POS PANDUAN OPERASIONAL SEKOLAH AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH TAHUN 2018

POS ( Panduan Operasional Sekolah )Akreditasi Sekolah/Madrasah Tahun 2018

POS (Prosedur Operasional Standar) Akreditasi Sekolah/Madrasah Tahun 2018 sudah ditetapkan oleh BAN S/M. POS Akreditasi ini sebagai pedoman serta pedoman resmi terkait prosedur pada pelaksanaan akreditasi sekolah serta madrasah pada tahun 2018.
Dalam POS Akreditasi Sekolah/Madrasah Tahun 2018 dimuat aneka macam hal terkait dengan panduan aplikasi akreditasi. Diantaranya adalah tentang alur prosedur akreditasi Sekolah/Madrasah. Alur prosedur ini meliputi:
Sasaran Akreditasi 2018 sejumlah 54.000 sekolah/madrasah se-Indonesia menggunakan prioritas:
  • sekolah/madrasah yg belum diakreditasi, 
  • sekolah/madrasah yang nir terakreditasi, 
  • sekolah/madrasah yang telah habis masa akreditasinya selama 2 tahun terakhir atau lebih, 
  • sekolah/madrasah yg sudah habis masa akreditasinya selama satu tahun terakhir, serta 
  • sekolah/madrasah yang telah habis masa akreditasainya dalam tahun 2018

Unduh POS Akreditasi 2018

Untuk detail, silakan baca serta pelajari POS Akreditasi Sekolah/Madrasah Tahun 2018. Untuk mengunduh POS Akreditasi Sekolah/Madrasah Tahun 2018 (UNDUH DI SINI).

Demikianlah terkait dengan POS Akreditasi Sekolah/Madrasah Tahun 2018 yg sebagai acuan dan pedoman pelaksanaan akreditasi sekolah serta madrasah tahun 2018. 

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR / POS AKREDITASI SEKOLAH SD SMP SMA SMK 2018

Prosedur Operasional Standar / POS Akreditasi Sekolah SD, Sekolah Menengah pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan 2018 ini adalah POS akreditasi yang resmi dimuntahkan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) buat Sekolah/ Madrasah buat seluruh strata sekolah misalnya SD/Mi, SMP/MTs, SMA/MA/Sekolah Menengah Kejuruan yang akan melaksanakan akreditasi 2017. Dalam POS Akreditasi Sekolah ini berisi Panduan Umum/ Petunjuk Teknis/ Pedoman yang berkaitan dengan persiapan akreditasi, pelaksanaan akreditasi, dan evaluasi akreditasi.


POS Akreditasi Sekolah 2017


Dengan POS Akreditasi Sekolah/ Madrasah ini sekolah atau madtasah dapat mengetahui tahapan apa saja yang akan dilalui selama proses akreditasi, Berikut aku lampirkan kutipan berdasarkan Daftar Isi dalam Prosedur Operasional Standar Akreditasi ini.

  • Penetapan sasaran akreditasi sekolah/madrasah
  • Sosialisasi dan penyampaian perangkat akreditasi
  • Pengisian serta pengiriman instrumen akreditasi
  • Penetapan kelayakan sekolah/madrasah dan penugasan asesor
  • Visitasi ke sekolah/madrasah
  • Validasi proses dan hasil visitasi
  • Verifikasi hasil validasi dan penyusunan rekomendasi
  • Penetapan hasil dan rekomendasi akreditasi
  • Penerbitan serta penyerahan sertifikat akreditasi
  • Sosialisasi output akreditasi

Akreditasi bermutu untuk pendidikan bermutu memiliki empat pilar. Pertama, perangkat yang bermutu. Pilar kedua adalah asesor yang bermutu. Dalam rangka mempertinggi profesionalisme serta keterbukaan, BAN-S/M mensyaratkan usia asesor 35-60 tahun, pendidikan sekurang-kurangnya S1, mempunyai pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan yg relevan, dan mahir komputer. 


Pilar ketiga adalah manajemen yang bermutu. BAN-S/M berusaha memperbaiki sistem manajemen baik yg terkait menggunakan perencanaan, aplikasi kegiatan. Pilar keempat merupakan output-output yang bermutu. BAN-S/M mulai mengembangkan sistem database yg memuat hasil dan peringkat Akreditasi. Hasil-hasil Akreditasi terintegrasi dengan data utama pendidikan, dan memuat data mengenai keadaan sekolah/madrasah sehingga menjadi dasar pada pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan.



Download Juga !!!

KISIKISI USBN MAPEL PAI SD SMP SMA SMK TAHUN 2018

Kisi-Kisi USBN Mapel PAI Sekolah Dasar, SMP, SMA, Sekolah Menengah Kejuruan Tahun 2018

Kisi-Kisi USBN Mapel PAI Sekolah Dasar, SMP, SMA, Sekolah Menengah Kejuruan Tahun 2018 – Menjelang aplikasi USBN tahun pelajaran 2017/2018 Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI), telah menerbitkan kisi kisi soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) yg terkini.

Kisi – kisi USBN PAI ini diperuntukkan  jenjang SD, Sekolah Menengah pertama, SMA serta Sekolah Menengah Kejuruan yang masih ada lima paket anchor items serta masing-masing masih ada 2 pendekatan Kurikulum KTSP 2006 dan Kurikulum 2013), dokumen yg perlu dipersiapkan adalah Soal Praktek USBN, serta POS (Prosedur Operasional Standar) USBN 2017/2018 yang akan dijadikan sebuah panduan aplikasi USBN.

Dengan penuh pertimbangan serta masukan dari anggota peserta penyusun terali USBN sudah disepakati bahwa buat USBN PAI tahun pelajaran 2017/2018, Kementerian Agama resmi menyusun lima paket anchor items. Kasubdit PAI Sekolah Dasar/SDLB sekalian Ketua Pokja USBN memberikan keyakinan bila terali USBN PAI 2018 jua akan diantar ke beberapa wilayah lewat Kanwil Kemenag Provinsi secepat mungkin, serta mungkin saja sehabis Badan Standard Nasional Pendidikan (BSNP) telah terima dan mengesahkannya.

Bahwa pada pengaturan kisi-kisi soal USBN menjadi hak serta wewenang Kementerian Agama (Pusat) wajib memakai indikator soal yg berbentuk terbuka. Hal semacam ini mempunyai tujuan agar pihak penyusun soal pada daerah (propinsi) yang berkewajiban menciptakan 75% soal USBN supaya lebih kreatif lantaran poly pilihan soal yg disusun. Mengenai Soal USBN PAI ini terdiri 40 soal pilihan ganda serta lima soal essay. Sedangkan buat panitia Pusat menciptakan 11 soal (25%) pilihan ganda serta 1 soal essai buat setiap paket soal. Soal pilihan ganda akan dikoreksi menggunakan menggunakan mesin scanner dalam lbr jawab personal komputer (LJK) sedangkan soal essai akan dikoreksi secara manual, dengan prosedur yang diatur pada masing-masing Panitia Provinsi.

Karena pada aktivitas pengaturan kisi-kisi PAI USBN ini peserta jua diharuskan menciptakan Soal Ujian Praktek USBN yg menjadi acum pada wilayah. Sedang buat taraf SD serta SMP, Ujian Praktek ada 4 kekuatan yakni Membaca Al Quran, Menghafal Ayat-ayat Pilihan, Proses Shalat (termasuk pula beberapa macam Sujud dan Sholat Jamak Qashar untuk pendekatan Kurtilas) serta yang paling akhir Tata Langkah Berwudhu. Sedangkan buat jenjang Sekolah Menengah Atas/SMK memiliki 3 kompetensi yaitu Membaca Al Quran, Shalat Jenazah dan Manasik Haji.


1. Kisi-kisi USBN PAI Sekolah Dasar TP. 2017-2018 Kurikulum 2006.pdf
2. Kisi-kisi USBN PAI Sekolah Dasar TP. 2017-2018 Kurikulum 2013.pdf
3. Kisi-kisi USBN PAI Sekolah Menengah pertama TP. 2017-2018 Kurikulum 2006.pdf
4. Kisi-kisi USBN PAI Sekolah Menengah pertama TP. 2017-2018 Kurikulum 2013.pdf
5. Kisi-kisi USBN PAI SMA-Sekolah Menengah Kejuruan TP. 2017-2018 Kurikulum 2006.pdf
6. Kisi-kisi USBN PAI Sekolah Menengah Atas-Sekolah Menengah Kejuruan TP. 2017-2018 Kurikulum 2013.pdf

Dengan adanya Kisi-Kisi USBN Mapel PAI Sekolah Dasar, SMP, SMA, Sekolah Menengah Kejuruan Tahun 2018 yang kami bagikan ini semoga mampu memberikan meningkatkan mutu pendidikan di tanah air. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kebijakan USBN PAI sebenarnya sudah lahir sejak tahun pelajaran 2008/2009 sebagai upaya penting peningkatan mutu sekaligus penilaian PAI dan mengukur pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran PAI. Dan dengan adanya USBN PAI diharapkan kualitas PAI sebagai mata pelajaran utama di sekolah umum menjadi lebih baik.

Link download terkait:

Selamat dan sukses pada pelaksanaan USBN Tahun 2018, jangan lupa ketik komentar yang berhungan menggunakan kritik, saran serta masukan 

RPP DATA K13 MATEMATIKA REVISI KELAS 4 SEMESTER 2 EDISI REVISI TERBARU

RPP (Data) K13 Matematika Revisi Kelas 4 Semester dua Edisi Revisi Terbaru

RPP (Data) K13 Matematika Revisi Kelas 4 Semester dua Edisi Revisi TerbaruSesuai pedoman/juknis bahwa susunan RencanaPelaksanaan Pembelajaran Matematika Kelas 4 Sekolah Dasar Semester 2 Kurikulum 2013 Edisi Revisi2017 disusun menurut Permendikbud Nomor : 22 Tahun 2016. Hal ini berlakuuntuk seluruh susunan RPP, dimana dalam mata pelajaran Matematika buat Kelas 4, Kelas5, serta kelas 6 disajikan secara terpisah dengan pembelajaran tematik terpadu.
Berikut salah satu contoh RPP (Data) K13 Matematika Revisi Kelas 4 Semester dua Edisi Revisi Terbaru

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATEMATIKA



Satuan Pendidikan      : ................................
Kelas / Semester        :  4/2
Pelajaran                     : Pengolahan Data
SubPelajaran             :   Data
Pertemuan                  : 1
Alokasi ketika              :90 menit


A.KOMPETENSI INTI

  1. Menerima, menjalankan, serta menghargai ajaran kepercayaan yg dianutnya.
  2. Memiliki konduite jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, serta percaya diri
dalam berinteraksidengan famili, teman, pengajar, dan tetangganya.
  1. Memahami pengetahuan faktual menggunakan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] serta menanya dari rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk kreasi Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yg dijumpainya di tempat tinggal , sekolah, dan tempat bermain.
  2. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, serta logis, dalam karya yang estetis, pada gerakan yg mencerminkan anak sehat, serta pada tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman serta berakhlak mulia.

B.KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Muatan: Matematika

Kompetensi Dasar

Indikator

3.11. Menjelaskan data diri peserta didik dan lingkungannya yg disajikan dalam bentuk diagram batang

3.11.1. Memahami pengertian data.
4.11. Mengumpulkan data diri siswa serta lingkungannya serta menyajikan dalam bentuk diagram batang 
4.11.1. Menjelaskan makna data.

C.TUJUAN

  1. Dengan bimbingan guru murid sanggup tahu makna data
  2. Dengan bimbingan pengajar murid bisa mengetahui cara menerima data
  3. Dengan bimbingan guru siswa bisa membaca data

D.MATERI

  1. Data

E.PENDEKATAN & METODE

      Pendekatan          : Scientific
Strategi                 :Cooperative Learning
Teknik                  :Example Non Example
Metode                 :Penugasan, Pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi serta Praktek

F.KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi

Waktu
Kegiatan

Pendahuluan
  1. Kelas dimulai menggunakan dibuka menggunakan salam, menanyakan berita serta mengecek kehadiran murid.
  2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin sang keliru seseorang anak didik. Siswa yg diminta membaca do’a merupakan anak didik anak didik yg hari ini tiba paling awal. (Religius serta Integritas)
  3. Untuk menjaga semangat nasionalisme menyanyikan salah satu lagu harus atau nasional.
  4. Mengulas sedikit materi yang telah disampaikan sebelumnya
  5. Guru mengulas tugas belajar dirumah bersama orangtua yg telah dilakukan. (Mandiri)
  6. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
10 menit
Kegiatan

Inti
A.mengamati
  1. Siswa mengamati penjelasan pengajar mengenai arti data, cara mengambil data dan cara membaca data yang tersaji pada bentuk diagram batang

  1. Siswa mengamati cara mendapatkan data. .(Critical Thinking and Problem Solving)
B.menanya
  1. Guru memberikan kesempatan pada murid buat bertanya tentang materi yang sudah disampaikan sang pengajar. (Critical Thinking and Problem Solving)
  2. Siswa menanyakan penerangan guru yang belum pada pahami
  3. Guru menjelasakan pertanyaan siswa
C.menalar
  1. Siswa membaca dan  berdiskusi tentang data. (literasi)
  2. Siswa membaca dan  berdiskusi tentang membaca data. (literasi)
  3. Guru membimbing dan mengarahkan pada siswa.
  4. Guru menyatakan bahwa murid sudah paham tentang kegiatan yang akan dilakukan

D.mencoba
  1. Guru memberikan beberapa soal pada anak didik berlatih
  2. Guru meminta murid buat mengerjakan soal tadi 

E.mengkomunikasikan
  1. Siswa mempresentasikan secara mulut kepada teman-temanya hasil diskusi serta hasil latihan yang dilakukan dikelompoknya masing-masing .(komunikasi)
  2. Siswa menyampaikan manfaat belajar data dan diagram yang dilakukan secara ekspresi pada depan teman dan guru.
65 menit

Kegiatan

Penutup
  1. Guru memberikan penguatan materi mengenai bangun datar
  2. Guru mengapresiasi output kerja murid serta memberikan motivasi buat menambah semangat belajar siswa
  3. Guru mengungkapkan tugas dirumah kolaborasi menggunakan Orang Tua, (Mandiri)
  4. Menyanyikan keliru satu lagu daerah untuk menumbuhkan Nasionalisme, Persatuan, serta Toleransi.
  5. Salam dan do’a penutup pada pimpin sang salah satu anak didik. (Religius)

    15 menit



G.PENILAIAN

Penilaian terhadap proses serta hasilpembelajaran dilakukan sang pengajar buat mengukur tingkat pencapaian kompetensipeserta didik. Hasil evaluasi dipakai menjadi bahan penyusunan laporankemajuan output belajar serta memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadapmateri ini bisa dilakukan sinkron kebutuhan guru yaitu berdasarkan pengamatan sikap,tes pengetahuan  dan praktek/unjuk kerja sesuaidengan rubrik penilaian sebagai berikut;
Butir soal;
H.SUMBER DAN  MEDIA

1.buku Pedoman Guru Tema 4 Kelas 4 serta Buku Siswa Tema 4 Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum2013, Jakarta:Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan, 2016).
2.bse KTSP
3.papan tulis
4.software Pengajaran kelas 4 SD/MI berdasarkan  SCI Media

Catatan Guru
1. Masalah                  :……….
2. Ide Baru                  :………..
3. Momen Spesial       :………….

Mengetahui
Kepala Sekolah,



………………………………
NIP. …………………………
…………………,    ...............
Guru Matematika Kelas 4  ,



………………………………
NIP………………………….


Selengkapnya tentang RPP (Data) K13 Matematika Revisi Kelas 4 Semester dua Edisi Revisi Terbaru seperti di bawah ini:


Semoga materi yg kami bagikan saat ini bisa bermanfaat.
Link Download lainnya:


Terima kasih atas kunjungannya, kami tunggu kunjungan berikutnya.

PEMBANGUNAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI INDONESIA TANTANGAN DAN PELUANG

Pembangunan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Indonesia, Tantangan Dan Peluang
Sejarah Peradaban Manusia mencatat bahwa 50 tahun terakhir peran teknologi kabar dan komunikasi sudah sebagai bagian utama penentu mobilitas peradaban umat insan. Sebutlah bidang kemanusiaan apa yg ketika ini tidak tersentuh sang teknologi liputan dan komunikasi ini. Bidang ekonomi, perdagangan, pertahanan keamanan, bidang sosial, pendidikan tidak ada satupun yg tidak tersentuh sang teknologi fakta serta komunikasi.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah berkembang sangat jauh waktu ini serta telah merevolusi cara hayati kita, baik terhadap cara berkomunikasi, cara belajar, cara bekerja, cara berbisnis, dan lain sebagainya. Era kabar menaruh ruang lingkup yg sangat besar buat mengorganisasikan segala kegiatan melalui cara baru, inovatif, instan, transparan, seksama, sempurna saat, lebih baik, menaruh kenyamanan yang lebih dalam mengelola serta menikmati kehidupan.

Dengan teknologi informasi serta komunikasi semua proses kerja serta konten akan ditransformasikan dari fisik dan statis menjadi digital, mobile, impian serta personal. Akibatnya kecepatan kinerja usaha meningkat dengan cepat. Kecepatan proses semakin tinggi sangat tajam pada poly kegiatan terkini manusia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa poly aktivitas yg berubah sebagai sangat cepat, proses Analisa perdagangan (trading analytics) contohnya, yang dahulu membutuhkan waktu 30 mnt sekarang hanya membutuhkan lima dtk; Operasional penerbangan (airline operation), yg dahulu 20 mnt kini hanya 30 dtk; Pertanyaan-pertanyaan yg diterima oleh call center (call center inquiries), yg dahulu membutuhkan waktu 8 jam, menggunakan donasi expert information system kini hanya membutuhkan saat 10 dtk; Penelusuran posisi keuangan (track financial position), yg dahulu membutuhkan saat 1 hari penuh, sekarang hanya 5 mnt; Supply chain updates, yang dahulu 1 hari sekarang hanya 15 mnt; Transfer dokumen (document transfer) yg dahulu 3 hari, sekarang hanya 45 dtk; Aktifasi telepon (phone activation) yg dahulu 3 hari kini hanya 1 jam; Pemulihan gudang data (refresh data warehouse) yg dahulu 1 bulan sekarang hanya 1 jam; Penyelesaian dagang (trade settlement) yg dahulu 3 hari, kini hanya 1 hari; Pemesanan PC (build to order PC) yg dahulu 6 hari, sekarang hanya 24 jam.

Bagaimana memanfaatkan Teknologi ini buat menaikkan daya saing Nasional misalnya menjadi tugas yang nir ringan1. Sampai dua tahun yang lalu daya saing Indonesia masih menempati urutan ke-58 berdasarkan 60 negara di dunia. Posisi ini balik turun. Kurang berdasarkan dua pekan menurut hari ini kembali kita mendengarkan adanya pengumuman ranking daya saing Indonesia yg balik diturunkan peringkatnya menjadi negara yang memiliki daya saing yg rendah di dunia. 

Human Development Index Indonesia dalam Tahun 2004 masih menempati urutan ke-111 berdasarkan 177 negara dan urutan ke-5 berdasarkan negara ASEAN, E-Readiness Indonesia (kesiapan infrastruktur teknologi kabar dan komunikasi, dan kebijakan lingkungan usaha serta sosial yang mendukung) pada tahun 2005 menempati urutan ke-59 menurut 64 negara.

Realitas syarat ini memberikan kesempatan yang luas bagi Tekonologi Informasi dan komunikasi buat berperan lebih luas. Ruang perkembangan yg sangat luas inilah yg menaruh kesempatan bagi semua rakyat negara, bahkan termasuk para Lulusan Jurusan Ilmu Komputer Unika Parahyangan ini buat ikut berperan mengisinya. Itulah mengapa topik Keynote Speech saya saat ini berkaitan dengan tantangan dan peluang bagi para lulusan Jurusan Ilmu Komputer.

Marilah kita berjalan-jalan melihat seluruh wilayah negeri ini. Marilah kita melihat-lihat garis pantai yg bahkan lebarnyapun akan jauh lebih panjang dibandingkan menggunakan panjang benua Eropa. Negeri kita mempunyai garis pantai terpanjang di semua global. Apa yang dapat dilakukan oleh TIK terhadap kharakter spesial alam negeri ini? Apa yg menjadi kelebihan dari garis pantai yang lebar, apa yg menjadi kekurangannya, apa yg menjadi kelemahan serta kekuatannya ?

