TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PERPUSTAKAAN DAN PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI

Teknologi Informasi Untuk Perpustakaan Dan Pusat Dokumentasi Dan Informasi
Pada era globalisasi ini sudah poly terjadi kemajuan-kemajuan teknologi yang dimanfaatkan warga , serta yang lebih kelihatan terutama kemajuan pada aneka macam bidang ilmu. Hal ini disebabkan lantaran adanya kemajuan-kemajuan teknologi liputan. Kebanyakan orang menduga Teknologi warta sama dengan teknologi baru. Padahal sebenarnya teknologi berita (Information Technology ) sudah mulai dikenal sejak tahun 1970-an. Hal ini sebenarnya bisa dipandang menurut adanya telegram, yg lalu berkembang dengan adanya Facimile (Fax.), serta perkembangan terakhir yaitu adanya E-mail serta Voice Mail. Penerapan teknologi informasi waktu ini sudah terjadi pada segala bidang dan bisa kita lihat serta nikmati di tempat tinggal -tempat tinggal , di kantor, perdagangan serta keuangan, dan juga pada bidang militer. Dalam makalah ini akan dibahas secara khusus penerapan teknologi fakta di bidang perpustakaan serta pusat-pusat dokumentasi serta kabar.

Beberapa hal yang dibahas pada makalah ini adalah pengertian dan cakupan teknologi informasi, penerepan teknologi keterangan di perpustakaan, fungsi-fungsi, serta dampak tekonologi informasi. Maksud dari tulisan ini adalah supaya bisa diketahui oleh para pustakawan serta calon-calon pustakawan konsep dan penerapan teknologi pada perpustakaan supaya mereka siap menghadapi kemajuan teknologi kabar di dunia yg telah merambah menggunakan luas di perpustakaan-perpustakaan di Indonesia.

I. Sejarah Perkembangan.
Kemajuan Teknologi Informasi pada tempat kerja-tempat kerja pada dunia dimulai dalam pertengahan abad ke-20, dengan diperkenalkannya telepon otomatis, alat pencatat telegram, telex, mesin ketik elektrik, mesin duplikator, mesin penjumlah, tabulator serta perangkat pengolahan data. 

Sejarah perkembangan teknologi fakta buat perpustakaan dimulai pada masa pra komputer. Pada waktu itu buat wahana penulisan dokumen pada tempat kerja-tempat kerja serta khususnya pada perpustakaan, masih menggunakan mesin ketik manual, kemudian ada mesin ketik listrik (elektronis), atau yang dikenal dengan mesin ketik IBM. Kemudian mulai terdapat komputer kira-kira pertengahan abad 19 (untuk negara-negara maju, serta pada Indonesia sekitar tahun 70-an) Pada waktu itu personal komputer dipakai secara Off-Line, merupakan tidak dihubungkan menggunakan sarana telepon, dan digunakan buat masing-masing bagian. Pada waktu itu meskipun sudah ada perangkat-aplikasi buat sistem aliran, pengatalogan, atau pengolahan, tetapi belum dihubungkan dengan suatu sistem yang terpadu. .kemudian dengan adanya kemajuan teknologi, pengelolaan data di perpustakaan serta sentra dokumentasi serta kabar bisa dilakukan pengelolaan tempat tinggal tangga perpustakaan (Library house-keeping ) dengan Automasi Perpustakaan. Kemudian dengan semakain meningkatnya kemajuan teknologi, penggunaan komputer secara off-line bisa diganti menggunakan on-line dan disambungkan ke aneka macam jaringan di dunia menggunakan aneka macam Web-Site pada global. Perpustakaan ada yang dikenal menggunakan nama Perpustakaan Elektronik dan Perpustakaan Maya (Virtual library )

II. Pengertian serta cakupan Teknologi Informasi.
Kata Teknologi Informasi dari dari kata Information Technology. Kata Technology dari Kamus Advanced Leaner’s Dictionary of Current English (1974) merupakan penerapan pengetahuan secara sistematis dalam tugas-tugas simpel pada suatu industri. Senada menggunakan definisi tsb, Sulistyo-Basuki (1992:81) menyatakan bahwa Teknologi dapat diartikan menjadi aplikasi ilmu, sinonim menggunakan ilmu terapan. 

Kata Informasi pada Oxford Advanced Learners's Dictionary of Current English (1980: 437), diartikan menjadi sesuatu yang diberitahukan, pengetahuan, serta fakta. Sedang dalam Ilmu Informasi, kata-istilah "Informasi", "pengetahuan", dan "liputan" dibedakan. Menurut Teskey (pada Pendit,1992) data merupakan hasil observasi eksklusif terhadap suatu kejadian, yg adalah perlambangan yang mewakili objek atau konsep pada global konkret, yang dilengkapi dengan nilai tertentu; Informasi adalah gugusan data yg terstruktur, yg disampaikan seseorang pada orang lain. Sedangkan keterangan menurut Arifin (1997), adalah kabar yang menarik, krusial, dan belum pernah didengar.

Informasi merupakan sarana standar buat menunjang serta meningkatkan kegiatan bidang Ilmu Pengetahuan, kebudayaan, dan teknologi. Pengetahuan, adalah sesuatu yang digunakan insan buat tahu dunia, yang bisa diubah-ubah dari berita yg diterima. Dalam makalah ini liputan secara singkat diartikan sebagai segala data, liputan, dan pengetahuan yg disampaikan kepada orang lain melalui berbagai media, dalam bentuk tekstual, gambar, juga suara. 

Teknologi liputan adalah sebuah istilah baru yang merupakan terjemahan dari Information Technology Bagi kebanyakan orang teknologi warta merupakan sinonim dari “Teknologi Baru”, karena karena kaitannya yang erat menggunakan mesin-mesin microprosesor., misalnya mikro-personal komputer , indera-indera yang bekerja secara otomatis, seperti indera pengolah istilah, dan lain sebagainya . Pengertian Teknologi Informasi dari British Advisory Council for Applied Research and Development (Dalam Zorkoczy, (1990: 12).adalah mencakup bidang-bidang ilmu pengetahuan, teknologi serta perekayasaan serta teknik-teknik pengelolaan yg digunakan dalam penanganan serta pengolahan fakta , penerapan bidang serta teknik tadi, komputer serta interaksinya dengan insan dan mesin, masalah sosial ekonomi serta budaya yang berkaitan. .memang poly definisi-definisi mengenai Teknologi Informasi, sebagai akibatnya pada “Macmillan Dictionary of Personal Computing and Communication” masih ada empat halaman yang mengungkapkan mengenai Teknologi Informasi. 

Khusus di bidang Ilmu Perpustakaan serta Informasi Sulistyo-Basuki menyatakan bahwa Teknologi Informasi adalah teknologi yang digunakan buat menyimpan, mengolah, membuat, dan menyebar- luaskan kabar. 

Akar menurut teknologi warta pada masa sebelum terdapat personal komputer digital adalah telekomunikasi serta sistem audio-video. Kemudian dengan adanya personal komputer digital sudah membentuk beberapa cabang baru. Dengan adanya kemajuan-kemajuan teknologi, waktu ini cakupan Teknologi fakta meliputi : 
1) Telekomunikasi. Contoh penerapannya yaitu : adanya Teleconference atau yg sekarang dikenal menggunakan nama Trimitra; Telkom Memo; Lacak, dll.
2) Komputer, termasuk mikrobentuk. Contohnya yaitu, perlindungan data, sistem ahli, komunikasi suara dengan donasi personal komputer . 
3) Jaringan digital, contohnya diantaranya adanya surat elektronik, sistem kabar, jaringan berita /
4) Audio dan video, termasuk sistem komunikasi optik. Contoh : Video Conference, Video-teks ,dll. 

II. Penerapan Teknologi warta 
Pada dasarnya teknologi warta mengalami kemajuan pada 2 arah: 
1) Pengembangan produk, yaitu pengembangan perangkat sistem serta konsep konsepnya (gagasan, mekanisme), menggunakan cakupan aplikasi di segala bidang yang mengharuskan manusia berhubungan dengan informasi, dicermati dari perangkat yg dipakai.
2) Aplikasi produk dan konsep tsb. Pada sejumlah kegiatan tertentu, diantaranya pada bidang industri, keuangan dan perdangan, percetakan, militer, dan buat pengelolaan pekerjaan pada kantor. 
Dalam makalah yg singkat ini selanjutnya penulis hanya akan membahas kemajuan teknologi liputan pada hubungannya menggunakan pelaksanaan produk dan konsep konsepnya khususnya dalam perpustakaan dan sentra dokumentasi dan warta. 

Aplikasi teknologi liputan yg tercakup dalam ruang lingkup suatu sistem kabar, baik itu perpustakaan maupun pusat-sentra dokumentasi dan informasi, secara umum bisa diklasifikasikan sebagai 4 bidang utama, yaitu :
1. Library housekeeping ( Perawatan /pengelolaan perpustakaan)
2. Information retrieval (Temu balik informasi / Penelusuran Informasi)
3. General purpose perangkat lunak (Perangkat lunak untuk aneka macam macam keperluan)
4. Library networking (Jaringan kerjasama perpustakaan )

Ad.1. Library Housekeeping
Library housekeeping atau pengelolaan perpustakaan, merupakan istilah umum yg mengacu dalam aneka macam macam aktivitas rutin yg perlu dilakukan agar supaya perpustakaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. 

Dengan adanya kemajuan teknologi keterangan bisa dilakukan menggunakan memakai sistem yg terpadu yang terdiri dari beberapa modul, yaitu akuisisi atau pengadaan, pengatalogan, aliran, pengaksesan katalog oleh umum atau yg dikenal menggunakan nama OPAC (Online Public Akses Catalog), dan peminjaman antar perpustakaan.

Konsep integrasi akhir-akhir ini sudah diterapkan secara luas dalam sistem housekeping perpustakaan. Istilah Sistem Perpustakaan yang Terintegrasi (Integrated Library System) acapkali dipakai menjadi indikasi bahwa sub-sistem atau modul-modul yang ada diintegrasikan semuanya menciptakan Sistem Informasi Tunggal yg berbasis personal komputer yang mampu melakukan tukar menukar berita menurut satu modul ke modul lain, serentak oleh beberapa modul yang berbeda sebagai akibatnya memungkinkan penggunaan dan pemanfaatan data sang sistem akan lebih efisien. Sebagai contoh:: berita pengarang / judul akan dipakai bersama oleh modul : Akuisisi, Pengatalogan, Sirkulasi, OPAC (Online Public Acces Catalog), dan Informasi pengelolaan. Dari seluruh modul atau sub sistem ini yang paling krusial bagi pemakai adalah sub sistem OPAC, yg memungkankan pengaksesan Online ke katalog.

Sistem Perpustakaan yang Terintegrasi ini lalu dikenal secara luas menggunakan nama Otomasi Perpustakaan. Secara umum ada tiga generasi Otomasi Perpustakaan, yaitu: 
Generasi I : Otomasi aktivitas-aktivitas pemrosesan, seperti akuisisi serta pengatalogan ditambah dengan pengendalian peredaran.
Generasi II : Pengembangan dan pemasangan sistem yang terintegrasi termasuk OPAC
Generasi III : Dibangun Local Area Network dengan kemampuan komputasi serta komunikasi dalam stasiun kerja individu.

Pengertian Otomasi Perpustakaan kalau ditinjau berdasarkan segi etimologi asal berdasarkan bahasa Inggris yaitu Library Automation. Kata Automation pada dalam Microcomputer dictionary berarti : 1) Perubahan dari suatu proses atau mekanisme secara otomatis; 2) Pelaksanaan proses menggunakan wahana-wahana otomatis (Sippl, 1975). Adapun konsep Otomasi berdasarkan Encyclopedia of Science and Technology, Vol.1, mendeskripsikan penerapan mesin-mesin personal komputer dalam penyimpanan, pemrosesan data-data usaha, teknis, juga ilmiah. Dengan demikian otomasi perpustakaan berarti penggunaan komputer buat seluruh kegiatan perpustakaan mulai berdasarkan pengadaan, pengolahan, sampai ke layanan sirkulasi.

Ad 2) Information Retrieval. 
Sistem berita buat temu kembali informasi secara elektronis pertama kali dipakai buat pencarian data lokal dilakukan menggunakan menggunakan katalog. Kemudian menggunakan adanya kemajuan teknologi berita temu balik berita atau yg dikenal menggunakan penelusuran keterangan pula mengalami kemajuan, yaitu dengan penggunaan wahana-saran elektronis.

Ada 3 macam wahana pada Penelusuran keterangan atau temu pulang fakta secara elektronis, yaitu : 
a) menggunakan Pangkalan Data Lokal
b) memakai CD-ROM 
c) memakai jaringan Wide Area Network, atau yang banyak dikenal melalui Internet. 

Ad. 3. General Purpose Software. 
Yang termasuk dalam general purpose aplikasi yg bisa dipakai di forum-lembaga yg beranjak pada bidang dokumentasi dan keterangan adalah :
  • Word Processing : buat pengolah teks dan pencetakan. 
  • Spreadsheets : buat kalkulasi keuangan
  • Graphics : buat presentasi statistik
  • Desktop Publishing : buat penerbitan serta percetakan yang profesional
  • Electronic mail : buat pendistribusian pesan
Ad. 4. Library networking. 
Istilah Library networking memiliki cakupan yang luas, tetapi umumnya mencakup 
a. Kerjasama antar perpustakaan atau jaringan keterangan antar forum-forum yg bergerak di bidang keterangan yg sama atau relevan, atau Pengkaitan komputer perpustakaan atau lembaga fakta (Pusdokinfo) dengan forum lainnya pada dalam institusi buat membangun LAN (Local Area Network)
b. Pengkaitan komputer forum Pusdokinfo ke personal komputer lain yg jauh jaraknya buat menciptakan Wide Area Network atau yang acapkali dikenal bisa berhubungan melalui internet. 

LAN dan WAN merupakan jenis-jenis jaringan yang dipakai buat automasi perpustakaan yg dicermati menurut lingkup geografisnya. LAN adalah suatu jaringan komputer dengan daerah kerja nisbi mini , pada satu lokal; dan WAN merupakan jaringan komputer yg daerah kerjanya meliputi radius antar kota, antar pulau, dan bahkan antar benua. Sebenarnya terdapat jenis lain, yg dianggap Metropolitat Area Network (MAN ), menggunakan wilayah kerja antara 30 hingga 50 km, yang adalah alternatif pilihan buat menciptakan jaringan komputer kantor-tempat kerja pada satu kota.

III. Fungsi Teknologi Informasi
Setelah mengetahui penerapan teknoogi informasi, maka dapat kita ketahui bahwa fungsi primer Teknologi Informasi pada dasarnya adalah :
1. Mengatur warta “Ing-Griyo”(in-house information ) atau keterangan yg ada pada pada forum liputan tersebut, serta mengusahakannya supaya bisa pada temu pulang.
2. Meng-akses pangkalan data luar (Ektern), yaitu pangkalan data berdasarkan lembaga-lembaga lain, maupun belahan dunia lain.

Fungsi-fungsi lainnya, yaitu :
1. Meringankan beban kerja
2. Efisien serta berhemat ketika serta energi staf
3. Meningkatkan jasa perpusdokinfo dan fungsi-fungsi baru.
4. Menbangun jaringan kerja dan kerjasama.

V. Metode-metode yg bisa dikembangkan melalui Teknologi Informasi
Beberapa metode bisa dikembangkan menggunakan adanya kemajuan teknologi warta, yaittu :
1. Media simpanoptik.
2. Metode menyimpan cantuman
3. Metode mengindeks dokumen
4. Metode mengkomunikasikan pengetahuan.

VI. Dampak Teknologi informasi.
Sumber daya manusia di perpustakaan , terutama para pustakawan, termasuk asisten pustakawan merupakan front liner (garis terdepan) menurut scientif discovery (Penemuan-penemuan ilmiah. Oleh karena itu bila dengan adanya internet pada perpustakaan, maka merekalah yg akan menerima impak terbanyak baik positif maupun negatif. Bagi orang yang introvert (yaitu jenis kepribadian yang memiliki karakterisitik menutup diri), teknologi ini akan merupakan loka tempat mengekspresikan diri yg lebih bebas. Karena dalam dasarnya menggunakan adanya penelusuran melalui internet pustakawan tersebut tidak perlu selalu menghadapi pemakai face-to-face. Demikian jua bagi pemakai yg introvert Pengaruh lain bagi pustakawan belia yg mempunyai wawasan luas, memiliki dorongan m,aju, teknologi ini akan dilihat sebagai pel;uang buat mempertinggi kinerja perpustakaan, termasuk pelayanan kepada pemakai.

Meskipun poly kelebihan yg dapat dinikmati menggunakan adanya kemajuan teknologi keterangan, misalnya yg bisa dipandang dari fungsi-fungsi internet, namun terdapat pula pengaruh negatifnya. Dampak teknologi liputan secara umum adalah :
1. Bila tidak terjadi ekspansi kesempatan kerja, akan terjadi pengangguran.
2. Tidak ada proteksi data
3. Karena adanya arus fakta melewati perbatasan negara (Transborder Data Flow), termasuk informasi sensitif akan mengakibatkan impak negatif terhadap bidang ekonomi, dan budaya.
4. Hak cipta tidak terlindungi
5. Sukar melakukan kontrol kearsipan.

TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PERPUSTAKAAN DAN PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI

Teknologi Informasi Untuk Perpustakaan Dan Pusat Dokumentasi Dan Informasi
Pada era globalisasi ini sudah banyak terjadi kemajuan-kemajuan teknologi yg dimanfaatkan masyarakat, serta yang lebih kelihatan terutama kemajuan pada banyak sekali bidang ilmu. Hal ini disebabkan lantaran adanya kemajuan-kemajuan teknologi kabar. Kebanyakan orang menduga Teknologi berita sama dengan teknologi baru. Padahal sebenarnya teknologi kabar (Information Technology ) telah mulai dikenal sejak tahun 1970-an. Hal ini sebenarnya mampu ditinjau dari adanya telegram, yang lalu berkembang dengan adanya Facimile (Fax.), dan perkembangan terakhir yaitu adanya E-mail serta Voice Mail. Penerapan teknologi liputan saat ini sudah terjadi di segala bidang serta bisa kita lihat dan rasakan pada tempat tinggal -rumah, di kantor, perdagangan serta keuangan, serta jua di bidang militer. Dalam makalah ini akan dibahas secara spesifik penerapan teknologi liputan di bidang perpustakaan serta pusat-pusat dokumentasi serta warta.

Beberapa hal yg dibahas pada makalah ini adalah pengertian dan cakupan teknologi warta, penerepan teknologi keterangan di perpustakaan, fungsi-fungsi, dan dampak tekonologi keterangan. Maksud dari goresan pena ini merupakan supaya dapat diketahui sang para pustakawan dan calon-calon pustakawan konsep serta penerapan teknologi di perpustakaan supaya mereka siap menghadapi kemajuan teknologi keterangan pada global yg telah merambah menggunakan luas pada perpustakaan-perpustakaan pada Indonesia.

I. Sejarah Perkembangan.
Kemajuan Teknologi Informasi pada tempat kerja-kantor di global dimulai pada pertengahan abad ke-20, dengan diperkenalkannya telepon otomatis, indera pencatat telegram, telex, mesin ketik elektrik, mesin duplikator, mesin penjumlah, tabulator serta perangkat pengolahan data. 

Sejarah perkembangan teknologi warta buat perpustakaan dimulai dalam masa pra komputer. Pada waktu itu buat wahana penulisan dokumen di kantor-kantor dan khususnya di perpustakaan, masih menggunakan mesin ketik manual, lalu terdapat mesin ketik listrik (elektronis), atau yg dikenal dengan mesin ketik IBM. Kemudian mulai terdapat komputer kira-kira pertengahan abad 19 (buat negara-negara maju, serta pada Indonesia sekitar tahun 70-an) Pada ketika itu komputer dipakai secara Off-Line, artinya nir dihubungkan dengan wahana telepon, dan dipakai buat masing-masing bagian. Pada waktu itu meskipun telah ada perangkat-software buat sistem aliran, pengatalogan, atau pengolahan, tetapi belum dihubungkan menggunakan suatu sistem yang terpadu. .kemudian dengan adanya kemajuan teknologi, pengelolaan data pada perpustakaan dan sentra dokumentasi dan keterangan dapat dilakukan pengelolaan tempat tinggal tangga perpustakaan (Library house-keeping ) dengan Automasi Perpustakaan. Kemudian dengan semakain meningkatnya kemajuan teknologi, penggunaan komputer secara off-line bisa diganti menggunakan on-line serta disambungkan ke banyak sekali jaringan di global menggunakan berbagai Web-Site di dunia. Perpustakaan ada yg dikenal menggunakan nama Perpustakaan Elektronik serta Perpustakaan Maya (Virtual library )

II. Pengertian serta cakupan Teknologi Informasi.
Kata Teknologi Informasi berasal menurut istilah Information Technology. Kata Technology menurut Kamus Advanced Leaner’s Dictionary of Current English (1974) adalah penerapan pengetahuan secara sistematis dalam tugas-tugas simpel dalam suatu industri. Senada menggunakan definisi tsb, Sulistyo-Basuki (1992:81) menyatakan bahwa Teknologi bisa diartikan menjadi aplikasi ilmu, sinonim dengan ilmu terapan. 

Kata Informasi pada Oxford Advanced Learners's Dictionary of Current English (1980: 437), diartikan menjadi sesuatu yg diberitahukan, pengetahuan, serta liputan. Sedang pada Ilmu Informasi, istilah-istilah "Informasi", "pengetahuan", dan "kabar" dibedakan. Menurut Teskey (pada Pendit,1992) data adalah hasil observasi pribadi terhadap suatu kejadian, yg merupakan perlambangan yang mewakili objek atau konsep pada dunia konkret, yg dilengkapi menggunakan nilai tertentu; Informasi merupakan gugusan data yg terstruktur, yg disampaikan seseorang pada orang lain. Sedangkan berita dari Arifin (1997), merupakan keterangan yang menarik, krusial, serta belum pernah didengar.

Informasi adalah wahana standar untuk menunjang serta menaikkan kegiatan bidang Ilmu Pengetahuan, kebudayaan, dan teknologi. Pengetahuan, adalah sesuatu yang digunakan manusia buat tahu global, yang bisa diubah-ubah menurut warta yang diterima. Dalam makalah ini kabar secara singkat diartikan sebagai segala data, fakta, serta pengetahuan yg disampaikan pada orang lain melalui berbagai media, dalam bentuk tekstual, gambar, juga bunyi. 

Teknologi keterangan merupakan sebuah kata baru yang adalah terjemahan berdasarkan Information Technology Bagi kebanyakan orang teknologi berita adalah sinonim berdasarkan “Teknologi Baru”, karena karena kaitannya yg erat dengan mesin-mesin microprosesor., seperti mikro-komputer, indera-alat yang bekerja secara otomatis, seperti alat pengolah istilah, serta lain sebagainya . Pengertian Teknologi Informasi berdasarkan British Advisory Council for Applied Research and Development (Dalam Zorkoczy, (1990: 12).adalah meliputi bidang-bidang ilmu pengetahuan, teknologi serta perekayasaan serta teknik-teknik pengelolaan yang digunakan dalam penanganan serta pengolahan fakta , penerapan bidang dan teknik tersebut, komputer serta interaksinya dengan manusia serta mesin, masalah sosial ekonomi dan budaya yg berkaitan. .memang banyak definisi-definisi tentang Teknologi Informasi, sehingga dalam “Macmillan Dictionary of Personal Computing and Communication” masih ada empat laman yang mengungkapkan mengenai Teknologi Informasi. 

Khusus di bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi Sulistyo-Basuki menyatakan bahwa Teknologi Informasi adalah teknologi yang dipakai buat menyimpan, mengolah, membuat, dan menyebar- luaskan keterangan. 

Akar berdasarkan teknologi keterangan dalam masa sebelum terdapat personal komputer digital adalah telekomunikasi serta sistem audio-video. Kemudian dengan adanya komputer digital sudah menciptakan beberapa cabang baru. Dengan adanya kemajuan-kemajuan teknologi, ketika ini cakupan Teknologi keterangan meliputi : 
1) Telekomunikasi. Contoh penerapannya yaitu : adanya Teleconference atau yang kini dikenal menggunakan nama Trimitra; Telkom Memo; Lacak, dll.
2) Komputer, termasuk mikrobentuk. Contohnya yaitu, proteksi data, sistem ahli, komunikasi bunyi menggunakan donasi komputer. 
3) Jaringan digital, contohnya diantaranya adanya surat elektronika, sistem informasi, jaringan informasi /
4) Audio dan video, termasuk sistem komunikasi optik. Contoh : Video Conference, Video-teks ,dll. 

II. Penerapan Teknologi berita 
Pada dasarnya teknologi keterangan mengalami kemajuan dalam 2 arah: 
1) Pengembangan produk, yaitu pengembangan perangkat sistem dan konsep konsepnya (gagasan, mekanisme), dengan cakupan aplikasi pada segala bidang yg mengharuskan manusia berhubungan dengan fakta, dicermati menurut perangkat yg digunakan.
2) Aplikasi produk serta konsep tsb. Pada sejumlah aktivitas tertentu, antara lain pada bidang industri, keuangan dan perdangan, percetakan, militer, serta buat pengelolaan pekerjaan pada kantor. 
Dalam makalah yang singkat ini selanjutnya penulis hanya akan membahas kemajuan teknologi keterangan pada hubungannya dengan aplikasi produk dan konsep konsepnya khususnya dalam perpustakaan serta pusat dokumentasi dan liputan. 

Aplikasi teknologi fakta yang tercakup pada ruang lingkup suatu sistem liputan, baik itu perpustakaan juga sentra-sentra dokumentasi dan liputan, secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 4 bidang utama, yaitu :
1. Library housekeeping ( Perawatan /pengelolaan perpustakaan)
2. Information retrieval (Temu kembali warta / Penelusuran Informasi)
3. General purpose aplikasi (Perangkat lunak buat berbagai macam keperluan)
4. Library networking (Jaringan kerjasama perpustakaan )

Ad.1. Library Housekeeping
Library housekeeping atau pengelolaan perpustakaan, adalah kata umum yg mengacu dalam aneka macam macam aktivitas rutin yang perlu dilakukan agar agar perpustakaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. 

Dengan adanya kemajuan teknologi warta dapat dilakukan menggunakan menggunakan sistem yang terpadu yg terdiri berdasarkan beberapa modul, yaitu akuisisi atau pengadaan, pengatalogan, aliran, pengaksesan katalog oleh umum atau yg dikenal menggunakan nama OPAC (Online Public Akses Catalog), dan peminjaman antar perpustakaan.

Konsep integrasi akhir-akhir ini sudah diterapkan secara luas dalam sistem housekeping perpustakaan. Istilah Sistem Perpustakaan yang Terintegrasi (Integrated Library System) tak jarang dipakai sebagai pertanda bahwa sub-sistem atau modul-modul yang terdapat diintegrasikan semuanya membentuk Sistem Informasi Tunggal yg berbasis komputer yang bisa melakukan tukar menukar fakta berdasarkan satu modul ke modul lain, serentak oleh beberapa modul yg tidak selaras sebagai akibatnya memungkinkan penggunaan dan pemanfaatan data sang sistem akan lebih efisien. Sebagai contoh:: fakta pengarang / judul akan digunakan beserta sang modul : Akuisisi, Pengatalogan, Sirkulasi, OPAC (Online Public Acces Catalog), serta Informasi pengelolaan. Dari semua modul atau sub sistem ini yang paling penting bagi pemakai merupakan sub sistem OPAC, yang memungkankan pengaksesan Online ke katalog.

Sistem Perpustakaan yg Terintegrasi ini lalu dikenal secara luas dengan nama Otomasi Perpustakaan. Secara generik ada tiga generasi Otomasi Perpustakaan, yaitu: 
Generasi I : Otomasi aktivitas-aktivitas pemrosesan, seperti akuisisi dan pengatalogan ditambah menggunakan pengendalian aliran.
Generasi II : Pengembangan serta pemasangan sistem yang terintegrasi termasuk OPAC
Generasi III : Dibangun Local Area Network dengan kemampuan komputasi dan komunikasi dalam stasiun kerja individu.

Pengertian Otomasi Perpustakaan kalau dilihat berdasarkan segi etimologi berasal dari bahasa Inggris yaitu Library Automation. Kata Automation pada dalam Microcomputer dictionary berarti : 1) Perubahan berdasarkan suatu proses atau prosedur secara otomatis; 2) Pelaksanaan proses menggunakan sarana-wahana otomatis (Sippl, 1975). Adapun konsep Otomasi dari Encyclopedia of Science and Technology, Vol.1, menggambarkan penerapan mesin-mesin komputer pada penyimpanan, pemrosesan data-data bisnis, teknis, juga ilmiah. Dengan demikian otomasi perpustakaan berarti penggunaan personal komputer buat semua kegiatan perpustakaan mulai dari pengadaan, pengolahan, hingga ke layanan aliran.

Ad 2) Information Retrieval. 
Sistem keterangan buat temu balik kabar secara elektronis pertama kali dipakai buat pencarian data lokal dilakukan menggunakan memakai katalog. Kemudian menggunakan adanya kemajuan teknologi keterangan temu pulang keterangan atau yang dikenal menggunakan penelusuran liputan juga mengalami kemajuan, yaitu menggunakan penggunaan sarana-saran elektronis.

Ada 3 macam sarana pada Penelusuran berita atau temu balik liputan secara elektronis, yaitu : 
a) memakai Pangkalan Data Lokal
b) menggunakan CD-ROM 
c) menggunakan jaringan Wide Area Network, atau yang banyak dikenal melalui Internet. 

Ad. Tiga. General Purpose Software. 
Yang termasuk dalam general purpose software yg bisa dipakai pada lembaga-forum yg bergerak pada bidang dokumentasi serta warta adalah :
  • Word Processing : buat pengolah teks serta pencetakan. 
  • Spreadsheets : buat kalkulasi keuangan
  • Graphics : buat presentasi statistik
  • Desktop Publishing : buat penerbitan dan percetakan yang profesional
  • Electronic mail : buat pendistribusian pesan
Ad. 4. Library networking. 
Istilah Library networking memiliki cakupan yg luas, namun biasanya meliputi 
a. Kerjasama antar perpustakaan atau jaringan keterangan antar lembaga-forum yang beranjak pada bidang berita yang sama atau relevan, atau Pengkaitan komputer perpustakaan atau lembaga warta (Pusdokinfo) menggunakan forum lainnya pada pada institusi buat membangun LAN (Local Area Network)
b. Pengkaitan personal komputer forum Pusdokinfo ke komputer lain yg jauh jaraknya untuk membangun Wide Area Network atau yang tak jarang dikenal bisa bekerjasama melalui internet. 

LAN dan WAN adalah jenis-jenis jaringan yg digunakan buat automasi perpustakaan yang dilihat menurut lingkup geografisnya. LAN merupakan suatu jaringan komputer menggunakan wilayah kerja relatif kecil, dalam satu lokal; serta WAN merupakan jaringan personal komputer yg daerah kerjanya mencakup radius antar kota, antar pulau, serta bahkan antar benua. Sebenarnya terdapat jenis lain, yang disebut Metropolitat Area Network (MAN ), menggunakan wilayah kerja antara 30 hingga 50 km, yang merupakan cara lain pilihan buat menciptakan jaringan personal komputer kantor-tempat kerja dalam satu kota.

III. Fungsi Teknologi Informasi
Setelah mengetahui penerapan teknoogi warta, maka bisa kita ketahui bahwa fungsi primer Teknologi Informasi pada dasarnya adalah :
1. Mengatur fakta “Ing-Griyo”(in-house information ) atau warta yang ada pada dalam forum kabar tersebut, dan mengusahakannya agar bisa pada temu balik .
2. Meng-akses pangkalan data luar (Ektern), yaitu pangkalan data menurut lembaga-lembaga lain, maupun belahan global lain.

Fungsi-fungsi lainnya, yaitu :
1. Meringankan beban kerja
2. Efisien dan menghemat waktu dan tenaga staf
3. Meningkatkan jasa perpusdokinfo serta fungsi-fungsi baru.
4. Menbangun jaringan kerja dan kerjasama.

V. Metode-metode yang bisa dikembangkan melalui Teknologi Informasi
Beberapa metode bisa dikembangkan dengan adanya kemajuan teknologi keterangan, yaittu :
1. Media simpanoptik.
2. Metode menyimpan cantuman
3. Metode mengindeks dokumen
4. Metode mengkomunikasikan pengetahuan.

VI. Dampak Teknologi keterangan.
Sumber daya insan di perpustakaan , terutama para pustakawan, termasuk asisten pustakawan merupakan front liner (garis terdepan) menurut scientif discovery (Penemuan-inovasi ilmiah. Oleh karena itu bila menggunakan adanya internet pada perpustakaan, maka merekalah yg akan mendapat imbas terbanyak baik positif maupun negatif. Bagi orang yg introvert (yaitu jenis kepribadian yg mempunyai karakterisitik menutup diri), teknologi ini akan merupakan tempat loka mengekspresikan diri yg lebih bebas. Karena dalam dasarnya dengan adanya penelusuran melalui internet pustakawan tersebut tidak perlu selalu menghadapi pemakai face-to-face. Demikian juga bagi pemakai yang introvert Pengaruh lain bagi pustakawan muda yang memiliki wawasan luas, mempunyai dorongan m,aju, teknologi ini akan ditinjau sebagai pel;uang buat mempertinggi kinerja perpustakaan, termasuk pelayanan pada pemakai.

Meskipun banyak kelebihan yg dapat dinikmati menggunakan adanya kemajuan teknologi berita, misalnya yang bisa dicermati menurut fungsi-fungsi internet, namun ada jua efek negatifnya. Dampak teknologi berita secara generik adalah :
1. Bila tidak terjadi perluasan kesempatan kerja, akan terjadi pengangguran.
2. Tidak terdapat proteksi data
3. Karena adanya arus berita melewati perbatasan negara (Transborder Data Flow), termasuk berita sensitif akan menyebabkan efek negatif terhadap bidang ekonomi, serta budaya.
4. Hak cipta tidak terlindungi
5. Sukar melakukan kontrol kearsipan.

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS

Pengelolaan Perpustakaan Khusus
Perpustakaan berkembang pesat menurut saat ke ketika menyesuaikan menggunakan perkembangan pola kehidupan warga , kebutuhan, pengetahuan, serta teknologi fakta. Perkembangan tersebut pula membawa dampak kepada “pengelompokkan” perpustakaan dari pola-pola kehidupan, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi keterangan tersebut. Istilah-kata perpustakaan “membengkak” menjadi sangat luas namun cenderung memiliki sebuah spesifikasi eksklusif. Dilihat dari perkembangan teknologi informasinya perpustakaan berkembang dari perpustakaan tradisional, semi-tradisional, elektronik, digital sampai perpustakaan “virtual”. Kemudian dipandang berdasarkan pola kehidupan rakyat berkembang mulai perpustakaan desa, perpustakaan masjid, perpustakaan eksklusif, perpustakaan keliling, serta sebagainya. Kemudian pula dilihat menurut perkembangan kebutuhan serta pengetahuan kini ini poly bermunculan istilah perpustakaan generik, perpustakaan spesifik, perpustakaan anak-anak, perpustakaan sekolah, perpustakaan akademik (perguruan tinggi), perpustakaan perusahaan, dan lain sebagainya.

Namun dari sekian banyak istilah dan jenis perpustakaan tadi, sebetulnya dari sifat dan golongan akbar perpustakaan secara generik terbagi dalam sebuah bentuk perpustakaan khusus dan perpustakaan generik. Dimana berdasarkan ke 2 perpustakaan tersebutlah berkembang kata lain yg diubahsuaikan menggunakan cara pengelolaan, pengguna, tujuan, teknologi yg digunakan, pengetahuan yg dikemas, serta tujuan perpustakaan didirikan. 

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yg didirikan untuk mendukung visi dan misi forum-lembaga khusus dan berfungsi sebagai sentra warta spesifik terutama berhubungan dengan penelitian dan pengembangan. Biasanya perpustakaan ini berada pada bawah badan, institusi, forum atau organisasi usaha, industri, ilmiah, pemerintah, dan pendidikan misal perguruan tinggi, perusahaan, departemen, asosiasi profesi, instansi pemerintah dan lain sebagainya.

Perpustakaan spesifik biasanya jua mempunyai karakteristik khusus bila dipandang menurut fungsi, subyek yg ditangani, koleksi yg dikelola, pemakai yg dilayani, dan kedudukannya. Sehingga berdasarkan hal tersebut nantinya akan terlihat dengan jelas perbedaannya dengan perpustakaan-perpustakaan pada umumnya.

PERPUSTAKAAN KHUSUS VS PERPUSTAKAAN UMUM
Perpustakaan spesifik dan perpustakaan generik apabila ditinjau secara sekilas sebetulnya tidak ada poly disparitas. Bahkan tidak sedikit terjadi “tumpang tindih” antara perpustakaan yang bersifat khusus serta perpustakaan yang bersifat generik. Hanya dalam hal-hal eksklusif akan terlihat bahwa ada disparitas signifikan antara keduanya. 

Secara umum sebetulnya kita dapat melihat, membedakan serta membandingkan antara perpustakaan khusus dan perpustakaan generik seperti pada bawah ini:

PERPUSTAKAAN KHUSUS

PERPUSTAKAAN UMUM

Kedudukan

Bernaung pada bawah badan/ instansi/forum/organisasi eksklusif seperti organisasi profesi, perusahaan, pusat studi, departemen, dsb
Bernaung di bawah lembaga / badan / organisasi publik seperti pemerintah, yayasan social, dsb
Cakupan Subyek

Berkaitan erat menggunakan bidang/subyek eksklusif (spesifik) dari banyak sekali disiplin ilmu.
Mencakup bermacam subyek / bidang ilmu pengetahuan
Koleksi

Mempunyai jenis-jenis koleksi yang mempunyai informasi tertentu (bidang eksklusif tergantung berdasarkan spesifikasi perpustakaan) dan termuat dalam aneka macam media.
Biasanya koleksi berupa kitab dan pamlet dengan cakupan bidang koleksi yang lebih luas dan umum
Pemakai

Mempunyai / Melayani pemakai pada kelompok tertentu
Mempunyai / Melayani pemakai secara umum / luas
Fungsi

Berfungsi buat menyimpan, menemukan, memberikan dan mengembangkan warta secara cepat.
Berfungsi buat menaruh fasilitas baca dan pinjam buat tujuan pendidikan, rekreasi serta penelitian.

UNSUR PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS
Ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan perpustakaan spesifik, yakni:

Koleksi
Koleksi perpustakaan khusus difokuskan dalam koleksi muktahir di pada subyek yg menjadi tujuan perpustakaan tadi atau buat mendukung kegiatan badan induknya. Koleksi suatu perpustakaan khusus merupakan tidak terletak pada banyaknya jumlah bahan pustaka atau jenis terbitan lainnya melainkan ditekankan pada kualitas koleksinya, supaya bisa mendukung jasa penyebaran informasi muktahir dan penelusuran informasi.

Pembinaan koleksi perpustakaan khusus menekankan pada beberapa jenis bahan pustaka misalnya referensi, buku teks, majalah, jurnal ilmiah, hasil penelitian serta sejenisnya pada bidang khusus, baik pada bentuk tercetak maupun media rekam lainnya.

Sumber Daya Manusia
Penanganan perpustakaan khusus memerlukan seorang “pakar” pada bidang/subyek yg ditangani. Hal ini akan mempermudah perpustakaan dalam memberikan apa yang sebagai tuntutan dan kebutuhan pemakainya. Untuk itu umumnya dalam perpustakaan khusus ini dibutuhkan seseorang pustakawan yg mengerti dan paham akan bidang kerja/bidang yg ditangani oleh forum induknya. Sehingga kebutuhan akan “pustakawan khusus” merupakan krusial.

Pengolahan
Proses pengolahan pada perpustakaan spesifik pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan perpustakaan pada umumnya. Hanya umumnya dalam proses pengolahan dituntut buat lebih memberhatikan kecepatan dalam temu balik kabar dan penyajian. Sehingga terkadang dalam penjabaran misalnya diadaptasi dengan kebutuhan dan karakter perpustakaan tadi.

Pengguna
Perpustakaan khusus dalam pemilihan serta setting pengelolaan sangat diubahsuaikan dengan kebutuhan dan ciri penggunanya. Hubungan antara pengguna dan pengelola perpustakaan sangat erat terutama jika dihubungkan dengan pemenuhan kebutuhan dan pengembangan perpustakaan itu sendiri. Tidak sedikit pengguna akan ikut andil pada memilih pola pengelolaan dan jua penentuan koleksi/informasi yg perlu disediakan sang perpustakaan. Pengguna mempunyai arti penting lantaran pengguna adalah faktor krusial mengapa perpustakaan khusus itu ada.

Layanan
Layanan perpustakaan spesifik harus dapat memberikan nilai lebih kepada pengguna dan organisasi/badan induk yang membawahinya. Untuk itu pengelola perpustakaan perlu selalu menaruh alternatif-cara lain dalam penyampaian fakta pada penggunanya. Aspek layanan menjadi penting untuk diperhatikan dikarenakan tuntutan kebutuhan penyajian fakta yang cepat, tepat serta terbaru selalu ada. 

Jenis layanan perpustakaan khusus bisa bersifat terbuka juga tertutup, tergantung pada kebijakan organisasi, pengelola serta tipe penggunanya. Namun kebanyakan perpustakaan spesifik menerapkan sistem terbuka menggunakan akses terbatas. Hal ini buat lebih menaruh peluang kepada penggunaan yg lebih luas namun permanen terkontrol. Terbuka merupakan siapapun bisa memanfaatkan koleksi yg terdapat, sedangkan akses terbatas adalah pengaturan terhadap proses pemanfaatan koleksi seperti fasilitas pinjam, fasilitas baca, fotokopi, dan sebagainya.

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG LAINNYA
Teknologi Informasi
Teknologi berita merupakan satu hal yang nir sanggup dihindarkan akan masuk ke dalam proses perkembangan perpustakaan. Apalagi pada perpustakaan spesifik yg mengutamakan fakta yang muktahir serta serba cepat, maka penerapan teknologi informasi merupakan kebutuhan absolut. Hal ini terutama difokuskan pada teknologi yang memberikan kesempatan kepada pengguna buat memperoleh berita lebih luas, cepat, sempurna, serta up to date, misalkan melalui fasilitas Internet, Database Online, Media Compact Disk, serta sebagainya.

Jaringan Kerjasama
Jaringan kerjasama perpustakaan adalah penting, terutama bagi perpustakaan khusus yang mempunyai perhatian pada bidang yang sama. Kerjasama ini akan banyak membantu untuk peningkatan layanan perpustakaan serta saling melengkapi layanan berita antara satu perpustakaan serta perpustakaan lainnya pada jaringan tadi.

Pemasaran / Promosi
Pemasaran atau kenaikan pangkat adalah hal penting yang perlu dilakukan pada sebuah perpustakaan khusus. Promosi bertujuan buat memfasilitasi komunikasi antara perpustakaan serta calon pengguna. Lantaran galat satu keberhasilan sebuah perpustakaan merupakan bisa dicermati berdasarkan taraf kunjungan pengguna dan pemanfaatan informasi (koleksi) sang pengguna. Hal yg krusial yg wajib dipikirkan merupakan dukungan menurut manajemen, karena promosi mestinya termasuk dalam aturan perpustakaan serta terintegrasi ke pada proses perencanaan perpustakaan.

STUDI KASUS
Berikut ini adalah sebuah contoh dari pengelolaan perpustakaan khusus.
Studi Kasus American Corner UGM
American Corner merupakan sebuah layanan yg digagas oleh US Embassy dan dikelola buat memberikan keterangan spesifik mengenai Amerika Serikat dan hal-hal yang bekerjasama dengannya. US Embassy melakukan kerjasama dengan aneka macam perguruan tinggi pada Indonesia untuk mendirikan American Corner yang diintegrasikan pada perpustakaan perguruan tinggi tadi. Operasional pengelolaan diserahkan pada perpustakaan perguruan tinggi sedangkan buat koleksi serta fasilitas wahana dan prasarana fisik didukung sang US Embassy. 

Pada prinsipnya American Corner menaruh pelayanan pada pengguna secara generik, hanya dalam pelaksanaannya pengguna American Corner merupakan mereka-mereka yang mempunyai minat terhadap studi Amerika. Hal ini dikarenakan koleksi yg ada pada America Corner “melulu” tentang studi Amerika mulai dari sejarah, politik, kesenian, bahasa, geografi, hingga program-acara pendidikan dan beasiswa. 

Ruang American Corner terbagi pada ruang koleksi VCD/DVD, Ruang Baca serta Ruang Koleksi, serta Ruang Akses Internet. Pelayanan American Corner ini bersifat terbuka akan namun keanggotaan bersifat terbatas. American Corner UGM sendiri ketika ini mempunyai dua jenis koleksi yakni koleksi American Corner serta Koleksi American Studies. Koleksi yang saat ini dikelola berupa kitab teks, majalah, jurnal, buku referensi, direktori, peta, dan koleksi film baik dokumenter maupun bukan pada format VCD, DVD, serta VHS yg semuanya mengkhususkan pada hal-hal yang berhubungan dengan Amerika. Pengguna dapat menggunakan semua koleksi secara “bebas”. Koleksi American Corner sendiri hanya dapat dibaca, difotokopi dan tidak dipinjamkan, sedangkan koleksi American Studies Library bisa dipinjam sang anggota perpustakaan yang adalah sivitas akademika UGM. Koleksi Buku diklasifikasi dengan menggunakan home system, yaitu berdasarkan subyek-subyek tertentu seperti Biography, Culture Essay, Fiction, History, Reference, Political Science, dan sebagainya. American Corner jua memiliki fasilitas tambahan berupa program aktivitas seperti seminar, diskusi, presentasi beasiswa, pemuttaran film serta sebagainya. Program diskusi tersebut merupakan bagian yang dikemas sang American Corner menjadi media untuk mempromosikan American Corner sekaligus buat melibatkan pengguna dalam layanan American Corner. Selain itu American Corner menyediakan komputer yang dapat dipakai sang pengguna untuk mengakses internet dan database yg dilanggan sang US Embassy.

Dalam pelaksanaan serta pengelolaan American Corner, pengelola selalu berkoordinasi dengan US Embassy (IRC – Information Resource Center) serta pula mengadakan rendezvous rutin menggunakan seluruh pengelola American Corner di Indonesia. Hal ini sebagai penting supaya pelayanan American Corner bisa selalu dalam “jalurnya” dan semakin tinggi berdasarkan saat ke ketika. Selain itu American Corner UGM melakukan upaya kerjasama dengan aneka macam pihak sebagai upaya penyebaran keterangan, memaksimalkan koleksi, serta menemukan bentuk American Corner menjadi pusat informasi.

American Corner UGM adalah sebuah layanan khusus yg notabene sebetulnya adalah perpustakaan yg dikelola secara khusus namun terintegrasi ke pada perpustakaan akademik (perguruan tinggi).
Studi Kasus Perpustakaan PSKP UGM
Perpustakaan Pusat Studi Keamanan serta Perdamaian Universitas Gadjah Mada (PSKP UGM) merupakan merupakan perpustakaan di bawah pusat studi yang berfungsi sebagai asal liputan ilmiah bagi staf, peneliti dan mahasiswa bidang perdamaian, keamanan dan resolusi pertarungan. Perpustakaan PSKP UGM memfokuskan dalam koleksi yang berhubungan dengan bidang perdamaian, keamanan dan resolusi pertarungan baik berupa output penelitian, tesis, skripsi, disertasi, buku teks, kitab surat keterangan, majalah, jurnal, kliping artikel surat warta hingga koleksi VCD/DVD. Perpustakaan ini adalah bagian terintegrasi dengan sentra studi dimana dituntut mampu menaruh daya dukung terhadap kebutuhan dalam aplikasi visi dan misi sentra studi. 

Selain itu perpustakaan ini juga adalah asal belajar bagi mahasiswa Magister Perdamaian dan Resolusi Pertarunga Universitas Gadjah Mada (MPRK UGM) sehingga pada pelatihan koleksi selalu diadaptasi dengan kurikulum serta silabus yang ada. Keanggotaan perpustakaan pusat studi ini bersifat terbatas adalah hanya diperbolehkan bagi internal staf serta peneliti PSKP UGM dan mahasiswa MPRK UGM. Sedangkan untuk penggunaan perpustakaan ini bersifat terbuka buat generik, khususnya buat layanan baca serta fotokopi.

Klasifikasi koleksi memakai sistem DDC (Dewey Decimal Classification) serta telah memakai katalog elektronik sebagai media penelusuran liputan koleksi. Perpustakaan pusat studi ini ditangani sang 1 orang pustakawan menggunakan dibantu 2 tenaga operasional yang kesehariannya adalah staf bagian administrasi pusat studi. Sebagai sebuah perpustakaan spesifik, perpustakaan ini memiliki kekhususan dalam bidang koleksi serta warta yang dikelola, pengguna, dan pula cara pelayanannya.

ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ilmu Perpustakaan Dan Informasi 
Master Ilmu Perpustakaan dan Informasi derajat merupakan galat satu yg paling serbaguna, mempersiapkan Anda buat sejumlah karir di INDUSTRI INFORMASI mana menghubungkan warta dan pengetahuan kepada pengguna manusia adalah penekanan. Berikut merupakan beberapa contoh menurut jalur profesional yg akan terbuka kepada Anda dengan gelar MLIS Anda :

PERPUSTAKAAN UMUM :Anda akan bertemu array yang paling majemuk Anda pengguna berita misalnya yg Anda membantu pada memenuhi rekreasi, ekonomi, pekerjaan, serta pendidikan kebutuhan informasi berdasarkan semua warga . Anda dapat menentukan buat memusatkan dalam kebutuhan informasi individu umumnya, atau pada kebutuhan kelompok tertentu dengan umur ( misalnya anak-anak, remaja, dewasa ), situasi ( misalnya buta huruf , kebutuhan spesifik ), atau kepentingan subjek ( seperti bisnis, sejarah lokal, dan fakta pemerintah ).

SEKOLAH DAN AKADEMIK PERPUSTAKAAN : Anda akan menghubungkan dukungan layanan keterangan untuk majemuk kurikulum pada K - 12 lingkungan atau penelitian ilmiah di lingkungan perguruan tinggi. Media perpustakaan sekolah spesialis pada sekolah dasar serta menengah menciptakan koleksi , memberikan informasi mengenai pendidikan keaksaraan , serta berkolaborasi dengan pengajar buat mendorong aneka macam kesempatan belajar bagi anak didik . Pustakawan dan seorang ahli berita pada perpustakaan akademik serta penelitian penekanan pada kurikuler dan kebutuhan fakta penelitian berdasarkan mahasiswa dan fakultas pada tingkat perguruan tinggi serta universitas . Instruksi dalam penggunaan alat-alat bibliografi dan elektronik sudah menjadi bagian krusial menurut kepustakawanan akademik pada seluruh tingkatan .

MANAJER : Setiap organisasi warta membutuhkan manajer terampil dalam aplikasi up - to-date teknologi kabar. Anda akan memberikan perhatian spesifik kepada teori dan praktek administrasi, informasi-isu yg berkaitan menggunakan manajemen asal daya insan, aturan, konteks politik, profesional, sosial, serta komunitas organisasi keterangan, pelaksanaan serta evaluasi teknologi, dan komponen manajemen keuangan yg bertanggung jawab.

LAYANAN TEKNIS DAN OTOMATIS : Anda akan memberikan dukungan krusial bagi pengguna warta dalam bentuk katalog serta indeks, sistem pengambilan data elektronika, serta akuisisi otomatis dan proses pemesanan. Anda akan belajar untuk menangkap berita pada berbagai format, serta buat menambang Internet dan ekstensi di semua dunia buat berita yg sahih buat tujuan yang benar. Keterampilan ini menyentuh pada teknis serta konseptual, menggunakan akibat yg signifikan bagi pengguna warta di perpustakaan, tempat tinggal , dan tempat kerja.

BROKER INFORMASI, PENGUSAHA, PERENCANAAN PERPUSTAKAAN DAN TEKNOLOGI KONSULTAN, PENELITI, dan evaluator : Selain perpustakaan serta sentra berita lainnya, keterampilan Anda akan dipanggil di perusahaan, di pemerintahan, dan dalam entitas nirlaba spesifik. Setiap organisasi memerlukan pengambilan keterangan dan analisis, pengembangan database, analisis koleksi file, serta rekomendasi buat warta dan dokumentasi format. Anda jua dapat menemukan pelatihan khusus pada keterampilan kabar buat keterangan bisnis, pemasaran, keuangan, serta administrasi.

Singkatnya, Anda akan merancang, mengatur, menghasilkan, serta mengambil liputan dalam sistem bagi orang-orang.

Dalam seluruh bidang terapan ilmu perpustakaan serta warta , Anda akan memakai teknologi informasi pada segala bentuknya, dan membuat keputusan penting mengenai informasi pada format baru serta bentuk liputan yang belum ada. Dunia Anda tetap merangsang serta dunia menarik dari buku dan jurnal , buat memastikan, dengan jaminan yg sama pula adalah dunia yg menjanjikan dan menarik berdasarkan komputer, pengambilan warta elektro , telekomunikasi, gambar digital, multimedia, Internet, World Wide Web, dan apa pun teknologi ekspansif mungkin ada pada masa depan.

Pertimbangan hati-hati Anda dari tujuan karir Anda sendiri akan membantu Anda buat membuat pilihan yg tepat saja, pada konsultasi menggunakan penasehat akademis Anda. Tapi tak peduli penekanan Anda, kehidupan profesional Anda akan menuntut penyelidikan yang cermat dan berpikir kritis tentang keterangan dan kehidupan berubah serta kebutuhan pengguna informasi.

ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ilmu Perpustakaan Dan Informasi 
Master Ilmu Perpustakaan serta Informasi derajat merupakan galat satu yg paling serbaguna, mempersiapkan Anda buat sejumlah karir pada INDUSTRI INFORMASI mana menghubungkan informasi serta pengetahuan kepada pengguna insan adalah penekanan. Berikut adalah beberapa contoh menurut jalur profesional yg akan terbuka kepada Anda dengan gelar MLIS Anda :

PERPUSTAKAAN UMUM :Anda akan bertemu array yang paling beragam Anda pengguna kabar misalnya yg Anda membantu dalam memenuhi rekreasi, ekonomi, pekerjaan, serta pendidikan kebutuhan liputan berdasarkan seluruh masyarakat. Anda bisa menentukan buat memusatkan pada kebutuhan informasi individu biasanya, atau pada kebutuhan kelompok eksklusif dengan umur ( misalnya anak-anak, remaja, dewasa ), situasi ( misalnya buta alfabet , kebutuhan spesifik ), atau kepentingan subjek ( seperti bisnis, sejarah lokal, dan keterangan pemerintah ).

SEKOLAH DAN AKADEMIK PERPUSTAKAAN : Anda akan menghubungkan dukungan layanan informasi buat majemuk kurikulum pada K - 12 lingkungan atau penelitian ilmiah pada lingkungan perguruan tinggi. Media perpustakaan sekolah seorang ahli pada sekolah dasar dan menengah membuat koleksi , memberikan liputan mengenai pendidikan keaksaraan , serta berkolaborasi menggunakan guru buat mendorong banyak sekali kesempatan belajar bagi murid . Pustakawan serta spesialis kabar pada perpustakaan akademik serta penelitian penekanan dalam kurikuler dan kebutuhan kabar penelitian dari mahasiswa serta fakultas pada taraf perguruan tinggi serta universitas . Instruksi pada penggunaan alat-alat bibliografi dan elektronik telah menjadi bagian penting berdasarkan kepustakawanan akademik di seluruh tingkatan .

MANAJER : Setiap organisasi kabar membutuhkan manajer terampil dalam aplikasi up - to-date teknologi liputan. Anda akan menaruh perhatian khusus kepada teori serta praktek administrasi, info-isu yang berkaitan menggunakan manajemen asal daya manusia, hukum, konteks politik, profesional, sosial, dan komunitas organisasi fakta, pelaksanaan serta penilaian teknologi, dan komponen manajemen keuangan yang bertanggung jawab.

LAYANAN TEKNIS DAN OTOMATIS : Anda akan memberikan dukungan krusial bagi pengguna berita pada bentuk katalog serta indeks, sistem pengambilan data elektronik, serta akuisisi otomatis dan proses pemesanan. Anda akan belajar buat menangkap informasi pada banyak sekali format, dan buat menambang Internet serta perluasan di semua global untuk keterangan yang sahih buat tujuan yang benar. Keterampilan ini menyentuh pada teknis serta konseptual, menggunakan akibat yg signifikan bagi pengguna informasi pada perpustakaan, tempat tinggal , dan tempat kerja.

BROKER INFORMASI, PENGUSAHA, PERENCANAAN PERPUSTAKAAN DAN TEKNOLOGI KONSULTAN, PENELITI, dan evaluator : Selain perpustakaan serta sentra keterangan lainnya, keterampilan Anda akan dipanggil pada perusahaan, di pemerintahan, dan pada entitas nirlaba khusus. Setiap organisasi memerlukan pengambilan warta serta analisis, pengembangan database, analisis koleksi file, dan rekomendasi buat berita serta dokumentasi format. Anda juga dapat menemukan training spesifik pada keterampilan warta buat warta bisnis, pemasaran, keuangan, dan administrasi.

Singkatnya, Anda akan merancang, mengatur, memproduksi, serta mengambil berita dalam sistem bagi orang-orang.

Dalam semua bidang terapan ilmu perpustakaan dan kabar , Anda akan memakai teknologi informasi dalam segala bentuknya, dan menciptakan keputusan penting mengenai liputan pada format baru dan bentuk warta yg belum ada. Dunia Anda permanen merangsang dan global menarik menurut buku dan jurnal , buat memastikan, menggunakan agunan yg sama pula merupakan global yg menjanjikan serta menarik berdasarkan komputer, pengambilan kabar elektronika , telekomunikasi, gambar digital, multimedia, Internet, World Wide Web, dan apa pun teknologi ekspansif mungkin timbul di masa depan.

Pertimbangan hati-hati Anda berdasarkan tujuan karir Anda sendiri akan membantu Anda buat menciptakan pilihan yang sempurna saja, pada konsultasi menggunakan penasehat akademis Anda. Tapi tidak peduli penekanan Anda, kehidupan profesional Anda akan menuntut penyelidikan yg cermat serta berpikir kritis mengenai warta dan kehidupan berubah serta kebutuhan pengguna liputan.

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS

Pengelolaan Perpustakaan Khusus
Perpustakaan berkembang pesat dari ketika ke saat menyesuaikan menggunakan perkembangan pola kehidupan warga , kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi warta. Perkembangan tadi juga membawa pengaruh pada “pengelompokkan” perpustakaan berdasarkan pola-pola kehidupan, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi tersebut. Istilah-kata perpustakaan “membengkak” sebagai sangat luas namun cenderung memiliki sebuah spesifikasi tertentu. Dilihat menurut perkembangan teknologi informasinya perpustakaan berkembang menurut perpustakaan tradisional, semi-tradisional, elektronika, digital sampai perpustakaan “virtual”. Kemudian dicermati menurut pola kehidupan warga berkembang mulai perpustakaan desa, perpustakaan masjid, perpustakaan langsung, perpustakaan keliling, serta sebagainya. Kemudian pula dilihat menurut perkembangan kebutuhan dan pengetahuan kini ini banyak bermunculan kata perpustakaan generik, perpustakaan khusus, perpustakaan anak-anak, perpustakaan sekolah, perpustakaan akademik (perguruan tinggi), perpustakaan perusahaan, dan lain sebagainya.

Namun berdasarkan sekian banyak kata serta jenis perpustakaan tadi, sebetulnya menurut sifat dan golongan besar perpustakaan secara generik terbagi dalam sebuah bentuk perpustakaan khusus dan perpustakaan umum. Dimana dari kedua perpustakaan tersebutlah berkembang istilah lain yang diubahsuaikan dengan cara pengelolaan, pengguna, tujuan, teknologi yg dipakai, pengetahuan yang dikemas, dan tujuan perpustakaan didirikan. 

Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yg didirikan buat mendukung visi serta misi forum-forum spesifik dan berfungsi sebagai pusat warta spesifik terutama berhubungan dengan penelitian serta pengembangan. Biasanya perpustakaan ini berada di bawah badan, institusi, forum atau organisasi usaha, industri, ilmiah, pemerintah, serta pendidikan misal perguruan tinggi, perusahaan, departemen, asosiasi profesi, instansi pemerintah serta lain sebagainya.

Perpustakaan spesifik umumnya pula memiliki karakteristik khusus jika dilihat menurut fungsi, subyek yang ditangani, koleksi yang dikelola, pemakai yang dilayani, serta kedudukannya. Sehingga dari hal tersebut nantinya akan terlihat dengan jelas perbedaannya dengan perpustakaan-perpustakaan dalam umumnya.

PERPUSTAKAAN KHUSUS VS PERPUSTAKAAN UMUM
Perpustakaan spesifik dan perpustakaan generik jika dilihat secara sekilas sebetulnya nir ada poly perbedaan. Bahkan tidak sedikit terjadi “tumpang tindih” antara perpustakaan yg bersifat khusus dan perpustakaan yg bersifat generik. Hanya dalam hal-hal eksklusif akan terlihat bahwa ada perbedaan signifikan antara keduanya. 

Secara generik sebetulnya kita bisa melihat, membedakan serta membandingkan antara perpustakaan spesifik serta perpustakaan generik misalnya pada bawah ini:

PERPUSTAKAAN KHUSUS

PERPUSTAKAAN UMUM

Kedudukan

Bernaung pada bawah badan/ instansi/lembaga/organisasi eksklusif seperti organisasi profesi, perusahaan, pusat studi, departemen, dsb
Bernaung pada bawah forum / badan / organisasi publik seperti pemerintah, yayasan social, dsb
Cakupan Subyek

Berkaitan erat menggunakan bidang/subyek eksklusif (spesifik) dari aneka macam disiplin ilmu.
Mencakup bermacam subyek / bidang ilmu pengetahuan
Koleksi

Mempunyai jenis-jenis koleksi yg mempunyai liputan tertentu (bidang tertentu tergantung menurut spesifikasi perpustakaan) dan termuat pada berbagai media.
Biasanya koleksi berupa buku serta pamlet menggunakan cakupan bidang koleksi yg lebih luas dan umum
Pemakai

Mempunyai / Melayani pemakai pada grup tertentu
Mempunyai / Melayani pemakai secara umum / luas
Fungsi

Berfungsi buat menyimpan, menemukan, menaruh serta menyebarkan kabar secara cepat.
Berfungsi buat menaruh fasilitas baca serta pinjam buat tujuan pendidikan, rekreasi serta penelitian.

UNSUR PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS
Ada beberapa unsur yg perlu diperhatikan pada pengelolaan perpustakaan spesifik, yakni:

Koleksi
Koleksi perpustakaan spesifik difokuskan pada koleksi muktahir di dalam subyek yg sebagai tujuan perpustakaan tadi atau buat mendukung kegiatan badan induknya. Koleksi suatu perpustakaan spesifik merupakan tidak terletak pada banyaknya jumlah bahan pustaka atau jenis terbitan lainnya melainkan ditekankan pada kualitas koleksinya, agar dapat mendukung jasa penyebaran warta muktahir serta penelusuran keterangan.

Pembinaan koleksi perpustakaan spesifik menekankan pada beberapa jenis bahan pustaka seperti surat keterangan, kitab teks, majalah, jurnal ilmiah, output penelitian dan sejenisnya dalam bidang spesifik, baik pada bentuk tercetak juga media rekam lainnya.

Sumber Daya Manusia
Penanganan perpustakaan khusus memerlukan seorang “ahli” dalam bidang/subyek yg ditangani. Hal ini akan mempermudah perpustakaan pada memberikan apa yg sebagai tuntutan dan kebutuhan pemakainya. Untuk itu umumnya pada perpustakaan khusus ini diharapkan seseorang pustakawan yang mengerti dan paham akan bidang kerja/bidang yg ditangani sang lembaga induknya. Sehingga kebutuhan akan “pustakawan khusus” merupakan krusial.

Pengolahan
Proses pengolahan pada perpustakaan spesifik dalam prinsipnya tidak jauh tidak sinkron dengan perpustakaan dalam umumnya. Hanya umumnya pada proses pengolahan dituntut buat lebih memberhatikan kecepatan pada temu kembali liputan serta penyajian. Sehingga terkadang dalam klasifikasi contohnya diubahsuaikan dengan kebutuhan serta karakter perpustakaan tersebut.

Pengguna
Perpustakaan spesifik dalam pemilihan serta setting pengelolaan sangat disesuaikan menggunakan kebutuhan serta karakteristik penggunanya. Hubungan antara pengguna serta pengelola perpustakaan sangat erat terutama bila dihubungkan menggunakan pemenuhan kebutuhan serta pengembangan perpustakaan itu sendiri. Tidak sedikit pengguna akan ikut andil pada memilih pola pengelolaan dan pula penentuan koleksi/warta yang perlu disediakan sang perpustakaan. Pengguna mempunyai arti krusial karena pengguna merupakan faktor penting mengapa perpustakaan spesifik itu terdapat.

Layanan
Layanan perpustakaan spesifik harus dapat memberikan nilai lebih pada pengguna dan organisasi/badan induk yang membawahinya. Untuk itu pengelola perpustakaan perlu selalu memberikan cara lain -alternatif pada penyampaian kabar kepada penggunanya. Aspek layanan menjadi krusial buat diperhatikan dikarenakan tuntutan kebutuhan penyajian kabar yang cepat, tepat serta modern selalu terdapat. 

Jenis layanan perpustakaan spesifik dapat bersifat terbuka maupun tertutup, tergantung pada kebijakan organisasi, pengelola dan tipe penggunanya. Tetapi kebanyakan perpustakaan spesifik menerapkan sistem terbuka dengan akses terbatas. Hal ini buat lebih menaruh peluang pada penggunaan yg lebih luas namun permanen terkontrol. Terbuka ialah siapapun dapat memanfaatkan koleksi yg ada, sedangkan akses terbatas merupakan pengaturan terhadap proses pemanfaatan koleksi misalnya fasilitas pinjam, fasilitas baca, fotokopi, serta sebagainya.

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG LAINNYA
Teknologi Informasi
Teknologi keterangan adalah satu hal yg tidak mampu dihindarkan akan masuk ke dalam proses perkembangan perpustakaan. Apalagi pada perpustakaan khusus yang mengutamakan warta yg muktahir serta serba cepat, maka penerapan teknologi berita adalah kebutuhan mutlak. Hal ini terutama difokuskan dalam teknologi yg menaruh kesempatan kepada pengguna buat memperoleh keterangan lebih luas, cepat, tepat, serta up to date, misalkan melalui fasilitas Internet, Database Online, Media Compact Disk, serta sebagainya.

Jaringan Kerjasama
Jaringan kerjasama perpustakaan merupakan krusial, terutama bagi perpustakaan spesifik yang mempunyai perhatian pada bidang yg sama. Kerjasama ini akan poly membantu buat peningkatan layanan perpustakaan dan saling melengkapi layanan keterangan antara satu perpustakaan serta perpustakaan lainnya pada jaringan tadi.

Pemasaran / Promosi
Pemasaran atau kenaikan pangkat merupakan hal penting yg perlu dilakukan dalam sebuah perpustakaan spesifik. Promosi bertujuan buat memfasilitasi komunikasi antara perpustakaan serta calon pengguna. Lantaran keliru satu keberhasilan sebuah perpustakaan merupakan dapat dipandang berdasarkan tingkat kunjungan pengguna dan pemanfaatan keterangan (koleksi) sang pengguna. Hal yang penting yg harus dipikirkan merupakan dukungan dari manajemen, lantaran kenaikan pangkat mestinya termasuk pada anggaran perpustakaan serta terintegrasi ke pada proses perencanaan perpustakaan.

STUDI KASUS
Berikut ini merupakan sebuah model dari pengelolaan perpustakaan khusus.
Studi Kasus American Corner UGM
American Corner merupakan sebuah layanan yg digagas sang US Embassy dan dikelola untuk memberikan informasi spesifik mengenai Amerika Serikat serta hal-hal yang berafiliasi dengannya. US Embassy melakukan kerjasama menggunakan banyak sekali perguruan tinggi pada Indonesia buat mendirikan American Corner yg diintegrasikan pada perpustakaan perguruan tinggi tersebut. Operasional pengelolaan diserahkan pada perpustakaan perguruan tinggi sedangkan untuk koleksi serta fasilitas wahana dan prasarana fisik didukung sang US Embassy. 

Pada prinsipnya American Corner memberikan pelayanan kepada pengguna secara umum, hanya dalam pelaksanaannya pengguna American Corner merupakan mereka-mereka yang memiliki minat terhadap studi Amerika. Hal ini dikarenakan koleksi yang ada di America Corner “melulu” mengenai studi Amerika mulai menurut sejarah, politik, kesenian, bahasa, geografi, sampai acara-acara pendidikan dan beasiswa. 

Ruang American Corner terbagi dalam ruang koleksi VCD/DVD, Ruang Baca serta Ruang Koleksi, dan Ruang Akses Internet. Pelayanan American Corner ini bersifat terbuka akan tetapi keanggotaan bersifat terbatas. American Corner UGM sendiri waktu ini memiliki dua jenis koleksi yakni koleksi American Corner dan Koleksi American Studies. Koleksi yang ketika ini dikelola berupa buku teks, majalah, jurnal, buku surat keterangan, direktori, peta, dan koleksi film baik dokumenter juga bukan pada format VCD, DVD, dan VHS yang semuanya mengkhususkan pada hal-hal yg herbi Amerika. Pengguna bisa menggunakan seluruh koleksi secara “bebas”. Koleksi American Corner sendiri hanya dapat dibaca, difotokopi dan tidak dipinjamkan, sedangkan koleksi American Studies Library bisa dipinjam sang anggota perpustakaan yang merupakan sivitas akademika UGM. Koleksi Buku diklasifikasi menggunakan memakai home system, yaitu dari subyek-subyek eksklusif seperti Biography, Culture Essay, Fiction, History, Reference, Political Science, dan sebagainya. American Corner juga mempunyai fasilitas tambahan berupa acara kegiatan misalnya seminar, diskusi, presentasi beasiswa, pemuttaran film serta sebagainya. Program diskusi tersebut merupakan bagian yang dikemas oleh American Corner sebagai media buat mempromosikan American Corner sekaligus buat melibatkan pengguna dalam layanan American Corner. Selain itu American Corner menyediakan personal komputer yg bisa dipakai sang pengguna untuk mengakses internet dan database yang dilanggan sang US Embassy.

Dalam aplikasi dan pengelolaan American Corner, pengelola selalu berkoordinasi menggunakan US Embassy (IRC – Information Resource Center) serta jua mengadakan pertemuan rutin menggunakan seluruh pengelola American Corner di Indonesia. Hal ini menjadi penting agar pelayanan American Corner bisa selalu pada “jalurnya” serta semakin tinggi menurut waktu ke saat. Selain itu American Corner UGM melakukan upaya kerjasama dengan banyak sekali pihak menjadi upaya penyebaran keterangan, memaksimalkan koleksi, serta menemukan bentuk American Corner menjadi sentra kabar.

American Corner UGM adalah sebuah layanan spesifik yg notabene sebetulnya adalah perpustakaan yang dikelola secara khusus namun terintegrasi ke pada perpustakaan akademik (perguruan tinggi).
Studi Kasus Perpustakaan PSKP UGM
Perpustakaan Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada (PSKP UGM) adalah merupakan perpustakaan di bawah sentra studi yg berfungsi menjadi asal keterangan ilmiah bagi staf, peneliti dan mahasiswa bidang perdamaian, keamanan dan resolusi pertarungan. Perpustakaan PSKP UGM memfokuskan pada koleksi yg herbi bidang perdamaian, keamanan dan resolusi permasalahan baik berupa hasil penelitian, tesis, skripsi, disertasi, kitab teks, buku referensi, majalah, jurnal, kliping artikel surat liputan hingga koleksi VCD/DVD. Perpustakaan ini adalah bagian terintegrasi menggunakan sentra studi dimana dituntut bisa menaruh daya dukung terhadap kebutuhan dalam pelaksanaan visi dan misi sentra studi. 

Selain itu perpustakaan ini juga adalah sumber belajar bagi mahasiswa Magister Perdamaian serta Resolusi Perseteruan Universitas Gadjah Mada (MPRK UGM) sehingga pada training koleksi selalu diadaptasi menggunakan kurikulum serta silabus yang ada. Keanggotaan perpustakaan sentra studi ini bersifat terbatas artinya hanya diperbolehkan bagi internal staf dan peneliti PSKP UGM dan mahasiswa MPRK UGM. Sedangkan buat penggunaan perpustakaan ini bersifat terbuka buat generik, khususnya buat layanan baca dan fotokopi.

Klasifikasi koleksi menggunakan sistem DDC (Dewey Decimal Classification) dan telah memakai katalog elektronika menjadi media penelusuran keterangan koleksi. Perpustakaan sentra studi ini ditangani sang 1 orang pustakawan menggunakan dibantu dua energi operasional yang kesehariannya merupakan staf bagian administrasi sentra studi. Sebagai sebuah perpustakaan spesifik, perpustakaan ini mempunyai kekhususan pada bidang koleksi serta warta yang dikelola, pengguna, serta jua cara pelayanannya.

ORGANISASI DAN MOTIVASI DASAR PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

Organisasi Dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas
Dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa galat satu tujuan kemerdekaan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Lantaran itu, maka pendidikan nasional Indonesia merupakan pendidikan yang berdasarkan Pancasila serta UUD 1945, yg berakar pada nilai-nilai agama serta kebudayaan nasional Indonesia serta tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Karena itu seluruh rakyat Negara Indonesia berhak menerima pendidikan sebagaimana ditegaskan pada pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945 “tiap-tiap rakyat Negara berhak menerima pedagogi, dan pemerintah mengusahakan serta menyelenggarakan satu sistem pedagogi nasional yang diatur menggunakan undang-undang.

Sistem pedagogi nasional ini telah diselenggrakan sang pemerintah mulai dari taraf pendidikan anak usia dini hingga menggunakan tingkat pendidikan tinggi. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 tahun 1999 Bab II Pasal tiga menjelaskan bahwa tujuan pendidikan di perguruan tinggi merupakan: a) menyiapkan siswa sebagai anggota masyarakat yg mempunyai kemampuan akademik serta/atau professional yang bisa menerapkan, mengembangkan serta/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian; b) menyebarkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi serta/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya buat meningkatkan taraf kehidupan warga dan memperkaya kebudayaan nasional; c) mendukung pembangunan warga madani yg demokratis menggunakan berperan sebagai kekuatan moral yg mandiri; serta d) mencapai keunggulan kompetitif melalui penerapan prinsip pengelolaan sumber daya sinkron dengan asas pengelolaan yg professional.

Salah satu bentuk pendidikan tinggi negeri yg diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia merupakan Universitas Terbuka. Saat ini Universitas Terbuka telah berusaha buat melayani kebutuhan pendidikan tinggi masyarakat Negara Indonesia yg beredar pada seluruh daerah nusantara menurut Sabang sampai Merauke bahkan yg tinggal di luar negeri sekalipun. Untuk itu dibentuklah Unit Pelaksana Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) pada semua propinsi Indonesia, di antaranya adalah UPBJJ – UT Malang.

Pada tahun 2010 ini UPBJJ – UT Malang telah membuka program studi D2 Perpustakaan. Program ini menerima respon yg positif berdasarkan rakyat Jawa Timur terutama dari daerah Kabupaten Pacitan. UPBJJ – UT Malang buat Pokjar/Kabupaten Pacitan pada periode 2010/1 ini memiliki 184 mahasiswa yg terbagi sebagai lima kelas tutorial. Tutorial dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebonsari Pacitan sebanyak 4 kelas, serta di UPT Pendidikan Arjosari Pacitan satu kelas. Untuk itu perlu diketahui apa yang menjadi motivasi warga khususnya mahasiswa mengikuti kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan Universitas Terbuka

Motivasi
Motivasi dari dari istilah motif yang berarti dorongan atau alasan. Motif adalah tenaga pendorong yg mendorong insan buat bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia, yang mengakibatkan insan bertindak atau melakukan sesuatu.

Menurut Dimyati serta Mudjiono (2006:80) “Motivasi dilihat sebagai dorongan mental yang menggerakkan serta mengarahkan perilaku manusia termasuk konduite belajar”. Sejalan menggunakan itu, Ratumanan (2002:72) berkata bahwa; “Motivasi merupakan sebagai dorongan dasar yg menggerakkan seorang bertingkah laku ”. Sedangkan motivasi belajar merupakan “Keseluruhan daya penggerak psikis di pada diri siswa yg menimbulkan aktivitas belajar, mengklaim kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah dalam aktivitas belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Tadjab, 1994:102)”.

Dari beberapa pengertian pada atas dapat dikatakan bahwa motivasi mempunyai tiga komponen, yaitu: a) kebutuhan, kebutuhan terjadi jika individu merasa ada ketidak seimbangan antara apa yg dimiliki dari apa yang ia harapkan; b) dorongan, merupakan kegiatan mental untuk melakukan suatu.; serta c) tujuan, tujuan adalah hal yg ingin dicapai oleh individu. Seseorang yg mempunyai tujuan eksklusif pada melakukan suatu pekerjaan, maka dia akan melakukan pekerjaan tadi dengan penuh semangat.

Pengaruh motivasi terhadap seorang tergantung seberapa besar motivasi itu mampu membangkitkan motivasi seseorang buat bertingkat laku . Dengan motivasi yg akbar, maka seseorang akan melakukan sesuatu pekerjaan menggunakan lebih memusatkan pada tujuan dan akan lebih intensif pada proses pengerjaannya. Dalam kegiatan belajar, motivasi bisa dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yg menyebabkan kegiatan belajar, yg mengklaim kelangsungan dari kegaitan belajar dan memberikan arah pada kegiatna belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki sang subyek belajar itu dapat tercapai.

Motivasi dapat dibedakan sebagai motivasi intrinsik serta motivasi ekstrinsik (Sardiman, 2005:189). Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, lantaran dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motif-motif yg aktif serta berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sejalan dengan itu jua, Suryabrata (1994:72) jua membagi motivasi menjadi dua yaitu: a) motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berfungsi lantaran adanya rangsangan menurut luar; serta b) motivasi intrinsik, yaitu motivasi yg berfungsi meskipun tidak mendapat rangsangan menurut luar.

Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa motivasi belajar dalam dasarnya ada dua yaitu: motivasi yg tiba sendiri dan motivasi yg terdapat lantaran adanya rangsangan dari luar. Kedua bentuk motivasi belajar ini sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Setiap motivasi itu bertalian erat hubungan menggunakan tujuan atau suatu hasrat, maka makin tinggi harga suatu tujuan itu, maka makin kuat motivasi seorang buat mencapai tujuan. Purwanto (1996:70) berkata bahwa fungsi motivasi ada tiga yaitu: a) motivasi itu mendorong insan buat berbuat atau bertindak, motivasi ini berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yg memberikan energi pada seseorang buat melakukan sesuatu; b) motivasi itu memilih arah perbuatan ke arah perwujudan suatu tujuan atau hasrat, dalam hal ini motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yg wajib ditempuh buat mencapai tujuan itu, sehingga makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yg wajib ditempuh; serta c) motivasi itu menyeleksi perbuatan kita, adalah menentukan perbuatan mana yang dilakuan dilakukan, yang harmonis, guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yg tidak berguna bagi tujuan itu.

Dalam kajian teori motivasi ada yg dikenal dengan teori kebutuhan. Teori ini dikemukakan oleh A.H. Maslow yg mengemukakan bahwa orang termotivasi buat melakukan sesuatu lantaran didasari adanya kebutuhan pada dirinya, yg terbagi sebagai lima (lima) kebutuhan yaitu: (1) kebutuhan fisiologis yg adalah kebutuhan manusia untuk bertahan hidup atau juga disebut kebutuhan utama yg terdiri dari kebutuhan makan, minum, sandang, serta loka tinggal; (dua) kebutuhan rasa aman yang meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja serta jaminan hari tua; (3) kebutuhan sosial yg berupa kebutuhan-kebutuhan seorang buat diterima pada grup eksklusif yg menyenangkan bagi dirinya; (4) kebutuhan penghargaan misalnya halnya kabutuhan bagi seorang pegawai yg bekerja dengan baik tentu ingin mendapat penghargaan dan pengakuan berdasarkan atasan ataupun pujian berdasarkan sahabat kerjanya atas prestasinya serta; (5) kebutuhan ekspresi yg berupa kebutuhan yang timbul menurut seseorang dalam proses pengembangan potensi dan kemampuannya buat memberitahuakn jati dirinya yg sebenarnya (Hasibuan, 2003:104-107).

Siagian (2002:107) mengungkapkan teori motivasi yg dikemukakan oleh Frederick Herzberg yg dikenal menggunakan Hygiene theory. Menurut teori ini faktor-faktor yang mendorong aspek motivasi adalah keberhasilan, pengakuan sifat pekerjaan yg menjadi tanggung jawab seseorang, kesempatan buat meraih kemajuan dan pertumbuhan. Sedangkan faktor higiene yg menonjol adalah kebijaksanaan perusahaan, pengawasan, kondisi pekerjaan, upah serta honor , interaksi menggunakan rekan sekerja, kehidupan pribadi, interaksi dengan para bawahan, status dan keamanan. Dalam teori ini terdapat yg disebut dengan kata faktor pendorong (motivation faktor). Faktor ini dapat menyebabkan peningkatan kepuasan kerja, namun pengurangan terhadap faktor ini tidak secara otomatis mengakibatkan keluarnya ketidakpuasan kerja. Di lain pihak adanya peningkatan faktor yg menyebabkan ketidak puasan cenderung untuk mengurangi ketidakpuasan kerja. Akan tetapi walaupun ada penambahan dalam faktor-faktor ini, ternyata nir secara otomatis bisa mendorong keluarnya kepuasan kerja. Jadi faktor pendorong merupakan faktor yg menaikkan kerja sedangkan faktor penyehat sebagai pemelihara kerja. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada melaksanakan tugasnya, manusia membutuhkan kebutuhan kesehatan serta selanjutnya setiap individu memiliki peluang untuk membuatkan dirinya.

Sejalan dengan dua teori ketuhan terdahulu, Alferder mengelompokkan kebutuhan menjadi 3 grup, yaitu : (1) kebutuhan keberadaan yg berkaitan dengan kebutuhan buat bisa tetap bertahan hidup misalnya halnya kebutuhan buat permanen dapat makan, minum, tempat tinggal, pakaian dan sebagainya seperti halnya kebutuhan fisiologisnya Maslow; (dua) kebutuhan bekerjasama yg merupakan kebutuhan yang berkaitan menggunakan kepuasan dalam berinteraksi pada lingkungan hidup serta pula lingkungan kerja serta ; (tiga) kebutuhan berkembang yang merupakan kebutuhan yg berhubungan dengan harapan intrinsik dari seorang buat mengembangkan dirinya. (Thoha, 2004:233)

Pada sisi lain Mc Clelland (Mangkunegara, 2004:97) menjelaskan pula adanya 3 kebutuhan insan, yaitu : (1) Need for achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang adalah refleksi berdasarkan dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan perkara; (dua) Need for affiliation, yaitu kebutuhan buat bekerjasama atau bergabung dan bercampur dengan orang lain yg adalah dorongan buat berinteraksi menggunakan orang lain tanpa merugikan orang lain serta ; (tiga) Need for power, yaitu kebutuhan untuk mimiliki kekuasaan yang merupakan refleksi berdasarkan dorongan buat mencari otoritas serta memiliki efek terhadap orang lain.

Dari teori-teori motivasi di atas bisa ditarik konklusi bahwa kebutuhan merupakan dasar yg sangat fundamental bagi konduite seseorang. Karena itu bila kebutuhan seorang nir terpenuhi cenderung untuk malas bekerja, kebalikannya jika kebutuhannya terpenuhi maka seorang akan mempunyai gairah kerja bahkan dengan semangat yang lebih tinggi.

Univesitas Terbuka
Universitas Terbuka bertekad untuk menjadi galat satu institusi Pendidikan Jarak Jauh (PTJJ) unggulan diantara institusi PTJJ di Asia tahun 2010 serta di dunia tahun 2020. Untuk mendukung visi tersebut, Universitas Terbuka memiliki misi menjadi berikut: 
  • Memperluas kesempatan belajar dalam jenjang pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang berkualitas. 
  • Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik serta/atau profesional yang mampu bersaing secara dunia. 
  • Meningkatkan partisipasi warga pengguna pada pendidikan berkelanjutan guna mewujudkan warga berbasis pengetahuan (knowledge-based society). 
  • Meningkatkan kualitas serta kuantitas penelitian dan pengembangan sistem PJJ, khususnya PTJJ. 
  • Menyebarluaskan dan aneka macam keterangan tentang PJJ, khususnya PTJJ secara inovatif dan berkesinambungan. 
  • Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa melalui pelayanan pendidikan tinggi secara luas dan merata. 
  • Meningkatkan pemahaman lintas budaya serta jaringan kerjasama melalui kemitraan pendidikan pada tingkat lokal, nasional, dan dunia. 
  • Menghasilkan produk-produk akademik dalam bidang PJJ, khususnya PTJJ, serta bidang keilmuan lainnya. 
UT adalah PTN (Perguruan Tinggi Negeri) ke-45 di Indonesia yang menerapkan sistem belajar terbuka serta jarak jauh. Sistem belajar ini terbukti efektif buat menaikkan daya jangkau serta pemerataan kesempatan pendidikan tinggi yg berkualitas bagi seluruh rakyat negara Indonesia, termasuk mereka yg tinggal di wilayah-wilayah terpencil, baik di semua nusantara juga pada berbagai belahan global.

Sejak diresmikan pada tahun 1984, UT mendapatkan mandat berdasarkan pemerintah buat menaruh kesempatan yg sangat luas kepada seluruh warga negara Indonesia, baik yang baru lulus SLTA juga yang telah bekerja buat mengikuti pendidikan tinggi tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, umur, serta tempat tinggal mereka. Sistem pembelajaran UT memungkinkan belajar yg fleksibel pada mereka yang tidak memperoleh kesempatan mengikuti sistem pendidikan tinggi tatap muka.

Tanpa memandang kondisi mahasiswa, sistem belajar terbuka serta jeda jauh yg diterapkan UT membantu pencapain tujuan belajar lantaran:
  • tidak ada pembatasan jangka waktu penyelesaian studi dan nir memberlakukan sistem drop out; 
  • tidak terdapat pembatasan, baik tahun kelulusan ijazah SLTA maupun umur; 
  • waktu registrasi (registrasi) leluasa sepanjang tahun; 
  • ruang, ketika, serta loka belajar yg fleksibel sinkron menggunakan syarat mahasiswa; 
  • penggunaan materi belajar multimedia, termasuk bahan belajar cetak baik yg dilengkapi dengan kaset audio serta video/CD, CD-ROM, siaran radio dan TV, juga bahan belajar berbasis personal komputer serta internet. 
Dengan jumlah mahasiswa aktif lebih berdasarkan 460.000, UT tergolong dalam “The Top Ten Mega University of the World” dan keliru satu anggota sekaligus pendiri “The Global Mega-University Network (GMUNET). GMUNET didirikan dalam tahun 2003 adalah jaringan universitas terbuka semua global menggunakan jumlah mahasiswa yg terdaftar lebih berdasarkan 100.000 orang

UT telah menerima akreditasi, baik akreditasi nasional juga internasional. Secara internasional, UT telah memperoleh Akreditasi Internasional serta Sertifikasi Kualitas dari the International Council for Open and Distance Education (ICDE) Standard Agency (ISA), dan UT sudah menerima ISO serta SGS 9001:2000 dalam berbagai bidang menurut Badan Sertifikasi SAI Global dan SGS. Di samping itu, sebagian akbar acara studi di UT telah mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Saat ini UT memiliki empat fakultas dan satu program pascasarjana yang menawarkan lebih menurut 30 acara studi menggunakan jenjang yg bervariasi mencakup: Program Magister, Program Sarjana/S1, Program Diploma(D1, D2, D3 serta D4), serta Sertifikat. Di antaranya merupakan program D2 Ilmu Perpustakaan yg adalah objek studi pada penelitian ini.

Metodologi Penelitian
Dalam seluruh kegiatan penelitian niscaya terdapat tujuan yang ingin dicapai. Dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Negeri Malang (2000:15) dikemukakan bahwa rancangan penelitian adalah statu strategi buat mengatur latar penelitian agar peneliti bisa memperoleh data yg valid sesuai dengan karakteristik variable serta tujuan penelitian.

Rancangan penelitian ini dipakai sebagai patokan pada mengadakan kegiatan penelitian. Dalam kegiatan penelitian ini rancangan penelitian yg dipakai merupakan rancangan studi eksploratori. Menurut Setyadin (2005:12) exploratory study merupakan sebuah kegiatan penelitian yang berusaha mengumpulkan indikator-indikator data variabel, kemudian menganalisisnya buat menemukan konsep atau teori baru.

Sebagaimana dijelaskan pada bagian rancangan penelitian, bahwa penelitian ini termasuk pada katagori penelitian eksploratori yang berusaha menyelidiki objek penelitian melalui pengumpulan indikator-indikator data variabel. Dalam penelitian hanya menggambarkan variable tunggal. Tidak berusaha mengungkapkan interaksi antar variable maupun antar sub variabel. Variabel yang dimaksudkan merupakan data yg berkaitan motivasi masyarakat khususnya mahasiswa mengikuti kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan

Variabel motivasi memiliki 2 sub-variabel yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik sebagai sub variabel mempunyai tiga indikator yang berupa asa, minat serta bakat. Sedangkan sub variabel motivasi ekstrinsik memiliki indikator yg berupa dorongan menurut orang lain, kondisi ekonomi, prospek karir lulusan, sistem pendidikan dan energi guru.

Pada bagian pendahuluan telah disebutkan bahwa jumlah mahasiswa acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan sebesar 184 mahasiswa yg terbagi menjadi lima kelas tutorial. Lantaran itu maka penelitian ini menggunakan studi sampel yg diupayakan dapat mewakili populasi menggunakan memperhatikan kelas tutorial. 

Populasi merupakan holistik subjek penelitian, atau sejumlah atau perpaduan benda yang menjadi obyek penelitian. Dalam hal ini maka jumlah populasi adalah 184. Sedangkan sampel merupakan sebagian berdasarkan populasi yg dicermati dapat mewakili populasi. Dengan memakai prinsip area secara acak sampling maka diambil 40 mahasiswa sebagai sampel penelitian yang terdiri menurut 8 mahasiswa kelas Arjosari serta 32 mahasiswa kelas Pacitan Bangunsari.

Untuk mengumpulkan data yg diharapkan dalam penelitian ini diharapkan adanya metode penelitian dan instrumen penelitian. Metode penelitian haruslah dibedakan menggunakan instrumen penelitian. Metode penelitian adalah metode yang dipakai untuk mencari dan mengumpulkan data yg dibutuhkan buat menjawab masalah yg muncul pada bagian rumusan kasus. Untuk mengumpulkan data mengenai motivasi mahasiswa mengikuti kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan digunakan metode angket. Sedangkan instrumen adalah alatnya atau disebut juga menjadi indera bantu sebuah metode atau indera yg dipakai untuk mengumpulkan data sinkron dengan metode yg dipakai.

Data output penelitian tersebut selanjutnya dianalisis dengan memakai teknik analisis deskriptif yg berupa prosentase dengan memperhatikan kemungkinan pencapaian kumulatif skor tertinggi suatu variabel dari skor skala evaluasi dan kemungkinan pencapaian skor kumulatif variabel yang sama dan interval kelas yg terdiri dari tiga macam kategori, yaitu tinggi sedang serta rendah.

Hasil Penelitian
Dari hasil perhitungan serta analisis terhadap output penelitian yang dilakukan bisa dikatakan bahwa:
Faktor 1 menggambarkan mengenai motivasi mahasiswa memilih kuliah acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan diantaranya adalah ingin menerima ilmu perpustakaan, usaha pada bidang perpustakaan dan bekerja pada perpustakaan.

Data tentang motivasi ini diperoleh menurut survey nomor 1 sampai menggunakan nomor 4 menggunakan 5 alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data pada tiga interval yaitu tinggi, sedang dan rendah serta skor tertinggi merupakan 20 serta skor terendah merupakan 4 bisa dikatakan bahwa mahasiswa yg motivasinya tinggi sebesar 32 orang (80%) sedangkan 8 orang (20%) lainnya bermotivasi sedang serta nir terdapat yg motivasinya rendah.

Faktor dua mendeskripsikan mengenai motivasi mahasiswa menentukan kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan antara lain adalah minat pada bidang ilmu perpustakaan dan minat di bidang ilmu fakta.

Data tentang motivasi ini diperoleh berdasarkan kuesioner nomor lima serta 6 menggunakan 5 cara lain jawaban. Dengan mengelompokkan data dalam 3 interval yaitu tinggi, sedang serta rendah, serta skor tertinggi adalah 10 dan skor terendah merupakan 2 bisa dikatakan bahwa mahasiswa yg motivasinya tinggi sebanyak 33 orang (82,lima%) sedangkan 7 orang (17,lima%) lainnya bermotivasi sedang serta nir ada yg motivasinya rendah.

Faktor tiga mendeskripsikan tentang motivasi mahasiswa menentukan kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan antara lain adalah talenta di bidang ilmu perpustakaan dan bakat di bidang ilmu kabar.

Data mengenai motivasi ini diperoleh dari kuesioner angka 7 serta 8 dengan lima alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data pada 3 interval yaitu tinggi, sedang dan rendah dan skor tertinggi adalah 10 dan skor terendah merupakan 2 bisa dikatakan bahwa mahasiswa yg motivasinya tinggi sebesar 18 orang (45%) sedangkan 20 orang (50%) lainnya bermotivasi sedang, dan 2 orang (5%) motivasinya rendah.

Faktor 4 menggambarkan mengenai motivasi eksintrik mahasiswa menentukan kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan diantaranya adalah adanya dorongan menurut guru, orang tua, teman dan dorongan berdasarkan masyarakat.

Data tentang motivasi ini diperoleh menurut kuesioner angka 9 sampai dengan nomor 12 menggunakan 5 cara lain jawaban. Dengan mengelompokkan data dalam tiga interval yaitu tinggi, sedang serta rendah serta skor tertinggi adalah 20 serta skor terendah adalah 4 bisa dikatakan bahwa mahasiswa yg motivasinya tinggi sebanyak 7 orang (17,5%) sedangkan 25 orang (62,5%) lainnya bermotivasi sedang dan 8 orang (20%) motivasinya rendah.

Faktor 5 menggambarkan mengenai motivasi ekstrinsik mahasiswa memilih kuliah program D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan antara lain merupakan faktor porto masuk kuliah, porto selama kuliah dan faktor ekonomi orang tua.

Data tentang motivasi ini diperoleh menurut informasi lapangan nomor 13 sampai menggunakan nomor 15 dengan lima alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data pada tiga interval yaitu tinggi, sedang serta rendah dan skor tertinggi merupakan 15 serta skor terendah merupakan tiga dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang motivasinya tinggi sebesar 24 orang (60%) sedangkan 8 orang (20%) lainnya bermotivasi sedang dan 8 orang (20%) motivasinya rendah.

Faktor 6 mendeskripsikan tentang motivasi ekstrinsik mahasiswa memilih kuliah acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan antara lain adalah faktor kemudahan untuk bekerja pada bidang pendidikan, bekerja pada bidang perpustakaan serta pula kemudahan bekerja pada bidang kabar.

Data tentang motivasi ini diperoleh berdasarkan survey nomor 16 sampai menggunakan angka 18 dengan 5 alternatif jawaban. Dengan mengelompokkan data dalam 3 interval yaitu tinggi, sedang serta rendah serta skor tertinggi adalah 15 dan skor terendah merupakan 3 dapat dikatakan bahwa mahasiswa yg motivasinya tinggi sebanyak 27 orang (67,lima%) sedangkan 13 orang (32,5%) lainnya bermotivasi sedang dan tidak ada yg motivasinya rendah.

Faktor 7 menggambarkan tentang motivasi ekstrinsik mahasiswa memilih kuliah acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan diantaranya merupakan kemudahan wahana transportasi pada mengikuti tutorial, dapat kuliah pada perguruan tinggi negeri, tutor atau dosen yang berkualitas dan berkompetensi dalam bidangnya dan sistem perkuliahan menggunakan modul.

Data mengenai motivasi ini diperoleh berdasarkan kuesioner angka 19 hingga menggunakan angka 22 dengan lima cara lain jawaban. Dengan mengelompokkan data pada tiga interval yaitu tinggi, sedang dan rendah dan skor tertinggi merupakan 20 dan skor terendah adalah 4 bisa dikatakan bahwa mahasiswa yg motivasinya tinggi sebesar 25 orang (62,lima%) sedangkan 14 orang (35%) lainnya bermotivasi sedang serta 1 orang (dua,5%) yg motivasinya rendah.

Berdasarkan semua faktor diteliti yaitu menurut faktor 1 hingga dengan faktor 7 bisa dikatakan bahwa 27 orang (67,lima%) memiliki motivasi yang tinggi untuk kuliah acara D2 Jurusan Perpustakaan UPBJJ – UT Malang Pokja Pacitan, sebanyak 13 orang (22,5%) motivasinya sedang dan nir ada yg motivasinya rendah.