PENGERTIAN ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Pengertian Administrasi Dan Supervisi Pendidikan
1. Pengertian Administrasi
Untuk menyebutkan arti administrasi pendidikan, kita nir bisa melepaskan diri berdasarkan pengertian ilmu administrasi dalam umumnya. Bahkan dapat pula dikatakan bahwa administrasi pendidikan adalah penggunaan atau aplikasi ilmu administrasi ke pada pendidikan. Oleh karena itu, terdapat baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apakah yg dimaksud menggunakan administrasi.

Secara bahasa, istilah administrasi berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari kata ad serta ministrrte. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan istilah to dalam bahasa Inggris, yang berarti "ke" atau "pada". Dan kata ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yg berarti "melayani", "membantu" atau "mengarahkan". Dalam bahasa Inggris to administer berarti pula "mengatur", "memelihara" (to look after dan "mengarahkan).

Jadi istilah "administrasi dapat diaertikan sebagai suatu kegiatan atau bisnis buat membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua aktivitas pada dalam mencapai tujuan.

Meskipun praktek administrasi sejak dahulu kala dilaksanakan orang, namun administrasi sebagai ilmu, baru ada pada permulaan pertengahan abad ke-19. Frederick Taylor (1856) dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen menurut ilmu pengetahuan. Dengan demikian, ia dapat dikatakan sebagai pelopor menurut timbulnya ilmu administrasi. Ia pernah bekerja sebagai buruh rendahan hingga tingkat yg paling tinggi di dalam perusahaan. Berdasarkan pengalamannya itu, beliau mengemukakan pada tulisannya beberapa prinsip manajemen dengan pengelolaan perusahaan.

Perkembangan ilmu administrasi yang pada mulanya bergeraka di pada global industri serta perusahaan, kemudian menjalar ke pemerintahan atau negara, sehingga kita mengenal adanya administrasi negara.

Sekarang kita mengenal administrasi pendidikan menjadi galat satu cabang berdasarkan administarsi pada umumnya. Para ahli pendidikan mulai menyadari bahwa meskipun prinsip-prinsip administrasi dalam aneka macam lapangan memiliki kesamaan, baik dalam proses maupun tujuannya, pada global pendidikan mempunyai kekhususan yang tidak bisa disamakan begitu saja menggunakan global perusahaan atau pemerintahan. Apabila perusahaan yg diolah merupakan benda-benda meninggal bahkan bahan-bahan mentah, maka pada dunia pendidkan yang diolah adalah benda-benda hayati atau anak-siswa. Demikian jua apabila kita tinjau tujuanya. Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba yang sebesar-besarnya atau membentuk produksi yg sebesar-banyaknya dengan kualitas yg tinggi. Demikian pula pada global pendidikan, hasil produksi serta kualitas yg tinggi sebagai tujuan; tetapi hasil produksi serta kualitas tinggi yg diharapkan itu berbeda sifatnya dengan output perusahaan.

2. Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personil, spiritual juga material, yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Jadi, di pada proses administrasi pendidikan segenap bisnis orang-orang yg terlibat pada dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan, diorgansisasi serta dikoordinasi secara efektif, dan seluruh materi yang diharapkan dan yg telah ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Sedangkan pendidikan, baik diartikan sebagai proses juga produk, adalah kasus perseorangan. Anak didik sendirilah yg harus membuat perubahan dan pada dirinya sesuai menggunakan yang dikehendakinya. Proses pendidikan terjadi di pada diri individu, dan produk pendidikan menyatakan diri di pada tingkah lakunya. Demikianlah pendidikan pendidikan nir sama dengan administrasi pendidikan.

Administarsi pendidikan merupakan suatu proses keseluruhan, aktivitas bersama dalam bidang pendidikan yang mencakup : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan serta pembiayaan, menggunakan menggunakan fasilitas yang tersedia, baik personil, materil maupun spiritual, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif serta efisien.

Pendapat lain dikemukakan sang Good Carter V, bahwa administrasi pendidikan merupakan "segenap teknik dan produser yang digunakan dalam penyelenggaraan forum pendidikan sesuai menggunakan kebijakan yg telah ditentukan".

Pendapat pada bawah ini hampir sama menggunakan yang dikemukakan sang Carter, yaitu bahwa administrasi pendidikan adalah "suatu proses yang berurusan menggunakan penciptaan, pemeliharaan, stimulasi serta penyatuan tangan-tenaga-energi pada suatu lembaga pendidikan pada bisnis merealisasikan tujuan yang sudah dipengaruhi sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pengertian administrasi pendidikan tersebut pada atas, ternyata bahwa pada pada setiap kegiatan administrasi masih ada beberapa unsur yang selalu kait mengait satu sama lain. Beberapa unsur pokok di pada administrasi yg dimaksud artinya :
a. Adanya sekelompok manusia (sedikitnya 2 orang)
b. Adanya tujuan yang hendak dicapai bersama.
c. Adanya tugas atau fungsi yg harus dilaksanakan (aktivitas kerjasama).
d. Adanya perlengkapan atau peralatan yang diharapkan.

Semua unsur tadi harus dikelola serta diatur sedemikian rupa sehingga mengarah pada tercapainya tujuan pendidikan yg sudah dipengaruhi.

Dengan mengemukakan perumusan tersebut di atas, dapat tekankan disini, bahwa :
1) Administrasi pendidikan itu bukan hanya sekedar aktivitas rapikan usaha, surat menyurat seperti yg dilakukan di tempat kerja-kantor rapikan bisnis sekolah atau pun kantor-tempat kerja inskepski pendidikan dan sebagainya.
2) Administrasi pendidikan mencakup seluruh aktivitas yang luas, yang mencakup antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan yang menyangkut bidang-bidang materil, personil dan spiritual dalam bidang pendidikan dalam umumnya, dan khususnya pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah.
3) Administrasi pendidikan itu merupakan proses keseluruhan serta aktivitas-kegiatan beserta yg harus dilakukan oleh seluruh pihak yg terlibat di dalam tugas-tugas pendidikan.

3. Bidang Garapan Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikan meliputi bidang-bidang garapan yg sangat luas. Tercakup di dalamnya administrasi personil, administrasi kurikulum, kepemimpinan, kepengawasan, atau pengawasan pendidikan, organisasi forum pendidikan dan sebagainya. 

Secara rinci, bidang garapan administrasi pendidikan dapat pula diuraikan menjadi berikut :
a. Administrasi tata laksana sekolah. Hal ini mencakup :
1). Organisasi serta struktur pegawai tata usaha (TU).
2). Organisasi serta anggaran belanja keuangan sekolah
3). Masalah kepegawaian serta kesejahteraan personil sekolah.
4). Masalah perlengkapan serta perbekalan.
5). Keuangan serta pembukuannya.
6). Korespondensi/Surat menyurat.
7). Laporan-laporan (bulanan, kuartalan, tahunan).
8). Masalah pengangkatan, mutasi, penempatan, dan pemberhentian pegawai.
9). Pengisian buku rapor, klaper (perpaduan nilai-nilai nomor )

b. Administrasi personil pengajar serta pegawai sekolah. Hal ini mencakup antara lain :
1). Pengangkatan serta penemtapan energi guru.
2). Organisasi personil pengajar-guru.
3). Masalah kepegarwaian dan kesejahteraan guru.
4). Rencana orientasi bagi guru baru.
5). Kondite dan evaluasi kemajuan guru
6). Pelatihan serta penataran bagi para guru

c. Administrasi murid, hal ini meliputi antara lain :
1). Organisasi serta perkumpulan siswa.
2). Masalah kesehatan serta kesejahteraan murid.
3). Penilaian dan pengukuran kemajuan murid.
4). Bimbingan dan penyuluhan bagi siswa.

d. Supervisi pengajaran. Hal ini meliputi antara lain :
1). Usaha membangkitkan serta merangsang semangat guru-pengajar serta para pegawai rapikan bisnis pada menjalankan tugasnya masing-masing menggunakan sebaik-baiknya.
2). Usaha berbagi, mencari, dan menggunakan metode-metode baru pada mengajar serta belajar yang lebih baik.
3). Mengusahakan cara-cara menilai ahsil-hasil pendidikan dan pedagogi.
4). Mengusahakan dan menyebarkan kerjasama yang baik antara guru, murid serta pegawai rapikan usaha sekolah.
5). Usaha mempertinggi mutu serta pengalaman pengajar-guru.

e. Pelaksanaan serta training kurikulum :
1). Mempedomani serta merealisasikan apa yang tercantum di pada kurikulum sekolah yang bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar serta tujuan pendidikan serta pengajaran.
2). Menyusun serta melaksanakan organisasi kurikulum bersama mater-materi, asal-asal dan metode-metode pelaksanaannya, diubahsuaikan menggunakan pembaruan administrasi serta pedagogi dan kebutuhan warga serta lingkungan sekolah.

4. Manajemen serta Administrasi Pendidikan
Istilah lain yang hampir sama ialah dengan administrasi pendidikan merupakan manajemen. Hanya dewasa ini, istilah manajemen lebih terkenal dan umum digunakan pada dalam global perusahaan/ekonomi daripada pada pada dunia pendidikan.

Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan asal daya manusia serta sumber-asal lain secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan. Sebagaimana dalam Al Quran Surat Yunus ayat 3 dinyatakan sebagai beirkut :
إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ اْلأَمْرَ مَامِن شَفِيعٍ إِلاَّ مِن بَعْدِ إِذْنِهِ ذَلِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ أَفَلاَ تَذَكَّرُونَ يونس :3

Artinya : "Sesungguhnya yang kuasa engkau merupakan Allah yg membentuk langit dan bumi pada enam masa, lalu Ia bersemayam di atas Arsy buat mengatur seluruh urusan, tiada seorangpun yg akan memberi syafa'at kecuali sehabis biar -Nya. Dialah Allah Tuhan kamu maka sembahlah Dia. Apakah engkau tidak mengambil pelajaran (QS. Yunus:tiga)"

Manajemen adalah sebuah proses kerjasama buat mencapai tujuan beserta. Walaupun Al Quran secara khusus nir menyebutkan kata manajemen, akan tetapi menyinggung istilah manajemen dengan memakai kalimat yudabbiru mengandung arti mengarahkan, melaksanakan, menjalankan, mengendalikan, mengatur, mengurus menggunakan baik, mengkoordinasikan, membuat rencana yang sudah ditetapkan. Menurut Farker Follet, yg dimaksud menggunakan manajemen, adalah proses pencapaian tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain buat melaksanakan banyak sekali pekerjaan yang diharapkan.

