak sebagai signal yg lebih credible. Karena perusahaan yg menaikkan hutang sanggup dilihat sebagai perusahaan yang yakin menggunakan prospek perusahaan di masa mendatang. Investor diharapkan akan menangkap signal tadi, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik.

Teori Lainnya
Pendekatan Teori Keagenan (Agency Approach)
Menurut pendekatan ini, struktur kapital disusun buat mengurangi permasalahan antar aneka macam gerombolan kepentingan. Pertarunga antara pemegang saham dengan manager adalah konsep free-cash flow. Ada kesamaan manager ingin menunda asal daya sehingga mempunyai control atas asal daya tadi. Hutang sanggup dianggap sebagai cara buat mengurangi perseteruan leagenan free cash flow. Jika perusahaan memakai hutang, maka manager akan dipaksa buat mengeluarkan kas dari perusahaan buat membayar bunga.

Pendekatan Interaksi Produk
Teori ini berangkat berdasarkan teori organisasi industri dan nisbi baru, dibandingkan menggunakan teori lainnya. Ada dua kategori dalam pendekatan ini, yaitu Strategi serta Menjelaskan hubungan antara Struktur Modal dengan karakteristik produk atau input.

Konteks atas Pengendalian Perusahaan 
Beberapa penemuan pendekatan ini merupakan perusahaan yang sebagai sasaran (pada pengambilalihan) akan meningkatkan tingkat hutangnya, berhubungan dengan kemungkinan sukses tender offer (penawaran terbuka dalam proses pengamalihan bisnis).

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL
Ada beberapa faktor yg bisa mempengaruhi Struktur Modal antara lain :

Struktur Aktiva (Tangibility)
Kebanyakan perusahaan industri yg sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva permanen , akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari kapital yang permanent yaitu kapital sendiri, sedangkan hutang bersifat pelengkap. Perusahaan yg semakin akbar aktivanya terdiri menurut aktiva lancer akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana menggunakan utang. Hal ini menerangkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaan.

Growth Opportunity
Yaitu kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi dalam hal-hal yang menguntungkan. Teori Agency menggambarkan interaksi yang negative antara Growth Opprtunity dan leverage. Perusahaan menggunakan tingkat leverage yg tinggi cenderung akan melewatkan kesempatan pada berinvestasi pada kesempatan investasi yang menguntungkan.

Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Perusahaan akbar cenderung akan melakukan diversifikasi usaha lebih poly berdasarkan dalam perusahaan kecil. Oleh karenanya kemungkinan kegagalan pada menjalankan usaha atau kebangkrutan akan lebih mini . Ukuran perusahaan seringkali dijadikan indicator bagi kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, dimana perusahaan pada berukuran lebih besar dilihat lebih sanggup menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya.

Profitabiltas
Teori Pecking Order mengungkapkan bahwa perusahaan lebih menyukai internal funding. Perusahaan dengan frofitalitas yg tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih banyak menurut pada perusahaan dengan profitalitas rendah.

Perusahaan dengan taraf pengembalian yg tinggi investasi memakai utang yg relative mini (Bringham & Houston, 2001).

Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan buat membiayai sebagian akbar kebutuhan pendanaan menggunakan dana yang dihasilkan secara internal. Hal ini menampakan bahwa profitalitas berpengaruh terhadap struktur kapital perusahaan.

Semakin tinggi keuntungan yg diperoleh berarti semakin rendah utang.

Risiko Bisnis 
Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan pada melaksanakan pendanaan eksternal, sehingga secara teori akan berpengaruh negative terhadap leverage perusahaan.

PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN PASAR MODAL MUNURUT AHLI

Pengertian Dan Perkembangan Pasar Modal
Secara sederhana “pasar” bisa diartikan menjadi loka bertemunya penjual serta pembeli buat melakukan transaksi jual-beli. Bersamaan menggunakan berkembangnya peradaban manusia, pengertian “pasar” bertambah luas. Saat ini, berkembang berbagai jenis pasar terbaru, termasuk pada dalamnya pasar modal (capital markets). Pasar terbaru ini jua semakin berkembang. Bahkan, pada pasar kapital (capital markets), produk yang diperjualbelikan nir lagi berwujud barang melainkan surat berharga (pengaruh). Kini, berkat kemajuan teknologi fakta dan komunikasi (TIM), transaksi efek di pasar modal (capital markets) tidak lagi memakai warkat serta bisa dilakukan berdasarkan jarak jauh dengan cara remote-trading.

Pasar modal memiliki posisi yg strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Pertumbuhan suatu pasar kapital sangat tergantung dari kinerja perusahaan pengaruh. Untuk mengkoordinasikan kapital, dukungan teknis, serta asal daya insan dalam pengembangan Pasar Modal dibutuhkan suatu kepemimpinan yang efektif. Perusahaan-perusahaan harus menjalin kerja sama yang erat buat membentuk pasar yg bisa menyediakan banyak sekali jenis produk serta cara lain investasi bagi masyarakat. Di pasar kapital terdapat banyak sekali macam keterangan, misalnya laporan keuangan, kebijakan manajemen, rumor di pasar kapital, prospektus, saran menurut broker, serta liputan lainnya.

Menurut definisi lainnya ”Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran generik serta perdagangan imbas, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yg diterbitkannya, serta forum dan profesi yang berkaitan menggunakan pengaruh.”

Pasar Modal merupakan tempat perusahaan mencari dana segar buat mengingkatkan kegiatan usaha sebagai akibatnya dapat mencetak lebih banyak laba. Dana segar yg terdapat di pasar modal berasal berdasarkan masyarakat yg disebut juga sebagai investor. Para investor melakukan aneka macam tehnik analisis dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan membuat laba dan semakin kecil resiko yg dihadapi maka meningkat juga permintaan investor buat menanamkan modalnya pada perusahaan tadi.

Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yg terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial serta seluruh lembaga perantara dibidang keuangan, dan keseluruhan surat-surat berharga yang tersebar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (loka, berupa gedung) yg disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya menggunakan menggunakan jasa para perantara pedagang imbas (Sunariyah, 2000 : 4). Dilihat berdasarkan pengertian akan pasar kapital diatas, maka jelaslah bahwa pasar modal juga merupakan salah satu cara bagi perusahaan pada mencari dana menggunakan menjual hak kepemilikkan perusahaan kepada masyarakat.

Pasar modal merupakan kegiatan yg herbi penawaran generik dan perdagangan dampak, perusahaan publik yang berkaitan dengan impak yg diterbitkannya, dan forum dan profesi yang berkaitan menggunakan dampak. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, misalnya : menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce Lliyd, 1976), adalah menaikkan serta menghubungkan aliran dana jangka panjang menggunakan "kriteria pasarnya" secara efisien yg akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara holistik. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor menggunakan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang misalnya obligasi, saham, dan lainnya. 

Pasar modal (capital market) merupakan pasar buat berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang mampu diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif juga instrumen lainnya. Pasar modal merupakan wahana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (contohnya pemerintah), serta menjadi wahana bagi aktivitas berinvestasi. Dengan demikian, pasar kapital memfasilitasi banyak sekali sarana serta prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.

Pasar kapital mempunyai perbedaan dari pasar uang, bila pasar modal diperjualbelikan instrument keuangan seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, serta banyak sekali produk turunan, maka dipasar uang diperjualbelikan antara lain sertifikat bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Commercial Paper, Treasury Bills serta lain-lain.

b. Fungsi Pasar Modal
Dalam perekonomian suatu Negara, pasar modal mempunyai fungsi:
a. Fungsi ekonomi. Pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak investor serta pihak yang memerlukan dana. 
b. Fungsi keuangan. Pasar kapital memberikan kemungkinan serta kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sinkron menggunakan ciri investasi yang dipilih.
c. Pelaku Pasar Modal

· Emiten.
Perusahaan yg akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten mempunyai aneka macam tujuan dan hal ini umumnya sudah tertuang pada kedap generik pemegang saham (RUPS), diantaranya :
1. Perluasan bisnis, modal yg diperoleh dari para investor akan dipakai buat meluaskan bidang usaha, ekspansi pasar atau kapasitas produksi.
2. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara kapital sendiri dengan modal asing.
3. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama pada pemegang saham baru.

· Investor
Pemodal yg akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yg melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yg ditawarkan, investor umumnya melakukan penelitian dan analisis eksklusif. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek bisnis emiten dan analisis lainnya. Tujuan utama para investor pada pasar modal antara lain :
1. Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yg akan diperolehnya berupa bunga yg dibayar sang emiten dalam bentuk deviden.
2. Kepemilikan perusahaan. Semakin poly saham yang dimiliki maka semakin akbar pengusahaan (menguasai) perusahaan.
3. Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya merupakan dalam saham yang sahih-benar dapat menaikkan manfaatnya dari jual beli sahamnya.

· Lembaga Penunjang.
Fungsi lembaga penunjang ini diantaranya turut serta mendukung beroperasinya pasar kapital, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan aneka macam aktivitas yang berkaitan dengan pasar modal.

· Penjamin emisi (underwriter).
Lembaga yg menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu eksklusif serta dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.

· Perantara perdagangan dampak (broker/ pialang).
Perantaraan dalam jual beli impak, yaitu mediator antara si penjual (emiten) menggunakan si pembeli (investor). Kegiatan-aktivitas yang dilakukan sang broker antara lain meliputi:
1. Memberikan fakta mengenai emiten
2. Melakukan penjualan impak pada investor

· Perdagangan pengaruh (dealer)
Berfungsi sebagai :
1. Pedagang pada jual beli efek
2. Sebagai perantara dalam jual beli efek

· Penanggung (guarantor).
Lembaga penengah antara si pemberi kepercayaan dengan si penerima agama. Lembaga yg dianggap sang investor sebelum menanamkan dananya.

· Wali amanat (trustee).
Jasa wali amanat dibutuhkan menjadi wali berdasarkan si pemberi amanat (investor). Kegiatan wali amanat meliputi :
1. Menilai kekayaan emiten
2. Menganalisis kemampuan emiten
3. Melakukan supervisi serta perkembangan emiten
4. Memberi nasehat kepada para investor pada hal yg berkaitan dengan emiten
5. Memonitor pembayaran bunga dan utama obligasi
6. Bertindak menjadi agen pembayaran

· Perusahaan surat berharga (securities company).
Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat pada bursa pengaruh. Kegiatan perusahaan surat berharga diantaranya :
1. Sebagai pedagang efek
2. Penjamin emisi
3. Perantara perdagangan efek
4. Pengelola dana

· Perusahaan pengelola dana (investment company).
Mengelola surat-surat berharga yg akan menguntungkan sesuai menggunakan keinginan investor, terdiri dari dua unit yaitu sebagai pengelola dana serta penyimpan dana.

· Kantor administrasi dampak.
Kantor yang membantu para emiten juga investor pada rangka memperlancar administrasinya.
1. Membantu emiten dalam rangka emisi
2. Melaksanakan aktivitas menyimpan serta pengalihan hak atas saham para investor
3. Membantu menyusun daftar pemegang saham
4. Mempersiapkan koresponden emiten pada para pemegang saham
5. Membuat laporan-laporan yang diperlukan

d. Manfaat Pasar Modal
Secara generik, manfaat dari eksistensi pasar kapital merupakan : 
1. Menyediakan asal pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia bisnis sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal. 
2. Memberikan sarana investasi yg majemuk bagi investor sebagai akibatnya memungkinkan buat melakukan diversifikasi. 
3. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu Negara. Maksudnya jika pasar kapital berkembang maka diperlukan perekonomian jua akan berkembang. 
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan hingga dalam lapisan warga menengah
5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme 
6. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik
7. Memberikan kesempatan mempunyai perusahaan yg sehat serta memiliki prospek
8. Alternative investasi yang memberikan potensi laba 
9. Membina iklim keterbukaan bagi global dan control social
10. Sumber pembiayaan dana jangka panjang bagi emiten. 

