PERBEDAAN PENDEKATAN STRATEGI METODE TEKNIK TAKTIK DAN MODEL PEMBELAJARAN


Sahabat pada Pembelajaran kita tak jarang mendengar istilah Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik Dan Model, Jadi apa itu semua? Apakah seluruh itu memiliki perbedaan? Oke kita eksklusif saja baca.
  • PENGERTIAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
       Pendekatan Pembelajaran: bisa diartikan sebagai titik  tolak  atau  sudut  pandang  kita  terhadapproses pembelajaran,  yg  merujuk  dalam  pandangan  tentang terjadinya  suatu  proses  yg  sifatnya  masih  sangat umum,  di  dalamnya  mewadahi,  menginsiprasi, menguatkan,  dan  melatari  metode  pembelajaran  dengan cakupan  teoretis  tertentu.  Dilihat  menurut  pendekatannya,
terdapat 2 jenis pendekatan pembelajaran, yaitu:
  1. pendekatan  pembelajaran  yg  berorientasi  atau berpusat  pada siswa (student centered approach) dan
  2. pendekatan  pembelajaran  yg  berorientasi  atau berpusat dalam pengajar (teacher centered approach).
  • PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi  pembelajaran  adalah  suatu  aktivitas pembelajaran yang wajib dikerjakan guru dan siswa agar tujuan  pembelajaran  bisa  dicapai  secara  efektif  dan efisien. Artinya,  bahwa  strategi  dalam  dasarnya  masih bersifat  konseptual  mengenai  keputusan-keputusan  yang akan  diambil  dalam  suatu  aplikasi  pembelajaran.
Dilihat  menurut  strateginya,  pembelajaran  bisa dikelompokkan ke pada dua bagian pula, yaitu:
1.  exposition- discovery learning dan
2.  group-individual learning. 
Ditinjau  menurut  cara  penyajian  dan  cara pengolahannya,  taktik  pembelajaran  bisa  dibedakan antara  taktik  pembelajaran  induktif  serta  taktik pembelajaran  deduktif. Contoh  berdasarkan taktik pembelajaran adalah  strategi  cooperative  learning  dan  strategi  active learning .

  • PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN
Metode  Pembelajaran:  dapat  diartikan  menjadi cara  yg  dipakai  buat mengimplementasikan
rencana yang telah disusun dalam bentuk kegiatan konkret serta  praktis  buat  mencapai  tujuan  pembelajaran.
Terdapat  beberapa  metode  pembelajaran  yg  bisa digunakan  buat  mengimplementasikan  taktik pembelajaran, diantaranya:
  1. Ceramah
  2. Demonstrasi
  3. Diskusi
  4. Simulasi
  5. Laboratorium
  6. Debat, dll
Dapat  juga  dikatakan  bahwa  metode  merupakan prosedur  pembelajaran  yg  difokuskan  ke  pencapaian tujuan.
  • TEKNIK PEMBELAJARAN
Selanjutnya  metode  pembelajaran  dijabarkan  ke pada  teknik  dan  gaya  pembelajaran.  Dengan  demikian, teknik  pembelajaran  dapat  diartikan  menjadi  cara  yang dilakukan  seorang  pada  mengimplementasikan  suatu metode  secara  spesifik.  Misalkan,  penggunaan  metode ceramah  dalam  kelas  dengan  jumlah  murid  yg  relatif poly  membutuhkan  teknik  tersendiri,  yang  tentunya secara teknis akan berbeda menggunakan penggunaan metode ceramah  pada  kelas  yang  jumlah  siswanya  terbatas.
Demikian juga, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang tidak sama pada kelas yang siswanya tergolong  aktif  menggunakan  kelas  yang  siswanya  tergolong pasif. Dalam hal ini,  guru  pun dapat  berganti -ganti teknik meskipun pada koridor metode yg sama.
  • TAKTIK PEMBELAJARAN
Sementara  strategi  pembelajaran  adalah  gaya seorang  dalam  melaksanakan  metode  atau  teknik pembelajaran  eksklusif  yg  sifatnya  individual.  Misalkan, terdapat  2  orang  sama-sama  menggunakan  metode ceramah,  namun  mungkin  akan  sangat  berbeda  pada strategi yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung  banyak  diselingi  dengan  humor  karena memang dia memiliki sense of humor yg tinggi.
  • PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN
Model  pembelajaran:   dalam  dasarnya  adalah bentuk  pembelajaran  yang  tergambar  dari  awal  sampai akhir yg disajikan secara khas sang  guru. Dengan istilah lain,  contoh  pembelajaran  adalah  bungkus  atau bingkai  berdasarkan  penerapan  suatu  pendekatan,  metode,  serta teknik  pembelajaran.  Berkenaan  menggunakan  model pembelajaran,   mengetengahkan  4  (empat)  gerombolan model pembelajaran, diantaranya:
1.  model hubungan sosial;
2.  model pengolahan liputan;
3.  contoh personal-humanistik; dan
4.  contoh modifikasi tingkah laku .
Kendati  demikian,  sering  penggunaan  kata model pembelajaran tadi diidentikkan  dengan taktik pembelajaran.

KONSEP METODE PEMBELAJARAN


A.  PENGERTIAN METODE
     Metode  memiliki  kiprah  yg  sangat  strategis pada mengajar. Metode  berperan sebagai rambu -rambu atau  “bagaimana  memproses”  pembelajaran  sebagai akibatnya dapat  berjalan  baik  serta  sistematis.  Bahkan  dapat dikatakan  proses  pembelajaran  tidak  dapat  berlangsung tanpa  suatu  metode.  Lantaran  itu,  setiap  guru  dituntut menguasai  banyak sekali  metode  dalam  rangka  memproses pembelajaran efektif, efesien, menyenangkan dan tercapai tujuan  pembelajaran  yang  ditargetkan.  Secara implementatif metode pembelajaran dilaksanakan menjadi teknik, yaitu pelaksanakan apa yg sesungguhnya terjadi (dilakukan pengajar) untuk mencapai tujuan.

        Metode  secara  harfiah  berarti  “cara”.  Secara generik, metode diartikan menjadi suatu cara atau prosedur yg  digunakan  buat  mencapai  tujuan  tertentu.  Dalam pendapat lain jua dijelaskan  bahwa metode adalah cara atau  prosedur  yang  dipergunakan  oleh  fasilitator  dalam interaksi  belajar  menggunakan  memperhatikan  keseluruhan sistem  buat  mencapai  suatu  tujuan.sedangkan  kata
“mengajar”  sendiri  berarti  memberi  pelajaran (Fathurrohman serta Sutikno, 2007; 55).

        Berdasarkan  pandangan  pada  atas  bisa  dipahami bahwa  metode  mengajar  adalah  cara-cara menyajikan  bahan  pelajaran  pada  peserta  didik  buat mencapai tujuan yg sudah ditetapkan. Metode itu sendiri adalah  salah   satu  sub  sistem  pada  sistem pembelajaran,  yang  tidak  bisa  dilepaskan  begitu  saja. Oleh  karena  itu,  salah   satu  masalah  yg  sangat memerlukan  perhatian  dalam  kegiatan  pembelajaran merupakan  metode  pembelajaran  (learning  method).  Pada awalnya  metode  ini  kurang  menerima  perhatian, lantaran  orang  berpandangan  bahwa  pembelajaran  itu adalah suatu aktivitas yg sifatnya praktis. Jadi tidak dibutuhkan pengetahuan (teori) yang terdapat sangkut pautnya menggunakan  pembelajaran.  Orang  merasa  sudah  sanggup mengajar  dan  menjadi  pendidik  atau  fasilitator  kalau telah  menguasai  materi  yang  akan  disampaikan. Pandangan  ini  tidaklah  sahih.  Fasilitator  perlu  juga mempelajari  pengetahuan  yang  ada  kaitannya  dengan aktivitas pembelajaran, khususnya  metode pembelajaran, yg  berguna  buat  “bagaimana  memproses”  terjadinya hubungan belajar. Jadi metode  digunakan  oleh pengajar  buat mengkreasi  lingkungan  belajar  dan  menkhususkan aktivitas  pada  mana  guru  dan  peserta  didik  terlibat  selama proses pembelajaran berlangsung.

      Metode  pembelajaran  dalam  implementasinya memiliki  mekanisme  atau  fase-fase  eksklusif.  Secara  garis besar   dalam  satu  proses  hubungan  belajar,  metode pembelajaran dikelompokkan sebagai empat fase  primer, yaitu  fase  pendahuluan,  fase  pembahasan,  fase membentuk dan fase penurunan. 

        Fase pendahuluan; dimaksudkan untuk menyusun serta  mempersiapkan  mental  set  yg  menguntungkan, menyenangkan  guna  pembahasan  materi  pembelajaran. Dalam  fase  ini  fasilitator  dapat  melakukan  kaji  ulang (review)  terhadap  pembahasan  sebelumnnya  dan menghubungkan dengan pembahasan berikutnya.
 
       Fase pembahasan dimaksudkan buat melakukan kajian,  pembahasan  dan  penelahaan  terhadap  materi pembelajaran.  Dalam  fase  ini,  peserta  didik  mulai dikonsentasikan  perhatiannya  kepada  pokok  materi pembahasan.  Dalam  fase  ini  perlu  dicari  metode  yang cocok dengan tujuan, sifat materi, latar belakang peserta didik serta guru.
 
         Fase  membentuk  termin  penarikan  konklusi bedasarkan  berdasarkan  seluruh  hasil  pembahasan  yang berdasarkan  pengalaman  dan  teori yg mendukungnya. Fase  penurunan  dimaksudkan  untuk  menentukan konsentrasi  peserta  didik  secara  berangsur -angsur. Ketegangan  perhatian  peserta  didik  terhadap  materi pembelajaran  perlu  secara  bertahap  diturunkan  untuk memberi  isyarat  bahwa  proses  pembelajaran  akan berakhir.
 
Secara  implementatif  metode  pembelajaran dilaksanakan  sebagai  teknik  pembelajaran.  Secara  utuh bila  dirangkai  menurut  filosofinya  rangkaian  itu  merupakan  dari pendekatan,  model,  stategi,  metode,  dan  teknik pembelajaran. Pendekatan adalah pola/cara berpikir atau dasar  pandangan  terhadap  sesuatu.  Model  adalah orientasi filosofi menurut pembelajaran. Pendekatan serta contoh masih ada  sejumlah  strategi  yang  bisa  dipakai. Sedangkan  strategi  adalah  pola  umum  perbuatan  gurupeserta didik pada pada perwujudan aktivitas pembelajaran.
          Strategi ini memuat beberapa metode. Metode merupakan indera buat  mencapai  tujuan  yang  bersifat  prosedural  (fase pendahuluan,  fase  pembahasan,  fase  membuat  dan fase  penurunan  ),  sedangkan  teknik  adalah pelaksanakan  apa  yg  sesungguhnya  terjadi  (dilakukan pengajar)  buat  mencapai  tujuan  yg  bersifat  implementatif. Istilah  lain  dari  teknik  pembelajaran  merupakan  keterampilan pembelajaran

        Keterampilan  adalah  konduite  pembelajaran yang  paling  spesifik.  Keterampilan  mencakup keterampilan/teknik  mengungkapkan,  demonstrasi,  bertanya, dan masih banyak lagi’
 
Keterampilan/teknik menjelaskan
Penjelasan  perlu  diberikan  buat  membantu peserta  didik  mencapai  atau  mendalami  pemahaman konsep,  serta  tahu  generalisasi.  Untuk  tujuan  ini pengajar  perlu memilih konsep serta definisi yang cocok begitu juga  menggunakan  contoh  dan  yg  bukan  contoh.  Penjelasan hendaknya dapat memperlihatkan:
•  interaksi karena akibat,
•  peristiwa  yang  diatur  oleh  suatu  keteraturan  dan hukum,
•  mekanisme atau proses,
•  tujuan suatu kegiatan atau proses.
Keterampilan/teknik demonstrasi
Seringkali  peserta  didik  belajar  dari  apa  yg dilakukan  sang  orang  lain.  Sebuah  demonstrasi  bisa menentukan hubungan antara kengetahui sesuatu dengan dapat  melakukan  sesuatu.  Riset  menampakan  bahwa demonstrasi  efektif  bila  tepat,  peserta  didik  bisa mengamati dengan baik dan memahami apa yg sedang terjadi  dan  bila  penjelasan  dan  diskusi  dilakukan  saat demonstrasi sedang berlangsung.
 
Keterampilan bertanya
Diantara  keterampilan  pembelajaran,  bertanya adalah  keterampilan  utama  dalam  pembelajaran. Pertanyaan baik digunakan apabila:
•  partisipasi  peserta  didik  menjadi  tinggi  bila pertanyaan diajukan
•  terjadi  adonan  antara  level  kognitif  tinggi  dan rendah
•  pemahaman pemahaman semakin meningkat
•  pemikiran peserta didik terangsang
•  balikan serta penguatan terjadi
•  kemampuan berfikir kritis demakin tajam
•  kreativitas peserta didik didorong
   Biasanya  metode  digunakan  melalui  keliru  satu taktik, namun jua nir  tertutup kemungkinan beberapa metode  berada  pada  taktik  yg  bervariasi,  ialah penetapan  metode  bisa  divariasikan  melalui  strategi yang  tidak sama  tergantung  dalam  tujuan  yang  akan  dicapai serta  konten  proses  yang  akan  dilakukan  dalam  kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh, guru mungkin memberikan fakta  melalui  metode  ceramah  (menurut  taktik pembelajaran  eksklusif)  ad interim  mereka  juga memakai metode interpretive buat meminta peserta menentukan liputan yg signifikan dari warta yang dipresentasikan (dari strategi pembelajaran tidak eksklusif).
 
B.  KLASIFIKASI METODE
         Metode  bukan  adalah  tujuan,  melainkan  cara untuk  mencapai  tujuan  sebaik-baiknya.  Untuk  itu  nir mungkin mengungkapkan metode tanpa mengetahui tujuan yang  hendak  dicapai.  Jadi  berhasil  tidaknya  tujuan  yang akan dicapai bergantung dalam  penggunaan metode yang sempurna. Hal tadi mengingatkan kita bahwa sebenarnya nir  terdapat  metode  mengajar  yg  paling  baik  atau  tidak baik. Yang  terdapat  adalah  pengajar  yg  cakap  menggunakan  tidak  cakap dalam  memilih  serta mempergunakan  metode  pada pembelajaran.

      Klasifikasi  metode  pembelajaran,  hanya  buat memudahkan guru pada memilih metode sesuai dengan taktik  yg  akan  dipilih.  Untuk  itu  penjabaran  disini didasarkan dalam taktik pembelajaran. Klasifikasi metode pembelajaran
  1. Strategi  pembelajaran  pribadi,  Strategi pembelajaran  eksklusif  sangat  diarahkan  oleh guru.  Metode  yang  cocok  antara  lain:  ceramah, tanya jawab, demonstrasi, latihan, dan drill.
  2. Strategi  pembelajaran  tidak  eksklusif,  Sering disebut  inkuiri,  induktif,  pemecahan kasus, pengambilan  keputusan  dan  inovasi.  Strategi ini  berpusat  pada  peserta  didik.  Metode  yang cocok  digunakan  antara  lain:  inkuiri,  studi  kasus, pemecahan masalah, peta konsep.
  3. Strategi pembelajaran interaktif, Menekankan pada diskusi  serta  sharing  di  antara  peserta  didik,  maka metode  yang  cocok  antara  lain:  diskusi  kelas, diskusi  grup  kecil  atau  projek,  kerja berpasangan.
  4. Strategi pembelajaran berdikari, Merupakan strategi pembelajaran  yg  bertujuan  buat  membentuk inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Bisa dilakukan menggunakan sahabat atau menjadi bagian berdasarkan  gerombolan   mini .  Memberikan  kesempatan peserta  didik  buat  bertanggung  jawab  pada merencanakan  serta  memacu  belajarnya  sendiri. Dapat  dilaksanakan  menjadi  rangkaian  berdasarkan metode  lain  atau  menjadi  strategi  pembelajaran tunggal  buat  holistik  unit.  Metode  yang cocok  antara  lain:  pekerjaan  rumah,  karya  tulis, projek  penelitian,  belajar  berbasisi  personal komputer ,  E learning.
  5. Belajar  melalui  pengalaman,  Berorientasi  pada aktivitas induktif, berpusat pada siswa dan berbasis  aktivitas.  Refleksi  pribadi  tentang pengalaman  dan  formulasi  perencanaan menuju penerapan  pada  konteks  yg  lain  adalah faktor  kritis  pada  pembelajaran  empirik  yang efektif.  Metode  yg  cocok  antara  lain:  bermain kiprah, observasi/survey, simulasi.
Berdasarkan  beberapa  pendekatan  yg dilakukan, metode pembelajaran dibagi kedalam beberapa
jenis, diantaranya menjadi berikut.
  1. Berdasarkan  pemberian   warta,  yaitu:  metode ceramah,  metode  tanya  jawab,  metode demonstrasi, serta lain sebagainya.
  2. Berdasarkan  pemecahan  masalah,  yaitu:  metode curah pendapat, metode diskusi gerombolan , metode rembuk sejoli, metode panel, metode seminar, serta lain sebagainya.
  3. Berdasarkan  penugasan,  yaitu:  metode  latihan, metode  penugasan,  metode  permainan,  metode kerja  kelompok,  metode  studi  kasus,  dan  metode karya wisata.
C.  FAKTOR-FAKTOR  DALAM  MENENTUKAN METODE PEMBELAJARAN
 
      Sebelum  mengetahui  faktor-faktor  apa  saja  yang wajib   diperhatikan  dalam  menentukan  metode pembelajaran, sebelumnya wajib diketahui terlebih dahulu prinsip-prinsip  metode  pembelajaran.  Yang  dimaksud dengan prinsip-prinsip pada pembahasan ini adalah hal hal yang wajib diperhatikan dalam memakai metode pembelajaran.  Prinsip  generik  penggunaan  metode
pembelajaran  adalah  bahwa  tidak  seluruh  metode pembelajaran  cocok  digunakan  untuk  mencapai  semua tujuan  pembelajaran  dan  keadaan  pembelajaran berlangsung.  Semua  metode  pembelajaran  memiliki kekhasan  sendiri-sendiri  dan  relevan  menggunakan  tujuan pembelajaran eksklusif tetapi tidak cocok buat tujuan dan keadaan  yang  lain.  Dengan  kata  lain,  seluruh  metode pembelajaran memiliki kelebihan serta kelemahan masing masing.
 
Guru  menjadi  agency  of  change  wajib   sanggup memillih  metode  yg  sempurna  sinkron  dengan  tujuan  serta keadaan pembelajaran. Kesalahan pada memilih metode pada  mengajar  berarti  pengajar  telah  merancang  kegagalan dalam pembelajaran.
Sebagai guide dalam memilih metode yg tepat, terdapat  empat  prinsip  generik  pada  menentukan  metode pembelajaran, pada antaranya;
1.  berorientasi dalam tujuan pembelajaran
2.  berorientasi dalam kegiatan peserta didik
3.  berorientasi pada individualitas, dan
4.  berorientasi dalam integritas.

Berorientasi  dalam  tujuan  pembelajaran.  Dalam sistem  pembelajaran  tujuan  adalah  komponen  yg primer.  Segala  aktivitas  pengajar  serta  peserta  didik,  mestilah diupayakan buat mencapai tujuan yang telah  ditetapkan. Ini  sangat  krusial,  sebab  mengajar  merupakan  proses  yg bertujuan.  Oleh  lantaran  itu,  keberhasilan  suatu  metode pembelajaran  dapat  ditentukan  dari  keberhasilan  peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
           Tujuan  pembelajaran  bisa  memilih  suatu metode  yg  wajib   digunakan  guru  akan  namun  hal  ini seringkali  dilupakan  guru.  Guru  yang  bahagia  berceramah, hampir  setiap  tujuan  menggunakan  metode  ceramah, seakan- akan beliau berpikir bahwa segala jenis tujuan dapat dicapai dengan metode yg  demikian. Hal ini  tentu saja keliru.  Jika  kita  menginginkan  peserta  didik  terampil menggunakan  indera  eksklusif,  katakanlah  terampil menggunakan  termometer sebagai  indera  pengukur  suhu badan,  tidak  mungkin  memakai  metode  ceramah saja. Untuk mencapai tujuan yang demikian,   peserta didik wajib   berpraktik  secara  eksklusif.  Demikian  jua, manakala  kita  menginginkan  agar  peserta  didik  dapat menyebutkan  hari  dan  tanggal  proklamasi  kemerdekaan suatu  negara,  tidak  akan  efektif  bila  menggunakan metode  diskusi  buat  memecahkan  perkara.  Untuk mencapai  tujuan  yang  demikian  guru  relatif menggunakan  metode  ceramah  atau  pengajaran  secara eksklusif.
 
Aktivitas  peserta  didik.  Belajar  bukan  sebatas aktivitas menghafal sejumlah berita atau informasi. Belajar merupakan  berbuat  (learning  by  doing)  yak ni  memperoleh pengalaman  eksklusif  sesuai  dengan  tujuan  yg diharapkan. Karena itu, metode pembelajaran harus dapat mendorong  kegiatan  peserta  didik.  Aktivitas  tidak dimaksudkan  terbatas  dalam  aktivitas  fisik,  akan  namun meliputi kegiatan yg bersifat psikis atau aktifitas mental. Pengajar  acapkali  lupa  dengan  hal  ini.  Banyak  guru  yang terkecoh  oleh  sikap  peserta  didik  yg  pura - pura  aktif padahal sebenarnya tidak.

Individualitas.  Mengajar  merupakan  bisnis membuatkan setiap individu siswa. Walaupun
guru  mengajar  sekelompok  peserta  didik,  namun  dalam hakikatnya  yang  ingin  dicapai  dalah  perubahan  prilaku setiap  anak didik.  Sama  misalnya  seorang  dokter.  Dikatakan seorang  dokter  yg  jitu  serta  profesional  manakala  ia menangani  50  orang  pasien,  seluruhnya  sembuh;  dandikatakan dokter yang jelek manakala dia menangani 50 orang pasien, 49 sakitnya bertambah parah atau malah meninggal.  Demikian  jua  halnya  dengan  pengajar,  dikatakan  guru yg  baik  serta  profesional  manakala  dia  menangani  50 orang siswa, seluruhnya berhas il mencapai tujuan; dan sebaliknya, dikatakan guru yang tidak baik atau tidak berhasil  manakala  ia  menangani  50  orang  peserta  didik, 49  nir  berhasil  mencapai  tujuan  pembelajaran.  Oleh karena itu, dipandang menurut segi jumlah peserta didik sebaiknya standar  keberhasilan  pengajar  ditentukan  setinggi -tingginya. Semakin  tinggi  baku  keberhasilan  ditentukan,  maka semakin berkualitas proses pembelajaran.
 
Integritas.  Mengajar  wajib   dicermati  sebagai usaha  menyebarkan  semua  langsung  murid.  Mengajar bukan  hanya menyebarkan kemampuan kognitif saja, akan  namun  mencakup  pengembangan  aspek  afektif  dan psikomotorik.  Oleh  karena  itu,  pembelajaran  harus diarahkan  buat  menyebarkan  seluruh  aspek kepribadian  peserta  didik  secara  terintegrasi  (ranah kognitif,  afektif  dan  psikomotorik).  Penggunaan  metode diskusi,  contohnya,  guru  harus  bisa  merancang  strategi pelaksanaan  diskusi  tidak  hanya  terbatas  pada pengembangan  aspek  intelektual  saja,  namun  harus terdorong  peserta  didik  supaya  mereka  sanggup  berkembang secara  holistik,  misalkan  mendorong  agar  peserta didik  dapat  menghargai  pendapat  orang  lain,  mendorong siswa agar berani mengeluarkan gagasan atau pandangan baru yang  orisinil,  mendorong  peserta  didik  buat  bersikap amanah, tenggang rasa, serta lain sebagainya.
 
Di samping itu, dalam Bab IV Pasal 19 Peraturan Pemerintah  No.  19  tahun  2005  dikatakan  bahwa  proses pembelajaran  pada  satuan  pendidikan  diselenggarakan secara  interaktif,  inspiratif,  menyenangkan,  menantang, memotivasi  peserta  didik  buat  berpartisipasi  aktif,  dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan  kemandirian  sesuai  dengan  bakat,  minat,  dan perkembangan fisik, serta psikologis siswa.
 
Dari  beberapa  uraian  pada  atas  dapat  dipengaruhi faktor-faktor  yg  perlu  di  perhatikan  pada  memilih metode pembelajaran, antara lain:
1.  tujuan pembelajaran
2.  kemampuan guru
3.  kemampuan peserta didik
4.  jumlah peserta didik
5.  jenis materi 
6.  waktu
7.  fasilitas yang terdapat.

     Tujuan pembelajaran adalah kriteria terpenting pada  pada  memilih  metode  pembelajaran,  lantaran metode  merupakan  cara  menyajikan  isi  pembelajaran buat  mencapai  tujuan  pembelajaran.  Di  dalam  tujuan pembelajaran  terdapat  kompentesi  yg  dibutuhkan dikuasai peserta  didik  pada  akhir  pembelajaran.  Misalnya, masih ada  suatu  indikator  sebagai  berikut:  peserta  didik diperlukan  dapat  mengidentifikasi  minimal  7  tugas perkembangan  masa  bayi  serta  awal  masa  kanak -kanak. Kemampuan  yang  diperlukan  berdasarkan  indikaor  itu  adalah peserta  didk  dapat  mengidentifikasi.  Untuk mengidentifikasi  ada  beberapa  alternatif  penggunaan metode  serta  teknik  pembelajarannya.  Misalnya mekanisme/langkah  yg  dipilih  buat  mencapai  tujuan tersebut merupakan:
1.  Peserta  didik  diminta  buat  mengamati  bayi  serta anak- anak
2.  Peserta  didik  diminta  membaca  buku  tentang perkembangan masa bayi serta anak-anak
3.  Peserta  didik  diminta  mendiskusikan  hasil pengamatan serta hasil bacaanya
4.  Peserta  didik  diminta  membandingkan perkembangan masa bayi serta anak-anak

           Dari  model  pada  atas  terlihat  bahwa  metode  primer yang digunakan adalah studi kasus, serta diskusi, dengan 4 langkah teknik seper ti pada atas. Keempat langkah tadi dinamakan strategi pembelajaran.

Kemampuan  guru  adalah  pertimbangan  di dalam  pemilihan  metode,  sebab  pengajar  itulah  yg melakukan pembelajaran. Sebaik apapun metode tadi jika  guru  yang  melaksanakan  nir  menguas ai penggunaannya,  maka  metode  tersebut  nir  akan  baik. Begitu jua tentang kemampuan siswa. Guru harus memperhatikan  kemampuan  intelektual  anak,  sehingga tepat penggunaan metodenya.

        Jumlah  peserta  didik  perlu  dipakai  pada penentuan  metode,  contohnya  jika  jumlah  peserta  didik poly,  maka  lebih  efisien  menggunakan  metoda ceramah serta tanya jawab dibandingkan metode yg lain. Dan  pertimbangan  jenis  materi  pula  sangat  penting, karena  jenis  materi  eksklusif  mempunyai  kespesifikan masing-masing pada menggunakan metode.
Waktu  jua  mensugesti  pengajar  di  dalam menetukan  metode,  contohnya  lantaran  sesuatu  hal  maka saat  belajar  peserta  didik  banyak  dipakai  aktivitas lain.  Untuk  itu  pengajar  harus  mencari  cara lain   metode dengan saat singkat menerima materi y ang poly.
 
Begitu jua menggunakan fasilitas. Fasilitas juga mempengaruhi penentuan  metode.  Misalnya  dari  jenis  materinya maka  metode  yang  wajib   digunakan  merupakan  metode pengamatan/pratikum,  lantaran  indera  dan  bahan  kurang bisa diganti menggunakan demontrasi. 
 
Dalam  memilih  metode  seseorang  guru  wajib memegang prinsip-prinsip antara lain:
1.  Efektif serta efisien.
2.  Digunakan secara bervariasi.
3.  Digunakan dengan memadukan beberapa metode.
Efektif  serta  efisien  wajib   selalu  dipikirkan  dalam penggunaan  metode  lantaran  buat  agar  nir  terjadi pemborosan  saat  juga  porto  dalam  pembelajaran. Sedangkan  variasi  dan  pemaduan  penggunaan  sangat menguntungkan karena buat megurangi kebosanan, dan memudahkan peserta didik dalam mencapai dalam tujuan pembelajaran. Karena masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangannya.

Perlu diketahui jua bahwa  pada dalam memandang keunggulan  serta  kelemahan  metode  perlu  jua  dipikirkan mengenai prinsip- prinsip belajar, diantaranya:
1.  Prinsip motivasi.
2.  Prinsip-prinsip keaktifan.
3.  Prinsip umpan kembali serta  penguatan.
4.  Prinsip kecepatan belajar.

         Motivasi  merupakan  pendorong  tingkah  laku   peserta didik  ke  arah  tujuan  tertentu.  Kaitannya  menggunakan  metode, maka guru diharapkan menggunakan metode yg bisa menarik  peserta  didik, sebagai akibatnya  peserta  didk  berminat buat  belajar,  ingin  kerja  keras,  serta  berusaha merampungkan  tugas  hingga  terselesaikan.  Hal  ini  pula  bisa dilakukan  pengajar  dengan  memakai  variasi  metode
untuk  mengurangi  kebosanan  peserta  didik.  Lantaran kebosanan  akan  mengurangi  minat  peserta  didik  buat belajar.
         Keaktifan  dapat  didorong  dengan  menggunakan mengaitkan  pengalaman  peserta  didik  menggunakan pengetahuan  yang  baru.  Untuk  itu  seseorang  pengajar  harus dapat  memilih  metode  yang  dapat  mangaktifkan  proses berpikir  peserta  didik  dengan  menghubungkan pengalaman lama mereka menggunakan  pengetahuan yg baru diajarkan. Keaktifan siswa akan menurun bila nir mendapatkan  umpan  balik ,  sebagai akibatnya  menaruh penguatan atas upaya yang dilakukan peserta didik.

Dipandang  berdasarkan  kecepatan  belajar,  peserta  didik dapat dibedakan menjadi peserta  didik yg cepat belajar, dan  peserta  didik  lambat  belajar.  Dengan  adanya perbedaan  peserta  didik  ini  pengajar  wajib   pintar -pintar memilih  metode  agar  tidak  menyebabkan  putus harapan  bagi peserta didik.


PENGERTIAN DEFINISI DAN PERBEDAAN INOVASI MENURUT PARA AHLI

Pengertian, Definisi dan Perbedaan Inovasi Menurut Para Ahli
Inovasi adalah suatu penemuan baru yang tidak sama menurut yg telah ada atau yang telah dikenal sebelumnya. Orang atau wirausahawan yang slalu berinovasi, maka dia sapat dikatakan sebagai seseorang wirausahwan yg inovatif. 

Seseorang yang inovatif akan selalu berupaya melakukan pemugaran, menyajikan sesuatu yang baru/unik yg berbeda menggunakan yang sudah terdapat. Inovatif pula merupakan perilaku penting bagi yg hendaknya dimiliki sang seseorang wirausahawan. Wirausahawan yg slalu melakukan inovasi pada ushanya. Maka laba dan kesuksesan akan dia bisa. Inovatif adalah akibat dari ciri wirausahawan yang bisa membawa perubahan pada lingkungan sekitarnya. Inovatif secara nir langsung menjadi sifat pembeda antara wirausahawan dengan orang biasa, juga pengusaha. Seseorang wirausahawan akan selalu memikirkan untuk melakukan sesuatu yg tidak sinkron, tidak misalnya yang dipikirkan serta dilakukan oleh kebanyakan orang. Kreatif dan inovatif merupakan suatu kemampuan buat memindahkan sumber daya yang kurang produktif sebagai asal daya yang produktif sehingga memberikan nilai irit. Baik eksklusif juga nir pribadi seorang wirausahawan adalah orang yangmampu membawa perubahan dalam lingkunganya. Disisi lain beliau juga orang yang sanggup menerima perubahan yang terjadi serta menyikapi perubahan tadi menggunakan positif. Ia juga berani merogoh resiko berhasil ataupun gagal di setiap jalan yang beliau ambil. Wirausahawan mampu bertahan pada kondisi perekonomian yg sulit dan serba kalut. Karena disaat seluruh gundah, dia mempunyai kreasi dan inovasi buat memindahkan asal daya yg kurang produktif sebagai sumber daya yg produktif sebagai akibatnya memberikan nilai irit.

Berdasarkan pengertian tersebut, Robbins lebih memfokuskan pada tiga hal primer yaitu : 
  • Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena yg sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini dapat berupa penemuan menurut suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem hingga dalam kemungkinan gagasan yg mengkristal. 
  • Produk serta jasa yaitu output langkah lanjutan menurut adanya gagasan baru yg ditindak lanjuti menggunakan aneka macam aktivitas, kajian, penelitian serta percobaan sehingga melahirkan konsep yg lebih konkret dalam bentuk produk serta jasa yg siap dikembangkan dan dimplementasikan termasuk hasil inovasi dibidang pendidikan. 
  • Upaya pemugaran yaitu usaha sistematis buat melakukan penyempurnaan serta melakukan perbaikan (improvement) yang terus menerus sehingga buah inovasi itu dapat dirasakan manfaatnya. 
Pengertian Inovasi menurut para pakar :
· Pengertian Inovasi menurut Everett M. Rogers
Mendefisisikan bahwa penemuan merupakan suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yg disadari serta diterima sebagai suatu hal yang baru sang seseorang atau kelompok buat diadopsi.

· Pengertian Inovasi menurut Stephen Robbins
Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan buat memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

· Pengertian Inovasi menurut Van de Ven, Andrew H
Inovasi merupakan pengembangan serta implementasi gagasan-gagasan baru sang orang dimana pada jangka ketika tertentu melakukan transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu tatanan organisasi.

· Pengertian Inovasi berdasarkan Kuniyoshi Urabe
Inovasi bukan adalah aktivitas satu kali pukul (one time phenomenon),melainkan suatu proses yg panjang dan kumulatif yang mencakup banyak proses pengambilan keputusan pada dan sang organisasi berdasarkan mulai penemuan gagasan hingga implementasinya pada pasar.

· Pengertian Inovasi dari UU No. 18 tahun 2002
Inovasi adalah aktivitas penelitian, pengembangan, serta/atau perekayasaan yg bertujuan menyebarkan penerapan mudah nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah terdapat ke dalam produk atau proses produksi. 
Everett M. Rogers (1983) 

Mendefisisikan bahwa penemuan merupakan suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yg disadari serta diterima sebagai suatu hal yang baru sang seseorang atau kelompok buat diadopsi. 
Stephen Robbins (1994) 

Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan buat memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

Inovasi mempunyai 4 (empat) karakteristik yaitu : 
  • Memiliki kekhasan / spesifik artinya suatu penemuan memiliki karakteristik yg khas pada arti inspirasi, acara, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan output yg diharapkan. 
  • Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu penemuan harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan butir pemikiran yg memiliki kadar Orsinalitas dan kebaruan. 
  • Program penemuan dilaksanakan melalui program yg berkala, pada arti bahwa suatu penemuan dilakukan melalui suatu proses yg yang nir tergesa-gesa, tetapi keg-inovasi dipersiapkan secara matang dengan acara yg kentara serta direncanakan terlebih dahulu. 
  • Inovasi yang digulirkan mempunyai tujuan, program penemuan yg dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan taktik buat mencapai tujuan tadi. 
Sifat Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu :

1. Penggantian (substitution)
Misalnya : Inovasi dalam penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, alat-alat atau sistem ujian yang usang diganti menggunakan yang baru.

2. Perubahan (alternation)
Misalnya : Mengubah tugas pengajar yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah menggunakan tugas sebagai guru pembimbing serta penyuluhan / mengganti kurikulum sekolah yang semula bercorak teoretis akademis menjadi kurikulum serta mata pelajaran yang berorientasi bernuansa keterampilan hidup simpel.

3. Penambahan (addition)
Misalnya : Adanya pengenalan cara penyusunan dan analisis item tes objektif pada kalangan guru sekolah dasar menggunakan tidak mengganti atau mengganti cara-cara evaluasi yg sudah ada.

4. Penyusunan kembali (restructturing)
Misalnya : Upaya menyusun balik susunan alat-alat, menyusun balik komposisi serta berukuran dan daya tampung kelas, menyusun balik urutan mata-mata pelajaran / keseluruhan sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem pelatihan karier baik buat energi edukatif juga energi administratif, teknisi, pada upaya perkembangan keseluruhan sumber daya insan pada sistem pendidikan.

5. Penghapusan (elimination)
Contohnya : Upaya menghapus mata-mata pelajaran eksklusif seperti mata pelajaran menulis halus, atau menghapus norma buat senantiasa berpakaian seragam

6. Penguatan (reinforcement)
Misalnya : Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan energi serta fasilitas sehingga berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Ø Manajemen Inovasi
Manajemen Inovasi merupakan Proses mengelola penemuan pada suatu perusahaan supaya dapat berdaya guna bagi penciptaan keunggulan bersaing yg berkelanjutan bagi perusahaan. Manajemen Inovasi dibutuhkan lantaran buat mengakui bahwa wangsit-pandangan baru segar harus terus mengalir secepat mungkin serta setiap ketika sebagai antisipasi perkembangan dunia yang semakin cepat, majemuk, dan bergerak maju tersebut. Di sini lah manajemen Inovasi itu wajib berperan penting.

Dalam perusahaan, Manajemen Inovasi diharapkan karena inspirasi-wangsit segar akan terus lahir pada sebuah perusahaan dan sebagai sangat banyak. Keberadaan wangsit-pandangan baru tersebut wajib diatur dan disusun secara sistematis agar tidak terjadi kesemrawutan. Inovasi yang harus dijalankan secara sistematis, efisien, dan berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem buat mengatur inspirasi-ilham ini agar lebih terstruktur. Dari 100 wangsit yang cemerlang, hanya satu yg sebagai inovatif. Jika pada suatu perusahaan dihasilkan 100 jenis produk pada satu tahunnya, maka diharapkan 10 ribu wangsit cemerlang tersebut. Tanpa adanya manajemen yg baik, inspirasi-ide itu malah akan menumpuk dan kemungkinan akan terlambat buat diperkenalkan di pasar. Terlambat diperkenalkan pada pasar maka akan kehilangan pendapatan sebagai akibatnya makin lama akan kehilangan kemampuan bersaing dengan yg lain.

Lihat saja perusahaan perusahaan yang menerapkan penemuan dengan baik. Seperti halnya perusahaan Apple yang terus berbagi inovasinya terus sebagai akibatnya menghasilkan produk produk gagdet Ipad, Iphone, Ipod yang diterima pada pasar . Google menggunakan aneka macam layanan yang unik pada Internet. Perusahaan perusahaan kecil yang sudah berinovasi dengan memperkecil ketika proses pembuatan produknya.
Ø Perbedaan Inovasi
1. Namun demikian Johne (1999) dalam Ojasalo (2008) membedakan tiga jenis penemuan: inovasi produk, proses inovasi, dan penemuan pasar. 
· Inovasi produk memiliki makna paling jelas yaitu menghasilkan pendapatan.
· Inovasi proses menyediakan sarana buat menjaga dan menaikkan kualitas serta buat menghemat porto. 
· Inovasi pasar memperhatikan peningkatan target pasar adonan (mixed og target market) serta bagaimana pasar yang dipilih merupakan yang terbaik dilayani. 
2. Inovasi organisasi berkaitan dengan desain format organisasi baru serta filosofi manajemen baru. 
3. Inovasi konduite berkaitan menggunakan aktivitas inovasi menurut organisasi perusahaan. Sedangkan Meeus serta Edquist penemuan produk dibagi menjadi 2 kategori:
· barang baru: barang baru merupakan inovasi produk material di sektor manufaktur
· layanan baru: jasa merupakan nir berwujud, sering dikonsumsi secara bersamaan buat produksi mereka serta memuaskan kebutuhan non-fisik menurut pengguna (Edquist,2001.)

4. Meeus dan Edquist pula membagi menjadi 2 inovasi proses yaitu penemuan kategori-teknologi serta organisasi: 
· penemuan proses teknologi mengubah cara produk yang diproduksi menggunakan memperkenalkan perubahan teknologi (fisik alat-alat, teknik, sistem); 
· penemuan organisasi merupakan inovasi pada struktur organisasi, taktik, dan proses administrasi (Damanpour, 1987).

5. Inovasi inkrimental (Incremental innovation) memanfaatkan potensi rancangan yg telah ditetapkan, serta acapkali memperkuat penguasaan kemampanan suatu perusahaan. Inovasi ini menaikkan kapabilitas fungsional teknologi yg ada dengan cara perbaikan dalam skala kecil alam nilai tambah teknologi atau pemugaran dalam skla kecil terhadap produk dan proses usaha yang terdapat ketika ini.

6. Inovasi Semiradical / generational atau inovasi teknologi generasi mendatang adalah inovasi inkremental yang menunjuk pada penciptaan sistem baru namun tidak tidak sinkron secara radikal.

7. Inovasi Radical memperkenalkan konsep baru yang
menyimpang secara signifikan dari praktek-praktek masa lalu serta membantu membangun produk atau proses didasarkan dalam seperangkat teknik tidak sama atau prinsip-prinsip ilmiah serta tak jarang membuka baru pasar, atau menjadi hasil produk atau jasa yang didapatkan dari cara/metode baru sama sekali.

Generasi Inovasi
Banyak perubahan mendasar bagaimana perusahaan membuat ilham serta nilai-nilai baru serta membawanya ke pasar selama abad 20. Pada abad ini, dimana contoh ‘inovasi tertutup’ cukup berhasil mempertinggi kinerja perusahaan. Namun seiring menggunakan banyaknya inovasi teknologi berita berakibat poly kritikan terhadap model ‘penemuan tertutup’ dan berkecimpung ke arah model ‘penemuan terbuka’. Perubahan-perubahan ini memberikan pengaruh perubahan pada global akademik pada dalam melihat kenyataan serta keterkaitan dengan disiplin ilmu yg tidak selaras semakin terbuka menurut pada abad sebelumnya. Pergerakan perubahan konsep/teori inovasi melahirkan bepergian melalui regenerasi konsep dan pendekatan. Berikut ini akan dijelasakan perubahan generasi inovasi. Hal ini penting buat melihat posisi penelitian ini serta pendekatan yg digunakan pada perjalanan teori penemuan dan metodologinya. Terdapat dua pandangan pada mengurai generasi contoh penemuan yaitu diambil menurut Davenport (2003) serta Marinova (2003). 

Tabel  Lima Generasi Model Proses Inovasi
Generasi

Periode

Profil Kunci

Pertama/kedua
1960 an +
Model linier sederhana–tarikan kebutuhan serta dorongan teknologi
Ketiga
1970 an +
Modelcoupling,mengenali interaksi antaraunsur-unsur yang berbeda danumpan pulang pada antara mereka
Keempat
1990 an +
Model pararel,integrasi antar perusahaan,ke hulu menggunakan pemasok kunci dan ke hilir denganpermintaandan pelanggan aktif, menekankan padahubungan serta aliansi
Kelima
2000 +
Integrasi sistemdanjaringan yang luas,respon untukpenyesuaiandanfleksibel, pengujian dan eksperimentasi terus-menerus
Sumber: Rothwell pada Davenport (2003)

Rothwell (1994) mengungkapkan bahwa evolusi penemuan terbagi dalam 5 generasi perilaku inovasi, yaitu: 
1. Generasi pertama inovasi (1G) – technology push. Area penemuan lebih menekankan menjadi pondasi menurut revolusi industri. Inovasi hadir beserta teknologi baru buat membuatkan produk dan produksi.
2. Generasi kedua inovasi (2G) – need pull. Area inovasi berbasis dalam penekanan pasar dan konsumen, dimana konsumen menekan kebutuhan dan respon teknologi produksi. Pemasaran memilih peran berdasarkan pemunculan ide-inspirasi baru. 
3. Generasi ketiga inovasi. (3G) – coupling model. Area penemuan berkembangan menjadi contoh pengelompokkan. Pemasaran mungkin membutuhkan wangsit-ide baru, namun teknologi produksi memberikan solusi. Alternatifnya, R&D berbagi ide-wangsit baru bagi pemasaran dengan feedback menurut pasar, R&D serta pemasaran menyatu pada interaksi yang kuat. 
4. Generasi keempat penemuan (4G) – integrated contoh. Model penemuan yang terintegrasi memberitahuakn R&D serta pemasaran memiliki aktivitas yang terintegrasi, bersama menggunakan supplier dan menghilangkan kiprah yang dikelompokkan untuk memimpin konsumen.
5. Generasi kelima penemuan (5G) – system integration and networking model. Model penemuan yg dikembangkan mengintegrasikan taktik mitra menggunakan supplier dan konsumen melalui sistem yg andal serta memiliki kolaborasi antara pemasaran serta penelitian yang bertenaga. Penekanan dalam fleksibilitas serta kecepatan pengembangan menggunakan penekanan dalam kualitas serta faktor lainnya. 

Hampir sama dengan model Rothwell yaitu lima generasi model penemuan maka dalam model Marinova dan Phillimore mengutarakan 6 tipologi penemuan yaitu:

(1) Generasi Pertama – Model Black Box. 
Tanpa memandang akan pentingnya pengakuan secara luas alokasi sumber daya dalam semua bidang kegiatan manusia, ilmu pengetahuan ekonomi, penelitian serta pengembangan dan penemuan, telah bodoh selama puluhan tahun di bidang penelitian. Model Black Box dipinjam oleh cybernetics serta menyatakan bahwa proses penemuan itu sendiri tidak krusial dan bahwa satu – satunya hal yg diperhitungkan merupakan input serta output. Model ini menempatka inovasi menjadi kegiatan ekonomi perusahaan yang penting. Model penemuan Black Box ini timbul beserta menggunakan dan berdampingan dengan teori – teori sosiologis ilmu yang menekankan pentingnya swatantra ilmiah serta pentingnya kemerdekaan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Model Black Box serta keengganan para ekonom dan peneliti lainnya buat mengatasi hubungan antara ilmu pengetahuan, teknologi serta pembangunan industri adalah karena adanya faktor primer dalam kurangnya dalam kebijakan publik yang mendorong inovasi.

(2) Generasi Kedua - Model Linier (termasuk tarikan kebutuhan serta dorongan teknologi). 
Pada tahun 1960 – an dan 1970 – an menjadi saksi atas terbuktinya bahwa Black Box pada penemuan menciptakan para peneliti sebagai tertarik dalam proses tertentu yang membuat teknologi baru serta pembelajaran yang terlibat dalam perubahan teknologi. Gambaran penemuan linier pertama memfokuskan dalam kebaruan teknologi menjadi sebuah kekuatan pendorong buat penemuan. Model linier “tarikan kebutuhan” (need pull) atau contoh “dikendalikan pasar” dikembangkan nir usang sehabis diakuinya pentingnya pasar dan tuntutan konsumen potensial atas teknologi. Dikotomi technology - push/ need-pull dipakai buat nir hanya menjelaskan berhasil apa tidaknya banyak sekali macam teknologi baru namun jua memperkenalkan sejumlah masalah kegagalan. Sebuah konsep yang terkait dengan contoh linier adalah yang diklaim”hambatan buat inovasi” atau faktor yang sudah merusak adopti teknologi baru.. Meskipun sangat kentara dan mudah dimengerti, namun contoh linier pula terlalu poly memiliki penyimpangan berdasarkan empiris. Dengan adanya defleksi atau kelemahan ini maka model linier ini segera diganti menggunakan contoh yang lebih sophisticated.

(3) Generasi Ketiga – Model Interaktif (termasuk model coupling serta integrasi).
Model linier dianggap menjadi citra yg sangat sederhana berdasarkan interaksi umumnya kompleks antara ilmu pengetahuan, teknologi serta pasar. Terdapat sebuah kebutuhan untuk tahu lebih pada serta lebih deskripsi atas seluruh aspek dan para aktor menurut proses sebuah inovasi. Rothwell dan Zegveld menyatakan bahwa “pola holistik proses penemuan dapat dianggap menjadi sebuah jaringan yg kompleks atas jalur komunikasi baik intra organisasi serta ekstra organisasi yang menghubungkan aneka macam fungsi serta menghubungkan aneka macam perusahaan menggunakan komunitas nasyarakat ilmiah dan teknologi lebih luas ke pasar”. Beiji menekankan pada contoh interaktif, penemuan nir lagi sebagai produk akhir dari tahap akhir aktivitas tetapi bisa terjadi di aneka macam loka seluruh proses tadi. Hal ini bisa berulang (circular) disbanding berurutan.

Kekuatan primer menurut model interaktif adalah penjelasan dari beberapa hubungan yg dibutuhkan buat keberhasilandari sebuah inovasi. Model interaktif menarik perhatian para peneliti terhadap jeda antara wangsit – inspirasi teknologi baru serta output ekonomi. Model interaktif merupakan upaya buat membawa beserta – sama dorongan teknologi dan tarikan pendekatan pasar menjadi model inovasi komprehensif serta sebagai hasilnya meberikan pendekatan yg lebih lengkap dan bernuansa ke informasi faktor serta pemain yg terlibat pada inovasi. 

(4) Generasi Keempat – Model Sistem (termasuk jaringan kerja dan sistem inovasi nasional).
Kompleksitas penemuan membutuhkan interaksi yg tidak hanya berdasarkan spectrum yg luas dari dalam perusahaan tetapi juga menurut kerjasama antar perusahaan tersebut. Mekanisme hierarki yg mapan tampaknya berhenti dan pada dalamnya banyak perkara yang digantikan sang entitas baru yang saling bersilangan antara batas organisasi menggunakan entitas pasar. Fokus utama dari pendekatan contoh sistem ini adalah bahwa inovasi menjadi sebuah sistem yang mencakup penekanan dalam hubungan, antar keterhubungan (inter connectedness) serta sinergi. Model sistem ini menaruh pendapat bahwa perusahaan – perusahaan yg tidak memiliki sumber daya akbar buat membuatkan penemuan dalam perusahaan bias mendapatkan keuntungan menurut membangun hubungan menggunakan jaringan perusahaan dan organisasi lain.

Hobday merangkum tentang laba berdasarkan metode sistem yaitu:
a. Kelompok perusahaan kecil dapat mempertahankan teknologi terdepan menggunakan menggunakan dukungan berdasarkan organisasi lain.
b. Akumulasi keterampilan serta pembelajaran kolektif terjadi pada dalam jaringan dan berguna bagi semua peserta.
c. Jaringan mempromosikan arus individu “kunci” antara perusahaan.
d. Keterampilan dapat dikombinasikan serta dikembangkan balik buat mengatasi stagnasi.
e. Inovasi waktu dan biaya dapat bisa dikurangi.
f. Jaringan menyediakan pintu masuk ke industri bagi perusahaan mini yg inovatif.
g. Perusahaan individu dalam jaringan beroperasi menggunakan fleksibilitas tinggi dan dengan cara porto rendah termasuk overhead yang mini .

Model system yang paling terkenal adalah system nasional inovasi misalnya Freeman, Lundvall dan Nelson. Kekuatan utama dari contoh ini merupakan pada menyebutkan tempat dan kiprah perusahaan mini pada inovasi dan bagaimana mereka bisa bertahan dalam berkompetisi dan tekanan menurut perusahaan akbar. Efek sinergis menurut jaringan inovasi mengungkapkan kapasitas mereka buat membentuk pengaruh positif.

(5) Generasi Kelima – Model Evolusi.
Menurut Saviotti kebutuhan buat pendekatan evolusi dalam ekonomi diusulkan atas dasar sejumlah kegagalan dalam neoklasik ekonomi termasuk ketidakmampuan buat menangani bergerak maju perubahan kualitatif dan fitur internal inovasi teknologi. Hodgson beropini bahwa metafora mekanik yang diadopsi pada pemikiran ekonomi ortodoks mempunyai kekuatan penjelasan yg lemah.

Saviotti menjelaskan konsep – konsep kunci pada pendekatan evolusioner buat inovasi merupakan menjadi berikut:
a. Generasi keragaman penemuan dipercaya sebagai yang setara dengan mutasi.
b. Seleksi proses seleksi dilakukan beserta – sama dengan prosedur yang membuat banyak sekali keragaman.
c. Reproduksi dan pewarisan perusahaan yang dianggap sebagai organisasi yang menghasilkan dan pewarisan dinyatakan pada kesinambungan dimana organisasi menciptakan keputusan, membuatkan produk serta umumnya dalam melakukan bisnis mereka.
d. Daya tahan dan adaptasi. Prinsip Darwin “survival of the fittest” dicerminkan oleh kesamaan unit ekonomi buat menjadi sukses pada suatu lingkungan eksklusif.
e. Perspektif populasi keragaman adalah komponen krusial buat proses evolusi.
f. Interaksi dasar ini terutama meliputi terutama kompetisi (antara produk atau perusahaan) dan adalah interaksi paling poly dipelajari dalam ilmu ekonomi.
g. Lingkungan yang eksternal elemen kunci dalam pendekatan evolusi.

Model evolusi ini tertantang oleh konsep utama dari teori ekonomi yg secara tradisional serius dalam ekuilibrium pasar serta fakta lengkap. Pendekatan baru ini mengungkapkan bahwa penemuan menggunakan definisi melibatkan perubahan dan keputusan yg dibentuk tidak hanya dalam harga.

(6) Generasi Keenam – Innovation Milieux.
Pentingnya lokasi geografis untukmelahirkan pengetahuan baru memunculkan model innovation milieux. Konsep ini merupakan donasi utama bagi geografis, ekonomi regional dan perencanaan perkotaan dengan bidang yang secara tradisional sudah dipelajari oleh ekonom dan sosiolog. Penjelasan dari Camagni tentang innovation milieux terdapat komponen – komponen yaitu:
a. Suatu system yang produktif, misalnya perusahaan yg inovatif.
b. Hubungan teritorial yang aktif, contohnya antar perusahaan serta interaksi antar organisasi mendorong penemuan.
c. Pelaku dari aneka macam wilayah sosio-ekonomi, contohnya partikelir lokal atau institusi publik mendukung inovasi.
d. Kebudayaan tertentu serta proses representasi.
e. Proses pembelajaran kolektif taraf lokal yang bergerak maju.

Camagni dan Capello menekankan bahwa hubungan menciptakan lingkungan penemuan nir harus didasarkan dalam prosedur pasar namun juga mencakup gerakan dan pertukaran barang, jasa, warta, orang dan wangsit. Selain komponen yg produktif lingkungan kerja baru – baru ini faktor lainnya yg sudah mulai berdampak pada kapasitas lokasi supaya perusahaan membuat inovasi baru. Konsep innovation milieux membantu mengungkapkan keberhasilan bisnis mini serta menengah yang dalam umumnya kekurangan asal daya buat mempertahankan strategi. Model ini pula menyebutkan mengapa lokasi tertentu memberikan serta melahirkan sejumlah perusahaan kecil yg inovatif yang letaknya berdekatan serta berbagi budaya dan pandangan hidup bisnis serupa.

Open Innovation
Open innovation adalah sebuah fenomena yang telah memiliki peran semakin penting baik teori maupun praktek (Enkel, 2009). Pada sentra model open innovation dan konsep innovasi lainnya yang senada adalah bagaimana menggunakan inspirasi dan pengetahuan berdasarkan aktor luar pada proses innovasi (Lauren and Salter, 2006). Dengan kata lain maksud dari open innovation, bahwa perusahaan perlu membuka batas perusahaan untuk menghadirkan arus pengetahuan bernilai berdasarkan luar pada rangka membentuk peluang buat kerjsama proses innovasi menggunakan rekanan, konsumen dan/atau pemasok (Enkel, 2009).

Sebaliknya organisasi yg terlalu focus dalam internal akan membahayakan karena akan kehilangan sejumlah peluang lantaran banyak peluang-peluang tiba dari aktivitas luar organisasi atau poly potensi yang perlu dikombinasikan denga teknologi ekstanl dalamg rangka mengoptimalkan pntesi perushaan (Chesbrough, 2003). Dalam model lama closed innovation (innovasi tertutup), perusahaan bertumpu dalam asumsi bahwa proses innovasi dibutuhkan kontrol dari perusahaan. Chesbrough berpendapat bahwa penelitian dan pengem-bangan internal nir lagi sebagai asset strategic yang bernilai. Chesbrough, Open innovation menjadi “kerangka berpikir yang berasumsi bahwa perusahan bisa dan seharusnya memakai wangsit-wangsit dari luar sebagaimana inspirasi-ilham berdasarkan pada perusahaan, dan internal dan eksternal adalah jalan menuju pasar, sebagaimana perusahaan memandanag keunggulan atas teknologi mereka”.

Paradigma closed innovation (inovasi tertutup) terkait dengan pola pikir industry ke arah pengorganisasian R & D sudah menyebabkan prestasi penting dan banyak keberhasilan yg bersifat komersial. Keberhasilan masa lalu berdasarkan kerangka berpikir closed innovation adaqlah pada kemampuannya untu memberikan kontrubusi serta ketekunannya dalam menghadapi perubahan lanskap pengetahuan. Closed innovation adalah pendekatan yang mendasarkan pada focus kedalam, yang cocok dengan lingkungan pengetahuan awal abad ke 2 puluh. Tetapi, paradigm ini semakin bertentangan dengan lanskap pengetahuan pada awal abad kedua puluh satu. Konsep-konsep ini secara tersirat berasumsi bahwa seluruh aktivitas ini dilakukandalam perusahaan. Tidak terdapat jalan lain buat gagasan yang akan datang ke perusahaan, juga tidak terdapat jalan lain buat produk dan layanan buat meninggalkan perusahaan. Jika diilustrasikan maka landscape ilmu pengetahuan pada closed innovation bisa dipandang pada Gambar.

Gambar Landscape Ilmu Pengetahuan Dalam Closed Innovation
Sumber: Henry W. Chesbrough, Open Innovation, 2003

Open Innovation (Inovasi Terbuka) adalah bahwa inspirasi-ilham berharga bisa datang berdasarkan dalam atau luar perusahaan serta bisa pergi ke pasar berdasarkan pada atau luar perusahaan pula. Pendekatan ini menempatkan ilham dari eksternal dan jalan ekstrenal menuju pasar sama pentingnya sebagai-mana ide-pandangan baru internal dan jalan menuju pasar selama era Inovasi Tertutup. Adapun landscape ilmu pengetahuan pada open innovation dapat ditinjau dalam Gambar. 

Gambar Landscape Ilmu Pengetahuan Dalam Open Innovation
Sumber: Henry W. Chesbrough, Open Innovation, 2003

Dalam open innovation, manager dapat mengorganisasi transaksi pengetahuan melalui 3 akbar keputusan: (1) knowledge acquisition (membuat atau membeli), (2) knowledge integration (intergasi atau keterkaitan), serta (tiga) knowledge exploitation (mempertahankan atau jual). Konsep Open innovation berkaitan erat menggunakan (1) inovasi menurut konsumen atau pemakai, (2) akumulasi inovasi, (3) perdagangan know-how, (4) manajemen pengetahuan, (lima) demokrasi inovasi, (6) penemuan masal, dan (7) distribusi penemuan. Penelitian ini diasumsikan bahwa system penemuan regional dan sektoral bersifat terbuka, dimana pandangan baru pengembangan pembaharuan bisa tiba dari pihak luar serta pada, bahkan batas-batas perusahaan pada konteks system penemuan sudah mulai lentur lantaran tuntutan interaktsi antar pelaku pada system inovasi.

· Closed Innovation vs Open Innovation

PENGERTIAN DEFINISI DAN PERBEDAAN INOVASI MENURUT PARA AHLI

Pengertian, Definisi serta Perbedaan Inovasi Menurut Para Ahli
Inovasi merupakan suatu inovasi baru yg berbeda berdasarkan yang sudah terdapat atau yg sudah dikenal sebelumnya. Orang atau wirausahawan yg slalu berinovasi, maka beliau sapat dikatakan menjadi seorang wirausahwan yg inovatif. 

Seseorang yang inovatif akan selalu berupaya melakukan perbaikan, menyajikan sesuatu yg baru/unik yang tidak selaras menggunakan yang telah terdapat. Inovatif pula adalah sikap penting bagi yang hendaknya dimiliki oleh seorang wirausahawan. Wirausahawan yang slalu melakukan penemuan dalam ushanya. Maka keuntungan dan kesuksesan akan ia dapat. Inovatif adalah implikasi berdasarkan ciri wirausahawan yang bisa membawa perubahan dalam lingkungan sekitarnya. Inovatif secara nir pribadi menjadi sifat pembeda antara wirausahawan dengan orang biasa, juga pengusaha. Seseorang wirausahawan akan selalu memikirkan buat melakukan sesuatu yg tidak sama, nir seperti yg dipikirkan dan dilakukan sang kebanyakan orang. Kreatif dan inovatif merupakan suatu kemampuan buat memindahkan asal daya yang kurang produktif menjadi sumber daya yang produktif sehingga menaruh nilai ekonomis. Baik langsung juga nir langsung seseorang wirausahawan adalah orang yangmampu membawa perubahan dalam lingkunganya. Disisi lain beliau juga orang yg bisa menerima perubahan yang terjadi dan menyikapi perubahan tadi menggunakan positif. Dia jua berani merogoh resiko berhasil ataupun gagal pada setiap jalan yang beliau ambil. Wirausahawan bisa bertahan dalam kondisi perekonomian yang sulit dan serba kalut. Karena disaat semua resah, ia mempunyai kreasi dan inovasi buat memindahkan asal daya yang kurang produktif sebagai sumber daya yang produktif sehingga menaruh nilai hemat.

Berdasarkan pengertian tadi, Robbins lebih memfokuskan dalam 3 hal primer yaitu : 
  • Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu kenyataan yang sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini bisa berupa penemuan berdasarkan suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem sampai dalam kemungkinan gagasan yang mengkristal. 
  • Produk dan jasa yaitu output langkah lanjutan menurut adanya gagasan baru yg ditindak lanjuti dengan banyak sekali kegiatan, kajian, penelitian serta percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih konkret dalam bentuk produk dan jasa yg siap dikembangkan dan dimplementasikan termasuk output penemuan dibidang pendidikan. 
  • Upaya perbaikan yaitu usaha sistematis buat melakukan penyempurnaan serta melakukan pemugaran (improvement) yang terus menerus sebagai akibatnya butir penemuan itu bisa dirasakan manfaatnya. 
Pengertian Inovasi menurut para ahli :
· Pengertian Inovasi menurut Everett M. Rogers
Mendefisisikan bahwa inovasi merupakan suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yg disadari serta diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau grup buat diadopsi.

· Pengertian Inovasi menurut Stephen Robbins
Mendefinisikan, penemuan sebagai suatu gagasan baru yg diterapkan buat memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

· Pengertian Inovasi dari Van de Ven, Andrew H
Inovasi merupakan pengembangan serta implementasi gagasan-gagasan baru sang orang dimana pada jangka ketika eksklusif melakukan transaksi-transaksi menggunakan orang lain pada suatu tatanan organisasi.

· Pengertian Inovasi dari Kuniyoshi Urabe
Inovasi bukan adalah aktivitas satu kali pukul (one time phenomenon),melainkan suatu proses yg panjang dan kumulatif yg mencakup banyak proses pengambilan keputusan pada serta sang organisasi menurut mulai inovasi gagasan sampai implementasinya pada pasar.

· Pengertian Inovasi menurut UU No. 18 tahun 2002
Inovasi merupakan aktivitas penelitian, pengembangan, serta/atau perekayasaan yang bertujuan berbagi penerapan simpel nilai serta konteks ilmu pengetahuan yg baru, atau cara baru buat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yg sudah terdapat ke dalam produk atau proses produksi. 
Everett M. Rogers (1983) 

Mendefisisikan bahwa inovasi merupakan suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yg disadari serta diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau grup buat diadopsi. 
Stephen Robbins (1994) 

Mendefinisikan, penemuan sebagai suatu gagasan baru yg diterapkan buat memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

Inovasi memiliki 4 (empat) ciri yaitu : 
  • Memiliki kekhasan / spesifik artinya suatu penemuan memiliki ciri yg khas pada arti pandangan baru, acara, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan output yang diharapkan. 
  • Memiliki karakteristik atau unsur kebaruan, pada arti suatu inovasi wajib mempunyai karakteristik sebagai sebuah karya serta buah pemikiran yang memiliki kadar Orsinalitas dan kebaruan. 
  • Program inovasi dilaksanakan melalui acara yang terjadwal, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yg yang nir tergesa-gesa, namun keg-inovasi dipersiapkan secara matang menggunakan acara yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu. 
  • Inovasi yg digulirkan mempunyai tujuan, acara inovasi yg dilakukan harus memiliki arah yg ingin dicapai, termasuk arah serta strategi buat mencapai tujuan tadi. 
Sifat Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu :

1. Penggantian (substitution)
Misalnya : Inovasi pada penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, indera-alat atau sistem ujian yang lama diganti menggunakan yang baru.

2. Perubahan (alternation)
Misalnya : Mengubah tugas pengajar yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas sebagai pengajar pembimbing dan penyuluhan / membarui kurikulum sekolah yg semula bercorak teoretis akademis menjadi kurikulum serta mata pelajaran yg berorientasi bernuansa keterampilan hayati simpel.

3. Penambahan (addition)
Misalnya : Adanya sosialisasi cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan guru sekolah dasar menggunakan nir mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yg telah ada.

4. Penyusunan kembali (restructturing)
Misalnya : Upaya menyusun kembali susunan alat-alat, menyusun kembali komposisi serta ukuran dan daya tampung kelas, menyusun balik urutan mata-mata pelajaran / holistik sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem training karier baik buat energi edukatif juga energi administratif, teknisi, pada upaya perkembangan holistik sumber daya insan dalam sistem pendidikan.

5. Penghapusan (elimination)
Contohnya : Upaya menghapus mata-mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran menulis halus, atau menghapus norma buat senantiasa berpakaian seragam

6. Penguatan (reinforcement)
Misalnya : Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga serta fasilitas sehingga berfungsi secara optimal pada permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif serta efisien.

Ø Manajemen Inovasi
Manajemen Inovasi adalah Proses mengelola penemuan pada suatu perusahaan supaya bisa berdaya guna bagi penciptaan keunggulan bersaing yg berkelanjutan bagi perusahaan. Manajemen Inovasi diperlukan karena untuk mengakui bahwa ilham-ilham segar wajib terus mengalir secepat mungkin serta setiap ketika sebagai antisipasi perkembangan dunia yang semakin cepat, majemuk, serta dinamis tersebut. Di sini lah manajemen Inovasi itu wajib berperan penting.

Dalam perusahaan, Manajemen Inovasi diperlukan karena pandangan baru-pandangan baru segar akan terus lahir di sebuah perusahaan serta sebagai sangat banyak. Keberadaan wangsit-pandangan baru tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis supaya nir terjadi kesemrawutan. Inovasi yg wajib dijalankan secara sistematis, efisien, dan berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem buat mengatur inspirasi-ilham ini agar lebih terstruktur. Dari 100 ide yang cemerlang, hanya satu yang menjadi inovatif. Apabila dalam suatu perusahaan didapatkan 100 jenis produk dalam satu tahunnya, maka dibutuhkan 10 ribu wangsit cemerlang tadi. Tanpa adanya manajemen yang baik, ide-pandangan baru itu malah akan menumpuk serta kemungkinan akan terlambat buat diperkenalkan pada pasar. Terlambat diperkenalkan di pasar maka akan kehilangan pendapatan sehingga makin usang akan kehilangan kemampuan bersaing dengan yang lain.

Lihat saja perusahaan perusahaan yg menerapkan inovasi menggunakan baik. Seperti halnya perusahaan Apple yg terus membuatkan inovasinya terus sehingga membuat produk produk gagdet Ipad, Iphone, Ipod yang diterima pada pasar . Google dengan banyak sekali layanan yg unik pada Internet. Perusahaan perusahaan kecil yang telah berinovasi dengan memperkecil saat proses pembuatan produknya.
Ø Perbedaan Inovasi
1. Namun demikian Johne (1999) dalam Ojasalo (2008) membedakan tiga jenis penemuan: penemuan produk, proses penemuan, serta penemuan pasar. 
· Inovasi produk mempunyai makna paling jelas yaitu menghasilkan pendapatan.
· Inovasi proses menyediakan sarana untuk menjaga dan menaikkan kualitas dan buat berhemat porto. 
· Inovasi pasar memperhatikan peningkatan sasaran pasar campuran (mixed og target market) serta bagaimana pasar yang dipilih adalah yg terbaik dilayani. 
2. Inovasi organisasi berkaitan menggunakan desain format organisasi baru dan filosofi manajemen baru. 
3. Inovasi perilaku berkaitan menggunakan aktivitas inovasi dari organisasi perusahaan. Sedangkan Meeus serta Edquist penemuan produk dibagi sebagai dua kategori:
· barang baru: barang baru adalah penemuan produk material di sektor manufaktur
· layanan baru: jasa merupakan tidak berwujud, tak jarang dikonsumsi secara bersamaan untuk produksi mereka serta memuaskan kebutuhan non-fisik dari pengguna (Edquist,2001.)

4. Meeus dan Edquist pula membagi sebagai 2 penemuan proses yaitu inovasi kategori-teknologi serta organisasi: 
· penemuan proses teknologi mengubah cara produk yg diproduksi dengan memperkenalkan perubahan teknologi (fisik peralatan, teknik, sistem); 
· penemuan organisasi adalah inovasi pada struktur organisasi, taktik, dan proses administrasi (Damanpour, 1987).

5. Inovasi inkrimental (Incremental innovation) memanfaatkan potensi rancangan yang telah ditetapkan, dan acapkali memperkuat dominasi kemampanan suatu perusahaan. Inovasi ini mempertinggi kapabilitas fungsional teknologi yang ada dengan cara pemugaran pada skala mini alam nilai tambah teknologi atau pemugaran dalam skla mini terhadap produk dan proses bisnis yang terdapat saat ini.

6. Inovasi Semiradical / generational atau inovasi teknologi generasi mendatang adalah inovasi inkremental yg mengarah pada penciptaan sistem baru namun nir tidak selaras secara radikal.

7. Inovasi Radical memperkenalkan konsep baru yang
menyimpang secara signifikan dari praktek-praktek masa lalu serta membantu membangun produk atau proses berdasarkan dalam seperangkat teknik berbeda atau prinsip-prinsip ilmiah dan seringkali membuka baru pasar, atau sebagai hasil produk atau jasa yang dihasilkan dari cara/metode baru sama sekali.

Generasi Inovasi
Banyak perubahan fundamental bagaimana perusahaan membentuk ide dan nilai-nilai baru serta membawanya ke pasar selama abad 20. Pada abad ini, dimana model ‘penemuan tertutup’ relatif berhasil menaikkan kinerja perusahaan. Tetapi seiring menggunakan banyaknya inovasi teknologi keterangan mengakibatkan poly kritikan terhadap contoh ‘inovasi tertutup’ dan beranjak ke arah model ‘penemuan terbuka’. Perubahan-perubahan ini menaruh pengaruh perubahan dalam global akademik pada dalam melihat fenomena dan keterkaitan dengan disiplin ilmu yang tidak sinkron semakin terbuka dari pada abad sebelumnya. Pergerakan perubahan konsep/teori penemuan melahirkan bepergian melalui regenerasi konsep serta pendekatan. Berikut ini akan dijelasakan perubahan generasi penemuan. Hal ini krusial buat melihat posisi penelitian ini dan pendekatan yang digunakan dalam bepergian teori inovasi serta metodologinya. Terdapat 2 pandangan pada mengurai generasi model inovasi yaitu diambil menurut Davenport (2003) dan Marinova (2003). 

Tabel  Lima Generasi Model Proses Inovasi
Generasi

Periode

Profil Kunci

Pertama/kedua
1960 an +
Model linier sederhana–tarikan kebutuhan dan dorongan teknologi
Ketiga
1970 an +
Modelcoupling,mengenali hubungan antaraunsur-unsur yg tidak sinkron danumpan balik  pada antara mereka
Keempat
1990 an +
Model pararel,integrasi antar perusahaan,ke hulu menggunakan pemasok kunci dan ke hilir denganpermintaandan pelanggan aktif, menekankan padahubungan serta aliansi
Kelima
2000 +
Integrasi sistemdanjaringan yang luas,respon untukpenyesuaiandanfleksibel, pengujian dan eksperimentasi terus-menerus
Sumber: Rothwell pada Davenport (2003)

Rothwell (1994) menyebutkan bahwa evolusi inovasi terbagi dalam lima generasi konduite penemuan, yaitu: 
1. Generasi pertama inovasi (1G) – technology push. Area inovasi lebih menekankan sebagai pondasi dari revolusi industri. Inovasi hadir bersama teknologi baru buat membuatkan produk serta produksi.
2. Generasi ke 2 penemuan (2G) – need pull. Area penemuan berbasis pada fokus pasar serta konsumen, dimana konsumen menekan kebutuhan dan respon teknologi produksi. Pemasaran memilih kiprah menurut pemunculan wangsit-ide baru. 
3. Generasi ketiga penemuan. (3G) – coupling model. Area penemuan berkembangan sebagai model pengelompokkan. Pemasaran mungkin membutuhkan inspirasi-ilham baru, namun teknologi produksi menaruh solusi. Alternatifnya, R&D membuatkan pandangan baru-inspirasi baru bagi pemasaran dengan feedback berdasarkan pasar, R&D dan pemasaran menyatu pada interaksi yang kuat. 
4. Generasi keempat inovasi (4G) – integrated model. Model penemuan yang terintegrasi memberitahuakn R&D serta pemasaran mempunyai aktivitas yg terintegrasi, beserta menggunakan supplier serta menghilangkan peran yang dikelompokkan buat memimpin konsumen.
5. Generasi kelima penemuan (5G) – system integration and networking contoh. Model penemuan yang dikembangkan mengintegrasikan strategi mitra dengan supplier dan konsumen melalui sistem yg andal dan memiliki kerja sama antara pemasaran dan penelitian yg bertenaga. Penekanan dalam fleksibilitas dan kecepatan pengembangan dengan penekanan pada kualitas dan faktor lainnya. 

Hampir sama dengan contoh Rothwell yaitu 5 generasi model inovasi maka dalam contoh Marinova serta Phillimore mengutarakan 6 tipologi penemuan yaitu:

(1) Generasi Pertama – Model Black Box. 
Tanpa memandang akan pentingnya pengakuan secara luas alokasi asal daya dalam semua bidang aktivitas manusia, ilmu pengetahuan ekonomi, penelitian dan pengembangan dan inovasi, telah bodoh selama puluhan tahun pada bidang penelitian. Model Black Box dipinjam oleh cybernetics dan menyatakan bahwa proses inovasi itu sendiri nir penting serta bahwa satu – satunya hal yg diperhitungkan merupakan input serta output. Model ini menempatka penemuan menjadi kegiatan ekonomi perusahaan yg penting. Model penemuan Black Box ini ada bersama dengan serta berdampingan dengan teori – teori sosiologis ilmu yang menekankan pentingnya otonomi ilmiah dan pentingnya kemerdekaan buat pengembangan ilmu pengetahuan. Model Black Box dan keengganan para ekonom serta peneliti lainnya untuk mengatasi hubungan antara ilmu pengetahuan, teknologi dan pembangunan industri adalah lantaran adanya faktor utama dalam kurangnya pada kebijakan publik yg mendorong penemuan.

(2) Generasi Kedua - Model Linier (termasuk tarikan kebutuhan serta dorongan teknologi). 
Pada tahun 1960 – an dan 1970 – an sebagai saksi atas terbuktinya bahwa Black Box dalam inovasi membuat para peneliti menjadi tertarik pada proses tertentu yang membuat teknologi baru dan pembelajaran yg terlibat dalam perubahan teknologi. Gambaran inovasi linier pertama memfokuskan pada kebaruan teknologi sebagai sebuah kekuatan pendorong buat inovasi. Model linier “tarikan kebutuhan” (need pull) atau model “dikendalikan pasar” dikembangkan tidak usang sehabis diakuinya pentingnya pasar serta tuntutan konsumen potensial atas teknologi. Dikotomi technology - push/ need-pull dipakai buat nir hanya mengungkapkan berhasil apa tidaknya banyak sekali macam teknologi baru namun pula memperkenalkan sejumlah masalah kegagalan. Sebuah konsep yang terkait dengan contoh linier adalah yg dianggap”kendala untuk inovasi” atau faktor yg sudah menghambat adopti teknologi baru.. Meskipun sangat jelas dan gampang dimengerti, namun model linier jua terlalu poly memiliki penyimpangan dari realitas. Dengan adanya defleksi atau kelemahan ini maka contoh linier ini segera diganti menggunakan contoh yg lebih canggih.

(3) Generasi Ketiga – Model Interaktif (termasuk contoh coupling dan integrasi).
Model linier dipercaya menjadi citra yang sangat sederhana menurut interaksi biasanya kompleks antara ilmu pengetahuan, teknologi dan pasar. Terdapat sebuah kebutuhan buat tahu lebih dalam serta lebih pelukisan atas semua aspek dan para aktor menurut proses sebuah inovasi. Rothwell serta Zegveld menyatakan bahwa “pola holistik proses penemuan bisa dianggap sebagai sebuah jaringan yg kompleks atas jalur komunikasi baik intra organisasi dan ekstra organisasi yang menghubungkan banyak sekali fungsi serta menghubungkan banyak sekali perusahaan dengan komunitas nasyarakat ilmiah serta teknologi lebih luas ke pasar”. Beiji menekankan pada model interaktif, penemuan nir lagi menjadi produk akhir menurut termin akhir kegiatan tetapi dapat terjadi pada banyak sekali tempat semua proses tadi. Hal ini dapat berulang (circular) disbanding berurutan.

Kekuatan primer berdasarkan model interaktif merupakan penerangan berdasarkan beberapa interaksi yang dibutuhkan untuk keberhasilandari sebuah inovasi. Model interaktif menarik perhatian para peneliti terhadap jarak antara wangsit – inspirasi teknologi baru serta output ekonomi. Model interaktif adalah upaya buat membawa bersama – sama dorongan teknologi dan tarikan pendekatan pasar menjadi contoh inovasi komprehensif dan sebagai hasilnya meberikan pendekatan yg lebih lengkap serta bernuansa ke info faktor serta pemain yang terlibat dalam inovasi. 

(4) Generasi Keempat – Model Sistem (termasuk jaringan kerja dan sistem inovasi nasional).
Kompleksitas penemuan membutuhkan hubungan yg nir hanya dari spectrum yg luas menurut pada perusahaan namun jua berdasarkan kerjasama antar perusahaan tadi. Mekanisme hierarki yang mapan tampaknya berhenti dan di dalamnya banyak perkara yg digantikan oleh entitas baru yg saling bersilangan antara batas organisasi dengan entitas pasar. Fokus primer menurut pendekatan contoh sistem ini merupakan bahwa penemuan menjadi sebuah sistem yang meliputi fokus pada hubungan, antar keterhubungan (inter connectedness) dan sinergi. Model sistem ini menaruh pendapat bahwa perusahaan – perusahaan yang nir mempunyai asal daya akbar buat menyebarkan penemuan pada perusahaan bias mendapatkan laba dari membentuk hubungan menggunakan jaringan perusahaan dan organisasi lain.

Hobday merangkum tentang keuntungan dari metode sistem yaitu:
a. Kelompok perusahaan kecil dapat mempertahankan teknologi terdepan menggunakan memakai dukungan menurut organisasi lain.
b. Akumulasi keterampilan serta pembelajaran kolektif terjadi pada dalam jaringan serta bermanfaat bagi seluruh peserta.
c. Jaringan mempromosikan arus individu “kunci” antara perusahaan.
d. Keterampilan bisa dikombinasikan dan dikembangkan pulang buat mengatasi kemacetan.
e. Inovasi waktu dan porto dapat dapat dikurangi.
f. Jaringan menyediakan pintu masuk ke industri bagi perusahaan mini yang inovatif.
g. Perusahaan individu pada jaringan beroperasi dengan fleksibilitas tinggi serta dengan cara porto rendah termasuk overhead yang mini .

Model system yang paling terkenal merupakan system nasional penemuan contohnya Freeman, Lundvall serta Nelson. Kekuatan utama berdasarkan contoh ini merupakan dalam mengungkapkan loka dan peran perusahaan kecil dalam inovasi serta bagaimana mereka bisa bertahan pada berkompetisi dan tekanan dari perusahaan besar . Efek sinergis berdasarkan jaringan penemuan mengungkapkan kapasitas mereka buat membuat pengaruh positif.

(lima) Generasi Kelima – Model Evolusi.
Menurut Saviotti kebutuhan buat pendekatan evolusi dalam ekonomi diusulkan atas dasar sejumlah kegagalan dalam neoklasik ekonomi termasuk ketidakmampuan buat menangani dinamis perubahan kualitatif serta fitur internal inovasi teknologi. Hodgson beropini bahwa metafora mekanik yg diadopsi dalam pemikiran ekonomi ortodoks mempunyai kekuatan penjelasan yg lemah.

Saviotti menjelaskan konsep – konsep kunci pada pendekatan evolusioner buat penemuan adalah menjadi berikut:
a. Generasi keragaman penemuan dipercaya menjadi yang setara dengan mutasi.
b. Seleksi proses seleksi dilakukan bersama – sama dengan prosedur yang menghasilkan berbagai keragaman.
c. Reproduksi dan pewarisan perusahaan yang dipercaya sebagai organisasi yang menghasilkan serta pewarisan dinyatakan dalam transedental dimana organisasi membuat keputusan, membuatkan produk serta umumnya dalam melakukan usaha mereka.
d. Daya tahan serta adaptasi. Prinsip Darwin “survival of the fittest” dicerminkan sang kecenderungan unit ekonomi buat menjadi sukses pada suatu lingkungan eksklusif.
e. Perspektif populasi keragaman adalah komponen krusial buat proses evolusi.
f. Interaksi dasar ini terutama mencakup terutama kompetisi (antara produk atau perusahaan) dan adalah hubungan paling banyak dipelajari dalam ilmu ekonomi.
g. Lingkungan yg eksternal elemen kunci dalam pendekatan evolusi.

Model evolusi ini tertantang sang konsep utama menurut teori ekonomi yang secara tradisional berfokus pada keseimbangan pasar dan keterangan lengkap. Pendekatan baru ini menjelaskan bahwa penemuan menggunakan definisi melibatkan perubahan dan keputusan yang dibentuk tidak hanya dalam harga.

(6) Generasi Keenam – Innovation Milieux.
Pentingnya lokasi geografis untukmelahirkan pengetahuan baru memunculkan contoh innovation milieux. Konsep ini merupakan donasi primer bagi geografis, ekonomi regional serta perencanaan perkotaan menggunakan bidang yg secara tradisional telah dipelajari sang ekonom dan sosiolog. Penjelasan dari Camagni mengenai innovation milieux masih ada komponen – komponen yaitu:
a. Suatu system yg produktif, contohnya perusahaan yang inovatif.
b. Hubungan teritorial yang aktif, contohnya antar perusahaan dan hubungan antar organisasi mendorong penemuan.
c. Pelaku berdasarkan banyak sekali wilayah sosio-ekonomi, misalnya swasta lokal atau institusi publik mendukung penemuan.
d. Kebudayaan tertentu serta proses representasi.
e. Proses pembelajaran kolektif tingkat lokal yang bergerak maju.

Camagni serta Capello menekankan bahwa interaksi menciptakan lingkungan penemuan nir harus berdasarkan pada prosedur pasar namun pula mencakup gerakan serta pertukaran barang, jasa, liputan, orang dan inspirasi. Selain komponen yang produktif lingkungan kerja baru – baru ini faktor lainnya yg telah mulai berdampak pada kapasitas lokasi supaya perusahaan membuat penemuan baru. Konsep innovation milieux membantu mengungkapkan keberhasilan usaha kecil dan menengah yang dalam umumnya kekurangan sumber daya buat mempertahankan taktik. Model ini pula mengungkapkan mengapa lokasi tertentu menaruh dan melahirkan sejumlah perusahaan mini yg inovatif yg letaknya berdekatan dan menyebarkan budaya dan pandangan hidup usaha serupa.

Open Innovation
Open innovation merupakan sebuah fenomena yang sudah mempunyai kiprah semakin penting baik teori maupun praktek (Enkel, 2009). Pada pusat contoh open innovation dan konsep innovasi lainnya yang senada merupakan bagaimana menggunakan inspirasi serta pengetahuan menurut aktor luar dalam proses innovasi (Lauren and Salter, 2006). Dengan kata lain maksud dari open innovation, bahwa perusahaan perlu membuka batas perusahaan buat menghadirkan arus pengetahuan bernilai dari luar dalam rangka membangun peluang untuk kerjsama proses innovasi menggunakan relasi, konsumen dan/atau pemasok (Enkel, 2009).

Sebaliknya organisasi yg terlalu focus pada internal akan membahayakan lantaran akan kehilangan sejumlah peluang karena banyak peluang-peluang datang berdasarkan aktivitas luar organisasi atau poly potensi yg perlu dikombinasikan denga teknologi ekstanl dalamg rangka mengoptimalkan pntesi perushaan (Chesbrough, 2003). Dalam contoh lama closed innovation (innovasi tertutup), perusahaan bertumpu dalam asumsi bahwa proses innovasi diharapkan kontrol menurut perusahaan. Chesbrough berpendapat bahwa penelitian serta pengem-bangan internal nir lagi sebagai asset strategic yang bernilai. Chesbrough, Open innovation menjadi “paradigma yg berasumsi bahwa perusahan dapat serta seharusnya memakai wangsit-ilham berdasarkan luar sebagaimana ilham-ide dari pada perusahaan, serta internal serta eksternal merupakan jalan menuju pasar, sebagaimana perusahaan memandanag keunggulan atas teknologi mereka”.

Paradigma closed innovation (penemuan tertutup) terkait menggunakan pola pikir industry ke arah pengorganisasian R & D sudah mengakibatkan prestasi penting serta banyak keberhasilan yang bersifat komersial. Keberhasilan masa kemudian menurut paradigma closed innovation adaqlah pada kemampuannya untu menaruh kontrubusi serta ketekunannya pada menghadapi perubahan lanskap pengetahuan. Closed innovation merupakan pendekatan yang mendasarkan dalam focus kedalam, yang cocok dengan lingkungan pengetahuan awal abad kedua puluh. Namun, paradigm ini semakin bertentangan dengan lanskap pengetahuan dalam awal abad kedua puluh satu. Konsep-konsep ini secara implisit berasumsi bahwa seluruh aktivitas ini dilakukandalam perusahaan. Tidak terdapat jalan lain buat gagasan yg akan tiba ke perusahaan, juga tidak terdapat jalan lain buat produk serta layanan buat meninggalkan perusahaan. Bila diilustrasikan maka landscape ilmu pengetahuan pada closed innovation bisa dilihat dalam Gambar.

Gambar Landscape Ilmu Pengetahuan Dalam Closed Innovation
Sumber: Henry W. Chesbrough, Open Innovation, 2003

Open Innovation (Inovasi Terbuka) merupakan bahwa ilham-ilham berharga bisa tiba dari pada atau luar perusahaan dan sanggup pergi ke pasar menurut pada atau luar perusahaan pula. Pendekatan ini menempatkan wangsit menurut eksternal dan jalan ekstrenal menuju pasar sama pentingnya menjadi-mana ide-ide internal serta jalan menuju pasar selama era Inovasi Tertutup. Adapun landscape ilmu pengetahuan pada open innovation bisa dilihat pada Gambar. 

Gambar Landscape Ilmu Pengetahuan Dalam Open Innovation
Sumber: Henry W. Chesbrough, Open Innovation, 2003

Dalam open innovation, manager dapat mengorganisasi transaksi pengetahuan melalui tiga besar keputusan: (1) knowledge acquisition (membuat atau membeli), (dua) knowledge integration (intergasi atau keterkaitan), dan (3) knowledge exploitation (mempertahankan atau jual). Konsep Open innovation berkaitan erat dengan (1) inovasi berdasarkan konsumen atau pemakai, (2) akumulasi penemuan, (tiga) perdagangan know-how, (4) manajemen pengetahuan, (5) demokrasi inovasi, (6) penemuan masal, serta (7) distribusi penemuan. Penelitian ini diasumsikan bahwa system inovasi regional serta sektoral bersifat terbuka, dimana ide pengembangan pembaharuan bisa datang menurut pihak luar serta pada, bahkan batas-batas perusahaan dalam konteks system penemuan telah mulai lentur lantaran tuntutan interaktsi antar pelaku pada system inovasi.

· Closed Innovation vs Open Innovation