CARA MENGETAHUI KEPRIBADIAN SESEORANG DARI WARNA KESUKAAN FAVORIT BAG 2

Membaca Kepribadian berdasarkan Warna Kesukaan

Seperti yang sudah saya tulis kemarin, artikel ini memuatkekurangan penyebutan warna dalam artikel membaca kepribadian berdasarkan rona selera yg pertama. Seperti yang kita tahu,terdapat poly warna yang berkemungkinan buat disukai oleh seseorang, tetapi disinisaya hanya mengungkapkan warna yang umum serta poly disukai banyak orang saja,serta seperti apakah karakter anda yang mungkin belum sempat tertulis di artikelsebelumnya, ayo cari memahami disini!

1. Oranye
jika rona selera anda adalah oranye, anda merupakan orang yg optimis serta semangat. Anda jua orang yang percaya diri, ceria, mandiri serta ramah. Namun dalam masalah asmara, anda termasuk sosok yg flamboyan. Anda pula termasuk orang yang menyukai tantangan, serta suka merogoh resiko, hingga anda sangat suka berpetualangan. Sedang dari sisi negatif, anda sanggup sebagai seorang yg tidak tulus, mudah bangga pada diri sendiri dan terlalu memanjakan diri.

2. Abu-abu

Abu-abu merupakan rona diantara hitam dan putih, rona ini adalah warna kompromi, netral dan nir memihak. Warna ini juga pertanda sikap tenang, pendiam serta stabil. Apabila anda penyuka warna ini, anda juga adalah oarang yg klasik, konservatif, elegan serta bermartabat. Dan disisi negatif, anda merupakan orang yg non-emosional, dingin serta kesepian. Terkadang anda mampu menjadi sangat membosankan dan acuh tidak acuh.

3. Pirus (biru bahari)

Anda menggunakan rona favorit ini merupakan jenis orang ramah dan mudah berkomunikasi, anda mempunyai kepekaan serta kreativitas yang tinggi. Anda merupakan seseorang pemikir yang kentara serta penghasil keputusan yg baik. Anda jua memiliki harga diri yang baik dan berdikari. Disisi negatif, anda sanggup menjadi orang yang sangat tidak memikirkan kepentingan orang dan menjadi egois. Anda jua bisa menjadi narsis serta arogan.
4. Hijau
Anda merupakan tipe orang yang mudah, cinta alam dan membumi. Anda memiliki baku moral yang tinggi, seimbang serta melakukan hal yang benar adalah krusial buat Anda. Anda orang yg berkemauan keras serta paling nir suka buat diberitahu mengenai apa yang harus anda lakukan. Disisi negatif anda sanggup sebagai orang yang cepat cemas serta gelisah. Anda menyukai makanan serta sangat sulit buat berhasil menjalankan diet.
5. Kuning emas
Jika rona emas merupakan warna favorit anda, belas kasih dan kehangatan adalah sifat anda. Anda sangat berkwalitas, menggunakan fase zenit anda, anda sanggup memilki taraf spiritualitas yang tinggi dan jua darma. Anda pula orang yg berkarisma tinggi, berkepribadian dan individualistis. Bijaksana serta sukses, namun praktis dan amanah, Anda berorientasi dengan asa yang tinggi, mimpi dan asa berprestasi. Disisi negatif anda adalah orang yang bisa sebagai sangat superior dan terlalu percaya diri. Anda sulit buat mempercayai orang lain, serta disisi asmara, anda sangat selektif dalam memilih pasangan hayati, bahkan deskriminatif.

6. Perak (silver)
Anda menggunakan warna favorit ini adalah tipe orang yg berwawasan, introspektif, serta senang sibuk menggunakan global anda sendiri. Anda juga termasuk orang dengan intuisi yg bertenaga. Anda orang imajinatif serta kreatif, sangat bergerak maju dan fleksibel. Sedangkan berdasarkan perspektif negatif, anda merupakan orang yg hidup dalam kebohongan serta penipuan, terkadang anda juga hidup pada khayalan dan fantasi anda. Anda jua bisa sebagai arogan dengan sifat dominasi terhadap orang lain.

CARA MENGETAHUI KEPRIBADIAN SESEORANG DARI WARNA KESUKAAN FAVORIT

Membaca Kepribadian berdasarkan Warna Kesukaan

Setiap orang memiliki warna favorit tersendiri menjadi acuan buat memilih hal - hal yg disukainya. Warna baju yang acapkali digunakan, rona cat dinding kamar, serta benda-benda kecil pada keperluan sehari-hari. Sadarkah kamu bahwa pemilihan warna favorit ditentukan oleh keadaan psikologis masing - masing individu. Seseorang mungkin pernah mengubah warna favoritnya, jika engkau pernah mengalaminya, coba kamu jangan lupa-ingat balik , adakah hal akbar yg terjadi terhadap dirimu sehingga membuat kamu mengubah rona favorit tadi. Lebih lengkapnya, berikut makna psikologi dari warna yang paling kamu sukai:
1. Merah
Jika warna favorit kamu merupakan merah, engkau adalah orang yg percaya diri, optimis, berani serta ekstrovert. Memiliki naluri bertahan hayati yg tinggi, sangat haus akan perhatian. Disisi negatif penyuka rona merah sangat menggebu-nggebu, tidak tabah , spontan serta selalu ingin memegang kontrol atas segalanya. Nomor dua bukan sesuatu yg baik bagi penyuka rona merah, karena mereka sangat kompetitif serta selalu ingin sebagai pemenang.
2. Hitam
Untuk  kamu penyuka rona hitam, merupakan individu yg independen, berkemauan keras dan berkeinginan mengendalikan diri yg kuat dan juga situasi disekitar. Engkau akan tampak seram, otoriter serta menuntut bahkan sang sahabat kamu sendiri. Kamu termasuk orang yang non-emosional, tampak begitu bermartabat dan selalu dalam kontrol. Engkau orang yg tertutup, menjauhkan diri menurut poly orang dan membentuk dinding pembatas atas diri engkau . Mungkin kamu merupakan orang yang sedang atau sudah berada dalam keadaan yg sangat murung , kehilangan arah serta berada dalam global yg negatif.
3. Biru tua
Jika ini adalah rona favorit kamu, kamu ortodok, bisa dikamulkan dan bonafide. Engkau cukup percaya orang lain meskipun engkau sangat berhati-hati pada awal sampai engkau yakin berdasarkan orang lain. Kamu adalah orang yg sangat original dan tulus. Engkau sangat membutuhkan harmoni serta perdamaian dalam keseharian kamu, sangat penting bagi kamu buat meluangkan ketika buat memprosesdan membagikan perasaan kamu. Engkau cukup pemarah kecuali kamu mengendalikan emosi hingga sebagai baik bahkan dingin dan acuh. Percaya diri dan menguasai diri adalah sifat engkau , namun sebenarnya engkau mempunyai sisi rentan. Umumnya penyuka warna ini lebih senang berada di belakang layar.
4. Merah muda
Jika pink adalah rona favorit engkau , maka engkau adalah orang yg baik, menyenangkan serta murah hati. Kamu mempunyai sifat keibuan, sangat baik dalm merawat oarang lain hingga kamu lebih mementingkan orang lain daripada diri kamu sendiri. Kamu berhubungan dengan feminitas, sensitif, sensual dan romantis.  kamu halus, pendiam, damai dan non-kekerasan yg bisa memberikan kesan rasa memalukan. Kamu terorganisir serta sangat metodis saat kamu sudah matang. Terkadang kamu sangat kekanak-kanakan dan selalu berpenampilan muda. Yang perlu kamu lakukan merupakan sebagai lebih mandiri.
5. Ungu
kamu merupakan orang dengan semangat lembut dan bebas, sensitif serta lebih mementingkan orang lain, terkadang hal ini membuat engkau menjadi oarang yg dimanfaatkan. Kamu memilii kualitas yang hening dan karismatik, engkau pula orang yang idealis serta kurang bagitu praktis, engkau memiliki iamjinasi yang besar serta orang melihat engkau sebagai orang yang eksentrik. Kamu  visioner, kuarng senang pada kerumunan dan kurang senang dengantangguang jawab. Engkau kadang-kadang mampu sebagai arogan dan jemawa bila beroperasi dari perspektif negatif.

6. Putih
kamu merupakan eksklusif yg rapi, perfeksionis dan sangat menjaga kebersihan. Kamu oarang yang wajar, berpkamungan jauh, bijaksana dan optimis. Engkau berdikari dan penyediri yang terkadang membuat engkau kesepian lantaran sifat itu. Engkau  mampu sebagai sangat adil serta nir memihak, walau terkadang kamu sebagai sangat kritis karena sifat perfeksiaonis kamu. Kamu menyembunyikan kekurangan engkau berdasarkan orang lain buat memberikan efek paripurna dalam diri kamu. Tantangan bagi engkau merupakan buat sebagai lebih terbuka dan fleksibel, buat lebih berkomunikasi mengenai kebutuhan serta harapan engkau .

7. Kuning
kamu penyuka warna kuning merupakan orang yg menganalisis segala sesuatu, sepanjang saat, dan metodis pada pemikiran kamu. Engkau spontan dan merogoh suatu keputusan secara cepat-cepat, serta sering datng dari kecemasan. Kamu sangat selektif pada memilih sahabat, membuat perkumpulan teman kamu menjadi serikat yang tertentu. Kamu spontan serta bisa berpikir cepat pada kaki kamu dan membuat keputusan instan. Kamu berpikiran terkini dan tidak kikuk pada perkembangan teknologi serta berhadapan dengan orang menggunakan pikiran yang tinggi. Tapi terkadang engkau mampu menjadi orang menggunakan pengecap yang sangat tajam dalam suatu perdebatan. Dan dengan orientasi negatif, engkau bisa sebagai orang yang sombong, keras kepala dan penipu.

8. Coklat
Jika kamu adalah penyuka warna ini engkau adalah orang yang jujur, down to earth, stabil dan ramah. Kehidupan keluarga sangat krusial buat engkau , serta engkau sangat suka kesederhanaan serta kualitas. Engkau sensitif terhadap kebutuhan orang lain dan sensitif terhadap kritik oleh orang lain. Engkau mampu menjadi teman yang sangat setia, dapat dipercaya dan bisa dikamulkan yang membuat seorang sangat mudah buat curhat kepada engkau . Kamu suka kehidupan terstruktur dengan segala sesuatu di tempatnya, meskipun kamu bukan seorang perfeksionis dengan cara apapun.  engkau relatif materialistis serta sering melihat kehidupan menjadi perjuangan percaya bahwa hayati tidak dimaksudkan buat menjadi mudah.
So, warna manakah favorit engkau , engkau mampu mengetahui lebih poly mengenai diri engkau . Warna memang banyak, tidak hanya yang tadi diatas, serta mungkin rona yang kamu sukai belum tercantum dalam  artikel ini. Lantaran terlalu poly rona, yg nir memungkinkan buat tercantum dalam satu artikel sekaligus, kamu sanggup membaca artikel yang selanjutnya ‘Seperti Apa Karakter kamu? Ayo Cari Tahu Lewat Warna Favorit (part.dua)'

MENGENALI KEPRIBADIAN SESEORANG DARI BENTUK PUNGGUNGNYA

Sebelum mengenal seseorang lebih dekat, tentu kita harus tahu terlebih dahulu memahami misalnya apa karakter orang tadi sebenarnya. Hal ini seringkali, beberapa orang nir bisa langsung dinilai hanya dari omongan atau cara bicaranya saja. Secara psikologi, rata-homogen orang akan bertingkah lebih manis jika menginginkan sesuatu berdasarkan kita. Sebaliknya, mereka cenderung akan berpikiran negatif bila ada yang kurang disukai menurut diri kita. Mengenali kepribadian orang yang sesungguhnya sangatlah penting agar kita nir tak jarang galat tingkah serta keliru persepsi dalam menilai orang lain.
Ada poly cara buat mengetahui kepribadian orang yg sesungguhnya, galat satunya merupakan menggunakan melihat seperti apa bentuk tulang punggungnya. Dalam struktur tubuh insan, tulang punggung adalah bagian terpenting, lantaran memiliki fungsi menjadi stabilitas serta penopang anggota tubuh lainnya. Secara khusus, bentuk punggung jua dapat membicarakan seberapa akbar kekuatan yang dimiliki seseorang dan seberapa kerasnya dia bekerja dalam global nyata.
1.bentuk punggung sedikit bengkok
Bentuk punggung yg sedikit bengkok mengungkapkan bahwa orang tadi  mempunyai kepribadian yg sedikit introvert serta suka menahan diri menurut kehidupan bersosial. Orang-orang ini cenderung lebih senang menggunakan lebih banyak otaknya daripada kekuatan otot (fisik). Biasanya mereka akan mulai mengalami masalah kesehatan eksklusif saat mencapai usia 40-an. Mereka jua jarang memiliki sahabat dekat buat curhat atau saling berbagi pengalaman kehidupan. Beberapa antara lain ada yg gampang mengalami depresi dan perkara psikologis lainnya, terlebih apabila mereka nir segera menemukan sahabat hidup yg tepat.
2.punggung terlihat bengkok jelas
Menurut kepercayaan , postur tubuh seperti ini tidak hanya berbahaya bagi kesehatan tetapi pula berkaitan dengan nasib yang kurang baik. Orang dengan bentuk bahu yg membungkuk seperti tampak pada ilustrasi gambar pada atas acapkali menghadapi poly perkara dalam menjaga interaksi. Meski umumnya memiliki otak yang lumayan cerdas, orang-orang misalnya ini banyak mengalami perjuangan yg nir ringan semasa hidupnya.
3.punggung bengkok serta leher tampak mencuat
Orang dengan bentuk punggung misalnya ini umumnya mempunyai kebiasaan menyeret kaki waktu berjalan. Mereka poly menghadapi masa-masa sulit di hampir setiap bidang kehidupan serta batas kesabarannya.
4.bentuk punggung ke atas (lurus)
Orang menggunakan bentuk punggung misalnya ini terlihat berjalan lurus dengan wilayah perut yg tertekan ke dalam. Orang ini umumnya nikahnya usang, mengalami perselisihan dalam pernikahan dan mungkin akan mengalami sulit pekerjaan juga. Perjuangannya menjadi semakin agresif ketika mereka tidak mau belajar buat mengendalikan egonya.
5.bentuk punggung santai
Orang menggunakan bentuk punggung seimbang mempunyai kehidupan yang tersortir atau suka pilah-pilih. Mereka memahami bagaimana serta kapan mengendalikan emosinya. Mereka dikenal senang bekerja keras buat menjaga ekuilibrium antara kehidupan profesional dan pribadinya. Biasanya kesuksesan akan baru dicapainya saat berusia sekitar 36 tahunan.

6.punggung kalem dengan otot yang terbentuk
Orang menggunakan postur seperti ini diyakini akan menghadapi poly perkara kesehatan misalnya mempunyai risiko penyakit tulang belakang, jantung, atau penyakit lain yg terkait dengan darah.
7.bentuk punggung yang meregang keluar
Orang yang punggungnya berbentuk seperti ini dikatakan terlalu emosional dan pengambil keputusan spontan, yang terkadang menghasilkan penyesalan pada akhirnya. Mereka pula tidak mau terlibat terlalu mendalam, baik pada kehidupan profesional juga pribadinya.
Sumber: Boldsky

CARA MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DARI CARANYA BERJALAN

Gerakan tubuh atau bahasa tubuh memang akan mengindikasikan misalnya apa karakter pemiliknya sama halnya dikutip berdasarkan sebuah kitab yg berjudul "Making the Most of First Impressions" yang ditulis sang pakar bahasa tubuh Patti Wood. Menurutnya, "Kepribadian tidak selalu bisa dinilai menurut luar. Ada beberapa hal yang menampakan kepribadian seorang, keliru satunya merupakan gaya berjalan." kata Patti menyebutkan.

Karakter dibuat oleh kebiasaan norma yang dilakukan sebagai akibatnya membangun sebuah karakter kepribadian. Sebagai contoh saja apabila seseorang memiliki norma buat selalu belajar maka dia mempunyai karakter yg lebih pintar dan berwawasan luas, begitu jua sebaliknya jika seseorang yang memiliki norma malas dan enggan buat belajar maka diapun akan sebagai ndeso dan miskin ilmu pengetahuan. Nah dikutip berdasarkan kitab Patti wood tentang Making the Most of First Impressions, berikut merupakan mengenali karakter seorang menurut cara berjalannya:
Mengetahui Kepribadian Seseorang menurut Cara Berjalannya
Berjalan lambat serta terlihat kalem tidak terburu buru
Karakter orang misalnya yang terlihat yaitu orang yg kalem, hening serta nir pernah merogoh resiko pada hidupnya. Dia biasanya bukan pejuang keras, mudah berputus harapan waktu menemui kegagalan. Kadang, perilaku santai ini membuatnya sulit maju pada hal apa pun.
Berjalan tegap dan cepat
Cara berjalan seperti ini dikategorikan seseorang dengan karakter orang yg keras, pekerja keras, nir gampang menyerah, percaya diri, penuh semangat dan berenergi tinggi. Karakter seperti ini umumnya penuh perjuangan dan pantang menyerah. Dia selalu berusaha belajar darikegagalan dan melampaui batas kemampuannya hingga berhasil. Karena itu, dia memiliki peluang besar buat sukses.
Berjalan misalnya menjinjit
Jalan jinjit menandakan dia seorang yg penuh kehati hatian. Penuh kehati-hatian yang dimaksud merupakan sukar buat mempercayai orang lain, nir suka menggunakan perubahan, terlalu penyelidik, ingin mengatahui poly hal berdasarkan orang lain tetapi buat dirinya sendiri beliau seseorang yg tertutup. Karena ia sulit percaya dalam orang lain maka ia juga sulit dipercaya karena beliau akan selalu berhati-hati buat dirinya sendiri, sebagai akibatnya cenderung egois.
Berjalan menunduk melihat tanah
Jika anda mempunyai sahabat yang mempunyai kebiasaan selalu berjalan menggunakan menunduk maka mungkin dia memiliki karakter pendiam. Ia merupakan orang yg lebih acapkali menutup diri, tapi bukan berarti tidak percaya diri atau sulit bergaul. Karakternya cenderung misterius, terkesan cuek serta dingin. Namun jangan salah , beliau sebenarnya cukup dikagumi karena nir hanya kerap menciptakan orang bertanya-tanya, beliau juga sosok yg sangat setia dalam pasangan.
Berjalan sambil tak jarang menoleh ke kiri serta kanan
Ya berjalan dengan acapkali menoleh kekiri serta kekanan menandakan dia seseorang yg peduli menggunakan sekitarnya. Dia peduli dengan sesama atau pengertian menggunakan hal hal lebih kurang maupun orang orang terdekatnya. Karakter orang seperti ini sangat cocok buat dijadikan sahabat atau kekasih. Dia juga bonafide buat menyimpan rahasia dan akan selalu terdapat untuk orang-orang yang dicintainya.
Berjalan lurus
Orang yg berjalan lurus memiliki karakter yg tegas dan berprinsip. Karakter misalnya ini umumnya berpotensi menjadi seseorang pemimpin atau sosok yang hebat. Dia jua sangat bijaksana pada merogoh keputusan serta selalu berpikir panjang sebelum bertindak.
Berjalan nir lurus / acapkali berbelok belok
Sebaliknya, orang yg berjalan tidak lurus memiliki karakter yg tidak tegas atau tidak memiliki prinsip. Biasanya beliau hanya menikmati hayati tanpa memiliki planning untuk masa depan. Orang misalnya ini jua biasanya hanya senang bermain-main dan cenderung tidak serius.
Nah setelah membaca tips diatas kira kira seperti apakah karakter Anda? Sekali lagi ini hanyalah penilaian yang dilakukan sang pakar bahasa tubuh Patti Wood pada bukunya Making the Most of First Impressions, jadi anda boleh percaya boleh nir.

PENGERTIAN TEORI TRAIT AND FACTOR

Pengertian, Teori Trait And Factor
1. Konsep Dasar Teori Konseling Trait serta Factor Tentang Manusia 
Kepribadian adalah suatu sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan satu sama lain misalnya kecakapan, minat, perilaku, serta temperamen. Hal yg fundamental bagi konseling trait serta factor merupakan asumsi bahwa individu berusaha buat memakai pemahaman diri dan pengetahuan kecakapan dirinya menjadi dasar bagi pengembangan potensinya. Maksud konseling menurut Williamson adalah buat membantu perkembangan kesempurnaan aneka macam aspek kehidupan insan, serta tugas konseling trait serta factor merupakan membantu individu pada memperoleh kemajuan tahu serta mengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan dan kelemahan diri pada aktivitas menggunakan perubahan kemajuan tujuan-tujuan hayati serta karir (Shertzer & Stone, 1980, 171).

Williamson menyebut filsafatnya menjadi “personalisme” bahwa manusia adalah seseorang individu yg unik untuk sebagian besar dapat menghipnotis serta menguasai baik pembawaan, juga lingkungannya. Pada tiap orang ada sifat-sifat yg umum secara manusiawi dan terdapat dalam semua manusia. Di samping itu ada juga sifat yang khas masih ada pada seseorang yaitu sifat yang unik. Hal itu terjadi lantaran pembawaan dan lingkungan tiap orang berbeda-beda. 

Dasar psikologis dari aliran trait and factor ini poly dipengaruhi sang tokoh-tokoh psikologi lain, contohnya Cattell, Spearman, serta Mc Dougall, juga ditentukan sang psikoanalisa. Aliran ini memandang bahwa manusia bersifat rasional dengan kemampuan berkembang kearah positif atau negatif. Manusia memerlukan donasi orang lain pada perkembangannya.

Perkembangan insan dipengaruhi oleh faktor keturunan dan lingkungan yang mensugesti keberhasilan belajar. Potensi eksklusif seorang nisbi stabil sesudah berumur 7 tahun. Eysenck mendapat efek menurut Alport yg menekankan adanya sistem, sruktur serta organisasi pada konduite seseorang. Eysenk mengemukakan batasan kepribadian sebagai berikut. Karakter merupakan sistem yg sedikit banyak permanen serta berkelanjutan berdasarkan konduite konatif (kemauan). Yang dimaksud dengan temperamen adalah sistem yg sedikit poly berkelanjutan menurut perilaku afektif (emosi). Yang dimaksud dengan intelek merupakan sistem yang sedikit banyak permanen dan berkelanjutan menurut perilaku kognitif (kecerdasan). Yang dimaksud dengan fisik adalah sistem yang sedikit banyak tetap serta berkelanjutan dari bentuk tubuh dan pembawaan susunan saraf kelenjar endokrin. Sedangkan Williamson memiliki pandangan tentang insan merupakan sebagai berikut:
  1. Manusia mempunyai potensi berbuat baik dan tidak baik. Makna hayati adalah mencari kebenaran dan berbuat baik dan menolak kejahatan, paling tidak menguasai keburukan dan kejahatan. Menjadi manusia seutuhnya tergantung dari derajat kewaspadaan dan penguasaan diri dan hanya bisa dicapai dalam interaksi menggunakan manusia lainnya.
  2. Diri manusia hanya akan berkembang di pada masyarakat serta pada hakekatnya manusia tak mampu hayati sepenuhnya pada luar masyarakat.
  3. Manusia ingin mencapai kehidupan yang baik. Sebenarnya pencaharian serta usaha ke arah itu pun telah memberitahuakn dan merupakan kehidupan yang baik.
2. Konsep Dasar Teori Konseling Trait-Factor
Yang dimaksud dengan trait merupakan suatu ciri yg spesial bagi seorang pada berpikir, berperasaan, serta berprilaku, misalnya intelegensi (berpikir), iba hati (berperasaan), serta militan (berprilaku). Ciri itu dipercaya sebagai suatu dimensi kepribadian, yg masing-masing menciptakan suatu kontinum atau skala yg terentang berdasarkan sangat tinggi sampai sangat rendah. Teori Trait dan Factor adalah pandangan yg berkata bahwa kepribadian seorang dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan jumlah karakteristik, sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu. 

Konseling Trait serta Factor berpegang pada pandangan yg sama serta memakai tes-tes psikologis buat menganalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri dimensi/aspek kepribadian eksklusif, yang diketahui memiliki relevansi terhadap keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam jabatan dan mengikuti suatu acara studi. Dan jua kata konseling trait serta factor dapat dideskripsikan adalah corak konseling yang menekankan pemahaman diri melalui testing psikologis serta penerapan pemahaman itu dalam memecahkan baraneka problem yg dihadapi, terutama yang menyangkut pilihan program studi/bidang pekerjaan.

Eysenck tokoh lain berdasarkan Aliran Trait-factor menyebut juga sifat sebagai konsep pokoknya. Ia memberikan batasan yang pada dasarnya sama, tetapi menggunakan perumusan yg relatif lain. Ia menyebut sifat sebagai prinsip pengatur yang dapat disimpulkan dari pengamatan perilaku. Secara lebih sederhana dia menyebut sifat menjadi grup prilaku yg berkorelasi. Metode yg dipakai buat penelitianya sama menggunakan Cattell adalah analisis faktor. Mengenai tipe-tipenya ia banyak mengambil dari tipelogi yang telah ada. Jadi sifat-sifat seseorang dikaitkanya pada tipe-tipe. 

Eyseck jga menggunakan istilah sikap misalnya Cattell, tetapi dihubungkannya menggunakan minat, opini (pendapat serta ideologi). Menurut pendapatnya, minat merupakan sikap yang menunjukkan nilai positif terhadap sesuatu. Sedangkan sentimen sinkron dengan arti yang diberikan Mc Dougall mencangkup wilayah afektif (perasaan) maupun conative (kemauan).

Williamson berpendapat bahwa kepribadian terdiri menurut sistem sifat atau faktor yg saling tergantung, misalnya kemampuan, minat, perilaku dan temperamen. Perkembangan individu berdasarkan masa kanak-kanak ke masa dewasa maju jika faktor-faktor tersebut diperkuat dan sebagai matang. Studi ilmiah telah dilakukan buat mengetahui banyak sekali sifat individu serta membantunya mengenal dirinya sendiri serta meramalkan keberhasilanya pada aneka macam kegiatan atau jabatan.

Williamson pun mempunyai konsep pokok bahwa masih ada sifat (trait) yg unik pada tiap individu dan yang wajib diselidiki secara objektif dengan pengukuran yg objektif jua. Sama jua dengan tokoh-tokoh yg lainnya, ia menekankan pentingnya lingkungan, terutama masyarakat. Tujuan penyuluhan tidak bisa terbatas kepada bantuan kepada individu untuk mengenal dirinya sendiri serta mengatur dirinya sendiri saja. Dengan demikian, beliau mungkin sebagai orang yg berpusat pada diri sendiri dan hanya mementingkan diri sendiri dan tak mungkin jua beliau sebagai orang yg baik dalam arti yang sebenarnya.

Sifat ini merupakan konsep utama dalam aliran yang dipengaruhi sang Allport, lantaran Allport yang mulai menekankan pentingnya konsep diri. Untuk aliran ini, sifat dapat dianggap struktur mental yg ditemukan melalui pengamatan konduite dan adalah keteraturan dan ketetapan dari konduite tertentu. Ada beberapa jenis dan pengelompokan sifat, yaitu:
a. Sifat umum (comon traits) adalah sifat yang masih ada pada semua manusia.
b. Sifat khas (unique traits) yang terdapat pada orang-orang eksklusif, yg bisa lagi dibagi menjadi: 
  • Sifat unik relatif, perbedaanya terjadi karena pengaturan sifat yg tidak sinkron.
  • Sifat unik intrinsik, sifat yg benar -betul tidak sama menggunakan orang lain, yg mengakibatkan keunikan seseorang individu.
Sifat-sifat ini dikelompokan pula sebagai: 
a. Sifat bagian atas (surfacetraits) yg mampu tampak dalam seorang dan bisa diamati orang lain merupakan hasil interaksi antara pembawaan serta lingkungan dan merupakan sekelompok insiden perilaku yg beralan bersama.
b. Sifat berasal (source trait) adalah pengaruh struktural sebenarnya yg mendasari kepribadian, asal dari pembawaan dan konsistusi seseorang, sifat asal yang berinteraksi dengan lingkungan terdapat yang tampak sebagai sifat permukaan, tetapi ada pula yang tetap intrinsik sifatnya.

Adapun tujuan dari konseling trait dan factor adalah buat mengajak siswa (konseling) buat berfikir tentang dirinya dan bisa membuatkan cara-cara yg dilakukan agar bisa keluar menurut perkara yang dihadapinya. Selain itu, dimaksudkan supaya murid mengalami:
  • Self-Clarification / Klarifikasi diri
  • Self-Understanding / Pemahaman diri
  • Self-Acceptance / Penerimaan diri
  • Self-Direction / Pengarahan diri
  • Sel-Actualization / Aktualisasi diri
3. Peranan Konselor dan Proses Konseling Trait dan Factor
Peranan konselor menurut aliran trait dan factor adalah memberi memahami konseli tentang banyak sekali kemampuannya yg diperoleh konselor melalui output testing juga dia mengetahui kelemahan dan kekuatan kepribadian konseli, sebagai akibatnya dapat meramalkan jabatan apa atau jurusan apa yg cocok bagi konseli. Konselor membantu konseli memilih tujuan yang akan dicapainya disesuaikan dengan output testing. Juga menggunakan memberitahukan sifat dan talenta konseli, maka konseli sanggup mengelola hidupnya sendiri sehingga bisa hayati lebih berbahagia. Jadi peranan konselor disini adalah memberitahukan, memberikan fakta, mengarahkan, karena itu pedekatan ini diklaim kognitif rasional.

Proses konseling dibagi pada 5 tahap / langkah, yaitu :
1. Analisis terdiri dari pengumpulan keterangan dan data mengenai siswa atau konseli. Baik konseli juga konselor wajib mempunyai keterangan yg bonafide, valid, dan relevan buat mendiagnosa pembawaan, minat, motif, kesehatan jasmani serta lain sebagainya. Alat analisis yg bisa dikumpulkan adalah :
a. Catatan komulatif
b. Wawancara
c. Format distribusi waktu
d. Otobiografi
e. Catatan anekdot
f. Test psikologi

Study masalah dapat merupakan alat analisis juga metode buat memadukan seluruh data serta terdiri dari catatan komprehensif yang meliputi keadaan keluarga, perkembangan kesehatan, pendidikan juga pekerjaan dan minat, serta ciptaan dan kebiasaan-kebiasaan. Selain mengumpulkan data obyektif, konselor memperhatikan pula keinginan dan sikap konseli. 

2. Sintesis adalah langkah buat merangkum dan mengatur data menurut hasil analisis, sedemikian rupa sebagai akibatnya pertanda talenta siswa, kelemahan serta kekuatannya. Penyesuaian diri juga ketaksanggupan beradaptasi. 

3. Diagnosis adalah langkah pertama pada bimbingan serta hendaknya bisa menemukan ketetapan dan pola yg menuju pada perseteruan, karena-sebabnya dan sifat-sifat siswa yang berarti serta relevan yang berpengaruh pada proses penyesuaian diri. Diagnosis mencakup 3 langkah, yaitu:
a. Identifikasi perkara yang sifatnya naratif bisa menggunakan kategori Bordin dan Pepinsky. Kategori penaksiran Bordin
  • dependence (ketergantungan)
  • lack of information (kurangnya liputan)
  • self conflict (permasalahan diri)
  • choice anxiety (kecemasan dalam menciptakan pilihan)
Kategori diagnosis Pepinsky
  • lack of assurance (kurang dukungan)
  • lack of information (kurang berita)
  • lack of skill (kurang keterampilan)
  • dependence (ketergantungan)
  • self conflict (konlflik diri)

b. Menentukan karena-sebab, mencakup pencaharian hubungan antara massa lalu, masa kini , serta masa depan yg dapat memberitahuakn karena-sebab tanda-tanda.

c. Prognosis merupakan upaya buat memprediksi kemungkinan yang akan terjadi menurut data yg terdapat. Prognosis, misal diagnosisnya kurang cerdas, prognosisnya sebagai kurang cerdas buat pengerjaan sekolah yang sulit, sehingga mungkin sekali gagal kalau ingin belajar sebagai dokter. Dengan demikian konselor bertanggung jawab dan membantu konseli buat mencapai taraf pengambilan tanggung jawab buat dirinya sendiri, yg berarti ia mampu serta mengerti secara logis, tetapi secara emosional belum mau mendapat.

4. Konseling merupakan interaksi membantu bagi konseli buat menemukan sumber diri sendiri maupun asal lembaga dan rakyat membantu konseli mencapai penyesuaian optimal, sinkron dengan kemampuannya. Hal ini mencakup 5 jenis konseling :
a. Belajar terpimpin menuju pengertian diri.
b. Mendidik kembali atau mengajar balik sinkron menggunakan kebutuhan individu menjadi alat buat mencapai tujuan kepribadiannya dan penyesuaian hidupnya.
c. Bantuan pribadi berdasarkan konselor supaya konseli mengerti dan terampil pada menerapkan prinsip dan teknik yg diharapkan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Mencakup interaksi serta teknik yg bersifat menyembuhkan dan efektif.
e. Suatu bentuk mendidik pulang yg sifatnya sebagai katarsis atau penyaluran. 

Selain itu, terdapat juga proses berdasarkan dalam konseling (treatment) yg berhubungan dengan pemecahan kasus konseling yaitu terdapat 4 langkah:
  • Pengembangan cara lain masalah.
  • Proses pemecahan perkara menggunakan menggunakan beberapa strategi.
  • Pengujian alternatif pemecahan kasus. Dilakukan buat menentukan alternatif mana yg akan diimplementasikan, sebagai akibatnya perlu diuji kelebihan serta kelemahan, keuntungan serta kerugian, dan faktor pendukung dan penghambat.
  • Pengambilan keputusan. Keputusan diambil dari kondisi, kegunaaan, dan fleksibilitas yg dipilih konseli.
5. Tindak lanjut atau follow up meliputi donasi pada murid pada menghadapi perkara baru menggunakan mengingatkannya pada masalah sumbernya sehingga menjamin keberhasilan konseling. Teknik yg dipakai konselor wajib disesuaikan dengan individualitas murid, mengingat bahwa tiap individu unik sifatnya, sehingga nir terdapat teknik yg standar yang berlaku untuk semua.

4. Penerapan Langkah atau Teknik Konseling Trait serta Factor
Ada beberapa langkah konseling menurut Cattell, yaitu:
1. Selama satu jam tiap rendezvous konseli mengerjakan test buku yang objektif dan test kepribadian maupun mengadakan pengukuran fisiologis.
2. Setengah jam dia menceritakan mengenai mimpi-mimpinya dengan bantuan konselor umumnya dia dapat menafsirkan mimpi-mimpinya,
3. Setengah jam terakhir konseli disuruh berasosiasi bebas tentang mimpinya.

Konseling nir dibatasi pada jenis pertarungan eksklusif, serta sang karena itu konseling meliputi berbagai teknik yg relevan dan sepadan dengan hakekat kasus konseli serta situasi yang dihadapi. Keragaman individu memunculkan keragaman teknik konseling. Di dalam proses konseling, tidak terdapat teknik tertentu yang dapat dipakai buat konseling pada semua murid serta arah konseling bersifat individual. Teknik konseling wajib disesuaikan dengan individualitas anak didik, dan kita nir menghindari fenomena bahwa setiap perkara siswa menuntut fleksibelitas dan keragaman konseling. 

Teknik konseling bersifat spesifik bagi individu serta masalahnya. Setiap teknik hanya bisa dipakai bagi kasus dan murid secara spesifik. Teknik– teknik yang dipakai dalam proses konseling merupakan :
1. Pengukuran Hubungan Intim (rapport). Konselor menerima konseli dalam interaksi yg hangat, intim, bersifat langsung, penuh pemahaman dan terhindar berdasarkan hal-hal yg mengancam konseli.
2. Memperbaiki pemahaman diri. Koseli harus tahu kekuatan serta kelemahan dirinya, dan dibantu buat menggunakan kekuatanya pada upaya mengatasi kelemahanya.
3. Pemberian nasehat atau perencanaan acara aktivitas. Konselor mulai bertolak menurut pilihan, tujuan, pandangan atau sikap konselor dan kemudian menandakan data yg mendukung atau tidak mendukung menurut hasil diagnosis. Ada 3 metode hadiah nasehat yang dapat dipakai oleh konselor, yaitu :
a. Nasehat pribadi (direct advising), dimana konselor secara terbuka serta kentara menyatakan pendapatnya. Pendekatan ini bisa dipakai kepada konseli yang berpegang teguh pilihan atau kegiatannya, yang oleh konselor diyakini bahwa keteguhan konseli itu akan membawa kegagalan bagi dirinya sendiri
b. Metode Persuasif, dengan menunjukkan pilihan yg pasti secara kentara. Penyuluh menata evidensi ecara logis dan beralasan sehingga tersuluh melihat alternative tindakan yg mungkin dilakukannya.
c. Metode Menjelaskan, yg merupakan metode yang paling dikehendaki serta memuaskan. Konselor secara hati- hati dan perlahan-lahan menjelaskan data diagnostik dan memberitahuakn kemungkinan situasi yg menuntut penggunaan potensi konseli. 

4. Melaksanakan rencana, yaitu menetapkan pilihan atau keputusan. 

5. Mengalihkan pada petugas atau ahli lain yg lebih berkompeten atau disebut dengan alih tangan masalah. 

Menurut Eysenc, tujuan konseling merupakan mempekuat keseimbangan antara pengaktian dan pemahaman sifat – sifat, sehingga bisa bereksi dengan wajar serta stabil. Teknik penyuluhan disamping penggunaan tes, penting sekali wawancara, hubungan tatap muka antara konselor serta konseli. Pendekatan konseling wajib tidak sama kalau berhadapan dengan anak-anak, remaja atau dewasa. 

Menurut pendapatnya, hubungan konseling merupakan hubungan yang akrab, sangat bersifat pribadi dari hubungan yang akrab, sangat bersifat pribadi menurut interaksi tatap muka kemudian konselor bukan hanya membantu individu menyebarkan individualitas apa saja yang sesuai dengan potensinya, namun konselor harus mempengaruhi murid berkembang ke suatu arah yang terbaik baginya. Konselor memang tidak memutuskan, namun hanya cara yg baik yang memberi pengaruh, karenanya pula genre ini diklaim dengan konseling direktif.

KONSEP UTAMA TEORI PSIKOANALISA SIGMUND FREUD

Konsep Utama Teori Psikoanalisa Sigmund Freud
1. Pandangan tentang sifat manusia 
Pandangan freud tentang sifat insan pada dasarnya insan dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan irasional,motifasi-motifasi tak sadar, kebutuhan-kebutuhan serta dorongan-dorongan biologis serta naruliah, serta oleh peritiwa-peristiwa psikosek sual yang terjadi selama lima tahun pertama menurut kehidupan.

Manusia dipandang sebagai sistem-sistem tenaga, berdasarkan pandangan freud , dinamika kepribadian terdiri menurut cara-cara energi psikis dibagikan kepada id,ego, serta superego. Lantaran energi psikis itu terbatas, maka satu sistem memegang kendali atas energy yg tersedia sembari mengorbankan 2 sistem yg lainnya. Tingkah laku dideterminasi sang energi psikis ini. Freud jua menekankan peran insting-insting. Segenap insting bersifat bawaan dan biologis. Freud menekankan insting-naluri seksual dan implus-implus militan. Ia melihat tingkah laris sebagai dideterminasi sang impian memperoleh kesenangan serta menghindari kesakitan. Manusia memiliki insting-naluri kehidupan juga naluri-insting kematian. Menurut freud,tujuan segenap kehidupan merupakan kematian; kehidupan tidak lain dalah jalan melingkar kearah kematian.

2. Struktur Kepribadian
Menurut pandangan psikoanalitik, struktur kepribadian terdiri berdasarkan 3 sistem: id, ego, dan superego. Ketiganya merupakan nama bagi proses-proses psikologi serta jangan dipikirkan sebagai agen-agen yg secara terpisah mengoperasikan kepribadian; adalah fungsi-fungsi kepribadian menjadi holistik ketimbang sebagai tiga bagian yg terasing satu sama lain. Id merupakan komponen biologis, ego merupakan komponen psikologis, sedangkan superego adalah komponen sosial.

Id
Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir semenjak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar serta termasuk berdasarkan konduite naluriah serta primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian. Id didorong sang prinsip kesenangan, yang berusaha buat kepuasan segera menurut semua cita-cita, asa, serta kebutuhan. Jika kebutuhan ini nir puas langsung, hasilnya merupakan kecemasan negara atau ketegangan. Sebagai model, peningkatan rasa lapar atau haus wajib membentuk upaya segera buat makan atau minum. Id ini sangat penting awal dalam hayati, karenanya memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau nir nyaman, beliau akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.

Namun, segera memuaskan kebutuhan ini nir selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya sang prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yg kita inginkan berdasarkan tangan orang lain buat memuaskan impian kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu serta sosial tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba buat merampungkan ketegangan yang diciptakan sang prinsip kesenangan melalui proses utama, yg melibatkan pembentukan gambaran mental menurut objek yg diinginkan sebagai cara buat memuaskan kebutuhan.

Ego
Ego merupakan komponen kepribadian yang bertanggung jawab buat menangani menggunakan realitas. Menurut Freud, ego berkembang menurut id serta memastikan bahwa dorongan berdasarkan id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima pada global konkret. Fungsi ego baik pada pikiran sadar, prasadar, dan nir sadar. Ego bekerja dari prinsip empiris, yg berusaha buat memuaskan cita-cita id menggunakan cara-cara yg realistis dan sosial yg sinkron. Prinsip empiris beratnya porto dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan buat bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam poly masalah, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menahan kepuasan ego pada akhirnya akan memungkinkan konduite, tetapi hanya dalam waktu yang sempurna serta tempat. Ego juga divestasi ketegangan yg diciptakan sang impuls yg tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba buat menemukan objek di global nyata yang cocok menggunakan gambaran mental yang diciptakan oleh proses utama id’s.

Superego
Komponen terakhir buat berbagi kepribadian merupakan superego. Superego adalah aspek kepribadian yg menampung semua baku internalisasi moral dan impian yg kita peroleh berdasarkan ke 2 orang tua dan masyarakat kami rasa sahih dan galat. Superego memberikan pedoman buat membuat penilaian.

Ada 2 bagian superego:
Yang ideal ego mencakup anggaran dan standar buat konduite yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua serta lainnya. Mematuhi aturan-anggaran ini mengakibatkan perasaan pujian, nilai dan prestasi. Hati nurani mencakup kabar mengenai hal-hal yang dipercaya tidak baik sang orang tua dan warga . Perilaku ini seringkali dilarang dan menyebabkan tidak baik, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan penyesalan. Superego bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja buat menekan seluruh yang nir bisa diterima mendesak menurut id dan perjuangan buat menciptakan tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir pada sadar, prasadar dan nir sadar.

Interaksi dari Ego, Id dan superego
Dengan kekuatan bersaing begitu banyak, mudah buat melihat bagaimana perseteruan mungkin ada antara ego, id dan superego. Freud memakai kekuatan ego kata untuk merujuk pada kemampuan ego berfungsi meskipun kekuatan-kekuatan duel. Seseorang menggunakan kekuatan ego yg baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu poly atau terlalu sedikit dapat sebagai terlalu keras hati atau terlalu mengganggu.

3. Kesadaran dan ketaksadaran
Sumbangan-sumbangan freud terbesar adalah konsep-konsepnya tentang kesadaran serta ketaksadaran yg merupakan kunci-kunci buat memahami tingkahlaku dan kasus-masalah kepribadaian. Ketaksadaran nir mampu dipelajari secara langsung; ia mampu dipelajari dari tingkahlaku. Pembuktian klinis guna membuktian konsep ketaksadaran mencakup: 
  1. mimpi-mimpi, yg adalah representasi-representasi simbolik menurut kebutuhan-kebutuhan, keinginan-hasrat, dan koflik-perseteruan yak sadar; 
  2. salah ucap atau lupa contohnya terhadap nama yg di kenal; 
  3. sugesti-sugesti pasca hipnotik; 
  4. bahan-bahan yang asal berdasarkan teknik-teknik saosiasi bebas; dan 
  5. bahan-bahan yg asal menurut teknik-teknik proyaktif.
Bagi Freud, pencerahan merupakan bagian terkecil menurut holistik jiwa. Seperti gunung es yang mengapung yg bagian terbesarnya berada pada bawah bagian atas air, bagian jiwa yang terbesar berada di bawah bagian atas kesadaran. Ketaksadaran itu menyimpan pengalaman-pengalaman , ingtan-ingtan, dan bahan-bahan yg di represi. Kebutuhan-kebutuhan serta motivasi-motivasi yg tidak sanggup dicapai yakni terletak pada luar kesadaran/ juga berada pada luar wilayah kendali. Ferud pula percaya bahwa sebagian besar fungsi psikologis terletak di luar kawsan pencerahan.

4. Kecemasan 
Kecemasan adalah suatu keadaan tegang yang memotivasi kita buat berbuat sesuatu. Fungsinya merupakan memperingatkan adanya ancaman bahaya-yakni sinyal bagi ego yang akan terus meningkat apabila tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi acnaman bahaya itu nir di ambil.

Ada tiga macam kecemasan: kecemasan relistis, kecemasan neorotik, dan kecemasan moral. Kecemasan realistis merupakan ketakutan terhadap bahaya berdasarkan global eksternal, serta taraf kecemasannya sesuai menggunakan derajat ancaman yang ada, kecemasan neurotik merupakan ketakutan terhadap nir terkendalinya insting-insting yg menyebabkan seseorang melakukan sesuati tindakan yang sanggup mendatangkan sanksi bagi dirinya. Kecemasan moral merupakan ketakutan terhadap hati nurani sendiri.

5. Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahahan ego termasuk dalam teori psikoanalisis Sigmund Freud. Timbulnya prosedur pertahanan ego tersebut, lantaran adanya kecemasan-kecemasan yang dirasakan individu. Maka, prosedur pertahanan ego terkait menggunakan kecemasan individu. Adapun definisi kecemasan adalah perasaan terjepit atau terancam, ketika terjadi konflik yg menguasai ego (Boeree, 2005:42). Kecemasan-kecemasan ini ditimbulkan oleh ketegangan yang datang berdasarkan luar. Sigmund Freud sendiri mengartikan mekanisme pertahanan ego menjadi taktik yg dipakai individu buat mencegah kemunculan terbuka menurut dorongan-dorongan id maupun buat menghadapi tekanan superego atas ego, dengan tujuan supaya kecemasan mampu dikurangi atau diredakan. Mekanisme-prosedur pertahanan ego itu nir selalu patologis, serta sanggup mempunyai nilai penyesuaian bila tidak sebagai suatu gaya hidup untuk menghindari fenomena. Mekanisme-mekanisme pertahanan ego yg digunakan sang individu bergantung pada taraf perkembangan dan derajat kecemasan yg dialaminya. Berikut ini klasifikasi-penjabaran singkat mengenai beberapa bentuk prosedur pertahanan ego: 
  1. Penyangkalan,
  2. Proyeksi, 
  3. Fiksasi, 
  4. Regresi, 
  5. Rasionalisasi, 
  6. sublimasi, 
  7. displacement, 
  8. represi, 
  9. formasi reaksi
  • Penyangkalan: Pertahanan melawan kecemasan dengan “ menutup mata “ terhadap eksistensi fenomena yg mengancam. Individu menolak sejumlah aspek kenyataan yg membangkitkan kecemasan. Contohnya, kecemasan atas kematian orang yg yang dicintai contohnya tak jarang memanifestasikan sang penyangkalan terhadap liputan kematian.
  • Proyeksi: Mengalamatkan sifat-sifat tertentu yg tidak mampu diterima oleh ego kepada orang lain. Seseorang melihat pada diri orang lain hal-hal yang tidak disukai dan beliau nir sanggup mendapat adanya hal-hal yg itu dalam diri sendiri, jadi menggunakan proyeksi seseorang akan mengutuk orang lain karena kejahatannya dan menyangkal memiliki dorongan jahat misalnya itu.
  • Fiksasi: Menjadi terpaku pada tahap-termin yg lebih awal, lantaran merogoh langkah ketahap selanjutnya. Selanjutnya sanggup menyebabkan kecemasan.
  • Regresi: Melangkah mundur ke fase perkembangan yang lebih awal yang tuntutan-tuntutan tidak terlalu besar .
  • Rasionalisasi: Menciptakan alasan-alasan yg baik guna menghindari ego berdasarkan cedera memalsukan diri sehingga fenomena yg mengecewakan sebagai tidak menyakitkan.
  • Sublimasi: Menggunakan jalan keluar yg lebih tinggi atau yang secara sosial lebih bisa diterima bagi dorongan-dorongannya.
  • Displacement: Mengarahkan energy kepada objek atau orang lain apabila objek dari atau orang yang sesungguhnya nir mampu dijangkau.
  • Represi: Sebentuk upaya pembuangan setiap bentuk impuls, ingatan, atau pengalaman yang menyakitkan atau membuat malu dan menyebabkan kecemasan tingkat tinggi. 
  • Formasi reaksi: Melakukan tindakan yg antagonis dengan harapan-asa tak sadar jika perasaan-perasaan yang lebih pada menimbulkan ancaman maka seseorang menampilkan tingkah laku yg antagonis guna menyangkal perasaan-perasaan yang mengakibatkan ancaman. 
Perkembangan Kepribadian 
a. Pentingnya perkembangan awal 
Sumbangan yang berarti menurut model psikoanalitik merupakan pelukisan tahap-termin perkembangan psikososial dan individu dari lahir sampai dewasa. Kepada konselor ia menyuguhkan perangkat-perangkat konseptual bagi pemahaman kesamaan-kecendrungan pada perkembangan, karakteristik tugas-tugas perkembangan primer berdasarkan banyak sekali taraf pertumbuhan, fungsi personal serta sosial yg normal serta abnormal, kebutuhan-kebutuhan yang kritis berikut dan frustrasinya, asal-asal kegagalan perkembangan kepribadian yang mengarah dalam kasus-perkara penyesuaian di lalu hari, serta penggunaan prosedur-prosedur pertahanan ego yang sehat dan nir sehat. Freud sudah menemukan bahwa kasus-masalah yg paling spesial yang dibawa orang-orang, baik dalam syarat-syarat konseling individual maupun grup, terdiri menurut: (1) ketidakmampuan memberikan agama pada diri sendiri serta orang lain, ketakutan buat mengasihi serta buat menciptakan hubungan intim, serta rendahnya rasa harga diri; (dua) ketidakmampuan mengakui serta menyampaikan perasaan-perasaan benci serta marah, penyangkalan terhadap kekuatan sendiri sebagai pribadi, dan kekurangan perasaan-perasaan otonom; (3) ketidakmampuan mendapat sepenuhya seksualitas serta perasaan-perasaan diri-sendiri, kesulitan buat mendapat diri-sendiri menjadi laki-laki serta perempuan , dan ketakutan terhadap seksualitas. Menurut pandangan psikoanalitik Freudian, ketiga area perkembangan personal serta sosial (cinta serta rasa percaya, penanganan perasaan-perasaan negatif, dan pengembangan penerimaan yang positif terhadap seksualitas) itu berlandaskan 5 tahun pertama dari kehidupan. Periode perkembangan ini merupakan landasan bagi perkembangan kepribadian selanjutnya. 

b. Tahun pertama kehidupan: fase oral
Freud mengajukan teori mengenai seksualitas infantil. Sejak Freud, kegagalan rakyat untuk mengakui seksualitas infantil bisa diterangkan oleh tabu-tabu kultural, serta setiap represi individu atas pengalaman-pengalaman infantile serta masa kanak-kanak berada pada area ini. Dari lahir sampai akhir usia satu tahun seorang bayi menjalani fase oral. Menghisap buah dada ibu memuaskan kebutuhannya akan kuliner dan kesenangan. Lantaran ekspresi dan bibir adalah zone-zone erogen yg peka selama fase berkaitan dengan mulut ini, bayi mengalami kenikmatan erotik dari tindakan menghisap. Benda-benda yg dicari oleh anak bisa sebagai substitut-subtitu bagi apa-apa yg sesungguhnya diinginkannya yakni makanan dan cinta menurut ibunya. Tugas perkembangan utma fase oral merupakan memperoleh rasa percaya kepada orang lain, kepada dunia, dan pada diri sendiri. Cinta adalah suatu proteksi terbaik terhadap ketakutan dan ketidakamanan. Anak-anak yg dicintai sang orang lain hanya mendapat sedikit kesulitan dalam mendapat dirinya sendiri. Sedangkan anak yg merasa tidak diinginkan, tidak diterima, dan tidak dicintai, cenderung mengalami kesulitan yang akbar dalam menerima diri sendiri. Efek penolakan pada fase berkaitan dengan mulut merupakan kesamaan dimasa kanak-kanak selanjutnya buat sebagai penakut, tidak kondusif, haus akan perhatian, iri, militan, benci, dan kesepian.

c. Usia satu hingga tiga tahun: fase anal 
Fase oral metuntut untuk mengalami rasa bergantung yg sehat, memberikan agama dalam dunia, dan menerima cinta, sedangkan fase anal menandai langkah lain dalam perkembangan kepribadian. Tugas-tugas yg wajib diselesaikan selama fase ini merupakan belajar mandiri, mempunyai kekuatan eksklusif serta swatantra, dan belajar bagaimana mengakui serta menangani perasaan-perasaan tang negatif. Selama fase anal, anak dipastikan akan mengalami perasaan-perasaan negatif seperti benci, hasratmerusak, murka , dan sebagainya, krusial bagi anda buat belajar bahwa perasaan-perasaan yg negatif itu sanggup diterima adanya, hal yg juga krusial dalam fase ini adalah, anak memperoleh rasa memiliki kekuatan, kemandirian, dan otonomi. Pada fase anal ini anak perlu bereksperimen, berbuat salah , serta merasa bahwa mereka tetep diterima buat kesalahannya itu, dan menyadari diri menjadi individu yang terpisah serta mandiri.

d. Usia 3 sampai 5 tahun: fase falik
Kita telah melihat bahwa diantara usia satu serta tiga tahun seorang anak menyingkirkan cara-cara yang infantil, dan secara aktif maju mendaki dunia yg lain. Ini fase saat kesanggupan-kesanggupan buat berjalan, berbicara, berpikir, dan mengendalikan otot-otot berkembang pesat. Masturbasi yang disertai oleh fantasi-fantasi adalah hal yg normal dalam masa kanak-kanak awal. Pada fase falik, masturbasi itu menaikkan frekuensinya. Eksperimentasi masa kanak-kanak merupakan hal yg umum, dan karena banyak sikap terhadap seksualitas yg bersumber pada fase falik, maka penerimaan terhadap seksualitas dan penanganan dorongan seksualitas dalam fase ini menjadi penting. Fase falik merupakan periode perkembangan hati nurani, suatu masa waktu anak-anak belajar mengenal standar-baku moral. Selama fase falik anak perlu belajar menerima persaan-perasaan seksualitas menjadi hal yang alamiah dan belajar memandang tubuhnya sendiri secara sehat. Fase falik ini anak menciptakan sikap-sikap tentang kesenangan fisik, tentang apa yang “ sahih “ dan “ salah ” serta mengenai apa yang “ maskulin “ serta yg “ feminim”. Fase falik mempunyai implikasi-akibat yang berarti bagi konselor yg sedang menangani orang-orang dewasa. Banyak konseli yg tidak pernah sepenuhnya mampu tahu perasaan-perasaan mengenai seksualitasnya sendiri. Mereka memiliki perasaan-perasaan yang sangat membingungkan sehubungan menggunakan indenfikasi kiprah, dan mereka berada dalam pergulatan buat menerima perasaan-perasan dan tingkah laris sendiri. Denagn demikian, mereka juga akan menyadari bahwa, meskipun sikap-perilaku serta tingkah laris mereka yg sekarang dibentuk oleh masa lampau, mereka nir ditakdirkan buat terus menjadi korban masa lampau.

Proses konselingutik 
a. Tujuan-tujuan konselingutik 
Tujuan konseling psikoanalitik merupakan membentuk kembali struktur karakter individual dengan jalan membuat pencerahan yang tidak disadari didalam diri konseli. Proses konselingutik difokuskan pada upaya mengalami pulang pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Pengalaman-pengalaman masa lampau direkonstruksi, dibahas, dianalisis, ditafsirkan, dengan target merekonstruksi kpribadian. Konseling psikonalitik menekankan dimensi afektif berdasarkan upaya menjadikan ketidaksadaran diketahui. Pemahaman dan pengertian intelektual mempunyai arti krusial, namun perasaan-perasaan dan ingatan-ingatan yangberkaitan dengan pemahaman diri lebih krusial lagi. 

b. Fungsi dan Peran Konselor
Karakteristik psikoanalisis merupakan, konselor atau analis membiarkan dirinya anonim serta hanya menyebarkan sedikit perasaan serta pengalaman sebagai akibatnya konseli memproyeksikan dirinya kepada analis. Proyeksi-proyeksi konseli, yang sebagai bahan konseling, ditafsirkan dan dianalisis. Analis terlebih dahulu harus membangunkan hubungan kerja dengan konseli, kemudian perlu poly mendengar dan menafsirkan. Analis memberikan perhatian khusus pada penolakan-penolakan konseli. Sementara yang dilakukan oleh konseli sebagian besar merupakan berbicara, yg dilakukan sang analis merupakan mendengarkan dan berusaha untuk mengetahui kapan beliau harus menciptakan penafsiran-penafsiran yang layak untuk mempercepat proses penyingkapan hal-hal yg tidak disadari. Analis mendengarkan kesenjangan-kesenjangan serta pertentangan-kontradiksi pada cerita konseli, mengartikan mimpi-mimpi dan asosiasi bebas yg dilaporkan sang konseli mengamati konseli secara cermat selama pertemuan konseling berlangsung, dan peka terhadap isyarat-isyarat yg menyangkut perasaan-perasaan konseli dalam analis. Fungsi utama analis adalah mengajarkan arti proses-proses dalam konseli sebagai akibatnya konseli mampu memperoleh pemahaman terhadap masalah-masalahnya sendiri, mengalami peningkatan pencerahan atas cara-cara buat berubah dan dengan demikian, memperoleh kendali yang lebih rasional atas kehidupannya sendiri.

c. Pengalaman Konseli pada Konselor
Konseli harus bersedia melibatkan diri dalam proses konseling serta berjaka panjang. Biasanya konseli mendatangi konseling beberapa kali seminggu dalam masa tiga hingga 5 tahun. Pertemuan konseling biasaya berlangsung 1 jam. Setelah beberapa kali pertemuan tatap muka dengan analis, konseli lalu diminta berbaring melakukan asosiasi bebas, yakni mengatakan apa saja yang terlintas pada pikirannya. Konseli mencapai kesepakatan dengan analis mengenai pembayaran biaya konseling, mendatangi pertemuan konseling dalam ketika tertentu, serta bersedia terlibat pada proses intensif. Konseli putusan bulat untuk berbicara karena produksi-produksi lisan konseli merupakan konseling psikoanalitik. Selama konseling konseli bergerak melalui termin-termin eksklusif: berbagi interaksi menggunakan analis., mengalami krisis treatment, memperoleh pemahaman atas masa lampaunya yg tidak disadari, membuatkan resistansi-resistansi buat belajar lebih poly mengenai diri sendiri, mengembangkan suatu interaksi transferensi dengan analis, memperdalam konseling, menangani resistansi-resistansi dan kasus yang tersingkap, dan mengakhiri konseling. 

d. Hubungan antara konselor serta konseli
Hubungan konseli menggunakan analis dikonseptualkan dalam proses transferensi yg menjadi inti pendekatan psikoanalitik. Transferensi mendorong konseli untuk mengalamatkan pada analis “urusan yang tidak selesai” yang terdapat hubungan konseli di masa lampau menggunakan orang yang berpengaruh. Transferensi terjadi pada ketika konseli membangkitkan balik konflik-perseteruan masa dirinya yang menyangkut cinta, seksualitas, kebencian, kecemasan, dan dendamnya membawa permasalahan-permasalahan itu kesaat kini , mengalami kembali, dan menyangkutkannya dalam analis. Konseli kemungkinan memandang analis sebagai figur kekuasaan yg menghukum, menuntut, dan mengendalikan. Jika konseling yang diinginkan mempunyai dampak menyembuhkan, maka interaksi transferensi harus digarap. Proses penggarapannya melibatkan eksplorasi oleh konseli atas kesejajaran-kesejararan antara pengalaman masa lampau serta pengalaman masa kini . Jika analis membuatkan pandangan-pandangan yang tidak selaras yang asal dari pertarungan-konfliknya sendiri maka akan terjadi kontratransferensi. Kontratransferensi ini mampu terdiri dari perasaan nir suka atau keterikatan dan keterlibatan yg berlebihan. Analisis wajib menyadariperasaan-perasaannya terhadap konseli serta mencegah dampak-pengaruhnya yg merusak. Analis diperlukan agar relative objektif dalam menerima kemarahan, cinta, acum, kritik, serta perasaan-perasaan lainnya yg bertenaga menurut konseli. Sebagian besar program latihan psikoanalitk mewajibkan calon analis buat menjalani analisis yg intensif menjadi konseli. Analis dianggap sudah berkembang mencapai taraf dimana perseteruan-permasalahan utamanya sendiri selesai,dan karena itu dia mampu memisahkan kebutuhan-kebutuhan dan kasus-masalahnya sendiri dari situasi konseling. Sebagai output hubungan terapeutik, khususnya penggarapan situasi transferensi, konseli memperoleh pemahaman terhadap psikodinamika-psikodinamika tak sadarnya. Kesadaran serta pemahaman atas bahan yang direfresi adalah landasan bagi proses pertumbuhan analitik. Konseli bisa tahu asosiasi antara pengalaman-pengalaman masa lampaunya menggunakan kehidupan sekarang. Pendekatan psikoanalitik berasumsi bahwa pencerahan diri ini bisa secara otomatis mangarah dalam perubahan syarat konseli.

Teknik-teknik terapeutik 
a. Asosiasi bebas
Teknik utama pada terapai psikoanalisa adalah asosiasi bebas. Konselor memerintahkan konseli buat menjernihkan pikiranya berdasarkan pemikiran sehari-hari serta sebanyak mungkin buat mengungkapkan apa yg timbul dalam kesadaranya. Yang pokok, adalah konseli mengemukakan segala sesuatu melalui perasaan atau pemikiran dengan melaporkan secepatnya tanpa sensor. Asosiasi bebas adalah suatu metode pemanggilan balik pengalaman-pengalaman masa lampau serta pelepasn emosi-emosi yang berkaitan menggunakan situasi-situasi traumatic dimasa lampau yg dikenal dengan sebutan kataris. Kataris hanya menghasilkan peredaan ad interim atas pengalaman-pengalaman menyakitkan yang dialami konseli, nir memainkan peran utama pada proses treatment psikoanalitik kontemporer: kataris mendorong konseli buat menyalurkan sejumlah perasaannya yang terpendam, serta karena itu meratakan jalan bagi pencapaian pemahaman. Guna membantu konseli dalam memperoleh pemahaman serta evaluasi diri yang lebih obyektif, analis menafsirkan makna-makna utama dari asosiasi bebas ini. Selama proses asosiasi bebas berlangsung, tugas analis adalah mengenali bahan yg direpres dan dikurung di pada ketaksadaran. 

b. Penafsiran
Penafsiran merupakan suatu mekanisme dasar pada menganalisis asosiasi-asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi-resistensi, serta transferensi-transferensi. Prosedurnya terdiri atas tindakan-tindakan analis yg menyatakan, menunjukkan, bahkan mengajari konseli makna-makna tingkah laris yg dimanifestasikan sang mimpi-mimpi, asosiasi bebas, resistensi-resistensi, dan sang interaksi terapeutik itu sendiri. Fungsi penafsiran-penafsiran adalah mendorong ego buat mengasimilasi bahan-bahan baru dan mempercepat proses penyingkapan bahan tak sadar lebih lanjut. Penafsiran-penafsiran analis menyebabkan pemahaman serta tidak terhalanginya bahan tidak sadar dalam pihak konseli. Penafsiran-penafsiran harus sempurna saat, sebab konseli akan menolak penafsiran-penafsiran yang diberikan dalam saat yg tidak sempurna. Sebuah anggaran umum merupakan bahwa penafsiran harus disajikan pada ketika tanda-tanda yang hendak ditafsirkan itu dekat menggunakan kesadaran konseli. Aturan umum yang lainnya merupakan bahwa penafsiran wajib berawal menurut bagian atas dan menembus hanya sedalam konseli mampu menjangkaunya sementara dia mengalami situasi itu secara emosional. Aturan generik yang ketiga merupakan bahwa resistensi atau pertahanan paling baik ditunjukan sebelum dilakukan penafsiran atas emosi atau pertarungan yang terdapat pada baliknya.

c. Analis mimpi
Analisis mimpi adalah sebuah prosedur yang penting untuk menyikap bahan yg tak disadari serta menaruh kepada konseli pemahaman atas beberapa area masalah yg nir terselesaikan. Freud memandang mimpi-mimpi menjadi “jalan istimewa menuju ketaksadaran”, sebab melalui mimpi-mimpi itu harapan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan, dan ketakutan-ketakutan yg tidak disadari. Mimpi-mimpi memiliki dua tingkat isi: isi laten dan isi manifest. Isi laten terdiri atas motif-motif yg disamarkan, tersembunyi, simbolik, dan tidak disadari. Karena begitu menyakitkan dan mengancam, dorongan-dorongan seksual dan agresif tak sadar yg adalah isi laten ditransformasikan kedalam isi manifest yang lebih bisa diterima, yakni virtual sebagaimana yg tampil dalam si pemimpi. Proses transformasi isi laten mimpi kedalam isi manifest yg kurang mengancam itu disebut kerja mimpi. Selama jam analitik, analis bisa meminta konseli untuk mengasosiasikan secara bebas sejumlah aspek isi manifest virtual guna menyingkap makna-makna yg terselubung. 

d. Analis serta Penafsiran Resistensi
Resistensi, sebuah konsep yang fundamental dalam praktek konseling psikoanalitik, merupakan sesuatu yang melawan kelangsungan konseling dan mencegah konseli mengemukakan bahan yang tidak disadari. Freud memandang resistensi menjadi dinamika tidak sadar yg dipakai sang konseli sebagai pertahanan terhadap kecemasaan yang nir sanggup dibiarkan, yang akan mempertinggi jika konseli sebagai sadar atas dorongan-dorongan dan perasaan-perasaannya yang direpresi itu. Resistensi ditujukan buat mencegah bahan yg mengancam memasuki ke kesadaran, analis harus menunjukkannya dengan konseli harus menghadapinya bila beliau mengharapkan mampu menangani komplik-komplik secara realitis. Penafsiran analis atas resistensi ditujukan buat membantu konseli supaya menyadari alasan-alasan yg terdapat dibalik resistensi sebagai akibatnya dia bisa menanganinya. Resistensi-resistensi bukanlah hanya sesuatu yg wajib diatasi. Karena merupakan perwujutan berdasarkan pendekatan-pendekatan defensif konseli yang biasa pada kehidupan sehari-harinya, resistensi-resistensi wajib dipandang menjadi indera bertahan terhadap kecemasan, tetapi merusak kemampuan konseli buat mengalami kehidupan yang lebih memuaskan.

e. Analisis serta penafsiran transferensi 
Sama halnya dengan resistensi, transferensi merupakan inti dari konseling psikoanalitik. Analisis transferensi adalah teknik yang utama pada psikoanalisis, sebab mendorong konseli buat menghidupkan kembali masa lampau pada konseling. Ia memungkinkan konseli mampu memperoleh pemahaman atas sifat dari fiksasi-fiksasi dan deprivasi-deprivasinya, serta menyajikan pemahaman tentang dampak masa lampau terhadap kehidupannya kini . Penafsiran interaksi transferensi pula memungkinkan konseli bisa menembus pertarungan-perseteruan masa lampau yg tetapdipertahankannya sampai sekarang dan yg merusak pertumbuhan emosionalnya. Singkatnya, dampak-dampak psikopatologis dari interaksi masa dini yang nir diinginkan, dihambat sang penggarapan atas pertarungan emosional yg sama yg terhadap pada hubungan konselingutik dengan analis.

EKSISTENSI DAN PROSES BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Eksistensi Dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam
Pengertian Cara Belajar
Dalam kamus bahasa Indonesia, cara merupakan jalan ( anggaran, sistem ) melakukan ( berbuat ) sesuatu, gaya, ragam, norma kebiasaan, usaha atau ikhtiar. Sedangkan belajar merupakan suatu proses bisnis yang pada lakukan seseorang buat memperoleh suatu perubahan tingkah laris yang baru secara holistik, menjadi hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi menggunakan lingkungannya.

Dengan demikian cara belajar anak didik yang di maksud sang penulis, merupakan perilaku individu murid yang lebih spesifik berkaitan menggunakan bisnis yg sedang atau telah biasa dilakukan sang murid buat memperoleh ilmu pengetahuan. 

Pada umumnya setiap orang pada melakukan suatu usaha terpengaruh oleh efisiensi. Efisiensi adalah sebuah pengertaian atau konsepsi yanag mengggambarkan perbandingan terbaik antara suatu usaha menggunakan hasilnya, yaitu kalau output yg diinginkan dapat tercapai menggunakan bisnis terkecil, atau menggunakan usaha eksklusif memberikan kwalitas dan kwantitas output terbesar

Pengertian tersebut bisa diterapkan pada banyak sekali bidang kegiatan termasuk usaha belajar. Apabila diterapkan dalam belajar, maka terdapatlah efisiensi belajar, yaitu perbandingan terbaik antara suatu bisnis belajar menggunakan hasilnya yang dicapai. ( The Liang Gie, 1985:14 ). 

Adapun dari Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam ( 1980 : 220 ) mengartikan cara belajar yang efisien, yaitu cara belajar yg tepat, simpel, irit, terarah, sinkron menggunakan situasi dan tuntutan yang ada guna mencapai tujuan belajar. 

Masing masing anak didik memiliki potensi, kemampuan, situasi, kondisi dan latar belakang individu yg berbeda beda. Dengan istilah lain, murid itu adalah individualitas yang unik. Sehingga cara belajarpun sebagai berbeda beda pula sesuai menggunakan apa adanya murid. Tugas siswa selanjutnya adalah mengembangkan dirinya, sehingga menemukan cara belajar yg cocok bagi dirinya. Bimbingan guru pada hal ini amat di perlukan. Dengan anugerah bimbingan menurut guru, anak didik akan mengenal dirinya dan segala yg memungkinkan dirinya bisa berkembang secara utuh dan menemukan gaya belajarnya sendiri. Penemuan itu wajib secepatnya dia peroleh karena tuntutan belajar itu makin usang makin semakin tinggi serta makin kompleks. 

Supaya cara belajar yg efisien tersebut dapat pada terapkan pada masing masing murid, maka murid perlu buat terus dimotivasi baik secara mental maupun psikomotorik sang guru atau orang tua. Lantaran Syaiful Bahri Djamarah (2002 : 9 ) menjelaskan, bahwa rahasia sukses belajar terletak dalam pemikiran sikap mental cendekia serta satu kata kunci, yaitu penguasaan cara belajar yang baik menjadi penuntun ke arah dominasi ilmu yg optimal.

Setelah anak didik dapat memilih serta memposisikan dirinya pada kondisi yang kondusif, maka siswa perlu menggunakan cara belajar yang efektif.

Berdasarkan syarat belajarnya, cara belajar mencakup cara belajar pada tempat tinggal , di sekolah serta cara belajar beserta (kelompok)

a. Cara belajar berdikari di rumah
1. Pemenuhan fasilitas serta perabot belajar
Fasilitas serta perabot belajar merupakan indera perlengkapan belajar yang krusial untuk dipenuhi oleh seseorang pelajar, lantaran bila nir terpenuhi bisa menimbulkan dampak negatif bagi kelancaran proses belajar. Proses belajar dapat berhenti dan setidaknya mengganggu motivasi dan konsentrasi pada belajar.

Fasilitas belajar ini berdasarkan The Liang Gie (1985 :43), terdiri menurut peralatan tulis serta perabot buat kamar yaitu meja, kursi dan lemari kitab .

2. Mengatur waktu belajar
Agar belajar bisa berjalan menggunakan baik serta berhasil, perlulah murid mempunyai jadwal yg baik serta bisa melaksanakannya dengan teratur serta disiplin. Adapun cara buat menciptakan jadwal yg baik, adalah :

3. Membaca buku
Kegiatan membaca merupakan aktivitas yang paling banyak dilakukan selama belajar. Dan persoalannya yg primer saat beliau sudah dapat membaca artinya bagaimana cara membaca yang baik serta efisien.

Hary dexter Kitson dalam bukunya How to use Your Mind, Yang dikutip the Liang Gie (1985; 94), mengemukakan ketentuan-ketentuan mengenai reading hygiene :
a. Sewaktu membaca hendaknya pembaca sekali-kali memejamkan matanya atau melihat ke loka yg jauh.
b. Cahaya penerang hendaknya datang berdasarkan arah belakang
c. Pada pagina buku tidak masih ada bayangan
d. Buku dipegang oleh tangan serta nir terletak mendatar diatas permukaan meja.

Terhadap ketentuan-ketentuan diatas ditambahkan hal-hal berikut ini 
e. Ada cahaya penerangan yang cukup, tidak terlalu gelap dan tidak terlalu terang sebagai akibatnya menyilaukan dan bergetar.
f. Jarak antara mata serta yg dibaca kira-kira 25-30 cm
g. Tidak sembari tiduran
h. Beristirahat sementara waktu, kira-kira 1/4 jam sehabis membaca selama satu sampai satu setengah jam.

Langkah pertama (survei), siswa mengusut atau meneliti secara singkat semua struktur teks. Tujuannya agar anak didik mengetahui panjangnya teks, judul bagian, judul sub bagian, istilah serta kata kunci, serta sebagainya. Dalam melakukan survei ini siswa dianjurkan menyiapkan pensil, kertas dan indera pembuat ciri, misalnya stabilo buat menandai bagian-bagian eksklusif yg krusial.

Langkah kedua (question), anak didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang kentara, singkat serta relevan menggunakan bagian-bagian teks yg sudah ditandai dalam langkah pertama.

Langkah yang ketiga (Read), siswa membaca secara aktif pada rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Membaca secara aktif berarti membaca yg difokuskan pada paragraf-paragraf yg diperkirakan relevan dengan pertanyaan tadi.

Langkah selanjutnya recite, siswa menyebutkan lagi jawaban atas pertanyaan yg sudah tersusun.
Dan langkah terakhir review, siswa meninjau ulang seluruh pertanyaan dan jawaban secara singkat. (Muhibbin Syah, 2004: 141). Apabila materi telah tersusun pada sebuah modul, maka hal ini lebih memudahkan bagi siswa, karena materi telah tersusun pada sebuah kompendium, tetapi buat menguatkan pemahaman serta memotivasi keingintahuan tentang materi itu, maka boleh menggunakan metode tersebut.

4. Membuat Ringkasan
Kegiatan ini tidak kalah pentingnya berdasarkan seluruh aktivitas belajar anak didik. Siswa menciptakan kompendium merupakan bertujuan buat memudahkannya pada menghafal dan mengulangi pelajaran.

Adapun langkah-langkah membuat kompendium yang baik, merupakan :
a. Membaca pelajaran yg akan diringkas dengan penuh perhatian, pengertian dan konsentrasi sembari memberi pertanda-tanda pada hal-hal yg dipercaya pokok serta penting. Dalam hal ini murid dapat menggarisbawahi kalimat-kalimat penting atau memakai stabilo atau menuliskan kata-istilah kunci pada pinggir paragraf.
b. Membuat kerangka kompendium dengan membaca sekali lagi serta menuliskan pada atas kertas hal-hal yg sudah ditandai.
c. Membaca kalimat-kalimat yang telah ditulis di kertas tersebut sambil menyelipkan istilah-istilah atau pertanda-tanda penghubung yg perlu, sehingga terdapat pertalian yang erat antara kalimat-kalimat itu.
d. Kalu masih tebal halaman luas serta banyak, maka tulisan tersebut bisa dipersempit menggunakan mengambil utama-pokoknya saja serta menghilangkan hal-hal yang dipercaya kecil atau kurang penting. (Judi Al Falansani serta Fauzan Naif,2002: 38).

5. Menghafal Bahan Pelajaran
Dalam belajar, menghafal adalah salah satu aktivitas pada rangka penguasaan bahan pelajaran.

Ada beberapa syarat buat bisa menghafal menggunakan baik, yaitu:
a. Menyadari sepenuhnya tujuan belajar
b. Mengetahui benar -betul mengenai makna bahan yang dihafal
c. Mencurahkan perhatian sepenuhnya sewaktu menghafal
d. Menghafal secara teratur sesuai kondisi badan yang sebaik-baiknya dan daya serap otak terhadap bahan yg harus dihafal. (Slamento, 1995: 86).

Sedangkan berkaitan menggunakan metode menghafal supaya sesuai menggunakan karakter siswa dibagi menjadi tiga macam :
a. Menghafal melalui pandangan. Bahan pelajaran dibaca pada dalam batin penuh perhatian sambil otak bekerja buat mengingat-jangan lupa. Dapat jua dengan cara menciptakan catatan akbar yg menarik, lalu disampingkan atau ditempelkan pada loka-tempat yg sering dicermati.
b. Menghafal menggunakan telinga melalui penyimakan sendiri. Siswa dapat memakai cara lain yang bertujuan sama, seperti menyuruh temannya membacakan ringkasan atau mendengarkan rekaman kaset yg dibuat sendiri.
c. Menghafal malalui gerakan-gerakan tangan, yatu menggunakan menulis-nulis kompendium berulang-ulang hingga hafal atau menggerakkan jari tangan sambil berfikir.

Ada pula metode yg lain, yaitu metode cantol, metode lokasi, akronim serta kalimat-kalimat kreatif 

Metode cantol digunakan buat menghafal daftar apa saja. Caranya, yaitu menggunakan mencocokkan angka-angka menggunakan istilah-kata berirama sama atau petunjuk-petunjuk visual tertentu. Contohnya paku mirip dengan bunyi satu dan paku menyerupai nomor satu.

Metode lokasi adalah metode yg menggunakan loka yang paling dikenal dan paling mengesankan menjadi contoh (1) pendahuluan tentang hal yg akan dipelajari (dituliskan di pintu depan), (2) Tombol lampu membicarakan dan meyoroti mengenai karakteristik-ciri khusus suatu informasi, konsep atau suatu prinsip pada materi yang sedang dipelajari, dan seterusnya.

Akronim atau singkatan adalah istilah yang dibentuk dari alfabet atau huruf-alfabet awal atau masing-masing bagian menurut sekelompok kata atau istilah adonan Misalnya, Program Pembangunan Lima Tahun di Indonesia disebut PELITA. PSSI merupakan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia.

Sedangkan kalimat-kalimat kreatif digunakan buat menghafal kata-kata yang berurutan, model : buat menghafal susunan planet maka bisa menggunakan kalimat kreatif yaitu Memainkan Violin Bisa Memunculkan Jalinan Suara Unik Tetapi Pasti (Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Uranus, Neptunus, Pluto).

6. Mengulangi Bahan Pelajaran
Siswa sepulang sekolah jangan lupa buat mengulangi bahan pelajarannya pada tempat tinggal , karena nir semua bahan ajar yg disampaikan guru terkesan dengan baik.

Cara mengulangi bahan pelajaran adalah menggunakan cara membaca kembali catatan yang sudah ditulis ketika guru sedang memperlihatkan pelajran, atau bila bahan pelajaran berupa tatacara, cara menghafalnya merupakan menggunakan cara mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari supaya pelajaran tetap pada ingatan.

7. Mengerjakan Tugas
Selama belajar, murid tidak akan pernah terlepas dari keharusan mengerjakan tugas-tugas belajar, baik itu tugas harian, pekerjaan tempat tinggal , tugas semesteran, tugas grup maupun tugas individu. Siswa wajib mengerjakan sinkron perintah pengajar menggunakan sempurna waktu. Mengabaikan tugas tadi boleh jadi murid akan menerima sangsi berdasarkan guru.

8. Persiapan Menghadapi Ujian
Dalam menghadapi ujian, murid wajib mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah-kasus perbaikan buat mengingat kembali bahan-bahan yg telah dipelajari dengan cara membaca balik , memperbaiki catatan, menciptakan ikhtisar dan menyusun pengetahuan yang lengkap serta akhirnya tinggal menghafal. Pada waktu-saat menjelang ujian siswa usahakan menghindari belajarterlalu poly karena dapat mengganggu kondisi kesehatan. Siswa juga nir boleh lupa mempersiapkan semua indera tulis buat kelancaran ujian.

9. Menempuh Ujian
Setelah siswa melaksanakan persiapan menghadapi ujian dengan matang, selanjutnya sampailah dalam saat ujian. Maka pada ketika hari ujian, siswa seharusnya datang lebih awal serta menunggu dengan tenang. Masuklah dengan tertib dan duduk di tempat yang sudah dipengaruhi, kemudian baca dan pahami petunjuk soal dengan baik dan menjawabnya sesuai petunjuk tadi. Jangan lupa murid memperhitungkan saat yg disediakan, supaya lebih berhemat ketika soal-soal yg mudah usahakan dikerjakan lebih dahulu. Tulisan wajib kentara, baik serta rapi. Apabila telah terselesaikan murid harus mempertimbangkan lagi apakah jawaban yang sudah dikerjakan sesuai menggunakan permintaannya. Segera kumpulkan jawaban, bila ketika ujian sudah habis.

Siswa dalam menempuh ujian haruslah memiliki rasa percaya diri yg tinggi. Dan rasa percaya diri itu ada saat mereka melakukan persiapan yang matang jauh sebelum ujian dan penyempurnaan waktu mendekati ujian. Sehingga nir ada kecurangan-kecurangan misalnya menyontek atau melihat pekerjaan orang.

b. Cara Belajar pada Sekolah
Adapun beberapa hal yang berkenaan dengan cara belajar yg dilakukan oleh anak didik pada sekolah.

1. Masuk kelas sempurna waktu
Masuk kelas sempurna ketika adalah suatu sikap mental yang poly mendatangkan keuntungan. Pengajar memuji lantaran disiplin, kawan-mitra tidak terganggu ketika sedang memperhatikan pelajaran guru, konsentrasi pun akan terpelihara menggunakan baik. Kondisi tubuh akan damai, jauh berdasarkan keringat dan alam pikiran murid sudah siap menerima pelajaran menurut pengajar Oleh karenanya kedisiplinan masuk kelas mempengaruhi keberhasilan belajar murid.

2. Memperhatikan penerangan guru
Setelah pelajaran dimulai, siswa harus sudah siap buat memperhatikan seluruh pelajaran pengajar, yaitu dengan melihat mobilitas-geriknya, mendengarkan penjelasannya serta jangan lupa menulis kata-kata penting berdasarkan penerangan itu.

3. Bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dan menjawab setiap pertanyaan dari pengajar.
Bertanya tentang hal yang belum kentara adalah galat satu cara buat bisa mengerti bahan pelajaran yg belum dimengerti. Siswa jangan memalukan buat bertanya kepada pengajar mengenai bahan pelajaran atau informasi guru yg belum kentara, karena malu akan Mengganggu dominasi bahan yang akan diterima dari pengajar dalam pertemuan yg akan tiba. Bertanyalah menggunakan spesifik jangan berbelit-belit, bila perlu pertanyaan ditulis terlebih dahulu dengan singkat serta kentara, kemudian dibacakan atau dihafalkan.

Berkaitan menggunakan semua pertanyaan yang diutarakan sang pengajar pada ketika proses belajar mengajar, murid wajib berani menjawab semua pertanyaan itu dengan baik dan jelas sebagai bukti bahwa dirinya memperhatikan pelajaran. Cara menjawabnya menggunakan sistematis sinkron apa yg sudah diterangkan oleh guru dengan bahasa yg sederhana dan mudah dimengerti.

4. Memanfaatkan ketika istirahat
Di sekolah terdapat bebarapa ketika buat istirahat agar syarat anak didik segar pulang. Menghilangkan kelelahan mata serta pengalihan konsentrasi anak didik buat ad interim. Untuk itu anak didik harus memanfaatkan waktu itu dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan cara bersantai, mengarahkan pandangan mata ke angkasa biru, mengerak-gerakkan badan agar dapat memperlancar aliran darah pada pada tubuh, sebagai akibatnya rasa lelah dan rasa kantuk dapat diusir dengan segera. Apabila haus atau lapar maka segera pergi ke kantin buat minum atau makan secukupnya supaya kesehatan tubuh tetap terjaga. Atau ketika istirahat itu dimanfaatkan buat berkunjung ke perpustakaan.

5. Memanfaatkan perpustakaan sekolah
Perpustakaan sekolah memiliki 3 manfaat, yaitu :
a. Sebagai asal belajar,
b. Sebagai asal kabar,
c. Sebagai asal rekreasi (Choiruddin Hadhiri Suprapto, 2003 : 68)

Perpustakaan bisa dipakai buat memperdalam pemahaman serta pengahayatan pengetahuan yg diperoleh anak didik berdasarkan pengajar, memeperluas cakrawala pengetahuan serta keterampilan siswa serta buat menaruh hiburan, memupuk keterampilan, nilai dan sikap hidup melaluli koleksi ringan dan segar,

Sedangkan cara memanfaatkan perpustakaan tergantung juga pada kesempatan atau waktu-saat eksklusif, contohnya ketika jam-jam istirahat kalu masih ada waktu lebih menurut kepentingan yang lain, seperti makan serta minum, jam-jam kosong dan apabila ada tugas dari guru.

c. Cara Belajar Bersama (kelompok)
Belajar bersama bisa dilakukan di tempat tinggal atau pada loka lain contohnya di perpustakaan, pada sekolah atau di tempat tertentu yang disepakati beserta.

Belajar bersama pada dasarnya memecahkan duduk perkara secara beserta, merupakan setiap anggota turut memberikan sumbangan pikiran pada memecahkan dilema tadi, sebagai akibatnya diperoleh output atau jawaban yang lebih baik. Pikiran menurut banyak orang umumnya lebih paripurna daripada satu orang.

”Ada beberapa petunjuk untuk belajar bersama yg lebih efektif, yaitu :
a. Pilih teman yg cocok untuk bergabung pada satu gerombolan yg terdidri menurut tiga-5 orang. Anggota yang terlalu banyak umumnya kurang efektif.
b. Tentukan dan sepakati kapan, pada mana dan apa yang akan pada bahas serta apa yg diharapkan pada diskusi itu. Lakukan secara rutin minimal satu kali dalam seminggu.
c. Setelah berkumpul secara bergilir, tetapkan siapa pemimpin kelompok yang akan mengatur diskusi dan siapa penulis yg akan mencatat diskusi.
d. Rumuskan pertanyaan atau pertarungan yg akan dipecahkan bersama dan batasi ruang lingkupnya agar pembahasan tidak menyimpang.
e. Bahas dan pecahkan setiap persoalan satu persatu hingga tuntas, dengan cara memberi kesempatan setiap anggota mengajukan pendapat. Dari setiap pendapat yg ada dikaji secara bersama manakah yang paling tepat. Kesimpulan jawaban yg sudah disepakati bersama dicatat oleh penulis. 
f. Bila ada masalah yg tidak dapat dipecahkan, tangguhkan persoalan itu untuk dimintakan pendapatnya kepada guru. Lanjutkan saja pada dilema berikutnya supaya nir membuang ketika.
g. Kesimpulan output diskusi dicatat oleh penulis, kemudian dibagikan pada anggota kelompok buat dipelajaridirumah masing-masing.” (Nana Sudjana, 1989: 168-169).

2. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar adalah dominasi pengetahuan atau keterampilan yg dikembangkan sang suatu pelajaran yang lazimnya ditunjukkan menggunakan nilai tes atau nomor yg diberikan sang guru. (Depdikbud, 1993 : 700).

Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan murid sehabis mengikuti suatu mata pelajaran tertentu yg ditunjukkan menggunakan nilai tes berupa angka yg diberikan oleh guru, menjadi contoh nilai mid semester, nilai semester, nilai tugas, nilai ulangan, nilai raport serta sebagainya.

Prestasi dalam arti luas adalah kemampuan anak didik setelah mengalami belajar. Hal ini dapat diperoleh atau diketahui dari akhir kegiatan serta diperoleh atau diketahui dari akhir aktivitas dan diperoleh bukan karena kebetulan, tetapi prestasi diperoleh menggunakan penuh dengan kesadaran dan mengalami proses eksklusif.

Pada prinsipnya, pengungkapan output belajar mencakup 3 ranah, yaitu ranah cipta, rasa juga karsa (kognitif, afektif, psikomotorik). Walaupun pengungkapan tingkah laris semua ranah tadi, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini ditimbulkan perubahan hasil belajar itu ada yg bersifat intangible (tidak dapat diraba), tetapi yang bisa dilakukan sang guru merupakan hanya merogoh cuplikan perubahan tingkah laris yg dianggap krusial dan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi menjadi hasil belajar siswa.

Secara dunia, faktor yg mensugesti prestasi belajar murid, merupakan :
a. Faktor intern siswa
1) Fisiologis, misalnya kesehatan mata dan pendengaran.
2) Fsikologis, seperti intelegensi, perilaku, talenta, minat serta motivasi siswa

b. Faktor ekstern siswa
1). Lingkungan sosial, seperti: guru, sahabat-tema sekelas, tetangga, orang tua serta keadaan masyarakat.
2). Lingkungan non sosial, seperti: rumah, gedung sekolah, sarana dan prasarana, dan sebagainya.

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learn), yakni jenis upaya belajar anak didik yang mencakup taktik dan metode yg digunakan murid buat melakukan aktivitas pembelajaran materi-materi pembelajaran.

Pendekatan belajar terdapat 3 yaitu :
1) Pendekatan surface. Manusia belajar lantaran dorongan dari luar antara lain takut tidak lulus yang menyebabkan dia malu. Oleh karena itu, gaya belajarnya kalem, asal hafal serta nir mementingkan pemahaman yg gampang.
2) Pendekatan deep. Siswa ini dimotivasi menurut pada dirinya (intrinsik). Oleh karenanya, gaya belajarnya serius serta berusaha tahu materi secara mendalam dan memikirkan cara mengaplikasikannya. Bagi anak didik ini yang lebih krusial adalah memiliki pengetahuan yang cukup banyak dan berguna bagi kehidupannya dibanding lulus dengan nilai baik.
3) Pendekatan achieving. Pada umumnya dilandasi oleh motif ekstrinsik yang berciri khusus yg dianggap ego-enhanchment, yaitu ambisi eksklusif yg besar dalam menaikkan prestasi keakuan dirinya menggunakan cara meraih indeks prestasi stinggi-tingginya. Gaya belajarnya lebih berfokus, mempunyai keterampilan belajar (study skill) pada arti sangat cerdik serta efisien pada mengatur ketika, ruang kerja dan perangkat silabus. Baginya, berkompetisi menggunakan temannya pada meraih nilai tertinggi merupakan penting, sebagai akibatnya beliau sangat disiplin, rapi dan sistematis dan berencanauntuk terus maju ke depan (plans ahead).

3. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Ada beberapa pengertian Pendidikan Agama Islam menurut pakar pendidikan, yaitu :
a. Chabib Thoha (1999: 4), Pendidikan Agama Islam adalah sebutan yang diberikan dalam slaah satu pelajaran anak didik muslim pada menuntaskan pendidikannya dalam taraf eksklusif.
b. Ahmad D. Marimba (1986: 47), Pendidikan Islam merupakan bimbingan jasmani rohani dari hukum-aturan agama Islam menuju terbentuknya kepribadian primer menurut berukuran-ukuran Islam.
c. Zuhairini dkk. (1983 : 27), Pendidikan kepercayaan berarti usaha-bisnis secara sistematis serta pragmatis pada membantu murid supaya supaya mereka hidup sesuai denagn ajaran Islam.

Jadi, Pendidikan Agama Islam, merupakan usaha-bisnis secara sistematis dan pragmatis yang telah terbentuk mata pelajaran berisi bimbingan jasmani rohani yang menurut hukum-aturan Islam menuju pada terbentuknya kepribadian muslim sejati.

SUMBER-SUMBER ARTIKEL DI ATAS :

Abin Syamsuddin Makmun, (2001), Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdarkarya.
Ahmad D. Marimba, (1997), Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: PT. AL-MA’arif
Anas Sudjiono, (2000), Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Bobbi De Porter, Mike Hernacki (2003), Quantum Learning, Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Bandung : Kaifa. 
Bobbi De Porter dkk., (2001), Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, Bandung : Kaifa.
Chabib Thoha dan Abdul Muti, (1999), PBM-PAI pada Sekolah, , Yogyakarata: Pustaka Belajar.
Choiruddi Hadhiri Suprapto, (2003), Jalan Pintas Menjadi Bintang Pelajar, Panduan Untuk Pelajar Islami, Bandung: Mujahid Press.
Departemen Agama RI, (1996), Al-Qur’an Al-Karim serta Terjemahannya, Semarang: PT. Karya Toha Putra.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1993), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (tanpa tahun), Laporan Penilaian Hasil Belajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), tanpa penerbit.
Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, (1980), Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama / IAIN Pusat.
Gordon Dryen dan Jeannete Vos, (2001), The Learning Revolution (Terjemahan ration service) Bandung: Kaifa.
Muhaimin, (2002), Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Muhibbin Syah, (2004), Psikology Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Perasada.
Nana Sudjana, (1991), Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru.
Rohmad Qomari, (1999), Insania, ”Tehnik Penentuan Ukuran Sampel Dalam Penelitian” Edisi Mei-Juli, Purwokerto : P3M STAIN.
Sanafiah Faisal, (1982), Metode Penelitian Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional.
Slamento, (1995), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sugiyono, (2004), Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah, (2002), Rahasia Sukses Belajar, Jakarta : PT Rineka Cipta.
The Liang Gie, (1985). Cara Belajar Yang Efisien, Yogyakarta : Pusat Kemajuan Study.
Thursan Hakim, (2002), Belajar Secara Efektif: Panduan Menemukan Teknik Belajar, Memilih Jurusan, serta Menentukan Cita-cita, Jakarta: Puspa Swara.
Zuhairini dkk, (1983), Metodology Pendidikan Agama, Solo: Ramadhani.