HARI IKAN NASIONAL

Hari Ikan nasional selalu kita peringati dalam lepas 21 November serta pada momen hari ikan tahun ini menjadi refleksi dari komitmen KKP. 

Dan kita ketahui bersama bahwa Komitmen buat mensejahterakan nelayan adalah komitmen yang jelas dan tegas yang selalu di sampaikan oleh kementrian kelautan dan perikanan. 


Dalam hal ini Menteri keluatan dan perikanan memiliki banyak terobosan terobosan buat ke arah nelayan yg lebih sejahtera. Gebrakan gebrakan menteri susi yg sangat fenomomenal adalah menggunakan membumihanguskan kapal kapal eks asing serta menenggelamkan kapal pelaku illegal fishing.

Dalam hal mensejahterakan nelayan, susi pudjiastuti jua sudah melakukan di antara nya :

- Mengganti alat tangkap yang tidak ramah lingkungan dengan yg ramah lingkungan denga tujuan supaya sumber daya ikan Indonesia mampu terus berkelanjutan.

- Melakukan program pembuatan kartu nelayan serta  Sampai waktu ini telah hampir 915.910 jumlah kartu nelayan  yang telah terbagi di 33 provinsi.

- Melakukan Program Pembuatan kartu Asuransi nelayan. Sampai saat ini telah ada 169.210 usulan kartu iuran pertanggungan dan sudah dalkam termin validasi serta pendistribusian.

- Pembuatan Sertifikat Tanah buat nelayan.

- Pemberian bantuan kapal dan indera tangkap.

- Terus mendorong adanya kemudahana ijin, dengan di buatnya gerai perijinan serta akan pada laksanakannya perijinan model SAMSAT.

- Melakukan pelarangan kapital asing pada perikanan tangkap.

- Menjaga kedaulatan dengan menguatkan lembaga perikanan di perbatasan.

- Terus meningkatkan ekspor serta daya saing produk perikanan.

Itulah sebagian prestasi kementrian keluatan dan perikanan pada bawah naungan berdasarkan ibu susi pudjiastuti. Semoga kedepan nelayan kita mampu lebih berdikari sehingga tujuan buat mensejahterakan nelayan sanggup tercapai. 

Hari Ikan Nasional

10 RESTORAN DAN RUMAH MAKAN DI SEMARANG YANG MENYAJIKAN KULINER KHAS NAN LEZAT YANG WAJIB KAMU COBA

Selain dikenal menjadi Kota Atlas, Semarang jua poly masakan spesial nan enak. Bila berkunjung ke kota ini, kamu harus mencobanya. Beberapa masakan khas Semarang ini banyak jua poly dijual pada warung makan pada pinggir jalan. Tapi, jika ingin menikmati kuliner khas Semarang pada tempat yg lebih nyaman, Anda sanggup berkunjung ke 10 restoran serta rumah makan ini dia.
1. Lunpia Express Semarang

Sebelum merasakan kuliner khas Semarang yg beraneka ragam itu, makanan khas petama yang harus engkau coba merupakan lumpia atau lunpia. Pasalnya, makanan berbahan rebung yg dicampur dengan udang cincang serta orak-arik telur ini adalah ikon kota Semarang hingga dijuluki sebagai Kota Lumpia.
Restoran atau rumah makan Lunpia Express berada di Jalan Gajahmada 142 AA Semarang. Jam bukanya mulai menurut pukul 05.00-22.00. Dan menariknya, hari Minggu dan Hari Libur Nasional permanen buka.
Ada jua cara penyajian yang mampu Anda pilih. Yaitu, lunpia goreng serta lunpia yg tidak digoreng.
Simak jua: Diet Pisang Ambon, Alternatif Paling Ampuh buat Mendapatkan Tubuh Proporsional

2. Bandeng Presto Semarang

Selain lumpia atau lunpia, Kota Semarang jua populer akan masakan bandeng presto. Anda bisa menerima olahan ikan bandeng ini pada sepanjang Jalan Pandanaran.
Lokasinya sangat dekat menggunakan sentra kota Semarang. Yaitu, Simpang Lima Semarang. Ada poly toko, restoran, dan tempat tinggal makan bandeng presto di sepanjang tersebut.
Cara membuat bandeng presto pun cukup unik. Ikan bandeng segar yang telah dibersihkan dan disiangi, dibumbui dan pada susun serta pada masak di dalam panci presto. Tujuannya agar duri ikan bandeng menjadi lunak. Dengan begitu semua bagian ikan bandeng, termasuk ketua dan ekor bisa dimakan.
Simak jua: Ini Manfaat Berjemur Sinar Matahari yg Mungkin Belum Anda Ketahui

3. Soto Bangkong Semarang

Tidak cuma Lamongan (lihat resep soto ayam Lamongan spesial) dan Solo (simak resep soto seger khas Solo enak banget) yang punya makanan khas bernama soto. Nah, salah satu restoran dan rumah makan soto yang terkenal pada Semarang adalah Soto Bangkong.
Cita rasa soto spesial Semarang menonjolkan rasa segar kuah kaldu ayam yg bening. Rasa kaldunya cukup kuat karena dibentuk dari ayam kampung.
Rumah makan Soto Bangkong berlokasi pada Jalan Bangkong yang sekarang berganti nama sebagai Jalan Brigjen Katamso. Yang menarik, soto Bangkong tersaji dengan beraneka macam lauk, seperti tempe, perkedel kentang, sate ayam, sate telur puyuh, serta sate kerang.
Sedikit tips, supaya cita cita rasanya lebih kaya, Anda mampu menambahkan kuah sate pada kuah soto. Cita rasa anggun dan legit kuah sate memberikan rona tersendiri dalam soto Bangkong yang segar itu.
4. Ayam Goreng Lombok Ijo Semarang

Restoran serta tempat tinggal makan selanjutnya di Semarang yg sangat populer adalah Lombok Ijo. Ada banyak sekali pilihan menu Lezat yg ditawarkan galat satu restoran yg berlokasi pada Jalan Gajahmada 158 ini. Namun, yang paling populer terdapat ayam goreng menggunakan sambal ijo sebagai pelengkapnya.
Restoran Lombok Ijo menjadi pionir sebagai loka makan asyik yang mengandalkan cita rasa sambal. Sebelum ada tempat tinggal makan Cowek Ireng, SS, dan sebagainya, Restoran Lombok Ijo lebih dahulu ada.
Dibanding menggunakan ayam goreng berdasarkan daerah lain, ayam goreng serta sambal ijo di restoran ini mempunyai cita rasa tersendiri. Dan, bila punya kesempatan mampir ke Semarang, Anda wajib mencobanya karena enak banget.
Simak jua: Mulut Tetap Bau Padahal Sudah Gosok Gigi? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

5. Asem-asem Koh Liem Semarang

Rumah makan selanjutnya yg wajib engkau sambangi saat berkunjung ke Semarang adalah Warung Makan Asem-asem Koh Liem. Nasi asem-asem yg berbahan daging, di rumah makan yang berlokasi pada Jalan Karanganyar 28 ini, Anda pula menemukan beberapa kuliner rumahan, keliru satunya adalah sayur lodeh.
Simak jua: "Minyak Kelapa Sehat buat Menggoreng", Jangan Langsung Percaya! Ini Penjelasannya

6. Seafood pada Restoran Kampung Laut Semarang

Sebagai sebuah wilayah yang berbatasan dengan pantai utara (Pantura) Jawa, Kota Semarang jua mempunyai beragam seafood yg khas. Nah, apabila Anda termasuk orang yang gemar makan seafood, sepertinya Anda wajib menjajal seafood spesial Semarang pada Restoran Kampung Laut.
Restoran tersebut berlokasi pada Komplek Puri Maerokoco. Lokasinya sangat menggunakan menggunakan PRPP serta Pantai Marina. Di restoran tersebut, Selain kuliner seafood-nya yg enak, Anda bisa menikmati suasana laut dan pantai di atas saus yang seolah-olah terapung pada atas laut.
Simak jua: Dikira Menyehatkan, 7 Ikan Ini Justru Dilarang Dikonsumsi Ibu Hamil serta Menyusui

7. Rumah Makan Mangut Welut Hj Nasimah Semarang

Rumah makan selanjutnya yg wajib disambangi saat berkunjung ke Semarang merupakan Rumah Makan Mangut Welut Hj Nasimah. Mangut adalah salah satu kuliner khas Semarang bercita rasa pedas dengan kuah santan.
Welut sendiri merupakan Bahasa Jawa menurut belut. Belut merupakan sejenis ikan yg biasa hidup pada parit serta sawah. Rasa dagingnya gurih dan umumnya sebelum dimasak mangut diolah dulu menggunakan proses pengasapan.
Rumah Makan Mangut Welut Hj Nasimah sanggup Anda temukan di Jalan Menoreh Raya 10B, Sampangan, Gajahmungkur. Buka mulai pukul 08.00. Agar tidak kehabisan, terdapat baiknya buat tiba sebelum pukul 11.00. Lebih menurut jam tersebut, tidak terdapat jaminan mangut welut masih ada.
Simak jua: Kerap Dianggap Sepele, Inilah Fakta Mencengangkan mengenai Penyakit Flu, Kamu Harus Waspada!

8. Rumah Makan Sop Pak Ginarto Raden Patah Semarang

Selain soto Bangkong, Kota Semarang jua punya salah satu tempat tinggal makan yg menunjukkan kuliner bercita rasa segar, yaitu Rumah Makan Sop Pak Ginarto Raden Patah.
Rumah makan sederhana yg mengandalkan kuliner sop atau sup ini berlokasi pada daerah Karangdoro, Semarang. Tepatnya di Jalan Raden Patah, Semarang. Buka mulai pagi hingga siang hari.
Simak jua: Wow! 3 Bahan Alami Ini Sangat Ampuh buat Menyingkirkan Bau Busuk Gigi Berlubang

9. Rumah Makan Sop Buntut Pak Supar Semarang

Sama segarnya menggunakan soto Bangkong serta Sop daging Pak Ginarto, tempat tinggal makan yang berlokasi pada Jalan Moh. Suyudi 48, Miroto, Semarang Tengah ini pula menawarkan kuliner segar bernama sop buntut.
Sop buntut di rumah makan tadi sangat populer. Tak heran karena cita rasanya sahih-sahih lezat banget.
Simak jua: Nggak Nyangka, Bumbu Dapur Seperti Ini Ternyata Sangat Ampuh Meredakan Batuk

10. Gama Ikan Bakar & Seafood Semarang

Selain Restoran Kampung Laut, di Semarang Anda jua punya alternatif restoran lain buat menyantap ikan bakar dan aneka seafood. Yaitu, di Restoran Garam Ikan Bakar & Seafood.
Di restoran ini Anda mampu memesan aneka macam menu ikan bakar dan aneka kuliner bahari (seafood). Harganya pula relatif terjangkau. Tempatnya jua relatif nyaman.
Lokasi Restoran Gama Ikan Bakar & Seafood berada di Jalan MT Haryono 870A, Peterongan, Semarang. Buka mulai pukul 10.00.
Simak jua: Gunakan tiga Ramuan Ini buat Meredakan Batuk Anak, Dijamin Lebih Aman Bunda

Selain 10 restoran dan rumah makan yg telah disebutkan di atas, sebenarnya masih poly restoran serta rumah makan lain yg jua menyajikan makanan khas Semarang. Tapi paling tidak kesepuluh tempat makan asyik yang menyajikan masakan yang lezat tadi sudah bisa sebagai referensi bagi Anda yg ingin makan kuliner enak menggunakan loka yang nyaman di Semarang. Semoga berguna.

JAWABAN DAN PEMBAHASAN SOAL TRY OUT UN BAHASA INDONESIA SMP 2018

Naskah soal yg ada di sini adalah saal Uji Coba UN Bahasadari Dinas Pendidikan Kabupaten Jember yg dilaksanakan pada 3 April 2017.

Soal Ujicoba No 11-20

Soal Nomor 11

Bacalah Kutipan fabel berikut dengan cermat!
Seekor beruang mengelilingi hutan mencari butir-buahan. Iamenemukan pohon tumbang. Di pohontersebut masih ada sarang tempat lebah meyimpan madu. Beruang itu mulaimengendus-endus menggunakan hati-hati di kurang lebih pohon tumbang tersebut. Ia inginmencari memahami apakah lebah-lebah sedang berada di pada sarang tersebut. Tepatpada saat itu, sekumpulan mini lebah terbangpulang menggunakan membwa poly madu.lebah-lebah tersebut memahami maksud oleh beruang. Mereka terbang mendekati  sang beruang, kemudian menyengatnya menggunakan tajam.kemudian, mereka terbang ke dalam lubang batang pohon.




Makna kata bercetak miring pada kutipan tadi adalah....
a. Jatuh
b. Patah
c. Roboh
d. Runtuh

Jawaban: C


Pembahasan

Kata yg bercetak miring adalah tumbang. Pohon tumbang. Katatumbang dalam teks bacaan fabel diatas sama merupakan menggunakan roboh. Karenakata roboh juga mampu dipakai untukpohon.

Untuk penerangan lain tentang arti istilah tumbang bisa diklik ArtiKata Tumbang serta Contoh Penggunaannya


Tips mengerjakan soal pada atas merupakan menggunakan cara terlebihdahulu membaca instruksi soalnya. Apabila sudah paham yg ditanyakan adalah artikata tumbang saja, maka tidak perlubaca keseluruhan bacaan. Cukup bagian awal yang masih ada kata tumbang.

Soal Nomor 12

Bacalah kutipan cerpen berikut dnegan cermat!
Sebuah kendaraan beroda empat colt berplat angka merah berhenti persis didepan kedai kasur Alin. Murniberdebar-debar, kalau-jikalau yang turun menurut kendaraan beroda empat itu utusan hotel yg memesantiga puluh kasur single itu. Ia berusaha tersenyum dna menyembunyikan giginyayang terlalu menonjol ke depan. Orang berpakaian pegawai itu pula tersenyummembalas.

Makna kata bercetak miring pada kutipan tadi adalah....
a. Loka  berjualan
b. Tempat menitipkan barang
c. Loka menumpuk barang
d. Tempat menghasilkan barang

Jawaban: A


Pembahasan:

Jawaban yg paling sempurna merupakan A tempat berjualan. Kedai merupakan istilah yang dipakai sebagaitempat menjual sesuatu. Misalnya kedaikopi berarti loka menjual kopi. Hal ini didukung menggunakan kata memesan. Berari terdapat proses transaksi.transaksi biasa dilakukan pada tempat jualan.

Soal Nomor 13

Bacalah kutipan cerpen berikut menggunakan cermat!
“Boleh,” Jawab ibu. Akhirnya Syifa berjalan membeli baju.ditikungan jalan dia bertemu degnan pengemis. Syifa merasa kasihan, diamemberikan semmua uangnya pada pengemis itu. Syifa tidakjadi membeli baju.
“Syifa, mana baju yang kamu beli?” Tanya ibu pada Syifa.
“Tidak jadi, Bu... Lantaran uangnya saya berikan kepadapengemis yg tidak makan selam 3 hari,” Jawab Syifa.
“Syifa ke luar tempat tinggal , serta bertemu dengan temannya Lala danLulu. Mereka menaruh baju kepada Syifa. Syifa pun bahagia.

Amanat kutipan cerpen pada atas merupakan....
a. Kita harus prihatin pada pengemis dengan memberi uangyang banyak.
b. Berla baju baru pada para pngemis dan sahabat-teman yangmembutuhkan!
c. Sudah seharusnya kita selalu membagik-bagikan makanankpada teman-teman.
d. Bantulah sesama menggunakan tulus pasti Tuhan akan memberikanpahala yang setimpal.

Jawaban: D


Pembahasan

Dalam kutipan cerpen di atas, dikisahkan bahwa tokoh Syifahendak membeli baju. Kemudian pada bepergian dia mendapati seorang pengemis,maka beliau memberikan semua uangnya buat pengemis itu. Tidak jadi membeli baju.tak usang berselang, Syifa mendapatkan hadi baju menurut sahabat-temannya.

Amanat yang paling sempurna merupakan kita wajib salingtolong-menolong. Ketika memberi dengan nrimo maka Tuhan akan membalasnya.dalam hal ini, Syifa nrimo membantu pengemis. Maka Tuhan menggantinya denganbaju misalnya yang diinginkan melalui temannya yaitu Lula serta Lala.

Soal Nomor 14

“ma, saya ingin pulang. Aku nir senang pada sini.”
Ibu Sekar tertawa mini sebelum erbicara dalam putrinya lagi.
“Apa karena alsan engkau tidak cocok menggunakan cara pesta disisaja sehingga kamu pulang?”
“Tidak mungkin hanya lantaran perkara itu aku ingin pulang,Ma. Hanya saja ku nir mengerti orang-orang di sini. Beberapa yang sudahkuperhatikan, orang-orang di kota ini selalu saja menilai sesuatu dari harta,tahta, ataupun kebangsawanan. Apa hanya orang dengan derajat tinggi saja yangdiutamakan? Dan mengapa orang pada kota ini selalu mendahulukan emosinya sebelummemecahkan sebuah kasus? Apa itu memang tata cara dan budaya orang-orang di kotaini? Kalau sahih begitu, itu berarti saya bendi istiadat serta budaya berdasarkan kota ini,Ma.”
Mendengar keluhan dari anaknya, Ibu Sekar tersenyum. “Sifatmuini jika diperibahasakan, ‘lantaran nila setitik rusak susus sebelanga’. Jangankarena contoh menurut beberapa kasus yg engkau lihat di kota ini, kamumenyimpulkan bahwa seluruh orang pada kota ini jua misalnya itu. Dan juga, jagnansalahkan adat serta budaya. Jangan pernah menyalahkankeberagaman. Kamu tidakharus memaksiakan diri buat menyesuakan menggunakan perbedaan yang terdapat disekitarmu. Kamu tidak wajib !”

Tindakan terpuji tokoh mama terhadap putrinya merupakan....
a. Menasehati agar mengikuti adat serta budaya kota walautidak disukai.
b. Menganjurkan untuk menolak segala keberagaman norma danbudaya kota.
c. Menasehati untuk nir memaksakan diri mengikuti istiadat danbudaya kota.
d. Menganjurkan buat selalu menyalahkan keberagaman adatdan budaya.

Jawaban: C


Pembahsan

Tokoh Sekar sedang protes kepada ibunya karena merasa beradadi tempat yg salah . Tidak sinkron dengan kehendak hatinya. Sementara ibumengingatkan bahwa perbedaan itu sine qua non, lalu kita harus menyesuaikan.tetapi apabila tidak sesuai dengan kehendak hati, tidak perlu memaksakan diriuntuk mengikuti tata cara serta budaya tersebut. Hal itu diucapkan oleh ibu kepadasekar sebagai wujud kecintaannya terahdap anaknya.

Soal Nomor 15

Bacalah kutipan cerpen berikut menggunakan cermat!
Akhir-akhir ini, keadaan Mama parah sekali. Penyakitnyamembuat Mama semakin lemah setiap harinya. Tasha hanya sanggup setia menemaninyadan menjaganya. Senja seperti ini, seharusnya Ia sudah pada tempat tinggal sakit, bertemudengan Mama, menemaninya, berbicara dengannya. Namun menggunakan hujan yangmengguyur kota Semarang waktu ini, tidak mungkin Ia sanggup hingga di tempat tinggal sakit tanpa menggigil kedinginnan.
Matanya menerawang ke luar ventilasi di dekat loka tidurnya,pada benaknya Tasha hanya memikirkan satu orang yg sangat disayanginya, Mama.

Latar kutipan cerpen tersebut adalah...
a. Waktu hujan pada ruang tamu
b. Sore hari di pada kamar
c. Pagi hari di rumah sakit
d. Sore hari pada tempat tinggal sakit

Jawaban: B

Latar kutipan cerita di atas dpat dikethui dengandigunakannya kata ‘senja’ pada kalimat:
“Senja misalnya ini, seharusnya ia telah pada rumah sakit”
Kata senja menerangkan bahwa itu terjadi dalam sore hari.sementara kata seharusnya menandakanbahwa Ia belum ada di tempat tinggal sakit.
Dia sedang terdapat di kamar. Ditunjukkan menggunakan adanya tempattidur, dalam kalimat:
“Matanya menerawang ke luar ventilasi dekat tempattidurnya....”
Tempat tidur adanya pada kamar. Maka jawaban yang paling tepatadalah latar waktunya sore hari, dan tempatnya ada pada kamar.

Soal Nomor 16

Bacalah kutipan fabel berikut menggunakan cermat!
“oke, satu... 2... Tiga... Mulai!” Pak Serigala memberiaba-aba. Kelinci segera meloncat mendahului kura-kura, yg mulai melangkahpelan, lantaran beliau tidak mampu meninggalkan rumahnya.
“Ayo kura-kura, lari dong...!” teriak Kelinci dari kejauhan.“Baiklah saya tunggu di sini ya...,” pungkasnya sembari mengejek kura-kura.
Kelinci duduk-duduk sembari bernyanyi. Angin saat ituberhembus pelan dan sejuk, sehingga menciptakan kelinci menjadi mengantuk, dan taklama kemudian Kelinci pu tertidur. Dengan pelan tapi niscaya kura-kura melangkahsekuat tenaga. Denan membisu-diam beliau melewati Kelinci yg tertidur pulas.beberapa langkah lagi beliau akan mencapai finish.

Amanat kutipan fabel tersebut adalah....
a. Berlombalah secara sportif agar menerima yg terbaik.
b. Jangan meras menang terlebih dahulu sebelum lombaberakhir
c. Kesombongan akan mengakibatkan segala kehancuran.
d. Jangan terlena dan menduga remeh segala perseteruan.

Jawaban: C


Catatan:

Jawaban yg paling memungkinkan merupakan B, C, dan D.semuanya sanggup berkaitan dengan cerita fabel pada atas. Namun dari penulis(pustamun), jawaban yg paling sinkron adalah C. Karena berkaitan dengan halyang lebih luas. Amanat Fabel berkaitan dengan kehidupan yg sangat luas,nir hanya sebatas pada isi cerita saja.

Pembahasan:

Dalam cerita fabel di atas, kelinci adalah makhluk yangsombong. Dia mengejek kura-kura. Akan namun, dengan kesungguhan hati dankesungguhan niat. Kura-kura yang berjalan lambat sanggup menyelesaikan lomba lariterlebih dahulu.

Amanat lainnya adalah: Teruslah berjuang, jangan menyerah(misalnya Kura-kura), pasti terdapat output yg maksimal .

Soal Nomor 17

Bacalah kutipan cerpen berikut menggunakan cermat!
Bulir bening menetes pada pipi Tasha. Ia bingun, namun di saatyang sama Ia mengerti. “Mama...?”
“Mettasha berarti mutiara asa. Tasha, engkau mutiarapaling berharga buat Mama. Gak ada mutiara lain bagi Mama. Kamu mutiara palingcantik, serta paling bersinar. Tasha, engkau harapan Mama. Mama mohon, sekalilagi... Jangan buat hidupmu sia-sia. Mama mau engkau hayati sekaligus melakukanhal-hal yang engkau sukai. Jangan memaksa dirimu buat menyukai sesuatu, jkalaukamu gak senang, tinggal. Buat hidupmu sukses besar .”

Makna simbol “mutiara” pada kutipan cerpen tersebutadalah....
a. Orang yang paling berharga
b. Harta yang paling mahal harganya
c. Sesuatu yang sebagai harapan
d. Orang yang selalu sukses besar

Jawaban: A


Pembahasan:

Kata ‘mutiara’ masih ada dalam kalimat berikut: “Mettashaberarti mutiara asa. Tasha, kamu mutiara paling berharga buat Mama”
Yang dimaksud menggunakan mutiara dalam kalimat tersebut adalahTasha. Jadi makna yg paling sesuai adalah anak, atau orang. Jadi, orang yangpaling berharga.

Soal Nomor 18

Bacalah kutipan fabel berikut menggunakan cermat!
“Saya nir mau makan ikan-ikan yang kecil,” katanya kepadadiri sendiri. “Ikan yang mini tidak pantas dimakan sang bangau yg anggunseperti aku .”
Sekarang, seekor ikan yang sedikit lebih akbar berdasarkan ikanlain, lewat pada dekatnya.
“Tidak,” istilah oleh Bangau. “Saya nir akan membuat repot dirisaya buat membuka paruh serta memakan ikan sebesar itu!”
Saat matahai mulai meninggi, ikan-ikan yg berada dalam airyang dakngkal dekat pinggiran sungai, akhirnya berenang pindah ke tengah sungaiyang lebih dalam serta dingin. Sang bangau yang tidak melihat ikan lagi, terpaksaharus puas menggunakan memakan siput mini pada pinggiran sungai.

Nilai moral yg terdapat pada kutipan fabel tersebutadalah....
a. Kekecewaan pada akhir tidak terdapat gunanya.
b. Gigih mencari rezki yg akbar.
c. Jangan meremehkan sesuatu yang mini .
d. Sombong membawa kehancuran.

Jawaban: A


Pembahasan

Nilai moral yang paling pas adalah A. Bangau kecewa karenatidak menemukan makanan. Dia (Bangau) terlalu pilih-pilih. Ikan kecil dia tidakmau lantaran terlalu kecil. Ikan besar , beliau nir mau lantaran kesulitan menelandan membuka paruh. Akhirnya beliau hanya memakan siput kecil. Lantaran tidak mungkinmeratapi keputusannya.

Soal Nomor 19

Bacalah kutipan cerpen berikut menggunakan cermat!
Akhrinya, hari yang telah usang kunantikan datang pula. Hariini, pertandingan karateku akan berlangsung. Namun sayang, semua orang yangkusayang tidak terdapat yang mau hadir pada sini. Semuanya menentukan hadir pada lomba kakara, olimpiade sains. Walau sedikit kecewa, akan kubuktikan bahwa saya adalahDara yang hebat. Keinginanku terwujud, aku menang serta meraih juara satu dipertandingan  karate nasional yg diadakandi Jakarta.
“Kita panggil, kampiun nasional karate tahun ini. AlderayaZivanna dari Jakarta.” Panggil pembawa program.
Dengan diiringi tepuk tangan meriah, kunaiki podiumkebesaranku, serta kurasakan aku sangat dihargai pada sini.

Watak tokoh utama dalam kutipan cerpen tadi adslah...
a. Tekun
b. Jujur
c. Gigih
d. Sombong

Jawaban: C


Pembahasan

Watak tokoh Dera, Tokoh Utama, merupakan orang yg gigih. Diatidak kecewa meskipun tidak ditonton sang orang-orang yang disayangi. Mereka(orang yang disayangi Dera) lebih menentukan melihat Kak Dara di olimpiade sains.namun menggunakan semangat yang gigih, akhirnya di berhasil sebagai kampiun.

Soal Nomor 20

Bacalah teks cerita berikut menggunakan cermat!
“Orang tua Ari ingin Ari pindah ke Kota Malang untukmelanjutkan SMP pada sana. Memang orangtuanya tinggal pada Malang, sedangkan disini Ari tinggal bersama neneknya.”
Ibu terdiam sejenak, kemudian menyampaikan lagi. “Oh, Lasmi, berpisahdengan sahabat-sahabat sekolah itu biasa. Kan, tidak selamanya kalian pada satusekolah, usang kelamaan kau akan melupakan Ari pula.”
“Ah, tidak sanggup, Bu. Ibu memahami selama Ari telah seperti saudarasendiri,” kata Lasmi terbata-bata.

Simpulan akibat berdasarkan permasalahan merupakan....
a. Tokoh tidak mau ditinggal temannya pindah kota.
b. Tokoh merasa kecewa dengan ibunya yang menasihatinya
c. Tokoh merasa kesal atas penghianatan temannya
d. Tokoh ingin mengikuti temannya untuk pindah sekolah

Jawaban: A


Pembahasan

Tokoh yan sedang berdialog menggunakan bunda merupakan Lasmi. Lasmisedang melaporkan bahwa Ari, sahabat yang sudah dianggap menjadi saudara hendakpindah ke kota lain. Lasmi kecewa terhadap kedaan itu.


EKONOMI PERTANIAN INDONSIA MASALAH GAGASAN DAN STRATEGI

Ekonomi Pertanian Indonsia : Masalah, Gagasan, Dan Strategi 
Di Indonesia interaksi antara sektor pertanian menggunakan pembangunan nasional pada dasarnya merupakan interaksi yg saling mendukung. Pembangunan Nasional bertujuan buat menaikkan kualitas hayati warga , sedangkan secara umum dikuasai masyarakatnya hidup di pedesaan dengan jumlah terbesar bermata pencaharian pada sektor pertanian. Salah satu tujuan Pembangunan Nasional lebih diarahkan pada upaya menaikkan kualitas hayati masyarakat pedesaan melalui pembangunan sektor pertanian. 

Daerah pedesaan pada Jawa Tengah merupakan wilayah yang memiliki potensi alam yang besar , akan tetapi potensi yg besar itu hanya sebagian kecil yang telah dikembangkan sebagai aktivitas perekonomian. Penduduk pedesaan Jawa Tengah lebih poly tertuju dalam sektor primer, sebagai akibatnya lebih poly kegiatan mengolah tanah untuk kegiatan pertanian. Sementara produksi alam lainnya belum poly dimanfaatkan, kondisi ini menyebabkan besarnya ketergantungan rakyat pada keadaan alam. Suatu desa mempunyai tanah yang fertile menggunakan pengairan yang lebih, maka dapat dipastikan jikalau secara ekonomi penduduk desa itu ekonominya lebih baik. Sebaliknya apabila lingkungan alamnya kurang menunjang, pertaniannya kurang fertile, maka ekonomi penduduk desa bisa dipastikan sebagian warga desa masih hayati pada kemiskinan dan keterbelakangan. Penyebab menurut permasalahan (kemiskinan) adalah syarat alam desa dan manusianya sendiri. Secara geografis kondisi suatu desa, tanahnya fertile tetapi belum diolah secara aporisma karena penduduknya yang sporadis dan berpindah-pindah. Ada juga suatu desa yg kurang subur tetapi penduduknya padat sehingga menyebabkan aneka macam perseteruan. Dari aneka macam pertarungan yang kompleks, pemerintah berusaha mengatasi perseteruan tadi dengan tujuan buat mengatasi banyak sekali pertarungan yg terjadi pada pedesaan, disamping mengurangi kesenjangan sosial antara masyarakat desa menggunakan masyarakat kota. Pembangunan itu sendiri adalah rangkaian bisnis pertumbuhan dan perubahan berencana yg dilakukan secara sadar sang rakyat bersama pemerintah menuju modernisasi pada rangka training bangsa.

Masyarakat desa pada kehidupan sehari-harinya menggantungkan pada alam. Alam merupakan segalanya bagi penduduk desa, karena alam menaruh apa yang dibutuhkan manusia bagi kehidupannya. Mereka memasak alam menggunakan alat-alat yang sederhana buat dipetik hasilnya guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Alam jua digunakan buat loka tinggal. Seperti diketahui warga pedesaan acapkali diidentikkan menjadi masyarakat agraris, yaitu masyarakat yg kegiatan ekonominya terpusat dalam pertanian. Sektor ini belum mampu melahirkan bermacam pekerjaan, untuk itu mereka tidak bisa mengandalkan pendapatan menurut hasil pertanian. Sektor ini merupakan sektor krusial dalam perekonomian kebanyakan negara berkembang. Hal ini bisa dipandang pada peranannya dalam menciptakan pendapatan nasional, walaupun besar peranan sektor pertanian di negara berkembang dalam taraf permulaan buat meningkatkan kecepatan pertumbuhan ekonomi. Tetapi perhatian pemerintah buat mengadakan perubahan dibidang perikanan sangat terbatas. Ada kecenderungan buat mengabaikan sektor ini hal ini bersumber pada pandangan yang mewaspadai kemampuan sektor perikanan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. Pemerintah menitikberatkan pembangunan dalam sektor ekonomi khususnya ekonomi pertanian menggunakan tujuan mempertinggi produksi pertanian serta perekonomian rakyat sekaligus peningkatan pembangunan desa pada bidang kependudukan ditekankan sekecil mungkin nomor kelahiran menggunakan famili berencana. Pembangunan pedesaan dilaksanakan dalam rangka pembangunan insan seutuhnya. Pembangunan pedesaan mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat pedesaan yang terdiri dari berbagai sektor dan acara yang saling berkaitan. Pembangunan tersebut dilakukan sang rakyat menggunakan bimbingan serta bantuan dari pemerintah melalui departemen menggunakan aparatnya di daerah. Selanjutnya pembangunan pedesaan dilakukan untuk meletakkan dasar pembangunan nasional yang sehat dan kuat. Pedesaan adalah landasan ekonomi, politik budaya, dan pertahanan dan keamanan. 

Desa Jimbaran pada Kecamatan Bawen adalah desa yg mempunyai ciri khas syarat alamnya sama dengan desa-desa lain pada wilayah Kabupaten Semarang. Sejak tahun 1995 penduduk Desa Jimbaran sudah mengembangkan bisnis pemancingan ikan. Hal ini lantaran peranan berdasarkan Dinas Perikanan serta Pariewisata Kabupaten Semarang dalam menyebarkan desa Jimbaran sebagai desa yg mandiri. Usaha pemancingan pada desa Jimbaran memiliki konstribusi yang akbar bagi perekonomian desa, sehingga kegiatan ini berdampak pada peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja, jaringan ekonomi dan lain-lain. Penduduk desa Jimbaran kini telah mempunyai taraf hidup yang baik, kondisi ini dibuktikan dengan pembangunan jalan beraspal, kondisi tempat tinggal penduduk yang membaik, pembangunan sarana ibadah, serta lain-lain.

Kondisi Desa Jimbaran kini tidak sama menggunakan periode sebelum tahun 1990. Sebelum tahun 1990 syarat warga Desa Jimbaran taraf ekonominya masih rendah, sedangkan kondisinya kini jauh lebih maju. Peningkatan syarat ekonomi terlihat dari membaiknya keadaan fisik desa, kekayaan penduduk dan lain-lain. Peningkatan di bidang sosial terlihat berdasarkan luasnya hubungan sosial ekonomi penduduk, kemajuan pendidikan, organisasi, wawasan serta lain-lain. Dari tahun 1995 penduduk Desa Jimbaran berusaha keras menaikkan tingkat hidupnya menggunakan mengembangkan potensi alam yang terdapat semaksimal mungkin, sehingga mengakibatkan bertambah baiknya kondisi sosial ekonominya kini . Dibandingkan desa-desa lain pada Kecamatan Bawen, Desa Jimbaran memiliki keunggulan utama, yaitu adanya bisnis kolam pemancingan. 

Setiap penelitian dan penulisan sejarah diharuskan buat memilih batasan-batasan topik yg akan sebagai utama pembahasan, menggunakan maksud agar pembahasan lebih simpel serta mempunyai kemungkinan untuk dikaji secara empiris, dan dapat dipertanggungjawabkan secara metodologis. Batasan-batasan yang dimaksud adalah ruang lingkup spasial, ruang lingkup temporal, serta ruang lingkup keilmuan. Ruang lingkup jua membantu supaya tidak terjerumus kedalam pembahasan yg terlalu luas.

Ruang lingkup spasial yang diambil penulis adalah Desa Jimbaran Kecamatan Bawen, maka penelitian ini termasuk sejarah lokal. Penulisan taraf lokal pada sejarah adalah penulisan kesan masa lalu berdasarkan grup rakyat yang dalam loka atau geografis terbatas. Dipilihnya desa ini sebagai wilayah penelitian, karena berkembangnya bisnis kolam pemancingan di Desa Jimbaran bisa digunakan salah satu perkembangan desa yang miskin menjadi desa yg maju. Usaha ekskavasi potensi yang ada sudah berhasil menaikkan taraf hidup penduduknya, sebagai akibatnya perubahan-perubahan yang terjadi dibidang sosial ekonomi pula lebih menarik buat dikaji.

Lingkup temporal dalam penelitian ini merupakan tahun 1995 sampai 2005. Tahun 1995 diambil lantaran merupakan awal pandangan baru pengembangan bisnis pemancingan ini merupakan adanya peranan menurut Dinas Pariwisata dan Dinas Perikanan Kabupaten Semarang mengenai pengembangan usaha perikanan, wangsit ini kemudian direalisasi menggunakan lomba memancing. Sejak itulah usaha pemancingan pada Desa Jimbaran mulai berkembang, sedangkan tahun 2005 dipilih menjadi batas akhir penelitian karena kurun ketika sepuluh tahun telah tampak banyak sekali perkembangan yang terjadi pada Desa Jimbaran. Hal ini bisa dicermati berdasarkan wujud fisik yg telah dilakukan berupa bertambahnya jumlah pengusaha kolam pemancingan, pembangunan jalan beraspal, serta pembangunan masjid. Pengaruh berdasarkan pembangunan ini terutama dapat dicermati pasda perubahan di bidang sosial ekonomi.

Lingkup keilmuan yg diambil penulis merupakan sejarah sosial ekonomi. Sejarah sosial ekonomi adalah sejarah yg mengkaji perkembangan sosial ekonomi masyarakat dengan menguraikan gajala-gejala yang masih ada di sekitar konflik ekonomi masa kemudian dan masa kini . Hal ini mengingat penekanan kajiannya melingkupi perubahan sosial masyarakat di pedesaan. Lingkup keilmuan skripsi ini termasuk dalam kategori sejarah sosial ekonomi. Seluruh aspek sosial yg sebagai obyek penelitian penulis, baik itu dalam bidang hubungan yang terjadi pada lingkungan warga , struktur kelembagaan, dan lain sebagainya.

Sebagai acuan buat menganalisa permasalahan pada penelitian ini penulis memakai beberapa buku. Pertama Djoko Suryo, R.M. Soedarsono dan Djoko Soekiman yg berjudul Gaya Hidup Masyarakat Jawa pada Pedesaan. Antara lain membahas tentang kehidupan sosial ekonomi serta dinamika masyarakat Pedesaan Jawa selama periode 1900-1930 an. Bagi warga pedesaan Jawa ditandai dengan adanya perubahan sosial yg cepat. Berbagai faktor telah menyebabkan keketatan (regidity) stuktur sosiaal desa yg tradisional serta kesamaan desa yg semakin melepas ikatan komunalitasnya. Perkenalan ekonomi uang sudah membarui banyak sekali hubungan kontrak yg bersifat komersial. Perubahan tersebut melandasi perubahan yg lebih mendalam dalam masa berikutnya. Ketimpangan-ketimpangan yang muncul di pedesaan sudah memberitahuakn bahwa di wilayah pedesaan mulai terjadi pergeseran-pergeseran aktivitas, berdasarkan kegiatan disektor pertanian kesektor non pertanian. Keadaan ini menerangkan bahwa pada pedesaan mulai muncul berbagai ragam jenis mata pencaharian atau pekerjaan, yg tidak lagi bergantung pada bisnis pertanian serta pemilikan tanah. Pada akhir-akhir ini terjadi pergeseran-pergeseran baru atau kesamaan baru yg terjadi di wilayah pedesaan yg menggambarkan, bahwa desa agraris dalam masa kini mulai nir utuh lagi, karena adanya pergeseran ke arah orientasi non agraris. Alasan sifat dinamis dan elastis berdasarkan rakyat pedesaan menerangkan keselarasan rendezvous unsur-unsur budaya dari pada dan budaya menurut luar, sebagai akibatnya masih terwujud adanya kelangsungan dan perubahan dalam kehidupan sosial budaya pada pedesaan. Dapat dikatakan bahwa satu pihak terjadi pembaharuan, namun nir berarti nilai-nilai atau unsur-unsur budaya tradisional lenyap sama sekali. Dilain pihak terdapat kesamaan bahwa unsur-unsur budaya usang masih dapat hayati pada tingkat eksklusif.

Relevansi kitab tersebut dengan permasalahan yang ditulis relatif erat. Dalam konflik yang dibahas oleh penulis dipaparkan bagaimana peranan dan efek adanya usaha kolam pemancingan terhadap masyrakat desa Jimbaran.

Kedua yang dijadikan acuan merupakan karangan B.N. Marbun yg berjudul Pembangunan Desa. Pustaka ini berisi tentang pembangunan desa harus dimulai dengan pemugaran aparat pelaksana, yaitu orang yg merealisasi rencana dan sanggup mewujudkan sebagai manfaat dan kenikmatan bagi orang desa melalui proses yg lumrah. Pembangunan desa bisa berhasil menggunakan tersedianya asal tenaga manusia, kapital serta asal daya lainnya, serta adanya organisasi yang bisa mewujudkan rencana menjadi hasil. Pembukaan Industri dalam dasarnya guna menyerap tenaga kerja, tetapi asa ini tidak terpenuhi. Karena pada umumnya industri yg telah ada intensif kapital, nir poly menyerap tenaga manusia. Praktek pembangunan industri sekarang tidak menolong pembangunan desa serta bahkan menambah beban baru yaitu arus urbanisasi.

Pembukaan lokasi industri menengah dan mini di kota dan desa secara otomatis akan mendekatkan desa dengan kota atau kebalikannya, sebagai akibatnya industrialisasi ini akan menyerap energi kerja dari desa maupun kota tersebut. Kebijakan ini mempunyai tujuan mengurangi beban urbanisasi dan sekaligus menjembatani jurang pemisah antara desa dengan kota. Terserapnya energi kerja yg semula menjadi buruh tani menurut desa ke industri menengah serta kecil merupakan pemecahan masalah pembangunan desa. Kurangnya jumlah areal pertanian diantara tuan tanah dan petani adalah biang keladi dari penderitaan para petani di desa. Merealisasi pembangunan pertanian yg industrial dan produktif, digariskan suatu kebijaksanaan agar pemerintah tetapkan harga patokan padi dan beras sesui dengan harga pada pasar internasional. Selain itu perlu dibuka industri kerajinan dan industri lainnya.

Penelitian ini sangat relevan dengan konflik yg ingin dibahas pada skripsi ini, selain dipakai menjadi sumber lantaran obyek yang dibahas sama menggunakan skripsi ini, penelitian ini jua menaruh gambaran awal tentang pengembangan desa Jimbaran.

Ketiga merupakan karya Daniel Lerner pada bukunya Memudarnya Masyarakat Tradisional. Buku ini mengungkapkan mengenai proses perubahan pada rakyat tradisional ke rakyat terkini dalam masing-masing negara cenderung mempunyai percepatan yg tidak selaras. Hal ini tergantung pada latar belakang kondisi sosial-ekonomi, budaya dan politik menurut masing-masing negara. Proses memudarnya rakyat tradisional dimulai sejak dilaksanakannya modernisasi pembangunan pedesaan terutama dibidang pertanian. Dari pertanian tradisional ke pertanian terkini telah membentuk kemajuan. Seperti diperkenalkannya teknologi pertanian baru menggeser cara bertani konvensional sehingga dapat diperoleh output panen yg lebih baik.

Relevansi buku ini dengan perseteruan yg dibahas pada penelitian ini adalah termin transisi rakyat tradisional ke masayarakat modern, menggunakan ditandai perubahan pada aspek kehidupan ekonomi, politik, sosial, ekonomi serta budaya. Buku ini jua membahas kecepatan perubahan pada masing-masing bidang kehidupan baik ekonomi, politik, sosial, serta budaya.. 

Buku ini relevan sekali karena masih ada pola yang sekitar sama yaitu adanya perkembangan bisnis / industri merupakan jalan keluar menurut perkara terbatasnya kesempatan kerja disektor pertanian.

Keempat adalah karya St. Sutrisno dalam Suharno, Mantan Tapol yang Kini Menjadi ”Pahlawan”. Artikel ini mewnjelaskan mengenai profil Suharno, petani kecil yg pernah dibuang ke Pulau Nusa Kambangan menjadi tahanan politik (Tapol) itu, mampu membarui nasib kampungnya yg dulunya ibarat nir pernah dilirik orang, sekarang menjadi daerah tujuan wisata masakan paling ramai di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Sekitar tahun 1965, tanpa proses pengadilan, Suharno dijebloskan ke Nusa Kambangan, sebuah pulau mini pada sebelah selatan pulau Jawa, pulau yang memang dikenal menjadi loka pembuangan tahanan politik, khususnya mereka yang dituduh terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI), meskipun belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya. Maklum, ketika itu PKI dinyatakan menjadi partai terlarang sang rezim Suharto. Setelah sekitar 3 tahun berada pada Nusa Kambangan, Suharno berhasil balik serta menjalani kehidupan ”normal”-nya di kampung halamannya, Dusun Blater, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Bawen Ceritanya mulai berubah saat tahun 1995, Dinas Perikanan Kabupaten Semarang melakukan penyuluhan dan training pemeliharaan ikan. Maka dibentuklah gerombolan perikanan Ngudi Mulyo. Kelompok tersebut diberi donasi bibit ikan serta pemugaran kolam. Meskipun tidak menjabat menjadi ketua grup, Suharno mampu dibilang paling getol mengupayakan keberhasilan grup ini. Maklum, awalnya kelompok tadi menderita kerugian, maka Suharno pun bekerja keras buat bisa menunjukan bahwa gerombolan perikanan tadi mempunyai masa depan. Kini keberhasilan telah sanggup dinikmati tidak hanya oleh keluarga Suharno, namun jua oleh penduduk setempat. Kampung pada dekat wilayah wisata Bandungan, yang dulunya ibarat nir pernah diincar orang itu sekarang menjadi daerah wisata masakan paling ramai pada Kabupaten Semarang, khususnya di hari Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya. Kini, pada sana masih ada 15 kolam pemancingan, 3 pada antaranya adalah milik Suharno. Omzet dari 3 kolam tersebut mencapai Rp. 100 juta lebih per bulan. Dengan perkiraan pendapatan kolam yang lain sama, maka total omzet mereka mampu mencapai Rp. 500 juta/bulan. Belum lagi pemasukan menurut parkir sepeda motor dan kendaraan beroda empat yang mencapai nir kurang menurut Rp. 3 juta/bulan. Sedangkan output retribusi kendaraan beroda empat yg sanggup disumbangkan ke kampung mencapai Rp. 700.000,- lebih per bulan. Pemasukan ini dipakai buat pembangunan kampung, pada antaranya buat pengaspalan jalan serta perawatannya. Berkat kerja keras Suharno serta rekan-rekannya pada kelompok perikanan Ngudi Mulyo-lah Kampung Blater yang dahulu ibarat tidak pernah dilirik orang itu sekarang menjadi kampung yang sangat asri, ramai, berdikari, serta menjadi kampung tujuan wisata banyak orang buat mancing, menikmati pecel lele, gurami bakar serta sebagainya. Meskipun kiprahnya yg sangat akbar terhadap kemajuan kampung ini, dan beliau barangkali sanggup diklaim sebagai ”Pahlawan”, tetapi Suharno tetap merendah, sebagaimana disampaikan putra sulungnya berikut adalah: ”Semua tidak tanggal berdasarkan donasi serta penyuluhan menurut Dinas Perikanan Kabupaten Semarang. Khususnya Bapak yg fotonya terdapat bersama Bapak aku itu,” katanya.

Kerangka Teoritis dan Pendekatan 
Dalam penelitian sejarah diharapkan alat-alat berupa pendekatan yang relevan untuk membantu mempermudah bisnis dalam mendekati empiris masa lampau. Guna mempertajam analisa dalam konflik ini digunakan pendekatan ilmu sosial yaitu ilmu Sosiologi serta Ekonomi. Pendekatan Sosiologi ini digunakan buat mengetahui kondisi sosial rakyat serta tahu kelompok sosial khususnya banyak sekali macam gejala kehidupan warga .

Penelitian sejarah nir semata-mata bertujuan menceritakan insiden, tetapi bermaksud menulis insiden itu menggunakan mengkaji karena-karena kondisi lingkungan konteks sosial budaya. Dalam membuat analisis sejarah diharapkan suatu kerangka pemikiran atau kerangka referensi yg meliputi pelbagai konsep dan teori yang masih dipakai dalam membuat analisis itu.

Secara konseptual pengertian perkembangan merupakan suatu proses evolusi dari yg sifatnya sederhana kearah sesuatu yang lebih kompleks melalui banyak sekali tingkat diferennsiasi yg sambung menyambung. Dimulai dari perubahan-perubahan yg ditelusuri, semuanya itu ada proses transformasi dari yang homogen ke heterogen dan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi.

Dalam sosiologi, istilah perkembangan meliputi suatu proses perubahan yg berjalan terus menerus, terdorong sang kekuatan-kekuatan, yakni yg berasal menurut pada juga luar warga itu sendiri dan memiliki variabel-variabel sebagai latar belakang.

Suatu proses perubahan sosial bisa terjadi secara sengaja dan tidak sengaja. Perubahan yg disengaja adalah perubahan yang telah direncanakan sebelumnya oleh anggota masyarakatnya. Perubahan yang tidak disengaja merupakan perubahan yg terjadi diluar supervisi rakyat serta menimbulkan dampak yg tidak disangka sama sekali. Kita acapkali menyebut desa buat memilih dalam suatu daerah administrasi terkecil yg penduduknya, sebagian besar menggantungkan hayati menurut bisnis pertanian. Karakteristik umum rakyat desa adalah kemiskkinan serta keterbelakangan yg ditimbulkan beberapa hal, yaitu; pendapatan yg rendah, antara kesenjangan yang pada antara yang kaya dan miskin, yang miskin merupakan mayoritas, serta partisipasi rakyat yg minim dalam usaha-usaha pembangunan yang dilakukan pemerintah. Masyarakat desa adalah komplotan hidup menggunakan segala keteraturan dalam rapikan kehidupan dan penghidupan. Salah satu fungsi primer sosial ekonomi rakyat pedesaan di Indonesia adalah melakukan kegiatan aneka macam produksi, terutama sektor pertanian, dengan orientasi hasil produksinya buat memenuhi kebutuhan pasar, baik ditingkat desa sendiri atau taraf lain yg lebih luas. Dengan demikian mudahlah dimengerti, apabila aktivitas utamanya pada kegiatan pengolahan dan pemanfaatan lahan-huma pertanian, karena fungsi sosial ekonomi utama warga pedesaan seperti hal tersebut di atas, maka sumber daya fisik utama yang paling penting dalam kehidupan rakyat pedesaan tadi adalah tanah atau huma pertanian. Kolam pancing merupakan suatu usaha yg menyediakan fasilitas untuk memancing ikan dan bisa dilengkapi penyediaan jasa pelayanan makan dan minum. Kondisi ini secara tidak langsung dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal menjadi dampak berdasarkan perubahan warga yg terjadi pada segala segi kehidupan. Perubahan itu juga akibat berdasarkan adanya inovasi di bidang seni serta ekonomi yang merupakan proses perubahan tenaga kerja, desain-desain, manajemen serta penggunaan teknologi baru. Usaha kolam pemancingan merupakan cara lain usaha pada mengatasi dilema ekonomi. Usaha kolam pemancingan merupakan usaha yang sesuai menggunakan syarat alam yg terdapat dan kemampuan penduduk. Ini berarti warga Desa Jimbaran sudah menggabungkan aset pembangunan, karena pembangunan memerlukan aset utama, baik sumber daya alam, juga sumber daya insan. 

Menurut Keesing, lazimnya suatu aktivitas yang dilakukan warga buat menopang kehidupannya adalah suatu pilihan yang melibatkan proses-proses pengambilan keputusan dalam menghadapi dunianya, bahkan dengan cara yg paling mudah dan memiliki tujuan pribadi. Manusia tentu akan menciptakan pilihan, serta pilihan ini tergantung pada keadaan materi, kepentingannya dan sistem nilai. Sehingga dapat terjadi pada suatu daerah lingkungan yang sama dijumpai perbedaan-perbedaan aktivitas rakyat.

Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya harus melakukan aktifitas ekonomi yang meliputi bidang yang berafiliasi eksklusif dengan alam, seperti pertanian, perikanan, pertambangan dan sebagainya. Secara nir pribadi bahwa sistem sosial budaya memiliki sifat pendorong maupun membatasi konduite yang bisa berubah. Dapat dikatakan bahwa variasi-variasi atau keputuan-keputusan individu merupakan bentuk inovasi yg dapat memicu perubahan. Disamping itu unsur-unsur internal tadi nir bisa sepenuhnya terlepas, namun diwarnai sang unsur-unsur eksternal yg dari menurut lingkungan di luar yg mengakibatkan sistem perekonomian menjadi semakin kompleks. Unsur-unsur eksternal misalnya kondisi sosial dan ekonomi yng berupa keadaan pendidikan, kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah. Kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan nampaknya sebagai sebab karena perubahan yg kesemuanya merupakan variabel-variabel yang saling berkait dalam hubungannya menggunakan tumbuh dan berkembangnya bisnis kolam pemancingan Desa Jimbaran.

Upaya yang dicapai oleh rakyat Desa Jimbaran dalam berbagi bisnis kolam pemancingan di desanya mendorong terjadinya perubahan sitem perekonomian serta akan mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan pada sistem interaksi atau kehidupan sosial. Faktor lingkungan sebagai unsur eksternal secara nir langsung juga telah menghipnotis kegiatan ekonomi yang sudah memicu keluarnya pengembangan usaha pemancinngan itu sendiri. Pembuatan kolam ikan di pekarangan adalah galat satu bisnis pemanfaatan huma secara intensif. Lahan untuk kolam ikan yang digunakan penduduk Desa Jimbaran merupakan huma pekarangan, tetapi tidak menutup kemungkinan digunakannya huma sawah. Aktivitas kerja yg dilakukan oleh rakyat Jimbaran kiranya adalah upaya pencapaian pada pengembangan yang didukung sang pandangan hidup kerja yg tinggi.

Masyarakat pada melakukan aktivitasnya didorong oleh motivasi kerja yang akan membuahkan output yg dapat dinikmati sang masyarakat yg bersangkutan. Semua unsur tadi diatas sepertinya menyebabkan berubahnya pola kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada Desa Jimbaran.

Proses perkembangan yg terjadi telah membawa dampak sosiologis serta hemat bagi warga pendukungnya. Perubahan itu tidak hanya terjadi di kalangan buruh-buruhnya serta rakyat luar. Itulah sebabnya pada studi ini dipakai pendekatan sosiologis-ekonomis menggunakan memakai konsep sosial dan ekonomi. Kegunaan sosiologi adalah buat menyebutkan sesuatu hal antar interaksi manusia itu sendiri, manusia menggunakan grup yaitu tanda-tanda-gejala sosial yang ada dalam masyarakat pada interaksi insan itu sendiri, manusia dengan kelompok serta gerombolan dengan gerombolan yaitu gejala-tanda-tanda sosial yg ada pada warga dalam hubungan antar insan itu sendiri yang bergerak pada bisnis kolam pemancingan.

Ekonomi dipakai buat mengetahui perkembangan usaha dicermati dari faktor-faktor produksi dan hubungan hubungan antar rakyat menjadi pengusaha, dan antara buruh dan majikan. Selain itu objek penelitian ekonomi akan diteliti hubungan kegiatan tingkah laris rakyat yang herbi penghasilan, hubungan antara produksi serta permintaan pasar (supply and demand).

Sesuailah kiranya jika teori yg pinjam adalah dari disiplin sosiologi serta teori ekonomi, karena keduanya adalah disiplin yg sangat erat hubunganya dengan kegiatan manusia pada dalam hubungannya menggunakan perkembangan kolam pemancingan Desa Jimbaran.

Penelitian ini bersifat sosial ekonomi lokal, karena menggunakan membahas aspek sosial ekonomi diharapkan uraiannya akan mengena dengan memperhatikan aspek-aspek struktural, menggunakan melihat perubahan sosial yang diakibatkan oleh adanya pertumbuhan ekonomi rakyat desa tersebut.

Metode Penelitian dan Penggunaan Sumber
Metode penelitian adalah suatu cara kerja buat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yg bersangkutan kemudian penelitian buat menyimpulkan, mengorganisasikan dan menafsirkan apa saja yang bisa dimanfaatkan dalam khasanah ilmu pengetahuan insan.

Adapun tahapan-tahapan metode sejarah kritis adalah sebagai berikut

a. Heuristik yaitu proses pengumpulan data serta menemukan asal berupa dokumen-dokumen tertulis serta lisan menurut insiden masa lampau menjadi asal sejarah.

Adapun asal sejarah tertulis yang digunakan pada penelitian ini merupakan Surat informasi Suara Merdeka, Surat Kabar Kompas, Arsip Kecamatan Bawen mengenai data statistik yg memberikan citra mengenai keadaan sosial dan ekonomi pada Kecamatan Bawen. Metode yg dilakukan pada mengumpulkan asal tertulis merupakan studi pustaka dilakukan sebelum ke lapangan buat mengumpulkan asal sekunder yg relevan dengan masalah yang dikaji. Studi arsip dilakukan buat mengumpulkan sumber utama tertulis yang terdapat pada Kantor Kecamatan Bawen, Kantor Kelurahan Jimbaran, Biro Pusat Statistik Kabupaten Semarang, Bappeda Kabupaten Semarang .

Selain pengumpulan sumber tertulis, dilakukan juga pengumpulan asal mulut. Metode ini dilaksanakan melalui wawancara terhadap sejumlah saksi sejarah pada daerah penelitian mencakup tokoh-tokoh rakyat, pejabat instansi yg mengetahui seluk-beluk peristiwa dan beberapa penduduk pada kelurahan Jimbaran yg sebagai saksi awal pembangunan bisnis kolam pemancingan. Metode sejarah ekspresi bermanfaat buat mengungkapkan fakta-liputan krusial yang tidak ditemukan dalam sumber tertulis. Desa-desa kita tidak poly yang menyimpan dokumen tua, kekurangan itu tentu harus diisi oleh sejarah mulut. 

b. Kritik Sumber, adalah tahap ke 2 sesudah sumber-asal yg diharapkan terpenuhi. Kritik ekstern dilakukan buat menguji sumber guna mengetahui keotentikan atau keaslian bahan dan goresan pena pada asal tertulis. Kritik intern diharapkan buat menilai isi asal yang dikehendaki buat mendapatkan dapat dipercaya sumber. Beberapa sumber yg penulis peroleh dan dilakukannya kritik asal diperoleh beberapa asal yg teruji keotentikannya, sebagian diantaranya melalui kritik intern serta penelusuran sumber melalui wawancara dapat diketahui kebenaran isi asal yang penulis kehendaki. 

c. Sintesa atau interpretasi yaitu tahapan buat menafsirkan informasi dan membandingkannya buat diceritakan kembali. Sumber yang telah diseleksi selanjutnya dilakukan tahapan sintesa untuk mengurutkan serta merangkaikan informasi-warta dan mencari hubungan karena-akibat.

d. Historiografi atau Penulisan Sejarah yaitu proses mensintesakan berita atau proses menceritakan rangkaian informasi dalam suatu bentuk tulisan yg bersifat historis secara kritis analitis serta bersifat ilmiah berdasarkan informasi yang diperoleh. Dengan demikian perkembangan yang terjadi pada rakyat desa Jimbaran dapat terungkap secara kronologis.

EKONOMI PERTANIAN INDONSIA MASALAH GAGASAN DAN STRATEGI

Ekonomi Pertanian Indonsia : Masalah, Gagasan, Dan Strategi 
Di Indonesia hubungan antara sektor pertanian menggunakan pembangunan nasional pada dasarnya merupakan interaksi yg saling mendukung. Pembangunan Nasional bertujuan buat meningkatkan kualitas hidup warga , sedangkan lebih banyak didominasi masyarakatnya hidup pada pedesaan dengan jumlah terbesar bermata pencaharian pada sektor pertanian. Salah satu tujuan Pembangunan Nasional lebih diarahkan pada upaya menaikkan kualitas hidup warga pedesaan melalui pembangunan sektor pertanian. 

Daerah pedesaan pada Jawa Tengah merupakan daerah yg memiliki potensi alam yang besar , akan tetapi potensi yang akbar itu hanya sebagian mini yang sudah dikembangkan sebagai aktivitas perekonomian. Penduduk pedesaan Jawa Tengah lebih banyak tertuju dalam sektor primer, sebagai akibatnya lebih banyak kegiatan memasak tanah untuk kegiatan pertanian. Sementara produksi alam lainnya belum poly dimanfaatkan, kondisi ini menyebabkan besarnya ketergantungan rakyat kepada keadaan alam. Suatu desa mempunyai tanah yg fertile dengan pengairan yang lebih, maka dapat dipastikan bila secara ekonomi penduduk desa itu ekonominya lebih baik. Sebaliknya apabila lingkungan alamnya kurang menunjang, pertaniannya kurang fertile, maka ekonomi penduduk desa dapat dipastikan sebagian masyarakat desa masih hidup pada kemiskinan serta keterbelakangan. Penyebab dari pertarungan (kemiskinan) adalah kondisi alam desa serta manusianya sendiri. Secara geografis syarat suatu desa, tanahnya fertile namun belum diolah secara aporisma lantaran penduduknya yg sporadis serta berpindah-pindah. Ada juga suatu desa yang kurang fertile namun penduduknya padat sehingga mengakibatkan banyak sekali pertarungan. Dari banyak sekali pertarungan yg kompleks, pemerintah berusaha mengatasi perseteruan tadi dengan tujuan buat mengatasi berbagai perseteruan yang terjadi di pedesaan, disamping mengurangi kesenjangan sosial antara rakyat desa dengan rakyat kota. Pembangunan itu sendiri merupakan rangkaian usaha pertumbuhan serta perubahan berencana yang dilakukan secara sadar sang warga beserta pemerintah menuju modernisasi dalam rangka training bangsa.

Masyarakat desa dalam kehidupan sehari-harinya menggantungkan dalam alam. Alam adalah segalanya bagi penduduk desa, karena alam menaruh apa yg diperlukan insan bagi kehidupannya. Mereka memasak alam menggunakan peralatan yg sederhana buat dipetik hasilnya guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Alam jua dipakai untuk tempat tinggal. Seperti diketahui masyarakat pedesaan acapkali diidentikkan sebagai warga agraris, yaitu rakyat yg kegiatan ekonominya terpusat pada pertanian. Sektor ini belum mampu melahirkan bermacam pekerjaan, untuk itu mereka nir mampu mengandalkan pendapatan dari output pertanian. Sektor ini adalah sektor penting pada perekonomian kebanyakan negara berkembang. Hal ini bisa ditinjau dalam peranannya pada menciptakan pendapatan nasional, walaupun besar peranan sektor pertanian pada negara berkembang dalam tingkat permulaan buat meningkatkan kecepatan pertumbuhan ekonomi. Namun perhatian pemerintah buat mengadakan perubahan dibidang perikanan sangat terbatas. Ada kesamaan buat mengabaikan sektor ini hal ini bersumber dalam pandangan yg meragukan kemampuan sektor perikanan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. Pemerintah menitikberatkan pembangunan dalam sektor ekonomi khususnya ekonomi pertanian dengan tujuan menaikkan produksi pertanian serta perekonomian warga sekaligus peningkatan pembangunan desa dalam bidang kependudukan ditekankan sekecil mungkin nomor kelahiran dengan famili berencana. Pembangunan pedesaan dilaksanakan pada rangka pembangunan insan seutuhnya. Pembangunan pedesaan meliputi seluruh aspek kehidupan warga pedesaan yang terdiri menurut aneka macam sektor serta program yang saling berkaitan. Pembangunan tersebut dilakukan sang rakyat dengan bimbingan serta donasi berdasarkan pemerintah melalui departemen dengan aparatnya di daerah. Selanjutnya pembangunan pedesaan dilakukan untuk meletakkan dasar pembangunan nasional yang sehat dan bertenaga. Pedesaan adalah landasan ekonomi, politik budaya, dan pertahanan serta keamanan. 

Desa Jimbaran di Kecamatan Bawen merupakan desa yg mempunyai ciri khas syarat alamnya sama dengan desa-desa lain di daerah Kabupaten Semarang. Sejak tahun 1995 penduduk Desa Jimbaran telah mengembangkan usaha pemancingan ikan. Hal ini lantaran peranan berdasarkan Dinas Perikanan serta Pariewisata Kabupaten Semarang dalam menyebarkan desa Jimbaran menjadi desa yg mandiri. Usaha pemancingan di desa Jimbaran memiliki konstribusi yg akbar bagi perekonomian desa, sehingga aktivitas ini berdampak dalam peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja, jaringan ekonomi serta lain-lain. Penduduk desa Jimbaran sekarang telah memiliki tingkat hidup yg baik, syarat ini dibuktikan menggunakan pembangunan jalan beraspal, kondisi tempat tinggal penduduk yg membaik, pembangunan wahana ibadah, serta lain-lain.

Kondisi Desa Jimbaran sekarang tidak sinkron menggunakan periode sebelum tahun 1990. Sebelum tahun 1990 kondisi rakyat Desa Jimbaran tingkat ekonominya masih rendah, sedangkan kondisinya kini jauh lebih maju. Peningkatan kondisi ekonomi terlihat berdasarkan membaiknya keadaan fisik desa, kekayaan penduduk dan lain-lain. Peningkatan pada bidang sosial terlihat berdasarkan luasnya interaksi sosial ekonomi penduduk, kemajuan pendidikan, organisasi, wawasan dan lain-lain. Sejak tahun 1995 penduduk Desa Jimbaran berusaha keras mempertinggi taraf hidupnya menggunakan menyebarkan potensi alam yg ada semaksimal mungkin, sehingga membuahkan bertambah baiknya kondisi sosial ekonominya sekarang. Dibandingkan desa-desa lain pada Kecamatan Bawen, Desa Jimbaran memiliki keunggulan primer, yaitu adanya bisnis kolam pemancingan. 

Setiap penelitian serta penulisan sejarah diharuskan untuk menentukan batasan-batasan topik yg akan sebagai utama pembahasan, dengan maksud supaya pembahasan lebih praktis serta mempunyai kemungkinan buat dikaji secara realitas, dan dapat dipertanggungjawabkan secara metodologis. Batasan-batasan yg dimaksud merupakan ruang lingkup spasial, ruang lingkup temporal, dan ruang lingkup keilmuan. Ruang lingkup juga membantu agar tidak terjerumus kedalam pembahasan yg terlalu luas.

Ruang lingkup spasial yang diambil penulis adalah Desa Jimbaran Kecamatan Bawen, maka penelitian ini termasuk sejarah lokal. Penulisan taraf lokal pada sejarah adalah penulisan kesan masa kemudian dari kelompok warga yang pada loka atau geografis terbatas. Dipilihnya desa ini menjadi daerah penelitian, karena berkembangnya usaha kolam pemancingan pada Desa Jimbaran dapat digunakan galat satu perkembangan desa yg miskin sebagai desa yang maju. Usaha ekskavasi potensi yang ada sudah berhasil menaikkan tingkat hidup penduduknya, sehingga perubahan-perubahan yg terjadi dibidang sosial ekonomi juga lebih menarik buat dikaji.

Lingkup temporal dalam penelitian ini merupakan tahun 1995 hingga 2005. Tahun 1995 diambil karena adalah awal pandangan baru pengembangan bisnis pemancingan ini merupakan adanya peranan menurut Dinas Pariwisata dan Dinas Perikanan Kabupaten Semarang tentang pengembangan usaha perikanan, pandangan baru ini lalu direalisasi menggunakan lomba memancing. Sejak itulah usaha pemancingan pada Desa Jimbaran mulai berkembang, sedangkan tahun 2005 dipilih menjadi batas akhir penelitian karena kurun ketika sepuluh tahun telah tampak banyak sekali perkembangan yg terjadi di Desa Jimbaran. Hal ini bisa ditinjau menurut wujud fisik yg telah dilakukan berupa bertambahnya jumlah pengusaha kolam pemancingan, pembangunan jalan beraspal, serta pembangunan masjid. Pengaruh dari pembangunan ini terutama bisa dilihat pasda perubahan pada bidang sosial ekonomi.

Lingkup keilmuan yg diambil penulis merupakan sejarah sosial ekonomi. Sejarah sosial ekonomi adalah sejarah yg menyelidiki perkembangan sosial ekonomi rakyat menggunakan menguraikan gajala-gejala yg masih ada pada lebih kurang konflik ekonomi masa lalu dan masa kini . Hal ini mengingat fokus kajiannya melingkupi perubahan sosial masyarakat di pedesaan. Lingkup keilmuan skripsi ini termasuk pada kategori sejarah sosial ekonomi. Seluruh aspek sosial yang sebagai obyek penelitian penulis, baik itu pada bidang hubungan yang terjadi dalam lingkungan rakyat, struktur kelembagaan, dan lain sebagainya.

Sebagai acuan buat menganalisa konflik pada penelitian ini penulis menggunakan beberapa kitab . Pertama Djoko Suryo, R.M. Soedarsono serta Djoko Soekiman yang berjudul Gaya Hidup Masyarakat Jawa di Pedesaan. Antara lain membahas tentang kehidupan sosial ekonomi serta dinamika warga Pedesaan Jawa selama periode 1900-1930 an. Bagi rakyat pedesaan Jawa ditandai menggunakan adanya perubahan sosial yg cepat. Berbagai faktor sudah mengakibatkan keketatan (regidity) stuktur sosiaal desa yang tradisional dan kesamaan desa yg semakin melepas ikatan komunalitasnya. Perkenalan ekonomi uang telah membarui banyak sekali interaksi kontrak yg bersifat komersial. Perubahan tadi melandasi perubahan yang lebih mendalam dalam masa berikutnya. Ketimpangan-ketimpangan yang timbul di pedesaan telah menampakan bahwa di daerah pedesaan mulai terjadi pergeseran-pergeseran kegiatan, dari kegiatan disektor pertanian kesektor non pertanian. Keadaan ini menerangkan bahwa di pedesaan mulai timbul banyak sekali ragam jenis mata pencaharian atau pekerjaan, yang tidak lagi bergantung pada usaha pertanian serta pemilikan tanah. Pada akhir-akhir ini terjadi pergeseran-pergeseran baru atau kesamaan baru yang terjadi di wilayah pedesaan yg menggambarkan, bahwa desa agraris dalam masa kini mulai nir utuh lagi, karena adanya pergeseran ke arah orientasi non agraris. Alasan sifat bergerak maju serta elastis menurut masyarakat pedesaan memberitahuakn keselarasan pertemuan unsur-unsur budaya berdasarkan dalam serta budaya menurut luar, sehingga masih terwujud adanya kelangsungan serta perubahan dalam kehidupan sosial budaya pada pedesaan. Dapat dikatakan bahwa satu pihak terjadi pembaharuan, namun nir berarti nilai-nilai atau unsur-unsur budaya tradisional lenyap sama sekali. Dilain pihak ada kecenderungan bahwa unsur-unsur budaya lama masih bisa hayati dalam taraf tertentu.

Relevansi buku tersebut menggunakan permasalahan yang ditulis relatif erat. Dalam perseteruan yg dibahas oleh penulis dipaparkan bagaimana peranan dan imbas adanya usaha kolam pemancingan terhadap masyrakat desa Jimbaran.

Kedua yang dijadikan acuan adalah karangan B.N. Marbun yang berjudul Pembangunan Desa. Pustaka ini berisi mengenai pembangunan desa harus dimulai menggunakan pemugaran aparat pelaksana, yaitu orang yang merealisasi rencana serta bisa mewujudkan sebagai manfaat dan kenikmatan bagi orang desa melalui proses yg wajar. Pembangunan desa bisa berhasil menggunakan tersedianya asal tenaga manusia, kapital dan asal daya lainnya, serta adanya organisasi yg mampu mewujudkan planning sebagai hasil. Pembukaan Industri dalam dasarnya guna menyerap energi kerja, namun harapan ini nir terpenuhi. Karena dalam umumnya industri yg telah ada intensif kapital, nir poly menyerap energi insan. Praktek pembangunan industri kini tidak menolong pembangunan desa serta bahkan menambah beban baru yaitu arus urbanisasi.

Pembukaan lokasi industri menengah dan mini pada kota dan desa secara otomatis akan mendekatkan desa dengan kota atau kebalikannya, sehingga industrialisasi ini akan menyerap energi kerja dari desa maupun kota tadi. Kebijakan ini memiliki tujuan mengurangi beban urbanisasi dan sekaligus menjembatani jurang pemisah antara desa dengan kota. Terserapnya tenaga kerja yang semula sebagai buruh tani berdasarkan desa ke industri menengah serta kecil merupakan pemecahan kasus pembangunan desa. Kurangnya jumlah areal pertanian diantara tuan tanah serta petani merupakan biang keladi berdasarkan penderitaan para petani pada desa. Merealisasi pembangunan pertanian yang industrial dan produktif, digariskan suatu kebijaksanaan supaya pemerintah menetapkan harga patokan padi serta beras sesui dengan harga dalam pasar internasional. Selain itu perlu dibuka industri kerajinan serta industri lainnya.

Penelitian ini sangat relevan menggunakan konflik yang ingin dibahas pada skripsi ini, selain dipakai menjadi asal karena obyek yg dibahas sama dengan skripsi ini, penelitian ini jua memberikan citra awal mengenai pengembangan desa Jimbaran.

Ketiga merupakan karya Daniel Lerner pada bukunya Memudarnya Masyarakat Tradisional. Buku ini mengungkapkan tentang proses perubahan di warga tradisional ke rakyat terkini dalam masing-masing negara cenderung memiliki percepatan yg tidak sama. Hal ini tergantung dalam latar belakang kondisi sosial-ekonomi, budaya dan politik berdasarkan masing-masing negara. Proses memudarnya masyarakat tradisional dimulai sejak dilaksanakannya modernisasi pembangunan pedesaan terutama dibidang pertanian. Dari pertanian tradisional ke pertanian modern sudah membentuk kemajuan. Seperti diperkenalkannya teknologi pertanian baru menggeser cara bertani konvensional sebagai akibatnya dapat diperoleh hasil panen yang lebih baik.

Relevansi kitab ini dengan pertarungan yang dibahas dalam penelitian ini adalah termin transisi masyarakat tradisional ke masayarakat terbaru, menggunakan ditandai perubahan pada aspek kehidupan ekonomi, politik, sosial, ekonomi dan budaya. Buku ini juga membahas kecepatan perubahan dalam masing-masing bidang kehidupan baik ekonomi, politik, sosial, dan budaya.. 

Buku ini relevan sekali lantaran masih ada pola yang sekitar sama yaitu adanya perkembangan bisnis / industri adalah jalan keluar menurut kasus terbatasnya kesempatan kerja disektor pertanian.

Keempat merupakan karya St. Sutrisno pada Suharno, Mantan Tapol yg Kini Menjadi ”Pahlawan”. Artikel ini mewnjelaskan mengenai profil Suharno, petani kecil yg pernah dibuang ke Pulau Nusa Kambangan menjadi tahanan politik (Tapol) itu, mampu membarui nasib kampungnya yang dulunya ibarat tidak pernah diincar orang, kini sebagai daerah tujuan wisata kuliner paling ramai di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Sekitar tahun 1965, tanpa proses pengadilan, Suharno dijebloskan ke Nusa Kambangan, sebuah pulau mini di sebelah selatan pulau Jawa, pulau yg memang dikenal menjadi loka pembuangan tahanan politik, khususnya mereka yang dituduh terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI), meskipun belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya. Maklum, ketika itu PKI dinyatakan sebagai partai terlarang sang rezim Suharto. Setelah lebih kurang tiga tahun berada pada Nusa Kambangan, Suharno berhasil balik dan menjalani kehidupan ”normal”-nya di kampung halamannya, Dusun Blater, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Bawen Ceritanya mulai berubah saat tahun 1995, Dinas Perikanan Kabupaten Semarang melakukan penyuluhan serta pelatihan pemeliharaan ikan. Maka dibentuklah grup perikanan Ngudi Mulyo. Kelompok tadi diberi donasi bibit ikan dan perbaikan kolam. Meskipun nir menjabat sebagai ketua kelompok, Suharno bisa dibilang paling getol mengupayakan keberhasilan kelompok ini. Maklum, awalnya gerombolan tadi menderita kerugian, maka Suharno pun bekerja keras buat sanggup pertanda bahwa kelompok perikanan tersebut memiliki masa depan. Kini keberhasilan sudah bisa dinikmati nir hanya sang famili Suharno, tetapi jua sang penduduk setempat. Kampung di dekat daerah wisata Bandungan, yang dulunya ibarat tidak pernah diincar orang itu sekarang menjadi wilayah wisata kuliner paling ramai pada Kabupaten Semarang, khususnya di hari Sabtu, Minggu serta hari libur lainnya. Kini, pada sana terdapat 15 kolam pemancingan, 3 pada antaranya adalah milik Suharno. Omzet berdasarkan 3 kolam tadi mencapai Rp. 100 juta lebih per bulan. Dengan perkiraan pendapatan kolam yg lain sama, maka total omzet mereka mampu mencapai Rp. 500 juta/bulan. Belum lagi pemasukan menurut parkir sepeda motor serta mobil yang mencapai nir kurang dari Rp. Tiga juta/bulan. Sedangkan hasil retribusi kendaraan beroda empat yg bisa disumbangkan ke kampung mencapai Rp. 700.000,- lebih per bulan. Pemasukan ini dipakai buat pembangunan kampung, di antaranya untuk pengaspalan jalan dan perawatannya. Berkat kerja keras Suharno serta rekan-rekannya pada grup perikanan Ngudi Mulyo-lah Kampung Blater yg dahulu ibarat tidak pernah dilirik orang itu sekarang sebagai kampung yang sangat asri, ramai, mandiri, dan sebagai kampung tujuan wisata banyak orang buat mancing, menikmati pecel lele, gurami bakar dan sebagainya. Meskipun perannya yg sangat akbar terhadap kemajuan kampung ini, dan beliau barangkali mampu diklaim menjadi ”Pahlawan”, namun Suharno permanen merendah, sebagaimana disampaikan putra sulungnya berikut adalah: ”Semua nir tanggal menurut bantuan serta penyuluhan dari Dinas Perikanan Kabupaten Semarang. Khususnya Bapak yang fotonya terdapat bersama Bapak saya itu,” katanya.

Kerangka Teoritis dan Pendekatan 
Dalam penelitian sejarah diharapkan alat-alat berupa pendekatan yang relevan buat membantu mempermudah usaha pada mendekati empiris masa lampau. Guna mempertajam analisa pada perseteruan ini dipakai pendekatan ilmu sosial yaitu ilmu Sosiologi serta Ekonomi. Pendekatan Sosiologi ini dipakai buat mengetahui kondisi sosial rakyat serta memahami grup sosial khususnya banyak sekali macam gejala kehidupan rakyat.

Penelitian sejarah nir semata-mata bertujuan menceritakan kejadian, namun bermaksud menulis peristiwa itu menggunakan mempelajari karena-sebab syarat lingkungan konteks sosial budaya. Dalam menciptakan analisis sejarah diperlukan suatu kerangka pemikiran atau kerangka surat keterangan yg meliputi pelbagai konsep serta teori yang masih digunakan dalam membuat analisis itu.

Secara konseptual pengertian perkembangan merupakan suatu proses evolusi menurut yg sifatnya sederhana kearah sesuatu yg lebih kompleks melalui aneka macam tingkat diferennsiasi yang sambung menyambung. Dimulai dari perubahan-perubahan yg ditelusuri, semuanya itu ada proses transformasi dari yang homogen ke tidak sejenis serta terdapat faktor-faktor yg mempengaruhi.

Dalam sosiologi, kata perkembangan meliputi suatu proses perubahan yang berjalan terus menerus, terdorong oleh kekuatan-kekuatan, yakni yang berasal menurut pada maupun luar warga itu sendiri dan mempunyai variabel-variabel menjadi latar belakang.

Suatu proses perubahan sosial bisa terjadi secara sengaja serta tidak sengaja. Perubahan yg disengaja adalah perubahan yg telah direncanakan sebelumnya sang anggota masyarakatnya. Perubahan yg nir disengaja merupakan perubahan yang terjadi diluar pengawasan masyarakat serta menyebabkan dampak yang tidak disangka sama sekali. Kita tak jarang menyebut desa buat memilih pada suatu daerah administrasi terkecil yg penduduknya, sebagian besar menggantungkan hayati dari bisnis pertanian. Karakteristik umum rakyat desa merupakan kemiskkinan serta keterbelakangan yg ditimbulkan beberapa hal, yaitu; pendapatan yg rendah, antara kesenjangan yg dalam antara yang kaya serta miskin, yang miskin merupakan secara umum dikuasai, dan partisipasi rakyat yang minim pada usaha-bisnis pembangunan yg dilakukan pemerintah. Masyarakat desa merupakan persekutuan hayati dengan segala keteraturan dalam tata kehidupan serta penghidupan. Salah satu fungsi utama sosial ekonomi warga pedesaan pada Indonesia merupakan melakukan kegiatan berbagai produksi, terutama sektor pertanian, dengan orientasi output produksinya buat memenuhi kebutuhan pasar, baik ditingkat desa sendiri atau taraf lain yg lebih luas. Dengan demikian mudahlah dimengerti, jika kegiatan utamanya dalam aktivitas pengolahan serta pemanfaatan lahan-huma pertanian, lantaran fungsi sosial ekonomi primer masyarakat pedesaan misalnya hal tersebut di atas, maka sumber daya fisik utama yg paling krusial pada kehidupan rakyat pedesaan tadi merupakan tanah atau huma pertanian. Kolam pancing adalah suatu bisnis yang menyediakan fasilitas untuk memancing ikan dan dapat dilengkapi penyediaan jasa pelayanan makan serta minum. Kondisi ini secara tidak langsung ditentukan oleh unsur-unsur eksternal menjadi dampak dari perubahan masyarakat yg terjadi pada segala segi kehidupan. Perubahan itu juga dampak menurut adanya penemuan pada bidang seni dan ekonomi yang merupakan proses perubahan tenaga kerja, desain-desain, manajemen dan penggunaan teknologi baru. Usaha kolam pemancingan adalah cara lain bisnis pada mengatasi duduk perkara ekonomi. Usaha kolam pemancingan adalah usaha yg sesuai menggunakan syarat alam yang ada dan kemampuan penduduk. Ini berarti rakyat Desa Jimbaran telah menggabungkan aset pembangunan, karena pembangunan memerlukan aset utama, baik asal daya alam, maupun sumber daya manusia. 

Menurut Keesing, lazimnya suatu aktivitas yg dilakukan warga buat menopang kehidupannya adalah suatu pilihan yang melibatkan proses-proses pengambilan keputusan dalam menghadapi dunianya, bahkan dengan cara yang paling praktis dan mempunyai tujuan eksklusif. Manusia tentu akan membuat pilihan, serta pilihan ini tergantung pada keadaan materi, kepentingannya dan sistem nilai. Sehingga bisa terjadi dalam suatu daerah lingkungan yang sama dijumpai perbedaan-perbedaan aktivitas masyarakat.

Manusia pada memenuhi kebutuhan hidupnya wajib melakukan aktifitas ekonomi yang meliputi bidang yg berafiliasi langsung dengan alam, seperti pertanian, perikanan, pertambangan serta sebagainya. Secara tidak pribadi bahwa sistem sosial budaya memiliki sifat pendorong maupun membatasi konduite yang bisa berubah. Dapat dikatakan bahwa variasi-variasi atau keputuan-keputusan individu merupakan bentuk penemuan yg dapat memicu perubahan. Disamping itu unsur-unsur internal tadi nir bisa sepenuhnya terlepas, namun diwarnai sang unsur-unsur eksternal yg dari berdasarkan lingkungan pada luar yg menyebabkan sistem perekonomian menjadi semakin kompleks. Unsur-unsur eksternal seperti kondisi sosial dan ekonomi yng berupa keadaan pendidikan, kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah. Kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan nampaknya sebagai sebab karena perubahan yg kesemuanya adalah variabel-variabel yg saling berkait dalam hubungannya menggunakan tumbuh serta berkembangnya bisnis kolam pemancingan Desa Jimbaran.

Upaya yang dicapai oleh warga Desa Jimbaran dalam mengembangkan usaha kolam pemancingan pada desanya mendorong terjadinya perubahan sitem perekonomian dan akan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam sistem hubungan atau kehidupan sosial. Faktor lingkungan menjadi unsur eksternal secara nir eksklusif jua telah mempengaruhi aktivitas ekonomi yg sudah memicu keluarnya pengembangan bisnis pemancinngan itu sendiri. Pembuatan kolam ikan di pekarangan merupakan galat satu usaha pemanfaatan lahan secara intensif. Lahan buat kolam ikan yang dipakai penduduk Desa Jimbaran adalah huma pekarangan, namun tidak menutup kemungkinan digunakannya huma sawah. Aktivitas kerja yg dilakukan oleh masyarakat Jimbaran kiranya merupakan upaya pencapaian pada pengembangan yang didukung sang pandangan hidup kerja yang tinggi.

Masyarakat pada melakukan aktivitasnya didorong sang motivasi kerja yg akan mengakibatkan output yang bisa dinikmati sang warga yg bersangkutan. Semua unsur tersebut diatas tampaknya mengakibatkan berubahnya pola kehidupan sosial ekonomi rakyat di Desa Jimbaran.

Proses perkembangan yang terjadi telah membawa pengaruh sosiologis dan irit bagi warga pendukungnya. Perubahan itu tidak hanya terjadi pada kalangan buruh-buruhnya dan rakyat luar. Itulah sebabnya pada studi ini dipakai pendekatan sosiologis-ekonomis menggunakan memakai konsep sosial serta ekonomi. Kegunaan sosiologi merupakan buat menjelaskan sesuatu hal antar interaksi manusia itu sendiri, manusia dengan gerombolan yaitu gejala-tanda-tanda sosial yang terdapat dalam rakyat dalam hubungan manusia itu sendiri, insan menggunakan gerombolan dan gerombolan dengan grup yaitu gejala-tanda-tanda sosial yang ada dalam rakyat dalam hubungan antar manusia itu sendiri yang beranjak pada bisnis kolam pemancingan.

Ekonomi digunakan untuk mengetahui perkembangan usaha dipandang dari faktor-faktor produksi dan hubungan interaksi antar warga sebagai pengusaha, dan antara buruh serta majikan. Selain itu objek penelitian ekonomi akan diteliti hubungan kegiatan tingkah laku masyarakat yang herbi penghasilan, hubungan antara produksi dan permintaan pasar (supply and demand).

Sesuailah kiranya jika teori yang pinjam merupakan berdasarkan disiplin sosiologi serta teori ekonomi, lantaran keduanya adalah disiplin yang sangat erat hubunganya dengan kegiatan manusia pada pada hubungannya dengan perkembangan kolam pemancingan Desa Jimbaran.

Penelitian ini bersifat sosial ekonomi lokal, lantaran dengan membahas aspek sosial ekonomi dibutuhkan uraiannya akan mengena dengan memperhatikan aspek-aspek struktural, menggunakan melihat perubahan sosial yang diakibatkan sang adanya pertumbuhan ekonomi rakyat desa tadi.

Metode Penelitian dan Penggunaan Sumber
Metode penelitian merupakan suatu cara kerja buat memahami objek yg menjadi target ilmu yang bersangkutan kemudian penelitian untuk menyimpulkan, mengorganisasikan serta menafsirkan apa saja yang dapat dimanfaatkan pada khasanah ilmu pengetahuan manusia.

Adapun tahapan-tahapan metode sejarah kritis adalah menjadi berikut

a. Heuristik yaitu proses pengumpulan data dan menemukan asal berupa dokumen-dokumen tertulis serta verbal berdasarkan insiden masa lampau menjadi sumber sejarah.

Adapun asal sejarah tertulis yang dipakai pada penelitian ini merupakan Surat liputan Suara Merdeka, Surat Kabar Kompas, Arsip Kecamatan Bawen mengenai data statistik yg menaruh citra mengenai keadaan sosial dan ekonomi pada Kecamatan Bawen. Metode yg dilakukan pada mengumpulkan asal tertulis adalah studi pustaka dilakukan sebelum ke lapangan buat mengumpulkan asal sekunder yang relevan menggunakan masalah yang dikaji. Studi arsip dilakukan buat mengumpulkan asal primer tertulis yang terdapat pada Kantor Kecamatan Bawen, Kantor Kelurahan Jimbaran, Biro Pusat Statistik Kabupaten Semarang, Bappeda Kabupaten Semarang .

Selain pengumpulan sumber tertulis, dilakukan pula pengumpulan asal verbal. Metode ini dilaksanakan melalui wawancara terhadap sejumlah saksi sejarah di daerah penelitian mencakup tokoh-tokoh masyarakat, pejabat instansi yg mengetahui seluk-beluk peristiwa serta beberapa penduduk pada kelurahan Jimbaran yg sebagai saksi awal pembangunan usaha kolam pemancingan. Metode sejarah lisan berguna buat mengungkapkan berita-keterangan krusial yang nir ditemukan pada sumber tertulis. Desa-desa kita tidak poly yang menyimpan dokumen tua, kekurangan itu tentu harus diisi oleh sejarah ekspresi. 

b. Kritik Sumber, merupakan termin kedua selesainya asal-asal yg diperlukan terpenuhi. Kritik ekstern dilakukan buat menguji asal guna mengetahui keotentikan atau keaslian bahan serta goresan pena pada asal tertulis. Kritik intern dibutuhkan buat menilai isi sumber yg dikehendaki buat mendapatkan kredibilitas sumber. Beberapa sumber yg penulis peroleh serta dilakukannya kritik asal diperoleh beberapa asal yg teruji keotentikannya, sebagian diantaranya melalui kritik intern dan penelusuran sumber melalui wawancara dapat diketahui kebenaran isi sumber yang penulis kehendaki. 

c. Sintesa atau interpretasi yaitu tahapan buat menafsirkan informasi serta membandingkannya buat diceritakan pulang. Sumber yg sudah diseleksi selanjutnya dilakukan tahapan sintesa buat mengurutkan dan merangkaikan berita-fakta dan mencari hubungan sebab-dampak.

d. Historiografi atau Penulisan Sejarah yaitu proses mensintesakan fakta atau proses menceritakan rangkaian kabar pada suatu bentuk goresan pena yang bersifat historis secara kritis analitis serta bersifat ilmiah menurut fakta yang diperoleh. Dengan demikian perkembangan yang terjadi pada warga desa Jimbaran dapat terungkap secara kronologis.