BELAJAR MERAKIT PANEL MOTOR LISTRIK 3 PHASE PANDUAN LENGKAP PART3

Bagaimana Cara Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase, Berikut Panduan lengkapnya! [Part-3]
Bagi anda yang ingin belajar sedikit pengetahuan tentang bagaimana cara merakit panel Motor listrik tiga-phase, maka pada kesempatan kali ini kita akan coba memberikan sedikit penjelasan lanjutan tentang bagaimana cara merakit panel Motor listrik 3 Phase, dan Artikel ini sudah memasuki Bagian ketiga [Part-3], Oleh karena itu apabila anda belum membaca artikel sebelumnya, sebaiknya anda ikuti terlebih dahulu artikel tentang:
Belajar Merakit Panel Listrik tiga Phase, Part-1
Belajar Merakit Panel Listrik 3 Phase, Part-2
Artikel mengenai Cara merakit Panel Listrik tiga Phase, Part-3 ini adalah kelanjutan dari 2 Artikel sebelumnya Part-1 dan Part-2, dan hanya menjadi pelengkap atau tambahan pengetahuan Mengenai Panel listrik 3 Phase serta melengkapi Bagaimana Belajar merakit Panel Listrik.
Artikel kali ini, bertujuan buat melengkapi, serta lebih mendalami tentang cara merakit panel listrik, menggunakan dasar yang utama berawal dari Pemahaman fungsi NO dan NC yang ada pada setiap komponen panel listrik.

Belajar Merakit Panel Motor Listrik tiga Phase, Part-3


Pemahaman fungsi NO-NC
Sistem kerja Panel Listrik buat Motor Listrik 3 Phase, nir sanggup terlepas dari fungsi NO serta NC, yg selalu ada di Setiap Komponen-komponen Panel Listrik, dan Ini adalah Hal terpenting buat bisa merakit Panel motor listrik maupun panel-panel listrik lainnya.
Komponen-Komponen Panel Listrik
Setiap Komponen Panel Listrik, Bekerja menurut Prinsip kerja NO dan NC, dan pengembangan penggunaannya bisa lebih luas serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan pemahaman kita tentang fungsi dan prinsip kerja NO serta NC menurut aneka macam Komponen yang ada.
Mengenal Fungsi Kontaktor, Push Button, NO dan NC

Sebagai Contoh MCCB (Moulded Case Circuit Breaker), berfungsi menjadi Pengaman menggunakan sistem kerja waktu terjadi Over Current, maka secara Otomatis, MCCB akan menetapkan rangkaian Listrik.
Prinsip kerja MCCB sebagai Pengaman arus Lebih ini, sanggup mengkategorikan sama dengan Prinsip kerja NC (Normally Close), dalam keadaan Normal syarat rangkaian tersambung (Close), kemudian waktu terjadi gangguan Arus lebih (Over Current), maka rangkaian MCCB akan terputus (Open).
Begitu jua menggunakan berbagai Komponen atau Alat listrik lainnya, yg bekerja berdasarkan Prinsip kerja NO (Normally Open), maupun NC (Normally Close).
Dari pemahaman tentang bagaimana prinsip kerja NO dan NC menurut aneka macam komponen Panel Listrik inilah, sanggup dikembangkan aneka macam sistem rangkaian Panel Listrik, maupun sistem Otomatis lainnya.
Berbagai Sistem rangkaian Panel bekerja secara Otomatis, berawal berdasarkan prinsip kerja NO/NC, dan dapat diadaptasi menggunakan kebutuhan berbagai jenis pengoperasian Motor Listrik dan Mesin-mesin lainnya.
Sebagai Contoh:
Jika kita ingin menciptakan Rangkaian Sederhana, sistem otomatis perpindahan Listrik dari PLN ke Genset atau kebalikannya listrik Genset ke PLN, bila kita sudah memahami fungsi berdasarkan berbagai komponen panel Listrik, serta Memahami prinsip kerja NO dan NC pada komponen tadi, maka kita dapat menggunakan mudah membuat rangkaian Panel ini yang biasa diklaim menggunakan panel ATS (Automatic Transfer Switch).
Lakukan beberapa percobaan buat memahami lebih jauh mengenai prinsip kerja NO serta NC, dengan memakai 1 buah Magnetic Contactor, dan menciptakan berbagai rangkaian yg tidak sama sesuai menggunakan kebutuhan serta harapan kita. (Yang perlu diperhatikan dalam melakukan banyak sekali percobaan ini, adalah Pastikan Kabel Power Phase tidak terhubung menggunakan Kabel Netral), lantaran hal ini akan menyebabkan terjadi Korsleting (Short Circuit).
Dengan membaca memahamai Artikel mengenai "Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase menurut mulai Part-1, dua serta 3", semoga anda sudah bisa Merakit Panel Motor Listrik sendiri, bahkan lebih berdasarkan itu, dapat menciptakan rangkaian-rangkaian lainnya sinkron kebutuhan di lapangan.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

BELAJAR MERAKIT PANEL MOTOR LISTRIK 3 PHASE PANDUAN LENGKAP PART3

Bagaimana Cara Merakit Panel Motor Listrik tiga Phase, Berikut Panduan lengkapnya! [Part-3]
Bagi anda yang ingin belajar sedikit pengetahuan tentang bagaimana cara merakit panel Motor listrik 3-phase, maka dalam kesempatan kali ini kita akan coba menaruh sedikit penjelasan lanjutan tentang bagaimana cara merakit panel Motor listrik 3 Phase, serta Artikel ini sudah memasuki Bagian ketiga [Part-3], Oleh karena itu apabila anda belum membaca artikel sebelumnya, usahakan anda ikuti terlebih dahulu artikel mengenai:
Belajar Merakit Panel Listrik 3 Phase, Part-1
Belajar Merakit Panel Listrik tiga Phase, Part-2
Artikel mengenai Cara merakit Panel Listrik tiga Phase, Part-tiga ini adalah kelanjutan dari dua Artikel sebelumnya Part-1 serta Part-dua, serta hanya sebagai pelengkap atau tambahan pengetahuan Mengenai Panel listrik tiga Phase dan melengkapi Bagaimana Belajar merakit Panel Listrik.
Artikel kali ini, bertujuan buat melengkapi, serta lebih mendalami mengenai cara merakit panel listrik, menggunakan dasar yang utama berawal dari Pemahaman fungsi NO dan NC yang ada dalam setiap komponen panel listrik.

Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase, Part-3


Pemahaman fungsi NO-NC
Sistem kerja Panel Listrik untuk Motor Listrik tiga Phase, nir sanggup terlepas menurut fungsi NO serta NC, yg selalu terdapat pada Setiap Komponen-komponen Panel Listrik, serta Ini adalah Hal terpenting buat bisa merakit Panel motor listrik maupun panel-panel listrik lainnya.
Komponen-Komponen Panel Listrik
Setiap Komponen Panel Listrik, Bekerja menurut Prinsip kerja NO dan NC, dan pengembangan penggunaannya bisa lebih luas serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan serta pemahaman kita mengenai fungsi serta prinsip kerja NO serta NC dari banyak sekali Komponen yang terdapat.
Mengenal Fungsi Kontaktor, Push Button, NO serta NC

Sebagai Contoh MCCB (Moulded Case Circuit Breaker), berfungsi sebagai Pengaman dengan sistem kerja waktu terjadi Over Current, maka secara Otomatis, MCCB akan menetapkan rangkaian Listrik.
Prinsip kerja MCCB sebagai Pengaman arus Lebih ini, mampu mengkategorikan sama dengan Prinsip kerja NC (Normally Close), pada keadaan Normal syarat rangkaian tersambung (Close), kemudian waktu terjadi gangguan Arus lebih (Over Current), maka rangkaian MCCB akan terputus (Open).
Begitu jua dengan berbagai Komponen atau Alat listrik lainnya, yg bekerja menurut Prinsip kerja NO (Normally Open), juga NC (Normally Close).
Dari pemahaman tentang bagaimana prinsip kerja NO dan NC berdasarkan aneka macam komponen Panel Listrik inilah, bisa dikembangkan berbagai sistem rangkaian Panel Listrik, maupun sistem Otomatis lainnya.
Berbagai Sistem rangkaian Panel bekerja secara Otomatis, berawal dari prinsip kerja NO/NC, serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan banyak sekali jenis pengoperasian Motor Listrik serta Mesin-mesin lainnya.
Sebagai Contoh:
Jika kita ingin membuat Rangkaian Sederhana, sistem otomatis perpindahan Listrik menurut PLN ke Genset atau sebaliknya listrik Genset ke PLN, jika kita sudah tahu fungsi menurut banyak sekali komponen panel Listrik, dan Memahami prinsip kerja NO serta NC pada komponen tersebut, maka kita bisa dengan gampang menciptakan rangkaian Panel ini yg biasa dianggap menggunakan panel ATS (Automatic Transfer Switch).
Lakukan beberapa percobaan buat tahu lebih jauh tentang prinsip kerja NO serta NC, menggunakan menggunakan 1 buah Magnetic Contactor, dan menciptakan banyak sekali rangkaian yang tidak selaras sinkron menggunakan kebutuhan dan keinginan kita. (Yang perlu diperhatikan pada melakukan banyak sekali percobaan ini, adalah Pastikan Kabel Power Phase nir terhubung menggunakan Kabel Netral), lantaran hal ini akan mengakibatkan terjadi Korsleting (Short Circuit).
Dengan membaca memahamai Artikel mengenai "Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase menurut mulai Part-1, 2 dan tiga", semoga anda sudah sanggup Merakit Panel Motor Listrik sendiri, bahkan lebih dari itu, dapat menciptakan rangkaian-rangkaian lainnya sesuai kebutuhan di lapangan.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

BELAJAR MERAKIT PANEL MOTOR LISTRIK 3 PHASE PANDUAN LENGKAP PART1

Bagaimana cara merakit sebuah Panel buat Motor Listrik tiga fasa?
Untuk dapat mengoperasikan sebuah Elektro motor (Motor Listrik) 3 fasa tentunya diharapkan sebuah Panel yg berfungsi sebagai sentra kendali motor supaya bisa dioperasikan menggunakan gampang, aman dan dilengkapi menggunakan Proteksi yg baik.
Panel Kontrol Motor Listrik tiga Fasa umumnya ditempatkan pada satu butir panel utama serta bisa dipakai buat pengoperasian beberapa Motor Listrik, panel buat beberapa Motor Listrik ini biasa dianggap dengan MCC (Motor Control Centre).
Lalu, Bagaimana cara merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa?

"Panduan Lengkap" Cara Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase


Bagi anda yang ingin belajar cara merakit Panel motor Listrik 3 Phase, agar lebih mudah dimengerti maka kita akan bagi menjadi beberapa Tahapan/langkah untuk sanggup merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa.
1. Motor Listrik berapa KW?
Langkah pertama yg wajib kita ketahui terlebih dahulu sebelum merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa merupakan Berapa Daya Motor Listrik 3 Fasa yang akan dikendalikan sang Panel tadi.
Hal ini sangat krusial, untuk dapat menentukan Komponen-komponen yg akan kita persiapkan buat menciptakan Panel Motor Listrik tersebut.
Selain itu, Besar Daya (KW) sebuah Elektro Motor menentukan rangkaian apa yg akan kita buat untuk Sistem Starting Motor tadi.
Baca pula: Beberapa Sistem Starting Motor Listrik 3 phase serta penjelasannya

Sistem Starting Motor
Beberapa sistem starting Motor Listrik tiga phase disesuaikan menggunakan besar Daya Motor, diantaranya:
1. Elektro Motor dengan daya lebih kecil dari lima,5kw menggunakan sistem Starting Rangkain "Direct On Line" (DOL) .
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian DOL

2. Elektro Motor dengan daya lima,5Kw sampai 22Kw menggunakan sistem Starting "Star Delta".
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian Star Delta

3. Elektro Motor menggunakan Daya 22Kw sampai 150Kw menggunakan Sistem Starting "Auto Transformer".
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian Auto Trafo

Sebagai Contoh: Jika kita ingin menciptakan Panel buat Elektro Motor lima,5Kw, maka Panel yang akan kita untuk memakai Rangkaian Direct On Line (DOL), serta Rangkaian ini merupakan Rangkaian yg paling sederhana.
2. Mempersiapkan Komponen Panel
Setelah kita mengetahui bahwa Elektro Motor yg akan kita buatkan Panel adalah Elektro Motor lima,5KW, serta Rangkaian yg diperlukan adalah Rangkain DOL, maka selanjutnya kita wajib memilih Bahan-bahan (Komponen) yg dibutuhkan Untuk pembuatan Panel rangkaian DOL, diantaranya:
Baca pula: Mengenal Komponen-komponen Panel Listrik 3 phase

Komponen Panel yg diperlukan:
  • Box Panel
  • Kabel Power dari Panel ke Motor
  • Kabel Power buat Rangkaian pada pada Panel
  • Kabel buat Rangkaian kontrol pada pada Panel (Wiring)
  • MCCB
  • MCB
  • Magnetic Contactor
  • Timer (Untuk Rangkaian DOL nir memakai Timer)
  • Thermal OverLoad Relay (TOR)
  • Pilot Lamp
  • Push Button
  • Ampere Meter
  • CT
  • Skun kabel
  • Heat Shrink
  • Pembungkus Kabel (Wrapping Band)

3. Menentukan Jenis serta Ukuran Komponen Panel
Setelah kita mengetahui Komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan buat pembuatan sebuah Panel Kontrol Motor listrik tiga phase, selanjutnya merupakan memilih jenis serta ukurannya.
Hal yang paling krusial kita ketahui sebelum memilih ukuran berbagai Komponen adalah menghitung In (Arus Nominal) menurut sebuah Elektro Motor yg akan dibuatkan Panel.
Menghitung In (Arus Nominal) Elektro Motor 3 phase
In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In: Arus Nominal (Ampere)
  • P: Power atau Daya (Watt)
  • Cosphi: Faktor daya ( 0,80 atau sesuaikan dengan Spesifikasi yang tertera dalam Elektro Motor tersebut).
Sebagai model: Jika Spesifikasi Elektro Motor yang digunakan merupakan 5,5Kw (5500Watt), 380Volt, Cosphi 0,8 , maka Arus Nominalnya, adalah:
  • In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In = 5500Watt : (380Volt x 0,8 x 1,73)
  • In = 5500Watt : 525,92
  • In = 10,45 Ampere.

Setelah kita mengetahui Elektro Motor lima,5Kw, memiliki Arus Nominal (In) sebesar 10,45 Ampere, maka selanjutnya kita akan menentukan Ukuran Komponen-komponen Panel yang akan kita persiapkan.
Box Panel
Jika kita akan merakit Panel Motor dalam sebuah MCC yg sudah tersedia, maka kita tidak perlu lagi menyediakan Box Panel, namun jika kita akan merakit Panel baru dan hanya untuk satu panel Motor, maka kita dapat menyesuaikan Ukuran Box Panel ini menggunakan seberapa banyak Komponen yang akan kita rakit, buat panel motor lima,5Kw sistem DOL, maka ukuran panelnya nir terlalu akbar, relatif menggunakan Box Panel ukuran Lebar 30cm x Tinggi 40cm x Tebal 20cm, serta jika kita akan memasang panel ini diluar Ruangan, maka pilihlah Panel tipe Outdoor dengan IP65.
Baca pula: Mengenal Kode IP menjadi proteksi Listrik

Kabel Power menurut Panel Ke Elektro Motor
Untuk mengalirkan Listrik menurut Panel ke Motor Listrik, maka kita membutuhkan Kabel, Kabel jenis apa serta berukuran berapa yg kita butuhkan?
Baca pula: Arti Kode Huruf pada Kabel Listrik
Jenis Kabel disesuaikan menggunakan pemasangan kabel tersebut, bila kabel ditanam di pada tanah bisa memakai Kabel NYRGbY atau NYFGbY, atau jika dipasang diatas (di pada Kabel Tray) dapat menggunakan Kabel NYY.
Baca pula: Bagaimana memilih Jenis Kabel
Selanjutnya, merupakan memilih Ukuran Kabel yg akan dipakai, cara menghitungnya merupakan:
In x 125% (Safety Factor), kemudian hasilnya diadaptasi dengan Kemampuan Hantar Arus (KHA) yg bisa dicermati dalam Tabel KHA.
Baca pula: Cara Menentukan Ukuran Kabel
Sebagai model: jika sebuah Elektro Motor lima,5Kw memiliki Arus Nominal 10,45Ampere, maka:
10,45Ampere x 125% = 13,06Ampere.
Lihat: TABEL KHA (Lengkap)
Kemudian kita lihat dalam Tabel KHA, ukuran Kabel listrik buat Arus sebesar 13,06A, apabila nilai 13,06A tidak ada dalam tabel, maka kita bisa menggunakan ukuran yg paling mendekati, yaitu 18A, dengan berukuran kabel 1,5mm².
Sebagai model: Kabel Power yang diperlukan buat Elektro Motor lima,5Kw, adalah:
  • Kabel NYY 4 x 1,5mm² (Jaringan Udara)
  • Kabel NYRGbY 4 x 1,5mm² (Dalam Tanah).

Kabel Power pada dalam Panel
Untuk merakit Panel, tentunya kita membutuhkan Kabel Power yang akan dipakai buat penghubung berdasarkan MCCB ke Magnetic Contactor, ke Overload Relay, serta sebagainya.
Kabel yg biasa dipakai buat Power di dalam Panel adalah Jenis Kabel NYAF.
Ukuran Kabel disesuaikan menggunakan In (Arus Nominal) motor yg dipakai, jika Elektro Motor yang dipakai adalah lima,5KW menggunakan In 10,45, maka cara menentukannya sama menggunakan memilih Ukuran Kabel Power ke Motor Listrik.
Jadi, Kabel yg digunakan adalah Kabel NYAF 1,5mm, serta Panjang Kabel diubahsuaikan menggunakan Kebutuhan Rangkaian panel tadi.
Namun, buat menentukan Kabel Power buat Magnetic Contactor dalam Rangkaian Star Delta, dapat memakai ukuran 1/2 menurut Kabel Power menurut MCCB.
Kabel buat rangkaian Kontrol (Wiring)
Kabel buat rangkaian kontrol(Wiring), memakai Kabel NYAF menggunakan berukuran yang lebih kecil, dapat memakai Kabel NYAF 0,75mm, karena Arus yg dialiri pada Kabel kontrol ini hanya untuk menyalakan Magnetic Contactor, Pilot Lamp, Relay, Timer, bukan untuk Power Motor.
Panjang Kabel diadaptasi menggunakan Kebutuhan, Panjang kabel buat rangkaian DOL lebih sedikit, dibanding Kabel kontrol buat rangkaian Star Delta juga Auto Trafo.
MCCB
MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) merupakan suatu Komponen Panel yg berfungsi sebagai pemutus/penghubung rangkaian berdasarkan Sumber (Power) menuju Komponen-komponen panel berikutnya, dan jua berfungsi sebagai pengaman ketika terjadi Arus lebih serta Hubung singkat (Short Circuit).
Baca pula: Beda MCB, MCCB serta ACB
Untuk menentukan Ukuran MCCB pada sebuah Panel Motor Listrik 3 phase, caranya adalah:
Ukuran MCCB = In x 125persen
Sebagai model: Jika Elektro Motor yang digunakan adalah 5,5Kw, maka Arus Nominalnya adalah: 10,45Ampere, dan untuk menentukan ukuran MCCB untuk Panel adalah:
  • Ukuran MCCB = In x 125persen
  • Ukuran MCCB = 10,45A x 125%
  • Ukuran MCCB = 13,06A
Karena berukuran MCCB 13,06A nir terdapat dipasaran, maka kita bisa menggunakan MCCB menggunakan ukuran yang mendekati atau lebih akbar sedikit, yaitu MCCB 15A
MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah alat pengaman arus lebih, serta dalam panel digunakan buat pengaman rangkaian kontrol panel (Bukan buat power Motor), jadi ukuran MCB yg diperlukan tidak perlu terlalu besar , buat kebutuhan kontrol Panel umumnya bisa menggunakan MCB 4Ampere.
Magnetic Contactor
Magnetic Contactor adalah keliru satu komponen Panel listrik yang berfungsi seperti misalnya saklar, yaitu buat menghubungkan atau memutuskan Aliran Listrik, dengan prinsip kerja Magnetik.
Baca pula: Mengenal Prinsip Kerja Magnetic Contactor, Push Button dan NO, NC
Magnetic Contactor yg dipakai buat merakit sebuah Panel Motor Listrik tiga phase mempunyai berbagai jenis serta berukuran.
Untuk jalur listrik utama (power), biasa juga disebut "Line", bisa memakai Magnetic Contactor yg memiliki 3 Terminal "Line" jenis NO (Normally Opened), serta tambahan terminal (Aksesories) buat kontrol 2 terminal NO serta 2 Terminal NC (Normally Clossed).
Selain itu pastikan jua berapa Tegangan buat Coil yang ada dalam Magnetic Contactor, karena Coil pada Magnetic Contactor terdapat beberapa jenis Tegangan, terdapat Coil 220V, 380V, 24Vdc, 42Vac, dan sebagainya, sesuaikan Tegangan Coil Magnetic Contactor dengan Tegangan Kontrol yg anda pakai pada Panel tersebut, serta Biasanya panel menggunakan Tegangan 220V buat rangkaian Kontrol.
Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Rangkaian DOL:
Selanjutnya memilih berukuran Magnetic Contactor yang sesuai menggunakan Daya Electro motor yg dipakai, untuk rangkaian DOL hanya membutuhkan 1 buah Magnetic Contactor, dan rumus memilih Ukuran Magnetic Contactornya sama dengan cara menentukan berukuran MCCB, yaitu:
Magnetic Contactor (Rangkaian DOL) = In x 125%
Sebagai model: Jika Panel yang akan kita buat untuk Motor 5,5Kw (Rangkaian DOL), maka ukuran Magnetic Contactornya, adalah:
  • Magnetic Contactor = In x 125%
  • Magnetic Contactor = 10,45A x 125%
  • Magnetic Contactor = 13,06A
Karena berukuran Magnetic Contactor 13,06A tidak terdapat dipasaran, maka kita bisa memakai MAgnetic Contactor menggunakan ukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, contohnya dapat memakai Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau ekuivalennya).
Ingat: Semakin akbar berukuran Magnetic contactor dibanding In (Arus Nominal) motor akan semakin bagus, tetapi tentunya kurang Ekonomis.
Menentukan berukuran Magnetic contactor buat Rangkaian Star Delta:
Berbeda menggunakan Rangkaian DOL yg hanya menggunakan 1 Buah Magnetic contactor, pada Rangkaian Star Delta kita memakai tiga buah Magnetic contactor yg kegunaannya, merupakan:
  • 2 butir Magnetic Contactor buat Line (Power eksklusif ke Motor)
  • 1 buah Magnetic Contactor buat Star (Hanya buat menghubungkan Kabel ke terminal Motor secara Bintang/Star, dan tidak untuk dialiri Tegangan Listrik berdasarkan Sumber).

Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Line (Rangkaian Star Delta):
Magnetic Contactor (Line) = In : √3

Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Star (Rangkaian Star Delta):
Magnetic Contactor (Star) = In : 3

Sebagai Contoh: Kita akan merakit Panel untuk Motor Listrik 22Kw (22000Watt), maka rangkaian sistem starting yang akan dibuat adalah Rangkaian Star Delta, magnetic contactor yg diperlukan merupakan:
  • In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In = 22000 : (380V x 0,80 x 1,73)
  • In = 22000 : 525,92
  • In = 41,83Ampere

Ukuran Magnetic Contactor buat Line = In : √3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 41,83A : 1,73
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 24,17 Ampere
Karena ukuran Magnetic Contactor 24,17 Ampere nir ada dipasaran, maka kita dapat memakai Magnetic Contactor dengan berukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, contohnya memakai Magnetic Contactor Mitsubishi SN-25 (Atau Ekuivalennya).
Ukuran Magnetic Contactor buat Star = In : 3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 41,83A : 3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 13,94 Ampere
Karena berukuran Magnetic Contactor 13,94 Ampere tidak terdapat dipasaran, maka kita dapat menggunakan Magnetic Contactor menggunakan ukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, contohnya menggunakan Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau Ekuivalennya).
Ingat: Semakin akbar ukuran Magnetic contactor dibanding In (Arus Nominal) motor, akan semakin mengagumkan, tetapi tentunya kurang Ekonomis.
TIMER
Untuk merakit panel motor menggunakan sistem starting menggunakan Rangkaian Direct On Line (DOL), tidak memerlukan Timer.
Timer dipakai buat sistem starting Motor dengan Rangkaian Star Delta serta Sistem Auto Transformer.
Untuk Rangkaian Panel Motor dengan sistem Star Delta, membutuhkan satu buah Timer, menggunakan pengaturan ketika antara 4-lima detik atau tergantung aplikasi pemasangan Motor dilapangan.
Untuk Rangkaian Panel Motor dengan sistem Auto Trafo, membutuhkan beberapa Timer, sinkron menggunakan kebutuhan, serta berapa Step perpindahan Auto Trafo.
  • Untuk rangkaian Auto Trafo 3 Step, menggunakan 2 butir Timer
  • Untuk rangkaian Auto Trafo 4 Step, menggunakan tiga butir Timer
dan pengaturan masing-masing Timer, diadaptasi dengan kebutuhan Aplikasi pada lapangan
Thermal Overload Relay (TOR)
Thermal Overload Relay merupakan keliru satu Komponen pada pembuatan Panel Motor listrik 3 phase, dan berfungsi sebagai Proteksi (Pengaman) waktu terjadi Arus Lebih, untuk melindungi Motor dari kerusakan lantaran mengalami beban Lebih.
Menentukan Ukuran Thermal Overload Relay Panel Motor Listrik Rangkaian DOL
Untuk memilih Ukuran Thermal Overload Relay yang akan kita pakai buat merakit sebuah Panel Motor Listrik, usahakan kita mengetahui terlebih dahulu berapa usahakan Settingan Overload buat pengaman Arus Lebih dalam Motor listrik (Rangkaian DOL)
Settingan Thermal Overload relay = In x 80persen
Kenapa settingan nya lebih mini berdasarkan Arus Nominal?
Arus Nominal Motor merupakan batasan besar Arus tertinggi saat Elektro Motor dioperasikan, serta tidak disarankan buat penggunaan secara terus menerus.
Jika Sebuah Elektro Motor dioperasikan terus menerus dalam beban yang aporisma, menggunakan nilai arus sama menggunakan atau mendekati In (Arus Nominal) Motor tadi, akan menyebabkan suhu Motor menjadi semakin tinggi serta bisa mengakibatkan kerusakan isolasi Gulungan, dan akhirnya Motor rusak (Gulungan Short).
Oleh Karena itu, sebaiknya settingan Overload lebih kecil (80%) dari besar In (Arus Nominal) Motor Listrik, untuk menjaga agar Motor nir dioperasikan melebihi Arus Nominal, dan menjaga Suhu motor permanen.
Setelah kita mengetahui settingan Thermal Overload buat pengaman Elektro motor, maka selanjutnya kita sanggup menentukan berukuran Thermal Overload yang akan kita gunakan.
Sebagai Contoh, Untuk Panel Motor 5,5KW, arus nominalnya 10,45A, serta settingan Overload yg disarankan, merupakan:
  • 10,45A x 80% = 8,36 Ampere.
Selanjutnya kita dapat memilih Ukuran Overload yg memiliki Nilai tengah 8,36 Ampere., misalnya anda mampu menentukan Thermal Overload Relay 7-9A.
Menentukan Ukuran Thermal Overload Relay Panel Motor Listrik Rangkaian Star Delta
Sebelum Menentukan berukuran Thermal Overload buat Motor Listrik Rangkaian Star Delta, kita terlebih dahulu menentukan settingan Overload relay buat Rangkaian Star Delta, yaitu:
Settingan Thermal Overload Relay = 1/2 x In x 80persen
Sebagai model: Settingan Thermal Overload Relay buat Proteksi Motor Listrik 22Kw, menggunakan rangkaian Star Delta, merupakan:
In motor 22Kw = 41,83A
Settingan Overload = 1/dua x 41,83A x 80% = 16,73A
Selanjutnya kita dapat memilih Ukuran Overload yg memiliki Nilai tengah 16,73 Ampere., misalnya anda mampu menentukan Thermal Overload Relay 12-18A.
Selain itu, buat menentukan berukuran Thermal Overload Relay buat Proteksi Motor Rangkaian Star Delta, bisa jua menggunakan rumus misalnya menentukan berukuran Thermal Overload Relay rangkaian DOL, dengan syarat posisi pemasangan Thermal Overload diletakkan pada Kabel Power (Line) sesudah MCCB (Sebelum Magnetic contactor Line).
Sampai disini dulu pembahasan mengenai "Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 phase" Part-1, karena pembahasannya cukup panjang serta luas, oleh karenanya kita akan bagi sebagai beberapa Artikel (Bagian), dan lanjutannya akan kita uraikan pada Artikel selanjutnya "Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 phase" Part-2".
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

BELAJAR MERAKIT PANEL MOTOR LISTRIK 3 PHASE PANDUAN LENGKAP PART1

Bagaimana cara merakit sebuah Panel untuk Motor Listrik tiga fasa?
Untuk dapat mengoperasikan sebuah Elektro motor (Motor Listrik) 3 fasa tentunya dibutuhkan sebuah Panel yang berfungsi menjadi pusat kendali motor agar dapat dioperasikan dengan gampang, aman dan dilengkapi menggunakan Proteksi yang baik.
Panel Kontrol Motor Listrik tiga Fasa umumnya ditempatkan pada satu buah panel primer dan bisa digunakan buat pengoperasian beberapa Motor Listrik, panel buat beberapa Motor Listrik ini biasa disebut menggunakan MCC (Motor Control Centre).
Lalu, Bagaimana cara merakit sebuah Panel Motor Listrik tiga fasa?

"Panduan Lengkap" Cara Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase


Bagi anda yg ingin belajar cara merakit Panel motor Listrik tiga Phase, supaya lebih mudah dimengerti maka kita akan bagi menjadi beberapa Tahapan/langkah untuk sanggup merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa.
1. Motor Listrik berapa KW?
Langkah pertama yang harus kita ketahui terlebih dahulu sebelum merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa merupakan Berapa Daya Motor Listrik tiga Fasa yang akan dikendalikan oleh Panel tadi.
Hal ini sangat krusial, buat dapat menentukan Komponen-komponen yg akan kita persiapkan untuk membuat Panel Motor Listrik tersebut.
Selain itu, Besar Daya (KW) sebuah Elektro Motor memilih rangkaian apa yang akan kita buat untuk Sistem Starting Motor tersebut.
Baca pula: Beberapa Sistem Starting Motor Listrik 3 phase dan penjelasannya

Sistem Starting Motor
Beberapa sistem starting Motor Listrik 3 phase diadaptasi menggunakan besar Daya Motor, diantaranya:
1. Elektro Motor dengan daya lebih kecil dari lima,5kw memakai sistem Starting Rangkain "Direct On Line" (DOL) .
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian DOL

2. Elektro Motor menggunakan daya lima,5Kw sampai 22Kw memakai sistem Starting "Star Delta".
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian Star Delta

3. Elektro Motor menggunakan Daya 22Kw hingga 150Kw memakai Sistem Starting "Auto Transformer".
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian Auto Trafo

Sebagai Contoh: apabila kita ingin membuat Panel buat Elektro Motor lima,5Kw, maka Panel yang akan kita buat memakai Rangkaian Direct On Line (DOL), serta Rangkaian ini adalah Rangkaian yang paling sederhana.
2. Mempersiapkan Komponen Panel
Setelah kita mengetahui bahwa Elektro Motor yg akan kita buatkan Panel adalah Elektro Motor lima,5KW, dan Rangkaian yg dibutuhkan adalah Rangkain DOL, maka selanjutnya kita wajib memilih Bahan-bahan (Komponen) yg dibutuhkan Untuk pembuatan Panel rangkaian DOL, antara lain:
Baca pula: Mengenal Komponen-komponen Panel Listrik tiga phase

Komponen Panel yg diperlukan:
  • Box Panel
  • Kabel Power dari Panel ke Motor
  • Kabel Power untuk Rangkaian pada dalam Panel
  • Kabel buat Rangkaian kontrol pada dalam Panel (Wiring)
  • MCCB
  • MCB
  • Magnetic Contactor
  • Timer (Untuk Rangkaian DOL nir menggunakan Timer)
  • Thermal OverLoad Relay (TOR)
  • Pilot Lamp
  • Push Button
  • Ampere Meter
  • CT
  • Skun kabel
  • Heat Shrink
  • Pembungkus Kabel (Wrapping Band)

3. Menentukan Jenis dan Ukuran Komponen Panel
Setelah kita mengetahui Komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk pembuatan sebuah Panel Kontrol Motor listrik 3 phase, selanjutnya adalah menentukan jenis dan ukurannya.
Hal yg paling krusial kita ketahui sebelum memilih berukuran berbagai Komponen adalah menghitung In (Arus Nominal) berdasarkan sebuah Elektro Motor yg akan dibuatkan Panel.
Menghitung In (Arus Nominal) Elektro Motor tiga phase
In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In: Arus Nominal (Ampere)
  • P: Power atau Daya (Watt)
  • Cosphi: Faktor daya ( 0,80 atau sesuaikan dengan Spesifikasi yang tertera pada Elektro Motor tersebut).
Sebagai contoh: Jika Spesifikasi Elektro Motor yg dipakai merupakan lima,5Kw (5500Watt), 380Volt, Cosphi 0,8 , maka Arus Nominalnya, adalah:
  • In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In = 5500Watt : (380Volt x 0,8 x 1,73)
  • In = 5500Watt : 525,92
  • In = 10,45 Ampere.

Setelah kita mengetahui Elektro Motor lima,5Kw, memiliki Arus Nominal (In) sebesar 10,45 Ampere, maka selanjutnya kita akan menentukan Ukuran Komponen-komponen Panel yang akan kita persiapkan.
Box Panel
Jika kita akan merakit Panel Motor pada sebuah MCC yang telah tersedia, maka kita nir perlu lagi menyediakan Box Panel, tetapi bila kita akan merakit Panel baru serta hanya buat satu panel Motor, maka kita dapat menyesuaikan Ukuran Box Panel ini dengan seberapa poly Komponen yang akan kita rakit, untuk panel motor lima,5Kw sistem DOL, maka berukuran panelnya nir terlalu akbar, relatif menggunakan Box Panel berukuran Lebar 30cm x Tinggi 40cm x Tebal 20cm, dan apabila kita akan memasang panel ini diluar Ruangan, maka pilihlah Panel tipe Outdoor menggunakan IP65.
Baca pula: Mengenal Kode IP sebagai proteksi Listrik

Kabel Power menurut Panel Ke Elektro Motor
Untuk mengalirkan Listrik dari Panel ke Motor Listrik, maka kita membutuhkan Kabel, Kabel jenis apa dan ukuran berapa yang kita butuhkan?
Baca pula: Arti Kode Huruf dalam Kabel Listrik
Jenis Kabel diubahsuaikan menggunakan pemasangan kabel tadi, bila kabel ditanam pada pada tanah dapat memakai Kabel NYRGbY atau NYFGbY, atau apabila dipasang diatas (di dalam Kabel Tray) bisa memakai Kabel NYY.
Baca pula: Bagaimana menentukan Jenis Kabel
Selanjutnya, adalah menentukan Ukuran Kabel yg akan dipakai, cara menghitungnya adalah:
In x 125% (Safety Factor), lalu hasilnya disesuaikan dengan Kemampuan Hantar Arus (KHA) yang dapat dipandang pada Tabel KHA.
Baca pula: Cara Menentukan Ukuran Kabel
Sebagai contoh: jika sebuah Elektro Motor lima,5Kw memiliki Arus Nominal 10,45Ampere, maka:
10,45Ampere x 125% = 13,06Ampere.
Lihat: TABEL KHA (Lengkap)
Kemudian kita lihat dalam Tabel KHA, berukuran Kabel listrik untuk Arus sebanyak 13,06A, jika nilai 13,06A tidak ada dalam tabel, maka kita bisa menggunakan berukuran yang paling mendekati, yaitu 18A, dengan ukuran kabel 1,5mm².
Sebagai contoh: Kabel Power yang diperlukan buat Elektro Motor lima,5Kw, adalah:
  • Kabel NYY 4 x 1,5mm² (Jaringan Udara)
  • Kabel NYRGbY 4 x 1,5mm² (Dalam Tanah).

Kabel Power di pada Panel
Untuk merakit Panel, tentunya kita membutuhkan Kabel Power yg akan digunakan buat penghubung menurut MCCB ke Magnetic Contactor, ke Overload Relay, serta sebagainya.
Kabel yang biasa dipakai untuk Power pada dalam Panel merupakan Jenis Kabel NYAF.
Ukuran Kabel diubahsuaikan dengan In (Arus Nominal) motor yg digunakan, bila Elektro Motor yang digunakan adalah lima,5KW menggunakan In 10,45, maka cara menentukannya sama dengan memilih Ukuran Kabel Power ke Motor Listrik.
Jadi, Kabel yang digunakan adalah Kabel NYAF 1,5mm, serta Panjang Kabel diubahsuaikan dengan Kebutuhan Rangkaian panel tadi.
Namun, untuk memilih Kabel Power buat Magnetic Contactor pada Rangkaian Star Delta, bisa memakai berukuran 1/dua dari Kabel Power berdasarkan MCCB.
Kabel buat rangkaian Kontrol (Wiring)
Kabel buat rangkaian kontrol(Wiring), menggunakan Kabel NYAF dengan berukuran yang lebih mini , dapat memakai Kabel NYAF 0,75mm, karena Arus yg dialiri dalam Kabel kontrol ini hanya buat menyalakan Magnetic Contactor, Pilot Lamp, Relay, Timer, bukan buat Power Motor.
Panjang Kabel diubahsuaikan menggunakan Kebutuhan, Panjang kabel buat rangkaian DOL lebih sedikit, dibanding Kabel kontrol buat rangkaian Star Delta juga Auto Trafo.
MCCB
MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) adalah suatu Komponen Panel yang berfungsi sebagai pemutus/penghubung rangkaian berdasarkan Sumber (Power) menuju Komponen-komponen panel berikutnya, serta pula berfungsi sebagai pengaman saat terjadi Arus lebih serta Hubung singkat (Short Circuit).
Baca pula: Beda MCB, MCCB dan ACB
Untuk menentukan Ukuran MCCB dalam sebuah Panel Motor Listrik 3 phase, caranya adalah:
Ukuran MCCB = In x 125persen
Sebagai contoh: apabila Elektro Motor yang digunakan merupakan lima,5Kw, maka Arus Nominalnya adalah: 10,45Ampere, dan untuk memilih berukuran MCCB buat Panel adalah:
  • Ukuran MCCB = In x 125persen
  • Ukuran MCCB = 10,45A x 125persen
  • Ukuran MCCB = 13,06A
Karena ukuran MCCB 13,06A nir ada dipasaran, maka kita dapat memakai MCCB dengan ukuran yang mendekati atau lebih akbar sedikit, yaitu MCCB 15A
MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah alat pengaman arus lebih, serta dalam panel digunakan untuk pengaman rangkaian kontrol panel (Bukan buat power Motor), jadi berukuran MCB yang diharapkan nir perlu terlalu besar , untuk kebutuhan kontrol Panel umumnya dapat menggunakan MCB 4Ampere.
Magnetic Contactor
Magnetic Contactor merupakan salah satu komponen Panel listrik yg berfungsi seperti seperti saklar, yaitu buat menghubungkan atau menetapkan Aliran Listrik, menggunakan prinsip kerja Magnetik.
Baca pula: Mengenal Prinsip Kerja Magnetic Contactor, Push Button dan NO, NC
Magnetic Contactor yang dipakai buat merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 phase mempunyai banyak sekali jenis serta ukuran.
Untuk jalur listrik primer (power), biasa juga dianggap "Line", bisa menggunakan Magnetic Contactor yg mempunyai 3 Terminal "Line" jenis NO (Normally Opened), serta tambahan terminal (Aksesories) buat kontrol 2 terminal NO serta 2 Terminal NC (Normally Clossed).
Selain itu pastikan jua berapa Tegangan buat Coil yg ada dalam Magnetic Contactor, karena Coil dalam Magnetic Contactor terdapat beberapa jenis Tegangan, terdapat Coil 220V, 380V, 24Vdc, 42Vac, serta sebagainya, sesuaikan Tegangan Coil Magnetic Contactor dengan Tegangan Kontrol yg anda gunakan dalam Panel tersebut, serta Biasanya panel menggunakan Tegangan 220V buat rangkaian Kontrol.
Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Rangkaian DOL:
Selanjutnya memilih ukuran Magnetic Contactor yg sesuai menggunakan Daya Electro motor yang digunakan, buat rangkaian DOL hanya membutuhkan 1 buah Magnetic Contactor, serta rumus memilih Ukuran Magnetic Contactornya sama menggunakan cara memilih ukuran MCCB, yaitu:
Magnetic Contactor (Rangkaian DOL) = In x 125%
Sebagai contoh: apabila Panel yg akan kita buat buat Motor lima,5Kw (Rangkaian DOL), maka ukuran Magnetic Contactornya, merupakan:
  • Magnetic Contactor = In x 125persen
  • Magnetic Contactor = 10,45A x 125%
  • Magnetic Contactor = 13,06A
Karena ukuran Magnetic Contactor 13,06A nir ada dipasaran, maka kita dapat menggunakan MAgnetic Contactor menggunakan berukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, contohnya dapat menggunakan Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau ekuivalennya).
Ingat: Semakin besar ukuran Magnetic contactor dibanding In (Arus Nominal) motor akan semakin bagus, namun tentunya kurang Ekonomis.
Menentukan ukuran Magnetic contactor buat Rangkaian Star Delta:
Berbeda menggunakan Rangkaian DOL yg hanya memakai 1 Buah Magnetic contactor, dalam Rangkaian Star Delta kita menggunakan 3 butir Magnetic contactor yg manfaatnya, merupakan:
  • 2 butir Magnetic Contactor untuk Line (Power eksklusif ke Motor)
  • 1 buah Magnetic Contactor untuk Star (Hanya buat menghubungkan Kabel ke terminal Motor secara Bintang/Star, serta nir buat dialiri Tegangan Listrik berdasarkan Sumber).

Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Line (Rangkaian Star Delta):
Magnetic Contactor (Line) = In : √3

Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Star (Rangkaian Star Delta):
Magnetic Contactor (Star) = In : 3

Sebagai Contoh: Kita akan merakit Panel buat Motor Listrik 22Kw (22000Watt), maka rangkaian sistem starting yang akan dibentuk adalah Rangkaian Star Delta, magnetic contactor yang diperlukan adalah:
  • In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In = 22000 : (380V x 0,80 x 1,73)
  • In = 22000 : 525,92
  • In = 41,83Ampere

Ukuran Magnetic Contactor buat Line = In : √3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 41,83A : 1,73
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 24,17 Ampere
Karena berukuran Magnetic Contactor 24,17 Ampere tidak terdapat dipasaran, maka kita dapat memakai Magnetic Contactor dengan ukuran yang mendekati atau lebih akbar sedikit, misalnya memakai Magnetic Contactor Mitsubishi SN-25 (Atau Ekuivalennya).
Ukuran Magnetic Contactor buat Star = In : 3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 41,83A : 3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 13,94 Ampere
Karena berukuran Magnetic Contactor 13,94 Ampere nir ada dipasaran, maka kita bisa memakai Magnetic Contactor dengan ukuran yg mendekati atau lebih besar sedikit, contohnya menggunakan Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau Ekuivalennya).
Ingat: Semakin akbar berukuran Magnetic contactor dibanding In (Arus Nominal) motor, akan semakin rupawan, tetapi tentunya kurang Ekonomis.
TIMER
Untuk merakit panel motor dengan sistem starting memakai Rangkaian Direct On Line (DOL), nir memerlukan Timer.
Timer dipakai buat sistem starting Motor menggunakan Rangkaian Star Delta serta Sistem Auto Transformer.
Untuk Rangkaian Panel Motor menggunakan sistem Star Delta, membutuhkan satu butir Timer, dengan pengaturan ketika antara 4-lima dtk atau tergantung aplikasi pemasangan Motor dilapangan.
Untuk Rangkaian Panel Motor dengan sistem Auto Trafo, membutuhkan beberapa Timer, sesuai menggunakan kebutuhan, serta berapa Step perpindahan Auto Trafo.
  • Untuk rangkaian Auto Trafo 3 Step, menggunakan 2 buah Timer
  • Untuk rangkaian Auto Trafo 4 Step, memakai 3 butir Timer
dan pengaturan masing-masing Timer, disesuaikan menggunakan kebutuhan Aplikasi di lapangan
Thermal Overload Relay (TOR)
Thermal Overload Relay merupakan keliru satu Komponen pada pembuatan Panel Motor listrik 3 phase, serta berfungsi sebagai Proteksi (Pengaman) waktu terjadi Arus Lebih, buat melindungi Motor dari kerusakan karena mengalami beban Lebih.
Menentukan Ukuran Thermal Overload Relay Panel Motor Listrik Rangkaian DOL
Untuk menentukan Ukuran Thermal Overload Relay yg akan kita pakai buat merakit sebuah Panel Motor Listrik, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu berapa usahakan Settingan Overload buat pengaman Arus Lebih pada Motor listrik (Rangkaian DOL)
Settingan Thermal Overload relay = In x 80persen
Kenapa settingan nya lebih kecil menurut Arus Nominal?
Arus Nominal Motor adalah batasan besar Arus tertinggi waktu Elektro Motor dioperasikan, serta tidak disarankan buat penggunaan secara terus menerus.
Jika Sebuah Elektro Motor dioperasikan terus menerus dalam beban yang maksimal , menggunakan nilai arus sama menggunakan atau mendekati In (Arus Nominal) Motor tersebut, akan menyebabkan suhu Motor menjadi meningkat dan dapat mengakibatkan kerusakan isolasi Gulungan, serta akhirnya Motor rusak (Gulungan Short).
Oleh Karena itu, sebaiknya settingan Overload lebih mini (80%) berdasarkan besar In (Arus Nominal) Motor Listrik, buat menjaga agar Motor nir dioperasikan melebihi Arus Nominal, dan menjaga Suhu motor tetap.
Setelah kita mengetahui settingan Thermal Overload buat pengaman Elektro motor, maka selanjutnya kita mampu memilih ukuran Thermal Overload yg akan kita gunakan.
Sebagai Contoh, Untuk Panel Motor lima,5KW, arus nominalnya 10,45A, serta settingan Overload yg disarankan, adalah:
  • 10,45A x 80% = 8,36 Ampere.
Selanjutnya kita dapat menentukan Ukuran Overload yg mempunyai Nilai tengah 8,36 Ampere., misalnya anda bisa menentukan Thermal Overload Relay 7-9A.
Menentukan Ukuran Thermal Overload Relay Panel Motor Listrik Rangkaian Star Delta
Sebelum Menentukan ukuran Thermal Overload buat Motor Listrik Rangkaian Star Delta, kita terlebih dahulu memilih settingan Overload relay buat Rangkaian Star Delta, yaitu:
Settingan Thermal Overload Relay = 1/2 x In x 80persen
Sebagai contoh: Settingan Thermal Overload Relay untuk Proteksi Motor Listrik 22Kw, menggunakan rangkaian Star Delta, merupakan:
In motor 22Kw = 41,83A
Settingan Overload = 1/2 x 41,83A x 80% = 16,73A
Selanjutnya kita dapat menentukan Ukuran Overload yg mempunyai Nilai tengah 16,73 Ampere., misalnya anda bisa menentukan Thermal Overload Relay 12-18A.
Selain itu, buat menentukan ukuran Thermal Overload Relay buat Proteksi Motor Rangkaian Star Delta, bisa pula menggunakan rumus misalnya menentukan ukuran Thermal Overload Relay rangkaian DOL, dengan syarat posisi pemasangan Thermal Overload diletakkan dalam Kabel Power (Line) sesudah MCCB (Sebelum Magnetic contactor Line).
Sampai disini dulu pembahasan mengenai "Belajar Merakit Panel Motor Listrik tiga phase" Part-1, lantaran pembahasannya relatif panjang serta luas, oleh karenanya kita akan bagi sebagai beberapa Artikel (Bagian), serta lanjutannya akan kita uraikan pada Artikel selanjutnya "Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 phase" Part-2".
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

BELAJAR MERAKIT PANEL MOTOR LISTRIK 3 PHASE PANDUAN LENGKAP PART2

Bagaimana Cara Merakit Panel buat Motor Listrik 3 Phase?
Artikel ini merupakan kelanjutan menurut artikel sebelumnya, yang berjudul “Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase, [Panduan Lengkap] Part-1”, bila anda belum membaca Artikel Part-1, usahakan baca terlebih dahulu, sebelum melanjutkan pembahasan di Artikel Part-dua ini.
Setelah aneka macam penjelasan tentang Cara merakit Panel Motor Listrik pada Part-1, selanjutnya kita akan mencoba model bagaimana cara membuat Panel Motor Listrik 3 Phase, menjadi berikut:

Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase


Contoh: Kita akan coba merakit Panel sederhana buat sebuah Elektro Motor lima,5 KW, 3Phase, 380Volt, menggunakan sistem Starting Rangkaian DOL. Pemasangan kabel motor menggunakan Cable Tray (jaringan udara).
Komponen Panel yg diharapkan:
  • Box Panel ukuran Lebar 30cm x Tinggi 40cm x Tebal 20cm
  • Kabel NYY 4 x 1,5mm², buat Kabel menurut Panel ke Motor (Panjang sesuai kebutuhan)
  • Kabel NYAF 1,5mm² (Warna Merah, Kuning, Hitam), buat Kabel Power pada dalam Panel yang dipakai buat Jalur Phase R-S-T berdasarkan MCCB ke Magnetic Contactor, serta ke Thermal Overload Relay (Panjang sinkron kebutuhan)
  • Kabel NYAF 0,75mm², buat wiring di dalam panel (panjang sesuai kebutuhan)
  • MCCB 15A 3Pole
  • MCB 4A 1Pole
  • Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau yang ekuivalen)
  • Thermal Overload Relay 7-9A
  • Pilot Lamp (Warna Merah serta Hijau)
  • Push Button (On dan Off)
  • Ampere Meter 100/5
  • CT 100/5
  • Skun Kabel 1,5mm² (Sesuai kebutuhan)
  • Heat Shrink (Warna Merah, Kuning, Hitam) Sesuai kebutuhan
  • Pembungkus Kabel (Sesuai kebutuhan)
  • Pengikat Kabel (Cable Ties) (Sesuai Kebutuhan)

Pemasangan Komponen-komponen Panel
Pemasangan Komponen-komponen di dalam Panel
Pasang MCCB, Magnetic Contactor, Thermal Overload, MCB, pada pada Panel, dengan cara membuat lubang di dinding bagian dalam panel buat loka baut pengikat, buat pemasangan MCB dan Magnetic Contactor perlu tambahan Rail Mounting, supaya Komponen tersebut bisa menempel.
Susun MCCB, Magnetic Contactor, Thermal Overload Sejajar berurutan ke bawah, sedangkan MCB bisa dipasang bersebelahan dengan Magnetic contactor, dan sesuaikan jarak masing-masing Komponen dengan berukuran Panel.
Pemasangan Komponen-komponen dibagian Pintu panel
Komponen Panel lainnya, seperti Pilot Lamp, Ampere Meter, Push Button, dipasang pada bagian Pintu Panel.
Pasang Pilot Lamp Hijau serta Merah sejajar ke samping pada bagian bawah pintu panel, menjadi Lampu tanda bahwa Elektro Motor sedang Run (Hijau) atau Trip (Merah).
Pasang Push Button On (Hijau) dan Off (Merah) sejajar di bawah Pilot Lamp Run serta Trip.
Push button Hijau adalah jenis NO (Normally Opened) serta berfungsi sebagai tombol buat menyalakan Panel Motor, sedangkan Push Button Merah merupakan jenis NC (Normally Closed) dan berfungsi menjadi tombol buat mematikan Panel Motor.
Pemasangan Kabel Wiring Panel
Setelah seluruh Komponen terpasang di Panel, maka selanjutnya kita sanggup mulai merakit kabel wiring, Lihat: Wiring Diagram Rangkaian Direct On Line (DOL)
Pasang Terlebih dahulu Kabel Netral menggunakan Kabel NYAF 0,75mm², berdasarkan Sumber menuju ke keliru satu Terminal Coil Magnetic Contactor (A1 atau A2), lalu sambungkan ke keliru satu terminal Pilot Lamp Merah serta Hijau.
Pasang kabel Phase buat Wiring menggunakan Kabel NYAF 0,75mm² menurut MCB menuju terminal 95 dan 97 pada Overload.
Ingat: Terminal 95 dan 96 merupakan NC (Normally Closed) yang berfungsi untuk mengalirkan listrik menuju rangkaian panel selanjutnya, serta akan terputus saat terjadi beban Lebih (Overload), dan terminal 97 serta 98 adalah NO (Normally Closed) yang berfungsi waktu terjadi beban lebih (Overload) maka genre Listrik akan mengalir menuju lampu tanda Trip (Merah) sehingga lampu pertanda Trip menyala, apabila keadaan Normal terminal ini tidak terhubung.
Pasang Kabel menurut Terminal 98 pada Overload menuju ke terminal Pilot Lamp merah (Trip)
Pasang Kabel menurut Terminal 96 di Overload menuju ke galat satu terminal di Push Button Off (Merah).
Pasang Kabel menurut Terminal lainnya di Push Button Off (Merah) menuju salah keliru satu teminal pada Push Button On (Hijau), kemudian sambungkan kabel tersebut menuju terminal 14 (NO) dalam Magnetic Contactor.
Ingat: Magnetic Contactor yg dipakai memiliki beberapa Terminal, yaitu:
  • Terminal A1, A2 merupakan terminal untuk Coil Magnetic Contactor
  • Terminal 1, dua adalah NO (Normally Opened) yang berfungsi buat jalur Line 1 (Phase R)
  • Terminal 3, 4 adalah NO (Normally Opened) yang berfungsi buat jalur Line 2 (Phase S)
  • Terminal lima, 6 adalah NO (Normally Opened) yang berfungsi buat jalur Line 3 (Phase T)
  • Terminal 13, 14 adalah NO (Normally Opened) yg berfungsi untuk Pengunci, waktu Terminal A1 dan A2 diberi tegangan, maka terminal 13, 14 akan terhubung dan mengalirkan Tegangan listrik ke Coil (Pengunci) agar Magnetic Contactor permanen terhubung, meski Tombol On sudah dilepas.
  • Terminal 21, 22 adalah NC (Normally Closed), dalam rangkain DOL, terminal ini tidak digunakan.

Prinsip Kerja Magnetic Contactor:
  • Saat nir ada Tegangan yg dialirkan ke Coil, maka Magnetic Contactor pada keadaan tidak bekerja (Normal), Seluruh Terminal yg bersifat NO (Normally Opened) berada pada keadaan tidak terhubung (Terbuka), kebalikannya Seluruh Terminal yang bersifat NC (Normally Closed) berada pada keadaan Terhubung (Tertutup).
  • Saat Terminal A1 serta A2 (Coil) diberi Tegangan Listrik (sesuai spesifikasi Tegangan yg terdapat pada Magnetic Contactor), maka Magnetic Contactor akan bekerja, Seluruh Terminal yg bersifat NO (Normally Opened) akan Terhubung, dan sebaliknya Seluruh Terminal yg bersifat NC (Normally Closed) akan terputus.

Pasang Kabel berdasarkan Terminal 13 di Magnetic Contactor menuju terminal Coil (A1 atau A2, apabila terminal A1 telah dipasang kabel Netral, maka pasang kabel pada terminal A2, begitu pula kebalikannya)

Pasang Kabel menurut Terminal lainnya di Push Button On (Hijau) menuju ke Terminal Coil (Terminalnya Sama dengan kabel yg berdasarkan terminal 13 pada Magnetic contactor, lalu sambungkan jua Kabel ini menuju terminal di Pilot Lamp On (Hijau).
Setelah semua Kabel Wiring terpasang menggunakan sahih, lalu Rapikan dan ikat menggunakan Cable Ties, selanjutnya dapat dibungkus menggunakan Wrapping Band, agar Kabel Lebih Rapi serta terlindung.
Dan, gunakan Skun Kabel setiap pemasangan kabel pada terminal-terminal yang terdapat pada Komponen Panel, supaya terpasang dengan baik serta rapi
Pemasangan Kabel Power (Line) Panel
Setelah seluruh Kabel Wiring dipasang menggunakan benar serta Rapi, selanjutnya kita sanggup mulai memasang Kabel Power (Line) 3 Phase (R-S-T).

Pasang Kabel R-S-T berdasarkan Terminal Output MCCB menuju Terminal 1,3,5 di Magnetic Contactor, (Sebelumnya tambahkan CT disalah satu Kabel Phase, dan pasang kabel berdasarkan CT menuju Ampere Meter).
Baca pula: Mengenal Ampere meter serta CT

Pasang Kabel R-S-T berdasarkan Terminal dua,4,6 pada Magnetic Contactor menuju Terminal 1,3,5 pada Thermal Overload Relay.
Pasang Kabel berdasarkan Terminal 2,4,6 di Thermal Overload Relay menuju ke Elektro Motor.
Pastikan semua Kabel Power dipasang memakai Skun Kabel, serta dilengkapi dengan Heat Shrink sesuai menggunakan Warna Kabel masing-masing.
Setelah semua Kabel dipasang dengan benar, dan baut-baut Terminal telah dikunci menggunakan kencang/kuat, selanjutnya kita bisa mencoba kinerja Panel terlebih dahulu dengan cara memberi tegangan 220 Volt, (Kabel Phase dipasang pada MCB, dan sambungan Kabel Netral dari Sumber ke kabel netral Wiring Panel).
Pengujian:
  • Tekan Tombol On, Magnetic Contactor bekerja (terhubung), serta Lampu On (Hijau) menyala
  • Tekan Tombol Off, Magnetic Contactor terputus, serta lampu On padam.
  • Coba Tekan Trip pada Thermal Overload Relay secara manual, maka Lampu Trip (Merah) menyala, dan Meski Tombol On ditekan Panel nir berfungsi.
  • Pastikan tidak ada Kabel yang bersentuhan antara Phase-Phase yang berbeda, juga antara Phase dengan Netral.

Setelah semua dipastikan telah benar dan Aman, maka selanjutnya kita sanggup menyambungkan Kabel Power Utama (R-S-T) berdasarkan sumber menuju Terminal Input MCCB.
Utamakan Keselamatan, Pastikan Sumber Listrik telah diputus, nir ada lagi tegangan, Pasang Tag-Out, serta Kunci MCCB menurut Sumber sebelum menyambung Kabel Power menurut Sumber menuju Panel, dan Pekerjaan ini harus dilakukan sang Teknisi Listrik yang berkompeten.
Penjelasan mengenai Cara Merakit Panel Motor Listrik ini merupakan yg paling sederhana, selanjutnya kita mampu menilik cara merakit Panel yang lebih rumit, seperti Panel Motor menggunakan Rangkaian Star-Delta, Rangkaian Auto Trafo, serta Rangkaian Panel Lainnya.
Baca pula: Mengenal Prinsip Kerja Magnetic Contactor, Push Button dan NO, NC
Untuk dapat menguasai Cara Merakit Panel, Hal dasar yang sebenarnya harus kita kuasai merupakan Pemahaman mengenai sistem kerja NO (Normally Opened) serta NC (Normally Closed), lantaran menurut prinsip kerja NO dan NC, kita sanggup mengembangkannya menjadi banyak sekali Aplikasi rangkaian panel.
Berbagai penjelasan lainnya, akan kita bahas dalam Artikel selanjutnya dalam "Belajar Merakit Panel Listrik 3 Phase, Part-3".
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

BELAJAR MERAKIT PANEL MOTOR LISTRIK 3 PHASE PANDUAN LENGKAP PART2

Bagaimana Cara Merakit Panel buat Motor Listrik tiga Phase?
Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya, yg berjudul “Belajar Merakit Panel Motor Listrik tiga Phase, [Panduan Lengkap] Part-1”, bila anda belum membaca Artikel Part-1, sebaiknya baca terlebih dahulu, sebelum melanjutkan pembahasan pada Artikel Part-2 ini.
Setelah aneka macam penjelasan tentang Cara merakit Panel Motor Listrik di Part-1, selanjutnya kita akan mencoba model bagaimana cara membuat Panel Motor Listrik 3 Phase, sebagai berikut:

Belajar Merakit Panel Motor Listrik tiga Phase


Contoh: Kita akan coba merakit Panel sederhana untuk sebuah Elektro Motor lima,lima KW, 3Phase, 380Volt, dengan sistem Starting Rangkaian DOL. Pemasangan kabel motor menggunakan Cable Tray (jaringan udara).
Komponen Panel yang diperlukan:
  • Box Panel ukuran Lebar 30cm x Tinggi 40cm x Tebal 20cm
  • Kabel NYY 4 x 1,5mm², buat Kabel menurut Panel ke Motor (Panjang sesuai kebutuhan)
  • Kabel NYAF 1,5mm² (Warna Merah, Kuning, Hitam), buat Kabel Power pada dalam Panel yg digunakan untuk Jalur Phase R-S-T berdasarkan MCCB ke Magnetic Contactor, serta ke Thermal Overload Relay (Panjang sesuai kebutuhan)
  • Kabel NYAF 0,75mm², buat wiring pada pada panel (panjang sesuai kebutuhan)
  • MCCB 15A 3Pole
  • MCB 4A 1Pole
  • Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau yang ekuivalen)
  • Thermal Overload Relay 7-9A
  • Pilot Lamp (Warna Merah dan Hijau)
  • Push Button (On dan Off)
  • Ampere Meter 100/5
  • CT 100/5
  • Skun Kabel 1,5mm² (Sesuai kebutuhan)
  • Heat Shrink (Warna Merah, Kuning, Hitam) Sesuai kebutuhan
  • Pembungkus Kabel (Sesuai kebutuhan)
  • Pengikat Kabel (Cable Ties) (Sesuai Kebutuhan)

Pemasangan Komponen-komponen Panel
Pemasangan Komponen-komponen pada pada Panel
Pasang MCCB, Magnetic Contactor, Thermal Overload, MCB, di dalam Panel, menggunakan cara menciptakan lubang di dinding bagian pada panel buat tempat baut pengikat, untuk pemasangan MCB serta Magnetic Contactor perlu tambahan Rail Mounting, agar Komponen tersebut bisa melekat.
Susun MCCB, Magnetic Contactor, Thermal Overload Sejajar berurutan ke bawah, sedangkan MCB bisa dipasang bersebelahan menggunakan Magnetic contactor, dan sesuaikan jarak masing-masing Komponen menggunakan berukuran Panel.
Pemasangan Komponen-komponen dibagian Pintu panel
Komponen Panel lainnya, seperti Pilot Lamp, Ampere Meter, Push Button, dipasang di bagian Pintu Panel.
Pasang Pilot Lamp Hijau serta Merah sejajar ke samping di bagian bawah pintu panel, sebagai Lampu tanda bahwa Elektro Motor sedang Run (Hijau) atau Trip (Merah).
Pasang Push Button On (Hijau) serta Off (Merah) sejajar pada bawah Pilot Lamp Run dan Trip.
Push button Hijau merupakan jenis NO (Normally Opened) dan berfungsi sebagai tombol untuk menyalakan Panel Motor, sedangkan Push Button Merah merupakan jenis NC (Normally Closed) dan berfungsi sebagai tombol buat mematikan Panel Motor.
Pemasangan Kabel Wiring Panel
Setelah seluruh Komponen terpasang di Panel, maka selanjutnya kita sanggup mulai merakit kabel wiring, Lihat: Wiring Diagram Rangkaian Direct On Line (DOL)
Pasang Terlebih dahulu Kabel Netral menggunakan Kabel NYAF 0,75mm², menurut Sumber menuju ke keliru satu Terminal Coil Magnetic Contactor (A1 atau A2), kemudian sambungkan ke keliru satu terminal Pilot Lamp Merah dan Hijau.
Pasang kabel Phase untuk Wiring memakai Kabel NYAF 0,75mm² menurut MCB menuju terminal 95 serta 97 dalam Overload.
Ingat: Terminal 95 serta 96 adalah NC (Normally Closed) yg berfungsi buat mengalirkan listrik menuju rangkaian panel selanjutnya, dan akan terputus ketika terjadi beban Lebih (Overload), dan terminal 97 serta 98 adalah NO (Normally Closed) yang berfungsi waktu terjadi beban lebih (Overload) maka genre Listrik akan mengalir menuju lampu indikasi Trip (Merah) sehingga lampu indikasi Trip menyala, jika keadaan Normal terminal ini tidak terhubung.
Pasang Kabel berdasarkan Terminal 98 pada Overload menuju ke terminal Pilot Lamp merah (Trip)
Pasang Kabel berdasarkan Terminal 96 di Overload menuju ke salah satu terminal pada Push Button Off (Merah).
Pasang Kabel dari Terminal lainnya di Push Button Off (Merah) menuju salah salah satu teminal pada Push Button On (Hijau), lalu sambungkan kabel tadi menuju terminal 14 (NO) pada Magnetic Contactor.
Ingat: Magnetic Contactor yang dipakai mempunyai beberapa Terminal, yaitu:
  • Terminal A1, A2 merupakan terminal buat Coil Magnetic Contactor
  • Terminal 1, dua adalah NO (Normally Opened) yg berfungsi buat jalur Line 1 (Phase R)
  • Terminal 3, 4 merupakan NO (Normally Opened) yg berfungsi buat jalur Line dua (Phase S)
  • Terminal 5, 6 merupakan NO (Normally Opened) yg berfungsi buat jalur Line 3 (Phase T)
  • Terminal 13, 14 adalah NO (Normally Opened) yang berfungsi buat Pengunci, ketika Terminal A1 serta A2 diberi tegangan, maka terminal 13, 14 akan terhubung serta mengalirkan Tegangan listrik ke Coil (Pengunci) supaya Magnetic Contactor permanen terhubung, meski Tombol On telah dilepas.
  • Terminal 21, 22 merupakan NC (Normally Closed), pada rangkain DOL, terminal ini nir dipakai.

Prinsip Kerja Magnetic Contactor:
  • Saat nir terdapat Tegangan yang dialirkan ke Coil, maka Magnetic Contactor pada keadaan tidak bekerja (Normal), Seluruh Terminal yang bersifat NO (Normally Opened) berada dalam keadaan tidak terhubung (Terbuka), sebaliknya Seluruh Terminal yang bersifat NC (Normally Closed) berada pada keadaan Terhubung (Tertutup).
  • Saat Terminal A1 dan A2 (Coil) diberi Tegangan Listrik (sinkron spesifikasi Tegangan yg ada dalam Magnetic Contactor), maka Magnetic Contactor akan bekerja, Seluruh Terminal yang bersifat NO (Normally Opened) akan Terhubung, dan sebaliknya Seluruh Terminal yg bersifat NC (Normally Closed) akan terputus.

Pasang Kabel dari Terminal 13 pada Magnetic Contactor menuju terminal Coil (A1 atau A2, bila terminal A1 telah dipasang kabel Netral, maka pasang kabel pada terminal A2, begitu juga sebaliknya)

Pasang Kabel menurut Terminal lainnya di Push Button On (Hijau) menuju ke Terminal Coil (Terminalnya Sama menggunakan kabel yg berdasarkan terminal 13 pada Magnetic contactor, kemudian sambungkan pula Kabel ini menuju terminal pada Pilot Lamp On (Hijau).
Setelah semua Kabel Wiring terpasang dengan benar, kemudian Rapikan serta ikat dengan Cable Ties, selanjutnya bisa dibungkus dengan Wrapping Band, agar Kabel Lebih Rapi dan terlindung.
Dan, pakai Skun Kabel setiap pemasangan kabel di terminal-terminal yang terdapat dalam Komponen Panel, supaya terpasang dengan baik serta rapi
Pemasangan Kabel Power (Line) Panel
Setelah seluruh Kabel Wiring dipasang dengan sahih dan Rapi, selanjutnya kita bisa mulai memasang Kabel Power (Line) tiga Phase (R-S-T).

Pasang Kabel R-S-T menurut Terminal Output MCCB menuju Terminal 1,tiga,5 di Magnetic Contactor, (Sebelumnya tambahkan CT disalah satu Kabel Phase, dan pasang kabel menurut CT menuju Ampere Meter).
Baca jua: Mengenal Ampere meter serta CT

Pasang Kabel R-S-T berdasarkan Terminal 2,4,6 di Magnetic Contactor menuju Terminal 1,tiga,lima di Thermal Overload Relay.
Pasang Kabel menurut Terminal dua,4,6 pada Thermal Overload Relay menuju ke Elektro Motor.
Pastikan seluruh Kabel Power dipasang memakai Skun Kabel, serta dilengkapi menggunakan Heat Shrink sinkron menggunakan Warna Kabel masing-masing.
Setelah semua Kabel dipasang menggunakan sahih, dan baut-baut Terminal sudah dikunci menggunakan kencang/bertenaga, selanjutnya kita dapat mencoba kinerja Panel terlebih dahulu dengan cara memberi tegangan 220 Volt, (Kabel Phase dipasang dalam MCB, serta sambungan Kabel Netral dari Sumber ke kabel netral Wiring Panel).
Pengujian:
  • Tekan Tombol On, Magnetic Contactor bekerja (terhubung), serta Lampu On (Hijau) menyala
  • Tekan Tombol Off, Magnetic Contactor terputus, serta lampu On padam.
  • Coba Tekan Trip dalam Thermal Overload Relay secara manual, maka Lampu Trip (Merah) menyala, serta Meski Tombol On ditekan Panel nir berfungsi.
  • Pastikan nir ada Kabel yang bersentuhan antara Phase-Phase yg tidak sama, juga antara Phase menggunakan Netral.

Setelah semua dipastikan sudah sahih dan Aman, maka selanjutnya kita bisa menyambungkan Kabel Power Utama (R-S-T) dari sumber menuju Terminal Input MCCB.
Utamakan Keselamatan, Pastikan Sumber Listrik telah diputus, tidak terdapat lagi tegangan, Pasang Tag-Out, dan Kunci MCCB menurut Sumber sebelum menyambung Kabel Power dari Sumber menuju Panel, serta Pekerjaan ini wajib dilakukan oleh Teknisi Listrik yg berkompeten.
Penjelasan mengenai Cara Merakit Panel Motor Listrik ini merupakan yg paling sederhana, selanjutnya kita sanggup menilik cara merakit Panel yg lebih rumit, misalnya Panel Motor menggunakan Rangkaian Star-Delta, Rangkaian Auto Trafo, dan Rangkaian Panel Lainnya.
Baca jua: Mengenal Prinsip Kerja Magnetic Contactor, Push Button dan NO, NC
Untuk dapat menguasai Cara Merakit Panel, Hal dasar yang sebenarnya wajib kita kuasai adalah Pemahaman mengenai sistem kerja NO (Normally Opened) dan NC (Normally Closed), lantaran berdasarkan prinsip kerja NO serta NC, kita sanggup mengembangkannya sebagai aneka macam Aplikasi rangkaian panel.
Berbagai penjelasan lainnya, akan kita bahas pada Artikel selanjutnya pada "Belajar Merakit Panel Listrik 3 Phase, Part-3".
Semoga berguna!
CARA FLEXI

WIRING DIAGRAM RANGKAIAN STARDELTA UNTUK STARTING MOTOR 3PH

Rangkaian STAR-DELTA sistem Starter Motor tiga Ph, Wiring diagram serta penjelasannya.
Terdapat berbagai sistem rangkaian motor starter yg digunakan buat mengoperasikan Elektro motor dengan tujuan untuk mengurangi lonjakan arus starting yang sangat tinggi.
Rangkaian STAR-DELTA atau (Bintang-Segitiga) merupakan Salah satu sistem starter elektronik motor 3 ph yg bertujuan buat meminimalkan lonjakan arus yang terjadi ketika elektro motor dioperasikan (Starting).
Berbagai Wiring diagram rangkaian Starting Motor 3 fase
Baca juga: Rangkaian DOL (Direct On Line)
Sistem Rangkaian/Hubungan Gulungan (Winding) dalam elektronik motor:
  • Star (Bintang)
  • Delta (Segitiga)

Sistem Starter Motor 3ph menggunakan rangkaian STAR-DELTA memakai kedua jenis rangkaian dalam Gulungan Elektro motor secara bergantian.
Elektro motor 5,5KW s/d 22KW = STAR-DELTA

STAR-DELTA
Pada ketika pertama kali dioperasikan, sistem rangkaian STAR-DELTA akan menghubungkan sumber tegangan ke Elektro motor dengan sistem rangkaian Gulungan STAR (Bintang), sehingga lonjakan Arus waktu starting mampu diminimalkan atau dikurangi, karena tegangan yg mengalir ke Elektro motor wajib melewati 2 Gulungan “Rangkaian Star (Bintang)”, atau satu gulungan hanya menerima tegangan sebanyak 380V / √tiga = 220 Volt.
Baca jua: Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase
Hubungan STAR dalam Elektro Motor

Setelah Elektro motor berputar Normal (Perpindahan diatur menggunakan TIMER), kemudian sistem Rangkaian STAR-DELTA akan bekerja dan mengubah rangkaian/hubungan Gulungan sebagai DELTA (Bintang), dan Elektro motor beroperasi dengan Normal. Setiap satu gulungan mendapat tegangan 380V.
Hubungan DELTA pada Elektro Motor

Perbedaan Hubungan Star dengan Hubungan Delta pada Gulungan Elektro motor:
Star : Arus starting mini , Torsi (Tenaga) kurang.
Delta : Arus Starting tinggi, Torsi (Tenaga) kuat.
Untuk detail bagaimana rangkaian STAR-DELTA tersebut, berikut Wiring Diagram Motor Starting STAR-DELTA bersama penerangan cara kerjanya.
Baca jua: Wiring diagram Auto trafo 4 step, lengkap

Wiring Diagram STAR-DELTA


Prinsip Kerja Rangkaian STAR-DELTA:
  • Push Button"On" ditekan,Tegangan dari MCB mengalir menuju Coil Magnetic Contactor K1, Magnetic Contactor K1 terhubung, Terminal NO dalam K1 juga terhubung serta mengalirkan tegangan berdasarkan Push Button"Off" menuju Coil K1 (Sebagai pengunci), Saat Push Button"On" dilepas, Magnetic Contactor K1 permanen terhubung lantaran menerima tegangan menurut "Pengunci".
  • Disaat yg bersamaan, TIMER jua mendapatkan tegangan menurut terminal Coil K1.
  • Tegangan berdasarkan terminal NC pada TIMER mengalirkan tegangan menuju Coil Magnetic Contactor K3, sehingga Magnetic Contactor K3 pula terhubung.
  • Magnetic Contactor K1 terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Elektro Motor, Sedangkan Magnetic Contactor K3 terhubung buat menghubungkan terminal menjadi hubungan Star (bintang).
  • Proses ini mengakibatkan Elektro motor beroperasi dengan hubungan Bintang (Star) untuk start pertama kali.
  • Setelah beberapa waktu, sinkron dengan settingan TIMER yg terdapat, Maka TIMER pun bekerja sebagai akibatnya Terminal NC terputus, serta Terminal NO dalam TIMER terhubung.
  • Saat Terminal NC pada TIMER terputus, maka Magnetic Contactor K3 pula terputus.
  • Kemudian, Terminal NO pada TIMER terhubung mengalirkan tegangan menuju Coil Magnetic Contactor K2, sebagai akibatnya Magnetic Contactor K2 terhubung., sedangkan Magnetic Contactor K1 permanen terhubung.
  • Magnetic Contactor K1 permanen terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Elektro motor.
  • Magnetic Contactor K2 terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Electro motor.
  • Proses ini menyebabkan elektro motor yg semula beroperasi dengan interaksi Star (Bintang) berubah sebagai beroperasi menggunakan interaksi Delta (Segitiga).
  • Jika Push Button"Off" ditekan,asal tegangan ke semua Coil Magnetic Contactor terputus, serta Elektro motor berhenti beroperasi.

Komponen pada Rangkaian STAR-DELTA:
  • MCCB
MCCB berfungsi sebagai pemutus/penghubung utama pada rangkaian STAR-DELTA.
Selain itu MCCB jua berfungsi menjadi pengaman waktu terjadi Arus lebih atau Hubungan Singkat (Short Circuit) Pada rangkaian atau Electro motor.
Ukuran pengaman MCCB umumnya sebanyak 125% x In.elektro Motor.
  • Magnetic Contactor
Pada rangkaian STAR-DELTA, masih ada 3 butir Magnetic Contactor.
Magnetic Contactor K1, berfungsi menjadi penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor.
Magnetic Contactor K2, disebut sebagai Penghubung rangkaian DELTA, pula berfungsi menjadi penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor.
Magnetic Contactor K3, berfungsi hanya sebagai penghubung terminal buat menerima hubungan STAR pada gulungan Elektro motor, serta tidak mengalirkan Tegangan.
Menentukan Ukuran Magnetic Contactor
Untuk memilih berukuran Magnetic Contactor K1 dan K2 digunakan Rumus:
Magnetic Contactor Delta = In / √3
Untuk memilih ukuran Magnetic Contactor K3 dipakai Rumus:
Magnetic Contactor buat Star = In / 3
Contoh Perhitungan:
Jika Elektro Motor dengan daya 11Kw (11.000 Watt),380V, Cosphi 0,80, memakai sistem start rangkaian STAR-DELTA, maka kebutuhan Magnetic Contactornya, adalah:
P = V x I x Cosphi x √3
11.000 Watt = 380V x I x 0,80 x 1,73
In = 11.000 Watt / 525,92
In = 20,91 Ampere.
Magnetic Contactor K1 & K2 (DELTA):
In / √3
20,91 A / 1,73
12,08 Ampere.
Magnetic Contactor K3 (STAR):
In / 3
20,91 A / 3
6,97 Ampere
Untuk pemilihan berukuran Magnetic Contactor, kita dapat memakai berukuran yg sesuai menggunakan perhitungan diatas.
  • TOR (Thermal Overload Relay)
TOR (Thermal Overload Relay) berfungsi buat mengamankan Elektro motor waktu terjadi kelebihan beban (Over Load), dengan prinsip kerja Bimetal yang akan melengkung saat dilalui Arus yang melebihi settingan dari berukuran TOR (Thermal Overload Relay) tadi.
Untuk menentukan ukuran TOR (Thermal Overload Relay) pada rangkaian STAR-DELTA, kita dapat menggunakan berukuran Maksimal sebanyak:
TOR (Thermal Overload Relay) = In / 2
Untuk memberikan proteksi yg lebih baik pada Elektro motor, sebaiknya settingan TOR (Thermal Overload Relay) lebih rendah menurut perhitungan diatas sebesar 10%, buat menghindari bila elektronik motor bekerja aporisma terus menerus, tentu akan memperpendek Life Time Elektro motor tadi.
  • TIMER
Timer dalam Rangkaian STAR-DELTA berfungsi menjadi pengatur saat perpindahan Magnetic Contactor K3 serta K2.
Settingan Timer dapat disesuaikan dengan syarat kerja dan beban berdasarkan masing-masing Elektro motor yang dipakai.
Pada umumnya Settingan Timer yang digunakan sekitar 4-lima Sekon. Namun pada syarat eksklusif settingan mungkin dibutuhkan lebih lama .
Semoga berguna!
CARA FLEXI

WIRING DIAGRAM RANGKAIAN STARDELTA UNTUK STARTING MOTOR 3PH

Rangkaian STAR-DELTA sistem Starter Motor 3 Ph, Wiring diagram serta penjelasannya.
Terdapat banyak sekali sistem rangkaian motor starter yang digunakan buat mengoperasikan Elektro motor menggunakan tujuan untuk mengurangi lonjakan arus starting yang sangat tinggi.
Rangkaian STAR-DELTA atau (Bintang-Segitiga) adalah Salah satu sistem starter elektronika motor tiga ph yg bertujuan untuk meminimalkan lonjakan arus yg terjadi waktu elektronika motor dioperasikan (Starting).
Berbagai Wiring diagram rangkaian Starting Motor tiga fase
Baca juga: Rangkaian DOL (Direct On Line)
Sistem Rangkaian/Hubungan Gulungan (Winding) pada elektronik motor:
  • Star (Bintang)
  • Delta (Segitiga)

Sistem Starter Motor 3ph dengan rangkaian STAR-DELTA memakai ke 2 jenis rangkaian dalam Gulungan Elektro motor secara bergantian.
Elektro motor 5,5KW s/d 22KW = STAR-DELTA

STAR-DELTA
Pada waktu pertama kali dioperasikan, sistem rangkaian STAR-DELTA akan menghubungkan asal tegangan ke Elektro motor menggunakan sistem rangkaian Gulungan STAR (Bintang), sehingga lonjakan Arus saat starting sanggup diminimalkan atau dikurangi, karena tegangan yang mengalir ke Elektro motor harus melewati dua Gulungan “Rangkaian Star (Bintang)”, atau satu gulungan hanya menerima tegangan sebesar 380V / √tiga = 220 Volt.
Baca pula: Belajar Merakit Panel Motor Listrik tiga Phase
Hubungan STAR dalam Elektro Motor

Setelah Elektro motor berputar Normal (Perpindahan diatur menggunakan TIMER), kemudian sistem Rangkaian STAR-DELTA akan bekerja dan mengganti rangkaian/hubungan Gulungan sebagai DELTA (Bintang), dan Elektro motor beroperasi dengan Normal. Setiap satu gulungan mendapat tegangan 380V.
Hubungan DELTA pada Elektro Motor

Perbedaan Hubungan Star dengan Hubungan Delta pada Gulungan Elektro motor:
Star : Arus starting kecil, Torsi (Tenaga) kurang.
Delta : Arus Starting tinggi, Torsi (Tenaga) bertenaga.
Untuk lebih jelasnya bagaimana rangkaian STAR-DELTA tersebut, berikut Wiring Diagram Motor Starting STAR-DELTA beserta penjelasan cara kerjanya.
Baca pula: Wiring diagram Auto trafo 4 step, lengkap

Wiring Diagram STAR-DELTA


Prinsip Kerja Rangkaian STAR-DELTA:
  • Push Button"On" ditekan,Tegangan berdasarkan MCB mengalir menuju Coil Magnetic Contactor K1, Magnetic Contactor K1 terhubung, Terminal NO pada K1 pula terhubung dan mengalirkan tegangan berdasarkan Push Button"Off" menuju Coil K1 (Sebagai pengunci), Saat Push Button"On" dilepas, Magnetic Contactor K1 tetap terhubung lantaran mendapat tegangan dari "Pengunci".
  • Disaat yang bersamaan, TIMER juga mendapatkan tegangan dari terminal Coil K1.
  • Tegangan dari terminal NC dalam TIMER mengalirkan tegangan menuju Coil Magnetic Contactor K3, sehingga Magnetic Contactor K3 juga terhubung.
  • Magnetic Contactor K1 terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Elektro Motor, Sedangkan Magnetic Contactor K3 terhubung buat menghubungkan terminal menjadi interaksi Star (bintang).
  • Proses ini menyebabkan Elektro motor beroperasi menggunakan hubungan Bintang (Star) buat start pertama kali.
  • Setelah beberapa ketika, sinkron menggunakan settingan TIMER yang terdapat, Maka TIMER pun bekerja sebagai akibatnya Terminal NC terputus, dan Terminal NO pada TIMER terhubung.
  • Saat Terminal NC dalam TIMER terputus, maka Magnetic Contactor K3 pula terputus.
  • Kemudian, Terminal NO pada TIMER terhubung mengalirkan tegangan menuju Coil Magnetic Contactor K2, sehingga Magnetic Contactor K2 terhubung., sedangkan Magnetic Contactor K1 tetap terhubung.
  • Magnetic Contactor K1 tetap terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Elektro motor.
  • Magnetic Contactor K2 terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Electro motor.
  • Proses ini mengakibatkan elektro motor yang semula beroperasi dengan interaksi Star (Bintang) berubah sebagai beroperasi dengan interaksi Delta (Segitiga).
  • Jika Push Button"Off" ditekan,asal tegangan ke semua Coil Magnetic Contactor terputus, dan Elektro motor berhenti beroperasi.

Komponen dalam Rangkaian STAR-DELTA:
  • MCCB
MCCB berfungsi sebagai pemutus/penghubung primer dalam rangkaian STAR-DELTA.
Selain itu MCCB pula berfungsi menjadi pengaman saat terjadi Arus lebih atau Hubungan Singkat (Short Circuit) Pada rangkaian atau Electro motor.
Ukuran pengaman MCCB umumnya sebanyak 125% x In.elektro Motor.
  • Magnetic Contactor
Pada rangkaian STAR-DELTA, terdapat tiga buah Magnetic Contactor.
Magnetic Contactor K1, berfungsi menjadi penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor.
Magnetic Contactor K2, diklaim menjadi Penghubung rangkaian DELTA, pula berfungsi sebagai penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor.
Magnetic Contactor K3, berfungsi hanya sebagai penghubung terminal untuk mendapatkan hubungan STAR dalam gulungan Elektro motor, dan nir mengalirkan Tegangan.
Menentukan Ukuran Magnetic Contactor
Untuk memilih berukuran Magnetic Contactor K1 dan K2 dipakai Rumus:
Magnetic Contactor Delta = In / √3
Untuk memilih ukuran Magnetic Contactor K3 digunakan Rumus:
Magnetic Contactor untuk Star = In / 3
Contoh Perhitungan:
Jika Elektro Motor dengan daya 11Kw (11.000 Watt),380V, Cosphi 0,80, memakai sistem start rangkaian STAR-DELTA, maka kebutuhan Magnetic Contactornya, adalah:
P = V x I x Cosphi x √3
11.000 Watt = 380V x I x 0,80 x 1,73
In = 11.000 Watt / 525,92
In = 20,91 Ampere.
Magnetic Contactor K1 & K2 (DELTA):
In / √3
20,91 A / 1,73
12,08 Ampere.
Magnetic Contactor K3 (STAR):
In / 3
20,91 A / 3
6,97 Ampere
Untuk pemilihan berukuran Magnetic Contactor, kita bisa memakai ukuran yg sesuai dengan perhitungan diatas.
  • TOR (Thermal Overload Relay)
TOR (Thermal Overload Relay) berfungsi untuk mengamankan Elektro motor waktu terjadi kelebihan beban (Over Load), dengan prinsip kerja Bimetal yang akan melengkung saat dilewati Arus yang melebihi settingan menurut ukuran TOR (Thermal Overload Relay) tersebut.
Untuk memilih berukuran TOR (Thermal Overload Relay) dalam rangkaian STAR-DELTA, kita dapat menggunakan berukuran Maksimal sebanyak:
TOR (Thermal Overload Relay) = In / 2
Untuk memberikan perlindungan yg lebih baik dalam Elektro motor, sebaiknya settingan TOR (Thermal Overload Relay) lebih rendah berdasarkan perhitungan diatas sebanyak 10%, buat menghindari bila elektro motor bekerja maksimal terus menerus, tentu akan memperpendek Life Time Elektro motor tersebut.
  • TIMER
Timer pada Rangkaian STAR-DELTA berfungsi sebagai pengatur saat perpindahan Magnetic Contactor K3 dan K2.
Settingan Timer bisa diubahsuaikan menggunakan kondisi kerja serta beban menurut masing-masing Elektro motor yang digunakan.
Pada umumnya Settingan Timer yg digunakan lebih kurang 4-lima Sekon. Namun pada syarat eksklusif settingan mungkin dibutuhkan lebih usang.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI