DEFINISI DAN RUANG LINGKUP ERGONOMI

Definisi Dan Ruang Lingkup Ergonomi 
Perubahan waktu, walaupun secara perlahan-lahan, sudah merubah manusia dari keadaan primitif sebagai insan yg berbudaya. Kejadian ini diantaranya terlihat dalam perubahan rancangan peralatan-alat-alat yang dipakai, yaitu mulai berdasarkan batu yang tidak berbentuk menjadi batu yang mulai berbentuk menggunakan meruncingkan beberapa bagian berdasarkan batu tadi. Perubahan pada indera sederhana ini, memperlihatkan bahwa manusia telah semenjak awal kebudayaannya berusaha memperbaiki indera-indera yg dipakainya buat memudahkan pemakaiannya. Hal ini terlihat lagi dalam alat-alat batu runcing yang bagian atasnya dipahat bundar sempurna sebesar genggaman sehingga lebih memudahkan serta menggerakan pemakaiannya.

Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan fakta-keterangan tentang sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia pada rangka membuat sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, kondusif, sehat serta efisien). Ergonomi dan K3 (Keselamatan serta Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya mengarah pada tujuan yg sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life). 

Tujuan Ergonomi
Secara umum penerapan ergonomi terdiri dari banyak tujuan. Berikut adalah tujuan pada penerapan ergonomi:
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik serta mental melalui upaya pencegahan cidera serta penyakit dampak kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi serta kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas hubungan sosial serta mengkoordinasi kerja secara sempurna, guna meningkatkan agunan sosial baik selama kurun saat usia produktif juga setelah tidak produktif.
3. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan antropologis menurut setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja serta kualitas hidup yg tinggi. (Tarwaka. Dkk, 2004).

Definisi Ergonomi
Ergonomi asal berdasarkan istilah Yunani ergon (kerja) serta nomos (anggaran), secara keseluruhan ergonomi berarti anggaran yang berkaitan dengan kerja. Banyak definisi mengenai ergonomi yang dimuntahkan oleh para pakar dibidangnya antara lain:
1. Ergonomi adalah ”Ilmu” atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sebagai akibatnya tercapai alat, cara dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, serta efisien (Manuaba, A, 1981).
2. Ergonomi merupakan ilmu, seni, serta penerapan teknologi buat menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yg digunakan baik pada beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan serta keterbatasan manusia baik fisik juga mental sebagai akibatnya kualitas hayati secara keseluruhan sebagai lebih baik (Tarwaka. Dkk, 2004).
3. Ergonomi adalah ilmu tentang manusia pada usaha buat meningkatkan kenyamanan pada lingkungan kerja (Nurmianto, 1996).
4. Ergonomi merupakan ilmu dan penerapannya yg berusaha buat menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau kebalikannya menggunakan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yg dengan tinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya (Suma’mur, 1987).
5. Ergonomi adalah praktek dalam mendesain alat-alat serta rincian pekerjaan sinkron dengan kapabilitas pekerja menggunakan tujuan untuk mencegah cidera dalam pekerja. (OSHA, 2000).

Dari aneka macam pengertian di atas, dapat diintepretasikan bahwa sentra berdasarkan ergonomi adalah insan. Konsep ergonomi merupakan dari pencerahan, keterbatasan kemampuan, serta kapabilitas manusia. Sehingga dalam bisnis buat mencegah cidera, menaikkan produktivitas, efisiensi serta kenyamanan diperlukan penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan serta manusia yg terlibat dengan pekerjaan tersebut.

Definisi ergonomi pula bisa dilakukan menggunakan cara menjabarkannya pada fokus, tujuan serta pendekatan tentang ergonomi (Mc Coinick 1993) dimana dalam penjelasannya disebutkan menjadi berikut:

1. Secara fokus
Ergonomi menfokuskan diri dalam insan dan interaksinya dengan produk, alat-alat, fasilitas, mekanisme dan lingkungan dimana sehari-hari insan hidup serta bekerja.

2. Secara tujuan
Tujuan ergonomi terdapat 2 hal, yaitu peningkatan efektifitas serta efisiensi kerja dan peningkatan nilai-nilai humanisme, misalnya peningkatan keselamatan kerja, pengurangan rasa lelah dan sebagainya.

3. Secara pendekatan
Pendekatan ergonomi merupakan aplikasi liputan tentang keterbatasan-keterbatasan manusia, kemampuan, karakteristik tingkah laku serta motivasi buat merancang prosedur dan lingkungan loka aktivitas insan tersebut sehari-hari.

Berdasarkan ketiga pendekatan tersebut diatas, definisi ergonomi bisa terangkumkan dalam definisi yang dikemukakan Chapanis (1985), yaitu ergonomi merupakan ilmu untuk menggali serta mengaplikasikan keterangan-warta tentang konduite manusia, kemampuan, keterbatasan serta ciri manusia lainnya untuk merancang alat-alat, mesin, sistem, pekerjaan dan lingkungan buat menaikkan produktivitas, keselamatan, ketenangan serta efektifitas pekerjaan insan.

Sejarah Ergonomi
Ergonomi mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan namun aktivitas yg berkenaan dengannya telah bermunculan puluhan tahun sebelumnya. Beberapa insiden krusial diilustrasikan menjadi berikut:

1. C.T. Thackrah, England, 1831
Trackrah adalah seseorang dokter berdasarkan Inggris/England yang meneruskan pekerjaan berdasarkan seseorang Italia bernama Ramazzini, dalam serangkaian kegiatan yg berhubungan dengan lingkungan kerja yg tidak nyaman yg dirasakan sang para operator di loka kerjanya. Ia mengamati postur tubuh dalam ketika bekerja sebagai bagian dari kasus kesehatan. Pada saat itu Trackrah mengamati seorang penjahit yg bekerja dengan posisi dan dimensi kursi-meja yg kurang sinkron secara antropometri, serta pencahayaan yang tidak ergonomis sehingga mengakibatkan menbungkuknya badan dan iritasi indera penglihatan.

2. F.W. Taylor, U.S.A., 1989
Frederick W. Taylor adalah seseorang insinyur Amerika yang menerapkan metoda ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan.

3. F.B. Gilbreth, U.S.A., 1911
Gilbreth jua mengamati dan mengoptimasi metoda kerja, dalam hal ini lebih mendetail pada Analisa Gerakan dibandingkan menggunakan Taylor. Dalam bukunya Motion Study yg diterbitkan dalam tahun 1911 dia memberitahuakn bagaimana postur membungkuk dapat diatasi menggunakan mendesain suatu sistem meja yg dapat diatur turun-naik (adjustable).

4. E. Mayo serta teman-temannya, U.S.A., 1933
Elton Mayo seorang warga negara Australia, memulai beberapa studi pada suatu Perusahaan Listrik. Tujuan studinya adalah buat mengkuantifikasi pengaruh dari variabel fisik seperti pencahayaan dan lamanya ketika istirahat terhadap faktor efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.

5. Pembentukan Kelompok Ergonomi
Pembentukan Masyarakat Peneliti Ergonomi (the Ergonomics Research Society) pada England pada tahun 1949 melibatkan beberapa profesional yang sudah poly berkiprah dalam bidang ini. Hal ini membuat jurnal (majalah ilmiah) pertama pada bidang Ergonomi dalam November 1957.
Perkumpulan Ergonomi Internasional (The International Ergonomics Association) terbentuk dalam 1957, dan The Human Factors Society pada Amerika dalam tahun yg sama.

Diketahui pula bahwa Konferensi Ergonomi Australia yg pertama diselenggarakan dalam tahun 1964, dan hal ini mencetuskan terbentuknya Masyarakat Ergonomi Australia serta New Zealand (The Ergonomics Society of Australian and New Zealand).

Perkembangan Ergonomi
Perkembang ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949 sebagai judul buku yg dikarang oleh Prof. Murrel. Sedangkan istilah ergonomi itu sendiri asal dari bahasa Yunani yaitu ergon (kerja) serta nomos (anggaran/prinsip/kaidah). Istilah ergonomi dipakai secara luas di Eropa. Di Amerika Serikat dikenal istilah human factor atau human engineering. Kedua istilah tadi (ergonomic serta human factor) hanya berbeda pada penekanannya. Intinya kedua istilah tersebut sama-sama menekankan dalam performansi dan konduite manusia. Menurut Hawkins (1987), buat mencapai tujuan praktisnya, keduanya bisa digunakan sebagai surat keterangan buat teknologi yang sama.

Ergonomi telah menjadi bagian dari perkembangan budaya manusia semenjak 4000 tahun yg kemudian (Dan Mac Leod, 1995). Perkembangan ilmu ergonomi dimulai ketika manusia merancang benda-benda sederhana, seperti batu buat membantu tangan dalam melakukan pekerjaannya, sampai dilakukannya perbaikan atau perubahan pada alat bantu tadi untuk memudahkan penggunanya. Pada awalnya perkembangan tersebut masih nir teratur serta tidak terarah, bahkan kadang-kadang terjadi secara kebetulan.

Aplikasi / penerapan Ergonomi
Terdapat beberapa aplikasi / penerapan pada aplikasi ilmu ergonomi. Aplikasi / penerapan tadi antara lain:
1. Posisi Kerja terdiri berdasarkan posisi duduk serta posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki nir terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal serta berat badan tertumpu secara seimbang dalam 2 kaki.

2. Proses Kerja
Para pekerja bisa menjangkau alat-alat kerja sesuai dengan posisi saat bekerja serta sesuai dengan berukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.

3. Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat dalam ketika melakukan kegiatan kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak dipakai daripada kata-kata.

4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, menggunakan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat bisa mengakibatkan cedera tulang punggung, jaringan otot serta persendian akibat gerakan yg hiperbola.

Metode Ergonomi
Terdapat beberapa metode dalam pelaksanaan ilmu ergonomi. Metode-metode tadi antara lain:
1. Diagnosis, bisa dilakukan melalui wawancara dengan pekerja, pemeriksaan tempat kerja evaluasi fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomic checklist serta pengukuran lingkungan kerja lainnya. Variasinya akan sangat luas mulai berdasarkan yang sederhana sampai kompleks.
2. Treatment, pemecahan masalah ergonomi akan tergantung data dasar pada saat penaksiran. Kadang sangat sederhana misalnya merubah posisi mebel, letak pencahayaan atau ventilasi yang sesuai. Membeli furniture sinkron dengan demensi fisik pekerja.
3. Follow-up, dengan evaluasi yang subyektif atau obyektif, subyektif misalnya dengan menanyakan ketenangan, bagian badan yg sakit, nyeri bahu serta siku, keletihan , sakit kepala dan lain-lain. Secara obyektif contohnya menggunakan parameter produk yg ditolak, absensi sakit, nomor kecelakaan dan lain-lain.

Prinsip Ergonomi
Memahami prinsip ergonomi akan mempermudah evaluasi setiap tugas atau pekerjaan meskipun ilmu pengetahuan pada ergonomi terus mengalami kemajuan serta teknologi yang digunakan dalam pekerjaan tersebut terus berubah. Prinsip ergonomi adalah pedoman pada menerapkan ergonomi pada loka kerja, dari Baiduri pada diktat kuliah ergonomi masih ada 12 prinsip ergonomi yaitu:
  1. Bekerja dalam posisi atau postur normal; 
  2. Mengurangi beban berlebihan; 
  3. Menempatkan alat-alat agar selalu berada pada jangkauan; 
  4. Bekerja sinkron menggunakan ketinggian dimensi tubuh; 
  5. Mengurangi gerakan berulang dan hiperbola; 
  6. Minimalisasi gerakan tidak aktif; 
  7. Minimalisasikan titik beban; 
  8. Mencakup jeda ruang; 
  9. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman; 
  10. Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan waktu bekerja; 
  11. Membuat supaya display dan contoh mudah dimengerti; 
  12. Mengurangi stres. 
Pengelompokkan Bidang Kajian Ergonomi
Pengelompokkan bidang kajian ergonomi yang secara lengkap dikelompokkan sang Dr. Ir. Iftikar Z. Sutalaksana (1979) sebagai berikut:
1. Faal Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang meneliti tenaga manusia yang dikeluarkan dalam suatu pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian ini adalah buat perancangan sistem kerja yang dapat meminimasi konsumsi energi yg dikeluarkan ketika bekerja.
2. Antropometri, yaitu bidang kajian ergonomi yg berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh insan buat dipakai pada perancangan peralatan dan fasilitas sehingga sesuai menggunakan pemakainya.
3. Biomekanika yaitu bidang kajian ergonomi yg herbi prosedur tubuh dalam melakukan suatu pekerjaan, contohnya keterlibatan otot manusia dalam bekerja serta sebagainya.
4. Penginderaan, yaitu bidang kajian ergonomi yg erat kaitannya dengan masalah penginderaan manusia, baik alat penglihatan, penciuman, perasa serta sebagainya.
5. Psikologi kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang berkaitan menggunakan pengaruh psikologis dan suatu pekerjaan terhadap pekerjanya, contohnya terjadinya stres serta lain sebagainya.

Pada prakteknya, dalam mengevaluasi suatu sistem kerja secara ergonomi, kelima bidang kajian tersebut dipakai secara sinergis sehingga didapatkan suatu solusi yang optimal, sehingga seluruh bidang kajian ergonomi adalah suatu sistem terintegrasi yg semata-mata ditujukan untuk perbaikan kondisi manusia pekerjanya.

Spesialisasi Bidang Ergonomi
Spesialisasi bidang ergonomi meliputi: ergonomi fisik, ergonomi kognitif, ergonomi sosial, ergonomi organisasi, ergonomi lingkungan dan faktor lain yang sesuai. Evaluasi ergonomi adalah studi mengenai penerapan ergonomi pada suatu sistem kerja yang bertujuan buat mengetahui kelebihan dan kekurangan penerapan ergonomi, sehingga dihasilkan suatu rancangan keergonomikan yg terbaik.
1. Ergonomi Fisik: berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri, karakteristik fisiolgi dan biomekanika yang berafiliasi dnegan aktifitas fisik. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi fisik antara lain: postur kerja, pemindahan material, gerakan berulan-ulang, MSD, tata letak loka kerja, keselamatan dan kesehatan.
2. Ergonomi Kognitif: berkaitan menggunakan proses mental manusia, termasuk pada dalamnya ; persepsi, ingatan, dan reaksi, sebagai dampak dari interaksi insan terhadap pemakaian elemen sistem. Topik-topik yang relevan pada ergonomi kognitif diantaranya ; beban kerja, pengambilan keputusan, performance, human-computer interaction, keandalan insan, serta stres kerja.
3. Ergonomi Organisasi: berkaitan menggunakan meningkatkan secara optimal sistem sosioleknik, termasuk sturktur organisasi, kebijakan dan proses. Topik-topik yg relevan pada ergonomi organisasi antara lain ; komunikasi, MSDM, perancangan kerja, perancangan saat kerja, timwork, perancangan partisipasi, komunitas ergonomi, kultur organisasi, organisasi virtual, dll.
4. Ergonomi Lingkungan: berkaitan dengan pencahayaan, temperatur, kebisingan, serta getaran. Topik-topik yang relevan menggunakan ergonomi lingkungan antara lain ; perancangan ruang kerja, sistem akustik,dll.

DEFINISI DAN RUANG LINGKUP ERGONOMI

Definisi Dan Ruang Lingkup Ergonomi 
Perubahan waktu, walaupun secara perlahan-lahan, telah merubah insan dari keadaan primitif menjadi insan yang berbudaya. Kejadian ini diantaranya terlihat dalam perubahan rancangan alat-alat-peralatan yg digunakan, yaitu mulai berdasarkan batu yg nir berbentuk menjadi batu yang mulai berbentuk dengan meruncingkan beberapa bagian menurut batu tadi. Perubahan pada indera sederhana ini, memperlihatkan bahwa insan sudah sejak awal kebudayaannya berusaha memperbaiki alat-indera yang dipakainya buat memudahkan pemakaiannya. Hal ini terlihat lagi dalam alat-indera batu runcing yang bagian atasnya dipahat bulat tepat sebanyak genggaman sebagai akibatnya lebih memudahkan dan menggerakan pemakaiannya.

Ergonomi merupakan suatu cabang ilmu yang memanfaatkan liputan-kabar tentang sifat, kemampuan dan keterbatasan insan pada rangka menciptakan sistem kerja yg ENASE (efektif, nyaman, kondusif, sehat serta efisien). Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang nir bisa dipisahkan. Keduanya mengarah pada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life). 

Tujuan Ergonomi
Secara generik penerapan ergonomi terdiri dari poly tujuan. Berikut adalah tujuan pada penerapan ergonomi:
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik serta mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan kenaikan pangkat serta kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial dan mengkoordinasi kerja secara sempurna, guna menaikkan jaminan sosial baik selama kurun saat usia produktif maupun sehabis tidak produktif.
3. Menciptakan ekuilibrium rasional antara aspek teknis, hemat, dan antropologis menurut setiap sistem kerja yang dilakukan sebagai akibatnya tercipta kualitas kerja serta kualitas hayati yang tinggi. (Tarwaka. Dkk, 2004).

