CARA MENINGKATKAN KECEPATAN PRINTER


Ada dua cara untuk bisa mempercepat cetak printer Anda, yang pertama menggunakan mengelolah pilihan spooler option. Pada dasarnya spooler printer berfungsi buat menunda data yang ingin anda cetak buat beberapa dtk lalu dikirim ke printer buat mencetak. Secara default dalam kebanyakan printer, opsi spooler printer diaktifkan namun Anda dapat mematikannya buat menentukan bahwa arsip tersebut harus mengirim ke printer dan nir spooled.

Tips cara meningkatkan kecepatan printer


Berikut ini penampaka spooler printer options,  mungkin terdapat beberapa yg berbeda tergantung merek printer Anda, tetapi dalam kebanyakan printer Anda dapat menonaktifkan menggunakan pergi ke menu Start, Pengaturan lalu Printers. Sekarang klik kanan pada icon printer  yang Anda gunakan. Klik Properties serta pilih tab Advanced. Berikut klik "Print directly to printer" . Hilangkan dot pada pilihan tersebut seperti gambar dibawah ini.


Yang kedua, Anda bisa meningkatkan kecepatan cetak serta menghemat tinta dalam proses mencetak menggunakan cara menurunkan kualitas cetak. Ketika kualitas cetak menurun, otomatis kecepatan cetak menjadi lebih cepat dan pengeluaran tinta sebagai lebih hemat. Tapi sebenarnya langkah-langkahnya sama saja. Pilih menu Print anda Propertiesdan cari pengaturan buat menurunkan kualitas cetak. Anda bisa mengaturnya secara instan dengan membarui pengaturan Normal to Fast Draft. Cara lain yang mampu anda pakai buat mempercepat cetak merupakan anda bisa mencoba buat mencetak dokumen berdasarkan web tanpa menggunakan grafik, jadi hanya karakter saja, serta tambahkan RAM dalam printer anda

itulah tips cara mempercepat printer berdasarkan saya. Semoga bermanfaat.

CARA RESET / MEMBERSIHKAN PRINT SPOOLER DI WINDOWS 10

Tutorial ini akan memberitahuakn cara buat mereset dan membersihkan Print spooler buat menghapus pekerjaan print di Windows 10. Komponen primer menurut antarmuka print merupakan print spooler. Print spooler merupakan file hukuman yang mengatur proses pencetakan. Pengelolaan pencetakan melibatkan pengambilan lokasi driver printer yg benar, pemuatan driver itu, fungsi fungsi spooling tingkat tinggi menjadi pekerjaan print, menjadwalkan pekerjaan print buat diprint, dan seterusnya.

Spooler printer memungkinkan menyimpan beberapa pekerjaan print dalam antrian print yang akan diambil sang printer atau server print. Pekerjaan print disimpan dalam antrian pada kecepatan komputer, lalu diambil dan diprint pada kecepatan printer. Beberapa proses bisa mengirim pekerjaan print ke spul tanpa menunggu, dan kemudian bisa melakukan tugas lain, sedangkan proses "spooler" itu sendiri merupakan proses mengoperasikan printer.


Jika Anda memiliki pekerjaan print macet pada antrian printer, Anda dapat menghapus dan mengatur ulang spooler print buat melepaskan pekerjaan print yg macet. Sebelumnya anda harus masuk dulu menjadi administrator buat mereset dan menghapus print spooler.

Berikut Cara Reset / Membersihkan Print Spooler pada Windows 10


1. Buka command prompt atau ketik "CMD" pada kolom search programs and files

2. Masukkan perintah pada bawah ini ke prompt satu per satu, serta tekan Enter sesudah setiap perintah. (Lihat gambar pada bawah)

Net stop spooler  [tekan enter]

DEL / F / S / Q% systemroot% System32 spool PRINTERS *  [tekan enter]

Net start spooler  [tekan enter]

3. Setelah selesai, Anda sanggup menutup command prompt diatas.

Itulah sediki tips menurut kami, semoga bermanfaat.

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Administrasi Dan Manajemen Rumah Sakit 
Dalam kehidupan sehari-hari begitu poly sektor kehidupan yg sebagai perhatian pemerintah, misalnya sektor pendidikan, pertanian, industri, ekonomi, kesehatan dan lain-lain. Salah satu sektor yg menerima perhatian yang cukup besar menurut pemerintah merupakan sektor kesehatan. 

Kebutuhan warga akan kesehatan yg semakin meningkat, memicu rumah sakit-tempat tinggal sakit yang ada untuk meningkatkan fasilitas kesehatan serta melakukan pemugaran terhadap manajemen pelayanan kepada pasien, salah satu yg termasuk di dalamnya adalah rumah sakit Ropanasuri. 

Rumah sakit Ropanasuri merupakan satu-satunya tempat tinggal sakit partikelir spesifik bedah yang terdapat di Padang. Rumah sakit ini berencana melakukan perubahan-perubahan agar dapat menaruh pelayanan kesehatan yang lebih baik pada pasiennya. Dengan meningkatnya taraf pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat, konsumen (pada hal ini pasien) semakin banyak menuntut haknya selaku pemakai jasa pelayanan kesehatan buat menerima pelayanan yang terbaik. Semakin baik mutu pelayanan kesehatan yg diberikan oleh suatu tempat tinggal sakit 

kepada pasiennya, maka akan memberikan peluang bagi tempat tinggal sakit itu, buat bisa bersaing dengan rumah sakit lainnya pada mendapatkan kepercayaan dari pasien. 

Kegiatan pelayanan yang dilakukan tempat tinggal sakit dimulai dari waktu pasien mendaftar di tempat penerimaan pasien, masa pengobatan sang dokter, inspeksi penunjang medis serta mengevaluasi pasien sampai pasien keluar berdasarkan tempat tinggal sakit. Kegiatan penunjang medis yg ada pada rumah sakit spesifik bedah Ropanasuri, seperti energi medis, ruang rawat, jumlah pasien, pemakaian tempat tidur serta fasilitas fisik lainnya dan status rekam medis melibatkan fakta yg akan bermanfaat buat menunjang kelancaran proses aktivitas pelayanan medis tempat tinggal sakit dan bagi pihak-pihak yg berkepentingan dengan rumah sakit itu sendiri, misalnya Departemen Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kota.

Proses pengelolaan data pasien dilakukan secara terpusat pada bagian rekam medis tempat tinggal sakit khusus bedah Ropanasuri dengan sumber data diperoleh menurut unit-unit pelayanan medis yaitu rawat jalan, gawat darurat serta rawat inap. Data rekam medis ini kemudian diolah sebagai berita-liputan yg diperlukan, seperti pembuatan laporan. 

Saat ini tempat tinggal sakit khusus bedah Ropanasuri melakukan pengelolaan data pasien menjadi fakta secara manual. Data pasien dicatat dalam lembaran kertas berupa formulir yg memuat data pasien dan jenis penyakit yg dideritanya, sebagai akibatnya hal ini membutuhkan waktu yang lama , karena bagian rekam medis harus menunggu data pasien dari setiap unit pelayanan kesehatan, kemudian data tadi dipindahkan ke personal komputer serta pengolahan terhadap data tersebut hanya dilakukan dalam saat dibutuhkan saja, misalnya dalam waktu pembuatan laporan bulanan, tahunan atau dalam waktu dinas kesehatan membutuhkan fakta mengenai jumlah pasien yg terdaftar yang mengidap suatu penyakit yg sedang mewabah serta taraf kematian pasien pada periode eksklusif. Petugas rekam medis wajib mengusut data pasien tadi yg masih pada bentuk catatan satu per satu, buat memastikan bahwa data pasien tersebut telah dipindahkan ke komputer. 

Berkas-berkas status rekam medis pasien yg sudah terselesaikan diisi disimpan dalam rak penyimpanan. Pada waktu pasien lama tiba berobat, terjadi kesulitan ketika pencarian berkas status rekam medis pasien tersebut, begitu jua menggunakan pasien yang kehilangan kartu berobat. Apabila berkas status rekam medis pasien tidak ditemukan, maka status rekam medis pasien wajib dibuat kembali. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya penggandaan dokumen atau status rekam medis pasien yang telah pernah datang sebelumnya.

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut pada atas, maka perlu dikembangkan cara pengelolaan data pasien pada rumah sakit khusus bedah Ropanasuri, agar dapat menaruh informasi secara cepat pada pengguna sesuai menggunakan kebutuhannya. Dan dapat membantu proses pengolahan data menggunakan lebih baik. 

Manajemen Informasi
Organisasi memiliki lima asal daya yaitu: insan, material mesin, uang serta berita. Sumber daya kabar perusahaan/organisasi adalah salah satu keunggulan kompetitif suatu perusahaan/organisasi, jika dikelola menggunakan baik. Manajemen sumber daya fakta (Information Resources Management-IRM) adalah aktivitas yang dijalankan sang manajer dalam semua tingkatan pada perusahaan/organisasi menggunakan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, serta mengelola sumber daya keterangan yang diperlukan buat memenuhi kebutuhan pemakai. Sumber daya liputan perusahaan/organisasi mencakup [McLeod,1995] :
a. Perangkat keras personal komputer .
b. Perangkat lunak komputer.
c. Para seorang ahli warta, adalah pihak-pihak di dalam perusahaan yg bertanggung jawab secara penuh buat memelihara serta membuatkan sistem berbasis personal komputer . 

Para spesialis liputan itu adalah:
1. Analis sistem, adalah pakar pada mendefinisikan masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis tentang cara personal komputer membantu menyelesaikan masalah. Analis sistem bekerja sama menggunakan pemakai pada berbagi sistem yg baru dan memperbaiki sistem yg telah ada.
2. Pengelola database (database administrator), pihak yg bekerja sama dengan pemakai serta analis sistem pada menciptakan database yang berisi data yang diharapkan buat membuat fakta bagi pemakai.
3. Spesialis jaringan (network specialist), pihak yang bekerja sama menggunakan analis sistem dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan banyak sekali asal daya personal komputer yg tersebar.
4. Programmer, pihak yg membuat acara komputer menurut dokumentasi yg disiapkan sang analis sistem.
5.operator, pihak yg mengoperasikan alat-alat personal komputer berskala besar seperti personal komputer mainframe serta komputer mini . Operator memantau layar komputer, membarui ukuran-berukuran kertas printer, mengelola perpustakaan tape dan disk storage, serta melakukan tugas-tugas serupa lainnya.
d. Pemakai (User), menjadi pihak pemakai sistem yg terdapat, dan menjadi rujukan bagi para seorang ahli informasi pada menyebarkan sistem yg terdapat.
e. Fasilitas
f. Database.
g. Informasi.

Metodologi Siklus Hidup Sistem
Menurut McLeod, 2001, siklus hayati sistem terdiri dari 5 termin, yaitu perencanaan, survei, analisis, rancangan serta penerapan yg dimaksudkan bagi pengembangannya. Semua termin bisa melibatkan pemakai, serta dapat juga melibatkan spesialis fakta jika end-user computing tidak dilakukan sepenuhnya.

Siklus hidup sistem adalah penerapan pendekatan sistem buat tugas menyebarkan serta memakai sistem berbasis personal komputer . Siklus hidup sistem itu sendiri merupakan metodologi, tetapi polanya lebih dipengaruhi sang kebutuhan buat membuatkan sistem lebih cepat. Pengembang sistem yg lebih responsif bisa dicapai dengan peningkatan daur hidup dan penggunaan peralatan pengembangan berbasis personal komputer (compute-based development tools). Dua peningkatan itu merupakan prototyping dan rapid application development. Saat perusahaan-perusahaan berusaha memanfaatkan sepenuhnya teknologi warta, mereka memperbaharui sistem mereka menggunakan memakai rancang ulang proses bisnis(business process redesign).

Uraian mengenai jenis-jenis metodologi siklus hayati sistem yg dapat digunakan dalam menyebarkan sistem, bisa dijelaskan dalam bagian berikut. 

Prototyping
Prototyping sistem liputan adalah suatu teknik yang sangat bermanfaat buat mengembangkan berita tertentu tentang syarat-syarat keterangan pengguna secara cepat. Dengan menggunakan prototyping, analis sistem berupaya memperoleh reaksi awal menurut para pengguna dan pihak manajemen terhadap prototipe, saran-saran pengguna terhadap perubahan atau pemecahan perkara sistem yg dibentuk prototipenya, sebagai akibatnya memungkinkan dilakukan inovasi tentang prototipe tadi, dan rencana-rencana revisi yang mendetail dengan bagian-bagian sistem yang perlu dilakukan lebih dulu.

Prototipe memberikan pandangan baru bagi produsen juga pemakai mengenai cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses membentuk sebuah prototipe diklaim prototyping. 

Jenis-jenis warta yang dicari ketika melakukan prototyping Kendall, 2003 adalah menjadi berikut;

1. Reaksi awal dari pengguna
Saat analis sistem menampilkan sebuah prototipe sistem kabar, maka analis akan tertarik menggunakan reaksi pengguna dan pihak manajemen terhadap prototipe. Analis ingin memahami secara mendetail bagaimana reaksi mereka saat bekerja dengan prototipe serta apakah fitur-fitur sistem yg diprototipekan telah sinkron dengan kebutuhan mereka. Untuk mengetahui reaksi dari pengguna ini bisa digunakan lembar penilaian.

2. Saran-saran menurut pengguna
Analis pula tertarik dengan saran-saran pengguna dan pihak manajemen pemugaran terhadap prototipe yg ditampilkan. Saran-saran diperoleh menurut pengalaman waktu bekerja menggunakan prototipe selama periode waktu tertentu. Waktu yang dihabiskan pengguna waktu bekerja dengan prototipe umumnya tergantung pada pengabdian mereka dan ketertarikan atas proyek sistem. Saran-saran merupakan hasil dari interaksi pengguna menggunakan prototipe serta refleksi mereka atas interaksi tersebut. Saran yg diperoleh berdasarkan pengguna memberi petunjuk dalam analis teatang cara-cara memperbaiki, mengganti atau menghentikan prototipe sehingga bisa memenuhi kebutuhan pengguna dengan lebih baik.

3. Inovasi
Inovasi prototipe adalah bagian berdasarkan informasi yg dicari sang tim analis sistem. Inovasi adalah kemampuan-kemampuan sistem baru yg nir dianggap berhubungan dengan saat saat pengguna mulai berinteraksi menggunakan prototipe. Inovasi-penemuan ini memberi nilai tambah terhadap fitur-fitur yg diprototipekan sebelumnya dengan menambahkan sesuatu yang baru atau yg lebih inovatif.

4. Rencana revisi
Rencana revisi membantu mengidentifikasikan prioritas apa yang akan diprototipekan selanjutnya. Informasi yang terkumpul dalam fase prototyping memungkinkan analis menyusun prioritas-prioritas dan memberi pengarahan pulang rencana-rencana tadi menggunakan lebih efisien, dan menggunakan gangguan minimum. Lantaran fitur inilah, prototyping dan perencanaan bisa dilaksanakan beserta-sama. 

Dalam pengembangannya, prototipe terbagi kedalam dua jenis, dimana langkah-langkah yang masih ada pada masing-masing jenis tersebut berdasarkan Kendall, 2003, dapat dijelaskan menjadi berikut.

Pengembangan Prototipe Jenis I
Langkah-langkah yang terdapat pada pengembangan prototipe jenis 1 merupakan menjadi berikut Kendall, 2003:

1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai.
Analis sistem mewawancarai pemakai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang diinginkan pemakai terhadap sistem.

2. Mengembangkan prototipe
Analis sistem mungkin bekerjasama menggunakan seorang ahli liputan lain, menggunakan satu atau lebih pendekatan prototyping buat membuatkan sebuah prototipe. 

Contoh menurut peralatan prototyping, adalah integrated application generator dan prototyping toolkits. Integrator application generator merupakan sistem software jadi yang sanggup membentuk seluruh tampilan yang diinginkan dalam sistem baru, seperti menu, laporan, layar, database, serta sebagainya. Prototyping toolkits mencakup sistem-sistem perangkat lunak terpisah, yang masing-masing sanggup membentuk sebagian tampilan sistem yang diinginkan.

3. Menentukan apakah prototipe bisa diterima.
Analis mendidik pemakai buat memakai prototipe serta memberi kesempatan kepada mereka untuk membiasakan diri dengan sistem. Pemakai memberi masukkan pada analis apakah prototipe memuaskan. Apabila ya, langkah 4 akan di ambil, apabila nir, prototipe direvisi menggunakan mengulangi langkah 1, 2, serta tiga. 

4. Menggunakan prototipe
Prototipe ini sebagai sistem operasional. 

Pengembangan Prototipe Jenis II
Langkah pertama pada pengembangan prototipe jenis II ini sama menggunakan pengembangan prototipe jenis I, dari Kendall, 2003, langkah selanjutnya merupakan:

5. Mengkodekan sistem operasional.
Programer menggunakan prototipe sebagai dasar buat pengkodean (coding) sistem operasional.

6. Menguji sistem operasional
Programer menguji sistem.

7. Menentukan apabila sistem operasional dapat diterima
pemakai memberi masukan kepada analis apakah sistem dapat diterima, apabila ya, langkah 7 dilakukan, apabila nir, langkah 4 serta 5 diulangi.

8. Menggunakan sistem operasional.

Daya Tarik Prototyping
Pemakai maupun spesialis kabar menyukai prototyping, buat alasan-alasan Kendall,2003, sebagai berikut:
1. Komunikasi antara analis sistem serta pemakai, membaik.
2. Analis dapat bekerja dengan lebih baik dalam memilih kebutuhan pemakai
3. Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem 
4. Spesialis keterangan serta pemakai menghabiskan lebih sedikit saat serta bisnis pada pengembangan sistem
5. Penerapan menjadi lebih gampang karena pemakai mengetahui apa yg dibutuhkan.

Keuntungan-laba ini memungkinkan prototyping berhemat porto pengembangan serta menaikkan kepuasan pemakai dengan sistem yg didapatkan.

Potensi Kegagalan Prototyping
Prototyping berpotensi juga untuk gagal, lantaran beberapa hal, Kendall,2003, yaitu;
1. Ketergesaan buat menciptakan prototipe mungkin membentuk jalan pintas dalam definisi permasalahan, evaluasi cara lain , dan dokumentasi. 
2. Pemakai mungkin sangat tertarik menggunakan prototipe tersebut sehingga mereka mengharapkan sesuatu yg nir realistis menurut sistem operasional itu.
3. Prototipe jenis I mungkin tidak seefisien sistem yg dikodekan pada bahasa pemograman 
4. Hubungan komputer-manusia yg disediakan oleh peralatan prototyping eksklusif mungkin nir mencerminkan teknik perancangan yang baik.

Rapid Application Development (RAD)
Menurut McLeod, 2001, RAD merupakan istilah yg dibuat oleh James Martin, seorang konsultan personal komputer serta pengarang, buat daur hayati pengembangan yang ditujukan guna menghasilkan sistem secara cepat tanpa mengorbankan kualitas.

RAD adalah seperangkat strategi, metodologi dan alat-alat yg terintegrasi yg terdapat pada satu rangka kerja menyeluruh yg disebut information engineering (IE). Information engineering (IE) merupakan nama yg diberikan oleh Martin buat pendekatannya yang menyeluruh dalam pengembangan sistem, yg memperlakukannya sebagai kegiatan seluruh perusahaan. Istilah enterprise dipakai buat mendeskripsikan keseluruhan perusahaan.

Unsur-unsur Penting RAD 
RAD memerlukan empat unsur penting; manajemen, manusia, metodologi dan alat-alat [Kendall, 2003]:

Manajemen. Manajemen, khususnya manajemen puncak , harus adalah orang yg senang bereksperimen, yang suka melakukan hal yang baru atau orang yang cepat tanggap, yg cepat belajar memakai metodologi baru. Manajemen harus mendukung RAD sepenuhnya serta menyediakan lingkungan kerja yg membuat aktivitas tersebut sangat menyenangkan.

Manusia. Daripada menggunakan satu tim tunggal buat mengerjakan seluruh aktivitas SLC, RAD menyadari efisiensi yang bisa dicapai melalui penggunaan beberapa tim yg terspesialisasi. Tim buat perancangan kebutuhan, rancangan pemakai, konstruksi, penelaahan pemakai, dan cutover dapat dibentuk. Anggota tim ini adalah pada pakar metodologi dan alat-alat yg diperlukan untuk melaksanakan tugas spesifik mereka. Untuk mendeskripsikan tim, Martin menggunakan istilah tim SWAT. SWAT merupakan singkatan menurut “skilled with advanced tools”.

Metodologi. Metodologi dasar RAD merupakan siklus hayati RAD, yg terdiri berdasarkan empat tahap: (1) perencanaan kebutuhan, (2) rancangan pemakai,(tiga) kontruksi, dan (4) cutover. Tahap-termin ini, misalnya SDLC, mencerminkan pendekatan sistem. Pemakai berperan krusial pada setiap termin, berhubungan menggunakan seorang ahli liputan.

Peralatan. Peralatan RAD terutama terdiri dari bahasa-bahasa pemograman generasi ke empat (fourth-generation language) serta alat-alat CASE yg memudah prototyping dan pembuatan kode. Bahasa pemograman generasi ke empat memungkinkan seorang ahli kabar atau pemakai buat menghasilkan kode personal komputer tanpa memakai bahasa pemograman konvensional. Contoh menurut bahasa pemograman generasi keempat adalah natural, FOCUS, dan SQL.

Hubungan antara metodologi-metodologi daur hidup sistem tersebut diatas dapat dipandang dalam sub bab berikut adalah.

Menempatkan SLC, Prototyping, dan RAD pada Perspektif
Siklus hayati sistem, prototyping dan RAD semuanya adalah metodologi. Metodologi ini merupakan cara-cara yang dianjurkan dalam menerapkan sistem berbasis personal komputer . SLC adalah pelaksanaan berdasarkan pendekatan sistem buat perkara penerapan sistem personal komputer serta berisikan seluruh elemen pendekatan sistem dasar, dimulai berdasarkan identifikasi masalah dan diakhiri menggunakan penggunaan sistem.

Prototyping adalah bentuk pendek berdasarkan pendekatan sistem yang serius dalam definisi serta pemuasan kebutuhan pemakai. Prototyping dapat berada pada SLC. Kenyataannya, selama proses pengembangan satu sistem tunggal mungkin diharapkan poly prototyping.

RAD merupakan pendekatan cara lain buat tahap rancangan dan penerapan dari SLC. Sumbangan terbesar menurut RAD merupakan kecepatannya membentuk sistem buat digunakan, yang terutama dicapai melalui penggunaan peralatan berbasis personal komputer serta tim proyek terspesialisasi.

Dari seluruh metodologi yg terdapat, SLC adalah metodologi tertua dan akan terus menjadi dasar sebagian akbar kerja pengembangan sistem. Prototyping jua merupakan metodologi yg telah cukup mapan, serta akan terus digunakan bagi proyek-proyek yang kebutuhan pemakainya masih sulit didefinisikan McLeod, 2001. 

Rancang Ulang Proses Bisnis
Rekayasa ulang proses bisnis (BPR- Business Process Engineering) yaitu inspeksi proses terhadap proses-proses bisnis serta berdampak terhadap profitabilitas. BPR mengidentifikasi kesempatan-kesempatan buat membuat sistem-sistem baru, menspesifikasikan maksud serta menentukan lingkupnya.

Information System telah membentuk tiga teknik buat menerapkan BPR pada CBIS. Teknik-teknik ini dikenal sebagai tiga R yaitu McLeod, 2001;

1. Rekayasa mundur
Untuk komputer, rekayasa mundur (reverse engineering) merupakan proses menganalisis suatu sistem buat mengidentifikasi elemen-elemennya serta antar hubungannya, serta buat menciptakan dokumentasi pada tingkat abstraksi lebih tinggi menurut yang sekarang. Rekayasa mundur diterapkan dalam suatu sistem apabila masih ada kebutuhan buat menyiapkan dokumentasi baru.

Titik awal dalam merekayasa mundur suatu sistem adalah kode acara, yang diubah menjadi dokumentasi program seperti diagram tindakan, bahasa inggris terstruktur serta bagan arus program. Dokumentasi ini dapat, dalam gilirannya diubah menjadi penerangan yg lebih abstrak seperti diagram arus data serta bagan arus sitem. Transformasi ini dapat dicapai secara manual atau oleh perangkat lunak BPR.

Karena itu, rekayasa mundur mengikuti suatu alur mundur melalui siklus hidup sistem.

2. Restrukturisasi
Restrukturisasi (restructuring) merupakan transformasi suatu sistem menjadi bentuk lain tanpa mengubah fungsionalitasnya. Contoh restrukturisasi yang baik merupakan transformasi suatu acara yg ditulis pada tahun awal-awal komputer, waktu hanya sedikit baku pemograman, menjadi program dalam format terstruktur. Setelah suatu program direstrukturisasi, acara itu kembali dipakai, sehingga membentuk pola bundar. Restrukturisasi bisa dilakukan pada arah mundur melalui tiap termin berdasarkan siklus hayati sistem. Hasilnya adalah suatu sistem yang terstruktur lengkap dari rencana ke kode.

