PENJELASAN MENGENAI TAHANAN ISOLASI KABEL DAN CARA MENGUKURNYA

Bagaimana cara mengukur tahanan isolasi kabel listrik?
Nilai resistan isolasi dalam suatu penghantar listrik adalah parameter dasar yang krusial dan memberitahuakn taraf performa penghantar tersebut.
Untuk menghantarkan suatu tegangan listrik dari sumber listrik ( pembangkit listrik ) menuju jaringan listrik berikutnya atau menuju ke beban atau pemakaian alat-alat listrik, diperlukan suatu penghantar.
Mengingat listrik pula memiliki potensi resiko terjadinya hubungan singkat (Short Circuit) jika suatu penghantar yg berbeda potensial bersentuhan menggunakan penghantar lainnya.
Dan juga buat menghindari resiko aliran listrik mengaliri benda-benda lainnya, maka dibutuhkan bahan isolator buat melindungi suatu penghantar berdasarkan aneka macam gangguan yang mungkin terjadi.
Penghantar Listrik
Penghantar (Konduktor) adalah suatu bahan atau zat , baik itu padat, gas, cair, yang dapat dengan baik buat dilalui atau menghantarkan tegangan atau arus listrik.
Bahan penghantar listrik yg baik adalah yang memiliki hambatan jenis (Rho) sekecil mungkin.
Isolator Listrik
Isolator merupakan Suatu bahan atau zat, baik itu padat, cair atau gas yg nir dapat atau sulit untuk melakukan perpindahan muatan listrik.
Fungsi isolator (isolasi) pada penghantar / kabel listrik:
Setiap kabel penghantar dilengkapi menggunakan bahan isolator yang bertujuan buat mencegah terjadinya perpindahan genre muatan listrik yang tidak diinginkan.
Sehingga bisa mengakibatkan gangguan dalam suatu instalasi listrik atau bahkan dapat menimbulkan resiko- resiko bahaya yg lebih fatal lainnya.
Fungsi Isolasi :
  • Mencegah perpindahan aliran listrik berdasarkan 2 jenis penghantar yg tidak sama potensial, yg dapat menyebabkan terjadinya hubungan singkat.
  • Mencegah perpindahan genre listrik dari suatu penghantar menuju ke bumi sehingga menyebabkan kerugian / kebocoran arus listrik
  • Mencegah perpindahan listrik menurut suatu penghantar menuju benda lainnya. Seperti resiko kabel listrik tersentuh manusia, tanah atau benda lain di sekitarnya.

Jika penghantar listrik tersentuh manusia akan mengakibatkan sengatan listrik yg membahayakan keselamatan insan.
Jika penghantar listrik tersentuh benda lain dapat menyebabkan kebocoran listrik, percikan api serta kebakaran.
Mengapa terdapat jaringan listrik yang tidak memakai isolasi?
Udara termasuk bahan isolasi yang paling baik
Selain bahan isolasi yang biasa menyelubungi suatu kabel penghantar, kita juga memiliki suatu bahan isolasi yg baik buat mencegah terjadinya kebocoran listrik, yaitu Udara.
Sehingga, dalam suatu jaringan listrik yg terpasang diudara meski menggunakan kabel atau penghantar listrik tanpa selubung (Tanpa diisolasi), masih tetap terisolasi oleh udara serta tidak sampai membahayakan kita serta benda lainnya.
Kabel penghantar listrik dalam suatu instalasi listrik, dilengkapi menggunakan selubung isolasi yang bertujuan untuk mencegah banyak sekali gangguan serta bahaya lainnya.

Bagaimana mengetahui bahwa Isolasi kabel listrik pada keadaan baik?

Untuk mengetahui bahwa isolasi kabel listrik pada keadaan baik, serta berfungsi untuk mencegah kebocoran listrik, maka setiap isolasi listrik wajib mempunyai nilai tahanan minimum 1000 ohm dikali tegangan listrik kabel tadi.
Nilai resistan minimum suatu isolasi
Isolasi yang baik ditentukan berdasarkan nilai resistansinya. Semakin besar nilai resistan isolasi semakin baik jua fungsi isolasi tersebut.
Oleh karenanya, perlu dilakukan inspeksi serta pengukuran setiap isolasi suatu penghantar listrik, apakah masih memiliki nilai resistansi yg baik atau nir.
Nilai resistansi isolasi pada suatu kabel atau penghantar listrik mempunyai nilai minimum yaitu :
1000 ohm x tegangan listrik yang dialiri penghantar tadi.
Contoh :
Jika suatu penghantar listrik berisolasi, mengalirkan tegangan listrik sebanyak 380 volt, maka nilai minimum resistan isolasinya merupakan : 1000 ohm x 380 volt = 380.000 ohm (380 kilo ohm)
Pentingnya Pengujian isolasi (Insulation Test)
Kenapa perlu dilakukan pengujian nilai tahanan atau resistan isolasi (Insulation test) pada suatu kabel penghantar listrik?
Pengukuran tahanan isolasi kabel perlu dilakukan, lantaran :
  • Nilai resistan isolasi suatu kabel penghantar listrik adalah parameter performa kelistrikan yg paling dasar
  • Kabel yang mempunyai isolasi dengan nilai resistan dibawah nilai minimum, akan mengakibatkan aneka macam gangguan listrik, misalnya kebocoran arus listrik, interaksi singkat (Short Circuit), kebakaran serta bahkan kecelakan lain yang lebih fatal
  • Oleh karena itulah perlu dilakukan pengujian /pengukuran nilai resistan isolasi, dan dilakukan secara terpola.

Bagaimana cara mengukur tahanan isolasi kabel listrik?
Metode atau cara pegukuran isolasi (Insulation Test)
Pengujian nilai resistan atau tahanan isolasi merupakan hal yg wajib dilakukan untuk mengetahui taraf degradasi berdasarkan kemampuan resistansi suatu sistem isolasi.
Metode atau cara yang umumnya dilakukan buat melakukan pengujian isolasi ini, adalah menggunakan memberikan tegangan yg memiliki nilai yg lebih tinggi dari tegangan yg biasa mengaliri penghantar tersebut.
Sebelum melakukan pengukuran, Pastikan Kondisi Kabel yg akan diukur:
  • Pastikan asal listrik telah terputus (Off)
  • Lepaskan Kabel dari terminal atau sambungan.
  • Pisahkan Kabel satu persatu.
  • Pastikan Kabel yang akan diukur tidak bersentuhan dengan material lainnya.

