PENGERTIAN RENTABILITAS MENURUT AHLI

Pengertian Rentabilitas Menurut Ahli
Rentabilitas suatu perusahaan menampakan perbandingan antara labadengan aktiva atau kapital yang membentuk laba tadi. Dengan istilah lain, rentabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membuat keuntungan selama periode eksklusif.

Rentabilitas ekonomi adalah cara yg tepat buat mengetahui mengenai efesien tidaknya perusahaan dalam menggunakan kapital yang ada. Analisis Rentabilitas Ekonomi menekankan pada kemungkinan penggunaan dana. Analisis ini menyatakan bahwa dana mampu digunakan bila taraf bunga dana tersebut lebih mini dari rentabilitas ekonomi yg mungkin diperoleh lantaran penggunaan hutang tadi. Analisis rentabilitas ekonomi pula dipergunakan buat menerangkan peningkatan resiko karena penggunaan dana yg makin akbar. Untuk perusahaan, perhitungan rentabilitas ekonominya adalah perbandingan antara dana yang dikeluarkan dan bunga dengan kapital sendiri serta modal asing yang digunakan untuk membentuk laba dan dinyatakan pada persentase.

Rentabilitas adalah kemampuan pada menghasilkan laba, baik menggunakan memakai data eksternal juga menggunakan data internal. Dari ke 2 pernyataan tadi dapat diambil konklusi, bahwa rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam membentuk keuntungan selama periode tertentu yg dinyatakan dalam prosentase. Rentabilitas suatu koperasi diukur dengan kesuksesan koperasi dan kemampuan memakai aktiva yang produktif. Dengan demikian rentabilitas suatu koperasi dapat diketahui menggunakan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode menggunakan jumlah aktiva atau kapital koperasi tersebut.

Salah satu ukuran primer keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan merupakan rentabilitas. Rentabilitas berdasarkan Sutrisno (2003 : 18) bahwa : “Rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam membentuk keuntungan menggunakan seluruh kapital yang bekerja didalamnya.

Semua kapital yg bekerja pada dalam perusahaan adalah kapital sendiri serta modal asing, sang karenanya buat mengukur besarnya rentabilitas (Sutrisno, 2003 : 5) adalah :
                                      Laba
Rentabilitas     =        ----------------  x 100persen
                                 Total Modal
Pengertian lain mengenai rentabilitas dikemukakan pula oleh Alma (2000 : 247) yang menyatakan bahwa pengertian rentabilitas mencakup 2 hal yaitu :
1. Rentabilitas badan usaha ialah perbandingan antara pendapatan perusahaan menggunakan kekayaan yg terdapat. Pendapatan ini merupakan pendapatan netto selesainya dikurangi pajak.

2. Rentabilitas perusahaan ialah perbandingan antara pendapatan perusahaan menggunakan kekayaan yang dipakai dalam perusahaan. Ada dua jenis kekayaan yang terpakai pada perusahaan, yaitu kekayaan sendiri serta kekayaan atas pinjaman.

Sedangkan pengertian Rentabilitas Ekonomi menurut Husnan (2004:73) adalah : “ Rasio yg mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh keuntungan berdasarkan operasi perusahaan karena hasil operasi yg diukur maka dipergunakan keuntungan sebelum bunga dan pajak “

Rentabilitas ekonomi dari Riyanto (2001:36), Bahwa : “ Rentabilitas Ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha menggunakan modal sendiri serta kapital asing yang dipakai untuk menghasilkan keuntungan tersebut dandinyatakan pada persentase “.

Demikian pula pandangan tentang laba merupakan sebagai hasil kerjasama antara kapital sendiri dengan kapital asing. Pandangan lain menyatakan bahwa laba merupakan hasil menurut kapital sendiri dikurangi modal asing. 

Pandangan yang pertama menyebabkan pengertian rentabilitas ekonomi, atau return on investment, yaitu perbandingan antara :
1. Laba yg diperoleh dalam perusahaan sebelum dikurangi pajak serta bunga modal asing.
2. Modal asing ditambah kapital sendiri yg terpakai dalam perusahaan.

Pandangan ke 2 menimbulkan pengertian rentabilitas kapital sendiri atau return on equity, yaitu perbandingan antara keuntungan dikurangi pajak dan bunga kapital asing menggunakan kekayaan sendiri yang terpakai pada perusahaan.

Perhitungan rentabilitas seringkali dipakai menjadi indera pengukur buat mengetahui apakah perusahaan sudah efisien memakai modalnya. Untuk mengukur ini, maka rentabilitas perusahaan dapat dibandingkan berdasarkan ketika tahun yang kemudian serta tahun sekarang atau dapat jua dibandingkan menggunakan bisnis homogen lainnya.

Menurut Riyanto (2001:36) faktor-faktor yang mempengaruhi rate of return (Rentabilitas) merupakan: 

1. Volume penjualan 
Salah satu indikator buat mengetahui kemajuan suatu perusahaan adalah penjualan. Dengan semakin bertambahnya penjualan maka akan menaikan volume pendapatan yg diperoleh perusahaan sebagai akibatnya porto-porto akan tertutup jua. Hal ini mendorong perusahaan buat mengefektifkan modal untuk mengembangkan usahanya. 

2. Efisiensi penggunaan biaya  
Modal yang diperoleh perusahaan buat membuatkan usahanya harus dipelihara serta dipertanggungjawabkan secara terbuka. Dengan istilah lain penggunaan modal wajib digunakan buat bisnis yang sempurna menggunakan pengeluaran yang irit sehingga keberhasilan usaha akan tercapai secara nir pribadi pula akan mensugesti tingkat rentabilitas. 

3. Profit margin 
Profit margin merupakan keuntungan yang diperbandingkan dengan penjualan. Profit margin digunakan buat mengukur tingkat laba yg bisa dicapai sang perusahaan berkaitan menggunakan penjualan perusahaan. 

4. Struktur modal perusahaan 
Struktur kapital merupakan pembiayaan pembelanjaan tetap perusahaan yg terutama dalam hutang jangka panjang, saham preferen serta modal saham biasa, tetapi nir termasuk hutang jangka pendek.

Adapun beberapa cara buat menaikkan rentabilitas perusahaan diantaranya seperti :
1. Menaikkan profit margin yaitu dengan jalan mengusahakan kenaikan net sales lebih akbar daripada kenaikan operating expenses.
2. Menaikkan profit margin dengan mengusahakan penurunan sales dengan harapan hal ini disertai dengan turunnya operating expenses yang jauh lebih besar .
3. Menaikkan turnover of operating assets yaitu dengan mengusahakan kenaikan net sales yg jauh lebih akbar daripada kenaikan operating assets.
4. Menaikkan turnover of operating assets dengan menurunkan net sales dengan harapan operating assets dapat diturunkan lebih banyak.
5. Menaikkan profit margin dan sekaligus turnover of operating assets yaitu mengusahakan kenaikan profit margin serta sekaligus turnover of operating assets.

Jenis-Jenis Rentabilitas
a. Rentabilitas Ekonomi
Menurut Riyanto (2001:36) mengemukakan bahwa : ”Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba bisnis dengan kapital sendiri dan modal asing yang digunakan buat membentuk keuntungan tadi serta dinyatakan dalam persentase”. Sedangkan Munawir (2007:33) menyatakan bahwa ”rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara keuntungan usaha menggunakan seluruh kapital yg dipakai (modal asing serta modal sendiri)”.

Dalam perhitungan rentabilitas ekonomi laba yg dihitung hanyalah keuntungan yg dari berdasarkan operasi perusahaan yang biasa disebut laba usaha. Dengan demikian maka laba yang diperoleh berdasarkan bisnis diluar perusahaan seperti deviden, nir diperhitungkan dalam menghitung rentabilitas ekonomi.

Rentabilitas = Profit Margin x Operating Assets Turnover Rentabilitas ekonomi dapat dihitung dengan memakai rumus, Munawir (2007 : 33) :
    Laba Usaha                   Penjualan Bersih                 
   -------------------      x      -------------------------   x 100 %
 PenjualanBersih               Modal Usaha


Laba Usaha
------------------    x 100%
Modal Usaha

Rentabilitas ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini merupakan faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi :
1. Operating profit margin, yaitu perbandingan antara laba operasi dengan penjualan higienis yang dinyatakan dalam persentase. Dimana semakin tinggi profit margin maka meningkat rentabilitas ekonomi
2. Total assets turn over (perputaran total aktiva), yaitu kecepatan berputarnya aktiva bisnis dalam suatu periode eksklusif yang diperoleh dengan membandingkan penjualan menggunakan total aktiva. Dimana semakin tinggi perputaran aktiva maka meningkat rentabilitas ekonomi perusahaan.

Untuk bisa menaikkan rentabilitas irit atau earning power berdasarkan suatu perusahaan, maka faktor-faktor yg menghipnotis earning power merupakan menjadi berikut :

1. Profit margin
Profit margin merupakan perbandingan antara net operating income menggunakan sales atau penjualan bersih serta dinyatakan dalam persentase.

