BAGAIMANA LISTRIK BISA SAMPAI DI RUMAH KITA

Listrik yang kita gunakan dirumah, berasal berdasarkan pembangkit listrik melalui jaringan-jaringan tegangan tinggi.
Dari mana sebenarnya listrik yang terdapat di tempat tinggal kita?
Listrik yang kita gunakan sehari-hari, sumbernya berdasarkan mana?
Dari mana sebenarnya asal mula sumber listrik hingga sampai di tempat tinggal kita?
Di rumah kita sudah tersedia listrik, yg dapat kita pakai buat berbagai keperluan, seperti listrik buat menyalakan Televisi, kipas angin, AC, Memasak nasi, menyalakan Kulkas, mesin cuci, Charger, dan poly lagi yang lainnya.
Cukup dengan mencolokkan steker berdasarkan berbagai alat-alat listrik tersebut ke stopkontak (Colokan), serta Peralatan listrik maupun indera elektronika yg kita miliki dapat menyala.
Berbagai alat-alat listrik serta juga elektronika yg ada dirumah kita takkan berguna jika nir terdapat listrik.
Baca juga: Peralatan listrik yg akbar porto listrik perbulannya

Bagaimana Listrik bisa sampai kerumah?

Saat listrik pada rumah kita padam, seluruh alat-alat listrik dan elektronika tak bisa digunakan, bahkan lampu-lampu pula ikut padam, rumah kita sebagai sunyi dan gelap.
Lalu, pernahkah kita bertanya berdasarkan mana datangnya listrik tersebut, sampai mampu sampai di rumah kita dan dapat kita pakai buat aneka macam keperluan.
Bagi anda yg memakai Genset sendiri, tentu sumber listrik yang anda pakai asal berdasarkan genset tersebut.
Namun bagi anda yang mendapatkan sumber listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara), tentu listrik yg anda pakai dari berdasarkan Listrik PLN.
Listrik tadi, asal dari mana?
Listrik yg kita pakai di tempat tinggal -tempat tinggal merupakan tegangan listrik AC (Alternating Current) atau biasa dianggap menggunakan Tegangan listrik arus bolak-balik .
Besar tegangan listrik yg hingga pada tempat tinggal dan kita pakai sehari-hari merupakan 220 VAC (Volt AC).
Setiap energi listrik Arus Bolak-pulang (AC) dari menurut suatu Pembangkit Listrik AC, Pembangkit listrik AC biasa diklaim dengan Alternator (Alternating Current Generator).
Jadi, Listrik yang hingga dirumah kita, jua asal dari suatu pembangkit Listrik.
Pembangkit Listrik
Terdapat berbagai jenis Pembangkit listrik yg dipakai, antara lain:
  • PLTD: Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
  • PLTA: Pembangkit Listrik Tenaga Air
  • PLTU:Pembangkit Listrik Tenaga Uap
  • PLTG: Pembangkit Listrik Tenaga Gas
  • PLTGU: Pembangkit Listrik Tenaga Gas serta Uap
  • PLTP: Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi
  • PLTS: Pembangkit Listrik Tenaga Surya
  • PLTN: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
  • PLTMG: Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas

Listrik yang hingga ke rumah-tempat tinggal kita, asal dari aneka macam macam Pembangkit Listrik, dan yang paling poly digunakan di Indonesia adalah PLTA serta PLTU.
Listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik baik PLTU atau PLTA tersebut, dialirkan melalui beberapa jaringan-jaringan, sampai akhirnya hingga di tempat tinggal -tempat tinggal .
Bagi anda yang ingin mengetahui, dari mana datangnya listrik yg ada dirumah-tempat tinggal , berikut ini alur Jaringan listrik menurut asal utamanya sampai didistribusikan ke tempat tinggal -tempat tinggal .
Bagaimana Listrik tadi mampu sampai kerumah kita?
Alur Jaringan Listrik dari Pembangkit sampai didistribusikan ke rumah-rumah.

1. Pembangkit Listrik
Pembangkit Listrik merupakan asal Utama listrik yang mampu sampai di rumah-tempat tinggal , tetapi lantaran jaraknya relatif jauh, maka Pembangkit Listrik ini harus melalui beberapa proses terlebih dahulu sebelum digunakan sang konsumen.
Tegangan Listrik yg didapatkan menurut Pembangkit Listrik utama, adalah berkisar antara 6.000Volt (6KV)- 24.000 Volt(24KV). Kenapa Jaringan Transmisi Tegangannya sangat Tinggi?
2. Jaringan Transmisi
Tegangan listrik menurut Pembangkit listrik utama, kemudian dialirkan melalui Jaringan Transmisi, Jaringan transmisi umumnya menggunakan sistem saluran udara (Kabelnya berada diatas udara).
Tegangan dari pembangkit Listrik yg semula berkisar (6KV s/d 24KV) dinaikkan sebagai 70KV s/d 500KV dalam Gardu Induk Transmisi.
3. Jaringan Distribusi Primer
Tegangan listrik berdasarkan Jaringan Transmisi (70KV s/d 500KV) kemudian dialirkan ke gardu-gardu induk jaringan distribusi Primer buat diturunkan menjadi 20KV (20.000Volt).
Kemudian Listrik menggunakan Tegangan 20.000Volt dialirkan melalui jaringan Distribusi Primer menuju Jaringan Distribusi Sekunder.
4. Jaringan Distribusi Sekunder
Jaringan Distribusi Primer menggunakan Tegangan sebesar 20.000Volt kemudian dialirkan menuju Jaringan Distribusi Sekunder, serta diturunkan sebagai 220Volt (fasa menggunakan Netral) atau 380Volt (fasa menggunakan fasa).
Jaringan distribusi sekunder menggunakan tegangan 220 Volt (Fase dan netral) inilah yang kemudian dialirkan ke rumah-tempat tinggal kita, dan bisa kita pakai buat menyalakan banyak sekali peralatan listrik yang kita miliki.
Semoga berguna!
CARA FLEXI
dikutip menurut banyak sekali asal

BAGAIMANA LISTRIK BISA SAMPAI DI RUMAH KITA

Listrik yang kita gunakan dirumah, dari berdasarkan pembangkit listrik melalui jaringan-jaringan tegangan tinggi.
Dari mana sebenarnya listrik yang terdapat di tempat tinggal kita?
Listrik yang kita gunakan sehari-hari, sumbernya menurut mana?
Dari mana sebenarnya berasal mula sumber listrik hingga sampai di rumah kita?
Di tempat tinggal kita sudah tersedia listrik, yang dapat kita pakai buat banyak sekali keperluan, misalnya listrik buat menyalakan Televisi, kipas angin, AC, Memasak nasi, menyalakan Kulkas, mesin cuci, Charger, serta banyak lagi yg lainnya.
Cukup menggunakan mencolokkan steker berdasarkan banyak sekali alat-alat listrik tersebut ke stopkontak (Colokan), dan Peralatan listrik juga indera elektro yg kita miliki dapat menyala.
Berbagai alat-alat listrik dan maupun elektronik yg terdapat dirumah kita takkan berguna apabila nir ada listrik.
Baca juga: Peralatan listrik yg akbar porto listrik perbulannya

Bagaimana Listrik bisa hingga kerumah?

Saat listrik di tempat tinggal kita padam, seluruh alat-alat listrik serta elektronika tak bisa digunakan, bahkan lampu-lampu juga ikut padam, rumah kita sebagai sunyi serta gelap.
Lalu, pernahkah kita bertanya dari mana datangnya listrik tadi, hingga sanggup hingga di rumah kita serta dapat kita gunakan untuk berbagai keperluan.
Bagi anda yang menggunakan Genset sendiri, tentu asal listrik yg anda gunakan berasal menurut genset tadi.
Namun bagi anda yg menerima sumber listrik menurut PLN (Perusahaan Listrik Negara), tentu listrik yg anda pakai asal dari Listrik PLN.
Listrik tadi, berasal berdasarkan mana?
Listrik yang kita gunakan di rumah-tempat tinggal adalah tegangan listrik AC (Alternating Current) atau biasa disebut dengan Tegangan listrik arus bolak-kembali.
Besar tegangan listrik yang hingga pada tempat tinggal serta kita gunakan sehari-hari adalah 220 VAC (Volt AC).
Setiap tenaga listrik Arus Bolak-balik (AC) asal berdasarkan suatu Pembangkit Listrik AC, Pembangkit listrik AC biasa disebut menggunakan Alternator (Alternating Current Generator).
Jadi, Listrik yang sampai dirumah kita, pula asal berdasarkan suatu pembangkit Listrik.
Pembangkit Listrik
Terdapat aneka macam jenis Pembangkit listrik yg dipakai, antara lain:
  • PLTD: Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
  • PLTA: Pembangkit Listrik Tenaga Air
  • PLTU:Pembangkit Listrik Tenaga Uap
  • PLTG: Pembangkit Listrik Tenaga Gas
  • PLTGU: Pembangkit Listrik Tenaga Gas serta Uap
  • PLTP: Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi
  • PLTS: Pembangkit Listrik Tenaga Surya
  • PLTN: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
  • PLTMG: Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas

Listrik yg hingga ke rumah-rumah kita, berasal berdasarkan banyak sekali macam Pembangkit Listrik, serta yg paling poly digunakan pada Indonesia adalah PLTA serta PLTU.
Listrik yg dihasilkan dari Pembangkit Listrik baik PLTU atau PLTA tersebut, dialirkan melalui beberapa jaringan-jaringan, sampai akhirnya hingga di tempat tinggal -rumah.
Bagi anda yang ingin mengetahui, menurut mana datangnya listrik yang terdapat dirumah-rumah, berikut ini alur Jaringan listrik menurut sumber utamanya hingga didistribusikan ke rumah-rumah.
Bagaimana Listrik tadi sanggup hingga kerumah kita?
Alur Jaringan Listrik berdasarkan Pembangkit sampai didistribusikan ke tempat tinggal -tempat tinggal .

1. Pembangkit Listrik
Pembangkit Listrik merupakan sumber Utama listrik yang bisa hingga di tempat tinggal -rumah, tetapi karena jaraknya relatif jauh, maka Pembangkit Listrik ini harus melalui beberapa proses terlebih dahulu sebelum digunakan oleh konsumen.
Tegangan Listrik yg didapatkan dari Pembangkit Listrik utama, adalah berkisar antara 6.000Volt (6KV)- 24.000 Volt(24KV). Kenapa Jaringan Transmisi Tegangannya sangat Tinggi?
2. Jaringan Transmisi
Tegangan listrik menurut Pembangkit listrik utama, lalu dialirkan melalui Jaringan Transmisi, Jaringan transmisi biasanya menggunakan sistem saluran udara (Kabelnya berada diatas udara).
Tegangan menurut pembangkit Listrik yang semula berkisar (6KV s/d 24KV) dinaikkan menjadi 70KV s/d 500KV dalam Gardu Induk Transmisi.
3. Jaringan Distribusi Primer
Tegangan listrik menurut Jaringan Transmisi (70KV s/d 500KV) lalu dialirkan ke gardu-gardu induk jaringan distribusi Primer buat diturunkan sebagai 20KV (20.000Volt).
Kemudian Listrik dengan Tegangan 20.000Volt dialirkan melalui jaringan Distribusi Primer menuju Jaringan Distribusi Sekunder.
4. Jaringan Distribusi Sekunder
Jaringan Distribusi Primer menggunakan Tegangan sebanyak 20.000Volt kemudian dialirkan menuju Jaringan Distribusi Sekunder, serta diturunkan menjadi 220Volt (fasa dengan Netral) atau 380Volt (fasa menggunakan fasa).
Jaringan distribusi sekunder menggunakan tegangan 220 Volt (Fase dan netral) inilah yang kemudian dialirkan ke tempat tinggal -rumah kita, serta dapat kita pakai buat menyalakan banyak sekali alat-alat listrik yang kita miliki.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip dari berbagai sumber

CARA MENGUKUR TAHANAN GROUNDING ATAU PENTANAHAN YANG BENAR

Apakah sistem grounding atau pentanahan yg kita pasang telah benar?, dan Bagaimana cara mengukur grounding yang baik dan benar?
Pentanahan atau Grounding umumnya dipasang buat mengamankan Suatu instalasi listrik menurut bahaya sambaran petir.
Namun sebelum kita membahas mengenai Grounding dan bagaimana sebenarnya Grounding yang baik, ada baiknya terlebih dahulu kita mengenal bahaya berdasarkan petir itu sendiri.
Apakah anda mengetahui bahwa Petir mempunyai tenaga listrik yang sangat besar ? Bahkan ada petir yang menghasilkan listrik mencapai seratus ribu lebih bahkan jutaan Volt.
Apakah listrik menggunakan tegangan mencapai seratus ribu lebih volt itu berbahaya, dan seberapa akbar bahaya listrik dari petir tersebut ?
Kita bayangkan saja jika kita tersengat listrik yang terdapat pada rumah kita, listrik yang terdapat dirumah kita saja bisa mengakibatkan bahaya terhadap manusia dan dapat menyebabkan kebakaran.
Padahal tegangan listrik yang biasa kita gunakan pada rumah masih tergolong listrik dengan tegangan rendah yaitu sebanyak 220 Volt.
Apalagi bila tersambar petir yang menghasilkan listrik dengan tegangan hingga seratus ribu lebih volt !!
"Listrik 220 Volt saja mampu membahayakan keselamatan, apalagi Petir menggunakan tegangan listrik ribuan Volt"

Apa itu PETIR?
Petir adalah suatu tanda-tanda alam yg sering terjadi dalam waktu akan turun hujan, Petir biasa pula dianggap menggunakan Halilintar atau kilat, Petir dapat menyebabkan tenaga listrik yg sangat akbar, bahkan mampu mencapai jutaan Volt.
Energi listrik yang didapatkan Petir ini terjadi karena adanya konvoi awan secara terus menerus yg mengakibatkan bergesekan antara dua lempengan, baik itu antara lempengan awan dengan awan maupun lempengan awan menggunakan bumi.
Yang masing-masing berdasarkan dua lempengan yang bergesekan tersebut memiliki nilai potensial yg tidak sinkron.
Lempengan awan ada yang memiliki tenaga potensial yg bermuatan Positif serta terdapat yang bermuatan Negatif, sedangkan lempengan bumi mempunyai tenaga potensial yg bermuatan negatif.
Petir yg memiliki energi listrik dengan tegangan yg sangat akbar ini, bisa menyambar ke segala arah dan bahkan sampai menyambar ke bumi. Dampak petir pada instalasi listrik
Sambaran petir yg menunjuk ke bumi bisa mengenai banyak sekali benda yg terdapat di bumi, gedung, bangunan, pohon – pohon, jaringan listrik, dan lainnya.
Sambaran Petir ini bisa dibagi sebagai 2 jenis, yaitu:
  • Sambaran Petir langsung
  • Sambaran petir tidak langsung

A. Sambaran Petir Langsung
Sambaran petir eksklusif merupakan sambaran petir yang pribadi mengenai benda yg terdapat dibumi, seperti gedung, tower, rumah, pohon, jaringan listrik serta lainnya.
Sambaran listrik langsung memiliki dampak kerusakan yang sangat akbar.
Untuk mencegah bahaya berdasarkan sambaran listrik pribadi ini, umumnya dipasang Penangkal Petir (Lightning Protection) disekitar area atau loka yg ingin dilindungi menurut sambaran petir pribadi.
Penangkal Petir (Lightning Protection)
Sistem pengaman yg biasa dipakai buat mencegah kerusakan jaringan dan perlengkapan listrik akibat sambaran petir eksklusif merupakan dengan memasang alat-alat penangkal petir (Ligthning Protection).
Penangkal petir akan menerima tegangan listrik menurut sambaran petir serta mengalirkan tegangan listrik tersebut ke tanah (Bumi) melalui pentanahan (Grounding).
B. Sambaran Petir nir pribadi.
Selain sambaran petir yang eksklusif menyambar benda yg ada pada bumi, sambaran petir terdapat juga secara nir eksklusif.
Saat terjadi sambaran petir pada dekat rumah kita, terkadang bisa mengakibatkan kerusakan banyak sekali indera listrik atau indera elektro misalnya televisi, personal komputer , serta lainnya.
Padahal petir tadi tidak pribadi tentang tempat tinggal atau peralatan listrik kita.
Lalu bagaimana sambaran petir tadi bisa mengakibatkan kerusakan ?
Ini yang disebut menggunakan sambaran petir nir langsung, sambaran petir tersebut tidak tentang benda-benda yang ada dibumi, namun gelombang induksi berdasarkan listrik yg dibawa petir tersebut mengalir melalui kabel-kabel pada rumah kita serta hingga dalam peralatan listrik yang kita miliki.
Induksi listrik berdasarkan petir inilah yg mengakibatkan kerusakan peralatan listrik tadi.
Dan untuk menghindari kerusakan peralatan listrik menurut sambaran petir nir pribadi ini, instalasi listrik serta alat-alat listrik wajib dilengkapi dengan Surge Arrester.
Surge Arrester
Sistem pengaman yg biasa dipakai buat mencegah kerusakan jaringan serta perlengkapan listrik dampak sambaran listrik tidak pribadi (Induksi) adalah menggunakan memasang peralatan Arrester (Surge Arrester).
Baca juga: Mengenal fungsi dan prinsip kerja Surge Arrester
Arrester berfungsi buat membuang tegangan listrik yang melebihi batasan normal serta akan mengalirkan tegangan listrik berlebih tersebut menuju pentanahan (Grounding).
Bagaimana petir yg memiliki tegangan listrik yg besar bisa dinetralisir atau dinetralkan ?
Bumi adalah sistem netral yang paling baik, serta bisa meredam dan membuang tegangan listrik berdasarkan sambaran petir tadi.
Oleh karena itulah, baik Lightning Protection (Penangkal petir) dan surge Arrester takkan dapat berfungsi menggunakan baik, apabila sistem pentanahan atau Grounding nir terpasang dengan baik serta benar.
Bagaimana sebenarnya system grounding atau pentanahan yg baik dan benar?

Cara Mengukur Tahanan Grounding yang baik dan benar

Untuk menerima suatu sistem grounding, pentanahan (pembumian) yg baik, maka kabel penghantar yang ditanamkan wajib benar-benar terhubung ke bumi.
Untuk mengetahui apakah sistem Grounding atau pentanahan yang kita pasang sudah sahih-sahih terhubung ke bumi, yaitu sebisa mungkin harus tidak mempunyai kendala atau resistan antara kabel grounding menggunakan bumi.
Namun apabila tidak bisa dipastikan benar-benar 100% % terhubung ke bumi, maka dibuatlah nilai baku maksimum dari kendala atau resistan kabel grounding ke bumi, yaitu dibawah 2 ohm atau dibawah 1 ohm.
Sebaiknya Nilai Tahanan Grounding terhadap Bumi adalah < 2 Ohm
Bagaimana caranya kita mengetahui apakah nilai kendala atau resistan pentanahan atau Tahanan grounding yang kita pasang telah mencapai nilai baku, sebagai akibatnya bisa dikatakan sistem grounding yang kita pasang sudah baik serta benar.
Untuk mengetahui hal ini, maka kita harus melakukan pengukuran sistem grounding atau pentanahan (pembumian) yg kita pasang menggunakan menggunakan indera ukur grounding atau pentanahan (pembumian).
Alat ukur ini biasa diklaim menggunakan Grounding Tester atau Earth Tester.
Berbagai jenis tipe, merek dan model alat ukur grounding atau pentanahan yg dijual pada pasaran.
Salah satunya kita bisa memakai Grounding tester atau Earth Tester merek Kyoritsu dengan contoh 4102A.
Bagaimana cara menggunakan indera ukur grounding tester atau earth tester buat mengetahui syarat sistem grounding atau pentanahan (pembumian) yg kita pasang ?
Pengukuran sistem grounding atau pentanahan memang wajib dilakukan dengan benar untuk menerima output pengukuran yg benar.
Cara memakai alat ukur grounding Earth tester atau grounding tester yg benar

Alat ukur grounding Earth tester atau grounding tester ini, dilengkapi 3 (3) buah lubang konektor serta 3(3) kabel ukur yang akan digunakan.
Ketiga kabel tersebut yaitu:
  • Kabel berwarna merah (C), dihubungkan ke lubang konektor berwarna merah dalam alat ukur, serta ujung satunya dihubungkan ke stick/tongkat besi yang tersedia dan sudah ditancapkan ke bumi/tanah.
Usahakan jeda antara stick atau tongkat besi yang satu dengan yg lainnya sekitar 5m – 10 m.
  • Kabel berwarna kuning (P), dihubungkan ke lubang konektor berwarna kuning pada alat ukur, dan ujung satunya dihubungkan ke stick/tongkat besi yang tersedia dan sudah ditancapkan ke bumi/tanah. Usahakan jeda antara stick atau tongkat besi yang satu dengan yg lainnya sekitar 5m – 10 m.
Begitu pula jarak antara masing-masing stick / tongkat besi dengan titik grounding atau pentanahan yang diukur juga wajib mempunyai jeda antara 5m – 10 m.
  • Kabel berwarna hijau (E), Kabel berwarna Hijau (E), dihubungkan ke lubang konektor berwarna Hijau pada alat ukur (Earth Tester), serta ujung satunya dihubungkan ke kabel penghantar pada titik Grounding atau pentanahan yg sudah kita pasang.


  • Setelah itu putar selektor pada indera ukur (Earth Tester) buat kita arahkan pada pengukuran menggunakan nilai tertinggi (skala 100 Ω) terlebih dahulu, lalu tekan tombol test.
  • Jika jarum ukur belum beranjak atau beranjak tetapi sangat mini , putar selektor buat membarui satuan skala yg lebih kecil (10 Ω).
  • Jika jarum ukur masih berkecimpung hanya sedikit juga, maka sanggup kita coba lagi dengan skala ukur yg lebih mini (1 Ω), buat mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat.

Menghitung output pengukuran:
  • Jika pada skala ukur 1 Ω, jarum ukur bergerak dalam angka 2, maka hasil pengukuran adalah :
2 x 1 Ω = 2 Ω. (Tahanan grounding baik dan sahih memenuhi nilai standar)
  • Jika skala ukur yang kita pakai pada pilihan selektor 10 Ω, serta jarum ukur beranjak menunjuk nomor 2, maka output pengukuran merupakan :
2 x 10 Ω = 20 Ω. (Tahanan Grounding buruk)

  • Jika skala ukur yang kita pakai dalam pilihan selektor 100 Ω, serta jarum ukur beranjak menunjuk angka dua, maka hasil pengukuran adalah :
2 x 100 Ω = 200 Ω. (Tahanan Grounding sangat Buruk, bahkan mungkin tidak terpasang)
Ingat : waktu akan mulai melakukan pengukuran, jangan lupa untuk menekan Tombol test pada alat tadi buat mulai pengukuran.
Demikianlah artikel tentang bagaimana cara mengukur tahanan grounding atau pentanahan (Pembumian) yang sahih.
Semoga dapat menambah pengetahuan yg berguna untuk kita semua !
CARA FLEXI
Dikutip dari aneka macam sumber
Dan sumber : Kyoritsu Earth Tester

TEGANGAN LISTRIK PADA JARINGAN TRANSMISI DAN DISTRIBUSI

Seberapa Besar Tegangan Listrik dalam Jaringan Transmisi dan jaringan Distribusi, sebelum hingga ke rumah-rumah?
Listrik sebagai suatu kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, dan Listrik yang sampai di tempat tinggal kita serta yang biasa kita pakai, dalam umumnya memakai listrik AC (arus bolak-balik ) menggunakan tegangan listrik 220 VAC (220 Volt AC).
Lalu, berdasarkan mana sebenarnya listrik tersebut bisa sampai pada tempat tinggal kita ?
Pastinya, listrik yg hingga di rumah-tempat tinggal kita asal menurut suatu pembangkit listrik, dan tentunya Pembangkit listrik tersebut mempunyai kemampuan daya yang sangat akbar, sehingga bisa menyediakan kebutuhan listrik semua tempat tinggal pada satu desa, kecamatan bahkan satu Kabupaten.
Terdapat berbagai jenis pembangkit listrik yang biasa digunakan buat membuat Tenaga listrik sehingga bisa hingga pada instalasi di rumah kita , serta bisa kita rasakan aneka macam manfaat berdasarkan listrik tersebut.
Pembangkit listrik yang dipakai, diantaranya :
  • PLTD atau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
  • PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga Air
  • PLTU atau pembangkit Listrik Tenaga Uap
  • PLTG atau Pembangkit Listrik Tenaga Gas
  • Dan aneka macam jenis pembangkit listrik lainnya.

Untuk bisa menyediakan asal listrik dengan akbar tegangan listrik 220 VAC hingga pada instalasi tempat tinggal kita masing-masing, tentunya dibutuhkan besar tegangan listrik yg lebih akbar menurut tegangan 220 VAC yg didapatkan berdasarkan sumber pembangkit listrik utama.
Mengingat jarak yg sangat jauh antara sumber pembangkit listrik primer sampai hingga pada konsumen atau instalasi tempat tinggal kita, pastinya diharapkan tegangan listrik yang sangat besar supaya tegangan listrik yang hingga pada tempat tinggal kita stabil dan sanggup permanen mencapai tegangan 220 VAC.

Kenapa tegangan listrik jaringan Transmisi menggunakan tegangan listrik yg sangat akbar?

Tegangan listrik dalam jaringan Transmisi serta distribusi Listrik menggunakan tegangan yg sangat besar , bahkan dalam jaringan Transmisi Tegangan listriknya mencapai seratus ribu lebih Volt, Hal ini memiliki tujuan, antara lain :
  1. Untuk mencegah kerugian tegangan (Drop Voltage)
  2. Untuk mencegah kerugian daya.
  3. Untuk memperkecil kebutuhan diameter penampang dawai atau kabel penghantar.
Baca juga: Rumus serta cara menghitung Rugi tegangan (Drop Voltage)
Pada umumnya lokasi asal pembangkit listrik yang dipakai memiliki jeda yang sangat jauh sebelum hingga dalam konsumen atau ke tempat tinggal -rumah kita.
Jarak yg sangat jauh ini akan mengakibatkan kerugian tegangan (Drop Voltage) yang besar juga.
Sehingga buat mencegah kerugian daya dan tegangan yang diakibatkan lokasi jaringan transmisi serta jaringan distribusi listrik yang sangat jauh, maka dibutuhkan tegangan menurut pembangkit listrik yang besar agar kerugian tegangan tadi bisa diatasi.
Disamping itu, supaya ukuran diameter penampang kawat atau kabel penghantar yg digunakan nir terlalu akbar, maka tegangan listrik dari sumber pembangkit menggunakan tegangan yang besar .
Apa hubungannya besar tegangan listrik menggunakan ukuran diameter penghantar yang dibutuhkan ?
Besarnya tegangan listrik sangat berpengaruh terhadap kebutuhan akbar kecilnya ukuran penampang dawai atau kabel penghantar.
"Dengan besar beban atau daya yang sama, maka semakin besar tegangan listrik akan semakin mini arus yang dihasilkan, dan semakin mini arus yg mengalir tentunya akan semakin mini diameter penampang penghantar yang dibutuhkan".
Kenapa semakin besar tegangan listrik, kabel yg digunakan semakin kecil ?
Penjelasannya bisa kita lihat berdasarkan perhitungan di bawah ini.
Rumus daya :
P = V x I
  • P = daya (Watt)
  • V = Tegangan (Volt)
  • I = Arus (ampere)

Untuk menampakan hubungan antara besar tegangan listrik menggunakan akbar arus, mampu kita lihat contoh perhitungan berikut:
Contoh pertama:
Jika suatu instalasi menggunakan daya listrik sebanyak 2200 watt, dengan tegangan listrik 220 Volt, maka Arus yang mengalir pada instalasi tadi adalah :
P = V x I
  • 2200 watt = 220 Volt x I
  • I = 2200 watt / 220 Volt
  • I = 10 Ampere

Contoh ke 2:
Jika suatu instalasi menggunakan daya listrik yg sama yaitu sebanyak 2200 watt, namun menggunakan tegangan listrik yg lebih akbar yaitu 2200 Volt, maka arus dalam instalasi listrik tadi adalah :
P = V x I
  • 2200 watt = 2200 Volt x I
  • I = 2200 watt / 2200 Volt
  • I = 1 Ampere.

