CARA MENGUKUR KOMPONEN ELEKTRONIKA KAPASITOR

Warga Belajar--sekalian dalam keterampilan PKH elektro kemarin sudah kita bahas tentang komponen-komponen dasar dalam elektronika, dan bagaimana service sederhana berdasarkan kerusakan alat-indera elektronik tersebut. Berikutnya kita akan coba lebih mendalami tentang bagaimana pengukuran komponen yang sahih menggunakan menggunakan indera Kapasitor atau CAPACITANCE METER seperti berikut adalah: 
KAPASITOR
Kompenen kapasitor atau dengan Nama lainnya merupakan kondensator. Adalah komponen yang terdiri menurut dua pelat logam yg dipisahkan menggunakan isolator. Isolator ini memperlihatkan nama dari kapasitor tadi. Ukuran kapasitor adalah Farad.
1 Farad (F) = 1.000.000 mikro Farad (F)
1 mikro Farad (F) = 1.000 nano Farad (nF)
1 nano Farad (nF) = 1.000 piko Farad (pF)
Sifat kapasitor adalah bisa menerima arus listrik serta menyimpannya dalam saat yang nisbi.
Adapun jenis – jenis kapasitor menurut isolatornya merupakan menjadi berikut :
a. Kondensator Elektrolit / ELCO (kondensator yang memiliki polaritas, kaki + dan kaki -)
b. Kondensator Keramik
c. Kondensator Mylar
d. Kondensator Mika
e. Kondensator Kertas
Penggunaan kapasitor dalam rangkaian :
• Sebagai perata arus
• Sebagai penyimpan arus listrik
Simbol Kondensator dalam Rangkaian adalah "C" dan simbol gambarnya adalah :

Cara Membaca Elco
Misalnya dibadan ELCO tertera tulisan 10uF/16v berarti ELCO tadi memiliki ukuran 10 mikro farad dan tegangan kerjanya
maksimal 16v. Jika tegangan yang diberikan lebih akbar berdasarkan tegangan kerja maka ELCO akan rusak. Sisi ELCO yang masih ada
tanda panah memperlihatkan kaki disisi tersebut merupakan kaki negatif.
Cara Membaca Kapasitor Keramik / Mika / Mylar
Misalnya di badan kapasitor tersebut tertera goresan pena 103 merupakan :
• Angka I : melambangkan angka
• Angka II : melambangkan angka
• Angka III : melambangkan jumlah nol & ukurannya dalam piko Farad.
Jadi nilai kapasitor tadi adalah 10.000 pF = 10 nF = 0,01uF.
Mengukur Elco Dengan Multitester
Sebenarnya cara yang aku sampaikan ini kurang pas buat cek elco, dan cara yang sempurna mengukur elco merupakan dengan CAPACITANCE
METER, dan dia akan memberitahuakn kapasitas yang sebenarnya yg dimiliki elco itu. Tapi cara ini pula lumayan cukup membantu,
berikut caranya :
1. Putar batas ukur dalam Ohmmeter X1 / X10 buat elco yang ukurannya besar serta X100 / X1K buat elco yang ukurannya mini .
2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki ELCO (bolak pulang sama saja)
3. Lihat penunjukan jarum dalam papan skala.
Kesimpulan Hasil Pengukuran
• Jarum memilih nomor & kembali ke loka semula : elco baik
• Jarum menunjuk nomor & nir kembali ke tempat semula : elco bocor
• Jarum nir berkecimpung sama sekali : elco putus
• Jarum menunjuk nomor nol : elco short
Mengukur Kapasitor Non Polar Dengan Multitester
Sebenarnya cara ini jua kurang pas untuk cek kapasitor, serta cara yang sempurna mengukur elco adalah dengan CAPACITANCE METER,
dan dia akan memberitahuakn kapasitas yg sebenarnya yang dimiliki elco itu. Tapi cara ini juga tidak mengecewakan relatif membantu, berikut
caranya :
1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K / X10K
2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki kapasitor (bolak balik sama saja)
3. Lihat penunjukan jarum dalam papan skala.
Kesimpulan Hasil Pengukuran
• Jarum memilih angka lalu & ke tempat semula : kapasitor baik
• Jarum memilih nomor tdk pulang ke tempat semula : kapasitor bocor
• Jarum nir bergerak : kapasitor putus
• Jarum memilih angka nol : kapasitor short

Demikian cara mengukur komponen elektronika kapasitor, semoga bermanfaat.
Source: //ekohasan.blogspot.com/2010/03/mengenal-mengukur-komponen-elektronika.html

CARA MUDAH MENGUKUR DIODA UNTUK MENGETAHUI KONDISINYA

Cara Mengukur Dioda buat mengetahui kondisinya, apakah masih indah atau telah rusak
Dioda adalah keliru satu komponen Elektronik yg paling tak jarang digunakan dalam banyak sekali indera elektronika, serta seiring penggunaannya tentunya Dioda jua bisa mengalami kerusakan.
Dioda yang telah rusak memang terkadang bisa dilihat langsung menurut fisiknya, seperti terlihat gosong, Retak, Pecak, putus serta sebagainya, tetapi tak sporadis kerusakan Dioda tidak terlihat secara fisik (Visual), maka perlu dilakukan pengukuran buat mengetahui syarat sebuah Dioda, apakah masih rupawan atau sudah rusak.
Bagaimana cara mengetahui kondisi sebuah Dioda, apakah masih mengagumkan atau telah rusak serta tidak bisa digunakan lagi?
Baca pula: Cara mengukur Kapasitor
Selain Dioda terdapat berbagai jenis Komponen Elektronika yang jua acapkali kita temukan dalam berbagai rangkaian elektronik, Komponen Elektronik tersebut misalnya Resistor, ELCO, Kapasitor, Transistor, dan sebagainya.
Baca pula: Mengenal 6 Jenis Komponen dasar Elektronika
Selain itu, Dioda juga memiliki banyak sekali jenis, diantaranya:
  • Dioda biasa (Penyearah)
  • Dioda Zener
  • Dioda Bridge
  • LED (Light Emitting Diode)
  • Dioda Tunnel
  • Dioda Varactor
  • dan jenis Dioda lainnya

Diantara aneka macam Jenis Dioda diatas, Dioda penyearah adalah yg paling poly dipakai, dan seperti namanya Dioda ini dipakai buat mengganti Listrik AC (Bolak-Balik), menjadi listrik searah (DC) atau Menyearahkan.
Dioda penyearah poly kita jumpai pada berbagai rangkaian Elektronika, seperti Adaptor AC-DC, Power Supply, Charger, dan lainnya, selain itu Dioda penyearah pula dipakai dalam setiap Pembangkit Listrik atau Generator set (Genset).
Seperti yg kita jelaskan sebelumnya, bahwa seiring dengan penggunaannya, Dioda tentunya dapat mengalami kerusakan, dan kita dapat mengetahui kondisi sebuah Dioda menggunakan cara mengukurnya dengan menggunakan alat ukur Ohm-meter, Multimeter, Multitester Analog maupun Digital.
Baca pula: Cara menggunakan Multitester Analog
Berikut ini, Cara mengukur Dioda menggunakan menggunakan Multitester, buat mengetahui syarat dioda apakah masih mengagumkan atau telah rusak.

Cara mengukur Dioda


Persiapkan Alat ukur Multitester
Persiapkan indera ukur yg bisa mengukur nilai tahanan (Ohm meter), seperti contohnya Multitester Analog, serta pengukuran ini akan lebih gampang dilakukan menggunakan memakai Multitester analog.
Putar selektor yang ada dalam Multitester dalam posisi pengukuran Ohm (Ω), dengan skala pengukuran 1kΩ atau 100Ω.
Baca pula: Tips memilih Mutitester yang bagus
Pastikan indera ukur pada syarat indah, dengan mencobanya terlebih dahulu, menggunakan cara menghubungkan kedua ujung pengukur (Probe) Merah dan Hitam.
Multi tester yg bagus adalah:
  • Saat kedua ujung probe belum terhubung, maka jarum pengukuran berada sempurna disebelah kiri, skala pengukuran ohm tak terhingga.
  • Kemudian saat Kedua ujung Probe dihubungkan, maka jarum akan berkecimpung ke sebelah kanan, tepat pada posisi 0 Ohm.
  • Jika terlihat nir sinkron, maka lakukan pengaturan (Kalibrasi) menggunakan memutar settingan Zero Position Adjuster, dan settingan Zero Ohm Adjuster.

Persiapkan Dioda yg akan diukur
Untuk melakukan pengukuran Dioda dengan sahih, maka pastikan kedua kaki Dioda dilepas terlebih dahulu dari tempatnya sebelum dilakukan pengukuran.
KNAP: Katoda Negatif, Anoda Positif
Dioda mempunyai dua Terminal atau Kaki, yaitu Kaki Anoda (Positif) serta Kaki Katoda (Negatif).
Kaki atau Terminal Katoda umumnya diberi indikasi garis (Gelang), sedangkan Kaki atau Terminal Anoda nir diberi indikasi (Polos).
Pengukuran Dioda menggunakan Multitester
  • Persiapkan Alat ukur Multitester yg sudah dikalibrasi.
  • Persiapkan Dioda yang sudah dilepas menurut tempatnya.
  • Putar selektor yg Multitester pada posisi pengukuran Ohm (Ω), dengan skala pengukuran 1kΩ atau 100Ω.
  • Hubungkan Jarum ukur (Probe) berwarna Merah dalam kaki dioda bertanda garis (Gelang) atau kaki Katoda.
  • Hubungkan Jarum ukur (Probe) berwarna Hitam dalam kaki dioda yg lainnya, atau kaki Anoda.
Lihat Hasil pengukuran dalam Multitester:
  • Jika Jarum pengukuran dalam Multitester Tidak bergerak atau permanen pada posisi sebelah kiri, berarti Dioda telah Rusak.
  • Jika jarum pengukuran dalam Multitester berdasarkan posisi sebelah kiri Bergerak ke arah kanan, perlu dilakukan pengukuran selanjutnya dengan posisi terminal dibalik.

Pengukuran dengan terminal DIODA dibalik
  • Hubungkan Jarum ukur (Probe) berwarna Hitam dalam kaki dioda bertanda garis (Gelang) atau kaki Katoda.
  • Hubungkan Jarum ukur (Probe) berwarna Merah dalam kaki dioda yg lainnya, atau kaki Anoda.
Lihat Hasil pengukuran dalam Multitester:
  • Jika Jarum pengukuran dalam Multitester menurut posisi sebelah kiri Bergerak ke arah kanan, berarti Dioda sudah rusak atau jebol.
  • Jika Jarum pengukuran dalam Multitester Tidak bergerak atau permanen dalam posisi sebelah kiri, berarti Dioda masih cantik.

Semoga berguna!
CARA FLEXI

CARA MUDAH MENGUKUR DIODA UNTUK MENGETAHUI KONDISINYA

Cara Mengukur Dioda buat mengetahui kondisinya, apakah masih rupawan atau sudah rusak
Dioda adalah keliru satu komponen Elektronik yang paling acapkali dipakai dalam berbagai alat elektronika, dan seiring penggunaannya tentunya Dioda jua dapat mengalami kerusakan.
Dioda yang sudah rusak memang terkadang dapat dipandang eksklusif dari fisiknya, misalnya terlihat gosong, Retak, Pecak, putus serta sebagainya, namun tak sporadis kerusakan Dioda tidak terlihat secara fisik (Visual), maka perlu dilakukan pengukuran buat mengetahui kondisi sebuah Dioda, apakah masih mengagumkan atau telah rusak.
Bagaimana cara mengetahui kondisi sebuah Dioda, apakah masih cantik atau telah rusak dan tidak sanggup dipakai lagi?
Baca jua: Cara mengukur Kapasitor
Selain Dioda masih ada banyak sekali jenis Komponen Elektronika yg juga tak jarang kita temukan pada berbagai rangkaian elektro, Komponen Elektronik tadi misalnya Resistor, ELCO, Kapasitor, Transistor, dan sebagainya.
Baca jua: Mengenal 6 Jenis Komponen dasar Elektronika
Selain itu, Dioda juga mempunyai aneka macam jenis, antara lain:
  • Dioda biasa (Penyearah)
  • Dioda Zener
  • Dioda Bridge
  • LED (Light Emitting Diode)
  • Dioda Tunnel
  • Dioda Varactor
  • dan jenis Dioda lainnya

Diantara aneka macam Jenis Dioda diatas, Dioda penyearah adalah yg paling poly dipakai, serta misalnya namanya Dioda ini dipakai buat mengganti Listrik AC (Bolak-Balik), sebagai listrik searah (DC) atau Menyearahkan.
Dioda penyearah poly kita jumpai dalam banyak sekali rangkaian Elektronika, seperti Adaptor AC-DC, Power Supply, Charger, dan lainnya, selain itu Dioda penyearah pula digunakan dalam setiap Pembangkit Listrik atau Generator set (Genset).
Seperti yang kita jelaskan sebelumnya, bahwa seiring menggunakan penggunaannya, Dioda tentunya dapat mengalami kerusakan, dan kita bisa mengetahui syarat sebuah Dioda dengan cara mengukurnya menggunakan menggunakan indera ukur Ohm-meter, Multimeter, Multitester Analog juga Digital.
Baca jua: Cara menggunakan Multitester Analog
Berikut ini, Cara mengukur Dioda dengan memakai Multitester, untuk mengetahui kondisi dioda apakah masih mengagumkan atau telah rusak.

Cara mengukur Dioda


Persiapkan Alat ukur Multitester
Persiapkan indera ukur yg bisa mengukur nilai tahanan (Ohm meter), seperti misalnya Multitester Analog, dan pengukuran ini akan lebih mudah dilakukan dengan menggunakan Multitester analog.
Putar selektor yang ada dalam Multitester dalam posisi pengukuran Ohm (Ω), dengan skala pengukuran 1kΩ atau 100Ω.
Baca jua: Tips memilih Mutitester yang bagus
Pastikan indera ukur dalam kondisi mengagumkan, dengan mencobanya terlebih dahulu, menggunakan cara menghubungkan kedua ujung pengukur (Probe) Merah serta Hitam.
Multi tester yang rupawan adalah:
  • Saat kedua ujung probe belum terhubung, maka jarum pengukuran berada tepat disebelah kiri, skala pengukuran ohm tidak terhingga.
  • Kemudian waktu Kedua ujung Probe dihubungkan, maka jarum akan berkecimpung ke sebelah kanan, tepat pada posisi 0 Ohm.
  • Jika terlihat nir sesuai, maka lakukan pengaturan (Kalibrasi) dengan memutar settingan Zero Position Adjuster, serta settingan Zero Ohm Adjuster.

Persiapkan Dioda yang akan diukur
Untuk melakukan pengukuran Dioda dengan sahih, maka pastikan ke 2 kaki Dioda dilepas terlebih dahulu menurut tempatnya sebelum dilakukan pengukuran.
KNAP: Katoda Negatif, Anoda Positif
Dioda mempunyai dua Terminal atau Kaki, yaitu Kaki Anoda (Positif) dan Kaki Katoda (Negatif).
Kaki atau Terminal Katoda umumnya diberi tanda garis (Gelang), sedangkan Kaki atau Terminal Anoda tidak diberi indikasi (Polos).
Pengukuran Dioda menggunakan Multitester
  • Persiapkan Alat ukur Multitester yg sudah dikalibrasi.
  • Persiapkan Dioda yang sudah dilepas menurut tempatnya.
  • Putar selektor yang Multitester pada posisi pengukuran Ohm (Ω), menggunakan skala pengukuran 1kΩ atau 100Ω.
  • Hubungkan Jarum ukur (Probe) berwarna Merah pada kaki dioda bertanda garis (Gelang) atau kaki Katoda.
  • Hubungkan Jarum ukur (Probe) berwarna Hitam dalam kaki dioda yg lainnya, atau kaki Anoda.
Lihat Hasil pengukuran pada Multitester:
  • Jika Jarum pengukuran dalam Multitester Tidak bergerak atau permanen pada posisi sebelah kiri, berarti Dioda telah Rusak.
  • Jika jarum pengukuran dalam Multitester menurut posisi sebelah kiri Bergerak ke arah kanan, perlu dilakukan pengukuran selanjutnya menggunakan posisi terminal dibalik.

Pengukuran menggunakan terminal DIODA dibalik
  • Hubungkan Jarum ukur (Probe) berwarna Hitam pada kaki dioda bertanda garis (Gelang) atau kaki Katoda.
  • Hubungkan Jarum ukur (Probe) berwarna Merah dalam kaki dioda yg lainnya, atau kaki Anoda.
Lihat Hasil pengukuran pada Multitester:
  • Jika Jarum pengukuran dalam Multitester dari posisi sebelah kiri Bergerak ke arah kanan, berarti Dioda telah rusak atau jebol.
  • Jika Jarum pengukuran dalam Multitester Tidak bergerak atau permanen dalam posisi sebelah kiri, berarti Dioda masih bagus.

Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

CARA MENGUKUR KAPASITOR UNTUK MENGETAHUI KONDISINYA

Bagaimana cara mengukur kapasitor buat mengetahui apakah kapasitor tadi masih bagus atau sudah rusak?
Sebenarnya buat mengetahui apakah syarat sebuah kapasitor masih mengagumkan atau sudah rusak tidaklah sulit.
Kondisi sebuah Kapasitor bisa diketahui menggunakan menggunakan indera spesifik yg diklaim menggunakan Capasitance Meter, namun jika kita nir mempunyai indera ukur tersebut, dapat juga diukur menggunakan menggunakan alat ukur multi fungsi yang disebut menggunakan Multitester atau multimeter.
Cara memakai Multitester Analog (Lengkap)
Kapasitor poly kita temui pada kehidupan sehari-hari, serta umumnya terpasang pada berbagai alat-alat listrik yg kita pakai, misalnya pompa air listrik, Kipas angin, mesin cuci, AC serta sebagainya.
Apa fungsi Kapasitor?
Kapasitor merupakan suatu komponen elektronika yg dapat berfungsi sebagai penyimpan muatan listrik sesaat.
Seperti misalnya Kapasitor dalam motor pompa air, kapasitor tersebut berfungsi buat memberikan lonjakan tegangan listrik sesaat yang mengalir dalam gulungan bantu, sehingga terjadi perbedaan medan magnet antara gulungan utama dan gulungan bantu, sebagai akibatnya motor pompa tadi bisa berputar dengan sendirinya.
Baca pula: Cara Mengukur Dioda
Apakah anda pernah mengalami pompa air yang anda miliki waktu dinyalakan nir mau berputar, tetapi selesainya kita bantu putar dalam porosnya maka pompa air tersebut bisa berputar dengan normal, apa penyebabnya?
Jika anda pernah mengalami hal diatas, ini mengindikasikan bahwa kapasitor pada motor pompa air tersebut telah nir berfungsi (rusak).
Namun, buat memastikan apakah Kapasitor tersebut sahih-benar rusak atau masik rupawan, dapat diukur menggunakan memakai Multitester atau multi meter analog.
Tips menentukan Multitester yg bagus
Bagaimana cara mengukur kapasitor buat mengetahui kondisinya apakah masih indah atau telah rusak?

Cara mengukur Kapasitor

Pada kesempatan kali ini kita akan berbagi mengenai bagaimana cara mengukur kapasitor dengan menggunakan Multitester analog, meski sebenarnya pengukuran kapasitor juga bisa dilakukan menggunakan multitester digital, atau menggunakan kapasitansi meter, namun lantaran indera ukur multitester umumnya lebih gampang kita dapatkan dibanding indera ukur lainnya, serta paling poly digunakan untuk mengukur kapasitor.
Cara mengukur kapasitor dengan multitester analog
  1. Siapkan alat ukur multitester
  2. Atur posisi selektor pada posisi Ohm-meter (buat mengukur nilai tahanan)
  3. Pastikan kondisi Multitester yg anda pakai masih mengagumkan dan berfungsi dengan baik
  4. Siapkan kapasitor yang akan anda ukur, serta pastikan kapasitor tadi telah nir terhubung lagi menurut kabel-kabel.
  5. Hubungkan jarum pengukur dalam masing-masing terminal kapasitor
  6. Lihat output pengukuran dalam jarum penunjuk multitester

Membaca Hasil pengukuran
  • Jika jarum penunjuk multitester beranjak menurut kiri ke kanan serta beberapa waktu lalu jarum penunjuk pulang lagi ke posisi semula, ini menandakan bahwa kapasitor tersebut masih rupawan.
  • Jika jarum penunjuk multitester beranjak menurut kiri ke kanan namun nir pulang ke posisi semula, ini menandakan bahwa kapasitor tersebut sudah nir rupawan (rusak).
  • Jika jarum penunjuk multitester tidak berkecimpung sama sekali, coba pindahkan posisi jarum pengukur dari positif ke negatif atau sebaliknya.
  • Jika posisi sudah dibalik namun jarum pengukur permanen jua nir bergerak, ini mengindikasikan bahwa kapasitor memang sudah rusak
  • Namun apabila sesudah posisi jarum pengukur dibalik serta jarum penunjuk multitester beranjak menurut kiri ke kanan serta beberapa ketika lalu jarum penunjuk balik lagi ke posisi semula ini mengindikasikan bahwa kapasitor tadi masih rupawan.

Setelah kita mengetahui bagaimana cara mengukur kapasitor untuk mengetahui kondisinya apakah masih bagus atau sudah rusak, diharapkan kita bisa memperbaiki sendiri apabila alat-alat listrik pada rumah kita ada yg rusak.
Jika alat-alat listrik yang anda gunakan pada tempat tinggal , seperti Kipas angin, Pompa air listrik, nir bisa berputar meski telah dinyalakan, dan bila dibantu putar sesaat, bisa berputar secara normal pulang ini berarti terdapat masalah dalam kapasitornya, dengan mengganti kapasitor menggunakan yang mengagumkan maka indera listrik kipas angin atau pompa air tadi akan berfungsi normal pulang.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

CARA MENGUKUR BERAPA NILAI RESISTOR DENGAN MULTITESTER

Resistor merupakan galat satu bagian komponen penting pada sirkuit elektronika dan resistor sendiri memiliki peranan yg sangat penting yaitu berfungsi menjadi hambatan arus.

Berdasarkan bentuknya dan proses pemasangannya pada PCB, Resistor terdiri 2 bentuk yaitu bentuk Komponen Axial/Radial dan Komponen Chip. Untuk bentuk Komponen Axial/Radial, nilai pelawan digambarkan sang kode warna atau yg biasa kita sebut Gelang / Cincin sebagai akibatnya kita wajib mengetahui cara membaca serta mengetahui nilai-nilai yang terkandung pada rona tadi sedangkan buat komponen chip, nilainya diwakili sang Kode eksklusif sehingga kita lebih mudah pada membacanya.

Banyak bentuk lain dari pelawan yang saat ini telah pada kembangkan, namun pada dasarnya permanen kegunaan resistor adalah sama yakni menjadi kendala.

Ada banyak sekali cara buat sanggup mengetahui akbar kecilnya nilai sebuah pelawan; keliru satunya yaitu dengan cara menghitung rona gelang / cincin dan tentunya kita harus hafal betul nilai masing masing warna gelang / cincin tersebut. Cara ini mungkin sedikit memakan saat serta jarang digunakan sang sebagian teknisi.

Adapun cara lain buat mengukur nilai penahan yaitu dengan cara memakai Avo Meter, cara ini poly di pakai oleh sebagian teknisi lantaran disamping tidak membutukkan saat usang pula memudahkan kita mengetahui nilai resistor tersebut.


Perlu kita jangan lupa bahwa satuan resistor merupakan Ohm (Ω)

Tabel dibawah ini adalah warna-warna gelang / cincin yang ada di Tubuh Resistor :


Sekian sobat sedikit trik cara mengukur nilai pada penahan semoga berguna buat kalian seluruh.
Salam : CARA FLEXI                                                 

CARA PALING AMAN MENGGUNAKAN MULTITESTER

CARA FLEXI - Sebagai seseorang pemula pada global elektronika , niscaya hal yang pertama pada pahami merupakan pengukuran tegangan, hambatan,arus, Yang mana ketiganya menggunakan multitester yang di jadikan satu indera yang sering kita sebut AVO METER (ampere,volt,ohm).

Multimeter memiliki dua jenis, yaitu Multimeter digital serta Multimeter analag. Dimana keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Multitester /Multimeter digital (DLM, DVOM) menerangkan nilai dengan angka sedangkan Multimeter analog membuktikan nilai menggunakan jarum penunjuk.

Mengenai keunggulan berdasarkan masing-masing multitester digital mungkin lebih baik menurut segi keakuratan menandakan nilai menurut satu pengukuran. Tetapi dibeberapa kasus kadang tester analog lebih unggul menurut pada digital.

Karena dijadikan pada satu unit maka pada mengaplikasikan nir boleh dari. Harus memperhatikan rapikan cara penggunaan multitester yg benar agar nir terjadi hal yang nir diinginkan, contohnya AVO meter cepat rusak.

Yang lebih berbaya lagi adalah bagi kita sendiri jika galat mengaplikasikan dalam pengukuran tegangan . Terkadang sayapun yang seringkali menggunakan multitester, salah mode karena saat servis pikiran kurang fokus.

#1.cara menggunakan multitester analog

Sebelum memulai pengukuran, perhatikan adjuter mode yaitu:

-DCV berfungsi mengukur arus DC atau pada rangkaian merupakan hasil power Suplai yang sudah melalui dioda dan elco.

Artikel terkait: memahami catudaya regulator tv

-ACV berfungsi mengukur tegangan bolak pulang seperti jala-jala listrik pln. Apabila dalam rangkaian ,arus belum difilter oleh elco dan dioda.

-OHM meter berfungsi sebagai pengukur hambatan (ohm) jika di dalam rangkaian buat mengukur resistor, atau sambungan apakah nyambung atau tidak.

- DC MA  berfungsi mengukur arus DC pada sekala ampere.

Perlu anda ketahui bahwa Nilai yang ada di menu saklar mode mengambarkan batas ukur maksimal , sang karenanya wajib pada perhatikan secara seksama pada hal menentukan batas ukur tegangan.

#Mengukur tegangan AC Volt

Kesalahan yang paling fatal merupakan ketika kita mengukur tegangan tetapi saklar masih dalam mode OHM meter. Maka memperhatikan arah saklar sangat penting sebelum tester anda rusak.

pastikan anda teliti pada memindahkan saklar mode , jika mengukur AC maka saklar penunjuk harus menunjuk ke AC. Dan pula perhatikan voltase Yang akan diukur,misalnya anda ingin mengukur pada atas 220 V AC Maka arahkan saklar pertanda 1000V AC. Jika anda ingin mengukur tegangan lebih menurut 220 V  apabila memakai mode maksimal 220 kemungkinan tester anda akan rusak.

Untuk mendapatkan nilai yang seksama lebih baik jika anda mengukur tegangan dibawah batas maksimal mendekati. Misalnya anda ingin mengukur tegangan 100 VAC maka mode yang digunakan batas maksimal 220 VAc.

#Mengukur Arus DC

Atur saklar ke mode DC volt. Pahami berapa kira-kira voltase yg akan diukur buat memilih batas ukur pada mode aporisma. Kemudian perhatikan probe berwarna buat ditempelkan ke dalam rangkaian. Probe hitam merupakan (-) /ground dan Probe merah menunjukan (+)/ plus. Apabila pada pengaplikasikanya terbalik maka dapat mengakibatkan tester rusak lantaran arah jarum kearah kiri. Berbeda dengan pengukuran arus AC yg boleh di bolak-pulang nir ada dampak.

# mengukur hambatan (Ohm)

Dalam mode ohm bisanya tidak hanya mengukur hambatan. Terkadang digunakan untuk memilih nyambung tidaknya sebuah jalur. 

Untuk mengukur pelawan wajib mencabut dulu dari rangkaian (offer board). Karena pelawan adalah komponen tidak berpolaritas maka Probe merah dan hitam bisa pada bolak kembali nir kasus.

Dan jua menggunakan batas maksimum agar nilai yg diperoleh lebih seksama. Oleh karenanya anda harus tahu kode warna pada resistor terlebih dahulu buat menentukan saklar batas ukur. Misalnya anda ingin mengukur sebuah hambatan maka yang wajib diperhatikan adalah kode warnanya menandakan berapa lalu baru memilih batas ukur maksimum yg mendekati nilai yang ditunjukkan oleh kode warna penahan.

Selain dipakai mengukur penahan terkadang pula digunakan buat menentukan kesehatan sebuah elco serta capacity meski tidak akurat. Hanya menjadi cara lain jga kita tidak mempunyai alat tes capacity. Hal paling mudah merupakan memilih sebuah capacity yg short. Misalnya sebuah capacity jiah di ukur memakai ohm meter analog jarum tidak akan berkiprah tetapi jika capacity diukur jarum bergerak maka , capasitor tadi short.

Berbeda jika buat mengukur elco dengan memakai ohm meter, apabila jarum tidak beranjak penuh maka elco tadi dikatakan telah mangkat . Atau bahkan tidak berkecimpung sama sekali itu adalah elco yg meninggal.

Dalam hal mengukur kapasitas elco dan capasitor menggunakan ohm meter hanyalah sebuah spekulasi. Untuk lebih tepatnya menggunakan indera ukur capasitor yang seringkali dikenal dengan kapasitas meter.

#2. Cara menggunakan multimeter digital

Sebenarnya cara menggunakan multimeter digital tidak jauh beda dengan multimeter analog. Yang membedakan hanyalah penunjukan nilai yangmana apabila analog memakai jarum menjadi penunjuk nilai, sedangkan multitester digital mengambarkan menggunakan display angka. Sehingga jika pada bandingkan akan lebih mudah memahami nilai dari sebuah pengukuran multimeter digital akan lebih baik pada pertanda nomor yg akurat dibanding multimeter analog.

Dalam pengaplikasikanya yg paling krusial dipahami supaya aman serta pengukuran akurat adalah memahami batas ukur maksimal menurut sebuah pengukuran memakai tster digital.

Pada akhirnya memakai tester paling aman merupakan ketelitian dalam memindahkan saklar mode yg paling perlu pada ingat.

Nah relatif sekian dulu topik cara paling kondusif memakai multitester /Multimeter dengan bahasa yang sederhana mudah mudahan anda bisa memahami apa yg saya tuliskan. Thx. Semoga berguna ya!

Tester digital
Multi analog

CARA MENGGUNAKAN MULTITESTER MODEL ANALOG

Hallo sobat, masih suka belajar bukan...?, karena sekarang aku akan sedikit menjelaskan tentang bagaimana cara memakai Avo Meter dengan benar.

Pada dasarnya suatu indera sangatlah pada butuhkan pada pengerjaan elektro serta keliru satunya adalah Avo Meter atau multitester, disamping memudahkan pada pengerjaan juga dapat di pastikan lebih akurat.

banyak sekali ragam bentuk menurut Avo Meter ini, namun dalam dasarnya Avo Meter  sendiri di bagi menjadi 2 bagian yaitu Analog serta Digital. Tapi sobat, pada pembelajaran kali ini kita akan membahas mengenai cara membaca Avo Meter Analog.


Berikut adalah salah satu gambar Multitester Analog :
Di dalam Avo Meter sendiri pada bagi menjadi beberapa fungsi yaitu :

1. Ohm Meter yg berfungsi sebagai pengukur hambatan resistor. Adapun fungsi lain berdasarkan ohm meter merupakan sebagai mengetahui syarat kelayakan suatu komponen.
2. Ampere Meter yang berfungsi sebagai pengukur arus tetapi pada skala yg relatif kecil.
3. DC Volt yang berfungsi sebagai pengukur tegangan DC dari sebuah sirkuit elektro.
4. AC Volt yang berfungsi buat mengetahui tegangan AC dalam sebuah sirkuit elektronika. 

Cara membaca Ohm Meter :
Pertama kita pindah range dalam fungsi ohm meter kemudian tempelkan ke 2 ujungtaspin Avo ke tiap ujung komponen yang di inginkan, menggunakan catatan ke 2 ujung kabel dalam avo tidak bloeh sambung lantaran hal ini bisa mengakibatkan tidak terdeteksinya komponen itu sendiri.
Untuk fungsi AC Volt, DC Volt dan Ampere Meter cara membacanya hampir sama, perbedaanya terdapat dalam apa yang akan kita ukur yaitu tegangan arus listrik.

Dari cara pembacaan pada atas masih banyak fungsi Avo Meter yang lain, tentunya Avo Meter yg berbeda tipe serta model.  

Sekian dulu trik dan tips menurut aku mengenai Cara Menggunakan Multitester Model Analog, semoga berguna buat kalian seluruh.

Selamat mencoba.