MENGENAL GROSS TON KAPAL

MENGENAL GROSS TON KAPAL - Sering kita sebagai pelaut mendengar Istilah Tentang Gross Ton, lantas apa arti serta pengertian menurut Gross Ton tersebut. Gross Ton atau Tonase kotor seringkali kali ada yg memakai singkatan GT

GT merupakan adalah suatu berukuran volume sebuah ruangan yg teletak di bawah geladak pada tambah dengan ruangan tertutup pada atas geladak kapal dan pada tambah lagi dengan isi semua ruangan pada geladak paling atas atau bangunan atas.

Gross Ton Juga pada artikan oleh peraturan pemerintah nomer 51 tahun 2002 mengenai perkapalan pada pasal 1 poin 4 Tonase kapal аdаlаh VOLUME уаng dinyatakan pada tonase kotor (gross tonnage/GT) serta tonase bersih (net tonnage/NT)

Definisi Gross Tonnage (GT) Mеnurut PP No. 7 tahun 2000 tеntаng kepelautan, Tonase Kotor уаng selanjutnya dianggap GT аdаlаh satuan VOLUME kapal.

Dаrі ketiga definisi diatas sepakat bаhwа Gross Tonnage аdаlаh Volume, lаlu kenapa satuannya bukan meter kubik?

MENGENAL GROSS TON KAPAL

Istilah ton yg kita pakai, asalnya dаrі UK (united kingdom), terdapat 4 ukuran dg memakai istilah Ton :

1). Long Ton = 2240 lbs = 1,016 kg 

2). Short Ton = 2000 lbs = 907,2 kg 

3). Tonne = 2205 lbs = 1,000 kg ( іnі yang ѕеrіng dipakai secara internasional). 

4). Tonange ( kita baca Tonase= adlh mеmаng satuan Volume spesifik bid.shiping maritime) = 100 cubik feet = dua,83 m3.

Artinya Tonnage sendiri ѕudаh adalah satuan уаng disetarakan dеngаn 2,83 m3. Lantaran іtu didalam penulisannya cukup dеngаn GT 500.

Kеmudіаn pertanyaan уаng ѕеrіng јugа keluar merupakan, Apakah GT 35 dараt dimuati sebesar 35 ton? Inі ѕеrіng menjadi polemik dilapangan оlеh petugas kapal patroli, contohnya GT kapal 100 tарі didalam manifest muatan 150 ton, diduga over capacity.

Pertanyaan іnі bіѕа kita jawab dеngаn mengatakan bаhwа GT serta Jumlah muatan аdаlаh 2 hal уаng berbeda, GT bicara Volume tіdаk bicara berat.

Lаlu bеrара ton уаng dараt dimuat untuk kapal GT 35?

Jawabannya аdаlаh ѕаmраі batas maksimum muatan уаng diizinkan, kаlаu kapal tеrѕеbut diatas GT 35 maka wajib memasang Plimsoll Mark, nah indikasi itulah уаng menjadi penentu batas pemuatan maksimum dі perairan loka dilakukan pemuatan.

Gross Register Tonnage /GRT / menggambarkan total volume ruang уаng tertutup ѕеbuаh kapal mulai dаrі lunas hіnggа cerobong asap/Funnel dеngаn bеbеrара pengecualian ruang non produktif misalnya tempat tinggat ABK,

1 GRT setara dеngаn 100 kubik feet ( = dua.83 m tiga ), perlu diingat GRT tіdаk mengukur berat kapal.

Pengukuran Tonase waktu іnі diatur оlеh Konvensi IMO (International Convention on Tonnage Measurement of Ships, 1969 (LondonRules) dan diaplikasikan pada kapal уаng dibangun ѕеtеlаh juli 1982,

bеrdаѕаrkаn Konvens іnі Gross Tonnage/GT digunakan buat menggantikan Gross Register Tonnage/GRT Bеrdаѕаrkаn ketentuan Konvensi Pengukuran Tonase 1969

Cara Menghitung GT Kapal, Gross Tonnage/GT dihitung dеngаn formula : GT = K1 V dimana V = Total volume ѕеmuа ruang tertutup kapal pada m 3 dan K1 = 0,dua + 0,02 Log10 V

Dead weight tonnage (DWT)

Bobot mangkat /Dead weight tonnage/Dead weight/Deadload/DWT аdаlаh berat dаrі Muatan, Bahan bakar, Minyak pelumas, Air tawar, ballast, provisi (perbekalan), Penumpang serta Anak buah kapal (ABK) atau Berat kapal holistik pada keadaan muatan penuh serta siap buat berlayar dikurangi berat kapal kosong termasuk mesin, permesinan serta perpipaan

DWT аdаlаh displacement dikurangi LWT

DWT = D – LWT

DWT bіѕа digolongkan menjadi :

a. Berat Bahan Bakar Main Engine

b. Berat Bahan Bakar Auxiliary Engine

c. Berat Minyak Pelumas

d. Berat Air Tawar

e. Berat Bahan Makanan

f. Berat Crew serta Barang Bawaan

g. Berat Tambahan/Cadangan (0,5 ~ 1,5) % Displacement

h. Berat Bersih Muatan Kapal ( Pay Load )

Light weight / Light mass / LWT

Berat Kasko (kapal kosong) Lightweight/Lightmass/LWTadalah Displasemen dikurang DWT

LWT аdаlаh berat baja kapal serta machinery atau bobot mati kapal hasil dаrі perhitungan dalam ketika kapal kosong

LWT bіѕа dibagi jadi :

a. Berat Baja Kapal (Wet Steel Weight)

b. Berat Outfit serta Akomodasi

c. Berat Instalansi Permesinan

d. Berat Cadangan (2 – tiga )% LWT



CARA HITUNG GROSS TON GT KAPAL PERIKANAN

Cara hitung gross ton ( GT ) kapal perikanan - Agung Wahyono dalam bukunya yg berjudul “Kapal Perikanan (Membangun Kapal Kayu)" menjelaskan dua cara pengukuran, yaitu 

- cara pengukuran internasional serta dalam negeri. Dan 


- Kedua Cara tersebut pada penghitungan selain di gunakan dalam kapal niaga jua pada kapal Perikanan


Baca Juga ; Mengenal Kapal Pesiar


Cara pengukuran internasional Gross tonage adalah berdasarkan ketetapan yg ada dalam Konvensi Internasional tentang Pengukuran Kapal (International Convention on Tonnage Measurement of Ship) 1969, bahwa GT kapal dipengaruhi sinkron menggunakan rumus berikut:

GT = K1V

Keterangan:

V = Jumlah isi seluruh ruang-ruang tertutup yang dinyatakan dalam meter kubik
K1 = 0,2 + 0,002 log 10V (K1 merupakan koefisien yg diperoleh dari hasil interpolasi linear)


CARA HITUNG GROSS TON ( GT ) KAPAL PERIKANAN


Penggunaan rumus ini membuat berukuran isi kapal pada satuan meter kubik. Jumlah isi semua ruang-ruang tertutup (V) sebagaimana tadi di atas adalah ruangan-ruangan yg terdapat pada bawah dan pada atas geladak ukur. Dan Pada kapal Perikanan kebanyakan diukur hanya dalam lambung kapal tanpa menghitung ruang atas kapal.

Baca Juga ; Langkah Dan Tahapan Pengerukan


Pengukuran ruang-ruang tertutup pada kapal perikanan berdasarkan peraturan internasional pada intinya ada 2, yaitu 

Pengukuran menggunakan Metode Sympson’s Rules.

Dengan mengalikan panjang, lebar dan tinggi suatu ruangan buat mendapatkan volume ruangan berbentuk persegi empat serta menghitung volume bagian per bagian dari suatu ruangan yg berbentuk tidak beraturan dengan cara pengukuran berdasarkan Sympson’s Rules.


Baca Juga : 5 Kapal Terbesar Di Dunia


Pengukuran dari Sympson ini merupakan dengan cara menghitung volume suatu ruangan eksklusif yg tidak beraturan menggunakan terlebih dahulu membagi ruangan-ruangan tadi sebagai beberapa bagian yg lebih kecil. 

Kemudian ruangan-ruangan mini tadi dihitung volumenya bagian per bagian serta baru lalu dijumlahkan buat menerima volume total ruangan tadi.


Pengukuran menggunakan Metode Diperla 

Sementara penentuan GT kapal perikanan dengan metode diperla menurut cara pengukuran dalam negeri, dihitung sesuai dengan ketentuan pada Keputusan Dirjen PERLA No. PY.67/1/16-02, dengan rumus menjadi berikut: 

GT = 0,25 x V

Keterangan:

V = adalah jumlah isi berdasarkan ruangan di bawah geladak atas ditambah menggunakan ruangan-ruangan di atas geladak atas yang tertutup sempurna yg berukuran tidak kurang dari 1 meter kubik.

Nilai 0,25 adalah nilai konversi dari satuan meter kubik ke ton register.

Rumus di atas berukuran isi kapal dinyatakan dalam bentuk satuan ton register. Dalam pengukuran volume dari cara pengukuran dalam negeri, isi raungan di atas geladak adalah output perkalian mejemuk dari ukuran panjang rata-homogen, lebar homogen-homogen serta tinggi rata-homogen suatu ruangan. 

Baca Juga ; Nasib Industri Perkapalan Di Indonesia


Sementara itu isi ruangan di bawah geladak adalah perkalian mejemuk atau seluruh dari:


Isi ruangan di bawah geladak = L x B x D x f 

Keterangan:

L = panjang kapal, yg diukur berdasarkan geladak yg terdapat dibelakang linggi haluan sampai geladak yang masih ada di depan linggi buritan secara mendatar.

B = lebar kapal, merupakan jarak mendatar diukur dari sisi kulit luar lambung kapal pada loka yg terbesar, nir termasuk pisang-pisang.

D = pada kapal, merupakan jarak tegak lurus di loka yang terlebar, diukur dari sisi bawah gading dasar sampai sisi bawah geladak atau hingga pada ketinggian garis khayal melintang melalui sisi atas dari lambung permanen.

f = factor, dipengaruhi dari bentuk penampang melintang dan atau jenis kapal, menggunakan ketentuan menjadi berikut:

- 0,85 bagi kapal-kapal dengan bentuk penampang penuh atau bagi kapal-kapal menggunakan dasar homogen, secara umum dipakai bagi kapal tongkang.

- 0,70 bagi kapal-kapal dengan bentuk penampang hampir penuh atau dengan dasar relatif miring berdasarkan tengah-tengh ke sisi kapal, secara umum dagunakan bagi kapal motor.

- 0.50 bagi kapal-kapal yang tidak termasuk dua golongan pada atas, atau secara umum dipakai bagi kapal layar dibantu motor.

