CARA BERLATIH KALIGRAFI

Cara berlatih kaligrafi ala blog Kaligrafi Islam. Cara ini mungkin bukan yang terbaik dan tercepat, tetapi boleh di coba kok. Tentu belajar pada seseorang pengajar akan lebih baik serta lebih cepat. Tetapi bila engkau pengen latihan sendiri saja, mampu kok...tulisan berikut ini gampang mudahan mampu membantu. 

APA YANG HARUS DISIAPKAN

  1. Alat tulis. Siapkan saja pensil atau spidol bagi pemula, atau apa saja bagi yg telah terlatih.
  2. Media tulis. Buku atau kertas, pakai saja yang bekas pakai. Nanti kalau engkau telah hobi menulis, pasti kamu ingin menulis dimana saja. Ada kertas nganggur, buku bekas, bekas fotocopian, semuanya bisa digunakan.
  3. Garis. Ya...garis sangat penting. Gunakan buku tulis, atau buat cetakan bergaris, atau pakai penggaris. Pelajari bagaimana mempersiapkan media tulis buat belajar kaligrafi.
  4. Contoh contoh kaidah kaligrafi. Bisa beli ditoko saya sarankan cari kitab seri kaligrafi karya kaligrafer Indonesia Drs. D. Sirajuddin Ar. Atau ambil saja model contoh menurut blog ini.
  5. Semangat pantang menyerah.

TAHAPAN BELAJAR KALIGRAFI 

Sebelum mulai belajar kaligrafi, ada baiknya difahami benar betul tahapan tahapan berikut. Seorang kaligrafer paling nir harus melalui tiga tahap latihan buat menghasilkan karya yg indah.

Pertama, Tahap Takwin. 
Pada tahap ini, seseorang anak didik pemula diarahkan agar menguasai bentuk bentuk alfabet huruf kaligrafi sesuai gaya yg hendak ditekuni. Kasarnya, beliau harus "hafal bentuk bentuk alfabet ". Hal hal yg harus diperhatikan dalam tahap ini merupakan :
  1. Latihan dilakukan sebesar banyaknya. Banyaknya latihan sangat menentukan keberhasilan pada termin ini. Usahakan setiap hari menulis minimal 1 halaman. 
  2. Gunakan spidol, atau pensil, atau pena tinta supaya latihan anda maksimal . Jangan pakai indera tulis yg ditutul tutul karena itu akan mengurangi output latihanmu serta bisa mengakibatkan stress. Untuk termin awal, boleh menggunakan pulpen atau spidol yg nir dipotong.
  3. Keakuratan ukuran huruf dan kehalusan tulisan bukan perhatian utama. Yang krusial cara memegang pena sahih, arah menulisnya benar, serta tangan terbiasa.
  4. Enyahkan penghapus jauh jauh karena nir diperlukan. Bila galat tulis, tinggal saja.
  5. Sebaiknya belajar gaya naskhi dahulu sebelum belajar yang lain.
  6. Pastikan setiap memulai latihan, menuliskan do'a :  بسم الله المحرك بيدي قلت حيلتي أدركني يا الله (doa ini jangan ditinggal meski kamu telah sebagai master kaligrafi)
  7. Usahakan mengikuti garis lurus, supaya output tulisan engkau lurus. Gunakan kitab campus atau gunakan tatakan bergaris. 
Bila kamu telah mampu menulis dengan benar tanpa melihat contoh, maka engkau mampu dipercaya lulus termin ini. Biasanya perubahan tulisan engkau akan terlihat. Tulisan kamu akan lebih cantik dan rapi dibanding teman temanmu.
Kedua, Tahap Tahsin
Pada tahap ini, aku anggap engkau telah lancar menulis dan tulisan kamu telah lebih mengagumkan dibandingkan teman temanmu. Kamu bisa melanjutkan dengan yang lebih serius..pada termin ini, targetnya adalah, kehalusan tulisan seperti goresan pena goresan pena mushaf Al-Qurán. 
  1. Silahkan mencoba menggunakan pena yang telah dipotong, serta belajarlah untuk memotong pena sendiri ! (Point ini boleh dilakukan sejak tahap awal)
  2. Gunakan berukuran pena dengan lebar pelatuk aporisma 5mm (berukuran dua mm adalah baik serta pantas).
  3. Tidak boleh tergesa gesa. Disini engkau wajib menikmati setiap tabrakan. Pelan pelan saja. Satu huruf, tidak ditulis pada satu kali gerakan, tetapi dibagi dalam beberapa gerakan. Misalnya menulis huruf RO, kamu menuliskan kepalanya dahulu, lalu badannya, kemudian ekor lancipnya. Jangan langsung kecuali engkau telah mahir.  
  4. Latihan tahap ini merupakan latihan sepanjang hayat. Jadi tidak ada pos pemberhentian lagi. 
  5. Mulailah mencoba menggunakan bambu atau handam dengan tinta china.
  6. Tirulah model model tulisan para kaligrafer. Perhatikan berukuran alfabet , komposisinya, dan kaidahnya. Setelah selesai meniru, gerakan matamu menggunakan cepat bergantian kearah tulisanmu dan kearah misalnya. Dengan cara itu kamu akan segera tahu dimana letak kekuranganmu. 
  7. Pilih hasil tulisan terbaikmu, simpanlah atau pamerkan. Para kaligrafer memiliki bekas bekas latihan yang diklaim Masyaq


Ketiga, Tahap Ibda'
Pada tahap ini, kamu berupaya buat membentuk "karya original" yang belum pernah dibuat oleh orang lain. Apa yang kamu lakukan merupakan :
  1. Memikirkan design original
  2. Mencoba banyak sekali macam media tulis. Pilihlah bahan terbaik. 
  3. Melengkapi alat alat pendukung buat membentuk karya yang halus. Para kaligrafer umumnya mempunyai pena dalam variasi ukuran yang komplit. Mereka jua menggunakan pensil dan penghapus. Mereka menyiapkan cairan menurut teh serbuk buat menghapus tulisan yang keliru. Tidak lupa cottonbud. Ada pula pisau pengerik buat membersihkan tulisan yang keluar berdasarkan batas. 
  4. Buatlah pertanda tangan spesifik yang dianggap "tauqi" buat menandai karya karyamu.
INGATLAH, SEBUAH KARYA KALIGRAFI YANG KAMU LIHAT BAGUS, BUKAN DIHASILKAN DENGAN SEKALI GORES, MELAINKAN MELALUI BERBAGAI PROSES.
KALIGRAFER HAMID AL AMIDY BUTUH WAKTU ENAM BULAN UNTUK MENGHASILKAN KALIGRAFI AL FATIHAH YANG SANGAT INDAH YANG KITA NIKMATI SEKARANG
Selanjutnya baca artikel artikel tentang cara belajar kaligrafi lengkap, pada tulisan goresan pena selanjutnya karena artikel ini masih bersambung. 

CARA BELAJAR KALIGRAFI TRIK MEMPERSIAPKAN MEDIA TULIS


Cara Belajar Kaligrafi ini dia kami khususkan buat mengupas bagaimana cara terbaik mempersiapkan Media Latihan berupa buku tulis atau kertas. Cara belajar kaligrafi ini telah berkali kali saya cobakan, baik pada santri santri aku pada pesantren Al-Hamidiyah Depok, maupun pada mahasiswa mahasiswa dan pengajar pengajar TPA.
Apapun medianya, yg terpenting adalah adanya "garis". Terserah apakah mau memakai buku tulis atau media lain. 

1.       Mempersiapkan Media Latihan Berupa Buku Tulis

Pertama, Siapkan Bukunya
Sebaiknya memakai kitab Campus, karena tidak mudah tembus oleh tinta, serta jumlah garisnya lebih banyak. 



Kedua, Potong Bagian Atasnya
Potong Bagian atas menggunakan berukuran kira kira tiga cm. Bagian yang terpotong itu nantinya akan diisi model. Pastikan sampul jangan sampai terpotong.
Pastikan bagian tengah tidak terpotong agar nir putus.

Ketiga, Mulai Berlatih
Potongan atas diisi contoh. Contoh bisa dari berdasarkan tulisan guru pribadi, atau contoh menurut kitab yg kamu tempel disitu.
Bidang rabat bawah engkau pakai buat berlatih. Tirulah contoh yg ada diatas. Jika sudah penuh, pindah kehalaman berikutnya. Koreksi sendiri tulisanmu jika engkau nir punya guru.


2.       Mempersiapkan Media Latihan Berupa Jiplakan

Bila kamu ingin berlatih memakai kertas biasa, atau engkau ingin menulis sebuah karya diatas kertas kosong, gunakanlah jiplakan. Dulu aku heran, kok terdapat orang menulis diatas kertas polos tetapi tulisannya rapi dan lurus...! Ternyata rahasianya terdapat pada jiplakan bawahnya. Begini caranya...:

Pertama, Cari kertas yang agak tebal
Cari kertas sampul tebal, atau concord 200 gr atau cari bekas piagam/sertifikat. Yang kita pakai bagian polosnya.

Kedua, Buat Garis
Buat garis vertikal dan horizontal, menggunakan ukuran terserah. Pastikan buat membuat garis tengah.
Gunakan spidol mini buat membuat garisnya, agar saat dijiplak kelihatan. Atau buat saja memakai excel kemudian print.


Ketiga, Mulai Berlatih
Prinsipnya seperti buku campus diatas. Siapkan contoh kaligrafi yg hendak kamu pelajari. 
Letakkan kertas latihan diatas jiplakan. Lalu jepit contohnya diatas kertas latihan dan mulai berlatih.
Bila kertas telah penuh, ganti menggunakan yang baru.

Tujuan Jiplakan adalah agar kamu dapat membuat karya yang lurus tanpa wajib menggaris garis.
Setelah dibentuk, jiplakan jangn dihilangkan.

Itulah yg bisa aku share mudah mudahan terdapat keuntungannya. Terima Kasih telah membaca Cara Belajar Kaligrafi.

KALIGRAFI ISLAM


Kaligrafi Islam adalah galat satu seni tulis yg dikembangkan dalam dunia Islam. Bukan hanya sang orang Arab, namun oleh tiap muslim pada negara manapun.
Dalam postingan sebelumnya telah diuraikan dengan lengkap tentang  Cara Berlatih Kaligrafi.
Seni kaligrafi, dimiliki oleh tiap tiap bangsa serta suku. Bagi bangsa Arab, seni tulisnya tentu dianggap Kaligrafi Arab, atau Al-Khat Al-Araby. Seni ini muncul sama tuanya menggunakan peradaban Arab itu sendiri. Jadi seluruh bangsa Arab (apapun agamanya), sepertinya boleh turut serta membuatkan seni tulis menulis ini.

Hanya saja, Kaligrafi Arab yg kita kenal ketika ini mulai berdasarkan naskhi, tsulutsy, diwany, riq'ah dan lain lain, adalah output temuan serta penyempurnaan berdasarkan ulama ulama Islam. Lantaran itu nir keliru bila saya menyebutnya menjadi KALIGRAFI ISLAM. Mungkin hanya kaligrafi Kufi serta Farisy (yg sejak lama dipakai pada negeri negeri Persia) saja yang mempunyai dari usul sejarah sebagai tulisan pra Islam. Meski begitu, para orientalis permanen menyebut kaligrafi Kufy menjadi al-khat al-Islamy, Dan mereka mentarikh munculnya khat Farisi semenjak abad ke 5 Hijriyah. Dengan demikian, apa yg disebut menjadi Kaligrafi Arab atau al-khat al-aroby, sebenarnya tidak lain merupakan Kaligrafi Islam.
Berikut ini beberapa model Kaligrafi Islam pada aneka macam cabangnya :
1.  Naskhi

2.  Riq'ah
3.  Tsuluts

4.  Farisi

5.  Diwani
6.  Diwani Jali
7.  Farisi
8.  Sikastah
9.  Ijazah

CARA MEMUSNAHKAN KERTAS HASIL LATIHAN KALIGRAFI



Menumpuknya kertas kertas kaligrafi, memang sebagai kasus yg mesti dihadapi oleh seorang kaligrafer. Seorang kaligrafer niscaya memiliki poly sampah kertas yg telah dipenuhi coret coret hasil latihan kaligrafi. Misalnya beliau berlatih kaligrafi sebesar tiga lbr sehari. Maka dalam sebulan beliau sudah memiliki 30 lembar. Atau ia sedang mengerjakan sebuah proyek misalnya penulisan mushaf. Mau nir mau beliau akan membuang tulisannya yang keliru atau kurang cantik. Kertas kertas yang dibuang ini malah lebih tebal menurut karya mushaf yg ditulisnya.
Atau pengajar kaligrafi yang mempunyai banyak murid. Seorang pengajar kaligrafi harus mengatasi bekas latihan anak didik muridnya, yg tidak terbawa pergi. Misalnya, kertas kertas tugas atau ulangan yg nir dibagikan balik .
Begitu juga panitia lomba kaligrafi. Biasanya output output karya peserta lomba kaligrafi, nir dibawa pergi sang peserta, namun sebagai milik panitia. Oleh panitia kadang tidak diurus, serta akhirnya menjadi sampah.
Terus kertas kertas ini usahakan diapakan. Ada banyak kalimat kalimat kudus yg tertulis didalamnya. Membiarkannya terlantar dan terinjak injak adalah dosa serta penistaan.

Simpanlah Yang Kamu Anggap Bagus Dan Berharga


Hasil latihan kaligrafi, atau corat coret, atau karya karya yang dianggap gagal, atau masyaq adalah dokumentasi sejarah perjalanan hidupmu yang sangat berharga. Jika kamu kelak sebagai kaligrafer ternama, bekas bekas latihanmu itu akan semakin tinggi nilainya. Akan banyak dicari orang.
Ini sudah terjadi dalam karya karya kaligrafer besar masa lampau. Karya karyanya poly diburu oleh museum atau kolektor langsung. Meskipun hanya kertas berisi corat coret. Semakin kuno, semakin berharga.
Maka, bekas bekas latihanmu, yg kamu anggap cantik simpanlah. Simpan aslinya, dan arsipkan jua secara digital melalui foto atau scan. Jangan lupa setiap karya diberi tanda tangan serta tanggal.
Menyimpan file seperti ini akan sangat poly manfaatnya. Ia bisa menjadi refleksi ketika kamu ingin membandingkan karya terbarumu serta karya karyamu yang sudah lama . Ia jua sebagai kenangan, lantaran bisa jadi karya itu ditulis dalam suasana suasana tertentu. Ketika engkau memandangi lagi karya itu, engkau akan mengenangnya.
Tentu nir seluruh output latihan akan kita simpan. Jumlahnya akan poly sekali. Harus kita pilih pilih. Mana yg berdasarkan engkau rupawan, simpanlah. Atau ada yang rupawan tetapi kamu nir ingin menyimpannya, simpanlah pada bentik digital. Sisanya, boleh dimusnahkan untuk menghindari perlakuan nir hormat.


Bekas latihan kaligrafer Hasyim Muhammad Al Baghdady
Lengkap menggunakan pertanda tangan serta tahun penulisan



Bekas latihan Hasyim Muhammad al Baghdady
dengan koreksi menurut Hamdi al Amidi


Hukum dan Cara Menangani Mushaf Al Qur'an


Kaligrafi, berisi lafadz lafadz suci atau nama nama Allah. Membiarkannya terlantar, terbuang, atau terinjak injak merupakan sebuah penistaan.

Lalu, bolehkah kaligrafi itu dimuanahkan ? 

Untuk mengetahui hukum memusnahkan kaligrafi serta bagaimana cara memusnahkannya, kita mampu merogoh pendapat ulama mengenai aturan serta cara menangani mushaf Al Quran rusak.

Bagaimana cara menangani Al Quran yang telah lusuh serta rusak ? 

Para ulama memberi penjelasan menjadi berikut :

  1. Bila mushaf Alquran itu masih mampu dimanfaatkan, maka harus dimanfaatkan serta dihentikan dimusnahkan. Adalah kufur, membakar Al-Qur'an tanpa alasan.
  2. Caranya menggunakan dijilid ulang secara keseluruhan, atau pada fragmen per juz. Bisa diperbaiki sendiri atau diserahkan pada ahlinya. Untuk mushaf wakaf, pembiayaan perawatan mushaf tersebut sebagai tanggung jawab penerima wakaf.
  3. Bila mushaf tersebut terlalu rusak, sudah sulit dibaca, rapuh robek, maka boleh dimusnahkan atau dilenyapkan. Hukum memusnahkan Al-Qur'an ini mampu menjadi wajib , bila kondisinya memerlukan itu menjadi satu satunya jalan menjaga kehormatan Al Qur'an

Caranya ? 

Mengenai cara memusnahkan mushaf Al Qur'an yang telah rusak, terdapat dua pendapat :
Pendapat Pertama,
Mushaf Al-quran itu diperlakukan seperti manusia. Dibungkus dengan kain suci, lalu dikubur disebuah loka yg jarang dilewati orang. Ini merupakan pendapat madzab Hanafi serta Hambali. Pendapat ini diketahui melalui buku kitab karya ulama Hanafi, antara lain pada kitab ad Durr al Mukhtar terdapat nash yg berbunyi :
 الْمُصْحَفُ إذَا صَارَ بِحَالٍ لَا يُقْرَأُ فِيهِ : يُدْفَنُ ؛ كَالْمُسْلِمِ"
Sebuah mushaf, jika kondisinya sudah tidak sanggup dibaca lagi, maka beliau dikubur seperti menguburkan seseorang muslim

Juga mampu dibaca pada kitab kitab bermadzhab Hambali. Misalnya pada kitab Kasyyaf al Qanna' masih ada nash berbunyi :
وَلَوْ بَلِيَ الْمُصْحَفُ أَوْ انْدَرَسَ دُفِنَ نَصًّا ، ذَكَرَ أَحْمَدُ أَنَّ أَبَا الْجَوْزَاءِ بَلِيَ لَهُ مُصْحَفٌ فَحَفَرَ لَهُ فِي مَسْجِدِهِ فَدَفَنَهُ
Seandainya mushaf telah musnah/lapuk, atau sudah pudar tulisannya, maka dikuburkan berdasarkan ketetapan madzhab. Imam Ahmad menyebutkan, bahwasanya Abu Al Jauza' memiliki mushaf yg telah lama , maka dia menggali tanah di masjidnya, lalu mengubur mushaf itu.

Adapun cara penguburannya, dijelaskan sang para ulama sebagai berikut :
Mushaf tersebut dibungkus menggunakan sepotong kain yg kudus (boleh kain kafan), lalu dikubur ditempat yg terjaga. Maksudnya terjaga, tempat itu jauh dari kemudian lalang, bukan tempat yg biasa dikencingi, serta kondusif dari gangguan.

Pendapat Kedua,

Mushaf dibakar hingga sebagai abu, lalu pada pendam. Tujuan pembakaran ini merupakan untuk menghilangkan tulisannya. Pendapat ini merupakan pendapat madzhab Syafii dan Maliki. Rujukan mereka merupakan kebijakan Usman bin Affan yang memerintahkan membakar mushaf Al-Quran setelah dia sukses membuat salinan mushaf baku.
Kisah Usman membakar mushaf ini terdapat pada Sohih Bukhari dengan teks hadis menjadi berikut:
فَأَرْسَلَ عُثْمَانُ إِلَى حَفْصَةَ أَنْ أَرْسِلِي إِلَيْنَا بِالصُّحُفِ نَنْسَخُهَا فِي الْمَصَاحِفِ ثُمَّ نَرُدُّهَا إِلَيْكِ ، فَأَرْسَلَتْ بِهَا حَفْصَةُ إِلَى عُثْمَانَ ، فَأَمَرَ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ ، وَعَبْدَ اللَّهِ بْنَ الزُّبَيْرِ ، وَسَعِيدَ بْنَ الْعَاصِ ، وَعَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الْحَارِثِ بْنِ هِشَامٍ ، فَنَسَخُوهَا فِي الْمَصَاحِفِ ...وَأَرْسَلَ إِلَى كُلِّ أُفُقٍ بِمُصْحَفٍ مِمَّا نَسَخُوا ، وَأَمَرَ بِمَا سِوَاهُ مِنْ الْقُرْآنِ فِي كُلِّ صَحِيفَةٍ أَوْ مُصْحَفٍ أَنْ يُحْرَقَ

Kemudian Usman mengirim surat pada Hafshah yg isinya : kirimkan padaku suhuf suhuf (yang engkau simpan) kami akan menyalinnya pada beberapa mushaf kemudian akan kami kembalikan lagi suhuf suhuf itu padamu. 
Maka Hafshah mengirimkan suhuf suhuf itu pada Usman, yang lalu menyuruh Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Said bin al Ashdan Abdurrahman bin Harits bin Hisyam. Maka mereka menyalinnya dalam beberapa mushaf. 
Kemudian Usman mengirimkan tiap salinan mushaf ke setiap ufuq (maksudnya beberapa kota besar ), serta beliau memerintahkan buat lembaran lembaran serta mushaf lain buat dibakar

Pendapat yg kedua ini, lebih rajih dikalangan ulama karena ada dasarnya menurut perbuatan teman. Karena ketika Usman mengeluarkan kebijakan ini, poly sahabat senior yang menyaksikan serta ternyata tidak satupun yg menyanggahnya. Hal ini dikuatkan sang kesaksian Mus'ab bin Said : "aku lihat poly orang yang hadir dalam waktu pembakaran mushaf oleh Usman bin Affan. Yang menakjubkan, nir satupun dari mereka yg mengingkarinya".

Memusnahkan Kertas Hasil Latihan Kaligrafi


Kemudian buat masalah kertas output latihan kaligrafi bagaimana ? Apakah mengikuti hukum mushaf seperti disampaikan diatas ?
Jawabnya benar. Boleh mengubur atau membakar seluruh benda yg didalamnya terdapat kalimat kalimat kudus, atau doa doa, atau kitab kitab , atau hasil latihan kaligrafi.

Ibnu Batthal berkata :
وفى أمر عثمان بتحريق الصحف والمصاحف حين جمع القرآن جواز تحريق الكتب التي فيها أسماء الله تعالى ، وأن ذلك إكرام لها ، 
وصيانة من الوطء بالأقدام ، وطرحها في ضياع من الأرض



Terkait menggunakan perintah Usman bin Affan buat membakar lembaran lembaran atau mushaf saat dia mengerjakan proyek penghimpunan Al Qur'an, maka boleh jua membakar kitab buku yang didalamnya terdapat asma Allah. Itu adalah bentuk penghormatan untuknya. Menjaganya menurut terinjak kaki atau terbuang sia sia ditanah.

Memusnahkan merupakan lebih baik daripada meletakkannya di celah celah dinding atau semisalnya. Karena suatu ketika ia bisa jatuh dan terinjak. As Suyuthi berkata dalam buku Al Itqan :
"Apabila bermaksud buat tidak memanfaatkan mushaf yg telah rusak, maka nir boleh meletakkannya dicelah celah (dinding atau lemari dan sebagainya) karena sanggup jadi dia akan jatuh serta terinjak..."

Nah, buat kaligrafi saya rasa sanggup merogoh pendapat pendapat tersebut. Artinya, memusnahkan output latihan kaligrafi adalah boleh sebagaimana memusnahkan mushaf al Quran yg rusak.

Langkah langkahnya : 
1.  Buat lubang ditanah (ukurannya sesuaikan menggunakan jumlah yg akan dibakar).
2.  Bakarlah hasil latihan kaligrafi, sedikit demi sedikit
3.   Pastikan semuanya terbakar, tidak terdapat yg menggumpal atau saling dempet.
4.   Sisa pembakaran diaduk kocok menggunakan kayu sampai semuanya musnah. Jangan hingga ada kalimah tayyibah yang masih mampu dibaca.
5.  Terakhir, timbunlah menggunakan tanah
Bila kamu nir ingin menggali tanah, gunakan saja tungku atau kaleng biskuit yg ukurannya relatif besar . Mengapa harus besar ?  Agar hasil pembakaran sahih sahih menghancurkan sebagai akibatnya tulisannya nir mungkin dibaca lagi. Kemudian abunya bisa kamu kubur. 

Demikian mudah mudahan berguna.



Artikel ini ditulis menggunakan memperhatikan sumber sember tertera dibawah ini.

 All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this arsip/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.

ZAKI ALI HASAN AL HASYIMI


Assalam alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pembaca yg terhormat, dalam kesempatan kali ini, Blog Kaligrafi Islam akan mengenalkan profil seorang kaligrafer berdasarkan Yaman bernama Zaki al Hasyimi. Kemudian lebih jauh kita akan melihat karya karyanya pula mempelajari video videonya. 

Mengapa sosok Zaki Al Hasyimi ini perlu kami ulas ?  Karena dia adalah masternya kaligrafi Naskhi Mushaf, disamping itu, ia merupakan seseorang akademisi yang telah meraih jenjang pendidikan tinggi dibidang kaligrafi serta adalah kaligrafer pertama yang memperoleh ijazah internasional dalam bidang kaligrafi.

Singkatnya, orang ini layak buat dijadikan pengajar dan acum bagi kita pada berlatih Naskhi ! Tulisan naskhinya sangat indah sebagaimana yg akan pembaca lihat nanti




Zaki Al Hasyimi lahir pada kota Radfan al-Habaylin Yaman pada tahun 1982 M. Ia mengaku berminat pada seni kaligrafi semenjak kecil. Ia mulai menekuninya secara belajar sendiri. 

Ia berkisah, awalnya ia selalu merasa kagum setiap kali melihat Kaligrafi Arab. Dirinya merasa takjub, serta merasakan seolah-olah seni kaligrafi ini memanggil dirinya. Meskipun ketika itu ia belum mengerti apa-apa bahkan jua belum mampu membedakan huruf alfabet (belum mampu membaca). 

Berangkat berdasarkan rasa takjub itu, ia secara diam membisu mendatangi kios kios para kaligrafer. Ia mengamatinya menurut jauh waktu kaligrafer itu sedang menulis. Kemudian ia menirunya dirumah.

Lama lama , Zaki Al Hasyimi menghasilkan sebuah karya. Lalu dia memberanikan diri untuk menunjukkan output karyanya pada para kaligrafer. Ia menerima apresiasi baik berdasarkan sang kaligrafer . 

Selanjutnya ia sudah tidak bisa melepas kecintaannya pada kaligrafi Ia merasakan kaligrafi itu menjadi bagian berdasarkan tanggung jawabnya.  Hanya saja, pada tempat tinggalnya dia kesulitan berbagi diri, lantaran nir banyak asal acum baginya buat menekuni kaligrafi. Ia memutuskan buat keluar mencari pengajar lagi. Ia pulang ke kota Shana'a. Di kota ini dia sempat berjumpa serta belajar kepada beberapa pengajar kaligrafi, diantaranya Nasir Al Nushori, serta Rokib al-Audari. 

Ia pula menjalin komunikasi dengan Abbas Al Baghdadi dan belajar darinya melalui surat-menyurat. Kemudian ia tetapkan untuk pulang ke Suriah tahun 2006 . DiSuriah, kahliannya menerima apresiasi sebagai akibatnya dia ditunjuk ikut menulis mushaf besar yang dikenal dengan Mushaf Syam. 

Kemudian beliau pergi ke kota Madinah menemui beberapa master kaligrafi serta belajar berdasarkan mereka. Di Madinah ini beliau merasa baru mengenal bagaimana cara menulis kaligrafi yg benar, yaitu melalui bimbingan eksklusif menurut pengajar. Apalagi yg ditulisnya adalah mushaf Al Qur'an. Al Qur'an diajarkan secara talaqqi langsung antara pengajar dan murid. Maka kaligrafi Al Qur'an pun mestinya demikian. Menurutnya metode terbaik belajar kaligrafi mushaf merupakan banyak-banyak mengamati Sang Pengajar menulis. 

Kemudian ia pergi ke Istanbul yang merupakan pusat kaligrafi Islam. Di sana ia belajar pada markas kaligrafi IRCICA selama 6 bulan, hingga dia mendapat ijazah berdasarkan beberapa pengajar akbar kaligrafi diantaranya Hasan Celebi, Farhad Kurlu dan Mumtaz Dordo. Kemudian dia melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar magister dalam bidang seni kaligrafi dari universitas Sultan Muhammad Al Fatih.

Dalam pendidikan tingginya, ia meneliti dan meniru karya-karya kaligrafi terdahulu seperti karya karya Syauqi. Kemudian beliau meneliti karya-karya yang lebih tua berdasarkan Syauqi, maka ia jumpai ternyata Sauqi poly meniru karya-karya pendahulunya yaitu Hafiz Usman. Kemudian dia jua mendapati bahwa Hafiz Usman meniru karya-karya pendahulunya yaitu Syekh hamdullah Al Amasy.
Lalu dia menarik kesimpulan bahwa kaligrafi mushaf secara turun temurun sudah mengikuti kaidah standar. Buah berdasarkan penelitiannya itu, Zaki Al Hasyimi mampu menulis khat naskhi mushaf mengikuti kaidah yang sudah di gariskan sang Syekh Hamdullah Al Amasi.

Zaki Hasyim sangat tekun belajar kaligrafi. Ia berlatih selama 14 jam sehari. Hal itu dilakukannya terus sampai dia meraih kemuliaan tinggi dan menerima ijazah, pada usianya yg masih belia. 

Sekarang dia sebagai direktur sentra kaligrafi Aya Sofia dengan spesialisasi khat naskhi mushaf.  goresan pena naskhi nya sangat indah. 

Ia memberi nasehat kepada siapa saja yg hendak menguasai khat naskhi agar berlatih menggunakan menulis mushaf Alquran. 

Berikut ini beberapa karyanya :

Petikan syair pada khat naskhi yang sangat indah


Pergilah kepada Allah menggunakan kelemahanmu.
Maka Allah akan tiba padamu dengan kekuatan-Nya







Kecil tapi besar nilainya
Sesungguhnya Za'faran adalah parfum para perawan
Sedangkan tinta adalah parfum para lelaki








Itulah, beberapa karyanya yg cukup mengesankan. Tentu kita ingin mempunyai goresan pena misalnya dia. Beruntung, Zaki Al Hasyimi memiliki beberapa video tutorial yang diupload ke Youtube. Kamu sanggup mempelajarinya langsung di Youtube menggunakan mengetikkan kata kunci زكي الهاشمي atau ikuti channel ini : Taïeb EL MOURABITE الطيب المرابط . Insya Allah kami pula bermaksud memasang videonya diblog ini agar gampang dicari.


All artworks are properties of their respective owners (Zaki Al-Hasyimi) If you own the hak cipta to this arsip/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.
Thank You

  1. //www.instagram.com/hattatzeki2/
  2. //yafa-news.net/archives/129889/amp
  3. //qafilah.com/ar/الخطاط-اليمني-زكي-الهاشمي/

MUHAMMAD ZAKARIYA KALIGRAFER DARI AMERIKA


Jangan takut belajar kaligrafi diusia menjelang tua. Muhammad Zakariya belajar kaligrafi pada umur 44 tahun.
Muhammad Zakariya lahir tahun 1942 pada Ventura California. Dia merupakan seorang master kaligrafi Islam asli Amerika. Karyanya yang paling dikenal orang adalah design perangko menggunakan tema hari raya idul fitri yg dihiasinya dengan kaligrafi Arab.

Ketertarikannya pada kaligrafi Islam sudah dimulai sejak kecil ketika ia melihat kaligrafi islam tergantung di dinding sebuah toko karpet di Santa Monica. Saat itu dia berfikir, jika saya tidak mampu membelinya, saya akan membuatnya. Selanjutnya, kunjungannya ke Maroko lah yg banyak merubah hidupnya. Ia terkesan dengan budaya, kepercayaan , dan bahasanya. Hal itu yang kemudian membawanya untuk masuk islam. 

Beberapa tahun lalu ia kembali mengunjungi negara negara muslim diantaranya Mesir, Aljazair serta Turki. Ia mulai mempelajari kaligrafi secara otodidak. 

Pulang ke Amerika, dia mendapat saran berdasarkan seseorang kurator seni buat kembali lagi ke Turki, dan berlatih kaligrafi berdasarkan para master disana. Tahun 1984 dia mendapat tawaran buat belajar kaligrafi pada seorang master kaligrafi internasional Hasan Celebi pada Istambul Turki.  

Muhammad Zakariya berkisah,  bahwa beliau berada di kantor Dr. Ekmeleddin Ihsanoglu beserta dengan Hasan Celebi. Dr. Ekmeleddin menyampaikan padanya : biarkan kami menunjukkan sesuatu padamu... 
.... Supaya engkau mendapat kemajuan pada kaligrafi, engkau wajib meninggalkan seluruh yang sudah engkau pelajari serta mulai berdasarkan nol lagi. Yang akan menjadi gurumu adalah Hasan Celebi. Kalau kamu mendapat, kami akan membantumu.  Saat itu Muhammad Zakariya bimbang. Umurnya telah 44 tahun, dan beliau telah belajar kaligrafi secara otodidak selama bertahun tahun. Diakuinya, dia memang mempunyai kendala pada belajar kaligrafi. Tetapi beliau memiliki keterampilan kaligrafi. Namun orang orang pada tempat kerja IRCICA ini misalnya meremehkan kemampuannya.

Muhammad Zakariya menerimanya. Ia diajak ke Masjid Jami Selam-i Ali dimana Hasan Celebi mempunyai karya karya disitu. Muhammad Zakariya takjub melihat kaligrafi yg menghiasi interior masjid itu. Ia tenggelam pada fantasia kaligrafi. Saat itulah ia yakin bahwa Hasan Celebi merupakan sahih benar seorang master. Setelah sholat, pelajaran pertama dimulai. Ia diberi 2 pena bambu, kertas dan tinta. Gurunya menuliskan masyaq berisi 2 baris goresan pena yang satu tsuluts serta yang satu lagi naskhi.  Hasan Celebi tidak mengajarkan masing masing kaligrafi secara tersendiri melainkan mengajarkan dua contoh sekaligus. 
Muhammad Zakariya terkejut menggunakan cara gurunya menulis. Hasan Celebi menggoreskan penanya dengan sangat pelan.  Saat itu beliau menyadari kekeliruan caranya menulis yg terburu buru tanpa memperhatikan lebih jelasnya serta berukuran alfabet .
Muhammad Zakariya hanya sebulan tinggal pada Turki. Maka ia setiap hari datang pada Hasan Celebi dan belajar berjam jam sampai larut malam. Setelah itu dia kembali ke Amerika dan pelajaran dilanjutkan melalui surat menyurat. 

Tahun 1988 Zakariya sudah mendapat ijazah menjadi master kaligrafi pada bidang tsuluts dan naskhi dari Hasan Calebi. Tahun 1997 ia menerima ijazah buat kaligrafi Farisi/Ta'liq berdasarkan seseorang master kaligrafi Dr. Ali Parsian. 
Saat ini Muhammad Zakariya meneruskan profesinya sebagai kaligrafer pada Amerika serta mempunyai beberapa orang anak didik. Ia pula poly melakukan pameran hasil karyanya secara solo.
Berikut ini merupakan contoh karya karyanya :

All materials contained on this site, including text and graphics are the property of Mohammed Zakariya's site. Please visit //mohamedzakariya.com/





Lebih poly, gambar gambar kaligrafi pilihan.

SABIL KARYA KALIGRAFI TERBAIK SAMI AFANDI TERSEDIA DISINI DOWNLOAD


Sami Afandi, merupakan salah satu kaligrafer terbesar yg pernah dilahirkan di global. Biografi serta karya karyanya telah pernah kami tulis dalam postingan sebelumnya.
Pada kesempatan kali ini, kami akan secara khusus mengajak pembaca buat melihat gambar  kaligrafinya yang sangat populer. Karya kaligrafinya ini seringkali disebut "sabil". Karena beliau berisi 12 baris syair/ungkapan yang didalamnya terdapat istilah "sabil" berulang sebanyak tiga kali. Atau karena kaligrafi ini diletakkan dijalan menuju tempat wudhu' masjid Yeni (Yeni Cami'), yang menjadi ikon Turki. 






Pentingkah karya kaligrafi sabil ini ?


Sami Afandi sudah mengerahkan kemampuan terbaiknya pada mengerjakan sabil. Sehingga output karyanya sangat latif. Sami mengerjakan karyanya ini menggunakan pena 11/4 (satu seperempat) sentimeter. Ia menulisnya menggunakan tinta arsenik kuning diatas kertas hitam. Lalu beliau melakukan koreksi serta perbaikan menggunakan tinta hitam. Setelah jadi, karya ini sebagai master (qalib). Ketika hendak menyalinnya, dipakai jarum buat melubangi tepi hurufnya. 

Perlu diketahui, bahwa kaligrafi sabil ini mendapat perhatian sangat besar menurut para kaligrafer. Mereka berlomba lomba untuk mempelajarinya. Cetak birunya (qalibnya) diburu diseluruh global. Template orisinil karya ini tersimpan pada Musium Topkapi Turki. Pada karya asli ini, terlihat nyata lubang lubang bekas tusukan jarum. 

Tertarik buat memilikinya ? Beruntung blog Kaligrafi Islam berhasil mendapatkannya. File yg kami miliki ini merupakan hasil usaha kaligrafer Alaa' al Banna. Silahkan anda download perdeo. Dan gunakanlah buat berlatih kaligrafi. 

Berikut ini petikan beberapa halamannya : 




DOWNLOAD QAWALIB SABIL KARYA SAMI

Nama File            :   Buku Qawalib Kitabat al Khattat Sami Afandi
Penyusun             :   Khattat Alaa' al Banna
Jumlah Halaman  :  27 halaman

Beritahukan kami bila link rusak atau tidak bekerja. Jangan lupa berdoa buat Sami dan pengarang buku ini. 

Artikel CARA FLEXI. Mudah mudahan berguna. Terimakasih. 


HASYIM MUHAMMAD AL BAGHDADI MENGEMBALIKAN KEMEGAHAN KHAT KE TANAH IRAQ


Akhirnya hingga jua blog ini kepada Hasyim Muhammad Al Baghdadi galat seseorang raksasa kaligrafi menurut tanah Iraq. Bagi anda yg belum memahami siapa beliau, buku kaidah kaligrafi karya beliau sangat populer pada Indonesia. Bahkan mungkin anda kini sedang memegang bukunya. Bukunya dipilih sebagai panduan kaligrafi diseluruh global, lantaran Hasyim Muhammad berhasil memadukan kaligrafi gaya Turki serta kaligrafi gaya Iraq dengan kaidah kaidah yang sangat teliti.

Dulu seni kaligrafi berkembang ditanah Iraq melalui tangan tangan Ali Bin Hilal (Ibnu Bawwab). Kemudian panji panji kemegahannya diambil alih sang para kaligrafer Turki dengan melahirkan poly tokoh kaligrafi akbar. Kemudian panji panji itu diakui balik ke tanah Iraq melalui tangan Hasyim Muhammad Al Baghdadi. 

Hasyim Muhammad al Baghdadi adalah Abu Raqim Hasyim bin Muhammad bin al hajj Dirbas al Qaisy al Baghdadi. Lahir di Baghdad dalam tahun 1917 M. Sumber sumber terpercaya menaruh nomor tahun lahir yang berbeda beda. Ensiklopedy Arab (arab-ency.com) mengungkapkan angka tahun 1917 ad interim wikipedia menyebutnya tahun 1921 M. 

Hasyim lahir dari famili miskin. Ayahnya hanyalah seseorang pekerja di pasar sayuran.
Pertama kali ia belajar kaligrafi dalam Molla Arif as-Syikhli. Tidak hanya belajar kaligrafi, Hasyim jua belajar banyak hal pada gurunya ini. Bakatnya sangat menakjubkan. Ia dengan cepat mampu meniru gurunya. Baik tulisannya juga tindak tanduknya. Diceritakan, bahwa Hasyim sangat mengidolakan Molla Arif sehingga beliau membuat jendela mini pada kamar nya untuk mengamati tindak tanduk gurunya itu. Mulai menurut cara duduknya, caranya menghormat tamu dan lainnya. 

Belajar Kepada Ali Shobir


Selepas berdasarkan Molla Arif, Hasyim belajar kepada almarhum Ali Shobir. Gurunya ini merupakan seseorang kaligrafer ternama yang memiliki watak keras serta tajam pada mengkritik karya anak didik muridnya. Kepada Ali Shabir Hasyim belajar cuma sementara waktu.
Diceritakan, bahwa suatu hari Hasyim membuat karya buat diperlihatkan kepada Ali Shabir. Hasyim berjuang untuk menciptakan karyanya itu menjadi karya terbaik. Setelah berjuang keras, karya itu selesai serta ia serahkan kepada gurunya. Sang guru sebenarnya kagum serta takjub menggunakan output karyanya. Hanya saja beliau tidak ingin menampakan hal itu.
Ia mengkritik karya Hasyim pada sana sini. Terakhir ia menduga Hasyim sudah meniru karya karya orang Turki dan Mesir. Hasyim berusaha meyakinkan gurunya bahwa itu benar sahih output kreasinya.  Namun usahanya sia-sia. Sang guru malah menasehatinya agar lain kali jangan melakukan penjiplakan karya orang lain. Hasyim bersikukuh, bahkan ia menawarkan diri buat menulis kaligrafi yang baru dengan goresan pena kalimat yang baru didepan gurunya. Sayangnya Ali Shabir nir mau menarik ucapannya. Maka Hasyim Muhammad pun pulang.

Belajar Kepada Molla Ali al Fadhliy


Kemudian Hasyim belajar kepada Molla Ali al Fadliy, seseorang pengajar pada Masjid Jami' al Fadhl. Ali Al Fadhli adalah guru ilmu ilmu al Qur'an, Bahasa Arab, Arud, dan Seni Kaligrafi. Bersama sang pengajar ini, Hasyim belajar dan berlatih terus menerus. Hasilnya kemudian dikoreksi sang sang pengajar, kemudian dikembalikan lagi dengan perasaan takjub. Setelah yakin dengan keahlian Hasyim, maka Molla Ali lalu memberinya ijazah dalam tahun 1943.
Rupanya Molla Ali al Fadhli inilah gurunya yg paling acapkali dia kenang dan beliau puji. Hasyim mengasihi gurunya ini. Hasyim hidup miskin. Ia nir punya relatif biaya buat pendidikannya. Maka, sembari belajar dalam Molla Ali, dia menentukan buat mencari pekerjaan permanen. Hasyim diterima pada Kementrian Pertahanan (wuzarotu ad difa) . Disana dia bekerja beberapa usang.

Belajar Ke Mesir


Pada tahun 1944 dia berangkat ke Mesir buat mengikuti pendidikan seni kaligrafi pada Ma'had Tahsinul Khutut (Sekolah eni Kaligrafi) di Kairo Mesir. Ia menampakan ijazahnya dan beberapa hasil karyanya pada pihak sekolah, yg membuat takjub para direktur serta guru pengajar disana. Hasyim kemudian langsung diizinkan buat mengikuti ujian akhir, dan ternyata memperoleh nilai tertinggi.
Hasyim menerima ijazah khusus menurut kaligrafer akbar Mesir Sayyid Ibrahim serta kaligrafer Muhammad Husni. Atas prestasi nya itu dia diminta buat tinggal di Mesir sebagai seseorang guru. Tetapi Hasyim menolak. Ia memilih buat balik ke Baghdad serta membuka sebuah workshop disana.

Belajar Pada Hamid Al Amidi


Tampaknya Hasyim belum kenyang belajar kaligrafi. Ia kemudian berangkat ke Turki untuk melihat peninggalan peninggalan kaligrafi di Turki. Hampir semua loka ia kunjungi serta dia dokumentasikan. Bahkan sebuah peninggalan kaligrafi yang berada tersembunyi disebuah gunung berhasil ia temukan. Hasyim juga mengunjungi beberapa kaligrafer besar . Antara lain beliau bertemu dengan Musthafa Azmi Hamid Aytac al Amidi. Hasyim berguru kepada Hamid al Amidi beberapa tahun. Hamid sangat takjub dengan kemampuan Hasyim sehingga ia memberikan ijazah sebanyak 2 kali yaitu pada tahun 1950 dan 1052. Kedua ijazah ini sangat dibanggakan oleh Hasyim. Ia memajang ke 2 ijazah itu di workshopnya.
Hasyim secara perlahan mulai terperinci bintangnya. Ia sebagai master kaligrafi tingkat Internasional disaat pamor Hamid al Amidi mulai meredup lantaran usia tua. Saat itulah disebut sebut, panji panji kaligrafi sudah berpindah tangan. Dari Iraq kembali ke Iraq.


Ijazahnya yg kedua dari Hamid Al Amidi
Ditulis menggunakan gaya diwani yg sangat indah. Bunyi teksnya merupakan :

بسم الله الرحمن الرحيم
وَلَدِي هَاشِم مُحَمَّد الْبَغْدَادِي الخَطَّاط
شَاهَدْتُ فِيْكَ الصِّدْقَ وَالْإِخْلاَصَ وَالْمَحَبَّةَ لِهَذَا اْلفَنِّ  اْلجَمِيْلِ الَّذي لَمْ يَنْدَثِرْ ماَ دَامَ اْلإسْلاَم قَائِماً وَأَعْهَدُ فِيْكَ أنْ تَكُوْنَ مِنْ خِياَرِهِمْ وَأَوَّل ٍالخَطَّاطِيْنَ فِي اْلعَالَمِ الإسْلاَمِي، فَلَكَ أُهْدِي أزْكَى التَهَانِي لِمَا أنْتَ فِيْه فِي تَقدُّم دَائِم. 

كُتب في الآسِتاَنَة سَنَة 1372 هجرية، 
استاذك المخلص موسى عزمي المعروف بحامد الآمدي

Selain terpengaruh Hamid Al Amidi, Hasyim juga sangat menyukai dan mengagumi karya karya Musthafa Raqim. Karena itulah dia memberi nama anaknya "Raqim"

Karya Karya Kaligrafinya


Hasyim populer dengan tulisannya yang bukan saja latif susunannya, namun juga halus seperti dikerjakan menggunakan mesin. Hasyim sangat teliti dalam mengikuti kaidah penulisan khat. Diantara kelebihan Hasyim Muhammad merupakan kemampuannya pada menuliskan huruf secara berulang ulang dengan bentuk yang sama persis. Kemampuan misalnya ini sporadis dimiliki kaigrafer, memperlihatkan betapa seringnya beliau berlatih kaligrafi.
Berikut ini beberapa diantara karyanya :

Surah Ali Imran ayat 159

ِفَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوكَّلْ عَلَى الله 




ٍAl Qur'an Surah Al An'am ayat 162

َقُلْ إنَّ صَلاَتيِ وَنُسُكِي وَمـَحْــيَايَ وَمـَمَـاتِي لله رَبِّ الْعَالَمِيْن 




Syahadataini





Tinggi cita cita itu termasuk iman

ِعُلُوُّ الْهِمَّةِ مِنَ الْإِيـــــْماَن  


Judul kitab : Alfu Lailah wa Lailah
(Seribu Satu Malam)





Basmalah




ِAl Baqarah 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أنْزِلَ فِيْهِ اْلقُرْآن 





Surah Al Qadar ayat 5
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ



Nama Orang 
عَادِل عَبْد الرَّؤف الْفَرَا




Surah Fathir 43 :
ولا يحيق المكر السيئ إلا بأهله




Surah Al Mulk ayat 29

قُلْ هُوَ الرَّحْمَنُ آمَناَّ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا






ِتَوَكَّلْتُ عَلَى الله


Salah satu karya Hasyim Muhammad (tidak ada tauqi'nya) pada gaya Diwani Jaly :
Hadrot Sohibu al siyadah ra'is majlis siyadahal fariq al rukn Muhammad Najib Ar Rubai'iy



اللهُ وَليُِّ التَّوْفِيْق




Karya Hasyim Muhammad, meniru goresan pena Hafidz Usman.
Karya ini diberikan sebagai bantuan gratis pada kaligrafer Muhammad Badawi Ad-Dirani
  وَباِلشُّكْرِ تَدُوْمُ النِّعَم



Karya Tsuluts Mutanadzir (berpantulan) Surah Al Isra ayat 85

ًوَماَ اُوْتِيْتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إلاَّ قَلِيْلا




Sampul Sebuah Buku 


Ghirahnya Terhadap Kaligrafi Tradisional


Hasyim Muhammad adalah kaligrafer tradisional. Ia sangat menjunjung tinggi kaidah kaidah kaligrafi. Hasyim sangat cemburu jika terdapat kaligrafer yang menulis tanpa kaidah. Lantaran itu dia jua tidak senang bila ada yg mencoba kreatif mengembangkan model contoh alfabet seni kaligrafi yang sudah mapan. Ia tidak suka yg berbau kontemporer, menulis huruf alfabet sebebasnya tanpa kaidah. Sebagaimana yang poly dilakukan sang kaligrafer Mesir serta Syiria.
Baginya, melanggar kaidah kaligrafi adalah kejahatan. Setiap usaha berbagi bentuk alfabet yg telah mapan beliau anggap sebagai usaha buat menghancurkan bahasa Arab dan alfabet huruf Al Qur'an. Sikapnya ini sanggup difahami, mengingat usahanya menguasai kaligrafi dengan susah payah. Ia nir ingin ada kaligrafer kaligrafer malas, yg mengambil jalan pintas dalam berkarya dengan cara menulis semaunya tanpa mengikuti kaidah.

Bukunya

Hasyim Muhammad Al-Baghdadi meninggalkan sebuah kitab kaidah belajar kaligrafi dengan judul (Qawaid al Khat Al Araby). Buku ini sangat terkenal serta dipelajari diberbagai negara. Di Indonesia bahkan hampir setiap kursus/sekolah kaligrafi menggunakan buku ini. Baik secara lengkap sebagaimana diterbitkan, juga petikan petikannya. Hanya saja poly guru kaligrafi yang nir menerngkan secara amanah kepada siswa muridnya bahwa kaidah yang sedang dipelajarinya itu adalah milik Hasyim Muhammad.
  

Wafat

Hasyim Muhammad Al Baghdadi wafat dalam hari Senin tanggal 30 April 1973 setelah mencicipi sakit pada dadanya malam itu. Ia dibawa ke tempat tinggal sakit, namun ajal menjemputnya. Jenazahnya disholatkan dengan imam Syeikh Ma'thuq Mahmud Al A'dzomy. Hasyim dimakamkan pada kompleks pekuburan Khaizaran dekat masjid Abu Hanifah. Kuburnya bersebelahan menggunakan makam sufi populer Asy-Syibli.
Hasyim Muhammad berencana menulis mushaf Al-Qura'an, sayangnya nir terwujud. Meski demikian, ia pernah diutus ke Jerman buat menjadi supervisor pencetakan Al Qur'an yang ditulis oleh Muhammad Amin Al Rusydi.
Selama hidupnya beliau hanya memberi satu ijazah kepada seorang muridnya : Abdul Ghani al Ani.

Riwayat Hidup Hasyim Muhammad Al Baghdadi, artikel original Kaligrafi Islam @2017.
Ditulis dengan memperhatikan asal asal berikut adalah :

Sumber :
1.  Wikipedia, هاشم محمد البغدادي
2.  amaze.com, presentasi Hasyim Muhammad
3.  Islambooks.berita - Hasyim Muhammad Al Baghdadi
4.  //www.calligraphyislamic.com- Hashim Muhammad Baghdadi