2. Turnover operating asset (taraf perputaran modal bisnis)
Yaitu menggunakan cara membandingkan antara net sales atau penjualan higienis dengan operating asset atau kapital bisnis.

Dengan dasar ke 2 faktor di atas, maka secara matematis bisa diketahui besarnya rentabilitas ekonomis yaitu hasil kali antara profit margin dan turnover of operating assets. Apabila ingin memperbesar rentabilitas ekonomis dengan memperbesar profit margin, ini berarti interaksi dengan usaha buat mempertinggi efisiensi di bidang produksi, penjualan dan pembenahan administrasi. Sedangkan buat memperbesar rentabilitas ekonomis menggunakan memperbessar turnover of operating assets, serta berhubungan dengan kebihaksanaan investasi dana pada banyak sekali aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap.

b. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri merupakan perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik kapital sendiri disatu pihak menggunakan jumlah modal sendiri yg menghasilkan laba tadi dilain pihak (Riyanto, 2001:44). Munawir (2007:33) menyatakan bahwa “rentabilitas modal sendiri merupakan perbandingan antara keuntungan yang tersedia buat pemilik perusahaan dengan jumlah modal sendiri yg dimasukan sang pemilik perusahaan tadi”.

Dalam perhitungan rentabilitas modal sendiri hal ini yang wajib dicari artinya besarnya untung bersih dan jumlah modal sendiri. Jadi rumusan dari rentabilitas modal sendiri merupakan :
                              Laba Bersih
Rentabilitas =     ----------------------      x 100 %
                         Jumlah Modal Sendiri
Dalam penelitian ini yang digunakan merupakan rentabilitas ekonomi. Dimana menurut rumusan tersebut akan membuat rasio dalam bentuk prosentase. Apabila rasio yg didapatkan dari analisis tersebut menunjukkan prosentase yg lebih besar dari standar yg dipengaruhi maka usaha dari perusahaan tersebut selama periode itu berjalan menggunakan baik. Tetapi sebaliknya bila nomor rasio yg didapatkan lebih kecil dari baku yg sudah dipengaruhi maka perusahaan tadi selama periode itu nir bisa memanfaatkan modalnya dengan baik.

Faktor- faktor penentu tinggi rendahnya rentabilitas modal sendiri adalah :

1. Rentabilitas Ekonomi
Tingkat rentabilitas ekonomi bisa menghipnotis rentabilitas modal sendiri, dalam hal ini dapat dilihat dalam unsur yang berhubungan dengan rentabilitas kapital sendiri. Menurut Riyanto (2001:36), rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara keuntungan menggunakan kapital sendiri dan modal pinjaman yang dipergunakan buat membuat keuntungan tadi serta dinyatakan dalam persentase. Maka, jelas rentabilitas ekonomi memiliki interaksi erat menggunakan rentabilitas modal sendiri mengingat akbar kecilnya keuntungan atau laba sebagai hak para pemilik modal. 

2. Tingkat bunga modal pinjaman
Laba yg diperhitungkan didalam menghitung rentabilitas kapital sendiri merupakan laba higienis, yaitu laba kotor selesainya dikurangi bunga modal pinjaman serta pajak perseroan. Semakin tinggi taraf bunga kapital pinjaman yg wajib dibayar, berarti akan memeperkecil keuntungan yang sebagai bagian pemilik modal sendiri.

3. Tingkat pajak pendapatan
Penghasilan kena pajak dihitung menggunakan mengurangi seluruh porto, termasuk penyusutan serta bunga menurut pendapatan kotornya. Semakin tinggi tingkat pajak yg dipengaruhi pemerintah, maka akan memperkecil keuntungan yg sebagai hak bagi pemilik dan kebalikannya. Hal ini menyebabkan rentabilitas kapital sendiri terpengaruh.

Tinjauan Empirik
Sebagai acuan dari penilitian ini dikemukakan pula penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu :

Faqih Nabhan (2001) melakukan penelitian terhadap imbas leverage keuangan terhadap retur saham, pertumbuhan penjualan serta laba operasi perusahaan go public yg terdaftar pada Bursa Efek Jakarta. Adapun jumlah sampel menurut penelitian tersebut sebesar 173 perusahaan berdasarkan populasi 281 perusahaan. Dalam penelitiannya Faqih Nabhan memperlihatkan bahwa nir ada imbas yang berarti Leverage keuangan terhadap perubahan return harga saham, akan namun di variabel terikat yang lain yaitu pertumbuhan penjualan, leverage keuangan berpengaruh positif signifikan. Sedangkan terhadap keuntungan operasi kembali Leverage keuangan berpengaruh negatif signifikan.

Nur Asida (2006) juga melakukan penelitian tentang Leverage keuangan terhadap laba atas kapital sendiri (ROE) pada PT. Semen Tonasa. Penelitian tersebut menggunakan data laporan keuangan PT. Semen Tonasa Kab. Pangkep periode 2000 – 2004. Dari penelitian ini menerangkan bahwa Leverage keuangan menurut perusahaan ternyata memilik impak negatif terhadap laba atas kapital sendiri menurut PT. Semen Tonasa Kab. Pangkep.

Jaidin Ali (2007) melakukan penelitian tentang leverage keuangan jua, Ali Jaidin meneliti mengenai analisis Leverage Keuangan dalam PT. Sepatu BATA, dalam penelitian ini Ali Jaidin menggunakan data laporan keuangan PT. Sepatu BATA tahun 1999 – 2000. Selanjutnya, Ali Jaidin mengemukakan bahwa setiap 1% perubahan EBIT akan mengakibatkan perubahan EPS sebesar dua,36% menggunakan arah yg sama.

Kerangka Pikir
PT. Panconin Cipta Perkasa adalah adalah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa konstruksi, dimana dalam menjalankan aktivitas usahanya maka perusahaan perlu memperhatikan financial leverage, yakni kemampuan perusahaan pada memakai aktiva atau dana yang mempunyai beban dengan tujuan untuk memperbesar taraf penghasilan (return) bagi pemilik perusahaan, hal ini perlu dilakukan oleh perusahaan mengingat sebagai perusahaan konstruksi maka perusahaan perlu melakukan analisis rasio leverage, karena sangat berpengaruh terhadap rentabilitas perusahaan atau kemampuan perusahaan dalam membentuk laba atau keuntungan, dimana rentabilitas perusahaan terdiri atas dua bagian yakni : rentabilitas perusahaan serta rentabilitas modal sendiri, hal ini dimaksudkan supaya dapat dijadikan menjadi indera pengambilan keputusan keuangan perusahaan. Untuk lebih jelasnya akan disajikan kerangka pikir melalui skema berikut ini :

Gambar Kerangka Pikir

Hipotesis
Mengacu pada masalah utama yg dikemukakan sebelumnya, sebagai jawaban sementara yang sanggup penulis simpulkan adalah : "Diduga bahwa financial leverage serta operating leverage yg diterapkan oleh PT. Panconin Cipta Perkasa mempunyai efek yang positif serta signifikan terhadap rentabilitas perusahaan."

Analisis Rentabilitas
Rentabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara keuntungan menggunakan kapital dalam aktivitas perusahaan sebagai perusahaan general kontraktor. Oleh lantaran itulah buat melihat bagaimana perkembangan rentabilitas modal selama 5 tahun terakhir maka diperlukan analisis rentabilitas.

Dalam kaitannya menggunakan uraian tersebut pada atas, maka rentabilitas kapital sendiri dapat ditentukan melalui perhitungan dibawah ini :

1. Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas ekonomi adalah analisis yg dipakai buat mengukur efisiensi penggunaan modal pada pada perusahaan dengan menggunakan rumus :
               EBIT
      --------------------- x 100 %
              Total aktiva 

Berdasarkan formulasi tadi di atas, maka besarnya rentabilitas irit selama tahun 2006 s/d 2011 dapat ditinjau melalui perhitungan dibawah ini :

a. Tahun 2007
Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2007 dapat ditentukan sebagai berikut :
2.763.196.380
RE  2007 = --------------------    x 100 %
13.713.133.340
               = 20,15persen

b. Tahun 2008
Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2008 bisa ditentukan sebagai berikut :
3.274.122.545
RE  2008 =  -----------------------  x 100  %
14.732.837.330        
               = 22,22persen

c. Tahun 2009
Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2009 bisa dipengaruhi sebagai berikut :
3.951.090.170
RE  2009 =  ----------------------    x 100 %
15.800.303.275
               =  25,01 %

d. Tahun 2010
Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut :
                       3.291.627.950
RE  2009   =  ---------------------   x100  %
 15.504.745.620
               =  21,23 %
e. Tahun 2011
Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2011 dapat ditentukan :
                     2.859.763.040
RE  2010   =  ------------------     x 100  %
14.192.372.400
               =  20,15persen
2. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri yaitu suatu analisis buat mengetahui kemampuan perusahaan menggunakan modal sendiri yg bekerja di dalamnya buat membuat laba dengan rumus :
                     E A T
    ---------------------------------- x 100 %
       Jumlah ModalSendiri
Adapun besarnya rentabilitas kapital sendiri selama tahun 2007 s/d tahun 2011 dapat dilihat melalui perhitungan dibawah ini :

a. Tahun 2007
Besarnya rentabilitas kapital sendiri selama tahun 2007 dapat ditentukan sebagai berikut :
                              1.743.310.675
   RMS 2007   =   ---------------------  x 100 %
5.271.570.775
                     = 33,07 %
b. Tahun 2008
Besarnya rentabilitas kapital sendiri selama tahun 2008 dapat ditentukan menjadi berikut :
          dua.146.497.715
   RMS 2008   =  --------------------   x 100 %
          lima.774.619.215
                     = 37,17 %
c. Tahun 2009
Besarnya rentabilitas kapital sendiri selama tahun 2009 bisa ditentukan sebagai berikut :
                            dua.609.223.730
   RMS 2009   =  --------------------      x 100%
          6.466.871.180
                     =  40,35 %

d. Tahun 2010
Besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut :
                           2.084.133.720
   RMS 2010    = --------------------    x 100%
 6.041.781.170
                     =  34,50%

e. Tahun 2011
Besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2011 dapat dipengaruhi sebagai berikut :
                          1.685.230.380
   RMS 2011   = -------------------    x 100 %
5.753.922.080
                      =  29,29persen
Untuk detail dapat disajikan hasil perhitungan rentabilitas perusahaan buat bisa dipandang dalam tabel berikut adalah :

Tabel  PT. Panconin Cipta Perkasa di Makassar Hasil Perhitungan Rentabilitas Perusahaan Tahun 2007-2011
Tahun
Rentabilitas Ekonomi (%)
Rentabilitas Modal Sendiri (%)
Rata-homogen Rentabilitas Perusahaan (%)
2007
20,15
33,07
26,61
2008
22,22
37,17
29,70
2009
25,01
40,35
32,68
2010
21,23
34,50
27,86
2011
20,15
29,29
24,72
Sumber : Hasil olahan data, 2012

Berdasarkan tabel  yakni hasil pertumbuhan rentabilitas perusahaan yg menunjukkan bahwa buat tahun 2007-2009 mengalami kenaikan yg disebabkan lantaran keuntungan operasional meningkat sedangkan dalam tahun 2010 s/d 2011 mengalami penurunan yang ditimbulkan karena keuntungan bisnis perusahaan mengalami penurunan.

Analisis Regresi dan Korelasi
Analisis regresi dan korelasi digunakan buat mengukur dampak dan hubungan antara financial leverage (DFL) dan operating leverage (DOL) terhadap rentabilitas perusahaan. Tetapi sebelumnya akan disajikan data regresi yang dapat dilihat pada tabel  yaitu menjadi berikut :

Tabel Data Regresi Financial Leverage serta Operating Leverage menggunakan Rentabilitas Perusahaan Tahun 2007-2011
Tahun
Financial Leverage (DFL)
Operating Leverage (DOL)
Rentabilitas Perusahaan
Rata-rata
RE
RMS
2007
1,67
1,0
20,15
33,07
26,61
2008
1,25
1,57
22,22
37,17
29,70
2009
0,97
1,33
25,01
40,35
32,68
2010
1,21
-1,47
21,23
34,50
27,86
2011
1,46
-1,96
20,15
29,29
24,72
Sumber : Hasil olahan data, 2012

Berdasarkan tabel  yakni data regresi antara financial leverage serta operating leverage terhadap rentabilitas perusahaan yg memperlihatkan financial leverage serta operating leverage menggunakan rentabilitas perusahaan dan financial leverage (DFL) meningkat buat setiap tahun namun operating leverage buat tahun 2007-2009 semakin tinggi, tetapi tahun 2010-2011 menurun. Sedangkan ditinjau menurut rentabilitas perusahaan nampak buat dua tahun terakhir (tahun 2010 serta 2011) meningkat. Oleh lantaran itulah perlu dilakukan pengujian regresi yaitu sebagai berikut :

Tabel Hasil Olahan Data Regresi Financial Leverage (DFL) serta Operating Leverage (DOL) menggunakan Rentabilitas Perusahaan
Model
Unstandardized Coefficient
Standart Coefficient
(Beta)
t hitung
Sig
B
Std Error
Constant
39,055




DFL
-8,256
1,19
-0,723
-6,942
0,020
DOL
1,015
0,19
-0,559
5,362
0,033
    R             = 0,989                                F hit = 46,585
    R square = 0,979                                Sig   = 0,021
Sumber : Data diolah, 2012


Berdasarkan tabel 4.9 yakni output olahan data regresi diperoleh persamaan regresi yaitu menjadi berikut :
Y = 39,055 – 8,256 X1 + 1,015 X2
Dari hasil tadi diatas yg menampakan bahwa efek antara financial leverage dengan rentabilitas perusahaan yang memberitahuakn ada dampak yang negatif dengan rentabilitas perusahaan. Dimana dengan adanya peningkatan financial leverage akan bisa menyebabkan rentabilitas perusahaan menurun sebesar 8,256%. Sedangkan dicermati berdasarkan output uji parsial, nampak bahwa menggunakan nilai sig sebanyak 0,020 < 0,05, lantaran nilai sig < 0,05 berarti ada impak yg signifikan antara financial leverage menggunakan rentabilitas perusahaan. Faktor yang mengakibatkan adanya kenaikan DFL (Financial Leverage) sehingga rentabilitas perusahaan menurun, sebab dengan adanya kenaikan modal pinjaman akan berdampak terhadap peningkatan beban bunga yg dalam gilirannya akan mengurangi laba higienis sehabis pajak.

Kemudian dicermati menurut hasil uji regresi antara operating leverage (DOL) dengan rentabilitas perusahaan nampak bahwa antara operating leverage (DOL) menggunakan rentabilitas perusahaan mempunyai impak yg positif. Dimana semakin tinggi operating leverage maka rentabilitas perusahaan semakin tinggi, sedangkan ditinjau berdasarkan output uji parsial terlihat nilai sig 0,033 < 0,05 berarti ada efek yang signifikan antara operating leverage menggunakan rentabilitas perusahaan.

Selanjutnya dicermati menurut nilai r yaitu sebesar 0,989 yang adalah bahwa financial leverage serta operating leverage memiliki hubungan yang bertenaga menggunakan rentabilitas perusahaan. Sedangkan nilai R2 = 0,979 yang artinya bahwa 97,9% variabel financial leverage serta operating leverage sanggup menyebutkan variasi naik atau turunnya nilai rentabilitas perusahaan. Sedangkan sisanya sebesar (100 – 97,9 = dua,1%) dijelaskan oleh variabel lain di luar model yg diteliti. Dari hasil uji serempak (uji F) yang dilakukan ternyata F hitung = 46,585 serta sig 0,021 yg berarti bahwa masih ada impak secara bersama-sama / serempak financial leverage dan operating leverage terhadap rentabilitas perusahaan.

PENGERTIAN RENTABILITAS MENURUT AHLI

Pengertian Rentabilitas Menurut Ahli
Rentabilitas suatu perusahaan menampakan perbandingan antara labadengan aktiva atau kapital yg menghasilkan laba tadi. Dengan istilah lain, rentabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan buat membuat keuntungan selama periode eksklusif.

Rentabilitas ekonomi merupakan cara yg tepat buat mengetahui tentang efesien tidaknya perusahaan pada menggunakan modal yg ada. Analisis Rentabilitas Ekonomi menekankan pada kemungkinan penggunaan dana. Analisis ini menyatakan bahwa dana sanggup digunakan kalau tingkat bunga dana tadi lebih mini menurut rentabilitas ekonomi yang mungkin diperoleh lantaran penggunaan hutang tersebut. Analisis rentabilitas ekonomi pula dipergunakan buat membuktikan peningkatan resiko karena penggunaan dana yang makin akbar. Untuk perusahaan, perhitungan rentabilitas ekonominya merupakan perbandingan antara dana yang dimuntahkan dan bunga dengan modal sendiri serta modal asing yang digunakan buat membuat keuntungan dan dinyatakan dalam persentase.

Rentabilitas adalah kemampuan dalam membentuk laba, baik menggunakan memakai data eksternal maupun menggunakan data internal. Dari ke 2 pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam membentuk laba selama periode eksklusif yg dinyatakan pada prosentase. Rentabilitas suatu koperasi diukur menggunakan kesuksesan koperasi dan kemampuan memakai aktiva yg produktif. Dengan demikian rentabilitas suatu koperasi bisa diketahui menggunakan membandingkan antara laba yang diperoleh pada suatu periode dengan jumlah aktiva atau kapital koperasi tersebut.

Salah satu berukuran utama keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan merupakan rentabilitas. Rentabilitas dari Sutrisno (2003 : 18) bahwa : “Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan pada menghasilkan laba dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya.

Semua modal yg bekerja pada dalam perusahaan adalah modal sendiri dan kapital asing, sang karena itu buat mengukur besarnya rentabilitas (Sutrisno, 2003 : 5) adalah :
                                      Laba
Rentabilitas     =        ----------------  x 100persen
                                 Total Modal
Pengertian lain mengenai rentabilitas dikemukakan juga oleh Alma (2000 : 247) yang menyatakan bahwa pengertian rentabilitas mencakup dua hal yaitu :
1. Rentabilitas badan usaha ialah perbandingan antara pendapatan perusahaan dengan kekayaan yg terdapat. Pendapatan ini merupakan pendapatan netto sehabis dikurangi pajak.

2. Rentabilitas perusahaan ialah perbandingan antara pendapatan perusahaan dengan kekayaan yg digunakan pada perusahaan. Ada 2 jenis kekayaan yang terpakai pada perusahaan, yaitu kekayaan sendiri dan kekayaan atas pinjaman.

Sedangkan pengertian Rentabilitas Ekonomi dari Husnan (2004:73) merupakan : “ Rasio yang mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba berdasarkan operasi perusahaan karena hasil operasi yg diukur maka digunakan keuntungan sebelum bunga serta pajak “

Rentabilitas ekonomi dari Riyanto (2001:36), Bahwa : “ Rentabilitas Ekonomi adalah perbandingan antara keuntungan usaha menggunakan kapital sendiri serta modal asing yang dipakai buat membuat keuntungan tersebut dandinyatakan pada persentase “.

Demikian pula pandangan mengenai keuntungan merupakan sebagai output kerjasama antara modal sendiri dengan modal asing. Pandangan lain menyatakan bahwa laba adalah hasil berdasarkan modal sendiri dikurangi kapital asing. 

Pandangan yg pertama mengakibatkan pengertian rentabilitas ekonomi, atau return on investment, yaitu perbandingan antara :
1. Laba yang diperoleh pada perusahaan sebelum dikurangi pajak dan bunga kapital asing.
2. Modal asing ditambah kapital sendiri yg terpakai pada perusahaan.

Pandangan ke 2 mengakibatkan pengertian rentabilitas kapital sendiri atau return on equity, yaitu perbandingan antara keuntungan dikurangi pajak dan bunga modal asing dengan kekayaan sendiri yang terpakai dalam perusahaan.

Perhitungan rentabilitas sering dipakai sebagai indera pengukur buat mengetahui apakah perusahaan telah efisien menggunakan modalnya. Untuk mengukur ini, maka rentabilitas perusahaan bisa dibandingkan berdasarkan ketika tahun yang kemudian serta tahun kini atau bisa jua dibandingkan dengan usaha homogen lainnya.

Menurut Riyanto (2001:36) faktor-faktor yg mempengaruhi rate of return (Rentabilitas) merupakan: 

1. Volume penjualan 
Salah satu indikator buat mengetahui kemajuan suatu perusahaan merupakan penjualan. Dengan semakin bertambahnya penjualan maka akan menaikan volume pendapatan yang diperoleh perusahaan sehingga biaya -biaya akan tertutup pula. Hal ini mendorong perusahaan buat mengefektifkan kapital buat membuatkan usahanya. 

2. Efisiensi penggunaan porto 
Modal yang diperoleh perusahaan buat berbagi usahanya harus dipelihara dan dipertanggungjawabkan secara terbuka. Dengan kata lain penggunaan modal wajib dipakai buat usaha yang sempurna dengan pengeluaran yg hemat sehingga keberhasilan bisnis akan tercapai secara tidak pribadi juga akan mensugesti tingkat rentabilitas. 

3. Profit margin 
Profit margin merupakan laba yg diperbandingkan dengan penjualan. Profit margin dipakai buat mengukur taraf keuntungan yang dapat dicapai sang perusahaan berkaitan dengan penjualan perusahaan. 

4. Struktur kapital perusahaan 
Struktur modal merupakan pembiayaan pembelanjaan permanen perusahaan yg terutama pada hutang jangka panjang, saham preferen dan modal saham biasa, tetapi tidak termasuk hutang jangka pendek.

Adapun beberapa cara untuk meningkatkan rentabilitas perusahaan antara lain seperti :
1. Menaikkan profit margin yaitu dengan jalan mengusahakan kenaikan net sales lebih besar daripada kenaikan operating expenses.
2. Menaikkan profit margin dengan mengusahakan penurunan sales menggunakan harapan hal ini disertai menggunakan turunnya operating expenses yg jauh lebih besar .
3. Menaikkan turnover of operating assets yaitu menggunakan mengusahakan kenaikan net sales yang jauh lebih akbar daripada kenaikan operating assets.
4. Menaikkan turnover of operating assets dengan menurunkan net sales menggunakan harapan operating assets bisa diturunkan lebih banyak.
5. Menaikkan profit margin dan sekaligus turnover of operating assets yaitu mengusahakan kenaikan profit margin serta sekaligus turnover of operating assets.

Jenis-Jenis Rentabilitas
a. Rentabilitas Ekonomi
Menurut Riyanto (2001:36) mengemukakan bahwa : ”Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri serta modal asing yang dipergunakan buat membentuk laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase”. Sedangkan Munawir (2007:33) menyatakan bahwa ”rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara keuntungan bisnis menggunakan seluruh kapital yg dipakai (kapital asing serta modal sendiri)”.

Dalam perhitungan rentabilitas ekonomi keuntungan yg dihitung hanyalah keuntungan yg dari menurut operasi perusahaan yang biasa diklaim laba usaha. Dengan demikian maka keuntungan yang diperoleh menurut bisnis diluar perusahaan misalnya deviden, tidak diperhitungkan dalam menghitung rentabilitas ekonomi.

Rentabilitas = Profit Margin x Operating Assets Turnover Rentabilitas ekonomi dapat dihitung menggunakan memakai rumus, Munawir (2007 : 33) :
    Laba Usaha                   Penjualan Bersih                 
   -------------------      x      -------------------------   x 100 %
 PenjualanBersih               Modal Usaha


Laba Usaha
------------------    x 100%
Modal Usaha

Rentabilitas ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini adalah faktor yang menghipnotis tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi :
1. Operating profit margin, yaitu perbandingan antara laba operasi menggunakan penjualan higienis yg dinyatakan dalam persentase. Dimana meningkat profit margin maka meningkat rentabilitas ekonomi
2. Total assets turn over (perputaran total aktiva), yaitu kecepatan berputarnya aktiva bisnis dalam suatu periode eksklusif yang diperoleh menggunakan membandingkan penjualan menggunakan total aktiva. Dimana semakin tinggi perputaran aktiva maka semakin tinggi rentabilitas ekonomi perusahaan.

Untuk dapat menaikkan rentabilitas ekonomis atau earning power dari suatu perusahaan, maka faktor-faktor yg mempengaruhi earning power merupakan menjadi berikut :

1. Profit margin
Profit margin merupakan perbandingan antara net operating income menggunakan sales atau penjualan bersih dan dinyatakan pada persentase.

2. Turnover operating asset (tingkat perputaran modal bisnis)
Yaitu dengan cara membandingkan antara net sales atau penjualan higienis dengan operating asset atau modal bisnis.

Dengan dasar kedua faktor di atas, maka secara matematis dapat diketahui besarnya rentabilitas ekonomis yaitu hasil kali antara profit margin dan turnover of operating assets. Jika ingin memperbesar rentabilitas hemat dengan memperbesar profit margin, ini berarti interaksi menggunakan bisnis buat meningkatkan efisiensi pada bidang produksi, penjualan dan pembenahan administrasi. Sedangkan buat memperbesar rentabilitas hemat menggunakan memperbessar turnover of operating assets, serta herbi kebihaksanaan investasi dana dalam aneka macam aktiva, baik aktiva lancar juga aktiva tetap.

b. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri merupakan perbandingan antara jumlah keuntungan yg tersedia bagi pemilik kapital sendiri disatu pihak dengan jumlah kapital sendiri yg membentuk laba tadi dilain pihak (Riyanto, 2001:44). Munawir (2007:33) menyatakan bahwa “rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara laba yg tersedia buat pemilik perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang dimasukan sang pemilik perusahaan tersebut”.

Dalam perhitungan rentabilitas modal sendiri hal ini yg wajib dicari ialah besarnya laba higienis serta jumlah kapital sendiri. Jadi rumusan dari rentabilitas modal sendiri ialah :
                              Laba Bersih
Rentabilitas =     ----------------------      x 100 %
                         Jumlah Modal Sendiri
Dalam penelitian ini yg dipakai adalah rentabilitas ekonomi. Dimana berdasarkan rumusan tersebut akan menghasilkan rasio dalam bentuk prosentase. Apabila rasio yg dihasilkan menurut analisis tersebut menunjukkan prosentase yang lebih akbar berdasarkan standar yg ditentukan maka bisnis dari perusahaan tersebut selama periode itu berjalan menggunakan baik. Namun kebalikannya jika angka rasio yg dihasilkan lebih mini berdasarkan standar yg sudah ditentukan maka perusahaan tersebut selama periode itu tidak dapat memanfaatkan modalnya dengan baik.

