HASYIM MUHAMMAD AL BAGHDADI MENGEMBALIKAN KEMEGAHAN KHAT KE TANAH IRAQ


Akhirnya hingga jua blog ini kepada Hasyim Muhammad Al Baghdadi galat seseorang raksasa kaligrafi menurut tanah Iraq. Bagi anda yg belum memahami siapa beliau, buku kaidah kaligrafi karya beliau sangat populer pada Indonesia. Bahkan mungkin anda kini sedang memegang bukunya. Bukunya dipilih sebagai panduan kaligrafi diseluruh global, lantaran Hasyim Muhammad berhasil memadukan kaligrafi gaya Turki serta kaligrafi gaya Iraq dengan kaidah kaidah yang sangat teliti.

Dulu seni kaligrafi berkembang ditanah Iraq melalui tangan tangan Ali Bin Hilal (Ibnu Bawwab). Kemudian panji panji kemegahannya diambil alih sang para kaligrafer Turki dengan melahirkan poly tokoh kaligrafi akbar. Kemudian panji panji itu diakui balik ke tanah Iraq melalui tangan Hasyim Muhammad Al Baghdadi. 

Hasyim Muhammad al Baghdadi adalah Abu Raqim Hasyim bin Muhammad bin al hajj Dirbas al Qaisy al Baghdadi. Lahir di Baghdad dalam tahun 1917 M. Sumber sumber terpercaya menaruh nomor tahun lahir yang berbeda beda. Ensiklopedy Arab (arab-ency.com) mengungkapkan angka tahun 1917 ad interim wikipedia menyebutnya tahun 1921 M. 

Hasyim lahir dari famili miskin. Ayahnya hanyalah seseorang pekerja di pasar sayuran.
Pertama kali ia belajar kaligrafi dalam Molla Arif as-Syikhli. Tidak hanya belajar kaligrafi, Hasyim jua belajar banyak hal pada gurunya ini. Bakatnya sangat menakjubkan. Ia dengan cepat mampu meniru gurunya. Baik tulisannya juga tindak tanduknya. Diceritakan, bahwa Hasyim sangat mengidolakan Molla Arif sehingga beliau membuat jendela mini pada kamar nya untuk mengamati tindak tanduk gurunya itu. Mulai menurut cara duduknya, caranya menghormat tamu dan lainnya. 

Belajar Kepada Ali Shobir


Selepas berdasarkan Molla Arif, Hasyim belajar kepada almarhum Ali Shobir. Gurunya ini merupakan seseorang kaligrafer ternama yang memiliki watak keras serta tajam pada mengkritik karya anak didik muridnya. Kepada Ali Shabir Hasyim belajar cuma sementara waktu.
Diceritakan, bahwa suatu hari Hasyim membuat karya buat diperlihatkan kepada Ali Shabir. Hasyim berjuang untuk menciptakan karyanya itu menjadi karya terbaik. Setelah berjuang keras, karya itu selesai serta ia serahkan kepada gurunya. Sang guru sebenarnya kagum serta takjub menggunakan output karyanya. Hanya saja beliau tidak ingin menampakan hal itu.
Ia mengkritik karya Hasyim pada sana sini. Terakhir ia menduga Hasyim sudah meniru karya karya orang Turki dan Mesir. Hasyim berusaha meyakinkan gurunya bahwa itu benar sahih output kreasinya.  Namun usahanya sia-sia. Sang guru malah menasehatinya agar lain kali jangan melakukan penjiplakan karya orang lain. Hasyim bersikukuh, bahkan ia menawarkan diri buat menulis kaligrafi yang baru dengan goresan pena kalimat yang baru didepan gurunya. Sayangnya Ali Shabir nir mau menarik ucapannya. Maka Hasyim Muhammad pun pulang.

Belajar Kepada Molla Ali al Fadhliy


Kemudian Hasyim belajar kepada Molla Ali al Fadliy, seseorang pengajar pada Masjid Jami' al Fadhl. Ali Al Fadhli adalah guru ilmu ilmu al Qur'an, Bahasa Arab, Arud, dan Seni Kaligrafi. Bersama sang pengajar ini, Hasyim belajar dan berlatih terus menerus. Hasilnya kemudian dikoreksi sang sang pengajar, kemudian dikembalikan lagi dengan perasaan takjub. Setelah yakin dengan keahlian Hasyim, maka Molla Ali lalu memberinya ijazah dalam tahun 1943.
Rupanya Molla Ali al Fadhli inilah gurunya yg paling acapkali dia kenang dan beliau puji. Hasyim mengasihi gurunya ini. Hasyim hidup miskin. Ia nir punya relatif biaya buat pendidikannya. Maka, sembari belajar dalam Molla Ali, dia menentukan buat mencari pekerjaan permanen. Hasyim diterima pada Kementrian Pertahanan (wuzarotu ad difa) . Disana dia bekerja beberapa usang.

Belajar Ke Mesir


Pada tahun 1944 dia berangkat ke Mesir buat mengikuti pendidikan seni kaligrafi pada Ma'had Tahsinul Khutut (Sekolah eni Kaligrafi) di Kairo Mesir. Ia menampakan ijazahnya dan beberapa hasil karyanya pada pihak sekolah, yg membuat takjub para direktur serta guru pengajar disana. Hasyim kemudian langsung diizinkan buat mengikuti ujian akhir, dan ternyata memperoleh nilai tertinggi.
Hasyim menerima ijazah khusus menurut kaligrafer akbar Mesir Sayyid Ibrahim serta kaligrafer Muhammad Husni. Atas prestasi nya itu dia diminta buat tinggal di Mesir sebagai seseorang guru. Tetapi Hasyim menolak. Ia memilih buat balik ke Baghdad serta membuka sebuah workshop disana.

Belajar Pada Hamid Al Amidi


Tampaknya Hasyim belum kenyang belajar kaligrafi. Ia kemudian berangkat ke Turki untuk melihat peninggalan peninggalan kaligrafi di Turki. Hampir semua loka ia kunjungi serta dia dokumentasikan. Bahkan sebuah peninggalan kaligrafi yang berada tersembunyi disebuah gunung berhasil ia temukan. Hasyim juga mengunjungi beberapa kaligrafer besar . Antara lain beliau bertemu dengan Musthafa Azmi Hamid Aytac al Amidi. Hasyim berguru kepada Hamid al Amidi beberapa tahun. Hamid sangat takjub dengan kemampuan Hasyim sehingga ia memberikan ijazah sebanyak 2 kali yaitu pada tahun 1950 dan 1052. Kedua ijazah ini sangat dibanggakan oleh Hasyim. Ia memajang ke 2 ijazah itu di workshopnya.
Hasyim secara perlahan mulai terperinci bintangnya. Ia sebagai master kaligrafi tingkat Internasional disaat pamor Hamid al Amidi mulai meredup lantaran usia tua. Saat itulah disebut sebut, panji panji kaligrafi sudah berpindah tangan. Dari Iraq kembali ke Iraq.


Ijazahnya yg kedua dari Hamid Al Amidi
Ditulis menggunakan gaya diwani yg sangat indah. Bunyi teksnya merupakan :

بسم الله الرحمن الرحيم
وَلَدِي هَاشِم مُحَمَّد الْبَغْدَادِي الخَطَّاط
شَاهَدْتُ فِيْكَ الصِّدْقَ وَالْإِخْلاَصَ وَالْمَحَبَّةَ لِهَذَا اْلفَنِّ  اْلجَمِيْلِ الَّذي لَمْ يَنْدَثِرْ ماَ دَامَ اْلإسْلاَم قَائِماً وَأَعْهَدُ فِيْكَ أنْ تَكُوْنَ مِنْ خِياَرِهِمْ وَأَوَّل ٍالخَطَّاطِيْنَ فِي اْلعَالَمِ الإسْلاَمِي، فَلَكَ أُهْدِي أزْكَى التَهَانِي لِمَا أنْتَ فِيْه فِي تَقدُّم دَائِم. 

كُتب في الآسِتاَنَة سَنَة 1372 هجرية، 
استاذك المخلص موسى عزمي المعروف بحامد الآمدي

Selain terpengaruh Hamid Al Amidi, Hasyim juga sangat menyukai dan mengagumi karya karya Musthafa Raqim. Karena itulah dia memberi nama anaknya "Raqim"

Karya Karya Kaligrafinya


Hasyim populer dengan tulisannya yang bukan saja latif susunannya, namun juga halus seperti dikerjakan menggunakan mesin. Hasyim sangat teliti dalam mengikuti kaidah penulisan khat. Diantara kelebihan Hasyim Muhammad merupakan kemampuannya pada menuliskan huruf secara berulang ulang dengan bentuk yang sama persis. Kemampuan misalnya ini sporadis dimiliki kaigrafer, memperlihatkan betapa seringnya beliau berlatih kaligrafi.
Berikut ini beberapa diantara karyanya :

Surah Ali Imran ayat 159

ِفَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوكَّلْ عَلَى الله 




ٍAl Qur'an Surah Al An'am ayat 162

َقُلْ إنَّ صَلاَتيِ وَنُسُكِي وَمـَحْــيَايَ وَمـَمَـاتِي لله رَبِّ الْعَالَمِيْن 




Syahadataini





Tinggi cita cita itu termasuk iman

ِعُلُوُّ الْهِمَّةِ مِنَ الْإِيـــــْماَن  


Judul kitab : Alfu Lailah wa Lailah
(Seribu Satu Malam)





Basmalah




ِAl Baqarah 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أنْزِلَ فِيْهِ اْلقُرْآن 





Surah Al Qadar ayat 5
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ



Nama Orang 
عَادِل عَبْد الرَّؤف الْفَرَا




Surah Fathir 43 :
ولا يحيق المكر السيئ إلا بأهله




Surah Al Mulk ayat 29

قُلْ هُوَ الرَّحْمَنُ آمَناَّ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا






ِتَوَكَّلْتُ عَلَى الله


Salah satu karya Hasyim Muhammad (tidak ada tauqi'nya) pada gaya Diwani Jaly :
Hadrot Sohibu al siyadah ra'is majlis siyadahal fariq al rukn Muhammad Najib Ar Rubai'iy



اللهُ وَليُِّ التَّوْفِيْق




Karya Hasyim Muhammad, meniru goresan pena Hafidz Usman.
Karya ini diberikan sebagai bantuan gratis pada kaligrafer Muhammad Badawi Ad-Dirani
  وَباِلشُّكْرِ تَدُوْمُ النِّعَم



Karya Tsuluts Mutanadzir (berpantulan) Surah Al Isra ayat 85

ًوَماَ اُوْتِيْتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إلاَّ قَلِيْلا




Sampul Sebuah Buku 


Ghirahnya Terhadap Kaligrafi Tradisional


Hasyim Muhammad adalah kaligrafer tradisional. Ia sangat menjunjung tinggi kaidah kaidah kaligrafi. Hasyim sangat cemburu jika terdapat kaligrafer yang menulis tanpa kaidah. Lantaran itu dia jua tidak senang bila ada yg mencoba kreatif mengembangkan model contoh alfabet seni kaligrafi yang sudah mapan. Ia tidak suka yg berbau kontemporer, menulis huruf alfabet sebebasnya tanpa kaidah. Sebagaimana yang poly dilakukan sang kaligrafer Mesir serta Syiria.
Baginya, melanggar kaidah kaligrafi adalah kejahatan. Setiap usaha berbagi bentuk alfabet yg telah mapan beliau anggap sebagai usaha buat menghancurkan bahasa Arab dan alfabet huruf Al Qur'an. Sikapnya ini sanggup difahami, mengingat usahanya menguasai kaligrafi dengan susah payah. Ia nir ingin ada kaligrafer kaligrafer malas, yg mengambil jalan pintas dalam berkarya dengan cara menulis semaunya tanpa mengikuti kaidah.

Bukunya

Hasyim Muhammad Al-Baghdadi meninggalkan sebuah kitab kaidah belajar kaligrafi dengan judul (Qawaid al Khat Al Araby). Buku ini sangat terkenal serta dipelajari diberbagai negara. Di Indonesia bahkan hampir setiap kursus/sekolah kaligrafi menggunakan buku ini. Baik secara lengkap sebagaimana diterbitkan, juga petikan petikannya. Hanya saja poly guru kaligrafi yang nir menerngkan secara amanah kepada siswa muridnya bahwa kaidah yang sedang dipelajarinya itu adalah milik Hasyim Muhammad.
  

Wafat

Hasyim Muhammad Al Baghdadi wafat dalam hari Senin tanggal 30 April 1973 setelah mencicipi sakit pada dadanya malam itu. Ia dibawa ke tempat tinggal sakit, namun ajal menjemputnya. Jenazahnya disholatkan dengan imam Syeikh Ma'thuq Mahmud Al A'dzomy. Hasyim dimakamkan pada kompleks pekuburan Khaizaran dekat masjid Abu Hanifah. Kuburnya bersebelahan menggunakan makam sufi populer Asy-Syibli.
Hasyim Muhammad berencana menulis mushaf Al-Qura'an, sayangnya nir terwujud. Meski demikian, ia pernah diutus ke Jerman buat menjadi supervisor pencetakan Al Qur'an yang ditulis oleh Muhammad Amin Al Rusydi.
Selama hidupnya beliau hanya memberi satu ijazah kepada seorang muridnya : Abdul Ghani al Ani.

Riwayat Hidup Hasyim Muhammad Al Baghdadi, artikel original Kaligrafi Islam @2017.
Ditulis dengan memperhatikan asal asal berikut adalah :

Sumber :
1.  Wikipedia, هاشم محمد البغدادي
2.  amaze.com, presentasi Hasyim Muhammad
3.  Islambooks.berita - Hasyim Muhammad Al Baghdadi
4.  //www.calligraphyislamic.com- Hashim Muhammad Baghdadi

PENINGGALAN PENINGGALAN LANGKA HASYIM MUHAMMAD AL BAGHDADY


Hasyim Muhammad al Bagdady, Kaligrafer Baghdad terbesar. Karya karyanya sangat populer serta tersebar diseluruh dunia. Mulai menurut lauhah lauhahnya sampai kitab Qawaidul Khatnya, mungkin seluruh orang sudah melihatnya. 

Namun ada beberapa dokumen langka yg masih dipegang oleh murid muridnya, yg nir poly orang memahami. Kali ini blog Kaligrafi Islam mencoba buat menampilkan kepingan kepingan dokumen dan fakta, menurut fragmen kehidupan oleh master kaligrafi. 

Beberapa Dokumen Yang Jarang Dipublikasikan 




Berikut ini merupakan beberapa karya dan dokumen dokumen dia yang jarang di publikasikan : 

Salman Syukur atau Syukur Salman
Ucapan Selamat Hari Raya

Anak Anak Hasyim Muhammad Al Baghdady


Hasyim Muhammad sangat mengidolakan kaligrafer Musthofa Raqim. Maka keliru seorang puteranya diberi nama Raqim. Tentunya ia berharap dan berdoa semoga oleh anak kelak akan mewarisi kebesaran Musthafa Raqim. Secara keseluruhan, Hasyim Muhammad mempunyai 6 anak :  4 orang anak wanita dan 2 orang anak lelaki. Mereka merupakan : 
  1. Iman
  2. Janan
  3. Raqim (tinggal pada Emirat)
  4. Azis
  5. Hannan
  6. Niran

Hasyim Muhammad Bukan Murid Hamid Al Amidi

Banyak pengarang buku yang menyatakan bahwa Hasyim Muhammad adalah murid dari Hamid al Amidi. Alasannya merupakan, adanya 2 ijazah yg diterima Hasyim berdasarkan Hamid Al Amidi. Namun hal ini dibantah sang Ugur Derman yang berkata :
"Hasyim muhammad adalah kaligrafer orisinil Iraq yang telah jadi. Tidak bisa dianggap menjadi murid Hamid Al Amidi, lantaran nir pernah belajar darinya, baik langsung atau melalui surat menyurat. Adapun dua ijazah yang diperoleh Hasyim menurut Hamid, itu merupakan sebuah bentuk penghormatan saja." 
Hal ini diperkuat sang ucapan Hamid Al Amidi sendiri : 
Aku merasa malu memberikan ijazah kepada orang yang sebenarnya mulai mengungguliku. - Hamid - 

Beberapa Peninggalan Yang Dipegang Murid Muridnya


Berikut ini beberapa coretan Hasyim Muhammad yang berada pada tangan anak didik muridnya serta nir tersebar luas sebelumnya : 

   



Tiga butir output latihan kaligrafer Shodiq Ad-Duuri yang dikoreksi pribadi  oleh Hasyim Muhammad Al Baghdady


Potongan sampul buku asli tulisan Hasyim Muhammad
Dokumen ini adalah koleksi kaligrafer Mutsanna Al Ubaidi




Masyaq langka goresan pena Hasyim Muhammad. Gambar ini asal dari Prof. Muhammad Nuri




Prof. Muhammad Nuri, siswa Hasyim sedang membawa lukisan asli Hasyim Muhammad
Rabbana hab lana min azwajina wadzurriyyatina qurrata a'yunin waj'alna lilmuttaqiina imaama

Perokok Berat Dan Tukang Ngopi


Ini adalah beberapa kesaksian mengenai bagaimana kehidupan Hasyim Muhammad sehari hari. Kesaksian ini disampaikan sang beberapa orang yang pernah berinteraksi dengannya : 

Seringkali beliau minum kopi dicampur susu sambil berbincang bincang dalam bahasa Jerman dan bahasa Turki, disamping bahasa Arab dan sedikit bahasa Persia -Naji Jawad As-Sa'ati-

Hasyim sangat gemar merokok sambil mendengarkan musik Iraq atau mendengarkan Al Qur'an. Bacaan Al Qur'an yang disukainya adalah bacaan Almarhum Hafidz Mahdi  
Gaya Hasyim dalam menulis kaligrafi terbilang tidak biasa. Seperti yg ditunjukkan sang gambar ini dia. Hal ini memberitahuakn, bahwa buat menghasilkan karya yg bagus tidak dibatasi oleh bagaimana cara menulisnya.


Artikel Peninggalan Peninggalan Langka Hasyim Muhammad Al Baghdady ditulis dengan memperhatikan asal sember tertera dibawah ini. 


All artworks are properties of their respective owners If you own the hak cipta to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.

BUKU KAIDAH KALIGRAFI HASYIM MUHAMMAD DOWNLOAD


Bagi anda yg sedang berlatih kaligrafi, tentu tidak asing dengan gambar gambar latihan dibawah ini. Ya..hampir semua buku kitab kaligrafi yang tersebar dipasaran Indonesia, memasang kaidah kaidah dibawah ini buat dijadikan patokan pada berlatih. 

Hanya saja memang nir poly buku kaligrafi yang secara amanah memperlihatkan bahwa kaidah kaidah kaligrafi tersebut adalah output karya cipta Hasyim Muhammad al-Baghdadi. Atau sanggup jadi diantara penulis buku itu belum mengetahui bahwa itu adalah goresan pena tangan Hasyim Muhammad al-Baghdadi.  
Hasyim Muhammad populer menjadi kaligrafer yang sangat berpegangan pada kaidah. Kaidah kaidah kaligrafi ini kemudian dia tampilkan dalam bukunya berjudul "qawaid al-khat al-araby" yg dipublikasikan pertama kali tahun 1961 sang art institute Baghdad Iraq. Berikut ini beberapa model potongan kitab karya Hasyim Muhammad Baghdadi :.


Buku ini adalah keliru satu peninggalan paling penting dalam global kaligrafi. Ia mencakup seluruh jenis kaligrafi utama yaitu : Naskh, Tsuluts, Diwani, Diwani Jali, Farisi, Riq'ah, Kufi serta Ijazah. 

Berikut ini link download bukunya :


Judul Buku :   Qawaid Al Khat Al Arabi 
Penulis        :  Hasyim Muhammad Al Baghdadi
Asal File     :  Blog Mahmud Tharadah 

Beritahukan kami apabila link download nir berfungsi. Terima Kasih


MUHAMMAD HUSNI AL BABA


Kaligrafer Besar Mesir, bergelar Amirul Khat Al Araby

Kali ini aku akan mengajak pembaca buat berkenalan menggunakan keliru satu tokoh kaligrafer terbesar Mesir dalam masa lalu, yaitu Muhammad Husni Al Baba. Ini beliau kaligrafer yg karya karyanya acapkali kita lihat serta kita tiru.


Muhammad Husni Al Baba lahir pada Suriah tahun 1894 M. Namanya sering ditambah Kamil atau Kamal. Ia mempunyai asal usul darah  keturunan Kurdi dari clan al Baba. Clan ini dikenal poly melahirkan seniman, artis serta penyanyi. Ia kemudian pindah ke Mesir dan mengambil kebangsaan Mesir serta wafat di Mesir. Sehingga ia dianggap sebagai kaligrafer Mesir.

Tokoh kita ini bukanlah Kamil Al-Baba, kaligrafer menurut Lebanon, yang adalah ayah berdasarkan Mukhtar Al-Baba.

Perjuangannya Belajar Kaligrafi


Muhammad Kamil Husni Al Baba dikenal menjadi kreator, dengan karya karya spesial yg modern. Ia dikenal sebagai penulis kaligrafi tsuluts menggunakan karakteristik khas alfabet hurufnya yg saling menembus, saling mengiris serta saling menusuk. 

Ia menyukai kaligrafi sejak kecil semenjak dia tinggal di Damaskus. 

Ada satu kisah, waktu ia pertama kali dibawa ke sekolah oleh pamannya, dia didudukkan untuk tes menulis. Ia diberi pena kemudian disuruh meniru tulisan huruf Kaf tsuluts (ini adalah alfabet paling sulit). Tanpa diduga, beliau bisa menirunya menggunakan baik, membuat seisi kelas takjub. Maka dia pribadi diterima masuk sekolah itu.

Ia tak jarang meniru niru karya Muhammad Izzat. Kemudian ia belajar pada kaligrafer Yusuf Rosa (wafat tahun 1915) yang diutus oleh Sultan Abdul Hamid II ke Damaskus buat menulis kaligrafi di Masjid Jami Al Umawi yang baru saja pada renovasi. 

Husni jua pernah belajar kepada Muhammad Syauqi Effendi serta adalah sejawat Arif Al Falbawi


Kepindahannya Ke Mesir Dan Karya Karyanya


Ia mengikuti ayahnya pindah ke Cairo Mesir pada saat berusia 18 tahun. Ia langsung bekerja sebagai kaligrafer. Ia menciptakan cetakan kaigrafi pada media padat yg ia pahat, serta beliau bekerja dengan sangat cepat. Dengan hasil kerjanya, dia bisa membeli rumah pada Khan Khalili. Pada tahun 1929 telah memiliki tempat kerja serta workshop sendiri.

Setelah pindah ke Mesir, perlahan lahan dia mulai terkenal. Kemudian dia ditunjuk sang Raja Faruq buat sebagai pengajar kaligrafi  pada madrasah tahsinul khutut al mulkiyah (Royal School of Calligraphy) saat baru dibangun. Disaat yang sama dia juga mengajar di sekolah tinggi Al Mahad Al Mulky Lil Khatt Al Araby (Royal Institute Of Calligraphy) pada tahun 1922. 


Ia menulis ribuan flyer iklan film bisu, menulis judul judul keterangan koran, serta penerbitan lainnya. Muhammad Husni Al Baba juga menulis personal card  serta business card untuk beberapa orang ternama, diantaranya Perdana Menteri Ismail Shidqi, Yusuf Khamis al Faqqar ( ayah Ratu Faridah) serta lain lain.


Diantara siswa muridnya saat itu adalah kaligrafer Muhammad Ibrahim berdasarkan Alexandria (yang kelak membentuk madrasah kaligrafi Muhammad Ibrahim), Muhammad Ali Makkawi, serta Muhammad Sa'ad Haddad, serta Khadir Bur Saidi. Khadir pernah mengatakan :
saya berjumpa dengan Muhammad Husni pada tahun 1958 serta dia merupakan pengajar pertama aku pada kaligrafi.



Ia pula menjalin interaksi baik dengan para kaligrafer akbar semacam Najib Hawaweni (Mesir), Hasyim Muhammad Al Baghdadi, serta Syekh Abdul Azis Rifai. Hasyim Muhammad bahkan memberinya ijazah untuknya dalam tahun 1944.

Karya karya dia pada khat tsuluts bisa disaksikan di aneka macam penerbitan dan dimuat pada banyak sekali situs.

Muhammad Kamil Husni Al-Baba wafat tahun 1964. Setahun sesudah ia mati, yaitu pada tahun 1965 ia diberi gelar doktor kehormatan (honorary doctorate) pada Kanada. Pada tahun itu pula dia dikukuhkan menjadi warga negara Mesir oleh Jamal Abdul Nashir.


Pada tahun 2012 karya karyanya dipamerkan buat pertama kalinya pada event Arabic Calligraphy Exhibition pada Kairo. Kebanyakan karya karyanya di simpan sang galat seseorang muridnya Hamdi Al Sharif.

Berikut ini karya karyanya : 


Karya Husni Albaba dalam bidang tsuluts: 
Addabani Rabbi Fahsana Ta'diibi  ( أدبني ربي فأحسن تأديبي )
Tuhanku mendidikku, maka ia mendidikku dengan sangat baik


Kaligrafi Tsuluts dan Naskhi yg sangat latif dengan hiasan yg pula indah
berisi petikan ayat Al-Qurán serta Hadis.
Dibawahnya tertulis : katabahu Muhammad Husni al-Khattat bi Misra


Karya tsuluts yang halus :
Allahu nuurussamawati wal ard ( الله نور السموات والأرض ) ditambah tulisan Jalla Jalaaluhu
Surah An-Nuur ayat 35





Allahu Jalla Jalaaluhu




Kaligrafi Tsuluts menggunakan ciri spesial Muhammad Husni yaitu huruf alfabet yang saling berpotongan.
laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
( لا إله إلا الله محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم )
kemudian bagian bawah :
At-Thayyibaatu litthayyibiina wat-thayyibuna lit-thayyibaat ( الطيبات للطيبين والطييبون للطيبات )
Al-Qurán Surah An-Nuur ayat 26


Surah Al-Baqarah ayat 144

قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ



Kaligrafi tsuluts sangat indah, kisah Maryam dan Nabi Zakariya
kullama dakhola alaiha Zakariyyal mihraaba wajada indaha rizqa
كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزْقًا
Surah Ali Imran ayat 37












Sumber