PENGERTIAN INVESTASI SAHAM
Pengertian Investasi Saham
Investasi saham merupakan pemilikan atau pembelian saham-saham perusahaan oleh suatu perusahaan lain atau perorangan menggunakan tujuan buat memperoleh pendapatan tambahan diluar pendapatan menurut bisnis pokoknya. Jadi saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang diperbandingkan pada lantai bursa efek, yang digunakan bagi perusahaan buat kelangsungan hidup perusahaan dalam membutuhkan dana berdasarkan masyarakat (Subroto, 1986).
Ada beberapa keuntungan, menurut Buletin BES (1990), yang diperoleh seseorang investor menggunakan mempunyai saham perusahaan lain, yaitu :
1. Kemungkinan memperoleh dividen yaitu sebagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.
2. Kemungkinan memperoleh capital gain yaitu laba yang diperoleh pemegang saham menurut hasil jual beli saham, berupa selisih nilai jual yg lebih tinggi berdasarkan nilai beli yang lebih rendah.
3. Memiliki hak prioritas buat membeli bukti right yang dikeluarkan oleh perusahaan.
4. Kemungkinan memperoleh hak atas saham bonus.
5. Waktu kepemilikan tidak terbatas serta berakhir dalam ketika investor menjual kembali saham tadi di bursa efek.
6. Memiliki hak suara pada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
Dengan membeli saham suatu perusahaan dalam dasarnya Anda sudah memiliki sebagian hak kepemilikan atas perusahaan tadi. Semakin banyak saham yang Anda beli maka semakin banyak juga bagian kepemilikan Anda atas perusahaan tadi. Ketika perusahaan yang sahamnya Anda beli membukukan keuntungan, maka Andapun berhak atas keuntungan tersebut, yang dinyatakan pada dividen. Kepemilikan saham atas perusahaan umumnya disebut sebagai ekuitas (Hendarto, 2005).
Kelompok Saham LQ-45
Untuk menambah pemahaman, maka perlu dibubuhi pengertian tentang saham LQ-45. Menurut Hartono (2009), saham LQ-45 adalah indeks yang pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997 yang terdiri dari 45 saham-saham paling aktif diperdagangkan. Pertimbangan yg mendasari pemilihan saham yang masuk Indeks LQ-45 merupakan likuiditas dan kapitalisasi pasar yg tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan yaitu:
1. Masuk dalam urutan 60 terbesar berdasarkan total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).
2. Urutan menurut kapitalisasi pasar (rata-rata nilai kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir).
3. Telah tercatat di BEI selama paling sedikit 3 bulan.
Pengertian Portofolio
Portofolio adalah sekumpulan pengaruh atau aset lain yg dimiliki pemodal perorangan atau forum. Tujuan menurut portofolio adalah buat mengurangi risiko menggunakan penganekaragaman pengaruh (Ardiyos, 2001).
Analisis Teknikal
Menurut Ahmad (2004), analisis pasar atau sekuritas yg memusatkan perhatian dalam indeks saham, harga atau statistik pasar lainnya pada menemukan pola yang mungkin dapat memprediksikan menurut gambaran yg sudah dibentuk. Atau analisis yang menganggap bahwa saham adalah komoditas perdagangan yang pada gilirannya, permintaan dan penawarannya merupakan manifestasi kondisi psikologis menurut pemodal.
Analisis Fundamental
Analisa fundamental adalah metode analisis yang didasarkan dalam fundamental ekonomi suatu perusahaan (Ulupui, 2009). Untuk mengukur mendasar ekonomi perusahaan dilakukan dengan memakai rasio-rasio keuangan, yg bisa dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti eksklusif. Kemudian, setiap output berdasarkan rasio yg diukur diinterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambil keputusan (Kasmir, 2008).
Berikut ini merupakan bentuk-bentuk rasio keuangan berdasarkan J. Fred Weston dalam Kasmir (2008) merupakan sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
- Rasio Lancar (Current Ratio)
- Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)
2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
- Total utang dibandingkan dengan total aktiva atau rasio utang (Debt Ratio)
- Jumlah kali perolehan bunga (Times Interest Earned)
- Lingkup Biaya Tetap (Fixed Charge Coverage)
- Lingkup Arus Kas (Cash Flow Coverage)
3. Rasio Aktifitas (Activity Ratio)
- Perputaran Sediaan (Inventory Turn Over)
- Rata-homogen jangka ketika penagihan/ perputaran piutang (Average Collection Period)
- Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turn Over)
- Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over)
4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
- Margin Laba Penjualan (Profit Margin on Sales)
- Daya Laba Dasar (Basic Earning Power)
- Hasil Pengembalian Total Aktiva (Return on Total Assets)
- Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Total Equity)
5. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio) adalah rasio yang mendeskripsikan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.
- Pertumbuhan penjualan
- Pertumbuhan laba bersih
- Pertumbuhan pendapatan per saham
- Pertumbuhan dividen per saham
6. Rasio Penilaian (Valuation Ratio) atau bisa dianggap dengan Rasio Pasar (Market Ratio), yaitu rasio yang menaruh ukuran kemampuan manajemen dalam membangun nilai pasar usahanya di atas porto investasi.
- Rasio harga saham terhadap pendapatan
- Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku
Beta
Beta merupakan suatu pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Beta sekuritas ke-i mengukur volatilitas return sekuritas ke-i dengan return pasar. Beta portofolio mengukur volatilitas return portofolio dengan return pasar. Dengan demikian Beta merupakan pengukur risiko sistematik (systematic risk) dari suatu sekuritas atau portofolio nisbi terhadap risiko pasar. Volatilitas didefinisikan menjadi fluktuasi berdasarkan return-return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu periode ketika tertentu.
Beta suatu sekuritas bisa dihitung menggunakan teknik perkiraan yang memakai data historis. Beta yg dihitung berdasarkan data historis ini selanjutnya dapat digunakan buat mengestimasi Beta masa datang. Bukti-bukti empiris menampakan bahwa Beta historis mampu menyediakan tentang Beta masa depan (Elton & Gruber, 1995).
Beta historis dapat dihitung dengan memakai data historis berupa data pasar (return-return sekuritas dan return pasar), data akuntansi (laba-laba perusahaan dan keuntungan indeks pasar) atau data fundamental (menggunakan variabel-variabel fundamental) Beta yg dihitung menggunakan data akuntansi diklaim dengan Beta akuntansi dan Beta yang dihitung dengan data mendasar dianggap dengan Beta fundamental (Hartono, 2009).
Return Saham
Return adalah output yg diperoleh dari investasi. Return yang tinggi menaruh citra bahwa kompensasi yang diterima akbar, demikian juga kebalikannya return yg rendah memberikan gambaran bahwa kompensasi yg diterima mini . Return dapat berupa return realisasi yang telah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Hartono, 2009). Return realisasi dihitung dari data historis, yang juga dipakai menjadi keliru satu indera pengukur kinerja perusahaan pula sebagai dasar penetuan return ekspektasi serta risiko di masa mendatang.
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Menurut Fred Weston dalam Kasmir (2008), rasio likuiditas merupakan rasio yg menggambarkan kemampuan perusahaan pada memenuhi kewajiban jangka pendek. Dengan kata lain, rasio likuiditas menerangkan kemampuan perusahaan buat membayar utang-utang (kewajiban) jangka pendeknya yang jatuh tempo, atau rasio buat mengetahui kemampuan perusahaan pada membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada waktu ditagih.
2. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Rasio aktifitas merupakan rasio yg digunakan buat mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan, sediaan, penagihan piutang, serta lainnya) atau rasio buat menilai kemampuan perusahaan pada melaksanakan aktifitas sehari-hari.
3. Rasio Solvabilitas (Solvability Ratio)
Rasio solvabilitas pula bisa dianggap sebagai rasio leverage merupakan rasio yang digunakan buat mengukur sejauh mana aktiva perusahaan didanai menggunakan utang. Dengan istilah lain buat mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari laba atau keuntungan pada suatu periode eksklusif.
5. Rasio Penilaian (Valuation Ratio)
Rasio Penilaian (Valuation Ratio) atau bisa dianggap menggunakan Rasio Pasar (Market Ratio), yaitu rasio yg memberikan berukuran kemampuan manajemen pada membangun nilai pasar usahanya pada atas biaya investasi.
- Rasio harga saham terhadap pendapatan
- Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku