MEMBANGUN AUTOMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN SOFTWARE SLIMS
Membangun Automasi Perpustakaan Sekolah dengan Software SliMS
Perkembangan teknologi warta waktu ini mengalami perkembangan sangat pesat, serta nir bisa dipungkiri penggunaan teknologi warta telah merambah diberbagai bidang hampir ke seluruh sektor kehidupan manusia. Berbagai instansi ataupun organisasi baik itu skala mini maupun akbar nir mampu berjalan tanpa adanya teknologi informasi.
Penggunaan teknologi warta menjadi sebuah pilihan karena dipercaya sangat membantu pekerjaan menjadi lebih cepat, efektif dan efisien. Tujuan menurut setiap instansi atau lembaga ialah menaruh layanan yg terbaik buat publik. Hal ini berlaku jua pada perpustakaan, yang berperan menjadi pelayanan, penyedia, penyalur berita yg notabene juga menjadi sentra dokumentasi dan kabar selalu dituntut buat selalu menyediakan liputan yg cepat dan terbaru. Inilah keliru satu tantangan perpustakaan sebagai sentral pendidikan buat mampu menyediakan informasi dengan cepat serta terkini.
Kata teknologi informasi adalah adonan berdasarkan 2 kata dasar yaitu teknologi serta liputan. Seperti yang dijelaskan oleh Petter Salim serta Yenny Salim pada kamus besar bahasa Indonesia kontemporer (1991:1565) teknologi dapat diartikan menjadi pelaksanaan ilmu. Sedangkan berita adalah sesuatu yang bisa diketahui. Jadi pengertian teknologi keterangan dapat diartikan sebagai suatu teknologi yg dipakai buat menyimpan, membuat, memasak, serta mengembangkan informasi.
Kenyataan bahwa dalam era informasi abad ini, teknologi keterangan serta komunikasi atau ICT (Information and Communication Teclznology) telah sebagai bagian yang tidak terpisahkan berdasarkan kehidupan global sang kita karena itu setiap institusi termasuk perpustakaan berlomba buat mengintegrasikan “ICT” guna membangun serta memberdayakan civitas akademikanya berbasis pengetahuan supaya dapat bersaing dalam era dunia. Dalam menyikapi perkembangan ICT dalam era berita tahun ini, Perpustakaan berbasis teknologi berita (komputerisasi) sangat di butuhkan.. Keberadaan perpustakaan berbasis komputerisasi bisa menaikkan kualitas serta kecepatan proses layanan dalam pengguna perpustakaan sebagai akibatnya dapat memperlancar proses belajar-mengajar di lingkungan Sekolah. Selain itu sistem ini dapat membantu manajemen perpustakaan serta bisa menaikkan Efektifitas dan efisiensi penatalaksanaan perpustakaan.
Perkembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi bagi pengelola perpustakaan dapat membantu pekerjaan di perpustakaan melalui fungsi otomasi perpustakaan, sebagai akibatnya proses pengelolaan perpustakaan lebih efektif serta efisien. Fungsi otomasi perpustakaan menitikberatkan pada bagaimana mengontrol sistem administrasi layanan secara otomatisl terkomputerisasi. Sedangkan bagi pengguna dapat membantu mencari asal liputan yg diinginkan dengan menggunakan catalog on-line yang bisa diakses melalui internet, sebagai akibatnya pencarian kabar dapat dilakukan kapan dan dimanapun dia berada.
Idealnya, setiap perpustakaan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi buat mendukung pengelolaan koleksi perpustakaan. Automasi perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan memakai bantuan teknologi informasi (TI). (Nur: 2007) Dengan bantuan teknologi informasi maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan. Selain itu proses pengolahan data koleksi menjadi lebih seksama dan cepat buat ditelusur kembali. Dengan demikian para pustakawan dapat memakai saat lebihnya buat mengurusi pengembangan perpustakaan karena beberapa pekerjaan yg bersifat berulang (repetable) sudah diambil alih sang personal komputer . Faktor penggerak serta alasan membuat automasi perpustakaan menurut Purwono yaitu:
Faktor Penggerak
1. Kemudahan mendapatkan produk TI
2. Harga semakin terjangkau buat memperoleh produk TI
3. Kemampuan dari teknologi informasi
4. Tuntutan layanan rakyat serba klik
Alasan lain
1. Mengefisienkan serta mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan
2. Memberikan layanan yg lebih baik pada pengguna perpustakaan
3. Meningkatkan citra perpustakaan
4. Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global
Cakupan dari Automasi Perpustakaan
1. Pengadaan koleksi
2. Katalogisasi
3. Sirkulasi, reserve, inter-library loan
4. Pengelolaan terbitan berkala
5. Penyediaan katalog (OPAC)
6. Pengelolaan anggota
7. Statistik (Laporan)
Komponen Automasi Perpustakaan
Menurut Arif , Sebuah Sistem Automasi Perpustakaan pada umumnya terdiri dari 3(Tiga) bagian, yaitu :(1) Pangkalan Data (2) User/Pengguna (3) Perangkat
Automasi. Ketiga komponen automasi tersebut dijelaskan menjadi berikut.
a. Pangkalan Data
Setiap perpustakaan pasti nir akan terlepas dari proses pengelolaan koleksi. Tujuan berdasarkan proses ini buat memperoleh data dari seluruh koleksi yg dimiliki serta kemudian mengorgani-sirnya dengan memakai kaidah-kaidah ilmu perpustakaan. Pada sistem manual, proses ini dilakukan menggunakan memakai bantuan media kertas atau kitab . Pencatatan pada kertas atau buku merupakan pekerjaan yg sangat mudah tetapi pula adalah suatu proses yg tidak efektif karena seluruh data yang sudah dicatat akan sangat sulit ditelusur dengan cepat apabila jumlah telah berjumlah besar walaupun kita telah menerapkan proses peng-indeks-an. Dengan memakai bantuan teknologi warta, proses ini bisa dipermudah dengan memasukkan data pada perangkat lunak pengolah data seperti : CDS/ISIS (WINISIS), MS Access, MySQL. Perangkat lunak ini akan membantu kita buat mengelola pangkalan data, ini menjadi lebih gampang karena proses pengindeksan akan dilakukan secara otomatis serta proses penelusuran kabar akan bisa dilakukan menggunakan cepat dan seksama lantaran aplikasi ini akan menampilkan semua data sinkron kriteria yang kita tentukan.
b. User/Pengguna
Sebuah sistem automasi nir terlepas dari pengguna sebagai penerima layanan dan seseorang atau beberapa operator menjadi pengelola sistem. Pada sistem automasi perpustakaan terdapat beberapa strata operator tergantung berdasarkan tanggung jawabnya. Dalam setiap acara aplikasi, user mempunyai strata yang berlainan. Misalnya di dalam SLiMS (aplikasi Automasi Perpustakaan user dibagi menjadi 2 yaitu administrator dan nonadministrator.
c. Perangkat Automasi
Perangkat automasi yang dimaksud disini merupakan perangkat atau indera yang dipakai buat membantu kelancaran proses automasi. Perangkat ini terdiri menurut dua (dua) bagian, yaitu :
1. Perangkat Keras,
2. Perangkat Lunak Automasi.
Tanpa adanya dua perangkat ini secara memadai maka proses automasi tidak akan bisa berjalan menggunakan baik.
Perangkat Keras (Hardware)
Sebelum memulai proses automasi, sebuah perangkat keras perlu disiapkan. Yang dimaksud perangkat keras disini adalah sebuah komputer serta alat bantunya seperti Printer, Barcode, Scanner, serta sebagainya. Empat butir personal komputer sudah relatif buat digunakan di dalam memulai proses automasi pada perpustakaan kecil dalam hal ini perpustakaan sekolah. Sedangkan buat perpustakaan besar , dibutuhkan lebih poly personal komputer serta pelengkapnya supaya pelayanan kepada pengguna sebagai lancar. Spesifikasi minimal umumnya tergantung dari aplikasi yang digunakan.
Misalnya, aplikasi senayan (acara automasi perpustakaan buatan Diknas RI) minimal memakai pentium III. Sebab semakin banyak tampilan berbasis grafis (gambar) maka semakin membutuh-kan spesifikasi yang tinggi.
Perangkat Lunak Automasi (Software)
Sebuah perpustakaan yang hendak menjalankan proses automasi maka harus ada sebuah software menjadi indera bantu. Perangkat lunak ini absolut dibutuhkan keberadaannya lantaran dipakai menjadi alat bantu mengefisienkan serta mengefektifkan proses.
Ada 3 (tiga) cara untuk memperoleh software, diantaranya :
1) Membangun sendiri dengan donasi seorang developer perangkat lunak. Jika instansi Anda memiliki energi programer maka langkah pertama ini mampu dilakukan karena bisa menghemat porto membeli perangkat lunak automasi.
2) Menggunakan software perdeo, contohnya : CDS/ISIS, WinISIS, KOHA,
OtomigenX, Senayan Library, serta sebagainya.
Perangkat lunak ini sanggup dihasilkan menurut internet lantaran didistribusikan secara gratis kepada semua saja yg memerlukan. Walaupun perdeo perangkat lunak ini masih banyak kekurangan serta masih harus dimodifikasi lebih lanjut supaya memenuhi sinkron dengankebutuhan masing-masing perpustakaan.
3) Membeli software komersial bersama pelatihan serta supportnya yg dibangun oleh pihak ketiga. Perangkat lunak komersial, merupakan output riset pengembangnya serta mudah buat diimplementasikan lantaran hanya perlu dilakukan perubahan fitur sedikit atau nir sama sekali. Training serta Support pula akan diberikan oleh vendor secara penuh sehingga pengguna dapat langsung memakai tanpa harus bersusah payah lagi. Pilihan ini bisa dipilih apabila terdapat dana yang mencukupi buat membeli perangkat lunak.
Pilihan yg dijatuhkan, perangkat lunak wajib :
1. Sesuai menggunakan keperluan
2. Memiliki ijin pemakaian
3. Ada dukungan teknis, training , dokumentasi yg relevan dan pemeliharaan.
4. Menentukan staf yg bertanggungjawab atas pemilihan dan penilaian software
Kebutuhan implementasi SLiMS
Untuk bisa menjalankan sebuah pelaksanaan software otomasi perpustakaan tentu saja membutuhkan perangkat yg wajib dipersiapkan baik perangkat keras, aplikasi, serta pelaksanaan yg lain buat mendukung jalannya perangkat lunak otomasi perpustakaan. Berikut ini kebutuhan sistem yang wajib dipersiapkan buat mendukung jalannya software Senayan, yaitu:
a. Perangkat keras
Perangkat keras yang dibutuhkan buat menjalankan perangkat lunak Senayan merupakan menjadi berikut:
§ Prosesor kelas pentium III
§ RAM 256 MB
§ Standard VGA menggunakan dukungan rona 16-Bit
b. Perangkat lunak
Perangkat lunak yang dipakai menjadi persyaratan untuk dapat memakai software Senayan yaitu:
§ Engine scripting PHP dengan dukungan ekstension mysql, dukungan XML, dan GD buat bisa mendukung format PNG, JPG, GIF serta FreeType.
§ Web server, pada hal ini direkomendasikan Apache dua.2
§ Server database MySQL serta direkomendasikan lebih atau sama dengan versi lima.0
§ Utilitas mysqldump buat backup database
§ Sistem operasi GNU/Linux atau Windows
§ Browser dengan kapasitas javascript 1.lima, AJAx dan CSS 2. Menjadi model Mozilla Firefox 2
§ Pembaca dokumen PDF misalnya Adobe Reader buat melihat dokumen PDF yang di-generate oleh Senayan
c. Aplikasi pendukung
§ Pembaca barcode buat memindai barcode ketika aliran.
Fitur SLiMS
1.opac
2 Pengolahan koleksi (Bibliograi)
3 Pelayanan Sirkulasi (Circulation)
4 Manajemen anggota (Membership)
5 Setting data master (Master file)
6 Setting system (sistem)
7 Laporan (report)
8 Manajemen terbitan berseri
9 Manajemen koleksi digital
10 Katalog Induk
11 Absen Pengunjung (visitor)
Automasi Perpustakaan merupakan sebuah proses pengelolaan perpustakaan menggunakan menggunakan donasi teknologi warta (TI). Sistem Automasi Perpustakaan adalah penerapan teknologi kabar pada pekerjaan administratif di perpustakaan yg menyangkut diantaranya: pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik serta sebagainya. Ada faktor penggerak dan alasan membuat automasi perpustakaan berdasarkan Purwono, 2008.
Faktor Penggerak automasi perpustakaan antara lain: Kemudahan menerima produk TI, Harga semakin terjangkau buat memperoleh produk TI, Kemampuan berdasarkan teknologi informasi, Tuntutan layanan rakyat serba klik. Sedangkan alasan lain menciptakan automasi perpustakaan merupakan: mengefisienkan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan, memberikan layanan yang lebih baik pada pengguna perpustakaan, menaikkan citra perpustakaan, pengembangan infrastruktur nasional, regional dan dunia, pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global. Cakupan berdasarkan Automasi Perpustakaan merupakan: Pengadaan koleksi, Katalogisasi, Sirkulasi, reserve, inter-library loan, Pengelolaan penerbitan terjadwal, Penyediaan katalog (OPAC).
Comments
Post a Comment