Faktor penyebab menurunnya nilai resistan isolasi
Nilai resistan atau tahanan isolasi suatu penghantar listrik akan mengalami penurunan menurut ketika ke waktu, tergantung dari kondisi lingkungan, kelembaban, humidity, debu, suhu, air, gangguan tekanan, dan faktor lainnya.
Oleh karenanya perlu dilakukan pengujian secara terjadwal. Kegagalan nilai resistan isolasi diindikasikan oleh kebocoran arus listrik yang terjadi.
Kebocoran arus listrik
Setiap isolasi memiliki tingkat kebocoran arus listrik, tergantung berdasarkan nilai resistansi isolasinya, semakin besar nilai resistan atau tahanan isolasi, akan semakin mini nilai kebocoran arus yg terjadi.
Tegangan listrik yang tinggi membuat arus yg melalui isolasi tadi.
Jumlah arus bocor pada kabel listrik, tergantung menurut:
  • Besar tegangan yg diberikan
  • Kapasitansi sistem
  • Total nilai resistansi
  • Suhu material

Tiga jenis kebocoran arus , diantaranya:
  1. Kebocoran absorsi polarisasi (IA)
  2. Kebocoran Konduktif (IL)
  3. Kebocoran Pengisian Kapasitif (IC)


Kebocoran absorsi polarisasi (IA)
  • Molekul material terpolarisai pada meterial dielektrik
  • Kapasitif rendah, arus tinggi buat beberapa dtk lalu turun ke nol
  • Kapasitif tinggi, arus tinggi buat saat yg lama kemudian turun ke nilai eksklusif (tidak nol) pada ketika yang usang, bahkan mungkin tidak turun.

Kebocoran konduktif (IL)
  • Arus normal yang mengalir melalui isolasi
  • Bertambah seiring menggunakan turunnya kemampuan isolasi dan inilah yang paling krusial

Kebocoran pengisian kapasitif (IC)
Konduktor-konduktor yang terisolasi dan saling berdekatan berlaku seperti kapasitor.
Arus yang diserap
  • Arus yg diserap tergantung menurut material isolator yg digunakan, beberapa material isolator memiliki molekul yg akan bereaksi terhadap gambaran medan tegangan.
  • Jika dibandingkan menggunakan arus pengisian/kapasitif, arus diserap ini lebih lambat.
  • Pengaruh arus pengisian serta arus diserap dalam pengukuran dengan insulation tester analog :
"Arus pengisian akan maksimum (resistansi isolasi = mini ) diawal pengujian dan berlahan-lahan turun (resistansi isolasi = akbar) sampai dalam ketika tertentu digantikan oleh arus diserap".
Kebocoran arus
  • Kebocoran arus memberitahuakn kebocoran arus yg terjadi dalam isolator dan kebocoran ini bersifat konstan.
  • Arus ini terjadi bila arus pengisian dan diserap sudah terjadi.
  • Jika isolator didominasi sang komponen ini, pembacaan dalam indera uji insulation tester akan cepat stabil dan pengujian sanggup terselesaikan dalam waktu singkat.

Kebocoran permukaan
  • Kebocoran arus bagian atas ini umumnya terjadi dalam pengukuran resistansi tinggi, dan kebocoran arus bagian atas ini adalah error bagi hasil pengukuran.


Tegangan yang umum dipakai buat pengujian nilai resistan Isolasi (Insulation Test)

DAR dan PI
1. Insulation Resistance Test (IR) adalah hal dasar buat menentukan kualitas isolasi.
2. Saat perlengkapan berada dalam lingkungan yang memiliki kontaminasi atau taraf moisture yg tinggi direkomendasikan buat melakukan pengujian Dielectric Adsorption Ratio (DAR) serta Polarization Index (PI).
3. DAR dan PI adalah aplikasi pengujian IR pada rentang waktu yang lebih lama
Insulation Tester
Pengujian nilai resistan isolasi (Insulation test) ini, dapat dilakukan dengan memakai alat ukur spesifik isolasi atau Insulation Tester, atau biasa juga diklaim dengan Megger (Mega Ohm Meter).
Prinsip kerja indera ukur ini merupakan menggunakan menaruh nilai tegangan yg lebih akbar berdasarkan nilai tegangan operasional / yg dipakai (yg mengaliri) penghantar tersebut. Dan dikonversikan kedalam hasil nilai resistan (Ohm).

Semakin akbar tegangan yg diberikan pada suatu penghantar, semakin besar tegangan tembus atau kebocoran arus yg terjadi dalam Isolasi.
Namun perlu diperhatikan, Saat suatu kabel penghantar berisolasi dilalui sang tegangan ukur yg mempunyai nilai tegangan yang melebihi kemampuan hantar kabel, bisa menyebabkan kerusakan pada kualitas isolasi kabel tersebut, maka tegangan ini diberikan hanya sesaat dan dibatasi menggunakan nilai arus bocor sekecil mungkin (Maksimal 2mA).
Berbagai type serta merek berdasarkan Alat ukur isolasi (Insulation Tester atau Mega ohm Meter) yg dapat kita pakai, Salah satu berdasarkan aneka macam indera Insulation Tester yang memiliki proteksi relatif baik adalah :
Fluke 1555/1550 Insulation Resistance Tester – Alat Ukur Resistansi Isolasi.

Demikianlah Artikel tentang pentingnya pengukuran Isolasi (Insulation Test) dalam setiap penghantar listrik, semoga dapat menaruh tambahan pengetahuan serta informasi yg bermanfaat buat kita seluruh !
CARA FLEXI
dikutip dari Fluke Insulation tester (PT. Siwali Swantika)
dan berbagai asal lainnya

