BUDIDAYA TOMAT

I.PENDAHULUAN

1.1LatarBelakang

Tomat merupakan komoditas hortikulturayang krusial, tetapi produksinya baik kuantitas serta kualitas masih rendah. Halini disebabkan antara lain tanah yg keras, miskin unsur hara mikro sertahormon, pemupukan tidak berimbang, agresi hama dan penyakit, pengaruh cuacadan iklim, serta teknis budidaya petani.
Tomat adalah sayuran yang tidak bisalepas dari kehidupan sehari-hari. Kebutuhan rumag tangga serta makanansehari-hari jadi kebutuhannya sangat banyak diharapkan, jadi sangat pentinguntuk ditingkatkan produksi dan menaikkan mutu serta kwantitasnya.         

1.dua Tujuan
Adapun tujuan adalah sebagai berikut :
1.untuk mengetahui cara budidaya tomat yg baik sesuaidengan rekomendasi inovasi terkini.
2.sebagaipetunjuk bagi pelaku utama pada budidaya tomat serta bisa menaikkan hasilproduksinya.


II.BUDIDAYATOMAT

2.1FASEPRATANAM
1.syaratTumbuh
            Tomat dapat ditanam pada dataranrendah/dataran tinggi
Tanahnya gembur, porus dan fertile, tanah liat yg sedikit mengandung pasir danpH antara 5 - 6Curah hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan yang tinggi dapatmenghambatpersarian. Kelembaban nisbi yg tinggi kurang lebih 25% akan merangsangpertumbuhan flora yg masih belia karena asimilasi CO2 sebagai lebih baikmelalui stomata yang membuka lebih poly, namun pula akan merangsangmikroorganisme pengganggu flora dan ini berbahaya bagi tanaman
2.pola Tanam
  • Tanaman yang dianjurkan merupakan jagung, padi, sorghum, kubis serta kacang-kacangan.
  • Dianjurkan tanam sistem tumpang sari atau flora sela buat menaruh keadaan yg kurang disukai sang organisme jasad pengganggu.
3. Penyiapan Lahan

  • Pilih lahan gembur serta subur yg sebelumnya nir ditanami tomat, cabe, terong, tembakau dan kentang .
  • Untuk mengurangi nematoda dalam tanah genangilah tanah dengan air selama 2 minggu
  • Bila pH rendah berikanlah kapur dolomite 150 kg/1000 m2 dan disebar dan diaduk homogen pada umur dua-3 minggu sebelum tanam
  • Buatlah bedengan selebar 120-160 cm buat barisan ganda serta 40-50 cm buat barisan tunggal
  • Buatlah parit selebar 20-30 cm diantara bedengan dengan kedalaman 30 centimeter buat pembuangan air.
  • Berikan pupuk dasar 4 kg Urea /ZA + 7,5 kg TSP + 4 kg KCl per 1000 m2 diatas bedengan, aduk dan ratakan dengan tanah
  • Atau apabila gunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg / 1000 m2 dicampur rata dengan tanah pada atas bedengan.
  • Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang sudah dicampur pupuk kandang (+ 1 minggu) merata pada atas bedengan dalam sore hari
  • Jika gunakan Mulsa plastik, tutup bedengan dalam siang hari
  • Biarkan selama lima-7 hari sebelum tanam
  • Buat lubang tanam menggunakan jarak 60 x 80 centimeter atau 60 x 50 cm pada atas bedengan, diameter 7-8 cm sedalam 15 cm
4.pemilihan Bibit

  • Pilih varietas tahan serta jenis Hybryda ( F1 Hybryd ).
  • Bibit berdaun lima-6 helai daun (25-30 HSS=hari sesudah semai) pindahkan ke lapangan.
  • Untuk mengurangi stress awal pertumbuhan perlu disiram dulu dalam sore sehari sebelum tanam atau pagi harinya (agar lembab)
2.2 FASE PERSEMAIAN (0-30 HSS)
  • Siapkan media tanam yg merupakan adonan tanah serta pupuk kandang 25 - 30 kg + Natural GLIO (1:1).
  • Masukkan pada polibag plastik atau contongan daun pisang atau kelapa
  • Sebarlah benih secara merata atau tambahkan satu per satu dalam polibag.
  • Setelah benih berumur 8-10 hari , pilih bibit yang baik, tegar serta sehat dipindahkan dalam bumbunan daun pisang atau dikepeli yg berisi adonan media tanam.
  • Penyiraman dilakukan setiap hari (lihat syarat tanah)

2.tiga FASE TANAM ( 0-15 HST=Hari Setelah Tanam )
  • Bedengan sehari sebelumnya diairi ( dilep ) dahulu
  • Bibit siap tanam umur 3 - 4 minggu, berdaun lima-6
  • Penanaman sore hari
  • Buka polibag plastik
  • Benamkan bibit secara dangkal dalam batas pangkal batang serta ditimbun menggunakan tanah pada sekitarnya
  • Selesai penanaman eksklusif disiram dengan POC NASA dengan dosis dua-tiga tutup per + 15 liter air
  • Sulam tanaman yg mati hingga berumur dua minggu, caranya tanaman yang telah mangkat , rusak, layu atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, lalu dibuat lubang tanam baru, dibersihkan dan diberi Natural GLIO lalu bibit ditanam
  • Pengairan dilakukan tiap hari hingga tomat tumbuh normal (Jawa : lilir), hati-hati jangan sampai hiperbola karena flora mampu tumbuh memanjang, tidak sanggup menyerap unsur-unsur hara serta gampang terserang penyakit
  • Amati hama misalnya ulat tanah dan ulat grayak. Apabila terdapat serangan semprot dengan Natural VITURA
  • Amati penyakit misalnya penyakit layu Fusarium atau bakteri dan busuk daun , kendalikan dengan menyemprot Natural GLIO dicampur gula pasir perbandingan 1:1. Untuk penyakit Virus, kendalikan vektornya misalnya Thrips, kutu kebul (Bemissia tabaci), banci ( Aphis sp.), Kutu persik (Myzus sp.) dan tungau (Tetranichus sp.) menggunakan menyemprot Natural BVR atau Pestona secara bergantian
  • Pasang ajir sedini mungkin agar akar tidak rusak tertusuk ajir menggunakan jeda 10-20 cm dari batang tomat

2.4  FASE VEGETATIF ( 15-30 HST)
  • Jika tanpa mulsa, penyiangan dan pembubunan dalam umur 28 HST bersamaan penggemburan serta anugerah pupuk susulan diikuti pengguludan tanaman
  • Setelah tumbuhan hidup lebih kurang 1 minggu sejak tanam, diberi pupuk Urea serta KCl menggunakan perbandingan 1:1 buat setiap flora (1-dua gram), berikan pada sekeliling flora pada jeda ± 3 centimeter dari btg tanaman tomat lalu ditutup tanah dan siram dengan air
  • Pemupukan ke 2 dilakukan umur 2-tiga minggu setelah tanam berupa campuran Urea serta KCl (± lima gram), berikan di sekeliling batang tumbuhan sejauh ± lima cm dan sedalam ± 1 centimeter lalu ditutup tanah dan siram dengan air.
  • Bila umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur bisa dipupuk Urea dan KCl lagi (7 gr). Jarak pemupukan menurut btg dibuat makin jauh ( ± 7 centimeter).
  • Jika pakai Mulsa tidak perlu penyiangan dan pembubunan serta pupuk susulan diberikan menggunakan cara dikocorkan
  • Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari
  • Amati hama dan penyakit seperti ulat, kutu-kutuan, penyakit layu dan virus, apabila terjadi serangan kendalikan misalnya dalam fase tanam
  • Tanaman yg sudah mencapai ketinggian 10-15 centimeter wajib segera diikat dalam ajir serta setiap bertambah tinggi + 20 centimeter wajib diikat lagi agar batang tomat berdiri tegak.
  • Pengikatan jangan terlalu erat dengan contoh nomor 8, sebagai akibatnya tidak terjadi tabrakan antara btg dengan ajir yang dapat menyebabkan luka.

2.5FASEGENERATIF(30-80HST)
1.pengelolaan Tanaman
  • Jika tanpa mulsa penyiangan dan pembubunan kedua dilakukan umur 45-50 hari
  • Untuk merangsang pembungaan pada umur 32 HST lakukan perempelan tunas-tunas nir produktif setiap lima-7 hari sekali, sehingga tinggal 1-tiga cabang utama / tanaman
  • Perempelan usahakan pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering menggunakan cara; ujung tunas dipegang dengan tangan higienis kemudian digerakkan ke kanan-kiri sampai tunas putus. Tunas yg terlanjur menjadi cabang besar wajib dipotong dengan pisau atau gunting, sedangkan flora yg tingginya terbatas perempelan harus hati-hati agar tunas terakhir nir ikut dirempel sebagai akibatnya tumbuhan tidak terlalu pendek
  • Ketinggian tumbuhan dapat dibatasi menggunakan memotong ujung flora bila jumlah dompolan buah mencapai 5-7 buah
2. Pengamatan Hama serta Penyakit

  • Ulat buah (Helicoperva armigera dan Heliothis sp.). Gejala butir berlubang serta kotoran menumpuk pada butir yg terjangkit. Lakukan pengumpulan dan pemusnahan butir tomat terjangkit, semprot dengan PESTONA
  • Lalat buah (Brachtocera atau Dacus sp.).gejala butir busuk lantaran terserang jamur serta jika buah dibelah akan kelihatan larva berwarna putih. Bersifat agravator, yaitu menjadi vektornya penyakit jamur, bakteri serta Drosophilla sp. Kumpulkan dan bakar butir terjangkit, gunakan perangkap lalat butir jantan (bisa dicampur insektisida)
  • Busuk daun (Phytopthora infestans), bercak daun dan butir (Alternaria solani) dan busuk butir antraknose (Colletotrichum coccodes). Jika terdapat agresi semprot dengan Natural GLIO
  • Jika pengendalian hama penyakit dengan memakai pestisida alami (PESTONA, GLIO, VITURA) belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata serta tidak mudah hilang oleh air hujan masukkan Perekat Perata AERO 810, dosis + lima mililiter (1/dua tutup)/tangki.
  • Busuk ujung buah. Ujung buah tampak lingkaran hitam serta busuk. Ini tanda-tanda kekurangan Ca ( Calsium). Berikan Dolomit.

2.6 FASE PANEN & PASCA PANEN (80 - 130 HST)
  • Panen dalam umur 90-100 HST dengan karakteristik; kulit butir berubah menurut rona hijau sebagai kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, btg menguning, pada pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai butir terputus. Pemuntiran butir dilakukan satu-persatu dan dipilih butir yang siap petik. Masukkan keranjang serta letakkan pada tempat yang teduh
  • Interval pemetikan dua-3 hari sekali.
  • Supaya tahan usang, nir cepat busuk serta nir mudah memar, buah tomat yang akan dikonsumsi segar dipanen 1/2 matang
  • Wadah yg baik buat pengangkutan adalah peti-peti kayu menggunakan papan bercelah serta jangan dibanting
  • Waspadai penyakit busuk buah Antraknose, kumpulkan serta musnahkan
  • Buah tomat yg telah dipetik, dibersihkan, disortasi dan pada packing kemudian diangkut siap buat konsumsi.


III.KESIMPULAN
Adapun kesimpulan adalah menjadi berikut :
1.budidayatomat yg perlu diperhatikan adalah pemeliharaan lantaran sangat berpengaruh padaproduktifitas baik kwalitas maupun kwantitas tomat.
2.budidayatomat gampang dilakuakn hanya memerlukan perempelan yg rutin dilakukan unutkmengatur tinggi flora serta memilih cabang-cabang produktif.





BUDIDAYA MENANAM KENTANG PADA POLYBAG

Bagaimana cara menanam kentangdalam polybag atau Pot ? Ini dia aku akan jelaskan cara menanam kentangyang subur dalam pot atau polybag, metode penanaman hampir sama denganmenanam cabai rawit,menanam sawidanmenanam tomatdalam pot yang telah pada jelaskanbeberapa ketika yg lalu. Namun tampaknya buat kentang sendiri merupakansalah satu tanaman ubi-ubian kemungkinan buat merawatnya yang nir sama.

Pada umumnya buat menanamkentang sering dilakukan di kebun atau sawah, tetapi bila anda memiliki tanahyang luas, tapi menggunakan menggunakan metode tanam dengan memanfaatkan pot danpolybag kita nir lagi membutuhkan huma yang relatif luas, anda sanggup menerapkandi sekitaran tempat tinggal anda atau bahkan di teras rumah. Selain buat tanaman dirisendiri tentunya akan membuat hiasan pada laman tempat tinggal anda. Yg berarti allin one. Mampu digunakan untuk sayuran serta hiasan tempat tinggal .

Padaumumnya buat menanam kentang acapkali dilakukan di kebun atau sawah, namun bilaanda memiliki tanah yg luas, akan tetapi menggunakan menggunakan metode tanam denganmemanfaatkan pot serta polybag kita nir lagi membutuhkan huma yg relatif luas,anda mampu menerapkan pada sekitaran tempat tinggal anda atau bahkan pada teras tempat tinggal . Selainuntuk tanaman diri sendiri tentunya akan membuat hiasan pada laman rumahanda. Yang berarti all in one. Mampu dipakai buat sayuran serta hiasan tempat tinggal .
Untuk menanam kentang yang fertile andamembutuhkan beberapa unsur tanah, umumnya unsur tanah yang dipakai terdiridari tiga jenis unsur yaitu pasir, tanah biasa yang sanggup di ambil di sekitaranrumah anda serta satu lagi kompos atau pupuk kandanguntuk memberikan nutrisi padatanaman kentang secara alami. Berikut ini langkah buat menyiapkan untukmenanam ketang dalam polybagmulai berdasarkan awal sampai dengan panen.

Tahap Penanam BenihKentang


Pertama persiapkan polybag berukuran 50 cmX 80 centimeter. Buat jumlahnya polybag sanggup anda atur sinkron menggunakan berapa banyakkentang yang akan anda tanam. Untuk metode berikutnya anda mampu ambil tanamankentang yang sudah bertunas. Jika anda masih awam silahkan beli beberapa ketangdari pasar, sebaiknya jangan hingga stigma, ambil yang sempurnan kemudian andabisa cuci bersi serta taruh dalam satu wadah pisahkan ketang tersebut sampai semi ataubisa jua menggunakan dengan metode lain yaitu menggunakan meletakkan pada tanah yangsudah anda siapkan serta sebaiknya tanah tersebut lembab. Selanjutnya anda bisamenyiapkan media tanam berupa tanah yg telah anda campur misalnya yang sudahsaya sebutkan diatas yaitu kompos, tanah dan pasir buat ukuran tepat 2/4 tanahbiasa, seperempat kompos dan seperempat pasir, anda bisa atur sendiri sesuai dengankebutuhan. Setelah semua tercampur tambahkan pada polybag atau pot yang sudahanda persiapkan sebelumnya.

Untuk selanjutnya isi polybag sampaipenuh usahakan buat menyisakan polybag tiga hingga 5 cm, hal ini apabila saat andamenyiram tanaman kentang air tidak pribadi tumpah. Ingat buat membuatlubang pada bagian bawah polybag, hal ini supaya air bisa pribadi meresapkeluar. Karena flora kentang sendiri merupakan tumbuhan yang mempunyai karaktertidak begitu menyukai dengan tanah yg lembab atau terlalu banyak air. Bilahal ini tidak anda perhatikan kemungkinan tanaman kentang bisa mangkat .

Tahap Merawat danMenanam Kentang


Setelah anda mengisi seluruh polybagdengan tanah kini buat proses menanam kentang. Anda mampu menanam bijikentang sampai dengan 4 biji dalam setiap polybag atau pot, usahakan untukmenanam mempunyai jeda yang ideal agar flora kentang bisa tumbuh fertile.sehabis anda anda isi polybag dengan benih kentang letakkan polybag atau pot ditempat yg relatif tinggi, jangan sekali memberikan flora kentang dibawah karenaakan membuat tanah dalam polybag atau pot akan lembab. Buat itu sebaiknyaletakkan di atas batu bata, ini yang lebih generik.
Setelah anda menaruh tumbuhan kentangpada loka yang cukup tinggi, proses selanjutnya merupakan penyiraman, untukpenyiraman awal usahakan lakukan setiap hari pada pagi hari, buat penyiramanhanya satu kali sehari, selama sekitar satu minggu hingga benar-benarkondisi ketang telah berdaun. Sehabis anda ketahui kentang telah fertile kinisaat buat perawatan pemupukan.

Untuk perawatannya sendiri tidakmemerlukan perlakuan spesifik, sesudah satu minggu anda bisa menyiram kentangsetidaknya 2 kali sehari serta untuk pemupukan umumnya selesainya berumur 20 hariuntuk tahap pertama dan tahap ke 2 pada umur 35 hari semua tergantung darikondisi iklim di tempat anda.

MasaPanen


Setelah umur 3 sampai 4 bulan umbikentang  siap buat dipanen. Untuk memanen kentang sebaiknya dilakukanseminggu sesudah flora kentang meninggal, hal ini ditandai menggunakan keringnya padadaun dan ujung batang kentang kulit umbi yang bertenaga. Buat itu jangan lakukanpenyiraman pada proses ini selama satu minggu. Bila daun dan batangnya belumcukup kering,  umbi atau kentang akan rendah mutunya. Untuk itu perhatikanjuga cara panen yang tepat, itulah Cara Menanam Kentang Dalam Polybag denganmudah, anda mampu aplikasikan sendiri buat Cara Menanam Kentang, bisamenggunakan polybag atau pot. Agar kentang mampu tumbuh subur sebaiknya padaiklim sedang yaitu pada 700 m dari bagian atas laut. Semoga artikel inibermanfaat buat anda yg ingin menanam ketang pada media tanam yg tidak selaras.


BUDIDAYA BAWANG MERAH

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bawang merahmerupakan salah satu komoditas sayuran unggulan Jawa Timur yg  sangatfluktuatif  harga juga produksinya.  Hal ini terjadi karena pasokanproduksi yang nir seimbang antara panenan dalam musimnya serta panenan di luarmusim, salah satu diantaranya disebabkan tingginya intensitas serangan hama danpenyakit terutama apabila penanaman dilakukan pada luar animo.  Selain itubawang merah adalah komoditas yang nir dapat disimpan usang, hanya bertahan3-4 bulan padahal konsumen membutuhkannya setiap waktu.
Masalahutama usahatani bawang merah di luar musim adalah tingginya resiko kegagalanpanen karena lingkungan yg kurang menguntungkan , terutama serangan hama danpenyakit.  Hama dan penyakit penting dalam bawang merah diantaranya : ulatbawang (Spodoptera exigua) dan Thrips , sedangkan penyakitnya meliputiantraknose, fusarium dan trotol.
Keberadaanhama serta penyakit tadi menyebabkan petani memakai pestisida secaraberlebihan karena petani beranggapan bahwa keberhasilan usahatani ditentukanoleh keberhasilan pengendalian hama serta penyakit, yaitu menggunakan meningkatkantakaran, frekuensi dan komposisi jenis adonan pestisida yg digunakan. Akibatnya biaya usatani bawang merah semakin tinggi dan laba yangdiperoleh tidak seimbang dan  nir memperhatikan konsep pertanian ramahlingkungan. Dampak lain penggunaan pestisida yang berlebihan yaitu ledakan darihama sekunder.
Untukmengantisipasi masalah di atas galat satu bisnis yaitu mencari dan menggali varietas-varietasbawang merah yang memiliki sifat-sifat unggul terutama dalam hal produksiserta ketahanan terhadap hama dan penyakit primer sebagai akibatnya varietas bawang merahtersebut bisa berproduksi walaupun agresi hama dan penyakit cukup berat.bilamana varietas unggul yang tahan terhadap hama dan penyakit diperoleh makavarietas tadi dapat ditanam dalam luar trend sehingga transedental produksibawang merah dapat terjamin.
1.2Tujuan

Adapun tujuan adalah sebagi berikut :
1.untuk sebagai petunjuk bagi pelaku utama dalammelaksanakan budidaya bawang merah
2.untuk mempertinggi pendapatan petani serta keluarganya.

II.BUDIDAYABAWANG MERAH
2.1 SyaratTumbuh

Bawang merahakan tumbuh menggunakan baik jika ditanam pada tanah sawah atau tegalan dengantekstur sedang hingga liat. Selain itu tempat pertumbuhan bawang merah yangbaik sanggup pula pada tanam dalam jenis tanah Alluvial yang mempunyai pH lima.6 - 6.lima,dengan ketinggian 0-400 mdpl, serta kelembaban 50-70 %, dan suhu 25-32 drajatC.
2.2 Pemulihat Bibit
Adapun persyaratanbibit bawang merah yg baik antara lain : Umur simpan bibit sudah memenuhi ,yaitu sekitar 3-4 bulan, walaupun untuk umur simpan yg lebih muda bibit tetaptumbuh tetapi dalam pertumbuhan berikutnya akan lebih rendah hasilnyadibandingkan bibit yang sudah siap tanam (sudah relatif umur simpannya) Umurpanen waktu calon umbi bibit ditanam pada lapang  , buat varietas Baujimaupun Super Philip usahakan 65 – 70 har Ukuran bibit sedang , sekitar lima-6gram .  Penggunaan bibit yang berukuran terlalu akbar akan meningkatkanbiaya lantaran kebutuhan bibit semakin banyak.kebutuhan bibit setiap hektarberkisar 800 – 1000 kg , tergantung dari besarnya bibit. Dan biaya untukpembelian bibit kurang lebih separo berdasarkan seluruh porto produksi.
Umbi bibit berwarna merah cerah,menggunakan kulit mengkilat, Umbi bibit bernas , sehat, padat , nir keropos dantidak lunak.  Jika ada umbi bibit yang tidak memiliki sifat demikiansebaiknya tidak dipakai sebagai bibit. Umbi bibit tidak terserang hama danpenyakit. Sebelum ditanam, umbi bibit dibersihkan dulu berdasarkan kulit-kulit yangkering dan jika pertunasan belum kelihatan diujung umbi, maka usahakan ujungumbi dipotong 1/tiga supaya mempercepat  munculnya tunas
2.3Persiapan lahan
Bawangmerah  membutuhkan kondisi tanah yang lebih gembur dibanding tanamansayuran lainnya .  Oleh karenanya pengolahan tanah dalam bawang merahdilakukan sampai beberapa kali hingga tanah benar-benar sebagai gembur. Bila tanah yang digunakan adalah tanah bekas ditanami jagung juga tebu, makasisa tanaman tadi harus dibersihkan sampai akar-akarnya supaya tidakmengganggu pertumbuhan bawang merah. Dapat jua menggunakan herbisida sebelumtanah di olah untuk mematikan rumput serta gulma lainnya ,seperti Goal maupunRoundup yg diberikan dua minggu sebelum tanah diolah. Tanah diolah dengancara dibajak lebih dari 4 kali hingga tanah menjadi gembur serta tanahdikeringkan lebih berdasarkan seminggu .kemudian tanah dihaluskan lagi, sehabis halusdapat dibuat bedengan menggunakan berukuran .untuk musim kemarau : tinggi bedengan 25cm, kedalaman parit 30-40 cm , lebar parit 50 centimeter. Untuk musimhujan      : tinggi bedengan 40 cm, kedalamanparit  50 cm , lebar parit 50 cm.
Padabudidaya bawang merah sangat diperlukan pembentukan bedengan, dimana adanyabedengan berfungsi supaya tanaman bawang merah tidak selalu tergenang air , danair yg disiramkan segera habis terserap.  Setelah bedengan terbentuk,maka ditaburi pupuk kotoran ternak (pupuk kandang ) yg sudah benar-benarmatang, ditandai menggunakan kotoran ternak sudah misalnya tanah yang gembur. Dosis buat kotoran ayam sebanyak 5 ton/ha, sedangkan buat kotoran sapi maupunkambing lebih kurang 10-15 ton/ha.  Namun takaran ini bisa menjadi lebih banyakmaupun lebih sedikit tergantung menurut kesuburan tanah.              
Pupukkandang yang diberikan bersamaan menggunakan pembuatan bedengan merupakan perlakuanpemberian pupuk dasar   .  Selain itu diberikan pula pupuk SP 36dengan takaran 200 kg/ha swebagai pupuk dasar , yg ditaburkan merata padaseluruh bagian atas bedengan.  Pupuk sangkar juga SP 36 diberikan seminggusebelum tanam. Setelah tanah dipupuk maka tanah diairi agar pupuk dapat meresapke pada tanah.
2.4Penanaman
Musim tanamoptimal buat bawang merah yaitu pada akhir musim hujan  bulan Maret –April dan demam isu kering Mei – Juni, tetapi di wilayah sentra produksi dapatdijumpai penanaman bawang merah tanpa mengenal isu terkini,  Untuk penanaman diluar ekspresi dominan (off season) perlu memperhatikan pengendalian hama dan penyakitlebih cermat.
Penanamandilakukan sehabis tanah serta bibit sudah dipersiapkan, dimana sebelum dilakukanpenanaman tanah harus diari agar ketika penanaman syarat tanah gembur Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa bibit sebelum ditanam lebihbaik dibersihkan dan diseleksi terlebih dulu supaya pertumbuhan tanaman menjadibaik.  Jika nir diseleksi ditakutkan tercampurnya bibit yang jelekkarena terjangkit penyakit misalnya Fusarium , maka akan menyebabkan pertanamanhancur karena Fusarium tadi. Pembersihan bibit dilakukan sehari sebelumditanam dan ujung bibit sudah dipotong , serta esoknya bisa dilakukanpenanaman.
Untukmempercepat proses penanaman, maka sebaiknya bedengan  yang akan ditanamisudah digariti sinkron dengan jarak tanam yg dipakai , sehingga penanamanlebih mudah dilaksanakan.  Jarak tanam yang dianjurkan yaitu 20 cm x 15cm, namun bila umbi bibit akbar maka bisa menggunakan jarak tanam 20 x 20cm.  Penanaman dilakukan menggunakan cara menanam dua/tiga bagian umbi ke dalamtanah, sedangkan 1/3 bagiannya ada di atas tanah.
2.5Pengairan
Bawang merahmembutuhkan air dalam kondisi yang relatif sejak pertumbuhan awal hinggamenjelang panen.  Air yg diberikan pada flora walaupun dengan carapenggenangan/leb, tetapi harus segera meresap ke dalam tanah.  Bila tidakdemikian maka tumbuhan akan sebagai busuk dan sebagai asal penyakit. Oleh karenanya pembuatan bedengan sangat dibutuhkan dalam budidaya bawang merah.  Hal ini berhubunga sifat tanaman bawang merah yg membentuk umbi didalam tanah sehingga air yg terlalu banyak akan membuat umbi sebagai busuk .
Pada musimkemarau , pengairan dapat diberikan setiap hari semenjak tumbuhan ditanam hinggatanaman membangun umbi serta dikurangi setelah umbi terbentuk.  Namunwalaupun demam isu kemarau , jika kondisi tanah setelah diairi serta selang dua haritanah masih basah, maka tanaman nir perlu diairi.  Oleh karena itudituntut kepekaan petani pada mengamati kebutuhan air bagi tanamannya.
Untuk musimhujan pengairan yg diperlukan lebih sedikit yaitu selang dua harisekali.  Seperti di atas maka yg penting melihat syarat kelembabantanah, jika tanah masih lembab usahakan nir perlu diairi.  Yang pentingdiamati yaitu sesudah turun hujan, sebaiknya flora bawang merah disiramidengan air bersih yang tujuannya buat menghilangkan inokulum berdasarkan penyakityang kemungkinan melekat di daun.
Carapengairan bisa dilakukan dengan penggenangan/leb maupun denan caradisiram/disirat.  Kedua cara tadi sebenarnya memiliki kelebihan dankekurangan.  Untuk cara leb usahakan dilakukan pada kondisi tanah yg porous,sebagai akibatnya air yg tergenang cepat habis (tuntas), walaupun cara ini membutuhkanwaktu yg lebih pendek dibandingkan cara disiram.  Sedangkan cara sirammembutuhkan energi lebih banyak dan saat lebih lama .  Namun di daerahtertentu ke 2 cara tersebut jua dilakukan bersamaan .
2.2Pemupukan
Pemupukanpada bawang merah sangat dibutuhkan buat mendukung pertumbuhan flora danproduksi umbi yang lebih baik.  Tetapi pemupukan nir perlu diberikansecara berlebihan lantaran pupuk malahan akan terbuang dengan percuma. Sepertimisalnya sehabis tanaman menciptakan umbi, maka sebaiknya pemupukandihentikan.  Terkadang ada petani yg permanen memberikan pupuk walaupuntanaman sudah berumur diatas 4- hari, dan ini hanya membuang pupuk dengansia-sia. 
Dosis pupuksebenarnya bukan merupakan patokan yang harus ditepati, lantaran memupuk suatutanaman akan tidak selaras pada setiap kondisi kesuburan tanah yangberbeda.   Namun takaran pupuk yg dapat dianjurkan pada jenis tanahaluvial, misalnya wilayah Banyuanyar, Probolinggo maupun Sidokare-Rejoso, Nganjukseperti berikut. Pupuk dasar menggunakan 10 t/ha pupuk kandang serta SP 36 200kg/ha yg diberikan 7 hari sebelum tanam.  Sedangkan pemupukan berikutnyamenggunakan pupuk urea 200 kg/ha, ZA 450 kg/ha dan KCl 200 kg/ha yg diberikanseparo-separo dalam saat flora berumur 15 hari serta 30 hari sehabis tanam. Carapemupukan menggunakan meletakkan pada larikan di sekitar flora, kemudian ditutupdengan tanah.
Pemberianpupuk pelengkap yang poly tersebar pada pasar sebenarnya kurang bermanfaat bagipeningkatan pertumbuhan serta produksi bawang merah.  Namun pupuk pelengkaptersebut hanya menjadi tambahan nutrisi pelengkap karena pada umumnyamengandung unsur mikro.  Untuk flora bawang merah, unsur mikro kurangdiperlukan karena tumbuhan bawang merah berumur pendek yaitu lebih kurang 60-70hari.  Sedangkan unsur mikro proses pelarutannya dan penyerapannya kedalam tanaman usang sehingga lebih sinkron bagi tanaman sayuran yang berumurpanjang misalnya cabai atau tomat.
2.6 Pengendalian gulma

Gulma merupakantumbuhan pengganggu yg menyebabkan tumbuhan utama terganggupertumbuhannya.  Untuk flora bawang merah yg umbinya terbentuk didalam tanah maka kehadiran guilma sangat mengganggu karena pencucian gulmaharus hati-hati serta ditakutkan tentang serta mengganggu umbinya. Pembersihangulma dilakukan dengan cara menyiang menggunakan intensif sesuai dengan kondisigulma yang ada menggunakan cara mencabut gulma hingga terangkat akar-akarnya sertamenggunakan herbisida pra tumbuh menggunakan takaran sinkron anjuran.
Cara membersihkandan mencabut gulma harus hati-hati agar tidak mengganggu tumbuhan bawang merahapalagi bila telah berumbi.  Pembersihan umumnya menggunakan indera sepertisosrok bambu mini sehingga gulma dapat terangkat sampai ke akarnya.  Bilatanaman telah menciptakan umbi yang agak besar maka usahakan pengendalian gulmadihentikan.
2.7Pengendalian Hama serta Penyakit
üHama Ulat Bawang

Ulat Spodopteraexigua dijumpai hampir pada setiap umur flora bawang merah. Ulatberukuran panjang sampai + 25 mm, berwarna hijau atau coklat dengangaris tengah berwarna kuning. Serangga dewasa meletakkan telur pada daun bawangmerah serta gulma yg tumbuh disekitarnya. Siklus hayati hama ini sempurna yaitutelur, larva, pupa dan imago yang berupa ngengat (Duriat, dkk., 1994). Padasaat awal pertumbuhan bawang merah, umumnya dijumpai grup telur serta larvastadia awal (instar 1 atau 2). Populasi ini akan terus semakin tinggi mulai tanamanberumur dua minggu hingga flora  pada panen. Fye serta Mc Ada (1972) dalamSmits (1987), lamanya siklus hayati ulat sangat tergantung dalam temperatur.temperatur yg makin tinggi akan memperpendek lamanya stadia telur, larva,pupa dan ngengat. Periode ngengat berkisar antara 10 – 20 hari. Setiap individubetina dapat bertelur antara 500 – 600 buah. Setelah 2 – 6 hari telur menetas,larva menciptakan lubang pada permukaan daun kemudian masuk ke bagian pada daun. Larva mempunyai lima – 6 stadia menggunakan kisaran umur 8,20 – 18,70 hari. Fasepupa  berkisar 5,10 – 7,70 hari. Pada bulan Agustus – Oktober, kemampuanngengat buat bertelur lebih tinggi (Sutarya , 1996).
Ulatmenyerang tanaman menggunakan cara memakan daun bagian pada, daun bawang merahtinggal epidermisnya saja, sebagai akibatnya pada daun terlihat bercak-bercak putihtransparan. Serangan hama ini kerusakan dapat  menyebabkan kehilanganhasil 56,94 – 57 % (Dibyantoro, 1993; Sastrosiswoyo, 1994), bahkan dalam daerahKab. Probolinggo pada ketika tanam bulan Agustus bisa mengakibatkan kerusakan 100% sehingga menyebabkan puso ( Rosmahani dkk., 2001)
Hama initermasuk hama yg menyerang poly spesies tanaman inang.  Menurut Smits(1987), hama ini memiliki lebih dari 200 spesies tanaman inang yg termasukdalam  lebih berdasarkan 40 famili yang tidak selaras, tetapi tumbuhan inang yg utamaadalah keluarga bawang-bawangan, cabe merah dan jagung (Duriat dkk., 1994).
Kondisi Pengendalian Saat Ini
Pola tanamyang umum dikerjakan sang petani bawang terutama dilahan irigasi, merupakan padi –bawang merah – bawang merah – bawang merah atau padi – bawang merah – cabaimerah – bawang merah.  Padi ditanam dalam isu terkini penghujan. Waktu yangdipilih untuk merotasi tanah dengan tanaman padi nir serentak. Sejak akhirmusim penghujan sampai dengan pertengahan trend penghujan berikutnya petanimenanam bawang merah dalam lahannya atau kadang-kadang pada sela dengan tanamanjagung. Pola tanam demikian adalah pola tanam yang tidak memutus siklushidup hama S. Exigua. Keadaan ini menyebabkan tersedianya semua stadiapertumbuhan bawang merah dan tersedianya inokulum hama ulat S. Exigua.pada areal yg luas di lapangan.
Penggunaaninsektisida buat mengendalikan hama ulat S. Exigua masih menjadiandalan primer para petani, sebagai akibatnya insektisida menjadi agunan utama untukkeberhasilan usahatani. Menurut Stallen dkk.(1990) pada sentra produksi bawangmerah, petani umumya mengendalikan ulat dengan menggunakan insektisida yangberedar di pasaran dengan frekuensi dan takaran yang relatif tinggi. Volume larutaninsektisida yg digunakan dalam setiap pelaksanaan berkisar 560 – 1.588 liter perha. Petani melakukan penyemprotan secara terpola tiga – 4 hari sekali, sehinggadalam satu isu terkini tanam melakukan penyemprotan 15 – 20 kali (Dibyantoro, 1995),bahkan pada animo tanam bulan Agustus interval penyemprotan semakin tinggi menjadi 1– 2 hari sekali, sehingga dalam satu ekspresi dominan tanam dapat mencapai 50 kaliaplikasi insektisisda (Rosmahani dkk., 1998). Apabila udara panas terus menerus,maka pengendalian ulat menggunakan  cara mekanis ( merogoh dan membuangkelompok telur maupun ulat) dan menggunakan cara aplikasi insektisida (interval 1 –2hari sekali) tetap nir bisa mengendalikan populasi ulat  S. Exiguayang meningkat cepat pada waktu satu minggu dapat menyebabkan tumbuhan bawangmerah puso (Rosmahani  dkk., 2001)
Alternatif Pengendalian Secara Fisik
Sampai saatini telah poly output penelitian yang menyajikan komponen –komponenpengendalian yg bisa dirakit pada satu pengendalian secara PHT. Diantaranyaadalah penerapan budidaya flora sehat, pergiliran tumbuhan, penanamanserentak, pengendalian secara mekanis, penggunaan seks feromon, penggunaan alatsemprot yang tepat, pengendalian secara biologi. Namun apabila lingkungan sudahkurang sinkron bagi pertanaman bawang merah, terutama dalam waktu tanam bulanAgustus, yang dalam saat tadi temperatur udara sangat panas ( diatas 29 ° C), tidakada curah hujan, asal infeksi hama telah tersedia di sekitar pertanamankarena sudah terdapat pertanaman semenjak awal isu terkini kemarau, populasi hama dapatmeningkat menggunakan sangat cepat pada waktu 1-dua hari diperlukan alternatifkomponen pengendalian yg lain.  Komponen pengendalian yg harusdisertakan merupakan pengendalian fisik menggunakan jalan memberikan kerodong kasa(Gambar 1.) dalam semua flora menggunakan tinggi kerodong 175 cm, yg dipasangsejak sebelum bibit bawang merah ditanam hingga saat panen. Pada keadaan inipetani masih bisa masuk kedalam lerodong kasa buat melakukan aktivitaspemeliharaan tanamannya a.L.: tanam, aplikasi herbisida, penyiangan,penyiraman, monitoring serangan hama, pengendalian  hama ulat secaramekanis dan panen.
üPenyakitLayu Fusarium (Fusarium oxysporum)
Gejala agresi, tumbuhan kuruskekuningan dan busuk bagian pangkal, Tanaman gampang tercabut lantaran pertumbuhanakar terganggu dan membusuk. Tanaman yg terserang segera dicabut dandimusnahkan. Pencegahan di daerah endemis Fusarium, perlu proteksi bibitdengan menaburkan fungisisda dosis 100 gr/100 kg bibit yg diberikan 2 tautiga hari sebelum tanam. Di wilayah endemis sebelum tanam, tanah yang sudahdiolah diberi fungisida misalnya Fapam sebesar 2 cc/l, buat mematikan patogendan Fusarium
üPenyakitBecak Ungu /Trotol (Alternaria porri)
Gejala awal serangan dalam daunmenimbulkan bercak ukuran kecil, berwarna putih menggunakan sentra berwarna ungu, Ujungdaun mengering bahkan daun dapat patah, Jika flora terkena hujan atau embun,segera disiram air higienis buat mengurangi penularan spora penyakit yangmenempel dalam daun, Pengendalian dengan menggunakan fungisida selektif dengandosis sesuai anjuran, bila intensitas serangan mencapai lima % flora terserangperlu, Yang perlu diperhatikan dalam pengendalian hama serta penyakit menggunakanpestisida yaitu :Memilih pestisida yang tepat , sinkron target hama atau targetpenyakit, Jangan menggunakan pestisida lebih dari 1 macam dalam satu waktupenyemprotan, Gunakan beberapa macam pestisida secara bergantian , supaya hamadan penyakit nir kebal terhadap satu macam pestisida, Jangan menggunakandosis yang berlebihan lantaran tidak efektif dan akan menambah porto produksi, Waktupenyemprotan agar diperhatikan , usahakan sebelum mentari terbit atau sorehari. Cara penyemprotan sempurna mengenai sasaran serta searah menggunakan angin 
2.8Panen dan Pasca Panen
Umur panentergantung varietas, namun bisa memakai dasar:                buat konsumsi  : 50-60 hari sehabis tanam (di dataran rendah) 70-75 harisetelah tanam (di dataran tinggi _kerebahan daun 70-80 %, untuk umbi bibit:  65-70 hari setelah tanam (di dataran rendah) , 80-90 hari sesudah tanam(di dataran tinggi kerebahan daun 90 %. Waktu panen udara cerah serta tidaj basah,Keseluruhan daun tampak menguning, Sebagian umbi nampak tersembul keluar.  berarti telah mencapai kering askip. Penyimpananbawang merah bisa dilakukan di atas tanur , menggunakan para-para bambu dandi bawahnya diberi pengasapan. Penyimpanan pada ruang berventilasi sangat baikkarena mempunyai sirkulasi udara yang baik serta dapat mencegah serangan hama danpenyakit seperti tempat tinggal sere serta gudang berpembangkit vorteks (membarui aliranudara jenuh dalam gudang, dengan menghembus ke atas keluar gudang dandigantikan udara luar yang lebih bersih sang adanya vorteks).. Sortasidilakukan buat memisahkan umbi yang sehat , utuh dan menarik dengan umbi yangtelah rusak.  Sortasi dapat mempertinggi nilai jual dan mencegah penularanpenyakit. Grading dilakukan untuk menentukan tingkat mutu produk, sehinggaharga dapat ditentukan sesuai mutunya.  Grading dilakukan pada beberapakelas yaitu kelas I diameter > 2,lima centimeter, kelas II =1,lima-2,lima cm , kelas III <1,lima cm
III.KESIMPULAN
Adapunkesimpulan dalah sebagai berikut :
1.tanamanbawang merah adalah flora umbi-umbian teknis budidayanya sangat simpel serta mudah dipahami sang pelaku utman.
2.tanamanbawang merah merupakan tanaman yg bisa rentan dengan penyakit sebagai akibatnya harusslalu memperhatikan kelembaban lingkungan.