KOMUNIKASI PEMASARAN GLOBAL

Komunikasi Pemasaran Global
Sebuah organisasi harus mengadaptasikan pesan eksternalnya agar mampu sesuai dengan kondisi negara lokal atau regional. Kebijakan standarisasi sukar dituntaskan karena menyangkut pertimbangan strategik dan kemampuan tahu lingkungan dunia secara komprehensip. Di satu sisi kebijakan standarisasi memungkinkan penghematan biaya yang relatif signifikan, konsistensi pesan dalam pasar global, efektivitas komunikasi, kohesi serta bukti diri organsasi. Masing-masing merek perusahaan wajib mempunyai kepribadian merek yang kuat sebagai akibatnya berhasil membentuk identifikasi global dan nilai merek superior yg sanggup melintasi berbagai budaya yg tidak sinkron. 

Para pendukung standardisasi percaya bahwa era desa dunia sudah mendekat menggunakan cepat, dan bahwa kesukaan serta preferensi semakin menyatu. Menurut argumen standardisasi, karena orang pada mana pun menginginkan produk yg sama dengan alasan yg sama, perusahaan dapat mencapai efisiensi tinggi menggunakan menyamakan perikianan pada seluruh dunia. Pengiklan yang mengikuti pendekatan terlokasi tidak percaya akan argumen “desa global”. Sebaliknya, mereka menegaskan bahwa konsumen masih permanen tidak sama dan negara yang satu ke negana yang lain serta hams dicapai menggunakan perikianan yang diadaptasi menggunakan negara yg bersangkutan. Orang yang mendukung lokalisasi mengungkapkan bahwa kebanyakan tindakan konyol diakibatkan pemasang ikian gagal buat tahu dan menyesuaikan pada budaya asing.

Pendapat yg mendukung strategi adaptasi pesan agar mampu memenuhi kebutahan lokal atau regional tertentu didasarkan dalam beberapa argumen berikut:
  • Kebutuhan konsumen bhineka dan bervariasi intensitasnya. Asumsi bahwa stimulasi iklan eksklusif yang mempunyai daya tarik universal cenderung nir realistis. Hampir nir mungkin bahwa konsumen pada banyak sekali negara mempunyai pengetahuan serta potensi yg sama sehingga mereka memproses berita menggunakan cara yang standar atau tahu serta mempersepsikan stimulasi pemasaran dengan makna yg sama. Oleh sebab itu, gagasan konsep pesan yg didesain secara terpusat besar kemungkinannya nir sesuai dengna pasar lokal.
  • Infrastruktur yg diperlukan buat mendukung penyampaian pesan baku sangat bervariasi, baik antar negara maupun antar wilayah pada negara yg sama.
  • Tingkat pendidikan antar negara berbeda-beda. Ini berarti bahwa kemampuan konsumen buat menaruh makna dalam pesan yg diterima pula berbeda-beda. Demikian pula kemampuan buat memproses warta juga beraneka ragam, sehingga kompleksitas isi pesan harus ditekan serendah mungkin agar penyampaian keterangan secara universal mampu sukses.
  • Tingkat serta cara pengendalian terhadap komunikasi pemasaran di setiap negara merupakan refleksi berdasarkan syarat ekonomi, budaya, serta politik setempat. Keseimbangan antara voluntary controls melalui self-regulation dan pengendalian pemerintah melalui peraturan adalah cerminan dari taraf kematangan ekonomi serta politik negara bersangkutan. Ini berarti bahwa apa yg dianggap sebagai kegiatan komunikasi pemasaran yg sanggup diterima pada suatu negara mungkin saja nir boleh pada negara lain.
  • Manajemen lokal terhadap implementasi pesan standar yang dipengaruhi secara terpusat sangat mungkin nir efektif karena kurangnya rasa kepemilikan atas pesan bersangkutan. Pesan yg dibuat sang perancang lokal buat memenuhi kebutuhan pasar lokal cenderung mendapatkan dukungan dan motivasi yang lebih akbar.
Sementara itu, altenatif taktik standarisasi pasar juga didukung sejumlah argumen, antara lain:
  • Meskipun secara geografis beredar, konsumen aneka macam kategori produk memiliki sejumlah karakteristik serupa. Hal ini didukung menggunakan aneka macam tipologi psikografis yg sudah dikembangkan sang beberapa agen periklanan buat para kliennya. Selama gambaran dan proposisi merek bisa memberikan makna universal, tidak perlu didesain pesan merek dalam jumlah besar .
  • Banyak kampanye iklan yang dibuat secara lokal rendah kualitasnya, lantaran kurangnya asal daya lokal, pengalaman dan keahlian. Oleh karena itu, lebih baik mengendalikan proses total serta membentuk keunggulan komperatif.
  • Karena media, teknologi dan travel internasional berdampak dalam banyak orang, maka pesan standar buat penawaran eksklusif sanggup mendukung terciptanya citra merek yg kuat.
  • Seperti halnya manajemen lokal yg lebih menyukai kampanye lokal, maka manajemen sentra jua menyukai kemudahan implementasinya serta pengendalian kampanye standar. Ini memungkinkan manajer lokal buat berkonsentrasi pada manajemen kampanye iklan serta terbebas berdasarkan tanggung jawab merancang gagasan kreatif dan hal lain yg terkait menggunakan agen periklanan lokal.
  • Standarisasi pesan pemasaran memungkinkan tercitanya skala prduksi pesan pengemasan, media buying, serta perancangan serta produksi pesan iklan. Di samping itu, prospek konsistensi pesan dan kampanye yg terintegrsi secara horizontal antar negara juga sangat menjanjikan. Pada gilirannya, skala hemat yg tercipta mampu menaikkan profitabilitas perusahaan.
Meskipun taktik standarisasi serta adaptasi pesan mempunyai argumen yg masing-masing sama kuatnya, pada praktik jarang terdapat perusahaan yang menerapkan adaptasi total maupun standarisasi total. Sebaliknya dominan perusahaan lebih memilih pendekatan kontingensi.

Organisasi menyusun pesan standar secara terpusat, tetapi buat memberikan kebebasan dalam para manajer pada negara tujuan pemasaran untuk mengadaptasinya agar bisa memenuhi kebutuhan budaya setempat menggunakan cara menyesuaikan bahasa dan komponen media lainnya. Ini berarti terdapat unsur standarisasi serta ada jua unsur adaptasi.

KOMUNIKASI PEMASARAN GLOBAL

Komunikasi Pemasaran Global
Sebuah organisasi wajib mengadaptasikan pesan eksternalnya agar sanggup sinkron dengan syarat negara lokal atau regional. Kebijakan standarisasi sukar dituntaskan lantaran menyangkut pertimbangan strategik serta kemampuan tahu lingkungan dunia secara komprehensip. Di satu sisi kebijakan standarisasi memungkinkan penghematan biaya yg cukup signifikan, konsistensi pesan pada pasar dunia, efektivitas komunikasi, kohesi serta identitas organsasi. Masing-masing merek perusahaan harus mempunyai kepribadian merek yang bertenaga sebagai akibatnya berhasil membentuk identifikasi dunia serta nilai merek superior yg sanggup melintasi banyak sekali budaya yg tidak selaras. 

Para pendukung standardisasi percaya bahwa era desa dunia sudah mendekat dengan cepat, dan bahwa kesukaan dan preferensi semakin menyatu. Menurut argumen standardisasi, karena orang pada mana pun menginginkan produk yg sama dengan alasan yang sama, perusahaan dapat mencapai efisiensi tinggi dengan menyamakan perikianan di semua dunia. Pengiklan yg mengikuti pendekatan terlokasi tidak percaya akan argumen “desa dunia”. Sebaliknya, mereka menegaskan bahwa konsumen masih tetap tidak sinkron serta negara yang satu ke negana yang lain serta hams dicapai dengan perikianan yang diadaptasi menggunakan negara yg bersangkutan. Orang yg mendukung lokalisasi berkata bahwa kebanyakan tindakan konyol diakibatkan pemasang ikian gagal buat memahami dan menyesuaikan pada budaya asing.

Pendapat yg mendukung taktik adaptasi pesan agar mampu memenuhi kebutahan lokal atau regional tertentu didasarkan pada beberapa argumen berikut:
  • Kebutuhan konsumen berbeda-beda serta bervariasi intensitasnya. Asumsi bahwa stimulasi iklan eksklusif yg mempunyai daya tarik universal cenderung tidak realistis. Hampir nir mungkin bahwa konsumen pada banyak sekali negara mempunyai pengetahuan dan potensi yg sama sebagai akibatnya mereka memproses warta menggunakan cara yang baku atau tahu serta mempersepsikan stimulasi pemasaran dengan makna yang sama. Oleh sebab itu, gagasan konsep pesan yg dibuat secara terpusat besar kemungkinannya nir sesuai dengna pasar lokal.
  • Infrastruktur yang diperlukan buat mendukung penyampaian pesan standar sangat bervariasi, baik antar negara juga antar daerah pada negara yg sama.
  • Tingkat pendidikan antar negara berbeda-beda. Ini berarti bahwa kemampuan konsumen untuk memberikan makna pada pesan yg diterima juga bhineka. Demikian jua kemampuan buat memproses informasi jua beraneka ragam, sebagai akibatnya kompleksitas isi pesan harus ditekan serendah mungkin supaya penyampaian warta secara universal mampu sukses.
  • Tingkat dan cara pengendalian terhadap komunikasi pemasaran di setiap negara merupakan refleksi menurut syarat ekonomi, budaya, serta politik setempat. Keseimbangan antara voluntary controls melalui self-regulation dan pengendalian pemerintah melalui peraturan adalah cerminan dari tingkat kematangan ekonomi serta politik negara bersangkutan. Ini berarti bahwa apa yang dianggap sebagai kegiatan komunikasi pemasaran yg mampu diterima pada suatu negara mungkin saja nir boleh pada negara lain.
  • Manajemen lokal terhadap implementasi pesan baku yg ditentukan secara terpusat sangat mungkin tidak efektif lantaran kurangnya rasa kepemilikan atas pesan bersangkutan. Pesan yg didesain oleh perancang lokal buat memenuhi kebutuhan pasar lokal cenderung menerima dukungan serta motivasi yang lebih besar .
Sementara itu, altenatif taktik standarisasi pasar pula didukung sejumlah argumen, antara lain:
  • Meskipun secara geografis tersebar, konsumen berbagai kategori produk mempunyai sejumlah ciri serupa. Hal ini didukung dengan aneka macam tipologi psikografis yg sudah dikembangkan sang beberapa agen periklanan buat para kliennya. Selama citra serta proposisi merek mampu menaruh makna universal, nir perlu didesain pesan merek dalam jumlah besar .
  • Banyak kampanye iklan yg dibuat secara lokal rendah kualitasnya, lantaran kurangnya asal daya lokal, pengalaman serta keahlian. Oleh sebab itu, lebih baik mengendalikan proses total dan membentuk keunggulan komperatif.
  • Karena media, teknologi dan travel internasional berdampak pada poly orang, maka pesan standar untuk penawaran tertentu bisa mendukung terciptanya gambaran merek yang bertenaga.
  • Seperti halnya manajemen lokal yang lebih menyukai kampanye lokal, maka manajemen pusat jua menyukai kemudahan implementasinya dan pengendalian kampanye baku. Ini memungkinkan manajer lokal buat berkonsentrasi pada manajemen kampanye iklan serta terbebas dari tanggung jawab merancang gagasan kreatif serta hal lain yg terkait dengan agen periklanan lokal.
  • Standarisasi pesan pemasaran memungkinkan tercitanya skala prduksi pesan pengemasan, media buying, dan perancangan serta produksi pesan iklan. Di samping itu, prospek konsistensi pesan serta kampanye yang terintegrsi secara horizontal antar negara juga sangat menjanjikan. Pada gilirannya, skala ekonomis yg tercipta mampu menaikkan profitabilitas perusahaan.
Meskipun taktik standarisasi dan adaptasi pesan mempunyai argumen yg masing-masing sama kuatnya, pada praktik jarang ada perusahaan yg menerapkan adaptasi total maupun standarisasi total. Sebaliknya secara umum dikuasai perusahaan lebih memilih pendekatan kontingensi.

Organisasi menyusun pesan baku secara terpusat, tetapi buat memberikan kebebasan pada para manajer di negara tujuan pemasaran buat mengadaptasinya agar mampu memenuhi kebutuhan budaya setempat dengan cara menyesuaikan bahasa dan komponen media lainnya. Ini berarti ada unsur standarisasi dan terdapat pula unsur adaptasi.

HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM SUATU ORGANISASI

Hubungan Komunikasi Dalam Suatu Organisasi
A. HUBUNGAN KOMUNIKASI
Untuk mencapai tujuan suatu organisasi, dibutuhkan adanya suatu proses komunikasi yang bisa mentransfer pesan-pesan menurut pengirim ke penerima pesan. Secara umum. Komunikasi mempunyai dua fungsi penting pada organisasi: (1) komunikasi memungkinkan orang-orang buat saling bertukar informasi; (2) komunikasi membantu menghubungkan sekelompok anggota pada organisasi yg terpisah menurut anggota lainnya.

Umumnya organisasi sangat tergantung pada komunikasi untuk mencapai tujuannya. Penelitian yg dilakukan sang J. Michael Sproul menerangkan bahwa, orang-orang dalam organisasi menggunakan 69 persen berdasarkan hari-hari kerja mereka menggunakan memakai komunikasi mulut, baik itu berbicara, mendengar, menulis ataupun membaca. Tetapi, nir berarti bahwa bentuk komunikasi yg lain, yaitu komunikasi nonverbal tidak krusial bagi suatu organisasi.

Berikut ini akan diuraikan beberapa aktivitas organisasi yang berkaitan menggunakan pertukaran warta.

a. Menetapkan Tujuan
Kebanyakan organisasi memiliki banyak sekali macam tujuan, baik yang bersifat formal maupun nonformal. Untuk bisa menetapkan suatu tujuan, mereka yg terlibat dalam organisasi baik staf manajemen puncak , manajemen menengah, manajemen bawah dan karyawan, perlu melakukan aneka macam pembahasan yang serius serta relatif matang.

Tujuan organisasi dapat didefinisikan pada arti keuangan (finansial), mutu produk, dominasi pasar, kepuasan karyawan, atau menaruh pelayanan bagi pelanggan. Dalam tetapkan aneka macam macam tujuan organisasi tersebut, sangat dibutuhkan pertukaran liputan atau komunikasi antar unit yang terdapat dalam organisasi tersebut.

b. Membuat dan Melaksanakan Keputusan
Tujuan yg sudah ditetapkan dalam suatu organisasi dapat tercapai bila orang-orang pada organisasi tersebut menciptakan keputusan-keputusan yg mendukung terlaksananya tujuan, serta mematuhi keputusan yg telah disepakati. Untuk membuat keputusan-keputusan yg mendukung tujuan organisasi, mereka wajib mengumpulkan keterangan-warta supaya dapat melakukan penilaian terhadap berbagai pilihan/cara lain yang terdapat, dengan cara membaca, bertanya pada orang lain, dan sebagainya. Bila suatu keputusan sudah diambil, keputusan tersebut wajib dilaksanakan, serta hal ini memerlukan lebih banyak komunikasi.

c. Mengukur Prestasi Kerja
Saat keputusan sudah dilaksanakan, manajemen perlu melakukan pengukuran buat mengetahui apakah hasil yg diharapkan telah tercapai. Pengukuran prestasi kerja mencakup beberapa faktor, diantaranya: biaya , penjualan, pangsa pasar, produktivitas, taraf perputaran karyawan, dan taraf persediaan yang terdapat.

d Merekrut serta Mengembangkan Staf
Jika suatu perusahaan ingin merekrut seseorang, beliau wajib mengumumkan secara terbuka, meneliti resume, dan melakukan wawancara menggunakan pelamar sehingga dapat dipengaruhi orang yang benar-sahih cocok untuk menduduki jabatan yg tersedia. Selanjutnya, karyawan baru perlu diperkenalkan dengan staf organisasi.

Sebagai orang baru dalam suatu organisasi, beliau jua perlu diberi umpan pulang (feedback) atas prestasi yg sudah beliau capai, baik dalam bentuk penghargaan, pengakuan, maupun tanggung jawab yg lebih tinggi. Dalam kaitan ini, komunikasi akan lebih banyak diharapkan dan menjadi krusial artinya.

e. Pelayanan Pelanggan
Semua organisasi akan berhubungan dengan para customer (internal serta eksternal) atau pelanggannya menggunakan menggunakan komunikasi, baik dalam bentuk formal maupun nonformal. Harga yg tertera pada suatu produk, nama grup produk yg tertulis pada rak-rak, serta berbagai macam bentuk simbol seperti arah panah, dan sejenisnya jua adalah bentuk komunikasi yg mungkin dipakai oleh suatu organisasi dalam herbi pelanggan atau konsumennya.

Dalam kaitannya dengan pelayanan pelanggan (customer service), komunikasi jua memiliki peranan penting, misalnya pada bagian pengecekan kredit, tagihan-tagihan, menjawab telepon berdasarkan konsumen, juga penanganan kasus-kasus yang berkaitan dengan pengaduan menurut konsumen. Kegiatan-kegiatan tersebut dengan sendirinya memakai poly komunikasi.

f. Negosiasi dengan Pemasok
Untuk mendapatkan harga produk yg baik, manajemen dalam suatu perusahaan perlu mengadakan negosiasi dengan pernasok juga pemberi pinjaman. Setelah menerima donasi dana yg diperlukan, mereka wajib secara rutin menaruh laporan perkembangan perusahaannya pada pihak-pihak yang terkait.

Melakukan perundingan dengan berbagai pihak serta mengungkapkan laporan perkembangan suatu perusahaan kepada pihak lain yg berkepentingan, tentu saja memerlukan komunikasi yg bisa memuaskan kedua belah pihak yang sedang bernegosiasi.

g. Membuat Produk
Untuk menuangkan wangsit atau gagasan mengenai produk baru, lalu menempatkannya pada proses produksi, sampai akhirnya sebagai suatu produk yg siap dipasarkan, diharapkan komunikasi. Scorang perancang (designer) merancang produk; pemasar melakukan penelitian pasar; serta manajer penjualan melakukan penjualan. Kegiatan-aktivitas di atas memerlukan banyak komunikasi, baik komunikasi antara manajer dengan karyawan, antara karyawan yg satu menggunakan yg lain, atau antara bagian pemasaran dengan para pelanggan. Dengan istilah lain, proses produksi erat kaitannya menggunakan komunikasi.

h. Berinteraksi menggunakan Peraturan yg Ada
Komunikasi bukan saja terjadi dalam tubuh perusahaan, namun jua antara perusahaan menggunakan pemerintah. Sebagai wakil warga , pemerintah sudah seharusnya melindungi kepentingan rakyat.

Untuk itulah, pemerintah menyusun peraturan yg bertujuan untuk memberi proteksi bagi warga luas dari tindakan sewenang-wenang perusahaan, contohnya peraturan yg berkaitan menggunakan perlindungan keselamatan kerja, jaminan hari tua, penentuan upah minumum regional (UMR), penentuan ketika (lamanya) jam kerja, pencemaran lingkungan, serta penentuan lokasi bisnis. Kegiatan-aktivitas. Tersebut memerlukan. Komunikasi pula.

B. POLA KOMUNIKASI
Meskipun sernua organisasi wajib melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dalam mencapai tujuannya, namun perlu diketahui bahwa pendekatan yg digunakan antara satu organisasi menggunakan organisasi yg lain bisa bervariasi atau bhineka. Bagi perusahaan yang berskala kecil yg hanya memiliki beberapa karyawan, maka penyampaian berita bisa dilakukan secara langsung kepada para karyawannya tersebut. Namun, lain halnya menggunakan perusahaan akbar yang mempunyai ratusan bahkan ribuan karyawan, maka penyampaian mformasi pada mereka merupakan suatu pekerjaan yg relatif rumit.

Bagaimana pola komunikasi terjadi dalam suatu organisasi? Secara generik, pola komunikasi (patterns of communications) dapat dibedakan ke pada saluran komunikasi formal (formal communications channel) dan saluran komunikasi nonformal (informal communications channel).

1. Saluran Komunikasi Formal
Dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan nampak banyak sekali macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai menggunakan batas tanggung jawab serta wewenangnya. Dalam kaitannya menggunakan proses penyampaian berita dari pimpinan kepada bawahan ataupun menurut manajer ke karyawan, maka pola transformasi informasinya bisa berbentuk komunikasi menurut atas ke bawah, komunikasi berdasarkan bawah ke atas, komunikasi horizontal, serta komunikasi diagonal. Selanjutnya, akan dibahas mengenai keterbatasan komunikasi formal (Montana, 1993; Greene, 1985).

a. Komunikasi menurut Atas ke Bawah
Secara sederhana, transformasi liputan dari pimpinan pada semua level ke bawahan adalah komunikasi menurut atas ke bawah (top-down atau downward communications). Aliran komunikasi berdasarkan atasan ke bawahan tadi, umumnya terkait menggunakan tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang memakai jalur komunikasi menurut atas ke bawah memiliki tujuan buat mengarahkan, mengkoordinasikan, memotivasi, memimpin, serta mengendalikan berbagai aktivitas yg ada pada level bawah.

Komunikasi menurut atas ke bawah tersebut dapat berbentuk lisan juga goresan pena. Komunikasi secara lisan bisa berupa percakapan biasa, wawancara formal antara supervisor menggunakan karyawan, atau dapat jua dalam bentuk pertemuan kelompok. Di samping itu, komunikasi dari atas ke bawah bisa berbentuk tulisan seperti memo, manual pembinaan, kotak informasi, surat liputan, majalah, papan pengumuman, kitab petunjuk karyawan, maupun buletin.

Menurut Katz dan Kahn, komunikasi berdasarkan atas ke bawah memiliki 5 tujuan pokok, yaitu:
1. Untuk menaruh pengarahan atau instruksi kerja tertentu.
2. Untuk memberikan liputan mengapa suatu pekerjaan wajib dilaksanakan.
3. Untuk menaruh warta tentang mekanisme serta praktik organisasional.
4. Untuk memberikan umpan pulang pelaksanaan kerja kepada para karyawan.
5. Untuk menyajikan informasi tentang aspek ideologi dalam membantu organisasi menanarnkan pengertian mengenai tujuan yang ingin dicapai.

Salah satu kelemahan menurut saluran komunikasi menurut atas ke bawah ini merupakan kemungkinan terjadinya penyaringan ataupun sensor berita krusial yang ditujukan ke para bawahannya. Dengan istilah lain, fakta yang diterima para bawahan sanggup jadi tidak selengkap aslinya.

b. Komunikasi menurut Bawah ke Atas
Dalam struktur organisasi, komunikasi menurut bawah ke atas (bottom up atau upward communications) berarti alur kabar asal dari bawahan menuju ke atasan. Informasi mula-mula berasal dari para karyawan selanjutnya disampaikan ke bagian pabrik, ke manajer produksi, serta akhirnya ke manajer umum.

Untuk mencapai keberhasilan komunikasi berdasarkan bawah ke atas, para manajer wajib benar-benar memiliki rasa percaya pada para bawahannya. Kalau tidak, keterangan sebagus apa pun menurut bawahan tidak akan berguna baginya, lantaran yang timbul hanyalah rasa curiga atau ketidakpercayaan terhadap keterangan tadi.

Berikut ini merupakan sebuah bagan organisasi yg menggambarkan alur komunikasi dari bawah ke atas.
Salah satu kelemahan komunikasi dari bawah ke atas adalah adanya kemungkinan bawahan hanya mengungkapkan warta (laporan) yg baik-baik saja (ABS/Asal Bapak Senang), sedangkan kabar yang agaknya memiliki kesan negatif atau nir disenangi oleh manajer cenderung disimpan dan tidak disampaikan. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan lantaran para bawahan beranggapan bahwa menggunakan hanya melaporkan hal yg baik-baik saja, beliau bisa menjaga atau menyelamatkan posisinya, serta mendapatkan rasa arnan dalam suatu organisasi tersebut.

c. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal (horizontal communications) atau acapkali dianggap juga dengan istilah kornunikasi lateral (lateral communications) adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yg mempunyai posisi sejajar/sederajat pada suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara lain buat melakukan persuasi, menghipnotis, dan menaruh informasi kepada bagian atau departernen yg merniliki kedudukan sejajar.

Kebanyakan manajer senang melakukan tukar menukar liputan dengan sahabat-temannya pada departernen yg berbeda, terutama apabila timbul perkara-kasus spesifik dalam. Suatu organisasi perusahaan. Komunikasi horizontal bersifat koordinatif di antara mereka yang memiliki posisi sederajat, baik pada dalam satu departemen maupun pada antara beberapa departemen.

d. Komunikasi Diagonal
Bentuk komunikasi yg satu ini memang agak lain menurut beberapa bentuk komunikasi sebelumnya. Kornunikasi diagonal (diagonal communications) melibatkan komunikasi antara. Dua tingkat (level) organisasi yg tidak selaras. Contohnya adalah komunikasi formal antara manajer pernasaran menggunakan bagian pabrik, antara manajer produksi dengan bagian promosi, antara manaJer produksi dengan bagian akuntansi, serta antara manajer keuangan menggunakan bagian penelitian.

Bentuk komunikasi diagonal memang menyimpang berdasarkan bentukbentuk komunikasi tradisional yang ada, seperti komunikasi dari bawah ke atas serta komunikasi menurut atas ke bawah. Suatu studi penelitian yang pernah dilakukan memberitahuakn bahwa, komunikasi lateral maupun komunikasi diagonal lebih banyak diterapkan dalam suatu organisasi yang berskala besar , manakala masih ada saling ketergantungan (interdependence) pada antara bagian atau departemen-departemen yg ada pada organisasi tersebut.

Bentuk komunikasi diagonal memiliki beberapa laba, pada antaranya adalah:
  • Penyebaran warta bisa sebagai lebih cepat ketimbang bentuk komunikasi tradisional. 
  • Memungkinkan individu dari aneka macam bagian atau departemen ikut membantu merampungkan perkara pada organisasi. 
Di samping memiliki kebaikan atau laba, komunikasi diagonal ini juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahan komunikasi diagonal merupakan bahwa komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur komunikasi yg rutin dan telah berjalan normal. Di samping itu, komunikasi diagonal pada suatu organisasi besar sulit buat dikendalikan secara efektif.

e. Keterbatasan Komunikasi Formal
Meskipun saluran komunikasi formal sangat penting bagi organisasi besar , namun ia memiliki impak yang kurang menguntungkan baik dari sudut pandang individual juga perusahaan.

Dilihat menurut sudut pandang individual (perseorangan), komunikasi formal seringkali menciptakan frustrasi atau menjengkelkan bagi pihak eksklusif, khususnya mengenai keterbatasan buat masuk ke pada proses pengambilan keputusan. Dalam struktur organisasi besar , buat bisa berkomunikasi menggunakan manajer puncak wajib terlebih dahulu melalui lapisan manajer yg terdapat pada bawahnya. Artinya, banyak jalur yang wajib dilewati buat bisa berkomunikasi secara, langsung menggunakan manajer zenit. 

Kemudian, bagaimana bila dicermati dari sudut pandang perusahaan? Dari sudut pandang perusahaan, masalah terbesar dengan saluran komunikasi formal adalah kemungkinan munculnya distorsi atau gangguan penyampaian liputan ke level yang lebih tinggi, lantaran setiap keterkaitan (link) pada jalur komunikasi dapat mendeskripsikan suatu kemungkinan keluarnya kesalahpahaman.

Setiap pesan yg mengalir baik dari atas maupun bawah memungkinkan adanya perubahan terhadap pesan aslinya. Sebagai akibatnya, bawahan mungkin mendapat suatu informasi yang kabur berdasarkan atasannya; begitu juga para atasan (manajer puncak ) akan memperoleh suatu citra yg nir lengkap atau kurang pas terhadap apa yg sebenarnya terjadi pada taraf bawah.

Kemudian, bagaimana mengatasi hal tersebut? Salah satu cara buat mengatasi kemungkinan terjadinya distorsi pada komunikasi merupakan mengurangi jumlah tingkatan (level) dalam struktur organisasi. Semakin sedikit kaitan dalam jalur komunikasi, semakin sedikit kemungkinan terjadinya kesalahpahaman. Struktur organisasi flat/mendatar menggunakan tingkatan organisasi yang lebih sedikit, dan lebih poly rentang kendalinya (span of control) akan bisa membantu mengurangi terjadinya penyimpangan . Struktur organisasi flat dapat digambarkan pada bagan berikut ini.

1. Saluran Komunikasi Informal
Bagan organisasi formal akan dapat menggambarkan bagaimana warta yg terdapat ditransformasikan berdasarkan satu bagian ke bagian yang lainnya sinkron dengan jalur hierarki yang ada. Tetapi pada praktik, nampaknya garis-garis serta kotak-kotak yg tergambar dalam struktur organisasi nir bisa mencegah orang-orang dalam suatu organisasi buat saling bertukar kabar antara yang satu dengan yg lainnya. Oleh karenanya, keberadaan jaringan komunikasi informal pada suatu organisasi tidak bisa dielakkan. Jaringan ini dapat juga digunakan sang para manajer buat memantau para karyawannya pada melakukan tugas pekerjaan.

Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang terdapat pada suatu organisasi tanpa mempedulikan jenjang hierarkhi, pangkat serta kedudukan/ jabatan, bisa berkomunikasi secara luas Meskipun hal-hal yg mereka perbincangkan umumnya bersifat umum, seperti mengobrol mengenai humor yg baru didengar, famili, anak-anak, dunia olahraga, musik, program film, dan sinetron TV, kadangkala mereka jua bicara hal-hal yang berkaitan menggunakan situasi kerja yang terdapat pada organisasinya. Lebih lanjut, poly orang yang lebih percaya desas-desus atau rumor yang didapat dari komunikasi informal sebagai sumber keterangan pada suatu organisasi. Mereka kadangkala tidak lagi memberikan kepercayaan terhadap informasi yg berasal berdasarkan para manajer suatu organisasi.

C. CARA MENGELOLA KOMUNIKASI
Ada dua hal yg perlu diperhatikan pada hal mengelola komunikasi, pertama: bagaimana menangani pesan-pesan yg bersifat rutin; ke 2: bagaimana menangani krisis komunikasi. Kedua hal tadi bisa dijelaskan berikut adalah.

1. Penanganan Pesan-pesan Rutin
Dalam organisasi besar , dalam umumnya volume pesan-pesan (tertulis) merupakan lebih poly daripada pada organisasi yang berskala kecil, tetapi semua perusahaan memusatkan perhatiannya pada bagaimana memaksimumkan manfaat (benefit) menurut aktivitas komunikasi dengan porto (cost) eksklusif. Untuk bisa memaksimumkan manfaat serta meminimumkan biaya tersebut, manajer perlu memperhatikan berbagai hal berikut.

a. Mengurangi Jumlah Pesan
Untuk menciptakan satu page surat diperlukan waktu serta asal-asal (uang/bahan). Oleh karena itu, suatu organisasi harus memusatkan perhatiannya dalam seberapa banyak surat-surat yg akan dikirim ke luar. Di samping itu, organisasi juga perlu menghitung berapa rata-rata biaya yang diperlukan buat mencatat, mengetik, mengedit, dan mengirimkan surat dan berapa lama sebuah surat bisnis bisa diselesaikan. Apabila suatu pesan perlu disampaikan secara tertulis, sepucuk surat merupakan investasi yg baik serta berharga. Namun, bila sebuah surat hanya akan menambah beban warta yang akan disampaikan, mungkin lebih baik pesan disampaikan menggunakan alternatif, seperti melalui telepon atau tatap muka.

b. Instruksi yg Jelas
Kesalahan yang mengakibatkan terhambatnya komunikasi, mungkin dapat dibebankan pada setiap orang yg terdapat pada organisasi. Namun, dalam hal ini manajer memiliki tanggung jawab khusus buat menciptakan setiap orang pada organisasi mengetahui apa yang wajib dilakukannya. Orang-orang yang bertugas melakukan komunikasi (komunikator) telah seharusnya memahami kebutuhan serta tujuan organisasi secara keseluruhan, sehingga bisa menghindarkan dirinya dari kesalahan pada memberi instruksi. Komunikator pula perlu selalu mencari kejelasan suatu pesan, karena kebutuhan perusahaan yg terus berkembang secara dinamis menghipnotis arti setiap pesan. Di samping itu, manajer jua seharusnya permanen berkomunikasi dengan stafnya secara keseluruhan, buat menjaga hubungan menggunakan anggota staf, dan buat menaruh umpan kembali terhadap perkembangan suatu pesan.

c. Mendelegasikan Tanggung Jawab
Dalam suatu organisasi, tujuan organisasi secara keseluruhan dapat tercapai bila manajer mempunyai agama bahwa orang lain dapat merampungkan pekerjaan yang dibebankan kepada mereka. Hal ini penting, karena seorang manajer harus mendelegasikan beberapa pekerjaan komunikasi kepada orang lain. Coba Anda bayangkan, jika seorang manajer bersikeras buat mengerjakan ulang setiap pesan dengan gayanya sendiri.

d. Melatih Petugas
Seorang yang memegang pensil nir harus menjadi penulis yang baik; seseorang yg mempunyai suara yang menarik jua nir selalu bisa mengungkapkan sesuatu dengan jelas pada khalayak. Dalam kenyataannya, penulis maupun pembicara yg nir memiliki talenta alami dapat menjadi penulis dan pembicara yg baik melalui latihan-latihan yg teratur dan bersiklus dengan baik.

Oleh karena itu, suatu organisasi dianjurkan buat menyelenggarakan pelatihan. Keterampilan berkomunikasi bagi orang-orang yang pekerjaan atau tugasnya bekerjasama erat dengan masalah komunikasi. Pelatihan ini mencakup paling tidak preferensi gaya organisasi serta falsafah-falsafah komunikasi. Komunikator pula perlu menaikkan dan memperlancar kemampuan berbahasa serta keterampilan presentasinya, sebagai akibatnya komunikasi bisa menjadi lebih baik dan lancar.

2. Penanganan Krisis Komunikasi
Mengelola arus pesan-pesan bisnis menurut hari ke hari adalah suatu hal yg biasa, namun tes keterampilan komunikasi yang sebenarnya adalah pada waktu keluarnya krisis komunikasi dalam suatu organisasi. Mengapa demikian? Semakin besar tantangan atau risiko yg wajib dihadapi, semakin tinggi taraf kernampuan atau keterampilan yang dibutuhkan. Krisis komunikasi ini merupakan suatu ajang uji coba keterampilan yg cukup menantang.

Berikut ini adalah beberapa contoh insiden yg menimpa suatu organisasi perusahaan yg wajib ditangani menggunakan akurat.

a. Kasus Pertama
Perusahaan Jamu PT. Kuku Raksasa memproduksi obat pegal linu pada berbagai macam bentuk, baik dalam bentuk tablet, kapsul maupun kaplet. Seorang wanita dikabarkan mati dunia setelah minum obat pegal linu berdasarkan PT tersebut. Mendengar insiden itu, aparat keamanan dan dinas kesehatan segera melakukan penyelidikan dan pemeriksaan di loka kejadian. Hasil sementara mengisyaratkan bahwa obat tersebut mengandung suatu adonan zat yang berbahaya bagi manusia. Setelah beberapa lama kematian itu terjadi, output pemeriksaan pada laboratorium menunjukkan bahwa penyebab kematiannya dari dari obat yg diproduksi PT. Kuku Raksasa. Melihat kejadian tersebut, bagaimana pendapat Anda?

b. Kasus Kedua
Dalam beberapa insiden terpisah, berdasarkan laporan konsumen menurut beberapa provinsi, ditemukan adonan zat-zat pengawet kuliner yang berbahaya dalam makanan bayi yg Anda produksi. Anda lalu melakukan pengecekan ke beberapa wilayah yang melaporkan hal tadi, tetapi tidak menemukan bukti yang cukup mendukung klaim tersebut. Melalui penelaahan secara menyeluruh, tidak ditemukan kasus baik pada bagian produksi maupun distribusi. Namun, perlu diingat bahwa kabar mengenai tercampurnya zat-zat kimia berbahaya tersebut sudah menyebar ke beberapa daerah. Melihat kondisi itu, apa yang perlu dilakukan sang perusahaan tadi?

c. Kasus Ketiga
Sebuah perusa-haan penghasil penyedap masakan terpaksa didemo oleh masyarakat warga yg ada pada lebih kurang daerah perusahaan tadi. Warga rakyat berpendapat bahwa dampak pembuangan limbah pabrik tersebut, sawah-sawah milik para petani tersebut menjadi tidak subur lagi.

d. Kasus Keempat
Sebuah industri produsen memahami yang berlokasi pada lingkungan pemukiman warga , belakangan ini sebagai bahan pembicaraan warga rakyat. Mereka beropini bahwa industri memahami di daerah tersebut mengganggu masyarakat terutama lantaran bau limbah tahu yg dialirkan melalui saluran-saluran air rakyat setempat. Di samping itu, saluran-saluran air warga setempat sebagai keruh dan kotor lantaran limbah memahami tadi.

Cara penanganan krisis di suatu perusahaan akan berbeda dengan perusahaan yang lain. Namun, yang jelas bahwa munculnya krisis dalam suatu perusahaan bisa memiliki imbas terhadap masa depan, baik itu produk maupun reputasi perusahaan yang bersangkutan. Berapa poly porto yang wajib diharapkan buat memperbaiki gambaran suatu perusahaan yang sedang dilanda krisis? Jika suatu perusahaan gagal dalam menangani krisis yg terjadi, maka reputasi perusahaan akan sebagai pudar serta kerugian tak bisa dihindarkan.

Dalam kaitannya menggunakan krisis komunikasi tadi, terdapat dua falsafah dalam komunikasi, yaitu: (1) bersikap membisu, tidak mengungkapkan sesuatu; atau (2) katakan apa yg terjadi serta sesegera mungkin. Kedua pendekatan tadi ternyata bisa diaplikasikan dalam situasi nyata dan berhasil, menjadi contoh perusahaan Johnson & Johnson dan Gerber yg berpusat pada Amerika.

Dalam situasi krisis komunikasi, terdapat beberapa hal yg bisa dilakukan, diantaranya:
1. Siapkan tim yang terampil/cekatan pada penanganan krisis.
2. Usahakan manajemen puncak segera bertindak dalam ketika krisis terjadi.
3. Ciptakan sebuah sentra informasi sebagai representasi perusahaan. Yang dilengkapi dengan banyak sekali alat-alat elektronika komunikasi.
4. Ceritakan suatu peristiwa secara menyeluruh, terbuka, dan amanah. Apabila memang ada yg keliru, segera mohon maaf.
5. Tunjukkan keseriusan perusahaan, bukan saja melalui pernyataan tetapi pula melalui tindakan konkret.

D. MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI
Sebagaimana Anda ketahui, komunikasi merupakan suatu keterkaitan antara individu-individu menggunakan organisasi. Kemampuan Anda buat memahami apa yang sedang terjadi sangat tergantung pada kepekaan Anda menjadi komunikator. Bila Anda memahami dinamika komunikasi, Anda akan bisa membaca secara seksama apa yang sedang terjadi pada suatu organisasi. Keterampilan Anda pada berkomunikasi akan sangat berpengamh terhadap keberhasilan Anda dalam global bisnis.

Apakah Anda seseorang sekretaris, instruktur manajemen, akuntan, analis keuangan, makelar, peneliti, spesialis asal daya manusia, spesialis berita, atau lainnya, Anda perlu kemampuan berkomunikasi menggunakan orang lain secara efektif serta efisien. Namun demikian, beberapa jenis pekerjaan memerlukan keterampilan komunikasi yang lebih akbar daripada yang lain. Sebagai model, seseorang salesman perlu sebagai komunikator yang baik, dan juga spesialis hubungan rakyat (public relations).

Beberapa keterampilan khusus yg dibutuhkan dalam. Komunikasi bisnis adalah:
1. Membaca.
2. Mendengar.
3. Percakapannya menarik.
4. Wawancara.
5. Berdiskusi dengan gerombolan -kelompok kecil.
6. Berpidato dan presentasi.
7. Menulis surat, memo, dan laporan.

Barangkali, loka terbaik buat melakukan perbaikan program adalah menilai diri langsung secara amanah. Setiap orang berkeinginan buat membuatkan keterampilan berkomunikasi, dan mungkin Anda adalah seorang pendengar yg baik, atau mungkin penulis yang baik. Dalam beberapa hari kemudian, coba perhatilcan kemampuan Anda berkomunikasi, terdapat pemugaran atau nir. Coba perhatikan cara Anda berkomunikasi, yg sahih dan yg keliru. Selanjutnya, pusatkan serta kembangkan keterampilan Anda pada bidang-bidang yg paling lemah. Cara terbaik buat menaikkan kemampuan berkomunikasi adalah melalui latihan-latihan atau praktik-praktik.

HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM SUATU ORGANISASI

Hubungan Komunikasi Dalam Suatu Organisasi
A. HUBUNGAN KOMUNIKASI
Untuk mencapai tujuan suatu organisasi, diharapkan adanya suatu proses komunikasi yang bisa mentransfer pesan-pesan menurut pengirim ke penerima pesan. Secara umum. Komunikasi mempunyai dua fungsi krusial dalam organisasi: (1) komunikasi memungkinkan orang-orang buat saling bertukar kabar; (2) komunikasi membantu menghubungkan sekelompok anggota pada organisasi yg terpisah menurut anggota lainnya.

Umumnya organisasi sangat tergantung pada komunikasi buat mencapai tujuannya. Penelitian yg dilakukan sang J. Michael Sproul menunjukkan bahwa, orang-orang dalam organisasi menggunakan 69 persen menurut hari-hari kerja mereka menggunakan memakai komunikasi mulut, baik itu berbicara, mendengar, menulis ataupun membaca. Namun, nir berarti bahwa bentuk komunikasi yg lain, yaitu komunikasi nonverbal nir penting bagi suatu organisasi.

Berikut ini akan diuraikan beberapa kegiatan organisasi yg berkaitan dengan pertukaran warta.

a. Menetapkan Tujuan
Kebanyakan organisasi memiliki banyak sekali macam tujuan, baik yg bersifat formal juga nonformal. Untuk bisa memutuskan suatu tujuan, mereka yang terlibat dalam organisasi baik staf manajemen puncak , manajemen menengah, manajemen bawah serta karyawan, perlu melakukan aneka macam pembahasan yang berfokus dan relatif matang.

Tujuan organisasi bisa didefinisikan dalam arti keuangan (finansial), mutu produk, penguasaan pasar, kepuasan karyawan, atau menaruh pelayanan bagi pelanggan. Dalam tetapkan banyak sekali macam tujuan organisasi tersebut, sangat diharapkan pertukaran informasi atau komunikasi antar unit yang terdapat dalam organisasi tadi.

b. Membuat serta Melaksanakan Keputusan
Tujuan yang sudah ditetapkan pada suatu organisasi bisa tercapai apabila orang-orang dalam organisasi tadi menciptakan keputusan-keputusan yang mendukung terlaksananya tujuan, dan mematuhi keputusan yg sudah disepakati. Untuk menciptakan keputusan-keputusan yang mendukung tujuan organisasi, mereka harus mengumpulkan kabar-berita supaya bisa melakukan evaluasi terhadap banyak sekali pilihan/cara lain yang terdapat, menggunakan cara membaca, bertanya kepada orang lain, dan sebagainya. Jika suatu keputusan telah diambil, keputusan tersebut wajib dilaksanakan, serta hal ini memerlukan lebih banyak komunikasi.

c. Mengukur Prestasi Kerja
Saat keputusan telah dilaksanakan, manajemen perlu melakukan pengukuran untuk mengetahui apakah hasil yang dibutuhkan sudah tercapai. Pengukuran prestasi kerja mencakup beberapa faktor, diantaranya: biaya , penjualan, pangsa pasar, produktivitas, tingkat perputaran karyawan, dan taraf persediaan yg terdapat.

d Merekrut dan Mengembangkan Staf
Jika suatu perusahaan ingin merekrut seseorang, ia wajib mengumumkan secara terbuka, meneliti resume, dan melakukan wawancara dengan pelamar sehingga dapat dipengaruhi orang yg sahih-benar cocok buat menduduki jabatan yg tersedia. Selanjutnya, karyawan baru perlu diperkenalkan dengan staf organisasi.

Sebagai orang baru dalam suatu organisasi, beliau juga perlu diberi umpan pulang (feedback) atas prestasi yg sudah beliau capai, baik pada bentuk penghargaan, pengakuan, juga tanggung jawab yang lebih tinggi. Dalam kaitan ini, komunikasi akan lebih poly diharapkan serta sebagai penting ialah.

e. Pelayanan Pelanggan
Semua organisasi akan berhubungan dengan para customer (internal dan eksternal) atau pelanggannya dengan menggunakan komunikasi, baik pada bentuk formal maupun nonformal. Harga yang tertera pada suatu produk, nama kelompok produk yang tertulis dalam rak-rak, serta berbagai macam bentuk simbol seperti arah panah, serta sejenisnya pula adalah bentuk komunikasi yg mungkin dipakai sang suatu organisasi dalam berhubungan dengan pelanggan atau konsumennya.

Dalam kaitannya menggunakan pelayanan pelanggan (customer service), komunikasi juga mempunyai peranan krusial, misalnya dalam bagian pengecekan kredit, tagihan-tagihan, menjawab telepon berdasarkan konsumen, juga penanganan kasus-kasus yang berkaitan dengan pengaduan berdasarkan konsumen. Kegiatan-kegiatan tadi dengan sendirinya memakai banyak komunikasi.

f. Negosiasi dengan Pemasok
Untuk menerima harga produk yang baik, manajemen pada suatu perusahaan perlu mengadakan negosiasi dengan pernasok maupun pemberi pinjaman. Setelah menerima bantuan dana yg diperlukan, mereka wajib secara rutin menaruh laporan perkembangan perusahaannya kepada pihak-pihak yg terkait.

Melakukan perundingan menggunakan berbagai pihak dan menyampaikan laporan perkembangan suatu perusahaan kepada pihak lain yang berkepentingan, tentu saja memerlukan komunikasi yang dapat memuaskan ke 2 belah pihak yg sedang bernegosiasi.

g. Membuat Produk
Untuk menuangkan ilham atau gagasan tentang produk baru, lalu menempatkannya dalam proses produksi, sampai akhirnya sebagai suatu produk yang siap dipasarkan, dibutuhkan komunikasi. Scorang perancang (designer) merancang produk; pemasar melakukan penelitian pasar; dan manajer penjualan melakukan penjualan. Kegiatan-kegiatan pada atas memerlukan poly komunikasi, baik komunikasi antara manajer menggunakan karyawan, antara karyawan yg satu menggunakan yg lain, atau antara bagian pemasaran dengan para pelanggan. Dengan istilah lain, proses produksi erat kaitannya dengan komunikasi.

h. Berinteraksi menggunakan Peraturan yg Ada
Komunikasi bukan saja terjadi pada tubuh perusahaan, namun jua antara perusahaan dengan pemerintah. Sebagai wakil rakyat, pemerintah sudah seharusnya melindungi kepentingan rakyat.

Untuk itulah, pemerintah menyusun peraturan yg bertujuan buat memberi perlindungan bagi rakyat luas dari tindakan sewenang-wenang perusahaan, contohnya peraturan yg berkaitan dengan perlindungan keselamatan kerja, agunan hari tua, penentuan upah minumum regional (UMR), penentuan waktu (lamanya) jam kerja, pencemaran lingkungan, serta penentuan lokasi bisnis. Kegiatan-kegiatan. Tersebut memerlukan. Komunikasi juga.

B. POLA KOMUNIKASI
Meskipun sernua organisasi wajib melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dalam mencapai tujuannya, tetapi perlu diketahui bahwa pendekatan yg digunakan antara satu organisasi menggunakan organisasi yg lain bisa bervariasi atau bhineka. Bagi perusahaan yang berskala mini yg hanya memiliki beberapa karyawan, maka penyampaian warta bisa dilakukan secara pribadi pada para karyawannya tadi. Tetapi, lain halnya menggunakan perusahaan besar yang memiliki ratusan bahkan ribuan karyawan, maka penyampaian mformasi pada mereka adalah suatu pekerjaan yang relatif rumit.

Bagaimana pola komunikasi terjadi dalam suatu organisasi? Secara generik, pola komunikasi (patterns of communications) bisa dibedakan ke pada saluran komunikasi formal (formal communications channel) dan saluran komunikasi nonformal (informal communications channel).

1. Saluran Komunikasi Formal
Dalam struktur organisasi garis, fungsional, juga matriks, akan nampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sinkron dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya menggunakan proses penyampaian liputan berdasarkan pimpinan pada bawahan ataupun berdasarkan manajer ke karyawan, maka pola transformasi informasinya dapat berbentuk komunikasi menurut atas ke bawah, komunikasi menurut bawah ke atas, komunikasi horizontal, serta komunikasi diagonal. Selanjutnya, akan dibahas tentang keterbatasan komunikasi formal (Montana, 1993; Greene, 1985).

a. Komunikasi berdasarkan Atas ke Bawah
Secara sederhana, transformasi keterangan berdasarkan pimpinan dalam semua level ke bawahan merupakan komunikasi menurut atas ke bawah (top-down atau downward communications). Aliran komunikasi berdasarkan atasan ke bawahan tadi, umumnya terkait dengan tanggung jawab dan kewenangannya pada suatu organisasi. Seorang manajer yg memakai jalur komunikasi dari atas ke bawah memiliki tujuan buat mengarahkan, mengkoordinasikan, memotivasi, memimpin, dan mengendalikan aneka macam kegiatan yang terdapat pada level bawah.

Komunikasi dari atas ke bawah tersebut bisa berbentuk ekspresi maupun tulisan. Komunikasi secara ekspresi dapat berupa percakapan biasa, wawancara formal antara supervisor dengan karyawan, atau bisa pula dalam bentuk pertemuan grup. Di samping itu, komunikasi berdasarkan atas ke bawah dapat berbentuk goresan pena misalnya memo, manual pembinaan, kotak warta, surat fakta, majalah, papan pengumuman, kitab petunjuk karyawan, juga buletin.

Menurut Katz serta Kahn, komunikasi berdasarkan atas ke bawah mempunyai 5 tujuan utama, yaitu:
1. Untuk menaruh pengarahan atau instruksi kerja tertentu.
2. Untuk memberikan kabar mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan.
3. Untuk memberikan warta mengenai mekanisme dan praktik organisasional.
4. Untuk memberikan umpan kembali pelaksanaan kerja kepada para karyawan.
5. Untuk menyajikan berita tentang aspek ideologi dalam membantu organisasi menanarnkan pengertian mengenai tujuan yg ingin dicapai.

Salah satu kelemahan menurut saluran komunikasi berdasarkan atas ke bawah ini adalah kemungkinan terjadinya penyaringan ataupun sensor informasi penting yg ditujukan ke para bawahannya. Dengan kata lain, warta yg diterima para bawahan sanggup jadi tidak selengkap aslinya.

b. Komunikasi menurut Bawah ke Atas
Dalam struktur organisasi, komunikasi dari bawah ke atas (bottom up atau upward communications) berarti alur keterangan asal berdasarkan bawahan menuju ke atasan. Informasi mula-mula dari menurut para karyawan selanjutnya disampaikan ke bagian pabrik, ke manajer produksi, dan akhirnya ke manajer umum.

Untuk mencapai keberhasilan komunikasi dari bawah ke atas, para manajer wajib sahih-sahih mempunyai rasa percaya pada para bawahannya. Kalau tidak, informasi sebagus apa pun dari bawahan nir akan berguna baginya, lantaran yang ada hanyalah rasa curiga atau ketidakpercayaan terhadap informasi tersebut.

Berikut ini merupakan sebuah bagan organisasi yg menggambarkan alur komunikasi berdasarkan bawah ke atas.
Salah satu kelemahan komunikasi berdasarkan bawah ke atas adalah adanya kemungkinan bawahan hanya membicarakan kabar (laporan) yang baik-baik saja (ABS/Asal Bapak Senang), sedangkan informasi yang agaknya memiliki kesan negatif atau nir disenangi oleh manajer cenderung disimpan dan tidak disampaikan. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan lantaran para bawahan beranggapan bahwa menggunakan hanya melaporkan hal yang baik-baik saja, beliau dapat menjaga atau menyelamatkan posisinya, serta menerima rasa arnan pada suatu organisasi tadi.

c. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal (horizontal communications) atau seringkali diklaim jua dengan istilah kornunikasi lateral (lateral communications) merupakan komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yg mempunyai posisi sejajar/sederajat pada suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal diantaranya buat melakukan persuasi, mempengaruhi, serta memberikan warta pada bagian atau departernen yang merniliki kedudukan sejajar.

Kebanyakan manajer senang melakukan tukar menukar fakta dengan teman-temannya pada departernen yang tidak sinkron, terutama jika ada masalah-masalah khusus pada. Suatu organisasi perusahaan. Komunikasi horizontal bersifat koordinatif pada antara mereka yang memiliki posisi sederajat, baik pada dalam satu departemen maupun di antara beberapa departemen.

d. Komunikasi Diagonal
Bentuk komunikasi yg satu ini memang relatif lain berdasarkan beberapa bentuk komunikasi sebelumnya. Kornunikasi diagonal (diagonal communications) melibatkan komunikasi antara. Dua tingkat (level) organisasi yg tidak sama. Contohnya merupakan komunikasi formal antara manajer pernasaran menggunakan bagian pabrik, antara manajer produksi dengan bagian promosi, antara manaJer produksi menggunakan bagian akuntansi, dan antara manajer keuangan dengan bagian penelitian.

Bentuk komunikasi diagonal memang menyimpang menurut bentukbentuk komunikasi tradisional yang terdapat, misalnya komunikasi dari bawah ke atas dan komunikasi menurut atas ke bawah. Suatu studi penelitian yg pernah dilakukan memperlihatkan bahwa, komunikasi lateral maupun komunikasi diagonal lebih poly diterapkan pada suatu organisasi yang berskala besar , manakala terdapat saling ketergantungan (interdependence) di antara bagian atau departemen-departemen yg terdapat pada organisasi tadi.

Bentuk komunikasi diagonal memiliki beberapa laba, pada antaranya adalah:
  • Penyebaran warta bisa sebagai lebih cepat ketimbang bentuk komunikasi tradisional. 
  • Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menuntaskan perkara pada organisasi. 
Di samping mempunyai kebaikan atau laba, komunikasi diagonal ini jua mempunyai kelemahan. Salah satu kelemahan komunikasi diagonal adalah bahwa komunikasi diagonal bisa mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan sudah berjalan normal. Di samping itu, komunikasi diagonal pada suatu organisasi akbar sulit untuk dikendalikan secara efektif.

e. Keterbatasan Komunikasi Formal
Meskipun saluran komunikasi formal sangat krusial bagi organisasi akbar, namun ia mempunyai impak yang kurang menguntungkan baik menurut sudut pandang individual juga perusahaan.

Dilihat dari sudut pandang individual (perseorangan), komunikasi formal sering membuat frustrasi atau menjengkelkan bagi pihak tertentu, khususnya mengenai keterbatasan buat masuk ke dalam proses pengambilan keputusan. Dalam struktur organisasi akbar, buat bisa berkomunikasi dengan manajer puncak wajib terlebih dahulu melalui lapisan manajer yang terdapat pada bawahnya. Artinya, poly jalur yang harus dilewati untuk bisa berkomunikasi secara, pribadi menggunakan manajer puncak . 

Kemudian, bagaimana jika ditinjau menurut sudut pandang perusahaan? Dari sudut pandang perusahaan, kasus terbesar menggunakan saluran komunikasi formal merupakan kemungkinan keluarnya distorsi atau gangguan penyampaian liputan ke level yang lebih tinggi, karena setiap keterkaitan (link) pada jalur komunikasi dapat mendeskripsikan suatu kemungkinan munculnya kesalahpahaman.

Setiap pesan yang mengalir baik dari atas maupun bawah memungkinkan adanya perubahan terhadap pesan aslinya. Sebagai akibatnya, bawahan mungkin mendapat suatu fakta yg kabur dari atasannya; begitu jua para atasan (manajer puncak ) akan memperoleh suatu citra yang nir lengkap atau kurang pas terhadap apa yang sebenarnya terjadi di taraf bawah.

Kemudian, bagaimana mengatasi hal tersebut? Salah satu cara buat mengatasi kemungkinan terjadinya distorsi pada komunikasi adalah mengurangi jumlah tingkatan (level) dalam struktur organisasi. Semakin sedikit kaitan dalam jalur komunikasi, semakin sedikit kemungkinan terjadinya kesalahpahaman. Struktur organisasi flat/mendatar dengan tingkatan organisasi yang lebih sedikit, serta lebih poly rentang kendalinya (span of control) akan dapat membantu mengurangi terjadinya penyimpangan . Struktur organisasi flat dapat digambarkan dalam bagan berikut ini.

1. Saluran Komunikasi Informal
Bagan organisasi formal akan bisa mendeskripsikan bagaimana warta yg ada ditransformasikan dari satu bagian ke bagian yg lainnya sinkron menggunakan jalur hierarki yg terdapat. Tetapi dalam praktik, nampaknya garis-garis dan kotak-kotak yg tergambar pada struktur organisasi tidak mampu mencegah orang-orang dalam suatu organisasi buat saling bertukar liputan antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, keberadaan jaringan komunikasi informal dalam suatu organisasi tak dapat dielakkan. Jaringan ini bisa juga digunakan sang para manajer buat memantau para karyawannya pada melakukan tugas pekerjaan.

Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yg ada dalam suatu organisasi tanpa mempedulikan jenjang hierarkhi, pangkat serta kedudukan/ jabatan, bisa berkomunikasi secara luas Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan umumnya bersifat umum, misalnya mengobrol mengenai humor yg baru didengar, famili, anak-anak, global olahraga, musik, program film, serta sinetron TV, kadangkala mereka juga bicara hal-hal yg berkaitan menggunakan situasi kerja yg terdapat dalam organisasinya. Lebih lanjut, banyak orang yg lebih percaya desas-desus atau rumor yang didapat menurut komunikasi informal menjadi sumber informasi dalam suatu organisasi. Mereka kadangkala tidak lagi menaruh kepercayaan terhadap liputan yang berasal menurut para manajer suatu organisasi.

C. CARA MENGELOLA KOMUNIKASI
Ada 2 hal yg perlu diperhatikan pada hal mengelola komunikasi, pertama: bagaimana menangani pesan-pesan yang bersifat rutin; kedua: bagaimana menangani krisis komunikasi. Kedua hal tersebut bisa dijelaskan ini dia.

1. Penanganan Pesan-pesan Rutin
Dalam organisasi akbar, pada umumnya volume pesan-pesan (tertulis) merupakan lebih banyak daripada pada organisasi yg berskala mini , namun semua perusahaan memusatkan perhatiannya dalam bagaimana memaksimumkan manfaat (benefit) berdasarkan kegiatan komunikasi menggunakan biaya (cost) tertentu. Untuk dapat memaksimumkan manfaat serta meminimumkan biaya tadi, manajer perlu memperhatikan aneka macam hal berikut.

a. Mengurangi Jumlah Pesan
Untuk menciptakan satu laman surat diharapkan ketika dan sumber-sumber (uang/bahan). Oleh karena itu, suatu organisasi harus memusatkan perhatiannya pada seberapa banyak surat-surat yang akan dikirim ke luar. Di samping itu, organisasi jua perlu menghitung berapa rata-rata porto yg dibutuhkan buat mencatat, mengetik, mengedit, serta mengirimkan surat dan berapa lama sebuah surat usaha bisa diselesaikan. Jika suatu pesan perlu disampaikan secara tertulis, sepucuk surat adalah investasi yg baik dan berharga. Tetapi, jika sebuah surat hanya akan menambah beban informasi yang akan disampaikan, mungkin lebih baik pesan disampaikan menggunakan cara lain , seperti melalui telepon atau tatap muka.

b. Instruksi yg Jelas
Kesalahan yang menyebabkan terhambatnya komunikasi, mungkin dapat dibebankan pada setiap orang yg terdapat dalam organisasi. Tetapi, dalam hal ini manajer memiliki tanggung jawab khusus buat membuat setiap orang pada organisasi mengetahui apa yang harus dilakukannya. Orang-orang yg bertugas melakukan komunikasi (komunikator) telah seharusnya memahami kebutuhan serta tujuan organisasi secara holistik, sehingga dapat menghindarkan dirinya dari kesalahan pada memberi instruksi. Komunikator jua perlu selalu mencari kejelasan suatu pesan, karena kebutuhan perusahaan yang terus berkembang secara bergerak maju menghipnotis arti setiap pesan. Di samping itu, manajer jua seharusnya permanen berkomunikasi dengan stafnya secara keseluruhan, buat menjaga hubungan menggunakan anggota staf, dan buat memberikan umpan pulang terhadap perkembangan suatu pesan.

c. Mendelegasikan Tanggung Jawab
Dalam suatu organisasi, tujuan organisasi secara keseluruhan dapat tercapai jika manajer mempunyai agama bahwa orang lain dapat menuntaskan pekerjaan yg dibebankan pada mereka. Hal ini penting, lantaran seorang manajer harus mendelegasikan beberapa pekerjaan komunikasi pada orang lain. Coba Anda bayangkan, bila seorang manajer bersikeras untuk mengerjakan ulang setiap pesan menggunakan gayanya sendiri.

d. Melatih Petugas
Seorang yang memegang pensil nir harus sebagai penulis yg baik; seseorang yg mempunyai suara yang menarik jua nir selalu dapat mengungkapkan sesuatu dengan jelas pada khalayak. Dalam kenyataannya, penulis maupun pembicara yang nir memiliki bakat alami dapat menjadi penulis dan pembicara yg baik melalui latihan-latihan yg teratur dan terpola menggunakan baik.

Oleh karena itu, suatu organisasi dianjurkan buat menyelenggarakan training. Keterampilan berkomunikasi bagi orang-orang yang pekerjaan atau tugasnya berhubungan erat menggunakan masalah komunikasi. Pelatihan ini meliputi paling nir preferensi gaya organisasi dan falsafah-falsafah komunikasi. Komunikator juga perlu mempertinggi serta memperlancar kemampuan berbahasa dan keterampilan presentasinya, sebagai akibatnya komunikasi mampu sebagai lebih baik serta lancar.

2. Penanganan Krisis Komunikasi
Mengelola arus pesan-pesan usaha dari hari ke hari merupakan suatu hal yang biasa, tetapi tes keterampilan komunikasi yang sebenarnya adalah pada waktu munculnya krisis komunikasi pada suatu organisasi. Mengapa demikian? Semakin akbar tantangan atau risiko yang wajib dihadapi, semakin tinggi taraf kernampuan atau keterampilan yg diperlukan. Krisis komunikasi ini adalah suatu ajang uji coba keterampilan yang cukup menantang.

Berikut ini merupakan beberapa model insiden yg menimpa suatu organisasi perusahaan yang wajib ditangani dengan seksama.

a. Kasus Pertama
Perusahaan Jamu PT. Kuku Raksasa memproduksi obat pegal linu dalam banyak sekali macam bentuk, baik dalam bentuk tablet, kapsul juga kaplet. Seorang wanita dikabarkan tewas global setelah minum obat pegal linu dari PT tersebut. Mendengar kejadian itu, aparat keamanan dan dinas kesehatan segera melakukan penyelidikan serta pemeriksaan pada tempat kejadian. Hasil sementara mengisyaratkan bahwa obat tadi mengandung suatu adonan zat yg berbahaya bagi insan. Setelah beberapa lama kematian itu terjadi, hasil inspeksi di laboratorium memberitahuakn bahwa penyebab kematiannya asal menurut obat yang diproduksi PT. Kuku Raksasa. Melihat peristiwa tadi, bagaimana pendapat Anda?

b. Kasus Kedua
Dalam beberapa peristiwa terpisah, dari laporan konsumen berdasarkan beberapa provinsi, ditemukan adonan zat-zat pengawet kuliner yang berbahaya dalam makanan bayi yg Anda produksi. Anda lalu melakukan pengecekan ke beberapa wilayah yg melaporkan hal tadi, namun nir menemukan bukti yang relatif mendukung klaim tersebut. Melalui penelaahan secara menyeluruh, nir ditemukan masalah baik pada bagian produksi maupun distribusi. Tetapi, perlu diingat bahwa fakta tentang tercampurnya zat-zat kimia berbahaya tadi sudah menyebar ke beberapa wilayah. Melihat kondisi itu, apa yg perlu dilakukan oleh perusahaan tadi?

c. Kasus Ketiga
Sebuah perusa-haan produsen penyedap masakan terpaksa didemo oleh warga rakyat yang ada pada kurang lebih daerah perusahaan tersebut. Warga masyarakat beropini bahwa dampak pembuangan limbah pabrik tersebut, sawah-sawah milik para petani tadi sebagai nir fertile lagi.

d. Kasus Keempat
Sebuah industri produsen memahami yang berlokasi pada lingkungan pemukiman masyarakat, belakangan ini menjadi bahan pembicaraan masyarakat rakyat. Mereka berpendapat bahwa industri tahu pada daerah tadi mengganggu rakyat terutama lantaran bau limbah memahami yg dialirkan melalui saluran-saluran air masyarakat setempat. Di samping itu, saluran-saluran air warga setempat menjadi keruh serta kotor lantaran limbah tahu tadi.

Cara penanganan krisis di suatu perusahaan akan tidak sinkron dengan perusahaan yang lain. Tetapi, yg kentara bahwa keluarnya krisis pada suatu perusahaan dapat mempunyai efek terhadap masa depan, baik itu produk maupun reputasi perusahaan yang bersangkutan. Berapa banyak porto yg wajib diharapkan untuk memperbaiki citra suatu perusahaan yang sedang dilanda krisis? Apabila suatu perusahaan gagal pada menangani krisis yang terjadi, maka reputasi perusahaan akan sebagai pudar dan kerugian tidak dapat dihindarkan.

Dalam kaitannya menggunakan krisis komunikasi tersebut, terdapat dua falsafah pada komunikasi, yaitu: (1) bersikap diam, tidak berkata sesuatu; atau (dua) katakan apa yg terjadi dan sesegera mungkin. Kedua pendekatan tersebut ternyata dapat diaplikasikan pada situasi konkret serta berhasil, sebagai contoh perusahaan Johnson & Johnson dan Gerber yg berpusat di Amerika.

Dalam situasi krisis komunikasi, ada beberapa hal yg dapat dilakukan, antara lain:
1. Siapkan tim yang terampil/cekatan dalam penanganan krisis.
2. Usahakan manajemen zenit segera bertindak dalam ketika krisis terjadi.
3. Ciptakan sebuah sentra kabar sebagai representasi perusahaan. Yang dilengkapi menggunakan banyak sekali peralatan elektronik komunikasi.
4. Ceritakan suatu insiden secara menyeluruh, terbuka, dan jujur. Jika memang ada yang galat, segera mohon maaf.
5. Tunjukkan keseriusan perusahaan, bukan saja melalui pernyataan tetapi pula melalui tindakan konkret.

D. MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI
Sebagaimana Anda ketahui, komunikasi merupakan suatu keterkaitan antara individu-individu dengan organisasi. Kemampuan Anda buat tahu apa yg sedang terjadi sangat tergantung dalam kepekaan Anda menjadi komunikator. Bila Anda memahami dinamika komunikasi, Anda akan dapat membaca secara akurat apa yg sedang terjadi dalam suatu organisasi. Keterampilan Anda dalam berkomunikasi akan sangat berpengamh terhadap keberhasilan Anda pada global usaha.

Apakah Anda seseorang sekretaris, pelatih manajemen, akuntan, analis keuangan, makelar, peneliti, seorang ahli asal daya insan, spesialis fakta, atau lainnya, Anda perlu kemampuan berkomunikasi menggunakan orang lain secara efektif dan efisien. Tetapi demikian, beberapa jenis pekerjaan memerlukan keterampilan komunikasi yang lebih akbar daripada yg lain. Sebagai model, seorang salesman perlu sebagai komunikator yang baik, dan jua seorang ahli hubungan rakyat (public relations).

Beberapa keterampilan khusus yang diharapkan dalam. Komunikasi bisnis adalah:
1. Membaca.
2. Mendengar.
3. Percakapannya menarik.
4. Wawancara.
5. Berdiskusi dengan gerombolan -grup kecil.
6. Berpidato dan presentasi.
7. Menulis surat, memo, serta laporan.

Barangkali, loka terbaik buat melakukan perbaikan program adalah menilai diri eksklusif secara jujur. Setiap orang berkeinginan buat membuatkan keterampilan berkomunikasi, dan mungkin Anda adalah seseorang pendengar yang baik, atau mungkin penulis yg baik. Dalam beberapa hari lalu, coba perhatilcan kemampuan Anda berkomunikasi, terdapat perbaikan atau tidak. Coba perhatikan cara Anda berkomunikasi, yg benar serta yang keliru. Selanjutnya, pusatkan serta kembangkan keterampilan Anda dalam bidang-bidang yang paling lemah. Cara terbaik buat mempertinggi kemampuan berkomunikasi merupakan melalui latihan-latihan atau praktik-praktik.

DAMPAK GLOBALISASI LOKALISASI PERSPEKTIF GEOGRAFI

Dampak Globalisasi, Lokalisasi, Perspektif Geografi
Dalam pandangan geograf, paling tidak ada empat kenyataan global yang melanda global dewasa ini yaitu fenomena yang berkaitan dengan perbatasan antar Negara, ketimpangan ekonomi Negara Negara pada dunia, globalisasi dan kesamaan penyebaran penyakit secara dunia (Haggett, 2001). Hasil kajian pada beberapa kasus pada Indonesia, ke empat fenomena tersebut telah dan sedang terjadi di Indonesia, serta akan cenderung semakin intensif pada masa tiba (Harmantyo, 2006). Hal menarik dari output studi tersebut bisa memperkaya wawasan geograf Indonesia dalam melihat banyak sekali kenyataan yg sedang berlangsung baik dalam tataran nasional, regional maupun internasional. Berbagai fenomena geografis tersebut menaruh indikasi adanya kecenderungan kehidupan manusia sedang menuju kepada satu tatanan global berlandaskan aneka macam keragaman yang ada. 

Kemajuan ilmu pengetahuan khususnya di bidang teknologi mampu membarui tatanan kehidupan manusia. Perkembangan teknologi transportasi membuat jarak tempuh semakin dekat. Pada awal kemerdekaan Indonesia, saat yang dibutuhkan buat menempuh jeda berdasarkan Sabang sampai Merauke masih pada satuan mingguan atau bahkan bulanan, ketika ini hanya dibutuhkan saat beberapa jam. Kita dapat mengelilingi bumi sepanjang 41.000 km hanya dalam ketika kurang berdasarkan dua hari. Perkembangan teknologi transportasi sudah sanggup menekan porto distribusi barang import maupun eksport sehingga taraf harga konsumen semakin rendah yg pada gilirannya bisa menaikkan jumlah penjualannya dan menaikkan jumlah keuntungan perusahaan. 

Seiring dengan perkembangan teknologi transportasi, teknologi telekomunikasi serta komputasi jua berkembang secara lebih pesat. Perkembangan teknologi kabar ini sanggup menekan kebutuhan penggunaan sarana transportasi karena pada beberapa hal dapat dilakuikan melalui komunikasi teleconference via internet. Saat ini suatu keputusan krusial dapat diambil secara “real-time” dengan dukungan sistem pengambilan keputusan berbasis jaringan komputer. Sistem on-line mampu mengambarkan bahwa global waktu ini memang tanpa batas (borderless). 

APRESIASI KONSEP GLOBALISASI
Dalam bahasan selanjutnya, pengertian globalisasi akan dilihat menurut perspektif geografi. Hal ini sekedar buat menghindari debat panjang yang barangkali tidak akan dapat diselesaikan pada goresan pena singkat ini. Batasan tadi sekaligus buat bisa menghasilkan output studi yang lebih komperhensif mengenai berita imbas globalisasi yg sedang melanda Negara kepulauan tropika, Indonesia.

Istilah globalisasi dalam konsep kultural mulai diperkenalkan pada tahun 1960-an sang Marshall McLuhan melalui kata “dunia village” (Haggett, 2001 p.589). Hasil observasinya menunjukkan bahwa perkembangan teknologi komunikasi berdampak dalam kehidupan sosial budaya rakyat pedesaan. Teknologi komunikasi sanggup mempersingkat waktu dan memperpendek jarak hubungan penduduk pada melakukan aktiftitas ekonomi, sosial budaya, politik dalam tataran dunia. Sekedar model, rakyat di pedesaan ketika ini sudah terbiasa menggunakan minuman coca cola yg pada awalnya hanya dinikmati sang warga kota besar .

Ciri globalisasi dalam perspektif geografi bisa digolongkan atas dua bentuk yaitu, pertama, kenyataan semakin luasnya wilayah imbas suatu peristiwa, aktifitas atau keputusan, serta ke dua, kenyataan semakin intensifnya proses yang berlangsung pada suatu wilayah efek. Interaksi manusia serta lingkungan dapat terjadi dalam empat tingkatan yaitu, pertama, dalam tingkatan lokal hanya terjadi interaksi manusia dan lingkungannya, ke dua, pada strata regional terjadi pertukaran antar regional (interregional relationship), ke tiga, pada strata globalisasi terjadi pertukaran global, dan ke empat, dalam tingkatan dunia terjadi hubungan manusia dan lingkungan secara dunia. 

Ada perdebatan yang menarik pada konteks globalisasi yaitu keluarnya kata internasionalisasi. Fenomena perkembangan kehidupan ekonomi yg berdasarkan dalam prinsip ekspansi kapital (kapitalisasi) berdasarkan teori imperalisme Lenin, membentuk jaringan multi nasional seperti yg terjadi saat ini. Meluasnya jaringan multinasional tersebut berkembang menerobos batas antar Negara lebih memperlihatkan pola perkembangan aktifitas ekonomi (internasionalisasi) dan bukan ciri globalisasi dalam perspektif geografi. 

Dalam kenyataannya, perubahan dunia tersebut nir membuat bentuk yg seragam pada berbagai Negara. Masing masing Negara, region atau daerah lokal eksklusif memiliki cara tersendiri pada menghadapi perubahan dunia sinkron karakteristik wilayahnya. Perbedaan kondisi sosio-kultural penduduk lokal akan menghasilkan daerah impak globalisasi yg tidak selaras. Kekuatan lokal tersebut yg lalu melahirkan konsep lokalisasi dan regionalisasi sebagai reaksi terhadap konsep globalisasi.

Globalisasi, misalnya telah diuraikan sebelumnya, merupakan suatu aktiftas, keputusan atau insiden pada satu loka pada muka bumi yang berdampak konkret dalam kehidupan manusia di bagian bumi lainnya. Globalisasi menghasilkan aneka macam tanda-tanda keruangan seperti “hilangnya ruang geografis”, perubahan ruang geoekonomi, berkembangnya kota berdimensi dunia, munculnya issue lingkungan dunia.

FENOMENA GLOBALISASI
Indonesia, menjadi Negara kepulauan tropika mempunyai ciri unik yaitu beriklim hujan hutan tropis memperoleh sinar matahari sepanjang tahun dan sang karenanya mempunyai keanekaragaman tanaman dan fauna (biodiversity), mempunyai jumlah penduduk terbesar keempat pada dunia menggunakan kemajemukan suku bangsa, pola sebaran penduduk yang nir merata serta keragaman syarat fisik wilayah.

Sebagai bagian menurut masyarakat dunia, Indonesia yang terdiri menurut lebih kurang 17.000 pulau menggunakan 5 pulau terbesar memiliki daratan seluas 1.91 juta km2 menurut luas daerah kedaulatan Indonesia kurang lebih lima.8 juta km2, dua per tiganya terdiri dari bahari. Indonesia memiliki 10 negara tetangga yang berbatasan pribadi (berbatasan darat dengan 3 Negara) yang mempunyai peran penting pada konteks pengembangan perekonomian Indonesia bersaing pada percaturan global. Sampai waktu ini Indonesia belum memiliki pelabuhan bahari skala internasional misalnya Singapura dalam jalur perdagangan global. Teknologi tansportasi bahari waktu ini masih adalah tulang punggung utama dalam perdagangan dunia.

Berbeda menggunakan transportasi laut, teknologi transportasi udara mempunyai peran sentral pada pertukaran komoditas dagang lainnya yang nir terkendala pada berat atau volume. Indonesia sudah mempunyai bandara internasional yg adalah galat satu node dalam jaringan penerbangan internasional sebagai akibatnya mampu buat bersaing dalam tataran global, walaupun masih dalam jumlah yg masih terbatas misalnya bandara Polonia Medan, bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, bandara Hang Nadiem Batam dan bandara Ngurah Rai Denpasar. 

Walaupun pada awalnya kata globalisasi dipicu sang perkembangan teknologi komunikasi, konvergensi teknologi komunikasi serta teknologi personal komputer dalam tahun 1990-an membentuk suatu sistem yg waktu ini kita kenal sebagai sistem jaringan komputer luas atau internet. Teknologi kabar ini yang sesungguhnya mengakibatkan peningkatan percepatan proses globalisasi. Proses diseminasi informasi banyak sekali fenomena geografis secara “nyaris” real-time bisa diterima oleh pengguna kapanpun serta di manapun. Perkembangan teknologi informasi menuju ke arah peningkatan proses pemampatan ruang dan waktu sebagai akibatnya, pada satu sisi akan tampak luasnya wilayah Indonesia bukanlah faktor penghambat pada melakukan diseminasi keputusan atau kebijakan. Demikian juga, dinamika sosial cultural dapat diketahui menggunakan cepat oleh para pengambil keputusan pada pusat, tanpa hambatan ruang geografis.

Sebagaimana sudah diutarakan, perkembangan teknologi keterangan sebagai pemicu globalisasi menghipnotis strategi dalam menjalankan roda perekonomian baik dalam tatan lokal, nasional, regional juga dunia. Merambahnya perusahaan multinasional yg cenderung merata ke semua Negara di global mengikuti strategi pemasaran yang memiliki pola mendekati pasar. Gejala ini diikuti oleh taktik manajemen yg berbentuk distributed system atau dikenal menggunakan desentralisasi. Oleh karenanya dijumpai sebaran toko retail misalnya Alfamart atau Indomart hingga ke pelosok daerah di Indonesia. Pola sebaran pasar tersebut secara konkret mempengaruhi pola belanja penduduk.

Di sisi lain, muncul tanda-tanda lokalisasi menjadi respon terhadap proses globalisasi. Sekedar model, merambahnya toko retail tadi bisa dilihat menjadi cara buat merusak laju perkembangan usaha retail skala internasional misalnya Carefour atau Giant. Bagaimana hasil akhir persaingan ke 2 contoh tersebut akan dipengaruhi oleh banyak sekali faktor diantaranya kebijakan politik Negara, kemampuan sumberdaya manusia, penguasaan teknologi dan yang utama adalah kemampuan finansial.

Dampak globalisasi yg dijumpai pada konteks lain merupakan terjadinya kerusakan lingkungan alam seperti meluasnya huma kritis akibat penebangan hutan buat industri berskala global, pencemaran air dan udara dari pabrik dan kegiatan eksplorasi mineral serta gas oleh perusahaan multinasional. Dampak akhirnya merupakan terjadinya perubahan iklim global serta hilangnya keanekaragaman biologi terutama pada daerah tropis misalnya Indonesia.

MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Manfaat Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Pemanfaatan Teknologi Informasi serta Komunikasi (Information and Communicatioan Technology/ICT) pada dunia telah semakin luas. Hal ini dapat ditinjau berdasarkan penggunaan ICT yg tidak terbatas dalam bidang perdagangan saja, melainkan juga dalam bidang-bidang lain, misalnya bidang pendidikan, bidang pertahanan dan keamanan negara, sosial dan sebagainya. ICT ini digunakan lantaran memiliki banyak sekali kelebihan yang menguntungkan dibandingkan cara-cara tradisional. Kelebihan ICT ini dapat ditinjau pada hal kecepatan, kemudahan serta porto yang lebih murah. Kelebihan ini bisa diilustrasikan dengan kasus sebagai berikut : contohnya A adalah seseorang penjual barang yang berada pada Indonesia dan B adalah pembeli yg berada di Belanda. Kemudian B berniat membeli barang yg dijual sang A. Jika menggunakan cara tradisional maka B wajib mendatangi negara loka A berada buat membuat perjanjian pembelian atau sebaliknya. Tetapi menggunakan mempergunakan internet misalnya maka menggunakan saling mengirimkan email saja perjanjian jual beli ini bisa dibuat.

Dengan kelebihan-kelebihan seperti yang sudah diuraikan menggunakan ilustrasi di atas, maka bisa dikatakan bahwa menggunakan mempergunakan ICT maka efisiensi pada mobilitas kehidupan insan dalam berinteraksi menggunakan sesamanya bisa terwujud. Efisiensi ini sendiri berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas dari hubungan yg terjadi, lantaran dengan mempergunakan ICT dalam interaksi yg terjadi maka dengan mempertimbangkan keuntungan-keuntungan yang didapat dari penerapan ICT ini bisa semakin menaikkan kuantitas serta kualitas menurut hubungan tadi. Oleh sebab itu ICT banyak diterapkan pada berbagai bidang kehidupan manusia, dan menggunakan laba-keuntungan yang ditawarkan sang teknologi berita.

Pengaruh yang sangat bertenaga menurut globalisasi adalah melembaganya citra baru, yaitu perdagangan bebas yg akan menaruh peningkatan kesejahteraan bagi bangsa-bangsa yang konvergen. Dunia baru kita adalah dunia perdagangan pada arti yg seluas-luasnya, yakni dunia yang nir mengenal batas-batas geografis satu negara. Pembatas yg terdapat hanyalah kemampuan kita bersaing dengan para pengusaha di serta dari negara lain baik di dalam negeri maupun di pasar internasional. Seandainya globalisasi berjalan mulus, maka semua penduduk di global ini akan lebih baik serta sejahtera. Namun kenyataannya ketimpangan antara negara industri maju menggunakan dengan negara lainnya terus melebar. Krisis keuangan serta ekonomi dalam tahun 1997 yg melanda sebagian besar negara Asia, makin memperparah ketimpangan yang terjadi. Brand, standards and quality sudah menjadi karakteristik primer globalisasi yang berlaku di mana saja. Dengan terbukanya lalulintas produk serta komoditi, dan rendahnya tenaga kerja di beberapa negara berkembang, maka negara-negara G-8 sudah menyebarkan strategi yang mempertahankan hegemoni teknologi dan industri. Mengambil laba menurut keadaan tersebut, perusahaan-perusahaan telah memperlebar supply chainnya dengan cara outsourching. Memanfaatkan asal-sumber murah (low cost) buat proses produksi, pemilik proprietary technology terpaksa membagi menjadi komponen-komponen supaya bisa dibuat dimana saja. Dengan konsep modular yg diterapkan pada desain , produk dan jasa. Dengan demikian pemilik teknologi masih menguasai keunggulan teknologinya, walaupun desain serta produksi dilakukan pada negara-negara dengan tenaga kerja rendah. Bersamaan menggunakan konsep modular pada memanfaatkan dunia supply chain, maka pengetahuanpun semakin pada-codified. Hal ini juga berlaku bagi pengetahuan yang telah berkembang pada warga . Dengan perkembangan tadi dan didukung makin canggihnya digitalisasi dan komunikasi, akan memudahkan bagi negara-negara berkembang menerima fakta terkini berdasarkan perkembangan teknologi. Walaupun demikian globalisasi mengalir terus dengan derasnya, keterbukaan informasi sudah berakibat sebagian masyarakat kita hayati seperti pada negara maju lainnya, budaya internasional telah menyusup ke dalam kehidupan kita. Ditambah lagi dengan eksistensi perusahaan multinasional dan profesional asing yg ikut mempercepat proses perubahan budaya khususnya di kota-kota akbar.

Kreativitas serta inovasi merupakan ujung tombak dalam menghadapi persaingan global yg berkembang bergerak maju. Kreativitas serta inovasi dapat terjadi pada seluruh lapisan masyarakat dan tidak tergantung taraf pendidikan. Prakondisi yang penting buat mendukung proses kreativitas serta inovasi adalah tingginya taraf kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat atau terhadap perubahan lingkungan. Setiap perubahan, reformasi atau transformasi memerlukan penyesuaian. Kemampuan buat menyesuaikan diri terhadap perubahan dinamakan daya adaptasi. Proses perubahan yg sedang kita hadapi baik secara global juga pada negara kita masih berlangsung dengan laju yang semakin cepat. Dalam iklim yang penuh dengan kompetisi, menggunakan sendirinya akan terjadi proses seleksi. Individu, perusahaan atau bangsa yang mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menyesuaikan perilakunya terhadap perubahan, akan berhasil pada seleksi tersebut. Konsep daya adaptasi lebih menekankan dalam kemampuan mengikuti keadaan melalui learning process terhadap perubahan lingkungan.

Inovasi adalah sesuatu yg baru atau pemugaran penting. Merupakan output menurut kreasi atau transformasi menurut inventions, discoveries, wangsit, analisa, pengetahuan maupun data/fakta. Inovasi dalam sehari-hari diartikan pada 2 pengertian. Yang pertama, diartikan sesuatu pandangan baru, atau obyek baru yg dimanfaatkan sang seseorang atau masyarakat. Pengertian yg ke 2 adalah bukan produk atau inspirasi, namun bagaimana sesuatu yang baru tersebut bisa terbentuk serta dimanfaatkan dalam warga dalam arti prosesnya. Daya inovasi adalah kemampuan individu atau masyarakat memanipulasi atau mengintervensi lingkungan menurut kepentingan individu atau masyarakat tersebut. Seperti yang seringkali dikatakan “innovation insome sense called forth or triggered in response to demands” atau acapkali disebut market pull atau demand pull. Tetapi disisi lain kemampuan ilmu pengetahuan dapat menghipnotis proses inovasi serta diklaim dengan “technical knowledge push” atau “technology push”. Namun dengan kemudahan menerima warta kini ini, khususnya menggunakan perkembangan Institute Computing Technology (ICT), maka “technology push” ini bisa dilakukan dengan lebih mudah menggunakan memanfaatkan asal yg hampir nir terbatas. Terbentuknya inovasi adalah proses yang kompleks, memanfaatkan hasil-output dari aktivitas teknologi. Inovasi teknologi berbentuk sesuatu yang baru, atau merupakan pemugaran penting baik berupa produk, proses juga service. Hasil penemuan teknologi, umumnya timbul dengan beberapa bentuk, misalnya inovasi, desain, data-data baru ataupun pengetahuan baru. Dari hasil temuan tersebut bisa membuat inovasi.tidak seluruh inovasi memerlukan penemuan (invention) baru, kadang-kadang hanya merupakan perubahan-perubahan mini . Penyebaran berita penemuan teknologi pada seluruh negara dan khususnya di negara industri maju sangat tergantung menurut beberapa faktor ekonomi, sosial dan politik menurut sistem lingkungan sosial-budaya masyarakatnya. Penyebaran tergantung dari kemampuan pemasaran, distribusi, penjualan, pelayanan purna jual serta cara pendanaan. Penyebaran dimulai berdasarkan dengan riset pasar serta perilaku pasar. Perlu diciptakan isu terkini setter atau opinion leader. Di pada budaya pada masa ini barat, yang sangat mempengaruhi penyebaran inovasi teknologi adalah pandangan ”ingin yg baru”,”lebih besar ” atau “lebih bagus”. Strategi “new” atau ”improved” dilakukan. Selain itu penyebaran teknologi juga dipengaruhi oleh situasi politik di pada serta di luar negeri. Beberapa negara telah melakukan konsep costinnovation, buat bisa mengejar ketertinggalan menurut negara-negara maju, serta menaruh keleluasaan pada manajemen buat mengambil keputusan kebutuhan masyarakat menggunakan image serta standart yang sama di seluruh global, mengakibatkan pasar lokal, regional dan global menyatu.

Dalam proses transformasi yg panjang menurut ekonomi sentralistik menuju ekonomi pasar, perusahaan nasional diberi akses buat memanfaatkan seluas-luasnya aset dan kekayaan intelektual (IP) yg dimiliki negara dengan biaya yg sangat rendah. Sehingga utilisasi aset negara menjadi lebih produktif melalui kombinasi dengan aset partikelir dan pasar uang. Sebagai model merupakan tumbuhnya Lenovo yang dimulai tahun 1984 menjadi perusahaan pada dalam ICT yg adalah bagian dari Chinese Academy of Science. ICT menaruh pinjaman sebagai start up capital. Pada awalnya ruangan kerjapun diberikan sang ICT, ilmuwan dan engineer yg bekerja. Hal ini dilakukan oleh pemerintah China pada rangka reformasi sistem IPTEK mereka. China memiliki aneka macam teknologi, pengetahuan dan kemampuan menjadi peninggalan sistem yg lama . Kemampuan tadi beredar diberbagai forum penelitian dan industri militer. Kemampuan inilah yang memungkinkan perusahaan China membiayai penemuan.

Inovasi bisa diistilahkan menjadi menemukan cara baru buat menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru serta cara baru pada menghasilkan atau mendistribusi produk serta jasa. Berikut merupakan tabel model kegunaan berdasarkan taktik bersaing buat menghadapi setiap faktor persaingan :

Tabel  :


Konsumen

Pemasok

Pesaing

Pendtg baru

Pengganti

Tujuan strategis

Menarik konsumen baru dan mengikat konsumen kini dengan switching cost
Mengikat pemasok dengan switching cost
Menghalau rintangan buat memasuki industri
Membuat rintangan buat memasuki industri
Membuat produk pengganti sebagai tidak menarik
Strategi keunggulan biaya

Menawarkan harga yg lebih murah
Menolong pemasok menurunkan biaya
Memiliki harga yang lebih rendah menurut pesaing
Membuat investasi baru tidak menarik
Membuat penggantiansecara ekonomi tidak mungkin
Strategi perbedaan

Menyediakan kualitas lebih baik
Menolong pemasok menaikkan pelayanan
Merebut persaingan menggunakan fitur yang unik
Mempersulit masuknya produk baru
Menyediakan fitur yg terdapat pada produk pengganti
Strategi inovasi

Menyediakan produk baru
Menyediakan layanan pasokan yg unik
Menyediakan produk dan jasa yang berbeda
Memasuki bisnis pendatang baru yg potensial
Memproduksi produk pengganti

Peran Strategis buat Sistem Informasi
Sistem warta manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk :

1. Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi pada dalam teknologi sistem kabar dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional menciptakan perusahaan dapat menjalankan taktik keunggulan biaya (low-cost leadership).

Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem keterangan, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan buat memasuki industri tersebut (barriers to entry) menggunakan jalan menaikkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan buat memasuki persaingan pasar. Selain itu, alternatif yang bisa ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok menggunakan cara membentuk interaksi baru yang lebih bernilai dengan mereka.

2. Memperkenalkan inovasi pada bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan adalah model yg baik menurut penemuan teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yg berlangsung beberapa tahun.

Perkembangan teknologi web begitu cepat. Web adalah sistem komunikasi baru, dimana teknik hypertext yang dijadikan menjadi standart. Sejalan menggunakan itu pembuatan Web-Server untuk menyampaikan atau menerima warta atau menurut publik telah semakin tinggi secara eksponesial. Jadi web adalah sistem komunikasi dan web bisa digunakan dalam jaringan yang berbeda bahkan dapat dipakai pada seluruh jaringan. Sejalan dengan kemajuan teknologi web, maka terjadi juga beragam kemajuan orang memanfaatkan pelaksanaan internet baik ke dalam intranet juga ke dalam extranet.

Penekanan primer dalam sistem informasi strategis adalah membangun porto pertukaran (switching costs) ke dalam interaksi antara perusahaan menggunakan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yg rupawan berdasarkan hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yg ditawarkan pada agen bepergian sang maskapai penerbangan besar . Jika sebuah agen bepergian telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tadi, maka mereka akan segan buat menggunakan sistem reservasi berdasarkan penerbangan lain

3. Membangun sumber-asal berita strategis
Teknologi sistem liputan memampukan perusahaan buat membentuk sumber liputan strategis sebagai akibatnya menerima kesempatan dalam laba strategis. Hal ini berarti memperolah perangkat keras serta aplikasi, menyebarkan jaringan telekomunikasi , menyewa spesialis sistem warta, dan melatih end users.

Sistem liputan memungkinkan perusahaan buat menciptakan basis warta strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan keterangan buat mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yg sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien serta manajemen yg efektif berdasarkan perusahaan. Sebagai model, poly usaha yang menggunakan liputan berbasis personal komputer tentang konsumen mereka buat membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen

Perubahan Peranan Sistem Informasi
Sampai pada tahun 1960-an, peran sistem liputan masih sederhana : memproses transaksi, menyimpan data, accounting, dan aplikasi proses data elektronik (electronic data processing) lainnya.

Pada tahun 1970-an, liputan spesifikasi awal produk yang dibuat sang information reporting systems nir dapat memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena itu dibuatlah suatu konsep decision support systems (DSS). Peranan baru ini adalah menyediakan dukungan interaktif kepada menajemen untuk proses pengambilan keputusan mereka.

Pada tahun 1980-an, perkembangan yg cepat berdasarkan energi proses mikrokomputer, pelaksanaan perangkat lunak, serta jaringan telekomunikasi mengakibatkan apa yang disebut dengan enduser computing. Kemudian konsep executive information systems (ESS) dibangun, dimana sistem fakta ini menaruh jalan yg gampang bagi manajemen atas untuk menerima berita kritikal yang diinginkan saat sedang diperlukan. Pengembangan serta aplikasi menurut teknik kecerdasan protesis atau artificial intelligence (AI) memberi gebrakan baru dalam sistem kabar bisnis. Sistem pakar atau expert systems (ES) dan sistem berbasis pengetahuan menciptakan peran baru bagi sistem kabar.

Sebuah peran baru yg penting bagi sistem kabar timbul di tahun 1980-an dan diharapkan terus berlanjut hingga ke tahun 1990-an. Peran tadi adalah konsep peran strategis (strategic role) dari sistem liputan yg disebut strategic information systems (SIS). Pada konsep ini, sistem liputan diharapkan buat memainkan peranan pribadi dalam mencapai tujuan atau target strategis menurut perusahaan. Hal ini menaruh tanggung jawab baru bagi sistem liputan di pada bisnis.

Sistem Informasi buat Operasi Bisnis
Peranan sistem fakta buat operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi usaha, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi dan produktivitas kantor secara efisien.

· Transaction Processing Systems
Transaction processing systems (TPS) berkembang berdasarkan sistem informasi manual buat sistem proses data dengan bantuan mesin sebagai sistem proses data elektro (electronic data processing systems). Transaction processing systems mencatat dan memproses data hasil berdasarkan transaksi usaha, misalnya penjualan, pembelian dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing systems membuat berbagai fakta produk buat penggunaan internal juga eksternal. Sebagai contoh, TPS menciptakan permintaan konsumen, cek gaji karyawan, kwitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut sang SIM.

· Process Control Systems
Sistem keterangan operasi secara rutin menciptakan keputusan yg mengendalikan proses operasional, misalnya keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produk fisik yg secara otomatis dibentuk oleh komputer. Kilang minyak petroleum serta jalur perakitan (assembly lines) dari pabrik-pabrik yg otomatis menggunakan sistem ini.

· Office Automation Systems
Office Automation Systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mengirim data serta liputan dalam bentuk komunikasi tempat kerja elektronika. Contoh dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik (electronic mail), teleconferencing.

Sistem Informasi buat Pengambilan Keputusan Manajemen
Sistem warta manajemen atau SIM (manajement information system) merupakan sistem informasi yg dirancang buat menyediakan berita akurat, tepat ketika, serta relevan yg diperlukan buat pengambilan keputusan sang para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang nir efisien serta penggunaan komputer yang nir efektif. Konsep SIM sangat penting buat sistem warta yang efektif efisien karena :
- Menekankan dalam orientasi manajemen (manajement orientation) berdasarkan pemrosesan kabar dalam bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen (management decision making)
- Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) wajib dipakai buat mengatur penggunaan sistem kabar. Penggunaan sistem keterangan dalam bisnis harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berafiliasi, nir sebagai proses yg berdiri sendiri.

Secara garis besar SIM terdiri dari tiga macam yaitu : Information reporting systems, decision support systems dan executive information systems

- Information Reporting Systems
Information reporting systems (IRS) menyediakan warta produk bagi manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan berdasarkan hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yg telah diproses sebelumnya sang transaction processing systems. Informasi produk memberi gambaran serta laporan yg bisa dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (dua) secara periodik, atau (tiga) saat terjadi situasi dispensasi. Sebagai model, manajer penjualan bisa mendapat laporan analisa penjualan setiap minggunya buat mengevaluasi output penjualan produk.

- Decision Support Systems
Decision Support Systems (DSS), adalah kemajuan dari information reporting systems serta transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem berita berbasis komputer yang menggunakan model keputusan serta database spesifik buat membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user mendapat respon secara interaktif buat peramalan penjualan atau keuntungan.

- Executive Information Systems
Executive Information Systems (EIS) adalah tipe SIM yg sinkron buat kebutuhan keterangan startegis bagi manajemen atas. Tujuan berdasarkan sistem informasi eksekutif berbasis personal komputer adalah menyediakan akses yg gampang dan cepat buat liputan selektif mengenai faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus gampang buat dioperasikan dan dimengerti.

Expert Systems
Adalah sistem pakar adalah keliru satu pelaksanaan artificial intelligence (AI) yang paling poly digunakan. Expert systems (ES) merupakan sistem kabar berbasis pengetahuan yang menggunakan pengetahuannya untuk bertindak menjadi konsultan pakar pada area yg spesifik pada pengguna. ES sudah digunakan di dalam aneka macam bidang seperti kedokteran, teknik, ilmu ekamatra serta usaha. Sebagai contoh, ES digunakan buat mendiagnosa penyakit, pencairan mineral, menganalisa senyawa kimia dan perencanaan keuangan.

End User Computing Systems
End user computing (EUC) systems adalah sistem kabar berbasis komputer yg secara eksklusif mendukung aplikasi operasional serta manajerial sang end users. Dalam EUC systems, end users memakai stasiun kerja mikrokomputer serta bermacam perangkat lunak buat menerima kembali liputan, pendukung keputusan serta pengembangan pelaksanaan. Sebagai model, pengguna bisa mengirim surat elektro, menggerakkan contoh analitik atau membangun aplikasi usaha yang baru.

Sistem liputan dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis berdasarkan sebuah perusahaan bisa bertahan dan sukses dalam saat lama apabila perusahaan itu sukses menciptakan strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa : persaingan menurut para pesaing yg berada di industri yg sama, ancaman menurut perusahaan baru, ancaman menurut produk pengganti, kekuatan tawar menawar berdasarkan konsumen dan kekuatan tawar menawar berdasarkan pemasok. 

Konsep dasar lain yang jua penting dalam mengidentifikasi sistem warta dianggap rantai nilai (value chain). Konsep ini memandang perusahaan menjadi sebuah “rantai” berdasarkan kegiatan dasar yang menambah nilai suatu produk atau jasa, sebagai akibatnya memperluas batas berdasarkan nilai tadi. Konsep rantai nilai ini dapat membantu manajer pada memutuskan dimana dan bagaimana memakai kemampuan strategis dari teknologi sistem warta. Jadi sistem keterangan dapat dipakai untuk aktivitas bisnis secara spesifik yang membantu perusahaan memperoleh keuntungan strategis pada pasar. Fungsi menurut sistem keterangan nir lagi hanya memproses transaksi, penyedia liputan, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem fakta dapat berfungsi buat menolong enduser manajerial membangun senjata yg menggunakan teknologi sistem berita buat menghadapi tantangan menurut persaingan yg ketat. Penggunaan yang efektif berdasarkan sistem warta strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yg akbar.

Kata telematika, asal menurut istilah dalam Bahasa Perancis “TELEMATIQUE” , yang merujuk dalam bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informis. Istilah Teknologi Informasi sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah fakta. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS merupakan singkatan menurut “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” menjadi wujud menurut kumpulan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics jua dikenal sebagi “the new hybrid technology” yg lahir lantaran perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi serta informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah “konvergensi”. Semula media masih belum sebagai bagian integral dari isu konvergensi teknologi liputan dan komunikasi pada ketika itu. Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer serta sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. 

Mengamati perkembangan teknologi waktu ini seharusnya membangkitkan rasa ingin maju dan berkarya. Saat ini kita melihat berbagai perkembangan menarik tentang teknologi :
1. Konvergensi teknologi personal komputer dan telekomunikasi
2. Konvergensi teknologi komunikasi serta inovasi content
3. Pergeseran model usaha menurut menjual produk ke menjual jasa

Konvergensi atau menyatunya teknologi komputer serta telekomunikasi informasi makin membesar, menghubungkan simpul-simpul jaringan pemroses yg makin bervariasi, misalnya PC, notebook, pocket PC, handphone, pirantikontrol ke mesin produksi, dan lain-lain. Syaratnya adalah pemahaman mengenai kompleksitas proses bisnis serta fitur-fitur produk telekomunikasi dan jejaring personal komputer . Menyatunya teknologi penemuan content akan meningkatkan kecepatan tersebar serta terbangunnya pengetahuan masyarakat. Content bisa berupa suara, gambar serta teks. Topik content bergantung kebutuhan komunitas. Inovasi content merupakan ciptaan buat pengetahuan pada format yang menarik bagi komunitas dan teknologi kabar yg berkembang.

Dua komponen krusial yang boleh dikatakan sudah semakin tinggi dengan pesat pada era globalisasi. Yang pertama merupakan impor, ekspor dan kedua adalah pasar modal. Ekspor impor makin bergairah diantaranya disebabkan lantaran berkurangnya hambatan perdagangan pada antara negara-negara, sedangkan integrasi pasar kapital (uang) dapat dicermati pada cepatnya proses pinjam-meminjam antar negara, ditandai menggunakan keluarnya IMF (International Monetary Fund).

Lingkungan bisnis pada ekonomi dunia :

1. Menjamurnya sejumlah pesaing baru
Dengan globalisasi yang melanda seluruh negara pada dunia, perusahaan-perusahaan memasuki lingkungan bisnis yang tidak selaras dengan yg sebelumnya. Pesaing usaha datang nir tiba dari lingkungan domestik, tetapi juga dari mancanegara yang membawa teknologi kerja serta proses kerja mutakhir. Bisnis eceran pada Indonesia makin diramaikan sang kehadiran pebisnis internasional misalnya Sogo, Carefour, bisnis fastfood domestik mulai bersaing menggunakan Kentucky, McDonald, demikian jua pabrik sepatu lokal bersaing menggunakan Nike, Adidas. Dengan demikian arus globalisasi berdampak terhadap jumlah pesaing.

2. Tekanan-tekanan buat menaikkan kualitas serta produktivitas
Pesaingtidak hanya bertambah jumlahnya, melainkan juga mutunya. Perusahaan yg baru muncul, nir sekedar ada melainkan timbul menggunakan produk yg bermutu lebih baik dan harga yg lebih bersaing. Startegi usaha yang mereka lakukan sering mengejutkan pebisnis lama , yaitu kreatif, inovatif dan atraktif.

3. Kesempatan-kesempatan baru
Adanya pasasr bebas dan mobilitas kapital, berita, maka dimungkinkan keluarnya gagasan-gagasan baru yg dapat terealisasikan. Hambatan-hambatan perdagangan yang berkurang menaikkan kegairahan berusaha. Kalaupun gagasan tersebut sulit direalisasikan sendiri, maka kesempatan beraliansi dengan pihak lain terbuka. Demikian pula kesempatan memperoleh kapital bisnis.

4. Deregulasi
Menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih kompetitif, adalah hal yang semaki krusial. Hal ini dimungkinkan karena regulasi-regulasi yang sebelumnya ada, dikurangi atau bahkan dihapuskan. Deregulasi pada bidang perbankan, telekomunikasi, penerbangan dan lain-lain. Contoh yg sanggup diambil diantaranya yg terjadi di Amerika Serikat dan di negara industri lainnya misalnya Jepang, Eropa dan Perancis. Mulai berdasarkan industri penerbangan hingga perbankan, agar berdaya saing secara nasional serta internasional, pemerintah di negara-negara tersebut mencabut proteksidan aturan tarif

5. Keragaman Tenaga Kerja
Komposisi energi kerja sangat majemuk. Etnik, kebangsaan, kelamin, keahlian, pendidikan, nilai kerja, kepercayaan . Pada tahun 2003 dimana AFTA akan mulai diaktifkan, sudah sanggup diduga bahwa banyak tenaga ahli asing yang akan bekerja pada Indonesia. Demikian pula dampak perkembangan teknologi kerja, makin bertambah pekerjaan yg diambil alih sang perempuan /laki-laki , dan makin banyaknya pasanga suami istri yang bekerja

6. Sistem sosial, politik, aturan baru
Sistem perdagangan bebas menuntut juga pemerintah yang demokratis, pemathan terhadap HAM, persamaan hak, aliansi perdagangan, tekanan serikat pekerja internasional. Pemerintahan wajib dikelola denganbenar dan bersih (good governance serta clean government)

Tanda-indikasi era globalisasi atau pasar bebas beserta teknologinya bisa ditinjau dari adanya kecenderungan-kesamaan yang terjadi antara lain :
- Investasi : tidak mengenal batas negara juga kendala geografi, lebih dipacu oleh mutu dan kesempatan yang ada/ditawarkan, sebagian besar oleh swasta
- Badan Usaha : cepat serta penuh tanggap terhadap pasar maupun konsumen, usaha lebih terfokus, berorientasi dunia, lebih berbasis pada pengetahuan, ramping serta nirbatas, multi sourcing dan aliansi, tergabung pada jaringan keterangan bisnis global
- Proses teknologi : berbasis pada cabang/agen, nir terpusat, mengorganisir sendiri, manufaktur di lokasi jual, makin menggunakan teknologi cerdas, adanya standar global (ISO), teknologi baru, aman dan higienis.
- Pasar/konsumen : makin berorientasi pada produk global, kompetitif pada mutu, harga, purna jual serta pelayanan