PENGERTIAN ILMU EKONOMI MENURUT PARA AHLI

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli
Menurut etimologi atau dari usul ucapnya, kata ekonomi asal berdasarkan bahasa Yunani,yaitu oikonomia merupakan kata majemuk (perpaduan) dua kata, yaitu oikos merupakan tempat tinggal serta nomos ialah anggaran. Jadi secara etimologi, ekonomi berarti aturan rumah tangga atau ilmu yg mengatur rumah tangga. Sedangkan menurut pengertian sehari-hari ekonomi adalah aktivitas insan dalam usahanya memenuhi kebutuhan.

Para ekonom memberikan batasan yang bhineka mengenai pengertian ilmu ekonomi. Berikut ini adalah definisi atau batasan ilmu ekonomi yg paling sering dipakai. 

Ilmu ekonomi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mengusut tingkah laris manusia dalam hidup bermasyarakat pada rangka memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.

A. Kelangkaan / Keterbatasan
Terbatasnya atau langkanya indera pemuas kebutuhan yg dihadapkan dalam kebutuhan insan yg tidak terbatas adalah utama konflik menurut semua perkara ekonomi. Dari kenyataan itulah yang mendorong keluarnya ilmu ekonomi.

Kebutuhan insan bermacam-macam dan selalu bertambah. Jika kebutuhan yang satu terpenuhi ada kebutuhan yg lain. Sedangkan di sisi lain, indera pemuas kebutuhan insan berupa barang dan jasa jumlahnya sangat terbatas serta langka. Kelangkaan dan keterbatasan indera pemuas mengakibatkan hayati manusia selalu serba kurang.

B. Kebutuhan Manusia
1. Kebutuhan Manusia.
Selama manusia hayati, kebutuhan selalu bertambah dan tidak terbatas, walaupun setiap manusia kebutuhannya bhineka. Perbedaan tingkat kebutuhan disebabkan oleh:

a. Status sosial.
Misal buruh tani dengan pemilik tanah, pekerja pabrik dengan guru.

b. Tingkat pendidikan.
Misal kebutuhan orang yang berpendidikan rendah tidak sama dengan orang yang berpendidikan tinggi.

c. Kemajuan kebudayaan.
Misal kebutuhan orang zaman dulu tidak sama menggunakan kebutuhan zaman sekarang.

2. Macam-macam Kebutuhan
Kebutuhan merupakan keinginan yang timbul pada diri insan dan rakyat dalam bentuk tuntunan buat memperoleh pemenuhannya. Kebutuhan ekonomi adalah kebutuhan akan barang-barang keperluan hayati yg bisa dievaluasi dengan uang.

Kebutuhan ekonomi pada prinsipnya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Setiap orang kebutuhannya tidak sama misalnya menurut golongan, suku, agam dan kelompok warga .
b. Tidak sama sepanjang ketika dan generasi akan tidak sama.
c. Jumlah serta mutunya akan selalu berkembang.
d. Kebutuhan bisa saling melengkapi atau bahkan saling berlawanan.

Menurut kepentingannya, kebutuhan bisa dibedakan atas kebutuhan utama, sekunder dan tersier.
a. Kebutuhan utama merupakan kebutuhan yg wajib dipenuhi karena untuk mempertahankan hidupnya, contohnya makan dan minum, sandang, tempat tinggal .
b. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yg harus dipenuhi agar bisa hayati lebih baik menjadi makhluk yg berbudaya. Misalnya pakaian yang mengagumkan, buku-buku bacaan, sepatu, radio.
c. Kebutuhan tersier atau kebutuhan glamor adalah kebutuhan taraf lanjut setelah kebutuhan sekunder. Misalnya kendaraan beroda empat, tempat tinggal mewah.

Menurut tujuannya barang-barang ekonomi diklasifikasikan sebagai :
a. Brang konsumen merupakan barang-barang yg bisa memenuhi kebutuhan secara eksklusif (kuliner, sandang, sepatu,dll)
b. Barang produksi adalah barang-barang yang adalah indera pembantu pada proses produksi (mesin, mobil, batu bara, energi listrik, dll).

Menurut sifat pemakaiannya, dapat diklasifikasikan sebagai :
a. Barang substitusi adalah barang-barang yg bisa saling menggantikan pemakaiannya (mentega menggunakan minyak, beras menggunakan jagung, dll).
b. Barang komplementer adalah barang-barang yang pemakaiannya wajib bersama-sama (gula dengan kopi, mobil dengan bensin, dll)

Menurut sifatnya, barang ekonomi diklasifikasikan sebagai :
a. Barang nyata adalah barang-barang yg bisa dicermati (meja, tempat tinggal , beras).
b. Barang abstrak atau yg biasa disebut jasa serta pelayanan merupakan sesuatu yg tidak bisa dilihat , namun bisa memenuhi kebutuhan (nasihat dokter, hiburan, petuah aturan).

Perbedaan pokok antara barang dan jasa merupakan :
a. Barang adalah segala sesuatu yang berwujud, sedangkan jasa merupakan segala sesuatu yg nir berwujud.
b. Untuk barang ada tenggang waktu antara produksi serta konsumsi, sedangkan buat jasa nir terdapat. 

Kebutuhan manusia menurut sifatnya dikelom pokkan menjadi dua macam, yaitu :
a. Kebutuhan jasmani atau kebutuhan lahir adalah kebutuhan insan yg semata-mata ditujukan untuk memberi kepuasan pada badan atau jasmani (bersifat material). Misal kuliner, pakian, tempat tinggal , dll).
b. Kebutuhan rohani atau batin merupakan kebutuhan manusi yg pemenuhannya ditujukan buat memberikan kepuasan batiniah (bersifat imaterial). Misalnya seni, pendidikan, kepercayaan , dll.

C. Alat Pemuas Kebutuhan Manusia
1. Pengertian indera pemuas kebutuhan.
Alat pemuas kebutuhan insan terdapat yg berwujud dan terdapat yang nir berwujud. Ada yang habis sekali pakai dan ada yg dapat dipakai secara berulang-ulang sebagai akibatnya habisnya usang. Jadi yang sebagai alat pemuas kebutuhan insan itu merupakan barang serta jasa.

2. Nilai ekonomi serta nilai kegunaan barang.
Nilai ekonomi / nilai kegunaan barang diantaranya didasarkan pada :

a. Kegunaan bentuk (utility of form).
Artinya suatu barang memiliki nilai ekonomi/nilai kegunaan lantaran bentuknya yg sinkron menggunakan kebutuhan. Contoh bambu menjadi anyaman bilik, tanah liat sebagai gerabah/keramik.

b. Kegunaan tempat (utility of place).
Artinya suatu barang mempunyai nilai guna tinggi karena tempatnya yg sempurna. Contoh pasir serta batu di kota lebih bermanfaat menurut dalam di sungai.

c. Kegunaan ketika (utility of time).
Suatu barang akan memiliki nilai ekonomi yg tinggi apabila dipakai pada ketika yg tepat. Contoh payung berguna pada musim penghujan, baju hangat dalam musim dingin.

d. Kegunaan pemilikan (utility of ownership).
Suatu barang lebih memiliki nilai ekonomi karena tepat pemiliknya. Contoh SIM, KTP hanya bermanfaat bagi pemiliknya., stetoskop hanya bermanfaat bagi dokter.

e. Kegunaan mutu (utility of quality)
Suatu barang akan mempunyai nilai ekonomi yang lebih baik lantaran mutu dan kualitasnya. Contoh Tekstil menggunakan alat terbaru lebih bermutu dan harganya lebih tinggi daripada hasil tenun biasa.

f. Kegunaan unsur (utility ofelement)
Suatu barang lebih memiliki nilai ekonomi karena unsur yang terkandung pada dalamnya. Contoh obat paten lebih mahal lantaran unsur yg terkandung lebih baik daripada obat generik.

3. Kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi dikelompokkan sebagai tiga, yaitu :

a. Kegiatan produksi.
Adalah setiap aktivitas yg membuat barang serta jasa atau menambah daya guna atau nilai barang buat memenuhi kebutuhan insan.

b. Kegiatan distribusi.
Adalah setiap aktivitas menyalurkan barang-barang hasil produksi yg berupa barang dan jasa dari pembuat kepada pihak yg membutuhkan atau konsumen.

c. Kegiatan konsumsi.
Adalah aktivitas menggunakan, memakai atau menghabiskan barang serta jasa hasil produksi secara langsung buat memenuhi kebutuhan.

4. Tindakan ekonomi.
Dalam tindakan ekonomi dimaksudkan agar kita sanggup mengatur serta mengendalikan sebagai akibatnya pendapatan yg diterima dapat memenuhi seluruh kebutuhan sinkron menggunakan derajad kepuasan masing-masing.

5. Perbuatan pilihan (cara lain )
Pendapatan merupakan terbatas sebagai akibatnya setiap orang nir bisa memenuhi segala kebutuhannya tanpa harus memikirkan kebutuhan mana yang wajib diutamakan. 

6. Motif ekonomi.
Adalah asa atau alasan yang mendorong manusia buat melakukan aktivitas ekonomi. Secara garis akbar motif ekonomi dapat digolongkan sebagai 4 macam 
a. Memenuhi kebutuhan buat mencapai kemakmuran
b. Memperoleh kekuasaan.
c. Memperoleh penghargaan.
d. Motif humanisme (sosial).

7. Prinsip ekonomi.
Prinsip ekonomi diartikan sebagai asas yang menjadikan dasar /pegangan pada setiapmelakukan aktivitas / tindakan ekonomi. Dalam aktifitas bisnis, prinsip ekonomi dikenal dengan istilah efisiensi dan efektifitas (berdaya guna serta berhasil guna). Efisiensi artinya selalu berpikir laba rugi pada mana output wajib lebih akbar menurut pengorbanan, serta efektif artinya apa yang dilakukan wajib berguna/bermanfaat dengan tujuan tertentu.

Penerapan prinsip ekonomi dalam aktivitas produksi bertujuan menjadi berikut :
a. Menekan porto produksi.
b. Meningkatkan output produksi.
c. Meningkatkan mutu hasil produksi.
d. Memperoleh laba yg optimal.
e. Menjaga kelangsungan usaha.

Penerapan prinsip ekonomi pada aktivitas distribusi bertujuan:
a. Menekan pemborosan dana, saat, ruang dan energi kerja.
b. Menyalurkan barang kepada konsumen tepat saat.
c. Memperoleh keuntungan yang optimal.
d. Memperhtikan kelangsungan usaha.

Prinsip ekonomi pada kegiatan konsumsi bertujuan:
a. Mendapatkan barang-barang konsumsi jenis serta jumlahnya bisa memenuhi kebutuhan maksimal .
b. Memperoleh barang dengan harga murah dan kualitasnya indah.
c. Dengan dana yang terbatas dapat diperoleh barang kebutuhan yg dapat memenuhi kebutuhan yang optimal.

8. Kegiatan produksi.
Produksi adalah aktivitas manusia buat membentuk/menambah daya guna atau nilai barang (to ended value). Proses produksi dapat dilakukan bila adanya sumberdaya. Terdapat sumber daya, yaitu:
a. Sumber daya alam (SDA) adalah seluruh bahan/materi yang disediakan sang alam dan bisa digunakan buat memenuhi kebutuhan manusia.
b. Suber daya insan (SDM) merupakan segala daya dan upaya insan lahir juga batin yg dilakukan guna memenuhi kebutuhan hidupnya meliputi penggunaan energi fisik, pikiran, keahlian, perasaan dan teknologi.

9. Faktor-faktor produksi.
Faktor produksi adalah hal-hal yang harus ada supaya proses produksi dapat berjalan. Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi orisinil, sedangkan faktor produksi modal dan keahlian disebut faktor produksi turunan.

PENGERTIAN ILMU EKONOMI MENURUT PARA AHLI

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli
Menurut etimologi atau berasal usul katanya, istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani,yaitu oikonomia adalah istilah beragam (formasi) 2 istilah, yaitu oikos artinya tempat tinggal dan nomos artinya anggaran. Jadi secara etimologi, ekonomi berarti aturan tempat tinggal tangga atau ilmu yang mengatur rumah tangga. Sedangkan menurut pengertian sehari-hari ekonomi adalah aktivitas manusia pada usahanya memenuhi kebutuhan.

Para ekonom menaruh batasan yang berbeda-beda tentang pengertian ilmu ekonomi. Berikut ini merupakan definisi atau batasan ilmu ekonomi yg paling acapkali digunakan. 

Ilmu ekonomi merupakan ilmu pengetahuan sosial yg mempelajari tingkah laris insan pada hayati bermasyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan buat mencapai kemakmuran.

A. Kelangkaan / Keterbatasan
Terbatasnya atau langkanya indera pemuas kebutuhan yang dihadapkan pada kebutuhan manusia yang nir terbatas adalah pokok perseteruan dari seluruh perkara ekonomi. Dari fenomena itulah yang mendorong keluarnya ilmu ekonomi.

Kebutuhan manusia bermacam-macam serta selalu bertambah. Jika kebutuhan yg satu terpenuhi ada kebutuhan yang lain. Sedangkan di sisi lain, indera pemuas kebutuhan insan berupa barang dan jasa jumlahnya sangat terbatas dan langka. Kelangkaan dan keterbatasan alat pemuas mengakibatkan hayati insan selalu serba kurang.

B. Kebutuhan Manusia
1. Kebutuhan Manusia.
Selama insan hayati, kebutuhan selalu bertambah serta tidak terbatas, walaupun setiap insan kebutuhannya berbeda-beda. Perbedaan tingkat kebutuhan ditimbulkan oleh:

a. Status sosial.
Misal buruh tani dengan pemilik tanah, pekerja pabrik dengan pengajar.

b. Tingkat pendidikan.
Misal kebutuhan orang yang berpendidikan rendah berbeda dengan orang yg berpendidikan tinggi.

c. Kemajuan kebudayaan.
Misal kebutuhan orang zaman dulu tidak sinkron dengan kebutuhan zaman sekarang.

2. Macam-macam Kebutuhan
Kebutuhan merupakan asa yang timbul dalam diri manusia serta warga dalam bentuk tuntunan buat memperoleh pemenuhannya. Kebutuhan ekonomi merupakan kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup yang dapat dievaluasi dengan uang.

Kebutuhan ekonomi pada prinsipnya memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. Setiap orang kebutuhannya berbeda contohnya menurut golongan, suku, agam serta kelompok rakyat.
b. Tidak sama sepanjang ketika dan generasi akan berbeda.
c. Jumlah dan mutunya akan selalu berkembang.
d. Kebutuhan dapat saling melengkapi atau bahkan saling antagonis.

Menurut kepentingannya, kebutuhan bisa dibedakan atas kebutuhan utama, sekunder serta tersier.
a. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi lantaran buat mempertahankan hidupnya, contohnya makan dan minum, sandang, tempat tinggal .
b. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yg harus dipenuhi supaya bisa hidup lebih baik sebagai makhluk yang berbudaya. Misalnya pakaian yang rupawan, buku-buku bacaan, sepatu, radio.
c. Kebutuhan tersier atau kebutuhan mewah merupakan kebutuhan taraf lanjut selesainya kebutuhan sekunder. Misalnya kendaraan beroda empat, tempat tinggal glamor.

Menurut tujuannya barang-barang ekonomi diklasifikasikan sebagai :
a. Brang konsumen merupakan barang-barang yang bisa memenuhi kebutuhan secara pribadi (makanan, sandang, sepatu,dll)
b. Barang produksi adalah barang-barang yang adalah indera pembantu dalam proses produksi (mesin, kendaraan beroda empat, batu bara, tenaga listrik, dll).

Menurut sifat pemakaiannya, dapat diklasifikasikan menjadi :
a. Barang substitusi adalah barang-barang yang dapat saling menggantikan pemakaiannya (mentega menggunakan minyak, beras menggunakan jagung, dll).
b. Barang komplementer adalah barang-barang yang pemakaiannya wajib bersama-sama (gula dengan kopi, mobil dengan bensin, dll)

Menurut sifatnya, barang ekonomi diklasifikasikan sebagai :
a. Barang konkret merupakan barang-barang yang bisa ditinjau (meja, rumah, beras).
b. Barang abstrak atau yg biasa dianggap jasa serta pelayanan merupakan sesuatu yg nir dapat dipandang , tetapi bisa memenuhi kebutuhan (nasihat dokter, hiburan, nasihat hukum).

Perbedaan utama antara barang serta jasa adalah :
a. Barang adalah segala sesuatu yang berwujud, sedangkan jasa merupakan segala sesuatu yg tidak berwujud.
b. Untuk barang terdapat tenggang waktu antara produksi dan konsumsi, sedangkan untuk jasa nir terdapat. 

Kebutuhan manusia berdasarkan sifatnya dikelom pokkan sebagai 2 macam, yaitu :
a. Kebutuhan jasmani atau kebutuhan lahir adalah kebutuhan insan yg semata-mata ditujukan untuk memberi kepuasan kepada badan atau jasmani (bersifat material). Misal kuliner, pakian, tempat tinggal , dll).
b. Kebutuhan rohani atau batin adalah kebutuhan manusi yang pemenuhannya ditujukan untuk menaruh kepuasan batiniah (bersifat imaterial). Misalnya seni, pendidikan, agama, dll.

C. Alat Pemuas Kebutuhan Manusia
1. Pengertian indera pemuas kebutuhan.
Alat pemuas kebutuhan manusia terdapat yang berwujud serta terdapat yg nir berwujud. Ada yg habis sekali pakai dan ada yg bisa dipakai secara berulang-ulang sehingga habisnya lama . Jadi yg menjadi alat pemuas kebutuhan manusia itu merupakan barang serta jasa.

2. Nilai ekonomi dan nilai kegunaan barang.
Nilai ekonomi / nilai kegunaan barang diantaranya didasarkan dalam :

a. Kegunaan bentuk (utility of form).
Artinya suatu barang mempunyai nilai ekonomi/nilai kegunaan lantaran bentuknya yg sesuai dengan kebutuhan. Contoh bambu sebagai anyaman bilik, tanah liat menjadi gerabah/keramik.

b. Kegunaan loka (utility of place).
Artinya suatu barang memiliki nilai guna tinggi lantaran tempatnya yang sempurna. Contoh pasir dan batu pada kota lebih berguna berdasarkan dalam pada sungai.

c. Kegunaan ketika (utility of time).
Suatu barang akan memiliki nilai ekonomi yg tinggi bila digunakan pada saat yg tepat. Contoh payung berguna pada trend penghujan, baju hangat pada isu terkini dingin.

d. Kegunaan pemilikan (utility of ownership).
Suatu barang lebih mempunyai nilai ekonomi lantaran tepat pemiliknya. Contoh SIM, KTP hanya berguna bagi pemiliknya., stetoskop hanya berguna bagi dokter.

e. Kegunaan mutu (utility of quality)
Suatu barang akan mempunyai nilai ekonomi yang lebih baik lantaran mutu serta kualitasnya. Contoh Tekstil menggunakan alat modern lebih bermutu serta harganya lebih tinggi daripada output tenun biasa.

f. Kegunaan unsur (utility ofelement)
Suatu barang lebih mempunyai nilai ekonomi karena unsur yg terkandung di dalamnya. Contoh obat paten lebih mahal karena unsur yang terkandung lebih baik daripada obat generik.

3. Kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi dikelompokkan menjadi 3, yaitu :

a. Kegiatan produksi.
Adalah setiap kegiatan yang membentuk barang serta jasa atau menambah daya guna atau nilai barang untuk memenuhi kebutuhan insan.

b. Kegiatan distribusi.
Adalah setiap aktivitas menyalurkan barang-barang hasil produksi yg berupa barang serta jasa dari penghasil pada pihak yg membutuhkan atau konsumen.

c. Kegiatan konsumsi.
Adalah kegiatan memakai, menggunakan atau menghabiskan barang dan jasa hasil produksi secara langsung buat memenuhi kebutuhan.

4. Tindakan ekonomi.
Dalam tindakan ekonomi dimaksudkan supaya kita mampu mengatur dan mengendalikan sebagai akibatnya pendapatan yang diterima dapat memenuhi semua kebutuhan sesuai menggunakan derajad kepuasan masing-masing.

5. Perbuatan pilihan (alternatif)
Pendapatan merupakan terbatas sebagai akibatnya setiap orang tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya tanpa harus memikirkan kebutuhan mana yg harus diutamakan. 

6. Motif ekonomi.
Adalah impian atau alasan yang mendorong manusia untuk melakukan aktivitas ekonomi. Secara garis besar motif ekonomi dapat digolongkan sebagai 4 macam 
a. Memenuhi kebutuhan buat mencapai kemakmuran
b. Memperoleh kekuasaan.
c. Memperoleh penghargaan.
d. Motif kemanusiaan (sosial).

7. Prinsip ekonomi.
Prinsip ekonomi diartikan menjadi asas yg berakibat dasar /pegangan pada setiapmelakukan kegiatan / tindakan ekonomi. Dalam aktifitas usaha, prinsip ekonomi dikenal menggunakan kata efisiensi dan efektifitas (berdaya guna serta berhasil guna). Efisiensi ialah selalu berpikir untung rugi pada mana output harus lebih besar berdasarkan pengorbanan, serta efektif artinya apa yang dilakukan harus berguna/berguna dengan tujuan eksklusif.

Penerapan prinsip ekonomi pada kegiatan produksi bertujuan menjadi berikut :
a. Menekan porto produksi.
b. Meningkatkan hasil produksi.
c. Meningkatkan mutu output produksi.
d. Memperoleh keuntungan yg optimal.
e. Menjaga kelangsungan bisnis.

Penerapan prinsip ekonomi pada aktivitas distribusi bertujuan:
a. Menekan pemborosan dana, waktu, ruang dan tenaga kerja.
b. Menyalurkan barang pada konsumen tepat waktu.
c. Memperoleh laba yang optimal.
d. Memperhtikan kelangsungan usaha.

Prinsip ekonomi pada aktivitas konsumsi bertujuan:
a. Mendapatkan barang-barang konsumsi jenis serta jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan aporisma.
b. Memperoleh barang dengan harga murah dan kualitasnya cantik.
c. Dengan dana yang terbatas dapat diperoleh barang kebutuhan yang dapat memenuhi kebutuhan yg optimal.

8. Kegiatan produksi.
Produksi adalah kegiatan manusia buat membentuk/menambah daya guna atau nilai barang (to ended value). Proses produksi dapat dilakukan bila adanya sumberdaya. Terdapat sumber daya, yaitu:
a. Sumber daya alam (SDA) merupakan semua bahan/materi yang disediakan sang alam serta bisa digunakan buat memenuhi kebutuhan manusia.
b. Suber daya manusia (SDM) adalah segala daya serta upaya manusia lahir juga batin yg dilakukan guna memenuhi kebutuhan hidupnya meliputi penggunaan tenaga fisik, pikiran, keahlian, perasaan serta teknologi.

9. Faktor-faktor produksi.
Faktor produksi merupakan hal-hal yang harus ada supaya proses produksi dapat berjalan. Faktor produksi alam serta tenaga kerja dianggap faktor produksi orisinil, sedangkan faktor produksi modal dan keahlian diklaim faktor produksi turunan.

PENGERTIAN BANGSA MENURUT PARA AHLI

Pengertian Bangsa Menurut Para Ahli 
Ada beberapa pengertian tentang bangsa (nasion/nation) dan kebangsaan yang berkembang. Ernest Renan menyatakan bahwa bangsa adalah: bukan suatu ras, bukan orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama, bukan jua dibatasi oleh batas-batas geografis atau batas alamiah. Nasion (bangsa) adalah suatu solidaritas, suatu jiwa, suatu asas spiritual, suatu solidaritas yg dapat tercipta sang perasaan pengorbanan yg telah lampau dan bersedia dibuat di masa yg akan datang. Nasion memiliki masa lampau namun berlanjut masa kini pada suatu realita yg jelas melalui kesepakatan dan harapan buat hayati bersama (le desire d’entre ensemble). Nasion nir terkait sang negara, karena negara dari hukum. Menurutnya, wilayah serta ras bukan penyebab timbulnya bangsa. Bagi rakyat negara yg dikuasai ras lain (negara jajahan), para pemimpin konvoi/kemerdekaan mengobarkan semangat nasionalisme dari teori Renan. Oleh karenanya nir mengherankan bahwa dalam negara nasional baru (dikenal jua sebagai negara global ketiga) jiwa nasionalisme tumbuh misalnya teori menurut Ernest Renan. 

Sedangkan Hans Kohn (Kaelan, 2002: 213): bangsa terbentuk persamaan bahasa, ras, agama, peradaban, wilayah, negara serta kewarganegaraan. Teori Kohn ini nampaknya dari perkembangan pengertian bangsa (nasion) di Eropa Daratan (kontinental). Bangsa (nasion) di Eropa kontinental bangkit karena revolusi leksikografi, bahwa bahasa milik pribadi-langsung kelompok khas (Anderson, 2001: 126). Eropa (kontinental) dikuasai oleh dinasti Habsburg pada sebahagian Eropa Tengah dan Timur, dinasti Romanov di Eropa Timur, Rusia serta Asia Barat sampai Siberia dan dinasti Usmaniah (Ottoman) di Balkan, Jazirah Arab serta Afrika Utara, sedangkan Eropa Barat dikuasai ex dinasti Bourbon. Bangsawan (penguasa) lokal diharuskan bisa berbahasa Latin sebagai bahasa resmi pada pada daerah dinasti maupun sebagai lingua franca antara para bangsawan (dinasti serta lokal) dan kaum intelek. Persoalan muncul, bahwa yg sanggup menguasai bahasa resmi hanya sedikit. Ini mengakibatkan percetakan nir bisa menerbitkan secara luas karya tulis para intelektual serta menyebabkan kerugian. Sebagai tindak lanjutnya penerbitan lebih banyak memakai bahasa lokal agar warga yang mampu baca tulis lebih poly. Faham egaliterisme pada kalangan masyarakat menumbuhkan nasionalisme dari budaya lokal. Rupanya faktor inilah mengakibatkan Hans Kohn membuat definisi seperti ini. 

Definisi bangsa dari paham bangsa Indonesia tertuang berdasarkan isi Sumpah Pemuda. Menurut Dr. Kaelan, MS. (2002: 213) adanya unsur rakyat yg menciptakan bangsa yaitu: banyak sekali suku, istiadat norma, kebudayaan, agama serta berdiam di suatu daerah yg terdiri atas beribu-ribu pulau. Selanjutnya bangsa juga mempunyai kepentingan yg sama dengan individu, famili juga masyarakat yaitu tetap eksis serta sejahtera. Salah satu persoalan yang ada dari bangsa adalah ancaman disintegrasi, serta yg menjadi penyebab utama biasanya perbedaan persepsi pada upaya rakyat yang ingin “merekatkan diri lebih ke dalam”, yaitu ingin mempertahankan pola. Oleh karenanya dalam bangsa yg baru merdeka atau berdiri diupayakan mempunyai alat perekat yg dari berdasarkan budaya warga . Pada perkembangannya alat perekat ini, dikenal sebagai ideologi yang hendaknya dipahami sang bangsa itu sendiri. 

Sejarah Berdirinya Bangsa Indonesia
Sejarah lahirnya bangsa (nasion) Indonesia cukup panjang dan ini nir tanggal menurut upaya Vereenigde Oost Indische Companie (VOC) yang dilanjutkan Pemerintah Belanda memecah belah masyarakat nusantara, melalui kebijaksanaan pemilahan penduduk. Namun reaksi rakyat nusantara malah ingin manunggal serta berkelompok atas dasar kecenderungan: tempat tinggal, daerah dari serta agama. Inilah embrio semangat persatuan dalam prulisme terbentuk. 

Gerakan Etika Politik pada Eropa dilaksanakan pula di nusantara dengan maksud ingin membalas jasa masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan gampang diatur sang Belanda. Ternyata gerakan ini disambut baik sang kaum konvoi serta dibantu sang para penguasa lokal. Para pemimpin pergerakan melakukan upaya pendidikan serta mendirikan sekolah-sekolah buat kaum pribumi. Boedi Oetomo merupakan organisasi masyarakat pribumi pertama melakukan pendidikan untuk kaum pribumi. Kaum pribumi menjadi haus bacaan dan ilmu pengetahuan. Sastra Barat mulai diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Melayu serta Jawa yang akhirnya membangkitkan semangat egaliter. Dari semangat egaliter membangkitkan kesadaran berbangsa dan berpolitik, yg selanjutnya mejadi gerakan politik sebagai akibatnya lahirnya bangsa Indonesia. Oleh karena itu Ben Anderson beropini bahwa nation state merupakan komunitas terbayang yg menyatu. 

Nasionalisme Indonesia
Nasionalisme mengandung arti faham buat mencintai bangsa serta negara sendiri (Indonesia). Nasionalisme adalah gerakan sentimen mencintai bangsa namun hendaknya pada koridor universal. Dengan semangat nasionalisme yg tinggi akan terbangun kekuatan serta kontinuitas sentimen mengasihi bangsa dalam bentuk bukti diri nasional.

Faham nasionalisme terbangun melalui beberapa konsep antara lain: (1) konsep theologi yang identik menggunakan fitrah manusia buat manunggal membangun warga serta membangsa; (dua) konsep politik yang terbangun melalui hakikat budaya politik bangsa; (3) konsep budaya yang permanen menghormati tumbuh dan berkembangnya semangat semangat multikultur. Namun kini faham nasionalisme lebih menekankan pada aspek politik.

Nasionalisme Indonesia bertitik tolak berdasarkan semangat sumpah pemuda yang dalam dasarnya perubahan semangat kesukuan ke semangat kebangsaan (dikenal menjadi “berdasarkan ke-kami-an menjadi ke-kita-an”). Adapun beberapa ciri spesial nasionalisme Indonesia adalah: (1) Bhineka Tunggal Ika; (dua) Etis (paham etika Pancasila); (3) Universalitik; (4) Terbuka kultural; serta (lima) Percaya diri. 

Pertumbuhan Nasionalisme Indonesia telah mengalami perubahan seiring menggunakan perubahan rezim. Masa Orde Lama semangat persatuan mulai menguap dan identitas nasional (sebagai galat satu bentuk nasionalisme) terdistorsi sebagai identitasnya Bung Karno menjadi Pemimpin Besar Revolusi (PBR). Sedangkan jaman Orde Baru spirit kebangsaan ditumbuhkembangkan buat mengatasi keterpurukan ekonomi warisan orde usang. Tetapi ujung-ujungnya Pancasila secara manipuklatif “diritualisasikan” buat mengamankan proses kolusi, korupsi serta nepotisme serta “kroniisme”. Identitas nasional terdistorsi sebagai bukti diri nasionalnya presiden sebagai penguasa tunggal.

Negara dan Bangsa
Negara dari Logemann adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang bertujuan menggunakan kekuasaannya mengatur serta menyelenggarakan suatu rakyat. Lebih jauh menurut Max Weber negara merupakan struktur politik yang diatur sang hukum, yang mencakup suatu komuniti manusia yang hayati pada suatu daerah eksklusif dan meng-anggap wilayah yang bersangkutan menjadi milik mereka buat tempat tinggal dan penghidupan mereka (Naning, 1983: 3 – 4). Ada pengadaan dan pemeliharan rapikan keter-anggaran (hukum) bagi kehidupan mereka. Ada monopoli kepemilikan serta penggunaan kekuatan fisik secara sah (legitimasi). Dengan demikian Negara adalah indera masyarakat buat mengatur interaksi insan menggunakan insan serta manusia menggunakan Negara. Adanya legitimasi pada Negara, organisasi ini bisa memaksa kekuasaannya secara sah terhadap semua kolektiva dalam warga . Ada 3 sifat yang merupakan kedaulatan. Pertama sifat memaksa, yaitu negara mempunyai kekuasaan untuk meng-gunakan kekerasan fisik secara sah (legal) agar dapat tertib dan aman. Kedua sifat monopoli, yaitu negara berhak serta kuasa tunggal dalam memutuskan tujuan bersama menurut masyarakat/bangsa. Ketiga sifat meliputi seluruh, yaitu semua peraturan perundang-undangan mengenai seluruh orang, baik rakyat negara maupun bukan warganegara.

Menurut Konvensi Montevideo dibutuhkan 3(3) syarat yg bersifat konstitutif. Pertama sine qua non daerah, yaitu suatu daerah yang sudah dinyatakan sebagai milik bangsa tersebut, dan batas-batas wilayah dipengaruhi oleh perjanjian internasional. Kedua sine qua non rakyat, yaitu orang yang mendiami di wilayah tersebut dan bisa terdiri menurut atas berbagai golongan/kolektiva sosial; yang wajib patuh dalam hukum dan Pemerintah yg sah. Ketiga harus ada Pemerintah, yaitu suatu organisasi yg berhak mengatur serta berwewenang merumuskan dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yg mengikat warganya. Lebih lanjut dari Prof DR Sri Soemantri, SH (Diknas, 2001: 50) bisa juga ditambahkan ada pengakuan kedaulatan dari negara lain. Kedaulatan merupakan unsur absolut yang sine qua non serta adalah ciri yang membedakan antara organisasi pemerintah dengan organisasi kemasyarakatan/sosial. Untuk lebih bisa menghadapi versus, negara berhak menuntut kesetiaan para warganya. Demikian jua dapat ditambahkan adanya tujuan negara yang tersurat/implisit melalui konstitusi. 

Sistimatika Pembahasan
Berkenaan Buku Ajar – III yg bermuatan Pokok Bahasan Bangsa, Negara serta Lingkungan Hidup pada Indonesia, sistimatika pembahasan disusun menjadi berikut:
  1. Pendahuluan. Dengan didahului membahas latar belakang yang berlanjut menggunakan membahas Bangsa serta Negara (termasuk nasionalisme Indonesia), dan Lingkungan Hidup, dan diakhiri menggunakan Sistematika Pembahasan.
  2. Kewarganegaraan Indonesia. Membahas kasus Rakyat Indonesia (WNI), Penduduk (WNI, WNA, Stateless), hak serta kewajiban penduduk (WNI, WNA, Stateless), dan restriksi mobilitas penduduk pada suatu Negara (Imigrasi adalah bentuk kedaulatan suatu negara). 
  3. Negara Hukum dan Konstitusi. Penjelasan mengenai Negara Hukum, makna konstitusi, hak asasi manusia serta Rule of Law di Indonesia
  4. Negara dan Sistem Politik. Membahas bagaimana Pancasila menjadi dasar negara dituangkan pada penyelenggaraan pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang demokratis (good governance, accountable, transparant)
  5. Wilayah menjadi Ruang Hidup. Membahas teori geopolitik Indonesia dan geostrategi Indonesia (ketahanan nasional) serta ketahanan regional (ASEAN, APEC, OPEC) dan implementasinya pada hukum kewilayahan (aturan darat, bahari, udara termasuk kasus otonomi daerahserta diakhiri dengan tata ruang. Membahas pula pasang surut interaksi antar negara.
  6. Lingkungan Hidup. Membahas masalah Lingkungan Hidup, Sumberdaya alam, serta Implementasi pada planning tata ruang daerah buat pengelolaan lingkungan hidup (Undang-Undang terkait) pada rangka pembangunan yg berkelanjutan. Membahas juga ketidaktahuan serta ketidaktaatan masyarakat, bangsa (sumber daya insan) terhadap tadi sampai mengakibatkan pencemaran serta kerusakan lingkungan.
  7. Ilmu Pengetahuan Alam serta Teknologi. Masalah upaya pengungkapan rahasia dan gejala alam semesta buat memenuhi kebutuhan insan.
Keanekaragaman Hayati dan Konservasi. Perkembangan teknologi yang pesat mengakibatkan perubahan pola pikir serta pola tindak insan. Hal ini akan berlanjut menggunakan pemanfaatan teknologi yg berdampak negatif terhadap lingkungan yang bersifat dunia. Dampak negatif eksploitasi yg berlebihan mengancam kehidupan insan. Usaha-bisnis buat mengatasi kerusakan lingkungan global telah dilaksanakan (Undang-Undang, Konvensi, Deklarasi, serta Ratifikasi).

PENGERTIAN BANGSA MENURUT PARA AHLI

Pengertian Bangsa Menurut Para Ahli 
Ada beberapa pengertian mengenai bangsa (nasion/nation) serta kebangsaan yang berkembang. Ernest Renan menyatakan bahwa bangsa adalah: bukan suatu ras, bukan orang-orang yg memiliki kepentingan yang sama, bukan pula dibatasi sang batas-batas geografis atau batas alamiah. Nasion (bangsa) adalah suatu solidaritas, suatu jiwa, suatu asas spiritual, suatu solidaritas yang bisa tercipta sang perasaan pengorbanan yg sudah lampau dan bersedia dibentuk pada masa yg akan datang. Nasion mempunyai masa lampau namun berlanjut masa kini pada suatu realita yang kentara melalui kesepakatan serta harapan untuk hayati bersama (le desire d’entre ensemble). Nasion tidak terkait oleh negara, karena negara berdasarkan hukum. Menurutnya, daerah dan ras bukan penyebab timbulnya bangsa. Bagi warga negara yg dikuasai ras lain (negara jajahan), para pemimpin konvoi/kemerdekaan mengobarkan semangat nasionalisme menurut teori Renan. Oleh karenanya tidak mengherankan bahwa pada negara nasional baru (dikenal juga sebagai negara dunia ketiga) jiwa nasionalisme tumbuh misalnya teori berdasarkan Ernest Renan. 

Sedangkan Hans Kohn (Kaelan, 2002: 213): bangsa terbentuk persamaan bahasa, ras, kepercayaan , peradaban, daerah, negara dan kewarganegaraan. Teori Kohn ini nampaknya dari perkembangan pengertian bangsa (nasion) di Eropa Daratan (kontinental). Bangsa (nasion) di Eropa kontinental bangkit lantaran revolusi leksikografi, bahwa bahasa milik eksklusif-langsung grup khas (Anderson, 2001: 126). Eropa (kontinental) dikuasai sang dinasti Habsburg di sebahagian Eropa Tengah serta Timur, dinasti Romanov di Eropa Timur, Rusia serta Asia Barat hingga Siberia serta dinasti Usmaniah (Ottoman) di Balkan, Jazirah Arab serta Afrika Utara, sedangkan Eropa Barat dikuasai ex dinasti Bourbon. Bangsawan (penguasa) lokal diharuskan mampu berbahasa Latin menjadi bahasa resmi di pada wilayah dinasti maupun menjadi lingua franca antara para bangsawan (dinasti serta lokal) dan kaum intelek. Persoalan timbul, bahwa yg bisa menguasai bahasa resmi hanya sedikit. Ini mengakibatkan percetakan tidak dapat menerbitkan secara luas karya tulis para intelektual serta menimbulkan kerugian. Sebagai tindak lanjutnya penerbitan lebih poly memakai bahasa lokal supaya rakyat yg bisa baca tulis lebih banyak. Faham egaliterisme pada kalangan masyarakat menumbuhkan nasionalisme berdasarkan budaya lokal. Rupanya faktor inilah menjadikan Hans Kohn menciptakan definisi misalnya ini. 

Definisi bangsa berdasarkan paham bangsa Indonesia tertuang berdasarkan isi Sumpah Pemuda. Menurut Dr. Kaelan, MS. (2002: 213) adanya unsur rakyat yang membangun bangsa yaitu: aneka macam suku, adat adat, kebudayaan, kepercayaan serta berdiam pada suatu daerah yang terdiri atas beribu-ribu pulau. Selanjutnya bangsa jua mempunyai kepentingan yg sama menggunakan individu, keluarga maupun masyarakat yaitu tetap eksis serta sejahtera. Salah satu masalah yang timbul menurut bangsa merupakan ancaman disintegrasi, serta yang sebagai penyebab utama umumnya perbedaan persepsi pada upaya masyarakat yg ingin “merekatkan diri lebih ke dalam”, yaitu ingin mempertahankan pola. Oleh karena itu pada bangsa yang baru merdeka atau berdiri diupayakan mempunyai indera perekat yg berasal dari budaya warga . Pada perkembangannya alat perekat ini, dikenal sebagai ideologi yg hendaknya dipahami oleh bangsa itu sendiri. 

Sejarah Berdirinya Bangsa Indonesia
Sejarah lahirnya bangsa (nasion) Indonesia cukup panjang dan ini tidak tanggal dari upaya Vereenigde Oost Indische Companie (VOC) yg dilanjutkan Pemerintah Belanda memecah belah rakyat nusantara, melalui kebijaksanaan pemilahan penduduk. Tetapi reaksi rakyat nusantara malah ingin manunggal serta berkelompok atas dasar kecenderungan: tempat tinggal, daerah asal serta kepercayaan . Inilah embrio semangat persatuan pada prulisme terbentuk. 

Gerakan Etika Politik di Eropa dilaksanakan pula pada nusantara menggunakan maksud ingin membalas jasa masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan mudah diatur oleh Belanda. Ternyata gerakan ini disambut baik oleh kaum konvoi dan dibantu oleh para penguasa lokal. Para pemimpin konvoi melakukan upaya pendidikan serta mendirikan sekolah-sekolah buat kaum pribumi. Boedi Oetomo merupakan organisasi masyarakat pribumi pertama melakukan pendidikan untuk kaum pribumi. Kaum pribumi menjadi haus bacaan serta ilmu pengetahuan. Sastra Barat mulai diterjemahkan serta diterbitkan pada bahasa Melayu serta Jawa yang akhirnya membangkitkan semangat egaliter. Dari semangat egaliter membangkitkan pencerahan berbangsa serta berpolitik, yg selanjutnya mejadi gerakan politik sehingga lahirnya bangsa Indonesia. Oleh karena itu Ben Anderson berpendapat bahwa nation state adalah komunitas terbayang yang menyatu. 

Nasionalisme Indonesia
Nasionalisme mengandung arti faham buat menyayangi bangsa serta negara sendiri (Indonesia). Nasionalisme adalah gerakan sentimen menyayangi bangsa namun hendaknya dalam koridor universal. Dengan semangat nasionalisme yang tinggi akan terbangun kekuatan dan kontinuitas sentimen mencintai bangsa dalam bentuk identitas nasional.

Faham nasionalisme terbangun melalui beberapa konsep antara lain: (1) konsep theologi yg identik menggunakan fitrah insan buat bersatu membentuk masyarakat dan membangsa; (dua) konsep politik yg terbangun melalui hakikat budaya politik bangsa; (tiga) konsep budaya yang tetap menghormati tumbuh serta berkembangnya semangat semangat multikultur. Tetapi kini faham nasionalisme lebih menekankan pada aspek politik.

Nasionalisme Indonesia bertitik tolak berdasarkan semangat sumpah pemuda yg dalam dasarnya perubahan semangat kesukuan ke semangat kebangsaan (dikenal sebagai “menurut ke-kami-an sebagai ke-kita-an”). Adapun beberapa karakteristik khas nasionalisme Indonesia adalah: (1) Bhineka Tunggal Ika; (2) Etis (paham etika Pancasila); (tiga) Universalitik; (4) Terbuka kultural; serta (lima) Percaya diri. 

Pertumbuhan Nasionalisme Indonesia telah mengalami perubahan seiring dengan perubahan rezim. Masa Orde Lama semangat persatuan mulai menguap serta identitas nasional (sebagai salah satu bentuk nasionalisme) terdistorsi menjadi identitasnya Bung Karno menjadi Pemimpin Besar Revolusi (PBR). Sedangkan jaman Orde Baru spirit kebangsaan ditumbuhkembangkan buat mengatasi keterpurukan ekonomi warisan orde lama . Tetapi ujung-ujungnya Pancasila secara manipuklatif “diritualisasikan” untuk mengamankan proses kolusi, korupsi dan nepotisme serta “kroniisme”. Identitas nasional terdistorsi sebagai bukti diri nasionalnya presiden sebagai penguasa tunggal.

Negara serta Bangsa
Negara berdasarkan Logemann adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang bertujuan dengan kekuasaannya mengatur dan menyelenggarakan suatu warga . Lebih jauh berdasarkan Max Weber negara adalah struktur politik yg diatur sang aturan, yang meliputi suatu komuniti insan yang hayati dalam suatu wilayah tertentu dan meng-anggap wilayah yang bersangkutan menjadi milik mereka buat tempat tinggal dan penghidupan mereka (Naning, 1983: tiga – 4). Ada pengadaan dan pemeliharan tata keter-anggaran (aturan) bagi kehidupan mereka. Ada monopoli kepemilikan serta penggunaan kekuatan fisik secara sah (legitimasi). Dengan demikian Negara merupakan indera warga untuk mengatur interaksi insan menggunakan insan dan manusia dengan Negara. Adanya legitimasi dalam Negara, organisasi ini bisa memaksa kekuasaannya secara sah terhadap seluruh kolektiva dalam rakyat. Ada tiga sifat yang merupakan kedaulatan. Pertama sifat memaksa, yaitu negara memiliki kekuasaan untuk meng-gunakan kekerasan fisik secara absah (legal) supaya dapat tertib dan aman. Kedua sifat monopoli, yaitu negara berhak serta kuasa tunggal pada tetapkan tujuan bersama menurut masyarakat/bangsa. Ketiga sifat mencakup seluruh, yaitu seluruh peraturan perundang-undangan mengenai semua orang, baik masyarakat negara maupun bukan warganegara.

Menurut Konvensi Montevideo diperlukan tiga(tiga) kondisi yang bersifat konstitutif. Pertama harus ada wilayah, yaitu suatu wilayah yang sudah dinyatakan menjadi milik bangsa tadi, serta batas-batas daerah dipengaruhi oleh perjanjian internasional. Kedua harus ada warga , yaitu orang yang mendiami pada daerah tadi dan dapat terdiri dari atas aneka macam golongan/kolektiva sosial; yang wajib patuh pada aturan dan Pemerintah yg sah. Ketiga sine qua non Pemerintah, yaitu suatu organisasi yg berhak mengatur serta berwewenang merumuskan dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yg mengikat warganya. Lebih lanjut menurut Prof DR Sri Soemantri, SH (Diknas, 2001: 50) dapat juga ditambahkan terdapat pengakuan kedaulatan menurut negara lain. Kedaulatan merupakan unsur mutlak yg sine qua non dan merupakan karakteristik yang membedakan antara organisasi pemerintah menggunakan organisasi kemasyarakatan/sosial. Untuk lebih mampu menghadapi lawan, negara berhak menuntut kesetiaan para warganya. Demikian jua dapat ditambahkan adanya tujuan negara yang tersurat/implisit melalui konstitusi. 

Sistimatika Pembahasan
Berkenaan Buku Ajar – III yg bermuatan Pokok Bahasan Bangsa, Negara dan Lingkungan Hidup di Indonesia, sistimatika pembahasan disusun sebagai berikut:
  1. Pendahuluan. Dengan didahului membahas latar belakang yang berlanjut menggunakan membahas Bangsa serta Negara (termasuk nasionalisme Indonesia), serta Lingkungan Hidup, serta diakhiri menggunakan Sistematika Pembahasan.
  2. Kewarganegaraan Indonesia. Membahas masalah Rakyat Indonesia (WNI), Penduduk (WNI, WNA, Stateless), hak dan kewajiban penduduk (WNI, WNA, Stateless), serta pembatasan mobilitas penduduk dalam suatu Negara (Imigrasi adalah bentuk kedaulatan suatu negara). 
  3. Negara Hukum serta Konstitusi. Penjelasan tentang Negara Hukum, makna konstitusi, hak asasi insan serta Rule of Law di Indonesia
  4. Negara serta Sistem Politik. Membahas bagaimana Pancasila sebagai dasar negara dituangkan pada penyelenggaraan pemerintahan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia yg demokratis (good governance, accountable, transparant)
  5. Wilayah sebagai Ruang Hidup. Membahas teori geopolitik Indonesia serta geostrategi Indonesia (ketahanan nasional) serta ketahanan regional (ASEAN, APEC, OPEC) dan implementasinya dalam hukum kewilayahan (aturan darat, bahari, udara termasuk perkara otonomi daerahserta diakhiri menggunakan tata ruang. Membahas juga pasang surut interaksi antar negara.
  6. Lingkungan Hidup. Membahas kasus Lingkungan Hidup, Sumberdaya alam, serta Implementasi pada planning rapikan ruang wilayah buat pengelolaan lingkungan hidup (Undang-Undang terkait) pada rangka pembangunan yang berkelanjutan. Membahas juga ketidaktahuan dan ketidaktaatan warga , bangsa (asal daya manusia) terhadap tadi hingga mengakibatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
  7. Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi. Masalah upaya pengungkapan rahasia serta gejala alam semesta buat memenuhi kebutuhan manusia.
Keanekaragaman Hayati dan Konservasi. Perkembangan teknologi yg pesat mengakibatkan perubahan pola pikir serta pola tindak insan. Hal ini akan berlanjut dengan pemanfaatan teknologi yang berdampak negatif terhadap lingkungan yang bersifat dunia. Dampak negatif pendayagunaan yang berlebihan mengancam kehidupan insan. Usaha-bisnis untuk mengatasi kerusakan lingkungan dunia telah dilaksanakan (Undang-Undang, Konvensi, Deklarasi, dan Ratifikasi).

MEMAHAMI PENGERTIAN FILSAFAT SEBAGAI ILMU YANG TERTUA

Cara flexi---Warga belajar dan siswa sekalian, istilah filsafat berkaitan erat menggunakan segala sesuatu yang sanggup difikirkan oleh manusia, bahkan dapat dikatakan nir akan pernah habisnya, karena berdasarkan padanya mengandung 2 kemungkinan yaitu proses berfikir dan output berfikir. Filsafat dalam artian pertama adalah jalan yang ditempuh buat memecahkan masalah, sedangkan pada pengertian yang ke 2 merupakan konklusi atau hasil yg diperoleh berdasarkan pemecahan atau pembahasan masalah. Dan mansusia dalam hayati dan kehidupannya sehari-hari tidak pernah sepi serta terus inheren dengan kasus, baik menjadi individu dalam keluarga, warga serta negara juga pada kasus ekonomi, politik, sosial, pendidikan serta sebagainya. Disamping pula filsafat mempunyai konotasi menggunakan segala hal bersifat teoris, rumit, transendental, tak berbentuk dan lain sebagainya.
Sekarang pertanyaan utama yang wajib kita cari jawabannnya merupakan "apakah filsafat itu?". Tentu kita tak jarang mendengar bahkan menggunakan kata filsafat. Perlu kita ketahui bahwa sudah banyak para pakar filsafat yang menaruh pengertian serta definisi tentang filsafat. Akan namun, masih ada keragaman dalam menaruh pengertian serta merumuskan definisi tadi. Hal ini terjadi karena masing-masing pakar filsafat atau filsuf pada saat itu mempunyai konsep yang bhineka menggunakan filsuf yg lain dan mempunyai dasar pemikiran serta pandangan yang tidak sama pula. Anda perlu memahami perbedaan tadi dengan akurat buat memperoleh wawasan pengetahuan yg luas dan mendalam. 

Hakikat filsafat merupakan memakai ratio (berfikir). Tapi tidak semua proses berfikir disebut filsafat. Dan insan yg bisa berfikir, dapat diketahui dalam kehidupan sehari-hari. Dan apabila pemikiran insan tersebut bisa dipelajari maka terdapat 4 (empat) golongan pemikiran yaitu:
  1. Pemikiran pseudo ilmiah
  2. Pemikiran awam
  3. Pemikiran ilmiah
  4. Pemikiran filosofis 
Pemikiran Pemikiran pseudo ilmiah bertumpu dalam aspek kepercayaan dan kebudayaan mitos, dan bekas-bekasnya bisa kita jumpai dalam astrologi atau kepercayaan terhadap buku primbon. Kalau pemikiran  awam merupakan pemikiran orang-orang dewasa yg menggunakan nalar sehat, karena bagi orang umum buat memecahkan kesulitan dalam kehidupan cukup dengan memakai logika sehat tanpa melakukan penelitian lazim terlebih dahulu. Selanjutnya pemikira ilmiah sebagaimana lazimnya menggunakan metode-metode menggunakan penggunaan hipotesis buat menguji kebenaran konsep teori atau pemikiran dalam dunia empiris yang tidak pernah selesai pada proses keilmuan. Sedangkan Pemikiran filosofis, adalah kegiatan berfikir reflekstif mencakup aktivitas analisis, pemahaman, pelukisan, penelitian, penafsiran dan perekaan, yg bertujuan buat memperoleh kejelasan, kecerahan, keterangan pembenaran, pengertian, dan penyatu paduan mengenai obyek.

Dan filsafat jua merupakan ilmu yg tertua yg menjadi induk ilmu pengetahuan yg lain. Hal ini sebagaimana diungkapkan sang John S. Brubacher sebagai berikut:
"Philosophy was,  as its etymology  from the Greek words Pilots and Sopia suggests, love of wisdom or learning. More over it was love of learning in general; it subsimed under one heading what to day we call science as well as that er now call philopsophy. It is for the reason that philosophy is often referre to us the mother as well as the queen of the science."

Atau filsafat merupakan asal dari perkataan Yunani: Philos dan Sophia yg berarti cinta kebijakan atau belajar. Lebih dari itu dapat diartikan cinta belajar pada umumnya; dalam proses pertumbuhan ilmu hanya ada pada pada apa yang kita sebut sekarang menggunakan filsafat. Untuk alasan inilah maka seringkali dikatakan bahwa filsafat merupakan induk atau ratu ilmu pengetahuan.

Dan jika diperhatikan maka arti sebenarnya dari filsafat tadi mengandung asa yg mulia yaitu orang belajar filsafat berusaha buat memiliki mutiara-mutiara kebijaksanaan tadi sebagai panduan serta pegangan hidup, sehingga filsafat mengandung suatu yang ideal yg pada bagi manusia. Dan filsafat dianggap sebagai induk ilmu pengetahuan, karena dalam mulanya sebagian besar ilmu yang berkembang dewasa ini adalah dari menurut filsafat. Cabang-cabang ilmu tersebut memisahkan diri berdasarkan filsafat, karena memiliki obyek yang berbeda berdasarkan filsafat. Filsafat menjawab semua dilema tentang hidup serta kehidupan yg kesimpulannya bersifat hakiki. Ada filsafat insan, filsafat ketuhanan, filsafat ekonomi, filsafat sosial, filsafat pengetahuan, filsafat pendidikan, serta lain-lain, sehingga pada hal ini nampak filsafat berperan menjadi induk atauratu berdasarkan ilmu pengetahuan.
(visiuniversal.blogspot.co.id)
Dari beberapa pendapat dan pandanga beberapa ahli yang poly tersebar diberbagai literatur, pengertian filsafat dicermati berdasarkan segi arti bahasanya bisa disimpulkan bahwa filsafat merupakan :
1. Pengetahuan tentang kebijaksanaan
2. Mencari kebenaran
3. Pengetahuan tentang dasar-dasar atau prinsip-prinsip.

Ketiga pengertian tadi tidaklah hanya diperlukan oleh seorang filosofit generik saja, namun jua dimiliki sang setiap individu yang baik yang memiliki pimpinan pemikiran terutama kita yg harus bersikap bijaksana.

Dan jika filsafat dicermati berdasarkan segi istilah menurut para ahli dapat dikemukakan antara lain: 
  1.  Apa yg dianggap bijaksana dari Plato (427-342 SM), seseorang filosof Yunani populer (siswa Socrates dan pengajar Aristoteles) pada teori etika kenegaraanya menyebutkan empat budi, mencakup: penguasaan diri (perwira), keberanian, kebijaksanaan serta keadilan. Budi kebijaksanaan dimiliki oleh pemerintah atau filosof. Tugas mereka adalah membuat undang-undang, mengawasi pelaksanaannya, memperdalam filosofi dan ilmu pengetahuan tentang inspirasi kebaikannya. Membuat undang-undang dan mengawasi pelaksanaannya merupakan menjadi tugas pemerintah serta atau filosof sekaligus mengambarkan kelebihan mereka menjadi pihak yg bisa menatap dan menapak jauh ke depan dan berbuat serta bertindak dengan penuh perhitungan. Artinya bahwa kebijaksanaan itu berada dalam 2 bidang yaitu berpikir serta berbuat. Kebijaksanaan berfikir itulah filsafat serta kebijaksanaan berbuat adalah bidangnya Tasawwuf. 
  2. Al Kindi (Abu Judsuf Ya'kub bin Isa Al Kindi, 796-374 M.), menjadi pakar pertama dalam filsafat Islam dan yang mengawali pengertian skolastik Islam pada Irak dan kemudian menaruh pengertian filsafat di kalangan umat Islam pada 3 lapangan: a) Ilmu Fisika (ilmu Thobi'iyyad) mencakup tingkatan alam nyata, terdiri berdasarkan benda-benda konkrit yang dapat ditangkap panca alat. b) Ilmu Matematika (ilmurriyadli), yg berhubungan dengan benda, tetapi memiliki wujud tersendiri yang dapat dipastikan denan nomor -nomor (misalnya ilmu hitung, teknologi, astronomi, serta musik). c) Ilmu Ke Tuhanan (Ilmurrububiyyah), yg herbi benda sama sekali yaitu soal ke Tuhanan-Tahuhid.
  3. Ibnu Sina (Abu Ali Al Hussein Ibnu Sina, 980-1037 M) seorang dokter, pakar kimia serta filosof Islam, membagi filsafat dalam 2 bagian: teori serta praktik. Keduanya dihubungkan dengan kepercayaan . Dasarnya terdapat pada syari'at, penerangan serta kelengkapannya diperlengkap dengan tenaga logika manusia. Tujuan filsafat praktek adalah mengetahui apa yg seharusnya dilakukan oleh setiap orang. Sehingga beliau mendapat bahagia pada dunia serta pada akhera, yg disebut ilmu akhlak. Fuilsafat juga mencakup undang-undang yaitu apa yg seharusnya dilakukan sang setiap orang pada hubungannya menggunakan tempat tinggal tangga dan negara.
  4. Immanuel Kant. (1724-1804) yang seringkali dijuluki fakar super besar pada Barat, mengungkapkan bahwa: Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yg mencakup pada dalamnya 4 persoalan yaitu : 
  • Apakah yg bisa kita ketahui? (dijawab oleh metafisika).
  • Apakah yg seharusnya kita ketahui serta kerjakan? (dijawab oleh etika).
  • Sampai pada manakah pengharapan kita? (dijawab ooeh agama). 
  • Apakah yg dinamakan insan (dijawab sang antropologi)
Dari beberapa uraian tentang pandangan para filosof tersebut tadi dapat dirumuskan bahwa filsafat adalah daya upaya manusia dengan logika budinya buat memahami, mendalami dan menyelami secara radikal serta integritas dan sistematik tentang keTuhanan, alam semesta dan insan sehingga dapat membentuk pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat dicapai logika manusia serta bagaimana sikap insan itu seharusnya sesudah mencapai pengetahuan itu. 



POSTMODERNISME SEBUAH PENGENALAN

Postmodernisme : Sebuah Pengenalan
Postmodernisme lahir pada St. Louis, Missouri, 15 Juli 1972, pukul tiga:32 sore. Ketika pertama kali didirikan, proyek tempat tinggal Pruitt-Igoe pada St. Louis di anggap sebagai lambang arsitektur modern. Yang lebih penting, ia berdiri menjadi citra modernisme, yang menggunakan teknologi buat membentuk warga utopia demi kesejahteraan insan. Namun para penghuninya menghancurkan bangunan itu menggunakan sengaja. Pemerintah mencurahkan poly dana buat merenovasi bangunan tsb. Akhirnya, selesainya menghabiskan jutaan dollar, pemerintah menyerah. Pada sore hari di bulan Juli 1972, bangunan itu diledakkan menggunakan dinamit. Menurut Charles Jencks, yg dipercaya sebagai arsitek postmodern yang paling berpengaruh, insiden peledakan ini menandai kematian modernisme dan menandakan kelahiran postmodernisme. 

Masyarakat kita berada dalam pergolakan dan pergeseran kebudayaan. Seperti proyek bangunan Pruitt-Igoe, pemikiran dan kebudayaan modernisme sedang hancur berkeping-keping. Ketika modernisme tewas di sekeliling kita, kita sedang memasuki sebuah era baru - postmodern. Fenomena postmodern meliputi poly dimensi dari rakyat kontemporer. Pada pada dasarnya, Postmodern adalah suasana intelektual atau "isme"- postmodernisme. 

Para pakar saling berdebat buat mencari aspek-aspek apa saja yg termasuk dalam postmodernism. Tetapi mereka telah mencapai kesepakatan pada satu buah: kenyataan ini menandai berakhirnya sebuah cara pandang universal. Etos postmodern menolak penerangan yang serasi, universal, serta konsisten. Mereka menggantikan seluruh ini menggunakan sikap hormat pada perbedaan dan penghargaan pada yg khusus (partikular serta lokal) serta membuang yg universal. Postmodernisme menolak fokus pada penemuan ilmiah melalui metode sains, yg adalah fondasi intelektual berdasarkan modernisme buat membentuk dunia yang lebih baik. Pada dasarnya, postmodernisme merupakan anti-terkini. 

Tetapi kata "postmodern" meliputi lebih berdasarkan sekedar suasana intelektual. Penolakan postmodernisme terhadap rasionalitas terwujud pada banyak dimensi menurut masyarakat kini . Tahun-tahun belakangan ini, pola pikir postmodern terwujud pada banyak aspek kebudayaan, termasuk arsitektur, seni, serta drama. Postmodernisme sudah merasuk ke dalam semua rakyat. Kita dapat mencium pergeseran menurut modern kepada postmodern dalam budaya pop, mulai berdasarkan video musik hingga kepada serial Star Trek. Tidak terkecuali, hal-hal seperti spiritualitas serta cara berpakaian jua terpengaruh. 

Postmoderisme memilih kepada suasana intelektual serta sederetan wujud kebudayaan yang meragukan wangsit-inspirasi, prinsip-prinsip serta nilai-nilai yg dianut sang modernisme. Postmodernitas menunjuk pada era yang sedang timbul, era pada mana kita hayati, zaman pada mana postmodernisme mencetak warga kita. Postmodernitas adalah era di mana wangsit-wangsit, sikap-sikap, dan nilai-nilai postmodern bertahta - saat postmodernisme membentuk kebudayaan. Inilah era masyarakat postmodern. Tujuan kita dalam bab ini merupakan melihat dari dekat fenomena postmodern dan memahami sedikit mengenai etos postmodernisme. Apakah pertanda-pertanda ekspresi budaya dan dimensi hayati sehari-hari berdasarkan "generasi mendatang ini?" Apakah buktinya bahwa pola pikir baru sedang menyerbu kehidupan rakyat kini ini? 

FENOMENA POSTMODERN
Postmodernisme memilih pada suasana intelektual dan aktualisasi diri kebudayaan yg sedang mendominasi warga kini . Sekonyong-konyong kita sedang berpindah kepada sebuah era budaya baru, postmodernisme, tetapi kita wajib memperinci apa saja yg tercakup dalam kenyataan postmodern.

KESADARAN POSTMODERN
Bukti-bukti awal berdasarkan etos postmodernisme senantiasa negatif. Etos tersebut adalah penolakan terhadap pola pikir Pencerahan yg melahirkan modernisme. Kita dapat melacak pandangan hidup postmodern pada mana-mana pada masyarakat kita. Yang terpenting, postmodernisme telah merasuk jiwa serta pencerahan generasi sekarang ini. Ini adalah perceraian radikal dengan pola pikir masa kemudian. 

Kesadaran postmodern telah melenyapkan optimisme "kemajuan" (progress) berdasarkan Pencerahan. Postmodern nir mau merogoh perilaku optimisme menurut masa kemudian. Mereka menumbuhkan perilaku pesimisme. Untuk pertama kalinya, anak-anak dalam masa kini tidak sinkron keyakinan menggunakan orang tuanya. Mereka tidak percaya bahwa global akan menjadi lebih baik. Dari lubang yang besar pada lapisan Ozon hingga pada kekerasan antar remaja, mereka menyaksikan pertarungan semakin besar . Mereka tidak lagi percaya jikalau insan bisa merampungkan masalahnya serta kehidupan mereka akan lebih baik daripada orangtua mereka. 

Generasi postmodern konfiden bahwa hidup pada muka bumi bersifat rawan. Mereka melihat bahwa model "manusia menguasai alam" dari Francis Bacon harus segera digantikan dengan sikap kooperatif menggunakan alam. Masa depan umat insan sedang pada persimpangan jalan. Selain sikap pesimis, orang-orang postmodern memiliki konsep kebenaran yg tidak sama dengan generasi sebelumnya. 

Pemahaman terbaru menghubungkan kebenaran dengan rasio sehingga rasio serta akal menjadi tolok ukur kebenaran. Kaum postmodern mewaspadai konsep kebenaran universal yang dibuktikan melalui bisnis-usaha rasio. Mereka nir mau menjadi rasio menjadi tolok ukur kebenaran. Postmodern mencari sesuatu yg lebih tinggi daripada rasio. Mereka menemukan cara-cara nonrasial buat mencari pengetahuan, yaitu: melalui emosi dan bisikan hati. 

Keinginan mencari contoh kooperatif serta penghargaan kepada cara nonrasional menciptakan sebuah dimensi holistik bagi kaum postmodern. Postmodern dengan holismenya menolak hasrat Pencerahan, individu yg nir berperasaan, otonom, serta rasional. Orang-orang postmodern nir berusaha menjadi individu-individu yang mengatur dirinya secara penuh, namun menjadi pribadi-langsung "seutuhnya". 

Postmodern menggunakan holisme-nya meliputi integrasi semua dimensi menurut kehidupan eksklusif - perasaan, intuisi, serta kognitif. Keutuhan juga mencakup pencerahan akan lingkungan dari mana kita berasal. Tentu saja area ini meliputi "alam" (ekosistem). Tetapi ia pula komunitas. Konsep "keutuhan" postmodernisme mencakup aspek-aspek kepercayaan serta kerohanian. Postmodernisme menegaskan bahwa keberadaan diri dapat dikenal dalam lingkup ketuhanan. 

Karena setiap orang selalu termasuk pada konteks komunitas tertentu, maka memahami kebenaran haruslah bersama-sama. Keyakinan dan pemahaman kita akan kebenaran, berakar kepada komunitas dimana kita berada. Mereka menolak konsep Pencerahan yg universal, supra-kultur, dan permanen. Mereka lebih suka melihat kebenaran sebagai aktualisasi diri dari komunitas tertentu. Mereka konfiden bahwa kebenaran adalah anggaran-anggaran dasar yang bertujuan bagi kesejahteraan diri serta komunitas beserta- sama. 

Dalam pengertian ini, kebenaran postmodern herbi komunitas. Lantaran ada banyak komunitas, pasti ada kebenaran yg berbeda-beda. Banyak kaum postmodern percaya bahwa keanekaragaman kebenaran ini dapat hidup berdampingan bersama-sama. Kesadaran postmodern menganut sikap relativisme serta pluralisme. 

Tentu saja, relativisme serta pluralisme bukanlah barang baru. Namun jenis pluralisme serta relativisme menurut postmodern ini tidak sama. Relatif pluralisme menurut modernisme bersifat individualistik: pilihan serta cita rasa langsung diagung-agungkan. Mottonya adalah "setiap orang berhak mengeluarkan pendapat." 

Sebaliknya postmodernisme menekankan gerombolan . Kaum postmodern hayati dalam kelompok-kelompok sosial yg memadai, menggunakan bahasa, keyakinan, serta nilai-nilainya tersendiri. Akibatnya pluralisme dan relativisme postmodern menyempitkan lingkup kebenaran menjadi "lokal". Suatu agama dianggap sahih hanya dalam konteks komunitas yg meyakininya. 

Karena itu waktu kaum postmodern memikirkan mengenai kebenaran. Mereka nir terlalu mementingkan pemikiran yang sistematis atau logis. Apa yang dahulu dipercaya nir cocok, kaum postmodern menggunakan hening mengawinkannya. Mereka mengkombinasikan sistem-sistem kepercayaan yang dulu dianggap saling berbenturan, Misalnya, seorang Kristen postmodern percaya kepada doktrin-doktrin gereja sekaligus jua percaya kepada ajaran non-Kristen seperti reinkarnasi. 

Orang-orang postmodern tidak merasa perlu menunjukan diri mereka benar dan orang lain salah . Bagi mereka, perkara keyakinan/agama adalah masalah konteks sosial. Mereka menyimpulkan,"Apa yg sahih buat kami, mungkin saja galat bagi Anda," dan "Apa yang salah bagi kami, mungkin saja benar atau cocok pada konteks anda." 

KELAHIRAN POSTMODERNITAS 
Sebenarnya postmodernisme sudah mengalami masa-masa inkubasi yg cukup lama . Meskipun para ahli saling berdebat tentang siapakah yg pertama kali menggunakan istilah tadi, masih ada konvensi bahwa istilah tersebut ada dalam suatu ketika dalam tahun 1930-an. 

Salah satu pemikir postmodernisme, Charles Jencks, menegaskan bahwa lahirnya konsep postmodernisme adalah berdasarkan tulisan seorang Spanyol Frederico de Onis. Dalam tulisannya "Antologia de la poesia espanola e hispanoamericana" (1934), de Onis memperkenalkan kata tadi buat menggambarkan reaksi dalam lingkup modernisme. 

Yang lebih tak jarang dipercaya menjadi pencetus kata tersebut adalah Arnold Toynbee, menggunakan bukunya yg populer berjudul "Study of History". Toynbee yakin benar bahwa sebuah era sejarah baru telah dimulai, meskipun ia sendiri berubah pikirannya mengenai awal keluarnya, entah pada waktu Perang Dunia I berlangsung atau sejak tahun 1870-an. 

Menurut analisa Toynbee, era postmodern ditandai menggunakan berakhirnya penguasaan Barat serta semakin merosotnya individualisme, kapitalisme, dan Kekristenan. Ia menyampaikan bahwa transisi ini terjadi saat peradaban Barat bergeser ke arah irasionalitas serta relativisme. Ketika hal ini terjadi, kekuasaan berpindah menurut kebudayaan Barat ke kebudayaan non- Barat serta muncullah kebudayaan global pluralis yg baru. 

Meskipun kata ini ada pada tahun 1930-an, postmodernisme menjadi sebuah kenyataan kultural belum menjadi sebuah momentum sampai 40 tahun setelahnya. Ia timbul pertama-tama pada lingkup kecil warga . Selama tahun 1960-an, suasana yang menandai postmodernisme sangat menarik bagi para seniman, arsitek, dan pemikir yang sedang mencari alternatif buat melawan dominasi kebudayaan modern. Bahkan beberapa teolog ikut tertarik dengan demam isu tersebut, diantaranya William Hamilton serta Thomas J.J. Altizer yang "mengundang arwah" Nietzsche buat memberitakan matinya Allah. Perkembangan yg beraneka ragam ini membuat "pengamat kebudayaan" Leslie Fiedler pada tahun 1965 menambahkan istilah "post" kepada istilah terkini sebagai akibatnya menjadi postmodernisme yang menjadi simbol kontra-kultural pada zaman itu. 

Selama tahun 1970-an tantangan postmodern menembus pada arus budaya primer. Pada pertengahan tahun tersebut, muncullah seorang pembela postmodern yang paling konsisten mempropagandakan inspirasi postmodern, yakni: Ihab Hassan. Ia menghubungkan postmodernisme dengan eksperimentalisme dalam bidang seni serta ultra teknologi pada bidang arsitektur. 

Tetapi pandangan hidup postmodern secara tepat menjalar terus ke bidang-bidang lain. Profesor-profesor pada universitas pada aneka macam fakultas mulai berbicara tentang postmodernisme. Bahkan beberapa pada antara mereka karam dalam konsep-konsep postmodern. 

Akhirnya penerimaan etos baru begitu menjalar terus ke mana-mana sehingga istilah "postmodern" menjadi label yg dipakai bagi berbagai kenyataan sosial serta budaya. Gelombang postmodern menyeret berbagai aspek kebudayaan serta beberapa disiplin ilmu, khususnya sastra, arstektur, film, serta filsafat. 

Pada tahun 1980-an, pergeseran berdasarkan lingkup mini pada lingkup besar terjadi. Secara bertahap, suasana postmodern menyerang budaya pop bahkan juga hayati sehari-hari masyarakat. Konsep-konsep postmodern bahkan bukan hanya diterima namun terkenal: sangat menyenangkan menjadi seseorang postmodern. Akibatnya, para kritikus kebudayaan bisa berbicara tentang "nikmatnya menjadi seseorang postmodern." Ketika postmodernisme diterima sebagai bagian menurut kebudayaan, lahirlah postmodernitas. 

PENCETUS POSTMODERNITAS 
Antara tahun 1960 serta 1990, postmodernisme timbul sebagai sebuah kenyataan kebudayaan. Mengapa? Bagaimana kita menyebutkan keluarnya pandangan hidup ini dalam masyarakat kita? Banyak pengamat menghubungkan transisi ini dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada warga pada paruh ke 2 menurut abad ke-20. Faktor pencetus terbesar merupakan lahirnya era warta. Penyebaran postmodernisme sejajar serta bergantung kepada transisi ke era informasi. 

Banyak sejarahwan menyebut era terbaru sebagai "era" industrialisasi, karena era ini didominasi sang produksi barang-barang. Karena fokusnya pada produksi material-material, modernisme membuat rakyat industri. Simbolnya merupakan pabrik. Sebaliknya era postmodern mengarahkan penekanan pada liputan. Kita sedang menyaksikan sebuah transisi berdasarkan masyarakat industri ke masyarakat warta. Simbolnya merupakan personal komputer . 

Statistik kerja menerangkan bahwa kita sedang mengalami perubahan dari rakyat industri pada warga keterangan. Pada era modern, dominan lapangan pekerjaan terbuka dalam bidang produksi barang. Pada tahun 1970-an, hanya 13% dari buruh-buruh pada Amerika bekerja pada produksi barang; 60% bekerja dalam bidang kabar. Pelatihan buat karir yang berkaitan menggunakan informasi - baik prosesor data juga konsultan - sebagai sangat krusial. 

Masyarakat fakta menghasilkan sekelompok orang baru. Ploretariat telah menyerahkan tempatnya pada "cognitariat." Dan buat usaha, keluarnya masyarakat postmodern berarti perubahan dari model "sentralisasi" pada contoh "network." Struktur hirarki pada pengambilan keputusan diganti menggunakan keputusan beserta. 

Era informasi bukan hanya mengganti pekerjaan kita tetapi jua menghubungkan semua belahan global. Masyarakat berita berfungsi menurut jaringan komunikasi yang meliputi seluruh muka bumi. Efisiensi sistem tadi sangat mengagetkan. Pada masa kemudian, kabar nir secepat perjalanan manusia. Tetapi sekarang liputan bisa mengalir ke seluruh global secepat cahaya. Yang lebih rupawan lagi adalah kemampuan era postmodern buat mendapatkan informasi dari mana saja secara cepat. Lantaran sistem komunikasi global yg begitu sophisticated, kita dapat mengetahui insiden apa saja pada mana saja di global ini. Kita sedang menghuni sebuah desa dunia. 

Munculnya desa dunia membuat impak yg kontradiktif. Budaya massal serta ekonomi global yg dihasilkan era kabar berusaha menyatukan global sebagai "McWorld." Ketika planet ini menyatu pada satu sisi, ketika yang sama beliau musnah berantakan pada sisi lainnya. Munculnya postmodernisme menghasilkan pencerahan global serta menipiskan nasionalisme. 

Nasionalisme semakin suram dengan keluarnya gerakan menuju "retribalisasi," menuju loyalitas kepada lingkungan lokal seorang. Ini bukan hanya terjadi di Afrika tetapi pula di Kanada. Kanada berkali-kali terancam oleh disintegrasi antara kelompok berbahasa Perancis di propinsi Quebec dan propinsi-propinsi pada sebelah barat. Orang-orang sedang mengikuti motto: "Berpikirlah secara global, bertindaklah secara lokal." 

Munculnya masyarakat liputan memberikan dasar berpijak bagi pandangan hidup postmodern. Hidup di desa global menyadarkan penduduknya mengenai keanekaragaman budaya pada bumi ini. Kesadaran ini memaksa kita mengadopsi pola pikir pluralisme. Pola pikir ini bukan hanya bersikap toleran kepada grup lain, namun beliau menegaskan serta merayakan keanekaragaman. Perayaan keanekaragaman budaya menuntut gaya baru - eklektisisme - gaya postmodernitas. 

Masyarakat berita sudah menyaksikan perubahan besar dari poduksi massal kepada produksi segmen. Produksi barang-barang yg sama telah berubah sebagai produksi barang-barang yg beraneka ragam. Kita berada dalam "budaya citarasa" yg memperlihatkan aneka macam macam gaya yg tidak terdapat habisnya. Dulu siswa-siswi SMP serta SMU hanya memiliki tren senang-olahraga serta malas-belajar, sekarang mereka bisa mengadopsi tren apa saja sesuai cita-rasa dan gaya yg mereka sukai. 

ALAM POSTMODERNISME TANPA TITIK PUSAT 
Ciri spesial postmodernisme merupakan tidak adanya titik pusat yang mengontrol segala sesuatu. Meskipun postmodern dalam rakyat bermacam-macam bentuknya, mereka sama-sama putusan bulat bahwa tidak ada fokus atau titik pusat. Tidak terdapat lagi baku umum yg dapat digunakan mengukur, menilai atau mengevaluasi konsep-konsep dan gaya hayati tertentu. Lenyaplah sudah bisnis mencari sumber otoritas sentra. Lenyaplah telah usaha buat mencari kekuasaan yang sah serta berlaku buat seluruh. Titik sentra telah bergeser, warga kita misalnya deretan barang- barang yg beraneka ragam. Unit-unit sosial yg lebih mini hanya disatukan secara geografis. 

Filsuf postmodern, Michel Foucault, menawarkan sebuah usulan nama bagi global tanpa titik sentra, yaitu "heterotopia." kata Foucault menggarisbawahi perubahan besar yang sedang kita alami. Keyakinan Pencerahan akan suatu kemajuan ayng monoton melahirkan visi modernisme. Arsitek modernisme berusaha membangun sebuah bangunan masyarakat yg paripurna. Kasih, keadilan, dan perdamaian akan memerintah rakyat tadi. Kaum postmodern membuang jauh-jauh impian kosong tadi. Mereka hanya menawarkan keanekaragaman yg tidak terhitung banyaknya, "multiverse" sudah menggantikan model "universe" menurut modernisme. 

POSTMODERNISME SEBAGAI SEBUAH FENOMENA KULTURAL
"Lenyapnya titik pusat" yg dipopulerkan sang pandangan hidup postmodern adalah ciri utama situasi masa sekarang. Ini nampak jelas pada kehidupan kultur rakyat kita. Seni sudah mengalami perubahan bersamaan dengan perubahan terkini sebagai postmodern. 

POSTMODERN MERAYAKAN KEANEKARAGAMAN 
Ciri utama budaya postmodern adalah pluralisme. Untuk merayakan pluralisme ini, para artis postmodern mencampurkan berbagai komponen yg saling bertentangan menjadi sebuah karya seni. Teknik seni yang demikian bukan hanya merayakan pluralisme, tetapi merupakan reaksi penolakan terhadap penguasaan rasio melalui cara yang ironis. Buah karya postmodernisme selalu ambigu (mengandung 2 makna). Kalaupun para artis ini menggunakan sedikit gaya terkini, tujuannya merupakan menolak atau mencemooh sisi-sisi tertentu dari modernisme. 

Post-modernisme merupakan campuran antara macam-macam tradisi serta masa kemudian. Post-Modernisme merupakan kelanjutan menurut modernisme, sekaligus melampaui modernisme. Ciri khas karya-karyanya merupakan makna ganda ,bertentangan dengan harapan, banyaknya pilihan, perseteruan, serta terpecahnya aneka macam tradisi, lantaran heterogenitas sangat memadai bagi pluralisme. 

Salah satu tehnik adonan yg seringkali digunakan adalah "collage". "Collage" menawarkan suatu cara alamiah buat mencampurkan bahan-bahan yg saling bertentangan. "Collage" menjadi sarana kritik postmodern terhadap mitos pengarang/seniman tunggal. Teknik lainnya merupakan "bricolage", yaitu: penyusunan kembali banyak sekali objek buat menyampaikan pesan ironis bagi situasi masa sekarang. 

Seniman postmodern menggunakan aneka macam gaya yg mencerminkan suatu eklektisisme yang diambil menurut banyak sekali era pada sejarah. Seniman umumnya menganggap cara demikian wajib ditolak karena menghancurkan keutuhan gaya-gaya historis. Para kritikus tersebut menyalahkan gaya postmodern karena tidak terdapat ke dalaman atau keluasan, melanggar batas sejarah hanya demi memberikan kesan untuk masa kini . Gaya dan historis dibentuk saling tumpang tindih. Mereka mendapatkan postmodernisme sangat kurang pada orisinalitas serta nir ada gaya sama sekali. 

Namun terdapat prinsip lebih mendalam yang ditampilkan melalui ekspresi budaya postmodernisme. Maksud dan tujuan karya-karya postmodernisme bukanlah asal-asalan saja. Sebaliknya postmodern berusaha menyingkirkan konsep mengenai "seorang pengarang/pelukis orisinil yg merupakan pencetus suatu karya seni". Mereka berusaha menghancurkan ideologi "gaya tunggal" berdasarkan modernisme serta menggantikannya dengan budaya "poly gaya". Untuk mencapai maksud tadi, para artis ini memperhadapkan para peminatnya dengan beraneka ragam gaya yang saling bertentangan serta nir serasi. Teknik ini - yg mencabut gaya berdasarkan akar sejarahnya - dipercaya menjadi sesuatu yang aneh dan berusaha meruntuhkan sejarah. 

Seniman-artis postmodern sangat berpengaruh bagi budaya Barat masa sekarang. Pencampuran gaya, dengan penekanan pada keanekaragaman, serta penolakan kepada rasionalitas menjadi karakteristik spesial warga kita. Ini semakin terbukti pada banyak ekspresi kebudayaan lainnya. 

ARSITEKTUR POSTMODERN 
Modernisme mendominasi arsitektur (jua bidang lainnya) sampai dalam tahun 1970-an. Para arsitek terbaru berbagi gaya yg terkenal dengan International style (gaya internasional). Arsitektur terbaru mempunyai keyakinan kepada rasio manusia dan pengharapan buat menciptakan insan idaman. 

Berdasarkan prinsip tersebut, arsitek-arsitek modern mendirikan bangunan sinkron dengan prinsip kesatuan (unity). Frank Llyod Wright sebagai model bagi arsitek lainnya. Ia mengungkapkan bangunan-bangunan terbaru wajib merupakan sebuah kesatuan organis. Bangunan harus adalah "kesatuan yang agung" (one great thing) dan bukan gugusan "bahan yang nir agung" (little things). Sebuah bangunan wajib mengekspresikan makna tunggal. 

Karena memegang prinsip kesatuan, arsitektur terkini memiliki karakteristik spesial "univalence." Bangunan-bangunan terkini memberitahuakn bentuk yang sederhana dan ini konkret menurut pola glass-and-steel boxes. Arsitektur mencari bentuk sederhana yang bisa mengungkapkan sebuah makna tunggal. Cara yang dipakai merupakan "repetisi"(pengulangan). Karena mereka juga hendak sempurna dalam geometri, bangunan-bangunannya menyerupai model "dunia lain." 

Arsitektur terkini berkembang serta sebagai arus yg secara umum dikuasai. Ia memajukan program industrialisasi serta menyingkirkan aneka ragam corak lokal. Akibatnya ekspansi arsitektur modern seringkali menghancurkan struktur bangunan tradisional. Ia hampir meratakan seluruh bangunan tradisional menggunakan bulldozer. Bulldozer merupakan indera yg merupakan cetusan jiwa terkini buat "maju"(progress). 

Beberapa arsitek terkini belum puas jika perubahan hanya dalam bidang arsitektur. Mereka ingin agar perubahan pada bidang arsitek, terjadi jua pada bidang-bidang seni, ilmu pengetahuan, serta industri. 

Mari beserta-sama kita bayangkan, pikirkan, serta ciptakan sebuah struktur masa depan baru yang meliputi bidang arsitektur, seni pahat, seni lukis, sebagai sebuah kesatuan. Suatu hari semua ini akan menjulang sampai ke langit melalui tangan berjuta-juta seniman. Ini sebagai keyakinan baru seperti sebuah kristal. 

Walter Gropius," Programme of the staatloches Bauhaus in Weimar" (1919), dalam Programmes and Manifestos on Twentieth-Century Architecture,ed. Ulrich Conrads, terj. 

Arsitektur postmodern muncul sebagai reaksi terhadap arsitektur modern. Postmodern merayakan sebuah konsep "Multivalence" (melawan "univalence" berdasarkan modernisme). Arsitektur postmodern menolak tuntutan modern pada mana sebuah bangunan wajib mencerminkan kesatuan. Justru sebaliknya buah karya postmodern berusaha memberitahuakn serta menampakan gaya, bentuk, corak, yg saling bertentangan. 

Penolakan terhadap arsitektur terbaru nampak jelas pada beberapa contoh. Misalnya, arsiterktur postmodern sengaja menaruh ornamen (hiasan). Ini merupakan versus dari arsitektur modern yg membuang segala hiasan-hiasan yg nir perlu. Contoh lain, arsitektur postmodern menggunakan beberapa teknik serta gaya seni tradisional, sedangkan arsitektur terbaru membuang segala gaya serta teknik seni tradisional. 

Penolakan sang postmodern terhadap terbaru pada dasarkan pada sebuah prinsip. Prinsip arsitektur postmodern merupakan semua arsitektur bersifat simbolik. Semua bangunan, termasuk banguan modern, sebenarnya sedang berbahasa dengan bahasa tertentu. Lantaran terlalu memikirkan fungsi banyak arsitek terbaru menyingkirkan dimensi tadi. Justru lantaran terlalu serius kepada fungsi (utility), karya seni terbaru hanya, adalah sebuah teknik membangun tanpa nuansa artistik. Dimensi artistik sudah lenyap menurut karya seni terbaru. Padahal sebuah struktur bangunan memerlukan dimensi artistik supaya bisa mengungkapkan suatu kisah atau melambangkan suatu dunia imajiner. Lantaran terlalu menekankan fungsi. Keajaiban dunia misalnya bangunan Katedral masa silam tidak lagi terkenal pada zaman terkini. Padahal bangunan seperti Katedral mengarahkan mata kita kepada suatu dunia lain. Ini yg dikritik oleh kaum postmodern terhadap kaum terkini. 

Sebuah bangunan mempunyai kekuatan buat sebagai apa yang diinginkannya, mengungkapkan apa yg ingin dikatakannya sebagai akibatnya pendengaran kita mulai mendengar apa yg ingin disampaikan oleh bangunan tersebut. 

Kaum Postmodern berusaha mengembalikan elemen "fiksi" berdasarkan sebuah arsitektur maka mereka menambahkan ornamen-ornamen pada arsitektur. Mereka ingin agar bidang arsitektur tidak terperangkap oleh pertanyaan "apa fungsinya?" Arsitektur harus kembali berperan untuk membangun "bangunan-bangunan yg kreatif serta imajinatif." 

Kritik postmodern terhadap modern semakin sebagai-jadi. Kaum modern menekankan adanya universalitas serta adanya nilai-nilai yang nir terbatas sejarah, serta ini ditolak secara tegas oleh kaum postmodern. Selama ini kaum kodern menganggap karya-karya mereka menjadi output rasio dan nalar. Padahal kaum postmodern melihat dengan kentara semuanya itu hanyalah bisnis menerima kekuasaan serta menguasai orang lain. Bahasa modern adalah bahasa kekuasaan. Bangunan-bangunan terbaru menggunakan bahan-bahan industri dan mereka melayani sistem industri. Bentuk-bentuk demikian mewujudkan global baru yg dikuasai sains dan teknologi. 

Kaum postmodern mau melenyapkan bahasa kekuasaan tadi. Kaum terkini menekankan konsep kesatuan serta keseragaman (uniformity) arsitektur yg ternyata sangat nir manusiawi. Arsitektur demikian berbicara menggunakan bahasa produksi massal dan baku. Kaum postmodern menolak secara tegas konsep serta bahasa demikian. Mereka ingin menemukan sebuah bahasa baru yang menghargai keanekaragaman serta pluralisme. 

POSTMODERN DALAM BIDANG SENI 
Arsitektur postmodern lahir menjadi penolakan terhadap prinsip-prinsip arsitektur modern pada abad ke-20. Kehadiran postmodern dalam bidang seni jua menampakkan gejala penolakan yang serupa. 

Arsitektur terbaru tidak menghargai gaya masa lalu. Pakar seni seperti Clement Greenberg menyatakan bahwa seni terkini juga menolak gaya-gaya seni sebelumnya. Kaum terbaru menemukan bukti diri dirinya dengan membuang segala sesuatu yang lain berdasarkan dirinya; dengan cara ini, para artis terbaru mengungkapkan bahwa hasil karya seni mereka bersifat "murni" (asli). Kecenderungan terkini pada bidang seni sama menggunakan bidang arsitektur, yaitu: "univalence". Melalui ini, pujian seniman terbaru hanyalah bila mereka memiliki "stylistic integrity" (integritas gaya). 

Sebaliknya seni postmodern berangkat menggunakan kesadaran adanya hubungan erat antara miliknya serta milik orang lain. Lantaran itulah, seni postmodern menganut keanekaragaman gaya atau "multivalence". Kalau terbaru menyukai "murni." maka postmodern menyukai "tidak murni." 

Pada dasarnya seni postmodern tidak tertentu serta sempit namun berbauran (sintetis). Karya seni tersebut dengan bebas memasukkan aneka macam macam kondisi, pengalaman, dan pengetahuan jauh melampaui obyek yg terdapat. Karya ini tidak melukiskan pengalaman tunggal dan utuh. Justru yang hendak dicapai adalah keadaan seperti sebuah ensiklopedia, yaitu: masuknya jutaan elemen, penafsiran, dan respons.

Banyak seniman postmodern menggabungkan keanekaragaman menggunakan teknik pencampuradukan. Seperti kita ketahui, teknik yg mereka sukai merupakan "collage". Kenyataanya, Jacques Derrida (dijuluki "Aristoteles tukang campur") menegaskan collage sebagai bentuk primer dari tentang postmodern. Perlahan namun pasti, "collage" menarik para pecinta seni ke pada makna yg didapatkan "collage" tadi. Lantaran "collage" bersifat heterogen, maka makna yang dihasilkannya tidak mungkin tunggal dan stabil. "Collage" menarik para pecinta seni buat selalu memperoleh makna baru melalui aneka ragam campuran di dalamnya. 

Akhirnya seni pencampuradukan menjadi sebuah "pastiche". Tujuan teknik ini (yg digunakan sang high-culture dan Video MTV) merupakan memperhadapkan para penonton menggunakan gambar-gambar yang saling bertentangan sebagai akibatnya tidak terdapat lagi makna objektif. Dengan pola yg saling bertentangan, rona yang tidak selaras, dan rapikan alfabet yg rancu, "pastiche" menyebar menurut global seni menuju kehidupan sehari- hari. Ini nampak menurut sampul buku, sampul majalah, serta iklan-iklan yang terdapat. 

Segala campuran dan keanekaragaman itu bukan hanya buat menarik perhatian. Daya tarik sebenarnya nir sedangkal itu, namun jauh lebih dalam. Ini adalah bagian menurut perilaku postmodern, yaitu: menantang kekuatan modernisme yg ada dalam berbagai forum, tradisi, dan aturan. Seniman postmodern tidak senang pada pengagung-agungan seseorang artis modern karena kemurnian hasil karyanya. Mereka nir senang pada apa yang disebut "stylistic integrity" (integritas gaya). Bagi mereka, nir ada hasil karya seni yang tunggal. Mereka sengaja memakai metode pinjaman dari hasil karya lain, kutipan, petikan, formasi, serta pengulangan berdasarkan karya-karya yg terdapat. Bagi mereka, "seniman tunggal yg membuat karya tunggal" hanyalah dongeng belaka. 

Kritik postmodern sangat radikal. Kritik tadi dapat ditemukan dalam karya fotografi seseorang bernama Sherrie Levine. Levine memfoto ulang foto-foto indah hasil karya 2 fotografer populer Walker Evans dan Edward Weston. Setelah memfoto ulang, Levine menegaskan bahwa foto- foto itu adalah karya pribadinya. Pembajakannya sangat jelas sehingga orang lain nir mudah mengecapnya menjadi plagiat (pengekor) biasa. Memang tujuannya bukanlah menipu orang-orang menggunakan mengungkapkan bahwa itu merupakan output karyanya dan bukan output karya orang lain. Tujuan utamanya merupakan membuat orang berfikir keras buat membedakan manakah "yg orisinil" serta manakah yang "tiruan". Maka kesimpulannya: tidak terdapat disparitas antara "karya asli" dan "karya tiruan." 

POSTMODERN DALAM BIDANG TEATER 
Teater merupakan wujud penolakan postmodern terhadap terkini yang paling jelas. Kaum modern melihat jelas sebuah karya seni sebagai karya yang tidak terikat ketika dan ide-ilham yg tidak dibatasi ketika. Etos postmodern menyukai tragedi, dan bencana selalu terdapat dalam setiap karya seni. Kaum postmodern melihat hidup ini misalnya sebuah gugusan cerita sandiwara yg terpotong-potong. Maka teater adalah sarana terbaik buat mendeskripsikan peristiwa serta pertunjukan. 

Tidak setiap karya teater merupakan wujud nyata pandangan hidup postmodern. Karya teater postmodern mulai ada dalam tahun 1960-an. Akarnya telah terdapat sebelum tahun 1960-an, yaitu karya seorang penulis Perancis bernama Antonin Artaud pada tahun 1930-an. 

Artaud menantang para seniman (khususnya dalam bidang drama) buat memprotes dan menghancurkan pemujaan kepada karya seni klasik. Ia sangat mendukung pergantian drama tradisional dengan 'teater keberingasan." Ia berseru supaya dihapuskannya gaya antik yg berpusat kepada naskah. Ia mengusulkan gaya baru yang berpusat kepada simbol- simbol teater termasuk pada dalamnya adalah: pencahayaan, susunan warna, konvoi, gaya tubuh, serta lokasi. Artaud juga meniadakan perbedaan antara aktor serta penonton. Ia ingin supaya penonton jua mengalami suasana dramatis seperti oleh aktor. Tujuan Artaud adalah memaksa penonton buat berhadapan menggunakan momentum kenyataan hayati secara langsung dalam saat itu, yg bagaimanapun juga nir akan terulang melalui aturan-anggaran sosial sehari-hari. 

Pada tahun 1960-an, sebagian impian Artaud menjadi kenyataan. Para pakar mulai memikirkan balik hakikat berdasarkan teater. Maka mereka menyerukan supaya terdapat kebebasan pada penampilan. Penampilan nir boleh diatur sang otoritas apa pun. 

Beberapa ahli ini menemukan bahwa naskah atau teks merupakan otoritas yg menindas kebebasan. Untuk memecahkan masalah ini, mereka mengurangi naskah atau teks sebagai akibatnya setiap penampilan sebagai spontan serta unik. Setelah beberapa sekali ditampilkan, nir terdapat lagi pengulangan. Penampilan itu sekali saja dan akan hilang selama-lamanya sesudah itu. 

Ahli lainnya menganggap sutradara adalah orang yg menindas kebebasan penampilan. Mereka berusaha memecahkan masalah ini, menggunakan menekankan improvisasi dan memakai pengarah adegan lebih menurut satu orang. Maka produksi teater/film bukan lagi produksi tunggal serta utuh. 

Teater postmodern menampilkan usulan-usulan para ahli pada atas. Mereka menciptakan berbagai elemen dalam teater, misalnya bunyi, cahaya, musik, bahasa, latar-belakang, dan gerakan saling berbenturan. Dengan demikian, teater postmodern sedang memakai teori tertentu yg disebut dengan keindahan ketiadaan (berbeda menggunakan keindahan kehadiran). Teori keindahan ketiadaan menolak adanya konsep kebenaran yg mendasari dan mewarnai setiap penampilan. Yang terdapat pada setia penampilan merupakan kekosongan ("empty presence"). Seperti pandangan hidup postmodern, makna sebuah penampilan hanya bersifat ad interim, tergantung menurut situasi dan konteksnya. 


Panggung teater nir lagi sebagai loka pengulangan suatu peristiwa atau suatu obyek, entah yg ada kini atau sebelumnya. Teater tetap berfungsi tanpa kehadiran Allah.

POSTMODERN DALAM BIDANG TULISAN-TULISAN FIKSI 
Pengaruh pandangan hidup postmodern dalam literatur sulit dicari. Para ahli sastra terus berdebat mengenai karakteristik utama fiksi postmodern yg membedakannya berdasarkan fiksi-fiksi sebelumnya. Namun gaya penulisan ini mencerminkan ciri primer yg telah kita saksikan dalam bidang-bidang lain. 

Seperti gaya postmodern umumnya, goresan pena fiksi postmodern memakai teknik pencampuradukan. Beberapa penulis merogoh elemen-elemen tradisional dan mencampurkannya secara berantakan buat mengungkapkan suatu ironi tentang topik-topik yg biasa dibahas. Bahkan beberapa penulis lainnnya mencampurkan insiden nyata serta khayalan. 

Pencampuradukan ini terjadi bahkan kepada tokoh-tokoh fiksi tadi. Beberapa penulis postmodern memusatkan perhatian pada tokoh-tokoh khayalan dengan segala perilakunya. Pada ketika yang sama, tokoh-tokoh khayalan itu merupakan tokoh-tokoh yg nyata pada sejarah insan. Dengan cara ini, oleh penulis berhasil menarik perhatian serta respons emosional serta moral para pembaca. 

Beberapa penulis postmodern mencampuradukkan yg nyata dan yang khayal dengan menyisipkan diri mereka ke dalam cerita itu. Bahkan mereka pun turut membicarakan berbagai perkara dan proses yg diceritakannya. Melalui ini, oleh penulis mencampurkan yg konkret serta yang fiksi. Teknik ini menekankan interaksi yg erat antara penulis serta goresan pena fiksinya. 

Tulisan fiksi merupakan sarana yang digunakan sang penulis buat berbicara sebagai akibatnya bunyi penulis nir dapat dipisahkan menurut kisah fiksi tersebut. Tulisan fiksi postmodern mencampuradukan 2 global yang nir terdapat hubungan satu sama lain. Dunia-dunia tadi masing-masing otonom. Tokoh-tokoh pada goresan pena fiksi itu merasa gundah di global mana mereka berada, serta apa tindakan mereka berikutnya di tengah dunia- dunia yang saling bertubrukan. 

Teknik pencampuradukan ini dipakai buat menampakan perilaku anti- modernisme. Tujuan para penulis terbaru merupakan memperoleh makna tunggal. Sebaliknya, kaum postmodern ingin mengetahui bagaimana fenomena-kenyataan yang amat tidak sinkron, dapat berjalan serta saling bercampur. 

Seperti kebudayaan postmodern lainnya, goresan pena-tulisan ini memusatkan perhatian pada kefanaan serta kesementaraan. Mereka menolak konsep kebenaran tak pernah mati dari kaum terkini. Tulisan fiksi ini sengaja mengarahkan penekanan kepada kesementaraan supaya para pembaca nir lagi melihat dunia ini berdasarkan klimaks yang tidak terbatas oleh ketika. Mereka ingin supaya para pembaca menyaksikan sebuah global yang hampa, tanpa adanya hal-hal yang tak pernah mati dan selalu berada dalam gelombang kesementaraan. 

Dan perlukah kita berkata bahwa semakin jelas oleh penulis menyatakan dirinya sendiri dalam teks-teks yang beliau buat, secara lawan asas pula makin nir terelakan adanya fenomena bahwa oleh penulis tadi, sebagai sebuah bunyi, hanyalah sebuah fungsi menurut fiksinya sendiri, sebuah bangunan retorika, bukan seorang yang berotoritas tetapi justru menjadi obyek dan target penafsiran pembaca? 

Kadang-kadang para penulis tadi membangun imbas serupa menggunakan memasukkan bahasa yg membongkar struktur pikiran yg telah baku. Mereka pula menolak rasio menjadi hakim yg memutuskan apakah sebuah cerita sanggup memaparkan peristiwa nyata. 

Contoh umum dari fiksi terbaru merupakan kisah detektif. Katakanlah cerita tentang seseorang detektif bernama Sherlock Holmes. Ia bertugas membongkar kebenaran-kebenaran yang tersembunyi. Kisah seperti ini hendak menampakan kekuatan rasio serta akal pada memecahkan sebuah kasus atau rahasia. Maka cerita ini merupakan sebuah cerita yg lengkap serta selesai. 

Contoh dari fiksi postmodern adalah kisah mata-mata. Meskipun terjadinya dalam global nyata, kisah demikian selalu mencampurkan dua macam dunia yang tidak sinkron. Apa yg dianggap nyata, ternyata terbukti hanyalah khayalan. Ada suatu global lain pada kembali global nyata ini, yg lebih dursila namun lebih nyata daripada dunia nyata. 

Dengan mencampurkan 2 macam global itu, kisah tadi menciptakan pembaca merasa tidak damai serta nir nyaman. Apakah penampilan seorang menerangkan dirinya yang sesungguhnya? Manakah yg sebenarnya serta manakah yg tipuan? 

Kisah mata-mata mendorong kita mempertanyakan dunia kehidupan kita. Apakah kita juga hayati pada dua macam global? Apakah orang-orang pada kurang lebih kita benar-benar misalnya penampilan mereka di hadapan kita? Apakah insiden-peristiwa pada sekitar kita benar-benar seperti yg nampak pada depan mata kita? 

Novel fiksi sains adalah salah satu bentuk sastra postmodern. Novel ini adalah penolakan terhadap penelitian modern. Novel fiksi ini lebih senang mencari sesuatu yg baru, serta bukan menyibak misteri alam buat menemukan rumus-rumus pasti. Novel ini mempertentangkan berbagai dunia dan empiris supaya nampak perbedaan dan kontradiksi di antara mereka. 

Novel fiksi sains tadi menciptakan kita penasaran mengenai global kita: Apakah empiris itu? Apa yang mungkin? Kekuatan apa yang sedang bekerja kini ? 

POSTMODERNISME SEBUAH FENOMENA DALAM BUDAYA POP 
Kebanyakan dari kita berafiliasi langsung postmodernisme melalui novel fiksi sains dan novel mata-mata. Keduanya sangat berpengaruh pada budaya populer kita sekarang. Namun secara tidak sadar, kita sudah terbuka pada pandangan hidup postmodern. 

Keterbukaan pada pandangan hidup postmodern melalui budaya pop adalah karakteristik khas postmodern. Ciri khas lainnya adalah nir mau menempatkan "seni klasik tinggi" pada atas budaya "pop." Postmodern unik lantaran dia menjangkau bukan kelas elite tetapi kelas rakyat biasa, warga yang terbiasa dengan budaya pop serta media massa. 

Hasil karya postmodern jua ambiguitas. Mereka berbicara menggunakan sebuah bahasa dan menggunakan elemen-elemen yang bisa diterima oleh orang-orang awam ataupun artis serta arsitek handal. Dengan cara demikian, postmodernisme berhasil menyatukan dua alam yg tidak sinkron, yaitu profesional dan populer. 

PEMBUATAN FILM SEBAGAI DASAR PIJAKAN BUDAYA POSTMODERN 
Perkembangan teknologi membantu penyebaran postmodern ke dalam sisi- sisi penting dan budaya pop. Salah satu sisi terpenting adalah industri film. 

Teknologi pembuatan film sangat cocok menggunakan etos postmodern, yakni: film menggambarkan yang nir ada sebagai seolah-olah terdapat. Sekilas lalu, film adalah sebuah cerita utuh yg ditampilkan oleh para aktor dan aktris. Kenyataannya, film adalah rekayasa teknologi menggunakan donasi pakar-ahli seorang ahli berdasarkan berbagai bidang yg tidak jarang kelihatan pada film. Adanya kesatuan pada sebuah film sebenarnya adalah ilusi. 

Film berbeda dengan teater. Film nir pernah berisi penampilan sekelompok aktor/aktris sekaligus secara utuh dan berkesinambungan. Apa yang penonton lihat "berkesinambungan" adalah semacam sisa dari berbagai adegan pada proses pembuatan film itu sendiri, yang nir saling bekerjasama baik secara saat maupun loka. 

Alur cerita sebuah film hanyalah tipuan. Apa yang nampak "berhubungan" atau "berkesinambungan" sebenarnya hanyalah gugusan adegan yg diambil dalam ketika dan loka yang bhineka. Alur sebuah film yang kita lihat, ternyata nir seperti demikian alurnya dalam ketika film berada pada proses pembuatan tersebut. Yang menyatukan adegan-adegan yang terpecah-pecah itu merupakan seorang editor. Dialah yang menyambungkan adegan-adegan yg nir terdapat hubungannya satu sama lain. 

Kadang-kadang kiprah yg sama belum tentu diperankan oleh satu aktor. Sutradara acapkali menggunakan peran pengganti (stunt-man) buat adegan- adegan berbahaya. Kemajuan teknologi memungkinkan edit buat menduplikasi paras oleh aktor sebagai akibatnya wajahnya dalam film usang dapat diambil serta dimasukkan pada film yang baru. Semuanya ini adalah hasil rekayasa personal komputer . 

Akhirnya, film yg kita tonton adalah produk kecanggihan teknologi. Tim-tim yang berbeda memakai fotografi dan metode lainnya buat mengumpulkan bahan-bahan. Bahan-bahan ini digabungkan sang editor buat membentuk apa yg nampak menjadi "kesatuan" pada depan mata penonton. Berbeda dengan teater, kesatuan dan transedental sebuah film merupakan jasa teknologi, dan bukan jasa aktor-aktornya. 

Karena kesatuan sebuah film terletak pada teknik pembuatannya, maka pengarah adegan serta editor memiliki kebebasan buat mengatur dan memanipulasi jalannya cerita dengan banyak sekali cara. Mereka bisa mencampurkan adegan-adegan yang nir saling berafiliasi tanpa wajib mengorbankan kesatuan film itu. 

Pembuat film postmodern senang membarui konsep tempat dan konsep ketika menjadi pada sini dan sekarang selamanya. Usaha mereka pada hal ini dipacu oleh banyaknya film yg telah diproduksi sebelumnya sehinga mereka memiliki bahan buat mencampurkannya. Misalnya: adegan Humphrey Bogart pada film "The Last Action Hero" serta Groucho Marx pada iklan Diet Pepsi. Kemajuan teknologi memungkinkan penggabungan keduanya, penggabungan "global konkret" menggunakan fenomena lain. Contoh lain adalah penggabungan tokoh kartun dan tokoh manusia pada film "Who Framed Roger Rabbit?" 

Kemampuan seorang pengarah adegan menggabungkan banyak sekali rabat sebagai sebuah film yg utuh, memungkinkannya untuk melenyapkan perbedaan antara kebenaran dan dongeng, kenyataan serta imajinasi. Sutradara- pengarah adegan postmodern menggunakan kesempatan ini buat mewujudnyatakan etos postmodern. Misalnya, film-film postmodern membuat film fiksi dan fantasi seperti layaknya insiden konkret (film "Groundhog Day"). Mereka menggabungkan kisah film fiksi menggunakan aspek dokumenter (film "The Gods Must Be Crazy"). Mereka mencampurkan sebagian catatan sejarah menggunakan spekulasi serta mencampurkan global-global yang tidak berhubungan yg dihuni oleh tokoh-tokoh yang tidak kentara majakah yang orisinil (film "Blue Velvet"). 

Hidup dalam era postmodern berarti hayati di dalam dunia yang menyerupai film. Sebuah global dimana kebenaran serta dongeng bercampur. Kita melihat global sama seperti kita melihat film, serta kita curiga apakah yg kita lihat hanyalah sebuah ilusi. Kita bisa tahu sesuatu dalam pikiran oleh pengarah adegan. Ia mengajak kita melihat sesuatu yang sering terabaikan/terlupakan pada dunia yang film itu gambarkan. Sebaliknya waktu melihat dunia sebenarnya, kaum postmodern tidak lagi percaya adanya sebuah Pikiran pada baliknya. 

TELEVISI DAN PENYEBARAN BUDAYA POSTMODERN 
Teknologi pembuatan film menaruh dasar pijakan buat budaya pop postmodern. Namun televisi adalah sarana yg lebih efisien buat mengembangkan etos postmodern ke seluruh lapisan warga . 

Dilihat dari satu sisi, televisi hanyalah saranan yang efektif buat menantikan turunnya film dari bioskop ke televisi. Banyak acara televisi yang isinya hanya film-film, mulai menurut yg pendek hingga miniseri. Televisi merupakan sebuah wahana yg dipakai sang film-film buat menyerbu kehidupan sehari-hari jutaan orang. Sejauh ini, televisi hanyalah perpanjangangan tangan berdasarkan industri film. 

Tetapi lepas berdasarkan interaksi menggunakan film, televisi memberitahuakn ciri khasnya sendiri. Dalam banyak hal, televisi jauh lebih fleksibel daripada film. Televisi melampaui film dengan menyajikan siaran eksklusif. Kamera televisi bisa menayangkan gambar peristiwa eksklusif pada pemirsa pada seluruh belahan global. 

Kemampuan buat menyiarkan secara eksklusif membuat orang percaya bahwa televisi menyajikan peristiwa aktual yang benar-sahih terjadi, tanpa adanya penafsiran, edit, atau komentar. Karena inilah televisi sudah menjadi kriteria untuk membedakan yg konkret serta tidak. Banyak pemirsa tidak menganggap krusial banyak hal. Namun bila CNN, Sixty Minutes menayangkannya, mereka akan segera merasa hal tadi krusial. Segala sesuatu nir penting apabila nir ditayangkan televisi. 

Televisi bisa menayangkan fakta secara eksklusif serta mampu menyebutkan produksi-produksi film. Kemampuan ganda demikian membuat televisi memiliki kekuatan yg unik. Ia sanggup mencampurkan "kebenaran" (apa yg orang banyak anggap menjadi peristiwa nyata) menggunakan "fiksi" (apa yg orang banyak anggap sebagai imajinasi yg nir pernah terjadi pada kenyataan). Film nir dapat melakukan ini. Televisi masa kini melakukan hal tersebut monoton. Ketika ada siaran langsung, di tengah-tengah siaran itu selalu diputus oleh "pesan berdasarkan sponsor." 

Televisi melampaui film untuk mewujudkan pandangan hidup postmodern. Televisi komersil menyajikan aneka macam gambar kepada permirsa. Berita sore akan menghantam penonton dengan gambar-gambar yang nir saling berafiliasi: perang pada suatu daerah terpencil, pembunuhan di dekat rumah, ucapan dari seorang politikus, skandal seks modern, penemuan ilmiah baru, fakta olahraga. Campuran-campuran ini disisipkan dengan iklan baterai yang tahan usang, sabun mandi yang lebih bersih, makan pagi yang lebih sehat, serta liburan yang lebih menyenangkan. Dengan menampilkan berbagai gambar tadi (informasi serta iklan), televisi menciptakan kesan bahwa keterangan dan iklan sama pentingnya. 

Siaran keterangan diikuti sang program-acara utama yang terlalu banyak buat menarik serta membuat pemirsa bertahan. Maka isi acara-program tersebut adalah film laga, skandal, kekerasan, dan seks. Drama-drama malam hari memiliki bobot yang sama menggunakan warta sebelumnya. Dengan cara ini, televisi melenyapkan disparitas antara kebenaran serta fiksi, antara insiden yg benar-sahih memilukan hati dan peristiwa sepele. 

Ini terjadi bukan hanya dalam satu saluran televisi, namun berpuluh bahkan ratusan saluran yg bhineka. Hanya dengan sebuah remote control pada tangan, seorang dapat memilih apa pun yang beliau suka , mulai dari keterangan terbaru, pertandingan tinju, laporan ekonomi, film antik, laporan cuaca, film lawak, film dokumenter, serta sebagainya. 

Dengan memberikan begitu banyak campuran gambar, secara tidak sengaja televisi menyejajarkan hal-hal yang tidak saling cocok. Televisi membutuhkan kejelasan ketika dan loka. Televisi mencampuradukkan masa lalu serta masa sekarang, yang jauh serta yg dekat, segala sesuatunya pada- bawa menjadi sekarang serta di sini, di hadapan pemirsa televisi. Dengan cara ini, televisi memperlihatkan 2 ciri khas postmodern: menghapus batas antara masa kemudian dan masa sekarang; serta menempatkan pemirsa dalam ketegangan terus-menerus. Banyak pengamat sosial menganggap televisi menjadi cermin menurut kondisi psikologis serta budaya postmodern. Televisi menyajikan begitu poly gambar yg tidak herbi empiris, gambar-gambar yg saling berinteraksi monoton tanpa henti. Film serta televisi telah pada persatukan sang sebuah alat yg lebih baru - komputer pribadi. 

Lenyapnya ego merupakan indikasi kemenangan postmodernisme.... Sang diri diubahkan menjadi sebuah tampilan kosong yang berisi kebudayaan yang telah jenuh namun hiperteknis. (Arthur Kroker, Marilouise Kroker dan David Cook, "Panic Alphabet", dalam Panic Encyclopedia: The Definitive Guide to the Postmodern Scene 

Munculnya "monitor" - layar bioskop, layar kaca televisi ataupun monitor computer, melenyapkan disparitas antara diri menjadi subjek serta global sebagai objek. "Monitor" bukan sekadar objek di luar diri kita yang kita sedang lihat. Yang terjadi pada monitor bukan sesuatu peristiwa pada luar sana dan diri kita di sini. "Monitor" membawa kita ke dunia luar sama misalnya dunia luar masuk ke dalam diri kita. Yang terjadi pada televisi adalah manifestasi diri kita, yang terjadi dalam diri kita adalah penjelmaan televisi. Televisi telah menjadi sebuah wujud nyata berdasarkan jiwa kita. 

Hidup dalam era postmodern berarti hidup pada global yang dipenuhi sang berbagai gambar yang bercampur-aduk. Dunia televisi memecahkan gambar-gambar sebagai potongan-rabat dan kaum postmodern tetap yakin bahwa itu hanyalah adonan gambar-gambar. 

WUJUD-WUJUD LAIN POSTMOERNISME DALAM BUDAYA POP 
Film sudah menyajikan budaya postmodern, dan televisi menyebarkannya , tetapi musik rock adalah karakteristik yang paling khas berdasarkan budaya pop postmodern. Lirik lagu-lagu rock mencerminkan semboyan postmodern. Hubungan antara music rock serta budaya postmodern lebih mendalam lagi. Musik rock mempunyai ciri utama menurut postmodern, yaitu: penekanan pada dunia serta lokal. 

Musik rock kontemporer mendapatkan poly penggemar serta mampu menyatukan seluruh dunia. Tentunya kita jangan lupa menggunakan tokoh-tokoh musik rock yang melakukan tur keliling dunia. Pada saat yg sama, musik rock mempertahankan selera lokal. Dalam penampilan kelompok-gerombolan rock yang akbar juga yang mini (tidak terkenal), musik rock menunjukkan pluralitas gaya yang diambil berdasarkan gaya musik setempat (lokal dan etnis eksklusif). 

Yang tidak kalah krusial, musik rock jua menggunakan sarana produksi elektro sebagaimana televisi serta film. Dimensi krusial menurut budaya rock adalah penampilan eksklusif berdasarkan bintang-bintangnya. Konser musik rock nir seperti konser tradisional dimana sang penyanyi berusaha berkomunikasi secara akrab dengan penonton. Yang terjadi pada konser musik rock adalah "kedekatan massal yang dibentuk-buat." 

Konser rock sekarang merupakan insiden massal, melibatkan puluhan ribu penggemar. Kebanyakan penggemar nir dapat melihat penampilan oleh bintang dari dekat. Namun mereka masih berusaha mengalami pengalaman tadi. Penampilan tersebut diperlihatkan kepada mereka melalui poly layar video yg menyorot wajah oleh bintang berdasarkan dekat. 

Tehnik ini membangun jeda antara sang bintang dan penonton. Penggemar grup rock Jubilant merasa dekat menggunakan idola mereka sekalipun hanya lewat layar televisi. Teknologi mengganti kedekatan dalam sebuah pertunjukkan pribadi sebagai formasi ribuan penggemar yg menonton layar video beserta-sama ad interim mereka diserbu menggunakan banyak sekali-bagai efek cahaya, suara serta sebagainya. 

Teknologi melenyapkan disparitas antara penampilan aslinya serta tayangannya pada televisi. Teknologi melenyapkan disparitas antara penampilan langsung serta duplikasinya dalam musik. Penampilan pribadi bukan lagi empiris yang terdapat dalam konteks spesifik. Ia merupakan campuran antara apa yg sang bintang tampilkan serta apa yang teknologi hasilkan. Penampilan itu dibungkus dalam kemasan teknologi sehabis itu baru disajikan pada para penggemar. 

Wujud pandangan hidup postmodern yg lebih sederhana merupakan cara berpakaian. Model sandang postmodern memiliki kesamaan yg seperti menggunakan budaya pop lainnya. Kita melihat ditonjolkannya merek serta label produk. Ini melenyapkan perbedaan antara sandang serta iklan sandang. 

Wajah postmodern nampak dalam "bricolage." Berbeda dengan pola sandang tradisional yang menyatukan banyak sekali corak secara serasi, gaya postmodern sengaja menggabungkan elemen-elemen yang bertentangan, misalnya: sandang dan aksesoris dari 10, 20, 30 dan 40 tahun lalu digunakan beserta-sama. 

Percampuran yg bertentangan tadi dimaksudkan menjadi sebuah ironi atau ejekan terhadap model sandang terbaru, bahkan terhadap seluruh industri sandang modern. Dari musik rock ke turisme ke televisi sampai ke bidang pendidikan, yg dipromosikan sang iklan dan yang dicari oleh konsumen bukan lagi barang-barang, namun pengalaman. 

Budaya pop zaman kita mempunyai dua ciri khas postmodern: pluralisme serta anti-rasionalisme. Seperti konkret berdasarkan cara mereka berpakaian serta musik yang mereka dengar, kaum postmodern nir lagi percaya bila global mereka memiliki sebuah penekanan. Mereka nir lagi percaya bahwa rasio insan bisa menangkap struktur nalar alam semesta. Mereka hayati dalam dunia yg tidak membedakan antara kebenaran dan dongeng. Akibatnya mereka menjadi pengumpul bermacam-macam pengalaman, gudang yang brisi aneka macam hal sementara, jembatan yang dilintasi beragam gambar, serta dihujani menggunakan aneka ragam media dalam masyarakat postmodern. 

Postmodernisme memiliki asumsi yang beragam. Ini terbukti menurut aneka macam perilaku dan aktualisasi diri mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan tersebut, kita menemukan bermacam-macam orang pada warga . Ekpresinya bervariasi menurut cara berpakaian hingga televisi, termasuk musik serta film di dalamnya. Postmodernisme bermetamorfosis dalam beraneka ragam aktualisasi diri budaya, termasuk arsitektur, seni, dan sastra. Lebih berdasarkan segalanya, postmodernisme adalah sebuah pemandangan intelektual. 

Postmodernisme menolak citra mengenai seseorang pemikir tunggal yang dilahirkan oleh Pencerahan. Postmodern mengejek mereka yang merasa yakin bisa melihat global berdasarkan suatu titik puncak seolah-olah mereka dapat berbicara demi kepentingan semua umat manusia. Postmodernisme telah menggantikan impian kesadaran tersebut menggunakan keyakinan baru, yaitu: seluruh pernyataan tentang kebenaran dan kebenaran itu sendiri terbatas oleh kondisi sosial.