CARA UNTUK MELUPAKAN SESEORANG DENGAN EFEKTIF

Cara cepat move on - Hubungan cinta terkadang membuat seseorang lebih berwarna, menciptakan seseorang memiliki motivasi serta semangat yg tinggi, namun terkadang saat hubungan berakhir menimbulkan kesedihan baru bahkan kadang membuat seseorang sulit bangkit menurut keterpurukan waktu hubungan mereka berakhir. Nah kali ini saya akan share bagaimana cara cepat buat move on menurut patah hati dan "melupakan seorang dengan efektif". Kenapa saya kasih tanda petik tentang bagaimana melupakan seorang menggunakan efektif lantaran yg dimaksud disini adalah melupakan kenangan yg mungkin hadir pada pikiran anda sehingga anda cepat bangkit dan move on dari hubungan ini, serta bukan melupakan individual seorang karena interaksi yg terjadi relatif lama sayang bila terputus. Melupakan cinta serta kenangan memang wajib dilakukan buat anda cepat move on, tetapi tidak harus memutus interaksi silaturahmi menggunakan seorang kan? Baca juga cara melupakan mantan pacar.
Banyak cara yang mampu anda pakai buat melupakan kenangan tentang sesorang yg dulu pernah hadir pada kehidupan anda. Kali ini saya akan share tips bagaimana melupakan seorang dengan efektif:

Melupakan Seseorang Dengan Efektif
Kesadaran Diri& pikiran Positif
Semua hal akan sulit dilakukan tanpa terdapat niat sahih bukan? Tanamkan dalam diri anda pikiran pikiran positif sebagai akibatnya anda mendapat menggunakan nrimo apa yang terjadi menggunakan interaksi anda. Salah satu hal yang membuat seorang sulit move on karena mereka belum bisa mendapat sepenuhnya apa yg terjadi. Jangan pernah menyalahkan diri anda atau mereka dengan peristiwa ini atau anda akan terpuruk lebih pada. Bayangkan saja sisi positifnya seperti contoh saja: "Mungkin kebahagiaan akan anda bisa menggunakan orang yg lebih baik lagi" atau "Mungkin Tuhan akan memberi ganti yang lebih baik lagi".
Anda juga wajib mampu mendapat bila suatu hubungan itu niscaya ada akhir lantaran tidak terdapat yg tak pernah mati selain Tuhan. Bayangkan bila anda tidak putus hari ini suatu waktu kemungkinan putus itu tetap terdapat bahkan jikalau andasudah sampai jenjang seriuspun seperti pernikahan maka kemungkinan buat "berpisah" itupun permanen ada, jadi jangan menyalahkan diri anda pada hubungan kali ini yg nir berhasil.
Singkirkan benda yg mengakibatkan kenangan
Bagaimana anda akan melupakan sesorang jika mungkin terdapat barang atau kado anugerah itu masih anda miliki. Singkirkan benda benda yg mungkin mempunyai atau membangkitkan pulang kenangan anda seperti bunga, kado atau benda lain.
Memaafkan
Seperti yang aku jelaskan dalam poin diatas bahwa seseorang belum sanggup move on atau melupakan seseorang itu ditimbulkan lantaran anda belum menerima apa yang terjadi. Maafkan diri anda atau orang yang menyakiti anda akan menciptakan anda menjadi lebih lega dan tidak terbebani kesalahan atau kebencian dalam diri anda.
Menjadi lebih baik
Memiliki motivasi tinggi buat menjadi lebih baik akan mengurangi anda buat memikirkan orang lain, ketika ini lupakan apa yg terjadi, lupakan siapa yg menyakiti anda serta berikan kesempatan bagi anda buat mencintai diri anda sendiri menggunakan berkembang lebih baik lagi.
Berikan saat buat diri anda
Dengan mengurung diri pada kamar atau sporadis keluar tempat tinggal hanya akan menciptakan anda nir mampu berhenti memikirkan seseorang atau insiden yang menimpa anda bahkan hanya akan membuat anda semakin galau. Berikan ketika buat diri anda buat bertemu menggunakan sahabat-teman, saudara, keluarga atau sahabat dekat serta mengunjungi tempat loka baru yang belum pernah anda kunjungi. Atau anda mampu menyibukkan diri anda dengan aktifitas aktifitas yang menciptakan anda lupa menggunakan "seseorang". Berdiam diri hanya akan membuat anda tidak bisa berhenti memikirkan sesuatu hal.

PENGEMBANGAN PEMIKIRAN KEISLAMAN MUHAMMADIYAH PURIFIKASI DAN DINAMISASI

Pengembangan Pemikiran Keislaman Muhammadiyah : Purifikasi Dan Dinamisasi
Pembangunan ekonomi di negara kita masih belum bergerak jauh berdasarkan situasi saat krisis ekonomi melanda Indonesia dalam bulan November 1997, walaupun Era Reformasi sudah dicanangkan sejak Soeharto turun tahta dalam tanggal 21 Mei 1998. Era Reformasi sudah berlangsung lebih menurut 8 tahun, tapi belum ada hasil yang signifikan. Hal ini terjadi karena krisis yang terjadi pada negara kita bukan hanya sekedar krisis ekonomi tetapi krisis budaya. Memang masih ada hubungan yg paralel antara aspek ekonomi atau material dan aspek budaya (immaterial) (Rochmat, 2005). 

Dalam bidang immaterial ini, kita belum berhasil merumuskan bentuk bukti diri budaya bangsa. Yang dimaksud menggunakan negara Pancasila sebenarnya masih berproses mencari bentuk. Negara Pancasila prasangka menjadi negara yg tidak sekuler serta tidak menurut kepercayaan . Bentuk negara Pancasila dijadikan cara lain buat menjaga keutuhan bangsa Indonesia yang pluralis. Ancaman bangsa kita sudah dirumuskan menjadi SARA (Suku, Agama, Ras, serta Antar-golongan). 

Diharapkan umat Islam dapat memainkan peranan yg besar bagi terciptaya identitas bangsa ini, mengingat mereka merupakan dominan penduduk Indonesia. Kenyataannya, umat Islam belum berhasil merumuskan kebudayaan Islam Indonesianis (budaya Pancasila) lantaran berbagai kelompok umat Islam masih mengalami kendala komunikasi, serta kadang-kadang mereka berbagi ideologi yg nir gampang dicarikan titik temunya. 

Adopsi ideologi tertentu sang suatu kelompok merupakan konsekuensi logis bagi kepercayaan yang memiliki interaksi erat dan berpretensi buat mengatur urusan duniawi. Hendaknya tiap-tiap ideologi kepercayaan tidak menjamin sebagai satu-satunya kebenaran mutlak, walaupun hal itu merupakan suatu perilaku yg tidak mudah diwujudkan bagi gerakan yang berpretensi dengan gerakan revolusioner. Hendaknya, mereka menyadari bahwa kepercayaan bukanlah suatu ideologi, dan karenanya ideologi wajib diarahkan buat mewujudkan suatu misi agama yg ingin menjungjung tinggi harkat serta martabat manusia, seperti hak hidup manusia, keadilan, kebebasan, kesejahteraan dan kemakmuran. Jika mereka menyadari rekanan kiprah ideologi dan agama maka tidaklah sulit bagi mereka untuk mengembangkan suatu obrolan bagi upaya mencari serta merumuskan suatu program bersama yg berguna bagi kemanusiaan. 

Tulisan ini membatasi keterkaitan kepercayaan sebagai ancaman kesatuan bangsa, khsusnya dengan menganalisis model pembaharuan Muhammadiyah dipandang dari aspek epistemologisnya supaya menerima gambaran mengenai proses perumusan kebenaran. Untuk itu berturut-turut akan dibahas Pembaharuan Parsial Muhammadiyah, Pembaharuan Kontekstual, serta diakhiri dengan Penutup.

I. Pembaharuan Parsial, Berdasarkan Rasio
Para tokoh pembaharu Islam cenderung melakukan pembaharuan yg sifatnya normatif (dari rasio) dengan melupakan realitas sosiologis-historis suatu komunitas Islam. Mereka hanya mendasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan berkaitan dengan suatu komunitas yg menjadi target menurut pembaharuan itu, sebagai akibatnya pembaharuan bisa berjalan secara efektif. Komunitas nir berada dalam suatu ruang hampa udara, di dalamnya berkembang suatu tradisi/budaya yg hendaknya diperhitungkan supaya pembaharuan dapat berjalan efektif serta bukannya kontra-produktif. 

Pembaharuan dari rasio memang dicanangkan sebagai paket sekali jadi, ibarat obat yg dapat menyembuhkan segala penyakit. Ini mustahil, karena tantangan suatu zaman berbeda-beda maka obatnya pun tentu tidak sama. Memang secara rasio, suatu obat “A” akan bisa mengobati suatu penyakit “A”, tetapi masing-masing pasien memerlukan takaran yg berbeda-beda, disesuaikan dengan umur, syarat kesehatan, dan ada tidaknya alergi terhadap unsur obat tertentu.

Pembaharuan Muhammadiyah berangkat berdasarkan segi rasio ini. Memang rasionalitas normatif ini dapat diterima umat Islam pada wilayah perkotaan yang nisbi telah terlepas dari tradisi dan karenanya sedang memerlukan ikatan sosial baru. Kenyataanya, secara tidak disadari Muhammadiyah berangkat dari realitas sosiologis-historis masyarakat Islam pada kauman Yogyakarta. Boleh dikata mereka merupakan penduduk kota, karena tinggal pada sekitar keraton dan pada umumnya pendatang dari banyak sekali wilayah. Mereka memerlukan ikatan sosial baru yg dapat dipakai juga buat mengatasi permasalahan yg melilitnya seperti pekerjaan non-agraris, kesehatan, pendidikan, dan anak yatim piatu.

A. Praksis Muhammadiyah Vs Ideologi 
Apa yg dilakukan K.H. Ahmad Dahlan adalah suatu terobosan dengan membentuk “organisasi” yang bentuknya bukan partai politik. Bentuk organisasi diadopsi dari cara-cara modern yang diperkenalkan sang penjajah Belanda. Sehingga tidak mengherankan bila KH Ahmad Dahlan tidak membuat sejumlah buku keagamaan lantaran dia lebih menekankan dalam usaha paksis buat merebut urusan duniawi. Berikut komentar Prof. Dr. M. Amin Abdullah (1995: 27):

…pilihan itu bukan berdasarkan pada output cermatan kajian literatur Islam klasik serta jua tidak memperoleh inspirasi menurut konsep-konsep “teologis” atau “kalam” klasik yang sudah “baku” dan “mapan” dalam literatur-literatur khazanah intelektual usang.

K.H. Dahlan meyakini kepercayaan bersifat manusiawi, kepercayaan yg sanggup memberikan sesuatu kepada manusia melalui banyak sekali bentuk amaliyah. Oleh karenanya beliau menghindari duduk perkara teologis, lantaran akan menghalangi agama buat melakukan suatu tindakan nyata melalui aneka macam bentuk amaliyah yg berguna bagi siapa saja tanpa memandang afiliasi teologisnya. Teologi disini bukanlah menjadi suatu ilmu Ketuhanan yang bias nilai, melainkan ada suatu bias kepentingan karena dirumuskan sendiri sang insan; dan hal ini seringkali tidak disadari oleh umat Islam. 

Ketika terdapat galat seseorang santrinya mengusulkan supaya supaya K.H. Ahmad Dahlan menulis kitab buat menjelaskan pemikirannya yang inovatif itu, maka dia menjawab: “Apakah saudara ini menganggap saya orang gila?” serta jawaban itu diulangi hingga tiga kali. Kyai Dahlan melihat telah banyak buku yang ditulis, yang mengakibatkan umat terpecah belah; serta beliau nir ingin menambah satu buku lagi lantaran dikhawatirkan dapat menambah runyam suasana. Dengan demikian, contoh dakwah K.H. Dahlan bersifat simpel serta bukan ideologis (teologis) (Fachruddin, 1990: 420). 

Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 Nopember 1912 oleh KH Ahmad Dahlan (1868-1923). Muhammadiyah adalah gerakan pembaharuan dalam Islam menggunakan menempuh jalan para modernis gerakan Salafiyah berdasarkan abad ke-19 misalnya Jamaluddin al-Afghani (1838-1897), Muhammad Abduh (1849-1905), Rasyid Ridla (1856-1935). Gerakan Salafiyah ini ditinjau sebagai kelanjutan berdasarkan gerakan pembaharuan yang Qoyyim al-Jauziyah (1292-1350), yg berusaha buat membuka pintu ijtihad; serta dilanjutkan sang Gerakan Wahabi di Saudi Arabia yg dipimpin sang Muhammad bin Abdul Wahad (1703-1787) (Kamal, 1994: 6-7).

K.H. Ahmad Dahlan merumuskan gerakan pembaharuannya pada bentuk “Purifikasi serta Dinamisasi”. Purifikasi didasarkan dalam asumsi bahwa kemunduran umat Islam terjadi karena umat Islam nir menyebarkan aqidah Islam yang benar, sebagai akibatnya harus dilakukan purifikasi dalam bidang aqidah-ibadah menggunakan doktrin “segala sesuatu diyakini serta dilaksanakan apabila terdapat perintah dalam Al-Qur’an dan Hadits”. Sedangkan dinamisasi diterapkan pada bidang muammallah, menggunakan melakukan gerakan modernisasi sepanjang sinkron menggunakan doktrin “semuanya boleh dikerjakan selama tidak terdapat larangan atau nir bertentangan Al-Qur’an serta Hadits.

Dari penelitian terbaru diketahui ada beberapa perbedaan antara pembaharuan Muhammadiyah menggunakan pembaharuan yg dilakukan Abduh tadi. Abduh lebih menekankan pada pembaharuan di bidang muammalah (the social aspect of Islam) atau lebih dikenal menggunakan progam modernisasi. Sementara Muhammadiyah lebih cenderung menempuh jalan Muhammad Abdul Wahab menggunakan gerakan purifikasinya (the belief aspect of Islam). Artinya Muhammadiyah menekankan ijtihad dalam bidang aqidah (ibadah) serta sebaliknya Abduh menyeru ijtihad dalam bidang muammallah (duniawi) seperti politik, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Saya melihat ijtihad dalam bidang aqidah yang dilakukan Muhammadiyah adalah aqidah yang mempunyai keterkaitan menggunakan aspek sosial kemasyarakatan (budaya), bukan aqidah mahdlah (ibadah murni). Lantaran ijtihad dalam bidang ibadah murni seperti shalat, puasa, dan haji, dalam pandangan Syaikh Muhammad Al-Ghazali (1996: 129) usahakan ditutup buat mengurangi perpecahan di kalangan umat Islam. Dan kenyataannya Muhammadiyah mendasarkan gerakan purifikasinya dalam pemikiran madzhab fiqih yang telah terdapat, disamping dicari rujukannya eksklusif dalam Al-Qur’an dan Hadits. 

Ijtihad pada bidang aqidah yang berkaitan dengan aspek budaya ini memang penuh resiko karena pembicaraan tentang iman (lebih luas dari aqidah) merupakan pembicaraan yang sangat luas. Iman menempati segala sesuatu. Iman memiliki sifat-sifat dan karakter tertentu, tetapi secara praktis nir berbentuk tertentu. Ia teoritis dan konseptual. Sebagaimana disebutkan dalam QS Ali Imran 193 ‘Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu), “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu.” Maka kami pun beriman.’ (Ghazali, 1996: 129).

Iman nir mampu dibatasi dalam kasus aqidah saja maka pelaksanaan purifikasi di lapangan mengalami kesulitan karena bid’ah yg dipercaya pada wilayah aqidah bercampur aduk rata dengan bid’ah dalam daerah budaya. Apabila memang begitu yg terjadi, maka pecoretan tradisi, budaya, norma istiadat perlu dilakukan menggunakan penuh kehati-hatian, karena apa yang diklaim budaya serta tradisi sesungguhnya jauh lebih luas daripada aqidah (Abdullah, 2000: 11).

B. Ijtihad Muhammadiyah Vs Tradisi
Pembaharuan Muhammadiyah yg bergerak dari latar belakang sosio-historis masyarakat kota itu, nir dapat diterima serta menuai reaksi negatif menurut kalangan umat Islam pada daerah pedesaan yg masih mempertahankan tradisi. Seperti dijelaskan pada atas, iman itu suatu konseptual, serta konsep yg ditawarkan Muhammadiyah tadi tidak sinkron menggunakan empiris kontekstual masyarakat desa yg memegang teguh tradisi. Bagi Muslim di pedesaan, tradisi ini sangat penting lantaran sudah memberi makna dan bukti diri bagi kehidupannya. Bahkan kedalam tradisi ini telah diinfuskan nilai-nilai Islam. Lantaran itu tuduhan sebagai penyebar penyakit TBC (Tahayyul, Bid’ah, da Churafat) sangat menyakitkan. 

Kita sanggup menyampaikan pembaharuan Muhammadiyah itu masih bersifat empiris parsial, lantaran hanya berangkat dari latarbelakang rakyat perkotaan; dan karenanya menuai reaksi negatif dari komunitas Islam pada wilayah pedesaan. Ini sangat disayangkan lantaran Muhammadiyah juga berkepentingan buat melakukan dinamisasi melalui program modernisasi pada bidang muammallah. Sebenarnya reaksi negatif ini dapat diminimalkan menjadi perilaku saling menghormati satu-sama lain, atau jika mungkin dikembangkan sikap kerjasama satu sama lain jika umat Islam Indonesia sudah berhasil membuatkan kegiatan intelektual yg baik. Tentunya kegiatan intelektual waktu itu masih terbatas, karena kita masih di bawah belenggu penjajah Belanda. Situasi sekarang saja belum ada usaha yg serius berdasarkan semua komponen bangsa, terutama pemerintah serta ormas Islam, buat mengembangkan kajian Islam berdasarkan aneka macam disiplin ilmu, sebagai bahan surat keterangan untuk merumuskan pembaharuan Islam dengan daya jangkau yg lebih luas lagi.

Memang perlu disadari semenjak awal kalau pembaharuan itu masih bersifat parsialis supaya terdapat pencerahan buat melakukan pembaharuan yg terus-menerus. Karena pembaharuan Islam memang bukan paket sekali jadi. Memang buat merumuskan pembaharuan Islam yang mempunyai kemampuan sinergis menggunakan managerial dunia membutuhkan ketika dalam proses sejarah yang usang dan kadang nir mulus. Adalah sulit untuk sejak dini merumuskan pembaharuan yang mempunyai daya jangkauan dunia apabila kita belum memiliki kabar yg lengkap mengenai realitas sosiologis-historis semua komunitas Islam. Lantaran masing-masing komunitas Islam tadi memiliki keunikan budaya yg harus diperlakukan secara spesifik pula. 

Yang perlu diperhatikan, setiap melakukan pembaharuan harus mengakui realitas sosiologis-historis suatu komunitas Islam terlebih dahulu. Kemudian baru dilakukan modifikasi terhadap suatu tradisi agar dapat menjawab tuntutan zaman. Caranya dengan melakukan pemurnian alam pemikiran Islam yang masih terpengaruh oleh lapisan tipis tradisi Hindu-Budha maupun nenek moyang, dengan nir menghilangkan tradisi tadi yang merupakan kesepakatan atas keberterimaannya terhadap Islam. Pembaharuan diarahkan buat mendekati perintah yg tercantum di dalam Quran maupun Hadits, menjadi idealisasinya. 

Variasi budaya berimplikasi pada variasi pembaharuan Islam. Memang disadari atau nir pembaruan selalu berangkat berdasarkan realitas sosiologis-historis suatu budaya. Lantaran itu pembaharuan Islam seringkali dicermati penuh curiga oleh komunitas Islam lainnya yang memiliki empiris sosiologis-historis yang berlainan. Memang ini masuk akal setiap memulai pembaharuan dan kita dituntut bersikap dewasa terhadap mereka yang masih sangsi terhadap komitment pembaharuan ini. Kita hendaknya sanggup meyakinkan pembaharuan ini pula sangat dibutuhkan serta selanjutnya berusaha menjalin kerjasama dengan berbagai grup lain. Toleransi yg nrimo di antara aneka macam organisasi Islam pada Indonesia ini adalah prasyarat bagi terciptanya budaya Islam Indonesianis. 

Perlu diketahui, sepanjang sejarah Islam kita mendapatkan suatu informasi bahwa sesama organisasi Islam sangat sulit mewujudkan suatu sikap toleransi. Konflik antara Kekhalifahan Abbasiyah di Bangdad dengan Kekhalifahan Muawiyah pada Spanyol tidaklah lantaran disparitas teologis/ideologis, namun mereka berebut klaim sebagai satu-satunya penegak kebenaran yang absah. Demi menghancurkan lawannya, Kekhalifahan Abbasiyah menjalin kerjasama dengan kerajaan-kerajaan Kristen misalnya Kerajaan Perancis. Pertentangan sesama umat itu melemahkan umat Islam sendiri, bahkan akhirnya Islam wajib tunduk dalam peradaban Barat. 