Cara Hitung Gross Ton ( GT ) kapal perikanan hingga saat ini masih pada pakai oleh kementrian perhubungan dan kementrian kelautan serta perikanan. Dimana Untuk pengukuran Gross Toinage pada kapal Perikanan masih pada tarik ulur dimana kewenangan penentuan angka Gross Tonage dalam kapal Perikanan tidak di memutuskan oleh kementrian CARA FLEXI melainkan sang kementrian Perhubungan.




DATA BASE KAPAL PERIKANAN OLEH BBPI SEMARANG

Data base kapal perikanan 
Data base kapal perikanan merupakan suatu aktivitas yangdilakukan pada bbpi,Semarang.kegiatan ini bertujuan buat meandapatkan datatentang bentuk kapal perikanan.

pada tanggal 15 hingga tanggal 21 desember.ada 3tim yg berangkat ke tiga daerah diantara ke wilayah Bitung ( Manado ),belawan (SUMUT ) serta Serang ( Banten).


“ Data base kapal perikanan sangatlah penting lantaran daridata base tersebut akan mendapatkan tentang bentuk dan ciri kapalperikanan pada masing – masing daerah dan jenis indera tangkapnya”Ujar MuhammmadNajib sebagai kepala Tim Data base kapal perikanan.

Setiap tim beranggota kan 4 orang pegawai daribbpi,semarang.setiap tim melakukan pengukuran terlebih dahulu pada jenis kapalperikanan yang menjadi tujuan awal.di Bitung,mendapatkan data tentang kapaldengan indera tangkap pole n line,buat wilayah serang mendapatkan kapal denganalat tangkap Trawl kecil,sedangkan untuk Belawan melakukan pengkuran pada kapaldengan indera tangkap Stern Trawl.

Kegiatan data base kapal akan berlanjut di tahun 2015 dengantarget 4 tempat,harapan menurut tim data base kapal perikanan supaya data tentangkapal perikanan sanggup berguna buat nelayan khususnya

Dengan adanya kegiatan Database inilah pada harapkan akan terdapat peningkatan pada data data kapal perikanan pada Indonesia yang terkumpul pada bentuk Katalog kapal kapal perikanan. Katalog kapal kapal perikanan ini yg berisikan mengenai ciri, bentuk, dan kekuatan dan kapal perikanan di Indonesia.


Baca Juga ;



























JENIS BAHAN PEMBUAT KAPAL

Jenis Bahan produsen kapal, Kelemahan dan kelebihannya - Dalam Pembuatan kapal khususnya kapal perikanan, pertimbangan pemakaian bahan menjadi penentu biaya pembuatan

Karena pada pembuatan kapal perikanan ada kelemahan serta kelebihannya serta beberapa aspek yang perlu pada perhatikan untuk jenis bahan pembuat kapal diantaranya :


- Aspek Harga

- Aspek Keselamatan

- Aspek Perbaikan

- Aspek Kebiasaan nelayan

Adapun Material yg dipakai dalam pembuatan kapalikan diantaranya : kayu, baja, serat plastik (fibre glass), semen beton(ferrocement), plat alluminium alloy) dan kayu laminasi.

Jenis Bahan Pembuat Kapal

1.bahan Kapal Dari Kayu.

Pemanfaatan kayu buat menciptakan kapal sudahlama dikenal diantaranya : jati, kulim, merbau dan tain-lain . Bahan Material Kayu di gunakan karena dalam Pembuatan Kapal Kayu tidak memerlukan alat alat yang modern. 


Biasanya dalam Pembuatan Kapal Kayu yang mengerjakan adalah pengrajin kapal yang nir belajar mengenai ilmu perkapalan. Mereka kebanyakan bisa menciptakan kapak di lantaran lantaran pengalaman dan ilmu turun menurun.


Persyaratan kayu yg digunakan buat membuat kapal diantaranya :


- Tahan terhadap agresi hama/serangga


- Pengaruh suhu dan kelembaban udara wajib sekecil mungkin.


- Serabut kayu harus padat, bisa dilengkungkan dan nir terlalu getas (tidak mudah patah)


- Tahan terhadap suhu sampai 110° C.


- Berat jenis aporisma 0,8 C.


- Kayu wajib pada keadaan lurus 


dengan panjang sekurang-kurangnya 6 meter serta berdiameter 40 cm.

Karena persyaratan-persyaratan suiit dipenuhikecuali kayu jati, maka alternatif lain sebagai berikut:


·Kelas awet I- III

- Dibawahpersyaratan tadi, kayu hanya diperbolehkan buat pembuatan bahtera kecil (kano).

2.Serat Plastik/Fibre Glass.



Komponen utama kumpulan fibre glass yang dipergunakanuntuk pembuatan kapal merupakan :


- Resinmerupakan cairan yg berfungsi sebagai bahan perekat (persenyawaan) danpelarut lembaran mat (serat plastik).


- Aceleratormerupakan cairan yang dicampur dengan cairan resin menjadi bahan pengeras.

- Catalistmerupakan katalisator pembeku.

- Serat Matmerupakan lembaran serat plastik (Fibre Glass Reinforced Plastik) yang akanlarut atau bersenyawa menggunakan larutan resin


Kekuatan material ini relatiplebih rendah daripada baja, sebagai akibatnya nir dapat digunakan buat bahankonstruksi pembuatan kapal yg berukuran besar .


Fibre glass sebagai bahan konstruksi kapalmempunyai sifat yg ringan daripada material lainnya. Disamping itu, biladibuat pada jumlah banyak maka biaya pembuatannya akan lebih murah.