Bagi emiten, pasar kapital mempunyai beberapa manfaat, diantaranya:
1. Jumlah dana yang bisa dihimpun berjumlah besar
2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan
4. Solvabilitas perusahaan tinggi sebagai akibatnya memperbaiki gambaran perusahaan
5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

Bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
2. Memperoleh dividen bagi mereka yg memiliki/memegang saham dan bunga yg mengambang bagi pemenang obligasi
3. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yg mengurangi risiko

PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN PASAR MODAL MUNURUT AHLI

Pengertian Dan Perkembangan Pasar Modal
Secara sederhana “pasar” bisa diartikan menjadi loka bertemunya penjual dan pembeli buat melakukan transaksi jual-beli. Bersamaan menggunakan berkembangnya peradaban insan, pengertian “pasar” bertambah luas. Saat ini, berkembang banyak sekali jenis pasar terbaru, termasuk di dalamnya pasar modal (capital markets). Pasar terbaru ini jua semakin berkembang. Bahkan, di pasar kapital (capital markets), produk yg diperjualbelikan tidak lagi berwujud barang melainkan surat berharga (imbas). Kini, berkat kemajuan teknologi berita dan komunikasi (TIM), transaksi impak pada pasar modal (capital markets) nir lagi memakai warkat dan dapat dilakukan dari jarak jauh menggunakan cara remote-trading.

Pasar kapital mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Pertumbuhan suatu pasar modal sangat tergantung menurut kinerja perusahaan efek. Untuk mengkoordinasikan modal, dukungan teknis, serta sumber daya insan dalam pengembangan Pasar Modal dibutuhkan suatu kepemimpinan yang efektif. Perusahaan-perusahaan wajib menjalin kolaborasi yang erat buat membangun pasar yg mampu menyediakan banyak sekali jenis produk serta cara lain investasi bagi warga . Di pasar modal masih ada aneka macam macam kabar, misalnya laporan keuangan, kebijakan manajemen, rumor pada pasar modal, prospektus, saran berdasarkan broker, dan warta lainnya.

Menurut definisi lainnya ”Pasar Modal yaitu sebagai suatu aktivitas yg bersangkutan dengan penawaran generik dan perdagangan dampak, perusahaan publik yang berkaitan menggunakan imbas yang diterbitkannya, dan forum dan profesi yg berkaitan menggunakan impak.”

Pasar Modal merupakan tempat perusahaan mencari dana segar buat mengingkatkan kegiatan bisnis sebagai akibatnya bisa mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yg terdapat di pasar kapital dari berdasarkan warga yang dianggap pula sebagai investor. Para investor melakukan berbagai tehnik analisis dalam menentukan investasi pada mana meningkat kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba serta semakin mini resiko yg dihadapi maka semakin tinggi juga permintaan investor buat menanamkan modalnya di perusahaan tadi.

Pengertian pasar modal secara generik adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial serta seluruh forum mediator dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yg beredar. Dalam arti sempit, pasar modal merupakan suatu pasar (tempat, berupa gedung) yg disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya menggunakan menggunakan jasa para perantara pedagang pengaruh (Sunariyah, 2000 : 4). Dilihat menurut pengertian akan pasar modal diatas, maka jelaslah bahwa pasar kapital juga merupakan galat satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikkan perusahaan pada warga .

Pasar modal merupakan aktivitas yang herbi penawaran generik serta perdagangan impak, perusahaan publik yang berkaitan menggunakan dampak yg diterbitkannya, dan forum serta profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan banyak sekali alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, misalnya : menabung pada bank, membeli emas, iuran pertanggungan, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Berlangsungnya fungsi pasar kapital (Bruce Lliyd, 1976), merupakan meningkatkan dan menghubungkan genre dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan. Pasar Modal bertindak menjadi penghubung. Pasar Modal bertindak menjadi penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, serta lainnya. 

Pasar modal (capital market) adalah pasar buat berbagai instrumen keuangan jangka panjang yg bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan wahana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (contohnya pemerintah), serta menjadi sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar kapital memfasilitasi aneka macam wahana serta prasarana aktivitas jual beli dan aktivitas terkait lainnya.

Pasar modal memiliki disparitas berdasarkan pasar uang, jika pasar kapital diperjualbelikan instrument keuangan misalnya saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, serta berbagai produk turunan, maka dipasar uang diperjualbelikan antara lain sertifikat bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Commercial Paper, Treasury Bills dan lain-lain.

b. Fungsi Pasar Modal
Dalam perekonomian suatu Negara, pasar kapital mempunyai fungsi:
a. Fungsi ekonomi. Pasar kapital menyediakan fasilitas atau wahana yg mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak investor dan pihak yang memerlukan dana. 
b. Fungsi keuangan. Pasar modal memberikan kemungkinan serta kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sinkron dengan ciri investasi yg dipilih.
c. Pelaku Pasar Modal

· Emiten.
Perusahaan yg akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi pada bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini umumnya telah tertuang dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain :
1. Perluasan bisnis, kapital yg diperoleh berdasarkan para investor akan dipakai buat meluaskan bidang usaha, ekspansi pasar atau kapasitas produksi.
2. Memperbaiki struktur kapital, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing.
3. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama pada pemegang saham baru.

· Investor
Pemodal yg akan membeli atau menanamkan modalnya pada perusahaan yg melakukan emisi (diklaim investor). Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor umumnya melakukan penelitian serta analisis eksklusif. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten serta analisis lainnya. Tujuan utama para investor pada pasar kapital antara lain :
1. Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa bunga yg dibayar oleh emiten pada bentuk deviden.
2. Kepemilikan perusahaan. Semakin poly saham yang dimiliki maka semakin akbar pengusahaan (menguasai) perusahaan.
3. Berdagang. Saham dijual pulang dalam saat harga tinggi, pengharapannya merupakan dalam saham yang sahih-sahih dapat menaikkan manfaatnya menurut jual beli sahamnya.

· Lembaga Penunjang.
Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut dan mendukung beroperasinya pasar modal, sebagai akibatnya mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yg berkaitan menggunakan pasar kapital.

· Penjamin emisi (underwriter).
Lembaga yg mengklaim terjualnya saham/obligasi sampai batas saat eksklusif dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.

· Perantara perdagangan pengaruh (broker/ pialang).
Perantaraan dalam jual beli impak, yaitu perantara antara si penjual (emiten) menggunakan si pembeli (investor). Kegiatan-aktivitas yg dilakukan sang broker antara lain mencakup:
1. Memberikan kabar tentang emiten
2. Melakukan penjualan impak pada investor

· Perdagangan dampak (dealer)
Berfungsi menjadi :
1. Pedagang dalam jual beli efek
2. Sebagai mediator pada jual beli efek

· Penanggung (guarantor).
Lembaga penengah antara si pemberi agama menggunakan si penerima agama. Lembaga yg dianggap sang investor sebelum menanamkan dananya.

· Wali amanat (trustee).
Jasa wali amanat diharapkan menjadi wali menurut si pemberi amanat (investor). Kegiatan wali amanat mencakup :
1. Menilai kekayaan emiten
2. Menganalisis kemampuan emiten
3. Melakukan supervisi dan perkembangan emiten
4. Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten
5. Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
6. Bertindak menjadi agen pembayaran

· Perusahaan surat berharga (securities company).
Mengkhususkan diri pada perdagangan surat berharga yg tercatat di bursa impak. Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain :
1. Sebagai pedagang efek
2. Penjamin emisi
3. Perantara perdagangan efek
4. Pengelola dana

· Perusahaan pengelola dana (investment company).
Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan hasrat investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana serta penyimpan dana.

· Kantor administrasi dampak.
Kantor yang membantu para emiten maupun investor pada rangka memperlancar administrasinya.
1. Membantu emiten pada rangka emisi
2. Melaksanakan aktivitas menyimpan serta pengalihan hak atas saham para investor
3. Membantu menyusun daftar pemegang saham
4. Mempersiapkan koresponden emiten pada para pemegang saham
5. Membuat laporan-laporan yang diperlukan

d. Manfaat Pasar Modal
Secara generik, manfaat berdasarkan keberadaan pasar kapital merupakan : 
1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi global bisnis sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal. 
2. Memberikan wahana investasi yg beragam bagi investor sehingga memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. 
3. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu Negara. Maksudnya apabila pasar kapital berkembang maka diperlukan perekonomian pula akan berkembang. 
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai dalam lapisan warga menengah
5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme 
6. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik
7. Memberikan kesempatan mempunyai perusahaan yang sehat serta memiliki prospek
8. Alternative investasi yg menaruh potensi keuntungan 
9. Membina iklim keterbukaan bagi dunia dan control social
10. Sumber pembiayaan dana jangka panjang bagi emiten. 

Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Jumlah dana yang bisa dihimpun berjumlah besar
2. Dana tersebut bisa diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Tidak terdapat convenant sebagai akibatnya manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan
4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki gambaran perusahaan
5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

Bagi investor, pasar kapital memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
1. Nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yg mencapai kapital gain
2. Memperoleh dividen bagi mereka yg mempunyai/memegang saham dan bunga yg mengambang bagi pemenang obligasi
3. Dapat sekaligus melakukan investasi pada beberapa instrumen yg mengurangi risiko

PENGERTIAN RENTABILITAS MENURUT TOKOHNYA

Pengertian Rentabilitas Menurut Tokohnya
Rentabilitas suatu perusahaan menampakan perbandingan antara labadengan aktiva atau kapital yg membuat keuntungan tadi. Dengan istilah lain, rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan buat membentuk keuntungan selama periode eksklusif.

Rentabilitas ekonomi merupakan cara yang tepat untuk mengetahui tentang efesien tidaknya perusahaan dalam menggunakan modal yg ada. Analisis Rentabilitas Ekonomi menekankan dalam kemungkinan penggunaan dana. Analisis ini menyatakan bahwa dana bisa digunakan jikalau taraf bunga dana tersebut lebih mini menurut rentabilitas ekonomi yg mungkin diperoleh lantaran penggunaan hutang tersebut. Analisis rentabilitas ekonomi juga digunakan buat pertanda peningkatan resiko karena penggunaan dana yang makin besar . Untuk perusahaan, perhitungan rentabilitas ekonominya merupakan perbandingan antara dana yg dimuntahkan dan bunga menggunakan modal sendiri dan kapital asing yang dipergunakan buat menghasilkan keuntungan dan dinyatakan dalam persentase.

Rentabilitas adalah kemampuan dalam menghasilkan laba, baik dengan menggunakan data eksternal maupun dengan data internal. Dari ke 2 pernyataan tadi dapat diambil konklusi, bahwa rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu yg dinyatakan dalam prosentase. Rentabilitas suatu koperasi diukur menggunakan kesuksesan koperasi serta kemampuan menggunakan aktiva yang produktif. Dengan demikian rentabilitas suatu koperasi bisa diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau modal koperasi tersebut.

Salah satu berukuran utama keberhasilan manajemen pada mengelola perusahaan adalah rentabilitas. Rentabilitas menurut Sutrisno (2003 : 18) bahwa : “Rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan pada membuat keuntungan dengan semua modal yang bekerja didalamnya.