Baru-baru ini kita mendengar keberhasilan Polisi Republik Indonesia membongkar penyelundupan 1 Ton narkoba yg dikirim oleh para pengedar obat terlarang ini menurut galat satu lokasi pantai dari ribuan kilometer garis pantai yg kita miliki. Dengan garis pantai yang ribuan kilometer yg kita miliki ini, sebenarnya membuat negeri ini sebagai sangat terbuka. Hampir nir mungkin buat mengendalikan serta mengontrol semua kegiatan yang dilakukan pada titik-titik pantai di perairan laut yang kita miliki. Bagaimana TIK berperan dalam memecahkan kasus misalnya itu ? Ada kesempatan yang luar biasa besar bagi TIK buat ikut membenahi masalah-perkara seperti ini. Yang berarti terbuka peluang yg sangat luas bagi para lulusan ilmu komputer buat ikut berperan langsung.

Marilah kita lihat kini kekayaan alam laut yang kita miliki. Bangsa kita ini mempunyai asal daya alam yang paling banyak ragamnya di muka bumi ini. Belum pernah ada sebuah lokasi yang mempunyai keragaman kekayaan alam laut sebanyak yang diberikan oleh Tuhan kepada Bangsa ini.

Ada sebuah data menurut Departemen Kelautan dan Perikanan (Data September 2005) yang mengungkapkan bahwa di tahun 2005 ada sekitar 5 juta orang penduduk pada Pulau General Santos Filipina yang menikmati output bahari Indonesia menurut sebanyak 250 kapal ikan Filipina yang menangkap ikan pada Indonesia secara resmi. Data ini membuat ijin menangkap ikan yg tadinya diberikan terpaksa dihentikan dalam tahun itu, lantaran diperkirakan masih ada jutaan ton ikan per tahun yang diangkut ke negara tetangga itu tanpa terdapat bagi output menggunakan Indonesia.

Dari data yg dimiliki sang Departemen yg sama misalnya ketika ini masih ada potensi lestari ikan laut sebesar 6,2 juta ton ikan yang baru tereksploitasi lebih kurang sebesar 3,5 juta ton ikan saja (kurang menurut 56 %).

Sebanyak 65 % potensi ikan tuna global ternyata dimiliki oleh Indonesia. Sisanya 35 % dibagibagi di banyak perairan bahari lain di muka bumi. Data yg luar biasa ini memberikan keterangan pada kita bahwa negeri ini sangat kaya raya. Jutaan dollar potensi hasil bahari yang kita miliki bisa kita pendayagunaan buat menyediakan dana yang relatif bagi kesejahteraan negeri. Jutaan dollar potensi laut yg kita miliki akan menaruh dana yg cukup bagi puluhan juta famili miskin serta jutaan pengangguran yang ada pada Indonesia ini contohnya. Di sinilah kiprah krusial TIK pada Indonesia. Peran penting TIK adalah membantu mengidentifikasi kekayaan yang dimiliki oleh negeri, membantu proses eksploitasi serta pemanfaataannya, dan membantu mengarahkan kelebihan yang dimiliki sang kekayaan alam yg melimpah ruah ini untuk memecahkan aneka macam kasus yang dihadapi sang negeri.

Dalam kegiatan pengembangan embrio usaha dikenal kata technopreneurship. Sebuah kegiatan pengembangan usaha yang mengedepankan kemandirian dalam bidang permodalan kerja dan berorientasi dalam utilitas dan penggunaan keunggulan teknologi termasuk teknologi keterangan. Kita melihat dengan konkret bukti dari technopreneurship ini pada Lembah Silicon. 

Hampir 80 % usaha industri yang waktu ini mendominasi dunia dibangun dari lembah silicon dengan pendekatan technopreneurship ini. Marilah kita lihat fenomena Google yang ketika ini memiliki nilai bisnis lebih dari 120 milyar dollar yang mengungguli pendahulunya Yahoo yg waktu ini mempunyai nilai usaha hanya 60 milyar dollar. Bandingkan nilai bisnis ini dengan contohnya nilai Bisnis PT Telkom Tbk. Yg baru mencapai kurang berdasarkan 1/2 dari nilai bisnis Yahoo. Nilai usaha akbar yang dicapai sang perusahaan-perusahaan berbasis TIK ini ternyata dibangun pada awalnya sang pengembangan nilai-nilai technopreneurship di lembah silicon. 

Kita mampu mengusung konteks technopreneurship ini dalam pemanfaatan keunggulan TIK di Indonesia terhadap berlimpahnya sumber daya alam yg ada pada Indonesia. Di sini dan pada konteks yg sama para lulusan jurusan Ilmu Komputer dapat menemukan kiprah penting serta peluang yg sangat akbar untuk tumbuh serta berkembang.

Terkait dengan hal ini pula perlu saya ingatkan lingkungan industri buat memperhatikan sektor riset dan development. Panduan normal buat alokasi dana Riset serta Pengembangan merupakan sebesar 5 % s.D. 25 % berdasarkan total nilai penjualan yang dimiliki sang perusahaan. Besarnya nilai yang diinvestasikan buat aktivitas R&D ini akan menjadi salah satu pendorong keluarnya aktivitas terkait technopreneurship2. Pengalokasian dana lebih besar buat aktivitas R& D ini akan mendorong lebih cepat technopreneurship.

Sebelum mengurai lebih lanjut betapa luasnya manfaat teknologi Informasi dalam kehidupan kita marilah kita melihat sebentar apa yang sudah terjadi dalam bangsa ini beberapa waktu yg kemudian, serta apa peran Teknologi Informasi serta Komunikasi pada sana.

Baru-baru ini waktu terjadi rangkaian bala Tsunami serta gempa bumi akbar pada Pantai Selatan Pulau Jawa, Yogyakarta, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam teknologi keterangan serta komunikasi hadir membantu remediasi semua kehidupan rakyat korban bala. Ratusan ribu korban yg berguguran menciptakan aktivitas penanganan pasca bala wajib dilakukan dengan sangat cepat. Rusaknya infrastruktur jalan, jaringan telekomunikasi, instalasi listrik, perumahan, dan aneka macam sarana penunjang kegiatan sosial lain menciptakan penanganan korban sebagai sangat tidak gampang.

Teknologi kabar dan komunikasi hadir serta menaruh poly kemudahan dalam proses pengungsian terbesar dalam sejarah Republik ini. Dengan perangkat telepon satelit yg mini serta mudah dibawa; proses evakuasi korban, hadiah bantuan, serta pemantauan keadaan korban bala menjadi gampang dilakukan. Tidak terbayangkan apa yang terjadi di NAD serta Sumatera Utara, Pantai Selatan Pulau Jawa, serta Yogyakarta pasca bala Tsunami serta gempa tanpa donasi teknologi warta dan komunikasi.

Di Nagroe Aceh Darussalam diakui atau nir bencana Tsunami sudah menyebabkan sebuah periode sejarah peradaban manusia Indonesia musnah dari Bhumi Serambi Mekah itu. Demikian juga di Yogyakarta, serta wilayah-daerah pantai pesisir selatan Pulau Jawa.

Selain musnahnya jiwa serta harta, terdapat tak terhitung data dan informasi yang hancur pasca bala tadi. Informasi yg dikumpulkan selama ratusan tahun di Bhumi Aceh misalnya hilang beserta dengan seratus ribu lebih jiwa. Bahkan hingga ketika ini Kita nir memahami warta krusial apa saja yang telah hilang dampak bala besar itu. Informasi itu mungkin sangat dibutuhkan pada masa yg akan datang, dan sampai waktu ini kita juga nir mengetahui bagian Dunia masa depan merupakan global yg dipenuhi jalinan berita masa lalu dan masa sekarang yg rumit. Sebuah bangsa akan kehilangan jati dirinya jika ada setitik jalinan informasi ini yg hilang. Sampai waktu ini ilmu pengetahuan masih belum mengetahui paras integral kondisi masa kemudian peradaban serta kehidupan yang ada pada dunia. Banyak rahasia tak terpecahkan yang timbul lantaran adanya missing link warta. Dan missing link yg timbul ini terbukti poly membuat manusia terbaru malah kehilangan jati dirinya, tidak mengerti arah serta tujuan berkembangnya peradaban. Dan di masa sekarang missing link informasi ini sanggup berarti keluarnya poly kerusakan besar di global.

Tugas kita yg hayati pasca bencana Tsunami yang baru kemudian adalah bagaimana memanfaatkan keunggulan Teknologi Informasi ini buat melindungi keterangan pada seluruh Indonesia, supaya jika ada bala atau kerusakan besar yang melanda, nir lagi ada kemusnahan berita massal yg menciptakan bangsa ini kehilangan jati dirinya.

Puluhan ribu bahkan seratus ribu lebih yg gugur pasca rangkaian bala tadi, memberikan pesan kepada kita yg masih hidup supaya memanfaatkan teknologi fakta buat menjaga kabar berharga pada lebih kurang kita, buat bekal kehidupan bangsa ini pada masa depan. 

Dengan nasabah yang masih berupa lembaran-lembaran kertas, bagaimana menyelamatkan obligasi, surat-surat berharga, yang ketika ini sebagaian besar terbuat dari lembaran kertas. Dalam dunia pendidikan seratus ribu lebih file ijazah sekolah musnah. Dan jutaan data nilai output pendidikan ratusan ribu anak didik pada NAD juga hilang tersapu bala. Bagaimana melalui proses legalisasi pendidikan bila data mengenai output pendidikan bertahun-tahun hilang misalnya ini? Bukankah proses legalisasi pendidikan pada Republik ini masih mengedepankan peranan lembaran kertas yg terlegalisasi ? Bagaimana nasib puluhan ribu lulusan pendidikan yang akan masuk global kerja tanpa adanya legalisasi output pendidikan ?

Bencana beruntun yg terjadi itu kita pulang diingatkan bahwa negeri kita berada di lokasi ring of fire, sebuah negeri yg paling banyak memiliki potensi terkena guncangan gempa.

Tidak mampu kita bayangkan betapa lebih hancurnya Bangsa Indonesia, apabila bala-bencana ini terjadi di Ibu Kota Jakarta, contohnya. Sebuah kota yang memuat lebih menurut 99 % informasi tentang hidup dan kehidupan Bangsa Indonesia. Betapa poly keterangan vital Bangsa yg hancur bila bencana seperti ini terjadi pada Jakarta.

Sungguh Tuhan masih mencintai bangsa Indonesia. Tanah serambi Aceh, Yogyakarta, pantai selatan Pulau Jawa, serta beberapa lokasi negeri ini, buat kesekian kalinya telah memposisikan diri sebagai penyelamat semua Bangsa. Dengan bersedia mendapat rangkaian bencana ini dari Tuhan, maka sebenarnya semua Bangsa Indonesia akan terselamatkan.

Bencana-bencana akbar yg melanda, pada hakekatnya adalah keliru satu bentuk kecintaan Tuhan Yang Maha Esa pada bangsa Indonesia, buat menaruh ruang pembelajaran akbar bagi Bangsa ini terutama terhadap pengelolaan warta. Hanya saja mampukah kita seluruh ketika ini menarik pesan tersirat besar dari peristiwa ini ?

Itulah sekelumit peran besar Teknologi Informasi dalam menyelamatkan Bangsa ini. Contoh kasus penanganan bala yang terjadi di beberapa lokasi bala menggunakan donasi Teknologi Informasi dan Komunikasi sebenarnya telah menunjukkan paras dan kiprah krusial Teknologi ini bagi bangsa kita pada masa sekarang serta masa-masa yang akan datang.

Transformasi telah terjadi di seluruh bidang hidup insan dampak Teknologi Informasi. Sampai pertengahan 2006 yg kemudian contohnya Time Magazine mencatat nomor usaha biro jodoh pada internet mencapai lebih 500 juta dollar atau sekitar lima Trilyun rupiah. Di dalam negeri akhir Maret 2006 yg kemudian lebih berdasarkan 1 juta orang nasabah perbankan sudah memakai mobile banking berbasis sms (sms-banking) pada 17 bank Nasional. Bisnis dan bahkan kegiatan personal ketika ini dapat dilakukan dengan sangat efisien menggunakan donasi Teknologi ini.

Sebagai citra betapa besarnya nilai transaksi yang berkait menggunakan kegiatan berbasis online ini misalnya dapat dicermati dari transaksi keuangan yang waktu ini dilakukan Bank Indonesia menggunakan sistem RTGS (real time gross settlement). Volume transaksi yang dilakukan sang sistem yang dibangun sang Bank Indonesia ketika ini telah mencapai rata-homogen Rp 111 triliun rupiah sehari berdasarkan sekitar 18.900 transaksi (bandingkan dengan kliring harian sebanyak 300.000 warkat menggunakan jumlah rata-homogen Rp.4,9 triliun)4? Aktivitas transaksi elektro yg berasal dari kartu kredit, mesin ATM, transaksi elektro antar perusahaan sudah mencapai 81 Trilyun per hari.

Aktivitas E-Commerce dunia berbasis web juga sudah mencapai nilai yang nir kalah akbar. Sebagai gambaran lain tentang besarnya pasar dan aktivitas manusia yang telah terhubung dengan kegiatan e-commerce adalah statistis jumlah pengguna internet di dunia dan gambaran kecepatan perkembangannya6. Pada tahun 1994 jumlah pengguna internet dunia hanya 3 juta orang. Jumlah ini berkembang menggunakan pesat dan dalam ketika 4 tahun pada tahun 1998 jumlahnya sudah mencapai 100 juta pengguna7. Setiap hari jumlah pengguna internet sudah berkembang sebanyak 600 ribu orang per hari8, sebesar 1000 situs per hari tampil di internet pada tahun 2006 ini. Bandingkan jua data ini dengan data berdasarkan DFC Intelligent yang menyampaikan penjualan game on line dunia mencapai nilai lebih dari 3 milyar dollar dalam tahun 2006 serta diperkirakan akan mencapai 13 milyar dollar pada tahun 20119.

Pada tahun 2006 jumlah pengguna internet diperkirakan mencapai jumlah lebih berdasarkan 1 Milyar orang di semua dunia. Karakter pasar raksasa ini tidak sama menggunakan pasar konvensional yang dibatasi oleh koridor ruang serta waktu. Pasar super besar internet ini merupakan pasar tunggal menggunakan karakter sangat terbuka. Tanpa melihat posisi negara yang tidak sinkron dan tanpa melihat dan mengikutsertakan karakter pembuat dan konsumen, maka pasar internet secara hakikat merupakan pasar terbesar yang pernah dibangun sang umat insan.

Pada tahun 1996 penerimaan yg diperoleh dari konsumen e-commerce mencapai nilai sebanyak 1,8 milyar dollar Amerika. Pada tahun 2002 mencapai nilai 26 milyar dollar Amerika.

Pada tahun 2002 jumlah ini berkembang dalam kisaran 42,2 milyar dollar Amerika10. Besarnya nilai transaksi inilah yang menciptakan pengamat seperti Amy Harmon menjuluki E-Commerce menjadi the next big thing11, ad interim internet sendiri menjadi infrastruktur utama ECommerce ketika ini disebut-sebut menjadi the mainstream budaya waktu ini.

Data pertengahan tahun 2006 ini menerangkan industri terkait teknologi kabar berkembang sebesar 6,9 %. Industri jasa berkembang paling besar dengan taraf perkembangan 10,4 %, disusul dengan industri pelaksanaan telematika 8,7 %, hardware 6,lima % dan perangkat komunikasi 7,8 %12.

Teknologi Informasi dan Komunikasi menjanjikan banyak keunggulan yg sebagai tugas kita bersama buat terus mengelaborasinya. Ada tiga bagian primer pembangun teknologi berita yang dirumuskan sang para pakar menjadi kerja sama dari tiga domain C (Computer, Communication, dan Content). Pakar teknologi keterangan komunikasi yang lain merumuskan komponen pembangun itu dengan lebih sederhana yaitu terdiri berdasarkan komponen komponen Hardware, Software, dan Firmware.

Komponen Hardware sungguhpun terlihat kasat mata bentuknya, akan namun ternyata hanya adalah kurang 30 % persen menurut semua bagian sistem yang membentuk Teknologi Informasi serta Komunikasi. Lebih menurut 70 % komponen pembangun Teknologi Informasi serta  Komunikasi adalah aplikasi atau pelaksanaan (Data CITRAS Indonesia).

Artinya tanpa ada pelaksanaan maka sebuah mikro personal komputer , desktop personal komputer , LAP Top atau sebuah Palm Top, ataupun sebuah Super Computer hanyalah onggokan logam tersusun yang nir dapat diambil manfaatnya selain oleh para pencari logam bekas. Sebuah komputer atau bahkan perangkat telekomunikasi seharga 300 juta dollar US misalnya satelit hanyalah sebuah logam bersusun yg tidak bisa dipakai tanpa adanya pelaksanaan atau software yg menjalankannya, susunan logam tersebut hanya akan sebagai sebuah tubuh jiwa. Sesungguhnya JIWA berdasarkan Teknologi Informasi dan Komunikasi ternyata merupakan aplikasi atau softwarenya.

Sama seperti manusia sesungguhnya yg paling berarti dan memberi makna kehidupan manusia adalah JIWAnya. Lantaran betatapun sentosa dan kuat fisiknya akan namun tanpa JIWA beliau jauh beda menggunakan SEONGGOK BATU.

Sedemikian pentingnya sisi software berdasarkan Teknologi Informasi serta Komunikasi membuat pemerintah memutuskan membentuk Direktorat Aplikasi Telematika di bawah Departemen komunikasi dan informatika. Pembentukan Departemen Komunikasi dan Informatika dan khususnya Dirjen Aplikasi Telematika ini memang ditujukan untuk mendayagunakan kelebihan Teknologi Informasi buat kemajuan bangsa.

Deretan angka ini masih ditambah menggunakan belum siapnya semua komponen Teknologi liputan dan komunikasi buat digelar di seluruh Indonesia. Teledensitas, sebuah angka buat mengukur penetrasi infrastruktur teknologi liputan misalnya masih memperlihatkan nomor 11 – 25% buat kota besar , ad interim buat pedesaan baru mencapai 0.2%. Masih terdapat ± 43.022 desa tanpa akses telepon (64.4% dari 66.778 desa). Penetrasi infrastruktur telekomunikasi, 7.82 juta fixed line (±tiga% penduduk), ± 24 juta telepon selular (5.lima% penduduk). Pelanggan Internet tahun 2004 pada-estimasi sebesar 1.tiga juta. Pengguna Internet tahun 2004 di-estimasi sebanyak 12 juta. Sementara itu 80 % penggunaan bandwith internet waktu ini masih buat game online dan akses-akses non produktif lainnya.

Sementara pada sisi lain kita dituntut sang warga internasional buat segera menyelesaikan persiapan awal menuju Masyarakat Informasi Global.

WSIS – (World Summit on the Information Society) yg adalah lembaga teknologi berita serta komunikasi dunia pada bawah badan PBB ITU (International Telecommunication Union) sepakat buat mencanangkan dalam Tahun 2015, planning-planning aksi menjadi berikut :
1. Menghubungkan Desa dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta membentuk Community Access Point;
2. Menghubungkan Universitas, Akademi, taraf SMU serta SMP, tingkat SD menggunakan Teknologi Informasi serta Komunikasi (TIK);
3. Menghubungkan Pusat Ilmu dan Penelitian menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK);
4. Menghubungkan Perpustakaan Umum, Pusat Kebudayaan, Museum, Kantor Pos dan Kearsipan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK);
5. Menghubungkan Pusat Kesehatan serta Rumah Sakit menggunakan Teknologi Informasi serta Komunikasi (TIK);
6. Menghubungkan semua instansi pemerintah sentra serta daerah dan menciptakan website dan alamat e-mail;
7. Mengadopsi semua kurikulum sekolah dasar dan menengah dalam menghadapi tantangan warga keterangan, wajib diperhitungkan pada tingkat nasional;
8. Memastikan bahwa semua populasi di dunia mempunyai akses buat pelayanan televisi dan radio;
9. Mendorong pengembangan konten dan menempatkan dalam tempatnya syarat secara teknis dalam rangka memfasilitasi keadaan terbaru serta penggunaan seluruh bahasa pada dunia pada Internet;
10. Memastikan bahwa lebih menurut 1/2 penduduk global memiliki akses menggunakan Teknologi Informasi serta Komunikasi (TIK).

Paling tidak sampai dengan tahun ini ketentuan PBB melalui WSIS tersebut belum mampu kita penuhi menggunakan baik. Dari sinilah arti penting serta kegiatan pembangunan yang dilakukan dimulai sang setiap bangsa di seluruh global.

Di pada negeri perkembangan pasar peranti lunak selama ini masih sebagai sasaran pasar bukan pemain. Dengan menjadi target pasar-pun, konsumsi Teknologi Informasi (TI) secara keseluruhan nisbi masih sangat rendah terhadap konsumsi TI di negara-negara tetangga misalnya Malaysia dan Singapura.

Konsumsi TI pada Indonesia per-2005 hanya mencapai US$ 1,9 miliar, dimana 80% masih didominasi sang peranti keras. Sementara itu, produk peranti lunak hanya mencapai 8% serta 12% diraih berdasarkan penjualan layanan peranti lunak. Jika peranti lunak digabung menggunakan layanannya, total sebagai 20% atau lebih kurang US$380 juta.

Sementara itu, berdasarkan riset dari Forrester Research, pasar peranti lunak secara global mencapai US$207 miliar. Jika diproyeksikan terhadap PDB, maka angka konsumsi TI Indonesia di atas hanya lebih kurang 0,7%. Sementara itu, konsumsi TI di India sudah mencapai tiga% terhadap PDB negara tadi. Di India, konsumsi TI tahun lalu mencapai US$18 miliar, sedangkan konsumsi pada Amerika Serikat telah mencapai US$346 miliar. Mestinya Indonesia sanggup mencapai US$tiga miliar (nomor ideal konsumsi TI Indonesia). Di lihat dari syarat perkembangan TI kini , potensi TI Indonesia sebenarnya besar , tetapi pula menyimpan tantangan yang tinggi.
Sementara itu Peta Aktivitas Pengembang Aplikasi pada Indonesia memberitahuakn animo perkembangan menjadi berikut :
1. Jumlah Pengembangan Tingkat menengah ke atas terdapat 200 ISV (Independent Software Vendor); 15 go international
2. Konsentrasi terbesar ada pada Jabotabek (>60%)
3. Anggota ASPILUKI: 94 ISV, perkembangan di daerah2: Jambi, Bali, Jogyakarta
4. Pertumbuhan di daerah2: Bali, Jabar, Jateng, Sumut, Jatim dst.
5. Terdapat Inisiatif pengembangan ‘software development centers

# Pemerintah & partikelir: RICE – Regional IT Center of Excellence; ada 3 lokasi ketika ini:
* RICE PT Inti pada Bandung
* RICE Trisakti pada Jakarta
* RICE Dinas Departemen Perindustrian dan Perdagangan di Bali

# Universitas & swasta: BHTV, SalatigaCamp, Bogor Cyber Park, Cimahi Cyber City, TobaTech dsb.
Peta syarat pada negeri ini di sisi lain bercerita betapa besarnya peluang buat menciptakan industri aplikasi pada negeri. Sampai 25 tahun yang akan datang Industri Software akan sebagai industri yang paling penting pada seluruh global(McFarlan et al). Peran software menjadi menjadi ‘key enablers’ buat industri-industri yang lain (dari entertainment misalnya film hingga menggunakan property, manufacturing, process, e-governement).

Sementara di sisi lain hasil informasi lapangan Global menunjukkan animo umum bahwa negara dengan pertumbuhan TIK yang cepat memiliki pertumbuhan ekonomi yg cepat juga. Sementara pertumbuhan TI dalam informasi lapangan yang sama ditentukan sang akbar pembelanjaan yg tepat dalam bidang aplikasi serta layanan TIK.

Dari penurunan hasil informasi lapangan Global tadi dapat diambil kesimpulan tumbuhnya industri dan pasar sah software lokal akan mendorong nir hanya pasar TIK akan tetapi jua pertumbuhan ekonomi yg lebih baik.

Pemerintah bersama semua stake holder Bangsa berupaya keras mencapai target besaranbesaran Masyarakat Informasi Indonesia ini.

Berikut ini adalah sasaran primer pengembangan industri software yg akan dibangun di pada negeri. Bersama menggunakan rakyat, dunia bisnis, serta industri target ini akan diraih bersamasama.

Di samping target terbangunnya industri TIK tadi pemerintah ketika ini sedang memperjuangkan dengan keras proses pembangunan Regulasi yang akan memberikan kepastian hukum yg lebih baik pada para pengguna TIK pada Indonesia. RUU Informasi serta Transaksi Elektronik (ITE) waktu ini sedang dalam pembahasan yang serius pada lingkungan Pansus RUU ITE DPR-RI untuk dapatnya disahkan sebagai Undang-Undang.

Penggelaran aktivitas elektronik ini di Indonesia masih mengalami kendala berdasarkan sisi aspek legalitas dan dasar hukum bagi pelaksanaan serta pengembangan aktivitasnya. Kendala dari sisi aturan ini menjadi sisi terlemah berdasarkan penggelaran aktivitas berbasis TIK pada Indonesia. Sebagai sebuah negara yang menjunjung tinggi nilai hukum syarat ini tidak dapat diterima begitu saja pada Indonesia.

Di hampir semua negara pada dunia perkara ini memang masih menjadi perkara yang rumit buat dipecahkan. Di Amerika Serikat jauhnya jarak pemahaman aturan menggunakan pemahaman digital atau pemahaman cyber melahirkan lusinan regulasi transaksi elektronik yg rumit dan teknis. Pemahaman aspek inti teknis yg rumit dari transaksi elektro ini ternyata menyeret lusinan regulasi yang sangat teknis ke dalam domain aturan.

Akan tetapi rendahnya pemahaman mengenai domain TIK dari para penentu regulasi (legislatif dan pula eksekutif) tidak wajib membuat kita nir mempunyai landasan regulasi yang cukup buat melakukan kegiatan yg legal pada pengelaran TIK. Kita doakan pada beberapa ketika yang akan datang kita akan mempunyai Undang-undang ITE yang akan mewadahi secara sah semua aspek kegiatan berbasis TIK yg terdapat pada Indonesia.

Muara menurut semua kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah adalah tercapainya Masyarakat Informasi Indonesia pada tahun 2015 (MII 2015) yang akan tiba. Masyarakat Informasi Indonesia ini adalah masyarakat yang sanggup memanfaatkan keunggulan TIK pada semua sektor menjadi sebuah faktor enabler bagi sektor tersebut. Masyarakat Informasi Indonesia 2015 pula akan memfasilitasi jalan tercapainya bangsa Indonesia yang maju menggunakan Teknologi Informasi.

Mengutip pesan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, dalam sebuah pidatonya mengenai peran Teknologi Informasi serta Komunikasi, bahwa telah selayaknyalah pemanafaatan Teknologi informasi bisa memberikan nilai tambah bagi rakyat luas, mendorong partisipasi rakyat pada dalam pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai akibatnya terwujud masyarakat yg cerdas yang selanjutnya akan mampu menaikkan daya saing bangsa.

KONSEP DAN IMPLIKASI UNTUK STRATEGI DAN PENELITIAN PEMASARAN

Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi Dan Penelitian Pemasaran
Industri media masa adalah galat satu bidang bisnis pada Indonesia yg persaingannya sangat ketat ketika ini. Era industri televisi Indonesia dimulai oleh kehadiran Televisi Republik Indonesia (TVRI) tanpa iklan. Perkembangan televisi swasta Indonesia sendiri pada awalnya didorong sang situasi monopoli pada Televisi Republik Indonesia (TVRI) selama 27 tahun dan ketiadaan iklan di televisi sejak tahun 1980. Perkembangan itu mulai marak selesainya munculnya Surat Keputusan Menteri Penerangan No. 111 tahun 1990.

Diawali dalam tahun 1987-1988 ketika Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) diijinkan siaran dengan menggunakan decoder. Namun belakangan decoder pun dilepas, diikuti oleh kehadiran Surya Citra Televisi Indonesia (SCTV) pada tahun 1990 dan TPI menyusul awal tahun 1991. Dan sejak era reformasi bergulir serta adanya kemudahan perizinan pendirian stasiun televisi beberapa televisi swasta hadir termasuk GlobalTV. Kehadiran stasiun televisi baru pada waktu ini tentu saja sudah menambah ragam pilihan bagi para pemirsa, tetapi menggunakan berkembangnya bisnis televisi swasta pada Indonesia membuat taraf persaingan antar industri homogen semakin ketat. Persaingan tersebut berkembang kearah kepedulian konsumen sasaran tentang produk di pasar atau program-program acara yg ditayangkan masing-masing stasiun televisi. Lantaran sebuah stasiun televisi juga dituntut buat memperkenalkan atau mempromosikan program-acara acaranya pada publik. Sehingga tayangan acaranya ditonton banyak orang serta memperoleh rating atau Audience Share tinggi sebagai akibatnya berdampak pada pemasukan iklan. Karena pendapat berdasarkan iklan bagi stasiun TV partikelir merupakan pendapatan utama untuk kelancaran usahanya.

Salah satu cara adalah menggunakan melakukan taktik pemasaran (marketing strategy) yaitu suatu planning yang dirancang buat menghipnotis pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi. Biasanya taktik pemasaran diarahkan buat menaikkan kemungkinan atau frekuensi konduite konsumen. Hal ini bisa dicapai menggunakan menyebarkan serta menyajikan bauran pemasaran (marketing mix) yang diarahkan dalam pasar target yaitu elemen produk, kenaikan pangkat , distribusi serta harga.(Kottler, 2000: 35)

Sedangkan konsep yg secara umum tak jarang digunakan untuk mengungkapkan pesan merupakan apa yang disebut menjadi bauran kenaikan pangkat atau komunikasi pemasaran. Disebut bauran promosi lantaran umumnya pemasar tak jarang memakai aneka macam jenis kenaikan pangkat secara simultan serta terintegrasi dalam suatu planning kenaikan pangkat produk. Terdapat 5 jenis promosi yg biasa diklaim sebagai bauran promosi yaitu : Periklanan ( advertising), Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), Promosi Penjualan (Sales Promotion), Pemasaran Langsung ( Direct Marketing) dan Hubungan Masyarakat serta Publisitas (Public Relations).

Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen juga rakyat secara holistik tidak akan mengetahui keberadaan produk pada pasar. Komunikasi pemasaran ini memerlukan ataupun menyedot dana yang sangat akbar, sang karena itu pemasar harus hati-hati serta penuh perhitungan pada menyusun rencana komuniksi pemasaran.

Selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam komunikasi pemasaran merupakan gambaran produk. Baik buruknya gambaran produk atau jasa perusahaan tergantung dari seberapa baik produk atau jasa perusahaan itu sendiri. Sama halnya dengan citra perusahaan yg berdasarkan dalam kualitas praktek usaha dan penampilan menurut perusahaan tadi gambaran bukan adalah suatu fungsi menurut fakta yang ada namun suatu fungsi berdasarkan bagaimana cara melihat keterangan-berita tersebut. 

Menurut Peter Sheldon Green (1994 : 21), citra merupakan aset perusahaan yg berharga yg merupakan bagian utama menurut Public Relations. Pekerjaan PR adalah mendukung fungsi manajemen dengan cara meningkatkan awareness rakyat terhadap kualitas produk atau jasa dan keuntungannya. PR melakukannya dengan membentuk jua menjaga citra menurut produk atau jasa tersebut. 

Sedangkan kredibilitas dibangun melalui produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Kredibilitas umumnya terlihat berdasarkan kualitas produk/jasa yg tinggi yg menandai produk/jasa tersebut. Selanjutnya Trustworthiness, hal ini dapat terbentuk melalui perhatian berdasarkan para petugas pelayanan konsumen perusahaan. Kemudian Reliability atau keandalan perusahaan pada memutuskan serta menyokong baku-baku mutu yg spesifik. Dan Responsibility merupakan tanggung jawab perusahaan. Hal ini dapat dibuktikan melalui posisi etis serta nilai-nilai yg kuat yang diwujudkan pada pelayanan perusahaan yg berorientasi kepada konsumennya. 

Kenyataan ini mendorong GlobalTV buat mengganti staretgi komunikasi pemasarannya ke arah yg lebih positif supaya dapat tetap bertahan dalam persaingan dunia pertelevisian. Dimana sebelumnya sejak berdiri lepas 22 Maret 1999 dibawah PT Global Informasi bermutu, GlobalTV sebagai stasiun pada segementasi pangsa pasar anak muda. Pada awalnya GlobalTV adalah broadcaster dari acara musik MTV (Music Television) selama 24 jam nonstop dengan jangkauan area Jabotabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya serta Yogyakarta. Proses perubahan yg berimplikasi pada perubahan taktik komunikasi pemasaran pun mulai dilakukan oleh GlobalTV, seperti repositioning perubahan segmen pemirsa serta perubahan logo.

Tugas untuk menciptakan logo perusahaan umumnya menjadi tanggung jawab staf Public Relations lantaran hal ini menyangkut semua aspek dari organisasi secara keseluruhan, serta menjadi bagian sangat penting menurut total operasi yang dijalankan organisasi. Biasanya hanya staf Public Relations yang memiliki wewenang dan ruang mobilitas yg relatif luas sehingga sanggup meliputi seluruh penjuru organisasi 

Fungsi logo itu sendiri sebagai pembeda antara perusahaan yang satu menggunakan yg lain. Logo serta citra perusahaan adalah pembanding yg dipegang oleh publik atau khususnya konsumen dalam membedakan perusahaan yang satu menggunakan yang lainnya.

Sebuah perusahaan misalnya halnya PT Global Informasi Bermutu (Global TV) yang pula bagian jaringan usaha Media Nusantara Citra (MNC) wajib memiliki taktik komunikasi pemasaran yang terpadu agar tidak ditinggalkan sang konsumennya (permirsa). Mengingat persaingan antara perusahaan sejenis yaitu televisi partikelir waktu ini sangat ketat. Perubahan logo menjadi galat satu taktik komunikasi pemasaran yang dilakukan sang GlobalTV. Dimana logo adalah identitas perusahaan yang sangat erat berhubungan dengan citra perusahaan. Masalah gambaran perusahaan adalah tugas Public Relations yang mana merupakan galat satu unsur dalam bauran kenaikan pangkat atau komunikasi pemasaran. 

Untuk itu GlobalTV merasa perlu buat membarui taktik komunikasi pemasaran ke arah yg lebih positif agar bisa tetap eksis pada dunia pertelevisian Indonesia. Menurut Budi Irawan Jalal, Direktur Operasional GlobalTV, perubahan konsep sebagai stasiun televisi komersial tentu mengakibatkan perubahan segmen. Oleh karenanya GlobalTV merasa perlu melakukan relaunch dan mengubah simbol/logo.

Langkah-langkah yg ditetapkan sang GlobalTV dalam perubahannva merupakan perubahan logo, perubahan acara-program tayangan dan perubahan kemasan tayangan GlobalTV. Tanggal 23 Januari 2006 GlobalTV merayakan ulang tahunnya yang ke-4, ketika itu merupakan tonggak sejarah bagi GlobalTV. Momen ini dianggap paling tepat buat merelaunch posisi barunya sekaligus memperkenalkan logo baru yang mencerminkan wajah dan semangat baru GlobalTV. Logo baru ini sekaligus merupakan simbol dari rangkaian perubahan yg terus berproses di GlobalTV. 

Komunikasi pemasaran merupakan usaha buat menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai eksistensi produk di pasar. Konsep yang secara umum seringkali digunakan buat mengungkapkan pesan merupakan apa yang diklaim sebagai bauran promosi. Disebut bauran promosi lantaran umumnya pemasar sering menggunakan berbagai jenis kenaikan pangkat secara simultan dan terintegrasi dalam suatu planning promosi produk. Terdapat 5 jenis kenaikan pangkat yg biasa dianggap menjadi bauran promosi yaitu iklan, penjualan tatap muka, promosi penjulan, hubungan rakyat dan publisitas dan pemasaran pribadi.

Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen juga rakyat secara holistik tidak akan mengetahui keberadaan produk pada pasar. Komunikasi pemasaran ini memerlukan ataupun menyedot dana yang sangat akbar, sang karena itu pemasar harus hati-hati serta penuh perhitungan pada menyusun rencana komuniksi pemasaran.

Model komunikasi pemasaran meliputi sender atau pula dianggap asal. Pertama kali pesan komunikasi datang berdasarkan sumber. Dalam pemasaran asal berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran pada konsumen. Proses selanjutnya, yaitu pemasar memilih bagaimana pesan itu disusun supaya sanggup dipahami serta direspon secara positif sang penerima dalam hal ini konsumen. Untuk itu ditentukan jenis komunikasi yang akan digunakan keseluruhan proses diri perancangan pesan hingga penentuan jenis kenaikan pangkat yg akan dipakai dianggap proses encoding. Proses encoding diklaim sebagai proses menterjemahkan tujuan-tujuan komunikasi ke pada bentuk-bentuk pesan yang akan dikirimkan pada penerima.

Proses selanjutnya, yaitu mengungkapkan pesan melalui media. Jika pesan didesain dalam bentuk iklan, maka pesan harus disampaikan melalui media akan ditangapi sang penerima, kemudian penerima akan menaruh respon terhadap pesan yg disampaikan. Pesan yg diterima dibutuhkan akan mempengaruhi konduite konsumen. Proses menaruh respon serta menginterpretasikan pesan yg diterima diklaim sebagai prose decoding. Proses decoding berarti penerima memberi interpretasi atas pesan yang diterima.

Proses decoding ini akan dilanjutkan dengan tindakan konsumen menjadi penerima. Apabila pesan yg hingga diterima secara positif, maka hal ini akan menaruh impak positif dalam perilaku serta perilaku konsumen. Sikap positif terhadap produk akan mendorong kepada pembelian. Oleh karena itu, pembentukan sikap positif terhadap produk sangat krusial oleh pemasar.

Proses terakhir, yaitu Feedback (umpan balik ) atas pesan yg dikirim. Pemasar mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sinkron menggunakan yang dibutuhkan, adalah menerima respon dan tindakan yang positif berdasarkan konsumen, atau justru pesan nir sampai secara efektif. Pengukuran efektivitas pesan ini bisa dicermati melalui tingkat penjualan, apakah mengalami peningkatan setelah penyampaian pesan tersebut dilakukan.

Kredibilitas asal pula wajib diperhatikan, buat menaikkan dapat dipercaya sumber dalam proses komunikasi terdapat 2 cara yaitu pertama, pemasar tidak hanya menampilkan sisi positif produk saja dalam kampanye iklannya. Menampilkan sisi negatif akan membuat konsumen merasa diberi liputan yang adil. Artinya, konsumen merasa tidak hanya dibujuk buat mengakui kebaikan produk, namun jua konsumen diperingatkan akan sisi negatif menurut produk yang ditawarkan. Kedua, pemasar berusaha menampilkan liputan pada sumber yg netral.

Selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam komunikasi pemasaran merupakan gambaran produk. Baik buruknya gambaran produk atau jasa perusahaan tergantung dari seberapa baik produk atau jasa perusahaan itu sendiri. Sama halnya dengan citra perusahaan yg berdasarkan dalam kualitas praktek usaha dan penampilan menurut perusahaan tadi gambaran bukan adalah suatu fungsi menurut fakta yang ada namun suatu fungsi berdasarkan bagaimana cara melihat keterangan-berita tersebut. 

Kredibilitas dibangun melalui produk/jasa yg dihasilkan oleh perusahaan. Kredibilitas umumnya terlihat berdasarkan kualitas produk/jasa yang tinggi yang menandai produk/jasa tadi. Trustworthiness, hal ini dapat terbentuk melalui perhatian berdasarkan para petugas pelayanan konsumen perusahaan. Kemudian Reliability atau keandalan perusahaan dalam memutuskan dan menyokong standar-baku mutu yang spesifik. Dan Responsibility adalah tanggung jawab perusahaan. Hal ini dapat dibuktikan melalui posisi etis serta nilai-nilai yang kuat yg diwujudkan dalam pelayanan perusahaan yg berorientasi kepada konsumennya. 

Komunikasi pemasaran perlu dirancang sedemikian rupa sebagai akibatnya proses komunikasi berjalan efektif menggunakan porto efisien. Beberapa indera promosi yg sering digunakan dalam proses komunikasi pemasaran yaitu periklanan, promosi penjualan, interaksi masyarakat, penjualan eksklusif serta penjualan pribadi. Kelima indera promosi itu dianggap bauran promosi

Logo merupakan penampakan visual yang mempunyai dampak komunikasi yg akbar. Adapun definisi dari logo adalah menjadi berikut : 

Definisi logo dari Franks Jefkins (1994 : 23) : ”Presentasi, sosok atau penampakan visual yang senantiasa dikaitkan menggunakan organisasi tertentu, serta seringkali dipakai menjadi suatu bentuk identifikasi serta bagian menurut bukti diri perusahaan”. 

Menurut PR Smith (2001 :326) logo merupakan : ”Logos are a languae (sometimes international) of emotional meanings. A logo should be distinctive, easily recognizable, memorable and reduceable.” (Logo adalah bahasa (sering bersifat umum) dari sebuah logo wajib dapat dibedakan, mudah dikenali, bisa diingat serta diubah). 

Logo termasuk sebagai aspek krusial pada suatu perusahaan tetapi bukan merupakan satu-satunya aspek pentng dalam perusahaan, bukti diri perusahaan bukan hanya sebuah logo. 

Logo, Menurut PR Smith : (2001 :370) adalah perangkat krusial bagi perusahaan terbaru dengan alasan menjadi berikut : 
1. Segi pemasaran (marketing tool), seperti logo atau bukti diri perusahaan selalu timbul dalam setiap iklan (advertising) atau muncul pada setiap “bungkus produk”. 
2. Merupakan bukti diri perusahaan yg tampil 24 jam dan dress code atau penampilan segi grafisnya bisa dicetak di berbagai material, tempat, layar (screen), dan layar monitor tv personal komputer . 
3. Dapat mensugesti dan menaruh suatu persepsi dan citra tertentu bagi publik atau konsumennya. ”love at the first sight”, berbentuk gengsi atau symbol of prestige and social status. 
4. Memberitahukan sesuatu makna eksklusif dibalik lambang atau logo tadi, “what we have done and representing people behind the company”. 

Fungsi primer menurut adanya logo perusahaan yaitu menjadi pembeda antara perusahaan yang satu dengan yg lain. Logo dan citra perusahaan merupakan pembanding yang dipegang sang publik atau khususnya konsumen pada membedakan perusahaan yg satu menggunakan yang lainnya. Menurut Paul A. Argenti (1992 : 20) terdapat 6 langkah pada membangun logo perusahaan antara lain adalah : 

Melakukan audit bukti diri 
Sebagai permulaan, perusahaan perlu mengetahui gambaran perusahaan yg ada waktu ini. Bagaimana publik secara generik memandang perusahaan? Apakah simbol-simbol perusahaan dapat mewakili perusahaan bagi publik yg bhineka? Apakah logo perusahaan secara seksama/sudah jauh berubah? 

Audit bisa dilakukan dengan mengadakan indepth interview dengan pimpinan perusahaan atau direksi serta personil-personil lain yang bekerja pada bagian-bagian yg akan poly dipengaruhi oleh perubahan identitas yg akan dilakukan. Kemudian perlu ditinjau balik literatur perusahaan, iklan, produk pelayanan, fasilitas dsb. Juga dapat dilakukan riset mengenai persepsi diantara publik-publik terkait, termasuk karyawan dan pelanggan. Tujuannya merupakan supaya audit tersebut menyeluruh buat membuka interaksi yg terdapat dan ketidakkonsistenan yang terjadi, sehinga kemudian audit tadi dapat digunakan menjadi dasar bagi perubahan logo yg potensial. 

Tentukan tujuan logo 
Sasaran yg jelas sangat krusial bagi proses pembentukan logo. Sasaran ini harus dapat ditentukan sang manajemen senior serta harus dijelaskan bagaimana setiap publik akan bereaksi terhadap perubahan logo yg akan dilakukan. Untuk melakukan hal ini maka harus memfokuskan tujuan berdasarkan sudut pandang publik bukan hanya berdasarkan penekanan sudut pandang perusahaan. 

Memperbaharui desain dan nama 
Untuk membuat desain logo, perusahaan bisa menggunakan bantuan dari konsultan desain profesional. Tetapi keputusan pemilihan logo akhir permanen ditangan para pimpinan perusahaan. Yang wajib diperhatikan adalah agar mereka bisa menilai desain yg ada secara objektif tidak dari kesukaan eksklusif mereka saja. Oleh karena itu harus ada keseimbangan antara opini dari pembuat desain dan naluri pimpinan perusahaan. 

Apabila diperlukan dapat dilakukan perubahan nama. Tetapi hal ini tidak bisa dilakukan tanpa pertimbangan yg matang serta tanpa bantuan berdasarkan konsultan profesional. Sebab alternatif-cara lain akan banyak dihasilkan dari konsultan dan mereka bisa memberi masukan-masukan supaya nir terjadi adanya kesamaan dalam nama atau logo perusahaan lain, hal ini mungkin saja terjadi lantaran ketika ini poly sekali nama serta logo berdasarkan poly perusahaan. 

Membuat bentuk orisinil (prototype) 
Pada tahap ini desain yang telah dipikirkan dibentuk bentuk aslinya untuk lalu diterapkan pada iklan perusahaan, produk, alat tulis kantor, kartu nama perusahaan dan sebaginya. Selain itu terdapat baiknya jika perusahaan pula membuat kitab manual (panduan) khusus yang memuat rapikan cara dan detil-detil penggunaan logo. 

Peluncuran serta pengkomunikasian logo 
Isi perubahan logo usahakan dihindari sebelum semuanya siap. Perubahan logo baru boleh diketahui publik dalam waktu peluncuran perdana perubahan logo perusahaan telah dilakukan. Dalam peluncurannya desain harus diperlihatkan menggunakan jelas pada berbagai konteks serta eksekutif senior wajib menyebutkan menggunakan cermat mengenai strategi dibalik program tersebut. Bentuk menurut peluncuran itu sendiri bisa bermacam-macam. 

Mengimplementasikan acara 
Tahap akhir menurut langkah perubahan logo yaitu implementasi. Tahap ini dapat memakan ketika bertahun-tahun, yg terpenting pada menjaga konsistensi penggunaan logo merupakan membuatkan standarisasi logo perusahaan, pula perlu memonitor program yang dilakukan secara intensif dan kontinyu. 

Citra perusahaan merupakan cerminan berdasarkan pandangan umum mengenai sejarah yang terakumulasi sebagai akibat dari identitas perusahaan pada masa lalu yang terbentuk sang pengalaman yg dialami oleh publik. 

Menurut Tony Greener (1994 : 21), : 
Citra adalah aset perusahaan yang berharga yang merupakan bagian primer menurut Public Relations. Pekerjaan PR merupakan mendukung fungsi manajemen dengan cara mempertinggi awareness rakyat terhadap kualitas produk atau jasa dan manfaatnya. PR melakukannya dengan menciptakan juga menjaga gambaran menurut produk atau jasa tersebut. 

Citra suatu organisasi dipengaruhi oleh pengalaman warga mengenai perusahaan serta produknya, bagaimana penampilan perusahaan, serta bagaimana orang lain dan media menyampaikan mengenai perusahaan sekumpulan cerita menurut masyarakat tentang perusahaan. 

Baik buruknya citra produk atau jasa perusahaan tergantung dari seberapa baik produk atau jasa perusahaan itu sendiri. Sama halnya dengan citra perusahaan yg berdasarkan pada kualitas praktek usaha serta penampilan berdasarkan perusahaan tersebut citra bukan merupakan suatu fungsi dari informasi yang terdapat namun suatu fungsi dari bagaimana cara melihat warta-berita tadi. 

Citra dapat diciptakan dan mencerminkan bagaimana cara perusahaan berperilaku, yg didasari dalam bagaimana khalayak menghargai produk atau brand dari perusahaan. Citra mencerminkan nilai dasar perilaku perusahaan, word-of-mouth, pengesahan pernyataan oleh orang lain dan pengalaman seseorang dengan perusahaan. 

Fombrun (2000 : 45), menggambarkan interaksi antara logo dengan gambaran menjadi berikut : 

Gambar Hubungan Corporate Image & Identity Dengan Citra Perusahaan
Sumber : Fombrun (2000 : 45)

Setiap perusahaan mempunyai logo perusahaan yg tidak selaras dengan perusahaan lain. Logo perusahaan harus bersifat membedakan, mudah dikenal serta diingat dan bila mungkin khas. 

Menciptakan dan memelihara logo perusahaan adalah keliru satu aktivitas Public Relations pada hal ini menyangkut perusahaan secara holistik dan hanya Public Relations yg memiliki wewenang untuk masuk ke segala penjuru perusahaan.

Berdasarkan penerangan tentang konsep strategi komunikasi pemasaran dalam penelitian ini, maka dapat digambarkan pada suatu kerangka pemikiran, menjadi berikut :

Gambar ALUR KERANGKA PEMIKIRAN

Keterangan :
----------- : Jalur yang tidak dianalisis
: Jalur yang dianalisis

Hipotesis Kerja
Berdasarkan perumusan kasus serta kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan hipotesis kerja pada penelitian ini sebagai berikut : Strategi komunikasi pemasaran PT Global Informasi Bermutu dalam perubahan logo merupakan dengan Periklanan (Advertising), Promosi Penjualan (Sales Promotion), Tenaga Penjualan (Personal Selling), Pemasaran Langsung (Direct Marketing), serta Public Relations.

Pembahasan
Sebagai stasiun televisi, GlobalTV dituntut melakukan perencanaan yg matang dalam proses praproduksi sehingga sanggup bersaing dengan stasiun televisi yg lain. Karena proses praproduksi adalah sebagai langkah awal yang menentukkan dalam keseluruhan proses. Oleh karenanya dibutuhkan manajemen yang solid serta saling mendukung antar divisi. 

Melakukan siaran perdana dalam tahun 2002 menggunakan menayangkan acara musik MTV selama 24 jam nonstop menggunakan jangkauan area di Jabotabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta. GlobalTV juga menerima alokasi frekuensi buat 7 kota yaitu Depansar, Samarinda, Pontianak, Makassar, Palembang, Manado serta Banjarmasin.

Pada tahun 2003, GlobalTV mendapatkan tambahan alokasi frekuensi untuk lima kota yaitu Pekanbaru, Padang, Jambi, Lampung dan Jayapura. Kemudian dalam tahun 2005, GlobalTV melakukan perubahan format siarannya menjadi 12 jam siaran program GlobalTV serta 12 jam siaran program MTV. Serta melebarkan target pasar sebagai anak muda serta famili muda.

Nilai jual dari program acaraa-acara pada GlobalTV terletak pada kualitas dan penekanan pada ekspansi segmentasi pemirsa. Sehingga dengan adanya logo baru GlobalTV diharapkan berdampak pada citra perusahaan yang ingin dibangun. Oleh karenanya buat membentuk gambaran GlobalTV, strategi yg dibentuk sesuai Model Komunikasi Pemasaran adalah :
1. Advertising, GlobalTV pada melakukan komunikasi pemasaran memanfaatkan Advertising yaitu lewat media majalah, radio, televisi, suratkabar, direct mail, serta periklanan luar tempat tinggal /ruang. Pemilihan media sebagai sarana periklanan telah sempurna, namun pemasngan iklan lebih poly di majalah/tabloid, radio, televisi dan surat informasi yg masih di bawah naungan grup Media Nusantara Citra. Misalnya :tabloid Gennie, Mom & Kiddy, radio Arif Rahman Hakim (ARH), Women Radio, Trijaya, Radio Dangdut, Koran Seputar Indonesia (SINDO), RCTI serta TPI. Hal itu diakui sediri oleh manajemen GlobalTV dikarenakan buat efisiensi porto. Sedangkan buat beriklan di media-media yang besar misalnya koran Kompas, majalah Aneka Yess, Gadis, Hai serta sebagainya hanya sekali-kali saja mengingat nir murah memasang iklan di media yg bersangkutan. Tentu ini kurang baik pada stratetgi periklanan, mengingat GlobalTV sebagai stasiun televisi komersial yang ingin bersaing dengan televisi lain wajib berani melakukan banyak sekali taktik komunikasi pemasaran yang maksimal . Sedangkan untuk pemakaian periklanan direct mail serta periklanan luar rumah/ruang juga kurang maksimal . Hanya beberapa loka strategis saja GlobalTV memasang reklame, bilboard atau spanduk. Sedangkan buat direct mail lebih ditujukan pada para agency iklan, rekanan serta calon pemasang dipercaya telah efektif. Hanya saja para agency iklan, rekanan serta calon pemasang iklan akan lebih antusias lagi kalau periklanan direct mail pula disertai fakta-berita yg lebih jelasnya tentang GlobalTV.

2. Promosi Penjualan, pada melakukan taktik komunikasi pemasaran GlobalTV melakukannya menggunakan hadiah hibah, special event, promosi amal, permaian/game, mengadakan kompetisi, sponsorship. Kepada para pemirsanya dibagikan banyak sekali cenderamata seperti topi, kaos, payung, jam dinding, serta sebagainya yg tertera logo GlobalTV yang baru. Bahkan dalam acara launching suatu acara acara atau special event, GlobalTV memberikan bantuan gratis yg relatif akbar pada pemirsanya malalui undian berupa kendaraan beroda empat, rumah serta barang elektronik. Promosi yg dibingkai menggunakan penggalangan dana untuk amal, membantu korban bala alam, fakir miskin, anak jalanan serta sebagainya sering dilakukan GlobalTV. Kontes permainan (game) dengan memberikan hadiah-bantuan gratis dari ketrampilan atau kemampuan para peserta (misalnya : memecahkan sebuah tebakan/teka-teka) dan mereka diminta mengirim jawaban melalui SMS. Kegiatan special event menggunakan menyertakan artis-seniman top Ibukota pada beberapa tempat seperti mall, sekolah, kampus serta sebagainya adalah bertujuan mendekatkan pemirsa menggunakan manajemen GlobalTV. Kompetensi dengan tujuan mengembangkan bakat-talenta remaja jua dilakukan GlobalTV. Sponsorship memberikan kesempatan lebih pada pasar buat memperkenalkan merek.

3. Tenaga Penjualan, GlobalTV melakukannya menggunakan presentasi ke Audiens, presentasi ke calon pemasang iklan dan pelayanan pribadi. Menyampaikan presentasi mengenai program-acara acaranya kepada audiens, tentu saja penyampaian tadi dilakukan dengan dibungkus suatu event yg menarik. Tenaga penjualan GlobalTV jua melakukan pelayanan langsung pada pemirsa GlobalTV. Biasanya mereka membuka stand pada suatu expo, pameran atau bazaar. Pada kesempatan itu tenaga penjualan GlobalTV menaruh brosur, pamflet, souvenir dan sebagainya yg herbi GlobalTV. Energi penjualan pun harus menjemput bola para calon pemasang iklan. Diantaranya adalah menggunakan melakukan presentasi pada para agen iklan atau calon pemasang iklan potensial

4. Pemasaran langsung, GlobalTV melakukannya menggunakan katalog, telepon, faksimili, Pos serta pemasaran database. Katalog mampu dikirmkan langsung lewat pos. Sedangkan telepon bisa dipakai bagi energi penjualan GlobalTV kepada para calon pemasang iklan buat menginformasikan adanya acara-program acara baru di GlobalTV. Sedangkan faksimili pula bisa langsung menginformasikan segala aktivitas GlobalTV pada para relasinya. Dengan adanya aplikasi yg baik serta sinkron, tidaklah sukar buat membentuk preferensi jenis program program GlobalTV beserta rating dan harganya dan pola pesanan berdasarkan warta ini.

5.public Relations, GlobalTV melakukannya dengan Image Maker, Publisitas, memperkenalkan logo, Kampanye public relations, manajemen krisis. Dalam hal ini Public Relations GlobalTV melakukannya menggunakan ikut bergabung dengan tim perusahaan produsen logo dan turut aktif pada upaya buat mengkomunikasikan perubahan kepada publik internal dan eksternalnya. Sejak saat itu jua perusahaan mulai kampanye public relations menggunakan penekanan memperkenalkan logonya baru GlobalTV, yaitu dengan melakukan serangkaian kegiatan, termasuk promosi acara-program GlobalTV di media massa. Publisitas, di sisi lain, nir selalu positif dan tidak selalu diinginkan oleh perusahaan. Biasanya, publisitas baik positif juga negatif asal dari asal-sumber di luar perusahaan. Kepekaan terhadap perasaan publik adalah penting dalam menangani sebuah krisis. GlobalTV sebagai stasiun televisi partikelir yang kondisi menggunakan persaingan usaha media sejenis nir terlepas berdasarkan krisis agama publik

Berikut ini adalah data rating beberapa stasiun televisi terhadap potensial penonton televisi nasional dilakukan Media Scene lalu diolah pulang sang bagian Riset majalah SWA dimuat pada artikel menggunakan judul ”Bisnis Media : Menuju Konvergensi serta Go International”, oleh Eva Martha Rahayu pada SWA 20/XXIII/13-26 September 2007 page 58 – 60.

Tabel RATING BEBERAPA STASIUN TELEVISI TERHADAP POTENSIAL PENONTON TELEVISI NASIONAL
Nama

Stasiun TV

Potensial Penonton thd

Populasi (%)

Jumlah

Transmiter

(ribuan)

Populasi pada Coverage Area

(juta)

%

SCTV

53
47
175,28
99
RCTI

52
46
172,18
97
Indosiar

51
34
168,88
95
Trans TV

45
31
149,87
84
Metro TV

44
53
145,65
82
Trans 7

42
26
138,09
78
TPI

41
28
134,77
76
ANTV

39
21
130,08
73
Global TV

37
21
123,16
69
Lativi

33
16
108,78
61
Sumber : Media Scene yang diolah kembali oleh Riset SWA (SWA 20/XXIII/13-26 September 2007) 

Kemudian selanjutnya bisa ditinjau adalah data pendapatan iklan stasiun Televisi Nasional, dimana masih ada pendapatan iklan GlobalTV tahun 2005 sebelum perubahan logo sebanyak Rp. 1.248.129.000.000,- ( 7.70% berdasarkan pendapat iklan seluruh stasiun televisi nasional) dan tahun 2006 sesudah perubahan logo yaitu sebanyak Rp. 1.853.024. 000.000,- (9.00% dari pendapat iklan seluruh stasiun televsi nasional) : dilakukan Nielsen Media Research lalu diolah balik oleh bagian Riset majalah SWA dimuat pada artikel dengan judul ”Bisnis Media : Menuju Konvergensi serta Go International”, oleh Eva Martha Rahayu di SWA 20/XXIII/13-26 September 2007 halaman 58 – 60.

Tabel PENDAPAT IKLAN STASIUN TELEVISI NASIONAL (Rp. Juta)
Stasiun TV

2004

%

2005

%

2006

%


Belanja Iklan Total

15.469.209,00
100
17.756.026,00
100
20.623.104,00
100
RCTI

2.514.412,00
16.30
2.639.241,00
14,90
3.109.952,00
15,10
SCTV

1.915.377,00
12,40
2.205.241,00
12,40
2.630.758,00
12,80
Trans TV

1.929.689,00
12,50
2.026.147,00
11,40
2.629.629,00
12.80
Trans 7

1.790.740,00
11,60
1.797.400,00
10,10
2.000.332,00
9.70
Indosiar

2.138.854,00
13,80
1.799.241,00
10,10
1.934.420,00
9.40
GlobalTV

505.306,00
3,30
1.248.129,00
7,00
1.853.024,00
9.00
Lativi

1.139.612,00
7,40
1.538.590,00
8,70
1.653.041,00
8.00
TPI

1.081.185,00
7,00
1.604.727,00
9,00
1.585.733,00
7.70
ANTV

982.627,00
6,40
1.368.953,00
7,70
1.512.101,00
7,30
Sumber : Nielsen Media Research (SWA 20/XXIII/13-26 September 2007) 

Dengan demikian berdasarkan riset yang dilakukan oleh Nielsen Media Research (SWA 20/XXIII/13-26 September 2007), taktik komunikasi pemasaran GlobalTV pada perubahan logo mampu menaikkkan pendapat iklan GlobalTV sebesar dua,30% berdasarkan sebelum perubahan logo. Sedangkan berdasarkan Executive Producer, GlobalTV, Cipta Panca laksana, ”Respon pemirsa, selesainya adanya perubahan logo sangat bagus. Karena otomatis pemirsa bertambah, bila dulu GlobalTV hanya digemari atau ditonton sang pemirsa remaja, tapi kini pemirsanya jua dari para famili muda termasuk anak-anak. Rating acaranya terus naik serta pendapat iklan dibandingkan dengan sebelum perubahan logo lebih baik, walau kenaikkannya belum signifikan”.