PRINSIP KERJA THERMAL INFRARED DALAM MENGUKUR SUHU

Thermal Infrared bisa mengukur suhu benda tanpa wajib menyentuh benda yang diukurnya.
Pengukuran suhu menggunakan Thermal Infrared
Dalam kehidupan kita sehari-hari pasti pernah mendengar atau menjumpai sebuah indera yang biasa kita pakai buat mengukur suhu atau temperatur suatu benda yg biasa kita sebut dengan Thermometer.
Thermometer merupakan suatu alat yang berfungsi Untuk mengetahui nilai suhu suatu benda.
Seiring dengan kemajuan teknologi , ketika ini masih ada berbagai macam bentuk serta berukuran dari Thermometer. Berbagai jenis Thermometer
Thermometer juga terbagi pada beberapa jenis sinkron dengan manfaatnya masing-masing.
Namun thermometer jua dapat dibagi sebagai dua jenis, bila dilihat menurut segi cara menggunakannya.

Dua jenis indera ukur suhu

Dari segi cara penggunaannya Thermometer dibagi sebagai 2 jenis, yaitu :
1. Thermometer Contact
Thermometer Contact adalah suatu alat yg berfungsi buat mengetahui nilai suhu benda dengan prinsip kerja alat tersebut harus bersentuhan langsung menggunakan benda yang akan diukur.
Beberapa contoh Thermometer Contact :
  • Thermometer LIG (Liquid In Glass)
  • Thermometer dinding/ruangan
  • Thermometer air raksa
  • Thermometer Alk0hol
  • ThermoCouple
  • TemperatureTransmitterRTD , PRT
  • Dan lainnya.

2. Thermometer Non Contact
Thermometer Non Contact merupakan suatu alat yang berfungsi buat mengetahui nilai suhu benda menggunakan prinsip kerja Alat tadi dapat mengukur suhu tanpa harus bersentuhan langsung menggunakan benda yang akan diukurnya.
Beberapa contoh Thermometer Non Contact :
  • Infra Red Camera (Display)
  • Thermometer Infra red (Non Display)
  • Thermography (Display and Report)

Ketiga contoh Thermometer non contact diatas merupakan termasuk pada Thermal Infrared serta mempunyai prinsip kerja yg sama yaitu mengukur suhu benda memakai prinsip kerja sinar Infra merah (Infrared).
Bagaimana Thermal Infared dapat mengetahui suhu benda yg diukurnya?
Cara kerja Thermal Infrared ini sama menggunakan prinsip kerja Predat0r.
Dengan mendapat gelombang Infrared dari benda yang akan diukurnya.
Karena, setiap benda mempunyai gelombang Infrared yg tidak sama sinkron menggunakan suhu benda tersebut.

Thermography Infrared

Pengukuran suhu menggunakan Thermal Infrared
Berbeda dengan Thermometer Infrared serta Infrared Camera, Thermography infrared mempunyai berbagai kelebihan yg nir dimiliki indera Thermometer lainnya.
Thermography Infrared mengukur suhu suatu benda dengan melakukan pemetaan serta analisa secara Non contact menurut panas bagian atas yang akan diukur.
Suhu suatu benda yang akan diukur masih ditentukan oleh banyak faktor, antara lain :
  • Jarak pengukuran
  • Emisivity
  • Ambient (suhu ruangan)
  • Suhu benda lain di dekat benda yg akan diukur
  • Pantulan / tembusan yang muncul karena perbedaan jenis material
  • Material benda yg akan diukur
(Black body adalah jenis benda yang paripurna. Serta bila dipanasi dalam suhu 100 derajat celcius akan memancarkan energy 100 derajat celcius)
Oleh karena itu, dalam pemakaian indera Thermography Infrared, terdapat beberapa hal yang wajib diperhatikan, diantaranya :
  • Field of View
  • Distance to Spot
  • Background Temperature
  • Wind Speed
  • Emisivity of UUT (Unit Under Test)


Prinsip kerja Thermal Infrared :

  • E (Emitted) Gelombang Infrared menurut benda yang diukur
  • R (Reflected) Gelombang Infrared yg terpantul berdasarkan benda lain
  • T (Transmitted) Gelombang Infrared dari benda lain yang tertembus dari permukaan bidang Pengukuran suhu menggunakan Thermal Infrared.
E + R + T = 1

Semoga Artikel mengenai prinsip pengukuran suhu dengan Thermal Infrared ini bisa menambah pengetahuan kita seluruh.
Semoga berguna !
CARA FLEXI
Dikutip berdasarkan Sumber : FLUKE Thermal Imaging Series

PRINSIP KERJA THERMAL INFRARED DALAM MENGUKUR SUHU

Thermal Infrared dapat mengukur suhu benda tanpa wajib menyentuh benda yg diukurnya.
Pengukuran suhu menggunakan Thermal Infrared
Dalam kehidupan kita sehari-hari pasti pernah mendengar atau menjumpai sebuah indera yg biasa kita gunakan buat mengukur suhu atau temperatur suatu benda yg biasa kita sebut dengan Thermometer.
Thermometer merupakan suatu alat yang berfungsi Untuk mengetahui nilai suhu suatu benda.
Seiring menggunakan kemajuan teknologi , waktu ini terdapat banyak sekali macam bentuk dan ukuran dari Thermometer. Berbagai jenis Thermometer
Thermometer juga terbagi pada beberapa jenis sesuai dengan manfaatnya masing-masing.
Namun thermometer pula bisa dibagi menjadi dua jenis, jika dipandang menurut segi cara menggunakannya.

Dua jenis indera ukur suhu

Dari segi cara penggunaannya Thermometer dibagi sebagai 2 jenis, yaitu :
1. Thermometer Contact
Thermometer Contact adalah suatu indera yang berfungsi buat mengetahui nilai suhu benda dengan prinsip kerja indera tadi harus bersentuhan eksklusif dengan benda yg akan diukur.
Beberapa contoh Thermometer Contact :
  • Thermometer LIG (Liquid In Glass)
  • Thermometer dinding/ruangan
  • Thermometer air raksa
  • Thermometer Alk0hol
  • ThermoCouple
  • TemperatureTransmitterRTD , PRT
  • Dan lainnya.

2. Thermometer Non Contact
Thermometer Non Contact merupakan suatu indera yg berfungsi untuk mengetahui nilai suhu benda dengan prinsip kerja Alat tersebut dapat mengukur suhu tanpa wajib bersentuhan pribadi dengan benda yang akan diukurnya.
Beberapa contoh Thermometer Non Contact :
  • Infra Red Camera (Display)
  • Thermometer Infra red (Non Display)
  • Thermography (Display and Report)

Ketiga model Thermometer non contact diatas adalah termasuk pada Thermal Infrared dan memiliki prinsip kerja yang sama yaitu mengukur suhu benda menggunakan prinsip kerja sinar Infra merah (Infrared).
Bagaimana Thermal Infared dapat mengetahui suhu benda yg diukurnya?
Cara kerja Thermal Infrared ini sama menggunakan prinsip kerja Predat0r.
Dengan menerima gelombang Infrared berdasarkan benda yang akan diukurnya.
Karena, setiap benda mempunyai gelombang Infrared yang tidak selaras sinkron menggunakan suhu benda tadi.

Thermography Infrared

Pengukuran suhu menggunakan Thermal Infrared
Berbeda dengan Thermometer Infrared serta Infrared Camera, Thermography infrared mempunyai banyak sekali kelebihan yg nir dimiliki indera Thermometer lainnya.
Thermography Infrared mengukur suhu suatu benda menggunakan melakukan pemetaan dan analisa secara Non contact dari panas bagian atas yg akan diukur.
Suhu suatu benda yg akan diukur masih ditentukan sang banyak faktor, antara lain :
  • Jarak pengukuran
  • Emisivity
  • Ambient (suhu ruangan)
  • Suhu benda lain di dekat benda yang akan diukur
  • Pantulan / tembusan yang timbul karena disparitas jenis material
  • Material benda yg akan diukur
(Black body merupakan jenis benda yg paripurna. Serta apabila dipanasi pada suhu 100 derajat celcius akan memancarkan energy 100 derajat celcius)
Oleh karena itu, pada pemakaian indera Thermography Infrared, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
  • Field of View
  • Distance to Spot
  • Background Temperature
  • Wind Speed
  • Emisivity of UUT (Unit Under Test)


Prinsip kerja Thermal Infrared :

  • E (Emitted) Gelombang Infrared menurut benda yang diukur
  • R (Reflected) Gelombang Infrared yang terpantul dari benda lain
  • T (Transmitted) Gelombang Infrared dari benda lain yang tertembus dari permukaan bidang Pengukuran suhu menggunakan Thermal Infrared.
E + R + T = 1

Semoga Artikel mengenai prinsip pengukuran suhu menggunakan Thermal Infrared ini bisa menambah pengetahuan kita semua.
Semoga berguna !
CARA FLEXI
Dikutip dari Sumber : FLUKE Thermal Imaging Series

BERBAGAI JENIS THERMOMETER DAN PERKEMBANGANNYA

PERKEMBANGAN ALAT UKUR TEMPERATUR
Alat ukur temperatur menurut masa-masa
Temperatur atau suhu adalah satuan nilai untuk menentukan panas atau dingin suatu benda.
Suhu memiliki 4 satuan, yaitu:
  1. Skala Celcius
  2. Skala Reamur
  3. Skala Fahrenheit
  4. Skala Kelvin

Penemu skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, Kelvin
Masing-masing skala suhu tadi memiliki nilai yang dapat dikonversikan, atau disebut dengan Perbandingan suhu.
Untuk dapat mengetahui besaran suhu, kita dapat memakai indera ukur suhu yg diklaim menggunakan Thermometer.

Berbagai macam Alat Thermometer yang dipakai untuk mengukur Temperatur.


Berikut ini beberapa jenis alat buat mengukur temperatur, diantaranya :
1. Thermometer Air raksa
Termometer air raksa merupakan termometer cairan yg memakai air raksa menjadi pengisinya.
Termometer air raksa adalah thermometer yg banyak digunakan dibandingkan menggunakan termometer alk0hol.
Termometer air raksa tak jarang disebut termometer maksimum karena dapat mengukur suhu yang sangat tinggi.
Jika suhu panas, air raksa akan memuai sehingga kita akan melihat air raksa pada tabung kaca naik.
Ketika suhu turun, air raksa akan tetap berada pada posisi saat suhu panas. Hal itu ditimbulkan adanya konstraksi yang menghambat air raksa buat balik ke keadaan semula.
OIeh karenanya, buat mengembalikan air raksa ke posisi dasar, kita wajib mengibas-ngibaskan termometer ini dengan kuat.
2. Thermometer Alk0hol
Termometer alk0hol merupakan termometer cairan yang menggunakan alk0hol menjadi pengisinya.
Alk0hol lebih peka daripada air raksa sebagai akibatnya ketika memuai, perubahan volumenya lebih terlihat kentara.
Termometer alk0hol disebut pula thermometer minimum lantaran sanggup mengukur suhu yang sangat rendah.
Untuk menghindari gaya gravitasi bumi, termometer minimum diletakkan mendatar.
Apabila suhu dingin, cairan alk0hol akan berkiprah ke kiri dan membawa indeks penunjuk berwarna.
Sebaliknya, apabila suhu naik, indeks penunjuk berwarna akan tetap berada pada posisinya walaupun cairan alk0hol mekar serta berkiprah ke kanan.
3. Thermometer Klinis
Termometer klinis adalah thermometer yang dipakai buat mengukur suhu badan yg poly dimanfaatkan di bidang kedokteran.
Suhu badan bisa diukur dengan termometer klinis melalui rongga lisan, ketiak, atau pada antara lekukan tubuh lainnya.
Suhu insan normal berkisar dalam 37°C, tidak pernah lebih rendah dan 35°C dan nir pernah lebih berdasarkan 42°C.
Termometer klinis mampu dibedakan menjadi dua, yaitu termometer klinis analog dan termometer klinis digital.
Perbedaan keduanya terletak dalam penampilan nilai suhunya.
Pada thermometer klinis analog, nilai suhu ditampilkan oleh naiknya air raksa serta kita mengetahui nilainya dengan melihat angka yg dicapai oleh air raksa pada pipa kapiler.
Sementara itu, pada termometer klinis digital, nilai suhu ditampilkan pribadi dalam bentuk nomor yang tertera pada layar mini termometer.
Berbagai jenis termometer
4. Thermometer laboratorium
Termometer Laboratorium memakai cairan raksa atau cairan alk0hol.
Jika cairan tadi bertambah panas maka akan memuai sebagai akibatnya skalanya akan bertambah.
Supaya termometer ini sensitif terhadap perubahan suhu maka dinding menurut termometer dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan usahakan terbuat dari bahan konduktor.
5. Thermometer ruangan
Termometer ruangan berfungsi untuk mengukur suhu dalam suatu ruangan.
Termometer ini sama menggunakan termometer yg lainnya, tapi hanya saja skalanya yg tidak sama.
Skala pada termometer ini berkisar antara -50 derajat celcius hingga dengan 50 derajat celcius.
6. Thermometer Infrared.
Termometer inframerah biasa diklaim menggunakan Infrared Thermometer.
Prinsip kerja Thermal Infrared
Thermometer Infra merah biasa dipakai untuk mengukur suhu benda yg sangat panas, Benda yang bergerak cepat, atau benda yg nir boleh disentuh karena berbahaya.
Termometer inframerah sanggup jua dianggap termometer laser, lantaran termometer ini memakai sistem sinar laser buat mengukur suhu benda.
Thermometer Infrared termasuk Thermometer Non-Contact, lantaran dapat mengukur suhu benda tanpa harus bersentuhan eksklusif dengan benda yg akan diukur.
7. Thermometer Bimetal mekanik.
Termometer bimetal mekanik adalah termometer yang terbuat berdasarkan dua butir kepingan logam yang memiliki koefisien muai yg berbeda.
Dari namanya, kita bisa mengetahui bahwa Bimetal merupakan campuran berdasarkan 2 buah kata, yaitu :
  • BI artinya dua
  • METAL artinya logam
Dua kepingan logam pada termometer bimetal mekanik akan melengkung apabila terjadi perubahan suhu.
Prinsip kerja dari termometer bimetal adalah :
Pada saat terkena suhu tinggi, lempengan logam bimetal akan melengkung ke arah logam yg mempunyai koefisien muai lebih tinggi.
Sebaliknya, jika suhu rendah, lempengan logam bimetal akan melengkung ke arah logam yg memiliki koefisien muai yg lebih rendah.
8. Thermometer Digital.
Prinsip kerja dari termometer digital sama dengan prinsip kerja termometer lainnya yaitu menggunakan cara pemuaian.
Pada thermometer ini memakai logam sebagai sensor suhunya yang lalu bisa memuai.
Lalu pemuaian logam tersebut di terima serta di ubah sang suatu rangkaian elektronik sebagai akibatnya sebagai tampil dalam bentuk angka digital yg menampakan besaran suhu.
9. Temperature Gauge.
Thermometer ini juga menggunakan bimetal sebagai bahan utamanya.
Saat terkena panas maka bimetal akan memuai dan melengkung kearah logam yg koefisiennya lebih mini .
Pemuaian tersebut lalu akan dihubungkan menggunakan jarum ukur.
Jarum ukur tersebut akan menampakan nomor tertentu, nomor yang ditunjukan sang jarum tadi adalah suhu dari benda yang diukur.
10. Temperature Transmitter.
Temperature Transmitter merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai pengukur suhu dari suatu benda atau Zat.
Thermometer ini memakai rangkaian tahanan yang nilainya bisa berubah sinkron dengan suhu yang diterimanya.
Tahanan (Resistan) tadi lalu diberi tegangan sehingga membuat Arus.
Arus yg dihasilkan oleh indera ini berkisar antara 4mA-20mA.
Dengan perubahan Arus yang didapatkan alat ini kemudian dikonversikan menggunakan memakai indera Controller sehingga membuat nilai yg dikonversikan sesuai dengan suhu yang diukurnya.
Hasil pengukuran akan ditampilkan dalam bentuk nomor digital dalam Temperature Controller.
11. RTD (Resistance Temperature Detector).
Alat ini hampir sama menggunakan Temperature Transmitter.
RTD Menggunakan nilai tahanan (Resistance) yang bisa berubah nilainya sesuai dengan suhu yg diterimanya.
Hanya saja alat ini pribadi mengirim nilai tahanan yg dihasilkannya ke alat Controller tanpa diberi tegangan.
Dan kemudian controller akan merubah nilai tahanan tesebut ke pada bentuk nilai temperatur digital.
Nilai tahanan indera ini bervariasi sesuai dengan spesifikasi indera RTD tersebut , model : Pt 100 (100 ohm).
12. Thermocouple.
Thermometer tipe Thermo Couple (Termo kopel) ini memakai rangkaian elektro yg bisa merubah nilai suhu yg diterimanya sebagai nilai tegangan.
Lalu tegangan tadi dirubah menggunakan indera controller pada bentuk nilai suhu.
Biasanya nilai tegangan yg dihasilkan alat Thermo Couple ini berkisar 0V – 10V.
Jenis-jenis Termometer diatas juga dapat dibagi dalam dua jenis berdasarkan sistem kerjanya, yaitu :
  • Contact (Bersentuhan)
  • Non-Contact) (Tanpa bersentuhan)

2 Jenis Thermometer dari cara pengukurannya
Thermometer jua dikelompokkan sebagai 2 jenis , yaitu :
Thermometer Contact dan Non Contact
1. Thermometer Contact.
  • LIG (Liquid in glass) termasuk semua Thermometer yg memakai Cairan.
  • Thermocouple.
  • RTD, PRT.

2. Thermometer Non Contact
jenis-jenis termometer
Semoga artikel berbagai jenis termometer dan Alat ukur temperatur menurut masa-masa ini dapat bermanfaat !
CARA FLEXI
dikutip berdasarkan aneka macam sumber

BERBAGAI JENIS THERMOMETER DAN PERKEMBANGANNYA

PERKEMBANGAN ALAT UKUR TEMPERATUR
Alat ukur temperatur dari masa-masa
Temperatur atau suhu merupakan satuan nilai buat memilih panas atau dingin suatu benda.
Suhu mempunyai 4 satuan, yaitu:
  1. Skala Celcius
  2. Skala Reamur
  3. Skala Fahrenheit
  4. Skala Kelvin

Penemu skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, Kelvin
Masing-masing skala suhu tersebut mempunyai nilai yg bisa dikonversikan, atau diklaim dengan Perbandingan suhu.
Untuk bisa mengetahui besaran suhu, kita dapat menggunakan indera ukur suhu yang dianggap dengan Thermometer.

Berbagai macam Alat Thermometer yang dipakai buat mengukur Temperatur.


Berikut ini beberapa jenis alat untuk mengukur temperatur, antara lain :
1. Thermometer Air raksa
Termometer air raksa adalah termometer cairan yg menggunakan air raksa menjadi pengisinya.
Termometer air raksa adalah thermometer yang poly dipakai dibandingkan menggunakan termometer alk0hol.
Termometer air raksa sering disebut termometer maksimum karena bisa mengukur suhu yang sangat tinggi.
Jika suhu panas, air raksa akan memuai sehingga kita akan melihat air raksa dalam tabung kaca naik.
Ketika suhu turun, air raksa akan tetap berada dalam posisi waktu suhu panas. Hal itu disebabkan adanya konstraksi yang Mengganggu air raksa untuk kembali ke keadaan semula.
OIeh karenanya, untuk mengembalikan air raksa ke posisi dasar, kita wajib mengibas-ngibaskan termometer ini dengan bertenaga.
2. Thermometer Alk0hol
Termometer alk0hol adalah termometer cairan yang memakai alk0hol sebagai pengisinya.
Alk0hol lebih peka daripada air raksa sebagai akibatnya saat memuai, perubahan volumenya lebih terlihat kentara.
Termometer alk0hol disebut jua thermometer minimum lantaran sanggup mengukur suhu yg sangat rendah.
Untuk menghindari gaya gravitasi bumi, termometer minimum diletakkan mendatar.
Apabila suhu dingin, cairan alk0hol akan beranjak ke kiri serta membawa indeks penunjuk berwarna.
Sebaliknya, jika suhu naik, indeks penunjuk berwarna akan tetap berada di posisinya walaupun cairan alk0hol mekar dan berkiprah ke kanan.
3. Thermometer Klinis
Termometer klinis merupakan thermometer yg digunakan buat mengukur suhu badan yang banyak dimanfaatkan pada bidang kedokteran.
Suhu badan bisa diukur menggunakan termometer klinis melalui rongga lisan, ketiak, atau di antara lekukan tubuh lainnya.
Suhu manusia normal berkisar pada 37°C, nir pernah lebih rendah serta 35°C dan tidak pernah lebih dari 42°C.
Termometer klinis mampu dibedakan sebagai dua, yaitu termometer klinis analog serta termometer klinis digital.
Perbedaan keduanya terletak dalam penampilan nilai suhunya.
Pada thermometer klinis analog, nilai suhu ditampilkan sang naiknya air raksa dan kita mengetahui nilainya dengan melihat angka yg dicapai sang air raksa dalam pipa kapiler.
Sementara itu, pada termometer klinis digital, nilai suhu ditampilkan eksklusif pada bentuk nomor yang tertera dalam layar mini termometer.
Berbagai jenis termometer
4. Thermometer laboratorium
Termometer Laboratorium menggunakan cairan raksa atau cairan alk0hol.
Jika cairan tersebut bertambah panas maka akan memuai sehingga skalanya akan bertambah.
Supaya termometer ini sensitif terhadap perubahan suhu maka dinding dari termometer dibentuk setipis mungkin dan bila memungkinkan sebaiknya terbuat dari bahan konduktor.
5. Thermometer ruangan
Termometer ruangan berfungsi buat mengukur suhu pada suatu ruangan.
Termometer ini sama dengan termometer yg lainnya, akan tetapi hanya saja skalanya yg tidak selaras.
Skala pada termometer ini berkisar antara -50 derajat celcius hingga menggunakan 50 derajat celcius.
6. Thermometer Infrared.
Termometer inframerah biasa disebut dengan Infrared Thermometer.
Prinsip kerja Thermal Infrared
Thermometer Infra merah biasa digunakan untuk mengukur suhu benda yg sangat panas, Benda yang beranjak cepat, atau benda yg tidak boleh disentuh lantaran berbahaya.
Termometer inframerah sanggup pula dianggap termometer laser, karena termometer ini menggunakan sistem sinar laser untuk mengukur suhu benda.
Thermometer Infrared termasuk Thermometer Non-Contact, lantaran dapat mengukur suhu benda tanpa harus bersentuhan pribadi menggunakan benda yg akan diukur.
7. Thermometer Bimetal mekanik.
Termometer bimetal mekanik merupakan termometer yg terbuat dari 2 butir kepingan logam yg memiliki koefisien muai yang tidak sama.
Dari namanya, kita bisa mengetahui bahwa Bimetal adalah adonan menurut 2 buah kata, yaitu :
  • BI ialah dua
  • METAL ialah logam
Dua kepingan logam dalam termometer bimetal mekanik akan melengkung bila terjadi perubahan suhu.
Prinsip kerja berdasarkan termometer bimetal adalah :
Pada waktu terkena suhu tinggi, lempengan logam bimetal akan melengkung ke arah logam yg memiliki koefisien muai lebih tinggi.
Sebaliknya, jika suhu rendah, lempengan logam bimetal akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai yang lebih rendah.
8. Thermometer Digital.
Prinsip kerja dari termometer digital sama dengan prinsip kerja termometer lainnya yaitu menggunakan cara pemuaian.
Pada thermometer ini memakai logam menjadi sensor suhunya yg lalu dapat memuai.
Lalu pemuaian logam tersebut pada terima serta di ubah oleh suatu rangkaian elektronik sebagai akibatnya sebagai tampil pada bentuk angka digital yang menerangkan besaran suhu.
9. Temperature Gauge.
Thermometer ini jua memakai bimetal sebagai bahan utamanya.
Saat terkena panas maka bimetal akan memuai serta melengkung kearah logam yg koefisiennya lebih kecil.
Pemuaian tadi lalu akan dihubungkan dengan jarum ukur.
Jarum ukur tadi akan menunjukkan nomor tertentu, angka yang ditunjukan oleh jarum tersebut adalah suhu berdasarkan benda yang diukur.
10. Temperature Transmitter.
Temperature Transmitter adalah suatu indera yg berfungsi sebagai pengukur suhu menurut suatu benda atau Zat.
Thermometer ini memakai rangkaian tahanan yg nilainya dapat berubah sesuai menggunakan suhu yg diterimanya.
Tahanan (Resistan) tadi kemudian diberi tegangan sebagai akibatnya membentuk Arus.
Arus yg didapatkan oleh indera ini berkisar antara 4mA-20mA.
Dengan perubahan Arus yg didapatkan alat ini lalu dikonversikan dengan memakai alat Controller sebagai akibatnya membentuk nilai yang dikonversikan sinkron dengan suhu yg diukurnya.
Hasil pengukuran akan ditampilkan dalam bentuk nomor digital pada Temperature Controller.
11. RTD (Resistance Temperature Detector).
Alat ini hampir sama menggunakan Temperature Transmitter.
RTD Menggunakan nilai tahanan (Resistance) yang dapat berubah nilainya sesuai dengan suhu yang diterimanya.
Hanya saja indera ini langsung mengirim nilai tahanan yang dihasilkannya ke indera Controller tanpa diberi tegangan.
Dan kemudian controller akan merubah nilai tahanan tesebut ke dalam bentuk nilai temperatur digital.
Nilai tahanan indera ini bervariasi sinkron menggunakan spesifikasi indera RTD tersebut , contoh : Pt 100 (100 ohm).
12. Thermocouple.
Thermometer tipe Thermo Couple (Termo kopel) ini menggunakan rangkaian elektronika yang bisa merubah nilai suhu yg diterimanya sebagai nilai tegangan.
Lalu tegangan tadi dirubah menggunakan indera controller pada bentuk nilai suhu.
Biasanya nilai tegangan yg didapatkan alat Thermo Couple ini berkisar 0V – 10V.
Jenis-jenis Termometer diatas juga dapat dibagi pada dua jenis berdasarkan sistem kerjanya, yaitu :
  • Contact (Bersentuhan)
  • Non-Contact) (Tanpa bersentuhan)

2 Jenis Thermometer berdasarkan cara pengukurannya
Thermometer juga dikelompokkan sebagai dua jenis , yaitu :
Thermometer Contact serta Non Contact
1. Thermometer Contact.
  • LIG (Liquid in glass) termasuk semua Thermometer yang memakai Cairan.
  • Thermocouple.
  • RTD, PRT.

2. Thermometer Non Contact
jenis-jenis termometer
Semoga artikel berbagai jenis termometer dan Alat ukur temperatur menurut masa-masa ini dapat berguna !
CARA FLEXI
dikutip dari banyak sekali sumber

JADWAL PERAWATAN MOTOR LISTRIK

Perawatan motor listrik dilakukan buat menjaga serta memastikan kondisi motor listrik tadi tetap pada keadaan baik serta handal.
Secara umum, penggunaan motor listrik paling poly digunakan buat keperluan pabrik atau dunia industri, Motor listrik merupakan penggerak utama pada setiap operasional suatu pabrik, oleh karenanya kerusakan yang terjadi pada motor listrik saat proses produksi berjalan tentunya dapat Mengganggu kelancaran produksi.
Berbagai kerugian yg ada apabila suatu motor listrik mengalami kerusakan saat proses produksi berjalan, misalnya kerugian porto buat pemugaran motor listrik tadi, kerugian kehilangan jam produksi, kerusakan hasil produksi, serta kerugian lainnya, Oleh karena itulah perlu dilakukan perawatan motor listrik secara terjadwal.
Jadwal perawatan aneka macam alat-alat listrik biasa jua disebut menggunakan Schedule Preventive Maintenance Electrical.
Salah satu Preventive maintenance yang perlu dilakukan merupakan perawatan Motor listrik.
Tujuan perawatan Motor listrik, antara lain:
  • Menjaga agar syarat Motor listrik tetap dalam keadaan layak dioperasikan.
  • Menghindari kemungkinan terjadinya kerusakan-kerusakan yang lebih fatal.
  • Menjamin pengoperasian motor listrik selalu pada keadaan aman.
  • Memperpanjang life time motor listrik tersebut

Apa saja yg perlu dilakukan buat menjaga kondisi motor listrik supaya permanen terjaga dan terawat menggunakan baik?
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam perawatan motor listrik, diantaranya:
  • Suhu
  • Getaran
  • Suara atau kebisingan
  • Tahanan Isolasi
  • Terminasi
  • Panel motor listrik (MCC)
  • Ampere
  • Pelumasan bearing
  • Oli
  • Pendingin
  • Baut pengikat
  • Allignment
  • Kebersihan

Berbagai kegiatan perawatan motor listrik tersebut diatas, harus dilakukan secara rutin serta terjadwal.
Lalu bagaimana menciptakan jadwal periode perawatan motor listrik tersebut?
Penjelasan berikut adalah, bisa menjadi panduan anda buat menciptakan jadwal perawatan motor listrik.

Perawatan Motor listrik



Suhu
Pemeriksaan suhu yang dilakukan mencakup pengukuran suhu pada bearing-bearing serta Stator motor listrik secara holistik, Pemeriksaan ini bisa dilakukan menggunakan menggunakan Temperatur Gun, Temperatur Infrared atau termometer homogen lainnya menggunakan prinsip Termometer Non Contact.
Pemeriksaan harus dilakukan dalam ketika motor listrik tersebut dalam keadaan beroperasi (Running), Suhu normal motor listrik adalah dibawah 75⁰C.
Lakukan inspeksi suhu setiap 1 minggu sekali.
Getaran
Getaran atau Vibrasi yang tinggi atau tidak normal adalah galat satu pemicu kerusakan pada motor listrik, dan buat mengetahui kondisi Motor, maka Pemeriksaan getaran harus dilakukan dalam ketika motor listrik sudah beroperasi (Running).
Pemeriksaan getaran bisa dilakukan dengan memakai alat pengukur getaran atau Vibration Pen.
Nilai Getaran atau Vibrasi semakin mini akan semakin mengagumkan, nilai maksimal getaran yg masih bisa ditoleransi adalah < lima mm/s.
Pemeriksaan Getaran ini bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Suara atau kebisingan
Pemeriksaan bunyi atau kebisingan perlu dilakukan pada waktu motor listrik beroperasi, Pemeriksaan suara atau kebisingan bisa dilakukan secara manual, menggunakan mendengarkan bunyi-suara yang nir normal.
Pemeriksaan yg lebih akurat juga bisa dilakukan dengan memakai stetoskop, buat mengetahui syarat bearing motor tadi.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan setiap 1 minggu sekali.
Tahanan Isolasi
Pemeriksaan tahanan isolasi motor listrik, terbagi sebagai 2, yakni:
  • Tahanan isolasi Kabel power menuju motor listrik
  • Tahanan isolasi gulungan (Winding)
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengukur nilai tahanan isolasi buat mengetahui kualitas isolasi dan kebocoran arus.
Pemeriksaan ini dilakukan dalam saat motor listrik tidak dioperasikan (Stop), serta pastikan asal listrik sudah terputus.
Pemeriksaan dilakukan dengan memakai Insulation tester atau Megger (Mega ohm Meter), serta Nilai tahanan isolasi sebaiknya diatas 5 Megaohm.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan setiap 1 tahun sekali.
Terminasi
Pemeriksaan dilakukan menggunakan menyelidiki kekencangan baut-baut terminal kabel, baik pada terminal motor listrik serta terminal kabel dalam panel kontrol motor (MCC).
Pastikan syarat baut-baut pengikat kabel pada keadaan kencang, dan terpasang menggunakan baik, Pastikan nir terdapat scon cable dan baut yang kendur, kotor, berjamur.
Pemeriksaan ini dilakukan dalam saat motor listrik tidak beroperasi, dan sumber listrik terputus.
Pemeriksaan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Panel motor listrik
Pemeriksaan panel motor listrik atau biasa dianggap dengan MCC (Motor Control Centre), dilakukan dalam waktu motor listrik nir beroperasi dan asal listrik terputus dengan memutus asal listrik berdasarkan MCCB primer motor listrik tadi.
Periksa syarat setiap sambungan terminasi, baut-baut pengikat kabel, MCCB, Magnetic contactor, pengaman arus lebih seperti Thermal overload relay, dan berbagai instrumen yg terdapat pada panel motor listrik tadi.
Pastikan setiap sambungan, baut pengikat terpasang menggunakan baik, tidak terdapat baut-baut yg berkarat, berjamur, longgar serta keadaan nir normal lainnya.
Pastikan jua syarat MCC dalam keadaan higienis baik bagian luar dan pada.
Pemeriksaan MCC ini dapat dilakukan setiap 1 bulan sekali.
Ampere
Pemeriksaan ampere atau arus motor listrik waktu beroperasi, Pemeriksaan dilakukan menggunakan membaca hasil pengukuran pada ampere meter panel, serta dibandingkan juga menggunakan hasil pengukuran dengan Clamp meter (Tang Ampere), serta Pastikan hasil pengukuran akurat dan sesuai.
Pastikan besar ampere motor listrik nir melebihi 80% berdasarkan arus nominal motor tersebut.
Lakukan pembuktian indera ukur, dan besar arus motor listrik setiap 1 minggu sekali.
Pelumasan bearing
Pelumasan bearing motor listrik harus dilakukan secara terjadwal serta berkala, dan pastikan Jumlah pelumasan diadaptasi menggunakan besar bearing motor listrik.
Periode pelumasan dilakukan sinkron dengan spesifikasi bearing serta motor listrik tersebut, Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam artikel tentang Jadwal pelumasan bearing motor listrik
Oli
Untuk motor listrik yg terpasang dengan suatu Gearbox (Gearmotor) tentunya memakai Oli sebagai pelumas gearmotor.
Periksa ketinggian level oli, normalnya merupakan level oli dalam posisi tengah, bisa dilihat pada sight glass, atau penunjuk level oli lainnya, serta Periksa syarat gearmotor, pastikan nir terdapat kebocoran oli.
Lakukan penggantian oli secara terjadwal, bisa dilakukan dengan periode setiap 5000 jam operasi.
Pemeriksaan serta penggantian oli dilakukan pada keadaan gearmotor tidak beroperasi.
Pemeriksaan syarat Oli dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Pendingin
Setiap motor listrik umumnya dilengkapi dengan pendingin, dan Biasanya terdapat sebuah kipas yg berputar dibagian motor listrik yang berfungsi menjadi pendingin.
Periksa kondisi kipas pada keadaan baik dan utuh, nir terdapat kerusakan atau kisi-kisi kipas yg patah, Periksa jua kondisi lubang-lubang dalam epilog kipas jangan tersumbat, supaya angin dapat berhembus dengan aporisma saat motor listrik tadi dioperasikan.
Pemeriksaan syarat kipas serta epilog dilakukan saat motor listrik tidak beroperasi.
Selanjutnya buat memastikan apakah hembusan angin berdasarkan kipas berfungsi dengan baik, dilakukan pemeriksaan waktu motor listrik beroperasi (Running).
Pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Baut pengikat.
Periksa semua bagian pengikat motor listrik., kencangkan jika masih ada baut pengikat yg longgar, Pemeriksaan ini dilakukan waktu motor listrik tidak beroperasi.
Pastikan baut-baut pengikat dilengkapi dengan washer serta spring, buat menjaga baut pengikat nir mudah longgar.
Pemeriksaan ini dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Alignment
Pemeriksaan Alignment ini dilakukan untuk memastikan kondisi Coupling atau shaft motor listrik dengan Coupling atau shaft pada mesin yg diputarnya, apakah kondisinya sejajar (alignmnet) atau tidak sejajar.
Pemeriksaan ini dilakukan pada ketika motor listrik tidak beroperasi.
Pemeriksaan dilakukan 6 bulan sekali.
Kebersihan
Pemeriksaan ini dilakukan buat memastikan kondisi motor listrik secara holistik pada keadaan higienis, Kondisi motor listrik yg kotor dapat menyebabkan peningkatan suhu dan sistem pendingin nir berfungsi aporisma.
Untuk inspeksi kebersihan bagian luar motor listrik, bisa dilakukan setiap 1 minggu sekali.
Sedangkan buat pembersihan bagian pada gulungan, bisa dilakukan setiap 1 tahun sekali.
Demikianlah sedikit panduan pada membuat jadwal perawatan motor listrik.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI