CARA KERJA LEVEL TRANSMITTER

Bagaimana caranya agar kita bisa mengetahui berapa tinggi rendahnya permukaan benda cair didalam suatu tabung atau bejana ?
Terdapat berbagai macam kebutuhan kita akan suatu output pengukuran, seperti halnya :
  • Berapa panjang atau tinggi suatu benda
  • Berapa jeda menurut satu loka ke tempat lain
  • Berapa banyak aliran suatu benda cair perjam (Debit) yg mengalir di pada satu pipa
  • Berapa suhu atau temperatur suatu benda
  • Berapa tinggi permukaan suatu benda (cair atau padat) yang berada di dalam bejana tertutup

Berbagai macam kebutuhan kita terhadap output suatu pengukuran, pengukuran bertujuan buat mengetahui suatu nilai besaran suatu proses atau keadaan.
Tindakan yg dilakukan buat mendapatkan suatu nilai atau output insiden suatu keadaan proses memerlukan satu cara yang dianggap dengan tindakan pengukuran.
Beberapa dari output pengukuran mampu didapat hanya menggunakan secara visual, atau manual.
Namun beberapa cara pengukuran lainnya kita membutuhkan suatu alat bantu buat mengukur atau diklaim dengan Alat ukur.

Level Transmitter

Pada artikel kali ini, aku ingin berbagi suatu cara untuk mengetahui berapa tinggi permukaan suatu benda cair didalam suatu bejana atau tabung menggunakan memakai indera yg diklaim dengan Level sensor meter atau Level Transmitter.

Alat ukur tinggi rendah permukaan benda cair

Ada aneka macam macam indera ukur level (Level meter) yg bisa kita pakai buat mengukur tinggi permukaan tadi.
Baik itu alat ukur yang masih menggunakan prinsip kerja ukur manual, maupun alat ukur yang telah mempunyai prinsip kerja auto yang lebih terbaru serta sophisticated.
Saat ini alat ukur menggunakan prinsip kerja auto telah banyak dipakai di global industri.
Seiring menggunakan perkembangan kebutuhan akan berbagai informasi suatu proses produksi pada dunia industri, Alat ukur level juga mengalami suatu kemajuan mengikuti dengan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Dari sekian poly Alat ukur tinggi bagian atas yang digunakan, ada dua jenis alat ukur yang bisa mengetahui level atau tinggi bagian atas benda yg saat ini poly dipakai.
Dan indera ukur ini telah mempunyai prinsip kerja automatis, digital, praktis dan terbaru.

Dua jenis indera ukur level bagian atas tersebut, yaitu :

  • Differential Pressure Transmitter (DPT)

Alat ukur sejenis sensor ini selain buat mengetahui nilai tekanan benda cair yg ada, dapat juga digunakan buat mengetahui berapa Level bagian atas benda cair dalam bejana.
Dengan mengetahui Volume dari bejana tersebut kita bisa mengkonversikannya sebagai nilai tinggi rendah permukaan.
Prinsip kerja Differential Pressure Transmitter atau DPT, adalah :
Dengan memanfaatkan kegunaan indera ukur ini dalam mengukur tekanan, kemudian mengambil perbandingan atau selisih (Diffferential) antara tekanan dalam posisi level rendah menggunakan tekanan dalam posisi level tinggi.
Lalu melakukan hubungan antara nilai tekanan menggunakan tinggi bagian atas.
Apa hubungan Tekanan benda cair dalam suatu bejana menggunakan Tinggi rendah bagian atas benda cair tadi?
Korelasi antara level serta tekanan bisa kita lihat misalnya gambar dibawah ini :

Setiap benda cair dalam suatu bejana menggunakan ketinggian bagian atas 10 meter (10.000 mmH2O) akan menghasilkan tekanan bawah sebanyak 1 Bar.
Meski diameter penampang suatu bejana tersebut tidak sama, namun akan permanen membuat tekanan yang sama.
Dari Korelasi antara Tinggi permukaan dengan tekanan benda cair inilah, kemudian indera Differential Pressure Transmitter DPT mengkonversikan selisih (Delta) antara tekanan Low serta High yg diukurnya menjadi nilai tinggi rendah permukaan benda cair pada bejana yg diukurnya.
Nilai pengukuran yg dihasilkan indera ini berbentuk arus listrik pada satuan mili Ampere (mA).
Nilai arus berkisar antara 4 mA s/d 20 mA, serta kemudian dikirimkan ke indera controller buat dikonversikan sebagai nilai Level atau tinggi rendah permukaan yg diukurnya
  • Ultra Sonic Sensor

Ultrasonic Sensor adalah galat satu indera yg dapat kita gunakan buat mengukur ketinggian permukaan dalam suatu bejana.
Alat ini bekerja menggunakan sinar ultra sonic yang akan membias atau memantul ketika menyentuh bagian atas suatu benda.
Dengan prinsip inilah, Alat ulltrasonic sensor ini dapat mengetahui atau mengukur tinggi rendah permukaan benda pada bejana.
Tinggi dan rendah bagian atas yang tersentuh sang sinar ultra sonic tadi lalu dikalkulasikan menjadi hasil pengukuran permukaan, serta membandingkannya menggunakan bagian atas terendah dari bejana yg nilainya sudah tetap.
Sehingga didapatkan nilai tinggi rendah permukaan benda dalam bejana yang diukurnya.
Demikianlah sedikit penerangan tentang salah satu indera ukur buat mengetahui level bagian atas benda cair pada pada suatu bejana.
Semoga bisa menambah pengetahuan bagi kita semua.
Semoga bermanfaat !
CARA FLEXI
(Sumber E+H serta asal lainnya)

CARA KERJA LEVEL TRANSMITTER

Bagaimana caranya agar kita dapat mengetahui berapa tinggi rendahnya permukaan benda cair didalam suatu tabung atau bejana ?
Terdapat banyak sekali macam kebutuhan kita akan suatu output pengukuran, seperti halnya :
  • Berapa panjang atau tinggi suatu benda
  • Berapa jarak dari satu loka ke tempat lain
  • Berapa poly genre suatu benda cair perjam (Debit) yang mengalir pada pada satu pipa
  • Berapa suhu atau temperatur suatu benda
  • Berapa tinggi bagian atas suatu benda (cair atau padat) yang berada pada dalam bejana tertutup

Berbagai macam kebutuhan kita terhadap hasil suatu pengukuran, pengukuran bertujuan buat mengetahui suatu nilai besaran suatu proses atau keadaan.
Tindakan yg dilakukan buat mendapatkan suatu nilai atau output peristiwa suatu keadaan proses memerlukan satu cara yg dianggap dengan tindakan pengukuran.
Beberapa dari output pengukuran sanggup didapat hanya dengan secara visual, atau manual.
Namun beberapa cara pengukuran lainnya kita membutuhkan suatu alat bantu buat mengukur atau disebut dengan Alat ukur.

Level Transmitter

Pada artikel kali ini, aku ingin mengembangkan suatu cara buat mengetahui berapa tinggi bagian atas suatu benda cair didalam suatu bejana atau tabung menggunakan menggunakan alat yang dianggap menggunakan Level sensor meter atau Level Transmitter.

Alat ukur tinggi rendah bagian atas benda cair

Ada berbagai macam alat ukur level (Level meter) yang dapat kita gunakan buat mengukur tinggi permukaan tersebut.
Baik itu alat ukur yang masih memakai prinsip kerja ukur manual, maupun alat ukur yg telah memiliki prinsip kerja auto yg lebih terbaru dan canggih.
Saat ini alat ukur menggunakan prinsip kerja auto sudah banyak dipakai di global industri.
Seiring menggunakan perkembangan kebutuhan akan aneka macam fakta suatu proses produksi pada global industri, Alat ukur level juga mengalami suatu kemajuan mengikuti dengan kebutuhan-kebutuhan tadi.
Dari sekian banyak Alat ukur tinggi permukaan yg digunakan, terdapat 2 jenis indera ukur yg dapat mengetahui level atau tinggi bagian atas benda yang waktu ini poly digunakan.
Dan indera ukur ini sudah mempunyai prinsip kerja automatis, digital, praktis dan terkini.

Dua jenis alat ukur level bagian atas tadi, yaitu :

  • Differential Pressure Transmitter (DPT)

Alat ukur sejenis sensor ini selain buat mengetahui nilai tekanan benda cair yang ada, dapat pula digunakan buat mengetahui berapa Level bagian atas benda cair pada bejana.
Dengan mengetahui Volume berdasarkan bejana tersebut kita bisa mengkonversikannya sebagai nilai tinggi rendah bagian atas.
Prinsip kerja Differential Pressure Transmitter atau DPT, merupakan :
Dengan memanfaatkan kegunaan alat ukur ini dalam mengukur tekanan, kemudian mengambil perbandingan atau selisih (Diffferential) antara tekanan dalam posisi level rendah dengan tekanan dalam posisi level tinggi.
Lalu melakukan korelasi antara nilai tekanan dengan tinggi permukaan.
Apa hubungan Tekanan benda cair pada suatu bejana dengan Tinggi rendah permukaan benda cair tadi?
Korelasi antara level dan tekanan dapat kita lihat seperti gambar dibawah ini :

Setiap benda cair dalam suatu bejana menggunakan ketinggian bagian atas 10 meter (10.000 mmH2O) akan membentuk tekanan bawah sebanyak 1 Bar.
Meski diameter penampang suatu bejana tersebut tidak sinkron, namun akan tetap menghasilkan tekanan yang sama.
Dari Korelasi antara Tinggi bagian atas dengan tekanan benda cair inilah, kemudian indera Differential Pressure Transmitter DPT mengkonversikan selisih (Delta) antara tekanan Low serta High yg diukurnya sebagai nilai tinggi rendah bagian atas benda cair pada bejana yg diukurnya.
Nilai pengukuran yg dihasilkan alat ini berbentuk arus listrik pada satuan mili Ampere (mA).
Nilai arus berkisar antara 4 mA s/d 20 mA, dan lalu dikirimkan ke alat controller buat dikonversikan sebagai nilai Level atau tinggi rendah permukaan yang diukurnya
  • Ultra Sonic Sensor

Ultrasonic Sensor adalah salah satu indera yg bisa kita pakai buat mengukur ketinggian bagian atas dalam suatu bejana.
Alat ini bekerja menggunakan sinar ultra sonic yang akan membias atau memantul ketika menyentuh bagian atas suatu benda.
Dengan prinsip inilah, Alat ulltrasonic sensor ini dapat mengetahui atau mengukur tinggi rendah permukaan benda pada bejana.
Tinggi dan rendah bagian atas yang tersentuh sang sinar ultra sonic tersebut lalu dikalkulasikan menjadi hasil pengukuran bagian atas, serta membandingkannya menggunakan bagian atas terendah dari bejana yg nilainya sudah permanen.
Sehingga didapatkan nilai tinggi rendah permukaan benda dalam bejana yg diukurnya.
Demikianlah sedikit penjelasan tentang keliru satu alat ukur buat mengetahui level bagian atas benda cair pada pada suatu bejana.
Semoga dapat menambah pengetahuan bagi kita semua.
Semoga berguna !
CARA FLEXI
(Sumber E+H dan asal lainnya)

MENGENAL PENGATURAN RESPON PID LOOPS PADA INSTRUMENT CONTROL

Menentukan Nilai PID pada sistem Instrument untuk Pengaturan Respon, ketika, keakuratan PID suatu sistem automatis

PID Loops

Artikel kali ini, kita akan coba memeriksa tentang bagaimana suatu indera atau sistem rangkaian Instrumen automatis (Loops) agar bisa bekerja secara maksimal sesuai menggunakan target yg kita inginkan.

Pentingnya menentukan nilai PID dalam Instrument automatis

  • Controller
Adalah suatu alat yg mendapat frekuwensi dari Transmitter serta menerangkan output dari pengukuran transmitter (Temperature Transmitter,Pressure/tekanan, Level, dll).
  • Transmitter
Adalah suatu alat yg mengukur suatu nilai keadaan eksklusif serta mengirimkan nilai tadi ke alat Controller.
Ada beberapa jenis Transmitter , antara lain :
  1. Temperature transmitter,RTD,Thermo couple (buat mengukur suhu/temperature)
  2. Pressure Transmitter (buat mengukur tekanan)
  3. Level Transmitter (buat mengukur tinggi/rendah misalnya mengukur tinggi/rendah air pada tangki)
  4. Flow meter Transmitter (buat mengukur genre/debit)

  • Control Valve (CV)
Adalah suatu alat yg bekerja atas perintah menurut sinyal yg dikirimkan oleh Controller , beberapa model controller (Control Valve, Motor, Inverter merubah kecepatan putaran, sistem pemanas listrik, dll)
  • Process Value (PV)
Adalah nilai sebenarnya yg terjadi pada suatu Proses
  • Set Point Value (SV)
Adalah suatu nilai Target yang kita inginkan.

Suatu model proses (Loops) :
Jika kita mempunyai tangki air, dan menginginkan agar air didalam tangki memiliki ketinggian atau level yg tetap sinkron keinginan kita, dan menginginkan pula suhu air pada tangki permanen dalam suhu tertentu menggunakan sistem pemanas listrik.
Kita membutuhkan indera-alat sebagai berikut :
  1. Tangki air (berukuran sesuai kebutuhan)
  2. Pemanas air (Automatis sinkron kebutuhan)
  3. Sumber air
  4. Control Valve (Valve/keran yg bekerja secara auto analog)

Prinsip kerja :
  • Level Transmitter mengukur tinggi/rendah air pada tangki serta mengirimkan nilai pengukuran ke controller
  • Controller mendapat frekuwensi yang dikirimkan Level Transmitter dan memberikan perintah ke Control valve (Kran auto)
  • Temperature Transmitter mengukur suhu air pada Tangki dan mengirimkan nilai pengukuran ke controller
  • Controller mendapat sinyal yg dikirimkan Temperature transmitter serta menaruh perintah ke automatis pemanas
  • Control valve (Kran Auto) akan terbuka dan air mengalir ke dalam tangki apabila hasil pengukuran Level transmitter yang dibaca controller lebih rendah dari nilai level yg kita inginkan (Set Point Value) serta akan tertutup apabila level yg diinginkan tercapai, begitu seterusnya sehingga level air pada tangki tetap berada pada level yg kita inginkan
  • Automatis Pemanas listrik akan diperintahkan oleh Controller buat mengirimkan nilai listrik aporisma ke Heater/pemanas bila nilai suhu yg diukur sang Temperature Transmitter berada dibawah nilai set point Value (SP) agar pemanas memanaskan air secara aporisma, sehabis suhu air mencapai panas yg kita inginkan secara perlahan Automatis pemanas akan menurunkan supply listrik ke heater/pemanas sehingga proses pemanasan menurun agar suhu air dalam tangki tetap misalnya yang diinginkan, begitu seterusnya.

Penggunaan serta pelaksanaan yang kita inginkan sangat majemuk, sesuai menggunakan kebutuhan kita pada lapangan, model proses diatas hanya salah satu diantaranya.

Berbagai gangguan dalam PID

Pada waktu proses automatis berjalan, masih ada beberapa hambatan lain antara lain :
  • Respon indera (Control Valve,Auto pemanas) terlambat atau terlalu cepat terbuka/tertutup, sehingga Level air dalam tangki melebihi/kurang menurut yg kita inginkan.
  • Alat Control valve,auto pemanas terlalu seringkali bekerja terbuka/tertutup sebagai akibatnya fluktuasi terlalu seringkali serta bisa membuahkan terhadap menurunnya umur alat atau goncangan nir stabil pada air pada tangki.
  • Dan aneka macam gangguan lainnya.

Oleh karena itu, pada alat-indera Controller serta Transmitter dalam suatu sistem proses Automatis memiliki nilai-nilai keakuratan, respon, saat respon, langkah/jeda respon, dan lainnya.
Dan pengaturan inilah yang perlu kita atur supaya memiliki ekuilibrium yang baik. Nilai ini yg dianggap PID.
PID adalah singkatan berdasarkan :
  • P (Proportional/Gain)
Proportional atau Gain adalah besaran nilai (%) yg menentukan perubahan nilai input ke indera control valve sesuai menggunakan selisih nilai (Error) proses value dengan set point value.
Besar kecilnya nilai Proportional menghipnotis seberapa akbar (%) respon indera control valve akan terpengaruh sang disparitas nilai proses menggunakan nilai set point.
  • I (Integral Time)
Integral Time adalah besaran nilai (Action perdetik) yang menetukan seberapa cepat perubahan nilai Control valve terbuka/tertutup sesuai menggunakan nilai selisih (Error) nilai proses dengan nilai set point.
Atau dengan kata lain seberapa cepat atau lambat waktu kerja respon dari indera terhadap perubahan nilai proses.
  • D (Derivative)
Derivative merupakan besaran nilai saat (Action/action/dtk) antara respon demi respon atas perubahan selisih nilai (Error) antara nilai proses dan nilai set point.
Dengan kata lain Derivative merupakan nilai waktu yang diperlukan atas respon demi respon berkelanjutan alat control valve atas selisih perubahan nilai proses menggunakan nilai setpoint
Nilai ERROR = Nilai setpoint (SP) – Nilai Proses (PV)
Pengaturan nilai-nilai PID disebut juga PID Tuning, pada beberapa alat controller terbaru memang telah terdapat yg dilengkapi sistem Auto Tuning.
PID auto tuning akan bekerja secara automatis controller mencari nilai terbaik terhadap PID sebagai akibatnya sistem automatis berjalan secara harmonis dan seimbang.
Namun sistem Auto tuning ini tidak masih ada dalam semua Controller, maka kita wajib mengatur nilai PID secara manual sinkron kebutuhan proses automatis yg kita inginkan.
Proses automatis bisa digambarkan seperti gambar dibawah ini :

  • Process Value (PV)
PV merupakan gelombang naik turun menurut nilai proses yg terjadi
  • Output (Control Valve)
Output merupakan gelombang naik turun berdasarkan kerja alat control valve
  • Setpoint (SV)
SV merupakan Nilai atau sasaran kondisi gelombang tetap yang kita inginkan.
Dari kedua gambar diatas bisa kita simpulkan, bahwa :
Pada gambar pertama, fluktuasi gelombang sangat tinggi, sehingga proses kerja automatis sangat fluktuatif yang bisa menyebabkan sistem automatis bekerja terlalu sering dan berdampak jelek terhadap alat-alat dan proses yg kita inginkan.
Pada gambar ke 2 menerangkan sistem automatis yg baik, dan dapat mencapai output yang kita inginkan tanpa terlalu seringkali terjadi perubahan-perubahan nilai, hal ini ditentukan sang seberapa baik kita memilih nilai PID LOOPS sistem automatis.
Semoga Artikel ini dapat menaruh manfaat serta ilmu pengetahuan bagi kita semua, dan dapat kita kembangkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
CARA FLEXI
(Dikutip dari aneka macam asal)

MENGENAL PENGATURAN RESPON PID LOOPS PADA INSTRUMENT CONTROL

Menentukan Nilai PID dalam sistem Instrument buat Pengaturan Respon, ketika, keakuratan PID suatu sistem automatis

PID Loops

Artikel kali ini, kita akan coba menilik tentang bagaimana suatu alat atau sistem rangkaian Instrumen automatis (Loops) agar dapat bekerja secara aporisma sesuai dengan target yg kita inginkan.

Pentingnya memilih nilai PID pada Instrument automatis

  • Controller
Adalah suatu alat yg mendapat frekuwensi berdasarkan Transmitter serta memberitahuakn hasil menurut pengukuran transmitter (Temperature Transmitter,Pressure/tekanan, Level, dll).
  • Transmitter
Adalah suatu alat yang mengukur suatu nilai keadaan eksklusif serta mengirimkan nilai tadi ke alat Controller.
Ada beberapa jenis Transmitter , diantaranya :
  1. Temperature transmitter,RTD,Thermo couple (buat mengukur suhu/temperature)
  2. Pressure Transmitter (buat mengukur tekanan)
  3. Level Transmitter (buat mengukur tinggi/rendah seperti mengukur tinggi/rendah air pada tangki)
  4. Flow meter Transmitter (buat mengukur genre/debit)

  • Control Valve (CV)
Adalah suatu indera yang bekerja atas perintah dari frekuwensi yg dikirimkan oleh Controller , beberapa model controller (Control Valve, Motor, Inverter merubah kecepatan putaran, sistem pemanas listrik, dll)
  • Process Value (PV)
Adalah nilai sebenarnya yg terjadi dalam suatu Proses
  • Set Point Value (SV)
Adalah suatu nilai Target yg kita inginkan.

Suatu model proses (Loops) :
Jika kita memiliki tangki air, serta menginginkan agar air didalam tangki memiliki ketinggian atau level yg tetap sesuai hasrat kita, dan menginginkan juga suhu air dalam tangki tetap pada suhu eksklusif menggunakan sistem pemanas listrik.
Kita membutuhkan indera-alat menjadi berikut :
  1. Tangki air (berukuran sesuai kebutuhan)
  2. Pemanas air (Automatis sesuai kebutuhan)
  3. Sumber air
  4. Control Valve (Valve/keran yang bekerja secara auto analog)

Prinsip kerja :
  • Level Transmitter mengukur tinggi/rendah air dalam tangki dan mengirimkan nilai pengukuran ke controller
  • Controller mendapat sinyal yg dikirimkan Level Transmitter dan memberikan perintah ke Control valve (Kran auto)
  • Temperature Transmitter mengukur suhu air pada Tangki dan mengirimkan nilai pengukuran ke controller
  • Controller mendapat frekuwensi yang dikirimkan Temperature transmitter serta memberikan perintah ke automatis pemanas
  • Control valve (Kran Auto) akan terbuka serta air mengalir ke dalam tangki apabila output pengukuran Level transmitter yg dibaca controller lebih rendah menurut nilai level yang kita inginkan (Set Point Value) serta akan tertutup apabila level yg diinginkan tercapai, begitu seterusnya sebagai akibatnya level air pada tangki tetap berada pada level yg kita inginkan
  • Automatis Pemanas listrik akan diperintahkan oleh Controller buat mengirimkan nilai listrik aporisma ke Heater/pemanas apabila nilai suhu yg diukur oleh Temperature Transmitter berada dibawah nilai set point Value (SP) agar pemanas memanaskan air secara aporisma, selesainya suhu air mencapai panas yang kita inginkan secara perlahan Automatis pemanas akan menurunkan supply listrik ke heater/pemanas sehingga proses pemanasan menurun agar suhu air pada tangki permanen misalnya yang diinginkan, begitu seterusnya.

Penggunaan serta pelaksanaan yg kita inginkan sangat beragam, sinkron menggunakan kebutuhan kita di lapangan, contoh proses diatas hanya salah satu antara lain.

Berbagai gangguan pada PID

Pada saat proses automatis berjalan, masih ada beberapa kendala lain antara lain :
  • Respon alat (Control Valve,Auto pemanas) terlambat atau terlalu cepat terbuka/tertutup, sehingga Level air dalam tangki melebihi/kurang menurut yg kita inginkan.
  • Alat Control valve,auto pemanas terlalu tak jarang bekerja terbuka/tertutup sebagai akibatnya fluktuasi terlalu sering serta bisa menjadikan terhadap menurunnya umur alat atau goncangan tidak stabil pada air dalam tangki.
  • Dan banyak sekali gangguan lainnya.

Oleh karenanya, pada alat-alat Controller dan Transmitter dalam suatu sistem proses Automatis mempunyai nilai-nilai keakuratan, respon, saat respon, langkah/jarak respon, serta lainnya.
Dan pengaturan inilah yg perlu kita atur supaya mempunyai keseimbangan yang baik. Nilai ini yg diklaim PID.
PID adalah singkatan berdasarkan :
  • P (Proportional/Gain)
Proportional atau Gain merupakan besaran nilai (%) yang menentukan perubahan nilai input ke alat control valve sesuai dengan selisih nilai (Error) proses value dengan set point value.
Besar kecilnya nilai Proportional mensugesti seberapa akbar (%) respon alat control valve akan terpengaruh oleh perbedaan nilai proses dengan nilai set point.
  • I (Integral Time)
Integral Time merupakan besaran nilai (Action perdetik) yg menetukan seberapa cepat perubahan nilai Control valve terbuka/tertutup sinkron dengan nilai selisih (Error) nilai proses menggunakan nilai set point.
Atau menggunakan kata lain seberapa cepat atau lambat ketika kerja respon dari alat terhadap perubahan nilai proses.
  • D (Derivative)
Derivative adalah besaran nilai ketika (Action/action/dtk) antara respon demi respon atas perubahan selisih nilai (Error) antara nilai proses serta nilai set point.
Dengan kata lain Derivative merupakan nilai saat yg diharapkan atas respon demi respon berkelanjutan alat control valve atas selisih perubahan nilai proses menggunakan nilai setpoint
Nilai ERROR = Nilai setpoint (SP) – Nilai Proses (PV)
Pengaturan nilai-nilai PID disebut juga PID Tuning, pada beberapa indera controller terbaru memang sudah terdapat yang dilengkapi sistem Auto Tuning.
PID auto tuning akan bekerja secara automatis controller mencari nilai terbaik terhadap PID sehingga sistem automatis berjalan secara serasi dan seimbang.
Namun sistem Auto tuning ini tidak masih ada dalam seluruh Controller, maka kita wajib mengatur nilai PID secara manual sesuai kebutuhan proses automatis yg kita inginkan.
Proses automatis sanggup digambarkan seperti gambar dibawah ini :

  • Process Value (PV)
PV adalah gelombang naik turun dari nilai proses yg terjadi
  • Output (Control Valve)
Output merupakan gelombang naik turun dari kerja indera control valve
  • Setpoint (SV)
SV adalah Nilai atau target kondisi gelombang permanen yang kita inginkan.
Dari ke 2 gambar diatas dapat kita simpulkan, bahwa :
Pada gambar pertama, fluktuasi gelombang sangat tinggi, sebagai akibatnya proses kerja automatis sangat fluktuatif yg dapat mengakibatkan sistem automatis bekerja terlalu acapkali serta berdampak buruk terhadap alat-indera serta proses yg kita inginkan.
Pada gambar kedua menerangkan sistem automatis yang baik, dan dapat mencapai hasil yang kita inginkan tanpa terlalu tak jarang terjadi perubahan-perubahan nilai, hal ini ditentukan oleh seberapa baik kita menentukan nilai PID LOOPS sistem automatis.
Semoga Artikel ini dapat menaruh manfaat serta ilmu pengetahuan bagi kita semua, dan bisa kita kembangkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
CARA FLEXI
(Dikutip berdasarkan berbagai asal)

BERBAGAI ALAT UKUR INSTRUMENT TRANSMITTER

Perkembangan teknologi aneka macam jenis Alat ukur yg saat ini telah dilengkapi dengan berbagai sistem instrument, sensor dan sistem automatis
Berbagai keperluan kita dalam hal aktivitas pengukuran, seperti halnya pengukuran buat mengetahui suhu atau temperatur, pengukuran untuk mengetahui nilai tekanan/pressure, pengukuran buat mengetahui tinggi permukaan benda pada suatu wadah, pengukuran untuk mengetahui jumlah genre atau debit, serta lainnya.
Setiap aktivitas pengukuran memerlukan suatu indera ukur, masing-masing aktivitas pengukuran yg kita butuhkan membutuhkan suatu indera ukur yg berbeda-beda juga.
Masing-masing alat ukur diciptakan buat dapat digunakan sinkron menggunakan fungsi pengukurannya, dan dalam awalnya, alat-indera ukur diciptakan memang tidak memiliki kelebihan atau fungsi lainnya selain hanya buat melakukan pengukuran saja.
Padahal, kebutuhan pada bidang pengukuran, umumnya diiringi juga menggunakan kebutuhan-kebutuhan akan berbagai fitur-fitur lainnya.
Oleh karena itulah, setiap indera ukur terus mengalami perkembangan dan kemajuan-kemajuan seiring menggunakan tuntutan kebutuhan yg pula semakin berkembang.
Seiring menggunakan perkembangan zaman, Alat-indera ukur konvensional yg awalnya belum memiliki fitur-fitur tambahan kecuali hanya sebatas buat indera ukur digantikan dengan berbagai macam Alat ukur terkini yang mempunyai aneka macam kegunaan dan fungsi yg lebih canggih.
Beberapa hal yg kita butuhkan buat diukur, diantaranya:

Alat ukur Transmitter

Berikut berbagai macam alat ukur dan perkembangannya sehingga alat ukur tadi dapat mempunyai fungsi yg lebih luas selain dari menjadi indera ukur umumnya.
  • Alat ukur suhu
Kita mengenal indera ukur suhu yang biasa kita gunakan selama ini yang diklaim Thermometer.
Berbagai jenis Thermometer
Jika Thermometer pada awalnya hanya kita pakai buat mengetahui suhu atau temperatur suatu benda, sekarang mulai berkembang serta mempunyai fungsi serta kegunaan yang lebih berdasarkan sekedar menjadi indera ukur.
Beberapa contoh alat ukur suhu yg telah mengalami kemajuan pada hal teknologi serta fungsinya, diantaranya :
  1. Temperature Transmitter
  2. ThermoCouple (Cara memasang Termo kopel)
  3. RTD (Resistance Temperature Detector) Cara masang RTD buat mengukur suhu

  • Alat ukur Tekanan
Alat ukur buat mengetahui tekanan suatu benda cair/gas biasa dapat memakai alat yang diklaim Pressure Gauge.
Namun alat Pressure Gauge manual hanya sanggup buat mengukur besar suatu tekanan.
Penjelasan tentang Alat ukur tekanan Deltabar serta Cerabar
Seiring menggunakan kebutuhan serta tuntutan akan teknologi, mulai diciptakan banyak sekali indera ukur tekanan yang lebih canggih, antara lain :
  1. Pressure Transmitter
  2. Deltabar/Cerabar

  • Alat ukur tinggi rendah permukaan (Level)
Alat ukur tinggi rendah bagian atas benda dalam suatu wadah, umumnya menggunakan indera ukur yang diklaim level meter manual. Cara kerja aneka macam indera ukur Level sensor
Alat yang lebih canggih diciptakan buat memenuhi perkembangan dunia industri, berikut beberapa model alat ukur level yang telah memiliki teknologi maju :
  1. Level Transmitter
  2. Differential level Transmitter (DPT)
  3. Ultrasonic Sensor
  4. Level limit Switch (Liquiphant)

  • Alat ukur Aliran/debit (Flow)
Kita mengenal indera ukur genre yg biasa dipakai yaitu Flowmeter kincir.
Seiring dengan perkembangan global teknologi, indera flowmeter kincir manual mulai tergantikan.
Berikut beberapa contoh indera ukur genre / flow yang sudah lebih terbaru, diantaranya :
  1. Flowmeter Transmitter
  2. Flowmeter magnetic
  3. Flowmeter massa
  4. Flowmeter Vortex
  5. Ultrasonic flowmeter

Alat pencatat (recorder)
Seiring menggunakan kebutuhan global industri akan data pengukuran dari suatu indera ukur, dapat memakai indera Recorder.
Dibawah ini beberapa model alat recorder yang lebih sophisticated dan dilengkapi aneka macam keunggulan :
  1. Grafic Recorder Paper
  2. Memograph

Berbagai Alat Instrument automatis sensor & Alat ukur
Semoga Artikel Berbagai Alat Instrument automatis sensor & Alat ukur ini bisa memberikan manfaat buat kita seluruh, pada Artikel selanjutnya saya akan mencoba menjelaskan lebih lebih jelasnya satu persatu menurut indera-alat tadi diatas.
CARA FLEXI
(Dikutip berdasarkan E+H & asal lainnya)

BERBAGAI ALAT UKUR INSTRUMENT TRANSMITTER

Perkembangan teknologi berbagai jenis Alat ukur yg saat ini sudah dilengkapi menggunakan berbagai sistem instrument, sensor dan sistem automatis
Berbagai keperluan kita pada hal aktivitas pengukuran, seperti halnya pengukuran buat mengetahui suhu atau temperatur, pengukuran buat mengetahui nilai tekanan/pressure, pengukuran untuk mengetahui tinggi bagian atas benda dalam suatu wadah, pengukuran buat mengetahui jumlah aliran atau debit, serta lainnya.
Setiap aktivitas pengukuran memerlukan suatu indera ukur, masing-masing aktivitas pengukuran yg kita butuhkan membutuhkan suatu indera ukur yg berbeda-beda pula.
Masing-masing indera ukur diciptakan buat dapat digunakan sesuai dengan fungsi pengukurannya, dan pada awalnya, indera-indera ukur diciptakan memang nir memiliki kelebihan atau fungsi lainnya selain hanya buat melakukan pengukuran saja.
Padahal, kebutuhan pada bidang pengukuran, umumnya diiringi pula dengan kebutuhan-kebutuhan akan aneka macam fitur-fitur lainnya.
Oleh lantaran itulah, setiap alat ukur terus mengalami perkembangan dan kemajuan-kemajuan seiring dengan tuntutan kebutuhan yg pula semakin berkembang.
Seiring dengan perkembangan zaman, Alat-indera ukur konvensional yg awalnya belum memiliki fitur-fitur tambahan kecuali hanya sebatas buat indera ukur digantikan dengan banyak sekali macam Alat ukur terbaru yg memiliki aneka macam kegunaan dan fungsi yg lebih canggih.
Beberapa hal yang kita butuhkan buat diukur, diantaranya:

Alat ukur Transmitter

Berikut banyak sekali macam alat ukur serta perkembangannya sehingga alat ukur tersebut dapat mempunyai fungsi yang lebih luas selain berdasarkan sebagai alat ukur umumnya.
  • Alat ukur suhu
Kita mengenal alat ukur suhu yg biasa kita pakai selama ini yg diklaim Thermometer.
Berbagai jenis Thermometer
Jika Thermometer dalam awalnya hanya kita pakai buat mengetahui suhu atau temperatur suatu benda, kini mulai berkembang dan memiliki fungsi serta kegunaan yang lebih berdasarkan sekedar sebagai alat ukur.
Beberapa model indera ukur suhu yg sudah mengalami kemajuan dalam hal teknologi serta manfaatnya, antara lain :
  1. Temperature Transmitter
  2. ThermoCouple (Cara memasang Termo kopel)
  3. RTD (Resistance Temperature Detector) Cara masang RTD untuk mengukur suhu

  • Alat ukur Tekanan
Alat ukur buat mengetahui tekanan suatu benda cair/gas biasa dapat memakai indera yg dianggap Pressure Gauge.
Namun alat Pressure Gauge manual hanya bisa buat mengukur akbar suatu tekanan.
Penjelasan tentang Alat ukur tekanan Deltabar dan Cerabar
Seiring menggunakan kebutuhan dan tuntutan akan teknologi, mulai diciptakan berbagai indera ukur tekanan yg lebih canggih, diantaranya :
  1. Pressure Transmitter
  2. Deltabar/Cerabar

  • Alat ukur tinggi rendah bagian atas (Level)
Alat ukur tinggi rendah permukaan benda dalam suatu wadah, biasanya memakai alat ukur yg disebut level meter manual. Cara kerja berbagai indera ukur Level sensor
Alat yang lebih canggih diciptakan buat memenuhi perkembangan global industri, berikut beberapa contoh alat ukur level yang telah mempunyai teknologi maju :
  1. Level Transmitter
  2. Differential level Transmitter (DPT)
  3. Ultrasonic Sensor
  4. Level limit Switch (Liquiphant)

  • Alat ukur Aliran/debit (Flow)
Kita mengenal alat ukur genre yang biasa dipakai yaitu Flowmeter kincir.
Seiring dengan perkembangan global teknologi, indera flowmeter kincir manual mulai tergantikan.
Berikut beberapa contoh indera ukur aliran / flow yang sudah lebih terkini, diantaranya :
  1. Flowmeter Transmitter
  2. Flowmeter magnetic
  3. Flowmeter massa
  4. Flowmeter Vortex
  5. Ultrasonic flowmeter

Alat pencatat (recorder)
Seiring dengan kebutuhan dunia industri akan data pengukuran dari suatu alat ukur, dapat memakai alat Recorder.
Dibawah ini beberapa contoh alat recorder yg lebih sophisticated dan dilengkapi berbagai keunggulan :
  1. Grafic Recorder Paper
  2. Memograph

Berbagai Alat Instrument automatis sensor & Alat ukur
Semoga Artikel Berbagai Alat Instrument automatis sensor & Alat ukur ini bisa menaruh manfaat buat kita seluruh, pada Artikel selanjutnya aku akan mencoba menjelaskan lebih detail satu persatu menurut indera-indera tadi diatas.
CARA FLEXI
(Dikutip berdasarkan E+H & asal lainnya)

BERBAGAI MACAM ALAT UKUR SERTA KEGUNAANNYA

Berbagai macam Alat ukur yang digunakan buat mengukur berbagai keperluan hasil pengukuran, dan memiliki fungsi dan manfaatnya masing-masing.
Terdapat begitu banyak alat ukur yang digunakan pada banyak sekali jenis kegiatan, profesi dan kebutuhan output pengukuran.

Berbagai Alat Ukur serta kegunaannya


Alat Ukur dibuat buat mempermudah kita pada melakukan berbagai pengukuran.
Alat ukur digunakan dalam banyak sekali bidang
Berbagai macam indera ukur tadi digunakan hampir dalam segala bidang pekerjaan atau profesi, seperti:
  • Alat ukur pada bidang Mekanikal (Bengkel)
  • Alat ukur di bidang Listrik (kelistrikan)
  • Alat ukur di bidang Kimia (Laboratorium)
  • Alat ukur bidang Kedokteran (Kesehatan)
  • Alat ukur pada bidang Bangunan (Sipil)
  • Alat ukur di bidang Pendidikan
  • dan banyak lagi yg lainnya.

Jenis-jenis Alat ukur berdasarkan kegunaannya
Selain itu, Alat ukur juga memiliki kegunaan atau fungsinya masing-masing, diantaranya:
  • Alat ukur panjang
  • Alat ukur Massa
  • Alat ukur berat
  • Alat ukur Waktu
  • Alat ukur tekanan
  • Alat ukur Suhu
  • Alat ukur tinggi bagian atas (Level)
  • Alat ukur jumlah aliran (Flow)
  • Alat ukur Getaran
  • Alat ukur ketebalan
  • Alat ukur frekwensi
  • Alat ukur Cahaya
  • Alat ukur suara
  • dan aneka macam alat ukur lainnya.

Berbagai macam Alat Ukur
Alat ukur Panjang/jarak
Jika kita ingin mengetahui berapa Panjang suatu benda, maka kita akan memakai sesuatu indera buat mengukur panjang benda tadi.
Alat yang kita pakai untuk mengukur panjang benda tadi, dianggap dengan Alat ukur panjang.
Berbagai macam alat ukur panjang yg dapat kita gunakan, sinkron menggunakan fungsi serta satuan panjang yang akan diukur, misalnya:
  • Meteran
Meteran dipakai buat mengukur panjang benda yang tidak memerlukan hasil pengukuran yang presisi (Akurat), lantaran tingkat akurasi meteran hanya lebih kurang 1mm.
  • Sigmat (Jangka sorong)
Sigmat (Jangka sorong) digunakan buat mengukur panjang, ketebalan, kedalaman, suatu benda menggunakan tingkt akurasi mencapai 0,1 mm.
Cara membaca hasil pengukuran memakai Sigmat (Jangka Sorong)
  • Mikrometer
Micrometer digunakan buat mengukur panjang, ketebalan, kedalaman, suatu benda dengan tingkt akurasi mencapai 0,01 mm.
Cara membaca hasil pengukuran memakai Mikro meter.
  • Penggaris (Mistar)
Penggaris (Mistar) digunakan buat mengukur panjang benda yg nir memerlukan output pengukuran yang presisi (Akurat), karena taraf akurasi Penggaris (Mistar) hanya lebih kurang 1mm.
  • Speedometer

Alat Ukur Massa
Saat kita ingin mengetahui berapa kilogram berat berdasarkan suatu benda, kita akan menimbangnya dengan indera timbangan, Terdapat kebiasaan kita yg ternyata selama ini galat, yakni berat pada satuan kilogram merupakan satuan Massa bukan Berat.
Berat yg biasa kita sebut pada satuan kilogram adalah satuan Massa, sedangkan satuan berat sebenarnya adalah satuan Gaya pada (Newton).
  • Timbangan Gantung
  • Timbangan Duduk
  • Timbangan kamar mandi
  • Neraca dua lengan
  • Neraca O'Hauss

Alat Ukur Berat (Newton)
Alat ukur berat pada satuan Kg.M/s atau setara dengan satuan Newton, biasa menggunakan indera ukur yakni:
  • Neraca Pegas
  • Dinamo Meter

Alat Ukur Waktu
Alat ukur jua kita pakai untuk mengukur saat, berbagai macam indera ukur saat yang dipakai,antara lain:
  • Jam Pasir
  • Jam tangan
  • Jam Dinding
  • Stopwatch
  • Jam Matahari
  • HourMeter

Alat Ukur Tekanan (Pressure)
Tekanan juga perlu dilakukan pengukuran menggunakan menggunakan Alat ukur Tekanan, dalam aneka macam satuan tekanan. Alat ukur tekanan Deltabar serta Cerabar
Berbagai Alat ukur Tekanan, diantaranya:
  • Manometer
  • Pressure Gauge
  • Deltabar (Differential Pressure)
  • Barometer
  • Pressure Transmitter (Cerabar)

Alat Ukur Suhu
  • Thermometer LIG (Liquid in Glass)
Termometer ini merupakan indera ukur suhu yang generik dipakai, berupa cairan di pada wadah kaca, cairan yg dipakai seperti: Air raksa, Alk0hol, serta lainnya.
Berbagai jenis alat ukur suhu berdasarkan masa ke masa
  • Temperature Gauge
  • Infrared Temperature
Prinsip kerja Infrared temperature pada mengukur suhu
  • Resistance Temperature Detector (RTD)
Cara memasang RTD,buat mengukur suhu suatu benda, dan ditampilkan pada bentuk digital dengan tambahan Alat temperature Controller digital.
  • Termo kopel
Cara Memasang Termo kopel buat mengukur suhu suatu benda,dan output pengukurannya ditampilkan pada bentuk angka (Digital) dengan tambahan alat yang diklaim menggunakan Controller.
Alat ukur tinggi permukaan (Level Measurement)
Untuk mengetahui berapa tinggi bagian atas Air dalam suatu bejana, tentu kita membutuhkan indera buat mengukurnya, Alat ukur ini diklaim dengan Alat ukur Level (Permukaan).
Prinsip Kerja Alat ukur Level Measurement
Berbagai jenis indera ukur tinggi bagian atas,antara lain:
  • Level Gauge
  • Level Transmitter
  • UltraSonic meter
  • DPT (Differential Pressure Transmitter)
  • Level Limit Switch (Liquiphant)

Alat Ukur Aliran (Flow)
Untuk mengetahui seberapa banyak jumlah benda yg mengalir pada suatu wadah, kita membutuhkan Alat ukur genre/debit.
Prinsip kerja Flowmeter Vortex, Coriolis, Magnetic
Berbagai Alat ukur genre bisa kita gunakan, tidak hanya buat benda cair, bahkan buat benda jenis Gas, dan Padat.
Berbagai indera ukur aliran (Flow):
  • Flowmeter kincir Analog
  • Flowmeter Kincir Digital
  • Flowmeter Digital
  • Flowmeter Magnetic
  • Flowmeter Vortex
  • Flowmeter Coriolis

Alat Ukur Getaran
Alat ukur ini poly dipakai, buat mengetahui kondisi aneka macam mesin-mesin yang sedang beroperasi, buat melakukan perawatan dan perencanaan pemugaran secara terpola.
  • Vibration Pen
  • Vibration meter

Alat Ukur Ketebalan
Ketebalan (Thickness), buat mengetahui berapa ketebalan suatu benda, digunakan indera ukur ketebalan yaitu:
  • Thickness Gauge
Alat ukur ini mampu menembus tebal permukaan benda serta mengukur ketebalannya menggunakan menggunakan gelombang Ultrasonic. Cara menggunakan Thickness Gauge
Alat Ukur Frekwensi
Alat ukur ini biasa dipakai di bidang kelistrikan, buat mengetahui akbar Frekwensi listrik yang didapatkan dari suatu pembangkit Listrik.
Alat ini biasa dianggap dengan:
  • Hertz Meter

Alat Ukur Cahaya
Seberapa akbar intensitas pencahayan dalam suatu ruangan, jua bisa kita ukur dengan menggunakan Alat ukur, yaitu:
  • Light Meter
  • Lux Meter
  • Ganiofotometer
  • Spektro-Fotometer

Alat Ukur Suara
Suara memiliki satuan desible (dB), serta seberapa akbar kekuatan menurut kebisingan atau Suara bisa diukur menggunakan memakai Alat ukur, yakni:
  • Sound Level Meter
  • DecibleMeter

Alat-Alat Ukur Kelistrikan
Alat Ukur Tegangan Listrik
  • Voltmeter

Alat Ukur Arus Listrik
  • Ampere Meter
  • Clamp Meter (Tang Ampere)

Alat Ukur daya listrik
  • Watt Meter (KWH-Meter)

Alat Ukur Nilai Resistansi
  • Ohm-Meter
  • Multitester

Alat Ukur listrik yg memiliki aneka macam fungsi, yaitu buat mengukur Arus, Tegangan, resistan, dianggap menggunakan nama Multi Tester.
Cara memakai Multitester dengan benar
Alat Ukur Grounding (Pentanahan)
Cara memakai alat ukur Grounding tester dengan benar
  • Grounding Tester
  • Earth Tester

Alat Ukur ELCB
Cara menggunakan ELCB Tester untuk mengukur ELCB (Anti hubungan)
  • ELCB Tester

Alat Ukur Tahanan Isolasi
Cara mengukur tahanan Isolasi kabel dengan benar
  • Insulation Tester
  • Mega Ohm Meter

Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip menurut berbagai sumber

BERBAGAI MACAM ALAT UKUR SERTA KEGUNAANNYA

Berbagai macam Alat ukur yang digunakan buat mengukur aneka macam keperluan output pengukuran, dan memiliki fungsi serta manfaatnya masing-masing.
Terdapat begitu banyak indera ukur yg digunakan pada banyak sekali jenis kegiatan, profesi serta kebutuhan hasil pengukuran.

Berbagai Alat Ukur serta kegunaannya


Alat Ukur dibentuk untuk mempermudah kita pada melakukan berbagai pengukuran.
Alat ukur dipakai pada banyak sekali bidang
Berbagai macam indera ukur tadi digunakan hampir dalam segala bidang pekerjaan atau profesi, misalnya:
  • Alat ukur pada bidang Mekanikal (Bengkel)
  • Alat ukur pada bidang Listrik (kelistrikan)
  • Alat ukur di bidang Kimia (Laboratorium)
  • Alat ukur bidang Kedokteran (Kesehatan)
  • Alat ukur di bidang Bangunan (Sipil)
  • Alat ukur pada bidang Pendidikan
  • dan banyak lagi yang lainnya.

Jenis-jenis Alat ukur berdasarkan kegunaannya
Selain itu, Alat ukur juga mempunyai kegunaan atau kegunaannya masing-masing, diantaranya:
  • Alat ukur panjang
  • Alat ukur Massa
  • Alat ukur berat
  • Alat ukur Waktu
  • Alat ukur tekanan
  • Alat ukur Suhu
  • Alat ukur tinggi permukaan (Level)
  • Alat ukur jumlah aliran (Flow)
  • Alat ukur Getaran
  • Alat ukur ketebalan
  • Alat ukur frekwensi
  • Alat ukur Cahaya
  • Alat ukur suara
  • dan aneka macam alat ukur lainnya.

Berbagai macam Alat Ukur
Alat ukur Panjang/jarak
Jika kita ingin mengetahui berapa Panjang suatu benda, maka kita akan memakai sesuatu alat buat mengukur panjang benda tersebut.
Alat yang kita pakai buat mengukur panjang benda tadi, disebut dengan Alat ukur panjang.
Berbagai macam alat ukur panjang yang dapat kita pakai, sesuai menggunakan fungsi serta satuan panjang yang akan diukur, seperti:
  • Meteran
Meteran digunakan buat mengukur panjang benda yg nir memerlukan output pengukuran yang presisi (Akurat), karena taraf akurasi meteran hanya kurang lebih 1mm.
  • Sigmat (Jangka sorong)
Sigmat (Jangka sorong) dipakai buat mengukur panjang, ketebalan, kedalaman, suatu benda menggunakan tingkt akurasi mencapai 0,1 mm.
Cara membaca hasil pengukuran memakai Sigmat (Jangka Sorong)
  • Mikrometer
Micrometer digunakan buat mengukur panjang, ketebalan, kedalaman, suatu benda menggunakan tingkt akurasi mencapai 0,01 mm.
Cara membaca hasil pengukuran memakai Mikro meter.
  • Penggaris (Mistar)
Penggaris (Mistar) dipakai buat mengukur panjang benda yang nir memerlukan hasil pengukuran yg presisi (Akurat), lantaran tingkat akurasi Penggaris (Mistar) hanya kurang lebih 1mm.
  • Speedometer

Alat Ukur Massa
Saat kita ingin mengetahui berapa kilogram berat dari suatu benda, kita akan menimbangnya dengan indera timbangan, Terdapat norma kita yg ternyata selama ini galat, yakni berat dalam satuan kilogram merupakan satuan Massa bukan Berat.
Berat yg biasa kita sebut pada satuan kilogram merupakan satuan Massa, sedangkan satuan berat sebenarnya adalah satuan Gaya dalam (Newton).
  • Timbangan Gantung
  • Timbangan Duduk
  • Timbangan kamar mandi
  • Neraca dua lengan
  • Neraca O'Hauss

Alat Ukur Berat (Newton)
Alat ukur berat dalam satuan Kg.M/s atau setara dengan satuan Newton, biasa memakai indera ukur yakni:
  • Neraca Pegas
  • Dinamo Meter

Alat Ukur Waktu
Alat ukur jua kita gunakan buat mengukur ketika, aneka macam macam indera ukur saat yg dipakai,diantaranya:
  • Jam Pasir
  • Jam tangan
  • Jam Dinding
  • Stopwatch
  • Jam Matahari
  • HourMeter

Alat Ukur Tekanan (Pressure)
Tekanan pula perlu dilakukan pengukuran menggunakan menggunakan Alat ukur Tekanan, pada aneka macam satuan tekanan. Alat ukur tekanan Deltabar serta Cerabar
Berbagai Alat ukur Tekanan, antara lain:
  • Manometer
  • Pressure Gauge
  • Deltabar (Differential Pressure)
  • Barometer
  • Pressure Transmitter (Cerabar)

Alat Ukur Suhu
  • Thermometer LIG (Liquid in Glass)
Termometer ini merupakan indera ukur suhu yg generik digunakan, berupa cairan di pada wadah kaca, cairan yg dipakai misalnya: Air raksa, Alk0hol, dan lainnya.
Berbagai jenis alat ukur suhu berdasarkan masa ke masa
  • Temperature Gauge
  • Infrared Temperature
Prinsip kerja Infrared temperature pada mengukur suhu
  • Resistance Temperature Detector (RTD)
Cara memasang RTD,buat mengukur suhu suatu benda, serta ditampilkan pada bentuk digital menggunakan tambahan Alat temperature Controller digital.
  • Termo kopel
Cara Memasang Termo kopel buat mengukur suhu suatu benda,dan output pengukurannya ditampilkan dalam bentuk nomor (Digital) dengan tambahan alat yang disebut menggunakan Controller.
Alat ukur tinggi permukaan (Level Measurement)
Untuk mengetahui berapa tinggi bagian atas Air dalam suatu bejana, tentu kita membutuhkan alat untuk mengukurnya, Alat ukur ini disebut dengan Alat ukur Level (Permukaan).
Prinsip Kerja Alat ukur Level Measurement
Berbagai jenis alat ukur tinggi bagian atas,antara lain:
  • Level Gauge
  • Level Transmitter
  • UltraSonic meter
  • DPT (Differential Pressure Transmitter)
  • Level Limit Switch (Liquiphant)

Alat Ukur Aliran (Flow)
Untuk mengetahui seberapa poly jumlah benda yang mengalir dalam suatu wadah, kita membutuhkan Alat ukur genre/debit.
Prinsip kerja Flowmeter Vortex, Coriolis, Magnetic
Berbagai Alat ukur aliran dapat kita pakai, tidak hanya buat benda cair, bahkan buat benda jenis Gas, dan Padat.
Berbagai indera ukur genre (Flow):
  • Flowmeter kincir Analog
  • Flowmeter Kincir Digital
  • Flowmeter Digital
  • Flowmeter Magnetic
  • Flowmeter Vortex
  • Flowmeter Coriolis

Alat Ukur Getaran
Alat ukur ini banyak digunakan, buat mengetahui syarat banyak sekali mesin-mesin yg sedang beroperasi, buat melakukan perawatan serta perencanaan perbaikan secara berkala.
  • Vibration Pen
  • Vibration meter

Alat Ukur Ketebalan
Ketebalan (Thickness), buat mengetahui berapa ketebalan suatu benda, dipakai indera ukur ketebalan yaitu:
  • Thickness Gauge
Alat ukur ini bisa menembus tebal bagian atas benda serta mengukur ketebalannya dengan memakai gelombang Ultrasonic. Cara menggunakan Thickness Gauge
Alat Ukur Frekwensi
Alat ukur ini biasa dipakai di bidang kelistrikan, untuk mengetahui akbar Frekwensi listrik yg dihasilkan dari suatu pembangkit Listrik.
Alat ini biasa diklaim dengan:
  • Hertz Meter

Alat Ukur Cahaya
Seberapa besar intensitas pencahayan pada suatu ruangan, juga bisa kita ukur dengan menggunakan Alat ukur, yaitu:
  • Light Meter
  • Lux Meter
  • Ganiofotometer
  • Spektro-Fotometer

Alat Ukur Suara
Suara mempunyai satuan desible (dB), dan seberapa akbar kekuatan dari kebisingan atau Suara bisa diukur menggunakan menggunakan Alat ukur, yakni:
  • Sound Level Meter
  • DecibleMeter

Alat-Alat Ukur Kelistrikan
Alat Ukur Tegangan Listrik
  • Voltmeter

Alat Ukur Arus Listrik
  • Ampere Meter
  • Clamp Meter (Tang Ampere)

Alat Ukur daya listrik
  • Watt Meter (KWH-Meter)

Alat Ukur Nilai Resistansi
  • Ohm-Meter
  • Multitester

Alat Ukur listrik yang memiliki berbagai fungsi, yaitu buat mengukur Arus, Tegangan, resistan, disebut menggunakan nama Multi Tester.
Cara menggunakan Multitester menggunakan benar
Alat Ukur Grounding (Pentanahan)
Cara menggunakan alat ukur Grounding tester menggunakan benar
  • Grounding Tester
  • Earth Tester

Alat Ukur ELCB
Cara menggunakan ELCB Tester buat mengukur ELCB (Anti hubungan)
  • ELCB Tester

Alat Ukur Tahanan Isolasi
Cara mengukur tahanan Isolasi kabel menggunakan benar
  • Insulation Tester
  • Mega Ohm Meter

Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip berdasarkan aneka macam sumber

PENJELASAN ALAT UKUR PRESSURE TRANSMITTER CERABAR DAN DELTABAR

Berbagai kebutuhan kita akan pengukuran terhadap besar Tekanan atau Pressure.
Khususnya di dunia industri, alat ukur buat menunjukkan hasil besar nilai Tekanan suatu proses industri mempunyai fungsi sangat krusial.
Seperti misalnya buat menerangkan akbar tekanan steam dalam ketel uap atau pembangkit tenaga Uap, seberapa tekanan udara pada tabung angin, tekanan kevakuman sebuah tangki, serta banyak sekali kebutuhan lainnya.
Mungkin bila yg dibutuhkan sang suatu proses industri hanyalah output pengukuran akbar tekanan berdasarkan proses tersebut, cukup dengan menggunakan alat ukur tekanan manual seperti Pressure Gauge.
Namun, pada banyak sekali proses industri tidak hanya membutuhkan hasil dari pengukuran suatu Tekanan.
Lebih menurut itu, berbagai proses industri membutuhkan suatu output pengukuran Tekanan yang akurat, serta hasil pengukuran tekanan tadi bisa digunakan menjadi suatu sistem otomatis buat perintah atau kontrol pada proses selanjutnya.
Maka, alat ukur tekanan yang masih bersifat manual seperti Pressure Gauge tidak cukup buat memenuhi kebutuhan sistem otomatis di dunia industri.
Alat ukur Tekanan yg sekaligus mempunyai aneka macam kelebihan dan keunggulan dan bisa dijadikan menjadi indera kontrol otomatis merupakan Pressure Transmitter.
Terdapat beberapa jenis alat ukur tekanan (Pressure) menggunakan prinsip kerja Transmitter atau Pressure Transmitter.
Sebelum kita coba membahas tentang sosialisasi beberapa alat ukur atau sensor tekanan digital, terlebih dahulu kita coba menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud menggunakan Tekanan
Apa yang dimaksud menggunakan tekanan ?
Tekanan adalah suatu satuan dalam bidang Fisika yang menyatakan besaran gaya yg dialami oleh suatu bidang atau area.

Tekanan merupakan gaya normal dibagi luas bidang.

( P = F/A )
Tekanan pula dapat dinyatakan dengan tinggi ekuivalen (h) di pada suatu kolom Fluida.
(P = ρ x h x g )
  • P : Tekanan
  • F : Gaya
  • A : Luas bidang
  • ρ : Berat jenis
  • h : Tinggi
  • g : Gravitasi

Untuk mengetahui seberapa besar tekanan yang umumnya dihasilkan berdasarkan kekuatan benda cair atau gas, kita bisa memakai suatu indera ukur manual yg diklaim dengan Pressure gauge.
Namun, seiring menggunakan kemajuan teknologi, indera ukur tekanan menggunakan prinsip kerja manual mulai tergantikan menggunakan berbagai macam indera ukur tekanan yg lebih sophisticated.
Alat ukur tekanan yg dilengkapi menggunakan banyak sekali teknologi-teknologi terbaru, yg memberikan banyak sekali macam kemudahan menggunakan tujuan efektifitas, efisiensi serta keakuratan hasil pengukuran
Dari sekian banyak alat ukur tekanan digital yg terdapat, dalam artikel kali ini, aku coba berbagi penerangan menurut dua jenis alat ukur tekanan yg seringkali dipakai terutama di dunia industri.

Pressure Transmitter


Dua jenis alat ukur tekanan digital tadi, yaitu :

  1. Pressure transmitter (Cerabar)
  2. Differential pressure transmitter (Deltabar)

Berikut penerangan tentang dua jenis alat ukur tekanan digital atau Pressure Transmitter tersebut.
  • Pressure Transmitter (Cerabar)


Pressure Transmitter biasa jua diklaim dengan Cerabar.
Cerabar Adalah suatu alat sensor buat mengetahui nilai Tekanan dengan prinsip kerja menerima tekanan dari benda cair atau Gas yang akan diukur.
Lalu hasil pengukuran tekanan tadi dikonversikan sebagai nilai Analog dalam bentuk arus listrik, menggunakan nilai arus yg sangat mini yaitu mili Ampere.
Perubahan tekanan yang diukur Pressure Transmitter, akan diubah menjadi perubahan nilai arus yg dihasilkan, dan umumnya range antara 4 mA s/d 20 mA.
Hasil menurut perubahan arus mA ini kemudian dikirimkan ke indera penerima sinyal yg biasa dianggap Temperature controller.
Temperature Controller akan mengkonversikan nilai arus 4mA s/d 20mA yg diterimanya menurut sensor Cerabar buat lalu diubah sebagai tampilan nilai aktual tekanan terukur pada banyak sekali satuan, seperti mmH20, Bar, Psi, kg/cm2, dan lainnya.
Dan menampilkan output pengukuran tersebut dalam display controller dalam bentuk angka digital.
Namun, pada beberapa Pressure Transmitter ketika ini, telah dilengkapi dengan display controller yg terpasang pada pressure transmitter tersebut, sebagai akibatnya nir lagi memerlukan Temperature Controller eksternal tambahan.
  • Pressure Transmitter Deltabar


Deltabar terdiri berdasarkan dua istilah yaitu Delta yg berarti selisih serta Bar yg berarti Tekanan (Bar).
Jadi dapat kita artikan bahwa pressure trasnmitter Deltabar mengukur nilai tekanan menggunakan membandingkan selisih berdasarkan 2 nilai yg diukur.
Dari namanya yakni Deltabar, mengambil selisih (Delta) tekanan (Bar).
Deltabar mempunyai prinsip kerja hampir sama menggunakan Pressure transmitter, jika pada pressure transmitter hanya mempunyai satu titik sensor namun pada indera Deltabar mempunyai 2 titik sensor diaphragm.
Dengan prinsip kerja yaitu mengukur selisih (Delta) dari nilai tekanan tertingi (High level) & nilai tekanan terendah (Low Level).
Lalu alat ukur tekanan Deltabar merogoh nilai selisih tekanan yg terdapat, dan membarui nilai tersebut sebagai nilai Analog pada bentuk arus listrik (mA).
Dan selanjutnya mengirimkan perubahan dari nilai sinyal analog tadi ke alat Controller.
Kedua alat ukur tekanan digital yakni Cerabar dan Deltabar sudah memiliki aneka macam keunggulan dan fungsi-fungsi buat digunakan dalam sistem otomatis atau automatic process.
Dan indera ukur ini jua bisa dipakai buat melakukan pengukuran tekanan dalam benda cair, gas seperti steam (Uap) bertekanan tinggi (High pressure) serta pula dapat digunakan buat mengukur dalam syarat kerja menggunakan suhu yg sangat tinggi.
Semoga Artikel ini berguna buat menambah pengetahuan kita!
CARA FLEXI
(Sumber E+H serta asal lainnya)

PENJELASAN ALAT UKUR PRESSURE TRANSMITTER CERABAR DAN DELTABAR

Berbagai kebutuhan kita akan pengukuran terhadap besar Tekanan atau Pressure.
Khususnya pada dunia industri, indera ukur buat menunjukkan output akbar nilai Tekanan suatu proses industri memiliki fungsi sangat krusial.
Seperti contohnya buat menampakan akbar tekanan steam dalam ketel uap atau pembangkit tenaga Uap, seberapa tekanan udara dalam tabung angin, tekanan kevakuman sebuah tangki, dan aneka macam kebutuhan lainnya.
Mungkin jika yg diperlukan sang suatu proses industri hanyalah hasil pengukuran akbar tekanan dari proses tadi, cukup menggunakan memakai indera ukur tekanan manual seperti Pressure Gauge.
Namun, pada aneka macam proses industri tidak hanya membutuhkan output menurut pengukuran suatu Tekanan.
Lebih berdasarkan itu, aneka macam proses industri membutuhkan suatu hasil pengukuran Tekanan yg seksama, dan output pengukuran tekanan tadi dapat dipakai menjadi suatu sistem otomatis buat perintah atau kontrol pada proses selanjutnya.
Maka, alat ukur tekanan yg masih bersifat manual seperti Pressure Gauge tidak cukup buat memenuhi kebutuhan sistem otomatis pada dunia industri.
Alat ukur Tekanan yang sekaligus memiliki aneka macam kelebihan dan keunggulan serta bisa dijadikan sebagai indera kontrol otomatis adalah Pressure Transmitter.
Terdapat beberapa jenis indera ukur tekanan (Pressure) dengan prinsip kerja Transmitter atau Pressure Transmitter.
Sebelum kita coba membahas mengenai pengenalan beberapa alat ukur atau sensor tekanan digital, terlebih dahulu kita coba menyebutkan apa sebenarnya yang dimaksud menggunakan Tekanan
Apa yang dimaksud dengan tekanan ?
Tekanan adalah suatu satuan dalam bidang Fisika yang menyatakan besaran gaya yang dialami sang suatu bidang atau area.

Tekanan adalah gaya normal dibagi luas bidang.

( P = F/A )
Tekanan pula bisa dinyatakan menggunakan tinggi ekuivalen (h) pada dalam suatu kolom Fluida.
(P = ρ x h x g )
  • P : Tekanan
  • F : Gaya
  • A : Luas bidang
  • ρ : Berat jenis
  • h : Tinggi
  • g : Gravitasi

Untuk mengetahui seberapa akbar tekanan yang biasanya dihasilkan dari kekuatan benda cair atau gas, kita dapat menggunakan suatu alat ukur manual yang diklaim menggunakan Pressure gauge.
Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, alat ukur tekanan dengan prinsip kerja manual mulai tergantikan dengan banyak sekali macam alat ukur tekanan yg lebih sophisticated.
Alat ukur tekanan yg dilengkapi dengan berbagai teknologi-teknologi modern, yang memberikan aneka macam macam kemudahan menggunakan tujuan efektifitas, efisiensi serta keakuratan hasil pengukuran
Dari sekian banyak alat ukur tekanan digital yg terdapat, pada artikel kali ini, saya coba membuatkan penerangan menurut 2 jenis alat ukur tekanan yg tak jarang dipakai terutama pada dunia industri.

Pressure Transmitter


Dua jenis indera ukur tekanan digital tersebut, yaitu :

  1. Pressure transmitter (Cerabar)
  2. Differential pressure transmitter (Deltabar)

Berikut penjelasan tentang 2 jenis alat ukur tekanan digital atau Pressure Transmitter tadi.
  • Pressure Transmitter (Cerabar)


Pressure Transmitter biasa jua dianggap dengan Cerabar.
Cerabar Adalah suatu alat sensor buat mengetahui nilai Tekanan dengan prinsip kerja menerima tekanan berdasarkan benda cair atau Gas yang akan diukur.
Lalu hasil pengukuran tekanan tadi dikonversikan menjadi nilai Analog pada bentuk arus listrik, dengan nilai arus yg sangat kecil yaitu mili Ampere.
Perubahan tekanan yg diukur Pressure Transmitter, akan diubah sebagai perubahan nilai arus yang didapatkan, serta umumnya range antara 4 mA s/d 20 mA.
Hasil dari perubahan arus mA ini lalu dikirimkan ke indera penerima frekuwensi yg biasa dianggap Temperature controller.
Temperature Controller akan mengkonversikan nilai arus 4mA s/d 20mA yg diterimanya dari sensor Cerabar buat lalu diubah menjadi tampilan nilai aktual tekanan terukur pada aneka macam satuan, seperti mmH20, Bar, Psi, kg/cm2, serta lainnya.
Dan menampilkan hasil pengukuran tadi dalam display controller dalam bentuk nomor digital.
Namun, pada beberapa Pressure Transmitter waktu ini, telah dilengkapi dengan display controller yg terpasang dalam pressure transmitter tadi, sebagai akibatnya tidak lagi memerlukan Temperature Controller eksternal tambahan.
  • Pressure Transmitter Deltabar


Deltabar terdiri berdasarkan dua kata yaitu Delta yang berarti selisih serta Bar yg berarti Tekanan (Bar).
Jadi bisa kita artikan bahwa pressure trasnmitter Deltabar mengukur nilai tekanan menggunakan membandingkan selisih berdasarkan dua nilai yang diukur.
Dari namanya yakni Deltabar, mengambil selisih (Delta) tekanan (Bar).
Deltabar mempunyai prinsip kerja hampir sama dengan Pressure transmitter, jika dalam pressure transmitter hanya mempunyai satu titik sensor namun pada indera Deltabar mempunyai dua titik sensor diaphragm.
Dengan prinsip kerja yaitu mengukur selisih (Delta) dari nilai tekanan tertingi (High level) & nilai tekanan terendah (Low Level).
Lalu alat ukur tekanan Deltabar mengambil nilai selisih tekanan yg terdapat, dan membarui nilai tadi sebagai nilai Analog pada bentuk arus listrik (mA).
Dan selanjutnya mengirimkan perubahan menurut nilai frekuwensi analog tersebut ke alat Controller.
Kedua indera ukur tekanan digital yakni Cerabar dan Deltabar sudah mempunyai banyak sekali keunggulan serta fungsi-fungsi buat dipakai dalam sistem otomatis atau automatic process.
Dan indera ukur ini jua bisa digunakan buat melakukan pengukuran tekanan dalam benda cair, gas misalnya steam (Uap) bertekanan tinggi (High pressure) dan juga bisa digunakan buat mengukur pada syarat kerja dengan suhu yg sangat tinggi.
Semoga Artikel ini berguna untuk menambah pengetahuan kita!
CARA FLEXI
(Sumber E+H dan asal lainnya)

PENGERTIAN CODEVISIONAVR

Pengertian CodeVisionAVR 
CodeVisionAVR dalam dasarnya adalah software pemrograman microcontroller keluarga AVR berbasis bahasa C. Ada 3 komponen krusial yg sudah diintegrasikan dalam aplikasi ini: Compiler C, IDE dan Program generator. 

Berdasarkan spesifikasi yang dimuntahkan sang perusahaan pengembangnya, Compiler C yg dipakai hampir mengimplementasikan seluruh komponen standar yang terdapat dalam bahasa C baku ANSI (seperti struktur acara, jenis tipe data, jenis operator, serta library fungsi baku-berikut penamaannya). Namun andaipun demikian, dibandingkan bahasa C buat pelaksanaan personal komputer , compiler C buat microcontroller ini mempunyai sedikit disparitas yg disesuaikan menggunakan arsitektur AVR loka acara C tersebut ditanamkan (embedded). 

Khusus buat library fungsi, disamping library baku (misalnya fungsi-fungsi matematik, manipulasi String, pengaksesan memori dan sebagainya), CodeVisionAVR jua menyediakan fungsi-fungsi tambahan yg sangat berguna pada pemrograman antarmuka AVR dengan perangkat luar yg generik digunakan pada aplikasi kontrol. Beberapa fungsi library yang krusial antara lain adalah fungsi-fungsi buat pengaksesan LCD, komunikasi I2C, IC RTC (Real time Clock), sensor suhu LM75, SPI (Serial Peripheral Interface) dan lain sebagainya. 

Untuk memudahkan pengembangan acara aplikasi, CodeVisionAVR pula dilengkapi IDE yang sangat user friendly (lihat gambar 1.1). Selain pilihan menu-pilihan menu pilihan yg generik dijumpai dalam setiap perangkat lunak berbasis Windows, CodeVisionAVR ini sudah mengintegrasikan aplikasi downloader (in system programmer) yang bisa digunakan buat mentransfer kode mesin hasil kompilasi kedalam sistem memori microcontroller AVR yang sedang deprogram.

CodeVisionAVR 1.dua.4.9 merupakan suatu kompiler berbasis bahasa C, yg terintegrasi untuk memprogram dan sekaligus compiler aplikasi AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) terhadap mikrokontroler menggunakan sistem berbasis window. CodeVisionAVR ini dapat mengimplematasikan hampir seluruh interuksi bahasa C yg sesuai menggunakan arsitektur AVR, bahkan masih ada beberapa keunggulan tambahan buat memenuhi keunggulan spesifikasi dari CodeVisionAVR yaitu hasil kompilasi studio debugger berdasarkan ATMEL. 

Integrated Development Environtment (IDE) telah diadaptasikan pada chip AVR yaitu In-System Programmer software, memungkinkan programmer buat mentransfer acara ke chip mikrokontroler secara otomatis sesudah proses assembly/kompilasi berhasil. In-System Programmer aplikasi didesign buat bekerja serta bisa berjalan dengan aplikasi lain misalnya AVR Dragon, AVRISP, Atmel STK500, serta lain sebagainya.

Disamping library baku C, CodeVisionAVR C compiler mempunyai librari lain buat:
  • Modul LCD Alpanumerik
  • Delays
  • Protokol semikonduktor Maxim/Dallas
  • Dan lainnya
CodeVisionAVR juga mempunyai CodeWizardAVR sebagaki generator program otomatis, yg memungkinkan kita buat menulis, segala bentuk pengaturan Chip dalam saat singkat, serta semua kode yg diperlukan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi misalnya:

Pengaturan akses External Memory
Untuk chip-chip AVR yang memungkinkan koneksi memori eksternal SRAM, dapat pula mengatur ukuran memori serta wait state (tahap tunggu) dari memori waktu memori tersebut diakses.

Identifikasi chip reset source
Adalah suatu layanan dimana kita bisa menciptakan kode secara otomatis yg dapat mengidentifikasi kondisi yang mengakibatkan chip di reset.

Inisialisasi port input/output
Pengaturan port-port yang kan dijadikan gerbang masukan serta keluaran bisa secara otomatis digenerate codenya. Yang kita lakukan hanya memilih port-port yang akan digunakan menjadi input atau hasil.

Inisialisasi Interupsi external
Pengaturan interupsi eksternal yg nantinya akan digunakan buat menginterupsi acara primer 

Inisialisasi timers/counters
Pengaturan timers yang berfungsi buat mengatur frekwensi yang nantinya digunakan pada interupsi.

Inisialisasi timer watchdog
Pengaturan timers yang berfungsi buat mengatur frekwensi yg nantinya dipakai dalam interupsi, sebagai akibatnya interupsi akan dilayani oleh suatu fungsi wdt_timeout_isr .

Inisialisasi UART(USART) serta komunuikasi serial 
Pengaturan komunikasi serial sebagai penerima atau pengirim data.

Inisialisasi komparasi analog
Pengaturan yg berkaitan dengan masukan data yg dipakai pada aplikasi yang membutuhkan komparasi pada ADC nya.

Inisialisasi ADC
Pengaturan ADC(Analog-Digital Converter) yang berfungsi buat merubah format analog menjadi format digital untuk diolah lebih lanjut.

Inisialisasi antarmuka SPI
Pengaturan chip yg berkaitan dengan Clock rate, Clock Phase, serta lainnya.

Inisialisasi antarmuka Two Wire BUS
Pengaturan Chip yang berhubungan dengan pola jalur komunikasi antara register yg terdapat dalam chip AVR. 

Inisialisasi antarmuka CAN
Pengaturan chip yang lebih kompleks, yg bisa mengatur interupsi, transmisi data, timers, dan lainnya.

Inisialisasi sensor temperatur, thermometer, serta lainnya
Pengaturan yang berhubungan dengan sensor temperatur one wire bus, memiliki fungsi-fungsi yg terdapat pada librari CodeVisionAVR.

Inisialisasi one wire bus
Pengaturan yg herbi sensor temperatur yang mempunyai fungsi-fungsi yang terdapat pada librari CodeVisionAVR. Seperti Maxim/Dallas Semiconductor.

Inisialisasi modul LCD
Pengaturan port-port yang kan digunakan sebagai penghubung menggunakan LCD alphanumerik.

Contoh cara kerja sebelum melakukan pemograman pada AVR, dimana model disini merupakan contoh pengaturan acara agar mikrokontroler dapat berkomunikasi dengan komputer:
a. Memilih project baru dan melakukan penyetingan komponen yang digunakan dalam board.
b. Pengaturan IC/Chip, pada chip yg kita wajib dilakukan adalah IC apa yang kita gunakan, dalam hal ini ATMEGA8535l dengan Clock 16 MHz. Clock ini wajib pada atur dengan ukuran 16 MHz, karena pada komponen oksilator yang dipakai sebesar 16 MHz. 
c. Pengaturan ADC, pada ADC ini ada beberapa pilihan yg harus dipilih. Antara lain ADC Enable pada check list(v), Use 8 bit di check list(v), high speed pada check list (v) dan Volt Ref dipilih ‘AVCC PIN’. AVCC PIN bermanfaat sebagai referensi tegangan pada ADC buat nilainya sebanyak lima volt.
d. Pengaturan USART, usart ini yang nantinya menghubungkan rangkaian mikrokontroler menggunakan PC (komputer). Langkah-langkah yg dilakukan menggunakan adanya pilihan Receiver di check list(v) serta Transmitter pada check list(v). Pengaturan receiver berfungsi apakah serial itu menjadi penerima data, sedangkan transmitter berfungsi serial mampu dipakai sebagai pengiriman data.

Untuk lebih jelas tampilan pengaturan yang disediakan oleh AVR dapat ditinjau pada gambar dibawah ini :

Gambar Form Pegaturan CodeVisionAVR

Selain bentuk konfigurasi hadware yang nantinya secara otomatis akan menciptakan sebuah instruksi layaknya perintah acara ke IC/Chip, adapula perintah acara yang kita ketik sendiri. 

Selain itu, CodeVisionAVR pula menyediakan sebuah tool yg dinamakan dengan Code Generator atau CodeWizardAVR (lihat gambar dua.1). Secara simpel, tool ini sangat bermanfaat membentuk sebuah kerangka program (template), dan pula memberi kemudahan bagi programmer dalam peng-inisialisasian register-register yg masih ada pada microcontroller AVR yg sedang diprogram. Dinamakan Code Generator, lantaran aplikasi CodeVision ini akan membangkitkan kode-kode program secara otomatis sesudah fase inisialisasi pada jendela CodeWizardAVR terselesaikan dilakukan. Secara teknis, penggunaan tool ini pada dasarnya hampir sama menggunakan application wizard pada bahasa-bahasa pemrograman Visual buat komputer (seperti Visual C, Borland Delphi, dan sebagainya).

Disamping versi yg komersil, Perusahaan Pavel Haiduc pula mengeluarkan CodeVisionAVR versi Demo yang dapat didownload dari internet secara perdeo (lihat alamat URL: //www.hpinfotech.ro) Dalam versi ini, memori flash yg bisa diprogram dibatasi aporisma 2K, selain itu tidak seluruh fungsi library yg tersedia dapat dipanggil secara bebas.

Seperti halnya belajar pemrograman komputer, agar mendapatkan pemahaman yg bertenaga dalam pemrograman microcontroller AVR, anda sebaiknya mencoba eksklusif menciptakan aplikasi program pada microcontroller tadi. Untuk tujuan latihan, perangkat lunak CodevisionAVR versi demo dalam dasarnya adalah wahana yg cocok serta sudah relatif memenuhi kebutuhan minimal anda. Gambar 1.4. Berikut memperlihatkan diagram blok yg mengilustrasikan alur pemrograman microcontroller AVR menggunakan CodevisionAVR yg dapat anda lakukan :

Gambar  Alur pemrograman microcontroller AVR menggunakan menggunakan CodevisionAVR


Seperti terlihat pada gambar dua.2, CodevisionAVR pada dasarnya telah mengintegrasikan komponen-komponen krusial pada pemrograman microcontroller AVR: Editor,Compiler C, assembler serta ISP (In System Programmer). Khusus menggunakan ISP, ada beberapa jenis perangkat keras programmer dongle (berikut papan pengembangnya) yang telah didukung oleh aplikasi CodevisionAVR ini, salah satu antara lain merupakan Kanda System STK 200/300 produk Perusahaan Kanda yang terhubung dalam saluran antarmuka port Paralel Komputer. 

Jika anda berencana menciptakan dongle yg kompatible menggunakan produk Kanda, rangkaiannya bisa ditinjau pada situs:http:\www.grandtonics.com. Atau apabila mau membeli sistem yg siap pakai (berupa dongle beserta papan pengembangnya), keliru satu produk pada negeri menggunakan harga yang relative murah adalah DT AVR nano/micro System dialamat URL:http//www.innovative_electronic.com., Sistem ini kompatibel dengan kanda System STK 200/300. Untuk tujuan-tujuan percobaan, produk innovative_electronic ini telah sangat memadai, selain gampang dihubungkan dengan modul-modul perangkat input/hasil, misalnya modul LCD, keypad, array LED, penggerak motor stepper, dan sebagainya, sistem ini jua sudah dilengkapi konverter TTL ke RS232 yg berguna untuk komunikasi microcontroller AVR menggunakan komputer. 

Berkaitan menggunakan perangkat lunak downloader, pada dasarnya anda bisa menggunakan perangkat lunak lain (pada luar CodeVisionAVR) buat keperluan transfer kode mesin kedalam sistem memori microcontroller AVR. Salah satunya merupakan ISP_AVR yang dibentuk oleh Holger Buss dan Ingo Busker berdasarkan Jerman. Perangkat lunak bersama rangkaian antarmukanya dapat di-download secara perdeo pada alamat URL: //www.mikrocontroller.com

MIKROKONTROLER AVR DAN BAHASA C
Tak bisa disangkal, dewasa ini penggunaan bahasa pemrograman aras tinggi (seperti C, Basic, Pascal dan sebagainya) semakin populer dan poly dipakai buat memprogram sistem microcontroller. Berdasarkan sifatnya yg sangat fleksibel pada hal keleluasaan pemrogram untuk mengakses perangkat keras, Bahasa C merupakan bahasa pemrograman yang paling cocok dibandingkan bahasa-bahasa pemrograman aras tinggi lainnya. 

Dikembangkan pertama kali sang Dennis Ritchie serta Ken Thomson dalam tahun 1972, Bahasa C adalah galat satu bahasa pemrograman yg paling populer buat pengembangan program-acara aplikasi yg berjalan pada sistem microprocessor (komputer). Lantaran kepopulerannya, vendor-vendor software lalu menyebarkan compiler C sebagai akibatnya menjadi beberapa varian berikut: Turbo C, Borland C, Microsoft C, Power C, Zortech C serta lain sebagainya. Untuk menjaga portabilitas, compiler-compiler C tersebut menerapkan ANSI C (ANSI: American National Standards Institute) sebagai standar bakunya. Perbedaan antara compiler-compiler tersebut umumnya hanya terletak dalam pengembangan fungsi-fungsi library serta fasilitas IDE (Integrated Development Environment)–nya saja. 

Relatif dibandingkan dengan bahasa aras tinggi lain, bahasa C merupakan bahasa pemrograman yg sangat fleksibel serta tidak terlalu terikat menggunakan aneka macam anggaran yang sifatnya kaku. Satu-satunya hal yg membatasi penggunaan bahasa C dalam sebuah pelaksanaan adalah semata-mata kemampuan imaginasi programmer-nya saja. Sebagai ilustrasi, pada program C kita bisa saja secara bebas menjumlahkan karakter huruf (misal ‘A’) dengan sebuah bilangan bundar (misal ‘2’), dimana hal yang sama nir mungkin dapat dilakukan dengan memakai bahasa aras tinggi lainnya. Lantaran sifatnya ini, sering bahasa C dikatagorikan menjadi bahasa aras menengah (mid level language).

Dalam kaitannya menggunakan pemrograman microcontroller, Tak pelak lagi bahasa C ketika ini mulai menggeser penggunaan bahasa aras rendah assembler. Penggunaan bahasa C akan sangat efisien terutama buat program microcontroller yg ukuran relatif akbar. Dibandingkan dengan bahasa assembler, penggunaan bahasa C pada pemrograman memiliki beberapa kelebihan berikut: Mempercepat ketika pengembangan, bersifat modular dan terstruktur, sedangkan kelemahannya merupakan kode acara hasil kompilasi akan relative lebih akbar (dan menjadi konsekuensinya hal ini terkadang akan mengurangi kecepatan eksekusi). 

Khusus pada microcontroller AVR, buat mereduksi konsekuensi negative diatas, Perusahaan Atmel merancang sedemikian sebagai akibatnya arsitektur AVR ini efisien dalam mendekode dan mengeksekusi instruksi-instruksi yang generik dibangkitkan oleh compiler C (Dalam kenyataannya, pengembangan arsitektur AVR ini tidak dilakukan sendiri sang perusahaan Atmel tetapi terdapat kolaborasi dengan keliru satu vendor pemasok compiler C buat microcontroller tersebut, yaituI ARC).

Seperti halnya compiler C buat sistem microprocessor, pada pasaran terdapat beberapa varian compiler C buat memprogram sistem microcontroller AVR yg bisa dijumpai (lihat tabel dua.dua). 

Dengan beberapa kelebihan yang dimilikinya, waktu ini CodeVisionAVR produk Perusahaan Pavel Haiduc adalah compiler C yg relative banyak digunakan dibandingkan compiler-compiler C lainnya. 

Bahasa C sudah dikritisi secara meluas, serta poly orang dengan cepat menemukan masalahnya. Tapi sebagai bahasa yang sudah hadir, C tetap tidak tersentuh. CodeVisionAVR adalah galat satu yg memanfaatkan keunggulan C pada hal pemrograman mikrokontroler. Salah satu ungkapan menyatakan bahwa “jika engkau menciptakan software yang akan tetap layak suatu hari nanti, jangan belajar bahasa yg popular waktu ini, pelajarilah C”.

C tidak membatasi pandangan orang tentang sebuah bahasa pemrograman. C nir object oriented, namun kita bisa menerapkan konsep objek oriented padanya. Bukan juga bahasa fungsional, tetapi kita bisa bisa menerapkan pemrograman fungsional menggunakannya. Kebanyakan interpreter LISP dan skema interpreters-interpreters/compiler-kompiler ditulis dengan menggunakan C. Kita dapat memproses list memakai C, meski tak semudah memakai LISP. C jua memiliki fitur-fitur tambahan seperti rekursi, mekanisme menjadi tipe data kelas pertama, serta poly lagi. 

Banyak orang yg merasakan C kekurangan akan kemudahan seperti JAVA, atau C++. Padahal C adalah bahasa yg sederhana. Tapi karena kesederhanaan ini dipercaya kurang memadai sehingga membuat C diubahsuaikan sebagai perkenalan pertama ke termin bahasa tingkat tinggi yang kompleks yg memungkinkan kita mengontrol dengan baik apa yang kita program tanpa fitur yang disembunyikan. Compiler tidak akan melakukan apapun hingga kita memerintahkan buat melakukan sesuatu. Bahasa yg terdapat adalah transparan, bahkan apabila beberapa fitur berdasarkan JAVA seperti garbage collection diikutsertakan pada implementasi C yang akan dipakai. Sebagai bahasa pemrograman, C tetap terdapat. Ini adalah inti menurut development dilingkungan system operasi UNIX. Dan jua inti berdasarkan revolusi mikrokomputer, diantara C++, Delphi, JAVA dan lainnya, C masih tetap bertahan,menggunakan karakteristiknya sendiri.

Pada beberapa tahun yang lalu, the Electrical and Computer Engineering Technology department di Purdue University sudah mempelajai bahasa pemrograman C sebagai bahasa yang dipilih buat mengenalkan mikrokontroler. Mengajarkan Bahasa tingkat tinggi pada ta’aruf mikrokontroler dalam surat keterangan suatu bahasa tingkat assembly adalah sesuatu yg paradoksal pada suatu intitusi yang memiliki acara yang sama. Penggunaan Bahasa tingkat tinggi memungkinkan buat focus pada materi serta konsep serta nir jemu menggunakan melihat detail listing assembly. Salah satu perbedaannya adalah bahasa tingkat tinggi memungkinkan buat menuliskan eksklusif nilai pada register, memindahkan data melalui multiple operations dengan assembly.

Just-in-time (JIT) mengajarkan metode yg digunakan untuk mengenalkan komponen baru pada Bahasa pemrograman C misalnya yg dibutuhkan. Pada prakteknya pokok perkara dipresentasikan, sesudah itu disusun algoritma serta dievaluasi. Setelah itu dituangkan kedalam gambar sebagai diagram alir proses. Lalu menggunakan mudah diterjemahkan kedalanm bahasa C. Misalnya itulah dasar menurut mikrokontroler.

Lebih menurut 10 tahun, beratus juta mikrokontroler, suatu mikrokomputer yg mengandung perangkat ini dan memori didalam suatu single integrated circuit (IC) bersama CPU, sudah disertakan dalam perkembangan produk-produk dari keyboard hingga system control automobile (Ayala, 2000). 

Bahasa taraf tinggi meningkat menjadi metodologi standar buat mikrokontroler terapan berdasar dalam perkembangan serta improvisasi jaman serta pasar dan dukungan perawatan yang sederhana (Myklebust, N.D.). Untuk permanen sejajar dengan perubahan jaman, bahasa taraf tinggi menjadi perlengkapan pada memperkenalkan mikrokontroler menjadi bagian dari kurikulum pada the Electrical and Computer Engineering Technology curriculum pada Purdue University, West Lafayette.

KEUNTUNGAN PEMROGRAMAN TINGKAT TINGGI
Telah dianggap pada era mikrokontroler ketika ini bahwa bahasa assembly adalah satu-satunya pilihan buat membuat kode buat suatu aplikasi.ruang yang sangat terbatas pada chip untuk data dank ode program tidak terjadi jika menggunakan bahasa taraf tinggi (Stewart & Miao, 1999). Sejarah bahasa tingkat tinggi menghasilkan ukuran kode yang lebih akbar dibandingkan assembly yang mempengaruhi kecepatan eksekusi. Selama beberapa tahun terakhir, compiler telah menyatakan kepada pasar dengan menjamin bahwa dapat menghasilkan kode seefisien assembly (Stewart & Miao, 1999).pada tahun-tahun berikutnya, compiler melakukan perkembangan yang lebih luas didunia mikrokontroler menggunakan meningkatkan fungsionalitas dan kecepatan.

Terdapat beberapa keunggulan memakai Bahasa tingkat tinggi diantaranya yaitu dapat memangkas ketika pembangunan aplikasi sebagai lebih singkat, kemudahan perawatan serta ringkas, kemudahan reuse kode. Bahasa taraf tinggi memungkinkan programmer untuk mengatasi objek yg kompleks tanpa khawatir tentang lebih jelasnya komponen prosesor dalam waktu acara berjalan. (Darnell & Margolis, 1991). Menulis program bahasa tingkat tinggi membebaskan programmer menurut kekhawatiran tentang lebih jelasnya tingkat rendah suatu acara (Reisdorph, 1998).

PEMROGRAMAN C DAN MIKROKONTROLER
Pembangunan Perangkat lunak dengan mikrokontroler membutuhkabn suatu pendekatan terstruktur dengna pemrograman. Banyak system terapan wajib berjalan 24 jam sehari, 7 hari pada satu minggu, serta 365 pada satu tahun. Mereka nir dapat pada reboot saat terjadi sesuatu kwesalahan. Untuk alas an ini, baris kode yang baik dipelajari serta melalui ujicoba menghasilkan taraf keutamaan yang baru dalam kenyataan mikrokontroler terapan (Lewis, 2002). Fasilitas bahasa C yang terstruktur serta disiplin(utuh) sebagai pendekatan dalam design program computer (Deitel & Deitel, 1992). Berdasar dalam MacKenzie, keuntungan mengadopsi pendekatan terstruktur pada pemrograman mencakup diantaranya: urutan operasi suatu program begitu sederhana buat ditelusuri melalui fasilitas debugging, urutannya yang terstruktur membuat gampang buat dijadikan sub rutin atau fungsi-fungsi, struktur yang terdapat sebagai dokumentasi sendiri dan memudahkan untuk menyebutkan memakai diagram alir, dan pemrograman yg terstruktur menghasilkan peningkatan produktifitas programer (1991).

Mungkin alasan yg paling memaksa buat memakai bahasa tingkat tinggi adalah menyimpan ketika programmer. Compiler C didukung sang pustaka(library) program C yg mengusung banyak fitur seperti matematika dan penanganan karakter. Menggunakan fungsi baku ini program-program Cmemudahkan programmer buat menulis, menguji coba serta mereka ulang versi yang sama (Ayala, 2000). Meskipun pustaka fungsi baku merupakan teknikal bukan bagian berdasarkan bahasa C, mereka didukaung tanpa terkecuali oleh system ANSI milik C (Deitel & Deitel, 1992).