Semua modal yang bekerja di dalam perusahaan merupakan modal sendiri serta kapital asing, oleh karena itu buat mengukur besarnya rentabilitas (Sutrisno, 2003 : lima) merupakan :
                                      Laba
Rentabilitas     =       --------------- x 100%
                                 Total Modal
Pengertian lain mengenai rentabilitas dikemukakan jua sang Alma (2000 : 247) yang menyatakan bahwa pengertian rentabilitas mencakup 2 hal yaitu :
1. Rentabilitas badan bisnis adalah perbandingan antara pendapatan perusahaan dengan kekayaan yang ada. Pendapatan ini artinya pendapatan netto sehabis dikurangi pajak.
2. Rentabilitas perusahaan artinya perbandingan antara pendapatan perusahaan dengan kekayaan yg digunakan pada perusahaan. Ada dua jenis kekayaan yg terpakai dalam perusahaan, yaitu kekayaan sendiri serta kekayaan atas pinjaman.

Sedangkan pengertian Rentabilitas Ekonomi dari Husnan (2004:73) adalah : “ Rasio yang mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan karena output operasi yg diukur maka dipergunakan laba sebelum bunga dan pajak “

Rentabilitas ekonomi menurut Riyanto (2001:36), Bahwa : “ Rentabilitas Ekonomi merupakan perbandingan antara keuntungan usaha dengan modal sendiri serta kapital asing yang dipakai buat menghasilkan laba tersebut dandinyatakan pada persentase “.

Demikian jua pandangan mengenai keuntungan adalah sebagai hasil kerjasama antara kapital sendiri dengan kapital asing. Pandangan lain menyatakan bahwa laba merupakan hasil berdasarkan kapital sendiri dikurangi modal asing. 

Pandangan yang pertama mengakibatkan pengertian rentabilitas ekonomi, atau return on investment, yaitu perbandingan antara :
1. Laba yang diperoleh pada perusahaan sebelum dikurangi pajak dan bunga modal asing.
2. Modal asing ditambah modal sendiri yang terpakai dalam perusahaan.

Pandangan kedua menyebabkan pengertian rentabilitas modal sendiri atau return on equity, yaitu perbandingan antara keuntungan dikurangi pajak dan bunga modal asing menggunakan kekayaan sendiri yg terpakai pada perusahaan.

Perhitungan rentabilitas sering dipakai menjadi alat pengukur buat mengetahui apakah perusahaan sudah efisien menggunakan modalnya. Untuk mengukur ini, maka rentabilitas perusahaan dapat dibandingkan dari waktu tahun yg kemudian dan tahun kini atau bisa juga dibandingkan dengan bisnis sejenis lainnya.

Menurut Riyanto (2001:36) faktor-faktor yang menghipnotis rate of return (Rentabilitas) adalah: 

1. Volume penjualan 
Salah satu indikator buat mengetahui kemajuan suatu perusahaan merupakan penjualan. Dengan semakin bertambahnya penjualan maka akan menaikan volume pendapatan yang diperoleh perusahaan sebagai akibatnya biaya -biaya akan tertutup jua. Hal ini mendorong perusahaan buat mengefektifkan modal buat berbagi usahanya. 

2. Efisiensi penggunaan biaya  
Modal yang diperoleh perusahaan buat mengembangkan usahanya wajib dipelihara dan dipertanggungjawabkan secara terbuka. Dengan kata lain penggunaan modal harus dipakai buat bisnis yg tepat dengan pengeluaran yang hemat sebagai akibatnya keberhasilan usaha akan tercapai secara nir pribadi jua akan mempengaruhi tingkat rentabilitas. 

3. Profit margin 
Profit margin adalah laba yang diperbandingkan dengan penjualan. Profit margin dipakai buat mengukur tingkat laba yang bisa dicapai sang perusahaan berkaitan dengan penjualan perusahaan. 

4. Struktur kapital perusahaan 
Struktur kapital adalah pembiayaan pembelanjaan tetap perusahaan yang terutama dalam hutang jangka panjang, saham preferen serta modal saham biasa, namun nir termasuk hutang jangka pendek.

Adapun beberapa cara buat menaikkan rentabilitas perusahaan diantaranya seperti :
1. Menaikkan profit margin yaitu menggunakan jalan mengusahakan kenaikan net sales lebih besar daripada kenaikan operating expenses.
2. Menaikkan profit margin dengan mengusahakan penurunan sales menggunakan harapan hal ini disertai dengan turunnya operating expenses yang jauh lebih besar .
3. Menaikkan turnover of operating assets yaitu menggunakan mengusahakan kenaikan net sales yg jauh lebih akbar daripada kenaikan operating assets.
4. Menaikkan turnover of operating assets dengan menurunkan net sales menggunakan harapan operating assets dapat diturunkan lebih poly.
5. Menaikkan profit margin serta sekaligus turnover of operating assets yaitu mengusahakan kenaikan profit margin dan sekaligus turnover of operating assets.

Jenis-Jenis Rentabilitas
a. Rentabilitas Ekonomi
Menurut Riyanto (2001:36) mengemukakan bahwa : ”Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara laba usaha menggunakan kapital sendiri dan modal asing yang dipergunakan buat menghasilkan keuntungan tadi dan dinyatakan dalam persentase”. Sedangkan Munawir (2007:33) menyatakan bahwa ”rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha menggunakan semua kapital yg digunakan (kapital asing dan kapital sendiri)”.

Dalam perhitungan rentabilitas ekonomi laba yg dihitung hanyalah laba yg asal berdasarkan operasi perusahaan yang biasa diklaim keuntungan usaha. Dengan demikian maka laba yang diperoleh berdasarkan bisnis diluar perusahaan seperti deviden, nir diperhitungkan dalam menghitung rentabilitas ekonomi.

Rentabilitas = Profit Margin x Operating Assets Turnover Rentabilitas ekonomi dapat dihitung menggunakan memakai rumus, Munawir (2007 : 33) :
    Laba Usaha                   Penjualan Bersih                 
  ------------------- x            ----------------------- x 100 %
 Penjualan Bersih               Modal Usaha


Laba Usaha
----------------- x 100persen
Modal Usaha
Rentabilitas ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini merupakan faktor yg mensugesti tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi :
1. Operating profit margin, yaitu perbandingan antara keuntungan operasi dengan penjualan bersih yang dinyatakan dalam persentase. Dimana meningkat profit margin maka semakin tinggi rentabilitas ekonomi
2. Total assets turn over (perputaran total aktiva), yaitu kecepatan berputarnya aktiva usaha pada suatu periode eksklusif yang diperoleh dengan membandingkan penjualan dengan total aktiva. Dimana meningkat perputaran aktiva maka meningkat rentabilitas ekonomi perusahaan.

Untuk bisa menaikkan rentabilitas irit atau earning power menurut suatu perusahaan, maka faktor-faktor yang menghipnotis earning power merupakan menjadi berikut :

1. Profit margin
Profit margin merupakan perbandingan antara net operating income menggunakan sales atau penjualan bersih dan dinyatakan pada persentase.

2. Turnover operating asset (taraf perputaran kapital bisnis)
Yaitu dengan cara membandingkan antara net sales atau penjualan bersih dengan operating asset atau modal bisnis.

Dengan dasar kedua faktor di atas, maka secara matematis bisa diketahui besarnya rentabilitas ekonomis yaitu hasil kali antara profit margin serta turnover of operating assets. Apabila ingin memperbesar rentabilitas hemat dengan memperbesar profit margin, ini berarti interaksi dengan usaha untuk menaikkan efisiensi pada bidang produksi, penjualan dan pembenahan administrasi. Sedangkan buat memperbesar rentabilitas ekonomis dengan memperbessar turnover of operating assets, dan herbi kebihaksanaan investasi dana dalam aneka macam aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap.

b. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik kapital sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan keuntungan tersebut dilain pihak (Riyanto, 2001:44). Munawir (2007:33) menyatakan bahwa “rentabilitas modal sendiri merupakan perbandingan antara keuntungan yang tersedia buat pemilik perusahaan menggunakan jumlah modal sendiri yang dimasukan oleh pemilik perusahaan tersebut”.

Dalam perhitungan rentabilitas kapital sendiri hal ini yg wajib dicari merupakan besarnya laba bersih dan jumlah kapital sendiri. Jadi rumusan dari rentabilitas modal sendiri adalah :
                              Laba Bersih
Rentabilitas  =     -------------------------   x 100 %
                         Jumlah Modal Sendiri
Dalam penelitian ini yang dipakai adalah rentabilitas ekonomi. Dimana dari rumusan tadi akan membuat rasio dalam bentuk prosentase. Apabila rasio yang dihasilkan berdasarkan analisis tersebut menampakan prosentase yg lebih akbar berdasarkan standar yang dipengaruhi maka usaha dari perusahaan tersebut selama periode itu berjalan menggunakan baik. Tetapi sebaliknya jika nomor rasio yg dihasilkan lebih mini berdasarkan baku yang sudah ditentukan maka perusahaan tersebut selama periode itu nir bisa memanfaatkan modalnya menggunakan baik.

Faktor- faktor penentu tinggi rendahnya rentabilitas kapital sendiri adalah :

1. Rentabilitas Ekonomi
Tingkat rentabilitas ekonomi dapat mempengaruhi rentabilitas kapital sendiri, dalam hal ini dapat dicermati pada unsur yang berhubungan dengan rentabilitas kapital sendiri. Menurut Riyanto (2001:36), rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara laba dengan kapital sendiri dan modal pinjaman yang digunakan buat membuat laba tersebut serta dinyatakan pada persentase. Maka, jelas rentabilitas ekonomi memiliki hubungan erat menggunakan rentabilitas kapital sendiri mengingat akbar kecilnya laba atau keuntungan menjadi hak para pemilik modal. 

2. Tingkat bunga modal pinjaman
Laba yang diperhitungkan didalam menghitung rentabilitas modal sendiri adalah laba higienis, yaitu laba kotor sesudah dikurangi bunga kapital pinjaman serta pajak perseroan. Semakin tinggi tingkat bunga modal pinjaman yang harus dibayar, berarti akan memeperkecil laba yg menjadi bagian pemilik kapital sendiri.

3. Tingkat pajak pendapatan
Penghasilan kena pajak dihitung menggunakan mengurangi seluruh porto, termasuk penyusutan serta bunga dari pendapatan kotornya. Semakin tinggi tingkat pajak yg ditentukan pemerintah, maka akan memperkecil keuntungan yang sebagai hak bagi pemilik serta sebaliknya. Hal ini menyebabkan rentabilitas kapital sendiri terpengaruh.

PENGERTIAN RENTABILITAS MENURUT TOKOHNYA

Pengertian Rentabilitas Menurut Tokohnya
Rentabilitas suatu perusahaan memberitahuakn perbandingan antara labadengan aktiva atau kapital yang membentuk keuntungan tadi. Dengan istilah lain, rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan buat membuat keuntungan selama periode tertentu.

Rentabilitas ekonomi merupakan cara yg tepat buat mengetahui mengenai efesien tidaknya perusahaan pada menggunakan kapital yang ada. Analisis Rentabilitas Ekonomi menekankan dalam kemungkinan penggunaan dana. Analisis ini menyatakan bahwa dana bisa digunakan kalau taraf bunga dana tersebut lebih kecil dari rentabilitas ekonomi yang mungkin diperoleh karena penggunaan hutang tersebut. Analisis rentabilitas ekonomi juga digunakan untuk mengambarkan peningkatan resiko karena penggunaan dana yang makin akbar. Untuk perusahaan, perhitungan rentabilitas ekonominya adalah perbandingan antara dana yang dikeluarkan serta bunga dengan modal sendiri dan modal asing yg dipergunakan buat membuat keuntungan dan dinyatakan dalam persentase.

