PERBANDINGAN SUHU CELCIUSKELVINREAMURFAHRENHEIT

Rumus Konversi nilai suhu pada Skala Celcius, Kelvin, Reamur, Fahrenheit
Perbandingan suhu Celcius,Kelvin,Reamur,Fahrenheit
Suhu
Suhu adalah suatu Besaran nilai untuk menyatakan panas atau dingin menurut suatu benda, Untuk mengetahui suhu suatu benda kita biasa menggunakan indera yg dianggap Thermometer.
Jenis-jenis alat pengukur suhu
Berbagai macam berukuran serta bentuk Thermometer bisa kita jumpai dan mempunyai cara pengukuran yg berbeda-beda,
Perbandingan suhu Celcius,Kelvin,Reamur,Fahrenheit
Disamping itu, buat memilih besaran Suhu suatu benda diharapkan standarisasi nilai skala suhu yang berbeda-beda.

Ada beberapa Satuan nilai yang dipakai untuk besaran skala suhu, diantaranya:
  1. Celcius ( °C )
  2. Reamur ( °R )
  3. Fahrenheit ( °F )
  4. Kelvin ( K )
Penemu skala suhu Celcius, Reamur, Fahrenheit serta Kelvin
Masing-masing dari nilai skala satuan suhu diatas memiliki hubungan satu menggunakan yang lainnya, dan bisa dikonversikan.
Nilai suhu suatu benda dalam satuan skala Celcius bisa dikonversikan ke pada satuan skala Reamur, skala Kelvin dan skala Fahrenheit.
Begitu juga kebalikannya, Nilai suhu dalam satuan skala Fahrenheit bisa kita konversikan atau diubah ke pada satuan nilai suhu skala celcius, kelvin serta reamur, begitu pula menggunakan nilai satuan skala suhu yg lainnya.
Masing-masing nilai satuan suhu antara Celcius,Reamur,Fahreinheit,Kelvin mempunyai perbandingan nilai satu dengan yang lainnya.


Perbandingan suhu pada skala Celcius, Kelvin, Reamur, Fahrenheit:


Celcius : Reamur : Fahreinheit : Kelvin = 5 : 4 : 9 : 5
Perbandingan skala suhu ini bisa kita gunakan buat mengganti suatu nilai satuan skala suhu ke pada satuan skala suhu lainnya.
Namun khusus buat satuan skala Fahrenheit (wajib ditambah atau dikurang 32), dan skala Kelvin (ditambah atau dikurang 273).
Mengapa demikian ?
Berikut penjelasannya:
Celcius:
  • Titik beku dalam suhu 0°C
  • Titik didih Air pada suhu 100°C
  • Nilai selisih skala suhu antara titik beku menggunakan titik didih adalah 100 derajat

Reamur :
  • Titik beku pada suhu 0°R
  • Titik didih Air dalam suhu 80°R
  • Nilai selisih skala suhu antara titik beku menggunakan titik didih merupakan 80 derajat

Fahrenheit :
  • Titik beku pada suhu 32°F
  • Titik didih Air dalam suhu 212°F
  • Nilai selisih skala suhu antara titik beku menggunakan titik didih merupakan 180 derajat

Kelvin :
  • Titik beku pada suhu 273 K
  • Titik didih Air pada suhu 373 K
  • Nilai selisih skala suhu antara titik beku menggunakan titik didih adalah 100 derajat

(Satuan kelvin nir menggunakan simbol pangkat Nol ( ....° )
Perbandingan suhu Celcius,Kelvin,Reamur,Fahrenheit
Rumus konversi skala Suhu:
  • Konversi suhu Skala Derajat Celcius
Celcius – Reamur = 4/lima x ...°C = ...°R
Celcius – Fahreinheit = (9/lima x ...°C) + 32 = ...°F
Celcius – Kelvin = ( 5/lima x ...°C) + 273,15 = ...K
Karena 5/5 sama menggunakan 1 maka bisa pribadi memakai rumus (...°C + 273,15)
  • Konversi suhu skala Derajat Reamur
Reamur – Celcius = 5/4 x ...°R = ...°C
Reamur – Fahrenheit = (9/4 x ...°R) + 32 = ...°F
Reamur – Kelvin = (lima/4 x ...°R) + 273,15 = ...K
  • Konversi suhu Skala Derajat Fahrenheit
Fahrenheit – Celcius = 5/9 x (...°F – 32 ) = ...°C
Fahrenheit – Reamur = 4/9 x (...°F – 32 ) = ...°R
Fahrenheit – Kelvin = lima/9 x (...°F + 459,67) = ...K
  • Konversi suhu Skala Kelvin
Kelvin – Celcius = 5/5 x (...K – 273,15) = ... °C
Karena lima/5 sama menggunakan satu maka bisa pribadi menggunakan rumus (K – 273,15)
Kelvin – Reamur = 4/lima x (...K – 273,15) = ...°R
Kelvin – Fahrenheit = (9/5 x ...K) – 459,67 = ...°F
Beberapa contoh konversi suhu:
Perbandingan suhu Celcius,Kelvin,Reamur,Fahrenheit
  • Contoh 1
konversi suhu derajat Celcius diubah kedalam derajat Reamur.
Hasil pengukuran suhu suatu benda dengan indera thermometer Skala Celcius adalah 90°C (derajat Celcius), maka jika diubah kedalam satuan suhu Skala derajat Reamur, adalah :
Rumus :
Celcius – Reamur = 4/lima x ...°C = ...°R
maka, 4/5 x 90 °C = 72°R
  • Contoh 2
Konversi suhu skala Kelvin diubah kedalam skala suhu derajat Fahrenheit.
Hasil pengukuran suhu suatu benda dengan indera thermometer Skala Kelvin merupakan 300 K, maka bila diubah kedalam satuan skala Fahrenheit, adalah :
Rumus :
Kelvin – Fahrenheit = (9/5 x ...K) – 459,67 = ...°F
maka, (9/5 x 300 K) – 459,67 = 80,33°F
  • Contoh 3
Konversi suhu derajat Celcius diubah ke dalam skala suhu derajat Fahrenheit.
Hasil pengukuran suhu suatu benda menggunakan Thermometer skala Celcius merupakan 50⁰C, maka jika diubah kedalam satuan skala Fahrenheit, merupakan :
Rumus :
Celcius – Fahreinheit = (9/lima x ...°C) + 32 = ...°F
maka, (9/5 x 50°C) + 32 = 112°F
Begitu jua, bila ingin membarui nilai besaran suhu dari suatu Skala satuan nilai suhu ke dalam Skala satuan nilai suhu lainnya, bisa menggunakan menggunakan rumus-rumus konversi perbandingan Skala satuan suhu diatas.
Demikianlah Artikel tentang perbandingan suhu Celcius,Reamur,Fahrenheit,Kelvin.
Semoga berguna !
CARA FLEXI
dari berbagai asal

PERBANDINGAN SUHU CELCIUSKELVINREAMURFAHRENHEIT

Rumus Konversi nilai suhu dalam Skala Celcius, Kelvin, Reamur, Fahrenheit
Perbandingan suhu Celcius,Kelvin,Reamur,Fahrenheit
Suhu
Suhu adalah suatu Besaran nilai untuk menyatakan panas atau dingin berdasarkan suatu benda, Untuk mengetahui suhu suatu benda kita biasa memakai alat yg dianggap Thermometer.
Jenis-jenis alat pengukur suhu
Berbagai macam berukuran dan bentuk Thermometer sanggup kita jumpai serta memiliki cara pengukuran yg bhineka,
Perbandingan suhu Celcius,Kelvin,Reamur,Fahrenheit
Disamping itu, buat menentukan besaran Suhu suatu benda diperlukan standarisasi nilai skala suhu yg berbeda-beda.

Ada beberapa Satuan nilai yang digunakan buat besaran skala suhu, diantaranya:
  1. Celcius ( °C )
  2. Reamur ( °R )
  3. Fahrenheit ( °F )
  4. Kelvin ( K )
Penemu skala suhu Celcius, Reamur, Fahrenheit serta Kelvin
Masing-masing berdasarkan nilai skala satuan suhu diatas memiliki interaksi satu menggunakan yang lainnya, serta bisa dikonversikan.
Nilai suhu suatu benda dalam satuan skala Celcius bisa dikonversikan ke dalam satuan skala Reamur, skala Kelvin serta skala Fahrenheit.
Begitu juga kebalikannya, Nilai suhu pada satuan skala Fahrenheit bisa kita konversikan atau diubah ke pada satuan nilai suhu skala celcius, kelvin serta reamur, begitu jua menggunakan nilai satuan skala suhu yang lainnya.
Masing-masing nilai satuan suhu antara Celcius,Reamur,Fahreinheit,Kelvin memiliki perbandingan nilai satu menggunakan yg lainnya.


Perbandingan suhu pada skala Celcius, Kelvin, Reamur, Fahrenheit:


Celcius : Reamur : Fahreinheit : Kelvin = 5 : 4 : 9 : 5
Perbandingan skala suhu ini dapat kita pakai untuk membarui suatu nilai satuan skala suhu ke pada satuan skala suhu lainnya.
Namun khusus buat satuan skala Fahrenheit (harus ditambah atau dikurang 32), serta skala Kelvin (ditambah atau dikurang 273).
Mengapa demikian ?
Berikut penjelasannya:
Celcius:
  • Titik beku dalam suhu 0°C
  • Titik didih Air dalam suhu 100°C
  • Nilai selisih skala suhu antara titik beku dengan titik didih adalah 100 derajat

Reamur :
  • Titik beku pada suhu 0°R
  • Titik didih Air pada suhu 80°R
  • Nilai selisih skala suhu antara titik beku dengan titik didih adalah 80 derajat

Fahrenheit :
  • Titik beku dalam suhu 32°F
  • Titik didih Air pada suhu 212°F
  • Nilai selisih skala suhu antara titik beku menggunakan titik didih merupakan 180 derajat

Kelvin :
  • Titik beku pada suhu 273 K
  • Titik didih Air dalam suhu 373 K
  • Nilai selisih skala suhu antara titik beku dengan titik didih adalah 100 derajat

(Satuan kelvin tidak menggunakan simbol pangkat Nol ( ....° )
Perbandingan suhu Celcius,Kelvin,Reamur,Fahrenheit
Rumus konversi skala Suhu:
  • Konversi suhu Skala Derajat Celcius
Celcius – Reamur = 4/lima x ...°C = ...°R
Celcius – Fahreinheit = (9/lima x ...°C) + 32 = ...°F
Celcius – Kelvin = ( 5/5 x ...°C) + 273,15 = ...K
Karena lima/5 sama menggunakan 1 maka sanggup langsung menggunakan rumus (...°C + 273,15)
  • Konversi suhu skala Derajat Reamur
Reamur – Celcius = lima/4 x ...°R = ...°C
Reamur – Fahrenheit = (9/4 x ...°R) + 32 = ...°F
Reamur – Kelvin = (lima/4 x ...°R) + 273,15 = ...K
  • Konversi suhu Skala Derajat Fahrenheit
Fahrenheit – Celcius = 5/9 x (...°F – 32 ) = ...°C
Fahrenheit – Reamur = 4/9 x (...°F – 32 ) = ...°R
Fahrenheit – Kelvin = lima/9 x (...°F + 459,67) = ...K
  • Konversi suhu Skala Kelvin
Kelvin – Celcius = 5/lima x (...K – 273,15) = ... °C
Karena lima/lima sama menggunakan satu maka mampu langsung memakai rumus (K – 273,15)
Kelvin – Reamur = 4/lima x (...K – 273,15) = ...°R
Kelvin – Fahrenheit = (9/lima x ...K) – 459,67 = ...°F
Beberapa contoh konversi suhu:
Perbandingan suhu Celcius,Kelvin,Reamur,Fahrenheit
  • Contoh 1
konversi suhu derajat Celcius diubah kedalam derajat Reamur.
Hasil pengukuran suhu suatu benda menggunakan indera thermometer Skala Celcius adalah 90°C (derajat Celcius), maka apabila diubah kedalam satuan suhu Skala derajat Reamur, merupakan :
Rumus :
Celcius – Reamur = 4/lima x ...°C = ...°R
maka, 4/5 x 90 °C = 72°R
  • Contoh 2
Konversi suhu skala Kelvin diubah kedalam skala suhu derajat Fahrenheit.
Hasil pengukuran suhu suatu benda menggunakan indera thermometer Skala Kelvin adalah 300 K, maka bila diubah kedalam satuan skala Fahrenheit, merupakan :
Rumus :
Kelvin – Fahrenheit = (9/lima x ...K) – 459,67 = ...°F
maka, (9/5 x 300 K) – 459,67 = 80,33°F
  • Contoh 3
Konversi suhu derajat Celcius diubah ke dalam skala suhu derajat Fahrenheit.
Hasil pengukuran suhu suatu benda menggunakan Thermometer skala Celcius merupakan 50⁰C, maka jika diubah kedalam satuan skala Fahrenheit, merupakan :
Rumus :
Celcius – Fahreinheit = (9/lima x ...°C) + 32 = ...°F
maka, (9/5 x 50°C) + 32 = 112°F
Begitu juga, apabila ingin mengubah nilai besaran suhu berdasarkan suatu Skala satuan nilai suhu ke dalam Skala satuan nilai suhu lainnya, sanggup menggunakan menggunakan rumus-rumus konversi perbandingan Skala satuan suhu diatas.
Demikianlah Artikel tentang perbandingan suhu Celcius,Reamur,Fahrenheit,Kelvin.
Semoga berguna !
CARA FLEXI
dari banyak sekali asal

JENIS BAHAN PEMBUAT KAPAL

Jenis Bahan produsen kapal, Kelemahan dan kelebihannya - Dalam Pembuatan kapal khususnya kapal perikanan, pertimbangan pemakaian bahan menjadi penentu biaya pembuatan

Karena pada pembuatan kapal perikanan ada kelemahan serta kelebihannya serta beberapa aspek yang perlu pada perhatikan untuk jenis bahan pembuat kapal diantaranya :


- Aspek Harga

- Aspek Keselamatan

- Aspek Perbaikan

- Aspek Kebiasaan nelayan

Adapun Material yg dipakai dalam pembuatan kapalikan diantaranya : kayu, baja, serat plastik (fibre glass), semen beton(ferrocement), plat alluminium alloy) dan kayu laminasi.

Jenis Bahan Pembuat Kapal

1.bahan Kapal Dari Kayu.

Pemanfaatan kayu buat menciptakan kapal sudahlama dikenal diantaranya : jati, kulim, merbau dan tain-lain . Bahan Material Kayu di gunakan karena dalam Pembuatan Kapal Kayu tidak memerlukan alat alat yang modern. 


Biasanya dalam Pembuatan Kapal Kayu yang mengerjakan adalah pengrajin kapal yang nir belajar mengenai ilmu perkapalan. Mereka kebanyakan bisa menciptakan kapak di lantaran lantaran pengalaman dan ilmu turun menurun.


Persyaratan kayu yg digunakan buat membuat kapal diantaranya :


- Tahan terhadap agresi hama/serangga


- Pengaruh suhu dan kelembaban udara wajib sekecil mungkin.


- Serabut kayu harus padat, bisa dilengkungkan dan nir terlalu getas (tidak mudah patah)


- Tahan terhadap suhu sampai 110° C.


- Berat jenis aporisma 0,8 C.


- Kayu wajib pada keadaan lurus 


dengan panjang sekurang-kurangnya 6 meter serta berdiameter 40 cm.

Karena persyaratan-persyaratan suiit dipenuhikecuali kayu jati, maka alternatif lain sebagai berikut:


·Kelas awet I- III

- Dibawahpersyaratan tadi, kayu hanya diperbolehkan buat pembuatan bahtera kecil (kano).

2.Serat Plastik/Fibre Glass.



Komponen utama kumpulan fibre glass yang dipergunakanuntuk pembuatan kapal merupakan :


- Resinmerupakan cairan yg berfungsi sebagai bahan perekat (persenyawaan) danpelarut lembaran mat (serat plastik).


- Aceleratormerupakan cairan yang dicampur dengan cairan resin menjadi bahan pengeras.

- Catalistmerupakan katalisator pembeku.

- Serat Matmerupakan lembaran serat plastik (Fibre Glass Reinforced Plastik) yang akanlarut atau bersenyawa menggunakan larutan resin


Kekuatan material ini relatiplebih rendah daripada baja, sebagai akibatnya nir dapat digunakan buat bahankonstruksi pembuatan kapal yg berukuran besar .


Fibre glass sebagai bahan konstruksi kapalmempunyai sifat yg ringan daripada material lainnya. Disamping itu, biladibuat pada jumlah banyak maka biaya pembuatannya akan lebih murah.

3.Kombinasi Kayu dan Serat Plastik.

Yang dimaksud dengan kombinasi disini adalahpelapisan lambung kayu dengan serat plastik. Penggunaan bahan ini selainsebagai pelapis pula menjadi pelindung kayu. Dengan dilapisinya kayu ini makakeuntungan yg diperoleh merupakan :

·Kayu akanlebih awet.

·Proses pelapukan atau pembusukan kayu akan berkurang.

·Sifat muai-susut menurut kayu akan berkurang.
·Kayu tidakmudah terbakar.

4.B a j a.

Penggunaan baja untuk konstruksi kapal yangpanjangnya kurang berdasarkan 20 meter merupakan kurang efisien. Bagi kapal ikan yangmempunyai displacement lebih akbar atau panjangnya lebih berdasarkan 20 meter, makakeperluan tangki semakin besar dan memerlukan peralatan yang semakin rumit.



Demikian jua pemanfaatan ruangan kapal dapatsecara aporisma untuk menyimpan ikan hasi! Tangkapan, bahan-bahan perbekalandan pendayagunaan (air tawar, solar, dan barang-barang lainnya), sehinggapenggunaan baja menjadi bahan konstruksi kapal ikan akan lebih efisien jikadibandingkan dengan kayu.

Semakin benambah ukuran kapal maka penggunaanbaja sebagai material akan semakin baik, bahkan unluk kapal ukuran besarpemakaian baja buat konstruksi tubuh kapal menjadi lebih ringan jikadibandingkan dengan kayu.

Segi lain yang menguntungkan menurut pemakaianbaja ini adalah dapat digunakan buat segala macam bentuk kapa! Sehinggapembuatan bentuk yang sulit bisa diatasi serta pembangunannya mudah dilakukanserta dapat menyalurkan getaran (bagi kapal-kapal yg akbar).

Bahan dasar berdasarkan pembuatan kapal merupakan :
·Semen.
·Pasir murniyang telah dicuci bersih atau pasir silikon.
·Pipa, besibeton serta anyaman kawat.
·Air yangterbebas menurut garam.

Konstruksi bangunan kapal menggunakan menggunakansemen beton mahai biayanya atau kurang irit, kecuaii apabila dibangun didaerah yang ongkos buruhnya murah.

Membangun kapal menggunakan semen beton diperlukantenaga yang cekatan dan pakar, dan diperlukan perencanaan yang matang.penggunaan semen beton menjadi bahan konstruksi kapal hanya terbatas untukkapal ikan yg ukuran mini . Bahan ini kurang baik dalam menerima getaran.

6.Bahan kayu laminasi

Terbuat menurut beberapa lapisan kayu baik untukkonstruksi melintang maupun memanjang, dan untuk kepentingan ini pada pasarantelah tersedia kayu lapis kelautan (marineplywood). Konstruksi balokpun bisa dibentuk menurut beberapa lapisan kayu yangdirangkap dengan memakai lem spesifik.

Secara umum, kapal yg terbuat berdasarkan bahan baiksemen beton, fibre glass juga bahan aluminium, pemeliharaannya lebih mudahdaripada kayu dan baja.


Baca Juga ;


- Bahan Baku Fiber Glass


- Istilah Dalam Kapal Perikanan


- Cara Membuat Sampan Perahu


- Tahap Tahap Pembuatan Perahu


- Perbaikan Kapal Berbahan Fiber Glass


- Jenis Jenis Docking atau tempat perbaikan kapal


- Perbandingan Kapal Berbahan Alumunium serta Kapal Fiber Glass


- Perawatan Dan Pemeliharaan Kasko Kapal


- juklak pemeriksaan fisik dan dokumen kapal


- Nasib Kapal Eks Asing


- Perlengkapan Pada Kapal Perikanan


Mengenal Gross Ton Kapal


- Mengenal Istilah Pada Teknik Kapal


- Mengenal Jenis Kapal Keruk


- Mengenal Bagian Kamar Mesin Kapal


- Cara Pembuatan Kapal Berbahan Fiber Glass


- Mengenal Kapal Perikanan Secara Umum


- Mengenal Kapal Ferry Katamaran


- Mengenal Sistem Penggerak Kapal Perikanan


- Mengenal Sistem Permesinan Kapal Perikanan


- Mengenal Sistem Propulsi Pada Kapal


- Karakteristik Kapal Perikanan


- Harmonisasi Kapal Perikanan


- Dokumen Kapal Perikanan


- Kapal Bagan Perikanan

BUDIDAYA KUBIS

I.PENDAHULUAN

1.1LatarBelakang

Sebagaibahan pangan buat keperluan masakan seperti sup, sayur lodeh, pecel, lotek danlain-lain atau dimakan pribadi (lalapan) bersama menu lain. Manfaat lain dapatdibuat produk kuliner instan seperti mie, makanan ringan serta makanan cepat sajilainnya.
Di bidang kesehatan, bisa dipakai sebagai pencegah dan obat sariawan,penyakit beri-beri, penyakit Xerophthalmia, radang syaraf, lemahnya otot-otot,luka-luka dalam tepi verbal, dermatitis bibir menjadi merah dan radang lidah,kandungan niacin dapat mencegah penyakit palagra serta pembentuk tulang serta gigi.

1.2Tujuan

Adapun tujuan adalahsebagai berikut :
1.untukmengetahui budidaya flora kubis sesuai menggunakan petunjuk teknis serta inovasibaru.
2.sebagaipedoman buat pelaku primer dalam melakukan budidaya tumbuhan kubis.


II.BUDIDAYAKUBIS
2.1Syarattumbuh
Pengaruhangin dirasakan dalam aporasi huma dan evapotranspirasi tumbuhan. Laju anginyang tinggi pada waktu usang (kontinyu) mengakibatkan ekuilibrium kandunganair antara tanah serta udara terganggu, tanah kering dan keras, penguraianbahan-bahan organik terhambat, unsur hara berkurang dan menimbulkan racunakibat tidak terdapat oksidasi gas-gas beracun di pada tanah. Disebutkan jumlahcurah hujan 80% berdasarkan jumlah normal (30 centimeter) menaruh hasil rata-rata 12%dibawah homogen-rata normal. Stadia pembibitan memerlukan intensitas cahaya lemahsehingga memerlukan naungan buat mencegah cahaya mentari pribadi yangmembahayakan pertumbuhan bibit. Sedangkan pada stadia pertumbuhan diperlukanintensitas cahaya yang kuat, sehingga tidak membutuhkan naungan. Tanaman kubisdapat hayati pada suhu udara 10-24 derajat C menggunakan suhu optimum 17 derajat C.untuk waktu singkat, kebanyakan varietas kubis tahan dingin (minus 6-10derajatC), tetapi untuk ketika lama , kubis akan rusak kecuali kubis berdaunkecil ( 9), merupakan racun bagi akar-akar  yaitu pF antara 2,5-4. Dengan demikian lahantanaman kol memerlukan pengairan yg relatif baik (irigasi maupun drainase). KetinggianTempat
Tanaman kubis dapat tumbuh optimal dalam ketinggian 200-2000 m dpl. Untukvarietas dataran tinggi, dapat tumbuh baik dalam ketinggian 1000-2000 m dpl.
2.2Pembibitan
1.persyaratanBenih
Benih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut: Benih utuh, artinya tidakluka atau nir stigma. Benih harus bebas hama dan penyakit. Benih wajib murni,ialah tidak tercampur menggunakan biji-biji atau benih lain serta higienis darikotoran Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek yang sehat. Mempunyaidaya kecambah 80%. Benih yang baik akan tenggelam bila direndam pada air
Penyiapan benih dimaksudkan buat mempercepat perkecambahan benih dan meningkatkandaya tahan tanaman terhadap serangan penyakit. Cara-cara penyiapan adalahsebagai berikut:
1. Sterilisasi benih, dengan merendam benih dalam larutan fungisida dengandosis yg dianjurkan atau dengan merendam benih pada air panas 55 derajat Cselama 15-30 mnt. 2. Penyeleksian benih, dengan merendam biji pada air,dimana benih yg baik akan tenggelam.
3. Rendam benih selama ± 12 jam atau sampai benih terlihat pecah supaya benih cepatberkecambah.kebutuhan benih per hektar tergantung varietas serta jarak tanam, umumnyadibutuhkan 300 gram/ha.
 Benih wajib disemai dan dibumbun sebelumdipindahtanam ke lapangan. Penyemaian bisa dilakukan di bedengan atau langsungdi bumbung (koker). Bumbung bisa dibuat menurut daun pisang, kertas makananberplastik atau polybag kecil.
2.teknikPenyemaianBenih
Hal yang perlu diperhatikan pada penentuan lokasi persemaian diantaranya: (1)tanah nir mengandung hama dan penyakit atau faktor-faktor lain yangmerugikan; (dua) lokasi mendapat penyinaran cahaya surya cukup; serta (3) dekatdengansumberairbersih. Penyemaian dapat dilakukan menggunakan cara menjadi berikut: Penyemaiandibedengan,Sebelum bedengan dibentuk, huma diolah sedalam 30 centimeter lalu dibuat bedenganselebar 110-120 cm memanjang berdasarkan arah utara ke selatan. Tambahkan ayakan pupukkandang halus serta campurkan menggunakan tanah menggunakan perbandingan 1:2 atau 1:1.bedengan dinaungi menggunakan naungan plastik, jerami atau daun-daunan setinggi1,25-1,50 m pada sisi timur dan 0,8-1,0 m di sisi Barat. Penyemaian dapatdilakukan dengan dua cara, yaitu disebar merata pada atas bedengan atau disebardi pada barisan sedalam 0,dua-1,0 centimeter. Cara pertama memerlukan benih yang lebihsedikit daripada cara kedua. Sekitar 2 minggu sesudah semai, bibit dipindahkanke dalam bumbung. Bumbung bisa dibentuk menurut daun pisang atau kertas berplastikdengan berukuran diameter 4-5 cm serta tinggi 5 cm atau berupa polibag 7x10 cm yangmemiliki dua lubang kecil di ke 2 sisi bagian bawahnya. Bumbung diisi mediacampuran ayakan pupuk sangkar matang dan tanah halus dengan perbandingan 1:2atau 1:1. Keuntungannya merupakan ekonomis saat, permukaan petak semaian sempit danjumlah benih persatuan luas poly. Sedangkan kelemahannya adalah penggunaanbenih poly, penyiangan gulma sukar, memerlukan energi kerja terampil terutamasaat pemindahan bibit ke lahan. Penyemaian pada bumbung (koker ataupolybag) Dengancara ini, satu per satu benih dimasukkan ke pada bumbung yang dibuat dengancara misalnya pada atas. Bumbung bisa terbuat menurut daun pisang atau daun kelapadengan berukuran diameter dan tinggi lima cm atau menggunakan polybag kecil yang berukuran7-8 centimeter x 10 cm. Media penyemaian adalah adonan tanah halus dengan pupukkandang (2:1) sebanyak 90%. Sebaiknya media semai disterilkan dahulu denganmengkukus media semai pada suhu udara 55-100 derajat C selama 30-60 menit ataudengan menyiramkan larutan formalin 4%, ditutup lbr plastik (24 jam), laludiangin-anginkan. Cara lain dengan mencampurkan media semai menggunakan zat fumiganBasamid-G (40-60 gram/m2) sedalam 10-15 cm, disiram air hingga basah danditutup dengan lembaran plastik (5 hari), kemudian plastik dibuka, dan lahan diangin-anginkan(10-15 hari).
3.pemeliharaanPembibitan/Penyemaian
Penyiramandilakukan setiap hari dalam pagi dan sore hari tergantung cuaca. Pengaturnaungan persemaian dibuka setiap pagi hingga pukul 10.00 serta sore mulai pukul15.00. Diluar waktu diatas, cahaya mentari terlalu panas dan kurangmenguntungkan bagi bibit. Penyiangan dilakukan terhadap flora lain yangdianggap mengganggu pertumbuhan bibit, dilakukan menggunakan mencabutirumput-rumput/gulma lainnya yg tumbuh disela-sela tanaman pokok. Dilakukanpemupukan larutan urea menggunakan konsentrasi 0,lima gram/liter dan penyemprotan pestisida½ takaran apabila diperlukan. Hama yang menyerang biji yg belum tumbuh serta tanamanmuda adalah semut, siput, bekicot, ulat tritip, ulat pucuk, molusca dancendawan. Sedangkan, penyakit merupakan penyakit layu. Pencegahan danpemberantasan digunakan Insektisida serta fungisida misalnya Furadan 3 G,Antrocol, Dithane, Hostathion dan lain-lain.
4.pemindahanBibit
Pemindahan dilakukan jika bibit telah memiliki perakaran yg kuat. Bibit daribenih/biji siap ditanam sesudah berumur 6 minggu atau sudah berdaun 5-6 helai,sedangkan bibit dari stek bisa dipindahkan setelah berumur 28 hari. Pemindahanbibit dilakukan menggunakan cara menjadi berikut: Sistem cabut, bibit dicabut denganhati-hati agar tidak menghambat akar. Jika disemai dalam polybag, pengambilan bibitdilakukan dengan cara membalikkan polybag menggunakan batang bibit dijepit antaratelunjuk dan jari tengah, kemudian polybag ditepuk-tepuk perlahan sampai bibitkeluar. Bila bibit disemai dalam bumbung daun pisang atau daun kelapa, bibitdapat ditanam bersama bumbungnya. Sistem putaran, caranya tanah disiram danbibit menggunakan diambil bersama tanahnya dua,5-tiga cm dari batang menggunakan kedalaman 5cm.
4. Pengolahan Media Tanam
Lahansebaiknya bukan lahan bekas ditanami tumbuhan keluarga Cruciferae lainnya.dilakukan pengukuran pH serta analisa tanah mengenai kandungan bahan organiknyauntuk mengetahui kecocokan huma ditanami kol/kubis. Tanah digemburkan dandibalik menggunakan dicangkul atau dibajak sedalam 40-50 centimeter, dibersihkan darisisa-residu tanaman serta diberi pupuk dasar. Setelah itu, dibiarkan terkena sinarmatahari selama 1-2 minggu buat memberi kesempatan oksidasi gas-gas beracundan membunuh asal-sumber patogen.
5.pembuatanBedengan
Bedengan dibuat dengan arah Timur-Barat, lebar 80-100 centimeter, tinggi 35 cm danpanjang tergantung keadaan huma. Lebar parit antar bedengan ± 40 cm (paritpembuangan air PPA 60 centimeter) dengan kedalaman 30 centimeter (PPA 60 centimeter).
6.pengapuran
Fungsi untuk meningkatkan pH tanah serta mencegah kekurangan unsur hara makro maupunmikro. Dosis pengapuran bergantung kisaran angka pH-nya, biasanya antara 1-dua tonkapur per hektar. Jenis kapur yag digunakan diantaranya: Captan(calcit)danDolomit.
7. Pemupukan
Bedengansiap tanam diberi pupuk dasar yg poly mengandung unsur Nitrogen dan Kalium,yaitu Za, Urea, TSP serta KCl masing-masing 250 kg, serta Borax atau Borate 10-20kg/ha. Pemberian pupuk kandang dilakukan sebesar 0,5kgpertanaman.
2.3Penanaman
Penentuan pola tanam tumbuhan sangat bergantung kesuburan tanah serta varietastanaman menggunakan jeda tanam 50 x 50 cm. Pola penanaman ada 2 yaitu larikan danteratur misalnya pola bujur sangkar; pola segi tiga sama sisi; pola segi empatdan pola barisan (barisan tunggal dan barisan ganda). Pola segi tiga sama sisidan bujur sangkar tergolong baik karena dihasilkan jumlah tumbuhan lebih poly.pembuatanLubangTanam Lubang tanam dibuat sinkron dengan jarak tanam sedalamcangkul atau dengan ukuran garis tengan 20-25 cm sedalam 10-15 centimeter..caraPenanaman, 1. Waktu tanam yang baik yaitu pada pagi hari antara pukul06.00-10.00 atau sore hari antara pukul 15.00-17.00, lantaran imbas sinarmatahari dan temperatur nir terlalu tinggi.
2. Pilih bibit yang segar dan sehat (nir terjangkit penyakit ataupun hama).
3. Bila bibit disemai dalam bumbung daun pisang atau, ditanam bersama denganbumbungnya, jika disemai dalam polybag plastik maka dimuntahkan terlebih dahuludengan cara membalikkan polybag menggunakan btg bibit dijepit antara telunjuk danjari tengah, kemudian polybag ditepuk-tepuk secara perlahan sampai bibit keluardaripolybag.4. Jika disemai pada bedengan diambil menggunakan solet (sistemputaran), caranya menggambil bibit bersama tanahnya lebih kurang 2,lima-tiga cm daribatang sedalam lima centimeter. Lima. Bibit segera ditanam dalam lubang dengan memberi tanahhalus sedikit-demi sedikit dan tekan tanah perlahan supaya benih berdiri tegak.
6. Siram bibit menggunakan air sampai basah benar.


2.4PemeliharaanTanaman
1.penjarangandanPenyulaman
Penjarangan dilakukan ketika pemindahan bibit ke huma, yaitu waktu bibit berumur6 minggu atau sudah berdaun 5-6 helai (semaian biji) atau berumur 28 hari(semaian stek). Jika bibit disemai pada bumbung maka penjarangan tidakdilakukan. Sedangkan penyulaman hampir nir dilakukan lantaran umurtanamanbulan).
2.penyiangan
Penyiangan dilakukan bersama dengan penggemburan tanah sebelum pemupukan ataubila masih ada tumbuhan lain yg mengganggu pertumbuhan flora. Penyiangandilakukan menggunakan hati-hati serta tidak terlalu dalam karena bisa menghambat sistemperakaran flora, bahkan dalam akhir penanaman usahakan tidakdilakukan.
3.pembubunan
Pembumbunan dilakukan beserta penyiangan menggunakan mengangkat tanah yang ada padasaluran antar bedengan ke arah bedengan berfungsi buat menjaga kedalaman paritdan ketinggian bedeng dan menaikkan kegemburan tanah.
4.perempelan
Perempelan cabang/tunas-tunas samping dilakukan seawal mungkin buat menjagatanaman induk supaya pertumbuhan sinkron harapan, sehingga zat makananterkonsentrasi pada pembentukan bunga seoptimal mungkin.
5.pemupukan
Pemupukan susulan I dilakukan dengan urea 1gram per flora melingkari tanamandengan jeda 3 cm disaat tanaman kelihatan hayati buat mendorong pertumbuhan.pemupukan kedua dilakukan dalam umur 10-14 hari menggunakan takaran 3-5 gram, denganjarak 7-8 centimeter. Pemupukan ketiga dilakukan pada umur tiga-4 minggu menggunakan takaran 5gram pada jeda 7-8 centimeter. Bila pertumbuhan belum optimal bisa dilakukanpemupukan lagi pada umur 8 minggu.
6.pengairandanPenyiraman
Waktu anugerah air sebaiknya dilakukan dalam pagi serta sore hari. Pada musimkemarau, pengairan perlu dilakukan 1-2 hari sekali, terutama dalam fase awalpertumbuhandanpembentukanbunga.
7.waktuPenyemprotanPestisida
Untuk pencegahan, penyemprotan dilakukan sebelum hama menyerang tanaman atausecara rutin 1-dua minggu sekali dengan takaran ringan. Untuk penanggulangan,penyemprotan dilakukan sedini mungkin dengan takaran sempurna, agar hama dapatsegeraditanggulangi. Jenis serta dosis pestisida yg dipakai dalammenanggulangi hama sangat beragam tergantung menggunakan hama yg dikendalikan dantingkat populasi hama tadi.
Hal-hal yg penting dalam merawat tumbuhan adalah: 1. Menghindari pelukaan padatanaman lantaran luka pada flora merupakan galat satu jalan yang efektif dalampenularan penyakit serta sangat disukai oleh hama.
2. Dalam pemupukan, pupuk tidak boleh mengenai flora serta harus selaludiikutidenganpenyiraman.
2.5PengendalianHamadanPenyakit
1. Ulat Plutella (Plutella xylostellaL.)
Dikenal dengan nama ulat tritip, Diamond-black moth, hileud keremeng, amabodas, ama karancang (Sunda), omo kapes, kupu klawu (Jawa). Ciri: (1) siklushidup 2-tiga minggu tergantung temperatur udara; (dua) ngengat betina panjang 1,25cm berwarna kelabu, memiliki 3 buah titik kuning dalam sayap depan,meletakkan telur dibagian bawah permukaan daun sebesar 50 buah dalam saat 24jam; (tiga) telurnya berbentuk oval, berukuran 0,6-0,3 mm, berwarna hijau kekuningan,berkilau, lembek dan menetas ± tiga hari; (4) larva Plutella berwarna hijau,panjang 8 mm, lebar 1 mm, mengalami 4 instar yang berlangsung selama 12 hari,ngengat kecil berwarna coklat keabu-abuan; (5) ngengat aktif dimalam hari,sedangkan siang hari bersembunyi dibawah dibawah residu-residu tumbuhan, atau hinggapdibawah bagian atas daun bawah. Gejala: (1) umumnya menyerang pada musimkemarau; (2) daun berlubang-lubang terdapat bercak-bercak putih seperti jendelayang menerawang serta tinggal urat-urat daunnya saja; (tiga) umumnya menyerangtanaman muda, tetapi kadang-kadang menghambat tumbuhan yg sedang menciptakan bunga.pengendalian: (1) mekanis: mengumpulkan ulat-ulat dan telurnya, kemudiandihancurkan. (dua) Kultur teknik: pergiliran tanaman (rotasi) menggunakan flora yangbukan keluarga Cruciferae; pola tumpang sari brocolli menggunakan tomat, bawang daun,dan jagung; dengan tumbuhan perangkap (trap crop) misalnya Rape/Brassicacampestris ssp. Oleifera Metg. (tiga) Hayati/hayati: menggunakan musuh alami,yaitu parasitoid (Cotesia plutella Kurdj, Diadegma semiclausum, Diadegmaeucerophaga) ataupun predatornya. (4) Sex pheromone : merupakan "UgratasUngu" menurut Taiwan. Bentuk sex pheromone ini misalnya benang nilon berwarnaungu sepanjang ± 8 cm. Cara penggunaan : Ugratas ungu dimasukkan botol bekasagua, lalu dipasang dilahan perkebunan dalam posisi lebih tinggi daritanaman. Daya tahan ugratas terpasang ±tiga minggu, serta tiap hektar kebunmemerlukan 5-10 butir perangkap.(5) Kimiawi: menyemprotkan insektisida selektifberbahan aktif Baccilus thuringiensis seperti Dipel WP, Bactospeine WP, FlorbacFC atau Thuricide HP pada konsentrasi 0,1-0,2%, Agrimec 18 FC, pada konsentrasi1-2 cc/liter.
2. Ulat croci (Crocidolomia binotalisZeller)
Ulat croci diklaim hileud bocok (sunda). Ciri: (1) daur hidup 22-32 hari,tergantung suhu udara; (2) ulat berwarna hijau, pada punggung terdapat garishijau belia serta perut kuning, panjang ulat 18 mm, berkepompong pada dalam tanahdan telur diletakkan dibawah daun secara berkelompok berbentuk pipih menyerupaigenteng rumah; (3) menyerang tanaman yg sedang menciptakan bunga. Pengendalian:sama menggunakan ulat Prutella, parasitoid yg paling cocok adalah Inareolata sp.
3. Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn)
Ulat tanah diklaim ulat taneuh, hileud orok (Sunda) atau uler lettung(Jawa).
Ciri: (1) siklus hidup 6-8 minggu; (2) kupu-kupu ataupun ulatnya aktif padasenja dan malam hari, pada siang hari bersembunyi di bawah daun (kupu-kupu) danpermukaan tanah (ulat). Gejala: memotong titik tumbuh atau pangkal batangtanaman, sebagai akibatnya tumbuhan muda rebah serta dalam siang hari tampak layu.pengendalian: (1) mekanis: mencabut ulat-ulat tanah dan membunuhnya; (dua) kulturteknis: pembersihan kebun dari rerumputan atau sisa-residu tumbuhan yg dijadikantempat bertelur hama tanah; (tiga) kimiawi: menggunakan umpan beracun serta semprotaninsektisida.campuran menurut 125-250 gram Dipertex 95 SL, 10 kg dedak, 0,lima-1,0 kggula merah dan 10 liter air buat flora seluas 0,25-0,lima hektar. Umpantersebut disebarkan disekeliling tanaman dalam senja serta malam hari. Bisa jugadisemprotkan insektisida Dursban 20 EC 1 cc/liter air. Waktu penyemprotansehabis tanam serta bisa diulang 1-dua kali seminggu.
4. Kutu daun (Aphis brassicae)
Hidup berkelompok dibawah daun atau massa bunga (curd), berwarna hijau diliputisemacam tepung berlilin. Gejala: menyerang flora dengan menghisap cairanselnya, sebagai akibatnya menyebabkan daun menguning dan massa bunga berbintik-bintiktampak kotor. Menyerang hebat dimusim kemarau. Pengendalian: menyemprotkaninsektisida ORTHENE 75 SP atau Hostathion 40 EC 1-2 cc/liter air.
5. Busuk hitam (Xanthomonas campestrisDows.)
Penyebab: bakteri, serta merupakan patogen tular benih (seed borne), dan dapatdengan mudah menular ketanah atau ke flora sehat lainnya. Gejala: (1) tanamansemai rebah (damping off), karena infeksi awal terjadi dalam kotiledon, kemudianmenjalar keseluruh tumbuhan secara sistematik; (dua) bercak coklat kehitam-hitamanpada daun, batang, tangkai, bunga juga massa bunga yg diserang; (tiga) gejalakhas daun kuning kecoklat-coklatan berbentuk alfabet "V", lalumengering. Batang atau massa bunga yg terserang menjadi busuk berwarna hitamatau coklat, sebagai akibatnya kurang layak dipanen. Pengendalian: (1) memberikanperlakuan pada benih seperti sudah dijelaskan pada poin pembibitan sub poinpenyiapan benih; (2) pencucian kebun berdasarkan tumbuhan inang alternatif; (tiga)rotasi tanaman selama ± tiga tahun dengan flora tidak sefamili.
6. Busuk lunak (Erwinia carotovoraHolland.)
Penyebab: bakteri yg menyebabkan busuk lunak dalam flora sewaktu masih dikebun hingga pasca panen dan pada penyimpanan. Gejala: (1) luka pada pangkalbunga yang hampir siap panen; (2) luka akar flora scara mekanis, seranggaatau organisme lain; (3) luka waktu panen; (4) penanganan atau pengepakan yangkurang baik. Pengendalian: (1) Pra panen: membersihkan sisa-sisa tumbuhan padalahan yg akan ditanami; menghindari kerusakan flora sang serangga pengerekatau sewaktu pemeliharaan tumbuhan; menghindari bertanam kubis-kubisan padamusim hujan pada daerah basis penyakit busuk lunak. (2) Pasca panen: menghindariluka mekanis atau gigitan serangga menjelang panen; menyimpan output panen dalamkeadaan kemarau, atau bila dicuci dengan air bersih, wajib dikeringkan terlebihdahulu sebelum disimpan; berhati-hati dalam membawa atau mengangkut hasil panenketempat penyimpanan buat mencegah luka atau memar; menyimpan output ditempatsejuk dan mempunyai peredaran udara baik.
7. Akar bengkak atau akar pekuk(Plasmodiophora brassicae Wor.)
Penyebab: cendawan Plasmodiophora brassicae. Gejala: (1) pada siang hariatau cuaca panas, flora tampak, namun pada malam atau pagi hari daun tampaksegar balik ; (2) pertumbuhan terlambat, flora kerdil dan tidak mampumembentuk bunga bahkan dapat mati; (3) akar bengkak serta terjadi bercak-bercakhitam. Pengendalian: (1) memberi perlakuan dalam benih seperti poin penyiapanbenih; (dua) menyemai benih pada loka yg bebas wabah penyakit; (tiga) melakukansterilisasi media semai ataupun tanah kebun dengan Besamid-G 40-60 gr/m2untuk arel pembibitan atau 60 gram/m2untuk kebun; (4) melakukan pengapuranuntuk menaikkan pH; (5) mencabut tumbuhan yang terserang penyakit; (6)pergiliran atau rotasi flora menggunakan jenis yang nir sefamili
2.6Panen danPasca Panen
1. Ciri serta Umur Panen
Umur masakpetik atau panen tanaman kubis tergantung pada varietasnya, berumur pendek(cepat berbuah) dan berumur panjang (dalam).
a) Premium Flat Dutch: umur panen 100 hari, produksi 4,5 kg/tanaman .
b) Early Flat Dutch: umur panen 83 hari, produksi 2,4-2,7 kg/tumbuhan.
c) O-S Cross: umur panen 80 hari, produksi dua kg/flora.
d) Surehead: umur panen 93 hari, produksi 3-4,lima kg/flora.
e) Globe Master: umur panen 75 hari, produksi 2-dua,5 kg/tanaman .
f) Emerald Cross Hybrid: umur panen 45 hari, produksi 1.2 kg/tanaman .
g) Copenhagen Market: umur panen 72 hari, produksi 1.8-2 kg/tanaman .
h) K-K Cros: umur panen 58 hari, produksi 1,6 kg/tumbuhan.
i) Green Cup: umur panen 73 hari, produksi 1,lima kg/tumbuhan.
j) Ecarliana: umur panen 60 hari, produksi 1 kg/tumbuhan.
Ciri-ciri kemasakan kubis merupakan sebagai berikut:
a) Krop kubis mengeras dengan cara menekan krop kubis.
b) Daun berwarna hijau mengkilap.
c) Daun paling luar sudah layu.
d) Besar krop kubis sudah terlihat aporisma.
2.caraPanen
Pemetikan yg kurang baik akan menimbulkan kerusakan mekanis yg menyebabkankrop kubis terinfeksi patogen sebagai akibatnya mudah pembusukan. Langkah-langkah dalammemetik kubis:
a) Pilih kubis yg sudah tua serta siap dipetik.
b) Petik kubis menggunakan memakai pisau yang tajam serta bersih. Pemotongandilakukan pada bagianpangkal btg kubis.
c) Urutan pemetikan adalah dimulai dengan kubis yang sehat baru kemudiandilakukan pemetika dalam kubis yang sudah terkena infeksi patogen.
3.pascapanen
1.pengumpulan
Setelah dipetik, kubis dikumpulkan pada loka yang teduh dan nir terkenasinar mentari pribadi supaya laju respirasi berkurang sehingga didapatkan kubisyang tinggi kwalitas dan kwantitasnya. Pengumpulan dilakukan dengan hati-hatidan jangan ditumpuk dan dilempar-lempar.
2.penyortiran dan Penggolongan
Penyortiran buat memisahkan krop kubis baik serta bermutu berdasarkan yang kurang baikatau rusak, misalnya retak, lecet dan kerusakan lainnya. Penggolongan bertujuanuntuk mengolongkan krop ke pada mutu kelas I, kelas II dan seterusnyaberdasarkan jumlah daun pembungkus krop, keseragaman bentuk, keseragamanukuran, kepadatan krop, kadar kotoran maksimum, kecacatan kubis maksimum danpanjang batang kubis maksimum.
a) Jumlah daun pembungkus: mutu I=4 helai; mutu II=4 helai.
b) Homoginetas bentuk: mutu I=seragam; mutu II=seragam.
c) Homogenitas ukuran: mutu I=seragam; mutu II=seragam.
d) Kepadatan krop: mutu I=padat; mutu II=kurang padat.
e) Kadar kotoran maksimum: mutu I=dua,5%; mutu II=dua,5%.
f) Kubis stigma maksimum: mutu I=lima%; mutu II=10%.
g) Panjang batang kubis maksimum: mutu I=dua,lima cm; mutu II=2,5 cm
3.penyimpanan
Penyimpanan kubis harus memperhatikan varietas kubis, suhu, kelembaban dankadar air. Pada suhu 32-35 derajat F dan kelembaban udara 92-95%, kubis dapatdisimpan 4-6 bulan (kubis kadar air tinggi) dan 12 bulan (kubis kadar airrendah) menggunakan kehilangan berat sebanyak 10%.
4.pengemasan serta Pengangkutan
Pengemasan dilakukan menggunakan plastik polyethylene serta pada pengangkutan kemasanperlu dimasukkan ke dalam kotak atau peti kayu (field boxes) menggunakan kapasitas25-30 kg/peti.


III.KESIMPULAN
Adapukesimpulan adalah sebagai berikut :
1.tanamankubis bisa tumbuh pada dataran tinggi dan sangat rentan terhadap hama danpenyakit jadi wajib selalau memperhatikan kelembaban lingkungan.

2.tanamankubis dapat dibudidaya sang siapapun yg penting harus memperhatikanpemeliharaan tumbuhan kubis.

BUDIDAYA TANAMAN CABE MERAH

I.PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Cabemerah (Capsicum annum)merupakan salah satu komoditas unggulan yang bernilaiekonomis tinggi dan mempunyai prospek pasar yg menarik serta menjadi bumbumasak kaya vitamin A, C serta kalsium yg tinggi. Tanaman ini bisa dibudidayakandi dataran tinggi maupun rendah, dilahan sawah ataupun dilahan kering/tegalan,tanpa memerlukan persyaratan agroklimat yang terlalu khusus. Untuk mencegahterjadinya fluktuasi produksi serta fluktuasi harga yang sering merugikan petani,maka perlu diupayakan budidaya yg bisa berlangsung sepanjang tahun antaralain menggunakan cara mengatur pola tanam di masing-masing pusat produksi khususnyadi Jawa Barat. Sehingga dapat memenuhi permintaan pasar serta diperlukan hargaselalu stabil.
Salah satucara untuk menstabilkan harga cabai merupakan dengan mencoba memperluas tanamdisaat diluar trend. Tetapi dengan cara tadi bukan berarti tanpa kendaladalam budidayanya. Budidaya cabai di luar trend umumnya akan menerima hambatanyang lebih besar .
1.2Tujuan

Adapuntujuan merupakan sebagai berikut :
1.agardapat melakukan budidaya flora cabe dalam isu terkini kering karena harganya tidakstabil dan memperbanyak kuota cabai.
2.untukpetunjuk bagi pelaku utama dalam melakukan bididaya flora cabe.
II.BUDIDAYATANAMAN CABE MERAH

2.1SyaratTumbuh

Tanaman cabe sangat cocok buat pada tanam di dataran rendah sampaimenengah. Namun ketika ini para penghasil sudah mampu membuat benih yangdapat tumbuh menggunakan baik bila ditanam di dataran tinggi hingga dua.500 m di ataspermukaan bahari. Untuk pertumbuhan yg optimal, tanaman cabai memerlukanintensitas cahaya matahari sekurang-kurangnya selama 10 - 12 jam buat prosesfotosintesis, pembentukan bunga dan butir, dan pemasakan buah. Jika sinarmatahari yang dibutuhkan kurang atau flora ternaungi maka bisa menyebabkanumur panen sebagai lebih lama , batang menjadi lemas, flora meninggi serta mudahterserang penyakit, terutama yg ditimbulkan sang bakteri dan cendawan.
Kelembapan nisbi yang diharapkan buat pertumbuhan tumbuhan cabai adalahsekitar 80 %. Sedangkan suhu yg paling ideal untuk perkecambahan benih cabaiadalah 25 - 30 C, serta buat pertumbuhannya adalah 24 - 28 C. Jika suhulingkungan terlalu rendah bisa mengakibatkan pertumbuhan tumbuhan terhambat danpertumbuhan serta perkembangan bunga dan buah menjadi kurang sempurna. Tanamancabai, terutama bibit unggul , umumnya bisa ditanam dalam semua jenis tanah, baikandosol, regosol, latosol, ultisol, hingga grumosol. Tetapi demikian, tanamanini paling cocok apabila ditanam pada tanah lempung berpasir yg gembur danbanyak mengandung unsur hara. Apabila tanah yang akan ditanami adalah tanah liatyang sukar menyerap air dan drainasenya buruk, dikhawatirkan timbul seranganpenyakit yang disebabkan cendawan Fusarium sp. Serta atau bakteri Pseudomonassolanacearum. Untuk tanah liat dapat diberi pupuk kandang sebesar 20 - 30ton buat satu kektar huma supaya struktur tanahnya dapat diperbaiki.  Derajat keasaman tanah (pH) yg paling idealuntuk tumbuhan cabe adalah 6 - 7. Pengapuran bisa dilakukan buat mentralkantanah apabila tanah terlalu asam. Tanah yang terlalu asam selain dapat menghambatpenyerapan unsur hara (terutama unsur P, K, S, Mg, dan Mo dampak diikat olehunsur Ai, Mn, atau Fe) sang tumbuhan, jua dikhawatirkan mungundang serangan Rhizoctoniasp. Serta Phytium sp.
2.dua.Pembibitan

Pembibitancabai sebaiknya dilakukan dengan memakai plastik mini (babypolybag)yang berukuran kurang lebih 12 x 8 centimeter. Plastik yang telah tersedia dilubangipada bagian samping serta bawahnya untuk membuang kelebihan air, kemudian diisidengan campuran tanah dan pupuk sangkar halus (ke 2 bahan diayak terlebihdahulu menggunakan ayakan halus) dengan perbandingan dua : 1. Ke dalam mediaditambahkan 150 g SP-36 atau 80 g NPK dan 75 g pestisida (mampu menggunakanFuradan, Petrofur, Indofuron, atau Curater). Untuk meningkatkan kecepatan perkecambahanbenih dan buat menghilangkan hama dan penyakit yg mungkin masih menempeldi benih, sebelum ditanam dalam plastik, benih cabe direndam selama semalamdalam larutan fungisida, bakterisida, dan atonik menggunakan konsentrasi setiapbahan sebesar 1 %  yang dicampurkan menggunakan air suam-suam kuku. Setelahdirendam, kemudian benih dibungkus dengan kertas koran atau kain basah selamadua hari, baru lalu ditanam pada dalam plastik semai yang sudah dipersiapkan.untuk menghindari hama serta penyakit serta mempertahankan kelembapan, plastikdiletakkan di atas bedengan yg dinaungi menggunakan plastik bening yg disanggadengan rangka menurut bambu berbentuk setengah bulat. Ukuran bedengan yangdapat digunakan merupakan lebar 110 - 125 centimeter,  tinggi 75 cm, serta panjangsesuai kebutuhan.

Setelah benihcabai mulai berkecambah, plastik epilog sanggup dibuka secara bertahap. Perawatanyang dilakukan selama pembibitan meliputi penyiraman yg dilakukan setiap pagihari, pengendalian gulma yg dilakukan secara manual, pengendalian hama jugadilakukan secara manual lantaran bibit yg masih kecil umumnya sangat rentanterhadap penyemprotan insektisida. Jika serangan hama sudah melewati ambangbatas toleransi, maka penyemprotan insektisida dapat dilakukan denganmenggunakan setengah dosis buat tumbuhan dewasa.  Pemupukan dapatdilakukan dengan penyemprotan pupuk daun, diantaranya Gandasil D, Complesal,Atonik, dan Growmore yg dilakukan dalam umur bibit 10 hari. 

Bibit yangberumur 20 - 25 hari atau sesudah tumbuh daun sebesar 5 helai sudah siap untukditanam di lahan. Pembibitan cabe sebaiknya dilakukan sebanyak 3 kalidengan selang ketika 1 dan dua minggu. Satu minggu selesainya penyemaian pertama,benih disemai kembali sebanyak lima % dari semua kebutuhan bibit. Demikian pulapada minggu kedua, sehingga tersedia cadangan bibit sebanyak 10 % yangdigunakan buat menyulam tumbuhan yang mati, stigma, atau terserang hama danpenyakit.

2.3.  Pengolahan Lahan

Tahapanpengolahan lahan dalam budidaya cabe meliputi pembersihan huma, pembajakanatau pencangkulan, serta pembuatan bedengan. Pembersihan huma areal penanamancabai terutama dilakukan terhadap gulma yang dapat sebagai inang hama danpenyakit serta mempertinggi kelembapan huma. Pembersihan jua dilakukan terhadaptanaman keras yg dapat menghambat penetrasi sinar surya. Pekerjaan inidapat dilakukan secara manual apabila luas lahan yang dikelola tidak terlalu luas,atau memakai traktor buldozer apabila huma nisbi luas serta poly tanamantahunan.
Lahan yangtelah selesai dibersihkan bisa pribadi dibajak atau dicangkul dengankedalaman 30 - 40 cm. Sewaktu dilakukan pencangkulan ini, rumput dan sisatanaman lunak dapat dicampur sekaligus sebagai akibatnya membusuk serta bisa menjadipupuk. Tujuan pencangkulan merupakan buat mengubah struktur tanah sebagai lebihgembur atau remah sehingga akar tumbuhan akan lebih mudah menembus tanah untukmengambil zat kuliner.
Tanah yangselesai dicangkul usahakan dibiarkan selama 2 minggu supaya terjadi pertukaranudara dan membunuh patogen yg merugikan. Setelah itu dilakukan pembuatanbedengan menggunakan tujuan buat mencegah akar tanaman tergenang air dalam musimhujan, selain buat memudahkan pengaturan jeda tanam. Bedengan dibuat denganukuran panjang 10 - 12 m dengan lebar 110 - 120 centimeter, tinggi minimal 50 centimeter. Jarakantar bedengan atau lebar parit yang ideal buat penanaman cabai pada musimhujan merupakan 75 - 100 centimeter dengan lajur bedengan menghadap ke arah Utara -Selatan. 
Pemupukan awal yang dilakukanpada budidaya flora cabe dapat berupa pupuk kandang dan pupuk kimia. Pupukkandang yg dibutuhkan buat satu hektar lahan penanaman cabai merupakan sebanyak20 - 30 ton, tergantung syarat kesuburan tanahnya. Pemupukan dilakukan dengancara menyebarkannya secara merata pada atas bedengan menggunakan takaran 2 - tiga kg per75 cm panjang bedengan. Setelah disebar, kemudian tanah dicangkul kembalisupaya pupuknya tercampur secara merata hingga ke dalam tanah. Selain itu,pemupukan bisa dilakukan dengan memasukan pupuk ke dalam lubang tanam danmencampurnya menggunakan tanah.
2.4.  Penanaman

Penanamandilakukan pada pagi atau sore hari buat menghindari panas sinar surya yangdapat mengakibatkan kelayuan bibit. Untuk menghindari agresi hama serta penyakit,sebelum ditanam bibit direndam terlebih dahulu pada larutan fungisida danbakterisida menggunakan konsentrasi 0,2 %. Pestisida yg dipakai sebaiknyabersifat sistemik agar bisa bertahan lebih usang dalam jaringan tanaman .penanaman dilakukan pada lubang tanam yang telah dibentuk dan diusahakan sebatasleher akar flora sehingga tidak mengakibatkan kebusukan. Sebelum dan sesudahpenanaman sebaiknya bedengan disiram agar tanaman cabe tidak mengalamikekeringan.
2.5.  Pemeliharaan

Agarpertumbuhan tanaman lebih optimal serta hasil yg diperoleh memuaskan, makadiperlukan perawatan rutin yang mencakup penyulaman, pemasangan ajir,perempelan tunas air serta bunga, serta pemupukan susulan.
a.    Penyulaman
Penyulamandilakukan dengan membarui tumbuhan yang mati atau rusak menggunakan bibit yang barupada saat flora berusia 7 dan 14 hari sehabis penanaman (hst). Jika sehabis 3minggu terdapat flora yg mangkat , maka tidak perlu dilakukan penyulamankarena bisa membentuk tanaman yang tidak seragam, baik umur juga waktupanennya sehingga akan menyulitkan perawatannya.
b.    Pemasangan Ajir
Pemasanganajir dilakukan segera selesainya bibit ditanam. Ajir yg dipakai merupakan daribatang bambu yang dibelah empat, kemudian dibersihkan serta dihaluskan agar tidakmelukai tumbuhan cabe. Tinggi ajir yang umum dipakai buat tanaman cabaihibrida merupakan 125 cm, menggunakan bagian yang dimasukkan ke dalam tanah merupakan 25cm. Ajir dipasang tegak di setiap tumbuhan dengan jeda sekitar 10 centimeter daribatang tumbuhan. Untuk memperkuat pemasangannya, seluruh ajir yang dipakai didalam bedengan tersebut bisa dihubungkan menggunakan memakai bambu panjang yangdiikat menggunakan tali. Setelah ajir terpasang, flora cabe wajib segeradiikatkan pada ajir tadi dengan menggunakan tali rafia. Agar tidak melukaibatang cabai, pengikatan flora bisa memakai simpul yg berbentuk angkadelapan.
c.    Perempelan Tunas Air dan Bunga
Perempelandilakukan menggunakan tujuan buat mengurangi resiko agresi penyakit, memperkokohtanaman, serta mengoptimalkan sinar mentari . Perempelan dilakukan denganmembuang semua tunas air yang tumbuh pada ketiak daun dan di bawah bunga pertamadengan menggunakan tangan yg bersih. Kegiatan ini dilakukan dalam pagi hariketika btg atau tunas tersebut masih gampang dipatahkan karena masih banyakmengandung air. Untuk menjaga kondisi flora, bunga pertama serta ke 2 yangmuncul sebaiknya dibuang, karena dalam ketika itu sebenarnya syarat tumbuhan belumsiap buat berbuah.
d. Pemupukan

Pupuk kimiayang diberikan merupakan ZA dengan takaran 650 kg/ha, Urea menggunakan dosis 250 kg/ha,SP-36 menggunakan dosis 500 kg/ha, serta KCl menggunakan dosis 400 kg/ha. Keempat jenispupuk ini diberikan dalam umur tumbuhan dua, 6, dan 9 minggu menggunakan masing-masingsepertiga dosis.
e. PengendalianHama serta Penyakit
ØUlatBuah (Helicoverpa spp. HSN)
Ulat buahmenyerang tanaman cabe yang masih belia serta mengakibatkan buah berlubang danbusuk karena infeksi. Pemberantasan secara kimia dilakukan menggunakan penyemprotaninsektisida, seperti Supracide 40 EC, Curacron 500 EC, Buldok 25 EC. Untukmencegah agresi yg lebih besar , maka buah yg terjangkit harus dipetik dandimusnahkan dengan cara dibakar supaya tidak menulari butir yg sehat.
ØLalatBuah (Batrocera dorcalis)
Lalat buahmenyerang buah cabe menggunakan cara menyuntikkan telurnya ke pada kulit butir.telur tersebut akan berubah menjadi larva yang akan menggerogoti butir sehinggamenyebabkan kebusukan serta kerontokan. Lalat berwarna coklat kekuningan dengangaris kuning membujur di punggungnya. Pengendalian dapat dilakukan secarakimiawi menggunakan penyemprotan insektisida sisitemik dalam umur butir I minggu.pengendalian jua bisa dilakukan menggunakan menggunakan perangkap yang berbahanaktif methyl eugenol, seperti M-Antraktan. Penyemprotan menggunakan insektisidasebaiknya dilarang 2 minggu sebelum butir dipanen.
ØUlatDaun (Spodoptera litura)
Ulat daunmenyerang tumbuhan menggunakan memakan daun sehingga berlubang dan rusak. Hal inidapat menyebabkan terganggunya proses fotosintesis serta dalam akhirnya dapatmengurangi output yang dipanen. Pengendalian bisa dilakukan menggunakan menggunakaninsektisida racun hubungan atau perut dan menjaga sanitasi kebun. Pemanfaatanperangkap buat ulat pula bisa dipakai dengan cara memasangnya di arealkebun.
ØKutuPutih (Pseudococcus sp.)
Hama kutuputih berbentuk bundar serta berwarna kehijauan. Tubuhnya diselimuti lapisan lilinagak keputihan. Kutu menyerang flora cabe menggunakan cara menghisap cairan daunsehingga menyababkan daun sebagai keriting serta tumbuh merana. Akibat lebih jauhdapat mengakibatkan kerontokan dalam bunga dan butir. Hama ini jua merupakanvektor penyakit embun jelaga. Kotorannya yg anggun bisa mengundang semut,sebagai akibatnya penyebarannya mengkuti penyebaran semut. Pemberantasan kutu putihharus sekaligus dilakukan menggunakan pemberantasan semut serta penyakit embun jelaga.pemberantasan bisa dilakukan dengan insektisida dan akarisida.
ØKutuDaun (Myzus persicae)
Kutu daunmenyerang tanaman cabe menggunakan menghisap cairan daun sebagai akibatnya mengakibatkandaun keriput, berwarna kekuningan, dan terpuntir. Akibat lebih jauh adalahdapat mengakibatkan kerdilnya pertumbuhan tanaman . Hama kutu daun merupakanvektor yg bisa menularkan penyakit, yaitu embun jelaga dan virus, sertaqdapat mengundang semut. Pengendalian bisa dilakuan dengan penyemprotaninsektisida yg berbahan aktif imidakloprid, fipronil, dan protiofos secarabergantian.
ØLayuFusarium
Penyakit layufusarium disebabkan sang cendawan Fusarium oxisporum. Penyakit iniumumnya menyerang flora di dataran tinggi menggunakan kelembaban tinggi pada musimhujan. Gejala berdasarkan agresi penyakit ini dalam flora cabe ditandai denganmenuningnya daun-daun tua yg diikuti menggunakan daun belia, pucatnya tulang-tulangdaun bagian atas, terkulainya tulang daun, dan layunya tumbuhan. Batang punmembusuk dan agak berbau amoniak. Apabila batangnya dipotong akan terlihat warnacoklat berbentuk cincin berdasarkan berkas pembuluhnya. Pencegahan dapat dilakukandengan melakukan pemupukan berimbang, penanaman bibit yang tahan penyakit layudengan drainase yg baik, aliran udara lancar, mengurangi penaungan agar sinarmatahari bisa masuk secara penuh, dan tidak menanam dalam areal tumbuhan yangsebelumnya terjangkit penyakit layu fusarium. Sebelum ditanam, bibit direndam kedalam larutan Benomil 0,1 %. Pengendalian bisa dilakuan dengan penyemprotanfungisida berbahan aktif benomil yg sistemik, misalnya Benlete. Untuk mencegahserangan yg lebih luas, tanaman yang terjangkit segera dibongkar dandimusnahkan, dan lubang bekas penanaman ditaburi menggunakan kapur. Jika penyakitini dibiarkan dapat mengakibatkan kegagalan panen hingga 50 %.
ØLayuBakteri (Bacterial Wilt)
Penyakit layubakteri ditimbulkan sang bakteri Pseudomonas solanacearum E. F. Smith.gejala agresi ditandai dengan layunya tumbuhan misalnya bekas tersiram airpanas, beberapa hari lalu tumbuhan akan mangkat . Gejala lain adalah terdapatnyabercak-bercak coklat pada berkas pembuluh batang bila batang dipotong. Tanamanyang terjangkit, apabila batangnya direndam pada air higienis, sehabis beberapamenit akan keluar cairan berwarna coklat susu berdasarkan btg tersebut. Penyakitlayu bakteri umumnya menyerang tumbuhan cabe di daerah dataran rendah yg suhudan kelembabannya tinggi, tanahnya becek, airnya poly tergenang. Pengendalian penyakit bisa dilakukan menggunakan penyemprotan insektisida Agrept 20WP atau Aqgrimycin 15/1,lima WP. Lahan flora yg terjangkit wajib ditaburidengan kapur serta nir boleh ditanami menggunakan tumbuhan yang bisa menjadi inang Pseudomonasselama 2 tahun, karena bakteri ini dapat bertahan selama 2 tahun dalamtanah.
ØPenyakitBusuk Daun
Penyakitbusuk daun ditimbulkan sang cendawan Phytophthora infestans.Gejalaserangan ditandai menggunakan adanya noda-noda hitam pada butir serta daun seperticacar tidak teratur serta dalam akhirnya sebagai kering, keras, dan busuk.pencegahan bisa dilakukan dengan malakukan pemangkasan yg teratur, menjagakelembapan kebun, dan melakukan sanitasi secara teratur. Pengendalian dapatdilakuan dengan memakai bubur Bordeaux 1-3%, Akofol 50 WP, Preficur N,Prufit PR 10/56 WP, Ridomil, Dithane M-45, serta Antracol.
ØBusukBuah (Antraknose)
Penyakitbusuk butir ditimbulkan sang cendawan Colectroticum sp. Gejala seranganditandai menggunakan adanya bercak coklat pada butir yang terus melebar. Padaserangan yang serius, buah akan kering membusuk serta keriput. Serangan yanghebat bisa mengurangi hasil hingga 75 %. Pengendalian dapat dilakukan denganmengatur jarak tanam yg tidak terlalu rapat, melakukan pemangkasan secarateratur, dan secara kimiawi dilakukan menggunakan penyemprotan fungisida sistemiksecara teratur atau fungisida kontak dengan bahan aktif karbendazim fenorimol.perlakuan benih menggunakan merendamnya dalam air hangat (suhu 55 C) yang dicampurpestisida terbukti mampu mengurangi resiko agresi penyakit ini.
ØPenyakitVirus
Seranganvirus ditandai menggunakan adanya bintik-bintik berwarna orange pada tengah daunbagian bawah atau pada kelopak bunga. Bintik-bintik ini akan semakin membesarserta menciptakan bercak-bercak dan lingkaran-bundar yang berjumlah semakinbanyak. Daun-daun yang lebih tua lalu berwarna coklat, lalu rontok. Lama-kelamaantanaman semakin kerdil, merana, dan mangkat . Pada butir yang masih hijau, bercakkekuningan ada dengan diameter lebih menurut 1,75 centimeter. Pada bagian tengahterdapat bulat konsentrik yang terlihat kentara berwarna kuning, cokelat,hijau, pink, atau merah.
Virus yangsering menyerang adalah TMV (tobacco mozaik virus), TRV (tobaccorattle virus), CMV (cucumber mozaik virus), TRSV (tomato ringspotvirus), CTV (curly top virus), PVY (potato virus Y).  
2.6.   Panen
Waktupemanenan butir cabai bhineka, tergantung pada varietas serta ketinggiantempat. Waktu pemanenan cabai yang ditanam pada dataran rendah umumnya lebihcepat daripada yg ditanam di dataran tinggi. Sebagai model, pada dataranrendah, cabe keriting hibrida jenis TM 999 umumnya telah bisa dipanen padaumur 90 hari sesudah tanam, sedangkan di dataran tinggi panen dilakukan padaumur 105 hari setelah tanam. Cara pemanenan cabai yang sahih adalah denganmemetik buah cabe sekaligus menyertakan tangkai buahnya. Buah yg dipetikdengan cara tadi akan lebih tahan lama dibandingkan butir yg dipetik tanpatangkai.
Pemanenandilakukan terdapat buah yang sudah merah atau masak penuh serta terhadap butir cabaiyang masak 90 %. Buah cabe yang masak 90 % (buat cabe keriting) memilikiwarna merah dengan semburat hitam dan sedikit hijau. Pemanenan sebaiknyadilakukan pada pagi hari sewaktu bobot butir cabai masih optimal. Jika sewaktudilakukan penen turun hujan serta butir cabe yang dipanen poly yg basah,supaya tidak busuk, usahakan cabe diangin-anginkan sampai kering sebelumdikemas. Interval pemanenan cabe merah maupun cabe keriting dilakukan setiap2-3 hari sekali atau tergantung dalam kondisi pasar dan luas penanaman. Cabaikeriting hibrida, misalnya jenis TM 999, masa panennya bisa mencapai dua-3 bulansejak panen pertama. Dengan begitu, apabila interval panen yang dilakukan 3 harisekali, maka jumlah panen yg dilakukan bisa mencapai 30 kali.

III.KESIMPULAN
Adapunkesimpulan adalah sebagai berikut :
1.tanamancabe rentan dengan penyakit serta dikenal sebagi tumbuhan yg manja sehinggamemerlukan perhatian lebih terhadap kelembaban supaya tidak terserang penyakit.
2.tanamancabe sangat menguntungkan lantaran harganya tidak stabil.









                                                                              


BUDIDAYA TERONG

I.PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Prospek budidaya tumbuhan terong makin baik untukdikelola secara intensif serta komersial pada skala agribisnis, tetapi hasilrata-ratanya masih rendah. Hal ini ditimbulkan bentuk kultur budidaya yang masihsampingan, belum memadainya kabar teknik budidaya pada tingkatpetani. PT. Natural Nusantara berusaha memberi alternatife solusibagaimana teknik budidaya terong sebagai akibatnya tercapai peningkatan produksi secaraK-tiga, yaitu Kuantitas, Kualitas dan Kelestarianlingkungan.

1.2Tujuan

Adapuntujuan adalah sebagi berikut :
1.untukpetunjuk bagi pelaku primer dalam melksanakan budidaya flora terong.
2.unutkdapat menaikkan produksi seoptimal mungkin serta meningkatkan ekonomi petanidengan memanfaatkan pekarangan.

II.BUDIDAYATERONG
2.1SyaratTumbuh
Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi, Suhu udara 22 -30o C. Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, fertile, kaya bahanorganik, aerasi serta drainase baik dan pH antara 6,8-7,tiga. Sinar matahari haruscukup. Cocok ditanam animo kemarau
2.2Pembibitan
Rendamlah benih pada air hangat kuku + POC NASA dosis2 cc per liter selama 10 -15 mnt. Bungkuslah benih pada gulungan kain basahuntuk diperam selama + 24 jam sampai nampak mulai berkecambah. Sebarkan benihdi atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10-15 cm. Campurkan1 pak Natural GLIO + 25-30 kg pupuk sangkar halus pisahkan seminggu, kemudianmasukkan benih satu persatu ke polibag yg sudah berisi campuran tanah danpupuk sangkar halus yang sudah dicampur Natural GLIO tadi dengan perbandingan dua: 1. Tutup benih tadi dengan tanah tipis. Permukaan bedengan yg telahdisemai benih ditutup dengan daun pisang. Setelah benih tampak berkecambahmuncul, buka penutupnya. Siram persemaian pagi serta sore hari. Perhatikanserangan hama dan penyakit sejak di pembibitan. Bibit berumur 1-1,5 bulan atauberdaun empat helai siap dipindahtanamkan.
2.3PengolahanTanah
Bersihkan rumput liar (gulma) darisekitar kebun. Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40 centimeter hinggagembur. Buat bedengan selebar 100-120 centimeter, jarak antar bedengan 40-60 centimeter,ratakan bagian atas bedengan. Jika pH tanah rendah, tambahkan Dolomit. Sebarkanpupuk kandang 15-20 ton / ha, campurkan merata menggunakan tanah. Sebarkan pupukdasar dengan adonan ZA atau Urea 150 kg + TSP 250 kg per ha dicampur dengantanah secara merata atau lebih kurang 10 gram campuran pupuk per lubang tanam.sebarkanNatural GLIO 1-2 sachet yg telah dicampur pupuk sangkar 25-50 kg merata kebedengan atau ke lubang tanam. Jika pakai Mulsa plastic, tutup bedengan padasiang hari. Biarkan selama seminggu sebelum tanam. Buat lubang tanam denganjarak 60x70 cm / 70x70 cm.
2.4Penanaman

Waktu tanam yang baik musim kering. Pilihbibit yg tumbuh subur dan normal
Tanam bibit pada lubang tanam secara tegaklalu tanah pada lebih kurang batang dipadatkan Siram lubang tanam yang sudah ditanamihingga cukup basah (lembab)
2.5Pemeliharaan
            Dilakukanrutin tiap hari, terutama dalam fase awal pertumbuhan serta cuaca kering, dapatdi-leb atau disiram dengan gembor
vPenyulaman
            Sulamtanaman yang pertumbuhannya nir normal, tewas atau terserang hama penyakit. Penyulamanmaksimal umur 15 hari.

vPemasanganAjir (TURUS)
Lakukan seawal mungkin agar tidakmengganggu (menghambat) sistem perakar an.turus terbuat dari bilah bambu setinggi80-100 cm dan lebar 2-4 centimeter. Tancapkan secara individu dekat batang. Ikat batangatau cabang terong pada turus.

vPenyiangan
Rumput liar atau gulma pada sekitartanaman disiangi atau dicabut. Penyiangan dilakukan dalam umur 15 hari serta 60-75hari sesudah tanam
vPemupukan
Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan dengan jenistanah, varietas serta syarat wilayah dari acuan dinas pertanian setempat.berikut salah satu cara lain :
Jenis Pupuk
Pemupukan Susulan (kg/ha)
Umur 15 hari
Umur 25 hari
Umur 35 hari
Umur 45 hari
Urea
75
75
75
75
SP-36
50
-
-
-
KCl
-
75
100
75

Pemupukan diletakan sejauh 20 cm menurut batang tanaman sebanyak 10 gram campuranpupuk per flora secara tugal atau larikan ditutup tanah dan disiram ataupupuk dikocorkan sebesar 3,lima gram per liter air, kocorkan larutan pupuksebanyak 250 cc per flora.

vPerempelan
            Pangkastunas-tunas liar yg tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bungapertama juga dirempel buat merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yanglebih produktif segera tumbuh

2.6Pengendalian Hama serta Penyakit
1.kumbangDaun(Epilachnaspp.)
Gejala agresi adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah
Bila agresi berat dapat Mengganggu semua jaringan daun serta tinggal tulang-tulangdaunsaja.cara pengendalian; kumpulkan serta musnahkan kumbang, atur saat tanam,pencegahan menggunakan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 setiap 1-dua minggusekali.
2.kutuDaun(Aphisspp.)
Menyerang menggunakan cara mengisap cairan sel, terutama dalam bagian pucuk ataudaun-daunmasihmudaDaun nir normal, keriput atau keriting atau menggulung
Sebagai vektor atau mediator virus
Cara pengendalian; mengatur saat tanam serta pergiliran flora, pencegahansemprot PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR setiap 1-2 minggu sekali.
3.tungau(Tetranynichusspp.)
musimkemarau.menyerang menggunakan cara mengisap cairan sel flora, sehinggamenimbulkan gejala bintik-bintik merah hingga kecoklat-coklatan atau hitam padapermukaan daun sebelah atas ataupun bawah.
Cara pengendalian sama misalnya dalam pengen dalian kutu daun.
4.ulatTanah(AgrotisipsilonHufn.)
senja atau malam hari
Menyerang menggunakan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih belia,sehinggaterkulaidanroboh. Cara pengendalian; kumpulkan serta musnahkan ulat,pencegahan siram atau semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810.
5.ulatGrayak(Spodopteralitura,F.)
cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.
Cara pengendalian; mengatur ketika tanam dan pergiliran tanaman , semprotdenganNaturalVITURA.
6.ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)
Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit serta melubanginya,sebagai akibatnya bentuk buah tidak normal, serta gampang terjangkit penyakit busuk buah.
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergilirantanaman dan ketika tanam sanitasi kebun, pencegahan semprotkan PESTONA atauPENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali
7.layuBakteri
Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum
Bisa hidup lama dalam tanah
Serangan hebat pada temperatur relatif tinggi
Gejala agresi terjadi kelayuan semua flora secara mendadak
8.busukBuah
Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp.
Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada butir sehingga buahbusuk.
9.bercakDaun
Penyebab : fungi Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea
Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.
10.antraknose
Penyebab : jamur Gloesporium melongena
Gejala bercak-bercak melekuk serta bulat dalam buah kemudian membesar berwarna coklatdengan titik-titik hitam
11.busukLeherakar
Penyebab ; Sclerotium rolfsii
Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat
12.rebahSemai
Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani serta Pythium spp.
Gejala btg bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh danmati. Cara pengendalian Penyakit:
Tanam varietas tahan, atur jeda tanam dan pergiliran flora, perbaikandrainase, atur kelembaban dengan jeda tanam relatif lebar, bubut serta buangtanaman sakit Rendam benih menggunakan POC NASA takaran 2 cc / lt + Natural GLIO dosis1 gr/lt, Pencegahan sebarkan Natural GLIO yg telah dicampur pupuk kandangsebelum tanam ke lubang tanam.
2.7 PEMANENAN
Buah pertama dapat dipetik setelahumur tiga-4 bulan tergantung dari jenis varietas. Ciri-karakteristik butir siap panen adalahukurannya telah maksimum dan masih muda. Waktu yg paling sempurna pagi atau sorehari. Cara panen butir dipetik beserta tangkainya dengan tangan atau indera yangtajam. Pemetikan butir berikutnya dilakukan rutin tiap tiga-7 hari sekali dengancara memilih buah yang sudah siap dipetik.
III.KESIMPULAN

Adapunkesimpulan adalah menjadi berikut :
1.tanamanterong adalah tumbuhan yng bernilai ekonomis lantaran sangat gampang melakukanbudidayanya dan tidak memrlukan porto yang besar .
2.tanamanterong adalah tumbuhan yang bisa ditanaman disetiap waktu serta dapat dipanenberkali-kali.



PEMANFAATAN TRICHODERMA

Trichoderma sp.merupakan sejenis cendawan/ jamur/fungi yg termasukkelas ascomycetes.Trichoderma sp. memiliki aktivitas antifungal.di alam, trichoderma poly ditemukan di tanah hutanmaupun tanah pertanian atau pada substrat berkayu.
            Pada sebuahpenelitian ditemukan bahwa trichoderma merupakan keliru satu jamuryang dapat menjadi agen biokontrolkarena bersifat antagonis bagi jamurlainnya, terutama yg bersifat patogen.aktivitasantagonis yang dimaksud dapat meliputipersaingan, parasitisme, predasi, atau pembentukkan toksin misalnya antibiotik. Untuk keperluan bioteknologi, agen biokontrol ini dapatdiisolasi dari trichoderma serta dipakai buat menangani masalahkerusakan tanaman dampak patogen.
            Trichoderma memproduksimetabolit yg bersifat volatil dan nonvolatil. Metabolit non volatil lebih efektif dibandingkan menggunakan yang volatil.metabolit yang didapatkan trichoderma bisa berdifusi melalui membran dialisisyang lalu bisa merusak pertumbuhan beberapa patogen. Salah satu contohmetabolit tersebut merupakan monooksigenase yang muncul ketika adanya kontak antarjenis trichoderma, serta semakin optimal dalam pH 4. Ketiadaan metabolit ini tidakakan mengganti morfologi dari Trichoderma tetapi hanya akan menurunkan kemampuanpenghambatan patogen.
            Potensi jamur trichoderma sebagaiagensia pengendali hayati sudah tidak terbantahkan. Beberapa penyakit tanamansudah dapat dikendalikan menggunakan pelaksanaan fungi trichoderma. Diantaranya adalahbusuk pangkal btg dalam flora vanili yg disebabkan oleh jamur fusarium,Jamur Akar Putih (JAP) yang menyerang tumbuhan lada dan karet serta beberapapenyakit terbawa tanah (soil borne) lainnya.
            Jamur trichoderma sebagai jamurantagonis yang bersifat preventif terhadap serangan penyakit flora telahmenjadikan jamur tersebut semakin luas dipakai oleh petani pada usahapengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT). Kemampuan dan mekanisme trichodermadalam menghambat pertumbuhan patogen secara rinci bervariasi dalam setiapspesiesnya. Perbedaan kemampuan ini disebabkan oleh faktor ekologi yg membuatproduksi bahan metabolit yg bervariasipula.






1.FUNGSI EKOLOGIS

            Trichodermaharzianum merupakan keliru satu contoh yang palingbanyak dipelajari karena memiliki aktivitas antifungal yang tinggi. Trichodermaharzianum dapat memproduksi enzim litik serta antibiotik antifungal. Selain itu Trichodermaharzianum pula dapat berkompetisi dengan patogen serta bisa membantupertumbuhan flora. Tricoderma harzianum mempunyai kisaran penghambatanyang luas karena bisa merusak berbagai jenis fungi.
            Trichodermaharzianum memproduksi metabolit misalnya asam sitrat, etanol, serta berbagai enzimseperti urease, selulase,glukanase, serta kitinase.hasil metabolit ini dipengaruhi kandungan nutrisi yg terdapat dalam media. Trichodermaharzianum bisa memproduksi beberapa pigmen yang bervariasi pada media tertentu sepertipigmen ungu yang didapatkan pada media yangmengandung amoniumoksalat, serta pigmen jingga yang dihasilkanpada media yg mengandung gelatin atau glukosa, serta pigmen merah dalam medium cairyang mengandung glisin dan urea.
            Saat berada padakondisi yg kaya akan kitin, Trichodermaharzianum memproduksi protein kitinolitikdan enzim kitinase.Enzim ini bermanfaat untuk meningkatkanefisiensi kegiatan biokontrolterhadap patogen yang mengandung kitin.
            Sebagai agensiahayati, Trichoderma berpotensi menjaga sistem ketahanan tanaman misalnyadari serangan patogen misalnya cendawan patogen. Pada pertanaman sengon yangrentan yang terserang penyakit busuk akar (Ganodermasp.), pertanaman kubis yang rentan penyakit akar gada, penggunaan trichoderma menjadi agen antagonismerupakan keliru satu alternatif pengendalian yang direkomendasikan.

2.PERBANYAKAN TRICHODERMA

            Disampingkarakternya menjadi berlawanan diketahui pula bahwa trichoderma juga berfungsi menjadi dekomposer dalam pembuatan pupukorganik. Aplikasi jamur trichodermapada pembibitan tanaman guna mengantisipasi agresi OPT sedini mungkinmembuktikan bahwa taraf kesadaran petani akan arti krusial perlindunganpreventif perlahan telah tumbuh.
            Penggunaan fungi trichoderma secara luas dalam usahapengendalian OPT perlu disebarluaskan lebih lanjut agar petani dapatmemproduksi fungi trichoderma secaramandiri. Diharapkan sehabis mengetahui langkah-langkah perbanyakan massal jamurtrichoderma, petani dapatmempraktikkan dan mengaplikasikannya.
            Berikut dijelaskanlangkah-langkah perbanyakan massal fungi trichodermayang menggunakan gampang dilakukan oleh petani. Alat dan bahan yg diharapkan untukperbanyakan massal fungi trichodermaadalah:
Alat:
1)Dandang (lebih baik bila adapanci/dandang presto)
2)Kompor gas/kompor minyak
3)Bak plastik
4)Plastik meteran (plastikterpal)
5)Centong/spatula kayu
Bahan:
1)Sekam
2)Bekatul (dedak)
3)Air
4)Alkohol 96 %
5)Isolat (bibit) jamur trichoderma.
Langkah-langkahperbanyakan jamur trichoderma:
1)Campurkan media (sekam danbekatul) menggunakan perbandingan 1 : 3 pada bak plastik
2)Berikan air kedalam mediatersebut kemudian aduk rata sampai rata
3)Tambahkan air hingga kelembabanmedia mencapai 70 % (dapat di cek dengan meremas media tadi, tidak ada airyang menetes tetapi media menggumpal)
4)Masukkan media kedalam kantongplastik
5)Siapkan dandang untukmensterilkan media
6)Isi dandang menggunakan air sebanyak1/3 volume dandang
7)Masukkan media kedalam dandang
8)Sterilkan media denganmenggunakan dandang selama 1 (satu) jam sesudah air mendidih. Sterilisasidiulang dua (dua) kali, sesudah media dingin sterilkan kembali media selama 1jam. Sterilisasi bertingkat ini bertujuan buat membunuh mikroorganisme yangmasih dapat bertahan dalam proses sterilisasi pertama
9)Tiriskan media pada dalam ruanganyang lantainya telah beralas plastik. Sebelum digunakan semprot alas plastikmenggunakan Alkohol 96persen
10)Ratakan permukaan media dengan ketebalan 1-lima cm
11)Semprot media dengan suspensi fungi trichoderma (isolat fungi trichodermayang telah dilarutkan kedalam air, 1 (satu) isolat dilarutkan menggunakan 500 mlair)
12)Tutup dengan plastik lalu inkubasikan selama 7 (tujuh) hari. Ruanganinkubasi diusahakan minim cahaya, menggunakan suhu ruangan berkisar 25-27 derajatcelcius
13)Amati pertumbuhan jamur trichoderma,fungi telah dapat dipanen selesainya semua permukaan media sudah ditumbuhi jamurtrichoderma, (koloni fungi berwarnahijau).
Kunci keberhasilan perbanyakan massal fungi trichoderma adalah:
1)Aseptisitas proses produksi;artinya petani selaku pembuat harus mengetahui titik-titik kritis dimana prosesproduksi wajib dilakukan secara aseptis (bersih). Penyiapan dan prosessterilisasi media merupakan titik kritis pertama yang wajib diperhatikan;
2)Kualitas isolat jamur trichoderma; isolat fungi trichoderma yg diperbanyak secaramassal harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya jumlah serta viabilitasspora tinggi, umur biakan tidak lebih berdasarkan 3 (tiga) bulan serta isolat dalamkeadaan segar (baru dipindahkan ke media yg baru);

3)Inkubasi; Ruangan inkubasiharus mendukung pertumbuhan jamur trichoderma.intensitas cahaya, suhu serta kelembaban ruangan wajib diatur sedemikian rupaagar pertumbuhan jamur berjalan optimal.
            Dengan berkembangnyapenggunaan jamur trichoderma sebagaiAgensia Pengendali Hayati oleh para petani dibutuhkan pemakaian fungisida kimiayang dipakai buat mengendalikan penyakit tanaman bisa ditekan dan dapatmenurun tiap tahunnya.
3.PEMANFAATAN TRICHODERMA

            Untukmemanfaatkannya, trichoderma dapatdiaplikasikan secara tunggal maupun digunakan sebagai starter pembuatan kompos. Kompos yg menggunakan starter trichoderma dikenal dengan namatrichokompos. Berikut akan dijelaskan teknik pembuatan trichokompos.

a.Bahan dasar KotoranTernak
      Bahan :
1)Kotoran ternak lima karung
2)Arang sekam 1karung  
3)Trichoderma padat 500 gram atau cair 500ml
4)Air secukupnya



Cara menciptakan:

1)Campurkan kotoran ternak,arangsekam dan Trichoderma
2)Aduk sampai rata serta lembabkandengan air secukupnya
3)Tutup menggunakan plastikhitam/karung
4)inkubasi 7-10 hari
5)Trichokompos siapdiaplikasikan.
CaraAplikasi Trichokompos:
1)Dapat digunakan menjadi pupuk dasar dengan takaran 200-300gr/lubang tanam buat flora sayuran buah
2)Dapat dipakai menjadi pupuk dasar serta susulan menggunakan takaran 3-4kg/m²

b.Bahan dasarRumput/Gulma/Dedaunan

     Bahan:

1)Rumput/gulma/daun-daunan 1m3
2)Kotoran ternak 1 karung
3)Trichoderma padat ½ kg  atau cair500 ml
4)Air secukupnya
Cara menciptakan:

1)Tumpuk bahan 1 setinggi 10 cm,siram menggunakan konsentrat/larutan Trichodermakemudian hamparkan kotoran ternak pada atasnya selanjutnya siram dengan trichoderma lagi, demikian seterusnyadisusun tumpuk hingga habis
2)Lembabkan menggunakan air secukupnya
3)Tutup menggunakan plastikhitam/karung
4)Inkubasi 10-20 hari
5)Trichokompos siapdiaplikasikan.
Caraaplikasi Trichokompos:
1)Dapat digunakan menjadi pupuk dasar menggunakan dosis 200-300gram/lubang tanam
2)Dapat dipakai sebagai pupukdasar dan susulan menggunakan takaran tiga-4 kg/m².


c.Bahan dasar Jerami Padi

            Bahan:
1)Jerami padi 6-9 ton (sebaiknyadicincang)
2)Kotoran ternak 10 karung
3)Trichoderma padat 5 kg  atau cair 5liter
4)Air secukupnya

            Cara menciptakan:
1)Kumpulkan jerami yang akandijadikan trichokompos, sebaiknya dicincang-cincang supaya lebih mudahterdekomposisi
2)Hamparkan jerami denganketinggian 20-30 centimeter siram dengan konsentrat/larutan Trichoderma lalu hamparkan kotoran ternak di atasnyaselanjutnya siram dengan trichodermalagi, demikian seterusnya disusun tumpuk hingga habis
3)Lembabkan menggunakan air secukupnya
4)Tutup menggunakan plastikhitam/karung
5)Inkubasi selama 10-20 hari
6)Trichokompos bahan jerami yangtelah matang siap digunakan dipadukan menjadi pupuk dasar bagi tanaman padi
7)Penggunaan dalam huma sawahsebaiknya diberikan ketika pengolahan tanah.