PENJELASAN MENGENAI TAHANAN ISOLASI KABEL DAN CARA MENGUKURNYA

Bagaimana cara mengukur tahanan isolasi kabel listrik?
Nilai resistan isolasi pada suatu penghantar listrik merupakan parameter dasar yg krusial serta menerangkan taraf performa penghantar tersebut.
Untuk menghantarkan suatu tegangan listrik berdasarkan asal listrik ( pembangkit listrik ) menuju jaringan listrik berikutnya atau menuju ke beban atau pemakaian alat-alat listrik, dibutuhkan suatu penghantar.
Mengingat listrik juga mempunyai potensi resiko terjadinya hubungan singkat (Short Circuit) apabila suatu penghantar yg tidak sama potensial bersentuhan dengan penghantar lainnya.
Dan juga buat menghindari resiko aliran listrik mengaliri benda-benda lainnya, maka dibutuhkan bahan isolator buat melindungi suatu penghantar dari banyak sekali gangguan yg mungkin terjadi.
Penghantar Listrik
Penghantar (Konduktor) adalah suatu bahan atau zat , baik itu padat, gas, cair, yg bisa dengan baik buat dilewati atau menghantarkan tegangan atau arus listrik.
Bahan penghantar listrik yang baik adalah yg memiliki hambatan jenis (Rho) sekecil mungkin.
Isolator Listrik
Isolator merupakan Suatu bahan atau zat, baik itu padat, cair atau gas yang nir bisa atau sulit buat melakukan perpindahan muatan listrik.
Fungsi isolator (isolasi) dalam penghantar / kabel listrik:
Setiap kabel penghantar dilengkapi dengan bahan isolator yang bertujuan buat mencegah terjadinya perpindahan aliran muatan listrik yg nir diinginkan.
Sehingga bisa menimbulkan gangguan dalam suatu instalasi listrik atau bahkan bisa menyebabkan resiko- resiko bahaya yang lebih fatal lainnya.
Fungsi Isolasi :
  • Mencegah perpindahan aliran listrik menurut dua jenis penghantar yang tidak sama potensial, yg bisa mengakibatkan terjadinya hubungan singkat.
  • Mencegah perpindahan aliran listrik menurut suatu penghantar menuju ke bumi sehingga menyebabkan kerugian / kebocoran arus listrik
  • Mencegah perpindahan listrik dari suatu penghantar menuju benda lainnya. Misalnya resiko kabel listrik tersentuh insan, tanah atau benda lain pada sekitarnya.

Jika penghantar listrik tersentuh insan akan menyebabkan sengatan listrik yang membahayakan keselamatan manusia.
Jika penghantar listrik tersentuh benda lain bisa menyebabkan kebocoran listrik, percikan api serta kebakaran.
Mengapa masih ada jaringan listrik yg nir menggunakan isolasi?
Udara termasuk bahan isolasi yang paling baik
Selain bahan isolasi yang biasa menyelubungi suatu kabel penghantar, kita jua mempunyai suatu bahan isolasi yg baik buat mencegah terjadinya kebocoran listrik, yaitu Udara.
Sehingga, pada suatu jaringan listrik yg terpasang diudara meski memakai kabel atau penghantar listrik tanpa selubung (Tanpa diisolasi), masih permanen terisolasi oleh udara serta tidak sampai membahayakan kita dan benda lainnya.
Kabel penghantar listrik pada suatu instalasi listrik, dilengkapi menggunakan selubung isolasi yg bertujuan buat mencegah aneka macam gangguan dan bahaya lainnya.

Bagaimana mengetahui bahwa Isolasi kabel listrik pada keadaan baik?

Untuk mengetahui bahwa isolasi kabel listrik pada keadaan baik, serta berfungsi buat mencegah kebocoran listrik, maka setiap isolasi listrik wajib memiliki nilai tahanan minimum 1000 ohm dikali tegangan listrik kabel tadi.
Nilai resistan minimum suatu isolasi
Isolasi yg baik dipengaruhi dari nilai resistansinya. Semakin besar nilai resistan isolasi semakin baik juga fungsi isolasi tadi.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan serta pengukuran setiap isolasi suatu penghantar listrik, apakah masih mempunyai nilai resistansi yg baik atau nir.
Nilai resistansi isolasi dalam suatu kabel atau penghantar listrik memiliki nilai minimum yaitu :
1000 ohm x tegangan listrik yg dialiri penghantar tersebut.
Contoh :
Jika suatu penghantar listrik berisolasi, mengalirkan tegangan listrik sebesar 380 volt, maka nilai minimum resistan isolasinya adalah : 1000 ohm x 380 volt = 380.000 ohm (380 kilo ohm)
Pentingnya Pengujian isolasi (Insulation Test)
Kenapa perlu dilakukan pengujian nilai tahanan atau resistan isolasi (Insulation test) dalam suatu kabel penghantar listrik?
Pengukuran tahanan isolasi kabel perlu dilakukan, lantaran :
  • Nilai resistan isolasi suatu kabel penghantar listrik adalah parameter performa kelistrikan yg paling dasar
  • Kabel yg mempunyai isolasi menggunakan nilai resistan dibawah nilai minimum, akan menyebabkan banyak sekali gangguan listrik, misalnya kebocoran arus listrik, hubungan singkat (Short Circuit), kebakaran serta bahkan kecelakan lain yg lebih fatal
  • Oleh karena itulah perlu dilakukan pengujian /pengukuran nilai resistan isolasi, dan dilakukan secara terpola.

Bagaimana cara mengukur tahanan isolasi kabel listrik?
Metode atau cara pegukuran isolasi (Insulation Test)
Pengujian nilai resistan atau tahanan isolasi merupakan hal yang harus dilakukan buat mengetahui tingkat degradasi dari kemampuan resistansi suatu sistem isolasi.
Metode atau cara yg umumnya dilakukan buat melakukan pengujian isolasi ini, merupakan dengan menaruh tegangan yang mempunyai nilai yang lebih tinggi berdasarkan tegangan yg biasa mengaliri penghantar tadi.
Sebelum melakukan pengukuran, Pastikan Kondisi Kabel yang akan diukur:
  • Pastikan asal listrik telah terputus (Off)
  • Lepaskan Kabel berdasarkan terminal atau sambungan.
  • Pisahkan Kabel satu persatu.
  • Pastikan Kabel yang akan diukur nir bersentuhan menggunakan material lainnya.

Faktor penyebab menurunnya nilai resistan isolasi
Nilai resistan atau tahanan isolasi suatu penghantar listrik akan mengalami penurunan menurut waktu ke waktu, tergantung dari kondisi lingkungan, kelembaban, humidity, debu, suhu, air, gangguan tekanan, dan faktor lainnya.
Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian secara terencana. Kegagalan nilai resistan isolasi diindikasikan oleh kebocoran arus listrik yang terjadi.
Kebocoran arus listrik
Setiap isolasi memiliki taraf kebocoran arus listrik, tergantung menurut nilai resistansi isolasinya, semakin besar nilai resistan atau tahanan isolasi, akan semakin mini nilai kebocoran arus yang terjadi.
Tegangan listrik yg tinggi membuat arus yg melalui isolasi tersebut.
Jumlah arus bocor pada kabel listrik, tergantung dari:
  • Besar tegangan yang diberikan
  • Kapasitansi sistem
  • Total nilai resistansi
  • Suhu material

Tiga jenis kebocoran arus , antara lain:
  1. Kebocoran absorsi polarisasi (IA)
  2. Kebocoran Konduktif (IL)
  3. Kebocoran Pengisian Kapasitif (IC)


Kebocoran absorsi polarisasi (IA)
  • Molekul material terpolarisai pada meterial dielektrik
  • Kapasitif rendah, arus tinggi buat beberapa dtk kemudian turun ke nol
  • Kapasitif tinggi, arus tinggi buat ketika yang usang lalu turun ke nilai tertentu (nir nol) pada waktu yang lama , bahkan mungkin nir turun.