Faktor- faktor penentu tinggi rendahnya rentabilitas kapital sendiri adalah :

1. Rentabilitas Ekonomi
Tingkat rentabilitas ekonomi bisa mensugesti rentabilitas modal sendiri, dalam hal ini dapat ditinjau dalam unsur yang herbi rentabilitas modal sendiri. Menurut Riyanto (2001:36), rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba dengan modal sendiri dan modal pinjaman yg digunakan buat menghasilkan keuntungan tersebut serta dinyatakan dalam persentase. Maka, kentara rentabilitas ekonomi memiliki hubungan erat dengan rentabilitas kapital sendiri mengingat besar kecilnya laba atau laba sebagai hak para pemilik modal. 

2. Tingkat bunga kapital pinjaman
Laba yg diperhitungkan didalam menghitung rentabilitas kapital sendiri adalah laba higienis, yaitu laba kotor selesainya dikurangi bunga modal pinjaman dan pajak perseroan. Semakin tinggi tingkat bunga modal pinjaman yang wajib dibayar, berarti akan memeperkecil laba yg menjadi bagian pemilik modal sendiri.

3. Tingkat pajak pendapatan
Penghasilan kena pajak dihitung dengan mengurangi seluruh porto, termasuk penyusutan serta bunga dari pendapatan kotornya. Semakin tinggi taraf pajak yg dipengaruhi pemerintah, maka akan memperkecil keuntungan yang menjadi hak bagi pemilik dan kebalikannya. Hal ini menyebabkan rentabilitas modal sendiri terpengaruh.

Tinjauan Empirik
Sebagai acuan dari penilitian ini dikemukakan juga penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu :

Faqih Nabhan (2001) melakukan penelitian terhadap impak leverage keuangan terhadap retur saham, pertumbuhan penjualan dan keuntungan operasi perusahaan go public yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta. Adapun jumlah sampel dari penelitian tersebut sebanyak 173 perusahaan dari populasi 281 perusahaan. Dalam penelitiannya Faqih Nabhan menampakan bahwa tidak ada efek yang berarti Leverage keuangan terhadap perubahan return harga saham, akan tetapi pada variabel terikat yg lain yaitu pertumbuhan penjualan, leverage keuangan berpengaruh positif signifikan. Sedangkan terhadap keuntungan operasi kembali Leverage keuangan berpengaruh negatif signifikan.

Nur Asida (2006) pula melakukan penelitian mengenai Leverage keuangan terhadap laba atas kapital sendiri (ROE) pada PT. Semen Tonasa. Penelitian tersebut memakai data laporan keuangan PT. Semen Tonasa Kab. Pangkep periode 2000 – 2004. Dari penelitian ini memberitahuakn bahwa Leverage keuangan menurut perusahaan ternyata memilik pengaruh negatif terhadap keuntungan atas modal sendiri dari PT. Semen Tonasa Kab. Pangkep.

Jaidin Ali (2007) melakukan penelitian mengenai leverage keuangan juga, Ali Jaidin meneliti tentang analisis Leverage Keuangan pada PT. Sepatu BATA, dalam penelitian ini Ali Jaidin memakai data laporan keuangan PT. Sepatu BATA tahun 1999 – 2000. Selanjutnya, Ali Jaidin mengemukakan bahwa setiap 1% perubahan EBIT akan mengakibatkan perubahan EPS sebesar dua,36% dengan arah yg sama.

Kerangka Pikir
PT. Panconin Cipta Perkasa adalah adalah perusahaan yg berkecimpung pada bidang jasa konstruksi, dimana dalam menjalankan kegiatan usahanya maka perusahaan perlu memperhatikan financial leverage, yakni kemampuan perusahaan dalam memakai aktiva atau dana yg memiliki beban menggunakan tujuan buat memperbesar tingkat penghasilan (return) bagi pemilik perusahaan, hal ini perlu dilakukan sang perusahaan mengingat sebagai perusahaan konstruksi maka perusahaan perlu melakukan analisis rasio leverage, karena sangat berpengaruh terhadap rentabilitas perusahaan atau kemampuan perusahaan dalam membuat keuntungan atau laba, dimana rentabilitas perusahaan terdiri atas 2 bagian yakni : rentabilitas perusahaan dan rentabilitas modal sendiri, hal ini dimaksudkan supaya bisa dijadikan menjadi alat pengambilan keputusan keuangan perusahaan. Untuk detail akan disajikan kerangka pikir melalui skema berikut adalah :

Gambar Kerangka Pikir

Hipotesis
Mengacu pada masalah utama yang dikemukakan sebelumnya, sebagai jawaban ad interim yang bisa penulis simpulkan adalah : "Diduga bahwa financial leverage dan operating leverage yg diterapkan sang PT. Panconin Cipta Perkasa memiliki dampak yang positif serta signifikan terhadap rentabilitas perusahaan."

Analisis Rentabilitas
Rentabilitas perusahaan menerangkan perbandingan antara laba dengan modal dalam aktivitas perusahaan menjadi perusahaan general kontraktor. Oleh lantaran itulah buat melihat bagaimana perkembangan rentabilitas kapital selama 5 tahun terakhir maka diharapkan analisis rentabilitas.

Dalam kaitannya dengan uraian tadi di atas, maka rentabilitas kapital sendiri bisa dipengaruhi melalui perhitungan dibawah ini :

1. Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas ekonomi merupakan analisis yg digunakan buat mengukur efisiensi penggunaan kapital di pada perusahaan menggunakan menggunakan rumus :
               EBIT
      --------------------- x 100 %
              Total aktiva 

Berdasarkan formulasi tersebut di atas, maka besarnya rentabilitas ekonomis selama tahun 2006 s/d 2011 bisa ditinjau melalui perhitungan dibawah ini :

a. Tahun 2007
Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2007 bisa ditentukan menjadi berikut :
2.763.196.380
RE  2007 = --------------------    x 100 %
13.713.133.340
               = 20,15%

b. Tahun 2008
Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2008 dapat ditentukan sebagai berikut :
3.274.122.545
RE  2008 =  -----------------------  x 100  %
14.732.837.330        
               = 22,22%

c. Tahun 2009
Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2009 bisa ditentukan sebagai berikut :
3.951.090.170
RE  2009 =  ----------------------    x 100 %
15.800.303.275
               =  25,01 %

d. Tahun 2010
Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2010 bisa ditentukan menjadi berikut :
                       tiga.291.627.950
RE  2009   =  ---------------------   x100  %
 15.504.745.620
               =  21,23 %
e. Tahun 2011
Besarnya rentabilitas ekonomi selama tahun 2011 bisa ditentukan :
                     dua.859.763.040
RE  2010   =  ------------------     x 100  %
14.192.372.400
               =  20,15persen
2. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri yaitu suatu analisis buat mengetahui kemampuan perusahaan dengan kapital sendiri yg bekerja pada dalamnya buat menghasilkan laba dengan rumus :
                     E A T
    ---------------------------------- x 100 %
       Jumlah ModalSendiri
Adapun besarnya rentabilitas kapital sendiri selama tahun 2007 s/d tahun 2011 bisa ditinjau melalui perhitungan dibawah ini :

a. Tahun 2007
Besarnya rentabilitas kapital sendiri selama tahun 2007 dapat ditentukan sebagai berikut :
                              1.743.310.675
   RMS 2007   =   ---------------------  x 100 %
5.271.570.775
                     = 33,07 %
b. Tahun 2008
Besarnya rentabilitas kapital sendiri selama tahun 2008 bisa ditentukan menjadi berikut :
          2.146.497.715
   RMS 2008   =  --------------------   x 100 %
          5.774.619.215
                     = 37,17 %
c. Tahun 2009
Besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2009 dapat ditentukan sebagai berikut :
                            2.609.223.730
   RMS 2009   =  --------------------      x 100persen
          6.466.871.180
                     =  40,35 %

d. Tahun 2010
Besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2010 bisa ditentukan menjadi berikut :
                           2.084.133.720
   RMS 2010    = --------------------    x 100%
 6.041.781.170
                     =  34,50persen

e. Tahun 2011
Besarnya rentabilitas modal sendiri selama tahun 2011 dapat ditentukan menjadi berikut :
                          1.685.230.380
   RMS 2011   = -------------------    x 100 %
5.753.922.080
                      =  29,29persen
Untuk lebih jelasnya dapat tersaji output perhitungan rentabilitas perusahaan buat dapat dicermati dalam tabel berikut adalah :

Tabel  PT. Panconin Cipta Perkasa pada Makassar Hasil Perhitungan Rentabilitas Perusahaan Tahun 2007-2011
Tahun
Rentabilitas Ekonomi (%)
Rentabilitas Modal Sendiri (%)
Rata-rata Rentabilitas Perusahaan (%)
2007
20,15
33,07
26,61
2008
22,22
37,17
29,70
2009
25,01
40,35
32,68
2010
21,23
34,50
27,86
2011
20,15
29,29
24,72
Sumber : Hasil olahan data, 2012

Berdasarkan tabel  yakni hasil pertumbuhan rentabilitas perusahaan yg menunjukkan bahwa untuk tahun 2007-2009 mengalami kenaikan yang disebabkan karena keuntungan operasional semakin tinggi sedangkan dalam tahun 2010 s/d 2011 mengalami penurunan yg ditimbulkan karena laba bisnis perusahaan mengalami penurunan.

Analisis Regresi dan Korelasi
Analisis regresi serta korelasi digunakan buat mengukur impak serta interaksi antara financial leverage (DFL) dan operating leverage (DOL) terhadap rentabilitas perusahaan. Namun sebelumnya akan disajikan data regresi yg dapat dicermati pada tabel  yaitu menjadi berikut :

Tabel Data Regresi Financial Leverage dan Operating Leverage dengan Rentabilitas Perusahaan Tahun 2007-2011
Tahun
Financial Leverage (DFL)
Operating Leverage (DOL)
Rentabilitas Perusahaan
Rata-rata
RE
RMS
2007
1,67
1,0
20,15
33,07
26,61
2008
1,25
1,57
22,22
37,17
29,70
2009
0,97
1,33
25,01
40,35
32,68
2010
1,21
-1,47
21,23
34,50
27,86
2011
1,46
-1,96
20,15
29,29
24,72
Sumber : Hasil olahan data, 2012

Berdasarkan tabel  yakni data regresi antara financial leverage serta operating leverage terhadap rentabilitas perusahaan yg menunjukkan financial leverage dan operating leverage menggunakan rentabilitas perusahaan dan financial leverage (DFL) meningkat buat setiap tahun namun operating leverage buat tahun 2007-2009 semakin tinggi, tetapi tahun 2010-2011 menurun. Sedangkan ditinjau menurut rentabilitas perusahaan nampak buat dua tahun terakhir (tahun 2010 serta 2011) meningkat. Oleh lantaran itulah perlu dilakukan pengujian regresi yaitu sebagai berikut :

Tabel Hasil Olahan Data Regresi Financial Leverage (DFL) serta Operating Leverage (DOL) menggunakan Rentabilitas Perusahaan
Model
Unstandardized Coefficient
Standart Coefficient
(Beta)
t hitung
Sig
B
Std Error
Constant
39,055




DFL
-8,256
1,19
-0,723
-6,942
0,020
DOL
1,015
0,19
-0,559
5,362
0,033
    R             = 0,989                                F hit = 46,585
    R square = 0,979                                Sig   = 0,021
Sumber : Data diolah, 2012


Berdasarkan tabel 4.9 yakni hasil olahan data regresi diperoleh persamaan regresi yaitu menjadi berikut :
Y = 39,055 – 8,256 X1 + 1,015 X2
Dari output tersebut diatas yg memberitahuakn bahwa pengaruh antara financial leverage dengan rentabilitas perusahaan yg memberitahuakn ada impak yg negatif dengan rentabilitas perusahaan. Dimana dengan adanya peningkatan financial leverage akan bisa menyebabkan rentabilitas perusahaan menurun sebesar 8,256%. Sedangkan ditinjau dari output uji parsial, nampak bahwa menggunakan nilai sig sebanyak 0,020 < 0,05, karena nilai sig < 0,05 berarti terdapat impak yg signifikan antara financial leverage dengan rentabilitas perusahaan. Faktor yg menyebabkan adanya kenaikan DFL (Financial Leverage) sebagai akibatnya rentabilitas perusahaan menurun, sebab menggunakan adanya kenaikan modal pinjaman akan berdampak terhadap peningkatan beban bunga yang dalam gilirannya akan mengurangi laba bersih sehabis pajak.

Kemudian dicermati dari output uji regresi antara operating leverage (DOL) menggunakan rentabilitas perusahaan nampak bahwa antara operating leverage (DOL) menggunakan rentabilitas perusahaan memiliki pengaruh yg positif. Dimana meningkat operating leverage maka rentabilitas perusahaan meningkat, sedangkan dilihat menurut output uji parsial terlihat nilai sig 0,033 < 0,05 berarti ada dampak yang signifikan antara operating leverage dengan rentabilitas perusahaan.

Selanjutnya dipandang dari nilai r yaitu sebanyak 0,989 yang ialah bahwa financial leverage serta operating leverage mempunyai hubungan yg kuat menggunakan rentabilitas perusahaan. Sedangkan nilai R2 = 0,979 yang adalah bahwa 97,9% variabel financial leverage serta operating leverage sanggup menyebutkan variasi naik atau turunnya nilai rentabilitas perusahaan. Sedangkan sisanya sebesar (100 – 97,9 = 2,1%) dijelaskan oleh variabel lain pada luar model yg diteliti. Dari output uji serempak (uji F) yg dilakukan ternyata F hitung = 46,585 serta sig 0,021 yang berarti bahwa masih ada pengaruh secara bersama-sama / serempak financial leverage dan operating leverage terhadap rentabilitas perusahaan.

PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN MENURUT AHLI

Pengertian Dan Fungsi Manajemen Keuangan Menurut Ahli
Manajemen keuangan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tadi (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva serta pemilihan sumber-sumber dana buat membelanjai aktiva tadi. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan memperolehnya menurut pada juga luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal menurut pasal kapital, bisa berbentuk hutang atau kapital sendiri.

Pengertian Manajemen Keuangan
Menurut Bambang Riyanto (2001:4) manajemen keuangan bisa diartikan sebagai keseluruhan aktivitas yg bersangkutan menggunakan usaha buat mendapatkan dan memakai atau mengalokasikan dana tadi.

James C. Van Horne serta John M. Wachowichz (2005:tiga) mendefinisikan manajemen keuangan menjadi manajemen yang berkaitan dengan perolehan, pendanaan serta manajemen aktiva dengan beberapa tujuan generik sebagai latar belakang.

Mengacu dalam pengertian di atas, manajemen keuangan adalah alat buat mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Efisiensi serta efektifitas yang terbentuk dalam suatu perusahaan tentunya akan menaruh nilai tambah bagi perusahaan tersebut.

Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan bisa didefinisikan dari tugas serta tanggungjawab manajer keuangan. Tugas utama manajemen keuangan diantaranya mencakup keputusan tentang investasi, pembiayaan aktivitas usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, menggunakan demikian tugas manajer keuangan merupakan merencanakan buat memaksimumkan nilai perusahaan. Menurut Bambang Riyanto (2001:10) masih ada 3 fungsi primer dalam manajemen keuangan antara lain yaitu:

Keputusan Investasi (investment Decision) 
Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang pada kelola sang perusahaan. Keputusan investasi ini meurpakan keputusan paling krusial diantara ketiga fungsi keputusan lainnya. Hal ini Lantaran keputusan investasi akan berpengaruh secara pribadi terhadap besarnya rentabilitas investasi serta genre kas perusahaan buat saat-ketika berikutnya. Dengan demikian keputusan investasi ini akan memilih holistik jumlah aktiva yg ada dalam perusahaan, komposisi menurut aktiva-aktiva tadi beserta tingkat risiko perusahaannya.

Keputusan pemenuhan kebutuhan dana 
Keputusan tentang kebutuhan dana bersangkutan menggunakan penentuan sumber dana yg akan digunakan, penentuan pertimbangan pembelanjaan yg terbaik atau penentuan struktur kapital yang optimal. Apakah perusahaan akan menggunakan sumber ekstern yg asal dari utang atau emisi obligasi atau dengan cara emisi saham baru, adalah aspek primer dari jenis keputusan tentang kebutuhan kebutuhan pemenuhan dana.

Keputusan Dividen 
Keputusan mengenai dividen bersangkutan menggunakan penentuan persentase berdasarkan laba netto yang akan dibayarkan menjadi “cash dividend”, penentuan “stock dividend” pembelian kembali saham. Keputusan tentang dividen ini sangat erat kaitannya dengan keputusan pemenuhan kebutuhan dana.

PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN MENURUT AHLI

Pengertian Dan Fungsi Manajemen Keuangan Menurut Ahli
Manajemen keuangan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) serta bagaimana memakai dana tadi (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan menggunakan penentuan jumlah aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana buat membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan memperolehnya berdasarkan dalam maupun luar perusahaan. Sumber menurut luar perusahaan berasal menurut pasal modal, mampu berbentuk hutang atau modal sendiri.

Pengertian Manajemen Keuangan
Menurut Bambang Riyanto (2001:4) manajemen keuangan bisa diartikan menjadi keseluruhan kegiatan yang bersangkutan dengan usaha buat menerima serta menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut.

James C. Van Horne dan John M. Wachowichz (2005:3) mendefinisikan manajemen keuangan sebagai manajemen yang berkaitan menggunakan perolehan, pendanaan dan manajemen aktiva menggunakan beberapa tujuan generik menjadi latar belakang.

Mengacu pada pengertian pada atas, manajemen keuangan merupakan indera buat mencapai tujuan secara efisien serta efektif. Efisiensi dan efektifitas yang terbentuk pada suatu perusahaan tentunya akan menaruh nilai tambah bagi perusahaan tadi.

Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggungjawab manajer keuangan. Tugas utama manajemen keuangan diantaranya meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan aktivitas bisnis dan pembagian deviden suatu perusahaan, menggunakan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan buat memaksimumkan nilai perusahaan. Menurut Bambang Riyanto (2001:10) masih ada tiga fungsi primer dalam manajemen keuangan diantaranya yaitu:

Keputusan Investasi (investment Decision) 
Keputusan investasi adalah keputusan terhadap aktiva apa yg pada kelola oleh perusahaan. Keputusan investasi ini meurpakan keputusan paling penting diantara ketiga fungsi keputusan lainnya. Hal ini Karena keputusan investasi akan berpengaruh secara eksklusif terhadap besarnya rentabilitas investasi serta genre kas perusahaan buat ketika-saat berikutnya. Dengan demikian keputusan investasi ini akan memilih holistik jumlah aktiva yg terdapat dalam perusahaan, komposisi berdasarkan aktiva-aktiva tersebut bersama taraf risiko perusahaannya.

Keputusan pemenuhan kebutuhan dana 
Keputusan mengenai kebutuhan dana bersangkutan menggunakan penentuan sumber dana yang akan digunakan, penentuan pertimbangan pembelanjaan yang terbaik atau penentuan struktur modal yg optimal. Apakah perusahaan akan menggunakan sumber ekstern yang berasal dari utang atau emisi obligasi atau menggunakan cara emisi saham baru, merupakan aspek utama berdasarkan jenis keputusan mengenai kebutuhan kebutuhan pemenuhan dana.

Keputusan Dividen 
Keputusan mengenai dividen bersangkutan menggunakan penentuan persentase berdasarkan laba netto yang akan dibayarkan menjadi “cash dividend”, penentuan “stock dividend” pembelian pulang saham. Keputusan mengenai dividen ini sangat erat kaitannya menggunakan keputusan pemenuhan kebutuhan dana.

PENGERTIAN ANALISIS TEKNIKAL

Pengertian Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah analisis keuangan perusahaan yg dilakukan menggunakan mengamati harga saham yg berlaku di pasar. Pengamatan dilakukan menggunakan mengamati tren harga saham. Berdasarkan tren tadi, analis menciptakan keputusan apakah akan menjual atau membeli saham perusahaan. Seorang analis teknikal yang sejati mempercayai bahwa syarat keuangan perusahaan tercermin dalam harga saham. 

Analisis mendasar merupakan analisis keuangan perusahaan yang didasarkan atas laporan keuangan yang dimuntahkan oleh perusahaan. Agar informasi yang tersaji pada laporan keuangan sebagai lebih berarti maka diperlukan banyak sekali analisis atas laporan keuangan. Beberapa model analisis yang lazim dipakai adalah analisis horisontal, analisis trend, analisis vertikal/common size (analisis pembandingan laporan keuangan), analisisi rasio, analisis penggunaan dan sumber dana, analisis arus kas, analisis kredit. Berikut ini penjelasan singkat tentang analisis-analisis yang terdapat dalam analisis mendasar.

Analisis horisontal merupakan suatu analisis yg membandingkan 2 periode laporan keuangan atau lebih. Untuk kepentingan analisis 2 atau lebih laporan keuangan disajikan secara komparatif lalu diselisihkan periode ketika ini menggunakan periode sebelumnya. Dalam laporan ini tersaji kenaikan atau penurunan setiap elemen laporan keuangan yg dinyatakan dalam persen dan atau nilai mata uang eksklusif.

Analisis musim memperlihatkan perubahan data keuangan perusahaan pada % buat beberapa tahun berdasar suatu tahun dasar tertentu. Analisis ini akan lebih berguna buat menilai perkembangan perusahaan pada periode yg nisbi lebih usang, contohnya 5 tahun. Analisis ini diterapkan dalam setiap elemen yg terdapat dalam laporan keuangan.

Laporan common size adalah suatu bentuk laporan yg menerangkan item-item didalamnya yang dinyatakan menggunakan persentase dan pula pada mata uang. Dalam laporan keuntungan rugi, persentasenya berdasarkan dalam total penjualan serta dalam neraca persentasenya didasarkan atas total aktiva.

Analisis rasio keuangan adalah suatu cara yang membuat perbandingan data keuangan perusahaan sebagai lebih berarti. Rasio keuangan menjadi dsar buat menjawab beberapa pertanyaan krusial tentang kesehatan keuangan perusahaan yang meliputi diantaranya: likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kemampuan manajemen mendanai investasinya, hasil yang diperoleh pemegang saham menurut investasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Analisis penggunaan sumber dana merupakan galat satu alternatif yg bisa dipakai untuk mengetahui apaka manajemen bisa menggunakan dana serta memperoleh dana secara efektif serta efisien serta buat mengetahui apakah perusahaan mempunyai modal kerja yg relatif buat operasi perusahaan. Berdasarkan analisis ini bisa diungkap pula sebab-karena kelebihan serta kekuarangan kapital kerja bagi perusahaan.

Analisis arus kas adalah galat satu analisis rasio yang didasarkan atas arus kas perusahaan. Hal ini tidak selaras menggunakan analisis rasio di atas. Kebanyakan pemakai laporan keuangan mendasarkan perhitungannya dalam keuntungan rugi dan neraca. Pemakai wajib menyadari bahwa rasio yang diperoleh dari keuntungan rugi dan neraca mempunyai kelemahan. Rasio yg didasarkan dalam arus kas mempunyai kekuatan tersendiri.

Analisis kredit perlu dilakukan khususnya bagi kreditor/investor (forum keuangan) yang bermaksud menaruh bantuan dana kepada perusahaan yang membutuhkan dana. Tujuannya merupakan supaya dana yg diberikan pada perusahaan aman serta perusahaan bisa memakai dana secara efektif serta efisien serta mempu buat mengembalikan dana tersebut. Perlu diperhatikan rasio-rasio keuangan dan analisis yang lain misalnya kondisi kredit, capita budgeting. 

Pembahasan selanjutnya akan mendasarkan pada analisis mendasar. Namun demikian tidak mengesampingkan bahwa pendekatan teknikal nir penting. Sebagian besar pelaku pasar kapital justru melakukan analisis berdasarkan analisis teknikal dengan alasan bahwa warta-warta mendasar telah tercermin pada analisis teknikal ini. 

Analisis mendasar merupakan analisis yang berdasarkan atas laporan keuangan yang dibentuk oleh perusahaan. Analisis ini pula disebut analisis kuantitatif. Berdasarkan laporan keuangan tersebut, analis berusaha buat memprediksi kinerja perusahaan di masa yg akan datang menurut kinerja dalam masa lampau. Analis mendasar mempercayai bahwa harga saham terbentuk berdasarkan kinerja perusahaan yg tercermin pada laporan keuangan. Oleh karena itu, laporan keuangan adalah hal yang paling krusial pada analisis mendasar.

Periode pembuatan laporan keuangan bisa kuartalan, semesteran ataupun tahunan. Tetapi demikian, umumnya, pengguna laporan keuangan (pihak ekstern) memperoleh laporan keuangan tahunan. 

Laporan keuangan adalah “ladang emas” bagi investor yg bisa menginterpretasikan laporan keuangan. Interpretasi laporan keuangan tadi memperhatikan hal-hal menjadi berikut:

1. Periode laporan keuangan: kuartalan dan tahun
Laporan keuangan yg dibentuk sang manajemen juga mencakup hal-hal menjadi berikut:
a. Ringkasan tahun sebelumnya
b. Informasi mengenai perusahaan secara umum, sejarahnya, product and line of business
c. Catatan buat pemegang saham dari manajemen (chief executive officer)
d. Laporan auditor yg menyatakan bahwa laporan keuangan tadi akurat
e. Diskusi yang mendalam berkaitan dengan output finansial serta faktor-faktor yang lain pada bisnis
f. Laporan keuangan yang terdiri menurut keuntungan rugi, neraca serta arus kas
g. Catatan atas laporan keuangan
h. Informasi lainnya: manajemen perusahaan, officers, offices, new location, etc.

2. Diskusi manajemen dan analisis
Analis perlu mengkritisi diskusi dan analisis yg dilakukan oleh manajemen. Analis perlu mencari liputan yang bermanfaat. Untuk itu perlu dipikirkan hal-hal berikut adalah:
a. Apakah komentar manajemen amanah dan akurat? Seberapa jauh?
b. Apakah manajemen mendiskusikan tren keuangan yang signifikan dua periode yang lampau?
c. Apakah komentar manajemen jelas? Hati-hati dengan penerangan yg membingungkan menggunakan memakai bahasa yang muluk-muluk dan jargon-slogan eksklusif. Jika manajemen memakai ini, mungkin manajemen menyembunyikan sesuatu.

3. Laporan auditor
Pastikan bahwa laporan keuangan yg dibentuk oleh perusahaan telah diaudit oleh auditor independen. Hal ini penting buat mengklaim kebenaran serta kejujuran manajemen. 

4. Neraca
Pengguna laporan keuangan wajib familier menggunakan kata asset, kewajiban dan ekuitas. Istilah-kata tadi, yg dijumpai pada neraca, merupakan komponen berdasarkan persamaan dasar akuntansi yaitu assets = kewajiban + ekuitas. Neraca merupakan potret kondisi keuangan perusahan dalam waktu tertentu. 

5. Laporan keuntungan rugi
Analis jangan terkecoh dengan bottom line. Belum tentu keuntungan higienis yang tinggi menerangkan kinerja perusahaan yg baik. Analis perlu memperhatikan elemen-elemen lain yg terdapat pada keuntungan rugi. Lihatlah laporan keuangan menurut top line to bottom line.

6. Laporan arus kas
7. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Catatan laporan keuangan ini memberikan berita-fakta yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan. Catatan laporan keuangan jua mengungkap metoda akuntansi dan hal-hal lain yang mempengaruhi laporan keuangan.

PENGERTIAN ANALISIS TEKNIKAL

Pengertian Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah analisis keuangan perusahaan yang dilakukan menggunakan mengamati harga saham yang berlaku pada pasar. Pengamatan dilakukan dengan mengamati tren harga saham. Berdasarkan tren tadi, analis menciptakan keputusan apakah akan menjual atau membeli saham perusahaan. Seorang analis teknikal yang sejati mempercayai bahwa syarat keuangan perusahaan tercermin pada harga saham. 

Analisis mendasar merupakan analisis keuangan perusahaan yang berdasarkan atas laporan keuangan yang dimuntahkan oleh perusahaan. Agar informasi yang disajikan dalam laporan keuangan menjadi lebih berarti maka diperlukan berbagai analisis atas laporan keuangan. Beberapa contoh analisis yang lazim dipakai adalah analisis horisontal, analisis trend, analisis vertikal/common size (analisis pembandingan laporan keuangan), analisisi rasio, analisis penggunaan dan asal dana, analisis arus kas, analisis kredit. Berikut ini penerangan singkat tentang analisis-analisis yang masih ada pada analisis mendasar.

Analisis horisontal merupakan suatu analisis yang membandingkan 2 periode laporan keuangan atau lebih. Untuk kepentingan analisis 2 atau lebih laporan keuangan tersaji secara komparatif lalu diselisihkan periode ketika ini dengan periode sebelumnya. Dalam laporan ini disajikan kenaikan atau penurunan setiap elemen laporan keuangan yang dinyatakan pada % serta atau nilai mata uang tertentu.

Analisis demam isu memberitahuakn perubahan data keuangan perusahaan dalam % buat beberapa tahun berdasar suatu tahun dasar tertentu. Analisis ini akan lebih bermanfaat buat menilai perkembangan perusahaan dalam periode yg nisbi lebih lama , misalnya lima tahun. Analisis ini diterapkan dalam setiap elemen yang ada pada laporan keuangan.

Laporan common size merupakan suatu bentuk laporan yang menunjukkan item-item didalamnya yang dinyatakan dengan persentase serta juga dalam mata uang. Dalam laporan keuntungan rugi, persentasenya berdasarkan dalam total penjualan dan pada neraca persentasenya didasarkan atas total aktiva.

Analisis rasio keuangan merupakan suatu cara yg membuat perbandingan data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti. Rasio keuangan sebagai dsar buat menjawab beberapa pertanyaan penting mengenai kesehatan keuangan perusahaan yang meliputi diantaranya: likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kemampuan manajemen mendanai investasinya, hasil yang diperoleh pemegang saham berdasarkan investasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Analisis penggunaan asal dana adalah keliru satu cara lain yg bisa dipakai buat mengetahui apaka manajemen dapat memakai dana serta memperoleh dana secara efektif dan efisien dan untuk mengetahui apakah perusahaan mempunyai modal kerja yg cukup buat operasi perusahaan. Berdasarkan analisis ini dapat diungkap pula karena-karena kelebihan serta kekuarangan kapital kerja bagi perusahaan.

Analisis arus kas adalah salah satu analisis rasio yg didasarkan atas arus kas perusahaan. Hal ini tidak sama menggunakan analisis rasio pada atas. Kebanyakan pemakai laporan keuangan mendasarkan perhitungannya pada laba rugi serta neraca. Pemakai wajib menyadari bahwa rasio yg diperoleh menurut keuntungan rugi dan neraca memiliki kelemahan. Rasio yg berdasarkan dalam arus kas memiliki kekuatan tersendiri.

Analisis kredit perlu dilakukan khususnya bagi kreditor/investor (forum keuangan) yg bermaksud memberikan bantuan dana kepada perusahaan yg membutuhkan dana. Tujuannya adalah supaya dana yang diberikan dalam perusahaan aman serta perusahaan bisa memakai dana secara efektif serta efisien serta mempu buat mengembalikan dana tadi. Perlu diperhatikan rasio-rasio keuangan serta analisis yg lain seperti kondisi kredit, capita budgeting. 

Pembahasan selanjutnya akan mendasarkan pada analisis mendasar. Namun demikian tidak mengesampingkan bahwa pendekatan teknikal tidak penting. Sebagian akbar pelaku pasar kapital justru melakukan analisis dari analisis teknikal menggunakan alasan bahwa liputan-warta mendasar telah tercermin pada analisis teknikal ini. 

Analisis mendasar merupakan analisis yang didasarkan atas laporan keuangan yang dibentuk oleh perusahaan. Analisis ini juga disebut analisis kuantitatif. Berdasarkan laporan keuangan tersebut, analis berusaha buat memprediksi kinerja perusahaan pada masa yg akan datang menurut kinerja dalam masa lampau. Analis mendasar mempercayai bahwa harga saham terbentuk dari kinerja perusahaan yg tercermin pada laporan keuangan. Oleh karenanya, laporan keuangan adalah hal yg paling krusial dalam analisis mendasar.

Periode pembuatan laporan keuangan bisa kuartalan, semesteran ataupun tahunan. Namun demikian, umumnya, pengguna laporan keuangan (pihak ekstern) memperoleh laporan keuangan tahunan. 

Laporan keuangan adalah “ladang emas” bagi investor yang bisa menginterpretasikan laporan keuangan. Interpretasi laporan keuangan tadi memperhatikan hal-hal menjadi berikut:

1. Periode laporan keuangan: kuartalan dan tahun
Laporan keuangan yg dibentuk sang manajemen jua mencakup hal-hal menjadi berikut:
a. Ringkasan tahun sebelumnya
b. Informasi tentang perusahaan secara generik, sejarahnya, product and line of business
c. Catatan buat pemegang saham berdasarkan manajemen (chief executive officer)
d. Laporan auditor yg menyatakan bahwa laporan keuangan tadi akurat
e. Diskusi yg mendalam berkaitan menggunakan output finansial serta faktor-faktor yang lain pada bisnis
f. Laporan keuangan yg terdiri menurut keuntungan rugi, neraca serta arus kas
g. Catatan atas laporan keuangan
h. Informasi lainnya: manajemen perusahaan, officers, offices, new location, etc.

2. Diskusi manajemen dan analisis
Analis perlu mengkritisi diskusi dan analisis yg dilakukan oleh manajemen. Analis perlu mencari informasi yang berguna. Untuk itu perlu dipikirkan hal-hal berikut adalah:
a. Apakah komentar manajemen amanah serta seksama? Seberapa jauh?
b. Apakah manajemen mendiskusikan tren keuangan yg signifikan dua periode yg lampau?
c. Apakah komentar manajemen jelas? Hati-hati menggunakan penjelasan yang membingungkan dengan menggunakan bahasa yang muluk-muluk dan slogan-jargon eksklusif. Apabila manajemen memakai ini, mungkin manajemen menyembunyikan sesuatu.

3. Laporan auditor
Pastikan bahwa laporan keuangan yg dibuat sang perusahaan sudah diaudit oleh auditor independen. Hal ini penting buat mengklaim kebenaran dan kejujuran manajemen. 

4. Neraca
Pengguna laporan keuangan harus familier menggunakan kata asset, kewajiban dan ekuitas. Istilah-kata tadi, yang dijumpai di neraca, adalah komponen berdasarkan persamaan dasar akuntansi yaitu assets = kewajiban + ekuitas. Neraca merupakan potret kondisi keuangan perusahan dalam ketika eksklusif. 

5. Laporan laba rugi
Analis jangan terkecoh dengan bottom line. Belum tentu laba higienis yg tinggi menerangkan kinerja perusahaan yang baik. Analis perlu memperhatikan elemen-elemen lain yg ada pada keuntungan rugi. Lihatlah laporan keuangan berdasarkan top line to bottom line.

6. Laporan arus kas
7. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Catatan laporan keuangan ini memberikan kabar-berita yang berkaitan menggunakan laporan keuangan perusahaan. Catatan laporan keuangan juga mengungkap metoda akuntansi serta hal-hal lain yang mempengaruhi laporan keuangan.