CARA MENGUKUR KAPASITOR UNTUK MENGETAHUI KONDISINYA

Bagaimana cara mengukur kapasitor buat mengetahui apakah kapasitor tadi masih bagus atau sudah rusak?
Sebenarnya buat mengetahui apakah syarat sebuah kapasitor masih mengagumkan atau sudah rusak tidaklah sulit.
Kondisi sebuah Kapasitor bisa diketahui menggunakan menggunakan indera spesifik yg diklaim menggunakan Capasitance Meter, namun jika kita nir mempunyai indera ukur tersebut, dapat juga diukur menggunakan menggunakan alat ukur multi fungsi yang disebut menggunakan Multitester atau multimeter.
Cara memakai Multitester Analog (Lengkap)
Kapasitor poly kita temui pada kehidupan sehari-hari, serta umumnya terpasang pada berbagai alat-alat listrik yg kita pakai, misalnya pompa air listrik, Kipas angin, mesin cuci, AC serta sebagainya.
Apa fungsi Kapasitor?
Kapasitor merupakan suatu komponen elektronika yg dapat berfungsi sebagai penyimpan muatan listrik sesaat.
Seperti misalnya Kapasitor dalam motor pompa air, kapasitor tersebut berfungsi buat memberikan lonjakan tegangan listrik sesaat yang mengalir dalam gulungan bantu, sehingga terjadi perbedaan medan magnet antara gulungan utama dan gulungan bantu, sebagai akibatnya motor pompa tadi bisa berputar dengan sendirinya.
Baca pula: Cara Mengukur Dioda
Apakah anda pernah mengalami pompa air yang anda miliki waktu dinyalakan nir mau berputar, tetapi selesainya kita bantu putar dalam porosnya maka pompa air tersebut bisa berputar dengan normal, apa penyebabnya?
Jika anda pernah mengalami hal diatas, ini mengindikasikan bahwa kapasitor pada motor pompa air tersebut telah nir berfungsi (rusak).
Namun, buat memastikan apakah Kapasitor tersebut sahih-benar rusak atau masik rupawan, dapat diukur menggunakan memakai Multitester atau multi meter analog.
Tips menentukan Multitester yg bagus
Bagaimana cara mengukur kapasitor buat mengetahui kondisinya apakah masih indah atau telah rusak?

Cara mengukur Kapasitor

Pada kesempatan kali ini kita akan berbagi mengenai bagaimana cara mengukur kapasitor dengan menggunakan Multitester analog, meski sebenarnya pengukuran kapasitor juga bisa dilakukan menggunakan multitester digital, atau menggunakan kapasitansi meter, namun lantaran indera ukur multitester umumnya lebih gampang kita dapatkan dibanding indera ukur lainnya, serta paling poly digunakan untuk mengukur kapasitor.
Cara mengukur kapasitor dengan multitester analog
  1. Siapkan alat ukur multitester
  2. Atur posisi selektor pada posisi Ohm-meter (buat mengukur nilai tahanan)
  3. Pastikan kondisi Multitester yg anda pakai masih mengagumkan dan berfungsi dengan baik
  4. Siapkan kapasitor yang akan anda ukur, serta pastikan kapasitor tadi telah nir terhubung lagi menurut kabel-kabel.
  5. Hubungkan jarum pengukur dalam masing-masing terminal kapasitor
  6. Lihat output pengukuran dalam jarum penunjuk multitester

Membaca Hasil pengukuran
  • Jika jarum penunjuk multitester beranjak menurut kiri ke kanan serta beberapa waktu lalu jarum penunjuk pulang lagi ke posisi semula, ini menandakan bahwa kapasitor tersebut masih rupawan.
  • Jika jarum penunjuk multitester beranjak menurut kiri ke kanan namun nir pulang ke posisi semula, ini menandakan bahwa kapasitor tersebut sudah nir rupawan (rusak).
  • Jika jarum penunjuk multitester tidak berkecimpung sama sekali, coba pindahkan posisi jarum pengukur dari positif ke negatif atau sebaliknya.
  • Jika posisi sudah dibalik namun jarum pengukur permanen jua nir bergerak, ini mengindikasikan bahwa kapasitor memang sudah rusak
  • Namun apabila sesudah posisi jarum pengukur dibalik serta jarum penunjuk multitester beranjak menurut kiri ke kanan serta beberapa ketika lalu jarum penunjuk balik lagi ke posisi semula ini mengindikasikan bahwa kapasitor tadi masih rupawan.

Setelah kita mengetahui bagaimana cara mengukur kapasitor untuk mengetahui kondisinya apakah masih bagus atau sudah rusak, diharapkan kita bisa memperbaiki sendiri apabila alat-alat listrik pada rumah kita ada yg rusak.
Jika alat-alat listrik yang anda gunakan pada tempat tinggal , seperti Kipas angin, Pompa air listrik, nir bisa berputar meski telah dinyalakan, dan bila dibantu putar sesaat, bisa berputar secara normal pulang ini berarti terdapat masalah dalam kapasitornya, dengan mengganti kapasitor menggunakan yang mengagumkan maka indera listrik kipas angin atau pompa air tadi akan berfungsi normal pulang.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

CARA MENGUKUR KAPASITOR UNTUK MENGETAHUI KONDISINYA

Bagaimana cara mengukur kapasitor buat mengetahui apakah kapasitor tadi masih mengagumkan atau sudah rusak?
Sebenarnya buat mengetahui apakah kondisi sebuah kapasitor masih mengagumkan atau telah rusak tidaklah sulit.
Kondisi sebuah Kapasitor dapat diketahui menggunakan menggunakan indera khusus yg diklaim menggunakan Capasitance Meter, namun bila kita nir memiliki alat ukur tersebut, bisa jua diukur menggunakan menggunakan indera ukur multi fungsi yg diklaim dengan Multitester atau multimeter.
Cara memakai Multitester Analog (Lengkap)
Kapasitor poly kita temui dalam kehidupan sehari-hari, serta umumnya terpasang pada berbagai peralatan listrik yg kita gunakan, seperti pompa air listrik, Kipas angin, mesin cuci, AC serta sebagainya.
Apa fungsi Kapasitor?
Kapasitor adalah suatu komponen elektro yang dapat berfungsi menjadi penyimpan muatan listrik sesaat.
Seperti misalnya Kapasitor pada motor pompa air, kapasitor tadi berfungsi buat menaruh lonjakan tegangan listrik sesaat yang mengalir dalam gulungan bantu, sehingga terjadi perbedaan medan magnet antara gulungan primer dan gulungan bantu, sehingga motor pompa tadi bisa berputar menggunakan sendirinya.
Baca pula: Cara Mengukur Dioda
Apakah anda pernah mengalami pompa air yang anda miliki waktu dinyalakan tidak mau berputar, namun setelah kita bantu putar dalam porosnya maka pompa air tersebut bisa berputar menggunakan normal, apa penyebabnya?
Jika anda pernah mengalami hal diatas, ini menandakan bahwa kapasitor dalam motor pompa air tersebut telah nir berfungsi (rusak).
Namun, untuk memastikan apakah Kapasitor tersebut benar-benar rusak atau masik mengagumkan, dapat diukur menggunakan menggunakan Multitester atau multi meter analog.
Tips memilih Multitester yg bagus
Bagaimana cara mengukur kapasitor buat mengetahui kondisinya apakah masih rupawan atau telah rusak?

Cara mengukur Kapasitor

Pada kesempatan kali ini kita akan menyebarkan tentang bagaimana cara mengukur kapasitor menggunakan memakai Multitester analog, meski sebenarnya pengukuran kapasitor pula dapat dilakukan menggunakan multitester digital, atau menggunakan kapasitansi meter, tetapi karena alat ukur multitester umumnya lebih mudah kita dapatkan dibanding alat ukur lainnya, dan paling poly digunakan buat mengukur kapasitor.
Cara mengukur kapasitor menggunakan multitester analog
  1. Siapkan alat ukur multitester
  2. Atur posisi selektor pada posisi Ohm-meter (untuk mengukur nilai tahanan)
  3. Pastikan syarat Multitester yang anda pakai masih mengagumkan serta berfungsi dengan baik
  4. Siapkan kapasitor yg akan anda ukur, serta pastikan kapasitor tadi telah nir terhubung lagi dari kabel-kabel.
  5. Hubungkan jarum pengukur pada masing-masing terminal kapasitor
  6. Lihat hasil pengukuran dalam jarum penunjuk multitester

Membaca Hasil pengukuran
  • Jika jarum penunjuk multitester beranjak berdasarkan kiri ke kanan serta beberapa saat lalu jarum penunjuk balik lagi ke posisi semula, ini menandakan bahwa kapasitor tersebut masih bagus.
  • Jika jarum penunjuk multitester berkecimpung dari kiri ke kanan namun tidak balik ke posisi semula, ini mengindikasikan bahwa kapasitor tersebut telah tidak mengagumkan (rusak).
  • Jika jarum penunjuk multitester tidak beranjak sama sekali, coba pindahkan posisi jarum pengukur berdasarkan positif ke negatif atau kebalikannya.
  • Jika posisi sudah dibalik namun jarum pengukur permanen juga tidak beranjak, ini mengindikasikan bahwa kapasitor memang sudah rusak
  • Namun apabila setelah posisi jarum pengukur dibalik dan jarum penunjuk multitester berkiprah berdasarkan kiri ke kanan serta beberapa waktu kemudian jarum penunjuk balik lagi ke posisi semula ini menandakan bahwa kapasitor tadi masih rupawan.

Setelah kita mengetahui bagaimana cara mengukur kapasitor buat mengetahui kondisinya apakah masih rupawan atau telah rusak, diharapkan kita bisa memperbaiki sendiri jika peralatan listrik pada rumah kita terdapat yg rusak.
Jika alat-alat listrik yang anda pakai di rumah, misalnya Kipas angin, Pompa air listrik, tidak dapat berputar meski sudah dinyalakan, serta bila dibantu putar sesaat, bisa berputar secara normal kembali ini berarti terdapat kasus dalam kapasitornya, menggunakan mengganti kapasitor dengan yang bagus maka alat listrik kipas angin atau pompa air tersebut akan berfungsi normal kembali.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

CARA MENGHITUNG BIAYA PEMAKAIAN LISTRIK INDUSTRI

Bagaimana cara menghitung porto pemakaian listrik buat Industri, menggunakan sistem instalasi listrik 3 phase tegangan 380 Volt (Phase-Phase) / 220 Volt (Phase-Netral)?
Pada postingan sebelumnya kita telah membahas mengenai bagaimana cara Menghitung Tagihan listrik sebulan, khususnya untuk pemakaian listrik Rumah tangga.
Pada kesempatan kali ini, kita akan coba membahas bagaimana cara menghitung tagihan listrik perbulan untuk pemakaian listrik Industri, yang memakai tegangan 380volt listrik 3phase.
Berbeda menggunakan perhitungan pemakaian listrik tempat tinggal tangga (tegangan 220Volt / 1phase), Untuk bisa menghitung pemakaian listrik industri dengan tegangan 380volt / 3phase, ada beberapa hal yg perlu kita ketahui terlebih dahulu, diantaranya:
  • Total kebutuhan daya listrik (KW), Untuk memilih akbar Daya Terpasang
  • Daya terpasang (KVA)
  • Lama pemakaian listrik (Jam) pada Waktu Beban Puncak (WBP)
  • Lama pemakaian listrik (Jam) Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)
  • Faktor perbandingan harga WBP dengan LWBP
  • Perhitungan KWH meter
  • Faktor perkalian CT pada KWH meter
  • Faktor daya (Cosphi)
  • Total Daya reaktif (KVArh)
Baca jua: Perbedaan satuan KVA, KW, KVAr, KWH
Untuk detail, kita akan coba menciptakan model perhitungan porto tagihan listrik buat industri, ini dia.

Menghitung Biaya Pemakaian Listrik Industri

Contoh perhitungan:
Pada suatu industri yg memakai Listrik menurut PLN buat kebutuhan berbagai alat-alat listriknya, adapun listrik yg dipakai merupakan listrik 3 phase dengan Tegangan 380Volt / 220Volt, dengan rincian kebutuhan daya banyak sekali peralatan listrik yg dipakai menjadi berikut:
Total Kebutuhan Daya:
  • 1 unit Elektro motor 3 phase 380 Volt daya 75KW
  • 2 unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 30KW
  • 1 Unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 15KW
  • 1 unit elektronik motor 3 phase 380 volt daya 7,5 kw
  • 1 unit Heater 3 phase 380 Volt daya 22KW
  • 1 unit Blower 3phase 380 Volt daya 18KW
  • Lampu mercury 250watt sebesar 30 buah (10 butir / phase), total dua,5kw
Total kebutuhan daya = 75kw + (dua x 30kw) + 15kw + 7,5kw + 22kw + 18kw + 2,5kw.
Total kebutuhan Daya: 200KW
Daya Terpasang
Dari perhitungan Total daya banyak sekali alat-alat listrik yang digunakan industri tadi diatas, dapat dijadikan menjadi acuan untuk memilih Daya Terpasang berdasarkan PLN.
Karena Total kebutuhan daya dalam industri tersebut merupakan sebesar 200KW, maka Daya yang terpasang dalam Industri tadi termasuk pada Golongan Tarif I3/TM (Daya diatas 200KVA), menggunakan menggunakan sebuah Trafo dengan daya 250KVA.
Daya terpasang > Kebutuhan Daya
Daya terpasang merupakan diatas 200KVA serta termasuk pada Golongan Tarif I3/TM.
Lama Pemakaian Daya listrik
Karena Industri tadi beroperasi selama 12 jam menurut mulai pukul 08.00-20.00 setiap harinya, Maka bisa dihitung usang pemakaian listrik adalah sebagai berikut:
  • Lama pemakaian listrik dalam Waktu Beban Puncak (WBP)
Waktu beban zenit ditetapkan berdasarkan mulai jam 17.00 sampai dengan 20.00 atau selama tiga Jam.
Lama pemakaian listrik dalam Waktu Beban Puncak (WBP) selama sebulan, menjadi:
3 Jam x 30 Hari = 90 Jam/bulan.
  • Lama Pemakaian listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)
Lama pemakaian listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) selama sebulam, sebagai:
(12 jam - 3 jam) x 30 Hari = 270 jam/bulan.
Faktor perbandingan harga WBP serta LWBP (K)
Faktor perbandingan harga WBP serta LWBP (K) disesuaikan dengan karakteristik beban sistem kelistrikan yang digunakan, dan hal ini ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan PT.pln
Nilai perbandingannya (K) antara 1,4 s/d 2
Contoh perhitungan: Dalam hal ini kita anggap Listrik industri tersebut dikenakan perbandingan harga waktu pemakaian Waktu Beban Puncak (WBP) sebesar 1,4.
K = 1,4.
Perhitungan KWH Meter
Perhitungan KWH meter untuk mengetahui jumlah pemakaian atau KWH sebulan dalam instalasi listrik tiga phase/ 380volt, tidak selaras dengan perhitungan KWH meter pada listrik 1 phase seperti yg biasa terpasang pada rumah-rumah.
KWH meter yg biasa kita gunakan pada rumah, kita bisa mengetahui jumlah pemakaian KWH sebulan hanya menggunakan mengurangkan Angka KWH Akhir menggunakan Angka KWH Awal.
Namun buat menghitung total pemakaian KWH sebulan dalam KWH meter Instalasi listrik tiga phase, memakai perhitungan:
(KWH Akhir - KWH Awal) x Faktor perkalian CT

Faktor Perkalian CT pada KWH meter tiga phase
Sebagai contoh: apabila Pada instalasi listrik Industri tersebut dipasang KWH-Meter 3phase, dengan memakai Ratio CT sebanyak 500/lima, atau Faktor perkaliannya merupakan 500 : lima = 100.
Berbeda menggunakan KWH Meter yg biasa dipakai buat instalasi listrik rumah tangga, KWH meter tiga phase dengan daya yg cukup akbar umumnya harus menggunakan faktor perkalian menurut CT yang terpasang.
Jika CT yang terpasang pada KWHmeter merupakan 500/lima, ini berarti setiap 500 Ampere daya yg terukur maka CT akan mengirimkan sinyal arus sebesar lima Ampere ke KWH meter.
Ukuran CT yg dipakai dalam KWH meter 3phase sebagai faktor perkalian untuk menghitung total KWH yang terpakai.
Contoh perhitungan:
Pada KWH meter yg terpasang dalam industri tadi tercatat data KWH awal dan KWH Akhir selama sebulan adalah sebagai berikut:
  • KWH awal : 00000
  • KWH akhir : 00540
  • Total Pemakaian (KWH): (KWH akhir - KWH awal) x Faktor perkalian (CT)
  • Total Pemakaian (KWH): (00540 - 00000) x 100
  • Total Pemakaian (KWH): 54.000 KWH/bulan
Dengan pembagian beban WBP serta LWBP, menjadi berikut:
  • Beban WBP = (54.000 kwh : 12 jam) x 3 Jam = 13.500 kwh/bulan
  • Beban LWBP = (54.000 kwh : 12 jam) x 9 Jam = 40.500 kwh/bulan

Faktor Daya (Cosphi)
Faktor Daya (Cosphi) merupakan nilai perbandingan antara Daya Semu (KVA) menggunakan Daya Aktif (KW).
Semakin baik faktor daya dalam instalasi listrik 3 phase maka nilai Daya Aktif semakin mendekati nilai daya semu.
Penjelasan mengenai Daya Semu, Daya Aktif dan Daya reaktif
Jika suatu instalasi listrik memiliki nilai faktor daya (cosphi) = 1, maka nilai daya aktif sama menggunakan nilai daya semu.
Jika Cosphi = 1,00. Maka Daya aktif (KW) = Daya Semu (KVA)
Faktor daya (Cosphi) dipengaruhi oleh seberapa besar Daya reaktif yg didapatkan oleh instalasi listrik tersebut, dan daya reaktif ini berasal berdasarkan pemakaian aneka macam alat-alat listrik yang membuat induksi atau daya harmonik.
Semakin poly jumlah pemakaian peralatan listrik yang membuat daya harmonik, maka Daya reaktif yg dihasilkan akan semakin akbar.Semakin akbar daya reaktif yang dihasilkan maka semakin rendah nilai faktor daya (Cosphi) pada instalasi listrik tadi.
Pada perhitungan Tagihan listrik buat industri, apabila faktor daya yang dihasilkan lebih rendah menurut 0,85. Maka akan terjadi penambahan porto yg dihitung berdasarkan daya reaktif yang dihasilkan.
Untuk menghindari meningkatnya biaya tagihan listrik buat industri, maka faktor daya harus diupayakan lebih besar dari 0,85, cara buat memperbaiki faktor daya merupakan menggunakan memasang Capasitor Bank pada instalasi listrik tadi.
Cara menghitung kebutuhan Kapasitor Bank
Contoh perhitungan: Faktor daya pada listrik Industri tersebut adalah 0.90, nilai faktor daya diperbaiki dengan memakai Capasitor Bank, sehingga perusahaan tersebut nir dikenakan biaya kelebihan daya reaktif (KVArh).
Cara memasang Capasitor Bank dan rangkaiannya
Total Daya Reaktif (KVArh)
Jika suatu instalasi listrik 3phase memiliki faktor daya dibawah 0,85 maka akan dikenakan porto kelebihan pemakaian daya reaktif yang nilainya buat golongan tarif I3, adalah sebanyak:
Biaya kelebihan Daya reaktif buat Golongan Tarif I3 = Rp.1.114,74/KVArh.

Contoh perhitungan: Lantaran instalasi listrik pada industri tadi mempunyai faktor daya 0,90 atau lebih akbar menurut 0,85. Maka nir dikenakan biaya kelebihan pemakaian daya reaktif (KVArh).
Total Biaya Pemakaian Listrik
Total Biaya Pemakaian Listrik untuk Industri Golongan Tarif I3 tersebut, adalah sebagai berikut:
  • Biaya Beban
Biaya Beban = Rp. 0 (Biaya beban dikenakan bila Lama pemakaian kurang dari 40 Jam/bulan)
  • Total Biaya WBP + LWBP
Biaya Pemakaian Waktu Beban Puncak (WBP):
K x KWH x Rp.1.035,78
1,4 x 13.500kwh x Rp.1.035,78 = Rp.19.576.242
Biaya Pemakaian Luar Waktu Beban Puncak (LWBP):
Kwh x Rp.1.035,78
40.500kwh x Rp.1.035,78 = Rp.41.949.090
Total Biaya Pemakaian Listrik: Rp.19.576.242 + Rp.41.949.090 = Rp.61.525.332
  • KVArh
Biaya pemakaian Daya Reaktif (KVArh) = Rp.0 (Dikenakan biaya KVArh bila Faktor daya dibawah 0,85).
  • PPJ
Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ): 3% x Rp.61.525.332 = Rp.1.845.759,96
  • Materai
Biaya Materai: Rp.6.000
Total biaya keseluruhan yang wajib dibayar oleh Industri tadi, adalah: Rp.63.377.091,96
Semoga berguna!
CARA FLEXI

MENGHITUNG KEBUTUHAN CAPASITOR BANK PADA INSTALASI LISTRIK 3 PHASE

Berapa poly kapasitor Bank yg diharapkan untuk Perbaikan Faktor daya?
Pada Instalasi listrik 3 Phase, memiliki tiga (tiga) macam daya. Yaitu Daya Semu, Daya Aktif dan Daya reaktif.
Untuk menerima Daya Aktif semaksimal mungkin, tentunya kita wajib memperbaiki faktor daya atau daya reaktif dalam instalasi listrik tadi.
Berbagai alat listrik yang memiliki daya harmonik, misalnya Electro motor, Inverter, Travo las,Lampu mercury dan lainnya akan memberikan imbas terhadap tingginya kerugian-kerugian daya dalam instalasi listrik.
Faktor daya yg paling baik merupakan 1,00. Sehingga bisa di dapat Daya Aktif yang mendekati atau sama menggunakan daya semu.
Faktor daya menggunakan nilai 1,00, adalah Nilai Daya Semu sama menggunakan Nilai Daya Aktif, atau tidak masih ada kerugian-kerugian daya.
Namun buat mencapai Faktor daya menggunakan nilai 1,00 adalah suatu hal yang terbilang nir bisa tercapai, maka umumnya Faktor daya yang paling baik ditetapkan sebesar antara 0,85 sampai 0,95.
Baca jua: Menghitung biaya tagihan listrik Industri
Faktor daya akan mengalami penurunan yg diakibatkan sang aneka macam peralatan listrik dengan daya harmonik yg tinggi atau Impedansi.

Beberapa alat-alat listrik yg menghasilkan Daya Harmonik:
  • Inverter
  • Motor Listrik (Electro motor)
  • Travo Las ( Electric Welding)
  • UPS (Uninterruptible Power Supply)
  • Bola Lampu Mercury non Ballast
  • dll

Salah satu cara buat meminimalkan kerugian daya pada instalasi listrik tiga phase adalah dengan sebisa mungkin meminimalkan penggunaan alat-alat listrik yang menghasilkan daya harmonik.
Selain cara tadi, kita jua bisa memperbaiki faktor daya yaitu dengan memberi donasi daya, yg biasanya digunakan buat memberikan donasi daya adalah Capasitor Bank.
Capasitor Bank bekerja menggunakan memberikan donasi daya atau supply daya buat beban dalam instalasi listrik yang ada.
Rangkaian dan cara pemasangan Capasitor Bank
Karena itulah, Capasitor Bank pula seringkali dianggap berfungsi menjadi pemugaran faktor daya dalam suatu instalasi listrik tiga Phase.
Lalu bagaimana memilih besaran Capasitor yang akan kita pasang pada suatu instalasi listrik tiga Phase?
Untuk bisa memilih besaran daya Capasitor Bank yg akan kita pakai, terlebih dahulu kita wajib mengenal tiga macam daya dalam instalasi listrik 3 Phase.
Segitiga Daya listrik 3phase
1. Daya Semu
Daya yg tertulis dalam suatu pembangkit listrik, daya semu dihasilkan berdasarkan output teori perhitungan menggunakan satuan Volt Ampere (VA).
2. Daya Aktif
Daya yg dihasilkan berdasarkan output perhitungan daya Semu dikalikan menggunakan Faktor daya, daya Aktif mempunyai satuan Watt (W)
tiga. Daya Reaktif
Daya reaktif adalah daya yg terpakai sebagai energi pembangkitan flux magnetik sebagai akibatnya ada magnetisasi dan daya ini dikembalikan ke sistem karena efek induksi elektromagnetik itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya adalah beban (kebutuhan) pada suatu sistim energi listrik.
Daya Reaktif mempunyai satuan Volt Ampere Reaktif (Var).
Oleh karenanya buat dapat memperbaiki faktor daya suatu instalasi listrik tiga Phase, maka terlebih dahulu kita wajib menghitung berapa akbar daya reaktif dalam instalasi listrik tersebut.
Bagaimana cara mengetahui daya reaktif sebagai akibatnya didapat nilai besaran Kapasitor Bank yg diharapkan ?

Rumus Menghitung Kebutuhan Capasitor Bank

Qc = Q1 - Q2
Qc = Daya Reaktif Capasitor Bank yang dibutuhkan
Q1 = Daya Reaktif sebelum perbaikan
Q2 = Daya Reaktif yang ingin dicapai
Untuk lebih jelasnya, kita bisa melihat model perhitungan kebutuhan kapasitor bank ini dia:
Contoh Perhitungan Kebutuhan Kapasitor Bank
Suatu Pabrik memakai Listrik dengan Daya Terpasang sebesar 1000KVA, pada ketika pabrik tersebut beroperasi menggunakan beban zenit, Cosphi terukur sebanyak 0,75.
Berapa kebutuhan Capasitor Bank yang wajib dipasang untuk memperbaiki Faktor Daya (Cosphi) menjadi 0,95?
Menghitung Daya Reaktif (Q1) sebelum perbaikan
Q = √S² - P²
Q = Daya Reaktif
S = Daya terpasang atau Daya semu (KVA)
P = Daya Aktif (KW)
Diketahui:
S = 1000KVA
P = 1000KVA x 0,75 = 750KW
Q1 = √S² - P²
Q1 = √1000² - 750²
Q1 = √437.500
Q1 = 661,4KVAr
Maka diketahui Q1 adalah sebanyak 661,4KVAr
Menghitung Daya Reaktif (Q2) dengan nilai cosphi yg ingin dicapai
Untuk bisa memperbaiki Faktor daya, kita harus menentukan seberapa akbar Faktor daya yang ingin kita capai, sebagai model: kita ingin memperbaiki faktor daya berdasarkan nilai 0,75 sebagai 0,95.
Q = √S² - P²
Q = Daya Reaktif
S = Daya semu (Daya nyata sebelum perbaikan)
P = Daya aktif (Daya konkret sebelum pemugaran x Cosphi yang ingin dicapai)
Diketahui:
P = 750KW
S = 750KW : 0,95 = 789,4KVA
Q2 = √S² - P²
Q = √789,4² - 750²
Q = √623.152,36 - 562.500
Q = √60.652,36
Q = 246,2KVAr
Maka diketahui bahwa Q2 adalah sebanyak 246,2 KVAr
Menghitung Kebutuhan Capasitor Bank
Qc = Q1 - Q2
Qc = 661,4KVAr - 246,2KVAr
Qc = 415,2KVar
Maka diketahui bahwa buat memperbaiki Faktor Daya suatu instalasi listrik dengan Daya Terpasang sebanyak 1000KVA, dari yang semula cosphi 0,75 menjadi 0,95 diperlukan pemasangan Capasitor Bank menggunakan nilai 415,2KVAr.
Jika Capasitor yg tersedia di pasaran memiliki nilai 50 Kvar, maka kita dapat memakai Capasitor Bank ukuran 50Kvar sebanyak 9 buah (9 Step).
Dengan memakai langkah-langkah serta perhitungan diatas, kita dapat memilih seberapa akbar Kapasitor Bank yg kita butuhkan untuk menerima Faktor daya yang diinginkan.
Semoga artikel ini dapat menaruh tambahan pengetahuan yang berguna buat kita semua !
CARA FLEXI
dikutip dari berbagai asal

MENGHITUNG TOTAL DAYA REAKTIF KVAR

Cara Sederhana Menghitung Total daya Reaktif yang dihasilkan menurut berbagai peralatan listrik pada instalasi listrik tiga fasa
Bagaimana cara menghitung Total Daya reaktif?
Seperti misalnya, Pada Tarif dasar Listrik buat industri, ada biaya yg dikenakan buat kelebihan pemakaian Daya reaktif (KVArh), kemudian bagaimana cara mengetahui akbar Daya reaktif yang dihasilkan?
Sangat krusial bagi kita buat mengetahui seberapa besar daya Reaktif yg didapatkan menurut aneka macam alat-alat listrik yang kita gunakan dalam instalasi listrik 3 fasa.
Khususnya pada global Industri, yg umumnya menggunakan Listrik 3 fasa dengan tegangan 380Volt, Besarnya Daya Reaktif wajib diketahui serta selanjutnya dilakukan pemugaran untuk mengurangi akbar Total Daya reaktif yang terjadi.
Baca pula: Cara menghitung Biaya tagihan Listrik buat Industri
Daya Reaktif adalah Daya yang dihasilkan menurut aneka macam peralatan listrik yg menghasilkan induksi magnetik serta membentuk Daya harmonik.
Daya Reaktif tak jarang juga diklaim menggunakan Kerugian Daya.

Berbagai peralatan listrik yang menghasilkan Daya reaktif, antara lain:
  • Elektro Motor
  • Trafo Las
  • Inverter
  • Lampu mercury non Ballast
  • UPS
  • Dan lainnya

Semakin Banyak penggunaan peralatan listrik yang menghasilkan daya Harmonik, akan semakin besar daya reaktif yg didapatkan, Hal ini akan menyebabkan semakin rendahnya faktor daya (Cosphi) dalam instalasi listrik tersebut.
Ada 3 macam Daya pada instalasi listrik 3fasa, yaitu:
  • Daya Semu (KVA)
  • Daya Aktif (KW)
  • Daya Reaktif (KVAr)

Penjelasan mengenai 3 jenis Daya
Besarnya daya reaktif akan memilih seberapa akbar daya Aktif yg didapatkan, semakin akbar daya reaktif akan menyebabkan Daya Aktif yg didapatkan semakin mini dibandingkan dengan Daya Semu.
Faktor Daya (Cosphi) merupakan Perbandingan Besar daya Aktif (KW) menggunakan Daya Semu (KVA)
Perbandingan antara besar Daya Aktif menggunakan Daya semu inilah yg disebut menggunakan faktor daya (Cosphi).
Kondisi yg terbaik merupakan apabila Daya reaktif dalam instalasi listrik merupakan 0 KVAr, maka faktor dayanya merupakan 1, sehingga besar daya Aktif adalah sama dengan Daya Semu.
Namun tentunya hal ini tidak mungkin terjadi, lantaran aneka macam peralatan listrik yg dipakai dalam instalasi listrik tiga fasa akan membentuk Daya harmonik serta tentunya menimbulkan Daya reaktif.
Namun, sebisa mungkin Daya reaktif yang didapatkan wajib diminimalkan, buat menerima faktor daya (Cosphi) minimal lebih akbar menurut 0,85.
Cosphi >0,85
Seperti halnya bila suatu industri memakai Listrik berdasarkan PLN, semakin rendah faktor daya maka akan semakin besar tagihan listrik yang harus dibayar sang pihak industri tadi kepada PLN.
Oleh lantaran itulah Pihak PLN hanya akan mengenakan biaya kelebihan Daya Reaktif (KVArh) apabila faktor daya (Cosphi) instalasi listrik suatu Industri lebih kecil menurut 0,85.
Untuk menghindari biaya listrik industri yang semakin melonjak, maka faktor daya listrik suatu industri harus diperbaiki serta diperlukan lebih akbar menurut 0,85.
Cara buat memperbaiki faktor daya tadi adalah menggunakan memasang Capasitor Bank dalam instalasi listrik tadi. Cara memasang Capasitor Bank dalam listrik 3fasa
Namun untuk melakukan perbaikan faktor daya, terlebih dahulu kita harus mengetahui seberapa besar Daya reaktif yg didapatkan.
Cara menghitung kebutuhan Capasitor Bank dalam listrik tiga fasa
Bagaimana Cara menghitung Total Daya Reaktif yang dihasilkan dalam suatu Instalasi listrik tiga fasa?
Untuk mengetahui seberapa besar Daya Reaktif, kita dapat memakai cara sederhana perhitungan Daya Reaktif Berikut ini:

Rumus Sederhana menghitung Total Daya reaktif suatu Instalasi listrik tiga fasa


Rumus menghitung Daya Reaktif:
Q = √S² - P²
Q: Daya Reaktif (KVAr)
S: Daya Semu (KVA)
P: Daya Aktif (KW)
Untuk detail, kita akan coba membuat model perhitungan Daya Reaktif suatu instalasi listrik tiga phase.
Contoh Perhitungan Total daya Reaktif
Sebuah Pabrik yg menggunakan instalasi listrik tiga phase buat mengoperasikan aneka macam alat-alat listrik dan mesin produksinya.
Listrik yang digunakan dalam Pabrik tadi dari dari Listrik PLN, dengan daya terpasang sebanyak 250KVA, tegangan 380Volt, Faktor Daya (Cosphi) sebanyak 0,80 (Pengukuran Faktor Daya (Cosphi) dilakukan Saat pabrik tersebut beroperasi dengan beban zenit).
Diketahui:
S = 250KVA
P = 250KVA x 0,80 =200KW
Berapa Daya Reaktif instalasi listrik Tersebut?
Q = √S² - P²
Q = √250² - 200²
Q = √62.500 - 40.000
Q = √22.500
Q = 150KVAr
Dari perhitungan diatas didapat bahwa pada suatu instalasi listrik 3fasa menggunakan Daya terpasang sebesar 250KVA, Faktor Daya 0,80, Daya Reaktif sebanyak 150KVAr.
Perbaikan Faktor Daya
Karena Faktor Daya yg ingin dicapai adalah harus lebih besar menurut 0,85, agar kualitas daya menjadi lebih baik dan menghindari porto tambahan tagihan listrik yang ditimbulkan berdasarkan kerugian daya tadi, maka penyelesaiannya merupakan memasang Kapasitor Bank dalam Instalasi listrik Pabrik tersebut.
Berapa kebutuhan KVAr Capasitor Bank yang harus dipasang supaya faktor daya yang sebelumnya hanya 0,80 bisa diperbaiki sebagai 0,90?
Rumus menghitung kebutuhan Capasitor Bank
Qc = Q1 - Q2
Qc = Daya Reaktif Kapasitor Bank yang dibutuhkan
Q1 = Daya Reaktif sebelum perbaikan
Q2 = Daya Reaktif yg ingin dicapai
Setelah kita mengetahui besar Daya Reaktif (Q1) yang dihasilkan adalah 150KVAr, selanjutnya buat melakukan pemugaran Faktor Daya menurut yg sebelumnya hanya 0,80, dan ingin kita perbaiki menjadi 0,90. Kita harus melakukan perhitungan Daya reaktif (Q2) apabila Faktor Dayanya menjadi 0,90.
Menghitung Daya Reaktif yang ingin dicapai (Q2)
Diketahui:
P = 200KW
Cosphi yang ingin dicapai adalah 0,90
Maka S = 200KW : 0,90
S = 222,22 KVA
Berapa Daya Reaktif jika Cosphi diperbaiki sebagai 0,90?
Q = √S² - P²
Q = √222,22² - 200²
Q = √49.381,7 - 40.000
Q = √9.381,7
Q = 96,85KVAr
Maka, bisa dihitung Kebutuhan Capasitor Bank buat memperbaiki faktor daya yg sebelumnya 0,80 menjadi 0,90 merupakan:
Qc = Q1 - Q2
Qc = 150KVAr - 96,85KVAr
Qc = 53,15KVAr
Setelah kita lakukan perhitungan didapat bahwa untuk memperbaiki Faktor Daya yg sebelumnya 0,80 sebagai 0,90 dalam instalasi listrik pabrik tadi, diperlukan Kapasitor Bank sebesar 53,15KVAr.
Selanjutnya, buat memperbaikinya kita dapat memasang Capasitor Bank yang nilainya sesuai dengan Total Daya Reaktif tadi.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

MENGHITUNG KEBUTUHAN CAPASITOR BANK PADA INSTALASI LISTRIK 3 PHASE

Berapa banyak kapasitor Bank yg diharapkan untuk Perbaikan Faktor daya?
Pada Instalasi listrik tiga Phase, memiliki tiga (tiga) macam daya. Yaitu Daya Semu, Daya Aktif serta Daya reaktif.
Untuk mendapatkan Daya Aktif semaksimal mungkin, tentunya kita wajib memperbaiki faktor daya atau daya reaktif pada instalasi listrik tadi.
Berbagai alat listrik yang mempunyai daya harmonik, seperti Electro motor, Inverter, Travo las,Lampu mercury dan lainnya akan menaruh dampak terhadap tingginya kerugian-kerugian daya pada instalasi listrik.
Faktor daya yg paling baik adalah 1,00. Sehingga bisa pada dapat Daya Aktif yg mendekati atau sama dengan daya semu.
Faktor daya menggunakan nilai 1,00, artinya Nilai Daya Semu sama dengan Nilai Daya Aktif, atau tidak masih ada kerugian-kerugian daya.
Namun buat mencapai Faktor daya dengan nilai 1,00 adalah suatu hal yang terbilang nir bisa tercapai, maka umumnya Faktor daya yang paling baik ditetapkan sebanyak antara 0,85 sampai 0,95.
Baca juga: Menghitung porto tagihan listrik Industri
Faktor daya akan mengalami penurunan yg diakibatkan oleh aneka macam peralatan listrik dengan daya harmonik yang tinggi atau Impedansi.

Beberapa peralatan listrik yg membentuk Daya Harmonik:
  • Inverter
  • Motor Listrik (Electro motor)
  • Travo Las ( Electric Welding)
  • UPS (Uninterruptible Power Supply)
  • Bola Lampu Mercury non Ballast
  • dll

Salah satu cara buat meminimalkan kerugian daya dalam instalasi listrik tiga phase merupakan menggunakan sebisa mungkin meminimalkan penggunaan peralatan listrik yg membuat daya harmonik.
Selain cara tersebut, kita juga dapat memperbaiki faktor daya yaitu menggunakan memberi donasi daya, yg umumnya dipakai buat menaruh bantuan daya adalah Capasitor Bank.
Capasitor Bank bekerja dengan memberikan donasi daya atau supply daya buat beban dalam instalasi listrik yang ada.
Rangkaian dan cara pemasangan Capasitor Bank
Karena itulah, Capasitor Bank pula sering dianggap berfungsi menjadi perbaikan faktor daya pada suatu instalasi listrik 3 Phase.
Lalu bagaimana menentukan besaran Capasitor yg akan kita pasang pada suatu instalasi listrik 3 Phase?
Untuk dapat menentukan besaran daya Capasitor Bank yg akan kita gunakan, terlebih dahulu kita harus mengenal 3 macam daya pada instalasi listrik 3 Phase.
Segitiga Daya listrik 3phase
1. Daya Semu
Daya yang tertulis dalam suatu pembangkit listrik, daya semu dihasilkan dari hasil teori perhitungan menggunakan satuan Volt Ampere (VA).
2. Daya Aktif
Daya yg didapatkan berdasarkan hasil perhitungan daya Semu dikalikan dengan Faktor daya, daya Aktif mempunyai satuan Watt (W)
3. Daya Reaktif
Daya reaktif merupakan daya yang terpakai menjadi energi pembangkitan flux magnetik sehingga muncul magnetisasi serta daya ini dikembalikan ke sistem karena dampak induksi elektromagnetik itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya adalah beban (kebutuhan) pada suatu sistim energi listrik.
Daya Reaktif memiliki satuan Volt Ampere Reaktif (Var).
Oleh karenanya buat dapat memperbaiki faktor daya suatu instalasi listrik 3 Phase, maka terlebih dahulu kita harus menghitung berapa akbar daya reaktif dalam instalasi listrik tadi.
Bagaimana cara mengetahui daya reaktif sebagai akibatnya didapat nilai besaran Kapasitor Bank yg dibutuhkan ?

Rumus Menghitung Kebutuhan Capasitor Bank

Qc = Q1 - Q2
Qc = Daya Reaktif Capasitor Bank yg dibutuhkan
Q1 = Daya Reaktif sebelum perbaikan
Q2 = Daya Reaktif yg ingin dicapai
Untuk lebih jelasnya, kita dapat melihat contoh perhitungan kebutuhan kapasitor bank berikut adalah:
Contoh Perhitungan Kebutuhan Kapasitor Bank
Suatu Pabrik memakai Listrik dengan Daya Terpasang sebanyak 1000KVA, pada waktu pabrik tadi beroperasi dengan beban zenit, Cosphi terukur sebanyak 0,75.
Berapa kebutuhan Capasitor Bank yang harus dipasang buat memperbaiki Faktor Daya (Cosphi) menjadi 0,95?
Menghitung Daya Reaktif (Q1) sebelum perbaikan
Q = √S² - P²
Q = Daya Reaktif
S = Daya terpasang atau Daya semu (KVA)
P = Daya Aktif (KW)
Diketahui:
S = 1000KVA
P = 1000KVA x 0,75 = 750KW
Q1 = √S² - P²
Q1 = √1000² - 750²
Q1 = √437.500
Q1 = 661,4KVAr
Maka diketahui Q1 merupakan sebanyak 661,4KVAr
Menghitung Daya Reaktif (Q2) menggunakan nilai cosphi yg ingin dicapai
Untuk dapat memperbaiki Faktor daya, kita wajib memilih seberapa akbar Faktor daya yg ingin kita capai, sebagai model: kita ingin memperbaiki faktor daya dari nilai 0,75 menjadi 0,95.
Q = √S² - P²
Q = Daya Reaktif
S = Daya semu (Daya konkret sebelum perbaikan)
P = Daya aktif (Daya konkret sebelum perbaikan x Cosphi yg ingin dicapai)
Diketahui:
P = 750KW
S = 750KW : 0,95 = 789,4KVA
Q2 = √S² - P²
Q = √789,4² - 750²
Q = √623.152,36 - 562.500
Q = √60.652,36
Q = 246,2KVAr
Maka diketahui bahwa Q2 merupakan sebanyak 246,dua KVAr
Menghitung Kebutuhan Capasitor Bank
Qc = Q1 - Q2
Qc = 661,4KVAr - 246,2KVAr
Qc = 415,2KVar
Maka diketahui bahwa buat memperbaiki Faktor Daya suatu instalasi listrik dengan Daya Terpasang sebesar 1000KVA, menurut yang semula cosphi 0,75 menjadi 0,95 dibutuhkan pemasangan Capasitor Bank menggunakan nilai 415,2KVAr.
Jika Capasitor yang tersedia pada pasaran memiliki nilai 50 Kvar, maka kita dapat menggunakan Capasitor Bank berukuran 50Kvar sebesar 9 buah (9 Step).
Dengan menggunakan langkah-langkah serta perhitungan diatas, kita bisa memilih seberapa besar Kapasitor Bank yang kita butuhkan buat mendapatkan Faktor daya yg diinginkan.
Semoga artikel ini bisa memberikan tambahan pengetahuan yg bermanfaat buat kita semua !
CARA FLEXI
dikutip menurut aneka macam asal

CARA MENGHITUNG BIAYA PEMAKAIAN LISTRIK INDUSTRI

Bagaimana cara menghitung biaya pemakaian listrik buat Industri, dengan sistem instalasi listrik 3 phase tegangan 380 Volt (Phase-Phase) / 220 Volt (Phase-Netral)?
Pada postingan sebelumnya kita telah membahas tentang bagaimana cara Menghitung Tagihan listrik sebulan, khususnya buat pemakaian listrik Rumah tangga.
Pada kesempatan kali ini, kita akan coba membahas bagaimana cara menghitung tagihan listrik perbulan buat pemakaian listrik Industri, yg memakai tegangan 380volt listrik 3phase.
Berbeda dengan perhitungan pemakaian listrik rumah tangga (tegangan 220Volt / 1phase), Untuk bisa menghitung pemakaian listrik industri menggunakan tegangan 380volt / 3phase, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui terlebih dahulu, antara lain:
  • Total kebutuhan daya listrik (KW), Untuk menentukan akbar Daya Terpasang
  • Daya terpasang (KVA)
  • Lama pemakaian listrik (Jam) pada Waktu Beban Puncak (WBP)
  • Lama pemakaian listrik (Jam) Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)
  • Faktor perbandingan harga WBP menggunakan LWBP
  • Perhitungan KWH meter
  • Faktor perkalian CT dalam KWH meter
  • Faktor daya (Cosphi)
  • Total Daya reaktif (KVArh)
Baca pula: Perbedaan satuan KVA, KW, KVAr, KWH
Untuk detail, kita akan coba menciptakan model perhitungan porto tagihan listrik buat industri, berikut ini.

Menghitung Biaya Pemakaian Listrik Industri

Contoh perhitungan:
Pada suatu industri yang menggunakan Listrik berdasarkan PLN buat kebutuhan berbagai peralatan listriknya, adapun listrik yang dipakai merupakan listrik 3 phase menggunakan Tegangan 380Volt / 220Volt, dengan rincian kebutuhan daya berbagai alat-alat listrik yang dipakai menjadi berikut:
Total Kebutuhan Daya:
  • 1 unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 75KW
  • 2 unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 30KW
  • 1 Unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 15KW
  • 1 unit elektro motor 3 phase 380 volt daya 7,5 kw
  • 1 unit Heater tiga phase 380 Volt daya 22KW
  • 1 unit Blower 3phase 380 Volt daya 18KW
  • Lampu mercury 250watt sebanyak 30 butir (10 buah / phase), total dua,5kw
Total kebutuhan daya = 75kw + (dua x 30kw) + 15kw + 7,5kw + 22kw + 18kw + 2,5kw.
Total kebutuhan Daya: 200KW
Daya Terpasang
Dari perhitungan Total daya banyak sekali alat-alat listrik yg dipakai industri tadi diatas, bisa dijadikan sebagai acuan buat menentukan Daya Terpasang berdasarkan PLN.
Karena Total kebutuhan daya pada industri tadi merupakan sebesar 200KW, maka Daya yg terpasang pada Industri tadi termasuk pada Golongan Tarif I3/TM (Daya diatas 200KVA), menggunakan memakai sebuah Trafo menggunakan daya 250KVA.
Daya terpasang > Kebutuhan Daya
Daya terpasang adalah diatas 200KVA dan termasuk dalam Golongan Tarif I3/TM.
Lama Pemakaian Daya listrik
Karena Industri tersebut beroperasi selama 12 jam menurut mulai pukul 08.00-20.00 setiap harinya, Maka dapat dihitung lama pemakaian listrik merupakan sebagai berikut:
  • Lama pemakaian listrik dalam Waktu Beban Puncak (WBP)
Waktu beban puncak ditetapkan berdasarkan mulai jam 17.00 hingga dengan 20.00 atau selama tiga Jam.
Lama pemakaian listrik dalam Waktu Beban Puncak (WBP) selama sebulan, menjadi:
3 Jam x 30 Hari = 90 Jam/bulan.
  • Lama Pemakaian listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)
Lama pemakaian listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) selama sebulam, menjadi:
(12 jam - tiga jam) x 30 Hari = 270 jam/bulan.
Faktor perbandingan harga WBP serta LWBP (K)
Faktor perbandingan harga WBP serta LWBP (K) disesuaikan dengan karakteristik beban sistem kelistrikan yang digunakan, dan hal ini ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan PT.pln
Nilai perbandingannya (K) antara 1,4 s/d 2
Contoh perhitungan: Dalam hal ini kita anggap Listrik industri tadi dikenakan perbandingan harga saat pemakaian Waktu Beban Puncak (WBP) sebanyak 1,4.
K = 1,4.
Perhitungan KWH Meter
Perhitungan KWH meter buat mengetahui jumlah pemakaian atau KWH sebulan dalam instalasi listrik 3 phase/ 380volt, berbeda dengan perhitungan KWH meter pada listrik 1 phase misalnya yang biasa terpasang pada rumah-rumah.
KWH meter yg biasa kita gunakan di rumah, kita dapat mengetahui jumlah pemakaian KWH sebulan hanya menggunakan mengurangkan Angka KWH Akhir dengan Angka KWH Awal.
Namun untuk menghitung total pemakaian KWH sebulan dalam KWH meter Instalasi listrik tiga phase, menggunakan perhitungan:
(KWH Akhir - KWH Awal) x Faktor perkalian CT

Faktor Perkalian CT pada KWH meter 3 phase
Sebagai model: Jika Pada instalasi listrik Industri tersebut dipasang KWH-Meter 3phase, menggunakan menggunakan Ratio CT sebesar 500/lima, atau Faktor perkaliannya adalah 500 : lima = 100.
Berbeda menggunakan KWH Meter yang biasa dipakai buat instalasi listrik tempat tinggal tangga, KWH meter tiga phase dengan daya yang cukup besar biasanya wajib menggunakan faktor perkalian menurut CT yang terpasang.
Jika CT yang terpasang pada KWHmeter adalah 500/5, ini berarti setiap 500 Ampere daya yg terukur maka CT akan mengirimkan sinyal arus sebesar lima Ampere ke KWH meter.
Ukuran CT yg dipakai dalam KWH meter 3phase sebagai faktor perkalian buat menghitung total KWH yang terpakai.
Contoh perhitungan:
Pada KWH meter yg terpasang pada industri tadi tercatat data KWH awal serta KWH Akhir selama sebulan adalah menjadi berikut:
  • KWH awal : 00000
  • KWH akhir : 00540
  • Total Pemakaian (KWH): (KWH akhir - KWH awal) x Faktor perkalian (CT)
  • Total Pemakaian (KWH): (00540 - 00000) x 100
  • Total Pemakaian (KWH): 54.000 KWH/bulan
Dengan pembagian beban WBP dan LWBP, menjadi berikut:
  • Beban WBP = (54.000 kwh : 12 jam) x tiga Jam = 13.500 kwh/bulan
  • Beban LWBP = (54.000 kwh : 12 jam) x 9 Jam = 40.500 kwh/bulan

Faktor Daya (Cosphi)
Faktor Daya (Cosphi) merupakan nilai perbandingan antara Daya Semu (KVA) menggunakan Daya Aktif (KW).
Semakin baik faktor daya pada instalasi listrik tiga phase maka nilai Daya Aktif semakin mendekati nilai daya semu.
Penjelasan mengenai Daya Semu, Daya Aktif dan Daya reaktif
Jika suatu instalasi listrik memiliki nilai faktor daya (cosphi) = 1, maka nilai daya aktif sama menggunakan nilai daya semu.
Jika Cosphi = 1,00. Maka Daya aktif (KW) = Daya Semu (KVA)
Faktor daya (Cosphi) ditentukan sang seberapa akbar Daya reaktif yg dihasilkan oleh instalasi listrik tersebut, serta daya reaktif ini asal berdasarkan pemakaian banyak sekali alat-indera listrik yg menghasilkan induksi atau daya harmonik.
Semakin poly jumlah pemakaian peralatan listrik yang membuat daya harmonik, maka Daya reaktif yang didapatkan akan semakin besar .Semakin akbar daya reaktif yg dihasilkan maka semakin rendah nilai faktor daya (Cosphi) pada instalasi listrik tadi.
Pada perhitungan Tagihan listrik buat industri, apabila faktor daya yg didapatkan lebih rendah berdasarkan 0,85. Maka akan terjadi penambahan biaya yg dihitung dari daya reaktif yang didapatkan.
Untuk menghindari meningkatnya porto tagihan listrik buat industri, maka faktor daya wajib diupayakan lebih besar menurut 0,85, cara buat memperbaiki faktor daya adalah menggunakan memasang Capasitor Bank pada instalasi listrik tersebut.
Cara menghitung kebutuhan Kapasitor Bank
Contoh perhitungan: Faktor daya dalam listrik Industri tadi merupakan 0.90, nilai faktor daya diperbaiki menggunakan memakai Capasitor Bank, sebagai akibatnya perusahaan tadi nir dikenakan biaya kelebihan daya reaktif (KVArh).
Cara memasang Capasitor Bank dan rangkaiannya
Total Daya Reaktif (KVArh)
Jika suatu instalasi listrik 3phase memiliki faktor daya dibawah 0,85 maka akan dikenakan biaya kelebihan pemakaian daya reaktif yang nilainya buat golongan tarif I3, adalah sebesar:
Biaya kelebihan Daya reaktif buat Golongan Tarif I3 = Rp.1.114,74/KVArh.

Contoh perhitungan: Karena instalasi listrik pada industri tersebut memiliki faktor daya 0,90 atau lebih akbar dari 0,85. Maka tidak dikenakan porto kelebihan pemakaian daya reaktif (KVArh).
Total Biaya Pemakaian Listrik
Total Biaya Pemakaian Listrik untuk Industri Golongan Tarif I3 tersebut, adalah menjadi berikut:
  • Biaya Beban
Biaya Beban = Rp. 0 (Biaya beban dikenakan bila Lama pemakaian kurang menurut 40 Jam/bulan)
  • Total Biaya WBP + LWBP
Biaya Pemakaian Waktu Beban Puncak (WBP):
K x KWH x Rp.1.035,78
1,4 x 13.500kwh x Rp.1.035,78 = Rp.19.576.242
Biaya Pemakaian Luar Waktu Beban Puncak (LWBP):
Kwh x Rp.1.035,78
40.500kwh x Rp.1.035,78 = Rp.41.949.090
Total Biaya Pemakaian Listrik: Rp.19.576.242 + Rp.41.949.090 = Rp.61.525.332
  • KVArh
Biaya pemakaian Daya Reaktif (KVArh) = Rp.0 (Dikenakan porto KVArh bila Faktor daya dibawah 0,85).
  • PPJ
Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ): tiga% x Rp.61.525.332 = Rp.1.845.759,96
  • Materai
Biaya Materai: Rp.6.000
Total biaya keseluruhan yg harus dibayar sang Industri tersebut, merupakan: Rp.63.377.091,96
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

MENGHITUNG TOTAL DAYA REAKTIF KVAR

Cara Sederhana Menghitung Total daya Reaktif yang dihasilkan dari aneka macam peralatan listrik pada instalasi listrik tiga fasa
Bagaimana cara menghitung Total Daya reaktif?
Seperti contohnya, Pada Tarif dasar Listrik buat industri, terdapat porto yg dikenakan buat kelebihan pemakaian Daya reaktif (KVArh), kemudian bagaimana cara mengetahui besar Daya reaktif yg didapatkan?
Sangat penting bagi kita buat mengetahui seberapa besar daya Reaktif yg didapatkan menurut banyak sekali alat-alat listrik yang kita gunakan pada instalasi listrik tiga fasa.
Khususnya di dunia Industri, yg umumnya memakai Listrik 3 fasa menggunakan tegangan 380Volt, Besarnya Daya Reaktif wajib diketahui dan selanjutnya dilakukan perbaikan buat mengurangi besar Total Daya reaktif yg terjadi.
Baca juga: Cara menghitung Biaya tagihan Listrik buat Industri
Daya Reaktif merupakan Daya yg dihasilkan berdasarkan aneka macam alat-alat listrik yg membuat induksi magnetik dan membuat Daya harmonik.
Daya Reaktif seringkali jua disebut dengan Kerugian Daya.

Berbagai peralatan listrik yg menghasilkan Daya reaktif, antara lain:
  • Elektro Motor
  • Trafo Las
  • Inverter
  • Lampu mercury non Ballast
  • UPS
  • Dan lainnya

Semakin Banyak penggunaan peralatan listrik yang membentuk daya Harmonik, akan semakin akbar daya reaktif yang didapatkan, Hal ini akan mengakibatkan semakin rendahnya faktor daya (Cosphi) dalam instalasi listrik tersebut.
Ada tiga macam Daya pada instalasi listrik 3fasa, yaitu:
  • Daya Semu (KVA)
  • Daya Aktif (KW)
  • Daya Reaktif (KVAr)

Penjelasan mengenai tiga jenis Daya
Besarnya daya reaktif akan menentukan seberapa akbar daya Aktif yg didapatkan, semakin besar daya reaktif akan mengakibatkan Daya Aktif yg didapatkan semakin kecil dibandingkan dengan Daya Semu.
Faktor Daya (Cosphi) adalah Perbandingan Besar daya Aktif (KW) menggunakan Daya Semu (KVA)
Perbandingan antara besar Daya Aktif menggunakan Daya semu inilah yg diklaim menggunakan faktor daya (Cosphi).
Kondisi yg terbaik merupakan apabila Daya reaktif dalam instalasi listrik merupakan 0 KVAr, maka faktor dayanya adalah 1, sebagai akibatnya besar daya Aktif merupakan sama menggunakan Daya Semu.
Namun tentunya hal ini tidak mungkin terjadi, lantaran berbagai peralatan listrik yg dipakai pada instalasi listrik 3 fasa akan membuat Daya harmonik dan tentunya mengakibatkan Daya reaktif.
Namun, sebisa mungkin Daya reaktif yg didapatkan wajib diminimalkan, buat mendapatkan faktor daya (Cosphi) minimal lebih besar dari 0,85.
Cosphi >0,85
Seperti halnya bila suatu industri menggunakan Listrik dari PLN, semakin rendah faktor daya maka akan semakin akbar tagihan listrik yang wajib dibayar oleh pihak industri tadi pada PLN.
Oleh karena itulah Pihak PLN hanya akan mengenakan porto kelebihan Daya Reaktif (KVArh) apabila faktor daya (Cosphi) instalasi listrik suatu Industri lebih kecil berdasarkan 0,85.
Untuk menghindari biaya listrik industri yg semakin melonjak, maka faktor daya listrik suatu industri harus diperbaiki dan diharapkan lebih besar menurut 0,85.
Cara buat memperbaiki faktor daya tadi adalah menggunakan memasang Capasitor Bank pada instalasi listrik tadi. Cara memasang Capasitor Bank dalam listrik 3fasa
Namun buat melakukan pemugaran faktor daya, terlebih dahulu kita wajib mengetahui seberapa besar Daya reaktif yang dihasilkan.
Cara menghitung kebutuhan Capasitor Bank dalam listrik tiga fasa
Bagaimana Cara menghitung Total Daya Reaktif yang dihasilkan dalam suatu Instalasi listrik 3 fasa?
Untuk mengetahui seberapa besar Daya Reaktif, kita bisa memakai cara sederhana perhitungan Daya Reaktif Berikut ini:

Rumus Sederhana menghitung Total Daya reaktif suatu Instalasi listrik 3 fasa


Rumus menghitung Daya Reaktif:
Q = √S² - P²
Q: Daya Reaktif (KVAr)
S: Daya Semu (KVA)
P: Daya Aktif (KW)
Untuk detail, kita akan coba membuat model perhitungan Daya Reaktif suatu instalasi listrik tiga phase.
Contoh Perhitungan Total daya Reaktif
Sebuah Pabrik yang memakai instalasi listrik 3 phase untuk mengoperasikan banyak sekali peralatan listrik serta mesin produksinya.
Listrik yang digunakan pada Pabrik tadi asal berdasarkan Listrik PLN, dengan daya terpasang sebanyak 250KVA, tegangan 380Volt, Faktor Daya (Cosphi) sebesar 0,80 (Pengukuran Faktor Daya (Cosphi) dilakukan Saat pabrik tadi beroperasi dengan beban zenit).
Diketahui:
S = 250KVA
P = 250KVA x 0,80 =200KW
Berapa Daya Reaktif instalasi listrik Tersebut?
Q = √S² - P²
Q = √250² - 200²
Q = √62.500 - 40.000
Q = √22.500
Q = 150KVAr
Dari perhitungan diatas didapat bahwa pada suatu instalasi listrik 3fasa dengan Daya terpasang sebesar 250KVA, Faktor Daya 0,80, Daya Reaktif sebesar 150KVAr.
Perbaikan Faktor Daya
Karena Faktor Daya yang ingin dicapai adalah wajib lebih akbar berdasarkan 0,85, supaya kualitas daya menjadi lebih baik serta menghindari porto tambahan tagihan listrik yg disebabkan menurut kerugian daya tersebut, maka penyelesaiannya merupakan memasang Kapasitor Bank dalam Instalasi listrik Pabrik tersebut.
Berapa kebutuhan KVAr Capasitor Bank yg wajib dipasang agar faktor daya yg sebelumnya hanya 0,80 bisa diperbaiki menjadi 0,90?
Rumus menghitung kebutuhan Capasitor Bank
Qc = Q1 - Q2
Qc = Daya Reaktif Kapasitor Bank yg dibutuhkan
Q1 = Daya Reaktif sebelum perbaikan
Q2 = Daya Reaktif yang ingin dicapai
Setelah kita mengetahui besar Daya Reaktif (Q1) yang didapatkan merupakan 150KVAr, selanjutnya buat melakukan pemugaran Faktor Daya dari yg sebelumnya hanya 0,80, serta ingin kita perbaiki sebagai 0,90. Kita wajib melakukan perhitungan Daya reaktif (Q2) jika Faktor Dayanya menjadi 0,90.
Menghitung Daya Reaktif yang ingin dicapai (Q2)
Diketahui:
P = 200KW
Cosphi yg ingin dicapai merupakan 0,90
Maka S = 200KW : 0,90
S = 222,22 KVA
Berapa Daya Reaktif bila Cosphi diperbaiki sebagai 0,90?
Q = √S² - P²
Q = √222,22² - 200²
Q = √49.381,7 - 40.000
Q = √9.381,7
Q = 96,85KVAr
Maka, bisa dihitung Kebutuhan Capasitor Bank buat memperbaiki faktor daya yg sebelumnya 0,80 sebagai 0,90 merupakan:
Qc = Q1 - Q2
Qc = 150KVAr - 96,85KVAr
Qc = 53,15KVAr
Setelah kita lakukan perhitungan didapat bahwa buat memperbaiki Faktor Daya yang sebelumnya 0,80 sebagai 0,90 pada instalasi listrik pabrik tersebut, dibutuhkan Kapasitor Bank sebesar 53,15KVAr.
Selanjutnya, buat memperbaikinya kita bisa memasang Capasitor Bank yg nilainya sesuai dengan Total Daya Reaktif tadi.
Semoga berguna!
CARA FLEXI