CARA MENGGUNAKAN MULTI TESTER ANALOG YANG BENAR

Untuk anda yang mempunyai profesi atau hobbi di bidang listrik, pasti tidak akan lepas menurut indera ukur yg diklaim dengan Multitester.
Multi tester atau dianggap juga dengan multi meter merupakan alat yang digunakan buat melakukan pengukuran berbagai hal yang berkaitan dengan listrik.
Multi Tester
Dari namanya, yakni Multi Tester, berarti indera ini memiliki aneka macam fungsi pengukuran, antara lain:
Fungsi Multi tester
  • Untuk mengukur besar tegangan listrik AC (AC Volt meter)
  • Untuk mengukur akbar tegangan listrik DC (DC Volt meter)
  • Untuk mengukur akbar Arus listrik DC (DC Ampere meter)
  • Untuk mengukur nilai tahanan atau Resistan (Ohm meter)

Berdasarkan berdasarkan Tampilan hasil pengukuran dalam Multi tester, umumnya dibagi menjadi dua jenis, yakni:
  • Multi tester Analog
  • Multi tester Digital

Multi tester Analog merupakan Multi tester yg menampilkan hasil pengukuran dengan petunjuk jarum yang beranjak sesuai menggunakan output yg diukurnya.
Multi tester Digital adalah multi tester yang lebih terbaru, lantaran hasil pengukuran akan pribadi ditampilkan pada layar dalam bentuk digital atau angka-angka.
Tips Memilih Multitester yang anda butuhkan
Untuk dapat menggunakan Multitester digital tidaklah sulit jika dibandingkan menggunakan memakai Multitester analog.
Pengukuran menggunakan memakai Multitester Digital, cukup dengan mengarahkan selektor sinkron menggunakan jenis pengukuran yg diinginkan, kemudian kita bisa melakukan pengukuran.
Dan output pengukuran akan tampil pada bentuk nomor digital yg sesuai dengan nilai yang diukur.
Sebagai model.
Pada ketika kita ingin mengukur tegangan listrik di tempat tinggal , menggunakan menggunakan Multi tester Digital.
Langkah-langkah pengukurannya, merupakan:
  1. Putar selektor dalam posisi pengukuran Tegangan AC (ACV~)
  2. Lalu arahkan Test Probe merah serta Test Probe hitam ke sumber listrik. Untuk pengukuran tegangan listrik AC nir memerlukan Polaritas atau Posisi negatif serta positif nir perlu disesuaikan.
  3. Kemudian kita bisa melihat eksklusif hasil pengukuran dalam bentuk nomor digital pada layar multitester digital tadi.

Namun, berbeda halnya jika kita melakukan pengukuran menggunakan mengunakan Multitester Analog (jarum).
Multi tester Analog mempunyai berbagai pilihan posisi selektor, serta mempunyai beberapa skala pengukuran.
Baca pula: Cara mengukur Kapasitor dengan Multitester analog
Bagaimana cara memakai Multitester analog (jarum) buat mengukur listrik?

Multi tester Analog.

Cara menggunakan Multi tester Analog (Jarum)



A. Mengukur tegangan listrik AC menggunakan Multitester Analog.
  • Putar selektor pada posisi ACV~
  • Pilih skala pengukuran besar tegangan yg sinkron menggunakan akbar tegangan listrik yg akan diukur.
Bagaimana kita memahami besaran tegangan listrik yang akan diukur, sedangkan kita belum mengukurnya?
Jika kita belum mengetahui berapa akbar tegangan listrik yg akan diukur, kita bisa mengatur selektor dalam posisi skala pengukuran tegangan terbesar terlebih dahulu.
  • Arahkan kedua Test Probe dalam asal tegangan listrik yg akan diukur.
  • Lalu lihat nomor yang ditunjukkan jarum pengukuran.
  • Hasil pengukuran tegangan listrik merupakan nomor yg ditunjukkan jarum dikali menggunakan hasil bagi skala pengukuran menggunakan skala penunjukan aporisma di layar.

Sebagai contoh,
Jika kita ingin mengukur besar tegangan listrik di tempat tinggal , maka terlebih dahulu posisikan selektor dalam skala pengukuran ACV~, serta menggunakan skala pengukuran aporisma.
Jika pada multitester analog yg dipakai terdapat beberapa skala pengukuran tegangan listrik AC, yakni, 750, 250, 50, 10. Maka kita bisa memilih posisi ACV~ 750.
Posisi ACV~ 750 adalah, multi tester dapat mengukur tegangan maksimal 750 Volt AC.
Dan buat melihat hasil pengukuran pada multitester, skala penunjuk jarum dalam layar yg kita pakai adalah 0 – 250 (V.A).
Setelah itu, kita dapat melakukan pengukuran menggunakan mengarahkan ke 2 test probe ke sumber listrik yg akan diukur.
Jika jarum pengukuran beranjak serta memperlihatkan posisi nomor 70, berarti tegangan listrik yang kita ukur hasilnya merupakan 210 Volt.
Bagaimana bisa 210 Volt?
Karena skala pengukuran yang kita pilih merupakan ACV~ 750, sedangkan skala output penunjukan maksimal yang ada dalam layar adalah 250 VAC, maka hasil pengukuran harus dikali menggunakan (750/250 = 3),
Yaitu 70 x 3 = 210 VAC.
Atau bila output pengukuran terasa kurang akurat, kita bisa mengulangi pengukuran dengan mengganti posisi selektor pada posisi skala pengukuran VAC~ 250.
Lalu arahkan balik ke 2 test probe ke sumber listrik.
Jarum pengukuran akan beranjak serta menunjukkan nomor 210 dalam layar Multitester tadi.
Karena skala selektor yang kita pilih merupakan VAC~ 250, serta skala hasil penunjukan pada layar adalah 0–250 (V.A).
Maka output pengukuran dikali menggunakan skala pengukuran dibagi menggunakan skala penunjukkan.
210 x (250/250) = 210 VAC.
Kita dapat menggunakan skala pengukuran pada posisi VAC~ 250, jika memang tegangan yang akan diukur nilainya dibawah 250 VAC.
Oleh karena itu, disarankan untuk memilih selektor pengukuran dalam skala pengukuran terbesar saat melakukan pengukuran, kemudian jika dirasa hasil kurang seksama, bisa mengganti selektor dalam posisi skala yg lebih mini .
Rumus buat mengukur tegangan listrik memakai Multitester analog, adalah:
Angka yg ditunjukkan jarum ukur x (Skala pengukuran : skala penunjukan pada layar)
B. Mengukur nilai resistan menggunakan Multi tester Analog.
Bagaimana menggunakan multi tester analog buat mengukur nilai tahanan atau resistan (Ohm)?
Cara mengetahui output pengukuran Resistan (Ohm) berbeda dengan cara mengetahui hasil pengukuran tegangan listrik.
Untuk mengetahui output pengukuran nilai resistan dengan memakai multitetser analog, caranya lebih sederhana,Yaitu:
Angka yang ditunjukkan jarum x dengan skala pengukuran.
Angka penunjukkan jarum buat mengukur nilai tahanan, kita menggunakan skala penunjukan dalam layar yang ada lambang Ω (Ohm).
Skala penunjukan tahanan/resistan mempunyai skala tebalik, yaitu dari nilai terbesar (Tak terhingga) sampai nilai terendah merupakan Nol.
Sebagai model.
Jika kita ingin mengukur besar tahanan suatu resistor, maka terlebih dahulu putar dan arahkan posisi selektor pengukuran dalam skala pengukuran Ω (Ohm).
Terdapat beberapa pilihan skala yakni, x1, x10, x100, x 1k, x100k.
Untuk memudahkan pengukuran, pertama kita dapat mengatur posisi selektor pada skala terendah yaitu x1.
Jika jarum pengukuran bergerak hanya sedikit, serta belum dapat terbaca, maka kita bisa membarui selektor dalam skala yang lebih tinggi, yaitu dalam skala x10.
Jika dirasa output pengukuran belum pula seksama, selanjutnya kita dapat membarui dalam skala yg lebih tinggi, yaitu x100.
Jika jarum pengukuran memberitahuakn nomor 50 pada skala penunjukan pada layar, maka output pengukuran nilai tahanan hambatan tersebut merupakan 50 x 100 = 5000 Ohm atau 5k.
Jika kita menginginkan hasil yang lebih akurat lagi, kita bisa mencoba mengukurnya menggunakan mengganti posisi selektor dalam skala x1k, maka hasil penunjukkan jarum akan bergeser dalam angka lima.
Jika jarum penunjukkan tepat diangka 5, maka output pengukuran adalah lima x 1k = 5k Ohm.
Namun jika kita lihat jarum pengukuran berapa dalam posisi angka lima serta 6, maka output pengukuran yg lebih seksama adalah lima,5 x 1k = 5,5 k atau 5500 ohm.
C. Mengukur Arus listrik DC menggunakan Multi tester Analog
Bagaimana cara mengukur arus listrik DC dengan menggunakan Multi tester Analog?
Multi tester analog biasanya dapat digunakan untuk mengukur akbar arus listrik DC.
Cara menggunakan Multi tester analog buat mengukur arus listrik tidak sinkron menggunakan cara mengukur tegangan atau resistan.
Untuk mengukur nilai arus DC menggunakan multi tester analog, maka suatu rangkaian listrik harus diputus, dan disambungkan dengan ke 2 probe multi tester.
Multi tester tersebut sebagai penghubung rangkaian listrik yang terputus tadi.
Selain itu, buat listrik DC, memerlukan Polaritas. Maka kita wajib menyesuaikan posisi test probe merah buat kabel positif dan test probe hitam buat kabel negatif pada rangkaian listrik yang akan diukur.
(Skema mengukur Arus sanggup lihat gambar diatas)
Besaran arus listrik DC yang dapat diukur dengan menggunakan Multi tester analog umumnya hanya untuk arus listrik menggunakan nilai yang kecil.
Skala pengukuran arus listrik DC (DCA) yg biasanya masih ada dalam Multi tester analog, antara lain, 0,25A, 25mA, 2,5mA, 0,5mA.
Skala penunjukkan yg dipakai buat menentukan penunjukan jarum ukur merupakan skala 0-250.
Hasil pengukuran nilai Arus adalah Hasil penunjukkan jarum ukur dikali menggunakan hasil bagi Skala pengukuran menggunakan Skala penunjukan di layar.
Rumus buat mengukur Arus listrik menggunakan Multitester analog, merupakan:
Angka yg ditunjukkan jarum ukur x (Skala pengukuran : skala penunjukan pada layar)
Rumus ini sama dengan rumus mengukur tegangan listrik.
Sebagai model.
Jika kita ingin mengukur besar arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian listrik DC menggunakan memakai multi tester Analog, maka kita harus mengatur selektor ke posisi DCA.
Skala pengukuran arus DC yg kita pilih terlebih dahulu adalah skala tertinggi, yaitu 0,25A.
Lalu pakai kedua test probe sebagai penghubung rangkaian. Test Probe merah pada kabel positif, dan test probe hitam pada kabel negatif.
Lihat nomor yg ditunjukkan sang jarum ukur.
Jika jarum ukur memberitahuakn angka 200, maka hasil pengukuran arus listrik DC tersebut, merupakan :
200 x (0,25 : 250) = 0,2 Ampere.
Arus listrik DC aporisma yg dapat diukur dengan multi tester analog nisbi mini , serta ini hanya buat listrik DC, Jangan digunakan buat mengukur arus listrik AC.
Penting:
  • Sebelum mengukur Tegangan listrik AC, pastikan terlebih dahulu selektor dalam posisi ACV~, dan gunakan skala pengukuran yg lebih tinggi berdasarkan tegangan yg akan diukur.
  • Untuk mengukur tegangan listrik DC atau DCV, dibutuhkan polaritas, pastikan test probe merah untuk kabel positif, serta test probe hitam buat kabel negatif.
  • Untuk mengukur arus listrik, test probe dijadikan sebagai penghubung rangkaian listrik yang akan diukur.
  • Kesalahan mekanisme pengukuran akan mengakibatkan kerusakan pada alat ukur multi tester tadi.

Demikianlah sekilas penerangan tentang cara menggunakan multi tester analog buat banyak sekali jenis pengukuran listrik.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

CARA MENGUKUR KAPASITOR UNTUK MENGETAHUI KONDISINYA

Bagaimana cara mengukur kapasitor buat mengetahui apakah kapasitor tadi masih bagus atau sudah rusak?
Sebenarnya buat mengetahui apakah syarat sebuah kapasitor masih mengagumkan atau sudah rusak tidaklah sulit.
Kondisi sebuah Kapasitor bisa diketahui menggunakan menggunakan indera spesifik yg diklaim menggunakan Capasitance Meter, namun jika kita nir mempunyai indera ukur tersebut, dapat juga diukur menggunakan menggunakan alat ukur multi fungsi yang disebut menggunakan Multitester atau multimeter.
Cara memakai Multitester Analog (Lengkap)
Kapasitor poly kita temui pada kehidupan sehari-hari, serta umumnya terpasang pada berbagai alat-alat listrik yg kita pakai, misalnya pompa air listrik, Kipas angin, mesin cuci, AC serta sebagainya.
Apa fungsi Kapasitor?
Kapasitor merupakan suatu komponen elektronika yg dapat berfungsi sebagai penyimpan muatan listrik sesaat.
Seperti misalnya Kapasitor dalam motor pompa air, kapasitor tersebut berfungsi buat memberikan lonjakan tegangan listrik sesaat yang mengalir dalam gulungan bantu, sehingga terjadi perbedaan medan magnet antara gulungan utama dan gulungan bantu, sebagai akibatnya motor pompa tadi bisa berputar dengan sendirinya.
Baca pula: Cara Mengukur Dioda
Apakah anda pernah mengalami pompa air yang anda miliki waktu dinyalakan nir mau berputar, tetapi selesainya kita bantu putar dalam porosnya maka pompa air tersebut bisa berputar dengan normal, apa penyebabnya?
Jika anda pernah mengalami hal diatas, ini mengindikasikan bahwa kapasitor pada motor pompa air tersebut telah nir berfungsi (rusak).
Namun, buat memastikan apakah Kapasitor tersebut sahih-benar rusak atau masik rupawan, dapat diukur menggunakan memakai Multitester atau multi meter analog.
Tips menentukan Multitester yg bagus
Bagaimana cara mengukur kapasitor buat mengetahui kondisinya apakah masih indah atau telah rusak?

Cara mengukur Kapasitor

Pada kesempatan kali ini kita akan berbagi mengenai bagaimana cara mengukur kapasitor dengan menggunakan Multitester analog, meski sebenarnya pengukuran kapasitor juga bisa dilakukan menggunakan multitester digital, atau menggunakan kapasitansi meter, namun lantaran indera ukur multitester umumnya lebih gampang kita dapatkan dibanding indera ukur lainnya, serta paling poly digunakan untuk mengukur kapasitor.
Cara mengukur kapasitor dengan multitester analog
  1. Siapkan alat ukur multitester
  2. Atur posisi selektor pada posisi Ohm-meter (buat mengukur nilai tahanan)
  3. Pastikan kondisi Multitester yg anda pakai masih mengagumkan dan berfungsi dengan baik
  4. Siapkan kapasitor yang akan anda ukur, serta pastikan kapasitor tadi telah nir terhubung lagi menurut kabel-kabel.
  5. Hubungkan jarum pengukur dalam masing-masing terminal kapasitor
  6. Lihat output pengukuran dalam jarum penunjuk multitester

Membaca Hasil pengukuran
  • Jika jarum penunjuk multitester beranjak menurut kiri ke kanan serta beberapa waktu lalu jarum penunjuk pulang lagi ke posisi semula, ini menandakan bahwa kapasitor tersebut masih rupawan.
  • Jika jarum penunjuk multitester beranjak menurut kiri ke kanan namun nir pulang ke posisi semula, ini menandakan bahwa kapasitor tersebut sudah nir rupawan (rusak).
  • Jika jarum penunjuk multitester tidak berkecimpung sama sekali, coba pindahkan posisi jarum pengukur dari positif ke negatif atau sebaliknya.
  • Jika posisi sudah dibalik namun jarum pengukur permanen jua nir bergerak, ini mengindikasikan bahwa kapasitor memang sudah rusak
  • Namun apabila sesudah posisi jarum pengukur dibalik serta jarum penunjuk multitester beranjak menurut kiri ke kanan serta beberapa ketika lalu jarum penunjuk balik lagi ke posisi semula ini mengindikasikan bahwa kapasitor tadi masih rupawan.

Setelah kita mengetahui bagaimana cara mengukur kapasitor untuk mengetahui kondisinya apakah masih bagus atau sudah rusak, diharapkan kita bisa memperbaiki sendiri apabila alat-alat listrik pada rumah kita ada yg rusak.
Jika alat-alat listrik yang anda gunakan pada tempat tinggal , seperti Kipas angin, Pompa air listrik, nir bisa berputar meski telah dinyalakan, dan bila dibantu putar sesaat, bisa berputar secara normal pulang ini berarti terdapat masalah dalam kapasitornya, dengan mengganti kapasitor menggunakan yang mengagumkan maka indera listrik kipas angin atau pompa air tadi akan berfungsi normal pulang.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

CARA MENGUKUR KAPASITOR UNTUK MENGETAHUI KONDISINYA

Bagaimana cara mengukur kapasitor buat mengetahui apakah kapasitor tadi masih mengagumkan atau sudah rusak?
Sebenarnya buat mengetahui apakah kondisi sebuah kapasitor masih mengagumkan atau telah rusak tidaklah sulit.
Kondisi sebuah Kapasitor dapat diketahui menggunakan menggunakan indera khusus yg diklaim menggunakan Capasitance Meter, namun bila kita nir memiliki alat ukur tersebut, bisa jua diukur menggunakan menggunakan indera ukur multi fungsi yg diklaim dengan Multitester atau multimeter.
Cara memakai Multitester Analog (Lengkap)
Kapasitor poly kita temui dalam kehidupan sehari-hari, serta umumnya terpasang pada berbagai peralatan listrik yg kita gunakan, seperti pompa air listrik, Kipas angin, mesin cuci, AC serta sebagainya.
Apa fungsi Kapasitor?
Kapasitor adalah suatu komponen elektro yang dapat berfungsi menjadi penyimpan muatan listrik sesaat.
Seperti misalnya Kapasitor pada motor pompa air, kapasitor tadi berfungsi buat menaruh lonjakan tegangan listrik sesaat yang mengalir dalam gulungan bantu, sehingga terjadi perbedaan medan magnet antara gulungan primer dan gulungan bantu, sehingga motor pompa tadi bisa berputar menggunakan sendirinya.
Baca pula: Cara Mengukur Dioda
Apakah anda pernah mengalami pompa air yang anda miliki waktu dinyalakan tidak mau berputar, namun setelah kita bantu putar dalam porosnya maka pompa air tersebut bisa berputar menggunakan normal, apa penyebabnya?
Jika anda pernah mengalami hal diatas, ini menandakan bahwa kapasitor dalam motor pompa air tersebut telah nir berfungsi (rusak).
Namun, untuk memastikan apakah Kapasitor tersebut benar-benar rusak atau masik mengagumkan, dapat diukur menggunakan menggunakan Multitester atau multi meter analog.
Tips memilih Multitester yg bagus
Bagaimana cara mengukur kapasitor buat mengetahui kondisinya apakah masih rupawan atau telah rusak?

Cara mengukur Kapasitor

Pada kesempatan kali ini kita akan menyebarkan tentang bagaimana cara mengukur kapasitor menggunakan memakai Multitester analog, meski sebenarnya pengukuran kapasitor pula dapat dilakukan menggunakan multitester digital, atau menggunakan kapasitansi meter, tetapi karena alat ukur multitester umumnya lebih mudah kita dapatkan dibanding alat ukur lainnya, dan paling poly digunakan buat mengukur kapasitor.
Cara mengukur kapasitor menggunakan multitester analog
  1. Siapkan alat ukur multitester
  2. Atur posisi selektor pada posisi Ohm-meter (untuk mengukur nilai tahanan)
  3. Pastikan syarat Multitester yang anda pakai masih mengagumkan serta berfungsi dengan baik
  4. Siapkan kapasitor yg akan anda ukur, serta pastikan kapasitor tadi telah nir terhubung lagi dari kabel-kabel.
  5. Hubungkan jarum pengukur pada masing-masing terminal kapasitor
  6. Lihat hasil pengukuran dalam jarum penunjuk multitester

Membaca Hasil pengukuran
  • Jika jarum penunjuk multitester beranjak berdasarkan kiri ke kanan serta beberapa saat lalu jarum penunjuk balik lagi ke posisi semula, ini menandakan bahwa kapasitor tersebut masih bagus.
  • Jika jarum penunjuk multitester berkecimpung dari kiri ke kanan namun tidak balik ke posisi semula, ini mengindikasikan bahwa kapasitor tersebut telah tidak mengagumkan (rusak).
  • Jika jarum penunjuk multitester tidak beranjak sama sekali, coba pindahkan posisi jarum pengukur berdasarkan positif ke negatif atau kebalikannya.
  • Jika posisi sudah dibalik namun jarum pengukur permanen juga tidak beranjak, ini mengindikasikan bahwa kapasitor memang sudah rusak
  • Namun apabila setelah posisi jarum pengukur dibalik dan jarum penunjuk multitester berkiprah berdasarkan kiri ke kanan serta beberapa waktu kemudian jarum penunjuk balik lagi ke posisi semula ini menandakan bahwa kapasitor tadi masih rupawan.

Setelah kita mengetahui bagaimana cara mengukur kapasitor buat mengetahui kondisinya apakah masih rupawan atau telah rusak, diharapkan kita bisa memperbaiki sendiri jika peralatan listrik pada rumah kita terdapat yg rusak.
Jika alat-alat listrik yang anda pakai di rumah, misalnya Kipas angin, Pompa air listrik, tidak dapat berputar meski sudah dinyalakan, serta bila dibantu putar sesaat, bisa berputar secara normal kembali ini berarti terdapat kasus dalam kapasitornya, menggunakan mengganti kapasitor dengan yang bagus maka alat listrik kipas angin atau pompa air tersebut akan berfungsi normal kembali.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

CARA PALING AMAN MENGGUNAKAN MULTITESTER

CARA FLEXI - Sebagai seseorang pemula pada global elektronika , niscaya hal yang pertama pada pahami merupakan pengukuran tegangan, hambatan,arus, Yang mana ketiganya menggunakan multitester yang di jadikan satu indera yang sering kita sebut AVO METER (ampere,volt,ohm).

Multimeter memiliki dua jenis, yaitu Multimeter digital serta Multimeter analag. Dimana keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Multitester /Multimeter digital (DLM, DVOM) menerangkan nilai dengan angka sedangkan Multimeter analog membuktikan nilai menggunakan jarum penunjuk.

Mengenai keunggulan berdasarkan masing-masing multitester digital mungkin lebih baik menurut segi keakuratan menandakan nilai menurut satu pengukuran. Tetapi dibeberapa kasus kadang tester analog lebih unggul menurut pada digital.

Karena dijadikan pada satu unit maka pada mengaplikasikan nir boleh dari. Harus memperhatikan rapikan cara penggunaan multitester yg benar agar nir terjadi hal yang nir diinginkan, contohnya AVO meter cepat rusak.

Yang lebih berbaya lagi adalah bagi kita sendiri jika galat mengaplikasikan dalam pengukuran tegangan . Terkadang sayapun yang seringkali menggunakan multitester, salah mode karena saat servis pikiran kurang fokus.

#1.cara menggunakan multitester analog

Sebelum memulai pengukuran, perhatikan adjuter mode yaitu:

-DCV berfungsi mengukur arus DC atau pada rangkaian merupakan hasil power Suplai yang sudah melalui dioda dan elco.

Artikel terkait: memahami catudaya regulator tv

-ACV berfungsi mengukur tegangan bolak pulang seperti jala-jala listrik pln. Apabila dalam rangkaian ,arus belum difilter oleh elco dan dioda.

-OHM meter berfungsi sebagai pengukur hambatan (ohm) jika di dalam rangkaian buat mengukur resistor, atau sambungan apakah nyambung atau tidak.

- DC MA  berfungsi mengukur arus DC pada sekala ampere.

Perlu anda ketahui bahwa Nilai yang ada di menu saklar mode mengambarkan batas ukur maksimal , sang karenanya wajib pada perhatikan secara seksama pada hal menentukan batas ukur tegangan.

#Mengukur tegangan AC Volt

Kesalahan yang paling fatal merupakan ketika kita mengukur tegangan tetapi saklar masih dalam mode OHM meter. Maka memperhatikan arah saklar sangat penting sebelum tester anda rusak.

pastikan anda teliti pada memindahkan saklar mode , jika mengukur AC maka saklar penunjuk harus menunjuk ke AC. Dan pula perhatikan voltase Yang akan diukur,misalnya anda ingin mengukur pada atas 220 V AC Maka arahkan saklar pertanda 1000V AC. Jika anda ingin mengukur tegangan lebih menurut 220 V  apabila memakai mode maksimal 220 kemungkinan tester anda akan rusak.

Untuk mendapatkan nilai yang seksama lebih baik jika anda mengukur tegangan dibawah batas maksimal mendekati. Misalnya anda ingin mengukur tegangan 100 VAC maka mode yang digunakan batas maksimal 220 VAc.

#Mengukur Arus DC

Atur saklar ke mode DC volt. Pahami berapa kira-kira voltase yg akan diukur buat memilih batas ukur pada mode aporisma. Kemudian perhatikan probe berwarna buat ditempelkan ke dalam rangkaian. Probe hitam merupakan (-) /ground dan Probe merah menunjukan (+)/ plus. Apabila pada pengaplikasikanya terbalik maka dapat mengakibatkan tester rusak lantaran arah jarum kearah kiri. Berbeda dengan pengukuran arus AC yg boleh di bolak-pulang nir ada dampak.

# mengukur hambatan (Ohm)

Dalam mode ohm bisanya tidak hanya mengukur hambatan. Terkadang digunakan untuk memilih nyambung tidaknya sebuah jalur. 

Untuk mengukur pelawan wajib mencabut dulu dari rangkaian (offer board). Karena pelawan adalah komponen tidak berpolaritas maka Probe merah dan hitam bisa pada bolak kembali nir kasus.

Dan jua menggunakan batas maksimum agar nilai yg diperoleh lebih seksama. Oleh karenanya anda harus tahu kode warna pada resistor terlebih dahulu buat menentukan saklar batas ukur. Misalnya anda ingin mengukur sebuah hambatan maka yang wajib diperhatikan adalah kode warnanya menandakan berapa lalu baru memilih batas ukur maksimum yg mendekati nilai yang ditunjukkan oleh kode warna penahan.

Selain dipakai mengukur penahan terkadang pula digunakan buat menentukan kesehatan sebuah elco serta capacity meski tidak akurat. Hanya menjadi cara lain jga kita tidak mempunyai alat tes capacity. Hal paling mudah merupakan memilih sebuah capacity yg short. Misalnya sebuah capacity jiah di ukur memakai ohm meter analog jarum tidak akan berkiprah tetapi jika capacity diukur jarum bergerak maka , capasitor tadi short.

Berbeda jika buat mengukur elco dengan memakai ohm meter, apabila jarum tidak beranjak penuh maka elco tadi dikatakan telah mangkat . Atau bahkan tidak berkecimpung sama sekali itu adalah elco yg meninggal.

Dalam hal mengukur kapasitas elco dan capasitor menggunakan ohm meter hanyalah sebuah spekulasi. Untuk lebih tepatnya menggunakan indera ukur capasitor yang seringkali dikenal dengan kapasitas meter.

#2. Cara menggunakan multimeter digital

Sebenarnya cara menggunakan multimeter digital tidak jauh beda dengan multimeter analog. Yang membedakan hanyalah penunjukan nilai yangmana apabila analog memakai jarum menjadi penunjuk nilai, sedangkan multitester digital mengambarkan menggunakan display angka. Sehingga jika pada bandingkan akan lebih mudah memahami nilai dari sebuah pengukuran multimeter digital akan lebih baik pada pertanda nomor yg akurat dibanding multimeter analog.

Dalam pengaplikasikanya yg paling krusial dipahami supaya aman serta pengukuran akurat adalah memahami batas ukur maksimal menurut sebuah pengukuran memakai tster digital.

Pada akhirnya memakai tester paling aman merupakan ketelitian dalam memindahkan saklar mode yg paling perlu pada ingat.

Nah relatif sekian dulu topik cara paling kondusif memakai multitester /Multimeter dengan bahasa yang sederhana mudah mudahan anda bisa memahami apa yg saya tuliskan. Thx. Semoga berguna ya!

Tester digital
Multi analog

CARA MUDAH MENGUKUR DIODA UNTUK MENGETAHUI KONDISINYA

Cara Mengukur Dioda buat mengetahui kondisinya, apakah masih indah atau telah rusak
Dioda adalah keliru satu komponen Elektronik yg paling tak jarang digunakan dalam banyak sekali indera elektronika, serta seiring penggunaannya tentunya Dioda jua bisa mengalami kerusakan.
Dioda yang telah rusak memang terkadang bisa dilihat langsung menurut fisiknya, seperti terlihat gosong, Retak, Pecak, putus serta sebagainya, tetapi tak sporadis kerusakan Dioda tidak terlihat secara fisik (Visual), maka perlu dilakukan pengukuran buat mengetahui syarat sebuah Dioda, apakah masih rupawan atau sudah rusak.
Bagaimana cara mengetahui kondisi sebuah Dioda, apakah masih mengagumkan atau telah rusak serta tidak bisa digunakan lagi?
Baca pula: Cara mengukur Kapasitor
Selain Dioda terdapat berbagai jenis Komponen Elektronika yang jua acapkali kita temukan dalam berbagai rangkaian elektronik, Komponen Elektronik tersebut misalnya Resistor, ELCO, Kapasitor, Transistor, dan sebagainya.
Baca pula: Mengenal 6 Jenis Komponen dasar Elektronika
Selain itu, Dioda juga memiliki banyak sekali jenis, diantaranya:
  • Dioda biasa (Penyearah)
  • Dioda Zener
  • Dioda Bridge
  • LED (Light Emitting Diode)
  • Dioda Tunnel
  • Dioda Varactor
  • dan jenis Dioda lainnya

Diantara aneka macam Jenis Dioda diatas, Dioda penyearah adalah yg paling poly dipakai, dan seperti namanya Dioda ini dipakai buat mengganti Listrik AC (Bolak-Balik), menjadi listrik searah (DC) atau Menyearahkan.
Dioda penyearah poly kita jumpai pada berbagai rangkaian Elektronika, seperti Adaptor AC-DC, Power Supply, Charger, dan lainnya, selain itu Dioda penyearah pula dipakai dalam setiap Pembangkit Listrik atau Generator set (Genset).
Seperti yg kita jelaskan sebelumnya, bahwa seiring dengan penggunaannya, Dioda tentunya dapat mengalami kerusakan, dan kita dapat mengetahui kondisi sebuah Dioda menggunakan cara mengukurnya dengan menggunakan alat ukur Ohm-meter, Multimeter, Multitester Analog maupun Digital.
Baca pula: Cara menggunakan Multitester Analog
Berikut ini, Cara mengukur Dioda menggunakan menggunakan Multitester, buat mengetahui syarat dioda apakah masih mengagumkan atau telah rusak.

Cara mengukur Dioda


Persiapkan Alat ukur Multitester
Persiapkan indera ukur yg bisa mengukur nilai tahanan (Ohm meter), seperti contohnya Multitester Analog, serta pengukuran ini akan lebih gampang dilakukan menggunakan memakai Multitester analog.
Putar selektor yang ada dalam Multitester dalam posisi pengukuran Ohm (Ω), dengan skala pengukuran 1kΩ atau 100Ω.
Baca pula: Tips memilih Mutitester yang bagus
Pastikan indera ukur pada syarat indah, dengan mencobanya terlebih dahulu, menggunakan cara menghubungkan kedua ujung pengukur (Probe) Merah dan Hitam.
Multi tester yg bagus adalah:
  • Saat kedua ujung probe belum terhubung, maka jarum pengukuran berada sempurna disebelah kiri, skala pengukuran ohm tak terhingga.
  • Kemudian saat Kedua ujung Probe dihubungkan, maka jarum akan berkecimpung ke sebelah kanan, tepat pada posisi 0 Ohm.
  • Jika terlihat nir sinkron, maka lakukan pengaturan (Kalibrasi) menggunakan memutar settingan Zero Position Adjuster, dan settingan Zero Ohm Adjuster.

Persiapkan Dioda yg akan diukur
Untuk melakukan pengukuran Dioda dengan sahih, maka pastikan kedua kaki Dioda dilepas terlebih dahulu dari tempatnya sebelum dilakukan pengukuran.
KNAP: Katoda Negatif, Anoda Positif
Dioda mempunyai dua Terminal atau Kaki, yaitu Kaki Anoda (Positif) serta Kaki Katoda (Negatif).
Kaki atau Terminal Katoda umumnya diberi indikasi garis (Gelang), sedangkan Kaki atau Terminal Anoda nir diberi indikasi (Polos).
Pengukuran Dioda menggunakan Multitester
  • Persiapkan Alat ukur Multitester yg sudah dikalibrasi.
  • Persiapkan Dioda yang sudah dilepas menurut tempatnya.
  • Putar selektor yg Multitester pada posisi pengukuran Ohm (Ω), dengan skala pengukuran 1kΩ atau 100Ω.
  • Hubungkan Jarum ukur (Probe) berwarna Merah dalam kaki dioda bertanda garis (Gelang) atau kaki Katoda.
  • Hubungkan Jarum ukur (Probe) berwarna Hitam dalam kaki dioda yg lainnya, atau kaki Anoda.
Lihat Hasil pengukuran dalam Multitester:
  • Jika Jarum pengukuran dalam Multitester Tidak bergerak atau permanen pada posisi sebelah kiri, berarti Dioda telah Rusak.
  • Jika jarum pengukuran dalam Multitester berdasarkan posisi sebelah kiri Bergerak ke arah kanan, perlu dilakukan pengukuran selanjutnya dengan posisi terminal dibalik.

Pengukuran dengan terminal DIODA dibalik
  • Hubungkan Jarum ukur (Probe) berwarna Hitam dalam kaki dioda bertanda garis (Gelang) atau kaki Katoda.
  • Hubungkan Jarum ukur (Probe) berwarna Merah dalam kaki dioda yg lainnya, atau kaki Anoda.
Lihat Hasil pengukuran dalam Multitester:
  • Jika Jarum pengukuran dalam Multitester menurut posisi sebelah kiri Bergerak ke arah kanan, berarti Dioda sudah rusak atau jebol.
  • Jika Jarum pengukuran dalam Multitester Tidak bergerak atau permanen dalam posisi sebelah kiri, berarti Dioda masih cantik.

Semoga berguna!
CARA FLEXI

CARA MUDAH MENGUKUR DIODA UNTUK MENGETAHUI KONDISINYA

Cara Mengukur Dioda buat mengetahui kondisinya, apakah masih rupawan atau sudah rusak
Dioda adalah keliru satu komponen Elektronik yang paling acapkali dipakai dalam berbagai alat elektronika, dan seiring penggunaannya tentunya Dioda jua dapat mengalami kerusakan.
Dioda yang sudah rusak memang terkadang dapat dipandang eksklusif dari fisiknya, misalnya terlihat gosong, Retak, Pecak, putus serta sebagainya, namun tak sporadis kerusakan Dioda tidak terlihat secara fisik (Visual), maka perlu dilakukan pengukuran buat mengetahui kondisi sebuah Dioda, apakah masih mengagumkan atau telah rusak.
Bagaimana cara mengetahui kondisi sebuah Dioda, apakah masih cantik atau telah rusak dan tidak sanggup dipakai lagi?
Baca jua: Cara mengukur Kapasitor
Selain Dioda masih ada banyak sekali jenis Komponen Elektronika yg juga tak jarang kita temukan pada berbagai rangkaian elektro, Komponen Elektronik tadi misalnya Resistor, ELCO, Kapasitor, Transistor, dan sebagainya.
Baca jua: Mengenal 6 Jenis Komponen dasar Elektronika
Selain itu, Dioda juga mempunyai aneka macam jenis, antara lain:
  • Dioda biasa (Penyearah)
  • Dioda Zener
  • Dioda Bridge
  • LED (Light Emitting Diode)
  • Dioda Tunnel
  • Dioda Varactor
  • dan jenis Dioda lainnya

Diantara aneka macam Jenis Dioda diatas, Dioda penyearah adalah yg paling poly dipakai, serta misalnya namanya Dioda ini dipakai buat mengganti Listrik AC (Bolak-Balik), sebagai listrik searah (DC) atau Menyearahkan.
Dioda penyearah poly kita jumpai dalam banyak sekali rangkaian Elektronika, seperti Adaptor AC-DC, Power Supply, Charger, dan lainnya, selain itu Dioda penyearah pula digunakan dalam setiap Pembangkit Listrik atau Generator set (Genset).
Seperti yang kita jelaskan sebelumnya, bahwa seiring menggunakan penggunaannya, Dioda tentunya dapat mengalami kerusakan, dan kita bisa mengetahui syarat sebuah Dioda dengan cara mengukurnya menggunakan menggunakan indera ukur Ohm-meter, Multimeter, Multitester Analog juga Digital.
Baca jua: Cara menggunakan Multitester Analog
Berikut ini, Cara mengukur Dioda dengan memakai Multitester, untuk mengetahui kondisi dioda apakah masih mengagumkan atau telah rusak.

Cara mengukur Dioda


Persiapkan Alat ukur Multitester
Persiapkan indera ukur yg bisa mengukur nilai tahanan (Ohm meter), seperti misalnya Multitester Analog, dan pengukuran ini akan lebih mudah dilakukan dengan menggunakan Multitester analog.
Putar selektor yang ada dalam Multitester dalam posisi pengukuran Ohm (Ω), dengan skala pengukuran 1kΩ atau 100Ω.
Baca jua: Tips memilih Mutitester yang bagus
Pastikan indera ukur dalam kondisi mengagumkan, dengan mencobanya terlebih dahulu, menggunakan cara menghubungkan kedua ujung pengukur (Probe) Merah serta Hitam.
Multi tester yang rupawan adalah:
  • Saat kedua ujung probe belum terhubung, maka jarum pengukuran berada tepat disebelah kiri, skala pengukuran ohm tidak terhingga.
  • Kemudian waktu Kedua ujung Probe dihubungkan, maka jarum akan berkecimpung ke sebelah kanan, tepat pada posisi 0 Ohm.
  • Jika terlihat nir sesuai, maka lakukan pengaturan (Kalibrasi) dengan memutar settingan Zero Position Adjuster, serta settingan Zero Ohm Adjuster.

Persiapkan Dioda yang akan diukur
Untuk melakukan pengukuran Dioda dengan sahih, maka pastikan ke 2 kaki Dioda dilepas terlebih dahulu menurut tempatnya sebelum dilakukan pengukuran.
KNAP: Katoda Negatif, Anoda Positif
Dioda mempunyai dua Terminal atau Kaki, yaitu Kaki Anoda (Positif) dan Kaki Katoda (Negatif).
Kaki atau Terminal Katoda umumnya diberi tanda garis (Gelang), sedangkan Kaki atau Terminal Anoda tidak diberi indikasi (Polos).
Pengukuran Dioda menggunakan Multitester
  • Persiapkan Alat ukur Multitester yg sudah dikalibrasi.
  • Persiapkan Dioda yang sudah dilepas menurut tempatnya.
  • Putar selektor yang Multitester pada posisi pengukuran Ohm (Ω), menggunakan skala pengukuran 1kΩ atau 100Ω.
  • Hubungkan Jarum ukur (Probe) berwarna Merah pada kaki dioda bertanda garis (Gelang) atau kaki Katoda.
  • Hubungkan Jarum ukur (Probe) berwarna Hitam dalam kaki dioda yg lainnya, atau kaki Anoda.
Lihat Hasil pengukuran pada Multitester:
  • Jika Jarum pengukuran dalam Multitester Tidak bergerak atau permanen pada posisi sebelah kiri, berarti Dioda telah Rusak.
  • Jika jarum pengukuran dalam Multitester menurut posisi sebelah kiri Bergerak ke arah kanan, perlu dilakukan pengukuran selanjutnya menggunakan posisi terminal dibalik.

Pengukuran menggunakan terminal DIODA dibalik
  • Hubungkan Jarum ukur (Probe) berwarna Hitam pada kaki dioda bertanda garis (Gelang) atau kaki Katoda.
  • Hubungkan Jarum ukur (Probe) berwarna Merah dalam kaki dioda yg lainnya, atau kaki Anoda.
Lihat Hasil pengukuran pada Multitester:
  • Jika Jarum pengukuran dalam Multitester dari posisi sebelah kiri Bergerak ke arah kanan, berarti Dioda telah rusak atau jebol.
  • Jika Jarum pengukuran dalam Multitester Tidak bergerak atau permanen dalam posisi sebelah kiri, berarti Dioda masih bagus.

Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

CARA MENGGUNAKAN MULTITESTER MODEL ANALOG

Hallo sobat, masih suka belajar bukan...?, karena sekarang aku akan sedikit menjelaskan tentang bagaimana cara memakai Avo Meter dengan benar.

Pada dasarnya suatu indera sangatlah pada butuhkan pada pengerjaan elektro serta keliru satunya adalah Avo Meter atau multitester, disamping memudahkan pada pengerjaan juga dapat di pastikan lebih akurat.

banyak sekali ragam bentuk menurut Avo Meter ini, namun dalam dasarnya Avo Meter  sendiri di bagi menjadi 2 bagian yaitu Analog serta Digital. Tapi sobat, pada pembelajaran kali ini kita akan membahas mengenai cara membaca Avo Meter Analog.


Berikut adalah salah satu gambar Multitester Analog :
Di dalam Avo Meter sendiri pada bagi menjadi beberapa fungsi yaitu :

1. Ohm Meter yg berfungsi sebagai pengukur hambatan resistor. Adapun fungsi lain berdasarkan ohm meter merupakan sebagai mengetahui syarat kelayakan suatu komponen.
2. Ampere Meter yang berfungsi sebagai pengukur arus tetapi pada skala yg relatif kecil.
3. DC Volt yang berfungsi sebagai pengukur tegangan DC dari sebuah sirkuit elektro.
4. AC Volt yang berfungsi buat mengetahui tegangan AC dalam sebuah sirkuit elektronika. 

Cara membaca Ohm Meter :
Pertama kita pindah range dalam fungsi ohm meter kemudian tempelkan ke 2 ujungtaspin Avo ke tiap ujung komponen yang di inginkan, menggunakan catatan ke 2 ujung kabel dalam avo tidak bloeh sambung lantaran hal ini bisa mengakibatkan tidak terdeteksinya komponen itu sendiri.
Untuk fungsi AC Volt, DC Volt dan Ampere Meter cara membacanya hampir sama, perbedaanya terdapat dalam apa yang akan kita ukur yaitu tegangan arus listrik.

Dari cara pembacaan pada atas masih banyak fungsi Avo Meter yang lain, tentunya Avo Meter yg berbeda tipe serta model.  

Sekian dulu trik dan tips menurut aku mengenai Cara Menggunakan Multitester Model Analog, semoga berguna buat kalian seluruh.

Selamat mencoba.

MENGHITUNG TOTAL HAMBATAN RESISTOR SECARA SERI PARALEL DAN CAMPURAN SERI PARALEL

Bagaimana cara Menghitung Total Nilai Hambatan (Rt) beberapa Resistor yg dihubungkan secara Seri, Paralel serta Campuran pada satu Rangkaian?
Nilai Resistan (kendala) dalam sebuah Resistor bisa diukur menggunakan Menggunakan indera ukur Ohm-meter, atau dengan memakai Multitester analog.
Baca pula: Cara Menggunakan Multitester Analog
Untuk Resistor yang dilengkapi kode rona dapat diketahui berapa nilai hambatannya (Ohm), menggunakan membaca kode warna yg tertera pada penahan tadi.
Baca pula: Kode warna Resistor dan cara menghitungnya
Selain itu, Resistor yang terhubung baik secara Seri, Paralel juga Campuran pula dapat dihitung, kemudian bagaimana cara menghitung Total Hambatan (Ohm), jika beberapa resistor dihubungkan satu menggunakan yg lainnya, baik secara seri, paralel atau seri paralel (Campuran)?
Total Hambatan beberapa Resistor yang yang dihubungkan dengan rangkaian Seri, akan tidak sinkron nilainya dengan Rangkaian Paralel, begitu pula dengan Nilai Hambatan dalam rangkaian Seri Paralel (Campuran).
Rangkaian Seri adalah Susunan beberapa komponen yg dihubungkan satu menggunakan lainnya secara berurutan, sehingga genre listrik akan melewati salah satu komponen terlebih dahulu sebelum dialirkan dalam komponen selanjutnya.
Rangkaian Paralel merupakan Susunan beberapa komponen yg dihubungkan satu dengan lainnya secara sejajar, sehingga semua komponen akan menerima aliran listrik yang sama.
Begitu jua dengan Resistor, Total Nilai Hambatan beberapa Resistor yang dihubungkan secara Seri akan lebih akbar, dibanding jika beberapa Resistor yg sama dihubungkan secara Paralel, Benarkah demikian?
Untuk lebih memahami bagaimana cara menghitung total hambatan beberapa Resistor yg dihubungkan secara Rangkaian Seri, Paralel dan Seri Paralel (Campuran), berikut ini Rumus serta model perhitungannya.

Menghitung Total Hambatan Rangkaian Seri, Paralel serta Campuran


Menghitung Total Hambatan (Rt) Rangkaian Seri

Contoh Perhitungan:
Sebanyak 4 buah Resistor dihubungkan secara Seri, dan masing-masing Resistor memiliki nilai kendala yang bhineka, yaitu:
  • R1 = 4 Ohm
  • R2 = 16 Ohm
  • R3 = 32 Ohm
  • R4 = 64 Ohm

Pertanyaannya: Berapa Ohm Total Hambatan (Rt) menurut beberapa pelawan yg terhubung secara seri tadi?
Rumus Total Hambatan (Rt) Rangkaian Seri:
Rt = R1 + R2 + R3 +..............dst
Rt = R1 + R2 + R3 + R4
Rt = 4 ohm + 16 ohm + 32 ohm + 64 ohm
Rt = 116 ohm
Jadi Nilai Hambatan berdasarkan 4 buah Resistor yang terhubung secara seri diatas, adalah 116 Ohm, bila kita ingin menggantikan keempat Resistor tersebut dengan hanya 1 buah Resistor bisa menggunakan 1 buah Resistor 116 Ohm, lantaran nilainya sama (Ekuivalen).
Lalu, berapa Total hambatan keempat Resistor tadi apabila dihubungkan secara Paralel dalam satu rangkaian?
Menghitung Total Hambatan (Rt) Rangkaian Paralel

Contoh perhitungan:
Sebanyak 4 buah Resistor dihubungkan secara Paralel dalam satu rangkaian, dan masing-masing Resistor memiliki nilai kendala yang bhineka, yaitu:
  • R1 = 4 Ohm
  • R2 = 16 Ohm
  • R3 = 32 Ohm
  • R4 = 64 Ohm

Pertanyaannya: Berapa Ohm Total Hambatan (Rt) dari beberapa resistor yang terhubung secara Paralel tersebut?
Rumus Total Hambatan (Rt) Rangkaian Paralel:

Jadi Nilai Hambatan menurut 4 butir Resistor yg terhubung secara Paralel diatas, adalah 2,782 Ohm, apabila kita ingin menggantikan keempat Resistor tersebut menggunakan hanya 1 butir Resistor bisa memakai Resistor 2,782 Ohm, lantaran nilainya sama (Ekuivalen).
Lalu, berapa Total hambatan keempat Resistor tadi apabila 2 buah Resistor dihubungkan secara paralel serta dua butir Resistor lainnya dihubungkan secara seri dalam satu rangkaian?
Menghitung Total Hambatan (Rt) Rangkaian Campuran (Seri Paralel)

Contoh perhitungan:
Terdapat 4 Buah Resistor yg dihubungkan secara Campuran (Seri Paralel), 2 buah Resistor yakni R1p serta R2p dihubungkan secara Paralel dan dua butir resistor lainnya yakni R1s serta R2s dihubungkan secara Seri dalam satu rangkaian, dan masing-masing Resistor memiliki nilai kendala yang bhineka, yaitu:
  • R1p = 4 Ohm
  • R2p = 16 Ohm
  • R1s = 32 Ohm
  • R2s = 64 Ohm

Pertanyaannya: Berapa Ohm Total Hambatan (Rt) dari beberapa hambatan yg terhubung secara Campuran (Seri Paralel) tersebut?
Rumus Total Hambatan (Rt) Rangkaian Campuran (Seri Paralel):

Jadi Nilai Hambatan menurut 4 butir Resistor yg terhubung secara Seri dan Paralel, (2 butir Resistor yakni R1p serta R2p dihubungkan secara Paralel dan dua butir resistor lainnya yakni R1s serta R2s dihubungkan secara Seri) pada satu rangkaian diatas, adalah 99,2 Ohm, apabila kita ingin menggantikan keempat Resistor tersebut menggunakan hanya 1 butir Resistor bisa memakai Resistor 99,2 Ohm, lantaran nilainya sama (Ekuivalen).
  • R1p (Resistor yg terhubung Paralel)
  • R1s (Resistor yg terhubung Seri)

Demikianlah,Rumus serta contoh perhitungan Nilai Hambatan Total Beberapa Resistor yang terhubung pada satua Rangkaian Seri, Paralel maupun Campuran.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

BERBAGAI MACAM ALAT UKUR SERTA KEGUNAANNYA

Berbagai macam Alat ukur yang digunakan buat mengukur berbagai keperluan hasil pengukuran, dan memiliki fungsi dan manfaatnya masing-masing.
Terdapat begitu banyak alat ukur yang digunakan pada banyak sekali jenis kegiatan, profesi dan kebutuhan output pengukuran.

Berbagai Alat Ukur serta kegunaannya


Alat Ukur dibuat buat mempermudah kita pada melakukan berbagai pengukuran.
Alat ukur digunakan dalam banyak sekali bidang
Berbagai macam indera ukur tadi digunakan hampir dalam segala bidang pekerjaan atau profesi, seperti:
  • Alat ukur pada bidang Mekanikal (Bengkel)
  • Alat ukur di bidang Listrik (kelistrikan)
  • Alat ukur di bidang Kimia (Laboratorium)
  • Alat ukur bidang Kedokteran (Kesehatan)
  • Alat ukur pada bidang Bangunan (Sipil)
  • Alat ukur di bidang Pendidikan
  • dan banyak lagi yg lainnya.

Jenis-jenis Alat ukur berdasarkan kegunaannya
Selain itu, Alat ukur juga memiliki kegunaan atau fungsinya masing-masing, diantaranya:
  • Alat ukur panjang
  • Alat ukur Massa
  • Alat ukur berat
  • Alat ukur Waktu
  • Alat ukur tekanan
  • Alat ukur Suhu
  • Alat ukur tinggi bagian atas (Level)
  • Alat ukur jumlah aliran (Flow)
  • Alat ukur Getaran
  • Alat ukur ketebalan
  • Alat ukur frekwensi
  • Alat ukur Cahaya
  • Alat ukur suara
  • dan aneka macam alat ukur lainnya.

Berbagai macam Alat Ukur
Alat ukur Panjang/jarak
Jika kita ingin mengetahui berapa Panjang suatu benda, maka kita akan memakai sesuatu indera buat mengukur panjang benda tadi.
Alat yang kita pakai untuk mengukur panjang benda tadi, dianggap dengan Alat ukur panjang.
Berbagai macam alat ukur panjang yg dapat kita gunakan, sinkron menggunakan fungsi serta satuan panjang yang akan diukur, misalnya:
  • Meteran
Meteran dipakai buat mengukur panjang benda yang tidak memerlukan hasil pengukuran yang presisi (Akurat), lantaran tingkat akurasi meteran hanya lebih kurang 1mm.
  • Sigmat (Jangka sorong)
Sigmat (Jangka sorong) digunakan buat mengukur panjang, ketebalan, kedalaman, suatu benda menggunakan tingkt akurasi mencapai 0,1 mm.
Cara membaca hasil pengukuran memakai Sigmat (Jangka Sorong)
  • Mikrometer
Micrometer digunakan buat mengukur panjang, ketebalan, kedalaman, suatu benda dengan tingkt akurasi mencapai 0,01 mm.
Cara membaca hasil pengukuran memakai Mikro meter.
  • Penggaris (Mistar)
Penggaris (Mistar) digunakan buat mengukur panjang benda yg nir memerlukan output pengukuran yang presisi (Akurat), karena taraf akurasi Penggaris (Mistar) hanya lebih kurang 1mm.
  • Speedometer

Alat Ukur Massa
Saat kita ingin mengetahui berapa kilogram berat berdasarkan suatu benda, kita akan menimbangnya dengan indera timbangan, Terdapat kebiasaan kita yg ternyata selama ini galat, yakni berat pada satuan kilogram merupakan satuan Massa bukan Berat.
Berat yg biasa kita sebut pada satuan kilogram adalah satuan Massa, sedangkan satuan berat sebenarnya adalah satuan Gaya pada (Newton).
  • Timbangan Gantung
  • Timbangan Duduk
  • Timbangan kamar mandi
  • Neraca dua lengan
  • Neraca O'Hauss

Alat Ukur Berat (Newton)
Alat ukur berat pada satuan Kg.M/s atau setara dengan satuan Newton, biasa menggunakan indera ukur yakni:
  • Neraca Pegas
  • Dinamo Meter

Alat Ukur Waktu
Alat ukur jua kita pakai untuk mengukur saat, berbagai macam indera ukur saat yang dipakai,antara lain:
  • Jam Pasir
  • Jam tangan
  • Jam Dinding
  • Stopwatch
  • Jam Matahari
  • HourMeter

Alat Ukur Tekanan (Pressure)
Tekanan juga perlu dilakukan pengukuran menggunakan menggunakan Alat ukur Tekanan, dalam aneka macam satuan tekanan. Alat ukur tekanan Deltabar serta Cerabar
Berbagai Alat ukur Tekanan, diantaranya:
  • Manometer
  • Pressure Gauge
  • Deltabar (Differential Pressure)
  • Barometer
  • Pressure Transmitter (Cerabar)

Alat Ukur Suhu
  • Thermometer LIG (Liquid in Glass)
Termometer ini merupakan indera ukur suhu yang generik dipakai, berupa cairan di pada wadah kaca, cairan yg dipakai seperti: Air raksa, Alk0hol, serta lainnya.
Berbagai jenis alat ukur suhu berdasarkan masa ke masa
  • Temperature Gauge
  • Infrared Temperature
Prinsip kerja Infrared temperature pada mengukur suhu
  • Resistance Temperature Detector (RTD)
Cara memasang RTD,buat mengukur suhu suatu benda, dan ditampilkan pada bentuk digital dengan tambahan Alat temperature Controller digital.
  • Termo kopel
Cara Memasang Termo kopel buat mengukur suhu suatu benda,dan output pengukurannya ditampilkan pada bentuk angka (Digital) dengan tambahan alat yang diklaim menggunakan Controller.
Alat ukur tinggi permukaan (Level Measurement)
Untuk mengetahui berapa tinggi bagian atas Air dalam suatu bejana, tentu kita membutuhkan indera buat mengukurnya, Alat ukur ini diklaim dengan Alat ukur Level (Permukaan).
Prinsip Kerja Alat ukur Level Measurement
Berbagai jenis indera ukur tinggi bagian atas,antara lain:
  • Level Gauge
  • Level Transmitter
  • UltraSonic meter
  • DPT (Differential Pressure Transmitter)
  • Level Limit Switch (Liquiphant)