Kesimpulan:
Pada model pertama, dengan menggunakan tegangan 220 Volt, daya 2200 Watt, akbar Arus = 10 Ampere, Lalu pada model kedua dengan menggunakan tegangan 2200 Volt, daya permanen 2200 Watt, Arus yg didapatkan menjadi lebih kecil, yaitu: 1 Ampere.
"Semakin akbar tegangan listrik yang dipakai, semakin mini Arus listrik (Ampere) yg dihasilkan, dengan daya atau beban yang sama".
Oleh karena itu, supaya berukuran atau diameter penampang penghantar listrik yg dibutuhkan menjadi penghantar pada jaringan Transmisi serta distribusi listrik tidak menggunakan berukuran penghantar yang sangat besar , maka caranya adalah menggunakan menggunakan tegangan listrik yg lebih akbar bahkan mencapai ratusan ribu volt.
Besar kecilnya berukuran penampang suatu kabel penghantar listrik dipengaruhi menggunakan seberapa akbar arus listrik yang melewati penghantar tersebut.
Cara menentukan ukuran Kabel listrik
Setiap ukuran atau diameter penampang penghantar listrik mempunyai batas kemampuan hantar Arus (KHA).
Sebagai contoh, jika kita lihat menurut tabel KHA penghantar listrik berbahan tembaga, suatu penghantar listrik menggunakan diameter penghantar sebesar 120 mm2 memiliki kemampuan hantar arus (KHA) sebesar 292 Ampere.
Bisa kita bayangkan jika pembangkit listrik dari jaringan transmisi atau distribusi memakai tegangan listrik 220 VAC, dengan beban daya mencapai 10 megawatt (10.000.000 watt), maka Arus yg didapatkan sebanyak :
P = V x I
  • 10.000.000 watt = 220 Volt x I
  • I = 10.000.000 watt / 220 Volt
  • I = 45.454,lima Ampere

Dengan arus sebanyak 45.454,lima ampere. Lalu seberapa akbar ukuran diameter penampang kabel penghantar listrik yg diharapkan ?
Tentunya dengan arus sebanyak itu membutuhkan diameter penampang penghantar listrik yang sangat besar , hal ini akan membutuhkan porto yang sangat akbar, serta bahkan pemasangan jaringan akan sangat sulit.
Oleh lantaran itulah buat memperkecil kebutuhan diameter penampang kabel penghantar menggunakan beban daya yg sangat akbar, diharapkan tegangan listrik berdasarkan pembangkit jaringan Transmisi atau distribusi yang sangat besar , bahkan hingga ratusan ribu Volt.
Coba kita hitung seberapa akbar arus yang dihasilkan apabila jaringan Transmisi atau distribusi listrik menggunakan tegangan listrik 24.000 Volt (24 KV). Dengan beban daya 10.000.000 Watt.
Maka:
P = V x I
  • 10.000.000 watt = 24.000 Volt x I
  • I = 10.000.000 watt / 24.000 Volt
  • I = 416,6 Ampere.

Dengan menggunakan tegangan 24.000 Volt (24 KV), maka akbar arus yg dihasilkan hanya sebanyak 416,6 Ampere. Sehingga kebutuhan diameter penampang bisa diperkecil jika tegangan listrik diperbesar.
Berikut gambaran suatu pembangkit listrik dan jaringan distribusi hingga pada jaringan listrik yang kita pakai pada rumah-rumah.

Alur Jaringan listrik berdasarkan asal pembangkit hingga kepada konsumen atau rumah-rumah.
  • Pembangkit Listrik
Pembangkit listrik membuat tegangan listrik sebanyak 6.000 Volt (6 KV) hingga dengan 24.000 Volt (24 KV).
  • Jaringan Transmisi
Lalu dalam gardu Induk Trasnmisi Tegangan ini dinaikkan sebagai sebesar 70.000 Volt (70 KV) sampai dengan 500.000 Volt (500 KV) dengan memakai Transformartor penaik tegangan (Trafo Step-Up) jaringan ini diklaim menggunakan jaringan Transmisi.
  • Jaringan Distribusi Primer
Lalu pada gardu induk Distribusi Tegangan jaringan Transmisi diturunkan sebagai 20.000 Volt (20 KV) menggunakan Transformator penurun tegangan (Trafo Step-Down) jaringan ini diklaim dengan jaringan distribusi Primer.
  • Jaringan Distribusi Sekunder
Pada jaringan distribusi, mulai dilakukan pembagian – pembagian beban daya listrik sinkron menggunakan lokasi dan kebutuhan, lalu pembagian jaringan distribusi ini.
Sebelum hingga pada konsumen di rumah-rumah, tegangan 20.000 Volt (20 KV) diturunkan lagi menjadi 380 Volt (Phase – Phase) atau 220 Volt (Phase – Netral), menggunakan Transformator penurun tegangan (Trafo Step-Down).
Tegangan listrik inilah yg hingga ke rumah-tempat tinggal kita. Jaringan ini dianggap menggunakan jaringan Distribusi Sekunder.
Tingkatan besar tegangan listrik dalam jaringan Transmisi serta distribusi
Beberapa jenis tegangan pada Jaringan Transmisi, Jaringan Distribusi Primer serta Jaringan Distribusi Sekunde, diantaranya:
  • SUTET: Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, dengan akbar tegangan listrik 200 KV hingga 500 KV.
  • SUTT: Saluran Udara Tegangan Tinggi, menggunakan besar tegangan listrik 30 KV sampai 150 KV.
  • JDTM: Jaringan distribusi Tegangan menengah, akbar tegangan kurang lebih 6 KV sampai 20 KV.
  • JDTR: Jaringan distribusi tegangan rendah, besar tegangan kurang lebih 380 Volt (Fasa - fasa) serta 220 Volt (Fasa - Netral).

Catatan:
Perhitungan daya diatas memakai rumus daya listrik 1 Phase yaitu:
  • P = V x I

Sedangkan buat rumus perhitungan daya listrik 3 Phase, bisa memakai rumus , yaitu:
  • P = V x I x Cosphi x √3

Demikianlah artikel tentang kenapa jaringan transmisi dan jaringan distribusi memakai tegangan yang sangat besar , hingga ratusan ribu Volt.
Semoga artikel ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan sebagai warta yang bermanfaat buat kita semua !
CARA FLEXI
dikutip menurut berbagai asal

CARA MENGUKUR TAHANAN GROUNDING ATAU PENTANAHAN YANG BENAR

Apakah sistem grounding atau pentanahan yg kita pasang telah sahih?, dan Bagaimana cara mengukur grounding yang baik dan benar?
Pentanahan atau Grounding umumnya dipasang buat mengamankan Suatu instalasi listrik dari bahaya sambaran petir.
Namun sebelum kita membahas tentang Grounding serta bagaimana sebenarnya Grounding yang baik, terdapat baiknya terlebih dahulu kita mengenal bahaya menurut petir itu sendiri.
Apakah anda mengetahui bahwa Petir memiliki tenaga listrik yang sangat besar ? Bahkan ada petir yang menghasilkan listrik mencapai seratus ribu lebih bahkan jutaan Volt.
Apakah listrik menggunakan tegangan mencapai ratusan ribu volt itu berbahaya, dan seberapa akbar bahaya listrik dari petir tersebut ?
Kita bayangkan saja apabila kita tersengat listrik yang terdapat di rumah kita, listrik yg ada dirumah kita saja bisa menyebabkan bahaya terhadap insan dan bisa menyebabkan kebakaran.
Padahal tegangan listrik yang biasa kita gunakan di rumah masih tergolong listrik menggunakan tegangan rendah yaitu sebanyak 220 Volt.
Apalagi jika tersambar petir yg membuat listrik dengan tegangan hingga seratus ribu lebih volt !!
"Listrik 220 Volt saja bisa membahayakan keselamatan, apalagi Petir menggunakan tegangan listrik ribuan Volt"

Apa itu PETIR?
Petir adalah suatu gejala alam yang seringkali terjadi dalam ketika akan turun hujan, Petir biasa pula disebut dengan Halilintar atau kilat, Petir bisa menyebabkan energi listrik yang sangat besar , bahkan mampu mencapai jutaan Volt.
Energi listrik yang dihasilkan Petir ini terjadi lantaran adanya konvoi awan secara terus menerus yg mengakibatkan bergesekan antara 2 lempengan, baik itu antara lempengan awan menggunakan awan maupun lempengan awan dengan bumi.
Yang masing-masing menurut 2 lempengan yang bergesekan tersebut mempunyai nilai potensial yang tidak selaras.
Lempengan awan terdapat yang memiliki energi potensial yg bermuatan Positif dan ada yang bermuatan Negatif, sedangkan lempengan bumi mempunyai tenaga potensial yang bermuatan negatif.
Petir yg memiliki energi listrik menggunakan tegangan yg sangat akbar ini, bisa menyambar ke segala arah dan bahkan sampai menyambar ke bumi. Dampak petir dalam instalasi listrik
Sambaran petir yang menunjuk ke bumi dapat mengenai berbagai benda yg terdapat pada bumi, gedung, bangunan, pohon – pohon, jaringan listrik, serta lainnya.
Sambaran Petir ini dapat dibagi sebagai 2 jenis, yaitu:
  • Sambaran Petir langsung
  • Sambaran petir nir langsung

A. Sambaran Petir Langsung
Sambaran petir pribadi adalah sambaran petir yang eksklusif mengenai benda yg terdapat dibumi, misalnya gedung, tower, tempat tinggal , pohon, jaringan listrik dan lainnya.
Sambaran listrik pribadi mempunyai imbas kerusakan yang sangat besar .
Untuk mencegah bahaya dari sambaran listrik langsung ini, umumnya dipasang Penangkal Petir (Lightning Protection) disekitar area atau loka yang ingin dilindungi berdasarkan sambaran petir eksklusif.
Penangkal Petir (Lightning Protection)
Sistem pengaman yg biasa dipakai untuk mencegah kerusakan jaringan dan perlengkapan listrik dampak sambaran petir eksklusif adalah dengan memasang peralatan penangkal petir (Ligthning Protection).
Penangkal petir akan menerima tegangan listrik berdasarkan sambaran petir dan mengalirkan tegangan listrik tadi ke tanah (Bumi) melalui pentanahan (Grounding).
B. Sambaran Petir nir pribadi.
Selain sambaran petir yg eksklusif menyambar benda yg terdapat pada bumi, sambaran petir terdapat pula secara tidak pribadi.
Saat terjadi sambaran petir pada dekat rumah kita, terkadang dapat mengakibatkan kerusakan berbagai alat listrik atau alat elektronika seperti televisi, personal komputer , dan lainnya.
Padahal petir tadi tidak pribadi tentang rumah atau peralatan listrik kita.
Lalu bagaimana sambaran petir tersebut bisa menyebabkan kerusakan ?
Ini yg disebut menggunakan sambaran petir nir langsung, sambaran petir tadi nir tentang benda-benda yang ada dibumi, tetapi gelombang induksi berdasarkan listrik yg dibawa petir tersebut mengalir melalui kabel-kabel pada rumah kita dan sampai dalam alat-alat listrik yg kita miliki.
Induksi listrik menurut petir inilah yg menyebabkan kerusakan peralatan listrik tadi.
Dan buat menghindari kerusakan peralatan listrik dari sambaran petir nir eksklusif ini, instalasi listrik dan peralatan listrik harus dilengkapi dengan Surge Arrester.
Surge Arrester
Sistem pengaman yang biasa digunakan untuk mencegah kerusakan jaringan serta perlengkapan listrik akibat sambaran listrik nir pribadi (Induksi) merupakan dengan memasang peralatan Arrester (Surge Arrester).
Baca pula: Mengenal fungsi serta prinsip kerja Surge Arrester
Arrester berfungsi buat membuang tegangan listrik yang melebihi batasan normal serta akan mengalirkan tegangan listrik berlebih tersebut menuju pentanahan (Grounding).
Bagaimana petir yang mempunyai tegangan listrik yang akbar dapat dinetralisir atau dinetralkan ?
Bumi merupakan sistem netral yg paling baik, dan bisa meredam dan membuang tegangan listrik berdasarkan sambaran petir tadi.
Oleh karena itulah, baik Lightning Protection (Penangkal petir) serta surge Arrester takkan bisa berfungsi menggunakan baik, bila sistem pentanahan atau Grounding tidak terpasang menggunakan baik dan benar.
Bagaimana sebenarnya system grounding atau pentanahan yg baik serta sahih?

Cara Mengukur Tahanan Grounding yg baik dan benar

Untuk menerima suatu sistem grounding, pentanahan (pembumian) yang baik, maka kabel penghantar yang ditanamkan harus benar-sahih terhubung ke bumi.
Untuk mengetahui apakah sistem Grounding atau pentanahan yang kita pasang sudah benar-benar terhubung ke bumi, yaitu sebisa mungkin wajib tidak memiliki hambatan atau resistan antara kabel grounding menggunakan bumi.
Namun apabila tidak bisa dipastikan sahih-benar 100% persen terhubung ke bumi, maka dibuatlah nilai baku maksimum berdasarkan kendala atau resistan kabel grounding ke bumi, yaitu dibawah 2 ohm atau dibawah 1 ohm.
Sebaiknya Nilai Tahanan Grounding terhadap Bumi merupakan < 2 Ohm
Bagaimana caranya kita mengetahui apakah nilai kendala atau resistan pentanahan atau Tahanan grounding yang kita pasang telah mencapai nilai baku, sebagai akibatnya dapat dikatakan sistem grounding yg kita pasang sudah baik serta sahih.
Untuk mengetahui hal ini, maka kita harus melakukan pengukuran sistem grounding atau pentanahan (pembumian) yg kita pasang menggunakan memakai alat ukur grounding atau pentanahan (pembumian).
Alat ukur ini biasa diklaim menggunakan Grounding Tester atau Earth Tester.
Berbagai jenis tipe, merek serta model alat ukur grounding atau pentanahan yg dijual pada pasaran.
Salah satunya kita bisa menggunakan Grounding tester atau Earth Tester merek Kyoritsu menggunakan model 4102A.
Bagaimana cara memakai alat ukur grounding tester atau earth tester buat mengetahui syarat sistem grounding atau pentanahan (pembumian) yg kita pasang ?
Pengukuran sistem grounding atau pentanahan memang harus dilakukan dengan sahih buat mendapatkan output pengukuran yg benar.
Cara menggunakan alat ukur grounding Earth tester atau grounding tester yang benar

Alat ukur grounding Earth tester atau grounding tester ini, dilengkapi tiga (3) buah lubang konektor dan 3(3) kabel ukur yg akan digunakan.
Ketiga kabel tersebut yaitu:
  • Kabel berwarna merah (C), dihubungkan ke lubang konektor berwarna merah dalam alat ukur, dan ujung satunya dihubungkan ke stick/tongkat besi yang tersedia serta telah ditancapkan ke bumi/tanah.
Usahakan jarak antara stick atau tongkat besi yg satu menggunakan yang lainnya lebih kurang 5m – 10 m.
  • Kabel berwarna kuning (P), dihubungkan ke lubang konektor berwarna kuning pada alat ukur, dan ujung satunya dihubungkan ke stick/tongkat besi yang tersedia dan sudah ditancapkan ke bumi/tanah. Usahakan jarak antara stick atau tongkat besi yg satu menggunakan yang lainnya lebih kurang 5m – 10 m.
Begitu pula jarak antara masing-masing stick / tongkat besi menggunakan titik grounding atau pentanahan yang diukur juga wajib mempunyai jeda antara 5m – 10 m.
  • Kabel berwarna hijau (E), Kabel berwarna Hijau (E), dihubungkan ke lubang konektor berwarna Hijau pada indera ukur (Earth Tester), dan ujung satunya dihubungkan ke kabel penghantar dalam titik Grounding atau pentanahan yg sudah kita pasang.


  • Setelah itu putar selektor pada indera ukur (Earth Tester) buat kita arahkan dalam pengukuran dengan nilai tertinggi (skala 100 Ω) terlebih dahulu, lalu tekan tombol test.
  • Jika jarum ukur belum berkiprah atau beranjak namun sangat mini , putar selektor buat mengganti satuan skala yang lebih kecil (10 Ω).
  • Jika jarum ukur masih bergerak hanya sedikit juga, maka sanggup kita coba lagi menggunakan skala ukur yg lebih mini (1 Ω), buat mendapatkan output pengukuran yang lebih akurat.

Menghitung output pengukuran:
  • Jika pada skala ukur 1 Ω, jarum ukur beranjak dalam nomor 2, maka hasil pengukuran merupakan :
2 x 1 Ω = dua Ω. (Tahanan grounding baik serta sahih memenuhi nilai standar)
  • Jika skala ukur yang kita gunakan dalam pilihan selektor 10 Ω, dan jarum ukur berkiprah memilih angka 2, maka hasil pengukuran adalah :
2 x 10 Ω = 20 Ω. (Tahanan Grounding jelek)

  • Jika skala ukur yang kita pakai pada pilihan selektor 100 Ω, serta jarum ukur berkecimpung memilih angka 2, maka output pengukuran adalah :
2 x 100 Ω = 200 Ω. (Tahanan Grounding sangat Buruk, bahkan mungkin nir terpasang)
Ingat : ketika akan mulai melakukan pengukuran, jangan lupa buat menekan Tombol test dalam alat tadi buat mulai pengukuran.
Demikianlah artikel mengenai bagaimana cara mengukur tahanan grounding atau pentanahan (Pembumian) yg sahih.
Semoga dapat menambah pengetahuan yang berguna buat kita seluruh !
CARA FLEXI
Dikutip berdasarkan aneka macam sumber
Dan asal : Kyoritsu Earth Tester

APA YANG MENYEBABKAN LISTRIK DIRUMAH PADAM

Apa sebenarnya yg menyebabkan listrik pada tempat tinggal datang-tiba padam, bahkan terkadang padam sesaat kemudian menyala dan padam lagi, kenapa?
Padamnya listrik di rumah secara tiba-datang tentunya membuat kita kesal dan kecewa, banyak sekali berpretensi ada pada pikiran kita.
Kenapa listrik dirumah tak jarang padam?
Apakah listrik padam karena disengaja?
Listrik tiba-tiba padam, kemudian menyala dan padam lagi, ada apa sebenarnya?
Kita tentunya pernah mengalami, waktu sedang asyik bersama famili di tempat tinggal , sambil menonton televisi, mendengarkan musik, atau lainnya, tiba-tiba listrik pada rumah padam, sehingga membuat suasana sebagai gelap, dan suasana sebagai kurang menyenangkan.

Apa sebenarnya penyebab listrik dirumah padam secara tiba-datang?

Terkadang padamnya listrik dirumah hanya terjadi sesaat, lalu menyala lagi, namun tidak lama kemudian Listrik padam lagi, seolah-olah ada yang memadamkan serta menyalakan dengan sengaja.
Mungkin anda pula pernah berpikir demikian, kenapa listrik padam dan menyala pada ketika yang sangat singkat, apakah ini ulah orang-orang yg sedang iseng dan mengganggu kenyamanan orang lain?
Sebelum kita menganggap yg bukan-bukan, ada baiknya kita mengetahui apa sebenarnya yg menyebabkan padamnya listrik di rumah, baik itu sesaat, atau bahkan padamnya listrik dirumah dalam saat yg cukup usang atau mampu hingga seharian.

Padamnya Listrik di tempat tinggal bisa disebabkan oleh aneka macam faktor, tetapi usahakan terlebih dahulu kita bagi penyebabnya menjadi 2 (2) macam penyebab, yakni:
1. Padamnya listrik dirumah yg disebabkan gangguan internal
Gangguan internal disini maksudnya merupakan gangguan yg terjadi berdasarkan KWHmeter menuju instalasi didalam tempat tinggal kita.
Penyebab padamnya listrik pada tempat tinggal bisa jua dikarenakan adanya gangguan atau pertarungan yg asal berdasarkan instalasi listrik dirumah kita sendiri, penyebab yang dari berdasarkan instalasi listrik pada tempat tinggal kita, dan yg seringkali terjadi adalah lantaran MCB trip (Jepret).
Berbagai penyebab MCB dirumah Trip (Jepret), serta solusinya
Listrik dirumah padam, lantaran MCB turun (Jeglek), bisa disebabkan sang beberapa gangguan, antara lain:
  • Kelebihan beban daya listrik atau pemakaian listrik yang hiperbola.
  • Terjadi korsleting (short circuit) pada instalasi listrik yg terdapat dirumah kita, seperti kabel, stopkontak, fiting lampu serta lainnya.
  • Terjadi korsleting yg dari menurut banyak sekali peralatan listrik yang kita pakai, misalnya lampu, setrika, televisi, rice cooker, kipas angin, dan lainnya.
  • MCB yg ada dirumah kita telah rusak, pemasangan kabel kendur, dan sebagainya.

2. Listrik Padam yang ditimbulkan lantaran ada gangguan berdasarkan Eksternal
Gangguan eksternal disini maksudnya merupakan adanya gangguan yg berasal menurut pihak PLN, dimulai menurut meteran menuju kabel TR ditiang sampai ke sumber pembangkit listrik.
Penyebab padamnya listrik dirumah, karena adanya gangguan berdasarkan pihak PLN dapat terjadi karena beberapa hal, diantaranya:
  • Pemadaman listrik bergilir
Listrik di tempat tinggal padam lantaran terjadinya pemadaman bergilir dari pihak PLN.
Pemadaman bergilir terjadi karena adanya perawatan atau perbaikan yg mengakibatkan supplai listrik berkurang, sebagai akibatnya asal listrik yang menuju ke tempat tinggal -rumah nir bisa buat menyuplai kebutuhan listrik konsumen secara holistik.
Baca jua: Bagaimana Listrik mampu hingga kerumah kita?
Gangguan yg terjadi dapat berupa karena adanya perawatan atau perbaikan pada pembangkit listrik, pada kabel jaringan Tegangan menengah, Trafo, dan lainnya.
  • Pemadaman listrik secara tiba-tiba
Listrik padam datang-tiba dan dalam ketika yang cukup panjang, bisa ditimbulkan sang karena adanya gangguan pada jaringan listrik juga berdasarkan pembangkit listrik, dan hal ini tidak terjadwal.
Seperti halnya dirumah-tempat tinggal , jaringan listrik milik PLN jua dilengkapi menggunakan aneka macam pengaman, baik itu pengaman listrik terhadap kelebihan beban (Over current), pengaman kelebihan tegangan (Overvoltage), pengaman saat terjadi sambaran petir, serta sebagainya.
Jika terjadi gangguan kelebihan beban, tegangan yg tinggi, sambaran petir, kebocoran listrik serta sebagainya, maka sistem pengaman akan bekerja memutuskan rangkaian listrik, serta mengakibatkan listrik dirumah padam.
Pihak PLN akan segera mengetahui gangguan tadi serta eksklusif melakukan pemugaran secepat mungkin, karena padamnya listrik ke rumah-tempat tinggal juga adalah kerugian bagi pihak PLN.
  • Listrik padam datang-tiba dan hanya sesaat
Jika peristiwa listrik padam tiba-tiba dan hanya sesaat, kemungkinan hal ini disebabkan lantaran sistem pengaman yg terpasang pada jaringan listrik PLN mendeteksi adanya gangguan, lalu secara otomatis akan memutuskan rangkaian listrik menuju kerumah-rumah, selesainya gangguan hilang maka pengaman listrik tadi akan mengalirkan pulang listrik ke rumah-tempat tinggal , serta hal ini bekerja secara otomatis.
Salah satu contoh pengaman listrik yg terpasang dalam jaringan tegangan menengah (TM) milik PLN adalah Recloser.
Recloser merupakan suatu pengaman yg bekerja secara otomatis menetapkan serta menghubungkan genre listrik.
Recloser akan bekerja tetapkan aliran listrik apabila terjadi gangguan misalnya kebocoran listrik, tegangan lebih, dan sebagainya, bila kondisi gangguan nir terdapat lagi, maka Recloser akan secara otomatis mengalirkan listrik balik .
Salah satu model gangguan yang tak jarang terjadi merupakan waktu ada dahan pohon yg menyentuh kabel jaringan listrik, maka hal ini menyebabkan kebocoran listrik mengalir ke pohon tadi.
Recloser akan mendeteksi hal tersebut serta dalam waktu yang singkat akan menetapkan aliran listrik.
Jika dahan tersebut telah terlepas atau nir bersentuhan dengan kabel listrik lagi, maka Recloser akan balik mengalirkan listrik ke rumah-rumah.
Hal ini merupakan keliru satu penyebab mengapa listrik padam sesaat lalu menyala balik .
Jaringan Listrik PLN dilengkapi dengan banyak sekali sistem pengaman yang lebih sophisticated dibanding dirumah-tempat tinggal kita serta sebagian bekerja secara otomatis, hal ini demi menjaga keselamatan serta bahaya listrik yang lainnya.

Semoga menggunakan sedikit penerangan diatas, kita tidak lagi bertanya-tanya kenapa listrik dirumah padam, serta terkadang padam sesaat dan menyala lagi.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip menurut berbagai sumber

TEGANGAN LISTRIK PADA JARINGAN TRANSMISI DAN DISTRIBUSI

Seberapa Besar Tegangan Listrik pada Jaringan Transmisi serta jaringan Distribusi, sebelum hingga ke tempat tinggal -rumah?
Listrik sebagai suatu kebutuhan yang sangat krusial dalam kehidupan kita sehari-hari, serta Listrik yg hingga di rumah kita dan yg biasa kita gunakan, dalam umumnya menggunakan listrik AC (arus bolak-balik ) dengan tegangan listrik 220 VAC (220 Volt AC).
Lalu, dari mana sebenarnya listrik tersebut sanggup hingga pada tempat tinggal kita ?
Pastinya, listrik yg hingga pada tempat tinggal -rumah kita asal menurut suatu pembangkit listrik, serta tentunya Pembangkit listrik tersebut mempunyai kemampuan daya yang sangat besar , sebagai akibatnya bisa menyediakan kebutuhan listrik seluruh rumah pada satu desa, kecamatan bahkan satu Kabupaten.
Terdapat aneka macam jenis pembangkit listrik yg biasa dipakai buat menghasilkan Tenaga listrik sehingga sanggup sampai pada instalasi pada tempat tinggal kita , dan bisa kita rasakan banyak sekali manfaat berdasarkan listrik tersebut.
Pembangkit listrik yg digunakan, antara lain :
  • PLTD atau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
  • PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga Air
  • PLTU atau pembangkit Listrik Tenaga Uap
  • PLTG atau Pembangkit Listrik Tenaga Gas
  • Dan banyak sekali jenis pembangkit listrik lainnya.

Untuk dapat menyediakan sumber listrik menggunakan akbar tegangan listrik 220 VAC sampai dalam instalasi tempat tinggal kita masing-masing, tentunya diharapkan besar tegangan listrik yg lebih akbar menurut tegangan 220 VAC yg didapatkan dari asal pembangkit listrik primer.
Mengingat jeda yg sangat jauh antara sumber pembangkit listrik primer sampai sampai dalam konsumen atau instalasi tempat tinggal kita, pastinya dibutuhkan tegangan listrik yang sangat besar agar tegangan listrik yang sampai di tempat tinggal kita stabil serta mampu tetap mencapai tegangan 220 VAC.

Kenapa tegangan listrik jaringan Transmisi menggunakan tegangan listrik yg sangat akbar?

Tegangan listrik pada jaringan Transmisi dan distribusi Listrik memakai tegangan yg sangat besar , bahkan dalam jaringan Transmisi Tegangan listriknya mencapai ratusan ribu Volt, Hal ini memiliki tujuan, diantaranya :
  1. Untuk mencegah kerugian tegangan (Drop Voltage)
  2. Untuk mencegah kerugian daya.
  3. Untuk memperkecil kebutuhan diameter penampang kawat atau kabel penghantar.
Baca pula: Rumus dan cara menghitung Rugi tegangan (Drop Voltage)
Pada umumnya lokasi asal pembangkit listrik yang dipakai memiliki jeda yg sangat jauh sebelum sampai dalam konsumen atau ke tempat tinggal -rumah kita.
Jarak yang sangat jauh ini akan mengakibatkan kerugian tegangan (Drop Voltage) yang akbar jua.
Sehingga buat mencegah kerugian daya serta tegangan yg diakibatkan lokasi jaringan transmisi serta jaringan distribusi listrik yang sangat jauh, maka dibutuhkan tegangan menurut pembangkit listrik yg akbar supaya kerugian tegangan tadi bisa diatasi.
Disamping itu, agar berukuran diameter penampang dawai atau kabel penghantar yg dipakai nir terlalu besar , maka tegangan listrik dari asal pembangkit memakai tegangan yang akbar.
Apa hubungannya akbar tegangan listrik menggunakan ukuran diameter penghantar yang diperlukan ?
Besarnya tegangan listrik sangat berpengaruh terhadap kebutuhan besar kecilnya berukuran penampang dawai atau kabel penghantar.
"Dengan akbar beban atau daya yang sama, maka semakin akbar tegangan listrik akan semakin kecil arus yg dihasilkan, serta semakin mini arus yg mengalir tentunya akan semakin kecil diameter penampang penghantar yg dibutuhkan".
Kenapa semakin akbar tegangan listrik, kabel yg dipakai semakin mini ?
Penjelasannya bisa kita lihat dari perhitungan di bawah ini.
Rumus daya :
P = V x I
  • P = daya (Watt)
  • V = Tegangan (Volt)
  • I = Arus (ampere)

Untuk menunjukkan hubungan antara akbar tegangan listrik menggunakan akbar arus, sanggup kita lihat contoh perhitungan berikut:
Contoh pertama:
Jika suatu instalasi memakai daya listrik sebanyak 2200 watt, dengan tegangan listrik 220 Volt, maka Arus yg mengalir pada instalasi tadi merupakan :
P = V x I
  • 2200 watt = 220 Volt x I
  • I = 2200 watt / 220 Volt
  • I = 10 Ampere

Contoh kedua:
Jika suatu instalasi memakai daya listrik yang sama yaitu sebesar 2200 watt, namun menggunakan tegangan listrik yg lebih besar yaitu 2200 Volt, maka arus pada instalasi listrik tersebut adalah :
P = V x I
  • 2200 watt = 2200 Volt x I
  • I = 2200 watt / 2200 Volt
  • I = 1 Ampere.

Kesimpulan:
Pada model pertama, dengan menggunakan tegangan 220 Volt, daya 2200 Watt, besar Arus = 10 Ampere, Lalu dalam model kedua menggunakan memakai tegangan 2200 Volt, daya permanen 2200 Watt, Arus yg dihasilkan sebagai lebih kecil, yaitu: 1 Ampere.
"Semakin besar tegangan listrik yang digunakan, semakin mini Arus listrik (Ampere) yang dihasilkan, dengan daya atau beban yg sama".
Oleh karena itu, supaya berukuran atau diameter penampang penghantar listrik yg diharapkan menjadi penghantar dalam jaringan Transmisi serta distribusi listrik nir menggunakan berukuran penghantar yang sangat akbar, maka caranya merupakan menggunakan memakai tegangan listrik yg lebih besar bahkan mencapai ratusan ribu volt.
Besar kecilnya berukuran penampang suatu kabel penghantar listrik ditentukan dengan seberapa besar arus listrik yg melewati penghantar tersebut.
Cara memilih berukuran Kabel listrik
Setiap berukuran atau diameter penampang penghantar listrik memiliki batas kemampuan hantar Arus (KHA).
Sebagai contoh, jika kita lihat berdasarkan tabel KHA penghantar listrik berbahan tembaga, suatu penghantar listrik dengan diameter penghantar sebesar 120 mm2 mempunyai kemampuan hantar arus (KHA) sebesar 292 Ampere.
Bisa kita bayangkan apabila pembangkit listrik dari jaringan transmisi atau distribusi menggunakan tegangan listrik 220 VAC, dengan beban daya mencapai 10 megawatt (10.000.000 watt), maka Arus yang dihasilkan sebesar :
P = V x I
  • 10.000.000 watt = 220 Volt x I
  • I = 10.000.000 watt / 220 Volt
  • I = 45.454,5 Ampere

Dengan arus sebesar 45.454,5 ampere. Lalu seberapa besar berukuran diameter penampang kabel penghantar listrik yg diperlukan ?
Tentunya menggunakan arus sebanyak itu membutuhkan diameter penampang penghantar listrik yang sangat akbar, hal ini akan membutuhkan biaya yg sangat besar , serta bahkan pemasangan jaringan akan sangat sulit.
Oleh karena itulah untuk memperkecil kebutuhan diameter penampang kabel penghantar menggunakan beban daya yg sangat besar , diperlukan tegangan listrik menurut pembangkit jaringan Transmisi atau distribusi yang sangat akbar, bahkan hingga ratusan ribu Volt.
Coba kita hitung seberapa besar arus yang didapatkan bila jaringan Transmisi atau distribusi listrik menggunakan tegangan listrik 24.000 Volt (24 KV). Dengan beban daya 10.000.000 Watt.
Maka:
P = V x I
  • 10.000.000 watt = 24.000 Volt x I
  • I = 10.000.000 watt / 24.000 Volt
  • I = 416,6 Ampere.

Dengan menggunakan tegangan 24.000 Volt (24 KV), maka besar arus yang didapatkan hanya sebanyak 416,6 Ampere. Sehingga kebutuhan diameter penampang dapat diperkecil apabila tegangan listrik diperbesar.
Berikut gambaran suatu pembangkit listrik dan jaringan distribusi sampai pada jaringan listrik yang kita gunakan di rumah-rumah.

Alur Jaringan listrik menurut asal pembangkit sampai kepada konsumen atau tempat tinggal -tempat tinggal .
  • Pembangkit Listrik
Pembangkit listrik membuat tegangan listrik sebesar 6.000 Volt (6 KV) sampai dengan 24.000 Volt (24 KV).
  • Jaringan Transmisi
Lalu dalam gardu Induk Trasnmisi Tegangan ini dinaikkan menjadi sebanyak 70.000 Volt (70 KV) hingga menggunakan 500.000 Volt (500 KV) menggunakan memakai Transformartor penaik tegangan (Trafo Step-Up) jaringan ini diklaim menggunakan jaringan Transmisi.
  • Jaringan Distribusi Primer
Lalu pada gardu induk Distribusi Tegangan jaringan Transmisi diturunkan menjadi 20.000 Volt (20 KV) memakai Transformator penurun tegangan (Trafo Step-Down) jaringan ini disebut dengan jaringan distribusi Primer.
  • Jaringan Distribusi Sekunder
Pada jaringan distribusi, mulai dilakukan pembagian – pembagian beban daya listrik sinkron menggunakan lokasi dan kebutuhan, kemudian pembagian jaringan distribusi ini.
Sebelum sampai dalam konsumen di tempat tinggal -rumah, tegangan 20.000 Volt (20 KV) diturunkan lagi sebagai 380 Volt (Phase – Phase) atau 220 Volt (Phase – Netral), menggunakan Transformator penurun tegangan (Trafo Step-Down).
Tegangan listrik inilah yg hingga ke tempat tinggal -rumah kita. Jaringan ini disebut menggunakan jaringan Distribusi Sekunder.
Tingkatan akbar tegangan listrik pada jaringan Transmisi dan distribusi
Beberapa jenis tegangan dalam Jaringan Transmisi, Jaringan Distribusi Primer dan Jaringan Distribusi Sekunde, diantaranya:
  • SUTET: Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, menggunakan akbar tegangan listrik 200 KV hingga 500 KV.
  • SUTT: Saluran Udara Tegangan Tinggi, menggunakan besar tegangan listrik 30 KV sampai 150 KV.
  • JDTM: Jaringan distribusi Tegangan menengah, besar tegangan lebih kurang 6 KV hingga 20 KV.
  • JDTR: Jaringan distribusi tegangan rendah, besar tegangan sekitar 380 Volt (Fasa - fasa) serta 220 Volt (Fasa - Netral).

Catatan:
Perhitungan daya diatas menggunakan rumus daya listrik 1 Phase yaitu:
  • P = V x I

Sedangkan buat rumus perhitungan daya listrik 3 Phase, bisa menggunakan rumus , yaitu:
  • P = V x I x Cosphi x √3

Demikianlah artikel tentang kenapa jaringan transmisi serta jaringan distribusi menggunakan tegangan yg sangat akbar, hingga ratusan ribu Volt.
Semoga artikel ini dapat memberikan tambahan pengetahuan serta menjadi keterangan yg bermanfaat buat kita semua !
CARA FLEXI
dikutip berdasarkan banyak sekali asal

PEMASANGAN ALAT PENGAMAN KEBOCORAN LISTRIK ELCB YANG BENAR

Cara pemasangan ELCB atau anti hubungan menjadi Alat pengaman kebocoran arus listrik yang benar.
Apakah Instalasi listrik di rumah anda telah dilengkapi menggunakan indera pengaman kebocoran listrik atau anti kontak (ELCB) ?
Dan, apakah pemasangan anti kontak atau ELCB dalam instalasi listrik pada tempat tinggal anda sudah sahih, serta telah dipastikan bisa berfungsi buat mengamankan Anda dan famili dari sengatan listrik ?
Bagaimana cara memasang ELCB yang sahih?
Seperti yang sama-sama kita ketahui bahwa setiap Instalasi Listrik memiliki berbagai potensi bahaya, baik terhadap keselamatan manusia dan bahaya kebakaran.
Oleh karena itu, setiap Instalasi listrik perlu dilengkapi menggunakan suatu indera pengaman yang dapat mencegah terjadinya bahaya-bahaya yang tidak kita inginkan.
Alat pengaman bahaya listrik yg digunakan buat mencegah terjadinya kebocoran listrik biasa kita sebut dengan Anti kontak.
Secara generik kita poly mengenal alat pengaman kebocoran arus listrik buat deteksi awal sebelum terjadi bahaya yang lebih serius.
Alat pengaman atau Anti kontak ini memiliki beberapa nama, yaitu :
  • ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
  • GFCI (Ground Fault Circuit Interrupter)
  • RCD (Residual Current-operated Devices)

Alat-alat tadi diatas mempunyai fungsi yang sama yaitu buat mendeteksi kebocoran arus yang terjadi pada suatu sistem instalasi listrik , baik kebocoran arus ke bumi secara langsung maupun kebocoran arus ke bumi melalui benda lain misalnya tubuh insan, mesin, indera listrik, atau benda lainnya.
Dengan memasang alat pengaman terhadap kebocoran listrik, bisa menaruh perlindungan terhadap banyak sekali resiko bahaya listrik, baik bahaya terhadap insan maupun bahaya terhadap kerusakan peralatan listrik dan kebakaran.
Bagaimana cara memasang alat pengaman kebocoran listrik yg sahih, seperti ELCB atau Anti kontak dalam suatu instalasi listrik ?
Cara pemasangan ELCB atau Anti kontak ini, harus benar-sahih kita ketahui supaya fungsi berdasarkan alat pengaman listrik yang kita pasang dapat benar-sahih sinkron menggunakan yang kita harapkan.
Pemasangan Alat pengaman kebocoran arus listrik ELCB yg sahih adalah sebagai berikut.

Berikut ini gambar cara pemasangan ELCB yg benar



Untuk dapat memasang ELCB atau anti hubungan yg benar, kita bisa mengikuti Langkah-langkah cara pemasangan ELCB atau Anti kontak misalnya dibawah ini :

Langkah-langkah pemasangan ELCB yang sahih :

  • Pasang anti kontak pada sumber listrik utama
Pastikan Alat pengaman kebocoran listrik ELCB atau Anti kontak yg kita pasang sahih-sahih melindungi semua jaringan atau Instalasi yang kita miliki,oleh karena itu pemasangannya harus sahih-sahih terpasang pada sumber listrik utama.
Pemasangan Alat pengaman (Anti hubungan) dalam awal jaringan instalasi, ditempatkan sebelum listrik tadi masuk ke titik pemakaian atau titik beban.
Untuk memastikan seluruh alat-alat listrik yang kita pasang sudah melewati anti kontak terlebih dahulu agar nir ada satupun indera listrik luput dari pengaman atau nir satupun titik listrik yg tidak terdeteksi sang alat pengaman yang kita pasang tersebut. (misalnya gambar diatas).
Kesalahan cara pemasangan indera pengaman kebocoran bisa menyebabkan alat pengaman tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya, atau mengakibatkan adanya titik listrik atau stop kontak yg tidak terproteksi.
  • Sesuaikan berukuran serta jenis ELCB
Selain pemasangan yang benar, satu hal yg harus kita pastikan adalah dalam menentukan serta menentukan berukuran ELCB atau anti hubungan yang akan kita pasang.
Pertama, pastikan sensitifitas ELCB atau Anti kontak
Terdapat beberapa jenis nilai Sensitifitas menurut ELCB atau Anti hubungan, ada yang memiliki Sensitifitas 30 mA, terdapat yang 100 mA, terdapat yg 300 mA serta lainnya.
Jika kita ingin memasang ELCB buat melindungi bahaya listrik terhadap keselamatan insan, maka kita wajib memakai ELCB dengan Sensitifitas 30mA.
Namun bila kita ingin memasang ELCB buat melindungi bahaya listrik terhadap kerusakan alat-alat listrik atau bahaya kebakaran, maka kita dapat memakai ELCB menggunakan sensitifitas 300 mA.
Selain nilai sensitifitas, ELCB pula memiliki nilai batasan arus aporisma yg bisa dilaluinya sebelum tetapkan rangkaian listrik (Trip).
Untuk menentukan berapa nilai arus aporisma ELCB, sama halnya dengan menentukan ukuran MCB, yaitu kita harus mengetahui berapa beban atau Arus listrik yg kita pakai.
Sebagai contoh, jika instalasi listrik kita memakai banyak sekali perlatan listrik yg jumlahnya mencapai 20 Ampere, maka kita harus menggunakan ELCB yg memiliki berukuran lebih akbar dari 20 Ampere.
Biasanya perhitungannya buat memilih ukuran ELCB sama menggunakan MCB, yaitu :
125 % x Arus Maksimal (I max)
  • Pastikan Kabel Phase dan Netral terpasang melalui ELCB
Pastikan kedua kabel netral dan phase sahih-benar melewati sensor alat pengaman atau ELCB.
Sumber listrik memiliki 2 jenis kabel, yaitu Phase serta Netral. Kedua kabel ini wajib benar-benar terpasang seluruhnya pada ELCB.
Jika masih ada satu kabel netral atau Phase yang tidak melalui ELCB yang kita pasang, maka ELCB akan selalu menetapkan rangkaian listrik kita (Trip), lantaran ELCB mendeteksi hal tadi adalah suatu kebocoran listrik.
  • Pastikan ELCB yg telah kita pasang sahih-sahih berfungsi
Setelah kita memasang ELCB dengan benar pada instalasi listrik yang kita miliki, hal terakhir yg pula sangat penting, adalah memastikan fungsi atau kinerja ELCB tadi.
Bagaimana Cara memastikan ELCB tadi dapat bekerja buat mengamankan bahaya listrik?
Cara pertama yang bisa kita lakukan, merupakan dengan menggunakan Tombol Test yang terdapat dalam ELCB tadi.
Coba tekan tombol Test (Push to Trip) yang ada pada ELCB tersebut, jika Alat tersebut dalam keadaan baik, maka ELCB akan memutuskan semua rangkaian listrik yang terdapat.
Tombol Test (Push to Trip) ini pula berfungsi buat kita bisa mengetahui fungsi ELCB tadi secara bersiklus.
Selain itu, terdapat cara yang paling disarankan serta efektif, yaitu menggunakan cara meggunakan indera uji ELCB yg diklaim dengan ELCB Tester.
  • Pastikan semua instalasi listrik terputus ketika ELCB bekerja
Bagaimana cara memastikannya ?
Caranya sangat mudah, yaitu menggunakan menyalakan semua alat-alat listrik kita, baik lampu, alat elektronik, dan lainnya.
Lalu matikan ELCB, mampu dengan mematikan ELCB menggunakan menurunkan tuasnya, atau sanggup juga dengan menekan tombol test (Push toTrip).
Setelah itu, periksa seluruh peralatan listrik yang ada pada instalasi listrik yang kita miliki, apakah terdapat yang menyala.
Periksa juga semua stop kontak yang ada dengan memakai Testpen, apakah seluruhnya benar-benar sudah dipastikan terputus dari aliran listrik.
Jika seluruhnya benar-sahih padam atau terputus dari genre listrik, berarti pemasangan ELCB sudah meliputi holistik Instalasi listrik yang kita miliki.
Jika masih ada yang menyala atau beraliran listrik , maka harus dilakukan inspeksi ulang untuk memperbaiki pemasangan, sampai sahih-sahih seluruhnya terputus dari aliran listrik.
Pemasangan Alat pengaman kebocoran arus listrik yang benar
Pemasangan alat pengaman yg galat, akan mengakibatkan pengaman nir dapat berfungsi saat terjadi kebocoran listrik pada bagian yang tidak mendapatkan perlindungan ELCB
Penting :
Pemasangan ELCB hanya dilakukan oleh teknisi listrik yg ahli serta Kompeten
Semoga artikel ini bermanfaat !
Cara flExi
dikutip berdasarkan berbagai Sumber

CARA MEMASANG ARDE YANG BENAR DAN BERFUNGSI UNTUK KESELAMATAN

Apa fungsi arde, serta bagaimana Cara Memasang Arde yg sahih pada instalasi listrik di rumah
Bagaimana cara memasang arde yg benar pada instalasi listrik?
Instalasi listrik dirumah kita telah seharusnya dilengkapi menggunakan kabel arde atau sistem pentanahan yg baik buat menaruh proteksi terhadap berbagai gangguan serta bahaya listrik.
Jika pemasangan instalasi listrik di tempat tinggal kita dikerjakan oleh teknisi listrik yg berpengalaman dan kompeten, pastinya instalasi listrik pada tempat tinggal kita akan dilengkapi dengan sistem pentanahan atau Arde yg terpasang menggunakan benar.
Namun, terkadang instalasi listrik di tempat tinggal kita dipasang oleh tukang listrik yg kurang berpengalaman serta belum mengerti akan pentingnya sistem pentanahan atau Arde, sebagai akibatnya sering sistem pentanahan atau kabel arde tidak dipasang dan terabaikan.
Ditambah lagi, terkadang kita menjadi pemilik serta pengguna instalasi listrik di rumah tersebut pula kurang tahu akan pentingnya pemasangan arde, sehingga kita tidak merasa keberatan apabila instalasi listrik di tempat tinggal kita nir dipasang kabel arde.
Bahkan sebagian menurut kita justru kebalikannya, meminta tukang listrik buat tidak perlu memasang kabel arde menggunakan alasan arde nir begitu krusial serta tentu akan lebih irit bila tanpa kabel arde.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas seberapa penting sistem pentanahan atau Kabel Arde terpasang dalam instalasi listrik pada tempat tinggal kita.
Apa sebenarnya fungsi Arde?
Arde atau pentanahan biasa diklaim pula menggunakan istilah Grounding
Arde merupakan suatu jalur kabel tersendiri yang dipasang pada instalasi listrik menuju titik pentanahan (bumi), dan nir bekerjasama pribadi dengan kabel-kabel lainnya dalam suatu instalasi listrik.
Arde berfungsi buat:
Mengalirkan kebocoran listrik ke bumi, sehingga saat terjadi kebocoran listrik tidak sampai mengakibatkan bahaya (kesetrum atau kebakaran)
Misalnya:
Pernahkah anda mencicipi tersengat listrik (Kesetrum) ketika menyentuh Peralatan listrik seperti setrika, CPU, Pemasak air, atau alat listrik lainnya?
Jika pernah, berarti sistem Arde di tempat tinggal anda nir terpasang dengan benar, atau mungkin sama sekali nir terpasang arde.
Contoh peristiwa diatas seharusnya tidak anda alami bila instalasi listrik pada tempat tinggal anda dilengkapi menggunakan sistem pentanahan atau Arde yang terpasang dengan sahih.
Dan satu hal lagi yg tak kalah krusial dan perlu jua kita pastikan selain pemasangan arde pada instalasi listrik, bahwa semua steker dari berbagai alat listrik yg kita gunakan wajib dilengkapi dengan kabel arde.
Pada umumnya, setiap produk peralatan listrik yg terstandarisasi, terpasang titik arde pada Steker masing-masing indera listrik tadi.

Cara Memasang Arde yg benar


Oleh karenanya buat mendapatkan sistem pentanahan atau Arde yg berfungsi menggunakan baik, 2 hal yg harus dipastikan adalah:
  • Pemasangan kabel arde dalam instalasi listrik menggunakan benar
  • Pastikan setiap Steker berdasarkan alat listrik yang kita gunakan pula dilengkapi kabel arde.

Lalu bagaimana cara memasang Arde dalam instalasi listrik dirumah?
Jika instalasi listrik di rumah anda belum dilengkapi menggunakan arde, maka anda mampu memasang jalur kabel Arde pada instalasi listrik tersebut, serta kemudian menanamkan ujung Kabelnya ke dalam tanah.
Baca jua: Kenapa kabel arde harus ditanam ke tanah?
Cara memasang Arde pada instalasi listrik
  • Pasang Kabel sepanjang instalasi listrik pada tempat tinggal anda serta ujungnya dipasang melewati Box KWH meter dan diturunkan menuju ke tanah
  • Buat lubang pada tanah pada dekat terpasangnya KWH meter, buat tempat menanam kabel arde.
  • Tanam ujung kabel arde yg menuju tanah sedalam mungkin, sanggup pula memakai besi pipa yang ditanam ke dalam tanah bersamaan dengan Kabel arde tadi.
  • Tujuan kabel arde ditanam ke tanah merupakan buat menerima titik pentanahan yg terbaik dan benar-sahih terhubung ke bumi, keberhasilan penanaman kabel arde merupakan tercapainya nilai tahanan arde ke bumi dibawah 5 ohm (<5Ω).
  • Cara mengukur tahanan arde yg baik
  • Sambungkan Kabel arde yg telah anda pasang pada instalasi listrik menuju terminal arde dalam setiap stop hubungan yang terdapat di rumah anda.
  • Lebih jelasnya bisa ditinjau dalam gambar diatas

Hal yang perlu diperhatikan buat menerima sistem pentanahan (Arde) yg berfungsi untuk keselamatan, diantaranya:
  • Pasang kabel arde dalam instalasi listrik anda
  • Tanam kabel arde ke dalam tanah, dengan nilai tahanan <5ohm
  • Pasang kabel arde dalam setiap stopkontak yang ada di tempat tinggal anda
  • Gunakan Stopkontak yg mengagumkan dan kondusif (Tips memilih Stopkontak)
  • Pastikan Steker dalam setiap indera listrik dilengkapi dengan terminal Arde

Semoga berguna!
CARA FLEXI

CARA MERAKIT DAN MEMASANG PANEL SURYA SENDIRI DI RUMAH


ENergi Sinar Matahari adalah keliru satu Energi yang Gratis, Seiring Perkembangan Tehnologi, sekarang kita bisa memasang panel mentari di atas rumah kita dengan gampang dengan porto yg relatif sangat terjangkau, sehingga kita punya sumber listrik alternatif yg lebih murah dan ramah lingkungan pada tempat tinggal kita, dahulu kala memang diperlukan poly lempengan solar cell atau panel mentari buat menghasilkan listrik yang cukup pada rumah anda serta lahan yg luas buat menghasilkan listrik berdasarkan energi matahari. Namun sekarang kondisinya tidak selaras. Berkat kemajuan teknologi, sekarang, setiap tempat tinggal pun mampu memperoleh listrik dari sinar mentari . Dengan hanya memasang panel matahari ukuran kurang dari 10 meter persegi pada atap rumah, kebutuhan listrik pada tempat tinggal anda sudah akan tercukupi selama 24 jam. Apabila anda tertarik anda bisa merakitnya sendiri di tempat tinggal anda menggunakan mudah sang karena itu terlebih dahulu kami sarankan CARA FLEXI Merakit serta Memasang Panel Surya Sendiri Di Rumah !!!
Sebelum anda mencoba merakit serta memasang panel mentari sendiri pada rumah anda ada baiknya anda coba simak dahulu video tutorial tentang Cara pasang panel mentari agar sanggup menghemat listrik di tempat tinggal , dimana Grid Tie Inverter (GTI) ini adalah inverter dengan teknologi baru yg memungkinkan buat mengkonversikan listrik DC yang dihasilkan oleh solar cell sebagai listrik AC 220V serta langsung menginjeksikan ke jaringan/instalasi PLN eksisting pelanggan listrik. Selamat Menyimak !



Berikut ini model dalam skala mini banyak sekali macam alat - indera eletronik yg sudah teraplikasi menggunakan tehnologi energi mentari , harga dan misalnya bisa anda lihat secara online, silahkan anda klik pada  -->   SINI

Atau Bisa Anda Cek di --->  SINI

Secara generik panel surya ini dapat di pasang pada atas atap tempat tinggal , di atas bangunan, pada tanah berdiri sendiri menggunakan tiang. Tapi, di daerah pemukiman yg keterbatasan ruang menjadi hambatan akbar, atap tempat tinggal umumnya lebih disukai. Banyak hal yang harus dilakukan saat menginstal panel surya supaya menjadikannya efektif buat membentuk listrik sepanjang tahun. Artikel ini akan merinci langkah-langkah yang benar buat menginstal panel mentari .
Panel mentari bisa pasang pada berbagai jenis atap. Lebih baik lagi jika diinstal waktu tempat tinggal sedang dibangun atau waktu atap sedang diperbaiki. Menginstal panel mentari saat pemasangan atap sanggup menghindari kebocoran atap yg mungkin sanggup terjadi.
Langkah pertama pada menginstal sebuah panel matahari adalah memasang rangka besi pada atap tempat tinggal . Setelah itu, langkah selanjutnya adalah memasang dudukan panel surya. Dudukan di atas atap harus dipasang kedap memakai baut stainless steel sebagai akibatnya mereka tidak bergeser bahkan saat angin kencang bertiup. Instalasi panel surya pada atap genteng agak sulit dan kontak pribadi panel surya ke genteng wajib dihindari guna mencegah kerusakan dalam genteng yg rapuh.
Setelah diinstal, panel matahari kemudian wajib dihubungkan ke inverter. Inverter mengubah arus searah (DC) yang didapatkan sang panel matahari sebagai arus bolak-kembali (AC) lantaran sebagian besar perangkat tempat tinggal tangga umumnya berjalan pada arus AC. Selanjutnya inverter wajib dihubungkan ke sistem listrik di rumah. Kabel yg sempurna serta switch AC / DC wajib dipasang dengan benar oleh ahli listrik sebagai akibatnya inverter terhubung menggunakan baik ke sistem listrik di tempat tinggal . Apabila terjadi kelebihan listrik, baterai wajib dihubungkan ke inverter buat menyimpan kelebihan listrik supaya bisa digunakan saat tidak ada sinar surya, energi yg berlebih  pula bisa dijual ke perusahaan listrik (di beberapa negara).
Posisi Panel Surya Harus Menghadap Sinar Matahari Langsung
Panel mentari umumnya dipasang di atap sehingga menerima sinar matahari yang cukup. Panel surya paling efektif ketika kontak pribadi menggunakan sinar matahari sehingga mereka dapat menangkap sebagian besar sinar surya yg mengarah ke mereka. Panel surya harus diposisikan sehingga mereka menerima paparan sinar matahari yg baik di lebih kurang tengah hari saat tenaga matahari bisa ditangkap secara maksimum. Paparan sinar surya dapat bervariasi tergantung isu terkini serta posisi mentari terhadap bumi, panel mentari harus dipasang sedemikian rupa sehingga mereka bisa menghadap ke posisi mentari secara aporisma pada setiap trend.
Perhatikan Setiap Penghalang Sinar
Harus diperhatikan bahwa mungkin masih ada penghalang di antara panel surya serta sinar matahari. Penghalang kecil misalnya cabang-cabang pohon sangat bisa menghambat kinerja panel surya, sehingga wajib dipangkas pada waktu pemasangan panel mentari itu. Jalur surya harus ditelusuri sepanjang hari sebelum memasang panel matahari sehingga nir terdapat objek yg menghalangi paparan sinar matahari ke panel matahari sepanjang siang hari ketika mentari bersinar. Jika tidak mungkin buat menghilangkan beberapa kendala seperti dinding tetangga, maka panel mentari bisa dimiringkan ke sudut-sudut yang nir terhalang.
Menggunakan Dudukan buat Memasang Panel Surya
Jika memiringkan panel mentari pada sudut yg tepat tidak relatif untuk mengatasi penghalang, dudukan panel matahari bisa dipakai buat menginstal mereka menggunakan cara yg sempurna. Dudukan dapat membantu buat memasang panel matahari di atap atau bahkan menjadi unit yg dibangun tersendiri. Dudukan panel mentari membantu pada mengubah arah paparan sinar matahari ke panel surya secara signifikan. Dudukan panel surya tersedia dalam berbagai jenis seperti dudukan pada tiang, dudukan pada atap, dudukan pada tanah dll.

Berikut ini kami akan Uraikan Lebih Detai Tentang Cara Merakit serta Memasang Panel Surya Sendiri Di Rumah Anda
Jika di tinjau menurut sisi ekonomu, kita perlu melakukan hitung-hitungan apakah Solar home System ini sanggup dibilang lebih hemat berdasarkan listrik PLN atau tidak, yang jelas investasi awal memang relatif mahal, tetapi setelahnya anda tidak lagi mengeluarkan biaya operasional, anda hanya perlu melakukan perawatan saja terutama buat aki sebagai penyimpan tenaga listrik.


Untuk membuat Solar Home System ini  setidaknya sine qua non empat komponen utama yaitu :
1. Panel surya
2. Solar charge controller
3. Aki
4. Inverter DC ke AC

1. Panel Surya

Panel mentari adalah alat yg digunakan buat mengganti sinar matahari sebagai listrik. Dalam sinar surya terkandung energi dalam bentuk foton. Ketika foton ini mengenai bagian atas sel mentari , elektron-elektronnya akan tereksitasi dan menyebabkan aliran listrik. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip fotoelektrik. Sel mentari dapat tereksitasi lantaran terbuat dari material semikonduktor yang mengandung unsur silikon. Silikon ini terdiri atas 2 jenis lapisan sensitif: lapisan negatif (tipe-n) dan lapisan positif (tipe-p).
Terdapat setidaknya 2 jenis panel mentari yaitu polikristalin serta monokristalin. Panel surya monokristalin adalah panel yang paling efisien yang didapatkan menggunakan teknologi modern serta membentuk daya listrik per satuan luas yang paling tinggi. Monokristal dibuat buat penggunaan yg memerlukan konsumsi listrik besar pada loka-tempat yang beriklim tropis. Kelemahan berdasarkan panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik di loka yg cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan. Panel mentari polikristalin adalah panel surya yang mempunyai susunan kristal rambang lantaran difabrikasi menggunakan proses pengecoran. Tipe ini memerlukan luas bagian atas yang lebih akbar dibandingkan dengan jenis monokristalin untuk menghasilkan daya listrik yg sama. Panel surya jenis ini mempunyai efisiensi lebih rendah dibandingkan tipe monokristalin, sebagai akibatnya memiliki harga yang cenderung lebih rendah. Keunggulan tipe polikristalin adalah panel matahari masih dapat mengkonversi energi yang lebih tinggi dalam cuaca yg berawan jika dibandingkan menggunakan tipe monokristalin.

2. Solar Charge Controller


Solar controller
adalah alat yg dipakai untuk mengontrol proses pengisian muatan listrik dari panel matahari ke aki dan pula pengosongan muatan listrik berdasarkan aki ke beban misalnya lampu, inverter, TV, dll. Terdapat setidaknya 2 jenis solar controller yaitu yang memakai teknologi PWM (pulse width modulation) dan MPPT (maximum power point tracking). Solar controller PWM akan melakukan pengisian muatan listrik ke aki dengan arus yang akbar ketika aki kosong, serta lalu arus pengisian diturunkan secara sedikit demi sedikit saat aki semakin penuh. Teknologi ini memungkinkan aki akan terisi dalam syarat yg benar-sahih penuh tanpa menyebabkan ‘stress’ pada aki. Ketika aki penuh solar controller ini akan menjaga aki permanen penuh dengan tegangan float eksklusif.
Untuk membuat rangkaian SHS bisa bekerja, maka tegangan hasil berdasarkan panel surya wajib lebih besar daripada tegangan aki yang akan diisi muatan listrik. Apabila tegangan output panel matahari sama atau bahkan malah kurang dari tegangan aki, maka proses pengisian muatan listrik ke aki nir akan terjadi. Umumnya panel matahari dapat mempunyai tegangan hasil kurang lebih 18 volt, masuk ke solar controller yg mempunyai tegangan hasil antara 14,2 – 14,lima volt untuk pengisian aki 12 volt. Dengan demikian akan terdapat kelebihan tegangan sekitar (18 – 14,lima = 3,5) volt. Pada solar controller dengan teknologi MPPT, kelebihan tegangan ini akan dikonversikan ke penambahan arus pengisian aki, sehingga teknologi ini memiliki efisiensi yang lebih tinggi daripada PWM.

3. Aki - Baterai Penyimpan Daya Listrik DC

Aki adalah media penyimpan muatan listrik. Secara garis besar aki dibedakan berdasarkan aplikasi dan konstruksi. Berdasarkan aplikasi maka aki dibedakan buat engine starter (otomotif) serta deep cycle. Aki otomotif biasanya dibentuk menggunakan pelat timbal yang tipis namun banyak sebagai akibatnya luas permukaannya lebih akbar (Gambar dua). Dengan demikian aki ini bisa menyuplai arus listrik yang besar pada saat awal buat menghidupkan mesin. Aki deep cycle umumnya digunakan untuk sistem fotovoltaik (solar cell) dan back up power, dimana aki bisa mengalami discharge sampai muatan listriknya tinggal sedikit.

Jenis aki starter atau otomotif sebaiknya nir mengalami discharge hingga melampaui 50% kapasitas muatan lsitriknya buat menjaga keawetan aki. Apabila muatan aki basah sampai pada bawah 50% dan dibiarkan dalam ketika usang (berhari-hari tidak pada-charge pulang), maka kapasitas muat aki tersebut akan semakin berkurang sehingga menjadi nir awet. Berkurangnya kapasitas muat aki tersebut karena proses pembentukan kristal sulfat yang menempel dalam pelat waktu muatan aki nir penuh (pada bawah 50%). Keawetan aki berkaitan dengan banyaknya discharging pada kedua jenis aki tersebut ditunjukkan dalam Tabel 1.

Secara konstruksi aki dibedakan menjadi tipe basah (konvensional, flooded lead acid), sealed lead acid (SLA), valve regulated lead acid (VRLA), gel, dan AGM (absorbed glass mat); dimana semuanya adalah aki yg berbasis asam timbal (lead acid). Tabel dua menampakan voltase yg dibutuhkan buat proses absorption charging (dengan arus maksimum) dan float charging (untuk mencegah self discharge) pada jenis-jenis aki tersebut.


Voltase charging untuk banyak sekali jenis aki

.4. Inverter

Inverter
adalah perangkat yg digunakan buat mengubah arus DC dari aki sebagai arus AC menggunakan tegangan biasanya 220 volt. Alat ini dibutuhkan buat SHS lantaran menyangkut instalasi kabel yang poly serta panjang. Apabila beban bukan buat instalasi rumah, contohnya hanya untuk menghidupkan satu lampu atau alat menggunakan voltase 12 VDC serta tidak memakai kabel yang panjang (seperti PJU: Penerangan Jalan Umum), inverter tidak diperlukan. Jika jumlah beban banyak dan kabel panjang serta permanen memakai arus DC 12 volt tanpa inverter, maka akan banyak sekali listrik yg hilang pada kabel (losses). Selain itu jika menggunakan inverter yang membarui menjadi arus AC 220 volt, ini akan sesuai menggunakan listrik PLN sehingga sanggup dibuat listrik hibrid (adonan listrik PLN dan SHS) dengan instalasi kabel dan lampu yg sama.
Terdapat 3 jenis inverter dilihat menurut gelombang hasil-nya yaitu pure sine wave, square wave, dan modified sine wave.
Inverter pure sine wave memiliki bentuk gelombang sinus murni misalnya listrik berdasarkan PLN. Bentuk gelombang ini adalah yang paling ideal buat peralatan elektro pada umumnya.
Inverter square wave mempunyai bentuk gelombang kotak sebagai output berdasarkan proses swicthing sederhana. Bentuk gelombang ini nir ideal dan pada poly perkara dapat merusak peralatan elektronika tempat tinggal tangga.
Inverter modified sine wave mempunyai gelombang yang dimodifikasi mendekati bentuk sinus. Bentuk gelombang ini bisa Mengganggu alat-alat yang bersifat sensitif.
Inverter square wave sebaiknya dihindari supaya nir Mengganggu alat-alat elektronika, sedangkan inverter modified sine wave usahakan tidak digunakan buat peralatan yg mengganti listrik menjadi gerakan misalnya pompa, kipas angin, printer, dll. Inverter modified sine wave adalah inverter yg poly dijual pada pasaran, sedangkan inverter pure sine wave jarang terdapat pada pasaran lantaran harganya yg mahal, kurang lebih 10 kali lipat harga inverter modified sine wave.

Cara Merangkai Solar Home System

Rangkaian SHS sebenarnya sangatlah sederhana misalnya dalam Gambar 1 di atas. Panel surya yang saya pakai sebanyak 6 yg terdiri dari dua panel 50 watt peak (Wp) serta 4 panel 100 Wp, masing-masing memiliki tegangan hasil 18 volt. Untuk menghindari losses listrik yang besar , SHS yg saya pasang menggunakan sistem solar controller 24 volt, bukan 12 volt. Supaya tegangannya mencukupi untuk pengisian aki, maka panel surya wajib diseri. Dua kali dua (dua x 2) panel 100 Wp diseri membuat tegangan 36 volt dan arus maksimum dua x 5,8 A, lalu 2 kali panel 50 Wp pula diseri membuat tegangan 36 volt dan arus maksimum 3A. Dua rangkaian tersebut kemudian diparalel sehingga diperoleh panel mentari total 36 volt dan arus maksimum 14,6 A


Untuk panel mentari aku pilih yang tipe monokristalin lantaran komplek perumahan yg berada pada kurang lebih sawah dimana tidak ada halangan sinar surya yg cukup berarti sepanjang pagi sampai sore kecuali awan/mendung. Sehingga tipe monokristalin ini akan menaruh efisiensi konversi energi yg lebih baik. Ini merupakan foto panel matahari yang di pasang pada atas Atap tempat tinggal .

Panel mentari 4×100 Wp, pada atas atap yang menghadap ke timur
Output menurut panel surya dialirkan ke solar controller yang lalu diatur buat pengisian aki serta pula beban ke inverter (Gambar 7). Hal yg wajib diperhatikan adalah besarnya kabel koneksi. Berhubung arus yg akan mengalir ke solar controller dan kemudian ke aki dan inverter cukup besar , maka kabel harus menyesuaikan. Acuan singkatnya buat arus sebesar 10 A maka kabel yang dipasang setidaknya memiliki ukuran luas penampang minimal 2,lima mm2, bila kurang menurut itu maka kabel sanggup panas serta terbakar.


Solar charge controller yg dipakai misalnya pada gambar pada bawah, menggunakan kapasitas 30 A  ini adalah jenis controller yang relatif cantik karena beberapa alasan.
Pertama, controller ini menggunakan teknologi MPPT sehingga efisiensi pada pengisian aki lebih tinggi. Sesuai spesifikasi panel mentari yg saya rangkai, arus pengisian merupakan 14,6 A, tetapi dengan solar controller ini kelebihan tegangan panel mentari dikonversi ke arus pengisian sehingga totalnya sebagai aporisma lebih kurang 18 A.
Kedua, parameter bisa diubah-ubah sesuai menggunakan tipe aki. Sebagai model tegangan pengisian (charging) ‘float’ mampu diubah-ubah. Tegangan charging float buat aki basah biasanya 13,lima volt buat aki 12 volt atau 27 volt buat aki 24 volt. Jenis aki lain memiliki tegangan charging float yang berbeda. Parameter lain yg bisa diubah merupakan tegangan aki minimum waktu genre listrik ke beban wajib diputus. Ketika terjadi proses discharging lantaran dipakai sang beban, maka tegangan aki akan terus berkurang. Ketika tegangan yg menurun tersebut hingga dalam tegangan minimum yg dipengaruhi tersebut, maka solar charge controller otomatis akan menetapkan genre ke beban agar aki nir terjadi over-discharging. Fitur ini sangat penting waktu kita nir memakai jenis aki deep cycle. Dari beberapa fitur yg diklaim pada atas, sudah jelas controller ini sangat fleksibel.
Ketiga, controller ini sangat informatif dengan parameter-parameter semua ditampilkan pada layar LCD misalnya arus serta tegangan charging, dan arus dan tegangan discharging.
Keempat, seperti jenis controller pada umumnya, disertai fitur program otomasi buat pengaturan kapan aliran beban disambung serta diputus, apakah menggunakan timer atau menggunakan indikator sinar matahari (ON saat gelap pada sore hari, serta OFF saat terperinci di pagi hari).


Solar Charge Controller MPPT 12/24 volt (Auto), 30 A.
Jenis aki yg dipakai merupakan aki basah sebesar dua×100 Ah dan 2x60Ah yang dikombinasi seri dan paralel misalnya skema Gambar 7 pada atas. Dari konfigurasi tadi diperoleh aki 24 volt dengan kapasitas muatan 160 Ah. Di sini saya sengaja memilih jenis aki basah karena lebih murah berdasarkan jenis aki lain (Gambar 9). Dengan jenis solar charge controller seperti dijelaskan pada atas, penggunaan aki basah aku pikir tidak terlalu menjadi masalah. Hanya saja kita memang wajib rajin menilik level air aki setidaknya setiap 2 bulan sekali.
Selain itu penempatan aki basah pada ruang tertutup atau di pada rumah jua relatif beresiko, karena selama proses charging aki akan mengeluarkan uap air aki yg berbau menyengat dan nir indah bagi manusia. Untuk mengantisipasinya, aku pasang selang jendela menurut lemari kecil tersebut melewati dalam tembok bersama kabel-kabel dan lalu dihisap menggunakan kipas hisap yg umumnya buat laptop pada atas plafon tempat tinggal .


Inverter yg digunakan merupakan jenis pure sine wave (Gambar 10). Sebelumnya saya memakai jenis modified sine wave berdasarkan banyak sekali merk dan spesifikasi yg ternyata memang bermasalah atau tidak cocok buat beberapa alat elektronik pada tempat tinggal misalnya lampu jenis LED brand eksklusif, sensor mobilitas dengan saklar relay, sensor cahaya dengan saklar relay, dll. Sehingga aku beralih ke inverter pure sine wave agar sahih-benar lebih kondusif buat seluruh alat-alat elektronika di tempat tinggal . Sampai ketika ini menggunakan jenis inverter ini nir ada masalah buat seluruh alat-alat elektronik.
Load atau beban disetel tersambung genre listrik hanya ketika gelap (malam hari), serta saat siang genre listrik ke beban (inverter) akan diputus oleh solar controller. Beban yang terpasang adalah semua lampu pada tempat tinggal , televisi, beberapa stop contact eksklusif yg salah satunya untuk laptop.


Listrik pada rumah dibentuk sistem hibrid, yaitu menggunakan asal listrik menurut PLN dan PLTS. Saklar yg mengarah ke atas ialah menggunakan listrik PLN terus menerus selama 24 jam. Saklar menunjuk ke bawah ialah memakai listrik PLN serta SHS yg berganti secara otomatis waktu petang dan pagi hari (sistem hibrid). Untuk yang terakhir ini, sistem otomasi relatif sederhana yaitu hanya memakai saklar elektrik (relay). Ketika solar controller memutus genre ke beban, maka relay secara pasif akan menghubungkan aliran ke listrik PLN. Ketika gelap (petang) aliran ke beban tersambung sebagai akibatnya menggerakkan relay yg lalu membarui sambungan listrik ke SHS.
Rata-homogen beban SHS dari petang hari hingga malam jam 9 kurang lebih 200 Watt, sedangkan sehabis jam 9 malam hingga pagi hari beban SHS homogen-rata kurang lebih 100 Watt. Beban ini relatif kecil karena semua lampu sudah berupa lampu LED. Selain itu TV juga sudah memakai TV LED. Jika dihitung muatan listrik yg terpakai setiap malam homogen-homogen 60 Ah menurut aki 24 volt. Karena muatan aki total adalah 160 Ah (24 volt) maka masih tersisa setiap pagi hari rata-rata 100 Ah, dimana ini masih jauh di atas 50% kapasitas muat aki, sehingga masih relatif kondusif agar aki basah ini permanen awet.
Untuk charging berdasarkan panel mentari , menggunakan mengasumsikan penyinaran mentari maksimum terjadi selama lima jam sehari dengan arus 14,6 A maka akan tersimpan muatan sebanyak 14,6 A x lima jam = 73 Ah. Di luar lima jam penyinaran maksimum tersebut, panel matahari masih tetap melakukan charging namun dengan arus yg lebih kecil. Sehingga penggunaan 60 Ah setiap malam umumnya akan terkompensasi dengan pengisian aki pada siang hari.
Hitungan di atas hanyalah perkiraan kasar karena nir memasukkan faktor efisiensi indera-indera.
Dalam kondisi animo penghujan proses charging sanggup jadi akan kurang menurut 50 Ah setiap harinya, sehingga aki semakin lama akan semakin terkuras habis sesudah berhari-hari kondisi hujan (mendung). Untuk mengantisipasi supaya aki permanen terjaga dalam syarat full setiap menjelang petang hari, dipasang juga charger aki biasa yang bersumber dari listrik PLN

Charger konvensional ini disetel secara otomatis akan hayati setiap harinya menjelang petang (jam 4 sore) buat mengecek kapasitas aki apakah telah full muatannya atau belum. Penyetelan otomatisnya memakai timer. Jika kondisi aki belum full, maka charger konvensional akan melakukan pengisian aki. Jika aki telah full, maka charger konvensional nir akan melakukan pengisian aki. Yang harus diperhatikan di sini merupakan waktu charger konvensional hayati maka secara otomatis koneksi aki serta panel mentari ke solar controller harus terputus. Mekanisme ini dilakukan dengan memasang saklar elektrik (relay).
Tentang biaya , perangkat-perangkat yg saya sebut di atas dibeli dalam kuartal ke-3 tahun 2013 menggunakan harga pada waktu itu. Harga panel matahari sebenarnya sangat bervariasi pada pasaran, tergantung brand. Panel surya yg aku beli brand-nya Sunrise protesis China dengan garansi 25 (2 puluh 5) tahun. Harga panel yang 100 Wp adalah Rp 1,8 juta, sedangkan panel yg 50 Wp Rp 1 juta. Harga aki basah 2×100 Ah dan dua×60 Ah total merupakan Rp 2,7 juta. Solar charge controller MPPT 30 A harganya Rp 0,6 juta. Inverter pure sine wave 500 W (1200 W surge) harganya Rp 1,4 juta. Sehingga porto keempat perangkat primer SHS adalah sekitar Rp 14 juta. Perangkat pendukung lain seperti kabel instalasi, saklar elektrik (relay), lampu-lampu LED, dll juga harus disiapkan.
Karena negara Indonesia terletak di daerah tropis, maka tenaga mentari merupakan sumber energi cara lain yg sangat melimpah.

Skema rangkaian Solah Home System


Apa keuntungan memakai listrik menggunakan solar panel?
  • Mengurangi biaya listrik jangka panjang (inget loh, kita kan gunakan listrik seumur hidup!)
  • Mengurangi ketergantungan pada listrik menurut batubara (horeee...emisi karbon aku turun!)
  • Menghindari imbas pemadaman waktu harus mengejar deadline, sementara personal komputer tidak mampu dinyalakan :-)
  • Sedikit pamer ke teman-teman kita bahwa kita sudah bergabung dengan komunitas pengguna solar panel sedunia! (huhuuuyy..coolll..!!!)
  • Turut mengurangi pemanasan dunia lantaran sistem solarpanel menghasilkan tenaga yg ramah lingkungan yang tidak mengakibatkan polusi.
Bagaimana menggunakan biaya pemasangannya?
Kita mulai dengan perhitungan dulu. Berapakah kebutuhan jumlah total beban pada rumah yang akan menggunakan tenaga dari solar panel? Dari tagihan listrik, sanggup dicermati tingkat konsumsinya pada bentuk kWh (kilowatt per jam) setiap bulan contohnya. Nah dari situ kita bisa identifikasikan berapa kWh yang diharapkan tiap hari, misalnya 200 watt.pertanyaan selanjutnya adalah : Berapa usang beban yg totalnya 200 watt ini akan dihidupkan menggunakan menggunakan sistem solar panel ? Boleh kita ambil contohnya 12 jam. Jika 12 jam, berarti total konsumsi daya beban dalam sehari adalah 12 x 200 kWh = 2.400 watt.tentunya lebih diuntungkan apabila beban yg memakai solar panel dinyalakan pada malam hari. Dengan begini, penggunaan baterai relatif tidak berat dan dimungkinkan jumlah baterai dapat pula dikurangi jumlahnya, lantaran listrik yg disupply tidak hanya sang baterai namun sinar matahari masih turut memberikan supply.
Mari kita ambil model penggunaan sistem solar panel adalah pada pukul 18.00 s/d 06.00 (12 jam).nah, kini kita hitung berapa besar serta jumlah baterai yang diperlukan buat mensupply beban sejumlah total 2.400 watt:
Jumlah total dua.400 watt perlu ditambahkan lebih kurang 20% yang merupakan listrik yang digunakan oleh perangkat selain panel surya, yakni inverter menjadi pengubah arus DC (searah) sebagai AC (bolak - kembali) (lantaran pada umumnya alat-alat tempat tinggal tangga menggunakan arus AC), dan controller (sebagai pengatur arus) yakni menutup arus ke baterai bila tegangan sudah berlebih pada baterai dan memberhentikan pengambilan arus dari baterai apabila baterai telah hampir kosong.
Sehingga apabila ditambahkan 20%, maka total daya yg diperlukan adalah 2.400 x (2.400 x 20%) = 2.880 watt.dari dua.880 watt tadi, bila dibagi 12 V ( tegangan umum yang dimiliki baterai) maka kuat arus yang diperlukan adalah 240 Ampere. Maka, bila kita memakai baterai yang sebanyak 65 Ah 12 V, maka kita membutuhkan 4 baterai (65 x 12 x 4 = tiga.120 watt).dengan mendapatkan tiga.120 watt ini, kita akan mendapatkan jumlah panel yang kita butuhkan, termasuk besarannya yakni menjadi berikut. Jika menggunakan berukuran panel yang 100 wp (watt peak), maka dalam sehari panel ini lebih kurang membuat supply sebesar 100wp x 5 (jam) = 500 watt.
Adapun lima jam didapat dari efektivitas homogen-rata ketika sinar matahari bersinar pada negara tropis seperti Indonesia, dan lima jam ini telah menjadi semacam perhitungan rumus standar efektivitas sinar surya yg diserap oleh panel matahari. Maka bila 1 panel yang 100 wp mampu memberikan listrik sejumlah 500 watt, dihasilkan total panel yg dibutuhkan merupakan sejumlah tiga.120 watt / 500 watt = 7 panel (baiknya kita lebihkan).nah, kita kini sudah berhasil mendapatkan kombinasi antara jumlah panel surya serta baterai buat mensupply listrik sejumlah total 3.120 watt yang dinyalakan selama 12 jam sehari dimana beban yang menggunakannya dinyalakan dalam malam hari antara pukul 18.00 s/d 06.00 yakni : 7 PANEL SURYA YANG 100 WP DAN 4 BUAH BATERAI 65Ah 12 V.
Perihal harga, saat ini sistem ini (telah berikut semua perangkatnya) merupakan berkisar US$ 9 -10 per wattnya. Jadi apabila memakai 7 panel yang 100 wp (sehingga totalnya = 7 x 100 wp)
--> SELANJUTNYA