PENGERTIAN DAN FUNGSI ADMINISTRAI PENDIDIKAN

Pengertian Dan Fungsi Administrai Pendidikan 
Secara etimologi, kata administrasi berasal berdasarkan bahasa latin ad serta administrare yg menurut Gei (1992) artinya melayani , membantu, menunjang, pencapaian tujuan sebagai akibatnya benar-benar tercapai. Selanjutnya Siagian (1986) mendefinisikan administrasi menjadi holistik proses kerjasama antara 2 orang atau lebih yang berdasarkan atas rasional tertuntu untu mencapai tujuan yang telah didtetapkan sebelumnya. Nurhadi (1983) mengartikan administrasi sebagai suatu aktivitas atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan bisnis kerjasama sekelompok insan yg tergabing pada suatu organisasi buat mencapai tujuan bersama yangtelah ditetapkan sebelumnya supaya efektif serta efesien.

Dari definisi diatas maka administrasi dapat diuraikan sebagai lima pengertian utama yaitu:
a. Administrasi adalah aktivitas atau rangkaian kegiatan manusia
b. Rangkaian aktivitas itu adalah suatu proses dan bersifat dinamis
c. Prose situ dillakukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung pada suatu organisasi.
d. Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya
e. Proses pengelolan itu dilakukan supaya tujuan dicapai secara efektif serta efisien.

Disamping adanya pengertian pokok administrasi jua terdapat unsur utama administrasi. Menurut Siagian(1986) unsur utama administrasi adalah :
a. Adanya sekelompok insan ( sedikitnya 2 orang).
b. Adanya tujuan yang akan dicapai bersama
c. Adanya tugas/ fungsi yg wajib dilaksanakan
d. Adanya alat-alat serta perlengkapan yang diperlukan 

Semua unsur utama diatas perlu dikelola sedemikian rupa sehingga tujuan bisa tercapai secara efektif dan efisien. Ada beragam perumusan administrasi pendidikan dikemukakan sang orang sesuai dengan titik pandangnya masing-masing. Menurut Sutjipto serta Raflis (1994) administrasi pendidikan bisa dicermati menurut berbagai aspek:
  1. dilihat dari segi aspek kerjasama
  2. Proses pencapaian tujuan pedidikan yang dimulai menurut proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan serta evaluasi dalam pencapaian tujuan pendidikan 
  3. dilihat menurut segi kerangka berpikir system.
  4. Dilihat berdasarkan segi manajement
  5. Dilihat menurut segi kepemimpinan
  6. Dilihat dari segi pengambilan keputusan
  7. Dilihat berdasarkan segi komunikasi
  8. Kegiatan catat mencatat mendokumentasikan kegiatan, mengelola surat menyurat dengan segala aspeknya, dan mempersiapkan laporan( administrasi dalam arti yg sempit). 
Perlunya administrsi pendidikan 
Adminisrasi pendidikan merupakan subsistem dari system pendidikan disekolah yang bertujuan menunjang pencapaian tujuan pendidikan secara efektif serta efisien. Komponen primer dalam system pendidikan yg memegang peranan penting pada pencapaian tujuan pendidikan adalah pengajar. Oleh karena itu guru memiliki peranan krusial dalam administrasi pendidikan terutama pada melaksanakan fungsi utama administrasi.

Dalam PP 38 Tahun 1992 Pasal 20 dikatakan bahwa energi pendidik yang ditugas kan buat menjadi pengelola satuan pendidikan dan supervisi dalam jenjang pendidikan dasar adalah berdasarkan kalangan guru. Oleh karena itu pengembangan karir guru berkaitan menggunakan bidang administrasi pendidikan. Berdasarkan hal-hal tersebut calon-calon guru yang akan bertugas sebagai guru, wajib memperoleh latar belakang pengetehuan dan keterampilan dalam administrasi pendidikan. 

Fungsi Administrasi Pendidikan 
a. Perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan awal yang harus dilakukan pada kegiatan administrasi dan sekaligus sebagai persiapan sebelu sesuatu bisnis dilakukan. Rencana merupakan prasyarat pada melakukan usaha apapun. Menurut Siagian(1980) Perencanaan merupakan holistik Proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yg akandatang pada rangka pencapaian tujuan yang sudah dipengaruhi.

b. Pengorganisasian
Pengorganisasian dari Siagaian(1986) adalah keseluruah proses pengelompokan orang-orang, alat, tugas-tugas, tanggung jawab serta kewenangan sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yan bisa digerakkan menjadi suatu kesatun pada rangka pencapaian tujuan yg sudah ditentukan. Pengorganisasian disekolah bisa didefinisikan menjadi holistik proses pengaturan kekuasaan, kewenangan pekerjaan , tanggung jawab dari personil sekolah yg mempunyai rapikan interaksi satu sama lain, sehingga setiap pengajar atau personil sekolah mengetahui kedudukannya , tanggung jawabnya , tugas, kewenangan , dan cara interaksi satu sama lain/ mekanisme kerja sehingga dapat mengklaim tercapainya tujuan sekolah.

c. Pengarahan
Pengarahan menurut Nurhadi (1983) adalah usaha memberikan bimbingan serta pengarahan yang diberikan sebelum suatu kegiatan pelaksanaan dilakukan buat memilihara, menjaga serta memajukan organisasi melalui orang-orang yg terlibat baik structural juga fungsional, agar setiap kegiatan yg dilakukan nantinya nir terlepas dari usah pencapaian tujuan pendidikan . Bimbingan serta pengarahan bisa dilakukan dengan berbagaai cara:
  1. Memberikan orientasi mengenai pekerjaan yang dilakukan.
  2. Memberikan dan menjelaskan perintah
  3. Memberikan petunjuk pelaksanaan
  4. Memberikan kesempatan pengetahuan agar bisa efektif pada melakukan kegiatan.
d. Pengkoordinasian
Koordinasi merupakan kegiatan mengatur serta mengintegrasikan kegiatan para bawahan, metode, bantuan, ide, saran-saran pada suatu kegiatan yg lebih besar seccara harmonis, saling menunjang sebagai akibatnya kegiatan berlangsung lebih efektif dan terarah pada pencapaian tujuan.

e. Pengawasan( Controlling)
Pengawasan menurut Siagian(1986) adalah proses pengamatan berdasarkan pada pelaksanaan semua aktivitas organisasi buat mengklaim supaya seluruh pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai rencana yg sudah ditentukan sebelumnya. Menurut Nurhadi supervisi merupakan Kegiatan mengukur tingkat efektifitas kegiatan kerja yang sudah dilaksanakan dan tingkat efisien penggunaan komponen pendidikan yang lain dalam bisnis mencapai tujuan pendidikan.

Tujuan Administrasi Pendidikan 
Tujuan Administrasi PEndidikan merupakan mempertinggi efesiensi serta efektivitas penyelengaraan operasional pendidikan pada mencapai tujuan pendidikan. Tujuan Administrasi pendidikan disekolah bisa dibedakan atas tujuan jangka pendek, jangka menegah, dan jangka panjang.

Bidang Garapan Administrasi Pendidikan 
Bidang garapan administrasi pendidikan bisa dikelompokkan atas:
a. Bidang kurikulum
b. Bidang kesiswaan 
c. Bidang saran dan prasarana
d. Bidang personalia pendidikan
e. Bidang keuangan pendidikan
f. Bidang ketatausahaan
g. Bidang hubungan sekolah menggunakan masyarakat
h. Bidang layanan khusus.

Bidang garapan tadi apabila dikaitkan menggunakan dimensi pengajaran dan pengelolaan akan tampak bahwa ada bidang aktivitas yang berhubungan eksklusif dengan pedagogi dan pengelolaan dan adapula yang berhubungan secara tidak pribadi menggunakan pedagogi namun berhubungan pribadi menggunakan pengelolaan. 

PENGERTIAN DAN FUNGSI ADMINISTRAI PENDIDIKAN

Pengertian Dan Fungsi Administrai Pendidikan 
Secara etimologi, kata administrasi berasal dari bahasa latin ad serta administrare yg menurut Gei (1992) ialah melayani , membantu, menunjang, pencapaian tujuan sebagai akibatnya benar-benar tercapai. Selanjutnya Siagian (1986) mendefinisikan administrasi sebagai keseluruhan proses kerjasama antara 2 orang atau lebih yang didasarkan atas rasional tertuntu untu mencapai tujuan yg sudah didtetapkan sebelumnya. Nurhadi (1983) mengartikan administrasi menjadi suatu kegiatan atau rangkaian aktivitas yang berupa proses pengelolaan bisnis kerjasama sekelompok manusia yang tergabing pada suatu organisasi buat mencapai tujuan bersama yangtelah ditetapkan sebelumnya agar efektif serta efesien.

Dari definisi diatas maka administrasi bisa diuraikan sebagai 5 pengertian pokok yaitu:
a. Administrasi merupakan kegiatan atau rangkaian aktivitas manusia
b. Rangkaian aktivitas itu adalah suatu proses dan bersifat dinamis
c. Prose situ dillakukan beserta sang sekelompok manusia yang tergabung pada suatu organisasi.
d. Proses itu dilakukan pada rangka mencapai suatu tujuan yg telah ditetapkan sebelumnya
e. Proses pengelolan itu dilakukan supaya tujuan dicapai secara efektif serta efisien.

Disamping adanya pengertian pokok administrasi pula ada unsur utama administrasi. Menurut Siagian(1986) unsur utama administrasi merupakan :
a. Adanya sekelompok manusia ( sedikitnya 2 orang).
b. Adanya tujuan yang akan dicapai bersama
c. Adanya tugas/ fungsi yg harus dilaksanakan
d. Adanya peralatan serta perlengkapan yang diharapkan 

Semua unsur utama diatas perlu dikelola sedemikian rupa sehingga tujuan bisa tercapai secara efektif serta efisien. Ada bermacam-macam perumusan administrasi pendidikan dikemukakan sang orang sesuai menggunakan titik pandangnya masing-masing. Menurut Sutjipto serta Raflis (1994) administrasi pendidikan bisa dicermati dari berbagai aspek:
  1. dilihat berdasarkan segi aspek kerjasama
  2. Proses pencapaian tujuan pedidikan yg dimulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan serta penilaian pada pencapaian tujuan pendidikan 
  3. dilihat dari segi kerangka berpikir system.
  4. Dilihat menurut segi manajement
  5. Dilihat dari segi kepemimpinan
  6. Dilihat dari segi pengambilan keputusan
  7. Dilihat menurut segi komunikasi
  8. Kegiatan catat mencatat mendokumentasikan kegiatan, mengelola surat menyurat menggunakan segala aspeknya, dan mempersiapkan laporan( administrasi dalam arti yg sempit). 
Perlunya administrsi pendidikan 
Adminisrasi pendidikan adalah subsistem dari system pendidikan disekolah yg bertujuan menunjang pencapaian tujuan pendidikan secara efektif serta efisien. Komponen primer dalam system pendidikan yang memegang peranan penting pada pencapaian tujuan pendidikan merupakan guru. Oleh karena itu guru memiliki peranan penting dalam administrasi pendidikan terutama pada melaksanakan fungsi utama administrasi.

Dalam PP 38 Tahun 1992 Pasal 20 dikatakan bahwa energi pendidik yg ditugas kan untuk sebagai pengelola satuan pendidikan dan supervisi dalam jenjang pendidikan dasar adalah menurut kalangan guru. Oleh karenanya pengembangan karir guru berkaitan menggunakan bidang administrasi pendidikan. Berdasarkan hal-hal tersebut calon-calon guru yg akan bertugas sebagai guru, harus memperoleh latar belakang pengetehuan serta keterampilan pada administrasi pendidikan. 

Fungsi Administrasi Pendidikan 
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan dalam kegiatan administrasi dan sekaligus menjadi persiapan sebelu sesuatu bisnis dilakukan. Rencana merupakan prasyarat dalam melakukan usaha apapun. Menurut Siagian(1980) Perencanaan adalah keseluruhan Proses pemikiran dan penentuan secara matang berdasarkan hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akandatang dalam rangka pencapaian tujuan yang sudah dipengaruhi.

b. Pengorganisasian
Pengorganisasian dari Siagaian(1986) adalah keseluruah proses pengelompokan orang-orang, alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yan bisa digerakkan sebagai suatu kesatun dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dipengaruhi. Pengorganisasian disekolah bisa didefinisikan sebagai keseluruhan proses pengaturan kekuasaan, wewenang pekerjaan , tanggung jawab dari personil sekolah yg mempunyai rapikan hubungan satu sama lain, sehingga setiap pengajar atau personil sekolah mengetahui kedudukannya , tanggung jawabnya , tugas, kewenangan , serta cara interaksi satu sama lain/ prosedur kerja sebagai akibatnya bisa menjamin tercapainya tujuan sekolah.

c. Pengarahan
Pengarahan berdasarkan Nurhadi (1983) merupakan bisnis menaruh bimbingan serta pengarahan yang diberikan sebelum suatu aktivitas pelaksanaan dilakukan buat memilihara, menjaga serta memajukan organisasi melalui orang-orang yang terlibat baik structural maupun fungsional, supaya setiap aktivitas yang dilakukan nantinya nir terlepas dari usah pencapaian tujuan pendidikan . Bimbingan dan pengarahan bisa dilakukan dengan berbagaai cara:
  1. Memberikan orientasi mengenai pekerjaan yang dilakukan.
  2. Memberikan dan mengungkapkan perintah
  3. Memberikan petunjuk pelaksanaan
  4. Memberikan kesempatan pengetahuan agar dapat efektif pada melakukan aktivitas.
d. Pengkoordinasian
Koordinasi merupakan kegiatan mengatur serta mengintegrasikan aktivitas para bawahan, metode, bantuan, ilham, saran-saran pada suatu kegiatan yang lebih akbar seccara harmonis, saling menunjang sebagai akibatnya kegiatan berlangsung lebih efektif serta terarah dalam pencapaian tujuan.

e. Pengawasan( Controlling)
Pengawasan berdasarkan Siagian(1986) merupakan proses pengamatan berdasarkan dalam aplikasi seluruh aktivitas organisasi untuk menjamin supaya semua pekerjaan yg sedang dilakukan berjalan sesuai rencana yg telah ditentukan sebelumnya. Menurut Nurhadi pengawasan merupakan Kegiatan mengukur taraf efektifitas aktivitas kerja yang telah dilaksanakan serta taraf efisien penggunaan komponen pendidikan yang lain pada usaha mencapai tujuan pendidikan.

Tujuan Administrasi Pendidikan 
Tujuan Administrasi PEndidikan merupakan menaikkan efesiensi serta efektivitas penyelengaraan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Tujuan Administrasi pendidikan disekolah bisa dibedakan atas tujuan jangka pendek, jangka menegah, dan jangka panjang.

Bidang Garapan Administrasi Pendidikan 
Bidang garapan administrasi pendidikan bisa dikelompokkan atas:
a. Bidang kurikulum
b. Bidang kesiswaan 
c. Bidang saran serta prasarana
d. Bidang personalia pendidikan
e. Bidang keuangan pendidikan
f. Bidang ketatausahaan
g. Bidang interaksi sekolah dengan masyarakat
h. Bidang layanan khusus.

Bidang garapan tadi jika dikaitkan dengan dimensi pedagogi dan pengelolaan akan tampak bahwa terdapat bidang aktivitas yg berafiliasi eksklusif dengan pedagogi serta pengelolaan dan adapula yg bekerjasama secara nir eksklusif dengan pedagogi namun berhubungan eksklusif dengan pengelolaan. 

PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI

Pengertian Dan Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli 
1. Pengertian Manajemen 
Dalam suatu forum atau instansi baik yg akbar juga yg kecil dibutuhkan adanya sistem manajemen, supaya tujuan berdasarkan forum atau instansi tadi dapat tercapai menggunakan baik. Untuk itu peranan manajemen sangat penting khususnya manajemen kepegawaian, yang memegang peranan dalam menentukan, mengatur dan merampungkan perkara yg terdapat dalam kepegawaian. Sebelum mengetahui apa yang dimaksud menggunakan manajemen kepegawaian, terlebih dahulu wajib mengetahui pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen merupakan suatu kerangka kerja yg terdiri dari berbagai bagian atau komponen yang secara keseluruhan saling berkaitan yg diorganisasikan sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan beserta. Menurut pendapat Mary Parker Follet yang dikutip sang Alfonsus Sirait pada bukunya yg berjudul “Manajemen” mendefinisikan pengertian manajemen, bahwa: 

“Manajemen adalah adalah seni buat melaksanakan sesuatu pekerjaan melalui orang lain, menggunakan memakai sumber-sumber daya buat mencapai tujuan yg ditetapkan”. (Sirait,1991:8).

Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas (fisik, pengetahuan, ketika dan perhatian) sedangkan kebutuhannya tidak terbatas. Usaha untuk memenuhi kebutuhan, terfokusnya kemampuan dalam melakukan suatu pekerjaan yang mendorong buat membagi pekerjaan, tugas serta tanggung jawab. Manajemen dari dari istilah to manage yg merupakan mengatur. 

Menurut Malayu SP. Hasibuan, pada bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia mendefinisikan manajemen merupakan sebagai berikut :

“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan asal-asal lainnya secara efektif dan efisien buat mencapai tujuan eksklusif”. (Hasibuan,1996:259).

Pandangan yg sama tentang pengertian manajemen jua dikemukakan sang George R. Terry, dalam bukunya Principles of Management yg dikutip oleh Soewarno Handayaningrat, pada bukunya yg berjudul “Pengantar Studi Ilmu Administrasi serta Manajemen”, memberikan definisi manajemen sebagai berikut :

“Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating and controlling utility in each both science and art followed in order to accomplish predermined objectives”. (manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas: perencanaan, pengorganisasian, penggerak pelaksanaan serta supervisi, menggunakan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar bisa menyelesaikan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya). (Soewarno,1994:20).

Fungsi Manajemen 
Fungsi manajemen seperti yang dikemukakan oleh John F. Mee yang dikutip oleh Soewarno Handayaningrat, dalam bukunya “Pengantar Studi Ilmu Administrasi serta Manajemen”.(Soewarno,1996:26), yang menggunakan pendekatan fungsi dari manajemen (dengan akronim POMCO) yaitu :

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan proses pemikiran yg matang buat dilakukan dimasa yang akan dating menggunakan menentukan aktivitas-kegiatannya. 

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah seluruh proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, aktivitas, tugas, kewenangan dan tanggung jawab, sebagai akibatnya adalah organisasi yang bisa digerakan secara holistik dalam rangka tercapainya tujuan yg ditentukan.

3. Pemberian Motivasi (Motivating)
Pemberian motivasi adalah proses hadiah motif (dorongan) pada para karyawan buat bekerja lebih bergairah, sehingga mereka dengan sadar mau bekerja demi tercapainya tujuan organisasi secara berhasil guna serta berdaya guna.

4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses pengamatan terhadap aplikasi seluruh aktivitas organisasi buat mengklaim agar seluruh pekerjaan bisa berjalan sesuai menggunakan rencana yang sudah ditentukan sebelumnya.

Fungsi manajemen jua didefinisikan sang Oey Liang Lee pada bukunya Malayu SP. Hasibuan adalah menjadi berikut : 
1. Perencanaan (Planning);
2. Pengorgnisasian (Organizing);
3. Pengarahan (Actuating);
4. Pengkoordinasian (Coordinating);
5. Pengontrolan (Controlling);
(Hasibuan,1996:39). 

Berdasarkan uraian serta definisi-definisi yg sudah dikemukakan oleh para ahli diatas, bisa disimpulkan bahwa manajemen ternyata mempunyai prinsip-prinsip. Adapun prinsip-prinsip manajemen tadi digolongkan dalam 14 (emapat belas) bagian, hal ini dikemukakan oleh Henry Fayol yang dikutip sang Malayu SP. Hasibuan dalam bukunya “Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah” dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Division of Work (asas pembagian kerja); merupakan pembagian kerja yg spesialisasi sangat diperlukan guna memperoleh efisiensi dalam mencapai tujuan secara berhasil guna dan berdaya guna.
2. Authority and Responsibility (asas kewenangan serta tanggung jawab); merupakan adanya pembagian kewenangan dan tanggung jawab antara atasan serta bawahan.
3. Discipline (asas disiplin); ialah semua perjanjian, peraturan yg sudah ditetapkan, perintah atasan harus dihormati, dipatuhi serta dilaksanakan sepenuhnya.
4. Unity of Command (asas kesatuan perintah); merupakan terdapat yg diperintah dan ada yang memerintah dan yang diberi perintah bertanggung jawab pada yang memerintah.
5. Unity of Direction (kesatuan arah).
6. Subordination of Individual interest into General Interest; ialah setiap orang dalam organisasi harus mengutamakan kepentingan bersama (organisasi), diatas kepentingan langsung.
7. Remuneration of Personnel (gaji/penggajian); merupakan gaji serta agunan-jaminan sosial harus adil, lumrah dan berimbang dengan kebutuhan.
8. Centralization (sentralisasi/pemusatan); adalah kewenangan itu dipusatkan atau dibagi-bagikan tanpa mengabaikan siatuasi yg luas. Pemusatan ini sifatnya dalam arti relatif, belum diklaim absolut.
9. Scalar chain (susunan organisasi); ialah perintah wajib berjenjang menurut jabatan tertinggi ke jabatan terendah dengan cara berurutan.
10. Order (keteraturan); merupakan keteraturan dan ketertiban pada suatu penempatan.
11. Equity (persamaan/keadilan); adalah berlaku adil terhadap seluruh pegawai dalam pemberian honor dan agunan sosial, pekerjaan dan hukuman.
12. Inisiative.
13. Stability of tenure (stabilitas pegawai)
14. Esprit de Corps (kecintaan terhadap kesatuan). (Hasibuan,1996:10-12).

Disamping itu prinsip-prinsip manajemen juga dikemukakan sang F.W. Taylor yg dikutip sang H. Malayu S.P. Hasibuan pada bukunya “Manajemen Dasar Pengertian serta Masalah”, bahwa prinsip-prinsip manajemen adalah : 
  • Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik. 
  • Pemilihan dan pengembangan para pegawai. 
  • Usaha untuk menghubungkan serta mempersatukan metode kerja yang terbaik dari para pegawai yang terpilih serta yg terlatih. 
  • Kerja sama yang harmonis antara atasan serta bawahan, mencakup pembagian kerja dan tanggung jawab atasan buat merencanakan pekerjaan. (Hasibuan,1996:7). 
Pengertian Kepegawaian 
Istilah kepegawaian berasal menurut kata pegawai yg adalah merupakan orang yang melakukan pekerjaan menggunakan menerima imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan menurut pemerintah. Unsur insan sebagai pegawai maka tujuan badan (wadah yg telah ditentukan) kemungkinan akbar akan tercapai sebagaimana yang diperlukan. Pegawai inilah yg mengerjakan segala pekerjaan atau aktivitas-aktivitas penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan. 

Jadi yg dimaksud menggunakan kepegawaian merupakan segala kegiatan yang menyangkut duduk perkara pegawai mulai berdasarkan penerimaan pegawai sampai dalam divestasi pegawai dalam rangka menjalani masa pensiun buat pulang ke rakyat sehabis menjalankan tugasnya, dalam hal ini menjadi pegawai yang menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

Pengertian Manajemen Kepegawaian 
Manajemen kepegawaian lazim diklaim personel management atau rapikan personalia atau pelatihan, karena walaupun istilah-kata tersebut nampaknya tidak selaras tetapi pengertiannya sama. M. Manullang mendefinisikan tentang pengertian manajemen kepegawaian pada bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar Manajemen”, bahwa manajemen kepegawaian adalah :

“Manajemen kepegawaian (personnel management) merupakan seni serta ilmu perencanaan, aplikasi serta pengontrolan energi kerja buat tercapainya tujuan yang sudah ditentukan terlebih dahulu dengan adanya kepuasan hati dalam diri para pegawai”. (Manullang,1962:11).

Dari definisi tadi bisa disimpulkan bahwa manajemen kepegawaian bertugas untuk melaksanakan kegiatan-aktivitas yang secara garis besar telah dipengaruhi oleh administrator menggunakan menitik beratkan dalam bisnis-bisnis buat :
1. Mendapatkan tenaga-energi pegawai yg cakap serta bisa bekerja berdasarkan kebutuhan instansi/lembaga, organisasi.
2. Menggerakan mereka buat tercapainya tujuan.
3. Memelihara dan mengembangkan kecakapan serta kemampuan pegawai buat menerima prestasi kerja yg sebaik-baiknya.

Fungsi Manajemen Kepegawaian 
Fungsi merupakan sesuatu yg wajib dijalankan sebagai bagian atau sumbangan pada organisasi (wadah yang sudah ditentukan) secara keseluruhan atau bagian yg tertentu serta merupakan kegiatan-aktivitas utama. Seperti diketahui bahwa general management memiliki fungs-fungsi yang perlu dilaksanakan dalam setiap organisasi, demikian juga manajemen kepegawaian. Fungsi primer daripada manajemen kepegawaian adalah memperkembangkan kebijaksanaan-kebijaksanaan serta panduan-pedoman kerja yg menyeluruh supaya bisa digunakan hingga pedoman aplikasi sang badan/forum organisasi pelaksananya. Fungsi manajemen kepegawaian jua merupakan suatu tugas-tugas primer yang harus dilaksanakan buat menyelenggarakan holistik aktivitas-aktivitas di bidang kepegawaian.

Jadi dalam manajemen kepegawaian sine qua non pembagian tanggung jawab yang jelas, tegas dan tepat sehingga program yang sudah ditetapkan dapat berjalan suatu sistem, supaya semua pegawai bekerja dan menjalankan tugasnya menggunakan sebaik-baiknya.

Tujuan Manajemen Kepegawaian 
Segenap proses aktivitas manajemen kepegawaian dalam suatu organisasi tertentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utamanya adalah buat mengurus segala sesuatu yang herbi perkara kepegawaian. 

Tujuan dari aplikasi manajemen kepegawaian adalah buat menjamin terlaksananya pembangunan yg ditangani sang pemerintah diantaranya yaitu buat : 
  • Meningkatkan jaminan kepastian hukum hak atas pegawai. 
  • Meningkatkan pelayanan administrasi kepegawaian pada masyarakat. 
  • Meningkatkan kinerja aparatur. 
Disamping itu tujuan manajemen kepegawaian merupakan dua, yaitu production minded dan people minded atau menggunakan istilah lain efisiensi (daya guna) serta collaboration (kolaborasi).

PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI

Pengertian Dan Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli 
1. Pengertian Manajemen 
Dalam suatu forum atau instansi baik yang besar juga yang mini diperlukan adanya sistem manajemen, agar tujuan dari forum atau instansi tadi dapat tercapai dengan baik. Untuk itu peranan manajemen sangat krusial khususnya manajemen kepegawaian, yg memegang peranan dalam memilih, mengatur dan menuntaskan perkara yang ada pada kepegawaian. Sebelum mengetahui apa yang dimaksud menggunakan manajemen kepegawaian, terlebih dahulu harus mengetahui pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen adalah suatu kerangka kerja yg terdiri menurut aneka macam bagian atau komponen yang secara keseluruhan saling berkaitan yang diorganisasikan sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan beserta. Menurut pendapat Mary Parker Follet yg dikutip sang Alfonsus Sirait dalam bukunya yg berjudul “Manajemen” mendefinisikan pengertian manajemen, bahwa: 

“Manajemen merupakan merupakan seni buat melaksanakan sesuatu pekerjaan melalui orang lain, menggunakan memakai sumber-asal daya buat mencapai tujuan yang ditetapkan”. (Sirait,1991:8).

Pada dasarnya kemampuan insan itu terbatas (fisik, pengetahuan, saat serta perhatian) sedangkan kebutuhannya tidak terbatas. Usaha buat memenuhi kebutuhan, terfokusnya kemampuan dalam melakukan suatu pekerjaan yang mendorong buat membagi pekerjaan, tugas serta tanggung jawab. Manajemen berasal menurut istilah to manage yg artinya mengatur. 

Menurut Malayu SP. Hasibuan, dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia mendefinisikan manajemen merupakan menjadi berikut :

“Manajemen merupakan ilmu serta seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya insan serta asal-sumber lainnya secara efektif dan efisien buat mencapai tujuan tertentu”. (Hasibuan,1996:259).

Pandangan yang sama tentang pengertian manajemen jua dikemukakan sang George R. Terry, pada bukunya Principles of Management yang dikutip oleh Soewarno Handayaningrat, dalam bukunya yg berjudul “Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen”, menaruh definisi manajemen menjadi berikut :

“Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating and controlling utility in each both science and art followed in order to accomplish predermined objectives”. (manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas: perencanaan, pengorganisasian, penggerak aplikasi dan pengawasan, menggunakan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar bisa merampungkan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya). (Soewarno,1994:20).

Fungsi Manajemen 
Fungsi manajemen seperti yg dikemukakan oleh John F. Mee yang dikutip oleh Soewarno Handayaningrat, pada bukunya “Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen”.(Soewarno,1996:26), yang memakai pendekatan fungsi dari manajemen (dengan akronim POMCO) yaitu :

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses pemikiran yg matang buat dilakukan dimasa yang akan dating menggunakan memilih aktivitas-kegiatannya. 

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah seluruh proses pengelompokkan orang-orang, peralatan, aktivitas, tugas, kewenangan dan tanggung jawab, sehingga merupakan organisasi yang bisa digerakan secara keseluruhan dalam rangka tercapainya tujuan yang ditentukan.

3. Pemberian Motivasi (Motivating)
Pemberian motivasi merupakan proses pemberian motif (dorongan) pada para karyawan buat bekerja lebih bergairah, sebagai akibatnya mereka menggunakan sadar mau bekerja demi tercapainya tujuan organisasi secara berhasil guna dan berdaya guna.

4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses pengamatan terhadap aplikasi semua kegiatan organisasi buat menjamin supaya seluruh pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan planning yg sudah ditentukan sebelumnya.

Fungsi manajemen juga didefinisikan oleh Oey Liang Lee pada bukunya Malayu SP. Hasibuan merupakan menjadi berikut : 
1. Perencanaan (Planning);
2. Pengorgnisasian (Organizing);
3. Pengarahan (Actuating);
4. Pengkoordinasian (Coordinating);
5. Pengontrolan (Controlling);
(Hasibuan,1996:39). 

Berdasarkan uraian serta definisi-definisi yg sudah dikemukakan oleh para ahli diatas, bisa disimpulkan bahwa manajemen ternyata memiliki prinsip-prinsip. Adapun prinsip-prinsip manajemen tadi digolongkan dalam 14 (emapat belas) bagian, hal ini dikemukakan sang Henry Fayol yang dikutip sang Malayu SP. Hasibuan dalam bukunya “Manajemen Dasar Pengertian serta Masalah” menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Division of Work (asas pembagian kerja); merupakan pembagian kerja yg spesialisasi sangat diperlukan guna memperoleh efisiensi pada mencapai tujuan secara berhasil guna dan berdaya guna.
2. Authority and Responsibility (asas kewenangan dan tanggung jawab); ialah adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab antara atasan dan bawahan.
3. Discipline (asas disiplin); artinya semua perjanjian, peraturan yg telah ditetapkan, perintah atasan harus dihormati, dipatuhi serta dilaksanakan sepenuhnya.
4. Unity of Command (asas kesatuan perintah); artinya ada yang diperintah serta terdapat yg memerintah serta yg diberi perintah bertanggung jawab pada yang memerintah.
5. Unity of Direction (kesatuan arah).
6. Subordination of Individual interest into General Interest; adalah setiap orang pada organisasi wajib mengutamakan kepentingan beserta (organisasi), diatas kepentingan langsung.
7. Remuneration of Personnel (gaji/penggajian); artinya honor dan jaminan-agunan sosial wajib adil, lumrah dan berimbang dengan kebutuhan.
8. Centralization (sentralisasi/pemusatan); merupakan kewenangan itu dipusatkan atau dibagi-bagikan tanpa mengabaikan siatuasi yg luas. Pemusatan ini sifatnya pada arti nisbi, belum diklaim absolut.
9. Scalar chain (susunan organisasi); merupakan perintah wajib berjenjang dari jabatan tertinggi ke jabatan terendah menggunakan cara berurutan.
10. Order (keteraturan); adalah keteraturan serta ketertiban dalam suatu penempatan.
11. Equity (persamaan/keadilan); ialah berlaku adil terhadap semua pegawai dalam anugerah gaji dan jaminan sosial, pekerjaan serta sanksi.
12. Inisiative.
13. Stability of tenure (stabilitas pegawai)
14. Esprit de Corps (kecintaan terhadap kesatuan). (Hasibuan,1996:10-12).

Disamping itu prinsip-prinsip manajemen juga dikemukakan oleh F.W. Taylor yang dikutip sang H. Malayu S.P. Hasibuan pada bukunya “Manajemen Dasar Pengertian serta Masalah”, bahwa prinsip-prinsip manajemen merupakan : 
  • Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik. 
  • Pemilihan serta pengembangan para pegawai. 
  • Usaha buat menghubungkan dan mempersatukan metode kerja yang terbaik menurut para pegawai yg terpilih serta yang terlatih. 
  • Kerja sama yg serasi antara atasan dan bawahan, mencakup pembagian kerja serta tanggung jawab atasan untuk merencanakan pekerjaan. (Hasibuan,1996:7). 
Pengertian Kepegawaian 
Istilah kepegawaian berasal menurut kata pegawai yg ialah merupakan orang yg melakukan pekerjaan menggunakan menerima imbalan jasa berupa honor dan tunjangan dari pemerintah. Unsur manusia sebagai pegawai maka tujuan badan (wadah yang sudah ditentukan) kemungkinan akbar akan tercapai sebagaimana yg diharapkan. Pegawai inilah yg mengerjakan segala pekerjaan atau aktivitas-aktivitas penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan. 

Jadi yang dimaksud menggunakan kepegawaian adalah segala aktivitas yg menyangkut duduk perkara pegawai mulai menurut penerimaan pegawai sampai dalam pelepasan pegawai pada rangka menjalani masa pensiun buat pulang ke masyarakat setelah menjalankan tugasnya, dalam hal ini sebagai pegawai yg menjalankan tugasnya menggunakan sebaik-baiknya.

Pengertian Manajemen Kepegawaian 
Manajemen kepegawaian lazim dianggap personel management atau rapikan personalia atau training, sebab walaupun istilah-kata tersebut nampaknya tidak selaras tetapi pengertiannya sama. M. Manullang mendefinisikan tentang pengertian manajemen kepegawaian pada bukunya yg berjudul “Dasar-Dasar Manajemen”, bahwa manajemen kepegawaian merupakan :

“Manajemen kepegawaian (personnel management) adalah seni dan ilmu perencanaan, pelaksanaan dan pengontrolan energi kerja buat tercapainya tujuan yg sudah dipengaruhi terlebih dahulu menggunakan adanya kepuasan hati dalam diri para pegawai”. (Manullang,1962:11).

Dari definisi tadi bisa disimpulkan bahwa manajemen kepegawaian bertugas untuk melaksanakan kegiatan-aktivitas yg secara garis akbar sudah dipengaruhi sang administrator dengan menitik beratkan dalam usaha-usaha buat :
1. Mendapatkan energi-tenaga pegawai yang cakap dan mampu bekerja dari kebutuhan instansi/forum, organisasi.
2. Menggerakan mereka buat tercapainya tujuan.
3. Memelihara dan membuatkan kecakapan dan kemampuan pegawai buat mendapatkan prestasi kerja yang sebaik-baiknya.

Fungsi Manajemen Kepegawaian 
Fungsi adalah sesuatu yang harus dijalankan sebagai bagian atau sumbangan kepada organisasi (wadah yang telah dipengaruhi) secara keseluruhan atau bagian yg eksklusif serta adalah kegiatan-kegiatan utama. Seperti diketahui bahwa general management memiliki fungs-fungsi yang perlu dilaksanakan dalam setiap organisasi, demikian pula manajemen kepegawaian. Fungsi utama daripada manajemen kepegawaian adalah memperkembangkan kebijaksanaan-kebijaksanaan serta pedoman-pedoman kerja yg menyeluruh agar dapat dipergunakan hingga pedoman pelaksanaan oleh badan/lembaga organisasi pelaksananya. Fungsi manajemen kepegawaian jua adalah suatu tugas-tugas primer yang harus dilaksanakan untuk menyelenggarakan keseluruhan aktivitas-aktivitas pada bidang kepegawaian.

Jadi pada manajemen kepegawaian sine qua non pembagian tanggung jawab yang jelas, tegas serta sempurna sehingga acara yg sudah ditetapkan bisa berjalan suatu sistem, agar seluruh pegawai bekerja dan menjalankan tugasnya menggunakan sebaik-baiknya.

Tujuan Manajemen Kepegawaian 
Segenap proses kegiatan manajemen kepegawaian dalam suatu organisasi tertentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utamanya adalah buat mengurus segala sesuatu yang herbi masalah kepegawaian. 

Tujuan dari pelaksanaan manajemen kepegawaian merupakan buat mengklaim terlaksananya pembangunan yg ditangani sang pemerintah antara lain yaitu buat : 
  • Meningkatkan agunan kepastian hukum hak atas pegawai. 
  • Meningkatkan pelayanan administrasi kepegawaian kepada rakyat. 
  • Meningkatkan kinerja aparatur. 
Disamping itu tujuan manajemen kepegawaian merupakan dua, yaitu production minded dan people minded atau menggunakan kata lain efisiensi (daya guna) serta collaboration (kolaborasi).

PENGERTIAN ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Pengertian Administrasi Dan Supervisi Pendidikan
1. Pengertian Administrasi
Untuk menyebutkan arti administrasi pendidikan, kita nir bisa melepaskan diri berdasarkan pengertian ilmu administrasi dalam umumnya. Bahkan dapat pula dikatakan bahwa administrasi pendidikan adalah penggunaan atau aplikasi ilmu administrasi ke pada pendidikan. Oleh karena itu, terdapat baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apakah yg dimaksud menggunakan administrasi.

Secara bahasa, istilah administrasi berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari kata ad serta ministrrte. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan istilah to dalam bahasa Inggris, yang berarti "ke" atau "pada". Dan kata ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yg berarti "melayani", "membantu" atau "mengarahkan". Dalam bahasa Inggris to administer berarti pula "mengatur", "memelihara" (to look after dan "mengarahkan).

Jadi istilah "administrasi dapat diaertikan sebagai suatu kegiatan atau bisnis buat membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua aktivitas pada dalam mencapai tujuan.

Meskipun praktek administrasi sejak dahulu kala dilaksanakan orang, namun administrasi sebagai ilmu, baru ada pada permulaan pertengahan abad ke-19. Frederick Taylor (1856) dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen menurut ilmu pengetahuan. Dengan demikian, ia dapat dikatakan sebagai pelopor menurut timbulnya ilmu administrasi. Ia pernah bekerja sebagai buruh rendahan hingga tingkat yg paling tinggi di dalam perusahaan. Berdasarkan pengalamannya itu, beliau mengemukakan pada tulisannya beberapa prinsip manajemen dengan pengelolaan perusahaan.

Perkembangan ilmu administrasi yang pada mulanya bergeraka di pada global industri serta perusahaan, kemudian menjalar ke pemerintahan atau negara, sehingga kita mengenal adanya administrasi negara.

Sekarang kita mengenal administrasi pendidikan menjadi galat satu cabang berdasarkan administarsi pada umumnya. Para ahli pendidikan mulai menyadari bahwa meskipun prinsip-prinsip administrasi dalam aneka macam lapangan memiliki kesamaan, baik dalam proses maupun tujuannya, pada global pendidikan mempunyai kekhususan yang tidak bisa disamakan begitu saja menggunakan global perusahaan atau pemerintahan. Apabila perusahaan yg diolah merupakan benda-benda meninggal bahkan bahan-bahan mentah, maka pada dunia pendidkan yang diolah adalah benda-benda hayati atau anak-siswa. Demikian jua apabila kita tinjau tujuanya. Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba yang sebesar-besarnya atau membentuk produksi yg sebesar-banyaknya dengan kualitas yg tinggi. Demikian pula pada global pendidikan, hasil produksi serta kualitas yg tinggi sebagai tujuan; tetapi hasil produksi serta kualitas tinggi yg diharapkan itu berbeda sifatnya dengan output perusahaan.

2. Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personil, spiritual juga material, yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Jadi, di pada proses administrasi pendidikan segenap bisnis orang-orang yg terlibat pada dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan, diorgansisasi serta dikoordinasi secara efektif, dan seluruh materi yang diharapkan dan yg telah ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Sedangkan pendidikan, baik diartikan sebagai proses juga produk, adalah kasus perseorangan. Anak didik sendirilah yg harus membuat perubahan dan pada dirinya sesuai menggunakan yang dikehendakinya. Proses pendidikan terjadi di pada diri individu, dan produk pendidikan menyatakan diri di pada tingkah lakunya. Demikianlah pendidikan pendidikan nir sama dengan administrasi pendidikan.

Administarsi pendidikan merupakan suatu proses keseluruhan, aktivitas bersama dalam bidang pendidikan yang mencakup : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan serta pembiayaan, menggunakan menggunakan fasilitas yang tersedia, baik personil, materil maupun spiritual, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif serta efisien.

Pendapat lain dikemukakan sang Good Carter V, bahwa administrasi pendidikan merupakan "segenap teknik dan produser yang digunakan dalam penyelenggaraan forum pendidikan sesuai menggunakan kebijakan yg telah ditentukan".

Pendapat pada bawah ini hampir sama menggunakan yang dikemukakan sang Carter, yaitu bahwa administrasi pendidikan adalah "suatu proses yang berurusan menggunakan penciptaan, pemeliharaan, stimulasi serta penyatuan tangan-tenaga-energi pada suatu lembaga pendidikan pada bisnis merealisasikan tujuan yang sudah dipengaruhi sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pengertian administrasi pendidikan tersebut pada atas, ternyata bahwa pada pada setiap kegiatan administrasi masih ada beberapa unsur yang selalu kait mengait satu sama lain. Beberapa unsur pokok di pada administrasi yg dimaksud artinya :
a. Adanya sekelompok manusia (sedikitnya 2 orang)
b. Adanya tujuan yang hendak dicapai bersama.
c. Adanya tugas atau fungsi yg harus dilaksanakan (aktivitas kerjasama).
d. Adanya perlengkapan atau peralatan yang diharapkan.

Semua unsur tadi harus dikelola serta diatur sedemikian rupa sehingga mengarah pada tercapainya tujuan pendidikan yg sudah dipengaruhi.

Dengan mengemukakan perumusan tersebut di atas, dapat tekankan disini, bahwa :
1) Administrasi pendidikan itu bukan hanya sekedar aktivitas rapikan usaha, surat menyurat seperti yg dilakukan di tempat kerja-kantor rapikan bisnis sekolah atau pun kantor-tempat kerja inskepski pendidikan dan sebagainya.
2) Administrasi pendidikan mencakup seluruh aktivitas yang luas, yang mencakup antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan yang menyangkut bidang-bidang materil, personil dan spiritual dalam bidang pendidikan dalam umumnya, dan khususnya pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah.
3) Administrasi pendidikan itu merupakan proses keseluruhan serta aktivitas-kegiatan beserta yg harus dilakukan oleh seluruh pihak yg terlibat di dalam tugas-tugas pendidikan.

3. Bidang Garapan Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikan meliputi bidang-bidang garapan yg sangat luas. Tercakup di dalamnya administrasi personil, administrasi kurikulum, kepemimpinan, kepengawasan, atau pengawasan pendidikan, organisasi forum pendidikan dan sebagainya. 

Secara rinci, bidang garapan administrasi pendidikan dapat pula diuraikan menjadi berikut :
a. Administrasi tata laksana sekolah. Hal ini mencakup :
1). Organisasi serta struktur pegawai tata usaha (TU).
2). Organisasi serta anggaran belanja keuangan sekolah
3). Masalah kepegawaian serta kesejahteraan personil sekolah.
4). Masalah perlengkapan serta perbekalan.
5). Keuangan serta pembukuannya.
6). Korespondensi/Surat menyurat.
7). Laporan-laporan (bulanan, kuartalan, tahunan).
8). Masalah pengangkatan, mutasi, penempatan, dan pemberhentian pegawai.
9). Pengisian buku rapor, klaper (perpaduan nilai-nilai nomor )

b. Administrasi personil pengajar serta pegawai sekolah. Hal ini mencakup antara lain :
1). Pengangkatan serta penemtapan energi guru.
2). Organisasi personil pengajar-guru.
3). Masalah kepegarwaian dan kesejahteraan guru.
4). Rencana orientasi bagi guru baru.
5). Kondite dan evaluasi kemajuan guru
6). Pelatihan serta penataran bagi para guru

c. Administrasi murid, hal ini meliputi antara lain :
1). Organisasi serta perkumpulan siswa.
2). Masalah kesehatan serta kesejahteraan murid.
3). Penilaian dan pengukuran kemajuan murid.
4). Bimbingan dan penyuluhan bagi siswa.

d. Supervisi pengajaran. Hal ini meliputi antara lain :
1). Usaha membangkitkan serta merangsang semangat guru-pengajar serta para pegawai rapikan bisnis pada menjalankan tugasnya masing-masing menggunakan sebaik-baiknya.
2). Usaha berbagi, mencari, dan menggunakan metode-metode baru pada mengajar serta belajar yang lebih baik.
3). Mengusahakan cara-cara menilai ahsil-hasil pendidikan dan pedagogi.
4). Mengusahakan dan menyebarkan kerjasama yang baik antara guru, murid serta pegawai rapikan usaha sekolah.
5). Usaha mempertinggi mutu serta pengalaman pengajar-guru.

e. Pelaksanaan serta training kurikulum :
1). Mempedomani serta merealisasikan apa yang tercantum di pada kurikulum sekolah yang bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar serta tujuan pendidikan serta pengajaran.
2). Menyusun serta melaksanakan organisasi kurikulum bersama mater-materi, asal-asal dan metode-metode pelaksanaannya, diubahsuaikan menggunakan pembaruan administrasi serta pedagogi dan kebutuhan warga serta lingkungan sekolah.

4. Manajemen serta Administrasi Pendidikan
Istilah lain yang hampir sama ialah dengan administrasi pendidikan merupakan manajemen. Hanya dewasa ini, istilah manajemen lebih terkenal dan umum digunakan pada dalam global perusahaan/ekonomi daripada pada pada dunia pendidikan.

Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan asal daya manusia serta sumber-asal lain secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan. Sebagaimana dalam Al Quran Surat Yunus ayat 3 dinyatakan sebagai beirkut :
إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ اْلأَمْرَ مَامِن شَفِيعٍ إِلاَّ مِن بَعْدِ إِذْنِهِ ذَلِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ أَفَلاَ تَذَكَّرُونَ يونس :3

Artinya : "Sesungguhnya yang kuasa engkau merupakan Allah yg membentuk langit dan bumi pada enam masa, lalu Ia bersemayam di atas Arsy buat mengatur seluruh urusan, tiada seorangpun yg akan memberi syafa'at kecuali sehabis biar -Nya. Dialah Allah Tuhan kamu maka sembahlah Dia. Apakah engkau tidak mengambil pelajaran (QS. Yunus:tiga)"

Manajemen adalah sebuah proses kerjasama buat mencapai tujuan beserta. Walaupun Al Quran secara khusus nir menyebutkan kata manajemen, akan tetapi menyinggung istilah manajemen dengan memakai kalimat yudabbiru mengandung arti mengarahkan, melaksanakan, menjalankan, mengendalikan, mengatur, mengurus menggunakan baik, mengkoordinasikan, membuat rencana yang sudah ditetapkan. Menurut Farker Follet, yg dimaksud menggunakan manajemen, adalah proses pencapaian tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain buat melaksanakan banyak sekali pekerjaan yang diharapkan.

Para pakar manajemen mengemukakan pandangan yang tidak selaras mengenai arti manajemen, antara lain :
Miftah Thoha beropini, bahwa manajemen diartikan sebagai “Suatu proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang lain”. Ungkapan senada dikemukakan sang Hadari Nawawi, yaitu : “Manajemen adalah kegiatan yg memerlukan kerjasama orang lain untuk mencapai tujuan” 

Pendapat ke 2 ahli tadi di atas, bisa penulis simpulkan, bahwa manajemen adalah proses kerjasama antara dua orang atau lebih buat mencapai tujuan bersama.

Lebih lanjut, pengertian manejemen dinyatakan sang Susilo Martayo, bahwa "Manajemen adalah usaha untuk memilih, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganiasian, penyusunan personalia atau kepegawaian, pengarahan serta kepemimpinan dan supervisi.

Dari beberapa definisi atau pengertian pada atas, dapat ditarik konklusi menjadi berikut :
1. Dalam manajemen bisa dipastikan adanya tujuan yg akan dicapai.
2. Dalam mencapai tujuan, aplikasi manajemen dilakukan secara beserta menurut sekelompok orang (2 orang atau lebih)
3. Untuk mencapai tujuan organisasi atau manajemen, diperlukan adanya perencanaan yg baik, aplikasi yang konsisten serta pengendalian atau pengawasan secara kontinyu.

Selanjutnya buat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dibutuhkan adanya proses yang di dalamnya meliputi keterlibatan aneka macam unsur yang terlibat dalam organisasi sesuai menggunakan rencana atau perencanaan yang dilandasi sang pengawasan yang berkesinambungan (kontinyu) pada proses pelaksanaannya.

Administrasi atau manajemen adalah komponen integral dan nir dapat dipisahkan menurut proses pendidikan secara holistik. Alasannya, karena tanpa manajemen yg baik tujuan pendidikan tidak akan berhasil secara optimal, efektif dan efisien. Konsep tersebut berlaku di lembaga-forum lain yang memerlukan manajemen. Manajemen pendidikan meliputi perencanaan, pengorganisasian, aplikasi serta pengawasan.

Untuk itu, perlu dimengerti fungsi-fungsi pokok administrasi, yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan (penilaian dan training). Dalam prakteknya, keempat fungsi tersebut merupakan suatu proses yg berkesinambungan. 

Adapun langkah-langkah pada perencanaan mencakup hal-hal sebagai berikut :
1) Menentukan serta merumuskan tujuan yg hendak dicapai.
2) Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
3) Mengumpulkan data serta kabar-liputan yg dibutuhkan.
4) Menentukan tahap-termin atau rangkaian tindakan.
5) Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan. 

Menurut teori Kaufman, bahwa perencanaan harus melalui tahapan-tahapan menjadi berikut :
1) Perencanaan harus sanggup mengindentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan.
2) Perencanaan harus mampu menentukan banyak sekali kebutuhan dalam pendidikan.
3) Perencanaan wajib bisa menspesifikasikan rincian tiap-tiap kebutuhan.
4) Perencanaan wajib bisa memilih pilihan-pilihan yg diharapkan.
5) Perencanaan harus mampu memenuhi segala kebutuhan yg bisa dirasakan sang seluruh.
6) Perencanaan wajib sanggup sebagai identifikasi strategik cara lain serta siap tolls keuntungan dan kerugian tiap-tiap strategik. 

Perencaan memiliki unsur-unsur yg kentara dan saling berkaitan satu sama lain. Unsur-unsur perencanaan itu merupakan sebagai berikut : 
1. Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan mencakup aspek-aspek :
a). Tujuan, perkiraan dan harapan
b). Tindakan, yaitu unsur buat melaksananakan keputusan
c). Struktur keputusan

2. Aspek pengetahuan yg baru
Setiap perencanaan mempunyai aspek pengetahuan yang baru yg mengacu kepada :
a). Dimensi waktu
Berdasarkan dimensi waktu, terdapat perencanaan jangka pendek, jangka menengah serta jangka panjang.

b). Dimensi struktural
Pada structural atau bagian mana akan memperoleh resiko yg paling mini .

c). Dimensi cara pengukuran
Perencanaan wajib bisa diukur salah satu pengukuran dalam perencanaan. Penyuluh adalah membandingkan motivasi menggunakan moral atau pertimbangan antara motivasi dengan moral.

d). Kerja yang bersifat rasional
Perencanaan merupakan usaha buat melakukan perubahan yaitu sebagai proses sintesa serta antitesa dikenal dengan kata equilbrium dan disequilbrium serta model yang sempurna buat itu merupakan teori adopsi.

3. Memiliki taktik serta taktik
Strategi meliputi peraturan kebijakan kelembagaan dan nilai-nilai, sedangkan taktik merupakan bagaimana mengimplementasikan perencanaan seperti aturan keuangan dan lain-lain.

4. Perencanaan sebagai suatu teknologi
Perencanaan menjadi suatu teknologi, maka pada perencanaan terdapat proses menata keterangan dan memproses data. 

5. Perencanaan menjadi suatu struktur
Dalam interaksi menggunakan struktur, maka setiap tugas-tugas perlu diidentifikasi secara jelas. 

Ada beberapa sifat perencanaan yg perlu diikuti sang perencana, yaitu :
a). Bersifat menyeluruh.
b). Bersifat integrasi yg fragmentasi (merangkum aneka macam unsur, misalnya dana, energi serta lain-lain).
c). Bersifat fleksibel
d). Menggunakan sarana yg bersifat analitis, sebagai akibatnya bisa diperoleh pengukuran efisien.
e). Ada tatanan struktur, terdapat proses komposisi serta memiliki sifat yg menetap (baku).

Prof. Komaruddin membagi aktivitas perencanaan menjadi berikut :
1. Meramalkan proyeksi yang akan datang
2. Menetapkan target serta mengkoordinasikannya
3. Menyusun program menggunakan ukuran kegiatan
4. Menyusun kronologis jadwal kegiatan
5. Menyusun anggaran serta alokasi asal daya
6. Mengembangkan mekanisme pada strandar
7. Menetapkan dan mengintervensi kebijakan.

Kini tergantung perencanaan apa yg akan dibentuk hingga perencanaan bisa memprediksi program, baik jangka panjang atau jangka pendek, berskala mikro atau makro, pembiayaan dan antisipasi jika terjadi kasus atau kendala. 

2. Pengorganisasian
Kata organisasi berasal menurut bahasa Yunani, “organon” dan istilah Latin “Organun” yang memiliki arti: indera, bagian, anggota atau badan.

James D. Mooney berpendapat, bahwa “Organisasi adalah bentuk setiap liga manusia buat mencapai suatu tujuan beserta. Sedangan Chester I Bernand menaruh pengertian organisasi sebagai “suatu system daripada kegiatan kerjasama yg dilakukan oleh 2 orang atau lebih”.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, ada 3 cirri dalam suatu organisasi yaitu:
1. Adanya sekelompok orang-orang, 2 atau lebih
2. Adanya hubungan yang terjadi dalam suatu kerjasama
3. Adanya kerjasama buat mencapai suatu tujuan bersama didasarkan atas hak dan kewajiban atau tanggung jawab masing-masing individu atau personil.

Pengorganisasian merupakan tindakan atau langkah-langkah untuk menentukan komponen-komponen kegiatan yang diharapkan, kemudian membagi pekerjaan pada kelompok pelaksana serta mendelegasikan wewenang kepada anggota-anggota organisasi. Menurut . F. Terry, fungsi-fungsi organisasi adalah menjadi berikut :

Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi daripad manajemen lantaran menggunakan pengorganisasian berarti memadukan seluruh asal daya insan maupun asal daya lainnya. Salah satu bagian krusial dari tugas pengorganisasian merupakan pengharmonisan suatu grup orang-orang yang berbeda, mempertemukan masalah-perkara kepentingan dan memanfaatkan kemampuannya ke a ah tententu yaitu arah tercapainya tujuan.

Dari penjelasan tadi di atas bisa disimpulkan sebagai berikut :
1. Organisasi pada arti badan adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan beserta.
2. Organisasi dalam arti bagian atau struktur adalah citra secara skematis tentang hubungan-interaksi, kerjasama dari orang-orang yg berada di dalamnya pada rangka mencapai suatu tujuan.

Iklim organisasi adalah factor utama lainnya yg berkaitan menggunakan kinerja organisasi. Hal ini sangat dipengaruhi sang adanya interaksi beberapa elemen yg terdapat di dalam organisasi itu. Artinya dalam sebuah organisasi wajib masih ada keterkaitan dalam 2 hal, antara lain: Pertama, budaya organisasi meliputi filosofi manajemen yg meliputi perkiraan, keyakinan serta nilai-nilai budaya organisasi. Hal ini lebih banyak ditimbulkan lantaran bawahan sangat dipengaruhi oleh cara berfikir pihak pimpiman (atasan).

Beberapa kegiatan yg harus dilakukan dalam sebuah organisasi antara lain :
1. Mengembangkan struktur organisasi antara lain: tugas yang harus dilakukan sang seseorang manajer mampu untuk mengindektifikasikan dan mengelompokan pekerjaan-pekerjaan yg akan dilaksanakan.
2. Mendelegasikan, yakni tugas yang dilakukan sang seseorang manajer untuk mempercayakan tanggung jawab serta kewenangan pada personil dan menciptakan pertanggungjawaban atas output-hasil pekerjaan.
3. Memutuskan hubungan, yaitu tugas yang dilakukan oleh seorang manajer buat membangun syarat yang perlu pada bisnis kerjasama antara seluruh personil.
4. Tanggung jawab, yakni tugas yang diberikan pada suatu posisi.
5. Pertanggungjawaban. Kewajiban melaksanakan tanggung jawab dan mempergunakan kewenangan sinkron dengan kebiasaan-kebiasaan kebijakan yg ditetapkan.

Agar suatu organisasi dapat berjalan dengan baik atau dalam rangka membangun suatu organiasi yg baik atau dalam bisnis menyusun suatu organiasi, perlu diperhatikan beberapa azas atau prinsip-prinisp organisasi sebagai berikut :
1. Perumusan tujuan dengan jelas
a. Menunjukan pedoman ke arah mana organisasi itu akan dibawa.
b. Landasan bagi organisasi yg bersangkutan.
c. Menentukan macam kegiatan yg akan dilakukan.
d. Menentukan program, prosedur (koordinasi, integrasi, implikasi, sinkronisasi serta mekanisasi).

2. Pembagian Kerja
a. Pembagian kerja atas dasar daerah atau teritorial.
b. Pembagian kerja atas dasar jenis benda.
c. Pembagian kerja atas dasar langganan yang dilayani
d. Pembagian kerja atas dasar fungsi (rangkaian kerja).
e. Pembagian kerja atas dasar saat.

Oleh karena pembagian kerja pada suatu organisasi ada baiknya, diantaranya dipedomani hal-hal menjadi berikut :
a. Jumlah unit organisasi diusahakan sedikit mungkin sesuai kebutuhan.
b. Suatu unit wajib memiliki fungsi bundar dan berkaitan satu sama lain.
c. Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bila unit-unit yg terdapat nir sempurna lagi menampung aktivitas-kegiatan baru tersebut.
d. Secara garis besarnya pada suatu organisasi dibedakan sesuai menggunakan kegiatan yang dilakukannya. 

3. Delegasi kekuasaan
Salah satu prinsip pada suatu organisasi merupakan delegasi kekuasaan (pelimpahan wewenang). Kekuasaan atau kewenangan merupakan hak seseorang buat mengambil tindakan yg perlu supaya tugas serta fungsi-kegunaannya dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Wewenang atau kekuasaan itu terdiri berdasarkan aneka macam aspek, diantaranya: kewenangan merogoh keputusan, wewenang menggunakan sumber daya, kewenangan perintah, dan wewenang memakai batas ketika eksklusif.

Dalam mendelegasikan kekuasaan, supaya proses pendelegasian itu efektif, sedikitnya terdapat empat hal yg wajib diperhatikan, yaitu :
a. Pemimpin bisa memusatkan perhatiannya dalam pekerjaan pokok saja.
b. Putusan dapat dibuat lebih cepat dan pada unit yang tepat.
c. Inisiatif dan rasa tanggung jawab bawahan bisa dimotivisir, sehingga bawahan nir selalu menunggu perintah atasan.
d. Pendelegasian adalah salah satu hal yang mendidik atau menyebarkan bawahan, sehingga bisa mendapat tugas dan tanggung jawab yang lebih akbar.

4. Rentangan kekuasaan
Rentang kekuasaan yg dimaksud merupakan jumlah orang yang sempurna sebagai bawahan bagi seorang pemimpin, sebagai akibatnya pemimpin itu bisa memimpin, membimbing, dan mengawasi secara sempurna.

Dalam tetapkan beberapa bawahan yg sempurna berdasarkan seseorang pemimpin, terdapat beberapa factor yuang harus diperhatikan, yaitu :
a. Jelas tidaknya tugas wewenang serta pertanggung jawaban masing-masing orang pada suatu organisasi.
b. Jalinan hubungan kerja berdasarkan masing-masing bawahan satu sama lain.
c. Kemampuan orang-orang pada suatu organisasi.
d. Corak pekerjaan.
e. Stabilitas organisasi dan stabilitas tenaga kerja.
f. Jarak dan saat.

5. Tingkat-tingkat pengawasan
Menurut prinsip ini, taraf pengawasan atau tingkat pemimpin hendaknya diusahakan sedikit mungkin. Sehubungan dengan prinsip-prinsip taraf-taraf supervisi ini, maka pada organisasi terdapat beberapa jenis tingkatan, yaitu :
a. Dua hingga tiga tingkatan, sanggup dianggap organisasi pipih atau platop organization.
b. Empat taraf, acapkali disebut struktur organisasi datar.
c. Lima tingkat, acapkali disebut struktur organisasi curam.

6. Kesatuan perintah serta tanggungjawab
Menurut prinsip di atas, seseorang bawahan hanya memiliki seseorang atasan dari siapa ia mendapat perintah dan kepada siapa ia memberi pertanggungjawaban akan pelaksanaan tugasnya.

7. Koordinasi
Prinsip yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi adalah prinsip koordinasi.

Koordinasi adalah bisnis mengarahkan aktivitas semua unit-unit organisasi agar tertuju buat menaruh sumbangan semaksimal mungkin bagi pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Koordinasi bisa dilakukan dengan aneka macam cara. Ada empat cara primer pada usaha pemeliharaan koordinasi, yaitu :
a. Mengadakan rendezvous resmi antara unsur-unsur atau unit-unit yg harus dikoordinasikan.
b. Mengangkat seseorang, suatu tim atau panitia coordinator yang khusus bertugas melakukan aktivitas koordinasi.
c. Membuat kitab panduan, yang berisikan penjelasan tugas dari masing-masing unit serta koordinasi satu dengan yg lain.
d. Pimpinan atau atasan mengadakan pertemuan-pertemuan informal menggunakan bawahannya pada rangka anugerah bimbingan, konsultasi serta pengarahan. 

Dalam aplikasi kerja hendaknya dibagi diantaranya :
a. Penerangan atau pemberitaan
b. Pempublikasian dan perdokumentasian
c. Penyaringan liputan dan komunikasi.

Pengembangan tanggungjawab mulai dari tingkat terendah hingga tertinggi:
a. Masing-masing eksklusif.
b. Masing-masing sub bagian.
c. Masing-masing unit kerja
d. Mansing-masing biro
e. Masing-masing departemen
f. Masing-masing lembaga.

Penetapan pengambilan keputusan kerja, pada antaranya
a. Tahap identifikasi duduk perkara.
b. Tahap penetapan tujuan kerja.
c. Tahap solusi masalah
d. Tahap pemilihan alternatif.

3. Pengawasan
Fungsi pengawasan ini adalah aktivitas buat mengevalausi serta mengoreksi penyimpangan-penyimpangan menurut planning yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dengan dilaksanakannya fungsi pengawasan ini diharapkan dapat mengurangi defleksi yang mungkin terjadi, sebagai akibatnya kemungkinan timbulnya kerugian yang akbar dapat dihindarkan atau dapat ditekan sekecil mungkin.

Oleh karena itu supervisi adalah salah satu fungsi pada administrasi pendidikan buat mengklaim agar aplikasi kerja berjalan sesuai dengan baku yg sudah ditetapkan dalam perencanaan kerja. Jika aplikasi kerja tidak berjalan, nir sesuai dengan baku perencanaan, walaupun secara nir sengaja tetap ke arah yg lebih baik. Hal ini tampak klasik dan tradisional. Dengan demikian melalui supervisi dapat diawasi sejauhmana penyimpangan, penyalahgunaan, kebocoran, kekurangan, pemborosan, penyelewengan dan lain-lain serta bagaimana hambatan dimasa yang akan tiba.

Arifin Abdurrahman beropini bahwa terdapat beberapa factor yg membantu supervisi dalam mencegah banyak sekali masalah penyelewengan dan penyalahgunaan kewenangan, yaitu:
1. Filsafat yg dibuat bangsa tadi.
2. Agama yg mendasari seorang tersebut.
3. Kebijakan yg dijalankan.
4. Anggaran pembiayaan yang mendukung.
5. Penempatan pegawai dan prosedur kerjanya.
6. Kemampuan koordinasi pada organisasi. 

Seorang manajer mengelola kegiatan organisasi supaya bisa tercapai output yg diinginkan atau rencana organisasi dapat dicapai sinkron dengan output-output yg diinginkan atau direncanakan. Keberhasilan atau kegagalan perlu dipertimbangkan berdasarkan segi tujuan yg sudah ditentukan. Adapun aktivitas pengawasan ini buat dapat memastikan bahwa apa yang sedang dikerjakan atau akan dilaksanakan dapat mencapai tujuan yg dibutuhkan. 

Fungsi pengawasan yang dilakukan menajemen merupakan unsur yg sangat penting buat diperhatikan. Adapun kegiatan supervisi yg umumnya dilaksanakan dari Henry Simamora adalah menjadi berikut :
1. Mengumpulkan serta menganalisa data pengangkatan, seleksi penempatan serta promosi buat meyakinkan bahwa terdapat pengamatan terhadap kesempatan kepegawaian yang sama.
2. Menganalisa catatan penilaian kinerja buat memilih upaya penilaian yang diisyaratkan telah dilaksanakan menggunakan cara obyektif dan nir biasa.
3. Menganalisa statistik yang herbi ketidak hadiran keluhan, dan kecelakaan kerja buat memilih bahwa masalah-perkara ini adalah krusial dan apa yg seharusnya dilakukan buat menguranginya.

Fungsi supervisi dalam organisasi adalah semacam nilai tambah yang diberikan pada siswa untuk memelihara fisik, jiwa serta raganya. Fungsi pemelihraan ini bisa memacu siswa buat belajar dengan tekun, giat dan menguntungkan bagi pesantren. Ini merupakan nilai tambah. Dengan demikian pengawasan merupakan bisnis pelatihan perilaku serta pengembangan yang sudah dilakukan sebelumnya.

Penyusunan acara supervisi ini haruslah didasarkan pada syarat-syarat konkret yang masih ada pada organisasi atau forum dan kemungkinan masa yang akan tiba yg kelak akan dihadapi. Yakni program pengawasan ini wajib dilaksanakan melalui pertimbangan-pertimbangan yang relatif matang, termasuk sumber-asal pendanaannya.

Oleh karena itu, supervisi tidak bisa dipisahkan berdasarkan kegiatan lembaga pendidikan tersebut, beliau haruslah merupakan satu paket yg disusun dalam acara pengembangan organisasi, sebagai akibatnya pengawasan ini akan bisa terealisasi secara terus menerus.

PENGERTIAN ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Pengertian Administrasi Dan Supervisi Pendidikan
1. Pengertian Administrasi
Untuk mengungkapkan arti administrasi pendidikan, kita tidak bisa melepaskan diri berdasarkan pengertian ilmu administrasi pada biasanya. Bahkan dapat pula dikatakan bahwa administrasi pendidikan merupakan penggunaan atau aplikasi ilmu administrasi ke dalam pendidikan. Oleh karena itu, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apakah yg dimaksud dengan administrasi.

Secara bahasa, kata administrasi asal menurut bahasa Latin yg terdiri menurut kata ad serta ministrrte. Kata ad memiliki arti yang sama dengan istilah to pada bahasa Inggris, yang berarti "ke" atau "pada". Dan istilah ministrare sama merupakan dengan istilah to serve atau to conduct yang berarti "melayani", "membantu" atau "mengarahkan". Dalam bahasa Inggris to administer berarti juga "mengatur", "memelihara" (to look after serta "mengarahkan).

Jadi kata "administrasi bisa diaertikan menjadi suatu kegiatan atau bisnis buat membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur seluruh aktivitas pada pada mencapai tujuan.

Meskipun praktek administrasi sejak dahulu kala dilaksanakan orang, namun administrasi menjadi ilmu, baru timbul pada permulaan pertengahan abad ke-19. Frederick Taylor (1856) dikenal sebagai bapak menurut gerakan manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, dia dapat dikatakan menjadi pelopor menurut timbulnya ilmu administrasi. Ia pernah bekerja menjadi buruh rendahan hingga tingkat yg paling tinggi pada dalam perusahaan. Berdasarkan pengalamannya itu, ia mengemukakan pada tulisannya beberapa prinsip manajemen menggunakan pengelolaan perusahaan.

Perkembangan ilmu administrasi yang pada mulanya bergeraka di dalam global industri dan perusahaan, kemudian menjalar ke pemerintahan atau negara, sebagai akibatnya kita mengenal adanya administrasi negara.

Sekarang kita mengenal administrasi pendidikan sebagai salah satu cabang menurut administarsi pada umumnya. Para pakar pendidikan mulai menyadari bahwa meskipun prinsip-prinsip administrasi dalam aneka macam lapangan mempunyai kecenderungan, baik dalam proses juga tujuannya, dalam dunia pendidikan memiliki kekhususan yang tidak dapat disamakan begitu saja menggunakan global perusahaan atau pemerintahan. Apabila perusahaan yang diolah adalah benda-benda tewas bahkan bahan-bahan mentah, maka dalam dunia pendidkan yang diolah merupakan benda-benda hayati atau anak-siswa. Demikian pula bila kita tinjau tujuanya. Tujuan perusahaan merupakan memperoleh laba yg sebanyak-besarnya atau menghasilkan produksi yang sebesar-banyaknya dengan kualitas yang tinggi. Demikian jua dalam dunia pendidikan, output produksi dan kualitas yg tinggi sebagai tujuan; tetapi output produksi serta kualitas tinggi yang diperlukan itu tidak sama sifatnya menggunakan output perusahaan.

2. Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengerahan serta pengintegrasian segala sesuatu, baik personil, spiritual juga material, yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Jadi, pada dalam proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yg terlibat pada pada proses pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan, diorgansisasi dan dikoordinasi secara efektif, dan semua materi yg dibutuhkan dan yang sudah ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Sedangkan pendidikan, baik diartikan menjadi proses maupun produk, adalah masalah perseorangan. Anak didik sendirilah yg harus membuat perubahan serta dalam dirinya sesuai menggunakan yg dikehendakinya. Proses pendidikan terjadi di dalam diri individu, serta produk pendidikan menyatakan diri di dalam tingkah lakunya. Demikianlah pendidikan pendidikan nir sama dengan administrasi pendidikan.

Administarsi pendidikan merupakan suatu proses keseluruhan, aktivitas beserta pada bidang pendidikan yg mencakup : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, supervisi serta pembiayaan, dengan menggunakan fasilitas yang tersedia, baik personil, materil juga spiritual, buat mencapai tujuan pendidikan secara efektif serta efisien.

Pendapat lain dikemukakan oleh Good Carter V, bahwa administrasi pendidikan merupakan "segenap teknik dan produser yang dipergunakan dalam penyelenggaraan forum pendidikan sesuai dengan kebijakan yang telah dipengaruhi".

Pendapat di bawah ini hampir sama menggunakan yg dikemukakan sang Carter, yaitu bahwa administrasi pendidikan adalah "suatu proses yang berurusan dengan penciptaan, pemeliharaan, stimulasi serta penyatuan tangan-tenaga-energi pada suatu forum pendidikan dalam bisnis merealisasikan tujuan yang telah dipengaruhi sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pengertian administrasi pendidikan tadi pada atas, ternyata bahwa pada dalam setiap kegiatan administrasi terdapat beberapa unsur yg selalu kait mengait satu sama lain. Beberapa unsur pokok di pada administrasi yang dimaksud artinya :
a. Adanya sekelompok manusia (sedikitnya 2 orang)
b. Adanya tujuan yg hendak dicapai bersama.
c. Adanya tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan (kegiatan kerjasama).
d. Adanya perlengkapan atau alat-alat yang diperlukan.

Semua unsur tadi wajib dikelola serta diatur sedemikian rupa sebagai akibatnya menunjuk kepada tercapainya tujuan pendidikan yg telah dipengaruhi.

Dengan mengemukakan perumusan tersebut pada atas, dapat tekankan disini, bahwa :
1) Administrasi pendidikan itu bukan hanya sekedar aktivitas rapikan usaha, surat menyurat seperti yang dilakukan pada tempat kerja-kantor tata usaha sekolah atau pun tempat kerja-kantor inskepski pendidikan serta sebagainya.
2) Administrasi pendidikan meliputi semua aktivitas yg luas, yg mencakup antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, supervisi yang menyangkut bidang-bidang materil, personil serta spiritual pada bidang pendidikan dalam umumnya, dan khususnya pendidikan yg diselenggarakan di sekolah-sekolah.
3) Administrasi pendidikan itu adalah proses holistik dan kegiatan-aktivitas beserta yang harus dilakukan sang semua pihak yang terlibat pada pada tugas-tugas pendidikan.

3. Bidang Garapan Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikan mencakup bidang-bidang garapan yg sangat luas. Tercakup di dalamnya administrasi personil, administrasi kurikulum, kepemimpinan, kepengawasan, atau pengawasan pendidikan, organisasi forum pendidikan serta sebagainya. 

Secara rinci, bidang garapan administrasi pendidikan dapat pula diuraikan menjadi berikut :
a. Administrasi tata laksana sekolah. Hal ini meliputi :
1). Organisasi dan struktur pegawai rapikan bisnis (TU).
2). Organisasi serta aturan belanja keuangan sekolah
3). Masalah kepegawaian serta kesejahteraan personil sekolah.
4). Masalah perlengkapan serta perbekalan.
5). Keuangan serta pembukuannya.
6). Korespondensi/Surat menyurat.
7). Laporan-laporan (bulanan, kuartalan, tahunan).
8). Masalah pengangkatan, mutasi, penempatan, serta pemberhentian pegawai.
9). Pengisian buku rapor, klaper (gugusan nilai-nilai nomor )

b. Administrasi personil guru dan pegawai sekolah. Hal ini meliputi diantaranya :
1). Pengangkatan dan penemtapan energi guru.
2). Organisasi personil pengajar-guru.
3). Masalah kepegarwaian dan kesejahteraan pengajar.
4). Rencana orientasi bagi pengajar baru.
5). Kondite dan evaluasi kemajuan guru
6). Pelatihan serta penataran bagi para guru

c. Administrasi murid, hal ini meliputi diantaranya :
1). Organisasi dan serikat siswa.
2). Masalah kesehatan serta kesejahteraan anak didik.
3). Penilaian serta pengukuran kemajuan siswa.
4). Bimbingan serta penyuluhan bagi murid.

d. Supervisi pengajaran. Hal ini meliputi antara lain :
1). Usaha membangkitkan dan merangsang semangat guru-pengajar dan para pegawai tata bisnis dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.
2). Usaha berbagi, mencari, dan memakai metode-metode baru pada mengajar serta belajar yg lebih baik.
3). Mengusahakan cara-cara menilai ahsil-hasil pendidikan serta pengajaran.
4). Mengusahakan dan berbagi kerjasama yg baik antara guru, siswa serta pegawai tata bisnis sekolah.
5). Usaha menaikkan mutu serta pengalaman pengajar-pengajar.

e. Pelaksanaan serta training kurikulum :
1). Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di pada kurikulum sekolah yg bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar serta tujuan pendidikan dan pedagogi.
2). Menyusun serta melaksanakan organisasi kurikulum beserta mater-materi, asal-asal dan metode-metode pelaksanaannya, diubahsuaikan dengan pembaruan administrasi serta pedagogi serta kebutuhan warga dan lingkungan sekolah.

4. Manajemen serta Administrasi Pendidikan
Istilah lain yang hampir sama ialah menggunakan administrasi pendidikan artinya manajemen. Hanya dewasa ini, istilah manajemen lebih populer dan umum dipakai pada pada dunia perusahaan/ekonomi daripada di dalam dunia pendidikan.

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan asal daya manusia dan asal-sumber lain secara efektif dan efisien buat mencapai suatu tujuan. Sebagaimana dalam Al Quran Surat Yunus ayat tiga dinyatakan menjadi beirkut :
إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ اْلأَمْرَ مَامِن شَفِيعٍ إِلاَّ مِن بَعْدِ إِذْنِهِ ذَلِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ أَفَلاَ تَذَكَّرُونَ يونس :3

Artinya : "Sesungguhnya ilahi engkau merupakan Allah yang membentuk langit dan bumi dalam enam masa, lalu Ia bersemayam di atas Arsy buat mengatur semua urusan, tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali selesainya izin-Nya. Dialah Allah Tuhan kamu maka sembahlah Dia. Apakah engkau nir merogoh pelajaran (QS. Yunus:3)"

Manajemen merupakan sebuah proses kerjasama buat mencapai tujuan bersama. Walaupun Al Quran secara spesifik tidak menyebutkan kata manajemen, akan namun menyinggung istilah manajemen dengan memakai kalimat yudabbiru mengandung arti mengarahkan, melaksanakan, menjalankan, mengendalikan, mengatur, mengurus menggunakan baik, mengkoordinasikan, membuat rencana yang sudah ditetapkan. Menurut Farker Follet, yg dimaksud dengan manajemen, adalah proses pencapaian tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain buat melaksanakan aneka macam pekerjaan yg diharapkan.

Para ahli manajemen mengemukakan pandangan yang berbeda mengenai arti manajemen, antara lain :
Miftah Thoha beropini, bahwa manajemen diartikan menjadi “Suatu proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang lain”. Ungkapan senada dikemukakan oleh Hadari Nawawi, yaitu : “Manajemen adalah aktivitas yg memerlukan kerjasama orang lain untuk mencapai tujuan” 

Pendapat kedua pakar tersebut pada atas, bisa penulis simpulkan, bahwa manajemen merupakan proses kerjasama antara 2 orang atau lebih buat mencapai tujuan beserta.

Lebih lanjut, pengertian manejemen dinyatakan oleh Susilo Martayo, bahwa "Manajemen merupakan bisnis untuk menentukan, menginterpretasikan serta mencapai tujuan-tujuan organisasi menggunakan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganiasian, penyusunan personalia atau kepegawaian, pengarahan dan kepemimpinan dan pengawasan.

Dari beberapa definisi atau pengertian di atas, bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam manajemen dapat dipastikan adanya tujuan yg akan dicapai.
2. Dalam mencapai tujuan, aplikasi manajemen dilakukan secara beserta dari sekelompok orang (dua orang atau lebih)
3. Untuk mencapai tujuan organisasi atau manajemen, diharapkan adanya perencanaan yg baik, aplikasi yang konsisten dan pengendalian atau supervisi secara kontinyu.

Selanjutnya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan diperlukan adanya proses yg pada dalamnya mencakup keterlibatan berbagai unsur yg terlibat pada organisasi sinkron dengan rencana atau perencanaan yang dilandasi oleh pengawasan yang berkesinambungan (kontinyu) dalam proses pelaksanaannya.

Administrasi atau manajemen adalah komponen integral serta tidak dapat dipisahkan menurut proses pendidikan secara keseluruhan. Alasannya, lantaran tanpa manajemen yang baik tujuan pendidikan nir akan berhasil secara optimal, efektif dan efisien. Konsep tadi berlaku di lembaga-lembaga lain yang memerlukan manajemen. Manajemen pendidikan mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

Untuk itu, perlu dimengerti fungsi-fungsi utama administrasi, yakni perencanaan, pengorganisasian, aplikasi, pengawasan (evaluasi serta training). Dalam prakteknya, keempat fungsi tadi merupakan suatu proses yang berkesinambungan. 

Adapun langkah-langkah dalam perencanaan mencakup hal-hal menjadi berikut :
1) Menentukan serta merumuskan tujuan yg hendak dicapai.
2) Meneliti masalah-perkara atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
3) Mengumpulkan data dan liputan-kabar yg diperlukan.
4) Menentukan termin-termin atau rangkaian tindakan.
5) Merumuskan bagaimana perkara-perkara itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan. 

Menurut teori Kaufman, bahwa perencanaan wajib melalui tahapan-tahapan menjadi berikut :
1) Perencanaan harus bisa mengindentifikasi serta mendokumentasikan kebutuhan.
2) Perencanaan wajib sanggup menentukan berbagai kebutuhan pada pendidikan.
3) Perencanaan harus bisa menspesifikasikan rincian tiap-tiap kebutuhan.
4) Perencanaan harus bisa menentukan pilihan-pilihan yang diharapkan.
5) Perencanaan harus sanggup memenuhi segala kebutuhan yg mampu dirasakan sang semua.
6) Perencanaan harus mampu sebagai identifikasi strategik cara lain dan siap tolls laba dan kerugian tiap-tiap strategik. 

Perencaan mempunyai unsur-unsur yg kentara serta saling berkaitan satu sama lain. Unsur-unsur perencanaan itu merupakan menjadi berikut : 
1. Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan mencakup aspek-aspek :
a). Tujuan, perkiraan serta harapan
b). Tindakan, yaitu unsur buat melaksananakan keputusan
c). Struktur keputusan

2. Aspek pengetahuan yang baru
Setiap perencanaan mempunyai aspek pengetahuan yg baru yg mengacu kepada :
a). Dimensi waktu
Berdasarkan dimensi ketika, terdapat perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

b). Dimensi struktural
Pada structural atau bagian mana akan memperoleh resiko yang paling kecil.

c). Dimensi cara pengukuran
Perencanaan harus dapat diukur keliru satu pengukuran dalam perencanaan. Penyuluh merupakan membandingkan motivasi menggunakan moral atau pertimbangan antara motivasi menggunakan moral.

d). Kerja yg bersifat rasional
Perencanaan merupakan bisnis buat melakukan perubahan yaitu menjadi proses sintesa serta antitesa dikenal menggunakan kata equilbrium serta disequilbrium dan contoh yang tepat buat itu merupakan teori adopsi.

3. Memiliki taktik serta taktik
Strategi meliputi peraturan kebijakan kelembagaan dan nilai-nilai, sedangkan strategi merupakan bagaimana mengimplementasikan perencanaan seperti anggaran keuangan serta lain-lain.

4. Perencanaan menjadi suatu teknologi
Perencanaan sebagai suatu teknologi, maka dalam perencanaan ada proses menata keterangan serta memproses data. 

5. Perencanaan sebagai suatu struktur
Dalam hubungan menggunakan struktur, maka setiap tugas-tugas perlu diidentifikasi secara kentara. 

Ada beberapa sifat perencanaan yg perlu diikuti oleh perencana, yaitu :
a). Bersifat menyeluruh.
b). Bersifat integrasi yang fragmentasi (merangkum banyak sekali unsur, misalnya dana, energi serta lain-lain).
c). Bersifat fleksibel
d). Menggunakan sarana yang bersifat analitis, sebagai akibatnya bisa diperoleh pengukuran efisien.
e). Ada tatanan struktur, ada proses komposisi dan mempunyai sifat yang menetap (baku).

Prof. Komaruddin membagi kegiatan perencanaan sebagai berikut :
1. Meramalkan proyeksi yang akan datang
2. Menetapkan target dan mengkoordinasikannya
3. Menyusun acara menggunakan berukuran kegiatan
4. Menyusun kronologis jadwal kegiatan
5. Menyusun aturan dan alokasi asal daya
6. Mengembangkan prosedur dalam strandar
7. Menetapkan serta mengintervensi kebijakan.

Kini tergantung perencanaan apa yang akan dibuat sampai perencanaan sanggup memprediksi program, baik jangka panjang atau jangka pendek, berskala mikro atau makro, pembiayaan serta antisipasi bila terjadi perkara atau hambatan. 

2. Pengorganisasian
Kata organisasi dari berdasarkan bahasa Yunani, “organon” serta istilah Latin “Organun” yang mempunyai arti: indera, bagian, anggota atau badan.

James D. Mooney beropini, bahwa “Organisasi merupakan bentuk setiap liga insan buat mencapai suatu tujuan bersama. Sedangan Chester I Bernand menaruh pengertian organisasi menjadi “suatu system daripada kegiatan kerjasama yg dilakukan sang dua orang atau lebih”.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, ada tiga cirri pada suatu organisasi yaitu:
1. Adanya sekelompok orang-orang, dua atau lebih
2. Adanya interaksi yang terjadi dalam suatu kerjasama
3. Adanya kerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama didasarkan atas hak serta kewajiban atau tanggung jawab masing-masing individu atau personil.

Pengorganisasian adalah tindakan atau langkah-langkah buat memilih komponen-komponen aktivitas yg diharapkan, kemudian membagi pekerjaan pada grup pelaksana dan mendelegasikan wewenang kepada anggota-anggota organisasi. Menurut . F. Terry, fungsi-fungsi organisasi adalah sebagai berikut :

Pengorganisasian adalah keliru satu fungsi daripad manajemen karena menggunakan pengorganisasian berarti memadukan semua asal daya insan maupun sumber daya lainnya. Salah satu bagian krusial dari tugas pengorganisasian merupakan pengharmonisan suatu grup orang-orang yang berbeda, mempertemukan kasus-perkara kepentingan dan memanfaatkan kemampuannya ke a ah tententu yaitu arah tercapainya tujuan.

Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan menjadi berikut :
1. Organisasi dalam arti badan merupakan sekelompok orang yg bekerjasama buat mencapai tujuan beserta.
2. Organisasi dalam arti bagian atau struktur adalah citra secara skematis mengenai interaksi-hubungan, kerjasama menurut orang-orang yg berada di dalamnya dalam rangka mencapai suatu tujuan.

Iklim organisasi adalah factor utama lainnya yg berkaitan dengan kinerja organisasi. Hal ini sangat ditentukan oleh adanya hubungan beberapa elemen yg terdapat di pada organisasi itu. Artinya pada sebuah organisasi harus terdapat keterkaitan pada dua hal, diantaranya: Pertama, budaya organisasi meliputi filosofi manajemen yang mencakup perkiraan, keyakinan serta nilai-nilai budaya organisasi. Hal ini lebih banyak disebabkan lantaran bawahan sangat ditentukan sang cara berfikir pihak pimpiman (atasan).

Beberapa aktivitas yang harus dilakukan pada sebuah organisasi diantaranya :
1. Mengembangkan struktur organisasi antara lain: tugas yg harus dilakukan sang seseorang manajer bisa buat mengindektifikasikan dan mengelompokan pekerjaan-pekerjaan yg akan dilaksanakan.
2. Mendelegasikan, yakni tugas yang dilakukan sang seorang manajer buat mempercayakan tanggung jawab serta wewenang kepada personil dan membangun pertanggungjawaban atas hasil-hasil pekerjaan.
3. Tetapkan interaksi, yaitu tugas yg dilakukan oleh seorang manajer buat membentuk syarat yang perlu pada bisnis kerjasama antara seluruh personil.
4. Tanggung jawab, yakni tugas yang diberikan kepada suatu posisi.
5. Pertanggungjawaban. Kewajiban melaksanakan tanggung jawab serta mempergunakan wewenang sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan kebijakan yang ditetapkan.

Agar suatu organisasi bisa berjalan menggunakan baik atau dalam rangka membentuk suatu organiasi yg baik atau pada bisnis menyusun suatu organiasi, perlu diperhatikan beberapa azas atau prinsip-prinisp organisasi menjadi berikut :
1. Perumusan tujuan menggunakan jelas
a. Menunjukan panduan ke arah mana organisasi itu akan dibawa.
b. Landasan bagi organisasi yang bersangkutan.
c. Menentukan macam kegiatan yg akan dilakukan.
d. Menentukan program, mekanisme (koordinasi, integrasi, akibat, sinkronisasi dan mekanisasi).

2. Pembagian Kerja
a. Pembagian kerja atas dasar daerah atau teritorial.
b. Pembagian kerja atas dasar jenis benda.
c. Pembagian kerja atas dasar langganan yang dilayani
d. Pembagian kerja atas dasar fungsi (rangkaian kerja).
e. Pembagian kerja atas dasar ketika.

Oleh lantaran pembagian kerja dalam suatu organisasi ada baiknya, antara lain dipedomani hal-hal sebagai berikut :
a. Jumlah unit organisasi diusahakan sedikit mungkin sinkron kebutuhan.
b. Suatu unit harus memiliki fungsi bulat serta berkaitan satu sama lain.
c. Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bila unit-unit yg terdapat tidak sempurna lagi menampung kegiatan-aktivitas baru tadi.
d. Secara garis besarnya pada suatu organisasi dibedakan sinkron dengan kegiatan yang dilakukannya. 

3. Delegasi kekuasaan
Salah satu prinsip dalam suatu organisasi merupakan delegasi kekuasaan (pelimpahan kewenangan). Kekuasaan atau wewenang adalah hak seseorang buat merogoh tindakan yang perlu agar tugas dan fungsi-kegunaannya bisa dilaksanakan sebaik-baiknya. Wewenang atau kekuasaan itu terdiri berdasarkan aneka macam aspek, diantaranya: kewenangan mengambil keputusan, wewenang menggunakan asal daya, kewenangan perintah, serta wewenang memakai batas ketika eksklusif.

Dalam mendelegasikan kekuasaan, supaya proses pendelegasian itu efektif, sedikitnya terdapat empat hal yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Pemimpin dapat memusatkan perhatiannya dalam pekerjaan pokok saja.
b. Putusan dapat dibentuk lebih cepat dan pada unit yang sempurna.
c. Inisiatif dan rasa tanggung jawab bawahan dapat dimotivisir, sebagai akibatnya bawahan tidak selalu menunggu perintah atasan.
d. Pendelegasian merupakan galat satu hal yang mendidik atau berbagi bawahan, sehingga mampu menerima tugas dan tanggung jawab yg lebih besar .

4. Rentangan kekuasaan
Rentang kekuasaan yang dimaksud merupakan jumlah orang yg tepat sebagai bawahan bagi seorang pemimpin, sehingga pemimpin itu dapat memimpin, membimbing, serta mengawasi secara sempurna.

Dalam menetapkan beberapa bawahan yang tepat dari seorang pemimpin, ada beberapa factor yuang wajib diperhatikan, yaitu :
a. Jelas tidaknya tugas wewenang serta pertanggung jawaban masing-masing orang dalam suatu organisasi.
b. Jalinan interaksi kerja berdasarkan masing-masing bawahan satu sama lain.
c. Kemampuan orang-orang pada suatu organisasi.
d. Corak pekerjaan.
e. Stabilitas organisasi serta stabilitas tenaga kerja.
f. Jarak serta saat.

5. Tingkat-tingkat pengawasan
Menurut prinsip ini, tingkat supervisi atau tingkat pemimpin hendaknya diusahakan sedikit mungkin. Sehubungan menggunakan prinsip-prinsip tingkat-tingkat supervisi ini, maka pada organisasi masih ada beberapa jenis tingkatan, yaitu :
a. Dua hingga tiga strata, mampu diklaim organisasi pipih atau platop organization.
b. Empat tingkat, acapkali diklaim struktur organisasi datar.
c. Lima tingkat, tak jarang dianggap struktur organisasi curam.

6. Kesatuan perintah serta tanggungjawab
Menurut prinsip pada atas, seorang bawahan hanya memiliki seseorang atasan menurut siapa dia menerima perintah serta pada siapa ia memberi pertanggungjawaban akan aplikasi tugasnya.

7. Koordinasi
Prinsip yg nir kalah pentingnya dalam suatu organisasi merupakan prinsip koordinasi.

Koordinasi adalah usaha mengarahkan kegiatan seluruh unit-unit organisasi agar tertuju buat memberikan sumbangan semaksimal mungkin bagi pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Koordinasi bisa dilakukan menggunakan aneka macam cara. Ada empat cara primer pada usaha pemeliharaan koordinasi, yaitu :
a. Mengadakan pertemuan resmi antara unsur-unsur atau unit-unit yang harus dikoordinasikan.
b. Mengangkat seseorang, suatu tim atau panitia coordinator yg spesifik bertugas melakukan kegiatan koordinasi.
c. Membuat kitab pedoman, yang berisikan penjelasan tugas berdasarkan masing-masing unit serta koordinasi satu menggunakan yg lain.
d. Pimpinan atau atasan mengadakan pertemuan-pertemuan informal dengan bawahannya pada rangka hadiah bimbingan, konsultasi dan pengarahan. 

Dalam pelaksanaan kerja hendaknya dibagi antara lain :
a. Penerangan atau pemberitaan
b. Pempublikasian serta perdokumentasian
c. Penyaringan keterangan serta komunikasi.

Pengembangan tanggungjawab mulai menurut taraf terendah sampai tertinggi:
a. Masing-masing eksklusif.
b. Masing-masing sub bagian.
c. Masing-masing unit kerja
d. Mansing-masing biro
e. Masing-masing departemen
f. Masing-masing forum.

Penetapan pengambilan keputusan kerja, pada antaranya
a. Tahap identifikasi persoalan.
b. Tahap penetapan tujuan kerja.
c. Tahap solusi masalah
d. Tahap pemilihan cara lain .

3. Pengawasan
Fungsi pengawasan ini merupakan aktivitas buat mengevalausi serta mengoreksi defleksi-penyimpangan menurut rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan dilaksanakannya fungsi pengawasan ini diperlukan bisa mengurangi penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga kemungkinan timbulnya kerugian yang besar dapat dihindarkan atau dapat ditekan sekecil mungkin.

Oleh karena itu pengawasan adalah salah satu fungsi dalam administrasi pendidikan untuk mengklaim supaya aplikasi kerja berjalan sesuai dengan baku yg telah ditetapkan pada perencanaan kerja. Jika aplikasi kerja nir berjalan, tidak sinkron dengan standar perencanaan, walaupun secara nir sengaja permanen ke arah yg lebih baik. Hal ini tampak klasik dan tradisional. Dengan demikian melalui supervisi bisa diawasi sejauhmana penyimpangan, penyalahgunaan, kebocoran, kekurangan, pemborosan, penyelewengan serta lain-lain serta bagaimana kendala dimasa yang akan tiba.

Arifin Abdurrahman berpendapat bahwa ada beberapa factor yang membantu supervisi pada mencegah aneka macam perkara penyelewengan serta penyalahgunaan wewenang, yaitu:
1. Filsafat yg dibuat bangsa tersebut.
2. Agama yang mendasari seseorang tadi.
3. Kebijakan yang dijalankan.
4. Anggaran pembiayaan yg mendukung.
5. Penempatan pegawai dan prosedur kerjanya.
6. Kemampuan koordinasi pada organisasi. 

Seorang manajer mengelola aktivitas organisasi agar dapat tercapai output yang diinginkan atau rencana organisasi dapat dicapai sinkron dengan hasil-hasil yg diinginkan atau direncanakan. Keberhasilan atau kegagalan perlu dipertimbangkan berdasarkan segi tujuan yang telah dipengaruhi. Adapun aktivitas pengawasan ini buat dapat memastikan bahwa apa yang sedang dikerjakan atau akan dilaksanakan bisa mencapai tujuan yang diperlukan. 

Fungsi supervisi yg dilakukan menajemen adalah unsur yg sangat penting untuk diperhatikan. Adapun aktivitas supervisi yang umumnya dilaksanakan menurut Henry Simamora merupakan menjadi berikut :
1. Mengumpulkan serta menganalisa data pengangkatan, seleksi penempatan serta kenaikan pangkat untuk meyakinkan bahwa terdapat pengamatan terhadap kesempatan kepegawaian yang sama.
2. Menganalisa catatan evaluasi kinerja buat menentukan upaya penilaian yg diisyaratkan telah dilaksanakan menggunakan cara obyektif serta tidak biasa.
3. Menganalisa statistik yang herbi ketidak hadiran keluhan, dan kecelakaan kerja buat memilih bahwa perkara-perkara ini merupakan krusial dan apa yang seharusnya dilakukan buat menguranginya.

Fungsi pengawasan dalam organisasi adalah semacam nilai tambah yg diberikan pada siswa buat memelihara fisik, jiwa serta raganya. Fungsi pemelihraan ini dapat memacu siswa buat belajar menggunakan tekun, giat serta menguntungkan bagi pesantren. Ini adalah nilai tambah. Dengan demikian supervisi merupakan bisnis pembinaan sikap serta pengembangan yang telah dilakukan sebelumnya.

Penyusunan acara pengawasan ini haruslah didasarkan pada kondisi-kondisi nyata yang masih ada pada organisasi atau lembaga dan kemungkinan masa yang akan datang yg kelak akan dihadapi. Yakni program supervisi ini harus dilaksanakan melalui pertimbangan-pertimbangan yg relatif matang, termasuk sumber-sumber pendanaannya.

Oleh karena itu, pengawasan tidak sanggup dipisahkan berdasarkan aktivitas forum pendidikan tersebut, ia haruslah merupakan satu paket yg disusun pada program pengembangan organisasi, sebagai akibatnya pengawasan ini akan dapat terealisasi secara terus menerus.