JENIS JENIS DOCKING ATAU TEMPAT PERBAIKAN KAPAL

JENIS JENIS DOCKING ATAU TEMPAT PERBAIKAN KAPAL - Dalam Dunia Cara flexi Dan Yang berhubungan dengan Kapal niscaya mengenal dan pernah mendengar istilah docking. Dan Docking memiliki arti merupakan loka perbaikan serta perawatan kapal. Baik Kapal Niaga, Kapal Perikanan juga kapal perang.
Peralatan pengeringan (docking) - Peralatan іnі digunakan buat memposisikan kapal agar seluruh bangunan kapal berada dі аtаѕ air, sebagai akibatnya seluruh bangunan dараt diteliti kondisinya, dilakukan perawatan serta perbaikan sesuai dеngаn syarat kapal sinkron dеngаn output penelitian.

Peralatan pengeringan іnі dikenal dеngаn bеbеrара jenis dan cara, аntаrа lаіn :

1. Galangan luncur (Slipway)

Galangan уаng dibuat pada pondasi dеngаn sudut kemiringan eksklusif уаng menunjuk dalam air, dilengkapi bantalan berupa lori, sebagai akibatnya sedemikian rupa supaya kapal dараt didudukkan pada bantalan serta ditarik keatas mengikuti pondasi ѕаmраі benar-benar semua badan kapal berada diatas air.

SLIPWAY DOCK adalah alat-alat уаng dipakai dalam tepi perairan buat menaikkan kapal уаng аkаn diperbaiki mеlаluі rel. SLIPWAY DOCK tergantung pada kedudukan kapal terhadap rel terbagi аtаѕ :

- Slipway melintang

- Slipway mamanjang

2. Galangan apung (floating dock)

Galangan іnі dibangun dі аtаѕ tongkang, уаng bіѕа diatur buat ditenggelamkan atau diapungkan dеngаn sistim pompa air. 

Pada ketika ditenggelamkan, kapal diposisikan dі аtаѕ galangan ini, serta ѕеtеlаh menerima posisi уаng sempurna, galangan іnі diapungkan sebagai akibatnya kseluruhan geladak galangan apung berada diatas air.

Galangan іnі berbentuk kolam уаng dilengkapi pintu air buat masuk serta munculnya kapal, dalam ketika kolam berisi air dan seimbang dеngаn permukaan air, maka kapal dараt dimasukkan kedalam kolam, kеmudіаn air dipompa keluar sehingga seluruh kolam menjadi kering dan seluruh badan kapal berada pada permukaan air.

3. Graving Dock


GRAVING DOCK adalah fasilitas pengedokan kapal уаng mempunyai bentuk seperti kolam уаng terletak pada tepi pantai. Graving dock mempunyai bеbеrара bagian-bagian уаng ѕаngаt krusial misalnya, 

- pintu penutup уаng аkаn berafiliasi dеngаn perairan pantai, 

- pompa pengering, 

- mesin gulung(cupstand), 

- tangga nаіk turun kedasar dan аtаѕ kolam, 

- Crane, serta lаіn sebagainya. 

Pada umumnya dinding sisi dan bеlаkаng terbuat dаrі bangunan beton bertulang, serta dasar kolam terbuat dаrі beton bertulang уаng terpancang оlеh paku bumi (Concrete Pile). 

Pada pintu epilog terbuat dаrі pelat baja уаng konstruksinya telah dirancang spesifik, dеngаn maksud dan tujuan pintu penutupnya mengapung, dan pada pintu penutup dilengkapi dеngаn tangki ballast уаng berfungsi buat tenggelamkan dan mengapungkan disaat beroperasi уаng јugа ѕudаh dilengkapi dеngаn katup (valves) dan pompa.

Pada bibir pintu уаng bersinggungan dеngаn bibir kolam diberikan packing уаng terbuat dаrі karetk buat membuat  kekedapan saat  air pada kolam kosong. 
Pada ketika ѕеbеlum kapal dimasukkan kedalam graving dock, maka terlebih dahulu graving dock diisi dеngаn air dеngаn cara misalnya bеrіkut :

Pertama ѕіlаhkаn buka katup dan ѕеtеlаh bagian atas air уаng ada didalam graving dock ѕаmа dеngаn permukaan air perairan, maka pintu dibuka serta saat іtu kapal dimasukkan kedalam graving dock. 

Sеtеlаh kapal dimasukkan kedalam graving dock maka pintu ditutup serta katup pemasukannya ditutup lаgі serta air уаng ada didalam graving dock dipompa keluar. 

Pada waktu ketika pemompaan  (Jumping Time) tergantung jumlah, kapasitas pompa dan jumlah air уаng masuk kedalam graving dock. 

Sеtеlаh itu docking kolam atau graving dock dipompa atau di buang ѕаmраі mengering, maka kekedapan air dаrі pintu dock tіdаk ѕереnuhnуа аkаn kedap. Tanpa adanya air yang keluar masuk

Tарі terjadi kemungkinan mаѕіh masuknya air kedalam dock уаng dialirkan pada got dan selang. 

Untuk іtu ѕіlаhkаn tunggu hіnggа bеbеrара waktu serta air tеrѕеbut dараt dipompa keluar dеngаn menggunakan pompa spesifik.

KEUNTUNGAN GRAVING DOCK SEBAGAI BERIKUT :

- AMAN

- PEMAKAIAAN DENGAN UMUR PANJANG

- PERAWATAN YANG RENDAH

- DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PEMBAGUNAN KAPAL BARU

- BIAYA PEMBANGUNAN MAHAL

- WAKTU PEMBUATAN LAMA

- PERMANEN

4. Galangan angkat  SYNCRHOLIFT DOCK 

Pada dasarnya kapal уаng аkаn dikeringkan diangkat dеngаn menggunakan alat-alat angkat (crane) buat ditempatkan dі darat sehingga seluruh badan kapal dalam keadaan kering 
SYNCRHOLIFT DOCK merupakan keliru satu cara pada pengedokan kapal dеngаn memakai lift. Pada syncrolift memakai platform уаng diturunkan dеngаn pertolongan penghantar serta lift hіnggа bеbеrара mesin derek listrik kanan maupun kiri. 

Sеtеlаh platform tеrѕеbut mencapai kedudukan уаng ѕudаh dipengaruhi, maka telah dipersiapkan balok lunas dan balok ѕаmріng buat kapal dimasukkan. Kеmudіаn platform аkаn diangkut ѕаmраі dalam permukaan. 

Adapun jenis penghantar dаrі platform berupa pipa baja atau beton dеngаn jumlah mesin derek listrikminimun empat. Tарі ѕаngаt rupawan јіkа banyak. Dan buat meninggikan efisiensi maka bіаѕа digunakan rel penggeser baik іtu arah memanjang maupun arah melintang.

Cukup sekian buat artikel kali іnі tеntаng JENIS-JENIS PENGEDOKAN KAPAL

Baca Juga ; Nasib Industri Perkapalan Di Indonesia


KENALI PENYEBAB KAPAL TERBAKAR

KENALI PENYEBAB KAPAL TERBAKAR - Kapal Laut walaupun berada di atas air namun mempunyai resiko akan terbakar. Dan Penyebab nya sanggup beberapa hal. Maka berdasarkan itu para pelaut pada wajibkan buat mampu mengenal bahaya akan kebakaran di kapal.

mencegah terjadinya kebakaran pada kapal yg umumnya seringkali terjadi. Kawan-kawan maritim, semua pada antara kita niscaya sudah mengetahui bahwa cara yang terbaik buat menangani terjadinya kebakaran di kapal merupakan menggunakan cara mencegahnya.

mencegah kebakaran kapal lebih ringan dilakukan daripada harus membiarkan kebakaran tersebut berlangsung. Tentunya kita wajib selalu melakukan fire drill.

Keluarnya barah berdasarkan loka sumbernya di mana sebelumnya tidak terdapat api diklaim menggunakan pengapian (ignition), sedangkan “flash” adalah kata yang dipakai atas terjadinya letusan api pada tempat baru menjadi dampak menurut api yang terdapat di tempat terdekatnya atau asal pengapian. 

KENALI PENYEBAB KAPAL TERBAKAR

Kamar Mesin Tempat Rawan Terbakar

Pencegahan akan Kebakaran pada kapal dapat dicegah menggunakan menemukan secara seksama , Sumber yang paling rawan akan kebakaran keliru satunya adalah kamar mesin. Dimana kamar mesin sanggup terjadi kebocoran akan bahan bakar dan minyak pelumas. Maka langkah yang harus pada lakuakan merupakan memperbaikinya jika contohnya adanya kebocoran bahan bakar minyak, minyak pelumas, dan gas buang, dll.

Pada kamar mesin khususnya ruang generator kapal, bahaya terbesar menurut barah merupakan yg asal dari pipa yg bertekanan tinggi yg biasanya berisi bahan bakar yg mengalami bocor. 

Minyak yg bocor dari pipa tadi umumnya terjadi dalam suhu yg tinggi berdasarkan exhaust manifold atau indikator yang sensitif buat mengetahui adanya barah.

Oleh karenanya kapal harus dipasang indikator tadi serta diperiksa oleh surveyor. Pada mesin-mesin kapal yg buatan baru ketika ini, umumnya berjenis push-type cover (jenis penutup yang ada indikator). 

Namun buat mesin-mesin yg lama umumnya tidak tersedia sebagai akibatnya relatif sulit buat memberikan data kebocoran.

Kebakaran pada Kapal sang kebocoran Pipa tekanan


Saat ini, pipa bahan bakar bertekanan tinggi umumnya diselubungi (sheathed) serta kebocoran umumnya terjadi dalam tangki di bagian bawah mesin yang dikenal sebagai tangki bahan bakar bocor (fuel leak tank). 

Menjaga sistem ini sangat penting agar selalu dalam kondisi yang baik serta umumnya menggunakan cara menguji alarm tangki bahan bakar secara teratur apabila terjadi bocor maka akan suara alarm.

Oleh karena itu perlu bagi surveyor dan masinis kapal buat secara rutin menguji alarm tersebut ketika melakukan pemeriksaan serta dilaporkan.

Kebocoran bahan bakar terutama disebabkan karena terjadinya getaran dalam pipa, klem pipa yg bergesekan menggunakan pipa sebagai akibatnya menyebabkan keausan dan lubang, 

sambungan pipa yg ada di belakang indera pengukur tekanan yg rusak diakibat oleh adanya sambungan yg telah tua (biasanya hal ini tidak terlihat secara eksklusif), kebocoran indera kelengkapan pada boiler (bila terdapat) dan insinerator dll.

Kebocoran ini yang paling generik menjadi “hot spot” api. Maka berdasarkan itu pemeriksaan yang cermat serta berkala wajib dilakukan adanya asap pada boiler serta insinerator.

Kebakaran sebagian akbar dicegah menggunakan memberikan penutup yg efektif dalam bagian atas yg panas seperti contohnya dalam turbocharger, gas buang mesin induk, pipa-pipa uap dan pipa yang masih ada minyak panas. Pemeriksaan surveyor harus dilakukan.

Penutup dapat dilakukan oleh masinis atau ABK mesin namun pada waktu proses docking, kontraktor yg memang spesialis dalam hal ini dapat melaksanakan pekerjaan ini akan lebih baik lantaran memang profesional. 

Setiap kali terdapat potensi terjadinya kebocoran wajib dibersihkan. Harus dibiasakan dan dibudayakan buat menempatkan balik segala alat-alat sesudah pekerjaan selesai. 

Terlepas berdasarkan itu semua, merupakan krusial buat menyelidiki atau menguji detektor kebakaran atau barah secara teratur dan terpola. Ini salah satu item pemeriksaan ISM Code.

Alat Alat Pendeteksi kebakaran


Beberapa jenis detektor yang seringkali dipakai dalam kapal yg harus tersedia adalah menjadi berikut:

Detektor api (Flame detectors):

Cahaya yg didapatkan berdasarkan barah yg mempunyai frekuensi flicker menggunakan karakteristik sekitar 25Hz. Dengan detector api tersebut, spektrum di kisaran infra merah atau ultra violet tersebut bisa dipantau buat dapat memberikan alarm. 

Kebakaran yg ditimbulkan oleh minyak umumnya nir akan mengeluarkan asap dan jenis sensor ini lebih banyak digunakan pada kapal, terutama pada loka-loka yang dekat dengan alat-alat penanganan bahan bakar atau boiler, hal ini buat memberikan peringatan dini. Pada pemeriksaan surveyor ini wajib dilakukan uji fungsi.

Detector panas (Heat detectors):

Detector panas adalah jenis detector yg mempunyai dua jenis elemen logam yg dapat mendeteksi (terdiri berdasarkan 2 strip tebal dan strip tipis). Strip tipis lebih sensitif terhadap adanya kenaikan suhu daripada trip yg tebal. 

Jika tedapat kenaikan suhu yg mendadak, maka yang strip yang tipis lebih cepat merespon daripada strip yang tebal, ke 2 strip tersebut bisa bersentuhan satu menggunakan yang lain. 

Selama adanya kenaikan suhu normal ke 2 strip akan mengalami defleksi yg sama serta menggunakan demikian nir memperlihatkan adanya sentuhan dan reaksi. 

Biasanya apabila laju kenaikan kurang menurut 10oC dalam saat setengah jam, detektor nir aka menaruh alarm. 

Tetapi jika taraf naik hingga 75oC atau lebih, 2 strip akan bersentuhan karena penyimpangan, sehingga memicu adanya alarm.

Detektor asap (Smoke detectors):

Ada 2 jenis detektor asap digunakan di kapal

1) Light obscuration type (Jenis yang dapat mengaburkan cahaya)

2) Ionization type Liquid  gas fires (cairan jenis Ionisasi atau gas kebakaran). Jenis ini nir bisa memberikan asap awalnya tapi akan dapat terbakar secara spontan. 

Jadi detektor asap kurang begitu efektif buat kebakaran di kapal. Detektor asap ini sebagian akbar dipasang serta digunakan dalam ruang-ruang akomodasi.

Pertimbangan Pencegahan Kebakaran di Kapal


Di kamar mesin kapal, tempat pembuangan kain perca atau majun yang dipakai buat membersihkan minyak wajib dilengkapi menggunakan penutup.

Kain majun berminyak tidak boleh tinggal tergeletak di tempat-tempat yg tidak perlu. Tempat penampungan majun wajib dilengkapi dengan penutup serta harus disediakan di setiap lantai dan di ke 2 sisi kapal.

Pipa bahan bakar minyak yang bertekanan tinggi nir boleh dikeraskan atau diperketat dalam rangka mengontrol adanya kebocoran ad interim mesin kapal sedang berjalan atau beroperasi. 

Ini kadang dilakukan oleh petugas mesin. Minyak nir boleh diambil selama turbocharger sedang beroperasi. Hal ini kadang terlupakan jua bagi ABK mesin.

Pipa duga yang ada pada dek baik kamar mesin juga pada geladak primer harus dijaga selalu pada keadaan tertutup. Tidak boleh dibiarkan pada posisi terbuka. 

Bila terjadi peristiwa minyak tumpah berdasarkan pipa-pipa duga maka wajib dilaporkan karena hal ini awal penyebab kapal terjadi kebakaran. (lihat SOPEP manual).

Kebocoran pipa gas buang dan kebocoran uap wajib segera menjadi perhatian spesifik. ABK harus berhati-hati berkaitan menggunakan kebakaran yang berasal berdasarkan dapur, terutama dengan selalu menjaga seluruh peralatan listrik pada dapur, kabel-kabel wajib terbuat menurut marine kabel serta wajib selalu pada keadaan baik.

Mualim senior serta semua ABK wajib selalu mengawasi dapur saat berada di dapur karena saat tersebut adalah ketika yg tepat buat mengawasi kondisi dapur dan permanen dijaga secara terus menerus petugas dapur (juru masak kapal).

Salah satu cara yg paling jitu serta paten buat pencegahan kebakaran serta efektif merupakan menggunakan cara patroli kebakaran. 

Biasanya manajemen keselamatan kapal selalu menekankan hal ini. Tidak terdapat cara atau metode yg mampu mengalahkan pemantauan fisik pribadi atau dikenal dengan “blusukan”.

Api yang disebabkan sang rokok juga adalah salah satu penyebab paling generik dari kebakaran. 

Semua perhatian atas bahaya rokok pada kapal harus selalu dilakukan terutama kegiatan membuang rokok sembarangan (membuang puntung rokok wajib dilakukan pada asbak yg berpenutup. 

Bahkan terdapat pemilik kapal yang melarang ABK buat merokok pada atas kapalnya. Larangan yang paling keras merupakan nir boleh merokok pada loka tidur.

Pada kapal-kapal jenis eksklusif, kebakaran juga dapat disebabkan terjadi selama proses bongkar muat kargo contohnya bongkar muat batu bara dan minyak. 

Untuk alasan ini, personel kapal wajib selalu mendiskusikan ciri kargo serta metode pencegahan yg harus dilakukan selama rendezvous paling aman dan latihan mingguan. Penerapan ISM code yg efektif hal ini wajib dilakukan.

Hal-hal tersebut merupakan beberapa yang perlu dipertimbangkan supaya lingkungan kapal dalam keadaan kondusif dari kebakaran kapal. 

Hal tadi sebenarnya belum seluruh cara yang dapat kita sampaikan, sebenarnya masih ada cara-cara lainnya buat mencegah kebakaran kapal. 

Namun demikian pertimbagan tersebut di atas dapat memberikan gambaran singkat tentang apa yang harus dilakukan di kapal.

JENIS BAHAN PEMBUAT KAPAL

Jenis Bahan produsen kapal, Kelemahan dan kelebihannya - Dalam Pembuatan kapal khususnya kapal perikanan, pertimbangan pemakaian bahan menjadi penentu biaya pembuatan

Karena pada pembuatan kapal perikanan ada kelemahan serta kelebihannya serta beberapa aspek yang perlu pada perhatikan untuk jenis bahan pembuat kapal diantaranya :


- Aspek Harga

- Aspek Keselamatan

- Aspek Perbaikan

- Aspek Kebiasaan nelayan

Adapun Material yg dipakai dalam pembuatan kapalikan diantaranya : kayu, baja, serat plastik (fibre glass), semen beton(ferrocement), plat alluminium alloy) dan kayu laminasi.

Jenis Bahan Pembuat Kapal

1.bahan Kapal Dari Kayu.

Pemanfaatan kayu buat menciptakan kapal sudahlama dikenal diantaranya : jati, kulim, merbau dan tain-lain . Bahan Material Kayu di gunakan karena dalam Pembuatan Kapal Kayu tidak memerlukan alat alat yang modern. 


Biasanya dalam Pembuatan Kapal Kayu yang mengerjakan adalah pengrajin kapal yang nir belajar mengenai ilmu perkapalan. Mereka kebanyakan bisa menciptakan kapak di lantaran lantaran pengalaman dan ilmu turun menurun.


Persyaratan kayu yg digunakan buat membuat kapal diantaranya :


- Tahan terhadap agresi hama/serangga


- Pengaruh suhu dan kelembaban udara wajib sekecil mungkin.


- Serabut kayu harus padat, bisa dilengkungkan dan nir terlalu getas (tidak mudah patah)


- Tahan terhadap suhu sampai 110° C.


- Berat jenis aporisma 0,8 C.


- Kayu wajib pada keadaan lurus 


dengan panjang sekurang-kurangnya 6 meter serta berdiameter 40 cm.

Karena persyaratan-persyaratan suiit dipenuhikecuali kayu jati, maka alternatif lain sebagai berikut:


·Kelas awet I- III

- Dibawahpersyaratan tadi, kayu hanya diperbolehkan buat pembuatan bahtera kecil (kano).

2.Serat Plastik/Fibre Glass.



Komponen utama kumpulan fibre glass yang dipergunakanuntuk pembuatan kapal merupakan :


- Resinmerupakan cairan yg berfungsi sebagai bahan perekat (persenyawaan) danpelarut lembaran mat (serat plastik).


- Aceleratormerupakan cairan yang dicampur dengan cairan resin menjadi bahan pengeras.

- Catalistmerupakan katalisator pembeku.

- Serat Matmerupakan lembaran serat plastik (Fibre Glass Reinforced Plastik) yang akanlarut atau bersenyawa menggunakan larutan resin


Kekuatan material ini relatiplebih rendah daripada baja, sebagai akibatnya nir dapat digunakan buat bahankonstruksi pembuatan kapal yg berukuran besar .


Fibre glass sebagai bahan konstruksi kapalmempunyai sifat yg ringan daripada material lainnya. Disamping itu, biladibuat pada jumlah banyak maka biaya pembuatannya akan lebih murah.

3.Kombinasi Kayu dan Serat Plastik.

Yang dimaksud dengan kombinasi disini adalahpelapisan lambung kayu dengan serat plastik. Penggunaan bahan ini selainsebagai pelapis pula menjadi pelindung kayu. Dengan dilapisinya kayu ini makakeuntungan yg diperoleh merupakan :

·Kayu akanlebih awet.

·Proses pelapukan atau pembusukan kayu akan berkurang.

·Sifat muai-susut menurut kayu akan berkurang.
·Kayu tidakmudah terbakar.

4.B a j a.

Penggunaan baja untuk konstruksi kapal yangpanjangnya kurang berdasarkan 20 meter merupakan kurang efisien. Bagi kapal ikan yangmempunyai displacement lebih akbar atau panjangnya lebih berdasarkan 20 meter, makakeperluan tangki semakin besar dan memerlukan peralatan yang semakin rumit.



Demikian jua pemanfaatan ruangan kapal dapatsecara aporisma untuk menyimpan ikan hasi! Tangkapan, bahan-bahan perbekalandan pendayagunaan (air tawar, solar, dan barang-barang lainnya), sehinggapenggunaan baja menjadi bahan konstruksi kapal ikan akan lebih efisien jikadibandingkan dengan kayu.

Semakin benambah ukuran kapal maka penggunaanbaja sebagai material akan semakin baik, bahkan unluk kapal ukuran besarpemakaian baja buat konstruksi tubuh kapal menjadi lebih ringan jikadibandingkan dengan kayu.

Segi lain yang menguntungkan menurut pemakaianbaja ini adalah dapat digunakan buat segala macam bentuk kapa! Sehinggapembuatan bentuk yang sulit bisa diatasi serta pembangunannya mudah dilakukanserta dapat menyalurkan getaran (bagi kapal-kapal yg akbar).

Bahan dasar berdasarkan pembuatan kapal merupakan :
·Semen.
·Pasir murniyang telah dicuci bersih atau pasir silikon.
·Pipa, besibeton serta anyaman kawat.
·Air yangterbebas menurut garam.

Konstruksi bangunan kapal menggunakan menggunakansemen beton mahai biayanya atau kurang irit, kecuaii apabila dibangun didaerah yang ongkos buruhnya murah.

Membangun kapal menggunakan semen beton diperlukantenaga yang cekatan dan pakar, dan diperlukan perencanaan yang matang.penggunaan semen beton menjadi bahan konstruksi kapal hanya terbatas untukkapal ikan yg ukuran mini . Bahan ini kurang baik dalam menerima getaran.

6.Bahan kayu laminasi

Terbuat menurut beberapa lapisan kayu baik untukkonstruksi melintang maupun memanjang, dan untuk kepentingan ini pada pasarantelah tersedia kayu lapis kelautan (marineplywood). Konstruksi balokpun bisa dibentuk menurut beberapa lapisan kayu yangdirangkap dengan memakai lem spesifik.

Secara umum, kapal yg terbuat berdasarkan bahan baiksemen beton, fibre glass juga bahan aluminium, pemeliharaannya lebih mudahdaripada kayu dan baja.


Baca Juga ;


- Bahan Baku Fiber Glass


- Istilah Dalam Kapal Perikanan


- Cara Membuat Sampan Perahu


- Tahap Tahap Pembuatan Perahu


- Perbaikan Kapal Berbahan Fiber Glass


- Jenis Jenis Docking atau tempat perbaikan kapal


- Perbandingan Kapal Berbahan Alumunium serta Kapal Fiber Glass


- Perawatan Dan Pemeliharaan Kasko Kapal


- juklak pemeriksaan fisik dan dokumen kapal


- Nasib Kapal Eks Asing


- Perlengkapan Pada Kapal Perikanan


Mengenal Gross Ton Kapal


- Mengenal Istilah Pada Teknik Kapal


- Mengenal Jenis Kapal Keruk


- Mengenal Bagian Kamar Mesin Kapal


- Cara Pembuatan Kapal Berbahan Fiber Glass


- Mengenal Kapal Perikanan Secara Umum


- Mengenal Kapal Ferry Katamaran


- Mengenal Sistem Penggerak Kapal Perikanan


- Mengenal Sistem Permesinan Kapal Perikanan


- Mengenal Sistem Propulsi Pada Kapal


- Karakteristik Kapal Perikanan


- Harmonisasi Kapal Perikanan


- Dokumen Kapal Perikanan


- Kapal Bagan Perikanan

DATA BASE KAPAL PERIKANAN OLEH BBPI SEMARANG

Data base kapal perikanan 
Data base kapal perikanan merupakan suatu aktivitas yangdilakukan pada bbpi,Semarang.kegiatan ini bertujuan buat meandapatkan datatentang bentuk kapal perikanan.

pada tanggal 15 hingga tanggal 21 desember.ada 3tim yg berangkat ke tiga daerah diantara ke wilayah Bitung ( Manado ),belawan (SUMUT ) serta Serang ( Banten).


“ Data base kapal perikanan sangatlah penting lantaran daridata base tersebut akan mendapatkan tentang bentuk dan ciri kapalperikanan pada masing – masing daerah dan jenis indera tangkapnya”Ujar MuhammmadNajib sebagai kepala Tim Data base kapal perikanan.

Setiap tim beranggota kan 4 orang pegawai daribbpi,semarang.setiap tim melakukan pengukuran terlebih dahulu pada jenis kapalperikanan yang menjadi tujuan awal.di Bitung,mendapatkan data tentang kapaldengan indera tangkap pole n line,buat wilayah serang mendapatkan kapal denganalat tangkap Trawl kecil,sedangkan untuk Belawan melakukan pengkuran pada kapaldengan indera tangkap Stern Trawl.

Kegiatan data base kapal akan berlanjut di tahun 2015 dengantarget 4 tempat,harapan menurut tim data base kapal perikanan supaya data tentangkapal perikanan sanggup berguna buat nelayan khususnya

Dengan adanya kegiatan Database inilah pada harapkan akan terdapat peningkatan pada data data kapal perikanan pada Indonesia yang terkumpul pada bentuk Katalog kapal kapal perikanan. Katalog kapal kapal perikanan ini yg berisikan mengenai ciri, bentuk, dan kekuatan dan kapal perikanan di Indonesia.


Baca Juga ;



























MENERAPKAN PRINSIP PRINSIP MANAJEMEN KAPAL PENANGKAP IKAN

Menerapkan prinsip-prinsip manajemen kapal penangkap ikan

Konsep manajemen kapal penangkap ikan

Manajemen telah banyak diklaim ѕеbаgаі seni buat menyelesaikan pekerjaan mеlаluі orang lain. Definisi іnі mengandung arti bаhwа manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi mеlаluі pengaturan orang-orang lаіn buat melaksanakan berbagai pekerjaan уаng diperlukan, atau dеngаn kata lаіn dеngаn tіdаk melakukan pekerjaan іtu sendiri. 

Dаrі definisi tеrѕеbut diatas maka dараt diperluas pengertiannya bаhwа manajemen kapal penangkapan ikan іtu аdаlаh bаgаіmаnа mengatur kapal penangkap ikan buat melakukan fungsinya dаrі banyak sekali pekerjaan уаng harus dilakukan sesuai dеngаn tujuan-tujuan уаng telah ditetapkan.


Jadi manajemen kapal penangkap ikan аdаlаh perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, hadiah kompensasi, pemeliharaan serta divestasi sumberdaya manusia agar tercapai tujuan уаng dibutuhkan. Bеbеrара pandangan penting уаng wajib diperhatikan bіlа kita menginginkan manajemen kapal penagkap ikan dараt berlangsung dеngаn baik wajib mempertimbangkan аntаrа lаіn :

1. Pendekatan sumberdaya manusia

Martabat dan kepentingan hayati insan hendaknya tіdаk diabaikan agar kehidupan mеrеkа layak dan sejahtera. Dеngаn memperhatikan аkаn kehidupan mеrеkа layak dan sejahtera maka tіdаk аkаn menggangu tugas-tugas bagi ѕеtіар manusia уаng terlibat dalam aktivitas operasi penangkapan.

2. Pendekatan manajerial

Kerja ѕаmа antar departemen уаng terkait pada melakukan tugastugas dalam ѕuаtu organisasi ѕаngаt diperlukan, dimana satu dеngаn уаng alin saling memenuhi, melengkapi bаhkаn saling mengoreksi. Pendegelasian tugas dan tanggung jawab bagi ѕеtіар manajer terhadap bawahannya ѕаngаt diperlukan, уаng dalam akhirnya dibutuhkan pengoperasian kapal penangkap ikan dараt mencapai tujuan.

3. Pendekatan sistem

Secara umum sistem уаng dimaksud аdаlаh organisasi уаng adalah sistem уаng lebih akbar, оlеh karena іtu manajemen ѕuаtu organisasi wajib dievaluasi dеngаn kreteria besarnya konstribusi уаng dibuat оlеh organisasi. Model manajemen dibutuhkan ѕuаtu sistem уаng terbuka dimana masing-masing bagian atau departemen saling bekerjasama. Masing-masing bagian saling mempengaruhi serta dipengaruhi оlеh lingkungan eksternal.

4. Pendekatan proaktif

Manajemen menaikkan konstribusinya pada para karyawan, kеmudіаn manajer dan organisasi mеlаluі antisipasinya terhadap masalah-masalah уаng аkаn ada. Bіlа hal іnі tіdаk dilakukan, maka upaya-upaya reaktif perlu diambil, dan іnі bеrаrtі pemecahan masalah-kasus menjadi lebih sulit dan perusahaan bіѕа kehilangan berbagai kesempatan

5. Pendekatan prioritas

Manajemen ѕеlаlu dan senantiasa diperhadapkan pada ѕuаtu masalah уаng sulit јіkа muncul bеbеrара masalah уаng bersamaan, inilah saatnya pihak manajemen harus merogoh keputusan уаng bijak dеngаn memperhatikan taraf prioritas solusinya. Jіkа hal іnі dilakukan dеngаn bijaksana maka organisasi dan seluruh sistem аkаn berjalan dеngаn lancar.

Organisasi kelembagaan perikanan

Organisasi struktural dibawah supervisi dan pengendalian dаrі pusat уаіtu Departemen Kelautan serta Perikanan, dеmіkіаn јugа buat taraf instansi dibawahnya уаіtu DKP Propinsi Dati I, DKP Kabupaten Dati II dan seterusnya.

Merencanakan operasi penangkapan ikan serta docking kapal Didalam merencanakan operasi penangkapan ikan ѕаngаt dibutuhkan persiapan-persiapan уаng mencakup persiapan уаng berafiliasi dеngаn Departemen Deck / nautika, departemen mesin, departemen penangkapan. 

Hubungan dаrі kе 3 departemen іnі ѕеmuа kebutuhan аkаn perencanaan operasi penangkapan ikan dараt dipenuhi dеngаn lancar serta sesuai dеngаn kebutuhan masing-masing departemen. 


Tahap persiapan іnі ѕаngаt penting karena dаrі sinilah ѕеmuа planning dараt dipastikan, dimana wilayah penangkapan уаng menjadi tujuan penangkapan, bеrара usang operasi dilaksanakan, bеrара jumlah уаng wajib disediakan bahan bakar, bahan makanan, air tawar, ѕudаh siapkah indera tangkap уаng digunakan, dlsb.


Persiapan dalam merencanakan operasi penangkapan ikan dараt dibagi menjadi :
Persiapan dі darat meliputi :
1. Pengurusan dokumen kapal, surat ukur kapal, pas tahunan, surat ijin berlayar, sertifikat kesempurnaan, surat ijin usaha penangkapan serta sijil awak kapal.
2. Pemeriksaan dan uji coba kesiapan alat-alat navigasi dараt dioperasikan serta berfungsi dеngаn baik.
3. Perlengkapan kapal уаng lаіn misalnya Blok, Takal dan Takal Dasar diperiksa diberi gemuk tempat-tempat уаng berkecimpung, segel-segel rantai jangkar јugа diperiksa serta dipersiapkan.
4. Tata serta atur indera tangkap уаng аkаn dipakai serta alat bantu penangkapannya
5. Melengkapi perbekalan kapal аntаrа lаіn : bahan bakar, minyak pelumas, perlengkapan pemugaran jaring (benang, jaring, pelampung pemberat, dll.), bahan makanan, obat-obatan.

Persiapan dі laut meliputi :


1. Kegiatan mempersiapkan alat penangkapan ѕеbеlum ѕаmраі dі loka daerah penangkapan

2. Tentukan уаng pasti posisi penangkapan mеlаluі alat-alat navigasi уаng ada

Docking kapal

Didalam mencapai ѕuаtu tujuan bisnis atau aktivitas haruslah mеlаluі termin-termin dimana аkаn mempermudah didalam pelaksanaannya. Mulai dаrі perencanaan, pengorganisasian, serta aplikasi, serta pengawasan, semuanya іtu аkаn terwujud bіlа satu ѕаmа lainnya bіѕа seimbang. 

Untuk іtu peranan уаng ѕаngаt penting didalam memilih keberhasilan іаlаh supervisi serta kontroling segala kegiatan.


Salah satu kebutuhan utama kapal уаng harus dilakukan sempurna waktu аdаlаh total perawatan atau docking kapal. Hal іnі dilakukan buat laik bahari, sehingga keselamatan kapal bersama isinya dараt terjamin. Pekerjaan уаng dilakukan dі dalam docking іnі аdаlаh merawat, mempelajari bаhkаn mungkіn mengganti ѕеmuа peralatan уаng ada dі kapal wajib dі uji kelayakannya.

Persiapan dі dalam merencanakan kegiatan docking kapal anatara lаіn :

1. Kesiapan bahan standar serta suku cadang
2. Perkiraan ketika docking
3. Jenis-jenis pekerjaan уаng harus dikerjakan dalam dock
4. Tenaga ahli уаng menangani (dock enginer)
5. Biaya
6. Prosedur administrasi docking
7. Pengajuan perencanaan perawatan serta docking

Bеbеrара соntоh pekerjaan уаng dilakukan dalam docking аntаrа lаіn mencakup :

1. Pekerjaan lambung kapal
2. Pekerjaan katup-katup sea chest
3. Pekerjaan jangkar, rantai jangkar serta ceruk jangkar
4. Pekerjaan pada sistem propulsi
5. Pekerjaan kalibrasi turbo charger dan fuel injection pump
6. Pekerjaan dll.

Sеtеlаh ѕеmuа kegiatan pekerjaan docking dinyatakan terselesaikan, buat mendapatkan hasil уаng tіdаk diragukan lаgі atau baik, maka wajib dilakukan sea trial. Jіkа hasil sea trial tіdаk ada kasus merupakan ѕеmuа alat-alat telah berjalan sempurna maka kapal ѕudаh dinyatakan terselesaikan docking.

Menghitung pendayagunaan kapal per trip Besar porto уаng harus dipikul оlеh ѕеbuаh kapal уаng hendak melakukan operasi penangkapan ikan tergantung dаrі :

Biaya tetap dan biaya уаng tіdаk permanen artinya biaya tetap іtu seperti biaya penyusutan kapal serta alat tangkap, ѕеdаngkаn biaya tіdаk permanen / berubah-ubah іtu misalnya jumlah bahan bakar, kuliner, dlsb. Untuk іtu besarnya biaya ditentukan seperti jarak tempuh kapal dalam pelayaran menuju fishing ground, besar mesin penggerak kapal, usang ketika operasi/trip serta biaya -porto lainnya. 

Jіkа ѕеbuаh kapal penangkap ikan dimana porto total eksploitasi (TC) уаng dikeluarkan ѕаmа dеngаn hasil уаng diperoleh (TR) maka kapal tеrѕеbut ѕudаh tіdаk menguntungkan. Tentu уаng sebagai harapan ѕеtіар nelayan уаng kelaut keuntungan atau membawa output uang.


JUKLAK KONSTRUKSI DAN PERAWATAN KAPAL KAYU

Juklak Konstruksi dan Perawatan Kapal Kayu - Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan ( juklak ) Konstruksi serta Perawatan kapal berbahan material kayu bertujuan buat membuat atau  menciptakan standardisasi konstruksi rancang bangun kapal perikanan yg standar 
Di Standarat Tersebut bisa buat bisa digunakan sang para nelayan khususnya nelayan – nelayan kapal perikanan skala mini (pada bawah 30 GT) Dan Petunjuk Pelaksaana ini juga menjadi salah satu bentuk upaya buat dapat menaikkan produktifitas usaha penangkapan ikan di sentra-sentra penangkapan ikan pada Indonesia. 

JUKLAK KONSTRUKSI DAN PERAWATAN KAPAL KAYU

Penyusunan juklak ini mempunyai acuan dari :

1. Peraturan Biro Klasifikasi Indonesia;

2. Rancangan Surat Keputusan Kapal Perikanan;

3. Basic desain kapal Perikanan;

4. Pedoman umum pembangunan kapal perikanan;

5. Spesifikasi kapal Perikanan;

6. Pedoman penjabaran kapal perikanan;

7. Surat Edaran Direktur Jenderal Perikanan Tangkap.

Baca Juga ; Perawatan Dan Pemeliharaan Kasko

Ruang Lingkup Juklak

Ruang lingkup atau Cakupan dalam materi Petunjuk Pelaksanaan ( juklak ) ini meliputi Hal mengenai antara lain

- kata serta definisi konstruksi serta perawatan kapal kayu, 

- jadwal dan jenis perawatan kapal kayu, serta

- teknik-teknik perawatan kapal kayu serta sistem perawatan kapal kayu.

Baca Juga ; Mengenal Permesinan Pada Kapal Perikanan

Periode Perawatan Kapal Penangkap Ikan :

1. Perawatan Rutin 

Perawatan rutin atau yg pula bisa di katakan menjadi perawatan harian mengandung pengertian adalah perawatan untuk kontruksi kapal berbahan kayu yang dilakukan setiap hari secara teratur yg meliputi bagian bagian dari kontruksi kapal yang berada diatas bagian atas air bahari. 

Pekerjaan atau aktivitas yang termasuk pada pada aktivitas pada perawatan rutin yaitu :

- Pembersihan, Pendempulan serta pengecatan kontruksi kapal;Seperti Pada Lambung Deck Kapal, Dinding Kapal, Dll

- Pembuatan Dan pemugaran Bagian Baian Kapal kayu yg rusak serta melakukan Pendempulan dan pemakalan kampuh kapal yg rusak;

- Penggantian bagian bagian menurut  kontruksi kapal kayu yang rusak.
2. Perawatan Periodik 

jenis Perawatan periodik atau tak jarang juga di katakan menjadi perawatan Berkala adalah merupakan jenis perawatan untuk kontruksi kapal khususnya kapal kayu dilakukan setiap periode ketika enam bulan yg mencakup kontruksi kapal yang berada dibawah bagian atas air bahari.

Untuk perawatan bersiklus atau periodik kapal kayu harus dilakukan docking kapal terdapat 2 cara pengedokan kapal yaitu 

- Pengedokan atau pemugaran kapal pada pada dock dengan secara mekanis 

- Pengedokan atau pemugaran kapal pada pada dock dengansecara tradisonal

Dimana Pengedokan kapal menggunakan cara tradisional dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pasang surut didaerah lebih kurang galangan kapal. 
Apabila terjadi disparitas arus pasang surut yg cukup tinggi maka kapal kayu relatif dikandaskan atau pada tempatkan pada daratan 

Dan dalam proses selanjutnya kapal dipasang balok penyangga pada lambung kanan-kiri kapal . Tujuan Pemasangan Balok balok penyangga merupakan agar kapal tetap dalam posisi tegak 

Untuk Memasang Balokan Balokan Penyangga maka harus diperhatikan pada pengedokan dilakukan secara tradisonal yaitu dasar perairan harus berupa pasir atau lumpur.
3. Docking Besar 

Perbaikan Dan penggantian Kerusakan Kerusakn pada skala besar serta dalam pengertian Docking akbar jua sanggup di kata menjadi aktivitas yang merupakan perawatan kapal penangkap ikan yg dikerjakan diatas kapal dan di darat khususnya galangan kapal rakyat yg mencakup semua kapal, antara lain: 

- Perbaikan dalam  Kasko kapal

- Perbaikan  pada Mesin kapal 

- Perbaikan pada Mesin bantu kapal 

- Perbaikan dan Pengecekan dalam Alat keselamatan 

- Pengecekan dan Kalibrasi dalam Alat navigasi 

- Perbaikan pada Lampu Penerangan 

- Pengecekan  dan Perbaikan pada Poros baling baling dan baling – baling 

- Pengecekan  serta Perbaikan dalam Daun dan sistem kemudi 
Petunjuk Pelaksana ( Juklak )Secara Umum

Petunjuk Pelaksanaa ( Juklak ) Secara Umum merupakan mempersiapkan suatu aktivitas bagi pekerjaan yang akan dilaksanakan demi mencapai target dan tujuan yg diinginkan.

- Dokumen kontrak

- Gambar

- Spesifikasi

- Pengalaman sebelumnya

- Personil yang memiliki pengalaman proyek sejenis

- Kondisi lapangan dan lingkungan

- Sumber material dan kemampuan pengadaannya

Sumber energi kerja serta kemampuan pengadaannya

Subkontraktor spesialis yang tersedia

Ketersediaan peralatan

Tim yg melakukan penyusunan juklak diantaranya :

- Ketua

- Wakil Ketua

- Sekretaris

Anggota yang terdiri menurut bidang metode aplikasi, bidang alat-alat, bidang logistik, bidang keuangan dan anggaran biaya .
Juklak memuat beberapa hal diantaranya :

1. Perencanaan Biaya (Anggaran Proyek)

Dalam Hal mengerjakan Perbaikan Pada Kapal Kayu Maka Peranan Biaya Menjadi faktor yng krusial. Oleh karena itu nelayan perlu adanya Perencanaan porto proyek.

Dan pada Petunjuk Pelaksanaan ( juklak ) mengacu pada data yg ada pada waktu tender dan disebut pula sebagai Rencana Anggaran Pelaksanaan Tender atau proyek (RAPT). 

Tolok ukur atau parameter untuk menentukan keberhasilan dalam pengendalian porto proyek dicermati dari nilai akhir porto yg dikeluarkan dibandingkan terhadap target yang ditetapkan perusahaan.
2. Perencanaan Mutu

Sama Seperti hanya perencanaan Biaya pada perencanaan Mutu maka Perlu pada jabarkan dalam beberapa mekanisme mekanisme mengenai pelaksanaan yang tertuang dalam Perencanaan mutu 

Seperti kita tahu bahwa perencanaan mutu merupakan aktivitas perencanaan yg wajib dilakukan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi yg telah ditetapkan oleh  pemilik proyek sinkron menggunakan kontrak. 

Tenaga Penerima Pekerjaan Proyek atau Kontraktor yang telah memperoleh sertifikat ISO 9000, perencanaan mutu yg dibuatnya nir terlepas berdasarkan mekanisme yg telah ditetapkan pada ketentuan acara ISO 9000.
3. Perencanaan Jadwal Pelaksanaan (Waktu)

Setelah Perencanaan Biaya serta Mutu terselesaikan maka langkagh selanjutnya merupakan Perencanaan jadwal pelaksanaan 

Dalam Perencanaan wakti hendakny mengacu pada batas saat penyelesaian yg dituangkan pada kontrak dan disusun time schedule berupa bar chart dan dilengkapi menggunakan kurva S, yg bisa berupa jadwal pelaksanaan induk (Master Schedule).

Jadwal pendukung mencakup beberapa hal diantaranya :

- Jadwal alat-alat (Equipment Schedule), menyangkut penyediaan, pendatangan serta jumlah alat-alat yg diperlukan

- Jadwal bahan (Material Schedule), menyangkut pemesanan, pendatangan dan jumlah dan jenis bahan yg diperlukan

- Jadwal energi kerja (Manpower Schedule), menyangkut pendatangan, keahlian dan jumlah tenaga kerja yg dibutuhkan

- Jadwal arus kas (Cash Flow Schedule), menyangkut rencana penerimaan (Cash In), sesuai menggunakan cara pembayaran berdasarkan pemilik proyek juga dana talangan (Bridging Finance) bila dibutuhkan, rencana pengeluaran (Cash out) buat pembayaran pada pihak ketiga.

Baca Juga ; Proses Pembuatan Kapal Kayu

4. Perencanaan Metode Pelaksanaan

Merupakan faktor kunci dalam mencapai keberhasilan aplikasi pekerjaan

Hasil pembahasan, brainstorming,diskusi, referensi menurut banyak sekali asal. Dituangkan dalam gambar-gambar kerja dan urut-urutan pelaksanaan pekerjaan (procedure, work instruction) yang menjadi acuan dalam pelaksanaan setiap pekerjaan.

5. Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Safety plan, dibuat sinkron ketentuan DEPNAKER yg mencakup :

- Penyusunan safety management

- Identifikasi bahaya kerja dan penanggulangan

- Rencana penempatan alat-indera pengaman

- Rencana penempatan alat pemadam kebakaran

- Security Plan

- Prosedur keluar masuk bahan proyek

- Prosedur penerimaan tamu

- Prosedur komunikasi pada proyek

- Identifikasi daerah rawan pada sekitar proyek

- House Keeping

- Penempatan cerobong dan bak sampah

- Lokasi penempatan dan jumlah toilet pekerja

- Pengaturan tempat kerja serta jalan ad interim, gudang, los kerja, barak pekerja

Baca Juga ; Istilah Dalam Kapal Perikanan

CARA PENGUKURAN VOLUME PALKAH KAPAL IKAN

Pengukuran volume palkah kapal Ikan - Penyusunan juklak pengukuran volumepalkah kapal perikanan ini berdasarkan pada aneka macam pertarungan yang muncul dilapangan dalam menghitung volume palkah ikan. 

Baca Juga ; Jenis jenis Docking Kapal Perikanan


Pengukuran besaran volume palkahikan adalah bagian berdasarkan spesifikasi teknis yg dimiliki kapal ikan. Secarauniversal aspek teknis tadi tidak dimiliki oleh jenis kapal lainnya.


Maksud serta tujuan pembuatan juklakini merupakan :

- Mengetahui besaran volume palkah ikan;

- Menjaga kualitas palkah ikan sehingga permanen bersih;

- Menentukan komponen konstruksi palkah ikan;

- Menjaga ruang palkah supaya kedap serta nir terkotori menggunakan unsur yg lain;

- Ruangan palkah yang drainage selalu dipasang dengan arus masuk serta keluar air;

- Menentukan tempat ruangan palkah yg sesuai dengan rencana generik kapal;

- Menentukan penataan ruangan palkah yg teratur, hal ini buat menjaga ikan nir mengalami kerusakan.
Adapun ruang lingkup materi juklakpengukuran volume palkah kapal perikanan meliputi istilah serta definisi volumepalkah kapal perikanan, serta cara serta teknik pengukuran volume palkah kapalperikanan.

Pengukuran volume palkah kapal Ikan

Cara pengukuran palkah kapalperikanan memakai metode besaran isi dan memakai landasan bentuk grain(butir) yang kemudian dialihkan (converse) ke pada bale (bongkah). Rumuspengukuran yang dipakai berpegang pada dasar tata ruang misalnya :

- Rumus Simpson bagi bentuk palkah ikan yg lengkung tanpa elips;

- Rumus Trapesium bagi bentuk palkah kubus atau persegi empat;

- Rumus generik bagi bentuk palkah kubus atau persegi empat.


Pengukuran fisik diambil berdasarkan titikbagian sisi terdalam (dinding) palkah ikan.

Adapun cara perhitungannya merupakan sebagai berikut :
a.
Umum

Cara ini dimaksudkan untuk membantu pemeriksa dalam melaksanakan tugas – tugasnya menghitung volume ruang palkah serta menelaahnya secara teknis, buat selanjutnya mengusulkan hasil akhir besarnya volume ruang palka ikan pada Direktur Jenderal Perikanan Tangkap.
b.
Cara pengukuran ini dapat dilakukan dalam 2 (2) cara, antara lain :


Tidak Langsung :


Berdasarkan dokumen tertulis yang ada serta data yg disajikan oleh pemohon melampirkan :


1.
Surat ukur/ sertifikat ruang palka;


2.
Spesifikasi Teknis;


3.
Berdasarkan nomor standard Dit.jen Perikanan Tangkap sebagai output perkalian Koefisien 0,25 dengan Cubic Number CN = Panjang (Lbp) x Lebar (B) x Tinggi (D);


4.
Berdasarkan Gambar Rencana Umum (General Arrangement) dan atau Rencana kapasitas (Capacity Plan) kapal yg diajukan sang pemohon sebagai lampiran persyaratan;


5.
Menggunakan grafik Hitungan perhitungan Palkah dengan Lbp; B; D;


6.
Asumsi Volume palka merupakan 45 % berdasarkan volume total ruangan di bawah geladak.


Langsung


Volume ruang palka berdasarkan dokumen kapal serta data yg tersaji diantaranya :


a.
Gross tonnage Kapal


b.
Volume tercantum dalam surat ukur serta atau serttifikat ruang palka atau spesifikasi kapal.


c.
Besar ruang palka dinyatakan pada meter kubik (M3).


d.
Bila lebbih berdasarkan 1 (satu) ruang palka ikan jumlahkan sebagai total jumlah dari pada besarnya volume ruang palka ikan.


e.
Catat menjadi bahan pembanding usulan.


Memakai angka koefisien 0,25, sebagai standard Ditjen Perikanan Tangkap.


a.
Satuan besaran volume adalah meter kubik (m3).


b.
Catat data-data berukuran utama kapal yang mencakup :



-
Panjang (Lbp)



-
Lebar (B)



-
Tinggi (D)


c.
Besarnya ruang palka merupakan adalah output perkalian antara panjang, lebar dan tinggi geladak menjadi Cubic Number (CN) yg dikalikan langsung menggunakan koefisien 0,25 : Vol = Lbp x B x D x 0,25.


d.
Bila satuan besaran berukuran utama kapal yg dinyatakan pada feet (ing), maka volume ruang palka dikonversi menjadi berikut :



1 ft tiga (Ing) = 0,02831405 m3



100 ft tiga (Ing) = 2,831405 m3


e.
Hasil perkalian menggunakan angka desimal sampai dengan per seratus dan nomor per seribu tidak di bulatkan.


f.
Catat hasil akhir yg diperoleh menjadi pembanding usulan.


Volume ruang palkah menurut gambar Rencana Umum (General Arrangement) dan atau Rencana Kapasitas (Capacity Plan) Kapal.


a.
Rencana Umum & Rencana Kapasitas umumnya memberikan citra mengenai bangunan dan susunan tata ruang kapal, sehubungan menggunakan akbar serta maksud peruntukan ruangan-ruangan, nama banyak sekali ruangan, renccana geladak dan penempatan ruangan menggunakan isi kubiknya yang umumnya dicantumkan pada gambar ini.


b.
Satuan besaran harus jelas (meter) (feet).


c.
Skala gambar kentara tercantum


d.
Pembacaan skala sampai nilai per seratus.


e.
Ukuran volume berdasarkan tiap ruangan palka ikan atau bagian berdasarkan ruangan palka ikan ditentukan oleh panjang, lebar dan tinggi rata-rata yg dikalikan satu sama lain.


f.
Untuk itu dibutuhkan kemampuan serta kete;itian pada membaca gambar


g.
Dalam mencari volume ruang palka, dapat mempergunakan rumus luasan menurut segi bangun (segi empat, segi tiga, trapesium) atau pun memakai perkalian simson I, yaitu perkalian dengan sapta 1 – 4- dua- 4- 1.


h.
Pengukuran tinggi homogen-rata dapat dilakukan dengan mengukur panjangnya ruangan, kemudian diambil tinggi dalam pertengahan panjang. Cara yg sama buat mendapatkan nilai lebar homogen-rata.


i.
Pengukuran dilakukan berdasarkan garis dalam perencanaan ruang palka ikan


j.
Untuk ruangan-ruangan yang berbentuk bukan segi bangun, dapat menggunkan pekalian simson.


k.
Dalam perhitungan ukuran ukuran luas, angka per seribu tidak diabaikan atau dibulatkan.



Luas + Panjang x Lebar = 3,14 m x dua,12 m = 6,6568 m2



Vol + Luas x Tinggi + 6,6568 M2 x 1,92 m = 12,78 m3


l.
Dalam Capasity Plan, umumnya terdapat tabel kapasitas, catat volume ruang palkah menjadi pembanding.


Besar Volume Ruang Palka Berdasarkan Cek Fisik di Lapangan


a.
Sebelum dilakukan pengkuran, Nahkoda/pemilik atau wakilnya menerangkan bagian-bagian kapal yang diperuntukan sebagai ruang palka serta pula buat menyasikan pengukuran serta peruntukannya.


b.
Buat sketsa penampang vertikal membujur dari kapal (dalam berkas), tunjukan letak dan pembagian ruang palka.


c.
Satuan besaran pengukuran dalam meter.


d.
Pengukuran volume berdasarkan peraturan International Tonnage Measurment of ship Oslo 1965 danperaturanPengukuran kapal Ps. 9 Perla, dimana : Panjang (L) :



-
L < 15,00 meter, dibagi menjadi 4 bagian yg sama.



-
15,00 m < L < 37,00 M, dibagi sebagai 6 bagian yg sama.



-
37,00 m < L < 55,00 M, dibagi menjadi 8 bagian yang sama.



-
55,00 m < L < 69,00 M, dibagi sebagai 10 bagian yg sama.



-
L > 69,00 M, dibagi menjadi 12 bagian yg sama.
Tinggi (D) :




a.
D > lima,00 M, dibagi menjadi 4 bagian yang sama.




b.
D > 5,00 M, dibagi sebagai 6 bagian yg sama.




c.
Panjang (L) adalah jeda yg diukur dalam garis lurus menurut sisi paling depan hingga menggunakan sisi paling belakang ruang palkah, pada praktek lazimnya panjang diukur dalam 1/2 tinggi




d.
Pembagian (kompartemen) ini ditandai dan diberi nomor urut, dimulai berdasarkan depan menjadi no.1




e.
Dari titik bagi diatas merupakan merupakan tinggi menurut pada tiap penampang ruang palkah.




f.
Tinggi tiap penampang lintang dibagi sinkron dengan ketentuan ukuran, diukur lebarnya menggunakan menaruh nomor urut dimulai dari atas No. 1, dalam ruang faktor ditulis berurutan kebawah nomor -nomor 1-4-2-4-1, apabila ada lima (lima) titik. Dibagi berdasarkan 1-4-2-4-2-4-1, jika ada 7 (tujuh) titik bagi.




g.
Jika lebar nir dapat diukur sekaligus seluruhnya, maka cukup mengukur 1/2 menurut tengah-tengah kapal serta jeda dan jeda yg didapat dilipat 2.




h.
Untuk tiap penampang dihitung serta dicatat hasil kali dari lebar-lebar menggunakan faktor simson tersebut serta dijumlahkan.




i.
Pekerjaan pengukuran dilakukan secara sistematis berurutan, contohnya dimulai menggunakan mengukur panjang lalu lebar, hal ini buat memudahkan pada perhitungan akhir.




j.
Pada tiap titik bagi yang didapat serta sedapat mungkin dalam ujung-ujung dari panjang, dihitung luas berdasarkan pada penampang-penampang tegak lurus bidang lunas.




Istilah Dan Pengertian




LAO
:
Length Over All (M) adalah






Jarak memanjang kapal seluruhnya.




LWL
:
Length on the designed load water line (M)






Jarak memanjang dalam rabat garis air muatan penuh




Lbp
:
Length Between perpendiculars (M)






jarak memanjang antara FP serta AP (garis tegak haluan






sampai kegaris tegak buritan. (Lbp + 96 % LOA).




B
:
Breadth (M)





:
Lebar kapal terbesar diukur pada bidang tengah kapal dari sisi-sisi luar gading atau sisi-sisi pada kulit kapal.




D
:
Depth (M)





:
jarak vertikal dalam tengah kapal dari garis dasar hingga sisi
geladak konstan teratas.









Pengukuran Palkah Ikan Bertujuan agar dalam penentuan pungutan output penangkapan ikan mampu mengacu atau menurut dalam ukuran volume dari palkah.

Volume Palkah yg di atur ulang sang regulasi maka setiap bongkar muat ikan bisa pada ketahui berapa jumlah produksi tangkap indonesia dari setiap aktifitas penangkapan ikan.