Kebocoran konduktif (IL)
  • Arus normal yang mengalir melalui isolasi
  • Bertambah seiring dengan turunnya kemampuan isolasi serta inilah yang paling penting

Kebocoran pengisian kapasitif (IC)
Konduktor-konduktor yg terisolasi dan saling berdekatan berlaku seperti kapasitor.
Arus yg diserap
  • Arus yang diserap tergantung menurut material isolator yg dipakai, beberapa material isolator memiliki molekul yg akan bereaksi terhadap gambaran medan tegangan.
  • Jika dibandingkan dengan arus pengisian/kapasitif, arus diserap ini lebih lambat.
  • Pengaruh arus pengisian dan arus diserap pada pengukuran dengan insulation tester analog :
"Arus pengisian akan maksimum (resistansi isolasi = mini ) diawal pengujian dan berlahan-huma turun (resistansi isolasi = besar ) sampai dalam waktu tertentu digantikan oleh arus diserap".
Kebocoran arus
  • Kebocoran arus menampakan kebocoran arus yg terjadi dalam isolator dan kebocoran ini bersifat konstan.
  • Arus ini terjadi apabila arus pengisian dan diserap sudah terjadi.
  • Jika isolator didominasi sang komponen ini, pembacaan pada alat uji insulation tester akan cepat stabil serta pengujian sanggup selesai dalam ketika singkat.

Kebocoran permukaan
  • Kebocoran arus bagian atas ini umumnya terjadi pada pengukuran resistansi tinggi, dan kebocoran arus bagian atas ini adalah error bagi hasil pengukuran.


Tegangan yg generik digunakan untuk pengujian nilai resistan Isolasi (Insulation Test)

DAR serta PI
1. Insulation Resistance Test (IR) adalah hal dasar buat menentukan kualitas isolasi.
2. Saat perlengkapan berada pada lingkungan yg mempunyai kontaminasi atau tingkat moisture yg tinggi direkomendasikan buat melakukan pengujian Dielectric Adsorption Ratio (DAR) serta Polarization Index (PI).
3. DAR serta PI merupakan aplikasi pengujian IR dalam rentang waktu yang lebih lama
Insulation Tester
Pengujian nilai resistan isolasi (Insulation test) ini, bisa dilakukan dengan memakai alat ukur spesifik isolasi atau Insulation Tester, atau biasa jua disebut menggunakan Megger (Mega Ohm Meter).
Prinsip kerja alat ukur ini merupakan menggunakan memberikan nilai tegangan yg lebih akbar dari nilai tegangan operasional / yg digunakan (yang mengaliri) penghantar tersebut. Dan dikonversikan kedalam output nilai resistan (Ohm).

Semakin akbar tegangan yg diberikan pada suatu penghantar, semakin akbar tegangan tembus atau kebocoran arus yg terjadi dalam Isolasi.
Namun perlu diperhatikan, Saat suatu kabel penghantar berisolasi dilewati oleh tegangan ukur yang memiliki nilai tegangan yg melebihi kemampuan hantar kabel, dapat menyebabkan kerusakan pada kualitas isolasi kabel tadi, maka tegangan ini diberikan hanya sesaat serta dibatasi menggunakan nilai arus bocor sekecil mungkin (Maksimal 2mA).
Berbagai type dan merek menurut Alat ukur isolasi (Insulation Tester atau Mega ohm Meter) yang bisa kita pakai, Salah satu dari berbagai alat Insulation Tester yg memiliki proteksi relatif baik merupakan :
Fluke 1555/1550 Insulation Resistance Tester – Alat Ukur Resistansi Isolasi.

Demikianlah Artikel tentang pentingnya pengukuran Isolasi (Insulation Test) dalam setiap penghantar listrik, semoga dapat menaruh tambahan pengetahuan serta keterangan yg bermanfaat buat kita seluruh !
CARA FLEXI
dikutip dari Fluke Insulation tester (PT. Siwali Swantika)
dan aneka macam asal lainnya

APA SAJA ALAT KERJA SEORANG TEKNISI LISTRIK ELECTRICIAN

Daftar berbagai Alat kerja yang biasa dipakai oleh seseorang Teknisi listrik atau tukang Listrik (Electrician), serta fungsi Alat kerja listrik tadi.
Apa saja Alat kerja yg biasa digunakan seseorang Teknisi listrik atau tukang listrik (Electrician)?, dan apa saja fungsi berdasarkan berbagai Alat kerja listrik, tersebut?
Setiap teknisi tentunya membutuhkan peralatan atau alat yg dipakai buat melakukan aneka macam pekerjaan serta pemugaran.
Begitu juga halnya menggunakan Teknisi listrik atau tukang listrik (Electrician), takkan mampu lepas menurut aneka macam alat kerja listrik yg wajib dibawa saat akan melakukan pekerjaan, baik itu waktu akan memasang suatu instalasi listrik, melakukan perbaikan listrik, atau ketika sekedar buat melakukan pemeriksaan dan perawatan banyak sekali alat-alat dan perlengkapan instalasi listrik.
Sebagai contoh, seorang teknisi atau tukang listrik takkan bisa melakukan berbagai pekerjaan yang herbi listrik apabila tidak membawa Testpen.
Testpen termasuk keliru satu menurut sekian poly alat kerja listrik yang wajib dibawa serta digunakan setiap teknisi atau tukang listrik waktu melakukan aneka macam pekerjaan listrik.
Selain Testpen, masih poly lagi berbagai alat kerja yang umumnya dibawa serta dipakai seorang teknisi listrik.

Berbagai Alat kerja Teknisi Listrik

Berikut beberapa alat kerja listrik yg umumnya dipakai serta dibawa seseorang tukang listrik ketika bekerja, antara lain:
1. Testpen
Tespen (testpen)
Tespen adalah suatu indera kerja yg harus dibawa dimanapun teknisi listrik bekerja.
Testpen berfungsi menjadi indera kerja buat mendeteksi atau mengusut apakah suatu peralatan listrik dialiri tegangan atau nir.
Cara memakai Testpen
Bentuknya kecil, ringan, mudah dibawa serta ditaruh dalam saku, dan dapat juga digunakan buat membuka sekrup-sekrup ukuran mini .
Untuk menjaga keselamatan waktu bekerja, Setiap teknisi listrik wajib memastikan terlebih dahulu setiap peralatan yang akan diperiksa atau diperbaikinya, apakah masih bertegangan atau tidak dengan menggunakan Testpen, sebelum memulai pekerjaan.
dua. Tang
Tang (Pliers)
Tang adalah suatu indera kerja homogen tuas, yang terbuat berdasarkan bahan logam menggunakan dilapisi karet (Isolasi) dibagian pegangan (gagang).
Sebenarnya Tang jua banyak digunakan buat pekerjaan montir, mekanik, teknisi mesin, tukang kayu, serta pekerjaan lainnya.
Namun spesifik untuk Teknisi Listrik, Tang yang dipakai wajib yang di desain spesifik buat kerja listrik, mempunyai bahan isolasi/karet dalam pegangan (gagang) menggunakan kemampuan bahan isolatornya mencapai 1000Volt (tegangan tembus isolator), sebagai akibatnya kondusif buat dipakai pada pekerjaan yg berhubungan dengan Tegangan Listrik.
Tang yg biasa digunakan menjadi Alat kerja Teknisi Listrik (Electrician), terdapat berbagai macam, sinkron menggunakan bentuk dan manfaatnya.
  • Tang kombinasi
Tang Kombinasi (Combination Pliers)
Tang kombinasi berfungsi menjadi indera bantu buat memegang, mencengkeram, memuntir, memotong berbagai benda kerja.
Contoh penggunaan Tang kombinasi:
Tang kombinasi bisa dipakai buat memegang kabel, memotong kabel, memuntir kabel, menyambung kabel, membuka baut/sekrup kecil yg sulit dibuka dengan obeng, serta aneka macam fungsi lainnya.
  • Tang potong
Tang potong (Side Cutting Pliers)
Tang pangkas berfungsi sebagai indera kerja buat memotong kabel listrik, wire.
  • Tang Lancip
Tang lancip (Long-Nose Pliers)
Tang Lancip berfungsi menjadi Alat kerja listrik buat memegang benda kerja yg ukuran kecil, memuntir kabel, membuat bulatan pada ujung kabel, serta dapat pula digunakan buat memotong kabel.
  • Tang Skun
Tang skun (Crimping Pliers)
Tang Skun berfungsi sebagai alat kerja listrik buat menjepit skun kabel (Cable Scone) dalam ujung kabel listrik supaya terpasang dengan baik.
Selain itu Tang Skun (Crimping Pliers) jua dapat dipakai untuk mengupas, dan memotong kabel yang berdiameter mini .
tiga. Obeng
Obeng (Screw-Drivers)
Obeng merupakan suatu alat kerja yg berbentuk bundar memanjang, berbahan logam menggunakan dilapisi bahan karet/isolator dibagian pegangan (Gagang).
Sama halnya menggunakan Tang, Obeng tak hanya digunakan buat indera kerja teknisi listrik, Obeng juga dipakai oleh Teknisi mesin, Montir, Bengkel, Mekanik, tukang kayu, dan pekerjaan lainnya.
Namun Obeng yg dipakai buat Teknisi Listrik (Electrician) wajib mempunyai desain khusus, terbungkus menggunakan bahan karet atau Isolator pada hampir semua bagian menurut obeng tadi kecuali pada bagian ujung (mata Obeng), menggunakan ketahanan tegangan tembus isolasi sebesar 1000Volt. Sehingga aman untuk dipakai buat banyak sekali pekerjaan yang herbi tegangan Listrik.
Tedapat aneka macam macam jenis, bentuk dan berukuran Obeng yg dipakai oleh Teknisi Listrik, tetapi secara umum Obeng tadi bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
  • Obeng Plus (+)
Obeng Plus (Philips Screw-drivers)
Obeng Plus biasa jua dianggap dengan Obeng Kembang atau pada bahasa inggris dianggap menggunakan Philips Screw-Drivers.
Obeng Plus berfungsi sebagai alat kerja listrik buat membuka, memasang, mengendurkan, mengencangkan baut atau sekrup yg mempunyai bagian atas (Kepala) berbentuk silang (Plus).
  • Obeng Minus (-)
Obeng Minus (Slotted Screw-drivers)
Obeng Minus biasa pula diklaim menggunakan Obeng Pipih atau dalam bahasa inggris dianggap dengan Slotted Screw-Drivers.
Obeng Minus berfungsi sebagai indera kerja listrik buat membuka, memasang, mengendurkan, mengencangkan baut atau sekrup yang mempunyai permukaan (Kepala) berbentuk Pipih (Minus).
4. Solder
Solder (Patri)
Solder merupakan suatu alat kerja listrik yang berfungsi buat mencairkan Timah Solder, buat keperluan sambungan kabel berukuran kecil, maupun pemasangan berbagai komponen listrik pada Papan rangkaian (PCB).
Solder adalah alat listrik yg membarui energi listrik untuk membuat Panas.
Sambungan kabel (wire) menggunakan cara pada solder termasuk cara penyambungan yg baik serta aman, lantaran sambungan terhubung menggunakan bertenaga (Tidak gampang longgar).
lima. Kunci Inggris
Kunci inggris (Adjustable Wrench)
Kunci Inggris adalah suatu indera kerja yang banyak digunakan oleh aneka macam teknisi, baik buat teknisi listrik, teknisi mesin, montir, mekanik, dan lainnya.
Namun, spesifik untuk Kunci inggris yang dipakai sebagai indera kerja Tukang listrik (Electrician), harus dirancang khusus menggunakan dilengkapi pengaman dibagian pegangan atau gagang dari bahan karet atau bahan Isolator yg nir tembus tegangan listrik, sebagai akibatnya aman dipakai.
Kunci inggris adalah suatu indera kerja yang berfungsi buat membuka, mengendurkan, mengencangkan baut, dengan berukuran yg dapat diubahsuaikan (Adjustable).
6. Cutter
Cutter (Pemotong) merupakan suatu indera kerja homogen pisau yang bisa dipakai buat memotong, bagian pegangan (Gagang) berbahan plastik (Isolator).
Khusus buat alat kerja teknisi listrik, Cutter digunakan buat mengupas, membelah bagian isolasi kabel listrik yg mempunyai ukuran lebih besar , yg nir bisa dikupas dengan menggunakan Tang.
7. Isolasi
Selasiban, Isolasi, Insulation Tape (Isolasi).
Isolasi adalah suatu indera atau bahan kerja yang pastinya dibawa sang seorang tukang listrik atau teknisi listrik.
Isolasi (Selasiban) berfungsi buat membalut/membungkus bagian sambungan-sambungan kabel supaya tegangan listriknya dapat ter-isolasi dan nir membahayakan.
8. Tas pinggang
Tas pinggang (Bag Pouch)
Tas pinggang jua merupakan suatu alat kerja yang poly digunakan atau dibawa oleh seseorang teknisi listrik.
Tas pinggang (Bag Pouch) berfungsi sebagai wadah atau tempat buat menyimpan aneka macam alat-alat dan indera kerja sebagai akibatnya gampang buat dibawa kemana-mana saat bekerja.
9. Multitester
Multitester, Multimeter, atau AVO meter
Multi tester merupakan salah satu alat kerja seorang tukang listrik yg sangat penting.
Cara menggunakan Multitester Analog
Multi tester bermanfaat untuk melakukan banyak sekali pengukuran yg menyangkut menggunakan kelistrikan, seperti buat mengukur besar tegangan listrik (Volt)), buat mengukur arus listrik DC, mengukur nilai hambatan (Tahanan), serta lain sebagainya.
Tips memilih Multitester yang anda butuhkan
Multi tester yang biasa digunakan oleh seseorang teknisi listrik terdapat dua macam, yaitu:
  • Multi tester Analog
  • Multi tester Digital