Definisi Ergonomi
Ergonomi asal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos (aturan), secara keseluruhan ergonomi berarti anggaran yang berkaitan menggunakan kerja. Banyak definisi mengenai ergonomi yg dikeluarkan oleh para ahli dibidangnya diantaranya:
1. Ergonomi merupakan ”Ilmu” atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sebagai akibatnya tercapai indera, cara serta lingkungan kerja yg sehat, aman, nyaman, dan efisien (Manuaba, A, 1981).
2. Ergonomi merupakan ilmu, seni, serta penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik pada beraktifitas juga istirahat dengan kemampuan serta keterbatasan insan baik fisik juga mental sebagai akibatnya kualitas hayati secara keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka. Dkk, 2004).
3. Ergonomi merupakan ilmu mengenai insan dalam usaha untuk menaikkan kenyamanan pada lingkungan kerja (Nurmianto, 1996).
4. Ergonomi merupakan ilmu serta penerapannya yg berusaha buat menyerasikan pekerjaan serta lingkungan terhadap orang atau kebalikannya dengan tujuan tercapainya produktifitas serta efisiensi yg setinggi-tingginya melalui pemanfaatan insan seoptimal-optimalnya (Suma’mur, 1987).
5. Ergonomi adalah praktek pada mendesain alat-alat serta rincian pekerjaan sinkron menggunakan kapabilitas pekerja menggunakan tujuan untuk mencegah cidera pada pekerja. (OSHA, 2000).

Dari aneka macam pengertian pada atas, dapat diintepretasikan bahwa sentra berdasarkan ergonomi merupakan manusia. Konsep ergonomi adalah menurut pencerahan, keterbatasan kemampuan, dan kapabilitas manusia. Sehingga pada usaha buat mencegah cidera, menaikkan produktivitas, efisiensi dan kenyamanan dibutuhkan penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan serta manusia yang terlibat dengan pekerjaan tersebut.

Definisi ergonomi pula bisa dilakukan menggunakan cara menjabarkannya pada fokus, tujuan dan pendekatan mengenai ergonomi (Mc Coinick 1993) dimana pada penjelasannya disebutkan sebagai berikut:

1. Secara fokus
Ergonomi menfokuskan diri dalam insan serta interaksinya menggunakan produk, peralatan, fasilitas, prosedur dan lingkungan dimana sehari-hari insan hidup serta bekerja.

2. Secara tujuan
Tujuan ergonomi terdapat dua hal, yaitu peningkatan efektifitas serta efisiensi kerja dan peningkatan nilai-nilai kemanusiaan, seperti peningkatan keselamatan kerja, pengurangan rasa lelah dan sebagainya.

3. Secara pendekatan
Pendekatan ergonomi merupakan aplikasi liputan tentang keterbatasan-keterbatasan insan, kemampuan, karakteristik tingkah laris dan motivasi buat merancang mekanisme serta lingkungan loka kegiatan insan tadi sehari-hari.

Berdasarkan ketiga pendekatan tersebut diatas, definisi ergonomi dapat terangkumkan dalam definisi yang dikemukakan Chapanis (1985), yaitu ergonomi adalah ilmu untuk menggali dan mengaplikasikan kabar-liputan mengenai perilaku insan, kemampuan, keterbatasan dan karakteristik manusia lainnya buat merancang alat-alat, mesin, sistem, pekerjaan dan lingkungan buat menaikkan produktivitas, keselamatan, kenyamanan dan efektifitas pekerjaan insan.

Sejarah Ergonomi
Ergonomi mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi aktivitas yg berkenaan dengannya telah bermunculan puluhan tahun sebelumnya. Beberapa peristiwa krusial diilustrasikan menjadi berikut:

1. C.T. Thackrah, England, 1831
Trackrah merupakan seseorang dokter berdasarkan Inggris/England yang meneruskan pekerjaan berdasarkan seorang Italia bernama Ramazzini, dalam serangkaian aktivitas yg berhubungan dengan lingkungan kerja yang nir nyaman yang dirasakan sang para operator di loka kerjanya. Ia mengamati postur tubuh pada waktu bekerja sebagai bagian menurut perkara kesehatan. Pada waktu itu Trackrah mengamati seseorang penjahit yg bekerja menggunakan posisi serta dimensi kursi-meja yg kurang sinkron secara antropometri, serta pencahayaan yg tidak ergonomis sebagai akibatnya menyebabkan menbungkuknya badan dan iritasi alat penglihatan.

2. F.W. Taylor, U.S.A., 1989
Frederick W. Taylor merupakan seseorang insinyur Amerika yang menerapkan metoda ilmiah untuk menentukan cara yg terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan.

3. F.B. Gilbreth, U.S.A., 1911
Gilbreth juga mengamati serta mengoptimasi metoda kerja, pada hal ini lebih mendetail dalam Analisa Gerakan dibandingkan menggunakan Taylor. Dalam bukunya Motion Study yang diterbitkan pada tahun 1911 beliau menerangkan bagaimana postur membungkuk bisa diatasi menggunakan mendesain suatu sistem meja yang bisa diatur turun-naik (adjustable).

4. E. Mayo serta teman-temannya, U.S.A., 1933
Elton Mayo seseorang warga negara Australia, memulai beberapa studi pada suatu Perusahaan Listrik. Tujuan studinya adalah buat mengkuantifikasi impak dari variabel fisik seperti pencahayaan dan lamanya saat istirahat terhadap faktor efisiensi dari para operator kerja dalam unit perakitan.

5. Pembentukan Kelompok Ergonomi
Pembentukan Masyarakat Peneliti Ergonomi (the Ergonomics Research Society) di England dalam tahun 1949 melibatkan beberapa profesional yg telah poly berkiprah pada bidang ini. Hal ini menghasilkan jurnal (majalah ilmiah) pertama pada bidang Ergonomi dalam November 1957.
Perkumpulan Ergonomi Internasional (The International Ergonomics Association) terbentuk pada 1957, dan The Human Factors Society pada Amerika pada tahun yang sama.

Diketahui pula bahwa Konferensi Ergonomi Australia yang pertama diselenggarakan pada tahun 1964, dan hal ini mencetuskan terbentuknya Masyarakat Ergonomi Australia dan New Zealand (The Ergonomics Society of Australian and New Zealand).

Perkembangan Ergonomi
Perkembang ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949 sebagai judul buku yg dikarang sang Prof. Murrel. Sedangkan kata ergonomi itu sendiri asal menurut bahasa Yunani yaitu ergon (kerja) dan nomos (anggaran/prinsip/kaidah). Istilah ergonomi dipakai secara luas di Eropa. Di Amerika Serikat dikenal kata human factor atau human engineering. Kedua istilah tadi (ergonomic dan human factor) hanya tidak selaras dalam penekanannya. Intinya ke 2 istilah tadi sama-sama menekankan pada performansi serta konduite manusia. Menurut Hawkins (1987), buat mencapai tujuan praktisnya, keduanya bisa digunakan menjadi surat keterangan buat teknologi yg sama.

Ergonomi sudah sebagai bagian menurut perkembangan budaya manusia sejak 4000 tahun yg lalu (Dan Mac Leod, 1995). Perkembangan ilmu ergonomi dimulai saat manusia merancang benda-benda sederhana, misalnya batu untuk membantu tangan pada melakukan pekerjaannya, hingga dilakukannya perbaikan atau perubahan pada alat bantu tadi buat memudahkan penggunanya. Pada awalnya perkembangan tadi masih nir teratur serta tidak terarah, bahkan kadang-kadang terjadi secara kebetulan.

Aplikasi / penerapan Ergonomi
Terdapat beberapa aplikasi / penerapan dalam pelaksanaan ilmu ergonomi. Aplikasi / penerapan tadi antara lain:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal serta berat badan tertumpu secara seimbang dalam dua kaki.

2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi ketika bekerja dan sinkron dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan berukuran anthropometri barat dan timur.

3. Tata letak tempat kerja
Display wajib kentara terlihat dalam waktu melakukan kegiatan kerja. Sedangkan simbol yg berlaku secara internasional lebih banyak dipakai daripada istilah-kata.

4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara pada mengangkat beban yakni, menggunakan ketua, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menyebabkan cedera tulang punggung, jaringan otot serta persendian akibat gerakan yang berlebihan.

Metode Ergonomi
Terdapat beberapa metode dalam aplikasi ilmu ergonomi. Metode-metode tersebut antara lain:
1. Diagnosis, dapat dilakukan melalui wawancara menggunakan pekerja, inspeksi tempat kerja evaluasi fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomic checklist serta pengukuran lingkungan kerja lainnya. Variasinya akan sangat luas mulai dari yang sederhana hingga kompleks.
2. Treatment, pemecahan masalah ergonomi akan tergantung data dasar dalam waktu diagnosis. Kadang sangat sederhana misalnya merubah posisi mebel, letak pencahayaan atau ventilasi yg sinkron. Membeli furniture sesuai dengan demensi fisik pekerja.
3. Follow-up, dengan evaluasi yg subyektif atau obyektif, subyektif misalnya menggunakan menanyakan kenyamanan, bagian badan yang sakit, nyeri bahu serta siku, keletihan , sakit ketua dan lain-lain. Secara obyektif misalnya dengan parameter produk yg ditolak, absensi sakit, nomor kecelakaan serta lain-lain.

Prinsip Ergonomi
Memahami prinsip ergonomi akan mempermudah penilaian setiap tugas atau pekerjaan meskipun ilmu pengetahuan pada ergonomi terus mengalami kemajuan serta teknologi yang dipakai pada pekerjaan tersebut terus berubah. Prinsip ergonomi adalah pedoman pada menerapkan ergonomi di tempat kerja, dari Baiduri pada diktat kuliah ergonomi masih ada 12 prinsip ergonomi yaitu:
  1. Bekerja pada posisi atau postur normal; 
  2. Mengurangi beban hiperbola; 
  3. Menempatkan alat-alat agar selalu berada pada jangkauan; 
  4. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh; 
  5. Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan; 
  6. Minimalisasi gerakan tidak aktif; 
  7. Minimalisasikan titik beban; 
  8. Mencakup jarak ruang; 
  9. Menciptakan lingkungan kerja yg nyaman; 
  10. Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan ketika bekerja; 
  11. Membuat agar display dan contoh gampang dimengerti; 
  12. Mengurangi stres. 
Pengelompokkan Bidang Kajian Ergonomi
Pengelompokkan bidang kajian ergonomi yg secara lengkap dikelompokkan oleh Dr. Ir. Iftikar Z. Sutalaksana (1979) sebagai berikut:
1. Faal Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yg meneliti tenaga insan yg dikeluarkan pada suatu pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian ini adalah buat perancangan sistem kerja yg bisa meminimasi konsumsi tenaga yang dikeluarkan saat bekerja.
2. Antropometri, yaitu bidang kajian ergonomi yang herbi pengukuran dimensi tubuh manusia buat digunakan dalam perancangan peralatan dan fasilitas sehingga sinkron dengan pemakainya.
3. Biomekanika yaitu bidang kajian ergonomi yang herbi mekanisme tubuh pada melakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan otot manusia dalam bekerja dan sebagainya.
4. Penginderaan, yaitu bidang kajian ergonomi yang erat kaitannya menggunakan masalah penginderaan insan, baik alat penglihatan, penciuman, perasa serta sebagainya.
5. Psikologi kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang berkaitan menggunakan impak psikologis serta suatu pekerjaan terhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres serta lain sebagainya.

Pada prakteknya, pada mengevaluasi suatu sistem kerja secara ergonomi, kelima bidang kajian tadi digunakan secara sinergis sebagai akibatnya didapatkan suatu solusi yang optimal, sebagai akibatnya seluruh bidang kajian ergonomi adalah suatu sistem terintegrasi yg semata-mata ditujukan buat perbaikan syarat manusia pekerjanya.

Spesialisasi Bidang Ergonomi
Spesialisasi bidang ergonomi mencakup: ergonomi fisik, ergonomi kognitif, ergonomi sosial, ergonomi organisasi, ergonomi lingkungan serta faktor lain yg sinkron. Evaluasi ergonomi merupakan studi mengenai penerapan ergonomi pada suatu sistem kerja yang bertujuan buat mengetahui kelebihan dan kekurangan penerapan ergonomi, sebagai akibatnya didapatkan suatu rancangan keergonomikan yg terbaik.
1. Ergonomi Fisik: berkaitan menggunakan anatomi tubuh insan, anthropometri, ciri fisiolgi serta biomekanika yg berafiliasi dnegan aktifitas fisik. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi fisik antara lain: postur kerja, pemindahan material, gerakan berulan-ulang, MSD, tata letak tempat kerja, keselamatan serta kesehatan.
2. Ergonomi Kognitif: berkaitan menggunakan proses mental insan, termasuk di dalamnya ; persepsi, ingatan, serta reaksi, sebagai akibat menurut hubungan insan terhadap pemakaian elemen sistem. Topik-topik yg relevan dalam ergonomi kognitif antara lain ; beban kerja, pengambilan keputusan, performance, human-computer interaction, keandalan manusia, dan stres kerja.
3. Ergonomi Organisasi: berkaitan menggunakan optimasi sistem sosioleknik, termasuk sturktur organisasi, kebijakan serta proses. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi organisasi diantaranya ; komunikasi, MSDM, perancangan kerja, perancangan waktu kerja, timwork, perancangan partisipasi, komunitas ergonomi, kultur organisasi, organisasi virtual, dll.
4. Ergonomi Lingkungan: berkaitan menggunakan pencahayaan, temperatur, kebisingan, serta getaran. Topik-topik yang relevan dengan ergonomi lingkungan antara lain ; perancangan ruang kerja, sistem akustik,dll.

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DENGAN APLIKASI CALENDER DAN CONTACTS APPLE

Kita semua setiap harinya memiliki aktivitas yang sangat sibuk dan, buat sebagian besar pengguna iOS, aplikasi Calender serta Contacts sudah menjadi kunci buat memenuhi komunikasi harian serta target produktivitas. Dengan tips ini, engkau akan jauh lebih produktif waktu menggunakan galat satu pelaksanaan.

Beri Gambar dalam Kontak Kamu

Saat seseorang menelepon kamu, iOS sudah menempatkan nomor serta nama mereka di layar kamu. Apple bahkan telah memastikan sistem operasi relatif pandai untuk menebak siapa yg mungkin menelepon dengan cepat melihat pesan email engkau jika nomor tersebut tidak ada pada hubungan.
Namun, keliru satu cara buat membuatnya lebih mudah mengetahui siapa yg menelepon engkau merupakan dengan menambahkan gambar pada setiap kontak engkau . Inilah yg wajib dilakukan bila engkau mempunyai gambar kontak atau gambar lain yang mungkin cocok.
  • Buka aplikasi Contacts, pilih nama seseorang yang ingin kamu tambahkan foto lalu ketuk Edit di sudut kanan
  • Ketuk Add Photo serta engkau akan diminta buat mengambil foto atau memilih foto berdasarkan galeri Foto kamu
  • Tambahkan gambar serta kamu akan diminta buat Move and Scale gambar
  • Gunakan jari kamu buat memindahkan gambar ke dalam bingkai yg ditunjukkan menggunakan kentara, serta penskalaan memakai isyarat sejumput.
  • Bila kamu mempunyai gambar hubungan misalnya yang engkau inginkan, ketuk Choose serta Done.

Di masa depan, kamu akan melihat gambar kontak kamu muncul di layar iPhone saat mereka menghubungi kamu, serta akan dapat mengenali siapa mereka jauh lebih cepat.
Tip:Kamu pula bisa tetapkan gambar ke hubungan menurut pada Photo. Bila kamu menemukan gambar yang ingin engkau gunakan buat hubungan, relatif ketuk ikon Share serta pilih Assign to Contact. Kamu kemudian harus mencari kontak serta memindahkan serta memberi nilai pada gambar yang sesuai.

Jangan Lewatkan Email yg Penting Dari Siapapun

Sayangnya, hanya tersedia pada iOS, fitur Mail VIP adalah cara yang baik untuk memantau mail masuk berdasarkan hubungan primer.
Ini menggabungkan semua pesan dari kontak primer pada dalam satu folder yg gampang ditonton. Kamu pula bisa mengatur perangkat iOS buat memberi memahami engkau ketika menerima pesan dari orang-orang krusial.
  • Untuk mengaktifkan VIP masukkan Mailboxes view di iOS Mail, ketuk Edit, serta ketuk Add VIP.
  • VIP Mailbox akan timbul dalam daftar Mailboxes kamu. Ketuk tombol warta I yang pada lingkari di sebelah kanan VIP
  • Kamu berada dalam daftar VIP. Ketuk Add VIP. Untuk memilih contact yg ingin kamu monitor dengan cara ini. Kamu jua bisa menambahkan contact ke VIP menggunakan mengetuk alamat mereka pada header email serta memilih Add to VIP di layar berikutnya.
  • Setelah kamu memilih orang yg ingin kamu lihat buat menerima email dari engkau , kamu dapat menyiapkan lansiran atau alerts. Ketuk I pada samping VIP Mailbox serta gulir ke bagian bawah daftar kamu di mana kamu akan menemukan VIP Alerts, yang harus engkau sentuh.

Kamu akan dibawa masuk ke Mail settings buat pemberitahuan. Aktifkan Allow Notifications serta kemudian tetapkan ini sesuai keinginan kamu. Saya suka menonaktifkan notifikasi secara umum, kecuali orang-orang dari VIP. Artikel ini akan membantu kamu mengendalikan Notification Center dengan lebih baik di perangkat kamu.

Reschedule Acara

Bila kamu perlu reschedule events atau mengubah ketika program yg dijadwalkan, kamu bisa:
  • Di iOS, tekan serta tahan acara sampai menjadi buram serta kamu bisa menyeretnya ke waktu baru atau bahkan hari baru.
    Pada iOS tekan serta tahan acara sampai menjadi buram serta kemudian seret salah satu lingkaran kecil ke waktu mulai atau akhir yang baru.
  • Pada kedua iOS serta Mac mengetuk acara untuk membukanya, ketuk Edit serta ubah waktu, hari, atau lokasi.
  • Pada kedua iOS serta Mac kamu juga dapat menggunakan Siri untuk menjadwal ulang sebuah acara, katakan sesuatu seperti “reschedule my 2pm meeting on September 30 to [new time]”.

Tambahkan Acara Dari Mail

Apple sudah membentuk serangkaian detektor data yang membantu kamu menambahkan peristiwa dari mail menggunakan gampang. Sebenarnya, dia mencoba melakukan semua pekerjaan buat engkau . Begini cara kerjanya: Saat engkau menerima email berisi acara, engkau wajib melihat item mini timbul pada permukaan layar perangkat seluler kamu.
Ini menampilkan ikon Calender serta frase "Event found".
Jika kamu ingin menambahkan program ke Calender kamu, yang perlu engkau lakukan hanyalah mengetuk istilah "add" mini ... (warnanya akan berwarna biru). Acara calender baru akan segera dibentuk buat kamu.

Membuat Default Alerts Great Again

Setiap orang memiliki kebutuhan yang sedikit tidak selaras. Dengan pemikiran ini, engkau mungkin mendapati bahwa engkau umumnya perlu membarui waktu siaga saat membuat item Calender alert baru, jadi mengapa tidak mengganti ketika default menjadi yg biasanya sinkron menggunakan engkau ? Untuk mencapai ini buka Settings> Calendar> Default Alert Times. Di sini kamu dapat memilih waktu yang tepat untuk mengingatkan peringatan tentang Ulang tahun, Acara serta Acara Sehari-hari. Di masa depan saat membuat peringatan Peristiwa, waktu default akan sesuai dengan preferensi kamu yang biasa, sehingga menghemat waktu beberapa detik saat menyiapkan acara baru.

Jangan Telat

Salah satu fitur Kalender yang paling berguna adalah kemampuannya untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan ke acara terjadwal. Untuk menggunakan ini, kamu harus membuat acara dengan cara biasa, buka acara itu, serta ketuk Edit. Selanjutnya kamu harus memasukkan lokasi acara serta mengizinkan Calender mengakses data Lokasi kamu jika meminta kamu untuk melakukannya. Ketuk tombol Alert serta kemudian buat Time to Leave alert pada menu drop-down. Kamu bisa menciptakan beberapa pengingat, termasuk pengingat konvensional yang akan segera terjadi. Tetapi, apa yg akan terjadi setelah kami memiliki Time to Leave alert set merupakan perangkat kamu akan mengingatkan kamu saat harus pergi ke loka tujuan rendezvous kamu.

Berbagi Calender dengan Orang Lain

Kemampuan untuk berbagi calender dengan orang lain merupakan sebuah permata mini . Ini bisa sangat bermanfaat apabila kamu ingin mengembangkan kamera famili atau yang terkait menggunakan pekerjaan. Bila kamu memberikan kalender dengan siapa pun yang kamu pilih buat membagikannya dapat membaca atau mengedit calender engkau , termasuk dapat menambahkan entri mereka sendiri, itulah sebabnya kamu wajib menciptakan calender tertentu buat dibagikan, daripada menunjukkan semua data jadwal pribadi engkau .
Untuk menciptakan calender baru:
  • Buka Calenders serta ketuk Calenders di bagian bawah layar
  • Sekarang ketuk Edit pada permukaan layar
  • Pilih Add Calender, beri nama item baru serta tetapkan warnanya.
  • Ketuk Done.

Untuk membuatkan calender: Ketuk tombol Calenders untuk membuka daftar semua yang ada sekarang. Cari yang ingin kamu bagikan serta ketuk tombol (info) saya ke kanan. Di halaman berikutnya ketuk tautan 'Add Person', pilih contact yang ingin kamu bagikan dengan item ini. Kamu akan bisa mengendalikan apa yang bisa mereka lakukan, namun agar fitur ini bermanfaat, mereka harus bisa membuat serta mengedit item.
Dengan fitur ini disiapkan, kamu serta keluarga / kolega kamu akan dapat melacak jadwal masing-masing serta memastikan kamu tidak bentrok.
Tip: Saat engkau membuatkan calender, kamu akan diberi tahu saat orang-orang yang engkau ajak membuatkan dengan menambahkan atau mengedit apapun.

Gunakan Nicknames

Jika engkau menggunakan nicknames (atau julukan) engkau dapat meminta Siri buat “call my mum, atau “call the doctor”, atau “send a message to the boss”. Begini, Siri cukup pandai untuk mencari julukan orang saat melakukan perintah buat engkau - meski engkau perlu menugaskan nama ini terlebih dahulu.
Ada 2 cara untuk melakukan ini:
Metode satu
  • Buka Contacts, cari orang yang ingin kamu tambahkan informasi tentang, buka catatan mereka serta ketuk 'Edit'.
  • Gulir ke bawah sampai engkau melihat item 'add field', ditulis dengan rona biru
  • Ketuk ini kemudian ketuk 'Nickname'
  • Nickname Field akan muncul sempurna pada bawah nama pada permukaan kartu. Sekarang kamu mampu memasukkan nama yg relevan, (Dad, Mum, My Boss, contohnya).

Metode dua
  • Luncurkan Siri serta mintalah untuk memanggil julukan, "Dad", misalnya.
  • Jika engkau belum menjelaskan nama panggilan yg engkau pakai ke contact, Siri akan bertanya siapa orang yang tepat.
  • Begitu kamu menamai orang yang tepat, Siri akan menanyakan apakah kamu ingin mengingat bahwa julukan itu berhubungan dengan contact itu. Katakan iya, serta kamu bisa menggunakan julukan itu untuk merujuk ke contact di masa depan.

Bekerja menggunakan Layanan Lain

Aplikasi Calenders serta Contacts kamu dapat disinkronkan menggunakan layanan pihak ketiga, termasuk solusi Yahoo !, Google, atau Microsoft Exchange. Itu berguna bagi pengguna Gmail biasa, namun krusial bagi kita yg perlu mengakses sistem perusahaan dari iPhone kamu. Untuk menyinkronkan layanan pihak ketiga:
  • Buka Settings serta ketuk pilihan Mail
  • Ketuk Accounts serta pilih Add Account
  • Sekarang engkau wajib memilih jenis akun yg ingin engkau sinkronkan dengan data. Ketuk pada opsi Other jika kamu menggunakan solusi pengelolaan serta / atau penjadwalan kontak alternatif yang mendukung protokol LDAP atau CardDAV.
  • Setelah memasukkan lebih jelasnya yg relevan, engkau dapat menentukan pelaksanaan mana yang mendukung layanan pihak ketiga.

Bila kamu menyiapkan iPhone, iPad, atau Mac kamu akan sinkron dengan layanan ini secara otomatis, yang berarti kamu dapat mengakses kalender kerja serta menjadwalkan janji temu dengan menggunakan produk Apple kamu.

Bonus buat Pengguna Mac: Tips Jadwal

Ini adalah fitur hebat yang sangat keren serta saat ini hanya tersedia di Mac. Kemampuan untuk membuka hampir semua jenis file yang dijadwalkan adalah hal yang jarang sekali diketahui. Kamu dapat menggunakannya untuk, misalnya, menjaga timesheets atau memastikan materi presentasi diserahkan saat kamu sedang menuju ke sebuah pertemuan. Fitur ini sedikit tersembunyi, tapi beginilah cara kerjanya:
  • Buat acara baru di Calender (Command + N)
  • Control Klik pada acara tersebut serta pilih Get Info dalam daftar
  • Klik di bidang Get info untuk beralih ke fungsi edit. Atau pilih acara serta tekan Command + E.
  • Ketuk kolom Alert serta pada menu drop-down pilih Custom.
  • Pada item berikutnya, ketuk kolom atas buat menaikkan pilihan menu drop-down di mana kamu bisa menentukan gaya lansiran kamu: Message, Message with Sound, Email, serta Open file. Pilih Open file.
  • Kamu akan diminta untuk memilih file yang ingin kamu buka, serta dapat mengatur waktu saat peringatan tersebut diaktifkan
  • Klik OK.

Saat acara tersebut dijadwalkan berlangsung, kamu akan memiliki semua dokumen yang kamu butuhkan secara otomatis serta dibuka sehingga kamu bisa langsung masuk ke pertemuan kamu. Kamu dapat menambahkan alarm tambahan dengan mengetuk tombol + pada samping alret.

PENGERTIAN TATA LETAK FASILITAS

Tinjauan Tata Letak Fasilitas
Didalam perencanaan fasilitas pabrik terdapat dua hal pokok yang akan dibahas, yaitu pertama berkaitan menggunakan perencanaan lokasi pabrik (plant location) yaitu penetapan lokasi dimana fasilitas-fasilitas produksi wajib ditempatkan, dan yang kedua merupakan perancangan fasilitas produksi (facilities design) yang akan mencakup perancangan struktur bangunan (structure design), perancangan tata letak fasilitas produksi (facilities/plan layout design) serta perancangan sistem pemindahan material. Secara skematis hirarki berdasarkan perencanaan fasilitas pabrik tadi bisa digambarkan menjadi berikut : (Sritomo,2000)

Gambar  Sistematika perencanaan fasilitas pabrik
Sumber : Sritomo, 2000

Perencanaan lokasi meliputi penentuan loka fasilitas itu tidak sama, yang dipilih menggunakan memperhatikan faktor-faktor seperti letak pasar, bahan baku, dan keadaan lingkungan. Perencanaan tata letak meliputi tata letak buat bangunan primer dan penunjang (contohnya bagian personalia, loka parkir) serta rapikan letak mesin-mesin didalam pabrik. Perencanaan sistem material handling meliputi penanganan bahan baku, personil, warta serta peralatan-peralatan yang diharapkan buat memperlancar aplikasi proses produksi.

Dalam perancangan fasilitas, rapikan letak pabrik seringkali menimbulkan beberapa masalah yang harus segera diatasi, lantaran perkara rapikan letak pabrik merupakan hal utama pada menunjang kelancangan proses produksi. Oleh karenanya rapikan letak pabrik menjadi sangat krusial dalam menunjang keberhasilan suatu perusahaan, lantaran dengan rapikan letak yg baik bisa menaikkan efektivitas serta efisiensi yg tinggi selama proses produksi berlangsung.

Pengertian Tata Letak Fasilitas
Banyak definisi rapikan letak pabrik yg dikemukakan oleh para ahli yg pada dasarnya merupakan sama, antara lain yaitu :
1. Tata letak pabrik (plan lay out) atau tata letak fasilitas (facilities lay out) adalah tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas fisik pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi (Sritomo, 2000).
2. Tata letak fasilitas adalah fungsi yang melibatkan analisa (sintesa), perencanaan dan desain berdasarkan interelasi antara pengaturan fasilitas fisik, pergerakan material, kegiatan yg dihubungkan dengan personil serta genre informasi yang diperlukan buat mencapai performan optimum pada rentang kegiatan yang bekerjasama (James M, Apple, 1990).

Ruang Lingkup Rancang Fasilitas
Pekerjaan rancang fasilitas acapkali dikira hanya herbi perancangan yang cermnat tentang susunan peralatan produksi. Padahal perencanaan demikian hanya merupakan salah satu tahap saja berdasarkan suatu rangkaian aktivitas yang sangat luas yg saling bekerjasama dan yg secara holistik membangun kegiatan perancangan rapikan letak fasilitas.

Ruang lingkup pekerjaan rancang fasilitas mencakup satu kajian yang cermat paling tidak menurut bidang-bidang berikut : (James M. Apple, 1990)
1. Pengangkutan
2. Penerimaan
3. Gudang bahan baku
4. Produksi
5. Perakitan
6. Pengemasan serta pengepakan
7. Pemindahan barang
8. Pelayanan pegawai
9. Kegiatan produksi penunjang
10. Pergudangan
11. Pengiriman
12. Perkantoran
13. Fasilitas luar (penunjang)
14. Bangunan
15. Lahan
16. Lokasi
17. Keamanan
18. Buangan

Tujuan Tata Letak Pabrik
Secara garis akbar tujuan primer berdasarkan tata letak pabrik adalah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yg paling irit buat operasi produksi, kondusif dan nyaman sebagai akibatnya akan menaikkan moral kerja dan performans menurut operator. Lebih khusus lagi rapikan letak yang baik akan bisa memberikan laba-laba dalam sistem produksi, antara lain sebagai berikut : (Sritomo, 2000)

· Menaikan hasil produksi
Tata letak yang baik akan menaruh keluaran (hasil) yang lebih akbar menggunakan ongkos yg sama atau lebih sedikit, ketika kerja (man-hours) operator yg lebih mini , serta mengurangi jam kerja mesin (machine hours).

· Mengurangi waktu tunggu (delay)
Mengatur ekuilibrium antara ketika operasi produksi serta beban berdasarkan masing-masing departemen atau mesin. Dengan pengaturan yg baik maka bisa mengurangi waktu tunggu (delay) yg berlebihan

· Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling)
Pada sebagian akbar proses produksi, bahan baku akan lebih seringkali dipindahkan dibandingkan dengan 2 elemen dasar produksi lainnya. Dengan mengingat hal itu maka dalam merencanakan tata letak wajib menekankan desainnya pada bisnis-bisnis meminimalkan kegiatan pemindahan bahan dalam saat proses produksi berlangsung.

· Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang serta service
Suatu perencanaan tata letak yg baik akan mencoba mengatasi segala pemborosan pemakaian ruangan serta berusaha buat mengoreksinya.

· Pendayagunaan yang lebih besar berdasarkan pemakaian mesin, energi kerja dan atau fasilitas produksi lainnya
Suatu tata letak yg bersiklus dengan baik akan banyak membantu pendayagunaan elemen-elemen produksi secara lebih efektif dan efisien.

· Mengurangi inventory in-process
Siatem produksi pada dasarnya menghendaki sedapat mungkin bahan baku buat berpindah dari suatu operasi pribadi ke operasi berikutnya secepat-cepatnya serta berusaha mengurangi bertumpuknya bahan setengah jadi. Problem ini terutama mampu dilaksanakan menggunakan mengurangi ketika tunggu serta bahan yg menunggu buat segera diproses.

· Proses manufacturing lebih singkat
Dengan memperpendek jarak antara operasi satu ke operasi yg lainnya serta mengurangi bahan yang menunggu serta penyimpanan yang tidak diperlukan, maka saat yg diharapkan berdasarkan bahan baku buat berpindah menurut satu tempat ke tempat lainnya pada pabrik akan bisa diperpendek sebagai akibatnya secara total saat produksi akan dipersingkat.

· Mengurangi resiko bagi kesehatan serta keselamatan kerja operator
Suasana yang kondusif dan nyaman bagi para pekerja pada pekerjaannya. Hal-hal yg bisa dipercaya membahayakan bagi kesehatan serta keselamatan kerja berdasarkan operator haruslah dihindari.

· Memperbaiki moral dan kepuasan kerja
Penataan rapikan letak pabrik yg baik, rapi serta tertib akan membangun suasana kerja yg menyenangkan sebagai akibatnya moral serta kepuasan kerja mampu lebih ditingkatkan.

· Mempermudah aktivitas supervisi
Dengan tata letak pabrik yg terencana dengan baik akan mempermudah dalam mengamati segala aktifitas yang berlangsung di area kerja.

· Mengurangi kemacetan serta kesimpangsiuran
Tata letak pabrik yg baik akan menaruh luasan yg relatif untuk seluruh operasi yang diharapkan serta proses sanggup berlangsung mudah dan sederhana.

· Mengurangi faktor yg bisa merugikan serta menghipnotis kualitas menurut bahan standar ataupun produk jadi
Tata letak yang baik akan menjaga bahan standar juga produk jadi berdasarkan getaran-getaran, debu, panas serta lain-lain sehingga akan mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan.

Tujuan-tujuan tersebut umumnya tidak dapat dicapai secara sekaligus, lantaran tujuan yang satu dengan yg lainnya dapat antagonis, misalnya buat dapat meningkatkan kecepatan atau memperlancar kegiatan material handling dapat dilakukan menggunakan menggunakan alat-alat terkini, tetapi penggunaan alat-alat ini tentunya akan menambah investasi modal perusahaan. Penggunaan ruang yang sangat efisien, misalnya penempatan mesin-mesin yang sangat rapat, dapat mengakibatkan kesulitan dalam pemeliharaan lantaran ruang gerak yg sangat terbatas. Oleh karenanya, perencanaan perlu memilih sasaran mana yg terutama hendak dicapai.

Pertimbangan Dalam Perencanaan Pabrik
Pada dasarnya perencanaan pulang rapikan letak pabrik menyangkut perencanaan produk baru atau tata letak baru menurut fasilitas produksi yang telah ada. Pada umumnya perencanaan balik suatu pabrik ditimbulkan sang beberapa alasan eksklusif diantaranya :
1. Adanya perubahan dalam design produk, contoh dan lain-lain.
2. Adanya perubahan lokasi pabrik suatu daerah pemasaran.
3. Adanya perubahan ataupun peningkatan volume produksi yang akhirnya membawa perubahan kearah modifikasi segala fasilitas produksi yg ada.
4. Adanya keluhan-keluhan berdasarkan pekerja terhadap syarat kerja yang nir memenuhi persyaratan.
5. Adanya peningkatan jumlah kecelakaan dampak syarat area kerja yang kurang memenuhi persyaratan tersebut.
6. Adanya kemacetan-stagnasi dalam pemindahan bahan, gudang yang terlalu sempit dan lain-lain.

Prosedur Perencanaan serta Penyusunan Tata Letak Fasilitas
Untuk menjamin kelengkapan dan ketepatan pekerjaan yang dilakukan pada menghasilkan rancangan fasilitas, kebanyakan proses perancangan harus mengikuti langkah-langkah menjadi berikut : (James M. Apple, 1990)
1. Mendapatkan data dasar
2. Menganalisis data dasar
3. Merancang proses produksi
4. Merencanakan pola aliran bahan
5. Mempertimbangkan rencana pemindahan bahan menyeluruh
6. Menghitung kebutuhan peralatan
7. Merencanakan stasiun kerja mandiri
8. Memilih peralatan pemindah barang tertentu
9. Mengkoordinir kelompok operasi yg berkaitan
10. Merancang keterkaitan kegiatan
11. Menentukan kebutuhan gudang
12. Merencanakan kegiatan pelayanan serta kegiatan lainnya
13. Menentukan kebutuhan gudang
14. Mengalokasikan kegiatan ke semua ruang
15. Mempertimbangkan jenis bangunan
16. Membangun rapikan letak induk
17. Mengevaluasi, menyesuaikan, serta menilik tata letak menggunakan orang yang tepat
18. Memperoleh persetujuan
19. Membangun rapikan letak
20. Mengikuti aplikasi rapikan letak

Jenis-Jenis Persoalan Tata Letak
Permasalahan tata letak tidak selalu muncul dalam perancangan tata letak bagi pabrik baru, namun sering terjadi dalam penataletakan ulang berdasarkan suatu proses yg sudah ada atau perubahan beberapa bagian menurut susunan alat-alat eksklusif.

Masalah-kasus tata letak pabrik dalam umumnya akan timbul jika terjadi berbagai hal seperti : (James M. Apple, 1990)

1. Perubahan rancangan produk
Seringkali perubahan rancangan produk menuntut perubahan proses atau operasi yang dibutuhkan. Perubahan ini hanya memerlukan penggantian sebagian kecil rapikan letak yang sudah terdapat, atau merancang ulang tata letak, tergantung dalam perubahan perubahan-perubahan yang terjadi.

2. Perluasan departemen
Jika lantaran suatu alasan diperlukan menambah produksi suatu komponen produk eksklusif, mungkin saja dibutuhkan perubahan dalam tata letak.

3. Pengurangan departemen
Jika jumlah produksi berkurang secara drastis dan menetap, perlu dipertimbangkan pemakaian proses yg tidak sinkron menurut proses sebelumnya yg digunakan buat produksi tinggi. Perubahan ini menuntut pemasangan jenis peralatan baru.

4. Penambahan produk baru
Jika produk baru ditambah maka kemungkinan produk alat-alat yg ada bisa dipakai menggunakan menambah beberapa mesin baru disana-sini dalam rapikan letak yg sudah ada dengan penyusunan minimum, atau mungkin memerlukan penyiapan departemen baru atau seksi baru, mungkin juga pabrik baru.

5. Memindahkan satu departemen
Memindahkan satu departemen bisa menimbulkan kasus tata letak yg besar lantaran mampu mengakibatkan perubahan kearah penataletakan ulang pada wilayah yang baru.

6. Peremajaan alat-alat yg rusak
Persoalan ini menuntut pemindahan alat-alat yg berdekatan buat menerima tambahan ruang.

7. Perubahan metode produksi
Setiap perubahan kecil dalam satu tempat kerja tak jarang memiliki pengaruh terhadap tempat kerja yang berdekatan. Hal ini akan menuntut peninjauan pulang atas wilayah yg terlibat.

8. Penambahan departemen baru
Masalah ini bisa timbul dari asa buat mengkonsolidasi-kan
9. Penurunan biaya
10. Perencanaan fasilitas baru

Prinsip Dasar Perencanaan Tata Letak Pabrik
Untuk merencanakan rapikan letak pabrik yg baik terdapat beberapa prinsip yang wajib diperhatikan, prinsip-prinsip tadi diantaranya : (Sritomo, 2000)

· Prinsip integrasi secara total
Tata letak pabrik adalah integrasi secara total berdasarkan semua elemen produksi yg ada menjadi suatu operasi yg besar .

· Prinsip jeda perpindahan bahan yg paling minimal
Hal ini mampu dilaksanakan dengan cara mencoba menempatkan operasi yg berikutnya sedekat mungkin menggunakan operasi yang sebelumnya.

· Prinsip genre berdasarkan suatu proses kerja
Prinsip ini adalah kelengkapan berdasarkan jeda perpindahan bahan yg seminimal mungkin, menggunakan prinsip ini diusahakan buat menghindari adanya gerakan pulang (back tracking), gerakan memotong (cross movement), kemacetan (congestion), dan sedapat mungkin material berkiprah terus tanpa terdapat interupsi.

· Prinsip pemanfaatan ruangan
Pada dasarnya rapikan letak adalah pengaturan ruang yg akan digunakan manusia, bahan standar, mesin dan alat-alat penunjang proses produksi lainnya.

· Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja
Melalui penataan suasana kerja yang menyenangkan dan memuaskan, akan menaruh moral kerja dan keselamatan kerja yg lebih baik dan mengurangi porto produksi.

· Prinsip fleksibilitas
Prinsip ini sangat krusial pada perkembangan disegala bidang, sangat cepat sebagai akibatnya dunia industri wajib ikut berpacu buat mengimbanginya.

Tanda-Tanda Tata Letak yg Baik
Tata letak yg baik terwujud menggunakan mempunyai beberapa karakteristik yg kentara yg bisa dipandang bahkan menurut satu pengamatan biasa. Diantara yang paling krusial merupakan :
1. Keterkaitan kegiatan yg terencana
2. Pola aliran barang terencana
3. Aliran yg lurus
4. Langkah pulang (pulang ketempat yang sudah dilalui) yg minimum
5. Jalur aliran tambahan
6. Gang yang lurus
7. Pemindahan antar operasi minimum
8. Metode pemindahan yg terencana
9. Jarak pemindahan minimum
10. Pemrosesan digabung menggunakan pemindahan bahan
11. Pemindahan bergerk berdasarkan penerimaan menuju pengiriman
12. Operasi pertama dekat dengan penerimaan
13. Operasi terakhir dekat dengan pengiriman
14. Penyimpanan dalam tempat pemakaian bila mungkin
15. Tata letak yang bisa disesuaikan dengan perubahan
16. Direncanakan buat perluasan terencana
17. Barang 1/2 jadi minimum
18. Sesedikit mungkin bahan yang tengah diproses
19. Pemakaian semua lantai pabrik maksimum
20. Ruang penyimpanan yg cukup
21. Penyediaan ruang yg cukup antar peralatan
22. Bangunan didirikan pada sekeliling tata letak
23. Bahan diantar ke pekerja serta diambil dari loka kerja
24. Sesedikit mungkin jalan kaki antar operasi produksi
25. Penempatan yang sempurna buat fasilitas pelayanan produksi serta pekerja
26. Alat pemindah terpasang dalam loka yang sesuai
27. Fungsi pelayanan pekerja yang cukup
28. Pengendalian kebisingan, kotoran, debu, asap, kelembaban serta sebagainya yg cukup
29. Waktu pemrosesan bagi ketika produksi total maksimum
30. Sesedikit mungkin pemindahan barang
31. Pemindahan ulang minimum
32. Pemisah tidak mengganggu genre barang
33. Pemindahan oleh buruh langsung sesedikit mungkin
34. Pemindahan barang sisa sekecil mungkin
35. Penempatan yang pantas bagi bagian penerimaan dan pengiriman

Macam-Macam Tipe Tata Letak Pabrik
Tata letak pabrik produksi bisa disusun berdasarkan beberapa alternatif sesuai dengan kebutuhan serta kondisi yg dihadapi. Tata letak fasilitas produksi tadi dapat dibedakan sebagai berikut : (Sritomo, 2000) 

Tata Letak Fasilitas Sesuai Dengan Aliran Produk (Product Lay Out) 
Tata letak jenis ini dikonsentrasikan dalam saat memproduksi suatu macam produk standar. Tata letak yang menurut genre produk akan menghatur mesin serta fasilitas lainnya dari prinsip “machine after machine”, nir peduli macam mesin yang dipakai.

Dengan menggunakan rapikan letak tipe ini segala fasilitas buat proses manufaktur atau jua perakitan akan diletakkan menurut garis aliran (Flow Line) berdasarkan proses produksi tersebut.

Tata letak menurut aliran produk ini adalah tipe layout yang paling popular buat pabrik yang bekerja/berproduksi secara massal (mass production).

Contoh rapikan letak jenis ini dapat ditinjau dalam gambar berikut :

Gambar  Tata letak dari aliran produk
Sumber : Richard L. Francis, 1992

Tata Letak Berdasarkan Aliran Proses (Process Lay Out) 
Tata letak dari genre proses sering dianggap juga dengan fuctional layout, yaitu metode pengaturan dan penempatan menurut mesin serta segala fasilitas produksi menggunakan tipe/macam yg sama pada sebuah departemen. Semua fasilitas atau mesin yg mempunyai karakteristik-karakteristik operasi atau fungsi kerja yang sama diletakkan pada sebuah departemen. Tata letak jenis ini umumnya diaplikasikan dalam industri yg bekerja menggunakan jumlah/volume produksi yang relatif mini serta terutama sekali buat jenis produk yg nir disetandarkan. Tata letak jenis ini jauh lebih fleksibel dibandingkan menggunakan tipe genre produk.

Tata letak jenis ini bisa dipandang dalam contoh dibawah ini :

Gambar  Tata letak berdasarkan genre proses
Sumber : Richard L. Francis, 1992

Tata Letak Dengan Lokasi Tetap 
Tata letak panrik yg berdasarkan pada posisi tetap, material atau komponen produk utamanya akan permanen tinggal dalam posisi/lokasi sedangkan fasilitas produksinya misalnya alat-alat, mesin, insan, serta komponen-komponen lainnya akan beranjak menuju lokasi material atau komponen produk primer tadi. Pada posisi perakitan maka lay out tipe ini acapkali dijumpai lantaran disini tools dan alat-alat kerja lainnya akan relatif mudah dipindahkan. Tipe lay out jenis posisi tetap ini tidaklah begitu krusial jika dibandingkan menggunakan tipe-tipe layout lainnya.

Tata letak jenis ini bisa dipandang dalam contoh dibawah ini :

Gambar  Tata letak dari lokasi material tetap
Sumber : Richard L. Francis, 1992

Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Kelompok Produk (Group Technologi Lay Out) 
Tata letak jenis ini didasarkan dalam pengelompokan produk atau komponen yg akan dibuat. Produk-produk yg tidak identik dikelompok-kelompok berdasarkan langkah-langkah bentuk, mesin atau peralatan yang dipakai, pemrosesan serta sebagainya. Disini pengelompokan tidak berdasarkan dalam kecenderungan jenis produk akhir. Pada tipe ini, mesin-mesin atau fasilitas produksi nantinya pula akan dikelompokan dan ditempatkan dalam sebuah “manufacturing cell”.

Tata letak jenis ini bisa ditinjau pada gambar dibawah ini :

Gambar Group technologi lay out
Sumber : Richard L. Francis, 1992

Dengan adanya pengaturan pengelompokan produk sesuai menggunakan proses pembuatannya maka akan diperoleh pendayagunaan mesin yang aporisma. Lintasan aliran kerja menjadi lebih lancar serta jarak perpindahan material diperlukan lebih pendek apabila dibandingkan tata letak dari fungsi atau macam proses. Berdasarkan pengaturan tata letak fasilitas produksi selama ini, maka suasana kerja gerombolan akan bisa dibuat sebagai akibatnya keuntungan-keuntungan dari pelaksanaan job enlargement jua akan diperoleh. Pada dasarnya pengaturan rapikan letak tipe kelompok produk adalah kombinasi berdasarkan product layout serta process layout. Umumnya cenderung memakai mesin-mesin general purpose.

Perencanaan Yang Sistematis Untuk Tata Letak
Pada perencanaan rapikan letak pabrik diperlukan suatu data-data yg sistematis untuk jalannya suatu perancangan, adapun hal-hal yang sistematis tersebut mencakup :

Kebutuhan Ruang
Dalam memilih kebutuhan ruang untuk perencanaan tata letak fasilitas adalah hal yg sangat kompleks. Hal tadi menyebabkan banyaknya ketidakpastian didalam perencanaan fasilitas yg meliputi : kemajuan teknologi, perubahan dalam komposisi produk, perubahan taraf permintaan dan rancangan organisasi dimasa mendatang.

Permasalahan yang sangat kompleks tersebut pada menentukan kebutuhan ruang, dengan adanya hal tadi Tomkins (1984) menyarankan adanya pendekatan yang sistematik yg dibangun berdasarkan bawah keatas. Dalam lingkungan manufaktur serta perkantoran kebutuhan ruang dipengaruhi pertama-tama berdasarkan stasiun kerja individual, lalu kebutuhan ruang untuk departemen dari formasi stasiun didalam departemen tadi.

Spesifikasi Departemen
Dalam menentukan kebutuhan luas lantai buat suatu departemen perlu adanya tambahan kelonggaran buat gang. Kelonggaran pada gang tadi dipengaruhi berdasarkan ukuran relatif dari beban yg ditangani.

Spesifikasi Stasiun Kerja
Stasiun kerja merupakan tempat dimana mesin dan peralatan ditempatkan. Adapun dalam stasiun kerja tersebut mencakup buat peralatan, material dan tenaga kerja. Untuk ruang alat-alat pada stasiun kerja terdiri berdasarkan ruang sebagai berikut :
1. Peralatan
2. Pergerakan mesin
3. Perawatan mesin
4. Pelayanan dipabrik

Pertimbangan-pertimbangan yg wajib diberikan pada kebutuhan ruang alat-alat yang harus tersedia pada data mesin mencakup beberapa hal :
1. Tipe mesin serta produksinya
2. Nomor seri dan contoh mesin
3. Lokasi yg aman bagi mesin
4. Kebutuhan bongkar muat
5. Tinggi statistik dalam titik maksimum
6. Pergerakan partikal maksimum
7. Lebar statistik pada titik maksimum
8. Pergerakan maksimum kekiri
9. Pergerakan maksimum kekanan
10. Statistik kedalam dalam titik maksimum
11. Pergerakan maksimum ke arah operator
12. Pergerakan maksimum yang menjauhi operator
13. Area serta kebutuhan perawatan
14. Area dan kebuthan pelayanan pabrik

Kebutuhan luas lantai buat setiap mesin, termasuk pergerakan mesin, bisa ditentukan menggunakan mengalikan lebar total (lebar statistik ditambah pergerakan maksimum mesin kekiri serta kekanan), menggunakan panjang total (panjang statistik ditambah pergerakan maksimum mesin). Tambahkan kebutuhan pelayanan pabrik serta perawatan buat setiap kebutuhan lantai bagi setiap mesin. Adapun jumlah total dari luas lantai tersebut mewakili kebutuhan luas lantai bagi mesin.

Area bagi energi kerja didalam stasiun kerja mencakup ruang buat :
1. Operator
2. Penanganan material
3. Pergerakan operator

Area bagi material buat stasiun kerja pada ruang buat :
1. Penerimaan dan penyimpanan material
2. Material in-proses
3. Penyimpanan dan pengiriman material
4. Penyimpanan serta pengiriman residu material dan scraf
5. Peralatan, dies, fixtures, jig dan material buat perawatan

Dalam spesifikasi kebutuhan luas lantai bagi operator dan penanganan material bisa diperoleh secara langsung menurut metoda kerja yg ditetapkan menggunakan menggunakan study gerakan terhadap pekerjaan yang dilakukan serta studi ergonomi buat operator.

Adapun gambaran faktor-faktor yang wajib diperhatikan pada hal tadi adalah menjadi berikut :
1. Stasiun kerja dirancang buat meminimasi operator dalam menjangkau atau meletakan materiah tanpa wajib berjalan jauh.
2. Stasiun kerja wajib didesain untuk utilitas yang efektif dan efisien bagi operator.
3. Stasiun kerja dirancang buat meminimasi terdapat saat buat menangani meterial secara manual.
4. Stasiun kerja dibuat buat menaruh ketenangan, keamanan yang maksimum buat produktivitas operator.

Stasiun kerja didesain buat meminimasi adanya bahaya yang muncul menurut operator, dampak kelelahan serta ketegangan mata.

Pada hal-hal tersebut diatas, operator wajib diberikan ruang buat pergerakannya dalam melewati gang menggunakan lebar minimum 30 inchi. Jika operator berkiprah diantara objek yg diam dan mesin yg sedang beroperasi, maka lebar minimum yang diberikan buat gang tadi adalah 38 inchi. Dan apabila operator berkiprah diantara dua mesin yang beroperasi, maka lebar minimum yg diberikan adalah sebesar 43 inchi.