Pada sisi lain, sejarah Islam mencatat menggunakan tinta emas perilaku toleransi umat Islam terhadap penganut beragama lain. Mereka menghargai keyakinan agama lain, apalagi agama Kristen, yg tergolong kedalam golongan pakar buku (ahlul kitab ) yang diakui keberadaannya sang al-Qur’an. Dalam situasi seperti itu umat Kristen belajar dari kesalahan masa lalunya, dan mereka mengadopsi peradaban Islam yang lebih maju pada masanya. Pada abad ke-12-14, Barat masih ketinggalan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun kemudian mereka berhasil membidani kelahiran modern science karena telah berhasil menyebarkan suasana free and open discourse. Hal inilah yg sebagai starting point Toby E. Huff buat menulis bukunya The Rise of Early Modern Science. Dia sahih waktu berkata ‘The path to terkini science is the path to free and open discourse….’  

Tidak lahirnya ilmu pengetahuan serta teknologi modern dari dunia Islam bukan lantaran Islam tidak cocok dengan inspirasi-ide terkini, namun karena umat Islam gagal pada menyebarkan free and open discourse. Lantaran hanya dengan toleransi dan kebebasan memungkinkan kita mengadopsi unsur-unsur peradaban lain yang positif bagi upaya membuatkan peradaban Islam sendiri serta memang kegiatan budaya dan intelektual bersifat lintas budaya.

Sebenarnya permasalahan umat Islam nir bersifat filosofis karena al-Qur’an tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan terbaru. Persoalannya terkait dengan konflik “sosia-kultural”, berkaitan menggunakan output interpretasi terhadap al-Qur’an, yang seharusnya bersifat nisbi karena sebagai output pemikiran manusia yg terikat oleh ruang serta ketika; namun pemikiran keagamaan itu dianggap menjadi suatu kebenaran absolut yang tidak boleh dikritik lantaran diyakininya sebagai teologi. Dengan demikian suatu problem sosio-kultural sudah diganti peran sebagai problem teologi, sehingga persoalan itu sebagai sulit buat diurai benang kusutnya. Contohnya, sampai awal abad ke-19 Kekhalifahan Turki melarang penggunaan mesin print buat menulis alfabet Arab yang dianggapnya sebagai bahasa Tuhan, tetapi sanggup dipakai buat mencetak alfabet dari bahasa lainnya. Hal ini mengakibatkan dalam mandegnya intelektual Islam, dan sebaliknya alfabet Latin sebagai berkembang pesat (Huff, 1998: 46). 

C. Tradisi Muhammadiyah?
Selama ini orang selalu menentangkan kata modern menggunakan tradisi, tidak terkecuali menggunakan Muhammadiyah yang menjamin dirinya sebagai organisasi Islam modern. Konsekuensinya, apakah Muhammadiyah menyebarkan suatu tradisi, lantaran tradisi selalu berakar berdasarkan masa kemudian. Dalam bidang kebudayaan Muhammadiyah meniru wangsit-inspirasi kebudayaan modern tentang pertumbuhan (growth) dan kemajuan (progress), yg merupakan turunan berdasarkan materialisme. Dengan demikian Muhammadiyah mgadopsi struktur rakyat terbaru. 

Dalam melakukan pembaharuan, kaitannya menggunakan upaya dinamisasi, Muhammadiyah menyebarkan pendekatan strukturalisme transendental pada dalam pemikiran keagamaannya, yaitu bertujuan ‘menerapkan ajaran-ajaran sosial yang terkandung pada teks usang pada konteks sosial masa kini tanpa mengganti strukturnya’, sebagaimana diyakini oleh cendekiawan Muhammadiyah Prof. Dr. Kuntowijoyo (2001: 9-29). Dengan begitu Muhammadiyah meniru struktur masyarakat terbaru buat mengimplementasikan ajaran Islam itu. Memang Muhammadiyah telah berhasil mengisi struktur warga terkini di Indonesia pada birokrasi, industri, perdagangan, pendidikan, militer, dll. 

Cendekiawan dari Muhammadiyah Abdul Munir Mulkhan (2000: v-xiv) menyebut ada 2 konsekuensi menurut arah kebudayaan seperti itu, yaitu: Pertama merupakan sifat elitisme yg telah berakibat Muhammadiyah sebagai privilege golongan menengah-ke-atas. Kedua merupakan pergeseran menurut gerakan pembaharu sosial budaya sebagai gerakan yang terjebak dalam masalah-duduk perkara fiqhiah. Hal itu terjadi karena orang modernis telah melangkah terlalu jauh menggunakan membuahkan materialisme dan rasionalisme bukan lagi sekedar perangkat analisis, melainkan menjadi ideologi. 

Lebih lanjut Kuntowijoyo mengungkapkan impak negatif lainnya, kalu Muhammadiyah menjadi “gerakan kebudayaan tanpa kebudayaan”, karena kebudayaan yang dikembangkan oleh Muhammadiyah bersifat elitis sebagai akibatnya tidak bisa menjangkau lapisan bawah umat Islam. Hal itu terjadi lantaran Muhammadiyah tidak berusaha merubah tradisi berdasarkan dalam, melainkan dengan menciptakan gerakan baru yg berbasis masyarakat kota. Dan buat ketika yg usang nir mengakomodasi masyarakat di daerah pedesaan yg masih memegang tradisi. 

Kuntowijoyo menganalisa keringnya misi kebudayaan pada Muhammadiyah pada struktur yang melatar belakangi para pendukung awal Muhammadiyah, yaitu masyarakat kampung-kota, yang perhatiannya lebih tertuju pada pemenuhan tuntutan modernisasi yang bersifat materialistis. Muhammadiyah cenderung bersifat pragmatis, yaitu memenuhi kebutuhan-kebutuhan sesaat dalam warga modern dan belum sempat mengupas hakekat kemanusiaan. Seolah-olah hidup ini hanya dapat dibereskan secara teknis formal dan organisatoris (Kuntowijoyo, 1991: 269).

Berdasarkan kritik-kritik berdasarkan kalangan intern di atas kita memahami ada unsur plus minus yang melekat pada hampir setiap tindakan. Dan kita konsisten buat meminimalkan segi minusnya dengan serangkaian aktivitas yg reformatif. Modal telah terdapat. Eksistensi Muhammadiyah sendiri suatu yg luar biasa. Hal ini tentu akan lain apabila Muhammadiyah mengambil bentuk organisasi politik. Bukankah partai politik Islam mengalami pasang surut, timbul serta tenggelam. 

Muhammadiyah relatif sukses dalam menarik jumlah anggota maupun simpatisan dan menjadi ormas keagaman terbesar ke 2. Secara tidak eksklusif Muhammadiyah mendorong lahirnya aneka macam organisasi lain misalnya Nahdlatul Ulama (NU) demi menggairahkan modernisasi dalam agama Islam. Selanjutnya rona pembaharuan Islam lebih menonjol dipengaruhi sang proses dialektika Muhammadiyah dan NU pada pentas sejarah Indonesia. 

II. Pembaharuan Konstektual, Mempertimbangkan Tradisi
Biasanya diterima perkiraan bahwa kepercayaan dipercaya sebagai unsur yg paling sukar serta paling lambat berubah atau terpengaruh oleh kebudayaan lain, jika dibandingkan menggunakan unsur-unsur lain misalnya: sistem organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, ikatan-ikatan yg ditimbulkan oleh sistem mata pencaharian, sistem teknologi serta peralatan. Tetapi sejarah kehidupan bangsa kita yang panjang tidak sepenuhnya dapat diadaptasi menggunakan perkiraan tadi. Berbagai kepercayaan datang dan berkembang secara bergelombang ke Indonesia, mengubah agama yang lama dan menanamkan ajaran-ajaran kepercayaan yang baru secara silih berganti, tetapi dalam kenyataannya sistem mata-pencaharian hayati dan sistem teknologi serta peralatan yg dikatakan sebagai unsur yg paling mudah, ternyata yang paling sedikit mengalami perubahan sejak pra-Hindu sampai pada masa sekarang. Pengalaman sejarah itu justru menerangkan agama berubah lebih cepat, beliau berubah lebih dahulu sebelum yg lain-lain menglami perubahan. 

Pandangan Snouck Hurgronje jua bertentangan menggunakan fenomena sejarah bangsa kita bahwa tiap-tiap periode sejarah kebudayaan sesuatu bangsa, memaksa pada orang beragama buat meninjau pulang isi berdasarkan kekayaan aqidah dan agamanya. Pandangan itu secara tersirat bermakna bahwa proses peninjauan kembali isi ajaran-ajaran kepercayaan oleh para penganutnya sifatnya reaktif lantaran adanya perubahan periode kebudayaan pada mana kepercayaan itu hayati. Ini juga bertentangan dengan pengalaman sejarah kebudayaan dalam umumnya yg menampakan bahwa pemahaman baru terhadap ajaran agama justru menumbuhkan periode baru dalam kebudayaan bangsa-bangsa (Wahid, 1999: 72).

Sejarah membuktikan bahwa pemikiran kepercayaan sangat berpengaruh bagi perkembangan aspek material (kehidupan di global ini), baik politik, ekonomi, sosial, juga budaya. Atau menggunakan istilah lain, terdapat hubungan yg sangat signifikan antara kemajuan dalam bidang pemikiran (immaterial) dan kemajuan dalam bidang material. Hal tersebut sudah menjadi perhatian sosiolog Max Weber (1864-1924) dalam bukunya The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism. Dalam kitab tersebut dirumuskan pertanyaan: Why capitalist industrialisation became a society-wide system in Europe and not in the other places?. Jawabannya adalah pemikiran kepercayaan mempunyai efek yang sangat akbar bagi diterimanya sistem industri kapitalis. Dia menjelaskan industri terkini berkembang pada Eropa sesudah tersebarnya serta diterimanya teologi Protestan menurut Jean Calvin (1509-1564). Calvin sangat menekankan peranan rasio (nalar) dalam pemahaman agama, serta karena itu para pendukungnya bersikap rasional dalam kehidupan pada global ini. Max Weber berkesimpulan bahwa penganut Calivinisme bekerja keras, menabung uang, serta hayati irit.

Dalam masalah agama Islam, pemikiran agama jua terus-menerus mengalami pembaharuan buat memberi makna terhadap perubahan serta perkembangan dalam kehidupan pada global pada setiap manifestasinya. Akan namun pembaharuan Islam di era terkini masih belum berhasil secara optimal dan terasa kurang efektif; menjadi konsekuensinya di bidang materi, umat Islam juga masih tertinggal dari peradaban Barat. Memang beberapa negara Islam sudah dapat mengikuti perkembangan teknologi terkini, akan tetapi lantaran belum didukung sang pemikiran agama yg bisa menopangnya maka hasilnya masih jauh dari memuaskan. Tony Barnett (1995: vii) benar bahwa:

the main problems in the Third World are not, by and large, the absence of technical specialists - countries such as …Pakistan have these aplenty; …. The main problems are sociological and political problems, the contexts within which apparently ‘technical’ decisions are taken. 

Dengan kata lain, kemampuan teknis di dunia Islam belum dapat menaruh donasi yang positif bagi kemajuan material secara luas lantaran belum ada kondisi yang kondusif dalam aspek immaterial, seperti pemikiran kepercayaan .

M. Amin Abdullah (Abdullah, 2000: 13) menilai akar penolakan tradisi yang berbau TBC didasarkan dalam keilmuan klasik yg sangat terpengaruh akal Yunani yg bersifat hitam-putih, sehingga nir dapat mengungkapkan realitas kehidupan yg terdapat pada lapangan. Konfigurasi serta peta rapikan pola pikirnya terlalu skematis, sebagai akibatnya nir bisa mempertimbangkan adanya bentuk konfigurasi yg over lapping (posisi jumbuh), yang melibatkan sebagian dari dua sisi sekaligus. Padahal nash-nash al-Qur’an sendiri memungkinkan adanya kategori “middle”, yg perlu dicermati secara lebih berfokus.

Kuntowijoyo (1995: 86-87) mengkritik TBC masih ditampilkan dalam empiris subyektif, serta belum ditampilkan secara realitas-obyektif, dimana kita berada pada stuktur sosial yang berbeda. Konsep klasik mengenai TBC yg disusun dengan cara pikir deduktif yg menekankan segi rasio perlu dilengkapi menggunakan cara pikir induktif yang bersifat empiris-historis. Dominasi pemahaman keagamaan yang tekstual normatif cenderung mengabaikan kajian keislaman yang kontekstual hisorik. Inilah yg menjadikan pemikiran Muhammadiyah terasa kurang aktual serta irrelevan menggunakan perubahan sosial yg begitu cepat. Karenanya orang lebih mengenal gerakan Muhammadiyah sebagai gerakan anti-TBC (Tahayul, Bid’ah serta Churafat), serta bukan gerakan pembaharu sosial-budaya (Mulkhan, 2000: ix).

Pendapat Syafii Maarif (2000: xxviii) bisa dijadikan starting point buat menjelaskan hubungan kepercayaan dengan peradaban. Beliau mengutip Al-Qur’an surat-surat al-Shaf 9, al-Fath 28, dan al-Taubah 33 dan hingga dalam konklusi jika Islam harus unggul dan menang berhadapan dengan kepercayaan -kepercayaan manapun di muka bumi ini. Menurutnya keunggulan itu tidak saja dalam domain teologis-eskatologis, namun jua dalam perlombaan peradaban. Dia menilai Islam yg unggul dalam sistem iman tapi kalah dalam perlombaan peradaban karena ketegangan purifikasi dan dinamisasi belum menemukan satu titik yg stabil.

Agar Islam dapat unggul pada masalah peradaban terkini maka Islam perlu menangani persoalan peradaban, atau menggunakan istilah lain Islam perlu menangani permasalah kehidupan di global ini yg bersifat duniawi jua. Dalam konteks kini ini Islam perlu merumuskan secara jelas partisipasinya pada kehidupan terbaru, disamping tradisi. Dengan begitu Islam nir bisa lepas berdasarkan dilema modernisasi dan globalisasi. 

Sedangkan dalam konteks Indonesia, Islam perlu merumuskan budaya Islam dalam konteks Indonesia. Gerakan-gerakan Islam wajib dikaitkan menggunakan gerakan nasional bangsa Indonesia yg lebih luas supaya mereka tidak teralienasi menurut jaringan koalisi nasional, disamping supaya gerakan nasional itu selalu menerima bimbingan dari agama. Jika terisolasi berdasarkan koalisi nasional itu, gerakan Islam akan tampak sebagai gerombolan sektarian serta akhirnya akan membangun perasaan tak diikutkan (sense of exclusion), sehingga melahirkan sektarianisme faktual, apabila bukan separatisme palsu.

Hendaknya umat Islam membentuk budaya yang bisa membangkitkan rasa mempunyai dalam Islam serta sekaligus membuatkan rasa cinta tanah air Indonesia yang memiliki karakteristik kebhinekaan, yg dimotivasi oleh ideologi-ideologi global, keimanan-keimanan yang lain dan kepribadian global (Wahid, 1998: 72). Lantaran Islam belum berhasil berbagi suatu budaya Islam Indonesianis maka selama ini yang dikenal sebagai pendukung gerakan nasional merupakan partai-partai nasionalis seperti PNI. Bahkan PKI yg berkeyakinan kemerdekaan menjadi suatu batu loncatan saja dipercaya lebih nasionalis. Hal ini terjadi karena gerakan Islam lebih asyik berbicara mengenai masyarakat Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW yg telah berlangsun 14 abad yg kemudian daripada berbicara bagaimana mengisi kemerdekaan. 

Islam yg dikaitkan menggunakan problem peradaban berarti menempatkan Islam menjadi kepercayaan empiris, agama yang berpretensi buat menangani perkara kemanusiaan pada umumnya; dan pada Indonesia, perlu menangani perkara keindonesiaan yang berbeda-beda tunggal ika. Gagasan Islam empiris adalah konstruksi baru bagi umat Islam dalam menghadapi problem-duduk perkara kontekstual. Di tengah kebingungannya menghadapi empiris ini, Islam realitas seakan membuka tabir baru wajah Islam yg penuh menggunakan khazanah serta nomenklatur berbagai aura pemikiran keagamaan yg kemudian dipadukan dengan syarat kontekstual.

Gagasan itu jua tidak hendak menanggalkan teks-teks keagamaan, atau apalagi memisahkan kepercayaan berdasarkan empiris misalnya gagasan sekularisasi. Tetapi, Islam empiris memiliki pura-pura, bahwa ajaran kepercayaan tidak seharusnya dibawa hanya dalam masalah simbolitas dan praktik-praktik 'sakralisasi', sehingga ajaran kepercayaan nir mengena dalam aspek substansinya.

Perhatian terhadap empiris sosiologis-historis berbagai komunitas Islam sangat krusial, mengingat masing-masing mewakili budaya tersendiri dengan berbagai bentuk konvensinya, seperti diyakini sejarawan Thomas L. Haskell (1999: 3) bahwa: “…Nietzsche, who had no qualms at all about asserting the priority of convention over reason, just so long as he secured recognition that both were subordinate to the “will to power.” Konvensi menjadi konvensi berdasarkan suatu komunitas harus dipertimbangkan terlebih dulu, karena hal ini terkait erat menggunakan konteks sejarah berlangsungnya kesepakatan tadi. Baru dilakukan obrolan seiring menggunakan berlalunya saat agar dianggap lebih rasional. 

Karena rasio bukan satu-satunya patokan bagi segala sesuatu. Sebagaimana dikatakan Ibn Taimiyyah “al-Haqiqatu fii al-a’yan laa fii al-adzhan” (Kebenaran adalah dalam realita, bukan pada konsepsi-teoritis dalam akal semata) (Abdullah, 2000: 2). Manusia pula punya aspek perasaan, menjadi pemberi makna bagi hayati manusia di dunia. Hal tadi hanya dihasilkan pada budaya atau tradisi suatu gerombolan . Karena itu tradisi harus diperhitungkan pada pada merumuskan pembaharuan Islam. Hal itu lantaran tradisi adalah empiris sosiologis-historis suatu komunitas, suatu yang bisa berubah akan tetapi nir dapat dihilangkan sama sekali. 

Memang wajib disadari kalau tradisi bukanlah satu-satunya faktor yg mensugesti pembangunan. Sebagaimana dikatakan Tony Barnett (1995) that the development process requires an understanding of the economic, cultural and political ways in which people organize their lives. Ahli sosiologi Lithman (1983), jua berkeyakinan that development and underdevelopment relate not only to all aspects of living of its society but also its relations to boarder social system that are to its neighboring societies, to the city network, to the state system, regional system and the global system. 

Namun secara internal, faktor yg paling mempengaruhi pembangunan adalah tradisi. Memang kita nir dapat mengabaikan faktor lain seperti politik, ekonomi, sosial, sejarah, geografi, serta agama; namun semuanya itu secara substansial terkait menggunakan tradisi menjadi pemberi makna kehidupan, disamping sebagai pemberi bukti diri gerombolan dalam hubungannya dengan gerombolan lain. Hal ini berarti perlu diterapkan taktik pembangunan yang berbeda sesuai dengan tradisi yg terdapat (Ross, 1999: 42).

Memang sulit melihat tradisi menjadi faktor dominan pada revolusi (radical development) karena tradisi itu sendiri multidimensi, tetapi tradisi ini sebagai kerangka bagi perubahan yg radikal (revolusi). Revolusi ini sebenarnya bersifat multidimensional, tetapi memanifestasi dalam aspek eksklusif seperti politik atau ekonomi sebagai penyebab langsungnya (casus belly).

PENGERTIAN IPTEK DAN SENI DALAM AGAMA ISLAM

Pengertian Iptek Dan Seni Dalam Agama Islam
Bagi insan, ilmu adalah sesuatu yg sangat berharga pada dalam hayati. Banyak saudara-saudara kita yg hidupnya serba kekurangan. Ada yang bekerja menjadi pemulung, pengemis, pengamen, serta lain-lain. Semuanya ini dapat teratasi bila mereka mempunyai ilmu yg bisa dimanfaatkan, sehingga mereka nir lagi bekerja menjadi pemulung, pengemis, pengamen serta lain-lain sebagainya. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan kebutuhan yg sangat krusial bagi setiap umat yg ada di global ini, terlebih lagi bagi umat muslim. Dalam ajaran kepercayaan islam, menuntut ilmu sangat ditekankan pada buku kudus Al’Quran serta Al-Hadits. Orang mempunyi ilmu berbeda dengan orang yg tidak mempunyai ilmu. Orang yang memiliki ilmu, bila beliau ingin melakukan sesuatu dia wajib memikirkan dengan matang sebelum beliau melakukan sesuatu. Dan orang yang mempunyai ilmu pula mempunyai tujuan hayati yang kentara. Sedangkan orang tidak mempunyai ilmu, jika beliau ingin melakukan sesuatu dia nir lagi memikirkan dengan matang apa yg akan beliau lakukan nantinya. Dalam sebuah Hadits Nabi Muhammad SAW, Beliau bersabda “tuntutlah ilmu walau ke negeri cina”. Begitu pentingnya sebuah ilmu sehinggan Nabi sendiri menyuruh kita buat menuntut ilmu sampai ke negeri cina. Untuk mendapatkan ilmu, poly cara yg bisa kita lakukan diantaranya dengan cara membaca, mendengarkan, melihat atau membaca situasi yang pernah kita rasakan, serta masih poly cara lagi untuk menerima ilmu. Seni merupakan aktualisasi diri dari jiwa seorang yang membuat sebuah budaya yang diidentik dengan keindahan. Seorang artis sering memakai benda-benda yang diolah secara kreatif sang tangan-tangan halus sebagai akibatnya menghasilkan sebuah keindahan. Seni yang lepas menurut nilai-nilai ketuhanan nir akan abadi karena ukurannya merupakan hawa nafsu bukan nalar serta budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah.

Pengertian IPTEK
Kata ilmu dari dari bahasa Arab “’ilmu” yang berarti pengetahuan. Kata “ilmu” sekalipun berbeda, namun memiliki kemiripan dengan kata “ma’rifah”, “fiqh”, “hikmah”, dan ‘’syu’ur”. Dari segi bahasa, ilmu berarti jelas, baik dalam arti, proses, juga obyeknya. Ilmu yg berarti pengetahuan yg kentara itu terdapat 2 macam, yaitu pengetahuan biasa serta pengetahuan ilmiah. Pengetahuan biasa diperoleh berdasarkan holistik bentuk upaya kemanusiaaan, misalnya perasaan, pikiran, pengalaman, pancaindra, serta bisikan hati buat mengetahui sesuatu tanpa memperhatikan obyek, cara, dan kegunaanya. Dalam bahasa Inggris, jenis ilmu ini dianggap “knowledge”. Sedangkan ilmu pada pengertian pengetahuan ilmiah sekalipun jua merupakan keseluruhan bentu upaya kemanusiaan buat mengetahui sesuatu, tetapi disertai memperhatikan obyek yang ditelaah, cara yg digunakan, dan manfaatnya. Dengan demikian, pengetahuan ilmiah memperhatikan obyek ontologis, landasan epistemologis, dan aksiologis. Dalam bahasa inggris, jenis pengetahuan ilmiah disebut “science”, dan diIndonesiakan dengan sains. (Ensiklopedi Islam, hal.201)

Pengertian Seni
Seni merupakan output ungkapan akal serta budi insan menggunakan segala prosesnya. Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa tadi berkembang sebagai bagian dari budaya insan. Seni identik menggunakan keindahan. Keindahan yang hakiki identik menggunakan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yg sama yaitu keabadian. Seni yg lepas dari nilai-nilai ketuhanan tidak akan tak pernah mati lantaran ukurannya merupakan hawa nafsu bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik yg selalu bertambah bagi orang-orang yg kematangan jiwanya terus bertambah. 

Integrasi Iman, Ilmu, Teknologi dan Seni
Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni masih ada hubungan yang harmonis serta dinamis yang terintegrasi dalam suatu sistem yang diklaim Dienul Islam. Di dalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak, menggunakan istilah lain iman, ilmu serta amal shaleh atau ikhsan, sebagaimana yg dinyatakan dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim (14:24-25). Ayat pada atas menganalogikan bangunan Dienul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik, iman diidentikkan menggunakan akar dari sebuah pohon yg menopang tegaknya ajaran Islam. Ilmu diidentikkan menggunakan batang pohon yg mengeluarkan dahan-dahan/cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah berdasarkan pohon itu identik dengan teknologi serta seni.
QS: Ibrahim :24-25

Pengembangan IPTEK yg lepas berdasarkan keimanan serta ketakwaan nir akan bernilai ibadah dan tidak akan menghasilkan manfaat bagi umat manusia serta alam lingkungannya bahkan akan menjadi malapetaka bagi kehidupannya sendiri. Ilmu-ilmu yg dikembangkan atas dasar keimanan dan ketakwaan pada Allah akan menaruh agunan kemaslahatan bagi kehidupan ummat manusia termasuk bagi lingkungannya. Dengan demikian insan harus selalu menaikkan kemampuannya dalam ipteknya serta semakin bertambah imannya kepada Allah SWT (QS. Thaha:114 dan QS. Yusuf:72).

Keutamaan Orang yg Berilmu
Seringkali manusia melupakan segi etika atau moral berdasarkan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan. Secara moral adalah normal jika lingkungan akan menaruh kepada manusia banyak sekali hal yang akan diketemukannya. Bahkan insan juga harus memberikan toleransi kepada fenomena bahwa sewaktu-waktu bisa ada malapetaka bagi kehidupan insan. Apabila manusia dapat berlaku adil dengan seluruh yg makhiuk hidup di alam ini, maka disini letak kebenaran kebiasaan moral yg baik, dimana manfaat yang dieroleh berdasarkan alam ini, wajib juga menaruh manfaat kepada insan lain. 

Manusia serta rakyat menyebarkan sistem nilai yg sesuai menggunakan keadaan lingkungan. Manusia menyesuaikan pada hidupnya menggunakan irama yang dipengaruhi sang lingkungan alam. Karena perubahan lingkungan alam berada diluar kendali tangan insan, maka insan memasrahkan diri kepada lingkungan. Hal inilah yg melahirkan suatu norma, tradisi serta hukum yang nir tertulis, yg lalu mengatur pergaulan hidup warga . 

Perilaku insan merupakan pencerminan berdasarkan moral insan yang dimilikinya. Citra manusia hanya memiliki relevansi, apabila dalam kehidupan bersama pada gerombolan warga . Sebab pada kehidupan berkelompok itulah terdapat sistem-sistem perlambang yang selanjutnya berfungsi sebagai asal nilai. Cara insan mewujudkan diri adalah output pilihannya sendiri. Oleh karenanya, apapun pilihannya, insan sendiri yg bertanggung jawab.

Tanggungjawab Ilmuwan Terhadap Lingkungan
Ada 2 fungsi utama manusia pada dunia yaitu sebagai abdun atau hamba Allah serta sebagai khalifah Allah di bumi. Esensi menurut abdun adalah ketaatan, ketundukan dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan Allah, sedangkan esensi khalifah merupakan tanggungjawab terhadap diri sendiri dan alam lingkungannya, baik lingkungan sosial juga lingkungan alam.

Dalam konteks abdun, manusia menempati posisi sebagai ciptaan Allah. Posisi ini mempunyai konsekuensi adanya keharusan manusia buat taat serta patuh kepada penciptanya. Keengganan manusia menghambakan diri pada Allah sebagai pencipta akan menghilangkan rasa syukur atas hadiah yg diberikan oleh pencipta berupa potensi yang sempurna yang nir diberikan kepada makhluk lainnya yaitu potensi nalar. Dengan hilangnya rasa syukur mengakibatkan dia menghambakan diri pada hawa nafsunya. Keikhlasan manusia menghambakan dirinya kepada Allah akan mencegah penghambaan manusia kepada sesama manusia termasuk dalam dirinya. Manusia diciptakan Allah menggunakan dua kecenderungan yaitu kecenderungan kepada ketakwaan serta kesamaan kepada perbuatan fasik (QS. Asy-Syams/91:8). 

Dengan kedua kecenderungan tadi, Allah menaruh petunjuk berupa kepercayaan menjadi indera bagi manusia buat mengarahkan potensinya pada keimanan dan ketakwaan bukan pada kejahatan yang selalu didorong oleh nafsu amarah. 

Fungsi yg kedua menjadi khalifah atau wakil Allah di muka bumi. Manusia diberikan kebebasan buat mengeksplorasi, menggali asal-asal daya dan memanfaatkannya dengan sebesar-akbar kemanfaatan buat kehidupan umat insan menggunakan tidak menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan, lantaran alam diciptakan buat kehidupan insan sendiri. Untuk menggali potensi alam dan memanfaatkannya diharapkan ilmu pengetahuan serta teknologi yg memadai. Allah membangun alam, karena Allah membangun insan. Oleh karenanya, manusia menerima amanah dari Allah buat memelihara alam, supaya terjaga kelestariannya dan keseimbangannya buat kepentingan umat manusia.

PENGERTIAN IPTEK DAN SENI DALAM AGAMA ISLAM

Pengertian Iptek Dan Seni Dalam Agama Islam
Bagi insan, ilmu merupakan sesuatu yg sangat berharga di pada hidup. Banyak saudara-saudara kita yang hidupnya serba kekurangan. Ada yang bekerja sebagai pemulung, pengemis, pengamen, dan lain-lain. Semuanya ini dapat teratasi jika mereka memiliki ilmu yg bisa dimanfaatkan, sehingga mereka nir lagi bekerja sebagai pemulung, pengemis, pengamen dan lain-lain sebagainya. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan kebutuhan yang sangat krusial bagi setiap umat yang terdapat di global ini, terlebih lagi bagi umat muslim. Dalam ajaran kepercayaan islam, menuntut ilmu sangat ditekankan dalam kitab suci Al’Quran serta Al-Hadits. Orang mempunyi ilmu tidak selaras menggunakan orang yg nir memiliki ilmu. Orang yang mempunyai ilmu, jika beliau ingin melakukan sesuatu beliau wajib memikirkan menggunakan matang sebelum dia melakukan sesuatu. Dan orang yang memiliki ilmu pula memiliki tujuan hayati yg jelas. Sedangkan orang nir mempunyai ilmu, jika dia ingin melakukan sesuatu beliau tidak lagi memikirkan dengan matang apa yang akan dia lakukan nantinya. Dalam sebuah Hadits Nabi Muhammad SAW, Beliau bersabda “tuntutlah ilmu walau ke negeri cina”. Begitu pentingnya sebuah ilmu sehinggan Nabi sendiri menyuruh kita buat menuntut ilmu sampai ke negeri cina. Untuk mendapatkan ilmu, banyak cara yg dapat kita lakukan antara lain menggunakan cara membaca, mendengarkan, melihat atau membaca situasi yang pernah kita nikmati, dan masih banyak cara lagi buat menerima ilmu. Seni adalah aktualisasi diri berdasarkan jiwa seorang yang menghasilkan sebuah budaya yang diidentik menggunakan keindahan. Seorang artis sering memakai benda-benda yang diolah secara kreatif oleh tangan-tangan halus sebagai akibatnya membuat sebuah keindahan. Seni yg tanggal menurut nilai-nilai ketuhanan nir akan tak pernah mati lantaran ukurannya adalah hawa nafsu bukan akal dan budi. Seni memiliki daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah.

Pengertian IPTEK
Kata ilmu dari menurut bahasa Arab “’ilmu” yang berarti pengetahuan. Kata “ilmu” sekalipun tidak sama, namun mempunyai kemiripan menggunakan istilah “ma’rifah”, “fiqh”, “pesan tersirat”, serta ‘’syu’ur”. Dari segi bahasa, ilmu berarti jelas, baik pada arti, proses, maupun obyeknya. Ilmu yg berarti pengetahuan yg kentara itu terdapat 2 macam, yaitu pengetahuan biasa dan pengetahuan ilmiah. Pengetahuan biasa diperoleh menurut holistik bentuk upaya kemanusiaaan, misalnya perasaan, pikiran, pengalaman, pancaindra, dan bisikan hati buat mengetahui sesuatu tanpa memperhatikan obyek, cara, dan kegunaanya. Dalam bahasa Inggris, jenis ilmu ini dianggap “knowledge”. Sedangkan ilmu pada pengertian pengetahuan ilmiah sekalipun pula merupakan keseluruhan bentu upaya kemanusiaan buat mengetahui sesuatu, namun disertai memperhatikan obyek yg ditelaah, cara yang digunakan, serta manfaatnya. Dengan demikian, pengetahuan ilmiah memperhatikan obyek ontologis, landasan epistemologis, serta aksiologis. Dalam bahasa inggris, jenis pengetahuan ilmiah dianggap “science”, serta diIndonesiakan dengan sains. (Ensiklopedi Islam, hal.201)

Pengertian Seni
Seni adalah hasil ungkapan nalar serta budi manusia dengan segala prosesnya. Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil aktualisasi diri jiwa tadi berkembang sebagai bagian dari budaya insan. Seni identik dengan keindahan. Keindahan yg hakiki identik menggunakan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yg sama yaitu keabadian. Seni yg tanggal berdasarkan nilai-nilai ketuhanan nir akan abadi lantaran ukurannya adalah hawa nafsu bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-orang yg kematangan jiwanya terus bertambah. 

Integrasi Iman, Ilmu, Teknologi serta Seni
Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi serta seni masih ada hubungan yang harmonis serta bergerak maju yang terintegrasi pada suatu sistem yang diklaim Dienul Islam. Di dalamnya terkandung tiga unsur utama yaitu aqidah, syari’ah serta akhlak, menggunakan istilah lain iman, ilmu serta amal shaleh atau ikhsan, sebagaimana yang dinyatakan pada Al-Qur’an Surat Ibrahim (14:24-25). Ayat di atas menganalogikan bangunan Dienul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik, iman diidentikkan menggunakan akar berdasarkan sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran Islam. Ilmu diidentikkan menggunakan btg pohon yang mengeluarkan dahan-dahan/cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat butir menurut pohon itu identik dengan teknologi dan seni.
QS: Ibrahim :24-25

Pengembangan IPTEK yang lepas menurut keimanan serta ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan manfaat bagi umat manusia dan alam lingkungannya bahkan akan menjadi malapetaka bagi kehidupannya sendiri. Ilmu-ilmu yg dikembangkan atas dasar keimanan serta ketakwaan pada Allah akan menaruh jaminan kemaslahatan bagi kehidupan ummat manusia termasuk bagi lingkungannya. Dengan demikian insan wajib selalu menaikkan kemampuannya dalam ipteknya dan semakin bertambah imannya pada Allah SWT (QS. Thaha:114 serta QS. Yusuf:72).

Keutamaan Orang yang Berilmu
Seringkali insan melupakan segi etika atau moral menurut hubungan timbal balik antara insan menggunakan lingkungan. Secara moral adalah normal apabila lingkungan akan memberikan kepada manusia banyak sekali hal yg akan diketemukannya. Bahkan manusia juga wajib memberikan toleransi kepada fenomena bahwa sewaktu-saat dapat ada malapetaka bagi kehidupan insan. Apabila insan bisa berlaku adil dengan semua yg makhiuk hayati pada alam ini, maka disini letak kebenaran norma moral yg baik, dimana manfaat yang dieroleh dari alam ini, harus pula memberikan manfaat kepada insan lain. 

Manusia serta masyarakat berbagi sistem nilai yg sinkron dengan keadaan lingkungan. Manusia menyesuaikan dalam hidupnya dengan irama yg dipengaruhi oleh lingkungan alam. Lantaran perubahan lingkungan alam berada diluar kendali tangan insan, maka insan memasrahkan diri pada lingkungan. Hal inilah yang melahirkan suatu kebiasaan, tradisi serta aturan yg tidak tertulis, yang lalu mengatur pergaulan hayati rakyat. 

Perilaku manusia merupakan pencerminan berdasarkan moral insan yg dimilikinya. Citra manusia hanya mempunyai relevansi, jika dalam kehidupan bersama pada grup masyarakat. Sebab pada kehidupan berkelompok itulah terdapat sistem-sistem perlambang yg selanjutnya berfungsi sebagai asal nilai. Cara insan mewujudkan diri adalah output pilihannya sendiri. Oleh karenanya, apapun pilihannya, insan sendiri yang bertanggung jawab.

Tanggungjawab Ilmuwan Terhadap Lingkungan
Ada dua fungsi utama manusia pada dunia yaitu menjadi abdun atau hamba Allah dan menjadi khalifah Allah di bumi. Esensi menurut abdun adalah ketaatan, ketundukan dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan Allah, sedangkan esensi khalifah merupakan tanggungjawab terhadap diri sendiri dan alam lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam.

Dalam konteks abdun, manusia menempati posisi menjadi kreasi Allah. Posisi ini mempunyai konsekuensi adanya keharusan manusia buat taat serta patuh pada penciptanya. Keengganan manusia menghambakan diri kepada Allah sebagai pencipta akan menghilangkan rasa syukur atas pemberian yang diberikan sang pencipta berupa potensi yg paripurna yg nir diberikan pada makhluk lainnya yaitu potensi akal. Dengan hilangnya rasa syukur menyebabkan ia menghambakan diri kepada hawa nafsunya. Keikhlasan insan menghambakan dirinya pada Allah akan mencegah penghambaan insan pada sesama manusia termasuk dalam dirinya. Manusia diciptakan Allah menggunakan dua kecenderungan yaitu kesamaan kepada ketakwaan serta kecenderungan kepada perbuatan fasik (QS. Asy-Syams/91:8). 

Dengan kedua kesamaan tersebut, Allah menaruh petunjuk berupa kepercayaan menjadi indera bagi manusia untuk mengarahkan potensinya pada keimanan serta ketakwaan bukan pada kejahatan yang selalu didorong oleh nafsu amarah. 

Fungsi yang kedua sebagai khalifah atau wakil Allah pada muka bumi. Manusia diberikan kebebasan buat mengeksplorasi, menggali sumber-asal daya dan memanfaatkannya menggunakan sebesar-besar kemanfaatan buat kehidupan umat manusia dengan nir mengakibatkan imbas negatif terhadap lingkungan, karena alam diciptakan buat kehidupan insan sendiri. Untuk menggali potensi alam dan memanfaatkannya diharapkan ilmu pengetahuan serta teknologi yg memadai. Allah membentuk alam, karena Allah menciptakan insan. Oleh karena itu, insan menerima amanah dari Allah buat memelihara alam, supaya terjaga kelestariannya serta keseimbangannya buat kepentingan umat manusia.

CARA MUDAH MEMASANG ATAU MENGENAKAN HIJAB SIMPLE MODERN

DI zaman kini ini sebagian akbar wanita muslimah mulai tertarik mengganti penampilan dengan memakai jilbab / hijab, Alasan penggunaan hijab pun beraneka macam, terdapat yang karena ekspresi dominan kreasi hijab moderen yg ada waktu ini serta ada pula yang memang sahih-sahih ingin merubah penampilan menggunakan hijab. Namun, yg paling utama pada menggunakan hijab merupakan memakai hijab secara syar’i, artinya bagian tubuh yang terlihat hanya paras serta telapak tangan saja dan bagian dada wajib tertutup hijab, sehingga mereka tampil sebagai perempuan - wanita manis yg bersahaja dan setia pada Syariah.
Aneka Model Hijab Terbaru dan Terpopuler Tahun Depan nanti mampu anda Lihat secara online, silahkan anda klik di -->    SINI

Atau Bisa Anda Cek di --->  SINI

Seiring perkembangan jaman Ada poly sekali macam serta model ciptaan hijab yang poly diminati serta dijadikan fashion busana muslim, dimana model kreasi jilbab / hijab tadi mulai pada rancang mulai menurut yang sederhana sampai contoh yang rumit, namun niscaya sebagian akbar orang ingin model ciptaan hijab yang sederhana namun trendi, serta tidak terlalu ribet waktu memasangnya, hijab model ini pada kenal sebagai model Hijab Simple Modern, mungkin diantara kalian masih poly yang mengalami kesulitan ketika mengaplikasikan model hijab terkini kalian dengan kostum yg kalian kenakan atau bahkan belum memahami cara memasang hijabnya dengan baik serta pas, apabila memang demikian CARA FLEXI Memasang Atau Mengenakan Hijab Simple Modern !
Sebelum kita membahas mengenai tehnik Cara Mudah Memasang Atau Mengenakan Hijab Simple Modern secara lebih detail, terdapat baiknya kalian saksikan dulu galat satu video tutorial ini dia yang berisi cara pakai hijab terkini segi empat model paris.

* Solusi Belanja Murah Hemat Uang Belanja !!! Silahkan Klik Bannernya dan Dapatkan Diskonnya.
Untuk para hijaber, mungkin engkau masih kebingungan menggunakan gaya hijab seperti apa yang cocok buat engkau kenakan, dengan gaya yang cantik tetapi mengenakannya cukup menggunakan cara yang sederhana, supaya aktifitasmu tetap merasa nyaman sepanjang hari, ayo kita bahas satu persatu di bawah ini.
Seiring perkembangan hijab di tanah air kita, maka para Perancang fashion memberi perhatian lebih terhadap contoh pakaian yg satu ini. Sehingga, jilbab / hijab ini mempunyai kiprah terhadap daya tarik serta kemodisan seorang pada berbusana,dengan semakin berkembangnya kreasi warga terhadap hijab, memunculkan bermacam-macam jenis dan variasinya. Yuk kita lihat beberapa contoh atau jenis jilbab / hijab yg beredar di Indonesia dalam umumnya :
Bergo atau Jilbab Siap Pakai
Bergo merupakan salah satu kerudung yg paling mudah di antara kerudung lainnya. Dengan kepraktisannya itu, contoh bergo  tak cuma dipakai buat keadaan kalem, namun dapat pula digunkaan dalam program-acara resmi. Ini tergantung pada contoh dan bahan yang dibentuk. Di antara beberapa jilbab bergo, ada yg memiliki pet / spon pada sebelah atas (kebanyakan dibentuk separuh lingkaran). Tujuannya merupakan buat membangun permukaan jilbab agar terlihat rapi saat digunakan. Contohnya, pet menggunakan bentuk panjang dan lebar sangat cocok dipakai sang para perempuan yang mukanya berbentuk lebar, ini berfungsi untuk menutupi sebagian muka biar terlihat agak tirus. Sedangkan pet yg berbentuk mini , sangat cocok digunakan oleh para wanita yang mukanya mini . Dengan ini, wajah mereka akan terlihat lebih berisi.
Jilbab Rajut
Jilbab rajut seperti misalnya pashmina, yakni panjang menggunakan empat sisi. Bagi yg nir senang bergo, ini merupakan alternatifnya lantaran lebih kasual serta sering dikenakan dalam kegiatan sehari-hari. Jilbab rajut jua sebagai pilihan favorit perempuan -perempuan muslim. Mungkin karena detailnya kelihatan paripurna yang diselipkan pada sudut-sudut jilbab, dan terkesan sangat glamor apabila dikenakan. Belum lagi bila digabungkan beserta aksesoris-aksesoris tambahan yg pastinya menambah kesempurnaan.
Jilbab Segiempat
Dari namanya sudah diketahui jikalau jeibab ini berbentuk segi empat. Sangat sederhana sekali serta umumnya relatif tipis. Jenis jilbab ini yang paling poly dikreasikan menjadi berbagai style atau gaya. Makanya, tutorial-tutorial cara memakai jilbab yang beredar di internet banyak yang memakai segiempat. Selain telah familiar pada masyarakat, hasil ciptaan terbarunya sangat bagus serta cantik sekali. Jilbab segiempat juga mampu dilipat dalam tengahnya menjadi segitiga yang lalu diklaim menjadi jilbab segitiga.
Jilbab Segitiga
Beberapa pada antaranya mempunyai bandana berupa list. Bandana ini memberi kemudahan tersendiri pada pemakaian dan kesannya pun relatif lebih glamor. Oleh karena itulah, jilbab segitiga yg mewah sangat pas apabila dikenakan buat menghadiri undangan pesta atau aktivitas resmi. Biasanya terbuat menurut kain katun serat, katun Paris, sutera, dan polyester.
Jilbab Pashmina
Yang terakhir merupakan jilbab Pashmina. Pashmina macamnya sangat banyak, salah satunya adalah pashmina ceruti. Terbuat berdasarkan bahan seperti sifon menggunakan tekstur yg halus. Tetapi, bahan ini relatif sedikit berat, kalau dikenakan akan terkesan jatuh. Secara sekilas seperti bahan dari kaos. Pashmina ceruti lumayan poly peminatnya, sebab nir menerawang.
Itulah jenis-jenis kerudung yang sedang tren di Indonesia ketika ini. Apa pun Jenis serta macamnya, yang paling krusial adalah tidak menyimpang berdasarkan pengertian hijab itu sendiri, pada mana beliau berfungsi sebagai epilog aurat.


Cara Mengenakan Jilbab / Hijab 

Hijab berfungsi menjadi penutup aurat sebagai kewajiban seseorang wanita muslim. Seiring menggunakan perkembangan zaman yg semakin membaik jilbab berhasil menjadi fashion terkini serta terfavorit pada tanah air bagi umat muslimah. Sehingga jilbab tidak hanya digunakan buat program keagamaan saja tetapi buat program – acara semi formal maupun buat para pekerja tempat kerja. Saat ini banyak pekerja tempat kerja maupun pabrik memilih menggunakan tampil berjilbab lantaran mereka merasa lebih percaya diri menggunakan tampil berjilbab. Model yang mampu dikreasikan dengan gampang buat menyesuaikan aktivitas menjadi galat satu kelebihan dalam memakai jilbab. Banyaknya kreasi yg sanggup diaplikasikan pada berjilbab menghilangkan rasa bosan.
Memakai jilbab menggunakan banyak sekali gaya mampu dilakukan oleh siapa saja lantaran sangat gampang serta mudah. Terdapat beberapa cara yang sanggup diaplikasikan buat perempuan muslim dalam berpenampilan lebih anggun serta elegan. Dari adanya banyak gaya inilah jilbab menjadi fashion tren di tanah air. Belum lagi hijabers semakin bertambah jumlahnya dari aneka macam daerah. Jilbab masih ada berbagai contoh serta rona yg mampu disesuaikan dengan sandang dalam berbagai program. Gaya berjilbab sering dijadikan sebagai daya tarik tersendiri. Dari gaya simpel, gaya glamour serta beberapa gaya lainnya. Tidak hanya jilbab wanita muslim juga poly yang menggunakan hijab dengan berbagai contoh dan ciptaan terkini. Dengan adanya banyak sekali gaya ini sangat dikhawatirkan apabila ada wanita muslim yang memakai jilbab namun, berpakaian kurang sesuai.
Intinya Jilbab itu adalah berupa epilog kepala yang digunakan sang kaum muslimah menjadi anjuran pada Al-Qur’an buat menutup anggota badan selain muka dan tangan bagi perempuan muslimah. Cara Memakai Jilbab Segi Empat Kreasi sendiri bermacam-macam ya tergantung kita lah yg lalu mengkreasikannya menjadi lebih baik lagi pada pemakaiannya. Berikut tips singkatnya:

pakailah jilbab sebagaimana umumnya. Ikat bagian ujung jilbab yang segi empat.setelah membangun segi eksklusif dikepala. Pilih bagian bawah jilbab buat diikatkan dalam leher Anda.ketika sudah demikian maka ingat rapikan. Lihat paras Anda pada cermin menggunakan sentuhan jilbab Anda akan menjadi lebih manis, lebih anggun dan lebih modis.pastikan ketika Anda pakai jilbab jangan pula menggunakan baju yang ketat lantaran akan menampakan bentuk lekuk badan Anda yang ini menciptakan Anda percuma dalam gunakan hijab tersebut.layaknya wanita  yang memakai jilbab, ia akan terlihat manis dan lebih cantik serta anggun.


Cara menggunakan Hijab segi empat

Ada banyak model jilbab segi empat mulai berdasarkan yang simple sampai terkini dan sanggup anda kenakan unruk aneka macam cara mulai dari pesta, santai pergi ke kampus dna lainya. Nah disini kami akan membagikan cara memakai jilbab segi empat berbagai contoh yg ada

 Hijab segi empat buat Pesta

Model jilbab segi empat buat pesta sangat cocok buat anda yg ingin menghadiri acara pesta juga pernikahan teman anda. Berikut adalah caranya :

 Hijab Segi empat simple

Segi empat yang simple mampu menjadi pilihan anda yang buat bersantai di rumah atau juga bisa pada pakai buat jalan jalan beserta teman teman anda. Caranya yang simple namun tetap manis membuat segi empat simple ini memang banyak diminati oleh para hijabers. Berikut adalah caranya : 

 Hijab Segi empat kreasi

Segi empat ciptaan ini merupakan jilbab segi empat yg diberikan ciptaan seindah mungkin buat mengakibatkan penggunanya semakin tampil anggun. Berikut merupakan cara memakai jilbab segi empat ciptaan :

 Hijab segi empat modern

jilbab segi empat pula sanggup tampil modern menggunakan motif jilbab yg menarik akan membuat jilbab terbaru ini semakin menarik. Namun pada memakainya seringkali jilbab segi empat modern sedikit rumit. Berikut adalah cara menggunakan jilbab segi empat modern :



Sumber : inkmyfashion

Berikut ini Beragam Cara Memakai Kerudung Modern Yang Modis, terdapat poly sekali model kerudung terkini yg ketika ini dijual. Dari model pashmina hingga kerudung paris, berdasarkan bentuk segi empat sampai yg bentuk instan. Kebebasan dan kreativitas pada mengenakan kerudung serta desain yang up to date merupakan ciri spesial hijab terbaru tadi. Namanya jilbab sebenarnya esensinya tidak berubah, dari sejak jaman dulu hingga kini . Kerudung jilbab merupakan perintah agama dimana ketentuannya sudah ditetapkan. Diantaranya kain kerudung harus menutup rambut, bagian kurang lebih leher, sampai turun menutup lekuk tubuh, terutama kurang lebih dada.
Meskipun demikian sentuhan kreativitas dan kebutuhan buat tampil menarik ikut mewarnai perkembangan desain dan model kerudung. Namun berdasarkan berbagai contoh yang ada, sepertinya bentuk kerudung tak berbentuk merupakan model yg mendominisi serta diminati para muslimah terbaru. Model jilbab tak berbentuk lebih fleksibel dan memberikan ruang kreativitas yang luas buat dibentuk juga diubahsuaikan dengan pakaian muslimahnya.

Contoh Gambar Tutorial Cara Memakai Kerudung Modern :











Berikut ini merupakan salah satu cara menggunakan kerudung modern bentuk abstrak yg sanggup anda ciptaan sendiri secara bebas sinkron cita-cita serta selera anda.
  1. Sebelumnya siapkan terlebih dahulu contoh kerudung abstrak yang ingin anda kenakan, serta sesuaikan menggunakan kostum muslimahnya. Baik menyangkut corak atau motif juga warnanya supaya terlihat lebih menarik.
  2. Kenakan terlebih dahulu inner jilbab maupun daleman jilbab, misalnya ciput ninja atau yg lainnya. Sebaiknya tutup jua bagian leher menggunakan bentuk daleman yang dipilih.
  3. Setelah itu lingkarkan kerudung terkini bentuk abstrak pada atas ketua serta tarik kedua ujungnya hingga pada belakang tengkuk leher dan ikat keduanya.
  4. Sesudah itu anda sebenarnya mampu berkreasi sendiri untuk membangun contoh jilbab apa saja. Diantaranya anda sanggup menarik kedua ujung jilbab ke atas kepala menggunakan cara dilampirkan sebagai akibatnya membangun lapisan dan rapatkan menggunakan memakai peniti atau jarum.
  5. Selain cara pada atas, anda juga mampu menarik kedua ujung jilbab itu ke depan leher dan diikatkan pada leher, sisa ujung jilbab kemudian diurai supaya jatuh di sekitar bagian dada dan ke 2 sisi pundak.
  6. Akhirnya cara menggunakan kerudung modern pun selesai, dan anda tinggal merapikan atau menambahan asesoris  untuk memperkuat penampilan anda.

 Sumber : kerudungcantik
Gaya Hijab Muslimah Dari Masa ke Masa
Hijab, dahulu kita belum terlalu akrab dengan istilah ini. Kita lebih acapkali mengenal kata jilbab. Jilbab adalah galat satu jenis sandang muslimah yg dipadukan dengan kostum muslim atau busana panjang lainnya. Menggunakan jilbab pada dasarnya adalah kewajiban bagi perempuan muslim. Meski masih banyak wanita muslim yg belum memakai jilbab.
Jilbab menurut masa ke masa akhirnya mengalami perkembangan apabila dipandang dari segi fashion. Berkat perkembangan inilah, sebutan 'hijab' sebagai lebih terkenal. Hijab mempunyai karakteristik fashion yg lebih kental dibandingkan jilbab pendahulunya. Sebelum berkembangnya global mode muslimah pada dua-tiga tahun terakhir, jilbab terkesan lebih sederhana dan apa adanya. Sementara hijab masa kini , nir butuh waktu lama buat mengeluarkan kreasi baru, gaya atau motif baru serta demam isu modern.
Selalu terdapat perbedaan pendapat mengenai hijab kini serta dulu. Banyak yang berkata bahwa hijab masa sekarang sudah mulai melupakan dasar-dasar hijab yang syar'i. Misalnya rona-rona pakaian pastel yang cerah serta ciptaan-kreasi jilbab yg unik. Ada yang beropini bahwa kreasi hijab masa kini baik lantaran sanggup membuat poly wanita muslim ingin memakai jilbab. Ada yg lebih suka gaya klasik yg praktis dan apa adanya, nir perlu memakai model modern yang makin rumit.
Kali ini Vemale ingin membahas tentang perkembangan hijab berdasarkan ketika ke ketika. Terutama hijab pada Indonesia. Yuk kita intip. Yang mana jilbab yg Anda gunakan?
Hijab ini menggunakan jilbab segi empat serta inner ciput. Ada jua yg memakai jilbab instant agar lebih mudah. Gaya hijab misalnya ini tak lekang menurut masa ke masa. Masih poly wanita yg menggunakan jilbab gaya klasik sekalipun trend hijab masa kini telah menjamur. Biasanya jilbab yg dipakai adalah jilbab segi empat menurut bahan katun maupun bahan paris.
Hijab Gaya Klasik
Gaya klasik sangat sederhana. Menggunakan inner jilbab ciput, kemudian memakai hijab segi empat yang dilipat menyerupai segitiga. Kemudian jilbab tersebut dipasangkan di kepala dengan mempertemukan ke 2 sisi serta menyematkan peniti di bawah dagu. Sesederhana gayanya, sederhana pula cara menggunakannya
Hijab Ciput serta Kerudung
Tahun 90an, Indonesia sempat mempunyai gaya jilbab lainnya selain klasik. Yakni dengan menggunakan ciput dan kerudung atau hanya kerudung tanpa ciput. Bersanding menggunakan hijab gaya klasik, gaya hijab semacam ini sebagai galat satu yang disukai sekalipun nir terlalu menutupi aurat.
Jilbab Ikat
Gaya jilbab misalnya ini sempat populer di tahun 2000-an. Jilbab yg tadinya terulur, diikat pada bagian leher sebagai akibatnya nampak lebih ringkas. Sempat terkenal selama beberapa masa. Jilbab ini sering digunakan oleh para artis serta akhirnya ditiru oleh banyak orang.
Hijab Masa Kini - Trend Hijab Tahun 2016
Gaya hijab yang penuh rona dan penuh kreasi merupakan hijab yang animo dalam dua-tiga tahun terakhir. Terutama anak belia yang senang menggunakan hal-hal yang baru dan fashionable. Gaya hijab ketika ini nir hanya bermain dengan kreasi jilbab, tetapi juga pakaian yang semakin beraneka ragam. Salah satunya sandang menggunakan contoh loose (longgar) serta penuh warna.
Begitu terbaru dan cantiknya gaya hijab ini sebagai akibatnya poly perempuan yang senang menggunakannya. Meski masih seringkali dipertanyakan ketepatan syar'i-nya lantaran memakai ciptaan jilbab dan warna-rona cerah, tetapi poly yang menganggap ini adalah inspirasi yang baik buat menggugah poly wanita muslimah berhijab.
Well, yang manapun pakaian pilihan Anda, pastikan buat pulang dalam niat Anda menggunakan busana hijab. Apakah hanya buat mengikuti animo atau benar-benar melaksanakan kewajiban muslimah, semuanya balik kepada penggunanya.
Ini 1001 Alasan Kenapa Wanita Muslim Harus Pakai Hijab / Jilbab
Alasan Mengapa Saya Pakai Jilbab”
1. Menjalankan syi’ar Islam.
2. Berniat buat ibadah.
3. Menutup aurat terhadap yg bukan muhrim.
4. Karena aku ingin ta’at kepada Allah yg telah menciptakan saya, menyempurnakan kejadian, memberi rizki, melindungi, serta menolong saya.
5. Karena saya ingin ta’at pada Rasul-Nya, pembimbing ummat dengan selebaran beliau
6. Untuk memperoleh Ridho Allah (InsyaAllah).
7. Merupakan wujud tanda bersyukur atas nikmat-Nya yg tiada putus.
8. Seluruh ulama setuju bahwa hukum mengenakan jilbab itu harus.
9. Agar kaum perempuan menutup auratnya.
10. Bukan lantaran gaya-gayaan.
11. Bukan lantaran mengikut animo.
12. Bukan karena berlagak sok kudus.
13. Lebih baik sok suci berdasarkan dalam sok zholim ^_^ .
14. Tidak sekadar bermaksud supaya berbeda dari yg lain.
15. Meninggikan derajat perempuan menurut belenggu kehinaan yg hanya menjadi objek nafsu semata.
16. Jilbab cocok untuk seluruh perempuan yg mau menjaga dirinya berdasarkan objek nafsu semata.
17. Saya ingin menjadi perempuan solihah.
18. Saya tengah berusaha mencapai derajat teqwa.
19. Jilbab merupakan sandang taqwa.
20. Jilbab merupakan bukti diri perempuan muslimah.
21. Diawali menggunakan mengenakan jilbab, aku ingin menapak jalan ke nirwana.
22. Menjauhkan diri berdasarkan azab panasnya barah neraka pada hari kemudian.
23. Istri-istri Rasulullah berbusana muslimah.
24. Para sahabiah (sahabat Rasulullah yang wanita) juga berbusana muslimah.
25. Mereka adalah panutan semua muslimah, begitu juga saya.
26. Semoga Allah memberikan pada kita balasan jannah yg sama misalnya mereka.
27. Untuk meninggikan izzah Islam.
28. Untuk meninggikan izzah (kemuliaan) diri menjadi perempuan (muslimah).
29. Jilbab lebih melindungi diri.
30. Membuat saya lebih merasa aman.
31. Menjaga diri berdasarkan gangguan lelaki usil.
32. Menjaga diri menurut obyek pandangan lelaki yg hanya ingin ‘cuci mata’.
33. Menjaga diri dari objek syahwat lelaki.
34. Menjaga diri berdasarkan mata lelaki yang jelalatan.
35. Menjaga diri menurut tangan-tangan usil yg ingin menjamah.
36. Menghin dari zina mata serta zina hati.
37. Merupakan pencegahan berdasarkan perbuatan zina itu sendiri.
38. Jilbab bisa menghindari aku menurut perilaku-perilaku yang negatif.
39. Jilbab dapat menghapus cita-cita-harapan yang menyimpang.
40. Membuat saya lebih bersahaja.
41. Membuat saya lebih khusyu’.
42. Mejauhkan aku dari perbuatan dosa (insyaAllah).
43. Membuat saya memalukan apabila berbuat dosa.
44. Mendekatkan saya dalam Allah.
45. Mendekatkan saya dalam Rasulullah.
46. Mendekatkan aku dalam nabi-nabi-Nya.
47. Mendekatkan aku dalam sesama muslim.
48. Mendekatkan saya dalam ajaran Islam.
49. Membuat saya permanen ingin belajar tentang Islam.
50. Membuat saya selalu merasa haus akan ajaran Islam.
51. Membuat saya tetap ingin menjalankan ajaran Islam.
52. Ajaran Islam berlaku sepanjang masa, tidak terdapat yg kuno.
53. Berjilbab bukan sesuatu yg kuno.
54. Mengatakan berjilbab itu antik berarti sudah menggugat otoritas Allah.
55. Allah Yang Maha Mengetahui lebih memahami apa yang terbaik bagi ummat-Nya.
56. Berjilbab, berarti menandakan kemajuan penerapan ajaran Islam pada masa sekarang.
57. Merupakan satu barometer sudah terbentuknya suatu lingkungan yg Islami.
58. Membedakan diri berdasarkan penganut agama lain.
59. Memudahkan pada pengidentifikasian sesama saudari seiman.
60. Memperkuat tali silaturahmi serta ukuwah sesama muslimah.
61. Menghilangkan keraguan aku jika ingin menyapa saudari muslimah.
62. Memudahkan menanamkan rasa sayang-mencintai sesama saudara/saudari seiman.
63. Membuat aku lebih terlihat anggun.
64. Membuat aku terlihat menyenangkan.
65. Membuat aku lebih terlihat wanita.
66. Tidak terlihat seperti pria.
67. Membuat aku selalu berada pada lingkungan yang Islami.
68. Jilbab menjaga saya berdasarkan pergaulan yang galat.
69. Memudahkan aku , menggunakan ijin Allah, mengenal lelaki yang salih.
70. Wanita yang baik (salihah) menggunakan lelaki yang baik (salih) pula.
71. Praktis-mudahan saya diberi jodoh lelaki yg salih.
72. Jodoh merupakan urusan Allah.
73. Dengan keta’atan pada Allah, Allah akan memberikan kemudahan-Nya.
74. Memudahkan aku dalam beraktifitas..
75. Membuat lebih mudah berkecimpung.
76. Jilbab menjagaku sehingga nir terlihat lekuk-lekuk tubuh
77. Sangat repot apabila memakai pakaian perempuan misalnya musim saat ini (yang ketat).
78. Saya tidak suka menggunakan celana jeans.
79. Celana jeans yg ketat dapat menyebabkan kanker rahim karena suhu di sekitar rahim nir beraturan.
80. Menghemat saat pada berpakaian.
81. Menghemat ketika dalam berhias.
82. Tidak perlu repot-repot selalu berusaha mengikuti animo mode yang berkembang.
83. Menghemat porto buat membeli sandang yg sedang demam isu.
84. Menghemat biaya buat membeli make up.
85. Melindungi kulit paras berdasarkan make up yg bisa menghambat kulit.
86. Melindungi kulit berdasarkan sengatan sinar surya.
87. Meminimalkan penyakit kanker kulit.
88. Sengatan surya bisa mengurangi kelembaban kulit sebagai akibatnya kulit jadi kemarau.
89. Meminimalkan keluarnya bintik-bintik hitam pada permukaan kulit dampak perubahan pigmen pada usia tertenu.
90. Melindungi rambut dari debu-debu yang berterbangan.
91. Debu-debu itu dapat mengotori rambut dan mengakibatkan rambut gampang rontok yg menjadikan kebotakan.
92. Menuntun aku buat hayati lebih sederhana.
93. Menghindari hidup yang konsumtif.
94. Membuat diri tidak silau menggunakan kemegahan global dan segala perhiasannya.
95. Membuat saya lebih memikirkan hal lain selain mode dan perhiasan.
96. Menempatkan perempuan menjadi subjek dalam proses pembangunan ummat.
97. Lebih mudah pada menabung.
98. Memiliki kesempatan buat melakukan ibadah haji.
99. Memiliki kesempatan lebih poly buat berinfaq dan sedekah.
100. Itu berarti lebih poly beramal untuk bekal pada hari lalu.
101. Membuat aku merasa sebagai wanita seutuhnya.
--> SELANJUTNYA