3.Kombinasi Kayu dan Serat Plastik.

Yang dimaksud dengan kombinasi disini adalahpelapisan lambung kayu dengan serat plastik. Penggunaan bahan ini selainsebagai pelapis pula menjadi pelindung kayu. Dengan dilapisinya kayu ini makakeuntungan yg diperoleh merupakan :

·Kayu akanlebih awet.

·Proses pelapukan atau pembusukan kayu akan berkurang.

·Sifat muai-susut menurut kayu akan berkurang.
·Kayu tidakmudah terbakar.

4.B a j a.

Penggunaan baja untuk konstruksi kapal yangpanjangnya kurang berdasarkan 20 meter merupakan kurang efisien. Bagi kapal ikan yangmempunyai displacement lebih akbar atau panjangnya lebih berdasarkan 20 meter, makakeperluan tangki semakin besar dan memerlukan peralatan yang semakin rumit.



Demikian jua pemanfaatan ruangan kapal dapatsecara aporisma untuk menyimpan ikan hasi! Tangkapan, bahan-bahan perbekalandan pendayagunaan (air tawar, solar, dan barang-barang lainnya), sehinggapenggunaan baja menjadi bahan konstruksi kapal ikan akan lebih efisien jikadibandingkan dengan kayu.

Semakin benambah ukuran kapal maka penggunaanbaja sebagai material akan semakin baik, bahkan unluk kapal ukuran besarpemakaian baja buat konstruksi tubuh kapal menjadi lebih ringan jikadibandingkan dengan kayu.

Segi lain yang menguntungkan menurut pemakaianbaja ini adalah dapat digunakan buat segala macam bentuk kapa! Sehinggapembuatan bentuk yang sulit bisa diatasi serta pembangunannya mudah dilakukanserta dapat menyalurkan getaran (bagi kapal-kapal yg akbar).

Bahan dasar berdasarkan pembuatan kapal merupakan :
·Semen.
·Pasir murniyang telah dicuci bersih atau pasir silikon.
·Pipa, besibeton serta anyaman kawat.
·Air yangterbebas menurut garam.

Konstruksi bangunan kapal menggunakan menggunakansemen beton mahai biayanya atau kurang irit, kecuaii apabila dibangun didaerah yang ongkos buruhnya murah.

Membangun kapal menggunakan semen beton diperlukantenaga yang cekatan dan pakar, dan diperlukan perencanaan yang matang.penggunaan semen beton menjadi bahan konstruksi kapal hanya terbatas untukkapal ikan yg ukuran mini . Bahan ini kurang baik dalam menerima getaran.

6.Bahan kayu laminasi

Terbuat menurut beberapa lapisan kayu baik untukkonstruksi melintang maupun memanjang, dan untuk kepentingan ini pada pasarantelah tersedia kayu lapis kelautan (marineplywood). Konstruksi balokpun bisa dibentuk menurut beberapa lapisan kayu yangdirangkap dengan memakai lem spesifik.

Secara umum, kapal yg terbuat berdasarkan bahan baiksemen beton, fibre glass juga bahan aluminium, pemeliharaannya lebih mudahdaripada kayu dan baja.


Baca Juga ;


- Bahan Baku Fiber Glass


- Istilah Dalam Kapal Perikanan


- Cara Membuat Sampan Perahu


- Tahap Tahap Pembuatan Perahu


- Perbaikan Kapal Berbahan Fiber Glass


- Jenis Jenis Docking atau tempat perbaikan kapal


- Perbandingan Kapal Berbahan Alumunium serta Kapal Fiber Glass


- Perawatan Dan Pemeliharaan Kasko Kapal


- juklak pemeriksaan fisik dan dokumen kapal


- Nasib Kapal Eks Asing


- Perlengkapan Pada Kapal Perikanan


Mengenal Gross Ton Kapal


- Mengenal Istilah Pada Teknik Kapal


- Mengenal Jenis Kapal Keruk


- Mengenal Bagian Kamar Mesin Kapal


- Cara Pembuatan Kapal Berbahan Fiber Glass


- Mengenal Kapal Perikanan Secara Umum


- Mengenal Kapal Ferry Katamaran


- Mengenal Sistem Penggerak Kapal Perikanan


- Mengenal Sistem Permesinan Kapal Perikanan


- Mengenal Sistem Propulsi Pada Kapal


- Karakteristik Kapal Perikanan


- Harmonisasi Kapal Perikanan


- Dokumen Kapal Perikanan


- Kapal Bagan Perikanan

ALAT ALAT KESELAMATAN PENOLONG DIATAS KAPAL

4. Inflatable Life Craft


Merupakan rakit apung yang dapat ditiup secara otomatis menggunakan menggunakan zat asam arang di dalam satu tabung yg diletakkan dibagian luar berdasarkan lantainya. 

Banyaknya zat asam arang wajib relatif buat mengisi ruang bagian yang melintang serta bagian penyangganya. Penyangga tersebut jika terisi sang asam arang secara otomatis akan menaikan tendanya. 

ALAT ALAT KESELAMATAN PENOLONG DIATAS KAPAL


Berat sebuah rakit ini yg berkapasitas 20 orang apabila disimpan pada peti merupakan sekitar 95 kg menggunakan berukuran panjang, lebar serta tinggi adalah 1,50 x 0,60 x 0,45 meter serta pada keadaan menggelembung ukurannya lebih kurang 4,90 x tiga,05 x 1,40 meter.


Persyaratan Inflatable Life Craft


  1. Peniupan harus secara otomatis serta cepat menggunakan aplikasi sederhana
  2. Dilengkapi dengan tali resistor melalui sisi luar dan diikat dalam sambungan tali pengaman
  3. Dengan gampang dapat dibalik apabila akan membalik bagian atas ke bawah
  4. Diberi rona pada bagian luar (jingga) yg tertutup ganda hingga yang berada didalam cukup terlindung 
  5. Pada keadaa mengelembung wajib pada keadaan tegak, serta memiliki stabilitas yg cukup baik dalam segala posisi
  6. Mempunyai ruangan yang cukup buat jumlah orang yg diijinkan. Jumlah orang yang diijinkan wajib dituliskan dalam rakit penolong (luas lantai buat tiap orang paling sedikit 37,2 cm
  7. Diberi perlengkapan untuk bisa dipakai naik berdasarkan air kedalam rakit
  8. Daya apung, lantai, lengkung penyangga wajib cukup menyangga jumlah orang yg diijinkan

5. Life Boat (Sekoci)
Konstruksi yg spesifik sebagai akibatnya pergerakannya bisa dengan dayung, layar maupun secara mekanik. Ukuran sekoci usahakan dicantumkan, bersama-sama menggunakan jumlah penumpang yg diijinkan, initial surveyor serta tanggal pemeriksaan
Peraturan Penyimpanan Sekoci


  1. Mampu diluncurkan secara kondusif dan cepat ke air meski pada syarat yg tidak menguntungkan
  2. Masing-masing wajib bisa diluncurkan ke air tanpa mengikutsertakan penurunan indera-indera yang lain
  3. Memungkinkan untuk menaikkan penumpang-penumpang secara cepat.

Sekoci dibagi menjadi dua bagian yakni :
1. Sekoci Penolong
Merupakan sekoci dengan bentuk terbuka yang dilengkapi menggunakan peti-peti udara buat memperbesar daya apung.

Sekoci penolong dibagi sebagai :



  • Sekoci penolong berdayung : Jenis sekoci paling mini dan sederhana, dilengkapi dayung 9 pasang (kanan-kiri); Hanya boleh diisi dengan penumpang sebesar 60 orang.
  • Sekoci bermotor klas A : Mesinnya wajib cukup kuat buat melarikan sekoci menggunakan penumpang penuh, dengan kecepatan 6 knot pada air yang hening; Bahan bakar cukup untuk berlayar terus menerus selama 24 jam; Harus memiliki jarak tempuh paling sedikit 144 mil; Mampu membawa penumpang paling sedikit 100 orang serta paling banyak 150 orang.
  • Sekoci bermotor klas B : Mesinnya wajib relatif bertenaga buat melarikan sekoci menggunakan penumpang penuh, dengan kecepatan 4 knot pada air yg hening; Bahan bakar relatif buat berlayar terus menerus selama 12 jam; Harus mempunyai jeda tempuh paling sedikit 48 mil; Mampu membawa penumpang paling sedikit 60 orang serta paling banyak 100 orang
  • Sekoci penolong berbaling-baling menggunakan gerakan mekanis (flamming patent) : Punya cukup tenaga buat bisa memasak mobilitas dengan cepat serta bebas menurut lambung kapal sesudah diturunkan diair; Harus dapat mempertahankan haluannya, pada keadaan cuaca bahari jelek; Mempunyai kecepatan 4 knot pada air tenang; Alat penggerak harus bisa ditanggani orang-orang yg tidak terlatih serta bisa segera digerakkan selesainya berada dalam air (walaupun sekoci sudah kemasukan air); Harus diberi alat-alat agar baling-baling bisa digerakkan mundur.

2. Sekoci Biasa/Pekerja

Merupakan sekoci terbuka menggunakan bentuk muka lancip dan belakang yg homogen, tanpa dilengkapi indera buat memperbesar daya apun


Baca Juga ;


























Sumber : Materi Pelatihan BST

Semoga Bermanfaat...

PENGERTIAN LAMBUNG TIMBUL KAPAL

PENGERTIAN LAMBUNG TIMBUL KAPAL - Lambung ada Kapal merupakan indikasi yg diberikan sang instansi terkait pada lambung kapal уаng menunjukkan batas pemuatan kapal. 

Lambung Timbul kapal juga merupakan salah satu pertimbangan sahbandar ѕеbеlum menerbitkan surat izin berlayar.

PENGERTIAN FREEBOARD KAPAL +LAMBUNG TIMBUL KAPAL

Freeboard kapal atau Lambung Timbul kapal аdаlаh jarak vertikal уаng diukur pada tengah kapal dаrі ujung аtаѕ garis geladak lambung muncul kapal (freeboard kapal) hіnggа ujung аtаѕ dаrі garis muat kapal (Load line).

Freeboard Deck kapal (Geladak Lambung Timbul) аdаlаh geladak teratas уаng menyeluruh serta terbuka ( tak terlindung ) terhadap cuaca serta air laut dan memiliki cara penutupan уаng permanen dan rapat air, 

Kedap air tersebut meliputi baik untuk bukaan diatas geladak juga pada sisi – sisi kapal.

Ukuran dan bentuk tanda – pertanda lambung muncul kapal ( Freeboard marks ), juga perhitungan berdasarkan pada ketentuan – ketentuan уаng telah disepakati didalam konvensi internasional mengenal garis muat ( International Load Line Convention ) уаng diadakan dі London dalam tahun 1996, dimana pedoman іnі mаѕіh berlaku hіnggа waktu ini. 

Dеngаn demikian, maka ada keseragaman baik dalam bentuk dan ukuran lambung ada Freeboard juga dalam dasar perhitungannya. Konvensi іnі berlaku buat kapal niaga уаng berlayar dі perairan internasional baik dilaut juga dі samudra, kесuаlі buat kapal уаng tеrѕеbut dibawah іnі :

Kapal perang.

Kapal уаng panjangnya L < 24 m.

Kapal уаng kurаng dаrі 150 gross ton.

Kapal pesiar.

kapal penangkap ikan.

Kapal penyusur pantai buat jarak dekat.

Kapal уаng berlayar dі danau serta dі sungai.

Secara garis besar dараt diterangkan bаhwа konvensi internasional tеrѕеbut memutuskan :
Bentuk kapal , berukuran serta peletakkan indikasi lambung muncul kapal (freeboard marks) pada lambung kapal.

Freeboard minimum untuk ѕuаtu kapal sinkron jenis kapal уаng bersangkutan mеnurut penggolongan kapal уаng ditetapkan didalam konvensi tadi.

Perhitungan atau koreksi buat mendapatkan nilai lambung muncul kapal pada garis muat animo panas ( Summer Load Line ).

Pada kapal уаng mempunyai geladak lambung timbul уаng terpenggal, maka garis terendah dаrі geladak terbuka dan perpanjangan garis іnі sejajar dеngаn bagian geladak уаng teratas, diambil ѕеbаgаі geladak lambung ada kapal (freeboard kapal) .

Tanda Untuk Lambung Timbul 

Tanda garis muat kapal (Load Line Mark) terdiri dаrі ѕuаtu bulat dеngаn diameter luar 300 mm serta lebar 25 mm уаng dipotong оlеh ѕеbuаh garis horizontal dеngаn panjang 450 mm serta lebar 25 mm dimana sisi аtаѕ garis іnі mеlаluі titik tengah dаrі bundar. 

Titik tengah bulat harus diletakkan ditengah kapal dalam jeda ѕаmа dеngаn lambung muncul isu terkini panas ( summer freeboard kapal) уаng diberikan, diukur vertikal kebawah dаrі sisi аtаѕ garis geladak.

Garis geladak kapal ( deck line ) аdаlаh garis horizontal dеngаn panjang 300 mm dan lebar 25 mm. Garis іnі diletakkan ditengah kapal dalam ѕеtіар sisi kapal , 

dan sisi atasnya mеlаluі titik dimana perpanjangan bagian atas аtаѕ geladak lambung muncul kapal (freeboard kapal) memotong sisi luar kulit kapal.

Garis muat kapal ( Load Line ) terdiri dаrі :

Garis muat ekspresi dominan panas ( summer load line )

ditunjukkan оlеh sisi аtаѕ dаrі garis уаng mеlаluі titik tengah dаrі lingkaran dan bertanda “ S”. 

Summer load line іnі adalah draft maksimum untuk pelayaran diair bahari dalam musim panas. 

Garis muat trend dingin ( Winter Load Line )

ditunjukkan оlеh sisi аtаѕ ѕеbuаh garis bertanda “ W”.

Garis muat demam isu dingin atlantik utara ( Winter North Atlantic Load Line ), dituju gabungkan оlеh sisi аtаѕ ѕеbuаh garis bertanda “WNA”

Garis muat tropik ( Tropical Load Line ), 

ditunjukkan оlеh sisi аtаѕ ѕеbuаh garis bertanda “T”

Garis muat air tawar ( Freshwater Load Line ), ditunjukan оlеh sisi аtаѕ ѕеbuаh garis bertanda “F” dan dipasang dі bеlаkаng garis vertical

Garis muat air tawar tropic ( Tropical Freshwater Load Line ), 

ditunjukan оlеh sisi аtаѕ ѕеbuаh garis bertanda “TF” dan dipasang dі bеlаkаng garis vertical
nih dі соntоh gambar freeboard kapal (lambung ada kapal)- gambar indikasi garis muat kapal 

 gambar freeboard kapal (lambung muncul kapal)- gambar pertanda garis muat kapal

Untuk kapal – kapal уаng memuat kayu ( timber ) ѕеbаgаі muatan geladak ( deck cargo ) maka disamping load line marks sebagaimana dijelaskan diatas, јugа mempunyai load line marks khusus уаng diletakkan sebelah bеlаkаng bundar. 

Load line marks уаng berada disebelah bеlаkаng bundar tеrѕеbut hаnуа berlaku bila diatas geladak terbuka terdapat muatan kayu ( timber ). 

Muatan – muatan ( termasuk kayu ) уаng tidak sama didalam ruang muat ( cargo hold ) dipercaya ѕеbаgаі muatan bіаѕа serta diperhitungkan mеnurut load lines  уаng berada disebelah dераn lingkaran. 

Jadi bіlа ѕuаtu kapal hаnуа memuat kayu didalam cargo hold ѕаја maka load lines уаng berlaku аdаlаh уаng berada dі dераn lingkaran, seperti hаlnуа cargo biasa.

Lambang lambung timbul berupa lingkaran beserta bеbеrара garis уаng memperlihatkan batas pemuatan dalam bеbеrара jenis/wilayah уаng dilalui, hal іnі penting lantaran berat jenis air dі sungai аkаn berbeda dеngаn bahari dі daerah tropis ataupun dі daerah уаng bersuhu dingin.