Rentabilitas adalah kemampuan dalam membentuk keuntungan, baik dengan menggunakan data eksternal maupun dengan data internal. Dari kedua pernyataan tersebut bisa diambil kesimpulan, bahwa rentabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam membentuk keuntungan selama periode tertentu yg dinyatakan dalam prosentase. Rentabilitas suatu koperasi diukur dengan kesuksesan koperasi serta kemampuan memakai aktiva yang produktif. Dengan demikian rentabilitas suatu koperasi bisa diketahui menggunakan membandingkan antara laba yg diperoleh pada suatu periode dengan jumlah aktiva atau kapital koperasi tersebut.

Salah satu berukuran primer keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan merupakan rentabilitas. Rentabilitas dari Sutrisno (2003 : 18) bahwa : “Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam membentuk keuntungan dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya.

Semua kapital yg bekerja pada dalam perusahaan merupakan modal sendiri dan kapital asing, oleh karena itu buat mengukur besarnya rentabilitas (Sutrisno, 2003 : 5) adalah :
                                      Laba
Rentabilitas     =       --------------- x 100%
                                 Total Modal
Pengertian lain mengenai rentabilitas dikemukakan jua oleh Alma (2000 : 247) yang menyatakan bahwa pengertian rentabilitas mencakup dua hal yaitu :
1. Rentabilitas badan bisnis ialah perbandingan antara pendapatan perusahaan menggunakan kekayaan yg terdapat. Pendapatan ini artinya pendapatan netto selesainya dikurangi pajak.
2. Rentabilitas perusahaan merupakan perbandingan antara pendapatan perusahaan menggunakan kekayaan yg digunakan dalam perusahaan. Ada 2 jenis kekayaan yg terpakai dalam perusahaan, yaitu kekayaan sendiri dan kekayaan atas pinjaman.

Sedangkan pengertian Rentabilitas Ekonomi dari Husnan (2004:73) merupakan : “ Rasio yg mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan karena output operasi yg diukur maka digunakan laba sebelum bunga dan pajak “

Rentabilitas ekonomi berdasarkan Riyanto (2001:36), Bahwa : “ Rentabilitas Ekonomi adalah perbandingan antara keuntungan usaha dengan modal sendiri dan kapital asing yang dipakai buat membentuk laba tersebut dandinyatakan pada persentase “.

Demikian juga pandangan tentang laba merupakan sebagai output kerjasama antara kapital sendiri menggunakan kapital asing. Pandangan lain menyatakan bahwa laba merupakan output berdasarkan modal sendiri dikurangi modal asing. 

Pandangan yang pertama menyebabkan pengertian rentabilitas ekonomi, atau return on investment, yaitu perbandingan antara :
1. Laba yang diperoleh pada perusahaan sebelum dikurangi pajak dan bunga modal asing.
2. Modal asing ditambah kapital sendiri yg terpakai dalam perusahaan.

Pandangan ke 2 mengakibatkan pengertian rentabilitas modal sendiri atau return on equity, yaitu perbandingan antara keuntungan dikurangi pajak serta bunga kapital asing dengan kekayaan sendiri yg terpakai pada perusahaan.

Perhitungan rentabilitas tak jarang dipakai sebagai alat pengukur buat mengetahui apakah perusahaan telah efisien menggunakan modalnya. Untuk mengukur ini, maka rentabilitas perusahaan bisa dibandingkan dari waktu tahun yang kemudian serta tahun sekarang atau dapat juga dibandingkan dengan bisnis homogen lainnya.

Menurut Riyanto (2001:36) faktor-faktor yg mensugesti rate of return (Rentabilitas) adalah: 

1. Volume penjualan 
Salah satu indikator buat mengetahui kemajuan suatu perusahaan merupakan penjualan. Dengan semakin bertambahnya penjualan maka akan menaikan volume pendapatan yang diperoleh perusahaan sehingga porto-biaya akan tertutup jua. Hal ini mendorong perusahaan buat mengefektifkan modal buat mengembangkan usahanya. 

2. Efisiensi penggunaan porto 
Modal yang diperoleh perusahaan buat mengembangkan usahanya wajib dipelihara serta dipertanggungjawabkan secara terbuka. Dengan kata lain penggunaan modal harus dipakai buat usaha yg sempurna menggunakan pengeluaran yg hemat sebagai akibatnya keberhasilan bisnis akan tercapai secara tidak pribadi pula akan menghipnotis taraf rentabilitas. 

3. Profit margin 
Profit margin merupakan laba yang diperbandingkan menggunakan penjualan. Profit margin dipakai buat mengukur taraf laba yang dapat dicapai oleh perusahaan berkaitan dengan penjualan perusahaan. 

4. Struktur modal perusahaan 
Struktur kapital adalah pembiayaan pembelanjaan tetap perusahaan yg terutama pada hutang jangka panjang, saham preferen serta modal saham biasa, tetapi nir termasuk hutang jangka pendek.

Adapun beberapa cara buat menaikkan rentabilitas perusahaan antara lain seperti :
1. Menaikkan profit margin yaitu dengan jalan mengusahakan kenaikan net sales lebih besar daripada kenaikan operating expenses.
2. Menaikkan profit margin menggunakan mengusahakan penurunan sales menggunakan harapan hal ini disertai menggunakan turunnya operating expenses yg jauh lebih besar .
3. Menaikkan turnover of operating assets yaitu dengan mengusahakan kenaikan net sales yg jauh lebih besar daripada kenaikan operating assets.
4. Menaikkan turnover of operating assets menggunakan menurunkan net sales dengan asa operating assets bisa diturunkan lebih banyak.
5. Menaikkan profit margin serta sekaligus turnover of operating assets yaitu mengusahakan kenaikan profit margin serta sekaligus turnover of operating assets.

Jenis-Jenis Rentabilitas
a. Rentabilitas Ekonomi
Menurut Riyanto (2001:36) mengemukakan bahwa : ”Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha menggunakan modal sendiri serta kapital asing yang dipergunakan buat menghasilkan laba tadi serta dinyatakan pada persentase”. Sedangkan Munawir (2007:33) menyatakan bahwa ”rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha menggunakan semua modal yg dipakai (kapital asing serta kapital sendiri)”.

Dalam perhitungan rentabilitas ekonomi keuntungan yang dihitung hanyalah keuntungan yg berasal dari operasi perusahaan yang biasa dianggap laba bisnis. Dengan demikian maka laba yg diperoleh dari usaha diluar perusahaan seperti deviden, tidak diperhitungkan pada menghitung rentabilitas ekonomi.

Rentabilitas = Profit Margin x Operating Assets Turnover Rentabilitas ekonomi bisa dihitung dengan menggunakan rumus, Munawir (2007 : 33) :
    Laba Usaha                   Penjualan Bersih                 
  ------------------- x            ----------------------- x 100 %
 Penjualan Bersih               Modal Usaha


Laba Usaha
----------------- x 100%
Modal Usaha
Rentabilitas ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini merupakan faktor yg mempengaruhi tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi :
1. Operating profit margin, yaitu perbandingan antara laba operasi menggunakan penjualan higienis yg dinyatakan pada persentase. Dimana semakin tinggi profit margin maka semakin tinggi rentabilitas ekonomi
2. Total assets turn over (perputaran total aktiva), yaitu kecepatan berputarnya aktiva bisnis pada suatu periode eksklusif yang diperoleh dengan membandingkan penjualan dengan total aktiva. Dimana meningkat perputaran aktiva maka meningkat rentabilitas ekonomi perusahaan.

Untuk bisa mempertinggi rentabilitas ekonomis atau earning power dari suatu perusahaan, maka faktor-faktor yang menghipnotis earning power adalah menjadi berikut :

1. Profit margin
Profit margin adalah perbandingan antara net operating income menggunakan sales atau penjualan bersih serta dinyatakan pada persentase.

2. Turnover operating asset (tingkat perputaran modal bisnis)
Yaitu menggunakan cara membandingkan antara net sales atau penjualan higienis dengan operating asset atau kapital usaha.

Dengan dasar ke 2 faktor di atas, maka secara matematis dapat diketahui besarnya rentabilitas hemat yaitu hasil kali antara profit margin serta turnover of operating assets. Jika ingin memperbesar rentabilitas hemat dengan memperbesar profit margin, ini berarti hubungan menggunakan bisnis buat meningkatkan efisiensi pada bidang produksi, penjualan serta pembenahan administrasi. Sedangkan buat memperbesar rentabilitas hemat dengan memperbessar turnover of operating assets, dan berhubungan dengan kebihaksanaan investasi dana pada banyak sekali aktiva, baik aktiva lancar juga aktiva tetap.

b. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yg tersedia bagi pemilik kapital sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yg membentuk laba tadi dilain pihak (Riyanto, 2001:44). Munawir (2007:33) menyatakan bahwa “rentabilitas kapital sendiri adalah perbandingan antara keuntungan yg tersedia untuk pemilik perusahaan menggunakan jumlah kapital sendiri yang dimasukan sang pemilik perusahaan tersebut”.

Dalam perhitungan rentabilitas modal sendiri hal ini yang harus dicari ialah besarnya laba higienis serta jumlah kapital sendiri. Jadi rumusan menurut rentabilitas modal sendiri artinya :
                              Laba Bersih
Rentabilitas  =     -------------------------   x 100 %
                         Jumlah Modal Sendiri
Dalam penelitian ini yang digunakan merupakan rentabilitas ekonomi. Dimana dari rumusan tersebut akan membuat rasio pada bentuk prosentase. Apabila rasio yg dihasilkan menurut analisis tadi menampakan prosentase yg lebih besar dari standar yang ditentukan maka usaha berdasarkan perusahaan tadi selama periode itu berjalan menggunakan baik. Tetapi kebalikannya bila nomor rasio yang dihasilkan lebih kecil berdasarkan standar yang telah dipengaruhi maka perusahaan tersebut selama periode itu tidak dapat memanfaatkan modalnya dengan baik.

Faktor- faktor penentu tinggi rendahnya rentabilitas kapital sendiri merupakan :

1. Rentabilitas Ekonomi
Tingkat rentabilitas ekonomi bisa mempengaruhi rentabilitas modal sendiri, dalam hal ini dapat dipandang pada unsur yang berhubungan dengan rentabilitas kapital sendiri. Menurut Riyanto (2001:36), rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara keuntungan dengan modal sendiri dan kapital pinjaman yg dipergunakan buat membentuk laba tadi dan dinyatakan pada persentase. Maka, kentara rentabilitas ekonomi memiliki hubungan erat menggunakan rentabilitas kapital sendiri mengingat besar kecilnya laba atau laba menjadi hak para pemilik kapital. 

2. Tingkat bunga modal pinjaman
Laba yang diperhitungkan didalam menghitung rentabilitas modal sendiri merupakan laba higienis, yaitu laba kotor sehabis dikurangi bunga kapital pinjaman dan pajak perseroan. Semakin tinggi taraf bunga modal pinjaman yg wajib dibayar, berarti akan memeperkecil keuntungan yang sebagai bagian pemilik kapital sendiri.

3. Tingkat pajak pendapatan
Penghasilan kena pajak dihitung dengan mengurangi semua porto, termasuk penyusutan dan bunga dari pendapatan kotornya. Semakin tinggi taraf pajak yg ditentukan pemerintah, maka akan memperkecil laba yang menjadi hak bagi pemilik serta kebalikannya. Hal ini mengakibatkan rentabilitas modal sendiri terpengaruh.