Para pakar manajemen mengemukakan pandangan yang tidak selaras mengenai arti manajemen, antara lain :
Miftah Thoha beropini, bahwa manajemen diartikan sebagai “Suatu proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang lain”. Ungkapan senada dikemukakan sang Hadari Nawawi, yaitu : “Manajemen adalah kegiatan yg memerlukan kerjasama orang lain untuk mencapai tujuan” 

Pendapat ke 2 ahli tadi di atas, bisa penulis simpulkan, bahwa manajemen adalah proses kerjasama antara dua orang atau lebih buat mencapai tujuan bersama.

Lebih lanjut, pengertian manejemen dinyatakan sang Susilo Martayo, bahwa "Manajemen adalah usaha untuk memilih, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganiasian, penyusunan personalia atau kepegawaian, pengarahan serta kepemimpinan dan supervisi.

Dari beberapa definisi atau pengertian pada atas, dapat ditarik konklusi menjadi berikut :
1. Dalam manajemen bisa dipastikan adanya tujuan yg akan dicapai.
2. Dalam mencapai tujuan, aplikasi manajemen dilakukan secara beserta menurut sekelompok orang (2 orang atau lebih)
3. Untuk mencapai tujuan organisasi atau manajemen, diperlukan adanya perencanaan yg baik, aplikasi yang konsisten serta pengendalian atau pengawasan secara kontinyu.

Selanjutnya buat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dibutuhkan adanya proses yang di dalamnya meliputi keterlibatan aneka macam unsur yang terlibat dalam organisasi sesuai menggunakan rencana atau perencanaan yang dilandasi sang pengawasan yang berkesinambungan (kontinyu) pada proses pelaksanaannya.

Administrasi atau manajemen adalah komponen integral dan nir dapat dipisahkan menurut proses pendidikan secara holistik. Alasannya, karena tanpa manajemen yg baik tujuan pendidikan tidak akan berhasil secara optimal, efektif dan efisien. Konsep tersebut berlaku di lembaga-forum lain yang memerlukan manajemen. Manajemen pendidikan meliputi perencanaan, pengorganisasian, aplikasi serta pengawasan.

Untuk itu, perlu dimengerti fungsi-fungsi pokok administrasi, yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan (penilaian dan training). Dalam prakteknya, keempat fungsi tersebut merupakan suatu proses yg berkesinambungan. 

Adapun langkah-langkah pada perencanaan mencakup hal-hal sebagai berikut :
1) Menentukan serta merumuskan tujuan yg hendak dicapai.
2) Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
3) Mengumpulkan data serta kabar-liputan yg dibutuhkan.
4) Menentukan tahap-termin atau rangkaian tindakan.
5) Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan. 

Menurut teori Kaufman, bahwa perencanaan harus melalui tahapan-tahapan menjadi berikut :
1) Perencanaan harus sanggup mengindentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan.
2) Perencanaan harus mampu menentukan banyak sekali kebutuhan dalam pendidikan.
3) Perencanaan wajib bisa menspesifikasikan rincian tiap-tiap kebutuhan.
4) Perencanaan wajib bisa memilih pilihan-pilihan yg diharapkan.
5) Perencanaan harus mampu memenuhi segala kebutuhan yg bisa dirasakan sang seluruh.
6) Perencanaan wajib sanggup sebagai identifikasi strategik cara lain serta siap tolls keuntungan dan kerugian tiap-tiap strategik. 

Perencaan memiliki unsur-unsur yg kentara dan saling berkaitan satu sama lain. Unsur-unsur perencanaan itu merupakan sebagai berikut : 
1. Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan mencakup aspek-aspek :
a). Tujuan, perkiraan dan harapan
b). Tindakan, yaitu unsur buat melaksananakan keputusan
c). Struktur keputusan

2. Aspek pengetahuan yg baru
Setiap perencanaan mempunyai aspek pengetahuan yang baru yg mengacu kepada :
a). Dimensi waktu
Berdasarkan dimensi waktu, terdapat perencanaan jangka pendek, jangka menengah serta jangka panjang.

b). Dimensi struktural
Pada structural atau bagian mana akan memperoleh resiko yg paling mini .

c). Dimensi cara pengukuran
Perencanaan wajib bisa diukur salah satu pengukuran dalam perencanaan. Penyuluh adalah membandingkan motivasi menggunakan moral atau pertimbangan antara motivasi dengan moral.

d). Kerja yang bersifat rasional
Perencanaan merupakan usaha buat melakukan perubahan yaitu sebagai proses sintesa serta antitesa dikenal dengan kata equilbrium dan disequilbrium serta model yang sempurna buat itu merupakan teori adopsi.

3. Memiliki taktik serta taktik
Strategi meliputi peraturan kebijakan kelembagaan dan nilai-nilai, sedangkan taktik merupakan bagaimana mengimplementasikan perencanaan seperti aturan keuangan dan lain-lain.

4. Perencanaan sebagai suatu teknologi
Perencanaan menjadi suatu teknologi, maka pada perencanaan terdapat proses menata keterangan dan memproses data. 

5. Perencanaan menjadi suatu struktur
Dalam interaksi menggunakan struktur, maka setiap tugas-tugas perlu diidentifikasi secara jelas. 

Ada beberapa sifat perencanaan yg perlu diikuti sang perencana, yaitu :
a). Bersifat menyeluruh.
b). Bersifat integrasi yg fragmentasi (merangkum aneka macam unsur, misalnya dana, energi serta lain-lain).
c). Bersifat fleksibel
d). Menggunakan sarana yg bersifat analitis, sebagai akibatnya bisa diperoleh pengukuran efisien.
e). Ada tatanan struktur, terdapat proses komposisi serta memiliki sifat yg menetap (baku).

Prof. Komaruddin membagi aktivitas perencanaan menjadi berikut :
1. Meramalkan proyeksi yang akan datang
2. Menetapkan target serta mengkoordinasikannya
3. Menyusun program menggunakan ukuran kegiatan
4. Menyusun kronologis jadwal kegiatan
5. Menyusun anggaran serta alokasi asal daya
6. Mengembangkan mekanisme pada strandar
7. Menetapkan dan mengintervensi kebijakan.

Kini tergantung perencanaan apa yg akan dibentuk hingga perencanaan bisa memprediksi program, baik jangka panjang atau jangka pendek, berskala mikro atau makro, pembiayaan dan antisipasi jika terjadi kasus atau kendala. 

2. Pengorganisasian
Kata organisasi berasal menurut bahasa Yunani, “organon” dan istilah Latin “Organun” yang memiliki arti: indera, bagian, anggota atau badan.

James D. Mooney berpendapat, bahwa “Organisasi adalah bentuk setiap liga manusia buat mencapai suatu tujuan beserta. Sedangan Chester I Bernand menaruh pengertian organisasi sebagai “suatu system daripada kegiatan kerjasama yg dilakukan oleh 2 orang atau lebih”.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, ada 3 cirri dalam suatu organisasi yaitu:
1. Adanya sekelompok orang-orang, 2 atau lebih
2. Adanya hubungan yang terjadi dalam suatu kerjasama
3. Adanya kerjasama buat mencapai suatu tujuan bersama didasarkan atas hak dan kewajiban atau tanggung jawab masing-masing individu atau personil.

Pengorganisasian merupakan tindakan atau langkah-langkah untuk menentukan komponen-komponen kegiatan yang diharapkan, kemudian membagi pekerjaan pada kelompok pelaksana serta mendelegasikan wewenang kepada anggota-anggota organisasi. Menurut . F. Terry, fungsi-fungsi organisasi adalah menjadi berikut :

Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi daripad manajemen lantaran menggunakan pengorganisasian berarti memadukan seluruh asal daya insan maupun asal daya lainnya. Salah satu bagian krusial dari tugas pengorganisasian merupakan pengharmonisan suatu grup orang-orang yang berbeda, mempertemukan masalah-perkara kepentingan dan memanfaatkan kemampuannya ke a ah tententu yaitu arah tercapainya tujuan.

Dari penjelasan tadi di atas bisa disimpulkan sebagai berikut :
1. Organisasi pada arti badan adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan beserta.
2. Organisasi dalam arti bagian atau struktur adalah citra secara skematis tentang hubungan-interaksi, kerjasama dari orang-orang yg berada di dalamnya pada rangka mencapai suatu tujuan.

Iklim organisasi adalah factor utama lainnya yg berkaitan menggunakan kinerja organisasi. Hal ini sangat dipengaruhi sang adanya interaksi beberapa elemen yg terdapat di dalam organisasi itu. Artinya dalam sebuah organisasi wajib masih ada keterkaitan dalam 2 hal, antara lain: Pertama, budaya organisasi meliputi filosofi manajemen yg meliputi perkiraan, keyakinan serta nilai-nilai budaya organisasi. Hal ini lebih banyak ditimbulkan lantaran bawahan sangat dipengaruhi oleh cara berfikir pihak pimpiman (atasan).

Beberapa kegiatan yg harus dilakukan dalam sebuah organisasi antara lain :
1. Mengembangkan struktur organisasi antara lain: tugas yang harus dilakukan sang seseorang manajer mampu untuk mengindektifikasikan dan mengelompokan pekerjaan-pekerjaan yg akan dilaksanakan.
2. Mendelegasikan, yakni tugas yang dilakukan sang seseorang manajer untuk mempercayakan tanggung jawab serta kewenangan pada personil dan menciptakan pertanggungjawaban atas output-hasil pekerjaan.
3. Memutuskan hubungan, yaitu tugas yang dilakukan oleh seorang manajer buat membangun syarat yang perlu pada bisnis kerjasama antara seluruh personil.
4. Tanggung jawab, yakni tugas yang diberikan pada suatu posisi.
5. Pertanggungjawaban. Kewajiban melaksanakan tanggung jawab dan mempergunakan kewenangan sinkron dengan kebiasaan-kebiasaan kebijakan yg ditetapkan.

Agar suatu organisasi dapat berjalan dengan baik atau dalam rangka membangun suatu organiasi yg baik atau dalam bisnis menyusun suatu organiasi, perlu diperhatikan beberapa azas atau prinsip-prinisp organisasi sebagai berikut :
1. Perumusan tujuan dengan jelas
a. Menunjukan pedoman ke arah mana organisasi itu akan dibawa.
b. Landasan bagi organisasi yg bersangkutan.
c. Menentukan macam kegiatan yg akan dilakukan.
d. Menentukan program, prosedur (koordinasi, integrasi, implikasi, sinkronisasi serta mekanisasi).

2. Pembagian Kerja
a. Pembagian kerja atas dasar daerah atau teritorial.
b. Pembagian kerja atas dasar jenis benda.
c. Pembagian kerja atas dasar langganan yang dilayani
d. Pembagian kerja atas dasar fungsi (rangkaian kerja).
e. Pembagian kerja atas dasar saat.

Oleh karena pembagian kerja pada suatu organisasi ada baiknya, diantaranya dipedomani hal-hal menjadi berikut :
a. Jumlah unit organisasi diusahakan sedikit mungkin sesuai kebutuhan.
b. Suatu unit wajib memiliki fungsi bundar dan berkaitan satu sama lain.
c. Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bila unit-unit yg terdapat nir sempurna lagi menampung aktivitas-kegiatan baru tersebut.
d. Secara garis besarnya pada suatu organisasi dibedakan sesuai menggunakan kegiatan yang dilakukannya. 

3. Delegasi kekuasaan
Salah satu prinsip pada suatu organisasi merupakan delegasi kekuasaan (pelimpahan wewenang). Kekuasaan atau kewenangan merupakan hak seseorang buat mengambil tindakan yg perlu supaya tugas serta fungsi-kegunaannya dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Wewenang atau kekuasaan itu terdiri berdasarkan aneka macam aspek, diantaranya: kewenangan merogoh keputusan, wewenang menggunakan sumber daya, kewenangan perintah, dan wewenang memakai batas ketika eksklusif.

Dalam mendelegasikan kekuasaan, supaya proses pendelegasian itu efektif, sedikitnya terdapat empat hal yg wajib diperhatikan, yaitu :
a. Pemimpin bisa memusatkan perhatiannya dalam pekerjaan pokok saja.
b. Putusan dapat dibuat lebih cepat dan pada unit yang tepat.
c. Inisiatif dan rasa tanggung jawab bawahan bisa dimotivisir, sehingga bawahan nir selalu menunggu perintah atasan.
d. Pendelegasian adalah salah satu hal yang mendidik atau menyebarkan bawahan, sehingga bisa mendapat tugas dan tanggung jawab yang lebih akbar.

4. Rentangan kekuasaan
Rentang kekuasaan yg dimaksud merupakan jumlah orang yang sempurna sebagai bawahan bagi seorang pemimpin, sebagai akibatnya pemimpin itu bisa memimpin, membimbing, dan mengawasi secara sempurna.

Dalam tetapkan beberapa bawahan yg sempurna berdasarkan seseorang pemimpin, terdapat beberapa factor yuang harus diperhatikan, yaitu :
a. Jelas tidaknya tugas wewenang serta pertanggung jawaban masing-masing orang pada suatu organisasi.
b. Jalinan hubungan kerja berdasarkan masing-masing bawahan satu sama lain.
c. Kemampuan orang-orang pada suatu organisasi.
d. Corak pekerjaan.
e. Stabilitas organisasi dan stabilitas tenaga kerja.
f. Jarak dan saat.

5. Tingkat-tingkat pengawasan
Menurut prinsip ini, taraf pengawasan atau tingkat pemimpin hendaknya diusahakan sedikit mungkin. Sehubungan dengan prinsip-prinsip taraf-taraf supervisi ini, maka pada organisasi terdapat beberapa jenis tingkatan, yaitu :
a. Dua hingga tiga tingkatan, sanggup dianggap organisasi pipih atau platop organization.
b. Empat taraf, acapkali disebut struktur organisasi datar.
c. Lima tingkat, acapkali disebut struktur organisasi curam.

6. Kesatuan perintah serta tanggungjawab
Menurut prinsip di atas, seseorang bawahan hanya memiliki seseorang atasan dari siapa ia mendapat perintah dan kepada siapa ia memberi pertanggungjawaban akan pelaksanaan tugasnya.

7. Koordinasi
Prinsip yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi adalah prinsip koordinasi.

Koordinasi adalah bisnis mengarahkan aktivitas semua unit-unit organisasi agar tertuju buat menaruh sumbangan semaksimal mungkin bagi pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Koordinasi bisa dilakukan dengan aneka macam cara. Ada empat cara primer pada usaha pemeliharaan koordinasi, yaitu :
a. Mengadakan rendezvous resmi antara unsur-unsur atau unit-unit yg harus dikoordinasikan.
b. Mengangkat seseorang, suatu tim atau panitia coordinator yang khusus bertugas melakukan aktivitas koordinasi.
c. Membuat kitab panduan, yang berisikan penjelasan tugas dari masing-masing unit serta koordinasi satu dengan yg lain.
d. Pimpinan atau atasan mengadakan pertemuan-pertemuan informal menggunakan bawahannya pada rangka anugerah bimbingan, konsultasi serta pengarahan. 

Dalam aplikasi kerja hendaknya dibagi diantaranya :
a. Penerangan atau pemberitaan
b. Pempublikasian dan perdokumentasian
c. Penyaringan liputan dan komunikasi.

Pengembangan tanggungjawab mulai dari tingkat terendah hingga tertinggi:
a. Masing-masing eksklusif.
b. Masing-masing sub bagian.
c. Masing-masing unit kerja
d. Mansing-masing biro
e. Masing-masing departemen
f. Masing-masing lembaga.

Penetapan pengambilan keputusan kerja, pada antaranya
a. Tahap identifikasi duduk perkara.
b. Tahap penetapan tujuan kerja.
c. Tahap solusi masalah
d. Tahap pemilihan alternatif.

3. Pengawasan
Fungsi pengawasan ini adalah aktivitas buat mengevalausi serta mengoreksi penyimpangan-penyimpangan menurut planning yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dengan dilaksanakannya fungsi pengawasan ini diharapkan dapat mengurangi defleksi yang mungkin terjadi, sebagai akibatnya kemungkinan timbulnya kerugian yang akbar dapat dihindarkan atau dapat ditekan sekecil mungkin.

Oleh karena itu supervisi adalah salah satu fungsi pada administrasi pendidikan buat mengklaim agar aplikasi kerja berjalan sesuai dengan baku yg sudah ditetapkan dalam perencanaan kerja. Jika aplikasi kerja tidak berjalan, nir sesuai dengan baku perencanaan, walaupun secara nir sengaja tetap ke arah yg lebih baik. Hal ini tampak klasik dan tradisional. Dengan demikian melalui supervisi dapat diawasi sejauhmana penyimpangan, penyalahgunaan, kebocoran, kekurangan, pemborosan, penyelewengan dan lain-lain serta bagaimana hambatan dimasa yang akan tiba.

Arifin Abdurrahman beropini bahwa terdapat beberapa factor yg membantu supervisi dalam mencegah banyak sekali masalah penyelewengan dan penyalahgunaan kewenangan, yaitu:
1. Filsafat yg dibuat bangsa tadi.
2. Agama yg mendasari seorang tersebut.
3. Kebijakan yg dijalankan.
4. Anggaran pembiayaan yang mendukung.
5. Penempatan pegawai dan prosedur kerjanya.
6. Kemampuan koordinasi pada organisasi. 

Seorang manajer mengelola kegiatan organisasi supaya bisa tercapai output yg diinginkan atau rencana organisasi dapat dicapai sinkron dengan output-output yg diinginkan atau direncanakan. Keberhasilan atau kegagalan perlu dipertimbangkan berdasarkan segi tujuan yg sudah ditentukan. Adapun aktivitas pengawasan ini buat dapat memastikan bahwa apa yang sedang dikerjakan atau akan dilaksanakan dapat mencapai tujuan yg dibutuhkan. 

Fungsi pengawasan yang dilakukan menajemen merupakan unsur yg sangat penting buat diperhatikan. Adapun kegiatan supervisi yg umumnya dilaksanakan dari Henry Simamora adalah menjadi berikut :
1. Mengumpulkan serta menganalisa data pengangkatan, seleksi penempatan serta promosi buat meyakinkan bahwa terdapat pengamatan terhadap kesempatan kepegawaian yang sama.
2. Menganalisa catatan penilaian kinerja buat memilih upaya penilaian yang diisyaratkan telah dilaksanakan menggunakan cara obyektif dan nir biasa.
3. Menganalisa statistik yang herbi ketidak hadiran keluhan, dan kecelakaan kerja buat memilih bahwa masalah-perkara ini adalah krusial dan apa yg seharusnya dilakukan buat menguranginya.

Fungsi supervisi dalam organisasi adalah semacam nilai tambah yang diberikan pada siswa untuk memelihara fisik, jiwa serta raganya. Fungsi pemelihraan ini bisa memacu siswa buat belajar dengan tekun, giat dan menguntungkan bagi pesantren. Ini merupakan nilai tambah. Dengan demikian pengawasan merupakan bisnis pelatihan perilaku serta pengembangan yang sudah dilakukan sebelumnya.

Penyusunan acara supervisi ini haruslah didasarkan pada syarat-syarat konkret yang masih ada pada organisasi atau forum dan kemungkinan masa yang akan tiba yg kelak akan dihadapi. Yakni program pengawasan ini wajib dilaksanakan melalui pertimbangan-pertimbangan yang relatif matang, termasuk sumber-asal pendanaannya.

Oleh karena itu, supervisi tidak bisa dipisahkan berdasarkan kegiatan lembaga pendidikan tersebut, beliau haruslah merupakan satu paket yg disusun dalam acara pengembangan organisasi, sebagai akibatnya pengawasan ini akan bisa terealisasi secara terus menerus.

PENGERTIAN ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Pengertian Administrasi Dan Supervisi Pendidikan
1. Pengertian Administrasi
Untuk mengungkapkan arti administrasi pendidikan, kita tidak bisa melepaskan diri berdasarkan pengertian ilmu administrasi pada biasanya. Bahkan dapat pula dikatakan bahwa administrasi pendidikan merupakan penggunaan atau aplikasi ilmu administrasi ke dalam pendidikan. Oleh karena itu, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apakah yg dimaksud dengan administrasi.

Secara bahasa, kata administrasi asal menurut bahasa Latin yg terdiri menurut kata ad serta ministrrte. Kata ad memiliki arti yang sama dengan istilah to pada bahasa Inggris, yang berarti "ke" atau "pada". Dan istilah ministrare sama merupakan dengan istilah to serve atau to conduct yang berarti "melayani", "membantu" atau "mengarahkan". Dalam bahasa Inggris to administer berarti juga "mengatur", "memelihara" (to look after serta "mengarahkan).

Jadi kata "administrasi bisa diaertikan menjadi suatu kegiatan atau bisnis buat membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur seluruh aktivitas pada pada mencapai tujuan.

Meskipun praktek administrasi sejak dahulu kala dilaksanakan orang, namun administrasi menjadi ilmu, baru timbul pada permulaan pertengahan abad ke-19. Frederick Taylor (1856) dikenal sebagai bapak menurut gerakan manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, dia dapat dikatakan menjadi pelopor menurut timbulnya ilmu administrasi. Ia pernah bekerja menjadi buruh rendahan hingga tingkat yg paling tinggi pada dalam perusahaan. Berdasarkan pengalamannya itu, ia mengemukakan pada tulisannya beberapa prinsip manajemen menggunakan pengelolaan perusahaan.

Perkembangan ilmu administrasi yang pada mulanya bergeraka di dalam global industri dan perusahaan, kemudian menjalar ke pemerintahan atau negara, sebagai akibatnya kita mengenal adanya administrasi negara.

Sekarang kita mengenal administrasi pendidikan sebagai salah satu cabang menurut administarsi pada umumnya. Para pakar pendidikan mulai menyadari bahwa meskipun prinsip-prinsip administrasi dalam aneka macam lapangan mempunyai kecenderungan, baik dalam proses juga tujuannya, dalam dunia pendidikan memiliki kekhususan yang tidak dapat disamakan begitu saja menggunakan global perusahaan atau pemerintahan. Apabila perusahaan yang diolah adalah benda-benda tewas bahkan bahan-bahan mentah, maka dalam dunia pendidkan yang diolah merupakan benda-benda hayati atau anak-siswa. Demikian pula bila kita tinjau tujuanya. Tujuan perusahaan merupakan memperoleh laba yg sebanyak-besarnya atau menghasilkan produksi yang sebesar-banyaknya dengan kualitas yang tinggi. Demikian jua dalam dunia pendidikan, output produksi dan kualitas yg tinggi sebagai tujuan; tetapi output produksi serta kualitas tinggi yang diperlukan itu tidak sama sifatnya menggunakan output perusahaan.

2. Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengerahan serta pengintegrasian segala sesuatu, baik personil, spiritual juga material, yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Jadi, pada dalam proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yg terlibat pada pada proses pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan, diorgansisasi dan dikoordinasi secara efektif, dan semua materi yg dibutuhkan dan yang sudah ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Sedangkan pendidikan, baik diartikan menjadi proses maupun produk, adalah masalah perseorangan. Anak didik sendirilah yg harus membuat perubahan serta dalam dirinya sesuai menggunakan yg dikehendakinya. Proses pendidikan terjadi di dalam diri individu, serta produk pendidikan menyatakan diri di dalam tingkah lakunya. Demikianlah pendidikan pendidikan nir sama dengan administrasi pendidikan.

Administarsi pendidikan merupakan suatu proses keseluruhan, aktivitas beserta pada bidang pendidikan yg mencakup : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, supervisi serta pembiayaan, dengan menggunakan fasilitas yang tersedia, baik personil, materil juga spiritual, buat mencapai tujuan pendidikan secara efektif serta efisien.

Pendapat lain dikemukakan oleh Good Carter V, bahwa administrasi pendidikan merupakan "segenap teknik dan produser yang dipergunakan dalam penyelenggaraan forum pendidikan sesuai dengan kebijakan yang telah dipengaruhi".

Pendapat di bawah ini hampir sama menggunakan yg dikemukakan sang Carter, yaitu bahwa administrasi pendidikan adalah "suatu proses yang berurusan dengan penciptaan, pemeliharaan, stimulasi serta penyatuan tangan-tenaga-energi pada suatu forum pendidikan dalam bisnis merealisasikan tujuan yang telah dipengaruhi sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pengertian administrasi pendidikan tadi pada atas, ternyata bahwa pada dalam setiap kegiatan administrasi terdapat beberapa unsur yg selalu kait mengait satu sama lain. Beberapa unsur pokok di pada administrasi yang dimaksud artinya :
a. Adanya sekelompok manusia (sedikitnya 2 orang)
b. Adanya tujuan yg hendak dicapai bersama.
c. Adanya tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan (kegiatan kerjasama).
d. Adanya perlengkapan atau alat-alat yang diperlukan.

Semua unsur tadi wajib dikelola serta diatur sedemikian rupa sebagai akibatnya menunjuk kepada tercapainya tujuan pendidikan yg telah dipengaruhi.

Dengan mengemukakan perumusan tersebut pada atas, dapat tekankan disini, bahwa :
1) Administrasi pendidikan itu bukan hanya sekedar aktivitas rapikan usaha, surat menyurat seperti yang dilakukan pada tempat kerja-kantor tata usaha sekolah atau pun tempat kerja-kantor inskepski pendidikan serta sebagainya.
2) Administrasi pendidikan meliputi semua aktivitas yg luas, yg mencakup antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, supervisi yang menyangkut bidang-bidang materil, personil serta spiritual pada bidang pendidikan dalam umumnya, dan khususnya pendidikan yg diselenggarakan di sekolah-sekolah.
3) Administrasi pendidikan itu adalah proses holistik dan kegiatan-aktivitas beserta yang harus dilakukan sang semua pihak yang terlibat pada pada tugas-tugas pendidikan.

3. Bidang Garapan Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikan mencakup bidang-bidang garapan yg sangat luas. Tercakup di dalamnya administrasi personil, administrasi kurikulum, kepemimpinan, kepengawasan, atau pengawasan pendidikan, organisasi forum pendidikan serta sebagainya. 

Secara rinci, bidang garapan administrasi pendidikan dapat pula diuraikan menjadi berikut :
a. Administrasi tata laksana sekolah. Hal ini meliputi :
1). Organisasi dan struktur pegawai rapikan bisnis (TU).
2). Organisasi serta aturan belanja keuangan sekolah
3). Masalah kepegawaian serta kesejahteraan personil sekolah.
4). Masalah perlengkapan serta perbekalan.
5). Keuangan serta pembukuannya.
6). Korespondensi/Surat menyurat.
7). Laporan-laporan (bulanan, kuartalan, tahunan).
8). Masalah pengangkatan, mutasi, penempatan, serta pemberhentian pegawai.
9). Pengisian buku rapor, klaper (gugusan nilai-nilai nomor )

b. Administrasi personil guru dan pegawai sekolah. Hal ini meliputi diantaranya :
1). Pengangkatan dan penemtapan energi guru.
2). Organisasi personil pengajar-guru.
3). Masalah kepegarwaian dan kesejahteraan pengajar.
4). Rencana orientasi bagi pengajar baru.
5). Kondite dan evaluasi kemajuan guru
6). Pelatihan serta penataran bagi para guru

c. Administrasi murid, hal ini meliputi diantaranya :
1). Organisasi dan serikat siswa.
2). Masalah kesehatan serta kesejahteraan anak didik.
3). Penilaian serta pengukuran kemajuan siswa.
4). Bimbingan serta penyuluhan bagi murid.

d. Supervisi pengajaran. Hal ini meliputi antara lain :
1). Usaha membangkitkan dan merangsang semangat guru-pengajar dan para pegawai tata bisnis dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.
2). Usaha berbagi, mencari, dan memakai metode-metode baru pada mengajar serta belajar yg lebih baik.
3). Mengusahakan cara-cara menilai ahsil-hasil pendidikan serta pengajaran.
4). Mengusahakan dan berbagi kerjasama yg baik antara guru, siswa serta pegawai tata bisnis sekolah.
5). Usaha menaikkan mutu serta pengalaman pengajar-pengajar.

e. Pelaksanaan serta training kurikulum :
1). Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di pada kurikulum sekolah yg bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar serta tujuan pendidikan dan pedagogi.
2). Menyusun serta melaksanakan organisasi kurikulum beserta mater-materi, asal-asal dan metode-metode pelaksanaannya, diubahsuaikan dengan pembaruan administrasi serta pedagogi serta kebutuhan warga dan lingkungan sekolah.

4. Manajemen serta Administrasi Pendidikan
Istilah lain yang hampir sama ialah menggunakan administrasi pendidikan artinya manajemen. Hanya dewasa ini, istilah manajemen lebih populer dan umum dipakai pada pada dunia perusahaan/ekonomi daripada di dalam dunia pendidikan.

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan asal daya manusia dan asal-sumber lain secara efektif dan efisien buat mencapai suatu tujuan. Sebagaimana dalam Al Quran Surat Yunus ayat tiga dinyatakan menjadi beirkut :
إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ اْلأَمْرَ مَامِن شَفِيعٍ إِلاَّ مِن بَعْدِ إِذْنِهِ ذَلِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ أَفَلاَ تَذَكَّرُونَ يونس :3

Artinya : "Sesungguhnya ilahi engkau merupakan Allah yang membentuk langit dan bumi dalam enam masa, lalu Ia bersemayam di atas Arsy buat mengatur semua urusan, tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali selesainya izin-Nya. Dialah Allah Tuhan kamu maka sembahlah Dia. Apakah engkau nir merogoh pelajaran (QS. Yunus:3)"

Manajemen merupakan sebuah proses kerjasama buat mencapai tujuan bersama. Walaupun Al Quran secara spesifik tidak menyebutkan kata manajemen, akan namun menyinggung istilah manajemen dengan memakai kalimat yudabbiru mengandung arti mengarahkan, melaksanakan, menjalankan, mengendalikan, mengatur, mengurus menggunakan baik, mengkoordinasikan, membuat rencana yang sudah ditetapkan. Menurut Farker Follet, yg dimaksud dengan manajemen, adalah proses pencapaian tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain buat melaksanakan aneka macam pekerjaan yg diharapkan.

Para ahli manajemen mengemukakan pandangan yang berbeda mengenai arti manajemen, antara lain :
Miftah Thoha beropini, bahwa manajemen diartikan menjadi “Suatu proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang lain”. Ungkapan senada dikemukakan oleh Hadari Nawawi, yaitu : “Manajemen adalah aktivitas yg memerlukan kerjasama orang lain untuk mencapai tujuan” 

Pendapat kedua pakar tersebut pada atas, bisa penulis simpulkan, bahwa manajemen merupakan proses kerjasama antara 2 orang atau lebih buat mencapai tujuan beserta.

Lebih lanjut, pengertian manejemen dinyatakan oleh Susilo Martayo, bahwa "Manajemen merupakan bisnis untuk menentukan, menginterpretasikan serta mencapai tujuan-tujuan organisasi menggunakan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganiasian, penyusunan personalia atau kepegawaian, pengarahan dan kepemimpinan dan pengawasan.

Dari beberapa definisi atau pengertian di atas, bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam manajemen dapat dipastikan adanya tujuan yg akan dicapai.
2. Dalam mencapai tujuan, aplikasi manajemen dilakukan secara beserta dari sekelompok orang (dua orang atau lebih)
3. Untuk mencapai tujuan organisasi atau manajemen, diharapkan adanya perencanaan yg baik, aplikasi yang konsisten dan pengendalian atau supervisi secara kontinyu.

Selanjutnya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan diperlukan adanya proses yg pada dalamnya mencakup keterlibatan berbagai unsur yg terlibat pada organisasi sinkron dengan rencana atau perencanaan yang dilandasi oleh pengawasan yang berkesinambungan (kontinyu) dalam proses pelaksanaannya.

Administrasi atau manajemen adalah komponen integral serta tidak dapat dipisahkan menurut proses pendidikan secara keseluruhan. Alasannya, lantaran tanpa manajemen yang baik tujuan pendidikan nir akan berhasil secara optimal, efektif dan efisien. Konsep tadi berlaku di lembaga-lembaga lain yang memerlukan manajemen. Manajemen pendidikan mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

Untuk itu, perlu dimengerti fungsi-fungsi utama administrasi, yakni perencanaan, pengorganisasian, aplikasi, pengawasan (evaluasi serta training). Dalam prakteknya, keempat fungsi tadi merupakan suatu proses yang berkesinambungan. 

Adapun langkah-langkah dalam perencanaan mencakup hal-hal menjadi berikut :
1) Menentukan serta merumuskan tujuan yg hendak dicapai.
2) Meneliti masalah-perkara atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
3) Mengumpulkan data dan liputan-kabar yg diperlukan.
4) Menentukan termin-termin atau rangkaian tindakan.
5) Merumuskan bagaimana perkara-perkara itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan. 

Menurut teori Kaufman, bahwa perencanaan wajib melalui tahapan-tahapan menjadi berikut :
1) Perencanaan harus bisa mengindentifikasi serta mendokumentasikan kebutuhan.
2) Perencanaan wajib sanggup menentukan berbagai kebutuhan pada pendidikan.
3) Perencanaan harus bisa menspesifikasikan rincian tiap-tiap kebutuhan.
4) Perencanaan harus bisa menentukan pilihan-pilihan yang diharapkan.
5) Perencanaan harus sanggup memenuhi segala kebutuhan yg mampu dirasakan sang semua.
6) Perencanaan harus mampu sebagai identifikasi strategik cara lain dan siap tolls laba dan kerugian tiap-tiap strategik. 

Perencaan mempunyai unsur-unsur yg kentara serta saling berkaitan satu sama lain. Unsur-unsur perencanaan itu merupakan menjadi berikut : 
1. Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan mencakup aspek-aspek :
a). Tujuan, perkiraan serta harapan
b). Tindakan, yaitu unsur buat melaksananakan keputusan
c). Struktur keputusan

2. Aspek pengetahuan yang baru
Setiap perencanaan mempunyai aspek pengetahuan yg baru yg mengacu kepada :
a). Dimensi waktu
Berdasarkan dimensi ketika, terdapat perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

b). Dimensi struktural
Pada structural atau bagian mana akan memperoleh resiko yang paling kecil.

c). Dimensi cara pengukuran
Perencanaan harus dapat diukur keliru satu pengukuran dalam perencanaan. Penyuluh merupakan membandingkan motivasi menggunakan moral atau pertimbangan antara motivasi menggunakan moral.

d). Kerja yg bersifat rasional
Perencanaan merupakan bisnis buat melakukan perubahan yaitu menjadi proses sintesa serta antitesa dikenal menggunakan kata equilbrium serta disequilbrium dan contoh yang tepat buat itu merupakan teori adopsi.

3. Memiliki taktik serta taktik
Strategi meliputi peraturan kebijakan kelembagaan dan nilai-nilai, sedangkan strategi merupakan bagaimana mengimplementasikan perencanaan seperti anggaran keuangan serta lain-lain.

4. Perencanaan menjadi suatu teknologi
Perencanaan sebagai suatu teknologi, maka dalam perencanaan ada proses menata keterangan serta memproses data. 

5. Perencanaan sebagai suatu struktur
Dalam hubungan menggunakan struktur, maka setiap tugas-tugas perlu diidentifikasi secara kentara. 

Ada beberapa sifat perencanaan yg perlu diikuti oleh perencana, yaitu :
a). Bersifat menyeluruh.
b). Bersifat integrasi yang fragmentasi (merangkum banyak sekali unsur, misalnya dana, energi serta lain-lain).
c). Bersifat fleksibel
d). Menggunakan sarana yang bersifat analitis, sebagai akibatnya bisa diperoleh pengukuran efisien.
e). Ada tatanan struktur, ada proses komposisi dan mempunyai sifat yang menetap (baku).

Prof. Komaruddin membagi kegiatan perencanaan sebagai berikut :
1. Meramalkan proyeksi yang akan datang
2. Menetapkan target dan mengkoordinasikannya
3. Menyusun acara menggunakan berukuran kegiatan
4. Menyusun kronologis jadwal kegiatan
5. Menyusun aturan dan alokasi asal daya
6. Mengembangkan prosedur dalam strandar
7. Menetapkan serta mengintervensi kebijakan.

Kini tergantung perencanaan apa yang akan dibuat sampai perencanaan sanggup memprediksi program, baik jangka panjang atau jangka pendek, berskala mikro atau makro, pembiayaan serta antisipasi bila terjadi perkara atau hambatan. 

2. Pengorganisasian
Kata organisasi dari berdasarkan bahasa Yunani, “organon” serta istilah Latin “Organun” yang mempunyai arti: indera, bagian, anggota atau badan.

James D. Mooney beropini, bahwa “Organisasi merupakan bentuk setiap liga insan buat mencapai suatu tujuan bersama. Sedangan Chester I Bernand menaruh pengertian organisasi menjadi “suatu system daripada kegiatan kerjasama yg dilakukan sang dua orang atau lebih”.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, ada tiga cirri pada suatu organisasi yaitu:
1. Adanya sekelompok orang-orang, dua atau lebih
2. Adanya interaksi yang terjadi dalam suatu kerjasama
3. Adanya kerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama didasarkan atas hak serta kewajiban atau tanggung jawab masing-masing individu atau personil.

Pengorganisasian adalah tindakan atau langkah-langkah buat memilih komponen-komponen aktivitas yg diharapkan, kemudian membagi pekerjaan pada grup pelaksana dan mendelegasikan wewenang kepada anggota-anggota organisasi. Menurut . F. Terry, fungsi-fungsi organisasi adalah sebagai berikut :

Pengorganisasian adalah keliru satu fungsi daripad manajemen karena menggunakan pengorganisasian berarti memadukan semua asal daya insan maupun sumber daya lainnya. Salah satu bagian krusial dari tugas pengorganisasian merupakan pengharmonisan suatu grup orang-orang yang berbeda, mempertemukan kasus-perkara kepentingan dan memanfaatkan kemampuannya ke a ah tententu yaitu arah tercapainya tujuan.

Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan menjadi berikut :
1. Organisasi dalam arti badan merupakan sekelompok orang yg bekerjasama buat mencapai tujuan beserta.
2. Organisasi dalam arti bagian atau struktur adalah citra secara skematis mengenai interaksi-hubungan, kerjasama menurut orang-orang yg berada di dalamnya dalam rangka mencapai suatu tujuan.

Iklim organisasi adalah factor utama lainnya yg berkaitan dengan kinerja organisasi. Hal ini sangat ditentukan oleh adanya hubungan beberapa elemen yg terdapat di pada organisasi itu. Artinya pada sebuah organisasi harus terdapat keterkaitan pada dua hal, diantaranya: Pertama, budaya organisasi meliputi filosofi manajemen yang mencakup perkiraan, keyakinan serta nilai-nilai budaya organisasi. Hal ini lebih banyak disebabkan lantaran bawahan sangat ditentukan sang cara berfikir pihak pimpiman (atasan).

Beberapa aktivitas yang harus dilakukan pada sebuah organisasi diantaranya :
1. Mengembangkan struktur organisasi antara lain: tugas yg harus dilakukan sang seseorang manajer bisa buat mengindektifikasikan dan mengelompokan pekerjaan-pekerjaan yg akan dilaksanakan.
2. Mendelegasikan, yakni tugas yang dilakukan sang seorang manajer buat mempercayakan tanggung jawab serta wewenang kepada personil dan membangun pertanggungjawaban atas hasil-hasil pekerjaan.
3. Tetapkan interaksi, yaitu tugas yg dilakukan oleh seorang manajer buat membentuk syarat yang perlu pada bisnis kerjasama antara seluruh personil.
4. Tanggung jawab, yakni tugas yang diberikan kepada suatu posisi.
5. Pertanggungjawaban. Kewajiban melaksanakan tanggung jawab serta mempergunakan wewenang sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan kebijakan yang ditetapkan.

Agar suatu organisasi bisa berjalan menggunakan baik atau dalam rangka membentuk suatu organiasi yg baik atau pada bisnis menyusun suatu organiasi, perlu diperhatikan beberapa azas atau prinsip-prinisp organisasi menjadi berikut :
1. Perumusan tujuan menggunakan jelas
a. Menunjukan panduan ke arah mana organisasi itu akan dibawa.
b. Landasan bagi organisasi yang bersangkutan.
c. Menentukan macam kegiatan yg akan dilakukan.
d. Menentukan program, mekanisme (koordinasi, integrasi, akibat, sinkronisasi dan mekanisasi).

2. Pembagian Kerja
a. Pembagian kerja atas dasar daerah atau teritorial.
b. Pembagian kerja atas dasar jenis benda.
c. Pembagian kerja atas dasar langganan yang dilayani
d. Pembagian kerja atas dasar fungsi (rangkaian kerja).
e. Pembagian kerja atas dasar ketika.

Oleh lantaran pembagian kerja dalam suatu organisasi ada baiknya, antara lain dipedomani hal-hal sebagai berikut :
a. Jumlah unit organisasi diusahakan sedikit mungkin sinkron kebutuhan.
b. Suatu unit harus memiliki fungsi bulat serta berkaitan satu sama lain.
c. Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bila unit-unit yg terdapat tidak sempurna lagi menampung kegiatan-aktivitas baru tadi.
d. Secara garis besarnya pada suatu organisasi dibedakan sinkron dengan kegiatan yang dilakukannya. 

3. Delegasi kekuasaan
Salah satu prinsip dalam suatu organisasi merupakan delegasi kekuasaan (pelimpahan kewenangan). Kekuasaan atau wewenang adalah hak seseorang buat merogoh tindakan yang perlu agar tugas dan fungsi-kegunaannya bisa dilaksanakan sebaik-baiknya. Wewenang atau kekuasaan itu terdiri berdasarkan aneka macam aspek, diantaranya: kewenangan mengambil keputusan, wewenang menggunakan asal daya, kewenangan perintah, serta wewenang memakai batas ketika eksklusif.

Dalam mendelegasikan kekuasaan, supaya proses pendelegasian itu efektif, sedikitnya terdapat empat hal yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Pemimpin dapat memusatkan perhatiannya dalam pekerjaan pokok saja.
b. Putusan dapat dibentuk lebih cepat dan pada unit yang sempurna.
c. Inisiatif dan rasa tanggung jawab bawahan dapat dimotivisir, sebagai akibatnya bawahan tidak selalu menunggu perintah atasan.
d. Pendelegasian merupakan galat satu hal yang mendidik atau berbagi bawahan, sehingga mampu menerima tugas dan tanggung jawab yg lebih besar .

4. Rentangan kekuasaan
Rentang kekuasaan yang dimaksud merupakan jumlah orang yg tepat sebagai bawahan bagi seorang pemimpin, sehingga pemimpin itu dapat memimpin, membimbing, serta mengawasi secara sempurna.

Dalam menetapkan beberapa bawahan yang tepat dari seorang pemimpin, ada beberapa factor yuang wajib diperhatikan, yaitu :
a. Jelas tidaknya tugas wewenang serta pertanggung jawaban masing-masing orang dalam suatu organisasi.
b. Jalinan interaksi kerja berdasarkan masing-masing bawahan satu sama lain.
c. Kemampuan orang-orang pada suatu organisasi.
d. Corak pekerjaan.
e. Stabilitas organisasi serta stabilitas tenaga kerja.
f. Jarak serta saat.

5. Tingkat-tingkat pengawasan
Menurut prinsip ini, tingkat supervisi atau tingkat pemimpin hendaknya diusahakan sedikit mungkin. Sehubungan menggunakan prinsip-prinsip tingkat-tingkat supervisi ini, maka pada organisasi masih ada beberapa jenis tingkatan, yaitu :
a. Dua hingga tiga strata, mampu diklaim organisasi pipih atau platop organization.
b. Empat tingkat, acapkali diklaim struktur organisasi datar.
c. Lima tingkat, tak jarang dianggap struktur organisasi curam.

6. Kesatuan perintah serta tanggungjawab
Menurut prinsip pada atas, seorang bawahan hanya memiliki seseorang atasan menurut siapa dia menerima perintah serta pada siapa ia memberi pertanggungjawaban akan aplikasi tugasnya.

7. Koordinasi
Prinsip yg nir kalah pentingnya dalam suatu organisasi merupakan prinsip koordinasi.

Koordinasi adalah usaha mengarahkan kegiatan seluruh unit-unit organisasi agar tertuju buat memberikan sumbangan semaksimal mungkin bagi pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Koordinasi bisa dilakukan menggunakan aneka macam cara. Ada empat cara primer pada usaha pemeliharaan koordinasi, yaitu :
a. Mengadakan pertemuan resmi antara unsur-unsur atau unit-unit yang harus dikoordinasikan.
b. Mengangkat seseorang, suatu tim atau panitia coordinator yg spesifik bertugas melakukan kegiatan koordinasi.
c. Membuat kitab pedoman, yang berisikan penjelasan tugas berdasarkan masing-masing unit serta koordinasi satu menggunakan yg lain.
d. Pimpinan atau atasan mengadakan pertemuan-pertemuan informal dengan bawahannya pada rangka hadiah bimbingan, konsultasi dan pengarahan. 

Dalam pelaksanaan kerja hendaknya dibagi antara lain :
a. Penerangan atau pemberitaan
b. Pempublikasian serta perdokumentasian
c. Penyaringan keterangan serta komunikasi.

Pengembangan tanggungjawab mulai menurut taraf terendah sampai tertinggi:
a. Masing-masing eksklusif.
b. Masing-masing sub bagian.
c. Masing-masing unit kerja
d. Mansing-masing biro
e. Masing-masing departemen
f. Masing-masing forum.

Penetapan pengambilan keputusan kerja, pada antaranya
a. Tahap identifikasi persoalan.
b. Tahap penetapan tujuan kerja.
c. Tahap solusi masalah
d. Tahap pemilihan cara lain .

3. Pengawasan
Fungsi pengawasan ini merupakan aktivitas buat mengevalausi serta mengoreksi defleksi-penyimpangan menurut rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan dilaksanakannya fungsi pengawasan ini diperlukan bisa mengurangi penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga kemungkinan timbulnya kerugian yang besar dapat dihindarkan atau dapat ditekan sekecil mungkin.

Oleh karena itu pengawasan adalah salah satu fungsi dalam administrasi pendidikan untuk mengklaim supaya aplikasi kerja berjalan sesuai dengan baku yg telah ditetapkan pada perencanaan kerja. Jika aplikasi kerja nir berjalan, tidak sinkron dengan standar perencanaan, walaupun secara nir sengaja permanen ke arah yg lebih baik. Hal ini tampak klasik dan tradisional. Dengan demikian melalui supervisi bisa diawasi sejauhmana penyimpangan, penyalahgunaan, kebocoran, kekurangan, pemborosan, penyelewengan serta lain-lain serta bagaimana kendala dimasa yang akan tiba.

Arifin Abdurrahman berpendapat bahwa ada beberapa factor yang membantu supervisi pada mencegah aneka macam perkara penyelewengan serta penyalahgunaan wewenang, yaitu:
1. Filsafat yg dibuat bangsa tersebut.
2. Agama yang mendasari seseorang tadi.
3. Kebijakan yang dijalankan.
4. Anggaran pembiayaan yg mendukung.
5. Penempatan pegawai dan prosedur kerjanya.
6. Kemampuan koordinasi pada organisasi. 

Seorang manajer mengelola aktivitas organisasi agar dapat tercapai output yang diinginkan atau rencana organisasi dapat dicapai sinkron dengan hasil-hasil yg diinginkan atau direncanakan. Keberhasilan atau kegagalan perlu dipertimbangkan berdasarkan segi tujuan yang telah dipengaruhi. Adapun aktivitas pengawasan ini buat dapat memastikan bahwa apa yang sedang dikerjakan atau akan dilaksanakan bisa mencapai tujuan yang diperlukan. 

Fungsi supervisi yg dilakukan menajemen adalah unsur yg sangat penting untuk diperhatikan. Adapun aktivitas supervisi yang umumnya dilaksanakan menurut Henry Simamora merupakan menjadi berikut :
1. Mengumpulkan serta menganalisa data pengangkatan, seleksi penempatan serta kenaikan pangkat untuk meyakinkan bahwa terdapat pengamatan terhadap kesempatan kepegawaian yang sama.
2. Menganalisa catatan evaluasi kinerja buat menentukan upaya penilaian yg diisyaratkan telah dilaksanakan menggunakan cara obyektif serta tidak biasa.
3. Menganalisa statistik yang herbi ketidak hadiran keluhan, dan kecelakaan kerja buat memilih bahwa perkara-perkara ini merupakan krusial dan apa yang seharusnya dilakukan buat menguranginya.

Fungsi pengawasan dalam organisasi adalah semacam nilai tambah yg diberikan pada siswa buat memelihara fisik, jiwa serta raganya. Fungsi pemelihraan ini dapat memacu siswa buat belajar menggunakan tekun, giat serta menguntungkan bagi pesantren. Ini adalah nilai tambah. Dengan demikian supervisi merupakan bisnis pembinaan sikap serta pengembangan yang telah dilakukan sebelumnya.

Penyusunan acara pengawasan ini haruslah didasarkan pada kondisi-kondisi nyata yang masih ada pada organisasi atau lembaga dan kemungkinan masa yang akan datang yg kelak akan dihadapi. Yakni program supervisi ini harus dilaksanakan melalui pertimbangan-pertimbangan yg relatif matang, termasuk sumber-sumber pendanaannya.

Oleh karena itu, pengawasan tidak sanggup dipisahkan berdasarkan aktivitas forum pendidikan tersebut, ia haruslah merupakan satu paket yg disusun pada program pengembangan organisasi, sebagai akibatnya pengawasan ini akan dapat terealisasi secara terus menerus.

PENGERTIAN DAN BIDANGBIDANG ADMINISTRASI SEKOLAH MENURUT PARA AHLI

Pengertian Dan Bidang-Bidang Administrasi Sekolah Menurut Para Ahli
Administrasi sekolah menurut Knezevicch yang dikutif oleh Sahertian (1985) merupakan suatu proses yg terdiri menurut bisnis mengkreasi, memelihara, menstimulir, dan mempersatukan semua daya yang ada pada suatu forum pendidikan agar bisa mencapai tujuan yg telah dipengaruhi dulu. Selanjutnaya Knezevicch menjelaskan bahwa cakupan menurut administrasi sekolah merupakan meliputi: (1) pengembangan pengajaran dan kurikulum, (dua) pengelolaan kesiswaan, (tiga) mengelola personalia sekolah, (4) mengelola gedung dan perlengkapan sekolah, (lima) mengelola angkutan sekolah, (5) mengatur struktur sekolah, (6) mengelola usaha serta keuangan sekolah, (7) mengelola interaksi dengan masyarakat. Oleh karenanya maka semestinya para calon ketua sekolah, dan para kepala sekolah diberikan pengertian, pemahaman secara teoretik serta empirik lebih luas serta dalam tentang administrasi pendidikan, sebagai akibatnya kelak dikemudian hari bila telah menjadi kepala sekolah akan dapat melakukan serta menerapkan pada melakasanakan tugas menjadi ketua sekolah menggunakan baik, pada arti mampu mendayagunakan sumberdaya manusia serta sumberdaya wahana dan prasarana lainnya.

A. Administrasi Kurikulum 
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 serta Peratuan Menteri No. 22 Tahun 2006 ruang lingkup administrasi kurikulum dan program pedagogi maka standar isi mencakup: (a) kerangka dasar dan struktur kurikulum yang adalah pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan, (b) beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan dasar serta menengah, (c) kurikulum tingkat satuan pendidikan yg akan dikembangkan dan disusun oleh pengajar menurut pedoman penyusunan kurikulum menjadi bagian nir terpisahkan berdasarkan standar isi, (d) kalender pendidikan buat penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar isi dikembangkan oleh BSNP.

Struktur kurikulum di SMA/MA misalnya mencakup substansi mata pelajaran yg ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 tahun mulai kelas X hingga dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun dari baku kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.

Pengorganisaian kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal, serta pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler buat menyebarkan kompetensi yg disesuaikan dengan ciri khas serta potensi wilayah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bukan mata pelajaran yg harus diasuh sang guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa buat berbagi serta mengekspresikan diri sesuai menggunakan kebutuhan, bakat, dan minat setiap siswa sinkron dengan syarat sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan dibimbing sang konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan pada bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kemudian hal lainnya yang jua pada dalam kurikulum adalah: (1) jam pelajaran sesuai dengan yg tertera pada struktur kurikulum. (2) satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran perminggu secara holistik, (3) alokasi waktu satu jam pelajaran merupakan 45 mnt, dan (4) minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) merupakan 34-38 minggu.

Standar kompetensi lulusan. Berdasarkan peraturan Menteri No. 23 tahun 2006, baku kompetensi lulusan dipakai sebagai panduan evaluasi dalam penentuan kelulusan siswa dari satuan pendidikan. Standar Kompetensi lulusan ini mencakup kompetensi seluruh mata pelajaran atau gerombolan mata pelajaran. Kompetensi lulusan ini meliputi aspek perilaku, pengetahuan serta keterampilan.

Standar penilaian pendidikan. Standar evaluasi merupakan standar yg mengatur mekanisme, mekanisme, serta instrumen penilaian prestasi belajar siswa. Penilaian pendidikan dalam jenjang pendidikan dasar dan menengah seperti tertuang dalam PP 19 tahun 2005 terdiri atas: (a) penilaian hasil belajar oleh pendidik, (b) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; serta (c) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. Panduan evaluasi setiap gerombolan mata pelajaran yg diterbitkan oleh BSNP. Panduan penilaian tersebut meliputi: (a) kelompok mata pelajaran kepercayaan dan akhlak mulia, (b) gerombolan mata pelajaran kewarganegaraan serta kepribadian, (c) gerombolan mata pelajaran ilmu pengeta-huan serta teknologi, (d) grup mata pelajaran keindahan; dan (e) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, serta kesehatan.

Dengan diberlakukannya kurikulum tingkat satuan pendidikan dari Permen No. 22 tentang Standar Isi serta Permen 23 mengenai Standar Kompetensi Lulusan, maka perangkat pembelajaran yg dapat disusun oleh sekolah meliputi: (1) pemetaan kompe-tensi dasar setiap mata pelajaran (analisis konteks), dan (2) baku ketuntasan belajar minimal (SKBM). SKBM adalah pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran oleh murid per mata pelajaran. Penetapan SKBM ini dilakukan sang lembaga pengajar yang berada di lingkungan sekolah yg bersangkutan juga menggunakan sekolah yg terdekat (MGMP). 

B. Adminstrasi Kesiswaan
Administrasi kesiswaan adalah adalah pengaturan terhadap aktivitas-aktivitas peserta didik berdasarkan mulai masuk sekolah sampai lulus sekolah. Tujuan berdasarkan pengaturan kegiatan-aktivitas peserta didik berdasarkan mulai masuk sekolah sampai lulus sekolah tadi diarahkan dalam peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar baik intra maupun ekstra kurikuler, sehingga menaruh kontribusi bagi pencapaian visi, misi, serta tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Dengan demikian administrasi kesiswaan di sekolah menengah (Sekolah Menengah Atas-SMK) disusun buat memberi petunjuk bagi penyelenggara dan pengelola administrasi pada sekolah agar dalam pelaksanaan administrasi kesiswaan dapat tertib dan teratur sehingga mendukung tercapainya tujuan sekolah.

Ruang lingkup administrasi kesiswaan meliputi: (1) perencanaan siswa yg diawali menggunakan penerimaan siswa baru, dan masa orientasi murid (MOS), (2) penerimaan siswa baru (PSB) mencakup: penentuan kebijaksanaan PSB, sistem PSB, kriteria PSB, prosedur PSB, dan pemecahan problema-problema PSB, (3) orientasi murid baru, meliputi pengaturan hari-hari pertama sekolah. Masa orientasi siswa (MOS), pendekatan dan teknik-teknik yang digunakan dalam orientasi anak didik adalah (1) mengatur kehadiran, dan ketidak hadiran peserta didik pada sekolah, (dua) mengatur pengelompokan siswa, (tiga) mengatur penilaian siswa, baik dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar, bimbingan penyuluhan juga kepentingan kenaikan pangkat siswa, (4) mengatur kenaikan taraf/ kenaikan kelas siswa, (5) mengatur siswa yang drop out, (6) mengatur kode etik, dan peningkatan disiplin peserta didik, (7) mengatur organisasi siswa yang meliputi seperi OSIS, Organisasi pramuka, PMR, KIR, grup studi, club pencinta alam, peringatan hari besar keagamaan, (8) mengatur layanan siswa meliputi: layanan BP/BK, layanan perpustakaan, layanan laboratorium, layanan penasihat akademik (wali kelas), layanan koperasi murid, mengatur aktivitas aplikasi wawasan wyatamandala.

C. Administrasi Kepegawaian
Dalam pasal 1 Undang-undang angka 43 tahun 1999 mengenai perubahan atas Undang-undang nomor 8 tahun 1974 mengenai utama-pokok kepegawaian, bahwa yg dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah setiap masyarakat negara RI yg sudah memenuhi kondisi yg ditentukan, diangkat sang penjabat yg berwenang serta diberikan tugas pada suatu jabatan negara atau diserahi tugas negara lain serta digaji dari peraturan perundang-undangan yg berlaku. Sedangkan penjabat yang berwenang merupakan penjabat yang memiliki wewenang mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan PNS menurut peraturan yang berlaku. Kedudukan PNS dari UU nomor 8 tahun 1974 merupakan unsur aparatur negara, abdi negara, abdi masyarakat, namun dengan adanya perubahan dengan UU nomor 43 tahun 1999, PNS berkedudukan menjadi unsur aparatur negara yg bertugas memberikan pelayanan kepada rakyat secara profesional, amanah, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintah, serta pembangunan.

Melihat kedudukan PNS sebagai pelayan rakyat, maka bagi PNS yg bertugas di sekolah merupakan melayani rakyat sekolah atau steakholder yaitu guru, tenaga kepen-didikan, siswa, orangtua murid, warga lingkungan sekolah atau rakyat peduli pendidikan. Untuk memenuhi pelayanan, Mendiknas dengan keputusannya nomor 053/U/ 2001 menetapkan pedoman penyusunan standar pelayanan minimal penyelenggaraan perse-kolahan bidang pendidikan dasar serta menengah.

Dilihat berdasarkan struktur organisasi Sekolah Menengah Atas, Kepala Sekolah bertanggung jawab penuh atas pelayanan kepada semua masyarakat sekolah dan pelatihan keberhasilan serta peningkatan mutu pendidikan pada SMA tadi. Dalam memenuhi pelayanan yg optimal, maka ketua sekolah dibantu oleh wakil ketua sekolah, kepala urusan rapikan bisnis, ketua atau penangungjawab unit laboratorium, perpustakaan, atau unit lainnya.. Berbagai hal yang termasuk dalam Administarsi Kepegawaian tadi merupakan meliputi rangkaian kegiatan penyelenggaraan serta pelayanan administrasi kepegawaian, diantaranya: (1) penyusunan perpaduan kebutuhan pegawai, (2) penerimaan pegawai, (3) pencatatan pegawai pada buku induk pegawai, (4) perlengkapan arsip kepegawaian, (lima) prajabatan dan pendidikan jabatan, (6) kenaikan pangkat , (7) kenaikan gaji terpola, (8) penyusunan DUK, (9) DP3, (10) Cuti, (11) disiplin pegawai, serta (12) pemberhentian serta pension.

D. Administrasi Keuangan Sekolah.
Pengelolaan keuangan secara sederhana dapat dikemukakan menjadi suatu bisnis/proses merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi dan melaporkan aktivitas bidang keuangan supaya tujuan sekolah dapat tercapai secara efektif serta efisien.

a. Perencanaan
Beberapa hal yg perlu menerima perhatian pada menyusun planning keuangan sekolah adalah:
1) Perencanaan harus realistis. Perencanaan wajib mampu menilai bahwa alternatif yang dipilih sesuai menggunakan kemampuan sarana/fasilitas, daya/energi, dana, maupun ketika.
2) Perlunya koordinasi pada perencanaan. Perencanaan wajib mampu memperhatikan cakupan dan target/volume aktivitas sekolah yang relatif kompleks.
3) Perencanaan wajib menurut pengalaman, pengetahuan dan bisikan hati. Pengalaman, pengetahuan, dan intuisi mampu menganalisa banyak sekali kemungkinan yg terbaik pada menyusun perencanaan
4) Perencanaan wajib fleksibel (luwes). Perencanaan bisa menyesuaikan dengan segala kemungkinan yang tidak diperhitungkan sebelumnya tanpa wajib menciptakan revisi.
5) Perencanaan yang didasarkan penelitian. Perencanaan yg berkualitas perlu didukung suatu data yang lengkap serta seksama melalui suatu penelitian.
6) Perencanaan akan menghindari under dan over planning. Perencanaan yg baik akan menentukan mutu aktivitas-kegiatan yg diselengga-rakan.
(Langkah-langkah penyusunan RAPBS diuraikan dalam pembahasan RAPBS)

b. Organisasi serta Koordinasi
Agar perencanaan tersebut bisa dilaksanakan sinkron dengan yg diinginkan, Kepala Sekolah dituntut buat bisa mengorganisasikan menggunakan memutuskan orang-orang yang akan melaksanakan tugas pekerjaan, membagi tugas, dan menetapkan kedudukan, dan interaksi kerja satu dengan yang lainnya agar tidak terjadi benturan, kesimpangsiuran, dobel pekerjaan antara satu menggunakan lainnya. Dalam memutuskan orang-orang buat menempati kedudukan, Kepala Sekolah perlu mempertimbangkan kemampuan dari masing-masing orang yg ditunjuk antara lain adalah sanggup melaksanakan sebagai:
1) Bendahara
2) Pemegang Buku Kas Umum
3) Pemegang Buku Pembantu Mata Anggaran, Buku Bank, Buku Pajak, Registrasi SPM, dan lain-lain
4) Pembuat laporan serta produsen arsip pertanggung jawaban keuangan (Jumlah energi/staf yg dibutuhkan buat mengelola aktivitas dana perlu diadaptasi dengan bobot pekerjaan)

c. Pelaksanaan
Staf yg dipilih diberi kepercayaan buat membantu pengelolaan keuangan di sekolah dituntut buat memahami tugasnya menjadi berikut:
1) Paham pembukuan
2) Memahami peraturan-peraturan yg berlaku dalam penyelenggaraan administrasi keuangan
3) Layak serta mempunyai pengabdian tinggi terhadap pimpinan serta tugas.
4) Memahami bahwa bekerja dibidang keuangan adalah pelayanan
5) Kurang tanggapnya bagian keuangan akan dapat mempengaruhi kelancaran pencapaian tujuan

d. Pengawasan
Pengawasan merupakan suatu bisnis buat mencegah kemungkinan-kemungiinan penyimpangan berdasarkan planning instruksi, arahan/saran menurut pimpinan. Dengan adanya supervisi (controlling) diharapkan penyimpangan yang mungkin terjadi bisa ditekan sehingga kerugian bisa dihindari. Untuk melakukan pengawasan yang sempurna Kepala Sekolah dituntut buat memahami secara garis besar pekerjaan yg dilakukan oleh pelaksana administrasi keuangan, serta paham peraturan-peraturan pemerintah yg mengatur tentang penggunaan dan pertanggung jawaban serta pengadministrasian uang negara.

E. Administrasi Sarana Prasarana Pendidikan
Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara pribadi digunakan pada proses pendidikan di sekolah, sedangkan prasarana pen-didikan adalah seluruh perangkat kelengkapan dasar yg secara nir eksklusif menunjang aplikasi proses pendidikan pada sekolah.

Dalam hubungannya menggunakan wahana pendidikan, Nawawi (1987) mengklasifika-sikannya menjadi 3 macam grup: (1) habis tidaknya dipakai; (2) bergerak tidaknya dalam ketika digunakan; serta (tiga) hubungannya menggunakan proses belajar mengajar.

Sarana pendidikan yg habis dipakai merupakan segala bahan atau alat yang bila dipakai mampu habis pada ketika yg relatif singkat. Sebagai contoh adalah kapur tulis yang biasa dipakai oleh guru serta anak didik pada pembelajaran, beberapa bahan kimia yg digunakan oleh seorang guru serta siswa pada pembelajaran IPA. Semua model di atas merupakan wahana pendidikan yg benar-benar habis dipakai. Selain itu, ada beberapa sarana pendidikan yang berubah bentuk, contohnya kayu, besi, dan kertas karton yg seringkali kali digunakan oleh pengajar pada mengajar bahan ajar keterampilan. Sementara, sebagai contoh wahana pendidikan yg berubah bentuk adalah pita mesin tulis, bola lampu, serta kertas. Semua contoh tersebut merupakan saran pendidikan yang jika dipakai satu kali atau beberapa kali mampu habis digunakan atau berubah sifatnya. Sarana pendidikan yang tahan lama . Sarana pendidikan yg tahan usang adalah keseluruhan bahan atau indera yg bisa digunakan secara terus menerus dalam waktu yg nisbi lama . Beberapa misalnya merupakan bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, serta beberapa peralatan olahraga.

Sarana pendidikan yang bergerak adalah wahana pendidikan yg bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya. Lemari arsip sekolah misalnya, merupakan galat satu sarana pendidikan yang mampu digerakkan atau dipindahkan ke mana-mana jika diinginkan. Demikian juga bangku sekolah termasuk sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindahkan ke mana saja. Sarana pendidikan yg nir bisa bergerak merupakan semua sarana pendidikan yang tidak mampu atau relatif sangat sulit buat dipindahkan. Misalnya saluran berdasarkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Semua alat-alat yang berkaitan dengan itu, seperti pipanya relatif nir gampang buat dipindahkan ke tempat-tempat tertentu.

Ditinjau menurut fungsi atau peranannya dalam aplikasi proses belajar mengajar, maka sarana pendidikan dibedakan menjadi 3 macam, yaitu alat pelajaran, alat peraga, serta media pedagogi, kadang-kadang ketiga macam sarana tersebut sukar dibedakan, tetapi dibawah ini dicoba dijelaskan sebagai berikut: (1) indera pelajaran merupakan alat yg digunakan secara eksklusif dalam proses belajar mengajar. Alat ini mungkin berwujud kitab , alat peraga, indera tulis, dan indera praktek, (2) indera peraga adalah indera bantu pendidikan dan pedagogi, bisa berupa perbuatan-perbuatan atau benda-benda yg mudah memberi pengertian pada siswa berturut-turut menurut yg abstrak hingga kepada yang kongkrit, dan (tiga) media pengajaran adalah wahana pendidikan yang dipakai sebagai mediator dalam proses belajar mengajar, buat lebih menaikkan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan. Ada 3 jenis media yaitu media audio, media visual, dan media audio visual.

Prasarana pendidikan di sekolah sanggup diklasifikasikan menjadi 2 macam. Pertama, prasarana pendidikan yang secara pribadi dipakai untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan, dan ruang laboratorium. Kedua, prasarana sekolah yg keberadaannya nir digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara eksklusif sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar, contohnya ruang tempat kerja, kantin sekolah, tanah serta jalan menuju sekolah, kamar mini , ruang bisnis kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, serta loka parkir tunggangan.

Secara generik, tujuan administrasi wahana prasarana sekolah merupakan menaruh layanan secara profesional pada bidang sarana serta prasarana pendidikan pada rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien. Secara rinci, tujuannya adalah sebagai berikut: (1) untuk mengupayakan pengadaan sarana serta prasarana pendidikan melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati serta akurat. Melalui administrasi sarana prasarana sekolah dibutuhkan seluruh perlengkapan yg dihasilkan oleh sekolah merupakan wahana serta prasarana pendidikan yg berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, serta dengan dana yg efisien, serta (dua) buat mengupayakan pemakaian wahana prasarana sekolah secara tepat dan efisien, sehingga keberadaannya selalu pada kondisi siap gunakan dalam setiap dipelukan oleh seluruh personel sekolah.

F. Administrasi Kehumasan
Menurut The British Institute of Public Relation humas adalah kegiatan mengelola komunikasi antara organisasi dan publiknya (Ruslan: 2006). Kemudian Harlow dalam menyebutkan bahwa Public Relations adalah fungsi manajemen yg spesial dan mendukung pelatihan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut kegiatan komunikasi, pengertian, penerimaan dan kolaborasi; melibatkan manajemen dalam menghadapi masalah/pertarungan, membantu manajemen buat menanggapi opini publik; mendukung manajemen pada mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak menjadi system peringatan dini pada mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yg sehat serta etis menjadi wahana utama (Ruslan: 2006). Dari 2 definisi di atas bisa disimpulkan bahwa humas adalah aktivitas yg menghubungkan antara organisasi dengan warga (public) demi tercapainya tujuan organisasi serta harapan warga tentang produk yg didapatkan.

Humas dalam sistem pendidikan khususnya di sekolah memiliki tujuan: 1) Meningkatkan partisipasi, dukungan, dan bantuan secara konkrit dari warga baik berupa tenaga, wahana prasarana juga dana demi kelancaran dan tercapainya tujuan pendidikan. 2). Menimbulkan dan membangkitkan rasa tanggung jawab yang lebih besar dalam warga terhadap kelangsungan acara pendidikan pada sekolah secara efektif serta efisien. 3). Mengikutsertakan masyarakat dalam memecahkan perseteruan yang dihadapi sekolah. 4). Menegakkan serta membuatkan suatu gambaran yg menguntungkan (favorable image) bagi sekolah terhadap para stakeholdersnya dengan target yg terkait yaitu publik internal dan publik eksternal. 5) Membuka kesempatan yg lebih luas kepada para pemakai produk/lulusan serta pihak-pihak yg terkait buat berpartisipasi pada meningkatkan mutu pendidikan.

Hasil yang diperlukan dan indikator keberhasilan pelaksanaan humas sebagai berikut. (1) Perhatian warga meningkat. (2) Organisasi/instansi mempunyai program-acara yang sinkron dengan asa warga . (tiga)Terjalinnya kemitraan antara organisasi/instansi serta masyarakat. (4) Akses fakta semakin tinggi. (5) Provesionalisme sivitas akademika, para pemimpin, serta para pengelola meningkat.

Humas/PR adalah perantara yg menghubungkan antara organisasi/ instansi dengan mayarakat memiliki sifat-sifat sebagai berikut. 1) Timbal balik . Hubungan yang bersifat dua arah pada rangka mendukung fungsi serta tujuan manajemen dengan mempertinggi pembinaan kerja sama serta menaruh manfaat bagi sekolah maupun rakyat. Dua) Sukarela. Hubungan yang dilaksanakan secara iklas. Tiga) Berkesinambungan. Hubungan yg berlangsung secara terus-menerus

Menurut Bernay (Ruslan, 2006) ada 3 fungsi utama humas yaitu: (1) memberikan penerangan kepada masyarakat, (2) melakukan persuasi buat membarui sikap serta perbuatan warga secara pribadi, dan (3) berupaya buat mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/forum sesuai menggunakan sikap serta perbuatan warga atau kebalikannya. Selanjutnya, fungsi humas menurut Cutlip & Centre, and Canfield ( 1982) merupakan: (1) menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan beserta, (dua) membina interaksi yang harmonis antara badan/organisasi menggunakan publiknya yang adalah halayak sasaran, (3) mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan menggunakan opini, persepsi dan tanggapan rakyat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya, (4) melayani hasrat publiknya serta memberikan sumbang saran pada pimpinan demi tujuan dan manfaat bersama, (5) membentuk komunikasi 2 arah timbal kembali, dan mengatur kabar, publikasi serta pesan dari badan/ organisasi ke publiknya atau kebalikannya, demi tercapainya citra positif bagi ke 2 belah pihak.

Berdasarkan pendapat di atas, bisa disimpulkan bahwa fungsi humas merupakan sebagai berikut. 1) Agen pembaharuan, dua) Wadah kolaborasi, 3) Penyalur aspirasi, 4) Pemberi warta.

Posisi humas/PR berada pada antara organisasi/instansi dan masyarakat sehingga kedudukan humas/PR merupakan menilai perilaku warga (publik) supaya tercipta keserasian antara rakyat menggunakan kebijaksanaan organisasi /instansi. Oleh karena itu, kegiatan, acara, humas, tujuan (goal) dan sampai target yang hendak dicapai sang organisasi/instansi tadi nir terlepas menurut dukungan, dan gambaran positf berdasarkan pihak publiknya. Fungsi humas/PR dalam menyelenggarakan komunikasi timbal balik 2 arah (reciprocal two way traffic communication) antara organisasi/instansi yang diwakilinya dengan publik sebagai sasaran (target audience) pada akhirnya dapat memilih sukses atau tidaknya tujuan serta citra yang hendak dicapai sang organisasi bersangkutan.