10. Tang Ampere
Tang ampere (Clamp Meter)
Tang Ampere (Clamp-meter) adalah suatu alat kerja listrik yang berfungsi buat mengukur besaran Arus listrik AC.
Cara mengukur Arus listrik dengan memakai Tang ampere sangat praktis dan gampang, hanya dengan menjepit (Melingkarkan) bagian Tang ampere yg menyerupai tang (Penjepit), maka akbar arus yg mengalir pada suatu kabel dapat diketahui, tanpa harus membuka atau tetapkan kabel tadi.
Jika Multitester bisa dipakai buat mengukur Arus (Ampere) listrik searah (DC), maka Tang Ampere (Clamp Meter) dapat digunakan buat mengukur besar Arus listrik AC (Arus bolak-kembali).
11. ELCB Tester
ELCB Tester merupakan suatu alat kerja listrik yg berfungsi untuk mengetahui kondisi atau kehandalan dari suatu alat pengaman anti kontak (ELCB) yg sudah terpasang pada suatu instalasi listrik. Cara memakai ELCB Tester
ELCB tester dapat mengetahui apakah ELCB (Anti Kontak Listrik) yg terpasang masih pada syarat cantik serta bisa memberikan proteksi pada ketika terjadi kebocoran listrik (Kesetrum).
12. Insulation Tester
Insulation tester atau disebut juga menggunakan Megger (Mega-Ohm Meter)
Insulation Tester (Megger) merupakan suatu indera kerja listrik yang berfungsi buat mengukur kondisi isolasi menurut suatu kabel penghantar listrik. Cara memakai Insulation tester
13. Temperature Infrared
Temperature Infrared, Temperature Non-Contact.
Temperature Infrared adalah suatu indera kerja atau indera ukur suhu dengan prinsip kerja Infra-merah. Prinsip kerja Infrared Temperature
Alat ukur Temperature Infrared ini bisa mengukur suhu suatu benda tanpa wajib bersentuhan eksklusif dengan benda yg diukurnya.
Alat ini digunakan buat mengetahui syarat berbagai peralatan listrik, seperti kondisi Suhu Kabel, Suhu Transformer, Suhu sambungan-sambungan kabel, Suhu terminal-terminal kabel, suhu Capasitor, suhu motor listrik serta aneka macam peralatan listrik lainnya.
Seperti kita ketahui, jika berbagai peralatan listrik mempunyai suhu panas yg relatif tinggi, akan menyebabkan berbagai kerusakan serta bahkan bisa menyebabkan api atau kebakaran.
Oleh karena itu wajib dilakukan pemeriksaan secara terpola terhadap kondisi Suhu/Panas aneka macam alat-alat listrik dan instalasi dengan menggunakan IR-Temperature.
14. Vibration Test
Vibration Test (Vibration Pen)
Vibration Test adalah suatu indera kerja listrik yg berfungsi untuk mengukur besar getaran berbagai alat-alat listrik, motor listrik, genset, dan sebagainya.
Pengukuran Getaran (Vibrasi) sangan krusial buat dilakukan agar mengetahui kondisi berbagai mesin, alat-alat listrik yg sedang beroperasi, dan selanjutnya buat dapat direncanakan perawatan serta pemugaran pada mesin-mesin tadi.
15. Grounding Tester
Grounding Tester atau Earth Tester
Grounding Tester adalah suatu alat kerja listrik yg berfungsi buat melakukan pengukuran terhadap kondisi Grounding atau pentanahan yang telah terpasang.
Cara menggunakan Earth Tester mengukur tahanan Grounding
Grounding ((Pentanahan) diukur untuk mengetahui berapa nilai tahanan groundingnya, Nilai tahanan grounding sebaiknya dibawah 2 ohm. ().
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

APA SAJA ALAT KERJA SEORANG TEKNISI LISTRIK ELECTRICIAN

Daftar aneka macam Alat kerja yg biasa dipakai oleh seorang Teknisi listrik atau tukang Listrik (Electrician), dan fungsi Alat kerja listrik tersebut.
Apa saja Alat kerja yg biasa dipakai seseorang Teknisi listrik atau tukang listrik (Electrician)?, serta apa saja fungsi menurut berbagai Alat kerja listrik, tersebut?
Setiap teknisi tentunya membutuhkan alat-alat atau indera yg digunakan buat melakukan aneka macam pekerjaan dan perbaikan.
Begitu jua halnya dengan Teknisi listrik atau tukang listrik (Electrician), takkan mampu lepas menurut berbagai alat kerja listrik yang harus dibawa waktu akan melakukan pekerjaan, baik itu saat akan memasang suatu instalasi listrik, melakukan perbaikan listrik, atau saat sekedar buat melakukan pemeriksaan dan perawatan aneka macam peralatan serta perlengkapan instalasi listrik.
Sebagai contoh, seorang teknisi atau tukang listrik takkan bisa melakukan aneka macam pekerjaan yg herbi listrik bila tidak membawa Testpen.
Testpen termasuk galat satu dari sekian banyak indera kerja listrik yg wajib dibawa serta dipakai setiap teknisi atau tukang listrik waktu melakukan banyak sekali pekerjaan listrik.
Selain Testpen, masih poly lagi aneka macam alat kerja yang umumnya dibawa serta digunakan seorang teknisi listrik.