Alat Ukur Aliran (Flow)
Untuk mengetahui seberapa banyak jumlah benda yg mengalir pada suatu wadah, kita membutuhkan Alat ukur genre/debit.
Prinsip kerja Flowmeter Vortex, Coriolis, Magnetic
Berbagai Alat ukur genre bisa kita gunakan, tidak hanya buat benda cair, bahkan buat benda jenis Gas, dan Padat.
Berbagai indera ukur aliran (Flow):
  • Flowmeter kincir Analog
  • Flowmeter Kincir Digital
  • Flowmeter Digital
  • Flowmeter Magnetic
  • Flowmeter Vortex
  • Flowmeter Coriolis

Alat Ukur Getaran
Alat ukur ini poly dipakai, buat mengetahui kondisi aneka macam mesin-mesin yang sedang beroperasi, buat melakukan perawatan dan perencanaan pemugaran secara terpola.
  • Vibration Pen
  • Vibration meter

Alat Ukur Ketebalan
Ketebalan (Thickness), buat mengetahui berapa ketebalan suatu benda, digunakan indera ukur ketebalan yaitu:
  • Thickness Gauge
Alat ukur ini mampu menembus tebal permukaan benda serta mengukur ketebalannya menggunakan menggunakan gelombang Ultrasonic. Cara menggunakan Thickness Gauge
Alat Ukur Frekwensi
Alat ukur ini biasa dipakai di bidang kelistrikan, buat mengetahui akbar Frekwensi listrik yang didapatkan dari suatu pembangkit Listrik.
Alat ini biasa dianggap dengan:
  • Hertz Meter

Alat Ukur Cahaya
Seberapa akbar intensitas pencahayan dalam suatu ruangan, jua bisa kita ukur dengan menggunakan Alat ukur, yaitu:
  • Light Meter
  • Lux Meter
  • Ganiofotometer
  • Spektro-Fotometer

Alat Ukur Suara
Suara memiliki satuan desible (dB), serta seberapa akbar kekuatan menurut kebisingan atau Suara bisa diukur menggunakan memakai Alat ukur, yakni:
  • Sound Level Meter
  • DecibleMeter

Alat-Alat Ukur Kelistrikan
Alat Ukur Tegangan Listrik
  • Voltmeter

Alat Ukur Arus Listrik
  • Ampere Meter
  • Clamp Meter (Tang Ampere)

Alat Ukur daya listrik
  • Watt Meter (KWH-Meter)

Alat Ukur Nilai Resistansi
  • Ohm-Meter
  • Multitester

Alat Ukur listrik yg memiliki aneka macam fungsi, yaitu buat mengukur Arus, Tegangan, resistan, dianggap menggunakan nama Multi Tester.
Cara memakai Multitester dengan benar
Alat Ukur Grounding (Pentanahan)
Cara memakai alat ukur Grounding tester dengan benar
  • Grounding Tester
  • Earth Tester

Alat Ukur ELCB
Cara menggunakan ELCB Tester untuk mengukur ELCB (Anti hubungan)
  • ELCB Tester

Alat Ukur Tahanan Isolasi
Cara mengukur tahanan Isolasi kabel dengan benar
  • Insulation Tester
  • Mega Ohm Meter

Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip menurut berbagai sumber

CARA MENGUKUR BERAPA NILAI RESISTOR DENGAN MULTITESTER

Resistor merupakan galat satu bagian komponen penting pada sirkuit elektronika dan resistor sendiri memiliki peranan yg sangat penting yaitu berfungsi menjadi hambatan arus.

Berdasarkan bentuknya dan proses pemasangannya pada PCB, Resistor terdiri 2 bentuk yaitu bentuk Komponen Axial/Radial dan Komponen Chip. Untuk bentuk Komponen Axial/Radial, nilai pelawan digambarkan sang kode warna atau yg biasa kita sebut Gelang / Cincin sebagai akibatnya kita wajib mengetahui cara membaca serta mengetahui nilai-nilai yang terkandung pada rona tadi sedangkan buat komponen chip, nilainya diwakili sang Kode eksklusif sehingga kita lebih mudah pada membacanya.

Banyak bentuk lain dari pelawan yang saat ini telah pada kembangkan, namun pada dasarnya permanen kegunaan resistor adalah sama yakni menjadi kendala.

Ada banyak sekali cara buat sanggup mengetahui akbar kecilnya nilai sebuah pelawan; keliru satunya yaitu dengan cara menghitung rona gelang / cincin dan tentunya kita harus hafal betul nilai masing masing warna gelang / cincin tersebut. Cara ini mungkin sedikit memakan saat serta jarang digunakan sang sebagian teknisi.

Adapun cara lain buat mengukur nilai penahan yaitu dengan cara memakai Avo Meter, cara ini poly di pakai oleh sebagian teknisi lantaran disamping tidak membutukkan saat usang pula memudahkan kita mengetahui nilai resistor tersebut.


Perlu kita jangan lupa bahwa satuan resistor merupakan Ohm (Ω)

Tabel dibawah ini adalah warna-warna gelang / cincin yang ada di Tubuh Resistor :


Sekian sobat sedikit trik cara mengukur nilai pada penahan semoga berguna buat kalian seluruh.
Salam : CARA FLEXI                                                 

APA SAJA ALAT KERJA SEORANG TEKNISI LISTRIK ELECTRICIAN

Daftar berbagai Alat kerja yang biasa dipakai oleh seseorang Teknisi listrik atau tukang Listrik (Electrician), serta fungsi Alat kerja listrik tadi.
Apa saja Alat kerja yg biasa digunakan seseorang Teknisi listrik atau tukang listrik (Electrician)?, dan apa saja fungsi berdasarkan berbagai Alat kerja listrik, tersebut?
Setiap teknisi tentunya membutuhkan peralatan atau alat yg dipakai buat melakukan aneka macam pekerjaan serta pemugaran.
Begitu juga halnya menggunakan Teknisi listrik atau tukang listrik (Electrician), takkan mampu lepas menurut aneka macam alat kerja listrik yg wajib dibawa saat akan melakukan pekerjaan, baik itu waktu akan memasang suatu instalasi listrik, melakukan perbaikan listrik, atau ketika sekedar buat melakukan pemeriksaan dan perawatan banyak sekali alat-alat dan perlengkapan instalasi listrik.
Sebagai contoh, seorang teknisi atau tukang listrik takkan bisa melakukan berbagai pekerjaan yang herbi listrik apabila tidak membawa Testpen.
Testpen termasuk keliru satu menurut sekian poly alat kerja listrik yang wajib dibawa serta digunakan setiap teknisi atau tukang listrik waktu melakukan aneka macam pekerjaan listrik.
Selain Testpen, masih poly lagi berbagai alat kerja yang umumnya dibawa serta dipakai seorang teknisi listrik.

Berbagai Alat kerja Teknisi Listrik

Berikut beberapa alat kerja listrik yg umumnya dipakai serta dibawa seseorang tukang listrik ketika bekerja, antara lain:
1. Testpen
Tespen (testpen)
Tespen adalah suatu indera kerja yg harus dibawa dimanapun teknisi listrik bekerja.
Testpen berfungsi menjadi indera kerja buat mendeteksi atau mengusut apakah suatu peralatan listrik dialiri tegangan atau nir.
Cara memakai Testpen
Bentuknya kecil, ringan, mudah dibawa serta ditaruh dalam saku, dan dapat juga digunakan buat membuka sekrup-sekrup ukuran mini .
Untuk menjaga keselamatan waktu bekerja, Setiap teknisi listrik wajib memastikan terlebih dahulu setiap peralatan yang akan diperiksa atau diperbaikinya, apakah masih bertegangan atau tidak dengan menggunakan Testpen, sebelum memulai pekerjaan.
dua. Tang
Tang (Pliers)
Tang adalah suatu indera kerja homogen tuas, yang terbuat berdasarkan bahan logam menggunakan dilapisi karet (Isolasi) dibagian pegangan (gagang).
Sebenarnya Tang jua banyak digunakan buat pekerjaan montir, mekanik, teknisi mesin, tukang kayu, serta pekerjaan lainnya.
Namun spesifik untuk Teknisi Listrik, Tang yang dipakai wajib yang di desain spesifik buat kerja listrik, mempunyai bahan isolasi/karet dalam pegangan (gagang) menggunakan kemampuan bahan isolatornya mencapai 1000Volt (tegangan tembus isolator), sebagai akibatnya kondusif buat dipakai pada pekerjaan yg berhubungan dengan Tegangan Listrik.
Tang yg biasa digunakan menjadi Alat kerja Teknisi Listrik (Electrician), terdapat berbagai macam, sinkron menggunakan bentuk dan manfaatnya.
  • Tang kombinasi
Tang Kombinasi (Combination Pliers)
Tang kombinasi berfungsi menjadi indera bantu buat memegang, mencengkeram, memuntir, memotong berbagai benda kerja.
Contoh penggunaan Tang kombinasi:
Tang kombinasi bisa dipakai buat memegang kabel, memotong kabel, memuntir kabel, menyambung kabel, membuka baut/sekrup kecil yg sulit dibuka dengan obeng, serta aneka macam fungsi lainnya.
  • Tang potong
Tang potong (Side Cutting Pliers)
Tang pangkas berfungsi sebagai indera kerja buat memotong kabel listrik, wire.
  • Tang Lancip
Tang lancip (Long-Nose Pliers)
Tang Lancip berfungsi menjadi Alat kerja listrik buat memegang benda kerja yg ukuran kecil, memuntir kabel, membuat bulatan pada ujung kabel, serta dapat pula digunakan buat memotong kabel.
  • Tang Skun
Tang skun (Crimping Pliers)
Tang Skun berfungsi sebagai alat kerja listrik buat menjepit skun kabel (Cable Scone) dalam ujung kabel listrik supaya terpasang dengan baik.
Selain itu Tang Skun (Crimping Pliers) jua dapat dipakai untuk mengupas, dan memotong kabel yang berdiameter mini .
tiga. Obeng
Obeng (Screw-Drivers)
Obeng merupakan suatu alat kerja yg berbentuk bundar memanjang, berbahan logam menggunakan dilapisi bahan karet/isolator dibagian pegangan (Gagang).
Sama halnya menggunakan Tang, Obeng tak hanya digunakan buat indera kerja teknisi listrik, Obeng juga dipakai oleh Teknisi mesin, Montir, Bengkel, Mekanik, tukang kayu, dan pekerjaan lainnya.
Namun Obeng yg dipakai buat Teknisi Listrik (Electrician) wajib mempunyai desain khusus, terbungkus menggunakan bahan karet atau Isolator pada hampir semua bagian menurut obeng tadi kecuali pada bagian ujung (mata Obeng), menggunakan ketahanan tegangan tembus isolasi sebesar 1000Volt. Sehingga aman untuk dipakai buat banyak sekali pekerjaan yang herbi tegangan Listrik.
Tedapat aneka macam macam jenis, bentuk dan berukuran Obeng yg dipakai oleh Teknisi Listrik, tetapi secara umum Obeng tadi bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
  • Obeng Plus (+)
Obeng Plus (Philips Screw-drivers)
Obeng Plus biasa jua dianggap dengan Obeng Kembang atau pada bahasa inggris dianggap menggunakan Philips Screw-Drivers.
Obeng Plus berfungsi sebagai alat kerja listrik buat membuka, memasang, mengendurkan, mengencangkan baut atau sekrup yg mempunyai bagian atas (Kepala) berbentuk silang (Plus).
  • Obeng Minus (-)
Obeng Minus (Slotted Screw-drivers)
Obeng Minus biasa pula diklaim menggunakan Obeng Pipih atau dalam bahasa inggris dianggap dengan Slotted Screw-Drivers.
Obeng Minus berfungsi sebagai indera kerja listrik buat membuka, memasang, mengendurkan, mengencangkan baut atau sekrup yang mempunyai permukaan (Kepala) berbentuk Pipih (Minus).
4. Solder
Solder (Patri)
Solder merupakan suatu alat kerja listrik yang berfungsi buat mencairkan Timah Solder, buat keperluan sambungan kabel berukuran kecil, maupun pemasangan berbagai komponen listrik pada Papan rangkaian (PCB).
Solder adalah alat listrik yg membarui energi listrik untuk membuat Panas.
Sambungan kabel (wire) menggunakan cara pada solder termasuk cara penyambungan yg baik serta aman, lantaran sambungan terhubung menggunakan bertenaga (Tidak gampang longgar).
lima. Kunci Inggris
Kunci inggris (Adjustable Wrench)
Kunci Inggris adalah suatu indera kerja yang banyak digunakan oleh aneka macam teknisi, baik buat teknisi listrik, teknisi mesin, montir, mekanik, dan lainnya.
Namun, spesifik untuk Kunci inggris yang dipakai sebagai indera kerja Tukang listrik (Electrician), harus dirancang khusus menggunakan dilengkapi pengaman dibagian pegangan atau gagang dari bahan karet atau bahan Isolator yg nir tembus tegangan listrik, sebagai akibatnya aman dipakai.
Kunci inggris adalah suatu indera kerja yang berfungsi buat membuka, mengendurkan, mengencangkan baut, dengan berukuran yg dapat diubahsuaikan (Adjustable).
6. Cutter
Cutter (Pemotong) merupakan suatu indera kerja homogen pisau yang bisa dipakai buat memotong, bagian pegangan (Gagang) berbahan plastik (Isolator).
Khusus buat alat kerja teknisi listrik, Cutter digunakan buat mengupas, membelah bagian isolasi kabel listrik yg mempunyai ukuran lebih besar , yg nir bisa dikupas dengan menggunakan Tang.
7. Isolasi
Selasiban, Isolasi, Insulation Tape (Isolasi).
Isolasi adalah suatu indera atau bahan kerja yang pastinya dibawa sang seorang tukang listrik atau teknisi listrik.
Isolasi (Selasiban) berfungsi buat membalut/membungkus bagian sambungan-sambungan kabel supaya tegangan listriknya dapat ter-isolasi dan nir membahayakan.
8. Tas pinggang
Tas pinggang (Bag Pouch)
Tas pinggang jua merupakan suatu alat kerja yang poly digunakan atau dibawa oleh seseorang teknisi listrik.
Tas pinggang (Bag Pouch) berfungsi sebagai wadah atau tempat buat menyimpan aneka macam alat-alat dan indera kerja sebagai akibatnya gampang buat dibawa kemana-mana saat bekerja.
9. Multitester
Multitester, Multimeter, atau AVO meter
Multi tester merupakan salah satu alat kerja seorang tukang listrik yg sangat penting.
Cara menggunakan Multitester Analog
Multi tester bermanfaat untuk melakukan banyak sekali pengukuran yg menyangkut menggunakan kelistrikan, seperti buat mengukur besar tegangan listrik (Volt)), buat mengukur arus listrik DC, mengukur nilai hambatan (Tahanan), serta lain sebagainya.
Tips memilih Multitester yang anda butuhkan
Multi tester yang biasa digunakan oleh seseorang teknisi listrik terdapat dua macam, yaitu:
  • Multi tester Analog
  • Multi tester Digital

10. Tang Ampere
Tang ampere (Clamp Meter)
Tang Ampere (Clamp-meter) adalah suatu alat kerja listrik yang berfungsi buat mengukur besaran Arus listrik AC.
Cara mengukur Arus listrik dengan memakai Tang ampere sangat praktis dan gampang, hanya dengan menjepit (Melingkarkan) bagian Tang ampere yg menyerupai tang (Penjepit), maka akbar arus yg mengalir pada suatu kabel dapat diketahui, tanpa harus membuka atau tetapkan kabel tadi.
Jika Multitester bisa dipakai buat mengukur Arus (Ampere) listrik searah (DC), maka Tang Ampere (Clamp Meter) dapat digunakan buat mengukur besar Arus listrik AC (Arus bolak-kembali).
11. ELCB Tester
ELCB Tester merupakan suatu alat kerja listrik yg berfungsi untuk mengetahui kondisi atau kehandalan dari suatu alat pengaman anti kontak (ELCB) yg sudah terpasang pada suatu instalasi listrik. Cara memakai ELCB Tester
ELCB tester dapat mengetahui apakah ELCB (Anti Kontak Listrik) yg terpasang masih pada syarat cantik serta bisa memberikan proteksi pada ketika terjadi kebocoran listrik (Kesetrum).
12. Insulation Tester
Insulation tester atau disebut juga menggunakan Megger (Mega-Ohm Meter)
Insulation Tester (Megger) merupakan suatu indera kerja listrik yang berfungsi buat mengukur kondisi isolasi menurut suatu kabel penghantar listrik. Cara memakai Insulation tester
13. Temperature Infrared
Temperature Infrared, Temperature Non-Contact.
Temperature Infrared adalah suatu indera kerja atau indera ukur suhu dengan prinsip kerja Infra-merah. Prinsip kerja Infrared Temperature
Alat ukur Temperature Infrared ini bisa mengukur suhu suatu benda tanpa wajib bersentuhan eksklusif dengan benda yg diukurnya.
Alat ini digunakan buat mengetahui syarat berbagai peralatan listrik, seperti kondisi Suhu Kabel, Suhu Transformer, Suhu sambungan-sambungan kabel, Suhu terminal-terminal kabel, suhu Capasitor, suhu motor listrik serta aneka macam peralatan listrik lainnya.
Seperti kita ketahui, jika berbagai peralatan listrik mempunyai suhu panas yg relatif tinggi, akan menyebabkan berbagai kerusakan serta bahkan bisa menyebabkan api atau kebakaran.
Oleh karena itu wajib dilakukan pemeriksaan secara terpola terhadap kondisi Suhu/Panas aneka macam alat-alat listrik dan instalasi dengan menggunakan IR-Temperature.
14. Vibration Test
Vibration Test (Vibration Pen)
Vibration Test adalah suatu indera kerja listrik yg berfungsi untuk mengukur besar getaran berbagai alat-alat listrik, motor listrik, genset, dan sebagainya.
Pengukuran Getaran (Vibrasi) sangan krusial buat dilakukan agar mengetahui kondisi berbagai mesin, alat-alat listrik yg sedang beroperasi, dan selanjutnya buat dapat direncanakan perawatan serta pemugaran pada mesin-mesin tadi.
15. Grounding Tester
Grounding Tester atau Earth Tester
Grounding Tester adalah suatu alat kerja listrik yg berfungsi buat melakukan pengukuran terhadap kondisi Grounding atau pentanahan yang telah terpasang.
Cara menggunakan Earth Tester mengukur tahanan Grounding
Grounding ((Pentanahan) diukur untuk mengetahui berapa nilai tahanan groundingnya, Nilai tahanan grounding sebaiknya dibawah 2 ohm. ().
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI