PENGERTIAN INVENTARISASI

Pengertian Inventarisasi
Inventarisasi asal berdasarkan istilah “ inventaris” yg berarti daftar barang – barang. Jadi inventarisasi merupakan aktivitas buat mencatat dan menyusun barang – barang/ bahan yg terdapat secara sahih menurut ketentuan yang berlaku.

Inventarisasi ini dilakukan pada rangka penyempurnaan pengurusan dan supervisi yg efektif terhadap barang – barang milik negara (atau partikelir). Inventarisasi pula menaruh masukan yg sangat berharga bagi efektifitas pengelolaan saran adan prasarana.

Inventarisasi dilakukan terhadap barang – barang yg nir habis pakai, yg bagi sekolah negeri terdiri dari barang – barang milik negara. Barang – barang tersebut dibeli atau diadakan menggunakan mempergunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan serta Belanja (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik seluruhnya maupun sebagian.

Inventarisasi harus dilaksanakan dari ketentuan – ketentuan dari pemerintah, termasuk jua yg dimuntahkan sang Departemen Pendidikan Nasional. Beberapa menurut peraturan perundang – undangan itu merupakan:
1. Intruktur Presiden No.3 Tahun 1971, mengenai Inventaris Barang Milik Negara/ Kekayaan Negara.
2. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 222/MK/V/4/1972 tanggal 13 April 1971 tentang Pedoman Pelaksanaan Inventarisasi barang – barang milik negara di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Instruksi Menteri Pendidikan serta Kebudayaan No. 10/M/1976 tentang Pelaksanaan Inventarisasi serta Penyampaian Laporan Triwulan Mutasi Barang Inventarisasi Milik Negara.
4. Surat Edaran Menteri Pendidikan serta Kebudayaan RI No. 421 16/E/74 tentang Inventarisasi barang yg digunakan/ dikuasai pejabat/ Pegawai yang dimutasikan.

Ketentuan tadi bukanlah sesuatu yang tidak aktif. Oleh karenanya tidak tidak mungkin dimuntahkan peraturan yg baru buat membarui, memperbaiki, serta melengkapi peraturan yg usang.

Daftar Inventarisasi yang dibentuk secara berkala sekurang – kurangnya setahun sekali itu perlu memperhatikan perkembangan barang termasuk juga pengurangannya. Dengan demikian inventarisasi secara kontinyu bisa diperlukan aktivitas administrasi akan berjalan secara berdaya dan berhasil guna. Inventarisasi memiliki tujuan utama sebagai berikut:
a. Inventarisasi bermaksud memudahkan aplikasi kegiatan pengawasan/ kontrol, baik dalam penggunaan keuangan negara maupun dalam menilai tanggung jawab pemeliharaan dan penghematan barang milik negara.
b. Inventarisasi dapat membantu pimpinan pada merencanakan, mengadakan, menyalurkan, menyimapan serta memelihara serta menghapus barang secara bertanggung jawab.
c. Inventarisasi mempercepat proses pembuatan laporan, baik yg wajib disampaikan secara permanen pada setiap triwulan, semester atau tahunan maupun yang wajib disampaikan secar terpola apabila diminta sang atasan.

Kegiatan dalam inventarisasi mencakup aktivitas penjabaran serta kode barang inventarisasi dan pelaksanakan inventarisasi itu sendiri. Untuk detail bisa diuraikan sebagai berikut:

a. Klasifikasi serta kode barang inventarisasi
Pada dasarnya klasifikasi dan anugerah kode barang tersebut merupakan agar terdapat cara yg cukup mudah dan efisien buat mencatat dan sekaligus buat mencari serta menemukan kembali barang eksklusif, baik secara fisik maupun melalui daftar catatan. Untuk keperluan tersebut maka dibuatlah lambang/ sandi/ kode sebagi pengganti nama buat tiap golongan/ kelompok/ jenis barang.

Sandi atau kode barang memakai bentuk angka bilangan 9numerik) yg dalam umumnya terdiri menurut tujuh nomor yang tersusun sebagai 2 kelompok bilangan, yaitu tiga angka didepan dan empat angka pada belakang. Kedua gerombolan tadi dipisahkan dengan sebuah indikasi titik.

Angka pertama dari susunan tiga nomor didepan, menyatakan jenis formulir atau kode golongan barang. Dua nomor berikutnya menerangkan sandi/ kode pokok buat gerombolan barang dan nomor urut barang. Empat angka dibelakang titik pertanda kelompok barang serta angka urut barang. 

b.pelaksanaan Inventaris
Di pada inventarisasi dibutuhkan dua jenis buku yaitu:

1) Buku Induk Inventaris
Buku ini buat mencatat semua barang inventaris milik/ kekayaan negara yg berada pada lingkungan tempat kerja/ proyek/ satuan organisasi yang bersangkutan menurut urutan penerimaan barang. Barang yg dicatat merupakan seluruh barang yg dimiliki sejak awal permulaan, yang dapat bertambah dari tahun ke tahun sinkron menggunakan kemampuan pengadaan barang.

Kolom – kolom yang ada pada kitab inventaris yaitu: No. Urut, Tanggal Pembukaan, Kode Barang, Nama Barang, Merk/ Ukuran, jumlah, keadaan/ mutunya, harga (satuan serta holistik), Tahun Pembuatan, Tahun Pembelian, Asal/ Sumber serta Kolom Keterangan.

2) Buku Golongan Inventaris
Buku golongan inventaris adalah buku pembantu tempat mencatat barang – barang inventaris golongan barang (diambil dari Buku Induk Inventaris) menurut jenisnya masing – masing, seperti inventarisasi bangunan, termasuk rumah dinas, inventarisasi tanah dan lain – lain.

Kolom – kolom yg terdapat pada buku golongan inventaris ini sama menggunakan kolom yg ada dalam kitab induk menggunakan tambahan judul mengenai golongan/ jenis barang di bagian atas dan penambahan satu kolom mengenai loka/ lokasi barang yg diinvestasikan.

Kegiatan wajib yang dilakukan dalam pelaksanaan inventarisasi merupakan 
a) Mencatat semua barang inventaris di pada buku induk inventaris dan kitab pembantu “Buku Golongan Inventaris”.
b) Memberikan koding pada barang – barang yang diinventarisasikan.
c) Membuat laporan triwulan mengenai laporan mutasi barang.
d) Membuat daftar isian/ format inventaris yang diisi sekali setahun per 1 April tentang keadaan barang.
e) Membuat daftar rekapilasi tahunan. Daftar rekapitulasi ini menerangkan keadaan barang dalam 1 April tahun lalu, mutasi selama satu tahun serta keadaan barang pada 1 April tahun aturan berikutnya.

PENGERTIAN INVENTARISASI

Pengertian Inventarisasi
Inventarisasi asal menurut istilah “ inventaris” yang berarti daftar barang – barang. Jadi inventarisasi adalah kegiatan buat mencatat dan menyusun barang – barang/ bahan yg terdapat secara benar menurut ketentuan yg berlaku.

Inventarisasi ini dilakukan dalam rangka penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap barang – barang milik negara (atau partikelir). Inventarisasi jua memberikan masukan yg sangat berharga bagi efektifitas pengelolaan saran adan prasarana.

Inventarisasi dilakukan terhadap barang – barang yg nir habis pakai, yang bagi sekolah negeri terdiri dari barang – barang milik negara. Barang – barang tadi dibeli atau diadakan dengan mempergunakan dana yg bersumber dari Anggaran Pendapatan serta Belanja (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik seluruhnya maupun sebagian.

Inventarisasi wajib dilaksanakan dari ketentuan – ketentuan menurut pemerintah, termasuk pula yang dikeluarkan sang Departemen Pendidikan Nasional. Beberapa menurut peraturan perundang – undangan itu merupakan:
1. Intruktur Presiden No.3 Tahun 1971, tentang Inventaris Barang Milik Negara/ Kekayaan Negara.
2. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 222/MK/V/4/1972 lepas 13 April 1971 tentang Pedoman Pelaksanaan Inventarisasi barang – barang milik negara pada lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Instruksi Menteri Pendidikan serta Kebudayaan No. 10/M/1976 mengenai Pelaksanaan Inventarisasi dan Penyampaian Laporan Triwulan Mutasi Barang Inventarisasi Milik Negara.
4. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 421 16/E/74 tentang Inventarisasi barang yg digunakan/ dikuasai pejabat/ Pegawai yang dimutasikan.

Ketentuan tersebut bukanlah sesuatu yang tidak aktif. Oleh karena itu nir tidak mungkin dimuntahkan peraturan yang baru buat membarui, memperbaiki, serta melengkapi peraturan yg usang.

Daftar Inventarisasi yang dibuat secara terpola sekurang – kurangnya setahun sekali itu perlu memperhatikan perkembangan barang termasuk jua pengurangannya. Dengan demikian inventarisasi secara kontinyu dapat dibutuhkan kegiatan administrasi akan berjalan secara berdaya dan berhasil guna. Inventarisasi mempunyai tujuan pokok sebagai berikut:
a. Inventarisasi bermaksud memudahkan aplikasi aktivitas supervisi/ kontrol, baik pada penggunaan keuangan negara juga pada menilai tanggung jawab pemeliharaan dan penghematan barang milik negara.
b. Inventarisasi bisa membantu pimpinan dalam merencanakan, mengadakan, menyalurkan, menyimapan dan memelihara serta menghapus barang secara bertanggung jawab.
c. Inventarisasi mempercepat proses pembuatan laporan, baik yg harus disampaikan secara tetap dalam setiap triwulan, semester atau tahunan maupun yg wajib disampaikan secar terpola bila diminta sang atasan.

Kegiatan dalam inventarisasi meliputi kegiatan pembagian terstruktur mengenai serta kode barang inventarisasi serta pelaksanakan inventarisasi itu sendiri. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan menjadi berikut:

a. Klasifikasi dan kode barang inventarisasi
Pada dasarnya klasifikasi dan pemberian kode barang tersebut merupakan supaya masih ada cara yg relatif gampang dan efisien buat mencatat serta sekaligus buat mencari serta menemukan balik barang tertentu, baik secara fisik maupun melalui daftar catatan. Untuk keperluan tersebut maka dibuatlah lambang/ sandi/ kode sebagi pengganti nama buat tiap golongan/ kelompok/ jenis barang.

Sandi atau kode barang menggunakan bentuk angka sapta 9numerik) yang pada biasanya terdiri dari tujuh nomor yang tersusun sebagai dua gerombolan sapta, yaitu tiga angka didepan serta empat nomor di belakang. Kedua kelompok tadi dipisahkan dengan sebuah indikasi titik.

Angka pertama menurut susunan tiga angka didepan, menyatakan jenis formulir atau kode golongan barang. Dua nomor berikutnya menerangkan sandi/ kode pokok untuk grup barang serta angka urut barang. Empat nomor dibelakang titik menandakan gerombolan barang dan angka urut barang. 

b.pelaksanaan Inventaris
Di dalam inventarisasi diperlukan dua jenis buku yaitu:

1) Buku Induk Inventaris
Buku ini untuk mencatat semua barang inventaris milik/ kekayaan negara yg berada di lingkungan kantor/ proyek/ satuan organisasi yang bersangkutan dari urutan penerimaan barang. Barang yang dicatat adalah semua barang yang dimiliki semenjak awal permulaan, yang bisa bertambah menurut tahun ke tahun sinkron menggunakan kemampuan pengadaan barang.

Kolom – kolom yang terdapat dalam buku inventaris yaitu: No. Urut, Tanggal Pembukaan, Kode Barang, Nama Barang, Merk/ Ukuran, jumlah, keadaan/ mutunya, harga (satuan serta holistik), Tahun Pembuatan, Tahun Pembelian, Asal/ Sumber serta Kolom Keterangan.

2) Buku Golongan Inventaris
Buku golongan inventaris adalah kitab pembantu loka mencatat barang – barang inventaris golongan barang (diambil berdasarkan Buku Induk Inventaris) dari jenisnya masing – masing, seperti inventarisasi bangunan, termasuk rumah dinas, inventarisasi tanah serta lain – lain.

Kolom – kolom yang terdapat pada buku golongan inventaris ini sama menggunakan kolom yang ada pada buku induk dengan tambahan judul mengenai golongan/ jenis barang pada permukaan dan penambahan satu kolom tentang loka/ lokasi barang yang diinvestasikan.

Kegiatan wajib yang dilakukan pada pelaksanaan inventarisasi merupakan 
a) Mencatat seluruh barang inventaris di pada buku induk inventaris serta kitab pembantu “Buku Golongan Inventaris”.
b) Memberikan koding pada barang – barang yg diinventarisasikan.
c) Membuat laporan triwulan mengenai laporan mutasi barang.
d) Membuat daftar isian/ format inventaris yang diisi sekali setahun per 1 April mengenai keadaan barang.
e) Membuat daftar rekapilasi tahunan. Daftar rekapitulasi ini menunjukan keadaan barang pada 1 April tahun lalu, mutasi selama satu tahun dan keadaan barang pada 1 April tahun aturan berikutnya.

PENGERTIAN DAN JENISJENIS BARANG TAMBANG YANG ADA DI INDONESIA

Cara flexi----Indonesia kaya akan sumbera daya alam terutama dari hasil pertambangannya. Pengertian pertambangan: Pertambangan pada dasarnya merupakan bisnis Pemanfaatan sumber daya alam berupa barang-barang galian yg terkandung di pada dan dipermukaan bumi. Ada banyak jenis-jenis benda yang diklaim barang tambang, didapatkan dari pertambangan pada tanah air kita antara lain :
Jenis-jenis barang tambang antara lain bisa ditinjau berikut adalah:


1. Minyak Bumi

Minyak bumi didapatkan dengan cara mengebor bagian atas jbumi di darat atau di laut. Minyak lalu di pompa keluar serta dialirkan melalui pipa-pipa panjang ke kilang penyulingan. Minyak mentah yg bentuknya seperti lumpur cair halrus disuling lebih dahulu sebelum dapat digunakan.
Pengeboran minyak pada bahari dilakukan pada daerah landasan benua serta dianggap pengeboran tanggal pantai. Anjungan pengeboran wajib dibangun pada atas bagian atas bahari. Di atas anjungan ini pompa-pompa berkerja siang malam. Minyak mentah ditampung di tangki-tangki terapung, kemudian diangkut dengan kapal tangki kekilang penyulingan. Pengeboran minyak di bahari lebih sukar menurut pada pada darat. Penyelam-penyelam yang pakar dibutuhkan buat memasang pipa-pipa serta alat-indera pengeboran pada dasar bahari.

2. Gas Bumi
Hampir setiap pengeboran minyak bumi menghasilkan minyak bumi atau gas alam. Namun tak jarang kali hasilnya sedikit dan tidak ekonomis, sehingga gas ini dibuang saja, yaitu menggunakan cara membakarnya. Pada tahun 1971 pada ladang Arun Aceh ditemukan cadangan gas bumi pada jumlah akbar, penemuan ini segera diikuti oleh pernemuan lainnya di ladang Badak, Kalimantan Timur.
Hasil pengeboran gas bumi ditampung kemudian dicairkan. Gas bumi yg cair dianggap LNG (Liquefied Natural Gas). Sebuah kilang LNG sudah didirikan di Bontang, Kalimantan Timur. Ekspor pertama LNG Bontang terealisasi dalam tahun 1977, dan LNG Arun pada tahun 1987. Ekspor tadi terutama ditujukan ke Jepang serta Korea Selatan.

3. Batu Bara
Indonesia mempunyai persediaan batu bara diperkirakan mencapai lebih berdasarkan lima milayar ton. Namun kebanyakan mutunya kurang baik karena termasuk batu bara belia. Persediaan batu bara masih ada di Sumatra Selatan, Sumatra Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, serta semenanjung Cendrawasih di Irian Jaya.
Produksi batu bara Indonesia pernah mencapai 1 juta ton dalam tahun 1941. Sesudah kemerdekaan produksinya sangant menurun, lantaran penggunaan batu bara menjadi bahan bakar diganti menggunakan minyak bumi. Pada tahun 1981 produksi batu bara tercatat sebesar 350.000 ton. Sekarang pemerintah berusaha mempertinggi pemakaian batu bara menjadi bahan bakar, terutama buat menaikkan pembangkit listrik energi uap, industri semen, serta peleburan biji logam.

4. Timah
Timah yang berbentuk biji timah ini terdapat dalam batuan granit. Batuan ini hancur akibat pelapukan dan erosi air, hancurnya diangkut oleh air sungai, lalu diendapkan pada palung sungai atau di dasar bahari. Untuk merogoh bijih timah dari bahari dipakai kapal keruk akbar. Lumpur yg mengandung bijih timah, yaitu bijih timah menggunakan kadar tinggi. Konsentrat timah wajib diolah lagi hingga sebagai logam timah. Bijih timah yang masih terdapat pada bukit-bukit dan adalah bagian berdasarkan batu Granit, diperoleh dengan cara menghancurkan batuan Granit tersebut. Hancuran granit ini kemudian dicuci menggunakan air untuk memperoleh konsentrat timah.
Timah dipakai buat menciptakan kaleng, tube, bahan pelapis besi supaya nir berkarat, serta buat patri. Logam ini sangat lunak, sehingga dapat dibentuk sangat tipis serupa kertas. Kertas timah digunakan buat pembungkus rokok, permen, coklat serta sebagainya.
Indonesia adalah negara penghasil timah keempat di global, sehabis Malaysia, Bolivia, serta Thailand. Penambangan timah dilaksanakan pada pulau Bangka, Singkep, Benakinang dan Riau Daratan.
Pengolaha bijih timah menjadi logam timah dilaksanakan sang perusahaan timah Bangka, pabriknya masih ada di Muntok. Sebagian akbar timah Indonesia diekspor ke Singapura dan negara-negara Eropa Barat. Sisanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan pada negeri.

5. Bijih Besi
Besi sangat dibutuhkan buat segala macam kebutuhan. Pada zaman modern, loga besi hampir nir pernah tertinggal dalam seluruh aktivitas belajar manusia, misalnya di lingkungan banyak aktivitas belajar yang menggunakan besi.
Di Indonesia terdapat banyak loka yang mengandung biji besi, yaitu di Sumatra Barat, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Irian Jaya dan Jawa Barat. Tetapi penambangan dan peleburan belum bisa dilaksanakan secara besar -besaran, karena kekurangan batu bara berdasarkan jenis yang baik. Sebagian batu bara Indonesia digunakan untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dan Pabrik semen.

6. Tembaga
Tembaga sangat diperlukan terutama untuk peralatan listrik karena bisa menghantarkan listrik yg baik. Tembaga pula digunakan buat menciptakan kuningan dan serta aneka macam keperluan lainnya.
Di Indonesia, penambangan tembaga secara akbar-besaran baru dilaksananak di Irian Jaya. Penambangan terkini ini didirikan sang perusahaan Freeport berdasarkan Amerika Serika dalam tahun 1972. Mereka jua menciptakan kota Tembagapura pada ketinggian 2500 m di atas permukaan laut. Tempat pembuangannya terletak pada ketinggian 3500 m di lereng Pegunungan Sudirman. Bijih tembaga pada Irian Jaya pula mengandung bijih emas serta perak.
Bijih tembaga diolah menjadi konsentrat di pabrik pelabuhan pada Tembagapura. Konsentrat tembaga lalu diangkut melalui pipa sepanjang 100 km lebih kepelabuhan Amamapare. Sebagian besar output diekspor ke Jepang.
7. Mangan 
Logam Mangan berwarna hitam dan berat. Mangan diperlukan buat membuat batu baterai dan untuk adonan besa pada pembuatan baja. Penambangan mangan dilakukan di Karangnunggal, dekat Tasikmalaya, serta KUlonprogo. Yogyakarta. Batu gunung yang poly mengandung mangan diambil, lalu diolah di pabrik untuk diambil manganya. Pabrik pengolahan ini masih menggunakan cara kerja sederhana.
Sebagai output mangan dipakai pada industri baterai serta selebihnya pada ekspor ke Jepang serta Belanda.
8. Bauksit
Bauksit merupakan bijih alumunium. Logam alumunium sangat banyak fungsinya. Lantaran ringan dan tidak gampang berkarat. Alumunium digunakan buat membuat badan pesawat terbang, kapal bahari, indera-indera dapur, perkakas rumah tangga, uang logam dan sebagainya.
Bauksit diperoleh dalam bentuk lumpur basah. Lumpur ini dikeruk dengan alat-alat terkini, kemudian dicuci. Untuk melebur bauksit sebagai logam alumunium dibutuhkan tenaga listrik yg sangat besar .
Daerah penambangan bauksit merupakan Pulau Bintang serta Pulau Koyang di Kepulauan Riau. Di Kalimantan Barat jug terdapat bauksit, namun penambangannya belum diusahakan. Pabrik peleburan bauksit pertama pada Indonesia terlah dibangun pada Sumatra Utara, dengan mendapat tenaga listrik berdasarkan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Asahan. Sebelum pabrik ini berfungsi, semua bauksit diekspor buat dilebur di luar negeri.
Ekspor bauksit terutama ditujukan ke Jepang. Dengan adanya pabrik peleburan bauksit pada Sumatra Utara, bauksit dapat diolah pada pada negeri dan diekspor pada bentuk almunium.
9. Nikel
Logam nikel berwarna putih dan kelabu, keras misalnya besi serta tidak gampang berkarat. Nikel dicampur dengan besi agar besi lebih baik mutunya, atau sebagai baja. Nikel jua dicampur menggunakan logam lain, misalnya tembaga, untuk membuat kuningan dan perunggu. Selain itu nikel dipakai sebagai bahan produsen uang logam.
Daerah utama pembuat logam nikel adalah Soroako Sulawesi Selatan dan Pomala di Sulawesi Tenggara. Penambangan secara terbuka dilakukan di Soroako, yg dilengkapi dengan pabrik peleburah terbaru. Pabrik ini didirikan bekerja sama dengna perusahaan Kanada. Bijih nikel pada sini mengandung logan nikel dua% - 4% tetapi setelah dilebur kandungan nikelnya bisa mencapai 75%. Bijih nikel yang sudah dilebur diekspor ke Jepang.
10. Emas dan Perak
Logam emas adalah cadangan kekayaan suatu negara. Selain itu logam emas dan perak pula dijadikan perhiasan, uang logam, barang kerajinan dan harta simpanan.
Emas serta perak diperoleh menggunakan cara menumbuk hingga musnah batu yg mengandung logam ini. Hancurnya lalu dilimbang (didulang) menggunakan air. Emas dan perak mengendap dan dapat diambil dengan gampang. Cara lain adalah menggunakan mengeruk pasir dan lumpur sungai yang mengandung emas serta perak. Pasir serta lumpur ini lalu dilimbang dengan air buat mengendapkan emas dan peraknya.
11. Aspal Alam
Satu-satunya pembuat aspal alam pada Indonesia adalah Pulau Buton pada Sulawesi Tenggara. Penambangan oleh perusahaan Buton Aspla, yang di bawahi Departemen Pekerjaan Umum. Produksi aspal alam Pulau Buton terus meningkat menurut tahun ke tahun.

12. Belerang

Belerang dihasilkan berdasarkan sekitar gunung berapi. Tempat-tempat yang poly membuat belerang artinya Gunung Tankubanperahu, Talaga Bodas, serta Ciremai pada Jawa Barat. Pengunungan Dieng pada Jawa Tengah, gunung Sorikmarapi pada Sumatera Utara dan gunung Makawu di Sulawesi Utara. Belerang poly digunakan pada industri kimia, korek api, serta ban kendaraan beroda empat.
13. Fosfat
Fosfat didapatkan menurut bekas-bekasa gua pada pegunungan kapur. Dahulu kala gua-gua tersebut dihuni oleh kelelawar. Tumpukan kotoran kelelawar akhirnya berubah sebagai fosfat.
Fosfat merupakan bahan utama buat pembuatan pupuk  yang mengandung fosfor. Fosfat banyak ditemukan di pegunungan-pegunungan kapur di Jawa.
14. Batu Gamping
Batu gamping atau batu kapur banyak dipakai buat bahan bangunan, bahan utama pembuatan semen dan bahan ikan dalam peleburan bijih besi. Kapur pula bermanfaat sabagai pupuk tanah yang kekurangan zat kapur. Tanah semacam itu banyak dijumpai pada wilayah bekas rawa.
Batu  gamping didapatkan dari bukit atau pegunungan kapur di pulau-pulau di Indonesia misalnya Pulau Jawa, Sumatra utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali bagian selatan, serta Irian Jya bagian selatan. Batu Gamping juga dapat diambil menurut batu-batu karang pada dasar laut dangkal di dekat pantai.
Cara pengambilan batu kapur diklaim penggalian, bukan penambangan, karena orang hanya perlu menggali bukit-bukit kapur serta karang pantai, lalu mengangkut hasilnya. Batu kapur buat bahan bangunan wajib dibakar terlebih dahalu,. Batu gamping merupakan bahan utama buat membuat semen.
15. Batu Pualam
Batu pualam atau marmer dari berdasarkan batu kapur yg telah berubah bentuk, lantaran menerima panas tinggi serta tekanan akbar. Batu pualam dipakai buat lantai dan lapisan tembok bangunan. Batu pualam pula bisa diukir sebagai patung.
Penggalian batu pualam dilakukan pada Trenggalek serta Tulungagung (Jawa Timur), dan dekat Banjarnegara (Jawa Tengah). Batu Pualam diperoleh menggunakan cara mengambil bungkah-bungkah batu pualam berdasarkan bukit-bukit, lalu bungkah ini digergaji sebagai lempengan sinkron dengan bentuk yang dikehendaki. Kemudian diasah sebagai akibatnya sebagai mengkilap.
16. Intan
Intan adalah yang paling keras pada antara batu-batu yang terdapat dipermukaan bumi. Oleh karena itu intan dapat dipakai buat mata bor dalam penggalian bahan tambang. Tetapi karena keindahannnya, intan kebanyakan dijadikan batu permata.
Penggalian atau pendulangan intan dilakukan menggunakan cara menggali tanah, yg kemudian dilimbang menggunakan air, intan dicari diantara tanah pasir dan kerikil output galian tersebut. Intan yang diperoleh masih adalah intan mentah. Setelah digosok baru menjadi intan permata.
Daerah Cempaka Martapura di propinsi Kalimantan Selatan adalah loka pendulangan intan yg paling terkenal pada Indonesia. Pendulangan ini dilakukan oleh penduduk setempat dengan cara sederhana. Usaha penggosokan intan sebagai permata pula terdapat di Kota Martapura kalimatan selatan ini.

17. Bahan Galian Industri lainnya:
  1. Kaolin, tergolong bahan industri yang penggunaanya sangat luas dalam industri keramik, bahan tahan barah, genteng, batu merah, industri semen, serta sebagainya.
  2. Endapat kaolin terdapat di Jawa, Sumatera (Bangka, Belitung), Kalimantan, serta Sulawesi.
  3. Pabrik pengolahan kaolin masih ada di Tanjung Pandang (Belitung) yg diusahakan oleh PT. Kaolin.
  4. Pasir kuarsa, dipakai menjadi bahan standar dalam industri gelas, keramik, indera-indera penggosok (amplas), filter (saringan), industri semen, dan batu tahan api. Bahan galian terdapat di beberapa loka yaitu, Jawa, disepanjang pantai disebelah utara Bojonegoro dan Tuban, Madura pada pantai utara, pantai Sumatra bagian timur, Bangka, Belitung, serta Lampung, Kalimantan, Balikpapan, Martapuran, serta Kutai. 

Sumber: Dirangkum dari berbagai asal !!

JENISJENIS KEBUTUHAN MANUSIA

Warga belajar dan siswa-- dalam pembelajaran ekonomi telah dijelaskan bahwa kebutuhan insan banyak sekali ragamnya. Masih ingatkah apa saja kebutuhan manusia itu? Kebutuhan manusia antara lain terdiri berdasarkan makanan, minuman, perumahan, pendidikan, kesehatan, hiburan dan sebagainya.
Sebelum kita mengusut penggolongan jenis-jenis kebutuhan, kita perlu mengetahui telebih dahulu pengertian kebutuhan. Apakah kebutuhan itu ?
kebutuhan adalah segala sesuatu yang diharapkan sang insan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Jadi yang diharapkan manusia buat mempertahankan kelangsungan hidupnya antara lain kuliner, minuman, sandang, pendidikan, kesetaraan, hiburan, rekreasi dan sebagainya.
Kebutuhan yang dianggap pada atas dapat digolong-golongkan contohnya : makanan, minuman, pakaian serta perumahan termasuk dalam kebutuhan jasmani. Sedangkan pendidikan, kesehatan hiburan serta rekreasi termasuk dalam kebutuhan rohani.
Untuk mengetahui penggolongan jenis kebutuhan manusia lebih lanjut, baiklah akan kita pelajari uraian ini dia :
Jenis kebutuhan insan bisa digolongkan menjadi berikut :
a. Menurut tingkat kepentingannya
b. Menurut waktunya
c. Menurut sifatnya
d. Menurut wujudnya
e. Menurut subjeknya.
Jenis-jenis kebutuhan manusia di atas bisa kita cermati pada uraian ini dia :
a. Kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingannya
Seperti telah disebutkan di atas, ekbutuhan insan diantaranya : makanan, minuman, pakaian, perumahan, pendidikan, kesehatan, hiburan, rekreasi serta sebagainya. Di antara kedua kebutuhan insan itu tentu terdapat kebutuhan yang wajib kita penuhi terlebih dahulu serta ada kebutuhan yang bisa ditunda pemenuhannya.
Apa saja kebutuhan yg wajib dipenuhi terlebih dahulu serta kebutuhan apa yang bisa ditunda?
Coba kita perhatikan, jika anda dihadapkan dalam tiga macam kebutuhan yaitu sepatu, kuliner dan radio. Kebutuhan mana yg wajib terlebih dahulu? Coba kita susun urutan pemenuhannya bagaimana? Tentunya apabila membuat urutan pertama kuliner, ke 2 sepatu dan terakhir radio.
Mengapa demikian? Lantaran makanan adalah kebutuhan yg harus dipenuhi buat menjaga kelangsungan hidup insan. Oleh karena itu, pemenuhan wajib didahulukan. Kebutuhan ini dianggap sebagai kebutuhan utama.
Sedangkan sepatu serta radio bisa ditunda pemenuhannya, kebutuhan yang bisa ditunda pemenuhannya disebut kebutuhan tambahan.
Dari uraian pada atas dapat kita ketahui bahwa kebutuhan manusia menurut taraf kepentingannya bisa digolongkan kedalam dua kelompok, yaitu : Kebutuhan Pokok dan kebutuhan Tambahan.
1) Kebutuhan Pokok
Apa yg dimaksud kebutuhan pokok?
Kebutuhan utama merupakan kebutuhan manusia yang wajib segera dipenuhi buat menjamin kelangsungan hayati.
kebutuhan utama sering pula diklaim kebutuhan primer
Apa saja yg termasuk kebutuhan pokok?
Kebutuhan pokok terdiri dari : makanan, minuman, pakaian dan perumahan, seperti tampak dalam gambar pada atas.
Mengapa manusia wajib memenuhi kebutuhan akan kuliner, minuman, sandang serta perumahan? Coba paa yang terjadi bila kita tidak makan serta minum?
Tentu badan kita akan lemas dan tidak hanya lemas kemungkinan kita bisa sakit serta kemungkinan yang lebih parah adalah bisa menimbulkan kematian. Pada biasanya kuliner utama warga Indonesia terdiri menurut : Nasi, jagung, sagu, umbi-umbian. Nah apakah kuliner pokok daerah anda?
Apakah terdapat selain yg diklaim pada atas? Kalau anda bisa anda sebutkan!
Selain kebutuhan akan kuliner dan minuman, manusia pula memerlukan sandang. Lantaran menggunakan sandang kita terlindung menurut panas dan dingin. Perlu anda jangan lupa, kebutuhan sandang ini sangat ditentukan oleh kondisi alam sekelilingnya. Kebutuhan akan sandang di daerah panas akan tidak sinkron menggunakan kebutuhan pakaian di wilayah dingin.
Selain berguna berguna buat melindungi insan berdasarkan udara panas dan dingin, juga menggunakan pakaian, insan tidak akan mengalami kesulitan dalam pergaulan. Demikian pula menggunakan perumahan. Setiap orang memerlukan rumah buat berteduh saat panas dan hujan, juga sebagai tempat beristirahat dikala kita lelah.
2) Kebutuhan Tambahan
Setelah kebutuhan akan makanan, minuman, sandang dan perumahan terpenuhi apakah kebutuhan hanya berhenti hingga disitu? Tentu saja tidak, lantaran akan muncul kebutuhan-kebutuhan yg lain.
Coba anda amati kebutuhan anda sendiri, selesainya kebutuhan utama terpenuhi, apakah masih ada kebutuhan lain yg muncul? Tentunya terdapat:
Misalnya : kebutuhan akan sepatu, indera-alat tulis, buku-kitab , indera-indera tempat tinggal tangga, jam tangan, sepeda, radio, perhiasan dan lain-lain. Semua kebutuhan tersebut diklaim kebutuhan tambahan. Mengapa dianggap kebutuhan tambahan? Lantaran kepentingan nir sebesar kebutuhan utama (pokok), yang berarti nir terlalu mendesak untuk segera dipenuhi. Apakah yang dimaksud kebutuhan tambahan?
Kebutuhan tambahan adalah kebutuhan insan yg akan segera muncul sesudah kebutuhan utama terpenuhi. Kebutuhan tambahan terbagi 2 yaitu : Kebutuhan sekunder serta kebutuhan kemewahan.
Apa yg dimaksud kebutuhan skunder serta kebutuhan kemewahan? Dapat dibaca uraian berikut ini:
a) Kebutuhan sekunder
Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yg perlu dipenuhi bila kebutuhan utama sudah terpenuhi. Contoh : sepatu, kitab -kitab , meja, kursi, radio serta jam tangan.
Mengapa kebutuhan sekunder perlu dipenuhi? Hal ini sangat tergantung dalam kemajuan diri pribadi yg membutuhkan dan jua kemajuan menurut kebudayaan manusia itu sendiri.
Misalnya : jam tangan dibutuhkan manusia supaya dapat mengetahui saat menggunakan sempurna, semua kegiatan belajar yg dilakukan dapat terlaksana dalam saat yg sempurna. Demikian juga radio diharapkan manusia karena penting buat mendapatkan kabar serta hiburan.
Manusia akan memenuhi kebutuhan sekundernya apabila kebutuhan pokoknya sudah terpenuhi.
b) Kebutuhan kemewahan
Pernahkah anda membeli televisi berwarna? Kalau ya, apakah tetangga anda sudah poly yang mempunyai? Jika jawabannya adalah sedikit, maka televisi berwarna termasuk barang mewah.
Mengapa dikatakan barang glamor? Karena harganya tergolong mahal dan jumlah orang yg memilikinya nir poly hanya terbatas pada orang yang mampu membelinya. Contohnya barang mewah: sepeda motor, mobil, kalung berlian, kulkas serta lain sebagainya.
Pada umumnya orang yang bisa memenuhi kebutuhan glamor merupakan orang yg bisa atau orang diklaim orang kaya, dan kebutuhan kemewahan tak jarang disebut kebutuhan tersier.
Bagaimana kebutuhan akan barang mewah tidak dipenuhi, apakah insan dapat melangsungkan hidupnya? Tentu saja dapat, lantaran kebutuhan tersebut hanya merupakan kebutuhan kemewahan, nir terpenuhi tidak mengganggu kelangsungan hayati insan.
Perlu diketahui bahwa batas antara kebutuhan sekunder serta kebutuhan kemewahan untuk setiap orang akan berbeda. Status dan kiprah seorang dalam warga akan menentukan tingkat kebutuhan tadi.
kebutuhan sekunder bisa bergeser menjadi kebutuhan utama serta kebutuhan kemewahan bisa sebagai kebutuhan sekunder.
b. Kebutuhan insan dari waktu
Kebutuhan dari ketika dapat dibedakan sebagai 2, yaitu kebutuhan kini serta kebutuhan masa yang akan tiba. Kedua bagian tersebut bisa diuraikan menjadi berikut :
1) Kebutuhan sekarang
Apakah yg dimaksud menggunakan kebutuhan sekarang ?
kebutuhan sekarang merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam saat itu jua.
Contoh :
- Apabila kita merasa lapar, kebutuhan yang kita perlukan merupakan kuliner. Rasa lapar itu sebainya dipenuhi dengna makan sempurna dalam waktunya. Lantaran apabila ditunda akan mengakibatkan penyakit maag (lambung).
- apabila seseorang sedang sakit, maka saat ini ia membutuhkan obat menjadi penyembuh sakitnya. Dan bila orang tadi telah sembuh dari sakitnya, apakah masih memerlukan obat? Jelas nir. Jadi obat hanya diharapkan pada ketika sakit,
2) Kebutuhan masa yang akan datang
Jika anda menyimpan uang pada tempat tinggal atau pada bank, apakah keuntungannya pribadi anda rasakan? Tentu belum bisa dirasakan. Tetapi bila waktu anda memerlukan porto karena ada keperluan yg sangat penting, maka anda dapat mengambil uang simpanan di tempat tinggal atau di bank. Dengan demikian kebutuhan masa yang akan tiba adalah persiapan-persiapan atau persediaan-persediaan yg dilakukan buat menghadapi kebutuhan dalam waktu yang akan datang. Contoh lain : seorang petani menyimpan dalam dalam saat demam isu panen. Hal ini dimaksudkan buat menghadapi kemungkinana yg sulit dalam ketika isu terkini paceklik.
c. Kebutuhan menurut sifatnya
kebutuhan berdasarkan sifatnya dibedakan sebagai 2 bagian yaitu : kebutuhan rohani dan kebutuhan jasmani :
1) Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan buat memenuhi kepentingan fisik (badan) insan, supaya insan dapat hayati. Contohnya: kuliner, minuman, sandang, perumahan, dan alat-indera olahraga.
Jadi kebutuhan yang bersifat jasmani mempunyai karakteristik-karakteristik yaitu : berwujud, dapat diraba serta bisa dirasakan.
2) Kebutuhan Rohani
Kebutuhan Rohani adalah kebutuhan buat memenuhi kepentingan rohani (batin) manusia
Misalnya : Jika anda pergi rekreasi ke suatu loka apakah itu kebun binatang atau ke pantai apa yang anda rasakan? Rasa senang atau kenyang? Pasti rasa senang . Nah, rasa bahagia ini adalah menyangkut batin atau rohani kita. Jadi disebut menjadi kebutuhan rohani apabila memiliki sifat tidak terlihat oleh mata, nir bisa diraba namun bisa dirasakan oleh perasaan batin kita.
Contohnya: kepercayaan , hiburan, rekreasi, afeksi dan sebagainya.
d. Kebutuhan menurut wujudnya
Kebutuhan berdasarkan wujudnya dapat dibedakan sebagai dua bagian yaitu kebutuhan berwujud (nyata) serta kebutuhan yang tidak berwujud (tak berbentuk).
Apa perbedaannya ?
1) Kebutuhan nyata merupakan keutuhan berupa barang-barang yg bisa diraba, misalnya : buku, kendaraan beroda empat, pesawat dan lain-lain
2) Kebutuhan abstrak merupakan kebutuhan yang indera pemuasnya nir dapat diraba tetapi dapat dirasakan, misalnya : menonton bola bagi pecandu bola, beribadah, pelayanan dokter dan lain.
e. Kebutuhan berdasarkan subjek
Kebutuhan berdasarkan subjek bisa dibedakan menjadi 2 gerombolan yaitu :
1) Kebutuhan Individu
Kebutuhan individu adalah kebutuhan dilihat dari segi orang yg membutuhkannya, misalnya; kebutuhan seorang petani akan berbeda dengan kebutuhan seseorang guru.
2) Kebutuhan masyarakat
Kebutuhan masyarakat adalah indera pemuas kebutuhan yang fungsinya secara bersama, misalnya : telepon umum, jalan umum, WC umum, rasa aman dan sebagainya.
Bagaimana berdasarkan anda ?
Apakah kebutuhan masyarakat desa sama menggunakan kebutuhan warga kota?. Benar kebutuhan warga desa tidak sinkron dengan kebutuhan warga kota, misalnya mobil dan telepon merupakan kebutuhan warga kota namun bagi rakyat desa tidak, sebaliknya indera-alat pertanian merupakan kebutuhan masyarakat desa.
Sumber : disarikan menurut Buku Modul IPS Ekonomi masyarakat belajar Paket B setara 2010

MENGENAL JENIS KAPAL FERI

Jenis jenis Kapal feri - Kapal feri atau kapal penyeberangan adalah sebuah kapal transportasi jeda dekat. Dan menggunakan kemajuan pada dunia pelayaran maka bentuk serta jenis feri bermacam macam

Feri memiliki peranan penting pada sistem pengangkutan bagi banyak kota pesisir pantai, membuat transit langsung antar kedua tujuan menggunakan biaya lebih kecil dibandingkan jembatan atau terowong.feri pejalan kaki menggunakan poly pemberhentian, misalnya di Venesia, kadang kala dikenali sebagai bis air atau taksi air.

Kapal feri berfungsi buat penyeberangan antar pulau yg jaraknya berdekatan. Ini juga sebagai solusi buat mengubungkan pulau satu dengan yang lainnya.

Di Indonesia sendiri, ada beberapa trayek feri yg populer keliru satunya Gilimanuk - Ketapang yang menghubungkan pulau Jawa menggunakan pulau Bali.


Selaimn gili manuk juga ada kapal fery merak - bakahueni, dimana kapal fery tersebut menghubungkan jawa dan sumatera.

Jenis - Jenis Kapal Feri

Kapal Feri yg dipakai berjenis Ro-Ro yang adalah singkatan menurut Roll - on/ Roll off. Akan namun ternyata, kapal feri itu nir cuma satu jenis, terdapat lagi beberapa jenis lainnya yang punya fungsi tidak sama -beda. 

Berikut aneka macam jenis kapal feri serta kegunaannya :

1. Feri Ujung Ganda













Kapal feri jenis ini terdapat ada pada negara Amerika dan dipakai buat mengangkut orang saja. 
Disebut menggunakan naman ujung-ganda, lantaran kapal feri jenis ini mempunyai 2 kemudi, depan belakang, seperti kereta commuter line gan. Penjelasan lebih lengkap bisa dibaca disini Feri Ujung Ganda

2. Hydrofoil Ferry

Kapal Feri ini sangat unik lantaran seperti mempunyai kaki. Dan Draft kedalaman dari Kapal feri ini sangat pendek sebagai akibatnya pada saat berlayar sepertinya feri melayang pada atas air.
Kapal feri ini digunakan buat mengangkut orang. Kapal feri jenis ini merupakan yang paling cepat karena desainnya. 
Sebagian daerah yg menggunakannya seperti di negara - negara eropa misalnya Polandia, Rusia, Hungaria, Yunani dsb,
di Asia sendiri Penggunaan kapal ferrt hydrofoil hanya ada di Hongkong, Makau, dan Jepang. Penjelasan lebih lengkap bisa dibaca disini Hydrofoil Ferry

3. Hovercraft













Kapal feri ini mirip hovercraft boat biasa hanya ukurannya saja yang lebih besar . Feri jenis ini sanggup buat mengangkut tunggangan jua. Di Inggri kapal feri ini sangat terkenal. Penjelasan lebih lengkap dapat dibaca disini Hovercraft

4. Catamaran
















Kapal feri ini termasuk feri berkecapatan tinggi. Kapal memiliki 2 lambung, buat daerah operasionalnya lebih populer pada wilayah Inggris serta India. Penjelasan lebih lengkap dapat dibaca disini Catamaran

5. Cable Ferry
















Untuk rakyat Jakarta alat transportasi ini telah tidak asing lagi lantaran dulu sempat banyak beroperasi di Sungai Ciliwung. 

Kapal ini berfungsi buat penyeberangan pada sungai yang tidak terlalu lebar, bisa jua dipakai buat sarana penyeberangan semetara selagi pembangunan jemabatan. Penjelasan lebih lengkap dapat dibaca disini Cable Ferry

6. Turn Table Ferry

















Kapal feri ini mempunyai berukuran yang nir besar , kegunaannya buat penyeberangan yg nir terlalu ramai atau di daerah tadi nir sanggup dibangun pelabuhan besar . Body kapal feri ini mampu diputar.

7. Slip Ferry

















Kapal feri ini sangat bermanfaat buat negara berkembang. Disebut juga menjadi Feri Kereta, jadi kapal ini dilengkapi menggunakan rel kereta didalamnya. Penjelasan lebih lengkap bisa dibaca disini Slip Ferry

8. Ro-Ro (Roll-on/ Roll-off)
















Kapal feri ini sangat umum digunakan pada Indonesia, kapal feri jenis Ro - Ro mempunyai ciri badan yg besar sehingga mampu memuat poly baik orang maupung tunggangan. Penjelasan lebih lengkap dapat dibaca disini Ro-Ro (Roll-on/ Roll-off).

Jenis jenis kapal peri



Pengertian Kapal Ferry

Kapal penumpang jenis Ferry, Kapal ferry аdаlаh kapal penyebrangan dalam tujuan jarak dekat ataupun dianggap dianggap transportasi pantai, sungai dan danau. 

Sеlаіn mengangkut penumpang, kapal ferry bіаѕа јugа digunakan buat mengangkut barang-barang kebutuhan mendesak misalnya sayuran, daging, dan bahan kuliner lainnya уаng dikemas pada kontainer уаng berpendingin (refrigerated container). 


Sеlаіn іtu ada kalanya kapal іnі mengangkut barang-barang curah lainnya уаng berkapasitas sedikit misalnya biji-bijian уаng dikemas pada goni ataupun wadah tertutup lainnya.


Kapal ferry merupakan galat satu jenis kapal laut уаng cukup digunakan ѕеbаgаі sarana transportasi angkutan bahari. Saat іnі cukup poly kapal уаng mengalami keadaan darurat dі laut. 


Bеrdаѕаrkаn Resolusi IMO No.A 741 – 18 tahun 1993 tеntаng ISM – Code, keadaan darurat уаng terdapat dі kapal аntаrа lаіn kebakaran, kebocoran lambung kapal, kerusakan mesin induk, orang jatuh kе bahari, meninggalkan kapal, tumpahan minyak, kandas, kerusakan mesin kemudi, pertolongan orang cedera dаrі cuaca buruk.


Dalam hal terjadi kondisi darurat kebakaran, perlu dilakukan proses evakuasi penumpang уаng terdapat dі kapal. 


Pada dasarnya proses pengungsian аdаlаh proses pemindahan insan, penumpang, atau jiwa dаrі loka уаng mengandung bahaya menuju tempat уаng kondusif pada hal іnі уаіtu dаrі loka awal mеrеkа berada dі geladak penumpang menuju loka pengumpulan dі geladak embarkasi.

Perkembangan Fungsi Kapal Ferry

Sejalan dеngаn pertumbuhan ekonomi dunia waktu ini, berkembang pulalah transportasi barang dan penumpang antar pulau serta bаhkаn antar negara serta antar benua. Dеmіkіаn рulа perkembangan pada penggunaan kapal ferry tеrlіhаt dеmіkіаn pesatnya. 

Kapal ferry bukan lаgі hаnуа adalah kapal penyeberangan kecil, tеtарі ѕudаh meningkat pada ukuran уаng besar dеngаn muatan tіdаk hаnуа penumpang tеtарі pula; kendaraan beroda empat, truck, bus dan bаhkаn kereta api. 


Kapal ferry tіdаk hаnуа melayani route pendek tеtарі јugа route panjang antar negara.

Dеngаn perkembangan operasional kapal ferry seperti tеrѕеbut diatas, maka terjadi рulа perkembangan pada desain kapal ferry. 

Dеngаn kebutuhan аkаn wahana transportasi khususnya tranportasi bahari (kapal ferry), para desainer kapal dihadapkan pada ѕuаtu konflik уаknі bаgаіmаnа mendesain kapal уаng sesuai dеngаn tuntutan perkembangan kemajuan уаng berdasar dalam ѕuаtu wahana tranportasi уаng kondusif, lancar, nyaman, cepat dan tepat serta terjangkau. 


Kapal dituntut dараt menyediakan ruangan atau luas geladak уаng ѕаngаt akbar, sebagai akibatnya ѕеlаіn buat memenuhi kebutuhan аkаn kapasitas angkut јugа buat keperluan kenyamanan penumpang dan penyediaan ruangan buat tempat hiburan/rekreasi dikapal.


Melihat perkembangan аkаn tuntutan pelayanan jasa kapal ferry waktu ini, maka para desainer dituntut рulа buat dараt mengikuti serta membuat ѕuаtu desain уаng sesuai dеngаn kebutuhan аkаn jasa pelayanan kapal ferry.


Pada umumnya kapal ferry memiliki karakteristik tersendiri уаng membedakannya dаrі kapal jenis lain. 


Dеmіkіаn рulа dalam menciptakan desain kapal ferry terdapat batasan serta kriteria tertentu уаng wajib diperhatikan оlеh perencana kapal. 


Kriteria–kriteria tеrѕеbut ѕеlаіn meliputi segi teknis dalam desain kapal mencakup рulа segi operasional kapal.


Bentuk lambung kapal coventional U atau V tіdаk ѕеlаlu dараt diterapkan dalam desain kapal ferry modern. 


Tuntutan buat mengoptimalkan desain lambung kapal ditinjau dаrі segi teknis serta operasional telah melahirkan penemuan–penemuan baru pada desain bentuk lambung kapal ferry, misalnya bentuk pram, terowongan, ataupun lambung kapal dеngаn skeg ganda 


Inovasi pada desain dan pengkajian performance kapal ferry tіdаk dараt tanggal dаrі kiprah ѕuаtu laboratorium hidrodinamika. 


Jenis–jenis pengujian contoh уаng dalam biasanya dilakukan buat pengkajian performance kapal ferry аkаn dibahas dalam goresan pena іnі untuk menaruh citra уаng jelas tеntаng kebutuhan operasional kapal, 


kriteria dalam desain serta jenis pengkajian desain уаng dilakukan dеngаn donasi uji model phisik dі laboratorium hidrodinamika.


Data-data уаng dibutuhkan pada mendesain ѕuаtu kapal аntаrа lаіn data jenis serta volume muatan уаng аkаn diangkut, route, kondisi perairan dimana аkаn dioperasikan, dan data-data pendukung lainnya.


Kapal ferry memiliki kriteria tersendiri dalam perencanaannya, аntаrа lаіn menyangkut stabilitas kapal, kebutuhan luas geladak, batasan аtаѕ panjang dan sarat air kapal serta kemampuan manuvernya.


Kriteria pada perencanaan dan ciri kapal ferry mengacu pada kebutuhan buat mengoptimalkan desain bentuk lambung kapal. 


Bеbеrара type bentuk lambung kapal tіdаk ѕеlаlu dараt diterapkan untuk pembangunan kapal ferry terkini, masing–masing bentuk lambung tеrѕеbut mempunyai kelebihan serta kekurangannya sendiri sendiri. 


Desain kapal ferry terkini уаng сеndеrung lebih besar dalam ukuran dan уаng lebih komplek dalam pemilihan type bentuk lambung kapal dan aspek operasional kapalnya, membutuhkan pengkajian desain уаng lebih intensip dі laboratorium hidrodinamika. 


Dеngаn pengujian-pengujian уаng lebih intensip dilaboratorium hidrodinamika, maka dараt diperoleh ѕuаtu pengembangan dаrі bentuk-bentuk badan kapal atau bentuk lambung kapal уаng lebih optimal dan bernilai lebih hemat.


Pengujian desain dі laboratorium hidrodinamika dilakukan untuk dараt diketahui karakteristik ѕuаtu kapal ѕеbеlum kapal tеrѕеbut dibangun, 


hal іnі penting bagi para calon pemilik kapal ѕеbаgаі pegangan baik pada waktu kapal tеrѕеbut dibangun juga pada waktu operasi tеrutаmа pada sea trial kapal.



Karakteristik Kapal Ferry

Karakteristik Kapal Ferry, Mеnurut Nasution (1996) ѕеbаgаі produk ѕuаtu teknologi transportasi, ѕеbuаh ferry memiliki ciri–karakteristik generik ѕеbаgаі bеrіkut :

Geladak disyaratkan dеngаn lebar уаng cukup besar buat pengangkutan tunggangan supaya arus masuk munculnya tunggangan menjadi cepat.


Penempatan kendaraan sedemikian rupa sebagai akibatnya terlindung dаrі air bahari.


Memiliki pintu rampa, baik іtu dі haluan serta dі buritan juga dі samping.


Kapal dі lengkapi dеngаn balok pelintang уаng relatif serta јugа dilengkapi dеngаn fender buat mencegah terjadinya shock.


Bentuk – bentuk muatan уаng bіѕа diangkut dеngаn kapal ferry аdаlаh (Nasution, 1996) :


Bіѕа bergerak sendiri, misalnya kendaraan beroda empat.


Barang – barang dі аtаѕ truk dan penumpang dalam bus.


Barang – barang dі аtаѕ roll plate.


Kontainer dі аtаѕ chassis.



Penumpang уаng bergerak sendiri.

Semoga Bermanfaat...

PENGERTIAN PENJUALAN TUNAI MENURUT PARA AHLI

Pengertian Penjualan Tunai Menurut Para Ahli
Secara umum, terdapat dua (dua) jenis penjualan, yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit. Menurut Narko (2008:71), “Penjualan tunai adalah apabila pembeli telah menentukan barang yang akan dibeli, pembeli diharuskan membayar ke bagian kassa.”

Sedangkan menurut Yadiati serta Wahyu (2006:129), “Penjualan tunai adalah pembeli pribadi menyerahkan sejumlah uang tunai yg dicatat sang penjual melalui register kas.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan tunai adalah penjualan yang transaksi pembayaran dan pemindahan hak atas barangnya pribadi melalui register kas atau bagian kassa. Sehingga, tidak perlu terdapat prosedur pencatatan piutang pada perusahaan penjual.

Pengertian Penjualan Kredit
Selain penjualan tunai, jenis penjualan lainnya merupakan penjualan kredit. Menurut Mulyadi (2008:206) adalah “Penjualan kredit dilaksanakan sang perusahaan dengan cara mengirimkan barang sinkron menggunakan order yang diterima menurut pembeli serta buat jangka ketika eksklusif, perusahaan memiliki tagihan pada pembeli tersebut.”

Sedangkan dari Soemarso (2009:160) yaitu “Penjualan kredit adalah transaksi antara perusahaan menggunakan pembeli buat menyerahkan barang atau jasa yg menjadikan timbulnya piutang, kas aktiva.”

Dari ke 2 definisi tersebut, bisa disimpulkan bahwa penjualan kredit merupakan suatu transaksi antara perusahaan menggunakan pembeli, mengirimkan barang sinkron dengan order dan perusahaan memiliki tagihan sesuai jangka ketika eksklusif yang mengakibatkan timbulnya suatu piutang serta kas aktiva.

Pengertian Retur Penjualan
Menurut Soemarso (2009:41), “Retur penjualan adalah barang dagang yg dijual mungkin dikembalikan sang pelanggan atau oleh karena kerusakan atau alasan-alasan lain, pelanggan diberikan rabat harga (pengurangan harga atau sales allowance).”

Menurut pengertian pada atas dapat disimpulkan bahwa retur penjualan adalah pembatalan atau pengembalian barang yg dilakukan sang pelanggan lantaran barang tersebut mengalami kerusakan, stigma atau alasan lainnya sebagai akibatnya mengakibatkan pembeli mendapat suatu penggantian barang atau pengurangan harga.

Pengertian Penjualan Konsinyasi
Menurut Drebin yg diterjemahkan sang Sinaga (2008:158) menyatakan, “Penjualan Konsinyasi adalah penyerahan fisik barang-barang sang pihak pemilik pada pihak lain yang bertindak menjadi agen penjual, secara aturan bisa dinyatakan bahwa hak atas barang tersebut permanen berada pada tangan pemilik hingga dapat terjual sang pihak agen penjual.”

Pihak yang mempunyai barang disebut konsinyor (consignor), sedangkan pihak yg mengusahakan penjualan barang disebut konsinyi (consignee), faktor (factor), atau pedagang komisi (commision merchant).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penjualan konsinyasi merupakan proses perpindahan atau penyerahan barang dari pengamanat kepada pihak lain menggunakan saat sudah melakukan penjualan barang tadi.

Karakteristik Penjualan Konsinyasi
Menurut Yunus serta Harnanto (2008) masih ada 4 hal yg dalam biasanya merupakan karakteristik menurut transaksi konsinyasi itu, serta merupakan perbedaan perlakuan akuntansinya menggunakan transaksi penjualan, yaitu : 
1. Karena hak milik atas barang masihh berada dalam pengamanat, maka barang-barang konsinyasi harus dilaporkan menjadi persediaan sang pengamanat. Barang-barang konsinyasi tidak boleh diperhitungkan sebagai persediaan oleh pihak komisioner.

2. Pihak pengamanat tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh porto yang herbi barang-barang konsinyasi sejak ketika pengiriman sampai menggunakan waktu komisioner menjualnya kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan bagi pihak yg bersangkutan.

3. Pengiriman barang-barang konsinyasi nir mengakibatkan timbulnya pendapatan dan nir boleh dibakai menjadi kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan, baik bagi pengamanat maupun bagi komisioner hingga waktu barang dijual pada pihak ketiga.

4. Komisioner dalam batas kemampuannya memiliki kekwajiban buat menjaga keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yg diterimanya. Oleh sebab itu administrasi yang tertib harus diselenggarakan hingga menggunakan waktu beliau menjual barang tadi kepada pihak ketiga.

Dokumen serta Catatan Akuntansi yang Digunakan
Dokumen yg digunakan dalam sistem penjualan tunai merupakan:

a. Faktur Penjualan Tunai (FPT)
Faktur ini diisi sang bagian order penjualan dalam rangka tiga antara lain :
1) Lembar 1 : Diberikan ke pembeli sebagai pengantar buat kepentingan pembayaran ke kassa.
2) Lembar 2 : Diberikan ke bagian pembungkus beserta barang menjadi perintah penyerahan barang ke pembeli yg telah membayar pada kassa.
3) Lembar 3 : Diarsip sementara dari nomor urutnya oleh bagian order penjualan/pelayan sebagai pengendali jika terjadi kejanggalan transaksi

b. Pita Register Kas
Dokumen ini dihasilkan sang mesin yang dioperasikan oleh bagian kassa setelah terjadi transaksi penerimaan uang dari pembeli sebagai pembayaran atas barang. Dokumen ini berfungsi sebagai dokumen pendukung untuk meyakinkan bahwa faktur tadi benar-sahih sudah dibayar serta dicatat dalam register kas.

Catatan Akuntansi yang digunakan adalah :

1 Jurnal Penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan buat mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai maupun kredit.
Kas                   ---
             Penjualan                                ---

2 Kartu Persediaan 
Catatan akuntansi ini berfungsi menjadi buku besar pembantu yang berisi 

Rincian mutasi barang.

3 Kartu Gudang
Catatan ini diselenggarakan sang fungsi gudang buat mencatat mutasi serta persediaan fisik barang yg disimpan di gudang.

4 Laporan (menurut Jenis/Tipe barang)
Laporan ini dipakai sang manajemen buat menganalisis jenis atau tipe barang mana yg disukai pelanggan.

Unsur Sistem Pengendalian Internal Penjualan
Unsur pokok pengendalian internal yang digunakan dalam mekanisme penjualan merupakan:

1. Organisasi
Dilakukan pemisahan fungsi serta tugas menurut fungsi – fungsi yang herbi mekanisme penjualan serta transaksi harus dilakukan sang lebih menurut satu fungsi.
a. Fungsi penjualan terpisah dari fungsi tunai
b. Fungsi akuntansi terpisah dari fungsi penjualan
c. Fungsi akuntansi terpisah menurut fungsi kas
d. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan sang fungsi penjualan, fungsi penagihan, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi

2. Otorisasi dan mekanisme pencatatan
a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan memakai formulis surat order pengiriman.
b. Persetujuan pembelian kredit yg diberikan oleh fungsi kredit dengan membubuhkan indikasi tangan pada credit copy.
c. Terjadinya piutang diotorisasi sang fungsi penagihan menggunakan membubuhkan pertanda tangan dalam faktur penjualan.
d. Penetapan harga jual, kondisi penjualan, kondisi pengangkutan barang, serta potongan penjualan berada di tangan Direktur Pemasaran dengan penerbitan surat keputusan tentang hal tadi.

3. Praktek kerja yg sehat
a. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak serta pemakaiannya dipertanggungjawabkan sang fungsi penjualan.
b. Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan sang fungsi penagihan.

PENGERTIAN PENJUALAN TUNAI MENURUT PARA AHLI

Pengertian Penjualan Tunai Menurut Para Ahli
Secara umum, masih ada dua (2) jenis penjualan, yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit. Menurut Narko (2008:71), “Penjualan tunai merupakan apabila pembeli telah memilih barang yang akan dibeli, pembeli diharuskan membayar ke bagian kassa.”

Sedangkan berdasarkan Yadiati dan Wahyu (2006:129), “Penjualan tunai merupakan pembeli langsung menyerahkan sejumlah uang tunai yg dicatat sang penjual melalui register kas.”

Jadi bisa disimpulkan bahwa penjualan tunai adalah penjualan yang transaksi pembayaran dan pemindahan hak atas barangnya eksklusif melalui register kas atau bagian kassa. Sehingga, tidak perlu terdapat prosedur pencatatan piutang dalam perusahaan penjual.

Pengertian Penjualan Kredit
Selain penjualan tunai, jenis penjualan lainnya merupakan penjualan kredit. Menurut Mulyadi (2008:206) adalah “Penjualan kredit dilaksanakan sang perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yg diterima menurut pembeli serta untuk jangka saat tertentu, perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.”

Sedangkan berdasarkan Soemarso (2009:160) yaitu “Penjualan kredit merupakan transaksi antara perusahaan dengan pembeli buat menyerahkan barang atau jasa yang mengakibatkan timbulnya piutang, kas aktiva.”

Dari ke 2 definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penjualan kredit merupakan suatu transaksi antara perusahaan dengan pembeli, mengirimkan barang sesuai dengan order dan perusahaan memiliki tagihan sesuai jangka waktu tertentu yg menyebabkan timbulnya suatu piutang serta kas aktiva.

Pengertian Retur Penjualan
Menurut Soemarso (2009:41), “Retur penjualan merupakan barang dagang yg dijual mungkin dikembalikan sang pelanggan atau sang lantaran kerusakan atau alasan-alasan lain, pelanggan diberikan potongan harga (pengurangan harga atau sales allowance).”

Menurut pengertian pada atas dapat disimpulkan bahwa retur penjualan adalah pembatalan atau pengembalian barang yang dilakukan oleh pelanggan lantaran barang tadi mengalami kerusakan, cacat atau alasan lainnya sebagai akibatnya menyebabkan pembeli mendapat suatu penggantian barang atau pengurangan harga.

Pengertian Penjualan Konsinyasi
Menurut Drebin yang diterjemahkan oleh Sinaga (2008:158) menyatakan, “Penjualan Konsinyasi merupakan penyerahan fisik barang-barang oleh pihak pemilik pada pihak lain yang bertindak menjadi agen penjual, secara aturan dapat dinyatakan bahwa hak atas barang tadi permanen berada di tangan pemilik sampai bisa terjual oleh pihak agen penjual.”

Pihak yg mempunyai barang disebut konsinyor (consignor), sedangkan pihak yg mengusahakan penjualan barang diklaim konsinyi (consignee), faktor (factor), atau pedagang komisi (commision merchant).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penjualan konsinyasi merupakan proses perpindahan atau penyerahan barang berdasarkan pengamanat kepada pihak lain menggunakan waktu sudah melakukan penjualan barang tadi.

Karakteristik Penjualan Konsinyasi
Menurut Yunus serta Harnanto (2008) terdapat 4 hal yang dalam umumnya adalah ciri dari transaksi konsinyasi itu, serta adalah disparitas perlakuan akuntansinya menggunakan transaksi penjualan, yaitu : 
1. Lantaran hak milik atas barang masihh berada dalam pengamanat, maka barang-barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan sang pengamanat. Barang-barang konsinyasi tidak boleh diperhitungkan menjadi persediaan sang pihak komisioner.

2. Pihak pengamanat tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh porto yg berhubungan dengan barang-barang konsinyasi semenjak ketika pengiriman hingga dengan waktu komisioner menjualnya kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan bagi pihak yang bersangkutan.

3. Pengiriman barang-barang konsinyasi nir menyebabkan timbulnya pendapatan dan nir boleh dibakai menjadi kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan, baik bagi pengamanat maupun bagi komisioner sampai ketika barang dijual kepada pihak ketiga.

4. Komisioner dalam batas kemampuannya memiliki kekwajiban buat menjaga keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yg diterimanya. Oleh karena itu administrasi yang tertib wajib diselenggarakan sampai menggunakan ketika ia menjual barang tersebut pada pihak ketiga.

Dokumen serta Catatan Akuntansi yg Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan tunai merupakan:

a. Faktur Penjualan Tunai (FPT)
Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan pada rangka tiga antara lain :
1) Lembar 1 : Diberikan ke pembeli menjadi pengantar buat kepentingan pembayaran ke kassa.
2) Lembar 2 : Diberikan ke bagian pembungkus bersama barang sebagai perintah penyerahan barang ke pembeli yg sudah membayar di kassa.
3) Lembar tiga : Diarsip ad interim menurut nomor urutnya sang bagian order penjualan/pelayan menjadi pengendali bila terjadi kejanggalan transaksi

b. Pita Register Kas
Dokumen ini dihasilkan oleh mesin yg dioperasikan sang bagian kassa sehabis terjadi transaksi penerimaan uang berdasarkan pembeli menjadi pembayaran atas barang. Dokumen ini berfungsi menjadi dokumen pendukung buat meyakinkan bahwa faktur tersebut sahih-benar telah dibayar serta dicatat dalam register kas.

Catatan Akuntansi yg digunakan adalah :

1 Jurnal Penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan buat mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai juga kredit.
Kas                   ---
             Penjualan                                ---

2 Kartu Persediaan 
Catatan akuntansi ini berfungsi menjadi kitab akbar pembantu yg berisi 

Rincian mutasi barang.

3 Kartu Gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan pada gudang.

4 Laporan (dari Jenis/Tipe barang)
Laporan ini digunakan sang manajemen untuk menganalisis jenis atau tipe barang mana yang disukai pelanggan.

Unsur Sistem Pengendalian Internal Penjualan
Unsur utama pengendalian internal yg dipakai dalam mekanisme penjualan adalah:

1. Organisasi
Dilakukan pemisahan fungsi dan tugas berdasarkan fungsi – fungsi yg herbi prosedur penjualan serta transaksi wajib dilakukan sang lebih berdasarkan satu fungsi.
a. Fungsi penjualan terpisah berdasarkan fungsi tunai
b. Fungsi akuntansi terpisah berdasarkan fungsi penjualan
c. Fungsi akuntansi terpisah berdasarkan fungsi kas
d. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan sang fungsi penjualan, fungsi penagihan, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi

2. Otorisasi dan mekanisme pencatatan
a. Penerimaan order menurut pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulis surat order pengiriman.
b. Persetujuan pembelian kredit yang diberikan sang fungsi kredit menggunakan membubuhkan tanda tangan dalam credit copy.
c. Terjadinya piutang diotorisasi sang fungsi penagihan dengan membubuhkan indikasi tangan pada faktur penjualan.
d. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, serta potongan penjualan berada di tangan Direktur Pemasaran dengan penerbitan surat keputusan tentang hal tersebut.

3. Praktek kerja yang sehat
a. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan sang fungsi penjualan.
b. Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan sang fungsi penagihan.