3. Rekayasa ulang
Rekayasa ulang (reengineering) adalah rancang ulang lengkap suatu sistem dengan tujuan membarui fungsionalitasnya. Ini bukan pendekatan “sapu habis” lantaran pengetahuan mengenai cara sistem yg sedang berjalan tidak diabaikan sama sekali. Pengetahuan itu bisa diperoleh menggunakan pertama-tama terlibat dalam rekayasa mundur. Lalu sistem baru dikembangkan secara normal. Nama rekayasa maju (forward engineering) diberikan buat proses yg mengikuti daur hidup sistem secara normal ketika terlibat dalam BPR.


Metodologi Penelitian
a. Bagan Alir Tahapan Penelitian
Dalam penelitian ini, sistem fakta pengelolaan data pasien tempat tinggal sakit spesifik bedah Ropanasuri dikembangkan sesuai menggunakan tahapan penelitian berikut adalah: 


b. Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
Metodologi yang digunakan pada pengembangan sistem liputan pengelolaan data pasien tempat tinggal sakit spesifik bedah Ropanasuri ini adalah prototyping, yaitu salah satu modifikasi dari metodologi daur hidup sistem.

Prototyping dibentuk agar bisa memberikan respon yg lebih baik bagi kebutuhan pemakai, sehingga menggunakan prototyping, saat yg diharapkan untuk menerapkan sistem bisa dikurangi.

Metodologi pengembangan sistem warta dengan memakai prototyping mempunyai tahapan sebagai berikut:

1. Penelitian pendahuluan
Pada tahap ini dilakukan berita umum terhadap syarat organisasi, permasalahan sistem, keterangan-kabar aktivitas medis, serta ruang lingkup pengembangan sistem.

2. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna
Proses mengidentifikasi kebutuhan pengguna bertujuan buat mengetahui apa yg diinginkan pemakai terhadap sistem yang akan dikembangkan. Proses ini bisa dilakukan menggunakan cara wawancara, observasi, dan pencarian data yang herbi kegiatan medis. Setelah itu dilakukan analisis terhadap aktivitas dan proses yang terjadi dalam sistem.

3. Mengembangkan prototipe
Dalam pegembangan prototipe atau pada perancangan sistem liputan, tahapan ini termasuk ke pada tahap desain sistem, dimana perancangan tersebut mencakup;
  • Perancangan model sistem
  • Perancangan output serta input sistem
  • Perancangan database sistem dan
  • Perancangan pelaksanaan sistem 
Tahapan perancangan ini akan mempermudah penganalisis dalam mengembangkan prototipe hingga prototipe tersebut dapat diaplikasikan. Dalam setiap proses perancangan sistem, penganalisis harus selalu berinteraksi dengan pengguna buat menerima warta mengenai kebutuhannya. 

Dalam menyebarkan prototipe ini terlebih dahulu harus ditentukan peralatan prototyping, yaitu aplikasi yg digunakan buat menghasilkan tampilan yang diinginkan pada sistem baru.

4. Verifikasi
Pada tahap ini, analis menaruh kesempatan kepada pengguna untuk membiasakan diri menggunakan sistem, lalu pengguna menaruh masukan apakah prototipe yg dihasilkan sesuai dengan asa pengguna. Sehingga keputusan apakah prototipe diterima atau tidak, dapat diketahui. Dan verifikasi ini dapat dilakukan secara berulang.

5. Mengkodekan sistem operasional
Setelah pengguna menyatakan putusan bulat menggunakan prototipe yg didesain, maka tahap selanjutnya dilakukan pengkodean sistem operasional. Disini prototipe digunakan menjadi dasar buat pengkodean tadi.

6. Menguji sistem operasional
Setelah terselesaikan melakukan pengkodean sistem operasional, maka sistem tadi diuji oleh programmer.

7. Verifikasi
Untuk tahap selanjutnya dilakukan pulang pembuktian terhadap sistem operasional yang dibentuk, apakah sistem tersebut dapat diterima atau tidak.
8. Menggunakan sistem operasional
9. Analisis hasil rancangan
Merupakan analisis terhadap prototipe yang telah dibentuk.
10. Kesimpulan serta saran
Merupakan kesimpulan menurut sistem keterangan yg dibentuk dan saran-saran untuk pemugaran dimasa yang akan tiba dan buat penelitian lebih lanjut.

c. Alat Bantu yg Digunakan
Alat Bantu yang dipakai pada sistem fakta pengelolaan data pasien ini, adalah sebagai berikut:
1. Formulir penilaian prototipe
2. SQL buat merancang database sistem informasi pengelolaan data pasien 
3. Macromedia Dreamweaver untuk perancangan halaman web dan hubungan ke database. 

Survey Sistem
Survey sistem merupakan tahap pendahuluan yg dilakukan dengan cara mengamati secara pribadi sistem yg bersangkutan, melakukan wawancara dengan pihak-pihak yg terkait menggunakan bagian rekam medis/pemakai, dan mengamati proses sistem serta meneliti dokumen-dokumen yg terdapat, terutama yg berkaitan menggunakan dokumen rekam medis. Survey sistem dilakukan buat mengetahui ruang lingkup sistem, organisasi sistem, kebutuhan sistem serta rencana-planning sistem yg akan dikembangkan. 

Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan tahapan penelitian selanjutnya. Analisis dilakukan terhadap proses sistem, permasalahan sistem, kebutuhan warta pengguna, analisis planning-planning organisasi dan analisis kebutuhan sumber daya yg dimiliki sistem.

Analisis Proses Sistem
Pengelolaan data pasien dalam bagian rekam medis secara garis akbar terdiri dari 3 proses, yaitu proses penerimaan pasien, pengelolaan data pasien, dan pengolahan data dan laporan secara holistik.

Analisis Perseteruan Sistem
Permasalahan yg ada pada bagian pengelolaan data rekam medis pasien tempat tinggal sakit Ropanasuri seperti yang sudah disebutkan diatas menyebabkan pengelolaan data pasien membutuhkan ketika yg usang. Pertarunga tersebut antara lain:
1. Bagian pengolahan data rekam medis harus menunggu data pasien menurut setiap unit rawat untuk diolah pada lembaran dokumen. Dalam meng-input-kan data pasien seringkali terjadi kesalahan pada hadiah nomor rekam medis.
2. Lamanya proses pencarian status rekam medis pasien lama yg datang berobat, karena data pasien tadi wajib dicari diantara tumpukan dokumen rekam medis pasien lainnya.
3. Status rekam medis tidak ditemukan, akan dibuatkan status baru, sehingga hal ini menyebabkan terjadinya penggandaan status rekam medis.
4. Lamanya saat yg diperlukan pada pengolahan data pasien, seperti jumlah pasien yg hayati serta meninggal dalam jangka saat tertentu, lama pasien dirawat serta lainnya, sehingga jika terjadi perubahan data tidak dapat dilihat pada waktu itu pula.
5. Apabila terdapat pihak-pihak eksklusif yg membutuhkan keterangan tentang pasien, maka mereka harus menunggu jadwal pembuatan laporannya.

Analisis Kebutuhan Informasi
Proses pengelolaan serta pengolahan data pasien dalam tempat tinggal sakit Ropanasuri dilakukan secara manual, hal ini menyebabkan lambatnya liputan hingga ke pengguna liputan tadi. Data yg memerlukan perhitungan dilakukan dengan menggunakan kalkulator, seperti perhitungan lama hari perawatan, BOR, BTO, TOI dan lainnya.

Analisis Rencana Organisasi
Rencana tempat tinggal sakit Ropanasuri buat kedepannya merupakan melakukan pemugaran-pemugaran terhadap sistem kerjanya, yaitu menggunakan mengoptimalkan sistem kerja yang ada. Salah satu cara yang dapat dilakukan sang pihak tempat tinggal sakit merupakan menggunakan memanfaatkan teknologi fakta pada pengelolaan sistem fakta secara terkomputerisasi, hal ini tentu saja diperlukan tersedianya perangkat komputer yang lengkap, sebagai akibatnya menggunakan rencana ini dibutuhkan tempat tinggal sakit Ropanasuri dapat menaikkan kinerjanya pada masa yang akan datang.

Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Sistem kabar pengelolaan data pasien yang didesain ini menggunakan teknologi keterangan dengan memanfaatkan teknologi jaringan intranet, dimana setiap komputer yg terdapat dalam bagian unit rawat, direktur serta bagian pengelolaan rekam medis saling terhubung satu dengan yang lainnya. Dengan pemanfaatan teknologi ini akan bisa mempermudah serta meningkatkan kecepatan proses pengelolaan serta pengolahan data rekam medis pasien.

Desain dan Perancangan Sistem 
Perancangan sistem dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai proses yang terjadi pada sistem yang sedang diteliti, sebagai akibatnya bisa dijadikan pedoman pada melakukan pengembangan pelaksanaan menurut sistem tadi.

Perancangan Model Sistem
Dalam perancangan model sistem digunakan alat bantu berupa diagram alir data dan bagan alir dokumen. Pada diagram alir data bisa dipandang urutan proses yg terjadi pada mengelola data pasien yang dimulai menurut ketika pasien mendaftar sampai pasien tadi terselesaikan menerima pelayanan di rumah sakit tersebut. Pada bagan alir dokumen dapat ditinjau urutan genre dokumen-dokumen pasien dimulai dari waktu pasien mendaftar, kemudian data tadi diolah dalam setiap unit rawat yang dituju serta terakhir diolah dalam bagian pengelolaan data rekam medis pasien.

Perancangan Input dan Output Sistem
Perancangan input sistem yg dibuat diubahsuaikan menggunakan bentuk formulir atau dokumen status rekam medis pasien. Data yg diinputkan ini akan berpengaruh terhadap hasil yang akan didapatkan nantinya, oleh karenanya kelengkapan data yang akan pada-input-kan wajib diperhatikan pada saat merancang form input ini. 

Output sistem yg didesain berpedoman dalam format laporan tahunan pasien dan berdasarkan output wawancara menggunakan user atau pemakai yaitu petugas pada loka penerimaan pasien, petugas dalam setiap unit rawat serta petugas pada bagian pengolahan data rekam medis. 

Perancangan Database Sistem
Database sistem warta yang dirancang ini digunakan sebagai tempat penyimpanan data pasien. Database tadi dibentuk sesuai dengan kebutuhan informasi sistem dan berpedoman pada diagram alir data yang telah dibentuk.

Perancangan Prototipe 
Setelah menganalisis sistem dan kebutuhan informasi pada rumah sakit spesifik bedah Ropanasuri, dengan memakai metode tradisional misalnya wawancara, observasi, serta pencarian data file, maka termin pengembangan prototipe bisa dilakukan. Tahap ini merupakan tahapan perancangan obrolan layar terminal yg adalah perantara antara pengguna sistem menggunakan sistem yang dibuat.

Teknologi yg Digunakan
Teknologi yg digunakan dalam pembuatan sistem informasi pengelolaan data pasien ini adalah berbasis web menggunakan teknologi Active Server Pages (ASP). User bisa mengakses keterangan dari komputer lain yg terhubung menggunakan jaringan. Perangkat lunak yang dipasang relatif pada satu server, kemudian jika user ingin mengakses fakta yang diperlukan, mereka hanya perlu meminta ke server, lalu server akan mengolah permintaan user tersebut dan mengirimkannya ke browser user pada bentuk format html biasa, sedangkan kode-kode script permanen tersimpan dalam personal komputer server, sebagai akibatnya keamanan kode-kode script permanen terjaga.

MEMBANGUN AUTOMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN SOFTWARE SLIMS

Membangun Automasi Perpustakaan Sekolah dengan Software SliMS
Perkembangan teknologi informasi saat ini mengalami perkembangan sangat pesat, serta tidak sanggup dipungkiri penggunaan teknologi fakta sudah merambah diberbagai bidang hampir ke seluruh sektor kehidupan manusia. Berbagai instansi ataupun organisasi baik itu skala mini juga akbar nir sanggup berjalan tanpa adanya teknologi liputan.

Penggunaan teknologi informasi menjadi sebuah pilihan lantaran dianggap sangat membantu pekerjaan menjadi lebih cepat, efektif serta efisien. Tujuan menurut setiap instansi atau lembaga merupakan memberikan layanan yg terbaik buat publik. Hal ini berlaku juga pada perpustakaan, yg berperan sebagai pelayanan, penyedia, penyalur berita yang notabene pula menjadi sentra dokumentasi dan liputan selalu dituntut untuk selalu menyediakan keterangan yang cepat serta modern. Inilah keliru satu tantangan perpustakaan sebagai sentral pendidikan untuk mampu menyediakan keterangan menggunakan cepat dan modern.

Kata teknologi berita adalah adonan dari dua istilah dasar yaitu teknologi dan warta. Seperti yg dijelaskan sang Petter Salim dan Yenny Salim dalam kamus akbar bahasa Indonesia kontemporer (1991:1565) teknologi bisa diartikan menjadi aplikasi ilmu. Sedangkan berita adalah sesuatu yg bisa diketahui. Jadi pengertian teknologi berita bisa diartikan sebagai suatu teknologi yg dipakai buat menyimpan, menghasilkan, mengolah, serta berbagi informasi.

Kenyataan bahwa pada era informasi abad ini, teknologi warta serta komunikasi atau ICT (Information and Communication Teclznology) sudah sebagai bagian yg nir terpisahkan dari kehidupan dunia sang kita karena itu setiap institusi termasuk perpustakaan berlomba buat mengintegrasikan “ICT” guna membangun serta memberdayakan civitas akademikanya berbasis pengetahuan supaya dapat bersaing pada era global. Dalam menyikapi perkembangan ICT dalam era fakta tahun ini, Perpustakaan berbasis teknologi warta (komputerisasi) sangat pada butuhkan.. Keberadaan perpustakaan berbasis komputerisasi dapat meningkatkan kualitas dan kecepatan proses layanan dalam pengguna perpustakaan sehingga dapat memperlancar proses belajar-mengajar pada lingkungan Sekolah. Selain itu sistem ini bisa membantu manajemen perpustakaan dan dapat menaikkan Efektifitas dan efisiensi penatalaksanaan perpustakaan.

Perkembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi bagi pengelola perpustakaan dapat membantu pekerjaan pada perpustakaan melalui fungsi otomasi perpustakaan, sebagai akibatnya proses pengelolaan perpustakaan lebih efektif serta efisien. Fungsi otomasi perpustakaan menitikberatkan pada bagaimana mengontrol sistem administrasi layanan secara otomatisl terkomputerisasi. Sedangkan bagi pengguna dapat membantu mencari asal liputan yang diinginkan menggunakan menggunakan catalog on-line yg bisa diakses melalui internet, sebagai akibatnya pencarian informasi dapat dilakukan kapan dan dimanapun dia berada.

Idealnya, setiap perpustakaan memanfaatkan kecanggihan teknologi kabar buat mendukung pengelolaan koleksi perpustakaan. Automasi perpustakaan merupakan sebuah proses pengelolaan perpustakaan menggunakan memakai bantuan teknologi liputan (TI). (Nur: 2007) Dengan bantuan teknologi fakta maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat serta diefisienkan. Selain itu proses pengolahan data koleksi menjadi lebih seksama dan cepat untuk ditelusur kembali. Dengan demikian para pustakawan bisa menggunakan waktu lebihnya buat mengurusi pengembangan perpustakaan lantaran beberapa pekerjaan yang bersifat berulang (repetable) sudah diambil alih oleh komputer. Faktor penggerak serta alasan membuat automasi perpustakaan berdasarkan Purwono yaitu:

Faktor Penggerak
1. Kemudahan mendapatkan produk TI
2. Harga semakin terjangkau buat memperoleh produk TI
3. Kemampuan menurut teknologi informasi
4. Tuntutan layanan masyarakat serba klik

Alasan lain
1. Mengefisienkan serta mempermudah pekerjaan pada perpustakaan
2. Memberikan layanan yg lebih baik pada pengguna perpustakaan
3. Meningkatkan citra perpustakaan
4. Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global

Cakupan menurut Automasi Perpustakaan
1. Pengadaan koleksi
2. Katalogisasi
3. Sirkulasi, reserve, inter-library loan
4. Pengelolaan terbitan berkala
5. Penyediaan katalog (OPAC)
6. Pengelolaan anggota
7. Statistik (Laporan)

Komponen Automasi Perpustakaan
Menurut Arif , Sebuah Sistem Automasi Perpustakaan dalam umumnya terdiri berdasarkan tiga(Tiga) bagian, yaitu :(1) Pangkalan Data (dua) User/Pengguna (tiga) Perangkat

Automasi. Ketiga komponen automasi tersebut dijelaskan menjadi berikut.

a. Pangkalan Data
Setiap perpustakaan niscaya nir akan terlepas dari proses pengelolaan koleksi. Tujuan menurut proses ini buat memperoleh data berdasarkan semua koleksi yang dimiliki serta lalu mengorgani-sirnya dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmu perpustakaan. Pada sistem manual, proses ini dilakukan dengan menggunakan donasi media kertas atau buku. Pencatatan pada kertas atau kitab merupakan pekerjaan yang sangat mudah tetapi juga merupakan suatu proses yg nir efektif lantaran semua data yg telah dicatat akan sangat sulit ditelusur menggunakan cepat jika jumlah telah berjumlah besar walaupun kita sudah menerapkan proses peng-indeks-an. Dengan menggunakan donasi teknologi liputan, proses ini bisa dipermudah menggunakan memasukkan data pada aplikasi pengolah data seperti : CDS/ISIS (WINISIS), MS Access, MySQL. Perangkat lunak ini akan membantu kita untuk mengelola pangkalan data, ini menjadi lebih mudah lantaran proses pengindeksan akan dilakukan secara otomatis serta proses penelusuran fakta akan dapat dilakukan menggunakan cepat dan akurat karena software ini akan menampilkan seluruh data sesuai kriteria yang kita tentukan.

b. User/Pengguna
Sebuah sistem automasi tidak terlepas dari pengguna sebagai penerima layanan serta seorang atau beberapa operator sebagai pengelola sistem. Pada sistem automasi perpustakaan terdapat beberapa strata operator tergantung dari tanggung jawabnya. Dalam setiap acara aplikasi, user memiliki strata yg berlainan. Misalnya di pada SLiMS (pelaksanaan Automasi Perpustakaan user dibagi menjadi dua yaitu administrator serta nonadministrator.

c. Perangkat Automasi
Perangkat automasi yang dimaksud disini adalah perangkat atau indera yang digunakan buat membantu kelancaran proses automasi. Perangkat ini terdiri berdasarkan dua (dua) bagian, yaitu : 
1. Perangkat Keras, 
2. Perangkat Lunak Automasi. 

Tanpa adanya dua perangkat ini secara memadai maka proses automasi nir akan bisa berjalan dengan baik.

Perangkat Keras (Hardware)
Sebelum memulai proses automasi, sebuah perangkat keras perlu disiapkan. Yang dimaksud perangkat keras disini adalah sebuah personal komputer serta alat bantunya misalnya Printer, Barcode, Scanner, dan sebagainya. Empat buah komputer telah relatif buat dipakai di pada memulai proses automasi dalam perpustakaan kecil pada hal ini perpustakaan sekolah. Sedangkan buat perpustakaan akbar, dibutuhkan lebih banyak personal komputer serta pelengkapnya supaya pelayanan pada pengguna menjadi lancar. Spesifikasi minimal umumnya tergantung menurut aplikasi yg dipakai. 

Misalnya, software senayan (program automasi perpustakaan protesis Diknas RI) minimal menggunakan pentium III. Sebab semakin banyak tampilan berbasis grafis (gambar) maka semakin membutuh-kan spesifikasi yg tinggi.

Perangkat Lunak Automasi (Software)
Sebuah perpustakaan yg hendak menjalankan proses automasi maka sine qua non sebuah aplikasi sebagai alat bantu. Perangkat lunak ini absolut dibutuhkan keberadaannya karena dipakai sebagai indera bantu mengefisienkan dan mengefektifkan proses.

Ada tiga (tiga) cara buat memperoleh aplikasi, antara lain :
1) Membangun sendiri menggunakan donasi seseorang developer software. Jika instansi Anda mempunyai tenaga programer maka langkah pertama ini sanggup dilakukan lantaran bisa menghemat biaya membeli aplikasi automasi.
2) Menggunakan aplikasi gratis, misalnya : CDS/ISIS, WinISIS, KOHA,

OtomigenX, Senayan Library, dan sebagainya. 
Perangkat lunak ini mampu didapatkan dari internet karena didistribusikan secara gratis kepada semua saja yang memerlukan. Walaupun perdeo aplikasi ini masih banyak kekurangan dan masih harus dimodifikasi lebih lanjut agar memenuhi sinkron dengankebutuhan masing-masing perpustakaan.

3) Membeli software komersial beserta pelatihan serta supportnya yang dibangun oleh pihak ketiga. Perangkat lunak komersial, adalah hasil riset pengembangnya dan gampang buat diimplementasikan lantaran hanya perlu dilakukan perubahan fitur sedikit atau nir sama sekali. Training serta Support juga akan diberikan sang vendor secara penuh sehingga pengguna dapat langsung memakai tanpa harus bersusah payah lagi. Pilihan ini bisa dipilih jika masih ada dana yang mencukupi buat membeli aplikasi.

Pilihan yang dijatuhkan, software wajib :
1. Sesuai menggunakan keperluan
2. Memiliki ijin pemakaian
3. Ada dukungan teknis, pelatihan , dokumentasi yg relevan dan pemeliharaan.
4. Menentukan staf yg bertanggungjawab atas pemilihan dan penilaian software

Kebutuhan implementasi SLiMS
Untuk dapat menjalankan sebuah aplikasi perangkat lunak otomasi perpustakaan tentu saja membutuhkan perangkat yang harus dipersiapkan baik perangkat keras, aplikasi, dan aplikasi yang lain buat mendukung jalannya aplikasi otomasi perpustakaan. Berikut ini kebutuhan sistem yg harus dipersiapkan untuk mendukung jalannya perangkat lunak Senayan, yaitu:
a. Perangkat keras
Perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi Senayan merupakan sebagai berikut:
§ Prosesor kelas pentium III
§ RAM 256 MB
§ Standard VGA menggunakan dukungan rona 16-Bit

b. Perangkat lunak
Perangkat lunak yg dipakai sebagai persyaratan buat dapat menggunakan software Senayan yaitu:
§ Engine scripting PHP menggunakan dukungan ekstension mysql, dukungan XML, serta GD buat bisa mendukung format PNG, JPG, GIF dan FreeType.
§ Web server, pada hal ini direkomendasikan Apache dua.2
§ Server database MySQL dan direkomendasikan lebih atau sama menggunakan versi 5.0
§ Utilitas mysqldump buat backup database
§ Sistem operasi GNU/Linux atau Windows
§ Browser menggunakan kapasitas javascript 1.5, AJAx dan CSS dua. Sebagai model Mozilla Firefox 2
§ Pembaca dokumen PDF misalnya Adobe Reader buat melihat dokumen PDF yg di-generate oleh Senayan

c. Aplikasi pendukung
§ Pembaca barcode buat memindai barcode saat peredaran.

Fitur SLiMS
1.opac
2 Pengolahan koleksi (Bibliograi)
3 Pelayanan Sirkulasi (Circulation)
4 Manajemen anggota (Membership)
5 Setting data master (Master arsip)
6 Setting system (sistem)
7 Laporan (report)
8 Manajemen terbitan berseri
9 Manajemen koleksi digital
10 Katalog Induk
11 Absen Pengunjung (visitor)

Automasi Perpustakaan merupakan sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan memakai bantuan teknologi kabar (TI). Sistem Automasi Perpustakaan merupakan penerapan teknologi fakta pada pekerjaan administratif di perpustakaan yang menyangkut diantaranya: pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan sebagainya. Ada faktor penggerak serta alasan membuat automasi perpustakaan berdasarkan Purwono, 2008. 

Faktor Penggerak automasi perpustakaan antara lain: Kemudahan mendapatkan produk TI, Harga semakin terjangkau untuk memperoleh produk TI, Kemampuan dari teknologi informasi, Tuntutan layanan masyarakat serba klik. Sedangkan alasan lain membuat automasi perpustakaan adalah: mengefisienkan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan, memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan, meningkatkan citra perpustakaan, pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global, pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global. Cakupan menurut Automasi Perpustakaan adalah: Pengadaan koleksi, Katalogisasi, Sirkulasi, reserve, inter-library loan, Pengelolaan penerbitan berkala, Penyediaan katalog (OPAC).

MEMBANGUN AUTOMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN SOFTWARE SLIMS

Membangun Automasi Perpustakaan Sekolah dengan Software SliMS
Perkembangan teknologi warta waktu ini mengalami perkembangan sangat pesat, serta nir bisa dipungkiri penggunaan teknologi warta telah merambah diberbagai bidang hampir ke seluruh sektor kehidupan manusia. Berbagai instansi ataupun organisasi baik itu skala mini maupun akbar nir mampu berjalan tanpa adanya teknologi informasi.

Penggunaan teknologi warta menjadi sebuah pilihan karena dipercaya sangat membantu pekerjaan menjadi lebih cepat, efektif dan efisien. Tujuan menurut setiap instansi atau lembaga ialah menaruh layanan yg terbaik buat publik. Hal ini berlaku jua pada perpustakaan, yang berperan menjadi pelayanan, penyedia, penyalur berita yg notabene juga menjadi sentra dokumentasi dan kabar selalu dituntut buat selalu menyediakan liputan yg cepat dan terbaru. Inilah keliru satu tantangan perpustakaan sebagai sentral pendidikan buat mampu menyediakan informasi dengan cepat serta terkini.

Kata teknologi informasi adalah adonan berdasarkan 2 kata dasar yaitu teknologi serta liputan. Seperti yang dijelaskan oleh Petter Salim serta Yenny Salim pada kamus besar bahasa Indonesia kontemporer (1991:1565) teknologi dapat diartikan menjadi pelaksanaan ilmu. Sedangkan berita adalah sesuatu yang bisa diketahui. Jadi pengertian teknologi keterangan dapat diartikan sebagai suatu teknologi yg dipakai buat menyimpan, membuat, memasak, serta mengembangkan informasi.

Kenyataan bahwa dalam era informasi abad ini, teknologi keterangan serta komunikasi atau ICT (Information and Communication Teclznology) telah sebagai bagian yang tidak terpisahkan berdasarkan kehidupan global sang kita karena itu setiap institusi termasuk perpustakaan berlomba buat mengintegrasikan “ICT” guna membangun serta memberdayakan civitas akademikanya berbasis pengetahuan supaya dapat bersaing dalam era dunia. Dalam menyikapi perkembangan ICT dalam era berita tahun ini, Perpustakaan berbasis teknologi berita (komputerisasi) sangat di butuhkan.. Keberadaan perpustakaan berbasis komputerisasi bisa menaikkan kualitas serta kecepatan proses layanan dalam pengguna perpustakaan sebagai akibatnya dapat memperlancar proses belajar-mengajar di lingkungan Sekolah. Selain itu sistem ini dapat membantu manajemen perpustakaan serta bisa menaikkan Efektifitas dan efisiensi penatalaksanaan perpustakaan.

Perkembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi bagi pengelola perpustakaan dapat membantu pekerjaan di perpustakaan melalui fungsi otomasi perpustakaan, sebagai akibatnya proses pengelolaan perpustakaan lebih efektif serta efisien. Fungsi otomasi perpustakaan menitikberatkan pada bagaimana mengontrol sistem administrasi layanan secara otomatisl terkomputerisasi. Sedangkan bagi pengguna dapat membantu mencari asal liputan yg diinginkan dengan menggunakan catalog on-line yang bisa diakses melalui internet, sebagai akibatnya pencarian kabar dapat dilakukan kapan dan dimanapun dia berada.

Idealnya, setiap perpustakaan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi buat mendukung pengelolaan koleksi perpustakaan. Automasi perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan memakai bantuan teknologi informasi (TI). (Nur: 2007) Dengan bantuan teknologi informasi maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan. Selain itu proses pengolahan data koleksi menjadi lebih seksama dan cepat buat ditelusur kembali. Dengan demikian para pustakawan dapat memakai saat lebihnya buat mengurusi pengembangan perpustakaan karena beberapa pekerjaan yg bersifat berulang (repetable) sudah diambil alih sang personal komputer . Faktor penggerak serta alasan membuat automasi perpustakaan menurut Purwono yaitu:

Faktor Penggerak
1. Kemudahan mendapatkan produk TI
2. Harga semakin terjangkau buat memperoleh produk TI
3. Kemampuan dari teknologi informasi
4. Tuntutan layanan rakyat serba klik

Alasan lain
1. Mengefisienkan serta mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan
2. Memberikan layanan yg lebih baik pada pengguna perpustakaan
3. Meningkatkan citra perpustakaan
4. Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global

Cakupan dari Automasi Perpustakaan
1. Pengadaan koleksi
2. Katalogisasi
3. Sirkulasi, reserve, inter-library loan
4. Pengelolaan terbitan berkala
5. Penyediaan katalog (OPAC)
6. Pengelolaan anggota
7. Statistik (Laporan)

Komponen Automasi Perpustakaan
Menurut Arif , Sebuah Sistem Automasi Perpustakaan pada umumnya terdiri dari 3(Tiga) bagian, yaitu :(1) Pangkalan Data (2) User/Pengguna (3) Perangkat

Automasi. Ketiga komponen automasi tersebut dijelaskan menjadi berikut.

a. Pangkalan Data
Setiap perpustakaan pasti nir akan terlepas dari proses pengelolaan koleksi. Tujuan berdasarkan proses ini buat memperoleh data dari seluruh koleksi yg dimiliki serta kemudian mengorgani-sirnya dengan memakai kaidah-kaidah ilmu perpustakaan. Pada sistem manual, proses ini dilakukan menggunakan memakai bantuan media kertas atau kitab . Pencatatan pada kertas atau buku merupakan pekerjaan yg sangat mudah tetapi pula adalah suatu proses yg tidak efektif karena seluruh data yang sudah dicatat akan sangat sulit ditelusur dengan cepat apabila jumlah telah berjumlah besar walaupun kita telah menerapkan proses peng-indeks-an. Dengan memakai bantuan teknologi warta, proses ini bisa dipermudah dengan memasukkan data pada perangkat lunak pengolah data seperti : CDS/ISIS (WINISIS), MS Access, MySQL. Perangkat lunak ini akan membantu kita buat mengelola pangkalan data, ini menjadi lebih gampang karena proses pengindeksan akan dilakukan secara otomatis serta proses penelusuran kabar akan bisa dilakukan menggunakan cepat dan seksama lantaran aplikasi ini akan menampilkan semua data sinkron kriteria yang kita tentukan.

b. User/Pengguna
Sebuah sistem automasi nir terlepas dari pengguna sebagai penerima layanan dan seseorang atau beberapa operator menjadi pengelola sistem. Pada sistem automasi perpustakaan terdapat beberapa strata operator tergantung berdasarkan tanggung jawabnya. Dalam setiap acara aplikasi, user mempunyai strata yang berlainan. Misalnya di dalam SLiMS (aplikasi Automasi Perpustakaan user dibagi menjadi 2 yaitu administrator dan nonadministrator.

c. Perangkat Automasi
Perangkat automasi yang dimaksud disini merupakan perangkat atau indera yang dipakai buat membantu kelancaran proses automasi. Perangkat ini terdiri menurut dua (dua) bagian, yaitu : 
1. Perangkat Keras, 
2. Perangkat Lunak Automasi. 

Tanpa adanya dua perangkat ini secara memadai maka proses automasi tidak akan bisa berjalan menggunakan baik.

Perangkat Keras (Hardware)
Sebelum memulai proses automasi, sebuah perangkat keras perlu disiapkan. Yang dimaksud perangkat keras disini adalah sebuah komputer serta alat bantunya seperti Printer, Barcode, Scanner, serta sebagainya. Empat butir personal komputer sudah relatif buat digunakan di dalam memulai proses automasi pada perpustakaan kecil dalam hal ini perpustakaan sekolah. Sedangkan buat perpustakaan besar , dibutuhkan lebih poly personal komputer serta pelengkapnya supaya pelayanan kepada pengguna sebagai lancar. Spesifikasi minimal umumnya tergantung dari aplikasi yang digunakan. 

Misalnya, aplikasi senayan (acara automasi perpustakaan buatan Diknas RI) minimal memakai pentium III. Sebab semakin banyak tampilan berbasis grafis (gambar) maka semakin membutuh-kan spesifikasi yang tinggi.

Perangkat Lunak Automasi (Software)
Sebuah perpustakaan yang hendak menjalankan proses automasi maka harus ada sebuah software menjadi indera bantu. Perangkat lunak ini absolut dibutuhkan keberadaannya lantaran dipakai menjadi alat bantu mengefisienkan serta mengefektifkan proses.

Ada 3 (tiga) cara untuk memperoleh software, diantaranya :
1) Membangun sendiri dengan donasi seorang developer perangkat lunak. Jika instansi Anda memiliki energi programer maka langkah pertama ini mampu dilakukan karena bisa menghemat porto membeli perangkat lunak automasi.
2) Menggunakan software perdeo, contohnya : CDS/ISIS, WinISIS, KOHA,

OtomigenX, Senayan Library, serta sebagainya. 
Perangkat lunak ini sanggup dihasilkan menurut internet lantaran didistribusikan secara gratis kepada semua saja yg memerlukan. Walaupun perdeo perangkat lunak ini masih banyak kekurangan serta masih harus dimodifikasi lebih lanjut supaya memenuhi sinkron dengankebutuhan masing-masing perpustakaan.

3) Membeli software komersial bersama pelatihan serta supportnya yg dibangun oleh pihak ketiga. Perangkat lunak komersial, merupakan output riset pengembangnya serta mudah buat diimplementasikan lantaran hanya perlu dilakukan perubahan fitur sedikit atau nir sama sekali. Training serta Support pula akan diberikan oleh vendor secara penuh sehingga pengguna dapat langsung memakai tanpa harus bersusah payah lagi. Pilihan ini bisa dipilih apabila terdapat dana yang mencukupi buat membeli perangkat lunak.

Pilihan yg dijatuhkan, perangkat lunak wajib :
1. Sesuai menggunakan keperluan
2. Memiliki ijin pemakaian
3. Ada dukungan teknis, training , dokumentasi yg relevan dan pemeliharaan.
4. Menentukan staf yg bertanggungjawab atas pemilihan dan penilaian software

Kebutuhan implementasi SLiMS
Untuk bisa menjalankan sebuah pelaksanaan software otomasi perpustakaan tentu saja membutuhkan perangkat yg wajib dipersiapkan baik perangkat keras, aplikasi, serta pelaksanaan yg lain buat mendukung jalannya perangkat lunak otomasi perpustakaan. Berikut ini kebutuhan sistem yang wajib dipersiapkan buat mendukung jalannya software Senayan, yaitu:
a. Perangkat keras
Perangkat keras yang dibutuhkan buat menjalankan perangkat lunak Senayan merupakan menjadi berikut:
§ Prosesor kelas pentium III
§ RAM 256 MB
§ Standard VGA menggunakan dukungan rona 16-Bit

b. Perangkat lunak
Perangkat lunak yang dipakai menjadi persyaratan untuk dapat memakai software Senayan yaitu:
§ Engine scripting PHP dengan dukungan ekstension mysql, dukungan XML, dan GD buat bisa mendukung format PNG, JPG, GIF serta FreeType.
§ Web server, pada hal ini direkomendasikan Apache dua.2
§ Server database MySQL serta direkomendasikan lebih atau sama dengan versi lima.0
§ Utilitas mysqldump buat backup database
§ Sistem operasi GNU/Linux atau Windows
§ Browser dengan kapasitas javascript 1.lima, AJAx dan CSS 2. Menjadi model Mozilla Firefox 2
§ Pembaca dokumen PDF misalnya Adobe Reader buat melihat dokumen PDF yang di-generate oleh Senayan

c. Aplikasi pendukung
§ Pembaca barcode buat memindai barcode ketika aliran.

Fitur SLiMS
1.opac
2 Pengolahan koleksi (Bibliograi)
3 Pelayanan Sirkulasi (Circulation)
4 Manajemen anggota (Membership)
5 Setting data master (Master file)
6 Setting system (sistem)
7 Laporan (report)
8 Manajemen terbitan berseri
9 Manajemen koleksi digital
10 Katalog Induk
11 Absen Pengunjung (visitor)

Automasi Perpustakaan merupakan sebuah proses pengelolaan perpustakaan menggunakan menggunakan donasi teknologi warta (TI). Sistem Automasi Perpustakaan adalah penerapan teknologi kabar pada pekerjaan administratif di perpustakaan yg menyangkut diantaranya: pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik serta sebagainya. Ada faktor penggerak dan alasan membuat automasi perpustakaan berdasarkan Purwono, 2008. 

Faktor Penggerak automasi perpustakaan antara lain: Kemudahan menerima produk TI, Harga semakin terjangkau buat memperoleh produk TI, Kemampuan berdasarkan teknologi informasi, Tuntutan layanan rakyat serba klik. Sedangkan alasan lain menciptakan automasi perpustakaan merupakan: mengefisienkan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan, memberikan layanan yang lebih baik pada pengguna perpustakaan, menaikkan citra perpustakaan, pengembangan infrastruktur nasional, regional dan dunia, pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global. Cakupan berdasarkan Automasi Perpustakaan merupakan: Pengadaan koleksi, Katalogisasi, Sirkulasi, reserve, inter-library loan, Pengelolaan penerbitan terjadwal, Penyediaan katalog (OPAC).

PENGELOLAAN BISNIS DALAM ERA GLOBALISASI

Pengelolaan Bisnis Dalam Era Globalisasi 
Berkembangnya zaman membuat poly hal tiba yang semakin membaik. Salah satu misalnya adalah kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Berkembangnya ilmu pengetahuan diiringi dengan teknologi yang semakin membooming buat melakukan riset-riset penelitian. Teknologi yang digunakan nir hanya sekedar indera elektronik dan internet yg sudah tidak asing lagi bagi kita. Pengolahan data, penyimpanan dan pengarsipan data dan penyampaian berita mulai berkembang lebih baik. Apabila dahulu orang harus membukukannya menggunakan poly kesalahan dalam pencatatan serta penghitungan, maka kini menggunakan adanya teknologi, semua pekerjaan dapat dilakukan satu kali tulis menggunakan applikasi personal komputer buat mengerjakannya.

Teknologi yang berkembang tidak hanya menggerakkan dan menolong bidang pengolahan data, namun juga menggerakkan pebisnis dalam menjalankan usahanya. Pengarsipan data, penjurnalan, produktivitas serta pemasaran sebagai bagian akbar pada teknologi saat ini. Social network sebagai loka penstimulus buat menarik perhatian konsumen. Penyampaian informasi seputar produk melalui facebook, twitter, plurk, BBM (BlackBerry Messager) rupanya lebih berkembang cepat dibanding pemasaran melalui koran dan pamflet. Teknologi pemasaran semacam ini jauh lebih murah dibanding juka kita wajib menciptakan baiho serta pamflet buat membuatkan berita produk. Dunia pendidikan juga mulai mengikuti perkembangan teknologi ketika ini. Posting mata pelajaran serta mata kuliah dalam blog pengajar sebagai ekspresi dominan ketika ini. Siswa didik hanya tinggal mengunduh dan membacanya tanpa harus mem-fotocopy bahan ajar berdasarkan pengajar.

Berdasarkan latar belakang sebagaimana terurai diatas yang menyebutkan bagaimana teknologi digunakan dalam aktivitas usaha, kantor, serta pendidikan. Dalam makalah yg berjudul “Teknologi Informasi dan E-commerce” akan menjelaskan tentang pengetahuan teknologi liputan.

Perbedaan Data, Informasi, dan Pengetahuan
a. Data
Data merupakan salah satu hal utama yang dikaji pada masalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Data merupakan sesuatu yg belum mempunyai arti bagi penerimanya serta masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data sanggup berujut suatu keadaan, gambar, bunyi, huruf, nomor , matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya. Data merupakan bahan mentah menurut keterangan.

Data mendeskripsikan sebuah representasi warta yang tersusun secara terstruktur, menggunakan kata lain bahwa “Generally, data represent a structured codification of single primary entities, as well as of transactions involving two or more primary entities”. (Vercellis, 2009: 6). Selain pelukisan dari sebuah keterangan, data dapat jua merepresentasikan suatu objek sebagaimana dikemukakan oleh Wawan serta Munir (2006: 1) bahwa “Data merupakan nilai yang merepresentasikan pelukisan menurut suatu objek atau peristiwa (event) “

Dengan demikian bisa dijelaskan kembali bahwa data adalah informasi-kabar, asumsi, atau pendapat yang belum memiliki makna yg bisa dimanfaatkan. Ada beberapa metode yang dapat dipakai buat pengumpulan data, yaitu :

1. Pengamatan Langsung
Dalam metode ini kita mengadakan pengamatan eksklusif terhadap objek yg sedang kita teliti. Adapula kelebihan pada metode ini merupakan data yang dikumpulkan lebih kompleks, teliti, serta cermat. 

Sedangkan metode ini kekurangannya yaitu :
a. Daerah untuk menerima data tidak luas.
b. Dalam mengumpulkan data dana yang dipakai mahal.
c. Pengumpulan data tidak bisa dilakukan bila poly hal yg harus diselidiki.

2. Wawancara
Pada metode wawancara ini kita mengadakan wawancara pada objek / orang yang bersangkutan mengenai hal yang kita amati. 

Kelebihan pada metode ini yaitu :
a. Data yang dikumpulkan relatif teliti.
b. Daerah pengumpulan data mampu luas.
c. Dapat diwakilkan orang lain.

Kekurangan pada metode ini yaitu :
a. Biaya yang digunakan mahal.
b. Kalau diwakilkan, tidak akan bisa mengetahui sasaran penelitian.

3. Perkiraan 
Dalam hal ini koresponden diminta buat menaruh warta yang dibutuhkan. Oleh karenanya koresponden kepentingan dimungkinkan kualitas data dapat terabaikan dan sehingga keakuratannya sulit buat dipertanggung jawabkan. Sedangakan metode perkiraan ini pula memiliki kelebihan, yaitu :
a. Biaya yang dipakai nisbi murah.
b. Daerah pengumpulan data mampu luas.

4. Daftar Pertanyaan
Di metode daftar petanyaan ini, kita membagikan daftar pertanyaan atau informasi lapangan buat diisi responden, kemudian sesudah diisi lengkap dikumpulkan lagi. 

Kelebihan pada metode ini yaitu :
a. Porto yang dipakai relatif murah.
b.data yang terkumpul lebih cepat.

Sedangkan kekurangan pada metode ini merupakan kadang responden nir mengembalikan daftar pertanyaan.

b. Pengolahan Data
Menurut George Therry, pengolahan data adalah serangkain operasi atas fakta yg direncanakan guna mencapai tujuan atau output yg diinginkan. Penanganan kabar atau pengolahan data terdiri dari enam unsur yaitu :

1. Pengindraan / sensing
Mengadakan pengamatan terhadap objek yang akan kita teliti serta mengenai apa saja yg terdapat dalam pengamatan kita.

2. Pengumpulan / Komplikasi
Mengadakan pengumpulan data dari hasil pengamatan yang telah kita lakukan. Agar pengumpulan yg kita lakukan bisa sistematis, kita wajib terlebih dahulu mengklasifikasi data yang ada.

3. Pengolahan / Komputasi
Mengadakan pengolahan data yg telah kita kumpulkan.

4. Penyajian
Informasi tadi tersaji kepada orang yang akan mengambil keputusan. Dalam penyajian tadi yang ditekankan merupakan kesederhanaan supaya tidak membingungkan orang yg merogoh keputusan.

5. Penghantaran Transmisi
Dilakukan jika orang membutuhkan warta berada di loka yg jauh.

6. Penanganan Informasi
Informasi perlu disimpan buat mengembalikan keputusan lantaran pada pengembalikan keputusan nir hanya dilakukan pada masa kini , tetapi jua masa yg lalu dan akan datang.

c. Informasi
Informasi adalah data yg sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerima serta bermanfaat dalam pengambilan keputusan baik buat waktu ini juga yg akan tiba. Data yg telah terdapat dikemas dan diolah sedemikian rupa sebagai akibatnya sebagai sebuah fakta yang berguna. Berikut merupakan definisi fakta menurut berbagai sumber.

Informasi merupakan suatu output berdasarkan pemrosesan data menjadi sesuatu yg bermakna bagi yang menerimanya, sebagaimana dikemukakan sang Vercellis (2009: 7) “Information is the outcome of extraction and processing activities carried out on data, and it appears meaningful for those who receive it in a specific domain.” Selain merupakan output berdasarkan pengolahan data, keterangan pula menggambarkan sebuah insiden, sebagaimana dikemukakan sang Wawan dan Munir (2006: 1) bahwa “Informasi adalah output dari pengolahan data pada suatu bentuk yg mendeskripsikan suatu insiden-insiden (event) yg nyata (fact) dengan lebih bermanfaat serta lebih berarti.”

Dengan demikian informasi dapat dijelaskan pulang menjadi data yg telah diolah menjadi sebuah bentuk yg berarti bagi penerima serta bermanfaat dalam pengambilan keputusan baik buat ketika ini juga yg akan datang.

Untuk menghasilkan keterangan yang tepat dan seksama perlu dilakukan pengolahan data terlebih dahulu. Informasi yang didapatkan komputer bisa kita lihat melalui monitor atau yang tercetak pada kertas melalui printer. Informasi pada pengolahan data ini bisa berupa goresan pena, gambar, grafik, suara, angka maupun simbol-simbol.

Syarat-kondisi keterangan yg baik serta lengkap adalah adanya ketersediaan liputan, bahasa yang gampang dipahami, relevan, mengandung fakta yg berguna, liputan disajikan sempurna ketika atau update, kehandalan (bisa dijadikan acuan), seksama (sahih adanya atau nir mengarang), serta konsisten ( nir berubah-ubah).

Informasi mempunyai beberapa ciri, yaitu:

1. Benar atau galat 
Ini dapat berhubungan dengan realita atau tidak. Jika penerima berita yg salah mempercayai, akibatnya sama seperti yang sahih.

2. Baru 
Informasi yang didapat baru serta segar bagi penerimanya. Para penerima informasi sering kali merasa jenuh jika kabar yg disediakan selalu sama menggunakan yg kemudian serta tidak ada perubahan sama sekali.

3. Tambahan 
Informasi bisa sebagai suatu koreksi atas berita yang keliru atau palsu sebelumnya.

4. Penegasan
Informasi dapat mempertegas kabar yang telah ada. Ini masih bermanfaat karena menaikkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tadi.

Informasi dapat dikatakan baik bila mempunyai ciri menjadi berikut:

1. Information must be pertinent
Informasi wajib berhubungan. Pernyataan warta harus berhubungan dengan urusan dan masalah yg penting bagi penerima keterangan (orang yg membutuhkan informasi tadi).

2. Information must be accurate
Informasi wajib bebas dari kesalahan-kesalahan serta tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang didapatkan wajib mencerminkan maksudnya. Keakuratan kabar tak jarang bergantung dalam keadaan.

3. Information must be timely
Informasi harus ada ketika diharapkan. Informasi yg datang pada penerima nir boleh terlambat. Informasi yang telah lama nir akan memiliki nilai lagi lantaran liputan merupakan landasan pada dalam pengambilan keputusan.

4. Relevan
Informasi tadi mempunyai manfaat buat pemakainya. Relevansi berita buat tiap-tiap orang yg satu dengan yg lainnya pasti tidak selaras.

d. Siklus Informasi.
Proses membuat kabar harus melalui tahapan-tahapan yang dilakukan personal komputer menjadi teknologi liputan. Tahapan-tahapan tersebut terdiri atas Input - Proses - Output yang disebut sebagai siklus proses keterangan. Artinya, jika termin telah sampai pada hasil maka hasil tadi dapat dijadikan input balik . Dengan demikian dapat dikatakan bahwa informasi yang didapatkan dapat jua dijadikan data balik sebagai input buat diproses selanjutnya.

Siklus pemrosesan data dan informasi

e. Knowledge (Pengetahuan)
Dalam menjalankan aktivitasnya, manusia selalu menggunakan pengetahuan. Dengan pengetahuan manusia dapat menentukan langkah terbaik apa saja yang wajib dilakukan pada menentukan suatu keputusan. Berikut adalah pembahasan definisi pengetahuan berdaskan aneka macam asal.

Pengetahuan sebenarnya merupakan sebuah kabar jua yg adalah output dari pengolahan data. Vercellis (2009: 7) memandang bahwa suatu fakta dikatakan pengetahuan bila dapat dipakai pada pengambilan keputusan sebagaimana dikemukakan bahwa :

“Information is transformed into knowledge when it is used to make decisions and develop the corresponding actions. Therefore, we can think of knowledge as consisting of information put to work into a specific domain, enhanced by the experience and competence of decision makers in tackling and solving complex problems .”

Dalam kutipan tadi di atas pula disebutkan bahwa selain keterangan, hal yg dibutuhkan dalam sebuah pengetahuan merupakan pengalaman dan kompetensi berdasarkan seorang pemegang keputusan. Sejalan menggunakan hal tersebut, Hendrik (2003: 1) mengemukakan bahwa “pengetahuan merupakan data serta kabar yg digabung dengan kemampuan, intuisi, pengalaman, gagasan, motivasi menurut sumber yang kompeten.”

Dengan demikian pengetahuan bisa dijelaskan kembali menjadi gugusan menurut data serta keterangan yg bertemu menggunakan kompetensi dan pengalaman seseorang buat menindaklanjuti data serta liputan yg terdapat sehingga bisa dikembangkan buat pengambilan suatu keputusan. Tidak misalnya keterangan yg hanya bersifat memberi tahu, pengetahuan harus bisa dipakai buat proses pengambilan keputusan.

Pengetahuan seorang dipengaruhi sang beberapa faktor, di antaranya:

1. Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan perilaku dan tata laris seseorang atau grup serta jua usaha mendewasakan manusia melalui upaya pedagogi serta training, maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan insan.

2. Media
Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Jadi model menurut media massa ini merupakan televisi, radio, koran, dan majalah.

3. Informasi
Pengertian fakta berdasarkan Oxford English Dictionary, adalah "that of which one is apprised or told: intelligence, news". Kamus lain menyatakan bahwa kabar adalah sesuatu yg bisa diketahui, tetapi terdapat pula yg menekankan warta sebagai transfer pengetahuan. Selain itu istilah berita pula mempunyai arti yang lain sebagaimana diartikan sang RUU teknologi kabar yg mengartikannya sebagai suatu teknik buat mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisa, serta menyebarkan keterangan menggunakan tujuan tertentu. Sedangkan warta sendiri mencakup data, teks, gambar, bunyi, kode, program komputer, basis data. Adanya perbedaan definisi keterangan dikarenakan dalam hakekatnya informasi nir bisa diuraikan (intangible), sedangkan liputan itu dijumpai pada kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan pengamatan terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi.

Teknologi Informasi
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal menggunakan istilah Information technology (IT) merupakan kata generik yang mengungkapkan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam menciptakan, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau mengembangkan berita. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi buat data, bunyi, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer langsung, tetapi pula telepon, TV, alat-alat rumah tangga elektro, serta peranti genggam modern (misalnya ponsel).

Pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, keterangan bergambar, teks dan numerik sang mikroelektronika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi. Istilah dalam pengertian terkini pertama kali ada pada sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard Business Review, pada mana penulis Leavitt serta Whisler berkomentar bahwa "teknologi baru belum mempunyai nama tunggal yg didirikan. Kita akan menyebutnya teknologi liputan (TI)." Beberapa bidang modern yg ada sebagai teknologi warta adalah generasi berikutnya teknologi web, bioinformatika, ''Cloud Computing'', sistem warta global, Skala akbar basis pengetahuan serta lain-lain.

Ada 6 Fungsi berdasarkan Teknologi Informasi:
1. Menangkap (Capture), Mengkompilasikan catatan - catatan rinci dari kegiatan - aktivitas. Misalnya menerima inputan dari keyboard, scanner, mic, dsb.
2. Mengolah (Processing), Mengolah/memproses data masukan yg diterima buat menjadi keterangan. Pengolahan/pemrosesan data bisa berupa mengkonversi(membarui data ke bentuk lain), menganalisis (analisa syarat), menghitung (kalkulasi), mensintesis (penggabungan) segala bantuk data serta kabar.
3. Menghasilkan (Generating), Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke pada bentuk yg bermanfaat. Misalnya laporan-laporan, table, grafik, dsb.
4. Menyimpan (Storage) ,Merekam atau menyimpan data serta informasi pada suatu media yang dapat digunakan buat keperluan lainnya. Misalnya : simpan ke harddisk, tape, disket, CD, dsb.
5. Mencari balik (Rertrival), menelusuri, menerima balik liputan atau mengkopi (Copy) data dan kabar yang telah tersimpan. Misalnya mencari pulang supplier yang telah lunas, dsb.
6. Mentransmisi (Transmission), Mengirim data serta kabar menurut suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan komputer. Misalnya mengirimkan data penjualan dari user A ke user lainnya, dsb.

Dampak yg diberikan dari teknologi kabar antara lain:

Dampak Positif:
1. Informasi yang disampaikan lebih up to date serta seksama karena prosesnya cepat
2. Kemudahan memperoleh fakta yang ada di internet sebagai akibatnya insan memahami apa saja yang terjadi.
3. Media pertukaran data, menggunakan menggunakan email, newsgroup, ftp serta www (world wide web / jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh global bisa saling bertukar informasi menggunakan cepat serta murah.
4. Dengan internet dapat menghemat biaya serta tenaga yg dimuntahkan jika dibandingkan dengan bertukar kabar melalui pos surat.
5. Komunikasi jeda jauh pun menjadi sangat cepat dan mudah.
6. Kemudahan bertransaksi serta berbisnis pada bidang perdagangan sebagai akibatnya nir perlu pulang menuju ke loka penawaran/penjualan.
7. Bisa dipakai sebagai lahan keterangan buat bidang pendidikan, kebudayaan, serta lain-lain.

Dampak Negatif:

1. Penipuan
Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput berdasarkan serangan penipu. Cara yang terbaik merupakan nir mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi keterangan yg Anda dapatkan pada penyedia warta tadi.

2. Pornografi
Anggapan yg menyampaikan bahwa internet identik menggunakan pornografi, memang nir keliru. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi serta kekerasan yang bisa menyebabkan dorongan pada seorang buat bertindak kriminal.

3. Perjudian
Dengan jaringan yg tersedia, para penjudi nir perlu pulang ke loka spesifik buat memenuhi keinginannya.

4. Violence and Gore
Kekejaman dan kesadisan pula banyak ditampilkan. Karena segi usaha serta isi pada global internet nir terbatas, keliru satunya menggunakan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.

5. Carding
Pembajakan kode kartu kredit yang dilakakukan para penjahat waktu pengguna sedang menggunakan transaksi online(real time).

Hubungan Teknologi Informasi, Keunggulan Daya Saing dan Profitabilitas
Sistem liputan manajemen (SIM) merupakan sebuah fungsi menurut perusahaan yang mengawasi pemakaian, penggunaan, dan pengelolaan teknologi keterangan, yg termasuk di dalamnya merupakan personal komputer dan telekomunikasi. Selama lebih dari lima puluh tahun fungsi tadi menjadi lebih kentara bahwa teknologi semacam ini dapat mengakibatkan pergeseran nilai-nilai perusahaan. System pendukung pengambilan keputusan serta aplikasi pemakai, yg menaikkan proses pembuatan keptusan, yang akan membuka kesempatan untuk dapat menaikkan pendapatan dan mengurangi beban. System pemrosesan data secara tradisional telah merampingkan proses perusahaan yang telah terdapat, membuat perusahaan menjadi lebih efisien. System warta intern, yg memungkinkan beberapa pemakai buat menggunakan kabar secara bersamaan, telah menaikkan efisiensi dan mebuka kesempatan perusahaan yg tadinya tampak tidak mungkin dilaksanakan. System antar-organisasi, yang mengijikan warta buat dibagi beserta melintasi batas organisasi, menaikkan efisiensi transaksi serta akan menaikkan hubungan antara pemasok serta pelanggan. System tadi juga menaruh jalan dalam pengembangan saluran distribusi yg baru. Sumbangan ini hanya sebagian kecil menurut kemampuan teknologi keterangan buat menaikkan nilai perusahaan. 


Lima Aplikasi Teknologi Informasi yg Digunakan Oleh Perusahaan Untuk Membangun Keunggulan Daya Saing
Dewasa ini komputer bukanlah barang yang asing bagi kita serta perusahaan. Komputer merupakan aset yang bernilai dan krusial bagi perusahaan usaha. Berikut ini akan dijelaskan tentang banyak sekali kapabilitas komputer serta aplikasi usaha yg biasa digunakan.

Kapabilitas komputer
Komputer sebenarnya mempunyai kapabilitas/kemampuan yg nir terbatas. Teknologi personal komputer berubah dengan cepat serta hal-hal baru ditemukan hampir setiap hari. Perangkat keras serta lunak komputer waktu ini dapat memuaskan setiap kebutuhan bisnis. Kebutuhan-kebutuhan pada antaranya merupakan: pemroses istilah (word processing), lbr kerja (spreadsheets), grafik, serta desktop publishing.

1) Pemroses kata
Yang dimaksud dengan pemroses istilah (word processing) merupakan membuat dokumen tertulis menggunakan sebuah komputer. Dokumen tertulis tersebut bisa berupa surat, laporan, keterangan, memo, serta buku. Beberapa acara word processing melakukan fungsi misalnya memeriksa ejaan serta tata bahasa, menyarankan istilah lain, dan menyisipkan grafik misalnya garis, kotak, diagram, serta gambaran.

2) Lembar Kerja
Banyak perusahaan memakai aplikasi personal komputer buat menghasilkan buku besar akuntansi elektronik sebagai lbr kerja. Seorang manajer atau akuntan dapat memakai lbr kerja terkomputerisasi buat mengorganisasikan data ke pada baris, kolom, serta menghasilkan perhitungan matematika. Perangkat lunak lbr kerja dapat digunakan buat membentuk neraca, membuatkan proyeksi penjualan, serta memperkirakan profit.

3) Grafik
Program komputer pula dapat menerjemahkan data ke pada grafik atau gambar. Grafik komputer bermanfaat buat menampilkan keterangan keuangan dan membuat perbandingan antara perusahaan atau kinerja dalam tahun-tahun yang tidak selaras. Grafik menambah kejelasan serta perhatian serta secara ekstrem berguna baik pada laporan tertulis maupun presentasi oral.

4) Desktop Publishing
Komputer jua dapat dipakai buat menghasilkan bahan cetakan berkualitas tinggi. Dengan perangkat lunak desktop publishing, memungkinkan seorang atau perusahaan menghasilkan laporan, brosur, dan laporan terjadwal yg berkualitas tinggi dengan harga lebih murah daripada dicetakkan ke percetakan.

Aplikasi Bisnis
Dalam dunia usaha Teknologi Informasi serta Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal menjadi E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.

Semua bidang kehidupan waktu ini telah nir sanggup lagi dipisahkan dengan pengunaan perangkat TI, adapun kiprah TI pada bidang bisnis merupakan:

1. E-Banking
Kita liat berdasarkan susunan pungkasnya saja, e = elektro dan banking . Artinya sangat luas yaitu aktivitas perbankan yg dijalankan melalui media elektronika, seperti ATM. Internet banking jua dalam lingkup itu, hanya saja lebih spesifik serta diistilahkan internet banking. Sedangkan yg menggunakan mobile device misalnya via HP dikenal dengan m-banking yg termasuk jenis e-banking juga. E-banking didefinisikan menjadi penghantaran otomatis jasa serta produk bank secara langsung pada nasabah melalui elektro, saluran komunikasi interaktif. E-Banking mencakup sistem yg memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun usaha, buat mengakses rekening, melakukan transaksi usaha, atau menerima informasi produk serta jasa bank melalui jaringan langsung atau publik, termasuk internet. Nasabah bisa mengakses e-banking melalui piranti pintar elektronik misalnya komputer/PC, PDA, ATM, atau telepon.

2. E-Commerce
Perdagangan elektronika atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, pula e-commerce) merupakan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektro misalnya internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektro, pertukaran data elektronika, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat aktivitas e-dagang ini sebagai pelaksanaan serta penerapan berdasarkan e-usaha (e-business) yg berkaitan dengan transaksi komersial, misalnya: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.

E-dagang atau e-commerce adalah bagian berdasarkan e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, nir hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektro (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yg lain misalnya halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran buat e-dagang ini.

E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 dalam ketika pertama kali banner-elektronika digunakan buat tujuan kenaikan pangkat dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronika membuat penjualan seharga AS$12,dua milyar dalam 2003. Menurut laporan yang lain dalam bulan Oktober 2006, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel pada Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US dalam tahun 2011.

3. M- Dagang
M-dagang atau M-Commerce (Mobile-Commerce, mCommerce) merupakan sistem perdagangan elektro (e-Commerce) menggunakan menggunakan peralatan portabel/mobile misalnya: telepon genggam, telepon pintar, PDA, notebook, serta lain-lain. Pada ketika pengguna personal komputer berpindah dari satu loka ke loka lain (sewaktu berada pada kendaraan beroda empat, contohnya), pengguna komputer tersebut dapat melakukan transaksi jual beli produk pada Internet dengan menggunakan sistem m-dagang ini. Selain m-dagang, kata lain yang tak jarang dipakai merupakan m-bisnis (Mobile Business atau m-business).

Dasarnya, m-dagang merupakan adonan menurut perdagangan elektronika (e-dagang) dengan mobile computing. Bisa dikatakan bahwa m-dagang ini merupakan e-dagang yang berada pada lingkungan nirkabel. Seperti halnya e-dagang dalam umumnya, penggunaan m-dagang bisa ditransaksikan melalui Internet, jaringan komunikasi langsung, kartu pandai , serta infrastruktur lainnya. M-dagang membuka peluang buat menaruh layanan baru bagi customer yang sudah terdapat, serta buat menarik customer baru.

4. L-dagang atau L-Commerce
L-dagang atau L-Commerce (Location based-Commerce) adalah sistem perdagangan elektro (e-Commerce) yg menekankan dalam pencarian berita yg dihasilkan sang peralatan GPS (Global Positioning Systems) serta satelit. Berbeda dengan m-dagang yang lebih menekankan pada aspek pemakaian peralatan mobile, maka L-dagang sanggup memakai baik alat-alat mobile juga personal komputer jenis desktop.

Salah satu contoh yg tak jarang dijumpai pada L-dagang merupakan pencarian kabar tentang letak restoran yang terdekat dengan loka pengguna Internet tadi berada. Contoh lain berdasarkan L-dagang adalah sistem penelusuran paket pengiriman barang yang dikirim lewat perusahaan UPS atau Federal Express pada Amerika Serikat. Namun sekarang, L-dagang jua telah mulai digunakan buat melihat waktu kedatangan bis kota secara tepat di suatu halte bis eksklusif, yang sangat bermanfaat dalam ketika animo dingin yg mencekam datang.

Di bidang usaha baik perdagangan barang maupun jasa personal komputer peranan teknologi warta akan sangat penting buat kegiatan transaksi baik rutin, periodik, juga insidental dan menyediakan banyak berita menggunakan cepat serta sempurna.

5. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (Management Information System – MIS), merupakan sistem informasi yg sudah banyak diterapkan dalam perusahaan yg berkecimpung pada bidang perdagangan barang dan jasa baik pada perusahaan akbar, menengah, atau perusahaan kecil. SIM dapat diterapkan dalam seluruh taraf atau level manajemen yg terdapat yaitu manajemen tingkat atas (top management), manajemen taraf menengah (middle management), dan manajemen taraf bawah (lower management).

Di perusahaan dagang misalnya department store, sudah dipergunakan mesin cash register (mesin kasir) yang dilengkapi menggunakan kendali personal komputer sebagai akibatnya mesin tadi dapat dikendalikan sang pihak manajer hanya dari ruang kerjanya secara cepat dan tepat, buat scanning barcode kode barang dagangan, menghitung keuntungan rugi, inventaris, dan sebagainya.

Di bidang perbankan, keliru satu solusi sistem berita perbankan sudah diperkenalkan oleh perusahaan akbar seperti Hewlett-Packard (HP), yg bekerja sama dengan Infosys sudah memperkenalkan solusi core banking, yg dianggap Finacle pada bank-bank pada Indonesia. Finacle menaruh solusi bagi bank yg ingin melakukan up-grade terhadap sistem yg sudah mereka miliki. Dengan memakai Finacle, up-grade sistem bisa dilaksanakan dengan resiko investasi maupun kegagalan migrasi yg rendah. Ini krusial bagi bank-bank supaya bisa menghadapi siklus usaha yg selalu berubah. Dengan solusi terpadu ini – berupa aplikasi dan hardware, jaringan, sistem integrasi, dan opsi consulting dan outsourcing – bank juga akan mempunyai nilai tambah sebagai akibatnya menjadi lebih kompetitif.

Perkembangan teknologi liputan telah mensugesti kebijakan dan strategi global bisnis perbankan yang selanjutnya lebih mendorong inovasi serta persaingan di bidang layanan terutama jasa layanan pembayaran melalui bank. Inovasi jasa layanan perbankan yang berbasis teknologi tadi terus berkembang mengikuti pola kebutuhan nasabah bank. Transaksi perbankan berbasis elektronik, termasuk internet dan menggunakan handphone merupakan bentuk perkembangan penyedia jasa layanan bank yang menaruh peluang bisnis baru bagi bank yang menjadikan dalam perubahan taktik bisnis perbankan, menurut yg berbasis insan (tradisional) menjadi berbasis teknologi liputan yg lebih efisien serta simpel bagi bank. Pada perusahaan jasa seperti perbankan personal komputer dipakai buat menghitung bunga secara otomatis, transaksi on-line, ATM, dan sebagianya.

Komputer jua banyak digunakan untuk proses akuntansi, melakukan analisis keuangan, neraca, laba-rugi, serta sebagainya. Bahkan ada beberapa perangkat lunak yang secara spesifik disediakan buat operasi akuntansi. Di bidang perhotelan personal komputer dipakai buat memilih jumlah dan jenis kamar yang sudah terisi dan masih kosong. Bahkan waktu ini dalam penjualan pertokoan mini , usaha kecil dan menengah (UKM), apotek serta beragam bisnis mini lainnya juga telah banyak menggunakan komputer.

Perangkat Keras serta Lunak Teknologi Informasi serta E-commerce dan Perkembangannya
1. Perangkat Keras/Hardware
Perangkat Keras adalah peralatan-alat-alat fisik yg menunjang berdirinya sebuah personal komputer . Secara umum perangkat keras sistem komputer terdiri berdasarkan keyboard (papan ketik), monitor (layar), CPU, dan Printer.

Perangkat keras buat pengolahan data komputer terdiri berdasarkan atas perlengkapan yang mengerjakan fungsi berikut:
1) Penyimpanan data 
2) Memasukkan data pada komputer
3) Komputasi, pengendalian, dan penyimpanan primer 
4) Keluaran dan komputer

2. Perangkat Lunak/Software
Perangkat Lunak adalah suatu acara yang dibuat oleh produsen acara buat menjalankan perangkat keras personal komputer . Perangkat Lunak adalah program yang berisi perpaduan instruksi buat melakukan proses pengolahan data. Software sebagai penghubung antara manusia menjadi pengguna menggunakan perangkat keras personal komputer , berfungsi menerjemahkan bahasa manusia ke dalam bahasa mesin sehingga perangkat keras personal komputer tahu asa pengguna serta menjalankan instruksi yang diberikan serta selanjutnya memberikan hasil yang diinginkan sang insan tadi. Perangkat lunak personal komputer berfungsi untuk mengidentifikasi acara, menyiapkan aplikasi acara sebagai akibatnya tata kerja seluruh perangkat komputer terkontrol, mengatur serta menciptakan pekerjaan lebih efisien.

Elemen Perangkat Lunak:
a. Sistem Operasi (Operating System)
Sistem Operasi yaitu program yang berfungsi buat mengendalikan sistem kerja yang mendasar sehingga mengatur kerja media input, hasil, tabel pengkodean, memori, penjadwalan prosesor, dan lain-lain. Sistem operasi berfungsi sebagai penghubung antara insan dengan perangkat keras serta software yang akan digunakan. Contoh : PC-DOS, MS Windows.

b. Alat Bantu (Utility)
Utility merupakan elemen dari sistem software yg bertugas mengerjakan pekerjaan minor pada hal pengoperasian mesin seperti mempersiapkan pemakaian media disk, membuat duplikat disk/arsip, menciptakan/menghapus proteksi suatu sistem software, memperbaiki bagian file yg rusak, serta menguji kebenaran kerja komputer. Contoh: Winzip, Antivirus.

c. Bahasa (Language)
Elemen ini dipakai menjadi pengatur komunikasi antara komputer menggunakan peralatannya, antarkomputer, atau antara komputer dengan insan. Setiap bahasa yang dibentuk memiliki tujuan eksklusif sehingga tidak dapat seorangpun secara sembarangan memilih bahasa yg akan digunakan buat menangani pelaksanaan yang dikehendakinya. Ada tiga level bahasa pemrograman, yaitu :
1) Bahasa Tingkat Rendah (low level language)
Bahasa ini disebut juga bahasa mesin (assembler), dimana pengkodean bahasanya memakai kode angka 0 dan 1.
2) Bahasa Tingkat Tinggi (high level language)

Bahasa ini termasuk pada bahasa pemrograman yang mudah dipelajari sang pengguna komputer lantaran memakai bahasa Inggris. Contohnya : ASIC, COBOL, PASCAL, FORTRAN.

3) Bahasa Generasi Ke-4 (4 GL)
Bahasa pemrograman 4 GL (Fourth Generation Language) adalah bahasa yang berorientasi dalam objek yg diklaim Object Oriented Programming (OOP). Contoh perangkat lunak ini adalah : Visual Basic, Delphi.

d. Program Paket (package program)
Elemen ini bertujuan menyediakan aneka macam fungsi yang siap buat digunakan. Di Indonesia ketika ini, pemakaian paket sangatlah menonjol. Hal tersebut dikarenakan praktis serta mudah pemakaiannya. Contoh : Pengolah kata (wordprocessor). Program paket ini mengakibatkan personal komputer bisa berfungsi menjadi mesin ketik elektronika yang sangat canggih. Jenis menurut pengolahan istilah yang cukup populer antara lain adalah wordstar.

e. Program Aplikasi (application program)
Elemen aplikasi ini mengakibatkan sistem aplikasi yg siap dipakai pada aplikasi tertentu. Contoh : printshop, bisa dipakai buat menciptakan kartu-kartu, kop surat, dan label.

3. E-Commerce
Electronic commerce (EC) adalah konsep baru yang mampu digambarkan menjadi proses jual beli barang atau jasa dalam World Wide Web Internet (Shim, Qureshi, Siegel, Siegel, 2000) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa serta keterangan melalui jaringan liputan termasuk Internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000).

Kalakota dan Whinston (1997) mendefinisikan EC dari beberapa perespektif berikut : 
Dari perspektif komunikasi, EC adalah pengiriman berita, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan personal komputer atau wahana elektronik lainnya.

Dari perspektif proses bisnis, EC merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.

Dari perspektif layanan, EC merupakan satu alat yang memenuhi impian perusahaan, konsumen, serta manajemen pada memangkas service cost saat menaikkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.

Dari perspektif online, EC kepasitas jual beli produk dan berita di Internet dan jasa online lainnya.

Kemampuan buat membandingkan serta membeli produk dalam internet mengubah praktik bisnis banyak perusahaan. E-Commerce menjanjikan efek yg sangat besar buat setiap industri. Dunia usaha menggunakan internet buat melakukan pembelian barang. Keuntungan internet dalam konsumen sangat poly dan konkret. Kemampuan untuk mencari produk serta membandingkan harganya menjadi sangat mudah. Konsumen tidak perlu pergi ke toko buat menerima keterangan mengenai produk serta harga suatu barang tertentu. 

Perusahaan jua munggunakan keuntungan berdasarkan kenaikan penggunaan internet dalam bidang usaha eceran. Pengusaha eceran dapat meraih pasar yg lebih luas tanpa perlu melakukan investasi dengan menciptakan toko secara tradisional. Sebagai tambahan, pengusaha eceran yg sudah online sanggup menghasilkan pendapatan lainnya selain penjualan barang. Pengusaha eceran yg telah online mendapatkan keuntungan berdasarkan penjualan iklan, ongkos sewa, serta penjualan database pelanggan. Berikut ini adalah beberapa industri yg telah mengalami perubahan :
1. Perjalanan Tiket. Penerbangan dapat dibeli dengan bonus yg sangat tinggi melalui beberapa pengecer online. Terlebih wisatawan bisa mempelajari tujuan wisata, memesan kamar hotel, dan menyewa kendaraan beroda empat, kesemuanya dalam beberapa mnt pada komputer.
2. Komputer serta aksesori. Para konsumen sangat menyukai pembelian online yg menunjang teknologi. Paket personal komputer , perlengkapan tambahan, serta perangkat lunak dapat dibeli melalui media online. 
3. Produk pakaian. Beberapa pengecer sudah bisa mencapai penjualan baju dengan baik melalui situs. Mereka sanggup menawarkan harga yg lebih murah dan banyak sekali model yg lebih trendy.

Klasifikasi E-commerce:
1. Business-to-business (B2B)
Kebanyakan E-Commerce yang diterapkan waktu ini merupakan tipe B2B. E-Commerce tipe ini mencakup transaksi IOS yg digambarkan tersebut serta transaksi antar organisasi yang dilakukan pada electronic market. Contohnya Wal-Mart menggunakan Warner-Lambert.

2. Business-to-consumer (B2C)
Ini adalah transaksi eceran dengan pembeli perorangan. Pembeli khas pada Amazon.com merupakan seorang konsumen, atau seseorang pelanggan. Contoh yang lain, misalnya Barnes & Nobles, Cisco, Dell, Compaq dan sebagainya. 

3. Consumer-to-business (C2B)
Termasuk ke dalam kategori ini adalah perseorangan yg menjual produk-produk atau layanan ke organisasi, dan perseorangan yg mencari penjual, berinteraksi menggunakan mereka, serta menyepakati suatu transaksi.

4. Consumer-to-consumer (C2C)
Dalam kategori ini, seseorang konsumen menjual secara langsung ke konsumen lainnya. Contohnya merupakan saat ada perorangan yang melakukan penjualan di classified ads (contohnya,www.classified2000.com) serta menjual properti tempat tinggal hunian, mobil, serta sebagainya. Mengiklankan jasa eksklusif di internet serta menjual pengetahuan serta keahlian merupakan contoh lain C2C. Sejumlah situs pelelangan memungkinkan perorangan untuk memasukkan item-item agar disertakan pada pelelangan. Akhirnya, banyak perseorangan yg menggunakan intranet serta jaringan organisasi untuk mengiklankan item-item yg akan dijual atau jua memberikan aneka jasa. Contoh lain yang terkenal merupakan eBay.com, yaitu perusahaan lelang. 

5. Nonbusiness E-Commerce
Dewasa ini makin poly jumlah lembaga non-bisnis seperti lembaga akademis, organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi sosial, dan forum-forum pemerintahan yg menggunakan berbagai tipe E-Commerce buat mengurangi biaya (contohnya, memperbaiki purchasing) atau buat meningkatkan operasi serta layanan publik.