THERMO COUPLE TERMO KOPEL SENSOR SUHU DAN CARA PEMASANGANNYA

Bagaimana Prinsip kerja Thermo Couple (Termo Kopel) pada mengukur suhu, dan bagaimana cara pemasangannya?
Termo kopel (Thermo Couple) serta cara pemasangannya.
Seperti yang kita ketahui, bahwa masih ada berbagai macam Alat ukur yang bisa kita pakai buat mengetahui atau mengukur suhu berdasarkan suatu benda, diantaranya:
  • Thermometer Liquid
  • Thermocouple
  • RTD (Resistance Temperature Detector)
  • Infrared Thermometer
  • Dan lainnya

Baca juga: Sensor Suhu RTD dan cara memasangnya

Thermo Couple (Termo Kopel)

Salah satu indera ukur suhu yg banyak digunakan pada dunia industri selain RTD, adalah Thermo Couple (Termo Kopel).
Thermo-Couple, dari menurut dua kata, yakni Thermo berarti Panas, serta Couple ialah sepasang (2).
Thermo Couple (Termo Kopel) merupakan: homogen alat yg dipakai buat sensor suhu.
Thermo Couple (Termo kopel) terbuat menurut 2 (2) jenis bahan Konduktor yang berbeda, yang jika dipanaskan, kedua bahan konduktor tadi akan membentuk disparitas potensial (tegangan).
Besarnya tegangan yang dihasilkan dari Thermo Couple (Termo kopel), berbanding lurus menggunakan perubahan suhu yg diterimanya.
Setiap peningkatan suhu 1 derajat celcius, nilai tegangan yg dihasilkan Thermo Couple (Termo Kopel) akan bertambah sekitar 1-70mikro volt.
Prinsip kerja dan cara Pemasangan Thermo Couple (Termo Kopel)
Jenis-jenis Thermo couple
Thermo couple memiliki banyak sekali jenis, diantaranya:
  • Tipe K (CA) H
CA : (Chrome/Alumel)
Temperature range: -300⁰C hingga 1.300⁰C
  • Tipe K (CA) L
CA : (Chrome/Alumel)
Temperature range: -100⁰C sampai 999,9⁰C
  • Tipe J (IC) H
IC : Iron/Constanta
Temperature range: 0⁰C hingga 800⁰C
  • Tipe J (IC) H
IC : Iron/Constanta
Temperature range: 0,0⁰C hingga 800,0⁰C
  • Tipe R (PR)
PR : Platinum/Rhodium
Temperature range 0⁰C sampai 1.700⁰C
  • Tipe E (CR) H
CR : Chromel/Constanta
Temperature range: 0⁰C hingga 800⁰C
  • Tipe E (CR) H
CR : Chromel/Constanta
Temperature range: 0,0⁰C hingga 800,0⁰C
  • Tipe T (CC) H
CR : Chromel/Constanta
Temperature range: -200⁰C hingga 400⁰C
  • Tipe T (CC) L
CR : Chromel/Constanta
Temperature range: -199,9⁰C hingga 400,0⁰C
  • Tipe S (PR)
PR : Platinum/Rhodium
Temperature range: 0⁰C hingga 1.700⁰C
  • Tipe N (NN)
NN : Nicrosil/Nisil
Temperature range: 0⁰C sampai 1.300⁰C
Bagaimana cara mengetahui suhu benda yg diukur dengan Thermo couple (Termo Kopel)?
Prinsip kerja Thermo Couple hanyalah menjadi Sensor (detector), dengan merubah suhu yang diterimanya menjadi nilai tegangan (Volt).
Sehingga buat dapat melihat hasil pengukuran suhu, dibutuhkan tambahan Alat yg biasa diklaim dengan Temperature controller.
Temperature Controller
Temperature controller berfungsi buat mendapat sinyal menurut Thermo couple berupa Tegangan (Volt), lalu Controller tersebut akan melakukan perbandingan sinkron dengan pengaturan serta data yang kita tambahkan, kemudian output perhitungan akan ditampilkan controller,berupa nilai Suhu yang diukur.
Jadi, Untuk dapat mengetahui output pengukuran Suhu , tidak relatif hanya menggunakan Thermo couple, Thermo couple membutuhkan perangkat tambahan supaya kita dapat melihat output pengukurannya, alat tadi biasa diklaim Temperature Controller.
Prinsip kerja serta cara Pemasangan Thermo Couple (Termo Kopel):

Material yg diharapkan:
  1. Thermo couple (Termo kopel)
  2. Temperature Controller
  3. Kabel

Langkah Pemasangan:
  • Pasang Sensor Thermo Couple (Termo Kopel) pada loka yang ingin diukur
  • Pasang Temperature Controller di tempat yg diinginkan, dengan tujuan buat mempermudah melihat tampilan output pengukuran.
  • Pasang kabel pada masing-masing terminal, dalam Thermo couple serta terminal kabel yang terdapat dalam Temperature Controller.
  • Sesuaikan Polaritas yang umumnya sudah masih ada pada masing-masing terminal kabel.
  • Terminal kabel menggunakan Polaritas positif (+) pada Thermo couple dihubungkan pada terminal positif (+) pada temperature controller. Begitu jua menggunakan terminal negatif (-) dalam Thermo couple dihubungkan dalam terminal bertanda (-) dalam Temperature controller.
  • Pastikan pemasangan dalam temperature controller sudah benar dalam terminal kabel yang diberi label TC (Thermo Couple).
  • Lalu sesuaikan pengaturan atau data yg terdapat pada temperature controller.

Pengaturan dalam Temperature Controller
Beberapa data yang harus diubahsuaikan pada temperature controller, antara lain:
  • Input Sensor
Masukkan data tipe sensor Thermo couple, bila Thermo couple yang digunakan merupakan Tipe K(CA)H, maka pilih menu Input sensor K(CA)H dalam temperature controller.
  • Sensor Range
Masukkan data Sensor range Thermo Couple dalam temperature controller.
  • Unit
Masukkan pilihan Unit yg tersedia pada temperature controller, bila ingin menampilkan suhu dalam skala Celcius, maka pilih unit ⁰C, jika ingin menampilkan suku skala fahrenheit maka pilih pilihan menu Unit ⁰F.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

THERMO COUPLE TERMO KOPEL SENSOR SUHU DAN CARA PEMASANGANNYA

Bagaimana Prinsip kerja Thermo Couple (Termo Kopel) dalam mengukur suhu, dan bagaimana cara pemasangannya?
Termo kopel (Thermo Couple) serta cara pemasangannya.
Seperti yg kita ketahui, bahwa terdapat berbagai macam Alat ukur yg dapat kita pakai buat mengetahui atau mengukur suhu berdasarkan suatu benda, antara lain:
  • Thermometer Liquid
  • Thermocouple
  • RTD (Resistance Temperature Detector)
  • Infrared Thermometer
  • Dan lainnya

Baca pula: Sensor Suhu RTD serta cara memasangnya

Thermo Couple (Termo Kopel)

Salah satu indera ukur suhu yg poly dipakai pada dunia industri selain RTD, merupakan Thermo Couple (Termo Kopel).
Thermo-Couple, asal dari dua istilah, yakni Thermo berarti Panas, serta Couple ialah sepasang (2).
Thermo Couple (Termo Kopel) merupakan: sejenis alat yang digunakan buat sensor suhu.
Thermo Couple (Termo kopel) terbuat menurut 2 (2) jenis bahan Konduktor yang tidak sama, yg apabila dipanaskan, kedua bahan konduktor tersebut akan menghasilkan perbedaan potensial (tegangan).
Besarnya tegangan yg didapatkan menurut Thermo Couple (Termo kopel), berbanding lurus menggunakan perubahan suhu yg diterimanya.
Setiap peningkatan suhu 1 derajat celcius, nilai tegangan yang didapatkan Thermo Couple (Termo Kopel) akan bertambah lebih kurang 1-70mikro volt.
Prinsip kerja dan cara Pemasangan Thermo Couple (Termo Kopel)
Jenis-jenis Thermo couple
Thermo couple mempunyai banyak sekali jenis, diantaranya:
  • Tipe K (CA) H
CA : (Chrome/Alumel)
Temperature range: -300⁰C sampai 1.300⁰C
  • Tipe K (CA) L
CA : (Chrome/Alumel)
Temperature range: -100⁰C sampai 999,9⁰C
  • Tipe J (IC) H
IC : Iron/Constanta
Temperature range: 0⁰C sampai 800⁰C
  • Tipe J (IC) H
IC : Iron/Constanta
Temperature range: 0,0⁰C hingga 800,0⁰C
  • Tipe R (PR)
PR : Platinum/Rhodium
Temperature range 0⁰C hingga 1.700⁰C
  • Tipe E (CR) H
CR : Chromel/Constanta
Temperature range: 0⁰C sampai 800⁰C
  • Tipe E (CR) H
CR : Chromel/Constanta
Temperature range: 0,0⁰C hingga 800,0⁰C
  • Tipe T (CC) H
CR : Chromel/Constanta
Temperature range: -200⁰C hingga 400⁰C
  • Tipe T (CC) L
CR : Chromel/Constanta
Temperature range: -199,9⁰C hingga 400,0⁰C
  • Tipe S (PR)
PR : Platinum/Rhodium
Temperature range: 0⁰C sampai 1.700⁰C
  • Tipe N (NN)
NN : Nicrosil/Nisil
Temperature range: 0⁰C sampai 1.300⁰C
Bagaimana cara mengetahui suhu benda yg diukur dengan Thermo couple (Termo Kopel)?
Prinsip kerja Thermo Couple hanyalah menjadi Sensor (detector), dengan merubah suhu yg diterimanya menjadi nilai tegangan (Volt).
Sehingga buat dapat melihat hasil pengukuran suhu, dibutuhkan tambahan Alat yang biasa dianggap dengan Temperature controller.
Temperature Controller
Temperature controller berfungsi buat mendapat frekuwensi dari Thermo couple berupa Tegangan (Volt), kemudian Controller tadi akan melakukan perbandingan sesuai dengan pengaturan serta data yg kita masukkan, kemudian output perhitungan akan ditampilkan controller,berupa nilai Suhu yang diukur.
Jadi, Untuk dapat mengetahui hasil pengukuran Suhu , tidak cukup hanya memakai Thermo couple, Thermo couple membutuhkan perangkat tambahan supaya kita dapat melihat output pengukurannya, alat tadi biasa disebut Temperature Controller.
Prinsip kerja serta cara Pemasangan Thermo Couple (Termo Kopel):

Material yg dibutuhkan:
  1. Thermo couple (Termo kopel)
  2. Temperature Controller
  3. Kabel

Langkah Pemasangan:
  • Pasang Sensor Thermo Couple (Termo Kopel) pada tempat yang ingin diukur
  • Pasang Temperature Controller di loka yg diinginkan, dengan tujuan buat mempermudah melihat tampilan hasil pengukuran.
  • Pasang kabel dalam masing-masing terminal, pada Thermo couple serta terminal kabel yg ada dalam Temperature Controller.
  • Sesuaikan Polaritas yg umumnya sudah terdapat pada masing-masing terminal kabel.
  • Terminal kabel menggunakan Polaritas positif (+) pada Thermo couple dihubungkan dalam terminal positif (+) pada temperature controller. Begitu jua menggunakan terminal negatif (-) dalam Thermo couple dihubungkan dalam terminal bertanda (-) pada Temperature controller.
  • Pastikan pemasangan pada temperature controller telah benar dalam terminal kabel yang diberi label TC (Thermo Couple).
  • Lalu sesuaikan pengaturan atau data yang ada dalam temperature controller.

Pengaturan dalam Temperature Controller
Beberapa data yg wajib diubahsuaikan pada temperature controller, antara lain:
  • Input Sensor
Masukkan data tipe sensor Thermo couple, jika Thermo couple yang digunakan merupakan Tipe K(CA)H, maka pilih menu Input sensor K(CA)H dalam temperature controller.
  • Sensor Range
Masukkan data Sensor range Thermo Couple dalam temperature controller.
  • Unit
Masukkan pilihan Unit yang tersedia pada temperature controller, jika ingin menampilkan suhu dalam skala Celcius, maka pilih unit ⁰C, jika ingin menampilkan suku skala fahrenheit maka pilih pilihan menu Unit ⁰F.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

PEMASANGAN SENSOR SUHU RTD DAN TEMPERATURE CONTROLLER

Pemasangan Sensor Temperatur dengan memakai RTD dan Temperature Controller, serta cara menyesuaikan pengaturannya.
Untuk bisa mengetahui besaran suhu (Temperatur) suatu benda, tentunya diharapkan suatu indera ukur yg biasa dianggap menggunakan Thermometer.
Berbagai macam Alat ukur suhu (Thermometer) yang dapat kita pakai, galat satunya adalah Sensor temperatur RTD.
Baca juga; Termo Kopel dan cara pemasangannya
Sensor Suhu RTD
RTD merupakan singkatan menurut Resistance Temperature Detector, atau dapat diartikan sebagai deteksi/sensor Temperature dengan prinsip perubahan nilai Resistan (Ohm).
RTD merupakan suatu alat yg digunakan buat deteksi/sensor suhu menggunakan memakai prinsip perubahan nilai Resistan, bahan sejenis penghantar di pada RTD memiliki Nilai Resistan yang bisa berubah sinkron dengan suhu/panas yang diterimanya.
Semakin tinggi nilai suhu yg diterima RTD, maka Nilai Resitan yang didapatkan jua akan semakin bertambah.
Kemudian perubahan Nilai resistan yang dihasilkan RTD tersebut akan dikonversikan buat mendapatkan nilai suhu yg diukurnya.
Untuk bisa mengetahui Hasil pengukuran Suhu dengan menggunakan RTD, diharapkan tambahan alat-alat lainnya yg dianggap dengan Temperature Controller.
Temperature Controller inilah yg nantinya akan menerima frekuwensi dari RTD berupa nilai resistan, serta kemudian mengubahnya dalam bentuk satuan Suhu sinkron menggunakan suhu benda yg diukur.
Jadi, RTD hanya berfungsi menjadi sensor suhu dan mengubahnya kedalam satuan resistan (Ohm).
Sedangkan buat dapat melihat hasil pengukuran yg sebenarnya, maka wajib menggunakan indera yg disebut menggunakan Temperture Controller.
Untuk lebih jelasnya, dapat kita lihat Diagram ini dia:

Bagaimana cara memakai RTD buat mengukur suhu?

Untuk dapat melihat hasil pengukuran Suhu (Temperatur) dengan memakai sensor suhu RTD, Tentunya kita harus mempersiapkan beberapa komponen, diantaranya:
Komponen yg dibutuhkan
  • Sebuah RTD sensor
RTD yg banyak digunakan merupakan RTD PT 100 tiga wire.
RTD PT 100 tiga Wire, ialah RTD yg mempunyai nilai resistan sebesar 100 Ohm pada suhu 100⁰C, dengan 3 kabel.
  • Temperature Controller
  • Kabel 3 x 1,5mm (usahakan memakai Screen Cable)

Cara pemasangan sensor suhu RTD serta Temperature Controller
  • Pasang Sensor RTD pada tempat atau benda yg akan diukur, lalu pasang kabel-kabel dalam terminal RTD.
  • Pasang Temperature Controller dalam loka yg anda inginkan buat bisa menggunakan mudah melihat tampilan hasil pengukuran suhu.
  • Pasang ketiga kabel tersebut pada terminal yg tersedia dalam Temperature Controller.
  • Pasang ujung kabel lainnya di terminal kabel yg tersedia dalam Temperature Controller.
  • Pastikan posisi kabel yang terpasang pada terminal RTD telah sinkron menggunakan posisi pemasangan kabel dalam terminal Temperature Controller.
  • Lalu, sesuaikan pengaturan yang ada dalam Temperature Controller menggunakan jenis RTD yang anda pakai.

Untuk detail, anda bisa melihat gambar contoh cara pemasangan RTD sensor serta Temperature Controller dibawah ini:

Dari Gambar diatas, dapat kita lihat, cara penyambungan RTD tiga-Wire ke Terminal kabel yg ada dalam Temperature Controller.
RTD yg dipakai diatas merupakan RTD 2xPt100, sehingga ada tiga terminal lagi yg jua dapat dipakai buat aplikasi controller lainnya, tetapi dalam prinsipnya cara penyambungan kabel Pt100 dengan 2xPt100 adalah sama, selama RTD yg digunakan merupakan tipe 3-Wire.
RTD 2xPt100 merupakan ada 2 sensor Pt100 didalam satu RTD tadi.
Dan untuk mengetahui terminal pada Temperature Controller, umumnya sudah tertulis kode yg bertuliskan RTD, menjadi contoh disini terminal yag digunakan merupakan Terminal 9,10,11. Untuk Temperature Controller yg berbeda mungkin akan mempunyai kode angka terminal kabel yang tidak sama, namun umumnya pada setiap Temperature controller akan menuliskan kode Input sensor buat RTD atau untuk TC (Thermo Couple).
Pengaturan dalam Temperature Controller
Temperature Controller wajib disesuaikan atau disetting terlebih dahulu supaya dapat membaca sinyal Resistan yang dikirim RTD sensor, dan kemudian melakukan perbandingan nilai resistan menurut RTD buat diubah menjadi tampilan output pengukuran yang sinkron dengan suhu benda diukur, berupa Suhu skala Celcius atau Fahrenheit.
  • Memasukkan data "Input Sensor"
Pertama tambahkan data Sensor RTD yang digunakan ke dalam pilihan menu pengaturan Input sensor selection dalam Temperature Controller.
Sebagai Contoh:
Jika RTD sensor yg anda gunakan merupakan Pt100, maka sesuaikan pengaturan dalam Temperature Controller menggunakan memilih Input Sensor Range Pt100.
  • Memasukkan data "Sensor Range"
Kemudian sesuaikan jua pengaturan nilai suhu minimum serta maksimum (Sensor Range) RTD dalam Temperature Controller.
Sebagai Contoh:
Jika RTD yang anda pakai memiliki Sensor Range -200...600⁰C, maka sesuaikan pengaturan Sensor Range Scale dalam Temperature Controller.
Scale High Limit -200⁰C, dan Scale Low Limit 600⁰C.
  • Memasukkan data "Unit"
Sesuaikan jua Unit temperature yg ingin ditampilkan.
Sebagai Contoh:
Jika anda ingin agar Temperature Controller menampilkan suhu dalam skala Celcius maka pilih pengaturan Unit ⁰C, bila anda ingin menampilkan suhu dalam skala Fahrenheit maka pilih pengaturan Unit ⁰F.
Demikianlah sedikit penerangan bagaimana cara pemasangan RTD dan Temperature Controller buat aplikasi pengukuran Suhu (Temperatur).
Selain buat pengukuran suhu, Temperature Controller jua dapat pada aplikasikan buat sistem otomatis dengan memanfaatkan fitur-fitur tambahan (Output) yg terdapat pada masing-masing Temperature Controller, seperti Alarm Output, relay Output, Digital Output juga Analog Output (4-20mA).
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

PEMASANGAN SENSOR SUHU RTD DAN TEMPERATURE CONTROLLER

Pemasangan Sensor Temperatur dengan memakai RTD serta Temperature Controller, dan cara menyesuaikan pengaturannya.
Untuk bisa mengetahui besaran suhu (Temperatur) suatu benda, tentunya dibutuhkan suatu alat ukur yang biasa disebut menggunakan Thermometer.
Berbagai macam Alat ukur suhu (Thermometer) yg dapat kita pakai, galat satunya adalah Sensor temperatur RTD.
Baca juga; Termo Kopel dan cara pemasangannya
Sensor Suhu RTD
RTD adalah singkatan berdasarkan Resistance Temperature Detector, atau dapat diartikan sebagai deteksi/sensor Temperature dengan prinsip perubahan nilai Resistan (Ohm).
RTD adalah suatu indera yg digunakan buat deteksi/sensor suhu dengan memakai prinsip perubahan nilai Resistan, bahan homogen penghantar pada dalam RTD memiliki Nilai Resistan yg dapat berubah sinkron dengan suhu/panas yang diterimanya.
Semakin tinggi nilai suhu yg diterima RTD, maka Nilai Resitan yg dihasilkan juga akan semakin bertambah.
Kemudian perubahan Nilai resistan yg dihasilkan RTD tadi akan dikonversikan untuk menerima nilai suhu yang diukurnya.
Untuk dapat mengetahui Hasil pengukuran Suhu dengan memakai RTD, diperlukan tambahan peralatan lainnya yg dianggap dengan Temperature Controller.
Temperature Controller inilah yg nantinya akan mendapat frekuwensi dari RTD berupa nilai resistan, dan lalu mengubahnya dalam bentuk satuan Suhu sinkron menggunakan suhu benda yg diukur.
Jadi, RTD hanya berfungsi menjadi sensor suhu dan mengubahnya kedalam satuan resistan (Ohm).
Sedangkan untuk bisa melihat hasil pengukuran yang sebenarnya, maka wajib memakai indera yg dianggap menggunakan Temperture Controller.
Untuk lebih jelasnya, bisa kita lihat Diagram ini dia:

Bagaimana cara menggunakan RTD buat mengukur suhu?

Untuk bisa melihat output pengukuran Suhu (Temperatur) menggunakan menggunakan sensor suhu RTD, Tentunya kita wajib mempersiapkan beberapa komponen, diantaranya:
Komponen yg dibutuhkan
  • Sebuah RTD sensor
RTD yang poly dipakai adalah RTD PT 100 3 wire.
RTD PT 100 3 Wire, adalah RTD yang mempunyai nilai resistan sebesar 100 Ohm dalam suhu 100⁰C, menggunakan 3 kabel.
  • Temperature Controller
  • Kabel 3 x 1,5mm (sebaiknya menggunakan Screen Cable)

Cara pemasangan sensor suhu RTD serta Temperature Controller
  • Pasang Sensor RTD pada tempat atau benda yg akan diukur, kemudian pasang kabel-kabel dalam terminal RTD.
  • Pasang Temperature Controller pada loka yang anda inginkan buat dapat dengan gampang melihat tampilan output pengukuran suhu.
  • Pasang ketiga kabel tersebut pada terminal yang tersedia dalam Temperature Controller.
  • Pasang ujung kabel lainnya pada terminal kabel yang tersedia dalam Temperature Controller.
  • Pastikan posisi kabel yang terpasang pada terminal RTD telah sesuai menggunakan posisi pemasangan kabel dalam terminal Temperature Controller.
  • Lalu, sesuaikan pengaturan yg terdapat pada Temperature Controller dengan jenis RTD yg anda pakai.

Untuk lebih jelasnya, anda dapat melihat gambar contoh cara pemasangan RTD sensor serta Temperature Controller dibawah ini:

Dari Gambar diatas, dapat kita lihat, cara penyambungan RTD tiga-Wire ke Terminal kabel yang terdapat dalam Temperature Controller.
RTD yang dipakai diatas merupakan RTD 2xPt100, sehingga ada tiga terminal lagi yg jua dapat digunakan buat aplikasi controller lainnya, tetapi dalam prinsipnya cara penyambungan kabel Pt100 menggunakan 2xPt100 adalah sama, selama RTD yg digunakan merupakan tipe tiga-Wire.
RTD 2xPt100 adalah terdapat dua sensor Pt100 didalam satu RTD tadi.
Dan buat mengetahui terminal pada Temperature Controller, umumnya sudah tertulis kode yg bertuliskan RTD, sebagai model disini terminal yag digunakan merupakan Terminal 9,10,11. Untuk Temperature Controller yg tidak selaras mungkin akan memiliki kode nomor terminal kabel yg berbeda, namun umumnya pada setiap Temperature controller akan menuliskan kode Input sensor buat RTD atau buat TC (Thermo Couple).
Pengaturan pada Temperature Controller
Temperature Controller wajib disesuaikan atau disetting terlebih dahulu agar dapat membaca sinyal Resistan yang dikirim RTD sensor, serta kemudian melakukan perbandingan nilai resistan menurut RTD buat diubah menjadi tampilan hasil pengukuran yg sinkron menggunakan suhu benda diukur, berupa Suhu skala Celcius atau Fahrenheit.
  • Memasukkan data "Input Sensor"
Pertama tambahkan data Sensor RTD yang dipakai ke pada pilihan menu pengaturan Input sensor selection dalam Temperature Controller.
Sebagai Contoh:
Jika RTD sensor yg anda gunakan merupakan Pt100, maka sesuaikan pengaturan pada Temperature Controller dengan memilih Input Sensor Range Pt100.
  • Memasukkan data "Sensor Range"
Kemudian sesuaikan pula pengaturan nilai suhu minimum serta maksimum (Sensor Range) RTD dalam Temperature Controller.
Sebagai Contoh:
Jika RTD yg anda gunakan memiliki Sensor Range -200...600⁰C, maka sesuaikan pengaturan Sensor Range Scale dalam Temperature Controller.
Scale High Limit -200⁰C, dan Scale Low Limit 600⁰C.
  • Memasukkan data "Unit"
Sesuaikan jua Unit temperature yang ingin ditampilkan.
Sebagai Contoh:
Jika anda ingin agar Temperature Controller menampilkan suhu pada skala Celcius maka pilih pengaturan Unit ⁰C, bila anda ingin menampilkan suhu pada skala Fahrenheit maka pilih pengaturan Unit ⁰F.
Demikianlah sedikit penjelasan bagaimana cara pemasangan RTD serta Temperature Controller buat pelaksanaan pengukuran Suhu (Temperatur).
Selain untuk pengukuran suhu, Temperature Controller juga bisa di aplikasikan buat sistem otomatis dengan memanfaatkan fitur-fitur tambahan (Output) yg terdapat pada masing-masing Temperature Controller, misalnya Alarm Output, relay Output, Digital Output juga Analog Output (4-20mA).
Semoga berguna!
CARA FLEXI