APA SAJA YANG MENYEBABKAN LISTRIK ANDA MENJADI BOROS

Mengenal Beberapa hal yang menyebabkan Tagihan Listrik di rumah anda sebagai Boros
Tentunya Tagihan Listrik yang boros menjadikan kita kesal serta akhirnya memikirkan bagaimana caranya supaya listrik yg kita pakai di rumah nir boros, dan tagihannya dapat lebih ringan.
Namun, sebelum kita memikirkan bagaimana caranya supaya listrik yang kita pakai di tempat tinggal nir boros, tentu hal yg harus kita ketahui terlebih dahulu merupakan, apa saja yang menyebabkan terjadinya pemborosan pada listrik di rumah, atau kenapa listrik di rumah sebagai boros.
Untuk itu, pada kesempatan kali ini, kita akan coba berbagai tentang apa-apa saja yg bisa mengakibatkan Listrik di tempat tinggal sebagai lebih boros.
Mungkin, sebagian besar dari kita sudah mengetahui apa-apa saja yg dapat menyebabkan listrik menjadi Boros, namun dalam artikel ini kita akan membahas beberapa hal yang mungkin belum anda ketahui, dari sekian poly penyebab borosnya listrik di tempat tinggal .

Beberapa Penyebab Listrik menjadi lebih Boros


Ada beberapa hal yang mengakibatkan Listrik pada rumah anda sebagai Boros, antara lain:
Penggunaan Pompa Air menggunakan sistem Otomatis Tekanan (Pressure)
Bagi anda yang menggunakan Pompa air dengan sistem otomatis pressure (Tekanan), waktu buka kran Pompa menyala, kemudian waktu kran di tutup, pompa otomatis meninggal sendiri, tanpa disadari Sistem ini sebagai penyebab Borosnya Listrik yg anda gunakan, kenapa?
Saat Pompa menyala pertama kali, akan mengkonsumsi Listrik yg lebih akbar, sebagai akibatnya bila Pompa Menyala dan padam berkali-kali dalam sehari, tentunya hal ini menjadi faktor penyebab Borosnya listrik anda.
Lalu bagaimana solusi yang lebih baik?
Ada beberapa cara yang lebih mudah serta hemat, apabila anda ingin agar Air pada rumah anda selalu tersedia, tanpa wajib dinyala-padamkan berkali-kali, Pompa akan secara otomatis menyuplai air sinkron kebutuhan, galat satu misalnya merupakan dengan memakai Tangki air yg di tempatkan dalam posisi lebih tinggi berdasarkan kamar mandi/tempat tinggal anda, kemudian dengan memakai Float Switch (Saklar pelampung) sebagai Sensor buat Pompa kapan harus menyala, serta padam. Cara ini akan lebih Mudah dan Ekonomis, lantaran frekuensi Nyala-Padam Pompa akan berkurang,  dan pompa akan menyala bila air pada Tangki sudah mulai tinggal sedikit, dan padam ketika air pada tangki sudah penuh, serta pastikan Volume Tangki yang anda pakai lebih akbar dari Volume air yang anda butuhkan sehari.
Penggunaan AC dalam ruangan yang terkena Panas Matahari secara langsung
Sebenarnya, boleh-boleh saja kita menggunaka AC (Pendingin ruangan), pada suatu ruangan yang terkena panas matahari pribadi, Namun hal ini akan mengakibatkan kinerja AC menjadi lebih berat.
Sebaiknya setiap dinding ruangan yg terkena Panas Matahari langsung, di beri pelindung misalnya menggunakan menanam Pohon yang rindang agar Panas Matahari tidak pribadi menyinari Dinding ruangan tersebut.
AC bekerja menggunakan sistem otomatis, pada ketika suhu dingin telah tercapai maka AC akan berhenti beroperasi, tetapi bila ruangan tadi lebih panas, tentunya AC akan bekerja lebih sering dan Boros listrik, serta pastikan juga Ruangan ber-AC memiliki celah udara yg lebih sedikit.
Kabel Instalasi yg sudah rusak atau bocor
Mungkin hal ini juga tak jarang dipercaya sepele, keadaan kabel-kabel yang ada dalam instalasi listrik pada tempat tinggal kita juga perlu kita perhatikan.
Selain bisa menyebabkan bahaya yg lebih serius misalnya Korsleting, Kebakaran, dan bahaya kesetrum, hal ini pula bisa mengakibatkan pemborosan listrik.
Kebocoran listrik melalui Kabel-kabel yang sudah rusak,koyak, bocor, lembab dan sebagainya, bisa menyebabkan genre listrik mengalir ke benda lain, serta tentunya hal ini akan mengakibatkan penambahan daya yang wajib anda bayar, meski listrik tadi nir anda gunakan.
Oleh karena itu, usahakan periksa kabel-kabel dalam instalasi listrik pada tempat tinggal anda secara terpola, contohnya setahun sekali, menggunakan meminta donasi Teknisi listrik yg berpengalaman.
Selain beberapa hal diatas, terdapat beberapa hal lainnya yg dapat mengakibatkan Listrik yg anda gunakan pada tempat tinggal menjadi lebih boros, serta bisa anda lihat pada beberapa artikel dibawah ini:

Demikianlah artikel mengenai penyebab listrik menjadi boros, semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

BERBAGAI MACAM ALAT UKUR SERTA KEGUNAANNYA

Berbagai macam Alat ukur yang digunakan buat mengukur aneka macam keperluan output pengukuran, dan memiliki fungsi serta manfaatnya masing-masing.
Terdapat begitu banyak indera ukur yg digunakan pada banyak sekali jenis kegiatan, profesi serta kebutuhan hasil pengukuran.

Berbagai Alat Ukur serta kegunaannya


Alat Ukur dibentuk untuk mempermudah kita pada melakukan berbagai pengukuran.
Alat ukur dipakai pada banyak sekali bidang
Berbagai macam indera ukur tadi digunakan hampir dalam segala bidang pekerjaan atau profesi, misalnya:
  • Alat ukur pada bidang Mekanikal (Bengkel)
  • Alat ukur pada bidang Listrik (kelistrikan)
  • Alat ukur di bidang Kimia (Laboratorium)
  • Alat ukur bidang Kedokteran (Kesehatan)
  • Alat ukur di bidang Bangunan (Sipil)
  • Alat ukur pada bidang Pendidikan
  • dan banyak lagi yang lainnya.

Jenis-jenis Alat ukur berdasarkan kegunaannya
Selain itu, Alat ukur juga mempunyai kegunaan atau kegunaannya masing-masing, diantaranya:
  • Alat ukur panjang
  • Alat ukur Massa
  • Alat ukur berat
  • Alat ukur Waktu
  • Alat ukur tekanan
  • Alat ukur Suhu
  • Alat ukur tinggi permukaan (Level)
  • Alat ukur jumlah aliran (Flow)
  • Alat ukur Getaran
  • Alat ukur ketebalan
  • Alat ukur frekwensi
  • Alat ukur Cahaya
  • Alat ukur suara
  • dan aneka macam alat ukur lainnya.

Berbagai macam Alat Ukur
Alat ukur Panjang/jarak
Jika kita ingin mengetahui berapa Panjang suatu benda, maka kita akan memakai sesuatu alat buat mengukur panjang benda tersebut.
Alat yang kita pakai buat mengukur panjang benda tadi, disebut dengan Alat ukur panjang.
Berbagai macam alat ukur panjang yang dapat kita pakai, sesuai menggunakan fungsi serta satuan panjang yang akan diukur, seperti:
  • Meteran
Meteran digunakan buat mengukur panjang benda yg nir memerlukan output pengukuran yang presisi (Akurat), karena taraf akurasi meteran hanya kurang lebih 1mm.
  • Sigmat (Jangka sorong)
Sigmat (Jangka sorong) dipakai buat mengukur panjang, ketebalan, kedalaman, suatu benda menggunakan tingkt akurasi mencapai 0,1 mm.
Cara membaca hasil pengukuran memakai Sigmat (Jangka Sorong)
  • Mikrometer
Micrometer digunakan buat mengukur panjang, ketebalan, kedalaman, suatu benda menggunakan tingkt akurasi mencapai 0,01 mm.
Cara membaca hasil pengukuran memakai Mikro meter.
  • Penggaris (Mistar)
Penggaris (Mistar) dipakai buat mengukur panjang benda yang nir memerlukan hasil pengukuran yg presisi (Akurat), lantaran tingkat akurasi Penggaris (Mistar) hanya kurang lebih 1mm.
  • Speedometer

Alat Ukur Massa
Saat kita ingin mengetahui berapa kilogram berat dari suatu benda, kita akan menimbangnya dengan indera timbangan, Terdapat norma kita yg ternyata selama ini galat, yakni berat dalam satuan kilogram merupakan satuan Massa bukan Berat.
Berat yg biasa kita sebut pada satuan kilogram merupakan satuan Massa, sedangkan satuan berat sebenarnya adalah satuan Gaya dalam (Newton).
  • Timbangan Gantung
  • Timbangan Duduk
  • Timbangan kamar mandi
  • Neraca dua lengan
  • Neraca O'Hauss

Alat Ukur Berat (Newton)
Alat ukur berat dalam satuan Kg.M/s atau setara dengan satuan Newton, biasa memakai indera ukur yakni:
  • Neraca Pegas
  • Dinamo Meter

Alat Ukur Waktu
Alat ukur jua kita gunakan buat mengukur ketika, aneka macam macam indera ukur saat yg dipakai,diantaranya:
  • Jam Pasir
  • Jam tangan
  • Jam Dinding
  • Stopwatch
  • Jam Matahari
  • HourMeter

Alat Ukur Tekanan (Pressure)
Tekanan pula perlu dilakukan pengukuran menggunakan menggunakan Alat ukur Tekanan, pada aneka macam satuan tekanan. Alat ukur tekanan Deltabar serta Cerabar
Berbagai Alat ukur Tekanan, antara lain:
  • Manometer
  • Pressure Gauge
  • Deltabar (Differential Pressure)
  • Barometer
  • Pressure Transmitter (Cerabar)

Alat Ukur Suhu
  • Thermometer LIG (Liquid in Glass)
Termometer ini merupakan indera ukur suhu yg generik digunakan, berupa cairan di pada wadah kaca, cairan yg dipakai misalnya: Air raksa, Alk0hol, dan lainnya.
Berbagai jenis alat ukur suhu berdasarkan masa ke masa
  • Temperature Gauge
  • Infrared Temperature
Prinsip kerja Infrared temperature pada mengukur suhu
  • Resistance Temperature Detector (RTD)
Cara memasang RTD,buat mengukur suhu suatu benda, serta ditampilkan pada bentuk digital menggunakan tambahan Alat temperature Controller digital.
  • Termo kopel
Cara Memasang Termo kopel buat mengukur suhu suatu benda,dan output pengukurannya ditampilkan dalam bentuk nomor (Digital) dengan tambahan alat yang disebut menggunakan Controller.
Alat ukur tinggi permukaan (Level Measurement)
Untuk mengetahui berapa tinggi bagian atas Air dalam suatu bejana, tentu kita membutuhkan alat untuk mengukurnya, Alat ukur ini disebut dengan Alat ukur Level (Permukaan).
Prinsip Kerja Alat ukur Level Measurement
Berbagai jenis alat ukur tinggi bagian atas,antara lain:
  • Level Gauge
  • Level Transmitter
  • UltraSonic meter
  • DPT (Differential Pressure Transmitter)
  • Level Limit Switch (Liquiphant)

Alat Ukur Aliran (Flow)
Untuk mengetahui seberapa poly jumlah benda yang mengalir dalam suatu wadah, kita membutuhkan Alat ukur genre/debit.
Prinsip kerja Flowmeter Vortex, Coriolis, Magnetic
Berbagai Alat ukur aliran dapat kita pakai, tidak hanya buat benda cair, bahkan buat benda jenis Gas, dan Padat.
Berbagai indera ukur genre (Flow):
  • Flowmeter kincir Analog
  • Flowmeter Kincir Digital
  • Flowmeter Digital
  • Flowmeter Magnetic
  • Flowmeter Vortex
  • Flowmeter Coriolis

Alat Ukur Getaran
Alat ukur ini banyak digunakan, buat mengetahui syarat banyak sekali mesin-mesin yg sedang beroperasi, buat melakukan perawatan serta perencanaan perbaikan secara berkala.
  • Vibration Pen
  • Vibration meter

Alat Ukur Ketebalan
Ketebalan (Thickness), buat mengetahui berapa ketebalan suatu benda, dipakai indera ukur ketebalan yaitu:
  • Thickness Gauge
Alat ukur ini bisa menembus tebal bagian atas benda serta mengukur ketebalannya dengan memakai gelombang Ultrasonic. Cara menggunakan Thickness Gauge
Alat Ukur Frekwensi
Alat ukur ini biasa dipakai di bidang kelistrikan, untuk mengetahui akbar Frekwensi listrik yg dihasilkan dari suatu pembangkit Listrik.
Alat ini biasa diklaim dengan:
  • Hertz Meter

Alat Ukur Cahaya
Seberapa besar intensitas pencahayan pada suatu ruangan, juga bisa kita ukur dengan menggunakan Alat ukur, yaitu:
  • Light Meter
  • Lux Meter
  • Ganiofotometer
  • Spektro-Fotometer

Alat Ukur Suara
Suara mempunyai satuan desible (dB), dan seberapa akbar kekuatan dari kebisingan atau Suara bisa diukur menggunakan menggunakan Alat ukur, yakni:
  • Sound Level Meter
  • DecibleMeter

Alat-Alat Ukur Kelistrikan
Alat Ukur Tegangan Listrik
  • Voltmeter

Alat Ukur Arus Listrik
  • Ampere Meter
  • Clamp Meter (Tang Ampere)

Alat Ukur daya listrik
  • Watt Meter (KWH-Meter)

Alat Ukur Nilai Resistansi
  • Ohm-Meter
  • Multitester

Alat Ukur listrik yang memiliki berbagai fungsi, yaitu buat mengukur Arus, Tegangan, resistan, disebut menggunakan nama Multi Tester.
Cara menggunakan Multitester menggunakan benar
Alat Ukur Grounding (Pentanahan)
Cara menggunakan alat ukur Grounding tester menggunakan benar
  • Grounding Tester
  • Earth Tester

Alat Ukur ELCB
Cara menggunakan ELCB Tester buat mengukur ELCB (Anti hubungan)
  • ELCB Tester

Alat Ukur Tahanan Isolasi
Cara mengukur tahanan Isolasi kabel menggunakan benar
  • Insulation Tester
  • Mega Ohm Meter

Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip berdasarkan aneka macam sumber

CARA MENGGUNAKAN MIKROMETER YANG BENAR DAN AKURAT

Fungsi Mikrometer, bagaimana cara menggunakannya serta membaca output pengukurannya
Apa saja fungsi dari Mikrometer?
Bagaimana cara memakai mikrometer yang sahih?
Bagaimana cara membaca output pengukuran mikrometer?
Bagaimana cara menggunakan mikrometer supaya hasil pengukurannya seksama?
Bagaimana cara pembuktian serta kalibrasi mikrometer?
Kebanyakan orang menggunakan meteran buat mengetahui berukuran panjang atau tebal suatu benda, tetapi meteran tadi hanya bisa dipakai buat melakukan pengukuran dengan nilai yg relatif akbar dan jua hasilnya kurang presisi.
Bagaimana mengukur ketebalan benda yang sangat tipis, misalnya contohnya mengukur ketebalan kertas, diamater kawat, bahkan atau buat mengukur tebal rambut?
Tentunya meteran biasa nir dapat mengukur benda-benda yg kecil.
Alat ukur yg biasa digunakan buat mengukur ketebalan suatu benda yang memiliki ukuran yg sangat mini , sampai seperseratus milimeter adalah Mikrometer.
Mikrometer
Mikrometer adalah suatu alat ukur yg dapat dipakai buat melakukan pengukuran benda-benda yang sangat mini , taraf ketelitian mikrometer bahkan dapat mencapai seperseratus milimeter (0,01mm).
Mikrometer terdapat beberapa jenis sinkron dengan kegunaannya, diantaranya:
Jenis-jenis Mikrometer
Mikrometer Luar
Mikrometer luar dipakai buat melakukan pengukuran ketebalan, diameter, panjang, lebar pada bagian luar dari suatu benda, seperti: mengukur diamater dawai, ketebalan kertas dan lainnya.
Mikrometer ini termasuk jenis mikrometer yg paling poly digunakan pada bidang teknik, mekanik maupun elektrik.
Mikrometer Dalam
Mikrometer pada digunakan buat melakukan pengukuran ketebalan, diameter, panjang, lebar dalam bagian pada menurut suatu benda, seperti: mengukur diamater pada pipa, diameter lubang, dan lainnya.
Mikrometer kedalaman
Mikrometer kedalaman digunakan buat melakukan pengukuran kedalaman, tinggi, tebal, dalam bagian pada menurut suatu benda, seperti: mengukur kedalaman lubang, tinggi benda bertingkat, dan lainnya.
Bagian-bagian dalam Mikrometer
  • Frame.
Frame atau bingkai dengan bentuk yg melengkung berfungsi menjadi rangka utama.
  • Anvil.
Anvil atau landasan adalah tempat meletakkan benda yang akan diukur, berbentuk poros (Shaft) permanen atau nir bisa bergeser.
  • Spindle.
Spindle merupakan homogen poros yang dapat bergeser, yg berfungsi buat melakukan pengukuran menggunakan cara menjepit benda yg diukur.
  • Sleeve.
Sleeve adalah homogen poros yang masih ada skala satuan nilai dan berupa garis-garis di sepanjang poros tersebut, dan berfungsi sebagai petunjuk skala primer pengukuran.
  • Thimble.
Thimble berbentuk berupa selubung atau pipa, yg menyelubungi Sleeve.
Thimble bisa bergeser menggunakan cara diputar, dan bergesernya Thimble seiring dengan pergeseran poros Spindle.
Thimble berfungsi sebagai skala Nonius atau skala putar, yang disekelilingnya masih ada Angka dan berupa garis-garis penunjuk nilai pengukuran pada skala utama.
  • Ratchet stop.
Ratchet stop berbentuk poros bergerigi halus, yg bisa diputar untuk menggerakkan atau menggeser bagian Thimble.
  • Clamp.
Clamp berfungsi sebagai pengunci poros spindle, supaya tidak bergeser waktu pengukuran.
  • Key Wrench.
Key Wrench digunakan buat melonggarkan baut pengunci Ratchet stop waktu melakukan kalibrasi (Zero point Adjusment).

Cara melakukan pengukuran dengan mikrometer

  1. Pastikan permukaan Anvil dan Spindle benar-sahih bersih, dan tidak terdapat material lain yang dapat menggangu keakuratan hasil pengukuran.
  2. Putar Thimble (Skala nonius) buat menggeser Spindle kearah Anvil, hentikan putaran Thimble waktu Spindle serta Anvil terlihat bersentuhan.
  3. Putar Ratchet Stop untuk memastikan Spindle dan anvil sahih-sahih telah rapat, putar hingga terdengar suara "Kliik", ulangi sebanyak tiga-4 kali.
  4. Pastikan output pengukuran menampakan posisi nol, ini bertujuan buat verifikasi keakuratan mikrometer sebelum dipakai.
  5. Lakukan kalibrasi atau Zero point Adjusment apabila output verifikasi dirasa kurang akurat atau tidak tepat dalam posisi Nol.
  6. Bersihkan bagian atas benda yg akan diukur.
  7. Putar balik Thimble untuk menggeser spindle menjauh menurut Anvil. Sesuaikan jaraknya menggunakan benda yang akan diukur.
  8. Letakkan benda yg akan diukur bersentuhan menggunakan Anvil, lalu kemudian putar kembali Thimble buat menjepit benda yang akan diukur, hentikan putaran Thimble saat Spindle terlihat bersentuhan dengan benda kerja.
  9. Putar Ratchet Stop sampai terdengar bunyi Kliik, ulangi sebanyak 3-4 kali. Hal ini bertujuan buat memastikan bahwa benda kerja benar-benar telah terjepit diantara Anvil dan spindle. Dan agar hasil pengukuran sahih-sahih akurat.
  10. Kemudian hasil pengukuran telah dapat ditinjau dari Nilai garis yg sejajar yg terdapat pada thimble dan Sleeve.

Cara Verifikasi mikrometer
Untuk mendapatkan hasil pengukuran mikrometer yang akurat, tentunya wajib dilakukan terlebih dahulu pembuktian yg memberitahuakn posisi nol waktu bagian atas Anvil dan Spindle dirapatkan atau bersentuhan.
Cara Kalibrasi mikrometer
Jika verifikasi menerangkan posisi nir sempurna dalam angka nol, maka perlu dilakukan Kalibrasi atau diklaim menggunakan Zero point Adjusment.
Caranya:
  • Longgarkan Baut Ratchet Stop menggunakan menggunakan Key Wrench.
  • Putar Thimble kearah luar (menunjuk ke ratchet stop) hingga thimble terlepas.
  • Lalu, sejajarkan posisi garis nol pada thimble dengan garis nol dalam Sleeve.
  • Kemudian pasang dan kunci balik baut Ratchet stop.
  • Lakukan pembuktian ulang, hingga didapat garis sejajar yg menampakan angka Nol.

Cara Membaca Mikrometer
Petunjuk cara membaca output pengukuran Mikrometer dapat dicermati dalam gambar dibawah ini:

Penting:
  • Lakukan pembuktian secara terencana buat memastikan keakuratan output pengukuran Mikrometer.
  • Jangan memutar Thimble terlalu kuat atau kencang, yg bisa mengakibatkan benda yang diukur sebagai tertekan atau penyok.
  • Gunakan Ratchet Stop buat memastikan benda kerja sudah terjepit dengan sahih untuk output pengukuran yg seksama.
  • Pastikan juga posisi anda waktu melihat hasil pengukuran, harus berdasarkan arah yang lurus tegak searah garis skala, jangan melihat hasil pengukuran dari samping.

Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
Sumber:Mitutoyo Micrometer
dan asal lainnya.

TIPS MEMILIH MULTITESTER YANG ANDA BUTUHKAN

Beberapa hal yg perlu diperhatikan sebelum membeli Produk Multitester yg rupawan dan Handal.
Tips Memilih Produk Multitester yg rupawan, Bagaimana sebenarnya Multi tester yang mengagumkan tadi?
Agar kita bisa memilih Multitester yg sinkron menggunakan kebutuhan, tentunya kita harus memahami terlebih dahulu apa saja kriteria yang sine qua non pada sebuah Multitester.
Produk Multi tester yg bagus merupakan Multitester yg Memiliki kualitas handal, awet, tahan lama , Memiliki berbagai fungsi, Praktis digunakan, nir gampang rusak, hasil pengukuran akurat, persentase error minim, tahan banting, Perawatan yang gampang menggunakan harga kompetitif.

MultiTester
Multitester adalah suatu alat ukur yang mempunyai banyak sekali fungsi (multi fungsi) buat pengukuran pada bidang kelistrikan.
Multitester biasa jua disebut dengan Multimeter atau acapkali juga dulunya disebut dengan AVOmeter (Ampere, Voltage, Ohm - Meter).

Berbagai fungsi Multitester
Berbagai fungsi yang umumnya terdapat dalam Multitester antara lain:
  • Untuk mengukur akbar tegangan listrik Arus bolak kembali atau AC (Alternating Current), atau disebut menggunakan Voltmeter AC
  • Untuk mengukur akbar tegangan listrik Arus searah atau DC (Direct Current), atau dianggap dengan Voltmeter DC.
  • Untuk mengukur nilai Resistan (Hambatan), atau dianggap menggunakan Ohm-Meter.
  • Untuk mengukur akbar Arus listrik searah (DC) atau biasa diklaim dengan DC-Amperemeter.

Berbagai produk Multitester bisa kita jumpai dijual dipasaran, menggunakan aneka macam keunggulan dan tambahan fungsi lainnya.
Baca jua: Cara mengukur Kapasitor menggunakan Multitester
2 (2) Jenis Multitester
Selain itu, terdapat dua (2) jenis multitester yang banyak digunakan buat banyak sekali keperluan pengukuran kelistrikan, yaitu:
  • Multitester Analog.
  • Multitester Digital.
Masing-masing Multi tester tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, Perbedaan yg paling primer dari Multitester Analog dan Multitester Digital adalah pada tampilan output pengukurannya.
Multitester Digital akan menampilkan output pengukuran dalam bentuk angka (Digital), sedangkan Multitester Analog memerlukan cara pada menghitung hasil pengukuran yg dibandingkan menggunakan Skala ukur serta Skala output pengukuran.
Cara membaca output pengukuran Multitester Analog
Namun secara umum, kedua jenis multitester ini memiliki fungsi / kegunaan yg sama.
Selain dua jenis Multitester diatas, sebenarnya Terdapat beberapa hal penting lainnya yg perlu kita perhatikan pada memilih Multitester yg cantik.
Seperti halnya dengan aneka macam jenis Alat ukur lainnya, tentunya kita mengharapkan sebuah Multitester menggunakan output pengukuran yg akurat (High Accuracy), dan tingkat error yg mini .
Bagaimana menentukan Multi tester yg bagus, Handal, High Accuracy, tahan usang?

Tips Memilih Multitester

Beberapa Tips tersebut antara lain:

1. Standarisasi.
Multitester yang sudah ter-tunjangan profesi baik secara nasional maupun internasional.
Standart kelayakan pada banyak sekali Multitester dapat kita lihat berupa simbol yang melekat dalam Multitester tadi, beberapa simbol standarisasi tersebut, diantaranya:
  • CE (Standar Eropa)
  • EN (Standar Eropa)
  • JIS (Standar Industri Jepang)
  • DIN (Standar industri berdasarkan Jerman
  • SNI (Standar Nasional Indonesia).
  • dan lainnya.

2. Akurasi.
Multitester yang kita gunakan usahakan adalah Multitester yg bisa mengukur dengan taraf keakuratan yang tinggi.
Tingkat akurasi hasil pengukuran Multitester bisa kita lihat pada label spesifikasinya, umumnya dituliskan pada satuan %.
Sebagai contoh:
Pada sebuah Multitester tertulis bisa mengukur nilai Resistance menggunakan Accuracy ±5persen
Karena hasil pengukuran yang paling akurat adalah 100persen, maka jika ToleransiAccuracy ±5persen
(100persen-5%) sampai (100persen+5%).
Ini berarti taraf keakuratan hasil pengukuran (Toleransi) multitester ketika mengukur Resistan merupakan diantara 95persen s/d 105persen berdasarkan hasil pengukuran.
Tentunya semakin rendah toleransi hasil pengukuran sebuah Multitester, maka akan semakin rupawan dan Akurat.
3. Resolusi.
Multitester yang bisa mengukur menggunakan hasil yang lebih presisi (tepat), Tingkat Presisi pada indera ukur multitester biasa disebut menggunakan Resolusi.
Nilai Resolusi pada alat ukur jua terdapat pada label Spesifikasi alat ukur tersebut.
Sebagai contoh:
Sebuah Multitester dapat mengukur Tegangan AC (Volt AC) menggunakan resolusi 1mV.
Ini berarti hasil pengukuran yg dapat ditampilkan alat ukur Multitester tersebut minimal adalah 1mV (1 mili Volt) atau taraf presisinya mencapai 0,001Volt.
Semakin rendah resolusinya tentu akan semakin presisi output pengukuran Multitester tersebut.
4. Range
Range pengukuran Multitester merupakan Jarak/skala pengukuran menurut terendah sampai tertinggi.
Multitester yang anda pilih sebaiknya merupakan Multitester yang dapat mengukur menggunakan Range yang relatif akbar.
Sebagai contoh:
Sebuah Multitester dapat dipakai buat mengukur nilai Resitansi (Ohm) dengan Range 1ohm sampai 200Mohm.
Ini berarti Multitester tersebut dapat mengukur nilai tahanan yang kecil dengan skala yaitu 1 Ohm, serta bisa mengukur nilai tahanan yang besarnya mencapai 200.000.000 Ohm (200Mega Ohm).
Tips Tambahan:
Fuse (Slow Blow).
Multitester yg Aman, dilengkapi menggunakan pengaman berupa fuse (Sekring), sebaiknya menggunakan tipe Slow Blow.
"Fuse Slow-Blow" berarti ketika terjadi kesalahan pengukuran atau hubung singkat (Short Circuit) pada Multitester tersebut, sekring akan putus menggunakan potensi ledakan yang kecil/pelan, sebagai akibatnya tidak menyebabkan kerusakan yang lebih fatal.
Full Cover
Multitester yg memiliki proteksi (Cover) secara menyeluruh atau memiliki Cover depan yg bisa dibuka dan ditutup.
Tahan Banting
Multitester yang terbuat berdasarkan bahan yang tidak gampang pecah dan tahan terhadap bantingan ketika tanpa sengaja terjatuh (Droop Shock-Proof).
Hemat Batere
Multitester yg tentunya yg nir boros pemakaian batere.
Ringan
Multitester yang diperlukan mempunyai bobot yang tidak terlalu berat sebagai akibatnya kita gampang untuk menggenggam serta menggunakannya, umumnya Multitester mempunyai bobot yang nir terlalu berat, berkisar 300gram-350gram.
Mudah digunakan
Multitester yg yg gampang digunakan buat melakukan pengukuran dan hasil pengukurannya yang gampang dibaca.
Data diatas dapat anda jadikan sebagai tambahan liputan, dan tentunya Multitester pilihan anda harus disesuaikan menggunakan kebutuhan masing-masing.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip dari berbagai asal

MENGENAL SIGMAT ATAU JANGKA SORONG DAN CARA MEMBACA HASIL PENGUKURAN

Apa itu Sigmat atau jangka sorong, dan bagaimana cara membaca output pengukuran indera ukur tersebut?
Cara membaca indera ukur jangka sorong atau sighmat dengan benar
Bagi anda yg mempunyai kegiatan atau profesi sebagai mekanik, atau mungkin anda sedang belajar pada bidang ilmu teknik serta mekanikal tentunya pernah menjumpai atau bahkan memakai alat ukur jangka sorong atau Sighmat.

Sigmat (Vernier Caliper)

Sigmat, jangka sorong atau disebut menggunakan Vernier Caliper.
Alat ukur ini poly dipakai pada global teknik mekanik, seperti di bengkel-bengkel otomotif, bengkel bubutan, dan lainnya.
Fungsi Sigmat atau jangka sorong
Sigmat atau jangka sorong (Vernier Caliper) ini adalah sebuah indera ukur yg bisa dipakai buat berbagai macam pengukuran, misalnya:
  • Untuk mengukur diameter bagian dalam (Inner ring).
  • Untuk mengukur diameter bagian luar (Outer ring), mengukur ketebalan bagian dalam.
  • Untuk mengukur ketebalan bagian pada maupun luar suatu benda, baik yg berbentuk persegi, kubus, bujur sangkar, bundar , atau lainnya.
  • Untuk mengukur kedalaman lubang.
  • Untuk mengukur ketinggian benda yang bertingkat.

Sigmat atau jangka sorong ini bisa digunakan buat mengukur suatu benda yg membutuhkan hasil pengukuran yg presisi dengan keakuratan yang sangat tinggi, sampai dengan seperseratus milimeter.
Sigmat atau jangka sorong yg mempunyai berukuran panjang 12 inch (30cm) atau kurang, mempunyai keakuratan mencapai 0,02mm.
Sigmat atau jangka sorong yg mempunyai ukuran panjang lebih berdasarkan 12 inch (30cm) memiliki keakuratan mencapai 0,01mm.
Sigmat atau jangka sorong ada yg manual dan ada yang sistem digital.
Sigmat atau jangka sorong digital memiliki taraf keakuratan mencapai 0,01 mm.
Bagian-bagian yg ada pada sigmat atau jangka sorong manual.
1. Rahang pada atau Inner jaws
Bagian pertama menurut sigmat yaitu Rahang pada (InnerJaws).
Rahang pada terdiri berdasarkan 2 bagian, satu bagian yg tetap dan satu lagi bagian yg bisa bergeser.
Rahang pada atau Internal jaws ini berfungsi buat mengukur diameter luar, ketebalan luar, sisi luar, atau lebar bagian luar suatu benda.
2. Rahang luar (Outer Jaws)
Bagian ke 2 dari sigmat yaitu Rahang luar (Outer Jaws)
Rahang luar (Outer Jaws) terdiri berdasarkan dua bagian, satu bagian yang tetap serta satu lagi bagian yg dapat bergeser.
Rahang luar (Outer Jaws) ini berfungsi buat mengukur diameter dalam, ketebalan dalam, sisi dalam, atau lebar bagian dalam suatu benda.
3.pengukur kedalaman (Depth measuring blade)
Bagian ketiga menurut sigmat yaitu Pengukur kedalaman (Depth measuring blade)
Pengukur kedalaman (Depth measuring blade) terdiri menurut dua bagian, satu bagian yg permanen dan satu lagi bagian yang bisa bergeser atau memanjang.
Pengukur kedalaman (Depth measuring blade) ini berfungsi buat mengukur kedalaman lubang, ketinggian, ketebalan baik bagian pada juga luar benda.
4. Skala Utama output pengukuran
Bagian lainnya dari Sigmat atau jangka sorong, merupakan bagian yg tidak berkiprah (permanen).
Pada bagian ini terdapat nilai dan garis-garis yang bermanfaat menjadi Skala Utama berdasarkan output pengukuran.
Terdapat 2 jenis satuan pada Skala hasil pengukuran, yaitu skala satuan imperial (Inch) pada bagian atas, serta skala satuan metrik (Centimeter serta milimeter) pada bagian bawah.
5. Skala Nonius atau skala vernier
Bagian ini merupakan bagian yang bergeser, menggunakan dua jenis nilai skala, yaitu skala Imperial (Inch) dalam bagian atas, dan skala metrik (mm) pada bagian bawah.
Skala Vernier (Nonius) ini berfungsi menjadi petunjuk output pengukuran, buat nilai Skala utama dan Skala dalam bentuk desimal berdasarkan hasil pengukuran utama.
6.mur Pengunci (Locking screw)
Bagian ini berfungsi buat mempertahankan posisi output pengukuran supaya tidak bergeser.
Cara membaca hasil pengukuran dengan menggunakan sighmat atau jangka sorong manual.
  1. Periksa syarat sigmat atau jangka sorong, bersihkan dari kotoran yang bisa mengganggu output pengukuran.
  2. Geser jangka sorong sampai kedap, pastikan nilai pengukuran tepat pada posisi Nol.
  3. Bersihkan bagian atas benda yg akan diukur, hingga benar-sahih tidak ada material lain yg akan mengurangi keakuratan output pengukuran.
  4. Lakukan pengukuran menggunakan menggeser jangka sorong sinkron dengan benda yang akan diukur.
  5. Kemudian pastikan posisi benda yang akan diukur sahih-benar telah terjepit atau terukur menggunakan sahih.
  6. Posisi jangka sorong wajib benar-sahih lurus, baik secara vertikal maupun horizontal.
  7. Baca output pengukuran menggunakan teliti.
  8. Lihat output pengukuran yg ditunjukkan pada skala primer, menggunakan melihat posisi yang ditunjuk oleh garis nomor 0 pada skala vernier (Nonius).
  9. Kemudian, lihat garis nomor lainnya dalam skala vernier yg memberitahuakn posisi terlurus terhadap tampilan skala primer.
  10. Jika posisi yg paling lurus berada pada angka Nol dari garis skala Vernier, berarti output pengukuran merupakan nilai bulat (Tanpa desimal).
  11. Namun jika tidak sempurna pada nomor nol, lihat hasil yang mendekati, menggunakan melihat nomor lainnya yang benar-sahih lurus terhadap garis skala primer, hasil ini adalah nilai desimal menurut hasil pengukuran primer.

1. Contoh hasil pengukuran dengan hasil tanpa desimal atau nilai bundar :

Keterangan:
Gambar diatas memberitahuakn hasil pengukuran menggunakan nilai bundar (Tanpa desimal), karena posisi garis 0 pada Skala Vernier (Nonius scale) berada tepat sejajar dengan garis pada Skala utama.
2. Contoh output pengukuran dengan hasil nir bulat atau memiliki nilai desimal:

Keterangan:
Gambar diatas memperlihatkan hasil pengukuran menggunakan nilai nir bundar (mempunyai nilai desimal), lantaran posisi garis 0 pada Skala Vernier (Nonius scale) tidak sejajar menggunakan garis dalam Skala primer.
Hasil pengukuran sigmat diatas memperlihatkan hasil pengukuran sebesar 15,50 mm.
Demikianlah sedikit penjelasan mengenai indera ukur sigmat dan bagaimana cara membaca output pengukuran yang ditunjukkan sang sebuah sigmat atau jangka sorong.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

PRINSIP KERJA FLOW METER MAGNETIK VORTEX DAN CORIOLIS

Bagaimana cara kerja Flowmeter yg menggunakan prinsip kerja magnetik, gelombang Vortex serta coriolis?
Mengetahui jumlah aliran (Flow) suatu benda menggunakan memakai Flowmeter Digital
Berbagai kebutuhan kita akan output pengukuran, galat satunya adalah bagaimana mengukur Debit jumlah aliran (Flow) benda cair, gas juga padat.
Banyaknya jumlah benda baik benda padat, cair juga gas yang mengalir pada satu bidang atau wadah pada satuan ketika eksklusif bisa diukur menggunakan memakai Alat yg kita kenal menggunakan Flowmeter.

Flowmeter

Flowmeter adalah: Suatu indera yg dapat menghitung Banyaknya jumlah benda baik benda padat, cair maupun gas yg mengalir pada satu bidang atau wadah pada satuan saat tertentu
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal indera Flowmeter yang kebanyakan dipakai buat mengukur jumlah benda cair yang mengalir.
Seperti halnya bila kita mengisi bahan bakar cair pada SPBU juga memakai Flowmeter, jumlah bahan bakar cair (Liter) yang diisikan bisa kita lihat melalui tampilan digital mesin SPBU tadi.
Flow meter Kincir
Seiring perkembangan teknologi, flowmeter kincir yg dahulu sering dipakai mulai tergantikan dengan flowmeter digital.
Flowmeter Kincir yang dulunya masih sederhana menggunakan prinsip kincir yang terputar oleh aliran yg melewatinya mengalami perkembangan teknologi untuk berbagai fungsi dan kegunaan lainnya.
KenapaFlowmeter Kincir digantikan dengan Flowmeter digital?
Kekurangan Flow meter Kincir / manual
Disamping itu flowmeter kincir yang masih manual mempunyai beberapa kelemahan , antara lain :
  • Hanya buat mengukur genre atau flow benda cair
  • Dengan prinsip kerja benda yg berputar mengakibatkan beberapa part gampang aus dan rusak
  • Sering mengalami macet dalam kincir dampak tersangkut benda lain atau kotoran.
  • Keakuratan kurang stabil dan menurun seiring usia gunakan flowmeter kincir tersebut (Life time)
  • Belum dilengkapi menggunakan aneka macam kegunaan lainnya, selain hanya buat mengukur flow

Alat pengukur jumlah genre / debit atau Flowmeter ketika ini semakin berkembang sinkron dengan kebutuhan kita yg juga berkembang.
Kita membutuhkan suatu alat pengukur genre / debit yg bisa mengukur flow buat benda cair, gas maupun benda padat.
Selain itu Kita juga membutuhkan kegunaan lain dari Flowmeter selain hanya buat mengukur Flow/Aliran.
Saat ini sudah banyak Flowmeter Digital yang diproduksi dan dilengkapi dengan teknologi-teknologi yang lebih sophisticated.
Diantara Beberapa jenis Flowmeter Digital yg telah memiliki beberapa keunggulan tadi, kita coba menyebutkan tiga jenis Flowmeter Digital yang sering dipakai di global Industri, diantaranya :

3 jenis Flowmeter Digital

1. Flowmeter Magnetic
Flowmeter ini mempunyai prinsip kerja Gaya Gerak Listrik (GGL), yaitu gerakan penghantar memotong medan magnet membuat tegangan (Volt).
Flowmeter ini mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :
Kelebihan berdasarkan Flowmeter Magnetik :
  • Tidak terdapat tekanan aliran yang hilang, lantaran nir terdapat Part/bagian menurut flowmeter yang menghambat
  • Tidak terdapat Part/bagian dari flowmeter yg berkecimpung/berputar sehingga lebih tahan lama
  • Diameter penampang aliran sanggup lebih besar
  • Akurasi pengukuran lebih tinggi
  • Memiliki nilai keluaran (Output Point) digital hasil & Analog output

Kekurangan dari Flowmeter Magnetik :
  • Flowmeter ini hanya bisa buat mengukur material benda cair yg mempunyai sifat penghantar (konduktor)

2. Flowmeter vortex
Flowmeter Vortex ini memiliki prinsip kerja berdasarkan Pusaran yg terjadi ketika aliran terhalang benda lain.
Pusaran yg ada sinkron dengan besarnya aliran.
Desain flowmeter dibentuk memiliki penghalang pada tengah agar mengakibatkan pusaran yg lalu dapat dikalkulasikan buat menentukan jumlah aliran/Flow.
Kelebihan menurut flowmeter Vortex, diantaranya :
  • Tidak terdapat Part/bagian dari flowmeter yg berkecimpung/berputar sehingga lebih tahan lama
  • Memiliki nilai keluaran (Output Point) digital hasil & Analog output
  • Diameter penampang aliran sanggup lebih besar
  • Dapat dipakai buat mengukur semua benda cair, uap, udara, & gas

Kekurangan berdasarkan flowmeter Vortex :
  • Belum bisa buat mengukur benda padat
  • Ada Part atau bagian yg menghambat aliran

tiga. Flowmeter Massa atau Coriolis meter
Flowmeter ini memiliki sistem kerja berdasarkan prinsip Coriolis, sanggup diartikan bila Cairan yg melewati Pipa berbentuk –U dalam kecepatan tertentu akan membentuk suatu gaya atau getaran dalam Pipa-U tadi.
Semakin cepat aliran akan membentuk gaya atau getaran yang lebih besar jua pada Pipa-U yang dilewatinya.
Gaya atau getaran yg dihasilkan kemudian akan menggerakkan Pipa-U menyentuh ke 2 sensor electrodynamic secara bergantian.
Gerakan ini akan menghasilkan sinyal yang akan dikonversikan sebagai jumlah genre/Flow.
Khusus buat Flowmeter Massa, alat ini dapat menentukan jumlah genre dengan satuan berat/massa dengan memilih suhu serta densitiy material yang diukur. (Massa = Volume x Density)
Kelebihan dari Flowmeter massa atau Coriolis meter :
  • Untuk pengukuran benda cair serta gas
  • Dilengkapi pengukur density dan temperature
  • Keakuratan tinggi
  • Dapat mengukur berat/massa

Kekurangan berdasarkan Flowmeter Massa atau Coriolis meter :
  • Tidak buat mengukur genre benda padat
  • Diameter genre kecil

Demikianlah Artikel tentang pengenalan tiga jenis Flowmeter Digital, semoga bisa memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Semoga bermanfaat !
CARA FLEXI
(Sumber E+H dan sumber lainnya)

PENJELASAN ALAT UKUR PRESSURE TRANSMITTER CERABAR DAN DELTABAR

Berbagai kebutuhan kita akan pengukuran terhadap besar Tekanan atau Pressure.
Khususnya pada dunia industri, indera ukur buat menunjukkan output akbar nilai Tekanan suatu proses industri memiliki fungsi sangat krusial.
Seperti contohnya buat menampakan akbar tekanan steam dalam ketel uap atau pembangkit tenaga Uap, seberapa tekanan udara dalam tabung angin, tekanan kevakuman sebuah tangki, dan aneka macam kebutuhan lainnya.
Mungkin jika yg diperlukan sang suatu proses industri hanyalah hasil pengukuran akbar tekanan dari proses tadi, cukup menggunakan memakai indera ukur tekanan manual seperti Pressure Gauge.
Namun, pada aneka macam proses industri tidak hanya membutuhkan output menurut pengukuran suatu Tekanan.
Lebih berdasarkan itu, aneka macam proses industri membutuhkan suatu hasil pengukuran Tekanan yg seksama, dan output pengukuran tekanan tadi dapat dipakai menjadi suatu sistem otomatis buat perintah atau kontrol pada proses selanjutnya.
Maka, alat ukur tekanan yg masih bersifat manual seperti Pressure Gauge tidak cukup buat memenuhi kebutuhan sistem otomatis pada dunia industri.
Alat ukur Tekanan yang sekaligus memiliki aneka macam kelebihan dan keunggulan serta bisa dijadikan sebagai indera kontrol otomatis adalah Pressure Transmitter.
Terdapat beberapa jenis indera ukur tekanan (Pressure) dengan prinsip kerja Transmitter atau Pressure Transmitter.
Sebelum kita coba membahas mengenai pengenalan beberapa alat ukur atau sensor tekanan digital, terlebih dahulu kita coba menyebutkan apa sebenarnya yang dimaksud menggunakan Tekanan
Apa yang dimaksud dengan tekanan ?
Tekanan adalah suatu satuan dalam bidang Fisika yang menyatakan besaran gaya yang dialami sang suatu bidang atau area.

Tekanan adalah gaya normal dibagi luas bidang.

( P = F/A )
Tekanan pula bisa dinyatakan menggunakan tinggi ekuivalen (h) pada dalam suatu kolom Fluida.
(P = ρ x h x g )
  • P : Tekanan
  • F : Gaya
  • A : Luas bidang
  • ρ : Berat jenis
  • h : Tinggi
  • g : Gravitasi

Untuk mengetahui seberapa akbar tekanan yang biasanya dihasilkan dari kekuatan benda cair atau gas, kita dapat menggunakan suatu alat ukur manual yang diklaim menggunakan Pressure gauge.
Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, alat ukur tekanan dengan prinsip kerja manual mulai tergantikan dengan banyak sekali macam alat ukur tekanan yg lebih sophisticated.
Alat ukur tekanan yg dilengkapi dengan berbagai teknologi-teknologi modern, yang memberikan aneka macam macam kemudahan menggunakan tujuan efektifitas, efisiensi serta keakuratan hasil pengukuran
Dari sekian banyak alat ukur tekanan digital yg terdapat, pada artikel kali ini, saya coba membuatkan penerangan menurut 2 jenis alat ukur tekanan yg tak jarang dipakai terutama pada dunia industri.

Pressure Transmitter


Dua jenis indera ukur tekanan digital tersebut, yaitu :

  1. Pressure transmitter (Cerabar)
  2. Differential pressure transmitter (Deltabar)

Berikut penjelasan tentang 2 jenis alat ukur tekanan digital atau Pressure Transmitter tadi.
  • Pressure Transmitter (Cerabar)


Pressure Transmitter biasa jua dianggap dengan Cerabar.
Cerabar Adalah suatu alat sensor buat mengetahui nilai Tekanan dengan prinsip kerja menerima tekanan berdasarkan benda cair atau Gas yang akan diukur.
Lalu hasil pengukuran tekanan tadi dikonversikan menjadi nilai Analog pada bentuk arus listrik, dengan nilai arus yg sangat kecil yaitu mili Ampere.
Perubahan tekanan yg diukur Pressure Transmitter, akan diubah sebagai perubahan nilai arus yang didapatkan, serta umumnya range antara 4 mA s/d 20 mA.
Hasil dari perubahan arus mA ini lalu dikirimkan ke indera penerima frekuwensi yg biasa dianggap Temperature controller.
Temperature Controller akan mengkonversikan nilai arus 4mA s/d 20mA yg diterimanya dari sensor Cerabar buat lalu diubah menjadi tampilan nilai aktual tekanan terukur pada aneka macam satuan, seperti mmH20, Bar, Psi, kg/cm2, serta lainnya.
Dan menampilkan hasil pengukuran tadi dalam display controller dalam bentuk nomor digital.
Namun, pada beberapa Pressure Transmitter waktu ini, telah dilengkapi dengan display controller yg terpasang dalam pressure transmitter tadi, sebagai akibatnya tidak lagi memerlukan Temperature Controller eksternal tambahan.
  • Pressure Transmitter Deltabar


Deltabar terdiri berdasarkan dua kata yaitu Delta yang berarti selisih serta Bar yg berarti Tekanan (Bar).
Jadi bisa kita artikan bahwa pressure trasnmitter Deltabar mengukur nilai tekanan menggunakan membandingkan selisih berdasarkan dua nilai yang diukur.
Dari namanya yakni Deltabar, mengambil selisih (Delta) tekanan (Bar).
Deltabar mempunyai prinsip kerja hampir sama dengan Pressure transmitter, jika dalam pressure transmitter hanya mempunyai satu titik sensor namun pada indera Deltabar mempunyai dua titik sensor diaphragm.
Dengan prinsip kerja yaitu mengukur selisih (Delta) dari nilai tekanan tertingi (High level) & nilai tekanan terendah (Low Level).
Lalu alat ukur tekanan Deltabar mengambil nilai selisih tekanan yg terdapat, dan membarui nilai tadi sebagai nilai Analog pada bentuk arus listrik (mA).
Dan selanjutnya mengirimkan perubahan menurut nilai frekuwensi analog tersebut ke alat Controller.
Kedua indera ukur tekanan digital yakni Cerabar dan Deltabar sudah mempunyai banyak sekali keunggulan serta fungsi-fungsi buat dipakai dalam sistem otomatis atau automatic process.
Dan indera ukur ini jua bisa digunakan buat melakukan pengukuran tekanan dalam benda cair, gas misalnya steam (Uap) bertekanan tinggi (High pressure) dan juga bisa digunakan buat mengukur pada syarat kerja dengan suhu yg sangat tinggi.
Semoga Artikel ini berguna untuk menambah pengetahuan kita!
CARA FLEXI
(Sumber E+H dan asal lainnya)

CARA KERJA LEVEL TRANSMITTER

Bagaimana caranya agar kita dapat mengetahui berapa tinggi rendahnya permukaan benda cair didalam suatu tabung atau bejana ?
Terdapat banyak sekali macam kebutuhan kita akan suatu output pengukuran, seperti halnya :
  • Berapa panjang atau tinggi suatu benda
  • Berapa jarak dari satu loka ke tempat lain
  • Berapa poly genre suatu benda cair perjam (Debit) yang mengalir pada pada satu pipa
  • Berapa suhu atau temperatur suatu benda
  • Berapa tinggi bagian atas suatu benda (cair atau padat) yang berada pada dalam bejana tertutup

Berbagai macam kebutuhan kita terhadap hasil suatu pengukuran, pengukuran bertujuan buat mengetahui suatu nilai besaran suatu proses atau keadaan.
Tindakan yg dilakukan buat mendapatkan suatu nilai atau output peristiwa suatu keadaan proses memerlukan satu cara yg dianggap dengan tindakan pengukuran.
Beberapa dari output pengukuran sanggup didapat hanya dengan secara visual, atau manual.
Namun beberapa cara pengukuran lainnya kita membutuhkan suatu alat bantu buat mengukur atau disebut dengan Alat ukur.

Level Transmitter

Pada artikel kali ini, aku ingin mengembangkan suatu cara buat mengetahui berapa tinggi bagian atas suatu benda cair didalam suatu bejana atau tabung menggunakan menggunakan alat yang dianggap menggunakan Level sensor meter atau Level Transmitter.

Alat ukur tinggi rendah bagian atas benda cair

Ada berbagai macam alat ukur level (Level meter) yang dapat kita gunakan buat mengukur tinggi permukaan tersebut.
Baik itu alat ukur yang masih memakai prinsip kerja ukur manual, maupun alat ukur yg telah memiliki prinsip kerja auto yg lebih terbaru dan canggih.
Saat ini alat ukur menggunakan prinsip kerja auto sudah banyak dipakai di global industri.
Seiring menggunakan perkembangan kebutuhan akan aneka macam fakta suatu proses produksi pada global industri, Alat ukur level juga mengalami suatu kemajuan mengikuti dengan kebutuhan-kebutuhan tadi.
Dari sekian banyak Alat ukur tinggi permukaan yg digunakan, terdapat 2 jenis indera ukur yg dapat mengetahui level atau tinggi bagian atas benda yang waktu ini poly digunakan.
Dan indera ukur ini sudah mempunyai prinsip kerja automatis, digital, praktis dan terkini.

Dua jenis alat ukur level bagian atas tadi, yaitu :

  • Differential Pressure Transmitter (DPT)

Alat ukur sejenis sensor ini selain buat mengetahui nilai tekanan benda cair yang ada, dapat pula digunakan buat mengetahui berapa Level bagian atas benda cair pada bejana.
Dengan mengetahui Volume berdasarkan bejana tersebut kita bisa mengkonversikannya sebagai nilai tinggi rendah bagian atas.
Prinsip kerja Differential Pressure Transmitter atau DPT, merupakan :
Dengan memanfaatkan kegunaan alat ukur ini dalam mengukur tekanan, kemudian mengambil perbandingan atau selisih (Diffferential) antara tekanan dalam posisi level rendah dengan tekanan dalam posisi level tinggi.
Lalu melakukan korelasi antara nilai tekanan dengan tinggi permukaan.
Apa hubungan Tekanan benda cair pada suatu bejana dengan Tinggi rendah permukaan benda cair tadi?
Korelasi antara level dan tekanan dapat kita lihat seperti gambar dibawah ini :

Setiap benda cair dalam suatu bejana menggunakan ketinggian bagian atas 10 meter (10.000 mmH2O) akan membentuk tekanan bawah sebanyak 1 Bar.
Meski diameter penampang suatu bejana tersebut tidak sinkron, namun akan tetap menghasilkan tekanan yang sama.
Dari Korelasi antara Tinggi bagian atas dengan tekanan benda cair inilah, kemudian indera Differential Pressure Transmitter DPT mengkonversikan selisih (Delta) antara tekanan Low serta High yg diukurnya sebagai nilai tinggi rendah bagian atas benda cair pada bejana yg diukurnya.
Nilai pengukuran yg dihasilkan alat ini berbentuk arus listrik pada satuan mili Ampere (mA).
Nilai arus berkisar antara 4 mA s/d 20 mA, dan lalu dikirimkan ke alat controller buat dikonversikan sebagai nilai Level atau tinggi rendah permukaan yang diukurnya
  • Ultra Sonic Sensor

Ultrasonic Sensor adalah salah satu indera yg bisa kita pakai buat mengukur ketinggian bagian atas dalam suatu bejana.
Alat ini bekerja menggunakan sinar ultra sonic yang akan membias atau memantul ketika menyentuh bagian atas suatu benda.
Dengan prinsip inilah, Alat ulltrasonic sensor ini dapat mengetahui atau mengukur tinggi rendah permukaan benda pada bejana.
Tinggi dan rendah bagian atas yang tersentuh sang sinar ultra sonic tersebut lalu dikalkulasikan menjadi hasil pengukuran bagian atas, serta membandingkannya menggunakan bagian atas terendah dari bejana yg nilainya sudah permanen.
Sehingga didapatkan nilai tinggi rendah permukaan benda dalam bejana yg diukurnya.
Demikianlah sedikit penjelasan tentang keliru satu alat ukur buat mengetahui level bagian atas benda cair pada pada suatu bejana.
Semoga dapat menambah pengetahuan bagi kita semua.
Semoga berguna !
CARA FLEXI
(Sumber E+H dan asal lainnya)

PRINSIP KERJA THERMAL INFRARED DALAM MENGUKUR SUHU

Thermal Infrared dapat mengukur suhu benda tanpa wajib menyentuh benda yg diukurnya.
Pengukuran suhu menggunakan Thermal Infrared
Dalam kehidupan kita sehari-hari pasti pernah mendengar atau menjumpai sebuah indera yg biasa kita gunakan buat mengukur suhu atau temperatur suatu benda yg biasa kita sebut dengan Thermometer.
Thermometer merupakan suatu alat yang berfungsi Untuk mengetahui nilai suhu suatu benda.
Seiring menggunakan kemajuan teknologi , waktu ini terdapat banyak sekali macam bentuk dan ukuran dari Thermometer. Berbagai jenis Thermometer
Thermometer juga terbagi pada beberapa jenis sesuai dengan manfaatnya masing-masing.
Namun thermometer pula bisa dibagi menjadi dua jenis, jika dipandang menurut segi cara menggunakannya.

Dua jenis indera ukur suhu

Dari segi cara penggunaannya Thermometer dibagi sebagai 2 jenis, yaitu :
1. Thermometer Contact
Thermometer Contact adalah suatu indera yang berfungsi buat mengetahui nilai suhu benda dengan prinsip kerja indera tadi harus bersentuhan eksklusif dengan benda yg akan diukur.
Beberapa contoh Thermometer Contact :
  • Thermometer LIG (Liquid In Glass)
  • Thermometer dinding/ruangan
  • Thermometer air raksa
  • Thermometer Alk0hol
  • ThermoCouple
  • TemperatureTransmitterRTD , PRT
  • Dan lainnya.

2. Thermometer Non Contact
Thermometer Non Contact merupakan suatu indera yg berfungsi untuk mengetahui nilai suhu benda dengan prinsip kerja Alat tersebut dapat mengukur suhu tanpa wajib bersentuhan pribadi dengan benda yang akan diukurnya.
Beberapa contoh Thermometer Non Contact :
  • Infra Red Camera (Display)
  • Thermometer Infra red (Non Display)
  • Thermography (Display and Report)

Ketiga model Thermometer non contact diatas adalah termasuk pada Thermal Infrared dan memiliki prinsip kerja yang sama yaitu mengukur suhu benda menggunakan prinsip kerja sinar Infra merah (Infrared).
Bagaimana Thermal Infared dapat mengetahui suhu benda yg diukurnya?
Cara kerja Thermal Infrared ini sama menggunakan prinsip kerja Predat0r.
Dengan menerima gelombang Infrared berdasarkan benda yang akan diukurnya.
Karena, setiap benda mempunyai gelombang Infrared yang tidak selaras sinkron menggunakan suhu benda tadi.

Thermography Infrared

Pengukuran suhu menggunakan Thermal Infrared
Berbeda dengan Thermometer Infrared serta Infrared Camera, Thermography infrared mempunyai banyak sekali kelebihan yg nir dimiliki indera Thermometer lainnya.
Thermography Infrared mengukur suhu suatu benda menggunakan melakukan pemetaan dan analisa secara Non contact dari panas bagian atas yg akan diukur.
Suhu suatu benda yg akan diukur masih ditentukan sang banyak faktor, antara lain :
  • Jarak pengukuran
  • Emisivity
  • Ambient (suhu ruangan)
  • Suhu benda lain di dekat benda yang akan diukur
  • Pantulan / tembusan yang timbul karena disparitas jenis material
  • Material benda yg akan diukur
(Black body merupakan jenis benda yg paripurna. Serta apabila dipanasi pada suhu 100 derajat celcius akan memancarkan energy 100 derajat celcius)
Oleh karena itu, pada pemakaian indera Thermography Infrared, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
  • Field of View
  • Distance to Spot
  • Background Temperature
  • Wind Speed
  • Emisivity of UUT (Unit Under Test)


Prinsip kerja Thermal Infrared :

  • E (Emitted) Gelombang Infrared menurut benda yang diukur
  • R (Reflected) Gelombang Infrared yang terpantul dari benda lain
  • T (Transmitted) Gelombang Infrared dari benda lain yang tertembus dari permukaan bidang Pengukuran suhu menggunakan Thermal Infrared.
E + R + T = 1

Semoga Artikel mengenai prinsip pengukuran suhu menggunakan Thermal Infrared ini bisa menambah pengetahuan kita semua.
Semoga berguna !
CARA FLEXI
Dikutip dari Sumber : FLUKE Thermal Imaging Series

BERBAGAI ALAT UKUR INSTRUMENT TRANSMITTER

Perkembangan teknologi aneka macam jenis Alat ukur yg saat ini telah dilengkapi dengan berbagai sistem instrument, sensor dan sistem automatis
Berbagai keperluan kita dalam hal aktivitas pengukuran, seperti halnya pengukuran buat mengetahui suhu atau temperatur, pengukuran untuk mengetahui nilai tekanan/pressure, pengukuran buat mengetahui tinggi permukaan benda pada suatu wadah, pengukuran untuk mengetahui jumlah genre atau debit, serta lainnya.
Setiap aktivitas pengukuran memerlukan suatu indera ukur, masing-masing aktivitas pengukuran yg kita butuhkan membutuhkan suatu indera ukur yg berbeda-beda juga.
Masing-masing alat ukur diciptakan buat dapat digunakan sinkron menggunakan fungsi pengukurannya, dan dalam awalnya, alat-indera ukur diciptakan memang tidak memiliki kelebihan atau fungsi lainnya selain hanya buat melakukan pengukuran saja.
Padahal, kebutuhan pada bidang pengukuran, umumnya diiringi juga menggunakan kebutuhan-kebutuhan akan berbagai fitur-fitur lainnya.
Oleh karena itulah, setiap indera ukur terus mengalami perkembangan dan kemajuan-kemajuan seiring menggunakan tuntutan kebutuhan yg pula semakin berkembang.
Seiring menggunakan perkembangan zaman, Alat-indera ukur konvensional yg awalnya belum memiliki fitur-fitur tambahan kecuali hanya sebatas buat indera ukur digantikan dengan berbagai macam Alat ukur terkini yang mempunyai aneka macam kegunaan dan fungsi yg lebih canggih.
Beberapa hal yg kita butuhkan buat diukur, diantaranya:

Alat ukur Transmitter

Berikut berbagai macam alat ukur dan perkembangannya sehingga alat ukur tadi dapat mempunyai fungsi yg lebih luas selain dari menjadi indera ukur umumnya.
  • Alat ukur suhu
Kita mengenal indera ukur suhu yang biasa kita gunakan selama ini yang diklaim Thermometer.
Berbagai jenis Thermometer
Jika Thermometer pada awalnya hanya kita pakai buat mengetahui suhu atau temperatur suatu benda, sekarang mulai berkembang serta mempunyai fungsi serta kegunaan yang lebih berdasarkan sekedar menjadi indera ukur.
Beberapa contoh alat ukur suhu yg telah mengalami kemajuan pada hal teknologi serta fungsinya, diantaranya :
  1. Temperature Transmitter
  2. ThermoCouple (Cara memasang Termo kopel)
  3. RTD (Resistance Temperature Detector) Cara masang RTD buat mengukur suhu

  • Alat ukur Tekanan
Alat ukur buat mengetahui tekanan suatu benda cair/gas biasa dapat memakai alat yang diklaim Pressure Gauge.
Namun alat Pressure Gauge manual hanya sanggup buat mengukur besar suatu tekanan.
Penjelasan tentang Alat ukur tekanan Deltabar serta Cerabar
Seiring menggunakan kebutuhan serta tuntutan akan teknologi, mulai diciptakan banyak sekali indera ukur tekanan yang lebih canggih, antara lain :
  1. Pressure Transmitter
  2. Deltabar/Cerabar

  • Alat ukur tinggi rendah permukaan (Level)
Alat ukur tinggi rendah bagian atas benda dalam suatu wadah, umumnya menggunakan indera ukur yang diklaim level meter manual. Cara kerja aneka macam indera ukur Level sensor
Alat yang lebih canggih diciptakan buat memenuhi perkembangan dunia industri, berikut beberapa model alat ukur level yang telah memiliki teknologi maju :
  1. Level Transmitter
  2. Differential level Transmitter (DPT)
  3. Ultrasonic Sensor
  4. Level limit Switch (Liquiphant)

  • Alat ukur Aliran/debit (Flow)
Kita mengenal indera ukur genre yg biasa dipakai yaitu Flowmeter kincir.
Seiring dengan perkembangan global teknologi, indera flowmeter kincir manual mulai tergantikan.
Berikut beberapa contoh indera ukur genre / flow yang sudah lebih terbaru, diantaranya :
  1. Flowmeter Transmitter
  2. Flowmeter magnetic
  3. Flowmeter massa
  4. Flowmeter Vortex
  5. Ultrasonic flowmeter

Alat pencatat (recorder)
Seiring menggunakan kebutuhan global industri akan data pengukuran dari suatu indera ukur, dapat memakai indera Recorder.
Dibawah ini beberapa model alat recorder yang lebih sophisticated dan dilengkapi aneka macam keunggulan :
  1. Grafic Recorder Paper
  2. Memograph

Berbagai Alat Instrument automatis sensor & Alat ukur
Semoga Artikel Berbagai Alat Instrument automatis sensor & Alat ukur ini bisa memberikan manfaat buat kita seluruh, pada Artikel selanjutnya saya akan mencoba menjelaskan lebih lebih jelasnya satu persatu menurut indera-alat tadi diatas.
CARA FLEXI
(Dikutip berdasarkan E+H & asal lainnya)

BERBAGAI JENIS THERMOMETER DAN PERKEMBANGANNYA

PERKEMBANGAN ALAT UKUR TEMPERATUR
Alat ukur temperatur dari masa-masa
Temperatur atau suhu merupakan satuan nilai buat memilih panas atau dingin suatu benda.
Suhu mempunyai 4 satuan, yaitu:
  1. Skala Celcius
  2. Skala Reamur
  3. Skala Fahrenheit
  4. Skala Kelvin

Penemu skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, Kelvin
Masing-masing skala suhu tersebut mempunyai nilai yg bisa dikonversikan, atau diklaim dengan Perbandingan suhu.
Untuk bisa mengetahui besaran suhu, kita dapat menggunakan indera ukur suhu yang dianggap dengan Thermometer.

Berbagai macam Alat Thermometer yang dipakai buat mengukur Temperatur.


Berikut ini beberapa jenis alat untuk mengukur temperatur, antara lain :
1. Thermometer Air raksa
Termometer air raksa adalah termometer cairan yg menggunakan air raksa menjadi pengisinya.
Termometer air raksa adalah thermometer yang poly dipakai dibandingkan menggunakan termometer alk0hol.
Termometer air raksa sering disebut termometer maksimum karena bisa mengukur suhu yang sangat tinggi.
Jika suhu panas, air raksa akan memuai sehingga kita akan melihat air raksa dalam tabung kaca naik.
Ketika suhu turun, air raksa akan tetap berada dalam posisi waktu suhu panas. Hal itu disebabkan adanya konstraksi yang Mengganggu air raksa untuk kembali ke keadaan semula.
OIeh karenanya, untuk mengembalikan air raksa ke posisi dasar, kita wajib mengibas-ngibaskan termometer ini dengan bertenaga.
2. Thermometer Alk0hol
Termometer alk0hol adalah termometer cairan yang memakai alk0hol sebagai pengisinya.
Alk0hol lebih peka daripada air raksa sebagai akibatnya saat memuai, perubahan volumenya lebih terlihat kentara.
Termometer alk0hol disebut jua thermometer minimum lantaran sanggup mengukur suhu yg sangat rendah.
Untuk menghindari gaya gravitasi bumi, termometer minimum diletakkan mendatar.
Apabila suhu dingin, cairan alk0hol akan beranjak ke kiri serta membawa indeks penunjuk berwarna.
Sebaliknya, jika suhu naik, indeks penunjuk berwarna akan tetap berada di posisinya walaupun cairan alk0hol mekar dan berkiprah ke kanan.
3. Thermometer Klinis
Termometer klinis merupakan thermometer yg digunakan buat mengukur suhu badan yang banyak dimanfaatkan pada bidang kedokteran.
Suhu badan bisa diukur menggunakan termometer klinis melalui rongga lisan, ketiak, atau di antara lekukan tubuh lainnya.
Suhu manusia normal berkisar pada 37°C, nir pernah lebih rendah serta 35°C dan tidak pernah lebih dari 42°C.
Termometer klinis mampu dibedakan sebagai dua, yaitu termometer klinis analog serta termometer klinis digital.
Perbedaan keduanya terletak dalam penampilan nilai suhunya.
Pada thermometer klinis analog, nilai suhu ditampilkan sang naiknya air raksa dan kita mengetahui nilainya dengan melihat angka yg dicapai sang air raksa dalam pipa kapiler.
Sementara itu, pada termometer klinis digital, nilai suhu ditampilkan eksklusif pada bentuk nomor yang tertera dalam layar mini termometer.
Berbagai jenis termometer
4. Thermometer laboratorium
Termometer Laboratorium menggunakan cairan raksa atau cairan alk0hol.
Jika cairan tersebut bertambah panas maka akan memuai sehingga skalanya akan bertambah.
Supaya termometer ini sensitif terhadap perubahan suhu maka dinding dari termometer dibentuk setipis mungkin dan bila memungkinkan sebaiknya terbuat dari bahan konduktor.
5. Thermometer ruangan
Termometer ruangan berfungsi buat mengukur suhu pada suatu ruangan.
Termometer ini sama dengan termometer yg lainnya, akan tetapi hanya saja skalanya yg tidak selaras.
Skala pada termometer ini berkisar antara -50 derajat celcius hingga menggunakan 50 derajat celcius.
6. Thermometer Infrared.
Termometer inframerah biasa disebut dengan Infrared Thermometer.
Prinsip kerja Thermal Infrared
Thermometer Infra merah biasa digunakan untuk mengukur suhu benda yg sangat panas, Benda yang beranjak cepat, atau benda yg tidak boleh disentuh lantaran berbahaya.
Termometer inframerah sanggup pula dianggap termometer laser, karena termometer ini menggunakan sistem sinar laser untuk mengukur suhu benda.
Thermometer Infrared termasuk Thermometer Non-Contact, lantaran dapat mengukur suhu benda tanpa harus bersentuhan pribadi menggunakan benda yg akan diukur.
7. Thermometer Bimetal mekanik.
Termometer bimetal mekanik merupakan termometer yg terbuat dari 2 butir kepingan logam yg memiliki koefisien muai yang tidak sama.
Dari namanya, kita bisa mengetahui bahwa Bimetal adalah adonan menurut 2 buah kata, yaitu :
  • BI ialah dua
  • METAL ialah logam
Dua kepingan logam dalam termometer bimetal mekanik akan melengkung bila terjadi perubahan suhu.
Prinsip kerja berdasarkan termometer bimetal adalah :
Pada waktu terkena suhu tinggi, lempengan logam bimetal akan melengkung ke arah logam yg memiliki koefisien muai lebih tinggi.
Sebaliknya, jika suhu rendah, lempengan logam bimetal akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai yang lebih rendah.
8. Thermometer Digital.
Prinsip kerja dari termometer digital sama dengan prinsip kerja termometer lainnya yaitu menggunakan cara pemuaian.
Pada thermometer ini memakai logam menjadi sensor suhunya yg lalu dapat memuai.
Lalu pemuaian logam tersebut pada terima serta di ubah oleh suatu rangkaian elektronik sebagai akibatnya sebagai tampil pada bentuk angka digital yang menerangkan besaran suhu.
9. Temperature Gauge.
Thermometer ini jua memakai bimetal sebagai bahan utamanya.
Saat terkena panas maka bimetal akan memuai serta melengkung kearah logam yg koefisiennya lebih kecil.
Pemuaian tadi lalu akan dihubungkan dengan jarum ukur.
Jarum ukur tadi akan menunjukkan nomor tertentu, angka yang ditunjukan oleh jarum tersebut adalah suhu berdasarkan benda yang diukur.
10. Temperature Transmitter.
Temperature Transmitter adalah suatu indera yg berfungsi sebagai pengukur suhu menurut suatu benda atau Zat.
Thermometer ini memakai rangkaian tahanan yg nilainya dapat berubah sesuai menggunakan suhu yg diterimanya.
Tahanan (Resistan) tadi kemudian diberi tegangan sebagai akibatnya membentuk Arus.
Arus yg didapatkan oleh indera ini berkisar antara 4mA-20mA.
Dengan perubahan Arus yg didapatkan alat ini lalu dikonversikan dengan memakai alat Controller sebagai akibatnya membentuk nilai yang dikonversikan sinkron dengan suhu yg diukurnya.
Hasil pengukuran akan ditampilkan dalam bentuk nomor digital pada Temperature Controller.
11. RTD (Resistance Temperature Detector).
Alat ini hampir sama menggunakan Temperature Transmitter.
RTD Menggunakan nilai tahanan (Resistance) yang dapat berubah nilainya sesuai dengan suhu yang diterimanya.
Hanya saja indera ini langsung mengirim nilai tahanan yang dihasilkannya ke indera Controller tanpa diberi tegangan.
Dan kemudian controller akan merubah nilai tahanan tesebut ke dalam bentuk nilai temperatur digital.
Nilai tahanan indera ini bervariasi sinkron menggunakan spesifikasi indera RTD tersebut , contoh : Pt 100 (100 ohm).
12. Thermocouple.
Thermometer tipe Thermo Couple (Termo kopel) ini menggunakan rangkaian elektronika yang bisa merubah nilai suhu yg diterimanya sebagai nilai tegangan.
Lalu tegangan tadi dirubah menggunakan indera controller pada bentuk nilai suhu.
Biasanya nilai tegangan yg didapatkan alat Thermo Couple ini berkisar 0V – 10V.
Jenis-jenis Termometer diatas juga dapat dibagi pada dua jenis berdasarkan sistem kerjanya, yaitu :
  • Contact (Bersentuhan)
  • Non-Contact) (Tanpa bersentuhan)

2 Jenis Thermometer berdasarkan cara pengukurannya
Thermometer juga dikelompokkan sebagai dua jenis , yaitu :
Thermometer Contact serta Non Contact
1. Thermometer Contact.
  • LIG (Liquid in glass) termasuk semua Thermometer yang memakai Cairan.
  • Thermocouple.
  • RTD, PRT.

2. Thermometer Non Contact
jenis-jenis termometer
Semoga artikel berbagai jenis termometer dan Alat ukur temperatur menurut masa-masa ini dapat berguna !
CARA FLEXI
dikutip dari banyak sekali sumber

APA SAJA YANG MENYEBABKAN LISTRIK ANDA MENJADI BOROS

Mengenal Beberapa hal yg menyebabkan Tagihan Listrik di rumah anda sebagai Boros
Tentunya Tagihan Listrik yg boros berakibat kita kesal dan akhirnya memikirkan bagaimana caranya supaya listrik yg kita pakai pada rumah nir boros, dan tagihannya bisa lebih ringan.
Namun, sebelum kita memikirkan bagaimana caranya supaya listrik yg kita pakai di rumah tidak boros, tentu hal yg harus kita ketahui terlebih dahulu merupakan, apa saja yang mengakibatkan terjadinya pemborosan pada listrik di tempat tinggal , atau kenapa listrik pada tempat tinggal sebagai boros.
Untuk itu, dalam kesempatan kali ini, kita akan coba berbagai mengenai apa-apa saja yg dapat menyebabkan Listrik pada tempat tinggal menjadi lebih boros.
Mungkin, sebagian besar dari kita telah mengetahui apa-apa saja yang bisa mengakibatkan listrik sebagai Boros, tetapi dalam artikel ini kita akan membahas beberapa hal yg mungkin belum anda ketahui, dari sekian banyak penyebab borosnya listrik di tempat tinggal .

Beberapa Penyebab Listrik menjadi lebih Boros


Ada beberapa hal yang mengakibatkan Listrik pada tempat tinggal anda menjadi Boros, antara lain:
Penggunaan Pompa Air menggunakan sistem Otomatis Tekanan (Pressure)
Bagi anda yang memakai Pompa air dengan sistem otomatis pressure (Tekanan), saat buka kran Pompa menyala, lalu waktu kran pada tutup, pompa otomatis mati sendiri, tanpa disadari Sistem ini menjadi penyebab Borosnya Listrik yg anda gunakan, kenapa?
Saat Pompa menyala pertama kali, akan mengkonsumsi Listrik yang lebih akbar, sehingga bila Pompa Menyala serta padam berkali-kali pada sehari, tentunya hal ini sebagai faktor penyebab Borosnya listrik anda.
Lalu bagaimana solusi yang lebih baik?
Ada beberapa cara yang lebih praktis dan irit, apabila anda ingin supaya Air pada tempat tinggal anda selalu tersedia, tanpa wajib dinyala-padamkan berkali-kali, Pompa akan secara otomatis menyuplai air sesuai kebutuhan, keliru satu contohnya merupakan menggunakan memakai Tangki air yg di tempatkan pada posisi lebih tinggi menurut kamar mandi/tempat tinggal anda, lalu menggunakan memakai Float Switch (Saklar pelampung) menjadi Sensor buat Pompa kapan wajib menyala, dan padam. Cara ini akan lebih Praktis serta Ekonomis, karena frekuensi Nyala-Padam Pompa akan berkurang,  dan pompa akan menyala bila air pada Tangki telah mulai tinggal sedikit, serta padam ketika air pada tangki sudah penuh, serta pastikan Volume Tangki yang anda gunakan lebih akbar menurut Volume air yg anda butuhkan sehari.
Penggunaan AC pada ruangan yang terkena Panas Matahari secara langsung
Sebenarnya, boleh-boleh saja kita menggunaka AC (Pendingin ruangan), dalam suatu ruangan yang terkena panas matahari pribadi, Namun hal ini akan mengakibatkan kinerja AC sebagai lebih berat.
Sebaiknya setiap dinding ruangan yang terkena Panas Matahari pribadi, di beri pelindung contohnya menggunakan menanam Pohon yang rindang agar Panas Matahari nir pribadi menyinari Dinding ruangan tadi.
AC bekerja dengan sistem otomatis, dalam saat suhu dingin sudah tercapai maka AC akan berhenti beroperasi, tetapi apabila ruangan tersebut lebih panas, tentunya AC akan bekerja lebih acapkali serta Boros listrik, dan pastikan juga Ruangan ber-AC mempunyai celah udara yg lebih sedikit.
Kabel Instalasi yg telah rusak atau bocor
Mungkin hal ini jua sering dipercaya sepele, keadaan kabel-kabel yg ada pada instalasi listrik di rumah kita juga perlu kita perhatikan.
Selain dapat mengakibatkan bahaya yg lebih serius seperti Korsleting, Kebakaran, dan bahaya kesetrum, hal ini pula bisa menimbulkan pemborosan listrik.
Kebocoran listrik melalui Kabel-kabel yg sudah rusak,koyak, bocor, lembab dan sebagainya, dapat menyebabkan genre listrik mengalir ke benda lain, dan tentunya hal ini akan menyebabkan penambahan daya yang harus anda bayar, meski listrik tersebut nir anda pakai.
Oleh karena itu, sebaiknya periksa kabel-kabel dalam instalasi listrik di tempat tinggal anda secara terencana, misalnya setahun sekali, dengan meminta donasi Teknisi listrik yg berpengalaman.
Selain beberapa hal diatas, ada beberapa hal lainnya yg dapat menyebabkan Listrik yg anda pakai di rumah sebagai lebih boros, dan bisa anda lihat dalam beberapa artikel dibawah ini:

Demikianlah artikel tentang penyebab listrik menjadi boros, semoga bermanfaat!
CARA FLEXI