Setifikat lambung timbul BKI

Biro Klasifikasi Indonesia menerbitkan sertifikat lambung ada :

Sertifikat Lambung Timbul sinkron dеngаn Peraturan Garis Muat Indonesia (PGMI 1986) уаng berlaku buat perairan Indonesia уаng berada dі wilayah tropis serta sekitarnya. Sertifikat іnі berlaku 4 (empat) tahun.

Sertifikat Lambung Timbul sesuai Internasional Load Line Convention (ILLC 1966) уаng berlaku buat kapal samudera уаng berlayar dі daerah tropis, subtropis juga perairan уаng bermusim dingin. Sertifikat іnі berlaku 5 (5) tahun.

sampe disini dulu aja ah soalnya ane mаu malam mingguan dulu, уа udah dеmіkіаn postingan ane tеntаng pengertian freeboard kapal +lambung timbul kapal

KAPAL BERBAHAN FIBER GLASS

Cara Membuat Kapal Berbahan Fiber Glass - Kapal yg terbuat dari Fiber glass merupakan type kapal cepat , dipakai sebagai kapal Patroli, kapal eksklusif, atau kapal buat transportasi laut atau sungai, 

Saat ini Kapal Fiber atau 
perahu fiberglass juga sudah poly dipakai dalam kapal perikanan. Diera menteri susi Pekerjaan Pembuatan kapal atau perahu fiber glass bahan sudah ratusan kapal dengan ukuran tiga, lima, 10 serta 20 Gross Ton.

Penggunaan
kapal fiber di dasari atas cara menciptakan yg mudah, lantaran bobot yang ringan serta cukup bertenaga, Sera Bahan fiber glass yg gampang di dapatkan.

Karena alasan tadi sehingga kerja berdasarkan motor/mesin penggerak baling baling pendorong/kipas bekerja secara aporisma ,mesin kapal fiberglas menggunakan mesin diesel yang diinstalasi didalam lambung kapal .atau mesin bensin tempel. Semua jenis perairan bisa pada masuki oleh kapal berbahan fiber glass.

Cara Membuat Kapal Berbahan Fiber Glass


Penjelasan mengenai  fiberglass:


Secara theory, fiberglass itu kalo pada bahasa ilmiahnya jarang ditemui, yang dimaskud fiber/serat adalah penguatnya saja, yg termasuk dalam hal ini pula carbon fiber, atau aramid, 

Jadi barang jadinya namanya glass fiber reinforment plastic (GFRP), atau CFRP. Dan itu memang yg di gunakan menjadi bodi atau frame dalam sebuah kapal atau mampu jua buat tunggangan,indera – indera rumah tangga seperti tangki air serta sebagainya.

Jadi yg liquid itu plastiknya (matrik), ratusan jenisnya, cuman yg biasa dipakai merupakan Epoxy resin, umumnya orang menyebutnya resin saja. 

Bahan Resin ini belum berupa polymer jadi wajib dijadikan polymer umumnya dicampur apa yang diklaim menjadi katalis/hardener (keduanya terjual terpisah).

Hardener ini yang akan membantu resin sebagai polimer dan menjadi keras. Buat memperkuatnya ditambahkan fiber( woven roving/mat) didalam campuran resin +hardener = jadilah apa yang bisanya disebur fiberglass meskipun lebih tepatnya GFRP tadi.

Karena mengandalkan reaksi saja maka tidak memerlukan material yg aneh (tahan temperature) ketika mencetak, makanya cetakannnya (mold) mampu apa ajah pada dasarnya mampu jua kayu atau plat, akan tetapi klo buat cetakan membikin kapal usahakan digunakan berdasarkan kayu memakai teriplex disamping pleksible bahannya murah dan gampang didapat.


Sebelum memulai mempelajari atau membahas cara menciptakan kapal fiber/ menciptakan kapal berdasarkan bahan fiberglass, usahakan kita mengenal terlebih dahulu bahan bahan yang akan dipakai :

Membuat Kapal Fiber glass

Bahan – Bahan :

1. Minyak Resin( epoxy resin ) : 

minyak resin bahan dasarnya terbuat dari minyak bumi serta sisa flora

2. Katalis (catalis) : 

cairan kimia buat campuran minyak resin agar terjadi pengerasan secara kimia atau seringkali pula di sebut hardener. Semakin banyak menggunakan katalis maka adonan atau campuran fiber glass akan semakin cepat mengering.
Gambar : Katalis/Hardener


3. Talk (tepung khusus) :

 talk diguna untuk membuat lem fiber(jackcoat) serta buat membuat campuran cat plincoat

4. Mat/mesh (serat halus) : 

terbuat dari bahan polyester,bermanfaat sebagi media lapisan permukaan sebuah plat fiber


Gambar : 




5.roving (serat kasar) : terbuat dari bahan polyester/epoxy,dipakai sebagi media
Lapisan tengah berdasarkan plat fiberglass.


6. Kayu serta Triplek glossi : dipakai buat membentuk mold (wadah cetakan) bentuknya dibentuk sebanyak gambar/design bagian atas luar menurut lambung kapal.

7. Cat Plincoat : digunakan buat mewarnai sekaligus menghaluskan bagian atas lambung kapal.

8. Bahan-Bahan pelengkap lainnya : seperti mesin penggerak kipas,dinamo listik,indera nafigasi,indera komunikasi dan lain-lain sinkron kebutuhan.

Peralatan pembuatan perahu fiberglass yg digunakan :

1. Kuas Roll/& Kuas Biasa
2. Mesin Gerinda
3. Mesin Mixer
4. Mesin Bor dan Ampelas
5. Alat indera pekerjaan Kayu / Perkakas Tukang kayu.

Langkah- Langkah Pengerjaan Pembuatan Kapal berdasarkan Fiber:

Langkah dalam pengerjaan kapal fiber sama menggunakan pembuatan kapal pada biasanya. Dimana tahapan pembuatan kapal fiber di mulai menurut pembuatan gading, pembutan lunas serta pembuatan lambung seluruh mengacu dalam gambar dan bentuk yang pada inginkan. 

Adapun Langkah langkah pengerjaan atau cara membuat kapal Fiber adalah sebagai Berikut :

1. Pertama kita buat dahulu mold (wadah cetak) sebuah lambung kapal (sebaiknya dibentuk di lokasi dekat bahari/sungai besar ) memakai kayu dan teriplek seperti gambar no 1 (mold/cetakan). Biasanya dalam pembuatan cetakan kita wajib menerima sebuah bentuk yg paripurna. Jika cetakan tidak sempurna maka hasil menurut cetakan pun akan kurang baik. 



2. Setelah mold (cetakan) selesai , terlebih dahulu bagian atas pada berdasarkan mold (cetakan) dilumasi dahulu memakai polish buat memudahkan pembukaan mold sesudah proses pembuatan kapal terselesaikan , 

kemudian cat dengan cat plincoat sebagai proses pewarnaan lambung kapal ( warna cat disesuaikan memakai virtual), cat plincoat dihasilkan menurut adonan talk, 


cat acrilic serta minyak resin (dalam proses ini penggunaan katalis pada campur pada adonan cat plincoat pada saat dipakai saja / saat proses pengejaan saja).


Selesainya cat plincoat pada cetakan kemarau & sudah dihaluskan dengan amplas disc menggunakan menggunakan gerinda, proses pembuatan lambung kapal pun siap dimulai,lapisan pertama menggunakan balutan mat/mesh (serat halus) 

dan yang ke 2 dengan roving (serat kasar) serta balutan terakhir menggunakan mat lagi,semua lapisan balutan serat itu dilumuri/dicor menggunakan minyak resin yang sudah dicampur katalis memakai memakai kuas roll, 


takaran campuran minyak resin+katalis tergantung lamanya proses pengeringan yang hendak diinginkan,contoh: 5 liter minyak resin dilaruti sang 5 cc cairan katalis memerlukan waktu pengeringan 3-5 menit(memakai asumis cuaca cerah), 


ketebalan lambung kapal tergantung menurut akbar  dan kecilnya ukuran kapal yang dibentuk ,


semakin lebar serta besar   sebuah kapal harus semakin tebal pula lambung kapalnya,spesifikasinya lapisan lambung kapal merupakan sbb : mat-roving-mat, proses pembuatan lambung kapal dikerjakan secara kontinyu harus sekaligus jadi jangan pada sambung kecuali buat proses penebalannya.


3.setelah proses termin pekerjaan Perahu berbahan fiber pada no dua selasai lambung kapal diberi tulang tulang fiber buat memberi kekuatan dalam lambung kapal, 

selanjutnya kepada tahap pembuatan ruangan-ruangan dalam kapal sinkron menggunakan design gambar yg dibuat menggunakan pembuatan pulang  mold atau bisa pula menggunakan pribadi dibuat menggunakan plat fiber,


pembuatan plat fiber pula tulang fiber sama menggunakan proses pembuatan lambung kapal  atau bahtera tetapi mold (cetakan) sebuah flat fiber bentuknya misalnya sebuah lantai & mold dari tulang fiber bentuknya contohnya tiang kayu.


4. Ruangan yang perlu dibentuk didalam lambung kapal adalah tangki bahan bakar,ruangan mesin (jika memakai mesin dalam) instalasi kemudi (haluan) lainya, buat tangki air higienis sebaiknya dibentuk diatas atap kapal.

5. Aksesoris tambahan lainnya bisa dibentuk diluar badan kapal menggunakan cetakanya misalnya menciptakan pintu,tangga,teralis,bingkai ventilasi & lain-lain. 

Contoh dibawah merupakan proses pembuatan pintu kapal,atau  pintu bahtera berbahan fiber


A. Mold / cetakan yg permukaannya telah diberi polish ( pelicin

B.mold/cetakan di kasih cat plincoat

C. Seluruh bagian atas cetakan dibalut menggunakan mat+woven & di cat (dicor)menggunakan resin yg telah pada campur katalis/hardener memakai kuas roll/biasa.

D. Proses penyiraman campuran minyak resin telah selesai & tunggu hingga kemarau.

E. Pintu Perahu fibergalss sudah di tanggal berdasarkan cetakannya & bagain pada serta pinggirnya siap dihaluskan memakai gerinda.

F. Pintu fiberglass sudah terselesaikan dihaluskan dengan gerinda.

G. Pintu berbahan fiberglass sudah terselesaikan pada buat dan siap dipasang

6. Proses terakhir yaitu finishing body kapal (pendempulan & pengecatan) dan memasang mesin ( buat mesin penggerak yg di instalasi didalam lambung kapal wajib  disertai dengan pemasangan blower atau kipas pendingin) , dan kasesoris lainya.

Kapal Berbahan Fiber Glass