TIPS MEMILIH IDE USAHA

Semua orang mempunyai ilham maupun gagasan buat menciptakan usaha, tetapi sedikit sekali pengusaha yg lahir menurut gagasan mereka serta dapat memvisualisasikan gagasan atau ilham yg mereka dapat dalam bidang usaha. Atau mereka mempunyai gagasan usaha yg brilian, tetapi tidak mngetahui bagaimana cara memulai usaha atau mengembangkannya. Berikut Tips bagaimana cara menentukan wangsit bisnis yang baik.
Sesuaikan Ide menggunakan Bakat Anda
Sebagus wangsit atau gagasan usaha anda tetapi apabila nir diimbangi menggunakan bakat yang anda miliki akan jelek. Anda mempunyai gagasan usaha yg baik tetapi anda tidak memiliki bakat atau kemampuan dibidang itu sama saja anda mempunyai sebuah komputer tetapi anda sama sekali tidak bisa mengoperasikannya. Pilih ilham bisnis yang sesuai dengan talenta anda, apabila anda memiliki bakat dibidang peternakan maka buatlah wangsit usaha tentang peternakan, apabila anda memiliki bakat pada bidang photoshop atau corel maka pilihlah bisnis yg bergerak di bidang grafis, atau talenta lain yg anda miliki sebgai contoh, ahli personal komputer , web, pertanian, dagang serta lain sebagainya.
Sesuaikan Ide dengan pangsa pasar
Hal ini sangat penting, anda nir mungkin sanggup mngembangkan wangsit usaha anda bila wangsit anda tidak sesuai dengan peluang pasar sebagai contoh saja usaha anda tidak akan berkembang apabila anda mendirikan bisnis perusahaan tv hitam putih pada zaman sekarang, atau anda ingin membukai gerai AC (Air Conditioner) pada loka yg berhawa dingin seperti dibandung atau Puncak, sudah dipastikan tidak akan terdapat yang membeli barang dagangan anda.
Sesuaikan Ide dengan Modal
Memang diperbolehkan anda mempunyai inspirasi bisnis yang akbar serta membutuhkan dana akbar tapi wajib diingat bahwa modal jua sangat menghipnotis. Jika anda memiliki kapital yang cukup buat membuka bengkel sepeda maka bukalah dahulu bengkel sepeda tetapi anda tetap harus mempunyai pandangan baru membuka bengkel kendaraan beroda empat misalnya yg anda inginkan. Semua bisnis akan berjalan menggunakan baik bila terdapat mampu memulai bisnis menggunakan modal kecil namun konsisten mempunyai untung serta anda akan mendapatkan level yg lebih besar menurut modal awal anda. Dan seluruh itu wajib diawali berdasarkan hal hal kecil serta terus mengalami peningkatan itu namanya kesuksesan.
Sesuaikan Ide menggunakan Peraturan Setempat
Hal ini jua sangat mensugesti usaha yang akan anda rintis. Sebagai model saja anda akan mendirikan peternakan ayam pada permukiman padat penduduk, ataupun anda akan menciptakan peternakan babi didaerah yg mayoritas muslim, telah dipastikan bisnis anda akan mengalami kendala serta paling parah lagi bisnis anda akan rol tikar.
Mungkin itu dulu yg bisa saya sampaikan, tetap semangat berusaha serta salam sukses.

PENGORGANISASIAN PESANPESAN BISNIS MELAUI OUTLINE

Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis Melaui Outline
A. Hal-Hal Yang Menyebabkan Pesan-Pesan Tak Terorganisasi Dengan Baik
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan sang pimpinan kepada para bawahannya, kadangkala tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini mengakibatkan pesan-pesan yg disampaikan tidak tentang sasaran atau hasilnya tidak sesuai menggunakan apa yg dikehendaki. Mengapa hal ini bisa terjadi? Tidak terorganisasinya komunikasi menggunakan baik bisa disebabkan oleh beberapa hal menjadi berikut:

1. Bertele-tele
Seringkali pesan pembuka awal sebuah surat terlalu panjang sampai mencapai beberapa paragraf, baru lalu masuk ke topik bahasan. Dengan kata lain, pesan-pesan awal terlalu bertele-tele, pembaca memerlukan waktu yang relatif usang buat tahu maksud pesan-pesan yang disampaikan

2. Memasukkan Bahan-bahan yang Tidak Relevan
Faktor berikutnya merupakan adanya keterangan yang tidak relevan, dan tidak penting, pada pesan yang disampaikan kepada audiens. Informasi yang tidak relevan, pada samping membuang-buang saat, jua bisa menciptakan pesan-pesan yang disampaikan sebagai kabur, nir jelas serta sulit dipahami. Oleh karenanya, usahakan hanya berita yang relevan serta krusial saja yang disampaikan kepada audiens.

3. Menyajikan Ide-pandangan baru Secara Tidak Logis
Penyebab selanjutnya adalah adanya ilham-ide yang tidak logis dan tidak terkait dengan topik bahasan yang disampaikan pada audiens. Hal ini mengakibatkan ketidak lancaran komunikasi, karena audiens akan sulit tahu poin-poin penting yang disampaikan.

4. Informasi Penting Kadangkala Tidak Tercakup Dalam Pembahasan
Apabila pesan-pesan yg nir relevan, pesan-pesan yang tidak krusial, serta pesan-pesan yg bersifat bombastis lebih secara umum dikuasai, terdapat kecenderungan poin-poin yang penting justru terlupakan berdasarkan topik pembahasan. Lantaran asyik membahas hal-hal yg hanya bersifat pelengkap atau pendukung saja, poin-poin yg seharusnya memperoleh porsi bahasan yg lebih akbar menjadi terabaikan.

Keempat kasus tadi tak jarang terjadi dalam komunikasi bisnis. Oleh karenanya, hal-hal tersebut perlu memperoleh perhatian yang seksama bagi para komunikator.

B. Pentingnya Pengorganisasian Yang Baik
Dengan mengatur wangsit-ide secara logis, berurutan, dan nir bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan keterangan, motivasi juga simpel bagi para audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu tantangan bagi komunikator. Untuk bisa mengorganisasi pesan-pesan menggunakan baik, ada 4 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Subjek serta tujuan haruslah kentara.
2. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
3. Ide-ilham harus dikelompokkan dan tersaji menggunakan cara yg logis.
4. Semua informasi yg krusial wajib telah tercakup.

Suatu pesan yang disusun menggunakan baik akan membantu audiens memahami pesan yg disampaikan, membantu audiens mendapat pesan, menghemat waktu audiens, dan mempermudah pekerjaan komunikator.

a. Membantu Audiens Memahami Suatu Pesan
Dengan mengemukakan poin-poin penting secara kentara, menyusun wangsit-ilham secara logis serta runtut, serta memasukkan semua informasi yang relevan pada pesan, audiens menggunakan gampang akan tahu maksud/ tujuan pesan.

b. Membantu Audiens Menerima Suatu Pesan
Pengorganisasian pesan-pesan yg baik di samping membantu audiens dalam tahu maksud pesan, juga membantu audiens buat bisa mendapat isi pesan tersebut. Misalnya, seorang konsumen yang mengadukan masalah pembelian suatu produk pada manajer toko, namun memperoleh jawaban yg nir menyenangkan atau mengecewakannya. Mungkin saja surat jawaban yg diberikan telah disusun logis sebagai akibatnya dapat dipahami maksudnya, namun tidak bisa diterima sang konsumen karena gaya bahasa yg digunakan terlalu menusuk pada target (to thepoint).

c. Menghemat waktu
Apabila suatu pesan tidak terorganisasi dengan baik, penyampaiannya akan menghabiskan ketika audiens. Mengapa demikian? Salah satu tujuan pengorganisasian pesan-pesan yang baik merupakan penyampaian keterangan atau ide-wangsit yg relevan saja. Dengan hanya menyampaikan liputan yg relevan, saat audiens akan bisa dihemat. Disamping itu, audiens dapat menggunakan mudah mengikuti alur pemikiran pesan yang di sampaikan, tanpa harus memeras otak dan mengerutkan dahi.

d. Mempermudah Pekerjaan Komunikator
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik bisa membantu pekerjaan komunikator, sehingga bisa terselesaikan lebih cepat dan hemat saat. Hal ini merupakan faktor yang sangat penting dalam global usaha, pada mana penyelesaian pekerjaan berjalan menggunakan baik, cepat, dan efisien. Dengan mengetahui apa yg ingin disampaikan, dan mengetahui cara menyampaikannya, rasa percaya diri komunikator akan semakin tinggi. Semakin tinggi rasa percaya diri komunikator, semakin cepat dan efisien beliau merampungkan pekerjaan.

C. Pengorganisasian Pesan-Pesan Melalui Outline
Pada dasarnya, buat mencapai pengorganisasian yg baik diperlukan dua proses tahapan, yaitu Anda mendefinisikan dan menggolongkan inspirasi-inspirasi; kemudian Anda tetapkan urutan wangsit-pandangan baru menggunakan perencanaan organisasional terpilih secara hati-hati.

1. Mendefinisikan serta Mengelompokkan Ide-ide
Memutuskan apa yang wajib dikatakan adalah kasus mendasar bagi setiap komunikator yang wajib dipecahkan. Jika materinya memang lemah, nir mempunyai suatu gaya yg menarik, maka akan mengaburkan keterangan yg terdapat. Cepat atau lambat, audiens akan menyimpulkan bahwa Anda sahih-benar nir memiliki sesuatu yg bernilai sedikit pun. Apakah Anda menelepon, membuat tiga paragraf surat, atau menulis laporan 200 page, Anda akan mulai dengan mendefinisikan isi materinya. Semakin panjang dan kompleks, maka semakin krusial termin pertarna ini.

Apabila Anda menyusun pesan yang panjang serta kompleks, maka outline sangat diperlukan dan menjadi penting adalah. Mengapa demikian? Hal ini karena menggunakan adanya outline akan membantu Anda memvisualisasikan interaksi antara bagian yg satu dengan bagian yg lainnya. Di samping itu, outline jua akan menuntun Anda buat mengkomunikasikan wangsit-ide dengan cara yg lebih sistematik, efisien, serta efektif Melalui perencanaan yg baik outline akan membantu Anda mengekspresikan transisi antara ide-wangsit, sebagai akibatnya audiens akan mengerti dan memahami pola pernikiran Anda.

Susunan suatu outline secara garis besar dapat digolongkan ke pada 3 golongan:

a. Mulailah dengan Ide Pokok
Ide utama akan membantu Anda dalam memutuskan tujuan dan strategi umum berdasarkan suatu pesan. Ide pokok tadi dapat dirangkum ke dalam 2 hal, yaitu: (1) apa yang Anda inginkan terhadap audiens buat melakukannya atau memikirkannya; (dua) alasan yang fundamental mengapa mereka harus melakukan atau memikirkannya. Ide pokok adalah titik awal buat menciptakan outline.

b. Nyatakan Poin-poin pendukungyang Penting
Setelah menetapkan wangsit utama pesan yg akan disampaikan, maka termin ke 2 adalah menyusun poin-poin pendukung yg krusial menjadi pendukung wangsit-ilham utama tadi.

c. Ilustrasi menggunakan Bukti-bukti
Tahap ketiga dalam menyusun outline adalah memberikan illustrasi menggunakan mengemukakan bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak bukti-bukti yg bisa tersaji, maka outline yang Anda buat akan menjadi semakin baik.

2. Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional
Setelah Anda mendefinisikan dan menggolongkan inspirasi-pandangan baru Anda, Anda siap buat tetapkan bagaimana urut-urutannya. Untuk bisa menentukan urutannya, terdapat 2 pendekatan krusial, yaitu:

a. Pendekatan Langsung
Pendekatan pribadi (direct approach) tak jarang disebut juga dengan istilah pendekatan deduktif (deductive approach), di mana pandangan baru utama muncul paling awal, kemudian diikuti bukti-bukti pendukungnya. Gunakan pendekatan ini jika reaksi audiens cenderung positif atau menyenangkan.

b. Pendekatan Tak Langsung
Pendekatan tidak pribadi (indirect approach) seringkali diklaim jua menggunakan istilah pendekatan induktif (inductive approach), pada mana bukti-bukti ada terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan wangsit pokoknya. Gunakan pendekatan ini, apabila reaksi audiens cenderung negatif atau nir menyenangkan.

Kedua pendekatan dasar tersebut dapat diterapkan baik buat pesan-pesan singkat (memo serta surat) juga pesan-pesan formal atau panjang (laporan, usulan, dan presentasi). Untuk memilih pada antara kedua cara lain tersebut, Anda harus menganalisis bagaimana reaksi audiens terhadap maksud/tujuan dan pesan-pesan yg Anda sampaikan.

Setelah Anda menganalisis kemungkinan reaksi para audiens dan menentukan suatu pendekatan umum, maka Anda dapat menentukan planning organisasional yang paling cocok sebagai berikut :

a. Direct Request
Jenis/tipe pesan bisnis yg paling umum digunakan adalah penyampaian yang langsung pada poin yang dituju. Direct request (permintaan langsung) bisa berbentuk surat maupun memo. Misalnya, Anda tertarik terhadap suatu produk baru dan Anda ingin sekali mengetahui berbagai hal tentang produk tersebut seperd karakteristik, harga, cara pembayaran, dan sebagainya, maka Anda dapat menciptakan surat permintaan eksklusif. Permintaan eksklusif menggunakan pendekatan langsung, lantaran eksklusif pada poin yg dituju.

b. Pesan-pesan Rutin, Good News, atau Goodwill
Jika Anda menaruh informasi rutin sebagai bagian menurut bisnis permanen Anda, para audiens kemungkinan akan sebagai netral. Jika Anda mengumumkan penurunan harga, mendapat suatu undangan, atau ucapan selamat berdasarkan sahabat sejawat, para audiens akan bahagia mendengarnya. Jadi, pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill lebih cocok menggunakan memakai pendekatan eksklusif.

c. Pesan-pesan Bad News
Jika Anda mengumumkan penolakan suatu. Lamaran, menolak kredit, perampingan karyawan, penurunan pangkat, maka audiens Anda umumnya akan kecewa atau nir senang mendengarnya. Oleh karenanya, pendekatan yg dapat diterapkan merupakan pendekatan tak pribadi. Jika Anda mempunyai berita yg kurang menyenangkan (bad news) cobalah buat menempatkannya pada bagian. Pertengahan surat dengan memakai bahasa yg halus.

d. Pesan-pesan Persuasif
Bila audiens sahih-sahih sangat tidak tertarik terhadap pesan-pesan yg Anda sampaikan, maka pesan-pesan persuasif (persuasive messages) bisa digunakan dan pendekatannya adalah dengan cara tak pribadi. Untuk melakukan penagihan pinjaman serta penjualan produk, pendekatan yg dipakai adalah persuasi. Anda perlu membuka pikiran audiens Anda menggunakan melakukan persuasi, sebagai akibatnya mereka dapat memahami informasi yg terdapat.

Kebanyakan pesan-pesan singkat bisa memakai salah satu berdasarkan keempat dasar rencana organisasional. Namun, buat pesan-pesan yang lebih panjang, misalnya pembuatan laporan serta presentasi, perlu pola yang lebih kompleks buat menangani semakin banyaknya informasi. Pola-pola tadi dapat dibedakan ke pada 2 kategori, yaitu informasional dan analitikal.

PENGORGANISASIAN PESANPESAN BISNIS MELAUI OUTLINE

Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis Melaui Outline
A. Hal-Hal Yang Menyebabkan Pesan-Pesan Tak Terorganisasi Dengan Baik
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yg disampaikan sang pimpinan kepada para bawahannya, kadangkala tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini mengakibatkan pesan-pesan yang disampaikan nir tentang sasaran atau hasilnya nir sesuai dengan apa yg dikehendaki. Mengapa hal ini bisa terjadi? Tidak terorganisasinya komunikasi menggunakan baik dapat ditimbulkan sang beberapa hal menjadi berikut:

1. Bertele-tele
Seringkali pesan pembuka awal sebuah surat terlalu panjang sampai mencapai beberapa paragraf, baru kemudian masuk ke topik bahasan. Dengan istilah lain, pesan-pesan awal terlalu bertele-tele, pembaca memerlukan ketika yg cukup lama untuk tahu maksud pesan-pesan yg disampaikan

2. Memasukkan Bahan-bahan yg Tidak Relevan
Faktor berikutnya adalah adanya informasi yang nir relevan, serta nir krusial, dalam pesan yg disampaikan pada audiens. Informasi yg nir relevan, pada samping membuang-buang saat, pula dapat membuat pesan-pesan yg disampaikan sebagai kabur, tidak jelas dan sulit dipahami. Oleh karena itu, sebaiknya hanya keterangan yg relevan serta penting saja yang disampaikan kepada audiens.

3. Menyajikan Ide-pandangan baru Secara Tidak Logis
Penyebab selanjutnya adalah adanya wangsit-pandangan baru yg nir logis serta nir terkait menggunakan topik bahasan yg disampaikan dalam audiens. Hal ini menyebabkan ketidak lancaran komunikasi, karena audiens akan sulit tahu poin-poin krusial yang disampaikan.

4. Informasi Penting Kadangkala Tidak Tercakup Dalam Pembahasan
Apabila pesan-pesan yg tidak relevan, pesan-pesan yg tidak penting, dan pesan-pesan yang bersifat bombastis lebih lebih banyak didominasi, ada kecenderungan poin-poin yg penting justru terlupakan menurut topik pembahasan. Lantaran asyik membahas hal-hal yg hanya bersifat pelengkap atau pendukung saja, poin-poin yg seharusnya memperoleh porsi bahasan yang lebih akbar menjadi terabaikan.

Keempat perkara tadi tak jarang terjadi pada komunikasi bisnis. Oleh karena itu, hal-hal tadi perlu memperoleh perhatian yang seksama bagi para komunikator.

B. Pentingnya Pengorganisasian Yang Baik
Dengan mengatur pandangan baru-pandangan baru secara logis, berurutan, serta nir bertele-tele, pandangan baru yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan fakta, motivasi maupun mudah bagi para audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik merupakan suatu tantangan bagi komunikator. Untuk bisa mengorganisasi pesan-pesan dengan baik, ada 4 hal yg perlu diperhatikan, yaitu:
1. Subjek dan tujuan haruslah jelas.
2. Semua keterangan harus herbi subjek serta tujuan.
3. Ide-ilham wajib dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.
4. Semua informasi yang krusial wajib telah tercakup.

Suatu pesan yg disusun dengan baik akan membantu audiens memahami pesan yang disampaikan, membantu audiens mendapat pesan, berhemat ketika audiens, serta mempermudah pekerjaan komunikator.

a. Membantu Audiens Memahami Suatu Pesan
Dengan mengemukakan poin-poin penting secara kentara, menyusun ide-pandangan baru secara logis serta runtut, serta memasukkan seluruh berita yg relevan dalam pesan, audiens menggunakan gampang akan tahu maksud/ tujuan pesan.

b. Membantu Audiens Menerima Suatu Pesan
Pengorganisasian pesan-pesan yg baik pada samping membantu audiens dalam tahu maksud pesan, pula membantu audiens untuk dapat mendapat isi pesan tadi. Misalnya, seorang konsumen yang mengadukan perkara pembelian suatu produk pada manajer toko, tetapi memperoleh jawaban yg tidak menyenangkan atau mengecewakannya. Mungkin saja surat jawaban yang diberikan sudah disusun logis sehingga dapat dipahami maksudnya, tetapi nir bisa diterima oleh konsumen lantaran gaya bahasa yang digunakan terlalu menusuk pada sasaran (to thepoint).

c. Menghemat waktu
Apabila suatu pesan tidak terorganisasi menggunakan baik, penyampaiannya akan menghabiskan saat audiens. Mengapa demikian? Salah satu tujuan pengorganisasian pesan-pesan yang baik merupakan penyampaian informasi atau wangsit-ilham yang relevan saja. Dengan hanya mengungkapkan informasi yg relevan, waktu audiens akan dapat dihemat. Disamping itu, audiens dapat dengan gampang mengikuti alur pemikiran pesan yg pada sampaikan, tanpa wajib memeras otak serta mengerutkan dahi.

d. Mempermudah Pekerjaan Komunikator
Pengorganisasian pesan-pesan yg baik bisa membantu pekerjaan komunikator, sebagai akibatnya bisa selesai lebih cepat serta ekonomis ketika. Hal ini merupakan faktor yg sangat penting pada global bisnis, di mana penyelesaian pekerjaan berjalan menggunakan baik, cepat, serta efisien. Dengan mengetahui apa yg ingin disampaikan, dan mengetahui cara menyampaikannya, rasa percaya diri komunikator akan meningkat. Semakin tinggi rasa percaya diri komunikator, semakin cepat dan efisien beliau merampungkan pekerjaan.

C. Pengorganisasian Pesan-Pesan Melalui Outline
Pada dasarnya, buat mencapai pengorganisasian yang baik diharapkan dua proses tahapan, yaitu Anda mendefinisikan dan menggolongkan ilham-ilham; kemudian Anda tetapkan urutan ide-inspirasi dengan perencanaan organisasional terpilih secara hati-hati.

1. Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide-ide
Memutuskan apa yg wajib dikatakan adalah masalah mendasar bagi setiap komunikator yg wajib dipecahkan. Apabila materinya memang lemah, tidak memiliki suatu gaya yg menarik, maka akan mengaburkan fakta yg ada. Cepat atau lambat, audiens akan menyimpulkan bahwa Anda benar-benar tidak mempunyai sesuatu yang bernilai sedikit pun. Apakah Anda menelepon, membuat tiga paragraf surat, atau menulis laporan 200 halaman, Anda akan mulai dengan mendefinisikan isi materinya. Semakin panjang dan kompleks, maka semakin krusial termin pertarna ini.

Apabila Anda menyusun pesan yg panjang serta kompleks, maka outline sangat diharapkan serta sebagai penting ialah. Mengapa demikian? Hal ini lantaran menggunakan adanya outline akan membantu Anda memvisualisasikan interaksi antara bagian yang satu menggunakan bagian yang lainnya. Di samping itu, outline pula akan menuntun Anda untuk mengkomunikasikan ilham-ide menggunakan cara yg lebih sistematik, efisien, serta efektif Melalui perencanaan yg baik outline akan membantu Anda mengekspresikan transisi antara wangsit-ide, sehingga audiens akan mengerti dan memahami pola pernikiran Anda.

Susunan suatu outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam 3 golongan:

a. Mulailah dengan Ide Pokok
Ide pokok akan membantu Anda dalam menetapkan tujuan serta strategi generik dari suatu pesan. Ide utama tadi bisa dirangkum ke dalam 2 hal, yaitu: (1) apa yang Anda inginkan terhadap audiens buat melakukannya atau memikirkannya; (2) alasan yg fundamental mengapa mereka harus melakukan atau memikirkannya. Ide utama merupakan titik awal buat membuat outline.

b. Nyatakan Poin-poin pendukungyang Penting
Setelah memutuskan inspirasi utama pesan yg akan disampaikan, maka tahap ke 2 adalah menyusun poin-poin pendukung yang krusial menjadi pendukung wangsit-ide utama tadi.

c. Ilustrasi dengan Bukti-bukti
Tahap ketiga pada menyusun outline adalah menaruh illustrasi menggunakan mengemukakan bukti-bukti yg berhasil dikumpulkan. Semakin poly bukti-bukti yg bisa disajikan, maka outline yg Anda buat akan menjadi semakin baik.

2. Menentukan Urutan menggunakan Rencana Organisasional
Setelah Anda mendefinisikan dan menggolongkan ilham-inspirasi Anda, Anda siap untuk menetapkan bagaimana urut-urutannya. Untuk bisa menentukan urutannya, ada 2 pendekatan krusial, yaitu:

a. Pendekatan Langsung
Pendekatan eksklusif (direct approach) sering diklaim jua menggunakan kata pendekatan deduktif (deductive approach), pada mana ilham pokok timbul paling awal, lalu diikuti bukti-bukti pendukungnya. Gunakan pendekatan ini bila reaksi audiens cenderung positif atau menyenangkan.

b. Pendekatan Tak Langsung
Pendekatan tidak langsung (indirect approach) tak jarang disebut juga dengan istilah pendekatan induktif (inductive approach), di mana bukti-bukti muncul terlebih dahulu, kemudian diikuti menggunakan inspirasi pokoknya. Gunakan pendekatan ini, jika reaksi audiens cenderung negatif atau tidak menyenangkan.

Kedua pendekatan dasar tadi bisa diterapkan baik buat pesan-pesan singkat (memo dan surat) juga pesan-pesan formal atau panjang (laporan, usulan, dan presentasi). Untuk menentukan di antara ke 2 alternatif tersebut, Anda wajib menganalisis bagaimana reaksi audiens terhadap maksud/tujuan dan pesan-pesan yang Anda sampaikan.

Setelah Anda menganalisis kemungkinan reaksi para audiens dan memilih suatu pendekatan umum, maka Anda bisa menentukan rencana organisasional yg paling cocok menjadi berikut :

a. Direct Request
Jenis/tipe pesan usaha yang paling generik digunakan adalah penyampaian yg eksklusif dalam poin yg dituju. Direct request (permintaan pribadi) bisa berbentuk surat juga memo. Misalnya, Anda tertarik terhadap suatu produk baru dan Anda ingin sekali mengetahui aneka macam hal tentang produk tersebut seperd karakteristik, harga, cara pembayaran, dan sebagainya, maka Anda dapat menciptakan surat permintaan eksklusif. Permintaan pribadi menggunakan pendekatan langsung, lantaran eksklusif dalam poin yang dituju.

b. Pesan-pesan Rutin, Good News, atau Goodwill
Jika Anda memberikan berita rutin sebagai bagian berdasarkan usaha permanen Anda, para audiens kemungkinan akan sebagai netral. Apabila Anda mengumumkan penurunan harga, mendapat suatu undangan, atau ucapan selamat menurut sahabat sejawat, para audiens akan bahagia mendengarnya. Jadi, pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill lebih cocok menggunakan memakai pendekatan pribadi.

c. Pesan-pesan Bad News
Jika Anda mengumumkan penolakan suatu. Lamaran, menolak kredit, perampingan karyawan, penurunan pangkat, maka audiens Anda umumnya akan kecewa atau tidak bahagia mendengarnya. Oleh karenanya, pendekatan yang bisa diterapkan merupakan pendekatan tak langsung. Apabila Anda memiliki informasi yg kurang menyenangkan (bad news) cobalah buat menempatkannya dalam bagian. Pertengahan surat menggunakan menggunakan bahasa yg halus.

d. Pesan-pesan Persuasif
Bila audiens sahih-benar sangat nir tertarik terhadap pesan-pesan yang Anda sampaikan, maka pesan-pesan persuasif (persuasive messages) dapat digunakan serta pendekatannya merupakan menggunakan cara tidak langsung. Untuk melakukan penagihan pinjaman dan penjualan produk, pendekatan yang digunakan adalah persuasi. Anda perlu membuka pikiran audiens Anda dengan melakukan persuasi, sebagai akibatnya mereka dapat tahu liputan yang terdapat.

Kebanyakan pesan-pesan singkat dapat memakai keliru satu berdasarkan keempat dasar planning organisasional. Tetapi, buat pesan-pesan yang lebih panjang, misalnya pembuatan laporan serta presentasi, perlu pola yg lebih kompleks untuk menangani semakin banyaknya keterangan. Pola-pola tersebut dapat dibedakan ke pada 2 kategori, yaitu informasional dan analitikal.

ARTI DAN PENGGOLONGAN LAPORAN BISNIS

Arti Dan Penggolongan Laporan Bisnis
1. Pengertian Laporan Bisnis
Untuk bisa melakukan suatu aktivitas operasi secara efisien, perusahaan perlu banyak sekali macam jenis laporan. Apapun posisi Anda, baik sebagai pelatih manajemen, akuntan, ilmuan, eksekutif junior, supervisor, wakil direktur atau peneliti, Anda mungkin harus menulis suatu laporan pada atasan Anda. Seringkali efektivitas suatu laporan yg Anda sajikan akan sebagai bahan pertimbangan terhadap promisi juga honor Anda. Untuk itu, Anda perlu mengetahui bagaimana menciptakan suatu laporan bisnis secara efisien dan efektif.

Herta A. Murphy dan Herbert W. Hildebrandt pada bukunya “Effective Busines Communications” memberikan definisi tentang laporan usaha (busines report) sebagai suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas serta planning penyajian liputan kepada seorang atau lebih buat tujuan bisnis tertentu. Sedangkan Himstreet dan Baty dalam bukunya “Business Communications” mendefinisikan laporan (usaha) menjadi suatu pesan-pesan yang objektif, tersusun teratur yang dipakai buat menyampaikan keterangan berdasarkan suatu bagian organisasional atau dari satu institusi/lembaga ke lembaga yg lain buat membantu pengambilan keputusan atau pemecahan perkara.

Atas dasar definisi tersebut, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa satu laporan bisnis mempunyai aneka macam ciri misalnya netral, tidak memihak, objektif, penyampaian keterangan baik intern maupun eksten, umumnya diminta sang mereka yang mempunyai wewenang yang lebih tinggi dan memiliki suatu tujuan tertentu, yaitu membantu pemecahan perkara serta pengambilan keputusan.

Biasanya suatu laporan menyajikan secara lebih rinci yg dikemas pada bentuk memo atau contoh satu laman surat bisnis. Laporan memerlukan perhatian yg lebih pada pengorganisasian, alat bantu visual, serta teknik-teknik lain yg memungkinkan suatu laporan bisa serta mudah dibaca. Laporan pula bisa memberikan manfaat serta tujuan suatu penyajian laporan yang akurat, informasi yg logis dan tidak emosional. Suatu laporan mungkin dapat kedua-duanya, baik tertulis atau ekspresi. 

Bagi suatu perusahaan, pada umumnya penulisan laporan usaha dipakai buat memenuhi berbagai keperluan antara lain: 
  1. § Untuk memonitor serta mengendalikan operasional perusahaan. Misaln laporan operasional, laporan kegiatan personal. 
  2. Untuk membantu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan mekanisme-mekanisme yg sudah ditetapkan perusahaan. Misalnya, kebijakan penempatan posisi kerja. 
  3. Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan aturan dan peraturan-pera yang berlaku bagi perusahaan. Misalnya laporan pajak, laporan anali pengaruh lingkungan, dan laporan ketenagakerjaan (perburuhan). 
  4. Untuk mendokumentasikan prestasi kerja yang diharapkan baik b keperluan internal juga eksternal. Misalnya, laporan perk mban serta laporan akhir suatu kegiatan. 
  5. Untuk menganalisis liputan serta memberikan bimbingan agi pengambilan keputusan-keputusan atas berita-gosip tertentu. Misalnya, laporan penelitian/riset, laporan troubleshooting, serta laporan justifikasi. 
  6. Untuk memperoleh sumber pendanaan atau membuka usaha baru. Misalnya, proposal penjualan.
2. Penggolongan Laporan Bisnis
Laporan usaha bisa digolongkan ke pada banyak sekali cara penggolongan baik menurut fungsi, subjek, formalitas, keaslian, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan proyek, dan aplikasi perternuan. Masing-masing penggolongan tersebut secara rinci dapat dijelaskan berikut ini.

a. Menurut Fungsinya
Menurut manfaatnya, suatu laporan bisa dibedakan apakah untuk memberi keterangan atau buat analisis. Suatu laporan yg bersifat memberi fakta (informational report) menyajikan liputan-warta serta rangkuman-tanpa melakukan analisis, konklusi, atau rekomendasi. Nama lain buat laporan informasional adalah Laporan Perkembangan (progress reports), Laporan Sementara (interm reports), serta Laporan Thwulan (quarterly Reports).

Laporan analitikal (analitycal report) menyajikan keterangan-informasi, menganalisis dan menafsirkannya, lalu mengambil konklusi serta memberi rekomendasi. Laporan analitikal mungkin diberi label, contohnya laporan rekomendasi (recommendation reports), usulan (proposal), atau laporan justifikasi (justification reports).

b. Menurut Subjeknya
Menurut subjeknya, suatu laporan bisa dibedakan berdasarkan pada departemen mana suatu laporan itu diperoleh. Sebagai contoh, laporan akuntAnsi, laporan periklanan, laporan pengumpulan kredit, laporan pembelanjaan, laporan iuran pertanggungan, laporan pemasaran, laporan ekonomi, laporan produksi, laporan personalia, laporan statistik, serta laporan-laporan teknik.

c. Menurut Formalitasnya
Menurut formalitasnya, suatu laporan bisa dibedakan atas dasar apakah bersifat formal atau nonformal. Laporan formal acapkali disebut juga dengan istilah laporan panjang (long reports); sedangkan laporan nonformal tak jarang disebut pula menggunakan istilah laporan singliat (short reports). Laporan formal umumnya panjang-lebih berdasarkan 10 laman-serta meliputi kasus-kasus kompleks. Tetapi demikian, pengertian panjang lebih berdasarkan 10 halaman serta “panjang” atau "pendek' adalah bervariasi, tergantung pada situasi dan kondisi yang terdapat.

Laporan formal meliputi:
Body text: pendahuluan, isi, epilog.
Prefatory parts: sampul, judul, laman, surat wewenang, penerimaan, persetujuan, pengiriman, penghargaan, sinopsis, abstraksi, rangkuman eksekutif, daftar isi, daftar tabel.

Supplemental parts: lampiran, bibliograf, catatan akhir, daftar istilah, indeks.
Laporan informal umumnya hanya meliputi body text. Namun demikian, beberapa laporan informal mungkin meliputi judul laman, pengiriman, catatan akhir, dan lampiran.

d. Menurut Keasliannya
Menurut keasliannya, suatu laporan bisa dibedakan atas dasar otoritas atau sukarela; pula apakah publik atau partikelir. Laporan otoritas (authorized reports) merupakan suatu laporan yg dibentuk atas dasar permintaan atau menerima kuasa berdasarkan orang lain atau komite; laporan sukarela (voluntary reports) merupakan suatu laporan yg dibuat atas inisiatif Anda sendiri. Laporan swasta (private reports) adalah suatu laporan yang dibentuk perusahaan-perusahaan partikelir. Laporan publik (public reports) adalah suatu laporan yang dibuat sang lembaga-lembaga pernerintah, termasuk sekolahsekolah, tempat tinggal sakit-rumah sakit, atau lembaga-lembaga lain yg dibiaya oleh negara.

e. Menurut Frekuensinya
Menurut frekuensinya, suatu laporan bisa dibedakan atas dasar apakah secara. Bersiklus atau khusus. Laporan terencana (periodic reports) bisa dikeluarkan secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau tahunan. Yang termasuk laporan berkala antara lain laporan bursa saharn setiap jam, laporan penjualan tiap hari, laporan porto tiap seminggu, laporan produksi setiap bulan, laporan kegiatan komite tiap kuartar, dan laporan anggaran tahunan. Laporan khusus ditulis manakala kebutuhan terhadap suatu informasi muncul. Laporan khusus (special reports) meliputi suatu situasi atau peristiwa yang unik (spesifik) misalnya munculnya krisis dalam suatu perusahaan.

f. Menurut Jenisnya
Menurut jenis atau penampilannya, suatu laporan dipengaruhi oleh formalitas serta panjangnya laporan. Jenlis laporan dapat bersifat informal (laporan singkat/short reports) maupun formal (laporan panjang/long reports). Laporan informal mencakup laporan memorandum, laporan surat, dan laporan cetak. Laporan formal seringkali diklaim dengan laporan panjang.

1) Laporan Memorandum
Laporan memorandum (memorandum reports) merupakan suatu laporan yang menggunakan format memo yaitu pada, berdasarkan, subjek, serta tanggal.

2) Laporan Surat
Laporan surat (letter reports) merupakan suatu laporan yg menggunakan format surat dengan kepala surat, di dalamnya berisi alamat, salam pembuka, penutup, indikasi tangan, serta bagian surat keterangan. 

3) Laporan pada bentuk cetakan
Laporan pada bentuk cetakan memiliki judul yang sudah tercetak, instruksi, baris-baris kosong.

4) Laporan Formal
Laporan formal (formal reports) umumnya lebih panjang daripada laporan informal. Laporan formal sering pula diklaim menggunakan laporan panjang (long reports).

g. Menurut Kegiatan Proyek
Dalam melaksanakan suatu proyek, masih ada figa jenis laporan, yaitu laporan pendahutuan (preliminary reports), laporan perkembangan, (progress reports), dan laporan akhir (final reports). Laporan pendahuluan meliputi bagaimana suatu proyek disiapkan, output yg diharapkan, serta bagaimana melakukan peladhan pegawai. Selanjutnya, sesudah proyek berlangsung, perlu disusun laporan perkembangan secara berkala. Pada ketika proyek berakhir, dibuatlah laporan akhir.

h. Menurut Pelaksanaan Pertemuan
Berdasarkan pelaksanaan rendezvous, laporan usaha bisa dibedakan ke pada rencana (rencana), resolusi (resolutions), notulen (minutes), serta laporan perternuan (proceedings). Agenda adalah suatu dokumen yg ditulis sebelum suatu Perternuan berlangsung. La mencakup jadwal pelaksanaan, serta topik yg akan dibahas dalam pertemuan. Hal ini akan membantu peserta pada mempersiapkan rendezvous. Resolusi adalah laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil mufakat pada suatu rendezvous. Notulen adalah laporan resmi dalam suatu perternuan yang telah berlangsung. La mencakup catatan seluruh hal yg terjadi dalam suatu rendezvous. Laporan rendezvous merupakan suatu laporan resmi yg cakupan bahasannya lebih luas serta berisi output-hasil pertemuan atau konferensi krusial.

A. Persiapan Sebelum Menulis Laporan Bisnis
Persiapan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam segala aspek, begitu nya menggunakan menciptakan laporan. Adapun persiapan yang dibutuhkan sebefum enulis laporan meliputi paling tidak 4 tahapan sebagai berikut:

1. Definisikan Masalah, Tujuan, serta Ruang Lingkup
Tahap pertarna perencanaan merupakan melakukan analisis masalah, yang encakup tujuan penyusunan laporan. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan, misalnya: Apa yg diinginkan?, Berapa poly?, Mengapa?, serta kapan, akan membantu Anda dalam menetapkan perkara, tujuan, ruang up, keterbarasan (dana serta ketika), serta judul suatu laporan.

2. Pertimbangkan Siapa Yang Akan Menerima Laporan
Memvisualisasikan pembaca atau pendengar Anda dan kebutuhan mereka merupakan tahapan yang krusial pada mempersiapkan laporan usaha. Dalam mepersiapkan laporan usaha perlu dipertimbangkan aneka macam hal yg berkaitan menggunakan audience. Artinya, seorang yang ingin menyusun laporan bisnis perlu memperhatikan siapa yang akan menerima laporan tersebut, baik dari segi pendidikannya, pengalamannya, maupun perilaku emosionalnya. Hal ini bertujuan supaya laporan bisnis yang ingin disampaikan pada audience bisa genai sasarannya.

3. Menentukan Ide atau Gagasan
Dalam tahap ini, tuliskan sernua ilham yang terlintas, secara umum. Kemudian buatlah laporan menurut planning kerja yg rind. Untuk beberapa laporan, rumuskan hipotesis sebagai dasar buat menentukan fakta apa yg Anda perlukan. Sebagai contoh, bila tujuan Anda adalah mencari penyebab tingginya taraf perputaran pada perusahaan, Anda bisa menuangkan wangsit-wangsit yang berkaitan menggunakan kondisi kerja, pengawasan, honor , dan kebijakan promosi. Kemudian Anda mungkin mempertimbangkan subdivisi berdasarkan topik-topik tadi. Kondisi kerja dapat meliputi lingkungan fisik (lokasi tempat kerja, pabrik, kafetaria) serta faktor-faktor nonfisik, misalnya bau dan kebisingan.

4. Mengumpulkan Bahan Yang Diperlukan
Tahap keempat dalam menyiapkan laporan merupakan mengumpulkan kabar yang diperlukan berdasarkan sumber-sumber yang bonafide. Untuk beberapa laporan mungkin Anda memiliki data pada dalam ingatan Anda. Meskipun demikian, Anda mungkin perlu juga mencari data-data tambahan menggunakan melakukan penelitian sekunder (mencari data berdasarkan majalah, surat fakta, dolcumen pernerintah, ensiklopedia) serta penelitian primer (mencari data menurut catatan file organisasi, surat-surat, catatan harian, laporan-laporan, wawancara, daftar pertanyaan).

5. Menganalisis dan Menafsirkan Data
Untuk laporan singkat, termin ini hanya memerlukan waktu yg sangat singkat. Tetapi, buat laporan panjang misalnya laporan analisis yang berdasarkan dalam fakta yang diperoleh berdasarkan berbagai sumber, termin ini memerlukan ketika yang lebih lama . Analisis atau penafsiran Anda haruslah seobjektif mungkin. Berusahalah amanah, serta nir pernah menghilangkan atau memanipulasi warta relevan.

6. Mengorganisasi Data dan Mernpersiapkan Outline Akhir
Setelah menganalisis serta menafsirkan data secara hati-hati, Anda bisa mengorganisasikan output ternuan dan membuat outline akhir. Tetapi, sebelum menyiapkan outline, Anda perlu tahu tubuh laporan dan mempertimbangkan banyak sekali metode pengorganisasian dan outline.

Setelah Anda menyelesaikan 6 termin persiapan, langkah berikutnya adalah merupakan membuat bagian utama laporan bisnis yg mencakup pendahuluan, teks (text), serta epilog.

B. Bagian Pokok Laporan Bisnis
1. Pendahuluan 
Dalam bagian pendahuluan masih ada sebelas hal yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:
a. Pemberi Kuasa adalah orang yg merninta laporan.
b. Layout atau Rencana Presentasi menceriterakan pada pernbaca apa saja yang akan dibahas dalam laporan usaha.
c. Masalah umumnya didefinisikan pada awal-awal bab pendahuluan sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis dinyatakan.
d. Maksudpenulisan laporan bisnis wajib nampak dalam. Bagian. Pendahuluan. Elemen tersebut adalah hal. Yang sangat krusial dalam suatu laporan bisnis. Istilah lain yang serupa antara lain: tujuan, misi, taktik, atau target.
e. Ruang Lingkup berkaitan menggunakan luas cakupan atau batas suatu pokok bahasan buat sebuah laporan bisnis.
f. Metodologi mengacu dalam metode pengumpulan informasi. Anda dapat memperoleh data menggunakan membaca bahan-bahan di perpustakaan atau melakukan wawancara, survei, atau eksperimen.
g. Sumber-sumberprimer atau sekunder, yang meliputi diantaranya: publikasi (majalah, jurnal, surat kabar), catatan perusahaan, surat, memo, output wawancara, karyawan, dan sebagainya. Apabila Anda menulis laporan mengenai pengalaman. Bisnis Anda sendiri, maka pernyataan yg Anda tulis pada. Suatu laporan bisnis merupakan merupakan sumber.
h. Latar Belakang berdasarkan situasi yg sedang diteliti kadangkala dimasukkan, apabila pembaca perlu latar belakang fakta untuk memperoleh citra menyeluruh serta pemahaman yg jelas terhadap suatu utama bahasan.
i. Definisi Istilah perlu dicantumkan apabila Anda memakai kata yang mempunyai beberapa penafsiran. Anda wajib mengungkapkan kepada pembaca definisi yg Anda maksudkan.
j. Keterbatasan misalnya pada hal. Dana, ketika, asisten peneliti, atau data yang tersedia. Seorang penulis nir perlu membuat malu-malu buat menyebutkan beberapa keterbatasan. Yg terdapat sebelurn melakukan penelitian lebih lanjut. 
k. Rekomendasi menyebutkan mengenai keputusan yg perlu pada laporkan di pada suatu laporan usaha, contohnya keputusan antara membeli mesin baru atau mesin setengah pakai, restrukturisasi karyawan, anugerah uang pesangon, menambah perangkat lunak (software) serta perangkat keras (hardwar~), menciptakan kantor perwakilan, serta sebagainya. Lantaran pembaca membaca secara rinci pada laporan, dia tahu bagaimana fakta yg ada berpengaruh terhadap keputusan yang sudah diambil.

Untuk laporan singkat, beberapa unsur tersebut, bisa digabungkan sebagai satu atau 2 paragraf menggunakan atau tanpa judul "Pendahuluan". Bahkan dalam laporan terpola, judul pendahuluan bisa dihilangkan apabila isi setiap periode sama serta pembaca telah mengetahuinya.

2. Teks
Bagian terpanjang berdasarkan suatu laporan usaha merupakan isi teks (laporan). Dalam. Bagian ini, Anda membahas serta berbagi hal-hal yg krusial secara rinci. Di samping itu, bagian. Ini bisa membantu Anda mencapai maksud penulisan laporan usaha. Penulisan laporan usaha yang baik, harus meliputi temuan keterangan yang krusial dan relevan serta membuang hal-hal yang nir perlu dan tidak relevan dengan maksud penulisan laporan usaha tersebut.

3. Penutup
Bagian epilog berfungsi umuk merangkum laporan secara menyeluruh merogoh kesimpulan, atau memberi rekomendasi. Pengambilan kesimpular wajib didasarkan pada isi teksnya dan tidak memasukkan bahan-bahan yan baru, yang sama sekali belum dibahas dalam bagian pembahasan. Pada bagian penutup, Informational Report diklaim rangkuman dan Analytical Report disebu kesimpulan, rekomendasi, atau kesimpulan serta rekomendasi. Bagian penutup sendiri diberi j udul planning tindakan atau proposisi.

a. Rangkuman
Rangkuman berisi kompendium pembahasan secara menyeluruh. Kadang kala hanya berisi poin-poin yg penting, kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan kerugian.

b. Kesimpulan
Kesimpulan berisi evaluasi informasi-keterangan yang dibahas, tanpa memasukkan pendapat eksklusif penulis.

C. Rekomendasi
Rekomendasi menyarankan suatu program tindakan yg didasarkan dalam kesimpulan yang telah dibuat.

d. Rencana Tindakan
Rencana tindakan menjadi pernyataan terakhir yg meliputi waktu aplikasi acara, aturan yg dibutuhkan, dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap program/proyek yg akan dilaksanakan.

e. Proposisi
Istilah proposisi belakangan ini dipakai dalam global akademis atau jurnal sebagai suatu pernyataan yg tegas, tuntutan yg berdasarkan dalam suatu laporan atau artikel.

Bentuk penyusunan suatu laporan memiliki daya tarik tertentu yang akan mensugesti pembacanya. Oleh karenanya, selain maksud serta subjek laporan, calon. Pembaca laporan juga harus Anda pertimbangkan manaka6 Anda. Menentukan rencaKia organisasional buat semua tubuh laporan (body report) dan bagian teks. Kemudian, Anda perlu menciptakan topik bahasan dengan sahih.

C. Organisasi Tubuh Laporan Bisnis
1. Cara Menyusun Tubuh Laporan Bisnis
Ada 2 cara yg dapat digunakan buat menyusun tubuh laporan bisnis yaitu cara deduktif (pribadi) dan induktif (tak langsung). Kebanyakan laporan bisnis disusun secara deduktif karena pembaca ingin memahami lebih dini mengenai konklusi dan rekomendasi laporan bisnis. I

a. Cara Deduktif
Kata deduktif (deductive) atau pribadi (direct), berard menggambarkan laporan berdasarkan belakang ke depan atau, mengungkapkan ilham pokok atau rekomendasi terlebih dahulu, sebelum hal-hal yang rinci dijelaskan. 

Dalam suatu laporan panjang, pembaca umumnya lebih senang menggunakan cara deduktif karena beliau menaruh pada pembacanya suatu gambaran yang cepat sebelum mereka mengetahui secara lebih rinci. Bila bagian akhir nir diungkapkan pada awal (permulaan) laporan, mungkin pembaca akan melewati atau mengabaikan bahasan yg rinci supaya da at segera mengetahui bagian akhir (terminalsection) laporan baru kemudian, kembali lagi ke bagian awal. Secara umum, Anda bisa menggunakan cara deduktif, apabila pembaca Anda memiliki ciri menjadi berikut:
1. Eksekutif yg sibuk.
2. Lebih suka buat memilih sesuatu menggunakan segera.
3. Ingin mengetahui good news atau berita netral.
4. Ingin menganalisis data lebih baik, serta hal ini akan sebagai lebih mudah jika konklusi dan rekomendasi dicantumkan dalam awal laporan.
5. Ingin mengetahui pandangan penulis menggunakan segera.
6. Lebih menyukai laporan yang disusun menggunakan cara deduktif

b. Cara Induktif
Cara induktif berbeda cara penyajiannya menggunakan cara deduktif. Dengan cara induktif Anda mengungkapkan kabar-fakta yang ada sebelum wangsit-inspirasi pokok, kesimpulan atau rekomendasi dikemukakan. Anda menyajikan warta-informasi dan bahan-bahan pendukung lainnya, sebelum hingga pada bagian kesimpulan atau rekomendasi. Anda dapat menggunakan cara induktif, jika pembaca Anda memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui penerangan secara rinci terlebih dahulu buat bisa tahu konklusi serta rekomendasinya.
2. Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan (badnews).
3. Mungkin merasa kesimpulannya tidak bias dan bisa menerimanya.
4. Perlu membaca holistik laporan, bukan hanya bagian akhirnya saja.
5. Lebih menyukai laporan disusun menggunakan cara induktif

2. Cara Menyusun Teks Laporan Bisnis
Salah satu tugas yang relatif rumit pada menciptakan laporan bisnis adalah memutuskan cara terbaik buat menyusun fakta-kabar yang tersedia sehinggaterbentuk bagian teks laporan bisnis. Anda harus menciptakan keputusan sebelum mulai menulis laporan. Anda bisa membuatkan teks menggunakan cara-cara berikut ini :

a. Membuat Topik-topik atau Kriteria
Cara ini merupakan hal yang umum dalam membuat suatu laporan.
Judul utarna laporan Anda mungkin memakai kriteria baku, faktor-faktor, pernecahan masalah, manfaat, atau ciri. Jika tujuan laporan Anda adalah buat memilih apakah suatu perusahaan harus membeli, menghasilkan sendiri, atau menyewa dari perusahaan lain, keputusan pertama merupakan bagaimana memilih kriteria yang paling krusial.

b. Menyusun Urutan suatu Peristiwa atau Kijadian-kdadian
Dalam pembuatan agenda, program kesepakatan , serta laporan perkembangan bisa menggunakan aturan secara kronologis. Periode waktu, misalnya tanggal, bulan, tahun, jam, animo akan lebih sinkron menggunakan utama bahasannya.

c. Mendeskripsikan Lokasi atau Tempat
Organisasi ini adalah berguna untuk menggambarkan lokasi atau tempat, apakah mereka pada tempat tinggal , pabrik, kantor, pusat perbelanjaan, perusahaan internasional menggunakan cabang-cabangnya yg beredar secara geografis ke berbagai penjuru global.

d. Menjelaskan suatu proses atau prosedur
Cara pengembangan ini hampir sama dengan pendekatan kronologis.

Metode ini menelusuri tahapan-tahapan, katakanlah suatu tahapan kebijaksanaan, operasi mesin, tahapan prosedur melakukart tabungan atau penarikan simpanan.

e. Menyusun Urutan Tingkat Pentingnya secara Alfabet
Pada urutan pertama memperlihatkan pandangan baru-inspirasi, kejadian-kejadian, atau topik yang paling penting, selanjutnya kurang penting, atau nir penting.

f. Menyusun urutan tingkatjami & tritas
Cara pengembangannya menggunakan menyajikan hal-hal yang paling sederhana (simple) atau familiar kemudian meningkat ke hal-hal yang lebih kompleks atau yang kurang familiar. Hal ini disebabkan sang adanya kesamaan Anda akan lebih mudah memahami hal-hal yang telah diketahui sebelumnya daripada yg nir atau belum diketahui.

g. Menyusun asal-sumberyang digunakan
Metode ini kurang diminati, kecuali Anda konfiden terhadap pembaca bahwa mereka sangat tertarik terhadap sumber informasinya. Anda bisa menggunakan cara ini apabila, misainya, Anda melaporkan seseorang pakar yang berpidato pada gedung perternuan dalam perusahaan Anda dan Anda diminta buat hadir.

h. Pemecahan Masalah
Cara yg terkenal ini membahas kasus terlebih dahulu, lalu diikuti menggunakan cara pernecahan masalahnya. Cara ini generik dipakai untuk mengorganisasi suatu. Presentasi yang bersifat persuasi.

3. Metode Outline
Setelah Anda menyusun atau mengorganisasi tubuh serta teks laporan, Anda akan mengatur judul (headings) serta subjudul (subheadings) dalam suatu outline. Suatu outline yg baik, khususnya buat laporan yg panjangnya 2 page atau lebih, outline merupakan alat yg paling penting serta hemat saat. Ia akan sebagai penuntun Anda pada menyusun laporan. Dalam suatu laporan panj ang (laporan formal), beliau j uga akan menj adi daftar isi laporan Anda.

Sebelum Anda menulis laporan, outline membantu Anda buat melihat interaksi antara topik, membandingkan proporsi serta judul, mengecek keterkaitan holistik di pada suatu susunan yang logis, serta menghilangkan tumpang tindih (overlapping). Sebelum Anda membahas judul serta subjudul, terlebih dahulu akan dibahas jenis-jenis judul, format outline, serta paralelisme pada judul.

a. Jenis-jenis judul
Di dalam penulisan laporan, jenis-jenis judul dapat digolongkan kedalam 4 judul, yaitu: (1) judul topik (topic headings), (2) judul kalimat lengkap (complete sentence headings), (3) judul kalimat imperatif (imperative sentence headings), dan (4) judul variant (variant headings). Judul topik adalah judul yg paling familiar atau umum. Mereka terdiri atas kata tunggal (istilah benda), beberapa kata, atau frase singkat. Judul kalimat lengkap selalu mencakup subjek serta predikat. Judul kalimat imperatif (misalnya perintah) dimulai menggunakan suatu istilah kerja serta tidak memiliki subjek. Judul variant umumnya dimulai dengan participle.

Berikut ini merupakan model jenis-jenis judul:
  • Judul Topik: Persiapan atau Persiapan Sebelum Menulis Laporan
  • Judul Kalimat Lengkap : Persiapan Adalah Penting Sebelum Menulis Laporan atau Persiapan Adalah Penting
  • Judul Kalimat Imperatif : Siapkan Secara Efisien atau Siap Sebelum menulis Laporan
  • Judul Variant : Mempersiapkan Sebelum Menulis Laporan
  • Judul yang baik seharusnya kentara dan menerangkan subjek yg akan dijelaskannya. Di samping itu, jika sebuah istilah dipilih menjadi judul topik, maka sebaiknya dia nir menunjukkan pada suatu pengertian yang terlalu luas.
b. Format Outline
Untuk outline singkat/pendek (short outlines) (hanya tiga atau empat judul serta subjudul), Anda mungkin lebih baik menentukan format yang sederhana (simple). Sedangkan buat outline yang panjang, Anda bisa menggunakan salah satu berdasarkan ketiga cara yang tersedia.

Kombinasi angka-alfabet (numerical-letter combination) adalah yang paling populer dalam dunia usaha dan sekolah-sekolah. Sistem decimal (decimal system) lebih poly dipakai pada laporan sains serta teknik. Kombinasi alfabet -angka lebih banyak dipakai oleh mereka yang senang dengan alfabet -huruf sebelurn sampai pada judul utamanya.

Bila Anda menyusun judul dan subjudul, perlu diperhatikan lima hal yaitu:
1. Tempatkan inspirasi-pandangan baru yg paling krusial pada tingkatan tertinggi, pertimbangkanpanjanglaporan, subjek, serta pembaca.
2. Sedapat mungkin cobalah buat menjaga ekuilibrium masingmasing bagian. 
3. Apabila Anda membagi suatu topik, paling t1dak Anda memiliki 2 subjudul, misalnya A. 1 serta A.dua.
4. Gunakan pertimbangan dengan baik, jangan terlalu poly dan jangan terlalu sedikit buat subjudul.
5. Tidak pernah menggunakan judul Laporan sebagai bagian judul.

C. Paralelisme dalam judul
Semua judul wajib paralel, adalah mempunyai taraf yang sama pada setiap bagian outline. Ini berarti bahwa mereka wajib mempunyai bentuk gramatikal yang sama, misalnya adalah istilah benda, frase, atau kalimat. Sebagai contoh, paralelisme kombinasi angka-huruf dapat digambarkan sebagai 1, 11, 111, IV, V; A, B, C, D di bawah 1; 1, 2, tiga di bawah ILA; I dan 2 di bawah ILB; a serta b dibawah II.B.dua serta seterusnya.

ARTI DAN PENGGOLONGAN LAPORAN BISNIS

Arti Dan Penggolongan Laporan Bisnis
1. Pengertian Laporan Bisnis
Untuk bisa melakukan suatu aktivitas operasi secara efisien, perusahaan perlu berbagai macam jenis laporan. Apapun posisi Anda, baik menjadi instruktur manajemen, akuntan, ilmuan, eksekutif junior, supervisor, wakil direktur atau peneliti, Anda mungkin wajib menulis suatu laporan pada atasan Anda. Seringkali efektivitas suatu laporan yang Anda hidangkan akan sebagai bahan pertimbangan terhadap promisi maupun gaji Anda. Untuk itu, Anda perlu mengetahui bagaimana membuat suatu laporan usaha secara efisien serta efektif.

Herta A. Murphy dan Herbert W. Hildebrandt pada bukunya “Effective Busines Communications” menaruh definisi tentang laporan bisnis (busines report) menjadi suatu laporan yang mempunyai sifat netral, tidak memihak, mempunyai tujuan yang jelas serta planning penyajian fakta kepada seseorang atau lebih buat tujuan usaha tertentu. Sedangkan Himstreet dan Baty dalam bukunya “Business Communications” mendefinisikan laporan (usaha) menjadi suatu pesan-pesan yang objektif, tersusun teratur yg digunakan buat membicarakan keterangan dari suatu bagian organisasional atau menurut satu institusi/lembaga ke forum yang lain buat membantu pengambilan keputusan atau pemecahan perkara.

Atas dasar definisi tadi, maka bisa diambil suatu kesimpulan bahwa satu laporan bisnis mempunyai berbagai ciri seperti netral, tidak memihak, objektif, penyampaian kabar baik intern maupun eksten, umumnya diminta oleh mereka yang mempunyai wewenang yang lebih tinggi serta mempunyai suatu tujuan tertentu, yaitu membantu pemecahan perkara dan pengambilan keputusan.

Biasanya suatu laporan menyajikan secara lebih rinci yang dikemas pada bentuk memo atau model satu page surat bisnis. Laporan memerlukan perhatian yg lebih pada pengorganisasian, alat bantu visual, dan teknik-teknik lain yang memungkinkan suatu laporan dapat serta gampang dibaca. Laporan jua bisa menaruh manfaat dan tujuan suatu penyajian laporan yang seksama, kabar yg logis dan nir emosional. Suatu laporan mungkin bisa ke 2-duanya, baik tertulis atau mulut. 

Bagi suatu perusahaan, pada umumnya penulisan laporan usaha digunakan buat memenuhi banyak sekali keperluan diantaranya: 
  1. § Untuk memonitor serta mengendalikan operasional perusahaan. Misaln laporan operasional, laporan kegiatan personal. 
  2. Untuk membantu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan prosedur-mekanisme yang telah ditetapkan perusahaan. Misalnya, kebijakan penempatan posisi kerja. 
  3. Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan aturan serta peraturan-pera yang berlaku bagi perusahaan. Misalnya laporan pajak, laporan anali impak lingkungan, serta laporan ketenagakerjaan (perburuhan). 
  4. Untuk mendokumentasikan prestasi kerja yang dibutuhkan baik b keperluan internal juga eksternal. Misalnya, laporan perk mban serta laporan akhir suatu aktivitas. 
  5. Untuk menganalisis keterangan serta menaruh bimbingan agi pengambilan keputusan-keputusan atas informasi-berita tertentu. Misalnya, laporan penelitian/riset, laporan troubleshooting, serta laporan justifikasi. 
  6. Untuk memperoleh sumber pendanaan atau membuka usaha baru. Misalnya, proposal penjualan.
2. Penggolongan Laporan Bisnis
Laporan usaha bisa digolongkan ke pada aneka macam cara penggolongan baik dari fungsi, subjek, formalitas, keaslian, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan proyek, dan aplikasi perternuan. Masing-masing penggolongan tadi secara rinci bisa dijelaskan berikut adalah.

a. Menurut Fungsinya
Menurut manfaatnya, suatu laporan bisa dibedakan apakah buat memberi kabar atau buat analisis. Suatu laporan yang bersifat memberi berita (informational report) menyajikan warta-keterangan dan rangkuman-tanpa melakukan analisis, kesimpulan, atau rekomendasi. Nama lain buat laporan informasional adalah Laporan Perkembangan (progress reports), Laporan Sementara (interm reports), serta Laporan Thwulan (quarterly Reports).

Laporan analitikal (analitycal report) menyajikan warta-warta, menganalisis dan menafsirkannya, kemudian mengambil konklusi dan memberi rekomendasi. Laporan analitikal mungkin diberi label, misalnya laporan rekomendasi (recommendation reports), usulan (proposal), atau laporan justifikasi (justification reports).

b. Menurut Subjeknya
Menurut subjeknya, suatu laporan dapat dibedakan menurut dalam departemen mana suatu laporan itu diperoleh. Sebagai model, laporan akuntAnsi, laporan periklanan, laporan pengumpulan kredit, laporan pembelanjaan, laporan asuransi, laporan pemasaran, laporan ekonomi, laporan produksi, laporan personalia, laporan statistik, serta laporan-laporan teknik.

c. Menurut Formalitasnya
Menurut formalitasnya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah bersifat formal atau nonformal. Laporan formal tak jarang diklaim jua dengan istilah laporan panjang (long reports); sedangkan laporan nonformal acapkali diklaim pula menggunakan istilah laporan singliat (short reports). Laporan formal umumnya panjang-lebih berdasarkan 10 page-serta mencakup perkara-perkara kompleks. Namun demikian, pengertian panjang lebih menurut 10 halaman serta “panjang” atau "pendek' merupakan bervariasi, tergantung dalam situasi dan syarat yang terdapat.

Laporan formal mencakup:
Body text: pendahuluan, isi, penutup.
Prefatory parts: sampul, judul, halaman, surat wewenang, penerimaan, persetujuan, pengiriman, penghargaan, sinopsis, abstraksi, rangkuman eksekutif, daftar isi, daftar tabel.

Supplemental parts: lampiran, bibliograf, catatan akhir, daftar istilah, indeks.
Laporan informal umumnya hanya mencakup body text. Tetapi demikian, beberapa laporan informal mungkin mencakup judul laman, pengiriman, catatan akhir, serta lampiran.

d. Menurut Keasliannya
Menurut keasliannya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar otoritas atau sukarela; juga apakah publik atau partikelir. Laporan otoritas (authorized reports) merupakan suatu laporan yg dibentuk atas dasar permintaan atau mendapat kuasa menurut orang lain atau komite; laporan sukarela (voluntary reports) adalah suatu laporan yang dibuat atas inisiatif Anda sendiri. Laporan partikelir (private reports) adalah suatu laporan yg dibuat perusahaan-perusahaan swasta. Laporan publik (public reports) merupakan suatu laporan yang dibentuk oleh forum-lembaga pernerintah, termasuk sekolahsekolah, tempat tinggal sakit-tempat tinggal sakit, atau forum-lembaga lain yg dibiaya sang negara.

e. Menurut Frekuensinya
Menurut frekuensinya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah secara. Bersiklus atau spesifik. Laporan bersiklus (periodic reports) dapat dimuntahkan secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau tahunan. Yang termasuk laporan terpola diantaranya laporan bursa saharn setiap jam, laporan penjualan tiap hari, laporan biaya tiap seminggu, laporan produksi setiap bulan, laporan kegiatan komite tiap kuartar, dan laporan aturan tahunan. Laporan khusus ditulis manakala kebutuhan terhadap suatu informasi muncul. Laporan spesifik (special reports) mencakup suatu situasi atau peristiwa yang unik (spesifik) seperti munculnya krisis pada suatu perusahaan.

f. Menurut Jenisnya
Menurut jenis atau penampilannya, suatu laporan ditentukan sang formalitas dan panjangnya laporan. Jenlis laporan bisa bersifat informal (laporan singkat/short reports) juga formal (laporan panjang/long reports). Laporan informal meliputi laporan memorandum, laporan surat, serta laporan cetak. Laporan formal sering disebut dengan laporan panjang.

1) Laporan Memorandum
Laporan memorandum (memorandum reports) adalah suatu laporan yang memakai format memo yaitu pada, menurut, subjek, serta tanggal.

2) Laporan Surat
Laporan surat (letter reports) merupakan suatu laporan yg memakai format surat dengan kepala surat, di dalamnya berisi alamat, salam pembuka, penutup, tanda tangan, dan bagian surat keterangan. 

3) Laporan dalam bentuk cetakan
Laporan pada bentuk cetakan mempunyai judul yang telah tercetak, instruksi, baris-baris kosong.

4) Laporan Formal
Laporan formal (formal reports) umumnya lebih panjang daripada laporan informal. Laporan formal acapkali pula disebut dengan laporan panjang (long reports).

g. Menurut Kegiatan Proyek
Dalam melaksanakan suatu proyek, terdapat figa jenis laporan, yaitu laporan pendahutuan (preliminary reports), laporan perkembangan, (progress reports), serta laporan akhir (final reports). Laporan pendahuluan meliputi bagaimana suatu proyek disiapkan, output yang diharapkan, serta bagaimana melakukan peladhan pegawai. Selanjutnya, selesainya proyek berlangsung, perlu disusun laporan perkembangan secara terpola. Pada ketika proyek berakhir, dibuatlah laporan akhir.

h. Menurut Pelaksanaan Pertemuan
Berdasarkan aplikasi pertemuan, laporan usaha bisa dibedakan ke pada agenda (agenda), resolusi (resolutions), notulen (minutes), dan laporan perternuan (proceedings). Agenda adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum suatu Perternuan berlangsung. La meliputi jadwal aplikasi, serta topik yg akan dibahas pada pertemuan. Hal ini akan membantu peserta dalam mempersiapkan rendezvous. Resolusi adalah laporan singkat yg secara formal berisi pengumuman output mufakat dalam suatu pertemuan. Notulen adalah laporan resmi pada suatu perternuan yang sudah berlangsung. La mencakup catatan semua hal yang terjadi pada suatu rendezvous. Laporan rendezvous adalah suatu laporan resmi yang cakupan bahasannya lebih luas dan berisi output-output rendezvous atau konferensi krusial.

A. Persiapan Sebelum Menulis Laporan Bisnis
Persiapan adalah sesuatu yg sangat krusial pada segala aspek, begitu nya menggunakan membuat laporan. Adapun persiapan yang diharapkan sebefum enulis laporan meliputi paling nir 4 tahapan sebagai berikut:

1. Definisikan Masalah, Tujuan, dan Ruang Lingkup
Tahap pertarna perencanaan adalah melakukan analisis masalah, yg encakup tujuan penyusunan laporan. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan, seperti: Apa yang diinginkan?, Berapa poly?, Mengapa?, dan kapan, akan membantu Anda pada menetapkan perkara, tujuan, ruang up, keterbarasan (dana dan waktu), dan judul suatu laporan.

2. Pertimbangkan Siapa Yang Akan Menerima Laporan
Memvisualisasikan pembaca atau pendengar Anda serta kebutuhan mereka merupakan tahapan yg penting pada mempersiapkan laporan usaha. Dalam mepersiapkan laporan usaha perlu dipertimbangkan aneka macam hal yang berkaitan dengan audience. Artinya, seorang yang ingin menyusun laporan usaha perlu memperhatikan siapa yg akan mendapat laporan tadi, baik berdasarkan segi pendidikannya, pengalamannya, maupun sikap emosionalnya. Hal ini bertujuan supaya laporan bisnis yang ingin disampaikan kepada audience bisa genai sasarannya.

3. Menentukan Ide atau Gagasan
Dalam termin ini, tuliskan sernua pandangan baru yang terlintas, secara umum. Kemudian buatlah laporan menurut rencana kerja yg rind. Untuk beberapa laporan, rumuskan hipotesis sebagai dasar untuk menentukan warta apa yang Anda perlukan. Sebagai contoh, apabila tujuan Anda merupakan mencari penyebab tingginya tingkat perputaran pada perusahaan, Anda bisa menuangkan inspirasi-pandangan baru yang berkaitan dengan kondisi kerja, supervisi, honor , dan kebijakan kenaikan pangkat . Kemudian Anda mungkin mempertimbangkan subdivisi dari topik-topik tadi. Kondisi kerja dapat mencakup lingkungan fisik (lokasi tempat kerja, pabrik, kafetaria) serta faktor-faktor nonfisik, misalnya bau serta kebisingan.

4. Mengumpulkan Bahan Yang Diperlukan
Tahap keempat dalam menyiapkan laporan adalah mengumpulkan keterangan yang diharapkan dari asal-sumber yang bonafide. Untuk beberapa laporan mungkin Anda mempunyai data di pada ingatan Anda. Meskipun demikian, Anda mungkin perlu jua mencari data-data tambahan menggunakan melakukan penelitian sekunder (mencari data menurut majalah, surat warta, dolcumen pernerintah, ensiklopedia) dan penelitian utama (mencari data menurut catatan file organisasi, surat-surat, catatan harian, laporan-laporan, wawancara, daftar pertanyaan).

5. Menganalisis serta Menafsirkan Data
Untuk laporan singkat, termin ini hanya memerlukan waktu yang sangat singkat. Tetapi, buat laporan panjang seperti laporan analisis yg berdasarkan dalam berita yg diperoleh berdasarkan berbagai asal, termin ini memerlukan waktu yg lebih usang. Analisis atau penafsiran Anda haruslah seobjektif mungkin. Berusahalah jujur, serta nir pernah menghilangkan atau memanipulasi fakta relevan.

6. Mengorganisasi Data serta Mernpersiapkan Outline Akhir
Setelah menganalisis serta menafsirkan data secara hati-hati, Anda bisa mengorganisasikan hasil ternuan serta menciptakan outline akhir. Tetapi, sebelum menyiapkan outline, Anda perlu memahami tubuh laporan serta mempertimbangkan aneka macam metode pengorganisasian serta outline.

Setelah Anda menyelesaikan 6 tahap persiapan, langkah berikutnya adalah adalah menciptakan bagian pokok laporan usaha yg meliputi pendahuluan, teks (text), dan epilog.

B. Bagian Pokok Laporan Bisnis
1. Pendahuluan 
Dalam bagian pendahuluan terdapat sebelas hal yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:
a. Pemberi Kuasa adalah orang yang merninta laporan.
b. Layout atau Rencana Presentasi menceriterakan pada pernbaca apa saja yg akan dibahas pada laporan usaha.
c. Masalah biasanya didefinisikan dalam awal-awal bab pendahuluan sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis dinyatakan.
d. Maksudpenulisan laporan usaha wajib nampak pada. Bagian. Pendahuluan. Elemen tersebut merupakan hal. Yg sangat krusial pada suatu laporan bisnis. Istilah lain yang serupa diantaranya: tujuan, misi, strategi, atau sasaran.
e. Ruang Lingkup berkaitan dengan luas cakupan atau batas suatu utama bahasan untuk sebuah laporan bisnis.
f. Metodologi mengacu pada metode pengumpulan kabar. Anda dapat memperoleh data menggunakan membaca bahan-bahan pada perpustakaan atau melakukan wawancara, survei, atau eksperimen.
g. Sumber-sumberprimer atau sekunder, yang mencakup diantaranya: publikasi (majalah, jurnal, surat informasi), catatan perusahaan, surat, memo, hasil wawancara, karyawan, dan sebagainya. Jika Anda menulis laporan tentang pengalaman. Bisnis Anda sendiri, maka pernyataan yang Anda tulis dalam. Suatu laporan usaha adalah merupakan asal.
h. Latar Belakang menurut situasi yg sedang diteliti kadangkala dimasukkan, jika pembaca perlu latar belakang liputan buat memperoleh citra menyeluruh serta pemahaman yg jelas terhadap suatu pokok bahasan.
i. Definisi Istilah perlu dicantumkan jika Anda memakai istilah yg memiliki beberapa penafsiran. Anda wajib menjelaskan pada pembaca definisi yg Anda maksudkan.
j. Keterbatasan contohnya dalam hal. Dana, ketika, asisten peneliti, atau data yg tersedia. Seorang penulis nir perlu membuat malu-membuat malu buat menyebutkan beberapa keterbatasan. Yang ada sebelurn melakukan penelitian lebih lanjut. 
k. Rekomendasi menjelaskan mengenai keputusan yg perlu pada laporkan pada pada suatu laporan bisnis, misalnya keputusan antara membeli mesin baru atau mesin 1/2 pakai, restrukturisasi karyawan, pemberian uang pesangon, menambah software (software) dan perangkat keras (hardwar~), membangun kantor perwakilan, serta sebagainya. Karena pembaca membaca secara rinci dalam laporan, ia tahu bagaimana keterangan yang ada berpengaruh terhadap keputusan yang sudah diambil.

Untuk laporan singkat, beberapa unsur tersebut, bisa digabungkan menjadi satu atau 2 paragraf menggunakan atau tanpa judul "Pendahuluan". Bahkan pada laporan terpola, judul pendahuluan dapat dihilangkan apabila isi setiap periode sama serta pembaca sudah mengetahuinya.

2. Teks
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis merupakan isi teks (laporan). Dalam. Bagian ini, Anda membahas dan berbagi hal-hal yg penting secara rinci. Di samping itu, bagian. Ini bisa membantu Anda mencapai maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan bisnis yg baik, wajib mencakup temuan berita yg penting serta relevan serta membuang hal-hal yang nir perlu serta tidak relevan dengan maksud penulisan laporan bisnis tersebut.

3. Penutup
Bagian epilog berfungsi umuk merangkum laporan secara menyeluruh mengambil konklusi, atau memberi rekomendasi. Pengambilan kesimpular wajib berdasarkan pada isi teksnya dan nir memasukkan bahan-bahan yan baru, yang sama sekali belum dibahas dalam bagian pembahasan. Pada bagian epilog, Informational Report disebut rangkuman dan Analytical Report disebu konklusi, rekomendasi, atau konklusi serta rekomendasi. Bagian epilog sendiri diberi j udul rencana tindakan atau proposisi.

a. Rangkuman
Rangkuman berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh. Kadang kala hanya berisi poin-poin yang penting, kekuatan serta kelemahan, atau manfaat dan kerugian.

b. Kesimpulan
Kesimpulan berisi evaluasi informasi-kabar yang dibahas, tanpa memasukkan pendapat eksklusif penulis.

C. Rekomendasi
Rekomendasi menyarankan suatu program tindakan yg berdasarkan pada konklusi yg telah dibentuk.

d. Rencana Tindakan
Rencana tindakan menjadi pernyataan terakhir yg mencakup saat pelaksanaan program, anggaran yg dibutuhkan, dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap program/proyek yang akan dilaksanakan.

e. Proposisi
Istilah proposisi belakangan ini dipakai dalam dunia akademis atau jurnal sebagai suatu pernyataan yg tegas, tuntutan yang didasarkan dalam suatu laporan atau artikel.

Bentuk penyusunan suatu laporan mempunyai daya tarik eksklusif yang akan menghipnotis pembacanya. Oleh karenanya, selain maksud dan subjek laporan, calon. Pembaca laporan juga wajib Anda pertimbangkan manaka6 Anda. Memilih rencaKia organisasional buat semua tubuh laporan (body report) dan bagian teks. Kemudian, Anda perlu menciptakan topik bahasan menggunakan benar.

C. Organisasi Tubuh Laporan Bisnis
1. Cara Menyusun Tubuh Laporan Bisnis
Ada dua cara yg dapat dipakai buat menyusun tubuh laporan usaha yaitu cara deduktif (eksklusif) serta induktif (tidak pribadi). Kebanyakan laporan bisnis disusun secara deduktif lantaran pembaca ingin memahami lebih dini tentang konklusi serta rekomendasi laporan usaha. I

a. Cara Deduktif
Kata deduktif (deductive) atau langsung (direct), berard menggambarkan laporan menurut belakang ke depan atau, menyebutkan ide pokok atau rekomendasi terlebih dahulu, sebelum hal-hal yang rinci dijelaskan. 

Dalam suatu laporan panjang, pembaca umumnya lebih suka menggunakan cara deduktif karena beliau memberikan pada pembacanya suatu citra yg cepat sebelum mereka mengetahui secara lebih rinci. Jika bagian akhir nir diungkapkan dalam awal (permulaan) laporan, mungkin pembaca akan melewati atau mengabaikan bahasan yang rinci agar da at segera mengetahui bagian akhir (terminalsection) laporan baru lalu, kembali lagi ke bagian awal. Secara generik, Anda bisa memakai cara deduktif, apabila pembaca Anda mempunyai ciri menjadi berikut:
1. Eksekutif yg sibuk.
2. Lebih senang buat memilih sesuatu menggunakan segera.
3. Ingin mengetahui good news atau liputan netral.
4. Ingin menganalisis data lebih baik, serta hal ini akan sebagai lebih gampang jika kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan dalam awal laporan.
5. Ingin mengetahui pandangan penulis menggunakan segera.
6. Lebih menyukai laporan yg disusun dengan cara deduktif

b. Cara Induktif
Cara induktif tidak sama cara penyajiannya menggunakan cara deduktif. Dengan cara induktif Anda menyebutkan liputan-informasi yang ada sebelum wangsit-ilham pokok, konklusi atau rekomendasi dikemukakan. Anda menyajikan kabar-berita dan bahan-bahan pendukung lainnya, sebelum hingga dalam bagian kesimpulan atau rekomendasi. Anda dapat menggunakan cara induktif, bila pembaca Anda mempunyai ciri sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat tahu kesimpulan serta rekomendasinya.
2. Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan (badnews).
3. Mungkin merasa kesimpulannya nir bias dan dapat menerimanya.
4. Perlu membaca holistik laporan, bukan hanya bagian akhirnya saja.
5. Lebih menyukai laporan disusun menggunakan cara induktif

2. Cara Menyusun Teks Laporan Bisnis
Salah satu tugas yg cukup rumit dalam menciptakan laporan bisnis merupakan memutuskan cara terbaik buat menyusun warta-kabar yang tersedia sehinggaterbentuk bagian teks laporan bisnis. Anda harus menciptakan keputusan sebelum mulai menulis laporan. Anda bisa berbagi teks menggunakan cara-cara ini dia :

a. Membuat Topik-topik atau Kriteria
Cara ini merupakan hal yg generik dalam menciptakan suatu laporan.
Judul utarna laporan Anda mungkin memakai kriteria baku, faktor-faktor, pernecahan perkara, manfaat, atau karakteristik. Jika tujuan laporan Anda merupakan buat menentukan apakah suatu perusahaan wajib membeli, memproduksi sendiri, atau menyewa berdasarkan perusahaan lain, keputusan pertama merupakan bagaimana memilih kriteria yang paling krusial.

b. Menyusun Urutan suatu Peristiwa atau Kijadian-kdadian
Dalam pembuatan agenda, program konvensi, dan laporan perkembangan dapat memakai anggaran secara kronologis. Periode waktu, misalnya lepas, bulan, tahun, jam, animo akan lebih sinkron menggunakan utama bahasannya.

c. Mendeskripsikan Lokasi atau Tempat
Organisasi ini merupakan berguna buat menggambarkan lokasi atau loka, apakah mereka di tempat tinggal , pabrik, kantor, pusat perbelanjaan, perusahaan internasional menggunakan cabang-cabangnya yg beredar secara geografis ke banyak sekali penjuru global.

d. Menjelaskan suatu proses atau prosedur
Cara pengembangan ini hampir sama menggunakan pendekatan kronologis.

Metode ini menelusuri tahapan-tahapan, katakanlah suatu tahapan kebijaksanaan, operasi mesin, tahapan prosedur melakukart tabungan atau penarikan simpanan.

e. Menyusun Urutan Tingkat Pentingnya secara Alfabet
Pada urutan pertama memperlihatkan inspirasi-wangsit, kejadian-insiden, atau topik yg paling penting, selanjutnya kurang penting, atau nir penting.

f. Menyusun urutan tingkatjami & tritas
Cara pengembangannya dengan menyajikan hal-hal yg paling sederhana (simple) atau familiar lalu semakin tinggi ke hal-hal yang lebih kompleks atau yg kurang familiar. Hal ini disebabkan sang adanya kecenderungan Anda akan lebih gampang tahu hal-hal yang telah diketahui sebelumnya daripada yang tidak atau belum diketahui.

g. Menyusun asal-sumberyang digunakan
Metode ini kurang diminati, kecuali Anda konfiden terhadap pembaca bahwa mereka sangat tertarik terhadap sumber informasinya. Anda bisa menggunakan cara ini apabila, misainya, Anda melaporkan seorang pakar yg berpidato di gedung perternuan pada perusahaan Anda dan Anda diminta buat hadir.

h. Pemecahan Masalah
Cara yang terkenal ini membahas masalah terlebih dahulu, lalu diikuti menggunakan cara pernecahan masalahnya. Cara ini umum dipakai buat mengorganisasi suatu. Presentasi yang bersifat persuasi.

3. Metode Outline
Setelah Anda menyusun atau mengorganisasi tubuh dan teks laporan, Anda akan mengatur judul (headings) serta subjudul (subheadings) pada suatu outline. Suatu outline yg baik, khususnya buat laporan yang panjangnya dua page atau lebih, outline adalah alat yang paling krusial serta hemat waktu. Ia akan sebagai penuntun Anda dalam menyusun laporan. Dalam suatu laporan panj ang (laporan formal), dia j uga akan menj adi daftar isi laporan Anda.

Sebelum Anda menulis laporan, outline membantu Anda buat melihat interaksi antara topik, membandingkan proporsi dan judul, mengecek keterkaitan holistik pada pada suatu susunan yang logis, dan menghilangkan tumpang tindih (overlapping). Sebelum Anda membahas judul dan subjudul, terlebih dahulu akan dibahas jenis-jenis judul, format outline, dan paralelisme pada judul.

a. Jenis-jenis judul
Di pada penulisan laporan, jenis-jenis judul dapat digolongkan kedalam 4 judul, yaitu: (1) judul topik (topic headings), (2) judul kalimat lengkap (complete sentence headings), (3) judul kalimat imperatif (imperative sentence headings), serta (4) judul variant (variant headings). Judul topik merupakan judul yang paling familiar atau umum. Mereka terdiri atas istilah tunggal (istilah benda), beberapa kata, atau frase singkat. Judul kalimat lengkap selalu meliputi subjek dan predikat. Judul kalimat imperatif (seperti perintah) dimulai dengan suatu kata kerja dan nir mempunyai subjek. Judul variant biasanya dimulai dengan participle.

Berikut ini adalah contoh jenis-jenis judul:
  • Judul Topik: Persiapan atau Persiapan Sebelum Menulis Laporan
  • Judul Kalimat Lengkap : Persiapan Adalah Penting Sebelum Menulis Laporan atau Persiapan Adalah Penting
  • Judul Kalimat Imperatif : Siapkan Secara Efisien atau Siap Sebelum menulis Laporan
  • Judul Variant : Mempersiapkan Sebelum Menulis Laporan
  • Judul yang baik seharusnya kentara serta memberitahuakn subjek yang akan dijelaskannya. Di samping itu, bila sebuah istilah dipilih sebagai judul topik, maka usahakan ia tidak memberitahuakn pada suatu pengertian yg terlalu luas.
b. Format Outline
Untuk outline singkat/pendek (short outlines) (hanya 3 atau empat judul dan subjudul), Anda mungkin lebih baik menentukan format yg sederhana (simple). Sedangkan buat outline yg panjang, Anda dapat menggunakan keliru satu menurut ketiga cara yg tersedia.

Kombinasi angka-huruf (numerical-letter combination) merupakan yang paling terkenal pada dunia bisnis serta sekolah-sekolah. Sistem decimal (decimal system) lebih banyak dipakai dalam laporan sains serta teknik. Kombinasi alfabet -nomor lebih banyak dipakai sang mereka yg senang menggunakan huruf-alfabet sebelurn sampai pada judul utamanya.

Bila Anda menyusun judul dan subjudul, perlu diperhatikan lima hal yaitu:
1. Tempatkan inspirasi-inspirasi yg paling penting dalam strata tertinggi, pertimbangkanpanjanglaporan, subjek, dan pembaca.
2. Sedapat mungkin cobalah buat menjaga keseimbangan masingmasing bagian. 
3. Jika Anda membagi suatu topik, paling t1dak Anda memiliki dua subjudul, contohnya A. 1 dan A.2.
4. Gunakan pertimbangan dengan baik, jangan terlalu poly dan jangan terlalu sedikit buat subjudul.
5. Tidak pernah memakai judul Laporan menjadi bagian judul.

C. Paralelisme pada judul
Semua judul harus paralel, adalah memiliki taraf yg sama dalam setiap bagian outline. Ini berarti bahwa mereka harus memiliki bentuk gramatikal yang sama, misalnya merupakan kata benda, frase, atau kalimat. Sebagai model, paralelisme kombinasi angka-huruf dapat digambarkan menjadi 1, 11, 111, IV, V; A, B, C, D di bawah 1; 1, 2, 3 di bawah ILA; I serta dua di bawah ILB; a dan b dibawah II.B.dua dan seterusnya.