Berbagai Alat kerja Teknisi Listrik

Berikut beberapa indera kerja listrik yg umumnya dipakai serta dibawa seseorang tukang listrik ketika bekerja, diantaranya:
1. Testpen
Tespen (testpen)
Tespen adalah suatu alat kerja yg wajib dibawa dimanapun teknisi listrik bekerja.
Testpen berfungsi menjadi indera kerja buat mendeteksi atau menilik apakah suatu peralatan listrik dialiri tegangan atau tidak.
Cara menggunakan Testpen
Bentuknya mini , ringan, gampang dibawa dan ditaruh dalam saku, dan dapat juga dipakai buat membuka sekrup-sekrup ukuran mini .
Untuk menjaga keselamatan waktu bekerja, Setiap teknisi listrik wajib memastikan terlebih dahulu setiap peralatan yg akan diperiksa atau diperbaikinya, apakah masih bertegangan atau tidak dengan menggunakan Testpen, sebelum memulai pekerjaan.
2. Tang
Tang (Pliers)
Tang adalah suatu alat kerja homogen tuas, yg terbuat dari bahan logam menggunakan dilapisi karet (Isolasi) dibagian pegangan (gagang).
Sebenarnya Tang juga poly digunakan buat pekerjaan montir, mekanik, teknisi mesin, tukang kayu, serta pekerjaan lainnya.
Namun spesifik buat Teknisi Listrik, Tang yang dipakai harus yg di desain khusus buat kerja listrik, memiliki bahan isolasi/karet dalam pegangan (gagang) menggunakan kemampuan bahan isolatornya mencapai 1000Volt (tegangan tembus isolator), sehingga kondusif untuk dipakai pada pekerjaan yg herbi Tegangan Listrik.
Tang yg biasa dipakai sebagai Alat kerja Teknisi Listrik (Electrician), terdapat banyak sekali macam, sinkron dengan bentuk serta fungsinya.
  • Tang kombinasi
Tang Kombinasi (Combination Pliers)
Tang kombinasi berfungsi menjadi alat bantu untuk memegang, mencengkeram, memuntir, memotong aneka macam benda kerja.
Contoh penggunaan Tang kombinasi:
Tang kombinasi bisa dipakai buat memegang kabel, memotong kabel, memuntir kabel, menyambung kabel, membuka baut/sekrup mini yg sulit dibuka dengan obeng, dan banyak sekali fungsi lainnya.
  • Tang potong
Tang potong (Side Cutting Pliers)
Tang pangkas berfungsi menjadi alat kerja buat memotong kabel listrik, wire.
  • Tang Lancip
Tang lancip (Long-Nose Pliers)
Tang Lancip berfungsi menjadi Alat kerja listrik untuk memegang benda kerja yg berukuran mini , memuntir kabel, membuat bulatan pada ujung kabel, serta bisa pula digunakan buat memotong kabel.
  • Tang Skun
Tang skun (Crimping Pliers)
Tang Skun berfungsi sebagai indera kerja listrik buat menjepit skun kabel (Cable Scone) dalam ujung kabel listrik supaya terpasang menggunakan baik.
Selain itu Tang Skun (Crimping Pliers) pula bisa dipakai buat mengupas, dan memotong kabel yang berdiameter kecil.
3. Obeng
Obeng (Screw-Drivers)
Obeng adalah suatu alat kerja yg berbentuk bundar memanjang, berbahan logam dengan dilapisi bahan karet/isolator dibagian pegangan (Gagang).
Sama halnya menggunakan Tang, Obeng tidak hanya dipakai buat indera kerja teknisi listrik, Obeng jua digunakan oleh Teknisi mesin, Montir, Bengkel, Mekanik, tukang kayu, serta pekerjaan lainnya.
Namun Obeng yang digunakan buat Teknisi Listrik (Electrician) harus memiliki desain spesifik, terbungkus dengan bahan karet atau Isolator pada hampir semua bagian menurut obeng tersebut kecuali dalam bagian ujung (mata Obeng), dengan ketahanan tegangan tembus isolasi sebanyak 1000Volt. Sebagai akibatnya kondusif buat dipakai untuk aneka macam pekerjaan yang berhubungan dengan tegangan Listrik.
Tedapat aneka macam macam jenis, bentuk dan ukuran Obeng yang digunakan sang Teknisi Listrik, namun secara umum Obeng tadi bisa dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
  • Obeng Plus (+)
Obeng Plus (Philips Screw-drivers)
Obeng Plus biasa juga dianggap dengan Obeng Kembang atau pada bahasa inggris diklaim dengan Philips Screw-Drivers.
Obeng Plus berfungsi menjadi indera kerja listrik buat membuka, memasang, mengendurkan, mengencangkan baut atau sekrup yg memiliki permukaan (Kepala) berbentuk silang (Plus).
  • Obeng Minus (-)
Obeng Minus (Slotted Screw-drivers)
Obeng Minus biasa jua dianggap menggunakan Obeng Pipih atau dalam bahasa inggris dianggap menggunakan Slotted Screw-Drivers.
Obeng Minus berfungsi menjadi alat kerja listrik buat membuka, memasang, mengendurkan, mengencangkan baut atau sekrup yg memiliki permukaan (Kepala) berbentuk Pipih (Minus).
4. Solder
Solder (Patri)
Solder merupakan suatu alat kerja listrik yang berfungsi buat mencairkan Timah Solder, untuk keperluan sambungan kabel ukuran mini , juga pemasangan berbagai komponen listrik pada Papan rangkaian (PCB).
Solder adalah alat listrik yg mengganti energi listrik buat menghasilkan Panas.
Sambungan kabel (wire) menggunakan cara pada solder termasuk cara penyambungan yang baik serta kondusif, karena sambungan terhubung menggunakan kuat (Tidak mudah longgar).
lima. Kunci Inggris
Kunci inggris (Adjustable Wrench)
Kunci Inggris adalah suatu alat kerja yg poly digunakan sang aneka macam teknisi, baik buat teknisi listrik, teknisi mesin, montir, mekanik, serta lainnya.
Namun, spesifik buat Kunci inggris yg dipakai menjadi indera kerja Tukang listrik (Electrician), harus dirancang khusus menggunakan dilengkapi pengaman dibagian pegangan atau gagang berdasarkan bahan karet atau bahan Isolator yang nir tembus tegangan listrik, sebagai akibatnya aman dipakai.
Kunci inggris adalah suatu indera kerja yg berfungsi buat membuka, mengendurkan, mengencangkan baut, menggunakan ukuran yg dapat disesuaikan (Adjustable).
6. Cutter
Cutter (Pemotong) merupakan suatu alat kerja homogen pisau yg dapat digunakan buat memotong, bagian pegangan (Gagang) berbahan plastik (Isolator).
Khusus buat indera kerja teknisi listrik, Cutter digunakan untuk mengupas, membelah bagian isolasi kabel listrik yg mempunyai berukuran lebih akbar, yg tidak dapat dikupas dengan menggunakan Tang.
7. Isolasi
Selasiban, Isolasi, Insulation Tape (Isolasi).
Isolasi merupakan suatu alat atau bahan kerja yang pastinya dibawa sang seorang tukang listrik atau teknisi listrik.
Isolasi (Selasiban) berfungsi untuk membalut/membungkus bagian sambungan-sambungan kabel agar tegangan listriknya dapat ter-isolasi dan tidak membahayakan.
8. Tas pinggang
Tas pinggang (Bag Pouch)
Tas pinggang jua adalah suatu alat kerja yg banyak dipakai atau dibawa sang seorang teknisi listrik.
Tas pinggang (Bag Pouch) berfungsi menjadi wadah atau tempat untuk menyimpan banyak sekali peralatan dan alat kerja sehingga gampang untuk dibawa kemana-mana saat bekerja.
9. Multitester
Multitester, Multimeter, atau AVO meter
Multi tester adalah keliru satu alat kerja seseorang tukang listrik yang sangat krusial.
Cara menggunakan Multitester Analog
Multi tester bermanfaat buat melakukan aneka macam pengukuran yg menyangkut dengan kelistrikan, misalnya buat mengukur besar tegangan listrik (Volt)), buat mengukur arus listrik DC, mengukur nilai penahan (Tahanan), serta lain sebagainya.
Tips memilih Multitester yg anda butuhkan
Multi tester yang biasa digunakan oleh seorang teknisi listrik terdapat dua macam, yaitu:
  • Multi tester Analog
  • Multi tester Digital

10. Tang Ampere
Tang ampere (Clamp Meter)
Tang Ampere (Clamp-meter) adalah suatu indera kerja listrik yg berfungsi buat mengukur besaran Arus listrik AC.
Cara mengukur Arus listrik dengan menggunakan Tang ampere sangat simpel dan gampang, hanya dengan menjepit (Melingkarkan) bagian Tang ampere yang menyerupai tang (Penjepit), maka akbar arus yang mengalir pada suatu kabel bisa diketahui, tanpa wajib membuka atau tetapkan kabel tadi.
Jika Multitester dapat digunakan buat mengukur Arus (Ampere) listrik searah (DC), maka Tang Ampere (Clamp Meter) bisa dipakai buat mengukur akbar Arus listrik AC (Arus bolak-balik ).
11. ELCB Tester
ELCB Tester adalah suatu indera kerja listrik yg berfungsi buat mengetahui kondisi atau kehandalan dari suatu alat pengaman anti kontak (ELCB) yang telah terpasang pada suatu instalasi listrik. Cara menggunakan ELCB Tester
ELCB tester dapat mengetahui apakah ELCB (Anti Kontak Listrik) yang terpasang masih dalam kondisi indah dan dapat menaruh proteksi dalam ketika terjadi kebocoran listrik (Kesetrum).
12. Insulation Tester
Insulation tester atau dianggap juga menggunakan Megger (Mega-Ohm Meter)
Insulation Tester (Megger) adalah suatu alat kerja listrik yg berfungsi untuk mengukur kondisi isolasi menurut suatu kabel penghantar listrik. Cara menggunakan Insulation tester
13. Temperature Infrared
Temperature Infrared, Temperature Non-Contact.
Temperature Infrared adalah suatu alat kerja atau indera ukur suhu dengan prinsip kerja Infra-merah. Prinsip kerja Infrared Temperature
Alat ukur Temperature Infrared ini dapat mengukur suhu suatu benda tanpa harus bersentuhan eksklusif menggunakan benda yg diukurnya.
Alat ini digunakan buat mengetahui syarat banyak sekali peralatan listrik, seperti kondisi Suhu Kabel, Suhu Transformer, Suhu sambungan-sambungan kabel, Suhu terminal-terminal kabel, suhu Capasitor, suhu motor listrik serta aneka macam alat-alat listrik lainnya.
Seperti kita ketahui, bila berbagai alat-alat listrik memiliki suhu panas yg cukup tinggi, akan mengakibatkan aneka macam kerusakan serta bahkan bisa menimbulkan api atau kebakaran.
Oleh karena itu wajib dilakukan inspeksi secara terjadwal terhadap kondisi Suhu/Panas berbagai peralatan listrik serta instalasi dengan memakai IR-Temperature.
14. Vibration Test
Vibration Test (Vibration Pen)
Vibration Test merupakan suatu alat kerja listrik yg berfungsi buat mengukur akbar getaran berbagai peralatan listrik, motor listrik, genset, dan sebagainya.
Pengukuran Getaran (Vibrasi) sangan penting buat dilakukan agar mengetahui syarat banyak sekali mesin, alat-alat listrik yang sedang beroperasi, serta selanjutnya buat bisa direncanakan perawatan serta pemugaran pada mesin-mesin tadi.
15. Grounding Tester
Grounding Tester atau Earth Tester
Grounding Tester merupakan suatu alat kerja listrik yang berfungsi buat melakukan pengukuran terhadap kondisi Grounding atau pentanahan yang telah terpasang.
Cara menggunakan Earth Tester mengukur tahanan Grounding
Grounding ((Pentanahan) diukur buat mengetahui berapa nilai tahanan groundingnya, Nilai tahanan grounding usahakan dibawah dua ohm. (<2 ohm).
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI