BUDIDAYA TERONG

I.PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Prospek budidaya tumbuhan terong makin baik untukdikelola secara intensif serta komersial pada skala agribisnis, tetapi hasilrata-ratanya masih rendah. Hal ini ditimbulkan bentuk kultur budidaya yang masihsampingan, belum memadainya kabar teknik budidaya pada tingkatpetani. PT. Natural Nusantara berusaha memberi alternatife solusibagaimana teknik budidaya terong sebagai akibatnya tercapai peningkatan produksi secaraK-tiga, yaitu Kuantitas, Kualitas dan Kelestarianlingkungan.

1.2Tujuan

Adapuntujuan adalah sebagi berikut :
1.untukpetunjuk bagi pelaku primer dalam melksanakan budidaya flora terong.
2.unutkdapat menaikkan produksi seoptimal mungkin serta meningkatkan ekonomi petanidengan memanfaatkan pekarangan.

II.BUDIDAYATERONG
2.1SyaratTumbuh
Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi, Suhu udara 22 -30o C. Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, fertile, kaya bahanorganik, aerasi serta drainase baik dan pH antara 6,8-7,tiga. Sinar matahari haruscukup. Cocok ditanam animo kemarau
2.2Pembibitan
Rendamlah benih pada air hangat kuku + POC NASA dosis2 cc per liter selama 10 -15 mnt. Bungkuslah benih pada gulungan kain basahuntuk diperam selama + 24 jam sampai nampak mulai berkecambah. Sebarkan benihdi atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10-15 cm. Campurkan1 pak Natural GLIO + 25-30 kg pupuk sangkar halus pisahkan seminggu, kemudianmasukkan benih satu persatu ke polibag yg sudah berisi campuran tanah danpupuk sangkar halus yang sudah dicampur Natural GLIO tadi dengan perbandingan dua: 1. Tutup benih tadi dengan tanah tipis. Permukaan bedengan yg telahdisemai benih ditutup dengan daun pisang. Setelah benih tampak berkecambahmuncul, buka penutupnya. Siram persemaian pagi serta sore hari. Perhatikanserangan hama dan penyakit sejak di pembibitan. Bibit berumur 1-1,5 bulan atauberdaun empat helai siap dipindahtanamkan.
2.3PengolahanTanah
Bersihkan rumput liar (gulma) darisekitar kebun. Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40 centimeter hinggagembur. Buat bedengan selebar 100-120 centimeter, jarak antar bedengan 40-60 centimeter,ratakan bagian atas bedengan. Jika pH tanah rendah, tambahkan Dolomit. Sebarkanpupuk kandang 15-20 ton / ha, campurkan merata menggunakan tanah. Sebarkan pupukdasar dengan adonan ZA atau Urea 150 kg + TSP 250 kg per ha dicampur dengantanah secara merata atau lebih kurang 10 gram campuran pupuk per lubang tanam.sebarkanNatural GLIO 1-2 sachet yg telah dicampur pupuk sangkar 25-50 kg merata kebedengan atau ke lubang tanam. Jika pakai Mulsa plastic, tutup bedengan padasiang hari. Biarkan selama seminggu sebelum tanam. Buat lubang tanam denganjarak 60x70 cm / 70x70 cm.
2.4Penanaman

Waktu tanam yang baik musim kering. Pilihbibit yg tumbuh subur dan normal
Tanam bibit pada lubang tanam secara tegaklalu tanah pada lebih kurang batang dipadatkan Siram lubang tanam yang sudah ditanamihingga cukup basah (lembab)
2.5Pemeliharaan
            Dilakukanrutin tiap hari, terutama dalam fase awal pertumbuhan serta cuaca kering, dapatdi-leb atau disiram dengan gembor
vPenyulaman
            Sulamtanaman yang pertumbuhannya nir normal, tewas atau terserang hama penyakit. Penyulamanmaksimal umur 15 hari.

vPemasanganAjir (TURUS)
Lakukan seawal mungkin agar tidakmengganggu (menghambat) sistem perakar an.turus terbuat dari bilah bambu setinggi80-100 cm dan lebar 2-4 centimeter. Tancapkan secara individu dekat batang. Ikat batangatau cabang terong pada turus.

vPenyiangan
Rumput liar atau gulma pada sekitartanaman disiangi atau dicabut. Penyiangan dilakukan dalam umur 15 hari serta 60-75hari sesudah tanam
vPemupukan
Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan dengan jenistanah, varietas serta syarat wilayah dari acuan dinas pertanian setempat.berikut salah satu cara lain :
Jenis Pupuk
Pemupukan Susulan (kg/ha)
Umur 15 hari
Umur 25 hari
Umur 35 hari
Umur 45 hari
Urea
75
75
75
75
SP-36
50
-
-
-
KCl
-
75
100
75

Pemupukan diletakan sejauh 20 cm menurut batang tanaman sebanyak 10 gram campuranpupuk per flora secara tugal atau larikan ditutup tanah dan disiram ataupupuk dikocorkan sebesar 3,lima gram per liter air, kocorkan larutan pupuksebanyak 250 cc per flora.

vPerempelan
            Pangkastunas-tunas liar yg tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bungapertama juga dirempel buat merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yanglebih produktif segera tumbuh

2.6Pengendalian Hama serta Penyakit
1.kumbangDaun(Epilachnaspp.)
Gejala agresi adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah
Bila agresi berat dapat Mengganggu semua jaringan daun serta tinggal tulang-tulangdaunsaja.cara pengendalian; kumpulkan serta musnahkan kumbang, atur saat tanam,pencegahan menggunakan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 setiap 1-dua minggusekali.
2.kutuDaun(Aphisspp.)
Menyerang menggunakan cara mengisap cairan sel, terutama dalam bagian pucuk ataudaun-daunmasihmudaDaun nir normal, keriput atau keriting atau menggulung
Sebagai vektor atau mediator virus
Cara pengendalian; mengatur saat tanam serta pergiliran flora, pencegahansemprot PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR setiap 1-2 minggu sekali.
3.tungau(Tetranynichusspp.)
musimkemarau.menyerang menggunakan cara mengisap cairan sel flora, sehinggamenimbulkan gejala bintik-bintik merah hingga kecoklat-coklatan atau hitam padapermukaan daun sebelah atas ataupun bawah.
Cara pengendalian sama misalnya dalam pengen dalian kutu daun.
4.ulatTanah(AgrotisipsilonHufn.)
senja atau malam hari
Menyerang menggunakan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih belia,sehinggaterkulaidanroboh. Cara pengendalian; kumpulkan serta musnahkan ulat,pencegahan siram atau semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810.
5.ulatGrayak(Spodopteralitura,F.)
cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.
Cara pengendalian; mengatur ketika tanam dan pergiliran tanaman , semprotdenganNaturalVITURA.
6.ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)
Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit serta melubanginya,sebagai akibatnya bentuk buah tidak normal, serta gampang terjangkit penyakit busuk buah.
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergilirantanaman dan ketika tanam sanitasi kebun, pencegahan semprotkan PESTONA atauPENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali
7.layuBakteri
Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum
Bisa hidup lama dalam tanah
Serangan hebat pada temperatur relatif tinggi
Gejala agresi terjadi kelayuan semua flora secara mendadak
8.busukBuah
Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp.
Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada butir sehingga buahbusuk.
9.bercakDaun
Penyebab : fungi Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea
Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.
10.antraknose
Penyebab : jamur Gloesporium melongena
Gejala bercak-bercak melekuk serta bulat dalam buah kemudian membesar berwarna coklatdengan titik-titik hitam
11.busukLeherakar
Penyebab ; Sclerotium rolfsii
Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat
12.rebahSemai
Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani serta Pythium spp.
Gejala btg bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh danmati. Cara pengendalian Penyakit:
Tanam varietas tahan, atur jeda tanam dan pergiliran flora, perbaikandrainase, atur kelembaban dengan jeda tanam relatif lebar, bubut serta buangtanaman sakit Rendam benih menggunakan POC NASA takaran 2 cc / lt + Natural GLIO dosis1 gr/lt, Pencegahan sebarkan Natural GLIO yg telah dicampur pupuk kandangsebelum tanam ke lubang tanam.
2.7 PEMANENAN
Buah pertama dapat dipetik setelahumur tiga-4 bulan tergantung dari jenis varietas. Ciri-karakteristik butir siap panen adalahukurannya telah maksimum dan masih muda. Waktu yg paling sempurna pagi atau sorehari. Cara panen butir dipetik beserta tangkainya dengan tangan atau indera yangtajam. Pemetikan butir berikutnya dilakukan rutin tiap tiga-7 hari sekali dengancara memilih buah yang sudah siap dipetik.
III.KESIMPULAN

Adapunkesimpulan adalah menjadi berikut :
1.tanamanterong adalah tumbuhan yng bernilai ekonomis lantaran sangat gampang melakukanbudidayanya dan tidak memrlukan porto yang besar .
2.tanamanterong adalah tumbuhan yang bisa ditanaman disetiap waktu serta dapat dipanenberkali-kali.



BUDIDAYA TOMAT

I.PENDAHULUAN

1.1LatarBelakang

Tomat merupakan komoditas hortikulturayang krusial, tetapi produksinya baik kuantitas serta kualitas masih rendah. Halini disebabkan antara lain tanah yg keras, miskin unsur hara mikro sertahormon, pemupukan tidak berimbang, agresi hama dan penyakit, pengaruh cuacadan iklim, serta teknis budidaya petani.
Tomat adalah sayuran yang tidak bisalepas dari kehidupan sehari-hari. Kebutuhan rumag tangga serta makanansehari-hari jadi kebutuhannya sangat banyak diharapkan, jadi sangat pentinguntuk ditingkatkan produksi dan menaikkan mutu serta kwantitasnya.         

1.dua Tujuan
Adapun tujuan adalah sebagai berikut :
1.untuk mengetahui cara budidaya tomat yg baik sesuaidengan rekomendasi inovasi terkini.
2.sebagaipetunjuk bagi pelaku utama pada budidaya tomat serta bisa menaikkan hasilproduksinya.


II.BUDIDAYATOMAT

2.1FASEPRATANAM
1.syaratTumbuh
            Tomat dapat ditanam pada dataranrendah/dataran tinggi
Tanahnya gembur, porus dan fertile, tanah liat yg sedikit mengandung pasir danpH antara 5 - 6Curah hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan yang tinggi dapatmenghambatpersarian. Kelembaban nisbi yg tinggi kurang lebih 25% akan merangsangpertumbuhan flora yg masih belia karena asimilasi CO2 sebagai lebih baikmelalui stomata yang membuka lebih poly, namun pula akan merangsangmikroorganisme pengganggu flora dan ini berbahaya bagi tanaman
2.pola Tanam
  • Tanaman yang dianjurkan merupakan jagung, padi, sorghum, kubis serta kacang-kacangan.
  • Dianjurkan tanam sistem tumpang sari atau flora sela buat menaruh keadaan yg kurang disukai sang organisme jasad pengganggu.
3. Penyiapan Lahan

  • Pilih lahan gembur serta subur yg sebelumnya nir ditanami tomat, cabe, terong, tembakau dan kentang .
  • Untuk mengurangi nematoda dalam tanah genangilah tanah dengan air selama 2 minggu
  • Bila pH rendah berikanlah kapur dolomite 150 kg/1000 m2 dan disebar dan diaduk homogen pada umur dua-3 minggu sebelum tanam
  • Buatlah bedengan selebar 120-160 cm buat barisan ganda serta 40-50 cm buat barisan tunggal
  • Buatlah parit selebar 20-30 cm diantara bedengan dengan kedalaman 30 centimeter buat pembuangan air.
  • Berikan pupuk dasar 4 kg Urea /ZA + 7,5 kg TSP + 4 kg KCl per 1000 m2 diatas bedengan, aduk dan ratakan dengan tanah
  • Atau apabila gunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg / 1000 m2 dicampur rata dengan tanah pada atas bedengan.
  • Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang sudah dicampur pupuk kandang (+ 1 minggu) merata pada atas bedengan dalam sore hari
  • Jika gunakan Mulsa plastik, tutup bedengan dalam siang hari
  • Biarkan selama lima-7 hari sebelum tanam
  • Buat lubang tanam menggunakan jarak 60 x 80 centimeter atau 60 x 50 cm pada atas bedengan, diameter 7-8 cm sedalam 15 cm
4.pemilihan Bibit

  • Pilih varietas tahan serta jenis Hybryda ( F1 Hybryd ).
  • Bibit berdaun lima-6 helai daun (25-30 HSS=hari sesudah semai) pindahkan ke lapangan.
  • Untuk mengurangi stress awal pertumbuhan perlu disiram dulu dalam sore sehari sebelum tanam atau pagi harinya (agar lembab)
2.2 FASE PERSEMAIAN (0-30 HSS)
  • Siapkan media tanam yg merupakan adonan tanah serta pupuk kandang 25 - 30 kg + Natural GLIO (1:1).
  • Masukkan pada polibag plastik atau contongan daun pisang atau kelapa
  • Sebarlah benih secara merata atau tambahkan satu per satu dalam polibag.
  • Setelah benih berumur 8-10 hari , pilih bibit yang baik, tegar serta sehat dipindahkan dalam bumbunan daun pisang atau dikepeli yg berisi adonan media tanam.
  • Penyiraman dilakukan setiap hari (lihat syarat tanah)

2.tiga FASE TANAM ( 0-15 HST=Hari Setelah Tanam )
  • Bedengan sehari sebelumnya diairi ( dilep ) dahulu
  • Bibit siap tanam umur 3 - 4 minggu, berdaun lima-6
  • Penanaman sore hari
  • Buka polibag plastik
  • Benamkan bibit secara dangkal dalam batas pangkal batang serta ditimbun menggunakan tanah pada sekitarnya
  • Selesai penanaman eksklusif disiram dengan POC NASA dengan dosis dua-tiga tutup per + 15 liter air
  • Sulam tanaman yg mati hingga berumur dua minggu, caranya tanaman yang telah mangkat , rusak, layu atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, lalu dibuat lubang tanam baru, dibersihkan dan diberi Natural GLIO lalu bibit ditanam
  • Pengairan dilakukan tiap hari hingga tomat tumbuh normal (Jawa : lilir), hati-hati jangan sampai hiperbola karena flora mampu tumbuh memanjang, tidak sanggup menyerap unsur-unsur hara serta gampang terserang penyakit
  • Amati hama misalnya ulat tanah dan ulat grayak. Apabila terdapat serangan semprot dengan Natural VITURA
  • Amati penyakit misalnya penyakit layu Fusarium atau bakteri dan busuk daun , kendalikan dengan menyemprot Natural GLIO dicampur gula pasir perbandingan 1:1. Untuk penyakit Virus, kendalikan vektornya misalnya Thrips, kutu kebul (Bemissia tabaci), banci ( Aphis sp.), Kutu persik (Myzus sp.) dan tungau (Tetranichus sp.) menggunakan menyemprot Natural BVR atau Pestona secara bergantian
  • Pasang ajir sedini mungkin agar akar tidak rusak tertusuk ajir menggunakan jeda 10-20 cm dari batang tomat

2.4  FASE VEGETATIF ( 15-30 HST)
  • Jika tanpa mulsa, penyiangan dan pembubunan dalam umur 28 HST bersamaan penggemburan serta anugerah pupuk susulan diikuti pengguludan tanaman
  • Setelah tumbuhan hidup lebih kurang 1 minggu sejak tanam, diberi pupuk Urea serta KCl menggunakan perbandingan 1:1 buat setiap flora (1-dua gram), berikan pada sekeliling flora pada jeda ± 3 centimeter dari btg tanaman tomat lalu ditutup tanah dan siram dengan air
  • Pemupukan ke 2 dilakukan umur 2-tiga minggu setelah tanam berupa campuran Urea serta KCl (± lima gram), berikan di sekeliling batang tumbuhan sejauh ± lima cm dan sedalam ± 1 centimeter lalu ditutup tanah dan siram dengan air.
  • Bila umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur bisa dipupuk Urea dan KCl lagi (7 gr). Jarak pemupukan menurut btg dibuat makin jauh ( ± 7 centimeter).
  • Jika pakai Mulsa tidak perlu penyiangan dan pembubunan serta pupuk susulan diberikan menggunakan cara dikocorkan
  • Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari
  • Amati hama dan penyakit seperti ulat, kutu-kutuan, penyakit layu dan virus, apabila terjadi serangan kendalikan misalnya dalam fase tanam
  • Tanaman yg sudah mencapai ketinggian 10-15 centimeter wajib segera diikat dalam ajir serta setiap bertambah tinggi + 20 centimeter wajib diikat lagi agar batang tomat berdiri tegak.
  • Pengikatan jangan terlalu erat dengan contoh nomor 8, sebagai akibatnya tidak terjadi tabrakan antara btg dengan ajir yang dapat menyebabkan luka.

2.5FASEGENERATIF(30-80HST)
1.pengelolaan Tanaman
  • Jika tanpa mulsa penyiangan dan pembubunan kedua dilakukan umur 45-50 hari
  • Untuk merangsang pembungaan pada umur 32 HST lakukan perempelan tunas-tunas nir produktif setiap lima-7 hari sekali, sehingga tinggal 1-tiga cabang utama / tanaman
  • Perempelan usahakan pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering menggunakan cara; ujung tunas dipegang dengan tangan higienis kemudian digerakkan ke kanan-kiri sampai tunas putus. Tunas yg terlanjur menjadi cabang besar wajib dipotong dengan pisau atau gunting, sedangkan flora yg tingginya terbatas perempelan harus hati-hati agar tunas terakhir nir ikut dirempel sebagai akibatnya tumbuhan tidak terlalu pendek
  • Ketinggian tumbuhan dapat dibatasi menggunakan memotong ujung flora bila jumlah dompolan buah mencapai 5-7 buah
2. Pengamatan Hama serta Penyakit

  • Ulat buah (Helicoperva armigera dan Heliothis sp.). Gejala butir berlubang serta kotoran menumpuk pada butir yg terjangkit. Lakukan pengumpulan dan pemusnahan butir tomat terjangkit, semprot dengan PESTONA
  • Lalat buah (Brachtocera atau Dacus sp.).gejala butir busuk lantaran terserang jamur serta jika buah dibelah akan kelihatan larva berwarna putih. Bersifat agravator, yaitu menjadi vektornya penyakit jamur, bakteri serta Drosophilla sp. Kumpulkan dan bakar butir terjangkit, gunakan perangkap lalat butir jantan (bisa dicampur insektisida)
  • Busuk daun (Phytopthora infestans), bercak daun dan butir (Alternaria solani) dan busuk butir antraknose (Colletotrichum coccodes). Jika terdapat agresi semprot dengan Natural GLIO
  • Jika pengendalian hama penyakit dengan memakai pestisida alami (PESTONA, GLIO, VITURA) belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata serta tidak mudah hilang oleh air hujan masukkan Perekat Perata AERO 810, dosis + lima mililiter (1/dua tutup)/tangki.
  • Busuk ujung buah. Ujung buah tampak lingkaran hitam serta busuk. Ini tanda-tanda kekurangan Ca ( Calsium). Berikan Dolomit.

2.6 FASE PANEN & PASCA PANEN (80 - 130 HST)
  • Panen dalam umur 90-100 HST dengan karakteristik; kulit butir berubah menurut rona hijau sebagai kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, btg menguning, pada pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai butir terputus. Pemuntiran butir dilakukan satu-persatu dan dipilih butir yang siap petik. Masukkan keranjang serta letakkan pada tempat yang teduh
  • Interval pemetikan dua-3 hari sekali.
  • Supaya tahan usang, nir cepat busuk serta nir mudah memar, buah tomat yang akan dikonsumsi segar dipanen 1/2 matang
  • Wadah yg baik buat pengangkutan adalah peti-peti kayu menggunakan papan bercelah serta jangan dibanting
  • Waspadai penyakit busuk buah Antraknose, kumpulkan serta musnahkan
  • Buah tomat yg telah dipetik, dibersihkan, disortasi dan pada packing kemudian diangkut siap buat konsumsi.


III.KESIMPULAN
Adapun kesimpulan adalah menjadi berikut :
1.budidayatomat yg perlu diperhatikan adalah pemeliharaan lantaran sangat berpengaruh padaproduktifitas baik kwalitas maupun kwantitas tomat.
2.budidayatomat gampang dilakuakn hanya memerlukan perempelan yg rutin dilakukan unutkmengatur tinggi flora serta memilih cabang-cabang produktif.





SISTEM BUDIDAYA PERTANIAN YANG DILAKUKAN SECARA VERTIKAL ATAU BERTINGKAT

Ingin menanamsayuran tetapi nir punya lahan luas?. Kini ada cara mudah menerima sayuranorganik walau di lahan sempit, yaitu budidaya sayuran secara vertikultur.penanaman sayuran dengan sistem ini sangat cocok dikembangkan pada daerahperkotaan. Sistem vertikultur ini sangat cocok diterapkan bagi petani atauperorangan yg memiliki huma sempit, namun ingin menanam tanamansebanyak-banyaknya. Selain tanaman sayuran, kita bisa jua menanam tanamanhias.
Vertikulturdiambil dari kata verticulturedalam bahasa lnggris (vertical dan culture) ialah sistem budidaya pertanian yg dilakukan secara vertikal ataubertingkat. Cara bercocok tanam secara vertikultur ini sebenarnya sama sajadengan bercocok tanam pada kebun atau pada sawah. Perbedaannya terletak pada lahanyang digunakan. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya mampu buat menanam 5bibit tumbuhan. Dengan sistem vertikal bisa untuk 20 btg tumbuhan. Banyaksedikitnya flora yg akan kita budidayakan tergantung dalam model wadah yangkita pakai.
Untuk tanamanyang memerlukan banyak sinar mentari , seperti cabai, tomat, terong, serta sawihendaknya diletakkan di posisi bagian atas. Sedangkan tanaman ginseng,kangkung, dan seledri bisa di bagian tengah atau bawah.
Tanaman yangakan ditanam usahakan diadaptasi menggunakan kebutuhan dan memiliki nilai ekonomistinggi, berumur pendek, serta berakar pendek. Tanaman sayuran yg seringdibudidayakan secara vertikultur antara lain selada, kangkung, bayam, pakcoy,caisim, katuk, kemangi, tomat, pare, kacang panjang, mentimun serta tanamansayuran daun lainnya.
Untuk tujuankomersial, pengembangan vertikultur ini perlu dipertimbangkan aspek ekonomisnyaagar porto produksi jangan hingga melebihi pendapatan berdasarkan output penjualantanaman. Sedangkan buat hobiis, vertikultur dapat dijadikan menjadi mediakreativitas serta memperoleh panenan yang sehat serta berkualitas.
Salah satu contoh vertikultur sederhana dan murahadalah berdasarkan bambu betung. Langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut :
1.siapkanbambu betung berdiameter lebih kurang 10 cm sepanjang 1.5 m.
2.lubangidengan hati-hati pembatas bagian pada antar-ruas bambu menggunakan linggis.
3.belahlahujung atas serta ujung bawah menjadi empat bagian sepanjang 10 cm.
4.dibagian tengah antara belahan satu dengan yg lainnya diberi sepotong kayusehingga belahan-belahan tersebut membuka dan bagian bawah bambu dapat digunakanuntuk berdiri tegaknya bambu tersebut.
5. Setelah itu, dengan memakai bor listrikdibuat lubang-lubang yang berdiameter 1,lima-dua cm pada bagian sisi bambu secarabertingkat dan berselang seling sebagai akibatnya tumbuhan tidak saling menutupi.
6.lubangpertama dibuat menggunakan jeda 12,5 centimeter berdasarkan ujung bambu. Lubang tanam yang laindibuat dengan jarak 25 cm antara lubang satu dengan lubang lainnya sehinggadidapatkan dua belas lubang tanam.
7.setelahitu, masukkan media tanam yg sudah disiapkan ke dalam bambu hingga penuh,Media tanam yg dipakai merupakan campuran antara tanah, pupuk kompos, dansekam menggunakan perbandingan 1:1:1.
8.modelini dapat diangkat serta dipindah-pindah ke loka yg inginkan walaupun agakberat.
Selainpenyiraman yang dilakukan setiap hari juga diperlukan pemupukan danpengendalian hama penyakit. Sebaiknya pupuk yg dipakai merupakan pupuk organikmisalnya pupuk kompos, pupuk kandang atau pupuk bokashi. Disarankan agarsayuran buah seperti cabai, tomat nir gampang rontok sebaiknya menambahkan KCLsatu sendok teh atau sdm tergantung besar kecilnya pohon. PemberianKCL setiap 5 sampai 6 bulan sekali. Di perkotaan, pupuk sangkar atau komposharganya menjadi mahal. Limbah dapur atau daun-daun kering sanggup dimanfaatkanuntuk pembuatan pupuk bokashi. Pupuk bokashi merupakan hasil fermentasi bahanorganik (jerami, sampah organik, pupuk kandang, dan lain-lain) menggunakan teknologiEM yg bisa digunakan menjadi pupuk organik buat menyuburkan tanah danmeningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman . Bokashi bisa dibuat dalambeberapa hari dan mampu eksklusif digunakan sebagai pupuk.
Kalau pada daerahpedesaan, umumnya sampah atau kotoran hewan dimasukkan ke sebuah lubang. Kalaulubangnya sudah penuh, sampah dibakar dan sebagai pupuk. Dengan catatan, pupukkotoran hewan yg akan dipakai hendaknya telah nir berbau busuk.
Saat inimasyarakat mulai banyak mempertimbangkan mengkonsumsi output panen yang Iebihsehat cara penanamannya, yaitu memakai pupuk dan pengendalian hama alami,meskipun harga produk tersebut lebih mahal. Saran buat berkebun di rumahsebaiknya tidak memakai bahan kimia. Ditekankan pula jangan menggunakanfuradan buat membunuh hama yang ada pada dalam tanah. Penggunaan furadan bisamengurangi taraf kesuburan tanah dan juga mencemari tumbuhan kurang lebihselama sebulan. Jadi, sebaiknya buat flora sayuran nir perlu digunakanfuradan.
Hal yang paling ditunggu waktu kita menanam flora adalah ketika panen.pemanenansayuran umumnya dilakukan menggunakan sistem bubut akar (sawi, bayam, seledri,kemangi, selada, kangkung dan sebagainya). Jika kita punya flora sendiridan dikonsumsi sendiri akan lebih hemat bila panen dilakukan denganmengambil daunnya saja. Dengan cara tadi flora sayuran bisa bertahanlebih lama dan sanggup panen berulang-ulang. Mudah-mudahan sistem vertikultur inisetidaknya mampu mengoptimalkan lahan pekarangan kita yg sempit. Selamatberkreasi!